ABSTRAK. Kata Kunci:Dampak,PertambanganBatuAndesit, DesaKarangnunggal

DAMPAK PERTAMBANGAN BATU ANDESIT TERHADAP LINGKUNGAN DI DESA KARANGNUNGGAL KECAMTAN KARANGNUNGGAL KABUPATEN TASIKMALAYA Nedi Sunaedi1 ([email protected]) Arisa Putri Kuswanti2([email protected]) Program StudiPendidikanGeografi FakultaskeguruandanIlmuPendidikam

ABSTRAK ARISA PUTRI KUSWANTI, 2015. “DampakPertambanganBatuAndesitterhadapLingkungan di DesaKarangnunggalKecamatanKarangnunggalKabupatenTasikmalaya”. Program StudiPendidikanGeografi. FakultasKeguruandanIlmuPendidikan. UniversitasSiliwangiTasikmalaya. Latarbelakangdaripenelitianinitentangdampakkegiatanpertambanganbatuandesit di DesaKarangnunggalKecamatanKarangnunggalKabupatenTasikmalaya, kegiatanpetambanganinisudah lama dilakukan. Dalammelakukankegiatanpertambanganbatuandesitmenimbulkandampakpositifmau pundampaknegatifterhadaplingkungansekitardandapatdirasakanlangsungmaupuntida klangsungolehpenduduksekitar area pertamabanganbatuandesit. Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmengetahuibagaimanakegiatanpertambanganbat uandesitdandampakterhadaplingkungan di DesaKarangnunggalKecamatanKarangnunggalkabupatenTasikmalaya. Metode yang digunakanolehpenulisdalampenelitianiniadalahdeskriptifkualitatif, denganpengumpulan data.Penulismemberikankuisioner, wawancara, stadidokumentasidanstadiliteratur, yang diambildari 52 responden (35 respondendarimasyarakat, 15 pekerjatambangdan 2 respondenpengelolatambanga) dan 1 respondenkepaladesa. Hasildaripenelitianiniadalahkegiatanpertambanganinidikelolaolehpemiliklahantamb angitusendiri, teknik yang digunakandalamkegiatanpertambanganbatuandesitinimenggnakantekniktradisioanal yaitumenggunakanalat-alat yang sederhana, dampak yang ditimbulakanolehkegiatanpertambanganiniyaitudampakpositifdari 52 respondenberpendapat 84,54% membukalapanganpekerjaandandari 52 respondenberpendapat 69,22% dapatmeningkatkanpendapatan, sedangkandampaknegatif yang ditimbulkankegiatanpertambanganbatuandesitiniyaitudari 52 respondenberpendapat 100% dapatmerusakjalan, 84,61% berpendapatberkurangnyalahanperbukitansebagaidaerahresapan air dan 69,23% berpendapatmenimbulkanpolusisuara

Kata Kunci:Dampak,PertambanganBatuAndesit , DesaKarangnunggal

1 2

Dosen Program StudiPendidikanGeografi, FKIP UniversitasNegeriSiliwangiTasikmalaya Alumni Program StudiPendidikanGeografi, FKIP UniversitasNegeriSiliwangiTasikmalaya

ABSTRACK ARISA PUTRI KUSWANTI, 2015. "The Impact of Mining Activities Andesite to the Environment in the Village District of KarangnunggalKarangnunggalTasikmalaya District". Geography Education Study Program. Faculty of Teacher Training and Education. Siliwangi University Tasikmalaya. The background of this research on the impact of mining activities in the village andesite KarangnunggalKarangnunggal District of Tasikmalaya District, petambangan activity has long been done. In andesite mining activities impact both positive and negative impacts on the surrounding environment and can be felt directly or indirectly by residents around the area pertamabangan andesite. The purpose of this study was to determine how the andesite mining activities and the impact on the environment in the Village District of KarangnunggalKarangnunggalTasikmalaya district. The method used by the authors in this study is descriptive qualitative, with data collection. Authors gave questionnaires, interviews, documentation and stadistadi literature, taken from 52 respondents (35 respondents from the public, 15 miners and 2 respondents manager tambanga) and 1 respondent village head. The results of this study are mining activity is managed by the owners of land mines themselves, a technique used in mining activities andesite this menggnakantradisioanal technique that uses simple tools, the impact of which is evoked by mining activity is a positive impact of 52 respondents thought 84.54% more jobs and of 52 respondents think 69.22% can increase revenue, while the negative impacts of mining activities andesite is that of 52 respondents thought 100% can ruin the way, 84.61% thought less land as the hills water catchment areas and 69.23% thought cause noise pollution. Suggestions for subsequent studies to better reveal the potential of andesite only used for building materials and more selective in exposing issues regarding the "Andesite Pertamabngan Impact to the Environment in the Village District of KarangnunggalKarangnunggalTasikmalaya District".

Keywords: Impact, Mining Activities Andesite, Village Karangnunggal

Arisa Putri Kuswanti dan Nedi Sunaedi,Dampak Pertambangan Batu Andesit terhadap Lingkungan di Desa Karangnunggal Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya

I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia

memilikisumberdayaalam

sangatbesardandengankualitasproduk

mineral yang

yang baik,

olehkarenaitupotensiinipentingdiperhitungkanuntukwaktu yang akandatang agar

bisadimanfaatkansecaraberkelanjutan.

Sumberdayalingkunganhidupmemperhatikandiridalamtigaaspek, ialahsumberdayaalam,

sumberdayamanusia,

dansumberdayakebudayaan.

Macam-macamperwujudansumberdayatersebuttidakberdirisendiri, melainkansalingberinteraksimembentuknilai-nilai

yang

berhargabagikepentingandankebutuhanmasyarakatdannegara. Dalaminteraksitersebutkebudayaandansikapmanusialah

yang

sangatmenentukantinggi-rendahnilaipenghargaanterhadapsuatusumberdaya. Seperti halnya di Desa Karangnunggal, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya terdapat sumbardaya alam yang dimanfaatkan oleh penduduk sekitar. Kegiatan penambangan ini dilakukan oleh pemilik lahan itu sendiri. Batu ini terdapat di lahan pertanian.Sejarah eksploitasi batu andesit di Desa Karangnunggal Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya dimulai sejak tahun 2005 kebelakang. Eksploitasi batu andesit hanya digunakan sebagai bahan bangunan saja seperti bahan untuk membuat pondasi dan bahan untuk menghotmik jalan B. Tujuan Adapuntujundaripenelitianiniadalahuntukmengetahikegiatan pertambangan batu adesit da n dan dampak kegiatan pertambangan batu andesit di Desa Karangnunggal Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya.. II. METODE PENELITIAN Arisa Putri Kuswanti dan Nedi Sunaedi,Dampak Pertambangan Batu Andesit terhadap Lingkungan di Desa Karangnunggal Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya

Metodeyang penulisgunakandalampenelitianiniadalahmetodedeskriptifkuantitatif,

yang

bertujuanuntukmengkajimasalah

yang

terjadisaatsekarangdengancaramengumpulkan

data,

menyusundanmengklasifikasikan

data,

kemudiandianalisauntukmembuktikanhipotesayang diajukan.Dalampenelitianinipenulisinginmencobauntukmengetahuitentangda mpakkegiatanpenambanganbatuandesitterhadaplingkungan

di

DesaKarangnunggal, Kecamtankarangnunggal, KabupatenTasikmalaya. III. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Kegiatan Pertambangan Batu Andesit terhadap Lingkungan di Desa Karangnunggal Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya Setiaptahapankegiatanpenambangansering menimbulkansepertiberkurangnyalahanpertanian

kali yang

disebabkanolehtahapankegiatanekplorasidimanadalamtahapaninidilakukan pembukaanlahandanpembangunanaksesjalanmenujukawasanpenambangan .Selanjutnyaadalahtahapeksploitasi

yang

manadalamtahapaninisangatberpengaruhterhadaplingkungan, dalamtahapeksploitasidilakikanpenggalian, pengolahandanpengankutanhasiltambangsehinggadalamsetiapkegiatannyas eringkalimenimbulkandampaknegatifterhadaplingkungan, disampingdampaknegatif, kegiatanpenambanganjugamemberikandampakpsitifbagimasyarakat

yang

tinggaldisekitarkawasanpenambangandiantaranyaadalahterbukanyalapanga npekerjaan, meningkatkanpendapatanmasyarakatdanadanyapeluanguntukmembukausa ha lain. Namun, dampaknegatidarikegiatanpenambangnbatuandesit. Berdasarkanhasilpenelitianmengenaiaktivitasmasyarakatdalamkegi atanpenambanganbatuandesit

di

DesaKarangnunggalKecamatanKarangnunggalKabupatenTasikmalayaden Arisa Putri Kuswanti dan Nedi Sunaedi,Dampak Pertambangan Batu Andesit terhadap Lingkungan di Desa Karangnunggal Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya

ganjumlahresponden

52

yang

terdiridaripekerjatambang,

pengelolatambangdanmasyarakatsekitar. 1. Kegiatan Pertambangan Batu Andesit di Desa Karangnunggal Kecamatan Karngnunggal Kabupaten Tasikmalaya Kegiatan penambangan batu andesit ini berlangsung sudah lama sekitar tahun 2005 kebelakang yang dikelola oleh pemilik lahan tambang itu sendiri. Penambangan dilakukan pada perbukitan yang ada di Desa Karangnunggal. Menurut hasil wawancara dan penelitian yaitu sebanyak 18 responden

termasuk

Kepala

Desa

Karangnunggal,

kegiatan

penambangan batu andesit ini berlangsung sudah lama. Proses penambangan ini dikelola secara perorangan oleh pemilik lahan tambang itu sendiri. Dan kegiatan penambanga batu andesit memiliki izin dari pihak pemerintah setempat.

ini

Lusa lahan daerah

penambangn ini sekitar 1 Ha. Teknik penambangan dilakukan secara tradisional, karena alatalat yang digunakan adalah peralatan sederhana, seperti linggis, cangkul, kampak besar dan penggiling batu menjadi kecil-kecil. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancaara kepada 15 responden penambang batu andesit dan 2 responden pengelokan hasil wawancara bahwa sebanyak 15 responden penambang batu andesit atau sebanyak (88,24%) menjawab bahwa teknik yang digunakan adalah teknik taradisional atau sederhana dan

2 orang responden pengelola

pertambangan atau (11, 76%) juga menjawab menggunakan tenik tradisional atau sederhana. Namun peledakan batu andesit ini menggunakan dinamit yang daya ledaknya rendah yang dilakukan oleh pihak dahana. Proses pertama yang dilakukan dalam penambangan yaitu pertama-tama mencangkul tanah terlebih dahulu yang ada dipermukaan batu yang akan ditambang hal ini bertujuan agar dalam pemeledakan batu tidak terjadi tanah longsor. Bila tanah sudah disingkirkan dari Arisa Putri Kuswanti dan Nedi Sunaedi,Dampak Pertambangan Batu Andesit terhadap Lingkungan di Desa Karangnunggal Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya

permukaan batu selanjutnya tanah tersebut disimpan ke tempat yang lahannya kosong. Sesudah menyingkirkan tanah dari atas batu dari pengelola melakukan peledakan, peledakan ini dilakukan oleh dahana, daha ini merupakan dari pihak BUMN (Badan Usaha Milik Negara), peledakan ini menggunakan dianamat yang daya ledaknya disesuaikan dengan kebutuhan. Biaya yang diperlukan dalam melakuakan peledakan yaitu sebesar Rp. 200.000,00 perlubang, dalam satu kali ledakan yaitu menghasilkan 100 lubang. Satu lubang biasanya kurang lebih menghasilkan 10 kubik batu andesit. Bila melakukan penggilingan dari bongkahan besar batu andesit menjadi batu seplit satu kubiknya 100% maka 80% menjadi batu seplit dan yang 20% menjadi serbuk pasir. Bongkahan besar batu andesit bisa dihargai Rp. 75.000,00 perkubik dan bila sudah berbentuk batu seplit dihargai Rp. 150.000 perkubik. Bila konsumen akan memesan batu andesit, biasanya konsumen datang kepada pengelola batu andesit untuk memesan batu andesit yang diperlukan, bila keduanya sudang sepakat maka batu andesit itu akan diantarkan kepada konsumen yang memesan. Dari mengetahui seberapa lama seseorang bekerja di daerah penelitian, maka kita dapat mengetahui seberapa besar pengetahuan penambang mengenai aktivitas yang mereka lakukan dan dampak yang ditimbulkan dari kegiatan penambangan berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan lama bekerja masyarakat penambang di wilayah penelitian. Berdasarkan dari hasil dapat disimpulkan bahwa sebagian besar lama bekerja responden yaitu sebanyak 10 orang atau 66,67% telah bekerja selama 3 - >3 tahun. Hal ini menandakan bahwa besarnya pengetahuan responden mengenai teknik dan proses-proses kegiatan penambangan berlangsung. Dan pengetahuan responden mengenai dampak baik yang mereka rasakan secara langsung maupun tidak langsung. Tingkat pendapatan masyarakat penambang di daerah Arisa Putri Kuswanti dan Nedi Sunaedi,Dampak Pertambangan Batu Andesit terhadap Lingkungan di Desa Karangnunggal Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya

penelitian relatif seimbang dan rata. Mereka mendapatkan upah Rp. 1.200.000 perbulan dengan terhitung Rp. 50.000 perharinya. Pengelola tambang batu andesit di Desa Karangnunggal Kecamata Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya merupakan pemilik lahan tambang itu sendiri. Berdasarkan hasil wawancara di tempat penelitian dapat disimpulkan bahwa pengelola tambang sudah bekerja selama > 3 tahun, upah yang didapatkan adalah Rp. 2.000.000 perbulan. Pemasaran batu andesit dilakukan ke daerah Tasik Selatan seperti

Kecamatan

Karangnunggal,

Kecamatan

Bantarkalong,

Kecamatan Cipatujah, Kecamatan Cibalong. 2. Dampak Kegiatan Batu Andesit terhadap Lingkungan di Desa Karangnunggal Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Taasikmalaya Dampak adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat, baik positif maupun negatif.Dampak dari kegiatan penambangan batu andesit di

Desa

Karangnunggal

Kecamatan Karanggnunggal

Kabupaten

Tasikmalaya adalah : a. Dampak Positif 1) Membuka lapangan kerja baru Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui jawaban responden tentang peluang pekerjaan baru setelah adanya penambangan batu andesit yaitu sebanyak 22 responden atau 42,31% berpendapat dapat membuka lapangan kerja baru dan 23 responden atau 53,84% berpendapat cukup membuka lapangan kerja baru jadi jumlah hasil dari keseluruhannya adalah 45 responden yang atau 84,54 dapat disimpulakan bahwa hampir dari setenganhnya responden berpendapat dapat membuka lapangan kerja baru. Lapangan pekerjaan yaitu sebuah tempat, perusahaan atau instansi tertu yang menyediakan tempat untuk bekerja bagi orang Arisa Putri Kuswanti dan Nedi Sunaedi,Dampak Pertambangan Batu Andesit terhadap Lingkungan di Desa Karangnunggal Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya

yang membutuhkan. Biasanya orang dalam usia produktif sangat membutuhkan sebuah lapangan pekerjaan untuk dia bekerja guna untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri. Di desa sangatlah jarang adanya lapangan pekerjaan, tetapi di desa sangatlah kaya akan akan sumberdaya alamnya, hanyalah dalam

pemanfaatannya

Karangnunggal

kurang

terdapat

optimal.

kegiatan

Tetapi

di

pertambangan

Desa yaitu

pertambangan batu andesit yang dikelola oleh penduduk Desa Karangnunggal itu sendiri. Kegiatan penambangan seringkali memberikan keuntungan terhadap kondisi masyarakat di sekitar kawasan penambangan, baik sosial, ekonomi dan lingkungan, meskipun tak jarang menimbulkan dampak negatif. Disamping penyerapan tenaga kerja dan meningkatan pendapatan, usaha penambangan juga memberikan dampak positif bagi masyarakat yang tidak terlihat langsung dengan aktivitas penambangan yaitu dengan cara membuka lapangan usaha lain di sekitar kawasan penambangan guna meningkatkan pendapatan dan memenuhi kebutuhan. Terdapat perbedaan peluang lapangan kerja di Desa Karangnunggal sesudah dibuka penambangan batu andesit di Desa Karangnunggal. 2) Meningkatkan Pendapatan Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui jawaban responden

tentang peningkatan

pendapatan setelah adanya

penambangan batu andesit yaitu sebanyak 19 responden atau 40,38% berpendapat bahwa penambangan batu andesit dapat meningkatkan pendapatan dan 14 responden atau 28,84% berpendapat

cukup

meningkatan

pendapatan.

Jadi

dapat

dikesimpulan bahwa 33 responden atau 69,22% berpendapat dapat meningkatkan pendapatan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup manusia selalu berusaha agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal tersebut Arisa Putri Kuswanti dan Nedi Sunaedi,Dampak Pertambangan Batu Andesit terhadap Lingkungan di Desa Karangnunggal Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya

terjadi juga di Desa Karangnunggal. Dengan hasil pertanian yang terbatas, penduduk yang bekerja menjadi penambang batu andesit dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, selain pengaruhnya terhadap tingkat pendaptan bagi masyarakat yang beralih propesi menjadi penambang, hal ini juga berpengaruh bagi masyarakat selain penambang yaitu dengan cara membuka usaha lain guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Bila menjadi buruh tani upahnya hanya Rp. 20.0000 sehari tetapi dengan menjadi penambanga batu andesit maka upanya menjadi Rp. 50.000 sehari. Jadi meningkatnya pendapatan dapat dirasakan langsung oleh pekerja tambang batu andesit itu sendiri. b. Dampak Negatif 1) Rusaknya Jalan Berdasarkan

penelitian

dapatdisimpulkanbahwasebagianbesarresponden daerahpenelitianyaitu

29

respondenatau

di 55,77%

berpendapatmengalamikerusakandan 23 respondenatau 44,23% berpendapatcukupmengalamikerusakan. inimenyatakanbahwakondisijalan

di

Hal DesaKarangnunggalrusak,

dikarenakanseringnyakendaraanatautruk

yang

mengangkutbatuandesitmelintasiDesaKarangnunggal.Padamusimh ujanjalanmenujulokasipenambanganakandigenangibanyak

air

karenajalannyarusakakibatdilaluimobiltruk, sepertiterlihatpadaGambar 3.1.


Gambar 3.1 Rusaknya Jalan Setelah adanya kegiatan penambangan batu andsit di Desa Karangnunggal menimbulakan kerusakan jalan yang diakibatkan oleh kegiatan penambangan batu andesit, hal ini diakibatkan karena jalan tersebut dilalui oleh truk yang mengankut hasil tambang batu andesit setiap harinya sehingga jalan desa menjadi rusak dan saat hujan banyak genangan air di dalam lubang-lubang dan bila musim kemarau jalan menjadi berdebu serta akibat dari jalan rusak. Jalan merupakan aspek yang penting untuk menunjang kegiatan seharihari atau sarana penghubung dari desa satu ke desa yang lainnya. Hal ini dapat dirasakan langsung oleh oleh masyarakat sekitar tempat pertambangan batu andesit. 2) Berkurangnya Lahan Bukit sebagai daerah Resapan Air Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan dengan adanya penambangan batu andesit di lahan bukit dapat mengurangi daerah resapan air berdasarkan responden 17 orang atau 32,69% berpendapat mengurangi daerah resapan air dan 27 orang atau 51,92% berpendapat cukup mengurangi daerah resapan air. Jadi dapat disimpulkan bahwa jumlah seluruhnya 44 orang atau 84,61% berpendapat dapat mengurangi daerah resapan air. Hal ini bisa dilihat dari pada Gambar 3.2.


Gambar 3.2 Lahan yang sudah dieksploitasi Daerah penembangan batu andesit di Desa Karangnunggal adalah dengan menggali tanah-tanah bukit untuk mengambil batubatu andesit. Bukit-bukit ini awalnya berfungsi sebagai daerah resapan air dengan adanya kegiatan penambangan batu andesit. Hal ini bisa dilihat di area kegiatan penambangan batu andesit ketika musim hujan banyak genangan-genangan air di sekitar area pertambangan batu andesit yang seharunya bisa dengan cepat air menyerap ke dalam tanah ketika pohon-pohon atau tanaman masih ada di atas tanah area kegiatan pertambangan batu andesit. 3) Polusi Suara Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulakan dengan adanya penambangan batu andesit menimbulka polusi suara hal ini diakibatkan dari suara bising yang ditimbulakan oleh

mesin

penggilingan batu andesit, mesin yang mengubah dari bongkagan batu besar menjadi batu seplit. Dari hasil wawancara responden ada 36 orang atau 69,23% berpendapat menimbulkan polusi suara. Hal ini bisa dilihat penyebab polusi suara pada gambar 3.3.


Gambar 3.3 Penyebab Polusi Suara Jenis-jenis polusi diantaranya polusi tanah, polusi ini diakibatkan oleh sampah, pembuangan limbah pabrik dan pembuangan limbah pertanian. Yang kedua polusi air, polusi air ini diakibatkan oleh zat detergen dan zat limbah pabrik. Yang ketiga polusi suara, polusi ini diakibatkan oleh suara orang ribut, suara kendaraan, suara petir dan suara-suara mesin beroperasi. Polusi udara, polusi ini diakibatkan oleh asap kendaraan dan asap pabrik industri.

IV. Simpulandan Saran A. Simpulan Dari hasil deskripsi data dan pembuktian hipotesis, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu : 1. Kegiatan pertambangan batu andesit di Desa Karangnunggal Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya merupakan pertambangan rakyat. Kegiatan penambangan batu andesit ini sudah berjalan cukup lama. Kegiatan pertambangan ini dikelola oleh pemilik lahan tambang batu andesit itu sendiri. Pemilik lahan tambang ini merupakan penduduk asli Desa Karangnunggal. Teknik yang digunakan dalam kegiatan penambangan ini adalah secara tradisional, hal ini dapat dilihat peralatan Arisa Putri Kuswanti dan Nedi Sunaedi,Dampak Pertambangan Batu Andesit terhadap Lingkungan di Desa Karangnunggal Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya

yang digunakan adalah peralatan sederhana seperti linggis, kampak besar, cangkul dan mesin penggiling batu. 2. Dalam kegiatan penambangan akan menimbulkan dampak bagi lingkungan. Seperti dampak positif maupun dampak negatif bagi lingkungan. Damapk yang secara langsug dirasakan maupun dampak yang tidak langsung dirasakan oleh penembang, pengelola penambangan dan masyarakat di sekitar area penambangan batu andesit. Dampak posititif dari kegiatan penambangan batu andesit diantaranya membuka lapangan

kerja

baru,

meningkatan

pendapatan

bagi

pengelola

pertambangan dan masyarakat di sekitar area pertambangan. Dampak negatif dari kegiatan pertambangan batu andesit diantaranya rusaknya jalan, berkurangnya lahan perbukitan sebagai daerah resapan air dan polusi suara. B. Saran 1. Dalam kegiatan pertambangan batu andesit di Desa Karangnunggal Kecamatan

Karangnunggal

Kabupten

Tasikmalaya

sebaiknya

menggunakan teknik modern karena jika menggunakan teknik modern dengan perlatan yang canggih karena jika menggunakan teknik tradisional yang menggunakan peralatan yang sederhana memerlukan waktu yang sangat lama, jika dibandingkan dengan teknik yang modern. 2. Dalam mengelola sumberdaya alam sebaiknya kita harus terlebih dahulu

memerhatikan

lingkungan

sekitar.

Dalam

kegiatan

penambangan batu andesit pasti ada dampak positif dan dampak negatif. Dalam dampak negatif para pengelola harus sebisa mungkin harus

diminimalisir

dampak tersebut

yang dapat

merugikan

lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA


Nasution, S. 2012. Metode Research (PenelitianIlmiah). Jakarta: BumiAksara. Soermarwoto,

Otto.

1996.

AnalisisMengenaiDampakLingkungan.

Bandung: UGM Gajah Mada University Press Soermarwoto,

Otto.

1996.

AnalisisMengenaiDampakLingkungan.

Bandung: UGM Gajah Mada University Press


ABSTRAK. Kata Kunci:Dampak,PertambanganBatuAndesit, DesaKarangnunggal

Recommend Documents