ABSTRAK PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN UD HARAPAN MAKARONI DUA SAUDARA TOP CIAMIS Oleh: AHMAD TRIYONO NPM: 083402161 Dibawah Bimbingan: R. Lucky Radi Rinandiyana Gusti Tia Ardiani Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis mengenai pengaruh kualitas produk dan kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling dengan ukuran sampel sebanyak 75 responden. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk dan kemasan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top maka disarankan untuk untuk meningkatkan kualitas produk dan kemasan sehingga keputusan pembelian konsumen dapat terus meningkat. Kata kunci: kualitas produk, kemasan, keputusan pembelian konsumen.
ABSTRACT THE INFLUENCE OF PRODUCT QUALITY AND PACKAGING TO BUYING DECISION OF UD HARAPAN MAKARONI DUA SAUDARA TOP CIAMIS CUSTOMER Compiled: AHMAD TRIYONO NPM: 083402161 Guidance by: R. Lucky Radi Rinandiyana Gusti Tia Ardiani The objectives of this research were to know and to analyze about the effect of product quality and packaging to buying decision of UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top’s customer. Research method which applied in this research was survey research method, while data collecting technique was done by through interview, questionaire, and documentation study. Sampling technique applies sample was Accidental Sampling technique and the size sample is 75 respondents. The The tool of analyzer applied was multiple regression analysis. The result of this research were indicated that product quality and packaging have influence to buying decision of UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top’s customer, it is advisable to increase the product quality and packaging so the buying decision of UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top’s customer will continue increases. Keyword: product quality, packaging, customer buying decision. memperluas pasar produk dari perusahaan Indonesia dan disisi lain keadaan tersebut akan memunculkan persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, pemasar harus pandai menghadapi persaingan, pengembangan usaha dan
1. Pendahuluan Di era globalisasi ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia, dimana dengan adanya era globalisasi akan dapat 1
untuk mendapatkan laba sehingga perusahaan dapat mengembangkan produknya, menetapkan harga, mengadakan promosi dan mendistribusikan produk dengan efektif. Perusahaan yang bertujuan memberikan kepuasan tertinggi bagi konsumen akan berusaha menetapkan strategi pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Upaya ke arah itu dilakukan melalui studi atau penilitian dengan maksud mencari sejumlah informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk. Jika ditelusuri dengan lebih spesifik, salah satu yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pasar dalam industri makanan dan minuman adalah bisnis makanan ringan. Tingginya minat masyarakat mengkonsumsi makanan ringan mempunyai prospek yang sangat cerah, memberikan peluang bagi pengusaha untuk ikut terjun kedalam industry makanan ringan. Oleh karena itu perusahaan perlu menganalisis perilaku konsumen untuk mengetahui pola pembeliannya. Masyarakat kini mulai berpikir selektif dan smart dalam memilih suatu produk, sehingga mereka akan mendapatkan kegunaan atau manfaat yang mereka cari dari sebuah produk. Bahkan, terkadang mereka tidak ragu untuk mengeluarkan biaya lebih untuk mendapatkan produk yang berkualitas. Ketatnya persaingan akan memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut market share. Salah satu hal penting untuk mencapai market share yang tinggi adalah kualitas produk. Kualitas merupakan isu yang dominan pada banyak perusahaan, bersamaan dengan waktu pengembangan produk yang dibuat oleh berbagai perusahaan yang membuat produk sejenis menjadi semakin pesat sehingga para produsen harus tetap berusaha untuk membuat produk yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan serta kebutuhan kosumen. Konsumen kini lebih banyak membutuhkan waktu untuk memilih produk yang dicari, karena merek produk semakin banyak untuk satu jenis produk tertentu saja. Terutama produk makanan ringan di rak-rak toko / swalayan sudah puluhan jenisnya dipajang di swalayan untuk menarik minat konsumen. Selain kualitas produk, kemasan menjadi salah satu factor penting untuk menarik minat beli konsumen. Memang kemasan kini disadari oleh produsen bukan lagi hanya memiliki fungsi melindungi dan membungkus produk. Persaingan
produk yang semakin ketat di pasar mengharuskan produsen untuk berfikir keras meningkatkan fungsi kemasan untuk dapat memberikan daya tarik kepada konsumen melalui aspek artistik, warna, grafis, bentuk maupun desainnya. Banyak konsumen yang membeli secara sadar akan suatu produk karena tertarik pada suatu produk karena alasan warna, bentuk dari kemasan. Belum lagi konsumen yang membeli karena impulse buying, gara-gara menariknya desain, atau bentuk kemasan suatu produk. Sehingga kemasan menjadi sangat efektif untuk mendorong konsumen membeli suatu produk. Melalui kemasan produk tersebut kesan (image) produk juga dapat dibentuk misalnya image sebagai produk yang kokoh, awet, mewah atau tahan lama. Sehingga konsumen akan memilih produk tersebut karena sesuai dengan syarat yang akan dibeli misalnya produk yang tahan lama, tidak mudah rusak dan terjaga kualitasnya. Konsumen seringkali membeli suatu produk tidak untuk segera dikonsumsi tetapi untuk persediaan, sehingga ia membutuhkan produk yang terlindungi secara baik isinya, dari kerusakan, berkurangnya isi dan pengaruh cuaca. Dari sisi distribusi, kemasan juga memegang peranan penting karena dengan kemasan produk akan mudah disusun, dihitung, ditangani dan disalurkan secara lebih baik dan cepat. Kemudahan dalam distribusi menjadikan kemasan didesain tertentu dan dengan ukuran yang mudah untuk dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Proses pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian berbeda-beda tergantung pada jenis keputusan pembelian. Keputusan membeli pasta gigi, sabun mandi, mobil, pakaian, dan lainlain merupakan hal-hal yang sangat berbeda. Pembelian yang rumit dan mahal barang kali mengakibatkan lebih banyak pertimbangan pembeli dibandingkan pembelian yang tidak rumit dan tidak mahal (dapat dijangkau oleh konsumen banyak). Keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan pembelian, yaitu faktor sikap orang lain dan faktor situasi yang tidak diharapkan (Kotler,2001:168). Suatu perusahaan dalam mengeluarkan produk sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu maka produk dapat bersaing di pasaran, sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak alternatif pilihan produk sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan. Dengan -2-
banyaknya alternative produk bagi konsumen merupakan kendala yang harus segera diatasi perusahaan dengan menciptakan keunggulankeunggulan dari produk dari segi kualitas dan kemasan sehingga dapat diketahui oleh konsumen dan bisa membuat konsumen tertarik untuk mencoba dan kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tersebut. UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top menyadari untuk menciptakan keputusan pembelian konsumen agar target penjualan perusahaan tercapai sehingga sangat memperhatikan kualitas produk. Perusahaan sangat memperhatikan agar produk yang dipasarkan adalah produk yang sesuai standar kualitas yang ditetapkan baik dari bahan baku, proses produksi sampai pengemasan sehingga produk yang dihasilkan memiliki cita rasa yang khas. Pengemasan produk sendiri telah melakukan pengembangan. Dulu produk Makaroni Dua Saudara hanya menggunakan kemasan sederhana, dan sekarang telah menggunakan kemasan seperti layaknya produk makanan ringan produksi perusahaan besar. Berdasarkan survey yang dilakukan peneliti dengan membeli produk dengan kemasan besar secara acak di toko tampaknya masih terdapat kekurangan pada kemasan yang perlu ditinjau ulang karena produk menjadi tidak renyah dan berbau plastic. Masalah yang terjadi akibat bahan kemasan tidak hanya dapat mempengaruhi kualitas produk, tetapi juga akan berujung pada keputusan pembelian ulang konsumen. Maka dari itu, seiring dengan sulitnya meningkatkan keputusan pembelian konsumen, peneliti tertarik melakukan suatu penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kualitas produk dan kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk dan Kemasan Terhadap Keputusan pembelian konsumen UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top Ciamis.” Identifikasi masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai kualitas produk UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top. 2. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai kemasan produk UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top. 3. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai keputusan pembelian pada UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top.
4. Bagaimana pengaruh kualitas produk dan kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen baik secara parsial maupun simultan pada UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top. 2. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Banyak perusahaan yang sangat memperhatikan kualitas produk dan pembungkus suatu barang, sebab mereka menganggap bahwa kualitas produk merupakan pertimbangan utama konsumen melakukan pembelian. Kualitas yang dibuat akan mempengaruhi seluruh organisasi dari mulai pemasok sampai konsumen dan dari rancangan produk sampai aspek pemeliharaan peralatan. Menurut (Hunt,1993:32) : “Kualitas Produk adalah Kecocokan penggunaan produk (Fitness for Use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.” Dimensi Kualitas menurut Garvin (Nasution: 1997), mengidentifikasi delapan dimensi kualitas yang dapat digunakan unutk menganalisis karakteristik kualitas barang, yaitu kinerja (performance), keistimewaan (features), keandalan (reliability), kesesuaian (conformance), daya tahan (durability), kemampuan pelayanan (service ability), estetika (aesthetics), dan kualitas yang dipersepsikan (perceived quality). Selain kualitas produk, perusahaan juga memperhatikan kemasan karena mereka menyadari fungsi pembungkus tidak hanya sebagai pembungkus, tetapi lebih luas daripada itu. Menurut Kotler (1997: 77) “Pengemasan mencakup semua kegiatan merancang dan memproduksi bungkus atau pembungkus untuk suatu produk.” Berapa pun banyaknya perhatian yang dicurahkan pada desain sebuah kemasan, akan tiba juga saatnya kemasan tersebut perlu diubah. Manajemen yang bijak akan terus mengkaji ulang pengemasan atau berusaha mempertimbangkan perlunya perubahan. Tak satu pun desain kemasan suatu produk dapat bertahan lama, arinya suatu kemasan pada suatu saat menjadi ketinggalan zaman. Dalam hal ini perusahaan harus berusaha mengadakan perubahan agar kemasannya tetap menarik. Kemasan yang baik pada umumnya merupakan kemasan yang dapat mempertahankan image dari produk yang dijual. Pelaksanaan pengemasan agar berjalan dengan baik dan efektif maka diperlukan suatu perencanaan yang matang, yaitu dengan memperhatikan syarat-syarat menurut Buchari -3-
Alma (2009: 162) antara lain sebagai tempat, menarik, dapat melindungi, praktis, menimbulkan harga diri, ketepatan ukuran, dan pengangkutan. Kemasan merupakan salah satu alat promosi yang digunakan oleh perusahaan untuk menarik minat konsumen membeli produk yang ditawarkannya Selain kualitas, konsumen terlebih dahulu melihat kemasan pembungkus produknya. Dengan penyajian desain kemasan yang unik dan menarik, tidak membosankan dan selalu memberi inovasi terbaru pada kemasan, tidak bisa dipungkiri dapat berpengaruh kepada keputusan pembelian konsumen. Pada tahap keputusan pembelian, konsumen membentuk nilai, membeli atas dasar faktor-faktor keinginan dan kebutuhan. Dalam menjalankan niat pembelian, konsumen akan membuat 5 sub-keputusan pembelian, dijelaskan oleh Kotler (2006:174) yaitu, memilih produk, memilih merek, memilih pemasok/saluran pembelian, memilih waktu pembelian, dan memilih jumlah pembelian. Salah satu cara untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah dengan menciptakan produk yang berkualitas dan mengembangkan pengemasan pada produk dengan didesain sedemikian rupa sehingga menarik perhatian konsumen untuk melakukan keputusan pembeliannya. Kualitas produk dan pengemasan menjadi sangat penting bagi perusahaan, dengan kualitas produk yang baik dan pengelolaan pada pengemasan produk yang efektif, diharapkan dapat mempertahankan kesetiaan konsumen yang ada, yang kemudian berguna untuk menghambat seorang pesaing serta membantu memfokuskan perencanaan program pemasaran. Hal ini tentunya akan memudahkan konsumen untuk memilih produk yang diinginkan dan secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi keputusan pembelian. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat diambil suatu hipotesis sebagai berikut: “Kualitas produk dan kemasan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Konsumen baik secara parsial maupun simultan”.
4. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey, yang menurut Gima Sugiama (2008: 38) adalah: “penelitian dengan cara mengajukan pertanyaan kepada orang-orang atau subjek dan merekam jawaban tersebut untuk kemudian dianalitis secara kritis”.
3. Objek Penelitian Adapun objek dalam penelitian ini adalah konsumen akhir pada UD Harapan (Makaroni Dua Saudara Top) dengan ruang lingkup pengaruh kualitas produk dan kemasan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.
Model/Paradigma Penelitian
Operasionalisasi Variabel Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami sebagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasional variabel penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokan menjadi dua, yaitu : 1. Variabel bebas atau independent (X), yaitu variabel yang mempengaruhi variabel yang tidak bebas. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kualitas Produk (X1) dan Kemasan (X2). 2. Variabel tidak bebas atau dependent (Y), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Yang menjadi varibel dependent dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian Konsumen. Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian meliputi dua jenis data, yaitu: 1. Data Primer Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data, dimana penelitian dilaksanakan. Dalam hal ini data primer di dapat dengan melakukan penelitian langsung berupa penyebaran kuesioner pada konsumen serta wawancara (Interview) yaitu teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab langsung dengan pihak perusahaan, sehingga diharapkan akan memperoleh data yang diperlukan. 2. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dari literatur, bukubuku serta data lain yang diperoleh melalui laporan-laporan dari perusahaan.
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan dapat disajikan dalam bentuk paradigma penelitian sebagai berikut:
-4-
Kualitas Produk (X1)
reliabilitas bertujuan untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran itu reliabel. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik Cronbach. Dengan rumus sebagai berikut: b2 k r11 ( )(1 ) k 1 t2 (Husein Umar, 2002: 125) Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan 2 = varians total t
Keputusan Pembelian Konsumen (Y)
Kemasan (X2)
Gambar Paradigma Penelitian Teknis Analisis Data Setelah data yang diperlukan telah diperoleh, data tersebut dikumpulkan untuk kemudian dianalisis dan diinterprestasikan. Sebelum melakukan analisis, dilakukan pengujian data yaitu: Uji Validitas Validitas menunjukan sejauhmana suatu alat pengukur ini mengukur apa yang ingin diukur (Husein Umar, 2002). Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi dari masing-masing pernyataan melalui total skor dengan menggunakan pearson product moment. n XY X . Y r = 2 2 n X 2 X . n Y 2 Y
2 b
= jumlah varians butir Sebelumnya dicari jumlah varians butir terlebih dahulu dengan cara mencari nilai varians tiap butir, kemudian jumlahkan. Rumus varians yang dignakan sebagai berikut: ( X )2 2 X n 2 n (Husein Umar, 2002: 127) Dimana: n = jumlah responden X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pernyataan) Untuk mempermudah perhitungan uji reliabilitas akan menggunakan program SPSS for Windows Versi 16. Dari hasil perhitungan tersebut, maka kaidah keputusannya adalah : Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan reliabel. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan gugur (tidak reliabel).
(Husein Umar, 2002: 180) Keterangan : r = Korelasi Product Moment N = Jumlah responden X = Skor salah satu Pernyataan Y = Total Skor Pernyataan.
Analisis Terhadap Kuesioner Teknik pertimbangan data untuk menentukan pembobotan jawaban responden dilakukan dengan menggunakan skala Likert untuk jenis pertanyaan tertutup yang berskala normal.
Prosedur uji validitas yaitu membandingkan r hitung dengan r tabel yaitu angka kritik tabel korelasi pada derajat kebebasan (dk = n-2) dengan taraf signifikan = 5 %. Kriteria pengujian : Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut valid. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut tidak valid. Untuk mempermudah perhitungan, uji validitas akan menggunakan program SPSS for Windows Versi 16.
Metode Succesive Interval Untuk melakukan analisis dalam penelitian ini digunakan metode Succesive Interval. Menurut Al-Rasyid (1994 : 12), menyatakan bahwa Skala Likert jenis ordinal hanya menunjukkan rankingnya saja. Oleh karena itu, variabel yang berskala ordinal terlebih dahulu ditransformasikan menjadi data yang berskala interval.
Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih. Uji -5-
keputusan konsumen.
Analisis Regresi Berganda Untuk menganalisis pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut Danang Sunyoto (2011: 9), analisis regresi adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh variable bebas terhadap variable terikat. Jika pengukuran pengaruh antarvariabel melibatkan lebih dari satu variable bebas dinamakan analisis linier berganda. Adapun persamaan estimasi regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Y a b1 X 1 b 2 X 2 (Danang Sunyoto, 2011: 9) Keterangan : Y = Keputusan pembelian konsumen X1 = Kualitas produk X2 = Kemasan a = Konstanta b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. 1. Koefisien Determinasi Untuk mencari besar pengaruh antara variabel X dengan variabel Y digunakan rumus: Kd = r2 x 100%
pembelian
Kriteria : Ha = diterima apabila F hitung > F tabel Ha = ditolak apabila F hitung ≤ F tabel Untuk menguji tingkat signifikan secara parsial apakah masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen digunakan uji t dengan rumus (Danang Sunyoto, 2011: 16) sebagai berikut : j t S j Keterangan : t = Nilai t hitung j = Koefisien regresi S j = Kesalahan baku regresi Dengan tingkat keyakinan 95% derajat kebebasan (n-k) maka : Ho : j = 0 tidak ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen. Ha : j ≠ 0 ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen. Ho : j = 0 tidak ada pengaruh kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen. Ha : j ≠ 0 ada pengaruh kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen. Kaidah keputusan: jika t tabel > t hitung, maka Ho diterima dan Ha ditolak jika t tabel < t hitung, maka Ha diterima dan Ho ditolak Selanjutnya, t tabel dicari pada taraf nyata yaitu pada 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-2.
Kd = koefisien determinasi r2 = koefisien korelasi dikuadratkan. 2. Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui tingkat signifikan secara bersama-sama pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan uji F dengan rumus (Danang Sunyoto, 2011: 17) sebagai berikut: R 2 /( N m 1) F m(1 R 2 ) (Danang Sunyoto, 2011: 17) Keterangan : F = Nilai F hitung r2 = Koefisien determinasi k = Jumlah variabel independen n = Jumlah sampel Dengan tingkat keyakinan sebesar 95% atau α = 0,05 dan derajat kebebasan (df)(k-1) maka: Ho : βj = O berarti tidak ada pengaruh kualitas produk dan kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen. Ha : βj ≠ O berarti ada pengaruh kualitas produk dan kemasan terhadap
5. Hasil dan Pembahasan Tanggapan Konsumen Mengenai Kualitas Produk, Kemasan, dan Keputusan Pembelian Konsumen UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top Berdasarkan hasil penelitian di atas dari keseluruhan jawaban konsumen mengenai kualitas produk pada Makaroni Dua Saudara kemudian direkap untuk dilihat skor total jawaban konsumen sebagai berikut:
-6-
Jumlah Kriteria pernyataan : 5 3750 750 NJI = = 600 5 Klasifikasi penilaian untuk indikator kualitas produk secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Tabel Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Kualitas produk Secara Keseluruhan
Tabel Rekapitulasi Kualitas Produk No 1 1
Indikator
2 Produk Makaroni Dua Saudara memiliki cita rasa yang khas dari pada produk makaroni lain 2 UD. Harapan Makaroni Dua Saudara menawarkan produk dalam berbagai ukuran kemasan. 3 UD. Harapan Makaroni Dua Saudara memproduksi berbagai makanan ringan 4 Komposisi yang digunakan UD. Harapan Makaroni Dua Saudara menggunakan bahan pengawet. 5 Tampilan produk Makaroni Dua Saudara tidak sesuai dengan keinginan konsumen 6 Produk Makaroni Dua Saudara tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa produk 7 UD. Harapan Makaroni Dua Saudara menerima produk yang tidak laku terjual 8 UD. Harapan Makaroni Dua Saudara secara rutin mengganti produk dengan yang baru 9 UD. Harapan Makaroni Dua Saudara memiliki kemasan yang menarik. 10 Produk Makaroni Dua Saudara memiliki kualitas yang baik dibanding yang lain. Jumlah
Skor yang Kriteria dicapai 3 4
298
Baik
317
Sangat Baik
268
Baik
290
Baik
285
Baik
308
Baik
274
Baik
283
Baik
283
Baik
298
Baik
Nilai Klasifikasi Penilaian 750-1349 Sangat Buruk 1350-1949 Buruk 1950-2549 Kurang Baik 2550-3149 Baik 3150-3750 Sangat Baik Dengan demikian nilai yang diperoleh dari analisis terhadap tanggapan konsumen Makaroni Dua Saudara atas kualitas produk adalah sebesar 2904. Hal ini menunjukan bahwa kualitas produk Makaroni Dua Saudara dalam klasifikasi baik. Artinya Makaroni Dua Saudara berhasil untuk memenuhi kebutuhan dan harapan konsumennya. Hal tersebut ditunjukkan dengan standar yang ditetapkan untuk menjaga cita rasa produk, menyediakan berbagai ukuran, komposisi produk tidak menggunakan bahan kimia, bentuk sesuai keinginan konsumen, tingkat kadaluarsa produk, menerima produk tidak laku (BS), pengiriman rutin, dan kemasan menarik. Berdasarkan hasil penelitian di atas dari keseluruhan jawaban konsumen mengenai kemasan produk pada Makaroni Dua Saudara kemudian direkap untuk dilihat skor total jawaban konsumen sebagai berikut: Nilai tertinggi secara keseluruhan : 75 x 5 x 8 = 3000 Nilai terendah secara keseluruhan : 75 x 1 x 8 = 600 Jumlah Kriteria pernyataan : 5 3000 60 NJI = = 480 5
2904
Nilai tertinggi secara keseluruhan : 75 x 5 x 10 =3750 Nilai terendah secara keseluruhan : 75 x 1 x 10 = 750 -7-
Tabel Rekapitulasi Kemasan Produk No 1 1
Indikator
Skor yang dicapai 4
Kriteria
2 5 Kemasan Makaroni Dua Saudara dapat 275 Baik membungkus produk dengan baik. 2 Pembungkus Makaroni Dua Saudara tidak menarik sehingga orang 289 Baik tidak tertarik untuk mendapatkan produk tersebut. 3 Kemasan Makaroni Dua Saudara dapat 276 Baik melindungi produk dengan baik 4 Produk Makaroni Dua Saudara tidak mudah 295 Baik dibawa. 5 Kemasan Makaroni Dua Saudara tidak mudah 279 Baik dibuka. 6 Desain kemasan Cukup Makaroni Dua Saudara 253 Baik eksklusif 7 Makaroni Dua Saudara menyediakan berbagai 289 Baik ukuran kemasan 8 Kondisi produk Makaroni Dua Saudara utuh di 270 Baik tangan konsumen. Jumlah 2226 Klasifikasi penilaian untuk indikator kemasan produk secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Tabel Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Kemasan produk Secara Keseluruhan
Makaroni Dua Saudara dalam klasifikasi baik. Artinya Makaroni Dua Saudara berhasil untuk merancang dan memproduksi pembungkus untuk produknya dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan fungsinya sebagai wadah, daya tarik kemasan, fungsinya sebagai pelindung, mudah dibawa, mudah dibuka, variasi ukuran dan tidak rusak selama pengiriman. Berdasarkan hasil penelitian di atas dari keseluruhan jawaban konsumen mengenai keputusan pembelian konsumen pada Makaroni Dua Saudara kemudian direkap untuk dilihat skor total jawaban konsumen sebagai berikut: Tabel Rekapitulasi Keputusan pembelian konsumen No 1 1
Indikator
Skor yang Kriteria dicapai 4 5
2 Saya lebih suka macaroni dibanding 300 Baik makanan ringan lain sebagai cemilan 2 Saya lebih suka Sangat makaroni sebagai 323 Baik cemilan karena renyah 3 Saya lebih suka Macaroni Dua Saudara Sangat 325 dibanding produk Baik macaroni lain 4 Saya memilih Sangat Macaroni Dua Saudara 323 Baik karena cukup terkenal 5 Saya lebih suka Sangat Macaroni Dua Saudara 334 Baik karena mudah didapat 6 Saya membeli Sangat Macaroni Dua Saudara 321 Baik di toko terdekat 7 Saya jarang membeli Sangat 321 Makaroni Dua Saudara Baik 8 Saya tidak pernah membeli Makaroni 293 Baik Dua Saudara dalam jumlah banyak Jumlah 2540 Nilai tertinggi secara keseluruhan : 75 x 5 x 8 = 3000 Nilai terendah secara keseluruhan : 75 x 1 x 8 = 600 Jumlah Kriteria pernyataan : 5
Nilai Klasifikasi Penilaian 600-1079 Sangat Buruk 1080-1559 Buruk 1560-2039 Kurang Baik 2040-2519 Baik 2520-3000 Sangat Baik Dengan demikian nilai yang diperoleh dari analisis terhadap tanggapan konsumen Makaroni Dua Saudara atas kemasan produk adalah sebesar 2226. Hal ini menunjukan bahwa kemasan produk -8-
3000 60 = 480 5 Klasifikasi penilaian untuk keputusan pembelian konsumen keseluruhan adalah sebagai berikut:
Dari Tabel Coefficients tersebut didapat suatu persamaan regresi, yaitu : Y = 29,080 + 0,527 X1 + 0,415 X2 Dimana: Y = Keputusan pembelian konsumen X1 = Kualitas produk X2 = Kemasan a = 29,080 b1 = 0,527 b2 = 0,415 Persamaan regresi tersebut menyatakan bahwa variabel Kualitas produk (X1), dan Kemasan (X2) memberikan pengaruh terhadap Keputusan pembelian konsumen (Y) UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top, yang berarti bahwa pengaruh dari Kualitas produk dan kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi memiliki kriteria positif (karena tanda +) yaitu sebesar 0,527 untuk setiap kenaikan Kualitas produk dan 0,415 untuk setiap kenaikan kualitas Kemasan produk UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top. Koefisien Regresi positif tersebut menunjukkan semakin baik pelaksanaan Kualitas produk dan Kemasan maka keputusan pembelian konsumen UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top akan semakin meningkat. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa menurut konsumen UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top, Kualitas produk sedikit memiliki pengaruh lebih besar daripada kemasan dilihat dari koefisien regresinya yang lebih besar. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperbaiki kemasannya sehingga para konsumen UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top dapat meningkatkan keputusan pembeliannya untuk produk makaroni. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas produk (X1), dan Kemasan (X2) terhadap Keputusan pembelian konsumen (Y) UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top dapat menggunakan koefisien determinasi (square/ rd = (r)2) atau menggunakan rumus Kd = r 2 x 100%.
NJI =
indikator secara
Tabel Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Keputusan Pembelian Konsumen Secara Keseluruhan Nilai 600-1079 1080-1559 1560-2039 2040-2519 2520-3000
Klasifikasi Penilaian Sangat Buruk Buruk Kurang Baik Baik Sangat Baik
Dengan demikian nilai yang diperoleh dari analisis terhadap tanggapan konsumen Makaroni Dua Saudara atas keputusan pembelian konsumen adalah sebesar 2540. Hal ini menunjukan bahwa keputusan pembelian konsumen Makaroni Dua Saudara dalam klasifikasi sangat baik. Artinya konsumen Makaroni Dua Saudara melakukan pemilihan terhadap Makaroni Dua Saudara diantara dua atau lebih alternatif pilihan lain. Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan jenis produk, karakteristik produk, pemilihan merek, kepopuleran, kemudahan didapat, pemilihan pedagang, intensitas pembelian, dan kuantitas pembelian. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Baik Secara Parsial Maupun Simultan Pada UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top Untuk menganalisis pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen yaitu pengaruh antara Kualitas produk (X1), dan Kemasan (X2) terhadap Keputusan pembelian konsumen (Y) Bagian Produksi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi, dapat dilihat dari tabel output SPSS pada Tabel Coefficients.
Model Summary
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant)
B
Std. Error
29.080
4.898
Kualitas_produk
.527
.140
Kemasan
.415
.114
Standardized Coefficients Beta
Std. Error t
Sig.
5.937 .000
Model
R
.522
3.195 .046
1
.855a
.417
1.879 .024
R Square .731
Adjusted R
of the
Square
Estimate .720
a. Predictors: (Constant), Kemasan, Kualitas_produk
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian_konsumen
-9-
4.733255
Dari tabel model summary diperoleh angka R square sebesar 0,731. Hasil tersebut juga dapat diperoleh dari pengkuadratan koefisien korelasi, atau 0,855 x 0,855 = 0,731. Semakin besar angka R square maka akan semakin kuat pula pengaruh antar variabel. Dari hasil perhitungan didapat R square 0,731 atau 73,1% yang dalam hal ini berarti Kualitas produk dan kemasan memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top sebesar 73,1% dengan Standard Error of Estimate (standar penyimpangan) sebesar 4,73. Sedangkan sisanya yaitu 100% - 73,1% = 26,9% dipengaruhi oleh faktor lain di luar kualitas produk dan kemasan yang tidak diteliti. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa kualitas produk berpengaruh lebih dominan terhadap keputusan pemeblian konsumen Makaroni Dua Saudara. UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top menyadari dengan memperhatikan standar kualitas produk dan kemasan maka konsumen mempunyai minat, tertarik dan akhirnya akan memutuskan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Hal ini memperkuat penelitian yang dilakukan Roselina Imelda yang menyebutkan bahwa variabel Harga, Kualitas Produk, dan Kemasan sama-sama berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Slimming Tea Produksi Mustika Ratu. Diantara ketiga variable yang diteliti tersebut yang memberikan kontribusi pengaruh paling besar adalah Kualitas Produk kemudian variable kemasan dan terakhir variable harga. Untuk itu, dipahami bahwa antara konsep kualitas produk dan kemasan bersama-sama mempengaruhi konsumen hingga mampu membentuk sebuah keputusan pembelian oleh konsumen. Pengujian Hipotesis ANOVAb Sum of Model 1
Regression
Squares
df
Mean Square
79.323
2
Residual
1613.066
72
Total
1692.390
74
F
39.662 8.770
Sig. .048a
22.404
Dari Tabel Anova diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 8,770. Pengujian hipotesis secara simultan dapat dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Untuk memperoleh nilai F tabel, menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) dan df1=2 yang diperoleh dari df1=k -1 serta df2=72 yang diperoleh dari df2=n – k. Dimana k adalah jumlah variabel (bebas + terikat) dan n adalah jumlah observasi/sampel. Maka, diperoleh Ftabel sebesar 3,12. Jadi Fhitung > Ftabel, sehingga dapat diartikan variabel kualitas produk dan kemasan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top. Untuk melihat pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen Makaroni Dua Saudara dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Untuk pengujian secara parsial antara Kualitas produk (X1) terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) dapat dilihat dari tabel coefficients (terlampir). Dengan kriteria penolakan Ho jika thitung > ttabel, maka diperoleh thitung sebesar 3,195 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5 % dengan dk= n-2 atau dk= 75-2 =73, maka nilai ttabel 1,666. Sehingga thitung > ttabel atau 3,195 > 1,666, maka tolak Ho atau dengan kata lain kualitas produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top. Untuk melihat pengaruh kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Untuk pengujian secara parsial antara kemasan (X2) terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) dapat dilihat dari tabel coefficients. Dengan kriteria penolakan Ho jika thitung > ttabel, maka diperoleh thitung sebesar 1,879 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5% dengan dk= n-2 atau dk= 75-2 =734, maka nilai ttabel 1,666. Sehingga thitung > ttabel 1,879 > 1,666, maka tolak Ho atau dengan kata lain kemasan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top. Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui bahwa UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top menyadari untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen agar target penjualan perusahaan tercapai dengan sangat memperhatikan kualitas produk. UD Harapan
a. Predictors: (Constant), Kemasan, Kualitas_produk b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian_konsumen
- 10 -
Makaroni Dua Saudara memperhatikan factorfaktor yang berkaitan dengan kualitas produk yang mereka hasilkan berkaitan dengan kinerja (performance), keistimewaan (features), keandalan (reliability), kesesuaian (conformance), daya tahan (durability), kemampuan pelayanan (service ability), estetika (aesthetics), dan kualitas yang dipersepsikan (perceived quality). UD Harapan Makaroni Dua Saudara sangat memperhatikan agar produk yang dipasarkan adalah produk yang sesuai standar kualitas yang ditetapkan baik dari bahan baku, proses produksi sampai pengemasan sehingga produk yang dihasilkan memiliki cita rasa yang khas. Selain kualitas produk, perusahaan sangat memperhatikan kemasan produk. Pengemasan produk sendiri telah melakukan pengembangan. Dulu produk Makaroni Dua Saudara hanya menggunakan kemasan sederhana, dan sekarang telah menggunakan kemasan seperti layaknya produk makanan ringan produksi perusahaan besar. Makaroni Dua Saudara menggunakan kemasan alumunium foil dengan mencantumkan informasi kandungan gizi, mulai dari tepung terigu, tepung tapioka, garam, cabe, bawang putih, penyedap rasa sambal dan balado dan tanggal kadaluarsa. Kemasan merupakan salah satu alat promosi yang digunakan oleh perusahaan untuk menarik minat konsumen membeli produk yang ditawarkannya Selain kualitas, konsumen terlebih dahulu melihat kemasan pembungkus produknya. Dengan penyajian desain kemasan yang unik dan menarik, tidak membosankan dan selalu memberi inovasi terbaru pada kemasan, tidak bisa dipungkiri dapat berpengaruh kepada keputusan pembelian konsumen.
2. Kemasan produk Makaroni Dua Saudara dalam klasifikasi baik. Artinya Makaroni Dua Saudara berhasil untuk merancang dan memproduksi pembungkus untuk produknya dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan fungsinya sebagai wadah, daya tarik kemasan, fungsinya sebagai pelindung, mudah dibawa, mudah dibuka, variasi ukuran dan tidak rusak selama pengiriman. 3. Keputusan pembelian konsumen Makaroni Dua Saudara dalam klasifikasi sangat baik. Artinya konsumen Makaroni Dua Saudara melakukan pemilihan terhadap Makaroni Dua Saudara diantara dua atau lebih alternatif pilihan lain. Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan jenis produk, karakteristik produk, pemilihan merek, kepopuleran, kemudahan didapat, pemilihan pedagang, intensitas pembelian, dan kuantitas pembelian. 4. Kualitas produk dan kemasan berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian konsumen UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top sehingga hipotesisnya diterima. 7. Saran Adapun saran yang dapat diberikan diambil dari poin terendah dari indikator tiap variabel adalah: 1. Mengenai UD. Harapan Makaroni Dua Saudara memproduksi berbagai makanan ringan, disarankan kepada perusahaan untuk menambah jenis makanan ringan yang diproduksi agar konsumen tidak mengalami kejenuhan seperti keripik. 2. Mengenai eksklusivitas desain kemasan, dapat disarankan kepada perusahaan untuk menciptakan desain kemasan yang baru yang lebih eksklusif dan menarik terutama dari segi pemilihan dan komposisi warna kemasan sehingga lebih elegan. 3. Mengenai kuantitas pembelian, disarankan kepada perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan desain kemasan yang menarik sehingga konsumen akan tertarik untuk melakukan pembelian dalam jumlah banyak. Selain itu, dengan melakukan program promosi yang menarik
6. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik suatu simpulan sebagai berikut: 1. Kualitas produk Makaroni Dua Saudara dalam klasifikasi baik. Artinya Makaroni Dua Saudara berhasil untuk memenuhi kebutuhan dan harapan konsumennya. Hal tersebut ditunjukkan dengan standar yang ditetapkan untuk menjaga cita rasa produk, menyediakan berbagai ukuran, komposisi produk tidak menggunakan bahan kimia, bentuk sesuai keinginan konsumen, tingkat kadaluarsa produk, menerima produk tidak laku (BS), pengiriman rutin, dan kemasan menarik. - 11 -
misalnya menggunakan hadiah langsung. 4. Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai pengaruh kualitas produk dan kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen UD Harapan Makaroni Dua Saudara Top, maka disarankan untuk meningkatkan kualitas produk dan kemasan sehingga keputusan pembelian konsumen dapat terus meningkat.
Iqbal
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Prenhallindo. --------------------. 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium dua diterjemahkan oleh Hendra Teguh, Rony A. Rusli dan Benyamin Molan, Jakarta: PT. Prenhallindo.
DAFTAR PUSTAKA
Lovelock, Christoper H., 1994, Service Marketing, 2th edition, Prentice-Hall Inc, USA.
Adrian Payne. 2002. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta. Basu Swastha. 2003. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.
Nasution, M.N. 2000. Manajemen Mutu Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia.
Buchari Alma. 2009. Manajemen Pemasaran dan Manajemen Jasa. Edisi Kedua Bandung: CV Alpha Beta.
--------------------. 2005. Manajemen Mutu Terpadu. Edisi kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.
Danang Sunyoto. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Jakarta: PT. Buku Seru.
Render, Barry & Jay Heizer. 2001. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Fandy Tjiptono. 1997. Strategi Pemasaran. Edisi 2. Cetakan ketiga. Yogyakarta: Penerbit Andi. --------------------. 2000. Manajemen Yogyakarta: Andi Offset.
Stanton, William J., 1996. Prinsip Pemasaran. Cetakan Keempat. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Jasa.
Sugiyono. 2003. Statistik untuk Penelitian. Cetakan Ketiga. Bandung: CV. Alfabeta.
Garvin D. A. 1996. Managing Quality. New York: Free Press.
Sudjana. 2000. Statistik untuk Ekonomi dan Niaga. Edisi Baru (Edisi Kelima). Bandung: Penerbit Tarsito.
Gaspersz, V. 2004. Production Planning and Inventory Control, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suyadi Prawirosentono. 2002. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Gima Sugiama. 2008. Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Cetakan Pertama. Bandung: Guardaya Intimarta. Harun Al Rasyid. 1994. Metode penelitian, cetakan pertama. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Husein Umar. 2002. Metode Riset Bisnis. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Grmedia Pustaka Utama. Indriyo
Hasan. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Edisi pertama. Bogor: Ghalia Indonesia.
Gitosudarmo.2000. Manajemen Pemasaran, Yogyakarta: BPFE. - 12 -