Riska Ayu Wulandari, PUSDIKLAT Mandiri Enterpreneur Center (MEC) Dalam Mewujudkan Kemandirian Anak Yatim Melalui Pelatihan Kuliner (Studi Deskriptif Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT) Mandiri Enterpreneur Center (MEC) di Surabaya).
1
PUSDIKLAT Mandiri Enterpreneur Center (MEC) Dalam Mewujudkan Kemandirian Anak Yatim Melalui Pelatihan Kuliner (Studi Deskriptif Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT) Mandiri Enterpreneur Center (MEC) di Surabaya) Riska Ayu Wulandari, Arif Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember Jln. Lumba-lumba 1, blok E 19 , Jember 68121 E-mail:
[email protected]
ABSTRACT This article writing aims to describe the efforts of build up orphans independence through culinary training by Mandiri Entrepreneur Center (MEC) at Yatim Mandiri Foundation. This article is a qualitative research. The subjects of the research was the agency of MEC, which indirectly knows the effort of building up the orphan independence. The results showed that that PUSDIKLAT Mandiri Entrepreneur Center (MEC) in realizing the orphan independence through culinary training was carried out by several stages in accordance with a predetermined plan together. These stages included: planning, socialization, recruitment, academic development, employment and evaluation. The whole stages could establish a training model that is able to assist individuals in improving self-potential and to be capable of independence, especially in building their independence in an effort to empower their lives in the midst of tight job competitions. In addition, culinary training conducted at MEC institution is able to be an alternative for the poor community, especially orphans, in access to education to improve the quality of human resources, so that they are powerful in public life. Keywords: training, independence, social welfare
optimalisasi perkembangan anak, karena selain
PENDAHULUAN
krusial juga karena pada masa itu anak
1.1 Latar Belakang Anak adalah investasi dari harapan masa depan bangsa serta sebagai penerus generasi di
masa
mendatang.
Perlu
adanya
membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya atau keluarga sehingga secara mendasar hak dan kebutuhan anak dapat
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2015, I (1): 1-12
Riska Ayu Wulandari, PUSDIKLAT Mandiri Enterpreneur Center (MEC) Dalam 2 Mewujudkan Kemandirian Anak Yatim Melalui Pelatihan Kuliner (Studi Deskriptif Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT) Mandiri Enterpreneur Center (MEC) di Surabaya). terpenuhi dengan baik. Anak seyogyanya kehidupan anak-anak pada umumnya. Direktur harus dapat tumbuh dan berkembang menjadi
Jenderal Rehabilitas Sosial Kementrian Sosial
manusia yang sehat jasmani dan rohani,
Samsusi
cerdas, bahagia, bermoral, dan terpuji.
mengatakan “ anak paling ideal diasuh oleh
Namun
anak
orang tua dalam keluarga karena pendidikan di
beruntung dalam menjalani kehidupannya.
lingkungan keluarga sendiri akan memberikan
Beberapa anak dihadapkan pada pilihan
rasa aman dan tenang.
demikian,
tidak
setiap
bahwa anak harus kehilangan orang tuanya
Namun
(dalam
Metronews.com,
demikian,
jika
keadaan
2013)
tidak
karena sesuatu alasan, seperti menjadi yatim
memungkinkan, anak dapat diasuh di sebuah
atau
ini
yayasan atau panti asuhan sebagaimana dapat
mengakibatkan kebutuhan psikologis anak
kita lihat di banyak tempat. Dari hasil penelitian
menjadi kurang dapat terpenuhi dengan baik,
Kementrian sosial, save the childern, dan
terutama jika tidak adanya orang yang dapat
UNICEF
dijadikan panutan atau untuk diajak berbagi,
menyimpulkan bahwa 90% anak yang tinggal
bertukar
menyelesaikan
dipanti asuhan masih memiliki orang tua dan
masalah. Salah satu problematika hidup
dikirim dipanti asuhan dengan alasan utama
anak- anak yatim adalah pengasuhan dan
untuk melanjutkan pendidikan karena latar
pendidikan mereka. Tanpa pendidikan dan
belakang kehidupan orang tua yang tidak
orang yang bertanggung jawab, bukan saja
mampu. Selain itu juga diharapkan pengasuhan
membuat mereka menjadi orang bodoh dan
dipanti asuhan tidak malah merubah perilaku
terbelakang, tapi juga menjadikan hidup
maupun psikologis dari anak yatim tersebut.
mereka semakin menderita dengan sengsara.
Beberapa kasus yang pernah terjadi misalnya
Pentingnya diberikan pendidikan yang layak
anak yang berada dalam panti asuhan merasa
kepada anak yatim maupun anak- anak
tertekan, cenderung menarik diri, tidak berani
terlantar, bertujuan supaya mereka mampu
tampil di depan umum.
bahkan
yatim
pikiran
piatu.
dalam
Hal
mengembangkan potensi yang dimilikinya
pada
tahun
2006
dan
2007
Pengalaman anak yatim yang didapatkan
sehingga perasaan minder akan keadaannya
selama
dapat diatasi. Selain itu, Mengasuh anak-
diharapkan dapat menjadi bekal bagi mereka
anak
di
untuk dapat berperilaku mandiri sebagai bekal
lingkungan keluarga agar perkembangan
untuk menggantikan peran ayah dalam keluarga
yatim
sebaiknya
dilakukan
jiwanya lebih baik, tidak terasing dari JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2015, I (1): 1-12
dalam
pengasuhan
panti
asuhan
Riska Ayu Wulandari, PUSDIKLAT Mandiri Enterpreneur Center (MEC) Dalam 3 Mewujudkan Kemandirian Anak Yatim Melalui Pelatihan Kuliner (Studi Deskriptif Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT) Mandiri Enterpreneur Center (MEC) di Surabaya). mereka. Salah satu yayasan yang bergerak di dikemas dalam bentuk short course, yaitu bidang kesejahteraan sosial anak yatim
dilaksanakan dalam waktu 4 bulan. Selama
adalah yayasan Yatim Mandiri.
waktu yang sudah ditentukan tersebut lembaga
Yayasan lembaga
Yatim nirlaba
Mandiri
bersaing di pangsa kerja. Program studi kuliner,
concern pada upaya memandirikan anak
tidak hanya bertujuan untuk memberdayakan
yatim dan janda dhuafa melalui pengelolaan
anak yatim, tetapi juga mendidik mereka untuk
zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf (ZISWAF)
menjadi individu yang mempunyai karakter
yang halal, baik perseorangan, lembaga,
serta mandiri seutuhnya tanpa begantung pada
institusi, maupun coorporate. Yayasan Yatim
orang lain atau instansi lain. Sehingga secara
Mandiri memfokuskan program- programnya
tidak langsung mereka mampu memenuhi
pada
kebutuhannya
mendidik,
berkhidmat
MEC mampu menciptakan lulusan yang dapat
dan
upaya
yang
merupakan
menampung,
dan
membina,
mengembangkan
daya
kreativitas dan keahlian yang dimiliki oleh
hidupnya
sendiri
melalui
wirausaha yaitu membuka usaha- usaha di bidang kuliner.
anak- anak yatim, maupun yatim piatu yang
Dari uraian latar belakang di atas maka
kurang beruntung khususnya dalam hal
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
ekonomi.
“Bagaimana
Untuk
memenuhi
kebutuhan
masalah
PUSDIKLAT
Enterpreneur
Center
Mandiri
(MEC)
dalam
tersebut, telah didirikan Pusdiklat oleh
mewujudkan kemandirin pada anak yatim
Yayasan
melalui pelatihan kuliner di Yayasan Yatim
Yatim
Mandiri
agar
mampu
mengkaryakan anak purna asuh yaitu Mandiri Enterpreneur
Center
Mandiri
Sedangkan
Enterpreneur Centre (MEC) merupakan
“Mengetahui
lembaga
membantu
PUSDIKLAT Mandiri Enterpreneur Center
menggali potensi yang dimiliki anak purna
(MEC) dalam mewujudkan kemandirin pada
asuh
anak yatim melalui pelatihan kuliner di Yayasan
pendidikan
yatim
dengan
(MEC).
Mandiri?”
yang
memberikan
bekal
akademik, ketrampilan berwirausaha, dan
tujuan
penelitian
dan
Yatim Mandiri”.
mengembangkan spiritual intelegence. Salah satu bentuk program yang diberikan oleh
TINJAUAN PUSTAKA
MEC adalah pelatihan kuliner. Program ini JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2015, I (1): 1-12
ini adalah
mendeskripsikan
Riska Ayu Wulandari, PUSDIKLAT Mandiri Enterpreneur Center (MEC) Dalam 4 Mewujudkan Kemandirian Anak Yatim Melalui Pelatihan Kuliner (Studi Deskriptif Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT) Mandiri Enterpreneur Center (MEC) di Surabaya). terpenting dalam mengembangkan kualitas 2.1 Pusat Pendidikan dan Pelatihan potensi sumber daya manusia.
(PUSDIKLAT) Proses pengembangan dan pemberdayaan masyarakat gerakan dilakukan
diperlukan
perubahan oleh
adanya
baik
sebuah
yang
perorangan,
dapat
kelompok,
lembaga kemasyarakatan maupun organisasi pelayanan sosial. Lembaga atau organisasi pelayanan sosial termasuk di dalamnya adalah organisasi pelayanan manusia (Human Service Organization). Organisasi pelayanan manusia atau Human Service Organization (HSO) menurut Suharto (2009:133) adalah organisasi yang fokus utamanya memberi pelayanan Brager organisasi berbagai memiliki
sosial. dan
“Sedangkan
Holloway
pelayanan jenis
mendefinisikan
manusia
organisasi
tujuan
menurut
untuk
sebagai
formal
yang
meningkatkan
kesejahteraan sosial, emosional, fisik dan intelektual pada sebagian atau sejumlah anggota
sebuah
populasi
“(Suharto,2009:134). Melalui organisasi
pelayanan
manusia
seperti lembaga pendidikan dan pelatihan, mampu memberikan kesempatan yang besar kepada masyarakat agar dapat merubah kehidupannya menjadi lebih baik lagi. Dalam
Zais (1976: 317), mengemukakan bahwa pendidikan sebagai proses memperluas kepedulian dan keberadaan seseorang menjadi dirinya sendiri. Pelatihan dalam Payaman S (2005), didefinisikan sebagai bagian dari investasi SDM untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja sehingga meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Dari pendapat di atas, konsep pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) adalah upaya untuk meningkatkan, mengembangkan, dan membentuk peserta pelatihan menjadi individu yang mandiri dan mampu mendi individu yang memiliki SDM yang berkualitas (Pujirahayu 2008:17 dalam http://www.scribd.com/doc/55461188). 2.2 Konsep Pendidikan Kecakapan hidup (life skill) Menurut WHO (dalam depdiknas, 2006) mendefinisikan bahwa pendidikan kecakapan hidup sebagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berprilaku positif, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam kehidupan secara lebih efektif . Sejalan dengan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan, pendidikan kecakapan merupakan konsep pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan warga belajar agar memiliki keberanian dan kemauan menghadapi masalah hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan kemudian secara kreatif menemukan solusi serta mampu mengatasinya.
usaha kesejahteraan sosial peran lembagalembaga
tersebut
menjadi
dasar
yang
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2015, I (1): 1-12
Riska Ayu Wulandari, PUSDIKLAT Mandiri Enterpreneur Center (MEC) Dalam 5 Mewujudkan Kemandirian Anak Yatim Melalui Pelatihan Kuliner (Studi Deskriptif Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT) Mandiri Enterpreneur Center (MEC) di Surabaya). diri anak yatim terdapat beberapa kelemahan 2.3 Konsep Pendidikan Karakter Menurut Jalaludin (2012) tujuan pendidikan adalah untuk pembentukan karakter yang terwujud dalam kesatuan esensial si subjek dengan perilaku dan sikap hidup yang dimilikinya. Karakter merupakan sesuatu yang mengualifikasi seorang pribadi. Karakter menjadi identitas yang mengatasi pengalaman kontingen yang selalu berubah. Dari kematangan karakter inilah, kualitas seorang pribadi diukur. Pendidikan karakter adalah untuk mengukir akhlak melalui proses knowing the good, loving the good, and acting the good, yaitu proses pendidikan yang melibatkan aspek kognitif, emosi, dan fisik, sehingga akhlak mulia bisa terukir menjadi habit of the mind, heart, and hands. 2.4 Konsep Kesejahteraan Sosial
dan kekurangan yang memerlukan pihak lain
“Kesejahteraan sosial ialah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan- kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang sebaik- baiknya bagi diri, keluarga, serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak- hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan pancasila”. (Su’ud, 2006 : 4-5 ). 2.6 Konsep Anak Yatim Menurut istilah syara’ yang dimaksud dengan
menggunakan
anak yatim adalah anak yang ditinggal mati
4.1.1 Pelatihan Kuliner Mandiri
oleh ayahnya sebelum dia baligh. Secara
Enterpreneur Center (MEC)
untuk
membantu
dan
memeliharanya.
Di
samping itu, melalui keadaan yatim yang demikian, ajaran Islam menentukan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umatnya terhadap anak yatim yang menjadi tolak ukur dari manifestasi
imannya
kepada
(http://www.almuzakki.com,
Allah
SWT
diakses
pada
tanggal 20 Oktober 2014). METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif. Teknik penentuan informan tehnik
purposive
sampling.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara,
dan
dokumentasi.
Setelah data terkumpul kemudian dianalisis, dalam menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi sumber. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pusdiklat Mandiri Enterpreneur Center (MEC) dalam mewujudkan kemandirian anak yatim melalui pelatihan kuliner
umum dapat dikatakan bahwa anak yatim
Lembaga MEC merupakan wadah pelatihan
dalam Islam berada pada posisi istimewa dan
pendidikan yang dikhususkan untuk anak yatim
terhormat. Hal itu, disebabkan karena pada
saja. Anak yatim yang diharapkan mampu
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2015, I (1): 1-12
Riska Ayu Wulandari, PUSDIKLAT Mandiri Enterpreneur Center (MEC) Dalam 6 Mewujudkan Kemandirian Anak Yatim Melalui Pelatihan Kuliner (Studi Deskriptif Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT) Mandiri Enterpreneur Center (MEC) di Surabaya). menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri penting dalam mewujudkan pembangunan sebelum memimpin orang lain. Diberikannya
kesejahteraan sosial. Hal ini seperti yang
pendidikan kepada anak yatim bertujuan
dijelaskan oleh informan MK yang mengatakan
supaya kebutuhan dasar mereka terutama
“Adanya pendidikan pelatihan ini adalah sebagai
dalam bidang pendidikan dapat terpenuhi
modal awal siswa- siswa kami untuk kehidupan
sehingga rasa minder dan tidak percaya
kedepannya. Bersaing didunia kerja sekarang
terhadap diri sendiri dapat teratasi. Seperti
kan tidak mudah perlu adanya skill yang
penuturan informan MK yang mengatakan
mumpuni. Jadi pelatihan ini secara tidak
“Yayasan Yatim Mandiri itu merupakan
langsung dapat memberdayakan mereka dengan
yayasan
potensi yang mereka punya. Selain itu, juga
sosial
yang
peduli
pada
kesejahteraan anak yatim. Kemudian dari
sedikit
sinilah tercetus program yang bergerak
pengangguran.”Oleh
dibidang pelatihan bidang ahli yang dikemas
semestinya lembaga pendidikan atau pelatihan
dalam bentuk pendidikan dan pelatihan yang
sebagai rumah masa depan memberikan layanan
dilaksanakan oleh MEC. Dengan harapan
yang berkualitas yang mampu membangun dan
mereka nantinya dapat
mengembangkan
mengembangkan potensi siswa setelah lulus,
potensi yang mereka punya. Selain itu
sehingga potensi yang didapatkan tersebut
diharapkan mereka menjadi pribadi yang
dapat berguna dalam kehidupan nyatanya kelak.
mandiri, mampu menjadi pemimpin yang
Dalam hal ini, MEC mengadakan pelatihan
berakhlak baik, dan mempunyai kualitas yang
kuliner, berdasarkan kebutuhan pangsa pasar.
baik untuk bersaing di dunia kerja. Jadi
Dimana
pesertanya memang khusus untuk anak yatim
perkembangannya cukup menjanjikan. Oleh
dan yatim piatu sesuai dengan visi dan misi
karena itu, MEC berharap lulusan program
Yatim Mandiri.” Lembaga MEC dikenal
studi kuliner, nantinya dapat mengaplikasikan
sebagai sekolah training.
Dalam Mathis
potensi, serta keterampilan yang diperoleh
(2002) mendefinisikan traning atau pelatihan
untuk meningkatkan taraf hidupnya. Selain itu,
sebagai suatu proses dimana orang- orang
penentuan
mencapai
untuk
disesuaikan dengan potensi, minat dan bakat
membantu tujuan organisasi. Pendidikan dan
peserta sehingga kemandirian peserta dapat
pelatihan merupakan unsur yang paling
dibangun
kemampuan
tetentu
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2015, I (1): 1-12
banyak
dapat
bidang
karena
kuliner
pelatihan
sejak
mengurangi tingkat
dini.
bidang
itu,
saat
kuliner
Kemandirian
sudah
ini
juga
disini
Riska Ayu Wulandari, PUSDIKLAT Mandiri Enterpreneur Center (MEC) Dalam 7 Mewujudkan Kemandirian Anak Yatim Melalui Pelatihan Kuliner (Studi Deskriptif Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT) Mandiri Enterpreneur Center (MEC) di Surabaya). ditujukan sebagai kemampuan peserta dalam perencanaan pelatihan bidang ahli sendiri, sudah bertahan dan berkembang dimasyarakat,
kami rumuskan bersama semua pengurus MEC.
sehingga
Dan
mereka
dapat
memberdayakan
dirinya untuk mencapai kesejahteraan hidup. Begitu
halnya
dengan
untuk
bentuk-
bentuk
programnya
disesuaikan dengan kebutuhan pangsa pasar
pelaksanaan
kerja saat ini.” Kemudian setelah program
pelatihan kuliner MEC yang mempunyai tata
berhasil dirumuskan, maka tahap selanjutnya
cara sendiri yang dapat diartikan sebagai
adalah menentukan obyek sasaran. Secara
suatu proses atau tahapan dalam sebuah
umum
program untuk mencapai suatu tujuan dan
mendiskusikan
sasaran yang telah ditetapkan karena model
perencanaan
pelatihan yang ada di MEC diyakini mampu
sasaran, rentang waktu yang dibutuhkan untuk
mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pelatihan, perencanaan operasional mulai dari
potensi para pesertanya menjadi aktual dalam
pembagian kerja atau strategi pelaksanaan
kehidupan nyatanya.
program, hingga menentukan sistem sumber yang
4.1.2 Tahapan
Pelaksanaan
Pelatihan
Kuliner
rapat
mereka
tersebut
mencoba
perencanaan bentuk
program
butuhkan
untuk
baik
dari
dan
obyek
seperti
pengajar
pelatihan. a. Tahap Sosialisasi Perlu ada pemahaman tentang program
a. Tahap Perencanaan Yayasan Yatim Mandiri dalam kaitannya
tersebut kepada semua pihak, baik yang terlibat
merencanakan program pelatihan, diserahkan
secara langsung maupun tidak langsung, hal ini
kepada lembaga MEC selaku pengelola
untuk
lapangan
yang
program di lapangan. Begitu halnya dengan
melibatkan semua pengurus MEC. Rapat
MEC, dimana sebelum program pendidikan
intern yang dilakukan adalah membahas
pelatihan bidang
tentang bentuk program yang akan mereka
pihaknya terlebih dahulu melakukan tahap
ajukan, dimana dalam hal ini mereka
sosialisasi kepada calon peserta pelatihan
menggunakan
sebagai tahap awal. Pada hakekatnya kegiatan
melalui
rapat
pandangan
intern
secara
umum
memudahkan
proses
pelaksanaan
ahli dilaksanakan,
melihat kondisi pangsa kerja sekitar yang
sosialisasi
masih banyak peluangnya. Seperti penjelasan
pemberian
informan MK yang mengatakan "Untuk
meningkatkan pengetahuan seseorang terhadap
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2015, I (1): 1-12
merupakan informasi
bagian
dari
maka
dalam
proses rangka
Riska Ayu Wulandari, PUSDIKLAT Mandiri Enterpreneur Center (MEC) Dalam 8 Mewujudkan Kemandirian Anak Yatim Melalui Pelatihan Kuliner (Studi Deskriptif Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT) Mandiri Enterpreneur Center (MEC) di Surabaya). adanya kegiatan pelatihan yang ada di meliputi beberapa proses yang diantaranya lembaga MEC.
adalah proses pendaftaran, tes seleksi, dan
Pelaksanaan sosialisasi yang di lakukan
pengumuman hasil seleksi. Dari proses tersebut,
oleh lembaga MEC, dilakukan dengan
masing- masing mempunyai tenggang waktu
berbagai cara oleh berbagai pihak yang saling
yang sudah ditentukan oleh pihak MEC sesuai
berkaitan.
dengan kalender akademik.
Informasi
yang
ditujukan
khususnya kepada anak- anak yatim ini diharapakan lembaga MEC mampu untuk
d. Pembinaan Akademik Enterpreneur Peran
lembaga
MEC
menjadi lembaga pelatihan alternatif yang
penanggungjawab
dapat dijangkau oleh orang- orang yang tidak
diharapkan dapat bekerja semaksimal mungkin
mampu mengakses
pendidikan sehingga
dalam pembinaan akademiknya agar pelatihan
nantinya terjadi adanya ketertarikan mereka
bisa mencapai hasil seperti yang diharapkan.
untuk
Pembinaan akademik dapat dikatakan sebagai
mengikuti
pelatihan
untuk
kegiatan
di
sebagai lapangan,
meningkatkan taraf kehidupannya.
pembinaan dalam upaya peningkatan kopetensi
c. Tahap Rekrutmen
akademiknya
serta
wawasan
mahasiswa
Dalam kaitannya dengan proses perekrutan
tentang keilmuannya. Pembinaan di lembaga
calon peserta yang dilakukan di lembaga
MEC tidak hanya concern pada bidang
MEC, pihaknya menetapkan calon peserta
akademik,
pelatihan sesuai dengan peraturan dan syarat-
pendidikan keterampilan, pendidikan karakter
syarat yang telah ditetapkan bersama. Serta
dan khususnya pada pendidikan kewirausahaan.
menetapkan program- program pelatihan
Pemberian materi kewirausahaan sejak dini ini
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peserta
bertujuan supaya mereka sebagai anak yatim
pelatihan. Hal ini bertujuan agar pelatihan
tidak minder, dan berani menghadapi tantangan
berjalan sesuai dengan yang direncanakan
di masyarakat. Seperti informan MK yang
dan tentunya tepat sasaran. Informan HN
mengatakan “Lembaga ini merupakan lembaga
dalam penyataannya mengatakan “Mereka
yang mempunyai tujuan memandirikan anak
harus melengkapi persyaratan yang sudah
yatim yang nantinya diharapkan mereka bisa
ditetapkan. Ini sebagai bentuk profesionalitas
bersaing didunia kerja, jadi sesuai tujuan
Yatim Mandiri, khususnya lembaga MEC
tersebut, kita pihak lembaga harus profesional
ini.” Jadi secara umum, pada tahap ini
dalam membentuk anak- anak menjadi manusia
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2015, I (1): 1-12
namun
lebih
ditekankan
pada
Riska Ayu Wulandari, PUSDIKLAT Mandiri Enterpreneur Center (MEC) Dalam 9 Mewujudkan Kemandirian Anak Yatim Melalui Pelatihan Kuliner (Studi Deskriptif Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT) Mandiri Enterpreneur Center (MEC) di Surabaya). yang bisa diandalkan dengan memberikan magang inilah peserta mampu mengeksplore pendidikan,
baik
akademik,
seluruh kemampuan potensi yang dimiliki yang
karakternya
merupakan hasil dari pelatihan. Kemudian dari
maupun pendidikan kewirausahaanya.” Dari
pengalaman- pengalaman yang diperoleh selama
satu kesatuan inilah ada keterkaitan yang
pelatihan
saling
lembaga
menciptakan pekerjaan sesuai dengan skill yang
pendidikan dan sistem yang diterapkan untuk
mereka miliki sehingga terwujudlah kemampuan
menciptakan
diri
keterampilan,
pendidikan
pendidikan
berhubungan
diandalkan.
antara
lulusan Selain
didik itu
yang
fasilitas
bisa
dan
untuk
magang,
peserta
menjadi
mandiri
dapat
dalam
yang
memberdayakan kehidupannya. Hal ini seperti
terlengkapi juga mempunyai andil dalam
yang dituturkan oleh salah satu informan yang
proses belajar mengajar. Karena dengan
mengatakan “Teknologi itu semakin lama
tercukupinya fasilitas atau sarana prasarana,
semakin berkembang , jadi kalau kita tidak
peserta mampu mengaplikasikan praktek
kreatif menyikapinya, kita yang kalah dengan
dengan benar dan memahami dengan benar.
jaman. Makanya kenapa kita harus mempunyai
e. Pengkaryaan
keterampilan, itu karena pekerjaan tidak hanya
Lembaga MEC selaku lembaga pelatihan
menuntut pada kemampuan berteori tetapi juga
memberikan dasar- dasar pangetahuan sejak
kemampuan praktek.” Dari sini diketahuiantara
dini mengenai kewirausahaan. Dengan tujuan
pendidikan dan pelatihan perlu ada suatu
supaya
kerjasama
kedepan
timbal
balik
yang
saling
mereka
dapat
kehidupannya
sendiri
menguntungkan. Pendidikan akan memberikan
dengan kemandirian yang diajarkan selama
dasar- dasar ilmu yang kuat serta sikap yang
pelatihan.
positif bagi pelaksanaan program pelatihan yang
memberdayakan
Sebagai bentuk kongkret dari
hasil pelatihan lembaga MEC menempatkan
cepat dan tepat.
peserta pelatihan setelah lulus di lembaga-
f. Evaluasi
lembaga atau perusahaan rekanan untuk
Menurut Mathis dan Jackson (2002:31)
mengikuti magang. Begitu halnya dengan
evaluasi
pelatihan
mewajibkan
membandingkan hasil- hasil setelah pelatihan
menyelesaikan
dengan tujuan yang diharapkan para manajer,
pesertanya
kuliner setelah
yang
pelatihan
peserta
pelatihan.
pada
pelatihannya untuk melakukan kontrak kerja
pelatih,
dengan perusahaan kuliner. Dari kegiatan
tidaknya suatu program tergantung pada sistem
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2015, I (1): 1-12
serta
merujuk
Berhasil
Riska Ayu Wulandari, PUSDIKLAT Mandiri Enterpreneur Center (MEC) Dalam 10 Mewujudkan Kemandirian Anak Yatim Melalui Pelatihan Kuliner (Studi Deskriptif Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT) Mandiri Enterpreneur Center (MEC) di Surabaya). dan pelaksanaan yang tepat sasaran. Program kuliner yang menjadi salah satu program yang
tepat
sasaran
akan
menghasilkan
pelatihan yang dilaksanakan di lembaga MEC.
produk lulusan yang berkualitas yang mampu
Didalam pelatihan kuliner terdapat beberapa
menjadi individu yang mempunyai SDM yang
tahapan pelaksanaan pelatihan kuliner yang
berkualitas.
harus dilakukan sebagai wujud perencanaan
Lembaga MEC dalam melakukan evaluasi
yang telah ditetapkan, tahapan- tahapan ini yang
terhadap program- program pelatihan yang
nantinya menjadi jaminan terciptanya lulusan
mereka canangkan. Evaluasi ini dilakukan
yang dapat diandalkan dari pelatihan yang
terhadap program yang sedang berjalan
berkualitas serta lembaga yang mendukung
maupun kepada peserta pelatihan setelah
secara profesional. Tahapan-tahapan ini
lulus. Secara umum lembaga ini berfokus
meliputi:
pada output atau hasil yang didapatkan baik
a. Tahap Perencanaan
itu dari para peserta pelatihan maupun dari
Tahap perencanaan yang dilakukan di lembaga
program pelatihan itu sendiri.
MEC jelas dalam persiapan pelaksanaan programnya mengacu pada apa yang menjadi
PENUTUP
perkembangan pangsa pasar kerja dimana hal
5.1 Kesimpulan
tersebut juga tentunya dibutuhkan oleh peserta
Adapun
penelitian
ini, didasari
akan
pelatihan dalam perkembangan hidupnya
pentingnya pelatihan sebagai wadah untuk
kedepan, salah satunya untuk dapat bersaing
menciptakan sumber daya manusia yang
dalam memperoleh pekerjaan ataupun dalam
berkualitas. Adanya pendidikan dan latihan
menciptakan pekerjaan sehingga dengan begitu
(DIKLAT)
mereka dapat mempertahankan hidupnya
bertujuan
untuk
membantu
generasi muda mengembangkan semua unsur
ditengah- tengah persaingan yang ketat.
potensi
b. Tahap Sosialisasi
moralitas,
pribadinya sosialitas,
baik rasa
spiritualitas, maupun
Yang dilakukan oleh lembaga MEC dalam
rasionalitas. Keberhasilan suatu pelatihan
melakukan sosialisasi terhadap program-
tidak terlepas dari perencanaan yang telah
program pelatihan, pihak melakukan dengan
disusun matang sehingga nantinya dapat
berbagai cara melalui banyak pihak- pihak yang
produk yang berkualitas dan tentunya tepat
saling berkaitan. Dimana sasaran sosialisasinya
sasaran. Demikian pula dengan program
ditujukan secara khusus kepada anak- anak
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2015, I (1): 1-12
Riska Ayu Wulandari, PUSDIKLAT Mandiri Enterpreneur Center (MEC) Dalam 11 Mewujudkan Kemandirian Anak Yatim Melalui Pelatihan Kuliner (Studi Deskriptif Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT) Mandiri Enterpreneur Center (MEC) di Surabaya). yatim ini diharapakan lembaga MEC mampu kegiatan- kegiatan lain yang diwajibkan di untuk menjadi lembaga pelatihan alternatif
lembaga MEC.
yang dapat dijangkau oleh orang- orang yang
e. Tahap Pengkaryaan
tidak mampu mengakses pendidikan.
Sebagai bentuk kongkret dari hasil pelatihan lembaga MEC menempatkan peserta pelatihan
c. Tahap Perekrutan Mengenai
temuan
dilapangan
dalam
setelah
lulus
di
lembaga-
lembaga
atau
kaitannya dengan proses perekrutan calon
perusahaan rekanan untuk mengikuti magang.
peserta yang dilakukan di lambaga MEC,
Dari kegiatan magang inilah peserta mampu
pihak MEC
menetapkan calon peserta
mengeksplore seluruh kemampuan potensi yang
pelatihan sesuai dengan peraturan dan syarat-
dimiliki yang merupakan hasil dari pelatihan.
syarat yang telah ditetapkan bersama. Syarat
Kemudian dari pengalaman- pengalaman yang
yang harus dipenuhi berupaya agar pelatihan
diperoleh selama pelatihan dan magang, peserta
tersebut tepat sasaran.
dapat menciptakan pekerjaan sesuai dengan
d. Tahap Pembinaan Akademik
skill yang mereka miliki sehingga terwujudlah
Sesuai dengan temuan dilapangan bahwa
pendampingan yang dilakukan di lembaga
kemampuan diri untuk menjadi mandiri dalam memberdayakan kehidupannya.
MEC antara tenaga pendidik dan peserta ini menunjukkan adanya kerjasama timbal balik antara keduanya, hasil dari tahap pembinaan
f. Tahap Evaluasi
akademik ini yaitu terjalinnya komunikasi
. Pada tahapan evaluasi jelas lembaga MEC ini
yang baik antar peserta dengan pengajar,
dalam evaluasinya berfokus pada output atau
sehingga suasana pelatihan menjadi nyaman
hasil yang didapatkan baik itu daripada peserta
dan kekeluargaan serta saling membantu
pelatihan maupun dari program pelatihan itu
antar peserta satu dengan yang lainnya.
sendiri.
Suasana yang terjalin dengan baik ini
5.2 Saran
berdampak pada penerimaan peserta dalam
Pembangunan sumber daya manusia yang
pembinaan akademiknya, mereka mampu
berkualitas perlu dilakukan, karena mengingat
mengikuti dengan baik setiap materi, praktek
bahwa manusia merupakan aktor perubahan dan
yang disampaikan oleh tenaga pendidik serta
juga
pembangunan.
penyelenggaraan JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2015, I (1): 1-12
Oleh
pendidikan
sebab dan
itu
pelatihan
Riska Ayu Wulandari, PUSDIKLAT Mandiri Enterpreneur Center (MEC) Dalam 12 Mewujudkan Kemandirian Anak Yatim Melalui Pelatihan Kuliner (Studi Deskriptif Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT) Mandiri Enterpreneur Center (MEC) di Surabaya). (DIKLAT) yang dilakukan seharusnya Depdiknas. 2006.Pengembangan Model mampu
menjamin
pengembangan
pembangunan
kapasitas
sumber
dan
Pendidikan Kecakapan Hidup.Puskur
daya
manusia secara optimal. Sebagai lembaga
Balitbang Depdiknas . Jalaludin. 201a’mur Asmani. (2009). Sekolah
pelatihan yang sangat membantu bagi yang
Life Sk2. Membangun SDM Bangsa
tidak mampu, lembaga MEC merupakan
Melalui Pendidikan Karakter. Jurnal
lembaga
Penelitian Pendidikan vol.13 no.2
alternatif
yang
merupakan
kepanjangan tangan dari pihak- pihak swasta dalam
menyumbangkan
dibidang
pendidikan.
pembangunan
Lembaga
Oktober 2012 [7 Januari 2015]. Mathi, Robert L dan John H
MEC
Jackson.2002.Manajemen Sumber Daya
diharapkan kedepannya mampu untuk terus
Manusia. Edisi pertama Salemba Empat:
melanjutkan pelaksanaan pelatihan dengan
Jakarta.
program- program keahlian yang dapat
Soeharto, Edi. 2009. Membangun Masyarakat,
membantu seseorang untuk meningkatkan
Memberdayakan Masyarakat:Kajian
potensi diri.
Strategis Pembangunan Kesejahteraan
Selain
itu,
sebagai
usahanya
dalam
Sosial dan PekerjaanSosial. Bandung:
menciptakan program- program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pangsa pasar
Refika Aditama. Simanjutak, Payaman. 2005. Manajemen dan
kerja, MEC diharapkan lebih membuka
Evaluasi Kinerja. Lembaga Penerbit
kesempatan yang luas kepada anak- anak
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia..
yang kurang mampu dalam mengakses pendidikan yang nantinya akan lebih banyak menghasilkan
produk
lulusan
yang
berketerampilan khusus, siap kerja dan berwirausaha, sehingga secara tidak langsung
Jakarta. Su’ud, M. 2006. 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Prenanda Media. Zais, S. Robert. 1976.Curiculum Principles and
dapat meminimalisir adanya pengangguran. DAFTAR PUSTAKA
JURNAL KESEJAHTERAAN SOSIAL UNEJ 2015, I (1): 1-12
Foundation.New York: Happer & Raw, Publiser.