PROF.
MR.
SOEDIMAN
KARTOHADIPRODJO
> 'A S IN D O N E S I A JS T A K A A N
I M
B
I N U
T
A
'E
O
L
1)
JL A N D A S K A N U U D 4 5
T
A
A
I
I
P
T
• H 991
D
A
I
N K
M E M B IN A T A T A K E H ID U P A N P O L IT IK beh lan daskan
U N D A N G - U N D A N G D A S A R 1945
d.1!
--
~9 * 9 -9 * 7 / **' \ J*
B O 201?
■
ii
MEMBINA TATA KEHIDUPAN PO LITIK BERLANDASKAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
P ro f. M r. SO ED IM AN K A R T O H A D IP R O D JO
PENERB1T
* ALUMNI *
BANDUNG
v KATA- PMGANTAR Sesungguhnja buaJi pikiran jang dengan in i disadjikan kepada perabatjanja itu adalah hasil dorongan dari peristiwa jang dulu akan terdjadi tetapi jang achirnja tidak diadakan sama sekala* ialah s Ikrar Djawa-Bsrat I I . Dasar pikiran dari pada isinja adalah, bah wa strulcfcur politik sesuatu negara itu berdasarkan pada organisasi negara jang bersangkutan dengan filsafat jang mendasarinja. Karena organisasi negara kita terlukis dalam U*U«D*-4.5* dan penjusunannja .ini didasarkan pada filsafat Pantja S ila , maka struktur politik tadi dengan sendirinja harus didasarkan kepada nja, dan dengan demikian tata kehidupan politik k ita« Djudul karangan in i adalah penemuan dari kawan pembantu ssja, Sdr. B. Arief Sidharta S.H. Semoga buah pikiran in i dapat membantu dalam pembinaan apa jang dinamakan Orde Baru dinegara kita, deni kepentingan rakjat seluruhnja,ra kjat ketjil chususnja jang sudah rindu akan kenikmatan, hidup dalamtfhawa merdeka*1 Bandung,
Deseraber 1969*
1.
. Sedjak Nederland diserbu oleh teritara Djer man pads tanggal 10 Mei 1940 , maka dapat dikatakan,-bahwa masjarakat kita "tansah usreg"-bah.asa Djawa — sadjaj: selalu dalam bergolak. Sedjak itu hingga k in i, belumlah pernah masja rakat kita in i dalam keadaan tenang. Sebagai tanah. ;djadjah£*n Nederland, dengan sendirinja kita,; raasjarakat kita mau .tidak mau, tersangkut oleh. /apa jang terdjadi d i -Nederland itU. i ■* . Dan keadaan in i tidak mendjadi baik de ngan diserburija Pearl Harbor d i Hawai oleh Dje pgfng Jang 'dengan d£mikian pet jahlah Perang Asla Timur Raya dan'didudukilah tanah air kita olefr'Djepang'. Keadaah' masjarakat mendjadi lebih buruk la g i. Dan keadaan in i tidak mendjadi berobah dengan petjahnja Revolusi Kita, setelah riegara2- M AS ” —^Djepang, It a l i , dan Djerman- menjerah kalah 'pada sekutu. Tetapi keadaan inipun tidak mendjadi baik dengan berachirnja dan suksesnja Revolusi Fisik • k ita,ja n g membawa tanah air kita mendjadi sUatW’ttegS^a merdeka dan berdaulat dengan diakuinja ol:di‘; '!seluriii. negarst" ternama di-dunia, tefmasuk belfes pendjadjahnja, . pun Ir . Sukarno ja'ng menjodorkan dirinja sebagai Pemikpin' Be’sar Revolusi, jang dipermudah oleh djiwa lembek kita" semua, tidak mampu untuk meredakan "usreg” -nja masjarakat kita itu. malahari mendjadi keruh la g i, suatu kekeruhan jang menemukan puntjaknja dengan pemberontakan Gestapu P .K .I . dengan segala akibatnja jahg akibat itu sekarangpun belum lenjap.
Kekei”uhan masjar akat adalah akibat daripada ketidak-tenangan pada individu masing2 3ang sudeh bargng tentu mendjalar pada masjara^at, jaitu pergaulan hidup daripada individu2 _itu. Dari ketidak ketenangan itu, seperti s e p in t a ia l u -dapat ■ kita 1 -iHat' dari ' gambaran diat^Sj'adalali akibat' dari pada kedjadian'po-' litik 'di’suntu' m£ga dan: suatu tempa.t;' lebife lii as tempa^ keada an. politik; iifcu -perang, tevolu- • si, dsb. • •I'eblh luas •puia terdapatnja - ke - "usreg"-annja/masjarakat tadi. ' ke-('u ^ e g n-an inasjarakat ditanah' air kita sudah sekian lama, diaiaminja, sudah ti- :• da,k kurang dari 30 tahun : siapa' brangnja di- ' ant are Bangsa Indonesia jang tidak rindu akan" masjarakat tenang ? i: ‘ Maka tidak h-eranlah: kita^kaiau 'kita seka!?«n? tentang. y»\"u«regw-an masjarakat 'kitn teLta .sering Riendengar kataS — dan biasn nja dxutjapkan-dalam b^asa ..Eelanda --Het , ande-rs m de goade ouda-tij.d". Dan jang dilak : sudkan -dengan ngoede oude tijd".. (djamal. baik jang lampau) itu adalah djaman pendjadjahan. . . . ^gatanapun utjapan -itu. .dapat dimenger* tinja,. tetapi saja tetap menganggap. utjapan i tu tidak benar.-jnalahan salah s^ Pseteld. “ Suatu utjapan jang menundjukkan. djiwa jang pu tu* -asa.; Dan kita- tadak.boleh putus asa. keturunan Pangeran Siliw^^Darma.wangs^Teuku Umar, Patimura dsb. _ . Tetapi. apa.kah.:sebabnja sampai terdapat mas3arakat kita tetap,dalam keadaan "u sregMse ? d3ak ^>50, padshaX ?^ a a g tidak.ada lagi line gara kita atau
3 p§?|g^iwa' setempat ^ f s E ^ ^ a » i d e i ^ a ^ D . l #-nja s^iulawe'si Selatan f<333> ^^4^at-*Hcerit‘juari* Tetapi kiranja* a p a & ^ ^ i't i^ k ^ iS if e ^ a k a n refleksi, mernr•; p a k a n / a ^ i ^ ^ 5ff*i^^ tenangnj’a ", dari. .r-v pada.:adarija, 'fe ^ T i ^ ^ ’-an^i^rd^./pemerintahan nsgsra k:j.ta pa^aSaqsa '-itu.-^jrii --^a . — :■ ■ >■ ' ■ ‘•f/cOX.Lc ; . 4» ' Kita masih ingajt^sgaimana padS masa itu- sssungguhnja sesucfefo. dimulai dgn -nuntjulnja Ka binet Sjahrir dalam tahun 1945, djadi sudah se masa revolusi fisik — pcmegang pemerintahan kita silih berganti* Selama masa itu sampaz 5 Djuli 1959 didjalankan dinegara kita suatu sis tim peraerintahan jang dikenal dengan nama npar lementer", karena kebidjaksanaan pemeriritah ne gara harus didasarkan pada kebidjaksanaan jang disetudjui oleh sebagian besar dari par lemon ► Sistim pemerintahan jang -memang terlukis dalam UoU»D. - R.I<,S„ dan UoU-D.- Sementara — jang belakangan ini sodixit banjak suatuncopyn (djiplakan) dari pada UUD. — Nederland — * te tapi sesungguhnja jang tidak terdapat dalam. U. UCD. 45 jang berlaku. sekarang £ari didjalan kannja itu,' "disatu pihak guna 'ksperluan perdjd angan internjrsioiaal'.rkita,. ketika itu memang di.' dewa-dowakan sistiin pemerintahan demokrcisi-jan^-.'^^o telah merobchkan sisfcinv:dilctatur jang-'didjumpai dan dibentjinja, terdapat di pemerintahan Hit ler dan fta&xtiniidsm dipemerint^b^n ,—jMilite-.. .. risme D j e p a n g : . T ^ ^ ~ sampai djuga^^nertintrfi^^omunis^.^t^&menge,.,.;^ : labui - .sejgterti^p^' lanja te*qfea£ai* di^.AVS-Ing^j^Nedsrlana menarraka^e^i^ijftx^^fti^^a^j^nBistm-demo- ^ . . krasi. -bahwa demokr esiSnr* nja itu •A .S • / i n g g r C 8£ftt na maka demcteaate^at^insaneteafl^eis^R^a-sSi-keraJlj^-^^slfi tan.
Bukankah ‘ini/i
Sistim parlementer adalah suatu tjara ptts,i.v±r&n t-entang pemerxntahan ■negara jang dilantjarkan, mula2 oldi Jonh Loc ke, dengan perobahan dari Montesquieu,'':dihaluskan oleh Thomas Jefferson jang difcenal de ngan nama jang diberikan old) Iinmanuel Kant, ialah trias-politica* i ' : \' Dan karena pikiran ini dipangkalkan dan dipu satkan pada individu-bebas-otonom, maka dina makan djuga pemerintahan/negara demokrasi. Suatu sistim lainnja, jang lebih murni daripada jang didjalantem di Inggris adalah jang didjalankan di f t .S ./m ip in a . Filsafat'Barat tentang pergaulan hidup manusia jang-dipangkalkan. pada individu-otonom—bobcia,. tijcidi raasxng2 dengan kekuasaan pe nuh itu;: kehidupan Isersama untuk. rriemperoleh *Pergauliip.hidup jang iperupakan kenjataan-marrasia didjumpai .selalu Ixidup bersama-itu,men ddrong di a'dakaftnja organisasi dar;i .kekuasa an jang-terdapat ps<^;n$sirig? Orga • flissi^i IriiJ jang'diriftn'alran negar'a-arganisgsi
. fe'^asa?.ri, bertudjuan agar tidak a ^"b 'e ^r p k a n 2 .a.^cira“ indiyidu2.-btpiic^;'3ang hi_!dup bersaitia itu.' ’ Untuk menertibkan hidup bers.ama individu2 otonom itu maka' organisasi. {negaraT, haruspieng gariggu xndividu dalam otonbmirija. “ Bagaimana'ia dap’at meiakukan tugasnja kalau ini tidak diperkenankan ? Gangguan.ini dilaku - . “ kan oleh Pemerintahan Negara. Tetapi/:'seberapa ;djauhnja Pemerintahan- Negara dapat, mendjalarikan gangguan atas otonomi individu2 itu ? , Pertanjaan in i didjawab oleh Thomas Jef ferson % " They are en-dowed by- their Creator, with some inalienable Rights;’ among theseare Life, Li berty and the pursuit of Happiness” (Merekaihdividu 2 -otonom — itu dianugrahi'ol^i Pentjiptanja dengan beberapa Hak jang. tidak terpi ssfckan dari padanja; diantarahja ini'adalah s Hidup Kemerdekaan (kebebasan) , dan .usaha un tuk hidup Bah'agia). Hak2 in i jang kemudian dikenal dengan Hak2 Aza gi Manusia* suatu bukti jang djelaslah kiranja ' bahwa a£a jang dinamakan Hak2 Azasi Manusia xtu adalah bersimiber pada pemikiran individua listis. , 7.
- Soalnja- sekarang : bagaimanakah i^ngada ‘Iran bi^anisa^i Masing2 individu jang .oto nom. Jang niasing2' mempunjai p^ndapatnja,dan ke ku asaan n ja
s e n d ir i,
hendak
m e m a f f l 'a h k a n
(s e b a ^ x
-an) dari ke kuasaannja kepada sekalompok ketj x,l _ manusia jang dipertjajanja, ,iaitu jang. ^nantx akan m e m e g a n g k e n d a l i P e m e r i n t a h a n . negara. Jii-dch dijnengerti -ka.lattptj^ f .K :tixndnKnn kaksIciaBP^ all dalam sekian banja.k djumlah^ja i n d w d ^ itu maka chaos; (kerusiiian) qang akan di^umbuhkan s •-karena pemasrajian keiaiasaan tadi fertinoa pernxlahan seseorang kepada siapa orang / indxvxdu
hendak memasrahkan kekuasaannja./ Djjadi pgngke lompokan ini adalah satu sjai*at' mutlak1 dalam pe periikiran iridividualisme untuk mentjegah adanja chaos tadi* ' , Kekelompokan ini dapat dilakukan ^dengan dassr pendapat jang berdekatan.’ Perkaftaan la in* orang2 -jang mempurijai pendapat jarig berdekatan menjatukari diri- satu sama lain. Kelompok2 inilah jang mengadjukan tjalon2rija ;kej>sda chalajak ramai untuk ntemegang kenudl nega ra, jang harus diteritukan; ol^i seluruh indivi du2 (pemilihan-umum), •' ' . Kelompok2 ini berupa ,fkies”verenigingeh,t (perkumpulanrpemildhan) 9 'jang tudjuannja' seke dar inemilih-1jalon tadi. Habis pemilihan' perkumpulan jang diwaksud bubar. Kemudiah kelompok2 ini berkembang mendja di apa jang sekarang dikenal dengan nama orga nisasi2~politik (orpol/partai politik) ... Tetapi dengan adanja orpol/parpol: itu-' be-rdasarkan individu-otonoom-bebas-tidak ditu tup adanja kemungkinan seseorang mentjalonkan dirinja dengan sjarat2 jang tertentu, sebagai anggota pengemudi penerintahan negara, ■Kita masih ingat pada. masa pemilihan umum dalam ta hun 1955 adanja kelompok Mr.P.W. Blogg. * Dengan demikian maka adanja guafru prpol/ parpol itu adalah disebabkan pangkalan.vi-indi 'vidu-otottotjm-bebaa. r 1 - ... Adanja negara itu^ •menurut pemikiran.- .in dividual! sme, ialeh djustrti untuk menghalanghalangi apa jang dinamakan oleh Hobbea^bellum ■a-TAiliur ■contra omnes" (perang antsra?Jseffiua melawan seflua). Maka,. dengan dasar pikiran jang 'sarita-^te
7 ;iiamr 6mafrimL\tont®D :.6mhesV/;.ifiu S i’alUhk^n dart Individii2 lawari individu 2 ke kelompok2 (orpol 2/ pfrpol) lawan- kelompok2 ; (orpol/parpol) -
9 * ;\
'De'ilgan demik’i ah maka.mudaih dinengertl da-.lam■ -sistpiri;';paa*-leineiiter - p'arleiaen jang terdiri dari orpol2 dima'na. kebidjaksanaan pemerin tah didasarkan pada Kebidjaksanaan sebagian be sar anggota parlemen, pemerintahan negara itumudah diumbang-ambing oleh- pertikaian dan persaingan orpol2 : diluar parlemen jang d i bawa tentunja kedalam parlemen, Lebxh2 kalau i n i ditambah dengan pendirian dinegara kita, pendirian sebagai warisan da r i djaman pendjadjahan jang pada waktu it u da pat dimengerti, tetapi' jang sama sekali tidak tepat dalam sistim parlemerrfcer seperti jang d i praktekkan d i Nederland — bahwa opposisi(jang tidak duduk dalam pemerintahan) merasa bertugas untuk setjepat mungkin menggulingkan peine-. rintah, dan menggantikannja.-
10 .
Keadaan i n i menjebabkan, bahwa dalam nega ra 2 dengan sistim parlementer jang berdasarkan pada pemikiran individuali sme, — individu-oto nom-bebas — itu sukar untuk memperoleh suatu pemerintahan jang stabiel ( stable-goverranent) . Dapat dikatakan, bahwa sedjak berachirnja Perang Dunia I (1 9 1 B ), chususnja Inggeris, Pera n tjis dan Nederland lama mengalami tidak didjumpai suatu stable-government Entahkah apa se karang sudah dapat dikatakan d i Nederland itu misalnja sudah terdapat «stanble-governmentn*
11
Kalau sudah begitu keadaannja di-negara-2 *iang sudah mempunjai trad isi berpuluhan tahun, kalau tidak berabad-abad sebagai negara meraek a , dan suatu masjarakat jang dapat dikatakan
i-T-.i. '!;:y'Ur^i5 ;;Vx'!!V 00 roXFr. nlS. hidup biage dengan. sisfcimj.xtu,' sudd* saripai. di gojangkao.;iceadaari pem^in^ai^ja-nte 2id^a'd^',^n*sta-ble-sarnpai pemerintahan itu silih' bergahti dalam/waktu:jang;tjepat sekali,: laaka .tidak he-, rsnlaft- kalftu Jdta mengalaxai n.ke-tiSak-t$nangan" • peraerintahan:itu gelama kita .mengiktiti sistim pemerintaban-parlementer,; jaitu dar:i tahun 1945 -(Oktober)nsampai :1959;..(I>juli)* * • ve
01 a ’ r:rs B A B
II
U*U*Q^~45 DAN KETENANGAJJJ PEMEKINTAHM 1;
Pads t g l . 5 D ju li 1959 dikeluarkan suatu -gtekrat ~ biasa 'disebufc "Dekrit Presiden" , suatu sebirfcan jang salah,...karena menurut- iliau tatanegara tidak mungkin Ir.Sukarno pada wskfcu itu mengeluarkan dekrit tadi sebagai Rrasiden - jg kami naraakan Dekrit 5 D.juli 1959. Dekrit i n i membubarkan Konstituarrfce dan menjatakan berlakunja kembali U .U .D .- 45 jang se djak 17 Agustus■'.195O dipeti-es-kan; dan dengan demikian dengan seridirinja menghentikan berlakunja U.U.D--Sementara* jang didalamnja tertul i s suatu sistim. pemerintahan jang dinamakan sistim parlementer, seperti didjelaskan diatas^ jang merupaksn sumber dari pada ke-tidrk-stabi lan pemerintahan kita selama kita merdeka hing ga saat i t u , 5 . Djuli 1959T
2. '
' -
_
•
Sistim pemerintahan apakah jarig teriukis dalam~in^.D« " 4 5 ; apakah m i “member I dj«minan t jukup. untuk diperolehnja^ suatu pemerixttafcan jang siabiel ?
Mengenai masaalah i n i , dengan agak—-pan djang-lebsr telah saja utarakan dalam sebaah Id. tab-ketjil jang berdjudul s Pantja S ila dan / dalam U.U.D.-45” (penerbitan : "Binat jipta’] -I969 ) , maka untuk memperoleh pengetahusrft jang lebih djelas tentang s i s t i m pemerintahan kita i n i saja persilahkan para-pembat ja menggimakan kitab ketjil.,t?rsebut. ; ©£»lara- r-?^gksr kar.angaA‘:‘ini -kalau' ja goresk^n 'garis besar d ja*
■
V*-Lt‘ ' ’*
10 . Seperti telah saja kemukakan* battwa sesua tu si stun pemerintahan negara itu tidak dapat dipisabkan-dari d a s a r ^ ^ a f a t . jang m ^ s a e i r i i pemikiran tentang. asgara. Dan 'pemikiran inilsh’ jang meraberi djalan.^.da.^^fib'a^i'an-tugas dan petugas .(organisasi) negara, suatu. organisasi n e g a r a - j ^ sedjak 17S9 (isiulai berl^.kunja' tKU D.-A.SJ j2oko!f2rljst-biasan^a dilukiskan dalam suatu UjiU.-D, " .d-t-;&■
■ ■
Dan begitulah U*U.D .,-45 ^ang-Tita m iliki in i a dsuah suatu tulisan setjara sistematis dari p7 da. pokdk2 organisasi negara. Republik Indonesia Maka kalau kita lalu t e liti 'sedjgrdi-pembentukannja U .U .D . ^ 5 in i; maka ternjatal^h feh wa pikiran jang diperguhakan dal am . p e n j u s a n - n n^ a ^ £ / ^ alah sua^u 'pikixan terdaj^fralam su !* ? f ^ | ^ afr;;3ang; keiiiudigh dikenSl dpn^-n'nrisn '"’ 1 filsafat -Pantja-;Sila. —
v ,nJ~ 5’ t
Adapun filsafat Pantja Sila inii k ^ u
•
■*..
di.
^ ^ S W ^ ^ T E E r E e r ^ f i t o bahwa Pan+ J S^ ^ | . ' g eJ :ihat “ anusia itu sebagsi tjip- i ^ w l i t i i b t V S6delIlikian bah"a n a m " r " ^ da-tJiptakan^-rsebagai satu.'kesatuan. saoU uniat manusia. Tetapi meskipun demikian, dianuaranja kesatuan (uniat-) manusia- i n i , jang h i " cup t-rsebar diseluruh dunia, jane banian W satu tidak selalu sana keadaan ik f ii ,; tanah " tumouh2an-njaf dsb, .*shingga keadaan ini bu_kan rerlj^aana antara kelompok manusia. .dari bagiatt 3$arffi ..aptu dari dunia dari bagian iain• f ? * K,ea% a r i f f i “ eniiabulkan adanja bangsa2 d i ^ . dalam kesatuan (umat) rfianusia., • ... Tetapi raesteipun demikian : "internasionalisme tidak dapat nidup subur kalau tidak ber-^ akar pads nasionalisme, nasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak hidup dalam taman sarinja inter nasionalisme'1.
.s i *
Ini., ditrapkan pada sesuatu kelompok — sua ■-tu ^esatugn arida^idu^-..ps^aulan hidup , manusia ■;jsr?fg-^ m-.paIsan -g^tu &^a-tuan \-diniana: masing2 .iiidivodu -meiripunj^Tk^.i^a^anrija,. ^eriarti .fiah -i?a- kehiidupan’.it u ; adal^K ;h idup^" kelseluargaan". ^.Ml^k^lucr^aa^i,. ks^e-na t&npa' rapngaba'ikan Icepc'i Jbadian-.-ia?s£hg2 5 •©rang ;sadar mer.upakan /ariggota dari suatu. .kelsatuanj. ,tanpa: adanja anggota2 .ia*"v innja dari kesatuan ia, .-<0^ 4p^.Yhidur)-- setjara 'ta hagia, setjara la ja k ; suatu keadaan-,seper.ti ki ta djumpai dalam keluarga dengan anggota2 -nja. Suatu:pendirian hidup diantara bangss Indonesia-tel ah' -diiih at~ oleh -Pr-ofdlfrio--,^n- .Vollenboven * dan jang ia sebut dengan adanja Commune trek*’ ■(g-aja-ke-kesatuian) 'pada bangs a Indonesia. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan'bahwa jang mehdjiwai -tnariusia dengan filsa fa t Pant ja Sila itu adalati djiwa’ kekeluargaan. •• S e la n d ju t n ja * Tuhan. J . M . E . ;m entjiptakah' ..manusia i t u ..untuk h id u p bahagia (dengan k e a ^ il # a n .s o s i a l , ..s ^ a 5^j ,-itetiapi .Uidup.- bahagia- .'£ n i * t id a k la h dapat diperoleti ‘dengan hesak nendesak, ~£uling-menggulingkan5 a p a la g i dengan'bii&uh meri -biinuh, melainkefl-dengan irais'jawarah/mufakat. 6.
D e m i k i a n l a h ,' s etja ra sangat sin gkat dan se p in t as l a l u * i s i n j a p i k i r a n jang-terdapat da lam F i l s a f a t P an tja S i l a , ditra p ka n pada manu, s i a . , - r, ;
’ Djadi sangat' berbeda dengan filsa fa t dari -Barat jang selaludipangkalkan pada individu. otonoom - bebas; djadi: masing2 dengan kekuasa; annja- gept&iri. .Suatu-"pandangan jang ... memb;awa _ pada.,pikiran. tjuriga-mentjurigai aritara.indivi .,du satu dan lainnja, tjuriga. apakah' jang lain tidak mengganggy,. kebebasan (Jcepentingan) _ jang satu.-Su^tti Pandangan .jang membaVs; pada lajakhja aclsnja. persaingah -fk^nkurensi).
Sedangkan pad?. Pantja Silas individu, mes kipun sadar akan Icepribadiannja, toh selalu ti dak lupa bahwa akui (kawan anggota).kesatuan nja. Suatu pandangan jang dilukiskan dalam kata Sunda s "Silxh asih, silih aSuh, silih asah*, atau dalam Bahasa Djawa: "dudu sanak dudu kadang15 jen/' mati melu kelangan” (bukan anak,bu kan beraja, tetapi kalau meninggal dunia turut kehilangan). Bagaimanakah dengan pemikiran ini di3ihn+. nja negara ? : "*"---- “ —i Karena ditjiptakan untuk hidup bahagia dan pada ini ia, manusia diberi perlengkapan jang sempurna untuk mentjapai tudjuan hidup itu maka - dalam keadaan hidup bersama tadi- in berorganisasi, jaitu mengadakan pembagian tugas d«m petugas (untuk mendjalankan masing2 tu gas -cadi; agar tertjapainja tudjuan tadi,de.ngan djalan musjawa.rah/mufakat,“ setjara sempurna. Djadi mereka dalam kesatuan pergaulan h i dup jang ditundjuk sebagai petugas2 dengan tugasnja masing2 - ialah perlengkapan2 negara(or ganen) itu mempunjai kewadjiban - untuk mentja r i djalan se-baik2nja bagaima.na sampai seluruh anggota kesatuan.taentjapai hidup bahagia. Tetapi kewadjiban tidak dapat didjalatikan kalau petugasnja tidak dilengkapi dengan uewenang. —-Istilah wewenang ini nampaknja, dilihatnja tidak berbeda dengan istilah kekuasaan jang ki ta. djuppai dalam sistim pemerintahan jang bersumber pada. pemikiran dengan pangkal individu otonom-bebas, tetapi dalam hakikinja sangat ber lainan. Kalau kekuasaan adalah sumber tindakan seorang petugas djadi primair, tetapi .wewenang adalah refleks, akibat dari kewadjiban, djadi
13 tidak primair, melainlcan secundair. Dan wetranangnja itu dalam-pjkiran dengan ""djiyja kekcluargxianberdasarkan filsafat Pantja Sila harus dilakukan setjara msjawarah/mufa kat. Demikianlah dengan singkat pemikiran tentang negara menurut. filsafat Pantja Sila. 8•.
Bagaifnanakah ini djltrapkan di-negara _kita Dengan perkataan lain : . Apakah. jang.jnendja.di_ p.olcok2ra.i.a. dalam U.U..P..• 45 dari pjkjran itu? Kesatuan kelompok manusia jang hidup diba gian muka burai jang dilconal dengan. Bangsa Indo nesia jang lebih dari 100 djuta' orang djumlahnja itu henclak tjari djalan untuk hidup bahagia dengan djalan musjawarah/mufalcat,
Karena musjawareli/niufakatnja tadi, raengingat djumlahnja orang jang harifo • ikdet serta,ti dak mungkin didjalankan, maka ia, Bangsa Indo nesia, mendjelmakan diri dalain suatu badan jg. diberi nama l^idyclis Permusjav^ratcfi.'^kjat^ 11. P.R . ), jang diwadjiblcan — tidak dikusakan — untuk men‘tjari djalar. kearah hidup bahagia* Totapi pun badan ini, jang djumlahnja; ti dak boleh ketjil, (satu atau dua ratus orang ) kalau mau menjesuaikan dengan namanja sebagai pendjelmaari rakjat jang 100 djuta lebih itu ’ ' (sckarang djumlahnja adalah mendcliati 1000' o~ rang), ' tidak effi-sien untuk diseraihi raentjari _ djalan sendiri ke-arah■kebafr'agiaan seluruh rak -jat Indonesia ‘i'tu berhubung barij&foija, dan ber aneka tjorak dan ragam lcebutuhan jang harufe di tjari djalannja^untuk dik^towukan agar, rakjat ;dap4 t hidup. bahagia. .. .. - ■ Karena'itu M.P.R. ini mcnundjuk seorang Kuasa -atau M^dataria j]SLng akaii>;mentjari djalan.
u Semua djalan dapat ditefipahy asal^ssdja in i ha la l, asal sgdja. - kata II.IJ.IJ.-45 - ,inif.Mmemeli h ara budi.p.gkerti kem^nusigian.j ang ‘'luKur, dan memagapg'tegiffi'tjlta2 moraal rakjat jgng l^hUF1 Pan djalan jang dianjbil-itu tidak ada batasnjajrs'elama- tidak .dibatas'i oleh.:jang memberi kuasa, MaP.R. \ . x ” /„■ £.* .;.r
. . Adapun jang ditundjuk sebagaiMandataris •“•itu^dalah Presiden, . • ': . Batasnja jang diterikan oleh M.P.R;:;ini me^ng
5da batasan jang bersifat /uraum, - seperti ada nja U.U.D., dan garis2 besar haluan negara jang ketentuan2 didalamnja ia harus ditaati (lihat sump^hnja)^- tetapi ada jang.bersifat chusus, seperti dalam membentuk.unda.ng2 - penguasa jg» ber” ^ang meiabentuk undang2 itu adalah Presi den/l-kndataris dan bukan D.P.R. - dimana ia un ^ tuk Kendapat akibat hukumnja undang2 itu harus disstudjui oleh D.P.R;, djuga penentuan anggaran belandja.;diperlukan perseiutfjuan, dan . 'j^ng sarigat penting ialah bahwa Presiden/Manda.taris tidak boleh tjampur tangan dengan urukan peradilan. -• -. Disamping itu, ia, Presiden/Mandataris men dapat pengawasan jang diatur setjara rapih.- “ Pertama-tama tentunja pengawasan langsung dari jang memberi kuasa; M*P,R. Tetapi disamping itu, sebagai pembantu M.P.R . ter'tfa'pat pengawasan-ter* hadap tindakan Presiden/Mandataris dari---laing badan : a* D.P*R
sebagai pembaptu-pQ^gawag de ngan wewenangnja.- jaog berupat -inisi atif, bertanja dengan lisan dan~setjara tertulis iriterpellasi*
I .
t
15 b . D .P ,A ,
dengan wewej^ngnjaj untuk mengisdjulean usul ata s' inisiatif sendibi*. ;
ev B.PJt,
jang; measgawa-si apakah pengeiuarfrn keiremgsn jang dilakukan oletrrresi ' den/Mandataris itu .sesuai* ticUik.. bertentangan dengsm iinggaran Belan dja jang sudah disetudjui oleh D.P
Tl.
. Tetapi, bagaimana djuga Presiden/Mandata ris-.mempunjai djangka waktu mehgerrrudikan nega ra jang lamanja adalah lajak untuk raendjalankan sesuatu jang bermanfaat bagi negara, jaitu lima tahun, jang pada dasarnja s tanpa acTa kemungkinan ia , dapat gangguan msngientikan kegiatannja; bahkan ada- keinungkinan ia dipilih kembali setelah waktu-djabatannja sudah lewat.
12*
Seringkali sistim, pemerintahan kita ini disamakan dengan sistim pemerintahan Amerika Serikat (A *S .) Persamaan ini menurut heraat sa ja tidak benar sama sekali*
Benar, nampaknja dari luar dua sistim. itu adalah sama, akan tetapi padfa hakekatnja terdapat suatu perbedaan jang ^tadjamj perbeda an fundamentil. "• Pada pokoknja perbedaan ini terdapat ,pd‘ filet fat mendasarinja* Kalau filsafat ini pada pe merintahan A .S . ; jang terpantjar dalam UUD-nja rasndapat. pendjelasaiinja dalam Declaration of .. Independence (1776,4-Djuli) / ("that all men are-.cre3t.ed equal, that they are endowed their ". Creator with some ~inaleanable Rights, that a. raong th^se-are;Idfe, Liberty.and tne pursuit of Happienss. That to secure-these rights, Go vemments are instituted among Men-,' J diriving th<£±r- just powers from the conse'nt of the'^overned,!7 dan ini setjara sxngKat dii.uia.skan dalam "Preanble" UUD-iija : ("We'the people of
of ■ the United States, in..order to establish. a more:-^erfect;,Union,, .>^.7-. .7 ."'), ,adaiah filsafat'jg berp&ngkal^ pada d n (^ y ^ ^ rbebaarotonoorri dan bertudjuanj menjelamatkan Hak2 .-azasi,Manusia (to secu re .these rights), . ^balikiija. pada UUD-kita (19^5) filsafat ini berpangkal pada filsafat Pant.la Sila jang- raellhat-jnanusia fitu dit jiptakan selalu dalam pferggrulan hidupy-djadi- indivirin terikat, dan~ t'fdak bebas-otonoom, .meskLpun dengan. dihargaA *" dan diXiridungd kepribadiannja. ban.tud.iuan aoa.lah tidak untuk menjelamatkan hak2 tiap2 ind^vidu, melainkan untuk kebahagiaari'bagi selwuh ivk jat'.'Indonesia-;. ..s., r i ■' .. .\ Xetiapi djuga pada -pelaksana?nn.1a-.terdar^nt! djelas perbedaan ini, dan dapat dilihat dengan ;te rang bagi inereka ,jang osudi^jaelihatnjq-dengan sal*sama'i). A . -7 *.......... .. Pertama s Menurut sisto-kita, ;nies^pim-l^esiderj/ Mandatai'is^ itu mempunjai. waktu-djabatan -jang te*,ia wameir.etjat ia, meskxpun waktu-djab^atannja beiumlam pau.. 5uatu; kemungkinan jang tidak~terbuka ' dalam sistim A .S ., karena. jang menga.ngkat-(memilih)7.pre s?4en disini adalah rakjat# • "• •*' ' •' *.• Selain dari itu di-sistim A/SV terlihat derfean dje las adanja tiga.kekua.saari r Legislatif'^Eksekutif dan Judikatif - ; in i nampak pada UUD-nja, baikda lam susunannja., maupun p^mba'giah tugas jang diat^T didalamnja.5 Congress -sebagai.- pembentuk undang undang Preaiden sebagai Chief-Excecutiye, jang me megang; ■.pimpinanr-negara-.dalam keaktivarinja seharifrari-dan fsebuah Badan*. Peradlian'j tfibaij^'plmpinan l^s^U vA^ 1^-(-SuBren)e Court)ke ■-'s.e.tni'iai flucL^^E&j&v^en $4h dai‘>bsrdiri:--baii itegafcntfa., to-tepi'^cingaii paling Gfia£$7^G i ;(xp3:o£e .and balances)
pai da'lam sistim 'neigaifa . k i t a . _ f Beoar^' djuga 'negara 4titaj--seperti tigp. negar^;; modern* E!engena'l'.fQngsJ-«egara..legislatief, ' ek" sekiitief dan jiidikatxef, tetapi ms sing2 fungsi ini tidak diserahlcan untuk mendjalankap-nj-a7 pada kekuasaan jang tertentu. — — Eegibulah” pembentukv:i:nUahg2 menurut UUD kita. adalah Presiden, jang djelas menurut kata2 jang membsrikan wewenang tadi pada Presiden : Kata UUD-45 pa sal 5 ajat (1) : " rresiden memegangke kuasnan Undang-undang". Benar kata2 ditambah dengan kata2 "dengan persetudjuan Devran Psrirakilan Rakjat (DPR)11 Tetapi kata.2 ini tidak mengosongkan arti kata2 sebelumnja; dan kataStsja bah an ini artinja tidak lain, bahva undang-undang jang dibentuk oleh Presiden itu baru men- . dapat kekuatan hukum dengan persetudjuan D«P*R ssperti dalam suatu sistim pemerintahan perlemsnter, Keputusan Kepala Negara (Presiden; Ra tu; Radja) baru mempunja.i kskuatan hukum deng-ai adanja "Contra seign" (tanda tangan serta) Msnteri/Kabinet. Dengan demikian, maka benar nampaknja sis iim pemerintahan dalam UUD-45 itu rail*ip dengan sistim pemerintahan di A .S ,, tetapi pada hakekatnja djauh berbeda satu sama lain, >.emang, satu persamaan antara dua sistim ini .iang njata, ialah bahwa dua-duanja, djadi djufa jang terdapat dalam UUD-45■memberi djaminan ■>ang sangat besar untuk adanja suatu,^ ketenang ; n pemerintahan (stable government). Tidak sadja itu : djuga suatu djaminan jang ku , t tidak muntjulnja seorang diktator, asal sa~ ja . pertama-tama, lembaga2 pemerintahan pu;,c!t lainnja (MPR, DPR, DPA, dan EPK, begitu pu la I-fehkamah Agung) mengetahui apa jang mendjadi tugasnja dan orang2 jang duduk didalamnja
18 meropunjai djiwa dan rasa tanggung djawab sesuai dengan kedudukarmja. Dan last-but not least . j Kalau rakjatnja, chusus para tjendikiawannja ti dak tidur-; mendjalankan apa jang diharapkan dar i padanja : roendjalankan kew adjibannja,ialah 'social control*
19 B A B
III
'
U.U.D.-45 DAN KESTABILAU MASJARAKAT ' A> Keadaan Uinum. ■
1.
Diatas telah diterangkan,- bahwa kestabi lan masjarakat itu sangat dipengaruhi oleh kestabilan pemerintahan. Adanja- tidak-kestabilan-masjarakat antara Oktober ,1945. dan Dju . . I i 1959 itu adalah disebabkan diantaranja. ka rena tidak adanja kestabilan-pemerintah nega ra: pemerintah negara jang silih berganti da lam djangka waktu jang tidak wadjar, jang.di mungkinkan oleh sistim pemerintahan jang dipakai, ialah sistim parlementer.-
2.
Sedjak 5 Djuli 1959 hingga kini sudah beriUku U.U.D.-45 jang, seperti digambarkan tadi, memberi djaminan jang kuat adanja ke stabilan pemerintah >•• dan karena demikian da pat diharapkan adanja kestabilan masjarakat. Apakah sebabnja sampai tch /belum tertja pal ? ,r" ~ 1 : ' ' ■
3.
Masa ini dapat kita bagi dalam dua bagi-' ■ an, jaitu masa regime-Sukarno dan masa-sesudahnja; atau untuk menggunakan istilah jang (tadinja) populer masa orla , dan orba.
B. M a s s O r b a . . . A Marilah kita tindjsu lebih dulu Masa Gr - # ba i n i , karesna faktor-. jang mendjadi sebab ma sih adanja ketidak-stabilan masjarakat pada masa ini terdapat djuga pada masa -Orla, mala han sedikLt banjak merupakan faktor penting didalam. mungkinnja adanja Orla itu. 5.
. Sekali lagi : Kastabilan-roasjarakat etau tidak itu sangat dipengaruhi oleh kesta bilan-pemerintah . . U.U.D.-45 memberi djamin-
1
20 an kuat adanja kestsbilan'pfemerintah . itu. Tet^p^ UUD-45 J-p,i barulah nkan mernb^ pn da., kestabilan pemerintah dan dengan demikian kestabilan mas.iaralcat, kalau U,U.D>-A5 i t u d i djalankan sesuai dengan djiwan.iav'dan ifii-bnru .m s j er akat-.lglaiL_aRfl 3^&.dldn alan ftan itu m f rharci
6,
olvh
Maks* SestHiggjihnja sangatlah tepat instruk si Mi?.RUS>-ja,ng 'ditegaskan oleh Mandataris nja untuk " iaelaksanakan Pantia Sila dan U.TT.D4.5-set.jara murni dan konaekwen a ~ Tetapi instruksi jang tepat ini menghenda ki suatu sjarat jang mutlak; jang harus dipenu h i kalau mau memperoleh hasil seperti jang dikehendakinja# i i klta harus mendja.lankan sesuatu, ma ka kita harus msngetahui apa j ang’kita'djalankan itu. Kiranja, soal ini sangat mudah difaha na, oleh siapapun. Lebih2 sjarat ini diperlukan kalau kita hendak melaksanakan sesuatu itu se~ '•tjara murni dan konsekwen. Nahj disinilah letak kesulitannja.
7. Pada s'aat ini belum terdapat ke-sefahgman tentang apa sesunggtihnja jang mendjadi isi Pantia • Sila itu. J Saja mengakui bahwa pada Sebagian besar r>a ra pemimpm kita - Pak Mas, Pak Harto dll.- dan banjak orang tjendikiawan bukan~sard.janay 'jane djuga ber&jiwa Pant Ja SilaT^etapi menurut hemat saja Pantja Sila itu^baru *dir a sakan, tetapi . P & W j set.jara r ationil 'dikuasal"ana -j?nP raendja ,/di.isinja* 0 Kea.daannja adalah seperti Stradivarius, jg dengan djitu dapat. membangun sebuah biola jang _ ®d.a bandingannjatetapi jang tidak akan
A
21 mampu getjsra rationll menerangkan apa sebabmusababnja orang' harus raeadjalaaadian pekerdja"■■an jang tertentu dalam- rcembangun biola-itu. . Bahwa demikian keadaan para jtjendikiawan2 kita, t e r m a s u k pemimpin2 kita jang tertinggida lam pemerintahan negara in i terbukti dari isti lah2 jang dipergunakan - demokrasi, hak2 azasi manusia, dsb. - jang bersumber pada pemikiran individu-otonoom-bebas, sedang IT.U.D. -45 dxsusunnja dengan pemikiran filsafat Pantja Sila jg berpangkal pada djiwa kekeluargaan pada manu sia (periksa lebih landjut karangan saja berdjudul "Seminar Hukum Nasional IX , 1968" bagian V di MLngguan "Mahasiswa Indonesia” Djawa Bar at, daiam nomor terachir pebruari 69 • atau pertama Maret 69) •
8.
Ini semis bertalian dengan belum adanja ke-sefahaman tenting, isi filsafat Pantja^ Sila setjara rationil, s ehingga terdapat kesimpang siuran. Ada jang masih beranggapan, bahwa Pantja Sila. itu hanja lima dasar, lima prinsip - the ' five basic principles, kata or^ng asing dalam bahasa Inggris ada lagi jang menganggap-nja sebagai ideologic suatu tjita2. Sedang Pantja Sila, seperti dibentangkan setjara singkat dia tas, adalah suatu filsafat, suatu pemikiran jg • bulat dimana apa jang disebut lima siXa xtu me rupnkan lima intinja* Untuk ineircperoleh xsx jarg sebenarnja harus diberi i s i (arti) pada masing npsing sila, tetapi sedemikian arti darx ma sing2 sila itu s^iingga ada. hubungan jang gaxt menggait, jang merupakan sebab-musabab antara satu dan lainnja, sanpai membawa terdapatnja su atu pemikiran jang bulat. Dan nanflJ>aljjig pen bahwa i s i , jaxtujpemxkxran.jan^ di " pproleh demikian in i harus nememfrx snarat2 %
iso-;: pendkifen,dtu..harus merupakan tiermin. pe fflent.iaran isi- d-.iiwa Bangs'a' Indonest?r:«: '■ ■ ■ ’ Karena masih adanj'a •kesimpang siuran ten't'ang^isij peErbkiran -Pantja Sila, dan. dengan sen -dicinga-dalam penafsirannja .U.U.D.;-^'5 - perik-Sa--sadja !apa; jang disadjikan .dalam :Seirdridr _kulcum: Nasipiial'II 1968 baru2..‘i ni maka. :,d,erigan sendirinja. terdapat-kesimpang siuran antai*^ pe djabat2 neg&r&i satu sama lain/anta^a. pedjsbat n'egara dan masjarakat, dan begituiah antara anggota2 masjarakat satu- samaJf2-ain. Dan dengan deia±ki^j%ti(tek-kestabiian'masjarakat* .• XI,•'' . Obatnja ? Kiranj'a! logis•-.kalau dihil^ngkan apa jang mendjadi sebab tidak-kestabilan • ,itu* Dan kiranja: begitu sukarkah untuk .menghidang■kan ini ? Apakah tidak.dapat dit j oba menanam — -~kan be-sefehaman•tentarig 'isi, pemikiran Pantja. Sila itu.-Dan hewdaknja, kalau ditjoba, pe^yo baan ini dipelopori oleh Pemerintah. senda^g., jang hingga kini bfelum kelihatan inisiatif-nja dalam bidang ini ? .
Tetapi mudah. untuk rnenuridjuk djalannja, jaitu diusahakrn adanja. kesefahaman tentang pe mikiran Pantja Sila. Tetapi semuoLah. itiikah pu*;: la untuk melaksanakannja ? ,
Bagaiiaariapuji '^tttagkinctasaha ini sukar dila kukannja, !teta|>i':kalau tudjuan.-jang hendak kita.tjapai .dengan'.usaha itu seimbang -dengan sukar’nja usaha tadi - maiahan kalau demikian vitaJnja.: .<%?□. /dapat' "diiakssnakannja UTJD-^-5 Se;tja^s-P^rni.dan konsekwen ?- - kiranja- tidak a4a .aiasan ,untuk tidak mentj’obanja-. ‘ " ■ -Lsgr./pula, kalau-'kita-renungkan sed jenak inasaaiah: in i; apakah -benar se sukar. itu : masaini s.ehingga- ticfejc patut diusphaksrr pemetjahannja ? Mariiah' ‘ini Tcita -tindj[au bersama.
23 Seperti telah dibawakan lebih dulu, Pantja Sila adalah filsafat jang isi-pemikirannja . ada lah t jermin i s i djiwa Bangsa Indonesia. Kalau. ini benar, maka pada asal mulanja - sebelum pengaruh’ kebudaj.aan Barat - seluruh Bangsa Indonesia itu berdjiwa djiwa Bangsa Indonesia jang tjermin isi pemikirannja seperti i s i pemikiran jang terdapat dalam filsafat Pantja Sila itu. Baru kemudian, dengan pengaruh kebudajaan Barat, .chususnja dalam pikirannja .tentang tempat individu dalam per gaulan hidup manusia, dan begitu..chususnja dalam bidang kemasjarakatan, sebagian .dari Bangsa Indo nesia mengikuti; pemikiran jang berbeda dari pa da pemikiran-jang ;terdapat pada is i djiwa, Bangsa Indonesia; suatu pemikiran bersandarkan'prinsip2 jang berbeda dari pada apa- jang didjumpai di Ba rat.. Bagian ini adalah bagian masjarakat kita jg biasanja disebut kaum intelekfcuil; suatu istilah jang disini dipakai setjara luas. Adapun pemikiran jang. menjimpang dari pemikiran jang beraaaskan isi djiwa Bangsa Indonesia, atau pemikiran Pantja Sila itu, adalah djustru pemiki ran-terutama tentang masjarakat, dan.gedjala 2 di dalamnja seperti negara, hukum, dll. Keadaan kita mengenai pemikiran Pantja Sila seka rang ini adalah tidak .berbeda dari keadaan para tjendikiawan,. chususnja ahli 2 hukum .kita terhadap Hukum Adat, jaitu hukum jang merupakan peman tjaran djiwa Bangsa Indonesia. Djuga ahli2 hukum Indonesia, jang mendapat didikan ilmu hukum, terutama tentang hukum Barat. (Be landa), dengan dasar pikirannja Barat, jang fundamerxtil berbeda dari da sar pikiran Hukum. Adt>t, ' tidak atau baru dengan susah pajah dapat menger t i Hukum Adat, jang nota bene hukum aslinja. -Ba-‘ ru dengan bantuan - jah, amat tragisnja, bantu&n dari Barat; djelasnja dari sardjana2 Belanda -ma* ka" ahl±2 hukum Indonesia dapat mendekati hukum aslinja sendiri.
24 '^keadaannja sarnpai demikian sehingga seba:-r gian dari Bangsa Indonesia itu dengan pikirannja seb&gai- aki-bat dari didikan Barat bertahun-tahun lamanja> berkejakinan bahwa Hukum Adat itu tidak ada, artinja Bangsa Indonesia tidak berdjiwa, se tidak-tidaknja dalam djiwanja itu tidak ada tempatnja buat rasa keadilan*• . Nahjkarena tidak dimengert.inja pemikiran Pantja Sila ini' ol'efr Sebagian. - tetapi. bagian jang. sa ngat penting - dalam masjarakat, ialah para tjen aikiawannjaj kgrena adanja'pikiran jang di didik nja dari dari ol'Si Barat, maka tidaklah masuk akal kalau' untuk membawa mereka supaja mengerti Pantja Sila, djadi menghilangkan ( setidak-tidakn j a menetralisir) pikiran Barat itu, kita membe ri- didikan tentang Pantja Sila ? Artinja membawakan^pada• mereka setjara rasionil - dirasakan njalati^saja kira 'adal'ah -stidah, setidak-tidak-nja oleh sebagian pentirig'dfantara tjendikia:wan2 ,ter raasuic p<3Kiitnpin2 kita :- is i, pemikiran jang terda.. pat-dalam "filsafat Pantja Sila ini ?. . . .. Kiratija^'setjara praktis inir tidak setjara. .indok trxnasi, seperti jang dilakukan oleh regime... Sukarno dengan Manipol/Usdeknja,. melainkan dengan. meraiiina 'sebelumnja suatu corps instruketor,;. jang. harus dibina demikian sehingga dapat menguasaisedalam-dalamnja pemikiran jang terdapat dalam filsafat Pantja Sila dan masaalah2 jang terdapat diselcitam^a.
;
Dengan djalan demikian,ki^anja, setelah instruc tors ini melartfjutkannj.'s'ke masjarakat, akan diperoleh keseragaman dasar berpikir, ialah pemikL ramPahtja Sila, dan begitu ditjapai kestabilan masjarakat* G. 1.
Regjune - Sukarno (Orla). ; Dengan Dekrit 5 DJuli'i959 oleh Ir. Sukar no digerakkanlah lagi berlakunja -UpU.D*-45.-
25 .Orang ientu dapat mengharapkan, bahwa. akan ter dapat .perbaikan dalam keadaan -negara kita, setelah mengalami dorongsraendorong, desak-mendesak, guling-menggulingkan, adu kekuatan antara orpol/parpQl2, sehingga negara kita - politik> ekonomis dan keamanan - merupakan suatu. chaos. Apalagi harapan kita dapat dianggap sebagai ha rapan besar, kalau kita ingat bahwa Ir.Sukarno sendirilah jang mentjetuskan Pantja .Sila ; dan Xr Sukaro sendirilah jang turut menjusun U.U.D -45 jang penjusunannja didasarlcan pada filsa fat Pantja Sila. Tetapi ternjata, bahwa pun ia hanja menguasainja dengan rasanja, dan sama sekali tidak de ngan ratio-nja, Bahkan lebih tjelaka lagis rationja in i terlampau dipengaruhi oleh adjaran/ pikiran2-nja Marx-Lenin-Stalin dan kemudian Mao Tse Tung. Tambahan pula, bahwa sebelum dinjatakan berlakunja kembali UUD-45 itu "otak" arsitek-nja UUD-45 itu (Prof,Suporao) - sudah meninggal dunia. Keadaan in i belum begitu membaha jakan ka lau tidak ditambah dengan maksud buruk pada Ir Sukarno: ia berniat untuk mendjadi diktator(Pe riksa untuk ini karangan saja dalam "MingguanMahasiswa Indonesia", edisi Djawa Barat, jang berdjudul : "Perundang-undangan Negara dan Ter tib Hukum"), jang nampak sudah pada permulaan ia bertindak sebagai Presiden dibawah UUD-45. Mengingat akan keadaan i n i , maka mudahlah dime ngerti, bahwa pada waktu itu tidak dapat diharapkan adanja Kestabilan masjarakat. Benar ada kestabilan pemerintah - tetapi pemerintah jang diktatorial. 2#
Ini semua dimungkinkan tidak sadja dengan adanja niat dari Ir.Sukarno untuk djadi diktator, dan "tidurnja" para pedjabat - M .P.R*(S.) D .P .R . d ll. - serta selurtfi rakjat Indonesia,
26 ' tetapi dasar jang lebih dalam adalah : tid a k a ■ ;: ' dastfs tepastian>:tontangv£ ilsa? a t ' j arig meridSsa-o.ri-ZJiU,Bv-455 dsag"m^nda^ari- drgariissi-si iiegkira kite-: :P ? n t ja S ila ~ •:
3* .. • rl-,^ngihgat..alcan perigalamah .ini, djangan sam *".’*6 ®?* £®£rtang. Keadaanjsepfr1*f -&ada regirne.-Sukar ’ no itu - jaitu vperaeiri^t'ahar* diicbatur .hendakn^a kita hat^tberusaria.men^ukan isi-'sebeharnja .jP;antja: -S^a^.cfan■.-■keimidian menguasaihja,, rter.ut^jna pai^- -t^erkidkiawanrija^
BA B
XV
y:':...
STRUKTUR POLITIK DAN STRUKTUftv : HASJiiRAKAT . . \ ,
-
A. Struktur Politik 1;
V . Iss&y >.
*■*'* *
'
‘ Pertanjaan pertama"jang nampak pada kita dalam mengjnadapi masa’alah ini adalah s Apa ar tinja istilah ini ? “ Struktur itu adalah suatu penjusunan, te tapi apakah jang dinamakan politik ? Istilah ini sering didengar, jah sangat sering malahan; dan demikianlah seringnja sehingga orang ........... lupa untuk menanjakan apa jang raendja. di artinja. Tetapi in i tidak menghera.nkan karena da lam dunia ilmu pengetahuan-pun orang belum da pat menentukan dengan tepat apa itu. artinja. . Prof .Barents dari Nederland/dimana poli tik itu diambil sebagai' objek ilmiahbaru sesudah Perang Dunia I I , jang mengadjar ilmu po litik di Amsterdam masih belum dapat memberi perumusan tentang apa jang dimaksud dengan il mu politik* Bahkan d i negara2 Anglo Saks (Inggris-A-merika) dan djuga di Perantjis, dimana ilmu ini djauh lebih lams sudah mendjadi perhatian para sardjana belum djuga meraberi perumusan jang" sefaham dan mqrcuaskan tentang hal ini (Laski, Idpson^ Saltau d l l .) .
2 .;- ■ . Masaalah ini hendak saja lihat sebagai be rikut 1 :, Tiap2 ilmu itu mempunjai suatu objek jang men - -djsdi perhatian penelitiannja. Begitulah nega ret mendjadi .salah .satu dari .objek itu.... • •• Kita dapat.meaeliti negara dalam Miakekatnja,,
28 jang membawa^pada •ilmu negara atau filsafat negara (staats filosofie). Kita- dapat mengambil sebagsinobjeknja penelitian bagaimanakah sesuatu ne gara di-organisasi, djadi bagaimana penjusunannja. Basil dari lcarja ini, jang kitgil^klkrii-iiatL.tata negara. Penjusunan ini tentunja tidak dapat“dipisankan d^ri pada penglihatan kita tentang hakek&t negara (filsafat negara). Meskipun' derd&ia'n,. kare na kelompok manusia, jang satu (bangsa)sangiat ntung kin hendak mengorganisir negaranja berbeda dari kelompok jang lain, maka tiap negara .itu .mempunjai tata- negaranja sendiri2 , djadi ihenimbulkan ilmu tata-negara jang berbedarbeda. - • Orgahisasi-berarti • pembagian tugas dan petugas jang dengan kerdja sama jang gait -raenggait akan mentjapai tudjuannja* Demikian .djuga organisasi jang kita namakan negara. rlaka dalara pada ini kita dapat meneliti bagaimanakah hubungan dan kerdja sama itu dilakukari antara petugas satu dan lainnja, dan -----bagaimanakah hubungannja dengan masjarakat (perga ulan hidup) jang negara itu merupakan organisasinjg, Karya, atau hasil-^.rya dari penelitian ini kami namakan Tata Usaha Negara* dan ilmu jang mengambil ini sebagai objek penelitiannja adalah il mu tata usaha negara. Demikian terdapat perbedaan antara ilmu2 jang mengambil sebagai objeknja. Adalah' merupakan suatu kenjataan bahwa kalau kita berbitjara tentang politik, selalu ini berta lis ^ deri^qn negara. Dan ini tidak begitu menghe rankan kalau kita ingat bahwa perkataan . politik i'tu asalnja ^dari-perkataan polis, dsn perkataan poli.s, ini disamping dalam pengertian. lain, dipakai djuga untuk menundjukkan nama negara. sebtasar kota ( " sfc}dsr=stpat" kata orang Belanda- * ".city-1-st&te" dalam balias® Inggerisnja) pada djaman Junani kuno,
29 seperti Athena, Sparta, Milete. dsb. Tetapi, mendjadi pertanjaanlah sekarang, kalau nanti muntjul ilmu dengan nama ilmu po- ' litik {political science), apa dari negara jg mendjadi objeknj-a penelitian ini sehingga diberi nama tersendiri ? Tentunja objek chusus penelitiannja berbeda dari pada ilmu2 jang disebut lebih dulu. O.bjek chusus ini hendak saja mentjarinja dalam tudjuan jang ditjapai dengan negara,se hingga. ilmu politik itu dapat diartikan seba gai ilmu iang mempej^dj^ri- tjar? bag.gmana^e gara hendak mentjanai tud.juannja.
3.
Tetapi bagaimanapun djuga, karena keem pat ilmu ini semuanja berobjek 'negara dalam penelitiannjaj maka sudah dapat diharapkan, bahwa satu dan lainnja tidak dapat dipisah-pi sahkan. Artinja, sekali kita mengambil suatu pokok pikiran untuk menggambarkan negara, ma'ka pokok pildran in i mendja.di pokok pikiran pula dalam melihat organisasi negara (tata-negara) dan djalannja perlengkapan2 negara serta hubu ngannja antara satu dan lainnja dan hubungannja d e n g a n , masjarakat (tata usaha negara) dan begitu pula pokok pikiran itu mendjadi pokok pikiran pula ilmu politik dan politik.
4.
Negara sendiri adalah organisasi manusia dengan suatu tudjuan jang tertentu. Organisa si adalah pembagian tuga's dan petugas. Begitu lah dalam sesuatu..negara terdapat kepala nega ra , terdapat menteri, mungkin badan2 perwakil an dsb..Tetapi belumlah didjawab, bagairaana petugas2 in i dibentuknja * Dan adanja tugas dan petugas itu tergantung dari pokok pikiran dan tudjuan negara*
30 Misalnja; di Inggeris.(Nederland) Kepala ' Negara adtiLeh menurut keturunan (Radja) ; diA.S. dipxlxh langsung oleh rakjat; di U.S. ti dak ada penundjukkan chusus dari Kepala Nega ra, melainkan Ketua Fresidiura Soviet ber.tindak sebagai Kepala Negara, sedang di Swiss salah seorang menteri itu, untuk suatu waktu jang tertentu bertindak sebagai Kepala Negara, untuk kemodian kalau waktunja sudah lanrpau di ganti oleh salah seorang rekannja# Dan ini semua bergandengan dengan pokok pikiran, tudjuan jang diambil sebagai tudjuan negara, dan pikiran tentang pembagian tugas dan petugas tadi. Begitulah penjusunan tiap perlengkap ne gara itu didasarkan pada tudjuan jang diambil oleh sesuatu bangsa sebagai tudjuan negaranja. dan ini tergantung dari pokok pikiran jang men djadi pangkalannja, chususnja pokok pikiran tentang ternpat individu dalam pergaulan hidup* 5.
^ Telah kita teropong suatu struktur poli tik jang mendapat perhatian dari, jah dapat dikatakan diagung-agungkan, di-dewa2 -kan oldi seluruh dunia: ialah struktur politik demokra si (taiipa tambahan apa2 , djadi daiam arti mur ninja)* Disitu kita melihat* pokok pangkalnja. adalah individu-otonoom-bebas, masing2 dGngan kepentingan dan kekuasaann.ja sendiri2 , djuga setelah berkumpulT untuk menghindarkaft ben trokan maka sebagian dari kekuasaan/kepenting annja itu diserahkan pada orang, .atau sekelom pok orang jang dipertjajanja. Menjerahkan berarti.raemilih; memilih orang jg dapat dipertjajai ;itu ialah apa jang kemudian dikenal seoagai pemerintahan negara" 5 negara
31 jang'di'Iihat sebagai..oyga.nisasi-kekuasaan (individe) . VKalau Undiyid-u2. itu tidak diatur- • se tjara sistematis, maka, tidak mengherankan kalau timbul- kekatjauan. Pikiran untuk mengattixv i n i dan bagaimana xaenga turnja itu tergantung -dari ’’common senceM,atau "practical sense11 .dari pada bangsa .iang bersang kutg.ii* Berdasarkan ’’practical sence” in i makamun tjullah mula2 - begitulah d i tanah air kita ’’ kies vereniging” 5 -jang kemudian berkembangmen djadi organisasi p olitik/partai piolitik. Ber.apa organisasi politik .jang akan dibentuk i tu s e m a .t a - m a t a tergantung dari p r a c t i c a l sense t a d i ~ dan t i d a k dapat d i t e n t u k a n T d i b a t a s i ) ka rena i n i dianggap melanggar kebebasan mereka; - b e r t e n t a n g a n dengan hak azasi manusia ( Ingat pa
Ajda kalanja, seperti d i negara2 komunis dan negara diktator (Hitler. - Djermanj Italifftxssolini) hanja ada satu partai; tetapi in i berarti tidak mungkinnja suatu sistim, Karena ’’ sistim” mengandung arti adanja beberapa(lebih
dari satu:) "hak jang dalam 'keadaan hubungan jg teirtentu airfcsra satu dan laiilnja. Djadi "oneparty-system is no system". Bagaimanakah struktur politik ini rut U.U.D, kita ? .........
menu
Pertama-tama dalam pada in i perlu diminta perhatian, bahwa negara menurut filsafatnegara Pantja Sila, meskipun tetap merupakan organisasi manusia5 ;tetapi bukan organisasi kekuasaan. Negara menurut filsafat-negsra Pan t ja Sila adalah' suatu :organisasi manusia' un tuk mentjapai kebahagiaan seluruh manusia jg berorganisasi djidalamhja (djadi apa jang biasa disebut, rakjat) dengan djalan.musjawarah. Dengan singkat • organisasi untuk mentjapai kebahagiaan (ifenurut filsafat Bar at mentjapai kebahagiaan itu adalah merupakan hak azasi in dividu; the "pursuit of happiness", kata Tho mas Jefferson). • , Pikiran ("idea") tentang negara ini oleh Bangsa-Indonesia d’ilaksanakan sebagai berikut. Xarena dirasakan mustahilnja mengadakan suatu musjawarah antara-lebih dari 100 djuta manusia jang tersebar di wilajah negara Indo nesia -jang demikian luasnja itu, untulc mentja r i djalan bagaimana djalan sebaiknja ; . untuk mentjapai hidup bahagia bagi-seluruh- ?.rakjat Indonesia itu, sademikian djumlahnja - rakjat Indonesia itu, maka rakjat..ini mendjelmakandiri dalam suatu badan jang diberi nama Ifedje lis Permusjawaratan Rakjat (M.P.R.) Badan ini - suatu pendjelmaan dan bukan perwakilan rakjat - -jang akan mentjari djalan jang.dimaksud tadi untuk sampai kebahagiaan hidup bagi seluruh rakjat Indonesia..:. • Pertama-tama jang dilakukan adalah menga dakan pembagian tugas dan petugas (organisasi)
33 diantara rakjat Indonesia jang akan m&ndjadi sa.lu ran tertjapainja hidup .bahagia. itu. , . Organisasi dari pada negara ini oleh M»P.R. pokok2nja dilukiskan dalam. suatu Undang2 Dasar (jjaUoDo).. Pula ditehtukan ke arah manakah petugas in i mentjarinja hidup bahagia. itu, jang dituang lean dalam 11gsris2 besar haluan negara". Tetapi dengan in i, bukanlah MoPJU lalu lepas d a r i petugas2 itu : Petugas2 itu semua, setja ra lang’sung. (^esiden/Mandataris, DoP.»RV, D«P«A* dan B.PoK.; serta pula Mahkamah1 Agung) atau setja ra tidak lahgsung (jaitu lain 2 petugas), dibauah pengawasan M .P.R ., - M.P.R. ss-Trraktu2-dapat membe r i instruksinja kepada petugas2 jang langsung ber tanggung djawab kepadanja itu. Tetapi sebaiiknjs, karena M* P eR • itu merupa pendjeO^aan r ^ g ^ , apa jang dilakukan o leh M.P.R. itu adalah dalam p.enelaahan rakjat ; apakah M.P.ft. memenuhi fungsinja sebagai pendjeimaan rakjat.- Disebabkan itu mehdjadi tugas kewa d.jiban seiuruh rakjat, chusus bagian tjendikiawan njaT"chususnja lagi Universitas2 sebagai kesatuan, dan petugas2 didalamnja masing2 , untuk melakukan "Social control", jang mentjakup seiuruh aktivi tas negara. Dan disinilah nampaknja arti jang ha rus kita berikan pada istilah "kedaulatan" jang terdapat dalam pasal 1 U.U.D. k a n
Seperti halnja jang mendjadi pus at perhatian dalam struktnr politik dalam ala.m pikiran ketatanegaraan demokrasi (ipurni; individualisme-otonoom-bebas) . adalah pemilihan pemerintah, melalui pemi lihan umum deird tudjuan negara jang membawa_ pada pembentuksn orpol, s e s u a i 4 engan apa- jang diben tangkan diatas — begitulah dalam alam pikiran Pantja Sila ini pusatnja itu adalah pendjeljnaan (rak jat meridj&di) -M.P.R* , bertalian M.P.R. inilah jg, merupakan pimpinan tertinggi dalam menemukan dja-
,34 l$n untuk hidup. bahagia bagi :sel.uruh- rakjat In donesia. \ 9.
^Baga3iaana.k?)h pendjelmaan M.p..R. ini. hen daknja dilakulcahj meslcipun dalam pQkok2 ?-nja; ? Se sudah -diterangkan lebih dulu^ -bahwa struk tur politik itu ditentukan oleh'apa jang d ili hatnja ’Sebagai tudjuan negara, -
Karena tudjuan dalam hal ini adalah keba-r hagiaan seluruh rakjat' Indonesia, dari pendjel * naan itu-adalah suatu djalan ke-arah ke bahagiaan tadi, maka pertanjaan ini berkisar, ' ^rpangkal pada pertanjaan:' apakah kfcbphagiaan itu ? Bil-ek-ah- orang dapat ■dikatakan berada dalam keadaan bahagia ? •' 10% CT,rt, B^ agi^ adalah Pertanjaan suatu rasa jang terdc.pat pada raanusia; suatu rasa j'sng terten. tu^oang disebabkan karena keadaan jang terten■ •_ ^ e^ s n3aai»j.a aendiri merupakan.suatu ma. .^aalah Jilspf^t.-Kiranja mengenai masaalsh ba hagia itu tidak^pe’rlm .'dikuoas" disi-ii. Tetabi . diisawate? Manusia bahagia berarti sianusia hidup dengan ^ahagia. Eilakah kiranja manusia itu :dianggap akan hidup bahagia, ? Sesungguhnjajdalam hal idealnja : k ^ u .semua kebutuhan hidupnia itu terpenuhi setjara" bulat. Tetapi hal in i. dapat dimengerti, adalSFT^atu keadaan jang ti dak mungkin, tidak pernah dan tidak akan raurigkxn tertjapai. «•
■ Maka hidup bahagia itu hendak saja gambar . kan. sebagai keadaan manusia dima^a -terdapat h a r m o n ^ ^ a ^dipenuhihln kfihvttiihan2-n.1a. 11. .. ... Bengan demikian in^ka. pertanjaan ‘ 'ber^ldh ke njasalaH s 5Eaka$LJsng.rterti.tadi .kebutvhsn hi dup manusia ? •' 1 —1 —-
35 .Dalam p a ^ i n i . saja -melihat -adanja empat ^unsur poKok p.aia manusia, jaitu.Raga> Rasa, Ra ^ i b 'dari :"Rukun:. iRaga sebagai; ^wadahnja, dsngan Rasa dan Ratio ' ?skbaga£ ;i!sinja -.wadah tsb. d'an'Rukun sebagai --pejidir-ian: hidup. antar manusia, sebagai akibat Jdari-^_a4a apa jang ditakdirkan oleh Tuhan pad#? manusia untuk selalu-'hidup bersama, dan me nudju ke-hidup babagia. ' uhsttt*2 :.ini, tentu harus. dalam. keadaan har AjBiiT untuW1 dap^t.. difc&takaji .manusia dalam keai ^ a n hi^up'-bahagia-^Dah karena nja -ke.-empat un sur itu harua terdapat pemeliharaan jang sem,purna. •Pemeiliharaan irixlah ’ jang’ -~menimbulkan kebutuhah2 hidup manusia i Kebutuhan2 jang.&perlukan untuk raemelihara ke-empat unsur.itu tidak sadja .. .berbeda menurut un.kff ' jahg-iiarus dipeliharanja, tetapi'-djuga }<Ebutuhan2 untuk sesuatu ungur terda pat dalkim beberapa taraf• ’.Ada kebutuhan jang -sedeiiiikian pentingnja' sehingga tanpa.dipenuhi nja orang akan-kehilangan kemanusiaannja jaitu machluk jang hidup dengan kepribadian. Begitulah untuk Raga orang harus:makan. Tanpa makan ia achirnja akan mati'. .Ifemang '.terdapat manusia jang. dalam waktu jang, lama beberapa bulan uiun'gfcin '^dapat hidup taripa makan, teta pi achirnja1'tdtj:ia,akan mati djuga. Dengan d$ mikian makan-'itu merupakan kehutuhan pokok ha gi manusia.-Dan'sekaligus dapat^disebut .^ebfvr gai '-kfebutufiari •po'k6k': ini + sandang dan^perm ^ han. " j •. -?...•■ .;iLcr*j'h 'Seda^totufc^e^jalankan'txndakanJ-njaterutariiei ^ t u k :-iiiemj3er'6ieh makahan^untuk memer nuhi :-kebutt3han'^ganja itu'- ia tenerlukan atatl budin.lgf (Ratio)^1:.. • . /• f f* I-\~ 'r f ' ~ , — .u . . Ma^^n berkembang R ati o r-ii?i,. i^k in -mudah
dan serapurna dapat dipenuhinja kebutuhan pokok untuk hidup tadis Sandang', parigari, perumshan. Tanpa perkembangan dari pada Ratio itu,: ma ka mungkin manusia dapat hidup raisalnja ketika la raasih dalam keadaan hidup mengembara* Tetapi Eiamsia raenang dikodratkan oldi pentjipta-Nja memiliki kemampuan untuk memperkembangkan Ratio nja. Tetapi dengan dipenuhinja -segala kebutuhan Oang terdapat pada manusia untuk hidup tadi.toh
hidup bahagia’
Sas
k ,tr,^'Sf T !^ kph tidak- Kebahagiaan Pada hake^
r8f a' r'asa *>*0818. Untuk member!
0 ntch sadja sebagai sekedar pendjelasan • Se3uaml: lst0ri hiduP dengan tjukup sandang: S- n k e t i d ^
l"?u
™ 1£’h ann;i£! d 3 u g a
, ? UaS\n - Jah’ * * n
tid ak
-
d iing in i, se-
rukun 'fpt daic d w , '
d?n raereka hidup . dengan rSafr^hal •5 Perkawinannja itu ti1 dengan seorang anak-pun.b ^ f ■ ■ mf eka.itu ? Kendataan raembuktikan d-iV « 05 Uapl^u^fter'i''da3,am k©adaan demikian Ini ti dalam h l& p 'aeMf terdaPat , kekosongan se^a^ 1 “ ^agi mereka. jang pertjaja a S'1 Iridnn dan deraikianlah keadaan Bang -J r l ? 2ang * * * * * * & Pantja Sila.- bukan? ' ^ berpaXlng pada. Tuhan. . Derti\ng * : T^ an nengkodratkan manusia se dieni-5 s©RIua ^achluk - dalam keadaan, clus 'Tnt'w»"i a P1* ^ dan. wanita, jang dalam hubungan i n ' n ua. Jenis sadja djenis machluk itu, bm ^!!^!nU‘f la, daP9t meland3utkan djen;Lsnja. Hus a t^d ie n if 3 dUa S®k3j f » W u t E t a r a a l lagi ?• rasa - jang T7j.asa diikuti dalam sugaulan hidup mamsia, jang hanja berupa
37 perkawinanlah dianggap sebagai kelandjutan djenis Jang diterima dengan baik. . . Begitulah terdapat ketentu?n2 dalam pergaul ■an hidup manusia, tanpa dipenuhinja ketentuan2 ini inenuasia it u 't id a k dapat merasa bciiagia# Pada achirnja Unsur Rukun. Tuhan mentjipta kan manusia dalam keadaan selalu berkelompok* Tiap2 tjiptaan Tuhan itu ditjiptakan-Nja de ngan maksud baik, untuk :kepentingan kehidupah ma.nusiaMisalnja s dalam tumbuh2an jang tert^ntu itu terdapat b isa . Tumbuh2an jang berbisa in i maksudnja ialah supaja apa bila manusia menderita s^.kit, bisa dapat dipergunakan sebagai obat untuk .sembuh kerabali. Dan memang, manusia menemuksn cfaasiat da r i berbagai djenis bisa i n i - t^olun semua jang terbukti dengan adanja apotik2 jang hidupnja dari pendjual bisa itu* Tetap i, disalah gunakan tjiptaan Tuhan jang sangat beraanfaat i n i , maka^ini' tidak afcsin laemban wa inanfaat t a d i, bahkan sebaliknja> akan menjebab kan maiapetaka : bisa i t u dapat membinasakan manu s ia ; manu-sia djadi mati. Selaras dengan djalan pikiran in i dapat dita hjakan : Maksud (baik) apakah Tuhan^mentjiptaten manusia dalain keadaan selalu hidup bersama - H i dup bersama i n i , dengan manusia masifcg2 Mmpunj&i kepribadiannja sendiri, hanja akan menimbulkan ke manfaatsn bagi manusia apabila hidup bersama m i terdapat dalam hidup Rukun. Disalah gunakan hidup bersama i n i dengan.txdak mengendnlikan n^fsunja oleh mn|ing2 ^ n p ^ p n ifu r;'iiiaka sebsliknja d a n pada.manfaat Jang mendja'di hidup bersama i n i , melainkan bentrokan2 jg . raendjadi akibatnja.
38 Nshj keempat unsur ini semuanja hams di'-' pelihara setjara harmonis kalau manusia mau hi. dup bahagia. • • . Pada masa manusia masih hidup dalam keada . : an sederhana dalam masa hidup mengembara misalnja dan mssih._d.jauh kemudian pemeliharaan be lum memperoleh suatu differentiatie seperti Se ' .diurus oleh senrna untuk ... semua, sebagai kesatuan, • -: UUK Hanja satu hal jang memperoleh perhatinn chas dan jang-nampak pada tjsra hidup mereka*' aaitu tata-tertib dan keamanan. Dan demi ini di ■ anggap perln adanja organisasinja dengan pemim pin2-nja.
13 ‘
dalam_ perkembangan selandjutnl* d* ri Gbad te-abad maka berkembanglah pemelihnm fln n n s n v r O -i-t-n ___ i „j „ ^ r^^c ira -
Struktur Masjarakat* 14.
Sepandjang masa dan dimanapun di-dunia Struktur Masjarakat itu Selalu ada hubungahnja kalau tidak ditentukan oleh set-idak - tidaknja terdapat pengaruh timbal balik dengan struktur politik jang dianut oleh kesatuan masjarakatnja, kemudian nampak dengan nqgara*
15*
Sebelum djamannja Charlemagne di Eropa Ba rat sesudah djatuhnja Keradjaan Romawi Barat, maka Eropa Barat terbagi dalam berbagoi-bagai kesatuan2 ketjil, hanja terdiri dari sesuatu Suku bangsa’Germania'.... Tudjuan kesatuan adalah menjelamatkan kesatuan suku bangsa* Ban demikianlah struktur masjara kat tersusun sesuai dengan, kebutuhan guku bang sa.
39 Dengan dan sesudah masa. Charlemagne (Char -:les: the-©refi-t) dari suku bangsa...Germania* Fran lea -d^pa.t'mgnal^i^kan. dan. merebut hampir .seiuruh Eropa Barat, -wilajah kekuasa^nnja ka.rerianja san ;pai berba.tasan disebelah timur dengan *~Jsungai ... ; Odeb, di\Selatan dengan apa ja n g sekarang dike 'rial-’ dertgan-Ita^fli--:;!Laiut:: Tengeh '(Jan : Te^unungan Pyrenae* sebelah barat Samudra: -Atlantic dan La ■ ■ utJUtaraj-dan- sebelah.-Utara laut U-t&ra dan La • ui>.-.Tipmr,. maka dirasakan: oleh Charlemagne, bah ; wa xa; tidak.--dapat--raemerintah/mengurusnja sendi r i , seperti sebelumnja ketika ia hanja"ihengua•:-sai daerah . kedudukan suka-bangsanja sendiri , Franka. Pada -waktu itu-setjara singkat-' dapat dikatakan struktur. masjarakat hanja terdiri da r i Radja/Kepala dan rpkja.jbnja*.
6 Lain halnja sek&rang. Politik jang diam ■ -..*>11 adalah dengan :d.ialan "jnemindjarri-mindjamkan" • . tanah2-nja -j.angrrberd;ja^ari dengan t^npat kedia mannja. Jang nemindja?! i>aftaK ‘itu dengan'* nama berbeda-bedas baron, grasp ' (earl, count), hert o g . (duke) dsb. fnempunjai kekuasaan penuh diwi ’lajah jsng dipxhdjamnja.
1
. Kewadjib&nnja,;adalah membawa upeti-’ tiap2 tdiunnja, dan membantu Sang'Radja apabila ia berangkat. perang dengan sebuah pasukan; pasukan j-ang ia-,:. baron dsb.. "itu, harus m^mperlengka p i persendjataannja dan memeliharanja- (beri ma kan dsb) sendiri. Dengan demikian ' muntjullah didiinxa i ^ i 'apa Jang dikenal dengan djama.n feo d;^l Ajferd^sarkan- sistim ;f eodal-nja itu* jang daiam^bahasa' Belanda dinamakan " leeristelstel” ,ja itu -sistim pindjam^memindjanu. -•’ 1 T-Dengari.demikian. b6rot>'?hlah struktur masja _Trak at; jang.tadinja hanja tierdir i dari Radja dan rakjatnja* maka sekarang diant are Radja dan ■rakj.at-- itju -terseliplah lapi*san baru, jaitu pa'•r.T$< Wop;psr-.'(ltu jang bias&' kita "sebut sekarang
40 . .dengan nama kaum "ningrat", atau bangsawan. Ini semua karena perobahan politik, djadi struktur politik* 17*
Disampirig ini semua terdapatlah lapisan Geredja dengan pedjabat2-nja* Sri Paus, .Kardi nal2 , Uskup2 dll. Dengan tegas dinjatakan disini "disanping" Malahan sebelumnja- diatas. Kedudukan Geredja diatas kedudukan lapisan2 masjarakat umumnja itu, setelah- kedudukan Radja dengan bangsawan nja makin kuat disusul dengan suatu pertikaian sengit antara Radja dan Paus jang berachir dengan kemena.ngan Radja. Selana pertikaian ini maka golongan Geredja 'kedudukannja disamping kedudukgn-Radja/bangsawan (seimbang). Tetapi kalau nanti Radja menang pertikaian itu, maka kedudukan kaur,i dibawah kaun bangsawan.
dalam Geredja
Dengan demikian maka struktur masjarakat -■sampai Revolusi Peraritjisj dapat dikatakanitu terdiri dari Bangsawan, Geredja, Rakjat; suatu urutan2 jang 'sering nampak pada garnbar karikatur pada masa Revolusi Perantjis dengan rakjat merangkak, ditunggangi olt^r "Geredja", dan-diatas pundak "Geredja" ini digambsrkan Bangsawan. . 18.
Keadaan ini berobah, kalau struktur poli tiknja berobah s dari* struktur politik jang .. didasarkan feodalisme berobah mendjadi struk tur politik jang dikenal dengan nama demokra s i , jang didasarkan pada individu-otonoom-be bas, atau sistim jang didasarkan pada kekuasaan (kekuasaan individu-negai*?. jorganigasikekuasaan). : ’ •l. Dengan dasar ini maka muntjul struktur masja - : rakat jang dikenal dengan struktur kapitalis .■ : .-c ji' • ■
41 me-proletariaty j aitur jang berkuasa/kuat ~ dan j ang liikuVsai/lemah, -dengan ekornja :• ' sistim - pendjadjahm, si.-pendgadjahV-(jang kuat) ,da.n jg did.j adjah~•(si-le.mah'J C.
Struktur Masjar-aka.t di- Indonesia
19 *
PaWra&sa pendjadjaKan .sebagai ekbr dari dasar filsafat .d&ri demokrasi itu, di Indonesi a dengan djeias'dapat\dilmat, dikatakan dan difcasakan bagaimana struktur masjarakat, jaitu terdiri jang didjadjah dan jang ‘mendjadjah, de ngan segala a.kibatnja, jang malahan mempunjai dasarnja dalam undang-undang, ialah mula2 pasal2^8j. 9 dan 10 A .B *, kemudian 109 R.R. dan terachir pasal 163 I.S *
'
Bahkan penggolongan dalam kedua bagian itu : didjadjah dan pendjsdjah itu merest kenaaing^ golongan : dalam golongan Bumi putra, golongan Timur Asing dan-golongan Eropah. Dalam golongan Buraiputra : ada jang ke-Belanda Eelandaan, dan jang mengakui, menjerah didja _ djah, t e t a p i bergerak untuk mslepaskan belengu pendjadjahan. Penggolongan ini terdapatpula da lam golongan Timur Asing, jah bahkan dalam go longan- Eropa ( aim.Dr. Setiabudi, P*F#Dahler,dl3) dan d i golongan Timur Asing (Baswedan, Asegaff, Algaciri dll)* Pendek kata apa jang dibentangkan diatas in i kiranja tjukup membawakan bukti2 , bahwa struktur masjarakat itu, kalau tidak ditentu . kan, toh sangat dipengaruhi oleh struktur poli ' tik* S e d a n g ' struktur politik in i, seperti dit?entangkan sebelumnja, tergantung daripada p i kiran tentang negara dan pemerintahannja, chu susnja apa jang mendjadi tudjuan negara. 20* Kiranja djelaslah sudah bagi kita, bahwa : x>okok2 p i k i r a n kita'.tentang negara dan pemerin
42 tahannja itu dilukisjcan dalam-UJJD-4.5., ..bahwa . Utib-45' irii-:-di-su5 unnja dengkn-^itoan jg:ter dapat dalam filsafat Pariija-Silav Dan seper ti' diterangkan -lebih dulu, -menurut- pikiran kita tentang negara dan pemeirintshannja'-itu, maka tudjuan dari pada negara itu adalah ke-~ bahagiaan seiuruh rakjat'Indonesia;........ “ Karena itu'maka'’struktur masjarakat.In-; . donesia sekarang landasannja hendak’nja diletakkan pada kebahagiaan seiuruh masjarakat • Indonesia* ' • .21.
Telah dikemukakan bahwa pokok dari keba hagiaan itu adalah apabila terdapat- harmoni antara dipenuhinja kebutuhan2 hidup. manusia bates pokok2 kebutuhan hidup ini dapat kita bagi dalam empat keiompok : Kebutuhan2 untuk memelihara Raga, untuk rneme lihara Ratio, untuk memelihara Rasa, : untuk memelihara Rukun. Maka struktur masjarakat kita dengan de mikian akan terdiri dari kelompok2 : manusia jang memelihara Raga (misalnja; golongan tani, golongan pedagang, golongan industri)3da r i kelompok2 manusia jang memelihara Ratio (misalnja: pada umumnja jang. termasuk -dunia pengadjaran)*', jang memelihara Rasa (misalnja kaum Alim Ulama), dan jang memelihara Rukun jang mentjakup pendjaga dan penegak ketertiban (misalnja golongan pengadxlan Angkatan Bersendjata, kedjaksaan)*
■22,
Dengan demikian : maka kita,dengan stride tur masjarakat jang didasari filsafat Pantja Sila, kedudukgjLAngkatan Bersend.iata ■(A.B. ) itu sekarang djauh berbeda dari pada d.iaman dulu* ‘ Djamandultt, dengan-filsafat jang berr ' pangkal pada individn-otonoom-bebas, masing2
43 dengan kekuasaannja., Jang membawakan pada ke kiiasaan negara dibagi dalam tiga. kekuasaan, maka A.B . tidak lain daripada alat dari pada salah satu, dari kekuasaan dari tiga kekuasa an tadi, ialah kekuasaan eksekutief. Ia , A.B . adanja itu hanja karena bertindak a tas kehendak kekuasaan.eksekutief. Lain halnja dengan penglihatan negara me nurut filsafat Pantja Sila. Seperti kelompok2 kaum dagang, atau kaum tani adalah diperlukan oleh kehidupan ma nusia, begitulah pula kelompok A.B.adalah ke lompok pergaulan hidup manusia, seperti ke lompok kaum dagang jang diperlukan oleii kehi dupan manusia: ialah jang harus mendjaga kea manan dan ketentraman, tanpa adanja ini orang tidak dapat hidup dengan bahagia. 23.
pok pat lah lau
Dengan begitu kalau seorang dari kelom ^agang atsu petani ataupun industriil da duduk dalam pemerintahan negara, begitu pula tidak ada keberatan sedikitpun ka seorang ariggota A.B. duduk didalamnja.
Maka karena itu pula ' istilah miLitai risme tidak ada tempatnja dalam penglihatan negara dengan filsafat Pantja Silaj dan de ngan demikian didalam sistim pemerintahan ki "fccl Apa sebabnja tidak ? 24.
Seperti dikemukakan tadi, maka menurut sistim pemerintahan demokrasi, A.B. itu ada lah sekedar alat kekuasaan eksekutief. Dan didalam A.B. itu terdapat suatu discipli ne - mesteLpun bukan ” Befehl ist Befehl (pe rintah adalah perintah)" - Jang didassrkanpa da perintah dimana pada prinsipnja seorang bawahan harus tunduH, tidakd apat menjirnpang dari padanja; apalagi membantahnja*
44 „. ..
Maka kalau kekuasaan' eksekutif dipegang o oleh kaum A.B*, maka ini 'merupakan-pemerintahan-perintah jang tidak membuka. kesempatan un tuk kritik atau tantangan. Ini semua mungkin karena pemerintahan di dasarkan pada kekuasaan. * * Dan karena kaum A.a# menguasai sendjata, maka kekuasaan ini dengan pepenuhnja olehnja dapat dipergunakannja kalau ia menguasai pemerinta han. Keadaan ini tidak.mungkin menurut peme r;Lntahan berdasarkan Pantja Sila, karena peme rintahan didasarkan pada^musjawarah/mufakat. Djuga sebagai pemegang sendjata ia, A.B. ha rus menggunakan sendjatanja dengan djiwa keke luargaan demi kebahagiaan hidup seluruh rak jat Indonesia, dan tidak, seperti dalam demokra.Cj hanja untuk msmpsroleh "ketertiban.
-1 'Struktur Mas.iar-aka't dan Struktur Politik menu - :• rut -U»u eD. -45 * ---■''"r~~~^---------------25..
Karena menurut UUD-45 , jang disusun dengan pikiran jang terdapat pada filsafat Pan“__ \t ja Sila, MPR itu adalah pendjelmaan rakjat, -; ' "maka didalam MHt itu harus tertjermin struk“ ’ tiff’ masjarakat itu. *-Karena itu kira.nja sudah selajaknja kala.u kelompok2 dalam masjarakat jang bersumber pada empat unsur Raga, Ratio, Rasa dan Rukun tadi terdapat dalam' M.P.Ri • irii.' 26.
Tetapi ada- lain halnja- jang mendorong ki ta untuk membawa tiga golojigan-Raga-Ratio, Ra sa dan Rukun - itu kedalam M .P .# ., atau de ngan lain perkataanr.untuk menggunakan ke-empat unsur tadi untuk mendjelmakan Rakjat Indo nesia ke dalam M.B.R. ’Apakah'' faktor itu ? -Kita ketahui bahwa -
tudjuan negara adalah untuk mentjapai. kebahagiaan seiuruh rakjat.’ Kebahagiaan itu adalah kalau terdapat suatu harmoni dalam dipdnuhinja kebutuhan untuk hidup* , Kebutuhan hidup ini jang mengetahui seluk-beluknja ialah mereka jang Mmeng£iasilkanM kebutuhan hidup itu* Maka dengan demikian maka sudah selajaknja ka lau jang duduk dalam M.P.R* itu -adalah orang2 jang Mmen$iasilkann. salah satu dari kebutuhan hidup itu (pedagang, petani, industri untukRa ga; kaum pengadjer misalnja bagi Ratio* AlimUlama bagi Rasa dan A .B *, Kehakiman, kedjaksa an bagi Rukun). Dan karena tudjuan negara adalah: kebaha giaan untuk seiuruh rakjat di Indonesia, dan bagian .(daerah) jang satu keadaan dnn kebutuhannja berbeda dari jang lain, maka perlu ada nja unsur2 daerah ini didalam M.P*R* . Bagaimanakah tjaranja me'ndjelmakan rak jat ini ? Dengan pemilihan umum ? Dengan pengangkatan ? Kiranja:/tjara itu adalah suatu perbuatan menudju ke, membawa orang agar sebaik-baiknja kedalam lingkungan jang dimaksudkan* Msngingat akan in i, maka apakah bukan djalan jang paling sempurna kalau tjara membawakan orang ke M.P-R. itu diserahkan sadja pada kelompok2$ dari keiompok petani oleh keiompok petani; dari keiompok pedagang oleh keiompok pedagang dan begitu seterusnja ? Dengan demikian maka kit a. tidak membutuh kan lagi apa jang dinamakan pemilihan umum jg demikian mahalnja itu untuk penjelenggaraanja dan jang sudah njata makin lama makin dlragukan manfaatnja bagi kepentingan negara, daii jang sunbernja adalah pikiran individu oto noora-bebas
46 29.
_ Selandjutnja, kita mempunjai sistim peme rirrfcahan negara jang chcis-Indonesia dengan da -sar filsafat Pantja S U a v ^ n g untuk djelas nja saja mempersilahkan rafembatjanja di kitab ketjil karangan saja jang berdjudiil* "PaiitjaSila dan/dalam Undang2 Dasar-1945" (penerbit.. ,.an j Binatjipta, Eandung, 1969) dan jang. diba wsh ini hanja diambil pokok2nja sadja «
30.
M,p0R. ini, jang bertugas itientjari dja lan untuk hidup-bahagiaj ' karfcna alasan2 effi ciency, menundjuk seorang kuasa atau Mandataris, dan jang ditundjuk sebagai • mandataris _;-*ni adalah Presiden Republik Indonesia, --‘Mandataris inilah* jang bertugas ilieritjari dja lan tadi. Karena keperluan untuk hidup bahagia amatlah luasnja, makgbegitu wewenang jg. . -hdib^xkan dan dipegang oleh Presiden/Mandataitu;,adalah arnat luas pula. Ia tidak dapat ais^kan-dan karenanjadisebut eksekutif belaka. Istilah^^ksekutif, legislatif dan’ judi
Tetapi- bagauaanapun luasnja, wetfenang Pre siden/Mandataris ini bukan tidak terbatas(not ; unlimited) : ---------- — Bata.san ini datangnja dari jang memberi kuasa* ialah M.P.R. dan, bersifat urnum jang be rupa UUD dan garis2 haluan negara; dan.bersi fat chusus jang berupa : a).peradiian. dikeluarkan dari tjampur tangannja, b) unda.ng2 jang dibentuknja, harus mendapat persetudjuan DIR, c) anggaran belandja harus djuga -mendapat per setudjuan D.p.R. Disamping itu perlu diadakan pengawasan. ■: -: Pengawas-pertama adalah M.P.Rv:-\-sendiri. " Tetapi djuga-rdfelam pada ini M.P.R. meitierlukan ; bar\tuan*. Pembantu2 itu pertama-tama • malahan
j s n g p a l i n g utama-adalah D . P . R . , dengan Jiak .c-jdnisiatief dan pula hak badan Pemeriksa Keuaingan ( B , P . K . ). Karena D .P .R OJ D ,P „A . dan B»p3K. .itu ada lah pembantu2 dari M .P .R ,, dan apalagl >fehkamah Agung'itu mendjalankan kebutuhan negara jang sama sekali tidak dapat ditjampuri oleh Presiden/Mandataris, maka hendaknja anggota2 da ri badan itu ditundjuk (diangkat) oleh M .P. R . , atau setidak-tidaknja oleh pimpinan MaP,R dan tidak oleh Presiden/Mandataris seperti a pa jang dilakukan sekarang, tanpa dasar jang masuk akal, hanja djiplakan dari djaman Belan da. D ,P«R. - jang misalnja terdiri dari se perti dari sepertiga anggota M .P.R. dipilih o leh dan dari anggota M .P.R. Ketua dan Wakil Ketuanja dapat dipilih o leh D .P .R . sendiri kalau anggota-anggotanja te lah iierpilih. D .P »A . , B.P>K. dan Mahkamah Agung dan ma sing2 ketua, wakil Ketua dan anggo£a2-nja d i angkat oleh (pimpinan) M.P«R* Demikianlah, setjara singkat, dalam piki ran pokok2-nja, struktur masjarakat dan struk tur p o litik menurut filsafat- Pantja S ila. Struktur nasjarakat/politik ini harus ki pangkalkan pada filsa fa t Pantja S ila , karena tidak sadja adanja instruksi dari M .P .R .(S )su paja "Pantja Sila dan TJ.U.D.-4-5 harus dilaksa nakan setjara murni d a n ‘ konsekwen", tetapi pu la kita dapat men^iindarkan diri dari pada itu3 disebabkan U .U .D . jang berlaku ini adaldi S».U Dan djelas bahwa U.U.D.-45 disusunnja berda s arkan filsa fa t Pantja Sila*
48 -Kalau tidak .&is».kai adanja landasan struk tur masjarakat dan struktur p o lit ik ‘pada ‘f i l safat Pantja Sila, maka U.U.D.-45 ini harus di tj.abut -dulu, dan.diganti dengan U .U .D . jang .di susun dengan dasar f ilsaf a t : l a i n . : Adakah orang jang mengheridakinja ?
•
' BAB KATA
49
V PiUTUTUP
1,
Karangan ini ditulis tidak olehseorang jang mempunjai Rraktek dalam politik (bukan po liticus practicusj, tetapi hanja seorang j-ang berpuluhan tahun berketjimpung dalam bidang hu kum pada umumnja, dan belum l ama bsrselang,dju ga. ketata-negaraan dan politik, tetapi hanja dalam teorinja*
2,
^ Meskipun demikian, ia memberanikan diri me nulisnja, pertaroa mengingat akan suatu kenjata an jang djuga dibuktikan oleh sedjarah perkem— dur4 ®» ialah bahwa suatu praktek jang tidak mau dinamakan pr^ktek "tulcang tjatut" ti dak dapat dilepask&n dari teori^sedang dilain fihak teori tidak mempunjai arti sama sekalikalau ini tidak dapat didjalankan dalam praktek. Tetapi ditulisnja pula, bahwa chusus me.ngenai masalah perkembangan negara dan struk tur politik, dapat dikatakan ini selalu didahu lui dengan sesuatu pikiran/teori. Begitulah um pamanja sadjas ketata-negaraan negara2 demokra si dan struktur politiknja tidak dapat dime ngerti tanpa teori2 John Locke, Montesquieu, Rousseau, Thomas Jefferson, d l l ., jang mendahu luinja•
3 , Tidaklah dengan ini hendak dikatakan bahwa penulis karangan ini hendak menempatkan dirinja sedjadjar dengan tokoh2 tadi, tetapi mudah2 -an chalajak ramai sudi menerimanja hanja sebagaisekedar sumbangelh dari pada dunia universitas dalam perkembangan bangsa dan negaranja, kalau tidak pula untuk mendjalankan kewadjibannja me laksanakan "social control", Semoga demikianlah hendaknja. Bandung, 9 Maret *69*
d a f t a r
-
i s i
Hal. BAB
I.
EENDAfflTLUAN.
BAB
II .
U.U.D,-45 DAN KETENANGAN FEME HINT AHAN __ ______ __ ...............
BAB BAB BAB
___
.- 1
9 H I . U.U.D.-45 DAN KESTABILAN MASJA RAKAT....... ...t.;....................... .19 IV. STRUKTUR POLITIK DAN STRUKTUR MASJARAKAT.. ■27 V. KATA PENUTUP .49
R A L A T Seharusnja r 1
1 dari atas
Hawai
Hawaii
5
4
Greator
Creator
6
pe 2 „ 12 dari “bawah ntegara
6
dihapus % titik
7
5
n
stanble
stable
13
15
„
diktisakan
dil^ualsakan
15
5
Happienss
Happiness
15
8
„
endowed their
endowed by theijr
16
5
„
Badan*
titik dihapus
19
3 dari atas
pemerintahan
pemerintah
sepert
seperti
Soekaro
Soekamo
mengag & ig a i
stM tai11 neeara
19
12
25
10
28
10 dari ”bawah
33
„
7 dari bawah pemerintah 8 dari atas
diatas* KeauauRan
pemerintahan diatas kedudukan
UNIV ERSITAS INDONESIA PER PUSTAKA AN
TGL. KEMBALI
TGL. KEMBALI
UN IVi
p
Perpustakaan Ul
01-10-06008690
32