CITA - CITA KU
26 November 2011
EXT. DESA TEMANGGUNG.DAERAH TANAMAN TEMBAKAU.PAGI PAN sebuah daerah tanaman tembakau di desa Temanggung,beberapa orang sedang memetik daun tembakau, ada beberapa orang menggotong daun untuk di bawa pulang, dan seorang bapak paruh baya mencari rumput untuk makan ternaknya. CUT TO INT. DESA TEMANGGUNG.TK (TAMAN KANAK [PLEASEINSERT\PRERENDERUNICODE{¢ A¸ S}INTOPREAMBLE] KANAK).PAGI Seorang guru sedang membimbing murid - muridnya untuk belajar dan bernyanyi. Ibu Guru Sri Handayani sedang mengajari murid - muridnya berhitung angka 1 -10, dan kemudian bernyanyi. Guru Sri : “ ayo anak - anak sekarang kita belajar berhitung angka 1 - 10 kemudian kita belajar bernyanyi Cita - Cita ku . 1 ... 2 ... 3 ... 4 ... 5 ... 6 ... 7 ... 8 ... 9 ... 10...” (Semua Murid - Murid bersuara mengikuti suara Bu Sri) Ibu Guru Sri memimpin Doa sebelum murid - muridnya pulang. Tetapi sebelumnya Bu Guru memberi PR ke pada murid muridnya untuk menceritakan Cita - Cita mereka. CUT TO INT. DESA TEMANGGUNG. RUMAH KECIL. SIANG Fadli : “Assalamu’alaikum, bu . . . ibuu!” Ibu Fatimah (ibu Fadli ) : “Wa’alaikumsalam” (Fadli mencium tangan ibunya, bu fatimah tersenyum) Bu Fatimah : “Fadli ganti baju dulu ya, terus makan, ibu masak sup dan ayam goreng kesukaan mu. Eiit . . . jangan lupa cuci tangan dulu ya” Fadli : “ iya ibu” (Fadli berlari ke kamarnya untuk ganti baju) CUT TO
2.
INT. RUMAH FADLI.RUANG MAKAN. SIANG (Setelah Fadli ganti baju seragamnya, Ia langsung menuju ruang makan. Fadli membuka teludung (penutup makanan) dan berkata) “Emmmm enaaaakkknya.” (Bu Fatimah hanya tersenyum melihat anaknya tersebut dan menemani Fadli makan siang.) “Fadli sudah cuci tangan belum?” (tanya bu Fatimah.) “Hehehee . . . belum bu!” (jawab Fadli. Dia langsung berajak dari tempat duduknya dan mencuci tanagan.) (Bu Fatimah mengambilkan nasi,sup brokoli dan lauk ayam goreng buat Fadli.) “Ini di makan,Jangan lupa berdoa dulu ya” (Bu Fatimah memberikan ke pada Fadli dan mengingatkan Fadli.) “Iya bu . . .” (Fadli mulai membaca Do’a.) Allohumabariklanafimarozaktanawakinangadhabanar, Amiiiinn” “Trimakasih ya bu . . . ibu dah masakin Fadli makanan yang paliiiing enaaaakkk bangett” (Bu Fatimah tersenyum dan berkata) “Iya anak ku sayaang” “Emmmmm sedaappnyaaaa” (ucap Fadli dengan gaya suara Upin - Ipin. Maklum Fadli sangat senang melihat Upin Ipin.) (Bu Ftimah tersenyum lagi melihat tingkahlaku anaknya tersebut.) (Selesai makan Bu Fatimah membereskan piring dan gelas yang sudah dipakai. Fadli membantu membawakan piring menuju dapur.) CUT TO
3.
INT. RUMAH FADLI.RUANG TV. SIANG Fadli dan Ibunya beristirahat di ruang tengah, sekaligus ruang keluarga dan ruang nonton TV. TV di nyalakan. “Bu . . . “ (fadli memanggil ibunya) “Iya sayaang . . . “ (Bu Fatimah dan mendekati Fadli) “Ayah kapan pulang?” “Dua hari lagi” (jawab singkat Bu Fatimah) “Emang sekarang Ayah lagi terbang ke mana bu?” (Sambil mengelus kepala Fadli yang sedang berbaring di pangkuan bu Fatimah menjawab) “Ayah lagi terbang ke Autralia, Fadli udah kangen ya sama Ayah?” “Iya bu . . . Ayah enak ya bu bisa terbang ke mana - mana. Kapan kapan Fadli boleh nggak ikut Ayah buk?” “Nanti saja kalau Ayah libur dan Fadli libur sekolah, kita berlibur bersama. Tapi kalau Ayah lagi bekerja Fadli nggak boleh ikut.” “Loh emang kenapa buk? Takut Fadli ngrepotin Ayah ya bu?” “Iya, Ayah kan lg kerja.” (Dengan muka polos Fadli berkata ) “Ayahkan lagi bawa pesawat besar ya bu?” (Bu Fatimah tersenyum dan mengulus kepala Fadli yang masih berbaring di pangkuannya) Maklum Adi Syahputra, Ayah Fadli bekerja sebagai Pilot dan jarang berada di rumah. Jadi Fadli merasa kangen sama Ayahnya. Karna waktu bermain bersama sang Ayah hanya sebentar saja saat Ayahnya libur. Fadli hanya tinggal berdua saja dengan Ibunya. Eyang uti dan Eyang Kakung dari ibu Fadli tinggal di Yogyakarta sedangkan Eyang uti dan Eyang Kakung dari Ayah Fadli sudah tidak ada. Merka menempati rumah warisan Ayahnya. (CONTINUED)
CONTINUED:
4.
Acara TV berita tentang perampokkan Bank, Polisi telah menangkap pelaku perampokkan yang terjadi di kota Magelang. Selain itu juga terjadi CuranMor (Curian Motor) yang terjadi di Parkiran swalayan,di Jakarta. Polisi sudah mengetahui identitas pelaku dan pelaku masih dalam pengejaran. (Dengan wajah penuh tanya, Fadli bertanya pada ibunya) “Bu . . . kerja Pak polisi nangkepin penjahat ya bu?” “Salah satunya seperti itu Fadli . . . karena mereka berbuat jahat.” “Fadli nanti klo sudah besar pengen jadi polisi saja bu!” (Kata Fadli penuh semangat) “Loh kenapa? Nggak pengen jadi kayak Ayah saja?” “Kalau jadi polisi kan bisa nangkepin penjahat bu, dan untuk waktu dirumah banyak. Kalau pilot kayak Ayah kan jarang dirumah, kasihan ibu nanti kesepian dan kangen sama Fadli” (jawab Fadli menggoda ibunya) (Bu Fatimah hanya mencubit gemas pipi cuby (tembem) fadli dan menciumnya) (Bu Fatimah berdiri dan berkata ) “Fadli sholat yuk? Habis sholat Fadli Istirahat . . . nanti sore Fadli ngaji kan?” “Ayo bu . . .” Fadli dan Ibunya menuju ke kamar mandi untuk wudhu dan menjalankan sholat. Setelah sholat Fadli berdo’a dan meminta kepada Alloh SWT, ketika besar kelak Fadli akan menjadi Polisi yang baik. Selesai sholat Fadli menuju kamarnya untuk istirahat. CUT TO INT. RUMAH FADLI.KAMAR FADLI.SIANG Fadli berbaring di tempat tidur. Dia membayangkan kelak kalau Fadli sudah besar, dia akan menjadi Polisi yang baik. Menangkap penjahat -penjahat.
(CONTINUED)
CONTINUED:
5.
Dalam tidur, Fadli bermimpi kalau Fadli tumbuh besar menjadi seoarang laki - laki yang gagah. Dan menjadi Polisi. Fadli menangkap para penjahat yang mencuri Bank dan pembunuh. Fadli berlari - lari bersama rekannya Agus mengejar penjahat yang barusan ketahuan mencuri perhiasan di toko. Pejahat tersebut berlari menuju bekas gedung bioskop, Fadli kehilangan jejaknya. Fadli dan Agus berpencar mencari penjahatnya, Fadli keatas dan Agus mencari dibawah. Dari atas Fadli melihat penjahat tersebut lari melalui pintu samping. (Fadli berteriak ) Aguuussss ituu penjahaatnya . . . kejaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrr” (Ibu Fatimah lari ke kamar dan membangunkan Fadli. Fadli kaget dan langsung keluar kamar dan bertanya pada Ibunya) “Penjahatnya mana bu . . . penjahatnya mana?” (Bu Fatimah tersenyum dan jongkok kemudian menatap Fadli dengan wajah tersenyum) “Fadli mimpi ya?” “Heheee . . . iya bu” “Fadli mandi sana . . . terus berangkat ngaji” (bu Fatimah menyuruh Fadli) “Iya bu . . .” (jawab Fadli dan langsung menuju kamar mandi) CUT TO INT. RUMAH FADLI.KAMAR MANDI . SORE Fadli mandi tapi dia masih memikirkan mimpinya yang menjadi polisi. Mengejar penjahat dan menangkapnya. “Fadli jangan lama - lama mandinya . . . itu udah di tungguin Agus sama temen - temen yang lain” (suara ibu Fatimah dr luar kamar mandi) “Iya bu . . .” CUT TO
6.
INT. RUMAH FADLI.DEPAN RUMAH.SORE Bu Fatimah mengantar Fadli sampai depan rumah. Di teras sudah ada Agus, Hasan Lia dan ida. “Ayo kita berangkat mengaji” (ajak Hasan) “Ayooo” (jawab Agus,Lia,Ida dan Fadli) (Mereka pamitan pada Bu Fatimah, Ibu Fadli. Dan bersalaman.) “Assalamu’alaikum” “Waalaikumsalam” CUT TO INT. TPA.DEKAT MASJID.SORE Sesampai di TPA Fadli dan teman - temanya meletakkan buku ngajinya (Ikroq) di meja untuk mengantri atau mendapat giliran mengaji. Karena kyai belum datang, Fadli dan teman - temannya bermain. Tak lama kemudian kyai datang dan mereka mulai belajar bacaan sholat dan surat - surat pendek sebelum memulai ngaji. CUT TO INT. RUMAH FADLI.RUANG TENGAH.MALAM “Krrrrrrrrriiiiiiinngggg!!!!!!!” telpon berbunyi. Bu Fatimah mengangkat telponya. “Assalamu’alakum . . . Eh Ayah. Alhamdulilah baik yah,Ayah bagaimana?Ada . . . itu lagi belajar,bentar ya yah” (bu Fatimah memanggil anaknya) “Fadlii . . . . ini Ayah yang telpon, mau bicara sama Fadli” Fadli lari dari kamarnya langsung keruang tengah menerima gagang telpon yang diberikan Ibunya. Fadli : “Assalamu’alakum, Ayah! Kapan Ayah pulang?” Ayah Fadli : “Wa’alaikumsalam, sayaang! Besok siang Ayah sudah sampai rumah . . . ini lagi mampir dulu tempat Nenek di Jogja.” (MORE) (CONTINUED)
CONTINUED:
7.
Fadli : “Ayah jangan lupa oleh olehnya yang dr Australia” Ayah Fadli : “Ayah sudah belikan mobil Polisi.” Fadli : “Assyiiiiikkkk . . . . Tapi Ayah kok tau yah? Pasti ibu yang kasih tau Ayah” Ayah Fadli : “ iya sayang . . . ya udah Fadli lanjutin belajarnya ya. Sampai jumpa besok. Assalamu’alaikum” Fadli : “ Iya Ayah . . . Wa’alaikumsalam” (Ibu Fadli mendekati Fadli dan berkata) “Fadli langsung bobo saja ya . . . sekarang sudah malam, biar besok Fadli nggak kesiangan bangunnya” “iya bu . . .” (jawab Fadli dan langsung pergi kekamarnya) CUT TO INT. RUMAH FADLI.RUANG TENGAH .PAGI Suasana di pagi hari, desa Temanggung begitu sejuk dan cerah. Aktifitas mulai terlihat. Beberapa orang terlihat berangkat ke kebun Tembakau, beberapa orang hendak pergi ke Kantor, beberapa orang juga hendak pergi ke Pasar dan anak anak pergi ke Sekolah. CUT TO INT. RUMAH FADLI.KAMAR FADLI.PAGI Fadli bersiap - siap untuk berangkat ke sekolah. “Fadli sarapan dulu ya” (suara ibu terdengar dari ruang makan) “Iya bu . . . “ (jawab fadli dari kamar) Fadli keluar dari kamar dan menuju ruang makan namun sebelumnya Fadli meletakkan Tas di ruang Tamu. CUT TO
8.
INT. RUMAH FADLI.RUANG MAKAN.PAGI “Bu . . . Ibu . . . ibu masak apa?” (tanya fadli yang sedang berjalan menuju meja makan) “Ibu masak nasi goreng ayam!” (jawab bu fatimah smbil mengambilkan nasi ke dalam piring) “Emmmmm sedaappnyaaaa” (ucap Fadli masih dengan gaya suara khas Upin - Ipin) “Di habisin ya sayang” (ucap Bu Fatimah kepada anaknya dan mengelus kepala Fadli) CUT TO INT. RUMAH FADLI.DEPAN RUMAH.PAGI Agus, Hasan Lia dan ida memanggil fadli yang masih berada di dalam. “Assalamu’alaikum” (ucap teman - teman Fadli serentak) “ Fadli . . . Fadli, sudah siap belum?” (tanya Agus) “Wa’alaikumsalam” (jawab ibu Fadli dari dalam dan keluar ) “Sebentar ya, Fadli lagi memakai sepatu” (tersenyum ke pada anak anak) “Iya bu” (teman - teman Fadli) Bu Fatimah kembali ke dalam membantu Fadli memakai sepatu. “Sini sayang . . . Ibu bantu” (bu Fatimah mengambil sepatu yang belum Fadli pakai) “Nggak usah bu, Fadli kan udah bisa pakai sepatu” (di ambilnya sepatu yang berada di tangan ibunya) “Udah di tungguin tuh “ (kata ibu) Setelah selesai Fadli memakai sepatu, berpamitan kepada Ibunya dan lansung keluar menemui teman - temannya untuk berangkat bareng sekolah.
9.
CUT TO INT. DESA TEMANGGUNG. DALAM PERJALANAN MENUJU KE SEKOLAHAN.PAGI “Eh udah bikin PR tentang Cita cita kalian belum?” (Tanya Lia pada teman temannya) “Kalau aku pengen jadi Dokter” jawab Ida “Aku pengen jadi Pilot kayak Ayah Fadli, biar bisa terbang kemana mana” jawab Hasan “Hahaaa . . . Aku pengen jadi Polisi” jawab Fadli “Hahaaa . . . Aku pengen jadi Polisi” jawab Fadli “Kalau aku jadi arsitek, biar bisa bikin rumah yang bagus” jawab Agus “Klo kamu Lia,mau jadi apa?” “Aku pengen jadi Putri Indonesia . . . ” (jawab Lia. Maklum Ayah Lia seorang Fotografer terkenal dan bekerja di jakarta) “Setelah Lulus sekolah nanti aku mau nyusul Ayah ke Jakarta dan sekolah di sana”lanjutnya (Hasan, Agus Dan Fadli berhenti serentak dan berkata “Yach . . .” nada menyesal “Nggak ada penyemangat nich” kata Agus) (Mereka tertawa dan melanjutkan perjalanannya) Maklum kalau Agus, Hasan, Fadli menyesalinya, karena Lia adalah cewek paling Cantik disekolahnya. Canda tawa selama di perjalanan tak membuat mereka bosan. CUT TO INT. DESA TEMANGGUNG. TK (TAMAN KANAK - KANAK).PAGI (Ibu Guru Sri Handayani memulai pelajaran) “Kemaren Ibu ngasih PR ya, Ayo siapa yang mau maju duluan?” (MORE) (CONTINUED)
CONTINUED:
10.
“Saya bu . . .” (seru Ida sambil mengacungkan jari telunjuknya) “Silahkan maju Ida” (bu Sri mempersilakan Ida. Dengan wajah tersenyum) “Cita - cita ku kelak kalau aku sudah besar pengen jadi Dokter . . . biar bisa nyembuhin orang - orang yang sakit” itulah cita - cita Ida “Ayo siapa lagi yang mau maju?” (tanya bu sri) (Semua anak diam) “Kalau begitu bu Sri tunjuk ya?Emm . . . Fadli, maju?” “Iya bu” Fadli maju. “Cita - cita ku kelak, aku mau jadi polisi. Aku mau menangkap penjahat - penjahat” Semua murid telah maju untuk menceritakan Cita - Cita mereka dan alasan mereka. Ada yang mau jadi Pilot, Model, Guru seperti bu Sri, Astronot dan lainnya. Waktu yang di tunggu murid - murid yaitu pulang termasuk Fadli, karena Fadli tak sabar untuk bertemu Ayah dan oleh oleh mobil polisi. Karena Ayah Fadli telah membelikannya. Bel berbunyi dan murid - murid pulang. CUT TO INT. RUMAH FADLI.DEPAN RUMAH.SIANG Tampak beda suasana rumah Fadli siang ini. Di depan rumah parkir mobil ayah fadli. Fadli pun berlari ke dalam rumah dan memanggil ayahnya. “Ayaaaahhh . . .” (Fadli memanggil ayahnya) “Hay anak ku sayang” (jawab ayah fadli. Fadli di gendong dan di ciumnya) “Salam dulu sama eyang uti dan eyang kakung” (fadli pun salam kepada eyangnya) Fadli menerima oleh - oleh dari ayahnya yaitu mobil mobilan Polisi, sedangkan eyangnya mebelikan Baju Polisi lengkap dengan topinya. Itu lah kebahagiaan keluarga Adi Syahputra, Ayah fadli.