JULI 2017
#51 INDONESIA
BULETIN SKK MIGAS
Ketahanan Energi dari Gas Bumi HAL.
4
HAL.
16
HAL.
18
Fokus
Testimoni
Perspektif
Manfaatkan Berkah dari Gas Bumi
Pejabat Baru SKK Migas: Siap Menyongsong Tugas Baru dengan Prestasi Baru
Kinerja Semester I Tahun 2017 Industri Hulu Migas
18
Kinerja Semester I Tahun 2017 Industri Hulu Migas
PERSPEKTIF
3
4
18
Kinerja Semester I Tahun 2017 Industri Hulu Migas
19
Pelantikan Kepala Divisi dan Fungsional SKK Migas
SALAM REDAKSI
20
SPEKTRUM
Ketahanan Energi dari Gas Bumi
20
LSP-HULU MIGAS: Sertifikasi untuk Pemberdayaan Kompetensi Tenaga Kerja Hulu Migas
21
Kuliah Terbuka di STAN: Perkuat Pendapatan Nasional Melalui Industri Hulu Migas
Manfaatkan Berkah dari Gas Bumi
FOKUS 4
Manfaatkan Berkah dari Gas Bumi
6
Menggali Potensi Pemanfaatan Gas Alam
8
Kiat Sejahtera di Ladang Gas
SEREMONIAL 10
Pererat Sinergi, SKK Migas Gelar Safari Ramadan di Beberapa Daerah
11
Kunjungan Wamen ke “Darling Site” Chevron Duri
11
Kepala SKK Migas Tinjau Langsung Lapangan Sangasanga
12
Silaturahmi dengan Pimpinan Media Nasional
12
MoU SKK Migas-PPATK: Tegaskan Pengawasan Tindak Pidana Pencucian Uang
INFO SEHAT 13
Perkembangan Teknologi MRI
TEKNOLOGI 14
16
2
22
ULP SKK Migas Peroleh Sertifikat ISO
23
Mengenalkan Lebih Dekat Industri Hulu Migas ke Militer dan Kepolisian
REDAKSI
PELINDUNG Amien Sunaryadi, Arief S. Handoko PENANGGUNG JAWAB Wisnu Prabawa Taher PEMIMPIN REDAKSI Nyimas F. Rikani EDITOR Heru Setyadi, Ryan B. Wurjantoro TIM REDAKSI Adhitya C. Utama, Alfian, Febrian Dama Asmara, Agatha Citara, Ruby Savira, Suhendra Atmaja
TESTIMONI
REDAKSI MENERIMA MASUKAN MELALUI
[email protected],
[email protected] REDAKSI Departemen Komunikasi SKK Migas ALAMAT Gedung Wisma Mulia Lt. 39 Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42. Jakarta 12710
Pejabat Baru SKK Migas: Siap Menyongsong Tugas Baru dengan Prestasi Baru
Humas SKK Migas www.skkmigas.go.id
FGD Desain Pengembangan Lapangan Iliran High
TJS FORUM 15
BIANGLALA
Merintis Masa Depan di Hulu Sungai Tamian
BUMI / #51 Juli 2017
HumasSKKMigas
SALAM REDAKSI
Ketahanan Energi dari Gas Bumi INDONESIA MEMILIKI SEJUMLAH SUMBER ENERGI FOSIL. SELAIN MINYAK BUMI YANG TELAH DIEKSPLORASI DAN BERPRODUKSI LEBIH DARI PULUHAN TAHUN, GAS BUMI JUGA MENJADI ANDALAN. KINI, KETIKA PRODUKSI MINYAK BUMI CENDERUNG STAGNAN, PRODUKSI GAS BUMI TERUS MENINGKAT. SELAIN ITU TINGKAT KONSUMSI MASYARAKAT PADA GAS BUMI TERUS MENINGKAT DARI TAHUN KE TAHUN. Ada beberapa bentuk konsumsi energi gas bumi oleh masyarakat. Selain sebagai bahan bakar rumah tangga, gas bumi hadir dalam bentuk lain yakni gas bumi yang dicairkan (LNG). Dengan cara ini, maka gas bumi dapat dengan mudah dipindahkan dan dimanfaatkan oleh pengguna akhir. Tapi, ada yang membedakan secara prinsip dengan minyak bumi. Gas bumi sulit disimpan sehingga sebelum berproduksi harus dipastikan terlebih dulu siapa pembelinya. Ketika pembelinya sudah jelas, proses produksi segera dimulai karena pasar yang dibidik pun sudah kentara. Infrastruktur perpipaan gas perumahan maupun industri harus disiapkan, termasuk pembangunan fasilitas regasifikasi yang kini menjadi penting di Indonesia sebagai negara kepulauan, untuk mendistribusikan energi secara merata ke pelosok nusantara. Dengan cara tersebut, gas alam cair dapat diubah kembali menjadi gas alam sehingga bisa langsung dimanfaatkan untuk industri. Industriindustri yang memakan banyak energi dapat menggunakan gas bumi sebagai alternatif seperti industri peleburan baja hingga industri kaca. Industri pupuk juga sangat bergantung pada ketersediaan gas bumi sehingga menjadi pasar empuk bagi industri gas bumi.
Masyarakat sebagai konsumen akhir juga dapat memperoleh manfaat dari semakin tingginya penyerapan gas alam sebagai energi alternatif. Kendaraan bermotor hingga bis umum bisa memanfaatkan converter kit yang mampu menggerakkan mesin menggunakan bahan bakar gas. Juga para nelayan yang dapat beralih dari solar sebagai bahan bakar ke gas bumi. Singkatnya, akan banyak serapan energi yang dapat dirasakan masyarakat ketika gas bumi semakin ‘dekat’ dengan masyarakat. Ini artinya ketahanan energi dapat diperkuat karena bauran energi fosil dapat bervariasi dan tidak bergantung pada satu sumber saja. Oleh karena itu sebagai institusi yang dipercaya untuk ikut mengatur tata kelola gas bumi, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), terus berupaya agar keberadaan gas bumi dapat terus dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan masyarakat. Tidak hanya dapat dipastikan dari sisi penyediaan, termasuk dari sisi peluang investasi, eksplorasi dan eksploitasi, tetapi juga alokasi buat kepentingan industri, pembangkit, transportasi, dan rumah tangga.
WISNU PRABAWA TAHER
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas #51 Juli 2017 / BUMI
3
FOKUS
Manfaatkan Berkah dari Gas Bumi KEKAYAAN ALAM INDONESIA TIDAK HANYA MINYAK BUMI SAJA. SELAIN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI MINYAK YANG TELAH DILAKUKAN SEJAK PULUHAN TAHUN LALU, GAS BUMI MENJADI SALAH SATU ANDALAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM PENYEDIAAN ENERGI. GAS BUMI MENJADI ENERGI ALTERNATIF YANG MEMILIKI KECENDERUNGAN KENAIKKAN PEMAKAIAN HAMPIR DUA DIGIT DALAM BEBERAPA TAHUN TERAKHIR. Mengapa gas bumi dilirik sebagai energi alternatif? Indonesia sebagai negara yang terus berkembang memiliki kebutuhan energi yang juga terus meningkat. Kebutuhan energi tersebut harus terpenuhi dengan cara yang menjamin ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi. Sehingga strategi energi nasional berupa bauran energi menjadi pendekatan yang tepat. Salah satunya adalah mencapai postur bauran energi yang ideal bagi Indonesia dengan meningkatkan pemakaian gas bumi domestik sampai dengan berkontribusi 23 persen dari seluruh pasokan energi Indonesia di 2025. Pada saat membuka Forum Gas Nasional 2017 di Jakarta beberapa waktu lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan pihaknya terus menerus mendorong percepatan perizinan sebagai upaya untuk meningkatkan investasi di hulu migas. “Kami harapkan dengan percepatan dan kemudahan perizinan tersebut, sektor minyak dan gas bumi (migas) menjadi kembali bergairah dalam menyokong perekonomian nasional,” katanya. Untuk mendukung sektor gas pemerintah juga telah menyiapkan dua buku, Rencana Induk Gas Bumi Indonesia 2016 dan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Nasional tahun 2016-2030. Diharapkan dengan rencana induk tersebut, investasi dalam penemuan cadangan gas bumi maupun distribusinya mengalir dengan lebih deras. Berbeda dengan minyak bumi, pemanfaatan gas bumi oleh masyarakat harus melewati proses yang lebih rumit. Mulai dari eksplorasi, produksi, pengolahan, hingga distribusi membutuhkan perlakuan dan investasi tersendiri. Jadi, gas alam yang diperoleh dari satu lapangan gas harus melalui proses tertentu saat diangkut atau didistribusikan ke masyarakat. Karena itu, pemerintah telah menyusun peta jalan
4
BUMI / #51 Juli 2017
(roadmap) infrastruktur gas bumi nasional dari tahun 2016 hingga 2030. Dalam peta jalan itu, setidaknya dibutuhkan investasi US$48,2 miliar atau sekitar Rp643 triliun untuk membangun infrastruktur gas di seluruh Indonesia. Pembangunan infrastruktur itu terbagi dalam beberapa jenis yaitu pembangunan jaringan pipa senilai US$12 miliar, pencairan gas (liquefaction) US$25,6 miliar, dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan gas terkompresi (CNG) US$1,93 miliar. Selain itu, regasifikasi US$6,1 miliar, jaringan gas untuk rumah tangga US$2,2 miliar, dan program elpiji ke nelayan US$0,4 miliar. Regasifikasi adalah proses memanaskan gas alam cair (LNG), sehingga memungkinkan LNG akan menguap kembali menjadi gas alam. Regasifikasi biasanya dilakukan di fasilitas di mana gas dapat ditempatkan ke dalam penyimpanan atau langsung ke pipa untuk transportasi. Dari sisi produksi dan lifting gas bumi, per 30 Juni 2017 menunjukkan bahwa sokongan gas alam pada produksi migas kian signifikan (lihat tabel). Meski belum bisa tembus dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) 2017, kecenderungan gas alam sebagai energi alternatif begitu terlihat. Per 30 Juni 2017, produksi gas adalah 7.859 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau setara dengan 1,4 juta barel ekuivalen minyak per hari (BOEPD). Sementara pada saat yang sama, produksi minyak mencapai 808,4 ribu barel per hari (bph). Ruang yang besar pada sektor gas bumi cukup potensial dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik seperti pendukung industri petrokimia, pupuk, maupun sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Potensi gas alam Indonesia cukup besar yaitu 144,06 TCF (Trillion cubic feet) yang terdiri dari cadangan terbukti 101,22 TCF dan potensial 42,84 TCF. Sedangkan saat ini produksinya baru mencapai 7.754 MMSCFD.
OLEH: TIM BULETIN/
[email protected]
Tabel 1. Pencapaian Produksi Migas Per 30 Juni 2017 TARGET
% YTD TERHADAP APBN
%YTD TERHADAP WP&B
APBN
WP&B ORI
REALISASI YTD JUN’17
Minyak, Mbopd
-
808,4
808,8
-
100.1
Gas, Mmscfd
-
7,512
7,512
-
95.6
Migas, Mboepd
-
2,150
2,150
-
97.2
APBN
WP&B ORI
REALISASI YTD JUN’17
% YTD TERHADAP APBN
%YTD TERHADAP WP&B
815
808,4
802.0
98.4
99.2
Gas, Mmscfd
6,440
6,356
6,338
98.4
99.7
Migas, Mboepd
1,965
1,943
1,934
98.4
99.5
PRODUKSI 2017
Tabel 2. Pencapaian Lifting Migas Per 30 Juni 2017 TARGET PRODUKSI 2017 Minyak, Mbopd
*Konversi 1 Mboe = 5,6 Mmscf SUMBER: SKK MIGAS (2017)
Dalam Neraca Gas Bumi Indonesia Tahun 2016-2035 diproyeksikan Indonesia mulai impor gas pada 2019. Di 2019, diperkirakan Indonesia butuh gas impor sebanyak 1.672 MMSCFD, lalu pada 2020 sebesar 1.677 MMSCFD, kemudian 3.552 MMSCFD pada 2025, 3.722 MMSCFD di 2030, meningkat terus sampai 3.548 MMSCFD pada 2035. Tapi, data itu terus di-update karena kebutuhan dalam negeri tidak setinggi yang diperkirakan dan ada tambahan produksi gas. Kemungkinan impor gas akan mundur atau bahkan tidak diperlukan sama sekali, sehingga neraca gas akan direvisi akhir tahun ini. Menurut Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, dalam acara Gas Indonesia Summit & Exhibition 2017 di Jakarta mengatakan, produksi gas dari Lapangan Jangkrik yang dikelola Eni ternyata melampaui target awal. Rencananya produksi gas Lapangan Jangkrik 450 MMSCFD, ternyata bisa mencapai 600 MMSCFD. Dengan adanya tambahan pasokan dari Jangkrik dan penurunan kebutuhan gas karena banyak Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di program listrik 35.000 MW yang belum rampung, dipastikan Indonesia tak akan mengimpor gas pada
2019. Pada tahun berikutnya Tangguh Train 3 di Papua Barat on schedule maka mulai on stream pada 2020 dan menambah pasokan hingga 3,8 MTPA (million ton per annual). Maka pasokan pada tahun tersebut masih aman. Kemungkinan impor baru terjadi setelah 2020 saat pembangkit-pembangkit listrik bertenaga gas dalam program 35.000 MW selesai dibangun dan mulai beroperasi. Saat itu akan terjadi lonjakan kebutuhan gas di dalam negeri. Tapi kebutuhan gas domestik bakal kembali tercukupi tanpa perlu impor sekitar tahun 2026 ketika Lapangan Abadi di Blok Masela mulai onstream. Produksi dari Masela direncanakan mencapai 9,5 juta ton per tahun (MTPA), plus 150 MMSCFD. Belum lagi ada proyek migas yang sedang dan akan berjalan seperti Blok A Aceh, Jambaran Tiung Baru, IDD Bangka, East Natuna, dan Masambo. Artinya, berkah gas bumi akan banyak dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Tidak sekadar gas elpiji sebagai pemasok energi rumah tangga, tetapi juga listrik yang kita gunakan pun berasal dari bahan bakar gas alam.
#51 Juli 2017 / BUMI
5
FOKUS
Menggali Potensi Pemanfaatan Gas Alam MAKIN BESARNYA PRODUKSI DAN LIFTING GAS BUMI MEMBERI SINYAL KEPADA MASYARAKAT BAHWA ENERGI INI DAPAT SEMAKIN BERMANFAAT KE DEPAN. TIDAK HANYA SEBAGAI BAHAN BAKAR KONSUMSI RUMAH TANGGA, TETAPI DAPAT DIMANFAATKAN UNTUK TRANSPORTASI, HINGGA MEMASOK ENERGI BAGI INDUSTRI MAUPUN PEMBUATAN PUPUK. Berbeda dengan minyak bumi yang memiliki acuan harga Indonesian Crude Price (ICP) yang masing-masing jenis minyak punya harganya, rantai bisnisnya sederhana dari produsen bisa langsung ke pengguna akhir. Sementara gas, rantai bisnisnya jauh lebih panjang. Produsen bisa langsung ke end user, sehingga estimasi berapa harga di hulu, keekonomian sudah dipastikan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), ditambah dengan membangun pipa. Rantai bisnis seperti ini, masuk ke dalam mekanisme hulu, artinya bisa di-bundling dalam satu paket ketemu harga gas yang langsung ke end user seperti pabrik petrokimia atau pupuk. Tapi masalahnya terkadang sumber gas jauh dari infrastruktur atau jauh dari end user. Sehingga perlu infrastruktur tambahan, seperti pipa transmisi, akibatnya ada unsur toll fee karena ada investasi
6
BUMI / #51 Juli 2017
untuk membangun infrastruktur tambahan. Sementara, di sektor upstream dikontrol oleh SKK Migas, transportasi dikontrol oleh Badan Pelaksana Hilir (BPH) Migas, yang belum dikontrol adalah trader. Trader bersifat independen, ibaratnya berapapun harga jual yang ditentukan trader tidak jadi masalah asal ada pembeli. Akhirnya, fluktuasi harga paling dominan berada di trader dan terkadang trader sendiri tidak mempunya infrastruktur, sehingga tidak memasukkan unsur investasi dalam menentukan harga jual. Inilah salah satu faktor yang mengakibatkan tingginya harga gas. Adapun hal lain yang mesti dirancang, yaitu memperoleh pembeli gas dari awal bahkan sebelum produksi, karena karakteristik gas alam yang sulit disimpan setelah dieksploitasi. Mei lalu, SKK Migas menandatangani enam kesepakatan jual beli gas bumi. Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi
Realisasi Pemanfaatan Gas Bumi Indonesia Tahun 2017
Pemanfaatan Gas Bumi Indonesia 2017
Realisasi Penyaluran Gas Tahun 2017
LPG Domestik 2.16% LNG Domestik 5.54% LNG Ekspor 29.52% Ekspor Gas Pipa 11.88% BBG Transportasi 0.06% City Gas 0.04% Lifting Minyak 2.76% Industri 23.24% Pupuk 10.72% Kelistrikan 14.08%
Peningkatan rata-rata 9% sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2016, dan di tahun 2017 kebutuhan domestic lebih besar dibandingkan dengan ekspor dengan porsi 50% penyaluran Gas kepada domestik.
Peningkatan Pasokan Gas untuk Memenuhi Kebutuhan Domestik
merancang program elpiji ke nelayan dengan membagikan paket converter kit, mesin kapal dan tabung elpiji bagi yang memiliki kapal di bawah 5 Gross Ton (GT). Pada 2017 akan ada 24 ribu paket yang akan dibagikan. Program ini dapat menghemat sekitar Rp700 ribu setiap bulan karena penghematannya dibanding solar bisa mencapai 50 persen. Selain kepada nelayan, pemerintah akan membagikan 5.000 converter kit untuk kendaraan dinas dan angkutan umum. Langkah ini bagian dari konversi dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke gas. Sebagai pendukung, pembangunan pipa SPBG sepanjang 25 kilometer dan 2 SPBG terus digeber.
mengatakan, kesepakatan itu diyakini mampu menyumbang tambahan penerimaan negara hingga sekitar US$5 miliar selama periode kontrak. Adapun seluruh gas dalam kesepakatan tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. “Gas dalam kesepakatan ini akan dipasok untuk kebutuhan kelistrikan, industri, lifting minyak dan gas rumah tangga,” kata Amien.
Sementara itu, untuk pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) memang dilakukan sejak 2009. Hingga kini telah terbangun sekitar 186 ribu sambungan rumah (SR) yang tersebar di 14 provinsi di Indonesia. Tahun ini, jargas yang akan dibangun sekitar 59 ribu SR di 10 lokasi. Pembangunan infrastruktur ini ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah. Dengan harapan nantinya masyarakat dapat menghemat sekitar Rp20 ribu per bulan jika dibandingkan menggunakan elpiji 3 kilogram (kg). Penggunaan jargas ini juga menghemat subsidi elpiji sebanyak 36 ribu ton per tahun atau setara Rp207 miliar.
Salah satu dari kesepakatan baru tersebut adalah perjanjian jual beli gas alam cair (LNG), antara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) Tangguh dengan PT PLN Persero. Dalam kesepakatan itu, BP beserta Kontraktor KKS Tangguh lainnya sepakat untuk memasok tambahan 16 kargo LNG per tahun untuk PLN, dimulai pada 2020 hingga 2035. Selain Tangguh, perjanjian jual beli gas bumi juga dilakukan antara ConocoPhillips (Grissik) Ltd dengan PT PGN (Persero) Tbk untuk industri di wilayah Dumai dan Pekanbaru; EMP Bentu Limited dengan PT Pertamina (Persero) untuk jaringan gas rumah tangga di Pekanbaru, Riau; EMP Bentu Limited dengan Perusahaan Daerah Tuah Sekata untuk sistem listrik, Petrogas Basin dengan PT Malamoi Olom Wobok untuk sistem listrik dan lifting, dan PetroChina International Jabung Ltd dengan PT Gemilang Jabung Energi untuk sistem listrik di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pemanfaatan gas alam yang semakin besar juga menjadi perhatian pemerintah. Pemerintah telah
Dari sisi kecenderungan, terdapat peningkatan pasokan gas untuk kebutuhan domestik. Dengan tingkat pertumbuhan 9 persen per tahun sejak 2003, maka pada 2017 kebutuhan pasar domestik menjadi lebih besar dibandingkan ekspor dengan porsi 58 persen yang disalurkan ke pasar domestik. Sementara dari sisi pemanfaatan LNG ekspor menempati porsi tertinggi dengan pasar seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan. Sementara porsi penyerapan gas lainnya adalah untuk kepentingan industri maupun untuk kelistrikan sebagai bahan baku dari PLTG. (lihat tabel) Dengan cara seperti itu, maka gas bumi dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Tak hanya transportasi, sektor strategis seperti industri ataupun pupuk juga terimbas dari melimpahnya pasokan gas di Tanah Air.
#51 Juli 2017 / BUMI
7
FOKUS
OLEH: TIM BULETIN/
[email protected]
Kiat Sejahtera di Ladang Gas SAMA SEPERTI DAERAH YANG MEMILIKI LADANG MINYAK BUMI, DAERAH PENGHASIL GAS BUMI PUN PUNYA AMUNISI LEBIH UNTUK BERGERAK LEBIH MAJU. STIMULUS BERUPA DANA BAGI HASIL MAUPUN MELALUI PARTICIPATING INTEREST (PI) BAKAL MEMBAWA DAERAH MAKIN SEJAHTERA. BOJONEGORO BOLEH DIBILANG MENJADI CONTOH BAGAIMANA BILA DAERAH CERDIK MENGELOLA DANA BAGI HASIL MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS), MEREKA BISA TERUS TUMBUH SEKALIGUS RAKYATNYA PUN SEJAHTERA. Bagaimana investasi migas dapat memberi manfaat kepada daerah juga tercermin dari keberadaan ladang gas Tangguh. Ladang gas bumi yang mulai pengapalannya pada 2009 berada di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat menjadi contoh menarik bagaimana masyarakat lokal dilibatkan dalam eksplorasi gas bumi di lokasi tersebut. Selain itu, sokongan dana bagi hasil memberi manfaat luas ke pelbagai bidang seperti pendidikan dalam bentuk Bantuan Operasional Pendidikan, hingga pengembangan infrastruktur transportasi. Kini infrastruktur jalan Teluk Bintuni terbilang cukup layak dengan adanya perbaikan di sana-sini. Sementara, listrik yang menjadi persoalan pun sudah menerangi kabupaten dengan 24 distrik.
8
dengan belanja proyek berorientasi mercusuar, pembangunan fisik dan bersifat jangka pendek. Sedangkan kapasitas belanja sosial untuk pendidikan, kesehatan dan penanggulangan kemiskinan justru minim. Selain itu, beberapa daerah penghasil migas sangat menggantungkan anggaran pendapatan daerahnya dari penghasilan migas. Padahal harga komoditas tersebut sangat fluktuatif naik-turun. Jadi konsekuensinya jelas. Bila harga anjlok maka daerah akan kehilangan sumber pendapatan, termasuk untuk belanja pelayanan publik dan penanggulangan kemiskinan. Sehingga perlu upaya pemerintah daerah untuk melakukan diversifikasi pengembangan ekonomi lokal lain.
Tetapi secara umum, pola belanja di daerah penghasil migas belum berorientasi pada belanja sosial untuk penanggulangan kemiskinan. Pada saat produksi puncak, banyak daerah penghasil migas yang terjebak untuk menghabiskan pendapatan
Dana Bagi Hasi (DBH) migas berdasarkan UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah punya aturan tersendiri (lihat grafik). Ini artinya bisa miliaran atau bahkan triliunan rupiah mengalir deras ke kantong daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah.
DBH Gas Bumi
DBH Minyak Bumi
BUMI / #51 Juli 2017
Kondisi tersebut memang melenakan. Butuh kepemimpinan yang tangguh dan visioner sehingga ada multiplier effect yang berpotensi menggerakkan ekonomi daerah dari keberadaan investasi hulu migas. Industri yang melibatkan serangkaian aktivitas panjang mulai dari eksplorasi sampai produksi. Selama operasi berjalan, industri ini tidak hanya bergerak maju sendirian, tetapi juga menciptakan peluang bagi sektor lain untuk bergerak bersama. “Lapangan pekerjaan pun bertambah cukup signifikan. Contoh, proyek migas Banyu Urip di Bojonegoro yang berhasil memberikan banyak manfaat,” kata Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi. Pendekatan budaya menjadi salah satu cara bagaimana masyarakat ikut serta dalam pengembangan ekonomi pasca investasi migas. Karakteristik masyarakat yang berbeda-beda antara daerah penghasil migas menjadi pekerjaan rumah
yang harus diselesaikan oleh daerah. Memang tidak bisa 100 persen persis meniru apa yang dilakukan Bojonegoro. Tapi setidaknya Bojonegoro menjadi studi kasus yang menarik bagaimana daerah bisa sejahtera ketika menempatkan pendapatan daerah yang amat besar dari investasi migas. Tidak merasa seperti terkena durian runtuh, karena sejak awal sudah dirancang, pendapatan daerah dari migas kemudian dialokasikan untuk hal-hal yang produktif. Masyarakat di daerah juga perlu disadarkan bahwa proyek migas dapat menjadi berkah karena menyejahterakan, namun pada saat yang sama juga bisa berubah menjadi musibah ketika itu jadi tumpuan semata oleh daerah. Kiat untuk menjadi sejahtera telah diperlihatkan Bojonegoro. Tinggal daerah-daerah lain penghasil migas mengikutinya. Tentu dengan pendekatan yang berbeda.
Tangguh Train 3 dan Masyarakat Lokal Tangguh LNG merupakan pengembangan unitisasi dari enam lapangan gas terunitisasi yang terletak di wilayah Kontrak Kerja Sama (KKS) Wiriagar, Berau dan Muturi di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Cadangan gas ditemukan pada pertengahan tahun 1990-an oleh Atlantic Richfield Co. (ARCO). Tangguh LNG dioperasikan oleh BP Berau Ltd. (100 persen milik BP). Anak perusahaan lain milik BP lainnya dalam pengembangan Tangguh LNG ini adalah BP Muturi Holdings B.V., BP Wiriagar Ltd. dan Wiriagar Overseas Ltd. – sehingga membuat BP memiliki 40.22 persen kepesertaan di Tangguh LNG. Pemegang saham lain adalah MI Berau B.V. (16.30 persen), CNOOC Muturi Ltd. (13.90 persen), Nippon Oil Exploration (Berau) Ltd. (12.23 persen), KG Berau Petroleum Ltd (8.56 persen),KG Wiriagar Overseas Ltd. (1.44 persen), dan Indonesia Natural Gas Resources Muturi Inc. (7.35 persen). Tangguh mulai berproduksi pada tahun 2009, hanya empat tahun setelah memperoleh persetujuan dari Pemerintah. Kini Tangguh beroperasi sesuai kapasitas terpasangnya. Tangguh pada 2016 mengirimkan jumlah kargo terbanyak selama sejarah operasi Tangguh. Sejumlah 119 kargo LNG (sama dengan 117,9 kargo standar – mengacu pada kapasitas tanker 148.000 m3 yang digunakan BP) telah dikirimkan kepada para konsumen di dalam maupun luar negeri. Di Indonesia, Tangguh telah mengirimkan 26 kargo LNG untuk pasar dalam negeri, yang terdiri dari PT Nusantara Regas (3 kargo), PT PLN (15 kargo) dan PT PGN LNG Indonesia (8 kargo). Tangguh juga telah mengirimkan 93 kargo LNG ke Cina, Jepang, Korea
Selatan dan Meksiko. Tangguh telah memasok LNG ke pasar dalam negeri sejak tahun 2013 dengan jumlah yang terus meningkat setiap tahunnya, sejalan dengan kemampuan regasifikasi Indonesia yang semakin bertambah. Pada 2017, Tangguh memulai pekerjaan pembangunan kilang LNG Train 3. Menariknya, masyarakat asli dari suku-suku maupun distrik yang berdekatan dengan letak Tangguh Train 3 dilibatkan sebagai tenaga terampil maupun non-terampil dalam pembangunan ini. Sejumlah distrik di Kabupaten Teluk Bintuni seperti Distrik Babo, Distrik Aranday, Distrik Kamundan, Distrik Wariagar, Distrik Tomu, hingga Distrik Sumuri warganya memperoleh prioritas untuk bekerja mendukung pembangunan Train 3. Masyarakat asli yang tinggal di wilayah Teluk Bintuni dan Teluk Berau adalah warga Papua Barat tinggal dalam hukum adat dan diakui masyarakat asli sebagai bagian dari mereka dan telah tinggal sebelum proyek LNG Tangguh berdiri tahun 2002.
#51 Juli 2017 / BUMI
9
SEREMONIAL
OLEH: TIM BULETIN/
[email protected]
Pererat Sinergi, SKK Migas Gelar Safari Ramadan di Beberapa Daerah A
B
C
D
Dalam rangka meningkatkan koordinasi, komunikasi dan sinergi dengan para pemangku kepentingan di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, bertepatan Bulan Suci Ramadan 1438 H, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) menyelenggarakan acara buka puasa bersama. Kegiatan ini dirangkai dengan pemberian santunan kepada kaum duafa dan anak yatim sekaligus memberikan sosialisasi mengenai industri hulu minyak dan gas bumi (migas) di daerah. Safari Ramadan di Jawa Tengah diselenggarakan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang pada 13 Juni 2017 dan dihadiri Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo serta Wakil Walikota Semarang Hevearita G. Rahayu. Sedangkan di Jawa Timur diselenggarakan di Hotel Elmi, Surabaya pada 20 Juni 2017 dan dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifulah Yusuf (Gus Ipul). Kepala Perwakilan Jabanusa Ali Masyhar menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah baik Jawa Tengah maupun Jawa Timur dapat terus mendukung, terutama dalam hal perizinan, kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di masing-masing wilayahnya. “Jika kegiatan eksplorasi dan eksploitasi tidak dapat berjalan lancar, dikhawatirkan Indonesia akan mengalami defisit energi, karena ini merupakan satusatunya jalan untuk meningkatkan cadangan migas,” kata Ali.
10
BUMI / #51 Juli 2017
A. Safari Ramadan di Semarang, Jawa Tengah B. Buka Puasa Bersama di Manokwari, Papua C. Safari Ramadan di Surabaya, Jawa Timur D. Safari Ramadan di Muaro Jambi, Sumatera Selatan
Kunjungan ini pun diapresiasi Ganjar dan Gus Ipul. Keduanya sependapat, pemerintah daerah juga harus berperan penting dalam ketahanan energi nasional. Mereka mengharapkan ke depannya akan terus terjalin hubungan yang baik dengan SKK Migas dan Kontraktor KKS. Safari Ramadan dilakukan SKK Migas Perwakilan Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) bersama Kontraktor KKS Pertamina EP Asset 1 Field Jambi. Kegiatan yang berlangsung di Rumah Dinas Bupati Muaro Jambi pada 12 Juni 2017 ini diawali dengan acara buka bersama dan pemberian santunan kepada anak yatim piatu. “Semoga santunan dari kami dapat bermanfaat bagi adik-adik yang membutuhkan,” kata Kepala Perwakilan Sumbagsel Tirat Sambu Ichtijar saat membagikan 110 paket santunan. Serupa dengan Perwakilan Jabanusa dan Sumbagsel, SKK Migas Perwakilan Papua dan Maluku (Pamalu) pun mengadakan acara Buka Bersama SKK Migas dengan Kontraktor KKS Pamalu. Kegiatan ini berlangsung di empat wilayah kerja, yaitu Sorong, Manokwari, Fakfak dan Maluku. “Selamat menjalani ibadah puasa Ramadan bagi yang menjalankan, semoga semangat dan koordinasi antara SKK Migas dan Kontraktor KKS ke depannya menjadi lebih baik sehingga mampu mempercepat produksi,” kata Kepala Perwakilan Pamalu Enrico CP Ngantung.
OLEH: NAIRA/
[email protected]
SEREMONIAL
Kunjungan Wamen ke “Darling Site” Chevron Duri ESDM memulai kunjungan dengan mendengarkan pemaparan rencana Program Landfill Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontrak KKS) CPI yang akan dibangun di Minas.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM), Arcandra Tahar, didampingi Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Sukandar, mengunjungi lokasi “Darling Site” di Wilayah Kerja (WK) PT. Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI), Duri Riau pada 6 Juli 2017. Rombongan Wamen
Kunjungan dilanjutkan dengan peninjauan rencana pembangunan pipa penyalur minyak dalam Program Asset Integrity Program Chevron. Archandra berkesempatan dialog dengan Perwakilan CPI mengenai rencana pembangunan pipa tersebut. “Saya ingin melihat sudah sejauh mana pembangunan pipanya. Saya berharap pembangunan ini bisa dilakukan dengan cepat, agar bisa lebih cepat digunakan untuk distribusi minyak,” katanya. Untuk melihat secara langsung proses penanganan Tanah Terkontaminasi Minyak, Archandra beserta rombongan juga meninjau lokasi 5E-15 di Minas yang sedang dalam tahap kontruksi CPI. Lokasi ini pun menjadi destinasi terakhir dari kegiatan tersebut.
OLEH: DANANG AGUNG/
[email protected]
Kepala SKK Migas Tinjau Langsung Lapangan Sangasanga Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi, melakukan kunjungan lapangan ke PT. Pertamina EP Asset 5 Field Sangasanga (PEP Sangasanga) pada 12 Juni 2017. Dalam kunjungan ini Kepala SKK Migas didampingi Deputi Operasi Fatar Yani, Deputi Dukungan Bisnis Atok Urrahman dan Kepala Perwakilan SKK Migas Kalsul Nasvar Nazar. “Ini merupakan tindak lanjut rencana Kerjasama Hulu Aliansi Strategis (KHAS) dalam rangka meningkatkan produksi pada struktur Louise-Nonny di PEP Sangasanga,” kata Amien. Amien berkesempatan melihat sumur LSE-1055, SPU-B, area potensial minyak dan gas bumi (migas) yang tumpang tindih dengan kegiatan pertambangan batubara dan Jetty 6 (loading minyak). Menanggapi masalah tersebut, Amien memberikan arahan agar PEP mendokumentasikan kerusakan-
kerusakan dari sisi lingkungan di Wilayah Kerja PEP Sangasanga yang diakibatkan kegiatan penambangan batubara. Hal ini dimaksudkan sebagai bahan untuk mencari dukungan dari semua pihak dalam rangka penanganan kerusakan lingkungan. “Sebagai perhatian khusus untuk PEP, SKK Migas menugaskan seorang vice president dan seorang spesialis untuk membantu memberi solusi yang ada sehingga target produksi dapat cepat tercapai,” kata Amien. Setelah dari lapangan Pertamina Sangasanga, Amien beserta rombongan melakukan kunjungan ke kantor SKK Migas Perwakilan Kalsul. Dalam kesempatan ini, Nasvar Nazar menyampaikan capaian kinerja yang telah dilakukan dan beberapa tantangan Perwakilan Kalsul selama ini.
#51 Juli 2017 / BUMI
11
SEREMONIAL
OLEH: SUHENDRA ATMAJA/
[email protected]
Silaturahmi dengan Pimpinan Media Nasional Sangasanga Manajemen Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggelar acara silaturahmi dengan pimpinan media nasional yang tergabung dalam Forum Pemimpin Redaksi. Acara ini digelar bersamaan dengan acara buka bersama di Jakarta pada 9 Juni 2017. Hadir dalam pertemuan ini, 12 pemred baik dari media cetak dan televisi. Menyambut baik pertemuan ini, Sekretaris SKK Migas Arif Handoko berharap pertemuan dapat mendorong hubungan yang baik antara media dan SKK Migas. “Saya kira ini positif dan ke depan kita akan terus membina hubungan dengan media, tidak hanya dengan pimpinan media tapi juga dengan stakeholder lainnya,” katanya. Sementara itu, Ketua Forum Pemred Suryopratomo berterima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk mengenal lebih dekat dengan manajemen baru di lingkungan SKK Migas. “Semoga setelah silaturahmi ini media dan SKK Migas dapat sama-sama membangun dan memberikan citra positif untuk bangsa dan negara, “katanya. OLEH: HAIDAR/
[email protected]
MoU SKK Migas-PPATK: Tegaskan Pengawasan Tindak Pidana Pencucian Uang Dalam upaya menciptakan bisnis hulu minyak dan gas bumi (migas) yang transparan, akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menjalin kerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Kerja sama yang dilakukan dalam rangka pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang di kegiatan usaha hulu migas. Perjanjian ini diatur dalam Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangani Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin di Gedung PPATK, Jakarta pada 6 Juli 2017. “Terima kasih kepada PPATK yang bersedia mendukung SKK Migas dalam melaksanakan tugasnya untuk mengelola kegiatan usaha hulu migas yang bersih dari tindak pidana, khususnya pencucian uang,” kata Amien. Ruang lingkup yang diatur dalam MoU adalah kerja sama efektif dalam pertukaran informasi, sosialisasi, pendidikan dan pelatihan, penelitian atau riset mengenai fungsi dan wewenang kedua pihak
12
BUMI / #51 Juli 2017
(SKK Migas dan PPATK), penugasan pegawai, serta pengembangan teknologi informasi. “Kami menyambut niat baik SKK Migas yang ingin membersihkan industri hulu migas, baik di lingkungan SKK Migas sendiri maupun kontraktor. Ke depannya kami harapkan komunikasi yang baik antara kedua instansi agar tujuan bersama ini tercapai,” kata Badaruddin.
INFO SEHAT
OLEH: AGATHA CITARA/
[email protected]
Perkembangan Teknologi MRI KEMAJUAN TEKNOLOGI KESEHATAN TELAH BERKEMBANG PESAT DALAM MENDETEKSI (DIAGNOSIS) DAN TERAPI SUATU PENYAKIT. BERKEMBANGNYA TEKNOLOGI TERSEBUT SANGAT MEMBANTU MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT SERTA TENTUNYA MEMBERIKAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PENGOBATAN, KARENA ADANYA AKURASI DIAGNOSIS DAN TERAPI.
Dr. Fery Murtopo, SpRad
Radiologi merupakan salah satu bagian dari rumah sakit yang mempunyai alat untuk melakukan pemeriksaan gambaran citra (image) organ tubuh pasien. Dengan kemampuan melihat citra suatu organ manusia, maka bisa membantu mendeteksi adanya penyakit pada organ dalam yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata atau pemeriksaan fisik biasa. Adapun alatalat yang digunakan radiologi meliputi: foto X-ray (foto rontgen), Ultrasonography (USG), Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan Computerized Tomography Scanner (CT-Scan).
di bawah naungan Pertamedika IHC (Indonesia Health Care). Kelebihan lainnya adalah dapat melihat abnormalitas serabut syaraf (dengan software DTI), membedakan tumor atau infeksi (MR spectroscopy), melihat luas kerusakan otak pada stroke dan daerah yang masih bisa diselamatkan (MR pefusion), melihat anatomi pembuluh darah tanpa kontras i.v. (Thrive) dan melakukan pemeriksaan jantung (pergerakkan katup jantung, ketebalan otot jantung, visualisasi arteri coroner, dan terkini bisa sebagai “guide” terapi stem cell).
MRI merupakan alat yang non invasive (tidak perlu dimasukkan ke dalam tubuh) dimana menggunakan medan magnet tinggi yang kemudian diolah menghasilkan gambaran anatomi tubuh secara jelas dan detil tanpa adanya bahaya radiasi pengion.
“Alat MRI ini juga bermanfaat mendeteksi stroke dini dan memberikan informasi tentang efektifitas, tingkat keberhasilan, dan risiko jika pada pasien dilakukan tindakan intervensional (tindakan thrombolytic melalui catheterisasi),” kata Fery.
MRI sampai saat ini telah mengalami banyak perkembangan, salah satunya adalah alat MRI 3 Tesla, yang sudah launching dan digunakan oleh beberapa rumah sakit besar. Mesin ini menggunakan medan magnet yang lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya. Diharapkan memberikan gambaran anatomi organ dalam tubuh secara lebih jelas dan cepat. Selain itu juga dilengkapi dengan konfigurasi software lebih lengkap yang dapat melakukan pemeriksaan khusus yang sebelumnya belum ada.
Keunggulan terkini lainnya adalah adanya software BOLD (blood oxygenated level dependent) untuk menggambarkan aktivitas syaraf (neuron) panca indera, motorik serta sensoris yang kemudian dipetakan dalam bentuk warna yang muncul di anatomi otak kita (sesuai lokasi area dimana syaraf tersebut terletak dan dipetakan di otak).
Kelebihan dari versi ini selain mampu melihat gambaran anatomi organ juga mampu melihat kelainan fungional dan metabolik suatu organ sehingga bisa menegakkan suatu penyakit secara lebih cepat dan akurat,” kata Dr. Fery Murtopo, SpRad dari Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) – salah satu rumah sakit
MRI ini juga sudah berkembang menjadi PET MR (seperti halnya PET CT) untuk mendeteksi kelainan metabolik suatu organ sehingga bisa membedakan suatu kelainan akibat infeksi/keganasan tumor atau evaluasi adanya metastase secara sensitif. “Diharapkan dengan adanya MRI terbaru ini, akurasi dan kecepatan diagnostik suatu penyakit yang juga makin kompleks dapat tercapai optimal sehingga efektifitas pengobatan dapat tercapai,” kata Fery.
#51 Juli 2017 / BUMI
13
TEKNOLOGI
OLEH: ADHITYA C. UTAMA/
[email protected]
FGD Desain Pengembangan Lapangan Iliran High ADANYA POTENSI CADANGAN MINYAK BERAT YANG SANGAT BESAR DI LAPANGAN ILIRAN HIGH DI BLOK RIMAU MENDORONG MEDCO E&P RIMAU MEMPERSIAPKAN DESAIN PROYEK YANG SESUAI AGAR PRODUKSI MINYAK DAPAT BERJALAN DENGAN OPTIMAL. Iliran High merupakan salah satu lapangan di wilayah kerja Rimau, yang dioperasikan Medco E&P Indonesia. Lapangan ini memiliki potensi minyak berat (heavy oil) dengan kualitas minyak sebesar 13-18 American Petroleum Institute (API) yang berasal dari Formasi Telisa. Besarnya potensi minyak dari formasi ini mencapai 75 persen dari keseluruhan cadangan Iliran High. Hasil studi menunjukkan tekanan reservoir Iliran sangat rendah, hanya 40-60 psi. Minyak berat di lapangan ini memiliki viskositas cukup besar, yaitu 600 – 6.000 sentipoise (cP), sehingga membutuhkan treatment khusus seperti aplikasi heater (pemanas) untuk mengurangi viskositas di sekitar lubang bor agar proses produksinya dapat berjalan baik. Viskositas adalah tingkat kekentalan fluida yang berdampak pada ketahanan fluida terhadap tekanan maupun tegangan. Semakin besar nilainya, maka akan semakin besar tekanan yang dibutuhkan untuk bisa mengeluarkan fluida minyak dari bawah permukaan bumi. Spesialis Heavy Oil MedcoEnergy, Ricky Sugianto, mengajukan beberapa gagasan yang cocok untuk Lapangan Iliran, antara lain adalah pemboran dengan besar lubang bor 30 inch menggunakan rig non migas atau Auger (operasi pemboran dan komplesi) yang kemudian dimodifikasi dengan menambahkan downhole heater, atau dengan pembuatan sumur yang lebih besar menyerupai open pit yang biasa digunakan dalam pertambangan. “Kedua gagasan itu tentu memiliki concern masing-masing dalam pemberlakuannya. Oleh karena itu kami mengharapkan masukan agar kami dapat memilih metode mana yang efektif untuk dilakukan,” kata Ricky dalam acara Forum Group Discussion (FGD) Lapangan Iliran High – Medco Rimau yang diselenggarakan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di Jakarta pada 19 Juni 2017. Menurut Ricky, metode pemboran dan komplesi akan lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan metode open pit. Namun, kemungkinan blow out juga lebih besar. Hal yang perlu dipertimbangan untuk
14
BUMI / #51 Juli 2017
metode ini adalah mengenai standard operation procedure (SOP) mengenai desain sumur dan metode pemboran, perizinan daerah untuk lahan serta standar keselamatan bagi pekerja. Metode open pit dinilai menjanjikan hasil yang baik. Dengan adanya empat sumur injeksi di masing-masing sisi pit, maka tekanan sumur dapat disesuaikan. Keluarnya fluida pada reservoir akan lebih mudah dan risiko akan blow out juga menjadi lebih kecil. Namun metode ini tentu membutuhkan kajian lebih mendalam, terutama perihal limbah, kontaminasi air tanah, perizinan dan pembebasan lahan. “Forum ini dibuat untuk membahas masalah teknis maupun non teknis. Karena potensinya (heavy oil) sangat besar, maka persoalan ini penting dibahas,” kata Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Arizon Suardin. Dia menargetkan capaian produksi dari Lapangan Iliran High dapat mencapai 20.000 barel tiap harinya. Dalam diskusi terkait desain proyek yang melibatkan keilmuan tentang teknik reservoir dan perizinan lahan ini, SKK Migas turut menghadirkan beberapa perwakilan dari Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) dan Direktorat Jenderal (Ditjen) Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Turut hadir dalan forum Deputi Pengendalian Pengadaan Djoko Siswanto dan Direktur Utama MedcoEnergy Ronald Gunawan.
OLEH: SHINTA SWASTI SANTASAYACITTA/
[email protected]
TJS FORUM
Merintis Masa Depan di Hulu Sungai Tamian KURANGYA INFRASTRUKTUR MENJADI SALAH SATU PENYEBAB SULITNYA AKSES UNTUK PENDIDIKAN ANAK-ANAK DI DESA TAMPUR PALOH, ACEH TIMUR. HAL INI MENDORONG PT. PERTAMINA EP RANTAU FIELD UNTUK MEMBANTU MASYARAKAT MELALUI PROGRAM “SIEKULA ANEUK NAGGROE”.
(dari kiri) Perjalanan Menuju Sekolah Swasta Merdeka, Sekolah dibangun dengan konsep menyatu dengan alam dan kearifan lokal Desa Tampur Paloh, Merintis Masa Depan Melalui CSR Pendidikan
Keterbatasan infrastruktur jalan Desa Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur menjadikan desa tersebut terisolir dan sulit dijangkau. Untuk mencapainya, kita harus melewati akses jalan yang masih rusak parah, yang kemudian dilanjutkan jalur air menggunakan moda transportasi kapal kecil mencapai 6-7 jam menyusuri Sungai Tamian. Keadaan ini membuat masyarakat desa belum bisa mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak. Pada 2006 lalu, pasca banjir bandang yang melanda merusak sekolah-sekolah di desa ini, motivasi masyarakat untuk kembali bersekolah belum pulih. Alih-alih belajar, anak-anak justru dilibatkan untuk ikut mengeksploitasi hutan agar mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Banyak di antaranya yang juga terlibat dalam pernikahan usia dini. Bila keadaan ini dibiarkan terus, maka dalam jangka panjang, anak-anak Desa Tampur Paloh akan terancam buta huruf dan terisolasi. Melihat kondisi demikian, PT Pertamina EP Rantau Field, salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) di Aceh, berinisiatif membuat program pendidikan, bernama Siekula Aneuk Naggroe (Sekolah Anak Bangsa). Program ini direncanakan berlangsung secara berkelanjutan selama lima tahun berturut-turut sejak dimulai pada 2016. Program ini akan diterapkan dalam lima tahap, di tahun 2016, atau Tahap Pertama disebut sebagai Tahap Inisiasi, berupa perbaikan gedung sekolah dan pemasangan instalasi listrik pohon energi.
Tahap kedua, Tahap Pengembangan, akan dibuat program mandiri energi listrik di sekolah. Kemudian di 2018, program dilanjutkan ke Tahap Pemantapan yang diperuntukkan untuk mengembangkan dan menguatkan kompetensi tenaga pengajar. Untuk tahun 2019, akan masuk ke Tahap Penguatan yang menciptakan green school (konsep sekolah alam) serta penguatan manajemen yayasan sekolah. Terakhir, Tahap Kemandirian, dimana teknologi informasi dan komunikasi akan dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar. Sejak dimulai, program sudah berhasil meningkatkan motivasi anak-anak untuk kembali bersekolah. Mereka pun diberi kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sehingga secara tidak langsung mengurangi angka pembalakan liar yang sebelumnya banyak terjadi di desa. “Ini merupakan wujud kepedulian dan komitmen perusahaan dalam mendukung nawacita pemerintah, khususnya pengembangan pendidikan di wilayah Terpencil, Terluar dan Terdepan (3T),” kata Public Relation Manager PT Pertamina EP, Muhammad Baron. Dalam pengelolaan program Siekula Aneuk Nanggroe, Rantau Field bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, baik pemerintah, LSM, maupun masyarakat setempat. Melalui pola kemitraan tersebut, diharapkan manfaat program dapat dirasakan oleh masyarakat dengan lebih maksimal.
#51 Juli 2017 / BUMI
15
TESTIMONI
Pejabat Baru SKK Migas:
Siap Menyongsong Tugas Baru dengan Prestasi Baru TIAP MASA ADA ORANGNYA DAN TIAP ORANG ADA MASANYA, BEGITULAH SPIRIT ZAMAN DALAM MENGEJAR KEMAJUAN. DEMIKIAN PULA DENGAN DUNIA MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS). TANTANGAN PEKERJAAN YANG KIAN BESAR DAN DINAMIS, MENDORONG SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) MELAKUKAN PEMBENAHAN. DI ANTARANYA MENEMPATKAN BEBERAPA PEKERJA ATAU PEJABAT BARU UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN BISNIS MIGAS DI MASA DEPAN.
SUKANDAR (Wakil Kepala SKK Migas) Mengawali karir di dunia migas 25 tahun lalu, Sukandar pernah menjadi drilling engineer di Caltex (kini Chevron Pacific Indonesia). Setelah itu, dia sempat beralih ke industri perbankan dan bekerja di Citibank selama 8,5 tahun. Sukandar kemudian membina karir di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selama 15 tahun, lalu pindah ke Krakatau Steel (KS). Di KS, Sukandar mengawali karir sebagai Direktur Keuangan sejak 2007. Dan akhirnya, sejak dua tahun lalu dia pun diangkat menjadi Direktur Umum dan Chief Executive Officer (CEO) di perusahaan baja yang berpusat di Cilegon itu. Di KS ini, Sukandar sempat mendapat tantangan untuk menghidupkan kembali korporasi milik negara tersebut. “Saat itu pemerintah terus mendorong Krakatau Steel untuk berinvestasi agar menjadi self-sufficient steel di Indonesia. Total investasi sampai 2025 bahkan mencapai US$8 miliar,” terangnya. Dia mengakui tantangan ini sangat berat karena industri steel (baja) juga sangat dipengaruhi oleh harga minyak. “Mari kita saling bekerja sama, karena keberhasilan bapak ibu adalah keberhasilan kami (SKK Migas). Kami akan melayani Kontraktor KKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) sebagai customer kami, seperti apa yang diinstruksikan menteri. Kami dituntut bekerja lebih cepat lagi dari sebelumnya agar bisa melayani pihak kontraktor lebih baik lagi. Mohon dukungannya,” katanya.
ARIEF S. HANDOKO (Sekretaris SKK Migas) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan telah melantik beberapa pejabat baru untuk mengisi posisi di manajemen SKK Migas. Di antaranya adalah Wakil Kepala, Sekretaris, Deputi Perencanaan, Deputi Operasi dan Deputi Dukungan Bisnis. Meskipun memiliki latar belakang berbeda, para pejabat yang baru dilantik dinilai berpengalaman sehingga dianggap mampu membantu SKK Migas dalam pencapaian target produksi migas ke depan. Para pejabat baru ini pun secara langsung diamanahkan Jonan agar mampu mengurangi cost recovery dan meningkatkan produksi migas. Berikut profil singkat para pejabat baru di jajaran manajemen SKK Migas yang dilantik pada Mei lalu.
16
BUMI / #51 Juli 2017
Memiliki latar belakang sebagai seorang auditor, Arief telah berkiprah selama 19 tahun di Badan Pengawas Keuangan (BPK). Dia pun sempat pindah menjadi auditor dan liaison untuk hubungan eksternal di ConocoPhillips. Setelah lama menjadi auditor, Arief kemudian sempat bertugas di bagian general services. “Mudah-mudahan dengan tim yang saya miliki dapat membantu SKK Migas untuk mencapai tujuan. Dengan demikian saya harapkan kerja sama yang baik antar SKK Migas dan Kontraktor KKS,” katanya. Menurutnya, tugas baru sebagai Sekretaris SKK Migas hampir menyerupai tugasnya di general service dulu.
OLEH: ADHITYA C. UTAMA/
[email protected]
Hanya saja beban yang diemban jauh lebih berat karena berhubungan langsung dengan pemerintah pusat, stakeholders (pemangku kepentingan), dan lebih dari Kontraktor KKS yang beroperasi di Indonesia.
juga sempat melakukan proyek eksplorasi di Talisman dan Murphy dan bagian produksi di ConocoPhillips. Sebelum akhirnya menjabat sebagai Deputi Operasi SKK Migas Fatar sempat bekerja di Petronas.
“Jika sebelumnya sebagai auditor setiap percakapan saya dicatat, kali ini terbalik, yang teman-teman Kontraktor KKS bicarakan saya catat semuanya,” katanya.
“Dari Petronas saya ditarik ke Indonesia dan bekerja di birokrasi (SKK Migas). Tentu ada perubahan yang harus saya alami dari yang sebelumnya bekerja di Kontraktor KKS, sekarang harus belajar lagi menjalani tugas sebagai birokrat,” katanya.
JAFFEE ARIZON SUARDIN (Deputi Perencanaan)
Fatar berpendapat untuk mengefisiensikan produksi migas dalam negeri, cost cutting merupakan cara yang sangat penting karena kondisi saat ini tidak lagi memungkinkan untuk kontraktor hanya mengandalkan harga minyak global untuk memperoleh profit. Untuk cost cutting sendiri dibutuhkan komunikasi dua arah antara SKK Migas dan Kontraktor KKS agar dapat menemukan proses yang bisa dipangkas.
Berlatarbelakang pendidikan Teknik Perminyakan hingga meraih program doktoral. Pria yang akrab dipanggail Buyung ini memiliki fokus terhadap proses administrasi dan safety dalam kegiatan operasional migas. Jaffee sempat bekerja di Shell, Houston yang mengelola major project dengan nilai proyek sebesar US$30 miliar. Dia bertanggung jawab untuk mengelola proyek di Teluk Meksiko dimulai dari subsurface hingga drilling. Jaffee pun pernah menangani Shell Project and Technology yang kemudian bekerja di salah satu perusahaan pengembang teknologi di Houston. Lama karirnya di Houston kurang lebih 13 tahun hingga kemudian ditarik untuk menjadi staf ahli Kementerian ESDM. “Di ESDM saya ikut mempersiapkan skema Gross Split. Selain itu saya juga sempat menangani terkait harga gas, deepwater lagging problem dan lainnya,” katanya. Mengenai efisiensi, Jaffee telah mengagendakan revisi work program and budget (WP&B) yang ditujukan kepada seluruh Kontraktor KKS. “SKK Migas diharuskan untuk dapat beradaptasi dengan business environment yang ada, kini business environment migas mengharuskan adanya cost cutting (pemotongan biaya) untuk mempertahankan produksi. Makanya kami akan membantu kontraktor agar bisa melakukan cost cutting melalui revisi WP&B,” kata Jaffee.
FATAR YANI (Deputi Operasi) Pria yang memulai karirnya di ARCO ini telah memiliki pengalaman di industri migas selama 30 tahun. Berbagai bidang di migas telah dijalani, seperti eksplorasi, hilir, juga LNG (Liquefied Natural Gas) . Dia pernah bekerja selama 8,5 tahun di ExxonMobil Houston yang kemudian dilanjutkan di Shell bagian hilir. Fatar
“Harus ada simplikasi proses. Mohon diberi informasi mana saja yang bisa dipangkas, sehingga nanti kita bisa memodifikasi lapangan yang ada,” ungkapnya. bermanfaat.
M. ATOK URRAHMAN (Deputi Dukungan Bisnis) Alumni Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) Laut tahun 1983 ini sempat menjabat sebagai staf ahli Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) di bidang hubungan antar lembaga dan kawasan khusus. Dia pun pernah menjadi staf khusus Menteri Perhubungan RI Bidang Hubungan Antar Lembaga, terakhir menjadi staf ahli Komisi Pengawasan SKK Migas kurang lebih 6 bulan. “Saya berharap para Kontraktor KKS nantinya dapat memanfaatkan dengan optimal fungsional yang ada di bawah saya. Sehingga ke depannya apa yang kita kerjakan akan bermanfaat bagi negara dan bangsa,” katanya. Kehadiran Atok yang berlatar belakang militer ini disambut baik oleh Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi. Menurutnya, dengan adanya pemahaman akan militer, kinerja SKK Migas dapat berkembang, terutama dalam hal menjaga keamanan wilayah operasi migas yang sewaktu-waktu bisa saja terancam. “Karena saya khawatir wilayah operasi migas kita terkena dampak negatif dari pergerakkan radikal yang saat ini ramai di luar negeri, oleh karena itu pemahaman militer sangat bermanfaat” kata Amien.
#51 Juli 2017 / BUMI
17
PERSPEKTIF
Kinerja Semester I Tahun 2017 Industri Hulu Migas
OLEH: ADHITYA C. UTAMA/
[email protected]
dilaksanakan di Kantor SKK Migas Pusat, Jakarta pada 6 Juli 2017. Amien menjelaskan, transisi Total Indonesie Mahakam ke Pertamina dan sudah onstream-nya Lapangan Jangkrik akan menjadi beban terbesar untuk cost recovery tahun ini. Namun angkanya baru akan terlihat pada November atau Desember nanti saat depresiasinya sudah selesai dihitung. Meski demikian, SKK Migas akan tetap menjaga agar cost recovery tetap sesuai target, yaitu US$10,49 miliar. Diketahui, dalam semester pertama ini, rata-rata lifting minyak bumi telah mencapai 802 ribu barel per hari (bph) atau 98 persen dari target APBN. Sedangkan untuk gas bumi, lifting berada di angka 6.440 juta standar kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMSCFD). Total capaian lifting migas Indonesia per 30 Juni 2017 adalah 1.934 ribu barel minyak ekuivalen per hari (barrel oil equivalent per day/BOEPD). “Ini belum merupakan angka lifting migas yang telah diproduksi, karena saat ini masih ada migas hasil produksi yang di storage dan belum di-lifting. Target akhir tahun semuanya sudah lifting,” kata Amien.
PENERIMAAN NEGARA DARI SEKTOR HULU MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) PADA SEMESETER 1 TAHUN 2017 MELEBIHI TARGET, YAITU SEBESAR US$6,48 MILIAR ATAU SEKITAR 59 PERSEN DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN) 2017. MESKI DEMIKIAN, PENCAPAIAN TERSEBUT BELUM DIIKUTI DENGAN NILAI INVESTASI HULU MIGAS YANG SIGNIFIKAN. Berdasarkan laporan per 30 Juni 2017, penerimaan yang diterima negara sudah mencapai 59 persen dari total target APBN sebesar US$10, 91 miliar. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pun telah berhasil menekan cost recovery hingga US$4,87 miliar atau sekitar 46 persen yang ditargetkan APBN. “Kami optimis penerimaan negara di 2017 akan melebihi target APBN,” kata Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi saat melakukan konferensi pers terkait Pencapaian Hulu Migas Semester 1- 2017 yang
18
BUMI / #51 Juli 2017
Dia menjelaskan dari total lifiting minyak, sebesar 86 persen merupakan sumbangan dari 10 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) minyak terbesar di Indonesia. Sedangkan untuk gas bumi, 10 Kontraktor KKS gas bumi terbesar berkontribusi menyumbang 80 persen dari total lifting. Berbeda dengan penerimaan negara, angka investasi hulu migas dinilai tidak sesuai ekspektasi. Dari rencana investasi hulu migas dalam rencana program dan anggaran (work program and budget/ WP&B) sebesar US$13,8 miliar, hingga Juni 2017 baru terealisasi sebesar US$3,98 miliar atau sekitar 29 persen. Untuk wilayah kerja eksploitasi dari rencana sebesar US$12,86 milliar, baru terealisasi US$3,96 miliar. Sedangkan realisasi investasi eksplorasi baru sekitar US$30 juta dari total target US$940 juta. Hal ini tentu harus segera dibenahi. Menurut Amien, berkurangnya angka investasi di hulu migas membuat belanja untuk industri pendukung seperti pipa, kapal, dan raw material juga berkurang. Tidak hanya itu, jika dibiarkan dikhawatirkan berdampak pada penurunan angka produksi migas di masa yang akan datang. “Sudah banyak upaya pemerintah untuk menggairahkan iklim investasi hulu migas dalam negeri. Semoga pada semester berikutnya dampaknya sudah bisa terlihat,” kata Amien.
OLEH: ADHITYA C. UTAMA/
[email protected]
PERSPEKTIF
Pelantikan Kepala Divisi dan Fungsional SKK Migas PERATURAN MENTERI (PERMEN) ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL (ESDM) NOMOR 17 TAHUN 2017 PERIHAL STRUKTUR ORGANISASI SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) TELAH DITERBITKAN. BEBERAPA PEJABAT LEVEL DIVISI DAN FUNGSIONAL PUN KINI TELAH DILANTIK. Setelah sebelumnya ada perombakan di jajaran manajemen, SKK Migas kembali melakukan staffing di tingkat divisi. Terdapat 27 kepala divisi (kadiv) dan 18 pejabat fungsional yang dilantik. Pengangkatan pejabat di level ini merupakan hasil dari assessment (penilaian) yang sudah diberikan ke beberapa kandidat serta hasil evaluasi dari manajemen. “Assessment dilakukan untuk mengurangi subyektifitas di proses seleksi,”kata Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi usai prosesi pelantikan di Kantor SKK Migas Pusat, Jakarta pada 5 Juli 2017. Menurut Amien, keputusan manajemen saat pemilihan berdasarkan tiga pertimbangan, yaitu pengalaman dengan bobot 15 persen, kompetensi 40 persen, dan performance (kinerja) 45 persen. Penyeleksian kali ini dianggap lebih baik karena dilakukan dengan proses yang lebih merit system. Berdasarkan Permen ESDM Nomor 17 Tahun 2017, terdapat posisi baru yaitu fungsional. Menurut Amien, yang membedakan fungsional adalah posisi yang diisi para tenaga ahli profesional ini diperuntukkan untuk mengambil keputusan yang sifatnya teknis. Ini berbeda dengan divisi yang pekerjaannya lebih bersifat struktural. “Fugsional menjadi harapan baru untuk memecahkan beberapa pending matters hulu migas yang terdapat di area SKK Migas. Karenanya beban pekerjaannya sangat berat dan harus bisa bekerja dengan mandiri,” kata Amien. Dia berpesan agar para pejabat baru tersebut dapat terus menunjukkan kinerja yang tinggi dan solutif
sehingga mendorong kegiatan usaha hulu migas yang lebih cepat dan lebih efisien. Selanjutnya, untuk membuktikan hasil assessment yang sudah diberikan, para pejabat yang baru dilantik ini akan menjalani masa percobaan selama tiga bulan. Mereka diharapkan mampu bekerja dengan maksimal untuk dapat melewati sistem penilaian yang sudah dirumuskan oleh deputi dari masing-masing bidang. Proses staffing pun akan segera dilanjutkan ke level departemen. Ditargetkan semua proses dapat berjalan lancar agar bulan September SKK Migas sudah mulai dapat bergerak dengan lebih cepat. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memberikan selamat kepada para pejabat yang baru dilantik saat memberikan arahan ke SKK Migas di Kantor SKK Migas Pusat pada 7 Juli 2017. “Harus diingat, tidak ada seorang pun yang dapat mengatur harga minyak global. Yang dapat dilakukan adalah membantu Kontraktor KKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama), at lease, dapat melakukan operasionalnya lebih cepat dan efisien,” katanya. Jonan mengharapkan ke depannya SKK Migas tidak perlu terlalu birokratis, sehingga dapat lebih fleksibel terhadap peraturan jika memang diperlukan untuk mempercepat kegiatan produksi para kontraktor tanpa melupakan standar. “Saya harap seluruh pegawai dapat menjalankan amanahnya dengan baik. Segala proses serta biaya tidak dapat dikendalikan menggunakan relationship (hubungan kekerabatan), tetapi menggunakan standar. Jadi memang harus membantu, tapi tetap tidak menyalahgunakan wewenang yang dimiliki,” kata Jonan.
#51 Juli 2017 / BUMI
19
SPEKTRUM
OLEH: RYAN B. WURJANTORO/
[email protected]
LSP-HULU MIGAS: Sertifikasi untuk Pemberdayaan Kompetensi Tenaga Kerja Hulu Migas SEBAGIAN BESAR OPERATOR WILAYAH KERJA (WK) MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) DI INDONESIA MERUPAKAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL. KONSEKUENSINYA, PERSAINGAN ANTARA TENAGA KERJA LOKAL DAN ASING YANG MENUNTUT KOMPETENSI INDIVIDUAL, TAK BISA DIHINDARKAN. APALAGI, PINTU MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) TELAH DIBUKA. Salah satu upaya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dalam memberdayakan pekerja profesional hulu migas lokal adalah bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), menginisiasi Lembaga Sertifikasi Profesi Kegiatan Usaha Hulu Migas ( LSPHULU MIGAS). LSP ini ditujukan untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja terhadap sumber daya manusia di SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS). “Tantangan tenaga kerja Indonesia, khususnya di industri hulu migas akan semakin berat dengan dimulainya MEA. Tenaga kerja asing sudah lebih dahulu menerapkan Uji Kompetensi melalui sertifikasi di negara asalnya,” kata Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi. Dengan kondisi tersebut, menurut Amien diperlukan percepatan dalam menciptakan tenaga terampil yang kompeten dan bersertifikasi di sektor hulu migas. Sertifikasi kompetensi bukan lagi sebagai pilihan, tetapi kewajiban. LSP-HULU MIGAS harus mampu menjawab kepercayaan yang diberikan dalam mengembangkan dan memelihara kompetensi tenaga kerja pada sektor ini. Selain membantu tenaga kerja untuk menunjukkan kompetensinya, bagi industri hulu migas Sertifikasi Profesi ini bermanfaat untuk meyakinkan klien bahwa produk maupun jasa yang dihasilkan terjamin karena telah dibuat oleh tenaga-tenaga kompeten. Adapun sertifikasi ini juga dapat membantu industri dalam merekrut serta mengembangkan tenaga kerjanya berdasarkan kompetensi guna meningkatkan efisiensi human resource development (HRD) khususnya dan efisiensi nasional pada umumnya.
20
BUMI / #51 Juli 2017
Pilar pertama yang harus dibangun dalam LSPHULU MIGAS adalah Standar Kompetensi yang dibuat oleh pihak industri. Lalu diperlukan adanya pendidikan formal maupun non-formal dan pelatihan yang berbasis kompetensi. Kurikulum dan modul pelatihan harus mengacu pada Standar Kompetensi Kerja. Terakhir, adalah sertifikasi kompetensi itu sendiri. Menurut Amien, pada prinsipnya setiap pekerja yang memiliki sertifikat kompetensi dianggap telah dianggap mampu melaksanakan pekerjaan berdasarkan prinsip “workman like manner and good engineering practices”. “Dengan adanya LSP ini, SKK Migas sebagai manajemen operasi Kontraktor KKS dapat berperan lebih strategis dengan melakukan empowering kepada Kontraktor KKS dalam melaksanakan kegiatan operasional,” kata Amien. Sesuai Peraturan BNSP No.2/BNSP/III/2014 tentag Pedoman Pembentukan LSP, maka lisensi LSPHULU MIGAS telah diserahan oleh Ketua BNSP Sumarna Abdurrahman kepada Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Ketua LSP-HULU MIGAS Muliana Sukardi di Kantor SKK Migas Pusat, Jakarta pada November 2015. Adapun jumlah asesi yang telah disertifikasi sejak Juli 2016 hingga Mei 2017 adalah 298 orang dengan jumlah asesor kompetensi sebanyak 165 orang. Selain itu terdapat skema sertifikasi dari beberapa disiplin yang sedang dalam tahap penyusunan, yaitu Petugas Lifting, Sumber Daya Manusia (SDM), Keselamatan Kerja Kesahatan dan Lindung Lingkungan (K3LL), Keuangan dan Hubungan Masyarakat (Public Relations).
OLEH: ALFIAN/
[email protected]
SPEKTRUM
Kuliah Terbuka di STAN: Perkuat Pendapatan Nasional Melalui Industri Hulu Migas MERUPAKAN TUGAS UTAMA SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMASUKAN NEGARA MELALUI SEKTOR INDUSTRI HULU MIGAS. LALU BAGAIMANA KAH LANGKAH SKK MIGAS UNTUK MENJALANKAN TUGAS TERSEBUT? mengelola pengadaan barang dan jasa yang digunakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS), monitoring dan analisis biaya rantai suplai, serta mengelola aset. Sejak Maret lalu, SKK Migas telah mengatur agar seluruh Kontraktor KKS dapat mengelola biaya operasionalnya sehingga menghasilkan efisiensi mencapai lima persen di tahun ini. Salah satunya dengan cara membeli fasilitas yang spesifikasinya sesuai dengan besar produksi masing-masing wilayah kerja. Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) berperan penting untuk pendapatan negara, tidak hanya melalui penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan pajak melalui kegiatan produksi dan lifting, tetapi juga investasi sebagai pendorong aktivitas ekonomi negara. Besar kecilnya pemasukan negara melalui migas dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti harga minyak, besaran produksi, biaya produksi (cost), dan investasi. “Khusus di Indonesia, karakter khas industri migasnya adalah memerlukan teknologi yang tinggi, padat modal, risiko yang tinggi dan kemampuan profesional yang tinggi,” kata Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Djoko Siswanto saat mengisi Kuliah Terbuka di Aula Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Jakarta pada 13 Juni 2017. Melalui kegiatan kuliah bertema “Peran SKK Migas dalam Memperkuat Pendapatan Nasional” tersebut, selain menjelaskan tugas dan fungsi pokok (tupoksi) SKK Migas dan tantangan industri hulu migas, Djoko pun menjelaskan upaya SKK Migas mengefisiensikan kegiatan produksi migas melalui pengadaan. Bidang pengadaan, wilayah yang menjadi otoritas Djoko, memiliki beberapa tugas, di antaranya
“Kontraktor juga jangan melakukan dulu kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan produksi migas, fokus saja untuk menaikkan produksi dengan efisien,” katanya. Djoko juga menjelaskan mengenai rencana baru pemerintah sebagai upaya mendorong investasi hulu migas dalam negeri, yaitu dengan mengubah production sharing contract (PSC) cost recovery menjadi Gross Split. “Dengan Gross Split pihak investor mendapatkan 43 persen base split untuk minyak. Kalau skema Cost Recovery hanya 15 persen, tentu lebih menarik,” katanya. Djoko menjelaskan skema ini melindungi pendapatan negara, dimana walaupun harga minyak sedang turun, negara masih mendapatkan split yang tetap karena tidak lagi dipengaruhi cost recovery. Selain itu, masalah signature bonus yang menjadi salah satu pertimbangan investor berinvestasi di Indonesia juga mulai direvisi. Signature bonus yang awalnya bernilai ratusan juta dolar dipangkas menjadi puluhan juta dolar. “Di beberapa negara tetangga sebenarnya signature bonus hanya berkisar puluhan juta dolar. Ini tentu menambah daya tarik wilayah kerja Indonesia bagi para investor,” katanya.
#51 Juli 2017 / BUMI
21
BIANGLALA
OLEH: ADHITYA C. UTAMA/
[email protected]
ULP SKK Migas Peroleh Sertifikat ISO
UPAYA SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) UNTUK TERUS MENINGKATKAN KUALITAS KERJA TELAH DIBUKTIKAN DENGAN PEMBERIAN DUA SERTIFIKAT INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR STANDARDIZATION (ISO), ISO 9001 DAN ISO 27001. Tiga area Unit Layanan Pengadaan (ULP) SKK Migas mendapatkan sekaligus dua sertifikat ISO dengan ruang lingkup Implementasi Sistem Manajemen Mutu Berbasis Internasional (ISO 9001) dan Implementasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi (ISO 27001). Sertifikat tersebut diberikan oleh Managing Director British Standards Institution (BSI), Yuan Bambang Handayana, kepada Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, di Kantor SKK Migas Pusat, Jakarta pada 19 Juni 2017. “Selamat atas pencapaian ULP SKK Migas yang luar biasa ini. Semoga ke depan pelayanannya menjadi lebih baik dengan respon yang lebih cepat,” kata Yuan.
22
Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel), perwakilan Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul). Tujuan dari sertifikasi ini antara lain untuk memastikan kesiapan seluruh sumber daya, baik personil maupun sistem manajemen SKK Migas dalam menjalankan proses bisnis yang telah teridentifikasi. Harapannya, agar setiap proses yang ada terjamin standarnya karena memenuhi persyaratan regulasi. “Perolehan ISO ini adalah salah satu cara kami untuk mendukung kegiatan utama kita. Tidak hanya memenuhi standar core business dalam pengadaan, tapi juga memberi nilai tambah untuk manajemen mutu serta pengamanan data,” kata (mantan) Kepala ULP SKK Migas Eka Bayu Seta.
Menurut Yuan, adanya sertifikat ISO ini menunjukkan SKK Migas telah memiliki prosedur, business process, serta pemantauan yang baik untuk layanan pengadaan. Selain itu, sertifikat ini juga memastikan keamanan informasi sehingga tidak ada kebocoran informasi, serta terlindung dari hack (pembajakan).
Menurut Eka pemberian ISO ini bukanlah menjadi suatu akhir dari upaya seluruh timnya, melainkan menjadi dorongan agar tercipta continuous improvement (pengembangan yang berkelanjutan). Menurutnya, sertifikat ini hanya berlaku untuk setahun dimana setiap tahunnya akan diadakan pemantaun sertifikasi oleh BSI.
“Didapatkannya sertifikat ISO ini mudah-mudahan menjadi pembelajaran kita agar bekerja lebih baik lagi, sehingga scope-nya bisa diperbesar ke unit lainnya, tidak hanya di ULP,” kata Amien usai menerima sertifikat. Ketiga area ULP yang mendapatkan sertifikasi adalah area kantor pusat, perwakilan
“Karena sifatnya sustainable, maka tim ULP akan selalu mengupayakan agar semua proses berjalan sesuai prosedur dan tidak berkurang mutunya,” katanya. Setelah tiga area ini, Eka menargetkan ULP di tiga area perwakilan lainnya juga akan mendapatkan sertifikasi yang sama pada 2018 mendatang.
BUMI / #51 Juli 2017
OLEH: BAMBANG DWI DJANUARTO/
[email protected]
BIANGLALA
Mengenalkan Lebih Dekat Industri Hulu Migas ke Militer dan Kepolisian KETERLIBATAN APARAT KEAMANAN BERPERAN PENTING UNTUK MEMASTIKAN KEBERLANGSUNGAN KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) TETAP TERJAGA. DIBUTUHKAN PEMAHAMAN YANG SAMA DI TINGKAT APARAT TERKAIT ASET HULU MIGAS SEBAGAI OBJEK VITAL NASIONAL DAN HARUS DILINDUNGI AGAR KETAHANAN ENERGI NASIONAL DAPAT TERWUJUD.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bekerja sama dengan beberapa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) menggelar kegiatan Sosialisasi Industri Hulu Migas kepada para taruna di beberapa Akademi Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia (TNI/POLRI). Kegiatan diawali dengan sosialisasi di Akademi Kepolisian, Semarang pada 19 Mei 2017. Dilanjutkan sosialisasi untuk para taruna Akademi TNI Angkatan Darat di Magelang, Akademi TNI Angkatan Udara di Yogyakarta, dan Akademi TNI Angkatan Laut di Surabaya yang diselenggarakan berturut-turut pada 22-24 Mei 2017. Tujuan dari kegiatan ini adalah menjelaskan kepada para taruna bahwa keamanan fasilitas hulu migas berdampak langsung pada pasokan energi nasional, dimana energi ini juga dibutuhkan untuk mendorong ekonomi nasional, sehingga harus benar-benar dijaga. “Perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri hulu migas merupakan aset negara dan objek vital nasional yang wajib dilindungi,” kata Manajer Senior Hubungan Kelembagaan SKK Migas Syaifudin saat memberikan sambutan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk mencari sumber cadangan migas dan
memproduksikan migas, SKK Migas memerlukan dukungan semua pihak, sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan lancar tidak menghadapi permasalahan. Kelancaran kegiatan operasi hulu migas memberikan kontribusi dalam rangka mencapai ketahanan energi nasional. Syaifudin menjelaskan, dalam satu lapangan operasi migas terdapat banyak fasilitas yang tidak hanya berkumpul di satu titik. Tidak jarang fasilitas penunjang seperti pipa penyalur migas, kilang dan lainnya, melintasi wilayah warga. Jika salah satunya mengalami kerusakan maka produksi migas dalam negeri pun akan terganggu. Dengan demikian dibutuhkan peran aparat dalam pengawasan terhadap masing-masing fasilitas yang tersebar ini. “Sosialisasi ini merupakan bagian dari pembinaan terhadap para taruna untuk menciptakan aparat yang profesional dan berkarakter bhayangkara guna menciptakan kamtibnas (keamanan dan ketertiban nasional) yang kondusif dalam rangka mendukung pembangunan nasional,” kata (mantan) Gubernur Akademi Polisi, Anas Yusuf. Kegiatan yang diikuti sekitar 761 taruna ini berlangsung dengan presentasi dari total 12 Kontraktor KKS yang beroperasi di seluruh wilayah Indonesia, seperti Pertamina EP Asset 5, Chevron, JOB Tomori, BP Berau, Santos, Medco EP Natuna, Saka, Premier Oil, Genting Oil Kasuri dan lainnya.
#51 Juli 2017 / BUMI
23
Gedung Wisma Mulia Lt. 39 Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42. Jakarta 12710 www.skkmigas.go.id