ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI POLA PENGGUNAAN IMUNOGLOBULIN INTRAVENA PADA PASIEN GUILLAIN – BARRE SYNDROME (GBS) (Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Sub Departemen Penyakit Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya)
MAS MASYRIFAH
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA DEPARTEMEN FARMASI KLINIS SURABAYA 2015
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULINMAS ... MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI POLA PENGGUNAAN IMUNOGLOBULIN INTRAVENA PADA PASIEN GUILLAIN – BARRE SYNDROME (GBS) (Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Sub Departemen Penyakit Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya)
Oleh : MAS MASYRIFAH NIM : 051111166
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA DEPARTEMEN FARMASI KLINIS SURABAYA 2015 ii
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULINMAS ... MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsi / karya ilmiah saya, dengan judul: POLA PENGGUNAAN IMUNOGLOBULIN INTRAVENA PADA PASIEN GUILLAIN – BARRE SYNDROME (GBS) (Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Sub Departemen Penyakit Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya) untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet, digital library Perpustakaan Universitas Airlangga atau media lain untuk kepentingan akademik sebatas sesuai dengan Undang – Undang Hak Cipta. Demikian pernyataan persetujuan publikasi skripsi / karya ilmiah saya buat dengan sebenar – benarnya.
Surabaya, September 2015
Mas Masyrifah 051111166
iii
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULINMAS ... MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Mas Masyrifah
NIM
: 051111166
menyatakan bahwa sesungguhnya hasil skripsi / tugas akhir yang saya tulis dengan judul : POLA PENGGUNAAN IMUNOGLOBULIN INTRAVENA PADA PASIEN GUILLAIN – BARRE SYNDROME (GBS) (Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Sub Departemen Penyakit Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya) adalah benar – benar merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila di kemudian hari diketahui bahwa skripsi ini menggunakan data fiktif atau merupakan hasil dari plagiatisme, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan kelulusan dan atau pencabutan gelar yang saya peroleh. Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Surabaya, September 2015
Mas Masyrifah 051111166
iv SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULINMAS ... MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lembar Pengesahan POLA PENGGUNAAN IMUNOGLOBULIN INTRAVENA PADA PASIEN GUILLAIN-BARRE SYNDROME (GBS) (Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Sub Departemen Penyakit Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya)
SKRIPSI Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi Di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga 2015 Oleh : MAS MASYRIFAH NIM : 051111166
Disetujui Oleh : Pembimbing Utama
Pembimbing Serta
Dra. Toetik Aryani, MSi., Apt NIP. 19610411 198903 2 001
Drs. Lestiono, Apt, Sp.FRS Letkol Laut (K) NRP 1131/P
v SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULINMAS ... MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR Alhamdulillah rasa syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, hidayah serta anugerah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
skripsi
yang
berjudul
“POLA
PENGGUNAAN
IMUNOGLOBULIN INTRAVENA PADA PASIEN GUILLAIN-BARRE SYNDROME (GBS) (Penelitian dilakukan di Sub Departemen Penyakit Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya. Segala berkah dan nikmat hanya bagi Allah SWT apabila skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. 1. Dra. Toetik Aryani, MSi., Apt, selaku dosen pembimbing utama atas waktu, bimbingan, pengajaran, dukungan, saran dan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 2. Drs. Lestiono, Apt, Sp.FRS selaku pembeimbing serta atas waktu, bimbingan, pengajaran, dukungan, saran dan masukan kepada penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. 3. Drs. Sumarno, Apt., Sp.FRS dan Dr. Aniek Setiya Budiatin, MSi., Apt selaku dosen penguji atas setiap saran, masukan dan bimbingan yang sangat bermanfaat dalam memperbaiki skripsi ini. 4. Dr. Isnaeni, M.S., Apt sebagai dosen wali atas bimbingan, dukungan, dan perhatian selama penulis menempuh studi di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
vi SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULINMAS ... MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5. Setiap dosen dan staff pengajar di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada saya selama menempuh pendidikan sarjana. 6. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dr. Hj. Umi Athijah, Apt., M.S., yang telah memberikan segala fasilitas selama menjalani pendidikan maupun melaksanakan penelitian. 7. Direktur Rumkital Dr. Ramelan Surabaya, Kepala BANGDIKLAT, Kepala MINMED, serta segenap staff dan karyawan di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya atas izin, kesempatan dan bantuan yang telah diberikan sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin. 8. Keluarga saya di rumah, Buya Mas Sulaiman, Ibu Mas Jazilatul Hikmiyah, kakak – kakak saya Mbak Nurul dan Mbak Sofi, serta adik – adik saya Arif dan Ekik atas segala doa, dukungan dan semangat sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini. 9. Teman – teman seperjuangan: Nurus, Filza serta Deanita atas segala dukungan, kerja sama dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 10. Sahabat - sahabat dikampus Mahardhila, Lita, Yeni dan Vivi serta kelas D angkatan 2011 dan seluruh teman – teman angkatan 2011, terima kasih atas dukungan dan pertemanan selama ini. 11. Sahabat – sahabat SD saya, Ninik, Dila, Ayik, Likha dan Risky atas dukungan, semangat dan doa yang telah diberikan kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman – teman KKN ke-50 kelompok Tambaan, Via, Shasha, Faza, Yasinta, Felis, Reihan, Andre, Abbud dan Echal yang telah memberikan doa, dukungan dan semangat kepada saya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
vii SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULINMAS ... MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Saya sangat berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi segala pihak yakni farmasis, dokter, tenaga kesehatan lainnya, mahasiswa serta orang – orang yang berminat dalam bidang farmasi klinis. Saya menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran, masukan dan kritik sangat saya butuhkan untuk dapat memperbaiki skripsi ini.
Surabaya, Agustus 2015
Penulis
viii SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULINMAS ... MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
RINGKASAN POLA PENGGUNAAN IMUNOGLOBULIN INTRAVENA PADA PASIEN GUILLAIN-BARRE SYNDROME (GBS) (Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Sub Deparetmen Penyakit Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya)
Mas Masyrifah Guillain-Barré Syndrome (GBS) adalah suatu penyakit autoimun yang menimbulkan peradangan dan kerusakan mielin akut pada saraf perifer. Penyakit GBS ini umumnya didahului oleh adanya infeksi. Manifestasi klinis dari GBS adalah adanya kelemahan motoris yang progresif pada anggota gerak serta reflek yang menurun atau menghilang. Kelemahan motoris tersebut dapat disertai dengan atau tanpa gejala sensorik atau otonom. Terapi kausatif pada pasien GBS dilakukan dengan cara pemberian imunoterapi seperti imunoglobulin intravena dan Plasma Exchange yang bertujuan untuk mengatasi penyebab autoimun pada pasien GBS. Penggunaan imunoglobulin intravena dikatakan aman dan efektif dalam pengobatan penyakit GBS yang parah dan dapat digunakan untuk semua umur. Pemberian imunoglobulin dapat memberikan hasil berupa perbaikan fungsi motorik yang signifikan pada pasien GBS sampai sekitar 55%. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pola penggunaan imunoglobulin intravena pada pasien Guillain-Barre Syndrome di Ruang Rawat Inap Sub Departemen Penyakit Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya meliputi jenis, dosis, waktu dan lama pemberian. Penelitian ini dilakukan secara observasional dan retrospektif dengan metode total sampling terhadap rekam medik pasien di ruang rawat inap Sub Departemen Penyakit Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya periode Januari 2012 – Januari 2015. Dari hasil penelitian ini diperoleh data pasien dengan diagnosis akhir GBS dan mendapatkan terapi imunoglobulin intravena sejumlah 6 pasien. Berdasarkan jenis kelamin, diperoleh data sebanyak 3 pasien laki – laki (50.0%) dan 3 pasien perempuan (50.0%). Usia < 20 tahun sebanyak 1 pasien (16.67%), 20 – 40 tahun sebanyak 2 pasien (33.33%) dan 41 – 59 tahun sebanyak 3 pasien (50.0%). Dosis imunoglobulin yang diberikan didasarkan pada berat badan dari pasien. Dosis yang direkomendasikan
ix SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULINMAS ... MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
adalah 0,4 g / kgBB setiap hari selama 5 hari berturut – turut. Pada penelitian ini, tidak dicantumkan dosis imunoglobulin yang diberikan pada keenam pasien. Tetapi, dosis dapat dihitung dari jumlah vial yang diberikan pada setiap pasien. Sebanyak 1 pasien (16,67%) yang mendapatkan imunoglobulin dengan dosis yang sudah sesuai yakni 0,4 g/kgBB. Dan sebanyak 4 pasien (66,67%) yang mendapatkan dosis dibawah 0,4 g/kgBB serta 1 pasien (16,67%) mendapatkan dosis diatas 0,4 g/kgBB. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kondisi klinis dari masing – masing pasien seperti adanya penyakit penyerta ataupun komplikasi yang terjadi pada pasien tersebut. Drug Related Problems (DRP) yang mungkin terjadi adalah efek samping dan interaksi obat. Pemberian terapi imunoglobulin intravena pada pasien GBS sebaiknya ditentukan berdasarkan kondisi klinis dari pasien serta dengan mempertimbangkan berbagai faktor terkait terapi seperti efek samping, ketepatan waktu pemberian, cara pemberian dan lama pemberian, karena apabila berbagai faktor tersebut diperhatikan dengan baik maka akan diperoleh respon efektifitas yang baik dari terapi imunoglobulin pada pasien GBS.
x SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULINMAS ... MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ABSTRACT DRUG UTILIZATION PATTERN OF INTRAVENOUS IMMUNOGLOBULIN IN GUILLAIN-BARRE SYNDROME PATIENTS (Study was performed at Neurology Sub Deparetment of Naval Hospital Dr. Ramelan Surabaya)
BACKGROUND: Guillain-Barré Syndrome (GBS) is an autoimmune disease that causes acute inflammation and damage to myelin in the peripheral nerves. This disease is usually preceded by an infection. Intravenous immunoglobulin is used as a causative therapy in patients with GBS. Mechanism of action intravenous immunoglobulin is neutralizing autoantibodies or suppress the production of autoantibodies. Based on the literature, the use of intravenous immunoglobulin is safe and effective in the treatment of severe GBS disease and can be used for all ages. Several things related dosing, timing and possible adverse effect should be considered by health workers especially pharmacist, because it can help to improve the effectiveness of therapeutic response in patients. OBJECTIVE: The purpose of this study is to documented intravenous immunoglobulin therapy given to GBS patients at Neurology Departement of Naval Hospital Dr. Ramelan Surabaya in order to know drug utilization including the drug therapy profiles, dosage regiments, time and frequency of drug administration. SUBJECTS AND METHODS: By observational retrospective method GBS hospitalized-patients in any age admitted between Januay 2012 and January 2015 were reviewed. Patient’s medical history, clinical and laboratory data, and therapy for patients were documented in medical record. The results were compared with literature. RESULTS: All of 6 patients GBS was showed mens (50.0%), womens (50.0%), age <20 years (16.67%), 20-40 years (33.33%), and 41 – 59 years (50.0%). Intravenous immunoglobulin given at a dose of 0.4 g/kgBB in 1 patients (16.367%). Given at doses below 0.4 g/kgBB in 4 patients (66.67%) and doses above 0.4 g/kgBB was given in 1 patients (16.67%). Drug Related Problems (DRP) that occur are adverse reaction like nausea (33.33%), fever (16,67%) and drug interaction (16.67%). CONCLUSIONS: Intravenous immunoglobulin is used as a causative therapy in patients with GBS to overcome the causes of autoimmune
xi SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULINMAS ... MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Intravenous immunoglobulin given at a dose of 0.4 g/kgBB in 1 patients (16,367%). Given at doses below 0.4 g/kgBB in 4 patients (66,67%) and doses above 0.4 g/kgBB was given in 1 patients (16,67%). Drug Related Problems (DRP) that occur in this research are the adverse reaction of drug and the drug interaction. Keywords: Guillain-Barre Syndrome (GBS), Drug Utilization Pattern, Intravenous Immunoglobulin.
xii SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULINMAS ... MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xiii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL ……………………………………………..…........ i HALAMAN JUDUL …………………….…………………...…................. ii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …............ iii LEMBAR PERNYATAAN BUKAN HASIL PLAGIARISME …............. iv LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………….……….. v KATA PENGANTAR …………….…………………………………….… vi RINGKASAN …………………………………………………….............. ix ABSTRAK ……………………………………………………...………… xi DAFTAR ISI …………………………...……………………..……......... xiii DAFTAR TABEL ………….………….......………………………......... xvii DAFTAR GAMBAR ………………………………………...……........ xviii DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………...………... xix DAFTAR SINGKATAN ……………………………………..................... xx BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ……..………………….……...…...… 1 1.2 Rumusan Masalah …………….…….…….………………….... 6 1.3 Tujuan Penelitian ……………...…….……………………........ 6 1.3.1 Tujuan Umum ………….......…………...…….………. 6 1.3.2 Tujuan Khusus …………...…….…………….…….…. 7 1.4 Manfaat Penelitian ………………………….……….………... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Sistem Saraf …………………………..……………... 8 2.1.1 Definisi Sistem Saraf …………………….....…...…… 8
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULIN ...MAS MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xiv 2.1.2 Sel – Sel Pada Sistem Saraf ……………..……………. 8 2.1.2.1 Pengertian Sel Saraf ...………………..………........ 8 2.1.2.2 Klasifikasi Sel Saraf ...………………..………….... 9 2.1.2.3 Sel Glial ……………………………….………… 10 2.1.3 Susunan Sistem Saraf …...…………………..…......... 12 2.1.3.1 Sistem Saraf Pusat ……...………………..……… 12 2.1.3.2 Sistem Saraf Tepi …...………....………...........… 14 2.2 Guillain-Barré Syndrome 2.2.1 Definisi Guillain-Barré Syndrome ……………........... 17 2.2.2 Epidemiologi ………………………………................ 17 2.2.3 Etiologi …………………………………...…….......... 18 2.2.4 Klasifikasi ………………………………………........ 22 2.2.5 Patogenesis …………………………...………............ 24 2.2.6 Patofisiologis …………………………………............28 2.2.7 Manifestasi Klinis …………………………….............28 2.2.8 Diagnosis ……………………………………....….… 31 2.3 Penatalaksanaan Terapi ……………………………...……….. .34 2.4 Terapi Imunoglobulin …………………………….……............ 44 2.4.1 Imunoglobulin …………………………...…...........… 44 2.4.2 Mekanisme Kerja …………………...……………….. 46 2.4.3 Regimen Dosis dan Frekuensi Pemberian ………....... 47 2.4.4 Farmakokinetika …………………………......……… 48 2.4.5 Farmakodinamika ………………………………........ 48 2.4.6 Efek Samping ………………………………...……... 49 2.4.7 Interaksi Obat ………………………………….......... 50
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULIN ...MAS MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xv 2.5 Drug Utilization Study (DUS) …………………...…………....... 52 2.5.1 Tinjauan Drug Utilization Study (DUS) …...…..…..... 52 2.5.2 Jangkauan Drug Utilization Study (DUS) …..….…… 53 2.5.3 Langkah – Langkah Drug Utilization Study (DUS) ....54 2.5.3.1 Mengidentifikasi obat / terapi untuk memasukkan dalam program ………………………..…..….... 54 2.5.3.2 Menentukan Design Studi …………..……...….... 54 2.5.3.3 Menentukan Kriteria Standar ……..…………...... 55 2.5.3.4 Mendesain Bentuk Pengumpulan Data .….…....... 55 2.5.3.5 Pengumpulan Data …………………..………….. 56 2.5.3.6 Melakukan Evaluasi Data ……………..……....... 56 2.6 Tinjauan Drug Related Problems (DRP) …….………............. 56 2.6.1 Definisi Drug Related Problems (DRP) …................. 56 2.6.2 Klasifikasi Drug Related Problems (DRP)………….. 57 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Skema Kerangka Konseptual …………………….………...… 59 3.2 Uraian Mengenai Kerangka Konseptual ……….…………...... 60 3.3 Kerangka Operasional ……………………...…….…………... 63 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ………...………………….… 64 4.2 Populasi, Sampel, Kriteria Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel …………………………………..…………………... 64 4.3 Bahan Penelitian …………………………..…………………. 65 4.4 Instrumen Penelitian ………………………..…………........... 66 4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ……………….……..………… 66 4.6 Definisi Operasional ………………………….....……............ 66
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULIN ...MAS MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xvi 4.7 Metode Pengumpulan Data ……………………………............ 69 4.8 Analisis Data …………………………………………….......... 69 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Jumlah Sampel ………………….…………………...……...… 71 5.2 Data Demografi Pasien GBS ……………………………….…. 71 5.2.1 Jenis Kelamin ………………………………………... 71 5.2.2 Usia ……………………………………………...….. 72 5.3 Faktor Pencetus ………………………………………….......... 73 5.4 Tipe GBS …………………………………………………........ 73 5.5 Penyakit Penyerta dan Komplikasi ………………………..….. 74 5.6 Lama Perawatan ……………………………………………..... 75 5.7 Kondisi KRS Pasien ………………………………………..…. 75 5.8 Profil Pengobatan Pada Pasien GBS dengan Terapi Imunoglobulin ………………………….……………..… 76 5.9 Drug Related Problems (DRP) ……………………………….. 81 5.9.1 Efek Samping yang dapat terjadi setelah pemberian Imunoglobulin Intravena ………………………….... 81 5.9.2 Interaksi Obat yang dapat terjadi pada pemberian terapi pasien GBS ………………………………..…. 81 5.10 Keterkaitan Antara Data Klinik dan Data Laboratorium dengan terapi ……………………………………………….... 82 BAB VI PEMBAHASAN ………………………………………………... 86 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ……………………………………………...… 110 7.2 Saran ……………………………………………………...... 110 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………..…...... 111
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULIN ...MAS MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xvii DAFTAR TABEL Halaman Tabel II.1 Sistem saraf otonom ....………………………………............... 16 Tabel II.2 Spektrum dari subtipe GBS dan antibodi antigangliosida …….. 26 Tabel II.3 Derajat berat ringannya penyakit GBS ……………………...… 33 Tabel II.4 Strategi terapi antibiotik pada infeksi nosokomial…………….. 37 Tabel II.5 Terapi antibiotik empiris untuk infeksi HAP dan CAP pada pasien dengan faktor resiko yang tidak diketahui untuk MultidrugResistent,
onset
awal
dan
setiap
keparahan
penyakit
………………………………………………..…………….... 38 Tabel
II.6
Bukti
kuat
manajemen
imunoterapi
pasien
GBS
……………….........................................................…………..45 Tabel II.7 Bukti baik manajemen imunoterapi pasien GBS ……………… 46 Tabel II.8 Klasifikasi Drug Related Problems (DRP) ……......................... 57 Tabel V.1 Gejala yang dialami pasien GBS sebelum MRS………………. 73 Tabel V.2 Data penyakit penyerta pada pasien GBS……………………... 74 Tabel V.3 Data komplikasi pada pasien GBS…………………………….. 74 Tabel V.4 Data distribusi kondisi KRS pasien GBS ……........................... 76 Tabel V.5 Profil Penggunaan Imunoglobulin Intravena yang diberikan pada pasien GBS ……………………………………........................... 77 Tabel V.6 Data efek samping potensial …………………………………... 81 Tabel V.7 Data interaksi obat pada pasien GBS ……………………….… 82 Tabel V.8 Kaitan data klinik dengan terapi imunoglobulin ……………… 82 Tabel V.9 Data pemeriksaan cairan serebrospinal pada pasien GBS …...... 84
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULIN ...MAS MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xviii DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Struktur sel saraf ……………………………………….….….. 9 Gambar 2.2 Selubung mielin normal dan selubung mielin pasien GBS …. 11 Gambar 2.3 Otak besar ………………………………………………….... 12 Gambar 2.4 Sruktur molekul prosultiamin ……………………..………… 39 Gambar 2.5 Struktur molekul metilcobalamin …………………………… 40 Gambar 2.6 Struktur imunoglobulin …………………………….…........... 44 Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ……………………………………….. 59 Gambar 3.2 Kerangka Operasional ……………………………………..... 63 Gambar 5.1 Distribusi Pasien GBS dengan terapi imunoglobulin berdasarkan jenis kelamin ………………………………………………. 72 Gambar 5.2 Distribusi Pasien GBS dengan terapi imunoglobulin berdasarkan usia ………………………………………………………… 72 Gambar 5.3 Distribusi Pasien GBS dengan terapi imunoglobulin berdasarkan tipe GBS …………………………………………………… 74 Gambar 5.4 Distribusi Pasien GBS dengan terapi imunoglobulin berdasarkan lama perawatan …………………………/………………… 75
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULIN ...MAS MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xix DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Sertifikat uji etik ……….………………………………… ..121 Lampiran 2. Profil Pengobatan Pada Pasien GBS dengan Terapi Lain ….122 Lampiran 3. Data Perhitungan Dosis Imunoglobulin Pada Pasien GBS ...124 Lampiran 4. Tabel induk …………………………………..……………. 125
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULIN ...MAS MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xx DAFTAR SINGKATAN AIDP
: Acute Inflammatory Demyelinating Polyneuropathy
AMAN
: Acute Motor Axonal Neuropathy
AMSAN
: Acute Motor and Sensory Axonal Neuropathy
APN
: Acute Panautonomic Neuropathy
ATN
: Acute Tubular Necrosis
CIDP
: Chronic Inflammatory Demyelinating Polyneuropathy
CMV
: Cytomegalovirus
CSF
: Cerebrospinal Fluid
DRP
: Drug Related Problems
DUS
: Drug Utilization Study
EBV
: Epstein – Barr Virus
EMG
: Elektromiografi
GBS
: Guillain Barre Syndrome
IGIV
: Imunoglobulin Intravena
KRS
: Keluar Rumah Sakit
LOS
: Lipooligosakarida
LP
: Lumbal Pungsi
MFS
: Miller Fisher Syndrome
MMR
: Mumps, Measless, Rubella
MRS
: Masuk Rumah Sakit
RMK
: Rekam Medis Kesehatan
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULIN ...MAS MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR PUSTAKA Alejandria, M.M., Lansang, M.D., Dans, L.F., and Mantaring III JBlas. 2013. Intravenous Immunoglobulins for Treating Patients with Severe Sepsis and Septic Shock. The Cochrane Library. Anesthesia, Critical and Emergency Care Group Allangari, A.A. 2008. Intravenous Immunoglobulin Utilization in a Tertiary Care Teaching Hospital in Saudi Arabia. Saudi Medical Journal. Vol. 29 No.7, page 477 – 481. American Academy of Neurology. 2004. Immunotherapy for Guillain Barré Syndrome. American Academy of Neurology Guideline Summary for Clinicians. Amerika: American Academy of Neurology. American Thoracic Society Documents. 2005. Guidelines for the Management of Adults with Hospital-acquired, Ventilator-associated, and Healthcare-associated Pneumonia. American Journal of Respiratory and critical care medicine., Vol. 171, page 388 – 416. Andary, M.T., Oleszek, J.L., Maurelus, K., and Mc-Crimmon, R.Y., 2014. Guillain Barré Syndrome. http://emedicine.medscape.com/article/315632-overview diakses tanggal 8 Desember 2014. Attal, et al. 2006. EFNS guidelines on pharmacological treatment of neuropathic pain. European Journal of Neurology, Vol.113, Page : 1153 - 1169 Australian Red Cross Blood Service, 2007. Intragam P Product Information. diakses http://www.csl.com.au/docs/840/200/PT37400100I,0.pdf tanggal 28 juni 2015 Baumann, T.J., and Strickland, J. In : Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M., (Eds). 2008. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Seventh Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
111 SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULIN ... MAS MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
112 Baxter, Karen. et al. Eds. 2010. Stockley’s Drug Interactions. Ninth Edition. London: Pharmaceutical Press. Page 138 – 139; 328 – 329; and 628 – 629. Berger, Melvin. 2011. Choices in IgG Replacement Therapy for Primary Immune Deficiency Diseases: Subcutaneous IgG vs. Intravenous IgG and Selecting an Optimal Dose. Current Opinion in Allergy and Clinical Immunology., Vol. 11, page 532 – 538. Billeter, M. In : Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M., 2008. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Sixth Edition. United States of America: The McGraw-Hill Companies, Inc. Buraga, Ioan., Martin, R.E., Dobrescu, Adrian., and Buraga, Ioana. 2013. Clinical Response to Intravenous Immunoglobulin in Acute Inflammatory Demyelinating Polyradiculoneuropathy. FARMACIA, Vol. 61 No. 5, page 957 – 964 Burmester, G.R., Perzutto, A., Ulrichs, T., and Alrich, A., 2003. Color Atlas of Immunology. Georg Thieme Verlag, Stutgart, Germany. Page 236 – 237. Burns, T.M. 2008. Guillain - Barré Syndrome. Seminars in Neurology. Vol. 28 No. 2, page 152 – 167. Chen, B., Yoon, J.S., Hu, B., and Basta, M. 2014. High-dose Intravenous Immunoglobulin Exerts Neuroprotective Effect in the Rat Model of Neonatal Asphyxia. Pediatric Research, Vol. 75, No. 5, page 612 – 617 Cipolle, R.J., Strand, L.M., and Morley, P.C., 2012. Chapter 5, Drug Related Problems. In: Pharmaceutical Care Practice: The patient Centered Management. Third Edition. New York: Mc-Graw-Hill: 141 – 181. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 2406/MENKES/PER/XII/2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULIN ... MAS MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
113 Dhadke, S.V., Dhadke, V.N., Bangar, S.S., and Korade, M.B., 2013. Clinical Profile of Guillain - Barré Syndrome. Journal of the Association of Physicians of India., Vol. 61, page 168 -172 Duggan, M and Kavanagh, B.P., 2005. Pulmonary Atelecthasis. Anesthesiology, Vol. 102, Page : 838 - 854 Elovaara, I., et al. 2008. EFNS guidelines for the use of intravenous immunoglobulin in treatment of neurological diseases. European Journal of Neurology, Vol. 15, page 893 – 908 Elovaara, I., et al. 2012. Chapter 9, Intravenous Immunoglobulin in the Treatment of Neurological Diseases. In: European Handbook of Neurological Management: Volume 2, Second Edition. England : Blackwell Publishing: 111 – 127. European Medicines Agency. 2010. Guideline on the Clinical Investigation of Human Normal Immunoglobulin for Intravenous Administration, rev 2. London: European Medicines Agency Fauji, A. 2014. Prosedur Pemeriksaan Muskuloskeletal dan Ekstremitas. https://www.scribd.com/doc/239137695/PEMFISMUSKULOSKELETAL-NEUROLOGI diakses tanggal 29 juli 2015 Fokke, C., Van den Berg, B., Drenthen, J., Walgaard, C., Van Doorn, P.A., and Jacobs, B.C., 2013. Diagnosis of Guillain - Barré Syndrome and Validation of Brighton Criteria. BRAIN: a journal of neurology, Vol. 137, page 33 – 43 Feriyawati, Lita. 2005. Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya dalam Regulasi Kontraksi Otot Rangka. http://library.usu.ac.id/download/fk/06001194.pdf diakses tanggal 21 Desember 2014 GBS/CIDP Foundation International, 2012. Guillain-Barré Syndrome:An Acute Care Guide For Medical Professionals. GBS/CIDP Foundation International 2012 Edition. Narbeth : The Holly Building
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULIN ... MAS MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
114 Heryati, Euis dan Faizah, Nur. 2008. Sistem Saraf dalam: Diktat Kuliah Psikologi Faal. Fakultas Ilmu Pendidikan. UPI: Bandung. Halaman 2 dan 12 Hoque, M., Nuruzzaman, M., and Malik, M.A. 2013. Comparative Efficacy of Levofloxacin and Ceftriaxone in the Treatment of Community Acquired Pneumonia in Children. Open Journal of Pediatrics, Vol. 3, Page : 266 – 269 Hughes, et al. 2003. Practice Parameter: Immunotherapy for GuillainBarre Syndrome. Lancet, Vol. 366, page 1653 – 1666 Hughes, R.A.C., and Cronblath, D.R., 2005. Guillain-Barre syndrome. American Academy of Neurology, page 736 – 740 Iagaru, N., Cinteza, E., and Cochino, A.V., 2007. Adverse Reactions to Intravenous Immunoglobulin Therapy. MEDICA: a journal of clinical medicine, Vol. 2 No.4, page 294 – 298. Ikatan Apoteker Indonesia. 2010. ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia,Volume 46 – 2011 s/d 2012. Jakarta : PT ISFI Inawati. 2010. Sindroma Guillain Barre. http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/jurnal/SINDROMGUILLAINB ARRE.pdf diakses pada tanggal 26 Oktober 2014. Israr, Y. A., Juraita dan Rahmat, 2009. Sindroma Guillain-Barre. http://www.files-of-Drsmed.tk diakses pada tanggal 16 Oktober 2014. Jain, A and Singh, K. 2007. Recent Advences in the Management of Nosocomial Infections. JK Science, Vol. 9, No. 1, page 3-8. Jain, K. K., 2011. The Handbook of Neuroprotection. Springer: Humana Press. Japardi, Iskandar. 2002. Sindrom Guillain Barre. http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar-japardi-46.pdf diakses pada tanggal 16 Oktober 2014.
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULIN ... MAS MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
115 Jolles, S., Sewell, W.A.C., and Misbah, S.A. 2005. Clinical Uses of Intravenous Immunoglobulin. Clinical and Experimental Immunology, Vol. 142, Page : 1 - 11 Kaida, K and Kusunoki, S. 2010. Antibodies to Gangliosides and ganglioside Complexes in Guillain - Barré Syndrome and Fisher Syndrome: Mini review. Journal of Neuroimmunology, Vol. 223, page 5 – 12
Khanifudin, Ahmad. 2012. Organ Pada Sistem Saraf. http://khanifudin.files.wordpress.com/2012/03/sistem-saraf.pdf diakses tanggal 21 Desember 2014 Koleba, T and Ensom, M.H., 2006. Pharmacokinetics of Intravenous Immunoglobulin: A Systemic Review. Pharmacotherapy Vol.26, No.6 page 813 – 827 Kroger, A.T and Strikas, R.A., 2014. General Recommendation for Vaccination and Immunoprophylaxis. Centers for Disease Control and Prevention. Page 1 – 19 Kuitwaard, et al. 2009. Pharmacokinetics of Intravenous Immunoglobulin and Outcome in Guillain – Barré Syndrome. Annals of Neurology, Vol. 66 page 597-603 Lin, C.S.Y., Krishnan, A.V., Park, S.B., and Kiernan, M.C. 2011. Modulatory Effects on Axonal Function After Intravenous Immunoglobulin Therapy in Chronic Inflammatory Demyelinating Polyneuropathy. Archives of Neurology, Vol. 68, No. 7, page 862 - 869 Liu J, Wang L.N, and McNicol E.D., 2013. Pharmacological treatment for pain in Guillain-Barré syndrome (Review). Cochrane Database of Systematic Reviews, Issue 10, Art. No.: CD009950. DOI: 10.1002/14651858. CD009950.pub2.
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULIN ... MAS MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
116 Lee, David and Bergman, Ulf. 2000. Studies of Drug Utilization. Pharmacoepidemiology, Fifth Edition, Wiley – Black Well, Oxford, UK. Page 463 Lepow, M.L and Hughes, P.A., 2007. Infections/Parainfectious Disorders of the Central Nervous System. In : Guide to the Primary Care of Neurological Disorders, Second Edition. American Association of Neurological Surgeons. Masood, Sohail. 2012. Effectiveness of Intravenous Immunoglobulin (IVIG) Therapy in Treatment of Guillain Barre Syndrome. www.kabafusion.com/IVIG-in-Treatment-of-GBS.html diakses pada tanggal 4 Februari 2015 Meena, A.K., Khadilkar, S.V and Murthy, J.M.K., 2011. Treatment Guidelines for Guillain - Barré Syndrome. Annals of Indian Academy of Neurology, Vol. 14 (suppl 1): S73 – S81 Misra, I., Temesgen, F.D., Soleiman, N., kalyanam, J., and Kurukumbi, M. 2012. Myasthenia Gravis Presenting Like Guillain – Barre Syndrome. Case Reports in Neurology, Vol. 4, Page : 137 - 143 Mori, M., Kuwabara, S., Fukutake, T., and Hattori, T. 2007. Intravenous Immunoglobulin Therapy for Miller Fisher Syndrome. NEUROLOGY, Vol. 68, Page : 1144 – 1146 Muid, Masdar. 2005. Manifestasi Klinis dan Laboratoris penderita Sindroma Guillain Barre Di Ruang Perawatan Anak RSU DR. Saiful Anwar Malang. Jurnal kedokteran Brawijaya, Vol XXI, No.2, p. 90 -96 Nascimento, Y., Carvalho, W., and Acurciu, F., 2009. Drug-Related Problems Observed in a Pharmaceutical Care Service, Belo Horizonte, Brazil. Brazilian Journal of Pharmaceutical Sciences, Vol. 45 No.2, page 321 – 330 National Institutes of Health, 2015. Cerebral Spinal Fluid (CSF) Collection. Medline Plus Medical Encyclopedia Netto, A.B., Taly, A.B., Kulkarni, G.B., Rao, G.U., and Rao, S. 2011. Mortality in mechanically ventilated patients of Guillain Barré
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULIN ... MAS MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
117 Syndrome. Official Journal of Indian Academy of Neurology, Vol. 14, Issue. 4, page : 262 - 266 Nugroho. 2013. Anatomi Fisiologi Sistem Saraf. http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2013/11/ANATOMIFISIOLOGI-SISTEM-SARAF.pdf diakses tanggal 21 Desember 2014 Nyati, K.K and Nyati, Roopanshi. 2013. Role of Camplyobacter Jejuni Infection in the Pathogenesis of Guillain – Barré Syndrome: An Update. Biomed Research International. India: Hindawi Publishing Corporation. Page 1 -13 Orbach, H., Katz, U., Sherer, Y., and Shoenfeld, Y. 2005. Intravenous Immunoglobulin:Adverse Effect and Safe Administration. Clinical Reviews in Allergy & Immunology, Vol. 29, Issue 3, Page : 173 - 184 Orlikowski, D., et al. 2011. Guillain – Barré Syndrome following Primary Cytomegalovirus Infection: A Prospective Cohort Study. Clinical Infectious Disease, Vol. 52 No.7, page 837 – 844 Palabrica, F. R. R., Kwong, S.L., and Padua, F. R., 2013. Adverse events of intravenous immunoglobulin infusions: a ten-year retrospective study. Original Article Asia Pacific Allergy, Vol. 3, page 249 - 256 Pandey, C. K., Raza, M., Tripathi, M., Navkar, D.P., Kumar, A., and Singh, U.K. 2005. The Comparative Evaluation of Gabapentin and Carbamazepine for Pain Management in Guillain – Barre Syndrome Patients in the Intensive Care Unit. Anesthesia & Analgesia, Vol. 110, page 220 - 225 Parry, G. J. 2007. Chapter 1, what is Guillain Barre Syndrome. In: Guillain Barre Syndrome from Diagnosis to Recovery. American Academy of Neurology (AAN): Demos Medical Publishing:1 – 8 Pithadia, A. B., and Kakadia, N. 2010. Guillain – Barre Syndrome (GBS). Pharmacological Reports, Vol. 60, page 220 - 232 Rabinstein, Alejandro A. 2007. Guillain – Barre Syndrome.The Open General and Internal Medicine Journal, Vol. 1, page 13 – 22
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULIN ... MAS MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
118 Robinson, P., Anderson, D., Brouwers, M., Feasby, T.E., and Hume, H. 2007. Evidence-Based Guidelines on the Use of Intravenous Immune Globulin for Hematologic and Neurologic Conditions. Transfusion Medicine Reviews, Vol. 21, No. 2, Suppl.1, Page:S3 – S8 Sachdeva. M.P. 2010. Drug Utilization Studies – Scope and Future Perspective. International Journal on Pharmaceutical and Biological Research, Vol.1 page 11 – 17 Sangadji, Etta Mamang. 2010. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta, Penerbit Andi., halaman 189 Scheinfeld, N.S. 2015. Intravenous Immunoglobulin. http://emedicine.medscape.com/article/210367-overview tanggal 12 Januari 2015
diakses
Sebastian, S. 2012. A Case of Guillain-Barre Syndrome in a Primary Care Setting. The Journal for Nurse Practition, Vol. 8, Issue 8, page 643 – 648. Sederholm, B.H. 2010. Treatment of Acute Immune – mediated Neuropathies: Guillain - Barré Syndrome and Clinical Variants. Seminars of Neurology, Vol. 30 No.4: 366 – 372 Seneratne, T and Gilbert, C. 2005. Conjunctivitis. Community Eye Health Journal, Vol. 18, No. 53, Page : 73 – 75 Shanghai RAAS, 2014. Human Immunoglobulin(pH4)for Intravenous Injection GAMMARAAS. Shanghai RAAS Blood Products Co.,Ltd. Sharma, S., Sharma, P., and Tyler, L.N. 2011. Transfusion of Blood and Blood Products: Indications and Complications. American Family Physician, Vol. 83, No. 6, page : 719 – 724 Snyder, S.D., Polasek, T.M., and Doogue, M.P., 2012. Drug interactions: pronciplea and pracrice. Australian Prescriber, Vol 35 No. 3, p. 85
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULIN ... MAS MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
119 Sun, H., Chow, M.S., and Maderazo, E.G., 1991. Characteristics of Ceftriaxone Binding to Immunoglobulin G and Potential Clinical Significance. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, Vol. 35, No. 11, Page : 2232 - 2237 Suryana, 2010. Metode Penelitian: Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: UPI. Halaman 15 Suwangto, Erfen Gustiawan. 2010. Awas Alergi Obat Akibat Stevens Johnson! Atasi Dengan IGIV. http://www.sabdaspace.org/node/9135 diakses tanggal 22 januari 2015 Sweetman, S.C (ed). 2009. Martindale, The Complete Drug Reference, 36th edition. London : The Pharmaceutcal Press. Tam, C.C., Rodriguess, L.C., Peterson, I., and Islam, A., 2006. Incidence of Guillain – Barré Syndrome among patient with Campylobacter Infection: A General Practice Research Database Study. The Journal of Infectious Disease Vol.194, page 95 – 97 Tidy, Colin. 2013. Guillain Barré Syndrome. http://patient.co.uk/doctor/guillain-barresyndrome-pro diakses tanggal 8 desember 2014 Tigabu, B.M., Daba, D., and Habte, B. 2014. Drug-Related Problems among Medical Ward Patients in Jimma University Specialized Hospital, Southwest Ethiopia. Journal of Research in Pharmacy Practice., Vol.3, No.1, page 1 – 5 Tsai, C.P, Wang, K.C, Liu, C.Y, Sheng, W.Y and Lee, T.C. 2006. Pharmacoeconomics of Therapy for Guillain – Barre Syndrome: Plasma Exchange and Intravenous Immunoglobulin. Journal of Clinical Neuroscience, Vol. 14, page 625 – 629 Van Doorn, P.A, et al. 2008. Clinical features, Pathogenesis, and Treatment of Guillain - Barré Syndrome. Lancet Neurology, Vol. 7; 939 -950
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULIN ... MAS MASYRIFAH
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
120 Van Doorn, P.A, et al. 2010. IVIg Treatment and Prognosis in Guillain - Barré Syndrome. Journal of Clinical Immunology, Vol. 30 (suppl 1): 574 – 578 Van Doorn, P.A. 2013. Diagnosis, Treatment and Prognosis Guillain Barré Syndrome. La Presse Medicale, Vol. 42: e193 – e201 Van Mill, Foppe. 2005. Drug-Related Problems: A Cornerstone for Pharmaceutical Care. Journal of the Malta College of Pharmacy Practice. Issue 10, page 5 – 8 Viktill, K.K and Blix, N.S. 2007. Classification of Drug Related Problems. Topical issues article in The Journal of the Norwegian Medical Association, Vol.127, page 3073 – 3076 Wilhems, D.B., et al. 2014. Deletion of Prostaglandin E2 Synthesizing Enzymes in Brain Endothelial Cells Attenuates Inflammatory Fever. The Journal of Neuroscience, Vol. 34 (35) : 11684 –11690 Winer, J.B. 2010. Guillain - Barré Syndrome. Clinical Variants and Their Pathogenesis. Journal of Neuroimmunology, Vol. 231, page 70 – 72 Yuki, N and Hartung, H.P. 2012. Guillain - Barré Syndrome. The New England Journal of Medicine, Vol. 366, page 2294 – 2304
SKRIPSI
POLA PENGGUNAAN IMNOGLOBULIN ... MAS MASYRIFAH