AYA PEN IN QKATAN KEMAMPUAN PETUQAS TEMPAT PENITIPAN ANAK (TPA) DAIAM MEMERIKSA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANQAN BALITA MEIALUI PEIATIHAN DAN PANPUAN UP
Agrina dan Arneliwati Abstrak Tempat penitipan anak dikenal dengan istilah TPA. Saat ini kebutuhan akan TPA semakin meningkat di Kota Pekanbaru. Banyak orangtua khususnya ibu-ibu pekerja menitipkan balita di TPA. Orangtua berharap dengan dititipnya balita ke TPA maka pertumbuhan dan perkembangan balita akan berjalan optimal walau tidak diawasi langsung oleh orang tuanya. Agar pertumbuhan dan perkembangan balita berjalan optimal maka perlu dilakukan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan secara teratur. Petugas TPA harus memiliki kemampuan untuk memeriksa pertumbuhan dan perkembangan balita. Upaya yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan pelatihan dan penyediaan panduan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita agar memudahkan petugas melakukan pemeriksaan. Pelatihan dilakukan kepada 7 orang petugas utusan 2 buah TPA. Metode yang digunakan pada pelatihan meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi, studi kasus. Setelah dilakukan pelatihary petugas mampu memeriksa dan menilai status pertumbuhan dan perkembangan balita melalui kasus yang diberikan. Perlu dilakukan kegiatan yang sama pada TPA yang lain agar semua balita yang ada di TPA, pertumbuhan dan perkembangannya dapat berjalan optimal. Kata kunci: kemampuan petugas TPA, pemeriksaary pertumbuhan dan perkembangan, pelatihan, panduan
PENDAHULUAN Semakin meningkatnya pendidikan dan keterampilan wanita Indonesia, serta berkembangnya perekonomian dinegara kita khususnya di kota Pekanbaru maka semakin terbuka lapangan kerja untuk wanita diberbagai bidang baik disektor pendidikaru industri, dan lain sebagainya. Ditambah lagi tuntutan ingin menambah income keluarga men;'adi faktor
Ff, r48 j
H
r^f, is+s)
H{
utama seorang wanita terlebil-r lagi ibu rumah tangga untuk beke:-= Kondisi ini tentunya akan makin banyak para wanita dan ibu rlli:.: iangga bekerja diluar rumah. Angka ibu bekerja diluar rumah tiap tahun meningkat baik di du:--= maupun di Indonesia bahkan di Kota Pekanbaru .Akibatnya banyak bal-:, yang ditinggal bekerja oleh ibu. Fenomena yang terjadi saat ini, banr-:. ibu di Indonesia dan kota Pekanbaru khususnya, menitipkan balitan-.: ke tempat penitipan anak (TPA). Hal ini disebabkan banyak faktr: diantaranya disebabkan keluarga tidak memiliki keluarga besar yang bis: diminta tolong untuk menjaga balitanya dan adanya rasa kurang perca\': kepada pembantu rumah tangga tangga sehingga menimbulkan ras: ketidaktenangan bagi ibu. Orang tua khususnya ibu selalu membayangkan berbagai risiko yane mungkin muncul terhadap balita yang diasuh oleh pembantu rumah tangga di rumah. Ditambah lagi mulai munculnya kesadaran akan tumbuh kembang balita apakah memungkinkan berjalan optimal apabila balita ditinggal dengan pembantu rumah tangga yang rata-rata hanr-a berpendidikan rendah. Dampak yang muncul dengan keadaan ini maka banyak ibu-ibu yang bekerja timbul rasa bersalah dan pada akhirnya akan mengganggu konsentrasi ibu bekerja sehingga menurunkan kualitas dan produktifitas kerja. TPA menjadi alternatif ibu bekerja untuk menitipkan balitanya selama ibu bekerja . saat ini kebutuhan akan TPA semakin meningkat khususnya di Kota Pekanbaru. Banyak orangtua khususnya ibu-ibu pekerja menitipkan anak-anak mereka di TPA. Orangtua berharap dengan dititipnya anak ke TPA maka pertumbuhan dan perkembangan airak akan berjalan optimal walau tanpa dijaga langsung oleh ibu atau anggota keluarganya. Hal ini disebabkan orangtua khususnya ibu tidak dipat melakukan pengasuhan bahkan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita disebabkan kesibukan bekerja seharian. padahal pemantauan atau pemeriksaan (skrining) pertumbuhan dan perkembangan balita merupakan hal yang penting dilakukan oleh orangtua untuk mengetahui apakah pertumbuhan dan perkembangan balita berjalan optimal. TPA diharapkan dapat menjadi wadah perpanjangan tangan orangtua khususnya ibu untuk menjalan kegiatan pemantauan tumbuh kembang balita secara komprehensif guna mengetahui penyimpangan atau keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan balita.Apabila kegiatan skrining pertumbuhan dan perkembangan balita dilakukan secara rutin tentunya penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan balita secepatnya dapat diintervensi sedini mungkin. semakin baik tumbuh dan kembang balita maka kuaritas anak dimasa akan datang akan menjadi lebih baik.
F^f, isso )
B{
: i: :j-'' disebabkan Perui:- . .:. --- - dan tidak tahu :::- :: : :: perkembangan :: ..:, l: - = :' pemenuhan kebul::: .-:-r -: dalam mengasuh :"-,:= ',:j- i : j Menurut Pe:.i: : j. -= " Namun ker,"'::t
': perkembantan rl ':
kese:.'::: :--:-: :a:: -]. pe[IerlrS::: kegiatan pernah dilakuk": \: i : :- :,=pengasuhnra Tl- t: :- -:-l pelatihan p€IT"€i--r-ii 1: :€::-: pernah diikun lqr i: : - 1-= perkembansan ::..:: :=- -:perfumbuhar. .ia-- :.:. :- : r- i. yang ada di TI.i -i - v, n :' - l-r jumlah pensa:u: r=t--i.:- : Pada saat .r. r=ri: : i :
pemeriksaan
,
masalah dianiara:.-.",
1. 2. 3.
TP.{ :t-=::
:-.
Kemampua;.. rendah. Petugas TP-{ be.::::
:t-:'
Petugas
:
::cr-ii: ii.i
pertumbuhan .t.ei :;-:r =r: 4. Belum tersedian,' a : --: -tumbuh kemt a:rs : =' Berdasarkan pe:::::' -- =' (solusi) agar pensera--:: :-mendeteksi pertumi; =- : sangat pentingnva pe.---::: r:: balita. Solusi vang cl::'.. ir: :dilakukan dalam bcr:-.' r:r :-j TPA. Bentuk kegia:::. -:::i pemeriksaan pertu:: : -.- :: : panduan pemeriksa::. :.:: : pemberian alai pe::.:.: i:i l seperti timbangar: i--ci=r1- j: perkembangan ba-i:a. Adapun ma:.::'.::i :a mengenai konsep :! ---::: - - :: pemerintah, p€rrc:.::: :- -: :-
l
r lagi ibu rumah tangga untuk bekerja. kin banyak para wanita dan ibu rumah ,rmah tiap tahun meningkat baik di dunia
Kota Pekanbaru .Akibatnya banyak balita ini, banyak
. Fenomena yang terladi saat
nbaru khususnya, menitipkan balitanya
A). Hal ini disebabkan banyak faktor, a tidak memiliki keluarga besar yang bisa alitanya dan adanya rasa kurang p"r.uy,
ga tangga sehingga menimbulkan rasa
lalu membayangkan berbagai risiko yang ita yang diasuh oleh pembantu rumah rgi mulai munculnya kesadaran akan memungkinkan berjalan optimal apabila rtu rumah tangga yang rata-rata hanya vang muncul dengan keadaan ini mala ,ul rasa bersalah dan pada akhirnya akan :erja sehingga menurunkan kualitas dan
r bekerja untuk menitipkan balitanya :utuhan akan TPA semakin meningkat Banyak orangtua khususnya ibu-ibu :reka di TPA. Orangtua berharap dengan umbuhan dan perkembangan anak akan
ijaga langsung oleh ibu atau anggota t orangtua khususnya ibu tidak dapat .an pemantauan pertumbuhan dan r kesibukan bekerja seharian. padahal ran (skrining) pertumbuhan dan an hal yang penting ditakukan oleh
dan Namun kenyataan dilapangan, kegiatan skrining pertumbuhan
perkembangan balita 'disebabkan
tiaat altatukln oleh petugas TPA' Hal ini melakukan
i"trgu, TPA belum mengetahui bagaimana caradan Jan tidak iahu"arti pentingnya pemeriksaan Pertumbuhan kepada i"i.,gis lebih menitikberatkan f"rt "*Uu,gan balita..Irrusepertimakan, minum,tidur dan kesibukan pemenuhan kebutuhan fisik hulu* mengasuh balita Yang ada' pekanbaru bahwa kegiatan Mer,rrl.rt pengelola dl s-atatr satu TpA di t*']i namun pemeriksaan k"s"iutar, rutin dilakukan setiap 6 bulan tidak iegiatan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita pelatihan guna meningkatkan kualitas para ;;:";h diiakukan. Kegiitan diikuti oleh pengasuh namun untuk iengusrh.rya TPA telf, s"tl.tg dan perkemhangan balita belum i"i#il"ru" plmeriksaan pertum6uhan dilakukal S,emeriksaan i"..rul, aiitutl. Pengeloia merasa sangat perluadanya Ueitraiap sangat P:l3iiha.n terkait dan i"it"*Ur"gan bali"ta
pertumbuhandanperkembrttgu"ttbalitamenginga-t-saatinijumlahbalita balita dengan yung adu di TpA ini semakin rrieningkat sebanyak 30 orang jumlah pengasuh berjumlah 4 orang' ' Pada slaat ini pengelola dan petugas TPA menghadapi beberapa masalah diantaranYa: 1. Petugas TPA berpendidikan rendah 2. Kemampua.t put,lgu, dalam memeriksa tumbuh kembang balita rendah. 3. n"*gut TPA belum pernah dilatih dalam rnelakukan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita' 4. belr- tersedianya pa.tduatt mingenai cara melakukan pemeriksaan tumbuh kembang balita uPaya Berdasarkan peimasalahan diatas perlu dilakukan beberapa dalam bertambah kemamPuan dan Petugas (solusi) agar Pengetahuan *una"i"t"ti p"rt''rLUr-,t1un d.an perkembangan balita 9i TPA. mengingat perkembangan sangat pentingnya petugas memeriksa pertumbuhan dan balita.
raik.
Solusi yang ditawarkan pada pelaksanaan pengabdian ini akan petugas dilakukan dilam bentuk kegiatin partisipatif melalui pendekatan pelatihan yaitu dilakukan utun yurrg utlma TpA. Bentuk kegiatan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita' menyediakan balita'dan iundru., pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita perkembangan dan pertumbuhan pemberian alat pemeriksaan dan pertumbuhan pengukuran standar dan seperti timbangan, meterary perkembangan balita. Adapun materi yang akan diberikan dalam pelatihan adalah *".,g"r,uikonseP p"rtomUinun dan perkembangan balita dan kebijakan pemErintah, p"*&lktuan (skriningf pertumbuhan dan perkembangan
Fil
F^fi
kah pertumbuhan dan perkembangan
enjadi wadah perpanjangan tangan renjalan kegiatan pemantauan tumbuh
rnsif guna mengetahui penyimpangan
rertumbuhan dan perkembangan rertumbuhan dan perkembangan balita a penyimpangan pertumbuhan dan
r dapat diintervensi sedini mungkin. ang balita maka kualitas anak dimasa
I
--^ ccu;
bH
isst )
M
balita dan cara mengintervensi secara sederhana penyimpangan
kegiatan r:.-::i :mcmberiN,- :: --:'
pertumbuhan dan perkembangan balita. Setelah petugas dilatih tentang
pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita maka akan dilanjutkan untuk melakukan pemeriksan pertumbuhan dan perkembagan balita di TPA. Materi pemeriksaan pertumbuhan meliputi pemeriksaan berat badan (BB), tinggi-badan (TB), dan lingkar kepala (LK). Pemeriksaan perkembangan balita meliputi pemeriksaan
baikkon..;::-.-perkemb:::,- r-
..
:
pr::--:--.: -.' --:-. :- -: :- -:r materi der,t:-. :-- -:- -:- - :-' rj Derr,,,':-.::.. :-: : :, -.i. beratbac,: --:- r:-:- --: perKemc::.:r r. - - -_: .:r-' -r: r-- :perkemi: ::gerak ka=,- .-:-:" : - : : - -: i keman;-:- ---. evaluas: i:::--- -, -:-r: diberika: r:- r------ - --- menilai
dan kemandirian. Hasil pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita akan dicatat pada buku hasil pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita dan kemudian akan di informasikan kepada orangtua balita. Bagi balita yang hasilnya pertumbuhan dan perkembangan balita normal maka petugas TPAakan melakukan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan balita selanjutnya sedangkan apabila hasilrya ada penyimpangan maka akan di rujuk ke pusat pelayanan kesehatan (Rumah Sakit). Guna memantapkan kemampuan petugas TPA dalam melakukan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita maka petugas TPA akan diberikan alat peragaan disajikan dalam bentuk video (multimedia)
/Ofl$OIl=:.::-
-:--l
-:
-..
melaku-.:: i.-:' . --:- i :melakui':: ---- : -- -:--::-l
dan panduan yang berisi tentang cara dan teknik memeriksa
balita.
pertumbuhan dan perkembangan balita. Video digunakan sebagai salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah mitra karena dengan video maka lebih bersifat atraktif dan membuat petugas lebih termotivasi untuk melakukan kegiatan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita. Pada kegiatan pengabdian ini ditetapkan target luaran, yaitu: 1. Seluruh petugas TPA telah dilatih tentang bagaimana melakukan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita 3. Multimedia dalam bentuk video dan panduan dapat digunakan oleh
Pe:-::: l--.:.:-
-:-:
pertumi;. :- ::. ---,:---:.--i Petuga.::.:: :-- :, -.j- -- ..:
mencata: ::: melapoli.:j-.- =-.
r:-:- .:-:- :.:t- j- -:
Y ooi;'
"'ar'*'-
dilakukar. .=: --- - - - -- :. -- -i bentuk ker:.-:-:.- :'' :-: , : -:inipetuga:1. - :.- :--- : : -.-- -- :.masyarak;: j Hal ini i-:: -:- - r. - : - -
petugas dan pengelola TPA dalam melakukan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita
(balita;. I: j.,:- - .-: - -- . . .- : hanyafircr.ri.:- :: ---. :emosiona- S-:,:. i:- ":-r--,:
Petugas TPA merencanakan kegiatan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita rutin dan akan mensosialisasikan kepada orangtua balita Guna mencapai target yang telah ditetapkan maka alat dan bahan dipersiapkan seperti timbangan bayi (baby scale), timbangan injak, longboard d.an microtoa, serta panduan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita.
KESIMPUL-{\
S.l_---r,'.
Kesimpulan
1.
HASIT / PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian ini dalam bentuk pelatihan telah dilaksanakan pada bulan Juli 2012. Ada dua TPA yang mengikuti kegiatan pelatihan yaitu TPA Ibu Teladan dan TPAAI-Fityah. Jumlah petugas yang mengikuti
Hasi^.'-i.:1:- -: :' -:- --l .^:- ;=-- i: : -: r- : balita n'.e:.:::. .: Pengeta:.
2. Kemarr.:'-::::i:r r::- l perkem::. i:: -i'- --- -. 3. Kegiat:: r:r-r.::-r:akandi.-:.i..--: . -' :.: --
,$f, issz)
LH
rq
-
dengan n-.ar::.a-"
perkembangan motorik kasar, motorik halus, bicara dan bahasa, sosialisasi
4.
-:::--
=-l,_
lcara sederhana penyimpangan ita. Setelah petugas dilatih tentang :rkembangan balita maka akan ,emeriksan pertumbuhan dan :meriksaan pertumbuhan meliputi i badan (TB), dan lingkar kepala r balita meliputi pemeriksaan halus, bicara dan bahasa, sosialisasi
n dan perkembangan balita akan pertumbuhan dan perkembangan ;ikan kepada orangtua balita. Bagi perkembangan balita normal maka i pertumbuhan dan perkembangan hasilnya ada penyimpangan maka :hatan (Rumah Sakit;. n petugas TPA dalam melakukan nbangan balita maka petugas TPA t dalambentuk video (multimedia)
I cara dan teknik
memeriksa
ta. Video digunakan sebagai salah
mengatasi masalah mitra karena aktif dan membuat petugas lebih n pemeriksaan pertumbuhan dan :etapkan target luarary yaitu:
h tentang bagaimana melakukan erkembangan balita an panduan dapat digunakan oleh
alam melakukan pemeriksaan balita an pemeriksaan pertumbuhan dan
akan mensosialisasikan kepada r ditetapkan maka alat dan bahan
vi (baby scale), timbangan injak, r pemeriksaan pertumbuhan dan
:ntuk pelatihan telah dilaksanakan ang mengikuti kegiatan pelatihar: ih. Jumlah petugas yang mengikut:
kegiatan ini adalah sebanyak 7 orang. Kegiatan ini diawali dengan memberikan pertanyaan terkait pertumbuhan dan perkembangan balita baik konsep maupun cara melakukan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita. Seluruh petugas dapat membedakan konsep tumbuh dan kembang balita namun petugas tidak dapat memeriksa dan menilai pertumbuhan dan perkembangan balita. Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi terkait pertumbuhan dan perkembangan. materi deberikan dengan metode ceramatl diskusi dan demonstrasi. Demonstrasi yang dilakukan meliputi bagaimana cara menimbang berat badan, tinggi badan, mengukur lingkar kepala, dan memeriksa perkembangan balita pada beberapa kelompok umur dan beberapa aspek perkembangan. Aspek perkembangan yang diperiksa meliputi asPek gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian Guna mengevaluasi kemampuan petugas, dilakukan evaluasi dalam bentuk memberikan contoh kasus. Ada 4 kasus yang diberikan dan petugas mampu menjawab dengan benar semua kasus yang diberikan. Semua petugas mengatakan sudah memahami cara melakukan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan serta melakukan penilaian terhadap status pertumbuhan dan perkembangan balita. Petugas TPA akan mensosialisasikan Program pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita kepada seluruh orangtua balita. Petugas akan melakukan kegiatan pemeriksaan secara rutin (tiap bulan), mencatat hasil pemeriksaan dalam buku pemeriksaan, dan akan melaporkan hasilnya kepada orangtua dan petugas Puskesmas setempat. Kegiatan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita perlu dilakukan oleh semua pihak secara menyeluruh dan terkoordiansi dalam bentuk kemitraan antara keluarga (orangtua, pengasuh anak dalam hal ini petugas TPA dan anggota keluarga lainnya), masyarakat (kadea tokoh masyarakat, dll), tenaga professional (kesehatan, pendidikan dan sosial). Hal ini guna meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini (balita). Indikator keberhasilan pembinaan tumbuh kembang balita tidak hanya meningkatnya status kesehatan dan gizi balita tetapi juga mental, emosional, social, dan kemandirian balita berkembang secara optimal. KESIMPULAN / SARAN Kesimpulan Hasil kegiatan pelatihan dapat disimpulkan beberapa hal : 1. Pengetahuan petugas terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita meningkat 2. Kemampuan kader dalam melakukan memeriksa pertumbuhan dan perkembangan balita meningkat 3. Kegiatan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita akandisosialisasikan kepada orangtua dan akan dilaporkan hasilnya.
r^fr issg)
h{
4.
Balita yang terdeteksi punya masarah maka aka. crirujuk ke Puskesmas unttrk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
Saran
Nama lengkaP
1. Agar dilanjutkan _ 2.
BIOD \T.I
kegiatan serupa pada TpA lain sehingga semua petugas memiliki kemampuan yang baik dalam *"lukrku., pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan balita Agar keterampilan petugas terasah dengan baik maka disarankan untuk melakukan pendampingan danbimbingan kepada petugas saat melakukan pemeriksaan.
Tempat & tangsa'
Alamat sura: E-mai1
Telepon HF DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. (2006). Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi, dan interaensi dini tumbuh kembang anak ditingkat pelayanan kesehatan dasar: Jakarta DepKes RI. (2009). Buku kesehatan ibu dan anak: Jakarta Dinas kesehatan. (2008). Profil Kesehatan Riau. Clemen.s, McGuire, Eigsti. (2002). Comprehensif community health sing :family, aggre gate, E community practice. Mosby: philadelphia -nur Hitchcock, J.E., Scubert, P.E., Thomas,S.A. (1999). Commmunity health nursing: Caring in action. Washington: Delmar publisher Minarto. (2008). Peningkatan ka*s gizi kurang dan buruk di lndonesia,
http://www.menkokesra. go.id/content/view/2g1 7/39/. diperoleh tanggal 8 Juni 2009 Nies.Mary A and McEwen Melanie (2007).Community health
nursing:Promoting the health of populations. philadelphia :WB Saunders Company. Soedjatmiko.(2005). Ilmu kesehatan anak. UI: Jakarta
r^+il iss+ )
k{
-::::
Pendidikan Terakhr: