Access, Services and Knowledge (ASK) Programme Pedoman paket esensial Apa yang diinginkan remaja, Apa yang dibutuhkan remaja
Edisi 2015
Ucapan terima kasih Pedoman paket esensial ini merupakan bagian dari Program ASK (Access, Services and Knowledge) milik Aliansi Pemberdayaan Remaja (Youth Empowerment Alliance) dan mendapat dana dari Kementerian Luar Negeri Negara Belanda. Penerbitan Pedoman paket esensial ini dapat dilakukan atas kontribusi dan upaya dari banyak orang. Hal utama yang dimuat dalam pedoman ini ditulis oleh anggota aliansi yang berbeda-beda. Kami berterima kasih khususnya kepada Rachel Lander, konsultan independen, yang berhasil menggabungkan bagian-bagian yang berbeda membentuk sebuah pedoman yang komprehensif. Di samping itu, Rachel membantu untuk memperindah dokumen ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat serta dengan memberikan saran-saran serta masukan yang berharga Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada STOP AIDS NOW! atas dukungan penting mereka dalam hal mendesain dan mencetak pedoman ini. Dan pada akhirnya ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua orang di Sekretariat Aliansi, yang telah mengantarkan pada keseluruhan proses pengembangan dan produksi Pedoman Paket Esensial ini.
Singkatan AIDS ARV ASK CSE e-health FGM HIV HPV IEC IPPF LGBTQI m-health MOU MYP PMTCT PPPs PSP SRH SRHR SMS UNESCO VCT YFS YPLHIV
sindrom yang merusak kekebalan tubuh obat antiretroviral Akses, Layanan dan Pengetahuan pendidikan seksualitas yang komprehensif intervensi kesehatan menggunakan teknologi internet mutasi organ vital wanita virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia virus human papiloma informasi, pendiidikan dan komunikasi (materi) International Planned Parenthood Federation kaum Lesbi, gay, biseksual, transgender, aneh dan interseks intervensi kesehatan menggunakan teknologi telekomunikasi mobile perjanjian kerja sama partisipasi pemuda yang sungguh-sungguh pencegahan transmisi ibu-ke-anaknya kemitraan publik dengan swasta program sektor swasta kesehatan seksual dan reproduksi hak-hak dan kesehatan seksual dan reproduksi layanan pesan singkta (pesan antar peralatan mobile, biasanya berbasis teks) Lembaga PBB di bidang Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Budaya penyuluhan dan pengetesan sukarela tentang HIV layanan ramah remaja remaja yang hidup dengan HIV
Aliansi Pemberdayaan Remaja
2
Pedoman paket esensial ASK
Pengantar manual
Wajib Dibaca!
Apakah Anda mitra dari program Access Services and Knowledge (ASK)? Dan apakah anda ingin memperbaiki kerja anda? Jika demikian, maka pedoman ini akan sangat berguna bagi Anda. Pedoman ini akan membantu Anda untuk lebih memahami konsep, prinsip dan nilai-nilai yang utama dalam program ASK. Pedoman ini juga akan memberikan informasi yang jelas serta peralatan praktis yang akan membantu Anda dalam mencapai tujuan program Anda. Bacalah apa yang anda butuhkan Apa yang ingin Anda pelajari? Aspek-aspek apa saja dari pekerjaan Anda yang perlu diperbaiki? Dengan bantuan kerangka berwarna pada halaman selanjutnya, Anda dapat dengan mudah menelusuri keseleruhan pedoman ini dan memilih bagian-bagian yang memiliki keterkaitan dengan Anda. Contohnya, apakah fokus utama dari pekerjaan Anda adalah menciptakan lingkungan yang mendukung para remaja? Jika ya, maka Anda bisa langsung membuka bab 4. Anda bisa memilih untuk membaca yang Anda butuhkan! Lampiran A memberikan daftar definisi yang mudah dan dapat membantu Anda sembari Anda membaca bagian yang Anda pilih.
Bacaan wajib Tiga bab yang berisi informasi penting tentang program ASK serta Hak Kesehatan Seksual dan Reproduktif (Sexual and Reproductive Health and Rights/SRHR) bagi para remaja. Bagian tersebut merupakan bacaan wajib bagi semua orang. Anda dapat dengan mudah menemukan bacaan wajib terebut di bagian “Bagaimana menggunakan pedoman ini” pada halaman selanjutnya.
Peralatan praktis Pedoman ini mencantumkan beberapa peralatan praktis yang dapat membantu Anda dalam memperbaiki pekerjaan Anda dan menentukan langkah selanjutnya dalam hal pemograman SRHR bagi remaja: 3 Pertanyaan tentang penilaian diri membantu Anda untuk mencari tahu dimana posisi Anda pada “alat ukur” minimal dan standard ideal per topik, dan upaya apa saja yang perlu ditingkatkan. Hal ini dapat membantu anda dalam mendesain dan memperbaiki rencana serta kegiatan Anda dalam fase-fase berbeda dari proyek Anda. 3 Peta kerja memberikan langkah-langkah praktis yang dapat Anda ambil untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam proyek Anda. Contohnya, peta kerja untuk mengembangkan layanan informasi SRHR yang berkualitas tinggi termasuk: pemetaan baseline, meneliti audiens target Anda, perencanaan dan penerapan. 3 Sumber daya tercantum dalam Lampiran C memberikan kilasan tentang peralatan, panduan, tata cara, standard, pedoman dan sumber daya lainnya yang akan membantu Anda untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif tentang subyek yang ingin Anda ketahui lebih lanjut.
Tanggapan dan pertanyaan Kami ingin menegaskan bahwa kesempatan yang baik untuk bekerja sama dalam suatu Aliansi seperti aliansi ini adalah bahwa setiap anggota dan mitra turut memberikan nilai serta keahlian masing-masing kepada aliansi ini. Kami menghimbau kepada Anda semua untuk membantu kami agar dapat lebih memperkaya pedoman ini dengan cara berbagi hikmah yang Anda dapat, saran-saran, tanggapan dan rujukan dengan mengirimkan email ke
[email protected]
Pengantar manual
3
Bagaimana menggunakan pedoman ini
Bingkai berwarna, di sebelah kanan ini, memberikan panduan tentang bagaimana mengoptimalkan penggunaan Pedoman Paket Esensial.
Wajib dibaca!
CARI TAHU BAGAIMANA PEDOMAN INI DAPAT MEMBANTU ANDA Baca bab pendek ini
Wajib dibaca!
6 NILAI DAN PRINSIP DARI ASK Periksa konsistensinya dengan pekerjaan Anda di bab 1
APAKAH PEKERJAAN ANDA TERKAIT LANGSUNG DENGAN INFORMASI SRHR BAGI REMAJA - AREA HASIL 1? Baca bab 2! Cari tahu bagaimana caranya untuk mendapatkan informasi yang ada dan menyampaikannya kepada para remaja secara langsung
Setiap bingkai berisi penjelasan singkat tentang suatu bab atau bagian.
APAKAH PEKERJAAN ANDA TERKAIT DENGAN LAYANAN SRH BAGI PARA REMAJA - AREA HASIL 2 DAN 3? Baca bab 3! Cari tahu bagaimana menyediakan layanan yang ramah-remaja, berkualitas tinggi dan dengan harga terjangkau
Bingkai warna merah merupakan bacaan wajib, sementara bingkai warna lainnya mengacu pada bab dan bagian-bagian pilihan. Telusuri skema yang ada, pilih bagian terkait, dan baca sesuai kebutuhan Anda!
APAKAH PEKERJAAN ANDA TERKAIT DENGAN MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG MENDUKUNG AREA HASIL 4? Cari tahu bagaimana memastikan adanya lingkungan sosial dan kebijakan yang mendukung
Wajib dibaca!
4
STRATEGI LINTAS PROGRAM DARI ASK Baca bab 5! Cari tahu bagaimana mengintegrasikan SRHR dan HIV, serta bagaimana memastikan adanya partisipasi yang berarti dari para remaja
Pedoman paket esensial ASK
Daftar isi UCAPAN TERIMA KASIH.................................................................................................2 Singkatan............................................................................................................................................2 PENGANTAR MANUAL...............................................................3 BAGAIMANA MENGGUNAKAN PEDOMAN INI.......................4
1. 1.1
Nilai dan prinsip sebagai pusatnya........................................7
2.
AREA HASIL 1: INFORMASI SRHR LANGSUNG BAGI REMAJA
NILAI DAN PRINSIP
2.1 Apa yang kami maksud dengan informasi SRHR langsung?.......................................................................................... 11 2.2 Standar Minimum dan ideal.................................................... 11
1.2
Refleksi etis terstruktur.................................................................7
2.3 Peta kerja........................................................................................... 12 2.4 Penilaian-diri....................................................................................15
3.
AREA HASIL 2 & 3: PELAYANAN SRH BAGI KAUM MUDA
3.1 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.1.6
Layanan kesehatan seksual dan reproduksi yang ramah-remaja.................................................................................. 17 Apa sajakah layanan kesehatan seksual dan . reproduksi yang ramah-remaja?..........................................................17 Mitra penyedia layanan tidak langsung .....................................17 Paket layanan inimum dan ideal..........................................................18 Kualitas pelayanan dan aksesibilitas ............................................20 Peta kerja........................................................................................................................21 Penilaian-diri................................................................................................................22
4.
AREA HASIL 4: MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG MENDUKUNG
4.1 4.1.1. 4.1.2 4.1.3
Advokasi.............................................................................................31 Standar minimum.................................................................................................31 Peta kerja........................................................................................................................32 Penilaian-diri................................................................................................................33
5.
STRATEGI LINTAS PROGRAM: INTEGRASI SRHR-HIV, KESUNGGUHAN PARTISIPASI REMAJA
5.1 51.1 5.1.2 5.1.3 5.1.4
Mengintegrasikan SRHR dan HIV........................................37 Mengapa integrasi SRHR dan HIV?..................................................37 Integrasi SRHR/HIV dalam hal informasi......................................37 Integrasi SRHR/HIV dalam hal pelayanan..................................38 Penilaian-diri................................................................................................................40
LAMPIRAN . .............................................................................. 44 Lampiran A: Konsep dan definisi penting...................................................44 Lampiran B: Rantai hasil ASK ...................................................................................45 Lampiran C: Sumber Referensi..............................................................................48
Daftar isi
3.2 Kapasitas dan kompetensi para tenaga kesehatan dan penyedia lainnya..................................................................24 3.2.1 Kompetensi Inti........................................................................................................24 3.2.2 Penilaian-diri................................................................................................................26 3.3 Kerja sama dengan penyedia layanan swasta.............27 3.3.1 Apa yang dapat dicapai melalui kerja sama . dengan organisasi swasta?.......................................................................27 3.3.2 Strategi agar dapat bekerja sama dengan . sektor swasta.............................................................................................................28 3.3.3 Peta kerja........................................................................................................................28 3.3.4 Penilaian-diri................................................................................................................29
4.2 Peningkatan kesadaran.............................................................33 4.2.1 Standar minimum.................................................................................................33 4.2.2 Peta kerja........................................................................................................................34 4.2.3 Penilaian-diri................................................................................................................34
5.2 Partisipasi yang sungguh-sungguh dari para remaja..................................................................................................40 5.2.1 Apa yang dimaksud dengan partisipasi yang . sungguh-sungguh dari remaja?..........................................................40 5.2.2 Cara partisipasi para remaja .................................................................. 41 5.2.3 Standar minimum dan ideal ................................................................... 41 5.2.4 Peta kerja........................................................................................................................43 5.2.5 Penilaian-diri................................................................................................................43
REFERENSI ...............................................................................55
5
Periksakonsistensi hal-hal tersebut di bawah ini dengan kerja Anda
1.1 1.2 6
Nilai dan prinsip pada pusatnya................................. 7 Refleksi etis terstruktur................................................ 7 Pedoman paket esensial ASK
Wajib Dibaca!
1. Nilai dan prinsip 1.1 Nilai dan prinsip pada pusatnya Yang mendasari sebuah pekerjaan atau proyek apapun adalah sebuah sistem kepercayaan serta nilai-nilai yang memuat tidak hanya apa saja yang sudah dilakukan, tetapi juga bagaimana hal itu dilakukan dan apa yang sudah dicapai. Membangun sebuah kerangka kerja yang memiliki nilai sama, dan memperjelas nilai-nilai inti, karenanya menjadi sangatlah penting untuk memastikan bahwa program ASK merupakan satu kesatuan dalam hal tujuannya dan pendekatan yang digunakan. Keenam nilai dan prinsip inti mungkin saja digunakan dan dipahami secara berbeda-beda, dalam konteks yang berbeda, namun di dalam program ASK nilai serta prinsip tersebut didefinisikan sebagai berikut: Hak asasi manusia: Dalamkaitannya dengan program ASK, ‘hak asasi manusia’ sebagai sebuah prinsip mengacu pada orientasi dan kesadaran dari para pemilik hak dan pengemban kewajiban, juga merupakan komitmen untuk mempertahankan dan meningkatkan hak seksual dan reproduksi para remaja. Mitra dari program ASK seharusnya memahami bagaimana penerapan semua perjanjian dan konvensi tentang hak asasi manusia dalam seksualitas dan dalam kesehatan seksual dan reproduksi, serta bertujuan untuk menghilangkan semua kendala (termasuk di dalamnya pemilik hak, struktur, kompetensi individu, dll) yang dapat menghambat para remaja dalam memahami hak-hak mereka. Keaneka ragaman: Setiap orang pasti pernah mengalami peristiwa unik dalam kehidupannya dan meski beberapa di antaranya memiliki karakter yang sama, setiap orang memiliki kebutuhan, keinginan dan dalam kondisi yang berbedabeda. Program ASK menempatkan remaja sebagai pusat kegiatannya, bertujuan untuk memberikan layanan serta dukungan yang tidak menghakimi dan berbasis-hak asasi, dan untuk memberikan piilhan serta kesempatan yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan orang tersebut. Termasuk di dalamnya orientasi seksual, etnis, namun tidak terbatas pada karakter-karakter itu saja. Transformatif-gender: Norma, struktur dan kondisi sosialbudaya secara sistematis menerapkan diskriminasi antara remaja putri dan wanita. Di saat yang bersamaan, struktur dan kondisi sosial juga menentukan apa-apa saja yang dianggap ‘normal’dalam kaitannya dengan feminisme dan maskulinitas, dan mempengaruhi remaja laki-laki, pria dan orang-orang dengan gender yang tidak sesuai. Program ASK berupaya untuk menentang dan mengubah gagasan yang berupa prasangka tentang kondisi gender ‘normal’, agar dapat mengubah kondisi yang mendasari terbentuknya kesamaan gender. Partisipasi yang penuh arti: Anak muda atau remaja, terutama anak muda pinggiran yang termarjinalisasi serta tidak terlayani, merupakan pusat dari Teori Perubahan dalam program ASK. Partisipasi yang penuh arti dari para remaja tersebut karenanya sangat bernilai. Teori perubahan juga
Nilai dan prinsip
mengakui bahwa pasangan, teman, orang tua/wali, keluarga, anggota masyarakat, pemuka agama dan tenaga medis memberi pengaruh yang besar dalam kehidupan para remaja. Karena itu, para mitra ASK juga harus menjalin kerja sama yang penuh arti dengan para stakeholder penting tersebut. Perlindungan anak: Sebagai pengemban tugas, para mitra ASK memiliki kewajiban untuk melindungi anak-anak dan remaja yang memiliki keterkaitan dengan mereka. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menjamin perlindungan mereka dari hal-hal buruk yang terjadi karena keterbatasan pengetahuan, ketrampilan ataupun pengalaman para remaja tersebut dalam hal melindungi diri mereka sendiri. Kemitraan: Program yang berdampak besar serta berkelanjutan memiliki nilai yang sama dalam hal bekerja sama dengan penyedia layanan lainnya. Hal ini mengacu pada ketentuan dari penyedia layanan lainnya – yakni penyedia layanan milik pemerintah, nirlaba, informal – juga sektor lainnya – yaitu pendidikan, sosial, hukum, dan komersial. Kemitraan dan kerja sama penting artinya dalam rangka mencapai tujuan dan visi bersama. Keenam nilai dan prinsip tersebut di atas adalah tulang punggung dari Program ASK. Bila setiap mitra bekerja sama untuk melaksanakan dan mewujudkan nilai-nilai tersebut, bersama-sama kita pasti dapat mencapai tujuan kita. Bagian selanjutnya menjelaskan peralatan yang dapat digunakan untuk mendukung para mitra dalam memastikan bahwa cara yang mereka gunakan untuk menjalankan program ASK konsisten dengan nilai kerangka kerja ini.
1.2 Refleksi etis terstruktur Refleksi Etis Terstrukturadalah alat dan proses yang berasal dari riset sosial yang bertujuan untuk mendefinisikan etika penting yang baru. Hal tersebut didasarkan pada “… penghargaan terhadap manusia dan pengetahuan dan pengalaman yang mereka bawa… suatu keyakinan atas kemampuan proses demokrasi untuk meraih perubahan sosial yang positif dan komitmen untuk bertindak” (BrydonMiller, Greenwood, and Maguire 2003:15). Yang terpenting, hal tersebut didesain untuk menerjemahkan suatu etika komitmen dan ide-ide menjadi suatu tindakan. Inilah mengapa hal ini menjadi alat penting untuk program ASK. Refleksi Etis Terstruktur memahami bahwa pertanyaanpertanyaan seputar nilai dan etika seringkali bersifat kompleks dan mengandung nuansa isu tertentu. Tidak ada jawaban yang mudah, melainkan ada banyak pertanyaan. Kerangka kerja di bawah ini menawarkan beberapa pertanyaan sebagai panduan umum pada masing-masing dari kelima nilai dan prinsip yang ada dan dapat diaplikasikan pada area program manapun. Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu mitra dalam merefleksikan praktek mereka dan mungkin mengidentifikasi area dimana praktek mereka dapat lebih baik lagi dalam mendukung nilai inti program ASK.
7
Idealnya, para mitra semestinya menggunakan kerangka kerja ini sebagai template. Bersama-sama dengan para pemangku kepentingan – klien, staf, remaja, dll. – mitra harus memperbaiki seluruh pertanyaan ini, dan menambahkan beberapa pertanyaan baru yang lebih spesifik terkait dengan
kegiatan yang mereka implementasikan. Dalam merumuskan pertanyaan, mitra harus bertanya pada diri mereka sendiri: “Apakah pertanyaan kunci yang dapat aku tanyakan pada diriku sendiri sehingga aku tahu program/layanan mana yang akan mewujudkan nilai ini.1
Hak asasi manusia (HAM)
Keaneka ragaman
Transformasi gender
Desain program/ layanan
Apakah program/layanan yang ada berupaya untuk menyadarkan remaja mengenai hak asasi mereka?
Apakah kita sudah memikirkan strategi khusus untuk menjangkauremaja yang saat ini tersisih, termajinalkan dan/atau kurang terlayani?
Dapatkah kita menawarkan ruang yang aman dan rahasia bagi remaja perempuan, remaja laki-laki dan remaja transgender?
Penerapan
Apakah remaja dapat menerapkan HAM mereka dengan menggunakan layanan/program ini?
Apakah remaja memiliki akses terhadap informasi, perawatan dan pilihan dalam jangkauan yang luas, yang merefleksikan remaja dengan keberagamannya?
Apakah layanan/program meningkatkan akses untuk remaja?
Evaluasi
Alat refleksi etis terstruktur
Apakah remaja mampu menggunakan haknya untuk berpartisipasi pada evaluasi program?
Apakah kita mengumpulkan data yang tidak teragregasi, sehingga kita mengetahui hasil dan kebutuhan remaja.
Apa yang didapatkan dari hasil evaluasi tentang diferensiasi gender yang terserap dari layanan/program?
Apakah metode/strategi evaluasi yang ada mampu memberitahu kita tentang apakah program ini dapat memberdayakan remaja untuk menuntut dan mengakses hak-hak mereka?
Apakah hasil evaluasi memberitahu kita tentang kemampuan kita untuk menyediakan layanan bagi gender non-conforming dan remaja termajinalkan lainnya?
Bagaimana para pengemban tugas terlibat atau terinformasikan tentang hasil evaluasi?
Apakah kita melibatkan remaja dari kelompok marjinal dalam mengevaluasi program.
Apakah kita sudah merencanakan kegiatan dengan para pengemban tugas untuk meningkatkan kesadaran dan akuntabilitas terhadap HAM?
Apakah pengemban tugas terlibat dalam atau diinformasikan mengenai pemberian program/layanan?
Apakah ada norma-norma gender yang perlu disesuaikan?
1. Pada kasus ini, “aku” dapat diganti dengan “penyedia layanan” atau “pelaksana proyek” atau siapapun yang terlibat dalam membawakan kegiatan sebagai bagian dari program ASK. Pemangku kepentingan harus dilibatkan dalam merumuskan pertanyaan.
8
Pedoman paket esensial ASK
Partisipasi yang berarti
Perlindungan anak
Kemitraan
Sudahkah kita melibatkan para remaja dalam mendesain program dengan cara-cara yang bermakna?
Apakah mitra program memiliki kebijakan tentang perlindungan anak?
Apakah kita merencanakan untuk melibatkan mitra, termasuk dari sektor profit, yang mungkin dapat lebih baik dalam menjangkau target kita (baik audience maupun tujuan)?
Apakah remaja terlibat dengan berarti dalam penerapan layanan/program?
Apakah ada pengukuran yang menjamin anak-anak terlindung dari kejahatan?
Apakah mitra kami menerapkan layanan/ program sedemikian rupa sehingga merefleksikan nilai-nilai dan prinsip ASK?
Apakah pemangku kepentingan utama yang mempengaruhi akses remaja kepada layanan/informasi diinformasikan mengenai kendala dalam penerapan SRHR bagi remaja?
Apakah metode evaluasi mengikuti standard etis dari praktek yang baik untuk melindungi anak dari kejahatan?
Apakah mitra kita mengevaluasi layanan/ programnya sesuai kebutuhan kita? Apakah kita memberikan dukungan?
Apakah pemeran utama yang mempengaruhi remaja dalam memanfaatkan layanan sudah dilibatkan dalam mendesain program?
Apakah remaja benar-benar terlibat dengan berarti dalam evaluasi program?
Apakah kita berbagi informasi tentang hasil evaluasi dan pelajaran dengan mitra program?
ran C Lih at Lam pai patkan un tuk m enndg bergun a referen si ya Nilai dan Prinsip
9
Cari tahu bagaimana mendapatkan informasi dan menyampaikannya langsung kepada para remaja 2.1 2.2 2.3 2.4 10
Apa yang dimaksud dengan informasi SRHR langsung?.......................................................... 11 Standard minimum dan ideal................................... 11 Peta kerja...................................................................... 12 Penilaian diri................................................................. 15 Pedoman paket esensial ASK
ran A Lih at Lam pierapa ten tan g beb ti n g defin isi pen
2. Area hasil 1: Informasi SRHR langsung bagi remaja 2.1 Apa yang kami maksud dengan informasi SRHR langsung? Tujuan program ASK dalam memberikan informasi SHRH langsung kepada remaja adalah memperhatikan pada isi yang dibuat tersedia untuk dan diberikan kepada remaja. Muatan yang dibuat tersedia mengacu pada informasi yang dapat diakses, contohnya melalui layanan telepon, leaflet dan website, namun tergantung pada remaja untuk mencarinya. Muatan yang diberikan kepada remaja mengacu pada informasi yang tidak diminta yang diberikan melalui strategi diseminasi strategis, seperti melalui saluran e- dan m-health. Informasi harus meningkatkan pengetahuan remaja tentang SRHR dan HIV secara benar dan komprehensif serta meningkatkan kapasitas mereka untuk mencari informasi dan layanan kesehatan bagi mereka sendiri.
1. Jumlah remaja yang telah menerima informasi mengenai SRH dan layanan SRH. 2. Jumlah saluran informasi dengan sistem rujukan 3. Jumlah pendidik yang mendukung pemberian informasi SRHR melalui e-learning atau e-support
2.2 Standard minimum dan ideal Komitmen terhadap paket minimum layanan informasi untuk remaja adalah prasyarat bagi organisasi yang akan menjadi mitra dalam negeri.
Standar Ideal
(tambahan persyaratan minimum)
Nilai dan pendekatan Informasi mengenai layanan yang ramah-remaja
Informasi yang komprehensif, lengkap, inklusif dan berdasarkanpilihan, HAM, bukti dan pendekatan positif terhadap seksualitas.
Informasi konsisten dengan HAM.
Informasi mengenai dimana dan bagaimana mengakses layanan ramah-remaja.
Bentuk layanan
Standar minimum
Program ASK mengukur kemajuan dalam penyampaian informasi SRHR untuk remaja melalui indikator hasil berikut ini:
Muatan dibuat tersedia dan dapat diakses oleh remaja (berbasis permintaan).
Informasi disediakan kepada remaja melalui saluran yang mereka pilih dan gunakan.
Muatan yang diberikan kepada remaja (berbasis ketersediaan).
Informasi disediakan melalui berbagai saluran yang berbeda.
Program ini memahami kebutuhan Kesehatan Seksual dan Reproduksi (SRH) remaja, termasuk remaja yang hidup dengan HIV. Program tidak hanya mempromosikan abstinence (tidak berhubungan seksual) sebagai satu-satunya pencegahan kehamilan dan HIV.
Muatan yang dikembangkan sesuai dengan keadaan sekitar atau mengadaptasi konten lokal, apabila diperlukan, bermitra dengan remaja.
Informasi mengenai peraturan khusus yang mengatur hal tentang layanan SRHR (dan aksesnya).
Informasi mengenai layanan apa saja yang tersedia.
Rujukan untuk layanan yang melampaui layanan yang tersedia, untuk menyikapi halangan sosial, kultural, legal dan individual yang harus dihadapi remaja dalam mengakses layanan.
Informasi mengenai hak untuk mengakses layanan.
Sasaran audiens
Program informasi diberikan melalui saluran e- dan m-health Remaja usia 10-24 tahun.
Mitra mengimplementasikan strategi untuk menjangkau remaja yang lebih muda (usia 10-16) tahun. Tersedia mekanisme untuk mendukung individu yang mengalami kendala dalam mengakses layanan ramahremaja dan informasi SRHR yang komprehensif. Intervensi spesifik untuk menghadapi kendala dan masalah lokal (misalnya FGM, remaja LGBTQI dan ODHA remaja).
Area Hasil 1: Informasi SRHR langsung bagi remaja
11
Mitra program dihimbau untuk memprioritaskan isu-isu yang relevan dengan bidang mereka, terutama yang terkait sumber daya dan kendala waktu. Aliansi akan mendukung organisasi untuk memperkuat kapasitas mereka dalam rangka memacu kemajuan informasi dan program yang lebih komprehensif. Mitra program bekerja dalam kerangka hukum namun membuat pilihan yang diperlukan untuk keamanan mereka (misalnya masalah hukum dapat timbul akibat dari keragaman orientasi seksual). Hal ini mungkin dapat menjadi masukan yang berarti untuk memprioritaskan advokasi. Apabila ada isu-isu yang belum siap dihadapi oleh mitra, mereka harus membantu mengidentifikasi sumber daya, website, atau organisasi lain (yang merefleksikan nilai inti program ASK) untuk remaja agar memperoleh informasi lebih lanjut.
2.3 Peta kerja Petakerja untuk mengembangkan layanan informasi SRHR yang progresif mencakup elemen-elemen sebagai berikut: pemetaan baseline, mencari kembali target audiens, perencanaan dan implementasi. Bagian ini akan menjabarkan ketiga elemen pertama. Pemetaan baseline Melalui tukar pikiran dan penelitian investigatif, masukkan semua sumber informasi mengenai SRHR untuk remaja di area target Anda dalam suatu peta. Konsultasikan dengan kolega, lembaga remaja dan kontak lain untuk membuat peta tersebut menjadi kompilasi yang lengkap.
12
Pertimbangkan, setidaknya, saluran dan sumber berikut: 3 Sekolah-sekolah 3 Penyedia layanan kesehatan 3 Layanan pertolongan (telepon dan/atau chat?) 3 Sekolah atau komunitas yang berbasis program keterampilan hidup (life skills). 3 Halaman web 3 Pemerintah, CSO atau kampanye swasta (remaja) (seperti MTV). 3 Media kampanye (Radio, koran dan TV). 3 Inisiatif e & m yang sudah tersedia, seperti layanan berbasis tulisan atau aplikasi 3 Farmasis, penyembuh tradisional 3 Free Press Unlimited/ Wereldomroep/BBCSexwise 3 Media sosial 3 Pemberi kerja 3 Layanan hukum dan sosial Ketika Anda yakin dengan daftar Anda yang komprehensif, tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini pada setiap sumber informasi yang berbeda: 3 Apa yang sudah mereka jangkau? 3 Populasi remaja mana yang dapat ditinggalkan? 3 Seberapa progresif inisiatif-inisiatif ini? 3 Seberapa efektif inisiatif ini dan bagaimana kita membangunnya setelah adanya lesson learnt? 3 Apakah mereka mendapatkan paket esensial tentang informasi SRHR? 3 Apakah mereka saling terhubung satu sama lain? (misalnya: website merujuk kepada layanan bantuan untuk dapat bertanya lebih jauh, dll) 3 Apakah mereka terhubung dengan YSF atau layanan? Seberapa kuat hubungan tersebut?
Pedoman paket esensial ASK
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu anda untuk mengidentifikasi remaja yang tidak terlayani dalam mengakses informasi SRHR yang komprhensif dan berkualitas serta merefleksikan nilai inti dan prinsip program ASK. Para remaja ini, atau remaja yang terpilih, harus dibentuk sebagai kelompok target audiens Anda. Apa kebutuhan khusus mereka terhadap informasi SRHR?
Lakukan penelitian pada target audiens Anda Saat ini, kenali target audiens Anda dan kebutuhan informasinya. Untuk meneliti remaja ini, pelajari penelitian yang sudah ada, berkonsultasi dengan lembaga remaja, remaja dari kelompok target, pendidik, dan m-health dan inisiatif e-health yang sudah ada.
Untuk menjawab pertanyaan ini, mitra akan membutuhkan riset yang lebih jauh dengan remaja dari target audiens untuk memperoleh jawaban yang akurat dan efektif. Pengetahuan: 3 Salah paham/salah persepsi apakah yang paling umum? 3 Pertanyaan apa yang paling sering ditanyakan remaja? 3 Apakah mereka mendapatkan jawaban yang akurat dan memuaskan atas pertanyaan mereka? Keterampilan: 3 Keterampilan apakah yang kurang dikuasai remaja? (misalnya bernegosiasi tentang seks yang lebih aman, penggunaan kondom, mengatasi tekanan sebaya, berkomunikasi tentang seksualitas) Data pelayanan kesehatan: 3 Apakah indikator kesehatan seksual memperlihatkan kebutuhan informasi mereka?
Kendala apa, baik internal maupun eksternal, yang dihadapi remaja untuk mengakses informasi dan/atau edukasi yang lebih banyak dan lebih baik?
3 3 3 3
Saluran manakah yang paling tepat untuk menjangkau remaja?
3 3 3 3 3 3 3
Radio Televisi Media sosial (Facebook atau jaringan lain) Jaringan selular, termasuk sms atau aplikasi smartphone Perkumpulan remaja/klub Sekolah dan sekolah alam Liga atau tim olahraga
Pelatihan atau dukungan apa yang diterima oleh pendidik mereka dalam memberikan informasi SRHR kepada remaja?
3 3 3 3 3
Metode pelatihan tradisional? Teknologi e-health atau m-health? Pelatihan berkelanjutan? Kualitas dukungan yang seperti apa? Celah muatan pelatihan/dukungan?
Kendala kultural atau agama? Kurangnya akses teknologi? Terbatasnya waktu untuk mengakses informasi dan edukasi? Sikap negatif orang dewasa terhadap remaja seksual aktif atau yang disangka begitu 3 Kendala internal: pengetahuan, pandangan mengenai risiko, sikap, keberhasilan diri, keterampilan, sikap, norma sosial.
Area hasil 1: Informasi SRHR langsung bagi remaja
13
Perencanaan Menilaiapa yang diperlukan untuk inisiatifyang sudah ada dalam memenuhi paket esensial program-progam ASK untuk informasi SRHR untuk kelompok sasaran remaja Anda, termasuk sistemrujukan yang efektif. 3 Diskusikan kemungkinan menciptakan kemitraan (termasuk PPPs) di Negara-negara yang telah memiliki insiatif untuk mencegah duplikasi dan gap, dan apa yang akan diperlukan oleh kemitraan ini 3 Menilai kemungkinan untuk kemitraan baik publik maupun swasta untuk meningkatkan capaian remaja
3 Menentukan apakah program ASK akan membangun alatnya sendiri, menggunakan alat yang sudah ada atau kombinasi dari keduanya 3 Berkonsultasi dengan para pendidik untuk melihat apakah alat e- dan m-health akan mendukung mereka dalam menyampaikan informasi SRHR dengan lebih baik. 3 Apakah para pendidik, termasuk administrator pendidikan, membutuhkan klarifikasi nilai atau ruang untuk mengatasi nilai-nilai mereka sendiri dan kesulitan dalam menyampaikan informasi SRHR? Tabel berikut ini menjelaskan bagaimana metodologi yang berbeda mendukung hasil yang diinginkan:
Tipe muatan
Indikator hasil yang dikontribusikan kepada
Metodologi atau saluran informasi
Muatan yang TERSEDIA untuk remaja (berbasis permintaan)
4. Meningkatkan pengetahuan yang komprehensif/benar mengenai SRHR/HIV
Layanan telpon yang memberikan jawaban kepada remaja mengenai SRHR/HIV.2
5. Meningkatkan kapasitas remaja untuk mencari layanan atau informasi kesehatan
Layanan telepon yang mengarahkan remaja untuk memperoleh layanan.
4. Meningkatkan pengetahuan yang komprehensif/benar mengenai SRHR/HIV
Dance4life trajectory menyediakan informasi dasar4 mengenai SRHR/HIV.
5. Meningkatkan kapasitas remaja untuk memperoleh informasi dan layanan kesehatan
dance4life trajectory: a. Meningkatkan kapasitas remaja (pengetahuan, sikap, keberhasilan diri, pandangan atas risiko, norma sosial) untuk mencari informasi atau layanan kesehatan. b. Mengarahkan remaja pada layanan SRHR c. Mempromosikan layanan bantuan lewat telepon, kanal e- dan m- health, dimana remaja dapat melakukan konsultasi.
Muatan yang diberikan kepada remaja (berdasarkan ketersediaan)
Saluran e & m-health3 memberikan jawaban kepada remaja mengenai SRHR/HIV.
Saluran e- dan m-health mengarahkan remaja untuk memperoleh layanan.
Melalui saluran e- dan m-, pendidik memiliki kapasitas untuk menyampaikan informasi SRHR kepada remaja.
Melalui saluran e- dan m-, pendidik dapat mengarahkan remaja memperoleh layanan yang relevan.
2. Layanan telepon mungkin dapat, atau menjadi alternative, disediakan sebagai bagian dari paket layanan ramah-remaja (area keberhasilan 2 atau 3). 3. E- and m-health mengacu pada solusi kesehatan elektronik dan mobile (selular). Dalam program ASK, hal tersebut termasuk halaman web, aplikasi untuk telepon selular, atau alat berbasis SMS. 4. Tidak bertujuan untuk komprehensif (sebagaimana semua topik yang diperlukan), tetapi semua topik yang perlu dibahasdari pendekatan berbasis hak.
14
Pedoman paket esensial ASK
2.4 Penilaian diri Perencanaan 3 Program mempromosikan kolaborasi dan pengembangan kemitraan dengan perwakilan remaja dan professional dari latar belakang yang berbeda (misalnya pendidikan, kesehatan, keyakinan, akademis, legal, sosial). 3 Program telah memetakan informasi yang dibutukan remaja dalam komunitas. 3 Program telah memetakan tantangan dan pertentangan dalam pemberian informasi SRHR kepada remaja. 3 Program berhubungan dengan organisasi SRHR dan/atau HIV untuk mendorong integrasi SRHR/HIV. 3 Tujuannya adalah SMART (spesifik, terukur, dapat diraih, berdaya dan spesifik waktunya).
Penyampaian 3 Model sebaya telah dipertimbangkan untuk mekanisme penyampaian. 3 Informasi disampaikan melalui saluran yang beragam. 3 Saluran yang digunakan untuk penyampaian berdasarkan pemetaan, dilakukan di tahap perencanaan dan tidak hanya menggunakan saluran yang telah digunakan sebelumnya. 3 Penyedia layanan dilatih dan menandatangani kebijakan perlindungan anak yang relevan.
Muatan Informasi harus disampaikan/tersedia dalam topik-topik berikut: 3 Gender (gender dan seks; peran gender; maskulinitas dan feminimitas; nilai dan norma sosial yang berkembang; ketidaksetaraan gender). 3 Kesehatan Seksual dan Reproduksi: (pemahaman Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV; kehamilan; tanggapan seksual; hidup dengan HIV; anatomi; seksualitas). 3 Kewarganegaraan seksual (HAM; kebijakan; hukum dan struktur; layanan dan sumber daya; partisipasi; pilihan; perlindungan). 3 Kesenangan (seks seharusnya menyenangkan dan konsensual; seks lebih dari sekedar berhubungan badan; biologis dan emosi; masturbasi; hubungan dan komunikasi). 3 Kejahatan (tipe; hak dan hukum; pilihan dukungan; norma masyarakat dan mitos tentang kekuasaan dan gender; pencegahan; rujukan). 3 Keragaman (rentang keberagaman, contohnya keyakinan, budaya, etnis, kemampuan/ketidakmampuan, orientasi seksual; gender; identitas seksual; status HIV, diskriminasi). 3 Hubungan (emosi, intimasi (emosional dan fisik); hak dan tanggung jawab; kekuatan dinamik; koersi).
Jaringan rujukan 3 Informasi program mengenalkan dan memperkuat jaringan rujukan.
ran C Lih at Lam pai patkan un tuk m enndg bergun a referen si ya Area hasil 1: Informasi SRHR langsung bagi remaja
15
Cari tahu bagaimana menyediakan layanan yang ramah-remaja, berkualitas baik dan terjangkau 3.1 3.2 3.3
16
Layanan kesehatan seksual dan reproduksiyang ramah-remaja................................. 17 Kapasitas dan kompetensi tenaga medis dan penyedia layanan lainnya.................................. 24 Kemitraan dengan pihak swasta.............................. 27
Pedoman paket esensial ASK
ran A Lih at Lam pi pen ti n g isi ten tan g defin
3. Areas hasil 2 & 3: Pelayanan SRH bagi kaum muda Bab ini membahas tentang pemberian layanan termasuk di dalamnya bagian tentang layanan SRH yang ramah-remaja, tentang pengembangan kapasitasbagi tenaga medis dan penyedia layanan lainnya, dan panduan tentang kemitraan dengan pihak swasta. 3.1 Layanan kesehatan seksual dan reproduksi yang ramah-remaja 3.1.1 Apakah layanan kesehatan seksual dan reproduksi yang ramah-remaja? Layanan kesehatan seksual dan reproduksi ramah-remaja adalah layanan yang memberikan berbagai layanan SRH yang responsif terhadap kebutuhan khusus, kerentanan dan keinginan remaja. Berbagai layanan yang berhasil menarik dan menjaga agar remaja tetap terus melanjutkan perawatan kesehatan terkait. Layanan-layanan yang diberikan harus mencerminkan layanan yang diberikan oleh penyedia layanan SRHR berkualitas baik lainnya, termasuk pencegahan, diagnosis dan pengelolaan masalah seksual dan reproduksi, baik fisik maupun mental. Layanan khusus meliputi: 3 Tes, konseling dan perawatan kesehatan tentang HIV 3 Tes dan konseling IMS 3 Meresepkan obat dan produk kesehatan yang tepat 3 Tes kehamilan 3 Konseling dan penyediaan kontrasepsi (layanan keluarga berencana) 3 Layanan yang berkaitan dengan aborsi dan perawatan pasca aborsi (sesuai koridor hukum) 3 Layanan Konseling - Konseling kekerasan seksual - Konseling hubungan - Konseling dan dukungan psiko-sosial terkait permasalahan individu yang merusak kesehatan seksual dan kehidupan yang layak. 3 Layanan rujukan (termasuk yang berada di luar sektor kesehatan, misalnya layanan hukum dan sosial) Layanan ramah-remaja membangun apa yang ditawarkan oleh penyedia layanan SRHR umum yang memahami dan menghormati keragaman remaja dan kebutuhan spesifik mereka, mempromosikan kesetaraan gender dan menawarkan pendekatan positif terhadap seksualitas dan hubungan. Mereka mendukung remaja untuk membuat pilihan tentang kesehatan dan seksualitas yang telah diinformasikan kepada mereka sesuai dengan prinsip kemampuan anak yang berkembang. Layanan ramah-remaja harus dapat diakses oleh semua remaja dan pemuda tanpa melihat usia, status perkawinan, status HIV, orientasi seksual, identitas gender, pekerjaan, status sosial, lokasi geografis atau daya beli. Layanan harus bersifat rahasia, tidak menghakimi dan dijaga privasinya.
Areas hasil 2 & 3: Pelayanan SRH bagi kaum muda
Layanan ramah-remaja harus menyadari pentingnya orangorang dan kelompok masyarakat yang membentuk kehidupan dan pilihan remaja. Dengan demikian, layanan yang diberikan harus melibatkan dan mendapatkan dukungan dari orangorang yang berperan penting dalam kehidupan remaja tersebut, seperti pasangan, orang tua, wali, karir, organisasi keagamaan, tokoh masyarakat dan sekolah. Pada saat yang sama, penyedia layanan harus memprioritaskan hak-hak remaja, termasuk hak atas privasi dan kerahasiaan, dan memastikan bahwa mereka tidak berkompromi atas hak-hak mereka dengan melibatkan orang tua, wali atau orang lain. Penyedia layanan ramah-remaja harus bekerja sesuai dengan program yang ada dan pihak sekolah dalam memberikan pendidikan seksualitas yang komprehensif dan program kesehatan seksual dan reproduksi remaja lain untuk meningkatkan hubungan antara layanan, pendidikan dan penyuluhan. Penyedia layanan ramah-remaja bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi remaja dan generasi muda untuk sungguhsungguh terlibat dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pelayanan yang diterima.
Program ASK mengukur kemajuan dalam pemberian layanan SRHR bagi remaja melalui indikator hasil sebagai berikut: 1. Jumlah kontrasepsi menurut jenis komoditas yang diberikan kepada remaja di bawah usia 25 tahun 2. Jumlah klien yang menerima ARV di klinik yang ditargetkan dan melalui penjangkauan. 3. Jumlah klinik kesehatan yang dilengkapi dengan layanan SRH yang terintegrasi dengan menerapkan paket integrasi layanan esensial untuk remaja. 4. Jumlah klinik yang mematuhi panduan terbaru aborsi aman. (=Jumlah klinik kesehatan yang melayani aborsi melalui model harm reduction) 5. Jumlah layanan Kesehatan Seksual & Reproduksi yang tersedia melalui fasilitas kesehatan yang ada dan penjangkauan yang disediakan kepada remaja di bawah 25 tahun, termasuk PMTCT, aborsi aman, VCT. 6. Jumlah kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih di klinik kesehatan yang menjadi target program. 7. Jumlah perempuan (usia di bawah 25 tahun) yang menerima perawatan pra persalinan (setidaknya empat kunjungan) pada pelayanan kesehatan yang ditargetkan 8. Proporsi (%) dari wilayah proyek yang memiliki sistem rujukan yang menghubungkan layanan SRH profit baik swasta/publik.
3.1.2 Mitra penyediaan layanan tidak langsung Mitra penyedia layanan tidak langsung, dapat berupa institusi pemerintah, LSM, atau badan penyedia layanan komersial dan informal lainnya. Sementara sebagian besar pekerjaan yang dilakukan oleh mitra tidak langsung berhubungan dengan pelatihan, klarifikasi
17
nilai-nilai dan dukungan teknis, beberapa dari mereka juga mungkin terlibat dalam penyediaan layanan bagi remaja. Standar minimum dan ideal program ASK berlaku sama bagi mitra penyedia layanan tidak langsung dan mitra penyedia layanan langsung. Banyak mitra tidak langsung yang sudah mampu menyediakan layanan bagi orang dewasa, sebagian atau bahkan banyak mitra tersebut yang menyediakan layanan yang termasuk dalam layanan paket esensial (lihat tabel di bawah, bagian 3.1.3), tetapi mereka masih membutuhkan dukungan untuk memperluas layanan mereka bagi para remaja. Bagi para mitra tersebut, paket minimal yang harus dicapai titik tengahnya dari program ASK mungkin kurang komprehensif apabila dibandingkan dengan standar minimum untuk mitra ASK langsung, namun pendekatan dan ide aspirasionalnya tetap sama.
3.1.3 Paket layanan minimum dan ideal Paket esensial dari layanan yang ramah-remaja tidak hanya mempersyaratkan satu set layanan dan perlengkapan yang tersedia, tetapi juga standar minimum kualitas pelayanan. Standar minimum yang khusus untuk jenis layanan di outlet: outlet layanan statis, layanan outreach (penjangkauan), termasuk klinik keliling, dan layanan berbasis masyarakat, atau distribusi sebaya. Tabel berikut menunjukkan persyaratan penting untuk layanan paket esensial. Bagi beberapa mitra, mungkin tidak efektif untuk menyediakan layanan tertentu karena klinik pemerintah atau mitra lainnya telah memiliki layanan tersebut. Dalam semua kasus, mitra yang tidak dapat menyediakan jenis layanan tertentu yang termasuk dalam paket minimal harus dilatih terlebih dahulu agar mampu memberikan rujukan ke penyedia layanan yang sesuai. Lihat bagian berikut (3.1.4.) untuk persyaratan penting kualitas pelayanan dan aksesibilitas.
Persediaan
Rujukan
Outlet layanan statis
Layanan
Paket layanan minimum
18
3 Konseling (seks dan seksualitas) 3 Penyediaan alat kontrasepsi dan persediaan dan konseling (pil kontrasepsi oral, kondom laki-laki dan perempuan, setidaknya satu metode kontrasepsi darurat) 3 Perawatan aborsi yang aman (pengobatan untukaborsi tidak lengkap atau konseling pra dan pasca aborsi) 3 IMS (test, pengobatan dan kondom) 3 HIV (konseling pra dan post tes, rujukan untuk melakukan tes dan pengobatan) 3 Perawatan pra dan pasca persalinan (konfirmasi kehamilan) 3 PMTCT 3 Kekerasan seksual dan berbasis gender (SGBV) (skrining dan rujukan untuk, layanan psiko-sosial dan perlindungan klinis dan jasa hukum) 3 Ginekologi (terkait layanan pubertas) dan PAP
Paket layanan ideal
(tambahan bagi minimum paket) 3 Konseling mengenai hubungan 3 Alat kontrasepsi (injeksi dan setidaknya satu alat kontrasepsi tahan lama dan reversibel) 3 Perawatan aborsi yang aman(aborsi tidak lengkap, konseling pra dan pasca aborsi, perawatan aborsi bedah dan medis) 3 Perawatan pra- dan pasca- persalinan 3 PMTCT 3 Vaksinasi HPV 3 SGBV (konseling dan/atau pengobatan untuk fistula, sunat perempuan, layanan klinis penyelamatan nyawa, termasuk perawatan dugaan IMS dan pasca pajanan HIV)
Rujukan kepada klinikyang ramah-remaja lainnya dan layanan hukum dan sosial sangat penting dan harus tersedia bagi penyedia layanan paket minimum.
Klinik harus memiliki komoditas yang diperlukan untuk paket minimum layanan esensial, atau dapat menyarankan klien tentang cara untuk mendapatkan layanan dengan biaya dan ketidaknyamanan minimal.
Pedoman paket esensial ASK
Persediaan
Rujukan
Layanan outreach, termasuk mobile unit
Layanan
Paket layanan minimum 3 Konseling (seks dan seksualitas) 3 Kontrasepsi (konseling, kondom) 3 Perawatan aborsi yang aman (konseling pra dan pasca aborsi) 3 IMS (kondom) 3 HIV (konseling sebelum dan sesudah tes) 3 Kekerasan seksual dan berbasis gender(SGBV) (skrining dan rujukan layanan klinis, psiko-sosial dan perlindungan) 3 Ginekologi (layanan terkait pubertas) 3 Rujukan untuk pengobatan aborsi tidak lengkap dan perawatan bedah induksi dan aborsi medis
(tambahan bagi minimum paket) 3 Konseling mengenai hubungan 3 Kontrasepsi (setidaknya satu metode kontrasepsi darurat, pil kontrasepsi oral) 3 Tes dan pengobatan IMS 3 Tes HIV dan ARV 3 Perawatan pre- dan pasca persalinan 3 Vaksinasi HPV 3 PAP smears atau metode skrining kanker serviks lainnya 3 SGBV (pengobatan IMS presumtif dan pasca pajanan HIV)
Petugas penjangkau harus mampu merujuk klien ke layanan klinis dan psiko-sosial lainnya. Petugas penjangkau harus disiapkan dengan pengetahuan rinci tentang di mana dan bagaimana mengakses layanan klinis lain dan perawatan spesialis di wilayah sasaran mereka. Petugas penjangkau dan klinik keliling harus dilengkapi dengan komoditas yang diperlukan untuk memberikan paket layanan minimum atau ideal, atau dapat menyarankan klien tentang cara untuk mendapatkan layanan biaya dan ketidaknyamanan minimal.
Paket layanan ideal
Layanan
(tambahan bagi minimum paket)
3 Konseling (seks serta seksualitas dan hubungan) 3 Kontrasepsi (konseling, kondom) 3 IMS (kondom) 3 HIV (pra- dan pasca-tes konseling dan rujukan) 3 Kekerasan seksual dan berbasis gender (SGBV) (skrining dan rujukan untuk layanan klinis, psiko-sosial dan perlindungan) 3 Ginekologi (layanan terkait pubertas)
3 Kontrasepsi (setidaknya satu metode kontrasepsi darurat, pil kontrasepsi oral) 3 Tes cepat HIV 3 Rujukan untuk pengobatan aborsi tidak lengkapdan perawatan bedah induksi dan aborsi medis
Rujukan
Paket layanan minimum Distribusi sebaya dan berbasis komunitas
Paket layanan ideal
Pekerja outreach dan pendidik sebaya harus dapat merujuk klienke layanan klinis dan psiko-sosial lainnya, serta kepada perawatan dan dukungan spesialis.
Pendidik sebaya yang lebih berpengalaman atau berkualitas juga dapat menyediakan komoditas dasar dan layanan, seperti kondom dan rapidtest HIV, sesuai dengan pendekatan optimasi tugas.
Persediaan
Pelatihan peer educator fokus pada bahasa berbasis hak dan ramahremaja, konseling dan rujukan untuk memaksimalkan penjangkauan remaja.
Pendidik sebaya harus memiliki akses ke sejumlah kecil komoditas yang diperlukan untuk pelaksanaan layanan sesuai pelatihan yang sudah diberikan kepada mereka. Atau, mereka harus mampu menyarankan klien bagaimana untuk mendapatkan persediaan dengan biaya dan ketidaknyamanan yang minimal.
Areas hasil 2 & 3: Pelayanan SRH bagi kaum muda
19
Pelaksanaan layanan sesuai hukum dan kebijakan nasional Mitra harus menentukan status tes HIV dan pengobatan ARV dalam konteks mereka - banyak pemerintah menyediakan ARV gratis, sehingga layanan ARV di klinik mitra menjadi berlebihan. Staf klinik harus, bagaimanapun, mengetahui di mana dan bagaimana klien dapat mengakses ARV serta mampu merujuk klien. Bila tersedia dan diizinkan oleh undang-undang atau kebijakan, mitra harus menentukan ketersediaan HPV dan kebijakan yang relevan untuk konteks negara mereka. Beberapa pemerintah memberikan vaksin HPV untuk anak perempuan dalam rentang usia tertentu, beberapa
memiliki persyaratan atau pembatasan usia. Staf klinik harus mengetahui kebijakan yang relevan untuk konteks mereka. 3.1.4 Kualitas perawatan dan kemudahan akses Untuk menjadi ramah-remaja, layanan harus dapat diakses oleh semua remaja di daerah sasaran. Hal ini berkaitan dengan lokasi, keterjangkauan, jam buka dan sensitivitas staf (termasuk resepsionis, penjaga gerbang, staf laboratorium, dll) untuk kebutuhan dan kepentingan remaja tersebut. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, standar ini berlaku baik untuk mitra program ASK penyedia layanan langsung maupun penyedia layanan tidak langsung.
Harga
Jam Buka
Lokasi
Situasi ekonomi dan keragaman remaja di komunitas Anda harus menjadi perhatian khusus Biaya seharusnya tidak menjadi kendala bagi remaja untuk mendapatkan pelayanan. Harga untuk layanan harus terjangkau bagi remaja dan jika memungkinkan komoditas dan pelayanan harus gratis atau diberi harga pada skala yang memungkinkan untuk aksesibilitas maksimum.
Pusat layanan dan klinik harus mempertimbangkanketerbatasan waktu remaja, karena sekolah atau bekerja, dan berusaha untuk memberikan yang ramah pada remaja dengan jam buka yang fleksibel termasuk malam dan jam akhir pekan.
Pusat layanan dan klinik harus ditempatkan di lokasi yang mudah diakses oleh transportasi lokal atau lalu lintas pejalan kaki. Selain itu, klinik menyediakan YFS harus ditempatkan sedemikian rupa agar remaja yang mengakses layanan tidak terlalu menarik perhatian. (misalnya, terletak di daerah di mana remaja biasanya berkumpul). Mitra yang tertarik mendirikan program YFS harus mengeksplorasi remaja setempat dengan cara terbaik untuk menandai dan mengiklankan layanan mereka sehingga dapat mencapai target terbaik.
Layanan outreach, termasuk mobile unit
Layanan outreach harus gratis atau tersedia dengan biaya serendah mungkin untuk memfasilitasi akses bagi semua remaja.
Waktu outreach dan lokasi harus diprioritaskan untuk menjangkau remaja yang tidak bisa menggunakan klinik selama jam kerja (misalnya pada malam hari dan akhir pekan, atau di masyarakat pedesaan atau masyarakat tidak beruntung, yang tidak memiliki klinik kesehatan). Sebagai alternatif, penjangkauan dan klinik mobile dapat menargetkan tempat-tempat tertentu atau waktu di mana orang berkumpul, seperti hari libur, bergabung dengan gereja atau sekolah mitra, atau pada acara-acara publik. Mitra harus bekerja dengan remaja dari masyarakat lokal untuk menentukan strategi untuk waktu kunci, lokasi, atau acara yang memiliki pengaruh maksimal. Layanan outreach dapat berupa saluran telepon untuk menjawab pertanyaan remajadi SRHR dan HIV, untuk memberikan konseling dan rujukan.5
Distribusi sebaya dan berbasis masyarakat
Layanan masyarakat dan pendidikan sebaya harus bebas biaya untuk pengguna.
Layanan masyarakat dan pendidikan sebaya harus berupaya untuk bertemu remaja di mana mereka berada, baik di sekolahsekolah, pusat-pusat kegiatan remaja, gereja atau tempat ibadah lainnya, lapangan olah raga, atau pada ponsel mereka atau media sosial. Perencana dan pelaksana program harus bekerja dengan remaja lokal untuk menentukan tempat terbaik dan strategis sesuai konteks mereka.
Tempat layanan statis
(Yang tepat dan ramah pada remaja dapat bervariasi sesuai konteks)
5. Layanan telepon dapat, atau sebagai alternatif,diberikansebagai bagiandari paket penyediaan layanan ramah-remaja (area keberhasilan 2 atau 3).
20
Pedoman paket esensial ASK
Kompetensi stafdan etos penyampaian layanan Filosofi yang mendasari penyediaan layanan diekspresikan melalui kualitas perawatan yang diterima klien. Inilah sebabnya sangat penting bahwa nilai-nilai inti program ASK terefleksi pada seluruh desain dan pemberian layanan. Penyedia layanan harus benar-benar berkomitmen dan mendukung kesehatan dan hak seksual dan reproduksi remaja. Hal ini berarti bahwa selain menyediakan layanan klinis, penyedia layanan harus: 3 Dilatih dan didukung untuk memberikan layanan yang tidak bias dan tidak menghakimi kepada remaja, termasuk mereka yang hidup dengan HIV. 3 Menerima pelatihan tentang klarifikasi nilai-nilai sehingga mereka memiliki informasi lengkap dan terbuka terhadap seksualitas remaja, termasuk mereka yang hidup dengan HIV. 3 Mampu menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi remaja. 3 Mampu berkomunikasi, dalam bahasa yang ramah-remaja, tentang isu-isu kesehatan seksual dan reproduksi. 3 Menghormati hak-hakremaja untuk dijaga kerahasiaan dan privasinya(sesuai usia hukum berdasarkan persetujuan atau kebijakan). Selain itu, outlet layanan ramah-remaja harus menyediakan berbagai bahan tentang isu-isu kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk konten kebutuhan khusus dari remaja lokal termarjinalkan. Materi harus tersedia untuk klien dengan kebutuhan dan kemampuan yang berbeda, dan harus tersedia dalam bahasa setempat. 3.1.5 Peta kerja Petakerja untuk mengembangkan layanan SRHR ramahremaja yang progresif meliputi unsur-unsur berikut: pemetaan awal, meneliti kebutuhan prioritas dan hambatan utama, peningkatan kapasitas dan pelaksanaan proyek. Bagian ini akan melihat tiga tahap pertama ini. Pemetaan baseline Adakan sesi bertukar pikiran, melibatkan staf, penyedia layanan, remaja (termasuk mereka yang hidup dengan HIV) dan pihak terkait lainnya. Bersama-sama, lakukan pemetaan menyeluruh pada area target, dan ajukan pertanyaanpertanyaan berikut: 3 Apa layanan SRHR yang tersedia untuk remaja saat ini? 3 Apa layanan yang tersedia untuk masyarakat umum, tetapi tidak ramah-remaja? 3 Apa kesenjangan yang ada di akses pelayanan, pelaksanaan dan pendekatan? Selanjutnya,menilai layanan ramah-remaja yang ada untuk melihat seberapa baik mereka memenuhi kebutuhan: 3 Nilai fasilitas mitra proyek menggunakan alat penilaian ‘Provide’ IPPF (lihat secara detail pada bagian Sumber daya di Lampiran C). 3 Petakan proyek fasilitas mitra terhadap target minimal untuk layanan yang ramah-remaja (lihat rantai hasil ASK pada Lampiran A). 3 Lakukan evaluasi independen atas layanan remaja lain yang tersedia di daerah proyek (lihat rantai hasil ASK pada Lampiran A). 3 Lakukan pemetaan geografis atas layanan yang sudah tersedia dan keramahanannya terhadap remaja pada semua mitra proyek dan populasi sasaran (lihat rantai hasil ASK pada Lampiran A).
Areas hasil 2 & 3: Pelayanan SRH bagi kaum muda
Pada titik ini, Anda seharusnya sudah mendapatkan ide yang bagus dari kondisi pelayanan ramah-remaja di wilayah ini. Anda harus tahu: 3 Apakah ada inisiatif lainnya. 3 Apa pencapaian mereka dan mana populasi remaja yang bisa ditinggalkan. 3 Seberapa progresif dan ramah-remaja inisiatif yang sudah ada. 3 Apakah pelayanan yang ada memenuhi standar minimum layanan ramah-remaja ASK. 3 Apakah inisiatif yang sudah ada saling terhubung dengan yang lain (termasuk apakah inisiatif yang berbeda mengetahui keberadaan yang lain, apakah mereka bekerja sama dengan satu sama lain, serta melalui rujukan). Informasi ini menunjukkan dimana terdapat kesenjangan dan dimana Anda harus memfokuskan usaha Anda. Melakukan penelitian terhadap prioritas kebutuhan dan hambatan utama Mengidentifikasi populasi prioritas dan kebutuhan khusus mereka untuk SRHR dan hambatan yang mereka hadapi untuk mendapatkan layanan, dengan mengumpulkan informasi dari: 3 Organisasi remaja 3 Remaja dari kelompok sasaran 3 Penyedia layanan 3 Organisasi masyarakat, termasuk sekolah Untuk mengumpulkan informasi ini, mitra dapat memilih untuk menjadi tuan rumah suatu lokakarya dan mengundang para pemangku kepentingan, serta melibatkan setiap aktor. Bersama, membahas dan menyempurnakan rencana kerja negara dan strategi utama, mengingat data dasar yang Anda miliki ditemukan (lihat di atas) dan mempertimbangkan tujuan kunci ASK itu. Pemetaan awal dan lokakarya mitra harus membentuk rencana kerja bersama nasional tiga tahunan, yang akan menentukan waktu dan kecepatan pelaksanaan proyek. Peningkatan kapasitas Minimal, peningkatan kapasitas akan melibatkan dua kegiatan sebagai berikut: 1. Klarifikasi nilai-nilai berkelanjutan dan sesi pembelajaran bersama dengan semua mitra pelaksana dan anggota kelompok sasaran (silahkan lihat rantai hasil ASK di Lampiran A). 2. Menetapkan dan menerapkan metodologi yang jelas untuk mengumpulkan data tentang kuantitas dan kualitas layanan yang diberikan, termasuk mekanisme umpan balik yang handal dan rahasia untuk klien (semua Indikator). Silakan lihat bagian Sumber Daya (Lampiran C) untuk mendapat informasi tentang alat dan pedoman dalam peningkatan kapasitas.
21
3.1.6 Penilaian diri
Manajemen penyampaian layanan
Pertanyaan-pertanyaan ini harus diterapkan kepada fasilitas dan layanan mitra dan mitra rujukan 3 Semua situs penyampaian layanan didukung oleh pelatihan dan sistem manajemen. 3 Terdapat sistem yang jelas untuk mengumpulkan pembelajaran dan umpan balik dari staf dan klien, termasuk tentang kualitas perawatan. 3 Terdapat sistem untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang target proyek.. 3 Staf merespon secara sistematis dan periodik mengenai pembelajaran, umpan balik dan kemajuan pada target untuk meningkatkan pengiriman dan sistem pelayanan. 3 Fasilitas memiliki strategi komunikasi untuk mempublikasikan di mana, kapan dan layanan ramah-remaja apa yang tersedia. 3 Bahan cetakan tentang layanan dan dukungantersedia untuk beragam klien, selalu up-to-date, terlihat dan dapat diakses pada titik-titik pelayanan. 3 Outreach, layanan berbasis masyarakat dan distribusi sebaya perlu sering ditawarkan kepada masyarakat agar dapat mengakses penyedia layanan untuk ditindak lanjuti.
Layanan yang ramah-remaja
Pertanyaan-pertanyaan ini harus diterapkan kepada fasilitas dan layanan mitra dan mitra rujukan 3 Semua staf telah dilatih pada prinsip-prinsip layanan yang ramah-remaja dan pendekatan berbasis hak atas kesehatan seksual dan reproduksi remaja. 3 Penyedia layanan dilatih dan berkomitmen pada kebijakan perlindungan anak yang relevan. 3 Konseling dan bahan IEC meliputi kesehatan remaja dan seksualitas berbasis hak, serta pesan seks yang positif. 3 Setiap klinik, pusat remaja, layanan penjangkauan dan mobile unit memiliki kebijakan perlindungan anak. 3 Klinik tersedia di jam dan di lokasi yang nyaman dan dapat diakses oleh remaja, dengan mempertimbangkan jam sekolah dan biaya transportasi. 3 Layanan ramah-remaja yang ditawarkan melalui saluran yang sesuai dengan lokasi dan kebutuhan kelompok sasaran. 3 Pendidik sebaya dan petugas penjangkau dilatih mengenai layanan kesehatan yang ramah-remaja dan diberdayakan untuk menyediakan komoditas dasar atau rujukan untuk layanan menggunakan model promotor sebaya. 3 Remaja dilibatkan dalam pelayanan desain, monitoring dan evaluasi.
Efisiensi dan integrasi 3 Mitra mengumpulkan dan merespon data akses remaja terhadap layanan HIV dan SRHR, dikelompokkan berdasarkan usia, jenis kelamin, status HIV dan faktor lainnya. 3 Layanan ramah-remaja terkait dengan semua kegiatan penyedia layanan, termasuk pendidikan sebaya, penjangkauan masyarakat, pembinaan masyarakat, program pendidikan, dan lain-lain. 3 Mitra proyek dihubungkan satu sama lain dan terhadap pelayanan sosial kesehatan lainnya untuk remaja. 3 Penyedia layanan menyaring remaja untuk masalah lain yang berkaitan dengan SRHR (misalnya kekerasan berbasis gender, risiko sunat perempuan, pernikahan dini, dll). 3 Layanan ramah-remaja yang terintegrasi dalam desain dan implementasi: - perawatan primer - perawatan pra dan pasca aborsi - perawatan persalinan pra dan pasca persalinan - layanan terkait dengan infeksi menular seksual dan HIV - layanan yang terkait dengan kekerasan berbasis gender - pencegahan kehamilan dan keluarga berencana
22
Pedoman paket esensial ASK
Komoditas 3 Komoditas penting SRH dan HIV, dan instrumen medis terkait termasuk alat tes HIV, selalu tersedia dan memenuhi kebutuhan kelompok sasaran, sebagaimana ditetapkan melalui penelitian partisipatif dan pemetaan dengan remaja setempat. 3 Tersedia prediksi efektif dan sistem pengadaan. 3 KIE dan bahan penjangkauan bagi remaja (misalnya pamflet, selebaran) secara tersedia konsisten.
Jaringan rujukan 3 Mitra rujukan mengumpulkan data tentang jumlah rujukan, jumlah rujukan keluar, alasan untuk merujukan, sumber rujukan dan hasil rujukan. 3 Terdapat sistem berada di tempat untuk memonitor dan mengevaluasi kualitas sistem rujukan.
Kualitas 3 Penyediaan layanan konsisten dengan layanan khusus dan protokol etika medis. 3 Mitra mengumpulkan dan menanggapi informasi pada layanan kepuasan pengguna. 3 Pengguna akhir pelayanan dilibatkan dalam memonitor dan mengevaluasi kualitas pelayanan. 3 Mitra membangun hubungan dengan staf teknis yang berkaitan dengan peningkatan kualitas di Kementerian Kesehatan.
Result Areas 2 & 3: SRH services for young people 23
Pedoman paket esensial ASK
3.2 Kapasitas dan kompetensi pekerja kesehatan dan penyedia layanan lain 3.2.1 Kompotensi inti Agar berhasil memberikan perawatan, dukungan dan layanan kepada remaja, terutama mereka dengan kebutuhan yang kompleks, penyedia layanan dan staf lainnya harus memiliki satu set keterampilan khusus dan pengetahuan. Keterampilan dan pengetahuan para staf beragam dan bervariasi sesuai dengan fungsi staf. Bagian ini menguraikan kompetensi inti -keterampilan dan pengetahuan– yang harus dimiliki oleh penyedia layanan, penyuluh lapangan, pendidik sebaya, manajer klinik dan pendidik. Ada sejumlah pedoman pelatihan yang sangat baik dan sumber daya untuk membangun kapasitas staf dan organisasi, yang menyediakan lebih detail daripada yang mungkin di sini. Silakan menemukan pilihan Anda di bagian Rujukan. Penyedia layanan Tugas: Menilai kelayakan klien untuk mendapatkan layanan medis, melakukan pemeriksaan fisik, tes dan prosedur medis lainnya, dan menyediakan obat-obatan/resep.
Standar minimum Pengetahuan atas: 3 Kriteria kelayakan medis dan pedoman pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi. 3 Konteks hukum untuk akses kelayanan kesehatan seksual dan reproduksi bagi remaja, termasuk pedoman pelaporan yang relevan. 3 Kebijakan atas kerahasiaan dan privasi yang relevan dan kebijakan perlindungan anak yang diberlakukan untuk remaja, dan mempertimbangkan konteks negara. Kemampuan untuk: 3 Memberikan informasi kesehatan seksual dan reproduksi dan HIV, konseling dan layanan, dengan cara yang tidak menghakimi dan tidak bias. 3 Lakukan pemeriksaan fisik dan melihat sejarah untuk menilai kesehatan.
Penyedia layanan, pendidik sebaya, petugas penjangkau dan pendidik Tugas: Memberikan dasar penyuluhan kesehatan seksual dan reproduksi dan rujukan kelayanan.
Standar minimum Pengetahuan tentang: 3 Hak-hak seksual dan masalah kesehatan utama remaja. 3 Variasi layanan yang tersedia dan usia persetujuan untuk layanan kesehatan seksual dan reproduksi. 3 Di mana dan bagaimana remaja dapat mengakses layanandan informasi tentang hak-hak seksual dan kesehatan reproduksi. 3 Kebutuhan dan hak-hak kelompok rentan tertentu 3 Tanda dan gejala kekerasan berbasis seksual dan gender dan kekerasan, termasuk praktekpraktek tradisional yang berbahaya (misalnya sunat perempuan, pernikahan dini), kebutuhan pelaporan dan ke mana harus mencari bantuan. 3 Kondisi yang mempengaruhi kesehatan seksual dan reproduksi (kondisi medis,sosial dan individual), rumor dan mitos yang berhubungan dengan seksualitas, gender, dan kesehatan seksual. 3 Agensi kebijakan perlindungan anak dan mekanisme pelaporan. Kemampuan untuk: 3 Mendiskusikan seksualitas dan kesehatan seksual dengan remaja,termasuk remaja yang hidup dengan HIV, yang positif, memberdayakan dan dengan nada tidak menghakimi. Tugas: Memberikan informasi yang tepat tentang kesehatan seksual dan reproduksi untuk individu, pasangan dan kelompok.
Standar minimum Pengetahuan tentang: 3 Dasar pemahaman reproduksi manusia, seksualitas, gender, dan kesehatan seksual. 3 Kapan dan di mana untuk merujuk klien untuk kebutuhan khusus. 3 Dimana layanan ramah-remaja dapat diperoleh. 3 Mitos dan fakta mengenai penularan dan pengobatan HIV. 3 Pilihan kontrasepsi bagi remaja, termasuk remaja pada populasi kunci. 3 Respon yang tepat untuk kekerasan berbasis seksual dan gender (GBV) dan pemerkosaan. Kemampuan untuk: 3 Memberikan informasi yang disesuaikan dan dipersonalisasi untuk memungkinkan remaja untuk membuat keputusan sukarela.
24
Pedoman paket esensial ASK
Tugas: Memberikan komoditas kesehatan dasar dan kontrasepsi, termasuk kondom (laki-laki dan perempuan), tes HIV dan komoditas seks aman lainnya.
Standar minimum Pengetahuan tentang: 3 Metode kontrasepsi dan metode seks yang lebih aman atau terlindungi. 3 Pilihan kontrasepsi bagi remaja, termasuk remaja populasi kunci yang rentan. 3 Mitos dan fakta mengenai penularan dan pengobatan HIV. 3 Kebijakan kerahasiaan dan privasi serta kebijakan perlindungan anak yang relevan yang berlaku untuk remaja. Kemampuan untuk: 3 Menunjukkan penggunaan kondom laki-laki dan perempuan, dan keterampilan negosiasi pasangan. 3 Mendiskusikan metode dan teknik seks yang aman dan terlindungi.
Manajer klinik, penyedia layanan, pekerja outreach komunitas Tugas: Menilai kepuasan dengan layanan yang ramahremaja, membantu klien yang tidak puas untuk memperbaiki masalahnya
Standar minimum Pengetahuan tentang: 3 Wawancara dan riwayat pasien atau metode survei atau buku harian. 3 Dialog antara klien dan penyedia layanan. 3 Pelaporan dan mekanisme tindak lanjut yang relevan, seperti rujukan (misalnya dalam kasus pelanggaran hak asasi). Kemampuan untuk: 3 Wawancara dan mencatat riwayat klien. 3 Menindaklanjuti dengan manajer yang relevan dan mekanisme pelaporan.
Areas hasil 2 & 3: Pelayanan SRH bagi kaum muda
25
3.2.2 Penilaian diri
Pelatihan dan keterampilan penyedia layanan 3 Semua petugas kesehatan, petugas penjangkau, dan mitra penyedia layanan menerima pelatihan pre-service dan in-service training berkualitas tinggi dan sesi klarifikasi nilai-nilai berkelanjutan dan dukungan. 3 Elemen pelatihan, baik teori maupun dan unsur-unsur praktis, mencakup kerangka kerja hak seksual dan pendekatan berbasis hak untuk seksualitas dan kesehatan seksual remaja. 3 Pelatihan bagi penyedia layanan mencerminkan kerangka hukum dan kebijakan yang berlaku untuk pilihan kesehatan remaja dan mencakup strategi yang memungkinkan remaja untuk mengakses layanan sesuai dengan koridor hukum. 3 Kurikulum pelatihan pre -service dan in-service mencerminkan standar internasional saat ini. 3 Pelatihan bagi penyedia layanan yang meliputi teknik seks yang aman dan terlindungi. Penyedia layanan mengakui bahwa seks aman termasuk merasa aman dan nyaman dengan pasangan Anda, percaya, komunikasi, kesejahteraan dan kebahagiaan. Mempromosikan seks aman berarti penyedia layanan harus mengatasi hasrat seksual dan kesenangan. 3 Penyedia mampu menyediakan perawatan dan dukungan untuk kebutuhan dan hak-hak ramaja yang termarjinalkan, termasuk mereka yang diidentifikasikan sebagai LGBTQI dan remaja yang hidup dengan HIV. 3 Penyedia layanan memberikan informasi dan mempromosikan kemampuan remaja untuk membuat pilihan kesehatan seksual dan reproduksi. 3 Ada persediaan materi pelatihan yang cukup. 3 Penyedia layanan dilatih dan berkomitmen pada suatu kebijakan perlindungan anak yang relevan. 3 Terdapat sumber daya yang tersedia bagi penyedia layanan untuk membuat rujukan pelayanan kesehatan klinis dan mental serta dukungan sosial dan hukum yang diperlukan. 3 Pelatihan in-service dan pelatihan penyegaran dilakukan secara berkala. 3 Memeriksa kepuasan klien.
Rekam medis untuk layanan ramah-remaja 3 Petugas kesehatan menerima pelatihan yang memadai mengenai penyimpananpencatatan sesuai persyaratan konteks hukum dan mencerminkan informasi yang relevan tentang seksual dan kesehatan reproduksi klien dan kebutuhan klien dari waktu ke waktu.
Jaminan dan peningkatan kualitas 3 Terdapat suatu sistem pengawasan yang efisien dan efektif pada semua tingkat sistem perawatan kesehatan, termasuk yang berbasis masyarakat dan pelayanan penjangkauan yang mobile, jika relevan. Manajer dilatih: - Supervisi yang fasilitatif - logistik, termasuk manajemen persediaan - pengelolaan program - analisis data untuk pengambilan keputusan - jaminan dan peningkatan kualitas - keterlibatan masyarakat - kepuasan klien
26
Pedoman paket esensial ASK
3.3 Kemitraan dengan penyedia layanan swasta 3.3.1 Apa yang dapat kita raih melalui kemitraan dengan organisasi swasta? Dalam program ASK, kemitraan dengan penyedia layanan swasta komersial untuk meningkatkan akses remaja terhadap informasi dan layanan SRHR berkualitas tinggi. Penyedia layanan swasta dalam ASK adalah penyedia layanan kesehatan (komersial) yang menyediakan layanan kesehatan SRHR baik preventif atau kuratifatau berupa produkseperti: 3 Penyedia layanan swasta individu (misalnya doktor, perawat, bidan, penyembuh tradisional) 3 Staf pada fasilitas swasta (misalnya klinik swasta, rumah sakit, perawatan dan rumah bersalin) 3 Apoteker dan penjual obat swasta 3 Fasilitas diagnosis komersial (e.g. laboratorum dan unit radiologi, dan jasa hukum dan sosial) Sektor swasta memainkan peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di negara-negara berkembang. Dengan beberapa perkiraan,lebih dari satusetengah dari semua perawatan kesehatan –bahkan kepada orang-orang miskin- disediakan oleh pihak non pemerintah. Kenyataan ini menciptakan masalah dan potensi. Misalnya, dalam praktek swasta, penyedia layanan mungkin melihat pasien sebagai pelanggan yang harus dipenuhi kebutuhannya dan akan disikapi dengan lebih sensitif dan responsif terhadap harapan pasien. Hal ini positif namun
Areas hasil 2 & 3: Pelayanan SRH bagi kaum muda
dapat menjadi negatif mengingat respon penyedia layanan swasta dapat menjadi bias dari pengobatan terbaik sesuai kebutuhan pasien atau karena dikaitkan dengan keuntungan finansial yang lebih besar.6 Selain penyediaan layanan langsung, mungkin akan berguna apabila membuat kontrak dengan penyedia layanan swasta untuk pelatihan dan peningkatan kapasitas, pemeliharaan fasilitas atau peralatan, penyimpanan obat, pengelolaan dan perkiraan persediaan, transportasi, keamanan, dll. (Mitra harus mempertimbangkan layanan apa saja yang disediakan oleh pemerintah, misalnya manajemen persediaan, sebelum mempertimbangkan kemitraan dengan swasta). Mengidentifikasi tujuan dan kebutuhan kemitraan, dan mitra potensial, akan didasarkan pada penilaian Diri atas bidang program.
Program ASK mengukur langkah kemajuan kemitraan swasta melalui indikator output sebagai berikut (area hasil 3): 1. Proporsi(%) dari wilayah proyek yang memiliki sistem rujukan yang menghubungkan layanan SRH non-profit ke layanan SRH swasta komersial.
6. Pusat Pengembangan Global (2009) Partnerships with the Private Sector in Health Apa yang bisa dilakukan oleh komunitas Internasional untuk memperkuat Sistem Kesehatan di Negara-negara berkembang
27
3.3.2 Strategi untuk bekerja dengan penyedia layanan swasta Strategi di ASK Tabel berikut menunjukkan cara kerjasama dengan penyedia layanan swasta, yang direkomendasikan oleh program ASK, untuk mencapai tujuan dari program ASK. Meningkatkan CAKUPAN produk dan jasa dengan manfaat kesehatan masyarakat yang terjangkau bagi kelompok sasaran
3 Pemasaran produk bersubsidi dengan manfaat kesehatan masyarakat melalui jaringan ritel. 3 Merekrut program sektor swasta (PSP) ke jaringan terakreditasi untuk pelayanan kesehatan tertentu dengan manfaat kesehatan masyarakat. 3 Kontrak dengan PSP untuk paket perawatan kesehatan penting. 3 Memperkuatrujukandan kontra rujukan antara penyedia sektor swasta, penyedia layanan publik dan penyedia layanan komersial.
Meningkatkan KUALITAS perawatan dan menghilangkan praktek-praktek berbahaya
3 Memberikan pelatihan penunjang dan insentif untuk penyedia layanan sektor swasta agar sesuai dengan norma-norma praktek yang baik, termasuk pengawasan suportif.
Mengontrol BIAYA pengobatan kepada pengguna penyedia layanan sektor swasta
3 Bayar penyedia layanan sektor swasta melalui mekanisme pembayaran prospektif.
3.3.3 Petakerja Meningkatkan pelayananswasta komersial akan memerlukanstrategi yang berbedadari pelayanan publik. Hal ini terjadi karenaselain menjadipenyedia layanan kesehatan, penyedia layanan adalah pemilikusaha atau karyawandari sebuah bisnis komersial. Tidak sepertipenyedia layanan sektor publik, penyedia swasta tidak mendapatkan penghasilan ketika mereka tidak menjalankan praktek mereka.Hal ini secara langsungmempengaruhidaya jualpelatihan(dan upaya peningkatan kualitassecara umum) bagi penyedia layanan swasta dan perlu menggarisbawahi kebutuhanuntuk memberikan insentif untukmemotivasipenyedia layanan swasta. Pemetaan baseline Menilaisituasi negara terkait penyedia layanan sektor swasta: tingkat kebijakan, ruang lingkupdan tingkatpenyediaansektor swasta, dan setiaptantanganataukeunggulan spesifik. Pertanyaanyang perlu dipertimbangkan: 3 Peraturanapayang berkaitan denganinformasi dan pelayanan SRHR bagi remaja? 3 Apakah ada penyedia layanan swasta ilegal, ataupun legal dan masalah apa yang terkait dengan penyediaan layanan semacam ini? 3 Apakah tingkat harga untuk layanan SRHR bagi remaja sudah ditetapkan? Sistem asuransi atau skema pembebasan apa yang diterapkan agar layanan tetap terjangkau? 3 Penyedia layanan mana yang dipilih para remaja? Publik? Swasta komersial? Swasta non komersial? Mengapa dan apa implikasi? 3 Apakah ada kekhawatiran tentang kualitas layanan swasta komersial?
Perencanaan 3 Mengidentifikasi masalah prioritas, berdasarkan pemetaan dasar. 3 Tentukan jenis penyedia layananswasta untuk yang dijadikan target. 3 Pilih strategi program ASK mana (lihat tabel di atas) yang digunakan untuk meningkatkan penggunaan dan kualitas layanan swasta komersial. Implementatsi Pelaksanaan tergantung padamitradan tujuandarikemitraan. Semua kemitraan harus bertujuan untuk mencapai setidaknya langkah-langkah berikut: 3 Semua mitra harus mendiskusikan dan jelas mengenai tentang kemitraan, dan apa capaian yang diharapkan masing-masing mitramelaluikemitraan(masing-masing mitramungkin memilikialasan dan tujuan yang berbeda). 3 Menyetujui (idealnya di atas kertas, apabila memungkinkan dalam bentuk Memorandum of Understanding): - peran dan tanggung jawabdarimasing-masing mitra - kerangka kerja akuntabilitas yang menjamin bahwa hal tersebut terpenuhi - investasi dari masing-masing mitra (waktu, uang, sumber daya, dll) - semua resiko yang terkait dengan kemitraan - bagaimana keputusan akan dibuat
7. WHO bekerja sama dengan penyedia layanan dari Sektor Swasta Pelayanan kesehatan yang lebih baik: Pedoman pendahuluan www.who.int/management/partnerships/private/privatesectorguide.pdf
28
Pedoman paket esensial ASK
Beberapa kegiatan yang dapat Anda putuskan untuk diterapkan: klarifikasi nilai-nilai dan belajar bersamadengan mitra, mengembangkan hubungan kolaboratif dan membuat nota kesepahaman (MoU) dengan mitra sektor swasta untuk menentukan peran dan tanggung jawab, dan/atau peningkatan kapasitas.
3.3.4 Penilaian diri Sementara kemitraan, baik swasta maupun publik, bervariasi dalam tujuan mereka, tingkat formalitas, tingkat dan durasi, ada beberapa fitur yang konsisten di seluruh kemitraan yang paling sukses. Alat berikut akan membantu mitra ASK untuk menilai dan memperkuat kemitraan mereka.
Anda dapat lihat pada bagian Rujukan untuk dukungan tambahan di area ini.
Membangun kemitraan komparatif 3 Kemitraan ini memanfaatkan keunggulan komparatif masing-masing mitra dalam rangka memenuhi tujuan yang diinginkan. Artinya, dengan bekerja dalam kemitraan, suatu kelompok dapat mencapai lebih apabila dibandingkan dengan bekerja mandiri.
Pengambilan keputusan bersama 3 Kuasa dan pengambilan keputusan dibagi di antara mitra. Mitra individu mengarah pada keputusan yang mencerminkan keahlian dan pengetahuan mereka.
Pembagian risiko 3 Setiap mitra akan memiliki beberapa elemen risiko, dengan risiko dialokasikan kepada pihak yang paling mampu mengelolanya. (Contoh risiko: Risiko keuangan, risiko politik atau reputasi, risiko kinerja) 3 Mitra mendiskusikan risiko pada awal kemitraan dan menyetujui bagaimana risiko, serta penghargaan, dibagi.
Interaksi inovatif 3 Kemitraan seringkali mengatasi tantangan lokal yang kompleks, dimana cara lain telah gagal untuk mengatasinya. Mereka secara konseptual berbeda karena disesuaikan dengan konteks yang spesifik, sumber daya dan pelaku yang terlibat. 3 Kemitraan harus berusaha untuk menjadi inovatif dan berorientasi pada hasil.
Daya tarik kemitraan 3 Mitra saling menghargai dan saling percaya. Mereka diinvestasikan dan berkomitmen untuk membuat kemitraan berjalan. 3 Penyedia layanan dilatih dan berkomitmen kebijakan perlindungan anak yang relevan 3 Transparansi akan output program, pengelolaan keuangan dan hasil. 3 Kegagalan (serta keberhasilan) dibagi dan mitra bekerja sama untuk memecahkan masalah.
Areas Hasil 2 & 3: Pelayanan SRH bagi kaum muda
pi ran C L i h at La m n dapat un tuk m e y ng i n form asi a!a bergun
29
Cari tahu bagaimana cara untuk memastikan lingkungan sosial dan kebijakan yang lebih mendukung
4.1 Advokasi.......................................................................31 4.2 Peningkatan kesadaran............................................ 33 30
Pedoman paket esensial ASK
ran A Lih at Lam pi utam a isi ten tan g defin
4. Area hasil 4: Menciptakan lingkungan yang mendukung Lingkungan-politik,sosial-budaya, dan ekonomi dapat mengaktifkan atau menghambat akses dan pengetahuan remaja untuk mendapatkan pengetahuan tentang layanan SRHR.Menciptakan dan advokasi untuk meperoleh lingkungan yang kondusif karenanya merupakan aspek sentral dari program. Advokasi dan peningkatan kesadaran adalah pendekatan yang saling melengkapi, namun berbeda untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan. Kedua pendekatan tersebut, advokasi dan peningkatan kesadaran, dijelaskan secara terpisah dalam bab ini. Jika program Anda hanyan seputar peningkatan kesadaran dalam program ASK, Anda dapat langsung membaca paragraf 4.2 pada halaman 33.
4.1 Advokasi Advokasi adalah proses yang disengaja dan sistematis untuk mempengaruhi kebijakan dan praktek, serta perilaku pemangku kepentingan berbeda yang ditargetkan yang paling berpengaruh pada masalah (Pelatihan dan Konsultasi MDF). Advokasi seharusnya terlibat dalam keuntungan meningkatnya kepemilikan dan kapasitas kepemilikan dan kapasitas mereka dalam masalah ini. Kegiatan pun dapat dipilih, atau strategi campuran dapat diterapkan, di mana bergabung dan tindakan bersama meningkatkan efektivitas intervensi advokasi. Karenanya advokasi lebih dari hanya sebuah suara dan kehadiran publik, dan juga melampaui pekerjaan dengan kelompok-kelompok masyarakat untuk mencapai sikap atau perubahan perilaku. Dengan advokasi, kami menyadari bahwa anggaran publik, kebijakan dan peraturan mendasari kehidupandan masyarakat kami, kami berusaha untuk mengubah (atau melindungi) anggaran, kebijakan dan peraturan untuk menciptakan peluang yang memberikan informasi dan layanan terkait kesehatan seksual dan reproduksi lebih banyak dan lebih baik. Advokasi, program dan penyediaan layanan bekerja bersama. Data, atau informasi, dari program dan penyediaan layanan (termasuk pengalaman pengguna layanan) menginformasikan prioritas advokasi dan pesan, dan capaian advokasi memungkinkan perluasan dan peningkatan kualitas program dan pelaksanaan layanan.
Standar minimum untuk organisasi yang tidak memfokuskan diri pada advokasi 3 Pengetahuan tentang, dan kemampuan untuk memberi informasi kepada orang lain, tentang kebijakan dan peraturan yang mempengaruhi SRHR remaja, khususnya remaja yang tidak terlayani. 3 Membangun hubungan dengan organisasi lokal dan/atau jaringan yang melakukan advokasi tentang SRHR remaja, terutama SRHR remaja yang tidak terlayani, dan dengan mitra advokasi utara dalam northern ASK Alliance.
Area hasil 4: Menciptakan lingkungan yang mendukung
Dengan demikian, keterlibatan pemangku kepentingan, termasuk remaja, sangat diperlukan. Tujuan program advokasi ASK adalah perubahan peraturan atau kebijakan yang mempercepat/memajukan hak dan kesehatan seksual dan reproduksi remaja, termasuk LGTBQI, remaja yang hidup dengan HIV, remaja (berusia 10-16 tahun), remaja di daerah terpencil dan remaja berkebutuhan khusus. Semua upaya advokasi harus diselaraskan dengan tujuan ini, tetapi dapat berbeda sesuai dengan konteksnya. Program ASK difokuskan pada penargetan tokoh masyarakat, penjaga gerbang (gatekeeper) dan para pengambil keputusan, aktor-aktor politik inti, lembaga (misalnya lembaga kepolisian, kesehatan dan pendidikan) dan di tingkat nasional seperti anggota parlemen dan kementerian terkait. Definisi yang berguna: 3 Legislasi adalah hukum yang telah diundangkan (atau disahkan) oleh badan legislatif atau badan lainnya. 3 Kebijakan adalah pernyataan niat dari pemerintah, partai politik, atau organisasi, yang dimaksudkan untuk mempengaruhi atau membimbing keputusan dan tindakan tertentu dari pemerintah, partai politik atau organisasi.
Program ASK mengukur kemajuan program advokasi melalui indikator output sebagai berikut (area hasil 4): 1. Jumlah pembuat kebijakan yang secara aktif mengambil isu SRHR remaja pada garis depan perdebatan politik. 2. Frekuensi konsorsium ASK, termasuk organisasi yang dipimpin oleh remaja, diundang oleh pembuat kebijakanuntuk berpartisipasi dalam proses kebijakan untuk SRHR di tingkat regional, nasional atau acara advokasi internasional.
4.1.1 Standar minimum Terdapat dua standar minimum untuk advokasi: satu yang berlaku untuk organisasi-organisasi dimana advokasi BUKAN sebagai kegiatan inti (kolom kiri bawah), dan ada standar minimum terpisah untuk organisasi-organisasi yang melakukan fokus pada advokasi (kolom kanan bawah).
Standar minimum untuk organisasi advokasi 3 Proses pengambilan keputusan politik terkait dengan kebijakan/perubahan peraturan legislatif yang diinginkan sepenuhnya dipetakan, termasuk para pengambil keputusan dan kerangka waktunya. 3 Permintaan advokasi yang diarahkan kepada para pembuat kebijakan, bersifat spesifik dan memiliki implikasi yang jelas bagi kelompok yang kurang terlayani. 3 Mitra lokal dan remaja dilibatkan dan dimobilisasi. 3 Perubahan kebijakan dimonitor untuk
31
4.1.2 Petakerja Mengidentifikasi masalah advokasi: Apa yang kamu inginkan untuk diubah?
Advokasi untuk program ASK fokus pada tingkat lokal dan nasional, jadi pertimbangkan masalah yang mana yang dapat diatasi dalam bidang kebijakan ini.
Langkah pertama adalah memilih masalah spesifik yang berhubungan dengan akses remaja untuk mendapatkan informasi atau layanan SRHR yang berkualitas, atau kemampuan remaja untuk mengekspresikan seksualitas atau keterlibatan dalam perilaku seksual (misalnya perhatian khusus bagi remaja yang hidup dengan HIV), yang berhubungan, setidaknya sebagian, dengan masalah kebijakan atau legislatif. Contoh masalah yang memerlukan advokasi: pembatasan yang berkaitan dengan usia untuk mengakses layanan, atau persyaratan yang memerlukan persetujuan orang tua (sehingga melanggar hak remaja untuk privasi), kriminalisasi penularan HIV atas dasar pengungkapan HIV, atau kegagalan dalam implementasi kebijakan, terutama di mana pengemban tugas gagal memberikan layanan untuk remaja yang termarjinalkan. Sebagai contoh, di mana pemerintah gagal menegakkan hukum terhadap perkawinan anak atau mutilasi alat kelamin perempuan atau diskriminasi terhadap remaja yang hidup denga nHIV.
Siapa yang menjadi target advokasi? Ketika Anda telah mengidentifikasi masalah advokasi dan, mungkin, tujuan Anda, Anda perlu mengidentifikasi target advokasi Anda. Petakan proses pengambilan keputusan dan strukturnya: 3 Institusi mana yang memiliki peraturan yang menjadi perhatian Anda? 3 Apakah pemerintah lokal, kabupaten, atau nasional memiliki tanggung jawab? 3 Siapa yang memiliki kekuasaan untuk melakukan perubahan yang Anda inginkan? 3 Apa yang dapat memotivasi dan memprioritaskan mereka, dan apa yang dapat mempengaruhi mereka?
Aksi advokasi tidak perlu fokus pada apa yang tertulis dalam kebijakan, tetapi dapat berupa pemantauan pelaksanaan undang-undang atau kebijakan yang ada, mengatasi penyimpangan dana atau pelaksanaan pemerintah, menentang usulan perubahan kebijakan atau hukum, atau menuntut kebijakan atau undang-undang baru. Melindungi struktur kebijakan atau legislatif saat ini kadang-kadang lebih mendesak daripada mengusulkan perubahan. Beberapa daerah berhubungan langsung dengan kemitraan dengan sektor swasta (lihat bagian 3.3). Misalnya, advokasi dapat bertujuan untuk menghapus kebijakan, peraturan dan hambatan fiskal terkait ketersediaan layanan atau persediaan swasta yang lebih luas.
32
Selain para pengambil keputusan, Anda mungkin perlu mengidentifikasi orang-orang dekat mereka (rekan, pembentuk opini), yang dapat membantu Anda menganalisis situasi dan memberikan informasi yang dapat membantu Anda mengatur strategi advokasi Anda. Mengembangkan sekutu di antara ‘orang dalam’ adalah langkah yang cerdas. Apa yang ‘diminta’ oleh advokasi? Strategi advokasi yang sukses yang telah mengidentifikasi dengan jelas permintaan bagi para pembuat kebijakan, juga sering disebut dengan ‘permintaan’. Permintaan harus menentukan: apa yang perlu dilakukan, oleh siapa, kapan, untuk tujuan apa, dan bagaimana. Ada sejumlah panduan yang sangat baik dan alat untuk mendukung pengembangan strategi advokasi dan implementasinya, termasuk advokasi yang dipimpin oleh remaja. Silakan dilihat pada dengan bagian Rujukan di akhir pedoman ini.
Pedoman paket esensial ASK
4.1.3 Permintaan diri
Hubungan dengan para pembuat keputusan 3 Mitra menjalin hubungan dengan pembuat keputusan yang relevan, dan mendorong dialog berkelanjutan tentang isu-isu kunci yang berkaitan dengan advokasi ‘permintaan’.
Membangun koalisi 3 Mitra aktif menjangkau dan berkolaborasi dengan organisasi serupa untuk memajukan advokasi isu-isu SRHR dan HIV/AIDS. 3 Mitra bekerja dalam kemitraan dengan anggota aliansi utara ASK untuk memajukan agenda advokasi.
Partisipasi sungguh-sungguh dari para remaja 3 Mitra mendukung remaja yang melakukan advokasi dan bekerja dengan remaja untuk mengembangkan, menentukan dan melaksanakan agenda advokasi. 3 Mitra mengundang remaja untuk berdialog dengan pembuat keputusan.
4.2 Peningkatan kesadaran Peningkatan kesadaran merupakan serangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk menginformasikan kepada kelompok target tertentu tentang suatu masalah atau mengenai solusi terhadap suatu masalah. Tujuannya adalah untuk sering mendukung aksi, dari dalam masyarakat, untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam kontek sprogram ASK, peningkatan kesadaran akan fokus pada kelompok pendukung untuk memahami pentingnya informasi dan layanan SRHR berkualitas tinggi, serta pentingnya akses remaja terhadap informasi dan layanan tersebut. Meningkatkan kesadaran bukanlah advokasi sendiri, tetapi berhubungan erat dan sebagai pra-kondisi bagi advokasi. Meningkatkan kesadaran di kalangan khalayak sasaran, termasuk keluarga, teman sebaya atau anggota masyarakat, dapat menjadi bagian dari strategi advokasi. Kegiatan peningkatan kesadaran tertentu dapat termasuk membuat permintaan informasi dan layanan antar kelompok sasaran prioritas, mempublikasikan informasi tentang hak-hak konsumen dan undang-undang perlindungan konsumen, dan mempublikasikan informasi tentang harga maksimum untuk suatu layanan atau komoditas.
Program ASK mengukur kemajuan peningkatan kesadaran melalui indikator output sebagai berikut (area hasil 4): 1. Jumlah orang yang dijangkau oleh kampanye mengenai SRH remaja dan akses layanan. 2. Jumlah kegiatan masyarakat yang dipimpin oleh remaja untuk mendapatkan dukungan SRHR.
4.2.1 Standar minimum
Standar Minimum 3 Tujuan peningkatan kesadaran dikaitkan langsung dengan tujuan program ASK. 3 Kegiatan kampanye/peningkatan kesadaran terhubung dengan aktivitas program lainnya. 3 Remaja yang sungguh-sungguh terlibat dalam pelaksanaan kegiatan dan kampanye peningkatan kesadaran. 3 Tujuan, sasaran, kelompok sasaran, jangkauan geografis, pesan-pesan kunci, rencana aksi, serta monitoring dan evaluasi strategi yang jelas.
Menginformasikan masyarakat tentang program ASK, termasuk mengapa dan bagaimana ini diterapkan, adalah bagian penting dari peningkatkan kesadaran dalam program ASK. Hal ini penting untuk mendapatkan dukungan untuk program dan keberlanjutan jangka panjangnya. Meskipun tujuan utamanya adalah kebijakan atau perubahan legislatif, namun pembuat kebijakan tidak dapat diakses atau terlalu sulit untuk mendukung secara langsung, kegiatan peningkatan kesadaran mungkin termasuk media kampanye atau kegiatan lain yang akan memberikan tekanan pada para pembuat kebijakan tidak langsung.
Area hasil 4: Menciptakan lingkungan yang mendukung
33
4.2.2 Peta kerja Mengidentifikasi kesenjangan dan memutuskan apa yang anda ingin ubah Kegiatan peningkatan kesadaran harus mengatasi kesenjangan informasi, pengetahuan dan/atau keterampilan dalam kelompok sasaran. Informasi ini dapat diperoleh dari pengalaman sebelumnya dan intervensi, formatif atau penelitian dasar (termasuk studi pemetaan), atau data sekunder. Informasi tambahan harus dikumpulkan apabila diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kesenjangan. Kegiatan juga bertujuan untuk mengubah sikap terhadap kesehatan seksual dan reproduksi remaja, dan akses mereka terhadap layanan dan informasi. Setelah memutuskan masalah mana yang akan diatasi, menyetujui beberapa tujuan SMART: spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis dan terikat waktu. Siapa target audiens anda? Tujuan Anda harus dapat memandu Anda untuk memilih audiens yang paling tepat. Kampanye dapat menargetkan remaja, untuk memperoleh informasi, membuat pemahaman
dan/atau memotivasi, atau mereka dapat menargetkan kelompok-kelompok lain dalam masyarakat. Anda mungkin ingin menargetkan kelompok lain untuk membangun pengertian dan dukungan untuk tujuan program. Metodologi Memutuskan cara terbaik untuk mencapai target audiens Anda. Pertimbangkan pelajaran dari proyek-proyek lain dan contoh praktek yang baik, termasuk pendekatan inovatif. Bila memungkinkan, bekerja dengan inisiatif yang ada atau dari organisasi yang telah mendapatkan kepercayaan dari target audiens Anda. Dari tahap perencanaan, pastikan bahwa pemangku kepentingan utama sungguh-sungguh terlibat, termasuk remaja. Membuat rencana aksi dan anggaran, termasuk monitoring dan evaluasi. 4.2.3. Penilaian diri Tabel berikut menyoroti beberapa kegiatan utama yang membentuk bagian dari strategi peningkatan kesadaran dan menyoroti bahwa strategi tersebut telah terbukti sukses pada program sebelumnya.
Perubahan pengetahuan 3 Peningkatan kesadaran peserta program dukungan/khalayak sasaran untuk berpikir kritis tentang masalah dan secara aktif memproses informasi 3 Kegiatan mendukung peserta untuk belajar melalui diskusi dan interaksi 3 Program secara khusus disesuaikan dengan audiens/peserta 3 Program mengoreksi kesalahpahaman dan mitos 3 Program TIDAK HANYA memberikan informasi, tetapi fokus pada perubahan pengetahuan dan pemahaman
Perubahan tingkah laku 3 Membuat pesan yang menggabungkan argumen persuasif dan meyakinkan 3 Kegiatan membahas mengenai bagaimana sikap yang diusulkan atau perubahan perilaku yang mungkin melawan norma-norma budaya dan sosial yang ada 3 Kegiatan TIDAK memberitahu orang bagaimana mereka harus berpikir
Perubahan persepsi risiko 3 Kegiatan menyediakan pemaparan tentang risiko pribadi yang realistis serta informasi berbasis bukti 3 Kegiatan SELALU memberikan dukungan kepada peserta untuk memastikan bahwa peserta merasa mereka dapat melakukan sesuatu tentang risiko (misalnya dengan memberikan pelatihan keterampilan, meningkatkan kepercayaan diri, dll) 3 Kegiatan TIDAK menghasilkan ketakutan
Pelatihan keterampilan dan keyakinan diri 3 Kegiatan membangun keterampilan melalui bermain peran 3 Kegiatan mempromosikan pengalaman dan umpan balik positif 3 Kegiatan tidak memberitahu orang-orang tentang keterampilan yang harus mereka miliki
Membangun dukungan sosial dan pengaruh 3 Kegiatan mendorong peserta untuk mencari dukungan sosial dari teman sebaya, orang tua dan lain-lain 3 Kegiatan mengoreksi kesalah pahaman mengenai norma-norma sosial dan norma sebaya yang menghambat perilaku aman
34
pi ran C L i h at La m n apat un tuk m e edrgun a! i n form asi b
Pedoman paket esensial ASK
Result Area 4: Creating an enabling environment 35
Pedoman paket esensial ASK
Cari tahu bagaimana caranya mengintegrasikan SRHR dan HIV, serta bagaimana memastikan partisipasi yang sungguh-sungguh dari para remaja 5.1 5.2 36
Mengintegrasikan SRHR dan HIV............................. 37 Partisipasi yang sungguh-sunguh dari para remaja.................................................................. 40 Pedoman paket esensial ASK
5. Strategi lintas program: Integrasi SRHR-HIV, kesungguhan partisipasi remaja Wajib 5.1 Integrasi SRHR dan HIV 5.1.1. Mengapa mengintegrasikan SRHR dan HIV Integrasi SRHR ke dalam program HIV terjadi ketika satu atau lebih komponen layanan SRHR diperkenalkan ke dalam program HIV, dan sebaliknya.
dibaca!
5.1.2 Mengintegrasikan informasi SRHR/HIV Penyediaan informasi SRHR dalam program ASK harus mencakup informasi tentang SRHR dan HIV serta mendukung remaja –tanpa melihat status- untuk membuat keputusan tentang seksualitas.
Program Informasi yang mengintegrasikan SRHR dan HIV Integrasi dapat meningkatkan efisiensi sumber daya yang terbatas dalam penyediaan layanan kesehatan dengan mencegah duplikasi dan kompetisi untuk sumber daya, dan memperluas keterampilan penyedia kesehatan. Pendekatan ‘satu tempat untuk semua’ mengurangi jumlah penyedia layanan terpisah yang perlu ditemui oleh seseorang.8 Hal ini menghemat biaya dan meningkatkan akses ke layanan. Integrasi juga dapat meningkatkan pelayanan penjangkauan. Sementara klinik HIV melayani permintaan khusus HIV, pusat SRH melihat adanya lintas bagian yang lebih besar dari masyarakat. Integrasi dapat meningkatkan peluang untuk menerapkan intervensi HIV, termasuk konseling sukarela dan melakukan tes untuk mengidentifikasi orang yang hidup dengan HIV serta membantu mereka mengakses pengobatan, perawatan dan dukungan. Pemrograman terpadu dapat membantu memastikan bahwa mereka yang secara tradisional tidak terlayani oleh layanan SRH menerima perawatan yang mereka butuhkan. Misalnya, pekerja seks remaja dan remaja yang menggunakan narkoba menerima manfaat dari layananyang mengintegrasikan9 pelayanan keluarga berencana dan pencegahan HIV, perawatan, dukungan dan pengobatan. Studi menunjukkan bahwa kelompok-kelompok ini menghadapi kebutuhan keluarga berencana penting yang tidak terpenuhi.10 Kesungguhan partisipasi dari remaja yang hidup dengan HIV adalah strategi kunci untuk mencapai integrasi dan memastikan bahwa kebutuhan dan hak-hak remaja yang hidup dengan HIV terakomodasi. Mengingat kondisi kontekstual spesifik dan kerentanan terkait HIV di kalangan remaja di negara-negara program, Aliansi belum menentukan setiap indikator over-arching untuk pekerjaan ini. Dengan demikian, mengembangkan indikator adalah salah satu langkah pertama yang perlu dilakukan oleh mitra terkait integrasi HIVdan SRHR.
Program ASK mengukur kemajuan integrasi SRHR dan HIV melalui indikator hasil sebagai berikut (area hasil 1, 2 dan 3): 1. Jumlah klinik kesehatan dengan peningkatan pelayanan SRH terpadu yang menerapkan paket esensial layanan terpadu bagi remaja. 2. Jumlah pelayanan SRH, melalui fasilitas kesehatan dan penjangkauan yang diberikan kepada remaja di bawah usia 25 tahun, termasuk PCMT, aborsi aman, VCT. 3. Jumlah saluran informasi dengan ketersediaan sistem rujukan.
Standar minimum Program harus: 3 Mengatasi mitos dan menyampaikan informasi akurat mengenai HIV. 3 Sesuai untuk semua remaja tanpa mengetahui atau memandang status HIV mereka. 3 Mempromosikan perilaku mendapatkan layanan kesehatan dan meningkatkan permintaan pelayanan kesehatan, termasuk tes HIV dan IMS lainnya. 3 Mempromosikan penerimaan dan dukungan kepada orang yang hidup dengan HIV. 3 Meningkatkan kesadaran akan kebutuhan remaja yang hidup dengan HIV, termasuk kebutuhan seksual dan kesehatan reproduksinya. 3 Berdasar pada asumsi bahwa remaja yang hidup dengan HIV memiliki hubungan yang bersifat seksual dan romantic. 3 Mengatasi stereotip dan peran gender dan mengecilkan praktek diskiminasi gender. 3 Mempromosikan jaringan dan dukungan sebaya di kalangan remaja yang hidup dengan HIV melalui kegiatan tertentu seperti forum diskusi dan kelompok/ jaringan dukungan sebaya. Kegiatan-kegiatan ini harus dilaksanakan dengan partisipasi penuh dari remaja yang hidup dengan HIV (lihat di bawah).
Peta kerja 3 Melibatkan remaja yang hidup dengan HIV dalam pengembangan dan pengujian tahap pendidikan dan kegiatan informasi SRHR untuk memastikan programprogram tersebut sensitif terhadap kebutuhan remaja yang hidup dengan HIV. 3 Melibatkan remaja (yang hidup dengan HIV) dalam pelaksanaan kegiatan, termasuk dalam penyampaian sebaya, memonitor dan mengevaluasi mereka.
8. Efek ini sangat bermanfaat bagi ibu-ibu muda miskin, yang kurang aksesnya ke pelayanan kesehatan sehingga menjadi penghalang yang diperkuat dengan beban yang berlipat tiga yaitu merawat anakanak dan anggota keluarga lainnya, kemiskinan, dan norma-norma budaya yang mendorong pengorbanan diri. 9. Definisi dan berbagai tautan komponen dapat ditemukan di: www.srhhivlinkages.org/uploads/docs/articles/ linkagesdefinitions_2010_en.pdf 10. .Aliansi International HIV/AIDS (2010), ‘Integrasi HIV dengan hak-hak dan kesehatan seksual serta reproduksi: panduan pelaksanaan yang baik’. Dapat ditemukan di at: www.aidsalliance.org/Publicationsdetails. aspx?Id=507
Strategi lintas-program: Integrasi SRHR-HIV, kesungguhan partisipasi remaja
37
3 Membangun kapasitas mitra untuk memastikan bahwa program informasi dan pendidikan SRHR mengatasi mitos yang ada tentang HIV dan secara aktif memberikan kontribusi untuk memerangistigma dan diskriminasi dan ketidaksetaraan gender (mengatasi stereotip dan peran gender serta meningkatkan kesadaran tentang praktekpraktek berbahayaseperti pernikahan anak perempuan). Membawa para mitra melalui proses mengembangkan dan menerapkan kebijakan kerja/gender HIV/SRHR adalah salah satu cara untuk melakukan hal ini. 3 Melibatkan remaja(yang hidup dengan HIV) dalam pemerintahan dan/atau badan penasehat program atau mendorong mereka untuk mengambil posisi koordinasi atau manajemen. Lihat bagian 3.2 tentang pembangunan kapasitas untuk penyedia layanan kesehatan, kompetensi penting lainnya untuk integrasi SRHR dan HIV. 5.1.3 Mengintegrasikan SRHR dan HIV dalam layanan Semua pelayanan kesehatan dalam program ASK harus mencakup layanan SRHR dan HIV yang ramah-remaja. Ini berarti bahwa layanan perlu disesuaikan dengan kebutuhan remaja, termasuk remaja yang hidup dengan HIV, dari kelompok rentan atau termarjinalkan, serta kondisi kehidupan remaja (misalnya, masuk dalam jadwal kegiatan sekolah), dan juga tersedia berbagai layanan komprehensif mengenai SRHR dan HIV pada satu tempat, tanpa melihat status HIV. Suatu paket layanan minimal dan ideal, termasuk layanan terkait SRHR dan HIV, dijelaskan dalam’layanan SRHR bagi remaja’ (bagian 3). Integrasi memungkinkan penggunaan terbaik dari sumber daya kesehatan yang terbatas dan meningkatkan pelayanan kesehatan dengan mencegah duplikasi dan kompetisi sumber daya. Dengan menawarkan ‘one stop shop’, integrasi dapat mengurangi stigma dan diskriminasi karena itu berarti orang yang hidup dengan HIV tidak perlu lagi mengakses klinik khusus HIV. Kaitan antara layanan inti HIV (seperti pencegahan, pengobatan, perawatan dan dukungan) dan layanan inti SRH (yaitu, keluarga berencana, kesehatan ibu dan anak, pencegahan dan manajemen IMS, promosi kesehatan seksual, pencegahan dan penanganan kekerasan berbasis gender, pencegahan aborsi yang tidak aman) menghasilkan manfaat penting bagi kesehatan masyarakat dan sangat penting untuk semua remaja yang hidup dengan HIV. Integrasi dapat memperluas keterampilan penyedia layanan kesehatan, dan dapat lebih mempromosikan sikap menyambut dan menerima remaja yang hidup dengan HIV di antara penyedia layanan kesehatan. Semua staf, terutama penyedia layanan, perlu memahami dan menerima bahwa remaja yang hidup dengan HIV memiliki dan berhak atas kehidupan seksual serta membutuhkan informasi dan layanan yang bebas stigma. Ini termasuk konseling dan dukungan sekitar pengungkapan berulang, aman memiliki anak, dukungan terhadap kepatuhan pengobatan HIV dan perlindungan ganda (dari HIV dan kehamilan yang tidak
38
diinginkan), serta memiliki kebijakan dan mekanisme (seperti arahan) untuk mengatasi kekerasan pasangan intim atau kekerasan dirumah.
Standar minimum layangan SRHR/HIV terpadu Paket layanan 3 Semua outlet pelayanan dalam program ASK dapat menyediakan, atau merujuk klien ke penyedia layanan ramah-remaja lainnya, untuk mengakses paket layanan minimum yang ramah remaja (lihat bagian 3.1.3. dan 3.1.4.), Termasuk layanan SRHR dan layanan terkait HIV. 3 Mitra ASK harus memastikan bahwa remaja tidak perlu mengunjungi lebih dari dua penyedia layanan tambahan untuk mengakses semua layanan yang mereka butuhkan. 3 Jika hal tersebut tidak dimungkinkan, maka penting bagi organisasi mitra untuk menganalisis alasan mengapa tidak dimungkinkan. Apakah organisasi mitra menawarkan terlalu sedikit layanan atau tidak cukup memiliki variasi layanan? Apakah sistem rujukan tidak efisien? Bagaimana hal ini bisa diperbaiki? Kualitas penyediaan layanan 3 Penyedia layanan harus berkomitmen untuk penyediaan layanan berbasis hak yang mengintegrasikan SRHR dan layanan HIV. 3 Remaja (yang hidup dengan HIV) harus dilibatkan dalam survei kepuasan klien dan mekanisme umpan balik. 3 Penyedia layanan juga harus mendukung remaja yang hidup dengan HIV untuk memberikan layanan kepada rekan-rekan mereka dan membantu memantau hasil pengobatan.
* Tidak semua fasilitas (swasta) ramah-remaja mampu memberikan ARV kepada remaja yang hidup dengan HIV karena sistem pemerintahan yang menyediakan dan mendistribusikan ARV. Dalam kasus ini, harus tersedia sistem rujukan untuk merujuk remaja yang hidup dengan HIV ke fasilitas (pemerintah) di mana mereka dapat mengakses layanan ARV yang bebas stigma. Peta kerja Kegiatan-kegiatan berikut harus diintegrasikan dalam suatu kegiatan pemetaan dasaruntuk keseluruhan program. Demikian pula, tindak lanjut dari rencana aksi harus diintegrasikan ke dalam seluruh rencana program. Untuk meningkatkan akses terpadu SRH / layanan HIV, mitra harus mempertimbangkan melakukan kegiatankegiatan berikut.
Pedoman paket esensial ASK
Pemetaan baseline: 3 Kembangkan daftar klien potensial, pertimbangkan berbagai masalah kesehatan, ragam identitas, gaya hidup dan perilaku (pekerja seks, laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, remaja yang hidup dengan HIV, dll.), jenis layanan yang dibutuhkan dan kondisi individu. 3 Petakan jalur hipotetis setiap klien untuk mengakses layanan, khususnya untuk melacak berapa banyak penyedia layanan berbeda yang mereka harus kunjungi dan untuk menilai kemudahan akses mereka. Hal ini sangat penting, terutama terkait dengan remaja yang termarjinalkan, yang mungkin memiliki kebutuhan yang beragam dan kompleks untuk perawatan kesehatan dan dukungan sosial. 3 Petakan penentu struktural dansosial, termasuk kerangka hukum dan kebijakan (misalnya mengenai usia dewasa) dan norma budaya (misalnya kekerasan berbasis gender, norma-norma sosial yang berbahaya) yang dapat merusak pemanfaatan layanan SRH maupun HIV. 3 Pastikan bahwa remaja yang hidup dengan HIV dapat mengakses pengobatan untuk HIV (ART dan infeksi oportunistik) dan IMS lain, serta mengakses pilihan kontrasepsi, baik di fasilitas kesehatan yang didukung oleh program ASK atau dengan merujuk mereka ke fasilitas ramah-remaja lainnya. 3 Nilai penyedia layanan, termasuk mitra ASK dan mitra rujukan, untuk mengetahui bagaimana penyediaan layanan ramah-remaja mereka. Penilaian ini harus sangat fokus dalam memastikan bahwa layanan yang tersedia berkaitan dengan HIV dan kualitas perawatan bagi orang yang hidup dengan HIV tidak menghakimi dan tidak memperkuat diskriminasi berbasis gender. Perencanaan dan penentuan prioritas: 3 Perencanaan untuk memperluas penyediaan layanan dan/atau jaringan rujukan harus fokus pada layananlayanan yang membutuhkan jalur rujukan yang paling rumit atau yang memiliki penyedia layanan ramah-remaja paling sedikit.
3 Peningkatan kapasitas outlet layanan, yang dapat mencakup: pelatihan klarifikasi nilai (misalnya membawa mereka melalui proses mengembangkan dan menerapkan kebijakan kerja terkait gender/HIV/SRHR), logistik dan manajemen pasokan, peralatan perbaikan, mekanisme yang mengatur arus klien untuk mengurangi waktu tunggu, melibatkan remaja (yang hidup dengan HIV) dalam mekanisme umpan balik kepuasan klien, melibatkan remaja (yang hidup dengan HIV) dalam struktur yang memiliki tanggung jawab di klinik (misalnya, penasihat komite kesehatan). 3 Memastikan komunikasi yang kuat antar sektor terkait pelayanan kesehatan (misalnya sektor HIV, keluarga berencana, kesehatan ibu, pencegahan dan pengobatan IMS) dengan Kementerian Kesehatan di tingkat yang lebih tinggi. Untuk memastikan bahwa pelayanan terpadu berkualitas baik, mitra ASK harus mempertimbangkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan berikut. 3 Mengidentifikasi kesenjangan dan tantangan yang dapat menghambat penyampaian layanan terpadu HIV dan SRH yang berkualitas bagi remaja. Komunikasikan keprihatinan kepada manajemen klinik/kesehatan pusat (misalnya, Dinas Kesehatan Daerah/Tim Manajemen Kesehatan Daerah, dan/atau focal point peningkatan kualitas di Departemen Kesehatan). 3 Memperkuat kapasitas: misalnya, mendukung staf dan manajemen Puskesmas untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan terkait HIV/SRHR/jender di tempat kerja. 3 Memastikan bahwa insentif untuk mempromosikan pemanfaatan layanan yang adil dan tidak membatasi akses ke layanan SRHR/HIV terpadu. 3 Melibatkan remaja yang hidup dengan HIV untuk menilai kebutuhan dalam layanan terpadu dan dalam mengembangkan/mengadaptasi paket layanan yang akan diberikan (baik secara langsung atau melalui rujukan).
Strategi lintas-program: Integrasi SRHR-HIV, kesungguhan partisipasi remaja
39
5.1.4 Penilaian diri Berdasarkan indikatoro utput untuk program ASK secara keseluruhan, pertanyaan-pertanyaan berikut dapat membantu mitra sebagai panduan untuk menilai seberapa baik mereka mengintegrasikan program SRHR dan HIV bagi remaja.
Layanan SRHR yang terpadu HIV 3 Layanan ini menyediakan alat kontrasepsi dan keluarga berencana yang terkait layanan HIV. 3 Layanan ini menyediakan layanan terkait aborsi bersama dengan layanan terkait HIV. 3 Layanan ini menyediakan layanan pemeriksaan kanker rahim bersama dengan layanan terkait HIV. 3 Layanan ini menyediakan layanan perawatan sebelum kelahiran, kelahiran, dan pasca kelahiran bersama dengan layanan terkait HIV. 3 Layanan ini menyediakan layanan informasi SRHR yang komprehensif bersama dengan layanan terkait HIV. 3 Penyedia layanan sensitif terhadap kebutuhan SRHR remaja yang hidup dengan HIV.
Layanan HIV yang terpadu dengan SRHR 3 Layanan ini menyediakan konseling dan tes HIV sukarela bersama dengan layanan SRHR terkait. 3 Layanan ini menyediakan pengobatan ibu dengan HIV untuk mencegah penularan HIV secara vertikal, bersama dengan layanan SRHR terkait. Ibu memiliki akses terhadap pengobatan HIV bagi kesehatan mereka sendiri, sebagai bagian dari layanan pencegahan penularan vertikal HIV, bersama dengan layanan SRHR terkait. 3 Layanan ini menyediakan dukungan psiko-sosial terkait HIV bersama dengan layanan SRHR terkait.
Meningkatkan akses bagi mereka yang sulit dijangkau 3 Layanan ini menyediakan informasi spesifik tentang HIV untuk populasi kunci. 3 Layanan ini ramah dan mudah diakses untuk remaja dari populasi kunci, seperti pekerja seks, laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, LGBTQI, dan pengguna obat-obatan. 3 Layanan ini ramah terhadap remaja pria dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan SRHR dari para remaja pria.
5.2 Partisipasi yang sungguh-sungguh dari para remaja 5.2.1 Apa itu partisipasi yang sungguh-sungguh dari para remaja? Program ASK bertujuan untuk memusatkan remaja, dan sebagai pemimpin dari pekerjaan kami. Partisipasi remaja sangat berarti ketika mereka secara struktural terlibat dalam semua lapisan pengambilan keputusan dan dalam penelitian, desain, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program ASK. Kami bertujuan untuk meninggikan keterlibatan remaja dan berusaha menuju suatu model di mana semua organisasi mitra ASK bekerja dengan remaja sebagai mitra sejajar. Konvensi PBB tentang Hak Anak mengakui hak untuk berpartisipasi: “untuk mengekspresikan...melihat secara bebas dalam semua hal yang mempengaruhi [mereka], pandangan...diberikan beban sesuai dengan usia dan kematangan [mereka]“ (pasal12). ’Partisipasi remaja yang sungguh-sungguh’ merujuk pada keterlibatan aktif remaja dalam semua tahap pengembangan dan pelaksanaan kebijakan, program dan layanan yang mempengaruhi kehidupan mereka (Howard 2002).
40
Tujuan dari partisipasi remaja yang sungguh-sungguh (MYP) tidak hanya untuk memastikan efektivitas kebijakan dan program yang fokus pada remaja, tapi juga agar memberdayakan remaja untuk menjadi pemimpin. Remaja yang terlibat dalam kebijakan dan program mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan yang lebih dalam diri mereka. MYP dalam pengambilan keputusan memberikan kontribusi untuk membangun kapasitas organisasi secara menyeluruh, dan memperkuat komitmen terhadap hak asasi remaja.
Program ASK mengukur langkah kemajuan dalam partisipasi yang sungguh-sungguh dari para remaja (MYP) melalui indikator output sebagai berikut (area hasil 4): 1. Jumlah organisasi yang dipimpin oleh remaja dengan peningkatan kapasitas organisasi pada program pelayanan SRH dan advokasi 2. Jumlah organisasi mitra dengan struktur fungsional yang melibatkan remaja dalam perancangan / perencanaan / pelaksanaan / monitoring / evaluasi program, penelitian dan advokasi
Pedoman paket esensial ASK
5.2.2 Cara remaja berpartisipasi Sebuah organisasi mitra ASK mungkin sudah bekerja dengan MYP, atau mungkin belum mulai. Program ASK mengaspirasi untuk melibatkan remaja dengan cara memberi mereka lebih banyak wadah dan kepemimpinan. Tingkat partisipasi yang sungguh-sungguh dari para remaja bervariasi mulai dari manipulasi sampai ke tokenisme, dari suatu yang dirancang untuk remaja sampai menerapkan respon suatu program. Mitra ASK harus berkonsultasi pada “flower of participation” untuk detil lebih lanjut tentang berbagai tingkat partisipasi remaja (lihat Rujukan, di belakang, untuk rincian). Ada beberapa area di mana remaja dalam program ASK harus terlibat untuk memastikan MYP, baik pada program maupun pada tingkat organisasi. Idealnya, remaja harus dilibatkan dalam: 3 Pemerintahan (misalnya, dalam kapasitas sebagai penasehat, atau sebagai bagian dari Dewan) 3 Strategi Program, manajemen, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi 3 Penggalangan Dana
Konteks dan analisis masalah Penilaian kebutuhan dan baseline Penelitian Hasil/definisi sasaran Mobilisasi masyarakat untuk penyediaan layanan dan advokasi 3 Meningkatkan kesadaran atau membangun permintaan untuk layanan 3 3 3 3 3
Remaja bisa terlibat dalam pengambilan keputusan dalam setiap bidang ini. Remaja adalah kelompok yang beragam, baik dari segi kepentingan dan pengalaman mereka maupun yang berkaitan dengan identitas mereka, dan hal ini akan mempengaruhi partisipasi mereka. Penting untuk melibatkan remaja di area yang menarik dan membuat mereka merasa sebagai ahlinya.Hal ini penting untuk melibatkan remaja dari masing-masing kelompok populasi target. 5.2.3 Standar minimum dan ideal Tingkat partisipasi remaja yang ‘benar’ harus didefinisikan sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing remaja, dan juga didasarkan pada kapasitas program atau organisasi untuk mendukung partisipasi mereka.
Standar minimum
Standar ideal
Konsultasi untuk mempengaruhi prioritas, strategi, desain, implementasi Remaja berkonsultasi secara berkala, dengan cara yang terstruktur, untuk mengidentifikasi isu-isu yang mempengaruhi mereka dan solusi mereka. Informasi yang dikumpulkan digunakan untuk mempengaruhi kebijakan, program dan strategi organisasi.
Pembuatan kebijakan Remaja diakui sebagai sumber daya penting dan terlibat untuk kepentingan organisasi serta untuk pembangunan mereka sendiri. Mereka dapat disertakan pada badan pengambilan keputusan formal seperti dewan dan komite, dan dapat memilih dan dihormati secara setara. Mereka mungkin berada di posisi staf dengan otoritas pengambilan keputusan.
Program dukungan atau pelayanan Remaja mengambil peran atau tugas tertentu. Mereka mungkin dapat menyumbangkan ide-ide melalui diskusi informal dan memiliki beberapa tanggung jawab atas pelaksanaan program.
Program berbasis remaja Remaja membuat semua keputusan penting dan memegang tanggung jawab atas pelaksanaan program. Orang dewasa berpartisipasi sebagai sumber daya dan penasehat. Remaja semakin bertanggung jawab untuk perencanaan program, evaluasi, atau pengambilan keputusan.
Melibatkan remaja yang termarjinalkan Program ini telah melakukan upaya khusus untuk mendukung remaja yang terpengaruh oleh isu-isu SRHR (misalnya YPLIV, ibu-ibu muda, LGBTQI, dll) untuk berpartisipasi.
Remunerasi Remaja diberi uang insentif keuangan dan penghargaan atas partisipasi mereka, sebagai pengakuan atas keahlian mereka, waktu mereka dan keterampilan mereka.
Strategi lintas-program: Integrasi SRHR-HIV, kesungguhan partisipasi remaja
41
Partisipasi Remaja Yang Sungguh-Sungguh ÉLÉMENTS ESSENTIELS
1 Menganalisa kondisi yang ada berkaitan dengan MYP dalam organisasi dan program
4 Merencanakan dukungan dan pembangunan kapasitas berkelanjutan
7 Pertimbangkan kesempatan yang dapat Anda tawarkan
BEBERAPA ALAT YANG DISARANKAN
CHOICE Flower of participation
42
2
3
Membangun kapasitas dari organisasi mitra dewasa
Memilih kaum muda yang akan dilibatkan
5
6
Memberikan Pendampingan dan Pelatihan
Memastikan Lingkungan yang mendukung
8
9
Hindari pendekatan ‘periksa-kotaknya’
Identifikasi dan libatkan kelompok pemuda yang ada
IPPF Setting standards for youth participation
Youth Guide: Youth-led organizations and SRHR
Youth Coalition Meaningful Youth Participation factsheet
RUTGERS WPF & IPPF: Explore Toolkit
Pedoman paket esensial ASK
5.2.4 Peta kerja Partisipasi adalah proses dinamis -baik orang dewasa maupun remaja membutuhkan dukungan untuk memastikan kemitraan yang efektif antara remaja dan orang dewasa yang didukung oleh nilai-nilai demokratis dan prinsip-prinsip nondiskriminasi serta kesetaraan. Sistem organisasi harus dapat dipahami dan dapat mengarahkan semua staf yang terlibat dan relawan, remaja dan dewasa. Remaja dan orang dewasa harusmemiliki akses untuk peningkatan kapasitas untuk pengawasan yang efektif dan keterlibatan remaja, dengan perhatian khusus pada akses remaja untuk pengambilan keputusan. Sangat penting untuk menetapkan tujuan bersama yang akan mendukung semua pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa mereka berada di jalur yang benar menuju perubahan yang berkelanjutan dan bermakna. Berikut adalah beberapa langkah –langkah pertama yang perlu diambil: 1. Analisis kondisi partisipasi remaja saat ini dalam organisasi dan program 2. Rencanakan partisipasi yang sungguh-sungguh dari para remaja (MYP). Lakukan latihan perencanaan, idealnya melibatkan remaja, untuk mempertimbangkan pilihan, kemampuan dan kapasitas remaja.
3. Merekrut remaja untuk terlibat. Pastikan bahwa remaja adalah perwakilan dari kelompok sasaran dan bahwa Anda terlibat dengan remaja yang ingin terlibat 4. Rencanakan dukungan yang berkelanjutan dan peningkatan kapasitas bagi staf remaja dan relawan, dan staf yang bekerja dengan remaja 5. Memberikan pelatihan dan mentoring. Dukung remaja untuk terlibat dalam diskusi yang membangun tentang kolaborasi dalam program ASK 6. Ciptakan lingkungan yang aman bagi remaja untuk berpartisipasi. Hal ini dapat menghindarkan kita dari hirearki dan jargon yang tidak penting atau menggunakan alat komunikasi yang cocok dengan kebutuhan remaja. Pertimbangkan apa lagi yang perlu dilakukan, bekerja sama dengan remaja, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung. 7. Pertimbangkan semua kesempatan yang bisa Anda tawarkan untuk peningkatan dan pengembangan karir para remaja ketika memikirkan tentang bentuk insentif atas partisipasi remaja 8. Hindari menggunakan pendekatan “periksa kotaknya” atau tokenistic 9. Identifikasi dan libatkan kelompok remaja yang ada: kenali keahlian yang dimiliki remaja dan kembangkan sesuai dengan struktur yang ada
5.2.5 Penilaian diri
Menciptakan lingkungan yang mendukung 3 Program/organisasi telah menciptakan peluang bagi remaja untuk terlibat dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi program. 3 Organisasi telah membuat perubahan struktural dan prosedural untuk merespon kapasitas dan kebutuhan remaja (misalnya saluran komunikasi yang digunakan, waktu pertemuan, proses pembuatan keputusan, peningkatan kapasitas) 3 Organisasi mengakui bahwa memperkuat partisipasi remaja adalah investasi dan telah mengalokasikan sumber daya untuk mendukung MYP.
Rekrutmen 3 Kepentingan dan tujuan remaja, serta ketersediaan mereka, diperhitungkan ketika mengundang mereka untuk berpartisipasi. 3 Remaja yang berpartisipasi merupakan perwakilan dari populasi remaja yang dilayani oleh program atau organisasi.
Partisipasi 3 Remaja secara rutin terlibat dalam isu-isu dan keputusan yang mereka merasa mampu, dan tertarik, untuk berkontribusi. 3 Program atau organisasi berfokus pada partisipasi remaja yang berkualitas baik, bila perlu hanya dalam beberapa area, daripada melibatkan remaja dengan cara tokenistic di beberapa area. 3 Upaya yang dilakukan untuk mendorong kerja sama yang saling menguntungkan, hubungan antar generasi. 3 Partisipasi berkelanjutan, daripada fokus pada kegiatan ad hoc.
Tindak lanjut 3 Remaja diberi masukan dan informasi tentang hasil dan dampak dari partisipasi mereka.
Strategi lintas-program: Integrasi SRHR-HIV, kesungguhan partisipasi remaja
ran C Lih at Lam pai patkan un tuk m enndg bergun a referen si ya 43
Lampiran A: Konsep dan definisi penting Advokasi adalah proses yang disengaja dan sistematis yang dilakukan dalam rangka mempengaruhi praktek dan kebijakan serta perilaku stakeholder yang sangat berpengaruh dalam suatu isu. (Definisi dari MDF Training and Consultancy). Perawatan sebelum persalinan adalah pemeriksaan kesehatan dan kondisi sosio ekonomis untuk meningkatkan kemungkinan hasil kehamilan yang merugikan, menyediakan intervensi yang sudah dikenal efektif; dan memberikan edukasi kepada perempuan/ibu hamil mengenai perencanaan persalinan yang sehat, keadaan darurat saat hamil dan penanganannya (WHO).
fasilitas komersial, ahli farmasi dan penjual obat, fasilitas diagnostic swasta (komersial) serta layanan legal dan sosial. Pendekatan seks positif merayakan seksualitas sebagai pendukung dan peningkat kualitas hidup individu sehingga mendapatkan pengalaman seksual yang memuaskan dan ideal, bukan semata-mata mencegah pengalaman negatif. Pendekatan seks positif mengarah kepada risiko dan keprihatinan terkait seksualitas tanpa memberikan rasa takut, malu atau tabu.
Konsultasi sebelum persalinan adalah konsultasi yang dilakukan perempuan hamil dengan tenaga medis atau bidan terampil sebelum kelahiran. WHO merekomendasikan untuk melakukan minimal 4 kali kunjungan konsultasi.
Informasi hak dan kesehatan reproduksi dan seksual (SRHR) adalah sesuatu yang disediakan dan diberikan kepada remaja untuk meningkatkan pengetahuan tentang SRHR dan HIV secara benar dan komprehensif serta untuk meningkatkan kapasitas mereka untuk mengakses layanan atau mencari informasi sendiri.
Kapasitas dalam perilaku memenuhi kebutuhan kesehatan adalah memiliki kapasitas untuk menentukan kapan, dimana dan bagaimana mendapatkan layanan kesehatan, kesehatan seksual dan reproduksi dan/atau termasuk layanan dan informasi mengenai HIV.
Layanan kesehatan seksual dan reproduksi terkait dengan pencegahan, diagnosis dan pengelolaan masalah reproduksi dan seksual baik secara fisik maupun mental; informasi, dukungan, konseling dan perawatan kesehatan; untuk semua orang termasuk orang yang belum aktif secara seksual.
Kontrasepsi adalah metode atau teknik yang digunakan untuk mencegah kehamilan sebagai konsekuensi dari hubungan seksual. Metode kontrasepsi modern termasuk metode penghalang, seperti menggunakan diagfragma atau kondom (perempuan/laki-laki), pil hormonal, dan suntik yang mencegah ovulasi dan/atau kesuburan, alat intra uterine, yang mencegah sel telur yang subur tertanam di rahim dan metode sterilisasi (laki-laki/perempuan).
Petugas yang terampil adalah tenaga kesehatan profesional yang terakreditasi, seperti bidan, dokter atau perawat, yang telah dididik dan dilatih untuk memiliki keterampilan yang cukup untuk mengelola persalinan (yang tidak sulit), kelahiran dan periode pasca persalinan serta melakukan identifikasi, manajemen dan rujukan komplikasi pada perempuan dan bayi baru lahir (WHO 2004).
Fasilitas kesehatan adalah tempat dimana disediakan layanan kesehatan, termasuk pos kesehatan, unit mobil layanan kesehatan, pusat kesehatan, klinik dan rumah sakit. Mitra penyedia layanan tidak langsung adalah mitra yang berafiliasi dengan program ASK, melalui mitra Aliansi langsung, untuk berkolaborasi dalam memberikan informasi, layanan, peningkatan kepedulian atau program advokasi. Legislasi adalah undang-undang/peraturan yang telah diundangkan (atau disahkan) oleh lembaga legislatif atau instansi pemerintahan lainnya. Partisipasi remaja yang berarti (Meaningful youth participation /MYP) adalah remaja yang diberdayakan untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. MYP dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan dapat direalisasikan dalam berbagai organisasi dan dalam berbagai tahapan program. Kebijakan adalah pernyataan keinginan pemerintah, partai politik atau organisasi yang dimaksudkan untuk mempengaruhi dan menentukan keputusan, tindakan dan hal lain yang spesifik dari pemerintah, partai politik atau organisasi. Penyedia layanan swasta (dalam program ASK) adalah penyedia layanan yang mencari keuntungan (komersial) seperti: penyedia layanan swasta individu (misalnya dokter, perawat, bidan dan penyembuh profesional), staf pribadi,
44
Optimalisasi Tugas atau disebut juga pengalihan tugas, adalah ketika tingkat kader penyedia layanan kesehatan yang berbeda (biasanya yang lebih rendah) dilengkapi dan dilatih untuk memberikan intervensi yang biasanya dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan yang lain. Hal ini membuat jangkauan layanan dan intervensi menjadi tersedia bagi masyarakat yang lebih luas, sehingga dapat mengefektifkan biaya dan mengurangi tekanan dari penyedia layanan kesehatan specialist, yang mungkin akan sangat ramai. Remaja yang tidak terlayani adalah remaja yang saat ini tidak mendapatkan akses terhadap layanan dan informasi mengenai kesehatan reproduksi dan seksual yang berkualitas. Akses mereka mungkin terhalang karena berbagai alasan, termasuk kurangnya pengetahuan tentang layanan yang tersedia, kendala terhadap akses (seperti masalah keuangan, lokasi geografis, fisik, budaya, kesempatan, dll.) atau kurangnya ketersediaan layanan dan informasi yang berkualitas tinggi. Remaja: kelompok target program ASK adalah orang berusia 10 sampai 24 tahun. Layanan ramah-remajaadalah layanan yang menarik bagi remaja, merespon kebutuhan remaja dan berhasil mempertahankan mereka untuk melanjutkan perawatan mereka. Layanan ramah-remaja seharusnya menawarkan cakupan layanan kesehatan seksual dan reproduksi yang luas dan sesuai untuk kebutuhan remaja, serta menjamin kerahasiaan, menghargai kapasitas keterlibatan remaja, menghargai perbedaan dan mengadopsi pendekatan seks-positif dan berbasis hak kesehatan seksual. Pedoman paket esensial ASK
Lampiran B: Rantai hasil ASK Informasi SRHR langsung untuk remaja Area Hasil 1: Remaja (termasuk LGBTQI, YPLWH, remaja (10-16), remaja di daerah terpencil dan remaja dengan berkebutuhan khusus) yang memperoleh informasi lebih baik dan mereka yang mampu membuat pilihan lebih sehat menyangkut seksualitas mereka Outputs
Indikator output
Outcome
Indikator outcome
Remaja dapat mengakses secara langsung informasi tentang SRHR/HIV
1a. Jumlah remaja yang mendapat infomasi tentang layanan SRHR dan SRH (melalui sebagai contoh dance4life trajectory, E&M channels)
Remaja memperoleh informasi lebih baik dapat membuat keputusan yang lebih sehat mengenai seksualitas mereka terutama kapan, dimana dan bagaimana memperoleh layanan SRHR
1.1 Proporsi (%) dari remaja dengan pengetahuan yang komprehensif/benar mengenai SRHR/HIV
1b. Jumlah saluran informasi mengenai layanan tersebut 1c. Jumlah dukungan pendidik melalui e-learning atau e-support
Lampiran B: Rantai hasil ASK
1.2 Proporsi (%) dari remaja yang meningkat kemampuannya dalam perilaku hidup sehat
45
Layanan SRH untuk remaja AreaHasil 2: Peningkatan akses komoditas SRH, termasuk ARV dan alat-alat kontrasepsi bagi remaja (termasuk LGBTQI, YPLWH, remaja (10-16), reamaja di setting khusus dan remaja dengan kerkebutuhan khusus) Area Hasil 3: Klinik pemerintah dan swasta yang menyediakan layanan SRH lebih baik, dimana lebih banyak dimafaatkan oleh remaja (termasuk LGBTQI, YPLWH, remaja (10-16), remaja di setting khusus dan remaja berkebutuhan khusus) Outputs
Indikator output
Outcomes
Indikator outcome
Memperketat sistem pendistribusian komoditas
2a. Jumlah alat-alat kontrasepsi disediakan untuk remaja dibawah usia 25 tahun 2b. Jumlah pengguna yang mendapat ARV dari klinik yang menjadi target dan melalui penjangkauan 3a. Jumlah klinik kesehatan yang memiliki layanan SRH yang lebih baik dengan menerapkan paket layanang penting yang terintegsari bagi kaum muda 3 Jumlah penyedia layanan yang mendapat latihan ‘ramah-remaja’
Meningkatnya jumlah remaja yang mendapat akses ke ARV, alat-alat kontrasepsi dan komoditas SRH lainnya
2.1 Alat kontrasepsi yang umum –metode modernuntuk perempuan dibawah usia 25 tahun 2.2 Proporsi (%) dari populasi yang hidup dengan infeksi HIV yang memiliki akses ke ARV 3.1 Proporsi (%) dari perempuan hamil dan terinfeksi HIV yang mendapat perawatan untuk mencegah penularan ke janin
Kualitas layanan remaja SRH yang baik
Peningkatan jumlah remaja yang mendapat akses layanan yang ‘ramah-remaja’ melalui layanan yang mudah diakses, mudah diterima dan murah
Peningkatan kerjasama antara pelayanan umum dan swasta/kementrian/ donatur/Organisasi sosial/ sistem kesehatan formal dan informal untuk memperkuat layanan SRH bagi remaja
46
3b. Jumlah klinik yang patuh terhadap pedoman terbaru tentang aborsi yang aman 3 Jumlah penyedia layanan yang dilatih untuk melakukan aborsi yang aman dan sesuai prosedur 3c. Jumlah layanan SRH yang disediakan untuk remaja dibawah usia 25 tahun, temasuk PMCT, aborsi yang aman, layanan telp bantuan dan VTC 3d. Jumlah proses kelahiran yang dibantu oleh petugas medis di klinik kesehatan yang menjadi target bagi perempuan dibawah usia 25 tahun 3e. Jumlah perempuan (dibawah usia 25 tahun) yang mendapatkan pelayanan pra kelahiran (setidaknya satu kali dan empat kali kunjungan) dalam wilayah pelayanan kesehatan yang telah ditargetkan 3f. Proporsi (%) wilayah percontohan yang memiliki semacam sistem acuan menghubungkan masyarakat/pribadi untuk kepentingan layanan SRH
Peningkatan akses bagi remaja, temasuk kelompokkelompok yang sulit dijangkau, untuk kualitas layanan yang ‘ramah-remaja’
3.2 Proporsi (%) dari kelahiran yang dibantu oleh tenaga medis
3.3 Cakupan pra kelahiran (setidaknya satu kali dan empat kali kunjungan) dalam implementasi daerah yang ditargetkan
3.4 Remaja memperlihatkan kepuasan mereka dengan kualitas pelayanan dan keramahanan dari pelayanan kesehatan
Sistem kesehatan swasta dan pemerintah diperkuat untuk meningkatkan layanan SRH bagi remaja
3.5 Jumlah fasilitas kesehatan pemerintah yang mengadopsi dan menerapkan layanan SRH ‘ramah-ramaja’ 3.6 Jumlah fasilitas swasta/ fasilitas pencari laba yang mengadopsi dan menerapkan layanan SRH ‘ramah-remaja’ 3.7 Jumlah fasilitas kesehatan organisasi rekanan yang mengadopsi dan menerapkan layanan SRH ‘ramah-ramaja’ 3.8 Jumlah fasilitas kesehatan yang mematuhi petunjuk terbaru tentang aborsi yang aman
Pedoman paket esensial ASK
Menciptakan lingkungan yang mendukung bagi remaja dalam SRHR (advokasi dan menumbuhkan kesadaran) AreaHasil 4: Lebih menghargai hak-hak seksual dan reproduksi remaja serta remaja dari kelompok-kelompok termarjinalkan Outputs
Indikator output
Outcome
Indikator outcome
Remaja berhak didengarkan pendapatnya, berjuang demi hak-hak SRH mereka, dan berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat SRHR
4a. Jumlah organisasi yang memimpin pemuda dengan peningkatan dalam hal kapasitas organisasi di bidang pemograman dan advokasi layanan SRH 3 Jumlah staf organisasi yang dipimpin oleh remaja yang dilatih membuat program layanan SRH dan advokasi SRHR 4b. Jumlah organisasi mitra dengan struktur fungsional bagi keterlibatn pemuda di dalam desain/perencanaan/ penerapan/pemantauan, evaluasi, penelitian dan advokasi program 3 Jumlah staf organisasi mitra yang dilatih dalam partisipasi remaja yang berarti pada saat merancang program, perencanaan, pelaksanaan, M&E, penelitian dan advokasi 4c. Jumlah peserta dalam kelompok SRHR untuk remaja atau SRHR berbasis internet untuk remaja
Lingkungan sosial yang lebih mendukung memberikan fasilitas dan dukungan bagi akses remaja ke layanan SRH
4.1 Penerimaan/dukungan bagi hak remaja untuk mengakses layanan SRH di lingkungan/tingkat daerah
Meningkatkan akses layanan dan komoditas SRH melalui (komunitas) dukungan dari pemangku kepentingan dalam program SRHR dan layanan ‘ramah-remaja’
Pembuat kebijakan memobilisasi untuk mempromosikan hakhakremaja untuk layanan SRH
4d. Jumlah orang yang mendapat penyuluhan tentang SRHR remaja dan akses ke layanan tersebut 4e. Jumlah kegiatan komunitas yang dipimpin oleh remaja untuk memdapat dukungan SRHR 4f. Jumlah pembuat kebijakan yang secara aktif menempatkan SRHR remaja di posisi terdepan dalam debat politik
4.2 Orang tua/wali memberikan dukungan pada remaja dalam SRHR
4.3 Jumlah organisasi yang dipimpin oleh remaja dengan kemampuan berorganisasi dalam membuat program layanan SRH dan advokasi 4.4 jumlah organisasi mitra dengan struktur fungsional untuk keterlibatan remaja dalam merancang program, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, penelitian dan advokasi Lingkungan kebijakan yang lebih mendukung yang memfasilitasi akses remaja ke layanan SRH yang ‘ramahremaja’.
4.5 Pengembangan dan penegakan pelaksanaan kebijakan SRHR yang mempromosikan akses bagi SRHR remaja dan akses ke YFS termasuk remaja yang sulit dijangkau.
4g. Jumlah konsorsium, termasuk organisasi keremaajaan yang diundang oelh pembuat kebijakan untuk berpartisipasi dalam pertemuan yang bersangkutaan dengan SRHR dan pada tingkat advokasi regional, nasional dan internasional
Lampiran B: Rantai hasil ASK
47
Lampiran C: Sumber referensi Hak-hak seksual dan reproduksi Sexual rights: an IPPF declaration
IPPF 2008
Hak-hak seksual adalah segala bentuk sebutan yang berhubungan dengan seksualitas yang berkontribusi pada kebebasan, persamaan dan martabat setiap orang. Dokumen ini menjelaskan bagaimana hak asasi manusia yang ada dapat diartikan sebagai 10 hak seksual dasar, disertai 10 prinsip yang sesuai. www.ippf.org/resource/Sexual-Rights-IPPF-declaration
Exclaim! Young people’s guide to ‘Sexual rights: an IPPF declaration’
IPPF 2011
Panduan remaja ini menggali tentang apa yang dimaksud dengan hak seksual dan bagaimana mereka berhubungan dengan remaja. Hal ini adalah salah satu strategi mewujudkan hak seksual dalam tindakan nyata untuk dan dari remaja.. www.ippf.org/resource/Exclaim-Young-Peoples-Guide-SexualRights-IPPF-declaration
Informasi dan pendidikan Alat yang digunakan untuk mengembangkan, implementasi dan monitoring program Evidence and rights based planning and support tool for SRHR/HIV interventions for youth
STOP AIDS NOW! and Rutgers WPF
Dikembangkan untuk organisasi yang ingin menganalisis program informasi SRHR yang telah ada, serta mereka yang sedang mengembangkan program baru. Berdasarkan peneliatian program pendidikan SRHR yang efektif. www.stopaidsnow.org/planning-support-tool
SERAT tool
IPPF and UNESCO East Africa
Alat ini membantu organisasi untuk memprioritaskan daerah CSE yang memerlukan penanganan serius, untuk mengidentifikasi praktek-praktek yang bagus, menentukan kapasitas penilaian pengajar dan untuk menghadapi tantangan kontekstual. hivaidsclearinghouse.unesco.org/clearinghouse-services/ news/single-view/hash/f40b3e3746.html?tx_ttnews%5Btt_ news%5D=2379
Workbook Are You On The Right Track?
STOP AIDS NOW! And Rutgers WPF
Buku pedoman untuk mengembangkan sesuai yang diharapkan berkaitan dengan pengawasan secara spesifik dan rencana evaluasi untuk pendidikan SRHR dan program pencegahan HIV pada remaja. www.stopaidsnow.org/right-track-workbook
Included, Involved, Inspired
IPPF
Sarana ini membahas manajemen, muatan serta monitoring dan evaluasi dari program pendidikan bersama, menggunakan kerangka kerja berbasis hak www.ippf.org/resource/Included-Involved-Inspired-FrameworkYouth-Peer-Education-Programmes
Contoh pengantar informasi langsung, berbasis-web MYX City: Promoting sexual rights and critical thinking skills
IPPF
Sarana pendidikan interaktif secara online. Situs sumber informasi tentang SRHR bagi remaja. Target kedua adalah para guru dan orang tua (sesuai dengan peran mereka masingmasing) dan remaja yang tidak memiliki akses internet dengan menyediakan akses internet bagi remaja serta materi pelatihan yang dapat mereka gunakan untuk pendidikan sebaya. myx.ippf.org/
48
Pedoman paket esensial ASK
Love Matters
Situs sumber informasi SRHR bagi remaja, Love Matters menyediakan informasi yang mudah diakses dan berita-berita tentang seksualitas dan kesehatan seksual untuk remaja dan dewasa muda di seluruh dunia.. www.lovematters.info/
Panduan pendidikan seksualitas komprehensif International Technical Guidance on Sexuality Education
UNESCO
Panduan pendidikan seksual berbasis hak dan berdasarkan bukti sesuai dengan umur dan sekolah. Target pembaca termasuk yang berwenang serta profesional dalam bidang pendidikan dan kesehatan.. unesdoc.unesco.org/images/0018/001832/183281e.pdf
Standards for Sexuality Education in Europe
BZGA Cologne and WHO Regional office for Europe
Kerangka kerja untuk pembuat kebijakan, pihak yang berwenang dalam bidang pendidikan dan kesehatan serta para ahli agar berperan menjadi pembimbing untuk meningkatkan cakupan informasi yang disediakan dalam program ASK dan memastikan bahwa semuanya mencakup bahasan-bahasan yang sesuai. www.bzga-whocc.de/?uid=20c71afcb419f260c6afd10b684768 f5&id=home
Youth messaging checklist. IPPF.
IPPF
Bimbingan dalam kunci pesan, bahasa berbasis hak, gambar dan desain materi IEC yang baru dan alat E&M-health. Dapat juga digunakan sebagai sarana untuk mengkaji kualitas dari materi serta alat yang ada.. www.ippf.org
Framework for CSE
IPPF
Pedoman prinsip-prinsip dasar berbasis hak untuk CSE dan topik-topik esensial yang harus ada pada setiap program CSE. Termasuk panduan untuk rancangan dan evaluasi program. www.ippf.org/resource/IPPF-Framework-ComprehensiveSexuality-Education
Contoh paket pelajaran Youth for Youth
Simavi
10 modul kurikulum interaktif yang komprehensif untuk pendidikan seksual sebaya yang komprehensif dan membangun kemampuan (Kenya). www.simavi.org/simavi/webProjects.do;jsessionid=99A5B41EB5 33715C13B9CDD087DD7B8F?pageid=603189
World Starts with Me
Rutgers WPF
Paket pendidikan CSE yang berbasis computer, berdasarkan bukti dan digunakan di 8 negara. Dapat digunakan secara individu maupun kelompok. www.rutgerswpf.org/article/world-starts-me-wswm
It’s All One Curriculum
IPPF, Population Council, and other SRHR organisations
Sumber bagi pengembang kurikulum, guru sekolah serta komunitas pendidik yang bertanggung jawab dalam pendidikan seksual/kesehatan seksual (termasuk HIV) dan pelajaran kewarganegaraan atau sosial. www.popcouncil.org/uploads/pdfs/2011PGY_ ItsAllOneGuidelines_en.pdf
Lampiran C: Sumber referensi
49
Ketetapan layanan ramah-remaja Pedoman dan protokol klinis Orientation programme on adolescent health for health-care providers
WHO 2006
Sumber penyedia layanan
Adolescent Job Aid
WHO 2011
www.who.int/maternal_child_adolescent/ documents/9789241599962/en/index.html
Strengthening the adolescent component of HIV/AIDS and reproductive health programmes: A training course for public health managers
WHO 2011
Rencana dan manajemen program
Keys to youth-friendly services
IPPF 2012
www.ippf.org/resources/publications/Keys-youth-friendlyservices
Provide: Strengthening youth friendly services
IPPF 2008
www.ippf.org/resources/publications/inspireprovidestrengthening-youth-friendly-services
Making health services adolescent friendly: developing national quality standards for adolescent friendly services
WHO 2012
www.who.int/maternal_child_adolescent/documents/ adolescent_friendly_services/en/index.html
Counselling skills training in adolescent sexuality and reproductive health
WHO 2001
Sumber pelatihan konselor dan penyedia layanan
Youth-friendly Services: A manual for service providers
Engender Health 2002
www.engenderhealth.org/files/pubs/gender/yfs/yfs.pdf
Your comments count (also contained within the ‘Provide’ toolkit)
IPPF
Menilai keramahan pelayanan pada remaja. Staff, penyedia layanan, pekerja outreach, rekan pengajar harus nyaman dengan bahasa yang ‘ramah-remaja’ serta kemampuan konseling.
www.who.int/maternal_child_adolescent/ documents/9241591269/en/index.html
www.who.int/maternal_child_adolescent/documents/youth_ hiv_reproductive_health/en/index.html
Penilaian dan standar
Konseling ramah-remaja
whqlibdoc.who.int/hq/1993/who_adh_93.3.pdf
www.ippfwhr.org/sites/default/files/files/Youth_friendly_EN.pdf Rujukan khusus layanan Family Planning: A Global Handbook for Providers
WHO 2011
Abortion care for young women: A training toolkit
IPAS 2011
Sexually transmitted infections: Issues in adolescent health and development
WHO 2004
Metode Kontrasepsi www.who.int/reproductivehealth/publications/family_ planning/9780978856304/en/ Perawatan aborsi aman www.ipas.org/ ~ /media/Files/Ipas%20Publications/ACYTKE11.ashx Strategi untuk mengatur ketentuan pencegahan dan dalam proses penyembuhan infeksi sistem reproduksi (RTIs) dan penularan penyakit seksual (STIs) antar remaja. whqlibdoc.who.int/publications/2004/9241591420_eng.pdf
Healthy, Happy and Hot: A young person’s guide to their rights, sexuality and living with HIV
IPPF 2010
Improving the health sector response to gender-based violence
IPPF WHR (Western Hemisphere Region) 2010
50
HIV www.ippf.org/resources/publications/healthy-happy-hot Sexual and gender-based violence www.ippfwhr.org/en/node/288 Pedoman paket esensial ASK
Partisipasi yang sungguh-sungguh dari remaja (MYP) Flower of participation
CHOICE
Panduan ini untuk penilaian dan ilutrasi dari partisipasi yang sungguh-sungguh dari para remaja www.choiceforyouth.org/en/information/meaningful-youthparticipation/flower-of-participation
Setting standards for youth participation
IPPF
Pedoman penilaian sendiri untuk pemerintah dan pembuat program www.youthcoalition.org/wp-content/uploads/IPPF-YOUTHGUIDE.pdf
Youth Coalition Meaningful Youth Participation factsheet
Youth Coalition
www.youthcoalition.org/attachs/MYP_en_web.pdf
Youth Guide: a step by step guide to creating sustainable youth-led organizations working on Sexual and Reproductive Health and Rights
CHOICE
Youth Guide ini adalah sarana yang berguna bagi siapa saja yang tertarik mengembangkan orgasisasi yang berkesinambungan
Greater Involvement of young people living with HIV
GNP+
www.choiceforyouth.org/sites/default/files/documents/ youthguide_final.pdf GIYPA Petakerja: Mendukung remaja yang hidup dengan HIV untuk secara sungguh-sungguh ikut serta dalam Tanggap HIV GIYPA Guidebook: Mendukung organisasi dan kelompok untuk meningkatkan keikutsertaan yang berarti bagi remaja yang hidup dengan HIV Meaningful Involvement of Young People Living with HIV. www.gnpplus.net/images/stories/Empowerment/ youth/2012_Y_GIYPA_roadmap_youth.pdf www.gnpplus.net/images/stories/Empowerment/ youth/2012_Y_GIYPA_guidebook_organisations.pdf
Explore: Toolkit for involving young people as researchers in sexual and reproductive health programmes
51
RutgersWPF & IPPF
www.rutgerswpf.org/article/explore-toolkit-involving-youngpeople-researchers-sexual-and-reproductive-healthprogrammes
Pedoman paket esensial ASK
Integrasi HIV dan SRHR Planning and support tool for SRHR/HIV interventions for young people
STOP AIDS NOW! and Rutgers WPF, 2009
Bukti program SRHR dan pencegahan HIV yang efektif bagi remaja dan sarana untuk merencanakan intervensi baru atau menganalisa intervensi yang telah ada. www.stopaidsnow.org/planning-support-tool Juga tersedia dalam bahasa Perancis dan Portugis.
Addressing the Needs of Young People Living with HIV
STOP AIDS NOW! and organisations in Zimbabwe
Program pendidikan kemampuan hidup dan pendidikan seksual biasanya fokus pada pencegahan HIV, bagi remaja yang HIV – negatif. Panduan ini menanggapi informasi dan pendidikan yang dibutuhkan bagi remaja HIV positif. Tujuan dari panduan ini untuk memotivasi dan mendukung para profesional yang bekerja bersama remaja dan pihak yang berwenang serta pembuat program dalam kemampuan hidup dan program pendidikan seksual. Hal ini menjelaskan bagaimana dengan sedikit penyesuaian kegiatan pendidikan yang ada dapat memberikan kemampuan pada remaja dengan HIV positif dalam hal menghadapi status mereka dan mengisi hidup. www.stopaidsnow.org/addressing-needs
The Big Picture: A guide for implementing HIV prevention that empowers women and girls
STOP AIDS NOW!
Petunjuk ini mendukung organisasi non pemerintah, organisasi berdasarkan komunitas, dan individu di Negara berkembang untuk mengembangkan strategi pencegahan HIV dan kegiatan untuk perempuan dan remaja putri dalam rangka mempromosikan persamaan gender dan hak-hak perempuan. Petunjuk ini memberikan arahan bagaimana informasi digunakan untuk mengembangkan ‘pendekatan transformatif’ pada pencegahan HIV bagi perempuan dan remaja putri. Pendekatan tersebut menyikapi akar penyebab kerentanan terhadap HIV dan berupaya merubah anggapan, perilaku dan kebiasaan individu dan komunitas dalam mendukung perempuan dan remaja putri serta persamaan gender. www.stopaidsnow.org/big-picture
52
Pedoman paket esensial ASK
Healthy Women, Healthy Man, Healthy Family
STOP AIDS NOW!
Perlengkapan ini berisi tentang pedoman dan latihan berhubungan dengan HIV, disaat mempromosikan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan. Target pembaca: komunitas pengajar yang bekerja pada bidang kesehatan dan kemampuan hidup dalam kelompok dengan tingkat pendidikan dan pemahaman yang beragam. Modul pelatihan meliputi: menumbuhkan kesadaran dalam perilaku dan kegiatan budaya serta sosial; mengerti HIV, hak asasi manusia (termasuk kesehatan reproduksi dan hak-hak reproduksi), gender dan kekuasaan, menentukan seks yang lebih aman www.stopaidsnow.org/healthy-woman
Managing HIV in the Workplace: A Guide for CSOs
STOP AIDS NOW!
Petunjuk ini menyajikan tujuh langkah mengembangkan kebijakan SRHR dan /atau HIV secara komprehensif untuk lingkungan kerja anda. Hal ini dapat memberikan dampak positif bagi pihak menejemen dan staff dalam organisasi anda, temasuk menambah pengetahuan, lebih banyak perilaku positif dan mengurangi pemikiran negatif dan diskriminasi. www.stopaidsnow.org/hiv-workplace-guide
The integration of HIV and Sexual and Reproductive Health and Rights Good Practice Guide
International HIV/AIDS Alliance, 2010
Pedoman ini menjelaskan 11 standar untuk SRHR dan integrasi HIV. Berisi tentang informasi, strategis dan sumbersumber bagi pembuat program. www.aidsallianceimpact.org/knowledge-sharing/resources/ good-practice-guide-integration-of-hiv-and-sexual-andreproductive-health-and-rights
A handbook for integrating sexual and reproductive health and rights into HIV programmes
SAfAIDS, 2009
Buku pegangan ini menawarkan langkah-langkah pendekatan untuk mendukung organisasi HIV memadukan SRHR dalam program yang sudah ada.. www.safaids.net/content/handbook-integrating-sexual-andreproductive-health-and-rights-hiv-programmes
Healthy, Happy and Hot
IPPF, 2010
Pedoman bagi remaja yang hidup dengan HIV untuk membantu mereka memahami hak-hak seksual mereka, dan hidup sehat, bahagia serta mengisi hidup seksual mereka.. www.ippf.org/resources/publications/healthy-happy-hot
What do I do if I’m living with HIV?
IPPF, 2011
Pertanyaan dari perempuan muda yang hidup dengan HIV tentang kencan, hubungan, seksualitas dan sebagai orang tua. Menawarkan pedoman dan informasi. www.ippf.org/resource/What-Do-I-Do-If-Ideas-young-womenliving-HIV
Getting closer: Linking HIV and Sexual and Reproductive Health
IPPF
Daftar untuk mendukung organiasi HIV/AIDS guna menilai seberapa baik mereka mengiterasikan masalah SRH kedalam kebijakan, program dan advokasi mereka. www.ippf.org
SRH and HIV linkages resource pack
Lampiran C: Sumber referensi
Situs sumber lebih dari 100 sumber keterkaitan SRH dan HIV www.srhhivlinkages.org
53
Rapid assessment tool for sexual & reproductive health and HIV linkages: A generic guide
GNP+, IPPF, UNFPA, WHO, UNAIDS
Sarana tersebut mencakup keterkaitan masalah secara luas, seperti kebijakan, sistem dan pelayanan. Dirancang dengan tujuan memberikan panduan untuk menilai keterkaitan yang bisa diterapkan sesuai kebutuhan pada konteks regional dan nasional bardasarkan jumlah pengguna. www.unfpa.org/webdav/site/global/shared/documents/ publications/2009/rapid_assesment_2009.pdf
Advancing the Sexual and reproductive Health and Human Rights of People Living with HIV
GNP+, ICW, Young Positives, EngenderHealth, IPPF, UNAIDS
This Guidance Package dimaksudkan untuk membantu siapapun yang peduli dengan kesehatan masyarakat dan HAM dll.
USAID
Pelatihan penyedia layanan SRHR, berfokus khususnya pada penyedia layanan swasta.
www.who.int/reproductivehealth/topics/linkages/guidance_ package.pdf
Kemitraan swasta Best practices in training private providers
www.intrahealth.org/ ~ intrahea/files/media/training-innovationsand-provider-performance/file_FINAL_Best_Practices_in_ Training_Private_Providers_Primer.pdf Working with Private Sector Providers for Better Health Care: An Introductory Guide
WHO
Baca tentang 13 strategi bekerja dengan pembuat kebijakan, penyedia layanan, pengguna dan komunitas untuk meningkatkan cakupan, membatasi praktek-praktek yang berbahaya, meningkatkan kualitas penanganan dan kontrol pada biaya perawatan. www.who.int/management/partnerships/private/ privatesectorguide.pdf
54
Pedoman paket esensial ASK
Referensi Brydon-Miller, M., Greenwood, D. and Maguire, P. (2003) Why Action Research? Action Research, vol. 1 (1), pp. 9-28. Howard, S., Newman, L., Harris, V. and Harcourt, J. (2002) Talking about youth participation - where, when and why?, Makalah yang dipresentasikan oleh Komisi Pemuda dan Anak-anak Australia dalam Konferensi Penelitian di bidang Pendidikan di Univertitas Queensland, Australia (2-5 December). WHO (2004) ‘Making pregnancy safer: the critical role of the skilled attendant’. Keputusan bersama antara WHO, ICM dan FIGO. MPS/RHR/WHO Geneva, 2004 Kebanyakan informasi dalam Manual ini berasal dari peralatan, pedoman, protokol dan sumber-sumber referensi lainnya sebagaiman tercantum dalam Lampiran C: Sumber Referensi.
Referensi
55
Colophon Diterbitkan: Februari 2015 © Copyright: Youth Empowerment Alliance Fotografi: Boniface Mwangi for AMREF Flying Doctors: page 6 Marije Kuiper for CHOICE for Youth and Sexuality: page 10, 27, 39 Adriaan Backer: page, 16, 35 Jeroen van Loon for the SRHR and Youth Empowerment Alliance: front cover, 12, 23, 30, 32, 36, 45, 51 STOP AIDS NOW!: Sampul belakang Infografi: Youth Empowerment Alliance: page 42 Desain Grafis: www.deHandlangers.nl