www.bpmigas.go.id
KONTEN
04 Fokus
SKK Migas, Nama Baru Harapan Baru
12
Tepat dua bulan setelah keputusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan pasal-pasal tentang BPMIGAS, dibentuklah Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Lembaga ini akan eksis, dan hanya berubah bila ada perundangan baru yang mengharuskan untuk mengubahnya.
10 PERSPEKTIF
EOR Sebagai Sandaran Jangka Menengah EOR bukan barang baru di Indonesia. Contoh penerapan EOR yang dinilai sukses di Indonesia adalah teknologi injeksi uap di lapangan duri yang dioperasikan Chevron Pacific Indonesia.
Figur
Rudi Rubiandini, Kerja, Kerja dan Kerja Setelah dilantik sebagai Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini tidak memiliki target pribadi. Ia hanya akan bekerja, bekerja dan bekerja maksimal. Sebagai dirigen SKK Migas, Ia berharap agar segalanya akan berjalan dengan baik.
14
16
• Kepedulian SKK Migas terhadap Korban Banjir
• Kepala SKK Migas meluncurkan Komik Eksplorasi Migas • Peresmian South Mahakam
18
Spektrum • EPT Award
Bianglala
19
OPINI Social Responsibility Industri Hulu Migas, Antara Investasi dan Kewajiban Etis
SEREMONIAL Kegiatan SKK Migas dan KKKS
• Perayaan Natal
Pelindung: Rudi Rubiandini | Penanggung Jawab: Hadi Prasetyo Pemimpin Redaksi: A. Rinto Pudyantoro | Editor: Nyimas Fauziah Rikani Tim Redaksi: Adhitya C. Utama, Alfian, Bambang D. Djanuarto, Galuh Andini, Ruby Savira M., Rangga Dinasti Redaksi menerima masukan artikel melalui :
[email protected];
[email protected] Redaksi: DINAS HUBUNGAN KEMASYARAKATAN & KELEMBAGAAN | Twitter : @HumasSKKMigas Alamat: Gedung Wisma Mulia Jl. Gatot Subroto No.42, Jakarta 12710 www.skspmigas-esdm.go.id
2 | BUMI
Februari 2013
SALAM REDAKSI
Bekerja Keras dan
P
Tetap Rendah Hati
erubahan kembali terjadi. Tapi perubahan kali ini memberikan harapan baru. SK Migas menjadi SKK Migas. Demikian juga kehadiran Kepala baru, Prof. Rudi Rubiandini, memberikan suasana segar dan nafas baru. Termasuk sudah barang tentu “cara kerja” baru. Selain itu, hadirnya komisi pengawas, juga semakin memantapkan langkah institusi ini untuk bekerja profesional menatap ke depan mengarah pada satu tujuan yang sama. Rudi Rubiandini adalah sosok yang sudah sangat dikenal di industri hulu migas. Jauh sebelum BPMIGAS hadir, beliau sudah merambah ke berbagai daerah dimana perusahaan minyak beroperasi. Tak hanya seorang pendidik, dia adalah seorang sosok yang memiliki pandangan visi yang sangat jelas pada setiap yang dikerjakan. Kalau bekerja tidak terlalu banyak berteori, walaupun beliau adalah seorang ilmuwan. Selalu secara cepat, praktis dan inovatif, tapi tetap berhati-hati. Saya kira pantas jika “label” pekerja keras dan pantang menyerah disematkan pada diri beliau. Satu lagi, Rudi Rubiandini memiliki sifat dan sikap yang low profile. Ini penting. Karena ini seolah menandai sebuah perubahan, sebuah paradigma baru bagi industri ini. Dahulu industri ini seolah terlihat angkuh dan tidak terlalu mudah
Februari 2013
dijamah, hendaknya menjadi institusi yang ramah dan bersahabat. Rupanya hal ini seirama dengan semangat yang saat ini sedang ditebarkan di kehumasan SKK Migas dan KKKS. Pada acara pertemuan bulanan kehumasan perdana di tahun ini, yang diselenggarakan pada tanggal 29 Januari di Lantai 37 Kantor SKK
Kegagalan operasi perminyakan umumnya tidak dapat dilaksanakan bukan karena masalah teknis. Operasi perminyakan di lapangan batal dilakukan lebih disebabkan oleh masalah sosial. Hofmeister menyampaikan, lakukan instropeksi diri, jangan-jangan industri ini terlalu sombong. Bukalah diri dan mulailah untuk mendengarkan dengan sikap tetap low profile. Migas, yang dihadiri oleh seluruh Kehumasan KKKS, disampaikan bahwa kerendahan hati dan low profile Industri Hulu Migas adalah sebuah keharusan. Sebab fakta membuktikan bahwa persoalan di lapangan selalu saja dapat diselesaikan melalui sebuah dialog yang menyejajarkan industri ini dengan pemangku kepentingan lainnya. Semangat kesejajaran akan mampu memberikan ruang yang cukup
luas untuk dilakukan dialog dan tukar menukar gagasan yang berujung pada keuntungan bagi semua pihak. Catatan John Hofmeister, penulis buku ’Mengapa Perusahaan Minyak dibenci?” (semakin) menegaskan bahwa kegagalan operasi perminyakan umumnya tidak dapat dilaksanakan bukan karena masalah teknis. Operasi perminyakan di lapangan batal dilakukan lebih disebabkan oleh masalah sosial. Hofmeister menyampaikan, lakukan instropeksi diri, jangan-jangan industri ini terlalu sombong. Bukalah diri dan mulailah untuk mendengarkan dengan sikap tetap low profile. Jadi, pekerjaan harus tetap dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, bekerja keras itu penting, namun tetap menjaga hubungan yang baik dengan semua pihak dengan bersikap low profile. Itu kunci kesuksesan dalam mengelola industri ini. Saya kira Itu pula pesan penting yang disampaikan pimpinan baru SKK Migas Prof. Rudi Rubiandini pada beberapa kesempatan. Salam PRUDENT.
A. Rinto Pudyantoro Kepala Dinas Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan
BUMI | 3
FOKUS
SKK Migas, Nama Baru Harapan Baru Adhitya Cahya Utama/
[email protected]
Pemerintah kembali menunjukkan reaksi cepat dalam mengatasi permasalahan di industri hulu migas. Tepat dua bulan setelah keputusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan pasal-pasal tentang BPMIGAS, dibentuklah Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Lembaga ini akan eksis, dan hanya berubah bila ada perundangan baru yang mengharuskan untuk mengubahnya.
S
ejak tanggal 13 November 2012, tugas dan fungsi BPMIGAS dialihkan ke Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKMIGAS), yang berada di bawah komando Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM. Otomatis, Kepala SK MIGAS ketika itu dirangkap oleh Menteri ESDM, Jero Wacik. Kini, status sementaranya dihilangkan. Untuk memperkuat, Presiden mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Dalam beleid ini disebutkan, penyelenggaraan pengelolaan kegiatan usaha hulu dilakukan SKK Migas sampai diterbitkannya undang-undang baru di bidang minyak dan gas bumi. Penggunaan kata khusus menunjukkan bahwa SKK Migaslangsung bertanggung jawab kepada Presiden, dan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM.
Keberadaan lembaga yang bersifat permanen ini penting mengingat sektor hulu migas masih menjadi salah satu pilar APBN, selain pajak. Selain itu, kegiatan ini terhubung dengan
4 | BUMI
investasi bernilai ratusan triliun rupiah yang ditanamkan investor, sehingga harus ada kepastian hukum atas pengelolaannya. Kepala SKK Migas pun segera ditunjuk. Setelah melalui beberapa tahapan fit and proper test khusus, Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini dipilih untuk menduduki posisi tersebut. Menurut Jero Wacik, dengan tidak dirangkapnya jabatan Kepala SKK Migas, berarti ada pejabat yang day to day berada di lembaga tersebut. Menteri menegaskan selama jabatan itu masih dirangkap olehnya, industri hulu migas tetap berjalan baik, pelayanan cepat dan pro nasional. Kini, dengan adanya Rudi Rubiandini, dia berharap SKK Migas bisa lebih cepat, lebih baik, dan lebih rapih lagi. Karena itulah, ketika melantik Kepala SKK Migas atas nama Presiden RI, Menteri ESDM meminta Rudi bekerja ekstra keras dan fokus bekerja. Menteri mengingatkan bahwa sektor migas sangat vital untuk perekonomian Indonesia. “Pelantikan Saudara hari ini disaksikan tokoh lingkaran pertama Presiden, ini menunjukkan vitalnya SKK Migas,” ujar Jero Wacik. Dalam pelantikan tersebut,
hadir pula Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet, Dipo Alam. Rudi juga diminta untuk segera menjalankan tugasnya sebagai Kepala SKK Migas setelah dilantik. Sebab, dia bukanlah orang baru di lembaga itu, yang dulunya bernama BPMIGAS. Dengan begitu, industri hulu migas tidak terganggu. Sebelumnya, Rudi pernah bertugas sebagai Sekretaris Pimpinan BPMIGAS pada tahun 2010, kemudian menjabat Deputi Pengendalian Operasi BPMIGAS satu tahun berikutnya. “Jadi tidak perlu lama-lama orientasi, langsung kerja,” kata Jero. Dengan kemampuan yang dimiliki Rudi, dia meyakini mantan Wamen ESDM ini dapat melaksanakan tugas dengan baik. Ditegaskan mengenai pentingnya semua unit di SKK Migas untuk menjaga integritasnya, terutama dari kemungkinan melakukan korupsi. Stigma yang keliru terkait industri hulu migas yang pro asing perlu dicegah. Pemahaman bahwa sektor ini memerlukan investasi asing karena padat modal, teknologi, dan berisiko tinggi mesti terus disosialisasikan kepada publik. “Sembari terus Februari 2013
FOKUS
meningkatkan porsi yang lebih besar untuk perusahaan nasional,” katanya. Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan perbedaan antara BPMIGAS dengan SKK Migas. Dulu, BPMIGAS tidak ada yang mengawasi. Sedangkan SKK Migas sudah ada komisi pengawas. Komisi Pengawas ini akan mengawasi tindak tanduk dan pergerakan atau
Pulang Kandang Bagi Rudi, tugas barunya itu bisa dianggap sebagai “pulang kandang”. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Deputi Pengendalian Operasi dan Sekretaris Pimpinan di lembaga yang ketika itu masih bernama
Februari 2013
jika terjadi kelambatan pelaksanaan tugas di SKK Migas. Kepala SKK Migas juga punya kewajiban melaporkan perkembangan dan melakukan konsultasi dengan Komisi Pengawas. Jadi nantinya ada check and balances. “Dulu diprotes karena BPMIGAS seperti superbody, tidak ada yang mengawasi. Sekarang, SKK Migas sudah bukan
BPMIGAS. Dia menegaskan, menjadi Kepala SKK Migas tak jauh beda dengan Wakil Menteri ESDM. “Kalau tugas negara, jadi apapun siap laksanakan. Semoga memberi kebaikan kepada bangsa dan negara,” tegas Rudi usai dilantik. Dia menjelaskan, dalam jangka pendek, SKK MIGAS akan melakukan pembenahan organisasi dan sumber daya manusia. Selain itu, SKK Migas akan
lagi superbody. Karena ada yang mengawasi,” katanya. Komisi Pengawas terdiri dari Menteri ESDM sebagai ketua, Wamen Keuangan Anny Ratnawati sebagai wakil ketua, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Chatib Basri dan Wamen ESDM Susilo Siswoutomo sebagai anggota.***
mengevaluasi proses pengadaan barang dan jasa di industri migas dengan mengurangi masalah mikro. Pasalnya, selama ini proses persetujuan sering kali dianggap lambat karena pembahasan terlalu mikro dan detail. “Kami mengevaluasi proses pengadaan barang dan jasa agar prosesnya lebih sederhana tanpa meninggalkan kepentingan lembaga sebagai pengawas,” kata Rudi.***
BUMI | 5
FOKUS
Perpres yang Mengatur SKK Migas
S
umbangsih kegiatan hulu migas bagi ekonomi nasional tidak melulu dari produksinya. Kegiatan tersebut juga menghasilkan multiplier effect yang bisa memicu pertumbuhan ekonomi nasional. Misalnya pengadaan barang dan jasa, apalagi yang menggunakan produk dalam negeri. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) adalah pengganti dari Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) sebagai dampak atas keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 36 Tahun 2012 pada 13 November 2012. Lembaga ini punya payung hukum berupa Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Penggunaan kata khusus menunjukkan bahwa SKK Migas langsung bertanggung jawab secara institusi kepada Presiden, dan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM. Berikut ringkasan dari Perpres yang mengatur SKK Migas: 1. Komisi Pengawas Komisi Pengawas mempunyai tugas memberikan persetujuan terhadap usulan kebijakan strategis dan rencana kerja SKK Migas dalam rangka pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi. Kemudian melakukan pengendalian, pengawasan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan operasional SKK Migas dalam pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi. Komisi ini memberikan pendapat, saran, dan tanggapan atas laporan berkala mengenai kinerja SKK Migas. Komisi juga memberikan pertimbangan terhadap usulan pengangkatan dan pemberhentian Kepala SKK Migas dan memberikan persetujuan dalam pengangkatan dan pemberhentian pimpinan SKK Migas, selain Kepala
6 | BUMI
SKK Migas. Dalam melaksanakan tugas, Komisi Pengawas menyampaikan laporan kepada Presiden secara berkala paling sedikit 1 kali dalam 6 bulan. Komisi ini terdiri dari, Ketua dipegang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Wakil Ketua dipegang Wakil Menteri Keuangan yang membidangi urusan anggaran negara. Sementara untuk anggota, terdiri dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. 2. Struktur SKK Migas Adapun struktur organisasi SKK Migas, terdiri dari kepala, wakil kepala, sekretaris, pengawas internal; dan deputi, paling banyak 5 orang. Kepala SKK Migas diangkat dan diberhentikan Presiden atas usul Menteri, setelah mendapatkan pertimbangan terlebih dahulu dari Komisi Pengawas. Pertama kali, Kepala SKK Migas ditetapkan langsung Presiden. Kepala SKK Migas bertanggung jawab langsung kepada Presiden serta wajib menandatangani Pakta Integritas dan Kontrak Kinerja kepada Presiden. Batas usia pensiun bagi kepala, wakil kepala, sekretaris, pengawas internal, dan para deputi adalah 60 tahun.
3. Pegawai SKK Migas Pegawai SKK Migas, berasal dari pengalihan pegawai eks Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Pegawai SKK Migas wajib menandatangani Pakta Integritas. Pegawai SKK Migas diangkat dan diberhentikan Kepala SKK Migas. Batas usia pensiun bagi pegawai SKK Migas adalah 56 tahun. Pegawai SKK Migas dapat berasal dari pegawai negeri sipil dan non pegawai negeri sipil. 4. Aset SKK Migas Dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, SKK Migas memanfaatkan aset eks Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi dengan prinsip optimalisasi dan efisiensi. Selain itu, dilakukan audit aset eks BPMIGAS untuk dipakai SKK Migas. 5. Biaya Operasional Biaya operasional berasal dari fee (jumlah tertentu) dari bagian negara kegiatan usaha hulu migas. Biaya tersebut diusulkan Menteri ESDM kepada Menteri Keuangan. 6. Perpres Berlaku Surut Peraturan Presiden ini mempunyai daya laku surut sejak 13 November 2012 sepanjang berkaitan dengan biaya operasional dalam rangka pengelolaan kegiatan usaha minyak dan gas bumi. *** Februari 2013
FOKUS
Arahan Presiden Saat Pengumuman Kepala SKK Migas betul-betul kredibel, akuntabel dan bisa menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Sehubungan dengan itu, dari sekian banyak calon, dengan fit and proper test yang kami jalankan, saya telah menetapkan bahwa Prof DR. Rudi Rubiandini menjadi kepala SKK Migas. Yang bersangkutan pernah bertugas di BPMIGAS selama tiga tahun. Oleh karena itu sudah memahami gambaran tugas, tanggung jawab dan kewajibannya, sekaligus tantangantantangan yang dihadapi untuk menjalankan tugas sebagai kepala SKK Migas.
B
erkaitan dengan posisi kepala SKK Migas, perlu saya sampaikan sekali lagi kepada rakyat Indonesia, bahwa dulu dibentuknya BPMIGAS para era presiden Megawati Soekarno Putri memiliki niat dan tujuan yang baik. Kita berpikir, lebih baik ada satu institusi, sebutkan independen, tidak berada di Pertamina, dan tidak langsung di bawah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kalau berada di Pertamina, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi, bagaimana mungkin tidak terjadi benturan kepentingan, manakala Pertamina juga mengatur semua usaha minyak dan gas bumi di Negeri ini. Belum kalau ada kepentingan-kepentingan tertentu dalam tubuh Pertamina. Itu ide pertama dulu dibebaskan dari tubuh Pertamina. Sementara itu, kalau langsung di bawah Menteri ESDM itu juga ada persoalannya. Mengapa? Kementerian atau pemerintah itu lebih banyak berkaitan dengan penetapan kebijakan, policy maker, regulasi. Akan menjadi sulit manakala pengaturan usaha hulu migas juga dirangkap, disatukan dengan menteri ESDM. Itu tujuan mengapa dulu
Februari 2013
hadir dan dibentuk BPMIGAS. Namun, seperti diketahui bersama MK memutus dibubarkannya BPMIGAS beberapa saat yang lalu. Untuk menghindari kekosongan pengaturan usaha migas, yang itu bisa menimbulkan kegoncangan iklim investasi di negeri kita. Maka dengan cepat, setelah MK membubarkan BPMIGAS, kita susun, kita tata satu struktur dan kemudian menjalankan tugas-tugas yang tengah berjalan, dan sementara dirangkap oleh menteri ESDM. Setelah kami telaah, dari berbagai aspek, saya telah memutuskan bahwa tidak tepat kalau kepala SKK Migas ini dirangkap oleh Menteri ESDM. Oleh karena itu lah, kita bentuk SKK Migas ini, dan memiliki kepala sendiri, pimpinan sendiri, eksekutif sendiri yang menjalankan tugas-tugasnya. Tugastugas itu harus dijalankan dengan profesional, akuntabel, bisa diaudit. Dengan demikian diyakini tidak ada penyimpangan apapun dalam mengatur usaha hulu minyak dan gas bumi. Yang dikelola menyangkut aset yang besar. Dari segi rupiah ratusan, bahkan bisa mencapai ribuan triliun. Oleh Karena itu lah, kita pastikan organisasi ini
Harapan saya, pejabat baru yang berada di wilayah sektor energi, bisa menjalankan tugas dengan baik. Migas atau energi adalah sektor yang amat penting. Karena pertumbungan perekonomian kita, demand energy meningkat sangat tajam. Baik listrik maupun bahan bakar minyak dan gas. Oleh karena itu, dibutuhkan kebijakan dan manajemen yang tepat. Untuk memastikan dalam jangka menengah dan panjang keperluan energi dapat dipenuhi. Dapat dipenuhi dalam sistem dan usaha yang baik. Sementara itu untuk meningkatkan suplai, atau produksi migas, maka satu-satunya cara yang paling tepat adalah meningkatkan investasi di bidang migas. Saya berkali-kali mengundang perusahaanperusahaan dalam negeri, terutama Pertamina, untuk melakukan semua upaya investasi di dalam negeri ini. Karena setelah dihitung tetap belum cukup untuk memenuhi produksi energi kita, maka kita pun bekerja sama dengan perusahaan Negara-negara sahabat. Sesuatu yang sudah kita lakukan sejak Indonesia merdeka. Hal ini juga terjadi di Negara mana pun. Yang penting, semua usaha migas, apakah dilakukan oleh pengusaha dalam negeri, atau perusahaanperusahaan Negara sahabat, mestilah diatur dengan benar. Dicegah praktekpraktek yang tidak benar. Itulah peran dari SKK Migas, peran dari kementerian ESDM, dan jajaran pemerintah dan semua pihak yang memberikan pengawasan terhadap sektor ini.
BUMI | 7
FOKUS
Pelantikan Kepala SKK Migas Jakarta, 16 Januari 2013
8 | BUMI
Februari 2013
FOKUS
Tatap Muka Kepala SKK Migas dengan Pekerja & Tenaga Penunjang SKK Migas Jakarta, 16 Januari 2013
Februari 2013
BUMI | 9
PERSPEKTIF
K
epala SKK Migas, Rudi Rubiandini memiliki target jangka pendek, menengah, dan panjang untuk menambah produksi minyak dan gas bumi. Jangka pendek dengan percepatan pembangunan proyek yang sudah berjalan. Jangka menengah dengan menerapkan teknologi lanjutan untuk mengangkat minyak atau biasa disebut enhance oil recovery (EOR). Sedangkan jangka panjang dengan menggiatkan kegiatan eksplorasi. Tulisan ini akan mengulas lebih detail bagaimana implementasi program jangka menengah yang dicanangkan.
EOR bukan barang baru di Indonesia. Contoh penerapan EOR yang dinilai sukses di Indonesia adalah teknologi injeksi uap di lapangan duri yang dioperasikan Chevron Pacific Indonesia. Lapangan yang mulai dioperasikan tahun 1958 itu, sempat mencapai puncak produksi sebesar 65 ribu barel per hari pada 1965. Namun, seiring penurunan tekanan alamiah pada reservoir, produksi terus menurun dengan drastis 13 persen per tahun. Sejak EOR berhasil diterapkan pada 1990, produksi lapangan duri meningkat drastis. Bahkan, setelah 20 tahun injeksi uap dilakukan, produksi lapangan tersebut masih diangka 180 ribu barel per hari. Namun, salah satu kelemahan dalam implementasi EOR adalah butuh waktu yang lama. Selama ini, masa pengerjaan EOR lebih dari 10 tahun hanya untuk tahap dilakukannya proyek percobaan (pilot project). Dicontohkan proyek surfaktan di Lapangan Minas yang dioperasikan Chevron di Riau
10 | BUMI
EOR Sebagai Sandaran Jangka Menengah Adhitya Cahya Utama/
[email protected]
yang membutuhkan waktu 15 tahun dari awal hingga uji coba. Hal ini terjadi karena besarnya investasi yang diperlukan untuk menjalankan program EOR. Penggunaan teknologi EOR setidaknya membutuhkan dana minimal US$ 50 juta. “Selain besar, anggaran dicicil karena risiko EOR cukup tinggi,” kata Rudi.
harus menender lagi untuk proyek penerapan hasil uji coba di lapangan. Ke depan, lelang untuk pengadaan EOR hanya akan berlangsung sekali. Kontraktor jasa EOR yang menang lelang uji coba dan berhasil mengerjakan percobaan, bisa langsung menggarap proyek penerapan hasil uji coba di lapangan tanpa lelang kembali.
Dengan kondisi ini, pihaknya berencana untuk memangkas masa pengerjaan EOR. SKK Migas akan membuat aturan baru. Keluarnya aturan baru tersebut, kegiatan EOR tinggal membutuhkan 4-5 tahun hingga pilot project dimulai. “Sehingga EOR bisa jadi sandaran peningkatan produksi jangka menengah,” kata dia.
Selain itu, SKK Migas berencana membuka peluang untuk melibatkan pihak ketiga dalam pengelolaan lapangan minyak tua dengan teknologi EOR. Keterlibatan pihak ketiga diharapkan mampu memaksimalkan produksi di lapangan-lapangan tua yang akan membantu peningkatan lifting minyak. Nantinya, SKK Migas akan membuat payung hukum dari tiap perjanjian dengan pihak ketiga tersebut. “Kalau mereka (pihak ketiga) itu tidak bisa hasilkan minyak tambahan, ya tidak diganti biaya investasinya. Konsepnya no cure no pay,” kata Rudi.***
Menurutnya, untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan, aturan baru itu akan menitikberatkan pada lelang. Aturan saat ini mengharuskan dua kali lelang. Pertama, lelang uji coba kegiatan EOR. Kedua, jika uji coba tersebut berhasil, kontraktor kontrak kerja sama
Februari 2013
PERSPEKTIF
Perjuangan Meningkatkan Produksi Minas
Chevron Pacific Indonesia telah memulai proyek uji coba injeksi surfaktan tahap kedua di Lapangan Minas, Riau. Peresmian dilakukan Rudi Rubiandini pada 14 Januari 2013, ditandai dengan pengiriman resmi minyak dari proyek uji coba injeksi surfaktan ke terminal minyak Dumai. Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Riau, Rusli Zainal, Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo, dan Presiden Direktor Chevron Pacific Indonesia, Abdul Hamid Batubara.
Studi surfaktan dan polimer Chevron telah dimulai lebih dari lima belas tahun lalu (1994) di Minas. Tahun 2000 lalu telah dimulai injeksi perdana surfaktan tahap 1. Proyek ini akan menguji efektivitas teknologi polimer surfaktan dalam mendorong peningkatan produksi minyak mentah yang tidak dapat diproduksi dengan menggunakan metode perolehan minyak sekunder, seperti injeksi air, seperti yang digunakan di Lapangan Minas saat kini. Proyek uji coba surfaktan polimer di Minas ini merupakan proyek untuk mendapatkan informasi kelayakan sebelum aplikasi ini diterapkan secara menyeluruh di Lapangan Minas. Tujuan dari proyek ini untuk memberikan pemahaman tentang efektivitas kimia dalam meningkatkan perolehan minyak dari reservoir minyak Minas.
Lapangan proyek uji coba injeksi surfaktan terdiri dari tiga bagian utama. Fasilitas pengolahan air berfungsi untuk membersihkan dan menghilangkan kesadahan air yang akan digunakan dalam campuran kimia EOR. Kedua adalah fasilitas pencampur yang berfungsi untuk mencampur dan memadukan surfaktan-polimer dengan spesifikasi tertentu. Terakhir adalah fasilitas produksi yang memisahkan minyak yang dihasilkan, air dan gas. Air dibersihkan dan diinjeksikan kembali ke dalam tanah, gas digunakan dalam sistem bahan bakar dan minyak dipompa melalui pipa ke terminal Dumai CPI. Di lapangan proyek uji coba injeksi surfaktan ini terdiri atas lapangan sumur yang memiliki 20 sumur yang dibor langsung ke posisi bawah permukaan sejauh 2.200 kaki di bawah permukaan tanah. Lapangan Minas merupakan lapangan minyak yang sudah tua dengan cadangan di kedalaman yang dangkal. Secara kumulatif lapangan ini telah memproduksi sekitar 4,5 milyar barel minyak sejak berproduksi di tahun 1952.
Berharap dari Kaji Semoga Medco E&P Indonesia mulai melakukan uji coba teknologi EOR di beberapa sumurnya di Lapangan Kaji Semoga, Blok Rimau, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Uji coba teknologi EOR ini ditandai dengan penginjeksian perdana beberapa sumur di lapangan tersebut dengan bahan kimia berupa surfaktan dan polimer, pada 28 Desember 2012. Bila uji coba berhasil, teknologi ini akan diterapkan di sumur-sumur blok tersebut sehingga diharapkan mampu meningkatkan recovery factor, yaitu jumlah minyak yang mampu diangkat dari dalam bumi, dan pada akhirnya dapat mempertahankan laju produksi minyak. Februari 2013
Medco termasuk salah satu pioner di Indonesia dalam aplikasi teknologi EOR yang menggunakan kimia. Ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan jumlah pengangkatan minyak dari perut bumi di sumur-sumur yang sudah sulit diambil dengan cara-cara biasa (primary dan secondary recovery). Teknologi ini diharapkan dapat membantu mempertahankan laju produksi minyak di Blok Rimau. Sebelum penginjeksian bahan kimia ke beberapa sumur di Blok Rimau ini, uji coba EOR diawali dengan beberapa studi dan tes laboratorium selama lebih kurang dua tahun. Berdasarkan hasil studi laboratorium, bila uji coba ini
berhasil, lalu diterapkan di sumur-sumur lapangan Kaji Semoga, akan mampu meningkatkan recovery factor hingga 20 persen. Peningkatkan recovery factor sebesar 20 persen ini diperkirakan akan menghasilkan tambahan perolehan minyak bumi sebesar 60 juta barel. Sebelum melakukan teknologi EOR dengan surfakan dan polimer, EOR yang sudah diterapkan di Blok ini adalah injeksi air (secondary recovery). Injeksi surfaktan merupakan teknologi EOR lanjutan (tertiary recovery) yang dikembangkan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan produksi dari blok ini. Uji coba ini akan berlangsung selama 15 bulan.***
BUMI | 11
FIGUR
Rudi Rubiandini, Kepala SKK Migas
Kerja, Kerja dan Kerja
S
Adhitya C. Utama/
[email protected]
eminggu setelah dilantik sebagai Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini berkenan menerima redaksi BUMI di ruang kerjanya. Dalam perbicangan yang berlangsung hampir satu jam itu, tampak sekali bahwa dia sudah tidak canggung lagi dengan tugas barunya tersebut. Rudi memang bukan orang baru dalam organisasi SKK Migas. Dia pernah menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan dan Deputi Operasi dalam lembaga yang dulunya bernama BPMIGAS. Berikut petikan wawancara selengkapnya: Hal utama apa yang pertama kali akan dilakukan? Pertama, saya berupaya mengembalikan kepercayaan diri para pekerja yang sudah terkena “bom pembubaran BPMIGAS” pada 13 November 2012 lalu. Pasalnya, mereka yang dulunya tenang, tiba-tiba merasa tidak aman. Ada rasa khawatir itu wajar, namun jangan resah. Jika sudah resah kita tidak bisa berpikir lagi. Padahal, tugas kita untuk berpikir supaya proses bisa berjalan benar. Saya perlu mengingatkan, ini bukan pertama kalinya “institusi” ini bubar. Kejadiannya sudah berulang kali. Sejak di bawah Pertamina, hingga sekarang ke SKK Migas. Apa ada masalah untuk pekerja? Tidak kan. Semua haknya masih diterima. Urusan gaji, insentif, dan hal-hal lainnya akan terus dipertahankan. Harapan bapak kepada seluruh pekerja SKK Migas? Bekerjalah secara profesional. Ikuti aturan yang ada. Insya Allah, kita akan growing together. Mari kita samasama berpositif thinking, tidak saling mencurigai, apalagi mengeluarkan rumor yang tidak perlu dan fitnah.
12 | BUMI
“Hal pertama yang akan saya lakukan adalah membuat SKK Migas ini minimal memenuhi harapan masyarakat dan para stakeholder,” kata pria kelahiran Tasikmalaya, 51 tahun lalu itu. Akan capek sendiri. Berilah kontribusi sesuai tupoksi, karena ini bagian tugas kita kepada bangsa dan Negara. Bukan hanya untuk mendapatkan uang. Pada masa-masa ini, kita harus berupaya low profile. Misalnya, rapat kerja tidak perlu di hotel. Meskipun sebenarnya di hotel pun uangnya tidak seberapa. Namun itu menjadi bagian dalam membentuk image di mata masyarakat. Begitu juga kalau pimpinan pergi ke luar kota, tidak perlu ramai-ramai.
secara struktural paling tinggi. Kepala, waka (wakil kepala), deputi. Kadiv (kepala divisi), kadin (kepala dinas), dan kasubdin (kepala sub dinas), semuanya adalah pemimpin. Para pemimpin, mulai level besar hingga terkecil, punya tugas dan kewenangan untuk memutuskan. Dengan begitu, keputusan sudah bisa diambil pada level kasubdin. Jika tidak bisa diselesaikan baru dinaikkan ke atas. Jadi jangan seluruh masalah diselesaikan di level yang tinggi.
Bagaimana dengan pembenahan tim kerja? Saya menghendaki tim yang solid. Dengan syarat utama, mereka memegang kendali di tempat yang memang seharusnya. Jadi the right man in the right place itu harus betulbetul diterapkan. Atau setidaknya mendekati.
Perubahan yang terjadi tidak menutup kemungkinan adanya resistensi. Bagaimana Bapak meminimalisir? Di dunia ini harus ada yang diam dan bergerak. Ada yang berorientasi tertentu, dan ada yang mengorientasikan diri. Sebagai pemimpin, saya harus menjadi titik orientasi. Yang lain harus ikut. Suka atau tidak. Ini adalah gaya kepemimpinan saya. Harus diikuti.
Kondisi seperti itu pelan-pelan akan terlihat. Promosi jabatan akan disesuaikan dengan kemampuan aslinya. Selain dari pengalaman dan ilmunya, faktor soft skill juga diperhatikan. Sebagai pemimpin harus betul-betul mampu memanage. Sebagai kolabolator, harus mampu berkolaborasi dengan pihak lain. Pemimpin juga harus mampu membawa visi dan misi secara lurus, tidak tergoyah oleh berbagai halangan. Ini yang disebut sebagai good leadership. Pemimpin itu bukan hanya yang
Saya mengakui tidak semua orang suka dengan cara ini. Dan pasti akan saya terima. Tapi saya tidak akan terlalu repot memikirkan siapa anak buah saya tidak loyal. Yang penting kita punya tujuan, keinginan, kemudian dilaksanakan bersama. Yang mau bantu silahkan. Kalau tidak, ya monggo, selesai. Pembenahan lainnya? Semua Pekerja harus memperlihatkan efisiensi dan efektifitas. Terutama Februari 2013
FIGUR yang berurusan dengan para KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama). Saya menegaskan agar masalahmasalah mikro manajemen dikurangi. Kalau ada masalah, yang kecil-kecil tidak perlu terlalu dipelototin. Dengan data yang kita miliki, kita tidak harus ngutak-ngatik hal-hal kecil. Apalagi, orang-orang KKKS itu bukan orang baru. Kita harus ber-positive thinking. Kecuali jika memang betul-betul ada yang sangat mencurigakan. Jadi harus menggunakan tools statistik agar kecurigaan berkurang. Dalam operasional, saya menghimbau untuk menggunakan SMS, BB grup, dan email untuk komunikasi, rapat, dan berdiskusi menyelesaikan masalah. Baik antara pimpinan, antar divisi, mungkin juga dengan KKKS. Jika cara itu dipergunakan, rapat hanya dilakukan dalam rangka seremonial dan penyusunan MoM (minutes of meeting). Jadi rapat bisa berlangsung hanya 15 menit. Datang, salaman, tandatangan, dan ngobrol sedikit yang mungkin belum bisa dikomunikasikan sebelumnya. Jadi efisien. Dulu, seminggu isinya rapat terus. Hilang waktu. Tidak pernah berpikir “besar”. Kalau ini bisa dilakukan, kita punya cukup waktu untuk mengurus yang besar. PR besar SKK Migas kan masih banyak. Bagaimana hubungan dengan stakeholder? Kita harus ramah dengan media massa. Harus menjawab pertanyaan apapun dari media. Karena mereka adalah wakil masyarakat. Saya telah memutuskan, yang boleh berbicara sampai level kadiv. Tidak hanya itu, untuk level deputi, wajib berbicara dengan media minimal seminggu sekali. Begitu juga saya. Selain dengan media dan masyarakat, kita juga harus menjalin hubungan baik dengan DPR dan pemerintah. Jangan selalu kirim staf untuk rapat dengan departemen lain. Harus pejabat, minimal kasubdin. Karena masalah mikro sudah bisa diselesaikan, mereka punya waktu untuk melakukan ramah tamah dengan lembaga lain. Begitu juga nanti dengan DPR. Kita harus menyiapkan data yang komplit dan terbuka. Februari 2013
Juga dengan stakeholder yang agak jauh, yaitu daerah penghasil. Selain datang, jika mereka minta data harus dikasih. Jangan pelit. Kalau data produksi maupun kegiatan, tidak masalah dibagi. Yang tidak boleh itu data yang memang secara UU dirahasiakan. Misalnya, data cadangan dan data geologi. Kalau secara UU tidak ada larangan, kenapa kira repot menahan data. Jadi wartawan senang, masyarakat senang, daerah juga senang. Apa yang menjadi dasar kebijakan yang Bapak ambil? Saya lakukan itu berdasarkan pengalaman. Saya tidak hanya pernah bekerja di Kementerian ESDM. Saya pernah di dalam lembaga ini sebagai sebagai deputi dan sespim, pernah juga sebagai konsultan di BPMIGAS dulu, konsultan di KKKS se-Indonesia, serta pernah mendengarkan isu-isu ketika menjadi pengamat. Dari sekian banyak informasi, ini yang harus saya lakukan. Jadi tidak perlu jargon, mengembalikan nama BPMIGAS berkibar. Bekerja saja. Dengan bekerja otomatis semua akan berkibar. Saya sering ditanya bagaimana mengembalikan kepercayaan investor. Itu bukan pekerjaan seperti membalikkan tangan. Tapi bekerja saja seperti yang dicanangkan, maka investor akan otomatis percaya. Tidak hanya untuk investor, namun juga untuk stakeholder lainnya. Kita tidak perlu jawab dengan kata-kata, buktikan dengan bekerja dengan caracara seperti yang digariskan. Kita akan mendapatkan hasil yang dicita-citakan. Bagaimana dengan tugas utama SKK Migas, yakni produksi migas? Untuk jangka panjang, bertumpu pada eksplorasi. Banyak KKKS eksplorasi yang bermasalah akan segera dibereskan. Diberi rekomendasi untuk diberi sanksi, bila perlu diberhentikan sebelumnya waktunya. Apalagi yang tidak mengerjakan apapun. Tidak hanya itu, kita juga dorong dan bantu mereka untuk mendapatkan investor yang baik. Kita bantu dalam hal pembebasan lahan, perizinan. Jangka menengah, kita kembangkan EOR. Namun bukan menggunakan metode lama yang sampai 12-13 tahun seperti yang dilakukan oleh
Medco dan Chevron. Kita coba dalam 3-5 tahun harus sudah mulai ada hasilnya. Caranya dengan melakukan no cure no pay. Untuk EOR nanti akan ada PTK (pedoman tata kerja) sendiri. Jangka pendek, mempercepat seluruh proses pembangunan yang sekarang harus terjadi dan yang sudah ada di WP&B (rencana kerja dan anggaran). Mau pembangunan fasilitas, jaringan pipa, transportasi, peralatan, dan sebagainya. Kalau kita menghilangkan yang mikro, persoalan kecil tidak akan lama di fungsi. Jangan terlalu lama sebuah file di meja kita, segera selesaikan. Pemerintah menetapkan target produksi minyak sebesar 900 ribu barel per hari. Namun SKK Migas sepertinya pesimis akan mencapainya. Terkesan kalah sebelum “berperang”? Kita harus berpikir realistis dan jangan bermanis-manis. Angka 900 ribu itu dulu ketika kita punya target tahun 2012 sebesar 960 ribu. Posisi produksi waktu itu masih di atas 900 ribu. Namun produksi kan turun terus. Malahan, produksi di akhir tahun 2012 hanya 830 ribu barel per hari. Dengan patokan angka terakhir itu, kita bisa menargetkan berapa realisasi tahun 2013? Jika produksi terus turun, jadi pasti di bawah 830 ribu. Namun saya punya target membuat produksi tidak turun. Itu saja sudah hebat. Mengakui kesalahan bukan kekalahan. Bahwa itu salah iya. Salah pada saat ini. Namun tujuh bulan lalu (target itu) tidak salah. Bukan berarti dengan angka 830 ribu kita bisa leha-leha. Untuk dapat 830 ribu itu pasti akan babak belur. Tidak bisa tidur. Jadi bukan kalah sebelum perang. Apa target pribadi Bapak di SKK Migas? Tidak ada target pribadi saya. Saya hanya akan bekerja, bekerja, dan bekerja maksimal yang bisa dilakukan. Kapal seperti BPMIGAS itu sudah punya mesin masing-masing. Begitu pula sekarang, SKK Migas. Deputi hingga staf punya kemampuan yang mumpuni, tinggal jalan. Saya datang menjadi dirigen. Harapannya, semua going well. Kerja, kerja, kerja, dan kerja. Sudah. ***
BUMI | 13
SPEKTRUM
Gelar Penghargaan Divisi Eksploitasi Heri Safrizal /
[email protected]
U
ntuk pertama kalinya, Divisi Eksploitasi bidang Perencanaan menggelar EPT Award. Acara yang dilaksanakan pada 7 Januari 2013 tersebut bertujuan dalam rangka pembinaan kepada para staf muda di divisi tersebut.
kata Arief.
Menurut Kepala Divisi Eksploitasi, Arief Fanzuri, kegiatan menjadi ajang staf EPT untuk mengekspresikan kemampuan teknis, menjadi presenter yang baik, sekaligus sharing pengetahuan. Selain itu, kegiatan diharapkan merangsang staf untuk lebih dalam dan tajam dalam pelaksanaan tugas.
Dalam pelaksanaannya, EPT Award kali ini melibatkan staf dari Dinas Geologi Produksi. Tema yang diambil, How can we achieve the target 2013 from subsurface point of view? Acara dikemas dalam bentuk kompetisi dengan delapan peserta yang presentasinya menggambarkan kontribusi Dinas Geologi Produksi dalam mengawal produksi migas Indonesia. Penilaian dilakukan oleh juri terhadap enam presentasi, dua lainnya tidak dinilai karena bersifat sharing pengetahuan. Bertindak sebagai juri, para kepala dinas di divisi eksploitasi yang berjumlah tiga orang.
“Hasil presentasi akan disempurnakan lagi untuk event yang lebih besar, baik skala nasional maupun internasional,”
Terpilih sebagai juara pertama Bhaskara Aji dari Sub Dinas Geologi Produksi Wilayah 3 dengan karya ilmiah
S
KK Migas menggelar malam ucapan syukur, sekaligus ibadah Natal 2012 di kantor SKK Migas, Jakarta, pada, Kamis, 28 Januari 2013. Acara bertajuk, “Allah telah mengasihi kita” tersebut dihadiri Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, Wakil Kepala, J. Widjonarko dan istri, Deputi Evaluasi dan Pertimbangan Hukum, Lambok H. Hutauruk, pekerja kristiani di SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama.
Perayaan Natal SKK Migas Adhitya Cahya Utama/
[email protected]
14 | BUMI
Gelaran sempat tertunda dikarena bencana banjir yang melanda ibukota pertengahan Januari. Rudi mengapresiasi panitia yang membatalkan perayaaan, walau undangan sudah disebar, dan menggunakan dana yang ada untuk
berjudul Reservoir Batuan Karbonat dan Implikasi Diagenesa Terhadap Kualitas Reservoir. Disusul juara kedua, Muhammad Abdulrrohim dari Sub Dinas Geologi Produksi Wilayah 1 dengan presentasi AVO, Inversion Principle and Application, dan Fauziah Anggraeni dari Sub Dinas Geologi Produksi Wilayah 2 dengan karya A Simple and Reliable Method to Estimate Petrophysical. Kegiatan EPT Award ini diharapkan digelar secara berkala. Harapannya, melahirkan para profesional muda dalam industri migas, yang mumpuni dalam melahirkan ide–ide kreatif, berpikir out of the box, dan mampu menyampaikan dengan baik segala ide, pemikiran, serta kemampuan teknis yang ada.
disumbangkan kepada korban banjir. “Ini adalah bentuk penjabaran dari ajaran Yesus Kristus agar Saudara lebih mengasihi sesama manusia terlebih yang menderita,” katanya. Dalam setiap perayaan Natal, umat Kristiani senantiasa diingatkan akan arti dan makna pengorbanan. Pesan itu tentu saja tidak cukup hanya untuk direnungkan, tetapi terlebih dicerminkan dalam laku perbuatan sebagai insan beriman. Rudi meminta pekerja melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, tanpa memikirkan hasil akhir, karena urusan hasil akhir pekerjaan adalah bagian Tuhan. “Yang menjadi bagian Saudara hanyalah melakukan pekerjaan dengan baik, benar, cerdas dan sepenuh hati,” kata dia.***
Februari 2013
SPEKTRUM
Kepedulian SKK Migas untuk Korban Banjir Alfian/
[email protected]
P
ara pimpinan dan pekerja SKK Migas menunjukkan kepedulian tinggi terhadap korban banjir yang menimpa warga Ibukota Jakarta. Semenjak banjir mengepung Jakarta pada pertengahan Januari 2013, pekerja SKK Migas secara sukarela mengumpulkan donasi dan langsung bergerak menyebarkan bantuan dari donasi tersebut ke beberapa titik banjir di Jakarta. Selain pekerja, kepedulian ditunjukkan himpunan wanita SKK Migas yang ikut berpartisipasi membantu korban banjir. SKK Migas memahami beratnya situasi yang dihadapi para korban yang tempat tinggalnya terkena banjir. Terlebih, beberapa rumah pekerja SKK Migas juga ada yang terendam. “Semoga bantuan yang kami kumpulkan ini setidaknya bisa meringankan beban mereka,” ujar Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini.
bantuan berupa bahan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan darurat lainnya ke beberapa titik, diantaranya di kawasan Pasar Ikan, Pluit, Kampung Melayu, Kampung Pulo, dan Tangerang. Dalam penyaluran bantuan bencana tersebut, Perwakilan pekerja SKK Migas turun langsung ke lapangan. Beberapa pihak digandeng agar bantuan tepat sasaran, antara lain Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia, Jaringan Aksi Demokrasi, posko Kampus Azahra, posko Kampus Muhammadiyah, posko Kampus Unis Tangerang, dan posko Kodam Jaya, dan Posko DPR RI. Di Kawasan Pasar Ikan, Kota, pekerja SKK Migas bekerja sama dengan klinik SKK Migas, Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, dan Lembaga Kedokteran Gigi (Ladokgi) TNI AL, membuka posko bantuan kesehatan. Posko ini dihadiri oleh lebih 750 warga yang sangat antusias mendapatkan pengobatan gratis ini.***
Pekerja SKK Migas menyalurkan Februari 2013
BUMI | 15
BIANGLALA
Peresmian Proyek South Mahakam Adhitya Cahya Utama /
[email protected]
S
etelah sempat beberapa waktu tertunda, akhirnya Lapangan Migas South Mahakam diresmikan oleh Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini bersama dengan Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk dan Presiden Direktur, Total E&P Indonesie, Elisabeth Proust. Penandatanganan prasasti sebagai simbol peresmian dilakukan di Fasilitas Pengolahan Senipah-Peciko-South Mahakam (SPS), Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, Kamis, 17 Januari 2013. South Mahakam merupakan tahap pengembangan dari tiga lapangan kondensat, yakni Stupa, East Mandu, dan Jumelai dan dua lapangan gas, yaitu Jempang dan Metulang. Lokasinya terletak sekitar 35 km tenggara lepas pantai kota Balikpapan, di perairan dengan kedalaman 45-60 meter. Pengembangan proyek tersebut
16 | BUMI
mengeluarkan biaya mencapai US$ 832 juta. Sejumlah fasilitas yang dibangun berupa dua anjungan baru di Main Stupa dan West Stupa, Lapangan Stupa, dan satu anjungan baru di East Mandu, Lapangan East Mandu, serta pengeboran 19 sumur. Rencana pengembangan (Plan of Development/POD) didapat pada Desember 2008. Pengeboran dimulai Juli 2012, di anjungan Stupa. Kemudian gas pertama menyembur pada 25 Oktober 2012, lebih cepat dua bulan dari jadwal yang ditetapkan. “Proyek berjalan kurang dari empat tahun. Pencapaian yang fantastis dalam kondisi lingkungan saat ini,” kata Rudi. Gas dan kondensat yang dihasilkan oleh Lapangan South Mahakam disalurkan melalui pipa ukuran 24 inci sepanjang 67 km dari platform Stupa menuju terminal lepas pantai Senipah.
Sedangkan dari lapangan East Mandu dihubungkan dengan saluran pipa utama ukuran 24 inci sepanjang 10 km. Rudi menjelaskan, produksi dari lapangan-lapangan South Mahakam tersebut diharapkan mencapai ratarata 69.000 barel ekuivalen minyak per hari, termasuk 18.000 barel minyak per hari pada akhir 2013. ‘’Penambahan ini sangat bermanfaat untuk ’menambal’ penurunan produksi yang cukup signifikan di blok Mahakam,’’ kata dia. Elisabeth menambahkan, proyek ini merupakan prestasi signifikan bagi Total E&P Indonesie dan para kontraktor utamanya. Tidak hanya dari sisi teknis, tetapi pencapaian keselamatan dan keamanan kerja. “Tercatat dua jam kerja tanpa kecelakaan dalam tahap pabrikasi,” kata dia sembari menambahkan proyek ini membuka lebih dari 1.200 lapangan kerja.***
Februari 2013
BIANGLALA
Kepala SKK Migas Luncurkan Komik Eksplorasi Migas Bambang Dwi Djanuarto/
[email protected]
B
erawal dari ide Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, PHE ONWJ membuat komik sebagai sarana edukasi pengenalan industri hulu minyak dan gas bumi sejak dini. Peluncuran komik berjudul “Eksplorasi Migas yang Ramah Lingkungan” itu berlangsung di kantor SKK Migas, Jakarta, Selasa, 29 Januari 2013. Kegiatan dihadiri General Manager PHE ONWJ, Jonly Sinulingga, pejabat SKK Migas, perwakilan kontraktor kontrak kerja sama, dan puluhan siswa sekolah dasar dan menengah.
Februari 2013
Rudi mengatakan, dengan cara penyajian yang menarik dan bahasa yang mudah dimengerti, diharapkan anak-anak dapat mengenal baik industri ini. Tujuan akhirnya, mereka memiliki pemahaman migas merupakan energi yang terbatas. “Dengan demikian timbul kesadaran mereka untuk turut serta dalam penghematan energi, bahkan menjadi pelaku pengadaan sumber energi alternatif di masa depan,” katanya. Buku tersebut akan dibagikan secara cuma-cuma, utamanya untuk siswa di sekolah-sekolah di sekitar daerah operasi PHE ONWJ, yakni di wilayah Karawang, Subang dan Indramayu.***
BUMI | 17
OPINI
Social Responsibility Industri Hulu Migas, Antara Investasi dan Kewajiban Etis Ryan B. Wurjantoro/
[email protected]
K
esadaran akan pentingnya harmoni kehidupan dengan dasar keseimbangan relasi antara manusia dan lingkungan menguak sejak dipublikasikannya buku Silent Spring karya Rachel Carson pada tahun 1960, menjawab dampak modernisasi yang tak terbendung. Kehadiran Silent Spring mengilhami seorang filsuf Norwegia, Arne Naess meluncurkan gagasan tentang Deep Ecology pada tahun 1973, dan terus berkembang sampai munculnya konsep ecosophy. Ecosophy adalah sebuah konsep pengelolaan lingkungan dengan memasukkan hakikat “wisdom” di dalamnya, sehingga tidak melulu berdasarkan pertimbangan ekonomi, politik, serta deskripsi dan prediksi ilmiah saja. Pemikiran Naess memunculkan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development/SD) yang termuat dalam Brundtland Report pada tahun 1987. Sejak itulah terjadi perubahan besar terhadap paradigma pembangunan. Paradigma Economic Growth yang berlaku sebelumnya, berubah menjadi SD sebagai paradigma baru. Bahkan pada tahun 2002, konsep baru ini dibahas secara khusus oleh para pemimpin dunia dalam The World Summit on Sustainable Development di Johannesburg, Afrika Selatan. Sustainable Development dan Social Responsibility (SR) Sustainable develompment didefinisikan sangat beragam. Namun definisi yang paling sering dipakai adalah definisi menurut Brundtland Report. SD didefinisikan sebagai sebuah konsep pembangunan yang berorientasi pada kemampuan kita untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengesampingkan kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhannya, karena adanya keterbatasan. Karena ini merupakan sebuah konsep multidimensial dan lintas sektoral, maka sangat diperlukan partisipasi semua pihak, tidak terbatas pada pihak pemerintah saja, namun juga individu, komunitas, organisasi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan perusahaan. Bentuk partisipasi ini tidaklah cukup jika hanya dalam bentuk tertentu yang “materiil” belaka, namun lebih jauh diperlukan komitmen etis atau komitmen moral yang menyatu dalam cara berkehidupan di muka bumi ini. Komitmen etis ini diaktualisasikan sebagai Tanggungjawab Sosial (Social Responsibility/SR). Dan tanggungjawab sosial yang harus dipikul oleh dunia usaha atau perusahaan disebut
18 | BUMI
Corporate Social Responsibility (CSR). Maka sesungguhnya CSR sama kedudukan “kewajiban moralnya” dengan tanggungjawab sosial individu, komunitas, LSM, bahkan pemerintah sendiri. Maka tidaklah relevan bila menganggap seolah-olah CSR merupakan satu-satunya bentuk tanggung jawab sosial yang ada dan menjadi kewajiban perusahaan semata. Maka menjadi sangat naif ketika ada pihak-pihak tertentu yang memposisikan diri sebagai obyek atas kewajiban sosial perusahaan itu, tanpa menyadari bahwa kewajiban yang sama juga melekat pada dirinya. Di sinilah salah kaprah persoalan CSR dimulai. PKPO dan CSR Bila kita cermati berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia terkait kegiatan SR maupun CSR, semuanya sepakat bahwa tujuan utamanya adalah untuk menjalin hubungan yang harmonis dan meningkatkan tingkat kehidupan masyarakat setempat untuk mendukung konsep pembangunan berkelanjutan. Hubungan harmonis dan peningkatan kesejahteraan ini oleh para pakar SR & CSR disepakati sebagai cerminan dari izin sosial untuk beroperasi (social license to operate). Para pakar telah lama menyepakati bahwa izin sosial setidaknya sama pentingnya dengan izin legal, izin operasi, bahkan investasi teknis. kegiatan CSR tak ubahnya sebuah investasi sosial (social invesment). Namun dalam konteks komitmen moral, sesungguhnya masih terjadi perdebatan, bahwa kewajiban moral untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat semestinya tidak harus terkait langsung dengan kepentingan menjaga keharmonisan demi kepentingan operasi. Dalam bahasa yang sederhana, “tanpa pamrih”, meskipun sulit mewujudkan
yang seperti itu. Mulai tahun 2013, industri hulu migas melaksanakan sebuah konsep kegiatan tanggung jawab sosial yang menjadi “jalan tengah” antara kepentingan “keharmonisan” demi kelancaran operasi untuk mengamankan investasi, dan kewajiban moral yang bebas kepentingan atau ‘tanpa pamrih” itu. Pertama, program yang terkait dengan kepentingan kelancaran operasi dilaksanakan dalam bentuk Program Kemasyarakatan Pendukung Operasi (PKPO), yaitu sebuah program kemasyarakatan yang dilaksanakan sebagai langkah mitigasi sosial berdasarkan risk assessment, agar kegiatan operasi bisa berjalan dengan baik tanpa gangguan sosial, politik dan keamanan. Kegiatan ini berorientasi pada kepentingan keberlangsungan kegiatan operasi, sehingga biaya yang timbul menjadi bagian dari biaya operasi (cost recovery). Kedua, kegiatan CSR yang berorientasi kepada kegiatan pemberdayaan/pengembangan masyarakat, sebagai bentuk komitmen moral terhadap masyarakat sekitar, maka biaya yang muncul menjadi tanggungjawab KKKS (non-cost recovery). Sudah saatnya, kita tidak perlu lagi berdebat dari mana kegiatan sosial dianggarkan. Dari mana pun asalnya, semuanya demi manfaat kesejahteraan masyarakat. Marilah kita kembalikan ke hakikat tanggungjawab sosial sebagai kewajiban etis atau kewajiban moral. Maka perlulah kita sejenak merenungi kata-kata para cerdik cendikia untuk senantiasa berusaha memberi manfaat kepada orang lain, karena sesungguhnya kita akan banyak menerima tatkala kita memberi, “in giving we are receiving!”.
Februari 2013
SEREMONIAL
Kepala SKK Migas Kunjungi Perwakilan Kalsul – Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini berfoto bersama usai bertatap muka dengan jajaran Perwakilan SKK Migas wilayah Kalimantan-Sulawesi di Balikpapan, pada Kamis, 17 Januari 2013. Dalam sambutannya, Rudi meminta pekerja SKK Migas yang ada di daerah tidak khawatir dengan perubahan organisasi yang terjadi. Perwakilan justru menjadi ujung tombak menjelaskan ke para pemangku kepentingan di daerah untuk terus mendukung operasional hulu migas.
Penandatanganan Jual Beli Gas – Menteri ESDM, Jero Wacik (kedua dari kiri) dan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini (kiri) menyaksikan penandatanganan perjanjian jual beli gas bumi bertepatan dengan pembukaan International Indonesia Gas (Indogas) di Jakarta, Senin, 21 Januari 2013. Keempat kesepakatan tersebut dialokasikan untuk konsumen domestik dengan perkiraan penambahan pendapatan untuk Negara sebesar US$ 1,266 miliar.
Lokakarya Terbatas SR Hulu Migas – Dinas Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan menyelenggarakan lokakarya di Bandung, 21 - 22 Januari 2013 yang diikuti oleh pekerja SKK Migas dan para praktisi CSR senior KKKS untuk mematangkan konsep kegiatan Social Responsibilty (SR) industri hulu migas.
Tingkatkan Pengamanan di Kaltim – Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Kalimantan-Sulawesi, Ngatijan (kiri) bersilaturahmi dengan Kepala Polda Kalimantan Timur (Kaltim), Inspektur Jenderal Anas Yusuf (tengah) di Balikpapan, Senin, 14 Januari 2013.
Februari 2013
Silaturahmi ke Malut – Rombongan SKK Migas dan Statoil berkunjung ke kantor Wakil Gubernur Maluku Utara (Malut), Abdul Ghani Kasuba (tengah), di Ternate, Selasa, 22 Januari 2013 lalu. SKK Migas diwakili Kepala Perwakilan Wilayah Papua dan Maluku, Yoseph R. Karundeng (ketiga dari kiri), dan Presiden Direktur Statoil Tor Fjaeran (ketiga dari kanan), menyampaikan rencana kegiatan Statoil di Blok Halmahera II.
Sosialisasi Eksplorasi West Aru di Maluku – SKK Migas dan BP mengadakan sosialisasi mengenai kegiatan eksplorasi di blok West Aru ke pemerintah daerah, aparat keamanan dan militer di seluruh wilayah Maluku pada Selasa, 29 Januari 2013 lalu di Ambon. Ajang ini menjadi sarana untuk menyamakan persepsi agar pelaksanaan operasional kegiatan di lapangan terlaksana dengan baik.
BUMI | 19