MKB3383 - Teknik Pengolahan Citra Pengolahan Citra di Kawasan Frekuensi (Transformasi Fourier) Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom. Gasal 2015/2016
Outline • Pengolahan Citra di Kawasan Spasial VS Kawasan Frekeunsi • Fourier Transform 1D • Fourier Transform 2D • Filtering pada Kawasan Frekuensi
Outline • Pengolahan Citra di Kawasan Spasial VS Kawasan Frekuensi • Fourier Transform 1D • Fourier Transform 2D • Filtering pada Kawasan Frekuensi
Pengolahan Citra di Kawasan Spasial VS Kawasan Frekuensi
Image Input
Image Processing
Image Output
Pengolahan Citra di Kawasan Spasial VS Kawasan Frekeunsi Image Input Frequency Distribution Processing
Inverse Transformation Image Output
Pengolahan Citra di Kawasan Frekuensi • Diperlukan pasangan transformasi dan transformasi balik (invers) • Contoh transformasi:
Transformasi Fourier • Ditemukan oleh Baptiste Joseph Fourier (17681830), ahli fisika dari Prancis • Digunakan untuk memetakan citra dari kawasan spasial ke dalam kawasan frekuensi • Melihat karakteristik spektrum citra • Ide dasar: semua fungsi yang bersifat periodis, betapapun kompleks fungsi tersebut, dapat dinyatakan sebagai penjumlahan sinusoid. Kuncinya terletak pada komposisi amplitude dan fase sinus setiap frekuensi.
Transformasi Fourier
Outline • Pengolahan Citra di Kawasan Spasial VS Kawasan Frekuensi • Fourier Transform 1D • Fourier Transform 2D • Filtering pada Kawasan Frekuensi
Fourier Transform 1D Discrete Fourier Transform 1D • Terdapat fungsi f(x) yang memiliki N data (f(0), f(1), f(2), f(3), f(4), …, f(N-1)) • Jika dikenakan DFT, maka didapatkan: F(u) = (F(0), F(1), F(2), F(3), F(4), .., F(N-1))
Fourier Transform 1D Proses perubahan fungsi dari ranah ranah spasial ke ranah frekuensi dilakukan melalui Transformasi Fourier. Sedangkan perubahan fungsi dari ranah frekuensi ke ranah spasial dilakukan melalui Transformasi Fourier Balikan (invers).
Rumus FT – 1 Dimensi
Rumus FT Kontinyu 1 Dimensi 1 F (u ) N
f ( x) exp[2 jux]dx
j=
−1
Rumus Invers-FT Kontinyu 1 Dimensi
f ( x) F (u ) exp[2 jux]du
Rumus DFT 1 Dimensi (DFT = Discrete Fourier Transform) 1 N 1 F (u ) x 0 f ( x) exp[2 jux / N ] N Rumus Invers-DFT 1 Dimensi f ( x) x 0 F (u ) exp[2 jux / N ] N 1
Transformasi Fourier 1-D • Nilai u disebut dengan domain frekuensi. • Masing-masing dari M buah dari F(u) disebut komponen frekuensi dari transformasi. • Transformasi Fourier seringkali dianalogikan dengan prisma kaca. Prisma kaca adalah suatu alat yang dapat memisahkan cahaya menjadi berbagai komponen warna. Masing-masing komponen warna memiliki panjang gelombang yang berbeda.
13
Euler Formula’s pada DFT 1D 𝑒 𝑖𝜃 = cos 𝜃 + 𝑖 𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑒 −𝑖𝜃 = cos 𝜃 − 𝑖 𝑠𝑖𝑛𝜃 Karena:
exp[2 jux] cos 2ux j sin 2ux
1 N 1 Maka: F (u ) f ( x) exp[2 jux / N ] x 0 N 1 N 1 x 0 f ( x)(cos(2ux / N ) j sin( 2ux / N ))] N
Contoh Penghitungan DFT 1 dimensi (Gonzalez hlm 90-92) 1 N 1 1 N 1 f ( x ) exp[ 2 j ux / N ] f ( x)(cos(2ux / N ) j sin( 2ux / N ))] x 0 x 0 N N contoh : f (0) 2, f (1) 3, f (2) 4, f (3) 4 F (u )
1 N 1 f ( x)(cos(2 0 x / N ) j sin( 2 0 x / N ))] x 0 N 1 [ f (0) f (1) f (2) f (3)] 3.25 4 1 3 F (1) x 0 f ( x)(cos(2x / 4) j sin( 2x / 4))] 4 1 [2(1 0) 3(0 j ) 4(1 0) 4(0 j ) 4 1 1 (2 3 j 4 4 j ) (2 j ) 0.5 0.25 j 4 4 1 1 F (2) [1] 0.25 F (3) [2 j ] 0.5 0.25 j 4 4 F ( 0)
Contoh Penghitungan DFT 1 dimensi (Gonzalez hlm 90-92) Hasil FT 1D pada slide sebelumnya terdiri dari bilangan real dan imajiner. Maka dapat digambarkan pada tabel berikut: F(u)
f(x) Real
Real
2
3.25
3
DFT
-0.5
4
-0.25
4
-0.5
Imajiner 0.25 -0.25
Transformasi Fourier 1-D • |F(u)| = [R2(u) + I2(u)]1/2 disebut magnitude atau spektrum dari transformasi Fourier dan : I (u ) (u ) tan R ( u ) fase dari disebut sudut fase atau spektrum 1
transformasi.
18
Soal Latihan DFT 1D 1 F (u ) N
N 1 x 0
f ( x)(cos(2ux / N ) j sin( 2ux / N ))]
Misalkan terdapat fungsi f(x) = (2,4,1,5) Bagaimanakah bentuk Transformasi Fourier-nya?
Outline • Pengolahan Citra di Kawasan Spasial VS Kawasan Frekuensi • Fourier Transform 1D • Fourier Transform 2D • Filtering pada Kawasan Frekuensi
Transformasi Fourier 2-D • Fungsi citra input biasanya dikalikan dulu dengan (-1)x+y sebelum dilakukan perhitungan transformasi Fourier, karena titik pusat dari transformasi Fourier perlu digeser.
f ( x, y)(1) x y F (u M / 2, v N / 2) Persamaan di atas menetapkan bahwa titik pusat Transformasi Fourier dari fungsi f(x,y)(-1)x+y [yaitu F(0,0)] berada pada lokasi u=M/2 dan v=N/2.
21
Rumus DFT – 2 dimensi 1 FT : F (u , v) MN
M 1 N 1
y 0 x 0
ux vy ux vy f ( y, x)(cos(2 ( )) j sin( 2 ( ))) N M N M
M 1 N 1
InversFT : f ( y, x) F (v, u )(cos(2 ( v 0 u 0
ux vy ux vy )) j sin( 2 ( ))) N M N M
M tinggi citra (jumlah baris) N lebar citra (jumlah kolom) Dalam hal ini, citra berukuran MxN (M baris dan N kolom). Komponen v bernilai dari 0 sampai dengan M-1 dan u bernilai dari 0 sampai dengan N-1. Dalam hal ini, u dan v menyatakan frekuensi, sedangkan nilai F(u, v) dinamakan koefisien Fourier atau spektrum frekuensi diskret. 23
Fast Fourier Transform (FFT) • Merupakan algoritma penghitungan yang mengurangi kompleksitas FT biasa dari N2 menjadi N log N saja • Pada implementasinya, FFT merupakan cara yang umum digunakan untuk menghitung FT diskret • InversFT juga dapat dihitung dengan kompleksitas N log2N (IFFT) – Di Matlab : fft(x) atau fft2(X) untuk FT dan ifft(x) atau ifft2(X) untuk invers FT
24
Visualisasi DFT Spektrum FT |𝐹 𝑢, 𝑣 | =
𝑅2 𝑣, 𝑢 + 𝐼2 (𝑣, 𝑢)
Dengan R(u,v) menyatakan bagian riil dan I(v,u) menyatakan imajiner
Sudut Fase Transformasi
I (u , v )
(u , v ) tan 1 R (u , v )
Dengan R(u,v) menyatakan bagian riil dan I(v,u) menyatakan imajiner
Power Spectrum FT
P (u , v ) F (u , v )
2
R 2 (u , v ) I 2 (u , v ) Dengan R(u,v) menyatakan bagian riil dan I(v,u) menyatakan imajiner
Contoh Fourier Spectrum
26
Comparison : Low Frequency Original Images Showing a silhoutte of spaceship (Girty Lue).
Transform View
Low Frequency Small variation between image’s component, major frequency is low. Shown by the Fourier Transform Result 27
Comparison : High Frequency Original Images
Showing image of Freedom and Justice with METEOR unit also the Eternal Spaceship from Gundam SEED.
Transform View
High Frequency
High variation between image’s component, major frequency is High. Shown by the Fourier Transform Result 28
Outline • Pengolahan Citra di Kawasan Spasial VS Kawasan Frekuensi • Fourier Transform 1D • Fourier Transform 2D • Filtering pada Kawasan Frekuensi
Filtering pada Domain Frekuensi •
Langkah-langkah filtering pada domain frekuensi adalah: 1. Kalikan citra input dengan (-1)x+y untuk memusatkan transformasi. 2. Hitung F(u,v), DFT dari citra pada langkah (1). 3. Kalikan F(u,v) dengan fungsi filter H(u,v). 4. Hitung inverse DFT dari citra pada langkah (3). 5. Gunakan bagian real dari citra pada langkah (4) 6. Kalikan hasil (5) dengan (-1)x+y.
Filtering pada Domain Frekuensi
31
Filter Penghalusan • Model filtering pada domain frekuensi adalah : G(u,v) = H(u,v) F(u,v) dengan F(u,v) adalah transformasi Fourier dari citra yang akan dihaluskan. • Tujuannya adalah memilih fungsi filter H(u,v) yang menghasilkan G(u,v) dengan menurunkan komponen frekuensi tinggi dari F(u,v).
32
Contoh Filtering pada Domain Frekuensi • Filter yang didefinisikan sebagai berikut: if (u, v) ( M / 2, N / 2) 0 H (u, v) 1 otherwise
disebut filter notch karena filter tersebut adalah fungsi konstan dengan sebuah lubang (notch) di pusatnya.
33
Contoh Hasil Filter Notch
34
HIGHPASS DAN LOWPASS FILTERING PADA DOMAIN FREKUENSI
Filtering pada Domain Frekuensi • Filter lowpass adalah filter yang mengubah (menurunkan) komponen frekuensi tinggi, dan melewatkan (passing) komponen frekuensi rendah. Citra yang difilter menggunakan filter lowpass memiliki detail yang kurang tajam dibandingkan citra asal. • Filter highpass adalah filter yang mengubah (menurunkan) komponen frekuensi rendah, dan melewatkan (passing) kompinen frekuensi tinggi. ” high frequencies. Citra yang difilter menggunakan filter highpass memiliki detail yang lebih tajam dibandingkan citra asal. 36
Filtering pada Domain Frekuensi
37
Filtering pada Domain Frekuensi
38
Sample: Monochrome Low Pass
Gaussian Blur
High Pass
Sharpen More
39
Sample: Color Low Pass
Gaussian Blur
High Pass
Sharpen More
40
Other Implementation : Low Pass Filter “Noised” image
Smooth image
Gaussian Low Pass
Original Image
Flare effect (beam)
Enhanced Image
Reduced Flare effect
41
Other Implementation : High Pass Filter
Easier to read text
Hard to read text
Gaussian High Pass
Original Image
Enhanced Image
Flare effect (beam)
More Flare Effect Reduced Eye Point
42
Other Implementation : High Pass Filter Easier to read text
Hard to read text
Sharpen
Original Image
Enhanced Image More Flare Effect
Flare effect (beam)
Exposure of Eye Point
43
Other Implementation : High Boost Filtering
Unsharp Mask
Original Image
Enhanced Image Enhanced Flare Effect Reduction of Eye Point
Flare effect (beam)
44
Unsharp Mask: Generating Sharp Image by substracting blur version of the image itself
Other Implementation : Combination Filtering High Pass
Multiplied
Original Image
Low Pass
Enhanced Image Slight Flare Effect Reduction of Eye Point
45
Tugas Kelompok •
Ada tiga tipe filter lowpass, yaitu: 1. Filter Ideal fungsi filter yang sangat tajam. 2. Filter Gaussian fungsi filter yang sangat halus. 3. Filter Butterworth transisi di antara dua fungsi ekstrim. Filter Butterworth memiliki parameter yang disebut order filter. Nilai order filter tinggi mendekati filter Ideal. Nilai order filter rendah mendekati filter Gaussian. Buatlah ringkasan yang berisi penjelasan dan contoh hasil pengolahan citra dengan tiga tipe filter lowpass di atas Dikumpulkan via email
[email protected] dengan judul: [TUGAS LOWPASS] KELOMPOK 1/2/3/4 Paling lambat tgl 5 Maret 2016
Referensi • Kadir, Abdul dan Adhi Susanto. 2013. Teori Dan Aplikasi Pengolahan Citra. Yogyakarta: Penerbit Andi. • Slide Pengolahan Citra, Departement Teknik Informatika IT Telkom • Prof. Aniati Murni A., Pengolahan Citra Digital, Fak. Ilmu Komputer, Universitas Indonesia. • Rinaldi Munir, Pengolahan Citra Digital • Pengolahan Citra Digital, ITS. http://share.its.ac.id/pluginfile.php/374/mod_res ource/content/1/03_-_Transformasi_Citra.ppt