PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A
P U T U S A N Nomor : 44-K/PM.III-12/AD/I/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Pengadilan Militer III-12 Surabaya dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Terdakwa ditahan oleh
:
SISWANDI Serda / 31020203301281 Babinsa Ramil 0812/12 Modo Kodim 0812 Lamongan Lamongan, 21 Desember 1981 Laki-laki Indonesia Islam Dsn. Ngrojo RT 01 RW 01. Ds. Bronjong, Kec. Bluluk, Kab. Lamongan.
1. Dandim 0812 selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 14 Desember 2015 sampai dengan tanggal 03 Januari 2016 berdasarkan Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/01/XII/2015 tanggal 14 Desember 2015. 2. Danrem 082/Cpyj selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 04 Januari 2016 sampai dengan tanggal 02 Februari 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Nomor : Kep/23/XII/2015 tanggal 30 Desember 2015, selanjutnya Terdakwa dibebaskan dari tahanan pada tanggal 2 Pebruari 2016 oleh Danrem 082/Cpyj berdasarkan Keputusan Pembebasan dari Tahanan Nomor : Kep/01/I/2016 tanggal 27 Januari 2016. PENGADILAN MILITER III-12 tersebut di atas : Membaca
:
Bekas Perkara dari Denpom V/3 : BP-23/A-23/IV/2016 tanggal 18 April 2016 atas nama Siswandi, Serda NRP 31020203301281.
Memperhatikan : 1.
Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 082/Cpyj selaku Papera Nomor : Kep/22/XI/2016 tanggal 8 November 2016.
2.
Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/144/K/AD/XII/2016 tanggal 7 Desember 2016.
3.
Surat Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor: TAPKIM/44K/PM.III-12/AD/IV/2017 tanggal 09 Januari 2017 tentang Penunjukan Hakim.
4.
Surat Penetapan Hakim Ketua Nomor : TAPSID/44-K/PM.III12/AD/IV/2017 tanggal 10 Januari 2017 tentang Hari Sidang.
5.
Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
2 Mendengar
: 1.
Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/ /K/AD/XII/2016 tanggal 7 Desember 2016 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
2.
Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dipersidangan serta keterangan para saksi di bawah sumpah.
Memperhatikan : 1.
Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Barang siapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Dakwaan Kedua Pasal 281 ke-1 KUHP. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : Pidana Pokok
:
Penjara selama 9 (sembilan) bulan. Dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan semetara.
Pidana Tambahan : c.
Dipecat dari dinas TNI Cq. TNI AD.
Menetapkan barang bukti berupa surat-surat : 1)
1 (satu) lembar fotocopi Kutipan Akte Nikah No : 459/22/XI/2007 tanggal 09 November 2007 atas nama Kopda Nurrohman dan Sdri. Oky Librianingsih.
2)
1 (satu) lembar fotocopi Kutipan Akte Nikah No : 22/ 01/ III /2007 tanggal 3 Maret 2007 atas nama Serda Siswandi dan Sdri. Sri Wahyuni Ernawati.
3)
1 (satu) lembar Surat Pengaduan dari Kopda Nur Rohman tanggal 10 November 2015.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. d. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah). 2.
Nota Pembelaan (Pledooi) yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa atas Tuntutan Oditur Militer pada pokoknya sebagai berikut : a. Pada bagian awal Pledooinya Penasehat Hukum Terdakwa hanya mengemukakan kembali mengenai fakta-fakta dipersidangan, yang dimulai dari keterangan para Saksi termasuk didalamnya Saksi Tambahan, keterangan Terdakwa dan barang bukti yang diajukan dalam perkara Terdakwa dan selanjutnya Penasihat Hukum memberikan analisa fakta bahwa fakta-fakta yang terungkap dipersidangan sebagaimana yang termuat dalam Surat Tuntutan Oditur pada tanggal 23 Pebruari 2017 tidaklah lengkap karena Oditur sebagian besar hanya memuat kembali keterangan saksi maupun keterangan terdakwa yang terdapat dalam BAP Penyidik, sedangkan fakta persidangan yang sesungguhnya tidak dicantumkan oleh Oditur secara lengkap dan jelas dan terkesan Oditur menghilangkan fakta persidangan yang sebenarnya, yaitu :
3 1) Bahwa dalam persidangan keterangan yang diberikan oleh Saksi-1 Kopda Nurrohman didasarkan kepada pengakuan dari Saksi-2 (Sdri. Oki Librianingsih) dan Saksi-1 mengatakan bahwa dirinya tidak tahu sama sekali perbuatan yang di lakukan Terdakwa terhadap Sdri. Saksi 2 Sdri. Oky Librianingsih. 2) Bahwa Saksi-2 Sdri. Oky Librianingsih dalam persidangan mengatakan pernah melakukan perbuatan ciuman dan melakukan hubungan badan layaknya suami istri dengan Terdakwa. 3) Bahwa Saksi-3 Kopka Sopingi dalam persidangan memberikan keterangan bahwa Saksi-3 tidak pernah melihat Terdakwa melakukan perbuatan susila ataupun perzinahan yang dilakukan dengan Sdri. Oky Librianingsih. 4) Bahwa Saksi-4 Sdri. Sriwahyuni Ernawati dalam persidangan memberikan keterangan bahwa Saksi-4 tidak pernah melihat Terdakwa melakukan perbuatan susila ataupun perzinahan yang dilakukan dengan Sdri. Oky Librianingsih. 5) Bahwa Saksi Tambahan Pelda Agus dalam persidangan memberi keterangan tidak pernah melihat langsung kalau Terdakwa melakukan perbuatan susila terhadap Saksi-2 (Sdri. Oky Librianingsih) dan hanya mendapat keterangan dari Terdakwa. 6) Bahwa Saksi Tambahan Sertu Yono dalam memeriksa Terdakwa di P3M Bondowoso tidak ada tekanan ataupun paksaan sehingga pemeriksaan kepada Terdakwa berjalan dengan lancar tanpa ada pemaksaan. 7) Bahwa Saksi Tambahan Sertu Yono telah memeriksa Saksi-2 (Sdri. Oky Librianingsih) di P3M Bondowoso dan di konfrontir didalam persidangan, Saksi-2 memberi kesaksian sesuai dengan BAP yang pernah disampaikan di P3M Bondowoso dalam persidangan, namun keterangan tersebut di sangkal oleh Terdakwa khususnya mengenai dugaan susila dan hubungan suami istri dengan Saksi-2 bahwa Terdakwa sama sekali tidak pernah melakukan susila apalagi melakukan hubungan layaknya suami istri. b. Bahwa dalam Pledooinya Penasihat Hukum memberikan tanggapan mengenai Surat Dakwaan Oditur terhadap Terdakwa yaitu Dakwaan alternatife Pertama Pasal 284 ayat (1) ke-1 huruf a KUHP atau Kedua Pasal 281 ke-1 KUHP, dimana mengenai Pasal 284 ayat (1) ke-1 huruf a KUHP dalam dakwaan pada alternatif pertama merupakan delik aduan absolut, dengan ketentuan batas waktu pengaduan sesuai dengan Pasal 74 ayat (1) KUHP yaitu “Pengaduan boleh diajukan hanya dalam waktu enam bulan sejak orang yang berhak mengadu mengetahui adanya kejahatan, bila bertempat tinggal di Indonesia, atau dalam waktu sembilan bulan bila bertempat tinggal di luar Indonesia”, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal tersebut maka pengaduan yang dilakukan oleh Kopda Nurrohman sudah melebihi batas waktu 6 (enam) bulan sejak Kopda Nurrohman mengetahui Tindak Pidana tersebut, dimana Kopda Nurrohman mengetahui Tindak Pidana tersebut pada bulan Maret 2015 sedangkan Kopda Nurrohman melapor ke Polisi Militer pada tanggal 10 Nopember 2015 (setelah 8 bulan mengetahui tindak
4 pidana tersebut), sehingga untuk Dakwaan Pasal 284 Ayat (1) ke-1 huruf a KUHP demi hukum tidak dapat tuntut dimuka hukum. c. Bahwa Penasihat Hukum Terdakwa berbeda pendapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam merumuskan unsur-unsur yang terkandung dalam Pasal 281 ke-1 KUHP, Penasihat Hukum menyatakan bahwa terhadap keterbuktian unsur ke-1 sudah sependapat dengan Oditur Militer, namun terhadap keterbuktian unsur ke-2 dan unsur ke-3 Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan tidak sependapat dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Terhadap Unsur ke-2 : “Dengan sengaja dan terbuka“, Penasihat Hukum tidak sependapat, dengan alasan : a. Bahwa Terdakwa tidak pernah melakukan persetubuhan dengan Saksi 2 (Sdri. Oky Librianingsih). b. Tuduhan persetubuhan yang dilakukan Terdakwa dengan Saksi-2 bukanlah suatu tindak pidana, karena saksi-saksi yang diajukan oleh Oditur Militer tidak ada yang melihat, mendengar, atau mengalaminya sendiri, melainkan hanya mendengar dari telinga ke telinga (Vide Pasal 1 angka 26 KUHAP). c. Timbul pertanyaan : Apakah perbuatan persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa dengan Saksi-2 tersebut merupakan perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana? (sebagaimana Tuntutan Oditur Militer (Requisitoir) halaman 16. Jawabannya secara tegas menurut hukum adalah : TIDAK (Vide Pasal 1 ayat (1) KUHP). Jelaslah secara hukum, bahwa perbuatan persetubuhan yang dilakukan Terdakwa dengan Saksi-2 bukanlah merupakan perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana. Dengan demikian pertimbangan hukum Oditur Militer sama sekali tidak berdasar hukum, yang karenanya haruslah dibatalkan demi hukum. Sedangkan yang dimaksud ”dengan terbuka” adalah melakukan perbuatan tersebut disadarinya di tempat umum atau disuatu tempat yang dapat didatangi orang atau disuatu tempat yang mudah dilihat orang meskipun dilakukan di tempat yang bukan umum. Vide Tuntutan Oditur (Requisitoir) halaman 16. Dalam pengertian “terbuka“ di atas, nampaknya terdapat manipulasi contoh dari pengertian terbuka tersebut. Sebab, secara hukum ruang TV di bagian belakang rumah yang kosong bukanlah tempat terbuka. Ruang tengah bukanlah tempat yang setiap saat dapat dengan mudah dilihat atau didatangi. Dengan demikian secara hukum, unsur terbuka atau di muka umum dari pasal Dakwaan maupun Tuntutan Oditur (Requisitoir) Pasal 281 ke-1 KUHP tidak terbukti secara sah dan meyakinkan. Terhadap Unsur ke-3 : “Melanggar kesusilaaan“ Penasihat Hukum juga tidak sependapat dengan Oditur Militer, dengan alasan : 1. Bahwa Terdakwa tidak pernah melakukan hubungan layaknya suami istri baik itu di ruang TV (ruang tengah) di bagian belakang rumah (dapur) milik Saksi-2, bukan terkatagorikan sebagai tempat umum sebagaimana penjelasan unsur di atas. 2. Bahwa menurut keterangan Saksi-2 persetubuhan Terdakwa dengan Saksi 2 tersebut dilakukan diruang TV (ruang tengah) di bagian belakang rumah (dapur) Saksi-2 yang
5 notabenenya pintu dalam keadaan tertutup dan terkunci, jendela tertutup dan tidak ada yang melihat. Dengan demikian berdasarkan uraian fakta yang terungkap dalam persidangan diatas maka menurut Penasihat Hukum unsur ”melanggar kesusilaan” tidak terbukti. Disamping dari rumusan unsur Pasal 281 ke-1 KUHP yang tidak terpenuhi tersebut, keterangan-keterangan yang terungkap didalam persidangan tidak membuktikan bahwa Terdakwa telah dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan dan untuk dapat dipidananya suatu tindak pidana harus sekurang-kurangnya 2 (dua) alat bukti yang sah dan keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa Terdakwalah yang bersalah melakukannya. Di dalam Pasal 171 UU No 31 Tahun 1997 tentang Peradilan militer disebutkan bahwa ”Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seseorang kecuali apabila dengan sekurangkurangnya 2 (dua) alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa Terdakwalah yang bersalah melakukannya” dengan demikian berpijak pada rumusan Pasal 281 ke-1 KUHP dengan unsur-unsur seperti tersebut di atas, maka unsur ke-2 dan ke-3 jelas tidak terpenuhi. Dari keterangan Terdakwa sebagai alat bukti yang sah adalah keterangan yang dinyatakan dimuka sidang pengadilan dan keterangan seorang Saksi saja tidak cukup membuktikan bahwa Terdakwa bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya (Unus Testis Nullus Testis). Vide Pasal 173 ayat (2) serta Pasal 175 ayat (1) UU No 31Tahun 1997 Tentang Peradilan Militer. Selanjutnya dari Bukti Surat yang sah dengan kasus yang sama dan korban yang sama yang dikeluarkan oleh Kepala Oditurat Militer III-12 Surabaya perihal Pendapat Hukum dalam penyelesaian perkara atas nama Tersangka Praka Rudy Syahputra NRP 31010435150680 Nomor Surat B/898/IX/2016 tanggal 01 September 2016 dan Praka Joko Sudirto NRP 31040189510485 Nomor Surat B/1391/XII/2016 tanggal 28 Desember 2016, Bahwa Oditur Militer menyatakan bahwa seluruh Tersangka tidak cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang diduga melakukan perbuatan tersebut sehingga Oditur Militer menyarankan agar dikeluarkan Kepkumplin disatuan. Vide Surat Oditurat Jenderal No : B/898/IX/2016 tanggal 01 September 2016 dan No : B/1391/XII/2016 tanggal 28 Desember 2016 tentang Pendapat Hukum dalam penyelesaian perkara yang ditujukan kepada Danbrigif 9/2 Kostrad di Jember. Dengan demikian berpijak pada rumusan Pasal 281 ke-1 KUHP, Pasal 173 , Pasal 175 UU No. 31 Tahun 1997 dan alat bukti yang sah pada Pasal 172 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1997 Tentang Peradilan Militer dengan unsur-unsur seperti tersebut di atas, unsur ke-2 dan ke-3 jelas tidak terpenuhi. Bahwa oleh karena dakwaan Oditur Militer tidak terpenuhi atau dalam hal salah satu unsur dari tindak pidana yang didakwakan Oditur tidak terpenuhi, maka Terdakwa harus dibebaskan dari segala dakwaan Oditur Militer. d.
Bahwa pada bagian akhir Nota Pembelannya Penasihat Hukum selanjutnya mengajukan permohonan atas kesimpulannya kepada Majelis Hakim agar memutuskan :
6 1. Menyatakan Terdakwa Serda Siswandi NRP 31020203301281, Babinsa Ramil 0812/12 Modo Kodim 0812/Lamongan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya; 2. Membebaskan Terdakwa dari dakwaan Oditur Militer; 3. Menyatakan dalam hukum Terdakwa tersebut lepas dari segala tuntutan hukum dalam dakwaan Oditur Militer; 4. Mengembalikan kemampuan, nama baik, harkat dan martabat Terdakwa kedalam kedudukan semula; 5.
3.
Menetapkan biaya perkara dibebankan kepada Negara;
Replik dari Oditur Militer yang dibuat secara tertulis pada pokoknya Oditur Militer menolak seluruh Nota Pembelaan (Pledooi) dari Penasihat Hukum, yaitu sebagai berikut : a. Bahwa mana mungkin perbuatan persetubuhan antara Terdakwa dengan Saksi-2 bisa dilihat secara langsung oleh orang lain karena perbuatan tersebut yang mengetahui hanya dua orang antara Terdakwa dan Saksi-2 saja, apalagi Saksi-2 adalah perempuan baik-baik dan bukanlah seorang pelacur dan Terdakwa juga menyampaikan kepada Saksi-2 kalau Terdakwa menginginkan atau ingin mencoba milik Saksi-2 yang kata Terdakwa rasanya “asinasin enak”. Bahwa Penasihat Hukum dalam posisi perkara ini mengemban misi untuk membela kepentingan Terdakwa, sehingga hal-hal yang diuraikan dalam nota pembelaannya adalah merupakan hal-hal yang menguntungkan bagi kepentingan Terdakwa saja, padahal dari keterangan Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-saksi lainnya sudah dapat sebagai petunjuk (Pasal 172 UU No.31 tahun 1997) dimana saat Terdakwa dan Saksi-2 berada di rumah Saksi-1 maupun di rumah Terdakwa, Terdakwalah yang meminta Saksi-2 untuk datang ke rumah Terdakwa sehingga dengan adanya persetubuhan antara Terdakwa dan Saksi-2 dilaporkan kepada Saksi-1 selaku suami Saksi-2 dengan demikian antara Saksi-1 dan Saksi-2, dan Saksi-3 serta Saksi Tambahan telah bersesuaian sehingga alasan Penasihat Hukum Terdakwa harus diabaikan. b. Bahwa Tuntutan Oditur sudah begitu jelas dimana dalam persidangan terungkap bahwa Saksi-2 telah melakukan hubungan badan dengan Terdakwa baik di dapur maupun di ruang tengah sehingga alasan Penasihat Hukum Terdakwa sudah ada kontradiksi karena menurut Penasihat Hukum Terdakwa dalam Pledoinya Terdakwa tidak pernah melakukan hubungan badan dengan Saksi-2 di ruang tengah (ruang TV) dan di dapur sehingga dengan alasan itu Oditur Militer bertambah yakin kalau Terdakwa dengan Saksi-2 telah melakukan hubungan badan selain di dapur di ruang tengah dilakukan juga di kamar milik Terdakwa. c. Bahwa Oditur Militer masih tetap berpegang pada pembuktian unsur tindak pidana dalam Tuntutannya, sedangkan pengakuan maupun adanya bantahan dari Terdakwa hal itu adalah merupakan hak Terdakwa untuk ingkar karena Terdakwa tidak disumpah, namun keterangan Terdakwa tidak bersesuaian dengan keterangan para Saksi dalam persidangan, sehingga harus diabaikan.
4.
Duplik atau tanggapan dari Penasihat Hukum terhadap Replik Oditur Militer yang disampaikan langsung secara lisan dimana pada intinya Penasihat Hukum masih tetap pada Nota Pembelaan (Pledooinya) seperti semula.
7 Menimbang
: Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Pertama : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada bulan Juni tahun 2000 sebelas sampai dengan tahun 2000 dua belas bertempat di Rumah Saksi-2 dan dirumah Terdakwa di Asrama Yonif 514/R Kostrad atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 sebelas sampai dengan tahun 2000 dua belas, atau setidaktidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : “ Seorang pria yang turut serta melakukan zinah padahal diketahui yang turut bersalah telah kawin ”. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a.
Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD tahun 2002 melalui pendidikan Secata Rindam V/Brawijaya setelah lulus dengan pangkat Prada kemudian ditempatkan di Yonif 515/9/2/Kostrad dan pada tahun 2007 Terdakwa dimutasikan di Yonif 514/R/9/2/Kostrad dan pada tahun 2015 mengikuti seleksi Secaba Reg di Rindam V/Brawijaya lulus dengan pangkat Serda kemudian ditempatkan di Kodim 0812/082/CPYJ sampai perkara ini terjadi dengan pangkat Serda NRP 31020203301281.
b.
Bahwa Terdakwa menikah dengan Saksi-4 (Sdri. Sriwahyuni Ernawati) tanggal 3 Maret 2007 di Kab. Lamongan sesuai dengan Akte Surat Nikah No : 22/01/III/2007 tanggal 3 Maret 2007 dan dari pernikahan tersebut dikarunia 2 ( dua) orang anak.
c.
Bahwa Saksi-1 (Kopda Nurrohman) menikah dengan Saksi-2 (Sdri. Oky Librianingsih) di Situbondo sesuai dengan Kutipan Akte Nikah No : 459/22/XI/2007 tanggal 09 November 2007 dari pernikahan tersebut dikaruniai anak dua orang yang pertama laki-laki atas nama Cheva Nuki 7 (tujuh) Tahun dan kedua perempuan atas nama Chelsy Nukya Anjani 3 (tiga) tahun.
d.
Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-2 pada bulan Juni 2011 saat Terdakwa berdinas di Yonif 514/R/9/2/Kostrad dan tidak ada hubungan keluarga.
e.
Bahwa pada tanggal lupa bulan Juni 2011 sekira pukul 18.30 Wib Terdakwa sedang mendengarkan lagu India di HP di rumah dinasnya saat itu Saksi-2 sempat mendengar lagu India milik Terdakwa, sehingga Saksi-2 tertarik menginginkan meminta lagu kepada Terdakwa, kebetulan rumah Terdakwa dan Saksi-2 bersebelahan sehingga Saksi-2 mencari No HP milik Terdakwa di HP milik Saksi-1 Kopda Nurrohman (suami Saksi-2) setelah Saksi2 mendapat No HP milik Terdakwa kemudian Saksi-2 menghubungi Terdakwa via SMS meminta lagu india tersebut yang awalnya Terdakwa tidak mengetahui kalau dirinya (Saksi-2) yang mengirim SMS tersebut setelah Terdakwa mengetahui sms tersebut dari Saksi-2 sehingga Terdakwa bersedia mengirim lagu kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menuju ke teras rumah Terdakwa untuk memberikan HPnya kepada Terdakwa melalui Blootooth namun Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-2 agar Saksi-2 datang ke rumah Terdakwa jangan melalui depan
8 rumahnya karena dikhawatirkan diketahui orang lain takut disangka macam-macam, selanjutnya Saksi-2 memberikan HPnya kepada Terdakwa melalui pintu belakang, setelah Saksi-2 mendapatkan lagu dari Terdakwa kemudian Terdakwa ngobrol dengan Saksi-2 di belakang rumahnya dan pada saat itu Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-2 kalau Terdakwa ingin pindah di Lamongan dikarenakan isteri Terdakwa menginginkan Terdakwa pindah dinas ke Lamongan. f.
Bahwa saat Terdakwa mengobrol dengan Saksi-2 kalau Terdakwa menyampaikan kekaguman kepada Saksi-2 yaitu sabar dan cantik, begitupun juga Saksi-2 mempunyai rasa kagum kepada Terdakwa dikarenakan Terdakwa orangnya rapi serta tidak macam-macam kemudian sekira pukul 22.00 Wib setelah Terdakwa turun dari ngepos (jaga) Terdakwa mengirim SMS kepada Saksi-2 dengan tujuan mengajak ketemuan dibelakang rumah Saksi-2, setelah Saksi-2 menyetujuinya, kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi-2 di Asrama Yonif 514/Raider Kostrad dan masuk dari pintu belakang, setelah tiba di dapur Terdakwa mengatakan kepada Saksi-2 kalau dirinya ingin memeluk tubuh Saksi-2 dan Saksi-2 mengatakan kalau dirinya juga butuh pelukan dari Terdakwa setelah Terdakwa memeluk Saksi-2, kemudian Saksi-2 mengajak ke ruang tengah (ruang tamu) sambil menonton TV, selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi-2 melakukan hubungan badan layaknya suami isteri alasan Terdakwa kalau punya orang Madura asin asin enak, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 tidur-tiduran diatas kasur busa yang berada di ruang tengah depan TV sambil Terdakwa mencium bibir Saksi-2 dan dibalas oleh Saksi-2 mencium bibir Terdakwa.
g.
Bahwa kemudian Saksi-2 membuka pakaian Terdakwa dan Terdakwapun membuka pakaian Saksi-2 sampai telanjang bulat, selanjutnya Terdakwa mencium payudara Saksi-2 sambil merabaraba payudara Saksi-2, setelah Terdakwa puas mencium payudara Saksi-2, kemudian Saksi-2 memegang penis Terdakwa sambil mencium penisnya dan mengulumnya, setelah dirasa pemanasan dirasa telah cukup dengan posisi Saksi-2 berada di bawah sedangkan Terdakwa berada diatas, kemudian Terdakwa memasukkan penisnya yang sudah tegang ke dalam lubang vagina Saksi-2 dengan gerakan maju mundur, selanjutnya Saksi-2 bertukar posisi di atas dan Terdakwa dibawah, kemudian Saksi-2 mengoyang-goyangkan pantatnya dengan irama naik turun setelah kurang lebih 5 (lima) menit penis Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi-2.
h.
Bahwa Terdakwa besok harinya sekira pukul 12.00 Wib menghubungi Saksi-2 lewat SMS yang membahas hubungan persetubuhan tadi malam kalau Terdakwa merasa puas demikian yang disampaikan Saksi-2 kalau dirinya juga puas melakukan persetubuhan dengan Terdakwa selang satu jam kemudian Terdakwa sekira pukul 13.00 Wib Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-2 kalau dirinya ingin melakukan hubungan badan layaknya suami isteri dengan Saksi-2 dan tidak lama kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi-2 melalui pintu belakang dan masuk ke dapur sambil Terdakwa dan Saksi-2 berciuman dan berpelukan dan pada saat itu Saksi-2 hanya memakai rok saja tidak memakai celana dalam sedangkan Terdakwa hanya menurunkan celananya hanya sebatas lutut setelah menaikkan rok Saksi-2 Terdakwa berdiri dibelakang Saksi-2 Terdakwa
9 memasukkan penisnya yang sudah tegang ke dalam lubang vagina Saksi-2 dengan gerakan maju mundur setelah kurang lebih lima menit penis Terdakwa mengeluarkan sperma di dalam lubang vagina Saksi-2 , kemudian pada malam harinya sekira pukul 22.00 Wib setelah melaksanakan apel malam Terdakwa menghubungi Saksi-2 menanyakan suami Saksi-2 apakah berada di rumah malam ini dan di jawab oleh Saksi-2 kalau suaminya Saksi-1 tidak berada di dalam rumahnya selanjutnya Terdakwa menyampaikan kalau dirinya ingin bersetubuh dengan Saksi-2, kemudian Terdakwa masuk rumah Saksi-2 melalui pintu belakang setelah itu Saksi-2 dan Terdakwa masuk ke kamar Saksi-2 dan pintu tidak terkunci, selanjutnya Terdakwa mencium bibir Saksi-2 secara bergantian, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 sama-sama membuka pakaiannya sampai telanjang bulat setelah itu Saksi-2 memegang penis Terdakwa dan menciumnya sambil mengulumnya dan tidak lama kemudian Saksi-2 dengan posisi terlentang dan paha mengangkang lalu penis Terdakwa yang sudah tegang memasukkan ke dalam lubang vagina Saksi-2 dengan irama maju mundur kurang lebih lima menit Saksi-2 berganti posisi menungging lalu Terdakwa memasukkan penisnya kedalam vagina Saksi-2 dari belakang setelah itu Saksi-2 berganti posisi dengan berada diatas dan kurang lebih 2 (dua) menit penis Terdakwa mengeluarkan sperma di dalam vagina Saksi-2. i.
Bahwa pada tanggal lupa tahun 2012 Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 di rumah Terdakwa di Asrama Yonif 514/R Kostrad karena isteri Terdakwa sedang berada di Lamongan, dengan cara Terdakwa mengajak Saksi-2 masuk kedalam kamar Terdakwa dengan posisi pintu kamar tidak terkunci, selanjutnya didalam kamar Terdakwa dan Saksi-2 membuka pakaian masing-masing sampai telanjang bulat, kemudian Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 dengan posisi Terdakwa diatas dan Terdakwa dibawah, selanjutnya Terdakwa memasukkan penisnya yang sudah tegang kedalam vagina Saksi2, kemudian Terdakwa melakukan gerakan maju mundur sampai sekira kurang lebih lima menit penis Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi-2 dan persetubuhan juga pernah dilakukan Saksi-2 dengan Terdakwa disaat anggota Yonif 514/R/9/ Kostrad sedang latihan tugas selama 3 (tiga) hari Terdakwa pulang ke asrama dengan tujuan mengambil perlengkapan yang tertinggal di rumahnya, kemudian sekira pukul 18.30 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-2 agar membuka pintu belakang rumahnya yang pada saat itu anak Saksi-2 yang bernama Cheva Nuki Pratama sedang menginap di rumah orang tua Saksi-2 yang berada di Situbondo serta suami Saksi-1 (Kopda Nurrohman) ikut latihan di Brigif 9 Kostrad dan Terdakwa serta Saksi-2 melakukan persetubuhan sebanyak 3 (tiga) kali di dalam kamar Saksi-2 di Asrama Yonif 514/R Kostrad, persetubuhan Saksi-2 dengan Terdakwa dilakukan dengan cara yang sama pada saat pertama kali melakukan persetubuhan di rumah Saksi-2.
j.
Bahwa akibat persetubuhan tersebut bulan Mei 2012 Saksi-2 hamil, kemudian Saksi-2 menyampaikan kepada Terdakwa kalau dirinya hamil akibat hubungan badan dengan Terdakwa, atas tanggapan tersebut Terdakwa bersedia mengakui kalau anak yang berada dalam Janin Saksi-2 adalah anak Terdakwa.
k.
Bahwa Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 sudah tidak terhitung lagi kadang siang kadang malam dan kejadian
10 tersebut berlangsung sejak bulan Juni 2011 sampai dengan bulan Agustus 2012, namun pada usia kehamilan Saksi-2 berumur 5 (lima) bulan Terdakwa menginginkan agar Saksi-2 mengugurkannya dan Saksi-2 menolak menggugurkannya dan Saksi-2 yakin kalau anak kedua Saksi-2 tersebut merupakan hasil hubungan gelap antara Saksi-2 dengan Terdakwa karena Saksi-2 sering melakukan persetubuhan dengan Terdakwa lebih sering dari pada berhubungan badan dengan Saksi-1, selain itu juga wajah anak Saksi-2 yang nomor dua lebih mirip dengan Terdakwa. l.
Bahwa bulan Maret 2015 Saksi-1 sedang melaksanakan tugas Pam RI RDTL di Atambua NTT dan merasa mencurigai dengan isterinya (Saksi-2 Sdri. Oky Librianingsih) karena Saksi-2 jarang memberi kabar kepada Saksi-1 selama Saksi-1 berada di Atambua, kemudian kecurigaan Saksi-1 semakin kuat saat menghubungi Saksi-2 seperti malas bicara kepada Saksi-1, selanjutnya Saksi-1 menanyakan kepada Saksi-2 jika ada masalah yang dialami Saksi-2 agar diceritakan, namun Saksi-2 menjawab tidak ada apa-apa karena Saksi-1 merasa jawaban Saksi-2 tersebut berbohong lalu Saksi-1 terus mendesaknya sehingga Saksi-2 mengakui yang awalnya telah melakukan persetubuhan dengan Praka Rudy Syahputra, Anggota Ta Yonif 514/Kostrad kemudian dengan Praka Joko Sudirto anggota Ta Yonif 514/Kostrad dan Serda Bambang Herwanto serta Terdakwa (Mantan Ta Yonif 514/ Kostrad) sekarang berdinas dengan di Koramil 0812/12 Modo Korem 082/ CPYJ.
m.
Bahwa selanjutnya pada bulan Maret 2015 tanggal lupa sekira pukul 18.00 Wib Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa kepada Danki Satgas Ki A Pamtas RI/ RDTL Lettu Inf Heri Purnomo dan atas laporan dari Saksi-1 tersebut Danki A melaporkan kepada Wadan Satgas Kapten Inf Asto Kuswantoro Adjie kemudian oleh Wadan Satgas laporan tersebutkan dilanjutkan ke atas kepada Danyonif 514/R/9/2 Kostrad Letkol Muhammad Nas Tanjung sehingga Danyonif 514/R/9/2 Kostrad memanggil Praka Rudy Syahputra, Praka Joko Sudirto, Serda Bambang Herwanto untuk dilakukan pemeriksaan sedangkan Terdakwa tidak ikut Satgas, sehingga penanganannya dilakukan di Ma Batalyon 514//9/2 Kostrad.
n.
Bahwa perbuatan Terdakwa yang melakukan persetubuhan dengan Saksi-2, sehingga Saksi-1 merasa tidak terima selaku suami yang sah sesuai kutipan akte nikah No : 459/22/XI/2007 tanggal 09 November 2007 maka perbuatan Terdakwa tersebut dilaporkan ke Unit P3M Bondowoso agar diproses sesuai dengan hukum yang berlaku hal ini bersesuaian dengan Surat Pengaduan tanggal 10 November 2015 yang dibuat oleh Saksi-1.
Atau Kedua : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada bulan Juni tahun 2000 sebelas sampai dengan tahun 2000 Dua belas bertempat di Rumah Saksi-2 dan dirumah Terdakwa di Asrama Yonif 514/R Kostrad atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 sebelas sampai dengan tahun 2000 Dua belas, atau setidaktidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana :
11 “Barang siapa kesusilaan”.
dengan
sengaja
dan
terbuka
melanggar
Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a.
Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD tahun 2002 melalui pindidikan Secata Rindam V/Brawijaya setelah lulus dengan pangkat Prada kemudian ditempatkan di Yonif 515/9/2/Kostrad dan pada tahun 2007 Terdakwa dimutasikan di Yonif 514/R/9/2/Kostrad dan pada tahun 2015 mengikuti seleksi Secaba Reg di Rindam V/ Brawijaya lulus dengan pangkat Serda kemudian ditempatkan di Kodim 0812/082/CPYJ sampai perkara ini terjadi dengan pangkat Serda NRP. 31020203301281.
b.
Bahwa Terdakwa menikah dengan Saksi-4 (Sdri. Sriwahyuni Ernawati) tanggal 3 Maret 2007 di Kab. Lamongan sesuai dengan Akte Surat Nikah No : 22/01/III /2007 tanggal 3 Maret 2007 dan dari pernikahan tersebut dikarunia 2 ( dua) orang anak.
c.
Bahwa Saksi-1 (Kopda Nurrohman) menikah dengan Saksi-2 (Sdri. Oky Librianingsih) di Situbondo sesuai dengan Kutipan Akte Nikah No : 459/22/XI/2007 tanggal 09 November 2007 dari pernikahan tersebut dikaruniai anak dua orang yang pertama laki-laki atas nama Cheva Nuki 7 (tujuh) tahun dan kedua perempuan atas nama Chelsy Nukya Anjani 3 (tiga) tahun.
d.
Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-2 pada bulan Juni 2011 saat Terdakwa berdinas di Yonif 514/R/9/2/Kostrad dan tidak ada hubungan keluarga.
e.
Bahwa pada tanggal lupa bulan Juni 2011 sekira pukul 18.30 Wib Terdakwa sedang mendengarkan lagu India di HP di rumah dinasnya saat itu Saksi-2 sempat mendengar lagu India milik Terdakwa, sehingga Saksi-2 tertarik menginginkan meminta lagu kepada Terdakwa, kebetulan rumah Terdakwa dan Saksi-2 bersebelahan sehingga Saksi-2 mencari No. Hp milik Terdakwa di HP milik Saksi-1 Kopda Nurrohman (suami Saksi-2) setelah Saksi2 mendapat No HP milik Terdakwa kemudian Saksi-2 menghubungi Terdakwa via SMS meminta lagu india tersebut yang awalnya Terdakwa tidak mengetahui kalau dirinya (Saksi-2) yang mengirim SMS tersebut setelah Terdakwa mengetahui sms tersebut dari Saksi-2 sehingga Terdakwa bersedia mengirim lagu kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menuju ke teras rumah Terdakwa untuk memberikan HPnya kepada Terdakwa melalui Blootooth namun Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-2 agar Saksi-2 datang ke rumah Terdakwa jangan melalui depan rumahnya karena dikawatirkan diketahui orang lain takut disangka macam-macam selanjutnya Saksi-2 memberikan HPnya kepada Terdakwa melalui pintu belakang setelah Saksi-2 mendapatkan lagu dari Terdakwa kemudian Terdakwa ngobrol dengan Saksi-2 di belakang rumahnya dan pada saat itu Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-2 kalau Terdakwa ingin pindah di Lamongan dikarenakan isteri Terdakwa menginginkan Terdakwa pindah dinas ke Lamongan. Bahwa saat Terdakwa mengobrol dengan Saksi-2 kalau Terdakwa menyampaikan kekaguman kepada Saksi-2 yaitu sabar dan cantik, begitupun juga Saksi-2 mempunyai rasa kagum kepada Terdakwa dikarenakan Terdakwa orangnya rapi serta tidak macam-macam kemudian sekira pukul 22.00 Wib setelah Terdakwa turun dari
f.
12 ngepos (jaga) Terdakwa mengirim SMS kepada Saksi-2 dengan tujuan mengajak ketemuan dibelakang rumah Saksi-2, setelah Saksi-2 menyetujuiya, kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi2 di Asrama Yonif 514/Raider Kostrad dan masuk dari pintu belakang, setelah tiba di dapur Terdakwa mengatakan kepada Saksi-2 kalau dirinya ingin memeluk tubuh Saksi-2 dan Saksi-2 mengatakan kalau dirinya juga butuh pelukan dari Terdakwa setelah Terdakwa memeluk Saksi-2, kemudian Saksi-2 mengajak ke ruang tengah (ruang tamu) sambil menonton TV, selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi-2 melakukan hubungan badan layaknya suami isteri alasan Terdakwa kalau punya orang Madura asin asin enak, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 tidur-tiduran diatas kasur busa yang berada di ruang tengah depan TV sambil Terdakwa mencium bibir Saksi-2 dan dibalas oleh Saksi-2 mencium bibir Terdakwa. g.
Bahwa kemudian Saksi-2 membuka pakaian Terdakwa dan Terdakwapun membuka pakaian Saksi-2 sampai telanjang bulat, selanjutnya Terdakwa mencium payudara Saksi-2 sambil merabaraba payudara Saksi-2, setelah Terdakwa puas mencium payudara Saksi-2, kemudian Saksi-2 memegang penis Terdakwa sambil mencium penisnya dan mengulumnya, setelah dirasa pemanasan dirasa telah cukup dengan posisi Saksi-2 berada di bawah sedangkan Terdakwa berada diatas, kemudian Terdakwa memasukkan penisnya yang sudah tegang ke dalam lubang vagina Saksi-2 dengan gerakan maju mundur, selanjutnya Saksi-2 bertukar posisi di atas dan Terdakwa dibawah, kemudian Saksi-2 menggoyang-goyangkan pantatnya dengan irama naik turun setelah kurang lebih 5 (lima) menit penis Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi-2.
h.
Bahwa Terdakwa besok harinya sekira pukul 12.00 Wib menghubungi Saksi-2 lewat SMS yang membahas hubungan persetubuhan tadi malam kalau Terdakwa merasa puas demikian yang disampaikan Saksi-2 kalau dirinya juga puas melakukan persetubuhan dengan Terdakwa selang satu jam kemudian Terdakwa sekira pukul 13.00 Wib Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-2 kalau dirinya ingin melakukan hubungan badan layaknya suami isteri dengan Saksi-2 dan tidak lama kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi-2 melalui pintu belakang dan masuk ke dapur sambil Terdakwa dan Saksi-2 berciuman dan berpelukan dan pada saat itu Saksi-2 hanya memakai rok saja tidak memakai celana dalam sedangkan Terdakwa hanya menurunkan celananya hanya sebatas lutut setelah menaikkan rok Saksi-2 Terdakwa berdiri dibelakang Saksi-2 Terdakwa memasukkan penisnya yang sudah tegang ke dalam lubang vagina Saksi-2 dengan gerakan maju mundur setelah kurang lebih lima menit penis Terdakwa mengeluarkan sperma di dalam lubang vagina Saksi-2, kemudian pada malam harinya sekira pukul 22.00 Wib setelah melaksanakan apel malam Terdakwa menghubungi Saksi-2 menanyakan suami Saksi-2 apakah berada di rumah malam ini dan di jawab oleh Saksi-2 kalau suaminya Saksi-1 tidak berada di dalam rumahnya selanjutnya Terdakwa menyampaikan kalau dirinya ingin bersetubuh dengan Saksi-2, kemudian Terdakwa masuk rumah Saksi-2 melalui pintu belakang setelah itu Saksi-2 dan Terdakwa masuk ke kamar Saksi-2 dan pintu tidak terkunci, selanjutnya Terdakwa mencium bibir Saksi-2 secara bergantian, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 sama-sama membuka pakaiannya sampai telanjang bulat setelah itu Saksi-2
13 memegang penis Terdakwa dan menciumnya sambil mengulumnya dan tidak lama kemudian Saksi-2 dengan posisi terlentang dan paha mengangkang lalu penis Terdakwa yang sudah tegang memasukkan ke dalam lubang Vagina Saksi-2 dengan irama maju mundur kurang lebih lima menit Saksi-2 berganti posisi menungging lalu Terdakwa memasukkan penisnya kedalam vagina Saksi-2 dari belakang setelah itu Saksi-2 berganti posisi dengan berada diatas dan kurang lebih 2 (dua) menit penis Terdakwa mengeluarkan sperma di dalam vagina Saksi-2. i.
Bahwa pada tanggal lupa tahun 2012 Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 di rumah Terdakwa di Asrama Yonif 514/R/Kostrad karena isteri Terdakwa sedang berada di Lamongan, dengan cara Terdakwa mengajak Saksi-2 masuk kedalam kamar Terdakwa dengan posisi pintu kamar tidak terkunci, selanjutnya didalam kamar Terdakwa dan Saksi-2 membuka pakaian masing-masing sampai telanjang bulat, kemudian Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 dengan posisi Terdakwa diatas dan Terdakwa dibawa, selanjutnya Terdakwa memasukkan penisnya yang sudah tegang kedalam vagina Saksi2, kemudian Terdakwa melakukan gerakan maju mundur sampai sekira kurang lebih lima menit penis Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi-2 dan persetubuhan juga pernah dilakukan Saksi-2 dengan Terdakwa disaat anggota Yonif 514/R/Kostrad sedang latihan tugas selama 3 (tiga) hari Terdakwa pulang ke asrama dengan tujuan mengambil perlengkapan yang tertinggal di rumahnya, kemudian sekira pukul 18.30 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-2 agar membuka pintu belakang rumahnya yang pada saat itu anak Saksi-2 yang bernama Cheva Nuki Pratama sedang menginap di rumah orang tua Saksi-2 yang berada di Situbondo serta suami Saksi-1 (Kopda Nurrohman) ikut latihan di Brigif 9 Kostrad dan Terdakwa serta Saksi-2 melakukan persetubuhan sebanyak 3 (tiga) kali di dalam kamar Saksi-2 di Asrama Yonif 514/R Kostrad, persetubuhan Saksi-2 dengan Terdakwa dilakukan dengan cara yang sama pada saat pertama kali melakukan persetubuhan di rumah Saksi-2.
j.
Bahwa akibat persetubuhan tersebut bulan Mei 2012 Saksi-2 hamil, kemudian Saksi-2 menyampaikan kepada Terdakwa kalau dirinya hamil akibat hubungan badan dengan Terdakwa, atas tanggapan tersebut Terdakwa bersedia mengakui kalau anak yang berada dalam janin Saksi-2 adalah anak Terdakwa.
k.
Bahwa Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 sudah tidak terhitung lagi kadang siang kadang malam dan kejadian tersebut berlangsung sejak bulan Juni 2011 sampai dengan bulan Agustus 2012, namun pada usia kehamilan Saksi-2 berumur 5 (lima) bulan Terdakwa menginginkan agar Saksi-2 menggugurkannya dan Saksi-2 menolak menggugurkannya dan Saksi-2 yakin kalau anak kedua Saksi-2 tersebut merupakan hasil hubungan gelap antara Saksi-2 dengan Terdakwa karena Saksi-2 sering melakukan persetubuhan dengan Terdakwa lebih sering dari pada berhubungan badan dengan Saksi-1, selain itu juga wajah anak Saksi-2 yang nomor dua lebih mirip dengan Terdakwa.
l.
Bahwa bulan Maret 2015 Saksi-1 sedang melaksanakan tugas Pam RI RDTL di Atambua NTT dan merasa mencuriga dengan isterinya (Saksi-2 Sdri. Oky Librianingsih) karena Saksi-2 jarang memberi kabar kepada Saksi-1 selama Saksi-1 berada di
14 Atambua, kemudian kecurigaan Saksi-1 semakin kuat saat menghubungi Saksi-2 seperti malas bicara kepada Saksi-1, selanjutnya Saksi-1 menanyakan kepada Saksi-2 jika ada masalah yang dialami Saksi-2 agar diceritakan, namun Saksi-2 menjawab tidak ada apa-apa karena Saksi-1 merasa jawaban Saksi-2 tersebut berbohong lalu Saksi-1 terus mendesaknya sehingga Saksi-2 mengakui yang awalnya telah melakukan persetubuhan dengan Praka Rudy Syahputra anggota Ta Yonif 514/Kostrad kemudian dengan Praka Joko Sudirto anggota Ta Yonif 514/Kostrad dan Serda Bambang Herwanto serta Terdakwa (Mantan Ta Yonif 514/ Kostrad) sekarang berdinas dengan di Koramil 0812/12 Modo Korem 082/ CPYJ. m.
Bahwa selanjutnya pada bulan Maret 2015 tanggal lupa sekira pukul 18.00 Wib Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa kepada Danki Satgas Ki A Pamtas RI/ RDTL Lettu Inf Heri Purnomo dan atas laporan dari Saksi-1 tersebut Danki A melaporkan kepada Wadan Satgas Kapten Inf Asto Kuswantoro Adjie kemudian oleh Wadan satgas laporan tersebutkan dilanjutkan ke atas kepada Danyonif 514/R/9/2 Kostrad Letkol Muhammad Nas Tanjung sehingga Danyonif 514/R/9/2 Kostrad memanggil Praka Rudy Syahputra, Praka Joko Sudirto, Serda Bambang Herwanto untuk dilakukan pemeriksaan sedangkan Terdakwa tidak ikut Satgas, sehingga penanganannya dilakukan di Ma Batalyon 514//9/2 Kostrad.
n.
Bahwa perbuatan Terdakwa yang melakukan persetubuhan dengan Saksi-2, sehingga Saksi-1 merasa tidak terima selaku suami yang sah sesuai kutipan akte nikah No : 459/22/XI/2007 tanggal 09 November 2007 maka perbuatan Terdakwa tersebut dilaporkan ke Unit P3M Bondowoso agar diproses sesuai dengan hukum yang berlaku hal ini bersesuaian dengan Surat pengaduan tanggal 10 November 2015 yang dibuat oleh Saksi-1.
o.
Bahwa Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 di ruang tamu, di kamar Saksi-2 di Asrama Yonif 514/R Kostrad dimana pintu kamar tidak terkunci adalah tempat terbuka yang sewaktu-waktu dapat didatangi dan dilihat oleh Saksi-1 dan kedua orang anaknya atau anggota keluarga Saksi-1, serta orang lain yang masuk ke rumah tersebut dan dapat mengganggu rasa kesusilaan.
Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancarn dengan pidana yang tercantum dalam Dakwaan Alternatif : Pertama Pasal 284 ayat (1) ke-2 a KUHP atau Kedua Pasal 281 ke-1 KUHP. Menimbang
: Bahwa atas Dakwaan Oditur Militer tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia menyatakan sudah benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya, namun Terdakwa menyangkal semua perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa sepanjang mengenai melakukan perbuatan perzinahan dan susila dengan Sdri. Oky Librianingsih.
Menimbang
: Bahwa namun demikian atas Dakwaan dari Oditur Militer tersebut, Terdakwa dan Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan keberatan atau Eksepsi.
15 Menimbang
: Bahwa dipersidangan Terdakwa didampingi oleh Tim Penasihat Hukum dari Korem/CPYJ atas nama Mayor Chk Tabah Prasetya, S.H. NRP 11020050460180, Kapten Chk Agus Tananu Prima Harahap, S.H. NRP 1196046600670081 dan Sertu Amuristian, S.H. NRP 21070475460288, berdasarkan Surat Perintah dari Komandan Korem 082/CPYJ Nomor : Sprin/684/XII/2015 tanggal 31 Desember 2015 dan Surat Kuasa Khusus dari Terdakwa tanggal 15 November 2016.
Menimbang
: Bahwa sebelumnya Majelis Hakim perlu untuk memberikan pendapatnya terhadap Surat Dakwaan Oditur Militer yang disusun dalam bentuk alternatife tersebut, yaitu Dakwaan Alternatif Pertama Pasal 284 ayat (1) ke-2 a KUHP atau Dakwaan Alternatif Kedua Pasal 281 ke-1 KUHP, dimana khusus terhadap Dakwaan Alternatif Pertama Pasal 284 ayat (1) ke-2 a KUHP adalah merupakan delik aduan mutlak (klacht delic), dimana sesuai ketentuan dalam Pasal 74 ayat (1) KUHP bahwa pengaduan hanya boleh diajukan dalam waktu enam bulan sejak orang yang berhak mengadu mengetahui adanya kejahatan, jika bertempat tinggal di Indonesia, atau dalam waktu sembilan bulan jika bertempat tinggal di luar Indonesia.
Menimbang
: Bahwa demikian pula sesuai ketentuan terhadap Pasal 284 ayat (1) Ke-2 a KUHP yang merupakan tindak pidana aduan yaitu tidak dilakukan penuntutan kecuali suami/istri yang tercemar mengajukan pengaduan, sedang dalam ayat (4) Pasal 284 KUHP juga ditentukan bahwa pengaduan dapat ditarik kembali selama pemeriksaan dalam sidang pengadilan belum dimulai.
Menimbang
: Bahwa setelah Majelis Hakim meneliti berkas perkara Terdakwa ini secara seksama diketahui bahwa pihak pengadu atau pihak yang dirugikan yaitu pihak suami yang bernama Sdr. Kopda Nurrohman dan pihak pengadu/dirugikan Sdr. Kopda Nurrohman mengetahui perbuatan yang dilakukan Terdakwa dengan istrinya pada bulan Maret 2015 pada saat sedang melaksanakan tugas PAM RI di Atambua, namun secara resmi barulah Sdr. Kopda Nurrohman selaku pihak suami yang tercemar kemudian menuntut perbuatan Terdakwa agar diproses secara hukum dengan surat pengaduan tanggal 10 November 2015.
Menimbang
: Bahwa dengan demikian jika dihadapkan ketentuan dalam Pasal 74 ayat (1) KUHP tersebut diatas, maka pengaduan sebagai syarat formal penuntutan dalam tindak pidana zina dalam Dakwaan Pertama Pasal 284 ayat (1) Ke-2 a KUHP yang diajukan oleh pihak yang mengadu dalam hal ini adalah suami yang tercemar yaitu Sdr. Kopda Nurrohman telah diajukan dalam tenggang waktu yang telah lewat waktu, walaupun pada saat persidangan dibuka pihak pengadu Sdr. Kopda Nurrohman selaku pihak yang tercemar/dirugikan masih tetap pada surat pengaduan semula, sehingga selanjutnya Majelis Hakim menilai khusus terhadap penuntutan Oditur Militer atas Dakwaan Pertama Pasal 284 ayat (1) ke-2 a KUHP haruslah dinyatakan tidak dapat diterima karena tidak memenuhi syarat formal penuntutan.
Menimbang
: Bahwa sejak awal Dakwaan Oditur Militer telah disusun dalam bentuk dakwaan alternative, maka terhadap Dakwaan Kedua Pasal 281 ke-1 KUHP oleh karena bukanlah merupakan delik aduan, untuk itu Majelis Hakim menilai bahwa Dakwaan Kedua tersebut masih tetap dapat dilanjutkan pemeriksaan perkaranya.
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan di bawah sumpah, yaitu :
16 Saksi-1 : Nama Pangkat Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Nurrohman. Kopda / 31040232171083. Tabak SLT Ton II Kipan A. Yonif 514/R/9/2 Kostrad Bondowoso. Jember, 10 Oktober 1983. Laki-Laki. Indonesia. Islam. Asrama Yonif 514/R/9/2 Kostrad Bondowoso.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut
:
1.
Saksi adalah pihak pengadu yang telah dirugikan oleh perbuatan Terdakwa yang telah berzina dan berbuat susila dengan istri Saksi yang bernama Sdri. Oky Librianingsih.
2.
Saksi dipersidangan ini masih tetap menuntut perbuatan Terdakwa agar diproses secara hukum yang berlaku.
3.
Saksi kenal dengan Terdakwa karena sama-sama berdinas di Yonif 514/R/9/2 Kostrad sejak bulan November 2007 saat pembentukan Raider di Yonif 514/R/9/2 Kostrad, namun Saksi tidak ada hubungan keluarga/family dengan Terdakwa dan hanya sebatas hubungan antara atasan dan bawahan saja.
4.
Saksi telah menikah dengan istri Saksi yang bernama Sdri. Oky Librianingsih pada tanggal 09 November 2007 di KUA Situbondo berdasarkan Akte Nikah No : 459/ 22/XI/2007 dan dari pernikahan tersebut Saksi dan istri Saksi telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang pertama laki-laki atas nama Cheva Nuky Pratama umur 7 (tujuh) tahun dan anak kedua perempuan atas nama Chelsy Nukya Anjani umur (tiga) 3 tahun.
5.
Pasa saat Saksi melaksanakan penugasan Pamtas RI/RDTL di Atambua Nusa Tenggara Timur bulan Maret 2015 Saksi sudah mempunyai perasaan tidak enak tentang keluarga Saksi, karena pada saat di tempat penugasan tiba-tiba foto keluarga yang Saksi bawa terjatuh sehingga Saksi mempunyai firasat telah terjadi sesuatu dengan keluarga Saksi.
6.
Saksi kemudian menghubungi istri Saksi yang berada di Asrama Yonif 514/R Kostrad untuk menanyakan keadaan istri Saksi, namun istri Saksi mengatakan bahwa ia baik-baik saja akan tetapi Saksi merasa curiga dengan isteri Saksi (Sdri. Oky Librianingsih) karena istri Saksi jarang memberi kabar berita kepada Saksi selama Saksi sedang berada di tempat penugasan Atambua.
7.
Kecurigaan Saksi semakin kuat karena pada saat Saksi menghubungi istri Saksi dan ketika berbicara dengan istri Saksi sepertinya istri Saksi malas berbicara dengan Saksi, selanjutnya Saksi menanyakan kepada istri Saksi jika ada masalah yang dialami agar diceritakan saja kepada Saksi, namun istri Saksi menjawab tidak ada apa-apa.
8.
Saksi merasa jawaban dari istri Saksi tersebut berbohong lalu Saksi terus mendesak agar istri Saksi berkata terus terang saja ada apa sebenarnya yang terjadi dan selanjutnya setelah Saksi desak lalu
17 istri Saksi mengakui bahwa ia memang telah berselingkuh dengan Terdakwa (Mantan anggota Yonif 514/R/9/2 Kostrad) yang sekarang sudah pindah tugas berdinas di Koramil 0812/12 Modo Korem 082/ CPYJ. 9.
Selanjutnya pada bulan Maret 2015 tanggal lupa sekira pukul 18.00 Wib Saksi melaporkan perbuatan Terdakwa tersebut kepada Danki Satgas Ki A Pamtas RI/RDTL Lettu Inf Heri Purnomo dan atas laporan dari Saksi tersebut Danki A melaporkan kepada Wadan Satgas Kapten Inf Asto Kuswantoro Adjie kemudian oleh Wadan Satgas laporan tersebut lalu dilanjutkan ke atas kepada Danyonif 514/R/9/2 Kostrad Letkol Muhammad Nas Tanjung sehingga Danyonif 514/R/9/2 Kostrad kemudian memanggil Praka Rudy Syahputra, Praka Joko Sudirto, Serda Bambang Herwanto untuk dilakukan pemeriksaan sedangkan Terdakwa tidak ikut diperiksa karena Terdakwa tidak ikut Satgas.
10. Saksi dengan Terdakwa bertempat tinggal bersebelahan di Asrama Yonif 514/R Kostrad dan selama ini sebelumnya kehidupan rumah tangga Saksi dengan istri berjalan baik-baik. 11. Saksi juga mendengar langsung pengakuan dari istri Saksi kalau ia sebelumnya juga sudah pernah curhat tentang hubungannya dengan Terdakwa kepada Praka Joko Sudirto, namun Praka Joko Sudirto tidak pernah memberitahukannya kepada Saksi. 12. Saksi mengetahui perbuatan yang dilakukan Terdakwa dengan istri Saksi berasal dari pengakuan dari istri Saksi sendiri yang menceritakan secara detail perbuatannya dengan Terdakwa yang telah melakukan persetubuhan dengan istri Saksi baik didalam rumah Saksi di asrama Yonif 514/R Kostrad maupun didalam rumah Terdakwa di asrama Yonif 514/R Kostrad sehingga kemudian Saksi membuat Surat Pengaduan kepada Subdenpom V/2 Jember tertanggal 10 November 2015 agar Terdakwa diproses secara hukum. 13. Akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut telah menyebabkan kehidupan rumah tangga Saksi menjadi hancur dan saat ini Saksi dan istri Saksi sudah pisah ranjang dan sedang dalam proses perceraian di kesatuan Brigif 9 Kostrad. 14. Istri Saksi menceritakan kepada Saksi bahwa ia telah berselingkuh dengan Terdakwa sampai dengan melakukan persetubuhan sejak tahun 2011 sampai dengan 2012 disaat-saat Saksi sedang tidak berada dirumah. 15. Selama tidak ada penugasan Saksi tetap bertempat tinggal dirumah asrama Yonif 514/R Kostrad, namun Saksi tidak pernah curiga dengan gerak gerik istri Saksi kalau ia ada main cinta dengan Terdakwa. 16. Pada tahun 2011 Terdakwa memang pernah ikut serta melaksanakan kegiatan latihan satuan di Brigif 9 Kostrad dan istri Saksi tetap berada tinggal di asrama dengan anak Saksi. 17. Posisi rumah Saksi di asrama bersebelahan dengan rumah Terdakwa dan di belakang rumah Saksi terdapat dapur dibelakang rumah.
18 18. Didalam ruang tamu rumah Saksi juga terdapat TV dan ada juga kasur busa yang dipasang didepan TV untuk tidur-tiduran (santai) sambil menonton TV. 19. Dihalaman belakang rumah Saksi terdapat pintu yang dapat menyambung langsung ke rumah Terdakwa dan sebaliknya, namun pintu tersebut memang jarang sekali dibuka. 20. Saksi memang tidak pernah melihat secara langsung melihat perbuatan istri Saksi dengan Terdakwa. Atas keterangan dari Saksi tersebut diatas, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya dari keterangan Saksi, yaitu : 1. Terdakwa tidak pernah berselingkuh dengan Sdri. Oky Librianingsih. 2. Terdakwa tidak pernah melakukan persetubuhan dengan Sdri. Oky Librianingsih. Atas sangkalan dari Terdakwa tersebut diatas, Saksi menyatakan masih tetap pada keterangannya seperti semula. Saksi-2 : Nama Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Oky Librianingsih. Ibu Rumah Tangga. Situbondo, 02 Oktober 1987. Perempuan. Indonesia. Islam. Asrama Yonif 514/R/9/2 Kostrad.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut
:
1.
Saksi adalah istri dari Kopda Nurrohman (Saksi-1).
2.
Saksi kenal dengan Terdakwa Serda Siswandi pada bulan Juni 2011 di rumah dinas asrama Yonif 514/R/K/9/2 Kostrad dan tidak ada hubungan keluarga hanya tempat tinggalnya berdampingan dinding dan Terdakwa lebih duluan tinggal di asrama dari Saksi.
3.
Saksi menikah dengan Saksi-1 tanggal 09 November 2007 di KUA Situbondo berdasarkan Akte Nikah No : 459/22/XI/2007 dan dari pernikahan tersebut dikaruniai anak dua orang yang pertama lakilaki atas nama Cheva Nuky Pratama umur 7 (tujuh) tahun dan kedua perempuan atas nama Chelsy Nukya Anjani umur 3 (tiga) tahun.
4.
Kedekatan Saksi dengan Terdakwa berawal pada bulan Juni 2011 sekira pukul 18.30 Wib sewaktu Saksi sedang berada di teras rumah Saksi, Saksi mendengar ada suara lagu India dari dalam rumah dinas Terdakwa lalu karena Saksi senang dengan lagu India yang ada di HP Terdakwa lalu Saksi berusaha untuk mencari No HP Terdakwa melalui HP milik suami Saksi yang bernama Kopda Nurrohman (Saksi-1).
5.
Setelah Saksi mendapatkan No HP Terdakwa dari HP suami Saksi kemudian Saksi berusaha menghubungi Terdakwa melalui pesan SMS untuk meminta lagu India tersebut dan awalnya Terdakwa
19 tidak mengetahui kalau Saksi yang mengirim SMS ke no HP Terdakwa. 6.
Setelah mengetahui kalau Saksi yang mengirim SMS Terdakwa kemudian bersedia untuk mengirimkan lagu India di HP-nya kepada Saksi dan selanjutnya Saksi menuju ke depan teras rumah Terdakwa untuk memberikan HP Saksi yang akan dikirim lagu India melalui Bluetooth, namun Terdakwa mengatakan kepada Saksi agar Saksi jangan datang ke rumah Terdakwa melalui depan rumahnya karena dikhawatirkan nanti diketahui oleh orang lain dan Terdakwa takut disangka macam-macam, selanjutnya Saksi memberikan HP Saksi kepada Terdakwa melalui pintu belakang rumah Saksi-2 dan setelah mengirimkan lagu India via bluetoouth lalu Terdakwa juga menawarkan kepada Saksi ada lagu-lagu malaysia juga di HP milik Terdakwa.
7.
Setelah Saksi mendapatkan lagu-lagu dari Terdakwa kemudian Terdakwa ngobrol-ngobrol dengan Saksi di belakang rumahnya dan saat itu Terdakwa menyampaikan kepada Saksi kalau Terdakwa ingin pindah di Lamongan dikarenakan isteri Terdakwa menginginkan Terdakwa pindah dinas ke Lamongan.
8.
Saat Terdakwa mengobrol dengan Saksi, Terdakwa juga menyampaikan kekaguman kepada Saksi dengan mengatakan kalau Saksi orangnya sabar dan cantik, begitu juga Saksi mempunyai rasa kagum kepada Terdakwa dikarenakan Terdakwa orangnya rapi serta tidak macam-macam selanjutnya Saksi dan Terdakwa bubar lalu masuk ke rumah masing-masing.
9.
Keesokan harinya Terdakwa menanyakan kabar Saksi via SMS dan ngobrol-ngobrol kesana kesini, Terdakwa mengatakan kalau tertarik dengan Saksi begitu juga Saksi tertarik dengan Terdakwa kemudian sekira pukul 22.00 Wib setelah Terdakwa turun dari ngepos (jaga) Terdakwa mengirim sms kepada Saksi dengan tujuan mengajak Saksi ketemuan dibelakang rumah Saksi dan setelah Saksi menyetujuinya lalu Terdakwa datang ke rumah Saksi melalui pintu belakang rumahnya kemudian Terdakwa masuk dari pintu belakang.
10. Setelah tiba di dapur Terdakwa mengatakan kepada Saksi kalau dirinya ingin memeluk tubuh Saksi dan Saksi juga mengatakan kalau dirinya juga butuh pelukan dari Terdakwa setelah Terdakwa memeluk Saksi kemudian Saksi mengajak ke ruang tengah (ruang tamu) sambil menonton TV selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi melakukan hubungan badan layaknya suami isteri alasan Terdakwa kalau punya orang Madura asin asin enak. 11. Terdakwa dan Saksi lalu tidur-tiduran diatas kasur busa yang berada di ruang tengah depan TV sambil Terdakwa menciumi bibir Saksi dan dibalas oleh Saksi menciumi bibir Terdakwa, kemudian Saksi membuka pakaian Terdakwa dan Terdakwapun membuka pakaian Saksi sampai telanjang bulat, selanjutnya Terdakwa menciumi payudara Saksi sambil meraba-raba kemaluan Saksi dan setelah Terdakwa puas mencium payudara Saksi selanjutnya Saksi memegangi dan mengulum kemaluan Terdakwa, kemudian dengan posisi Saksi berada di bawah sedangkan Terdakwa berada diatas lalu Terdakwa memasukkan penisnya yang sudah tegang ke dalam lubang vagina Saksi dengan gerakan maju mundur kemudian Saksi juga bertukar posisi di atas dan sambil
20 mengoyang-goyangkan pantatnya dengan iraman naik turun setelah kurang lebih 5 (lima) menit lalu penis Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi. 12. Keesokan harinya sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi lagi lewat sms untuk membahas kejadian persetubuhan yang telah dilakukan tadi malam dan Terdakwa maupun Saksi merasa puas dan berselang satu jam kemudian sekira pukul 13.00 Wib Terdakwa menyampaikan kepada Saksi kalau dirinya ingin melakukan hubungan badan lagi layaknya seperti suami isteri dengan Saksi dan tidak lama kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi melaui pintu belakang dan masuk ke dapur lalu Terdakwa dan Saksi berciuman dan berpelukan. 13. Saat itu Saksi hanya memakai rok dan tidak memakai celana dalam sedangkan Terdakwa hanya menurunkan celananya sebatas lutut lalu Terdakwa menaikkan rok Saksi berdiri dibelakang Saksi lalu Terdakwa memasukkan penisnya yang sudah tegang kedalam lubang vagina Saksi dengan gerakan maju mundur setelah kurang lebih lima menit penis Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi. 14. Kemudian malam harinya sekira pukul 22.00 Wib setelah melaksanakan apel malam Terdakwa menghubungi Saksi kembali dan menanyakan keberadaan suami Saksi dan Saksi mengatakan kalau suami Saksi (Kopda Nurrohman) sedang tidak berada di rumahnya selanjutnya Terdakwa menyampaikan kalau dirinya ingin bersetubuh lagi dengan Saksi sehingga Terdakwa masuk kembali melalui pintu belakang lalu melakukan persetubuhan dengan caracara yang sama seperti sebelumnya sampai Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam vagina Saksi. 15. Pada tahun 2012 Saksi juga pernah melakukan persetubuhan dengan Terdakwa di rumah asrama milik Terdakwa dengan cara sebelumnya Saksi dan Terdakwa sepakat janjian bertemu dibelakang rumah Terdakwa, setelah itu Saksi masuk ke rumah Terdakwa melalui pintu belakang kemudian Terdakwa mengajak Saksi masuk kedalam kamarnya dengan posisi pintu kamar tidak terkunci selanjutnya Saksi dan Terdakwa melakukan persetubuhan Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi. 16. Persetubuhan juga pernah dilakukan Saksi dengan Terdakwa disaat para anggota Yonif 514/R/9/2 Kostrad sedang melaksanakan latihan tugas selama 3 (tiga) hari tiba-tiba Terdakwa pulang ke asrama dengan tujuak n untumengambil barang perlengkapannya yang tertinggal di rumahnya kemudian sekira pukul 18.30 Wib Terdakwa menghubungi Saksi agar membukakan pintu belakang yang saat itu anak Saksi yang bernama Cheva Nuki Pratama sedang menginap di rumah orang tua Saksi di Situbondo dan saat itu suami Saksi juga sedang ikut latihan luar di Brigif 9 Kostrad. 17. Saksi dan Terdakwa melakukan hubungan badan sudah tidak terhitung lagi jumlahnya kadang siang kadang malam dan kejadian tersebut berlangsung sejak bulan Juni 2011 sampai dengan bulan Agustus 2012 dan akibat hubungan badan tersebut Saksi mengalami kehamilan pada bulan Mei 2012 dan Saksi sempat menyampaikannya kepada Terdakwa kalau dirinya hamil akibat hubungan badan dengan Terdakwa dan tanggapan Terdakwa ia bersedia mengakui kalau anak yang berada dalam janin Saksi
21 adalah anaknya Terdakwa, namun pada usia kehamilan Saksi berumur 5 (lima) bulan tiba-tiba Terdakwa menginginkan agar anak yang dikandung Saksi digugurkan, namun Saksi menolak menggugurkannya. 18. Saksi yakin kalau anak kedua tersebut merupakan anak dari hasil hubungan gelap Saksi dengan Terdakwa karena Saksi lebih sering melakukan persetubuhan dengan Terdakwa dari pada berhubungan badan dengan suami Saksi Kopda Nurrohman, selain itu wajah anak Saksi yang nomor dua juga lebih mirip dengan Terdakwa. 19. Setelah Saksi dan Terdakwa tidak pernah berhubungan badan lagi kemudian Saksi pernah juga berhubungan badan dengan Sertu Bambang, Praka Joko Sudirto dan dengan Praka Rudi Syahputra. 20. Pada bulan Desember 2014 ketika suami Saksi (Kopda Nurrohman) sedang melaksanakan Tugas Pam Perbatasan di Atambua NTT meminta kiriman uang kepada Saksi dengan alasan untuk usaha (bisnis) di Atambua selanjutnya pada bulan Maret 2015 Kopda Nurrohman meminta kiriman uang lagi kemudian Saksi lalu Saksi mengatakan kalau Saksi juga perlu uang guna keperluan di rumah untuk mengurusi kedua orang anaknya setelah mendengar penyampaian dari Saksi kemudian Kopda Nurrohman menjadi mencurigai kepada Saksi karena telah mendengar isu perselingkuhan yang dilakukan Saksi lalu daripada suami Saksi mendengar dirinya berselingkuh dari orang lain lalu Saksi lebih baik mengakui, kalau Saksi memang telah berselingkuh dengan Terdakwa. 21. Akibat dari desakan suami Saksi akhirnya Saksi mengakui telah melakukan hubungan badan layaknya suami isteri dengan Terdakwa dan dengan Praka Rudy Syahputra anggota Yonif 514/R/9/2 Kostrad lalu setelah mendengar pengakuan dari Saksi kemudian Kopda Nurrohman mematikan HPnya dan sekira pukul 20.00 Wib bulan Maret 2015 Bamin Kipan A Yonif 514/R/9/2 Kostrad Serka Roni datang ke rumah Saksi mengatakan kalau Kopda Nurrohman telah melaporkan perbuatan perzinahan Saksi dengan Terdakwa dan Praka Rudy Sahputra anggota Yonif 514/R/9/2 Kostrad sehingga besok harinya masih dalam bulan Maret 2015 sekira pukul 09.00 Wib Saksi diperiksa dan dimintai keterangan oleh Satf-1/Intel Yonif 514/R/9/2 Kostrad tentang perzinahan antara Saksi dengan Terdakwa dan Praka Rudy Sahputra. 22. Sebelumnya Saksi juga pernah mempunyai permasalahan dengan suami Saksi dalam masalah perekonomian keluarga dan selain itu suami Saksi juga mempunyai sifat buruk sering keluar malam dengan alas an untuk mencari uang tambahan, namun pulangnya juga tidak membawa hasil. 23. Saat ini Saksi sudah pisah ranjang dengan suami Saksi dan dalam proses bercerai melalui kesatuan dikarenakan adanya perbuatan Saksi dengan Terdakwa ini dan Saksi juga merasa bersalah serta telah berdosa sebagai istri telah mengkhianati suami Saksi. Atas keterangan dari Saksi tersebut diatas, Terdakwa menyatakan menyangkal seluruhnya keterangan Saksi dan atas sangkalan dari Terdakwa tersebut, Saksi menyatakan masih tetap pada keterangannya semula.
22 Saksi-3 : Nama Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Sopingi. Kopka / 31940254450572. Dancuk-1/SMR/Bant/A. Yonif 514/R/9/2 Kostrad Madiun, 20 Mei 1972. Laki-Laki. Indonesia. Islam. Asrama Yonif 514/R/9/2 Kostrad.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2007 saat sama-sama berdinas di Yonif 514/R/9/2 Kostrad, namun tidak ada hubungan keluarga hanya sebatas hubungan antara atasan dan bawahan saja dan Saksi tinggal bertetangga di asrama Yonif 514/R Kostrad dengan Terdakwa dan Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2).
2.
Saksi mengetahui saat terjadinya perkara ini posisi rumah dinas Terdakwa memang bersebelahan dengan rumah Saksi-2 istrinya Kopda Nurrohman (Saksi-1) sedangkan rumah Saksi tepatnya berada pas di depan rumah Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2).
3.
Pada tanggal 10 November 2015 Saksi mendengar dari anggota Staf-1/Intel Yonif 514/R/9/2 Kostrad tentang adanya kejadian perkara asusila perzinahan yang dilakukan oleh Terdakwa dengan Sdri. Oky Librianingsih (istrinya Kopral Nurrohman).
4.
Sepengetahuan Saksi kehidupan rumah tangga Terdakwa dengan isterinya baik-baik saja dan selama Terdakwa berada di dalam rumah dinas isteri Terdakwa jarang berada di rumah dinasnya karena isteri Terdakwa bekerja sebagai Guru di Lamongan.
5.
Perbuatan Terdakwa yang melakukan persetubuhan dengan Sdri. Oky Librianingsih adalah tidak pantas dicontoh serta telah mencemarkan nama baik satuan Yonif 514/R/9/2 Kostrad mengingat Sdri. Oky Librianingsih merupakan ibu Persit.
Atas keterangan Saksi tersebut diatas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-4 : Nama Pekerjaan Pangkat/NIP Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : :
Sriwahyuni Ernawati. Guru SD PNS Gol III a / 198203262008012011 Lamongan, 26 Maret 1982. Perempuan Indonesia. Islam. Dsn. Ngrojo RT.001 RW.001. Ds. Bronjong, Kec. Bluluk Kab.Lamongan.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut 1.
:
Saksi adalah istri dari Terdakwa dimana Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 1995 saat Saksi masih duduk di Sekolah
23 Dasar (SD) Ds. Bronjang, Kec. Bluluk Kab. Lamongan lalu kemudian Saksi menikah dengan Terdakwa pada tanggal 03 Maret 2007 di KUA Lamongan berdasarkan Akta Nikah Nomor : 22/01/111/ 2007 dan dari pernikahan tersebut Saksi telah dikarunia 2 (dua) orang anak. 2.
Saksi mengetahui kalau suami Saksi (Terdakwa) telah diduga melakukan perzinahan dengan Sdri. Oky Librianingsih saat Terdakwa selesai pulang dari penataran Babinsa di Bandung saat itu Terdakwa memberitahukan kalau Sdri. Oky Librianingsih sedang berada di kantor Unit P3M Bandowoso.
3.
Saksi tidak mengetahui tentang keterlibatan Terdakwa dalam perkara asusila yang dilakukan dengan Sdri. Oky Librianingsih hingga kemudian diperiksa di Subdenpom V/3-2 Jember.
4.
Saksi tidak mengetahui kapan Terdakwa dan Sdri. Oky Librianingsih melakukan hubungan badan layaknya seperti suami isteri dan Saksi hanya bisa mendengar dari mulut ke mulut saja yang kebenarannya belum bisa dipertanggungjawabkan.
5.
Selama Saksi berumah tangga dengan Terdakwa, Saksi jarang berada di rumah dinas asrama karena Saksi bekerja sebagai Guru di Kab. Lamongan sehingga terkadang satu minggu sekali Saksi atau Terdakwa yang datang ke Lamongan menemui keluarga.
6.
Saksi sebagai isteri sah dari Terdakwa tidak akan menceraikan suami dan Saksi masih mau menerima suami Saksi apa adanya serta hingga saat ini Saksi masih tidak percaya kalau suami Saksi telah berbuat perzinahan sebagaimana yang dituduhkan saat ini.
7.
Rumah Saksi di asrama dahulu memang semuanya berdempetan serta dibelakang rumah Saksi ada juga pembatas pagar dengan rumah yang ada disebelahnya, namun batas pagar tersebut selalu terkunci dan tidak pernah dibuka.
Atas keterangan Saksi tersebut diatas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa telah menyangkal semua keterangan para Saksi baik saat di BAP maupun keterangan Terdakwa sendiri yang telah dibuat oleh Penyidik, maka selanjutnya dipersidangan Oditur Militer mengajukan Saksi Tambahan (Verbalisan) ke persidangan yaitu : Saksi - 5 : Nama Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Agus Herianto Pelda / 21950177990874 Ba Idik Denpom V/3 Malang Banjarmasin, 30 Agustus 1974 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Pisang Kipas No. 29 B Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
24 1.
Saksi adalah Penyidik yang melaksanakan tugas penyidikan dalam perkara Terdakwa sesuai dengan adanya laporan polisi dan pengaduan dalam perkara zina yang diduga dilakukan oleh Terdakwa dengan istrinya Kopda Nurrohman yang bernama Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2).
2.
Dalam proses penyidikannya Saksi bertugas sebagai pendamping Bintara Pemeriksa dan yang secara langsung melakukan pemeriksaan dan membuat atau menuangkannya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) atas perkara Terdakwa adalah Ba Riksa yaitu Sertu Yono.
3.
Sebelumnya Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa dan Saksi baru kenal dengan Terdakwa pada saat Saksi memeriksa Terdakwa di Den Pom V/3 Malang.
4.
Salah satu tupoksi Saksi di kesatuan adalah melaksanakan penyidikan dan Saksi sebagai penyidik telah diangkat dan disumpah secara resmi, sehingga Saksi mempunyai kewenangan untuk menyidik seorang anggota TNI.
5.
Dalam melaksanakan kegiatan penyidikan Saksi selalu berjalan sesuai dengan prosedur seperti biasa dan tidak ada berupa penekanan maupun paksaan yang dilakukan oleh penyidik kepada anggota yang diperiksa.
6.
Prosedur penyidikan dilaksanakan dengan cara tanya jawab lalu hasilnya selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dengan sebelumnya terlebih dahulu dibaca kembali oleh para Saksi dan Terdakwa yang sebelumnya telah diperiksa dan setelah disetujui isinya barulah para Saksi dan Terdakwa kemudian membubuhkan paraf dan tanda tangannya didalam BAP.
7.
Semua keterangan yang ada di BAP seluruhnya tidak ada yang direkayasa dan semuanya adalah hasil dari pemeriksaan yang sebenarnya.
Atas keterangan dari membenarkan seluruhnya.
Saksi
Tambahan
tersebut,
Terdakwa
Saksi - 6 : Nama Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Suyono Edy Susilo Sertu/ 31950485291174 Bak Riksa Unit P3M Bondowoso Denpom V/3 Malang Jember, 15 November 1974 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Linduaji No. 1 Ds. Umbul Sari Kab. Jember.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Saksi adalah Bintara Pemeriksa (Ba Riksa) di Unit P3M Bondowoso yang berada langsung dibawah Denpom V/3 Malang.
25 2.
Sebelumnya tidak kenal dengan Terdakwa dan baru kenal pada saat Saksi memeriksa Terdakwa di Den Pom V/3 Malang dan tidak ada hubungan keluarga.
3.
Terhadap perkara Terdakwa ini Saksi hanya melaksanakan pemeriksaan terhadap Terdakwa sesuai prosedur yang berlaku.
4.
Salah satu tupoksi Saksi dikesatuan adalah melaksanakan pemeriksaan/penyidikan terhadap Anggota yang melakukan tindak pidana sebagai pemeriksaan pendahuluan.
4.
Dasar dilaksanakan pemeriksaan terhadap perkara Terdakwa ini berawal dari adanya laporan dari Sdr. Kopda Nurrohman berdasarkan informasi dari isterinya sendiri tentang kecurigaan nya mengenai istrinya yang telah berselingkuh dengan Terdakwa lalu dari pengakuan istrinya Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) sehingga terungkaplah tindak pidana asusila ini.
5.
Sebelum dilakukan pemeriksaan di Den Pom V/3 Malang Terdakwa dalam keadaan sehat, sadar dan dapat berkomunikasi dengan baik serta siap untuk menjalani pemeriksaan.
6.
Pada saat dilakukan pemeriksaan tidak ada tindakan yang bersifat penekanan maupun paksaan terhadap Terdakwa dalam memberikan keterangan dan Saksi tidak melihat ada tanda-tanda bahwa Terdakwa dalam kondisi yang tidak sehat maupun tertekan.
7.
Prosedur penyidikan dilaksanakan secara tanya jawab biasa lalu hasilnya dituangkan dalam BAP dengan sebelumnya dibaca kembali oleh para Saksi dan Terdakwa dan setelah disetujui isinya barulah para Saksi dan Terdakwa membubuhkan paraf dan tanda tangan di BAP.
8.
Semua keterangan yang ada di BAP seluruhnya tidak ada yang direkayasa dan semuanya adalah hasil dari pemeriksaan yang sebenarnya.
Atas keterangan Saksi tambahan tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian keterangan Saksi, yaitu : 1.
Pada saat di periksa di Denpom V/3 Malang Terdakwa tidak pernah memberikan keterangan tentang kronologis perkenalan Terdakwa dengan Saksi-2.
2.
Pada saat Terdakwa diperiksa Terdakwa juga tidak pernah melakukan berpelukan, bergandengan tangan dan berciuman di belakang rumah Saksi-2.
Atas sangkalan dari Terdakwa tersebut, Saksi menyatakan tetap pada keterangannya semula. Menimbang
: Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1.
Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2002 melalui pindidikan Secata di Rindam V/Brawijaya setelah lulus dengan pangkat Prada kemudian ditempatkan di Yonif 515/R/9/2 Kostrad Jember, lalu pada tahun 2007 Terdakwa dimutasikan di Yonif 514/R/9/2 Kostrad Bondowoso dan pada tahun 2015 Terdakwa mengikuti Secaba Reg di Rindam V/Brawijaya lulus dilantik dengan
26 dengan pangkat Serda kemudian ditempatkan di Kodim 0812 Lamongan dengan menjabat sebagai Babinsa Koramil 12/Modo hingga dengan pangkat Serda NRP 31020203301281. 2.
Terdakwa telah berkeluarga dengan menikahi Sdri. Sriwahyuni Ernawati (Saksi-4) pada tanggal 3 Maret 2007 di Kab. Lamongan sesuai dengan Akte Surat Nikah No : 22/01/III/2007 tanggal 3 Maret 2007 dan dari pernikahan tersebut Terdakwa telah dikarunia 2 (dua) orang anak.
3.
Terdakwa mengerti dipersidangan ini dijadikan Terdakwa dalam kasus perzinahan dan perbuatan asusila yang dilakukan Terdakwa dengan Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) istrinya Kopda Nurrohman (Saksi-1).
4.
Terdakwa pernah diperiksa oleh penyidik di Denpom V/3 Malang atas laporan dan pengaduan dari Kopda Nurrohman (Saksi-1) terkait masalah perzinahan dan asusila, namun hal itu tidak benar semuanya dan Terdakwa juga tidak pernah memberikan keterangan kepada penyidik sebagaimana yang tertuang dalam BAP Terdakwa.
5.
Terdakwa tidak pernah memberikan keterangan kepada penyidik saat diperiksa bahwasannya pada tanggal lupa bulan Juni 2011 sekira pukul 18.30 Wib Terdakwa sedang mendengarkan lagu India di HP milik Terdakwa di asrama Yonif 514/R Kostrad (rumah dinas) dan saat itu Saksi-2 sempat mendengar lagu India yang disetel oleh Terdakwa, sehingga Saksi-2 tertarik dan meminta lagu tersebut kepada Terdakwa, kebetulan rumah Terdakwa dan rumah Saksi-2 bersebelahan di asrama Yonif 514/R Kostrad.
6.
Terdakwa tidak mengetahui kalau Saksi-2 kemudian mencari No. Hp Terdakwa di HP milik suaminya Kopda Nurrohman (suami Saksi2) dan setelah Saksi-2 mendapatkan No. HP Terdakwa kemudian Saksi-2 menghubungi Terdakwa via SMS untuk meminta lagu india tersebut yang awalnya Terdakwa tidak mengetahui kalau yang mengirim SMS adalah Saksi-2 Sdri. Oky Librianingsih dan Terdakwa tidak pernah memberikan atau mengirimkan lagu yang ada di HP Terdakwa kepada Saksi-2.
7.
Tidak pernah Saksi-2 kemudian pergi menuju ke teras rumah Terdakwa untuk memberikan HPnya kepada Terdakwa untuk dikirimkan lagu india melalui Bluetooth dan tidak pernah Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-2 agar Saksi-2 datang ke rumah Terdakwa jangan melalui depan rumahnya karena dikawatirkan diketahui oleh orang lain takut disangka macam-macam.
8.
Tidak pernah selanjutnya Saksi-2 memberikan HPnya kepada Terdakwa melalui pintu belakang rumah Terdakwa di asrama Yonif 514/R Kostrad dan setelah Saksi-2 mendapatkan lagu dari Terdakwa kemudian Terdakwa ngobrol-ngobrol dengan Saksi-2 di belakang rumahnya.
9.
Terdakwa juga tidak pernah bercerita dan menyampaikan kepada Saksi-2 kalau Terdakwa ingin pindah dinas di Lamongan dikarenakan isteri Terdakwa yang menginginkan Terdakwa pindah dinas ke Lamongan.
10. Terdakwa tidak pernah memberikan keterangan kepada penyidik saat diperiksa bahwa pada saat Terdakwa mengobrol dengan
27 Saksi-2 Terdakwa juga menyampaikan kekagumannya kepada Saksi-2 dengan mengatakan Saksi-2 orang sabar dan cantik, begitupun juga dengan Saksi-2 mempunyai rasa kagum kepada Terdakwa dikarenakan Terdakwa orangnya rapi serta tidak macammacam. 11. Terdakwa tidak memberikan keterangan kepada Penyidik bahwa kemudian sekira pukul 22.00 Wib setelah Terdakwa turun dari ngepos (jaga) Terdakwa mengirim SMS kepada Saksi-2 dengan tujuan mengajak ketemuan dibelakang rumah Saksi-2 dan setelah Saksi-2 menyetujuinya, kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi-2 di Asrama Yonif 514/Raider Kostrad dan masuk dari pintu belakang. 12. Terdakwa tidak pernah memberikan keterangan kepada penyidik saat diperiksa bahwa Terdakwa mengatakan kepada Saksi-2 kalau dirinya ingin memeluk tubuh Saksi-2 dan Saksi-2 mengatakan kalau dirinya juga butuh pelukan dari Terdakwa setelah Terdakwa memeluk Saksi-2, kemudian Saksi-2 mengajak ke ruang tengah (ruang tamu) sambil menonton TV, selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi-2 melakukan hubungan badan layaknya suami isteri dengan alasan Terdakwa kalau punya orang Madura barangnya asin-asin enak, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 tidur-tiduran diatas kasur busa yang berada di ruang tengah depan TV sambil Terdakwa mencium bibir Saksi-2 dan dibalas oleh Saksi-2 mencium bibir Terdakwa. 13. Terdakwa tidak pernah memberikan keterangan kepada penyidik saat diperiksa bahwa kemudian Saksi-2 membuka pakaian Terdakwa dan Terdakwapun membuka pakaian Saksi-2 sampai dengan telanjang bulat, selanjutnya Terdakwa mencium payudara Saksi-2 sambil meraba-raba payudara Saksi-2, setelah Terdakwa puas mencium payudara Saksi-2, kemudian Saksi-2 memegang penis Terdakwa sambil mencium penisnya dan mengulumnya, setelah dirasa pemanasan dirasa telah cukup dengan posisi Saksi-2 berada di bawah sedangkan Terdakwa berada diatas, kemudian Terdakwa memasukkan penisnya yang sudah tegang ke dalam lubang vagina Saksi-2 dengan gerakan maju mundur, selanjutnya Saksi-2 bertukar posisi di atas dan Terdakwa dibawah, kemudian Saksi-2 mengoyang-goyangkan pantatnya dengan irama naik turun setelah kurang lebih 5 (lima) menit lalu penis Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi-2. 14. Terdakwa tidak pernah memberikan keterangan kepada penyidik saat diperiksa bahwa Terdakwa keesokan harinya sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa menghubungi kembali Saksi-2 lewat SMS untuk membahas hubungan persetubuhan yang telah dilakukan tadi malam kalau Terdakwa merasa puas demikian juga yang disampaikan oleh Saksi-2 kalau dirinya merasa puas melakukan persetubuhan dengan Terdakwa dan tidak pernah berselang satu jam kemudian sekira pukul 13.00 Wib Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-2 kalau dirinya ingin melakukan lagi hubungan badan layaknya suami isteri dengan Saksi-2. 15. Terdakwa tidak pernah datang ke rumah Saksi-2 melalui pintu belakang dan masuk ke dapur rumah asrama Yonif 514/R Kostrad lalu Terdakwa dan Saksi-2 berciuman dan berpelukan dan saat itu Saksi-2 hanya memakai rok saja dan tidak memakai celana dalam, sedangkan Terdakwa hanya menurunkan celananya hanya sebatas
28 lutut setelah menaikkan rok Saksi-2 lalu Terdakwa berdiri dibelakang Saksi-2 lalu Terdakwa memasukkan penisnya yang sudah tegang ke dalam lubang vagina Saksi-2 dengan gerakan maju mundur kurang lebih selama 5 (lima) menit penis Terdakwa mengeluarkan sperma di dalam lubang vagina Saksi-2. 16. Terdakwa tidak pernah memberikan keterangan kepada penyidik saat diperiksa bahwa kemudian pada malam harinya sekira pukul 22.00 Wib setelah melaksanakan apel malam Terdakwa menghubungi Saksi-2 menanyakan keberadaan suami Saksi-2 apakah berada di rumah malam ini dan di jawab oleh Saksi-2 kalau suaminya sedang tidak berada di dalam rumah selanjutnya Terdakwa menyampaikan kalau dirinya ingin bersetubuh dengan Saksi-2, kemudian Terdakwa masuk rumah Saksi-2 melalui pintu belakang setelah itu Saksi-2 dan Terdakwa masuk ke kamar Saksi2 dan pintu tidak terkunci. 17. Terdakwa tidak pernah memberikan keterangan kepada penyidik saat diperiksa bahwa selanjutnya Terdakwa menciumi bibir Saksi-2 secara bergantian, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 sama-sama membuka pakaian sampai telanjang bulat dan setelah itu Saksi-2 memegang dan mencium sambil mengulum penis Terdakwa dan tidak lama kemudian Saksi-2 dengan posisi telentang dan paha mengangkang lalu penis Terdakwa yang sudah tegang dimasukkan ke dalam lubang Vagina Saksi-2 dengan irama maju mundur kurang lebih selama 5 (lima) menit lalu Saksi-2 berganti posisi menungging lalu Terdakwa memasukkan penisnya lagi kedalam vagina Saksi-2 dari arah belakang setelah itu Saksi-2 berganti posisi lagi berada diatas lalu kurang lebih 2 (dua) menit kemudian penis Terdakwa mengeluarkan sperma di dalam vagina Saksi-2. 18. Pada tanggal lupa tahun 2012 Terdakwa tidak pernah melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 di rumah Terdakwa di Asrama Yonif 514/R Kostrad ketika isteri Terdakwa sedang berada di Lamongan, dengan cara Terdakwa mengajak Saksi-2 masuk kedalam kamar melakukan hubungan badan layaknya seperti suami istri dengan posisi pintu kamar tidak terkunci. 19. Terdakwa juga tidak pernah memberikan keterangan kepada penyidik saat diperiksa bahwa Terdakwa juga pernah melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 pada saat anggota Yonif 514/R/9/2 Kostrad sedang melaksanakan latihan tugas selama 3 (tiga) hari lalu Terdakwa pulang dulu ke asrama dengan tujuan mengambil perlengkapan yang tertinggal di rumahnya, kemudian sekira pukul 18.30 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-2 agar membuka pintu belakang rumahnya yang pada saat itu anak Saksi-2 yang bernama Cheva Nuki Pratama sedang menginap di rumah orang tua Saksi-2 yang berada di Situbondo serta suami Saksi-1 (Kopda Nurrohman) juga sedang ikut latihan di Brigif 9 Kostrad lalu Terdakwa dan Saksi2 melakukan persetubuhan sebanyak 3 (tiga) kali di dalam kamar Saksi-2 di Asrama Yonif 514/R Kostrad dengan cara yang sama pada saat pertama kali melakukan persetubuhan di rumah Saksi-2. 20. Terdakwa tidak pernah memberikan keterangan kepada penyidik saat diperiksa bahwa akibat persetubuhan dengan Terdakwa lalu pada bulan Mei 2012 Saksi-2 telah hamil, kemudian Saksi-2 menyampaikan kepada Terdakwa kalau dirinya hamil akibat hubungan badan dengan Terdakwa dan Terdakwa bersedia
29 bertanggung jawab untuk mengakui kalau anak yang berada dalam kandungan/janin Saksi-2 adalah anak dari Terdakwa. 21. Terdakwa tidak pernah memberikan keterangan kepada penyidik saat diperiksa bahwa Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 sudah tidak terhitung lagi jumlahnya kadang siang kadang malam dan kejadian tersebut berlangsung sejak bulan Juni 2011 sampai dengan bulan Agustus 2012. 22. Terdakwa tidak pernah menyampaikan bahwa pada usia kehamilan Saksi-2 telah berumur 5 (lima) bulan lalu Terdakwa menginginkan agar Saksi-2 mengugurkan kandungannya dan Saksi-2 menolak untuk menggugurkannya. 23. Pada saat Terdakwa masih berdinas di Yonif 514/R/9/2/Kostrad memang Terdakwa bertempat tinggal di asrama dan rumah Terdakwa bersebelahan dengan rumah Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) yang merupakan istri dari Kopda Nurrohman (Saksi-1). 24. Posisi belakang rumah asrama Terdakwa memang ada pintu yang dapat tembus ke rumahnya Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) yang merupakan istri dari Kopda Nurrohman (Saksi-1), namun Terdakwa tidak pernah menemui Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) melalui pintu belakang. Menimbang
Menimbang
: Bahwa barang bukti yang diajukan Oditur Militer kepersidangan dalam perkara Terdakwa yaitu berupa surat-surat : a.
1 (satu) lembar fotocopy Kutipan Akte Nikah No : 459/22/XI/2007 tanggal 09 November 2007 atas nama Kopda Nur Rohman dan Sdri. Oky Librianingsih.
b.
1 (satu) lembar fotocopy Kutipan Akte Nikah No : 22/01/III/2007 tanggal 3 Maret 2007 atas nama Serda Siswadi dan Sdri. Sri Wahyuni Ernawati.
c.
1 (satu) lembar Surat Pengaduan dari Kopda Nur Rohman tanggal 10 November 2015.
: Bahwa bahwa selanjutnya terhadap barang bukti berupa surat-surat yang diajukan oleh Oditur Militer tersebut, Majelis Hakim perlu untuk memberikan penilaian dan mempertimbangkannya secara satu persatu dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : a.
Mengenai bukti surat berupa 1 (satu) lembar fotocopy Kutipan Akte Nikah No : 459/22/XI/2007 tanggal 09 November 2007 atas nama Kopda Nurrohman dan Sdri. Oky Librianingsih ; adalah benar merupakan fotocopy surat Kutipan Akta Nikah atas nama Kopda Nurrohman dan Sdri. Oky Librianingsih dimana surat tersebut menunjukkan bukti yang sah bahwasannya Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) telah menikah secara resmi di KUA dengan suaminya yang bernama Kopda Nurrohman (Saksi-1) pada tanggal 09 November 2007 dan sampai dengan saat ini masih terikat menjadi suami istri yang sah dan belum bercerai, yang selanjutnya bukti surat tersebut diajukan sebagai barang bukti dalam perkara ini.
b.
Mengenai bukti surat berupa 1 (satu) lembar fotocopy Kutipan Akta Nikah No : 22/01/III/2007 tanggal 3 Maret 2007 atas nama Serda Siswadi dan Sdri. Sriwahyuni Ernawati ; adalah benar merupakan
30 fotocopy Kutipan Akta Nikah bahwasannya Sdri. Sriwahyuni Ernawati (Saksi-4) telah menikah secara resmi di KUA dengan Terdakwa yang bernama Siswandi pada tanggal 3 Maret 2007 dan hingga sampai saat ini masih terikat menjadi suami istri yang sah. c.
Mengenai bukti surat berupa 1 (satu) lembar Surat Pengaduan dari Kopda Nur Rohman tanggal 10 November 2015 ; adalah benar merupakan bukti adanya surat pengaduan yang dibuat oleh Saksi-1 (Sdr. Kopda Nurrohman) selaku pihak suami yang dirugikan kepada Dan Unit P3M Bondowoso tanggal 10 November 2015 yang menuntut agar Terdakwa diproses secara hukum.
Menimbang
: Bahwa seluruh barang bukti berupa surat-surat tersebut di atas seluruhnya telah dibacakan dan diperlihatkan kepada para Saksi, dan Terdakwa dipersidangan serta telah diterangkan pula kaitannya satu persatu sebagai barang bukti dalam perkara Terdakwa dan setelah menghubungkan antara yang satu dengan lainnya ternyata surat-surat tersebut saling bersesuaian dengan alat bukti lainnya, dimana keseluruhannya dibenarkan oleh Terdakwa dan para Saksi, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa selanjutnya terlebih dahulu Majelis Hakim perlu untuk memberikan tanggapan atas berbagai sangkalan Terdakwa yang menyatakan bahwa Terdakwa tidak pernah melakukan perbuatan asusila ataupun melakukan persetubuhan dengan Sdri. Oky Libraningsih (Saksi-2), namun Terdakwa mengakui bahwa memang benar kalau rumah atau tempat tinggal Terdakwa ketika masih berdinas di Yonif 514/R Kostrad berada di asrama dan posisinya bersebelahan dengan rumahnya Saksi-2 namun Terdakwa tidak pernah berbuat sebagaimana yang dituduhkan, bahwa terhadap sangkalan dari Terdakwa tersebut yang pada intinya apabila menyangkut masalah perbuatan perzinahan dan susila maka keseluruhannya disangkal oleh Terdakwa, maka untuk itu Majelis Hakim perlu untuk memberikan tanggapan bahwa oleh karena berbagai sangkalan dari Terdakwa tersebut tidaklah didukung dengan adanya keterangan para Saksi lainnya atau alat bukti yang lainnya yang dapat menguatkan akan kebenaran dari sangkalan Terdakwa tersebut, maka oleh karenanya sangkalan dari Terdakwa tersebut haruslah ditolak, dimana sesuai ketentuan Pasal 175 ayat (3) UU No. 31 Tahun 1997 dinyatakan bahwa keterangan Terdakwa hanya dapat berlaku terhadap dirinya sendiri atau dengan kata lain bahwa berbagai sangkalan yang diberikan Terdakwa tersebut hanya berlaku untuk diri Terdakwa sendiri, dimana Terdakwa juga mempunyai hak untuk ingkar atas semua perbuatannya.
Menimbang
: Bahwa setelah Majelis Hakim meneliti dan mengkaji secara seksama dari keseluruhan rangkaian perbuatan dan kejadian serta keadaan yang karena sudah terdapatnya persesuaian dari seluruh keterangan yang telah diberikan oleh para Saksi termasuk sebagian dari keterangan Terdakwa sendiri serta ditambah lagi dengan adanya barang bukti yang diajukan yaitu berupa surat-surat yang berhubungan langsung dengan perkara ini, maka dengan mendasari ketentuan Pasal 177 UU No. 31 Tahun 1997, Majelis Hakim sudah mendapatkan alat bukti lainnya yaitu berupa petunjuk dimana Majelis Hakim menilai bahwa benar memang telah terjadi tindak pidana sebagaimana yang diuraikan dalam Surat Dakwaan Oditur Militer dan Terdakwalah sebagai pelakunya.
Menimbang
: Bahwa selanjutnya berdasarkan dari keterangan para Saksi di bawah sumpah dan sebagian keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya yaitu petunjuk, termasuk barang bukti surat-surat yang diajukan dipersidangan
31 maka setelah menghubungkan antara yang satu dengan yang lainnya telah diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata di Rindam V/Brawijaya setelah lulus dengan pangkat Prada kemudian ditempatkan di Yonif 515/R/9/2 Kostrad Jember, lalu pada tahun 2007 Terdakwa dimutasikan di Yonif 514/R/9/2 Kostrad Bondowoso dan pada tahun 2015 Terdakwa mengikuti Secaba Reg di Rindam V/Brawijaya dan setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian ditempatkan di Kodim 0812 Lamongan dengan menjabat sebagai Babinsa Koramil 12/Modo hingga dengan pangkat Serda NRP 31020203301281. 2. Bahwa benar sebagai prajurit TNI AD, Terdakwa sehat jasmani dan rohani serta mampu bertanggung jawab atas semua perbuatannya dan sebagai warga Negara RI juga tunduk dengan segala ketentuan peraturan perundangan-undangan di wilayah NKRI. 3. Bahwa benar Terdakwa telah berkeluarga dengan menikahi Saksi-4 (Sdri. Sriwahyuni Ernawati) tanggal 3 Maret 2007 di Kab.Lamongan sesuai dengan Akte Surat Nikah No : 22/01/III/2007 tanggal 3 Maret 2007 dan dari pernikahan tersebut dikarunia 2 ( dua) orang anak. 4. Bahwa benar Saksi-1 (Kopda Nurrohman) juga telah menikah dengan Saksi-2 (Sdri. Oky Librianingsih) di Situbondo sesuai dengan Kutipan Akte nikah No : 459/22/XI/2007 tanggal 09 November 2007 dari pernikahan tersebut dikaruniai anak dua orang yang pertama laki-laki atas nama Cheva Nuki 7 (tujuh) Tahun dan kedua perempuan atas nama Cheksy Nukya Anjani 3 (tiga) tahun. 5. Bahwa benar pada tanggal yang sudah tidak diingat lagi pada bulan Juni 2011 sekira pukul 18.30 Wib ketika Terdakwa sedang mendengarkan lagu India di HP Terdakwa di rumah dinasnya saat itu Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) secara kebetulan mendengar lagu India dari HP milik Terdakwa, sehingga Saksi-2 tertarik lalu menginginkan meminta lagu India tersebut kepada Terdakwa, dimana kebetulan rumah Terdakwa dan rumah Saksi-2 bersebelahan di asrama Yonif 514/R Kostrad sehingga Saksi-2 kemudian mencari No HP milik Terdakwa melalui HP milik suaminya yang bernama Kopda Nurrohman (Saksi-1). 6. Bahwa benar setelah Saksi-2 mendapatkan No HP Terdakwa dari HP milik suaminya kemudian Saksi-2 menghubungi Terdakwa via SMS dengan maksud untuk meminta lagu India tersebut kepada Terdakwa, dimana pada awalnya Terdakwa tidak mengetahui kalau yang mengirim SMS tersebut adalah Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2). 7. Bahwa benar setelah Terdakwa mengetahui kalau yang mengirim SMS tersebut adalah Saksi-2 lalu Terdakwa kemudian bersedia mengirimkan lagu India di HP nya via bluetooth kepada Saksi-2 dengan menyampaikan agar Saksi-2 datang ke rumah Terdakwa jangan melalui pintu depan rumahnya karena dikhawatirkan nanti akan diketahui orang lain dan takut disangka akan berbuat yang macam-macam. 8. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 kemudian memberikan HPnya kepada Terdakwa melalui pintu belakang dan setelah Saksi-2 memperoleh lagu India dari Terdakwa kemudian Terdakwa ngobrolngobrol dengan Saksi-2 di bagian belakang rumahnya dan saat itu Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-2 kalau Terdakwa ingin pindah di Lamongan dikarenakan isteri Terdakwa menginginkan agar Terdakwa
32 pindah dinas ke Lamongan dan pada saat Terdakwa ngobrol-ngobrol tersebut Terdakwa juga sempat menyampaikan rasa kekaguman kepada Saksi-2 dengan mengatakan kalau Saksi-2 itu orangnya sabar dan cantik, begitupun dengan Saksi-2 juga mempunyai rasa kagum kepada Terdakwa dikarenakan Terdakwa orangnya selalu rapi serta tidak pernah macam-macam dan setelah selesai berbincang-bincang selanjutnya Saksi dan Terdakwa masuk ke dalam rumahnya masing-masing. 9. Bahwa benar kemudian keesokan harinya Terdakwa mulai menanyakan kabar Saksi-2 melalui SMS dan bercerita kesana kemari lalu Terdakwa mengatakan kalau Terdakwa tertarik dengan Saksi-2 dan begitu juga Saksi-2 juga mengatakan tertarik dengan Terdakwa, selanjutnya sekira pukul 22.00 Wib setelah Terdakwa turun dari ngepos (tugas jaga) Terdakwa mengirim SMS lagi kepada Saksi-2 dengan tujuan untuk mengajak Saksi-2 ketemuan lagi dengan Terdakwa dibelakang rumah Saksi-2 dan setelah Saksi-2 menyetujuinya lalu Terdakwa datang ke rumah Saksi-2 melalui pintu belakang rumahnya kemudian Terdakwa masuk menemui Saksi-2 melalui pintu belakang rumahnya menuju ke rumah Saksi-2 dan ketika sampai dibagian dapur rumah Saksi-2 lalu Terdakwa mengatakan kepada Saksi kalau dirinya ingin memeluk tubuh Saksi-2 dan Saksi-2 juga mengatakan kalau dirinya butuh juga pelukan dari Terdakwa setelah Terdakwa memeluk tubuh Saksi-2. 10. Bahwa benar kemudian Saksi-2 mengajak Terdakwa masuk ke bagian ruang tengah (ruang tamu) sambil menonton TV dan selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi-2 melakukan hubungan badan layaknya seperti suami isteri dengan mengatakan “kalau punya orang Madura itu rasanya asin asin enak”. 11. Bahwa benar kemudian Terdakwa dan Saksi-2 lalu tidur-tiduran diatas kasur busa yang berada di ruang tengah di depan TV sambil Terdakwa dan Saksi-2 saling berciuman bibir, selanjtutnya Saksi-2 membuka pakaian Terdakwa dan Terdakwapun membuka pakaian Saksi sampai telanjang keduanya telanjang bulat lalu Terdakwa menciumi payudara Saksi-2 sambil meraba-raba kemaluan Saksi-2 dan setelah Terdakwa puas menciumi payudara Saksi-2 lalu Saksi-2 memegangi dan menghisap kemaluan Terdakwa, kemudian dengan posisi Saksi-2 berada di bawah dan Terdakwa posisi berada diatas lalu Terdakwa memasukkan kemaluannya yang sudah tegang ke dalam lubang vagina Saksi-2 selanjutnya dengan gerakan maju mundur mengoyang-goyangkan pantatnya dengan iraman naik turun kurang lebih 5 (lima) menit lalu penis Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi. 12. Bahwa benar kemudian keesokan harinya sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-2 lagi lewat SMS untuk membahas kejadian persetubuhan yang telah dilakukan oleh Terdakwa dan Saksi-2 tadi malam dimana Terdakwa maupun Saksi-2 masing-masing merasa puas dan berselang satu jam kemudian sekira pukul 13.00 Wib Terdakwa menyampaikan kepada Saksi kalau dirinya ingin melakukan hubungan badan lagi layaknya seperti suami isteri dengan Saksi-2 dan setelah Saksi-2 juga menyetujuinya. 13. Bahwa benar tidak lama kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi-2 masuk melalui pintu belakang rumahnya lalu masuk ke rumah Saksi-2 dan setelah tiba dibagian dapur rumah Saksi-2 setelah Terdakwa bertemu dengan dengan Saksi-2 lalu Terdakwa dan Saksi-2 saling berciuman dan berpelukan dimana saat itu Saksi-2 hanya menggunakan rok dan sudah tidak memakai celana dalam lalu Terdakwa menurunkan celananya sebatas lutut kemudian Terdakwa menaikkan rok yang
33 dikenakan oleh Saksi-2 lalu dengan posisi dari belakang kemudian Terdakwa memasukkan penisnya yang sudah tegang kedalam lubang vagina Saksi-2 dengan gerakan maju mundur lalu setelah kurang lebih lima menit penis Terdakwa mengeluarkan sperma di dalam lubang vagina Saksi-2. 14. Bahwa benar kemudian pada malam harinya sekira pukul 22.00 Wib setelah melaksanakan kegiatan apel malam Terdakwa kembali lagi menghubungi Saksi-2 untuk menanyakan keberadaan suami Saksi-2 dan Saksi-2 mengatakan kepada Terdakwa kalau suami Saksi-2 (Kopda Nurrohman) sedang tidak berada di rumahnya, selanjutnya Terdakwa menyampaikan kalau dirinya ingin bersetubuh lagi dengan Saksi-2 lalu kembali lagi Terdakwa masuk melalui pintu belakang rumahnya lalu melakukan persetubuhan lagi dengan Saksi-2 seperti cara-cara yang sama seperti sebelumnya sampai Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi-2. 15. Bahwa benar pada tahun 2012 Terdakwa dan Saksi-2 juga pernah melakukan persetubuhan layaknya seperti suami istri didalam rumah asrama milik Terdakwa dengan cara sebelumnya telah membuat janjian bertemu dibelakang rumah Terdakwa, setelah itu gantian Saksi-2 yang masuk ke rumah Terdakwa melalui pintu belakang, selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi-2 masuk kedalam kamar Terdakwa lalu dengan posisi pintu kamar tidak terkunci selanjutnya Terdakwa dan Saksi-2 melakukan persetubuhan Terdakwa dengan cara yang sama dengan sebelumnya hingga Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi-2. 16. Bahwa benar Terdakwa dan Saksi-2 juga pernah melakukan persetubuhan pada saat para anggota Yonif 514/R/9/2 Kostrad sedang melaksanakan latihan tugas luar selama 3 (tiga) hari di Brigif 9 Kostrad, dimana tiba-tiba Terdakwa pulang ke asrama dengan tujuan untuk mengambil barang perlengkapannya yang tertinggal di rumahnya kemudian sekira pukul 18.30 Wib lalu Terdakwa menghubungi Saksi-2 agar membukakan pintu belakang rumahnya yang saat itu anak Saksi-2 yang bernama Cheva Nuki Pratama sedang menginap di rumah orang tua Saksi-2 di Situbondo serta saat itu suami Saksi-2 juga sedang mengikuti latihan tugas luar di Brigif 9 Kostrad. 17. Bahwa benar Terdakwa dan Saksi-2 melakukan hubungan badan layaknya seperti suami istri sudah tidak terhitung lagi jumlahnya baik siang maupun malam hari dimana kejadian tersebut berlangsung sejak bulan Juni 2011 sampai dengan bulan Agustus 2012. 18. Bahwa benar akibat seringnya Terdakwa dan Saksi-2 melakukan hubungan badan layaknya seperti suami istri kemudian pada bulan Mei 2012 Saksi-2 mengalami kehamilan dan Saksi-2 menyampaikan tentang kehamilannya tersebut kepada Terdakwa dan tanggapan dari Terdakwa saat itu Terdakwa bersedia untuk mengakui kalau anak yang berada dalam kandungan Saksi-2 adalah anak dari Terdakwa, namun ketika usia kehamilan Saksi-2 berumur 5 (lima) bulan lalu tiba-tiba Terdakwa menginginkan agar anak yang dikandung oleh Saksi-2 agar digugurkan, namun Saksi-2 menolak keinginan Terdakwa karena Saksi-2 merasa yakin kalau anak yang dikandung Saksi-2 adalah merupakan anak dari hasil hubungan gelap yang dilakukan oleh Saksi-2 dengan Terdakwa, sehingga kemudian Saksi-2 merasa sangat kecewa dengan Terdakwa. 19. Bahwa benar kemudian kejadian selanjutnya pada bulan Maret 2015 saat suami Saksi-2 yaitu Kopda Nurrohman (Saksi-1) sedang
34 melaksanakan Tugas Pengamanan Perbatasan di Atambua Nusa Tenggara mempunyai perasaan tidak enak tentang keluarganya dimana Saksi-1 mencurigai istrinya Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) telah melakukan perselingkuhan dengan lelaki lain, lalu Saksi-1 menghubungi istrinya yang saat itu berada di Asrama Yonif 514/R Kostrad untuk menanyakan keadaan istri Saksi, namun istri Saksi mengatakan bahwa ia baik-baik saja akan tetapi Saksi-1 tetap merasa curiga karena pada saat Saksi-1 sedang tugas di Atambua istri Terdakwa jarang memberi kabar berita dan ketika berbicara sepertinya istri Saksi-1 malas berbicara dengan Saksi-1 dan setelah Saksi-1 mendesak lalu Saksi-2 mengakui bahwa ia memang telah berselingkuh dengan Terdakwa (Mantan anggota Yonif 514/R/9/2 Kostrad) yang sekarang sudah pindah tugas berdinas di Koramil 0812/12 Modo Korem 082/ CPYJ dengan menceritakan semua kejadiannya secara terus terang. 20. Bahwa benar setelah mendapatkan informasi dari istrinya sendiri mengenai perbuatan yang dilakukannya dengan Terdakwa kemudian Sdr. Kopda Nur Rohman (Saksi-1) sudah merasa dirugikan/dicemarkan oleh Terdakwa selanjutnya melaporkan perbuatan Terdakwa dengan membuat surat pengaduan secara tertulis pada tanggal 10 November 2015 yang menuntut agar Terdakwa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. 21. Bahwa benar dari seluruh rangkaian perbuatan Terdakwa yang saling berpelukan, berciuman dan selanjutnya diakhiri dengan melakukan hubungan badan layaknya seperti suami istri dengan Sdri. Oky Libraningsih (Saksi-2) sejak bulan Juni 2011 sampai dengan bulan Mei 2012 sebagaimana ditempat-tempat yang telah disebutkan diatas yaitu di bagian dapur rumah, di ruangan depan TV rumah Saksi-2 dan juga didalam rumah asrama Terdakwa di Yonif 514/R Kostrad yang dalam keadaan tidak dikunci adalah keseluruhannya merupakan tempat-tempat yang terbuka untuk umum dimana orang lain bisa saja sewaktu-waktu datang dan melihat perbuatan yang dilakukan Terdakwa dengan Saksi-2 dan bagi orang yang melihat perbuatan yang dilakukan Terdakwa dengan Saksi-2 tersebut akan merasa jijik, malu dan bisa menjadi terangsang birahinya karena yang dilakukan Terdakwa adalah perbuatan yang menimbulkan napsu serta berhubungan dengan kelamin yang keseluruhannya adalah merupakan perbuatan yang melanggar kesusilaan. 22. Bahwa benar perbuatan Terdakwa yang berpelukan, saling berciuman dan selanjutnya diakhiri dengan perbuatan melakukan hubungan badan layaknya seperti suami istri dengan Sdri. Oky Libraningsih (Saksi-2) yang merupakan istri dari bawahannya sendiri yang bernama Kopda Nur Rohman (Saksi-1) baik yang dilakukan di bagian dapur belakang rumah Saksi-2 maupun didalam ruang tamu didepan TV rumah Saksi-2 serta di dalam rumah Asrama Yonif 514/R Kostrad milik Terdakwa adalah perbuatan yang melanggar hukum, namun tetap saja hal tersebut dilakukan Terdakwa secara sengaja dan dalam keadaan sadar serta atas dasar suka sama suka, dimana sejak awal Terdakwa sudah mengetahui akan status dari Sdri. Oky Libraningsih (Saksi-2) adalah istri dari Kopda Nur Rohman dan perbuatan tersebut adalah suatu pelanggaran hukum yang melanggar norma kesusilaan yang ancamannya sangat berat di lingkungan TNI, apalagi perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan dengan sesama KBT (Keluarga Besar TNI). Menimbang
: Bahwa setelah mengemukakan fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan sebagaimana tersebut diatas, maka selanjutnya terlebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan Oditur Militer dalam Tuntutannya, dengan mengemukakan pendapat
35 bahwa mengenai terbukti atau tidaknya Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam Surat Dakwaan Oditur Militer yang sudah dituangkan dalam Tuntutannya, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan dan mengemukakan sendiri pendapatnya lebih lanjut sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan sebagaimana dalam putusan ini dan demikian pula terhadap berat ringannya hukuman yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa, Majelis Hakim juga akan mempertimbangkan sendiri sesuai dengan fakta yang terungkap termasuk motivasi, latar belakang, serta sebab akibat dari perbuatan Terdakwa termasuk didalamnya bagi harmonisasi kehidupan rumah tangga prajurit TNI khususnya di kesatuan Terdakwa saat ini maupun di kesatuan Terdakwa sebelumnya yaitu di Yonif 514/Kostrad. Menimbang
: Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Penasihat Hukum Terdakwa dalam Nota Pembelaannya (Pledooi) sebagai berikut : 1. Bahwa terhadap bagian awal Nota Pembelaannya (Pledooi) Penasihat Hukum Terdakwa yang hanya menguraikan kembali sebagian dari fakta hukum yang terungkap di persidangan yang dimulai keterangan para Saksi termasuk didalamnya keterangan para Saksi Tambahan, keterangan Terdakwa serta barang bukti yang diajukan dalam perkara Terdakwa dan selanjutnya Penasihat Hukum memberikan analisa dari fakta-fakta yang termuat dalam Surat Tuntutan Oditur dimana menurut Penasihat Hukum, Tuntutan Oditur Militer tidaklah lengkap karena Oditur Militer sebagian besar hanya memuat kembali keterangan saksi maupun keterangan Terdakwa yang terdapat dalam BAP Penyidik, sedangkan fakta persidangan yang sesungguhnya tidak dicantumkan oleh Oditur Militer secara lengkap dan jelas dan terkesan Oditur Militer telah menghilangkan fakta persidangan yang sebenarnya, hal ini perlu ditanggapi oleh Majelis Hakim bahwasannya pendapat dari Penasehat Hukum Terdakwa tersebut sah-sah saja dalam rangka mengajukan pembelaannya demi kepentingan Terdakwa, dimana fakta haruslah apa yang dinyatakan dalam persidangan, sedangkan hasil dari BAP di Penyidikan hanyalah sebagai bahan dasar bagi Majelis Hakim yang masih perlu diuji kebenarannya dalam persidangan, sehingga untuk itu tentunya Majelis Hakim pada akhirnya akan mempertimbangkannya sendiri berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan sebagaimana dalam perkara ini lebih lanjut. 2. Bahwa mengenai dalam Nota Pembelaan (Pledooi) Penasihat Hukum yang berpendapat bahwa sesuai dengan ketentuan batas waktu pengaduan dalam Pasal 74 ayat (1) KUHP yaitu “Pengaduan boleh diajukan hanya dalam waktu enam bulan sejak orang yang berhak mengadu mengetahui adanya kejahatan, bila bertempat tinggal di Indonesia, atau dalam waktu sembilan bulan bila bertempat tinggal di luar Indonesia”, sehingga untuk itu Dakwaan Pertama dari Oditur Militer sudah daluwarsa karena pengaduan yang dilakukan oleh Kopda Nurrohman sudah melebihi batas waktu 6 (enam) bulan sejak Kopda Nurrohman mengetahui tindak pidana tersebut pada bulan Maret 2015 sedangkan Kopda Nurrohman melapor ke Polisi Militer pada tanggal 10 Nopember 2015 (setelah 8 bulan setelah mengetahui tindak pidana tersebut) sehingga untuk Dakwaan Pasal 284 Ayat (1) ke-1 huruf a KUHP demi hukum tidak dapat dituntut dimuka hukum, hal ini ditanggapi oleh Majelis Hakim bahwasannya Majelis Hakim sependapat dengan pendapat Penasihat Hukum dan oleh karenanya maka sejak awal Majelis Hakim sudah mengemukakan pendapatnya mengenai Surat Dakwaan yang disusun oleh Oditur Militer secara alternative tersebut.
36 3. Bahwa terhadap Pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa yang menyatakan bahwa Penasihat Hukum Terdakwa berbeda pendapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam merumuskan unsur-unsur yang terkandung dalam Pasal 281 ke-1 KUHP dan selanjutnya Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan bahwa terhadap keterbuktian unsur ke-1 sudah sependapat dengan Oditur Militer, namun terhadap keterbuktian unsur ke-2 dan unsur ke-3 menyatakan tidak sependapat dan tidak terbukti, hal ini perlu ditanggapi oleh Majelis Hakim bahwasannya mengenai terbukti atau tidaknya tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa akan dipertimbangkan dan dikemukakan sendiri oleh Majelis Hakim sehingga Majelis Hakim tidaklah hanya semata-mata mengikuti apa Tuntutan dari Oditur Militer maupun juga tidak mengikuti Nota Pembelaan (Pledooi) dari Penasihat Hukum Terdakwa semata. 4. Bahwa terhadap dari Nota Pembelaan (Pledooi) dari Penasihat Hukum yang menyatakan bahwa Terdakwa tidak terbukti bersalah dalam perkara ini, dengan alasan bahwa Terdakwa tidak pernah melakukan persetubuhan dengan Saksi 2 (Sdri. Oky Librianingsih) dan tuduhan persetubuhan yang dilakukan Terdakwa dengan Saksi-2 bukanlah suatu tindak pidana, karena saksi-saksi yang diajukan oleh Oditur Militer tidak ada yang melihat, mendengar, atau mengalaminya sendiri, melainkan hanya mendengar dari telinga ke telinga (Vide Pasal 1 angka 26 KUHAP), hal ini perlu ditanggapi oleh Majelis Hakim bahwasannya kesimpulan dari Penasihat Hukum tersebut belumlah lengkap dan keliru karena Penasihat Hukum hanya mengambil dari hasil keterangan Terdakwa semata dengan tidak mempertimbangkan dari hasil keterangan para Saksi yang telah dihadirkan di persidangan, untuk itu pembelaan dari Penasehat Hukum tersebut haruslah ditolak. 5. Bahwa terhadap Nota Pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa yang menyatakan bahwa berdasarkan pemeriksaan di muka persidangan telah memperoleh kesimpulan bahwa Terdakwa tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dituduhkan dan dituntutkan terhadap diri Terdakwa dengan mendasari ketentuan Pasal 175 ayat (1) dan ayat (4) yang ditegaskan lagi oleh Pasal 173 ayat (1) dan ayat (2) UU No 31 Tahun 1997, hal tersebut perlu ditanggapi oleh Majelis Hakim bahwa Majelis Hakim sependapat dengan bunyi rumusan pasal-pasal sebagaimana yang dicantumkan oleh Penasihat Hukum tersebut, namun demikian seyogiyanya Penasehat Hukum juga dalam mengutip ketentuan pasal-pasal tersebut diatas harus dibaca secara lengkap dan tidak boleh sepotong-sepotong dimana dalam ketentuan Pasal 175 ayat (3) UU No. 31 Tahun 1997 juga secara tegas dinyatakan bahwa keterangan Terdakwa hanya dapat terhadap dirinya sendiri atau dengan kata lain bahwa keterangan yang diberikan Terdakwa hanya berlaku untuk diri Terdakwa sendiri, untuk itu Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri fakta-fakta hukum yang telah terungkap dipersidangan. 6. Bahwa mengenai pembelaan Penasehat Hukum yang menyatakan dalam perkara Terdakwa tidak terpenuhi minimal 2 (dua) orang Saksi (unus testis nullus testis) sehingga Terdakwa harus dibebaskan, hal ini perlu juga ditanggapi oleh Majelis Hakim bahwasannya pendapat Penasehat Hukum tersebut dinilai tidak tepat dimana tindak pidana atau perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa ini adalah berhubungan dengan perbuatan susila (aib) yang sudah barang tentu secara pasti yang dapat mengetahui secara pasti mengenai apa perbuatan yang dilakukannya adalah mereka para pihak yang terlibat langsung dalam melakukan perbuatan zina atau asusila tersebut yaitu Terdakwa dan Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) itu sendiri, dan untuk itulah perlunya diuji oleh Majelis Hakim apakah dari keseluruhan rangkaian perbuatan dan kejadian
37 serta keadaan yang karena persesuaiannya dari seluruh keterangan yang telah diberikan oleh para Saksi lainnya termasuk keterangan Terdakwa serta dari keterangan Kopda Nur Rohman yang telah menerangkan secara jelas mengenai apa yang diketahuinya maupun apa yang sudah didengarnya sendiri dari langsung dari istrinya Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) selaku saksi fakta yang mengalami sendiri kejadiannya dan begitu juga dengan keterangan para Saksi lainnya yaitu Saksi Verbalisan Penyidik yang sejak awal secara langsung membuat BAP Terdakwa ternyata sudah membuat cukup jelas bagi Majelis Hakim untuk memberikan penilaian secara arif dan seksama dalam melakukan penilaian akan kebenaran dari keterangan para Saksi tersebut, sehingga apa yang dimaksud oleh Penasihat Hukum bahwa hanya terdapat satu orang saksi saja adalah tidak tepat dan hal ini juga telah sesuai dengan Yuriprudensi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 818 K/Sip/1983 tanggal 18 Agustus 1984 yang menyatakan dalam putusannya dapat menerima keterangan dua orang saksi de auditu untuk memperkuat keterangan dari seorang saksi lain yang tidak de auditu sehingga terhindar dari ketentuan unus testis nullus testis (satu orang saksi bukanlah saksi), sehingga oleh karenanya pembelaan dari Penasehat Hukum tersebut juga haruslah ditolak. 7. Selanjutnya terhadap Nota Pembelaannya (Pledooi) dimana Penasihat Hukum mengemukakan adanya Bukti Surat yang sah dengan kasus yang sama dan korban yang sama yang dikeluarkan oleh Kepala Oditurat Militer III-12 Surabaya Perihal Pendapat Hukum dalam penyelesaian perkara atas nama Tersangka Praka Rudy Syahputra NRP 31010435150680 Nomor Surat : B/898/IX/2016 tanggal 01 September 2016 dan Praka Joko Sudirto NRP 31040189510485 Nomor Surat : B/1391/XII/2016 tanggal 28 Desember 2016, dimana Oditur Militer menyatakan bahwa seluruh Tersangka tidak cukup memenuhi unsurunsur tindak pidana yang diduga melakukan perbuatan tersebut sehingga Oditur Militer menyarankan agar dikeluarkan Kepkumplin disatuan, hal ini perlu ditanggapi oleh Majelis Hakim bahwasannya hal tersebut adalah merupakan kewenangan dari Oditur Militer dalam melihat dan menilai suatu perkara, sedangkan Majelis Hakim dalam perkara ini adalah melaksanakan tugas dan wewenangnya untuk memeriksa dan mengadili perkara pidana yang diduga dilakukan oleh Prajurit TNI sudah dengan berdasarkan pelimpahan berkas perkara atas nama Terdakwa dengan telah disertai seluruh kelengkapannya termasuk Surat Dakwaan, Skeppera dan lain-lainnya, untuk itu pembelaan tersebut haruslah ditolak. 8. Bahwa demikian pula terhadap bagian akhir Nota Pembelannya dimana Penasihat Hukum hanya mengajukan permohonan berdasakan kesimpulannya kepada Majelis Hakim agar membebaskan Terdakwa dari segala Dakwaan Oditur Militer dan seterusnya, Majelis Hakim juga akan mempertimbangkannya sekaligus bersamaan sebagaimana dalam Putusan ini lebih lanjut. Menimbang
: Bahwa terhadap Replik Oditur Militer yang disampaikan secara tertulis pada hari Rabu tanggal 15 Maret 2017 dalam menanggapi Nota Pembelaan (Pledooi) dari Penasihat Hukum, dimana pada intinya Oditur Militer telah menolak seluruh dalil-dalil yang disampaikan oleh Penasihat Hukum serta Duplik dari Penasihat Hukum yang disampaikan langsung secara lisan dimana Penasihat Hukum juga menyatakan masih tetap pada pembelaannya seperti semula, hal ini ditanggapi oleh Majelis Hakim bahwa adanya perbedaan pendapat dan sikap antara Oditur Militer selaku Penuntut Umum di lingkungan TNI serta Penasihat Hukum di persidangan yang bertugas untuk mendampingi dalam rangka membela kepentingan kliennya (Terdakwa) hal itu dinilai oleh Majelis Hakim hanyalah
38 merupakan perbedaan cara pandang saja dalam menilai fakta hukum yang telah terungkap dipersidangan, untuk itu Majelis Hakim tidak akan menanggapi secara khusus melainkan akan dipertimbangkan sekaligus bersamaan sebagaimana dalam putusan ini. Menimbang
: Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah dari rangkaian perbuatan Terdakwa sebagaimana yang terungkap di persidangan Terdakwa dapat dipersalahkan atau tidak melakukan tindak pidana sebagaimana dalam Dakwaan Oditur Militer, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkannya berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan.
Menimbang
: Bahwa untuk menentukan apakah Terdakwa bersalah atau tidak melakukan tindak pidana sebagaimana dalam Surat Dakwaan Oditur Militer, maka untuk itu dari rangkaian perbuatan yang dilakukan Terdakwa tersebut haruslah telah memenuhi seluruh unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada diri Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer kepada Terdakwa adalah dalam bentuk dakwaan yang disusun secara alternatif sehingga dengan demikian memberi pilihan kepada Majelis Hakim untuk menentukan dakwaan mana yang dinilai paling tepat dan bersesuaian dengan perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa sesuai dengan fakta yang terungkap dipersidangan.
Menimbang
: Bahwa sesuai dengan fakta dipersidangan dan oleh karena sejak awal pada dakwaan altenatif Pertama Pasal 284 ayat (1) ke-2 a KUHP sudah dinyatakan oleh Majelis Hakim tidak memenuhi syarat formal penuntutan karena pengaduannya sudah lewat waktu, maka untuk selanjutnya Majelis Hakim akan secara langsung mengemukakan pendapatnya terhadap Dakwaan alternatife Kedua Pasal 281 ke-1 KUHP yaitu : “Barang siapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan”, yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur kesatu : Unsur kedua :
Menimbang
Barang siapa. Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan.
: Bahwa mengenai unsur-unsur dari Dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Unsur kesatu : Barang siapa. Yang dimaksud dengan “Barangsiapa” menurut Undang-Undang adalah setiap orang atau siapa saja yang mampu bertanggung jawab yang tunduk kepada Hukum Pidana Indonesia dan setiap orang yang tunduk pada kekuasaan Badan Peradilan Militer serta diajukan ke persidangan karena adanya Dakwaan dari Penuntut Umum. Berdasarkan keterangan para Saksi, sebagian keterangan Terdakwa dan alat bukti lainnya yaitu bukti petunjuk serta dari barang bukti yang diajukan di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1.
Bahwa benar Terdakwa yang dihadapkan ke persidangan ini adalah bernama : SISWANDI, seorang yang berstatus sebagai prajurit militer dengan pangkat Serda NRP 31020203301281, yang ketika melakukan tindak pidana ini bertugas di Yonif 514 Kostrad dan saat ini sudah pindah tugas di Kodim 0812 Lamongan sebagai Babinsa Ramil 0812/06 Modo.
39 2.
Bahwa benar selaku prajurit/militer Terdakwa sehat jasmani rohani dan mampu bertanggung jawab atas perbuatannya serta tunduk dengan segala ketentuan hukum yang berlaku diwilayah NKRI.
3.
Bahwa benar yang dimaksud dengan barang siapa sebagai pelaku tindak pidana yang dalam perkara ini adalah memang Terdakwalah orangnya dan selanjutnya Terdakwa diajukan ke persidangan sesuai Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/144/K/AD/XII/2016 tanggal 7 Desember 2016 karena Terdakwa telah didakwa melakukan tindak pidana dalam dakwaan alternative Pertama : “Seorang pria yang turut serta melakukan perbuatan zina, padahal diketahui, bahwa yang turut bersalah telah kawin” atau Kedua : “Barang siapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan”.
Dengan demikian berdasarkan fakta-fakta sebagaimana tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke satu “Barang siapa” telah terpenuhi. Unsur kedua : Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan. Yang dimaksud “dengan sengaja” menurut M.V.T adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan beserta dengan akibatnya. Yang dimaksud “dengan terbuka” adalah melakukan perbuatan di tempat umum atau di suatu tempat yang dapat didatangi orang lain, misalnya jalan, lorong, gang, pasar dsb-nya, maupun ditempat yang mudah dilihat orang dari tempat umum meskipun dilaksanakan ditempat yang bukan tempat umum termasuk pula disini ruang atau kamar milik orang lain yang di huni oleh 2 (dua) orang atau lebih sehingga masingmasing orang tersebut tidak memiliki hak privacy yang mutlak atas kamar tersebut. Bahwa pengertian tertutup dari suatu ruangan atau kamar akan berubah sifatnya apabila dilakukan oleh orang yang tidak berhak melakukannya dan tanpa ijin dari pemilik ruang atau kamar tersebut sehingga si pemilik ruang atau kamar berhak bebas masuk tanpa seijin para pelaku pelanggar susila. Demikian pula pengertian umum disini tidak selalu harus masyarakat umum yang tidak dikenal atau arti umum secara luas tapi termasuk juga orang selain pelaku yaitu siapa saja yang mungkin dapat melihat perbuatan tersebut. Yang dimaksud “melanggar kesusilaan” adalah suatu perbuatan yang melanggar perasaan malu yang berhubungan dengan nafsu birahi ataupun dengan kelaminan atau bagian-bagian badan tertentu lainnya yang dapat menimbulkan rasa malu, jijik, saru atau terangsangnya birahi orang lain. Berdasarkan keterangan para Saksi dan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar dari rangkaian perbuatan Terdakwa yang dimulai sejak bulan Juni 2011 pada sekira pukul 18.30 wib setelah Terdakwa dan Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) hubungannya menjadi dekat sejak Terdakwa mengirimkan lagu india yang ada di HP Terdakwa via bluetooth ke HP milik Saksi-2 lalu keesokan harinya setelah Terdakwa turun dari ngepos (tugas jaga) pukul 22.00 wib lalu Terdakwa mengirim SMS untuk mengajak Saksi-2 ketemuan dibelakang rumah Saksi-2 dan setelah Saksi-2 menyetujuinya lalu Terdakwa datang ke rumah Saksi-2 melalui
40 pintu belakang rumahnya lalu masuk ke rumah Saksi-2 melalui pintu belakang rumah Saksi-2 di Asrama Yonif 514/R Kostrad dan setelah bertemu lalu Terdakwa mengatakan kepada Saksi-2 kalau dirinya ingin memeluk tubuh Saksi-2 dan Saksi-2 mengatakan kalau dirinyapun juga butuh pelukan dari Terdakwa setelah itu Terdakwa memeluk tubuh Saksi2 sambil berciuman bibir, kemudian Saksi-2 mengajak Terdakwa pindah ke ruang tengah (ruang tamu) sambil menonton TV, selanjutnya didepan ruang TV Terdakwa lalu mengajak Saksi-2 melakukan hubungan badan layaknya suami isteri dengan mengatakan “kalau punya orang Madura asin asin enak”, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 tidur-tiduran diatas kasur busa yang berada di ruang tengah depan TV sambil Terdakwa menciumi bibir Saksi-2 dan dibalas oleh Saksi-2 mencium bibir Terdakwa. 2. Bahwa benar kemudian Saksi-2 membuka pakaian Terdakwa dan Terdakwapun membuka pakaian Saksi-2 sampai telanjang bulat, selanjutnya Terdakwa menciumi payudara Saksi-2 sambil meraba-raba payudara Saksi-2, setelah Terdakwa puas mencium payudara Saksi-2, kemudian Saksi-2 memegang penis Terdakwa sambil menciumi penis dan mengulum kemaluan Terdakwa, setelah itu dengan posisi Saksi-2 berada dibawah dan posisi Terdakwa berada diatas, kemudian Terdakwa memasukkan penisnya yang sudah tegang ke dalam lubang vagina Saksi2 dengan gerakan maju mundur, selanjutnya Saksi-2 bertukar posisi di atas dan Terdakwa dibawah sambil Saksi-2 mengoyang-goyangkan pantatnya dengan irama naik turun lalu setelah kurang lebih 5 (lima) menit kemudian penis Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi-2. 3. Bahwa benar Terdakwa pada keesokan harinya sekira pukul 12.00 Wib menghubungi kembali Saksi-2 memalui SMS membahas kejadian hubungan persetubuhan yang telah dilakukan tadi malam dimana Terdakwa merasa puas demikian juga dengan Saksi-2 lalu berselang satu jam kemudian sekira pukul 13.00 Wib Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-2 kalau dirinya ingin melakukan hubungan badan layaknya suami isteri lagi dengan Saksi-2 dan tidak lama kemudian Terdakwa datang lagi ke rumah Saksi-2 melalui pintu belakang dan masuk ke dapur rumah asrama Saksi-2 dan setelah bertemu Terdakwa dan Saksi-2 saling berciuman dan berpelukan dimana saat itu Saksi-2 hanya memakai rok saja dan tidak memakai celana dalam sedangkan Terdakwa hanya menurunkan celananya sebatas lutut dan setelah menaikkan rok Saksi-2 lalu Terdakwa berdiri dibelakang Saksi-2 memasukkan penisnya yang sudah tegang ke dalam lubang vagina Saksi-2 dengan gerakan maju mundur setelah kurang lebih selama 5 (lima) menit lalu Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi-2. 4. Bahwa benar kemudian setelah Terdakwa memulai melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 selanjutnya kejadian persetubuhan tersebut diulangi secara terus menerus oleh Terdakwa dan Saksi-2 sampai dengan jumlah yang sudah tidak terhitung lagi baik siang maupun malam hari secara sembunyi-sembunyi di rumah Saksi-2 pada saat suami Saksi-2 tidak berada dirumahnya dengan cara-cara yang sama seperti sebelumnya Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 dimana air mani Terdakwa selalu dikeluarkan didalam kemaluan Saksi-2. 5. Bahwa benar selain melakukan di rumah Saksi-2, Terdakwa dan saksi-2 juga pernah melakukan persetubuhan layaknya seperti suami istri dengan cara-cara yang sama seperti sebelumnya di rumah Terdakwa Asrama Yonif 514/R Kostrad dimana Saksi-2 masuk ke rumah Terdakwa juga melalui pintu belakang rumahnya, dimana saat kejadian tersebut
41 isteri Terdakwa sedang berada di Lamongan, dengan kondisi posisi pintu kamar Terdakwa tidak terkunci. 6. Bahwa benar akibat seringnya Terdakwa dan Saksi-2 melakukan persetubuhan kemudian sekira bulan Mei 2012, Saksi-2 hamil dan menceritakan tentang kehamilannya kepada Terdakwa dan Terdakwa mengatakan akan bertanggung jawab dengan kehamilan Saksi-2, namun ternyata dikemudian hari Terdakwa malahan menyuruh Saksi-2 menggugurkan kandungannya, namun keinginan Terdakwa tersebut ditolak oleh Saksi-2 dan selanjutnya Saksi-2 menjadi kecewa dengan sikap Terdakwa. 7. Bahwa benar dari seluruh rangkaian perbuatan yang dilakukan Terdakwa dengan Sdri. Oky Libraningsih (Saksi-2) sejak bulan Juni 2011 sampai dengan bulan Mei 2012 sebagaimana ditempat-tempat yang telah disebutkan diatas adalah keseluruhannya merupakan tempat-tempat yang terbuka untuk umum dimana orang lain bisa saja sewaktu-waktu datang dan melihat perbuatan yang dilakukan Terdakwa dengan Saksi-2 dan bagi orang yang melihat perbuatan yang dilakukan Terdakwa dengan Saksi-2 tersebut akan merasa jijik, malu dan bisa menjadi terangsang birahinya karena yang dilakukan Terdakwa adalah perbuatan yang menimbulkan napsu serta berhubungan dengan kelamin yang keseluruhannya adalah merupakan perbuatan yang melanggar kesusilaan. 8. Bahwa benar perbuatan Terdakwa yang berpelukan, saling berciuman dan selanjutnya diakhiri dengan perbuatan melakukan hubungan badan layaknya seperti suami istri dengan Sdri. Oky Libraningsih (Saksi-2) yang merupakan istri dari bawahannya sendiri yang bernama Kopda Nur Rohman (Saksi-1) baik yang dilakukan di bagian dapur belakang rumah Saksi-2 maupun didalam ruang tamu didepan TV rumah Saksi-2 serta di dalam rumah Asrama Yonif 514/R Kostrad milik Terdakwa adalah perbuatan yang melanggar hukum, namun tetap saja hal tersebut dilakukan Terdakwa secara sengaja dan dalam keadaan sadar serta atas dasar suka sama suka, dimana sejak awal Terdakwa sudah mengetahui akan status dari Sdri. Oky Libraningsih (Saksi-2) adalah istri dari Kopda Nur Rohman dan perbuatan tersebut adalah suatu pelanggaran hukum yang melanggar norma kesusilaan yang ancamannya sangat berat di lingkungan TNI, apalagi perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan dengan sesama KBT (Keluarga Besar TNI). Dengan demikian dari fakta-fakta tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua ”Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan” telah terpenuhi. Menimbang
: Bahwa dengan telah terpenuhinya keseluruhan unsur-unsur tindak pidana dalam Dakwaan diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Dakwaan Oditur Militer telah terbukti secara sah dan meyakinkan.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas adalah merupakan fakta yang diperoleh dalam persidangan, maka oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan” sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam dakwaan alternatife Kedua Pasal 281 ke-1 KUHP.
Menimbang
: Bahwa oleh karena pada diri Terdakwa tidak terdapat alasan pemaaf ataupun alasan pembenar yang dapat menghapus sifat melawan hukum dalam melakukan perbuatannya, maka terhadap Terdakwa tidak dapat
42 dilepaskan dari tuntutan hukum sehingga harus diberikan ganjaran hukuman yang setimpal atas perbuatannya. Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa bersalah, maka Terdakwa harus dijatuhi pidana.
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat serta perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa latar belakang perbuatan ini dilakukan karena Terdakwa tidak dapat lagi mengendalikan hawa nafsu syahwatnya yang bejat sehingga Terdakwa sudah tidak dapat lagi membedakan mana yang benar, mana yang salah, mana yang pantas dan tidak pantas, serta mana yang patut dan tidak patut untuk dilakukan, sehingga kemudian Terdakwa nekat berbuat asusila sampai dengan melakukan persetubuhan berulangkali dengan Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) yang merupakan istri bawahan dari Terdakwa sendiri yang bernama Kopda Nur Rohman (Saksi-1), walaupun juga tidak dapat dipungkiri bahwasannya perbuatan Terdakwa inipun dapat terjadi juga karena ada peluang yang diberikan oleh Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) yang telah dengan tega mengkhianati mahligai perkawinan dengan suaminya. 2. Bahwa pada hakekatnya perbuatan Terdakwa yang dilakukan sejak pada kurun waktu perbuatan yang pertama kali sekira bulan Juni 2011 sampai dengan perbuatan terakhir kalinya sekira bulan Mei 2012 di rumah Asrama Yonif 514/R Kostrad baik itu di rumah Saksi-2 maupun dirumah Terdakwa adalah merupakan perbuatan yang dilarang dan sangat tercela di lingkungan TNI, hal ini menunjukkan bahwa Terdakwa sudah tidak lagi memiliki nilai-nilai yang baik, baik norma susila, adat, agama maupun norma yang berlaku bagi kehormatan seorang prajurit TNI dan keluarganya apalagi perbuatan ini dilakukan dengan Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) yang merupakan istri dari bawahannya sendiri yang bernama Kopda Nur Rohman (Saksi-1). 3. Bahwa perbuatan Terdakwa dinilai sudah sangat tercela karena dilakukan terhadap sesama istri anggota TNI yaitu dengan Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) yang merupakan istri dari bawahannya sendiri yang bernama Kopda Nur Rohman, hal ini menunjukkan bahwa Terdakwa memiliki moral dan mental yang bejat. 4. Bahwa sejak awal Terdakwa sudah mengetahui bahwa Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) adalah istri dari bawahannya sendiri sesama anggota TNI AD yang yang sama-sama berdinas di Yonif 415/R Kostrad Bondowoso bernama Kopda Nur Rohman (Saksi-1), namun Terdakwa seakan tidak peduli dan tutup mata bahkan bermain api secara diam-diam yang pada akhirnya telah merusak keutuhan dan keharmonisan dalam kehidupan rumah tangga keluarga TNI dalam hal ini adalah keluarga Kopda Nur Rohman (Saksi-1). 5. Bahwa peristiwa pidana susila dilingkungan satuan TNI khususnya di wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya sungguh sudah sangat memprihatinkan karena pada akhirnya akan berakibat hancurnya harmonisasi terhadap kedua keluarga, oleh karena itu Majelis Hakim perlu memberikan hukuman yang keras dan tegas kepada Terdakwa agar bisa menjadikan efek jera bagi Terdakwa dan efek cegah juga bagi Prajurit yang lain sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
43 Menimbang
: Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila, oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1. Terdakwa belum pernah dihukum. 2. Peristiwa ini terjadi juga karena ada peluang yang diberikan oleh Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) yang merupakan istri dari Kopda Nurrohman. Hal-hal yang memberatkan : 1. Perbuatan Terdakwa sudah bertentangan seluruhnya dengan 8 Wajib TNI. 2. Perbuatan Terdakwa dilakukan terhadap istri sesama anggota TNI (KBT). 3. Akibat dari perbuatan Terdakwa telah menghancurkan kehidupan rumah tangga Kopda Nurrohman (Saksi-1) dan Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2). 4. Terdakwa tidak mengakui secara jujur akan semua perbuatannya.
Menimbang
: Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan militer, menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat, menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat, harkat dan martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang, menjaga kepentingan militer dalam arti menjaga agar kepentingan militer tidak dirugikan dan sekaligus mendorong agar prajurit tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Oditur Militer dalam tuntutannya telah berkesimpulan bahwa Terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana dalam Dakwaan Kedua, oleh karena itu Oditur Militer menuntut Terdakwa agar dijatuhi dengan Pidana Pokok : Penjara selama 9 (sembilan) dikurangkan seluruhnya selama Terdakwa berada dalam penahahanan sementara dan Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas TNI AD, sedangkan Penasihat Hukum memohon agar Terdakwa diberikan hukuman yang seadil-adilnya, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai berapa lamanya hukuman (sentencing atau staftoemeting) pidana penjara yang tepat yang kira-kira sepadan untuk dijatuhkan kepada Terdakwa sesuai tindak pidana dan kadar kesalahan yang dilakukannya, apakah permintaan Oditur Militer dan Penasihat Hukum Terdakwa tersebut telah cukup memadai ataukah dipandang terlalu berat, ataukah masih kurang sepadan dengan kesalahan Terdakwa, maka untuk menjawab pertanyaan tersebut di sini merupakan kewajiban dari Majelis Hakim untuk mempertimbangkan segala sesuatunya dalam memutus perkara ini.
Menimbang
: Bahwa untuk menentukan lamanya Strafmaat pidana penjara yang dianggap sesuai, selaras dan setimpal untuk dijatuhkan terhadap diri Terdakwa sesuai dengan perbuatan dan kadar kesalahannya, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa pada asasnya tujuan penghukuman,
44 bagi yang bersalah adalah harus ada sanksi yang tegas, dimana tujuan penghukuman juga bukanlah untuk balas dendam akan tetapi supaya dapat menimbulkan efek jera agar tidak mengulangi perbuatannya, oleh karena itu sesuai dengan hal-hal yang meringankan dan memberatkan pada diri Terdakwa dan setelah Majelis Hakim mempertimbangkan serta menilai kualitas perbuatan Terdakwa dengan dilandasi rasa keadilan, kepastian hukum serta kemanfaatan dari hukuman tersebut dimana perbuatan Terdakwa tersebut dapat terjadi juga karena adanya peluang dan kesempatan yang diberikan oleh Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) yang notabene adalah istri dari Kopda Nur Rohman (Saksi-1), maka karenanya Majelis Hakim berpendapat terhadap tuntutan pidana penjara dari Oditur Militer diatas dipandang layak dan adil apabila kepada diri Terdakwa dijatuhkan pidana penjara yang sesuai dengan Tuntutan (requisitoir) Oditur Militer. Menimbang
: Bahwa terhadap adanya Tuntutan Oditur Militer yang juga memohon agar kepada Terdakwa dijatuhi hukuman pidana tambahan berupa pemecatan dari dinas militer, maka Majelis Hakim akan menilai terlebih dahulu apakah terhadap Terdakwa masih layak atau tidak untuk tetap di pertahankan dalam dinas TNI, dengan mengemukakan pendapatnya sebagaimana dipertimbangkan lebih lanjut dibawah ini.
Menimbang
: Bahwa sebagaimana fakta-fakta yang sudah terungkap dipersidangan dihubungkan dengan melihat dari ukuran kepangkatan yang disandang Terdakwa yaitu Serda dimana sudah berdinas sejak tahun 2002, Majelis Hakim menilai bahwasannya perbuatan yang dilakukan Terdakwa terhadap Sdri. Oky Librianingsih (Saksi-2) yang juga merupakan istri dari bawahannya sendiri Kopda Nurrohman (Saksi-1) adalah tidak pantas dilakukan oleh Terdakwa, demikian juga atas perbuatan Terdakwa jika dihadapkan dengan dampak yang akan timbul di kesatuan Terdakwa akan dapat menggoncangkan sendi-sendi dalam keharmonisan kehidupan rumah tangga prajurit serta akan memberikan dampak atau citra yang tidak baik khususnya bagi mantan kesatuan Terdakwa Yonif 415 Kostrad, dimana tentunya akan mengalami kesulitan dalam melakukan pembinaan di kesatuan apabila perbuatan seperti yang dilakukan oleh Terdakwa ini tidak ditindak secara keras dan tegas untuk memberikan efek jera serta efek cegah bagi prajurit yang lain.
Menimbang
: Bahwa selanjutnya setelah meneliti dan mempertimbangkan sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa sudah tidak layak lagi untuk tetap dipertahankan sebagai anggota TNI sehingga Majelis Hakim perlu memisahkan Terdakwa dengan memberikan hukuman tambahan pemecatan dari dinas militer.
Menimbang
: Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat pidana sebagaimana tercantum pada dictum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa terhadap selama waktu Terdakwa menjalani penahanan dalam perkara ini, untuk itu Majelis Hakim perlu menetapkan bahwa selama waktu masa penahanan yang pernah dijalani oleh Terdakwa tersebut perlu dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka kepada Terdakwa harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
Menimbang
: Bahwa terhadap barang bukti yang diajukan Oditur Militer dalam perkara Terdakwa ini yaitu surat-surat :
45 a. 1 (satu) lembar fotocopi Kutipan Akte Nikah No : 459/22/XI/2007 tanggal 09 November 2007 atas nama Kopda Nurrohman dan Sdri. Oky Librianingsih. b. 1 (satu) lembar fotocopi Kutipan Akte Nikah No : 22/01/III/2007 tanggal 3 Maret 2007 atas nama Serda Siswadi dan Sdri. Sri Wahyuni Ernawati. c. 1 (satu) lembar Surat Pengaduan dari Kopda Nur Rohman tanggal 10 November 2015. Oleh karena seluruh barang bukti surat-surat tersebut diatas adalah berupa fotocopy surat-surat yang berhubungan erat dengan tindak pidana yang dilakukan Terdakwa dalam perkara ini, dimana fotocopy surat-surat tersebut sudah sejak awal melekat satu kesatuan sebagai kelengkapan dari berkas perkara Terdakwa, maka Majelis Hakim perlu menentukan statusnya agar barang bukti berupa surat-surat tersebut diatas untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Menimbang
: Bahwa oleh karena dikhawatirkan Terdakwa akan melarikan diri dan atau kembali lagi mengulangi melakukan tindak pidana, maka Majelis Hakim perlu menentukan status Terdakwa agar ditahan.
Mengingat
: Pasal 281 ke-1 KUHP jo Pasal 26 KUHPM jo Pasal 190 ayat (2) UU No 31 Tahun 1997 serta ketentuan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini. MENGADILI
1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : SISWANDI, Serda NRP 31020203301281, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “ Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan”. 2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana Pokok
:
Penjara selama 9 (sembilan) bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa menjalani penahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Pidana Tambahan 3.
:
Dipecat dari dinas militer.
Menetapkan barang bukti berupa surat-surat : a. 1 (satu) lembar fotocopi Kutipan Akte Nikah No : 459/22/XI/2007 tanggal 09 November 2007 atas nama Kopda Nuurohman dan Sdri. Oky Librianingsih. b. 1 (satu) lembar fotocopi Kutipan Akte Nikah No : 22/01/III/2007 tanggal 3 Maret 2007 atas nama Serda Siswadi dan Sdri. Sri Wahyuni Ernawati. c. 1 (satu) lembar Surat Pengaduan dari Kopda Nur Rohman tanggal 10 November 2015. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam perkara ini sebesar Rp. 10.000.- (sepuluh ribu rupiah). 5.
Memerintahkan Terdakwa ditahan.
46 Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 22 Maret 2017 di dalam Musyawarah Majelis Hakim oleh Wahyupi, S.H., M.H. Letkol Sus NRP 524404 sebagai Hakim Ketua, serta Rizki Gunturida, S.H. Mayor Chk NRP 1100000640270 dan Abdul Halim, S.H. Mayor Chk NRP 11020014330876 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Gagan Hertawan, SH Mayor Chk NRP 11010002381171, Penasihat Hukum Tabah Prasetya, SH Mayor Chk NRP 11020050460180 dan Agus Tananu Prima Harahap, SH Kapten Chk NRP 11060006700881, Panitera Pengganti Rudianto Pelda NRP 21960347440875, serta dihadapan umum dan Terdakwa. Hakim Ketua Cap/Ttd Wahyupi, S.H., M.H. Letkol Sus NRP 524404
Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
ttd
ttd
Rizki Gunturida, S.H. Mayor Chk NRP 1100000640270
Abdul Halim, S.H. Mayor Chk NRP 11020014330876
Panitera Pengganti ttd Rudianto Pelda NRP 21960347440875
Salinan Putusan ini sesuai dengan aslinya Panitera
Dani Subroto, S.H. Kapten Chk NRP 2920087370171