17/02/2016
APAKAH PROBABILITAS? Konsep Dasar Probabilitas (peluang) adalah memperkirakan kemungkinan terjadinya suatu kejadian berdasarkan pendekatan yang sudah ada. Jika kita mengetahui keseluruhan peluang (probabilitas) dari kemungkinan outcome yang terjadi, seluruh probabilitas kejadian akan membentuk suatu distribusi probabilitas
Widya Rahmawati Most of this presentation is from Iwan Ariawan, 2006.
2
APAKAH PROBABILITAS?
PENDEKATAN PROBABILITAS
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
3
HUKUM DALAM PROBABILITAS
• Memperkirakan peluang berdasarkan pengetahuan dari proses yang terjadi • Contoh: melempar dadu , koin
Pendekatan Empiris
• Memperkirakan peluang berdasarkan data (kejadian) sebelumnya • Contoh: peluang BBLR pada ibu hamil anemia, peluang kematian bayi di Ind
Pendekatan Subyektif
• Memperkirakan peluang berdasarkan opini ahli atau perasaan • Contoh: peluang tim AREMA menang, peluang Indonesia mendapat emas
HUKUM DALAM PROBABILITAS Hukum 2 Kebalikan suatu kejadian A adalah komplemen A (A’) dan P(A’) = 1 – P (A) Contoh:
Berapa peluang munculnya gambar pada koin yang dilempar? Berapa peluang munculnya angka 1? Berapa peluang munculnya angka ganjil?
1
2 3
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
4
5
Peluang seorang anak menderita penyakit diare adalah = 0,15 Peluang seorang anak tidak menderita penyakit diare adalah = 1 – 0,15 = 0,85
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
Hukum 1 “Peluang terjadinya suatu kejadian adalah antara 0 dan 1” (0 ≤ P ≤ 1)
Pendekatan Klasik
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
Probabilitas suatu kejadian merupakan suatu ukuran kemungkinan terjadinya suatu kejadian Probabolitas kejadian A dinyatakan dengan P(A)
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
PROBABILITAS
6
1
17/02/2016
HUKUM DALAM PROBABILITAS
B
Peluang seorang memiliki golongan darah O adalah 0,5 Peluang seorang memiliki golongan darah A adalah 0,25 Peluang seorang memiliki golongan darah O dan A adalah 0
7
HUKUM DALAM PROBABILITAS
A
B
Hukum 4 Jika suatu kejadian A dan B adalah mutually exclussive (tidak mungkin kejadian A dan B terjadi bersama), peluang terjadinya kejadian A atau B adalah penjumlahan dari penjumlahan dari kedua peluang tersebut. P (A atau B) = P (A) + P (B) Contoh:
Peluang seorang memiliki golongan darah O adalah 0,5 Peluang seorang memiliki golongan darah A adalah 0,25 Peluang seorang memiliki golongan darah O atau A adalah 0,5 + 0,25 = 0,75
9
HUKUM DALAM PROBABILITAS
A
B
Hukum 5 Jika suatu kejadian A dan B adalah mutually exclussive (tidak mungkin kejadian A dan B terjadi bersama), penjumlahan dari semua peluang adalah 1 P (A) + P (B) + P (C) + P(D) = 1 Contoh:
11
Peluang seorang memiliki golongan darah O adalah 0,5 Peluang seorang memiliki golongan darah A adalah 0,25 Peluang seorang memiliki golongan darah B adalah 0,15 Peluang seorang memiliki golongan darah AB adalah 0,1 Peluang seorang memiliki golongan darah O, atau A, atau B, atau AB adalah 0,5 + 0,25 + 0,15 + 0,1 = 1
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
Hukum 5 Kejadian A dan B adalah mutually exclussive (tidak mungkin kejadian A dan B terjadi bersama)
10
HUKUM DALAM PROBABILITAS
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
Hukum 4 Kejadian A dan B adalah mutually exclussive (tidak mungkin kejadian A dan B terjadi bersama)
8
HUKUM DALAM PROBABILITAS
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
A
Hukum 3 Jika suatu kejadian A dan B adalah mutually exclussive (tidak mungkin kejadian A dan B terjadi bersama), peluang terjadinya kejadian A dan B terjadi bersama-sama adalah 0 P (A & B) = 0 Contoh:
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
Hukum 3 Kejadian A dan B adalah mutually exclussive (tidak mungkin kejadian A dan B terjadi bersama, kejadian peluang yang mencegah terjadinya peluang yang lain)
HUKUM DALAM PROBABILITAS
12
2
17/02/2016
HUKUM DALAM PROBABILITAS
HUKUM DALAM PROBABILITAS
Hukum 6 Jika suatu kejadian A dan B adalah bukan mutually exclussive kejadian A dapat terjadi bersama dengan B P (A atau B) = P (A) + P (B) - P (A & B) Contoh:
Peluang seorang menderita diare adalah 0,15 Peluang seorang menderita ISPA adalah 0,20 Peluang seorang menderita diare dan ISPA adalah 0,05 Maka: Peluang seorang menderita diare atau ISPA adalah 0,15 + 0,2 – 0,05 = 0,3
A
B
AB
13
14
Hukum 7 Jika suatu kejadian A dan B adalah independent, (tidak berhubungan, bisa terjadi bersamaan, tetapi hanya sekedar kebetulan) maka kejadian A dan B terjadi bersamaan adalah perkalian kedua peluang tersebut Jika A dan B independent, P (A dan B) = P (A) * P (B) Contoh:
Peluang seorang laki-laki = 0,54 Peluang seorang menderitadiare = 0,2 Peluang seorang laki-laki dan menderita diare = 0,54 * 0.2 = 0.108
15
CONTOH LAIN
Peluang (kurang gizi) = 0,05 P(A) Peluang (menderita diare) = 0,02 P(B) Peluang (menderita diare dari yang kurang gizi) = 0,3 P (B│A) Peluang (menderita diare dari yang tidak kurang gizi) = 0,005 P (B│A’) Maka: Peluang seorang anak untuk kurang gizi dan menderita diare = 0,05 * 0.3 = 0.015
16
CONTOH LAIN Total
35
50
Gizi Normal
5
945
950
Total
20
980
1000
P (kurang gizi) = 0,05 P(A) P (menderita diare) = 0,02 P(B) P (menderita diare dari yang kurang gizi) = 0,3 P (B│A) P (menderita diare dari yang tidak kurang gizi) = 0,005 P (B│A’) Maka: Peluang seorang anak untuk kurang gizi dan menderita diare = 0,05 * 0.3 = 0.015
17
Hipertensi
Tidak Hipertensi
Total 300
Obesitas
150
150
Tidak Obesitas
50
650
700
Total
200
800
1000
P (obesitas) = 0,3 P (hipertensi) = 0,2 P (hipertensi│ obesitas) = 150 / 300 = 0,5 P (hipertensi│tidak obesitas) = 50/700 = 0,07 P (A dan B) = P (A) * P (B│A) Maka: P seseorang dari populasi menderita obesitas dan hipertensi = 150 / 1000 = 0,15 = 0,3 * 0,5 = 0,15
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
Tidak Diare
15
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
Diare Kurang Gizi
Hukum 8 Jika A dan B tidak independent, P (A dan B) = P (A) * P (B│A) Peristiwa satu dipengaruhi oleh peristiwa lain Contoh:
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
HUKUM DALAM PROBABILITAS
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
HUKUM DALAM PROBABILITAS
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
Hukum 6 Kejadian A dan B adalah bukan mutually exclussive dan independent kejadian A dapat terjadi bersama dengan B
18
3
17/02/2016
1) BERDASARKAN
2011, % PRAKTEK ASI EKSKLUSIF 6 BULAN DI KOTA A ADALAH 9%. SURVEY TAHUN
DIKETAHUI BAHWA HINGGA a.
19
c.
Apabila secara acak dipilih seorang bayi di wilayah kota A, kemudian secara acak ditebak bayi tersebut diberi ASI Eksklusif/tidak (dengan menggunakan koin/lotre), maka pendekatan probabilitas ini disebut pendekatan.....
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
LATIHAN SOAL
b.
Perkiraan peluang seorang bayi di wilayah Kota A untuk mendapatkan ASI eksklusif pada tahun 2012 yang ditanyakan kepada ahli, disebut sebagai pendekatan ..... Perkiraan peluang seorang bayi di Kota A yang secara acak dipilih untuk mendapatkan ASI Eksklusif pada tahun 2012 dengan mempertimbangkan % tahun lalu dan ada tidaknya program/strategi baru terkait ASI eksklusif dikenal sebagai pendekatan....
20
2) DIKETAHUI PELUANG SEORANG ANAK DI WILAYAH KOTA B UNTUK MENDERITA BATUK PILEK PADA MUSIM HUJAN ADALAH 0,25.
PELUANG SESEORANG UNTUK
MEMILIKI GOLONGAN DARAH
O=0,4; A=0,3;
B=0,2; AB=0,1; a.
b.
c.
d.
Peluang seseorang untuk memiliki golongan darah A dan B adalah… Peluang seseorang untuk memiliki golongan darah A atau B adalah… Peluang seseorang untuk memiliki golongan darah A atau B atau AB adalah… Peluang seseorang untuk memiliki golongan darah A, B, AB atau O adalah…
21
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
Jika secara acak dipilih satu anak, maka peluang anak yang terpilih tersebut untuk tidak menderita batuk pilek adalah sebesar....
3) DIKETAHUI:
22
4) PELUANG SESEORANG DI KELAS A UNTUK MEMAKAI KACA MATA ADALAH 0,3. PELUANG SESEORANG UNTUK MENGALAMI ANEMIA ADALAH 0,4.
23
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
Jika secara acak dipilih satu mahasiswa, maka peluang 1 mahasiswa yang terpilih tersebut untuk a. memakai kaca mata dan mengalami anemia adalah sebesar… b. memakai kaca mata atau mengalami anemia adalah sebesar…
5) Diketahui: Peluang kurang gizi [P(A)] = 0,075 ; Peluang menderita ISPA [P(B)] = 0,025; Peluang menderita ISPA dari yang kurang gizi [P (B│A)] = 0,8; Peluang menderita ISPA dari yang tidak kurang gizi [P (B│A’)] = 0,2; maka Peluang seorang anak dari populasi untuk mengalami kurang gizi dan menderita ISPA adalah…
24
4
17/02/2016
RINGKASAN 1.
4.
Nurul Muslihah, 2010. Probabilitas dan Distribusi Probabilitas. Iwan Ariawan, 2006. Probability.
6.
7.
8. 25
Jika suatu kejadian A dan B adalah mutually exclussive, penjumlahan dari semua peluang adalah 1 P (A) + P (B) + P (C) + P(D) = 1 Jika suatu kejadian A dan B adalah bukan mutually exclussive P (A atau B) = P (A) + P (B) - P (A & B) Jika suatu kejadian A dan B adalah independent, maka kejadian A dan B terjadi bersamaan adalah perkalian kedua peluang tersebut P (A dan B) = P (A) * P (B) Jika A dan B tidak independent P (A dan B) = P (A) * P (B│A)
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
3.
5. Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
2.
“Peluang terjadinya suatu kejadian adalah antara 0 dan 1” (0 ≤ P ≤ 1) Kebalikan suatu kejadian A adalah komplemen A (A’) dan P(A’) = 1 – P (A) Jika suatu kejadian A dan B adalah mutually exclussive, peluang terjadinya kejadian A dan B terjadi bersama-sama adalah 0 P (A & B) = 0 Jika suatu kejadian A dan B adalah mutually exclussive, peluang terjadinya kejadian A atau B adalah penjumlahan dari penjumlahan dari kedua peluang tersebut P (A atau B) = P (A) + P (B)
RINGKASAN
26
Nutrition Biostatistics, Widya, PS Ilmu Gizi FKUB, 2012
27
5