An-Nuur www.masjidannuur.com
Ayo Makmurkan Masjid
Buletin
Masjid An-Nuur Perumahan Permata Timur Kalimalang Jakarta Timur
Majalah Masjid
Qur’an & Hadits
SILATURAHIM
Tradisi Tahunan Masjid An-Nuur
Al-Qur’an “Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (An-Nisaa’, 4 : 1) Hadits Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersab da “Baragsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, hendaklah dia menjalinkan silatur rahim.” (Hadis Riwayat al-Bukhari) “Barangsiapa yang suka agar diperluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menjalinkan hubungan tali silaturrahim.” (Hadis Riwayat al-Bukhari) “Tidak masuk surga mereka yang memutuskan silaturrahim.” (Hadis Riwayat al-Bukhari dan Muslim)
M
enjadi tradisi tahunan, setiap kali datang bulan suci Ramadhan, masjid An-Nuur menggelar buka bersama penduduk sekitar. Tujuannya selain untuk membangun hubungan silaturahim juga meningkatkan ukhuwah Islamiyah d bulan berkah ini. Semoga donatur yang mendonasikan hartanya ini diterima oleh Allah SWT. Amin
Dari Abu Ayub Al Anshari, beliau berkata, seorang berkata,”Wahai Rasulullah, beritahulah saya satu amalan yang dapat memasukkan saya ke dalam syurga.” Beliau Shallallahu›alaihi Wasallam menjawab,“Menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya, menegakkan shalat, menunaikan zakat dan bersilaturahim.”
... bersambung hal. 3
Dewan Penasehat: H Muhammad Bhakty Kasry | Pemimpin Redaksi: Emil Azman Sulthani | Redaktur: Fathurroji NK | Tim Redaksi: Syaiful Atmar, Dedeng Syahbudin | Photografer: Fathur & Thaif | Desain & Layout: Langit Putera Cahya | Ditribusi : Muhammad Thaif | Alamat Redaksi: Masjid An-Nuur Perum. Permata Timur Curug Kalimalang Pondok Kelapa Jakarta Timur 13450 | Telp. 021-86900849 | Faks. 021-86900877 | Email:
[email protected] | Website: www.masjidannuur.com
- Info Kegiatan - 2 - Pengajian - 3 - Nurani | Suara Jamaah - 6 - Jejak Rasul | Sahabat - 7 - Galeri- 8
1 | Buletin An-Nuur | Vol.41 /Tahun 04/ Syawal 1434 - Agustus 2013
Buka Bersama
Info Kegiatan
Kegiatan Setahun 2013
2 | Buletin An-Nuur | Vol.41 /Tahun 04/ Syawal 1434 - Agustus 2013
1. Sholat Qiyamullail seminggu dua kali setiap Jumat dan Ahad dini hari. Imamnya; ustadz. H Hasanudin Sinaga SQ. ( imam tetap Masjid Istiqlal), Ustadz H. Nur Syarifudin Zaky SQ ( Al Hafiz, Qori Nasional), Ustadz H. Ali Imron, Ustadz Biron, dan Ustadz Tafsirudin. 2. Pengajian Dhuha setiap sebulan sekali. 3. Pengajian Tematik setiap malam Senin setelah Maghrib. 4. Dzikir dg ustadz HM Arifin Ilham setiap Sabtu awal bulan. 5. Pengajian al-Qur’an setiap hari Kamis setelah Isya’ (Pengajar Ustadz H. Nur Syarifudin Zaky) 6. Pengajian ibu-ibu Khoirunnisa setiap Jumat sore, Jumat pertama dan ketiga (Pengajar Ustadz H Ali Imron) 7. Santunan sembako setiap sebulan sekali. 8. Program santunan anak yatim. 9. Sunatan masal setahun sekali pada bulan Muharam. 10. Klinik sehat An-Nuur di buka setiap; Senin, Rabu dan Jumat pukul 16.30-20.00 wib 11. Yayasan Roudlatul Jannah (pelayanan kematian) 12. Setiap Ramadhan mengadakan buka bersama bersama kaum dhuafa & anak yatim sebulan penuh. 13. Setiap Ramadhan di hari ke 21 mengadakan sahur bersama (700-1000 nasi kotak) di sediakan oleh PT. Pandu Siwi Sentosa/donatur tetap ) 14. Setiap Ramadhan di 10 hari terakhir mengadakan shalat Qiyamullail plus sahur bersama. 15. Pengurus DKM An-Nuur (Sie peribadatan) menerima pengislaman para mualaf yang akan masuk Islam.
Laporan Keuangan JULI 2013 : Saldo awal Rp 64.250.476 Penerimaan Rp 32.342.935 Pengeluaran Rp 41.749.287 Saldo Akhir Rp 54.844.125
AGENDA AGUSTUS 2013 Khotib Jumat Tanggal
Nama Khotib
02
H. Ibnurahman Al Bughuri
09
H. Afif Muhadi Ahmad
16 23 30
H. M. Thamrin H. Masdar Choiri
Penceramah Pengajian Ahad Shubuh Tanggal
Nama Penceramah
04 11 18
H. Subhan H. Abdullah Hafidzi H. Jambary
25
H. Mas Adi Shulthani
Pengajian Tematik Ahad Malam AHAD
Nama Penceramah
01 (AKHLAK)
H. JUMHARUDIN
02 (SHIRAH)
H. AHMAD HATTA
03 (TAUHID)
H. KHUSNUL HAKIM
04 (FIKIH)
H. JAELANI
Peristiwa
Bulan Syawal BANYAK peristiwa bersejarah yang terjadi pada bulan Syawal ini. Beberapa peristiwa penting yang berlaku dalam sejarah Islam pada bulan ini antara lain:
01
Imam Bukhari Meninggal Dunia pada 1 Syawal 253 H. Mohammad bin Ismail Bukhari, seorang muhaddits ternama di abad ke-tiga hijriyah.
02
Perang Hunain Dimulai. 3 Syawal 8 hijriyyah. Perang ini terjadi lima belas hari setelah penaklukan Mekah dan berlangsung di kawasan antara Mekah dan Thaif
03 04
Perang Uhud. Tanggal 7 Syawal tahun 3 Hijriah di gunung Uhud, sebuah kawasan di utara kota Madinah.. Perang Khandaq Meletus. Tanggal 17 Syawal tahun ke-5 Hijrah, Perang Khandaq atau Perang Ahzab meletus di seputar kota Madinah.
05
Andalusia Ditaklukkan Thariq bin Ziyad. Tanggal 21 Syawal tahun 92 Hijriah, Andalusia, yang terletak di Spanyol ditaklukkan oleh 12 ribu pasukan Islam.
06
Rasulullah Pergi Ke Thaif. Tanggal 11 Syawal 3 tahun sebelum hijrah, tujuannya mengajak Kabilah Tsaqif masuk Islam.
Struktur Organisasi Masjid An-Nuur Dewan Pembina dan Penasehat Ketua : H Muhammad Bhakty Kasry Anggota : M Ichtiadi, Nuratim, Maryono Saliyam, Soewarno, Agus Herman Dewan Kemakmuran Masjid Ketua : Dedeng Syahbudin Wakil : Dadang S Munir Majelis Syariah: Sjaiful Atmar, Yan Kuryana, Emil Azman Sulthani Sekretariat/ Humas: Ketua : Ihsanurijal Anggota : Adi Sasuci Sabarman, Nur Syamsi, Muh. Thoif KEUANGAN: Ajie Kusmantoro, Ning Kuryana, Yanti Bambang PERIBADATAN: Ketua : Emil Azman Sulthani Anggota : Nugroho, Nur Syarifudin Zaky, M. Nurman, Syahrul Romdhon, Ahmad Ali Syuhada PEMBINAAN SOSIAL: Ketua : Alex BA Muharam Anggota : Liliek Ichtiadi, Satria, Solikhan, Dhani. SARANA PRASARANA: Bambang Widjanarko, Harry Utomo, Radian Sibarani, Ubaidillah, Rojak, Joko Santoso, Dian Santosa, Adi Setiawan
Sore di bulan Ramadhan. Terlihat bergerombol anak-anak, ibu-ibu dan bapak-bapak di lingkungan Masjid An-Nuur. Bukan tanpa sebab mereka hadir ke Masjid An-Nuur. Sebagaimana tradisi tahunan, masjid ini memberikan ta’jil gratis bagi siapa saja yang datang ke masjid. Tradisi baik ini sudah berjalan bertahun-tahun. Dan jumlah jama’ah yang datang memadati masjid juga kian bertambah. Setiap harinya, lebih dari 150 jama’ah duduk rapi di depan pelataran masjid. Mereka tertib dan sabar menunggu sambil mendengarkan kuliah singkat dari pengurus dan doorprize dari panitia yang bisa menjawab soal-soal tentang Ramadhan. Adapun jama’ah yang datang setiap menjelang Maghrib kebanyakan
adalah anak-anak. Mereka berasal dari tetangga sekitar masjid. Panitia dengan sigap menyiapkan segala kebutuhan untuk ta’jil yang dikemas dalam satu kantong plastik berisi teh kotak, kurma dan roti kepada jamaah. Para jama’ah pun nampak senang dengan kegiatan yang digelar Masjid An-Nuur ini, sebab ini bisa sedikit membantu meringankan keluarga yang kurang mampu untuk menyiap-
3 | Buletin An-Nuur | Vol.41 /Tahun 04/ Syawal 1434 - Agustus 2013
Sambungan Halaman Cover
kan ta’jil yang berkualitas, seperti kurma. Tak hanya sebungkus ta’jil, panitia juga menyiapkan nasi kotak bagi para musafir yang mampir ke masjid ini untuk kebutuhan berbuka puasa. Setiap hari, panitia mendistribusikan nasi kotak kepada hampir seratusan jamaah masjid dengan cara menukarkan kupon buka puasa. Semoga amal ibadah donatur dalam buka bersama ini diterima oleh Allah SWT. Amin. v
Pengajian
Ibadah Penghilang
4 | Buletin An-Nuur | Vol.41 /Tahun 04/ Syawal 1434 - Agustus 2013
Dendam di Hati
P
engajian bulanan yang diselenggarakan Masjid An-Nuur setiap Sabtu pekan pertama berbeda dengan pengajian sebelumnya. Pasalnya, Ustadz H M Arifin Ilham yang biasanya mengisi tak nampak hadir memberikan tausiyah kepada jamaah, melainkan diganti Ustad H Abd Syukur, asisten Ustad Arifin. Pengajian yang bertepatan pada 28 Sya’ban 1434 atau 6 Juli 2013 ini Ustadz Arifin berhalangan hadir mengisi ceramah, karena Ustadz dalam kondisi sakit saat itu. Karena itu, sebelum Ustadz Syukur memulai ceramahnya, hadiah surat Alfatihah untuk kesembuhan Ustadz Arifin dibacakan oleh para jamaah. Dalam ceramahnya, Ustadz Syukur menceritakan pertemuannya dengan salah seorang mantan pejabat negara yang tersandung korupsi yang mendekam di penjara. Saat dirinya bertemu dengan napi, Ustadz Syukur mendapatkan hikmah yang bisa diambil dari sosok sang napi. Ustadz Syukur bercerita, bahwa ketika masih dalam proses persidangan, sang napi merasa dendam dengan orang-orang yang menje-
menjadi orang yang berguna. Menurut Ustadz Syukur, dendam yang pernah membara pada diri napi ini bisa luluh degan tiga hal; pertama, karena sering menikmati shalat berjamaah. Kedua, sering menghatamkan Al Quran, dan ketiga banyak mengingat Allah dengan berzikir. Menjelang buan suci Ramadhan ini, Ustadz Syukur mengajak para jamaah untuk menyambut tamu agung Ramadhan dengan persiapan mental dan fisik, agar puasa yang akan dijalankan selama sebulan penuh ini bisa berjalan lancar dan diterima oleh Allah SWT.v bloskannya ke dalam penjara, namun setelah berada di penjara, dirinya merasa bersyukur karena banyak hikmah yang ia temukan selama menjalani hukuman di penjara. Ia jadi rajin shalat berjamaah tepat waktu, banyak berzikir dan merasa bersyukur karena di penjara. Ustadz Syukur mengatakan, sang napi bersyukur karena jika tidak di penjara, pasti ia sudah lalai dan tidak akan pernah memikirkan shalat berjamaah tepat waktu, serta banyak berzikir. Sang napi merasa mendapatkan hikmah yang menyadarkannya untuk
Pengajian
Ramadhan Rezeki Umat Islam tuan rumah dalam menyambut tamunya dengan mengatakan ahlan wasahlan atau marhaban. Tapi ketika Ramadhan datang, tak jarang umat Islam menyambutnya dengan ungkapan Ahlan wa Sahlan wa Marhaban kepada tamu Ramadhan. Tiga kata ini memiliki makna berbeda. Ahlan artinya keluarga, wasahlan artinya kemudahan dan marhaban artinya keluasan. “Biasanya dalam bulan Ramadhan tiga kata ini dipakai secara bersamaan karena saking mengangungkan bulan suci ini,” katanya. Sekaligus ini sebagai ungkapan atas
datangnya bulan Ramadhan dengan penuh kelapangan dan gembira. Ustadz Husnul mengatakan, di bulan Ramadhan ini rezeki kita bertambah dan berlipat, pasalnya selama Ramadhan ibadah kita diganjar berlipat oleh Allah. “Ibadah itu adalah rezeki, bila dicompare ibadah kita dengan apa yang kita dapatkan tidak ada apa-apanya. Maka dalam bulan Ramadhan, rezeki umat Islam bertambah karena fadilahnya juga bertambah,” jelasnya. v
Hakikat Puasa Menahan Nafsu
P
engajian pekanan di bulan suci Ramadhan Masjid An-Nuur tetap berjalan sebagaimana bulan sebelumnya, tepatnya pada Ahad 5 Ramadhan 1434 atau 14 Juli 2013 disampaikan oleh Ustadz H M Akip Junaidi dengan tema seputar Ramadhan. Dalam ceramhanya, Ustadz Akip menjelaskan bahwa Ramadhan me-
rupakan bulan penuh cahaya, karena di dalamnya Allah menurunkan kitab suci Al Quran yang berfungsi sebagai penerang atau petunjuk hamba-Nya. Karena itu, kita harus bersyukur dengan datangnya bulan Ramadhan ini. Orang yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan hendaknya setelah Ramadhan memiliki cerminan yang baik yaitu mampu mempersiapakan jiwa dan raganya untuk saling cinta mencintai. Ramadhan yang datang ini harus bisa meningkatkan kita atas kecintaan kita kepada Allah, Rasulnya dan sesama manusia.
Cerminan lainnya adalah hendaknya setelah Ramadhan ini kita mampu mengaplikasikan nilai Ramadhan dalam keseharian kita untuk meningkatkan kualitas keimanan kita. “Di bulan Ramadhan, kita harus menjaga diri untuk tidak maksiat, dan merendahkan diri di hadapan Allah,” katanya. Ustadz Akip menegaskan bahwa hakikat puasa sebenarnya bukan hanya menahan lapar dan haus diwaktu siang, tapi lebih dari itu adalah kemampuan untuk mengendalikan diri dari hawa nafsu untuk berbuat kemaksiatan. v
5 | Buletin An-Nuur | Vol.41 /Tahun 04/ Syawal 1434 - Agustus 2013
K
etika tamu datang ke rumah, maka kita akan menyambutnya dengan baik, karena itu salah satu anjuran dalam agama Islam. Begitu juga ketika yang datang adalah tamu Ramadhan yang agung, maka sudah sepatutnya umat Islam menyambutnya dengan penuh kebahagiaan. Pengajian yang disampaikan oleh Ustadz H Husnul Hakim pada pengajian pekanan di Masjid An-Nuur Ahad 12 Ramadhan 1434 atau 21 Juli 2013 mengambil tema tentang menyambut Ramadhan dengan bahagia. Menurut Ustadz Husnul, biasanya,
Pengajian
Ramadhan untuk Mukmin
M
enjelang datangnya bulan suci Ramadhan, perlu persiapan fisik dan moral agar menghasilkan puasa yang baik. Pengajian Dhuha Masjid An-Nuur yang diselenggarakan setiap sebulan sekali bertepatan pada hari Ahad tanggal 28 Syaban 1434 atau 7 Juli 2013, disampaikan oleh Ustadz H Mas’adi Sulthani dengan tema menyambut Ramadhan. Menurut Ustadz Mas’adi, menyambut bulan suci Ramadhan harus
6 | Buletin An-Nuur | Vol.41 /Tahun 04/ Syawal 1434 - Agustus 2013
Nurani
S
berusaha sebaik-baiknya, terutama menyangkut segala tindak tanduk kita dalam beraktivitas, karena semua itu akan bernilai ibadah di sisi Allah, bila niatnya benar. Ustadz Mas’adi menjelaskan, di buan Ramadhan ada peristiwa bersejarah, di mana Allah menurunkan Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW yang dimaksudkan sebagai petunjuk bagi umat Islam. Di dalam Al Quran terdapat aturan untuk keselamatan umat manusia. Dalam surat Al Baqarah ayat 183187 diterangkan bahwa puasa adalah perintah Allah yang wajib dikerjakan umat Islam, tapi juga ada fleksibelitas yang terkait dalam kondisi riil ketika menjalankan kewajiban ini, misalnya ketika sakit atau dalam perjalanan, diberi keringanan untuk tidak berpuasa namun wajib menggantinya.
“Jadi perintah puasa ini masih dalam koridor manusia bisa melakukannya. Allah memberikan kemudahan bila ada kesulitan dalam syariatnya,” terangnya. Dalam ayat tersebut ada beberapa karakteristik yang bisa diambil kesimpulan, yaitu; pertama, karakteristiknya dengan panggilan indah, yaitu panggilan diperuntukkan untuk orang yang beriman saja. Maka menjawab panggilan itu hendaknya dengan puasa yang benar. Kedua, karakteristiknya dengan pengungkapan pengalaman umat terdahulu sebelum umat Nabi Muhammad. Ketiga, karakteristiknya dengan cara memberikan penjelasan langsung atas tujuan dari puasa. Di mana, penjelasan itu sekaligus sebagai penutup yang goalnya agar menjadi orang bertakwa. v
JANGAN MULAI DARI NOL
eiring dengan kumandang takbir tahlil dan tahmid serta ucapan minal ‘a’aidiina wal faaiziin (yang berarti “kembali dari medan pertempuran dan menang”) ini menandakan kita telah selesai menjalani shaum Ramadhan dan merayakan idul fithri. Tapi apakah benar kita telah menang dari pertempuran ini dan kembali kepada fithrah kita sesuai harapan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW? Kalau begitu, kita telah punya modal iman serta amal yang telah kita lakukan selama Ramadhan ini. Apakah modal ini benarbenar mampir dan bersemayam di hati kita? Seharusnya kita tidak perlu mulai dari nol lagi untuk menyempurnakan ketaqwaan kita ini. Secara sasaran dan tujuan puasa sudah jelas, yaitu “Mudah-mudahan kita menjadi orang yang bertaqwa” (QS Albaqarah [2]: 183). Dilanjutkan lagi di ayat 185 dan 186 “Mudah-mudahan kita menjadi orang yang bersyukur dan mudah-mudahan kita menjadi orang yang cerdas”. Berbicara soal modal taqwa,
Diasuh Oleh: H Emil Azman Sulthani (Penanggung Jawab Sie Peribadatan)
seharusnya kita tidak perlu mulai dari nol lagi. Kita hanya perlu memelihara dan meningkatkan modal taqwa ini di kehidupan kita ini. Permasalahannya adalah apakah kita mau apa tidak, atau hanya sekadar tahu saja. Para ulama tauhid dan fiqih memberikan bebarapa tips untuk menjaga modal taqwa pasca Ramadhan ini untuk diaplikasikan selama setahun hingga Ramadhan lagi. Pertama, kita harus selalu mengharap ridha Allah (apapun yang diberikan Allah kepada kita kita rela menerimanya) dalam seluruh aspek pekerjaan dan kehidupan kita. Kedua, kita harus merasakan kenikmatan dalam keberagamaan kita. Jangan kita terpaksa, karena baiknya kita akan dinikmati oleh diri kita sendiri, begitu
pula sebaliknya (QS Al Israa’(17): 7). Ketiga, kita harus berbenah diri dalam pekerjaan dan kehidupan kita. Hati-hati merupakan inti dari pengertian taqwa yang hakiki. Keempat, kita harus berbuat dan bekerja secara nyata dalam kehidupan ini. Berbuatlah, beramallah, pasti Allah akan menyaksikan dan menilai atas segala perjuangan kita itu. QS At Taubah(9): 105. Dan kelima, kita harus mempunya hati dan niat yang bersih. Ketulusan niat dan hati karena Allah ini sangat menentukan kualitas dan arah pekerjaan dan kehidupan orang yang beriman. Mudah-mudahan usaha kita untuk mempertahan modal dasar iman dan amal shalih yang telah kita peroleh selama Ramadhan ini, merupakan transaksi kita dengan Allah yang tiada tara bandingannya, yang nantinya dapat kita usung dalam pertemuan kita dengan Allah di akhirat kelak. Semogalah kita selalu profesional, berintegritas dan amanah dalam melaksanakan dan menggapainya. Allah SWT maha tahu dengan suasana hati kita. Wallaahu a‘lam bishshawaab.v
Qiyamullail
Meraih Lailatul Qadr
B
ulan Ramadhan menjadi daya maghnet tersendiri bagi umat Islam untuk beribadah kepada Sang Khaliq. Bulan penuh berkah ini telah menjadi moment penting bagi umat Islam untuk meningkatkan amal shaleh. Bulan penuh rahmat ini telah menjadi bulan umat Islam berlomba-lomba dalam kebaikan. Bulan penuh ampunan ini menjadikan umat Islam semakin dekat dengan Allah SWT. Dalam bulan Ramadhan ada malam yang memiliki hikmah luar biasa, yaitu malam lailatul qadr. Biasanya pada sepuluh hari terakhir umat Islam berlomba untuk meraih malam tersebut. Tak terkecuali kegiatan di Masjid An-Nuur Permata Timur, yang
juga menggelar qiyamullail selama sepuluh hari terakhir. Sebagaimana tradisi tahun-tahun sebelumnya, ada rangkaian qiyamullail berjamaah, ceramah agama dan disambung dengan sahur bersama. Jamaah yang datang cukup banyak, bahkan di malam-malam ganjil jumlah jamaah bisa mencapai seribu jamaah, dan semuanya mendapatkan jatah sahur dari panitia masjid. Adapun para imam yang memimpin qiyamullail berjamaah adalah AlHafizh Ustadzh H Hasanudin Sinaga, SQ, MA (Imam tetap Masjid Istiqlal), Al-Hafizh Ustadz H Nur Syarifudin
Zakky, SQ (Qori Nasional), Al-Hafizh Ustadz H Ahmad Rofiudin Mahfuzh (Imam tetap Masjid Istiqlal), Al-Hafizh Ustadz H Ali Imron (Imam tetap Masjid Istiqlal), Al-Hafizh UstadzH Khoirul Anwar (Qori Nasional), dan Al-Hafizh Ustadz H Tafsiruddin (Qori Nasional). Sedangkan para penceramah yang memberikan tausiyah usai qiyamullail di malam ganjil adalah KH Drs Tengku Zulkarnain (malam ke-21), KH Agus Darmawan (malam ke-23), Ustadz H Agus Supriyatna (malam ke-25), KH Anwar Sanusi (malm ke-27), dan KH Dr Ali Ahmadi Bagus, Lc, MA (malam ke-29). Semoga kegiatan mensyiarkan Rumah Allah ini terus menjadi tradisi kebaikan yang akan berlangsung terus hingga hari qiyamat, dan para donatur yang ikut berjuang atas terselenggaranya kegiatan ini, semoga diberikan kesehatan, kekuatan iman, sehingga bisa terus mendonasikan hartanya di jalan Allah, amin ya rabbal alamien.v
7 | Buletin An-Nuur | Vol.41 /Tahun 04/ Syawal 1434 - Agustus 2013
qiyamullail
Galeri
8 | Buletin An-Nuur | Vol.41 /Tahun 04/ Syawal 1434 - Agustus 2013
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
KETERANGAN FOTO: 1) - 5) Peresmian Rumah Sehat An-Nuur di Masjid An-Nuur pada Ahad, 28 Sya’ban 1434 atau 7 Juli 2013 dibuka dengan pengobatan massal. Rumah Sehat An-Nuur melayani pengobatan umum dewasa, pengobatan thibbunabawi, dan menyediakan obat-obat herbal. 6) - 9) Suasana qiyamullail dan sahur bersama di Masjid An-Nuur pada malam ke-23 di bulan suci Ramadhan. 10) Pembagian kue takjil untuk buka bersama di Masjid An-Nuur. 11) H. Emil Azman Sulthani Sie Peribadatan bersama Ustadz H Mas’adi Sulthani usai pengajian Dhuha.