BAB II LANDASAN TEORI
2.1.
Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem mempunyai peranan yang sangat penting dalam
melakukan pendekatan sistem yang akan dianalisis, pendekatan sistem dilakukan agar lebih menekankan pada komponen sistem. 2.1.1.
Pengertian Sistem Ada beberapa pengertian sistem yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain
: menurut ( Rudy Tantra, 2012:1) sistem adalah entitas atau satuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub sistem ( sistem yang lebih kecil ) yang saling terhubung dan terkait untuk mencapai suatu tujuan. Menurut ( Tata Sutabri, 2012:10) secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsure, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berintegrasi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. 2.1.2.
Pengertian Informasi Informasi sendiri dapat diartikan sebagai “ pemrosesan input yang
terorganisir, memiliki arti, dan berguna bagi orang yang menerimanya” ( Rudy Tantra, 2012:1). Informasi memiliki ciri – ciri sebagai berikut : 1.
Benar atau salah : ini berhubungan dengan realitas atau tidak.
2.
Baru : informasi dapat sama sekali baru dengan segar bagi penerimanya.
3.
Tambahan : informasi dapat mempengaruhi atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.
4.
Korektif : informasi dapat menjadi sutu koreksi atas informasi salah atau palse sebelumnya.
5.
Penegas : informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tersebut.
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
Kualitas dari suatu informasi yang sangat bernilai dan berguna bagi penerimanya tergantung pada beberapa hal, yaitu : a.
Akurat
b.
Tepat Waktu
c.
Relevan
2.1.3.
Pengertian Sistem Informasi Berdasarkan penjelasan mengenai sistem dan informasi pada penjelasan
sebelumnya, maka menurut Rudy Tantra dalam bukunya “ Manajemen Proyek Sistem Informasi “ menyimpulkan bahwa “sistem informasi adalah cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan” ( Rudy Tantra, 2012:2 ). Menurut Yakub (2012:17) mendefinisikan bahwa ”Sistem Informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi dalam untuk menyajikan informasi”. Dari
pengertian
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling terhubung yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi yang berguna bagi pengguna.
2.2.
Siklus pengembangan Sistem Informasi Sebuah sistem informasi bisa dikatakan berjalan dengan baik tentu
dengan pengelolaan pelaksanaan yang baik. Di dalam sistem informasi, dalam pengembangan sistem informasi. Ada metode yang paling umum digunakan yang dikenal dengan istilah SDLC ( System Developement Life Cycle ). Inilah acuan untuk bisa membangun dan mengelola sebuah sistem informasi yang baik. Pengertian SDLC adalah suatu proses berkelanjutan dari planning, analisis, desain dan implementasi yang pada setiap prosesnya dilakukan perbaikan secara bertahap. ( Dennis dkk, 2012:39 )
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
2.3.
Metode SDLC ( Model Waterfall ) Model SDLC air terjun (Waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier
(sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model Air Terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis desain , pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). Berikut gambar model air terjun (waterfall) :
Gambar 2.1 : Ilustrasi model waterfall (dennis dkk:2012)
Berikut tahapan dalam model waterfall : 1.
Perencanaan Dalam tahapan ini, menjelaskan dan mengargumentasi untuk melanjutkan
proyek
yang
telah
dipilih. Rencana
kerja
yang
menjalankan tahapan-tahapan lainnya. Pada tahap ini
matang juga disusun untuk ditentukan
secara
detail
rencana kerja yang harus dikerjakan, durasi yang diperlukan masing–masing tahap, sumber daya manusia, perangkat lunak, dokumentasi, perangkat keras, maupun finansial diestimasi. Pembuatan perencanaan ini bukan langkah mudah karena untuk mengestimasi beban kerja dan durasi dari masing-masing tahap dibutuhkan pengalaman yang cukup banyak. Kesalahan pada tahap ini akan
mengakibatkan
keuntungan yang diperoleh tidak maksimal, bahkan bisa rugi. Pada tahapan ini peran manajemen sistem informasi berpengalaman sangat dibutuhkan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
2.
Analisis Tahap kedua, adalah tahap analisis, yaitu tahap dimana kita berusaha
mengenali
segenap
permasalahan
yang
muncul
pada pengguna
dengan
mendekomposisi dan merealisasikan komponen – komponen sistem. Tujuan utama dari tahap analisis adalah untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis dan persyaratan proses dari sistem baru. Menganalisa kebutuhan sebagai bahan dalam membuat spesifikasi di tahapan selanjutnya.
3.
Perancangan Tahap perancangan
(design),
dimana
kita
mencoba
mencari solusi
permasalahan yang didapat dari tahap analis. Tahapan mengubah kebutuhan yang masih berupa konsep menjadi spesifikasi sistem yang nyata untuk diimplementasikan. Jika pada tahapan analisis ((from requirement to specification ), maka tahapan specification), desain adalah ((from specification to implementation ). Jadi, bagaimana membuat implementation). spesifikasi yang detail untuk bisa diimplementasikan.
4.
Implementasi Tahap
implementasi,
dimana
kita
mengimplementasikan perancangan
sistem ke situasi nyata. Di sini kita mulai berurusandengan pemilihan perangkat keras dan penyusunan perangkat lunak aplikasi (pengkodean/coding).
5.
Sistem Pada tahapan sistem dilakukan pengujian (testing) dan pemeliharaan, yang
dapat digunakan untuk menentukan apakah sistem/perangkat lunak yang kita buat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna
atau
belum.
Jika
belum,
proses
selanjutnya adalah bersifat iteratif, yaitu kembali ke tahap – tahap sebelumnya. Tahap pemeliharaan/perawatan di mana kita mulai melakukan pengoperasian sistem dan jika diperlukan melakukan perbaikan – perbaikan kecil. Kemudian jika waktu penggunaan sistem habis, maka kita akan masuk lagi pada tahap perencanaan (design).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
2.4.
UML ( Unified Modeling Language ) UML (Unified Modeling Language) merupakan kosakata umum berbasis
objek dan diagram teknik yang cukup efektif untuk memodelkan setiap proyek pengembangan sistem mulai tahap analisis sampai tahap desain dan implementasi (Dennis dkk, 2012:513). 2.4.1.
Diagram – Diagram UML Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan Sembilan jenis
diagram. Namun kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam embangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai dengan keb pengembangan kebutuhan. Diagram yang sering digunakan adalah Diagram Use case, Diagram Aktivitas (Activity Activity Diagram), Diagram Sequence, Diagram Class. 2.4.2.
Use Case Diagram Use case diagram merupakan suatu diagram yang menangkap kebutuhan keb
bisnis untuk sistem dan untuk menggambarkan interaksi antara
sistem dan
lingkungannya. (Dennis dkk, 2012:513). Komponen pembentuk diagram Use Case, adalah:
Gambar 2.2 : Notasi Use Case Diagram (Dennis dkk 2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Keterangan :
1.
Aktor (actor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan dalam sistem.
2.
Use case, aktifitas / sarana yang disiapkan oleh bisnis / sistem.
3.
System boundary, adalah sebuah kotak yang mewakili sebuah sistem.
4.
Hubungan (link), aktor mana saja yang terlibat dalam Use case, dan bagaimana hubungan Use case dengan Use case lain. ada hubungan antar Use case.. Digolongkan menjadi 2 yaitu : extend digambarkan dengan extend>> extend keterangan <<extend>>
dan
include
digambarkan
dengan
keterangan<
> include>> . berikut perbedaanya : include
Include
Exte Extend
Use case terpanggil (included use
Use
case) selalu diperlukan oleh use
dibutuhkan oleh use case dasar
case
ekstensi
tidak
selalu
case dasar Yang
memutuskan
dipanggilnya
use
case
kapan included
Yang
memutuskan
kapan
dipanggilnya use case extend adalah
adalah use case dasar
use case extend itu sendiri
Panah hubungan dari use case dasar
Panah hubungan dari
ke use case include
extend ke use case dasar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
use case
13
Gambar 2.3 : Contoh Use Case Diagram (Dennis dkk: 2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Gambar 2.4 : Notasi Penggunaan Include dan Extend Use Case (Dennis dkk 2012:520)
Use case biasanya disertai dengan penjelesan narasi yang dirangkum dalam tabel yaitu disebut Use case Description. Use case.
Description
merupakan upakan tabel yang digunakan untuk membuat dan menjelaskan keterangan terperinci mengenai tiap tiap Use case. Terdapat istilah pre condition dan post condition, fungsinya adalah memberikan informasi penting mengenai keadaan sistem sebelum dan sesudah Use case. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan penjelasan singkat atau dapat pula berupa nama Use Case. (Dennis dkk: 2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
2.4.3.
Activity Diagram Pengertian diagram Activity adalah yang menggambarkan alur kerja bisnis
independen dari class, aliran kegiatan dalam use case, atau desain rinci sebuah metode (Dennis dkk 2012 :513)
Gambar 2.5 : Contoh Activity Diagram (Dennis dkk : 2010)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Tabel 2.1 Komponen Activity Diagram (Dennis dkk: 2010)
Aktor :
Digunakan untuk melakukan tindakan
Activity Digunakan serangkaian
untuk mewakili tindakan
Object Node Digunakan untuk mewakili suatu objek yang terhubung ke satu set Arus Obyek Control Flow Menunjukkan urutan eksekusi Object Flow
Menunjukkan arus dari sebuah objek dar satu kegiatan (atau tindakan) untuk dari kegiatan lain (atau tindakan) keg Initial Node awal dari Menggambarkan serangkaian tindakan atau kegiatan Initial activity Node Digunakan untuk menghentikan semua arus kontrol dan arus objek dalam suatu keg kegiatan (atau tindakan) Final activity Node Digunakan untuk menghentikan aliran kontrol tertentu te atau aliran objek ob Decision Node Digunakan untuk mewakili kondisi tes un untuk memastikan bahwa aliran kontrol atau aliran objek hanya turun satu jalur Marge Node Digunakan untuk membawa kembali jalur keputusan bersama yang berbeda yang dibuat menggunakan keputusan-node Fork Node Adalah node kontrol yang memiliki satu dan dua atau lebih aliaran keluar. Join Node Adalah gabungan dari satu atau lebih activity aliran masuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Swimline Digunakan untuk memecah sebuah diagram aktivitas dalam baris dan kolom untuk menetapkan aktivitas individu (atau tindakan) kepada individu atau benda yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan (atau tindakan)
2.4.4
Squence Diagram Sequence Diagram
merupakan
urutan
model
dinamis
yang
menggambarkan contoh class yang berpartisipasi dalam use case dan pesan yang lewat di antara mereka dari waktu ke waktu. (Dennis dkk 2012 : 540)
Gambar 2.6 : Contoh Sequence Diagram (Dennis dkk :2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
Gambar 2.7 : Komponen Sequence Diagram (Dennis dkk :2012)
2.4.5
Class Diagram Class Diagram adalah ilustrasi hubungan antara class yang dimodelkan
didalam sistem
Class Diagram sangat mirip dengan diagram hubungan entitas
(ERD) (Dennis dkk 2012:513). Komponen class diagram :
Gambar 2.8 : Komponen Class Diagram (Dennis dkk :2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Gambar 2.9 : Contoh Class Diagram (Dennis dkk : 2012)
2.5.
Perancangan Berorientasi Obyek Menurut Stendy (2010:178) pemograman berorientasi obyek berbarti
sebuah menggunakan buah teknik pemograman yang didalam proses pengembanganya mengguna terminologi obyek, dimana setiap obyek memiliki atribut beser beserta fungsi yang oby saling berinteraksi satu dengan yang lain seperti halnya obyek. Pemograman berorientasi obyek memiliki tujuan untuk pemahaman sistem kepada user atau client. Hal ini karena user/client dapat dengan mudah memahami alur pemograman dengan kasus yang dihadapi. Dalam rekayasa perangkat lunak. konsep pendekatan berorientasi objek dapat diterapkan pada
tahap analisis.
perancangan. Pemrograman dan pengujian perangkat lunak. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan pada masing-masing tahap tersebut, dengan aturan dan alat bantu pemodelan tertentu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
2.5.1
Karakteristik Dasar dalam Sistem Berorientasi Objek
1.
Abstraksi (abstraction) Abstraksi atau abstraction secara sederhana dikatakan sebagai proses
memilah beberapa attribut dan beberapa operasi suatu objek hanya sampai pada yang benar-benar diperlukan saja dan membuang attribut dan operasi yang tidak diperlukan untuk persoalan yang dihadapi. 2.
Pewarisan (inheritance) Objek adalah anggota atau instan suatu kelas dan sebaliknya kelas adalah
sebuah kategori dari beberapa objek yang mempunyai attribut dan operasi yang sama, maka objek mempunyai semua karakteristik dari suatu kelas. Attribut dan operasi yang ditentukan dalam kelas dapat diwariskan ke masing-masing objek dalam kelas tersebut. 3.
Banyak Bentuk (polymorphism) Kadang-kadang sebuah operasi mempunyai nama yang sama pada kelas
yang berbeda. Operasi–operasi tersebut walaupun mempunyai nama yang sama tetapi diberikan pada objek yang berbeda maka mempunyai makna yang berbeda. Pada
masing-masing persoalan
dapat
dilakukan
operasi
yang
berbeda-beda
walaupun dengan nama yang sama. Konsep tersebut dikenal dengan istilah banyak bentuk atau polymorphism, yaitu suatu operasi dengan nama yang sama, tetapi jika diberikan pada objek yang berbeda akan mengakibatkan operasi yang berbeda. 4.
Pembungkusan (encapsulation) Pembungkusan atau encapsulation adalah
menyembunyikan kompleksitas
dari luar dan hanya membuka operasi-operasi yang diperlukan saja terhadap objek– objek lain. 5.
Pengiriman pesan (message sending) Bagaimana objek–objek dalam sistem bekerjasama. Mereka melakukannya
dengan mengirimkan pesan dari satu objek ke objek lainnya. Suatu objek mengirimkan pesan ke objek lain untuk melakukan sebuah operasi dan juga dapat menerima pesan dari objek lain untuk melakukan operasi lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
6.
Asosiasi (assosiation) Pada
saat
seseorang
menurut terminologi
melakukan turn-on pada
sebuah
televisi, maka
berorientasi objek, seseorang tersebut sedang berasosiasi
dengan televisi.
7.
Aggregasi (aggregation) Aggregasi adalah bentuk khusus dari asosiasi yang lebih kuat, dimana asosiasi
yang terjadi adalah “part of” antara objek yang satu dengan objek yang lainnya atau asosiasi antara “keseluruhan” dengan “sebagian”. Salah satu bentuk aggregasi meliputi hubungan yang kuat antara satu objek dan objek–objek lainnya sebagai komponen pembentuknya,
hal ini
dikenal
dengan nama lain
yaitu
komposisi. Kunci
komposisi bahwa komponen-komponen tersebut ada hanya sebagai penyusun dari objek gabungan tersebut 2.6
Perancangan Basis Data Merupakan tahap merancang basis data yang akan diterapkan oleh sistem.
Menurut Fathansyah (2012:2) basis data dapat didefisinikan dalam sejumlah sudut pandang seperti : 1.
Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
2.
Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3.
Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
2.7
Sistem Basis Data Sistem basis data merupakan sistem yang terdiri dari kumpulan file
atau tabel yang saling berhubungan dan memungkinkan beberapa pemakai mengakses dan memanipulasinya (Yakub, 2008:14). 2.7.1
Komponen Sistem Basis Data
Sistem basis data terdapat komponen – komponen utama, yaitu : 1.
Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras (hardware) yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem
basis data adalah : a)
Komputer untuk sistem stand alone
b)
Sistem jaringan (network)
c)
Memori sekunder yang online (harddisk)
d)
Memori sekunder yang offline (removable disk)
e)
Perangkat komunikasi untuk sistem jaringan
2.
Sistem Operasi (Operating System) Sistem operasi merupakan program yang mengaktifkan sistem komputer,
mengendalikan seluruh sumber daya dalam komputer dan melakukan operasi – operasi dasar dalam komputer, pengelolaan file dan lain – lain.
3.
Basis Data (Database) Basis data merupakan koleksi dari data yang terorganisasi dengan cara
sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah disimpan dan dimanipulasi. Sebuah sistem basis data memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat memiliki sejumlah objek basis data seperti tabel, indeks dan lain – lain.
4.
Sistem Pengelola Basis Data (Database Management System/DBMS) Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan program
aplikasi yang digunakan untuk membuat dan mengelola basis data. DBMS merupakan perangkat lunak yang menentukan bagaimana data tersebut diorganisasi, disimpan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
diubah dan diambil kembali. Selain itu DBMS juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersamaan, dan konsistensi data.
5.
Pemakai (user) User atau pemakai adalah beberapa jenis atau tipe pemakai pada sistem
basis data, berdasarkan cara mereka berinteraksi
pada basis data, diantaranya
adalah: a)
Programmer Aplikasi
b)
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui DML (Data Manipulation Language), yang disertakan dalam produk yang ditulis dalam bahasa pemograman induk (seperti pascal, cobol, clipper, foxpro dan lain – l ain).
c)
User Mahir (Casual User)
d)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Pemakai menggunakan query (untuk akses data), dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS.
e)
User Umum (Naive User)
f)
Pemakai
yang
berinteraksi
dengan
sistem
basis
data
melalui
pemanggilan satu program aplikasi permanen, yang telah ditulis atau disediakan sebelumnya. g)
User Khusus (Specialized User)
h)
Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional untuk keperluan khusus, seperti untuk aplikasi sistem pakar, pengolahan citra, dan lain – lain.
6.
Perangkat Lunak Lain
Perangkat lunak lain ini berfungsi untuk melakukan pengisian, pengubahan dan pengambilan data. Program ini ada yang sudah disediakan bersamaan dengan DBMS-nya, ada juga yang harus dibuat sendiri dengan menggunakan development tools.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
2.8
Aplikasi Web Aplikasi web saat ini berkembang demikian cepat, hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor di antaranya perkembangan infrastruktur pendukung yang cukup pesat seperti internet, kebutuhan pelaku industri untuk menggunakan web dan internet sebagai layanan tambahan dan bisnis mereka. Serta masyarakat yang memandang internet dan web saat ini sebagai kebutuhan dalam semua aspek kehidupan mereka khususnya masyarakat modern perkotaan. Aplikasi web juga dapat diakses melalui perangkat nirkabel seperti telepon seluler, smart phone, tablet, dan PDA. Menurut Janer (2010) aplikasi web adalah suatu aplikasi yang diakses menggunakan penjelajah web melalui suatu jaringan seperti Internet atau intranet.
2.8.1
Pengertian Aplikasi Menurut Edi Irwansyah dkk (2012:47) Aplikasi adalah sebuah program atau
sekumpulan program yang dirancang untuk pegguna. Aplikasi dalam komputer dibagi menjadi 2 yaitu sistem perangkat lunak dan aplikasi perangkat lunak. 1. Sistem Perangkat Lunak Terdiri atas program sederhana yang dapat berinteraksi dengan komputer dengan tingkat paling sederhana. Contoh sistem perangkat lunak antara lain: compiler, sistem operasi dan lainnya yang mengatur sistem dari perangkat keras computer. 2. Aplikasi Perangkat Lunak Terdiri atas perangkat -perangkat lunak dengan berbagai jenis dengan keguanaan yang spesifik. Aplikasi perangkat lunak ini hanya bisa berdiri di atas sistem perangkat lunak
sehingga sistem perangkat lunaktidak
akan berjalan jika tidak ada sistem operasi dan sistem utiliti.
2.8.2
Pengertian Web
Menurut Rudyanto Arief (2011:7) web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multi media (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protocol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
2.8.3
Web Statis dan Web Dinamis Menurut
Rudyanto
Arief
(2011)
dalam
bukunya
yang
berjudul
Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan Mysql sebagai berikut : 1. Web statis adalah web yang isinya tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi/data. 2. Web dinamis adalah jenis web yang content/isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online dinternet melalui halaman control panel/administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.
2.9
Perangkat Pendukung Sistem.
2.9.1
PHP Menurut (Stendy B.Sakur 2010) PHP termasuk dalam software - software
open source. Jadi Anda dapat merubah source code dan mendistribusikannya secara bebas. PHP juga diedarkan secara gratis. Anda bisa mendapatkannya secara gratis. PHP juga dapat berjalan di berbagai wweb server semisal IIS, Apache, PWS dan lainlain. Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP yaitu: 1.
PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.
2.
PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan disistem operasi UNIX,Windows98, Windows NT dan Macintosh.
3.
PHP diterbitkan secara gratis.
4.
PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal, Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.
5.
PHP adalah termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel atau diletakan dalam tag HTML). Sistem database yang didukung oleh PHP adalah: Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, ODBC, Postgres SQL, PHPMyAdmin.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
2.9.2
MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang banyak digunakan dan
sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu DDL, DML, DCL. Selain itu, MySQL bersifat open source, jadi tidak perlu membayar untuk menggunakannya. 1.
DDL DDL ( Data definition Language ) merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut – atribut database, atribut ( kolom ), batasan - batasan terhadap suatu atribut, serta hubungan antar.
2.
DML DML ( Data Manipulation Language ) adalah kelompok perintah yang
berfungsi untuk memanipulasi data dalam database, misalnya untuk pengambilan, penyisipan, pengubahan dan penghapusan data. 3.
DCL DCL ( Data Control Language ) berisi perintah – perintah untuk
mengendalikan pengaksesan data. Pengendalian dapat dilakukan berdasarkan pengguna, per tabel, per-kolom maupun per-operasi yang boleh dilakukan. 2.9.3
XAMPP XAMPP Adalah perangkat yang menggabungkan tiga aplikasi ke dalam
satu paket, yaitu Apache, MySQL, Dan PHP MyAdmin. Dengan XAMPP pekerjaan
Anda
akan sangat
dimudahkan,
karena
dapat menginstalasi
dan
mengkonfigurasi ketiga aplikasi tadi secara sekaligus dan otomatis. XAMPP telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Versi yang terbaru adalah revisi dari edisi sebelumnya, sehingga lebih baik dan lebih lengkap. Aplikasi utama dalam paket Xampp setidaknya terdiri atas web server Apache, MySQL, FileZilla, Mercury, Tomcat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
2.10
Metode Pengujian
2.10.1 Metode Pengujian White Box Menurut Rizky Soetam (2011:261) White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadapa “isi” dari perngkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga membutuhkan proses testing yang jauh lebih lama dan lebih “mahal” dikarenakan membutuhkan ketelitian dari para tester serta kemampuan teknis pemprograman bagi para testernya. Prinsip dari keluaran tipe testing ini adalah : 1. Menjamin bahwan semua alur program yang independen (dalam bentuk modul, form, prosedur, class dan lainnya) tlah dites minimal satu kali 2. Telah melakukan testing terhadap semua kondisi percabangan dengan nilai true dan false 3. Telah melakukan testing terhadap semua jenis perulangan dengan kondisi normal dan kondisi yang dianggap melampaui batas perulangan (umumnya kondisi yang melapaui batas harus diatasi oleh prosedur tertentu) 4. Telah melakukan testing terhadap struktur data internal (seperti variabel) agar terjaga validitasnya.
2.10.2 Metode Black Box Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi inventory di sebuah perusahaan. Maka pada jenis white box testing, perangkat lunak tersebut akan berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian dites menggunakan teknikteknik yang telah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan jenis black box testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusaha dites apakah telah memenuhi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saat awal tanpa harus membongkar listing programnya. Beberapa keuntungan yang diproses dari jenis testing ini antara lain : 1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemprograman 2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna 3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak 4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing
2.11. Adobe Dreamweaver CS4 “Dreamweaver merupakan sebuah HTML editor Menurut Puspitosari (2010:1) “Dreamweaver professional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situasi atau halaman web”. Dalam perkembangannya saat ini dreamweaver banyak digunakan para desainer web maupun pemograman web. Dengan kemampuan fasilitas yang optimal dalam jendela design, membuat program ini memberikan kemudahan untuk mendesain web untuk para desainer web pemula sekalipun. Sedangkan kemampuan dreamweaver untuk berinteraksi dengan beberapa bahasa pemograman seperti PHP, ASP, JavaScript, dan lainnya juga memberikan fasilitas maksimal kepada para desainer web yang menyertakan bahasa pemograman web didalamnya. Adobe dreamweaver CS4 merupakan versi terbaru dari Adobe Dreamweaver yang sebelumnya adalah Dreamweaver CS3. Aplikasi Adobe dreamweaver CS4 memberikan tampilan yang lebih baik dan semakin mudah dalam penggunaannya. Aplikasi ini mengintegrasikan banyak aspek dalam pengembangan website, termasuk pembuatan halaman web serta pengelolaan website. Adobe Dreamweaver CS4 menyertakan banyak perangkat yang berkaitan dengan pengkodean dan fitur seperti HTML, CSS, XML, dan pemrograman clien side seperti javascript dengan penggunaan yang sangat mudah. Adobe dreamweaver CS4 juga menggunakan pemrograman Script Sever Side seperti PHP, Active Server Page
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
(ASP), ASP.Net, ASP Javascript, ASP Vbscript, Coldfusion, dan Java Server page (JSP). Adobe Dreamweaver CS4 juga dilengkapi dengan berbagi fasilitas yang digunakan untuk melakukan semua kegiatan editing halaman web. Adapun fasilitas adalah sebagai berikut : a.
Menu Bar Berisi menu Pulldown seperti : File, Edit, View, Insert, Modify, Text, Command, Site, Window, dan Help.
b.
Document Toolbar Berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengatur layar kerja dokumen pada dreanweaver dengan cepat, diantaranya show code view, show code and design view, dan show design view.
c.
Coding Window Berisi kode-kode HTML dan tempat untuk menuliskan kode-kode pemprograman, misalnya PHP atau ASP.
d.
Panel Groups Merupakan salah satu fasilitas yang terdapat pada Adobe Dreamweaver CS4 yang berfungsi untuk membantu dalam mengedit suatu halaman web. Panel group terletak disebelah kanan layar kerja, dan terdiri dari beberapa panel, dimana masing – masing panel tersebut memiliki fungsi yang berbeda – beda.
e.
Insert Panel Pada Dreamweaver CS4, Insert Panel atau yang dikenal dengan insert toolbar digabungkan dalam panel groups, berbeda pada vesi sebelumnya yang diletakkan secara terpisah. Insert Panel berfungsi untuk menyisipkan objek – objek ke dalam halaman web.
f.
Tab Common Pada tab ini terdapat tool yang dapat digunakan untuk membuat dan menyisipkan objek ke dalam halaman web, seperti membuat hyperlink, tabel, gambar, media, dan lain sebagainya.
g.
Ruler Berfungsi untuk Mempermudah ukuran dalam mendesain atau membuat halaman Web.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
h.
Site Panel Digunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs Web anda sehingga mempermudah untuk mencari file dan folder.
i.
Document Window Menampilkan dokumen dari halaman web yang aktif, atau sedang diedit, Pada Document Window terdapat Title
yang menampilkan judul halaman, fasilitas
zoom, Document Toolbar, dan tag selector.
Gambar 2.10 : Tampilan Adobe Dreamweaver CS4
2.12. Manajemen Oprasional Manajemen oprasional adalah aktivitas untuk memastikan bahwa sasaran organisasi telah dicapai secara konsisten dalam cara – cara yang efektif dan efisien. Manajemen
oprasional
bisa
berfokus
pada
kinerja
dari
suatu
organisasi,departemen,karyawan, atau bahkan proses untuk menghasilkan produk untuk menghasilkan produk atau layanan,dam juga di area yang lain, baik di tingkatan organisasi ataupun individu, salah satu fungsi kunci dari manajemen adalah mengukur dan mengelola kinerja, antara gagasan tindakan dan hasil terdapat suatu perjalanan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
yang di tempuh. Dan barangkali istilah yang paling sering digunakan dikeseharian yang menggambarkan perkembangan dari perjalanan tersebut dan jugahasilnya adalah “kinerja” (Brudan 2010:1)
2.12.1 Karakteristik Prioritas Kinerja Makna dan isi dari istilah kinerja secara komprehensif didiskusikan oleh Folan et al (2010), yang menegaskan tiga prioritas dari kinerja: a) Pertama, kinerja butuh dianalisa setiap entitas di dalam lingkup lingkungan di mana dia beroperasi. Sebagai contoh kinerja suatu perusahaan harusnya dianalisis di lingkup target pasar di mana dia beroperasi dan bukannya tidak relevan dengan wilayah operasinya. b) Kedua, kinerja selalu terkait dengan satu atau lebih tujuan organisasi yang ditentukan oleh organisasi yang mana kinerjanya dianalisa. Oleh karena itu, suatu organisasi mengevaluasi kinerjanya berdasarkan pada tujuan dan target yang ditentukan dan diterima secara internal dan bukannya atas target yang digunakan oleh entitas di luar dirinya. c) Ketiga, kinerja dusaring menjadi karakteristik yang relevan dan bisa dikenali.
2.12.2 Aspek Kinerja Blumental (2010) menyatakan bahwa peningkatan kinerja bisa merupakan hasil perbaikan dari salah satu atau lebih aspek berikut ini: a) Stabilitas organisasi yang terkait apakah layanannya bisa secara konsisten dihantarkan dan organisasi bisa terus bertahan. b) Stabilitas finansial yang terkait dengan kemampuan organisasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, semisal, kemampuan untuk membayar tagihan-tagihan. Stabilitas finansial seringkali kurang dihiraukan sebagai perihal yang penting dalam pembangunan kapasitas. c) Kualitas program (produk dan layanan) yang didasarkan pada indicator dampak, termasuk riset memadai tentang bagaimana program yang efektif serta sistem pengelolaan hasil keluaran.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
d) Pertumbuhan organisasi yang didasarkan pada kemampuan mendapatkan sumberdaya dan menyediakan lebih banyak layanan. Secara sendiri, pertumbuhan bukanlah suatu indicator kerja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/