EX-CC-AAJI-06-001 Bisnis Indonesia – 01/09/2016, hal. 21 FWD Life Siapkan Produk Baru
Bisnis Indonesia – 01/09/2016, hal. 21 Astra Aviva Targetkan Rp3 Triliun
Investor Daily – 01/09/2016, hal. 23 Sequis Financial dan GIH Jalin Kerja Sama Bisnis
Bisnis Indonesia – 01/09/2016, hal. 21 Premi Baru Manulife Melejit
I
Investor Daily – 01/09/2016, hal. 23 Manulife Optimistis Bisnis Tumbuh Signifikan
Kontan – 01/09/2016, hal. 24 Premi Baru Asuransi Jiwa Manulife Meningkat 28%
Media Indonesia - 01/09/2016, hal. 19 Manulife Pertajam Lini Bancassurance Unit Link
The Jakarta Post – 01/09/2016, hal. 14 Manulife In Upbeat Mood After First Half Surge
Koran Sindo – 01/09/2016, hal. 17 Manulife Optimistis Kinerja Asuransi Tetap Tumbuh
Jawapos – 01/09/2016, hal. 6 Asuransi Incar Dana Repatriasi
31/08/2016 Manulife Raih Total Premi Bisnis Rp 1,8 Triliun http://keuangan.kontan.co.id/news/manulife-bukukan-total-premi-naik-12
JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) mencatat kinerja positif selama semester pertama 2016. Capaian yang positif didapat dari berbagai lini bisnis yang dijalankan. Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Indren S Naidoo menjelaskan, sepanjang enam bulan pertama tahun ini, secara konsolidasi asuransi jiwa yang didalamnya juga mencakup bisnis syariah, dana pensiun, dan manajemen aset, meraih kinerja cukup menggembirakan. Total premi bisnis baru yang dikantongi Manulife mencapai Rp 1,8 triliun, tumbuh 28% dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,4 triliun. Premi bisnis baru itu sebagian besar ditopang penjualan produk investasi yang mencapai Rp 1 triliun, sementara sisanya dari produk proteksi sebesar Rp 764 miliar. Pada semester I tahun 2015, produk investasi Manulife sebesar Rp 785 miliar dan proteksi sebesar Rp 652 miliar. Peningkatan juga terjadi pada total premi dan deposit. Sepanjang semester I 2016, total premi dan deposit mencapai Rp 9,1 triliun. Angka ini naik 12% dari 2015 yang tercatat Rp 8,1 triliun. “Kami optimistis pertumbuhan hingga akhir tahun ini bisa signifikan. Hasil semester pertama tahun ini, bisnis kami meningkat, baik di kanal agency,bancassurance, employee benefit, asset management, hingga syariah,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (31/8). Sementara dari sisi klaim dan manfaat, Manulife merogoh kocek sebesar Rp 3,4 triliun sampai Juni lalu. Jumlah tersebut relatif sama dengan kondisi di periode yang sama tahun lalu.
01/09/2016 2016, Manulife Optimistis Cetak Pertumbuhan Signifikan http://www.beritasatu.com/asuransi/382942-2016-manulife-optimistis-cetak-pertumbuhansignifikan.html
Jakarta - Manajemen PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife) optimistis kinerja tahun ini bisa melampaui pencapaian tahun lalu. Hal itu dilihat dari hasil kinerja positif selama semester pertama 2016 dan beberapa faktor pendukung lainnya. “Kami optimistis pertumbuhan hingga tahun ini bisa signifikan. Hasil semester pertama tahun ini, bisnis kami meningkat, baik di kanal agency, bancassurance, employee benefit, asset management, hingga syariah,” tutur Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Indren S Naidoo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (31/8). Ia menjelaskan, sepanjang semester pertama 2016, Manulife secara konsolidasi baik asuransi jiwa (termasuk syariah), dana pensiun, dan manajemen aset, meraih kinerja positif. Total premi bisnis baru Manulife tercatat mencapai Rp 1,8 triliun atau tumbuh 28% dari periode yang sama 2015 yang sebesar Rp 1,4 triliun. Total premi bisnis baru itu sebagian besar ditopang penjualan produk investasi yang mencapai Rp 1 triliun, sisanya dari produk proteksi sebesar Rp 764 miliar. Pada semester I tahun lalu, produk investasi Manulife sebesar Rp 785 miliar dan proteksi sebesar Rp 652 miliar. Peningkatan juga terjadi pada total premi dan deposit. Sepanjang semester I 2016, total premi dan deposit menapai Rp 9,1 triliun. Jumlah itu naik 12% dari 2015 yang sebesar Rp 8,1 triliun. Sementara itu, pembayaran klaim dan manfaat masih stabil. Sepanjang Januari hingga Juni 2016, total klaim dan manfaat yang dibayarkan ke nasabah mencapai Rp 3,4 triliun, jumlah itu sama dengan semester pertama 2015. Tahun lalu, Manulife meraih pertumbuhan yang stabil. Sepanjang 2015 itu, pendapatan bersih premi asuransi naik 3% ketimbang 2014. Hal itu didorong kenaikan pendapatan premi lanjutan produk individu dan simpanan grup. Total premi lanjutan melonjak sekitar 16%. Lonjakan tersebut memperlihatkan persistensi yang kuat. Sedangkan basis nasabah tumbuh sekitar 2% menjadi lebih dari 2,2 juta. Manulife saat ini mengelola Rp 50,2 triliun dana nasabah dan tahun lalu telah membayar klaim sebanyak Rp 5,6 triliun. Naidoo meyakini, Manulife akan terus tumbuh. Apalagi melihat kondisi ekonomi Indonesia yang terus membaik. Apalagi dengan gencarnya belanja pemerintah di proyek infrastruktur dan meningkatnya kelas menengah yang diperkirakan jumlahnya akan mencapai 100 juta orang pada 2020 mendatang, Hal itu tentu menjadi peluang besar di mana mereka akan membeli produk investasi. “Makanya Manulife fokus pada produk unit link. Sebab, nasabah di Indonesia ingin return yang besar, mencapai double digit. Apalagi saat ini, 80% kontribusi premi dari produk investasi unit link, karena memang konsumen mengharapkan return yang lebih tinggi,” tutur Naidoo yang resmi bergabung dengan Manulife sejak 11 Mei 2016 itu.
Menurut dia, potensi pasar Indonesia sangat besar. Sebab, penetrasi asuransi di Indonesia masih sangat kecil, sekitar 2,5% dari populasi. Penetrasi Indonesia itu jauh di bawah negara-negara Asia lainnya. Literasi keuangan di Indonesia juga masih rendah. Makanya, tambah Naidoo, pihaknya terus melakukan edukasi finansial kepada masyarakat. “Orang tidak membeli asuransi karena mereka tidak tahu. Di sinilah tugas kami menyosialisasikannya. Tugas kami membuat orang itu menjadi tahu, untuk urusan membeli, itu menjadi keputusan dia,” kata Naidoo. Menurut dia, faktor yang membuatnya optimistis bisa tumbuh di Indonesai karena Manulife menghadirkan produk yang sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia. Produk yang dihadirkan itu pun semakin lengkap untuk berbagai kalangan. Faktor lainnya, tambah dia, adanya dukungan tiga bank besar sebagai mitra strategis. Saat ini Manulife tengah bermitra dengan Bank Muamalat Indonesia, bank syariah tertua di Indonesia. Selain itu, Manulife juga menggandeng Bank DBS untuk kemitraan di tingkat Asia, lalu bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk asuransi jiwa kredit, dan kemitraan distribusi dengan Bank OCBC NISP. “Sepanjang semester pertama 2016 ini, premi dari kanal bancassurance ini tumbuh 20%. Khusus syariah kami juga meraih pertumbuhan signifikan,” tambah dia. Naidoo melanjutkan, faktor pendukung lainnya adalah penguatan layanan digital untuk memudahkan nasabah. Tahun lalu, Manulife meluncurkan e-solution, proses penjualan otomatis pertama di Indonesia dan situs nasabah MiAccount yang dirancang khusus untuk mempermudah nasabah mengakses informasi akun mereka dan mengajukan klaim. “Kami mengambil sejumlah langkah penting untuk menjadi perusahaan yang lebih fokus pada nasabah. Makanya kami perkuat layanan digital, apalagi pengguna digital Indonesia sangat tinggi yang jumlahnya dalam lima tahun ke depan akan mencapai 100 juta orang,” tutur dia. Proses digital yang mempermudah nasabah itu melalui layanan elektronik untuk proses awal, kontrak, hingga klaim. Sementara itu, Chief Economist and Investment Strategist Manulife Asset Management Indonesia Katarina Setiawan mengatakan, makro ekonomi Indonesia saat ini makin kokoh. Hal itu terlihat dari nilai Rupiah yang stabil, pasar saham dan obligasi yang semakin menarik bagi investor karena menawarkan yield yang tinggi, keyakinan konsumen yang tertinggi di dunia mencapai 114,2%, belum lagi kepercayaan pasar terhadap tim ekonomi Indonesia yang semakin membaik. “Dalam jangka panjang, kondisi ekonomi akan membaik. Prospek IHSG masih sangat bagus, Belum lagi masih ada ruang pelonggaran moneter oleh Bank Indonesia,” kata dia.
Kontan – 01/09/2016, hal. 24 (Berita Photo) Dana Kelolaan Manulife
Indopos – 01/09/2016, hal. 4 (Berita Photo) Dukungan di Medsos
Bisnis Indonesia – 01/09/2016, hal. 21 (Berita Photo) Pertumbuhan Bisnis Manulife Indonesia
31/8/2016 (Berita Photo) Pertumbuhan Bisnis Manulife Indonesia http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1472627101/pertumbuhan-bisnis-manulife-indonesia
Ceo & President Director Manulife Indonesia Indren S. Naidoo (kanan) berbincang dengan Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan (kiri) sebelun jumpa pers mengenai pertumbuhan bisnis konsolidasi Manulife Indonesia di Jakarta, Rabu (31/8). Menurut Manulife Indonesia pertumbuhan bisnis konsolidasinya stabil pada 2015 dimana pendapatan bersih premi asuransi meningkat 3% dibanding tahun sebelumnya yang didorong kenaikan pendapatan premi lanjutan (renewal) produk individu dan Group Saving. Total premi lanjutan melonjak sekitar 16% yang memperlihatkan tingkat persistensi yang kuat, sementara basis nasabah bertumbuh sebesar 2% menjadi lebih dari 2,2 juta. ANTARA FOTO/Saptono/Spt/16
Bisnis Indonesia – 01/09/2016, hal. 21 (Berita Photo) Asuransi Perjalanan PT AJ Sequis Financial
31/08/2016 (Berita Photo) Perlindungan Bagi Wisatawan http://infobanknews.com/perlindungan-bagi-wisatawan/
President Director Sequis Financial Silvia Rini Yunita (kanan) dan President Director Garuda Indonesia Holidays (GIH) Rosyinah menandatangani kerjasama serta meresmikan peluncuran “Great Holidays for Better Tomorrow” di Jakarta,Rabu 31 Agustus 2016.Great Holidays for Better Tomorrow merupakan program yang memberikan perlindungan asuransi jiwa terhadap resiko meninggal dunia oleh sebab apapun bagi pelanggan GIH yang membeli paket perjalanan baik domestik maupun internasional tertentu.Dengan program ini Sequis Financial mendukung upaya pemerintah meningkatkan kinerja pariwisata nasional dengan menyediakan proteksi program asuransi jiwa bagi wisatawan pelanggan GIH dengan paket perjalanannya.(Budi Urtadi)