PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A
P U T U S A N Nomor : 07–K/PM.III-12/AD/I/2016 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat / tanggal lahir Kewarganegaraan Jenis kelamin Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
MIFTAHUDDIN Serda / 31010185661179. Operator Komputer Urdal Situud Zidam V / Brawijaya Kediri, 22 November 1979. Indonesia. Laki-laki. Islam. Asrama Zidam Jl. Kesatrian 41 Blok X Surabaya
Terdakwa tidak ditahan. Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut diatas : Membaca Memperhatikan :
: Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini. 1. Keputusan Pangdam V/Brawijaya selaku Papera Nomor: Kep/227/XII/2015 tanggal 09 Desember 2015 tentang Penyerahan Perkara. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/190/K/AD/XII/2015 tanggal 23 Desember 2015. 3. Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor: Tapkim/07/PM.III12/AD/I/2016 tanggal 04 Januari 2016 tentang Penunjukan Hakim. 4. Penetapan Hakim Ketua Nomor : Tapsid/07/PM.III-12/AD/I/2016 tanggal 05 Januari 2016 tentang Hari Sidang. 5. Surat Kaotmil III-12 Surabaya tentang Panggilan menghadap persidangan kepada Terdakwa dan para Saksi. 6.
Mendengar
untuk
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/190/K/AD/XII/2015 tanggal 23 Desember 2015, didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.
Memperhatikan
: 1. Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :
2 “ Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 310 ayat (3) jo ayat (4) UU RI Nomor 22 Tahun 2009. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi Pidana : Pidana Penjara selama 7 (tujuh) bulan. c.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
d. Menetapkan barang-barang bukti berupa : Surat-surat : a. 11 (sebelas) lembar hasil Visum Et Repertum (jenajah) Nomor : MLK/SK II/15.0402 tanggal 13 April. b. 2 (dua) lembar penetapan Barang bukti dari Pengadialan Negeri Sidoarjo Nomor : 311/ Pen. Pid / 2015/ PN. Sda. Mei 2015. Barang-barang : a.
1 (satu) Unit Sepeda motor Yamaha V-Xion warn Merah maron Nopol K 2247 MZ beserta kunci kontak dikembalikan kepada pemiliknya dalam hal ini milik mertua Terdakwa An.Sdr. Samsul Hadi.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 2. Pembelaan (Pledoi) yang diajukan secara tertulis oleh Penasihat Hukum Terdakwa pada hari Selasa tanggal 23 Pebruari 2016, yang pada pokoknya sebagai berikut : a. Bahwa Penasihat Hukum keberatan dan tidak sependapat atas uraian yang tertuang dalam Surat Tuntutan Oditur Militer pada halaman 10 yang membahas mengenai alat-alat bukti yang diajukan dalam persidangan, karena alat bukti berupa 11 (sebelas) lembar hasil Visum et Repertum (jenazah) Nomor ML/SK II/15.04.02 tanggal 13 April 2015 dan 2 (dua) lembar penetapan barang bukti dari Pengadilan Negeri Sidoarjo Nomor 311/Pen.Pid/2015/PN.Sda. Mei 2015 serta berupa barang 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha V-Xion warna merah maron Nopol K 2447 MZ beserta kunci kontak dikembalikan kepada pemiliknya dalam hal ini milik mertua Terdakwa a.n. Sdr. Samsul Hadi, tidak pernah ada untuk dijadikan sebagai alat bukti dalam memeriksa perkara Terdakwa ini. Oleh karenanya menurut Penasihat Hukum Terdakwa Surat Tuntutan (Requisitoir) Oditur Militer yang dibuat secara tidak cermat dan asal-asalan serta tidak sesuai dengan fakta-fakta di depan persidangan patutlah untuk ditolak dan dibatalkan demi hukum. b. Bahwa selanjutnya Panasihat Hukum Terdakwa akan melakukan analisa hukum terhadap unsur-unsur dakwaan Oditur Militer dalam Tuntutannya sebagaimana yang diatur dan diancam dalam Pasal 310 ayat (3) jo ayat (4) UU RI No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
3 1). Unsur ke-1 : Setiap Orang Bahwa Penasihat Hukum Terdakwa sependapat dengan Oditur Militer dalam Tuntutannya tentang terbuktinya unsur kesatu “Setiap Orang”. 2). Unsur ke-2 : Yang mengemudikan kendaraan bermotor. Bahwa menurut Penasihat Hukum Terdakwa unsur kedua “Yang mengemudikan kendaraan bermotor” tidak terpenuhi dan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum dengan alasan berdasarkan uraian fakta yang terungkap di depan persidangan antara lain : a). Bahwa benar Terdakwa sebelum dan saat terjadinya kecelakaan telah dilengkapi mengenai administrasi dalam aturan berkendara lalu lintas (yaitu SIM dan STNK yang masih berlaku) serta identitas pribadi dan selaku anggota TNI AD yang masih aktif. b. Bahwa kondisi sepeda yang Terdakwa kendarai sebelum dan saat terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut dalam keadaan normal dan layak jalan sebagaimana ketentuan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan jalan. 3). Unsur ke-3 : Karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Bahwa menurut Penasihat Hukum Terdakwa unsur ketiga “Karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas” tidak terpenuhi dan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum dengan alasan tidak ada hubungan kasualitas kekurang hati-hatian dan atau kelalalian Terdakwa dalam mengendarai sepeda motor, melainkan justru seharusnya korbanlah yang telah lalai dan atau tidak hati-hati dalam menyeberang di jalan raya. 4).
Unsur ke-4 : Dengan korban meninggal dunia Bahwa Penasihat Hukum sependapat dengan arti dari pada unsur “dengan korban meninggal dunia, sebagaimana yang telah diuraikan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya, namun tidak sependapat dengan uraian fakta Oditur Militer dalam membuktikan unsur ke-4 dengan alasan bahwa peristiwa kecelakaan tersebut terjadi bukanlah murni dari kelalaian Terdakwa akan tetapi sebagai akibat dari faktor penyeberang jalan yang kurang hati-hati dan tidak adanya lampu penerangan sehingga mengakibatkan kondisi jalan menjadi gelap ditambah lagi adanya faktor cuaca yang berkabut tebal disertai hujan rintik-rintik. Oleh karena menurut Penasihat Hukum unsur ke-4 tidak terpenuhi dan tidak terbukti secara sah menurut hukum. Disamping fakta hukum tersebut di atas, perlu kiranya kami sampaikan sebagai bahan pertimbangan Majelis Hakim dalam mengadili dan memutus perkara Terdakwa sebagai berikut :
4 1. Bahwa Terdakwa belum pernah dihukum dan memperoleh Tanda Jasa dari Negara berupa Satya Lencana Kesetian VIII Tahun dan Satya Lencana Dharma Nusa. 2. Bahwa Terdakwa bersikap sopan dan berterus terang dalam persidangan. 3. Bahwa Terdakwa telah memperlancar jalannya persidangan dengan berusaha membantu menghadirkan para Saksi ke depan persidangan. 4. Bahwa pihak dari keluarga/anak korban A.n. Sdr. Soleh telah menyatakan bahwa kecelakaan yang terjadi adalah suatu musibah oleh karenanya pihak keluarga korban telah menyelesaikan secara kekeluargaan dan tidak mengajukan tuntutan hukum. 5. Bahwa pihak dari keluarga korban ibu Tatik Hariyati (selaku anak tertua) telah menyepakati bahwa kecelakaan pada hari Jum’at tanggal 18 Desember 2014 pukul 04.15 di Jl. Raya Curug Rejo Kec. Kepanjen Kab. Malang merupakan musibah (terlampir). 6. Bahwa Terdakwa telah memberikan santunan dan mengganti biaya pengobatan di rumah sakit dan biaya pemakaman korban (terlampir). 7. Surat Kazidam V/Brawijaya Nomor B/39/I/2016 tanggal 12 Januari 2016 tentang permohonan keringanan hukuman A.n. Serda Miftahudin Nrp. 31010185661179 (terlampir). Bahwa selanjutnya Penasihat Hukum Terdakwa memohon kepada Majelis Hakim berkenan untuk menjatuhkan putusan dalam perkara ini secara arif dan bijaksana sebagai berikut : 1. Menyatakan bahwa Terdakwa Sersan Dua Miftahudin tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang telah didakwakan Oditur Militer, oleh karenanya membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan dan segala tuntutan hukum (Ontslaag Van Alle Rechtsvervolging), 2. Menyatakan menolak dan membatalkan Requisitoir (Surat Tuntutan) Oditur Militer yang telah dibuat asal-asalan tidak sesuai dengan fakta hukum yang terungkap di persidangan, 3. Mengembalikan hak-hak Terdakwa pada semula dan merehabilitasi nama baik Terdakwa,
keadaan
4. Memulihkan hak-hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya. 5. Membebankan segala biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara, Atau Jika Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain, mohon kiranya memberikan putusan lain yang dipandangnya patut dan adil menurut hukum. 3. Replik yang diajukan secara tertulis oleh Oditur Militer pada hari Senin tanggal 29 Pebruari 2016, yang pada pokoknya sebagai berikut :
5 a. Bahwa keberatan Penasihat Hukum Terdakwa mengenai alat-alat bukti yang diajukan pada tuntutan dalam persidangan menurut Oditur Militer merupakan hal yang wajar dan lumrah, sedangkan mengenai barang bukti telah diuraikan dalam Surat Dakwaan dan tidak dieksepsi oleh Penasihat Hukum Terdakwa dengan demikian tidak merubah esensinya terhadap Tuntutan dan barang bukti dalam Tuntutan hanya untuk menentukan status barang bukti tersebut. b. Bahwa alasan-alasan yang dijadikan dasar keberatan Penasihat Hukum Terdakwa atas Tuntutan Oditur Militer sangatsangat tidak beralasan, oleh karenanya Oditur Militer mohon agar permohonan Penasihat Hukum Terdakwa harus ditolak. 4. Duplik yang diajukan secara lisan oleh Penasihat Hukum Terdakwa pada hari Senin tanggal 29 Pebruari 2016 yang menyatakan tetap pada Pembelaannya. Menimbang
:
Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal delapan belas bulan Desember tahun 2000 empat belas atau setidak-tidaknya dalam bulan Desember tahun 2000 empat belas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 empat belas bertempat di depan Masjid Curung Rejo JI. Curung Rejo Kec. Kepanjen Malang atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Mititer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana " Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggat dunia " Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNt AD melalui pendidikan Secata tahun 2001 setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditempatkan di Yonzipur 5 Kepanjen, pada lahun 2014 mengikuti Secaba Reg. setelah tutus dilantik dengan pangkat Serda dan ditempatkan di Zidam V/Brw Surabaya sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serda NRP 31010185661179. b. Bahwa pada hari Kamis tanggal 18 Desember 2014 sekira pukul 04.10 Wib Terdakwa berangkat dari Asrama Yonzipur 5 Kepanjen menuju ke terminal Arjosari dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X Nopol N 6292 IY milik mertua Terdakwa yang bernama Sdr. Samsul Hadi dengan kecepatan kurang lebih 60 Km/jam dengan cuaca kabut tebal jarak pandang sekilar 5-10 meter dan gerimis rintik-rintik. C. Bahwa sekira pukul 04.15 Wib sesampainya di depan masjid Curung Rejo di JI. Curung Rejo Kec. Kepanjen Kab. Malang tiba-tiba Ibu Siti Abidah melintas menyeberang jalan setelah selesai sholat subuh, walaupun Saksi-2 Kusen beserta warga yang selesai sholat subuh meneriaki Ibu Siti Abidah untuk tidak menyeberang, namun Ibu Siti Abidah tetap menyeberang jalan sendiri. d. Bahwa karena posisi yang sangat dekat dan Ibu Siti Abidah berjalan maju mundur di tengah jalan maka Terdakwa berusaha menghindarkan dengan cara membanting setir namun karena jarak antara Terdakwa dengan Ibu Siti Abidah sekitar 5 meter maka
6 Terdakwa tidak sempat melakukan pengereman sehingga Terdakwa tidak dapat mengendalikan kemudi sepeda motor yang dikendarainya dan menabrak Ibu Siti Abidah hingga Ibu Siti Abidah terseret sejauh 15 (lima belas) meter ke arah utara dan tertelentang di jalan sedangkan Terdakwa juga terjatuh di aspal. e. Bahwa kemudian warga beserta Saksi-2 dan Saksi-1 Sdr. Zainul Arifien melakukan pertolongan dengan menepikan Ibu Siti Abidah untuk dibawa ke rumah warga terdekat, setelah itu dengan menggunakan kendaraan pick up milik pak RT Ibu Siti Abidah dibawa ke rumah sakit Wafa Husada Kepanjen Malang oleh Saksi-1 dibantu oleh 4 (empat) warga, selanjutnya warga yang lain bersama Saksi-2 berusaha menolong Terdakwa untuk dibawa ke rumah bidan desa terdekat untuk dilakukan perawatan. f. Bahwa setelah Ibu Siti Abidah dirawat di rumah sakit Wafa Husada sekira 15 menit kemudian dokter menyampaikan kepada keluarga ibu Siti Abidah jika Ibu Siti Abidah sudah kritis, selanjutnya sekira pukul 06.00 Wib Ibu Siti Abidah meninggal dunia di rumah sakit Wafa Husada Kepanjen Malang dengan diagnosa cedera otak berat, open fracture femur sinistra, obs. Trauma tumpul thorax sesuai Resume medis dari rumah sakit Wafa Husada. g. Bahwa setelah Terdakwa mendengar jika Ibu Siti Abidah meninggal dunia, Terdakwa melapor ke kesatuan Zidam V/Brw kemudian Terdakwa menunggu tindakan yang dilakukan kesatuan alas kejadian yang telah Terdakwa alami selanjutnya kesatuan Zidam V/Brw mendatangi rumah duka dan menyampaikan permintaan maaf serta ikut berduka cila hingga mengikuti pelaksanaan pemakaman. h. Bahwa antara pihak keluarga korban dengan Terdakwa sudah melakukan musyawarah secara kekeluargaan dengan membuat surat pernyataan yang hasilnya disepakati keluarga korban tidak menuntut dan menganggap kejadian tersebut adalah musibah sesuai surat pernyataan tertanggal 18 Desember 2014 serla Terdakwa juga sudah memberikan santunan kepada keluarga korban sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) sesuai kwitansi tertanggal 18 Desember 2014. I. Bahwa pada tanggal 18 Desember 2014 sekira pukul 06.30 Wib Saksi-3 Aiptu Suparno mendapat laporan dari warga pertelepon jika di JI. Raya Curung Rejo tepatnya di depan masjid telah terjadi kecelakaan lalu lintas, kemudian Saksi-3 bersama Aiptu Sulardi mendalangi TKP dan dari hasil olah TKP yang dilakukan oleh Saksi-3 bersama Aiptu Sulardi tidak ada bekas pengereman namun ada goresan pustep di aspal. j. Bahwa mengingat Terdakwa adalah anggola TNI AD maka Saksi-3 mengamankan barang bukti berupa kendaraan bermotor di Satlanlas Kepanjen, setelah itu Saksi-3 melaporkan ke Kanit laka selanjutnya Kapolres Kepanjen melimpahkan perkara Terdakwa ke Denpom V/3 sesuat surat nomor : R/1094/XII/2014/Lantas pada langgal 22 Desember 2014. k. Bahwa Terdakwa saat melintas di jalan tepatnya di Jl. Raya Curung Rejo depan masjid dengan kondisi jalan lurus dan sepi serta gerimis rintik-rintik terdapat kabut tebal yang mengganggu jarak pandang ke arah depan seharusnya Terdakwa Iebih hati-hati, dengan cara mengurangi kecepatan dan waspada kemungkinan ada seseorang yang akan menyeberang sehingga pada saat korban
7 melintasi alau menyeberang jalan Terdakwa tidak bisa menghindari kecelakaan tersebut. I. Bahwa akibat kelalaian Terdakwa dalam mengemudikan sepeda motornya dan terjadi keceIakaan lalu lintas sehingga korban ( Siti Abidah ) mengalami cedera otak berat open fracture femur sinistra, obs. Trauma tumpul thorax dan meninggal dunia sesuai dengan resum medis nomor ; 2106/SRM/053/05/2015 tanggal 19 Mei 2015 dan bersesuaian dengan surat kematian dari Rumah Sakit umum Daerah Saeful Anwar Malang. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsut tindak pidana sebagaimana derumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasat 310 ayat (3) jo ayat (4) UURI No. 22 Lahun 2009 tenlang Lalu Lintas dan Angkulan Jalan. Bahwa perbuatan tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 310 ayat (3) jo ayat (4) UU Rl No. 22 tahun 2009. Menimbang
: Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
: Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua Dakwaan yang didakwakan kepadanya
Menimbang
: Bahwa di sidang Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum, yaitu : 1. 2.
Sertu Nanang Candra T, S.H. NRP 21040180940185. Asn Ananng Sofieanto, S.H NIP 196709161997031003.
Berdasarkan Surat Perintah dari Kakumdam V/Brawijaya Nomor ; sprin / 29 / II / 2015 tanggal 6 Pebruari dan Surat Kuasa khusus dari Terdakwa tanggal 24 Pebruari 2015 kepada Penasihat Hukum Terdakwa. Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tgl lahir Kewarganegaraan Jenis Kelamin Agama Tempat tinggal
: ZAINUL ARIFIEN : PNS (Guru) : Lumajang, 04 Agustus 1964 : Indonesia : Laki-laki : Islam : JI. Curung Rejo No. 165 Rt. 01 Rw. 02 Kec Kepanjen kab. Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga, sedangkan dengan Ibu Siti Abidah kenal karena Ibu Siti Abidah adalah nenek Saksi.
8 2. Bahwa pada tanggal 18 Desember 2014 sekera pukul 04.15 Wib saat Saksi sedang tidur telah mendengar adanya benturan keras di jalan depan rumah Saksi, kemudian Saksi keluar dan Saksi melihat telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang saat itu sudah tergeletak ternyata Ibu Siti Abidah dan Terdakwa sedangkan sepeda motor berada di tingah jalan. 3. Bahwa setelah itu Saksi bersama 4 (empat) orang yang salah satunya adalah anak Ibu Siti Abidah mengangkat Ibu Siti Abidah ke rumah yang terdekat, 15 menit kemudian Ibu Siti Abidah dibawa ke rumah sakit Wafa Husada Kepanjen dengan menggunakan mobil pick up milik pak RT, sedangkan Terdakwa dibawa ke rumah bidan desa terdekat untuk pertolongan awal. 4. Bahwa setelah Ibu Siti Abidah dirawat di rumah sakit Wafa Husada sekira 15 menit kemudian dokter menyampaikan kepada keluarga Ibu Siti Abidah jika Ibu Siti Abidah sudah kritis dikarenakan ada 4 (empat) titik yang cedera yaitu pendarahan pada bagian belakang kepala, memar pada bagian kiri dada, tengan tangan kiri patah dan paha kanan patah kemungkinan untuk sembuh kecil sebab Ibu Siti Abidah sudah tua. selanjutnya Saksi pulang dan sesampainya di rumah sekira pukul 06.00 Wib Saksi diberitahu jika Ibu Siti Abidah telah meninggal dunia di rumah sakit Wafa Husada. 5. Bahwa pada saat terjadi kecelakaan Terdakwa dari arah selatan menuju ke utara sedangkan Ibu Siti Abidah dari arah barat menyeberang jalan ke arah timur dan kondisi jalan lurus masih sepi, di kanan kiri jalan sudah terpasang penerangan jalan yang cukup titapi cuaca kabut tebal sehingga mengganggu pandangan dan dalam jarak pandang kurang lebih 10 (sepuluh) meter sudah tidak terlihat. 6. Bahwa setelah terjadi kecelakaan latu lintas, Saksi mengetahui kondisi Terdakwa mengalami lecet-lecet pada bagian lutut kaki kanan, punggung tangan kanan serta siku tangan kanan lecet. 7. Bahwa setelah Ibu Siti Abidah dinyatakan meninggal dunia, dari pihak keluarga Terdakwa datang ke rumah duka untuk mengucapkan bela sungkawa dan setahu Saksi biaya perawatan Ibu Siti Abidah ditanggung oleh anaknya di Probolinggo, namun antara pihak keluarga Terdakwa dengan pihak keluarga Ibu Siti Abidah sudah melakukan musyawarah dan perjanjian sehingga disepakati pihak keluarga Ibu Siti Abidah tidak menuntut atas kejadian tersebut namun mengharapkan bantuan santunan dari Terdakwa untuk menguruskan jasa raharja. Atas keterangan seluruhnya.
Saksi–1
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Saksi-2 : Nama Tengkap Pekerjaan Tempat/tgt lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: Kusen : Swasta : Malang, 01 Agustus 1958 : Laki-laki : Indonesia : Islam : Dsn. Boro Ulara Rt. 07 Rw. 02 Os. Curung Rejo Kec. Kepanjen Kab.Malang
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut
9 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa, sedangkan dengan Ibu Siti Abidah kenal karena Ibu Siti Abidah tinggal dekat rumah Saksi namun dengan keduanya tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada tanggal 18 Desember 2014 Saksi bersama Ibu Siti Abidah beserta warga yang lain melakukan sholat subuh, setelah melaksanakan sholat subuh sekira pukul 04.10 Wib Ibu Siti Abidah keluar dari masjid mendahului untuk menyeberang jalan dari arah masjid ke arah timur dan saat itu Ibu Siti Abidah sudah diteriaki beberapa kali oleh warga yang sama-sama keluar dari masjid untuk menunggu diseberangkan tetapi Ibu Siti Abidah tidak menghiraukan. 3. Bahwa pada saat Ibu Siti Abidah sudah berada di tengah jalan terlihat Ibu Siti Abidah bingung ke kanan ke keri bertepatan dengan itu terlihat sepeda motor Honda Supra X Nopol N 6292 IY yang dikendarai oleh Terdakwa melaju dari arah selalan ke arah utara menabrak Ibu Siti Abidah hingga Ibu Siti Abidah terseret sejauh 15 (lima belas) meter ke arah utara dan tertelenlang di jalan sedangkan Terdakwa juga terjatuh di aspal. 4. Bahwa kemudian Saksi bersama warga yang lain melakukan pertolongan dengan menepikan Ibu Siti Abidah untuk dibawa ke rumah warga terdekat, setelah itu menunggu kendaraan dan dibawa ke rumah sakit Wafa Husada, selanjutnya Saksi berusaha menolong Terdakwa untuk dibawa ke rumah bidan desa terdekat untuk dilakukan perawatan. 5. Bahwa pada saat Saksi melakukan bersih-bersih di kantor desa, Saksi mendengar dan Kepala desa saat menerima telepon dari rumah sakit Wafa Husada yang menyampaikan jika Ibu Siti Abidah telah meninggal dunia di rumah sakit Wafa Husada. 6. Bahwa pada saat terjadi kecelakaan Terdakwa dari arah selatan menuju ke utara sedangkan Ibu Siti Abidah dari arah barat menyeberang jalan ke arah timur dan kondisi jalan lurus masih sepi, di kanan kiri jalan sudah terpasang penerangan jalan yang cukup tetapi cuaca kabut tebal sehingga mengganggu pandangan dan dalam jarak pandang kurang lebih 10 (sepuluh) meter sudah tidak terlihat. 7. Bahwa akibat dari kecelakaan tersebut, Ibu Siti Abidah mengalami pendarahan pada bagian belakang kepala, memar pada bagian kiri dada, lengan tangan kiri patah dan paha kanan patah sedangkan Terdakwa mengalami telapak tangan kirinya terkelupas, lututnya terlihat lecet sekira 7 Cm, pelipis kiri lecet dan lutut kiri retak. 8. Bahwa setelah Ibu Siti Abidah dinyatakan meninggal dunia, dari pihak keluarga Terdakwa datang ke rumah duka untuk mengucapkan ikut berduka cita dan biaya perawatan Ibu Siti Abidah hingga pemakaman ditanggung keluarga Ibu Siti Abidah terlebih dahulu dan selanjutnya pihak keluarga Terdakwa memberikan santunan sekitar Rp. 7.000.000- (tujuh juta rupiah). 9. Bahwa antara pihak keluarga Terdakwa dengan pihak keluarga Ibu Siti Abidah sudah melakukan musyawarah dan perjanjian sehingga disepakati pihak keluarga Ibu Siti Abidah tidak menuntut atas kejadian tersebut namun mengharapkan bantuan santunan dari Terdakwa untuk menguruskan jasa raharja. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.
10 Saksi- 3 : Nama lengkap Pangkat, NRP Timpat, tgl lahir Kewarganegaraan Jenis Kelamin Agama Tempat tinggal
: Suparno : Aiptu / 64080732 : Lamongan, 03 Agustus 1964 : Indonesia : Laki-laki : Islam : JI. Adi Santoso Rt. 01 Rw. 02 Ket. Arderejo Kec Kepanjen Kab. Malang
Bahwa Saksi-3 telah dipanggil secara sah oleh Oditur Militer sebanyak tiga kali namun tetap tidak hadir di siding dengan alasan ada tugas lain serta Oditur militer juga menyatakan tidak sanggup lagi untuk menghadirkan Saksi tersebut namun demikian pada saat ia diperiksa oleh penyidik telah memberikan keterangan di bawah sumpah sebagaimana Berita Acara Pemeriksaan pendahuluan pada hari Jumat tanggal 8 Mei 2015 yang dilakukan oleh penyidik Denpom V/3 pomdam V/Brawijaya. Dengan mengingat hal tersebut diatas, Oditur Militer memohon agar keterangan Saksi Aiptu Suparno dalam berita acara pemeriksaan tersebut dapat dibacakan. Atas permohonan Oditur Militer dan disetujui oleh Terdakwa, selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan Oditur Militer untuk membacakan keterangan Saksi tersebut yang pada pokonya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal baik dengan Terdakwa maupun Ibu Siti Abidah serta dengan keduanya tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada tanggal 18 Desember 2014 sekira pukut 06.30 Wib Saksi mendapat laporan dari warga pertelepon jika di JI. Raya Curung Rejo tepatnya di depan masjid telah terjadi kecelakaan lalu lintas, kemudian Saksi bersama Aiptu Sulardi mendalangi TKP. 3. Bahwa sesampainya di TKP sekira pukul 07.00 Wib bertemu dengan Sdr. Kusen yang menerangkan jika telah terjadi kecelakaan lalu lintas antara sepeda motor yang dikendarai oleh Terdakwa dengan pejalan kaki yang menyeberang jalan, kemudian Saksi melakukan pengecekan kendaraan sedangkan Terdakwa dirawat di bidan desa terdekat dan saat itu Terdakwa mengalami luka lecet pada paha kaki kanan dan bahu langan sebelah kiri serta dagu sebelah kanan sedangkan korban sudah dilarikan warga ke rumah sakit Wafa Husada Kepanjen. 4. Bahwa pada saat datang ke TKP Saksi melihat kondisi jalan baik turus tidak berlubang dan cuaca sudah terang karena warga terlambat melaporkan kejadiannya sedangkan untuk penerangan menurut Saksi tidak memadai. 5. Bahwa menurut Saksi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut dikarenakan penyeberang jalan sudah tua kurang berhati-hati sedangkan Terdakwa juga mungkin terburu-buru sehingga tidak bisa menguasai kemudinya sebab dari olah TKP tidak ada bekas pengereman namun ada goresan pustep di aspal dan
11 diperkirakan Terdakwa mengendarai dengan kecepatan 50 Km/jam dengan masuk gigi 4. 6. Bahwa akibat dari kecelakaan tersebut menyebabkan korban meninggal dunia sekira pukul 08.00 Wib saat dalam penanganan rumah sakit Wafa Husada, dan mengingat Terdakwa adalah anggota TNI AD maka Saksi mengamankan barang bukti berupa kendaraan bermotor di Satlanlas Kepanjen, setelah itu Saksi melaporkan ke Kanit Iaka selanjutnya Kapolres Kepanien melimpahkan ke Denpom V/3 sesuai surat nomor Ru/1094/XII/2014/Lanlas pada tanggal 22 Desember 2014. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang :
Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata PK tahun 2001 setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditempatkan di Yonzipur 5 Kepanjen, pada lahun 2014 mengikuti Secaba Reg. setelah tutus dilantik dengan pangkat Serda dan ditempatkan di Zidam V/Brw Surabaya sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serda NRP 31010185661179. 2. Bahwa pada hari Kamis langgal 18 Desember 2014 sekira pukul 04.10 Wib Terdakwa berangkat dari asrama Yonzipur 5 Kepanjen menuju ke terminal Arjosari dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X Nopol N 6292 IY milik mertua Terdakwa yang bernama Samsul Hadi dengan kecepalan kurang tebih 60 Km/jam. 3. Bahwa mulai dari panarukan Terdakwa merasakan sudah mulai berkabut tebal dengan jarak pandang sekilar 5-10 meter dan gerimis rintik-rintik, kemudian sesampainya di depan masjid Curung Rejo tanpa sadar dikarenakan cuaca berkabut tiba-tiba ada seorang nenek tua yang sedang melintas menyeberang jalan, karena posisi yang sangat dekat dan nenek tersebut berjalan maju mundur di tengah jalan maka Terdakwa berusaha menghindarkan dengan cara membanting seter karena jarak sekilar 5 meter maka Terdakwa tidak sempat melakukan pengereman sehingga tetap tidak bisa menghindar hingga Terdakwa tidak dapat mengendalikan kemudi sepeda motor yang dikendarai oleh Terdakwa dan menabrak nenek tersebut. 4. Bahwa setelah itu Terdakwa berusaha menolong nenek tersebut membawa ke tipi jalan, setelah warga kampung berdatangan Terdakwa meminta kepada warga agar menolong nenek tersebut untuk dibawa ke rumah sakit dan oleh Warga dibawa ke rumah sakit Wafa Husada sedangkan Terdakwa derawat di bidan desa terdekat. 5. Bahwa dari informasi warga yang membawa ke rumah sakit, nenek tersebut mengalami memar pada langan kanan dan patah pada bagian kaki serta yang lain Terdakwa tidak mengetahuinya sedangkan Terdakwa mengalami retak bagian tempurung kaki kiri dan lecet kaki kiri serta pundak langan kiri terkiter, untuk sepeda motor mengalami kerusakan bagian depan. 6. Bahwa dari informasi warga yang membawa ke rumah sakit, nenek tersebut telah meninggal dunia pada hari Kamis tanggal 18
12 Desember 2014 sekera pukul Husada Kepanjen.
06.30 Wib di rumah sakit Wafa
7. Bahwa setelah itu Terdakwa melapor ke kesatuan Zidam V/Brw kemudian Terdakwa menunggu tindakan yang dilakukan kesatuan atas kejadian yang Terdakwa alami selanjutnya kesatuan Zidam V/Brw mendatangi rumah duka dan menyampaikan permintaan maaf serta ikut berduka cila hingga mengikuti pelaksanaan pemakaman. 8. Bahwa antara pihak keluarga korban dengan Terdakwa sudah melakukan musyawarah secara kekeluargaan dengan membuat surat pernyalaan yang hasilnya disepakati keluarga korban tidak menuntut dan menganggap kejadian tersebut adalah musibah serta Terdakwa juga sudah memberikan santunan kepada keluarga korban sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh jula rupiah). Menimbang :
Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dalam sidang berupa : Surat-surat : a. 2 (dua) lembar foto sepeda motor Honda Supra X Nopol N 6292 IY. b. 1 (satu) lembar fotocopy STNK sepeda motor Honda Supra X Nopol N 6292 IY atas nama Samsul Hadi. c.
1 (satu) lembar fotocopy SIM C alas nama Miflahuddin.
d.
1 (satu) lembar Resume medis dari rumah sakit Wafa Husada.
e. 1 (satu) lembar surat keterangan kematian dari rumah sakit Wafa Husada. f. 1 (satu) tembar surat keterangan pemeriksaan kematian dari rumah sakit Saiful Anwar Malang. g. 1 (satu) tembar surat Kapolres Malang nomor R/1094/XH/2014/Lantas pada tanggal 22 Desember 2014. h.
:
1 (satu) lembar berita acara penyitaan barang bukti.
i. 1 (satu) lembar fotocopy surat pernyataan tertanggal 18 Desember 2014. j. 1 (satu) lembar fotocopy kwitansi tertanggal 18 Desember 2014. Yang kesemuanya telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa. Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan keterangan para Saksi serta barang bukti yang diajukan dipersidangan dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh faktafakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata lahun 2001 setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditempatkan di Yonzipur 5 Kepanjen, pada lahun 2014 mengikuti Secaba Reg. setelah tutus dilantik dengan pangkat Serda dan ditempatkan di Zidam V/Brw Surabaya sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serda NRP 31010185661179.
13 2. Bahwa benar pada hari Kamis langgat 18 Desember 2014 sekira pukul 04.10 Wib Terdakwa berangkat dari asrama Yonzipur 5 Kepanjen menuju ke terminal Arjosari dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X Nopol N 6292 IY milik mertua Terdakwa yang bernama Samsul Hadi dengan kecepalan kurang tebih 60 Km/jam. 3. Bahwa benar mulai dari panarukan Terdakwa merasakan sudah mulai berkabut tebal dengan jarak pandang sekitar 5-10 meter dan gerimis rintik-rintik, kemudian sesampainya di depan masjid Curung Rejo tanpa sadar dikarenakan cuaca berkabut tiba-tiba ada seorang nenek tua yang sedang melintas menyeberang jalan, karena posisi yang sangat dekat dan nenek tersebut berjalan maju mundur di tengah jalan maka Terdakwa berusaha menghindarkan dengan cara membanting setir karena jarak sekitar 5 meter maka Terdakwa tidak sempat melakukan pengereman sehingga tetap tidak bisa menghindar hingga Terdakwa tidak dapat mengendalikan kemudi sepeda motor yang dikendarai oleh Terdakwa dan menabrak nenek tersebut. 4. Bahwa benar setelah itu Terdakwa berusaha menolong nenek tersebut membawa ke tipi jalan, setelah warga kampung berdatangan Terdakwa meminta kepada warga agar menolong nenek tersebut untuk dibawa ke rumah sakit dan oleh Warga dibawa ke rumah sakit Wafa Husada sedangkan Terdakwa derawat di bidan desa terdekat. 5. Bahwa benar dari informasi warga yang membawa ke rumah sakit, nenek tersebut mengalami memar pada langan kanan dan patah pada bagian kaki serta yang lain Terdakwa tidak mengetahuinya sedangkan Terdakwa mengalami retak bagian tempurung kaki kiri dan lecet kaki kiri serta pundak langan kiri terkilir, untuk sepeda motor mengalami kerusakan bagian depan. 6. Bahwa benar penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut dikarenakan penyeberang jalan sudah tua kurang berhatihati sedangkan Terdakwa juga mungkin terburu-buru sehingga tidak bisa menguasai kemudinya sebab dari olah TKP tidak ada bekas pengereman namun ada goresan pustep di aspal dan diperkirakan Terdakwa mengendarai dengan kecepatan 50 Km/jam dengan masuk gigi 4. 7. Bahwa benar akibat dari kecelakaan tersebut menyebabkan korban meninggal dunia sekira pukul 08.00 Wib saat dalam penanganan rumah sakit Wafa Husada, dan mengingat Terdakwa adalah anggola TNI AD maka Saksi mengamankan barang bukti berupa kendaraan bermotor di Satlanlas Kepanjen, setelah itu Saksi melaporkan ke Kanit Iaka selanjutnya Kapolres Kepanien melimpahkan ke Denpom V/3 sesuai surat nomor Ru/1094/XII/2014/Lanlas pada tanggal 22 Desember 2014. 8. Bahwa benar Terakwa menyadari terjadinya kecelakaan tersebut adalah karena kelalaian dan kecerobohan dalam mengemudikan sepda motornya tanpa memperhatikan kedaan di sekitar TKP apalagi kodisi cuaca berkabut tebal demikian juga dengan keadaan jalan yang licin serta arus lalu lintas yang masih sepi tidak terlalu ramai sehingga Terdakwa mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan tinggi. 9. Bahwa benar terhadap kecelakaan tersebut tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan diantara kedua belah pihak karena
14 Terdakwa menyadari kelalaian dan kecerobohannya demikian pula halnya dengan pihak keluarga korban yang juga memahami hal itu sebagai suatau misibah. Menimbang
: Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Oditur Militer mengenai terbuktinya unsur-unsur tindak pidana didalam dakwaan sebagaimana telah dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya. Sedangkan mengenai pemidanaannya yang dimohonkan oleh Oditur Militer, Majelis Hakim mempunyai pertimbangan sendiri dalam putusan ini dengan memperhatikan fakta-fakta yang terungkup dalam persidangan serta hal-hal yang meringankan dan hal-hal yang memberatkan yang ada dalam diri Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukan oleh Penasihat Hukum dalam Pledoinya dengan memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa Penasihat Hukum keberatan dan tidak sependapat atas uraian yang tertuang dalam Surat Tuntutan Oditur Militer pada halaman 10 yang membahas mengenai alat-alat bukti yang diajukan dalam persidangan, karena alat bukti berupa 11 (sebelas) lembar hasil Visum et Repertum (jenazah) Nomor ML/SK II/15.04.02 tanggal 13 April 2015 dan 2 (dua) lembar penetapan barang bukti dari Pengadilan Negeri Sidoarjo Nomor 311/Pen.Pid/2015/PN.Sda. Mei 2015 serta berupa barang 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha V-Xion warna merah maron Nopol K 2447 MZ beserta kunci kontak dikembalikan kepada pemiliknya dalam hal ini milik mertua Terdakwa a.n. Sdr. Samsul Hadi, tidak pernah ada untuk dijadikan sebagai alat bukti dalam memeriksa perkara Terdakwa ini. Oleh karenanya menurut Penasihat Hukum Terdakwa Surat Tuntutan (Requisitoir) Oditur Militer yang dibuat secara tidak cermat dan asal-asalan serta tidak sesuai dengan fakta-fakta di depan persidangan patutlah untuk ditolak dan dibatalkan demi hukum. 1.
Bahwa atas keberatan Penasihat Hukum tersebut di atas, Majelis Hakim perlu menanggapinya sebagai berikut : Bahwa di depan persidangan Oditur Militer mengajukan barang bukti berupa : Surat-surat : a. IY.
2 (dua) lembar foto sepeda motor Honda Supra X Nopol N 6292
b. 1 (satu) lembar fotocopy STNK sepeda motor Honda Supra X Nopol N 6292 IY atas nama Samsul Hadi. c.
1 (satu) lembar fotocopy SIM C alas nama Miflahuddin.
d.
1 (satu) lembar Resume medis dari rumah sakit Wafa Husada.
e. 1 (satu) lembar surat keterangan kematian dari rumah sakit Wafa Husada. f. 1 (satu) tembar surat keterangan pemeriksaan kematian dari rumah sakit Saiful Anwar Malang.
15 g. 1 (satu) tembar surat Kapolres Malang R/1094/XH/2014/Lantas pada tanggal 22 Desember 2014. h.
nomor
:
1 (satu) lembar berita acara penyitaan barang bukti.
i. 1 (satu) lembar fotocopy surat pernyataan tertanggal 18 Desember 2014. j.
1 (satu) lembar fotocopy kwitansi tertanggal 18 Desember 2014.
Sedangkan di dalam Tuntutannya Oditur Militer tidak mencantumkan barang bukti sebagaimana yang diperlihatkan dan dibacakan di persidangan, malah Oditur Militer mencantumkan barang bukti berupa 11 (sebelas) lembar hasil Visum et Repertum (jenazah) Nomor ML/SK II/15.04.02 tanggal 13 April 2015 dan 2 (dua) lembar penetapan barang bukti dari Pengadilan Negeri Sidoarjo Nomor 311/Pen.Pid/2015/PN.Sda. Mei 2015 serta berupa barang 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha VXion warna merah maron Nopol K 2447 MZ beserta kunci kontak, yang kesemua barang bukti tersebut tidak ada kaitannya dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa, sehingga Majelis Hakim berpendapat Oditur Militer kurang cermat dan teliti dalam mencantumkan barang bukti dalam Tuntutannya, oleh karenanya barang bukti yang termuat di dalam Tuntutan haruslah dikesampingkan dan barang bukti dalam perkara Terdakwa adalah sebagaimana dalam Dakwaan Oditur Militer yang telah diperlihatkan dan dibacakan kepada para Saksi, Terdakwa, Oditur Militer dan Penasihat Hukum. Dengan demikian keberatan Penasihat Hukum yang menyatakan Surat Tuntutan (Requisitoir) Oditur Militer harus ditolak tidak dapat diterima. 2. Bahwa Penasihat Hukum sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya unsur kesatu “Setiap Orang”, oleh karena Penasihat Hukum sependapat dengan Oditur Militer, maka Majelis Hakim tidak perlu menanggapinya. 3. Bahwa menurut Penasihat Hukum Terdakwa unsur kedua “Yang mengemudikan kendaraan bermotor” tidak terpenuhi dan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum dengan alasan berdasarkan uraian fakta yang terungkap di depan persidangan antara lain : a). Bahwa benar Terdakwa sebelum dan saat terjadinya kecelakaan telah dilengkapi mengenai administrasi dalam aturan berkendara lalu lintas (yaitu SIM dan STNK yang masih berlaku) serta identitas pribadi dan selaku anggota TNI AD yang masih aktif. b. Bahwa kondisi sepeda yang Terdakwa kendarai sebelum dan saat terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut dalam keadaan normal dan layak jalan sebagaimana ketentuan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan jalan. Atas keberatan Penasihat Hukum tersebut di atas, Majelis Hakim akan menanggapi sekaligus dalam pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan 4. Bahwa menurut Penasihat Hukum Terdakwa unsur ketiga “Karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas” tidak terpenuhi dan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum dengan alasan tidak ada hubungan kasualitas kekurang hati-hatian dan atau kelalalian Terdakwa dalam mengendarai sepeda motor, melainkan justru seharusnya korbanlah yang telah lalai dan atau tidak hati-hati dalam menyeberang di jalan raya.
16 Atas keberatan Penasihat Hukum tersebut di atas, Majelis Hakim akan menanggapi sekaligus dalam pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan. 5. Bahwa Penasihat Hukum sependapat dengan arti dari pada unsur “dengan korban meninggal dunia, sebagaimana yang telah diuraikan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya, namun tidak sependapat dengan uraian fakta Oditur Militer dalam membuktikan unsur ke-4 dengan alasan bahwa peristiwa kecelakaan tersebut terjadi bukanlah murni dari kelalaian Terdakwa akan tetapi sebagai akibat dari faktor penyeberang jalan yang kurang hati-hati dan tidak adanya lampu penerangan sehingga mengakibatkan kondisi jalan menjadi gelap ditambah lagi adanya faktor cuaca yang berkabut tebal disertai hujan rintik-rintik. Oleh karena menurut Penasihat Hukum unsur ke-4 tidak terpenuhi dan tidak terbukti secara sah menurut hukum. Atas keberatan Penasihat Hukum tersebut di atas, Majelis Hakim akan menanggapi sekaligus dalam pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan. Disamping fakta hukum tersebut di atas, perlu kiranya kami sampaikan sebagai bahan pertimbangan Majelis Hakim dalam mengadili dan memutus perkara Terdakwa sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa belum pernah dihukum dan memperoleh Tanda Jasa dari Negara berupa Satya Lencana Kesetian VIII Tahun dan Satya Lencana Dharma Nusa. 2. Bahwa Terdakwa bersikap sopan dan berterus terang dalam persidangan. 3. Bahwa Terdakwa telah memperlancar jalannya persidangan dengan berusaha membantu menghadirkan para Saksi ke depan persidangan. 4. Bahwa pihak dari keluarga/anak korban A.n. Sdr. Soleh telah menyatakan bahwa kecelakaan yang terjadi adalah suatu musibah oleh karenanya pihak keluarga korban telah menyelesaikan secara kekeluargaan dan tidak mengajukan tuntutan hukum. 5. Bahwa pihak dari keluarga korban ibu Tatik Hariyati (selaku anak tertua) telah menyepakati bahwa kecelakaan pada hari Jum’at tanggal 18 Desember 2014 pukul 04.15 di Jl. Raya Curug Rejo Kec. Kepanjen Kab. Malang merupakan musibah (terlampir). 6. Bahwa Terdakwa telah memberikan santunan dan mengganti biaya pengobatan di rumah sakit dan biaya pemakaman korban (terlampir). 7. Surat Kazidam V/Brawijaya Nomor B/39/I/2016 tanggal 12 Januari 2016 tentang permohonan keringanan hukuman A.n. Serda Miftahudin Nrp. 31010185661179 (terlampir). Terhadap pembelaan Penasihat Hukum tersebut di atas, Majelis Hakim menanggapi sebagai berikut : Bahwa oleh karena pembelaan tersebut di atas hanyalah keadaankeadaan yang menyangkut diri Terdakwa yang bersifat permohonan keringanan hukuman (Clementie). Untuk itu Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sekaligus dalam bagian keadaan-keadaan yang meringankan pidananya. Menimbang
: Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan Oditur Militer dalam Repliknya dan Penasihat Hukum dalam Dupliknya sebagai berikut :
17 Oleh karena Replik Oditur Militer bersifat menguatkan Tuntutan yang sebelumnya demikian juga Duplik Penasihat Hukum bersifat menguatkan Pembelaan (Pledoi) sebelumnya, maka Majelis Hakim merasa tidak perlu untuk memberikan pendapatnya secara khusus. Menimbang
Menimbang
: Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut : -
Unsur ke-1 Unsur ke-2
-
Unsur ke-3
: “Setiap Orang“ : “Yang mengemudikan kendaraan bermotor Karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas“ : “Mengakibatkan orang lain meninggal dunia“
: Bahwa mengenai Dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1.
Unsur Pertama
:
“Setiap orang”
Yang dimaksud dengan setiap orang adalah warga negara RI yang tunduk kepada UU dan hukum negara RI termasuk diri Terdakwa sebagai prajurit TNI. Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : a.
Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata lahun 2001 setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditempatkan di Yonzipur 5 Kepanjen, pada lahun 2014 mengikuti Secaba Reg. setelah tutus dilantik dengan pangkat Serda dan ditempatkan di Zidam V/Brw Surabaya sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serda NRP 31010185661179.
b.
Bahwa benar berdasarkan Keppera dari dari Pangdam V/Brawijaya selaku Papera Nomor Kep/227/XII/2014 tanggal 9 Desember 2015 yang menyerahkan perkara Terdakwa untuk diperiksa dan diadili di Pengadilan Militer III-12 Surabaya.
c.
Bahwa benar setiap orang warga negara Republik Indonesia harus tunduk kepada UU dan Hukum Negara RI termasuk diri Terdakwa sebagai prajurit TNI AD yang masih aktif .
d.
Bahwa benar pada saat Terdakwa hadir dipersidangan serta diajukan pertanyaan kepadanya Terdakwa mampu menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar serta dalam diri Terdakwa tidak tampak adanya tanda-tanda sedang terganggu kesehatan jasmani dan rohaninya yang berarti Terdakwa dalam keadaaan sehat jasmani dan rohani serta dapat dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur pertama “Setiap orang” telah terpenuhi.
18 2.
Unsur Kedua
: “Yang mengemudikan kendaraan bermotor Karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas”
Yang dimaksud dengan mengemudikan adalah menggerakkan suatu kendaraan bermotor dijalan dengan memiliki surat ijin mengemudi serta kelengkapan surat-surat kendaran bermotor. Yang dimaksud dengan kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan diatas rel. Yang dimaksud dengan kelalaian atau kealphaannya berarti akibat yang terjadi/timbul itu merupakan hasil atau perwujudan dari perbuatan/tindakan yang dilakukan oleh si pelaku/ Terdakwa kurang hati-hati, sembrono, kurang waspada, teledor dalam menjadalankan pekerjaannya atau sekiranya si pelaku / Terdakwa itu sudah hatihati waspada, maka kejadian / peristiwa itu dapat dicegahnya. Yang dimaksud dengan kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda. Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : a.
Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 18 Desember 2014 sekira pukul 04.10 Wib Terdakwa berangkat dari asrama Yonzipur 5 Kepanjen menuju ke terminal Arjosari dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X Nopol N 6292 IY milik mertua Terdakwa yang bernama Samsul Hadi dengan kecepalan kurang tebih 60 Km/jam.
b.
Bahwa benar mulai dari panarukan Terdakwa merasakan sudah mulai berkabut tebal dengan jarak pandang sekitar 5-10 meter dan gerimis rintik-rintik, kemudian sesampainya di depan masjid Curung Rejo tanpa sadar dikarenakan cuaca berkabut tiba-tiba ada seorang nenek tua yang sedang melintas menyeberang jalan, karena posisi yang sangat dekat dan nenek tersebut berjalan maju mundur di tengah jalan maka Terdakwa berusaha menghindarkan dengan cara membanting seter karena jarak sekitar 5 meter maka Terdakwa tidak sempat melakukan pengereman sehingga tetap tidak bisa menghindar hingga Terdakwa tidak dapat mengendalikan kemudi sepeda motor yang dikendarai oleh Terdakwa dan menabrak nenek tersebut.
c.
Bahwa benar setelah itu Terdakwa berusaha menolong nenek tersebut membawa ke tipi jalan, setelah warga kampung berdatangan Terdakwa meminta kepada warga agar menolong nenek tersebut untuk dibawa ke rumah sakit dan oleh Warga dibawa ke rumah sakit Wafa Husada sedangkan Terdakwa dirawat di bidan desa terdekat.
d.
Bahwa benar sepeda motor Honda Supra X Nopol N 6292 IY yang dikendarai Terdakwa adalah salah satu jenis kendaraan yang digerakan oleh rangkaian peralatan mekanik berupa mesin dan sebagainya sebagaimana yang tercantum pada STNK sepeda motor tersebut yang menyebutkan beberapa spesifikasi antara lain yaitu berbahan bakar
19 bensin dengan isi silinder / HP (Horse Power) 125 cc, merk typenya adalah Honda Supra X / FX12U21C08 MT sedangkan tahun pembuatannya adalah tahun 2014. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Yang mengemudikan kendaraan bermotor Karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas” telah terpenuhi. Menimbang
: Bahwa oleh karena Unsur Kedua “Yang mengemudikan kendaraan bermotor karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas“ telah terpenuhi sebagaimana diuraikan di atas, maka Majelis Hakim berpendapat keberatan Penasihat Hukum Terdakwa yang menyatakan bahwa Unsur Kedua “Yang mengemudikan kendaraan bermotor karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas” tidak terbukti, haruslah dinyatakan tidak dapat diterima dan dikesampingkan. 3.
Unsur Ketiga
:
“Mengakibatkan dunia”.
orang
lain
meninggal
Bahwa yang diartikan “ mati atau meninggal dunia” adalah sudah hilang/ melayang nyawa dan tidak hidup lagi. Hal ini ditandai dengan tidak berfungsinya organ tubuh sepeti tidak ada denyut jantung, tidak bernafas. Bahwa unsur ini merupakan wujud/bentuk hasil dari akibat perbuatan/ tindakan si pelaku/terdakwa yang kurang hati-hati, kurang waspada, ceroboh, sembrono (kealpaan) dalam mengendarai/mengemudikan atau menggunakan alat yang digunakan, yang mengakibatkan orang lain mati atau meninggal dunia. Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : a.
Bahwa benar mulai dari panarukan Terdakwa merasakan sudah mulai berkabut tebal dengan jarak pandang sekitar 5-10 meter dan gerimis rintik-rintik, kemudian sesampainya di depan masjid Curung Rejo tanpa sadar dikarenakan cuaca berkabut tiba-tiba ada seorang nenek tua yang sedang melintas menyeberang jalan, karena posisi yang sangat dekat dan nenek tersebut berjalan maju mundur di tengah jalan maka Terdakwa berusaha menghindarkan dengan cara membanting seter karena jarak sekilar 5 meter maka Terdakwa tidak sempat melakukan pengereman sehingga tetap tidak bisa menghindar hingga Terdakwa tidak dapat mengendalikan kemudi sepeda motor yang dikendarai oleh Terdakwa dan menabrak nenek tersebut.
b.
Bahwa benar akibat dari kecelakaan lalu lintas tersebut, Ibu Siti Abidah mengalami cedera otak berat open fracture femur sinistra, obs. Trauma tumpul thorax dan meninggal dunia sesuai dengan resum medis nomor ; 2106/SRM/053/05/2015 tanggal 19 Mei 2015 dan bersesuaian dengan surat kematian dari Rumah Sakit umum Daerah Saeful Anwar Malang.
c.
Bahwa benar seandainya Terdakwa dalam mengemudikan kendaraannya lebih bersikap hati-hati dan lebih cermat dalam mengambil tindakan maka peristiwa kecelakaan yang mengakibatkan Alm. Ibu Siti Abidah meninggal dunia dapat dihindarkan.
20 Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “Mengakibatkan orang lain meninggal dunia” telah terpenuhi. Menimbang
: Bahwa oleh karena Unsur Ketiga “Mengakibatkan orang lain meninggal dunia“ telah terpenuhi sebagaimana diuraikan di atas, maka Majelis Hakim berpendapat keberatan Penasihat Hukum Terdakwa yang menyatakan bahwa Unsur Ketiga “Mengakibatkan orang lain meninggal dunia” tidak terbukti, haruslah dinyatakan tidak dapat diterima dan dikesampingkan.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas merupakan pembuktian yang diperoleh dalam sidang, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana : “Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia”
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa telah terbukti bersalah dan selama pemeriksaan persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, maka oleh karena itu Terdakwa harus dipidana.
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut : 1.
Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana halnya perkara-perkara sejenis yang sudah banyak terjadi sehingga mendapat perhatian khusus dari pimpinan TNI karena disinyalir para prajurit TNI cenderung bersifat arogan dan tidak disiplin dalam berlalu lintas, hal ini justru akan merugikan diri sendiri (Terdakwa) termasuk juga terhadap oaring lain sebagai pengguna jalan raya.
2.
Bahwa pada hakeketnya perbuatan Terdakwa sangat bertetangan dengan bebrbagai aturan dalam berlalulintas karena jalan raya adalah merupakan jalan umum sehingga baik pejalan kaki maupun pengguna jalan lainnya seharussnya saling mengikuti aturan lalu lintas dimaksud dengan senantiasa berhati-hati dan waspada serta tdak ceroboh agar terhindar dari kecelakaan, demikian juga halnya dengan diri terdakwa.
3.
Bahwa akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa yang lalai dan ceroboh serta kurang hati-hati sehingga sepeda motor yang dikendarainya menabrak Ibu Siti Abidah yang sedang menyebarang jalan selesai sholat subuh dari Mesjid, sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
4.
Bahwa perbuatan Terdakwa dipengaruhi oleh keinginannya untuk segera sampai di tempat tujuan, sedangkan cuaca berkabut tebal tidak mendukung. Namun Terdakwa tidak memperhitungkan cuaca dan jarak yang harus ditempuhnya, hal mana seharusnya Terdakwa lebih berhati-hati lagi sehingga dapat terhindar dari berbagai hal yang akan merugikan diri Terdakwa maupun para pengguna jalan lainnya.
21 Menimbang
: Bahwa mengenai lamanya pidana yang dimohonkan Oditur Militer dalam tuntutannya, Majelis Hakim memandang terlalu berat apabila dikaitkan dengan hal-hal yang meringankan maupun permohonan Terdakwa, maka Majelis Hakim akan mepertimbangkan tentang hukuman yang pantas dan sepadan untuk dijatuhkan kepada Terdakwa sesuai dengan tindak pidana yang dilakukannya sebagaimana fakta yang terungkap dalam persidangan.
Menimbang
: Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Saptamarga. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1.
Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya sidang.
2.
Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman pidana maupun hukuman disiplin.
3.
Terdakwa menunjukan rasa penyesalan dan tanggung jawabnya yang tinggi.
4.
Terdakwa telah memberikan bantuan/santunan biaya kepada korban sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah).
5.
Terdakwa dengan keluarga korban telah meminta maaf dan sudah terjalin hubungan baik.
Hal-hal yang memberatkan : 1.
Bahwa perbuatan Terdakwa mengakibatkan korban meninggal dunia dan kedukaan pada keluarga yang ditinggalkannya.
2.
Terdakwa tidak amampu memperkirakan segala kemungkinan yang akan terjadi saat mengendarai sepeda motor dijalan raya.
3.
Perbuatan Terdakwa dapat mencemarkan Citra TNI AD dimata masyarakat.
Menimbang
: Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
: Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat-surat : a.
2 (dua) lembar foto sepeda motor Honda Supra X Nopol N 6292 IY.
b.
1 (satu) tembar fotocopy STNK sepeda motor Honda Supra X Nopol N 6292 IY atas nama Samsul Hadi.
c.
1 (satu) lembar fotocopy SIM C atas nama Miftahuddin.
d.
1 (satu) lembar Resume medis dari rumah sakit Wafa Husada.
22 e.
1 (satu) lembar surat keterangan kematian dari rumah sakit Wafa Husada.
f.
1 (satu) lembar surat keterangan pemeriksaan kematian dari rumah sakit Saiful Anwar Malang.
g.
1 (satu) lembar surat Kapolres Malang nomor R/1094/XH/2014/Lantas pada tanggal 22 Desember 2014.
h.
1 (satu) lembar berita acara penyitaan barang bukti.
i.
1 (satu) lembar fotocopy surat pernyataan tertanggal 18 Desember 2014.
j.
1 (satu) lembar fotocopy kwitansi tertanggal 18 Desember 2014.
:
Karena sejak awal merupakan kelengkapan berkas perkara dan tidak menyulitkan penyimpanannya maka perlu ditentukan statusnya tetap dilekatkan dalam berkas perkara . Mengingat
:
Pasal 310 ayat (3) jo ayat (4) UU RI Nomor 22 Tahun 2009 Serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini. MENGADILI
1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu MIFTAHUDDIN, Serda NRP 31010185661179; telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “ Mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalulintas yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia”. 2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana
3.
:
Penjara selama 4 (empatr) bulan
Menetapkan barang bukti berupa : Surat - surat : a.
2 (dua) lembar foto sepeda motor Honda Supra X Nopol N 6292 IY.
b.
1 (satu) tembar fotocopy STNK sepeda motor Honda Supra X Nopol N 6292 IY atas nama Samsul Hadi.
c.
1 (satu) lembar fotocopy SIM C atas nama Miflahuddin.
d.
1 (satu) lembar Resume medis dari rumah sakit Wafa Husada.
e.
1 (satu) lembar surat keterangan kematian dari rumah sakit Wafa Husada.
f.
1 (satu) lembar surat keterangan pemeriksaan kematian dari rumah sakit Saiful Anwar Malang.
g.
1 (satu) lembar surat Kapolres Malang nomor : R/1094/XH/2014/Lantas pada tanggal 22 Desember 2014.
h.
1 (satu) lembar berita acara penyitaan barang bukti.
i.
1 (satu) lembar fotocopy surat pernyataan tertanggal 18 Desember 2014.
j.
1 (satu) lembar fotocopy kwitansi tertanggal 18 Desember 2014.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
23 Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 02 Maret 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Adil Karo Karo, S.H. Kolonel Chk NRP 1910000581260 sebagai Hakim Ketua, serta Moch. Rahmat Jaelani, S.H. Mayor Chk NRP 522360 dan Rizki Gunturida, S.H. Mayor Chk NRP 11000000640270 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Vinor Orfansyah, S.H. Letkol Laut (KH) NRP 12291/P, Para Penasihat Hukum Nanang Candra T, S.H. Sertu NRP 21040180940185 Dan Anang Sofieanto, S.H ASN NIP 196709161997031003, Panitera Hendro Cahyono, S.H. Kapten Chk NRP 11040032130782 serta dihadapan umum dan Terdakwa. HAKIM KETUA Cap/Ttd Adil Karo Karo, S.H. Kolonel Chk NRP 1910000581260 HAKIM ANGGOTA I
HAKIM ANGGOTA II HAKIM KETUA
Cap/Ttd
Cap/Ttd
Moch. Rahmat Jaelani, S.H. Mayor Chk NRP 522360
Rizki Gunturida, S.H. Mayor Chk NRP 11000000640270
PANITERA Cap/Ttd Hendro Cahyono, S.H. Kapten Chk NRP 11040032130782