PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
P U T U S A N NOMOR : 56-K / PM.II-10 / AD / VIII / 2016 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Herdi Triyanto Kapten Inf, 21950111641074 (Dahulu) Pabintal (Sekarang) Pama Brigif-4/DR Brigif-4/DR Tegal, 29 Oktober 1974 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Yonif 407/PK Ujungrusi Kab. Tegal.
Terdakwa dalam perkara ini ditahan oleh : 1. Danyonif 407/Padmakusuma selaku Ankum selama 20 (duapuluh) hari sejak 14 Maret 2016 sampai dengan tanggal 02 April 2016 berdasarkan Keputusan Penahanan Sementara Nomor Kep/03/III/2016 tanggal 14 Maret 2016. 2.
Kemudian diperpanjang sesuai : a. Perpanjangan penahanan ke-1 dari Danbrigif-4/DR selaku Papera, selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 3 April 2016 sampai dengan 2 Mei 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan ke-1 Nomor: Kep/9/III/2016 tanggal 31 Maret 2016. b. Perpanjangan penahanan ke-2 dari Danbrigif-4/DR selaku Papera, selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 3 Mei 2016 sampai dengan 1 Juni 2016 berdasarkan Perpanjangan Penahanan Waktu ke-II Nomor Kep/10/IV/2016 tanggal 30 April 2016. c. Perpanjangan penahanan ke-3 dari Danbrigif-4/DR selaku Papera, selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 2 Juni 2016 sampai dengan 1 Juli 2016 berdasarkan Perpanjangan Waktu Penahanan ke-III Nomor Kep/11/VI/2016 tanggal 2 Juni 2016. d. Perpanjangan penahanan ke-4 dari Danbrigif-4/DR selaku Papera, selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 2 Juli 2016 sampai dengan 31 Juli 2016 berdasarkan Perpanjangan Waktu Penahanan ke-IV Nomor Kep/13/VI/2016 tanggal 29 Juni 2016. e. Perpanjangan penahanan ke-5 dari Danbrigif-4/DR selaku Papera, selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 1 Agustus 2016 sampai dengan 30 Agustus 2016 berdasarkan Perpanjangan Waktu Penahanan ke-V Nomor Kep/16/VIII/2016 tanggal 8 Agustus 2016.
2
3. Hakim Ketua Pengadilan Militer II-10 Semarang selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 31 Agustus 2016 sampai dengan 29 September 2016 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : Taphan/56/PM.II-10/AD/VIII/2016 tanggal 31 Agustus 2016. 4. Kepala Pengadilan Militer II-10 Semarang selama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal 30 September 2016 sampai dengan 28 Nopember 2016 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : Taphan/56/PM.II-10/AD/VIII/2016 tanggal 30 September 2016 Pengadilan Militer II-10 Semarang ; Membaca
:
Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini dari Denpom IV/1 Purwokerto Nomor: BP-16/A-01/V/2016/IV/1 tanggal 12 Mei 2016.
Memperhatikan
: 1. Keputusan Komandan Brigif-4/Dewa Ratna selaku Papera Kep/15/VIII/2016 tanggal 8 Agustus 2016, tentang Penyerahan Perkara Terdakwa. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer II-10 Semarang Nomor : Sdak/70/VIII/2016 tanggal 8 Agustus 2016. 3.
Surat Penetapan dari : a. Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukkan Hakim Nomor : TAPKIM/56/PM.II-10/AD/VIII/2016 tanggal 31 Agustus 2016. b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor : TAPSID/56/PM.II-10/AD/VIII/2016 tanggal 31 Agustus 2016.
4. Surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar
: 1. Pembacaan Surat dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/70/VIII/2016 tanggal 8 Agustus 2016 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para Saksi di bawah sumpah.
Memperhatikan
: 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Seorang pria yang turut serta melakukan zina pada hal diketahui bahwa yang turut bersalah telah nikah” sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 284 ayat (1) ke-2 huruf a KUHP. Dengan mengingat Pasal tersebut di atas dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut :
3
a.
Pidana pokok : Penjara selama 9 (Sembilan) bulan dikurangi selama Terdakwa menjalani penahanan sementara.
b.
Pidana Tambahan : Dipecat dari Dinas Militer Cq TNI AD.
c.
Oditur mohon pula agar barang-barang bukti berupa: 1)
Barang : a)
1 (satu) buah Hand phone merk Nokia E63
b)
1 (satu) buah Hand phone merk Mito A310
c)
2 (dua) buah handuk kecil
d)
1 (satu) botol air mineral
e)
2 (dua) buah sabun mandi (satu sudah terpakai dan satu belum terpakai)
f)
1 (satu) bungkus permen mintz
g)
1 (satu) makanan ringan wafer tanggo
h)
1 (satu) buah jama tangan merk QnQ
i)
Beberapa lembar tissue bercampur dengan sperma.
j)
1 (satu) Sprei tempat tidur
k)
2 (dua) sarung bantal Hotel Kartika Kab. Tegal.
l)
1 (satu) buah kaos warna abu-abu.
m)
1 (satu) buah kerudung warna abu-abu
n)
1 (satu) buah celana panjang warna biru
o)
1 (satu) buah celana ketat warna hitam
p)
1 (satu) celana dalam dan bra warna krem
yang
diduga
Dikembalikan kepada yang berhak. 2).
Surat-surat : a)
1 (satu) lembar foto kopi buku tamu hotel Kartika Kagok Slawi Kab. Tegal.
b)
1 (satu) lembar foto kopi KPI (Kartu Petujuk Istri) atas nama Witriana.
c)
1 (satu) lembar foto kopi kutipan akte nikah Heri Susanto dengan Witriana dari KUA Slawi Kab. Tegal Nomor 212/04/V/2008 tanggal 5 Mei 2008.
d)
1 (satu) lembar foto kopi KPI (Kartu Petujuk Istri) atas nama Fitri Silfinah.
f)
1 (satu) lembar foto kopi kutipan akte nikah Herdi Triyanto dengan Fitri Silfinah dari KUA Pasar Rebo Jakarta Timur Nomor 121/15/III/2001 tanggal 7 Maret 2001. Tetap dilekatkan pada berkas perkara. c.
Agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah)
4
d.
Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan.
2. Bahwa atas Tuntutan Oditur Militer, Penasihat Hukum Terdakwa mengajukan Pledoi yang pada pokoknya sebagai berikut; a. Bahwa Penasihat Hukum telah memberikan tanggapan atas keterangan Saksi, dan dari keterangan Saksi tersebut, tidak ada satu Saksipun yang melihat tentang perbuatan materil sebagaimana dakwan Oditur Militer, dengan demikian unsur “Turut serta melakukan zinah” tidak terbukti. b. Bahwa Penasihat Hukum telah memberikan tanggapan atas barang bukti berupa tissu, agar barang bukti tissu yang memang tidak pernah ada sebelumnya, agar Majelis Hakim tidak mempertimbangkannya dan harus dikesampingkan. c. Bahwa Penasihat Hukum telah memberikan tanggapan atas visum dari Dokter, adanya kejanggalan tentang terbitnya surat hasil uji laboratorium lebih awal dari pada surat permohonan untuk dilakukan pemeriksaan yang menimbulkan keraguan dan keanehan. d. Bahwa Penasihat Hukum telah memberikan tanggapan atas surat pengaduan dari Serka Hery Susanto dalam hal ini Saksi Pengadu sebagai suami yang telah dirugikan karena telah melakukan hubungan intim layaknya suami istri hingga berulang-ulang, oleh karena itu Penasihat Hukum Terdakwa berpendapat bahwa keterangan Saksi tersebut harus ditolak dan tidak mempunyai nilai pembuktian. e. Bahwa Penasihat Hukum telah memberikan tanggapan atas Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 854/PID/1983 tanggal 30 Oktober 1984, tidak ada kesamaan dengan perkara Terdakwa untuk dijadikan sebagai alat bukti petunjuk adalah tidak tepat dan harus dikesampingkan, serta tidak mempunyai nilai dalam pembuktian sebagai petunjuk. f. Bahwa Penasihat Hukum Terdakwa menyampaikan beberapa hal yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa pada halaman 13 sampai dengan 15 sebagaimana yang diuraikan pada point 1 sampai dengan poin 10, sehingga Penasihat Hukum Terdakwa berpendapat bahwa salah satu unsur tindak pidana tidak terbukti sehingga dakwaan Oditur Militer tidak terbukti secara sah dan meyakinkan. g. Bahwa Penasihat Hukum Terdakwa menguraikan pertimbangan sebagiamana yang diuraikan Penasihat Hukum halaman 16 sebagai pertimbangan bagi Majelis Hakim dalam memutus perkara Terdakwa. h. Bahwa Penasihat Hukum pada bagian akhir pledoinya mengajukan permohonan sebagaimana yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa pada halaman 16 sampai dengan halaman 17 dengan harapan permohonan tersebut dikabulkan. 3. Bahwa atas Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa tersebut, Oditur Militer mengajukan Replik yang pada pokoknya sebagai berikut:
5
a. Bahwa Oditur Militer telah memberikan tanggapan atas keterangan Saksi bahwa Pledoi Penasihat Hukum tersebut adalah hal yang lumrah dan hal yang bersifat menguntungkan Terdakwa. b. Bahwa Oditur Militer telah memberikan tanggapan atas keterangan saksi yang saling berdiri sendiri, bahwa semua keterangan saksi dalam persidangan mempunyai nilai pembuktian dan nilai kesaksian karena Terdakwa sedang berdua sedang dalam kamar dan keterangan saksi tersebut tidak dibantah oleh Terdakwa. c. Bahwa Oditur Militer telah memberikan tanggapan atas tidak terbuktinya unsur turut serta melakukan perjinahan, bahwa sebagaimana Yurisprudensi Mahkamah Agung RI nomor 854/K/Pid/1983 kenyatannya Terdakwa terbukti telah bersama-sama dengan seorang perempuan dalam satu kamar pada satu tempat tidur merupakan petunjuk bahwa laki-laki itu telah bersetubuh dengan perempuan tersebut. d. Bahwa Oditur Militer telah memberikan tanggapan atas barang bukti tissu bahwa tissu yang ditemukan oleh Saksi-7 dikamar hotel dan telah dilakukan pemeriksaan adalah benar yang ditemukan di kamar Hotel Kartika kamar 3A. Dan hal tersebut tidak dibantah oleh Terdakwa dan Saksi-3. e. Bahwa Oditur Militer telah memberikan tanggapan atas visum dari Dokter, bahwa dari hasil pemeriksaan laboratorium bahwa tissu tersebut terdapat sperma yang telah mati, sehingga tissu tersebut mempunyai nilai pembuktian. f. Bahwa Oditur Militer telah memberikan tanggapan atas surat pengaduan, Oditur Militer meyakini bahwa Terdakwa dan Saksi-3 ada upaya untuk merekayasa pencabutan pengaduan agar Terdakwa lepas dari jerat hukum. g. Bahwa Oditur Militer tidak memberikan tanggapan atas yurisprudensi Mahkamah Agung RI nomor 854/K/Pid/1983 tanggal 30 Oktober 1984. h. Bahwa Oditur Militer telah memberikan tanggapan atas gugatan cerai dari Saksi-3 kepada Saksi-1, agar Penasihat Hukum membaca dan membuka kembali Kompilasi Hukum Islam pada bab XVI pasal 114. i. Bahwa Oditur Militer telah memberikan tanggapan atas tanggapan Penasihat Hukum agar Terdakwa dijatuhi pidana dipecat dari Militer bahwa Oditur Militer berpendapat bahwa Tuntutan Oditur Militer telah sesuai dengan aturan yang berlaku dalam lingkungan TNI bahwa pelangaran susila yang menyangkut KBT (Keluarga Besar TNI) agar dijatuhi hukuman berat berupa pemecatan dari dinas Militer. j. Bahwa dengan uraian tersebut diatas Oditur Militer menyatakan tetap pada tuntutannya. 4. Atas Replik dari Oditur Militer, Penasihat Hukum Terdakwa mengajukan Duplik yang pada pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa Penasihat Hukum Terdakwa telah menguraian berkaitan dengan Replik dari Oditur Militer dengan menguraikan tentang pengertian perzinahan dan pengertian
6
persetubuhan dengan demikian bahwa Terdakwa tidak melakukan persetubuhan maupun perzinahan dengan Saksi3. b. Bahwa menurut Penasihat Hukum Terdakwa bahwa sebagaimana fakta yang terungkap dipersidangan bahwa para Saksi tidak dapat menjelaskan apakah perbuatan persetubuhan antara Terdakwa dengan Saksi-3, tetapi hanya berupa opini dari para Saksi bahwa Terdakwa dan saksi-3 melakukan persetubuhan, oleh karena itu hal tersebut tidak dapat dijadikan dasar terbuktinya persetubuhan. c. Bahwa mengenai Yurisprudensi Mahkamah Agung RI nomor 854 K/Pid/1983 tanggal 30 Oktober 1984 sebagai alat bukti petunjuk bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung tersebut tidak sama dengan perkara Terdakwa. d. Bahwa beberapa lembar tissu yang dilakukan pemeriksaan di RSUD Kardinah Tegal tidak mempunyai nilai pembuktian. e. Bahwa dengan demikian hasil uji laboratorium tissu tersebut dalam Replik Oditur Militer pemeriksaan mikroskopis adanya ekor seperti ekor sperma sangatlah tidak logis dan tidak bisa diterima secara nalar. f. Bahwa keterangan Saksi-1 tidak mempunyai nilai pembuktian dan haruslah ditolak. g. Bahwa Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan bahwa unsur turut serta melakukan zina tidak terbukti oleh karena itu Terdakwa haruslah dibebaskan. h. Bahwa pada saat penggrebekan di kamar 3A Hotel Kartika antara Saksi-1 dan Saksi-3 sedang dalam proses penceraian di Pengadilan Agama Tegal dan sudah terdaftar tanggal 6 Agustus 2016, artinya secara agama Islam antara Saksi-1 dan Saksi-3 telah bercerai sejak tanggal 6 Agustus 2016. i. Bahwa hal lain yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa berkaitan dengan penjatuhan pidana pada diri Terdakwa. Menimbang
:
Bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada tanggal dua belas bulan Maret tahun dua ribu enam belas, setidaktidaknya pada bulan Maret tahun dua ribu enam belas atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu enam belas di Hotel Kartika Slawi Kabupaten Tegal Propinsi Jawa Tengah atau setidaktidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana “Seorang pria yang turut serta melakukan perbuatan itu, padahal diketahui, bahwa yang turut bersalah telah kawin” dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa menjadi Prajurit TNI-AD pada tahun 1994/1995 melalui pendidikan Secaba PK di Pusdik Polisi Militer setelah lulus di lantik dengan pangkat Serda dan selanjutnya
7
mengikuti kecabangan Infanteri di Rindam III/Siliwangi setelah selesai ditugaskan di Brigif 1/PIK 407/PIK, kemudian tahun 2007 Terdakwa mengikuti Secapa AD setelah lulus dilantik dengan pangkat Letda Inf. ditempatkan di Brigif 4/DR Kodam IV/Diponegoro, selanjutnya pindah tugas di Yonif 407/PK sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kapten Inf. NRP 21950111641074. b. Bahwa pada tanggal 7 Maret 2001 Terdakwa telah menikah dengan Sdri. Fitri Silvina (Saksi-3) sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Pasar Rebo Jakarta Timur Nomor 121/15/III/2001 tanggal 7 Maret 2001 dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak, bernama Karina Darmayanti umur 12 Tahun dan Kanaya Pramesti Herrvina Umur 1.5 tahun. c. Bahwa pada tanggal 5 Mei 2008 Witriana (Saksi-2) telah menikah dengan Sertu Heri Susanto (Saksi-1) sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Slawi Kab. Tegal Nomor 212/04/V/2008 tanggal 5 Mei 2008 dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak. d. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdri. Witriana (Saksi-2) sejak bulan Februari 2016 pukul 13.00 WIB di rumah dinas Yonif 407/PK melalui telephone sewaktu Saksi-2 minta tolong kepada Terdakwa untuk menyampaikan kepada Danki B (Kapten Inf Dwi Darmasto) dan Bamin kompi B (Serda Agung) meminta personil Kompi B mendampingi Sertu Heri Susanto (Saksi-1) dalam sidang proses perceraian Saksi-1 dan Saksi-2 di Pengadilan Agama Slawi Kab. Tegal, kemudian pada bulan Maret 2016 pukul 19.00 WIB Terdakwa dan Saksi-2 bertemu di warung makan nasi goreng di Desa Singkil Kab. Tegal . e. Bahwa pada tanggal 11 Maret 2016 pukul 21.00 WIB Saksi-2 keluar dari rumah orang tua Saksi-2 yang beralamat Jl. Kol. Sugiono Rt. 18 Rw. 07 Ds. Slawi Wetan Kec. Slawi Kab. Tegal pergi dengan mengendarai sepeda motor Jupiter Z Nopol 64493 Y ke RSUD Dr. Soesilo diikuti Saksi-1, pada pukul 21.30 WIB sampai di parkiran RSUD Dr. Soesilo Saksi-2 menelepon Terdakwa mengatakan ”Pak Herdi sekarang posisi dimana, saya mau minta tolong, karena saya diikuti Pak Heri, kayaknya Pak Heri menunggu di depan rumah sakit, saya sekarang di parkiran rumah sakit”, lalu Terdakwa menjawab ’ Oh ya bu nanti tak cek, saya tak jalan ke depan rumah sakit situ”, kemudian pada pukul 22.30 WIB Terdakwa datang ke rumah sakit menemui Saksi-2 setelah bertemu Saksi-2 mengajak Terdakwa untuk keluar dari parkiran rumah sakit tersebut menggunakan sepeda motor masing-masing. f. Bahwa pada pukul 21.00 WIB sewaktu Saksi-1 duduk di rumah tetangga mertua dan berbincang-bincang dengan tetangga melihat Saksi-2 keluar dari rumah mertua dengan menggunakan sepeda motor, selanjutnya Saksi-1 membuntuti Saksi-2 yang pada saat itu pergi ke RSUD DR. Soesilo Slawi namun sewaktu Saksi-1 mengecek ruang kerja istrinya tidak ada, kemudian Saksi-1 keluar menuju tempat parkir sepeda motor untuk memastikan sepeda motor Saksi-2 yang di parkir masih ada atau tidak ternyata sepeda motor Saksi-2 tidak ada. g. Bahwa setelah sampai dipertigaan Kagok Slawi Kab. Tegal Saksi-2 berhenti dan mengatakan kepada Terdakwa ”kita cari tempat untuk ngobrol biar Heri menghampiri saya” lalu Terdakwa menjawab ”ya sudah terserah kamu mau cari tempat dimana?”,
8
dan Saksi-2 bertanya ”bagaimana kalau kita cari penginapan agar Heri menghampiri?” Terdakwa menjawab ”jangan bu, nanti dikira ada apa-apa” lalu oleh Saksi-2 jawab ”lho pak kita kan cuma ngobrol saja, biar Heri datang ke kita” selanjutnya Terdakwa mengatakan ”ya sudah saya ikut saja”, kemudian Terdakwa menuju ke Hotel Kartika dan Saksi-2 pergi untuk belanja air mineral dan makanan ringan di Alfamart Kagok Slawi Kab. Tegal. h. Bahwa pada tanggal 12 Maret 2016 sekira pukul 00.10 WIB Saksi-2 sampai di Hotel Kartika Slawi Kabupaten Tegal bertemu dengan karyawan Hotel Kartika yang Saksi-2 tidak tahu namanya bertanya ”Mbak nyari siapa” dan Saksi-2 jawab ”nyari mas Herdi” kemudian Saksi-2 diberitahu oleh karyawan hotel tersebut kamar yang di pesan oleh Terdakwa ada di kamar No. 3A. Kemudian Saksi-2 jalan ke kamar hotel Nomor 3A dan didepan kamar tersebut sudah ditunggu Terdakwa, kemudian Saksi-2 dan Terdakwa berbicara didepan kamar hotel tersebut dan tidak lama kemudian Saksi-2 mengajak Terdakwa masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu kamar dan menguncinya dengan kondisi lampu kamar menyala. i. Bahwa kemudian Saksi-1 mengecek disetiap hotel yang ada di Slawi Kab. Tegal untuk mencari keberadaan Saksi-2, pada tanggal 12 Maret 2016 pukul 00.30 WIB sewaktu Saksi-1 sampai di Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal Saksi-1 melihat sepeda motor Jupiter-Z warna biru Nopol G-4493-YP yang di kendarai oleh Saksi-2 berada di parkiran Hotel tersebut, selanjutnya Saksi-1 memanggil karyawan hotel menunjukkan kalau motor Jupiter-Z tersebut milik istri Saksi-1 dan Saksi-1 menanyakan kepada karyawan hotel ”dia masuk dikamar berapa” lalu di jawab oleh karyawan hotel tersebut ”masuk di kamar 3A” dan Saksi-1 bertanya lagi ”dengan siapa” lalu karyawan hotel tersebut menjawab ”dengan Pak Herdi”. j. Bahwa kemudian pada pukul 00.42 WIB Saksi-1 menelepone Lettu Inf Hendra Sastra Nugraha (Saksi-4) meminta menghubungi Pasi Intel Yonif 407/PK Lettu Inf Sutriyono (Saksi-5), Danki “B” Kapten Inf Dwi Darmasto, dan Provost untuk menangkap Saksi-2 yang sedang berduaan dengan seorang laki-laki, kemudian Saksi4 menghubungi Danki “B” Kapten Inf Dwi Darmasto tetapi telepon Danki “B” Kapten Inf Dwi Darmasto tidak menjawab lalu Saksi-4 pergi ke rumah Saksi-5 untuk melaporkan kejadian tersebut, selanjutnya Saksi-4 dan Saksi-5 langsung pergi ke Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal. k. Bahwa pada pukul 01.00 WIB Saksi-4 dan Saksi-5 sampai di hotel Kartika Slawi Kab. Tegal setelah bertemu Saksi-1 kemudian Saksi-1, Saksi-4 dan Saksi-5 yang dibantu oleh petugas hotel Sdr. Imam (Saksi-6) menuju ke kamar hotel no. 3 A, setelah sampai di kamar tersebut Saksi-1 mengetuk pintu kamar dan ingin membuka pintu kamar hotel tetapi tidak bisa dan Saksi-1 berteriak ”Pabintal, saya bersama Pasi 1 dan Pasi 3 sudah mengepung kamar 3A, sekarang juga keluar”, kemudian Saksi-1 membuka daun pintu tidak bisa juga karena dikunci dari dalam, 15 menit kemudian Terdakwa keluar dari kamar hotel sambil berkata kepada Saksi-1 ”minta maaf, pasti saya ditahan” selanjutnya Saksi-1 masuk kamar dan didalam kamar ada Saksi-2 sudah berpakaian lengkap yang sedang memakai kaos kaki dan sepatu diatas tempat tidur, dan
9
pada saat Saksi-1 mengetuk pintu kamar hotel tersebut Saksi-5 mendengar suara gaduh dari dalam kamar hotel. l. Bahwa pada saat kamar di buka oleh Terdakwa kondisi kamar/tempat tidur dalam keadaan berantakan dengan sprei tempat tidur yang sudah tidak pada posisinya, dan didalam kamar hotel tersebut ditemukan 2 (dua) buah handuk yang satu basah seperti habis dipakai untuk mandi, 2 (dua) buah sabun mandi yang sudah dipakai satu (sabun sudah terbuka basah), 1 (satu) bungkus permen dan makanan ringan (wafer tanggo), 1 (satu) buah jam tangan, dan menemukan tissue sudah basah yang diduga bercampur dengan sperma. m. Bahwa kemudian pada pukul 04.30 WIB Saksi-5 melaporkan kejadian tersebut kepada Danyonif 407/PK dan Wadanyonif 407/PK, sehingga petunjuk dari Danyonif Terdakwa di tetapkan menjadi tahanan rumah dan diawasi oleh petugas Piket Ki ”B” dan Provost Yonif 407/PK dan tidak boleh keluar markas tanpa seijin Danyonif 407/PK. n. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 12 Maret 2016 pukul 21.00 WIB tissue yang ditemukan di kamar nomor 3A Hotel Kartika Slawi Tegal diperiksa di Laboratorium Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal hasilnya menurut dr. Prima Astiawanti, Sp.PK (Saksi-6) tidak ditemukan sperma pada pemeriksaan menggunakan Mikroskop hanya terdapat adanya bau sperma dan bau sabun pada tissue tersebut. o. Bahwa setelah kejadian tersebut diatas Saksi-1 sebagai suami sah dari Saksi-2 merasa keberatan dan mengadukan Terdakwa ke Dansubdenpom IV/1-3 Tegal sesuai Surat Pengaduan tertanggal 14 Maret 2016 dan Laporan Polisi Nomor LP-01/ A-01/III/2016/IV/1-3 tanggal 15 Maret 2016 sedangkan Saksi-3 sebagai istri sah Terdakwa tidak mengadukan perbuatan Terdakwa dan Saksi-2. p. Bahwa menurut Yurisprudensi Makamah Agung RI Nomor 845/K/Pid/199 “Kenyataan seorang laki-laki (c.q Terdakwa) terbukti telah bersama-sama dengan seorang perempuan dalam satu kamar, pada satu tempat tidur merupakan petunjuk bahwa lelaki itu telah bersetubuh dengan perempuan tersebut. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 284 ayat (1) ke 2 huruf a KUHP. Menimbang
:
Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menyatakan mengerti dan tidak mengajukan eksepsi/keberatan.
Menimbang
:
Bahwa dipersidangan Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum yaitu Kapten Chk Alex Bhirawa,SH, Nrp 11090007760884 dan kawan-kawan 2 (dua) orang berdasarkan Surat Perintah dari Kakumdan IV/Diponegoro Nomor : Sprin/58/IV/2016 tanggal 11 April 2016 dan Surat Kuasa dari Terdakwa tanggal 13 April 2016
Menimbang
:
Bahwa Saksi sebagai pengadu yang hadir dipersidangan menerangkan sebagai berikut : Nama lengkap
: Heri Susanto
Pangkat, NRP
: Serka, 21040105210582
10
Jabatan Kesatuan Tempat,tanggal lahir Jenis Kelamin Kewarganegaran Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : :
Baton Ban Kipan B Yonif 407/PK, Brigif-4/DR Ambarawa, 21 Mei 1982 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Yonif 407/PK Ujungrusi Kab. Tegal.
1. Bahwa Pengadu adalah suami dari Saksi-3 Sdri. Witriana yang menikah pada tahun 2008 di Slawi Kab. Tegal, sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor 212/04/V/2008 tanggal 5 Mei 2008. 2. Bahwa sampai saat ini Pengadu dan istri Saksi Sdri. Witriana masih terikat sebagai suami istri yang sah. 3. Bahwa pada tanggal 11 Maret 2016 sekira pukul 21.00 WIB Saksi membuntuti perjalanan istri Saksi yang keluar dari rumah dan menemukan istri Saksi bersama Terdakwa berdua didalam kamar no. 3A Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal, saat itu Saksi didampingi Pasi-1/Intel dan Pasi-3/Pers Yonif 407/PK, Brigif-4/DR, dan atas kejadian tersebut Terdakwa dan istri Terdakwa di periksa dan diproses di satuan pengadu. 4. Bahwa sebagai tindak lanjut dari proses di satuan pengadu tersebut, pengadu merasa dirugikan atas perbuatan Terdakwa sehingga Pengadu membuat pengaduan dan mengadukan Terdakwa ke Subdenpom IV/1-3 Tegal sesuai Surat Pengaduan tertanggal 14 Maret 2016 dan Laporan Polisi Nomor LP-01/ A01/III/2016/IV/1-3 tanggal 14 Maret 2016 agar perbuatan Terdakwa dan istri Pengadu diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. 5. Bahwa dalam persidangan ini tanggal 15 September 2016, Pengadu menyatakan tetap pada pengaduan yang pernah Pengadu buat agar Terdakwa diproses hukum sesuai dengan perbuatan perzihanan yang dilakukan Terdakwa dengan istri Pengadu . Menimbang
Menimbang
Menimbang
:
:
Bahwa sebagaimana keterangan Pengadu tersebut di atas sebagaimana dakwaan kedua Oditur Militer Pasal 284 ayat (1) ke2 huruf a KUHP, secara formal dapat diterima, dan pemeriksaan perkara Terdakwa dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan materi perkara. Bahwa perkara ini adalah merupakan delik aduan mutlak (klack-delik) dan secara formal Pengadu yaitu Serka Heri Susanto selaku suami dari pezinah telah membuat Surat Pengaduan ke Dansubdenpom IV/1-3 di Tegal pada tanggal 14 Maret 2016 serta dilengkapi dengan tanda tangan dan materai.
:
Bahwa oleh karena surat pengaduan yang dibuat oleh Saksi1 (Serka Heri Susanto) pada tanggal 11 Maret 2016 tersebut masih dalam tenggang waktu, dan telah ditanyakan oleh Majelis hingga pemeriksaan persidangan tidak ada pencabutan dari pengadu, maka surat pengaduan tersebut adalah sah, Majelis Hakim menyatakan bahwa perkara ini dapat dilanjutkan pemeriksaan materi perkara.
11
Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
dipersidangan
Saksi-1: Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat,tanggal lahir Jenis Kelamin Kewarganegaran Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Heri Susanto Serka, 21040105210582 Baton Ban Kipan B Yonif 407/PK, Brigif-4/DR Ambarawa, 21 Mei 1982 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Yonif 407/PK Ujungrusi Kab. Tegal.
Keterangan Saksi dalam persidangan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2009 di Yonif 407/PK saat Terdakwa sebagai Danki A tidak ada hubungan keluarga, hanya dalam hubungan atasan dan bawahan. 2. Bahwa pada tanggal 5 Mei 2008 Saksi telah menikah dengan Saksi-3 yaitu Sdri. Witriana A.Mkep yaitu sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Slawi Tegal Nomor 212/04/V/2008 tanggal 5 Mei 2008 dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yaitu yang pertama Westi Eka Pertiwi umur 5 (lima) tahun jenis kelamin Perempuan dan yang kedua Wevina Ardovieni Nakira umur 2 (dua) tahun jenis kelamin perempuan. 3. Bahwa pada tahun 2012/2013 saat satuan Saksi di Yanif 407/PK melaksanakan Satgas tugas operasi ke Kalimantan selama 9 (sembilan) bulan, Saksi-3 dan anak Saksi tinggal di rumah mertua Saksi dengan alasan agar lebih dekat tempat kerja Saksi-3 dan setelah Saksi kembali dari penugasan operasi tersebut, Saksi-3 tetap tinggal di rumah mertua Saksi. 4. Bahwa tanggal 1 Maret 2016, Saksi melihat dengan jarak sekira 10 m (sepuluh meter) Terdakwa dan Saksi-3 sedang bertemu dengan Saksi-3 di sebuah warung makan nasi goreng, sehingga Saksi meminta kepada pemilik warung nasi goreng tersebut untuk mendengarkan pembicaraan Terdakwa dengan Saksi-3 namun pemilik warung nasi goreng terseut menolak dengan alasan takut sehingga Saksi pada saat itu Saksi melihat bahwa Terdakwa dengan Saksi-3 setelah selesai makan nasi goreng tersebut sangat mesra sambil berpegangan tangan. 5. Bahwa atas kejadian tersebut, Saksi mulai curiga dengan pertemuan dan komunikasi Terdakwa dengan Saksi-3 karena pada saat itu Saksi dan Saksi-3 sedang ada masalah keluarga dimana Saksi-3 menggugat cerai di Pengadilan Agama Slawi dan gugatan cerai tersebut sedang dalam proses di Pengadilan Agama Slawi. 6. Bahwa pada hari Jumat tanggal 11 Maret 2016 pukul 18.00 WIB Saksi dari rumah dinas berniat mengecek keberadaan Saksi-3 di tempat kerja RSUD DR. Soesilo Slawi ternyata Saksi-3 tidak masuk kerja melainkan libur, kemudian Saksi mencari ke rumah mertua yang beralamat Ds. Slawi wetan No. 47 Rt. 18 Rw. 07 Kec. Slawi kab. Tegal, pada saat itu Saksi lakukan secara diam-diam
12
tanpa diketahui oleh Saksi-3 ternyata benar Saksi-3 berada di rumah mertua Saksi, namun pada saat itu Saksi tidak masuk ke rumah mertua Saksi, namun Saksi hanya berbincang-bincang di tetangga. . 7. Bahwa pada pukul 21.00 WIB pada saat Saksi duduk dirumah tetangga mertua dan berbincang-bincang dengan tetangga melihat Saksi-3 keluar dari rumah mertua Saksi dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter-Z warna biru Nopol G-4493-YP yang biasa dipergunakan Saksi-3, karena Saksi merasa curiga atas kepergian Saksi-3 tersebut sehingga Saksi mengikuti kepergian Saksi-3 tanpa sepengetahuan Saksi-3 yang pada saat itu pergi ke RSUD DR. Soesilo Slawi. 8. Bahwa pada saat Saksi mengecek ruang kerja Saksi-3 ternyata Saksi-3 tidak berada tempat kerja, sehinga Saksi berusaha untuk mencari tahu keberadaan Saksi-3 sehingga, Saksi keluar menuju tempat parkir sepeda motor untuk memastikan dan mencari sepeda motor yang dipergunakan Saksi-3 yang di parkir masih ada atau tidak ternyata sepeda motor Saksi-3 tidak ada berda di parkiran tersebut. 9. Bahwa karena Saksi tidak menemukan sepeda motor Saksi-3 tersebut, sehingga Saksi berupaya untuk mengetahui keberadaan Saksi-3 dengan cara berputar-putar dengan menggunakan sepeda motor untuk mencari tempat penginapan diantaranya mencari di Hotel Kudus, Hotel Permata, dan penginapan Grend Dian, namun tidak menemukan keberadaan Saksi-3. 10. Bahwa setelah Saksi mengecek disetiap hotel yang ada di Slawi Kab. Tegal untuk mencari keberadaan Saksi-3, pada tanggal 12 Maret 2016 pukul 00.30 WIB sewaktu Saksi tiba di Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal Saksi melihat sepeda motor Yamaha Jupiter-Z warna biru Nopol G-4493-YP yang di kendarai oleh Saksi-3 berada di parkiran Hotel tersebut, selanjutnya Saksi memanggil karyawan hotel menunjukkan kalau sepeda motor Yamaha Jupiter-Z warna biru Nopol G-4493-YP milik istri Saksi. 11. Bahwa selanjutnya Saksi menanyakan kepada karyawan hotel tersebut tentang keberadaan yang menggunakan sepeda motot Yamaha Jupiter-Z warna biru Nopol G-4493-YP yang masuk ke dalam Hotel Kartika dan petugas hotel tersebut menyampaikan bahwa yang memakai sepeda motor tersebut adalah seorang wanita yang masuk di kamar 3A sambil menunjukkan kamar hotel 3A” dan Saksi bertanya lagi ”Dengan siapa masuk ke kamar 3A tersebut dan karyawan hotel tersebut menjawab ”Dengan Pak Herdi, Pak!” 12. Bahwa pada sekira pukul 00.42 WIB Saksi menghubungi Saksi-6 yaitu Lettu Inf Hendra Sastra Nugraha melalui hand phone memberitahu bahwa Saksi-3 selaku istri Saksi sedang selingkuh dan saat ini berada di dalam kamar Hotel Kartika Slawi, ijin untuk melakukan penggrebekan Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal tersebut, selanjutnya Saksi menunggu dan mengamati sekitar kamar 3A Hotel Kartika tersebut. 13. Bahwa selanjutnya sekira pukul 01.00 WIB Saksi-6 bersama Saksi-7 tiba di Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal selanjutnya Saksi, Saksi-6 dan Saksi-7 menuju ke kamar hotel no 3A setelah sampai di kamar tersebut Saksi mengetuk pintu kamar tersebut sebanyak 3 (tiga) kali dan ternyata tidak ada respon dari dalam kamar hotel
13
sehingga Saksi mengetuk lagi sebanyak 3 (tiga) kali, namun tetap tidak ada respon dari dalam kamar hotel tersebut. 14. Bahwa karena pada saat Saksi mengetuk pintu kamar hotel tersebut tidak ada respon dari dalam kamar tersebut sehingga Saksi memanggil Saksi-5 selaku petugas dari hotel untuk mengetuk pintu kamar tersebut sehingga Saksi-5 mengetuk pintu kamar tersebut sambil mengatakan “Permisi petugas hotel, Pak”, pada saat itu juga Saksi mengatakan dengan suara sedikit agak kencang ”Pabintal, saya bersama Pasi-1 dan Pasi-3 sudah mengepung kamar 3A, sekarang juga keluar”, kemudian Saksi membuka daun pintu dengan cara membuka gagang kunci kamar hotel tersebut namun tidak bisa terbuka karena dikunci dari dalam. 15. Bahwa pada saat Saksi-5 mulai mengetuk pintu sampai dengan membuka pintu kamar tersebut Saksi menghitung dengan menggunakan stop wacth yang ada di tangan Saksi adalah selama 15 (lima belas) menit Saksi mendengar suara riuh dari dalam kamar 3A dan lampu utama masih dimatikan kemudian Terdakwa membuka pintu kamar 3A dan pada saat yang bersamaan lampu utama dalam kamar 3A menyala dan Terdakwa keluar dari kamar hotel sambil berkata kepada Saksi ”Minta maaf, pasti saya ditahan” selanjutnya Saksi masuk kamar dan di dalam kamar ada Saksi-3 yang sedang memakai kaos kaki dan sepatu dengan posisi sedang duduk di samping tempat tidur. 16. Bahwa setelah Terdakwa membuka kamar 3A tersebut, Saksi, Saksi-6 dan Saksi-7 masuk ke dalam kamar 3A dan setelah didalam kamar 3A, Saksi melihat Saksi-3 dan langsung memotret Saksi-3 dengan kamera hand phone milik Saksi dan yang berada di dalam kamar hotel berdua dengan Terdakwa kemudian Saksi, Saksi-6 dan Saksi-7 menyuruh Saksi untuk mengamankan Terdakwa dan mengamankan barang-barang yang ada didalam kamar hotel tersebut. 17. Bahwa barang barang yang ditemukan dalam kamar 3A setelah dibuka oleh Terdakwa ditemukan barang barang yang dicurigai yang berkaitan dengan adanya dugaan pezinahan antara Terdakwa dengan Saksi-3 yaitu 2 (dua) buah handuk milik Hotel Kartika dimana salah satu handuk tersebut sudah terpakai, 1 (satu) botol air mineral merk Indomart ukuran 600 ml yang sudah sebagian diminum, 2 (dua) buah sabun mandi dimana 1 (satu) buah sabun mandi yang sudah terpakai, 1 (satu) bungkus permen dan makanan ringan (wafer) yang masih utuh serta menemukan jam tangan Terdakwa yang terletak diatas meja plastik warna hijau yang ada dalam kamar tersebut, sedangkan tempat tidur dalam keadaan acak-acakan seperti habis dipakai tidur dan guling berada di pinggir dekat tembok, dan kamar mandi dalam keadaan basah seperti habis dipergunakan. 18. Bahwa selanjutnya Saksi menumpulkan barang-barang yang ditemukan dalam kamar 3A tersebut dan meminjam ember dari Hotel Kartika untuk membawa barang-barang tersebut kekesatuan Saksi bersama dengan Terdakwa dan Saksi-3. 19. Bahwa sekira pukul 02.00 WIB Terdakwa dan Saksi-3 dibawa ke kantor Kompi Senapan B untuk dimintai keterangan dan pada saat itu Danki B menyampaikan agar kejadian tersebut segera diproses sesuai ketentuan yang berlaku sehingga pada
14
tanggal 14 Maret 2016 Saksi mengadukan perbuatan tersebut ke Subdenpom IV/1-3 untuk diproses sesuai hukum. 20. Bahwa seiring berjalannya proses perkara ini pada tanggal 19 Mei 2016, antara Saksi dengan Saksi-3 telah menjadi resmi bercerai di Pengadilan Agama Slawi, karena Saksi sudah tidak memungkinkan untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga Saksi dengan Saksi-3, karena antara Saksi dengan Saksi-3 tidak menemukan jalan sepakat untuk membina rumah tangga Saksi dan Saksi-3. 21. Bahwa setelah perkara ini Saksi adukan ke Denpom IV/1-3 Tegal Saksi selalu merasa tertekan agar Saksi mencabut pengaduan yang pernah Saksi buat pada tanggal 14 Maret 2016, sehingga Saksi tidak pernah membuat surat pencabutan pengaduan yang telah pernah dibuat oleh Saksi. 22. Bahwa harapan Saksi atas perkara ini dimana atas perbuatan Terdakwa dengan Saksi-3 yang digerbek didalam kamar 3A Hotel kartika Slawi, sehingga rumah tangga Saksi dan Saksi-3 telah putus dengan perceraian di Pengadilan Agama Slawi, sehingga atas perbuatan Terdakwa tersebut agar diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan dijatuhi pidana yang seberat-beratnya dan Terdakwa di berhentikan dari dinas kemiliteran. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyangkal yaitu: 1. Bahwa selama Terdakwa dan Saksi-3 berada dalam kamar 3A Hotel Kartika, lampu utama tetap menyala. 2. Bahwa jeda waktu selama berada di dalam kamar hanya selama 3 (tiga) menit tidak selama 15 (lima belas menit). Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi menyatakan tetap pada keterangannya. Saksi-2 : Nama lengkap Jabatan Kesatuan Tempat,tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: dr. Prima Astiawanti, Sp.PK : Ka Instalasi Laboratorium RSU Kardinah Tegal : Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal : Tegal, 15 Agustus 1969 : Perempuan : Indonesia : Islam : Jln. Glatik RT 02 RW 08 nomor 42 Kota Tegal.
Keterangan Saksi didalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga . 2. Bahwa berdasarkan surat Dansubdenpom IV/2-1 Tegal nomor:B/28/III/2016 tanggal 21 Maret 2016 perihal Permohonan Uji Laboratorium terhadap barang bukti berupa tissu yang ada kaitannya perkara yang sedang diuji di laboratorium RS.Kardinah. 3. Bahwa sesuai dengan surat tersebut sehingga pada hari Sabtu tanggal 21 Maret 2016 pukul 21.00 WIB Rumah Sakit Umum
15
Kardinah Tegal menerima sampel beberapa tissue yang berbau khas sperma yang telah bercampur dengan aroma sabun pada tissu untuk diperiksa di Laboratorium, sehingga Saksi melakukan pemeriksaan beberapa tissu wajah yang sudah tidak tersusun rapi seperti bekas dipakai dan sebagian berbentuk lusuh dan bekas di remas dan tissu tersebut untuk diperiksa di Laboratorium. 4. Bahwa dari hasil pemeriksaan secara fisik atau mata telanjang bahwa tissu tersebut sudah mengering dan diperkirakan sudah berada di udara luar lebih dari 24 jam, dan apabila dicium bau bercampur sperma dan aroma wangi dari tissu basah, namun aroma tersebt didominasi oleh bau sperma. 5. Bahwa selanjutnya Saksi melakukan uji laboratorium terhadap tissu tersebut dengan mengambil 3 (tiga) lembar yang Saksi perkirakan mendominasi tissu yang bercampur dengan sperma tersebut selanjutnya dilarutkan dalam bengkok yang bercampur dengan NaCl dengan tujuan untuk memisahkan bendabenda yang melekat dalam benda yang diinginkan untuk diperiksa. 6. Bahwa dari hasil pemeriksaan mikroskopis yang dilakukan oleh Saksi bahwa terhadap larutan tissu yang beraroma sperma tersebut terlihat seperti sperma tetapi tidak lengkap karena tidak terdapat memiliki kepala sperma namun hanya berupa bagian ekor sperma saja. 7. Bahwa setelah Saksi melakukan uji laboratorium tersebut sehingga Saksi membuat hasil pemeriksaan tersebut dan dalam hasil pemeriksaan laboratorium tersebut pada bagian kesimpulan bahwa tidak didapatkan sperma pada pemeriksaan menggunakan mikroskop karena yang Saksi lihat hanyalah bagian ekor sperma saja, sedangkan menurut Saksi bahwa sperma haruslah bagian yang utuh mulai dari bagian kepala sampai dengan bagian ekor secara utuh, namun dari hasil pemeriksaan labobatorium yang Saksi lakukan hanya menemukan bagian ekor saja. 8. Bahwa sepengetahuan Saksi, bahwa sperma terkontaminasi dengan udara luar adalah tidak lebih dari 1 (satu) jam sehingga apabila sperma terkontaminasi dengan udara luar lebih dari 1 (satu) jam sehingga sperma tersebut tidak akan menjadi sempurna. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-3 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat,tanggal lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Witriana PNS Perawat RSUD DR. Soesilo Slawi Tegal, 7 Maret 1982 Perempuan Indonesia Islam Jl. Kol. Sugiono Rt. 18 Rw. 07 Ds. Slawi wetan Kec. Slawi Kab. Tegal.
Keterangan Saksi dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut:
16
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Pebruari 2016 dan tidak ada hubungan keluarga ataupun famili. 2. Bahwa Saksi pada tanggal 5 Mei 2008 telah menikah dengan Saksi-1 yaitu Serka Heri Susanto yaitu sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Slawi Tegal Nomor 212/04/V/2008 tanggal 5 Mei 2008 dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yaitu yang pertama Westi Eka Pertiwi umur 5 (lima) tahun jenis kelamin Perempuan dan yang kedua Wevina Ardovieni Nakira umur 2 (dua) tahun jenis kelamin perempuan. 3. Bahwa pada sekira awal bulan Pebruari 2016, Saksi mendapat nomor hand phone Terdakwa dari salah seorang anggota satuan Saksi-1 yang bernama Joko, dan setelah Saksi mendapat nomor hand phone Terdakwa selanjutnya Saksi menghubungi Terdakwa dan pada kesempatan tersebut Saksi menyampaikan dan mempekenalkan diri Saksi sebagai istri Saksi1 sehingga pada kesempatan itu Terdakwa langsung merespon telephone Saksi. 4. Bahwa dalam pembicaraan di telepone tersebut Saksi menyampaikan tentang masalah yang dihadapi oleh Saksi yang sedang dalam proses perceraian di Pengadilan Agama Slawi dimana Saksi menggugat cerai Saksi-1 karena tidak ada keharmonisan antara Saksi dengan Saksi-1 dan ketidakharmonisan Saksi dengan Saksi-1 tersebut selalu tidak ada titik temu untuk penyelesaiannya. 5. Bahwa pada tanggal 1 Maret 2016 Terdakwa menelphone Saksi untuk berjanji bertemu di sebuah warung nasi goreng, sehingga Saksi dan Terdakwa bertemu di warung nasi goreng yang di sepakati antar Terdakwa dengan Saksi, dan pada kesempatan tersebut Saksi menyampaikan berkaitan dengan keadaan rumah tangga Saksi dalam proses perceraian di Pengadilan Agama Slawi dengan Saksi-1 sering memukuli Saksi dan Saksi sudah melaporkan kejadian yang dialami oleh Saksi kepada Komandan Kompi Saksi-1, namun tidak ada tanggapan dari Komandan Kompi Saksi-1, dan Saksi sudah pernah melaporkan KDRT yang dialami oleh Saksi namun tidak ada tindak lanjut dari satuan Saksi-1, sehingga untuk menyelesaikan permasalah keluarga Saksi perlu ada pihak ketiga untuk membantu menyelesaikannya. 6. Bahwa pada tanggal 11 Maret 2016 pukul 21.00 WIB pada saat Saksi ingin keluar dari rumah orang tua Saksi yang beralamat Jl. Kol. Sugiono Rt. 18 Rw. 07 Ds. Slawi Wetan Kec. Slawi Kab. Tegal untuk bertemu dengan Terdakwa pada saat itu Saksi dan Terdakwa berjanji bertemu di tempat kerja Saksi di RSUD Dr. Soesilo, namun karena Saksi merasa diikuti oleh Saksi-1 sehingga Saksi memutuskan apabila setelah Saksi tiba di tempat kerja Saksi akan menyampaikan kepada Terdakwa agar Saksi dan Terdakwa tidak jadi bertemu di tempat kerja Saksi namun akan bertemu di tempat yang lain. 7. Bahwa sekira pukul 21.30 WIB setela Saksi tiba di parkiran RSUD Dr. Soesilo Saksi menelepon Terdakwa mengatakan ”Pak Herdi sekarang posisi dimana, saya mau minta tolong, karena saya diikuti Pak Heri, kayaknya Pak Heri menunggu di depan rumah sakit, saya sekarang diparkiran rumah sakit”, selanjutnya Terdakwa menjawab ’Oh ya bu, nanti tak cek, saya tak jalan ke
17
depan rumah sakit situ”, kemudian pada pukul 22.35 WIB Terdakwa datang kerumah sakit menemui Saksi dan Saksi mengajak Terdakwa untuk keluar dari parkiran rumah sakit tersebut menggunakan sepeda motor masing-masing. 8. Bahwa selanjutnya Saksi menyampaikan kepada Terdakwa agar mencari penginapan untuk bisa bertemu dan berbicara dengan Terdakwa sehingga Saksi menyampaikan agar Terdakwa dan Saksi bertemu di Hotel Kartika Slawi, selanjutnya Terdakwa menuju ke Hotel Kartika dan Saksi pergi untuk belanja ke swalayan yang berada didekat Hotel Kartika dengan membeli air mineral merk Indomart ukuran 600 ml, permen merk Minz 1 (satu) bungkus kecil dan makanan ringan merk Tanggo dan tissu wajah dan tissu basah di Alfamart Kagok Slawi Kab. Tegal dan setelah Saksi selesai belanja Saksi menuju Hotel Kartika dengan membawa belanjaan Saksi untuk menemui Terdakwa. 9. Bahwa pada hari Sabtu sekira pukul 00.10 WIB sewaktu Saksi tida di Hotel Kartika Slawi Kabupaten Tegal Saksi bertemu dengan karyawan Hotel Kartika yang Saksi tidak tahu namanya dan langsung bertanya kepada Saksi dengan mengatakan ”Mbak nyari siapa” dan Saksi jawab ”Nyari mas Herdi” kemudian Saksi diberitahu oleh karyawan hotel tersebut kamar yang di pesan oleh Terdakwa ada di kamar No. 3A. Kemudian Saksi jalan ke kamar No. 3A dan didepan kamar tersebut sudah ditunggu Terdakwa. 10. Bahwa selanjutnya Saksi dan Terdakwa berbicara didepan kamar hotel tersebut, namun pada saat sedang berbincang di depan kamar tersebut, Saksi berpamitan kepada Terdakwa untuk buang air kecil di kamar mandi kamar 3A dengan melepas kaos kaki dan sepatu Saksi, dan setelah selesai dari kamar mandi Saksi tidak memakai sepatu dan kaos kaki Saksi kembali, sedangkan Terdakwa menunggu di depan kamar, selanjutnya tidak lama kemudian Saksi mengajak Terdakwa masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu dan mengunci kamar hotel dengan memakai slot pintu yang ada tersebut dengan kondisi lampu kamar menyala. 11. Bahwa setelah Terdakwa dan Saksi masuk ke dalam kamar, Saksi duduk di kursi platik yang ada dalam kamar 3A Hotel Kartika sedangkan Terdakwa duduk di pojok tempat tidur dekat dengan pintu keluar, selanjutnya Saksi dan Terdakwa membicarakan tentang masalah penceraian Saksi dengan Saksi-1. 12. Bahwa hal yang dibicarakan Terdakwa dengan Saksi adalah masalah rumah tangga Saksi dengan Saksi-1 yaitu berkaitan dengan perceraian Saksi dengan Saksi-1 namun Saksi-1 tidak mau mengurus perceraian tersebut, selanjutnya membicaraan tentang Saksi-1 yang sering memukul Saksi dan memarahi Saksi di depan orang tua Saksi, Saksi-1 pernah dimarahi orang tua Saksi namun Saksi-1 tidak menanggapinya Saksi-1 pernah dinasehati oleh pihak satuan Saksi-1 namun Saksi-1 tidak berubah, membicarakan rumah tangga Saksi dimana Saksi-1 sering memukuli Saksi sehingga sudah melaporkan Terdakwa dalam laporan KDRT ke satuan namun satuan Saksi-1 tidak menanggapinya, Saksi juga menceritakan tentang Saksi-1 yang pernah didamaikan di lurah namun Saksi-1 tidak berobah dan Saksi juga menceritakan tentang perlakuan Saksi-1 terhadap anak-anak Saksi yang tidak ada menunjukkan kasih sayang.
18
13. Bahwa atas hal yang ceritakan Saksi tersebut sehingga Terdakwa mananggapi nanti agar Terdakwa usahakan agar bicara dengan Saksi-1 dan Terdakwa menyampaikan apakah Saksi masih suka sama Saksi-1 dan menyarankan agar Saksi tetap bertahan dan proses perceraian di Pengadilan Agama Slawi dapat terselesaikan dengan baik. 14. Bahwa pembicaraan antara Terdakwa dengan Saksi selama di kamar 3A tersebut tidak Saksi ingat, namun banyak hal yang semapat dibicarakan antara Terdakwa dengan Saksi didalam kamar A tersebut. 15. Bahwa selama Terdakwa dan Saksi berada dalam kamar 3A tersebut, Saksi tidak melihat Terdakwa ada ke kamar mandi dan tidak ada memakai handuk maupun sabun yang ada dalam kamar 3A hotel tersebut dan Saksi belum memakai tissu wajah dan tissu basah yang Saksi beli sedangkan air mineral tersebut Saksi pakai untuk membilas tangan Saksi setelah Saksi buang air kecil dalam kamar mandi, sedangkan selama pembicaraan dalam kamar 3A tersebut televisi sedang menyala. 16. Bahwa pada saat Saksi dan Terdakwa di kamar 3 A Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal Saksi menggunakan pakaian kaos warna abu-abu, celana panjang warna biru, celana dalam maupun bra (BH) warna coklat muda (krem) dan kerudung abu-abu. 17. Bahwa sejak Desember 2012 Saksi sudah tidak tinggal di asrama satuan Saksi-1 dan tinggal di rumah orang tua Saksi beralamat Jl. Kol. Sugiono Rt. 18 Rw. 07 Ds. Slawi Wetan Kec. Slawi Kab. Tegal sehingga Saksi tidak lagi aktif untuk kegiatan ibuibu Persit di satuan Saksi-1 selain itu Saksi juga bekerja sehingga sering tidak bersesuaian dengan jam kerja Saksi. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyangkal bahwa pada saat Saksi menghubungi Terdakwa, Saksi menginformasikan akan datang bersama dengan temannya. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi menyatakan tetap pada keterangannya. Saksi- 4: Nama lengkap Pekerjaan Tempat,tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Fitri Silfinah Ibu Rumah Tangga Jakarta, 20 Agustus 1980 Perempuan Indonesia Islam (Dahulu) Asmil Yonif 407 /PK Ujungrusi Kec. Adiwerna Kab. Tegal. (sekarang) Jl. Bulak Sari Rt 014 Rw 09 Nomor 8 Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur.
Keterangan Saksi di dalam persidangan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2000 di Kodim 0719/Jepara selanjutnya pada tahun 2001 Saksi dan Terdakwa menikah sampai saat ini sebagai suami istri yang sah.
19
2. Bahwa pada tanggal 7 Maret 2001 Saksi telah menikah dengan Terdakwa sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Pasar Rebo Jakarta Timur Nomor 121/15/III/2001 tanggal 7 Maret 2001 dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yaitu pertama Karina Dharma Yanti jenis kelamin Perempuan dan berusia 13 tahun, dan kedua Kanaya Pramesti Hervina jenis kelamin perempuan dan berusia 2 tahun. 3. Bahwa pada hari Jumat tanggal 11 Maret 2016 sekira pukul 21.00 Wib, Terdakwa berpamitan kepada Saksi bahwa Terdakwa akan keluar rumah untuk melihat Tamtama Remaja yang sedang melaksanakan masa orientasi satuan sehingga Saksi melanjutkan untuk tidur karena sepengetahan Saksi bahwa Terdakwa diberikan satuan tanggung jawab sebagai Dankilat Tamtama Remaja. 4. Bahwa sekira pukul 22.30 wib, Saksi sempat menghubungi hanphone Terdakwa namun tidak aktif, sehingga Saksi mengirim SMS kepada Terdakwa “Yah, mau pulang jam berapa, sekarang ada dimana”, namun Terdakwa tidak membalas SMS dari Saksi sehingga Saksi melanjutkan untuk tidur bersama kedua anak Saksi karena Saksi khawatir kepada Terdakwa karena tidak pernah kaluar malam kalau tidak ada keperluan yang sangat mendesak. 5. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 12 Maret 2016 sekira pukul 03.00 WIB Terdakwa kembali ke rumah dan pada saat itu Terdakwa menyampaikan “Saya ada masalah”, namun karena malam hari Saksi tidak menanggapinya dan langsung melanjutkan tidur. 6. Bahwa sekira pukul 06.00 WIB saat Saksi bangun pagi, Saksi melihat bahwa pakaian dinas Terdakwa sudah tidak ada sehingga Saksi beranggapan bahwa Terdakwa telah berangkat menuju tempat kerjanya sehingga Saksi melanjutnya aktifitas Saksi dan sekira pukul 06.30 WIB Terdakwa kembali ke rumah untuk menanyakan siapa yang mengantar anak Saksi yang pertama untuk berangkat ke sekolah, dan selanjutnya sekira 10 (sepuluh) menit kemudian Terdakwa kembali untuk bekerja sedangkan Saksi pergi membawa anak Saksi untuk mengikuti Posyandu. 7. Bahwa sekira pukul 10.00 WIB saat Saksi sedang di rumah setelah selesai mengikuti Posyandu , Saksi melihat Terdakwa berada di rumah dimana pada saat itu Saksi melihat Terdakwa sudah memakai pakaian preman dan pada saat itu Terdakwa menyampaikan kepada Saksi ”Saya ada masalah dan dalam pengawasan”. 8. Bahwa sekira pukul 14.00 wib, Terdakwa dijemput oleh 2 (dua) onggota provost yang saat itu Saksi kenal adalah Pak Misyono dan pada saat akan dibawa oleh kedua anggota Provost tersebut Terdakwa menyampaikan “Titip anak-anak, saya akan ditahan”, dan pada saat itu Terdakwa memberitahu kepada Saksi bahwa Terdakwa ada masalah dengan mengatakan” Saya ada masalah karena saya digrebeg di Hotel Kartika, tapi saya tidak ada melakukan perzinahan dengan Witriana”, sehingga atas penyampaian Terdakwa tersebut sehingga Saksi bertambah bingung ada apa yang terjadi dengan Terdakwa, karena sepengatahuan Saksi bahwa seminggu sebelumnya Saksi mengatahui bahwa Saksi-3 mengirim SMS kepada Terdakwa tentang masalah perceraian Saksi-1 dengan Saksi-3 sehingga pada saat itu yang Saksi ketahui tindakan dari Terdakwa adalah
20
mengirimkan ulang SMS dari Saksi-3 kepada Komandan Kompi dan Bintara Administrasi Saksi-1. 9. Bahwa Saksi mengenal Saksi-3 dalah istri dari Saksi-1 dan mengenal wajah Saksi-3 adalah melalui facebook milik Saksi-3, namun Saksi tidak pernah bertemu secara langsung. 10. Bahwa sekira pukul 16.00 WIB Terdakwa kembali lagi ke rumah WIB dan melaksanakan kegiatan untuk bantu-bantu Saksi membereskan rumah dan selanjutnya sekira pukul 17.00 WIB Terdakwa kembali dijemput oleh dua orang anggota provost untuk dibawah ke kantor staf-1. 11. Bahwa pada hari Minggu tanggal 13 Maret 2016 sekira pukul 10.00 WIB Saksi dan Saksi-1 bertemu di ruang Persit Batalyon untuk membicarakan masalah yang dihadapi oleh Terdakwa dimana pada saat itu dijelaskan bahwa Terdakwa dan Saksi-3 di grebek di kamar 3A Hotel Kartika Slawi, dan selanjutnya Saksi didampingi oleh Komandan Batalyon, ibu Danyon, ibu Wadan dan Pasi-3/Pers untuk melihat Terdakwa di sel Brigif 4/DR. 12. Bahwa pada hari Minggu tanggal 27 Maret 2016 sekira pukul 22.30 WIB Saksi mendapat SMS dari Saksi-3 yang menyampaikan bahwa “Suaminya telah menandatangani surat pencabutan pengaduan perkara dan suaminya datang sendiri ke RSUD Soesilo”, sehingga Saksi percaya dengan isi SMS dari Saksi-3 tersebut sehingga Saksi membalas SMS “Besok Saksi dan Saksi3 serta pengacara Saksi-3 untuk bertemu di daerah Trayem Tegal. 13. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 Maret 2016, Saksi mendatangai tempat yang Saksi janjikan untuk bertemu dengan Saksi-3 dan pengacaranya namun pada kesempatan itu Saksi-3 belum dapat bertemu dengan Saksi dengan alasan Saksi-3 masih sibuk, sehingga Saksi-3 hanya menitipkan surat pencabutan pengaduan tersebut kepada pengacara Saksi-3. 14. Bahwa pada hari Selasa tanggal 29 Maret 2016 Saksi bersama Saksi-3 dan pengacaranya menuju ke Subdenpom IV/2-1 Tegal untuk menyerahkan pencabutan pengaduan tersebut, namun karena Saksi-1 tidak ikut dalam penyerahan pencabutan pengaduan tersebut sehingga pencabutan pengaduan tersebut tidak dapat ditindaklanjuti. 15. Bahwa Saksi-1 pernah mendatangi rumah Saksi saat masih tinggal di asrama Batalyon untuk bersilaturahmi dan pada kesempatan tersebut Saksi-3 menyampaikan bahwa Saksi dan Terdakwa berada di kamar 3A Hotel Kartika tidak melakukan perzinahan namun hanya untuk membicarakan perceraian Saksi dengan suaminya. 16. Bahwa sepengetahuan Saksi bahwa Terdakwa belum pernah berkunjung ke Hotel Kartika Slawi demikian juga Saksi juga belum pernah berkunjung Hotel Kartika tersebut. 17. Bahwa akibat yang ditimbulkan dari tindak pidana zina yang dilakukan oleh Terdakwa dan Saksi-3 di Hotel Kartika Salwi Kab. Tegal rumah tangga Saksi dan Terdakwa masih tetap harmonis, dan Saksi tidak menuntut Terdakwa sebagai suami dalam bentuk apapun, namun sejak Terdakwa dipindahkan penahannya di Pomdan IV/Diponegoro, atas seijin dari ketua Persit Batalyon,
21
Saksi dan kedua anak Saksi pindah ke rumah orang tua Saksi di Jakarta. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-5 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat,tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama
: : : : : :
Imam Kurnianto Karyawan Hotel Kartika Tegal, 6 Nopember 1972 Laki-laki Indonesia Islam
Tempat tinggal
: Ds. Karangmangu Rt. 04 Rw. 01 Kec. Tarub Kab. Tegal
Keterangan Saksi didalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa maupun Saksi-3 dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi bekerja sebagai petugas kebersihan di Hotel Kartika sudah sejak tahun 2000, dan tanggung jawab Saksi adalah untuk menjaga kebersihan sekeling hotel termasuk kebersihan kamar hotel yaitu untuk membersihkan lantai, kasur, mengganti spey dan sarung bantal dan guling dan membersihkan kamar mandi serta membuang sampah yang ada dalam kamar hotel, sehingga apabila ada tamu yang keluar dan selesai memakai kamar hotel sehingga akan menjadi tanggung jawab Saksi untuk membersihkannya sehingga kamar hotel sudah dalam keadaan bersih untuk siap menerima tamu yang lainnya. 3. Bahwa pada tanggal 11 Maret 2016 pukul 23.55 Wib, saat Saksi sedang melaksanakan tugas Saksi sebagai petugas kebersihan di Hotel Kartika dan menunggu tamu yang berkunjung ke hotel tempat Saksi bekerja, Saksi melihat seorang pria yang kemudian Saksi ketahui setelah menjadi perkara ini adalah Terdakwa datang ke Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal dan lagsung menghentikan sepeda motor Terdakwa di depan kamar nomor 3A. 4. Bahwa selanjutnya Saksi menghampiri Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa langsung memperkenalkan diri kepada Saksi dengan mengatakan “Saya Kapten Herdi, ada kamar kosong, ngak?, selanjutnya Saksi menjawab dengan mengatakan “Ya, ada Pak!”, selanjutnya Terdakwa langsung meyerahkan uang sebesar Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sebagai uang sewa kamar yang diinginkan oleh Terdakwa. 5. Bahwa selanjutnya Saksi langsung menuju ke resepsionis untuk mengisi buku tamu dan menyerahkan uang sebesar Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sebagai sewa kamar hotel tersebut, dan Saksi kembali lagi untuk menemui Terdakwa yang menungggu di depan kamar 3A tersebut sambil menyerahkan sabun dan handuk hotel untuk dipergunakan oleh Terdakwa di kursi plastik warna hijau di dalam kamar 3A tersebut. 6. Bahwa pada saat Saksi menyerahkan sabun dan handuk tersebut, Terdakwa menyampikan kepada Saksi “Minta handuk dan sabunnya satu lagi”, selanjutnya Saksi kembali lagi ke
22
resepsionis untuk mengambil satu sabun dan satu handuk kembali sesuai dengan permintaan Terdakwa, dan setelah Saksi mengambil handuk dan sabun tersebut sekira 5 (lima) menit kemudian Saksi langsung menyerahkannya kepada Terdakwa yang telah berada dalam kamar 3A. 7. Bahwa seharusnya bahwa kamar 3A yang dipakai oleh Terdakwa adalah seharga Rp. 150.000,- permalam, namun karena pada saat Terdakwa saat datang ke hotel dan mengatakan bahwa Terdakwa adalah Kapten Herdi sehingga Saksi tidak lagi bertanya tentang uang yang diberikan oleh Terdakwa uang sebesar Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sebagai sewa kamar 3A, sehingga Saksi menyampaikan kepada resepsionis bahwa yang menempati kamar 3A adalah anggota yang masuknya adalah aparat TNI atau Polri sehingga akan mendapat potongan harga sebagi uang sewa kamar hotel tersebut. 8. Bahwa sekira 10 (sepuluh) menit kemudian Saksi melihat ada seorang perempuan yang kemudian setelah perkara ini Saksi ketahui adalah Saksi-3 yaitu Sdri. Witriana datang ke Hotel Kartika selanjutnya Saksi menghampiri Saksi-3 dan bertanya “Mbak nyari siapa” dan dijawab Saksi-3 “Nyari mas Herdi” Saksi menjawab “itu mbak di kamar 3A”, setelah itu Saksi-3 menuju kamar 3A tersebut dan memarkirkan sepeda motornya didepan kamar 3A tersebut sedangkan Saksi kembali ke dekat pos pintu masuk untuk melaksanakan tugas Saksi. 9. Bahwa pada tanggal 12 Maret 2016 pukul 00.30 Wib, ada seorang laki-laki yang kemudian Saksi ketahui setelah perkara ini yaitu Saksi-1 sdr Serka Heri Susanto datang ke Hotel Kartika menuju parkiran hotel yang di dalam areal Hotel Kartika dan setelah Saksi-1 memarkirkan sepeda motornya, selanjutnya Saksi-1 menghampiri Saksi yang masih berada di kantor Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal sambil berkata “Pak, saya mau minta tolong, pak, itu motor yang di parkir di sebelah timur masuk kamar berapa?” kemudian di jawab Saksi “Bapak apanya?” dan selanjutnya Saksi-1 menjawab “Saya Sertu Heri, saya suaminya dia, motor Jupiter ini punya isteri saya, dia masuk kamar nomor berapa, yang laki-laki memakai motor apa?” selanjutnya Saksi menjawab “itu masuk kamar 3A dan laki-lakinya pakai motor Honda Beat itu pak” dan Saksi-1 bertanya lagi “Bapak kenal dia gak?” lalu dijawab Saksi “Gak saya gak kenal, tapi tadi dia sempat sesumbar nama, nama saya Kapten Herdi”. 10. Bahwa setelah Saksi menyampaikan bahwa laki-laki yang ada di kamar 3A adalah Kapten Herdi, Saksi melihat Saksi-1 terlihat emosi dan marah sehingga Saksi membawa dan mengarahkan Saksi-1 sambil berjalan menuju dekat kasir di resepsion dan pada saat itu Saksi menyampaikan kepada Saksi-1 dengan mengatakan “Pak sabar, Pak, jangan ngamuk disini, mending nelpon saja ke atasan bapak”, selanjutnya Saksi-1 menelepon siapa Saksi tidak tahu tetapi Saksi mendengar Saksi mengatakan kata-kata “Siap,siap”, bahwa Saksi-1 menelpon tersebut sekira 10 (sepuluh) menit dengan keadaan emosi, sehingga Saksi beranggapan bahwa Saksi-1 adalah anggota TNI. 11. Bahwa sekira 15 (lima belas) menit kemudian setelah Saksi1 selesai berbicara dalam telephone tersebut Saksi melihat ada 2 (dua) orang anggota dari Yonif 407/PK yaitu Saksi-6 dan Saksi-7 datang dan langsung menuju kamar hotel nomor 3A, dan salah
23
satu dari mereka bertiga mencoba mengetuk pintu kamar 3A sebanyak 2 (dua) kali namun tidak ada respon dari dalam kamar tersebut, kemudian salah satu dari mereka mencoba membuka pintu kamar hotel dengan menarik daun pintu tetapi tidak bisa karena terkunci. 12. Bahwa selanjutnya Saksi-1 memanggil Saksi dan menyampaikan agar membuka pintu kamar 3A tersebut, selanjutnya Saksi mencoba mengetuk pintu kamar 3A sebanyak 3 (tiga) kali tanpa mengeluarkan suara kemudian dijawab dari dalam kamar 3A yang saya ketahui adalah seperti suara seorang laki-laki dengan mengatakan “Siapa”, dan dijawab oleh Saksi “Penjaga hotel” dan saat itu salah satu dari teman Saksi-1 mengatakan “Kamar sudah dikepung”, setelah itu sekira lebih 10 (sepuluh) menit kemudian pintu kamar 3A tersebut baru dibuka oleh Terdakwa dan ada di dalam kamar tersebut adalah Terdakwa dan Saksi-3. 13. Bahwa Saksi mengetahui kondisi kamar pada saat Terdakwa dengan Saksi-3 tertangkap tangan dalam satu kamar nomor 3A Hotel Kartika dan setelah Terdakwa membuka kamar pintu hotel tersebut, Saksi memperhatikan lampu kamar terlebih dahulu dinyalakan namun sebelum ada jawaban dari dalam kamar 3A tersebut lampu utama kamar mati tetapi lampu kamar mandi menyala pada saat pintu kamar sesaat akan dibuka, dan Saksi sempat melihat kondisi kamar dari pintu bahwa kasur dalam keadaan berantakan atau tidak sesuai posisi semula, ada kantong kresek hitam ukuran sedang di dekat televisi, dkemudian Saksi langsung pergi ke kantor hotel karena saat itu Saksi takut terjadi perkelahian, setelah Saksi mengetahui Terdakwa dibawa pergi oleh anggota Yonif 407/PK selanjutnya Saksi pergi ke kamar hotel nomor 3A untuk melihat kondisi kamar dan yang Saksi ketahui handuk dan sabun yang ada di dalam kamar sudah tidak ada karena sudah diamankan oleh anggota Yonif 407/PK yang menangkap pada saat malam itu, kemudian Saksi menutup kamar hotel tersebut dan menguncinya. 14. Bahwa setelah Terdakwa dan Saksi-3 berada dalam kamar 3A, selanjutnya Saksi melewati kamar 3A untuk menyalakan masin air yang berada di areal belakang hotel, pada saat Saksi melintasi kamar 3A, Saksi tidak mendengarkan adanya suara yang berbicara dalam kamar tersebut, namun yang ada di dalam kamar 3A tersebut tidak ada yang berbincang-bincang, karena biasanya Saksi bisa mendengarkan suara dari luar apabila ada orang yang ada dalam kamar hotel apabila sedang berbincang, bahwa sebelum kejadian ini Saksi pernah mendengarkan suara desahan orang seperti bersetubuh namun Saksi cuek saja dan karena hal tersebut bagi adalah hal yang biasa. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyangkal sebagian yaitu: 1. Bahwa pada saat Terdakwa datang ke Hotel Kartika pukul 23.55 WIB Terdakwa memarkir kendaraan sepeda motor Terdakwa di samping kamar arah selatan karena ditempat tersebut ada tempat parkir yang kosong. 2. Bahwa pada saat Terdakwa dan Saksi-3 berada di kamar 3A, lampu utama selalu menyala, bukan hanya pada saat akan membuka pintu kamar.
24
3. Bahwa pada saat Saksi mengetuk pintu kamar 3A, Saksi tidak berkata “Saya penjaga”, tetapi Terdakwa mendengar suara Saksi-1 yang mengatakan “Buka pintunya Pabintal”. Atas sangklan Terdakwa tersebut, Saksi menyatakan tetap pada keterangnnya. Saksi-6 Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat,tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Hendra Sastra Nugraha.S.IP Lettu Inf, 11110004340188 Pasi-3/Pers Yonif 407/PK Yonif 407/PK Brigif-4/DR Bekasi, 08 Januari 1988 Laki-laki Indonesia Islam Asmil Yonif 407/PK Ujungrusi Kec. Adiwerda Kab. Tegal. Jateng
Keterangan Saksi yang diberikan di persidangan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak Saksi masuk dinas di Yonif 407/PK 2013 setelah Saksi kembali melaksanakan tugas operasi militer dari daerah Kalimantan Barat dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 12 Maret 2016 sekira pukul 00.42 WIB Saksi-1 menelphone Saksi, namun pada saat dalam telpone tersebut sepertinya dari nada suara Saksi-1 terkesan sepertinya nada emosi, sehingga pada saat itu Saksi sempat menyampaikan akan saksi-1 tenang karena hal yang disampaikan oleh Saksi-1 yaitu bahwa istrinya Sdri. Witriana yaitu Saksi-3 sedang berduaan dengan laki-laki lain di dalam kamar Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal nomor 3A. 3. Bahwa selanjutnya Saksi menyampaikan meminta kepada Saksi-1 agar tidak melakukan tindakan tetapi agar Saksi-1 melakukan pemantauan saja, selanjutnya Saksi bertanya kepada Saksi-1 apakah Saksi-1 sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Danki Saksi-1 dan dijawab oleh Saksi-1 bahwa Saksi-1 telah menelpone Dankinya namun telpone Danki tidak diangkat oleh Dankinya. 4. Bahwa selanjutnya setelah Saksi menerima informasi dari Saksi-1 tersebut selanjutnya Saksi menghubungi Pasi-1/Intel Yonif 407/PK untuk menyampaikan hal yang diberitahukan oleh Saksi-1 dan selanjutnya Saksi dan Pasi-1/Intel sepakat untuk berangkat bersama-sama menuju hotel yang disebutkan oleh Saksi-1, selanjutnya Saksi mempersiapkan diri untuk menjemput Pasi1/Intel dengan menggunakan sepeda motor milik Saksi untuk bersama-sama berangkat menuju ke Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal dengan menggunakan sepeda motor. 5. Bahwa sekira pukul 02.20 Wib. Dengan perjalanan sekira 10 (sepuluh) menit, Saksi dan Pasi-1/Intel tiba di Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal untuk menemui Saksi-1 yang sudah menunggu kadatangan Saksi dan Pasi-1/Intel dimana pada saat itu Saksi-1 telah menunggu Saksi di depan pintu masuk Hotel Kartika Tegal,
25
selanjutnya Saksi-1 menyampaikan kepada Pasi-1/Intel apakah mengenal dengan pemilik sepeda motor yang bersama-sama dengan istri Saksi-1 di kamar 3A. 6. Bahwa setelah Saksi dan Pasi-1/Intel melihat sepeda motor tersebut, Pasi-1/Intel langsung mengatakan bahwa pemilik sepeda motor tersebut adalah seorang Perwira yaitu Terdakwa dan pada saat itu kami bertiga langsung koordinasi dengan petugas hotel dan menjelaskan bahwa adanya kecurigaan yang terjadi di kamar 3A adalah laki-laki dan perempuan yang bukan sebagai suami istri dengan komitmen bahwa apabila dilakukan penggerebekan di kamar 3A tersebut bahwa Saksi, Saksi-1 dan Pasi-1/Intel menjamin tidak akan ada keributan. 7. Bahwa setelah dilakukan koordinasi dengan petugas hotel tersebut karena kamar 3A tersebut terkunci, selanjutnya Pasi1/Intel memerintahkan Saksi-1 untuk membuka pintu kamar hotel dengan cara Saksi-1 mengetuk pintu kamar hotel dengan cara mengetuk sebanyak 3 (tiga) kali tanpa mengeluarkan suara, sehingga Saksi-1 kembali mengetuk pintu kamar 3A sebanyak 3 (tiga) kali namun tidak ada respon dari dalam kamar tersebut, selanjutnya Pasi-1/Intel menyuruh Saksi-1 untuk menyampaikan kepada Saksi-5 selaku petugas hotel untuk mengetuk pintu sebanyak 3 (tiga) kali sambil berteriak “Pak”, dan dari dalam kamar hotel menjawab “Siapa” selanjutnya yang menjawab adalah Saksi5 dengan mengatakan “Pelayan hotel” dan pada saat itu Saksi-1 berteriak “Ijin Pabintal, kamar sudah dikepung”, setelah itu sekira lebih 15 (lima belas) menit kemudian pintu kamar 3A tersebut baru dibuka oleh Terdakwa dan ada di dalam kamar tersebut adalah Terdakwa dan Saksi-3. 8. Bahwa setelah Terdakwa membuka pintu kamar 3A tersebut sekira sepertiga dan tidak terbuka lebar atau tidak terbuka keseluruhan, Terdakwa langsung keluar dan langsung menghampiri Saksi-1 dan memeluk Saksi-1 sambil meminta maaf, namun Saksi-1 menepis Terdakwa sehingaa Terdakwa tidak jadi memeluk Saksi-1 sehingga Terdakwa menyampaikan “Saya pasti ditahan” sambil berjalan menuju arah Pasi-1/Intel. 9. Bahwa pada saat Terdakwa membuka pintu kamar 3A, Saksi memperhatikan kondisi Terdakwa memperlihatkan rasa ketakutan bercampur bingung dan rasa pasrah, dan lampu dalam kamar 3A menyala, sedangkan saksi-3 sedang duduk di samping ranjang sedang membungkuk seperti sedang memakai sepatu seperti yang ada dalam foto yang ada dalam berkas perkara Terdakwa dan Saksi-3 memakai pakaian yang sudah lengkap dan rapi dengan menggunakan kerudung. 10. Bahwa setelah Terdakwa membuka pintu kamar 3A, Saksi-1 langsung masuk ke dalam kamar dan Saksi mendengar Saksi-1 tertawa lepas, seperti memperlihatkan lepas telah berhasil menangkap perbuatan Saksi-3 yang selalu dicurigai oleh Saksi-1. 11. Bahwa setelah Terdakwa mendekati Pasi-1/Intel, selanjutnya Pasi-1/Intel langsung menyuruh Terdakwa agar menunggu di depan dan menjauh dari kamar sedangkan Saksi meminta saksi-3 agar keluar dari kamar, namun Saksi-3 tidak menanggapi permintaan Saksi. 12. Bahwa tidak lama kemudian, setelah Saksi-3 keluar dari kamar tersebut, selanjutnya Saksi melihat Saksi-1 telah
26
mengumpulkan barang-barang yang ada di kamar 3A yang dicurigai berkaitan dengan perbuatan Terdakwa dalam perkara ini, sehingga barang barang yang ditemukan oleh Saksi-1 dari dalam karmar 3A yaitu 1 (satu) jam tangan laki-laki yang terlepak di dalam meja plastik dalam kamar, 1 (satu) botol air mineral yang isinya sudah berkurang, 2 (dua) handuk, sabun hotel, makanan ringan dan permen. 13. Bahwa pada saat Saksi-1 meninggalkan kamar 3A dan membawa seluruh barang-barang tersebut, selanjutnya Saksi menyuruh Saksi agar meminjam ember hotel untuk dijadikan tempat untuk membawa barang-barang tersebut ke kesatuan Saksi, sehingga petugas hotel meminjamkan ember yang ada di resepsion untuk dijadikan tempat barang-barang tersebut. 14. Bahwa setelah Terdakwa dan Saksi-3 diamankan selanjutnya secara beriringan dengan menggunakan sepeda motor Terdakwa dan Saksi-3 dibawa ke kantor Danki B untuk dilajutkan pemeriksaan, dan setelah berada di kantor Danki B, Saksi-1 menyampaikan dengan nada marah menyampaikan agar perbuatan Terdakwa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku tanpa pandang bulu, 15. Bahwa dari hasil interogasi di Danki B bahwa Terdakwa dan Saksi-3 berada di kamar hotel, untuk mengikuti permintaan Saksi-3 agar Heri suami Saksi-3 dalam hal ini Saksi-1 tidak selalu membuntutinya dan supaya Heri takut, dan pada saat itu Terdakwa menyampikan bahwa Terdakwa dijebak dan tidak melakukan persetubuhan namun yang dilakukan di dalam kamar tersebut hanyalah shearing. 16. Bahwa sepengetahuan Saksi bahwa Saksi-1 dan Saksi-3 pada saat kejadian sedang dalam proses perceraian di Pengadilan Agama Slawi dan telah berjalan sekira 4 (empat) bulan, sedangkan penyebab perceraian antara Saksi-1 dan Saksi-3 karena Saksi-3 tidak mau diajak oleh saksi-1 untuk tinggal di Asrama Yonif 407/PK, namun untuk proses perceraian Saksi-1 dan Saksi-3 tidak ada petunjuk dari satuan agar Terdakwa menyelesaikan proses perceraian Saksi-1 dan Saksi-3 tersebut. 17. Bahwa tenggang waktu Saksi berada di Hotel Kartika bersama Saksi-1 dan Pasi-1/Intel sampai dengan pintu kamar 3A di buka oleh Terdakwa adalah sekira 1 (satu) jam sedangkan Saksi berada di depan intu kamar 3A sampai dengan pintu kamar di buka oleh Terdakwa adalah sekira 30 (tiga puluh) menit. 18. Bahwa menurut Saksi bahwa keberadaan Terdakwa Saksi-3 dalam kamar hotel adalah perbuatan yang sepatutnya terjadi apalagi Terdakwa sebagai jabatan Pabintal, apabila apa masalah perceraian di satuan seharusnya dibicarakan di satuan, bukan dikamar hotel pada saat dimalam hari. 19. Bahwa sebelum perkara ini, disatuan Terdakwa telah pernah mendengar pembicaraan sepintas bahwa Terdakwa dan Saksi-3 pernah jalan sama-sama, namun karena tidak ada bukti sehingga tidak bisa ditindaklanjuti. 20. Bahwa sepengetahan Saksi, bahwa rumah tangga Terdakwa dan Saksi-4 adalah harmonis dan tidak ada masalah, dan Terdakwa telah mempunyai 2 (dua) orang anak.
27
Atas keterangan yang diberikan Saksi tersebut, Terdakwa menyangkal sebagai berikut: 1. Bahwa pintu kamar tidak memakai anak kunci tetapi untuk mengunci kamar tersebut dengan memakai slot dari dalam kamar. 2. Bahwa Terdakwa tidak mendengar suara dari petugas hotel, tetapi Terdakwa hanya mendengar suara dari Saksi-1 saat membuka pintu kamar dan setelah mendengar suara Saksi-1 Terdakwa langsung membuka pintu kamar 3A. 3. Bahwa Terdakwa tidak sampai 1 (satu) jam berada dalam kamar 3A tetapi hanya 3 (tiga) menit saja. 4. Bahwa Terdakwa saat membuka pintu kamar, langsung membuka dengan penuh tidak hanya separoh terbuka. 5. Bahwa Terdakwa tidak melihat Saksi-1 membawa barang bukti dari kamar hotel saat meninggalkan Hotel Kartika karena rombongan berangkat dari hotel adalah konvoi. 6. Bahwa Terdakwa ada menyampaikan permohonan maaf kepada Saksi-1 pada saat di depan kamar hotel, tetapi Terdakwa menyampaikan permohonan maaf kepada Saksi-1 pada saat di Kompi B. 7. Bahwa jam tangan dan hand phone Terdakwa diminta di staff-1/Intel dan Terdakwa memberikan kepada anggota Provost yang bernama Koptu Misyono. 8. Bahwa pada saat Terdakwa keluar dari kamar hotel, Terdakwa tidak panik. Atas sangkalan nomor 1 sampai dengan 4 dan sangkalan nomor 6 serta nomor 8 tersebut Saksi menyatakan bahwa Saksi tetap pada keterangannya. Bahwa atas sangkalan Terdakwa nomor 5 Saksi menyatakan bahwa Saksi tetap pada keterangnnya karena kendaraan Terdakwa berada pada paling depan sedangkan sepeda motor Saksi dengan Saksi-1 berjalan beriringan. Bahwa atas sangkalan Terdakwa nomor 7, Saksi menyatakan bahwa Saksi tetap pada keterangannya karena setelah tiba di Kompi B, Saksi bertanya kepada Saksi-1, apa saja yang dibawa sebagai barang bukti sehingga Saksi-1 memperlihatkan barang-barang yang dibawa oleh Saksi-1 termasuk jam tangan laki-laki warna hitam milik Terdakwa yang dijadikan sebagai barang bukti. Menimbang
:
Bahwa Saksi sdr. Sutriyono telah dipangil secara patut dan sah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, namun Saksi tidak dapat hadir dipersidangan karena Saksi sedang melaksanakan tugas Operasi Militer Pengamanan RI-PNG sebagaimana surat dari Danyonif 407/PK nomor : B/1029/IX/2016 tanggal 14 September 2016 , dengan demikian sebagaimana keterangan tersebut Oditur Militer menyatakan agar keterangan Saksi tersebut dibacakan sebagaimana ketentuan Pasal 155 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, dan atas persetujuan Terdakwa maupun Penasihat hukum Terdakwa, agar keterangan yang telah diberikan Saksi di atas sumpah pada saat penyidikan dibacakan yang pada pokoknya sebagai berikut: Saksi - 7 :
28
Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat,tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Sutriyono Lettu Inf, 21950042270475 Pasi Intel Yonif 407/PK Yonif 407/PK Kendal, 21 April 1975 Laki-laki Indonesia Islam Asmil Yonif 407/PK Ujungrusi Kec. Adiwerna Kab. Tegal.
Keterangan Saksi didalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2010 di Yonif 407/PK dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 12 Maret 2016 sekira pukul 00.45 WIB Saksi di datangi oleh Lettu Inf Hendra Sastra Nugraha.S.IP (Saksi-6) untuk menyampaikan bahwa Saksi-6 mendapat telepone dari Sertu Heri Susanto (Saksi-1) bahwa Istri Saksi-1 Sdri. Witriana (Saksi-3) sedang berduaan di dalam kamar Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal bersama seorang laki-laki yang belum diketahui identitasnya. 3. Bahwa pada pukul 00.50 WIB Saksi berangkat ke Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal bersama dengan Saksi-6 menggunakan sepeda motor, sesampainya di Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal pukul 01.00 WIB Saksi bersama Saksi-6 langsung menemui Saksi1 kemudian Saksi-1 menunjukkan sepeda motor yang berada di parkiran Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal dan Saksi-1 bertanya kepada Saksi ”Pasi kenal apa tidak dengan sepeda motor ini”, setelah melihat sepeda motor tersebut Saksi baru mengetahui bahwa sepeda motor tersebut milik Terdakwa. 4. Bahwa kemudian Saksi memerintahkan Saksi-1 untuk membuka pintu kamar nomor 3A Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal lalu Saksi-1 dengan didampingi penjaga Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal langsung mengetuk pintu kamar namun sekira 15 (lima belas) menit pintu belum di buka selanjutnya Saksi-1 membuka pintu hotel tersebut tetapi pintu terkunci sehingga Saksi-1 berteriak dengan berkata ”Ijin Pa Bintal kamar sudah di kepung” seketika itu tepatnya pukul 01.30 WIB pintu kamar Hotel langsung di buka oleh Terdakwa dan keluar dari kamar hotel nomor 3A langsung menghampiri dan memeluk Saksi-1 sambil meminta maaf kepada Saksi-1, setelah itu menghampiri Saksi sambil mengatakan ”Maaf mas saya salah, saya siap di tahan”, selanjutnya Saksi menyampaikan kepada Terdakwa untuk kembali dan dibicarakan di kantor Yonif 407/PK. 5. Bahwa pada pukul 02.00 WIB Saksi, Terdakwa dan Saksi-1 meninggalkan Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal menuju Yonif 407/PK dengan menggunakan sepeda motor masing-masing, sedangkan Saksi-6 dan Saksi-3 masih berada di Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal untuk membujuk supaya mau diajak ke Yonif 407/PK, selanjutnya pada pukul 02.15 WIB Saksi, Terdakwa, dan Saksi-1 tiba di Yonif 407/PK dan langsung menuju Ki ”B” lalu Saksi melaporkan kepada Danki ”B” Yonif 407/PK supaya di koordinasikan dan diselesaikan masalah keberadaan Terdakwa dan Saksi-3 di dalam kamar Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal.
29
6. Bahwa sekira pukul 04.30 WIB Saksi melaporkan kejadian tersebut kepada Danyonif 407/PK dan Wadanyonif 407/PK, sehingga petunjuk dari Danyonif Terdakwa ditetapkan menjadi tahanan rumah dan diawasi oleh petugas Piket Ki ”B” dan Provost Yonif 407/PK dan tidak boleh keluar markas tanpa seijin Danyonif 407/PK. 7. Bahwa pada saat Terdakwa membuka pintu kamar Hotel tersebut Saksi-3 sudah berpakaian lengkap dan sedang memakai kaos kaki dan sepatu diatas tempat tidur, tetapi pada saat Saksi-1 mengetuk pintu kamar tersebut Saksi mendengar suara gaduh dari dalam kamar. 8. Bahwa pada saat kamar di buka oleh Terdakwa kondisi kamar/tempat tidur dalam keadaan berantakan dengan sprei tempat tidur yang sudah tidak pada posisinya, dan didalam kamar hotel tersebut Saksi menemukan 2 (dua) buah handuk yang satu basah seperti habis dipakai untuk mandi, 2 (dua) buah sabun mandi yang sudah dipakai satu (sabun sudah terbuka basah), 1 (satu) bungkus permen dan makanan ringan (wafer tanggo), 1 (satu) buah jam tangan, dan menemukan tissue sudah basah yang diduga bercampur dengan sperma. Atas keterangan yang Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa menyangkal sebagai berikut: 1. Bahwa pada saat pintu kamar diketuk, Terdakwa membuka sekira 1(satu) menit sampai 3 (tiga) menit kemudian, tidak sampai dengan 15 (lima belas) menit. 2. Bahwa pasa saat Terdakwa Terdakwa tidak ada memeluk Saksi-1.
membuka
pintu
kamar.
3. Bahwa selama Terdakwa dan Saksi-3 berada dalam kamar 3A, lampu kamar menyala , jadi bukan menyala pada saat Terdakwa mau membuka pintu kamar saja. 4. Bahwa Saksi tidak sempat masuk ke dalam kamar, tetapi hanya berada di depan kamar saja. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi tidak bisa di konfirmasi karena Saksi tidak hadir dalam persidangan. Menimbang
Menimbang
: Bahwa dalam awal persidangan setelah Oditur membacakan surat dakwaan di depan persidangan, Penasihat Hukum maupun Terdakwa tidak mengajukan keberatan/eksepsi, namun Penasihat Hukum Terdakwa malahan mengajukan surat pencabutan pengaduan yang menurut penjelasan dari Penasihat Hukum bahwa surat penyataan pencabutan pengaduan tersebut diterima oleh Penasihat Hukum dari dari Saksi-3 selaku istri dari Saksi-1, sedangkan dalam persidangan Saksi-1 menyatakan tetap pada pengaduannya dan tidak pernah membuat dan menandatangani surat pernyataan pencabutan pengaduan yang pernah dibuat oleh Saksi-1 sebagai pengadu yaitu pada tanggal 14 Maret 2016, oleh karena itu pada saat Saksi-3 memberikan keterangan dipersidangan bahwa adanya surat pernyataan pencabutan pengaduan tersebut adalah atas negosiasi yang dilakukan oleh pihak keluarga Terdakwa yaitu Kapten Chk Agus Susanto,SH selaku adik kandung dari Terdakwa. :
Bahwa untuk mengetahui sejauh mana kebenaran dan keberadaan dari surat pernyataan pencabutan pengaduan tersebut
30
sehingga Hakim Majelis Hakim sepakat untuk memanggil Kapten Chk Agus Susanto,SH, selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan Oditur Militer untuk mehadirkan Kapten Chk Agus Susanto, SH, sebagai Saksi Tambahan dalam perkara Terdakwa untuk memberikan keterangan atas adanya surat pernyataan pencabutan pengaduan tersebut. Saksi Tambahan Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat,tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Agus Susanto,SH Kapten Chk, 21960343180876 Kaur Turjukkara Siundang Kumdam Jaya Tegal, 16 Agustus 1976 Laki-laki Indonesia Islam Jl.Haji Nur Rt 08 Rw 01 Nomor 45 Pejaten Barat Pasar Minggu Jakarta Selatan. Keterangan Saksi yang diberikan di persidangan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi mengenal Terdakwa karena Saksi adalah adik kandung dari Terdakwa. 2. Bahwa Saksi mengetahui perkara Terdakwa pada saat Saksi-4 memberitahu bahwa Terdakwa ada masalah karena digrebeg dikamar hotel bersama Saksi-3. 3. Bahwa untuk menindaklajuti pemberitahuan dari Saksi-4 tersebut sehingga pada hari Minggu tanggal 20 Maret 2016 sekira pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB Saksi melakukan pertemuan di rumah orang tua Saksi di Pandawa Tegal yaitu Saksi, Saksi-3, orang tua perempuan Saksi, istri Saksi, dan dua orang teman dari Saksi-3 yaitu sdr Susi dan sdr Wahyu. 4. Bahwa hal yang di bicarakan pada pertemuan tersebut adalah untuk mengklarifikasi kepada Saksi-3 selaku istri Saksi-1 mengakui telah terjadi penggrebegan Terdakwa dan Saksi-3 dikamar Hotel Kartika Tegal, namun Saksi-3 dan Terdakwa tidak melakukan perzinahan, dan pada saat itu Saksi-3 menyampaikan bahwa pada saat terjadinya penangkapan tersebut bahwa rumah tangga Saksi-1 dengan saksi-3 sedang dalam masalah dan proses penceraian serta Saksi-1 sering melakukan pengrusakan sepeda motor Saksi-3 dan Kekerasan dalam Rumah tangga terhadap Saksi-3 sehingga pada saat itu Saksi-3 menyampaikn akan melaporkan Saksi-1 ke Denpom Tegal untuk membuat laporan Saksi-3, sehingga Saksi menyampaikan bahwa Saksi ingin bertemu dengan Saksi-1. 5. Bahwa sekira pukul 11.00 wib, Saksi menemui Saksi-1 di tempat tinggalnya di asrama 407/PK, dalam pertemuan tersebut Saksi bersama dengan istri Saksi, orang tua perempuan Saksi, Saksi-3 dan 5 (lima) orang teman Saksi-1 dari satuan Saksi-1. 6. Bahwa dari hasil pembicaran di rumah Saksi-1 tersebut adalah bahwa atas nama keluarga Terdakwa, Saksi meminta maaf kepada Saksi-1 apabila terjadi perjinahan sehingga Saksi-1 menyampaikan lahir batin telah memaafkan, dan Saksi menyampaikan kepada Saksi-1 agar membuat pencabutan
31
pengaduan sehingga Saksi-1 menyampaikan bahwa pencabutan pengaduan akan dipikirkan kembali karena pencabutan pengaduan atas seijin Dansi, Danki, Danton, Danki dan Danyon dari satuan Saksi-1. 7. Bahwa sekira pukul 14.00 WIB pada saat Saksi sedang berada di rumah Pasi Intel Brigif 4/DR Kapten Inf.Safari, Saksi mendapat SMS dari Saksi-3 yang isinya Saksi-1, Saksi, Saksi-4 ingin bertemu di Denpom Tegal, sehingga setelah menerima SMS dari Saksi-3 tersebut, Saksi kembali menelpone Saksi-3 dan dalam pembicaraan tersebut Saksi-3 menyampaikan rencana pencabutan pengaduan. 8. Bahwa sekira pukul 18.00 WIB Saksi tiba di Denpom Tegal, namun sampai dengan pukul 20.00 WIB Saksi-1 dan Saksi-3 tidak datang ke Denpom Tegal sehingga pada saat itu pertemuan tersebut tidak terlaksana di Denpom Tegal. 9. Bahwa hari 23 Maret 2016 sekira pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB setelah Saksi-3 menghubungi Saksi untuk melaksanakan pertemuan sehingga disepakati untuk bertemu di warung sate Barokah Tegal, dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh Saksi, istri Saksi, Saksi-3, Saksi-1 dan 2 (dua) orang teman dari Saksi-3, dan dalam pertemuan tersebut membicarakan agar Saksi-1 mencabut pengaduannya, Saksi-3 mencabut guguatan cerai kepada Saksi-1 di Pengadilan Agama Slawi, dan Saksi-4 mencabut pengaduannya terhadap Saksi-3 di Polres Tegal, sehingga atas pembicaraan tersebut Saksi membuat konsep pencabutan pengaduan terhadap Terdakwa. 10. Bahwa pada hari Kamis tanggal 24 Maret 2016 setelah saksi membuat konsep pencabutan pengaduan tersebut Saksi bersama istri Saksi dan Saksi-4 menuju ke Denpom Tegal untuk memberikan konsep pencabutan pengaduan tersebut untuk ditandatangani oleh Saksi-1, namun pada saat itu Saksi-1 tidak datang ke Denpom Tegal, sehingga Saksi menitipkan konsep pencabutan pengaduan tersebut kepada Saksi-3 agar memberikan konsep pencabutan pengaduan tersebut ditandatangani oleh Saksi-1. 11. Bahwa pada hari Minggu tanggal 27 Maret 2016, sekira pukul 19.00 WIB Saksi-3 menghubungi Saksi menyampaikan bahwa konsep pencabutan pengaduan dari Saksi-1 telah ditandatangi oleh Saksi-1, namun pada saat itu Saksi tidak bertanya kepada Saksi-3 tentang bagaimana Saksi-1 menandatangani surat pencabutan pengauan tersebut, sehingga karena Saksi tidak sempat untuk bertemu dengan Saksi-3 karena Saksi dan istri Saksi harus kembali ke Jakarta sehingga Saksi menyampaikan agar surat pencabutan pengaduan tersebut agar diserahkan ke Denpom Tegal. 12. Bahwa pada Hari Minggu tanggal 3 April 2016, Saksi-1 mengirim SMS kepada Saksi yang isinya “Selamat siang Pak Agus saya Serka Heri butuh bantuan bahwa pernyataan yg saya buat yg saya sampaikan ke denpom ada tekanan dan ancaman mohon petunjuk, dari SMS Saksi-1 tersebut. Saksi beranggapan bahwa Saksi-1 selalu mendapat tekanan dari pihak satuan Terdakwa atas perkara Terdakwa karena Saksi-1 adalah sebagai yang mengadukan perbuatan Terdakwa dan Saksi-3 selaku istri Saksi-1.
32
Menimbang
:
Bahwa sebagaimana keterangan Saksi Tambahan Kapten Chk Agus Susanto yang mnerangkan dipersidangan bahwa Saksi Tambahan tidak mengetahui kebenaran dari informasi Saksi-3 tentang penanandatanganan surat pencabutan pengaduan tersebut karena Saksi Tambahan tidak melihat akan Saksi-1 menandatangani surat pencabutan pengaduan tersebut, namun Saksi Tambahan hanya berpedoman dari informasi dari Saksi-3 sedangkan Saksi-1 tidak pernah menandatangani surat pencabutan pengaduan tersebut sehingga Hakim Ketua memerintahkan Saksi-1 membubuhkan contoh tanda tangan dari Saksi-1, dan setelah diamati bahwa tanda tangan dalam surat pencabutan pengaduan tersebut berbeda dengan tanda tangan Saksi-1 yang ada dalam surat pencabutan pengaduan tersebut, demikian juga tanda tangan Saksi-1 dalam surat pengaduan dan tanda tangan dalam BAP Saksi-1 saat memberikan keterangan di penyidik.
Menimbang
:
Bahwa sebagaimana keterangan dari Saksi Tambahan berkaitan Saksi-1 mengirim SMS kepada Saksi Tambahan yang isinya “Selamat siang Pak Agus saya Serka Heri butuh bantuan bahwa pernyataan yangg saya buat yang saya sampaikan ke Denpom ada tekanan dan ancaman mohon petunjuk”, Saksi-1 menerangkan bahwa tekanan yang dimaksud adalah bukan dari satuan Saksi-1 justru tekanan tersebut adalah berasal dari Saksi-3 dan keluarga Terdakwa khususnya Saksi Tambahan Kapten Chk Agus Susanto,SH karena Saksi-1 telah memperdengarkan rekaman pembicaraan antara Saksi-1 dengan Saksi-3 dan Kapten Caj (K) Sujina dari satuan Ajendam Jaya Jayakarta selaku Adik dari orang tua perempuan Terdakwa yang pada pokoknya untuk mempengaruhi agar Saksi-1 mencabut pengaduan dan apabila Saksi-1 mencabut pengaduannya sehingga Saksi-1 akan dipindahkan sesuai dengan permintaan Saksi-1, sehingga Saksi-1 mengirimkan SMS tesebut.
Menimbang
:
Bahwa rekaman pembicaraan antara Saksi-1 Saksi-3 dan Kapten Caj (K) Sujina tersebut, berada dalam hand phone milik Saksi-1 dan rekaman pembicaraan tersebut dibenarkan oleh Saksi-3 dan Saksi tambahan, namun rekaman tersebut Majelis Hakim beranggapan bahwa rekaman pembicaraan tersebut tidak perlu untuk dijadikan barang bukti dalam perkara Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa menjadi Prajurit TNI-AD pada tahun 1994/ 1995 melalui pendidikan Secaba PK di Pusdik Polisi Militer Cimahi setelah lulus di lantik dengan pangkat Serda mengikuti kejuruan Infanteri di Rindam III/Siliwangi setelah selesai ditugaskan di Brigif 1/PIK 407/PIK, kemudian tahun 2007 Terdakwa mengikuti Secapa setelah lulus dilantik Letda Inf. Pada tahun 2008 Terdakwa ditempatkan di Brigif 4/DR Kodam IV/Diponegoro, selanjutnya pindah tugas di Yonif 407/PK sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini menjabat sebagai Yonif 407/PK dengan pangkat Kapten Inf. NRP. 21950111641074. 2. Bahwa Terdakwa telah pernah melaksanakan tugas operasi militer Pengaman di Ambon pada tahun 2013 selama 8 (delapan) bulan, dan Terdakwa telah mendapat Satya Lencana Kesetiaan VII tahun dan Satya Lencana Kesetiaan XVI tahun serta Terdakwa
33
belum pernah dipidana maupaun belum pernah dijatuhi hukuman disiplin oleh komandan satuan Terdakwa. 3. Bahwa Terdakwa pada tanggal 7 Maret 2001 telah menikah dengan Saksi-4 yaitu Sdri. Fitri Silvina sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Pasar Rebo Jakarta Timur Nomor 121/15/III/2001 tanggal 7 Maret 2001 dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yaitu pertama Karina Dharma Yanti jenis kelamin Perempuan dan berusia 13 tahun, dan kedua Kanaya Pramesti Hervina jenis kelamin perempuan dan berusia 2 tahun. 4. Bahwa pada awal bulan Februari 2016, Saksi-3 menghubungi Terdakwa melalui telpone Terdakwa, pada saat itu Saksi-3 menyampaikan kepada Terdakwa untuk memperkenalkan diri bahwa Saksi-3 adalah istri dari Sdr Heri Susanto anggota Kompi B yang saat ini sedang dalam proses mengajukan perceraian di Pengadilan Agama Slawi, sehingga pada saat itu Terdakwa memberikan arahan agar Saksi-3 melaporkan hal tersebut kepada Danki dan Bamin sdr Heri Susanto. 5. Bahwa pada 1 Maret 2016 pukul 19.00 WIB Terdakwa dan Saksi-3 bertemu di warung makan nasi goreng di Desa Singkil Kab. Tegal pada saat itu Terdakwa Saksi-3 membicarakan tentang perceraian Saksi-1 dengan Saksi-3 di Pengadilan Agama Slawi, dan setelah selesai pembicaran tersebut sekira 10 (sepuluh) menit, Terdakwa kembali ke rumah Terdakwa sedangkan Saksi-3 masih melanjutkan untuk memakan nasi goreng. 6. Bahwa pada hari Jumat tanggal 11 Maret 2016 pukul 21.00 Wib. Terdakwa berpamitan kepada Saksi-4 bahwa Terdakwa akan ke barak Tamtama Remaja untuk mengecek Tamtama Remaja karena pada saat itu Terdakwa ditunjuk satuan bertanggung jawab sebagai Danlat untuk Tamtama Remaja yang sedang melaksanakan orientasi satuan. 7. Bahwa setelah Terdakwa berpamitan kepada Saksi-4, selanjutnya sekira 10 (sepuluh) menit kemudian setelah Terdakwa meninggalkan rumah dan tiba di barak Tamtama Remaja dan saat akan memarkirkan sepeda motor Terdakwa, Saksi-3 menghubungi Terdakwa melalui telephone selululernya yang menyampaikan bahwa Saksi-3 sedang dikejar-kejar oleh suaminya yaitu Saksi-1 sehingga Saksi-3 menyampaikan ingin bertemu dengan Terdakwa. 8. Bahwa sekira pukul 23.00 WIB Saksi-3 kembali menghubungi Terdakwa dan kembali menyampaikan agar Saksi-3 bertemu dengan Terdakwa dan pada saat itu Saksi-3 menyampaikan bahwa Saksi-3 sedang di Rumah Sakit Dr. Soesilo Slawi, diikuti suami saya terus” dan Terdakwa menjawab ”Posisi saya lagi dirumah temen, itukan suami ibu” kemudian Saksi-3 menjawab ”Karena suami saya kejar-kejar saya terus, tolong temui saya dan bantu saya, selanjutnya dijawab oleh Terdakwa ”Saya tidak mau karena sudah malam”. 9. Bahwa pada pukul 23.40 WIB Saksi-3 kembali menghubungi Terdakwa dan dalam pembicaraan ditelepon tersebut Saksi-3 menyampaikan agar Terdakwa mendampingi Saksi-3 karena suaminya sering memukul Saksi-3 dan Saksi-3 meminta tolong kepada Terdakwa agar mencari tempat untuk beritirahat sehingga Saksi-3 menimta untuk memesan kamar di Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal sehingga Terdakwa memenuhi permintaan Saksi-3 dan lansung menuju Hotel Kartika.
34
10. Bahwa sekira pukul 24.00 WIB Terdakwa tiba di Hotel Kartika dan Terdakwa langsung menemui petugas hotel dan Terdakwa menyampaikan akan memesan kamar hotel sehingga petugas hotel langsung menyampaikan kepada Terdakwa agar memarkirkan sepeda motor Tedakwa diparkir belakang dan selanjutnya Terdakwa memesan kamar dan mendapat kamar nomor 3A kemudian Terdakwa membayar uang sewa kamar tersebut sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah). 11. Bahwa setelah mendapat kamar 3A tersebut selanjutnya Terdakwa menunggu Saksi-3 didepan pintu kamar nomor 3A Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal sementara karyawan Hotel Kartika menyiapkan kamar hotel tersebut dengan membawa handuk dan sabun dan selanjutnya Terdakwa menyampaikan kepada petugas hotel agar handuk dan sabun dimasukkan di dalam kamar hotel. 12. Bahwa tidak lama kemudian dengan jarak antara 4 (empat) sampai dengan 7 (tujuh) meter dari depan pintu masuk hotel, Terdakwa melihat Saksi-3 datang ke Hotel Kartika Kagok Slawi Kab. Tegal dan setelah Terdakwa dan Saksi-3 bertemu di halaman depan kamar hotel, Terdakwa bertanya kepada Saksi-3 ”Mana temennya, katanya mau ikut kesini” lalu Saksi-3 menjawab ”nanti menyusul” Terdakwa bertanya lagi ”Kenapa kok gak bareng?” lalu Saksi-3 menjawab ”Bentar lagi pak”. 13. Bahwa kemudian Saksi-3 mengajak Terdakwa masuk ke dalam kamar nomor 3A Hotel Kartika Kagok Slawi Kab. Tegal dengan cara menarik tangan kiri Terdakwa dan Terdakwa menahan tarikan tangan Saksi-3, dan akhirnya Terdakwa masuk ke dalam kamar hotel tersebut, selanjutnya Saksi-3 menutup pintu kamar hotel dan menguncinya kemudian Terdakwa duduk di kasur kamar hotel di dekat pintu masuk sambil mencari chanel TV dan Saksi-3 duduk di kursi berbincang-bincang membicarakan tentang proses perceraian Saksi-1 dan Saksi-3 dan kekerasan yang dilakukan Saksi-1 terhadap Saksi-3 dengan kondisi lampu kamar dalam keadaan menyala. 14. Bahwa pada pukul 01.00 Wib, pada saat Terdakwa sedang berbicara tentang perceraian saksi-1 dan Saksi-3, Terdakwa mendengar Saksi-1 mengetuk pintu kamar 3A sebanyak 3 (tiga) kali dan Terdakwa kemudian selang 1 menit Terdakwa membuka pintu kamar dan langsung menemui Saksi-1, Saksi-5, dan Saksi-7 untuk menjelaskan kalau Saksi-3 dan Terdakwa pergi ke hotel untuk membicarakan perceraian Saksi-3 dan Saksi-1 dan kekerasan Saksi-1 terhadap Saksi-3. 15. Bahwa tidak lama kemudian Terdakwa dan Saksi-3 di bawa ke Kompi B Yonif 407/PK untuk menyelesaikan permasalahan tentang Terdakwa dan Saksi-3 satu kamar di hotel Kartika Kagok Slawi Kab. Tegal. 16. Bahwa pada saat Terdakwa berada di Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal menggunakan pakaian kaos lengan panjang yang bergaris kuning hitam dan abu-abu, celana panjang jeans warna hitam, sedangkan Saksi-3 menggunakan pakaian kaos warna abuabu, celana panjang warna biru, dan kerudung warna abu-abu. 17. Bahwa sebelum Terdakwa dan Saksi-3 berada dalam kamar 3A Hotel Kartika, Terdakwa telah mengetahui bahwa Saksi-3 adalah istri dari Saksi-1 dimana pada saat itu Saksi-1 dan Saksi-3
35
rumah tangganya sedang dalam keadaan tidak harmonis dan sedang dalam proses perceraian di Pengadilan Agama Slawi. 18. Bahwa keberadaan Terdakwa dana Saksi-3 di dalam kamar 3A Hotel Kartika adalah untuk memenuhi permintaan Saksi-3 untuk membicarakan perceraiannya dengan Saksi-1 karena selalu dikejar-kejar oleh Saksi-1. 19. Bahwa atas perkara ini Terdakwa sangat menyesal dan malu kepada istri dan anak Terdakwa serta kepada orang tua Terdakwa maupun saudara-saudara Terdakwa karena telah ditangkap di kamar hotel bersama seorang ibu Persit yaitu Saksi-3, karena keberadaan Terdakwa dan Saksi-3 bersama-sama dalam kamar hotel karena tidak pada tempatnya apabila untuk tujuan menyelesaikan masalah. 20. Bahwa atas perkara ini, Terdakwa merasa dijebak oleh Saksi-3 pada saat pada saat berangkat menuju Hotel Kartika Tegal. Menimbang
:
Bahwa dari barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer di persidangan berupa : 1. Barang : a.
1 (satu) buah hand phone merk Nokia E63
b.
1 (satu) buah hand phone merk Mito A310
c.
2 (dua) buah handuk kecil
d.
1 (satu) botol air mineral
e.
2 (dua) buah sabun mandi (satu sudah terpakai dan satu belum terpakai)
f.
1 (satu) bungkus permen mintz
g.
1 (satu) makanan ringan wafer tanggo
h.
1 (satu) buah jama tangan merk QnQ
i.
Beberapa lembar tissue yang diduga bercampur dengan sperma.
j.
1 (satu) Sprei tempat tidur
k.
2 (dua) sarung bantal Hotel Kartika Kab. Tegal.
l.
1 (satu) buah kaos warna abu-abu.
m.
1 (satu) buah kerudung warna abu-abu
n.
1 (satu) buah celana panjang warna biru totol-totol
o.
1 (satu) buah celana ketat warna hitam berbahan legin
p. 2.
1 (satu) celana dalam warna cream dan BH warna cream Surat-surat :
a.
1 (satu) lembar foto kopi Kagok Slawi Kab. Tegal.
buku tamu Hotel Kartika
b.
1 (satu) lembar foto kopi KPI (Kartu Petujuk Istri) atas nama Witriana.
c.
1 (satu) lembar foto kopi kutipan akte nikah Heri Susanto dengan Witriana dari KUA Slawi Kab. Tegal Nomor 212/04/V/2008 tanggal 5 Mei 2008.
36
d.
1 (satu) lembar foto kopi KPI (Kartu Petujuk Istri) atas nama Fitri Silfinah.
e.
1 (satu) lembar foto kopi kutipan akte nikah Herdi Triyanto dengan Fitri Silfinah dari KUA Pasar Rebo Jakarta Timur Nomor 121/15/III/2001 tanggal 7 Maret 2001.
Menimbang
:
Bahwa terhadap 1 (satu) buah hand phone merk Nokia E63 dan 1 (satu) buah hand phone merk Mito A310, 2 (dua) buah handuk kecil, 1 (satu) botol air mineral merek indomart ukuran 600 ml, 2 (dua) buah sabun mandi hotel (satu sudah terpakai dan satu belum terpakai), 1 (satu) bungkus permen mintz, 1 (satu) makanan ringan wafer tanggo, 1 (satu) buah jam tangan merk QnQ, beberapa lembar tissue yang diduga bercampur dengan sperma, merupakan benda yang disita dari Saksi-7 selaku petugas dari satuan yang menyerahkan barang barang tersebut kepada penyidik sebagaimana surat penyitaan tanggal 16 Maret 2016.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah hand phone merk Nokia E63 dan 1 (satu) buah hand phone merk Mito A310, merupakan barang milik Terdakwa dimana kedua hand phone tersebut merupakan alat komunikasi yang pernah dipergunakan oleh Terdakwa dengan Saksi-3 sehingga kedua alat komunikasi tersebut berkaitan erat dengan perkara Terdakwa sehingga barang bukti tersebut dapat diterima sebagai barang bukti dalam perkara Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa 2 (dua) buah handuk kecil yang terdiri dari 1(satu) handuk warna putih dan 1 (satu) warna coklat muda dimana pada saat dilakukan penyitaan dilakukan bahwa 1 (satu) warna coklat muda tersebut adalah handuk dalam keadaan basah seperti habis dipergunakan sedangkan 2 (dua) buah sabun mandi hotel (satu sudah terpakai dan satu belum terpakai) hal ini terlihat dengan jelas setelah barang tersebut diperlihatkan dipersidangan, dan 1 (satu) botol air mineral merek indomart ukuran 600 ml, 1 (satu) bungkus permen mintz, 1 (satu) makanan ringan wafer tanggo, merupaka makanan ringan yang dibeli oleh Saksi-3 sebelum bertemu dengan Terdakwa di kamar 3A Hotel Kartika. Bahwa 1 (satu) buah jam tangan merk QnQ telah dibenarkan oleh Terdakwa adalah jam tangan milik Terdakwa sehingga berdasarkan keterangan para saksi bahwa jam tangan milik Terdakwa tersebut ditemukan di kamar 3A Hotel Kartika pada saat Terdakwa dan Saksi-3 berada didalam kamar dimana jam tangan Terdakwa tersebut terletak diatas meja plastik warna hijau.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) sprei tempat tidur, 2 (dua) sarung bantal Hotel Kartika Kab. Tegal merupakan barang milik pemilik Hotel Kartika Tegal yang disita oleh penyidik sesuai dengan berita acara penyitaan tanggal 17 Maret 2017 dimana barang-barang tersebut telah dibenarkan oleh Saksi-5 merupakan barang milki Hotel Kartika Tegal dimana kedua barang tersebut merupakan contoh sprei dan sarung bantal yang dipakai Terdakwa dan Saksi-3 pada saat bersama-sama berada di kamar 3A Hotel Kartika Tegal, oleh karena itu dari keterangan para Saksi dan Terdakwa telah membenarkan kedua barang tersebut sebagai contoh sprei dan sarung bantal yang ada di kamar 3A pada saat Terdakwa dan Saksi-3 ditangkap di hotel tersebut, oleh karena
37
kedua barang tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara Terdakwa. Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah kaos warna abuabu, 1 (satu) buah kerudung warna abu-abu, 1 (satu) buah celana panjang warna biru, 1 (satu) buah celana ketat warna hitam totoltotol, 1 (satu) celana dalam warna cream dan BH warna cream merupakan pakaian yang diakui oleh Saksi-3 adalah pakaian yang dipergunakan oleh Saksi-3 pada saat berada di kamar 3A Hotel Kartika Tegal saat bersama dengan Terdakwa sebagaimana yang terlihat dalam foto yang ada dalam berkas perkara Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti 1 (satu) lembar foto kopi buku tamu Hotel Kartika Kagok Slawi Kab. Tegal merupakan foto kopi buku tamu Hotel Kartika yang dilakukan penyitaan oleh penyidik tanggal 17 Maret 2016, dimana sesuai dengan yang tertera dalam foto kopi buku tamu tersebut pada nomor urut 11 kamar 3A tercatat nama dan alamat adalah anggota dan jam masuk pukul 23.55. wib, hal ini telah dibenarkan oleh Terdakwa dan Saksi-5 bahwa pada saat Terdakwa datang ke Hotel Kartika dan saat memesan kamar tersebut Terdakwa menyampaikan bahwa Terdakwa adalah Kapten Herdi dengan memberikan uang sewa untuk menyewa kamar hotel sebesar Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah). Oleh karena itu foto kopi buku tamu tersebut dapat diterima sebagai barang bukti surat dan dapat memperkuat pembuktian dalam perkara Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti surat berupa 1 (satu) lembar foto kopi KPI (Kartu Petujuk Istri) atas nama Witriana dan 1 (satu) lembar foto kopi kutipan akte nikah Heri Susanto dengan Witriana dari KUA Slawi Kab. Tegal Nomor 212/04/V/2008 tanggal 5 Mei 2008, merupakan bukti surat yang sah yang dikeluarkan pejabat yang berwenang sebagai bukti ikatan pernikahan antara Saksi-1 dengan Saksi-3 secara agama maupun secara dinas dan pada saat terjadinya perkara ini masih terikat sebagai suami istri yang sah.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti surat berupa 1 (satu) lembar foto kopi KPI (Kartu Petujuk Istri) atas nama Fitri Silfinah dan 1 (satu) lembar foto kopi kutipan akte nikah Herdi Triyanto dengan Fitri Silfinah dari KUA Pasar Rebo Jakarta Timur Nomor 121/15/III/2001 tanggal 7 Maret 2001, Slawi Kab. Tegal Nomor 212/04/V/2008 tanggal 5 Mei 2008, merupakan bukti surat yang sah yang dikeluarkan pejabat yang berwenang sebagai bukti ikatan pernikahan antara Terdakwa dengan Saksi-4 secara agama maupun secara dinas dan pada saat terjadinya perkara ini masih terikat sebagai suami istri yang sah. Telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatanperbuatan yang didakwakan dan dapat diterima sebagai barang bukti dalam perkara Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa atas keterangan para Saksi, Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut: 1. Bahwa hal yang disangkal Terdakwa atas keterangan Saksi-1 dan Saksi-1 menyatakan tetap pada keterangannya, hal ini didukung oleh keterangan para Saksi yang lainnya yaitu Saksi-5,
38
keterangan Saksi-6 dan keterangan Saksi-7 yang menerangkan bahwa lampu utama kamar 3A menyala adalah pada saat pintu kamar 3A akan dibuka oleh Terdakwa, dan karena para Saksi pada saat memberikan keterangan dibawah sumpah sehingga Majelis Hakim akan membenarkan keterangan para Saksi, oleh karena itu sangkalan Terdakwa haruslah dikesampingkan. 2. Bahwa hal yang disangkal Terdakwa atas keterangan Saksi-1 dan Saksi-1 menyatakan tetap pada keterangannya, hal ini didukung oleh keterangan para Saksi yang lainnya yaitu Saksi-5, keterangan Saksi-6 dan keterangan Saksi-7 yang menerangkan bahwa tenggang waktu berada dalam kamar 3A Hotel Kartika adalah sekira 40 (empat puluh) menit sampai dengan 45 (empat puluh lima ) menit, hal ini didukung oleh keterangan Saksi-3 yang menerangkan bahwa Terdakwa dan Saksi-3 berada di kamar 3A sekira 30 (tiga puluh) menit, dengan demikian keterangan para Saksi tersebut saling bersesuaian, oleh karena itu sangkalan Terdakwa haruslah dikesampingkan. 3. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa yang menyangkal bahwa Saski-3 menginformasikan akan datang bersama dengan temannya, karena tidak didukung oleh fakta-fakta lain, oleh karena itu, sangkaln Terdakwa tersebut haruslah dikesampingkan. 4. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa berkaitan dengan posisi parkir sepeda motor yang dipergunakan Terdakwa pada saat memasuki areal perkir Hotel Kartika, namun menurut keterangan Saksi-5 bahwa Terdakwa menentukan sendiri posisi parkir Terdakwa, namun Saksi-5 hanya menunjukkan kamar yang akan dipergunakan Terdakwa sesuai dengan yang diinginkan oleh Terdakwa, oleh karena itu sangkalan Terdakwa tersebut haruslah dikesampingkan. 5. Bahwa sangkalan Terdakwa berkaitan dengan suara yang didengar oleh Terdakwa pada saat Terdakwa sebelum membuka pintu kamar hotel tersebut adalah hak Terdakwa untuk menyangkalnya tentang suara yang didengar oleh Terdakwa sebelum Terdakwa membuka pintu kamar, oleh karena itu sangkalan Terdakwa tersebut menjadi pertimbangan dikaitkan dengan keterangan para Saksi yang lainnya. 6. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa berkaitan dengan pintu kamar tidak memakai anak kunci tetapi untuk mengunci kamar tersebut dengan memakai slot dari dalam kamar, hal tersebut tidak perlu untuk dipersoalkan, namun saat Terdakwa dan Sakis-3 berada dalam kamar tersebut pintu kamar tersebut adalah terkunci dari dalam kamar sehingga pada saat Saksi-1 maupun Saksi-5 hendak membuka pintu kamar tersebut, tidak bisa terbuka karena pintu kamar tertutup dari dalam, oleh karena itu sangkalan Terdakwa tersebut haruslah dikesampingkan. 7. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa pada saat membuka pintu kamar 3A dengan penuh, karena hal yang disangkal oleh Terdakwa tidak didukung dengan keterangan para Saksi yaitu Saksi-1, Saksi-3, Saksi-5, Saksi-6 dan Sakis-7, oleh karena itu sangkalan Terdakwa haruslah dikesampingkan. 8. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa berkaitan dengan barang-barang yang dibawa dari kamar hotel 3A yang dijadikan menjadi barang bukti dalam perkara Terdakwa, termasuk juga barang bukti jam tangan laki-laki merek QnQ milik Terdakwa yang
39
ditemukan di kamar hotel 3A yang berada di meja plastik warna hijau sebagaimana keterangan Saksi-1 bukti sedangkan Saksi-6 menerangkan bahwa pada saat meninggalkan Hotel Kartika Terdakwa berada pada paling depan sedangkan sepeda motor Saksi-6 dengan Saksi-1 berjalan beriringan, sehingga pastilah Terdakwa tidak melihat barang bukti yang dibawa oleh Saksi-1 pada saat meninggalkan Hotel Kartika hal ini didukung oleh berita acara penyitaan barang bukti dari Saksi-7 kepada penyidik tanggal 16 Maret 2016 sekira pukul 10.00 WIB oleh karena itu sangkalan Terdakwa haruslah dikesampingkan. 9. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa berkaitan penyampaian permohonan maaf kepada Saksi-1 apakah disampaikan di depan kamar hotel atau di Kompi B serta Terdakwa tidak panik pada saat membuka pintu kamar, serta pada saat Terdakwa membuka pintu kamar, Terdakwa tidak ada memeluk Saksi-1, hal tersebut tidak perlu untuk dipersoalkan lebih lanjut, namun Terdakwa mengakui adanya perbuatan antara Terdakwa dengan Saksi-3 dimana Terdakwa dan Saksi-3 berada dalam kamar 3A Hotel Kartika, hal ini di kaitkan dengan adanya upaya untuk mempengaruhi Saksi-1 untuk mencabut pengaduannya sebagaimana yang diterangkan oleh Saksi Tambahan dan upaya yang dilakukan oleh pihak keluarga Terdakwa, oleh karena itu sangkalan Terdakwa tersebut akan menjadi pertimbangan dalam perkara Terdakwa. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan persesuaian keterangan para Saksi-1, Saksi-2, Saksi-6 dan Saksi-7 persesuaian dengan keterangan karyawan Hotel Kartika yaitu Saksi-5 yang diberikan dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dihubungkan dengan barang bukti surat dan barang sebagaimana telah diuraikan di atas maka Majelis perlu mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: 1. Bahwa berdasarkan pasal 177 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1997, yang menyatakan petunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat diperoleh dari: a.
Keterangan Saksi
b.
Keterangangan Terdakwa dan /atau
c.
Surat
Selanjutnya dalam ayat (3) menyatakan penilaian atas kekuatan pembuktian dari suatu petunjuk dalam setiap keadaan tertentu dilakukan oleh Hakim dengan arif dan bijaksana, setelah melakukan pemeriksaan dengan penuh kecermatan dan kesaksian berdasarkan hati nurani. 2. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan barang bukti, Majelis memperoleh petunjuk sebagai berikut : Bahwa dari keterangan Saksi-1, Saksi-5, Saksi-6 dan Saksi7 sebagai berikut: a. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 12 Maret 2016 sekira pukul 00.30.WIB saat Saksi-1 tiba di areal Hotel Kartika selanjutnya Saksi-1 menanyakan kepada karyawan hotel tersebut tentang keberadaan yang menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter-Z warna biru Nopol G-4493-YP yang masuk ke dalam Hotel Kartika dan petugas hotel tersebut menyampaikan bahwa yang memakai sepeda motor tersebut
40
adalah seorang wanita yang masuk di kamar 3A sambil menunjukkan kamar hotel 3A” dan Saksi bertanya lagi ”Dengan siapa masuk ke kamar 3A tersebut dan karyawan hotel tersebut menjawab ”Dengan Pak Herdi pak!” b. Bahwa pada sekira pukul 00.42 WIB Saksi-1 menghubungi Saksi-6 melalui hand phone memberitahu bahwa Saksi-3 selaku istri Saksi-1 sedang selingkuh dan saat ini berada di dalam kamar Hotel Kartika Slawi, ijin untuk melakukan penggrebekan Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal tersebut, selanjutnya Saksi-1 menunggu dan mengamati sekitar kamar 3A Hotel Kartika tersebut. c. Bahwa selanjutnya sekira bash, pada pukul 01.00 WIB Saksi-6 bersama Saksi-7 tiba di Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal selanjutnya Saksi-1, Saksi-6 dan Saksi-7 menuju ke kamar hotel no 3A setelah tiba di kamar tersebut Saksi-1 mengetuk pintu kamar tersebut sebanyak 3 (tiga) kali dan ternyata tidak ada respon dari dalam kamar hotel sehingga Saksi-1 mengetuk lagi sebanyak 3 (tiga) kali, namun tetap tidak ada respon dari dalam kamar hotel tersebut. d. Bahwa karena pada saat Saksi-1 mengetuk pintu kamar hotel tersebut tidak ada respon dari dalam kamar tersebut sehingga Saksi-1 memanggil Saksi-5 selaku petugas dari hotel untuk mengetuk pintu kamar tersebut sehingga Saksi-5 mengetuk pintu kamar tersebut sambil mengatakan “Permisi petugas hotel, Pak”, pada saat itu juga Saksi-1 mengatakan dengan suara sedikit agak kencang ”Pabintal, saya bersama Pasi-1 dan Pasi-3 sudah mengepung kamar 3A, sekarang juga keluar”, kemudian Saksi-3 membuka daun pintu dengan cara membuka gagang kunci kamar hotel tersebut namun tidak bisa terbuka karena dikunci dari dalam kamar. d. Bahwa pada saat Saksi-5 mulai mengetuk pintu sampai dengan membuka pintu kamar tersebut Saksi-1 menghitung dengan menggunakan stop wacth yang ada di tangan Saksi1 adalah selama 15 (lima belas) menit Saksi-1 mendengar suara riuh dari dalam kamar 3A dan lampu utama masih dimatikan kemudian Terdakwa membuka pintu kamar 3A dan pada saat yang bersamaan lampu utama dalam kamar 3A menyala dan Terdakwa keluar dari kamar hotel sambil berkata kepada Saksi ”Minta maaf, pasti saya ditahan” selanjutnya Saksi-1 masuk kamar dan di dalam kamar ada Saksi-3 yang sedang memakai kaos kaki dan sepatu dengan posisi sedang duduk di samping tempat tidur. e. Bahwa setelah Terdakwa membuka kamar 3A tersebut, Saksi-1, Saksi-6 dan Saksi-7 masuk ke dalam kamar 3A dan setelah di dalam kamar 3A, Saksi-1 melihat Saksi-3 dan langsung memotret Saksi-3 dengan kamera hand phone milik Saksi-1 dan yang berada di dalam kamar hotel berdua dengan Terdakwa kemudian Saksi-6 dan Saksi-7 menyuruh Saksi-1 untuk mengamankan Terdakwa dan mengamankan barang-barang yang ada didalam kamar hotel tersebut. f. Bahwa yang ditemukan oleh Saksi-1 dalam kamar 3A setelah dibuka oleh Terdakwa ditemukan barang barang yang dicurigai yang berkaitan dengan adanya dugaan pezinahan antara Terdakwa dengan Saksi-3 yaitu 2 (dua) buah handuk milik Hotel Kartika dimana salah satu handuk tersebut sudah terpakai, 1 (satu) botol air mineral merek Indomart ukuran 600 ml yang sudah sebagian diminum, 2
41
(dua) buah sabun mandi dimana 1 (satu) buah sabun mandi yang sudah terpakai, 1 (satu) bungkus permen dan makanan ringan (wafer) yang masih utuh serta menemukan jam tangan Terdakwa yang terletak diatas meja plastik warna hijau yang ada dalam kamar tersebut serta beberapa lembar tissu wajah dan beberapa lembar tissu basah bekas dipakai, sedangkan tempat tidur dalam keadaan acak-acakan seperti habis dipakai tidur dan guling berada di pinggir dekat tembok, dan kamar mandi dalam keadaan basah seperti habis dipergunakan. Bahwa dari keterangan Saksi-2 sebagai berikut: a. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 12 Maret 2016 sekira pukul 21.00 WIB Saksi-2 melakukan iju laboratorium terhadap tissu dengan mengambil 3 (tiga) lembar yang Saksi perkirakan mendominasi tissu yang bercampur dengan sperma tersebut selanjutnya dilarutkan dalam bengkok yang bercampur dengan NaCl dengan tujuan untuk memisahkan benda-benda yang melekat dalam benda yang diinginkan untuk diperiksa. b. Bahwa dari hasil pemeriksaan mikroskopis yang dilakukan oleh Saksi-2 bahwa terhadap larutan tissu yang beraroma sperma tersebut terlihat seperti sperma tetapi tidak lengkap karena tidak terdapat memiliki kepala sperma namun hanya berupa bagian ekor sperma saja. c. Bahwa setelah Saksi-2 melakukan uji laboratorium tersebut sehingga Saksi-2 membuat hasil pemeriksaan tersebut dan dalam hasil pemeriksaan laboratorium tersebut pada bagian kesimpulan bahwa tidak didapatkan sperma pada pemeriksaan menggunakan mikroskop karena yang Saksi-2 lihat hanyalah bagian ekor sperma saja, sedangkan menurut Saksi-2 bahwa sperma haruslah bagian yang utuh mulai dari bagain kepala sampai dengan bagian ekor secara utuh, namun dari hasil pemeriksaan labobatorium yang Saksi-2 lakukan hanya menemukan bagian ekor saja. Bahwa dari keterangan Saksi-3 sebagai berikut: a. Bahwa Jumat tanggal 11 Maret 2016 sekira pukul 21.30 WIB Saksi-3 menyampaikan kepada Terdakwa agar mencari penginapan untuk bisa bertemu dan berbicara dengan Terdakwa sehingga Saksi-3 menyampaikan agar Terdakwa dan Saksi-3 bertemu di Hotel Kartika Slawi, selanjutnya Terdakwa menuju ke Hotel Kartika dan Saksi-3 pergi untuk belanja air mineral merek Indomart ukuran 600 ml, permen merk Minz 1 (satu) bungkus kecil dan makanan ringan merk Tanggo dan tissu wajah dan tissu basah di Alfamart Kagok Slawi Kab. Tegal dan setelah Saksi-3 selesai belanja Saksi menuju Hotel Kartika dengan membawa barang belanjaan Saksi-3. b. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 12 Maret 2016 sekira pukul 00.10 WIB sewaktu Saksi-3 tiba di Hotel Kartika Slawi Kabupaten Tegal Saksi-3 bertemu dengan karyawan Hotel Kartika yang Saksi-3 tidak tahu namanya bertanya ”Mbak
42
nyari siapa” dan Saksi jawab ”Nyari mas Herdi” kemudian Saksi-3 diberitahu oleh karyawan hotel tersebut kamar yang di pesan oleh Terdakwa ada di kamar No. 3A. Kemudian Saksi jalan ke kamar 3A dan di depan kamar tersebut sudah ditunggu Terdakwa, kemudian Saksi-3 dengan Terdakwa berbicara didepan kamar hotel tersebut, namun pada saat sedang berbincang di depan kamar tersebut, Saksi-3 berpamitan kepada Terdakwa untuk buang air kecil di kamar mandi kamar 3A dengan melepas kaos kaki dan sepatu Saksi-3, dan setelah selesai dari kamar mandi Saksi-3 tidak memakai sepatu dan kaos kaki Saksi-3 kembali, sedangkan Terdakwa menunggu di depan kamar, selanjutnya tidak lama kemudian Saksi-3 mengajak Terdakwa masuk ke dalam kamar selanjutnya menutup pintu dan mengunci kamar hotel dengan memakai slot pintu yang ada tersebut dengan kondisi lampu kamar menyala. c. Bahwa setelah Terdakwa dan Saksi-3 masuk ke dalam kamar, Saksi-3 duduk di kursi platik yang ada dalam kamar 3A Hotel Kartika sedangkan Terdakwa duduk di pojok tempat tidur dekat dengan pintu keluar. Menimbang
:
Bahwa sebagaimana yang diterangkan tersebut diatas dihubungkan dengan keberadaan Terdakwa dan Saksi-3 yang berada dalam kamar Hotel Kartika dimana Terdakwa sebagai seorang pria yang sudah dewasa dan sudah berumah tangga dan telah mempunyai anak dari hasil pernikahannya serta Saksi-3 sebagai seorang wanita yang dewasa dan menikah serta telah mempunyai anak dari hasil pernikahanya, oleh karena itu bahwa keberadaan Terdakwa dan Saksi-3 di kamar 3A Hotel Kartika pada saat digrebek oleh Saksi-1 selaku suami dari Saksi-3, sertra pengggrebegan yang dilakukan Saksi-6 dan Saksi-7 dari Satuan Terdakwa serta Saksi-5 selaku petugas dari Hotel Kartika yang mengetahui Terdakwa dan Saksi-3 masuk ke kamar 3A Hotel Kartika serta tenggang waktu Terdakwa dan Saksi-3 berada dalam kamar 3A tersebut cukup untuk melakukan persetubuhan dan setelah kamar 3A tersebut dibuka oleh Terdakwa ditemukan kondisi kamar yang sudah tidak berada pada posisi semula sebagaimana yang diterangkan oleh Saksi-5 dan barang-barang yang ditemukan kamar 3A yang berkaitan dengan adanya perbuatan persetubuhan yaitu ditemukannya beberapa lembar tissu bekas dipakai yang beraroma sperma serta Saksi-3 yang telah melepas sepatu dan kaos kaki, jam tangan Terdakwa yang terletak di kursi plastik warna hijau, salah satu sabun mandi dan handuk hotel yang telah terpakai serta lantai kamar mandi yang telah basah dan bekas dipakai. Bahwa sebagaimana hal yang diuraikan tersebut diatas, sehingga Terdakwa dan Saksi-3 telah melakukan persetubuhan sebagaimana Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor : 854 /K/Pid/ 1983 tanggal 30 Oktober 1984.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa yang diberikan dipersidangan serta dikaitkan dengan alat bukti dan petunjuk dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh faktafakta hukum sebagai berikut :
43
1. Bahwa benar Terdakwa menjadi Prajurit TNI-AD pada tahun 1994/ 1995 melalui pendidikan Secaba PK di Pusdik Polisi Militer Cimahi setelah lulus di lantik dengan pangkat Serda mengikuti kejuruan Infanteri di Rindam III/Siliwangi setelah selesai ditugaskan di Brigif 1/PIK 407/PIK, kemudian tahun 2007 Terdakwa mengikuti Secapa setelah lulus dilantik Letda Inf. Pada tahun 2008 Terdakwa ditempatkan di Brigif 4/DR Kodam IV/Diponegoro, selanjutnya pindah tugas di Yonif 407/PK sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini menjabat sebagai Pabintal Yonif 407/PK dengan pangkat Kapten Inf. NRP. 21950111641074. 2. Bahwa benar Terdakwa telah pernah melaksanakan tugas operasi militer Pengaman di Ambon pada tahun 2013 selam 8 (delapan) bulan, dan Terdakwa telah mendapat Satya Lencana Kesetiaan VII tahun dan Satya Lencana Kesetiaan XVI tahun serta Terdakwa belum pernah dipidana maupaun belum pernah dijatuhi hukuman disiplin oleh komandan satuan Terdakwa. 3. Bahwa benar Terdakwa pada tanggal 7 Maret 2001 telah menikah dengan Saksi-4 yaitu Sdri. Fitri Silvina sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Pasar Rebo Jakarta Timur Nomor 121/15/III/2001 tanggal 7 Maret 2001 dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yaitu pertama Karina Dharma Yanti jenis kelamin Perempuan dan berusia 13 tahun, dan kedua Kanaya Pramesti Hervina jenis kelamin perempuan dan berusia 2 tahun. 4. Bahwa benar Saksi-3 pada tanggal 5 Mei 2008 telah menikah dengan Saksi-1 yaitu Serka Heri Susanto yaitu sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Slawi Tegal Nomor 212/04/V/2008 tanggal 5 Mei 2008 dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yaitu yang pertama Westi Eka Pertiwi umur 5 (lima) tahun jenis kelamin Perempuan dan yang kedua Wevina Ardovieni Nakira umur 2 (dua) tahun jenis kelamin perempuan. 5. Bahwa benar pada awal bulan Februari 2016, Saksi-3 menghubungi Terdakwa melalui telpone Terdakwa, pada saat itu Saksi-3 menyampaikan kepada Terdakwa untuk memperkenalkan diri bahwa Saksi-3 adalah istri dari Sdr Heri Susanto anggota Kompi B yang saat ini sedang dalam proses mengajukan perceraian di Pengadilan Agama Slawi, sehingga pada saat itu Terdakwa memberikan arahan agar Saksi-3 melaporkan hal tersebut kepada Danki dan Bamin sdr Heri Susanto. 6. Bahwa benar pada 1 Maret 2016 pukul 19.00 WIB Terdakwa dan Saksi-3 bertemu di warung makan nasi goreng di Desa Singkil Kab. Tegal pada saat itu Terdakwa Saksi-3 membicarakan tentang perceraian Saksi-1 dengan Saksi-3 di Pengadilan Agama Slawi, dan setelah selesai pembicaran tersebut sekira 10 (sepuluh) menit, Terdakwa kembali ke rumah Terdakwa sedangkan Saksi-3 masih melanjutkan untuk memakan nasi goreng. 7. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 11 Maret 2016 pukul 21.00 Wib. Terdakwa Terdakwa berpamitan kepada Saksi-4 bahwa Terdakwa akan ke barak Tamtama Remaja untuk mengecek Tamtama Remaja karena pada saat itu Terdakwa ditunjuk satuan bertanggung jawab sebagai Danlat untuk Tamtama Remaja yang sedang melaksanakan Orientasi satuan. 8. Bahwa sekira pukul 21.30 WIB setelah Saksi-3 tiba di parkiran RSUD Dr. Soesilo Saksi-3 menelepon Terdakwa
44
mengatakan ”Pak Herdi sekarang posisi dimana, saya mau minta tolong, karena saya diikuti Pak Heri, kayaknya Pak Heri menunggu di depan rumah sakit, saya sekarang diparkiran rumah sakit”, lalu Terdakwa menjawab ’Oh, ya bu nanti tak cek, saya tak jalan ke depan rumah sakit situ”, kemudian pada pukul 22.35 WIB Terdakwa datang kerumah sakit menemui Saksi-3 dan Saksi-3 mengajak Terdakwa untuk keluar dari parkiran rumah sakit tersebut menggunakan sepeda motor masing-masing. 9. Bahwa benar setelah Terdakwa berpamitan kepada Saksi-4, selanjutnya sekira 10 (sepuluh) menit kemudian setelah Terdakwa meninggalkan rumah dan tiba di barak Tamtama Remaja dan saat akan memarkirkan sepeda motor Terdakwa, Saksi-3 menghubungi Terdakwa melalui telephone selululernya yang menyampaikan bahwa Saksi-3 sedang dikejar-kejar oleh suaminya yaitu Saksi-1 sehingga saksi-3 menyampaikan ingin bertemu dengan Terdakwa. 10. Bahwa benar sekira pukul 23.00 WIB Saksi-3 kembali menghubungi Terdakwa dan kembali menyampaikan agar Saksi-3 bertemu dengan Terdakwa dan pada saat itu Saksi-3 menyampaikan bahwa Saksi-3 sedang di Rumah Sakit Dr. Soesilo Slawi, diikuti suami saya terus” dan Terdakwa menjawab ”Posisi saya lagi dirumah temen, itukan suami ibu” kemudian Saksi-3 menjawab ”Karena suami saya kejar-kejar saya terus, tolong temui saya dan bantu saya, selanjutnya dijawab oleh Terdakwa ”Saya tidak mau karena sudah malam”. 11. Bahwa benar pada pukul 23.40 WIB Saksi-3 kembali menghubungi Terdakwa dan dalam pembicaraan ditelepon tersebut Saksi-3 menyampaikan agar Terdakwa mendampingi Saksi-3 karena suaminya sering memukul Saksi-3 dan saksi-3 meminta tolong kepada Terdakwa agar mencari tempat untuk beristirahat sehingga saksi-3 menimta untuk memesan kamar di Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal sehingga Terdakwa memenuhi permintaan Saksi-3 dan langsung menuju Hotel Kartika. 12. Bahwa benar sekira pukul 24.00 WIB Terdakwa tiba di Hotel Kartika dan Terdakwa langsung menemui petugas hotel dan Terdakwa menyampaikan akan memesan kamar hotel sehingga petugas hotel langsung menyampaikan kepada Terdakwa agar memarkirkan sepeda motor Terdakwa diparkir belakang dan selanjutnya Terdakwa memesan kamar dan mendapat kamar nomor 3A kemudian Terdakwa membayar uang sewa kamar tersebut sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah). 13. Bahwa benar setelah mendapat kamar 3A tersebut selanjutnya Terdakwa menunggu Saksi-3 diluar kamar nomor 3A Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal sementara karyawan Hotel Kartika menyiapkan kamar hotel tersebut dengan membawa handuk dan sabun di dalam kamar hotel. 14. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 12 Maret 2016 sekira pukul 00.30.WIB saat Saksi-1 tiba di areal Hotel Kartika selanjutnya Saksi-1 menanyakan kepada karyawan hotel tersebut tentang keberadaan yang menggunakan sepeda motot Yamaha Jupiter-Z warna biru Nopol G-4493-YP yang masuk ke dalam Hotel Kartika dan petugas hotel tersebut menyampaikan bahwa yang memakai sepeda motor tersebut adalah seorang wanita yang masuk di kamar 3A sambil menunjukkan kamar hotel 3A” dan
45
Saksi bertanya lagi ”Dengan siapa masuk ke kamar 3A tersebut dan karyawan hotel tersebut menjawab ”Dengan Pak Herdi pak!” 15. Bahwa benar pada sekira pukul 00.42 WIB Saksi-1 menghubungi Saksi-6 melalui hand phone memberitahu bahwa Saksi-3 selaku istri Saksi-1 sedang selingkuh dan saat ini berada di dalam kamar Hotel Kartika Slawi, ijin untuk melakukan penggrebekan Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal tersebut, selanjutnya Saksi-1 menunggu dan mengamati sekitar kamar 3A Hotel Kartika tersebut. 16. Bahwa benar selanjutnya sekira pada pukul 01.00 WIB Saksi6 bersama Saksi-7 tiba di Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal selanjutnya Saksi-1, Saksi-6 dan Saksi-7 menuju ke kamar hotel no 3A setelah tiba di kamar tersebut Saksi-1 mengetuk pintu kamar tersebut sebanyak 3 (tiga) kali dan ternyata tidak ada respon dari dalam kamar hotel sehingga Saksi-1 mengetuk lagi sebanyak 3 (tiga) kali, namun tetap tidak ada respon dari dalam kamar hotel tersebut. 17. Bahwa benar karena pada saat Saksi-1 mengetuk pintu kamar hotel tersebut tidak ada respon dari dalam kamar tersebut sehingga Saksi-1 memanggil Saksi-5 selaku petugas dari hotel untuk mengetuk pintu kamar tersebut sehingga Saksi-5 mengetuk pintu kamar tersebut sambil mengatakan “Permisi petugas hotel, Pak”, pada saat itu juga Saksi-1 mengatakan dengan suara sedikit agak kencang ”Pabintal, saya bersama Pasi-1 dan Pasi-3 sudah mengepung kamar 3A, sekarang juga keluar”, kemudian Saksi membuka daun pintu dengan cara membuka gagang kunci kamar hotel tersebut namun tidak bisa terbuka karena dikunci dari dalam kamar tersebut. 18. Bahwa benar pada saat Saksi-5 mulai mengetuk pintu sampai dengan membuka pintu kamar tersebut Saksi menghitung dengan menggunakan stop wacth yang ada di tangan Saksi adalah selama 15 (lima belas) menit Saksi-1 mendengar suara riuh dari dalam kamar 3A dan lampu utama masih dimatikan kemudian Terdakwa membuka pintu kamar 3A dan pada saat yang bersamaan lampu utama dalam kamar 3A menyala dan Terdakwa keluar dari kamar hotel sambil berkata kepada Saksi-1 ”Minta maaf, pasti saya ditahan” selanjutnya Saksi-1 masuk kamar dan di dalam kamar ada Saksi-3 yang sedang memakai kaos kaki dan sepatu dengan posisi sedang duduk di samping tempat tidur. 19. Bahwa benar setelah Terdakwa membuka kamar 3A tersebut, Saksi-1, Saksi-6 dan Saksi-7 masuk ke dalam kamar 3A dan setelah didalam kamar 3A, Saksi-1 melihat Saksi-3 dan langsung memotret Saksi-3 dengan kamera hand phone milik Saksi-1 dan yang berada di dalam kamar hotel berdua dengan Terdakwa kemudian Saksi-6 dan Saksi-7 menyuruh Saksi-1 untuk mengamankan Terdakwa dan mengamankan barang-barang yang ada didalam kamar hotel tersebut yang berkaitan dengan perbuatan Terdakwa. 20. Bahwa benar yang ditemukan dalam kamar 3A setelah dibuka oleh Terdakwa ditemukan barang barang yang dicurigai yang berkaitan dengan adanya dugaan pezinahan antara Terdakwa dengan Saksi-3 yaitu 2 (dua) buah handuk milik Hotel Kartika dimana salah satu handuk tersebut sudah terpakai, 1 (satu) botol air mineral merek Indomart ukuran 600 ml yang sudah
46
sebagian diminum, 2 (dua) buah sabun mandi dimana 1 (satu) buah sabun mandi yang sudah terpakai, 1 (satu) bungkus permen dan makanan ringan (wafer) yang masih utuh serta menemukan jam tangan Terdakwa yang terletak diatas meja plastik warna hijau yang ada dalam kamar tersebut, serta beberapa lembar tissu wajah dan beberapa lembar tissu basah bekas dipakai, sedangkan tempat tidur dalam keadaan acak-acakan seperti habis dipakai tidur dan guling berada di pinggir dekat tembok, dan kamar mandi dalam keadaan basah seperti habis dipergunakan. 21. Bahwa benar setelah kejadian tersebut diatas Saksi-1 sebagai suami sah dari Saksi-3 merasa keberatan dan mengadukan Terdakwa ke Dansubdenpom IV/1-3 Purwokerto sesuai Surat Pengaduan tertanggal 14 Maret 2016 dan Laporan Polisi Nomor LP-01/A-01/III/2016/IV/1-3 tanggal 15 Maret 2016 sedangkan Saksi-4 sebagai istri sah Terdakwa tidak mengadukan perbuatan Terdakwa dan Saksi-3. 22. Bahwa benar dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Saksi-2 pada hari Sabtu tanggal 12 maret 2016 sekira pukul 21.00 WIB Saksi-2 melakukan iju laboratorium terhadap tissu yang diminta oleh penyidik untuk dilakukan pemeriksaan dengan mengambil 3 (tiga) lembar yang Saksi-2 perkirakan mendominasi tissu yang bercampur dengan sperma tersebut selanjutnya dilarutkan dalam bengkok yang bercampur dengan NaCl dengan tujuan untuk memisahkan benda-benda yang melekat dalam benda yang diinginkan untuk diperiksa. 23. Bahwa benar dari hasil pemeriksaan mikroskopis yang dilakukan oleh Saksi-2 bahwa terhadap larutan tissu yang beraroma sperma tersebut terlihat seperti sperma tetapi tidak lengkap karena tidak terdapat memiliki kepala sperma namun hanya berupa bagian ekor sperma saja. 24. Bahwa benar setelah saksi-2 melakukan uji laboratorium tersebut sehingga Saksi-2 membuat hasil pemeriksaan tersebut dan dalam hasil pemeriksaan laboratorium tersebut pada bagian kesimpulan bahwa tidak didapatkan sperma pada pemeriksaan menggunakan mikroskop karena yang Saksi-2 lihat hanyalah bagian ekor sperma saja, sedangkan menurut Saksi-2 bahwa sperma haruslah bagian yang utuh mulai dari bagain kepala sampai dengan bagian ekor secara utuh, namun dari hasil pemeriksaan labobatorium yang Saksi lakukan hanya menemukan bagian ekor saja. 25. Bahwa benar sebagaimana petunjuk yang terungkap dipersidangan dan setelah dihubungkan dengan keberadaan Terdakwa dan Saksi-3 yang berada dalam kamar Hotel Kartika dimana Terdakwa sebagai seorang pria yang sudah dewasa dan sudah berumah tangga dan telah mempunyai anak dari hasil pernikahannya serta Saksi-3 sebagai seorang wanita yang dewasa dan menikah serta telah mempunyai anak dari hasil pernikahanya, oleh karena itu bahwa keberadaan Terdakwa dan Saksi-3 di kamar 3A Hotel Kartika pada saat digrebek oleh Saksi-1 selaku suami dari Saksi-3, Saksi-6 dan Saksi-7 dari Satuan Terdakwa serta Saksi-5 selaku petugas dari Hotel Kartika yang mengetahui Terdakwa dan Saksi-3 masuk ke kamar 3A Hotel Kartika serta tenggang waktu Terdakwa dan saksi-3 berada dalam kamar 3A tersebut cukup untuk melakukan persetubuhan dan setelah kamar 3A tersebut dibuka oleh Terdakwa ditemukan kondisi kamar yang
47
sudah tidak berada pada posisi semula sebagaimana yang diterangkan oleh Saksi-5 dan barang-barang yang ditemukan kamar 3A yang berkaitan dengan adanya perbuatan persetubuhan yaitu ditemukannya beberapa lembar tissu bekas dipakai yang beraroma sperma serta Saksi-3 yang telah melepas sepatu dan kaos kaki, jam tangan Terdakwa yang terletak di kursi plastik warna hijau, salah satu sabun mandi dan handuk hotel yang telah terpakai serta lantai kamar mandi yang telah basah dan bekas dipakai. Bahwa sebagaimana hal yang diuraikan tersebut diatas, sehingga Terdakwa dan Saksi-3 telah melakukan persetubuhan sebagaimana Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor : 854 K/Pid/ 1983 tanggal 30 Oktober 1984. 26. Bahwa benar sebelum Terdakwa dan Saksi-3 berada dalam kamar 3A Hotel Kartika, Terdakwa telah mengetahui bahwa saksi3 adalah istri dari Saksi-1 dimana pada saat itu Saksi-1 dan Saksi3 rumah tangga Saksi-1 dan Saksi-3 sedang dalam keadaan tidak harmonis dan sedang dalam proses perceraian di Pengadilan Agama Slawi. 27. Bahwa benar atas perkara ini Terdakwa sangat menyesal dan malu kepada istri dan anak Terdakwa serta kepada orang tua Terdakwa maupun saudara-saudara Terdakwa karena telah ditangkap di kamar hotel bersama seorang ibu Persit yaitu Saksi-3, karena keberadaan Terdakwa dan Saksi-3 bersama-sama dalam kamar hotel karena tidak pada tempatnya apabila untuk tujuan menyelesaikan masalah. 28. Bahwa benar atas perkara ini, Terdakwa merasa dijebak oleh Saksi-3 pada saat berangkat menuju Hotel Kartika Tegal. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis akan menaggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan tuntutan Oditur Militer mengenai terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang telah dibuktikan sebagaimana dalam tuntutanya, namun mengenai pembuktian unsur-unsurnya Majelis Hakim akan menguraikannya sendiri sesuai dalam putusan ini. 2. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri sebagaimana yang terdapat dalam putusannya.
Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis akan menaggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Penasihat Hukum Terdakwa dalam Pledoinya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa dalam mendukung objektifitas Majelis Hakim dalam menggali fakta dipersidangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa dalam standar pembuktian yang sah menurut hukum Majelis Hakim mengemukakan pendapat bahwa dalam mencermati proses pembuktian dipersidangan dan sifat aktif hakim dalam upaya mencari keterangan sebanyak mungkin, maka erat kaitan dengan upaya untuk mencari dan menemukan kebenaran berdasarkan kepada “standar beyond the reasonable doubt” yaitu keterbuktian berdasarkan bukti-bukti yang sah dan sempurna dan meyakinkan. Suatu putusan yang dihasilkan seorang hakim dalam
48
suatu persidangan baik menghukum maupun membebaskan terdakwa harus didasarkan pada bukti-bukti yang sah dan meyakinkan, tidak boleh mengandung keragu-raguan, oleh karena itu dalam hal-hal yang terungkap dipersidangan yang saling berkaitan dan saling mendukung yang dijadikan fakta dalam pembuktian Dakwaan Oditur Militer. 2. Bahwa Penasihat Hukum Terdakwa telah menguraikan faktafakta yang sesuai dengan keterangan para Saksi dan keterangan Terdakwa di persidangan dengan versi Penasihat Hukum Terdakwa dalam rangka kepentingan pembelaannya, namun Majelis Hakim berpendapat bahwa fakta-fakta yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa tersebut adalah dibuat secara sujektif demi kepentingan pembelaan Terdakwa, akan tetapi Majelis Hakim akan menguraikan fakta-fakta yang terungkap dari periksaan dari keterangan para Saksi dan keterangan Terdakwa secara objektif sebagaimana yang telah dicacat oleh penitera yang bersidang dalam rangka mencapai objetifitas fakta yang terungkap di persidangan. 3. Bahwa pendapat Penasihat Hukum Terdakwa yang mengemukaan unsur turut serta melakukan zinah tidak terbukti dengan lasan bahwa tidak ada Saksi yang melihat perbuatan materil sebagaimana Dakwaan Oditur Militer, hal ini tentulah sangat tidak tepat untuk membuktikan perbutan yang didakwakan, namun dalam teori pembuktian bahwa untuk membuktikan suatu perbuatan adalah dapat diperoleh dari alat bukti lainnya sebagaimana ketentuan Pasal 172 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1997 Tentang Peradilan Militer demikian juga sesuai dengan teori pembuktian dalam M.Yahya Harahap, SH, dalam bukunya Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali, halaman 307 menjelaskan surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasar keahliannya mengenai suatu hal atau suatu keadaan yang diminta secara resmi dari padanya, hal ini dihubungkan dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Saksi-2 terhadap tissu yang beraroma sperma. Dengan demikian dari hasil pemeriksaan tersebut dihubungkan dengan keterangan Saksi yang lain yang saling mendukung dan berkaitan sehingga dapat dijadikan sebagai petunjuk yang dapat dijadikan sebagai alat bukti dalam perkara Terdakwa. 4. Bahwa berkaitan dengan barang bukti tissu yang sebelumnya tidak ada sebelumnya, hal ini sebagaimana keterangan dari Saksi-1, Saksi-6 dan Saksi-7, bahwa barang bukti tissu tersebut ditemukan dikamar 3A Hotel Kartika tempat Terdakwa dan Saksi-3 dilakukan penggrebekan, sesuai dengan berita acara penyitaan yang dilakukan oleh penyidik tanggal 16 Maret 2016 sekira pukul 10.00.wib, hal ini bersesuaian dengan keterangan Saksi-3, dimana sebelum bertemu dengan Terdakwa di Hotel Kartika, Sakis-3 terlebih dahulu membeli beberapa barang termasuk diantaranya tissu wajah dan tissu basah sebagaimana yang ditemukan dikamar 3A yang dijadikan barang bukti dalam perkara Terdakwa, sedangkan berkaitan dengan prosedur administrasi dalam penyidikan adalah kewenangan dan prosedur tersendiri yang dilakukan oleh penyidik sesuai dengan yang belaku dalam Standart Operasional dan Prosedur (SOP) oleh karena Majelis Hakim tidak menanggapi lebih lanjut.
49
5. Bahwa terhadap Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa berkaitan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa hal yang diurakan oleh Penasihat Hukum tersebut dalah untuk kepentingan pembelaan Terdakwa tidak sama dengan perkara Terdakwa yang diperiksaan saat ini. 6. Bahwa dari hal yang diuraikan tersebut diatas bahwa peldoi Penasihat Hukum Terdakwa tersebut. Haruslah tidak dapat diterima dan harus dikesampingkan. 7. Bahwa mengenai hal-hal lain yang berkaitan dengan pemidaanaan yang akan dijatuhkan pada diri Terdakwa Majelis Hakim akan mempertimbangkannya dalam putusan ini. Menimbang
:
Bahwa Majelis Hakim akan menaggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Repliknya dengan mengemukaan pendapatnya sebgai berikut: 1. Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer berkaitan dengan tanggapan Oditur Militer atas Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa sebgaimana yang diuraikan oleh Majelis Hakim dalam menanggapi Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa. 2. Bahwa mengenai hal-hal lain yang berkaitan dengan pemidaanaan yang akan dijatuhkan pada diri Terdakwa Majelis Hakim akan mempertimbangkannya dalam putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa Majelis Hakim akan menaggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Penasihat Hukum dalam Dupliknya, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berukut: Bahwa hal yang diuraikan oleh Penasihat Hukum dalam Dupliknya merupakan penegasan dan pengulangan kembali sebagaimana yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa, dan Majelis hakim telah menanggapinya sebagaimana yang diuraikan dalam menanggapi Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa, oleh karena itu Duplik Penasihat Terdakwa tersebut akan menjadi pertimbangan dalam memutus perkara Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer dihadapkan kepersidangan dengan dakwaan Pasal 284 ayat (1) ke-2 huruf a KUHP.
Menimbang
:
Bahwa dakwaan Oditur Militer dengan dakwaan Tunggal Majelis akan membuktikan dakwaan Pasal 284 ayat (1) ke-2 huruf a KUHP yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
Menimbang
:
Unsur ke-1
:
Seorang pria
Unsur ke-2
:
Yang turut serta melakukan perbuatan itu
Unsur ke-3
:
Padahal diketahui, bersalah telah nikah
bahwa
Bahwa mengenai Unsur ke-1 Seorang mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
yang Pria
turut Majelis
Yang dimaksudkan dengan seorang pria dalam unsur ini adalah seseorang yang berjenis kelamin laki-laki, dimana secara fisik ada beberapa ciri khas diantaranya memiliki alat kelamin yang menonjol yang disebut penis, memiliki fisik dan tubuh dan tulang
50
lebih kuat daripada wanita serta memiliki jakun pada batang lehernya. Dari keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah dipersidangan dan dihubungkan dengan barang bukti telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa menjadi Prajurit TNI-AD pada tahun 1994/ 1995 melalui pendidikan Secaba PK di Pusdik Polisi Militer Cimahi setelah lulus di lantik dengan pangkat Serda mengikuti kejuruan Infanteri di Rindam III/Siliwangi setelah selesai ditugaskan di Brigif 1/PIK 407/PIK, kemudian tahun 2007 Terdakwa mengikuti Secapa setelah lulus dilantik Letda Inf. Pada tahun 2008 Terdakwa ditempatkan di Brigif 4/DR Kodam IV/Diponegoro, selanjutnya pindah tugas di Yonif 407/PK sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini menjabat sebagai Pabintal Yonif 407/PK dengan pangkat Kapten Inf. NRP. 21950111641074. 2. Bahwa benar Terdakwa pada tanggal 7 Maret 2001 telah menikah dengan Saksi-4 yaitu Sdri. Fitri Silvina sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Pasar Rebo Jakarta Timur Nomor 121/15/III/2001 tanggal 7 Maret 2001 dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yaitu pertama Karina Dharma Yanti jenis kelamin Perempuan dan berusia 13 tahun, dan kedua Kanaya Pramesti Hervina jenis kelamin perempuan dan berusia 2 tahun. 3. Bahwa benar, Terdakwa adalah subyek hukum yang berjenis kelamin laki-laki sebagaimana ciri-ciri khas yang dimiliki sebagai seorang laki-laki yaitu memiliki fisik dan tulang yang besar dan kuat dibanding fisik seorang wanita. 4. Bahwa benar, Terdakwa pada saat melakukan tindak pidana ini dalam sehat jasmani maupun rohani serta tidak ada tandatanda secara fisik bahwa Terdakwa sedang sakit serta Terdakwa mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan Majelis Hakim kepadanya sehingga Terdakwa dinilai mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya. 5. Bahwa benar berdasarkan Keputusan Komandan Brigif4/Dewa Ratna selaku Papera Nomor : Kep/15/VIII/2016 tanggal 8 Agustus 2016, tentang penyerahan perkara Terdakwa dengan identitas seorang pria yang bernama Kapten Inf Herdi Triyanto dan tidak ada Terdakwa lain yang hadir dipersidangan kecuali diri Terdakwa. Berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa unsur kesatu “Seorang pria” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai Unsur ke-2 : Yang turut serta melakukan perbuatan itu. Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Bahwa dalam unsur ini yang dimaksud dengan Yang turut serta melakukan perbuatan itu, dalam delik kesusilaan ini menurut pengetahuan Hukum Pidana dikenal juga sebagai delik bersanding artinya delik ini hanya terjadi apabila pelakunya dua orang dengan kata lain persetubuhan tidaklah terjadi jika hanya ada 1 orang saja. Pelakunya jadi harus ada sedikitnya 2 pihak yaitu satu merupakan pezinah dan satunya lagi sebagai peserta zinah jika dikaitkan dengan siapa yang mengadu dalam kasus ini adalah suami dari si
51
peserta zinah yang seharusnya dia mengadukan istrinya ke Pengadilan Negeri, atau istri dari Terdakwa yang lebih berhak mengadukannya namun pengaduan ini tidak dilakukan karena istrinya memaafkan kesalahan Terdakwa. Oleh karenanya dalam kasus ini yang mengadukan adalah suami dari istrinya yang turut berzinah dengan Terdakwa maka Terdakwa disebut sebagai turut serta melakukan zinah. Yang diartikan dengan perzinahan adalah persetubuhan yang dilakukan oleh seseorang yang telah terikat perkawinan dengan seseorang yang bukan suami/istrinya yang dilakukan mau sama mau. Yang dimaksudkan dengan persetubuhan adalah jika kemaluan (zakar) pria itu telah masuk betul ke dalam kemaluan (vagina) wanita. Seberapa dalam atau seberapa bagian harus masuk (kemaluan/zakar si pria) tidaklah terlalu dipersoalkan, yang penting apakah dengan masuknya kemaluan/zakar si pria itu dapat menimbulkan kenikmatan bagi keduanya atau salah seorang saja dari mereka. Jika kemaluan/zakar si pria hanya sekedar menempel pada kemaluan/vagina si wanita tidak dipandang sebagai persetubuhan melainkan pencabulan (dalam arti sempit). Bahwa dari keterangan para Saksi dibawah sumpah maupun keterangan Terdakwa dipersidangan dihubungkan dengan buktibukti lainnya terungkap fakta-fakta sebagai berikut: 1. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 11 Maret 2016 pukul 21.00 Wib. Terdakwa Terdakwa berpamitan kepada Saksi-4 bahwa Terdakwa akan ke barak Tamtama Remaja untuk mengecek Tamtama Remaja karena pada saat itu Terdakwa ditunjuk satuan bertanggung jawab sebagai Danlat untuk Tamtama Remaja yang sedang melaksanakan orientasi satuan. 2. Bahwa sekira pukul 21.30 WIB setelah Saksi-3 tiba di parkiran RSUD Dr. Soesilo Saksi-3 menelepon Terdakwa mengatakan ”Pak Herdi sekarang posisi dimana, saya mau minta tolong, karena saya diikuti Pak Heri, kayaknya Pak Heri menunggu di depan rumah sakit, saya sekarang diparkiran rumah sakit”, lalu Terdakwa menjawab ’Oh, ya bu nanti tak cek, saya tak jalan ke depan rumah sakit situ”, kemudian pada pukul 22.35 WIB Terdakwa datang kerumah sakit menemui Saksi-3 dan Saksi-3 mengajak Terdakwa untuk keluar dari parkiran rumah sakit tersebut menggunakan sepeda motor masing-masing. 3. Bahwa benar setelah Terdakwa berpamitan kepada Saksi-4, selanjutnya sekira 10 (sepuluh) menit kemudian setelah Terdakwa meninggalkan rumah dan tiba di barak Tamtama Remaja dan saat akan memarkirkan sepeda motor Terdakwa, Saksi-3 menghubungi Terdakwa melalui telephone selululernya yang menyampaikan bahwa Saksi-3 sedang dikejar-kejar oleh suaminya yaitu Saksi-1 sehingga Saksi-3 menyampaikan ingin bertemu dengan Terdakwa. 4. Bahwa benar sekira pukul 23.00 WIB Saksi-3 kembali menghubungi Terdakwa dan kembali menyampaikan agar Saksi-3 bertemu dengan Terdakwa dan pada saat itu Saksi-3 menyampaikan bahwa Saksi-3 sedang di Rumah Sakit Dr. Soesilo Slawi, diikuti suami saya terus” dan Terdakwa menjawab ”Posisi saya lagi dirumah temen, itukan suami ibu” kemudian Saksi-3 menjawab ”Karena suami saya kejar-kejar saya terus, tolong temui
52
saya dan bantu saya, selanjutnya dijawab oleh Terdakwa ”Saya tidak mau karena sudah malam”. 5. Bahwa benar pada pukul 23.40 WIB Saksi-3 kembali menghubungi Terdakwa dan dalam pembicaraan ditelepon tersebut Saksi-3 menyampaikan agar Terdakwa mendampingi saksi-3 karena suaminya sering memukul Saksi-3 dan Saksi-3 meminta tolong kepada Terdakwa agar mencari tempat untuk beritirahat sehingga saksi-3 menimta untuk memesan kamar di Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal sehingga Terdakwa memenuhi permintaan Saksi-3 dan langsung menuju Hotel Kartika. 6. Bahwa benar sekira pukul 24.00 WIB Terdakwa tiba di Hotel Kartika dan Terdakwa langsung menemui petugas hotel dan Terdakwa menyampaikan akan memesan kamar hotel sehingga petugas hotel langsung menyampaikan kepada Terdakwa agar memarkirkan sepeda motor Tedakwa diparkir belakang dan selanjutnya Terdakwa memesan kamar dan mendapat kamar nomor 3A kemudian Terdakwa membayar uang sewa kamar tersebut sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah). 7. Bahwa benar setelah mendapat kamar 3A tersebut selanjutnya Terdakwa menunggu Saksi-3 diluar kamar nomor 3A Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal sementara karyawan Hotel Kartika menyiapkan kamar hotel tersebut dengan membawa handuk dan sabun di dalam kamar hotel. 8. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 12 Maret 2016 sekira pukul 00.30.WIB saat Saksi-1 tiba di areal Hotel Kartika selanjutnya Saksi-1 menanyakan kepada karyawan hotel tersebut tentang keberadaan yang menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter-Z warna biru Nopol G-4493-YP yang masuk ke dalam hotel Kartika dan petugas hotel tersebut menyampaikan bahwa yang memakai sepeda motor tersebut adalah seorang wanita yang masuk di kamar 3A sambil menunjukkan kamar hotel 3A” dan Saksi bertanya lagi ”Dengan siapa masuk ke kamar 3A tersebut dan karyawan hotel tersebut menjawab ”Dengan Pak Herdi pak!” 9. Bahwa benar pada sekira pukul 00.42 WIB Saksi-1 menghubungi Saksi-6 melalui hand phone memberitahu bahwa Saksi-3 selaku istri Saksi-1 sedang selingkuh dan saat ini berada di dalam kamar Hotel Kartika Slawi, ijin untuk melakukan penggrebekan Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal tersebut, selanjutnya Saksi-1 menunggu dan mengamati sekitar kamar 3A Hotel Kartika tersebut. 10. Bahwa benar selanjutnya sekira pada pukul 01.00 WIB Saksi-6 bersama Saksi-7 tiba di Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal selanjutnya Saksi, Saksi-6 dan Saksi-7 menuju ke kamar hotel no 3A setelah tiba di kamar tersebut Saksi-1 mengetuk pintu kamar tersebut sebanyak 3 (tiga) kali dan ternyata tidak ada respon dari dalam kamar hotel sehingga Saksi-1 mengetuk lagi sebanyak 3 (tiga) kali, namun tetap tidak ada respon dari dalam kamar hotel tersebut. 11. Bahwa benar karena pada saat Saksi-1 mengetuk pintu kamar hotel tersebut tidak ada respon dari dalam kamar tersebut sehingga Saksi-1 memanggil Saksi-5 selaku petugas dari hotel untuk mengetuk pintu kamar tersebut sehingga Saksi-5 mengetuk pintu kamar tersebut sambil mengatakan “Permisi petugas hotel, Pak”, pada saat itu juga Saksi-1 mengatakan dengan suara sedikit
53
agak kencang ”Pabintal, saya bersama Pasi-1 dan Pasi-3 sudah mengepung kamar 3A, sekarang juga keluar”, kemudian Saksi membuka daun pintu dengan cara membuka gagang kunci kamar hotel tersebut namun tidak bisa terbuka karena dikunci dari dalam. 12. Bahwa benar pada saat Saksi-5 mulai mengetuk pintu sampai dengan membuka pintu kamar tersebut Saksi menghitung dengan menggunakan stop wacth yang ada di tangan Saksi adalah selama 15 (lima belas) menit Saksi-1 mendengar suara riuh dari dalam kamar 3A dan lampu utama masih dimatikan kemudian Terdakwa membuka pintu kamar 3A dan pada saat yang bersamaan lampu utama dalam kamar 3A menyala dan Terdakwa keluar dari kamar hotel sambil berkata kepada Saksi ”Minta maaf, pasti saya ditahan” selanjutnya Saksi-1 masuk kamar dan di dalam kamar ada Saksi-3 yang sedang memakai kaos kaki dan sepatu dengan posisi sedang duduk di samping tempat tidur. 13. Bahwa benar setelah Terdakwa membuka kamar 3A tersebut, Saksi-1, Saksi-6 dan Saksi-7 masuk ke dalam kamar 3A dan setelah didalam kamar 3A, Saksi-1 melihat Saksi-3 dan langsung memotret Saksi-3 dengan kamera hand phone milik Saksi-1 dan yang berada di dalam kamar hotel berdua dengan Terdakwa kemudian Saksi, Saksi-6 dan Saksi-7 menyuruh Saksi-1 untuk mengamankan Terdakwa dan mengamankan barangbarang yang ada di dalam kamar hotel tersebut. 14. Bahwa benar yang ditemukan dalam kamar 3A setelah dibuka oleh Terdakwa ditemukan barang barang yang dicurigai yang berkaitan dengan adanya dugaan pezinahan antara Terdakwa dengan Saksi-3 yaitu 2 (dua) buah handuk milik Hotel Kartika dimana salah satu handuk tersebut sudah terpakai, 1 (satu) botol air mineral merek Indomart ukuran 600 ml yang sudah sebagian diminum, 2 (dua) buah sabun mandi dimana 1 (satu) buah sabun mandi yang sudah terpakai, 1 (satu) bungkus permen dan makanan ringan (wafer) yang masih utuh serta menemukan jam tangan Terdakwa yang terletak diatas meja plastik warna hijau yang ada dalam kamar tersebut, serta beberapa tissu wajah bekas dan tissu basah bekas pakai sedangkan tempat tidur dalam keadaan acak-acakan seperti habis dipakai tidur dan guling berada di pinggir dekat tembok, dan kamar mandi dalam keadaan basah seperti habis dipergunakan. 15. Bahwa benar atas kejadian penggrebegan yang dilakukan Saksi-1, Saksi-6 dan Saksi-7 sehingga Saksi-1 sebagai suami sah dari Saksi-3 merasa keberatan dan mengadukan Terdakwa ke Dansubdenpom IV/1-3 Purwokerto sesuai Surat Pengaduan tertanggal 14 Maret 2016 dan Laporan Polisi Nomor LP-01/A01/III/2016/IV/1-3 tanggal 15 Maret 2016 sedangkan Saksi-4 sebagai istri sah Terdakwa tidak mengadukan perbuatan Terdakwa dan Saksi-3. 16. Bahwa benar dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Saksi-2 pada hari Sabtu tanggal 12 Maret 2016 sekira pukul 21.00 WIB Saksi-2 melakukan uji laboratorium terhadap tissu yang diminta oleh penyidik untuk dilakukan pemeriksaan dengan mengambil 3 (tiga) lembar yang Saksi-2 perkirakan mendominasi tissu yang bercampur dengan sperma tersebut selanjutnya dilarutkan dalam bengkok yang bercampur dengan NaCl dengan tujuan untuk memisahkan benda-benda yang melekat dalam benda yang diinginkan untuk diperiksa.
54
17. Bahwa benar dari hasil pemeriksaan mikroskopis yang dilakukan oleh Saksi-2 bahwa terhadap larutan tissu yang beraroma sperma tersebut terlihat seperti sperma tetapi tidak lengkap karena tidak terdapat memiliki kepala sperma namun hanya berupa bagian ekor sperma saja. 18. Bahwa benar setelah saksi-2 melakukan uji laboratorium tersebut sehingga Saksi-2 membuat hasil pemeriksaan tersebut dan dalam hasil pemeriksaan laboratorium tersebut pada bagian kesimpulan bahwa tidak didapatkan sperma pada pemeriksaan menggunakan mikroskop karena yang Saksi-2 lihat hanyalah bagian ekor sperma saja, sedangkan menurut Saksi-2 bahwa sperma haruslah bagian yang utuh mulai dari bagain kepala sampai dengan bagian ekor secara utuh, namun dari hasil pemeriksaan labobatorium yang Saksi lakukan hanya menemukan bagian ekor saja. 19. Bahwa benar sebagaimana petunjuk yang terungkap dipersidangan dan setelah dihubungkan dengan keberadaan Terdakwa dan Saksi-3 yang berada dalam kamar Hotel Kartika dimana Terdakwa sebagai seorang pria yang sudah dewasa dan sudah berumah tangga dan telah mempunyai anak dari hasil pernikahannya serta Saksi-3 sebagai seorang wanita yang dewasa dan menikah serta telah mempunyai anak dari hasil pernikahanya, oleh karena itu bahwa keberadaan Terdakwa dan Saksi-3 di kamar 3A Hotel Kartika pada saat digrebek oleh Saksi-1 selaku suami dari Saksi-3, serta Saksi-6 dan Saksi-7 dari Satuan Terdakwa serta Saksi-5 selaku petugas dari Hotel Kartika yang mengetahui Terdakwa dan Saksi-3 masuk ke kamar 3A Hotel Kartika serta tenggang waktu Terdakwa dan Saksi-3 berada dalam kamar 3A tersebut cukup untuk melakukan persetubuhan dan setelah kamar 3A tersebut dibuka oleh Terdakwa ditemukan kondisi kamar yang sudah tidak berada pada posisi semula sebagaimana yang diterangkan oleh Saksi-5 dan barang-barang yang ditemukan kamar 3A yang berkaitan dengan adanya perbuatan persetubuhan yaitu ditemukannya beberapa lembar tissu bekas dipakai yang beraroma sperma serta Saksi-3 yang telah melepas sepatu dan kaos kaki, jam tangan Terdakwa yang terletak di kursi plastik warna hijau, salah satu sabun mandi dan handuk hotel yang telah terpakai serta lantai kamar mandi yang telah basah dan bekas dipakai. Bahwa sebagaimana hal yang diuraikan tersebut diatas, sehingga Terdakwa dan Saksi-3 telah melakukan persetubuhan sebagaimana Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor : 854 K/Pid/ 1983 tanggal 30 Oktober 1984. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-2 “Yang turut serta melakukan perbuatan zina” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai Unsur ke-3 “Padahal diketahui, bahwa yang turut bersalah telah nikah”, Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Kata-kata Padahal diketahui merupakan pengganti kata-kata dengan sengaja berarti jika si Pelaku sebelumnya telah mengetahui adanya penghalang (terikat perkawinan) dari teman kencannya namun si pelaku tetap saja melakukan (tidak menghindar / memutuskan) perbuatan (turut serta melakukan zina) maka berarti si pelaku telah dengan sengaja melakukan
55
perbuatannya. Dengan kata lain berarti si pelaku secara sadar dan menginsyafi atas segala perbuatan yang dilakukan. Sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 3 UU No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan bahwa pada asasnya dalam perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri, hanya dalam hal-hal tertentu saja seorang pria boleh mempunyai lebih dari seorang istri (harus seijin istri pertama dan dibolehkan menurut hukum agamanya) Dengan berpedoman pada asasnya tersebut (monogami) berarti seorang wanita yang telah terikat perkawinan hanya diperbolehkan melakukan (dalam hal ini hubungan biologis/persetubuhan) sebagai suami istri dengan seorang lakilaki/pria yang menjadi suaminya (yang sah). Begitu pula seorang pria yang telah terikat perkawinan hanya diperbolehkan melakukan hubungan sebagai suami istri (dalam hal ini hubungan biologis) dengan seorang wanita yang menjadi istrinya (yang sah). Bahwa dari keterangan para Saksi dibawah sumpah maupun keterangan Terdakwa dipersidangan dihubungkan dengan buktibukti lainnya terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa pada tanggal 7 Maret 2001 telah menikah dengan Saksi-4 yaitu Sdri. Fitri Silvina sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Pasar Rebo Jakarta Timur Nomor 121/15/III/2001 tanggal 7 Maret 2001 dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yaitu pertama Karina Dharma Yanti jenis kelamin Perempuan dan berusia 13 tahun, dan kedua Kanaya Pramesti Hervina jenis kelamin perempuan dan berusia 2 tahun. 2. Bahwa benar Saksi-3 pada tanggal 5 Mei 2008 telah menikah dengan Saksi-1 yaitu Serka Heri Susanto yaitu sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Slawi Tegal Nomor 212/04/V/2008 tanggal 5 Mei 2008 dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yaitu yang pertama Westi Eka Pertiwi umur 5 (lima) tahun jenis kelamin Perempuan dan yang kedua Wevina Ardovieni Nakira umur 2 (dua) tahun jenis kelamin perempuan. 3. Bahwa benar keberadaan Terdakwa dan Saksi-3 yang berada dalam kamar Hotel Kartika dimana Terdakwa sebagai seorang pria yang sudah dewasa dan sudah berumah tangga dan telah mempunyai anak dari hasil pernikahannya serta Saksi-3 sebagai seorang wanita yang dewasa dan menikah serta telah mempunyai anak dari hasil pernikahanya, oleh karena itu bahwa keberadaan Terdakwa dan Saksi-3 di kamar 3A Hotel Kartika pada saat digrebek oleh Saksi-1 selaku suami dari Saksi-3, Saksi-6 dan Saksi-7 dari Satuan Terdakwa serta Saksi-5 selaku petugas dari Hotel Kartika yang mengetahui Terdakwa dan Saksi-3 masuk ke kamar 3A Hotel Kartika serta tenggang waktu Terdakwa dan saksi3 berada dalam kamar 3A tersebut cukup untuk melakukan persetubuhan dan setelah kamar 3A tersebut dibuka oleh Terdakwa ditemukan kondisi kamar yang sudah tidak berada pada posisi semula sebagaimana yang diterangkan oleh Saksi-5 dan barang-barang yang ditemukan kamar 3A yang berkaitan dengan adanya perbuatan persetubuhan yaitu ditemukannya beberapa lembar tissu bekas dipakai yang beraroma sperma serta Saksi-3 yang telah melepas sepatu dan kaos kaki, jam tangan Terdakwa yang terletak di kursi plastik warna hijau, salah satu sabun mandi
56
dan handuk hotel yang telah terpakai serta lantai kamar mandi yang telah basah dan bekas dipakai. Bahwa sebagaimana hal yang diuraikan tersebut diatas, sehingga Terdakwa dan Saksi-3 telah melakukan persetubuhan sebagaimana Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor : 854 /K/Pid/ 1983 tanggal 30 Oktober 1984. 4. Bahwa benar sebelum Terdakwa dan Saksi-3 berada dalam kamar 3A Hotel Kartika, Terdakwa telah mengetahui bahwa Saksi3 adalah istri dari Saksi-1 dimana pada saat itu saksi-1 dan Saksi3 rumah tangga Saksi-1 dan Saksi-3 sedang dalam keadaan tidak harmonis dan sedang dalam proses perceraian di Pengadilan Agama Slawi. Dari uraian tersebut di atas Majelis berpendapat unsur ke-3 “Padahal diketahui, bahwa yang turut bersalah telah nikah” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana “Seorang pria yang turut serta melakukan perbuatan zina, padahal diketahui bahwa yang turut bersalah telah nikah”. Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana sesuai dengan pasal 284 ayat (1) ke-2 huruf a KUHP.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa mampu bertanggung jawab dan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah maka harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa awal perkenalan Terdakwa dengan Saksi-3 bahwa Saksi-3 adalah istri dari Saksi-1 yang sedang dalam proses perceaian di Pengadilan Agama Slawi. 2. Bahwa dalam perkenalan tersebut Terdakwa justru memberi kesempatan kepada Saksi-3 untuk berlanjut berkomunikasi sehingga Terdakwa bisa berkomunikasi maupun bertemu dengan Saksi-3. 3. Bahwa kesempatan pertemuan antara Terdakwa dengan Saksi-3 malah disalahgunakan oleh Terdakwa untuk melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini. 4. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa sebagaimana dalam perkara ini telah mengakibatkan proses perceraian Saksi-1 dengan Saksi-3 yang diajukan oleh Saksi-3 menjadi penyebab dari kebulatan tekat dari Saksi-1 untuk menceraikan Saksi-3 yang seharusnya Terdakwa dengan jabatan Perwira Pembinaan Mental (Pabintal) disatuan Terdakwa harus bertanggungjawab atas pembinaan keharmonisan rumah tangga prajurit di satuan Terdakwa, namun karena Saksi-1 telah mengerbek Terdakwa dan Saksi-3 pada malam hari di kamar hotel, oleh karena perbuatan
57
Terdakwa tersebut adalah perbautan yang sangat memalukan dan tidak mencerminkan sebagai sikap sebagai seorang perwira yang seharusnya sebgai suri tauladan terhadap bawahannya. Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar Terdakwa dapat insyaf dan kembali menjadi warga negara yang baik sesuai dengan Falsafah Pancasila. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : Bahwa pada diri Terdakwa tidak ditemukan hal yang meringankan. Hal-hal yang memberatkan : 1. Perbuatan Terdakwa dapat merusak citra TNI AD dimata masyarakat dan khususnya kesatuannya. 2. Perbuatan Terdakwa nyata-nyata bertentangan dengan nilai-nilai kesusilaan yang berlaku di Indonesia, juga bertentangan dengan nilai-nilai agama serta mempermalukan keluarga Besar TNI. 3. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam kesusilaan yang berlaku di Indonesia, juga bertentangan dengan nilai-nilai agama serta mempermalukan keluarga Besar Tentara Nasional Indonesia dan satuan Terdakwa pada khususnya Yonif 407/PK Brigif 4/DR.
Menimbang
:
Bahwa mengenai layak atau tidaknya Terdakwa dipertahankan dalam dinas Militer sebagaimana dalam tuntutan Oditur Militer, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa komunikasi antara Terdakwa dengan Saksi-3 yang intens dan melakukan pertemuan secara langsung dengan alasan untuk menyelesaikan permasalahan Saksi-3 dengan Saksi-1, dimana Saksi-3 sedang menggugat cerai Saksi-3, seharusnya Terdakwa dengan jabatannya bertanggungjawab untuk menjaga keharmonisan rumah tangga prajurit dikesatuannya. 2. Bahwa keberadaan Terdakwa dan Saksi-3 pada malam hari di dalam kamar hotel tidaklah sepatutnya dilakukan oleh seorang Terdakwa dihubungkan dengan situasi rumah tangga Saksi-1 dan Saksi-3 yang tidak harmonis, apalagi bahwa Terdakwa telah mempunyai tanggungjawab sebagai kepala rumah tangga terhadap istri dan kedua anak Terdakwa. 3. Bahwa tujuan Terdakwa untuk keluar dari rumah dan berpamitan kepada Saksi-4 selaku istri Terdakwa adalah untuk mengecek Tamtama remaja disatuan Terdakwa, namun kesempatan tersebut malah disalahgunakan oleh Terdakwa untuk
58
melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, pada hal Saksi-4 telah mengecek keberadaan Terdakwa namun Terdakwa tidak merespon dari Saksi-4 karena Terdakwa telah bersama dengan Saksi-3. 4. Bahwa keberadaan Terdakwa dan Saksi-3 di kamar 3A Hotel Kartika, antara Terdakwa dengan Saksi-3 tidak dapat memberikan keterangan yang sama akan hal yang dilakukan oleh Terdakwa dan Saksi-3 selama di kamar tersebut, oleh karena itu adanya upaya dari Terdakwa untuk tidak secara ksatria mengakui perbuatannya, oleh karena itu Terdakwa bukanlah sebagai sosok prajurit yang ksatria dan cenderung untuk mencari alibi untuk membenarkan perbuatannya. 5. Bahwa dengan adanya perkara ini telah berdampak buruk bagi pembinaan disiplin di satuan Terdakwa, karena dengan perbuatan Terdakwa bersama dengan Saksi-3 yang notabene sebagai istri bawahan Terdakwa akan menjadi preseden buruk dalam pembinaan disiplin di satuan Terdakwa. 6. Bahwa Terdakwa lebih cenderung untuk mengutamakan nafsu birahi Terdakwa tanpa berpikir panjang akan akibat dari perbuatan Terdakwa karena Terdakwa tidak mempedulikan keadaan kedua anak dan istri Terdakwa yang selalu menunggu kehadiran Terdakwa dalam keluarganya karena dengan adanya perkara ini istri dan kedua anak Terdakwa harus tinggal di luar asrama satuan Terdakwa setelah Terdakwa berada dalam tahanan Pomdan IV/Diponegoro. 7. Bahwa Terdakwa melakukan dan melakukan hubungan persetubuhan dengan perempuan yang bukan istrinya, apalagi perempuan tersebut sudah bersuami dan suaminya anggota prajurit bawahan Terdakwa dan berdinas satu kesatuan dengan Terdakwa, menunjukkan Terdakwa adalah orang yang mempunyai sifat yang sangat lemah imannya dan rendah moralnya, karena selaku orang yang beragama apalagi anggota TNI yang sudah digembleng mental dan fisiknya, seharusnya Terdakwa mampu untuk mengekang nafsu birahinya sehingga tidak melakukan perbuatan yang amoral, apalagi dilakukan dengan istri prajurit lainnya, akan tetapi Terdakwa telah melakukan perbuatannya dengan Saksi-3. 8. Bahwa pada hakekatnya perbuatan Terdakwa bertentangan dengan agama, rasa kesusilaan yang berlaku di masyarakat umumnya serta aturan yang ada di kesatuan. 9. Bahwa perbuatan Terdakwa yang telah melakukan perbuatannya dengan Saksi-3 harus diberikan tindakan yang tegas, karena apabila perbuatan tersebut tidak diberikan tindakan yang tegas, maka akan berpengaruh besar pada situasi dilingkungan Brigif-4/DR khususnya dan TNI pada umumnya. Perbuatan Terdakwa dapat memicu suasana yang tidak nyaman dalam lingkungan asrama dan perbuatan Terdakwa dapat ditiru oleh anggota TNI lainnya. 10. Bahwa sepatutnya Terdakwa sebagai seorang berpangkat Perwira sudah seharusnya mengetahui serta dan menyiapkan diri dalam pergaulan dalam berhadapan dengan bawahan dan istri seorang bawahan, namun hal tersebut tidak dapat diterapkan oleh Terdakwa karena Terdakwa tidak bisa menjaga diri dalam pengaruh yang datang dari seorang istri bawahan.
59
11. Bahwa Terdakwa bukanlah sebagai sosok prajurit yang menunjukkan sikap yang berdisiplin dan patuh terhadap hukum tetapi Terdakwa adalah sosok prajurit yang cenderung untuk melanggar hukum dan lebih mengutamakan nafsu birahinya dan melakukan persetubuhan kepada perempuan yang bukan istrinya. 12. Bahwa Terdakwa yang tinggal dalam lingkungan asrama di satuan Terdakwa bertugas, seharusnya ikut bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi yang kondusif dalam lingkungan asrma tempat Terdakwa berdinas. 13. Bahwa Terdakwa telah melakukan perbuatannya dengan istri dari seorang bawahannya, hal ini menunjukkan bahwa Terdakwa tidak mempunyai jiwa pemimpin yang baik dihadapan bawahannya. 14. Bahwa Terdakwa dengan jabatan Perwira Pembinaan Mental disatuan Terdakwa harus bertanggungjawab atas pembinaan keharmonisan rumah tangga prajurit di satuan Terdakwa, namun karena Saksi-1 telah mengerbek Terdakwa dan Saksi-3 pada malam hari di kamar hotel, oleh karena perbuatan Terdakwa tersebut adalah perbautan yang sangat memalukan dan tidak mencerminkan sebagai sikap sebagai seorang perwira yang seharusnya sebagai suri tauladan terhadap bawahannya. Menimbang
:
Bahwa dari pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa mempunyai sifat dan tingkah laku yang sangat buruk sehingga mencemarkan prajurit TNI AD, dengan demikian Terdakwa tidak layak lagi dipertahankan dalam kehidupan Prajurit dan oleh karena itu Terdakwa harus dipisahkan dari kehidupan Militer.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagai tercantum dalam diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa saat ini Terdakwa berada dalam tahanan, Majelis mempertimbangkan karena dikahwatirkan Terdakwa akan melarikan diri, mengulangi melakukan tindak pidana maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa perlu untuk tetap ditahan.
Menimbang
:
Bahwa selama waktu Terdakwa menjalani penahanan sementara, perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa yaitu : 1.
Barang : a.
1 (satu) buah hand phone merk Nokia E63
b.
1 (satu) buah hand phone merk Mito A310
c.
1 (satu) buah jam tangan merk QnQ
Merupakan barang milik Terdakwa yang dilakukan penyitaan oleh penyidik tanggal 16 Maret 2016 sekira pukul 10.00 dari
60
Saksi-7, oleh karena itu barang tersebut perlu untuk ditentukan statusnya. d.
1 (satu) Sprei tempat tidur
e.
2 (dua) sarung bantal Hotel Kartika Kab. Tegal.
Merupakan barang milik dari pemilik Hotel Kartika Slawi yang dilakukan penyitaan oleh penyidik tanggal 17 Maret 2016 sekira pukul 09.00 dari Saksi-5, oleh karena itu barang tersebut perlu untuk ditentukan statusnya f.
1 (satu) buah kaos warna abu-abu.
g.
1 (satu) buah kerudung warna abu-abu
h.
1 (satu) buah celana panjang warna biru
i.
1 (satu) buah celana ketat warna hitam
j.
1 (satu) celana dalam dan BH warna krem
Merupakan barang milik Saksi-3 yang dilakukan penyitaan oleh penyidik tanggal 18 Maret 2016 sekira pukul 11.00 dari Saksi-3, oleh karena itu barang tersebut perlu untuk ditentukan statusnya 2.
Surat-surat : a. 1 (satu) lembar foto kopi buku tamu hotel Kartika Kagok Slawi Kab. Tegal. Merupakan foto kopi buku tamu barang milik dari pemilik Hotel Kartika Slawi yang dilakukan penyitaan oleh penyidik tanggal 17 Maret 2016 sekira pukul 09.00 dari Saksi-5, oleh karena itu barang tersebut perlu untuk ditentukan statusnya b. 1 (satu) lembar foto kopi KPI (Kartu Petujuk Istri) atas nama Witriana. c. 1 (satu) lembar foto kopi kutipan akte nikah Heri Susanto dengan Witriana dari KUA Slawi Kab. Tegal Nomor 212/04/V/2008 tanggal 5 Mei 2008. Merupakan barang milik Saksi-4 yang dilakukan penyitaan oleh penyidik tanggal 18 Maret 2016 sekira pukul 11.00 dari Saksi-4, oleh karena itu barang tersebut perlu untuk ditentukan statusnya d. 1 (satu) lembar foto kopi KPI (Kartu Petujuk Istri) atas nama Fitri Silfinah. e. 1 (satu) lembar foto kopi kutipan akte nikah Herdi Triyanto dengan Fitri Silfinah dari KUA Pasar Rebo Jakarta Timur Nomor 121/15/III/2001 tanggal 7 Maret 2001. Merupakan barang milik Saksi-3 yang dilakukan penyitaan oleh penyidik tanggal 18 Maret 2016 sekira pukul 11.00 dari Saksi-3, oleh karena itu barang tersebut perlu untuk ditentukan statusnya
Mengingat
: Pasal 284 ayat (1) ke-2 huruf a KUHP, Jo.Pasal 26 KUHPM, Jo. Pasal 190 Ayat (1) Jo ayat (3) Jo Ayat (4) Undang Undang RI Nomor 31 Tahun 1997 Tentang Peradilan Militer dan ketentuan perundang- undangan lain yang bersangkutan.
61
MENGADILI 1.
Menyatakan Terdakwa Herdi Triyanto, Kapten Inf NRP. 21950111641074, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ; ”Perzinahan”.
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : a.
Pidana pokok
: Penjara selama 9 (sembilan) bulan.
Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. b. 3.
Pidana tambahan
: Dipecat dari dinas Militer
Menetapkan barang bukti berupa : a.
Barang-barang : 1)
1 (satu) buah hand phone merk Nokia E63
2)
1 (satu) buah hand phone merk Mito A310
3)
1 (satu) buah jam tangan merk QnQ
Dikembalikan kepada Terdakwa. 4)
1 (satu) Sprei tempat tidur
5)
2 (dua) sarung bantal Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal.
Dikembalikan kepada pemilik Hotel Kartika Slawi Kab. Tegal, melalui Saksi-5 6)
1 (satu) buah kaos warna abu-abu.
7)
1 (satu) buah kerudung warna abu-abu
8)
1 (satu) buah celana panjang warna biru
9)
1 (satu) buah celana ketat warna hitam
10) 1 (satu) buah celana dalam dan bra warna krem. Dikembalikan kepada yang berhak yaitu Saksi-3. b.
Surat-surat : 1)
1 (satu) lembar foto kopi buku tamu hotel Kartika Kagok Slawi Kab. Tegal.
2)
1 (satu) lembar foto kopi KPI (Kartu Petujuk Istri) atas nama Witriana.
3)
1 (satu) lembar foto kopi kutipan akte nikah Heri Susanto dengan Witriana dari KUA Slawi Kab. Tegal Nomor 212/04/V/2008 tanggal 5 Mei 2008.
4)
1 (satu) lembar foto kopi Silfinah.
5)
1 (satu) lembar foto kopi kutipan akte nikah Herdi Triyanto dengan Fitri Silfinah dari KUA Pasar Rebo Jakarta Timur Nomor 121/15/III/2001 tanggal 7 Maret 2001.
KPI (Kartu Petujuk Istri) atas nama Fitri
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah).
5.
Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan.
62
Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 2 November 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Letnan Kolonel Chk Esron Sinambela, S.S., S.H., M.H. NRP 11950006980270 sebagai Hakim Ketua, serta Letnan Kolonel Chk (K) Detty Suhardatinah, S.H. NRP 561645 dan Letnan Kolonel Chk Arwin Makal, S.H. NRP 11980011310570 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Mayor Chk Hary Catur Widicahyono, S.H. NRP 11020011020975, Penasihat Hukum Terdakwa Serma Darmadi,SH, Nrp 21010121320581 dan Panitera Pengganti Kapten Chk Tedy Markopolo, S.H. NRP 21940030630373 di hadapan umum dan dihadiri oleh Terdakwa. Hakim Ketua
CAP / TTD Esron Sinambela, S.S., S.H., M.H. Letnan Kolonel Chk NRP 11950006980270 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
TTD
TTD
Detty Suhardatinah, S.H. Letnan Kolonel Chk (K) NRP 561645
Arwin Makal, S.H. Letnan Kolonel Chk NRP 11980011310570
Panitera Pengganti
TTD Tedy Markopolo, S.H. Kapten Chk NRP 21940030630373 Disalin sesuai dengan aslinya oleh Panitera Pengganti
Tedy Markopolo, S.H. Kapten Chk NRP 21940030630373