DIMENSI TUTAI(TU DAIAM KOMI]NIKASI DianMursyidah' Abstract Tirne is an important ebment in cornmunication because humans liue in time so that communication milst occur in time as well. The importance of time for comrnanication is that often tirnes with a particakr contut (moming afternoon, euening,fast, slow, and so on) giues specif.c rneaning to the rnessage of comrnunication and as a consequence ako bring certain efects. So tbat need to be leamed is how humans cornmunicate through the use oftime. This article will exphin comPleteb tnm 'timd with all its dimensiont
and how the role of time in the communication process.
Kqruords: Time in Cornmanication and Cuhure
A-
Pendahuluan Dia Sang waktu. Sebuah kurun waktu telah berada di belakang kita. Namun itu bukan akhir. Sebab dia kembali merekah di ufuk timur. Dialah Sang tVaku yang memberi kita kesempatan untuk melanjutkan karya yang belum selesai dan meraih harapan yang belum terwujud.r Banyak bangsa di dunia masih menggunakan sistem waktu daur ulang, yakni waktu dami yang sejalan dengan perubahan alam atau musim dan segda sesuatu dilakukan berdasarkan jadwal. Penganut waktu sistem ini percaya hal itu akan dilakukan pada saatnya sendiri. Penganut sistem ini mengatakan bahwa ada "saat yang benar unruk melakukan sesuatu". Demikian pula di Indonesia, secara tradisional waktu dikonsepsikan sebagai daur ulang. * Penulis adalah Dosen Jurnalisdk pada Fakulms Ushuluddin IAIN STS iambi oleh Deddy Mulyana dari sebuah surat kabar dikutip syair yang Sebuah '
nasional (kompas, 2 Januari 2004) yang mengisahkan tentang sebuah system waktu daur ulang yang dianut oleh beberapa negara di dunia. Deddy Mulyana, Komunihasi Efehtif Suatu Pende hatan Badaya, (Bandung : Rosdakarya, 2004), h. 269 TAJDID Vol. IX, Nu l,JANUARI-JUNI2010
99
Apakah wakru itu ? Apakah waktu itu memiliki awal atau akhir ? Berjalan lurus atau melingkar ? Bagaimana waktu ditata dan apakah waktu itu seperti yang ditunjukkan weker ? Secara tradisional bukankah kokok ayam pada dini hari, merekahnya bunga teratai siang hari atau bentuk bulan dan letaknya di langit malam, dan letak matahari di langit siang adalah weker juga, meskipun itu disebut weker alam. Semua penjelasan tentang waktu tampaknya hanya sekedar dugaan. Banyak filosof masih menganggap bahwa waktu adalah sdah satu misteri terbesar yang dihadapi manusia.
Pemaknaan atas waktu memang berbeda-beda dalam budaya dan situasi sosial yang berlainan. Dalam budaya yang samapun individu-individu tidak jarang memeprsepsikan dan memperlakukan waktu secara berbeda. Pengaruh waktu atas komunikasi juga tampak seperti dalam beberapa situasi berikut : Seseorang merasa gembira bila menerima surat balasan yang cepat dari kerabat dan sebaliknya akan kecewa bila balasan tersebut datang setelah berbulan-bulan ditunggu. Seseorang akan merasa kesal bila dosen atau penceramah berbicara lebih lama daripada yang seharusnya. Begitu pula seseorang bertamu lebih lama daripada yang kita harapkan. Dalam konteks lain kita akan mengasosiasikan seorang wanita yang sering pergi malam hari dan pulang dini hari dengan pekerjaan tertentu. Seseorang yang sering terlambat melakukan nrgasnya akan memperoleh citra buruk atas keterlambatannya. Pelanggaran yang lebih berat atas waktu yakni ingkar janji atau kemangkiran dari pekerjaan, akan menimbulkan resiko lebih berat daripada keterlambatan biasa.
Beberapa ilustrasi di atas menunjukkan bahwa waktu merupakan unsur penting dalam komunikasi karena manusia hidup dalam waktu sehingga komunikasi pasti terjadi dalam waktu juga. Pentingnya waktu bagi komunikasi adalah bahwa seringkali waktu dengan kontel,s tertentu (pagi, sore, malam, cepat, lambat dan sebagainya) memberikan makna tertentu kepada pesan komunikasi dan sebagai konsehvensinya juga membawa efek tertentu. Olehkarena itu yang perlu dipelajari adalah bagaimana manusia berkomunikasi melalui penggunaan waktu.
100
TAJDID Vol. IX, No. l,JANUARI-JUNI2010
-
DIIiIENSI WAKTU
B.
D- ALAIVI...
Maknawaktu Kamus \Tebster mendefenisikan wakru sebagai "suaru renrang yang mernungkinkan kejadian-kejadian melaju saru sarna lain dari masa lalu melalui masa kini ke masa depan". sedangkan Albert
Einstein mengatakan bahwa waktu tidak mempunyai eftsistensi yang independent dari kata kejadian yang memungkinkan kita mengukurnya.2
.
.Setiap
or.ang menganut sistem waktu yang bersifat pribadi yang
tidak sama dengan sistem waktu yang dianur orang lain. situasi ini. bergantung p.ad1 faktor fisiologis, suasana hati, lingkungan fisik, situasi sosial dan pekerjaan. Suhu udara yang lebiir tin-ggi mempercepat 'weker tubuh" sedangkan suhu yang lebih rendah akan mernperlambatnya. Ada pula yang disebur *"kt.r masinis kerera, waktu pialang saham, waktu pil"n.orrg, waktu wanita penghibur di klub malam, waktu ibu rumahtingg^ dan waktu santri di pesantren. Bahkan sepasang suami ismi yang sudah menikah bertahun-tahun tidak selalu sepakat untulr mJakukan aktivitas bersifat pribadi pada saat yang sama.
Tidak ada satu sistem runggal yang menjelaskan apa dan bagaimana waktu itu. Frederick Erikson dan Jeftey achukz membedakan konsep waktu hairos dan chros (istilah yunani). Chronos adalah waktu "j^,^,'sedangkan kairos adalah waktu yang layak (alami) untuk terjadinya sesuatu, misalnya waktu menamam,
y*r1
panen, waktu musim hujan, musim kemarau yang tidak bisa dikendalikan manusia. chrorcos dianut kebanyakan Lud"y, berbasis Eropa (Eropa utara), sedangkan kairosdianut Mediterania dan Asia di luar f.!t9"p* bisnis.3 Berbagai konsep waktu yang di gambarkan oleh Edward T. Hall dalam iebuah mlandala, y"t "I suatu model rertua-yang lazimnya berbentuk lingkaran atau segiempar yang sebanding dengan matriks dalam matematika yaig bertujuan untuk menguraikan hubungan anrara berbagai gagasan dengan cara yang comprehensive dan nonlinier.a 2
Dikudp oleh Deddy Mulyana d.il,am "Iskm dt Negni paman sam :
seorang Muslim Indonesia
Reflebsi
diAmeriha", (solo: Tiga serangkai pustaka Mandiri, zooel,
h.123 3 Dikurip oleh Deddy Mulyana dalam Komunikasi Efehtif suatu pend.ehatan
Lintas Budaya, h.255 a Edward r. Hall, The Dance of Ltfe Anchor Books, 1984), h. 147
:
TAJDID Vol. IX, No l,JANUARI-JUNI2010
The
other Dimension of Tima (New york:
t0r
I
Dian il{trrsidah
menggambarkan delapan konsep waktu yang diklasifikasikan lagi menjadi emPat pasang waktu dan satu konsep waktu yang berada di tengah-tengah peta waktu tersebut. Setiap konsep waktu dalam pasangan lain, bahkan juga dengan konsep waktu yan1 menjadi pasangannya Maka merupakan satu kekeliruan bila memahami waktu atau menerapkan suatu konsep waktu terhadap konsep waktu lainnya.
Hall
C.
Dimensi'Waktu Berdasarkan model waktu yang dikemukakan Edward T. Hall dapat diuraikan dimensi waktu sebagai berikut:5 '$?'aktu Biologis (Biologicat Time)' Adalah waktu alami yang ditunjukkan oleh waktu weker, secara tradisional identik dengan
irama alam (peredaran bintang, matahari dan planet; pergantian tVaktu musim; kokok ayam; usia manusia; menopause wanita). biologis ini merupakan waktu yang ditunjukkan oleh siklus kehidupan manusia. Fenomena lain digambarkan terdapat spekulasi bahwa orang yang mengembara ke luar angkasa akan mengalami kesulitan serius bukan hanya karena kekurangan gravitas, tetapi juga karena disorientasi ratusan bioritme yang mengatur tubuh. 'S?'aktu
Pribadi (Personal Tirne). Pada dimensi waktu pribadi ini menggambarkan perbedaan waktu yang dialami setiap orang' bergantung pada situasi, konteks, aktivitas yang dilakukan dan keadaan fisiologis dan emosi ytng ada pada diri seseorang. Orang yang sedang berada dalaam situasi menyenangkan cenderung merasakan waktu berjalan begitu cePat. Demikian pula sebaliknya, orang yang dalam keadaan susah, merasakan waktu bergerak begitu lambat. Dapat dirasakan ketika sepasang suami isteri sedang berbulan madu, mereka mengatakan waktu amat cepat berlalu. Apabila seseorang sedang menghadapi ujian yang begitu menegangkan, maka ia akan merasakan wakru sangat cePat berjalan. Orang yang terserap ke dalam suatu Pengalaman batin yang dahsyat (mungkin dapat didami oleh para sufi ketika berzikir), atav yang begitu tersedot oleh pekerjaannya dan membutuhkan konsentrasi 5
t02
Edward T. Hall, The Dance of Lrfe : The Other Dimension of Tirne, h. 5 TAJDID Vol. IX, No. l,JANUARI-JUNI2010
DIMENSI WAKTU DAI-AM...
yang dnggi (seperti para dokter bedah dan para pelukil)l boleh jadi terhenti sama sekali. \Waktu pribadi lebih subjektif
-.rL" *"t."
daripada waktu biologis.
\?bktu Fislk (Pfusicat Time). Merupakan konsep waktu alami diramalkan dan diukur tujuan-tujuan pragmatis dan ilmiah. yang 'n"-A* akan musim hujan atau musim kemarau, kapan terjadi gerhana matahari dan gerhana bulan, kapan aw.alRalldhan dan i.b"r"rr.'Waktu Fisik ini cenderung bersifat mutlak, tidak berubah dan waktu dapat dijadikan standar unruk mengukur peristiwa. 'waktu Metafi sik (Metap lrysical Time).'!7aktu pada dimensi ini sulit dijelaskan. contoh waktu metafisik adalah saat orang-orang tertentu menurut pengakuan mereka bertemu dengan mdaikat atau makhluk halus lainnya dalam suatu lingkungan berbeda. Pengalaman ini ditandai dengan hampir tidak adanya kesadaran akan lingkungan fisik yang mengelilingi orang yang bersangkutan.
Bagi urimat muslim, contoh terbaik waktu metafisik adalah yang dialami Nabi Muhammad saw ketia melakukan isrd mi'raj L sidr"t,rl Muntaha. Tetapi bila orang-orang biasa mengklaim bahwa mereka telah mengalami saat-saat metafisik, kita menjadi percayatidak percaya, meskipun ddak berarti pengalaman mereka irrasional. Dengan demikian waktu metafisik ini lebih mmit dari waktu pribadi. 'Waktu ini terikat oleh budaya \faktu Mikro (Micro Tirne)primer. Aruran-aturan yang terjadi hampir di luar kesadaran. 'w'aktu Monokronik dan waktu polikronik merupakan pola utama waktu mikro ini.6 Setiap budaya dapat digambarkan dengan dimensi wakru M atau P ini, namun pada dasarnya masing-masing
memiliki sedikit banyak perbedaan. 'Waktu Sinkron (Sync Time). Istilah sinron (to be in sync) berasal dari media dan dapat dilacak hingga ke awal "gambar berbicara" ketika terdapat usaha untuk mensinkronisasikan suara dengan rekaman visual atau film. Analis film bergerak menemukan \rakru monokronik dan polikronik juga merupakan din'rer.rsi rvaktu yang dikelompokkan oleh Edward T. Hall. Dimerrsi waktu ini berkaitan dengan dimensi *"kt,, y"ng dilihar dari linras budaya. Lihar Edward T. Hall, Ihe Dance of Life : Tbe Oth er D imen s io n of Time, h.l 4. 6
TAJDID \rol IX, No. I,JANUARI-JLINI 2010
103
.J#H'il,'i; il:',"frJ";Tryii,
,,T: serakan mereka lahir mensinkronisasikan gerakan mereka dengan suara manusia. Orang yang tidak sinkron dengan kelompoknya akan dianggap akan mengganggu kelompok tersebut. Manusia, budaya, kota atau desa akan bergerak sesuai dengan iramanya masing-masing. Dapat dicontohkan orang-orangJakarta akan bergerak dan berjalan lebih cepat dibanding masyarakat pegunungan di desa. 'Waktu
Sakal (SatedTirne). Suatu saat kita pernah merasakan saat-saat tertentu begitu suci. Tingkat kesakralannya renru berbeda-beda. Siang dan sore hari bagi ummar muslim akan beda tingkat kesakralannya dibanding waktu dini hari dimana seseorang melakukan shalat tahajjud dan shalat hajad ketika seseorang mengajukan do'a dan memohon ampun pada Yang Maha Kuasa. Malam natal, hari nyepi merupakan waktu sacral yang tak ternilai harganya bagi pemeluknya.
'Wahtu Profan (Profa" Tirne). Sebagai perkembangan dari waktu fisik, maka muncul dimensi waktu profan yang sangar mendominasi kehidupan kita sehari-hari. -Vaktu profan ditandai dengan detik, menit, jam, hari, bulan, rahun, dekade, abad dan millenium. Sistem waktu profank dan waktu sakral saling melengkapi. Letak waktu sakral berada dalam waktu profan. 'Waktu
Meta (Meta Time). \faktu meta adalah defi nisi, konsep, model atau teori tenrang wakru dan sifat-sifatnya, seperti yang dikemukakan dan ditulis oleh agamawan, folosof, antropolog, psikolog atau pakar komunikasi. 'Waktu meta ini merupakan waktu yang diabstralsikan dari berbagai peristiwa waktu. Definisi dan konsep berlainan atau bahkan berrentangan renrang waktu disebabkan oleh beragamnya perspektifyang digunakan. Ada yang menganggap waktu bersifat konstan sehingga dapar diterapkan pada semua budaya. Adapula yang menganggap waktu sebagai absolut dan tidak berhubungan dengan perkembangan budaya lain. Pada sisi lain waktu diasumsikan berkaitan ridak hanya dengan bagaimana suatu budaya berkembang tetapi juga bagaimana bangsa tersebut mengalami perkembangan dunia.
di atas tentu dapat diikuti dengan perkembangan dimensi waktu lain. Sebagian dari kita pernah Berbagai dimensi waktu
r04
TAJDID Vol. IX, No. l,JANUARI-JUNI 2010