PENDEKATAN KLASIK DAN HUMAN RELATIONS
03 Modul ke:
Fakultas
Ilmu Komunikasi Program Studi
Public Relations
Pokok Bahasan 1. Pendekatan Klasik 2. Pendekatan Human Relations Dr. Inge Hutagalung
PENDEKATAN KLASIK • Pendekatan objektif melihat organisasi sebagai sesuatu yang bersifat fisik dan konkret, dan merupakan sebuah struktur dengan batas-batas yang pasti. Organisasi adalah wadah. Organisasi eksis seperti sebuah keranjang, dan semua unsur yang membentuk organisasi tersebut ditempatkan dalam wadah. Lebih lanjut, kaum objektivis beranggapan organisasi sebagai struktur adalah sesuatu yang stabil. Metafora yang merefleksikan suatu pendekatan objektif adalah metafora ‘mesin’. Mesin adalah konkret dan berbagai bagiannya dapat diamati secara langsung.
TEORI BIROKRASI • Kata birokrasi berasal dari kata: legal-rasional. Organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan.Organisasi disebut legal karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan, prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. • Birokrasi adalah model organisasi normatif, yang menekankan struktur dalam organisasi, contoh: organisasi pemerintahan, sekolah dan lainnya. Teori birokrasi diperkenalkan oleh Max Weber (1910) menekankan pada pembagian kerja sebagai faktor utama dalam organisasi.
TEORI ADMINISTRASI • Teori Administrasi dikembangkan oleh Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa; Mooney dan Railey dari Amerika sekitar tahun 1900-an. Teori ini menekankan pada koordinasi sebagai faktor utama dalam organisasi. Ada tiga prinsip organisasi dalam teori administrasi, yaitu:
• Prinsip koordinasi, kombinasi usaha unt mencapai tujuan organisasi • Prinsip hirarkis, ada pembagian tugas atas derajat kewenangan dan tanggung jawab • Prinsip fungsional, adanya pembedaan di antara macammacam tugas.
TEORI MANAJEMEN ILMIAH • Teori Weber berfokus terutama pada pengorganisasian; teori administrasi menekankan pada koordinasi sebagai faktor utama dalam organisasi; sementara teori Taylor melakukan penekanan pada pembagian kerja atau spesialisasi.
TIANG DASAR TEORI ORGANISASI FORMAL • Pembagian Kerja: merupakan tiang dasar yang paling penting di antara empat tiang dasar teori organisasi klasik. Ada empat tiang dasar pada teori klasik, yaitu pembagian kerja, proses skalar dan fungsional, struktur, dan rentang kekuasaan. • Proses hirarkis dan fungsional: proses2 ini adalah proses pertumbuhan vertikal dan horizontal organisasi. Proses hirarkis adalah mengenai perkembangan rantai perintah. Proses ini dicapai melalui pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Melalui proses hirarkis, organisasi tumbuh vertikal dari satu menjadi tingkat tingkat dan seterusnya. Proses fungsional adalah cara organisasi berkembang horizontal. Dinamika proses fungsional adalah pembagian tanggung jawab.
TIANG DASAR TEORI ORGANISASI FORMAL • Struktur: hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang dilaksanakan di dalam suatu organisasi. Tujuan struktur adalah menyediakan/memberi wadah pada fungsi-fungsi organisasi, agar tujuan organisasi tercapai dengan efektif. • Rentang Kendali: berhubungan dengan berapa banyak atasan dapat ‘mengendalikan’ bawahan secara efektif. Dapat bersifat mendasar (struktur flat) atau menunjang (struktur tall).
PENDEKATAN HUMAN RELATIONS • Teori-teori dengan pendekatan subjektif memandang organisasi sebagai kegiatan yang dilakukan orang. Organisasi terdiri dari tindakan-tindakan, interaksi, dan transaksi yang melibatkan orang. Organisasi diciptakan dan dipupuk melalui kontak-kontak yang terus menerus berubah yang dilakukan oleh orangorang di dalam organisasi. Perilaku orang-orang dalam organisasi akan membentuk organisasi. Lebih lanjut, pendekatan subjektif menganggap organisasi sebagai pengorganisasian perilaku.
TEORI HUBUNGAN MANUSIA • Teori hubungan manusia menekankan pada pentingnya individu dan hubungan sosial dalam kehidupan organisasi, diperkenalkan oleh Elton Mayo (1933). Teori ini diawali dengan penelitian Hawthorne yang berlangsung selama tiga tahun sejak tahun 1924. • Ada tiga implikasi kunci dari studi Hawthorne yang menjadi dasar bagi pengembangan teori hubungan manusia. Pertama, hasil penelitian memperlihatkan bahwa komunikasi berpengaruh terhadap tingkah laku anggota organisasi. Kedua, komunikasi dari bawah kepada atasan, dan sebaliknya, merupakan aktivitas yang berguna. Ketiga, suatu struktur informal hubungan sosial memang ada dibalik struktur organisasi yang formal.
TEORI MOTIVASI • Motivasi, berkaitan dengan alasan-alasan mengapa orang mencurahkan tenaga dan mental untuk melakukan suatu pekerjaan. Kemauan orang berbeda-beda untuk mencurahkan energi dan antusiasme dalam bekerja. Semakin besar energi yang dicurahkan untuk bekerja, semakin cenderung seseorang mempunyai motivasi. Motivasi berada pada diri, walaupun ada faktor eksternal yang dapat memotivasi diri. • Teori motivasi terbagi atas tiga kelompok, yaitu: 1) berdasarkan kebutuhan: teori hierarki (maslow, 1943,1954), teori ERG (Alderfer, 1972), teori kesehatan-motivator Herzberg, 1966); 2) berdasarkan harapan dalam lingkungan: teori harapan (vroom, 1964); 3) berdasarkan persepsi pada tempat kerja (Pace, 1993).
PROSES KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI • Proses komunikasi diawali dengan pembentukan (encoding) pesan oleh sumber atau komunikator. Pesan disampaikan kepada penerima (receiver)/komunikan melalui saluran tertentu yang kemudian penerima akan menginterpretasikannya (decoding). Apabila penerima mempunyai tanggapan, maka proses selanjutnya adalah membentuk pesan baru yang akan disampaikan kepada lawan bicaranya melalui sistem yang dipilihnya. Dalam prakteknya, komunikasi antar sumber dan penerima ada kalanya tidak berlangsung dengan baik karena adanya gangguan (noice). Gangguan antara lain bisa menimbulkan tidak dapat diterimanya pesan secara utuh atau salah interpretasi.
Terima Kasih Semoga Sukses Selalu