SKRIPSI PENGARUH MEREK, KEMASAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MOKKO DONUT & COFFEE KENDARI
OLEH: SRI IRMAYANTI TARIMANA B1B1 13 271
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017
i
PENGARUH MEREK, KEMASAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MOKKO DONUT & COFFEE KENDARI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Halu oleo Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1)
OLEH : SRI IRMAYANTI TARIMANA B1B1 13 271
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017
ii
ABSTRAK Sri Irmayanti Tarimana (B1B1 13 271 ). Pengaruh Merek, Kemasan dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mokko donut & coffee Kendari. Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu oleo Kendari. Pembimbing I: Rahmat Madjid dan Pembimbing II: Eliyanti Agus Mokodompit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial variabel merek, kemasan dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada mokko donut & coffee kendari. Populasi dalam penelitian ini adalah seliuruh konsumen mokko donut & coffee kendari yang tidak diketahui jumlahnya. Sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 50 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Sampling Insidental. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner dan wawancara. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) secara simultan merek, kemasan dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. (2). Secara parsial merek, kemasan dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Kata Kunci : Merek, Kemasan, Kualitas Produk, Keputusan Pembelian.
vi
ABSTRACT Sri Irmayanti Tarimana (B1B1 13 271 ). Influence of Brands, Packaging and Product Quality Against Buying Decision Mokko donut and coffee Kendari. Thesis. Management Faculty of Economics and Business, University Halu Oleo Kendari. Supervisor I: Rahmat Madjid and Supervisor II: Eliyanti Agus Mokodompit This study aims to determine the effect of simultaneous and partial, branding, packaging and product quality on purchasing decisions Mokko donut and coffee kendari. The population in this study is the consumer Mokko donut & coffee kendari unknown number. Samples are numbered 50 respondents. The sampling technique used in this research is using incidental sampling. Methods of data collection in this study is the use of questionnaires and interviews. This study used multiple linear regression analysis. The results showed that: (1) simultan branding, packaging and product quality significantly influence purchasing decisions. (2). Partially branding, packaging and product quality significantly influence purchasing decisions.
Keyword: Brands, Packaging, Product Quality, Purchasing Decision.
vii
KATA PENGANTAR
Asalamu ‘ALAIKUM warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Merek, Kemasan dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Mokko Donut & Coffee Kendari)” Penyusunan skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo. Penulis Menyadari sepenuhnya bahwa dalam upaya penulisan skripsi ini senantiasa mengalami kendala dan hambatan, namun berkat Rahmat Allah SWT, serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga segala tantangan dan rintangan dapat teratasi. Oleh karena itu, sepatutnyalah penulis haturkan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Bapak Dr. H Rahmat Madjid, SE., M.Si. selaku pembimbing 1 dan Eliyanti Agus Mokodompit, SE., MSi. selaku pembimbing 11 yang banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pemikiranya dalam memberikan bimbingan dan arahan serta nasihat kepada penulis. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu perkenankanlah penulis menghanturkan terimakasih yang tulus kepada :
viii
1. Yth. Bapak Prof. Dr. Ir. Supriadi Rustad, M.Si. Selaku Pelaksana Rektor Universitas Halu Oleo. 2. Yth. Ibu Dr. Hj Rostin. SE., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 3. Yth. La Ode Asfahyadin Aliddin, SE., MM. Selaku ketua jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis 4.
Yth. Bapak Dr. Endro Sukotjo, SE., M.Si. Selaku ketua penguji, Ibu Dr. Sinarwati, SE., M.Si, Selaku sekertaris penguji, dan Bapak Dr. Fajar Saranani, SE., M.Si. Selaku dosen penguji, terima kasih atas arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Segenap Bapak /Ibu Dosen dan Staf di lingkup Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo. Yang telah memberikan banyak ilmu selama penulis berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo. 6. Manajer Mokko Donut & Coffee kendari Bapak Yudiman terima kasih atas waktunya dan bantuanya dalam memberikan izin penelitian di Mokko Donut & Coffee Kendari. 7.
buat Ayah handa saya Daungge A.Ma. yang selalu memberikan dukungan moril dan metaril dan Ibu saya Nari A.Ma. tercinta yang selalu mendoakan dan memotivasi dan saya ucapkan terimaksih kepada kakak saya Ismail Saputra Tarimana SKM., M.Kes. dan Ns. Ilmiah Saputri Tarimana S.Kep yang selalau memberikan semangat dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
ix
8. Sahabat saya Nurmin Baso yang selalu memberikan semangat belajar, waktu untuk membantu dan menemani dalam penulisan proposal hingga skripsi ini terimaksih atas segala bantuanya. 9.
Teman belajar selama penulisan skripsi ini kepada Husni Aprilianti, Darmawati, Zamriah, Rini, Ima, Rosna, Nita, fheby, Ririn, Hamam, Ridwan rifai. Terima kasih atas segala perhatianya, Semoga cita-cita kita tercapai.
10. Teman2 SMA saya putri rabiah, putri, vira, annisa, tri bima sakti. Dan semua teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Akhirnya Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak dan apabila ada yang tidak tersebutkan Penulis mohon maaf, dengan besar harapan semoga skripsi yang ditulis oleh Penulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi Penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca. Bagi para pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini semoga segala amal dan kebaiknnya mendapatkan balasan yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kenadari,
April 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI HALAMAN DEPAN ........................................................................................ i HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii HALAMAN PERESETUJUAN ..................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................v ABSTRAK ....................................................................................................... vi ABSTRACT .................................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................5 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................5 1.4 Manfaat Peneltian.............................................................................6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori .................................................................................7 2.1.1 Pengertian Pemasaran ............................................................7 2.1.2 Konsep Pemasaran .................................................................8 2.1.3 Keputusan Pembelian ............................................................10 2.1.4 Tahap-Tahap proses Keputusan Pembelian ..........................12 2.1.5 Aspek-Aspek Keputusan Membeli........................................15 2.1.6 Faktor- Faktor yang Memepengaruhi Keputusan Pembelian 16 2.2 Merek ..............................................................................................18 2.2.1 Peranan dan Kegunaan Merek...............................................20 2.2.2 Indikator merek .....................................................................22 2.3 Kemasan ..........................................................................................23 2.3.1 Pengertian Kemasan ..............................................................23 2.3.2 Fungsi Kemasan ....................................................................23 2.3.3 Peranan Kemasan ..................................................................24 2.3.4 Indikator Kemasan ................................................................25 2.4 Kualitas Produk ...............................................................................25 2.4.1 Dimensi Kualitas Produk ......................................................26 2.5 Penelitian Terdahulu .......................................................................28 2.6 Kerangka Konseptual ......................................................................32 2.7 Hipotesis Penelitian .........................................................................34
xi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ................................................................................35 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................................36 3.3 Populasi dan Sampel .......................................................................36 3.3.1 Populasi .................................................................................36 3.3.2 Sampel ...................................................................................36 3.4 Jenis Data dan Sumber Data ...........................................................37 3.4.1 Jenis Data ..............................................................................37 3.4.2 Sumber Data ..........................................................................38 3.5 Metode Pengumpulan Data .............................................................38 3.6 Analisis Data ...................................................................................39 3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas ..........................................................41 3.7.1 Uji Validitas ..........................................................................41 3.7.2 Uji Realibilitas......................................................................42 3.8 Analisis Regresi Linear Berganda ...................................................43 3.9 Pengujian Hipotesis .........................................................................45 3.10 Variabel Penelitian ........................................................................47 3.11 Definisi Oprasional Variabel.........................................................48 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat berdirinya Mokko Donut & Coffee.......................50 4.1.1 Visi dan Misi Mokko Donut & coffee ..................................51 4.2 Karakteristik Responden .................................................................51 4.2.1 Jenis kelamin .........................................................................51 4.2.2 Usia........................................................................................52 4.2.3 Tingkat Pendidikan ...............................................................53 4.2.4 Pekerjaan ...............................................................................53 4.3 Deskripsi Variabel Penelitian ..........................................................54 4.3.1 Deskripsi Variabel Merek .....................................................55 4.3.2 Deskripsi Variabel Kemasan .................................................57 4.3.3 Deskripsi Variabel Kualitas Produk ......................................59 4.3.4 Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian .............................61 4.4 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...........................................63 4.4.1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ................................63 4.4.2 Hasil Pengujian Model Regresi Secara Parsial (Uji t) ..........65 4.4.3 Hasil pengujian model regresi secara Simultan (F) ..............66 4.5 Pembahasan .....................................................................................66 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .....................................................................................73 5.2 Saran................................................................................................73
DAFTRA PUSTAKA ........................................................................................ LAMPIRAN .......................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .........................................................................31 Tabel 3.1 Hasil Pengujian Validitas Instrumen.................................................41 Tabel 3.2 Hasil Pengujian Relibilitas Instrumen...............................................43 Tabel 4.1 Tabel 4.1.Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................52 Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Kelompok Usia ..........................................52 Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...................................53 Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Pekerjaan ...................................................54 Tabel 4.5 Penilaian Setiap Variabel ..................................................................55 Tabel 4.6 Tanggapan Responden Tentang Merek.............................................56 Tabel 4.7 Tanggapan Responden Tentang Kemasan ........................................57 Tabel 4.8 Tanggapan Responden Tentang Kualitas Produk .............................59 Tabel 4.9 Tanggapan Responden Tentang Keputusan Pembelian ....................61 Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linear Berganda .........................64
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian..............................................................33
xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk mencapai kesuksesan dalam persaingan pada saat ini, perusahaan harus berorientasi pada pelanggan dan mempertahankan mereka dengan memberikan nilai yang lebih besar. Namun sebelum dapat memuaskan konsumen, hal pertama yang harus dilakukan sebuah perusahaan adalah memahami kebutuhan dan keinginan mereka. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas. Dengan demikian, setiap perusahaan harus mampu memahami kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono,2008). Saat ini kemasan telah menjadi alat pemasaran yang penting, kemasan yang bila dirancang dengan cermat bisa menimbulkan nilai kecocokan bagi konsumen dan nilai promosi bagi produsen, banyak faktor telah meningkatkan penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran. Banyak perusahaan yang sangat memperhatikan pembungkus suatu barang sebab mereka menganggap bahwa fungsi pembungkus tidak hanya pembungkus. Pengemas (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan perancagan dan
1
2
pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk (Tjiptono, 2002:151). Mokko donut & coffee kendari berupaya memberikan apa yang diminta dan dibutuhkan oleh konsumen dan kemudian berusaha mengembangkan produk donut dalam berbagai variasi rasa dan bentuk guna untuk memuskan hati konsumen, selain itu untuk menarik konsumen mokko donut & coffee kendari menambah produknya dalam bentuk jenis minuman yaitu coffee dalam berbagai rasa yang akan memuaskan konsumen sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak alternatif pilihan produk sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan oleh mokko donut & coffee kendari tersebut. Salah satu keunggulan dalam persaingan ini terutama adalah kualitas produk yang ditawarkan oleh mokko donut & coffee kendari yang selalu mempunyai inovasi baru dalam pembuatan donut dan jenis minuman coffee dalam berbagai variasi rasa guna untuk dapat memenuhi keinginan konsumen. Bila tidak sesuai dengan spesifikasi maka produk akan ditolak. Kondisi pelanggan yang semakin kritis dalam hal kualitas juga memaksa perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu produknya agar terhindar dari klaim atau ketidakpuasan pelanggan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Mokko donut & coffee kendari berupaya memberikan kualitas produk yang baik karena merupakan hal penting yang harus di capai dan diusahakan oleh setiap perusahaan jika ingin yang dihasilkan dapat bersaing di pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kualitas produk merupakan syarat utama
3
diterimanya suatu produk di pasar. Suatu produk dikatakan berkualitas apabila produk tersebut mampu memenuhi harapan pelanggan. Berbagai usaha yang ditempuh oleh perusahaan mokko donut & coffee kendari untuk menghasilkan produk yang berkualitas, antara lain dengan menerapkan kontrol yang ketat pada setiap proses mulai dari penyiapan bahan baku sampai penyimpanan produk jadi. Saat ini sebagian besar konsumen semakin kritis dalam mengkonsumsi suatu produk. Konsumen selalu ingin mendapatkan produk yang berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen, meskipun ada sebagian masyarakat berpendapat bahwa, produk yang mahal adalah produk yang berkualitas. Semua produk dengan merek tertentu menawarkan keunggulannya, baik melalui kegunaan, kemanjuran, fasilitas, kualitas dan sebagainya. Semua penawaran atas produk-produk tersebut dikemas sedemikian menarik sehingga konsumen “terbujuk” untuk membelinya (Kotler & Keller, 2009). Merek dapat menandakan satu tingkat mutu tertentu, sehingga pembeli yang puas dapat lebih mudah memilih produk. Agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. mokko donut & coffee ini memberi merek yang dapat diingat dengan mudah oleh konsumen. Sebelum konsumen menentukan produk yang akan dikonsumsi, merek dan kemasan/pembungkus dan kualitas produk merupakan faktor pendukung konsumen memilih suatu produk sehingganya merek yang mudah diingat ataupun kemasan yang menarik dan kualitas produk akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian oleh sebeb itu mokko donut & coffee kendari selalu memberikan inovasi
4
baru dalam pembuatan donut yang di produksinya terhadap kualitas produk dan kemasan guna memberikan kesan menarik terhadap konsumen. Dari survey yang telah saya lakukan terhadap 10 orang pelanggan mokko donut & coffee kendari pada tanggal 14 desember 2016 sebagian besar di antaranya adalah pelajar dan mahasiswa serta karyawan, pertanyaanya yaitu bagaimana tanggapan mereka mengenai mokko donut & coffee kendari. Sebagian dari mereka menyatakan bahwa mokko donut & coffee kendari berbeda dari produk donut lainya yang ada di kota kendari, alasanya karena mokko donut & coffee kendari memiliki kualitas produk yang baik dan sudah dipercaya oleh pelanggan sejak lama sehingga konsumen sudah tidak ragu lagi untuk membeli produk mokko dunut & coffee kendari dan dilihat pula dari merek mokko donut & coffee yang telah dikenal oleh masyarakat bukan hanya di kota kendari tetapi juga di berbagai kota besar lainnya, dan bentuk kemasan yang di berikan mokko donut & coffee menjadi salah satu daya tarik pelanggan untuk membelinya, oleh sebeb itu mereka lebih memilih produk mokko donut & coffee di bandingkan untuk membeli produk jenis donut lainya yang ada di kota kendari. Disisi lain ada beberapa pelanggan yang berpendapat negative terhadap mokko donut & coffee kendari, contohnya rasa donut yang terlalu manis, kemudian dari persfektif kualitas minuman mereka berpendapat bahwa harga coffee dan minuman mokko donut & coffee kendari terbilang sangat mahal. Masalah seperti ini akan mengurangi keputusan pembelian konsumen terhadap produk mokko donut & coffee kendari, apalagi munculnya pesaing-pesaing baru seperti rich-o donuts, bon delicious dan roti o yang bisa membuat para konsumen berpindah produk.
5
Berdasarkan fenomena dan penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Merek, Kemasan dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Mokko donut & coffee Kendari”. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apakah merek, kemasan, kualitas produk secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian mokko donut & coffee kendari? 2. Apakah merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian mokko donut & coffee kendari? 3. Apakah kemasan berpengaruh terhadap keputusan pembelian mokko donut & coffee kendari? 4. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian mokko donut & coffee kendari? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui: a. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh merek, kemasan dan kualitas produk secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada mokko donut & coffee kendari. b. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh merek terhadap keputusan pembelian konsumen pada mokko donut & coffee kendari.
6
c. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen pada mokko donut & coffee kendari. d. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada mokko donut & coffee kendari. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi perusahaan Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan informasi bagi perusahaan tentang faktor-faktor seperti merek, kemasan, dan kualitas produk yang mempengaruhi
keputusan
pembelian
konsumen,
sehingga
dapat
diimplementasikan dalam menentukan strategi yang harus yang ditetapkan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualannya. b. Bagi penulis Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat menambah bekal bekal wawasan baik teoritis maupun penerapan teori yang diperoleh selama berada di bangku kuliah dengan realita yang ada. c. Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya. Bagi pembaca umum dapat memberikan pengetahuan lebih tentang perusahaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Pemasaran Dalam bisnis selalu ada kompetisi antar perusahaan. Perusahaan akan terus berusaha untuk memperluas pasar dan mempertahankan eksistensi perusahaan. Aktivitas perusahaan dalam pemasaran ini untuk menentukan arah perusahaan agar mampu bersaing dalam dunia persaingan yang makin ketat. Pemasaran merupakan unsur penting dalam perusahaan untuk menentukan sukses tidaknya suatu bisnis. Untuk itu perusahaan harus menerapkan pengertian pemsaran dengan
benar agar tetap
bertahan. Berikut ini akan dikemukan bebrapa pengertian pemasaran menurut ahli : Freddy Rangkuti (2006:48) menjelaskan pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
dengan
menciptakan, menawarkan, dan
menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah proses perpindahan barang dan/atau jasa dari produsen ke konsumen, atau semua kegiatan yang berhubungan dengan arus barang dan/jasa dari produsen ke konsumen. Asosiasi Pemasaran Amerika yang dikutip oleh Kotler (2007:6) “ sebagai berikut : Definisi Formal : Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada
7
8
pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Definisi sosial: pemasaran suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Dari berbagai mengenai pemasaran diatas, pada dasarnya mempunyai tujuan dan persepsi yang sama sehingga bahwwa pemasaran merupakan suatu serangkaian aktivitas untuk menciptakan dan mengkomunikasikan nilai melaui proses pertukaaran barang dan jasa, yang di dalamnya mengandung positioning, differentiation, dan brand dengan tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia serta memperoleh keuntungan bagi individu dan periusahaan. Dalam pemasaran mempunyai empat tahapan, yaitu analisis situasi pemasaran, perencanaan strategi pemasaran, pengembangan program pemasaran, serta pembuatan strategi pelaksaan dan pengelolaan. Analisis situasi pemasaran meliputi situasi yaang berhubungan dengan pasar dan kompetitior, kegiatan ini lebih mendalami pasar secara lebih mendalam untuk memperoleh informasi selngkap-lengkapnya 2.1.2. Konsep Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu upaya bagaimana ide atau produk atau jasa kita dapat diterima oleh orang-orang yang menjadi sasaran atau target (pasar). Penyampaian ini bertujuan agar produk atau ide jasa kita dapat ditangkap oleh pancaindra target. Pancaindra terget tergerak untuk melihat, merasakan, tertarik, dan membeli dari produk atau ide atau jasa yang kita tawarkan. (Arif Rakhman Kurniawan,2010:106)
9
Inti dari konsep pemasaran adalah ketika perusahaan memproduksi suatu produk baru, melibatkan karyawan, mendistribusikan produk tersebut sampai ke konsumen, dan konsumen merespon baik adanya produk itu, maka perusahaan akan mendapat keuntungan yang besar. Dalam pemasaran internal, pemasaran eksternal, dan pemasran interaktif. Berikut penjelasanya di bawah ini : a.
Pemasaran internal, pemasaran ini terjadi di dalam perusahaan mulai dari top manjemen sampai ke level rendah. Ketika perusahaan meluncurkan produk baru, perusahaan akan meyakinkan kepada karyawan bahwa produk ini mempunyai manfaat dan dapat meningkatkan kualitas hidup karyawan. Jika karyawan sudah memahami maksud dan tujuan perusahaan, maka karyawan dengan sepenuh hati akan bekerja bagaimana produk tersebut laku di pasar dan menjaadi prduk yang benar-benar dibutuhkan konsumen. (Arif Rakhman, 2010:107).
b.
Pemasaran eksternal, pemasaran ini terjadi antara perusahaan ke konsumen di mana perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Semakin tinggi permintaan konsumen, perusahaan akan mendapatkan keuntungan besar. Semakin rendah permintaan konsumen, perusahaan tidak akan mendapatkan keuntungan alias merugi. Kalau sudah seperti ini, perusahaan biasanya mere-lounching produk baru atau berganti ke segmen pasar yang berada ( Arif Rakhman, 2010:108)
c.
Pemasaran interaktif, merupakan pemasaran secara langsung karyawan dengan konsumen. (Arif Rakhman,2010:108)
10
2.1.3. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk pada dasarnya erat kaitannya dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan unsur penting dalam kegiatan pemasaran suatu produk yang perlu diketahui oleh perusahaan, karena perusahaan pada dasarnya tidak mengetahui mengenai apa yang ada dalam pikiran seorang konsumen pada waktu sebelum, sedang, dan setelah melakukan pembelian produk tersebut. Adanya kecenderungan pengaruh kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut, mengisyaratkan bahwa manajemen perusahaan perlu mempertimbangkan aspek perilaku konsumen, terutama proses pengambilan keputusan pembeliannya. Dalam keputusan pembelian, umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan seseorang. Kelima peran tersebut meliputi (Kotler, 2000; dalam Tjiptono, 2008) 1.
Pemrakarsa (initiator) Orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
2.
Pemberi pengaruh (influencer) Orang yang memberi pandangan, nasihat, atau pendapat sehingga dapat membantu keputusan pembelian.
11
3. Pengambil keputusan (decider) Orang yang menentukan keputusan pembelian, apakah jadi membeli, apa yang dibeli, bagaimana cara membeli, atau dimana membelinya. 4. Pembeli (buyer) Orang yang melakukan pembelian secara aktual. 5. Pemakai (user) Orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau jasa yang telah dibeli. Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya (Sofjan Assauri,2004:141). Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan tingkah
laku
setelah
pembelian.
(Basu
Swastha
dan
T
Hani
Handoko,2000:15).Sedangkan menurut Philip Kotler (2000:251-252), yang dimaksud dengan keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Dari pengertian keputusan pembelian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah perilaku pembelian seseorang dalam menentukan suatu
12
pilihan produk untuk mencapai kepuasan sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen yang meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. 2.1.4. Tahap-Tahap proses Keputusan Pembelian Dalam membeli suatu produk, seorang konsumen biasanya melalui 5 (lima) tahap proses keputusan pembelian. Walaupun hal ini tidak selalu terjadi dan konsumen bisa melewati beberapa tahap urutannya, namun kita akan menggunakan model dibawah ini, karena model itu menunjukkan proses pertimbangan selengkapnya yang muncul pada saat seorang konsumen melakukan pembelian. Menurut Phillip Kotler (2000:170) ada lima tahap dalam proses keputusan pembelian. a.
Pencarian informasi Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih banyak informasi yang terlibat dalam pencarian akan kebutuhan. Pencarian informasi merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan dan perolehan informasi dari lingkungan. Sumber informasi konsumen terdiri atas empat kelompok yaitu : 1.
Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga, kenalan.
2.
Sumber komersial meliputi iklan, tenaga penjual, pedagang peralatan, pengemasan.
3.
Sumber umum meliputi media masa, organisasi ranting konsumen.
4.
Sumber pengalaman meliputi penaganan, pemeriksaan penggunaan produk.
13
Jumlah relatif dan pengaruh sumber-sumber ini berbeda-beda tergantung pada jenis produk dan karakteristik pembeli. Secara umum, konsumen mendapatkan sebagian besar informasi tentang suatu produk dari sumber komersial, yaitu sumber yang didominasi pemasar. Namun informasi yang paling efektif berasal dari sumber pribadi. Tiap informasi menjalankan fungsi yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Informasi komersial biasanya menjalankan fungsi pemberi informasi dan sumber pribadi menjalankan fungsi legitimasi dan/ atau evaluasi. b.
Evaluasi alternattif Evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif pilihan disesuaikan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Konsep dasar dalam proses evaluasi konsumen terdiri atas empat macam: 1. Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. 2. Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. 3. Konsumen memandang setiap produk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari dalam memuaskan kebutuhan. 4. Konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda dalam memandang atributatribut yang dianggap relevan dan penting. Konsumen akan memberikan perhatian besar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya.
c.
Keputusan pembelian Keputusan untuk membeli di sini merupakan proses dalam pembelian yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap di muka dilakukan, maka konsumen harus mengambil
14
keputusan apakah membeli atau tidak. Konsumen mungkin juga akan membentuk suatu maksud membeli dan cenderung membeli merek yang disukainya. Namun, ada faktor-faktor lain yang ikut menentukan keputusan pembelian, yaitu sikap orang lain dan faktor-faktor situasional yang tidak terduga. Bila konsumen menentukan keputusan untuk membeli, konsumen akan menjumpai keputusan yang harus di ambil menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pelayanan, dan cara pembayarannya. d.
Perilaku paska pembelian Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Setelah pembelian produk terjadi, konsumen akan mengalami
suatu
tingkat
kepuasan
atau
ketidakpuasan.
Kepuasan
atau
ketidakpuasan pembeli terhadap produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk yang bersangkutan kepada orang lain. Apabila konsumen dalam melakukan pembelian tidak merasa puas dengan produk yang telah dibelinya, ada dua kemungkinan yang akan dilakukan oleh konsumen. Pertama, dengan meninggalkan atau konsumen tidak mau melakukan pembelian ulang. Kedua, ia akan mencari informasi tambahan mengenai produk yang telah dibelinya untuk menguatkan pendiriannya mengapa ia memilih produk itu sehingga ketidakpuasan tersebut dapat dikurangi.
15
2.1.5 Aspek-Aspek Keputusan Membeli Menurut Assael dalam Suryani (2008) menyatakan bahwa ada dua dimensi yang mempengaruhi pengambilan keputusan, yaitu: a. Seberapa jauh pembuatan keputusan tersebut. Dimensi pertama ini menggambarkan rangkaian dari pengambilan keputusan untuk yang bersifat habit/kebiasaan. Konsumen dapat mendasarkan keputusannya pada proses kognitif (berfikir) dari pencarian informasi dan evaluasi alternatif-alternatif merek. Pada sisi ini konsumen hanya akan melakukan pembelian pada satu merek saja atau selalu terjadi pembelian yang konsisten. b.
Derajat keterlibatan di dalam pembelian itu sendiri Pada dimensi kedua ini menggambarkan rangkaian keterlibatan pembelian dari tinggi ke rendah. Pembelian dengan keterlibatan tinggi sangat penting bagi konsumen. Seperti beberapa pembelian yang didasarkan pada ego dari image sendiri. Dalam pembelian demikian konsumen akan melibatkan beberapa resiko, seperti financial risk yaitu pada produk-produk yang tergolong mahal, social risk yaitu pada produk-produk yang dianggap penting dalam kelompoknya, atau psychological risk yaitu pengambilan keputusan yang salah pada konsumen berakibat fatal atau lebih serius. Sedangkan produk-produk dengan keterlibatan rendah kurang begitu penting bagi konsumen, karena resiko financial, social, dan psychological tidaklah cukup besar. Kedua dimensi yang telah disebutkan di atas nantinya akan menggolongkan
keputusan membeli dalam empat tipe pengambilan keputusan. Keempat tipe tersebut
16
adalah, pengambilan keputusan yang komplek, pembuatan keputusan terbatas, loyalitas merek dan inersia. Keempat tipe ini merupakan perpaduan tinggi rendahnya dua dimensi di atas. Pada tipe pertama, yaitu pengambilan keputusan komplek dicirikan dengan perpaduan adanya keterlibatan yang tinggi dan adanya pembuatan keputusan. Pada pembuatan keputusan rendah, konsumen hanya memiliki keterlibatan rendah namun ada pengambilan keputusan. Pada tipe loyalitas merek, konsumen memiliki keterlibatan yang tinggi namun seberapa jauh ia membuat keputusan hanya bersifat kebiasaan. Pada tipe terakhir inersia konsumen memiliki keterlibatan yang rendah dan pembuatan keputusan sebatas kebiasaan. Pembuatan keputusan terlihat dari adanya proses pencarian informasi yang banyak dan adanya evaluasi terhadap merek. Dan pada pengambilan keputusan yang berdasar kebiasaan, konsumen tidak terlalu memikirkan proses pencarian informasi dan evaluasi terhadap merek. 2.1.6. Faktor- Faktor yang Memepengaruhi Keputusan Pembelian Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli berbeda-beda untuk masing-masing pembeli di samping produk yang dibeli. Faktor-faktor tersebut adalah: 1.
Lokasi penjualan yang strategis Dari segi lokasi ini, pembeli akan memilih lokasi yang benar-benar strategis dan tidak membutuhkan terlalu banyak waktu, tenaga, dan biaya seperti: mudah dijangkau, dekat dengan fasilitas-fasilitas umum, atau mungkin dekat
17
dengan jalan raya, sehingga lokasi ini dapat mendukung yang lain. 2.
Pelayanan yang baik Bagi konsumen yang ingin membeli suatu produk, pelayanan yang diberikan pada saat memilih sampai terjadinya transaksi pembelian sangatlah berpengaruh terhadap jadi tidaknya pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Pelayanan yang kurang baik akan menimbulkan rasa tidak puas yang dirasakan oleh konsumen yang selanjutnya akan mempengaruhi tingkat penjuala pada waktu selanjutnya.
3.
Kemampuan tenaga penjualan Dalam suatu kegiatan usaha (penjualan), tidak terlepas dari tenaga kerja baik tenaga kerja mesin maupun tenaga kerja manusia. Tenaga kerja merupakan faktor utama dalam perusahaan sehingga diperlukan sejumlah tenaga kerja yang berkemampuan dan mempunyai keterampilan tertentu yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk mendukung kegiatan dalam pemasaran.
4.
Iklan dan Promosi Iklan dan promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin produk itu aka berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan membelinya.
5.
Penggolongan barang Penggolongan barang akan menjadi faktor pertimbangan oleh konsumen yang melakukan kegiatan pembelian. Penggolongan barang secara tepat dan rapi akan
18
memudahkan konsumen di dalam melakukan pembelian (Basu Swastha dan T Hani Handoko,2000:111) 2.2 Merek Menurut Kotler dan Amstrong (2008) merek adalah elemen kunci dalam hubungan perusahaan dengan konsumen. Merek merepresentasikan persepsi dan perasaan konsumen atas sebuah produk dan kinerjanya semua hal tentang arti produk dan jasa pada konsumen. Merek adalah suatu nama, istilah, simbol, desain atau gabungan
keempatnya,
yang
mengidentifikasikan
produk
para
penjual
dan
membedakannya dari produk pesaing (Lamb dkk, 2001) Menurut Lamb dkk (2001) Merek mempunyai tiga manfaat utama : identifikasi produk, penjualan berulang dan penjualan produk baru. Dan tujuan yang paling utamanya adalah identifikasi produk. Merek memperbolehkan para pemasar membedakan produk mereka dari semua produk lainnya. Manfaat merek menurut Sunyoto (2012) antara lain : a.
Bagi konsumen Manfaat nama merek suatu produk bagi konsumen diantaranya : - Mempermudah konsumen meneliti produk atau jasa - Membantu konsumen atau pembeli dalam memperoleh kualitas barang yang sama, jika mereka membeli ulang serta dalam harga.
b.
Bagi penjual Manfaat nama merek suatu produk bagi penjual diantaranya :
19
- Nama merek menggunakan penjualan untuk mengolah pesanan-pesanan dan menekan permasalahan - Merek juga akan membantu penjual mengawasi pasar mereka karena pembeli tidak akan menjadi bingung - Merek memberi penjual peluang kesetujuan konsumen pada produk - Merek juga dapat membantu penjual dalam mengelompokkan pasar kedalam sekmen-sekmen - Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya merek yang baik - Dengan merek akan melindungi penjualan dari pemalsuan ciri-ciri produk tsb. Menurut Alma (2011) suatu merek yang dilancarkan oleh produsen merupakan suatu janji produsen yang sifatnya spesifik, dan benefit yang ditawarkan kepada konsumen. Merek yang baik dan terkenal menjamin adanya tingkatan mutu atau kualitas. Kotler menyatakan ada 6 arti dari merek yaitu: 1.
Attributes, ada sesuatu atribut yang melekat pada suatu mereka, misalnya barang mahal, mutu bagus, tahan lama, tidak luntur dsb.
2.
Benefit, kata attribute diartikan sebagai functional dan emotional benefit
3.
Value barang mahal memiliki nilai tinggi bagi pengguna, karena dapat
4.
menaikkan gengsi/prestige. Kenyamanan, dan keselamatan.
5.
Culture, ini masalah budaya, yang terkesan, terkenal, efisien, selalu membeli barang berkualitas tinggi.
6.
Personality, memperlihatkan atau memberi kesan kepribadian tertentu.
20
7.
User, memberi kesan bahwa mayoritas pemakai produk tersebut adalah orang dari kelas sosial tertentu.
2.2.1. Peranan dan Kegunaan Merek Merek memegang peranan sangat penting, salah satunya adalah menjembatani harapan konsumen pada saat kita menjanjikan sesuatu kepada konsumen. Dengan demikian dapat diketahui adanya ikatan emosional yang tercipta antara konsumen dengan perusahaan penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan produk yang mirip, tapi mereka tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama. Merek menjadi sangat penting saat ini, karena beberapa faktor seperti: a.
Emosi konsumen terkadang turun naik. Merek mampu membuat janji emosi menjadi konsis ten dan stabil.
b.
Merek mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. Bisa dilihat bahwa suatu merek yang kuat mampu diterima di seluruh dunia dan budaya.
c.
Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen. Semakin kuat suatu merek, makin kuat pula interaksinya dengan konsumen.
d.
Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen. Merek yang kuat akan sanggup merubah perilaku konsumen.
e.
Merek memudahkan proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen. Dengan adanya merek, konsumen dapat dengan mudah membedakan produk yang akan dibelinya dengan produk lain sehubungan dengan kualitas, kepuasan, kebanggaan, ataupun atribut lain yang melekat pada merek tersebut.
21
f.
Merek berkembang menjadi sumber aset terbesar bagi perusahaan. (Durianto dkk, 2001:2) Dapat disimpulkan bahwa merek mempunyai peranan yang penting dan
merupakan aset yang menguntungkan bagi perusahaan. Dalam kondisi pasar yang kompetitif, preferensi dan loyalitas pelanggan adalah kunci kesuksesan. Keberadaan merek bermanfaat bagi pembeli, perantara, produsen maupun publik. Kotler, (2000) dalam kutipan Simamora, (2002:3). Bagi 45 pembeli, merek bermanfaat untuk menceritakan mutu dan membantu memberi perhatian terhadap produk-produk baru yang mungkin bermanfaat bagi mereka. Bagi masyarakat, merek bermanfaat dalam tiga hal: a.
Pemberian merek memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih konsisten.
b.
Meningkatkan efisiensi pembeli karena merek dapat menyediakan informasi tentang produk dan tempat pembelinya.
c.
Meningkatkan inovasi-inovasi produk baru karena produsen terdorong menciptakan keunikan-keunikan baru guna mencegah peniruan dari pesaing.
Bagi penjual, merek bermanfaat dalam empat hal: a.
Memudahkan penjual mengolah pesanan dan menelusuri masalah-masalah yang timbul.
b.
Memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan atau ciri khas produk.
c.
Memungkinkan
untuk
menarik
sekelompok
menguntungkan. d.
Membantu penjual melakukan segmentasi pasar.
pembeli
yang
setia
dan
22
Kesimpulan dari variabel merek yaitu bahwa merek berfungsi sebagai pembeda antara produk yang satu dengan lainnya. Bagi konsumen perbedaan tersebut dapat dilihat dari simbol, logo, warna, bentuk huruf yang digunakan, desain yang dikombinasikan sehingga dapat mempengaruhi proses pemilihan suatu produk di mata konsumen. Merek memegang peranan penting, salah satunya adalah menjembatani harapan konsumen pada saat kita menjanjikan sesuatu kepada konsumen. Dengan demikian dapat diketahui adanya ikatan emosional yang tercipta antara konsumen dengan perusahaan penghasil produk melalui merek. Merek merupakan aset yang menguntungkan bagi perusahaan. Dalam kondisi pasar yang kompetitif, preferensi dan loyalitas pelanggan adalah kunci kesuksesan. 2.2.2. Indikator merek Menurut David A. Aaker (1991) dalam kutipan Durianto dkk(2001:4) indikator merek antara lain: a.
Kesadaran merek, menunjukkan ke sanggupan seorang calon pembeli
untuk
mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. b.
Asosiasi merek, mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis dan lain-lain.
c.
Persepsi kualitas, mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas/keunggulan suatu produk berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
23
d.
Loyalitas merek, mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek produk.
2.3 Kemasan 2.3.1. Pengertian Kemasan Kemasan menurut Kotler dan Amstrong (2008:275) adalah aktivitas merancang dan memproduksi wadah atau pembungkus suatu produk. Bungkus atau kemasan yang menarik akan memberikan nilai plus pada konsumen yang sedang membedakan beberapa produk yang bentuk dan mutunya hampir sama. Perbedaan tersebut akan terlihat dari label yang biasanya dalam kemasan produk. 2.3.2 Fungsi Kemasan 1.
Daya tarik visual Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan yang mencakup unsur-unsur grafis yang telah disebutkan di atas. Semua unsur grafis tersebut dikombinasikan untuk menciptakan suatu kesan untuk memberikan daya tarik visual secara optimal. Daya tarik visual sendiri berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis yang terletak pada bawah sadar manusia. Sebuah desain yang baik harus mampu mempengaruhi konsumen untuk memberikan respons positif tanpa disadarinya.
2.
Daya tarik praktis ( fungsional ) Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi suatu kemasan yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor. Misalnya, untuk kemudahan
24
penyimpanan atau pemajangan produk. Beberapa daya tarik praktis lainnya yang perlu dipertimbangkan antara lain : 1.
Dapat melindungi produk
2.
Mudah dibuka atau ditutup kembali untuk disimpan
3.
Porsi yang sesuai untuk produk makanan/minuman
4.
Dapat digunakan kembali ( reusable )
5.
Mudah dibawa, dijinjing atau dipegang
6.
Memudahkan pemakai untuk menghabiskan isinya dengan mengisi kembali dengan jenis produk yang dapat diisi ulang (refill)
2.3.3. Peranan Kemasan Kemasan yang efektif tidak akan menjadi subtitusi bagi produk berkualitas yang ditawarkan pada harga yang bersaing. Namun demikian, kemasan yang efektif dapat : a.
Memperkuat cara pandang konsumen tentang suatu produk.
b.
Meningkatkan kenampakan produk dan perusahaan.
c.
Memperkuat citra merek di toko-toko maupun di rumah.
d.
Mempertahankan konsumen lama dan menarik konsumen baru.
e.
Meningkatkan keefektivitasan biaya anggaran belanja pemasaran.
f.
Meningkatkan kebersaingan garda depan dan laba produk. (Peter dan Olson, 1999:167) Kesimpulan dari variabel kemasan yaitu bahwa keberhasilan pemasaran suatu
barang, tidak hanya ditentukan oleh mutu barang serta usaha promosi yang dilakukan, tetapi juga dalam upaya yang sama oleh mutu dan penampilan kemasan itu sendiri.
25
Kesadaran akan kemasan adalah bagian yang tak terpisahkan dari barang produk. Karena itu mutu lain dari sebuah kemasan dinilai dari kemampuannya dalam memenuhi fungsi, di mana kemasan dituntut untuk memiliki daya tarik yang lebih besar daripada barang yang dibungkus di dalamnya. Keberhasilan daya tarik kemasan ditentukan oleh estetika yang menjadi bahan pertimbangan sejak awal perencanaan bentuk kemasan, karena pada dasarnya nilai estetika harus terkandung dalam ke serasian antara bentuk dan penataan desain tanpa melupakan kesan jenis, ciri dan sifat barang yang diproduksi. 2.3.4. Indikator Kemasan Indikator-idikator kemasan antara lain Kotler et al (2000:252) : a.
Desain kemasan, kemasan yang didesain dengan baik dapat menciptakan nilai konvenien bagi konsumen dan nilai promosi bagi produsen.
b.
Mutu kemasan, mutu kemasan dapat menumbuhkan kepercayaan dan pelengkap citra diri dan memp engaruhi calon pembeli untuk menjatuhkan pilihan terhadap barang yang dikemasnya.
c.
Inovasi kemasan, pengemasan inovatif dapat memberikan banyak manfaat bagi konsumen dan laba bagi produsen.
2.4 Kualitas Produk Segala hal dunia ini, baik yang abstrak maupun konkret, memiliki kualitas yang bisa di nilai diri sendiri, orang lain, dan masyarakat. Bahkan ada pepatah yang menyatakan bahwa kualitas harus dimiliki, dijaga, dan ditingkatkan bila segala sesuatu ingin tetap eksis dalam persaingan. Kualitas memang memegang peranan penting dalam
26
setiap kegiatan, situasi, dan keadaan seseorang atau sesuatu. Berikut ini ada beberapa menurut ahli tentang kualitas produk : Mulyadi (2007:42) kualitas produk merupakan masalah yang berkaitan dengan atribiut yang perlu diperbaiki, atau berkaitan dengan bagaimana menyingkirkan produk yang perlu atributnya menyimpang dari atribut yang diinginkan produk yang baik, yang atributnya memenuhi syarat. Cannon, dkk (2008:286) di kutip pada jurnal Asri Fajar Sari (2015:BABII) “kualitas produk adalah kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan pelanggan.” “Devinisi lain kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuanya untuk memuaskan kebutuhan konsumen yang dinyatakan atau diimplementasikan” (Kotler dan Amstrong,2008:272) di kutip pada jurnal Asri Fajar Sari (2015:BAB II). Menurut kotler dan Keller (2009:143), kualitas produk adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersira. 2.4.1. Dimensi Kualitas Produk Konsumen senantiasa melakukan penilaian terhadap kinerja suatu produk, hal ini dapat dilihat dari kemampuan produk menciptakan kualitas produk dengan segala spesifikasi sehingga dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Berdasarkan bahasan di atas dapat dikatakan bahwa kualitas yang diberikan suatu produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
27
Menurut Kotler & Amstrong (2008) menyatakan bahwa kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketetapan, kemudahan pengoprasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Berdasarkan berbagai definisi diatas maka ditarik kesimpulan bahwa kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta sifat yang terdapat dalam barang barang dan jasa yang berpengaruh pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Husen Umar (2005:37) bagian dari kebijakan produk adalah perihal kualitas produk. Kualitas suatu produk baik berupa barang maupun jasa perlu ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk seperi yang dipaparkan sebagai berikut. a.
Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
b.
Features, yaitu performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.
c.
Reliability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau memungkinkan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.
d.
Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Konfirmasi merefleksikan derajat ketetapan anatara karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan.
28
e.
Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.
f.
Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang.
g.
Asthentics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.
h.
Fit and finish, sifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas.
2.5. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu oleh para peneliti terdahulu yang berkaitan pengaruh merek, kemasan dan kualitas produk. Adapun dari hasil penelitian terdhulu dapat disajikan sebagai berikut: a.
Ahmad Zuhdi Nento, 2013. Dengan judul “pengaruh merek dan kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen studi kasus pada toko pia saronde”, desain penelitian menggunakan deskriftif, metode penelitian yang digunakan
adalah
metode kuantitatif, dan teknik analisis menggunakan regresi linear berganda. Populasi dalam penelitian ini seluruh konsumen yang mengkomsumsi pia saronde dan metode sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampling insidental, sampel dalam penelitian ini sebanyak 67 orang. Hasil penelitian merek terhadap keputusan pembelian konsumen yang sudah diuraikan, dimana merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Dapat disimpulkan bahwa
29
indikator merek yang semakin menarik akan menimbulkan keputusan pembelian konsumen. berdasarkan hasil penelitian kemasan terhadap keputusan pembelian yang sudah diuraikan, dimana kemasan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. dapat disimpulkan bahwa indikator kemasan yang semakin baik akan menimbulkan keputusan pembelian konsumen.berdasarkan hasil penelitian secara simultan antara merek dan kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen yang sudah diuraikan, dimana merek dan kemasan berpengaruh positif secara simultan terhadap keputusan pembelian konsumen b.
Ferdyanto fure, 2015. Dengan judul “pengaruh brand image, kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen di j.Co donuts & coffee manado. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda yang sebelumnya di uji dengan asumsi klasik. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden. Dan dengan menggunakan melalui metode slovin. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan brand image, kualitas produk dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Secara parsial brand image dan kualitas produk yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen konsumen dan variabel harga berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen., maka pihak j-co donuts & coffee sebaiknya memperhatikan kualitas dan citra merek perusahaan.
c.
Bayu Bakti Pranata, 2013. Dengan judul “pengaruh kualitas produk, kemasan, dan harga terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk “ kapal api” di kec. Ngadiluwih kab. Kediri. Penelitian ini menggunakan penelitian survey, yaitu
30
peneliti mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengambilan data, metode penelitian yang digunakan
adalah metode
kuantitatif. Sampel yang diteliti adalah sebanyak 68 orang, teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah menggunakan teknik asidental sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS (statitical program for social science). Hasil penelitian dan analisis data disimpulkan bahwa : (1) Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kopi saset merek Kapal Api. (2) Kemasan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kopi saset merek Kapal Api. (3) Harga berpengaruh signifikan dan negatif terhadap keputusan pembelian kopi saset merek Kapal Api. (4) Kualitas produk, kemasan dam harga secara simultan bepengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kopi saset merek Kapal Api.
31
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama (Tahun)
Judul Penelitian
Alat Analisis
Variabel Penelitian XI:Merek X2:Kemasan Y:Keputusan pembelian
Ahmad zuhdi Nento(2013)
Pengaruh merek dan kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen (studi kasus pada toko pia saronde)
Regresi linear berganda
Ferdyanto Fure(2015)
Pengaruh brand image, kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen di j.Co donuts & coffee manado
Regresi linear berganda
Bayu Bakti Pranata (2013)
Pengaruh kualitas produk, kemasan, dan harga terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk kapal api di kec. Ngadiluwih kab. Kediri
Regresi linear berganda
Hasil Penelitian
Kesimpulan
Merek dan kemasan 1. Berdasarkan hasil berpengaruh signifikan penelitian secara parsial, terhadap keputusan dimana merek dan pembelian. kemasan berpengaruh positif secara parsial terhadap keputusan pembelian. Dapat disimpulkan bahwa indikator merek dan kemasan yang semakin menarik akan menimbulkan keputusan pembelian konsumen. 2. Berdasarkan hasil penelitian secara simultan dimana merek dan kemasan berpengaruh positif secara simultan terhadap keputusan pembelian konsumen. XI:Brand image Hasil penelitian 1. Brand Image, Kualitas X2:Kualitas menunjukkan bahwa Produk, dan Harga produk secara simultan Brand secara simultan X3:Harga image, kualitas produk berpengaruh signifikan Y:Keputusan dan harga berpengaruh terhadap Keputusan pembelian signifikan terhadap Pembelian Produk J.Co keputusan pembelian Manado Town Square konsumen. Secara 2. Brand Image secara parsial brand image parsial berpengaruh dan kualitas produk signifikan terhadap yang berpengaruh Keputusan Pembelian signifikan terhadap Produk J.Co Manado keputusan pembelian Town Square konsumen dan variable 3. Kualitas Produk secara harga berpengaruh parsial berpengaruh tidak signifikan signifikan terhadap terhadap keputusan Keputusan Pembelian pembelian konsumen. Produk J.Co donuts & coffee Manado Town Square 4. Harga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Produk J.Co donuts & coffee Manado Town Square XI:Kualitas Hasil penelitian dan 1. Kualitas produk produk analisis data berpengaruh signifikan X2:KemasanX3 disimpulkan bahwa : terhadap keputusan :Harga 1. Kualitas Produk pembelian kopi saset Y:Keputusan berpengaruh merek Kapal Api di pembelian signifikan terhadap Kecamatan Ngadiluwih. keputusan Hal ini berarti bahwa jika pembelian kopi variabel kualitas produk saset merek Kapal meningkat, maka terjadi Api. peningkatan pada 2. Kemasan keputusan pembelian. berpengaruh 2. Kemasan berpengaruh
32
3.
4.
signifikan terhadap keputusan pembelian kopi saset merek Kapal Api. Harga berpengaruh signifikan dan negatif terhadap keputusan pembelian kopi saset merek Kapal Api. Kualitas produk, kemasan dam harga secara simultan bepengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kopi saset merek Kapal Api
signifikan terhadap keputusan pembelian kopi saset merek Kapal Api di Kecamatan Ngadiluwih. Hal ini berarti bahwa jika variabel kualitas produk meningkat, maka terjadi peningkatan pada keputusan pembelian. 3. Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kopi saset merek Kapal api di Kecamatan Ngadiluwih. Menunjukkan bahwa faktor harga meningkat satu, maka akan menurunkan keputusan pembelian dan sebaliknya jika faktor harga menurun satu maka akan meningkatkan keputusan pembelian. Adanya pengaruh yang signifikan antara kualitas produk, kemasan, dan harga terhadap keputusan pembelian kopi saset merek Kapal api di Kecamatan Ngadiluwih.
2.6. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual penelitian menurut sapto Haryoko dalam Iskandar (2008: 54) yaitu teoritis model konseptual variabel-variabel penelitian, tentang bagaimana pertautan teori-teori yang berhubungan dengan variebel-variabel penelitian yang ingin diteliti, yaitu variabel bebas dengan variabel berikut. Sedangkan giona dalam iskandar (2008:54) menyatakan variabel-variabel penelitian yang akan diteliti harus jelas, kerangka konseptual haruslah menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dan ada teori yang melandasi, dan kerangka konseptual tersebut lebih selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram, sehingga masalah penelitia yang akan dicari jawabanya mudah dipahami.
33
Kerangka pikir penelitian menggambarkan hubungan dari variabel independen, dalam hal ini adalah merek (XI), kemasan (X2), dan kualitas produk (X3) terhadap variabel dependent yaitu keputusan pembelian (Y). Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Konsumen Mokko donut & coffee kendari
Merek (XI):1. 1. Kesadaran merek 2. Persepsi kualitas merek David A.Aaker (1991) Kemasan (X2): 1. Desain kemasan 2. Mutu kemasan
Keputusan pembelian (Y): 1. Pencarian Informasi 2. Perilaku paska pembelian
Kotler et al (2000:252)
Philip Kotler (2000:170)
Kualitas produk (X3): 1.Daya tahan (durability) 3.Pelayanan (serviceability) Kotler (2008)
Analisis Regresi Linear Berganda
kesimpulan dan saran
34
2.7. Hipotesis Penelitian Pengertian hipotesis penelitian menurut
sugiyono (2009:96), hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pernyataan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Adapun hipotesis yang dibuat dalam penelitian ini adalah: H1 : Variabel merek, kemasan, kualitas produk secara simultan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian mokko donut & coffee kendari. H2 : Variabel merek secara parsial berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian mokko donut & coffee kendari. H3 :Variabel kemasan secara pasial berpengauh positif terhadap keputusan pembelian mokko donut & coffee kendari H4 : Variabel kualitas produk secara parsial berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian mokko donut & coffee kendari.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yang menurut (Sugiyono, 2014:8) dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif /statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Filsafat
positivisme
memandang
realita/gejala/fenomena
itu
dapat
diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terkur, dan hubungan gejalah bersifat sebab akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representative proses penelitian bersifat dedukatif, dimana untuk menjawab ruumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya di uji melalui pengumpulan data lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian. Data yang telah kumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunkan statistik deskritif atau inferensial sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang diambil secara random, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi di mana sampel tersebiut diambil.
35
36
3.2. Lokasi dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di toko mokko donut & coffee di kota kendari, Penelitian dilaksanakan 2 bulan terhitung dari bulan februari 2017 sampai dengan bulan maret 2017 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Menurut Sugiyono (2012:80), populasi memiliki pengertian sebagai, “wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah membeli di toko mokko donut & coffee kendari. Adapun jumlah konsumen tersebut tidak diketahui. 3.3.2. Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling insindental. Menurut Sugiyono (2011:85), sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Menurut M. Nasir (2003:272), jumlah sampel ditetapkan atas dasar pertimbangan pribadi, dengan catatan bahwa sampel tersebut cukup mewakili populasi dengan pertimbangan biaya dan waktu. Oleh karena itu, dengan mengacu pada pendapat M. Nasir, maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang.
37
Adapun kriteria responden yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu: 1.
Telah melakukan pembelian di mokko donut & coffee
2.
Mampu berkomunikasi dengan baik, dengan alasan memahami apa yang dimaksud dalam pertanyaan yang akan di ajukan.
3.
Pendidikan minimal SMP dengan asumsi mereka sudah dapat menentukan keputusan pembelian. Desain sampel yang digunakan dalam penelitian adalah non-probability
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2011). Hal ini dilakukan karena berdasarkan pertimbangan waktu yang realtif lebih cepat dan biaya yang relatif murah, maka metode pengambilan sampel menggunakan Sampling Insidental. Metode Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. 3.4. Jenis dan sumber data 3.4.1. Jenis data Agar penelitian ini mendapatkan hasil yang maksimal, maka jenis data yang digunakan adalah sebagai berikut :
38
1.
Data Kuantitatif di mana data ini diperoleh dalam bentuk angka yang dapat dihitung. Data ini juga diperoleh dari kuesioner yang akan dibagikan dan berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.4.2. Sumber data Adapun suber data dari penelitian ini meliputi: 1.
Data primer, yakni adalah data dan informasinya yang diperoleh secara langsung dari lapangan terkait dengan kebutuhan penelitian, baik yang dikumpulkan melalui kuesioner maupun hasil wawancara dengan responden dalam penelitian ini terutama yang berkaitan dengan semua indikator variabel yang diamati oleh peneliti, baik variabel merek, kemasan dan kualitas produk maupun variabel keputusan pembelian.
2.
Data sekunder, yakni merupakan data yang diperoleh tidakk secara langsung dari responden, melainkan melalui bahan dokumentasi yang tersedia pada penelitian ini berupa, profil dan struktur organisasi obyek penelitian dan visi dan misi serta strategi keputusan pembelian.
3.5. Metode Pengumpulan Data Dalam mendapatkan data yang dibutuhkan teknik dan instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Kuesioner (daftar pertanyaan) 1.
Kuesioner Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
39
menjawabnya. Kuesioner juga merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan di ukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Sugiyono (2014:142) metode ini dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada responden. Pertanyaan-pertanyaan diukur dengan menggunakan skala interval 1-5, yaitu sangat tidak setujuh, tidak setujuh, ragu-ragu, setujuh, dan sangat setujuh. 2.
Wawancara Dalam wawancara peneliti akan mendapatkan beberapa jawaban dari hasil tanya jawab kepada pihak-pihaak yanng bersangkutan mengenai masalah pembelian pada toko mokko donut & coffee.
3.6. Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesam, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Sugiyono (20014:244). Dalam penelitian ini kuantitatif teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah di rumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitatif maka teknik analisis data menggunakan berbentuk angka-angka yang diperoleh sebagai hasil pengukuranat atau penjumlahan dari kuesioner.
40
Adapun metode pengolahan data dengan langkah langkah sebagai berikut : a. Editing (pengeditan) Adapun tahapan pertama dalam pengolahan data yang peneliti peroleh dari lapangan dengan melakukan pengecekan terhadap kemungkinan kesalahan jawaban responden serta ketidak pastian jawaban responden. b. Coding (Pemberian Kode) Adalah memberikan tanda atau kode tertentu terhadap alternatif jawaban sejenis atau menggolongkan sehingga dapat memudahkan peneliti mengenai tabulasi. c. Scoring (pemberian skor) Untuk mendapatkan data kuantitatif, digunakan skala likert yang diperoleh dari daftar
pertanyaan
yang
digolongkan
ke
dalam
lima
tingkatan
(Sugiyono,2014:243). Berikut ini adalah contoh skala likert yang akan digunakan dalam penelitian : a. Untuk jawaban a sangat tidak setujuh di beri nilai = 1 b. Untuk jawaban b tidak setujuh di beri nilai = 2 c. Untuk jawaban c ragu-ragu diberi nilai = 3 d. Untuk jawaban d detujuh di beri nilai = 4 e. Untuk jawaban e sangat setujuh diberi nilai = 5 Dengan program SPSS (statistical package for sosial science) alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan mengenai pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian.
41
3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum pengambilan data dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian reliabilitas dan validitas terhadap daftar pertanyaan yang digunakan. 3.7.1. Uji validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikakatakan valid jika pertanyaan dan kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011). Jika suatu indikator mempunyai korelasi anatara skor masing-masing indikator terhadap skor totalnya (skor variabel konstruk) maka dikatakan indikator tersebut valid. Suatu item dianggap valid jika skor total korelasi lebih besar dari 0,30. (Duwi Priyatno,2010) Tabel 3.1 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Penelitian
Item
X1.1 X1.2 Merek (X1) X1.3 X1.4 X2.1 X2.2 Kemasan (X2) X2.3 X2.4 X3.1 Kualitas X3.2 Produk (X3) X3.3 Y1.1 Keputusan Y1.2 Pembelian Y1.3 (Y) Y1.4 Sumber: Lampiran 2
Koefisien korelasi 0,712 0,797 0,792 0,599 0,559 0,800 0,719 0,621 0,518 0,584 0,774 0,477 0,458 0,708 0,706
Signifikansi 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
42
Tabel 3.1 menunjukkan bahwa semua indikator yang mengukur masing-masing variabel menghasilkan angka koefisien validitas yang lebih dari 0,300. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid. 3.7.2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha (α) > 0,6 (Ghozali, 2011). Pemeriksaan keabsahan data sangat diperlukan dalam kuantitatif demi kesasihan dan keandalan serta tingkat kepercayaan data yang telah terkumpul. Teknik keabsahan data adalah dengan menggunakan teknik triangulasi. Hal ini merupakan salah satu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu, (Moleong, 2006). Melalui teknik pemeriksaan ini, penulis menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teori, dimana data yang telah dikumpulkan kemudian dikaitkan dengan teoriteori dari terlaksananya strategi pemasaran merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada toko mokko donut & coffee diyakini fakta, data, dan informasi yang didapat dipertanggung jawabkan dan memenuhi persyaratan
43
kesasihan dan keandalan. Kemudian pemeriksaan melalui sumber dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dan wawancara dengan informan. Tabel 3.2. Hasil Pengujian Relibilitas Instrumen Variabel Penelitian
Cronbach’s Alpha
Keterangan
Merek (X1)
0,789
Reliabel
Kemasan (X2)
0,762
Reliabel
Kualitas Produk (X3)
0,715
Reliabel
Keputusan Pembelian (Y)
0,711
Reliabel
Sumber: Lampiran 3 Tabel 3.2 menunjukkan bahwa semua masing-masing variabel memiliki angka koefisien yang lebih besar dari 0,600. Untuk itu instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data dinyatakan reliabel pada taraf kepercayaan 95%. 3.8. Analisis Regresi Linear Berganda 3.8.1. Analisis Regresi Linear Berganda Setelah melakukan uji asumsi klasik lalu menganalisis dengan metode regresi linear berganda dengan alasan variabel bebas terdiri dari beberapa variabel. Berdasarkan hubungan dua variabel yang dinyatakan dengan persamaan linear dapat digunakan untuk membuat prediksi (ramalan) tentang besarnya nilai Y (variabel dependen) berdasarkan nilai X tertentu (Variabel independent). Ramalan (prediksi) tersebut akan menjadi lebih baik bila kita tidak hanya memperhatikan satu variabel yang
44
mempengaruhi (variabel independen) sehingga menggunakan analisis regresi linear berganda (Djarwanto, PS, 1989). Adapun bentuk persamaan regresi linear berganda yang digunakan dapat dirumuskan: (Gujarati, 1996).
Y = a+ β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 +…+bnXn + e Berdasarkan persamaan di atas, maka dapat diimplikasikan dalam penelitian ini :
Y = β1 X1 + β2X2 + β3 X3 + e Keterangan : Y
: Keputusan pembelian
β0
: Konstanta
β1, β2, β3 : Koefisien Regresi X1
: Variabel merek
X2
: Variabel kemasan
X3
: Variabel kualitas produk
e
: Standar eror
3.8.2. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi berguna untuk mengukur seberapa jauh kemempuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan varabel-variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang di butuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali,2009). Dalam penelitian ini untuk melihat koefisien determinasi menggunakan nilai Adjusted R2 untuk mengetahui model regresi yang baik.
45
3.9. Pengujian Hipotesis Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan godness of fit-nya. Secara statistik setidaknya nilai dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik dari penelitian ini berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho di terima (Ghozali:2011). 3.9.1. Pengujian hipotesis simultan (UJI F) Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan uji statistik F : 1. Tarif signifikan α = 0,05 2. Kreteria pengujian dimana Ha diterima apabila p < α dan Ha ditolak apabila p value > α. (Ghozali,2006). F= R2 / (K – 1) ( 1-R2 ) / ( N – K ) Keterangan : F = nilai F hitung R2 = koefisien determinasi K = jumlah variabel N = jumlah pengamatan ( ukuran sampel) Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah ;
46
Ho : variabel-variabel bebaas yaitu merek, kemasan, dan kualitas produk tidaak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikatnya yaaitu keputusan pembelian pada mokko donut & coffee kendari Ha : Variabel-variabel bebas yaitu merek, kemasan, dan kualitas produk mempunyai pengaruh terhadap variabel terikaatnya yaitu keputusan pembelian pada mokko donut & coffee kendari. Dasar pengambilan keputusan adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu membandingkan F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha. (Ghozali, 2011) 3.9.2. Pengujian hipotesis parsial (Uji t) Pengukuran tes dimaksudkan untuk mengetauhi apakah secara individu ada pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial untuk setiap koefisien regresi diuji untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian setiap koefisien regresi dikatakan signifikan bila nilai mutlak thit > ttabel atau nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 (tingkat kepercayaan yang dipilih) maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan bila nilai thit < ttabel atau nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 (tingkat kepercayaan yang dipilih) maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
47
3.10. Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel adalah suatu atribut ataau sifaat atau nilai daari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudiam ditarik kesimpulannya
Sugiono (2014:38). Dalam
penelitian
menggunakan variabel terikat dan variabel bebas. 1.
Variabel terikat (Dependent Variabel) Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya vaariabel bebas Sugiono (2014:39). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah (Y) Kepuasan pembelian.
2.
Variabel bebas (Independent Variabel) Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebeb perubahnnya atau timbulnya variabel dependent ( terikat) Sugiono (2014:39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalaah merek (XI), kemasan (X2), dan Kualitas Produk (X3).
48
3.11. Definisi Oprasional Variabel Definisi operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti adalah : Variabel Bebas (X) yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain. Adapun variabel bebas penelitian ini adalah: a.
Merek (X1) Merek adalah suatu tanda (sign) untuk membedakan produk mokko donut & coffee kendari yang sejenis yang dihasilkan atau diperdagangkan perusahaan atau kelompok orang atau badan hukum dengan barang-barang atau jasa yang sejenis yang dihasilkan oleh orang lain.
Indikator merek menurut David A.Aaker (1991) dalam kutipan Durianto dkk (2001:4) indikator merek antara lain : 1. Kesadaran merek 2. Pesepsi kualitas merek b.
Kemasan (X2) Kemasan adalah wadah atau tempat yang dapat melindungi produk mokko donut & coffee kendari yang berada didalamnya, disamping itu dapat melindungi dari bahaya pencemaran yang dapat membuat produk mokko donut & coffee kendari tersebut menjadi rusak. Indikator kemasan antara lain menurut Kotler et al (2002:252): 1. Desain kemasan 2. Inovasi Kemasan
49
c.
Kualitas produk (X3) Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan perusahaan mokko donut & coffee kendari untuk dapat menghasilkan produk mokko donut & coffee kendari yang berkualitas dan sesuai dengan harapan serta selera konsumen. Dimensi kualitas produk menurut Kotler (2008) ada delapan dimensi seperti yang dipaparkan sebagai berikut: 1. Daya tahan (durabulity) 2. Pelayanan (serviceability)
d. Keputusan Pembelian (Y) Keputusan pembelian adalah tindakan yang di lakukan oleh konsumen untuk mau membeli atau tidak suatu produk mokko donut & coffee kendari. Biasanya seorang konsumen mempertimbangkan kualitas produk mokko donut & coffee kendari yang telah di kenal oleh masyarakat sebelum memutuskan untuk membeli. Indikator keputusan pembelian antara lain menurut Philip Kotler (2000:170): 1. Pencarian informasi 2. perilaku paska pembelian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat berdirinya Mokko Donut & Coffee Mokko Donut & Coffee berdiri sejak tahun 2010. Dengan pendirian outlet yang masih terbatas. Artinya hanya di kota-kota besar saja seperti surabaya, jakarta, dan kota-kota besar lainnya. Dengan metode pengenalan produk Mokko Donut & Coffee yang seperti itu, bisa menjaring banyak konsumen. Kota-kota besar merupakan tujuan para konsumen. khususnya konsumen kalangan atas yang lebih mengutamakan kualitas produk yang dijual. Dengan banyaknya kompetitor khususnya
konsumen
produk
dough-nut.
pastinya
sangat
berat
untuk
mempertahankan kekhasan yang dimiliki masing-masing perusahaan. Tetapi Mokko memiliki cara tersendiri dimana kompetotor lain tidak memilikinya. Keberhasilan Mokko Donut & Coffee lalu mengiringi pembukaan gerai-gerai Mokko Donut di banyak daerah lainnya. Dalam waktu 1 tahun saja, Mokko Donut & Coffee telah berhasil membuka 10 gerai dengan jumlah karyawan gerai hingga 350 orang. Beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, & Pekanbaru sudah berkesempatan mencicipi kelezatan donat ala Mokko Donut & Coffee Saat ini outlet mokko terbagi atas 2 region indonesia barat dan timur. Dan total outlet di indonesia ada 30 outlet. Sedangkan di indonesia timur ada 2 outlet, surabaya 6 outlet, kendari 1 outlet, kupang 1 outlet, dan mataram 1 outlet dll.
50
51
4.1.1 Visi dan Misi Mokko Donut & coffee a. Visi 1. Membentuk Mokko Donut & Coffee sebagai internasional premium donuts & coffee brand terkemuka. 2. Menjadi trend-setting lifestyle dalam donuts and coffee brand 3. Menjadi perusahaan yang tepat bagi orang-orang yang tepat bagi orangorang yang tepat dalam meraih cita-cita mereka. b. Misi 1. Menyediakan kualitas premium donat dan kopi 2. Mendorong karyawan dalam meraih cita-cita 3. Menempatkan pelanggan sebagai prioritas 4. Berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan sungguh-sungguh 5. Menyediakan tempat yang sempurna untuk bersantai 4.2 Karakteristik Responden Karakteristik responden yang dimaksud adalah jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan. Lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut : 4.2.1 Jenis kelamin Berdasarkan jenis kelamin respoden pada mokko donut & coffee di kota kendari adalah perempuan. Lebih jelasnya ditampilkan melalui tabel berikut:
52
Tabel 4.1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No
Jumlah Responden (Orang)
Jenis Kelamin
1 2
Laki-Laki Perempuan Jumlah Sumber: Data Primer diolah, 2017
21 29 50
Persentase (%) 42.00 58.00 100.00
Berdasarkan data diatas perempuan lebih banyak melakukan pembelian di mokko donut & coffee yaitu sebanyak 29 orang atau 58,00%, dibandingkan dengak laki-laki sebanyak 21 orang atau 42,00%, perbandingan tersebut dapat jelas dilihat bahwa perempuan lebih banyak melakukan pembelian dibandingkan dengan laki-laki 4.2.2 Usia Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan kuisioner diperoleh data kelompok usia pada mokko donut & coffee. Lebih jelasnya ditampilkan melalui tabel berikut : Tabel 4.2. Responden Berdasarkan Kelompok Usia No
Usia (tahun)
1 2 3 4
20-29 30-39 40-49 >50
Jumlah Responden (Orang)
Persentase (%)
23 18 7 2 50
46.00 36.00 14.00 4.00 100.00
Jumlah Sumber: Data Primer diolah, 2017
Tabel diatas menyatakan bahwa kebanyakan yang melakukan pembelian di mokko donut & coffee adalah pada umur 20-29 tahun sebanyak 23 orang atau 46,00%, selanjutnya diusia 30-39 tahun sebanyak 18 orang atau 36,00%,
53
kemudian menyusul pada umur 40-49 tahun sebanyak 7 orang atau 14,00%, dan yang paling sedikit adalah diatas umur 50 tahun sebanyak 2 orang atau 4,00%. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa diumur 20-29 tahun merupakan umur yang masih muda untuk nongkrong dan bersantai. 4.2.3 Tingkat Pendidikan Sesuai hasil penelitian, pendidikan pelanggan pada mokko donut & coffee adalah bervariasi antara satu dan lainnya. Lebih jelasnya ditampilkan melalui tabel berikut : Tabel 4.3. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No
Pendidikan
1 2 3 4
SMA D3 S1 S2
Jumlah Sumber: Data primer, 2017
Jumlah Responden (Orang)
Persentase (%)
24 7 15 4 50
48.00 14.00 30.00 8.00 100.00
Berdasarkan data yang ada konsumen yang melakukan keputusan pembelian di mokko donut & coffee adalah responden yang memiliki pendidikan SMA yaitu sebanyak 24 orang atau 48,00%. 4.2.4 Pekerjaan Sesuai hasil penelitian, pekerjaan pelanggan pada mokko donut & coffee adalah bervariasi antara satu dan lainnya. Lebih jelasnya ditampilkan melalui tabel berikut :
54
Tabel 4.4. Responden Berdasarkan Pekerjaan No
Pekerjaan
Jumlah Responden (Orang)
Persentase (%)
17 21 12 50
34.00 42.00 24.00 100.00
1 2 3
Pegawai Swasta PNS Pelajar Jumlah Sumber: Data primer, 2017
Berdasarkan data yang ada konsumen yang melakukan keputusan pembelian di mokko donut & coffee adalah responden yang memiliki pekerjaan PNS yaitu sebanyak 21 orang atau 42,00%, karena sesuai dengan fakta bahwa PNS pada saat jam istrahat datang untuk menikmati mokko donut & coffee. 4.3 Deskripsi Variabel Penelitian Deskriptif variabel penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan mengenai distribusi frekwensi jawaban responden dari data yang telah dikumpulkan. Dalam penelitian ini jawaban responden dikategorikan dalam lima kategori dengan menggunakan skala Likert. Dalam memberikan makna penilaian secara empiris variabel penelitian ini mengadopsi prinsip dari pembobotan yang dikemukakan Sugiyono (20011). Nilai rata-rata pembobotan atau nilai skor jawaban responden yang diperoleh diklasifikasi ke dalam rentang skala kategori nilai yang disajikan pada tabel 4.5 berikut.
55
Tabel 4.5 Penilaian Setiap Variabel Nilai rata-rata Makna Kategori/ No Skor jawaban
1. 2. 3. 4 5
1,00 - 1,80 1,80 - 2,61 2,62 - 3,40 3,41 - 4,21 4,22 – 5,00
Interpretasi Sangat Rendah/Tidak Baik Rendah/Kurang Baik Cukup Tinggi/Cukup Baik Tinggi/Baik Sangat Tinggi/Sangat Baik
Penentuan interval
bk
-bk
max
min
I= k 5-1 I=
= 0,80 5 Keterangan : I = Interval bk = batas kelas k = jumlah kelas
Sumber: Sugiyono (dimodifikasi) 2011 Tabel 4.5. di atas menunjukkan makna kategorik dalam melakukan interprestasi hasil penelitian ini berdasarkan skor jawaban responden. Alasan yang mendasari responden diberikan kebebasan untuk memberikan penilaian secara obyektif berdasarkan apa yang dilihat, dengar dan rasakan pelanggan pada saat datang untuk membeli mokko donut & coffee kendari. Tanggapan responden dari hasil penelitian mengenai keempat variabel yang diteliti dengan menggunakan rata-rata skor jawaban diuraikan sebagai berikut: 4.3.1 Deskripsi Variabel Merek Variabel merek dalam penelitian ini diukur berdasarkan 4 indikator. Rekapitulasi jawaban responden atas pernyataan responden diuraikan sebagai berikut:
56
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Tentang Merek Variabel
Merek
Indikaor X1.1 X1.2 X1.3 X1.4
SS (5) f (%) 14 14 11 15
28.00 28.00 22.00 30.00
Jawaban Responden (skor) S (4) N (3) TS (2) f (%) F (%) f (%) 29 23 29 28
58.00 46.00 58.00 56.00
7 13 10 7
Rata-rata Variabel
14.00 26.00 20.00 14.00
0 0 0 0
0.00 0.00 0.00 0.00
STS (1) f (%)
Mean
Kategori
0 0 0 0
4.14 4.02 4.02 4.16
Baik Baik Baik Baik
4.09
Baik
0.00 0.00 0.00 0.00
Sumber: Data primer diolah, 2017 Pernyataan pertama tentang; mokko donut & coffee kendari merupakan alternatif pilihan utama ketika hendak membeli produk donut, responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 14 orang atau 28,00%, sebanyak 29 orang atau 58,00%, responden menyatakan setuju, dan sebanyak 7 orang atau 14,00% yang menyatakan netral. Berdasarkan hasil jawaban responden kebanyakan menyatakan setuju, artinya konsumen yang melakukan keputusan pembelian di mokko donut & coffee kendari, karena sudah menjadi alternatif utama untuk menggunakan produk tersebut. Pernyataan kedua tentang; produk mokko donut & coffee kendari dapat diingat oleh konsumen dengan baik, responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 14 orang atau 28,00%, sebanyak 23 orang atau 46,00% responden menyatakan setuju, dan sebanyak 13 orang atau 26,00% yang menyatakan netral. Berdasarkan hasil jawaban responden kebanyakan menyatakan setuju, artinya keputusan pembelian konsumen karena produk mokko donut & coffee kendari dapat diingat oleh konsumen. Pernyataan ketiga tentang; mokko donut & coffee kendari merupakan produk yang berkualitas, responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 11 orang atau 22,00%, sebanyak 29 orang atau 58,00% responden menyatakan
57
setuju, dan sebanyak 10 orang atau 20,00% menyatakan netral. Berdasarkan hasil jawaban responden kebanyakan menyatakan setuju, artinya keputusan pembelian konsumen karena kualitas produk yang dimiliki oleh mokko donut & coffee kendari sudah baik . Pernyataan keempat tentang; mokko donut & coffee kendari dapat memenuhi kebutuhan anda, responden menyatakan sangat setujuh yaitu sebanyak 15 orang atau 30,00%, sebanyak 28 orang atau 56,00% responden menyatakan setujuh, dan sebanyak 7 orang atau 14,00% menyatakan netral. Berdasarkan hasil jawaban responden kebanyakan menyatakan setujuh, artinya keputusan pembelian konsumen karena produk mokko donut & coffee kendari dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Berdasarkan hasil jawaban responden atas merek memperoleh rata-rata sebesar 4,09 hal ini dikategorikan sangat baik, sehingga merek dapat dipengaruhi oleh kesadaran merek dan persepsi kualitas merek. 4.3.2 Deskripsi Variabel Kemasan Kemasan diukur dengan 4 pernyataan, dimana masing-masing pernyataan responden dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 4.7 Tanggapan Responden Tentang Kemasan Jawaban Responden (skor) Variabel
Kemasan
Indikaor
SS (5)
S (4)
N (3)
TS (2)
STS (1)
Mean
Kategori
f
(%)
f
(%)
F
(%)
f
(%)
f
(%)
X2.1
17
34.00
28
56.00
3
6.00
1
2.00
1
2.00
4.18
Baik
X2.2
23
46.00
22
44.00
4
8.00
0
0.00
0
0.00
4.34
X2.3
18
36.00
16
32.00
16
32.00
0
0.00
0
0.00
4.04
Baik Baik
X2.4
8
16.00
37
74.00
5
10.00
0
0.00
0
0.00
4.06
Rata-Rata Variabel
Sumber: Data primer diolah, 2017
4.16
Baik Baik
58
Pernyataan pertama tentang; desain kemasan mokko donut & coffee kendari mudah untuk diingat, responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 17 orang atau 34,00%, sebanyak 28 orang atau 56,00% responden menyatakan setuju, dan sebanyak 3 orang atau 6,00% yang menyatakan netral, dan responden menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau 2,00%. Alasan yang mendasar dari responden dalam memilih tidak setujuh dan sangat tidak setujuh karena menganggap kemasan mokko donut & coffee kendari biasa saja dan hampir sama dengan kemasan produk jenis donut lainnya. Berdasarkan hasil jawaban responden kebanyakan menyatakan setuju, artinya konsumen melakukan keputusan pembelian karena kemasannya mudah diingat. Pernyataan kedua tentang; bentuk kemasan mokko donut & coffee kendari menarik dan dapat didaur ulang, responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 23 orang atau 46,00%, sebanyak 22 orang atau 44,00% responden menyatakan setuju, dan sebanyak 4 orang atau 8,00% menyatakan netral. Berdasarkan hasil jawaban responden kebanyakan menyatakan sangat setuju, artinya kemasan mokko donut & coffee kendari menarik dan dapat didaur ulang. Pernyataan ketiga tentang; kemasan mokko donut & coffee kendari menjaga isinya agar tetap tahan lama, responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 18 orang atau 36,00%, sebanyak 16 orang atau 32,00% responden menyatakan setuju, dan sebanyak 16 orang atau 32,00% menyatakan netral. Berdasarkan hasil jawaban responden kebanyakan menyatakan sangat setuju, artinya keputusan pembelian konsumen tergantung dengan kemasan yang tahan lama untuk digunakan.
59
Pernyataan keempat tentang; kemasan mokko donut & coffee kendari tidak mudah rusak dan tahan lama, responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 8 orang atau 16,00%, sebanyak 37 orang atau 74,00% responden menyatakan setuju, dan sebanyak 5 orang atau 10,00% menyatakan netral. Berdasarkan hasil jawaban responden kebanyakan menyatakan setuju, artinya kemasan mokko donut & coffee kendari tidak mudah rusak dan tahan lama. Berdasarkan hasil jawaban responden atas kemasan memperoleh rata-rata sebesar 4,16 hal ini dikategorikan sangat baik, artinya kemasan dipengaruhi oleh desain kemasan dan mutu kemasan. Sedangkan responden yang menyatakan tidak setujuh dan sangat tidak setujuh perlu adanya antisipasi dari pihak perusahaan dengan memberikan desain kemasan yang menarik dengan manfaat sesuai dengan keinginan konsumen. 4.3.3 Deskripsi Variabel Kualitas Produk Kualitas Produk diukur dengan 3 pernyataan, dimana masing-masing pernyataan responden dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 4.8 Tanggapan Responden Tentang Kualitas Produk Jawaban Responden (skor) Variabel
Indikator
SS (5) f
Kualitas Produk
X3.1 17 X3.2 16 X3.3 23 Rata-Rata Variabel
S (4)
N (3)
TS (2)
STS (1)
(%)
f
(%)
f
(%)
F
(%)
f
(%)
34.00 32.00 46.00
28 15 21
56.00 30.00 42.00
5 19 5
10.00 38.00 10.00
0 0 1
0.00 0.00 2.00
0 0 0
0.00 0.00 0.00
Mean
Kategori
4.24 3.94 4.32 4.17
Baik Baik Baik Baik
Sumber: Data primer diolah, 2017 Pernyataan pertama tentang; apakah daya tahan produk mokko donut & coffee kendari cukup lama, responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 17 orang atau 34,00%, sebanyak 28 orang atau 56,00% responden menyatakan
60
setuju, dan sebanyak 5 orang atau 10,00%. Berdasarkan hasil jawaban responden kebanyakan menyatakan setuju, artinya responden menyatakan bahwa daya tahan produk mokko donut & coffee kendari sangat baik. Pernyataan kedua tentang; apakah rasa dan aroma mokko donut & coffee kendari tahan lama, responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 16 orang atau 32,00%, sebanyak 15 orang atau 30,00% responden menyatakan setuju, dan sebanyak 19 orang atau 38,00% yang menyatakan netral. Berdasarkan hasil jawaban responden kebanyakan menyatakan setuju, artinya rasa
dan aroma
mokko donut & coffee kendari tahan lama. Pernyataan ketiga tentang; apakah pelayanan yang diberikan karyawan mokko donut & coffee kendari baik, responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 23 orang atau 46,00%, sebanyak 21 orang atau 42,00% responden menyatakan setuju, dan sebanyak 5 orang atau 10,00% yang menyatakan netral, dan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau 2,00%. Alasan yang mendasar dari responden dalam memilih tidak setujuh karena menganggap pelayanan yang diberikan karyawan terhadap pelanggan mokko donut & coffee kendari kurang baik dalam melayani pesanan konsumen. Berdasarkan hasil jawaban responden kebanyakan menyatakan sangat setuju, artinya pelanggan merasa bahwa pelayanan yang diberikan oleh karyawan mokko donut & coffee kendari sudah baik. Berdasarkan hasil jawaban responden atas kualitas produk memperoleh rata-rata sebesar 4,17 hal ini dikategorikan baik, artinya kualitas produk dipengaruhi oleh daya tahan dan pelayanan. Untuk menindak lanjuti pernyataan
61
responden yang menjawab tidak setujuh dengan pelayanan yang diberikan mokko donut & coffee kendari yaitu pihak perusahaan perlu meningkatkan kualitas pelayanan yang sesuai dengan di harapkan konsumen. 4.3.4 Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian Keputusan pembelian pelanggan diukur dengan 4 pernyataan, dimana masing-masing pernyataan responden dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 4.9 Tanggapan Responden Tentang Keputusan Pembelian Variabel Penelitian
Jawaban Responden (skor) Indikator f
SS (5) (%)
F
S (4) (%)
F
N (3) (%)
f
TS (2) (%)
STS (1) f (%)
Mean
Kategori
Y1.1
20
40.00
26
52.00
4
8.00
0
0.00
0
0.00
4.32
Baik
Y1.2
20
40.00
15
30.00
15
30.00
0
0.00
0
0.00
4.10
Baik
Y1.3
24
48.00
21
42.00
4
8.00
1
2.00
0
0.00
4.36
Baik
Y1.4 Rata-rata Variabel
23
46.00
16
32.00
9
18.00
2
4.00
0
0.00
4.20 4.26
Baik Baik
Keputusan Pembelian
Sumber: Data primer diolah, 2017 Pernyataan pertama tentang; mendapat informasi mokko donut & coffee kendari dari orang lain, responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 20 orang atau 40,00%, sebanyak 26 orang atau 52,00% responden menyatakan setuju, dan sebanyak 4 orang atau 8,00% yang menyatakan netral. Berdasarkan hasil jawaban responden kebanyakan menyatakan setuju, artinya konsumen melakukan keputusan pembelian karna mendapatkan informasi dari orang lain. Pernyataan kedua tentang; mencari informasi dari banyak sumber mengenai mokko donut & coffee kendari, responden menyatakan sangat setuju sebanyak 20 orang atau 40,00%, sebanyak 15 orang atau 30,00% responden menyatakan setuju, dan sebanyak 15 orang atau 30,00% yang menyatakan netral. Berdasarkan hasil jawaban responden kebanyakan menyatakan sangat setuju, artinya keputusan pembelian akan konsumen berdasarkan informasi yang didapat.
62
Pernyataan ketiga tentang; merasa puas dengan produk mokko donut & coffee kendari, responden menyatakan sangat setuju sebanyak 24 orang atau 48,00%, sebanyak 21 orang atau 42,00% responden menyatakan setuju, dan sebanyak 4 orang atau 8,00% yang menyatakan netral, responden menyatakan tidak setuju sebanyak 1 orang atau 2,00%. Alasan yang mendasar dari responden dalam memilih jawaban tidak setujuh karena menganggap kualitas produk mokko donut & coffee kendari sama dengan produk jenis donut lainnya. Berdasarkan hasil jawaban responden kebanyakan menyatakan sangat setuju, artinya konsumen merasa puas dengan produk mokko donut & coffee kendari. Pernyataan keempat tentang; selalu melakukan pembelian ulang kembali terhadap mokko donut & coffee kendari, responden menyatakan sangat setuju sebanyak 23 orang atau 46,00%, sebanyak 16 orang atau 32,00% responden menyatakan setuju, dan sebanyak 9 orang atau 18,00% yang menyatakan netral, responden menyatakan tidak setuju sebanyak 2 orang atau 4,00%. %. Alasan yang mendasar dari responden dalam memilih tidak setujuh karena menganggap mokko donut & coffee kendari bukan alternatif utama untuk melakukan pembelian donut. Berdasarkan hasil jawaban responden kebanyakan menyatakan sangat setuju, artinya konsumen selalu melakukan pembelian ulang kembali terhadap mokko donut & coffee kendari. Berdasarkan hasil jawaban responden atas keputusan pembelian pelanggan memperoleh rata-rata sebesar 4,26 hal ini dikategorikan baik, artinya pengambilan keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh pencarian dan perilaku pasca pembelian. Untuk menindak lanjuti jawaban responden yang menjawab tidak
63
setujuh pada pernyataan ketiga dan keempat yaitu pihak perusahaan perlu meningkatkan kualitas produk mokko donut & coffee kendari agar sesuai dengan keinginan konsumen dan dapat berpengaruh dalam melakukan pembelian ulang. 4.4. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 4.4.1. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Pengujian dan pembuktian secara empiris pengaruh antar variabel penelitian ini selain menggunakan analisis statistika deskriptif juga digunakan analisis statistika inferensial yaitu analisis regresi linear berganda untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukkan dalam penelitian ini. Untuk menguji pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) digunakan uji t. Dasar pengambilan keputusan adalah apabila tsig < α0,05 maka variabel bebas tersebut berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Demikian pula sebaliknya, apabila tsig > α0,05 maka variabel bebas tersebut berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat. Hasil analisis regresi linear berganda yang menguji pengaruh variabel merek, kemasan dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian (Y) pada mokko donut & coffee kendari dapat dilihat pada Tabel 4.10 di bawah ini.
64
Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Variabel Bebas Merek (X1) Kemasan (X2) Kualitas Produk (X3)
Koefisien Regresi 0,195 0,248
0,552
t Hitung
t Signifikan
2,045
0,047
2,320
0,025
5,132
0,000
Nilai Konstanta = 1,169 dengan nilai signifikan 0,560 R Square = 0,606 R = 0,778 F hitung = 23,566 F signifikan = 0,000 Standar error = 1,994 Sumber: Data diolah, 2017 (Lampiran 4)
N = 50 = 0,05
Berdasarkan hasil-hasil perhitungan seperti pada tabel 4.10 tersebut maka dapat dikemukakan penjelasan sebagai berikut : 1. Nilai R2 (R-Square) sebesar 0,606 menunjukkan bahwa besaran pengaruh langsung merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian adalah 60,6% sehingga sisanya sebesar 39,4% dijelaskan di luar model penelitian. 2. Nilai R (angka koefisien korelasi) sebesar 0,778 menunjukkan bahwa keeratan hubungan langsung antara merek, kemasan dan kualitas produk, terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 77,8%. Atas dasar ini, maka model regresi yang dihasilkan sebagai model penjelas pengaruh merek, kemasan dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian dapat dinyatakan sebagai berikut :
65
Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Y = 1,169 + 0,195X1 + 0,248X2 + 0,552X3 + 1,994 Dimana : Y = Keputusan Pembelian X1 = Merek X2 = Kemasan X3 = Kualitas Produk e
= Standar Error
4.4.2 Hasil Pengujian Model Regresi Secara Parsial (Uji t) Hasil analisis regresi yang diringkas seperti pada tabel 4.10 dapat di interpretasikan sebagai berikut : 1. Signifikan pengaruh merek diperoleh nilai t hitung 2,045 dengan nilai tsig = 0,047 < 0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa secara parsial merek (X1) berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian. Artinya merek dapat menjadi salah satu variabel penduga atau variabel prediktor yang kuat bagi keputusan pembelian. Karena itu, merek dapat dimasukkan dalam model pendugaan keputusan pembelian. 2. Signifikan pengaruh kemasan diperoleh nilai t hitung 2,320 dengan nilai tsig = 0,025 < 0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa secara parsial kemasan berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian. Artinya, kemasan dapat menjadi salah satu variabel penduga atau variabel prediktor yang kuat bagi keputusan pembelian. Karena itu, kemasan dapat dimasukkan dalam model pendugaan keputusan pembelian. 3. Signifikan pengaruh kualitas produk diperoleh nilai t hitung 5,132 dengan nilai tsig = 0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa secara parsial kualitas produk berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian.
66
Artinya, kualitas produk dapat menjadi salah satu variabel penduga atau variabel prediktor yang kuat bagi keputusan pembelian. Karena itu, kualitas produk dapat dimasukkan dalam model pendugaan keputusan pembelian. 4.4.3 Hasil pengujian model regresi secara Simultan (F) Hipotesis penelitian yang perlu diuji adalah merek, kemasan dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil uji simultan dengan menggunakan nilai Fhitung pada taraf = 0,05 sebesar 23,566 (F0,05 = 23,566), dan nilai Fsig sebesar 0,000 berarti nilai Fsig < 0,05. Karena itu, secara keseluruhan merek, kemasan dan kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Atas dasar ini, maka hipotesis penelitian yang diajukan sebelumnya dapat diterima karena terbukti kebenarannya. 4.5. Pembahasan Pengaruh Variabel Merek, Kemesan dan Kualitas Produk Secara Simultan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mokko Donut & Coffee Kendari Hasil analisis seperti pada tabel 4.10 sebelumnya menunjukkan bahwa merek, kemasan dan kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya, keputusan pembelian dipengaruhi oleh merek, kemasan dan kualitas produk, itu sendiri. Dengan kata lain, merek, kemasan dan kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dapat menjadi prediktor penting bagi perkembangan usaha perusahaan. Tingkat keeratan hubungan secara simultan dari ketiga variabel merek, kemasan dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian adalah mempunyai
67
hubungan yang positif. Hubungan ini mengindikasikan bahwa variabel merek, kemasan dan kualitas produk mempunyai hubungan yang searah terhadap keputusan pembelian. Fenomena tersebut dipertegas pula dengan koefisien determinansi (R 2) variabel merek, kemasan dan kualitas produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Pengaruh ini mengindikasikan bahwa terjadinya variasi keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh merek, kemasan dan kualitas produk. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Ahmad Zuhdi Nento, 2013 yang menyatakan bahwa merek dan kemesan terhadap keputusan pembelian dan penelitian yang dilakukan oleh Ferdyanto fure, 2015 yang menyatakan bahwa kualitas berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil ini teori yang didukung Kotler dan Amstrong (2008) merek adalah elemen
kunci
dalam
hubungan
perusahaan
dengan
konsumen.
Merek
merepresentasikan persepsi dan perasaan konsumen atas sebuah produk dan kinerjanya semua hal tentang arti produk dan jasa pada konsumen. Teori yang dinyatakan oleh Kotler dan Amstrong (2008:275) kemasan merupakan merancang dan memproduksi wadah atau pembungkus suatu produk. Bungkus atau kemasan yang menarik akan memberikan nilai plus pada konsumen yang sedang membedakan beberapa produk yang bentuk dan mutunya hampir sama. Selanjutnay teori yang dinyatakan oleh Mulyadi (2007:42) kualitas produk merupakan masalah yang berkaitan dengan atribut yang perlu diperbaiki, atau berkaitan dengan bagaimana menyingkirkan produk yang perlu atributnya
68
menyimpang dari atribut yang diinginkan produk yang baik, yang atributnya memenuhi syarat. Dengan demikian, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa merek, kemasan dan kualitas produk yang dimiliki oleh perusahaan dapat berpengaruh kuat dan positif terhadap keputusan pembelian. Pengaruh Variabel Secara Parsial Pengaruh Merek (X1) Terhadap Keputusan Pembelian (Y) Arah dan signifikansi pengaruh merek (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) pada taraf kepercayaan 95%. Demikian pula arah pengaruhnya bersifat positif (secara searah). Dimana merek adalah sebuah nama ataupun simbol yang bertujuan untuk membedakankan dan mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual ataupun sekelompok penjual yang merupakan pesaing mereka. Selain itu sebuah merek juga dapat menjadi sebuah sinyal bagi pelanggan atas sebuah produk, dan melindungi baik pelanggan maupun produsen dari pesaing yang akan berusaha untuk menyediakan produk identik yang akan muncul. Merek (brand) merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan pemasaran, karena kegiatan memperkenalkan dan menawarkan produk barang dan atau jasa tidak terlepas dari merek yang dapat diandalkan. Merek juga merupakan pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mengambil keputusan untuk membeli. Merek merupakan strategi jangka panjang yang memiliki nilai ekonomis bagi konsumen maupun bagi si pemilik merek.
69
Penelitian ini juga didukung oleh teori yang dinyatakan oleh Durianto, (2001) dapat disimpulkan bahwa merek mempunyai peranan yang penting dan merupakan aset yang menguntungkan bagi perusahaan. Dalam kondisi pasar yang kompetitif, preferensi dan loyalitas pelanggan adalah kunci kesuksesan. Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Zuhdi Nento, 2013 Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dimana merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Semakin baik merek yang dikenal oleh pelanggan maka akan membuat keputusan membeli. Merek berfungsi sebagai pembeda antara produk yang satu dengan lainnya. Bagi konsumen perbedaan tersebut dapat dilihat dari simbol, logo, warna, bentuk huruf yang digunakan, desain yang dikombinasikan sehingga dapat mempengaruhi proses pemilihan suatu produk di mata konsumen. Merek memegang peranan penting, salah satunya adalah menjembatani harapan konsumen pada saat kita menjanjikan sesuatu kepada konsumen. Dengan demikian dapat diketahui adanya ikatan emosional yang tercipta antara konsumen dengan perusahaan penghasil produk melalui merek. Merek merupakan aset yang menguntungkan bagi perusahaan. Dalam kondisi pasar yang kompetitif, preferensi dan loyalitas pelanggan adalah kunci kesuksesan. Pengaruh Kemasan (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y) Arah dan tingkat pengaruh kemasan (X2) terhadap keputusan pembelian berpengaruh positif (secara searah) dan signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Dengan kata lain, kemasan yang sesuai dengan keinginan konsumen menjadi salah satu faktor penentu keputusan pembelian.
70
Saat ini kemasan telah menjadi alat pemasaran yang penting, kemasan yang bila dirancang dengan cermat bisa menimbulkan nilai kecocokan bagi konsumen dan nilai promosi bagi produsen, banyak faktor telah meningkatkan penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran. Banyak perusahaan yang sangat memperhatikan pembungkus suatu barang sebab mereka menganggap bahwa fungsi pembungkus tidak hanya pembungkus. Pengemas (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan perancagan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk (Tjiptono, 2002:151). Bentuk kemasan merupakan pendukung utama terciptanya seluruh daya tarik visual. Bentuk biasanya ditetukan oleh sifat produknya, pertimbangan mekanis, kondisi penjualan, pertimbangan pemajagan dan cara penggunaan. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam sebuah kemasan: bentuk kemasan yang sederhana, suatu bentuk yang teratur mempunyai daya tarik yang lebih, suatu bentuk yang seimbang, bentuk kemasan yang mudah terlihat. Adanya pengemasan suatu produk dapat menguntungkan bagi pihak produsen. Keuntungan tersebut diantaranya sebagai berikut: 1. Melindungi barang-barang yang dibungkusnya sewaktu barang-barang tersebut bergerak melalui proses marketing. 2. Memudahkan pedagang eceran untuk membagi-bagi atau memisahkan barang tersebut. 3. Untuk mempertinggi nilai isinya dengan daya tarik yang ditimbulkan oleh pembungkus, sehingga menimbulkan ciri-ciri khas produk tersebut.
71
4. Untuk identitas, mudah dikenal, karena adanya label atau merek yang tertera
pada pembungkus. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bakti Pranata, 2013 kemasan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Pembungkus harus didesain, diberi warna, sedemikian rupa, sehingga menarik perhatian orang yang melihatnya (attention). Adanya perhatian ini akan menimbulkan kesan pertama, bagi calon konsumen, dan akan mengamati dari dekat apa gerangan isinya, kemudian emosi consumen dirangsang dan meningkat menjadi desire (keinginan membeli). Pengaruh Kualitas Produk (X3) Terhadap Keputusan Pembelian (Y) Arah dan signifikansi pengaruh kualitas produk (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) pada taraf kepercayaan 95%. Demikian pula arah pengaruhnya bersifat positif (secara searah). Dimana kualitas produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Kualitas produk juga merupakan suatu sifat yang komplek baik dapat diketahui manfaatnya setelah digunakan. Pemahaman terhadap suatu kualitas produk itu sendiri secara menyeluruh perlu dilakukan oleh perusahaan. Kulitas produk tidak hanya menyangkut fisik saja, lebih jauh menyangkut aspek-aspek yang lebih jauh kedepan yang mungkin dapat diharapkan oleh pelanggan dimasa yang akan datang. Keputusan perusahaan mengenai kebijakan dan strategi produk tentunya memerlukan perencanaan produk yang matang, di mana perlu diselaraskan dengan kapabilitas perusahaan
72
Penelitian ini juga didukung oleh teori yang dinyatakan oleh Kotler dan Keller, (2009) Kualitas produk merupakan faktor pemuas kebutuhan yang tidak terlepas dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Beberapa pakar mendefinisikan mutu sebagai “kesesuaian dengan penggunaan”, “kesesuaian dengan persyaratan”, “bebas dari penyimpangan”, dan sebagainya. Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Ferdyanto fure, 2015. kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap
keputusan
pembelian
konsumen.
Dengan
demikian
dapat
di
interpretasikan bahwa semakin baiknya kualitas produk yang ditawarkan akan membuat keputusan pembelian konsumen. Hal ini sangat logis, karena pemahaman mengenai kualitas produk tidak hanya menyangkut fisik saja, lebih jauh menyangkut aspek-aspek yang lebih lebih luas dan jauh ke depan yang mungkin diharapkan oleh pelanggan dimasa yang akan datang. Pada konteks inilah sangat dibutuhkan kemampuan dari manajemen perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dari berbagai aspek yang berkaitan dengan perkembangan usaha perusahaanan guna menarik konsumen.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat
diajukan kesimpulan sebagai berikut : 1. Merek, kemasan, dan kualitas produk secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, artinya, apabila secara bersama-sama merek, kemasan, dan kualitas produk semakin baik maka akan meciptakan keputusan pembelian. 2. Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, artinya, semakin baik merek yang dimiliki akan menciptakan keputusan pembelian. 3. Kemasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, artinya semakin baik kemasan yang diberikan kepada konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian. 4. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, artinya apabila kualitas produk yang dimiliki baik maka akan mempengaruhi keputusan pembelian keputusan konsumen. 5.2.
Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diajukan saran atau
rekomendasi sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang diperoleh maka dapat di ajukan saran bahwa perlunya perusahaan memperhatikan kualitas produk dalam
73
penjualan karena dengan kualitas produk yang baik maka akan menguntungkan pihak perusahaan. 2. Untuk memperoleh penjelasan yang lebih komprehensif tentang pengaruh merek, kemasa dan kulaitas produk terhadap keputusan pembelian, maka dalam penelitian berikutnya disarankan agar dapat mengembangkan variabel yang lain. 3. Persepsi konsumen akan kemasan yang diberikan masih kurang, maka saran yang bisa diberikan adalah lebih meningkatkan kemasan agar konsumen dapat mengingat merek dari mokko donut & coffee. 4. Persepsi konsumen akan kualitas layanan, masih di tanggapi tidak setuju, maka harus lebih meningkatkan layanan kepada konsumen. 5. sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang diharapkan lebih mempeluas lagi dari penelitian sebelumnya baik variabel maupun objek yang diteliti.
74
DAFTAR PUSTAKA
Arif Rakhman Kurniawan. 2010. Manajer dan Supervisor. Buku Pintar, Yogyakarta Assuari, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Rajawali Press. Buchari Alma. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran jasa. Bandung : Penerbit Alfabeta Darmadi Durianto, Anton Wachidin Widjaja dan Hendrawan Supratikno, Inovasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif: Strategi, Program dan Teknik Pengukuran, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003 Durianto, Darmadi. 2001, Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Duwi Priyanto, 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS dan Tanya jawab Ujian Pendarahan. Gaya Media, Yogyakarta Djarwanto, PS. 1989. Pokok-pokok Laporan Keuangan. BPFE UGM. Yogyakarta. Freddy, Rangkuti. 2006. Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Fandy Tjiptono. (2008). Strategi Pemasaran: Edisi 3. Yogyakarta : Andi Offset Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Husein Umar, 2005, “Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta : BPFE Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif ). Jakarta: GP Press. Kotler, Philip; Amstrong, Garry, 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Edisi 12. Jakarta: Erlangga
Kotler dan Amstrong, Yudhi. 2008, “Kualitas Produk, Merek dan Desain pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio”, Jurnal EMBA. Vol. 1, No. 3, Juni Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi ke 13. Jakarta: Erlangga Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jakarta, Prehalindo Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Edisi 12. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, implementasi, dan pengendalian, bukan satu. Terjemahan A. B Susanto. Jakarta : Salemba Empat. Mulyadi, 2007. Sistem Akuntansi, Jakarta : Salemba Empat. Peter, J. P. Olson. J. C., ( 1999). Perilaku konsumen dan strategi pemsaran, Edisi keempat (terjemahan). Jakarta : Erlangga. Suryani, Tarik, 2008. Perilaku Konsumen : Implikasi Pada Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Graha Ilmu Suyono, Danang. 2012. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Konsep, Strategi dan Kasus. Yogyakarta: CAPS. Sugiono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kuantitaif. Bandung : ALFABETA Sugiyono. ( 2011) Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D Alfabeta
LAMPIRAN 1 KUESIONER
KUESIONER Nomor Responden :
FORMULIR PENGISIAN KUESIONER Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr(i) Di Tempat
Dengan Hormat, Dalam rangka penulisan skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo, maka saya memohon kepada Bapak/Ibu/sdr/I untuk kesediaannya untuk mengisi kuesioner yang diperlukan untuk kepentingan penelitian. Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan hanya untuk mencari informasi dalam rangka pembuatan Laporan Penelitian Kerja Praktek semata, bukan untuk kepentingan yang lain sehingga Bapak/Ibu/sdr/I tidak perlu ragu untuk memberikan jawaban yang sebenarnya. Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai harganya bagi penelitian ini, atas perhatian dan bantuannya, saya mengucapkan terima kasih Hormat Saya,
Sri Irmayanti Tarimana
I. Profil Responden Jawaban di isi di tempat yang telah disediakan, untuk jawaban pilihan mohon diceklis satu jawaban yang benar
1. Nama
:
2. Alamat
:
3. No. Hp
:
4. Jam Kedatangan
:
5. Jenis Kelamin
:
Laki-laki 6. Umur
Perempuan :
Kurang dari 20 Tahun
40 s/d 49
20 s/d 29
Lebih dari 50 Tahun
30 s/d 39 7. Pendidikan SD 8. Pekerjaan
: SMP
SMA
D3
S1 S2 S3
:
Pelajar
Mahasiswa
Petani
PNS
Pegawai Swasta
Wiraswasta
TNI/POLRI
Lain-lain
9. Pendapatan Anda Perbulan
:
Belum Memiliki Pendapatan
Kurang dari Rp.1.000.000
RP.1.000.000 s/d Rp.2.000.000
Rp.2.001.000 s/d Rp.3.000.000
Lebih dari 3.000.000
Jawaban diisidi tempatyang telahdisediakan,untukjawabanpilihanmohon diceklissatujawaban yang benarPetunjuk pengisian: Berilah tanda (√) untuk jawaban yang anda pilih pada kolom yang tersedia, sesuai dengan yang anda inginkan atau yang paling sesuai. Sebagai acuan dalam pemberian nilai atau bobot skala anda dapat melihat keterangan dibawah ini: Skala Penilaian
No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Kode SS S N TS STS
Lampiran 2 Uji Validitas p
Lampiran 3 Uji Reliability
Lampiran 4 Uji Regression
Merek No
1
2
3
4
1
4
5
5
5
2
4
5
5
3
3
3
4
4 5 6 7
4 5 3 4
3 4 3 3
4 4 4 3
Kualitas Produk
Kemasan Ʃ
2
3
15
4
5
5
4
15
4
5
4
16
4
17
5
16
4
18
5
16
4
2
3
4
19
4
2
4
5
5
19
4
4
3
4
14
4
4
4
15
5
17
4
14
5
14
5
4 4 4
5 4 5 4
3 4 4 3
keputusan pembelian
1
1
4
Ʃ
4 4 4 4
Ʃ
Ʃ
Y.1
Y.2
Y.3
Y.4
14
4
5
5
4
18
4
13
4
5
4
5
18
5
4
13
4
5
4
4
17
5
4
14
5
5
4
3
17
5
4
13
4
5
4
5
18
5
4
14
5
5
4
4
18
5
4
13
4
5
4
3
16
12
4
5
19
8
4
4
4
3
15
4
4
5
4
17
4
4
4
5
5
9
4
4
4
4
16
4
5
5
4
18
4
3
4
11
5
5
4
5
19
10
3
3
3
4
13
4
4
3
3
14
3
5
3
11
3
5
3
3
14
11
3
4
3
4
14
5
5
5
4
19
4
3
4
11
4
3
4
4
15
17
4
19
3
4
4
11
4
5
4
4
17
17
3
12
3
5
3
11
3
5
3
3
14
14
1
13
4
3
4
11
4
3
4
3
14
20
2
13
4
3
4
11
4
3
4
4
15
12
5
4
16
12 13 14 15
4 4 3 5
4 5 4 5
5 4 3 5
4 4 4 5
5 3 4 3
5 3 4 4
5 3 4 4
16
5
4
4
5
18
4
5
5
4
18
5
3
4
3
4
17
5
5
5
4
19
5
5
4
4
18
4
3
4
11
5
4
4
5
18
18
5
5
4
4
18
4
5
5
4
18
4
4
5
13
4
4
5
5
18
19
5
5
5
5
20
4
5
5
5
19
5
3
4
12
5
3
4
5
17
18
5
18
4
5
4
13
4
5
4
4
17
17
5
19
5
5
5
15
5
5
5
5
20
18
4
19
5
5
5
15
5
5
5
5
20
15
5
15
3
5
5
13
3
5
5
5
18
14
4
5
19
20 21 22 23
5 4 4 4
5 4 4 4
4 4 5 4
4 5 5 3
5 5 5 3
4 5 5 3
4 4 5 4
24
4
4
4
4
16
4
4
5
4
17
4
5
5
5
5
25
4
4
4
3
15
4
3
4
3
14
4
4
5
13
4
4
5
5
18
26
4
4
4
5
17
4
5
5
5
19
5
5
5
15
5
5
5
5
20
27 28 29 30 31
5 4 4 4 4
4 4 5 5 3
4 4 5 5 3
5 5 4 5 4
18
3
17
5
18
5
19
4
14
4
5 5 4 4 4
5 5 4 3 4
5 5 4 4 4
18
5
20
5
17
4
15
4
16
4
3
5
13
5
4
5
14
5
5
5
14
4
3
5
12
5
3
5
12
4
12
5
3
5
5
18
4
5
3
17
5
5
4
18
5
5
5
20
3
5
4
16
3
15
32
5
4
4
4
17
5
5
3
4
17
5
3
4
3
4
33
5
5
4
4
18
4
4
3
4
15
4
4
5
13
4
4
5
4
17
34
5
4
4
4
17
5
5
4
4
18
5
3
5
13
5
3
5
5
18
35
4
4
4
5
17
5
4
3
4
16
4
4
5
13
4
4
5
4
17
17
4
17
4
4
5
13
4
4
5
5
18
15
5
19
5
4
5
14
5
4
5
5
19
13
4
15
4
3
3
10
4
3
3
4
14
16
4
18
5
3
5
13
5
3
5
4
17
13
5
5
18
36 37 38 39
4 4 3 4
5 4 3 4
4 3 3 4
4 4 4 4
4 5 4 5
5 5 3 5
4 4 4 4
40
4
4
5
3
16
4
5
5
5
19
5
3
5
3
5
41
4
3
4
3
14
5
4
4
4
17
4
4
5
13
4
4
5
4
17
42
4
5
5
4
18
4
4
3
4
15
4
4
4
12
4
4
4
5
17
43
3
3
3
3
12
4
4
4
4
16
4
4
5
13
4
4
5
4
17
17
5
3
4
12
5
3
4
3
15
15
4
3
3
10
4
4
4
3
15
17
5
4
5
14
5
4
5
2
16
15
4
3
4
11
4
3
4
5
16
9
4
5
14
44 45 46 47
5 4 5 4
3 3 4 3
4 4 4 4
4 5 5 5
16 16 18 16
5 4 4 4
5 4 5 4
3 3 4 3
4 4 4 4
48
4
4
3
3
14
4
4
4
3
15
4
3
2
3
2
49
5
5
4
4
18
5
5
5
4
19
5
4
4
13
5
4
4
5
18
50 Ratarata
4
3
3
4
14
3
4
3
3
13
3
4
3
10
3
4
3
2
12
4.14
4.02
4.02
4.16
16.34
4.18
4.34
4.04
4.06
16.62
4.24
3.94
4.32
12.50
4.32
4.10
4.36
4.20