2016

1

Jurnal Faktor-Faktor Penghambat Siswa Belajar Beladiri. (Indra Afriliyoto)

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT SISWA KELAS XI DALAM BELAJAR BELADIRI DI SMA NEGERI 1 SELOMERTO WONOSOBO TAHUN AJARAN 2015/2016 FACTORS RESTRICTING STUDENTS OF GRADE XI IN LEARNIN MARTIAL ARTS IN SMA NEGERI 1 SELOMERTO WONOSOBO ON ACADEMIC YEAR 2015/2016 Oleh: Indra Afriliyoto, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Prodi Pendidikan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta, [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar faktor-faktor yang menghambat siswa kelas XI dalam belajar beladiri di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo tahun ajaran 2015/2016 dan faktor mana yang paling dominan menghambat dalam siswa kelas XI belajar beladiri di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei dan instrumen penelitian menggunakan angket. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo yang berjumlah 48 siswa. Teknik analisis data persentase. Hasil penelitian menunjukkan tingkat hambatan siswa kelas XI dalam belajar beladiri di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo tahun ajaran 2015/2016, dalam kategori sangat tinggi sebesar 4,16 %, tinggi 35,41 %, sedang 27,08 %, rendah 22,91 %, dan sangat rendah 10,41 %. Faktor penghambat paling dominan berasal dari faktor eksternal pada indikator sekolah yaitu sebesar 17,08% sedangkan pada sub indikator, relasi guru dengan siswa memiliki pengaruh yang paling dominan yaitu sebesar 5,30%. Kata kunci: Beladiri, Belajar, Faktor-Faktor Penghambat. Abstract This research aims to find out how big the faktors than inhibit the grade XI in learning martial arts in SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo on academic year 2015/2016 and the most dominant factors which inhibit learning in class XI student of martial arts in SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo on academic year 2015/2016. This research is quantitative descritive researsh in methods of survey and research instrument using question form. The subject in this study is the grade XI in SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo totalling 48 students. Percentage of data analysis techniques. The result showed the level of barriers of grade XI Studends in learning martial arts in SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo on academic year 2015/2016, in the category very high 4,16%, high 35,41%, medium 27,41%, low 22,91%, and very low 10,41% . Factors restricting most dominant comes from external factors at the school that is an indicator of 17.08% whereas in sub indicator, relationship with teacher students have the most dominant influences i.e. of 5.30%. Keyword: Martial arts, Learning, Factors Restricting.

PENDAHULUAN

aktivitas

Ranah pembelajaran penjasorkes pada siswa SMA

mencakup

permainan

dan

berbagai

aspek

olahraga,

air,

pendidikan

kesehatan. Aspek

luar

Kurikulum

pembelajaran

materi beladiri disajikan kepada peserta didik

meliputi

diantaranya pencak silat, taekwondo, dan karate

aktivitas

(Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013).

pengembangan, akivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas

lainnya.

kelas,

dan

permainan dan olahraga

Sarana prasarana beladiri yang dimiliki SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo juga sudah cukup

baik.

Guru

yang

melaksanakan

meliputi olahraga tradisional, permainan, atletik,

pembelajaran beladiri tentu memberikan manfaat

sepak bola, bola basket, bola voli, beladiri, serta

bagi siswa sehingga siswa akan memiliki

2


kemampuan dasar dalam membeladiri atau

maksimal apalagi jika guru penjasorkes tidak

mempertahankan diri. Guru penjasorkes di SMA

menguasai penuh teknik beladiri yang diajarkan.

Negeri 1 Selomerto juga sudah menerapkan

Siswa merasa tidak mendapatkan perhatian

pembelajaran

penuh di karenakan guru penjasorkes yang

beladiri

dalam

pelajaran

penjasorkes.

terdapat di SMA hanya satu guru. Pembelajaran

Peneliti melakukan observasi di SMA Negeri

1

Selomerto

Wonosobo.

beladiri harus mendapat perhatian yang baik dan

Guru

harus dipelajari secara terus menerus agar dapat

penjasorkes yang terdapat di SMA tersebut

melakukan suatu gerakan dengan baik. Siswa

hanya berjumlah satu guru. Guru penjasorkes di

yang ingin menguasai beladiri disarankan oleh

SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo sudah

guru untuk mengikuti ektrakurikuler beladiri

melaksanakan pembelajaran beladiri kepada

yang ada di sekolah agar dapat memperdalam

siswa sesuai dengan Silabus dan RPP yang

ilmu beladiri dengan jam pelajaran yang sesuai.

dibuat oleh guru penjasorkes. Beladiri yang

Materi pembelajaran beladiri juga tidak

diajarkan oleh guru penjasorkes di SMA Negeri

memerlukan sarana prasarana yang rumit untuk

1 Selomerto adalah pencak silat. Jumlah kelas

siswa belajar beladiri. Sarana yang peneliti

yang terdapat di SMA 1 Selomerto Wonosobo

jumpai di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo

berjumlah tujuh kelas meliputi dua buah kelas X,

sudah cukup memadai yaitu tersedianya halaman

tiga buah kelas XI, dan dua buah kelas XII .

yang luas. Halaman sekolah sudah cukup untuk

SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo sudah

menjadi sarana dalam pembelajaran beladiri.

menggunakan kurikulum 2013 dengan jumlah

Prasarana

jam pelajaran tiga jam setiap pertemuan.

Selomerto

yang

dimiliki

Wonosobo

SMA

juga

Negeri

sudah

1

cukup

Peneliti sempat menanyakan kepada siswa

memadai, bahkan terdapat prasarana beladiri

kelas XI di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo

seperti pelindung badan, matras dan samsak

tersebut tentang pembelajaran beladiri pada saat

berdiri. Sarana prasarana yang tersedia tersebut

pembelajaran olahraga berlangsung. Informasi

sudah cukup untuk siswa dalam belajar beladiri,

yang didapat, siswa tidak mendapatkan beladiri

akan tetapi belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh

yang sesuai karena

siswa sehingga hanya tersimpan di gudang.

kurangnya jam pelajaran

beladiri yang hanya 2x3 jam pelajaran. Setiap

METODE PENELITIAN

pertemuan pembelajaran beladiri pada 3 jam

Desain Penelitian

pelajaran tersebut disampaikan 1 jam pertama

Penelitian

ini

Penelitian

merupakan

penelitian

deskriptif

merupakan

secara teori dan 2 jam berikutnya disampaikan

deskriptif.

secara praktek. Satu guru penjasorkes mengampu

penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan

setidaknya 23-25 siswa kelas XI tentunya untuk

informasi mengenai status atau gejala yang

pembelajaran beladiri tidak dapat terawasi secara

sedang terjadi dengan apa adanya yang berupa

3


angka-angka untuk memperoleh kesimpulan

undian nama kelas XI SMA Negeri 1 Selomerto.

akhir Suharsimi Arikunto (2006: 10).

Nama kelas yang didapat adalah sebagai berikut:

Waktu dan Tempat Penelitian

Tabel 2. Distribusi Sampel Penelitian SMA

Penelitian tentang faktor-faktor penghabat siswa ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo,

sedangkan

waktu

pelaksanaan

pengambilan data penelitian ini berlangsung pada bulan Mei sampai bulan Juni 2016.

No

Jurusan

Jumlah

1

XI IPA

25

2

XI IPS 2

23

Jumlah Total

Subjek Penelitian

48

Prosedur

Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo dengan jumlah 71 siswa.

Selomerto Wonosobo No. Jurusan

pada

penelitian

ini

menggunakan angket. Cara yang dilakukan oleh

kepada siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo secara langsung tiap kelas.

Jumlah Siswa

1.

Kelas XI IPA

25

2.

Kelas XI IPS 1

23

3.

Kelas XI IPS 2

23

Jumlah

71

Teknik Pengambilan Sampel pengambilan

Instrumen

peneliti adalah dengan cara membagikan angket

Tabel 1. Jumlah Siswa Kelas XI SMA Negeri 1

Teknik

Negeri 1 Selomerto

Jawaban dari siswa nantinya akan direkap dan diolah menggunakan bantuan Microsoft Excell 2007 dan SPSS 16.0. Angket tersebut harus melalui Expert Judgement dan ujicoba sebelum digunakan untuk pengambilan data. Expert Judgement diajukan kepada dua dosen ahli di bidang yang akan

dalam

diteliti, sedangkan tujuan uji coba angket adalah

penelitian ini adalah teknik sampling bertingkat

untuk mencari butir pernyataan yang valid dan

(Cluster Random Sampling). Agus Riyanto

reliabel. Butir pernyataan dinyatakan valid

(2011: 97), cluster random sampling merupakan

apabila r hitung > r tabel (0,344). Uji coba

pengambilan sampel secara gugus bertahap,

angket tersebut dilaksanakan di kelas XI IPS 1

dilakukan berdasar

SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo.

tingkat

sampel

wilayah secara

bertahap. Karakter populasi dalam penelitian ini cenderung homorogen dan terdiri dari beberapa

Instrumen dan Teknik Pengambilan Data Intrumen

penelitian

yang

digunakan

kelas sehingga memerlukan teknik penarikan

adalah angket/kuisioner yang sudah valid dan

sampel bertingkat, berikut adalah tahapan untuk

variabel yang mana sudah diuji cobakan.

mendapatkan sampel secara cluster random

Angket tersebut disusun sesuai dengan prosedur

sampling. Memilih secara acak dengan teknik

penyusunan angket. Angket tersebut terdiri dari

4


pernyataan

positif

dan

pernyataan

negatif

dimana tiap butir memiliki skor masing-masing. Tabel 3. Penentuan Interpretasi Data Hasil Tabel 3. Skor Butir Soal

Penelitian Pernyataan

Alternatif Jawaban

No.

Kategori

Rentang Nilai

Positif

Negatif

1.

Sangat Rendah

Sangat Setuju (SS)

4

1

2.

Rendah

M-1,5.SD s.d. M-0,5.SD

Setuju (S)

3

2

3.

Sedang

M-0,5.SD s.d. M+0,5.SD

Tidak Setuju (TS)

2

3

4.

Tinggi

M+0,5.SD s.d. M+1,5.SD

Sangat Tidak Setuju (STS)

1

4

5.

Sangat Tinggi

Teknik Analisis Data

menggunakan teknik analisis statistik deskriptif secara kuantitatif dengan persentase tentang faktor-faktor penghambat siswa kelas XI dalam belajar beladiri di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo tahun ajaran 2015/2016. Analisis deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penghambat siswa kelas XI dalam belajar beladiri di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo tahun ajaran 2015/2016. Selanjutnya, data disajikan dalam bentuk frekuensi

dan

kemudian

dilakukan

pengkategorian serta menyajikan dalam bentuk Diagram

Batang.

Pengkategorian

disusun

menjadi lima kategori yaitu menggunakan teknik kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Pengkategorian

berdasarkan

pada

Penilaian Acuan Norma dengan skala lima berdasarkan SD dan rerata. Rumus

yang

digunakan dalam menyusun kategori menurut B. Syaifudin (2010:113):

M+1,5.SD ke Atas

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Teknik analisis data pada penelitian ini

tabel

M-1,5.SD ke Bawah

Faktor-Faktor Penghambat Siswa Kelas XI dalam Belajar Beladiri di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo Tahun Ajaran 2015/2016 Data yang telah terkumpul, selanjutnya ditabulasi dan dianalisis untuk mengetahui seberapa besar faktor-faktor yang menghambat siswa dalam belajar beladiri. Deskripsi penelitian

Faktor-faktor

penghambat

hasil siswa

dalam belajar beladiri di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo tahun ajaran 2015/2016 dari subjek 48 siswa diperoleh, rata-rata (mean) = 113,04, median = 114,5, modus sebesar = 122; standart deviasi = 14,89. Apabila digambarkan ke dalam bentuk Diagram Batang adalah sebagai berikut:

5


40.00% Presentase

bervariasi.

tinggi, 35.42% sedang, rendah, 27.08% 22.92% sangat rendah, sangat 10.42% tinggi,

30.00% 20.00% 10.00%

Analisis

skor

jawaban menghasilkan rerata sebesar 6,02, median 6, modus 5 dan standart deviasi (SD) 1,29. Berdasarkan hasil analisis data, hasilnya dapat disajikan

4.17%

dalam Diagram Batang sebagai berikut:

0.00%

Beladiri yang Paling Dominan. Faktor-faktor penghambat siswa kelas XI dalam belajar beladiri di SMA Negeri 1 Selomerto

Presentase

Belajar

rendah, 29.17% tinggi, 25.00% sedang, 20.83% sangat tinggi, sangat 14.58% rendah, 10.41%

30.00%

Gambar 1. Diagram Batang Faktor Penghambat Siswa Kelas XI dalam

terhadap

20.00% 10.00% 0.00%

Wonosobo tahun ajaran 2015/2016 terdiri dari

indikator masyarakat. Berdasarkan perhitungan

Gambar 3. Diagram Batang Faktor Internal yang Menghambat siswa kelas XI dalam belajar beladiri di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo tahun ajaran 2015/2016 dari Indikator Jasmaniah. Dari Diagram Batang di atas

yang telah dilakukan, analisis data dari masing-

pengaruh indikator jasmaniah dalam

masing faktor dan indikatornya tersebut adalah

menghambat

sebagai berikut:

dengan kategori sangat tinggi sebanyak

1. Faktor Internal

14,58%,

kategori

tinggi

sebanyak

Analisis terhadap skor jawaban pada

25,00%,

kategori

sedang

sebanyak

faktor internal menghasilkan nilai rerata

20,83%,

kategori

rendah

sebanyak

sebesar 43,67, median 44, modus 41 dan

29,17% dan kategori sangat rendah

standart deviasi (SD) 6,22. Faktor internal

sebanyak 10,41%.

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi dari indikator jasmaniah, indikator psikologis dan indikator kelelahan. Sedangkan indikator

faktor keluarga,

eksternal indikator

meliputi

dari

sekolah

dan

terdiri dari indikator jasmaniah, psikologi dan kelelahan. Hasilnya perhitungannya

siswa

belajar

beladiri

b. Indikator Psikologi Analisis terhadap skor jawaban

sebagai berikut :

menghasilkan rerata sebesar 25,68,

a. Indikator Jasmaniah

median 27, modus 27 dan standart yang

deviasi (SD) 4,11. Berdasarkan hasil

dilakukan, indikator jasmani dari faktor

analisis data, hasilnya dapat disajikan

internal


Berdasarkan

perhitungan

menghasilkan

hasil

yang

6


25,00% sangat rendah; 8,33%

30.00% 20.00%

sangat tinggi, 6.25%

10.00%

Pengaruh indikator kelelahan dalam menghambat

0.00%

siswa

belajar

beladiri


Diagram Batang Faktor Internal yang Menghambat siswa kelas XI dalam belajar beladiri di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo tahun ajaran 2015/2016 dari Indikator Psikologis. Dari Diagram Batang diatas

Pengaruh indikator psikologis dalam

2,08%,

kategori

tinggi

sebanyak

31,25%,

kategori

sedang

sebanyak

35,41%,

kategori

rendah

sebanyak

22,91% dan kategori sangat rendah sebanyak 8,33%. 2. Faktor Eksternal

beladiri

Analisis terhadap skor jawaban pada


faktor eksternal menghasilkan rerata sebesar

6,25%,

kategori

tinggi

sebanyak

69,37, median 71, modus 60 dan standart

29,17%,

kategori

sedang

sebanyak

deviasi (SD) 9,73. Faktor Eksternal terdiri

31,25%,

kategori

rendah

sebanyak

dari indikator keluarga, indikator sekolah

25,00% dan kategori sangat rendah

dan indikator masyarakat. Hasilnya sebagai

sebanyak 8,33%

berikut :

menghambat

siswa

belajar

c. Indikator Kelelahan

a. Indikator Keluarga.

Analisis terhadap skor jawaban

Analisis terhadap skor jawaban



median 12, modus 14 dan standart








40.00% Presentase

Dari

20.00%

sedang, tinggi, 35.41% 31.25% rendah, 22.91% sangat sangat rendah, tinggi, 8.33% 2.08%

0.00%

Gambar 5. Diagram Batang Faktor Internal Pendukung Pembelajaran Permainan Bolabasket Siswa Kelas XI

40.00% Presentase

Presentase

40.00%

Gambar 4.

SMA se-Kecamatan Pakem dari Indikator Psikologi Siswa. Diagram Batang diatas

sedang, tinggi, 31.25% rendah; 29.17%

20.00%

tinggi, sedang, 39.58% 31.25% rendah, sangat 18.75% sangat rendah, tinggi, 8.33% 2.08%

0.00%

Gambar 7. Diagram Batang Faktor Eksternal yang Menghambat siswa kelas XI dalam belajar beladiri

7


di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo tahun ajaran 2015/2016 dari Indikator Keluarga. Dari Diagram Batang di atas Pengaruh indikator keluarga dalam menghambat

siswa

belajar

beladiri

dengan kategori sangat tinggi sebanyak 2,08%,

kategori

tinggi

sebanyak

39,58%,

kategori

sedang

sebanyak

31,25%,

kategori

rendah

sebanyak

18,75% dan kategori sangat rendah sebanyak 8,33%.


kategori

tinggi

sebanyak

29,17%,

kategori

sedang

sebanyak

37,50%,

kategori

rendah

sebanyak

14,58% dan kategori sangat rendah sebanyak 14,58%. c. Indikator Masyarakat. Analisis terhadap skor jawaban menghasilkan rerata sebesar 11,97, median 12, modus 13 dan standart deviasi (SD) 2,18. Berdasarkan hasil analisis data, hasilnya dapat disajikan

b. Indikator Sekolah.


Analisis terhadap skor jawaban menghasilkan rerata sebesar 45,62,

deviasi (SD) 2,25. Berdasarkan hasil analisis data, hasilnya dapat disajikan dalam Diagram Batang sebagai berikut: sedang, 37.50% tinggi, 29.17%

Presentase

40.00% 30.00%

sangat rendah, rendah, 14.58% 14.58%

20.00% 10.00%

sangat tinggi, 4.17%

0.00%

Gambar 8. Diagram Batang Faktor Eksternal yang Menghambat siswa kelas XI dalam belajar beladiri di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo tahun ajaran 2015/2016 dari Indikator Sekolah. Dari Diagram Batang di atas Pengaruh

indikator

menghambat

siswa

sekolah belajar

dalam beladiri

Presentase


sedang, 50.00%

60.00% 40.00% 20.00%

tinggi, sangat rendah, 22.91% sangat rendah, 16.67% tinggi, 8.33% 2.08%

0.00%

Gambar 9. Diagram Batang Faktor Eksternal yang Menghambat siswa kelas XI dalam belajar beladiri di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo tahun ajaran 2015/2016 dari Indikator Masyarakat. Dari Diagram Batang di atas Pengaruh indikator masyarakat dalam menghambat

siswa

belajar

beladiri


kategori

tinggi

sebanyak

22,91%,

kategori

sedang

sebanyak

50,00%,

kategori

rendah

sebanyak

16,67% dan kategori sangat rendah sebanyak 8,33%.

8


Faktor Dominan Penghambat Siswa Kelas XI

pengaruhnya

dalam Belajar Beladiri di SMA Negeri 1

psikologis sebesar 15,59 %.

Selomerto

Wonosobo

Tahun

Ajaran

yaitu

Berdasarkan

berasal

hasil

dari

indikator

perhitungan

yang

dilakukan untuk mengetahui persentase sub

2015/2016 Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapatkanskor total 5.426. Skor dari faktor internal sebesar 2.096 dan skor total pada faktor eksternal sebesar 3.330. Secara lebih rinci, skor

indikator penghambat siswa kelas XI dalam belajar beladiri di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo tahun ajaran 2015/2016 dapat dilihat pada Diagram Batang sebagai berikut:

dari indikator jasmani sebesar 289, indikator psikologi

1233,

indikator

kelelahan

574,

indikator keluarga 565, dan indikator masyarakat 575. Berdasarkan hasil analisis data, hasilnya dapat disajikan dalam Diagram Batang sebagai berikut: Indikator Penghambat Keterlaksanaan Pembelajaran Beladiri yang Paling Dominan Frekuensi

18.00% Jasmaniah

17.00% 16.00%

Psikologis

15.00%

Kelelahan

14.00% Category 1

Keluarga

Gambar 11. Diagram

yang paling dominan dalam siswa kelas XI dalam belajar beladiri di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo tahun ajaran 2015/2016 paling tinggi yaitu berasal dari indikator sekolah sebesar 17,08%, sedangkan yang paling kecil

sub

indikator

Penghambat siswa kelas XI dalam

Gambar 10. Diagram Batang Faktor Penghambat siswa kelas XI dalam belajar beladiri di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo tahun ajaran 2015/2016 Berdasarkan Diagram Batang di atas, dapat diketahui bahwa indikator penghambat

Batang

belajar beladiri di SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo tahun ajaran 2015/2016 yang Paling Dominan Pembahasan a. Faktor internal Faktor internal merupakan suatu aspek yang berasal dari dalam diri sendiri dan melekat pada diri individu tersebut. Faktor Internal

meliputi

indikator

jasmaniah,

9


indikator

psikologis,

dan

indikator

perhatian

yang

diperlukan

menjadi

kelelahan.

penentu dari siswa terhadap pembelajaran

1. Indikator jasmaniah

yang dilakukan.

Indikator

jasmaniah

tersebut

3. Indikator Kelelahan

meliputi keadaan fisik dan kondisi

Kelelahan adalah dampak yang

kesehatan dari siswa kelas XI di SMA

harus diterima oleh tubuh atas aktifitas

Negeri

yang banyak menguras energi. Menurut

se-Kabupaten

Wonosobo.

Menurut Slameto (2010. 54-55) apabila

Slameto

individu memiliki kondisi fisik yang

melanda individu akan mudah membuat

lemah

individu

dan

mengalami

gangguan

(2010:54)

cepat

kesehatan, akan berpengaruh dalam

kebosanan,

proses

segera

pembelajaran

yang

akan

kelelahan

merasa

sehingga

membaringkan

lesu

yang

dan

memicu

untuk

tubuh

supaya

dilakukan. Hal tersebut sesuai dengan

merasa nyaman. Hal ini sesuai dengan

hasil

tentang

hasil jawaban responden dengan kondisi

indikator jasmaniah, dengan kondisi

siswa kelas XI yang kurang segar dan

kesehatan

siswa

bugar saat proses pembelajaran, membuat

merupakan syarat yang sangat penting

siswa mengeluh dan putus asa ketika

untuk mendukung proses pembelajaran

diberikan pembelajaran beladiri. Selain

yang

dengan

itu, siswa yang belum sarapan seringkali

kondisi kesehatan yang lemah, akan

menjadi pemicu tubuh siswa menjadi

menjadi

lemas saat pembelajaran beladiri.

jawaban

yang

dilakukan,

responden

baik

dari

sedangkan

penghambat

siswa

dalam

pembelajaran yang akan dilakukan. 2. indikator psikologis

b. Faktor eksternal Faktor eksternal mencakup segala sesuatu

Indikator psikologi berhubungan

yang berada diluar individu dalam hal ini

langsung dengan kondisi jiwa individu

adalah siswa. Faktor eksternal tersebut

serta tingkah laku yang dilakukannya.

meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat.

Menurut Slameto (2010: 56-59) terdapat

1. Indikator keluarga

aspek-aspek yang dapat mempengaruhi

Aspek

keluarga

dapat

proses dan hasil belajar, aspek-aspek

berpengaruh terhadap keberlangsungan

psikologis tersebut meliputi intelegensi,

siswa dalam pembelajaran di sekolah.

perhatian, minat dan motif. Hal ini sesuai

Menurut Slameto (2010: 65) relasi antar

dengan hasil jawaban responden tentang

anggota keluarga dan keadaan ekonomi

indikator psikologis dengan pengetahuan

keluarga merupakan permasalahan yang

yang dimilki, bakat yang dimiliki serta

10


sering muncul dan dapat mempengaruhi

kalender kurikulum untuk materi-materi

pembelajaran yang ada di sekolah.

harus benar-benar diterapkan, upaya

Kondisi

dari

siswa

yang

siswa memiliki banyak waktu untuk

mempunyai relasi dengan keluarga yang

belajar materi tersebut, khususnya materi

buruk membuat suasana pembelajaran

olahraga beladiri.

terganggu, sehingga dapat menghambat

Hal tersebut sesuai dengan hasil

pembelajaran di sekolah. Hal tersebut

jawaban responden tentang indikator

sesuai dengan hasil jawaban responden

sekolah yaitu kenyataan di lapangan

tentang indikator keluarga dengan dasar

waktu

keluarga yang tidak mendukung siswa

pembelajaran tidak sesuai dengan alokasi

belajar beladiri dianggap sebagai alasan

waktu yang diberikan. Selain itu, relasi

kenapa siswa kurang berminat belajar

antara guru dan siswa kurang begitu

beladiri di sekolah. Selain itu, status

dekat,

ekonomi

keluarga

yang

penjasorkes yang hanya satu untuk

menengah

kebawah

membuat

rata-rata

yang

hal

diberikan

ini

di

untuk

karenakan

guru

siswa

mengampu tujuh kelas, sering tidak

berfikir ulang untuk menekuni beladiri

memberikan perhatian lebih kepada siswa

dikarenakan biaya untuk membeli baju

yang

beladiri dan alat pendukung beladiri lebih

pembelajaran

baik dialokasikan ke hal yang menjadi

mempunyai kewajiban terhadap tugas-

pokok terlebih dahulu.

tugas yang diberikan oleh mata pelajaran

2. Indikator sekolah

kurang

bisa beladiri.

mempraktekkan Siswa

juga

yang lain sehingga hal ini berpengaruh

Sekolah adalah salah satu aspek

terhadap belajar beladiri siswa dalam

yang berasal dari faktor eksternal yang

pembelajaran, khususnya materi olahraga

dapat menghambat proses pembelajaran

beladiri.

di

sekolah.

melaksanakan

Sebagai proses

lokasi

untuk

pembelajaran,

3. Indikator masyarakat Lingkungan

masyarakat

menjadi

tentunya sekolah memiliki pengaruh-

lokasi tempat tinggal dimana siswa dan

pengaruh tersendiri. Menurut Slameto

keluarganya tinggal. Masyarakat juga

(2010: 65) metode mengajar, kurikulum,

menjadi arena dimana siswa bergaul dan

disiplin sekolah, sarana dan prasarana

ikut berkontribusi dalam kegiatan seperti

serta tugas-tugas merupakan aspek-aspek

organisasi desa, karang taruna dan lain-

dari

indikator

yang

dapat

lainnya. Menurut Slameto (2010: 72)

belajar

siswa.

dengan siswa ikut berkontribusi dalam

Selain itu, ketersediaan waktu sesuai

kegiatan di masyarakat tentu saja akan

mempengaruhi

sekolah proses

11


menguntung

siswa

menyarankan siswa untuk meminjam peralatan

tersebut, namun apabila siswa terlalu

yang ada di gudang. Komunikasi yang kurang ini

banyak ikut serta dalam kegiatan di

membuat siswa juga canggung ingin meminjam

masyarakat, tentu saja akan mengganggu

atau tidak. Bahkan siswa menjadi minder atau

siswa dalam menguasai pelajaran di

takut meminjam prasarana apabila nanti rusak

sekolah. Pergaulan dalam masyarakat

ataupun

juga berpengaruh dalam ketertarikan

sebenarnya tidak mengusasai beladiri secara

siswa terhadap ketekunan pelajaran di

penuh sehingga pembelajaran beladiri belum

sekolah. Hal ini sesuai dengan jawaban

berjalan secara optimal apalagi hanya guru

responden di lingkungan siswa kurang

tersebut yang mengampu seluruh siswa yang ada

mendukung belajar beladiri karena tidak

di sekolah pada pelajaran penjasorkes.

adanya

secara

tempat

pribadi

beladiri

yang

hilang.

Guru

penjasorkes

juga

dekat

Hal tersebut perlu adanya solusi bahwa

dengan rumah siswa seperti club beladiri

pembelajaran beladiri dapat berjalan dengan baik

maka siswa tidak mempunyai tempat

apabila guru dengan siswa mempunyai relasi

untuk belajar. Beladiri juga kurang

yang baik, salah satunya adalah komunikasi.

populer di kalangan masyarakat tempat

Guru lebih baik memberikan saran kepada siswa

siswa tinggal sehingga beladiri tidak

untuk meminjam prasarana yang ada di gudang.

menjadi pilihan siswa untuk dipelajari.

Guru juga lebih baik jika mencari wawasan yang

Faktor yang Paling Dominan Menghambat

lebih luas mengenai materi beladiri. Siswa juga

Faktor yang paling dominan menghambat

jangan malu atau takut untuk meminjam

siswa dalam belajar beladiri adalah berasal dari

prasarana dan bertanya teknik beladiri yang

faktor ekternal pada indikator sekolah dalam sub

belum bisa dikuasai. Metode mengajar guru

indikator relasi guru dengan siswa. Kenyataan di

penjasorkes pada pembelajaran beladiri bisa

lapangan siswa tidak terlalu akrab dengan guru

dimodifikasi agar siswa tidak bosan, tanpa

penjasorkes

prasarana

mengurangi tujuan dari yang akan dicapai pada

sebenarnya sudah cukup memadai untuk bisa

pembelajaran beladiri. Sarana prasarana yang

dimanfaatkan siswa belajar beladiri tetapi karena

ada sebaiknya dipergunakan sebaik mungkin

hubungan yang kurang akrab membuat siswa

karena sudah tersedia di sekolah. Relasi guru

malas untuk meminjam melalui guru penjasorkes

dengan siswa harus baik agar siswa tertarik

tersebut. Faktanya guru penjasorkes sudah

untuk mendapatkan pembelajaran beladiri secara

melebarkan pintu gudang untuk dimanfaatkan

praktek. Relasi siswa dengan siswa harus baik

siswa

agar dapat saling bertukar inovasi pada

di

sekolah.

meminjam

Sarana

prasarana

yang

sudah

saat

disediakan, tetapi tidak ada siswa yang berupaya

pembelajaran beladiri. Waktu yang digunakan

meminjam sarana beladiri. Guru juga tidak

untuk

pembelajaran

beladiri

cukup

untuk

12


menyampaikan pembelajaran beladiri. Guru

beladiri kepada siswa, sehingga siswa dapat

yang belum mempunyai keterampilan beladiri

lebih termotivasi belajar beladiri.

bisa belajar dengan mendatangkan ahli beladiri

3. Bagi

sekolah,

supaya

sekolah

untuk menyampaikan dan memberi latihan

memperhatikan faktor-faktor yang dapat

materi

dapat

menghambat proses pembelajaran, sehingga

memberikan contoh kepada siswa melalui siswa

hal tersebut dapat segera diatasi untuk

yang berprestasi didalam bidang beladiri untuk

mendapatkan

memberi contoh kepada siswa lain apabila guru

diinginkan.

dasar

beladiri.

Guru

juga

tersebut tidak sempurna memberikan contoh

hasil

pembelajaran

yang

4. Bagi peneliti, memberikan gambaran dan

gerakan beladiri.

informasi tentang apa saja dan seberapa

SIMPULAN DAN SARAN

besar faktor-faktor yang dapat menghambat

Simpulan

siswa kelas XI dalam belajar beladiri di

1. Hasil

penelitian

menunjukkan

tingkat

hambatan siswa kelas XI dalam belajar

SMA Negeri 1 Selomerto Wonosobo tahun ajaran 2015/2016.

beladiri di SMA Negeri 1 Selomerto

5. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya hasil

Wonosobo tahun ajaran 2015/2016, dalam

penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk

kategori sangat tinggi sebesar 4,16 %, tinggi

melakukan jenis penelitian yang sama

35,41 %, sedang 27,08 %, rendah 22,91 %,

mengenai

dan sangat rendah 10,41 %.

menghambat siswa dalam belajar beladiri di

2. Faktor eksternal pada indikator sekolah

faktor-faktor

yang

sekolah lain yang lebih kompleks.

memiliki pengaruh yang paling dominan

DAFTAR PUSTAKA

dalam menghambat yaitu sebesar 17,08 %,

Agus Riyanto. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogayakarta: Nuha Medika

pada sub indikator relasi guru dengan siswa

dapat

memiliki pengaruh yang paling dominan dalam menghambat yaitu sebesar 5,30 %. Saran

Sehubungan dengan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang perlu disampaikan. Seperti sebagai berikut: 1. Bagi siswa, agar siswa lebih semangat dan termotivasi

dalam

mengikuti

proses

pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. 2. Bagi guru, supaya lebih kreatif dan inovatif kembali dalam memberikan materi olahraga

Anas Sudijono. (2011). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. B. Syarifudin. (2010). Panduan TA Keperawatan dan kebidanan dengan SPSS. Yogyakarta: Gravindo Litera Media Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Suharsimi arikunto. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

2016

Recommend Documents