Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
The Influences of Motivation and Personality Factors to Intention to Use Blog for Knowledge Sharing Purposes (A Study Among Students are from 5 Universities in Yogyakarta) Pengaruh Faktor Motivasi dan Kepribadian Pada Niat Menggunakan Blog Untuk Tujuan Berbagi Pengetahuan (Studi Pada Mahasiswa 5 Perguruan Tinggi di Yogyakarta) Alfitman*
[email protected]
Program Studi Manajemen Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Abstract This study is aimed to examine the simultaneously influences of motivation and personality factors to intention to use (ITU) blog for knowledge sharing purposes among students that are from 5 universities in Yogyakarta. The research model is developed to be based on behaviorism approach and theory of trait that include three kinds of theories, such as, Technology Acceptance Model (TAM) by Davis et al. 1989, theory of motivation by Davis et al. 1992, and theory of personality by Guadagno et al. 2007. From data analysis of a survey of 285 students is found results that generally support the research hypothesis. The data analysis is done using the structural equation modeling in SmartPLS 2.0. It is found that motivation and personality factors simultaneously influence the student’s intention to use blog for knowledge sharing purposes. In elaboration of the results, perceived ease of use (PEU) and perceived enjoyment (PE) (both of them as intrinsic motivation factors) are found that both of which positively influence perceived usefulness (PU) (as an extrinsic motivation factor). In turn, the PU is also found positively influences the students’ intention. In the other hand, however, from two situational personality factors, only one of which is found that supports the hypothesis, such as openness to experience(OE). The other one, neuroticism (NTC), is found that not supports the hypothesis. In addition, the results of this research analysis are based on gender and ownership of blog to be also described. Theoretical and practical implications are also offered.
Keywords: Blog, Big-Five Personality, TAM, Motivation.
*Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang
Page 1 of 32
1
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
Pendahuluan Di era web 2.0, pengguna internet dihadapkan pada suatu keadaan atau situasi yang baru. Berbeda dengan situasi di era web 1.0, di era web 2.0 pengguna internet tidak lagi hanya bersifat pasif terhadap isi yang dimuat atau dipublikasikan dalam sebuah situs, melainkan dapat berpartisipasi langsung secara aktif dan mudah dengan cara menciptakan sendiri isi atau memberikan balikan (feedback) terhadap isi yang dipublikasikan oleh individu lain. Dalam hal ini, blog telah mengambil peran kunci sebagai bagian dari budaya online (Hsu & Lin, 2008). Fakta menunjukkan bahwa blog telah dijadikan oleh pengguna blog sebagai satu cara umum bagi kegiatan berbagi pengetahuan (Hsu & Lin, 2007; Bonetta, 2007). Pengguna blog dapat memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang mereka minati dengan melakukan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) (Wang, Wang, & Wang, 2008). Pada gilirannya proses tersebut menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Karena itu dapat dilihat bahwa blog telah dimiliki dan digunakan dalam berbagai bidang dan untuk berbagai tujuan di dalam kehidupan sehari-hari baik oleh individu, kelompok, maupun organisasi di dunia. Khususnya bagi individu, ada beberapa alasan yang menyebabkan atau mendorong individu tersebut untuk memiliki sebuah blog. Alasan tersebut antara lain (lihat www.blogbukukita.com) adalah: memiliki blog adalah tanpa biaya; memiliki blog adalah mudah; blog cocok bagi siapa saja; blog dapat memberikan berperilaku bertujuan (sense of purpose); memiliki blog dapat melatih kemampuan berpikir; blog membebaskan seseorang untuk berbagi dan berekspresi; blog mendorong seseorang
Page 2 of 32
2
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
untuk masuk ke dalam sebuah komunitas; blog adalah era media baru yang memiliki peluang menyaingi media komunikasi yang lain. Namun dengan keunggulan blog ini, tidak menjamin blog dapat diterima dengan mudah oleh pengguna-pengguna internet, dalam hal ini adalah mahasiswa-mahasiswa dari FEB UGM, FISE UNY, FT UII, FTS UIN, dan STMIK AMIKOM Yogyakarta. Penerimaan mereka terhadap penggunaan blog untuk tujuan berbagi pengetahuan masih rendah. Sistem interaktif lain seperti Yahoo Messenger (YM) dan Friendster (Fr) lebih menarik bagi mahasiswa tersebut dibanding blog. Fakta awal ini sangat menarik untuk diteliti karena berkaitan erat dengan isu penerimaan sebuah teknologi informasi. Penelitian terdahulu, diawali oleh Davis (1989) dan Davis, Bagozzi, dan Warshaw (1989) telah menemukan bahwa faktor kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use) atau disingkat PEU, dan faktor kegunaan persepsian (perceived usefulness) atau disingkat PU, dapat memprediksi penerimaan pengguna terhadap sebuah sistem informasi dengan baik. Kemudian penelitian Davis (1989), Davis et al (1989) ini dirujuk oleh banyak peneliti lain sehingga berjumlah sebanyak 689 buah penelitian (Lee, Kozar, & Larsen, 2003). Dengan demikian pekerjaan Davis (1989) dan Davis et al (1989) ini, yang dikenal sebagai model penerimaan teknologi (technology acceptance model) atau disingkat TAM, telah diterima sebagai salah satu model umum yang mampu memperkirakan penerimaan individu terhadap sebuah sistem informasi dengan baik. Bahkan lebih baik dibanding model lainnya seperti TRA dan TPB (Taylor & Todd, 1995; Teo et al. 1999). Namun dari aspsek motivasi, berdasarkan konsep nilai yang dielaborasi menjadi teori isi (content theory) dan teori proses (process theory) (en.wikipedia.org, 2008), ternyata kedua faktor ini (PEU sebagai faktor motivasi intrinsik dan PU sebagai faktor
Page 3 of 32
3
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
motivasi ektrinsik), belum sepenuhnya dapat menjelaskan motif sesungguhnya tentang penerimaan sistem informasi. Sejauh ini kedua faktor ini hanya mempertimbangkan pertanyaan yang kebanyakan hanya berfokus pada utilisasi sistem bagi peningkatan efektifitas kerja, belum mempertimbangkan adanya motif lain, seperti untuk hiburan bagi penggunanya. Davis, Bagozzi, dan Warshaw (1992) menyatakan bahwa memang ada motif lain yang dapat mempengaruhi penerimaan individu- selain kedua konstruk TAM tersebut- terhadap sebuah sistem informasi. Faktor itu disebut Davis et al. (1992) sebagai faktor motivasi intrinsik, yaitu faktor kesukaan persepsian (perceived enjoyment). Namun begitu, model-model TAM dan pengembangannya ini, tetap tidak luput dari kelemahan. McElroy, Hendrickson, Townsend, dan DeMarie (2007) membuktikan bahwa faktor kepribadian (personality) ternyata juga dapat memperkirakan penerimaan individu terhadap sebuah teknologi informasi – internet, e-buy, dan e-sell. Faktor kepribadian ini ternyata lebih baik hasilnya dalam mengukur penerimaan sistem informasi dibanding faktor kognitif. Atas dasar fenomena-fenomena di atas, riset ini menjadi penting karena mencoba mengembangkan sebuah model untuk menguji pengaruh faktor motivasi dan faktor kepribadian guna memperkirakan dan menjelaskan penerimaan blog oleh mahasiswa dalam konteks berbagi pengetahuan (knowledge sharing) secara lebih mendalam. Tujuannya adalah untuk melihat apakah faktor motivasi dan kepribadian berpengaruh pada niat mahasiswa untuk menggunakan blog untuk tujuan berbagi pengetahuan. Pengujian-pengujian tidak hanya dianalisis pada mahasiswa secara keseluruhan, tetapi juga dikembangkan berdasarkan jenis kelamin dan kepemilikan blog.
Page 4 of 32
4
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
Kaji Teori dan Pengembangan Hipotesis Untuk menganalisis secara lebih mendalam niat perilaku penggunaan blog oleh mahasiswa dari lima perguruan tinggi di Yogyakarta, perlu dipahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persepsian individu mahasiswa tersebut pada teknologi komunikasi ini. Faktor motivasi dan faktor kepribadian merupakan dua faktor utama yang dapat mempengaruhi niat mahasiswa untuk menggunakan blog untuk tujuan berbagi pengetahuan. Faktor Motivasi Ahli motivasi telah menyatakan bahwa perilaku individu dapat ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor yang disebut sebagai faktor motivasi intrinsik dan faktor motivasi ekstrinsik. Individu akan menerima sebuah sistem informasi apabila dalam penggunaannya, sistem tersebut menarik bagi individu tersebut. Kemudian ada sebuah kemudahan bagi penggunaan sistem tersebut dan satu hal lagi yang terpenting adalah inidividu mendapatkan manfaat dari penggunaan sistem informasi tersebut. Davis (1989), Davis et al. (1989), dan Davis et al. (1992) telah menemukan bahwa faktor kemudahan penggunaan dan kesukaan berpengaruh pada faktor kegunaan, dan faktor kegunaan persepsian inipun berpengaruh pada niat perilaku atau perilaku penggunaan sebuah sistem informasi. Penemuan ini diperkuat oleh penelitian lain seperti Gefen dan Straub (1997); Moon dan Kim (2001); Szajna (1996); Heijden (2004), Liaw dan Huang (2003); Teo, Lim, dan Lai (1999); Lee, Kozar, dan Larsen (2003), Atkinson dan Kydd (1997); Lee, Cheung dan Chen, 2005; Teo (2001); Lewis, Agarwal, dan Sambamurthy (2003); Venkatesh, 1999; Venkatesh, Speier, dan Morris (2002); Sun dan Zhang (2006); Yi dan Hwang (2003). Menariknya Lee et al. (2003) melalui survei meta analisis
Page 5 of 32
5
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
menemukan bahwa ketiga faktor kemudahan penggunaan, kesukaan, dan kegunaan pada umumnya dapat disimpulkan memang berpengaruh kuat pada individu untuk memutuskan menerima atau menolak sebuah sistem informasi. Karena itu dalam konteks blog maka dapat dipastikan bahwa hubungan faktor-faktor ini juga akan berhubungan secara positif dengan niat perilaku mahasiswa untuk menggunakan blog untuk tujuan berbagi pengetahuan. Dengan demikian berdasarkan penelitian Davis (1989), Davis et al. (1989), Davis et al. (1992) ini, dan penelitian-penelitian yang merujuk kepada TAM sebagaimana hasil penelitian juga Lee et al. (2003) termasuk penelitian TAM yang dilakukan sesudahnya, dapat disusun 3 hipotesis untuk penelitian ini yaitu: H1:
Kemudahan penggunaan persepsian (Perceived ease of use) blog sebagai faktor motivasi intrinsik mahasiswa di lima perguruan tinggi di Yogyakarta, berpengaruh positif
pada kegunaan persepsian
penggunaan (perceived
usefulness) blog sebagai faktor motivasi ekstrinsik mahasiswa-mahasiswa tersebut. H2:
Kesukaan persepsian (perceived enjoyment) sebagai faktor motivasi intrinsik mahasiswa di lima perguruan tinggi di Yogyakarta, berpengaruh positif pada kegunaan persepsian penggunaan (perceived usefulness) blog sebagai faktor motivasi ekstrinsik mahasiswa-mahasiswa tersebut.
H3:
Kegunaan persepsian (perceived usefulness) sebagai faktor motivasi ekstrinsik mahasiswa di lima perguruan tinggi di Yogyakarta, berpengaruh positif pada niat mahasiswa untuk menggunakan (intention to use) blog untuk tujuan berbagi pengetahuan.
Faktor Kepribadian Kepribadian relatif sulit untuk dijelaskan karena terdapat berbagai perspektif yang dapat digunakan untuk memahami kepribadian tersebut (John & Srivastava, 1999).
Page 6 of 32
6
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
Karena itu terdapat berbagai teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan kepribadian tersebut. Pemahaman terhadap teori tersebut dapat dimulai dari pemahaman pada teori besar (grant theory) kepribadian. Teori tersebut adalah seperti aliran strukturalisme, fungsionalisme, psikodinamik, behaviorisma, dan Gestalt (Hartono, 2007). Teori-teori ini berkembang sesuai dengan masanya. Namun dari teori-teori tersebut, yang terkenal, yang tetap bertahan dan masih banyak dipakai hingga sekarang adalah aliran behaviorisma. Aliran ini berpendapat bahwa kepribadian itu dapat diobservasi dan diukur dan membantah bahwa kepribadian itu bersifat abstrak dan tidak dapat dipisah. Dari teori-teori besar inilah, lalu dikembangkan tipologi kepribadian. Tipologi ini kemudian dikenal menjadi dua bagian, yaitu menjadi faktor (traits) dan tipe (type). Tipologi traits sebagai bentuk kepribadian yang banyak digunakan lalu berkembang pula dalam berbagai bentuk. Teori yang paling terkenal dari teori trait tersebut adalah teori big five personality factor yang dikembangkan oleh McCrae & Costa, 1996 (John & Srivastava, 1999). Teori big five ini dikembangkan dari model big five factors. Model Big Five merupakan faktor-faktor kepribadian yang didapatkan dari analisis faktor terhadap bahasa sehari-hari penduduk Amerika yang mencerminkan perilaku dirinya dan orang lain. Big five ini terbagi atas dua macam yaitu kepribadian bersifat disposisional dan kepribadian bersifat situasional (lihat Allport dalam Jhon & Srivastava, 1999; Bem & Allen, 1974 dalam Chaplin & Goldberg, 1984; Thatcher, Loughry, Lim, & McKnight, 2007). Namun pada situasi tertentu, teori ini relatif sulit untuk diaplikasikan. Karena itu terdapat model lain dari big five, yaitu seperti Big five inventory (BFI) dari Jhon dan Srivastava (1999); International Personality Item Pool (IPPI) oleh Goldberg, 1999a). Model-model ini pada situasi tertentu lebih baik dari teori Big Five (lihat John & Srivastava, 1999).
Page 7 of 32
7
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
Guadagno, Okdie, Bradley, dan Cassie (2007) yang menggunakan teori teori big five dari model big five menemukan bahwa faktor kepribadian openness to experience dan neuroticism menjadi faktor penentu individu untuk menjadi blogger. Kedua faktor ini mencerminkan intelektualitas (openness to experience) seperti, cerdas, ingin tahu, imajinatif, dan menyukai keindahan, dan emosi negatif (neuroticism) individu, seperti gelisah, murung, stres, dan tegang. Kemudian Marcus, Machilek dan Schutz (2006) juga menemukan bahwa faktor openness to experience lebih kuat dipengaruhi oleh faktor kepribadian openness to experience dalam penggunaan situs pribadi oleh individu. Terakhir McElroy et al. (2007) juga membuktikan bahwa faktor kepribadian openness to experience memang berpengaruh pada penggunaan internet oleh individu. Atas penelitian Guadagno et al. (2007), Marcus et al. (2006), dan McElroy et al. (2007) dapat disusun dua buah hipotesis yaitu: H4:
Openness to experience berpengaruh positif pada niat mahasiswa untuk menggunakan (intention to use) blog untuk tujuan berbagi pengetahuan.
H5:
Neuroticism berpengaruh positif pada niat mahasiswa untuk menggunakan (intention to use) blog untuk tujuan berbagi pengetahuan.
Dari pengembangan hipotesis 1 sampai hipotesis 5 ini, maka model empiris penelitian ini menjadi seperti terlihat pada gambar 1.
Kemudahan Penggunaan Persepsian Blog
Kesukaan Persepsian Blog
H3 (+)
H1 (+)
Kegunaan Persepsian Blog
H2 (+)
Niat Menggunakan Blog Bagi Tujuan Berbagi Pengetahuan
H4 (+)
Openness to experience
H5(+) Neuroticism
Page 8 of 32
8
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
Metode dan Hasil Penelitian Sampel dan Prosedur Data dikumpulkan dari mahasiswa-mahasiswa strata satu (S1) dari lima perguruan tinggi di Yogyakarta yaitu dari FEB UGM, FIS UNY, FTS UIN, FTI UII, dan AMIK AMIKOM Yogyakarta (kecuali di FEB UGM ada mahasiswa S2). Mahasiswa-mahasiswa ini merupakan mahasiswa-mahasiswa yang telah berpengalaman menggunakan blog selama minimal tiga bulan. Partisipasi atas studi ini dilakukan atas sukarela responden. Dari 300 kuesioner yang disebarkan secara langsung kepada mahasiswa, hanya 285 kuesioner yang dapat diolah, 14 kuesioner lainnya pengisiannya tidak lengkap dan bias, dan 1 kuesioner lagi menjadi arsip perguruan tinggi mahasiswa yang diteliti. Pernyataan-pernyataan dalam survei ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama pernyataan tentang data demografi responden, sedangkan bagian kedua merupakan pernyataan-pernyataan tentang persepsian mahasiswa yang jawabannya disusun menggunakan skala likert 1-5. Skala 1 mencerminkan persepsi mahasiswa yang menunjukkan respon “sangat tidak setuju” (STS), sedangkan skala 5 mencerminkan persepsi mahasiswa yang menunjukkan respon ”sangat setuju” (SS) atas pernyataan yang diberikan. Profil lengkap responden penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 1, 2, dan 3. Analisis Data Data dianalisis berdasarkan model persamaan struktural menggunakan perangkat lunak Partial Least Square Versi 2.0 (PLS V.2.0). PLS merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan. PLS menggunakan pendekatan berbasis komponen untuk perkiraan dengan ukuran sampel dan distribusi risidual yang minimal (Chin, 1998 dalam Lewis et al. 2003). PLS juga dapat digunakan
Page 9 of 32
9
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
untuk menganalisis model pengukuran (measurement model) dan model struktural (structural model) secara bersamaan. Statistik deskriptif dari konstruk dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1. Analisis dilakukan terhadap data dengan skala yang telah dijelaskan sebelumnya.
Atribut
psikometrik
(psychometric)
dari
skala-skala
ini
dinilai
menggunakan item loadings, discriminant validity, convergent validity, dan composite relibility. Item loadings (convergent validity) yang bisa diterima dalam penelitian adalah 0,6 atau lebih tinggi (Chin, 1998 dalam Ghozali, 2006). Untuk validitas diskriminan, nilai yang bisa diterima adalah nilai dari akar AVE konstruk harus lebih besar dari korelasi-korelasi konstruk tersebut dengan konstruk lainnya. Sedangkan untuk composite reliability konstruk nilai yang diterima adalah sama dengan 0,7 atau lebih tinggi. Hasil dari confirmatory factor analysis (tabel 2) dan skor composite reliability (tabel 3) menunjukkan bahwa skala konstruk yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan atau diterima karena sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan. Tabel 1. Statistik Deskriptif Konstruk Penelitian
PEU1 PEU2 PEU3 PEU4 PEU5 PEU6 PEU7 PE1 PE2 PE3
N
Mean
285 285 285 285
3,7123 3,4175 3,4596 3,6211
Std. Deviation ,74684 ,80778 ,74773 ,73416
285
3,9825
,71432
285 285 285 285 285
3,8737 3,8982 3,8246 3,6772 3,6491
,73984 ,74126 ,68492 ,76523 ,78926
ITU3 ITU4 ITU5 ITU6 OE1 OE2 OE3 OE4 OE5 OE6
N
Mean
285 285 285 285
3,7404 3,7333 4,0912 4,0421
Std. Deviation ,81099 ,74051 ,73549 ,75408
285 3,5825
,80341
285 285 285 285 285
,56899 ,75243 ,79855 ,86115 ,94802
4,3193 3,5404 3,7228 3,4526 3,5053
Page 10 of 32
10
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
PE4 PE5 PU1 PU2 PU3 PU4 PU5 PU6 PU7 PU8 PU9 ITU1
285 285 285 285 285 285 285 285 285 285 285 285
3,4807 3,5965 3,6211 3,6140 4,0807 3,8877 3,5123 3,4140 3,5614 3,6246 3,5158 3,6421
,72468 ,77957 ,78515 ,76348 ,63674 ,69304 ,71011 ,77629 ,73680 ,66297 ,78985 ,83391
ITU2
285
3,7018
,84263
OE7 OE8 OE9 OE10 NTC1 NTC2 NTC3 NTC4 NTC5 NTC6 NTC7 NTC8 Valid N (listwise)
285 285 285 285 285 285 285 285 285 285 285 285
4,0211 2,7684 3,5860 3,1333 2,1228 2,7298 3,3263 2,6667 2,5789 2,9018 2,5789 2,6842
,66575 ,96180 ,83738 1,01561 ,97269 ,92347 ,94320 ,87479 ,99200 1,01961 ,82110 ,99926
285
Catatan: PEU= ease of use; PE=enjoyment; PU=usefulness; OE=openness to experience; NTC=neuroticism
iyoiyo Tabel 2. Hasil Faktor Analisis ITU1 ITU2 ITU3 ITU4 ITU5 ITU6 NTC2 NTC4 NTC5 OE1 OE4 OE5 OE9 PE1 PE2 PE3 PE4 PE5 PEU1 PEU2 PEU3 PEU4 PU1
ITU 0,76015 0,82008 0,79353 0,82775 0,7316 0,79324 -0,0746 -0,1075 -0,0906 0,22495 0,10139 0,17998 0,23389 0,37101 0,39036 0,39593 0,26125 0,32972 0,24839 0,28934 0,24073 0,25517 0,30122
NTC -0,0243 -0,1309 -0,1274 -0,1257 -0,0987 -0,1564 0,6553 0,70567 0,62438 -0,244 -0,1316 -0,2093 -0,2172 -0,13 -0,0692 -0,1023 -0,1296 -0,1314 -0,0973 -0,1154 -0,0737 -0,1666 -0,1618
OE 0,12867 0,29898 0,22716 0,23628 0,20411 0,14027 -0,1835 -0,1606 -0,2123 0,778 0,67003 0,76463 0,79292 0,17627 0,17681 0,21537 0,27092 0,14984 0,2047 0,27253 0,198 0,32372 0,08394
PE 0,42472 0,35387 0,33746 0,29516 0,35433 0,34507 -0,1047 -0,2049 0,03284 0,1443 0,17002 0,23575 0,23583 0,72671 0,81358 0,69082 0,78712 0,81232 0,47891 0,48894 0,43115 0,42757 0,42468
PEU 0,29424 0,27369 0,27306 0,27015 0,30655 0,26369 -0,0472 -0,1277 -0,1339 0,24231 0,20126 0,2902 0,30788 0,438 0,52533 0,44459 0,48767 0,51006 0,71207 0,74715 0,7193 0,72191 0,29073
PU 0,39011 0,29904 0,31395 0,32468 0,33817 0,3589 -0,0793 -0,2375 0,01485 0,09956 0,14826 0,1573 0,14464 0,41256 0,4195 0,39385 0,536 0,47974 0,30777 0,27672 0,27989 0,38527 0,75291
Page 11 of 32
11
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
PU2 0,33387 -0,1767 0,1241 0,45682 0,31776 0,77001 PU3 0,40067 -0,136 0,15604 0,4923 0,36948 0,72638 PU4 0,37387 -0,1136 0,20538 0,43909 0,33233 0,72051 PU5 0,22368 -0,1177 0,14558 0,39282 0,30188 0,70294 PU6 0,26102 -0,067 0,16914 0,38688 0,29827 0,70526 PU7 0,24765 -0,0971 0,04109 0,4199 0,30644 0,7766 PU8 0,33431 -0,0964 0,10004 0,44198 0,35495 0,7357 Catatan: PEU= ease of use; PE=enjoyment; PU=usefulness; OE=openness to experience; NTC=neuroticism
Tabel 3. Korelasi Antar Konstruk Composite Reliability ITU NTC OE PE PEU PU 0,907744 ITU 0,78843 0,700808 NTC -0,1398 0,66263 0,839085 OE 0,26144 -0,2769 0,75293 0,87724 PE 0,44699 -0,1481 0,26021 0,76768 0,816061 PEU -0,162 0,35185 0,62748 0,72523 0,35588 0,904635 PU 0,42862 -0,166 0,17591 0,59065 0,43967 0,73675 Catatan: 1. Composite Reliability = ρc = (Σλi)2 / [(Σλi)2 +Σivar(εi) ] tanda λ1 adalah loading komponen pada sebuah indikator dan var(εi) = 1-λi 2. Angka yang ditebalkan pada diagonal tabel adalah akar dari AVE yang dibagi antara konstruk dengan pengukurnya. 3. Angka yang tidak ditebalkan adalah korelasi antar konstruk. 4. Untuk discriminant validity, angka pada diagonal tabel harus lebih besar dari bagian diagonal tabel yang tidak di tebalkan.
Selanjutnya pada Gambar 2 juga terlihat hasil path coefficient dan varians untuk model struktural yang diusulkan. Pada analisis ini, hubungan yang dihipotesiskan baik signifikan maupun hubungan yang tidak signifikan dimasukkan dalam gambar. Terlihat bahwa hubungan antara PEU dengan PU, PE dengan PU, PU dengan ITU, dan OE dengan ITU adalah signifikan. Sedangkan hubungan antara NTC dengan ITU tidak
Page 12 of 32
12
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
signifikan. Secara bersama prediktor PEU dan PE menjelaskan 35,7 % varians PU. Kemudian secara bersama pula PU dan OE menjelaskan 22,0% varians ITU. Pada faktor-faktor motivasi yaitu hubungan antara PEU dengan PU didapat angka sebesar 0,114 signifikan dengan tingkat signifikansi pada α =0,05. Begitu juga hubungan antara PE dengan PU didapat angka sebesar 0,518 signifikan. Seterusnya untuk hubungan PU dengan ITU didapat angka sebesar 0,392 juga signifikan. Pada faktor kepribadian pada OE 0,186 didapatkan juga signifikan, sedangkan untuk NTC hasilnya justru tidak signifikan.
Gambar 2. Hasil PLS Secara Umum (Kelompok Satu)
Ketika analisis dilakukan lebih tajam lagi, maka didapatkan berbagai variasi hubungan antar konstruk yang sangat menarik dibanding hasil sebelumnya. Dalam hal ini, berdasarkan data demografi responden- antara memiliki dan tidak memiliki blog dan
Page 13 of 32
13
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
gender- maka data dapat di pisah ke dalam sembilan kategori. Kategori 1 adalah analisis pada semua data responden (285 data) sebagaimana sudah dijelaskan. Kategori 2 adalah kelompok data responden pria saja. Kategori ketiga adalah kelompok responden wanita saja. Kategori keempat kelompok responden yang memiliki saja. Kategori kelima adalah kelompok responden yang tidak memiliki saja. Kategori keenam adalah pria yang memiliki saja. Kategori ketujuh adalah kelompok wanita yang memiliki saja. Kategori kedelapan adalah kelompok pria yang tidak memiliki. Sedangkan terakhir adalah kelompok wanita yang tidak memiliki blog. Dari pengujian terhadap berbagai kelompok data tersebut, ketika pengujian yang sama (pada kategori 1) juga dijalankan pada kategori 2-9, maka hasilnya didapatkan delapan analisis kategori data. Satu dari sembilan kelompok data itu yaitu, kategori terakhir atau kelompok wanita yang tidak memiliki blog, setelah dianalisis tidak memenuhi kriteria validitas konstruk. Dengan demikian kelompok ini tidak dilakukan analisis. Hasil path coefficient dari berbagai kategori tersebut dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Ringkasan Hasil PLS Secara Umum dan Hasil Berdasarkan Gender dan Kepemilikan Blog Hipotesis Pengujian H1 H2 H3 H4 H5 R2 (%) PU R2 (%) ITU Signifikansi 0,05 Kelompok 1 S S S S NS 37,5 22,0 Kelompok 2 NS S S S NS 38,6 19,8 Kelompok 3 S S S S NS 34,4 30,3 Kelompok 4 NS S S S NS 39,8 29,1 Kelompok 5 S S S S S 42,6 15,0 Kelompok 6 NS S S S NS 40,0 24,2 Kelompok 7 S S S NS NS 43,0 40,6 Kelompok 8 NS S NS S NS 42,6 28,4 Keterangan: S=Hipotesis terdukung/signifikan, NS= Hipotesis tidak terdukung/tidak signifikan, R2 = R-square
Page 14 of 32
14
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
Tabel 4. menjelaskan hasil pengujian tersebut. Terlihat hasil dari hubunganhubungan antara PEU, PE, dengan PU, PU dengan ITU dan OE dan NTC dengan ITU. Disitu terlihat berbagai variasi yang hasilnya ternyata berbeda dengan hasil analisis sebagaimana yang sudah dijelaskan (data kategori 1). S mencerminkan hipotesis yang terdukung, sedangkan NS mencerminkan hipotesis yang tidak terdukung.
Diskusi Hasil Analisis Data Analisis Pengaruh PEU pada PU Berdasarkan pada tabel 4, dapat dilihat bahwa hasil pengujian H1 dilihat dari nilai uji-t memperlihatkan hasil yang signifikan pada tingkat signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara PEU dan PU. Hasil penelitian ini konsisten dengan hipotesis yang diusulkan, dan sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang merujuk kepada TAM, seperti Moon dan Kim (2001), Szajna (1996), Heijden (2004), Lee et al. (2003), Liaw dan Huang (2007) yang menunjukkan bahwa PEU secara positif mempengaruhi PU, yang mana penelitianpenelitian ini konsisten dengan penelitian TAM yang dilakukan oleh Davis (1989), Davis et al. (1989), dan Davis et al. (1992) yang menyatakan bahwa PEU mempunyai pengaruh yang signifikan pada PU. Dianalisis lebih jauh lagi, pada tingkat signifikansi 0,05 ternyata hasil pengujian ini hanya berlaku bagi semua wanita saja. Untuk pria, hasil ini menjadi tidak signifikan. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Lewis et al. (2003) yang menemukan hubungan
Page 15 of 32
15
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
antara PEU dan PU tidak signifikan. Menurut Lewis et al. (2003) ini bisa terjadi karena mahasiswa telah mempersepsikan bahwa blog mudah untuk digunakan. Dalam hal ini persepsi kemudahan telah melekat pada blog. Analisis Pengaruh PE pada PU Berdasarkan pada tabel 4, dapat dilihat bahwa hasil pengujian H2 dilihat dari nilai uji-t memperlihatkan hasil yang signifikan pada tingkat signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara PE dan PU. Hasil penelitian ini konsisten dengan hipotesis yang diusulkan, dan sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang merujuk kepada TAM, seperti Liaw dan Huang (2003), Venkatesh et al. (2002), Sun dan Zhang (2006), dan Yi dan Hwang (2003) yang menunjukkan bahwa PE secara positif mempengaruhi PU, yang mana penelitianpenelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Davis et al. (1992) yang menyatakan bahwa PE mempunyai pengaruh yang signifikan pada PU. Analisis Pengaruh PU dan ITU Berdasarkan pada tabel 4, dapat dilihat bahwa hasil pengujian H3 dilihat dari nilai uji-t memperlihatkan hasil yang signifikan pada tingkat signifikansi 0,05, kecuali pada analisis kelompok data ke-8. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara PU dan ITU. Hasil penelitian ini konsisten dengan hipotesis yang diusulkan, dan sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang merujuk kepada TAM, seperti Moon dan Kim (2001), Szajna (1996), Heijden (2004), Lee et al. (2003), Liaw dan Huang (2007), Teo (2001), Teo et al. (1999), Igbaria (1993) yang menunjukkan bahwa PU secara positif mempengaruhi PU, yang mana penelitianpenelitian ini konsisten dengan penelitian TAM yang dilakukan oleh Davis et al. (1989)
Page 16 of 32
16
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
dan Davis et al. (1992) yang menyatakan bahwa PU mempunyai pengaruh yang signifikan pada ITU. Dianalisis lebih jauh lagi, ternyata hasil pengujian ini tidak berlaku bagi pria yang tidak memiliki blog. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Atkinson dan Kydd (1997). Mereka menemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara PU dan ITU. Menurut Atkinson dan Kydd (1997) perilaku mahasiswa MBA untuk menggunakan internet untuk hiburan tidak ditentukan oleh manfaat yang didapatkan bagi utilisasi sistem dari penggunaan internet tersebut. Analisis Pengaruh OE dan ITU Berdasarkan pada tabel 4, dapat dilihat bahwa hasil pengujian H4 dilihat dari nilai uji-t memperlihatkan hasil yang signifikan pada tingkat signifikansi 0,05, kecuali pada analisis kelompok data ke-7. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara OE dan ITU. Hasil penelitian ini konsisten dengan hipotesis yang diusulkan, dan sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Guadagno et al. (2007), Marcus et al. (2006) dan McElroy et al. (2007). Dianalisis lebih jauh lagi, ternyata hasil pengujian ini tidak berlaku bagi wanita memiliki blog. Tinggi atau rendah tingkat inovatif wanita yang tidak memiliki blog, tidak mempengaruhi niat mereka untuk berbagi pengetahuan melalui sebuah blog. Hal ini tidak konsisten dengan hasil yang dikemukakan oleh peneliti-peneliti yang sudah disebutkan di atas. Suatu penjelasan yang mungkin bisa dikemukakan adalah bahwa wanita yang memiliki blog ini pada dasarnya menggunakan blog bukan atas dasar kemauannya sendiri, melainkan karena ada semacam dorongan atau tugas dari dosennya untuk memiliki sebuah blog. Setelah tugas selesai, penggunaan blog oleh wanita itupun
Page 17 of 32
17
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
menjadi berakhir. Alasan ini terungkap dari hasil wawancara singkat yang dilakukan dengan mahasiswa-mahasiswa yang memiliki blog namun tidak aktif atau jarang sekali menggunakan blog. Mahasiswa lebih memilih sistem interaktif lain seperti instant messanging dari Yahoo.com atau komunkasi menggunakan friendster. Analisis Pengaruh NTC dan ITU Berdasarkan pada tabel 4, berbeda dengan hasil pengujian hipotesis sebelumnya, dapat dilihat bahwa hasil pengujian H5 dilihat dari nilai uji-t memperlihatkan hasil yang tidak signifikan pada semua tingkat signifikansi, kecuali pada analisis kelompok data ke-5 dengan tingkat signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan positif antara NTC dan ITU. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hipotesis yang diusulkan dan tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Guadagno et al. (2007), Marcus et al. (2006), dan McElroy et al. (2007). Dianalisis lebih jauh lagi, ternyata hasil pengujian ini tidak berlaku bagi wanita yang tidak memiliki blog. Namun hasil ini juga tidak konsisten dengan hasil yang dikemukakan oleh peneliti-peneliti yang sudah disebutkan di atas. Guadagno et al (2007) mengatakan bahwa seseorang yang memiliki skor yang tinggi pada NTC cenderung untuk menjadi seorang yang disebut sebagai blogger (pengguna blog). Jika seorang mahasiswa memandang dirinya sebagai seorang yang memiliki karakter NTC (tinggi atau rendah), maka akan berpengaruh pada niat mahasiswa tersebut untuk menggunakan blog untuk tujuan berbagi pengetahuan. Sebuah penjelasan yang mungkin dikemukakan adalah bahwa mahasiswa yang tidak memiliki blog ini semata-mata, merasa khawatir mereka tidak sanggup untuk merawat blog yang sudah di buat atau digunakan. Dalam wawancara singkat terungkap
Page 18 of 32
18
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
bahwa kelompok mahasiswa ini mengatakan bahwa blog itu harus selalu di update, sementara di pihak lain mereka merasa khawatir tidak punya waktu untuk itu. Hal ini diperspesikan bisa menimbulkan tekanan bagi dirinya baik yang berasal dari dirinya sendiri maupun dari orang lain.
Simpulan Setelah melakukan analisis terhadap hipotesis-hipotesis yang diajukan, dapat disimpulkan bahwa secara umum 1) terdapat hubungan positif signifikan antara faktor motivasi intrinsik PEU dengan faktor motivasi ekstrinsik PU, walau tidak signifikan pada mahasiswa pria yang memiliki blog. Artinya semakin terpenuhinya
motivasi
intrinsik mahasiswa dalam hal kemudahan penggunaan blog semakin berpengaruh pada tingkat utilisasi blog, kecuali pada pria yang sudah memiliki blog. 2) terdapat hubungan positif signifikan antara faktor motivasi intrinsik PE dengan faktor motivasi ekstrinsik PU. Artinya semakin ada unsur hiburan atau kesenangan yang didapat dari penggunaan blog atau terpenuhinya
motivasi intrinsik mahasiswa dalam hal mendapatkan
kesenangan atau hiburan, semakin mempengaruhi tingkat utilisasi sistem oleh semua mahasiswa. 3) terdapat hubungan positif antara faktor motivasi ekstrinsik PU dengan niat menggunakan blog (ITU) untuk tujuan berbagi pengetahuan, walaupun hasilnya tidak signifikan untuk kelompok mahasiswa wanita yang tidak memiliki blog. Artinya semakin tinggi tingkat utilisasi sistem yang bisa dicapai oleh mahasiswa semakin berpengaruh pada niat menggunakan sistem, kecuali pada mahasiswa wanita yang tidak memiliki blog. 4) Terdapat hubungan positif signifikan antara faktor kepribadian openness to experience dengan niat menggunakan blog (ITU) untuk tujuan berbagi pengetahuan, walau hasilnya tidak signifikan untuk mahasiswa pria yang tidak memiliki
Page 19 of 32
19
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
blog. Artinya semakin tinggi skor openness to experience, semakin tinggi niat mahasiswa untuk menggunakan blog. 5) Tidak terdapat hubungan positif signifikan antara faktor kepribadian neuroticism dengan niat menggunakan blog (ITU) untuk tujuan berbagi pengetahuan, hasil ini signifikan untuk mahasiswa wanita yang memiliki blog. Artinya tinggi atau rendahnya skor di faktor neuroticism, tidak mempengaruhi niat mahasiswa untuk menggunakan blog untuk tujuan berbagi pengetahuan. Dari hasil simpulan di atas menunjukkan bahwa secara umum faktor motivasi memang berpengaruh pada mahasiswa untuk menerima blog sebagai media berbagi pengetahuan. Pengaruh tersebut sifatnya tidak langsung, melainkan melalui sebuah proses mediasi. Proses tersebut di mulai dari faktor motivasi intrinsik, dimediasi oleh faktor motivasi ekstrinsik untuk selanjutnya faktor motivasi ekstrinsik mempengaruhi penerimaan mahasiswa pada blog. Dibanding faktor PEU, PE lebih besar pengaruhnya pada faktor PU. Selain itu simpulan di atas juga menunjukkan bahwa secara umum faktor kepribadian dapat berpengaruh dan dapat juga tidak berpengaruh pada penerimaan mahasiswa untuk menggunakan blog. Faktor kepribadian yang berpengaruh pada penerimaan blog adalah faktor kepribadian openness to experience, sedangkan faktor kepribadian yang tidak berpengaruh adalah faktor kepribadian neuroticism. Openness to experience berpengaruh pada niat mahasiswa untuk menggunakan blog untuk tujuan berbagi pengetahuan secara langsung. Dengan
demikian
dapat
dikatakan
bahwa
mahasiswa
berniat
untuk
menggunakan blog untuk tujuan berbagi pengetahuan sepanjang blog tersebut dipersepsikan mempunyai nilai guna bagi dirinya dan juga bagi dirinya yang
Page 20 of 32
20
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
berhubungan dengan orang lain. Nilai guna tersebut dipengaruhi oleh faktor kemudahan penggunaan sistem dan juga oleh faktor kesukaan, kesenangan, hiburan, atau kenikmatan persepsian dari mahasiswa. Sepanjang sistem mudah digunakan (terutama bagi wanita) dan mendatangkan semacam kesukaan bagi mahasiswa (pria & wanita), semakin berguna blog tersebut. Terlepas dari faktor motivasi di atas, niat tersebut juga dipengaruhi oleh faktor kepribadian, dalam hal ini adalah faktor openness to experience. Semakin inovatif mahasiswa tersebut semakin berniat menggunakan blog untuk tujuan berbagi pengetahuan.
Keterbatasan Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi hasil, antara lain: 1) Kemungkinan adanya bias yang disebabkan oleh adanya perbedaan persepsi antara peneliti dengan responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Keterbatasan semacam ini selalu ada pada data-data yang diperoleh melalui kuesioner, terutama pada kuesioner yang mengalami pengalihbahasaan. Hal ini biasanya memang tidak dapat dihindari, walaupun hal ini sudah diusahakan untuk diminimalisasi dalam proses penyusunan kuesioner dengan dilakukannya pilot test. 2) Sulit bagi peneliti untuk menciptakan sebuah situasi yang kondusif agar responden dapat menjawab secara jujur terhadap pernyataan-pernyataan kuesioner, terutama pernyataanpernyataan yang menyangkut dengan faktor kepribadian. Hal ini disebabkan karena pengisian kuesioner tidak didasari oleh suatu tindakan yang berasal dari inisiatif responden sendiri, melainkan atas permintaan peneliti saat peneliti secara langsung bertemu dengan responden. Dikhawatirkan dengan pengumpulan data seperti ini, responden bisa saja mengisi jawaban secara tidak jujur sehingga dapat menimbulkan
Page 21 of 32
21
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
bias bagi hasil penelitian. 3) Penelitian belum fokus pada satu kategori responden, misal antara memilih pengguna blog yang sudah memiliki blog saja atau yang belum memiliki blog. Dengan responden yang memiliki basis pengetahuan yang tidak sama, hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan bias bagi hasil penelitian.
Implikasi Dan Saran Implikasi Temuan penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian literatur dalam kajian sistem informasi, terutama yang berkaitan dengan blog dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan blog oleh pengguna teknologi informasi. Temuan ini juga diharapkan dapat mendorong peneliti lain untuk melakukan penelitian yang berkaitan secara lebih fokus dan lebih tajam. Selain itu temuan penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan implikasi bagi praktisi untuk dapat merancang, menciptakan, atau menerapkan sebuah budaya baru yang mendorong sebuah penerimaan sebuah teknologi informasi. Budaya itu dapat dijalankan baik melalui perbaikan sistem itu sendiri maupun melalui proses pemanfaatannya dengan mempertimbangkan faktor motivasi intrinsik dan ekstrinsik (PEU, PE, PU) dan kepribadian (OE) sebagai faktor yang secara umum signifikan mempengaruhi penerimaan sebuah teknologi informasi atau blog oleh pengguna sehingga sebuah teknologi informasi atau blog dapat didaya gunakan bagi penyebaran pengetahuan secara efektif. Pada gilirannya hal ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi seorang individu, kelompok, atau organisasi secara lebih baik sehingga mereka dapat bersaing secara lebih baik di dunia persaingan yang semakin ketat.
Page 22 of 32
22
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
Saran Dari hasil analisis dan simpulan serta keterbatasan dalam penelitian ini, maka dapat diajukan saran untuk penelitian selanjutnya 1) Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui sebuah survei secara elektronis. Ini dapat dilakukan dengan cara menampilkan kuesioner di internet. Sebagaimana halnya yang dilakukan oleh peneliti-peneliti dalam bidang psikologi, mereka membuat kuesioner mengenai faktor kepribadian dalam bentuk sebuah situs yang menarik, sehingga secara tidak sadar penggunanya tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka sedang mengisi sebuah kuesioner. Tapi cara ini memang sedikit membutuhkan waktu yang cukup lama. 2) Peneliti juga dapat meminta responden untuk mengisi kuesioner melalui sebuah surat elektronik, sehingga responden memiliki ruang waktu untuk memutuskan secara baik untuk mengisi kuesioner penelitian. Biasanya kuesioner ini dikirimkan pada pengguna-pengguna blog yang tergabung dalam sebuah forum yang sudah dikenal. Dengan cara seperti ini masalah rendahnya tingkat respon responden dapat dikurangi. 3) Penelitian selanjutnya juga dapat dilakukan dengan memfokuskan responden penelitian hanya pada satu bentuk kategori responden saja. Selain karena adanya faktor kemudahan untuk melakukan analisis data, hasilnya juga lebih tajam dan memuaskan.
Page 23 of 32
23
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
DAFTAR PUSTAKA Atkinson, MaryAnne., Kydd, Christine (1997), Individual Characteristics Assosiated with World Wide Web Use: An Empirical Study of Playfulness and Motivation, The DATA BASE for Advances in Information Systems, Vol. 28, No. 2. Bonetta, Laura (2007), Scientists Enter The Blogsphere, Leading Edge Analysis, Cell 129, May 4. Chaplin, William .F dan Goldberg, Lewis .R (1984), A Failure to Replicate the Bem and Allen Study of Individual Differences in Cross-Situastional Consistency, Personality and Social Psychology, No. 5 1074-1090. Costa, P. T., and McCrae, R. R. (1992), Revised NEO Personality Inventory (NEO-PIR) and NEO Five-Factor Inventory (NEO-FFI) Professional Manual, Psychological Assessment Resources, Odessa, FL. Davis, F. D., Bagozzi, R. P., & Warshaw, P. R. (1992), Extrinsic And Intrinsic Motivation To Use Computers In The Workplace, Journal of Applied Social Psychology, 22(14), 1111–1132. Davis, F.D. (1989), Perceived Usefulness, Perceived Ease Of Use, And User Acceptance Of Information Technology, MIS Quarterly, 13, 319–340. Fong, P. S. W. & L. Chu (2006). Exploratory Study of Knowledge Sharing in Contracting Companies: A Sociotechnical Perspective. Journal of Construction Engineering and Management, Vol. 132, (No. 9). Gefen, D., & Straub, D. W. (1997), Gender Differences In The Perception And Use Of E-Mail: An Extension To The Technology Acceptance Model, MIS Quarterly, 21(4), 389–400. Ghozali, Imam (2006), Metode Alternatif Dengan Partial Least Square (PLS), Badan Penerbit Undip Semarang, Indonesia. Guadagno, Rosanna. E., Okdie, Bradley M, Eno, Cassie A (2007), Who blogs? Personality Predictors Of Blogging, Computers in Human Behavior. Hartono, Jogiyanto (2007), Sistem Informasi Keperilakuan, Penerbit Andi Yogyakarta, Indonesia. Heijden, H. V. D (2004), User Acceptance of Hedonic Information Systems, MIS Quarterly, Vol. 28, No. 4. Hsu, Chin-Lung., Lin, Judy Chuan-Chuan (2008), Acceptance of Blog Usage: The Roles of Technology Acceptance, Social Influence, and Knowledge Sharing Motivation, Information & Management 45, 65-74.
Page 24 of 32
24
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
Tim
Blog.BukuKita.com, Mengapa Memiliki Blog, http://blog.bukukita.com /?nav=helpSebabBlog, diakses pada tanggal 15 April 2008, jam 9.27 WIB.
WeblogsInc, weblogs, http://en.wikipedia.org/wiki/Weblogs_Inc, diakses pada tanggal 28 Maret 2008, Jam 11.03 WIB John, Oliver P., Srivastava, Sanjay (1991), The Big-Five Trait Taxonomy: History, Measurement, and Theoretical Perspectives, University of California at Berkeley, U.S.A. Lee, Matthew K. O., Cheung, Christy M. K., Chen, Zhaohui (2005), Acceptance of Internet-based Learning Medium: The Role of Extrinsic and Intrinsic Motivation, Information & Management, 42. Lee, Younghwa., Kozar, Kenneth. A., Larsen, Kai R.T (2003), The Technology Acceptance Model: Past, Present, And Future, Communications of the Association for Information Systems (Volume 12, Article 50) 752-780. Lewis, William., Agarwal, Ritu., Sambamurthy, V (2003), Sources Of Influence On Beliefs About Information Technology Use: An Empirical Study Of Knowledge Workers, MIS Quarterly, Vol. 27, No.4. Liaw, Shu-Seng., Huang, Hsiu-Mei (2003), An Investigation of User Attitudes Toward Search Engines As An Information Retrieval Tool, Computer in Human Behavior, 19, 751-756. Marcus, Bernd., Machilek, Franz dan Schutz, Astrid (2006), “Personality in Cyberspace: Personal Websites As Media for Personality Expressions and Impression”, Journal of Personality and Social Psychology. McElroy, James. C., Hendrickson, Anthony. R., Townsend, Anthony. M., DeMarie, Samuel. M (2007), Dispositional Factors in Internet Use: Personality Versus Cognitive Style, MIS Quarterly, Vol. 31 No. 4. Moon, J.-W., Kim, Y.-G (2001), Extending The TAM for a World-Wide Web Context , Information and Management, 38(4). Sun, Heshan., Zhang, Ping (2006), Causal Relationship Between Perceived Enjoyment and Perceived Ease Of Use: An Alternative Approach , Journal of The Assosiation for Information Systems, Vol. 7. No. 9, pp 618-645. Szajna, B.(1996), Empirical Evaluation Of The Revised Technology Acceptance Model, Management & Science, 42(1), 85–92. Teo, Thompson S. H (2001), Demographic and Motivation Variables with Internet Usage Activities, Internet Research: Electronic Networking Applications and Policy, Vol. 11, Number 2, MCB University Press.
Page 25 of 32
25
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
Teo, Thompson S. H ., Lim, Vivien K. G., Lai, Raye Y. C (1999), Intrinsic and Extrinsic Motivation in Internet Usage, Omega, International Journal Management Science, 27. Venkatesh, V.(1999), Creation Of Favorable User Perceptions: Exploring The Role Of Intrinsic Motivation, MIS Quarterly, 23(2), 239–260. Venkatesh, V., C. Speier, and M. G. Morris (2002), User Acceptance Enablers In Individual Decision Making About Technology: Toward An Integrated Model, Decision Sciences (33) 2, pp. 297. Wang, Sophia., Wang, Simon., Wang, Ming T (2008), Shopping Online or Not? Cognition and Personality Matters, Journal of Theoritical and Applied Electronic Commerce Research, Vol.1, Issue 3. Yi, M. Y. and Y. Hwang (2003), Predicting The Use Of Web-Based Information Systems: Self-Efficacy, Enjoyment, Learning Goal Orientation, And The Technology Acceptance Model, International Journal of Human-Computer Studies (59) 4, pp. 431-449.
Lampiran Lampiran 1. KUESIONER Bagian Pertama : Data Demografis Pada pernyataan Nomor 1-9 saudara/saudari dimohon memberikan informasi demografis dengan mengisi titik-titik atau membubuhkan tanda silang (x) pada kotak ( ) di samping jawaban yang paling sesuai. 1.
Ya, Saya telah menggunakan blog selama 3 bulan atau lebih, baik dengan cara memiliki
atau
tidak
memiliki
sebuah
blog.
(JIKA
JAWABANNYA
“TIDAK/KOTAK TIDAK DAPAT DICENTANG”, PENGISIAN SEMUA PERNYATAAN KUESIONER (NOMOR 1 SAMPAI 54) TIDAK DAPAT DILANJUTKAN. 2. Saya memiliki sebuah blog Tidak
Ya
3. Jika “TIDAK” nama blog yang paling sering saya gunakan adalah dari.............................................(misal; dari blogspot.com; wordpress.com) Jika jawabannya pada No 2 “YA”, nama blog yang saya miliki tersebut adalah dari..................................(misal; dari blogspot.com; wordpress.com) 4. Saya menghabiskan waktu menggunakan blog
Page 26 of 32
26
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
<1 jam
1 jam
> 1 jam
5. Frekuensi saya menggunakan blog adalah .....kali/hari
.....kali/minggu
.....kali/bulan
6. Jenis kelamin: Pria 7. Sistem
Wanita interaktif
lain
di
internet
adalah........................................(contoh;
yang
yahoo
sering
saya
messenger,
gunakan
friendster.com,
forumcommunity, dll). 8. Frekuensi saya menggunakannya (berhubungan dengan pernyataan adalah...................................(kali /hari/minggu/bulan)*.
No. 7)
*(coret yang tidak
sesuai). 9. Saya menghabiskan waktu menggunakannya (berhubungan dengan pernyataan No. 7) adalah selama: <1 jam
1 jam
> 1 jam
Bagian Kedua: Item-Item Kuesioner
Pada pernyataan No 10-36 berikut ini, SAUDARA/SAUDARI dimohon MELINGKARI ATAU MENYILANGI ANGKA YANG
SESUAI dengan
persepsian (tanggapan) saudara/saudari terhadap blog. Tidak ada yang salah atau benar dalam pengisian kuesioner ini. Mohon menjawab dengan jujur. Kategori jawaban (tanggapan) adalah sebagai berikut: 5 – Sangat Setuju (SS) 4 – Setuju (S) 3 – Netral (N) 2 – Tidak Setuju (TS) 1 – Sangat Tidak Setuju (STS) No
Butir Pernyataan
10
Mudah/akan mudah bagi saya untuk menjadi terampil dalam menggunakan blog. Mudah/akan mudah bagi saya untuk memodifikasi blog dari bentuk default-nya. Mudah/akan mudah bagi saya untuk meminta blog melakukan apa yang saya ingin blog lakukan. Interaksi saya dengan blog jelas dan dapat dipahami. Blog adalah sebuah sistem interaktif on-line yang user-friendly.
11 12 13 14
SS
Tanggapan S N TS STS
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5 5
4 4
3 3
2 2
1 1
Page 27 of 32
27
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
15
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
35 36
Mudah/akan mudah bagi saya untuk bergabung dengan blog di internet menggunakan berbagai sistem informasi/komunikasi yang relevan (seperti komputer atau handphone). Secara keseluruhan, blog mudah untuk digunakan. Saya merasa menggunakan blog dapat dinikmati. Saya senang menggunakan blog. Saya merasa proses menjadi terampil/ahli dalam menggunakan blog menyenangkan/akan menyenangkan. Saya puas menggunakan blog. Saya suka menggunakan blog. Penggunaan blog melengkapi proses penguasaan saya terhadap bidang ilmu yang saya minati dengan lebih cepat. Penggunaan blog melengkapi proses penguasaan saya terhadap bidang keterampilan yang saya minati dengan lebih cepat. Penggunaan blog meningkatkan pengetahuan saya. Penggunaan blog meningkatkan keterampilan saya. Penggunaan blog memperbaiki kinerja saya dalam melakukan tugas saya. Penggunaan blog meningkatkan efektifitas saya untuk menyelesaikan tugas saya. Penggunaan blog meningkatkan efektifitas penguasaan saya terhadap bidang ilmu yang saya minati. Penggunaan blog meningkatkan efektifitas penguasaan saya terhadap bidang keterampilan yang saya minati. Penggunaan blog meningkatkan produktifitas diri saya. Saya berniat menggunakan blog untuk mempublikasikan* pengetahuan** yang dibutuhkan oleh orang lain. Saya berniat menggunakan blog untuk mempublikasikan* pengetahuan** saya, di waktu yang akan datang. Saya memperkirakan akan menggunakan blog untuk mempublikasikan* pengetahuan** saya, di masa depan. Saya memperkirakan akan menggunakan blog untuk mempublikasikan* pengetahuan** yang dibutuhkan oleh orang lain. Blog perlu digunakan untuk mempublikasikan* pengetahuan** yang bermanfaat. Saya akan menggunakan blog untuk saling berbagi pengetahuan**. Keterangan: *
5
4
3
2
1
5 5 5
4 4 4
3 3 3
2 2 2
1 1 1
5
4
3
2
1
5 5
4 4
3 3
2 2
1 1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5 5
4 4
3 3
2 2
1 1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
mempublikasikan adalah istilah di dalam operasional blog untuk menambahkan isi (misal; posting sebuah tulisan, gambar atau sebuah komentar atas sebuah tulisan) di dalam blog agar isi tersebut dapat diketahui atau dibaca oleh semua orang di internet.
Page 28 of 32
28
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
**pengetahuan merupakan sebuah bentuk hasil karya manusia yang mentransformasi data menjadi informasi dan menggabungkan informasi tersebut dengan pengalaman.
Lampiran 2. Statistik Deskriptif: Karakteristik Responden Kategori
Frekuensi Jenis kelamin: - Pria 156 - Wanita 129 Kategori Frekuensi Asal Universitas: - UGM 60 - UNY 58 -UIN SUKA 51 - UII 60 - STMIK AMIKOM 56 Kategori Frekuensi Status Kepemilikan Blog - Memiliki Blog 154 - Tidak Memiliki Blog 131 Pria memiliki blog - UGM 17 - UNY 16 - UIN SUKA 17 - UII 23 - STMIK AMIKOM 25 Wanita memiliki blog - UGM 15 - UNY 3 - UIN SUKA 18 - UII 10 - STMIK AMIKOM 10
Persentase 54,7% 45,3% Persentase 21,1% 20,4% 17,9% 21,1% 19,6% Persentase 54,0% 46,0% 17,3% 16,3% 17,3% 23,5% 25,5% 26,8% 5,4% 32,1% 17,9% 17,9%
Sumber: Data primer diolah
Page 29 of 32
29
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
Lampiran 3. Perbandingan Lama Waktu yang Digunakan dan Frekuensi Penggunaan Blog dan Sistem Interaktif Lain Oleh Responden Gender Frekuensi Persentase Blog (1) Waktu Penggunaan Pria W*
Pemilikan Blog
Lama Waktu
t < 1 jam t = Satu Jam t > 1 jam Total Responden
148 51 86 285
51,9 % 17,9% 30,2% 100%
80 28 48 156
68 23 38 129
Pria Ya* T* 53 27 10 18 35 13 98 58
Wanita Ya T 25 43 6 17 25 13 56 73
Sistem Interaktif Lain (2) t < 1 jam t = Satu Jam t > 1 jam Total Responden
58 59 168 285
20,4% 20,7% 58,9 % 100%
39 30 87 156
19 29 81 129
26 17 55 98
13 13 32 58
8 8 40 56
11 21 41 73
Perbandingan: Blog Versus Sistem Interaktif Lain {(1)/(2)} t < 1 jam t = Satu Jam t > 1 jam
13:5 9:10 1:20
13:5 9:10 1:20
2:1 18:5 9:10 4:5 3:10 2:5
2:1 3:5 3:5
2:1 7:5 2:5
3:1 2:3 3:5
4:1 4:5 3:10
Sumber: Data primer diolah, W*= wanita, Ya* = jumlah responden memiliki blog, T*= jumlah responden tidak memiliki blog
Page 30 of 32
30
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
Lampiran 4. Lama Waktu yang Digunakan dan Frekuensi Penggunaan Blog dan Sistem Interaktif lain Oleh Responden Lama Frekuensi Waktu Waktu Penggunaan
Persentase
Gender Pria
W*
Pemilikan Blog Pria Ya* T*
Wanita Ya T
Blog (1) Frekuensi Penggunaan : Satuan waktu per Bulan 1-3 34 41 24 14 21 20 79 97,5% x 81 kali Satuan waktu per minggu 1-5 95 70 62 33 26 44 165 87,5% x 189 kali Satuan waktu per hari 1 kali 24 61,5% x 39 11 13 5 6 5 8 Sistem Interaktif Lain (2) Satuan waktu per Bulan 1-3 23 95,8% x 24 13 10 7 6 8 2 kali Satuan waktu per minggu 1-5 167 97,1% x 172 90 77 59 31 30 47 kali Satuan waktu per hari 1 kali 67 75,3% x 89 36 31 22 14 14 17 Perbandingan: Blog Versus Sistem Interaktif Lain {(1)/(2)} Satuan waktu per Bulan 1-3 17:5 13:5 4:1 24:7 7:3 21:8 10:1 kali Satuan waktu per minggu 1-5 1:1 11:10 9:10 11:10 11:10 9:10 9:10 kali Satuan waktu per hari 1 kali 2:5 3:10 2:5 1:5 2:5 2:5 1:2 Sumber: Data primer diolah, Ya* = jumlah responden memiliki blog, T*= jumlah responden tidak memiliki blog
Page 31 of 32
31
Simposium Nasional Sistem Teknologi Informasi (SNSTI) Universitas Gajah Mada, 27-28 Januari 2008
Lampiran 5. Berbagai jenis blog yang dimiliki oleh Responden Nama Provider Blog Google.com Wordpress.com Multiply.com Lainnya
Ekstensi Blog blogspot.com wordpress.com multiply.com berbagai ekstensi
Frekuensi 107 24 10 13
Persentase 69,5% 15,6% 6,5% 8,5%
Sumber: Data primer diolah
Lampiran 6. Provider Blog Dikunjungi Responden yang Tidak Memiliki Blog Nama Provider Blog Google.com Wordpress.com Lainnya
Ekstensi Blog blogspot.com wordpress.com berbagai ekstensi
Frekuensi 80 41 10
Persentase 61,1% 31,3% 7,6%
Sumber: Data primer diolah
Lampiran 7. Sistem Informasi Interaktif Lain Yang Sering digunakan oleh Responden Nama Provider Messenger.com (ym) Friendster.com (fs) YM dan FS Lainnya
Frekuensi 90 94 67 34
Persentase 31,6% 33,0% 23,5% 11,9%
Sumber: Data primer diolah
Page 32 of 32
32