PENGGUNAAN ALAT PERAGA DAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VIII B MTS FISABILILLAH KECAMATAN PONDOK MELATI KOTA BEKASI Aay Nurhayati Rivai Abstrak, Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode diskusi pada pembelajaran PKn di kelas VIII B MTS Fisabillilah Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi. Setelah melakukan perbaikan pembelajaran selama tiga siklus, hasilnya terus menunjukkan peningkatan baik dari segi keaktifan siswa pada saat mengikuti proses belajar mengajar maupun peningkatan pada hasil belajar siswa. Dengan demikian penggunaan alat peraga dan metode diskusi dapat
meningkatkan
motivasi
dan
hasil
belajar
siswa
pada
pembelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan di MTs Fisabilillah Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi. Kata Kunci : Alat peraga, Metode diskusi, Motivasi, hasil belajar, dan PKn siswa dan dengan sumber
PENDAHULUAN Tujuan
pendidikan
adalah
untuk
pembelajaran
dalam menunjang tercapainya tujuan belajar.
berkembangnya potensi peserta didik agar
Pendidikan kewarganegaraan sebagai
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
salah satu mata pelajaran yang memiliki tujuan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak
membekali
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
penalarannya di samping aspek nilai dan
dan menjadi warga negara yang demokratis
moral banyak memuat materi sosial dan
serta bertanggung jawab (Undang-undang RI
bersifat hafalan sehingga pengetahuan dan
No 20 tahun 2003) tentang sistem pendidikan
informasi yang diterima siswa sebatas produk
nasional (BAB II pasal 3). Tujuan pendidikan di
hafalan. Sifat materi pelajaran Pendidikan
atas
kewarganegaraan
dapat
direalisasikan
melalui
proses
pembelajaran.
siswa
untuk
mengembangkan
tersebut
membawa
konsekuensi terhadap proses belajar mengajar
Proses belajar mengajar merupakan
yang
dilakukan
guru
menggunakan
dengan guru sebagai penanggung jawab.
mengakibatkan komunikasi yang terjadi satu
Peranan guru dalam proses belajar mengajar
arah, siswa cenderung pasif. Padahal dalam
sangat penting, karena guru merupakan orang
proses belajar mengajar keterlibatan siswa
pertama dan utama yang secara langsung
harus secara totalitas, artinya melibatkan
berinteraksi dengan peserta didik di kelas.
pikiran,
Oleh sebab itu guru merupakan ujung tombak
psikomotor
bagi
pembelajaran.
sambil menulis). Jadi dalam proses belajar
Dalam proses belajar mengajar tersebut guru
mengajar, seorang guru harus mengajak siswa
menjadi pemeran utama dalam menciptakan
untuk mendengarkan, menyajikan media yang
situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi
dapat dilihat, memberi kesempatan untuk
antara guru dengan siswa, siswa dengan
menulis dan mengajukan pertanyaan atau
proses
penglihatan,
ceramah.
sering
inti dari proses pendidikan secara keseluruhan
keberhasilan
metode
lebih
Hal
pendengaran
(keterampilan,
salah
ini
dan
satunya
tanggapan, sehingga terjadi dialog kreatif yang
146
Jurnal Ilmiah PGSD Vo.V No.1 April 2013
menunjukkan proses belajar mengajar yang
KAJIAN TEORETIK
interaktif.
A. Hakekat Pembelajaran
Sebagai
seorang
guru
yang
professional hendaknya dapat memilih dan
Pembelajaran atau mengajar adalah
menerapkan metode yang efektif dan memilih
upaya guru untuk mengubah tingkah laku
media yang tepat agar materi yang dipelajari
siswa.
oleh siswa dapat dipahami dengan baik serta
pembelajaran adalah upaya guru untuk supaya
dapat meningkatkan prestasi belajar.
siswa mau belajar. Sedangkan belajar adalah
Penguasaan siswa MTs Fisabilillah Kecamatan
Pondok
terhadap
mata
Kewarganegaraan menurut
data
Melati
Kota
pelajaran masih
terakhir
Hal
ini
disebabkan
karena
perubahan tingkah laku siswa. Pengertian
Bekasi
tersebut menunjukan bahwa mengajar bukan
Pendidikan
upaya guru untuk menyampaikan bahan, tetapi
kurang
semester
karena I
tahun
bagaimana siswa dapat mempelajari bahan sesuai dengan tujuan.
2012/2013 daya serap siswa terhadap mata
Proses
pembelajaran
merupakan
pelajaran Pendidikan kewarganegaraan pada
salah
materi Pancasila sebagai Dasar Negara dan
pembelajaran.
Ideologi Negara hanya 70%, berdasarkan data
pembelajaran perlu ditempuh melalui prosedur
tersebut maka guru akan mencari masalah-
yang sistematis. Proses pembelajaran adalah
masalah yang mengganggu dan menghambat
proses di mana di dalamnya terdapat kegiatan
penguasaan siswa terhadap mata pelajaran
interaksi antara guru dengan siswa dan
tersebut
meningkatkan
komunikasi timbal balik yang berlangsung
penguasaan materi dan hasil belajar siswa,
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
perbaikan
belajar (Rustaman, 2001).
sehingga
dapat
pembelajaran
bertujuan
untuk
satu
tahapan Oleh
penting
karena
itu,
dalam proses
memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah
Pembelajaran yang berkualitas sangat
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKNI
tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas
4501)
study
pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi
Universitas
tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu
pada
Pendidikan
program
S1
program
Kwarganegaraan
Terbuka. Atas
memfasilitasi dasar
temuan
pada
motivasi
tersebut
akan
latar
membawa keberhasilan pencapaian target
belakang masalah tersebut, penulis dapat
belajar. Target belajar dapat diukur melalui
merumuskan masalah dalam pembelajaran
perubahan
yaitu: Bagaimana upaya meningkatkan hasil
melalui proses belajar. Desain pembelajaran
belajar siswa dengan menggunakan media
yang baik, ditunjang fasilitas yang memadai,
power point dan metode diskusi pada mata
ditambah
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di
membuat peserta didik lebih mudah mencapai
kelas VIII B MTs Fisabilillah Kecamatan
target belajar.
sikap
dengan
dan
kemampuan
kreatifitas
guru
siswa
akan
Pondok Melati Kota Bekasi ? B. Hakekat Alat Peraga Alat peraga secara umum adalah alat bantu
proses
belajar
mengajar.
Segala
seseuatu yang dapat dipergunakan untuk
146
Jurnal Ilmiah PGSD Vo.V No.1 April 2013
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah
kemampuan
dilupakan.
atau
keterampilan
pebelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses
Tujuan
penggunaan
alat
peraga
mendemonstrasikan
konsep
belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam
adalah
mencakup
yang abstrak ke dalam bentuk visual. Dalam
pengertian
sumber,
lingkungan
untuk
manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk
proses pembelajaran alat peraga berfungsi :
tujuan pembelajaran.
memecah
Briggs (1977) menuliskan bahwa alat peraga
adalah
sarana
fisik
untuk
rangkaian
pembelajaran
ceramah yang monoton membumbui
pembelajaran
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti
humor untuk memperkuat minat
: buku, film, video dan sebagainya. Kemudian
siswa belajar.
menurut
National
Education
Association
(1969) mengungkapkan bahwa alat peraga adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. .
menghibur siswa agar pembelajaran tidak membosankan. memfokuskan perhatian siswa pada materi pelajaran secara kongkrit. melibatkan siswa dalam proses belajar
Dari pendapat di atas disimpulkan
sebagai rangkaian pengalaman nyata.
bahwa alat peraga adalah segala sesuatu yang
dapat
dengan
menyalurkan
pesan,
Penggunaan alat peraga menunjang
dapat
prinsip pembelajaran yang efektif (Columbia
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan
University Graduate School Of Arts & Sciences
peserta didik sehingga dapat mendorong
Teaching Center, 2009) yang terkait pada
terciptanya proses belajar pada diri peserta
upaya :
didik. Peranan alat peraga dalam proses belajar
mengajar
sangat
penting
dalam
menentukan efektivitas belajar. Alat peraga mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan realistik. Penyediaan perangkat alat
peraga
merupakan
bagian
dari
pemenuhan kebutuhan siswa belajar, sesuai dengan tipe siswa belajar. Pembelajaran
indra
efektivitas mendengar,
siswa
siswa
untuk
belajar
melihat,
motivasi
siswa
belajar karena alat peraga dapat merangsang
tumbuhnya
perhatian
serta mengembangkan keterampilan. 2) Alat
peraga
perhatian
dapat
siswa,
menggunakan
memfokuskan
pendidik
dapat
alat peraga
dengan
melihat benda yang sesungguhnya di
menggunakan
alat
peraga berarti mengoptimalkan fungsi seluruh panca
1) Meningkatkan
meningkatkan dengan
meraba,
luar kelas atau dalam kelas. 3) Menyajikan
pembelajaran dengan
memanfaatkan kehidupan nyata dalam
cara
rangka meningkatkan daya antusias
dan
siswa terhadap materi pelajaran.
menggunakan pikirannya secara logis dan
4) Alat
peraga
pembelajaran
dapat
realistis. Pelajaran tidak sekedar menerawang
mengubah
pada wilayah abstrak, melainkan sebagai
yang berfungsi sebagai penghantar
proses empirik yang konkrit yang realistik serta
menjadi fasilitator, peraga membuat
146
guru
sebagai
transmisi
siswa lebih aktif. Jurnal Ilmiah PGSD Vo.V No.1 April 2013
5) Membuat
seluruh
momen dalam
yang
terdapat
dalam
kurikulum.
Tanpa
kelas hidup dan berubah dari waktu ke
metode, suatu materi pembelajaran tidak akan
waktu, pendidikan dapat membangun
berproses
pertanyaan dengan dukungan alat
belajar mengajar menuju tujuan pendidikan.
yang ada di tangan.
Metode sama halnya dengan jalan yang akan
6) Alat
peraga
menjadi
membuat
dalam
kegiatan
dilalui seorang pendidik untuk mencapai tujuan
dan
suatu pendidikan, seperti yang diungkapkan
kemampuan
Muzzayyin Arifin bahwa “dalam pengertian
kritis karena siswa tidak
letterlijk kata ‘metode’ berasal dari bahasa
aktif
berpikir
mengembangkan
sekedar
mengingat
dan
greek yang terdiri dari meta yang berarti
namun
‘melalui’ dan hodos yang berarti ‘jalan’. Jadi
pikirannya dengan
metode berarti ‘jalan yang dilalui’. Sistem
mendengarkan, mengembangkan fakta. 7) Alat
efektif
siswa
lebih
berpikir
secara
mengajar membutuhkan berbagai metode atau peraga
lebih
meningkatkan
cara dalam setiap pembelajaran agar peserta
interaksi antar siswa dalam kelas
didik tidak merasa bosan atau jenuh, dalam
sehingga transformasi belajar dapat
proses
berkembang dinamis.
mempunyai
8) Dengan bantuan alat peraga dapat
belajar
mengajar,
teknik
dan
untuk
harus
penyampaian-
penyampaian baru disetiap pertemuan. M.
meningkatkan daya monitor pendidik
Basyirudin
sehubungan dengan aktifitas siswa
“Metode
lebih mudah diamati.
merupakan perangkat atau bagian dari suatu
Penggunaan alat peraga memenuhi
strategi pengajaran.”
kebutuhan belajar sesuai gaya belajar siswa
Usman mengajar
Dari
menyebutkan adalah
pengertian
di
bahwa
alat
atas
yang
dapat
dalam satu kelas. Sebagaimana kita ketahui
disimpulkan metode mengajar adalah cara
bahwa
atau teknik penyampaian atau strategi dalam
terdapat
beberapa
tipe
siswa
berdasarkan cara mereka memahami sesuatu.
proses
Ada siswa dengan gaya belajar visual, audio,
kepada anak didik. Metode apa yang paling
atau
memiliki
tepat untuk diterapkan dalam suatu proses
kecenderungan untuk mengoptimalkan salah
pembelajaran ?. Hal itu jelas harus dikuasai
satu indera mereka dalam belajar sehingga
oleh guru. Lebih jelasnya adalah bahwa dalam
memerlukan metode mengajar yang berbeda.
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) guru harus
Namun demikian, guru harus mampu untuk
mampu menguasai berbagai metode yang
mengkombinasikan
metode
paling tepat sesuai dengan materi pelajaran
mengakomodasi
yang diajarkan. Penguasaan terhadap metode,
kinestetik.
pengajaran
agar
Masing-masing
beragam dapat
belajar
mengajar
yang
diberikan
kebutuhan seluruh siswanya dalam belajar.
alat / media dan teknik pembelajaran ini harus
C. Hakekat Metode Diskusi
diterapkan dan tercermin dalam program
Dalam setiap pembelajaran metode
pembelajaran.
Jadi
pada
intinya
proses
mempunyai kedudukan yang sangat penting
pembelajaran harus bervariatif, metode yang
dalam pencapaian tujuan, karena ia menjadi
digunakan tidak monoton, sehingga potensi
sarana dalam menyampaikan materi pelajaran
yang ada pada masing-masing anak dapat
146
Jurnal Ilmiah PGSD Vo.V No.1 April 2013
dikembangkan
secara
Berbagai
adakan. Guru berusaha mendorong siswanya
tuntutan di atas akan dapat terlaksana dengan
yang kurang aktif untuk melakukan atau
baik apabila guru yang bersangkutan memiliki
mengeluarkan pendapatnya. Siswa dibiasakan
kemampuan professional, artinya baik dalam
menghargai
motivasi untuk mengajar maupun kemampuan
menyetujui atau menentang pendapat. Metode
secara teknis instruksional, guru tersebut
diskusi memiliki kelebihan dibanding metode
benar-benar dapat diandalkan. Salah satu
yang lainnya, yaitu: Suasana kelas menjadi
bentuk profesionalitas seorang guru adalah
bergairah, dimana para siswa mencurahkan
jika yang bersangkutan mampu menerapkan
perhatian dan permikiran mereka terhadap
metode mengajar yang baik.
masalah yang sedang di bicarakan. Dapat
Dalam metode
optimal.
memilih
mengajar
dan
guru
menetapkan
harus
berpikir
pendapat
orang
lain
dalam
menjalin hubungan antar individu siswa hingga menimbulkan
rasa
harga
diri,
toleransi,
bagaimana agar proses pembelajaran itu
demokrasi, berfikir kritis dan sistematis. Hasil
efektif, efisien, menarik dan yang utamanya
diskusi dapat di pahami oleh para siswa
hasil meningkat dari waktu ke waktu. Banyak
karena
faktor yang harus diperhatikan dalam memilih
perdebatan yang berlangsung dalam diskusi.
metode
mengajar
siswa,
kompetensi
secara
aktif
mengikuti
:
keadaan
ingin
dicapai,
fasilitas,
media,
Secara etimologis perkataan motivasi
sumber belajar dan alokasi waktu yang tepat.
berasal dari bahasa Inggris yaitu “motivation”
Keadaan siswa perlu diperhatikan dalam
yang
proses
pembelajaran
aspek
dorongan”. Dalam kamus Ilmu Jiwa Pendidikan
mental,
ketertarikan
pelajaran,
disebutkan bahwa “ Motivasi adalah pengaruh
keadaan fisik, kemampuan awal, dan jumlah
tingkah laku orang lain yang didapat melalui
siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Guru
pengalaman
dituntut
memilih
Sedangkan menurut W.J.S. Poerwadarminta
metode yang tepat sesuai kondisi siswa. Salah
menyebutkan pengertian sugesti yang identik
satu metode yang baik dan cocok digunakan
dengan
guru dalam pembelajaran PKn adalah metode
pengaruh yang dapat menggerakkan hati
diskusi.
orang dan sebagainya”.
karakteristik
diantaranya
mereka
yang
bahan
mampu
ajar,
diantaranya terhadap
mengelola
dan
D. Hakekat Motivasi Pembelajaran
berarti:
“alasan,
bahasa
motivasi
dan
yaitu;
Selanjutnya,
Metode diskusi adalah suatu cara
daya
batin
atau
perbuatan.”
“anjuran,
Imam
saran,
Badawi
guru
mengemukakan bahwa motivasi adalah; “latar
memberi kesempatan kepada para siswa
belakang atau sebab-sebab yang mendorong
(kelompok-kelompok
untuk
tindakan seseorang atau keadaan dalam
guna
pribadi seseorang yang mendorong individu
membuat
untuk melakukan aktifitas guna mencapai
penyajian
bahan
mengadakan mengumpulkan
pelajaran
dimana
siswa)
perbincangan pendapat,
ilmiah
kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif
tujuan”. Berdasarkan pengertian tersebut di
pemecahan atas suatu masalah (Hasibuan, 1985). Dalam metode diskusi guru melibatkan
atas
siswa secara aktif dalam diskusi yang di
sesungguhnya motivasi adalah merupakan
146
maka
dapat
digeneralisasi
bahwa
Jurnal Ilmiah PGSD Vo.V No.1 April 2013
suatu daya atau energi yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktifitas.
E. Hakekat Hasil Belajar
Berarti bahwa motivasi mengawali terjadinya
Nasution
(1972:45)
berpendapat
individu,
bahwa hasil belajar adalah kemampuan anak
mengungkapkan tentang afeksi atau emosi
didik berdasarkan hasil dari pengalaman atau
yang mempengaruhi tindakan seseorang dan
pelajaran setelah mengikuti program belajar
motivasi muncul karena adanya rangsangan
secara periodik. Dengan selesainya proses
berupa tujuan yang ingin dicapai.
belajar mengajar pada umumnya dilanjutkan
perubahan
energi
pada
setiap
Dalam motivasi belajar terkandung
dengan
adanya ini
suatu
evaluasi.
adanya cita-cita atau aspirasi siswa, ini
evaluasi
diharapkan siswa mendapat motivasi belajar
mengetahui
sehingga mengerti dengan apa yang menjadi
penguasaan siswa terhadap
tujuan, di samping itu keadaan siswa yang
diberikan oleh guru.
tersebut semangat dalam belajar dan mampu
siswa
menyelesaikan
berdasarkan
dengan
baik,
mengandung
maksud
untuk
kemajuan
belajar
atau
materi
yang
Hasil belajar PKn adalah kemampuan
baik dalam belajar akan menyebabkan siswa
tugas
Dimana
dalam
menguasai
hasil
pengalaman
atau
pelajaran
mempunyai gairah dalam belajar (Mudjiono,
secara
2002 : 98). Oleh karena itu motivasi belajar
selesainya proses belajar mengajar diakhiri
pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus.
dengan evaluasi untuk mengetahui kemajuan
Dengan
belajar
agar
siswa
mempunyai
periodik
mengikuti
PKn
kebalikannya siswa yang sedang sakit, ia tidak
tujuan
setelah
dari
materi
dalam
atau penguasaan
pembelajaran
kelas.
Dengan
siswa terhadap
motivasi belajar yang kuat, sehingga hasil
materi PKn terutama kompetensi dasar yang
belajar yang diraihnya dapat optimal.
diberikan oleh guru. Dari hasil evaluasi ini akan dapat
Motivasi belajar yang dimiliki oleh kegiatan
diketahui hasil belajar siswa yang biasanya
untuk
dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka.
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata
Dengan demikian hasil belajar merupakan
pelajaran tertentu (Nashar, 2004:11). Siswa
suatu nilai yang menunjukkan hasil belajar dari
yang
aktifitas yang berlangsung dalam interaksi aktif
siswa-siswi pembelajaran
dalam
setiap
sangat
bermotivasi
berperan
tinggi
dalam
belajar
memungkinkan akan memperoleh hasil belajar
sebagai
yang lebih tinggi pula, artinya semakin tinggi
pemahaman keterampilan dan nilai sikap
motivasinya semakin tinggi intensitas usaha
menurut kemampuan anak dalam perubahan
yang dilakukannya, maka semakin tinggi hasil
baru. Dalam proses belajar mengajar anak
belajar yang diperolehnya. Siswa melakukan
didik merupakan masalah utama karena anak
usaha untuk meningkatkan keberhasilan yang
didiklah yang diharapkan dapat menyerap
cukup
seluruh materi pelajaran yang diprogramkan
memuaskan
sebagaimana
yang
diharapkan. Di samping itu motivasi juga
perubahan
dalam
pengetahuan,
didalam kurikulum. Berdasarkan pengertian tentang hasil
menopang upaya-upaya dan menjaga agar proses belajar siswa tetap jalan. Hal ini
belajar
menjadikan siswa gigih dalam belajar.
mempengaruhinya maka harus diperhatikan
146
maupun
faktor-faktor
yang
Jurnal Ilmiah PGSD Vo.V No.1 April 2013
faktor-faktor
tersebut
menguntungkan
supaya
bagi
berpengaruh
belajarnya
3
sehingga
Rabu, 10 Oktober 2012
PKn
VIII B
III
hasil belajar sebagai suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan
2. Data dan Instrumen Penelitian
baik
a.
berupa
angka
atau
huruf
dapat
meningkat.
Data
penelitian,
dengan Alat
Peraga
Pembelajaran
dan
Metode
terhadap Motivasi dan
Hasil Belajar
mengajar yang merupakan interaksi antara siswa dengan guru untuk mencapai tujuan telah
dirumuskan.
Kondisi
belajar
mengajar yang efektif ditunjukkan adanya motivasi siswa dalam belajar. Guru dituntut untuk memotivasi siswa agar lebih perhatian proses
belajar
mengajar
yang
sedang berlangsung, salah satunya dengan menggunakan metode diskusi yang dilengkapi dengan alat peraga yang tepat. Jadi peran metode diskusi dan alat peraga salah satunya adalah dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif
segala
belajar
tujuan
penelitian.
Data
yang
diperlukan adalah data yang berbentuk : Lembar hasil pengamatan aktifitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
Pembelajaran adalah kegiatan belajar
terhadap
adalah
keterangan atau informasi yang berkaitan
F. Peranan
yang
data
sehingga
hasil
belajarpun
mengalami peningkatan.
PKn. b. Instrumen penelitian, Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk menyaring data yang
diperlukan.
Dalam
penelitian
ini
instrumen yang digunakan adalah lembar pengamatan dan soal tes. c. Pengumpulan data dan analisa data 1) Pengumpulan data, Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara : Observasi, Observasi dilakukan untuk mengamati
aktivitas
mengikuti
proses
siswa
dalam
pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Tes,
siswa
mengerjakan
soal-soal
Pendidikan Kewarganegaraan. 2). Tehnik Analisa Data
METODOLOGI PENELITIAN
Lembar pengamatan terhadap aktifitas
A. Subjek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian
siswa dalam mengikuti pembelajaran
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan
Pendidikan Kewarganegaraan. Data ini
di kelas VIII B MTs Fisabilillah Kecamatan
dideskripsikan untuk mengetahui tingkat
Pondok Melati Kota Bekasi. Jumlah siswa 30
aktifitas
orang,
pembelajaran
terdiri
dari
17
laki-laki
dan
13
1
2
146
Hari dan Tanggal Rabu, 26 September 2012 Rabu, 3 Oktober 2012
dalam
mengikuti Pendidikan
Kewarganegaraan.
perempuan dengan waktu sebagai berikut : No
siswa
Mapel
Kelas
Siklus
PKn
VIII B
I
Hasil tes, data ini terlebih dahulu dikoreksi dan diberi nilai. B. Deskripsi persiklus
PKn
VIII B
II
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan sebanyak 3 siklus. Dalam setiap siklusnya Jurnal Ilmiah PGSD Vo.V No.1 April 2013
22
JABARUL AKBAR KA JULIAN DWI PUTRA
23
LARASATI
5
7
8
24
LUTFHIA LUBIS
7
8
8
25
MASAYU ST H
7
8
9
26
NANDA RISKA P.
6
7
8
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
27
REZA AMANAH
4
6
7
A. Deskripsi Persiklus
28
2
5
7
3
9
9
5
7
8
Jumlah
177
224
244
Rata-rata
5,90
7,46
8,13
dilakukan dituangkan
satu
tindakan
dalam
satu
perbaikan
yang
proses
21
belajar
mengajar setiap satu pertemuan. Dalam setiap siklus penulis melakukan suatu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Di bawah ini adalah tabel rekapitulasi
29
RIO PRAKOSO SANDI NUR ROKHMAN
nilai evaluasi hasil belajar. Data ini diperoleh
30
SINTIA DEWI
peneliti
setelah
melakukan
perbaikan
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
7
9
10
3
5
7
sebanyak 3 siklus pada kelas VIII B MTs Fisabilillah Kecamatan Pondok Melati Kota
1. Deskripsi data pada siklus 1 Di bawah ini adalah hasil pengolahan
Bekasi , diperoleh data sebagai berikut : Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Mata Pelajaran PKn Kelas VIII B NO
Siklus Ke
NAMA SISWA
sejawat
setelah
melakukan
perbaikan
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VIII B MTs Fisabilillah Kecamatan
II
III
Pondok Melati Kota Bekasi pada siklus 1, yang
10
10
disajikan dalam bentuk tabel, prosentasi nilai
8
9
dan grafik nilai.
5
7
8
10
10
7
8
8
7
8
9
7
ANDIKA NANDO ANDRI KUSHENDRA APRI DIRYANTO SURYO
8
9
9
8
ARDIANSYAH
6
7
7
9
5
6
7
8
8
8
6
7
8
12
AYU SAVIRA AZIZAH RAHMAWATI DANDI RUSDIANTO DENDI FERDIYANTO
6
7
8
13
DIANA LESTARI
8
8
8
14
DWI PUJI ASTUTI EFFIRA OKTAVIANTI
6
8
8
6
8
8
GLEN YONATAN HASANAH JOKO ALIF
8
8
8
8
8
8
6
7
8
19
IHWAN AZIS IMAM ABDUROHMAN
5
7
8
20
IRWAN PURWADI
4
6
7
1
ACHMAD MARTIN
2
ADAM GANDHI
3
ALEX PERKASA P AMALIA CHAIRONISA
4 5 6
10 11
15 16 17 18
I 8
Ket
data yang diperoleh peneliti dibantu teman
6 2
Tabel 2 Rekapitulasi Nilai Hasil Evaluasi Pendidikan Kewarganegaraan Siklus 1 NO
PEROLE HAN
KETERANGAN
NILAI 1 2
ACHMAD MARTIN
8 6
7
ADAM GANDHI ALEX PERKASA P AMALIA CHAIRONISA ANDIKA NANDO ANDRI KUSHENDRA APRI DIRYANTO SURYO
8
ARDIANSYAH
6
9
AYU SAVIRA AZIZAH RAHMAWATI DANDI RUSDIANTO DENDI FERDIYANTO DIANA LESTARI DWI PUJI ASTUTI
5
3 4 5 6
10 11 12 13 14
146
NAMA SISWA
Tertinngi
2
Terendah
8
Tertinggi
7 7
8
8
Tertinggi
Tertinggi
6 6 8
Tertinggi
6
Jurnal Ilmiah PGSD Vo.V No.1 April 2013
15 16 17
EFFIRA OKTAVIANTI GLEN YONATAN HASANAH JOKO ALIF
belum berhasil. Hal tersebut dapat diketahui
6 8
Tertinggi
8
Tertinggi
dari rata-rata nilai ulangan siklus 1 dengan rata-rata 5,9. Selain itu juga siswa masih
6
banyak yang belum aktif dan malas-malasan
5
dalam kegiatan diskusi. Siswa dalam kelompok
4
banyak
7
permasalahan yang ada dalam lembar kerja
22
IHWAN AZIS IMAM ABDUROHMAN IRWAN PURWADI JABARUL AKBAR K A JULIAN DWI PUTRA
3
siswa. Penggunaan alat peraga tidak ada dan
23
LARASATI
5
pemberian motivasi, penguatan anak maupun
24 25
7 7
pemerataan pertanyaan masih kurang.
26
LUTFHIA LUBIS MASAYU ST H NANDA RISKA P.
27
REZA AMANAH
4
28
2
29
RIO PRAKOSO SANDI NUR ROKHMAN
30
SINTIA DEWI
5
18 19 20 21
Nilai
tidak
bisa
menjawab
Grafik Prosentase Nilai Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas VIII B MTs Fisabilillah Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi Siklus I
6
Terendah
3
60,00%
Jumlah
177
40,00%
Rata-rata
5,90
20,00%
Jumlah
Jumlah
Siswa
Nilai
K
sedang baik
Grafik di atas menunjukkan bahwa
Prosentase S
kurang
0,00%
Tabel 3 Prosentase Hasil Nilai Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII B MTs Fisabilillah Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi Siklus I No
yang
Ket B
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siklus 1 masih kurang berhasil bahkan
1
2
2
4
6,7
nilai
2
3
2
6
6,7
rata-
3
4
2
8
6,7
rata
bisa dilihat dari prosentase nilai yang diperoleh
4
5
4
20
13,3
5,9
siswa, yang dikatakan baik hanya 23,3 %,
5
6
8
48
26,6
yang sedang 43,2% dan yang kurang 33,5%.
6
7
5
35
16,6
Jadi kalau dihitung jumlah prosentase yang
7
8
7
56
Jumlah
30
177
33,5
43.2
boleh dikatakan tidak berhasil. Hal tersebut
23,3
kurang dan sedang itu 76,7 %, ini berarti lebih
23.3
dari 50% siswa belum berhasil memperoleh nilai baik. Dengan demikian masih jauh dari
*Keterangan : nilai 1-5 = kurang, nilai 6-7 = sedang, nilai 8-10 = baik Menurut tabel di atas ( tabel 3 ) bahwa
ketuntasan belajar. Refleksi siklus 1
dari 30 siswa kelas VIII B yang mendapat nilai
1. Proses
baik berjumlah 7 orang, yang mendapat nilai
diadakan
sedang 13 orang dan yang mendapat nilai
September
2012.
kurang
Pancasila
sebagai
berjumlah
10
orang,
maka
pembelajaran pada siklus 1 ini disimpulkan
146
pembelajaran pada
hari
PKn
Rabu,
Materi dasar
siklus 1
tanggal
yang
26
dibahas
negara
dan
ideologi negara, adalah sebagai berikut : Jurnal Ilmiah PGSD Vo.V No.1 April 2013
Metode diskusi yang digunakan penulis
Membuat alat peraga, dalam hal ini
masih belum berlangsung dengan baik, artinya
proses
berjalan
alat peraga yang dipersiapkan
belajar mengajar belum
seperti
yang
diharapkan.
adalah
alat
peraga
dengan
tujuan
power
supaya
point,
anak lebih
Penggunaan alat peraga juga tidak ada .
termotivasi untuk mengikuti proses
Banyak siswa atau kelompok yang belum
belajar mengajar.
mengerti dengan
pertanyaan
yang
penulis
memberikan
bimbingan
ada pada lembar kerja siswa, sehingga
kepada
murid
mengalami
permasalahan dalam LKS tidak
kesulitan dalam pembelajaran.
mampu
yang
dijawab dengan baik. Ketika berlangsung kegiatan presentasi hasil diskusi, banyak siswa/kelompok cenderung
yang
tidak
kegiatan
pasif
respon
diskusi
2. Deskripsi data pada siklus II
dan
Di bawah ini adalah hasil pengolahan
terhadap
data yang diperoleh peneliti dibantu teman
tersebut, sehingga
sejawat
setelah
melakukan
perbaikan
pada sesi tanya jawab hasil diskusi tidak
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di
memuaskan.
kelas VIII B MTs Fisabilillah Kecamatan
Pelaksanaan pembelajaran belum optimal, guru
harus
memotivasi
dan
Pondok Melati Kota Bekasi pada siklus II, yang disajikan dalam bentuk tabel, prosentasi nilai
membimbing siswa agar dapat berjalan
dan grafik nilai.
dengan baik.
Tabel 4 Rekapitulasi Nilai Hasil Evaluasi Pendidikan Kewarganegaraan Siklus II
Hasil
belajar
dikategorikan
pada
kurang.
siklus
ini
Sebagian besar
siswa belum menguasai materi secara
NO
NAMA SISWA
PEROLEHAN
KET
NILAI
optimal.
Pencapaian
hasil
belajar
siswa secara rata-rata kelas adalah 5,90 (Lima koma sembilan nol). Siswa
yang
1
ACHMAD MARTIN
10
2
ADAM GANDHI
8
Tertinggi
3
ALEX PERKASA P
5
Terendah
mendapat nilai 8-10 yang dikatakan baik
4
AMALIA CHAIRONISA
10
Tertinggi
hanya 23,3%, sedangkan
yang
5
ANDIKA NANDO
8
mendapat nilai 1-7 yang dikategorikan
6
ANDRI KUSHENDRA
8
sedang dan
76,7%,
7
APRI DIRYANTO SURYO
9
sehingga siswa yang dikatakan belum
8
ARDIANSYAH
7
memperoleh ketuntasan belajar mencapai
9
AYU SAVIRA
6
76%.
10
AZIZAH RAHMAWATI
8
11
DANDI RUSDIANTO
7
penulis
12
DENDI FERDIYANTO
7
menyusun rencana ulang sebagaiberikut :
13
DIANA LESTARI
8
14
DWI PUJI ASTUTI
8
15
EFFIRA OKTAVIANTI
8
16
GLEN YONATAN
8
17
HASANAH JOKO ALIF
8
18
IHWAN AZIS
7
2. Dari
hasil
kurang
refleksi
berjumlah
tersebut
Menyiapkan perbaikan pembelajaran.
Menyiapkan
lembar
yang
baik lagi, lembar kerja
lebih
siswa yang kreatif.
146
siswa
kerja
siswa
Jurnal Ilmiah PGSD Vo.V No.1 April 2013
19
IMAM ABDUROHMAN
7
20
IRWAN PURWADI
6
21
JABARUL AKBAR K A
9
22
JULIAN DWI PUTRA
5
23
LARASATI
7
24
LUTFHIA LUBIS
8
25
MASAYU ST H
8
26
NANDA RISKA P.
7
27
REZA AMANAH
6
28
RIO PRAKOSO
5
29
SANDI NUR ROKHMAN
9
30
SINTIA DEWI
7
Jumlah
224
Rata-rata
7,45
sejawat
No
Nilai
Jumlah
Siswa
Nilai
Terendah
sepakat
untuk
Grafik Prosentase Nilai Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas VIII B MTs Fisabilillah Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi Siklus II 60% 40%
kurang
20% Terendah
sedang
0%
baik
Grafik di atas menunjukkan bahwa
Prosentase K
dan
memperbaiki pembelajaran dengan siklus III.
pembelajaran
Tabel 5 Prosentase Hasil Nilai Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII B MTs Fisabilillah Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi Siklus II Jumlah
(observer)
S
Kwarganegaraan
pada siklus II masih belum memuaskan karena masih ada yang mendapat nilai kurang, Ket
B
meskipun sudah mengalami peningkatan dari siklus I . Siswa yang memperoleh nilai kategori
1
4
2
5
3
15
3
6
3
18
10
rata
4
7
8
56
26,7
7,45
5
8
11
88
36,6
6
9
3
27
10
7
10
2
20
6.7
30
224
10
Pendidikan
nilai
kurang sudah mengalami penurunan yaitu
rata-
berjumlah 10% dari seluruh siswa, yang memperoleh nilai kategori sedang 36,7% sedangkan siswa yang memperoleh
nilai
dengan kategori baik meningkat pesat yaitu 53,3%.
Jumlah
10
36,7
53,3
Refleksi siklus II 1. Proses
*Keterangan : nilai 1-5 = kurang, nilai 6-7 = sedang, nilai 8-10
diadakan
pembelajaran pada
hari
PKn
Rabu,
siklus II tanggal
3
= baik
Menurut tabel di atas bahwa dari 30 siswa kelas VIII B yang mendapat nilai baik berjumlah 16 orang, yang mendapat nilai sedang 11 orang dan yang mendapat nilai
Oktober 2012. Materi memahami konstitusi
pada
metode
ini
disimpulkan
belum
digunakan
di
Penyajian materi pada siklus II hampir sama
1
pernah
Indonesia, adalah sebagai berikut :
kurang berjumlah 3 orang, maka pembelajaran siklus
yang
berbagai
dengan
siklus
diskusi
I. Menggunakan
untuk
membahas
memuaskan. Meskipun nilai rata-rata kelas
materi
mengalami
1945, menurut Konstitusi RIS dan UUDS
kelas
peningkatan
mencapai
7,45.
dengan Penulis
rata-rata kemudian
mendiskusikan hal tersebut dengan teman
1950.
Hanya
dalam
siklus
II
peneliti
menggunakan alat peraga power point untuk
146
sistem kenegaraan menurut UUD
menjelaskan
materi
secara
Jurnal Ilmiah PGSD Vo.V No.1 April 2013
keseluruhan. Dengan alat peraga power
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di
point
lebih
kelas VIII B MTs Fisabilillah Kecamatan
meningkat. Begitupun dengan kegiatan
Pondok Melati Kota Bekasi pada siklus III,
diskusi semakin aktif.
yang disajikan dalam bentuk tabel, prosentasi
motivasi
Hasil
belajar
belajar
siswa
siswa pada
menunjukkan
siklus
ini
peningkatan. Peningkatan
itu ditunjukkan dengan perolehan nilai pada test akhir pembelajaran memperoleh rata-rata kelas 7,45 (Tujuh koma Empat
nilai dan grafik nilai. Tabel 6 Rekapitulasi Nilai Hasil Evaluasi Pendidikan Kewarganegaraan Siklus III NO
NAMA SISWA
PEROLEHAN
KET
NILAI
Lima). Siswa yang mendapat nilai 8-10 yang dikategorikan baik sebanyak 53,3%, siswa
yang mendapat nilai 6-7 yang
dikategorikan sedang
sebanyak
36,7%
1
ACHMAD MARTIN
10
2
ADAM GANDHI
9
3
ALEX PERKASA P AMALIA CHAIRONISA
7
Terendah
10
Tertinggi
4
dan siswa yang mendapat nilai antara 1-5
5
yang dikategorikan kurang sebanyak 10%
6
atau sebanyak 3 orang. 2. Dari
hasil
menyusun
refleksi
tersebut
penulis
rencana
ulang
sebagai
berikut :
Tertinggi
8
7
ANDIKA NANDO ANDRI KUSHENDRA APRI DIRYANTO SURYO
8
ARDIANSYAH
7
Terendah
9
AYU SAVIRA AZIZAH RAHMAWATI
7
Terendah
8
10
9
8
Menyiapkan perbaikan pembelajaran.
12
DANDI RUSDIANTO DENDI FERDIYANTO
Menyiapkan
lembar
siswa
13
DIANA LESTARI
8
yang
baik lagi, lembar kerja
14
DWI PUJI ASTUTI EFFIRA OKTAVIANTI
8
GLEN YONATAN HASANAH JOKO ALIF
8
IHWAN AZIS IMAM ABDUROHMAN
8
7
Terendah
21
IRWAN PURWADI JABARUL AKBAR K A
10
Tertinggi
22
JULIAN DWI PUTRA
7
Terendah
23
LARASATI
8
24
LUTFHIA LUBIS
8
25
MASAYU ST H
9
26
NANDA RISKA P.
8
27
REZA AMANAH
7
Terendah
28
7
Terendah
29
RIO PRAKOSO SANDI NUR ROKHMAN
30
SINTIA DEWI
8
11
9
lebih
kerja
siswa yang kreatif.
15
Membuat alat peraga, dalam hal ini
16
alat
peraga
17
adalah
alat
dengan
tujuan
yang
peraga
dipersiapkan power
supaya
point,
anak lebih
termotivasi untuk mengikuti proses
18 19 20
8
8
8
8
belajar mengajar.
Penulis
memberikan
bimbingan
kepada
murid
mengalami
yang
kesulitan dalam pembelajaran.
Memberi
kesempatan
yang
lebih
banyak kepada siswa untuk bertanya. 3. Deskripsi data pada siklus III Di bawah ini adalah hasil pengolahan data yang diperoleh peneliti dibantu teman sejawat
146
setelah
melakukan
perbaikan
9
Jumlah
244
Rata-rata
8,13
Jurnal Ilmiah PGSD Vo.V No.1 April 2013
Tabel 7 Prosentase Hasil Nilai PembelajaranPendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII B MTs Fisabilillah Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi Siklus III No
Nilai
Jumlah
Jumlah
Siswa
Nilai
Prosentase K
S
sebanyak 23,3%, sedangkan siswa yang memperoleh
nilai
baik
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Ket
pada siklus III sudah baik.
B
4
nilai
Refleksi siklus III
2
5
rata-
1. Proses
3
6
rata
diadakan
4
7
7
49
8,13
Oktober
5
8
15
120
50
6
9
5
45
16,7
7
10
3
30
10
30
244
23,3
23,3
kategori
sebanyak 76,7%. Ini menandakan bahwa
1
Jumlah
dengan
pembelajaran
PKn
siklus
III
pada hari Rabu, tanggal 10 2012.
Materi
Menganalisis
penyimpangan-penyimpangan
terhadap
konstitusi yang berlaku di Indonesia, adalah sebagai berikut :
76,7
Penyajian
materi
sama
sedang, nilai 8-10 = baik
dengan
menggunakan
power
point
dari 30 siswa kelas VIII B yang mendapat nilai
metode
diskusi. Pada
baik berjumlah 23 orang, yang mendapat nilai
siklus
sedang 7 orang dan yang mendapat nilai
bergairah dalam mengikuti pelajaran.
dan
II, yaitu alat peraga
menggunakan pembelajaran
III ini siswa terlihat aktif dan
kurang 0 orang. Dengan demikian sudah tidak
Bimbingan
ada siswa yang mendapatkan nilai kurang,
intensif
nilai rata-rata kelas 8,13. Sehingga perbaikan
penguatan.
tidak perlu lagi diadakan kembali pada siklus
siklus
siklus III
*Keterangan : nilai 1-5 = kurang, nilai 6-7 =
Menurut tabel di atas ( tabel 7 ) bahwa
dengan
pada
Hasil
dan motifasi guru lebih
dengan
belajar
memberi
berbagai
siswa
semakin
selanjutnya.
menunjukkan peningkatan. Peningkatan
Grafik Prosentase Nilai Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas VIII B MTs Fisabilillah Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi Siklus III
itu ditunjukkan dengan perolehan nilai pada
pembelajaran
Satu Tiga).
60% kurang
40%
B. Pembahasan Setelah
sedang
20%
melakukan
perbaikan
pembelajaran selama tiga siklus, hasilnya
baik
0%
terus menunjukkan peningkatan baik dari segi kurang sedang
keaktifan siswa pada saat mengikuti proses
baik
Grafik di atas menunjukkan bahwa pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siklus
III
meningkat.
Siswa
yang
memperoleh nilai kategori kurang sudah tidak ada lagi, siswa yang memperoleh nilai sedang
146
akhir
dengan rata-rata 8,13 (Delapan koma
80%
pada
test
belajar mengajar maupun peningkatan pada hasil
belajar
siswa.
Dengan
demikian
penggunaan alat peraga dan metode diskusi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
pada
pembelajaran
Pendidikan
Jurnal Ilmiah PGSD Vo.V No.1 April 2013
Kewarganegaraan
di
MTs
Fisabilillah 80,00%
Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi. rangkuman
60,00%
tabel dan prosentasi yang didapat pada
40,00%
sedang
pembelajaran PKn tersebut.
20,00%
baik
Berikut
ini
merupakan
Tabel 8 Rangkuman Hasil Nilai PKn Siklus I, II dan III Kelas VIII B MTs Fisabilillah Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi No
Rentang Nilai
Kategori Nilai
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1
1-5
Kurang
10
3
0
2
6-7
Sedang
13
11
7
3
8-10
Baik
7
16
23
Jumlah
30
30
30
kurang
0,00% siklus 1 siklus 2 siklus 3
PENUTUP KESIMPULAN Dari hasil
perbaikan pembelajaran
yang dilakukan, penulis dan teman sejawat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Penggunaan
alat
peraga
dapat
memotivasi siswa untuk mengikuti proses Grafik Prosentase Peningkatan Nilai dari Siklus I sampai III Pelajaran PKn Kelas VIII B MTs Fisabilillah Kecamatan Pondok elati Kota Bekasi
pembelajaran, siswa tampak aktif dan lebih
bersemangat,
lebih
kreatif
dan
menghindari verbalisme siswa. 2. Penggunaan metode pembelajaran akan
30 20 10 0
kurang
lebih
sedang
menggunakan
baik
tanya
baik
jika
tidak
metode
jawab
saja,
hanya
ceramah
tetapi
harus
dan lebih
bervariasi misalnya dengan menggunakan
siklus 1 siklus 2 siklus 3
metode diskusi. Tabel 9 Rangkuman Prosentase Hasil Nilai PKn Siklus I, II dan III Kelas VIII B MTs isabilillah Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi Rentang Nilai
No
Kategori Nilai
3. Penggunaan memotivasi
siswa
teman
Prosentase
Siklus I
Siklus II
Siklus III
meningkatkan belajar siswa.
Kurang
33,50%
10%
0%
2
6-7
Sedang
43,20%
36,70%
23,30%
untuk
sekelasnya,
Prosentase
1-5
diskusi sangat berinteraksi
Dengan teman sekelompoknya maupun
Prosentase
1
metode
pemahaman
serta
dapat
dan
hasil
Saran 3
8-10
Baik
23,30%
53,30%
76,70%
Jumlah
100%
100%
100%
Grafik Prosentase Peningkatan Nilai dari Siklus I sampai III Pelajaran PKn Kelas VIII B MTs Fisabilillah Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi
Beberapa hal saran dan tindak lanjut yang penulis harapkan adalah : 1. Seorang guru harus mampu menyusun dan
menyampaikan
pembelajaran
skenario
dengan baik, termasuk
memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan
146
karakteristik siswa dan materi
Jurnal Ilmiah PGSD Vo.V No.1 April 2013
pembelajaran peraga
serta penggunaan
yang
alat
mampu mengaktifkan dan
meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Diharapkan
adanya
pengembangan serta
sarana
media
menunjang
dalam
sesuai
dengan materi
pembelajaran dan karakteristik siswa. guru
yang
profesional
dalam
harus mampu mengembangkan dirinya
prasarana
sepanjang hayat melalui berbagai upaya
pembelajaran
guru
yang
3. Seorang
perhatian dan
peraga
guna
penerapan
berbagai metode maupun pemilihan alat
agar tidak ketinggalan zaman dan mampu membawa
anak
didiknya
mengikuti
perkembangan zaman.
DAFTAR PUSTAKA Abdulkarim, Aim. (2010). Telaah Kurikulum dan Buku Teks PKn. Jakarta: Universitas Terbuka Al muchtar, Suwarna. (2007). Strategi Pembelajaran PKn. Jakarta: Universitas Terbuka. Budimansyah, Dasim. (2009).Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran PKn. Jakarta: Universitas Terbuka. Nasoetion, N. (2008). Evaluasi Pembelajaran PKn. Jakarta: Universitas Terbuka. Satori, Djam’an. (2008). Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka. Setiawan, Denny. (2004). Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Setiawan, Denny. Aisyah, S & Wahyuningrum, E. (2008). Pemantapan Kemampuan Mengajar PGSM. Jakarta: Universitas Terbuka. Setiawan, Denny. (2007). Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka. Sumantri, M & Syaodih, N. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka. Tim Abdi Guru. (2006). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Penerbit Erlangga. Tim FKIP. (2009). Pemantapan Kemampuan Profesional PGSM. Jakarta: Universitas Terbuka. Wahab, Abdul Azis. (2008). Pembaharuan dalam Pembelajaran PKn. Jakarta: Universitas Terbuka. Wahyudinn, D. (2007). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka. Wardhani, I.G.A.K. & Wihardit, K. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Daftar Riwayat Hidup Peneliti: Dra. Aay Nurhayati Rivai, M.Pd., Adalah Dosen UT Jakarta.
146
Jurnal Ilmiah PGSD Vo.V No.1 April 2013