Yulinda dan Sri Wulan Harlyanti
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja…
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA PEGAWAI DINAS LUAR ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 CABANG SURABAYA RATNA URSULA SETIADI* Abstract This research aim to know and analyze factor influence level of motivator factor and hygiene factor to work satisfaction of out sourcing employee Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Surabaya Branch, and know factor having an effect on most dominand to employye`s work satisfaction at out sourcing employee Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Surabaya Branch. This research method applied is descriptive analiytical method and multiple regression analytical method and using the SPSS version 15.00 software as processing data. The data collection technic of primary data is by distributing questionnaires in which variables are measured with Likert scale. The result of this research indicates that independent variable applied that is motivator factor and hygiene factor simultaneously and individually has significant influence to variable dependent that is work satisfaction of out sourcing employee Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Surabaya Branch. The result of this also indicates that motivator factor is which most dominant influences work satisfaction of out sourcing employee Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Surabaya Branch. Based on determinant identification showed that adjusted R² is 76% that means work satisfaction of out sourcing employee Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 effected by motivator factor and hygiene factor by 76% and 24% effected by other variables that not been used in this research. Keyword: motivator factor, hygiene factor, work satisfaction
1. PENDAHULUAN Atmosfir pertarungan perusahaan asuransi kian memanas, bak medan perang. Semua pemain baik asuransi jiwa maupun asuransi umum berusaha memenangkan kompetisi. Besarnya aset dan perolehan premi merupakan indikaor utama (predikat rating) yang menggambarkan apakah perusahaan asuransi tersingkir atau bertahan di pasar. Walaupun tajamnya persaingan perusahaan asuransi patungan bermodal besar dengan perusahaan asuransi lokal bermodal *
Ratna Ursula Setiadi adalah Dosen Tetap pada STIE Mahardhika
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja..........(Ratna) h. 1-16
1
kecil, tapi mereka masih bisa bertahan hidup dengan peluang pasar yang masih terbuka. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap asuransi membuat penetrasi pasar asuransi di Indonesia rendah bila dibandingkan dengan negara lain (Malaysia,Thailand, Singapore) berdasarkan data yang dihimpun Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan populasi sebesar 220 jiwa hanya sekitar 2% yang ikut program asuransi, Ini menunjukkan masih luasnya peluang pasar asuransi di Indonesia dengan melihat populasi jumlah penduduk yang besar. Peran ini harus dimanfaat para agen asuransi untuk mendapatkan tempat dihati mansyarakat sebagai perusahaan asuransi yang mendapat keperjayaan. Untuk mendapat
kepercayaan dimata masyarakat seorang agen harus mampu
menunjukkan profesional, kejujuran dan keadilan yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut keberhasilan perusahaan asuransi untuk berkiprah ditengah tekanan dan persaingan yang cukup tajam untuk meraih premi dari pemegang polis, tentunya agen asuransi mendapat perhatian yang serius dari perusahaan untuk memperhatikan tingkat kepuasan kerja agen, karena agen merupakan ujung tombak kinerja perusahaan. Tidak dipungkiri lagi peran agen yang membesarkan perusahaan asuransi. Kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh banyak factor, menurut teori kepuasan kerja yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg dalam Luthans (2006:283) mengemukakan Teori Dua Faktor yaitu faktor motivator dan faktor hygiene. Faktor motivator berhubungan dengan aspek-aspek yang terkandung dalam pekerjaan itu sendiri (job content) atau disebut juga sebagai aspek intrinsik dalam pekerjaan sedangkan faktor hygiene yaitu faktor yang berada di sekitar pelaksanaan pekerjaan, berhubungan dengan job context atau aspek ekstrinsik pekerja. Proses untuk membuat karyawan merasakan puas dalam bekerja, pihak pimpinan perusahaan harus memastikan bahwa faktor hygiene telah memadai seperti gaji, keamanan dan kondisi kerja aman serta hubungan rekan kerja dan atasan baik. Pimpinan yang menyediakan faktor-faktor hygiene secara memadai belum sepenuh merangsang motivasi karyawan
2
tetapi
hanya
memastikan
Media Mahardhika Vol. 11 No 1 September 2012
karyawan tidak merasakan ketidakpuasan atau berada pada titik nol landasan motivasi. Untuk itu pihak pimpinan harus menyediakan faktor
penggerak
motivator (intrinsik) kepada karyawan seperti prestasi, pengakuan, tanggung jawab dan pengembangan kesempatan untuk maju. Bila hal ini mendapat perhatian dari perusahaan akan memberikan tingkat kepuasan yang tinggi (Griffin,2006:43). Dampak kepuasan kerja cenderung terpusat pada kinerja karyawan, Tingkat kehadiran, dan tingkat keluar masuknya karyawan (turnover). Organisasi dengan karyawan yang lebih puas cenderung memiliki kinerja dan tingkat kehadiran yang lebih tinggi serta turnover yang lebih rendah dibandingkan dengan organisasi yang memiliki karyawan yang kurang puas (Robbins, 2006:102) Perusahaan Asuransi Jiwa
Bersama
Bumiputra
1912
merupakan
perusahaan asuransi nasional yang tertua di Indonesia yang menghadapi berbagai rintangan/tantangan dari perusahaan asuransi yang bermodal besar, asuransi patungan, asuransi nasional dan asuransi milik negara. Hal ini tentunya berdampak pada asuransi lokal yang bermodal kecil, yang tak punya daya saing. AJB Bumiputera 1912 memiliki kekuatan yang unik pada pemilikan yaitu mutual life artinya pemegang polis adalah pemegang saham, Oleh sebab itu agen harus bekerja keras dengan sungguhan dan penuh tanggung jawab, trampil dan dipercaya sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik pada pemegang polis. Agen memiliki kinerja yang berkaitan dengan tingkat kemampuan untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Berikut disajikan aktivitas penagihan premi serta aktivitas produksi AJB Bumiputera 1912 Cabang Surabaya. Tabel 1.Aktivitas Penagihan Premi Agen Tahun 2008 2009 2010 2011
Tanggung jawab premi 4.666.321.694 4.858.185.125 5.473.251.869 6.500.589.145
Premi tertagih
Rasio(%)
3.603.800.244 4.145.975.186 4.143.798.990 4.580.315.112
77,23 85,34 75,71 70,46
Sumber: Bagian Administrasi AJB Bumiputera 1912 Cabang Surabaya (diolah)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja..........(Ratna) h. 1-16
3
Pada Tabel 1 dapat dilihat walaupun terjadi peningkatan dan penurunan yang bervariasi namun para agen hanya mampu mengumpulkan premi tertagih sesuai standar perusahaan pada tahun 2006 yaitu diatas 85%. Hal yang sama juga dapat dilihat pada Tabel 2 dimana para agen hanya mampu memproduksi polis sesuai target pada tahun 2005. Hal ini tentu mengindikasikan adanya faktor kepuasan kerja yang belum terpenuhi atau kepuasan kerja yang menurun pada para agen AJB Bumiputera 1912 Cabang Setiabudi, Medan.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelummya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini “Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai pada pegawai dinas luar Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Surabaya?”
2. TINJAUAN TEORI Untuk mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut F. Herzberg dalam Luthans (2006:283) adalah Two faktor theori (teori dua faktor), menyatakan puas atau tidaknya karyawan bekerkerja dipengaruhi faktor motivator (satisfier) dan faktor hygiene (dissatisfier). Faktor motivator (satisfier) berhubungan dengan aspek-aspek yang terkandung dalam pekerjaan itu sendiri atau job content yang disebut juga sebagai aspek intrinsik dalam pekerjaan. Faktor-faktor yang termasuk dalam faktor motivator adalah keberhasilan melakukan tugas, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemungkinan untuk pengembangan kemajuan. Faktor yang kedua adalah faktor hygiene (dissatisfier) yang berhubungan dengan aspek di sekitar pelaksanaan pekerjaan atau job context yang disebut juga aspek ekstrinsik pekerja, yang terdiri dari: kebijaksanaan dan prosedur perusahaan, supervisor, upah/gaji, hubungan dengan rekan kerja, kondisi kerja.
4
Media Mahardhika Vol. 11 No 1 September 2012
Tabel 2. Aktivitas produksi polis Tahun 2008 2009 2010 2011
Target 600 750 853 942
Realisasi 650 603 776 605
Rasio 108,3 80,40 90,97 64,22
Sumber: Bagian Administrasi AJB Bumiputera 1912 Cabang Surabaya (diolah)
Menurut Gatot dan Adisasmito (2005) faktor- faktor isi pekerjaan (job content) dan lingkungan pekerjaan (job context) mempunyai hubungan dengan kepuasan kerja. Kepuasan karyawan akan dipengaruhi oleh terpenuhi atau tidak faktor motivator dan faktor hygiene. Berdasarkan penjabaran tersebut maka dibentuk kerangka konseptual sebagai berikut: Faktor motivator (Satisfier) ( X1 ) a. Keberhasilan pelaksanaan b. Pengakuan c. Pekerjaan itu sendiri d. Tanggung jawab e. Kemungkinan untuk mengembangkan diri f. Kesempatan untuk maju
Y Faktor hygiene (Dissatisfier) (X2) a. Kebijakakan dan admnistrasi perusahaan b. Pengawasan c. Upah/gaji d. Hubungan dengan rekan kerja e. Kondisi kerja
.
Gambar 1: Kerangka Konseptual
Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut: “Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pada pegawai dinas luar AJB Bumiputera 1912 Cabang Surabaya adalah faktor motivator dan faktor hygiene”.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja..........(Ratna) h. 1-16
5
3. METODE PENELITIAN 1.
Batasan Operasional, batasan operasional yang dilakukan peneliti terbatas pada faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai dinas luar Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Setiabudi Medan yaitu faktor motivator dan faktor hygeine
2.
Definisi Operasional Variabel Definisi variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:
a. Faktor motivator (X1) Faktor motivator berhubungan dengan aspek-aspek yang terkandung dalam pekerjaan itu sendiri. Jadi berhubungan dengan job content atau disebut juga sebagai
aspek intrinsik dalam
pekerjaan
yaitu
factor
keberhasilan
menyelesaikan tugas, penghargaan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemungkinan untuk mengembangkan diri, kesempatan untuk maju b. Faktor hygiene (X2) Faktor hygiene ini adalah faktor yang berada di sekitar pelaksanaan pekerjaan; berhubungan dengan job context atau aspek ekstrinsik pekerja, yaitu faktor kebijakan perusahaan, pelaksanaan, pengawasan, hubungan antar pribadi, upah/gaji dan kondisi kerja. 3. Skala Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005 : 85). Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang dberi skor untuk pernyataan: Sangat Setuju diberi skor 5, Setuju diberi skor 4, Ragu-ragu diberi skor 3. Tidak Setuju diberi skor 2 dan Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJB) 1912 Cabang Surabaya. Waktu penelitian dimulai dari Fabruari 2012 sampai dengan Juni 2012. 5. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai dinas luar
6
Media Mahardhika Vol. 11 No 1 September 2012
yaitu para agen Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Surabaya yang berjumlah 30 orang yang merupakan sampel jenuh. Penulis menggunakan metode sensus untuk melakukan penarikan sampel yaitu seluruh anggota populasi dimasukkan menjadi sampel, karena jumlah populasi yang relatif kecil (Sugiyono, 2005 : 78) 6. Jenis dan Sumber Data Prosedur pengambilan data pada penelitian ini adalah menggunakan: a) Data Primer, data yang diperoleh langsung dari responden yang ada dilokasi penelitian. Data tersebut diperoleh dari wawancara serta dari hasil kuesioner. b) Data Sekunder, data sekunder diperoleh dari dekumentasi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 serta dari buku-buku ilmiah, journal dan internet untuk mendukung penelitian ini. 7. Teknik Pengumpulan Data a) Wawancara (Interview), yaitu melakukan wawancara langsung dengan esponden dengan mengajukan pertanyaan mengenai kepuasan kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. b) Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan yang tersusun secara sistematis untuk diisi oleh karyawan secara objektif. 8. Uji Validitas dan Realibilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada instrumen penelitian, dalam hal ini adalah kuesioner, untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2005:109). Pada pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner diberikan kepada 30 responden diluar sampel yang diteliti. Pengujian dilakukan pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan divisi asuransi perorangan, yang berlamat di Jl. Iskandar Muda No.12 Medan.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja..........(Ratna) h. 1-16
7
9. Metode Analisis Data a) Metode Analisis Deskriptif, metode ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta atau karakteristik dari suatu keadaan, dalam hal ini data
yang
sudah
diinterprestasikan,
dikumpulkan
dan
selajutnya
kemudian dirumuskan,
diklasifikasikan, sehingga
dapat
memberikan gambaran yang jelas megenai masalah yang diteliti. b) Metode Analisis Kuantitatif/Infrensial, peneliti menggunakan metode analisis statistik regresi linear berganda pada penelitian ini. Metode analisis linear berganda yaitu untuk memprediksi nilai dari variabel terikat yaitu kepuasan kerja dengan memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yaitu faktor motivator (X1) dan faktor hygiene (X2) dengan mengunakan bantuan aplikasi Software SPSS 15.00 For Windows. Menurut Sugiyono (2005:211) model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Y= a+b1X1+ b2X2 +e Keterangan: Y
= Kepuasan kerja
a
= Konstanta
b1-b2
= Koefisien regresi
X1
= Faktor motivat
X2
= Faktor hygiene
e
= Standar error
10. Uji Hipotesis Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak) dan sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu: a) Koefisien determinasi (R²), digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangakan variabel terikat. Nilai R² yang semakin besar (mendekati satu) menunjukkan adanya pengaruh variabel bebas (X) yang besar terhadap variabel
8
Media Mahardhika Vol. 11 No 1 September 2012
terikat (Y). Sebaliknya jika R² semakin kecil (mendekati nol) maka ddikatakan pengaruh variabel bebas (X) kecil terhadap variabel terikat (Y) b) Uji-F, pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh serempak terhadap variabel terikat. Uji–F digunakan melihat secara sarempak variabel bebas yaitu faktor motivator (X1) dan faktor hygiene (X2) terhadap variabel terikat kepuasan kerja (Y).
4. ANALISIS DAN INTERPRETASI Kuesioner yang disebarkan pada responden berikan pertanyaan-pertanyaan mengenai faktor motivator (X1) dan faktor hygiene (X2) sebagai faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja dan kepuasan kerja itu sendiri (Y) pada pegawai dinas luar Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Surabaya. Berikut ini diperlihatkan data karakteristik responden yang dapat dilihat dari beberapa segi: 1. Tingkat Pendidikan Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat diketahui tingkat pendidikan terakhir pegawai dinas luar Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Surabaya. Tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel Dibawah ini. Tabel 3. Tingkat pendidikan responden Tingkat pendidikan rerponden SMU Diploma S1 Jumlah
Frekuensi
Persentase (%)
6 15 9 30
20 50 30 100
Sumber: Pengolahan data primer (2012) Pada Tabel 3 dapat diketahui bahwa responden yang berpendidikan terakhir SMU sebanyak 6 orang, berpendidikan Diploma 15 orang berpendidikan S1 sebanyak 9 orang. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas agen yang bekerja pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Surabaya
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja..........(Ratna) h. 1-16
9
berpendidikan terakhir Diploma. 2. Masa Kerja Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat diketahui masa kerja responen dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4. Masa kerja responden Masa kerja 1-5 tahun 6-10 tahun 11-15 tahun 16-20 tahun 21-25 tahun 26-30 tahun Jumlah
Frekuensi 6 5 4 9 3 3 30
Persentase (%) 20 16,67 13,33 30 10 100 100%
Sumber: Pengolahan data primer (2012) Pada Tabel 4 dapat diketahui responden yang memiliki masa kerja 1-5 tahun sebanyak 6 orang, masa kerja 6-10 tahun sebanyak 5 orang, masa kerja 11-15 tahun sebanyak 4 orang, masa kerja 16-20 tahun sebanyak 9 orang, masa kerja 21-25 tahun sebanyak 3 orang, masa kerja 26-30 tahun sebanyak 3 orang. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas masa kerja agen sudah cukup lama berkisar 16 – 20 tahun. 3. Usia Responden Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat diketahui karakteristik usia responden. Adapun usia responden dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel 5. Usia Responden Usia Responden <30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun 51-60 tahun Jumlah
Frekuensi 6 12 7 5 30
Persentase (%) 20 40 23,3 16,7 100
Sumber: Pengolahan data primer (2012) Pada Tabel 5 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki usia <30 tahun ada sebanyak 6 orang atau 20%, usia 31-40 tahun sebanyak 12 orang atau 40%, usia 41-50 tahun sebanyak 7 orang atau 23,3%, usia 51-60 tahun sebanyak 5 orang atau 16,7%. Artinya mayoritas responden yaitu sebesar 40% berusia sekitar 31-40 tahun.
10
Media Mahardhika Vol. 11 No 1 September 2012
4. Jenis Kelamin Responden Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat diketahui jenis kelamin responen. Perbandingan jenis kelamin responden dapat dilihat pada Tabel dibawah ini: Tabel 6. Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Pria Wanita Jumlah
Frekuensi 11 19 30
Persentase(%) 36,7 63,3 100
Sumber: Pengolahan data primer (2012) Pada Tabel 6 dapat diketahui bahwa mayoritas responden berjenis kelamin wanita yaitu sebesar 19 orang atau 63,3% sedangkan pria hanya berjumlah 11 orang atau 36.7%.
Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk melihat pengaruh variabel bebas faktor motivator (X1) dan faktor hygiene (X2) dengan variabel terikat kepuasan kerja. Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dengan metode enter. Diketahui bahwa faktor motivator (X1) dan faktor hygiene (X2) merupakan variabel bebas yang digunakan sedangkan variabel terikatnya adalah kepuasan kerja (Y). Persamaan regresi linear berganda dapat diketahui dari Tabel berikut ini: Tabel 7. Persamaan Regresi Coefficientas Unstandardi Standar
1
zed dized B Std. Beta Coefficients Coeffici t Sig. Error 2.6 3.581 ents .734 .469
(Constant)
29 c .225 .651
4.838 .000
Motivator Fa 1.091 .255 .283
2.104 .045
Model
Hygiene Fact .536 Kepuasan Kerja a.Dependent Variable: Sumber: Hasil pengolahan data (SPSS versi 15.0) 2009
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja..........(Ratna) h. 1-16
11
Pada Tabel 7 diketahui persamaan regresi linear berganda, dapat dirumuskan persamaan sebagai berikut: Y= 2,629+1,091X1+ 0,536 X2+e Persamaan regresi linear berganda diuraikan sebagai berikut: a) Konstanta 2,629 menyatakan bahwa jika tidak ada varaibel faktor motivator dan faktor hygiene maka kepuasan kerja pegawai adalah sebesar 2,629. b) Koefisien 1,091 menyatakan bahwa setiap terjadi kenaikan atau peningkatan variabel faktor motivator sebesar satu satuan maka akan meningkatkan kepuasan kerja sebesar 1,091. c) Koefisien 0,536 menyatakan bahwa setiap terjadi kenaikan
atau
peningkatan pada variabel faktor hygiene sebesar satu satuan maka akan meningkatkan kepuasan kerja sebesar 0,536. Determinan (R²) Determinan (R²) pada intinya mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu faktor motivator (X1) dan faktor hygiene (X2) terhadap variabel terikat kepuasan kerja (Y) secara bersama-sama. Dimana 0≤ R²≤ 1. Adjusted R² sebesar 0,760 artinya 76% kepuasan kerja (Y) pegawai dinas luar Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Setiabudi Medan dapat dijelaskan oleh variabel faktor motivator (X1) dan faktor hygiene (X2). Sedangkan sisanya sebesar 24% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa model yang digunakan cukup kuat. 2. Uji F Uji F (uji serempak) adalah untuk melihat apakah variabel bebas yaitu faktor motivator (X1) dan faktor hygiene (X2) secara bersama-sama (serempak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel terikat, kepuasan kerja (Y). Hasil pengujian: a) Model regresi yang dipergunakan dalam uji F adalah: Ho: b1=b2=0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan
12
Media Mahardhika Vol. 11 No 1 September 2012
signifikan dari ariabel bebas yaitu faktor motivator (X1) dan faktor hygiene (X2) terhadap variabel terikat Kepuasan kerja (Y). Dan Ho: b1≠b2≠0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu yaitu faktor motivator (X1) dan faktor hygiene (X2) terhadap variabel terikat kepuasan kerja (Y). b) F tabel dapat dilihat pada α = 5%; Derajat bebas pembilang = k-1 = 3-1 =2; Derajat penyebut = n-k = 30-2 = 28; F tabel pada signifikansi 5% (2,28) = 3,45. c) Mencari F hitung dengan menggunakan Tabel Anova sebagai hasil pengolahan data SPSS 15.00, di dapatkan nilai F hitung adalah 46,939 dengan signifikansi diatas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa F hitung (46,939) > F Tabel (3,35) artinya Ho ditolak yang berarti menunjukkan bahwa variabel bebas (faktor motivator dan faktor hygiene) secara bersama- sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel bebas (kepuasan kerja). 3.
Uji t, dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas yaitu faktor
motivator (X1) dan faktor hygiene (X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan tehadap variabel terikat kepuasan kerja (Y) secara parsial. Hasil pengujian: a.
Model regresi yang dipergunakan dalam uji t adalah: Ho: b1=b2=0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu faktor motivator (X1) dan faktor hygiene (X2) terhadap variabel terikat Kepuasan kerja (Y). Ho: b1≠b2≠0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu faktor motivator (X1) dan faktor hygiene (X2) terhadap variabel terikat kepuasan kerja (Y).
b.
t tabel dapat dilihat pada α = 5%. t tabel diperoleh dari n-k dimana n = jumlah sampel yaitu 30
k = jumlah variabel bebas yang digunakan yaitu 2 maka nilai t tabel 5% (28) adalah 2,048 dengan demikian signifikansi 0,000 (lebih kecil dari 0,05),
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja..........(Ratna) h. 1-16
13
maka Ho ditolak dan Ha diterima karena t hitung (4,838) > t tabel (2,058). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel faktor motivator (X1) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja (Y). Hal ini berarti faktor motivator yang terdiri dari keberhasilan pelaksanaan, penghargaan, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri, kesempatan untuk berkembang, dan kesempatan untuk maju yang ada dalam pekerjaan sudah cukup baik karena mampu meningkatkan kepuasan kerja sehingga dapat meningkatkan pencapaian target para pegawai. 2) Pada variabel faktor hygiene (X2) diketahui bahwa nilai t hitung = 2,104 dengan tingkat signifikansi 0,045(lebih kecil dari 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima karena t hitung (2,104) > t Tabel (2,048). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel faktor hygiene (X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja (Y). Hal ini berarti faktor hygiene yang terdiri dari kebijakan perusahaan, pengawasan, hubungan dengan rekan kerja, upah, dan kondisi kerja yang ada dalam perusahaan sudah cukup baik karena mampu meningkatkan kepuasan kerja sehingga dapat meningkatkan pencapaian target
pegawai. Hal tersebut juga
menunjukkan bahwa perusahaan telah mampu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi para agennya. Walaupun factor motivator dan factor hygenie mempengaruhi kepuasaan kerja agen tapi perusahaan harus lebih peka dengan situasi lingkungan yang kompetitip dengan perusahaan asuransi jiwa lainnya. Oleh sebab itu perusahaan memperhatikan tingkat kepuasan agen, agar kinerja meningkat 3) Berdasarkan hasil uji-t diketahui bahwa faktor dominant yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah variabel faktor motivator (hal ini dapat dilihat dari nilai unstandarized coefficients faktor motivator (1,091) yang lebih besar daripada unstandarized coefficients faktor hygiene (0,536).
5. SIMPULAN 1. Variabel faktor motivator dan faktor hygiene berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai dinas luar Asuransi Jiwa Bersama
14
Media Mahardhika Vol. 11 No 1 September 2012
(AJB) Bumiputera 1912 Cabang Surabaya berdasarkan hasil uji F (serempak) dan uji t (parsial). 2.
Faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja pegawai dinas luar Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang Surabaya adalah faktor motivator.
3. Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi diketahui nilai Adjusted R² sebesar 0,76 yang berarti 76% variabel kepuasan kerja dijelaskan oleh faktor motivator dan faktor hygiene, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Davis, Keith dan John W Newstrom, 1997. Perilaku Organisasi, Jilid 1, Edisi Tujuh, Erlangga, Jakarta. Fathoni, Abdurrahmat, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan pertama, Rineka Cipta, Jakarta. Gatot, Dewi Basmala dan Wiku Adisasmito. 2005. Hubungan Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan dan Lingkungan Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Gunung Jati Cirebon. http:///www.Journal.ui.ac.id/?hal=download&q=124. Gomes, Faustono Cardoso, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset, Yogyakarta. Gozali, Imam, 2005. Aplikasi analisis multivariatedengan program SPSS, Edisi 1, Semarang. Griffin, Ricky W, 2006. Manajemen, Jilid 2, edisi tujuh, Erlangga, Jakarta. Hariandja, Marihot Effendi. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.Grasindo, Jakarta. Hasibuan, Malayu S.P, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta. Kerlinger, Fred N, 2000. Azas-azas Penelitian, UGM University Press, Jogjakarta. Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki, 2008. Perilaku Organisasi, Salemba Empat, Jakarta. Kuncoro, Mudrajat,2003. Metode Riset Untuk Ekonomi Bisnis, Penerbit Erlangga, Jakarta. Luthans, Fred, 2006. Perilaku Organisasi, Edisi Sepuluh, Penerbit Andy, Yogyakarta. Mathis, Robert L & John H. Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, jilid 2, Salemba Empat, Jakarta.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja..........(Ratna) h. 1-16
15
Robbin, Stephen P dan Timothy A. Judge, Prilaku Organisasi, Prentice Hall, Jakarta Santoso, Singgih, 2004. SPSS Statistik Parametrik, Penerbit PT Elex media komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta. Situmorang, Syafrizal H, et al, 2008. Analisis Data Penelitian Menggunakan Program SPSS, USU Press, Medan. Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung. Yuli, Sri Budi Cantika. 2005, Manajemen SDM, UMM Press, Malang.
16
Media Mahardhika Vol. 11 No 1 September 2012