PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A PUTUSAN NOMOR : 05-K / PM.III-12 / AD / I / 2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
SAIFUL BAHRI Koptu / 3910245510472 Ta Pam Ops Denmadam V / Brw Kediri, 01 April 1972 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Simogunung Kramat Timur No 9 B Kel Putat Jaya Kec. Sawahan Kodya Surabaya
Terdakwa ditahan oleh : 1.
Dandenma Kodam V/Brw selaku Ankum selama 20 hari sejak tanggal 5 Maret 2016 sampai dengan tanggal 24 Maret 2016 berdasarkan Keputusan Nomor : Kep/02/III/2016 tanggal 4 Maret 2016.
2.
Kemudian diperpanjang penahanannya secara berturut-turut oleh : a.
Perpanjangan penahanan ke I dari Pangdam V/Brawijaya selaku Papera sejak tanggal 25 Maret 2016 sampai dengan tanggal 23 April 2016 berdasarkan Keputusan Nomor : Kep/87/IV/2016 tanggal 4 April 2016.
b.
Perpanjangan penahanan ke II dari Pangdam V/Brawijaya selaku Papera sejak tanggal 24 April 2016 sampai dengan tanggal 23 Mei 2016 berdasarkan Keputusan Nomor : Kep/127/V/2016 tanggal 2 Mei 2016.
c.
Perpanjangan penahanan ke III dari Pangdam V/Brawijaya selaku Papera sejak tanggal 24 Mei 2016 sampai dengan tanggal 22 Juni 2016 berdasarkan Keputusan Nomor : Kep/50/VI/2016 tanggal 01 Juni 2016.
d.
Perpanjangan penahanan ke IV dari Pangdam V/Brawijaya selaku Papera sejak tanggal 23 Juni 2016 sampai dengan tanggal 23 Juli 2016 berdasarkan Keputusan Nomor : Kep/83/VI/2016 tanggal 27 Juni 2016
e.
Perpanjangan penahanan ke V dari Pangdam V/Brawijaya selaku Papera sejak tanggal 24 Juli 2016 sampai dengan tanggal 22 Agustus 2016 berdasarkan Keputusan Nomor : Kep/220/VIII/2016 tanggal 11 Agustus 2016.
f.
Perpanjangan penahanan ke VI dari Pangdam V/Brawijaya selaku Papera sejak tanggal 23 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 21 September 2016 berdasarkan Keputusan Nomor : Kep/244/IX/2016 tanggal 05
Hal.1 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
September 2016 dan dibebaskan pada tanggal 22 September 2016 berdasarkan Surat Keputusan Nomor : Kep/269/IX/2016 tanggal 22 September 2016 dari Pangdam V/Brawijaya selaku Papera. PENGADILAN MILITER III - 12 tersebut di atas : Membaca
: Berita Acara Pemeriksaan Permulaan dalam perkara ini dari Pomdam-V/Brawijaya Surabaya Nomor : BP-19/A-07/V/2016 tanggal 14 September 2016 atas nama Koptu Saiful Bahri NRP 3910244550472.
Memperhatikan : 1.
Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari PangdamV/Brawijaya selaku Papera Nomor : Kep/299/X/2016 tanggal 31 Oktober 2016.
2.
Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/127/K/AD/III12/XI/2013 tanggal 8 November 2016.
3.
Surat Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya tentang Penunjukan Hakim Nomor : TAP/05-K/PM.III-12/AD/I/2017 tanggal 9 Januari 2017.
4.
Surat Penetapan Hakim Ketua tentang Hari Sidang Nomor : TAP/05-K/PM.III-12/AD/I/2017 tanggal 9 Januari 2017.
6.
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
Mendengar
: 1.
Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/127/K/AD/III-12/XI/2013 tanggal 8 November 2016 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
2.
Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan-keterangan para saksi di bawah sumpah.
Memperhatikan : 1.
Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana yaitu “Setiap Penyalahguna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri”, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-undang RI Nomor : 35 Tahun 2009 tentang Narkotika oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : a.
Pidana Pokok
b.
Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas kemiliteran TNI.
c.
Mohon agar Terdakwa tetap di tahan.
d.
Barang bukti berupa : 1)
: Penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan, potong tahanan selama penahan sementara
Barang : a) 1 (satu) lembar Pembungkus 3 Drug Test Panel (urine) Merk Vcare Hal.2 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
b) 1 (satu) lembar 3 Drug Test Panel ( urine ) AMP/MET/THC alat yang dipergunakan untuk test urine milik Koptu Saiful Bahri Nrp 3910245510472. Mohon dirampas untuk dimusnahkan. 2)
Surat-surat : -
1 (satu) lembar Surat Keterangan hasil tes urine Narkoba dari Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya Nomor : S.ket/100/lll/Ka/rh.00/2016/ BNNK-sby atas nama Koptu Saiful Bahri Nrp 3910245510472. tanggal 08 Maret 2016 yang ditanda tangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya atas nama Suparti.S.H., M.M. Mohon dilekatkan dalam berkas perkara.
d. 2.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 7.500,- ( tujuh ribu lima ratus rupiah ).
Bahwa Penasihat Hukum Terdakwa mengajukan Pembelaan (Pledoi) yang pada pokoknya sebagai berikut : a.
Bahwa pada bagian pertama pembelaannya (Pledooi), Penasehat Hukum Terdakwa hanya mengungkapkan kembali fakta-fakta yang telah terungkap di persidangan yang dimulai dari Surat Dakwaan Oditur Militer, Tuntutan Hukuman kemudian dilanjutkan dengan pengungkapan kembali keterangan dari para Saksi, keterangan Terdakwa dan barang bukti yang diajukan ke persidangan dan selanjutnya Penasehat Hukum Terdakwa mengungkapkan analisanya terhadap fakta-fakta yang telah terungkap dipersidangan.
b.
Bahwa pada bagian kedua Penasehat Hukum Terdakwa mengemukakan bahwa untuk pembahasan unsur-unsur ke-1 dan ke-2 Penasehat hukum Terdakwa tidak sependapat dengan Oditur Militer III-12 Surabaya yang menyatakan Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana "Setiap Penyalahguna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri" dengan alasan sebagai berikut : 1)
2)
Untuk unsure ke-1 Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan dengan argument sebagai berikut : a)
Subyek sebagai “Penyalah Guna” keberadaan Terdakwa belum terbukti sampai pada status Tersangka/Terdakwa/Terpidana.
b)
Bahwa sampai dengan saat ini tidak ada satu pun saksi yang pernah melihat,mendengar dan mengalami tentang diri terdakwa memakai Narkotika.
Untuk unsure ke-2 Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan dengan argument sebagai berikut : Hal.3 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
a)
Bahwa untuk membuktikan apakah yang digunakan atau dikonsumsi oleh Terdakwa adalah benar Sabu-sabu perlu diadakan uji laboratorium forensik terhadap barang bukti yang ada, namun pada kenyataannya barang bukti yang diduga sabu-sabu tersebut tidak pernah ada, sedangkan disisi lain terhadap urin yang positif dari hasil tes pack adalah hanya screening awal saja dan belum tentu kandungan Metamfetamin itu adalah kandungan Narkotika, untuk itu perlu dilakukan uji pemeriksaan labfor.
b)
Bahwa sesuai dengan fakta hukum yang terungkap persidangan ahli dr. Singgih P, S.H.,M.H. Menegaskan, stafnya tidak pernah memeriksa urin dan tidak pernah menerima surat masuk atas nama terdakwa yaitu KOPTU SAIFUL BAHRI dan Sampai dengan saat ini tidak ada seorang pun saksi yang Mengetahui siapa yang menyerahkan urin yang mengatasnamakan Koptu Saiful Bahri karena berdasarkan keterangan Saksi-5 (Lettu Inf Subaeri) tidak merasa dan tidak pernah menyerahkan urin atas nama Koptu Saiful Bahri kepada pihak BNN.
c)
Bahwa sesuai fakta hukum yang terungkap di depan persidangan Terdakwa tidak pernah tertangkap tanganataupun telah diketahui sebelumnya terkait sebagai “penyalah guna Narkotika Gol. I”tindak pidana Narkotika.
d)
Bahwa sesuai fakta hukum yang terungkap di depan persidangan, Terdakwa tidak merasa mengkonsumsi sabu-sabu dan memang Terdakwa tidak pernah mengkonsumsi sabu.
e)
Bahwa sesuai fakta hukum yang terungkap di depan persidangan keterangan Ahli AKBP Suparti,bahwa benar hasil dari Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Kepala BNN mencantumkan hasil Positif dari kandungan metampetamin dalam urin itu adalah hasil dari Tes pact kesatuan,dan bukan/tanpa melalui uji laboratorium forensic.
f)
Bahwa sesuai fakta hukum yang terungkap di depan persidangan Ahli dr.Singgih P,S.H.,M.H. menerangkan, hasil tes urine saja lemah dan tidak bisa dijadikan dasar,karena hanyalah sreening awal untuk pembuktian lebih lanjut harus ada uji dari laboratorium forensik.
Hal.4 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
c.
Bahwa pada bagian ketiga Penasehat Hukum Terdakwa tidak sependapat mengenai Tuntutan Pidana dan Hukuman Tambahan Pemecatan dari Dinas TNI AD dan Penasehat hukum Terdakwa menyampaikan permohonan sebagai berikut : 1)
Menyatakan bahwa Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana yang telah didakwakan oleh Oditur Militer III-12 Surabaya pada dakwaannya, oleh karenanya membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan dan segala tuntutan hukum;
2)
Membebaskan Terdakwa dari semua tuntutan hukum (Vrijspraak) atau setidak-tidaknya melepaskan dari semua tuntutan hukum (Ontslaag Van Alle Rechtsvervolging;
3)
Mengembalikan hak-hak Terdakwa pada keadaan semula dan merehabilitasi nama baik Terdakwa;
4)
Memulihkan hak-hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan serta harkat dan martabatnya; Membebankan biaya perkara kepada negara ;
5) Atau
Apabila Majelis Hakim mempunyai pendapat lain terhadap perkara ini, mohon putusan yang seadil-adilnya menurut hukum pidana kita. 3.
Replik dari Oditur Militer yang disampaikan didalam persidangan yang menyatakan telah cukup bukti Terdakwa telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sesuai pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan alasan sebagai berikut : a.
Bahwa pada prinsipnya Oditur Militer tetap pada tuntutan semula yang telah dibacakan pada tanggal 23 Maret 2017 di persidangan.
b.
Bahwa dalam fakta persidangan begitu jelas kalau Urine Terdakwa mengandung zat Metaphitamine yang terkandung dalam Narkotika jenis sabu-sabu karena sebelum dilakukan pemeriksaan urine terhadap Terdakwa, Terdakwa pada tanggal 28 Pebruari 2016 sekitar pukul 24.30 Wib telah mengkomsumsi sabu-sabu bersama teman-temannya yang bernama Sdr Huma, Sdr Feri bos minyak dan Sdr Anang yang dilakukan di belakang panggung orkes di jalan Simogunung Kramat Timir nomor 54 A RT/Rw 07/01 Kel. Putat Jaya Kec. Sawahan Kodya Surabaya di perayaan pernikahan teman Terdakwa yang bernama Sdr Sumantri.
c.
Bahwa memang tidak ada Saksi yang yang dihadirkan ketika Terdakwa mengkonsumsi sabu-sabu karena para Saksi yang bersama dengan Terdakwa menggunakan sabu-sabu telah melarikan diri dan tidak diketemukan, Hal.5 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
akan tetapi dari hasil Pemeriksaan Urine yang dilakukan oleh BNN Kota Surabaya yang dituangkan dalam Surat Nomor: S.Ket/100/lll/Ka/rh.00/2016/BNNK-Sby tanggal 8 Maret 2016 yang ditandatangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya AKBP Suparti ,S.H.,MM, yang menyatakan air seni/ urine Terdakwa Positif mengandung Zat Methaphetamine.
4.
d.
Bahwa BNN Kota Surabaya adalah lembaga yang telah ditunjuk oleh Undang-Undang sebagai lembaga untuk melakukan pemeriksaan Urine sehingga Surat yang dikeluarkan oleh Badan Narkotika Kota Surabaya sudah tidak diragukan lagi keabsahannya hal itu juga di perkuat oleh kesaksian dari Kepala BNN Kota Surabaya atas nama AKBP Suparti S.H., MM. dan dr. Singgih serta menyatakan apabila telah melakukan tes Urine terhadap seseorang untuk mengetahui seseorang menggunakan shabu-shabu atau tidak, maka akan dilakukan tes dengan menggunakan Tespek setelah diketahui seseorang tersebut urinenya mengandung Methaphetamine atau tidak maka akan di buatkan Surat Keterangan yang menyatakan orang tersebut positif urinenya mengandung Methaphetamine atau tidak termasuk diri Terdakwa yang dinyatakan Positif urinenya mengandung Methaphetamine sehingga dibuatkan Surat Keterangan dari Badan Narkotikan Nasional Kota Surabaya yang menyatakan bahwa Terdakwa Positif urinenya mengandung Methaphetamine Nomor : S.Ket/100/lll/Ka/rh.00/2016/ BNNK-Sby tanggal 8 Maret 2016.
e.
Bahwa berdasarkan surat permohonanlah pihak BNN Kota Surabaya melakukan pemeriksaan urine Terdakwa dengan dibuktikan Surat Nomor : B/132/111/2016 tanggal 7 Maret 2016 tentang permohonan pemeriksaan urine dan darah atas nama Koptu Saiful Bahri NRP 3910245510472 dari kesatuannya.
Dupilk Penasehat Hukum Terdakwa yang juga disampaikan dipersidangan dimana Penasehat Hukum juga masih tetap pada pledooi (pembelaannya) seperti semula yaitu . Terdakwa Koptu Saiful Bahri NRP 3910245510472 Ta Denmadam V/Brawijaya secara hukum tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Oditur Militer dengan alas an sebagai berikut : a.
Terdakwa telah mengkonsumsi sabu-sabu bersama temannya yang bernama Sdr.Huma.Sdr Feri bos minyak dan Sdr Anang yang dilakyukan di belakang panggung orkes di jalan Simogunung Kramat Timur Nomor 54 A RT/RW 07 /01 Kel.Putat Jaya Kec.Sawahan Kodya Surabaya di acara pernikahan teman Terdakwa bernama Sdr Sumantri adalah tidak benar,karena sesuai dengan fakta hukum yang terungkap dipersidangan Terdakwa hanya mengkonsumsi minum-minuman keras sebanyak 2 kali.
Hal.6 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
b.
Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Kepala BNN dengan Surat Nomor : S.Ket/100/lll/Ka/rh.00/2016/BNNKSby tanggal 8 Maret 2016 mencantumkan hasil Positif dari kandungan methapetamin dalam urin itu adalah hasil dari Tes pact kesatuan ,dan bukan/tanpa melalui uji laboratorium forensic namun hasil Surat Keterangan tersebut harus di tindak lanjuti melalui uji laboratorium forensic.
c.
bahwa benar sesuai fakta hukum yang terungkap di depan persidangan keterangan Ahli dr.singgih P,SH.M.H menerangkan hasil tes urine saja lemag dan tidak bisa dijadikan dasar, karena hanyalah screening awal untuk pembuktian lebih lanjut harus ada uji dari laboratorium forensic.
d.
Bahwa serta surat keterangan hasil pemeriksaan urine adalah CACAT HUKUM sebab surat keterangan yang dikeluarkan oleh BNN Kota Surabaya adalah “TIDAK PRO JUSTICIA: tidak jelas atau kabur dan bahwa sampai sekarangtidak ada satu saksi pun yang pernah melihat, mendengar, dan mengalami tentang diri terdakwa memaki Narkotika.
e.
Bahwa benar sesuai fakta hukum yang terungkap dipersidangan terutama Saksi- 6 (Mayor Cpm Widodo) yang berpendapat menurut pribadinya sendiri serta mereka-reka dengan tanpa adanya bukti dan tidak berdasar hukum yang menyatakan bahwa urin Terdakwa Positif mengandung Narkotika (saat pemeriksaan Saksi-6 pada tanggal 16 Maret 2016) dengan demikian menunjukkan bahwa penyidik Pomdam V/Brawijaya (Mayor Cpm Widodo) tidak profesioanl dan cenderung sangat memaksakan dalam melakukan penyidikan karena tidak ada satupun saksi yang pernah melihat, mendengar dan mengalami tentang diri Terdakwa memakai Narkotika.
Menimbang
: Bahwa dipersidangan Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum dari Kumdam V/Brawijaya yaitu Mayor Chk (K) Sri Mulyani, S.H., M.H. NRP 608106 dkk berdasarkan Surat Perintah dari Kakumdam V/Brw Nomor : Sprin/84/IV/2016 Tanggal 19 April 2016 dan Surat Kuasa Khusus dari Terdakwa kepada Penasihat Hukum tertanggal 02 Mei 2016.
Menimbang
: Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat tersebut dibawah ini yaitu pada hari Minggu tanggal 28 Pberuari 2016 di belakang panggung Orkes di jalan Simogunung Kramat Timur dekat rumah Sdr Sumantri Jalan Simogunung Kramat Timur No. 54 A RT/RW 07/01 Kel. Putat Jaya Kec. Sawahan Kodaya Surabaya atau setidak-tidaknya dalam bulan Pebruari tahun 2016 atau setidaktidaknya ditempat-tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : “Setiap penyalahgunaan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri”. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagia berikut :
Hal.7 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
1.
Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AD pada tahun 1991 melalui pendidikan Secata TNI-AD, selanjutnya ditempatkan di Denmadam V/Brw sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Koptu NRP 39102445510472.
2.
Bahwa sebelum Terdakwa menggunakan sabu-sabu yang diakukan pada tanggal 28 Pebruari 2016 di belakang panggung orkes di jalan Simogunung Kramat Timur, awalnya Terdakwa telah diundang oleh Sdr Eko Sumantri untuk menghadiri acara pernikahan di rumahnya yang saat itu acara pernikahan diadakan acara pentas orkes dan digelar minum- minum yang beralkohol sehingga Terdakwa mau datang ke rumah Sdr Sumantri yang beralamat Jl. Simogunung Kramat Timur Nomor 54 A RT/RW 07/01 Kel Putat Jaya Kec. Sawahan Kodya Surabaya.
3.
Bahwa pada saat Terdakwa berada di rumah Sdr Eko Sumantri, Terdakwa berkenalan dengan Sdr Huma, Sdr Feri Alias bos minyak dan Sdr Anang dengan alamat Terdakwa tidak mengetahuinya setelah berkenalan lalu Terdakwa minumminum beralkohol bersama dengan Sdr Huma dan Sdr Anang serta Sdr Feri setelah Terdakwa mabuk lalu Sdr Huma mengajak Terdakwa untuk ke belakang panggung dan saat itu Terdakwa melihat di belakang panggung orkes sudah ada Sdr Anang dan Sdr Feri sedang menghisap sabu-sabu.
4.
Bahwa kemudian pada saat Terdakwa terasa mabuk, Terdakwa diajak oleh Sdr Huma diajak ke belakang panggung orkes bersama Sdr Huma ditempat tersebut sudah ada Sdr Anang alamat tidak tahu dan Sdr Feri alias Bos Minyak alamat tidak tahu sedang menghisap Narkoba jenis sabu-sabu kemudian Terdakwa disuruh duduk dan mendapat giliran untuk menghisap sabu-sabu sebanyak 2 (dua) kali.
5.
Bahwa atas adanya kecurigaan terhadap Terdakwa lalu Dandeninteldam V/Brw memerintahkan kepada Lettu Inf Subairi (Saksi-1) untuk melakukan pemeriksaan urine terhadap Terdakwa dan seluruh anggota Kodam V/Brw serta perintah tersebut ditindaklanjuti dengan Surat dari Asinteldam V/Brw Nomor Sprin/392/III/2016 tanggal 1 Maret 2016.
6.
Bahwa kemudian pada hari Rabu tanggal 2 Maret 2016 sekira pukul 08.00 Wib di Ruangan Deninteldam V/Brw Saksi-1 bersama dengan Pelda Herlambang melakukan pemeriksaan urine terhadap seluruh anggota Kodam V/Brw yang salah satunya adalah Terdakwa setelah dilakukan pemeriksaan urine terhadap Terdakwa didapat 4 (empat) anggota yang hasil urinenya Positif mengandung Zat narkotika termasuk Terdakwa.
7.
Bahwa setelah dinyatakan positif kemudian Terdakwa diserahkan kepada Deninteldam V/Brw untuk dilakukan pemeriksaan tentang keterlibatanya menggunakan narkoba jenis sabu-sabu dari hasil pemeriksaan Terdakwa mengakui menggunakan Narkoba jenis sabu- sabu bersama dengan Sdr Sumantri pada tanggal 28 Pebruari 2016 di rumah Sdr Sumantri Jalan Simogunung Kramat Timur no. 34 Putat Jaya Surabaya yang bersebelahan dengan rumah Terdakwa, selanjutnya Hal.8 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
Terdakwa dilakukan pemeriksaan oleh Staf Inteldam V/Brw untuk dilakukan pemeriksaan awal serta kemudian pada tanggal 5 maret 206 Terdakwa diserahkan ke Pomdam V/Brw untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjt tentang keterlibatan Terdakwa dalam penyalahgunaan sabu-sabu. 8.
Bahwa pada saat Terdakwa menggunakan sabu-sabu Terdakwa tidak mengetahui siapa yang menyiapkan perlengkapan ataupun yang membeli sabu-sabu namun saat itu Terdakwa tinggal memakainya / menghisapnya, dan pada saat Terdakwa menggunakan sabu-sabu Terdakwa sebelumnya telah dikenalkan oleh Sdr Sumantri kepada teman-temannya ysng bernama Sdr Huma, Sdr Anang dan Sdr Feri alias Bos Minyak setelah kenal Terdakwa diajak untuk menggunakan sabu-sabu di belakang panggung orkes dan pada saat Terdakwa menggunakan sabu-sabu Terdakwa merasakan semangat yang tadinya kepala pusing menjadi hilang , badan terasa enak setelah memakai / mengkonsumsi sabu-sabu, semangat kerja tinggi, tidak cepat lelah.
9.
Bahwa pada saat urine Terdakwa diperiksa oleh Kapten Inf Eddy Tri, Serka Nanang dan Sertu Deni menggunakan alat berupa test peck Vcare dan hasilnya urine Terdakwa Positif mengandung zat Narkotika serta sesuai dengan Surat Keterangan Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya Narkoba Nomor : S.Ket/100/lll/Ka/rh.00/2016/BNNK-Sby tanggal 8 Maret 2016 yang menyatakan urine Terdakwa Positif mengandung Matamfetamine dan Surat Keterangan tersebut yang ditandatangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya atas nama Suparti SH,MM.
Berpendapat, bahwa perbuatan terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Menimbang
: Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
: Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya sehingga Terdakwa dan Penasihat Hukum Terdakwa dalam perkara ini tidak mengajukan Eksepsi / keberatan.
Menimbang
: Bahwa para saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1 : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
FRANKY DARBY K Letkol Czi / 576859. Pabandya Lid. Seinteldam V/Brw Makassar, 05 Desember 1960 Laki-laki. Indonesia. Islam. Mess Gayatri No 6 Jl hayam Wuruk Surabaya Hal.9 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut
:
1.
Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa namun mengerti dan mengetahui setelah melihat di Foto Terdakwa saat dipanggil diperiksa sebagai Saksi dan Saksi tidak ada hubungan keluarga/famili hanya sebatas antara atasan dan bawahan.
2.
Bahwa pada tanggal 02 Maret 2016 pada saat selesai apel pagi Dandenmadam V/Brw meminta kepada Asintel untuk melakukan pengambilan urine terhadap seluruh anggota Denmadam V/Brw sehingga Asintel memerintahkan kepada anggota Sinteldam untuk membantu melakukan pemeriksaan uriine.
3.
Bahwa anggota yang ditunjuk dari Sintelam V/Brw adalah Saksi dan juga bersama dengan anggota Sinteldam V/Brw lainnya.
4.
Bahwa Saksi mengetahui Kodam V/Brw melakukan pengecekan sample urine kepada anggota Kodam V/Brw pada hari Rabu tanggal 02 Maret 2016 sekira pukul 08.00 Wib yang dilakukan secara acak kepada anggota Kodam V/Brw dengan cara menggunakan Sensor Diagnostic DOA Drug Panel Test pengadaan dari Denmadam V/Brw .
5.
Bahwa Saksi menjelaskan pada saat Kodam V/Brw melakukan pengambilan sampel urine anggota Denmadam V/Brw Saksi Hanya mengawasi pelaksanaan pemgambilan sempel urine yang berjumlah sekitar 24 (dua puluh empat) anggota.
6.
Bahwa yang Saksi ketahui pada saat pengambilan sampel urine terlebih dahulu anggota tersebut didata dan urut absen, kemudian dipanggil satu persatu untuk melaksanakan pengambilan urine, kemudian anggota tersebut mengambil Multi Drugs Screen Test sebagai alat untuk pengecekan urine dan setelah mengambil alat tersebut kemudian anggota langsung menuju kamar mandi yang telah disediakan dan diawasi oleh anggota Sintelam V/Brw serta di dokumentasikan.
7.
Bahwa setelah diambil urinenya dan dimasukan kedalam alat tersebut kemudian alat tersebut diletakan di meja panitian untuk dicek hasilnya dan dari hasil pemeriksaan tersebut 23 (dua puluh tiga) orang dinyatakan Negatif atau tidak terindikasi dan 1 (satu) orang anggota dinyatakan positif atas nama Terdakwa.
8.
Bahwa setelah Saksi mengetahui urine Terdakwa Positif mengandung Zat Narkotika lalu Terdakwa dibawa ke ruangan Deninteldam V/Brw untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan dan selanjutnya Saksi tidak mengetahui kelanjutannya.
9.
Bahwa pada saat pengambilan sampel urine, Terdakwa ada ditempat tersebut akan tetapi Saksi tidak tidak begitu mengikuti secara langsung yang jelas Terdakwa ada pada saat dilakukannya pengambilan sampel urine.
10. Bahwa Saksi mengetahui ada petunjuk pimpinan TNI yang melarang setiap prajurit TNI terlibat penyalahgunaan narkotika.
Hal.10 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
11. Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah Terdakwa mempunyai ijin dari pihak berwenang untuk memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotika. 12. Bahwa Saksi juga tidak mengetahui apakah Terdakwa mempunyai ijin dari pihak berwenang untuk mengkonsumsi shabu. 13. Bahwa Saksi tidak mengetahui kapan dan dimana pada saat Terdakwa mengkonsumsi narkotika serta bersama dengan siapa Terdakwa mengkonsumsi narkotika. 14. Bahwa Terdakwa tidak ada hak untuk mengkonsumsi Narkotika jenis shabu dan Terdakwa juga mengetahui kalau Narkotika jenis shabu tersebut dilarang untuk di salahgunakan akan tetapi kenyataannya Terdakwa tetap menyalahgunakan Narotika jenis shabu tersebut. Atas keterangan Saksi tersebut diatas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-2 : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: DENNY EKO SUSANTO : Sertu / 21090116150690. : Ba Lid Pabandya Lid Sinteldam : Seinteldam V/Brw : Surabaya, 18 Juni 1990. : Laki-laki. : Indonesia. : Islam. : Jl. Kesatriaan Baru No 187 Surabaya.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut
:
1.
Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2010 sejak berdinas di Kodam V/Brw namun antara Saksi dan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga atau famili.
2.
Bahwa Saksi mengetahui pada hari rabu sekira pukul 08.00 Wib setelah apel pemeriksaan urine terhadap anggota dilakukan di kamar mandi didekat ruang bawah Makodam V/Brw.
3.
Bahwa pada saat itu Saksi melakukan pengawasan dalam pengambilan data anggota yang melakukan tes urine serta mengambil gambar/foto, sedangkan anggota Denmadam V/Brw yang diambil sempel urinnya sebanyak 24 (dua puluh empat) orang termasuk diantaranya Terdakwa.
4.
Bahwa pada saat pelaksanaan pengambilan sampel urine tersebut, Saksi beserta Staf Seinteldam V/Brw menyiapkan gelas plastik bening (cup) dan diberi nomor dengan menggunakan spidol permanen dan disiapkan lembaran absen kemudian anggota mengisi absen dan gelas plastik sesuai dengan nomor absennya tertera.
tanggal 2 Maret 2016 pagi telah diadakan Kodam V/brw yang perpustakaan dilantai
Hal.11 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
5.
Bahwa setelah diabsen anggota satu persatu mengambil gelas plastik bening (cup) dan menuju kamar mandi yang sudah ditentukan, personil yang berada dikamar mandi dibatasi, gunanya untuk menghindari adanya kesalahan, proses pengambilannya di awasi oleh Pasi Pam Ops (Kpt Cpl Harno) dan 1 (satu) orang Provos dan pada saat itu Saksi langsung memfoto satu persatu anggota yang akan diambil sampel urinennya.
6.
Bahwa setelah selesai pengambilan sempel urine anggota tersebut menyerahkan gelas plastik bening (cup) kepada tim pemeriksa sempel urine yaitu Saksi-3 Mayor Inf Edi Tri Heri Mulyanto bersama dengan tim kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan Multi Drugs Screen Test dengan cara memasukkan ujung indikator ke sempel urine.
7.
Bahwa pada saat sempel urine milik Terdakwa dinyatakan (+) muncul 1 strip yang berarti urine Terdakwa mengandung Metafetamine dan setelah Terdakwa dinyatakan positif langsung dilaporkan ke Asinteldam V/Brw (Kolonel Inf Edi Nurhabat) dan atas petunjuk Asinteldam V/Brw Terdakwa dilakukan pemeriksaan lanjutan sesuai dengan perintah Pangdam V/Brw bagi anggota yang menyalahgunakan Narkotika diproses secara hukum yang berlaku.
8.
Bahwa pengambilan sempel urine terhadap anggota Denmadam V/Brw dilaksanakan pada hari rabu tanggal 02 Maret 2016 pukul 10.00 Wib dan yang terindikasi mengandung Narkoba ada 1 (satu) orang yaitu Terdakwa dan setelah dinyatakan positif kemudian Dandenmadam V/Brw memerintahkan Terdakwa diamankan di ruang Staf Inteldam V/Brw dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
9.
Bahwa Saksi mengetahui pada saat Terdakwa diabsen akan tetapi Saksi lupa nomor berapa dalam absen tersebut kemudian Terdakwa mengambil gelas plastik bening (cup) dan menuju kamar mandi untuk diambil urinenya, selanjutnya sertelah diambil urine Terdakwa menyerahkan gelas plastik bening (cup) kepada tim pemeriksa.
10. Bahwa Saksi mengetahui ada petunjuk pimpinan TNI yang melarang setiap prajurit TNI terlibat penyalahgunaan narkotika. 11. Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah Terdakwa mempunyai ijin dari pihak berwenang untuk memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotika. 12. Bahwa Saksi juga tidak mengetahui apakah Terdakwa mempunyai ijin dari pihak berwenang untuk mengkonsumsi shabu. 13. Bahwa Saksi tidak mengetahui kapan dan dimana pada saat Terdakwa mengkonsumsi narkotika serta bersama dengan siapa Terdakwa mengkonsumsi narkotika.
Hal.12 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
14. Bahwa Terdakwa tidak ada hak untuk mengkonsumsi Narkotika jenis shabu dan Terdakwa juga mengetahui kalau Narkotika jenis shabu tersebut dilarang untuk di salahgunakan akan tetapi kenyataannya Terdakwa tetap menyalahgunakan Narotika jenis shabu tersebut. Atas keterangan Saksi tersebut diatas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-3 : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
EDI TRI HERI MULYANTO. Mayor Inf / 11020027870578. Pabandya Lid Seinteldam V / Brw. Seinteldam V/Brw Kediri, 15 Mei 1978 Laki-laki. Indonesia. Islam. Asrama Kodam V/Brw Jl. Gajah Mada 2 No 25 A Hayam Wuruk Surabaya
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut
:
1.
Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa namun Saksi mengetahui Terdakwa pada saat ada pemeriksaan sample di Ma Denmadam V/Brw pada hari Rabu tanggal 02 Maret 2016 sekira pukul 07.30 Wib setelah apel pagi, pada saat Staf Sintel diminta bantuan untuk membantu pengawasan Denmadam V/Brw untuk pengambilan sempel urine bersama Tim Medis Denmadam V/Brw.
2.
Bahwa pada tanggal 2 Maret 2016 sekira pukul 07.30 Wib setelah selesai apel pagi Sinteldam V/Brw meminta bantuan untuk melakukan pengawasan terhadap anggota yang akan diperiksa tentang ada dugaan penyalahgunaan sabu-sabu yang dilakukan oleh anggota Denmadam V/Brw.
3.
Bahwa kemudian Saksi melakukan pengawasan terhadap para anggota yang akan melakukan tes urine di kamar mandi yang sudah ditentukan disamping Perpustakaan Kodam V/Brw yang salah satunya adalah Terdakwa.
4.
Bahwa pada saat Saksi mengawasi pengambilan sempel urine tepatnya kamar mandi didampingi anggota Provos dan anggota pengambil dokumentasi, bahwa pengambilan sempel urine telah disiapkan oleh Staf Denmadam V/Brw perlengkapan pelaksanaan kegiatan termasuk gelas plastik bening dan diberi nomor dengan menggunakan spidol permanen dan disiapkan lembaran Absen.
5.
Bahwa tehnisnya dalam pengambilan sampel urine tersebut adalah setelah anggota mengisi absen selanjutnya anggota tersebut diberi gelas plastik kemudian langsung menuju kamar mandi yang sudah ditentukan dan disekitar kamar mandi tersebut sudah ada personel yang berada disekitar kamar mandi dibatasi, gunanya untuk menghindari adanya kesalahan dalam pengambilan sempel urine.
Hal.13 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
6.
Bahwa setelah selesai pengambilan semple urine anggota tersebut termasuk Terdakwa langsung membawa gelas plastik yang berisi urine untuk diserahkan ke Saksi bersama tim kesehatan dan diletakan di meja tester yang dikawal anggota Provos, kemudian Saksi bersama dengan tim kesehatan memasukkan Test Pack merek Vcare didalam sempel urine milik Terdakwa.
7.
Bahwa hasilnya terhadap urine Terdakwa terdapat tanda strip 1 yang sesuai buku petunjuk produsen Test Pack merek Vcare tersebut tanda 1 dinyatakan mengandung positif zat Methamine dan setelah Terdakwa positif urinenya mengandung zat Methamine Saksi langsung memberitahukan kepada seluruh anggota yang berada diarel pemeriksaan dan langsung dicatat dalam buku absensi oleh Saksi-4 Serka Nanang.
8.
Bahwa setelah itu Terdakwa dibawa Staflit Sinteldam untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan setelah itu Saksi tidak mengetahui kelanjutannya.
9.
Bahwa Saksi mengetahui cara menggunakan alat test urine tersebut sesuai di dalam brosur ada tata cara penggunaan pemakaian alat Tespek Vcare dan di dalam brosur diterangkan bahwa kalau ada 1 (satu) strip menandakan sample urine mengandung zat sesuai pada indikator yang tertera pada tespek tersebut.
10. Bahwa Saksi mengetahui ada petunjuk pimpinan TNI yang melarang setiap prajurit TNI terlibat penyalahgunaan narkotika. 11. Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah Terdakwa mempunyai ijin dari pihak berwenang untuk memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotika. 12. Bahwa Saksi juga tidak mengetahui apakah Terdakwa mempunyai ijin dari pihak berwenang untuk mengkonsumsi shabu. 13. Bahwa Saksi tidak mengetahui kapan dan dimana pada saat Terdakwa mengkonsumsi narkotika serta bersama dengan siapa Terdakwa mengkonsumsi narkotika. 14. Bahwa Terdakwa tidak ada hak untuk mengkonsumsi Narkotika jenis shabu dan Terdakwa juga mengetahui kalau Narkotika jenis shabu tersebut dilarang untuk di salahgunakan akan tetapi kenyataannya Terdakwa tetap menyalahgunakan Narotika jenis shabu tersebut. Atas keterangan Saksi tersebut diatas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-4 : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan
: : : : : : :
NANANG FACHRUL RUSI Serka / 21020068020281. Ba Lid Sinteldam. Kodam V/Brw Bangkalan, 20 Maret 1981 Laki-laki. Indonesia. Hal.14 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
Agama Tempat tinggal
: Islam. : Asrama Kodam V/Brw Jl. Gajah Mada 2 No 25 A Hayam Wuruk Surabaya
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut
:
1.
Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2008 sejak berdinas di Kodam V/Brw namun antara Saksi dan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga atau famili.
2.
Bahwa pada hari rabu tanggal 2 Maret 2016 sekira pukul 08.00 Wib setelah apel pagi pada saat itu Staf Intel diminta bantuan untuk membantu pengawasan Denmadam V/Brw untuk pengambilan sempel urine dan Saksi bertugas mencatat dalam absensi anggotanya yang akan dilakukan pengambilan sempel urine yang berjumlah sekitar 24 (dua puluh empat) orang termasuk diantaranya Terdakwa.
3.
Bahwa pengambilan sempel urine dilaksanakan di kamar mandi yang sudah ditentukan tepatnya disamping perpustakaan Kodam V/Brw.
4.
Bahwa dalam pelaksanaanya anggota yang diacak untuk mengikuti pengambilan sampel urine terlebih dahulu mengisi absensi tidak terkecuali Terdakwa akan tetapi Saksi lupa berapa nomor urut Terdakwa dalam absen tersebut, kemudian setelah Terdakwa absen selanjutnya Terdakwa mengambil gelas aqua kosong yang sudah diberi nomor urut.
5.
Bahwa setelah diberi gelas aqua kosong, selanjutnya Terdakwa masuk ke kamar mandi yang sudah diawasi oleh petugas provos dan juru foto yang mendokumentasikan semua kegiatan mulai dari saat absen sampai dengan penyerahan gelas aqua yang sudah terisi dengan urine masing-masing anggota yang diambil sampelnya.
6.
Bahwa setelah gelas aqua terisi sempel urine milik Terdakwa kemudian diletakkan diatas meja, selanjutnya tim pemeriksa yang terdiri dari Saksi-3 Mayor Inf Edy bersama dengan tim kesehatan memasukkan Test Pack Merk Vcare, dan hasilnya pada saat itu sempel urine milik Terdakwa terdapat tanda Strip 1 atau positif mengandung zat Methamine.
7.
Bahwa setelah Terdakwa dinyatakan positif, kemudian Saksi-3 Mayor Inf Edy memberitahukan ke seluruh anggota yang berada di areal pemeriksaan dengan mengatakan kalau urine Terdakwa postif mengandung zat Methamine kemudian Saksi mencatat hasil urine Terdakwa tersebut dalam buku absensi.
8.
Bahwa setelah itu Terdakwa dibawa ke Sinteldam V/Brw untuk dilakukan pemeriksaan awal dan setelah itu Saksi tidak mengetahui kelanjutannya.
9.
Bahwa sempel urine yang diserahkan ke tim pemeriksa adalah benar-benar sempel urine milik Terdakwa karena dalam pengambilan urine diawasi langsung oleh anggota Provost dan juga ada yang mendokumentasikannya.
Hal.15 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
10. Bahwa Saksi mengetahui ada petunjuk pimpinan TNI yang melarang setiap prajurit TNI terlibat penyalahgunaan narkotika. 11. Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah Terdakwa mempunyai ijin dari pihak berwenang untuk memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotika. 12. Bahwa Saksi juga tidak mengetahui apakah Terdakwa mempunyai ijin dari pihak berwenang untuk mengkonsumsi shabu. 13. Bahwa Saksi tidak mengetahui kapan dan dimana pada saat Terdakwa mengkonsumsi narkotika serta bersama dengan siapa Terdakwa mengkonsumsi narkotika. 14. Bahwa Terdakwa tidak ada hak untuk mengkonsumsi Narkotika jenis shabu dan Terdakwa juga mengetahui kalau Narkotika jenis shabu tersebut dilarang untuk di salahgunakan akan tetapi kenyataannya Terdakwa tetap menyalahgunakan Narotika jenis shabu tersebut. Atas keterangan Saksi tersebut diatas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-5 : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
SUBAERI Lettu inf / 3920742661270 Dantimsus Pokbansus. Deninteldam V/Brw Probolinggo, 05 Desember 1970 Laki-laki. Indonesia. Islam. Asrama Deninteldam V/Brw Jl. Dukuh Mananggal No 5 Surabaya
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut
:
1.
Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada saat Terdakwa diserahkan dari Denmadam V/Brw ke Deninteldam V/Brw untuk dimintai keterangan dengan adanya hasil Tes Urin Terdakwa yang dinyatakan positif menggunakan Narkoba jenis Sabusabu.
2.
Bahwa Saksi pada hari Rabu tanggal 2 Maret mendapatkan perintah lisan dari Daninteldam V/Brw melakukan pemeriksaan terhadap anggota Denmadam yang telah terbukti dalam pemeriksaan urine mengandung narkotika.
3.
Bahwa kemudian pada hari Rabu tanggal 2 Maret 2016 sekira pukul 18.00 Wib di Ruangan Deninteldam V/Brw Saksi bersama dengan Pelda Herlambang melakukan pemeriksaan terhadap anggota Kodam V/Brw yang salah satunya adalah Terdakwa setelah dilakukan pemeriksaan urine di Denmadam V/Brw didapat 4 (empat) anggota yang hasil urinenya Positif mengandung Zat narkotika.
2016 untuk V/Brw positif
Hal.16 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
3.
Bahwa dalam pemeriksaan tersebut Terdakwa mengakui menggunakan Narkoba jenis sabu-sabu bersama Sdr Sumantri pada hari kamis tanggal 28 Pebruari 2016 di belakang panggung orkes di jalan Simogunung Kramat Timur no. 34 Putat Jaya Surabaya.
4.
Bahwa menurut pengakuan Terdakwa, awalnya Terdakwa telah diundang oleh Sdr Eko Sumantri untuk menghadiri acara pernikahan di rumahnya yang saat itu ada acara pernikahan kemudian diadakan acara pentas orkes dan digelar minumminum yang beralkohol sehingga Terdakwa mau datang ke rumah Sdr Sumantri yang beralamat Jl. Simogunung Kramat Timur Nomor 54 A RT/RW 07/01 Kel Putat Jaya Kec. Sawahan Kodya Surabaya.
5.
Bahwa pada saat Terdakwa berada di rumah Sdr Eko Sumantri, Terdakwa berkenalan dengan Sdr Huma, Sdr Feri Alias bos minyak dan Sdr Anang dengan alamat Terdakwa tidak mengetahuinya setelah berkenalan lalu Terdakwa minumminum beralkohol bersama dengan Sdr Huma dan Sdr Anang serta Sdr Feri setelah Terdakwa mabuk lalu sekitar pukul 23.00 Wib Sdr Huma mengajak Terdakwa untuk ke belakang panggung dan saat itu Terdakwa melihat di belakang panggung orkes sudah ada Sdr Anang dan Sdr Feri sedang menghisap sabu-sabu.
6.
Bahwa kemudian pada saat Terdakwa terasa mabuk, Terdakwa diajak oleh Sdr Huma diajak ke belakang panggung orkes bersama Sdr Huma ditempat tersebut sudah ada Sdr Anang alamat tidak tahu dan Sdr Feri alias Bos Minyak alamat tidak tahu sedang menghisap Narkoba jenis sabu-sabu kemudian Terdakwa disuruh duduk dan mendapat giliran untuk menghisap sabu-sabu sebanyak 2 (dua) kali.
7.
Bahwa dalam pemeriksaan tersebut Terdakwa juga mengakui pada hari Rabu tanggal 2 Maret 2016 sekira pukul 08.00 Wib di Denmadam V/Brw telah dilaksanakan pemeriksaan urine terhadap anggota Denmadam V/Brw dan dalam pemeriksaan urine tersebut hasil urine Terdakwa Positif mengandung Zat methamfetamina.
8.
Bahwa Terdakwa juga mengakui alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan urine Terhadap Terdakwa pada saat di Denmadam V/Brw dengan menggunakan alat Test Pack yang merupakan pengadaan dari Kodam V/Brw.
9.
Bahwa setelah dinyatakan positif kemudian Terdakwa diserahkan kepada Deninteldam V/Brw untuk dilakukan pemeriksaan tentang keterlibatanya menggunakan narkotika.
10. Bahwa setelah Saksi selesai memeriksa Terdakwa, kemudian Saksi melaporkan hasil pemeriksaan tersebut kepada Deninteldam V/Brw selanjutnya Terdakwa diproses lebih lanjut. 11. Bahwa Terdakwa tidak ada hak untuk mengkonsumsi Narkotika jenis shabu dan Terdakwa juga mengetahui kalau Narkotika jenis shabu tersebut dilarang untuk di salahgunakan akan tetapi kenyataannya Terdakwa tetap menyalahgunakan Narotika jenis shabu tersebut. Hal.17 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
12. Bahwa Saksi mengetahui ada petunjuk pimpinan TNI yang melarang setiap prajurit TNI terlibat penyalahgunaan narkotika. 13. Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah Terdakwa mempunyai ijin dari pihak berwenang untuk memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotika. 14. Bahwa Saksi tidak mengetahui secara langsung kapan dan dimana pada saat Terdakwa mengkonsumsi narkotika serta bersama dengan siapa Terdakwa mengkonsumsi narkotika. 15. Bahwa Terdakwa tidak ada hak untuk mengkonsumsi Narkotika jenis shabu dan Terdakwa juga mengetahui kalau Narkotika jenis shabu tersebut dilarang untuk di salahgunakan akan tetapi kenyataannya Terdakwa tetap menyalahgunakan Narotika jenis shabu tersebut. Atas keterangan Saksi tersebut diatas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
: Bahwa di persidangan Oditur Militer mengajukan beberapa Ahli yang menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : Ahli - 1 : Nama Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : :
SUPARTI, S.H., M.M Kepala BNN Kota Surabaya BNN Kota Surabaya Surabaya, 08 Maret 1961. Perempuan Indonesia. Islam. Jl. Simo Gunung Gang I Nomor 30 Surabaya.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut
:
1.
Bahwa Saksi tidak kenal sama sekali dengan Koptu Saiful Bahri (Terdakwa) dan tidak ada hubungan keluarga / family.
2.
Bhawa Saksi di BNN Kota Surabaya menjabat sebagai Kepala BNN Kota Surabaya yang mempunyai tupoksi salah satunya yaitu memeriksa barang bukti narkotika, mulai dari penimbangan barang bukti sampai dengan pemeriksaan sample urine, darah dan rambut, sedangkan untuk pemeriksaan terhadap urine di BNN Kota Surabaya hanya menggunakan alat Test Pack yang keakuratannya 80 %.
3.
Bahwa kandungan zat narkotika yang berada dalam urine bisa terdeteksi sekitar 3 sampai dengan 5 hari, untuk darah 7 sampai dengan 8 jam sedangkan untuk rambut bisa terdeteksi setelah 10 hari setelah seseorang menggunakan zat narkotika.
4.
Bahwa prosedur pemeriksaan urine dan darah di BNN Kota Surabaya bisa dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung dimana untuk pemeriksaan secara langsung bisa dilaksanakan di kesatuan / instansi atas permintaan sedangkan Hal.18 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
proses pelaksaananya yaitu terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pemeriksaan urine / darah team dari BNN yang telah ditunjuk membagikan selembaran kertas untuk diisi oleh orang yang akan diperiksa terkait obat-obatan apa yang telah dikonsumsi sebelumnya kemudian baru dilaksanakan pengambilan urine atau darah untuk diperiksa lebih lanjut. 5.
Bahwa untuk proses yang tidak langsung dilaksanakan di kontor BNN Kota Surabaya dengan sistim adanya permohonan surat dari Penyidik atau dari suatu instansi untuk pengecekan sample urine dan darah dimana sample urine dan darah langsung dibawa ke BNN Kota Surabaya, setelah permohonan tersebut di ajukan kemudian Team dari BNN yang telah ditunjuk langsung melaksanakan pemeriksaan dan pengujian sample urine dan darah dengan menggunakan alat Test Pack.
6.
Bahwa setelah dilaksanakan pemeriksaan sample urine dan darah tersebut, bagi yang positif urine dan darahnya mengandung zat narkotika team dari BNN akan melakukan Asismen dengan cara melakukan wawancara langsung terhadap orang yang urine / darahnya positif mengandung zat narkotika dan wawancara tersebut dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan dari situlah team BNN akan mengetahui pelaku apakah telah menggunakan Zat Narkotika yang dilarang atau tidak, selanjutnya setelah positif dari BNN mengeluarkan surat keterangan terkait penyalahgunaan narkotika.
7.
Bahwa surat keterangan yang dibuat dari BNN tersebut sifatnya hanyalah screening saja yaitu adanya indikasi awal seseorang telah menyalahgunaan zat yang tertera dalam surat keterangan dan surat keterangan tersebut harus ditindaklanjuti lebih lanjut ke Labfor Polda untuk dicek kembali keakuratannya terhadap hasil yang telah tertuang dalam surat keterangan tersebut.
8.
Bahwa dalam perkara Terdakwa ini dari pihak kesatuan pernah mengajukan permohonan untuk pemeriksaan lanjutan terhadap urine Terdakwa atas nama Koptu Saiful Bahri NRP 3910245510472 dengan Suratnya Nomor : B/132/111/2016 tanggal 7 Maret 2016 sehari sebelum Saksi menandatangani surat keterangan.
9.
Bahwa setelah surat dari kesatuan tersebut masuk, kemudian dari BNN membentuk team untuk melaksanakan pemeriksaan urine yang telah dibawa tersebut dan setelah sample Urine Terdakwa selesai diperiksa kemudian hasil pemeriksaan tersebut baru diajukan ketempat Saksi untuk ditandatangani.
10. Bahwa sesuai dengan surat keterangan Nomor : S.ket/100/lll/Ka/rh.00/2016/BNNK-sby tertanggal 08 Maret 2016 yang Saksi tandatangani, urine Terdakwa tersebut positif mengandung Methamfetamina. 11. Bahwa di BNN Kota Surabaya tidak memiliki Labfor seperti halnya Labfor dari Polda yang telah memiliki alat untuk pengecekan sample urine dan darah yang sangat akurat sekali yaitu dengan menggunakan instrument GC-MS (Gas Chromografi Mass Spketra) dan dari BNN Kota Surabaya hanya memiliki alat Test Pack saja yang keakuratnya tidak seakurat alat dari Labfor Polda tersebut. Hal.19 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
12. Bahwa hasil pemeriksaan untuk urine Koptu Saiful Bahri didapatkan positif mengandung bahan aktif Metamfetamina oleh BNN Kota Surabaya tidak dibuatkan Asismen sebab pada saat pengajuan Terdakwa tidak dibawa ke kantor BNN Kota Surabaya. 13. Bahwa zat methamfetamina terdaftar dalam golongan I (satu) Nomor urut 61 Lampiran I Undang-undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, jika didalam urine tersebut didapatkan kandungan narkotika jenis methamphetamina, dapat diartikan bahwa anggota tersebut pernah mengkonsumsi narkotika jenis methamphetamina (sabusabu). 14. Bahwa Terdakwa sebagai anggota TNI tidak punya hak atau ijin dari aparat yang berwenang untuk membawa, memiliki, menyimpan apalagi sampai membawa dan menyediakan untuk orang lain karena Narkotika Jenis shabu-shabu merupakan barang yang tidak boleh dimiliki dan dibawa secara bebas, sehingga apabila hal tersebut dilakukan maka perbuatan Terdakwa melawan hukum/bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku. Atas keterangan Ahli tersebut diatas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Ahli - 2 : Nama Pangkat/NIP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: dr. SINGGIH WIDI P., S.H., M.H. : Penata Muda TK.I/III B/1984012 62015021001. : Dokter Rehabilitasi : BNN Kota Surabaya : Gresik, 26 Januari 1984 : Laki-laki. : Indonesia. : Islam. : JI. Banjar Baru VI No.11 Gresik Kota Baru, Desa Sukomulyo, Kec. Manyar, Kab. Gresik.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi tidak kenal sama sekali dengan Koptu Saiful Bahri (Terdakwa) dan tidak ada hubungan keluarga / family.
2.
Bahwa Saksi di BNN Kota Surabaya bertugas di sebagai Dokter Rehabilitasi yang memupunyai tugas dan wewenang terkait dengan pemberian rehabilitasi bagi setiap orang yang terlibat dalam penyalhgunaan narkotika dan untuk dapatnya diberikan rehabilitasi tidak serta merta langsung diberikan akan tetapi melalui suatu proses yang di BNN dengan cara melalui Asismen yaitu suatu cara mengungkap keterlibatan seseorang yang terlibat dalam penyalahgunaan narkotika dengan system wawancara secara langsung terhadap orang yang positif mengandung zat narkotika.
Hal.20 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
3.
Bahwa dalam Asismen tersebut kita baru mengetahui apakah seseorang tersebut menggunakan narkotika atau tidak, sebab alat yang digunakan untuk mengetes urine tersebut hanya menggunakan Test Pack saja yang beda dengan pemeriksaan di Labfor Polda yang sudah menggunakan system instrument GC-MS dengan hasil yang sangat akurat, sedangkan yang menggunakan Test Pack nantinya akan mengahasilkan Positif Semu yang artinya Positifnya tersebut perlu ditindaklanjuti lebih lanjut ke Labfor Polda.
4.
Bahwa sesuai dengan ke ilmuan yang Saksi miliki, indikasi untuk sample urine, darah dan rambut berbeda-beda, untuk pemeriksaan terhadap urine bisa terindikasi sekitar 3 sampai dengan 5 hari, untuk darah 7 sampai dengan 8 jam sedangkan untuk rambut bisa terdeteksi setelah 10 hari setelah seseorang menggunakan zat narkotika.
5.
Bahwa prosedur pemeriksaan urine dan darah di BNN Kota Surabaya bisa dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung dimana untuk pemeriksaan secara langsung bisa dilaksanakan di kesatuan / instansi atas permintaan sedangkan proses pelaksaananya yaitu terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pemeriksaan urine / darah team dari BNN yang telah ditunjuk membagikan selembaran kertas untuk diisi oleh orang yang akan diperiksa terkait obat-obatan apa yang telah dikonsumsi sebelumnya kemudian baru dilaksanakan pengambilan urine atau darah untuk diperiksa lebih lanjut, sedangkan untuk proses yang tidak langsung dilaksanakan di kontor BNN Kota Surabaya dengan sistim adanya permohonan surat dari Penyidik atau dari suatu instansi untuk pengecekan sample urine dan darah dimana sample urine dan darah langsung dibawa ke BNN Kota Surabaya, setelah permohonan tersebut di ajukan kemudian Team dari BNN yang telah ditunjuk langsung melaksanakan pemeriksaan dan pengujian sample urine dan darah dengan menggunakan alat Test Pack.
6.
Bahwa setelah dilaksanakan pemeriksaan sample urine dan darah tersebut, bagi yang positif urine dan darahnya mengandung zat narkotika team dari BNN akan melakukan Asismen dengan cara melakukan wawancara langsung terhadap orang yang urine / darahnya positif mengandung zat narkotika dan wawancara tersebut dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan dari situlah team BNN akan mengetahui pelaku apakah telah menggunakan Zat Narkotika yang dilarang atau tidak, selanjutnya setelah positif dari BNN mengeluarkan surat keterangan terkait penyalahgunaan narkotika.
7.
Bahwa surat keterangan yang dibuat dari BNN tersebut sifatnya hanyalah screening saja yaitu adanya indikasi awal seseorang telah menyalahgunaan zat yang tertera dalam surat keterangan dan surat keterangan tersebut harus ditindaklanjuti lebih lanjut ke Labfor Polda untuk dicek kembali keakuratannya terhadap hasil yang telah tertuang dalam surat keterangan tersebut.
8.
Bahwa dalam perkara Terdakwa ini dari pihak kesatuan pernah mengajukan permohonan untuk pemeriksaan lanjutan terhadap sample urine Terdakwa, akan tetapi Saksi tidak mengetahui secara langsung kapan dan siapa dari pihak kesatuan yang mengajukan permohonan pemeriksaan urine Terdakwa. Hal.21 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
9.
Bahwa Saksi juga tidak mengetahui siapa dari team BNN yang memeriksa sample urine Terdakwa sebab Saksi tidak ditunjuk dalam pemeriksaan urine Terdakwa tersebut.
10. Bahwa setelah Saksi ditunjuk dari Kepala BNN Kota Surabaya sebagai Ahli dalam perkara Terdakwa, Saksi baru mengetahui kalau dari BNN Kota Surabaya pernah menandatangani surat keterangan terkait dengan pemeriksaan hasil sample urine Terdakwa atas nama Koptu Saiful Bahri Nrp 3910245510472 dengan surat keterangan Nomor : S.ket/100/lll/Ka/rh.00/2016/ BNNK-sby tertanggal 08 Maret 2016 dengan hasil urine Terdakwa positif mengandung Methamfetamina. 11. Bahwa di BNN Kota Surabaya tidak memiliki Labfor seperti halnya Labfor dari Polda yang telah memiliki alat untuk pengecekan sample urine dan darah yang sangat bakurat sekali yaitu dengan menggunakan instrument GC-MS (Gas Chromografi Mass Spketra). 12. Bahwa cara kerja dalam instrument GC-MS tersebut proses awalnya dengan melakukan ekstraksi cair cair yaitu menggunakan cairan pelamt organik untuk menarik senyawa narkotika yang terdapat di dalam urine selanjutnya dilakukan pemeriksaan dengan instrument GC-MS, dari alat itulah bisa membedakan antara zat yang mengandung narkotika atau zat lainnya. 13. Bahwa dari BNN Kota Surabaya hanya memiliki alat Test Pack saja yang keakuratnya tidak seakurat alat dari Labfor Kepolisian dengan menggunakan instrument GC-MS, dimana alat Test Pack tersebut yang dimiliki BNN setelah mengetahui hasilnya positif mengandung Methamfetamina harus diuji lebih dalam lagi untuk hasil tersebut sebab hasil yang menyatakan positif belum tentu positifnya tersebut mengandung zat narkotika bisa jadi postifnya mengadung zat lain misalnya obat bathuk, obat kuat, obat magh dll untuk itu dibuatlah Asismen terlebih dahulu. 14. Bahwa dalam pemeriksaan urine Koptu Saiful Bahri yang didapatkan hasil positif mengandung bahan aktif Metamfetamina, oleh BNN Kota Surabaya tidak dibuatkan Asismen sebab pada saat pengajuan Terdakwa tidak dibawa ke kantor BNN Kota Surabaya untuk dilaksanakan proses lebih lanjut. 15. Bahwa sesuai dengan SOP di BNN, setiap orang yang dilaksanakan pemeriksaan urine dan hasilnya positif mengandung zat narkotika harus dilakukan Asismen terlebih dahulu, akan tetapi selama ini untuk anggota TNI baru 2 (dua) anggota yang dilaksanakan Asismen tersebut selebihnya tidak dilakukan. 16. Bahwa menurut Saksi, bila seseorang hasilnya postif mengandung zat narkotika akan tetapi tidak dilakukan Asismen, bila seseorang tersebut mengakui telah menggunakan / mengkonsumsi zat narkotika tersebut dan juga seseorang tersebut dalam rekam medis mengakui dalam keadaan sehat serta tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan sudah dapat dipastikan seseorang tersebut telah mengkonsumsi zat narkotika. Hal.22 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
17. Bahwa zat methamfetamina terdaftar dalam golongan I (satu) Nomor urut 61 Lampiran I Undang-undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, jika didalam urine tersebut didapatkan kandungan narkotika jenis methamphetamina, dapat diartikan bahwa anggota tersebut pernah mengkonsumsi narkotika jenis methamphetamine. 18. Bahwa Terdakwa sebagai anggota TNI tidak punya hak atau ijin dari aparat yang berwenang untuk membawa, memiliki, menyimpan apalagi sampai membawa dan menyediakan untuk orang lain karena Narkotika Jenis shabu-shabu merupakan barang yang tidak boleh dimiliki dan dibawa secara bebas, sehingga apabila hal tersebut dilakukan maka perbuatan Terdakwa melawan hukum/bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku. Atas keterangan Ahli tersebut diatas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
: Bahwa Oditur Militer mengajukan Saksi Tambahan (perbalisan) karena keterangan Terdakwa berbeda keterangannya dibawa sumpah dalam BAP Penyidik dengan alasan pada saat penyidikan di Denpom V/Brw Penyidik dalam melakukan pemeriksaan awal ada tekanan dan rekayasa pemeriksa. Saksi tambahan yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : Saksi Tambahan : Nama Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: WIDODO : Mayor Cpm / 1101003860672. : Kasi Idik. : Pomdam V/Brw. : Sukoharjo, 21 Juni 1972. : Laki-laki. : Indonesia. : Islam. : Jl. Hayamwuruk II Nomor 10 Surabaya.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut
:
1.
Bahwa sebelumnya Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan baru kenal pada saat Saksi memeriksa Terdakwa di POM tanggal 07 Maret 2016 dan tidak ada hubungan keluarga.
2.
Bahwa terhadap perkara Terdakwa ini Saksi bersama dengan Peltu Johanes melaksanakan pemeriksaan terhadap Terdakwa pada tanggal 07 Maret 2016.
3.
Bahwa salah satu tupoksi Saksi dikesatuan adalah melaksanakan penyidikan dan Saksi sebagai penyidik telah diangkat dan disumpah secara resmi, sehingga Saksi mempunyai kewenangan untuk menyidik seorang anggota TNI.
4.
Bahwa dasar dilaksanakan pemeriksaan terhadap perkara Terdakwa ini adalah adanya Laporan Polisi tertanggal 07 Maret 2016 dari Lettu Inf Subaeri NRP. 3920742661270 dimana dalam laporan Polisi tersebut Terdakwa diduga melakukan penyalahgunaan narkotika. Hal.23 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
5.
Bahwa sebelum dilakukan pemeriksaan, Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum dan dalam pemeriksaan tersebut Terdakwa dalam keadaan sehat, sadar dan dapat berkomunikasi dengan baik serta siap untuk menjalani pemeriksaan serta dalam pemeriksaan tersebut Terdakwa didampingi Penasihat Hukum.
6.
Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan, tidak ada tindakan yang bersifat menekan maupun paksaan terhadap Terdakwa dalam memberikan keterangan, dan Saksi tidak melihat tandatanda bahwa Terdakwa dalam kondisi yang tidak sehat maupun tertekan.
7.
Bahwa yang Saksi tuliskan dalam BAP Terdakwa telah sesuai dengan apa yang telah Terdakwa katakan pada saat dilakukan pemeriksaan.
8.
Bahwa sebelum hasil pemeriksaan tersebut di paraf pada tiap lembarnya serta kemudian ditandatangani oleh Terdakwa, isi dari BAP tersebut telah dibaca ulang oleh Terdakwa dengan waktu yang cukup.
9.
Bahwa setelah membaca BAP tersebut secara keseluruhan, tidak ada keberatan dari Terdakwa mengenai isi BAP.
10. Bahwa selanjutnya tiap lembar BAP tersebut di paraf oleh Terdakwa kemudian ditandatangani pada akhir lembar BAP dan hal tersebut dilakukan oleh Terdakwa tanpa ada paksaan atau tekanan dari siapapun. 11. Bahwa selama dilakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa tidak ada suasana yang membuat Terdakwa merasa tertekan ataupun terganggu dalam memberikan keterangan. 12. Bahwa pemeriksaan terhadap Terdakwa Saksi sebelum pemeriksaan tidak pernah menyampaikan kalau dalam pemeriksaan urine Terdakwa dinyatakan positif untuk mengakui saja kalau Terdakwa telah mengkonsumsi narkotika. 13. Bahwa dalam pemeriksaan tersebut Terdakwa mengakui sebelum Terdakwa menggunakan sabu-sabu yang diakukan pada tanggal 28 Pebruari 2016 sekira pukul 23.00 Wib di belakang panggung orkes di rumah Sdr Eko Sumantri di jalan Simogunung Kramat Timur, awalnya Terdakwa mendatangi undangan Sdr. Eko Sumantri kemudian Terdakwa berkenalan dengan Sdr Huma, Sdr Feri Alias bos minyak dan Sdr Anang dengan alamat Terdakwa tidak mengetahuinya, selanjutnya mereka semuanya minum-minuman beralkohol, setelah Terdakwa mabuk lalu Sdr Huma mengajak Terdakwa untuk kebelakang panggung dan saat itu Terdakwa melihat di belakang panggung orkes sudah ada Sdr Anang dan Sdr Feri sedang mengisap sabu-sabu, kemudian Terdakwa disuruh duduk dan mendapat giliran untuk menghisap sabu-sabu sebanyak 2 (dua) kali. 14. Bahwa Terdakwa sebagai anggota TNI tidak punya hak atau ijin dari aparat yang berwenang untuk membawa, memiliki, menyimpan apalagi sampai membawa dan menyediakan untuk orang lain karena Narkotika Jenis shabu-shabu merupakan Hal.24 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
barang yang tidak boleh dimiliki dan dibawa secara bebas, sehingga apabila hal tersebut dilakukan maka perbuatan Terdakwa melawan hukum/bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku. Atas keterangan Saksi tersebut diatas, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagai berikut : pada saat Terdakwa berada dirumahya Sdr. Eko Sumantri tidak pernah mengkonsumsi narkotika jenis sabu hanya minum-minuman beralkohol saja.
1.
Bahwa
2.
Bahwa sebelum pemeriksaan Saksi Tambahan pernah menyampaikan kalau dalam pemeriksaan urine Terdakwa dinyatakan positif untuk mengakui saja kalau Terdakwa telah mengkonsumsi narkotika.
Atas sangkalan Terdakwa tersebut diatas, Saksi Tambahan tetap pada keterangannya semula. Menimbang
:
Bahwa terhadap keterangan para saksi dan Terdakwa tersebut di atas, Majelis menganggap perlu untuk memberikan pendapatnya sebagai berikut : 1.
Bahwa berdasarkan pasal 173 ayat (1) Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 menyatakan bahwa keterangan saksi sebagai alat bukti adalah keterangan yang dinyatakan saksi di dalam sidang. Selanjutnya dalam ayat (6) huruf a dan b Undangundang tersebut menyatakan bahwa dalam menilai kebenaran keterangan seorang saksi, hakim harus dengan sungguhsungguh memperhatikan persesuian antara keterangan saksi satu dan yang lain serta persesuaian antara keterangan saksi dan alat bukti lain.
2.
Bahwa mengacu pada ketentuan pasal 173 ayat (1) serta ayat (6) huruf a dan b Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 tersebut maka terhadap keterangan para saksi dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut : a.
Bahwa berdasarkan keterangan Saksi-3 Mayor Inf Edi Tri Heri Mulyanto yang dikuatkan dengan keterangan Saksi-1 Letkol Franky Darby K, Saksi-2 Sertu Denny Eko Susanto dan Saksi-4 Serka Nanang Fachrul Rusi dan diakui oleh Terdakwa, pada saat Terdakwa dilakukan test urine di Denmadam V/Brw hari Rabu tanggal 2 Maret 2016 sekira pukul 08.00 Wib setelah apel pagi dengan menggunakan alat test Test Pack Merk Vcare, hasil pada alat Test Pack tersebut muncul tanda Strip 1 dan sesuai petunjuk dalam alat Test Pack tersebut urine Terdakwa positif mengandung zat Metaphethamine.
b.
Bahwa setelah Terdakwa dinyatakan positif Terdakwa dibawa ke ruangan Sinteldam V/Brw untuk dilakukan pemeriksaan awal dan sekira pukul 18.00 Wib Saksi-5 Lettu Inf Subaeri bersama dengan Pelda Herlambang melakukan pemeriksaan terhadap anggota Kodam V/Brw yang salah satunya adalah Terdakwa.
Hal.25 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
c.
Berdasarkan keterangan Saksi-5 Lettu Inf Subaeri yang dikuatkan dengan keterangan Saksi Tambahan Mayor Cpm Widodo dan diakui oleh Terdakwa, pada saat dilakukan pemeriksaan baik di kesatuan maupun di Pomdam V/Brw Terdakwa telah mengakui telah mengkonsumsi zat narkotika yaitu jenis sabu-sabu di belakang panggung orkes di rumahnya Sdr. Eko Sumantri di jalan Simogunung Kramat Timur Surabaya.
d.
Terdakwa dalam pengakuannya sebelum menggunakan sabu-sabu yang dilakukan pada tanggal 28 Pebruari 2016 sekira pukul 23.00 Wib di belakang panggung orkes di rumah Sdr Eko Sumantri di jalan Simogunung Kramat Timur Surabaya, karena Terdakwa mendatangi undangan Sdr. Eko Sumantri kemudian Terdakwa berkenalan dengan Sdr. Huma, Sdr. Feri Alias bos minyak dan Sdr. Anang dengan alamat Terdakwa tidak mengetahuinya, selanjutnya mereka semuanya minum-minuman beralkohol, kemudian Sdr. Huma mengajak Terdakwa untuk kebelakang panggung dan saat itu Terdakwa melihat di belakang panggung orkes sudah ada Sdr. Anang dan Sdr. Feri sedang mengisap sabu-sabu, kemudian Terdakwa disuruh duduk dan mendapat giliran untuk menghisap sabu-sabu sebanyak 2 (dua) kali.
e.
Bahwa berdasarkan Surat Keterangan hasil tes urine Narkoba dari Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya Nomor : S.ket/100/lll/Ka/rh.00/2016/ BNNK-sby atas nama Koptu Saiful Bahri Nrp 3910245510472 tanggal 08 Maret 2016 yang ditanda tangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya atas nama Suparti.S.H., M.M. hasilnya Urine Terdakwa positif mengandung zat Methamfetamina.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, Majelis berpendapat bahwa keterangan para saksi tersebut telah bersesuaian antara satu dengan yang lain dan bersesuaian pula dengan barang bukti surat Keterangan hasil tes urine Narkoba dari Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya Nomor : S.ket/100/lll/Ka/rh.00/2016/ BNNK-sby atas nama Koptu Saiful Bahri Nrp 3910245510472 tanggal 08 Maret 2016 yang ditanda tangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya atas nama Suparti.S.H., M.M. hasilnya Urine Terdakwa positif mengandung zat Methamfetamina, oleh karenanya keterangan para saksi tersebut dapat dijadikan sebagai alat bukti. Menimbang
: Bahwa ternyata terhadap keterangan para saksi tersebut ada yang disangkal oleh Terdakwa, untuk itu Majelis akan menanggapi sangkalan Terdakwa sebagai berikut : 1.
Bahwa pada saat Terdakwa berada dirumahya Sdr. Eko Sumantri tidak pernah mengkonsumsi narkotika jenis sabu hanya minum-minuman beralkohol saja. Majelis Hakim menganggap perlu untuk menanggapi dengan memberikan pendapatnya sebagai berikut bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut, Majelis Hakim menilai sangkalan tersebut hanya pendapat Terdakwa saja dan tidak didukung
Hal.26 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
oleh fakta (keterangan Saksi lain yang mendukung sangkalan Terdakwa) disamping itu Terdakwa mempunyai hak ingkar, sedangkan keterangan Saksi Tambahan (Verbalisan) Mayor Cpm Widodo diberikan dibawah sumpah didukung keterangan para saksi lainnya yang saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya yaitu keterangan Saksi-5 Lettu Inf Subaeri yang melakukan pemeriksaan secara langsung kepada Terdakwa pada saat di Ruangan Deninteldam V/Brw dimana Terdakwa mengakui telah menggunakan narkotika jenis sabu dirumahnya Sdr. Eko Sumantri, sedangkan keterangan Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 juga mengetahui pada saat dilakukan pemeriksaan urine di Denmadam V/Brw dengan hasil pemeriksaan urine Terdakwa positif mengandung Zat Methaphetamine. Oleh karenanya Majelis berpendapat sangkalan Terdakwa tersebut tidak dapat diterima dan haruslah ditolak. 2.
Bahwa sebelum pemeriksaan Saksi Tambahan (Verbalisan) pernah menyampaikan kalau dalam pemeriksaan urine Terdakwa dinyatakan positif untuk mengakui saja kalau Terdakwa telah mengkonsumsi narkotika. Majelis Hakim menganggap perlu untuk menanggapi dengan memberikan pendapatnya sebagai berikut bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut, Majelis Hakim menilai sangkalan tersebut hanya pendapat Terdakwa saja dan tidak didukung oleh fakta (keterangan Saksi lain yang mendukung sangkalan Terdakwa) disamping itu Terdakwa mempunyai hak ingkar, sedangkan keterangan Saksi Tambahan (Verbalisan) Mayor Cpm Widodo diberikan dibawah sumpah yang hadir dalam pemeriksaan persidangan hari Rabu tanggal 16 Maret 2017 memberikan keterangan bahwa sebelum pemeriksaan terhadap Terdakwa, Saksi Tambahan Mayor Cpm Widodo tidak pernah menyampaikan kalau dalam pemeriksaan urine Terdakwa dinyatakan positif untuk mengakui saja kalau Terdakwa telah mengkonsumsi narkotika dan Terdakwa ketika diperiksa di POM didampingi oleh Penasihat Hukum, sehingga apabila pelaksanaan penyidikan tidak sesuai prosedur maka Penasihat Hukum Terdakwa pastinya akan menolak dan BAP tidak akan ditandatanganinya pada waktu pemeriksaan di Penyidik POM disamping itu Saksi tambahan atas sangkalan dari Terdakwa tersebut tetap pada keterangannya semula. Oleh karenanya Majelis berpendapat sangkalan Terdakwa tersebut tidak dapat diterima dan haruslah ditolak.
Menimbang
: Bahwa Terdakwa dipersidangan memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut : 1.
Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AD pada tahun 1990/1991 melalui pendidikan Secata Milsuk Gel I , setelah selesai dengan pangkat Prada ditempatkan di Denmadam V/Brw sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Koptu NRP 3910245510472 .
2.
Bahwa pada tanggal 28 Pebruari 2016 sekira pukul 23.00 Wib Terdakwa diundang oleh Sdr Eko Sumantri untuk menghadiri acara pernikahan di rumahnya yang saat itu acara pernikahan tersebut diadakan pentas orkes dan digelar minum-minum yang Hal.27 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
beralkohol sehingga Terdakwa mau datang kerumah Sdr Sumantri yang beralamat Jl. Simogunung Kramat Timur Nomor. 54 A RT/RW 07/01 Kel Putat Jaya Kec. Sawahan Kodya Surabaya. 3.
Bahwa pada saat Terdakwa berada di rumah Sdr Eko Sumantri, Terdakwa berkenalan dengan Sdr Huma, Sdr Feri Als bos minyak dan Sdr Anang dengan alamat Terdakwa tidak mengetahuinya setelah berkenalan lalu Terdakwa minumminum beralkohol bersama dengan Sdr Huma dan Sdr Anang serta Sdr feri.
4.
Bahwa setelah Terdakwa minum-minuman keras hingga mabuk, selanjutnya Terdakwa berpamitan pulang kerumah bukan setelah minum-minuman keras Terdakwa kebelakang panggung diajak oleh Sdr Huma bersama Sdr. Anang dan Sdr. Feri dibelakang panggung orkes untuk menghisap Narkoba jenis sabu-sabu sebanyak 2 (dua) kali.
5.
Bahwa pada tanggal 2 Maret 2016 Kodam V/Brw melakukan pemeriksaan tes urine terhadap seluruh anggota Kodam V/Brw termasuk Terdakwa dimana setelah apel pagi sekira pukul 08.00 Wib anggota yang telah ditunjuk berkumpul di depan Denmadam V/Brw.
6.
Bahwa satu persatu anggota yang akan diperiksa / test urinenya mengisi daftar absen termasuk Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengambil gelas plastik bening (cup) sesuai dengan nomor absennya tertera dan menuju kamar mandi yang sudah ditentukan dan proses pengambilan urine di awasi oleh 1 (satu) orang Provos.
7.
Bahwa setelah selesai pengambilan sempel urine, Terdakwa langsung menyerahkan gelas plastik bening (cup) kepada tim pemeriksa dan selanjutnya Terdakwa duduk kembali menunggu hasil pemeriksaan test urine.
8.
Bahwa beberapa menit kemudian tim pemeriksa memberitahukan kalau sempel urine milik Terdakwa dinyatakan positif (+) mengandung zat narkotika dan setelah Terdakwa dinyatakan positif Terdakwa diamankan di ruang Staf Inteldam V/Brw dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
9.
Bahwa pada saat Terdakwa dilakukan pemeriksaan oleh Staf Intel, Terdakwa pada saat itu mengakui kalau Terdakwa 28 Pebruari 2016 sekira pukul 24.30 Wib telah mengkonsumsi narkotika jenis sabu dan memakainya di belakang panggung orkes dirumahnya Sdr Eko Sumantri pada saat menghadiri acara pernikahan di rumahnya yang saat itu acara pernikahan tersebut diadakan pentas orkes di Jl. Simogunung Kramat Timur Nomor. 54 A RT/RW 07/01 Kel Putat Jaya Kec. Sawahan Kodya Surabaya, padahal sebenarnya Terdakwa tidak mengkonsumsi narkotika jenis sabu hanya minum-minuman keras saja.
10. Bahwa setelah Terdakwa selesai diperiksa kemudian Terdakwa ditahan, selanjutnya pada tanggal 7 maret 206 Terdakwa dilaporkan dan serahkan ke Pomdam V/Brw untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut tentang keterlibatan Terdakwa dalam penyalahgunaan sabu-sabu. Hal.28 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
11. Bahwa pada saat Terdakwa diperiksa oleh penyidik Pomdam V/Brw didampingi oleh Penasihat Hukum dari KUmdam V/Brw dan keterangan yang ada dalam BAP POM oleh Terdakwa dicabut dan keterangan yang digunakan adalah keterangan pada saat diperiksa didepan persidangan ini. 12. Bahwa Terdakwa mencabut keterangan yang ada dalam BAP POM tersebut dikarenakan ada tekanan dari pihak penyidik dimana sebelum dilaksanakan pemeriksaan pihak penyidik menyampaikan kalau Terdakwa sudah dinyatakan urinnya positif mengandung narkotika diakui saja kalau Terdakwa telah mengkonsumsi narkotika 13. Bahwa dengan adanya penekanan dari penyidik tersebut akhirnya Terdakwa mengikuti saja apa yang dilakukan penyidik dalam pemeriksaan sehingga Terdakwa mengakui telah mengkonsumsi sabu walaupun sebenarnya Terdakwa tidak mengkonsumsinya hanya minum-minuman keras saja pada saat dirumahnya Sdr. Eko Sumantri. 14. Bahwa Terdakwa mengetahui konsekuensinya pada saat diperiksa oleh penyidik POM kalau Terdakwa mengkonsumsi narkotika tersebut dan terbukti maka dalam putusannya tersebut akan dipecat akan tetapi pada saat itu tetap Terdakwa lakukan karena adanya penekanan dari penyidik. 15. Bahwa Terdakwa mengetahui kalau narkotika tidak boleh dikonsumsi secara bebas karena zat narkotika di larang oleh undang-undang. 16
Bahwa Terdakwa tidak mempunyai izin dari pihak berwenang untuk mengkonsumsi narkotika.
17. Bahwa Terdakwa mengetahui ada larangan dari pimpinan TNI agar setiap prajurit dilarang terlibat narkotika secara tidak sah, namun Terdakwa tetap menghisap shabu. 18. Bahwa Terdakwa tidak pernah diperiksa dan/atau berobat dokter/psikiater karena mengalami ketergantungan terhadap narkotika. Menimbang
: Bahwa Terdakwa didalam persidangan telah mencabut beberapa keterangan yang diberikan di penyidik Denpom V/Brw dengan alasan sebelum dilaksanakan pemeriksaan oleh penyidik Denpom V/Brw Terdakwa diarahkan oleh penyidik dengan menyampaikan kepada Terdakwa yaitu oleh karena hasil test pemeriksaan terhadap urine Terdakwa sudah dinyatakan positif mengandung zat narkotika, dalam pemeriksaan Terdakwa untuk mengakui saja telah mengkonsumsi narkotika jenis sabu. Adapun keterangan Terdakwa yang dicabut tersebut adalah: 1.
Bahwa sebelum Terdakwa menggunakan sabu-sabu yang diakukan pada tanggal 28 Pebruari 2016 di belakang panggung orkes di jalan Simogunung Kramat Timur, awalnya Terdakwa telah diundang oleh Sdr Eko Sumantri untuk menghadiri acara pernikahan di rumahnya yang saat itu acara pernikahan diadakan acara pentas orkes dan digelar minum- minum yang beralkohol sehingga Terdakwa mau datang ke rumah Sdr Hal.29 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
Sumantri yang beralamat Jl. Simogunung Kramat Timur Nomor 54 A RT/RW 07/01 Kel Putat Jaya Kec. Sawahan Kodya Surabaya.
Menimbang
2.
Bahwa pada saat Terdakwa berada di rumah Sdr Eko Sumantri, Terdakwa berkenalan dengan Sdr Huma, Sdr Feri Alias bos minyak dan Sdr Anang dengan alamat Terdakwa tidak mengetahuinya setelah berkenalan lalu Terdakwa minumminum beralkohol bersama dengan Sdr Huma dan Sdr Anang serta Sdr Feri setelah Terdakwa mabuk lalu sekitar pukul 23.00 Wib Sdr Huma mengajak Terdakwa untuk ke belakang panggung dan saat itu Terdakwa melihat di belakang panggung orkes sudah ada Sdr Anang dan Sdr Feri sedang menghisap sabu-sabu.
3.
Bahwa kemudian pada saat Terdakwa terasa mabuk, Terdakwa diajak oleh Sdr Huma diajak ke belakang panggung orkes bersama Sdr Huma ditempat tersebut sudah ada Sdr Anang alamat tidak tahu dan Sdr Feri alias Bos Minyak alamat tidak tahu sedang menghisap Narkoba jenis sabu-sabu kemudian Terdakwa disuruh duduk dan mendapat giliran untuk menghisap sabu-sabu sebanyak 2 (dua) kali.
: Bahwa ditinjau dari segi yuridis Terdakwa "berhak" dan dibenarkan mencabut kembali keterangan pengakuan yang diberikan dalam pemeriksaan penyidikan. Undang-Undang juga tidak membatasi hak Terdakwa untuk mencabut kembali keterangan yang demikian asalkan pencabutan itu mempunyai landasan alasan yang berdasar dan logis sehingga benar mampu mendukung tindakan pencabutan terhadap keterangan tersebut . Bahwa bertitik tolak dari tujuan untuk mewujudkan kebenaran sejati, undang-undang tidak dapat menilai kebenaran atau pengakuan Terdakwa sebagai alat bukti yang memiliki nilai pembuktian yang sempurna, mengikat dan menentukan. Oleh karena itu nilai kekuatan pembuktian alat bukti keterangan Terdakwa atau pengakuan Terdakwa adalah sebagai berikut : 1.
Sifat nilai kekuatan pembuktiannnya adalah bebas. Hakim tidak terikat pada nilai kekuatan yang terdapat pada alat bukti keterangan Terdakwa. Oleh karena itu Hakim menjadikan alat bukti keterangan Terdakwa sebagai sesuatu landasan pembuktian harus dilengkapi dengan alasan yang menghubungkannya dengan alat bukti yang lain.
2.
Harus memenuhi batas minimum, pembuktian Pasal 171 Undang-undang Nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer.
3.
Harus memenuhi asas keyakinan Hakim.
Bahwa dalam perkara ini, keterangan Terdakwa yang disampaikan di hadapan penyidik sesuai dengan keterangan Saksi Verbalisan yaitu Mayor Cpm Widodo Nrp. 1101003860672 dalam memberikan keterangannya di atas sumpah menerangkan bahwa dalam BAP Terdakwa saat dilakukan pemeriksaan oleh penyidik tidak dipaksa, ditekan atau diarahkan, dan jawaban atas pertanyaan yang diajukannya kepada Terdakwa adalah merupakan jawaban Terdakwa sendiri, yang kemudian dituangkan dalam BAP dan Hal.30 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
sebelum menandatangani BAP tersebut Terdakwa juga sudah diberi kesempatan untuk membacanya sendiri, dan kemudian lalu ditandatangani sebagaimana tertuang dalam BAP Terdakwa, dengan ditandatanganinya BAP Terdakwa tersebut berarti Terdakwa menyetujui isi dari BAP tersebut. Bahwa Terdakwa ketika diperiksa di POM didampingi oleh Penasihat Hukum, sehingga apabila pelaksanaan penyidikan tidak sesuai prosedur maka Penasihat Hukum Terdakwa pastinya akan menolak dan BAP tidak akan ditandatanganinya pada waktu pemeriksaan di Penyidik POM, Penasihat Hukum tidak pernah menyampaikan keberatan atas keterangan Terdakwa yang dituangkan dalam BAP Terdakwa. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa atas pengakuan Terdakwa di dalam persidangan yang mencabut keterangannya yang ada dalam BAP dari POM dengan alasan tersebut diatas yang tidak mendasar dan tidak rasional justru merupakan bukti petunjuk akan kesalahan Terdakwa hal ini sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I. Nomor 229 K/ Kr/1959 tanggal 23 Pebruari 1960. Menimbang
: Bahwa sebagaimana pertimbangan diatas terhadap keterangan Terdakwa yang diberikan didalam persidangan, Majelis berpendapat keterangan Terdakwa tersebut tidak didukung dengan alat bukti lainnya hal ini merupakan alibi dari Terdakwa saja yag ingin lepas dari jeratan hukum dan terhadap keterangan Terdakwa yang diberikan dalam persidangan bukan merupakan fakta sehingga keterangan Terdakwa yang diberikan dalam persidangan haruslah dikesampingkan.
Menimbang
: Bahwa untuk memperkuat dakwaannya maka mengajukan barang bukti ke persidangan berupa : 1.
2.
Militer
Barang : a.
1 (satu) lembar Pembungkus 3 Drug Test Panel (urine) Merk Vcare.
b.
1 (satu) lembar 3 Drug Test Panel ( urine ) AMP/MET/THC alat yang dipergunakan untuk test urine milik Koptu Saiful Bahri Nrp 3910245510472.
Surat-surat : -
Menimbang
Oditur
1 (satu) lembar Surat Keterangan hasil tes urine Narkoba dari Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya Nomor : S.ket/100/lll/Ka/rh.00/2016/ BNNK-sby atas nama Koptu Saiful Bahri Nrp 3910245510472 tanggal 08 Maret 2016 yang ditanda tangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya atas nama Suparti.S.H., M.M.
: Bahwa terhadap barang bukti berupa barang-barang yang diajukan oleh Oditur Militer dipersidangan, Majelis memberikan pendapatnya sebagai berikut : Mengenai bukti barang berupa 1 (satu) lembar Pembungkus 3 Drug Test Panel (urine) Merk Vcare dan 1 (satu) lembar 3 Drug Test Panel ( urine ) AMP/MET/THC alat yang dipergunakan untuk test urine milik Koptu Saiful Bahri Nrp 3910245510472.
Hal.31 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
Bahwa setelah Majelis meneliti bukti barang tersebut diatas merupakan bukti adanya pembungkus dan 1 (satu) lembar 3 Drug Test Panel ( urine ) AMP/MET/THC merk Vcare yang digunakan untuk mengetes urine Terdakwa pada hari Rabu tanggal 02 Maret 2016 sekira pukul 08.00 Wib di Mako Denmadam V/Brw oleh anggota Sinteldam V/Brw dan hasil pemeriksaan urine Terdakwa dalam alat test urine tersebut sesuai keterangan Saksi-1 Letkol Franky Darby K, Saksi-2 Sertu Denny Eko Susanto, Saksi-3 Mayor Inf Edi Tri Heri Mulyanto, Saksi-4 Serka Nanang Fachrul Rusi terdapat satu strip yang sesuai dengan petunjuk dalam alat test tersebut menunjukan hasil positif urine Terdakwa mengandung zat Metamfethamina, Oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat barang bukti tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini. Menimbang
: Bahwa terhadap barang bukti berupa surat-surat yang diajukan oleh Oditur Militer dipersidangan, Majelis memberikan pendapatnya sebagai berikut : Mengenai bukti surat berupa 1 (satu) lembar Surat Keterangan hasil tes urine Narkoba dari Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya Nomor : S.ket/100/lll/Ka/rh.00/2016/ BNNK-sby atas nama Koptu Saiful Bahri Nrp 3910245510472 tanggal 08 Maret 2016 yang ditanda tangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya atas nama Suparti.S.H., M.M. Barang bukti berupa surat tersebut setelah diteliti dan diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi, diterangkan bahwa barang bukti berupa surat tersebut menunjukan, hasil dari pemeriksaan BNN Kota Surabaya pada tanggal 08 Maret 2016 mengenai sampel urine atas nama Terdakwa Koptu Saiful Bahri Nrp 3910245510472 yang positif mengandung Methamphetamine, akibat menghisap shabu-shabu bersama dengan Sdr. Huma dan Sdr. Anang serta Sdr. Feri di rumah Sdr. Sumantri yang beralamat Jl. Simogunung Kramat Timur Nomor 54 A RT/RW 07/01 Kel Putat Jaya Kec. Sawahan Kodya Surabaya. Disamping itu barang bukti tersebut juga berkaitan dan bersesuaian dengan keterangan Terdakwa dan juga para Saksi yaitu Saksi-1 Letkol Franky Darby K, Saksi-2 Sertu Denny Eko Susanto, Saksi-3 Mayor Inf Edi Tri Heri Mulyanto, Saksi-4 Serka Nanang Fachrul Rusi (yang kesemuanya para Saksi tersebut mengetahui hasil pemeriksaan urine Terdakwa pada saat pengecekan urine di Denmadam V/Brw dengan hasil positif mengandung zat Methamfetamina) serta Saksi-5 Lettu Inf Subaeri dan Saksi Tambahan Mayor Cpm Widodo (yang para Saksi tersebut mengetahui pada saat dilakukan pemeriksaan Terdakwa telah mengakui telah mengkonsumsi zat narkotika yaitu sabu-sabu yang kemudian hasil pemeriksaan urine Terdakwa positif mengandung Methamphetamina), oleh karena itu barang bukti tersebut dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa barang bukti berupa barang-barang dan surat-surat tersebut di atas telah dibacakan dan diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi serta Oditur Militer dipersidangan sebagai bukti yang berkaitan dan dapat dijadikan barang bukti dalam perkara ini.
Menimbang
: Bahwa sesuai dengan Pasal 177 ayat (2) Undang-undang Nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer, bahwa petunjuk hanya dapat diperoleh dari keterangan Saksi, keterangan Terdakwa Hal.32 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
dan/atau Surat yang karena persesuaiannya baik antara satu dan yang lain maupun dengan tindak pidana sendiri, menandakan bahwa sudah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya. Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan barang bukti, Majelis memperoleh petunjuk sebagai berikut : Barang bukti surat dari BNN Kota Surabaya (yang merupakan salah satu instansi yang ditunjuk berdasarkan Permenkes Nomor 194/Menkes/SK/VI/2012, mempunyai kewenangan untuk menyatakan seseorang telah positif mengkonsumsi Narkotika) telah menyatakan urine Terdakwa positif mengandung Metamphethamina, diperoleh tidak secara pro yustisia, namun karena hasilnya bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 Letkol Franky Darby K, Saksi-2 Sertu Denny Eko Susanto, Saksi-3 Mayor Inf Edi Tri Heri Mulyanto, Saksi-4 Serka Nanang Fachrul Rusi, Saksi-5 Lettu Inf Subaeri, Saksi Tambahan Mayor Cpm Widodo dan pengakuan Terdakwa, maka barang bukti berupa surat tersebut dapat dijadikan sebagai petunjuk bagi Majelis Hakim akan adanya kesalahan Terdakwa dalam perkara ini.
Menimbang
Menimbang
: Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1.
Bahwa mengenai bersalah atau tidaknya Terdakwa dalam melakukan Tindak Pidana sebagai mana dalam Surat Dakwaan yang sudah dituangkan dalam Tuntutannya yang menyatakan Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana ” Setiap Penyalahguna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri”, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-undang RI Nomor : 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Majelis Hakim akan membuktikan dan menguraikan sendiri sebagaimana fakta yang ditemukan dan terungkap dalam persidangan sebagai mana dalam putusan ini.
2.
Bahwa mengenai lamanya pidana yang layak dan patut untuk dijatuhkan terhadap Terdakwa serta jenis pidananya, Majelis Hakim juga akan mempertimbangkan sendiri lebih lanjut dalam putusan ini, setelah memperhatikan sifat, hakikat dan akibat perbuatannya serta hal-hal yang mempengaruhi serta faktafakta yang melingkupi terjadinya perbuatan Terdakwa.
: Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi hal-hal yang dikemukakan oleh Penasihat Hukum Terdakwa dalam Pembelaan / Pledoinya dengan mengemukakan pendapatnya yang pada pokoknya sebagai berikut : 1.
Bahwa terhadap bagian pertama Nota Pembelaan dari Penasehat Hukum Terdakwa yang menguraikan kembali pokok-pokok keterangan yang telah disampaikan para Saksi, keterangan Terdakwa maupun mengenai barang bukti yang diajukan Oditur Militer dalam perkara Terdakwa dipersidangan, maka mengenai pembelaan tersebut Majelis Hakim tidak akan menanggapinya secara khusus karena mengenai fakta-fakta yang terungkap dipersidangan secara keseluruhan akan dikemukakan sendiri oleh Majelis Hakim sehingga bagian pertama dari pembelaan Penasehat Hukum ini haruslah dikesampingkan. Hal.33 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
2.
Bahwa terhadap bagian kedua Pembelaan dari Penasehat Hukum Terdakwa yang pada intinya Penasehat Hukum Terdakwa tidak sependapat dengan pembuktian unsur-unsur Dakwaan Oditur Militer III-12 Surabaya yang menyatakan Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana ”Setiap orang penyalah guna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri”, sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 127 Ayat (1) huruf a UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan alasan sebagai berikut : a.
Bahwa untuk membuktikan apakah yang digunakan atau dikonsumsi oleh Terdakwa adalah benar Sabu-sabu perlu diadakan uji laboratorium forensik terhadap barang bukti yang ada, namun pada kenyataannya barang bukti yang diduga sabu-sabu tersebut tidak pernah ada, sedangkan disisi lain terhadap urin yang positif dari hasil tes pack adalah hanya screening awal saja dan belum tentu kandungan Metamfetamine itu adalah kandungan Narkotika, untuk itu perlu dilakukan uji pemeriksaan labfor.
b.
Bahwa sesuai dengan fakta hukum yang terungkap persidangan ahli dr. Singgih P, S.H.,M.H. Menegaskan, stafnya tidak pernah memeriksa urine dan tidak pernah menerima surat masuk atas nama terdakwa yaitu KOPTU SAIFUL BAHRI dan Sampai dengan saat ini tidak ada seorang pun saksi yang mengetahui siapa yang menyerahkan urine yang mengatasnamakan Koptu Saiful Bahri karena berdasarkan keterangan Saksi-5 (Lettu Inf Subaeri) tidak merasa dan tidak pernah menyerahkan urin atasnama Koptu Saiful Bahri kepada pihak BNN.
c.
Bahwa sesuai fakta hukum yang terungkap di depan persidangan Terdakwa tidak pernah tertangkap tangan ataupun telah diketahui sebelumnya terkait sebagai “penyalah guna Narkotika Gol. I”tindak pidana Narkotika.
d.
Bahwa sesuai fakta hukum yang terungkap di depan persidangan, Terdakwa tidak merasa mengkonsumsi sabu-sabu dan memang Terdakwa tidak pernah mengkonsumsi sabu.
e.
Bahwa sesuai fakta hukum yang terungkap di depan persidangan keterangan Ahli AKBP Suparti, bahwa benar hasil dari Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Kepala BNN mencantumkan hasil Positif dari kandungan metampetamin dalam urine itu adalah hasil dari Tes pact kesatuan,dan bukan/tanpa melalui uji labfor.
f.
Bahwa sesuai fakta hukum yang terungkap di depan persidangan Ahli dr.Singgih P,S.H.,M.H. menerangkan, hasil tes urine saja lemah dan tidak bisa dijadikan dasar,karena hanyalah sreening awal untuk pembuktian lebih lanjut harus ada uji dari laboratorium forensik.
Hal.34 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
Bahwa keberatan Penasihat Hukum Terdakwa berisi mengenai alasan ketidakterbuktian unsur-unsur tindak pidana tersebut diatas, Majelis Hakim perlu menanggapi sebagai berikut : a.
Bahwa hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BNN Kota Surabaya dengan menggunakan alat Test Pack saja dengan hasil pemeriksaan positif Methamfethamina memang benar hasil tersebut merupakan screening awal saja, walaupun merupakan screening awal akan tetapi Terdakwa dalam perkara ini baik pada saat dilakukan pemeriksaan di Kesatuan maupun di hadapan Penyidik Pomdam V/Brw telah mengakui menghisap Narkotika jenis sabu bersama dengan Sdr Huma dan Sdr Anang serta Sdr Feri di rumah Sdr Sumantri yang beralamat Jl. Simogunung Kramat Timur Nomor 54 A RT/RW 07/01 Kel Putat Jaya Kec. Sawahan Kodya Surabaya dan setelah di cek ternyata urine Terdakwa hasilnya sesuai surat keterangan dari BNN Kota Surabaya hasilnya positif mengandung Zat Methamfethamina, sehingga dengan pengakuan oleh Terdakwa yang telah mengkonsumsi narkotika dan juga tidak mengkonsumsi / minum obatobatan lainnya maka sudah dapat dipastikan kalau Terdakwa telah mengkonsumsi zat narkotika hal ini sesuai dengan keterangan Ahli-2 dalam persidangan, dengan demikian apabila urine tersebut di Labfor lagi akan menambah keyakinan hakim dalam memutus terhadap perkara Terdakwa ini.
b.
Bahwa untuk surat pengajuan permohonan pemeriksaan terhadap urine Terdakwa, sesuai dengan keterangan Ahli1 Suparti, S.H., M.M. di depan persidangan dari pihak kesatuan Terdakwa pernah mengajukan permohonan untuk pemeriksaan lanjutan terhadap urine Terdakwa atas nama Koptu Saiful Bahri NRP 3910245510472 dengan Suratnya Nomor : B/132/111/2016 tanggal 7 Maret 2016 sehari sebelum Ahli-1 menandatangani surat keterangan tersebut.
Dengan demikian keberatan Penasihat Hukum Terdakwa terkait dengan alasan ketidakterbuktian unsur-unsur tindak pidana pada diri Terdakwa, Majelis Hakim berpendapat keberatan Penasihat Hukum Terdakwa haruslah tidak dapat diterima atau ditolak. Bahwa keberatan Penasihat Hukum Terdakwa berisi mengenai ketidakterbuktian unsur-unsur tindak pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-undang RI Nomor : 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana yang dituntut oleh Oditur Militer, Majelis Hakim akan menanggapinya bersama-sama dalam pembuktian unsur-unsur tindak pidana dalam putusan dibawah nanti. 3.
Bahwa pada bagian ketiga terhadap Permohonan Penasihat Hukum Terdakwa yang pada intinya tidak sependapat mengenai Tuntutan Pidana dan Hukuman Tambahan Pemecatan dari Dinas TNI AD dan mohon keringanan hukuman. Untuk itu Majelis akan mempertimbangkan dan menilai fakta-fakta yang terungkap dipersidangan, hal-hal yang Hal.35 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
meringankan dan memberatkan perbuatan Terdakwa dan memperhatikan sifat hakekat yang melingkupi perbuatan Terdakwa. Menimbang
: Bahwa terhadap Replik Oditur Militer yang disampaikan secara tertulis maupun terhadap Duplik Penasehat Hukum Terdakwa yang juga disampaikan secara tertulis dipersidangan dimana masingmasing pihak pada pokoknya masih tetap pada Tuntutan dan Pembelaannya semula, maka untuk itu Majelis Hakim merasa tidak perlu untuk memberikan pendapatnya secara khusus sebab sudah diberikan pertimbangan sebelumnya.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah maupun yang dibacakan dan barang bukti serta setelah menghubungkan satu dengan lainnya diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1.
Bahwa benar sesuai keterangan dan pengakuan Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AD pada tahun 1990/1991 melalui pendidikan Secata Milsuk Gel I, setelah selesai dengan pangkat Prada ditempatkan di Denmadam V/Brw sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Koptu NRP 39102445510472 .
2.
Bahwa benar sesuai keterangan Saksi-5 Lettu Inf Subaeri yang dikuatkan Saksi Tambahan Mayor Cpm Widodo dan diakui oleh Terdakwa, pada tanggal 28 Pebruari 2016 awalnya Terdakwa telah diundang oleh Sdr Eko Sumantri untuk menghadiri acara pernikahan di rumahnya yang saat itu acara pernikahan diadakan acara pentas orkes dan digelar minum- minum yang beralkohol sehingga Terdakwa mau datang ke rumah Sdr Sumantri yang beralamat Jl. Simogunung Kramat Timur Nomor 54 A RT/RW 07/01 Kel Putat Jaya Kec. Sawahan Kodya Surabaya.
3.
Bahwa benar pada saat Terdakwa berada di rumah Sdr Eko Sumantri, Terdakwa berkenalan dengan Sdr Huma, Sdr Feri Alias bos minyak dan Sdr Anang dengan alamat Terdakwa tidak mengetahuinya setelah berkenalan lalu Terdakwa minumminum beralkohol bersama dengan Sdr Huma dan Sdr Anang serta Sdr Feri, kemudian sekira pukul 23.00 Wib Sdr Huma mengajak Terdakwa untuk ke belakang panggung dan saat itu Terdakwa melihat di belakang panggung orkes sudah ada Sdr Anang dan Sdr Feri sedang menghisap sabu-sabu.
4.
Bahwa benar setelah Terdakwa mengetahui Sdr Anang dan Sdr Feri sedang menghisap sabu-sabu kemudian Terdakwa disuruh duduk dan tidak lama kemudian Terdakwa mendapat giliran untuk menghisap sabu-sabu sebanyak 2 (dua) kali dan yang Terdakwa rasakan setelah mengkonsumsi sabu adalah Terdakwa merasakan semangat yang tadinya kepala pusing menjadi hilang, badan terasa enak setelah memakai / mengkonsumsi sabu-sabu, semangat kerja tinggi, tidak cepat lelah.
5.
Bahwa benar pada saat Terdakwa menggunakan sabu-sabu Terdakwa tidak mengetahui siapa yang menyiapkan perlengkapan ataupun yang membeli sabu-sabu namun saat itu Terdakwa tinggal memakainya / menghisapnya saja. Hal.36 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
6.
Bahwa benar sesuai keterangan Saksi-3 Edi Tri Heri Mulyanto yang dikuatkan Saksi-1 Letkol Czi Franky Darby K, Saksi-2 Sertu Deny Eko Susanto dan Saksi-4 Serka Nanang Facrul Rusi dan diakui oleh Terdakwa, pada tanggal 02 Maret 2016 pada saat selesai apel pagi Dandenmadam V/Brw meminta kepada Asintel untuk melakukan pengambilan urine terhadap seluruh anggota Denmadam V/Brw yang diduga ada penyalahgunaan narkotika sehingga Asintel memerintahkan kepada anggota Sinteldam untuk membantu melakukan pemeriksaan urine.
7.
Bahwa benar sekira pukul 07.30 Wib setelah apel pagi, Staf Sintel bersama Tim Medis Denmadam V/Brw sesuai perintah Asintel membantu melakukan pengawasan terhadap anggota Denmadam V/Brw untuk pengambilan sempel urine.
8.
Bahwa benar selanjutnya anggota Staf Intel melakukan pengawasan terhadap para anggota Denmadam V/Brw yang akan melakukan tes urine di kamar mandi yang sudah ditentukan tempatnya yaitu disamping Perpustakaan Kodam V/Brw yang salah satu anggota tersebut adalah Terdakwa dan dalam pengambilan sempel urine tepatnya di kamar mandi didampingi anggota Provos dan juga ada anggota pengambil dokumentasi.
9.
Bahwa benar sebelum dilaksanakan pengambilan sempel urine, semua peralatan telah disiapkan oleh Staf Denmadam V/Brw termasuk gelas plastik bening yang diberi nomor dengan menggunakan spidol permanen dan disiapkan lembaran Absen.
10. Bahwa benar tehnisnya dalam pengambilan sampel urine tersebut adalah setelah anggota mengisi absen selanjutnya anggota tersebut diberi gelas plastik yang sudah diberi nomor sesuai nomor urut absen kemudian langsung menuju kamar mandi yang sudah ditentukan dan disekitar kamar mandi tersebut sudah ada personel yang berada disekitar kamar mandi dibatasi, gunanya untuk menghindari adanya kesalahan dalam pengambilan sempel urine. 11. Bahwa benar setelah selesai pengambilan semple urine anggota tersebut termasuk Terdakwa langsung membawa gelas plastik yang berisi urine tersebut untuk diserahkan ke Saksi-3 bersama tim kesehatan yang dikawal oleh anggota Provos, kemudian sample urine tersebut diletakan di meja tester, kemudian Saksi-3 bersama dengan tim kesehatan memasukkan Test Pack merek Vcare didalam sempel urine milik Terdakwa. 12. Bahwa benar hasilnya terhadap urine Terdakwa terdapat tanda strip 1 yang sesuai buku petunjuk produsen Test Pack merek Vcare tersebut tanda 1 dinyatakan mengandung positif zat Methamine dan setelah Terdakwa positif urinenya mengandung zat Methamine kemudian Saksi-3 langsung memberitahukan kepada seluruh anggota yang berada diareal pemeriksaan dan langsung dicatat oleh Saksi-4 Serka Nanang hasil pemeriksaan sample urine milik Terdakwa dalam buku absensi.
Hal.37 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
13. Bahwa benar setelah urine Terdakwa Positif mengandung Zat Narkotika kemudian Terdakwa dibawa ke ruangan Deninteldam V/Brw untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan. 14. Bahwa benar sesuai keterangan Saksi-5 Lettu Inf Subaeri yang diakui oleh Terdakwa, pada hari Rabu tanggal 2 Maret 2016 Saksi-5 mendapatkan perintah lisan dari Daninteldam V/Brw untuk melakukan pemeriksaan terhadap anggota Denmadam V/Brw yang telah terbukti dalam pemeriksaan urine positif mengandung zat Methamfethamina. 15. Bahwa benar kemudian sekira pukul 18.00 Wib di Ruangan Deninteldam V/Brw Saksi-5 bersama dengan Pelda Herlambang melakukan pemeriksaan terhadap anggota Denmadam V/Brw yang salah satunya adalah Terdakwa. 16. Bahwa benar dalam pemeriksaan tersebut Terdakwa mengakui menggunakan Narkoba jenis sabu-sabu bersama Sdr Sumantri pada hari kamis tanggal 28 Pebruari 2016 di belakang panggung orkes di jalan Simogunung Kramat Timur no. 34 Putat Jaya Surabaya. 17. Bahwa benar menurit pengakuan Terdakwa, awalnya Terdakwa telah diundang oleh Sdr Eko Sumantri untuk menghadiri acara pernikahan di rumahnya yang saat itu ada acara pernikahan kemudian diadakan acara pentas orkes dan digelar minumminum yang beralkohol sehingga Terdakwa mau datang ke rumah Sdr Sumantri yang beralamat Jl. Simogunung Kramat Timur Nomor 54 A RT/RW 07/01 Kel Putat Jaya Kec. Sawahan Kodya Surabaya. 18. Bahwa benar pada saat Terdakwa berada di rumah Sdr Eko Sumantri, Terdakwa berkenalan dengan Sdr Huma, Sdr Feri Alias bos minyak dan Sdr Anang dengan alamat Terdakwa tidak mengetahuinya setelah berkenalan lalu Terdakwa minumminum beralkohol bersama dengan Sdr Huma dan Sdr Anang serta Sdr Feri setelah Terdakwa mabuk lalu Sdr Huma mengajak Terdakwa untuk ke belakang panggung dan saat itu Terdakwa melihat di belakang panggung orkes sudah ada Sdr Anang dan Sdr Feri sedang menghisap sabu-sabu. 19. Bahwa benar kemudian Terdakwa diajak oleh Sdr Huma diajak ke belakang panggung orkes dan ditempat tersebut sudah ada Sdr Anang alamat tidak tahu dan Sdr Feri alias Bos Minyak alamat tidak tahu sedang menghisap Narkoba jenis sabu-sabu kemudian Terdakwa disuruh duduk dan mendapat giliran untuk menghisap sabu-sabu sebanyak 2 (dua) kali. 20. Bahwa benar dalam pemeriksaan tersebut Terdakwa juga mengakui pada hari Rabu tanggal 2 Maret 2016 sekira pukul 08.00 Wib di Denmadam V/Brw telah dilaksanakan pemeriksaan urine terhadap anggota Denmadam V/Brw dan dalam pemeriksaan urine tersebut hasil urine Terdakwa Positif mengandung Zat methamfetamina. 21. Bahwa benar Terdakwa juga mengakui alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan urine Terhadap Terdakwa pada saat di Denmadam V/Brw dengan menggunakan alat Test Pack merk Vcare yang merupakan pengadaan dari Kodam V/Brw. Hal.38 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
22. Bahwa benar sesuai keterangan Saksi-5, setelah Saksi-5 selesai memeriksa Terdakwa, kemudian Saksi-5 melaporkan hasil pemeriksaan tersebut kepada Deninteldam V/Brw selanjutnya Terdakwa diproses lebih lanjut. 23. Bahwa benar sesuai surat keterangan dari BNN Kota Surabaya Nomor: S.ket/100/lll/Ka/rh.00/2016/BNNK-sby tanggal 08 Maret 2016 yang ditanda tangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya atas nama Suparti. S.H., M.M dengan hasil pemeriksaan urine Koptu Saiful Bahri Nrp 3910245510472 yaitu Positif mengandung Methaphetamine. 24. Bahwa benar berdasarkan lampiran Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika Methamphetamine (MET) yang merupakan jenis Narkotika golongan I dan terdaftar pada nomor 61 Lampiran I Undang-undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. 25. Bahwa benar Terdakwa mengetahui dengan memiliki, membawa dan mengkonsumsi, narkotika jenis sabu-sabu tanpa ijin adalah merupakan perbuatan yang melanggar hukum. 26. Bahwa benar Terdakwa setelah dicek urine dan diketahui hasilnya positif telah menggunakan narkotika jenis shabu, Terdakwa tidak pernah terlibat lagi dalam penyalahgunaan narkotika. 27. Bahwa benar Terdakwa menerangkan mengetahui kalau narkotika tidak boleh dikonsumsi secara bebas karena zat narkotika di larang oleh undang-undang. 28. Bahwa benar Terdakwa tidak mempunyai izin dari pihak berwenang untuk mengkonsumsi narkotika. 29. Bahwa benar Terdakwa mengetahui ada larangan dari pimpinan TNI agar setiap prajurit dilarang terlibat narkotika secara tidak sah, namun Terdakwa tetap menghisap shabu. 30. Bahwa benar Terdakwa tidak pernah diperiksa dan/atau berobat dokter/psikiater karena mengalami ketergantungan terhadap narkotika. Menimbang
: Bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer dihadapkan kedepan persidangan dengan dakwaan yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur Kesatu Unsur Kedua Unsur Ketiga
Menimbang
: “ Setiap penyalahguna ”. : ” Narkotika golongan I ”. : ” Bagi diri sendiri ”.
: Bahwa terhadap unsur-unsur dakwaan tersebut Majelis Hakim akan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1.
Unsur kesatu : “Setiap penyalahguna” -
Bahwa yang dimaksud dengan “penyalah guna” sesuai dengan ketentuan umum UU No. 35 tahun 2009 pasal 1 angka 15 adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau melawan hukum. Hal.39 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
-
Bahwa selain disebut sebagai tanpa hak (zonder eigen recht) atau melawan hukum maka para ilmuwan hukum dan UU juga sering menggunakan istilah lain.
-
Bahwa Hazewinkel dan Suringa menggunakan istilah tanpa kewenangan (zonder bevoegdheid) sedangkan Hoge Raad menggunakan istilah tanpa hak (zonder eigen recht) melampaui wewenang (met onverschrijding van zijn bevoegdheid) tanpa mengindahkan cara yang ditentukan dalam aturan (zonder inachtneming van de bij algemene verordening bepaal de vormen) dan lain-lain.
-
Menurut Jan Remmelink konsep tanpa hak (zonder eigen recht) tidak jauh dari pengertian melawan hukum (wederechtelijk). Seseorang yang bertindak di luar kewenangan sudah tentu bertindak bertentangan (weder=tengen) dengan hukum (Jan Remmelink, Hukum Pidana, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003, hal 187).
-
Menurut Prof. Simons istilah ”melawan hukum” (wederechtelijk) berbeda dengan istilah tanpa hak (zonder eigen recht). Untuk suatu wederechtelijk disyaratkan adanya suatu perbuatan yang bertentangan dengan hukum (in strijd met het recht) (P.A.F. Lamintang, Dasardasar Hukum Pidana Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1997, hal 348).
-
Menurut E.Y. Kanter, S.H. dan S.R. Sianturi, S.H. dalam bukunya ”Asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya” Penerbit Storia Grafika Jakarta 2002, pada halaman 143 menjelaskan yang dimaksud dengan ”melawan hukum” berarti bertentangan dengan hukum, atau tidak sesuai dengan larangan atau keharusan hukum, atau menyerang suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum (dalam hal ini hukum positif yang berlaku di Indonesia).
-
Bahwa dari uraian tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa tanpa hak atau melawan hukum” harus ditafsirkan bahwa perbuatan itu dilakukan tanpa izin atau kewenangan (zonder bevoegdheid) dari pejabat yang berwenang sebagaimana ketentuan imperatif yang tertuang dalam UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti surat yang terungkap dalam persidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut : a.
Bahwa benar sesuai keterangan dan pengakuan Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AD pada tahun 1991 melalui pendidikan Secata TNI-AD, selanjutnya ditempatkan di Denmadam V/Brw sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Koptu NRP 39102445510472
Hal.40 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
b.
Bahwa benar sesuai keterangan Saksi-5 Lettu Inf Subaeri yang dikuatkan Saksi Tambahan Mayor Cpm Widodo dan diakui oleh Terdakwa, pada tanggal 28 Pebruari 2016 awalnya Terdakwa telah diundang oleh Sdr Eko Sumantri untuk menghadiri acara pernikahan di rumahnya yang saat itu acara pernikahan diadakan acara pentas orkes dan digelar minum-minum yang beralkohol sehingga Terdakwa mau datang ke rumah Sdr Sumantri yang beralamat Jl. Simogunung Kramat Timur Nomor 54 A RT/RW 07/01 Kel Putat Jaya Kec. Sawahan Kodya Surabaya.
c.
Bahwa benar pada saat Terdakwa berada di rumah Sdr Eko Sumantri , Terdakwa berkenalan dengan Sdr Huma, Sdr Feri Alias bos minyak dan Sdr Anang dengan alamat Terdakwa tidak mengetahuinya setelah berkenalan lalu Terdakwa minum-minum beralkohol bersama dengan Sdr Huma dan Sdr Anang serta Sdr Feri, kemudian sekira pukul 23.00 Wib Sdr Huma mengajak Terdakwa untuk ke belakang panggung dan saat itu Terdakwa melihat di belakang panggung orkes sudah ada Sdr Anang dan Sdr Feri sedang menghisap sabu-sabu.
d.
Bahwa benar setelah Terdakwa mengetahui Sdr Anang dan Sdr Feri sedang menghisap sabu-sabu kemudian Terdakwa disuruh duduk dan tidak lama kemudian Terdakwa mendapat giliran untuk menghisap sabu-sabu sebanyak 2 (dua) kali dan yang Terdakwa rasakan setelah mengkonsumsi sabu adalah Terdakwa merasakan semangat yang tadinya kepala pusing menjadi hilang, badan terasa enak setelah memakai / mengkonsumsi sabu-sabu, semangat kerja tinggi, tidak cepat lelah.
e.
Bahwa benar pada saat Terdakwa menggunakan sabusabu Terdakwa tidak mengetahui siapa yang menyiapkan perlengkapan ataupun yang membeli sabu-sabu namun saat itu Terdakwa tinggal memakainya / menghisapnya saja.
f.
Bahwa benar sesuai keterangan Saksi-5 Lettu Inf Subaeri yang diakui oleh Terdakwa, pada hari Rabu tanggal 2 Maret 2016 setelah dilaksanakan pemeriksaan urine Terdakwa di Denmadam V/Brw, Saksi-5 mendapatkan perintah lisan dari Daninteldam V/Brw untuk melakukan pemeriksaan terhadap anggota Denmadam V/Brw yang telah terbukti dalam pemeriksaan urine positif mengandung zat Methamfethamina.
g.
Bahwa benar kemudian sekira pukul 18.00 Wib di Ruangan Deninteldam V/Brw Saksi-5 bersama dengan Pelda Herlambang melakukan pemeriksaan terhadap anggota Denmadam V/Brw yang salah satunya adalah Terdakwa.
h.
Bahwa benar dalam pemeriksaan tersebut Terdakwa mengakui menggunakan Narkoba jenis sabu-sabu bersama Sdr Sumantri pada hari kamis tanggal 28 Pebruari 2016 di belakang panggung orkes di jalan Simogunung Kramat Timur no. 34 Putat Jaya Surabaya bersama dengan Sdr Huma, Sdr Feri Alias bos minyak dan Sdr Anang. Hal.41 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
i.
Bahwa benar dalam pemeriksaan tersebut Terdakwa juga mengakui pada hari Rabu tanggal 2 Maret 2016 sekira pukul 08.00 Wib di Denmadam V/Brw telah dilaksanakan pemeriksaan urine terhadap anggota Denmadam V/Brw dan dalam pemeriksaan urine tersebut hasil urine Terdakwa Positif mengandung Zat methamfetamina.
j.
Bahwa benar Terdakwa juga mengakui alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan urine Terhadap Terdakwa pada saat di Denmadam V/Brw dengan menggunakan alat Test Pack merk Vcare yang merupakan pengadaan dari Kodam V/Brw.
k.
Bahwa benar sesuai keterangan Saksi-5, setelah Saksi-5 selesai memeriksa Terdakwa, kemudian Saksi-5 melaporkan hasil pemeriksaan tersebut kepada Deninteldam V/Brw selanjutnya Terdakwa diproses lebih lanjut.
l.
Bahwa benar selanjutnya pada tanggal 02 Maret 2016 pada saat selesai apel pagi di Dandenmadam V/Brw dilaksanakan pemeriksaan urine terhadap anggota yang salah satunya Terdakwa dan hasil pemeriksaan urine Terdakwa dengan menggunakan alat Test Pack terdapat satu strip yang berarti urine Terdakwa mengandung Zat Methamfethamina, kemudian Terdakwa diproses lebih lanjut oleh kesatuan.
m.
Bahwa benar Terdakwa mengetahui dengan mengkonsumsi, narkotika jenis sabu-sabu tanpa ijin adalah merupakan perbuatan yang melanggar hukum.
n.
Bahwa benar Terdakwa menerangkan mengetahui kalau narkotika tidak boleh dikonsumsi secara bebas karena zat narkotika di larang oleh undang-undang.
o.
Bahwa benar Terdakwa tidak mempunyai izin dari pihak berwenang untuk mengkonsumsi narkotika dan Terdakwa mengetahui ada larangan dari pimpinan TNI agar setiap prajurit dilarang terlibat narkotika secara tidak sah, namun Terdakwa tetap menghisap shabu.
p.
Bahwa benar Terdakwa tidak pernah diperiksa dan/atau berobat dokter/psikiater karena mengalami ketergantungan terhadap narkotika.
q.
Bahwa benar ternyata sejak semula Terdakwa tidak mempunyai izin dari pihak yang berwenang untuk mengkonsumsi narkotika, oleh karena Terdakwa tidak mempunyai izin dari pihak yang berwenang untuk mengkonsumsi narkotika, maka secara hukum Terdakwa tidak berhak dan tidak berwenang untuk menggunakan narkotika.
r.
Bahwa benar walaupun sejak semula Terdakwa telah mengetahui bahwa Terdakwa tidak berhak dan tidak berwenang untuk mengkosumsi narkotika, namun dalam kenyataannya pada tanggal 28 Pebruari 2016 Terdakwa Hal.42 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
mengkonsumsi narkotika jenis shabu di belakang panggung orkes di jalan Simogunung Kramat Timur no. 34 Putat Jaya Surabaya bersama dengan Sdr Huma, Sdr Feri Alias bos minyak dan Sdr Anang. Oleh karenanya rangkaian perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut di atas merupakan lingkup perbuatan tanpa hak dan melawan hukum. Berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu ”Setiap Penyalahguna” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur kedua yaitu “Narkotika golongan I”, Majelis berpendapat sebagai berikut: -
Bahwa menurut Pasal 1 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 yang dimaksud dengan “Narkotika” adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
-
Bahwa menurut Penjelasan Pasal 6 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 yang dimaksud dengan “Narkotika Golongan I” adalah Narkotika yang hanya dapat dipergunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak dapat digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
-
Bahwa Narkotika sebagaimana diatur dalam UU RI No. 35 Tahun 2009 dibedakan dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang ini.
Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan barang bukti yang terungkap dalam persidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut : a.
Bahwa benar sesuai keterangan Saksi-3 Edi Tri Heri Mulyanto yang dikuatkan Saksi-1 Letkol Czi Franky Darby K, Saksi-2 Sertu Deny Eko Susanto dan Saksi-4 Serka Nanang Facrul Rusi dan diakui oleh Terdakwa, pada tanggal 02 Maret 2016 pada saat selesai apel pagi Dandenmadam V/Brw meminta kepada Asintel untuk melakukan pengambilan urine terhadap seluruh anggota Denmadam V/Brw yang diduga ada penyalahgunaan narkotika sehingga Asintel memerintahkan kepada anggota Sinteldam untuk membantu melakukan pemeriksaan urine.
b.
Bahwa benar sekira pukul 07.30 Wib setelah apel pagi, Staf Sintel bersama Tim Medis Denmadam V/Brw sesuai perintah Asintel membantu melakukan pengawasan terhadap anggota Denmadam V/Brw untuk pengambilan sempel urine.
Hal.43 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
c.
Bahwa benar selanjutnya anggota Staf Intel melakukan pengawasan terhadap para anggota Denmadam V/Brw yang akan melakukan tes urine di kamar mandi yang sudah ditentukan tempatnya yaitu disamping Perpustakaan Kodam V/Brw yang salah satu anggota tersebut adalah Terdakwa dan dalam pengambilan sempel urine tepatnya di kamar mandi didampingi anggota Provos dan juga ada anggota pengambil dokumentasi.
d.
Bahwa benar sebelum dilaksanakan pengambilan sempel urine, semua peralatan telah disiapkan oleh Staf Denmadam V/Brw termasuk gelas plastik bening yang diberi nomor dengan menggunakan spidol permanen dan disiapkan lembaran Absen.
e.
Bahwa benar tehnisnya dalam pengambilan sampel urine tersebut adalah setelah anggota mengisi absen selanjutnya anggota tersebut diberi gelas plastik yang sudah diberi nomor sesuai nomor urut absen kemudian langsung menuju kamar mandi yang sudah ditentukan dan disekitar kamar mandi tersebut sudah ada personel yang berada disekitar kamar mandi dibatasi, gunanya untuk menghindari adanya kesalahan dalam pengambilan sempel urine.
f.
Bahwa benar setelah selesai pengambilan semple urine anggota tersebut termasuk Terdakwa langsung membawa gelas plastik yang berisi urine tersebut untuk diserahkan ke Saksi-3 bersama tim kesehatan yang dikawal oleh anggota Provos, kemudian sample urine tersebut diletakan di meja tester, kemudian Saksi-3 bersama dengan tim kesehatan memasukkan Test Pack merek Vcare didalam sempel urine milik Terdakwa.
g.
Bahwa benar hasilnya terhadap urine Terdakwa terdapat tanda strip 1 yang sesuai buku petunjuk produsen Test Pack merek Vcare tersebut tanda 1 dinyatakan mengandung positif zat Methamfethamina dan setelah Terdakwa positif urinenya mengandung zat Methamfethamina kemudian Saksi-3 langsung memberitahukan kepada seluruh anggota yang berada diareal pemeriksaan dan langsung dicatat oleh Saksi-4 Serka Nanang hasil pemeriksaan sample urine milik Terdakwa dalam buku absensi.
h.
Bahwa benar setelah urine Terdakwa Positif mengandung Zat Narkotika kemudian Terdakwa dibawa ke ruangan Deninteldam V/Brw untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
i.
Bahwa benar sesuai surat keterangan dari BNN Kota Surabaya Nomor: S.ket/100/lll/Ka/rh.00/2016/BNNK-sby tanggal 08 Maret 2016 yang ditanda tangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya atas nama Suparti. S.H., M.M dengan hasil pemeriksaan urine Koptu Saiful Bahri Nrp 3910245510472 yaitu Positif mengandung Methaphetamine.
Hal.44 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
j.
Bahwa benar sesuai surat keterangan dari BNN Kota Surabaya Nomor: S.ket/100/lll/Ka/rh.00/2016/BNNK-sby tanggal 08 Maret 2016 yang ditanda tangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya atas nama Suparti. S.H., M.M dengan hasil pemeriksaan urine Koptu Saiful Bahri Nrp 3910245510472 yaitu Positif mengandung zat Methaphetamine.
k.
Bahwa benar berdasarkan lampiran Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika Methamphetamine (MET) merupakan jenis Narkotika golongan I dan terdaftar pada nomor 61 Lampiran I Undang-undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua yaitu ” Narkotika golongan I ” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ketiga yaitu “Bagi diri sendiri”, Majelis berpendapat sebagai berikut: -
Bahwa yang dimaksud dengan “Bagi diri sendiri” dalam unsur merupakan lanjutan atau rangkaian dari unsur pertama dan unsur kedua yaitu setiap penyalah guna narkotika golongan I tersebut diperuntukan bagi dirinya sendiri dan tidak untuk diperjualbelikan.
Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan barang bukti yang terungkap dalam persidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut : a.
Bahwa benar yang dilakukan oleh Terdakwa pada 28 Pebruari 2016 sekira pukul 23.00 Wib adalah mengkonsumsi shabu bersama rekan-rekannya dan bukan untuk untuk diperjualbelikan kepada orang lain.
b.
Bahwa benar pada tanggal 28 Pebruari 2016 awalnya Terdakwa telah diundang oleh Sdr Eko Sumantri untuk menghadiri acara pernikahan di rumahnya yang saat itu acara pernikahan diadakan acara pentas orkes dan digelar minum-minum yang beralkohol sehingga Terdakwa mau datang ke rumah Sdr Sumantri yang beralamat Jl. Simogunung Kramat Timur Nomor 54 A RT/RW 07/01 Kel Putat Jaya Kec. Sawahan Kodya Surabaya.
c.
Bahwa benar pada saat Terdakwa berada di rumah Sdr Eko Sumantri , Terdakwa berkenalan dengan Sdr Huma, Sdr Feri Alias bos minyak dan Sdr Anang dengan alamat Terdakwa tidak mengetahuinya setelah berkenalan lalu Terdakwa minum-minum beralkohol bersama dengan Sdr Huma dan Sdr Anang serta Sdr Feri, kemudian sekira pukul 23.00 Wib Sdr Huma mengajak Terdakwa untuk ke belakang panggung dan saat itu Terdakwa melihat di belakang panggung orkes sudah ada Sdr Anang dan Sdr Feri sedang menghisap sabu-sabu.
Hal.45 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
d.
Bahwa benar setelah Terdakwa mengetahui Sdr Anang dan Sdr Feri sedang menghisap sabu-sabu kemudian Terdakwa disuruh duduk dan tidak lama kemudian Terdakwa mendapat giliran untuk menghisap sabu-sabu sebanyak 2 (dua) kali dan yang Terdakwa rasakan setelah mengkonsumsi sabu adalah Terdakwa merasakan semangat yang tadinya kepala pusing menjadi hilang, badan terasa enak setelah memakai / mengkonsumsi sabu-sabu, semangat kerja tinggi, tidak cepat lelah.
e.
Bahwa benar pada saat Terdakwa menggunakan sabusabu Terdakwa tidak mengetahui siapa yang menyiapkan perlengkapan ataupun yang membeli sabu-sabu namun saat itu Terdakwa tinggal memakainya / menghisapnya saja.
f.
Bahwa benar oleh karena yang dilakukan oleh Terdakwa ketika memenuhi undangan di rumah Sdr Sumantri yang beralamat Jl. Simogunung Kramat Timur Nomor 54 A RT/RW 07/01 Kel Putat Jaya Kec. Sawahan Kodya Surabaya yang kemudian Terdakwa diajak oleh Sdr. Huma di belakang panggung orkes sudah yang pada saat itu sudah ada Sdr Anang dan Sdr Feri sedang menghisap sabu-sabu dan tidak lama kemudian Terdakwa juga ikut menghisap sabu-sabu sebanyak 2 (dua) kali hisapan. Rangkaian perbuatan yang dilakukan Terdakwa tersebut hanyalah untuk menghisap shabu saja secara bersamasama dengan teman-temannya bukan menerima shabu untuk diperjualbelikan kepada orang lain, dengan demikian perbuatan Terdakwa ini dipandang sebagai perbuatan yang hanya menggunakan shabu saja untuk diri Terdakwa sendiri.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga ”Bagi diri sendiri” terpenuhi. Menimbang
: Bahwa oleh karena semua unsur-unsur dalam Dakwaan telah terpenuhi sebagaimana diuraikan di atas, maka keberatan Penasihat Hukum Terdakwa yang menyatakan unsur-unsur dakwaan dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika tidak terbukti secara sah dan meyakinkan, Majelis berpendapat keberatan Penasihat Hukum Terdakwa tersebut tidak dapat diterima dan harus ditolak.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta-fakta yang ditemukan didalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana : “ Setiap penyalahguna narkotika golongan I bagi diri sendiri ”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf (a) UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa telah terbukti bersalah dan selama pemeriksaan dipersidangan Majelis tidak menemukan alasan pemaaf maupun pembenar pada diri Terdakwa, maka sudah selayak dan seadilnya Terdakwa harus dipidana.
Hal.46 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
Menimbang
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1.
Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa yang telah menyalahgunakan narkotika jenis shabu adalah perbuatan yang sengaja dilakukan untuk mencari kesenangan dan kepuasan diri semata serta Terdakwa tidak mampu mengendalikan diri dari pengaruh negatif pergaulan.
2.
Bahwa pada hakekatnya perbuatan Terdakwa merupakan pencerminan dari sikap dan perilaku Terdakwa yang hanya mementingkan dirinya sendiri untuk memperoleh kesenangan pribadi tanpa mempertimbangkan akibat lebih jauh dari tindakannya dan juga Terdakwa yang tidak menghiraukan lagi aturan hukum yang berlaku yang melarang penyalahgunaan narkotika padahal Terdakwa mengetahui akan adanya efek yang merusak mental dan kejiwaan pemakainya, seharusnya Terdakwa selaku prajurit TNI yang berdinas di Denmadam V / Brw ikut membantu aparat penegak hukum dalam memberantas penyalahgunaan narkotika dan sebagai seorang anggota TNI AD yang seharusnya dalam bertindak dimana dan kapanpun selalu berpegang teguh dan menjunjung tinggi pedoman prilaku anggota TNI, serta menjadi panutan dalam bermasyarakat.
3.
Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut dapat merusak mental, kejiwaan, dan daya juang Terdakwa selaku prajurit TNI dan perbuatan Terdakwa juga dapat juga berpengaruh negatif terhadap pembinaan disiplin dan moral prajurit lain di kesatuannya, dan juga telah mencemarkan citra TNI di mata masyarakat dan juga perbuatan Terdakwa tersebut dapat merugikan diri Terdakwa karena narkotika dapat merusak kesehatan Terdakwa.
4.
Bahwa hal-hal yang mempengaruhi Terdakwa melakukan perbuatan tersebut adalah adanya keinginan dari diri Terdakwa sendiri untuk mengkonsumsi shabu dan juga pengaruh dari ajakan teman-temannya.
: Bahwa tujuan Majelis Hakim menjatuhkan pidana tidaklah sematamata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf dan kembali pada jalan yang benar menjadi warga Negara yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan halhal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : -
Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman baik tindak pidana maupun hukuman disiplin.
Hal-hal yang memberatkan : 1.
Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sumpah Prajurit ke-2. Hal.47 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
2.
Perbuatan Terdakwa dapat merusak citra TNI AD khususnya kesatuan Terdakwa dimata masyarakat.
3.
Terdakwa berbelit-belit dalam memberikan keterangannya sehingga mempersulit dalam proses persidangan.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Oditur Militer dalam tuntutannya telah berkesimpulan bahwa Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana “Setiap penyalahguna Narkotika golongan I bagi diri sendiri” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, oleh karena itu Oditur Militer menuntut Terdakwa dengan Pidana Pokok Penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dikurangi seluruhnya selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara serta Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas militer. Sedangkan Penasihat Hukum Terdakwa memohon agar Terdakwa diberikan hukuman yang seringan-ringannya maka Majelis akan mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai berapa lamanya hukuman (sentencing atau staftoemeting) pidana penjara yang tepat yang kira-kira sepadan untuk dijatuhkan kepada Terdakwa sesuai tindak pidana dan kadar kesalahan yang dilakukannya, apakah permintaan Oditur Militer dan Penasihat Hukum Terdakwa tersebut telah cukup memadai ataukah dipandang terlalu berat, ataukah masih kurang sepadan dengan kesalahan Terdakwa, maka untuk menjawab pertanyaan tersebut di sini merupakan kewajiban Majelis Hakim untuk mempertimbangkan segala sesuatunya dalam memutus perkara ini.
Menimbang
: Bahwa untuk menentukan lamanya Strafmaat pidana penjara yang dianggap sesuai, selaras dan setimpal untuk dijatuhkan terhadap diri Terdakwa sesuai dengan perbuatan dan kadar kesalahannya maka, Majelis Hakim berpendapat bahwa untuk membina prajurit tentunya tidak harus dengan hukuman yang berat namun pada asasnya tujuan penghukuman, bagi yang bersalah harus ada sanksi yang tegas, tujuan penghukuman juga bukan untuk balas dendam akan tetapi supaya dapat menimbulkan efek jera dan tidak mengulangi perbuatannya. Oleh karena itu sesuai hal-hal yang meringankan dan memberatkan pada diri Terdakwa dan setelah Majelis Hakim mempertimbangkan serta menilai kualitas perbuatan Terdakwa dan dengan dilandasi rasa keadilan, kepastian hukum serta kemanfaatan dari hukuman tersebut. Sehingga dianggap sesuai, selaras dan setimpal untuk dijatuhkan terhadap diri Terdakwa sesuai dengan perbuatan dan kadar kesalahannya. Oleh karena itu sesuai dengan perbuatan Terdakwa yang telah mengkonsumsi sabu baru sekali itupun Terdakwa lakukan dikarenakan ajakan dari teman-temannya maka Majelis Hakim berpendapat tuntutan pidana penjara dari Oditur Militer dipandang masih terlalu berat, sehingga patut, layak dan adil apabila dijatuhkan pidana penjara yang lebih ringan dari requisitoir Oditur Militer.
Menimbang
: Bahwa Oditur Militer dalam tuntutannya memohon agar Terdakwa dijatuhi pidana tambahan berupa pemecatan dari dinas Militer, majelis akan mempertimbangkannya sendiri apakah Terdakwa tersebut masih layak untuk dipertahankan dalam dinas Militer dengan pertimbangannya sebagai berikut :
Hal.48 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
1.
Bahwa dilihat dari latar belakang sehingga Terdakwa melakukan perbuatan menkonsumsi narkotika jenis shabu ialah karena Terdakwa terpengaruh dalam pergaulan dan ingin mendapatkan kesenangan sesaat. Padahal seharusnya perbuatan tersebut tidak perlu dilakukan oleh Terdakwa karena sebelumnya Terdakwa sudah mengetahui bahwa narkotika tidak boleh dikonsumsi secara bebas karena dilarang oleh undang-undang, akan tetapi dalam kenyataannya Terdakwa tetap melakukan perbuatannya, hal ini mencerminkan bahwa Terdakwa tidak mengindahkan peraturan hukum/peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.
Bahwa tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa berupa penyalahgunaan narkotika, dipandang sebagai kejahatan Extra Ordinary Crime (kejahatan yang luar biasa) yang mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat dalam upaya pemberantasannya, sejalan dengan hal tersebut maka pimpinan TNI pun sangat sungguh-sungguh dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di lingkungan TNI, yang pada dasarnya menekankan penyelesaian anggota TNI yang terlibat penyalahgunaan narkoba untuk ditindak secara tegas guna menimbulkan efek jera bagi Terdakwa maupun prajurit lainnya, perbuatan Terdakwa yang telah menyalahgunakan narkotika jenis shabu menunjukkan bahwa Terdakwa nyata-nyata tidak mendukung upaya pemerintah, masyarakat dan pimpinan TNI dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
3.
Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut adalah bertentangan dengan kepatutan keharusan dan kelayakan sikap sebagai seorang prajurit. Terlebih lagi Terdakwa sebagai seorang prajurit TNI AD berpangkat Koptu yang sudah berdinas sekitar 25 (dua puluh lima) tahun sebagai anggota Denmadam V/Brw, seharusnya Terdakwa menjadi contoh dalam bersikap dan sebagai aparat penegak hukum seharusnya menjadi panutan bagi anggota lainnya dalam mentaati aturan hukum, namun dalam kenyataannya Terdakwa justru telah menyalahgunakan Narkotika yang dampaknya akan berpengaruh buruk dalam pelaksanaan tugas pokok di kesatuannya, sehingga terhadap Terdakwa harus diberi sanksi yang tegas supaya Terdakwa tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut dan perbuatannya tidak diikuti oleh prajurit TNI lainnya.
4.
Bahwa dilihat dari sikap dan perbuatan Terdakwa yang mengkonsumsi shabu bersama dengan orang sipil, hal ini menunjukan bahwa Terdakwa tidak mengindahkan aturan yang berlaku di kesatuan padahal Terdakwa mengetahui aturan dimana kesatuan Terdakwa merupakan kesatuan yang bebas dari penyalahgunakan Narkotika dan Terdakwa juga mengetahui sebagai aparat penegak hukum seharusnya ikut serta dalam membantu pemerintah untuk membrantas Narkotika tersebut.
5.
Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut dapat berpengaruh buruk bagi prajurit lainnya, yang tentunya dapat menyulitkan bagi pimpinan di Kesatuan dalam pembinaan disiplin Prajurit apabila terhadap Terdakwa tidak diambil tindakan yang tegas dan tepat. Hal.49 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
6.
Bahwa yang paling berbahaya adalah apabila Prajurit di lingkungan Terdakwa terpengaruh dengan perbuatan Terdakwa ikut mengkonsumsi shabu, pasti akan berpengaruh buruk dalam pelaksanaan tugas pokok di Kesatuan.
7.
Bahwa mendasari uraian-uraian tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa bukanlah Prajurit yang baik dan bertanggung jawab, dan prajurit seperti Terdakwa sudah tidak layak lagi dipertahankan dalam dinas Militer.
.Menimbang
: Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa permohonan Penasehat Hukum Terdakwa maupun permohonan Terdakwa yang memohon agar Terdakwa diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dan memohon agar dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya, harus ditolak.
Menimbang
: Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Majelis Hakim tidak mempertahankan Terdakwa dalam dinas militer dan kawatir Terdakwa melarikan diri, mengulangi perbuatannya dan akan membuat keonaran oleh karena itu memerintahkan Terdakwa untuk ditahan.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
Menimbang
: Bahwa selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan sementara perlu dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
: Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : 1.
Barang-barang : a.
1 (satu) lembar Pembungkus 3 Drug Test Panel (urine) Merk Vcare.
b.
1 (satu) lembar 3 Drug Test Panel ( urine ) AMP/MET/THC alat yang dipergunakan untuk test urine milik Koptu Saiful Bahri Nrp 3910245510472.
Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti 1 (satu) lembar Pembungkus dan 1 (satu) lembar 3 Drug Test Panel ( urine ) AMP/MET/THC merk Vcare di atas merupakan alat test milik kesatuan Kodam V/Brw yang dipergunakan untuk mendeteksi urine Terdakwa dan alat tersebut hanya sekali pakai saja, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti tersebut diatas perlu ditentukan statusnya yaitu dirampas untuk dimusnahkan. 2.
Surat-surat : -
1 (satu) lembar Surat Keterangan hasil tes urine Narkoba dari Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya Nomor : S.ket/100/lll/Ka/rh.00/2016/ BNNK-sby atas nama Koptu Saiful Bahri Nrp 3910245510472. tanggal 08 Maret 2016 yang ditanda tangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya atas nama Suparti.S.H., M.M. Hal.50 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
Majelis Hakim berpendapat bahwa bukti surat tersebut sebagai bukti yang menunjukkan adanya tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan bersesuaian dengan alat bukti lain serta berhubungan antara satu dengan yang lainnya, sejak semula merupakan kelengkapan administrasi dari berkas perkara, maka Majelis berpendapat bahwa barang bukti Surat tersebut perlu ditentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mengingat
: Pasal 127 ayat (1) huruf (a) Undang-undang RI Nomor : 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Pasal 26 KUHPM, Pasal 190 ayat (3) Undang-undang Nomor 31 tahun 1997 dan ketentuan perundangundangan lain yang bersangkutan.
MENGADILI 1.
Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu SAIFUL BAHRI, Koptu NRP 3910245510472, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Penyalahgunaan narkotika golongan I bagi diri sendiri”
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : a.
Pidana Pokok
:
Penjara selama 10 (sepuluh) bulan. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
b. Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer. 3.
Menetapkan barang-barang bukti berupa : a.
Barang-barang : 1)
1 (satu) lembar Pembungkus 3 Drug Test Panel (urine) Merk Vcare.
2)
1 (satu) lembar 3 Drug Test Panel ( urine ) AMP/MET/THC alat yang dipergunakan untuk test urine milik Koptu Saiful Bahri Nrp 3910245510472.
Dirampas untuk di musnahkan. b.
Surat-surat : -
1 (satu) lembar Surat Keterangan hasil tes urine Narkoba dari Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya Nomor : S.ket/100/lll/Ka/rh.00/2016/ BNNK-sby atas nama Koptu Saiful Bahri Nrp 3910245510472. tanggal 08 Maret 2016 yang ditanda tangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya atas nama Suparti.S.H., M.M.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4.
Memerintahkan Terdakwa ditahan.
5.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam perkara ini sebesar Rp. 7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah). Hal.51 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017
Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 26 April 2017 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Koerniawaty Sjarif, S.H., M.H. Letkol Laut (KH/W) NRP 13712/P sebagai Hakim Ketua, serta Agustono, S.H. Mayor Chk NRP 21940080960873 dan Ahmad Junaedi, S.H. Kapten Laut (KH) NRP 17425/P masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Gagan Hertawan, S.H. Mayor Chk NRP 11010002381171, Penasihat Hukum Nursetia Indra Lukmana, S.H, Sertu NRP 21090132800690, Panitera Pengganti Dani Subroto, S.H, Kapten Chk NRP 2920087370171 serta dihadapan umum dan dihadiri Terdakwa.
Hakim Ketua
Cap/ttd Koerniawaty Sjarif, S.H., M.H. Letkol Laut (KH/W) NRP 13712/P Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
ttd
ttd
Agustono, S.H. Mayor Chk NRP 21940080960873
Ahmad Junaedi, S.H. Kapten Laut (KH) NRP 17425/P
Panitera Pengganti
ttd Dani Subroto, S.H Kapten Chk NRP 2920087370171
Hal.52 dari 52 hal. Put No : 05-K/PM.III-12/AD/I/2017