5. SPESiFlKASi UNiT PENANGKAPAN lKAN
Unit penangkapan ikan yang ierdapat di daerah Kabupaien Kepuiauan Riau cukup beragam, yaitu ada sekitar 21 jenis, yaitu meliputi pukat pantai, jafing insang hanyut, pukat cincin, jaring lingkar, jaring udang, jaring insang tetap, bagan taticap, rawai dasar, pancing tonda, sero, bubu, pukat ikan, lampara dasar, dan alat tangkap iainnya. Semua alat tangkap ini tersebar pada 9 Kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Riau. Uniuk alat tangkap pukai cincin dan pukat ikan nanya ierdapat di Kecamatan Tanjungpinang Barat, panang tonda hanya ierdapat di Kecamatan Tambelan, lampara dasar hanya terdapat di Kecamatan Tambelan Singkep dan Lingga, sedangkan alat tangkap lainnya terdapat pada setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Kepuiauan Riau.
5.1 Pukat cincin (Purseseine)
Di Kepulauan Riau alai tangkap ini dikenai dengan narna jaring kolor, karena bentuk alat tangkap ini dalatn operasionalnya tnenyerupai kolor atau berbentuk kantong. Pengoperasian pukat cincin diiakukan dengan menggunakan kapal motor bermesin yang bewariasi, dengan iama trip sekiiar 20 - 30 hari. Seifing dilakukan sekali daiam sernalam dan waMu yang dibutuhkan dari setting sampai hauling sekiiar 2 - 3 jam. lkan yang menjadi tujuan penangkapan adalah ikan-ikan pelagis yang mernpunyai sifat bergerornbolan dan foiotaksis positip. Ukuran mata jaring (mesh size) untuk bagian atas sekitar 5 cm dan bagian bawah atau kantong 2,O em terbuat dari benang polyamid. Jaring pukt cincin dilengkapi dengan tali ns bagian
atas dan tali ris bagian bawah, pada tali ris bagian atas diikatkan pelarnpung sebanyak 500 - 600 buah terbuat dari bahan plastik dengan jarak antar pelarnpung sekiiar 50 crn. Sedangkan pada iali ris bagian bawah dipasangkan pernberai dari iirnah hiiarn dengan berat sekiiar 250 gribuah dan jarak antar pernberat sekiiar 30 crn.
Cincin (ring) yang digunakan pada pukat cincin berjurniah antara 64 - 120 buah, dengan diameter (0) 10 crn terbuat dari besi putih atau ternbaga. Tali kolor digunakan untuic rnengurnpulkan ring atau jaring bagian bawah pada waktu operasi seielah jaring diiingkari, kemudian rnernbentuk seperti kantong. Pukat cincin rnenggunakan alat bantu seperti larnpu sorot ban nrrnpon. Lampu sorot yang drgunakan sebanyak 16
-
20 buah
yang berfungsi untuk rnenarik ikan agar
mendekat disekitar kapal. Rurnpon terbuat daun kelapa yang diikalkan dalarn lilitan iali dan rnenggunakan pernberat sehingga iidak hanyui di bawa arus. AIai iangkap ~ ndioperasikan i pada dasar perairan yang berlurnpur dan pasir.
Operasi penangkapan dapat berjalan dengan lancar apabila persiapan yang rnatang dalarn penataan jaring di atas kapal atau di atas dek kapal pada bagian kiri iarnbung. Cara pengoperasian dirnulai dengan rnencari rurnpon yang ieiah dipasang atau dipasang pada waktu trip sebelurnnya, yaitu dengan rnelihat tanda yang diberikan pada pelampung barnbu, biasanya berupa bendera yang tertera kode narna kapal atau narna lainnya. Pada saat larnpu dinyalakan, kapal dalarn keadaan berhenti dan larnpu dinyalahan selarna kurang lebih 8 - 10 jam, yaitu dari sore hari hingga rnenjelang pagi. Seteiah terlihat ada landa-tanda ikan rnulai berkurnpul, pertarna kali diiuninkan pelarnpung ianda kernudian pernberai, cincin jaring dan
pelampung sambil kapal berjalan melingkar ke arah kiri atau beriawanan dengan arah jarum jam mengelilingi kawanan ikan. Jaring telah membentuk satu iingkaran penuh jika pelampung ianda yang diiurunkan periama kali diangkai, kemudian disusul dengan penarikan iali kolor sampai bagian bawah jaring terkumpul sambil menaikkan sebagian dati jaring, sehingga ikan terkurung di dalam jaring. lkan yang terkumpul diangkat ke dalam palka yang telah diisi butiran es dengan menggunakan serok.
5.2 Jaring insang hanyut (Drift giil net)
Di Kepuiauan Riau aiai iangkap ini dikenal juga dengan nama giiinei niion. karena terbuai dari bahan niion monofiiamen. Sesuai dengan namanya yaiiu jaring insang hanyut sehingga dalam opersionalnya alat ini dihanyutkan searah pergerakan arus atau pengoperasian alat tangkap ini dengall cara jaring dibiarkan hanyut di bagian permukaan perairan. Alat tangkap ini berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi dengan pelampung, pemberat seria iali ris aias dan bawah. Jaring insang hanyut cukup selektii karena memiliki mesh size 5 cm (2 inci).
Berdasarkan waktu pengoperasiannya jaring ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jaring insang hanyut siang dan jaring insang hanyut malam. Pengoperasian alat tangkap ini dilakukan dengan menggunakan kapal motor, dengan lama tiip sekiiar 3 - 7 hari. Setting dilakukan 3 -5 kali dalam sehari semalam dan waktu yang dibutuhkan dari seffing sampai haulingsekiiar 2 - 3 jam.
5.3 Jaring udang (Trammel net)
Di Kepulauan Riau alat tangkap ini dikenal juga dengan na
jaring udang
t
karena hasil tangkapannya pada umumnya adalah udang. Hal ini i
dasarkan hasil
tangkapan yang dominan yaitu dari kelompok udang y
3 teiiangkap.
Pengoperasian Jaring udang (irammei net) dilakukan dengan me
lunakan kapal
motor mesin, dengan lama trip 1 hari, karena pengoperasiona
at ini disekitar
perairan Kepulauan Riau. Setting dilakukan 2 - 4 kali dan waktu
ng dibutuhkan
daii setting sampai hauling sekitar 2 - 3 jam.
Jaring udang yang terdapat di daerah ini terdiri aias tiga lapi:
n mempunyai
ukuran mata jaring yang berbeda-beda, yaitu mata jaring bagiar
iar joutter net)
kanan dan kiri lebiin besar dari bagian dalam (inner net) yang mer
babkan udang
atau ikan terbelit di dalam jaring jika menabraknya. Mesh size pada
igian ouffernet
8 cm dan inner net 2 cm. Selain itu, terdapat pula bagian saivage
tu bagian atas
dan bagian bawah yang masing-masing menghubungkan bagian
ian jaring atas
dengan tali ris atas dan bagian badan jaring bawah dengar
~ i ris i bawah.
Pelampung terbuat dari potongan sandal plastik, untuk tali ris bagl
atas diikatkan
pelampung sebanyak 35 - 40 buah, jarak antar pelampung sekitar
)
iis bagian bamh dipasang sebanyak 150 - 200 buah pemberat (
lgan pemberat
totalnya 2 kg dan jarak antar pemberat 1 - 12 em.
cm. Pada tali
5.4 Jaring kembung (Mid-water gill net)
Di Kepulauan Riau aiat tangkap ini dikenal juga dengan nama jaring kembung karena sesuai dengan tujuan penangkapannya yaitu terhadap ikan kembung, yang merupakan modifikasi dari jaring insang hanyut. Pengoperasian jaring kembung dilakukan dengan menggunakan kapal motor bermesin, dengan iarna trip sekiiar I2 hari. Setting dilakukan 2 - 3 kali dalam sehari semalam dan waktu yang
dibutuhkan dari setting sampai hauling sekiiar 3 - 4 jam. Untuk daerah Kabupaten Kepulauan Riau, jaring kembung ini baru dikenal dan masih terbatas dioperasikan oleh nelayan yang bermukin di Kecamatan Bintan Trmur.
Dalam operasi penangkapannya, jaring ini hampir sama dengan jaring isang hanyut, yaitu dengan cara menghanyutkan mengikuti atau searah dengan pergemkan arus, hanya saja pada jaring ini dalam pengoperasionalnya bemda di bawah lapisan pennukaan air, yaitu sekiiar 3 - 5 m. Panjang jaring ini terdiri atas beberapa &as/ iiniing (piece) yang digabungkan menjadi saiu uniaian sehingga merupakan saiu perangkai (unii) dan ierrnasuk aiat iangkap yang cukup seiekiii karena memiliki mesh size 7 cm (2,sinci).
5.5 Bagan tancap (Stationary lift net)
Di Kepulauan Riau aiat tangkap int dikenal juga dengan nama ke!s.:g
p,l.?ki
karena keberadaan alai iangkap ini berada di sekiiar paniai, terbuai dari iiang kayd ntbung dengan lantai papan, sedangkan ruman jaganya beratapkan daun dari pohon
sagu atau dikenal dengan nama atap nrmbia. Badan jaring alat tangkap ini terbuat dari bahan benang monoiilamen dengan mesh size 1,2 cm. Sesuai dengan iujuan penangkapannya yaiiu ierhadap ikan yang bersifat foioiaxis positii seperti teri, cumi-cumi dan jenis ikan lainnya. sehingga dalam operasionalnya menggunakan cahaya larnpu (peiromak) yang berjurniah 2 - 4 buah. Untuk rnenuju ke lokasi bagan tancap nelayan di daerah ini telah menggunakan kapai motor berrnesin. Setting dilakukan 2 - 4 kali dalam sernalarn dan waktu yang dibutuhkan dari seffing sampai hauling sekiiar 2 - 3 jam.
U n l u ~rnenaikkan dan menu~nkanbadan jaring digunakan alat penggulung (roiier) yang terbuat dari batangan kayu, sedangkan untuk mengambil hasil tangkapan menggunakan serok.
tiasil tangkapan yang diperoleh langsung
dimasakldirebus di atas bagan tancap, sehingga setelah berada di dijemur uniuk dikeringkan. Dalam 2 -3 tahun kebelakanga Kepulauan
Riau telah
mengoperasikan
bagan
apung,
operasionalnya alat ini dapat dipindah-pindahkan (mobiie) diperkirakan
banyak
ikan
atau
konsentrasi ikan
yan
penangkapannya. Untuk mengapungkan alat ini menggunakan drum plastik (200 1) sebanyak 2 - 30 buah aiau disesuaikan dengan ukuran besar kecil dari bagan apung yang diopei~sikn. f3a:ar-z mzngspeissik~nslat in'; hi;~i;ii s tangkap bagan tancap, hanya pada bagan apung ini pa tnenggunakanjangkar untuk beriabuhimenetap pada suatu pe
5.6 Bubu ciasar (Bottom trap)
Di Kepulauan Rlau alat tangkap ini sudah dikenal lama terutama untuk menangkap ikan-ikan kaiang dalam keadaan hidup yang memiliki nilai jual tinggi sebagai komoditi ekspor, seperti kerapu (grouper), sornai (napoleon) dan kakap. Beniuk dan ukuran alai iangkap ini cukup be~ariasidan yang dominan adalah beniuk silinder, ierbuat dari bahan kavvat (mata punai) dengan
sh size 2 cm
datam bentuk frame yang dirangkai dengan batangan kayu-kayu k besar alat tangkap ini terdiri aias badan (body), mulut (funnel) a sebagai tempat mengeluaikan hasil tangkapan. Untuk bubu yang berukuian besai dipasang saiu persatu, sedangkan untuk bubu berukuran sedang dan kecil dipasang secara berganda yang dirangkai dengan iali panjang pada jarak-jarak terteniu diikaikan bubu tersebut. Sedangkan pemasangan bubu biasanya diiakukan pada sore hari atau pada saat kegiatan di laut sudah sepi guna menghindari terjadinya pencurian, adapun untuk memudahkan dalam pengambilan hasil tangkapan nelayan membuaiianda-iandaierieniu di darat.
Pengoperaslan bubu dasar dilakukan
dengan menggunakan kapal motor
bermesin, pengambilan hasil tangkapan dilakukan 3 - 4 hari setetah pemasangan bubu. Menglngat hasil tangkapan yang diperoleh dalam keadaan bidup seh~ngga pada saat pengambilan has11tangkapan nelayan telah menyiapkan jaring untuk menyimpan ikan hidup agar ietap berada di dalarn air.
5.7 Rawai dasar (Boftorn iong tine]
Di Kepuiauan Riau alai iangkap ini iebih dikenai dengan nan ierliiama uniuk menangkap ikan-ikan dasar yang memiiiki
pancing rawe, ai juai iinggi.
Pengoperasian rawai dasar dilakukan dengan menggunakan kapal lotor bermesin. Pancing rawai dasar yang terdapat di daerah ini, merupakan a1
tangkap yang
diopeiasikan di dasar perairan dan dibiarkan selama 5 - 7 jam se ?lum dilakukan hauling. AIai iangkap ini daiam operasionalnya dilakukan oleh 2 -
orang nelayan
dengan lama trip I 5 - 30 hari dan setting dilakukan sebanyak 5 - 7 k
semalam.
Satu unit rawai dasarterdiri atas 500 - 800 buah mata pancing, 1 mberat 20 - 40 buah, 3 - 4 pelampung tanda dilengkapi dengan lampu taplok miny:
tanah serta 3 -
4 buah jangkar yang memiliki berat masing-masing sekiiar 20 -
0 kg. Operasi
penangkapan biasanya dilakukan pada malam hari. Setting
mulai dengan
menurunkan jangkar dan pelampung ianda, kemudian pancing
?seria urnpan.
Setting diakhiri dengan penurunan pelampung dan jangkar
gkhir. Setting
dilakukan oleh 2 - 4 orang dengan pembagian 1 orang mengeluark
mata pancing
dari tempat penyimpanannya dan 1 - 2 orang memasang umpan s ara bergantian 6;
:GG; S;
la$ r;;a!ar;ri;aikanimenurunkan
pancing ke perairan. PI arikan pancing
dilakukan setelah penurunan pelampung tanda terakhir. Pada pen! perasian rawai dasar tidak terdapat waktu menunggu dikarenakan selama dilak an penurunan tnata pancing, kurang lebih I2 jam, diperkirakan pada mata panc 3 yang terlebih dahulu diiurunkan telah termakan ikan. Penarikanlpengangkatan p cing dilakukan pertama kali dengan mengangkat pelampung tanda dan jangkar y g pertama kali diiurunkan.
5.8 Sen, tanam (Stake trap)
Di Kepuiauan Riau alai iangkap in1 iebih dikenal dengan nama beiai, ieiutama uniuk menangkap ikan-ikan yang bermigrasi sepanjang paniai dan sampai saai ini masih memegang peranan karena tetap digunakan hamp~rseluruh nelayan yang ada di daerah ini. Di indonesia alat tangkap ini dikelompokkan berdasarkan atas ukurannya, yaitu sero tanam kecii (small size of stake fraps), sero tanam sedang (medium size of stake imps) dan sera ianam besar (big size oisiake traps). Adapun pengeiompokkan ini pada dasarnya dibedakan pada jumlah kamar yang ierdapai pada sero ianam iersebui. Uniuk sero ianam kecil biasanya memiliki kamar sebanyak 1- 2 buah, sero sedang 3 buah dan sero besar anyak 4 - 5 buah. Di daerah ini yang dominan adalah sero tanam sedang, karena memiliki 3 buah kamai yang teibuat dari batangan kayu-kayu kecil dan lembaranjaring be inci). Baiangan kayu-kayu kecii berfungsi seba size 2,5 cm (I penaju, sedangkan lembaran jsiii:~:,-&as Sjafii: cnitt!: r;.znbc atau ruangan. Penaju berfungsi sebagai penghadang arah mengarahkannya masuk ke daerah bunuhan.
Aiai iangkap ini &iancapkan disekiiar perairan paniai yang pada saai air surui ierendah masih ada air sekitar % - 1 m, seningga dalam pengambilan hasil tangkapan dapat menggunakan seser dan hasil tangkapannya dalam keadaan hidup. Untuk menuju ke lokasi sero tanam nelayan di daerah ini telah menggunakan kapal motor bermesin, sehingga hasil tangkapan dapat lebih cepat di daratkan, teiutama untuk ikan-ikan karang yang masih hidup guna dipelihara lagi di dalam iakii
apung yang telah berkembang di daerah ini. Untuk jelasnya masing-masing spesifikasi dari unit perikanan tangkap s e r a diskripsi tertera pada Tabel 13,
Tabel 13. Spesiiikasi unit perikanan tangkap yang dielai di Kabupaien Kepulauan Riau.
1 Unit
1
pen'kanan 1angk.p
1
I
I
/
Spesiiikasi alat tangkap
Msz
Pjg (m)
(cm) Pukat cincin
I I
Tgg (in)
Kiasiiikasi armada penangbpan
Pig (m)
j ,
800
Lbr (m) 4.77,2
1 5
Janng tnsang hanyut Jaring Udang
I 1
I
I
2
I
Bubu
1 60-
I
1 1,2
Sem tanam
1
4001000
I
7-9
I
6-15
I OJ-
100800
.
I
/
1.5-
I
7.28,4
1,31,8
7,28,4
1,31.8
1
7-15
I1
0,40.6
1-
\
1
I
I
7,28.4
2
/
1
1
i
1.31.8
/ 1.6
1 3
8.4
1.8
9.2
3-
12,6
42
7.28.4
1.3l,8
I
I
i1
Jumlah nelayan (orang)
Yamaha 120 Yanmar 60,
22-35
1,21,6
/
I
Kep. Riau Selat Malaka Laut Natuna
I
j Kep. Riau
2-4
1 Selai$3e!a!a Kep. Riau
2-3
Kep. Rau
2-1
K q . Fiau
I
Dong Feng 12-20
I
1.2-
Kalima&an ~ a uCIna t
/
Dong Feng 12-20
I
1.6
I
2-4
Dong Feng 12-20
1 1.8
1
j Laut Nahma.
3-7
I
I
M~k&&r Dong Feng 12-20
I
j
1
36
60-120
'
1
Daeran penangkapan
Dong Feng 12-20
1,21.6
1-2
1
1
I
i 1.2-
I
1
Nissan 280-350 Mibishi 120-180 IYanrnar60
I
j 1
1
Jenistangkapan
1 I
I
I
Merek rnesin dan kekuatan
I
I
t
6.3
I
Dasar
Rawat Dasar
1 I
7
7.4-
2
I
150
Jaring Kem-bung Bagan tancap
2001000
Tgg (m) 2.02,3
1
24
La~iNaSJna, Kaltmantan Laul J a w Kep Rau
I
Sarden. layur,bawal ternbang,ienggi ?ongkol. japuh,selar, I kembung. Tenggiri,kurisi. selar,bawal, Selikur,kembung parang-parang, I senangin. I j Udang pMh. udang.u d nw i krosok Kenbung, tenggiri,tongkol seiar. lavur. I , . bwdl, ternbang Teri, tembang, cumi-cumi
1
I
/
Ksrapu,kakap, baronang.soma1, barnbangawkor kuning. Pan, cucut, kerapu, kakap. manyung B&nak.krapu kakap.baronang, slangat,?ernbang
I I