ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN AKUNTANSI SEBAGAI TEMPAT KULIAH DI PERGURUAN TINGGI Oleh : Martini Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur Jakarta Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta, 12260 Email :
[email protected]
ABSTRAKSI Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh budaya, sosial, pribadi dan psikologis baik secara parsial maupun simultan terhadap pemilihan jurusan akuntansi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis. Data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui survey dengan menyebarkan kuesioner yang dikirim ke 55 responden, sementara yang dapat digunakan dalam analisa ini 50 responden atau sekitar 90,9%. Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesa secara parsial maupun simultan dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi <0.05. Hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa budaya, pribadi dan psikologis tidak berpengaruh terhadap pemilihan jurusan akuntansi, sedangkan sosial berpengaruh terhadap pemilihan jurusan akuntansi. Hasil uji secara simultan menunjukkan bahwa budaya, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh terhadap pemilihan jurusan akuntansi dengan pengaruh sebesar 57,1%. Kata kunci :
Budaya, Sosial, Pribadi, Psikologis, Jurusan Akuntansi ABSTRACT
The purpose of this study was to investigate the influence of cultural, social, personal and psychological either partially or simultaneously to the selection of the accounting department. This study is a descriptive analysis. The data in this study is primary data obtained through the survey by distributing questionnaires sent to 55 respondents, while that can be used in the analysis of 50 respondents, or approximately 90.9%. In the present study tested the validity, reliability testing and classical assumption. Hypothesis testing is then performed partially or simultaneously by using probabilities, significance > 0.05. Partial test results indicate that the cultural, personal and psychological no effect on the selection of accounting majors, while social influence on the selection of accounting majors. Simultaneously test results show that cultural, social, personal and psychological effect on the selection of accounting majors with the effect of 57.1%. Keyword :
Influence of cultural, social, personal, psychological, accounting department
1
PENDAHULUAN
Akuntansi merupakan salah satu
Saat ini dunia berada dalam kondisi
jurusan di bidang ekonomi yang banyak
yang serba maju dan bebas. Kemajuan
diminati oleh mahasiswa saat ini. Dari
teknologi yang tidak terbatas terjadi setiap
hasil penelitian Basuki (1999) dalam Ariani
hari, menit, bahkan detik, perkembangan-
(2004)
perkembangan teknologi terjadi di setiap
mahasiswa memilih jurusan akuntansi,
belahan dunia. Kedinamisan pergerakan
didorong oleh keinginan mereka untuk
kemajuan
merupakan
menjadi profesional. Selain itu termotivasi
secara otomatis harus
oleh anggapan bahwa akuntan di masa
dipenuhi untuk memberi kemudahan bagi
mendatang akan sangat dibutuhkan oleh
setiap orang. Masyarakat semakin haus
banyak
akan perubahan yang lebih maju untuk
Mendapatkan
memenuhi kebutuhan mereka. Kebebasan
merupakan salah satu tujuan belajar di
berinteraksi di luar batas negara sudah
Perguruan Tinggi. Hal itu sepertinya telah
menjadi prasyarat pengembangan diri,
mengakar pada masyarakat kita. Kuliah di
baik dalam pengertian individu maupun
universitas
kelompok atau organisasi. Hal tersebut
bukan lagi dengan tujuan utama mencari
mengindikasikan persaingan yang semakin
ilmu, tapi ada motif lain yaitu kelak setelah
ketat. Untuk dapat berperan dan bersaing
lulus berharap mendapatkan pekerjaan
dalam kondisi dunia yang semakin maju
layak. Pekerjaan dapat menjadi tolok ukur
dan bebas, pendidikan menjadi syarat
keberhasilan seseorang dari hasil belajar
mutlak. Pendidikan menjadi sarana untuk
di Perguruan Tinggi. Memang tak bisa kita
mengembangkan
pungkiri, meski tidak mutlak pekerjaan
tersebut
tuntutan yang
kemampuan
sudah
pengetahuan
melalui
pengajaran
dan yang
diberikan. Pada dasarnya Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi mahasiswa
menyebutkan
bahwa
perusahaan pekerjaan
ataupun
menentukan
di
rata-rata
Indonesia. yang
perguruan
berhasil
atau
layak
tinggi
tidaknya
seseorang. Dunia
kerjapun
tak
kalah
memilih jurusan pada Perguruan Tinggi
kompetitifnya. Hal ini dapat kita lihat
sebagai tempat kuliah diantaranya: faktor
dengan semakin tingginya syarat yang
budaya, faktor sosial, faktor pribadi serta
minta oleh banyak perusahaan bagi calon
faktor
karyawannya.
psikologis.
Faktor
lain
yang
Salah
satunya
adalah
mempengaaruhi pemilihan jurusan adalah
jenjang pendidikan. Sebagian besar dari
faktor
pekerjaan,
perusahaan, itu apalagi perusahaan besar
persepsi,
meminta lulusan Diploma dan Sarjana.
situasi
keluarga, ekonomi,
individual, motivasi,
keyakinan dan sikap serta minat.
Walaupun
masih
banyak
pula
yang 2
membutuhkan lulusan Sekolah Menengah
2.
Apakah
sosial
berpengaruh
Atas atau yang sedejat. Tetapi, tetap saja
terhadap
terdapat
akuntansi sebagai tempat kuliah di
penempatan
berbeda
antara
yang lulusan Sekolah Menengah Atas atau sederajat dengan yang lulusan Sarjana. Untuk
menghadapinya,
meningkatkan
potensi
penguasaan
pemilihan
jurusan
Perguruan Tinggi 3.
Apakah
pribadi
berpengaruh
selain
dengan
terhadap
diri
dengan
akuntansi sebagai tempat kuliah di
beberapa
keterampilan
seperti keterampilan berbahasa asing dan
pemilihan
jurusan
Perguruan Tinggi 4.
Apakah
psikologis
berpengaruh
penguasaan teknologi seperti komputer.
terhadap
Kita juga dituntut untuk pandai-pandai
akuntansi sebagai tempat kuliah di
dalam
Perguruan Tinggi
memilih
bidang
yang
memiliki
prospek baik ke depan. Salah satu pilihan
5.
itu adalah Akuntansi. Berdasarkan
latar
pemilihan
Apakah budaya, sosial, pribadi dan psikologis
belakang
tersebut,
jurusan
secara
berpengaruh terhadap
simultan pemilihan
penelitian ini mengambil judul tentang
jurusan akuntansi sebagai tempat
Analisa
kuliah di Perguruan Tinggi
faktor–faktor
yang
Mempengaruhi Mahasiswa Memilih
Tujuan Penelitian
Jurusan Akuntansi Sebagai Tempat
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :
Kuliah
1.
di
Perguruan
Tinggi
dan
Menganalisis
pengaruh
diharapkan melalui penelitian tersebut,
social,
dapat diketahui kebutuhan dan keinginan
secara simultan terhadap pemilihan
mahasiswa
jurusan akuntansi sebagai tempat
akan
Perguruan
Tinggi
Khususnya jurusan akuntansi.
pribadi
dan
budaya, psikologis
kuliah di Perguruan Tinggi
Perumusan Masalah
2.
Berdasarkan latar belakang dan
Menganalisis social,
pengaruh
pribadi
dan
budaya, psikologis
uraian di atas, maka rumusan masalah
secara parsial terhadap pemilihan
yang menjadi dasar bagi penulisan ilmiah
jurusan akuntansi sebagai tempat
ini adalah :
kuliah di Perguruan Tinggi
1.
Apakah terhadap
budaya
berpengaruh
pemilihan
jurusan
3.
Menganalisis variable yang paling dominan
berpengaruh
terhadap
akuntansi sebagai tempat kuliah di
pemilihan
jurusan
akuntansi
Perguruan Tinggi
sebagai tempat kuliah di Perguruan Tinggi 3
entry bookkeeping) sebagaimana yang
Kontribusi Penelitian 1.
2.
Bagi
Pengembangan
diharapkan
dapat
manfaat
berupa
Ilmu,
memberikan informasi
dikembangkan Perusahaan
oleh VOC
Luca
milik
Pacioli.
Belanda-yang
merupakan organisasi komersial utama
tambahan yang dapat dijadikan
selama
sumbangan
dalam
peranan penting dalam praktik bisnis di
penelitian selanjutnya yang lebih
Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus
komprehensif
1997).
pemikiran
Kegunaan
Operasional,
diharapkan
dapat
masa
Kegiatan
penjajahan-memainkan
ekonomi
pada
masa
memberikan
penjajahan meningkat cepat selama tahun
konstribusi bagi peneliti mengenai
1800an dan awal tahun 1900an. Hal ini
faktor-faktor yang mempengaruhi
ditandai dengan dihapuskannya tanam
pemilihan
paksa
jurusan
akuntansi
sehingga
pengusaha
Belanda
sebagai tempat kuliah di Perguruan
banyak yang menanmkan modalnya di
Tinggi.
mendapatkan
Indonesia. Peningkatan kegiatan ekonomi
pekerjaan yang layak merupakan
mendorong munculnya permintaan akan
salah
tenaga akuntan dan juru buku yang
Karena satu
tujuan
belajar
di
terlatih. Akibatnya, fungsi auditing mulai
Perguruan Tinggi
dikenalkan di Indonesia pada tahun 1907 TINJAUAN
PUSTAKA
DAN
(Soemarso
1995).
Peluang
terhadap
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
kebutuhan audit ini akhirnya diambil oleh
Sejarah Perkembangan Akuntansi di
akuntan Belanda dan Inggris yang masuk
Indonesia
ke Indonesia untuk membantu kegiatan
Praktik akuntansi di Indonesia dapat
administrasi di perusahaan tekstil dan
ditelusur pada era penjajahan Belanda
perusahaan manufaktur (Yunus 1990).
sekitar 17 (ADB 2003) atau sekitar tahun
Internal auditor yang pertama kali datang
1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas
di Indonesia adalah
berkaitan dengan praktik akuntansi di
sudah berada di Indonesia pada tahun
Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747,
1896
yaitu
yang
melaksanakan pekerjaan audit (menyusun
yang
dan mengontrol pembukuan perusahaan)
(Soemarso
adalah Van Schagen yang dikirim ke
1995). Pada era ini Belanda mengenalkan
Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso
sistem pembukuan berpasangan (double-
1995).
praktik
dilaksanakan berkedudukan
pembukuan
Amphioen di
Sociteyt
Jakarta
dan
orang
J.W Labrijn-yang pertama
yang
4
Kesempatan
bagi
lokal
akuntansi model Belanda dengan model
(Indonesia) mulai muncul pada tahun
Amerika pada tahun 1960 (ADB 2003).
1942-1945, dengan mundurnya Belanda
Selanjutnya, pada tahun 1970 semua
dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya
lembaga
ada satu orang akuntan yang berbangsa
akuntansi model Amerika (Diga dan Yunus
Indonesia
1997).
yaitu
(Soermarso
akuntan
Prof.
1995).
Dr.
Praktik
Abutari akuntansi
harus
mengadopsi
sistem
Pada awal tahun 1990an, tekanan
model Belanda masih digunakan selama
untuk
era
(1950an).
keuangan
muncul
Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih
terjadinya
berbagai
didominasi oleh sistem akuntansi model
keuangan
yang
Belanda. Nasionalisasi atas perusahaan
kepercayaan
yang dimiliki Belanda dan pindahnya orang
Skandal pertama adalah kasus Bank Duta
orang Belanda dari Indonesia pada tahun
(bank swasta yang dimiliki oleh tiga
1958 menyebabkan kelangkaan akuntan
yayasan
dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).
Suharto). Bank Duta go public pada tahun
Atas dasar nasionalisasi dan kelangkaan
1990
akuntan,
kerugian yang jumlah besar (ADB 2003).
setelah
kemerdekaan
Indonesia
pada
akhirnya
memperbaiki
skandal
dan
dengan pelaporan
mempengaruhi
perilaku
investor.
dikendalikan gagal
mengungkapkan
Bank
Amerika. Namun demikian, pada era ini
semua
praktik akuntansi model Amerika mampu
auditornya atau underwriternya tentang
berbaur dengan akuntansi model Belanda,
masalah tersebut. Celakanya, auditor Bank
terutama
lembaga
Duta mengeluarkan opini wajar tanpa
pemerintah. Makin meningkatnya jumlah
pengecualian. Kasus ini diikuti oleh kasus
institusi
Plaza
terjadi
pendidikan
di tinggi
yang
juga
presiden
berpaling ke praktik akuntansi model
yang
Duta
pelaporan
seiring
dapat
yang tetapi
kualitas
tidak
informasi
Indonesia
menginformasi
kepada
Realty
Bapepam,
(pertengahan
menawarkan pendidikan akuntansi-seperti
1992) dan Barito Pacific Timber (1993).
pembukaan
di
Rosser (1999) mengatakan bahwa bagi
Universitas Indonesia 1952, Institute Ilmu
pemerintah Indonesia, kualitas pelaporan
Keuangan
keuangan harus diperbaiki jika memang
jurusan (Sekolah
akuntansi Tinggi
Akuntansi
Negara-STAN) 1990, Univesitas Padjajaran
pemerintah
1961, Universitas Sumatera Utara 1962,
transformasi
Universitas Airlangga 1962 dan Universitas
“casino”
Gadjah Mada 1964 (Soermarso 1995)-
memobilisasi
telah
panjang.
mendorong
pergantian
praktik
menginginkan pasar
menjadi
modal model
aliran
adanya dari
model
yang
dapat
investasi
jangka
5
Berbagai mendorong
skandal
tersebut
telah
secara tidak langsung diarahkan pada
pemerintah
dan
badan
buruknya praktik akuntansi dan rendahnya
berwenang untuk mengeluarkan kebijakan
kualitas
regulasi yang ketat berkaitan dengan
(transparency).
pelaporan
keuangan.
Pertama,
seperangkat
informasi
pada
September 1994, pemerintah melalui IAI mengadopsi
keterbukaan
Pendidikan Akuntansi di Indonesia.
standar
Sejak
berdirinya
Ikatan
Akuntan
akuntansi keuangan, yang dikenal dengan
Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(IAI-KAPd) pada tahun 1996 yang diketuai
(PSAK). Kedua, Pemerintah bekerja sama
oleh
dengan
Bank)
dilanjutkan dengan kepengurusan periode
Pengembangan
tahun 2002 – 2006 dengan ketua Prof. Dr.
Bank
melaksanakan Akuntansi
Dunia
(World
Proyek yang
ditujukan
untuk
Prof.
Mas’ud
Dr.
Machfudz,
Zaki
Baridwan,
kualitas
dan
pendidikan
mengembangkan regulasi akuntansi dan
akuntansi di Indonesia menjadi bahasan
melatih profesi akuntansi. Ketiga, pada
yang tidak ada putusnya. Usaha untuk
tahun
membuat
mengembangkan pemikiran tentang solusi
berkaitan
dengan
atas permasalahan pendidikan akuntansi
Undang
Undang
di Indonesia berlanjut pada kepengurusan
Perseroan Terbatas. Keempat, pada tahun
IAI-KAPd periode tahun 2006 -2008 yang
1995
aspek
diketuai oleh Prof. Dr. Ainun Na’im.
akuntansi/pelaporan keuangan kedalam
Beberapa kegiatan telah dilakukan untuk
Undang-Undang
merealisasikan pemikiran tersebut antara
1995,
berbagai
pemerintah
aturan
akuntansi
dalam
pemerintah
memasukkan
Pasar
Modal
(Rosser
1999).
lain:
Simposium
Standar
Kualitas
Jatuhnya nilai rupiah pada tahun
Pendidikan Akuntansi, Lokakarya Nasional
1997-1998 makin meningkatkan tekanan
Kurikulum Akuntansi, Seminar Nasional
pada
Metode
pemerintah
untuk
memperbaiki
Pembelajaran,
dan
Evaluasi
kualitas pelaporan keuangan. Sampai awal
Kurikulum Pendidikan Profesi Akuntansi.
1998,
Kegiatan-kegiatan
kebangkrutan
collapsenya
sistem
konglomarat, perbankan,
kegiatan
yang
tersebut
merupakan
berurutan
untuk
meningkatnya inflasi dan pengangguran
menemukan benang merah antar berbagai
memaksa
aspek dalam pendidikan akuntansi di
pemerintah
bekerja
sama
dengan IMF dan melakukan negosiasi atas berbagaai
paket
penyelamat
yang
ditawarkan IMF. Pada waktu ini, kesalahan
Indonesia. Tuntutan
kualitas
pendidikan
akuntansi menjadi semakin besar seiring 6
keanggotaan
IAI
International
dalam
Publik
(UU-AP)
dan
diikuti
dengan
Federation of Accountants (IFAC). Hal ini
Undang-Undang
diwujudkan dengan salah satu program
(saat
kerja IAI yaitu peningkatan peran IAI
perancangan draf RUU). Berkaitan dengan
dalam
UU-AP,
pendidikan
Aktifitas
yang
pendidikan
akuntansi
nasional.
berkaitan
dengan
akuntansi
sekarang
Pelaporan
Keuangan
masih
merupakan
kompetensi
dihasilkan
oleh
akuntan
institusi
yang
pendidikan
mempunyai
akuntansi akan semakin menjadi sorotan,
beberapa sasaran. Pertama, disusunnya
terlebih pada sertifikasi profesi akuntan
of
publik yang memungkinkan berasal dari
Membership Obligation 2 (SMO2) IFAC:
lulusan program sarjana dan D IV bidang
Education
non akuntansi.
rencana
Statements
implementasi
Standards
for
and
Other
Accountants
Pronouncements
yang
Professional (EDCOM)
mengacu
pada
Kedua, Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP, 2010) telah menyatakan perlunya suatu perombakan
International Education Standards (IES).
dalam
Kedua, tersusunnya blue print pendidikan
kondisi lingkungan menuju techno-culture
akuntansi
jenjang
dan techno-science. Ini berarti perlunya
pendidikan akuntansi. Ketiga, masuknya
suatu pergeseran paradigma pendidikan
Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) &
akuntansi
Ujian
Manajemen
global, baik yang bersumber dari nilai-nilai
jenjang
sertifikasi.
global/universal maupun kebutuhan lokal
meningkatnya
jumlah
meliputi
Sertifikasi
(USAM)
Akuntan
sebagai
Keempat,
seluruh
yang
pendidikan
dalam
bersumber
karena
pergeseran
memenuhi
dari
nilai-nilai
atau
penyelenggara dan mutu PPA. Kelima,
kearifan
peningkatan
mutu
Pendidikan dan Kebudayaan juga sedang
penyelenggara pendidikan magister dan
intensif menerapkan pendidikan karakter
doktor akuntansi. Keenam, peningkatan
dalam semua jenjang pendidikan.
jumlah
dan
peran serta IAI dalam pengembangan pendidikan
Sebelum
Kementerian
dikeluarkannya
UU
No.
khususnya
34/1954 tentang gelar Akuntan, semua
standar
orang dapat menyatakan dirinya selaku
kompetensi akuntansi pada semua jenjang
akuntan dan memakai gelar akuntan.
pendidikan.
Dulu, orang yang lulusan dari fakultas
menyangkut
akuntansi,
lokal.
Ketiga,
tuntutan
pencapaian
Dalam pengembangan blue print
Ekonomi Universitas Negeri gelarnya selain
pendidikan akuntansi, beberapa isu sentral
SE, mereka langsung dapat gelar Akt atau
adalah
pertama,
akuntan. Nah, bonus gelar ini jadi masalah
Undang-Undang
Akuntan
bisa dikatakan membuat iri lulusan dari
yang
perlu
munculnya
dikaji
7
universitas swasta yang statusnya tidak
mencoba menemukan pergeseran
disamakan.Jadi,
budaya.
karena
hal
tersebut
sekarang yang ingin mendapatkan gelar akuntan
harus
mengikuti
b.
pendidikan
Sub kebudayaan Sikap
kebudayaan
mengandung
profesi akuntansi selama satu tahun dan
sub kebudayaan (subculture) yang
mengikuti ujian yang diadakan oleh IAI.
lebih kecil, atau kelompok orang –
Dalam rangka meningkatkan penguasaan
orang yang mempunyai sistem nilai
akuntansi
yang
terhadap
pengetahuan
dan
sama
berdasarkan
kompetensi teknis di bidang akuntansi,
pengalaman dan situasi kehidupan
dan
yang
untuk
menyongsong
keterbukaan
sama.
Subkebudayaan
dalam era perdagangan bebas, maka IAI
meliputi kewarganegaraan, agama,
dengan dukungan Departemen Keuangan
kelompok,
RI menyelenggarakan Ujian Sertifikasi
geografis. Banyak sub kebudayaan
Akuntan Publik (USAP), dengan tujuan
yang membentuk segmen pasar
untuk menguji kemampuan akuntan untuk
penting,
berpraktik sebagai Akuntan Publik.
seringkali merancang produk dan
Faktor Budaya Faktor–faktor budaya memberikan pengaruh paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. a.
ras,
dan
dan
orang
derah
pemasaran
program
pemasaran
disesuaikan
dengan
yang
kebutuhan
konsumen. c.
Kelas sosial (social culture) Hampir setiap masyarakat memilki
Budaya (culture)
beberapa bentuk struktur kelas
Budaya adalah penyebab paling
sosial. Kelas–kelas sosial (social
mendasar
dari
classes)
perilaku
seseorang.
keinginan
dan
adalah
bagian–bagian
Budaya
masyarakat yang relatif permanen
merupakan susunan nilai – nilai
dan tersusun rapi yang anggota–
dasar, persepsi, keinginan, dan
anggotanya mempunyai nilai–nilai,
perilaku yang dipelajari anggota
kepentingan, dan perilaku yang
suatu masyarakat dari keluarga
sama. Kelas sosial tidak ditentukan
dan
oleh satu faktor saja, misalnya
institusi
penting
Menemukan
produk
diinginkan
konsumen
lainnya.
baru
yang dapat
dilakukan dengan berusaha selalu
pendapatan, sebagai pekerjaan, pendidikan,
tetapi suatu
ditentukan kombinasi pendapatan,
kesejahteraan,
dan 8
variabel lainnya. Dalam beberapa
sekerja. Beberapa di antaranya
sistem
adalah kelompok sekunder, yang
dan
sosial,
anggota–anggota
kelas–kelas
menggunakan tertentu
yang
berbeda
lebih formal dan memiliki lebih
aturan–
aturan
sedikit interaksi reguler. Kelompok
tidak
dapat
sekunder ini mencakup organisasi
sosial
–
dan
mengubah
posisi
organisasi
seperti
kelompok
masyarakat. Orang–orang dalam
keagamaan, asosiasi profesional,
kelas
dan serikat buruh. Kelompok acuan
sosial
menunjukkan
cenderung
perilaku
(reference
membeli
group)
berfungsi
yang serupa.
sebagai titik banding / referensi
Dari hal-hal yang di atas dapat di
langsung (tatap muka) atau tidak
definisikan bahwa faktor budaya
langsung yang membentuk sikap
sering terjadi di karnakan oleh
maupun
perilaku
individual dan sikap nilai-nilai dasar
Kelompok
acuan
kehidupan, maka sering kali prilaku
seseorang pada perilaku dan gaya
seseorang
pada
hidup baru, mempengaruhi sikap
dan
dan konsep diri orang tersebut,
status tinggi. Ini lah yang menjiwai
dan memberikan dorongan untuk
seseorang dalam memilih jurusan
menyesuaikan diri sehingga akan
akuntansi.
mempengaruhi pilihan produk dan
keinginan,
cendrung satu
kelompok,
seseorang. mengarahkan
merek orang itu. Faktor Sosial a.
b.
Kelompok acuan Perilaku oleh
Anggota keluarga dapat sangat
seseorang
banyak
Keluarga
dipengaruhi
kelompok
mempengaruhi perilaku pembeli.
(group)
Keluarga
adalah
organisasi
kecil. Kelompok secara langsung
pembelian konsumen yang paling
mempengaruhi
penting dalam masyarakat.
seseorang
dan
disebut
keanggotaan
dimilki kelompok
(membership
c.
Peran dan status Posisi
seseorang
dalam
setiap
groups). Beberapa di antaranya
kelompok dapat ditetapkan baik
adalah
yang
lewat perannya maupun statusnya
memiliki interaksi reguler tetapi
dalam organisasinya. Peran (role)
informal – seperti keluarga, teman
seseorang
meliputi
– teman, tetangga, dan rekan
kegiatan
yang
kelompok
primer
kegiatan– diharapkan 9
dilakukan
seseorang
(Sarwono,
2005:
208).
Dalam
orang–orang yang ada di sekitar
faktor sosial sering kali mengacu
individu
pada
tersebut.
membawa
d.
menurut
Setiap
peran
status
pilihan
yang
berkaitan
yang
dengan orang lain jarang sekali
mencerminkan penghargaan yang
memilih keputusan yang mendasari
diberikan
oleh
keinginan diri sendiri karna hanya
Seseorang
seringkali
masyarakat. memilih
melihat apa yang orang katakan
produk yang menunjukkan status
dan hanya faktor individual saja
individu
yang memilih berdasarkan atas diri
tersebut
dalam
masyarakat.
sendiri tanpa ada paksaan dari
Individual
orang lain. Itu lah dasar seseorang
Sebagian
pakar
menganggap
memilih jurusan akuntansi karna
bahwa setiap perilaku kelompok, termasuk
yang
faktor sosial.
tergolong
kekerasan seperti kasus kerusuhan
Faktor pribadi
Heydel yang dikemukakan dalam
a.
Umur dan tahap siklus hidup
awal bab ini selalu berawal dari
Seseorang mengubah barang dan
perilaku
Perilaku
jasa yang dibeli selama hidup
kekerasan yang dapat dilakukan
orang tersebut. Selera terhadap
oleh individu menurut kelompok
makanan, pakaian, meubel, dan
pakar ini adalah agresivitas yang
rekreasi
seringkali
dilakukan
oleh
individu
dengan
usia.
sendirian,
baik
secara
(tidak
sengaja)
individual.
direncanakan,
dan
secara
berhubungan
Pembelian
juga
spontan
dibentuk oleh tahap siklus hidup
maupun
keluarga
perilaku
mungkin dilalui keluarga sesuai
kekerasan yang dilakukan bersama orang lain.
tahap–tahap
yang
dengan kedewasaan anggotanya. b.
Pekerjaan
Jika kita amati peristiwa perilaku
Pekerjaan
individual, seperti minum minuman
mempengaruhi barang dan jasa
keras,
yang dibelinya. Orang pemasaran
lawan,
menusuk melawan
suporter pihak polisi,
dan
mencoba
seseorang
mengidentifikasi
mengejek suporter lawan serta
kelompok–kelompok pekerja yang
saling melempari suporter lawan
memiliki minat yang rata–rata lebih
(oleh
tinggi pada barang dan jasa yang
sekelompok
kecil
orang)
10
dihasilkan.
Bahkan
berspesialisasi
yang
ataupun
dibutuhkan
Gaya
kepribadian
hidup
perilaku
Situasi ekonomi
interaksinya di dunia. e.
seseorang
Kepribadian
Pemasar
bebeda
tren
pola dan
Kepribadian dan konsep diri
mempengaruhi pilihan produknya. mengamati
seseorang.
menampilkan
satu kelompok pekerjaan tertentu. Situasi ekonomi seseorang akan
tiap
orang
mempengaruhi
yang perilaku
pendapatan, tabungan pribadi, dan
membelinya.
tingkat
(personality) adalah karakteristik
bunga.
indikator
Jika
ekonomi
datangnya
indikator–
menunjukkan
resesi,
pemasaran
d.
yang lebih dari sekedar kelas sosial
menghasilkan
produk-produk c.
dapat
dapat
psikologis
orang
Kepribadian yang
mengahsilkan
mengambil
relatif
unik,
yang
tanggapan
yang
konsisten
dan
menetap
langkah–langkah untuk merancang
(lasting)
ulang,
dan
seseorang. Kepribadian biasanya
menetapkan kembali harga produk
diuraikan berdasarkan sifat–sifat
dengan cepat.
seseorang seperti kepercayaan diri,
Gaya hidup
dominasi,
Orang-orang yang berasal dari dari
bersosialisasi,
sub kebudayaan, kelas sosial, dan
mempertahankan diri, kemampuan
pekerjaan
beradaptasi,
mereposisi,
dapat
memiliki
gaya
hidup yang cukup berbeda. Gaya (lifestyle)
hidup
adalah
terhadap
lingkungan
kemampuan otonomi, dan
agresivitas.
Kepribadian dapat berguna untuk
pola
menganalisis
perilaku
konsumen
kehidupan seseorang. Pemahaman
atas suatu produk maupun pilihan
kekuatan-kekuatan
merek.
mengukur utama
ini
dengan
dimensi–dimensi
kosnumen
(pekerjaan,
–
hobi,
AIO
activities belanja,
Faktor Psikologis a.
Motivasi
olahraga, kegiatan sosial), interest
Seseorang mempunyai kebutuhan
(makanan,
keluarga,
pada suatu saat. Ada kebutuhan
rekreasi), dan opinions (mengenai
biologis, yang muncul dari keadaan
diri
masalah–
yang memaksa seprti rasa lapar,
masalah sosial, bisnis, produk).
haus, atau merasa tidak nyaman.
Gaya
Kebutuhan
suatu hidup
mode, individu, mencakup
sesuatu
lainnya
bersifat 11
psikologis, muncul dari kebutuhan
pandangan dari orang–orang untuk
untuk diakui, dihargai, ataupun
suatu
rasa
dikarenakan semua orang belajar
memiliki.
Kebanyakan
sama,
melalui
kuat
orang
melewati lima alat indera : pelihat,
pada
pendengar, pencium, peraba, dan
Suatu
pengecap. Namun, masing–masing
motif
individu menerima, mengatur, dan
untuk
suatu
memotivasi
untuk
bertindak
waktu
kebutuhan
tertentu.
akan
menjadi
arus
yang
kebutuhan ini tidak akan cukup tersebut
informasi
yang
apabila dirangsang sampai suatu
menginterpretasikan
tingkat intensitas yang mencukupi.
sensor syaraf ini dengan cara
Sebuah
sendiri-sendiri.
motif
adalah
atau
kebutuhan
cukup
dorongan
yang
dirangsang
mengarahkan mencari
seseorang
kepuasan.
pengertian
yang
lain
informasi Persepsi
secara
(perception) adalah proses di mana
untuk
seseorang memilih, mengatur, dan
untuk
mengintepretasikan
informasi
Adapun
untuk membentuk gambaran yang
tentang
berarti mengenai dunia.
motivasi adalah kondisi fisiologis
b.
situasi
c.
Pembelajaran
dan psikologis yang terdapat dalam
Ketika
diri seseorang yang mendorongnya
tindakan, orang tersebut belajar.
untuk melakukan aktivitas tertentu
Pembelajaran
guna
menggambaran
mencapai
suatu
tujuan
seseorang
melakukan (learning) perubahan
(kebutuhan) (Djaali, 2009 : 101).
perilaku
Persepsi
karena pengalaman. Hampir semua
Seseorang yang termotivasi siap
perilaku
untuk bertindak. Bagaimana cara
belajar. Proses belajar berlangsung
seseorang bertindak dipengaruhi
melalui drive (dorongan), stimuli
oleh persepsinya mengenai situasi
(rangsangan),
tertentu.
responses
Dua
orang
dengan
individu
yang
manusia
muncul
berasal
clues
dari
(petunjuk),
(tanggapan),
dan
motivasi yang sama dan dalam
reinforcement (penguatan), yang
situasi
saling mempengaruhi.
yang
sama
mungkin
mengambil tindakan yang
jauh
d.
Keyakinan dan sikap
berbeda karena dua orang tersebut
Dengan
memandang
pembelajaran,
berdeda.
situasi Adanya
secara perbedaan
melakukan orang
dan
lewat
–
orang
mendapatkan keyakinan dan sikap. 12
Pada gilirannya, kedua hal ini
e.
Minat
mempengaruhi perilaku membeli
Minat adalah rasa lebih suka dan
orang - orang. Suatu keyakinan
rasa keterikatan pada suatu hal
(belief) adalah pemikiran deskriptif
atau aktivitasi tanpa ada yang
seseorang
menyuruh. Minat pada dasarnya
mengenai
sesuatu.
Orang pemasaran tertarik pada
adalah
keyakinan
hubungan
yang
dirumuskan
penerimaan antara
akan
suatu
diri
seseorang mengenai barang dan
dengan
jasa tertentu, karena keyakinan ini
Semakin kuat atau dekat hubungan
menyusun
tersebut, semakin besar minatnya
citra
produk
yang
mempengaruhi perilaku membeli. Orang-orang
memiliki
yang
dan
relatif
diri.
Proses pembuatan Keputusan Pembuatan
Keputusan
bukan
(attitude)
merupakan
penilaian,
terisolasi, melainkan merupakan tahapan
kecenderungan
berbentuk anyaman yang tidak dapat di
Sikap
menggambarkan perasaan,
luar
(Djaali, 2009 : 121).
musik, makanan dan hampir setiap lainnya.
di
sikap
terhadap agama, politik, pakaian, hal
sesuatu
sendiri
konsisten
tindakan
tunggal
yang
dari
pisahkan satu dengan yang lainnya. John
seseorang atas sebuah obyek atau
Dewey (1910) mengajukan pandangan
gagasan.
bahwa
Sikap
menempatkan
proses
pemecahan
masalah
seseorang dalam suatu kerangka
merupakan upaya menjawab pertayaan
pemikiran
atau
dalam tiga fase berikut: (1). Masalah yang
sesuatu,
di hadapi, (2). Alternatif-alternatif yang
tidak
mengenai
sukanya
akan
suka
mendekati atau menjauhi sesuatu.
dimiliki, (3). Alternatif yang terbaik.
Sikap sulit diubah. Sikap seseorang
Herbert
A.
Simon
(2006),
mengikuti suatu pola, dan untuk
menawarkan model pemecahan masalah
mengubah satu sikap saja mungkin
sebagai berikut:
memerlukan
1.
penyesuaian
yang
akan menyulitkan dengan sikap lainnya (Philip Kotler dan Gary Armstrong,
Principle
196.
:
pencarian
informasi
lingkungan internal dan eksternal; 2.
Marketing,
Edisi 8, Jilid 1, Erlangga 2004 :
Intelijen
Desain : penentuan dan analisis langkah-langkah;
3.
Pilihan
:
memilih
salah
satu
langkah untuk diimplementasikan, dengan
pertimbanagan
langkah 13
tersebut
paling
mencapai
efektif
tujuan
dalam
terhadap
pembuat
akuntansi
keputusan. Eilon
(2006),
pembuatan
Ha1
menggambarkan
keputusan
dalam
:
proses
pemilihan
Diduga berpengaruh
delapan
terhadap
langkah berikut : Masukan informasi
2.
Analisis informasi yang tersedia;
berpengaruh
3.
Penentuan
terhadap
H02
ukuran
kinerja
:
dan
biaya;
5.
budaya
secara
signifikan
pemilihan
jurusan
Diduga
faktor
sosial
tidak
secara
signifikan
pemilihan
jurusan
akuntansi
Penciptaan model yang mewakili
Ha2
: Diduga faktor sosial berpengaruh
situasi keputusan;
secara
Perumusan pilihan (strategi) yang
pemilihan jurusan akuntansi
tersedia bagi pembuat keputusan;
H03
:
signifikan
Diduga
faktor
6.
Perkiraan hasil dari setiap pilihan;
berpengaruh
7.
Penentuan kriteria dalam memilih
terhadap
pilihan uang tersedia;
akuntansi
8.
faktor
akuntansi
1.
4.
jurusan
Penetapan keputusan bagi situasi
Ha3
:
Diduga
keputusan yang di hadapi.
berpengaruh
Model yang ditawarkan baik oleh
terhadap
Simon
maupun
Eilon
memberikan
kerangka kerja dalam proses pembuatan
H04
dipahami sebelum melakukan pembuatan
terhadap
keputusan. Langkah ini dapat dilakukan
akuntansi
yang
berbeda
dan
Ha4
:
Diduga
seringkali tidak selesai dalam satu siklus,
berpengaruh
melainkan
yang
terhadap
dilakukan hingga tercapai tujuan yang
akuntansi
merupakan
interaksi
tidak
secara
signifikan
pemilihan
jurusan
faktor
pribadi
secara
signifikan
pemilihan
jurusan
: Diduga faktor psikologis tidak berpengaruh
urutan
pribadi
akuntansi
keputusan, langkah-langkah tersebut perlu
dengan
terhadap
secara
signifikan
pemilihan
jurusan
faktor
psikologis
secara
signifikan
pemilihan
jurusan
diinginkan pembuatan keputusan. Pengembangan Hipotesis H01
:
Diduga
faktor
berpengaruh
budaya
secara
tidak
signifikan 14
METODE PENELITIAN
diolah dan dianalisis untuk menentukan
Penelitian ini menggunakan metode
bagaimana
pengaruh
budaya,
sosial,
survey untuk mendapatkan data primer.
pribadi dan psikologis terhadap Pemilihan
Data
jurusan akuntansi.
primer
diperoleh
dengan
cara
memberikan kuesioner secara langsung kepada responden yang bersangkutan, serta
memberikan
penjelasan
secara
Operasionalisasi Variabel Penelitian
singkat sebelum responden menjawab
Pengukuran
operasional
pertanyaan dalam kuesioner. Responden
merupakan
yang diminta kesediaan untuk mengisi
teoritis variabel sehingga dapat diamati
kuesioner adalah mahasiswa fakultas
dan diukur dalam menganalisis data yang
ekonomi program studi akuntansi pada
telah dikumpulkan oleh penulis. Dalam
Universitas Budi Luhur Jakarta.
melakukan analisis dibutuhkan beberapa
Objek variabel
penelitian
dependen
ini
terdiri
Pemilihan
dari
Jurusan
penjelasan
pengertian
variabel penelitian. Variabel merupakan segala
sesuatu
yang
menjadi
objek
Akuntansi (Y) dan variabel independen
pengamatan
dalam
penelitian
yang
yang terdiri dari empat variabel yaitu
merupakan
suatu
konsep
yang
budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3), dan
mempunyai variasi nilai, sesuai dengan
psikologis (X4). Untuk mengungkapkan
identifikasi yang akan dikaji dan model
permasalahan
ini
yang disusun dalam tinjauan literatur
digunakan bukti empirik. Penelitian ini
maka operasional variabel yang digunakan
sebagai sampel respondennya adalah
yaitu:
mahasiswa fakultas ekonomi program
Variabel Independen (X)
dalam
penelitian
studi akuntansi pada Universitas Budi
Variabel
independen
adalah
Luhur Jakarta sebagai unit pengamatan
variabel yang dianggap berpengaruh
dan
terhadap
sebagai
penelitiannya survey
dengan
sebagai
data
unit
analisis.
dikumpulkan pengisian
Data melalui
kuesioner
variabel
yang
lain.
Variabel
independen dalam penelitian ini terdiri dari variabel
budaya,
sosial,
pribadi
dan
variabel
psikologis. Menggunakan 5 skala likert
dependen Pemilihan Jurusan Akuntansi
sebagai berikut: 1 = sangat tidak setuju; 2
(Y) dan variabel independen yang terdiri
= tidak setuju; 3 = kurang setuju; 4 =
dari empat variabel yaitu budaya (X1),
setuju; 5 = sangat setuju.
primer
dari
sosial (X2), pribadi (X3), dan psikologis (X4). Data yang terkumpul dari kuesioner 15
Variabel Dependen (Y) Variabel
yang
dilakukan;
tergantung
atau
(2)
Data
sekunder,
merupakan data yang dijadikan sebagai
dapat dipengaruhi oleh variabel lain.
pendukung
data
primer.
Variabel dependen dalam penelitian ini
diperoleh
melalui
adalah pemilihan jurusan akuntansi (Y).
dimaksudkan
Data
literatur
untuk
ini yang
memperoleh
landasan teoritis.
Populasi Penelitian Pada
Dalam
rangka
pulkan
dan
memperoleh, menyusun
mengum-
data
yang
diperlukan dalam penelitian ini, penulis
penelitian
ini,
tidak
semua
populasi obyek yang diteliti. Penentuan
langkah-langkah
sebagai
berikut : (1) Penelitian Lapangan (Field
probability
Research), adalah peninjauan langsung
sampling dengan mempertimbang-kan
pada auditor independen yang dijadikan
kemungkinan tingkat respon yang akan
sampel untuk memperoleh data primer.
diperoleh,
Data
populasi
mengajar
area
menggunakan
secara
mengingat dan
kegiatan
singkatnya
belajar waktu
primer
ini
dikumpulkan
dengan
menggunakan kuesioner, yaitu mempe-
penelitian. Jadi populasi pada penelitian
roleh
data
dengan
menggunakan
ini adalah mahasiswa fakultas ekonomi
daftar pernyataan mengenai budaya,
program studi akuntansi pada Universitas
sosial, pribadi, psikologis dan jurusan
Budi Luhur Jakarta.
akuntansi; (2) Penelitian Kepustakaan
Sampel Penelitian
(Library Research), penggunaan studi
Sampel dalam penelitian ini adalah
kepustakaan adalah untuk memperoleh
mahasiswa fakultas ekonomi program
data sekunder yang berguna sebagai
studi akuntansi tahun 2012/2013 pada
pedoman teoritis pada saat penelitian
Universitas Budi Luhur Jakarta.
Jenis
lapangan, dan untuk mendukung serta
data yang digunakan adalah data primer
menganalisis data. Data ini diperoleh dari
yaitu teknik pengumpulan data melalui
buku-buku wajib (text book), jurnal ilmiah
penyebaran kuesioner responden.
dan buku-buku pelengkap (references).
Teknik Pengumpulan Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu : (1) Data primer, merupakan data yang
dikumpulkan
atau
HASIL PENELITIAN Hasil Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan
berhubungan
membandingkan r-hitung dengan r-
langsung dengan penelitian yang sedang
tabel (0,381). Berdasarkan pengujian 16
tersebut, maka diperoleh hasil bahwa semua variabel memiliki r-hitung (nilai dari Corrected Item -Total Correlation) > dari r-tabel (0,381). Sehingga semua variabel dinyatakan valid. Hasil Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas semua variabel pada penelitian
ini
menunjukkan
tabel
Reliability Statistic yang menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha disimpulkan
> 0,60. Dapat
bahwa
pernyataan--
pernyataan dalam variabel yang terdapat pada penelitian ini reliable.
sosial (X2), pribadi (X3), dan psikologis (X4) terhadap pemilihan jurusan akuntansi (Y) atau
dilakukan
dengan
koefisien
dan
sendiri-sendiri
melihat
tabel
membandingkan
besarnya p-value pada kolom sig <
level of significant (α) sebesar 0,05. ini adalah sebagai berikut : H 0 : Tidak ada pengaruh antara X i pemilihan
jurusan
akuntansi (Y) Ha : Terdapat terhadap
pengaruh pemilihan
antara
Xi
jurusan
Uraian diatas dapat dilihat pada tabel koefisien pada Tabel Koefisien. Dari tabel dapat
diperoleh
Budaya .098 .129 .096 .755 Sosial .452 .116 .506 3.880 Pribadi .082 .149 .087 .550 Psikologis .200 .130 .215 1.539 a. Dependent Variable: Jurusan_Akuntansi Sumber : Output SPSS (2013)
.454 .000 .585 .131
budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3), dan psikologis (X4) terhadap pemilihan jurusan akuntansi (Y) secara parsial atau sendiri-
sebesar 0,05. Artinya terdapat pengaruh antara budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3),
dan
psikologis
(X4)
terhadap
pemilihan jurusan akuntansi (Y) secara parsial. Besarnya pengaruh dapat diketahui dengan melihat angka pada tabel koefisien kolom beta (Unstandardized Coefficients). regresi sebagai berikut : Y = 24.911 + 0.098X1 + 0.452X2 + 0.082X3 + 0.200X4 Uji Hipotesa I (Budaya berpengaruh terhadap
akuntansi (Y)
koefisien
Sig. .137
Dari output tersebut dihasilkan persamaan
Hipotesa yang disajikan dalam penelitian
terhadap
t 1.515
pada kolom sig < level of significant (α)
Untuk melihat pengaruh budaya (X1),
parsial
a
Coefficients Stand ardize d Unstandardize Coeffic d Coefficients ients Std. Model B Error Beta 1 (Constant) 24.911 16.438
sendiri memiliki pengaruh, karena p-value
Hasil Uji secara Parsial
secara
Tabel Koefisien
Pemilihan
Jurusan
Akuntansi) Jika sig 0.000 < 0.005 level of
significant (α), maka H0 = 0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan Tabel koefisien, faktor budaya memiliki nilai p-value pada
kesimpulan 17
kolom sig 0.454 > 0.05 level of significant
Uji
(α). Dengan demikian dapat disimpulkan
berpengaruh
bahwa faktor budaya (X1) secara parsial
Jurusan Akuntansi)
Hipotesa
IV
terhadap
(Psikologis Pemilihan
pemilihan
Jika sig 0.000 < 0.005 level of
jurusan akuntansi, maka H0 diterima dan
significant (α), maka H0 = 0 ditolak dan H4
H1 ditolak.
diterima. Berdasarkan Tabel Koefisien,
Uji Hipotesa II (Sosial berpengaruh
faktor pdikologis
terhadap
pada kolom sig 0.131 > 0.05 level of
tidak
berpengaruh
terhadap
Pemilihan
Jurusan
memiliki nilai p-value
significant (α). Dengan demikian dapat
Akuntansi) Jika sig 0.000 < 0.005 level of
disimpulkan bahwa faktor pdikologis (X4)
significant (α), maka H0 = 0 ditolak dan H2
secara parsial tidak berpengaruh terhadap
diterima. Berdasarkan Tabel Koefisien,
pemilihan
faktor sosial memiliki nilai p-value pada
H0 diterima dan H1 ditolak.
jurusan
akuntansi,
maka
kolom sig 0.000 < 0.05 level of significant
(α). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor sosial
Hasil Uji secara Simultan
(X2) secara parsial
Dari
uji
ANOVA,
berpengaruh terhadap pemilihan jurusan
tentang
akuntansi,
sosial, pribadi dan psikologis secara
maka H0 ditolak dan H1
diterima.
pengaruh
uji hipotesis
variabel
budaya,
simultan dilakukan dengan cara melihat besarnya p-value pada kolom sig dengan
Uji Hipotesa III (Pribadi berpengaruh
level of significant (α) sebesar 0.05
terhadap
dengan
Pemilihan
Jurusan
kriteria
penerimaan
dan
penolakan. Jika sig 0.000 < 0.005 level of
Akuntansi) Jika sig 0.000 < 0.005 level of
significant (α), maka H0 = 0 ditolak dan H3
significant (α), maka H0 = 0 ditolak dan H1 diterima.
diterima. Berdasarkan Tabel Koefisien, faktor pribadi memiliki nilai p-value pada kolom sig 0.585 > 0.05 level of significant
(α). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor pribadi (X3) secara parsial tidak
berpengaruh
terhadap
pemilihan
jurusan akuntansi, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
b
ANOVA Model 1 Regression Residual Total
Sum of Squares df 15717.581 4 10199.781 4 5 25917.361 4 9
Mean Square F Sig. 3929.395 17.336 .000a 226.662
a. Predictors: (Constant), Psikologis, Budaya, Sosial, Pribadi b. Dependent Variable: Jurusan_Akuntansi Sumber : Output SPSS (2013)
18
Berdasarkan tabel
ANOVA
perhitungan
pada
menunjukkan
angka
KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
analisis,
signifikansi (sig) sebesar 0.000 < 0.05
diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis 1,
maka H0 ditolak dan H 1 diterima. Artinya
3, dan 4 ditolak yaitu bahwa faktor
adanya hubungan linier antara budaya,
budaya,
sosial, pribadi dan psikologis terhadap
berpengaruh terhadap pemilihan jurusan
pemilihan jurusan akuntansi.
akuntansi
(X1),
pribadi
dan
pada
psikologis
mahasiswa
tidak
Fakultas
Untuk menguji pengaruh budaya
Ekonomi Program Studi Akuntansi Tahun
sosial
Ajaran 2012/2013. Sedangkan hipotesis 2
psikologis
(X2), (X 4)
pribadi
(X 3),
terhadap
dan
pemilihan
diterima
yaitu
bahwa
faktor
social
jurusan akuntansi (Y) secara gabungan
berpengaruh terhadap pemilihan jurusan
dapat dilakukan dengan melihat tabel
akuntansi
model
Ekonomi Program Studi Akuntansi Tahun
summary
pada
Tabel
Model
Summary.
Model 1
a. Predictors : (Constant), Psikologis, Budaya, Sosial, Pribadi b. Dependent Variable : Jurusan_Akuntansi Sumber : Output SPSS (2013)
Nilai Adjusted R2 adalah 0.571. Hal ini berarti sebesar 57.1% variasi dependen
pemilihan
akuntansi pada mahasiswa Ekonomi
Tahun
jurusan akuntansi Ajaran
2012/2013 dapat dijelaskan oleh variasi variabel
Fakultas
Dari hasil perhitungan uji nilai F
Std. Error of R Adjusted the Square R Square Estimate .606 .571 15.05529
R .779a
Fakultas
mahasiswa
Ajaran 2012/2013. Model Summary
variabel
pada
dari
keempat
variabel
independen yaitu budaya, social, pribadi dan psikologis. Sedangkan sisanya, yaitu sebesar 42.9% dijelaskan oleh faktor lain diluar model penelitian ini.
dapat diambil kesimpulan bahwa secara serentak,
seluruh
variable
independen
tersebut berpengaruh signifikan terhadap pemilihan kemampuan
jurusan
akuntansi
menjelaskan
dengan terhadap
variable dependen sebesar 57,1%. Hal ini berarti masih terdapat variable-variabel independen
lainnya
yang
dapat
menjelaskan variable pemilihan jurusan akuntansi yaitu sebesar 42,9%. DAFTAR PUSTAKA Kumalasari, et.al., 2010, “Analisis Faktor yang
Mempengaruhi
Mahasiswa
Dalam Pemilihan Jurusan Dengan Metode Analaisis Komponen Utama Berbasis Komputer”, Jurnal Mat Stat, Vol 10 No.01 Januari 2010 19
Meryna
Cardina,
yang
2005,
“Faktor-Faktor
Mempengaruhi
Mahasiswa
Muzammil, yang
et.al,
2011,
“Faktor-Faktor
Mempengaruhi
Mahasiswa
Jurusan Ekonomi Memilih Program
Memilih Program Studi Akuntansi
Studi
Universitas Terbuka”
Pendidikan
Ekonomi
Administrasi Di Universitas Negeri Semarang”, Digilib UNNES Sri Lestari, 2010, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Minat
Siswa
Terhadap Pemilihan Program Studi Pendidikan
Kewarganegaraan
UNNES”, Digilib UNNES Ety
Rochaety,
Ratih
Tresnati,
Abdul
Majid Latief., 2007, “Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS”, Jakarta Mitra Wacana Media Priyatno, Duwi, 2009, “SPSS Untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate”, Gava Medika Widarjono, Agus, 2010, “Analisis Statistika Multivariat Terapan”, UPP STIM YKPN
20
21