PENGADILAN MILITER I-04 PALEMBANG
PUTUSAN Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer I-04 Palembang yang bersidang di Palembang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Mahdi Alamsyah. Koptu/31940776510775. Babinsa Koramil 401-06 /Sungsang. Kodim 0401/Muba. Palembang/ 18 Juli 1975. Laki-laki. Indonesia. Islam. Jalan Kebun Bunga Blok D No.16 Km 9 Palembang.
Terdakwa ditahan oleh : 1. Dandim 0401/Muba selaku ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 5 Juli 2016 sampai dengan tanggal 25 Juli 2016 di rumah tahanan Kodim 0401/Muba berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara dari Dandim 0401/Muba Nomor: Skep/011/VII/2016. 2.
Kemudian diperpanjang sesuai : a. Perpanjangan Penahanan ke-1 dari Danrem 044/Gapo selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 25 Juli 2016 sampai dengan tanggal 23 Agustus 2016 dirumah tahanan Denpom II/4 Palembang berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan Nomor : Skep/48/VIII/2016 tanggal 3 Agustus 2016. b. Perpanjangan Penahanan ke-2 dari Danrem 044/Gapo selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 24 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 22 September 2016 dirumah tahanan Denpom II/4 Palembang berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan Nomor : Skep/49/VIII/2016 tanggal 26 Agustus 2016.
3. Hakim Ketua selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 24 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 22 Nopember 2016 berdasarkan Penetapan Nomor : TAP/189-K/PM.I04/AD/X/2016 tanggal 24 Oktober 2016. 4. Kadilmil I-04 Palembang selama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal 23 Nopember 2016 sampai dengan tanggal 21 Januari 2016 berdasarkan Penetapan Nomor : TAP/189K/PM.I-04/AD/XI/2016 tanggal 22 Nopember 2016 PENGADILAN MILITER I-04 PALEMBANG tersebut di atas ; Membaca
:
Memperhatikan :
Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini. 1. Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 044/Gapo selaku Papera Nomor : Kep/53/X/2016 tanggal 5 Oktober 2016. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer I-04 Sdak/163/X/2016 tanggal 18 Oktober 2016.
Palembang
Nomor
:
3. Penetapan Penunjukan Hakim Nomor : TAP/189-K/PM.I-04/ AD/X/2016 tanggal 24 Oktober 2016. Hal 1 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
4. Penetapan Hari Sidang Nomor :TAP/189-K/PM.I-04/AD/X/2016 tanggal 31 Oktober 2016. 5. Surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar
:
1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/163/X/2016 tanggal 18 Oktober 2016 di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara Terdakwa ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para Saksi di bawah sumpah serta yang dibacakan berita acara pemeriksaannya.
Memperhatikan :
1. Tuntutan Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Kesatu : “Barang siapa tanpa hak membawa dan mempergunakan senjata api dan munisi”. Sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal 1 ayat (1) UndangUndang RI Darurat Nomor 12 tahun 1951 tentang senjata api Dan Kedua : “Setiap penyalah guna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri.”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 127 ayat (1) UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika jo Pasal 55 ayat (1) KUHP. Selanjutnya Oditur Militer mohon agar Pengadilan Militer I-04 Palembang menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa sebagai berikut : a.
Pidana pokok
: Penjara selama 2 (dua) tahun. dikurangi selama Terdakwa ditahan.
b.
Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas militer TNI AD.
c.
Mohon agar barang bukti berupa : 1) Barang-barang : a) 1 (satu) alat test pack Merk Monotes Test b) 1 (satu) alat test peck Merk Doa Test c) 1 (satu) pucuk senjata api pistol rakitan jenis FN berikut magazen d) 3 (tiga) butir munisi e) 2 (dua) butir Klongsong Dirampas untuk dimusnahkan. 2) Surat-surat : a) 3 (tiga) lembar Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dan Laboratorium Forensik Polri Cabang Palembang No.LAB : 1900/NNF/2016 tanggal 12 Juli 2016, dan Hal 2 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
b) 2 (dua) lembar Berita Acara Pemeriksaan Teknis dari Paldam II/Swj Nomor : BA/01/-/2016/Jat tanggal 19 Juli 2016. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. d. Membebani Terdakwa untuk membayar sebesar Rp. 5.000,00. (lima ribu rupiah).
biaya
perkara
e. Memohon kepada Majelis Hakim agar Terdakwa tetap ditahan. 2. Bahwa atas tuntutan Oditur Militer tersebut, Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan Pembelaan (Pledoi), namun Penasihat Hukum hanya mengajukan Permohonan keringanan hukuman sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa telah berdinas sebagai anggota TNI AD tanpa cacat. b. Bahwa Terdakwa telah menyesali atas perbuatannya dan tidak akan mengulangi perbuatannya. c. Bahwa Terdakwa berjanji akan mengabdikan diri lebih baik lagi di Satuannya. d. Bahwa Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman pidana ataupun dijatuhi hukuman disiplin sebelum perkara pidana ini terjadi. e. Bahwa Terdakwa di dalam persidangan telah bersikap sopan dan berterus terang sehingga tidak menyulitkan jalannya persidangan. f. Bahwa Terdakwa merupakan tulang punggung keluarga dan mempunyai anak yang masih membutuhkan nafkah lahir dan batin dari Terdakwa. 3. Bahwa atas Permohonan keringanan hukuman yang disampaikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa yang disampaikan secara tertulis, Oditur Militer tidak mengajukan tanggapan (Replik) dan Oditur Militer menyatakan tetap pada tuntutannya. Menimbang
:
Bahwa menurut surat dakwaan tersebut di atas Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Kesatu : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini yaitu pada tanggal lima bulan Juli tahun Dua ribu enam belas, atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Juli tahun 2016 bertempat di JI. Segaran Lorong Kebangkan Kel. 9 ilir Palembang atau setidak-tidaknya ditempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer I-04 Palembang, telah melakukan tindak pidana : Barang siapa tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya, atau mempunyai dalam memilikinya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, munisi atau bahan peledak" sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 1 ayat (1) UU RI Darurat Nomor 12 tahun 1951 tentang Senjata Api. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara dan keadaan-keadaan sebagai berikut : Hal 3 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
a. Bahwa Terdakwa Mahdi Alamsyah adalah prajurit TNI-AD, yang masuk militer melalui pendidikan Secata PK 2 di Lahat pada tahun 1994. setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, NRP 31940776510775 kemudian pada tahun 1994 mengikuti Pendidikan Kejuruan Perhubungan di Pusdikhub Surabaya, dan terakhir Terdakwa berdinas di Kodim 0401/Muba, dengan Pangkat Koptu. b. Bahwa Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Efri (Saksi-1) pada bulan April 2016 di daerah Tangga Buntung Kota Palembang saat samasama belajar ilmu Tauhid, namun tidak memiliki hubungan family/ keluarga melainkan hanya sebatas teman, kemudian Terdakwa kenal dengan Sdr. Robi sejak tahun 2011 di Lorong Kebangkan Kel. 9 liii Kota Palembang hubungan sebatas teman.
c. Bahwa pada tanggal 25 Juni 2016 sekira pukul 16.00 Wib sewaktu Terdakwa berada di pinggir sungai didaerah Sungsang Kab. Banyuasin yang sedang mencari umpan pancing berupa cacing untuk keperluan memancing memijak sesuatu benda keras di rerumputan, karena merasakan sakit sehingga Terdakwa mengambil benda tersebut yang ternyata adalah senjata api rakitan jenis Pistol berwarna hitam. d. Bahwa setelah menemukan senjata api tersebut lalu Terdakwa memeriksa magazen berisikan 5 (lima) butir amunisi tajam caliber 9 MM, sedangkan bagian pegas/per senjata api tersebut rusak/lemah, selanjutnya senjata api pistol tersebut Terdakwa simpan dipinggang sebelah kiri dan Terdakwa bawa pulang kerumah, setibanya dirumah lalu Terdakwa bungkus dengan plastik disimpan dilemari ruang tempat perabotan/ alat memasak yang tidak dipakai lagi. e. Bahwa pada tanggal 28 Juni 2016 sekira pukul 10.00 Wib senjata api rakitan jenis pistol tersebut Terdakwa perbaiki bagian pegas/ pernya dengan diganti menggunakan per rem sepeda motor, sedangkan bagian larasnya dibersihkan dengan amplas sehingga yang semula bagian laras berwarna hitam berubah menjadi putih lalu senjata api tersebut Terdakwa simpan didalam lemari ruang tempat perabotan/ alat memasak yang tidak dipakai lagi.
f. Bahwa pada tanggal 05 Juli 2016 sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa mengendarai sepeda motor menuju kerumah Sdr. Efri dengan maksud mengajak keluar untuk membeli Narkotika jenis shabu pada Sdr. Robi yang beralamat di Jalan Segaran Lorong Kebangkan Kel. 9 Ilir Palembang, dengan harga Rp. 140.000,- (seratus empat puluh ribu rupiah) namun maksud untuk membeli Narkotika jenis shabu tersebut tidak Terdakwa sampaikan kepada Sdr. Efri, sewaktu dalam perjalanan bertemu dengan Sdr. Robi Terdakwa menyampaikan mau membeli Narkotika jenis shabu kepada Sdr. Robi dan Sdr. Robi menyanggupi dan menyuruh Terdakwa untuk menunggu. g. Bahwa pada saat Terdakwa dan Saksi-1 sedang menunggu kedatangan Sdr. Robi kemudian datang Sdr. Yadi menghampiri Terdakwa langsung memukul Terdakwa sebanyak 1 (satu) kali mengenai rahang sebelah kiri, kemudian Sdr. Yadi mengambil senjata tajam jenis pisau dari pinggang kiri lalu diarahkan kepada Terdakwa sambil berkata Kamu cepu polisi mendapat adanya ancaman tersebut Terdakwa mengambil senjata rakitan jenis pistol yang Terdakwa selipkan dipinggang sebelah kiri, lalu Terdakwa arahkan kepada Sdr. Yadi, pada saat terjadinya pertengkaran mulut lalu Sdr.Yadi disuruh oleh beberapa orang/warga yang ada ditempat kejadian untuk pergi ,kemudian Sdr.Yadi pergi sedangkan Terdakwa masih menunggu kedatangan Sdr.Robi. h. Bahwa setelah 10 (sepuluh) menit kemudian Sdr. Yadi datang lagi bersama massa/warga dengan membawa senjata tajam jenis pisau, Hal 4 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
parang dan tombak yang saat itu Sdr. Yadi menunjuk kearah Terdakwa sambil berteriak itu orangnya mendengar teriakan dan adanya ancaman tersebut Terdakwa melarikan diri melalui lorong mengarah ke Jalan Dempo Palembang sambil berteriak Saya Anggota tetapi Sdr Yadi dkk meneriaki maling sambil melakukan pengejaran terhadap Terdakwa, karena merasa terancam lalu Terdakwa melepaskan tembakan sebanyak 1 (satu) kali kearah atas dengan maksud untuk menakuti, tetapi Sdr. Yadi dkk masih melakukan pengejaran dan membacok bagian belakang sebanyak 1 (satu) kali. i. Bahwa setibanya Terdakwa di JI. Dempo Palembang tepatnya di dekat hotel Selatan Indah, Terdakwa terjatuh akibat lemparan batu yang mengenai kepala bagian belakang, yang mengakibatkan Terdakwa tidak sadarkan diri dan saat terbangun dari sadar ternyata sudah berada di Polsekta Kamboja, setelah itu Terdakwa di Interogasi oleh Petugas dari Polsekta Kamboja lalu datang petugas Polisi Militer membawa Terdakwa ke Denpom II/4 Palembang. j. Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Teknis Paldam lI/Swj Nomor : BA/0/VII/2016/Jat tanggal 19 Juli 2016 diajukan Bahwa Barang Bukti berupa 1 (satu) pucuk senjata api pistol Pistol Rakitan Type FN tanpa nomor dan 3 (tiga) butir amunisi tajam kaliber 9 mm jenis senjata adalah senjata rakitan Type FN (bukan standar TNI) dan kondisi senjata bisa ditembakkan. Dan Kedua : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini yaitu pada tanggal Dua puluh sembilan bulan Juni tahun Dua ribu enam belas, atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Juni tahun 2016 bertempat di rumah Sdr. Efri di Jalan Mesjid No. 13 Rt.10 Kel. Talang Jambi Kec. Sukarame Kota Palembang atau setidak-tidaknya ditempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer 1-04 Palembang, telah melakukan tindak pidana : “Setiap Penyalah Guna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri”. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara dan keadaan-keadaan sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa Mahdi Alamsyah adalah prajurit TNI-AD, yang masuk militer melalui pendidikan Secata PK 2 di Lahat pada tahun 1994. setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, NRP 31940776510775 kemudian pada tahun 1994 mengikuti Pendidikan Kejuruan Perhubungan di Pusdikhub Surabaya, dan terakhir Terdakwa berdinas di Kodim 0401/Muba, dengan Pangkat Koptu. b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Efri (Saksi-1) pada bulan April 2016 di daerahTangga Buntung Kota Palembang saat sama-sama belajar ilmu Tauhid, namun tidak memiliki hubungan family/ keluarga melainkan hanya sebatas teman, kemudian Terdakwa kenal dengan Sdr. Robi sejak tahun 2011 di Lorong Kebangkan Kel. 9 Ilir Kota Palembang hubungan sebatas teman. c. Bahwa pada tanggal 29 Juni 2016 sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa mengendarai sepeda motor berangkat dari rumah menuju ke Jalan Segaran Lorong Kebangkan Kel. 9 ilir Palembang dengan maksud mau menemui Sdr. Robi karena sudah lama tidak ketemu, setibanya dipertengahan Lorong Kebangkan tersebut Terdakwa bertemu dengan Sdr. Robi dari pertemuan tersebut Terdakwa mengutarakan maksud Hal 5 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
Terdakwa untuk membeli Narkotika jenis shabu, karena Sdr. Robi sanggup untuk mencarikannya, kemudian Terdakwa memberikan uang sebesar Rp.100.000,- (seratus nibu rupiah) kepada Sdr. Robi, setelah Terdakwa menunggu 10 (sepuluh) menit Sdr. Robi datang dan menyerahkan plastik kecil yang berisikan butiran kristal warna putih. d. Bahwa selanjutnya Narkotika jenis shabu tersebut Terdakwa bawa menuju kerumah Sdr. Efri yang beralamat di Jalan Mesjid No.13 Rt.10 Kel. Talang Jambi Kec. Sukarame Kec. Palembang, setibanya di rumah Sdr. Efri lalu Terdakwa mengajak Sdr. Efri untuk mengkonsumsi Narkotika jenis Shabu, kemudian Terdakwa menyuruh Sdr. Efri membeli minuman teh botol karena pipetnya akan digunakan sebagai alat hisap/bong dari botol plastik minuman mineral jenis Aqua yang ada didalam rumahnya sedangkan pirek kaca dipasang diujung pipet bagian luar dengan menggunakan pipa kaca dari obat tetes telinga,selanjutnya narkotika tersebut Terdakwa konsumsi secara bergantian dengan Sdr. Efri. e. Bahwa cara Terdakwa mengkonsumsi Narkotika jenis shabu tersebut yaitu tangan kiri memegang alat hisap/bong yang terbuat dari botol plastik minuman mineral jenis Aqua, sedangkan tangan kanan Terdakwa memegang korek api gas membakar bagian bawah pirek kaca yang didalam telah berisikan butiran kristal yang diduga Narkotika jenis shabu yang terpasang dibagian ujung luar pipet, pada saat terjadinya pembakaran tersebut Terdakwa menghisap asap yang ada didalam botol dengan menggunakan mulut melalui salah satu ujung pipet bagian luar, kemudian Terdakwa menghisapnya sebanyak 4 (empat) kali hisapan, dan Terdakwa lakukan secara bergantian dengan Sdr. Efri, sedangkan yang dirasakan setelah mengkonsumsi Narkortika jenis shabu tersebut Terdakwa merasa badan enak dan tidak ada beban. f. Bahwa bentuk Narkotika jenis shabu yang Terdakwa konsumsi bersama Sdr Efri adalah seperti gula batu sebanyak 1 (satu) paket kecil seharga Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah), kemudian Narkotika jenis shabu tersebut Terdakwa yang menyediakan, sedangkan cara mendapatkannya yaitu membeli dari Sdr. Robi. g. Bahwa pada saat Terdakwa mengkonsumsi Narkotika jenis shabu bersama Sdr. Efri bertempat dirumah Sdr. Efri tidak ada orang lain yang ada didalam rumah tersebut, kemudian setelah mengkonsumsi Narkotika jenis shabu tersebut alat hisap/bong dibawa keluar/dibuang oleh Sdr Efri, dan Terdakwa tidak memiliki ijin dari pihak manapun untuk mengkonsumsi Narkotika jenis shabu. h. Bahwa yang membuat alat hisap/bong untuk mengkonsumsi Narkotika jenis shabu adalah Sdr.Efri, sedangkan bentuk alat hisap/bong tersebut terbuat dari botol plastik minuman mineral jenis Aqua dan dalam botol plastik tersebut berisikan air sebanyak 3 /4 (tiga perempat) botol, pada bagian tutup botol terdapat 2 (dua) buah lubang dan tiap lubang terpasang 1 (satu) buah pipet dengan posisi salah satu ujung pipet dimasukkan kedalam air dalam botol dan ujung pipet bagian luar terpasang pirek kaca dari pipa kaca obat tetes telinga, sedangkan pipet yang satunya terpasang namun bagian ujung pipet tidak masuk keair dalam botol yang berfungi untuk menghisap asap yang ada dalam botol. i. Bahwa pada tanggal 04 Juli 2016 Terdakwa mendapat cuti lebaran gelombang pertama dari kesatuan sampai dengan tanggal 06 Juli 2016, dengan adanya cuti lebaran tersebut Terdakwa kembali kerumah Terdakwa yang beralamat di Jalan Kebun Bunga Perumahan Kebun Bunga Blok D No.16.
Hal 6 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
j. Bahwa pada tanggal 05 Juli 2016 sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa mengendarai sepeda motor menuju kerumah Sdr. Efri dengan maksud mengajak keluar untuk membeli Narkotika jenis shabu pada Sdr. Robi yang beralamat di Jalan Segaran Lorong Kebangkan Kel. 9 Ilir Palembang, dengan harga Rp. 140.000- (seratus empat puluh ribu rupiah) namun maksud untuk membeli Narkotika jenis shabu tersebut tidak Terdakwa sampaikan kepada Sdr. Efri, sewaktu dalam perjalanan bertemu dengan Sdr. Robi Terdakwa menyampaikan mau membeli Narkotika jenis shabu kepada Sdr. Robi dan Sdr. Robi menyanggupi dan menyuruh Terdakwa untuk menunggu. k. Bahwa pada saat Terdakwa dan Saksi-1 sedang menunggu kedatangan Sdr. Robi kemudian datang Sdr. Yadi menghampiri Terdakwa langsung memukul Terdakwa sebanyak 1 (satu) kali mengenai rahang sebelah kiri, kemudian Sdr. Yadi mengambil senjata tajam jenis pisau dari pinggang kiri lalu diarahkan kepada Terdakwa sambil berkata Kamu cepu polisi mendapat adanya ancaman tersebut Terdakwa mengambil senjata rakitan jenis pistol yang Terdakwa selipkan dipinggang sebelah kiri, lalu Terdakwa arahkan kepada Sdr. Yadi, pada saat terjadinya pertengkaran mulut lalu Sdr.Yadi disuruh oleh beberapa orang/warga yang ada ditempat kejadian untuk pergi, kemudian Sdr. Yadi pergi sedangkan Terdakwa masih menuggu kedatangan Sdr. Robi
l. Bahwa setelah 10 (sepuluh) menit kemudian Sdr. Yadi datang lagi bersama massa/warga dengan membawa senjata tajam jenis pisau, parang dan tombak yang saat itu Sdr. Yadi menunjuk kearah Terdakwa sambil berteriak itu orangnya mendengar teriakan dan adanya ancaman tersebut Terdakwa melarikan diri melalui lorong mengarah ke Jalan Dempo Palembang sambil berteriak Saya Anggota tetapi Sdr Yadi dkk meneriaki maling sambil melakukan pengejaran terhadap Terdakwa, karena merasa terancam lalu Terdakwa melepaskan tembakan sebanyak 1 (satu) kali kearah atas dengan maksud untuk menakuti, tetapi Sdr. Yadi dkk masih melakukan pengejaran dan membacok bagian belakang sebanyak 1(satu) kali. m. Bahwa setibanya Terdakwa di Markas Denpom II/4 Palembang lalu sample urine Terdakwa diperiksa oleh Anggota Denpom II/4 Palembang atas nama Letda Cpm Steven Pusung dengan menggunakan alat test Narkoba yang disaksikan oleh anggota Koramil 40106/Sungsang atas nama Serma August Sani dan Serda Sutimin. dari hasil pemeniksaan tersebut sample urine milik Terdakwa dikatahui Positif AMP (Ampetamine) dan MET (Metamfetamina) selanjutnya Petugas Denpom II/4 Palembang mendatangi petugas dan Denkesyah Kesdam lI/Swj untuk melakukan pengambilan sample urine dan darah Terdakwa. n. Bahwa berdasarkan hasil Berita Acara Pemeriksaan Labonatoris Kriminalistik Polda Sumsel No. LAB. : 1900/NNF/2016 tanggal 12 Juli 2016 dari Puslabfor Polri Laboratonium Forensik Cabang Palembang disimpulkan bahwa barang bukti berupa Urine pada tabel 01 dan Darah pada tabel 02 milik Terdakwa positif mengandung Narkotika jenis Metamfetamine yang tendaftar sebagai golongan I (satu) Nomor Urut 61 Lampiran Undang-undang Republik Indonesia No.35 tahun 2009 tentang Narkotika. Menimbang
:
Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa Terdakwa benar-benar mengerti isi Surat Dakwaan Oditur Militer, dan atas Surat Dakwaan Oditur Militer tersebut Terdakwa maupun Penasihat Hukum tidak mengajukan keberatan/eksepsi.
Menimbang
:
Bahwa di persidangan Terdakwa didampingi oleh Tim Penasihat Hukum Serka Ade Chandra, S.H. NRP 21020021730182, dan Serka Herman, S.H. NRP 21060076730384 berdasarkan Surat Perintah Hal 7 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
Danrem 044/Gapo Nomor : Sprin/710/VIII/2016 tanggal 3 Agustus 2016 dan Surat Kuasa dari Terdakwa tanggal 8 Agustus 2016. Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1 : Nama lengkap Pangkat/Nrp Jabatan Kesatuan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Suherman. Kapten Kav/605717. Danramil 401-06/Sungsang. Kodim 0401/Muba. Aceh Utara,12 Januari 1967. Laki-laki. Indonesia. Islam. Jl. Talang Keramat Komplek Hanan Lestari Blok B.4 Rt 05,Rw 03 Kel.Kenten Kec.Talang Kelapa,Kab.Banyuasin,Sumsel.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal 1 Nopember 2015 di Koramil 401-06/Sungsang atau pada saat Terdakwa berdinas di Koramil 401-06/Sungsang, kemudian antara Saksi dan Terdakwa tidak ada memiliki hubungan famili/keluarga melainkan hubungan sebatas atasan dengan bawahan. 2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 05 Juli 2016 sekira pukul 14.30 Wib sewaktu Saksi sedang berada di rumah menerima berita pertelpon melalui handphone dari Nomor handphone yang belum Saksi kenal, sewaktu Saksi menerima telpon tersebut ternyata sipenelpon mengaku Danpospom Sekayu a.n Letda Cpm Bawi bertanya kepada Saksi “Apakah Koptu Mahdi Alamsyah anggota Koramil 401-06/Sungsang " sehingga Saksi jawab " Ya, ada apa " selanjutnya Letda Cpm M. Bawi menjelaskan permasalahannya bahwa Terdakwa dikeroyok oleh massa karena menembak-nembak dan telah diamankan di Polsek Kamboja Palembang. 3. Bahwa setelah mendapat penjelasan tersebut lalu Saksi memerintahkan Batuud A.n Serma August Sanie menuju Denpom II/4 Palembang untuk mengecek keberadaan Terdakwa dan menanyakan tentang permasalahannya sedangkan Saksi melaporkan kejadian tersebut melalui handphone kepada Dandim 0401/Muba (Letkol lnf Ignatius Wiwoho) Selanjutnya Saksi diperintahkan untuk mengecek di tempat kejadian (TKP). 4. Bahwa setelah mendapat Perintah tersebut Saksi berangkat dari rumah menuju ke Polsek Kamboja Palembang, namun setibanya Saksi di Polsek Kamboja ternyata Terdakwa sudah berada di dalam kendaraan dinas Patroli Polisi Militer dibawa ke Denpom II/4 Palembang, pada saat Saksi masih berada di Polsek Kamboja untuk mencari informasi tentang kejadiannya, Saksi dihubungi melalui handphone oleh Serma August Sanie memberitahukan bahwa Terdakwa dibawa ke Rs. Ak. Gani Palembang untuk dirawat sehingga Saksi Iangsung menuju Rs. Ak. Gani Palembang.
5. Bahwa setibanya Saksi di Rs. Ak. Gani Palembang melihat Terdakwa sedang menjalani perawatan di dalam ruangan kondisi kepala belakang dan pelipis robek dan diberitahu oleh Serma August Sanie bahwa sample urine milik Terdakwa diketahui positif mengkonsumsi Narkotika pada saat diperiksa di Markas Denpom II/4 Palembang dengan menggunakan alat test Narkoba. Hal 8 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
6. Bahwa Saksi tidak pernah melihat Terdakwa membawa/ memegang dan menyimpan senjata api pistol rakitan karena dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya di kesatuan maupun diluar dinas Saksi tidak pernah membekali Anggota senjata api pistol inventaris milik kesatuan maupun munisinya. 7. Bahwa pada tanggal 1 Juni 2016 bertempat di Koramil 40108/Talang Kelapa Kesatuan Kodim 0401/Muba telah melakukan pemeriksaan terhadap sample urine Anggota Kodim 0401/Muba dari hasil pemeriksaan tersebut sample urine milik Terdakwa dinyatakan Negatif. 8. Bahwa keberadaan Terdakwa berada diwilayah Kota Palembang yaitu dalam rangka melaksanakan cuti hari raya Idul Fitri 1437 H terhitung dari tanggal 04 Juli 2016 sampai tanggal 06 Juli 2016 gelombang I. 9. Bahwa luka yang diderita oleh Terdakwa akibat dikeroyok oleh warga/massa yaitu luka robek kepala bagian belakang, luka robek bagian bawah telinga luka robek pelipis mata sebelah kanan dan bagian muka luka memar. 10. Bahwa sepengetahuan Saksi, Terdakwa membawa senjata api tidak dilengkapi dengan surat-surat. Atas keterangan seluruhnya.
Saksi
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Saksi-2 : Nama lengkap Pangkat/Nrp Jabatan
: August Sanie. : Serma/3920067300870. : Babinsa Ramil 401-06/Sungsang sekarang bati Tuud Ramil 401-06/Sungsang. Kesatuan : Kodim 0401/Muba. Tempat/tanggal lahir : Palembang/05 Agustus 1970. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Jl. PMD Komplek BPI Blok-B No. 40 Kel. Sukajadi Kec.Sukarami Kota Palembang. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan September 2015 pada saat Terdakwa bertugas di Koramil 401-06/Sungsang Kodim 0401/Muba, kemudian antara Saksi dan Terdakwa tidak ada memiliki hubungan famili/keluarga melainkan hubungan sebatas atasan dengan bawahan. 2. Bahwa Saksi menerangkan Terdakwa melakukan tindak pidana penyalahgunaan Senjata api dan Narkotika yaitu pada hari Selasa tanggal 05 Juli 2016 sekira pukul 17.00 Wib. 3. Bahwa pada hari Selasa tanggal 05 Juli 2016 sekira pukul 14.30 Wib pada saat Saksi sedang berada di rumah lalu Saksi dihubungi oleh Danramil 401-06/Sungsang a.n Kapten Kay Suherman melalui Handphone dan memerintahkan saksi untuk mengecek Terdakwa di Denpom II/4 Palembang karena Terdakwa ada mempunyai permasalahan.
Hal 9 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
4. Bahwa sekira pukul 17.00 Wib Saksi-4 melihat petugas Denpom II/4 Palembang datang dengan membawa Terdakwa setelah itu Terdakwa dibawa kedalam ruangan penyidik selanjutnya petugas meletakkan barang bukti berupa 1 (satu) pucuk senjata api jenis pistol berikut 3 (tiga) butir amunisi tajam kaliber 9 MM dan 2 (dua) buah klongsong di atas meja, setelah itu sample urine milik Terdakwa diperiksa untuk di test menggunakan alat test urine merk Drug Abuse test oleh petugas yaitu Letda Cpm Steven Pusung hasilnya Positif Metamfetamine. 5. Bahwa setelah Saksi mengetahui Terdakwa berada di Denpom II/4 Palembang karena diduga terlibat penyalahgunaan senjata api dan Narkotika lalu Saksi memberitahukan kepada Danramil 40106/Sungsang a.n Kapten Kav Suherman setelah itu Terdakwa diproses sesuai hukum yang berlaku.
6. Bahwa sepengetahuan Saksi senjata api tersebut adalah jenis pistol Bareta yaitu milik Terdakwa karena yang membawa adalah Terdakwa sedangkan Terdakwa melakukan penyalahgunaan senjata api jenis pistol Bareta tersebut secara tanpa hak membawa, memiliki dan menggunakan senjata api tanpa dilengkapi dengan surat atau dokumen yang syah dari pihak yang berwenang dan penyalahgunaan Narkotika. 7. Bahwa sepengetahuan Saksi selaku Batuud Ramil 40106/Sungsang bahwa kesatuan tidak pernah menginvetariskan senjata api jenis apapun kepada Terdakwa sedangkan senjata api yang ada di Koramil 401-06/Sungsang hanyalah jenis FN saja itupun hanya Danramil yang membawanya. 8. Bahwa menurut informasi yang Saksi dapat bahwa Terdakwa telah sebelumnya telah mengeluarkan tembakan ke atas sebanyak 2 (dua) kali karena permasalahan Narkotika, kemudian Terdakwa dikeroyok warga/massa di Daerah 9 Ilir Palembang. Atas keterangan seluruhnya. Saksi-3 : Nama lengkap Pangkat/Nrp Jabatan Kesatuan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Saksi
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Yoli Steven Pusung. Letda Cpm/21980287100478. Pakara Idik Denpom II/4. Denpom II/4 Palembang. Tomohon (Sulut)/18 April 1978. Laki-laki. Indonesia. Islam. Jl.Ki Gede Ing Suro Lr.Langgar Rt.4,Rw.03 No.117 ,Kel.35 Ilir Kota Palembang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal 05 Juli 2016 sewaktu Terdakwa diamankan di Mapolsekta Ilir Timur I Kota Palembang, kemudian antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada memiliki hubungan famili/keluarga. 2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 05 Juli 2016 sekira pukul 17.00Wib sewaktu Saksi sedang berada diruang Idik Denpom II/4 datang Petugas Piket Denpom II/4 Palembang Serka Sudirman melaporkan kepada Saksi, bahwa ada Anggota TNI - AD Koptu Mahdi Alamsyah sedang diamankan di Polsekta llir Timur I Kota Palembang karena menembak-nembak saat dikejar oleh massa, selanjutnya Saksi bersama Hal 10 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
Anggota Lakhartib Denpom II/4 langsung berangkat menuju Polsek Ilir Timur I Kota Palembang. 3. Bahwa setibanya di Polsekta Ilir Timur I Kota Palembang melihat Terdakwa dalam kondisi luka-luka sedang diamankan di ruang Penyidik, selanjutnya Saksi menemui Penyidik Aipda Handoyo mendapat penjelasan bahwa Terdakwa ditemukan oleh Anggota Polsekta Ilir Timur I Kota Palembang saat sedang melaksanakan patroli di Jalan Dempo dekat Hotel Selatan Indah sudah kondisi tidak sadarkan diri dikerumuni massa. 4. Bahwa setelah mendapat penjelasan tersebut kemudian Aipda Handoyo memperlihatkan barang bukti berupa 1 (satu) pucuk senjata api pistol rakitan jenis FN dengan laras warna putih dan bagian gagang warna hitam berikut 3 (tiga) butir peluru dan 2 (dua) butir kolongsong bekas ditembakan, kemudian Aipda Handoyo meminta Saksi untuk menandatangani Berita Acara Penyerahan Terdakwa dan barang bukti. 5. Bahwa selanjutnya Saksi menanyakan tentang kepemilikan senjata api tersebut ternyata Terdakwa mengakui bahwa senjata api pistol rakitan jenis FN berikut 3 (tiga) butir peluru dan 2 (dua) butir kolongsong adalah milik Terdakwa, setelah mendengar adanya pengakuan dari Terdakwa, kemudian Saksi menanyakan penyebab sampai terjadinya Terdakwa dikejar massa, lalu Terdakwa mengakui mau membeli Narkotika jenis shabu. 6. Bahwa Saksi menerangkan pada tanggal 29 Juni 2016 Terdakwa bersama Sdr.Efri mengkonsumsi Narkotika Jenis shabu bertempat di rumah Sdr.Efri, selanjutnya tindakan yang Saksi lakukan yaitu melakukan pemeriksaan terhadap sample urine milik Terdakwasebanyak 2 (dua) kali dengan menggunakan 2 (dua) buah alat tes Narkoba yang berbeda yaitu Merk. Monotes Test Dipstick dan Doa Test 5 (lima) parameter, dari hasil pemeniksaan tersebut sample urine milik Terdakwa diketahui Positif MET (Metamfetamina). 7. Bahwa cara Saksi melakukan pemeriksaan terhadap sample urine Terdakwa yaitu pertama menggunakan alat test Narkoba Merk Monotes Test Dipstick dengan cara Terdakwa memasukan sample urine kedalam botol plastik test urine, selanjutnya alat test Narkoba merk Monetes Test Dipstick pada bagian ujung di celupkan kedalam botol plastik berisikan sample urine, setelah 1 (satu) menit kemudian alat test Narkoba diangkat dan diketahui pada alat test tersebut terdapat 1(satu) strip ganis warna merah.
8. Bahwa kemudian untuk memastikan kandungan narkotikanya lalu Saksi memerintahkan Terdakwa untuk mengisi sample urien kedalam botol plastik test urine yang baru, selanjutnya saksi memasukkan/mencelupkan alat test Narkoba Merk Doa Test 5 (lima) para meter kedalam sample urine milik Terdakwa, dari hasil pemeriksaaan tersebut sample urine milik Terdakwa masih diketahui positif MET karena pada bagian kolom MET terdapat 1 (satu) strip garis warna merah. 9 Bahwa selanjutnya pada saat Saksi melakukan pemeriksaan terhadap sample urine milik Terdakwa disaksikan oleh Anggota dari Koramil 401-06/Sungsang atas nama Serma August Sani dan Serda Sutimin terdapat 1 (satu) strip garis warna merah. 10 Bahwa Terdakwa membawa, memiliki senjata tidak dilengkapi dengan surat-surat dari pihak yang berwenang.
Hal 11 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
Atas keterangan seluruhnya. Saksi-4 : Nama lengkap Pangkat/Nrp Jabatan Kesatuan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Saksi
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Andi Kurniawan. Bripka/81080674. Ba Sat Polsek Ilir Timur I. Polresta Palembang. Palembang/03 Agustus 1981. Laki-laki. Indonesia. Islam. Asrama Polsekta IT- I Jalan Mayor Santoso Kamboja Kota Palembang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi sebelumnya tidak kenal dengan Terdakwa namun kenalnya pada tanggal 05 Juli 2016 sekira pukul 14.00 Wib pada saat di Polsekta Ilir Timur-I Palembang, namun antara Terdakwa dan Saksi tidak ada hubungan hubungan famili/ keluarga. 2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 05 Juli 2016 sekira Pukul 13.00 Wib pada saat sedang melintas di Jalan Denpo Kel 9 Ilir Kec. Ilir Timur-I Palembang dengan mengendarai sepeda motor Saksi melihat ada keributan selanjutnya Saksi berhenti lalu Saksi-2 melintas ada seorang laki-laki (Terdakwa) dengan posisi terlentang dan dikeroyok oleh orang berjumlah Iebih kurang 20 (dua puluh) orang. 3. Bahwa setelah Saksi mendekati kemudian Saksi membubarkan dengan cara memberi tembakan peringatan keatas sebanyak 1 (satu) kali lalu massa bubar kemudian Saksi melihat Terdakwa terlentang ditanah menggengam senjata api jenis pistol setelah itu Saksi meminta bantuan ke Polsek Ilir Timur-I Palembang kemudian datang Bripka Guntur setelah itu Saksi membawa Terdakwa ke Polsek Ilir Timur-I Palembang dengan menumpang kendaraan Bripka Guntur. 4. Bahwa pada saat diperjalanan Terdakwa mengatakan bahwa dirinya adalah anggotaTNI-AD berdinas di Koramil 401-06/Sungsang dengan pangkat Koptu lalu sesampainya di Polsekta Ilir I Palembang kemudian Terdakwa di Interogasi oleh Bripka Iiyas lalu Terdakwa menyatakan bahwa senjata tersebut milik Terdakwa. 5. Bahwa setelah diketahui Terdakwa anggota TNI-AD lalu Terdakwa berikut senjata api jenis pistol dan amunisi di serahkan ke Denpom II/4 Palembang guna diproses sesuai hukum yang berlaku. 6. Bahwa Terdakwa mengakui bahwa 1 (satu) pucuk senjata api jenis pistol tanpa nomor dan berikut 2 (dua) butir munisi tajam kaliber 99 mm berada dilaras sedangkan 1 (satu) munisi tajam kaliber 99 mm berada di magazen milik Terdakwa tanpa dilengkapi dengan surat/dokumen yang syah dari pihak berwenang.
Atas keterangan seluruhnya. Menimbang
:
Saksi
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Bahwa Saksi-5 tidak hadir dipersidangan telah memberikan keterangannya di bawah sumpah dalam berita acara pemeriksaan dan yang bersangkutan telah dipanggil secara sah dan patut sesuai dengan ketentuan, namun Saksi tidak dapat dihadirkan oleh Oditur Militer di persidangan karena sudah tidak berdomisili di alamat Jl. Masjid No. 13 Hal 12 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
Rt 10 Kel.Talang Jambi Kec.Sukarami Kota Palembang, untuk itu dengan mendasari pasal 155 Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer Oditur Militer mohon agar keterangan Saksi yang ada di dalam berkas acara pemeriksaan dibacakan, atas persetujuan dari Terdakwa, maka keterangan Saksi dalam berkas acara pemeriksaan tersebut dibacakan yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Saksi-5 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Efriansyah. Buruh. Palembang,13 April 1989. Laki-laki. Indonesia. Islam. Jl. Masjid No. 13 Rt 10 Kel. Talang Jambi Kec. Sukarami Kota Palembang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira tanggal 26 Juni 2016 di Daerah Talang Jambi Palembang dan hubungan saksi dengan Terdakwa hanya sebagai teman tidak ada hubungan famil atau keluarga. 2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 29 Juni 2016 sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa datang kerumah Saksi yang beralamat di JI. Masjid No. 13 Rt.10 Kel, Talang Jambi Kec. Sukarami Kota Palembang dengan menggunakan sepeda motor, setelah Terdakwa di persilahkan masuk kemudian Saksi dan Terdakwa mengobrol dan bercerita diruang tamu saat sedang aysik mengobrol lalu Terdakwa Iangsung berkata kepada Saksi dan mengajak saksi untuk mengkonsumsi Narkotika jenis shabu, tidak lama kemudian Terdakwa mengeluarkan bungkusan plastik kecil Narkotika jenis shabu yang disimpan didalam kantong celana sebelah kanan, yang mana Narkotika tersebut Terdakwa peroleh dengan cara membeli seharga Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) atas pengakuan Terdakwa. 3. Bahwa cara Saksi dan Terdakwa mengkonsumsi Narkotika jenis shabu tersebut Pada bagian ujung pipet /sedotan botol aqua yang sudah terpasang kaca/pirek yang sudah berisi Narkotika jenis shabu di bakar menggunakan korek api gas yang sudah di modifikasi, kemudian pada ujung pipet/ sedotan yang satunya Saksi tempelkan kemulut untuk menghisap asap hasil pembakaran Narkotika jenis shabu, lalu asap dari pembakaran tersebut Saksi hisap dan Saksi keluarkan lagi seperti orang sedang merokok dan Saksi lakukan secara berulang, kemudian Saksi lakukan secara bergantian dengan Terdakwa. 4. Bahwa pada hari Selasa tanggal 05 Juli 2016 sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa datang kerumah Saksi dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vega R Nopol BG 2928 AAP mengajak saksi berkunjung kerumah kakaknya yang berada di Tangga Buntung Palembang, namun dalam perjalanan Terdakwa bukan mengajak Saksi menuju ke daerah Tangga buntung, melainkan mengarahkan JI. Segaran Palembang dan Terdakwa berkata kepada Saksi mau membeli Narkotika jenis sabu namun Terdakwa hanya memiliki uang sebesar Rp. 140.000,- (Seratus empat puluh ribu rupiah). 5. Bahwa setibaya di JI. Segaran lalu sepeda motor yang dikendarai Terdakwa Iangsung masuk kedalam Lorong Kebangkan Gang Ujung Tanjung Rt.010 Rw.03 Kel. 9 fir Kec. IT-II Palembang, sesampainya di pertengahan lorong Terdakwa menghentikan sepeda motor yang Hal 13 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
dikendarai menemui seorang laki-laki yang belum saksi kenal, dari pertemuan tersebut Saksi melihat Terdakwa menyerahkan uang sebesar Rp.140.000,- (seratus empat puluh ribu rupiah) kepada laki-laki tersebut. Setelah menerima uang tersebut laki-laki tersebut Iangsung pergi sedangkan Terdakwa menunggu ditempat tersebut. 6. Bahwa pada saat Terdakwa sedang menunggu pembeli Narkotika jenis shabu kemudian datang seorang laki-laki yang belum Saksi kenal yang diketahui bernama Sdr. Yadi menghampiri Terdakwa kemudian mengeluarkan senjata tajam jenis pisau diarahkan ke Terdakwa sambil berkata “Kamu Anjing Polisi” sehingga terjadilah keributan, lalu Saksi melihat Terdakwa sudah memegang senjata api jenis pistol ditangan kanannya namun kejadian tersebut dapat dilerai oleh beberapa warga yang ada ditempat. 7. Bahwa setelah 5 (lima) menit kemudian Sdr. Yadi datang kembali ke tempat terjadi keributan bersama warga (Massa) dengan membawa senjata tajam, melihat kedatangan massa Terdakwa berlari menyelamatkan diri, kemudian Saksi berusaha menyelamatkan diri dengan cara menghidupkan sepeda motor, namun saat Saksi akan meninggalkan kejadian mendengar suara letusan sebanyak 1(satu) kali, selanjutnya saksi datang kerumah Istri Terdakwa dan kakak angkatnya yang bernama Sdr. Rifin memberitahukan bahwa Terdakwa dikejar warga/massa di Lr. Kebangkan Gg. Ujung Tanjung Rt.010 Rw. 03 Kel. 9 Ilir Kec. IT-II Palembang. 8. Bahwa Saksi masih ingat dengan senjata api jenis pistol yang ditunjukan/diperlihatkan oleh Penyidik yaitu senjata api jenis pistol yang dipegang ditangan kanan oleh Terdakwa saat terjadi keributan dengan Sdr. Yadi pada pada hari Selasa tanggal 05 Juli 2016 bertempat di JI. Segaran Lr. Kebangkan Gg. Ujung Tanjung Rt. 010 Rw.03 Kel. 9 Ilir Kec. IT-II Palembang. 9. Bahwa Saksi masih ingat dengan senjata api jenis pistol yang ditunjukan/diperlihatkan oleh Penyidik yaitu senjata api jenis pistol yang dipegang ditangan kanan oleh Terdakwa saat terjadi keributan dengan Sdr. Yadi pada pada hari Selasa tanggal 05 Juli 2016 bertempat di JI. Segaran Lr. Kebangkan Gg. Ujung Tanjung Rt. 010 Rw.03 Kel. 9 Ilir Kec. IT-II Palembang.
10. Bahwa setelah mengkonsumsi Narkotika jenis shabu tersebut Terdakwa pergi meninggalkan rumah saksi sedangkan alat hisap/bong yang telah digunakan untuk mengkonsumsi Narkotika tersebut dibuang oleh Saksi. Atas keterangan seluruhnya. Menimbang
:
Saksi
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa Mahdi Alamsyah adalah prajurit TNI-AD, yang masuk militer melalui pendidikan Secata PK 2 di Puntang Lahat pada tahun 1994. setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, NRP 31940776510775 kemudian pada tahun 1994 mengikuti Kejuruan Perhubungan di Pusdikhub Surabaya, kemudian ditugaskan di Hubdam II/Swj pada tahun 1994/1996 dan terakhir Terdakwa berdinas di Kodim 0401/Muba, dengan Pangkat Koptu. 2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Efri pada bulan April 2016 di daerah Tangga Buntung Kota Palembang saat sama-sama belajar ilmu Tauhid, namun tidak memiliki hubungan famili/keluarga melainkan hanya Hal 14 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
sebatas teman, kemudian Terdakwa kenal dengan Sdr. Robi sejak tahun 2011 di Lorong Kebangkan Kel. 9 Ilir Kota Palembang hubungan sebatas teman. 3. Bahwa pada tanggal 25 Juni 2016 sekira pukul 16.00 Wib sewaktu Terdakwa berada di pinggir sungai di daerah Sungsang Kab. Banyuasin yang sedang mencari umpan pancing berupa cacing untuk keperluan memancing memijak sesuatu benda keras di rerumputan, karena merasakan sakit sehingga Terdakwa mengambil benda tersebut yang ternyata adalah senjata api rakitan jenis Pistol berwarna hitam. 4. Bahwa setelah menemukan senjata api tersebut lalu Terdakwa memeriksa magazen berisikan 5 (lima) butir amunisi tajam caliber 9 MM, sedangkan bagian pegas/per senjata api tersebut rusak/lemah, selanjutnya senjata api pistol tersebut Terdakwa simpan dipinggang sebelah kiri dan Terdakwa bawa pulang kerumah, setibanya di rumah lalu Terdakwa bungkus dengan plastik disimpan dilemari ruang tempat perabotan/ alat memasak yang tidak dipakai lagi. 5. Bahwa pada tanggal 28 Juni 2016 sekira pukul 10.00 Wib senjata api rakitan jenis pistol tersebut Terdakwa perbaiki bagian pegas/ pernya dengan diganti menggunakan per rem sepeda motor, sedangkan bagian larasnya dibersihkan dengan amplas sehingga yang semula bagian laras berwarna hitam berubah menjadi putih lalu senjata api tersebut Terdakwa simpan di dalam lemari ruang tempat perabotan/alat memasak yang tidak dipakai lagi.
6. Bahwa pada tanggal 29 Juni 2016 sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa mengendarai sepeda motor berangkat dari rumah menuju ke Jalan Segaran Lorong Kebangkan Kel. 9 llir Palembang dengan maksud mau menemui Sdr. Robi karena sudah lama tidak ketemu, setibanya dipertengahan Lorong Kebangkan tersebut Terdakwa bertemu dengan Sdr. Robi dari pertemuan tersebut Terdakwa mengutarakan maksud Terdakwa untuk membeli Narkotika jenis shabu, karena Sdr. Robi sanggup untuk mencarikannya, kemudian Terdakwa memberikan uang sebesar Rp.100.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada Sdr. Robi, setelah Terdakwamenunggu 10 (sepuluh) menit Sdr. Robi datang dan menyerahkan plastik kecil yang berisikan butiran kristal warna putih. 7. Bahwa selanjutnya Narkotika jenis shabu tersebut Terdakwa bawa menuju kerumah Sdr. Efri yang beralamat di Jalan Talang Jambi didekat Bandara SMB II Kota Palembang, setibanya di rumah Sdr. Efri lalu Terdakwa mengajak Sdr. Efri untuk mengkonsumsi Narkotika jenis Shabu, kemudian Terdakwa menyuruh Sdr. Efri membeli minuman teh botol karena pipetnya akan digunakan sebagai alat hisap/bong dari botol plastik minuman mineral jenis Aqua yang ada didalam rumahnya sedangkan pirek kaca dipasang diujung pipet bagian luar dengan menggunakan pipa kaca dari obat tetes telinga, selanjutnya narkotika tersebut Terdakwa konsumsi secara bergantian dengan Sdr. Efri. 8. Bahwa cara Terdakwa mengkonsumsi Narkotika jenis shabu tersebut yaitu tangan kiri memegang alat hisap/bong yang terbuat dari botol plastik minuman mineral jenis Aqua, sedangkan tangan kanan Terdakwa memegang korek api gas membakar bagian bawah pirek kaca yang didalam telah berisikan butiran kristal yang diduga Narkotika jenis shabu yang terpasang dibagian ujung luar pipet, pada saat terjadinya pembakaran tersebut Terdakwa menghisap asap yang ada didalam botol dengan menggunakan mulut melalui salah satu ujung pipet bagian luar, kemudian Terdakwa menghisapnya sebanyak 4 (empat) kali hisapan, dan Terdakwa lakukan secara bergantian dengan Sdr. Efri, sedangkan yang dirasakan setelah mengkonsumsi Narkortika jenis shabu tersebut Terdakwa merasa badan enak dan tidak ada beban. Hal 15 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
9. Bahwa bentuk Narkotika jenis shabu yang Terdakwa konsumsi bersama Sdr Efri adalah seperti gula batu sebanyak 1 (satu) paket kecil seharga Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah), kemudian Narkotika jenis shabu tersebut Terdakwa yang menyediakan, sedangkan cara mendapatkannya yaitu membeli dari Sdr. Robi. 10. Bahwa pada saat Terdakwa mengkonsumsi Narkotika jenis shabu bersama Sdr. Efri bertempat dirumah Sdr. Efni tidak ada orang lain yang ada didalam rumah tersebut, kemudian setelah mengkonsumsi Narkotika jenis shabu tersebut alat hisap/bong dibawa keluar/dibuang oleh Sdr. Efri, kemudian Terdakwa tidak memiliki ijin dari pihak manapun untuk mengkonsumsi Narkotika jenis shabu. 11. Bahwa yang membuat alat hisap/bong untuk mengkonsumsi Narkotika jenis shabu adalah Sdr.Efri, sedangkan bentuk alat hisap/bong tersebut terbuat dari botol plastik minuman mineral jenis Aqua dan dalam botol plastik tersebut berisikan air sebanyak ¾ (tiga perempat) botol, pada bagian tutup botol terdapat 2 (dua) buah lubang dan tiap lubang terpasang 1 (satu) buah pipet dengan posisi salah satu ujung pipet dimasukkan kedalam air dalam botol dan ujung pipet bagian luar terpasang pirek kaca dari pipa kaca obat tetes telinga, sedangkan pipet yang satunya terpasang namun bagian ujung pipet tidak masuk ke air dalam botol yang berfungsi untuk menghisap asap yang ada dalam botol.
12. Bahwa Terdakwa sebelumnya sudah pernah mengkonsumsi Shabu-shabu sebanyak 3 (tiga) kali pada tahun 2008. 13. Bahwa pada tanggal 04 Juli 2016 Terdakwa mendapat cuti lebaran gelombang pertama dari kesatuan sampai dengan tanggal 06 Juli 2016, dengan adanya cuti lebaran tersebut Terdakwa kembali kerumah Terdakwa yang beralamat di Jalan Kebun Bunga Perumahan Kebun Bunga Blok D No.16. 14. Bahwa pada tanggal 05 Juli 2016 sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa mengendarai sepeda motor menuju kerumah Sdr. Efri dengan maksud mengajak keluar untuk membeli Narkotika jenis shabu pada Sdr. Robi yang beralamat di Jalan Segaran Lorong Kebangkan Kel. 9 Ilir Palembang, dengan harga Rp. 140.000,- (seratus empat puluh ribu rupiah) namun maksud untuk membeli Narkotika jenis shabu tersebut tidak Terdakwa sampaikan kepada Sdr. Efri, sewaktu dalam perjalanan bertemu dengan Sdr. Robi Terdakwa menyampaikan mau membeli Narkotika jenis shabu kepada Sdr. Robi dan Sdr. Robi menyanggupi dan menyuruh Terdakwa untuk menunggu. 15. Bahwa pada saat Terdakwa dan Saksi-1 sedang menunggu kedatangan Sdr. Robi kemudian datang Sdr. Yadi menghampiri Terdakwa langsung memukul Terdakwa sebanyak 1 (satu) kali mengenai rahang sebelah kiri, sewaktu Sdr. Yadi mengambil senjata tajam jenis pisau dari pinggang krii lalu diarahkan kepada Terdakwa sambil berkata" Kamu cepu polisi" mendapat adanya ancaman tersebut Terdakwa mengambil senjata rakitan jenis pistol yang Terdakwa selipkan dipinggang sebelah kiri, lalu Terdakwa arahkan kepada Sdr. Yadi, pada saat terjadinya pertengaran mulut dan saling mengancam lalu Sdr. Yadi disuruh oleh beberapa orang/warga yang ada ditempat kejadian untuk meninggalkan tempat, selanjutnya Sdr. Yadi pergi sedangkan Terdakwa masih menuggu kedatangan Sdr. Robi. 16. Bahwa setelah 10 (sepuluh) menit kemudian Sdr. Yadi datang bersama massa/warga dengan membawa senjata tajam jenis pisau, pedang dan tombak yang saat itu Sdr. Yadi menunjuk kearah Terdakwa Hal 16 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
sambil berteriak " itu orangnya " mendengar teriakan dan adanya ancaman tersebut Terdakwa melarikan diri melalui lorong mengarah ke Jalan Dempo sambil berteriak “saya anggota” tetapi Sdr Yadi dan kawan-kawan meneriaki maling sambil melakukan pengejaran terhadap Terdakwa, karena merasa terancam lalu Terdakwa melepaskan tembakan sebanyak 1 (satu) kali kearah atas dengan maksud untuk menakuti, tetapi Sdr. Yadi dan kawan-kawan masih melakukan pengejaran dan membacok bagian belakang sebanyak 1(satu) kali. 17. Bahwa setibanya Terdakwa di JI. Dempo Palembang tepatnya di dekat hotel Selatan lndah, Terdakwa terjatuh akibat lemparan batu yang mengenai kepala bagian belakang, yang mengakibatkan Terdakwa tidak sadarkan diri dan saat terbangun dari sadar ternyata sudah berada di Polsekta Kamboja, setelah itu Terdakwa di Interogasi oleh Petugas dan Polsekta Kamboja lalu datang petugas Polisi Militer membawa Terdakwa ke Denpom II/4 Palembang. 18. Bahwa setibanya Terdakwa di Markas Denpom II/4 Palembang lalu sample urine Terdakwa diperiksa oleh Anggota Denpom II/4 Palembang atas nama Letda Cpm Steven Pusung dengan menggunakan alat test Narkoba yang disaksikan oleh anggota Koramil 40106/Sungsang atas nama Serma August Sani dan Serda Sutimin dari hasil pemeriksaan tersebut sample urine milik Terdakwa diketahui Positif AMP (Ampetamine) dan MET (Metamina). selanjutnya Petugas Denpom II/4 Palembang mendatangi petugas dan Denkesyah Kesdam lI/Swj untuk melakukan pengambilan sample urine dan darah Terdakwa. 18. Bahwa Terdakwa sudah mengetahui tentang perintah larangan prajurit TNI AD untuk tidak melibatkan diri dalam masalah Narkoba, hal itu Terdakwa ketahui dari pengarahan atasan, baik pada jam komandan, Upacara maupun saat apel pagi maupun apel siang. 19. Bahwa Terdakwa tidak ketergantungan dengan shabu-shabu dan bila tidak menggunakanan shabu-shabu perasaan Terdakwa biasa-biasa saja dan Terdakwa juga bukanlah seseorang yang sedang menjalani rehabilitasi medis karena ketergantungan terhadap Narkotika. 20. Bahwa Terdakwa menyadari, menyesali serta berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. Menimbang
:
Bahwa barang bukti yang diajukan Oditur Militer di persidangan berupa surat-surat : 1.
Barang-barang: a. 1 (satu) alat test pack Merk Monotes Test Dipstick, b. 1 (satu) alat test peck Merk Doa Test, c. 1 (satu) pucuk senjata api pistol rakitan jenis FN berikut magazen, d. 3 (tiga) butir munisi, e. 2 (dua) butir Klongsong.
2.
Surat-surat : a. 3 (tiga) lembar Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dan Laboratorium Forensik Polri Cabang Palembang No.LAB : 1900/NNF/2016 tanggal 12 Juli 2016, dan b. 2 (dua) lembar Berita Acara Pemeriksaan Teknis dari Paldam II/Swj Nomor : BA/01/-/2016/Jat tanggal 19 Juli 2016.
Hal 17 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa barang-barang dan surat-surat tersebut di atas telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Penasihat Hukum, Terdakwa dan para Saksi yang hadir dipersidangan, serta telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana yang telah dilakukan oleh Terdakwa, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan buktibukti lain dan diakui kebenarannya oleh Terdakwa dan para Saksi, sehingga oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa dan dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan barang bukti berupa surat yang diajukan ke persidangan serta petunjuk-petunjuk lainnya dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh faktafakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa Mahdi Alamsyah adalah prajurit TNI-AD, yang masuk militer melalui pendidikan Secata PK 2 di Puntang Lahat pada tahun 1994. setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, NRP 31940776510775 kemudian pada tahun 1994 mengikuti Kejuruan Perhubungan di Pusdikhub Surabaya, kemudian ditugaskan di Hubdam II/Swj pada tahun 1994/1996 dan terakhir Terdakwa berdinas di Kodim 0401/Muba, dengan Pangkat Koptu. 2. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Sdr. Efri pada bulan April 2016 di daerah Tangga Buntung Kota Palembang saat sama-sama belajar ilmu Tauhid, namun tidak memiliki hubungan famili/keluarga melainkan hanya sebatas teman, kemudian Terdakwa kenal dengan Sdr. Robi sejak tahun 2011 di Lorong Kebangkan Kel. 9 Ilir Kota Palembang hubungan sebatas teman. 3. Bahwa benar pada tanggal 25 Juni 2016 sekira pukul 16.00 Wib sewaktu Terdakwa berada di pinggir sungai di daerah Sungsang Kab. Banyuasin yang sedang mencari umpan pancing berupa cacing untuk keperluan memancing memijak sesuatu benda keras di rerumputan, karena merasakan sakit sehingga Terdakwa mengambil benda tersebut yang ternyata adalah senjata api rakitan jenis Pistol berwarna hitam. 4. Bahwa benar setelah menemukan senjata api tersebut lalu Terdakwa memeriksa magazen berisikan 5 (lima) butir amunisi tajam caliber 9 MM, sedangkan bagian pegas/per senjata api tersebut rusak/lemah, selanjutnya senjata api pistol tersebut Terdakwa simpan dipinggang sebelah kiri dan Terdakwa bawa pulang kerumah, setibanya di rumah lalu Terdakwa bungkus dengan plastik disimpan dilemari ruang tempat perabotan/ alat memasak yang tidak dipakai lagi. 5. Bahwa benar pada tanggal 28 Juni 2016 sekira pukul 10.00 Wib senjata api rakitan jenis pistol tersebut Terdakwa perbaiki bagian pegas/ pernya dengan diganti menggunakan per rem sepeda motor, sedangkan bagian larasnya dibersihkan dengan amplas sehingga yang semula bagian laras berwarna hitam berubah menjadi putih lalu senjata api tersebut Terdakwa simpan di dalam lemari ruang tempat perabotan/alat memasak yang tidak dipakai lagi. 6. Bahwa benar pada tanggal 29 Juni 2016 sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa mengendarai sepeda motor berangkat dari rumah menuju ke Jalan Segaran Lorong Kebangkan Kel. 9 llir Palembang dengan maksud mau menemui Sdr. Robi karena sudah lama tidak ketemu, setibanya dipertengahan Lorong Kebangkan tersebut Terdakwa bertemu dengan Sdr. Robi dari pertemuan tersebut Terdakwa mengutarakan maksud Terdakwa untuk membeli Narkotika jenis shabu, karena Sdr. Robi Hal 18 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
sanggup untuk mencarikannya, kemudian Terdakwa memberikan uang sebesar Rp.100.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada Sdr. Robi, setelah Terdakwa menunggu 10 (sepuluh) menit Sdr. Robi datang dan menyerahkan plastik kecil yang berisikan butiran kristal warna putih. 7. Bahwa benar selanjutnya Narkotika jenis shabu tersebut Terdakwa bawa menuju kerumah Sdr. Efri yang beralamat di Jalan Talang Jambi didekat Bandara SMB II Kota Palembang, setibanya di rumah Sdr. Efri lalu Terdakwa mengajak Sdr. Efri untuk mengkonsumsi Narkotika jenis Shabu, kemudian Terdakwa menyuruh Sdr. Efri membeli minuman teh botol karena pipetnya akan digunakan sebagai alat hisap/bong dari botol plastik minuman mineral jenis Aqua yang ada didalam rumahnya sedangkan pirek kaca dipasang diujung pipet bagian luar dengan menggunakan pipa kaca dari obat tetes telinga, selanjutnya narkotika tersebut Terdakwa konsumsi secara bergantian dengan Sdr. Efri. 8. Bahwa benar cara Terdakwa mengkonsumsi Narkotika jenis shabu tersebut yaitu tangan kiri memegang alat hisap/bong yang terbuat dari botol plastik minuman mineral jenis Aqua, sedangkan tangan kanan Terdakwa memegang korek api gas membakar bagian bawah pirek kaca yang didalam telah berisikan butiran kristal yang diduga Narkotika jenis shabu yang terpasang dibagian ujung luar pipet, pada saat terjadinya pembakaran tersebut Terdakwa menghisap asap yang ada didalam botol dengan menggunakan mulut melalui salah satu ujung pipet bagian luar, kemudian Terdakwa menghisapnya sebanyak 4 (empat) kali hisapan, dan Terdakwa lakukan secara bergantian dengan Sdr. Efri, sedangkan yang dirasakan setelah mengkonsumsi Narkortika jenis shabu tersebut Terdakwa merasa badan enak dan tidak ada beban. 9. Bahwa benar bentuk Narkotika jenis shabu yang Terdakwa konsumsi bersama Sdr Efri adalah seperti gula batu sebanyak 1 (satu) paket kecil seharga Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah), kemudian Narkotika jenis shabu tersebut Terdakwa yang menyediakan, sedangkan cara mendapatkannya yaitu membeli dari Sdr. Robi. 10. Bahwa benar pada saat Terdakwa mengkonsumsi Narkotika jenis shabu bersama Sdr. Efri bertempat dirumah Sdr. Efni tidak ada orang lain yang ada didalam rumah tersebut, kemudian setelah mengkonsumsi Narkotika jenis shabu tersebut alat hisap/bong dibawa keluar/dibuang oleh Sdr. Efri, kemudian Terdakwa tidak memiliki ijin dari pihak manapun untuk mengkonsumsi Narkotika jenis shabu. 11. Bahwa benar yang membuat alat hisap/bong untuk mengkonsumsi Narkotika jenis shabu adalah Sdr.Efri, sedangkan bentuk alat hisap/bong tersebut terbuat dari botol plastik minuman mineral jenis Aqua dan dalam botol plastik tersebut berisikan air sebanyak ¾ (tiga perempat) botol, pada bagian tutup botol terdapat 2 (dua) buah lubang dan tiap lubang terpasang 1 (satu) buah pipet dengan posisi salah satu ujung pipet dimasukkan kedalam air dalam botol dan ujung pipet bagian luar terpasang pirek kaca dari pipa kaca obat tetes telinga, sedangkan pipet yang satunya terpasang namun bagian ujung pipet tidak masuk ke air dalam botol yang berfungsi untuk menghisap asap yang ada dalam botol. 12. Bahwa benar Terdakwa sebelumnya sudah pernah mengkonsumsi Shabu-shabu sebanyak 3 (tiga) kali pada tahun 2008. 13. Bahwa benar pada tanggal 04 Juli 2016 Terdakwa mendapat cuti lebaran gelombang pertama dari kesatuan sampai dengan tanggal 06 Juli 2016, dengan adanya cuti lebaran tersebut Terdakwa kembali kerumah Terdakwa yang beralamat di Jalan Kebun Bunga Perumahan Kebun Bunga Blok D No.16. Hal 19 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
14. Bahwa benar pada tanggal 05 Juli 2016 sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa mengendarai sepeda motor menuju kerumah Sdr. Efri dengan maksud mengajak keluar untuk membeli Narkotika jenis shabu pada Sdr. Robi yang beralamat di Jalan Segaran Lorong Kebangkan Kel. 9 Ilir Palembang, dengan harga Rp. 140.000,- (seratus empat puluh ribu rupiah) namun maksud untuk membeli Narkotika jenis shabu tersebut tidak Terdakwa sampaikan kepada Sdr. Efri, sewaktu dalam perjalanan bertemu dengan Sdr. Robi Terdakwa menyampaikan mau membeli Narkotika jenis shabu kepada Sdr. Robi dan Sdr. Robi menyanggupi dan menyuruh Terdakwa untuk menunggu. 15. Bahwa benar pada saat Terdakwa dan Saksi-1 sedang menunggu kedatangan Sdr. Robi kemudian datang Sdr. Yadi menghampiri Terdakwa langsung memukul Terdakwa sebanyak 1 (satu) kali mengenai rahang sebelah kiri, sewaktu Sdr. Yadi mengambil senjata tajam jenis pisau dari pinggang krii lalu diarahkan kepada Terdakwa sambil berkata" Kamu cepu polisi" mendapat adanya ancaman tersebut Terdakwa mengambil senjata rakitan jenis pistol yang Terdakwa selipkan dipinggang sebelah kiri, lalu Terdakwa arahkan kepada Sdr. Yadi, pada saat terjadinya pertengaran mulut dan saling mengancam lalu Sdr. Yadi disuruh oleh beberapa orang/warga yang ada ditempat kejadian untuk meninggalkan tempat, selanjutnya Sdr. Yadi pergi sedangkan Terdakwa masih menuggu kedatangan Sdr. Robi. 16. Bahwa benar setelah 10 (sepuluh) menit kemudian Sdr. Yadi datang bersama massa/warga dengan membawa senjata tajam jenis pisau, pedang dan tombak yang saat itu Sdr. Yadi menunjuk kearah Terdakwa sambil berteriak " itu orangnya " mendengar teriakan dan adanya ancaman tersebut Terdakwa melarikan diri melalui lorong mengarah ke Jalan Dempo sambil berteriak “saya anggota” tetapi Sdr Yadi dan kawan-kawan meneriaki maling sambil melakukan pengejaran terhadap Terdakwa, karena merasa terancam lalu Terdakwa melepaskan tembakan sebanyak 1 (satu) kali kearah atas dengan maksud untuk menakuti, tetapi Sdr. Yadi dan kawan-kawan masih melakukan pengejaran dan membacok bagian belakang sebanyak 1(satu) kali. 17. Bahwa benar setibanya Terdakwa di JI. Dempo Palembang tepatnya di dekat hotel Selatan lndah, Terdakwa terjatuh akibat lemparan batu yang mengenai kepala bagian belakang, yang mengakibatkan Terdakwa tidak sadarkan diri dan saat terbangun dari sadar ternyata sudah berada di Polsekta Kamboja, setelah itu Terdakwa di Interogasi oleh Petugas dan Polsekta Kamboja lalu datang petugas Polisi Militer membawa Terdakwa ke Denpom II/4 Palembang. 18. Bahwa benar setibanya Terdakwa di Markas Denpom II/4 Palembang lalu sample urine Terdakwa diperiksa oleh Anggota Denpom II/4 Palembang atas nama Letda Cpm Steven Pusung dengan menggunakan alat test Narkoba yang disaksikan oleh anggota Koramil 40106/Sungsang atas nama Serma August Sani dan Serda Sutimin dari hasil pemeriksaan tersebut sample urine milik Terdakwa diketahui Positif AMP (Ampetamine) dan MET (Metamina). selanjutnya Petugas Denpom II/4 Palembang mendatangi petugas dan Denkesyah Kesdam lI/Swj untuk melakukan pengambilan sample urine dan darah Terdakwa. 19. Bahwa benar berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Teknis Paldam lI/Swj Nomor : BA/0/VII/2016/Jat tanggal 19 Juli 2016 diajukan Bahwa Barang Bukti berupa 1 (satu) pucuk senjata api pistol Pistol Rakitan Type FN tanpa nomor dan 3 (tiga) butir amunisi tajam kaliber 9 mm jenis senjata adalah senjata rakitan Type FN (bukan standar TNI) dan kondisi senjata bisa ditembakkan. Hal 20 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
20. Bahwa benar berdasarkan hasil Berita Acara Pemeriksaan Labonatoris Kriminalistik Polda Sumsel No. LAB. : 1900/NNF/2016 tanggal 12 Juli 2016 dari Puslabfor Polri Laboratonium Forensik Cabang Palembang disimpulkan bahwa barang bukti berupa Urine pada tabel 01 dan Darah pada tabel 02 milik Terdakwa positif mengandung Narkotika jenis Metamfetamine yang tendaftar sebagai golongan I (satu) Nomor Urut 61 Lampiran Undang-undang Republik Indonesia No.35 tahun 2009 tentang Narkotika. 21. Bahwa benar Terdakwa sudah mengetahui tentang perintah larangan prajurit TNI AD untuk tidak melibatkan diri dalam masalah Narkoba, hal itu Terdakwa ketahui dari pengarahan atasan, baik pada jam komandan, Upacara maupun saat apel pagi maupun apel siang. 22. Bahwa benar Terdakwa tidak ketergantungan dengan shabu-shabu dan bila tidak menggunakanan shabu-shabu perasaan Terdakwa biasabiasa saja dan Terdakwa juga bukanlah seseorang yang sedang menjalani rehabilitasi medis karena ketergantungan terhadap Narkotika. 23. Bahwa benar Terdakwa menyadari, menyesali serta berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa pada pokoknya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer tentang pembuktian unsur-unsur tindak pidana sebagaimana telah diuraikan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya, namun mengenai pemidanaannya Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri dalam Putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa terhadap permohonan Penasihat Hukum Terdakwa yang memohon agar Majelis Hakim memberikan putusan seringan-ringannya, Majelis Hakim tidak akan menanggapinya secara khusus, akan tetapi Majelis Hakim akan menanggapi sekaligus dalam uraian pembuktian unsur-unsur tindak pidananya, sifat hakekat, serta hal-hal yang meringankan dan yang memberatkan.
Menimbang
:
Bahwa untuk mempersalahkan seseorang telah melakukan tindak pidana maka semua unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan haruslah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum.
Menimbang
:
Bahwa tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer disusun secara kumulatif yaitu dakwaan kesatu dan kedua, oleh karena itu Majelis Hakim akan membuktikan dakwaan kesatu lebih dahulu.
Menimbang
:
Bahwa tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer dalam dakwaan kesatu mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur kesatu
: “Barang siapa”.
Unsur kedua
: “Tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya, atau mempunyai dalam memilikinya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia, sesuatu senjata api, munisi atau bahan peledak”. Hal 21 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
Menimbang
:
Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Unsur kesatu
: “Barang siapa”.
Bahwa yang dimaksud dengan “Barang siapa” dalam KUHP adalah siapa saja, yaitu setiap orang yang tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia dan merupakan subjek hukum yang mampu bertanggung jawab atas perbuatannya. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 2 KUHP, setiap orang yang melakukan tindak pidana di Indonesia adalah subjek hukum Indonesia dan tunduk pada perundang-undangan pidana Indonesia. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh faktafakta sebagai berikut : 1. Benar benar Terdakwa Mahdi Alamsyah adalah prajurit TNI-AD, yang masuk militer melalui pendidikan Secata PK 2 di Puntang Lahat pada tahun 1994. setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, NRP 31940776510775 kemudian pada tahun 1994 mengikuti Kejuruan Perhubungan di Pusdikhub Surabaya, kemudian ditugaskan di Hubdam II/Swj pada tahun 1994/1996 dan terakhir Terdakwa berdinas di Kodim 0401/Muba, dengan Pangkat Koptu. 2. Bahwa benar sebagai prajurit TNI AD, Terdakwa adalah juga sebagai warga negara RI dan Terdakwa adalah subjek hukum Indonesia dan tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia. 3. Bahwa benar Terdakwa dalam persidangan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani sehingga dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. 4. Bahwa sesuai Keppera dari Danrem 044/Gapo selaku Papera Nomor : Kep/53/X/2016 tanggal 5 Oktober 2016 dan Surat Dakwaan Oditur Militer I-04 Palembang Nomor : Sdak/163/X/2016 tanggal 18 Oktober 2016, yang diajukan sebagai Terdakwa dalam perkara ini adalah Koptu Mahdi Alamsyah NRP 3194776510775 dan Terdakwalah orangnya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke satu “Barang siapa” telah terpenuhi. Unsur kedua
: ” Tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya, atau mempunyai dalam memilikinya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia, sesuatu senjata api, munisi atau bahan peledak”.
Bahwa tanpa hak dalam delik ini berarti tindakan atau perbuatan sipelaku/Terdakwa adalah bersifat melawan hukum. Bahwa tanpa hak dalam perumusan delik ini, sudah dipastikan bahwa seorang (baik militer maupun non militer) sepanjang menyangkut senjata api, munisi atau bahan peledak harus ada ijin dari yang berwenang untuk itu. Yang dimaksud hak adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kewenangan, milik atau kepunyaan atas sesuatu. Jadi yang dimaksud Hal 22 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
“Tanpa hak“ berarti pada diri Terdakwa/pelaku tidak ada kekuasaan, kewenangan, pemilikan, kepunyaan atas sesuatu oleh senjata api, munisi atau bahan peledak, dengan demikian bahwa kekuasaan, kewenangan, pemilikan, kepunyaan atau bahan ada pada diri seseorang/si pelaku (Terdakwa) setelah ada ijin sesuai ketentuan untuk itu. Bahwa perbuatan/atau tindakan yang dimaksud dalam unsur delik ini adalah perbuatan/tindakan yang kesemuanya bertentangan/dilarang dengan/oleh Undang-undang dan diancam dengan pidana. Bahwa yang dimaksud dengan memasukkan ke Indonesia adalah membawa masuk, mendatangkan sesuatu (dalam hal ini : senjata api, munisi, atau bahan peledak) dari luar wilayah (dari negara asing) ke dalam wilayah negara Republik Indonesia. Yang dimaksud dengan Membuat adalah mengadakan, menjadikan, menghasilkan sesuatu (dalam hal ini : senjata api, munisi, atau bahan peledak). Yang dimaksud dengan Menerima adalah menyambut, mengambil sesuatu (dalam hal ini : senjata api, munisi, atau bahan peledak) yang diberikan, dikirimkan oleh orang lain (untuk mendapat, menadah menampungnya). Yang dimaksud dengan Menyerahkan adalah memberikan, mempercayakan, menyampaikan kepada (dalam hal ini : senjata api, munisi, atau bahan peledak) orang lain. Yang dimaksud dengan Menguasai adalah berkuasa atas (sesuatu), memegang kekuasaan atas (sesuatu), mengenakan kuasa/pengaruhnya atas (dalam hal ini : senjata api, munisi, atau bahan peledak). Yang dimaksud dengan Membawa adalah memegang dilanjutkan dengan mengangkat sambil berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain, memindahkan, mengirimkan dari satu tempat ke tempat lain atas sesuatu (dalam hal ini : senjata api, munisi, atau bahan peledak). Yang dimaksud dengan Mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya adalah mempunyai cadangan sesuatu (dalam hal ini : senjata api, munisi, atau bahan peledak) yang berada di bawah kekuasaannya/ miliknya, dengan tidak mempersoalkan penempatan sesuatu itu berada dimana sepanjang masih di bawah kekuasaannya. Yang dimaksud dengan Mengangkut adalah membawa, memindahkan sesuatu (dalam hal ini : senjata api, munisi, atau bahan peledak) dari suatu tempat ke tempat lain. Yang dimaksud dengan Menyimpan adalah menempatkan sesuatu (dalam hal ini : senjata api, munisi, atau bahan peledak) sedemikian rupa pada suatu tempat tertentu, di mana sesuai maksud si pelaku/Terdakwa agar sesuatu itu tidak bisa dipegang/diraba, diambil atau dikuasai oleh oaarang lain, namun hal ini relatif masih bisa didekati dan bisa dilihat oleh orang lain. Yang dimaksud dengan Menyembunyikan adalah menempatkan sesuatu (dalam hal ini : senjata api, munisi, atau bahan peledak) sedemikian rupa pada suatu tempat tertentu dimana sesuai maksud si plaku/Terdakwa agar sesuatu itu/tidak bisa didekati, dilihat, diraba/dipegang, diangkat/diambil, diangkut/dibawa, dikuasai/dimiliki oleh orang lain. Yang dimaksud dengan Mempergunakan adalah memakai, mengambil guna/manfaat dari sesuatu (dalam hal ini : senjata api, munisi, atau bahan peledak), melakukan sesuatu dengan (dalam hal ini : senjata api, munisi, atau bahan peledak) untuk memenuhi maksud si pelaku/Terdakwa. Bahwa dalam rumusan delik ini ada alternatif yaitu perbuatan/tindakan terlarang memasukkan sesuatu ke dalam wilayah RI atau mengeluarkan sesuatu dari dalam wilayah RI (dalam hal ini : senjata api, munisi, atau bahan peledak).
Hal 23 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
Yang dimaksud dengan Mengeluarkan dari Indonesia adalah membawa, mengirimkan, menyuruh ke luar wilayah RI (dalam hal ini : senjata api, munisi, atau bahan peledak). Yang dimaksud dengan Senjata api, menurut undang-unddang Senjata Api (UU Senjata Api tahun 1936, LN. 1937 No. 170, diubah dengan LN. 1939 No. 278 dalam pasal 1 menyatakan bahwa yang dikatakan dengaan senjata api, termasuk perdalam pengertian itu juga antara lain : - Bagian-bagian senjata api ; - Meriam-meriam dan peyembur-penyembur api dan bagianbagiannya ; - Senjata-senjata tekanan udara dan senjata tekanan per, pistolpistol penyembelih dan pistol-pistol pemberi isyarat, dan selanjutnya senjata-senjata api tiruan seperti pistol-pistol tanda bahaya, pistol perlombaan, revolver-revolver tanda bahaya dan revolver-revolver mati suri, pistol-pistol mati suri, dan benda-benda yang lain berupa itu yang dapat dipergunakan untuk mengancam atau mengejutkan demikian juga bagian-bagian senjata itu, dengan pengertian, bahwa senjata-senjata tekanan udara, senjata tekanan per dan senjata-senjara tiruan serta bagian-bagian senjata itu hanya dapat dipandang sebagai senjata api, apabila dengan nyata tidak dipergunakan sebagai permainan anak-anak. - Bagian-bagian munisi, seperti selongsong-selongsong peluru, penggalak penggalak, peluru-peluru palutan dan pemalut-pemalut peluru, demikian pula proyektif untuk menghamburkan gas-gas yang merusak kesehatan atau gas-gas yang mempengaruhi keadaan tubuh yang normal. - Yang dimaksud dengan “Mesiu” di dalam undang-undang senjata api ini ialah ; jenis mesiu, yang baik karena sifatnya atau penyelesaian pembuatannya, ataupun karena pembikinannya semata-semata untuk dipergunakan bagi senjata api. - Di dalam Undang-undang tahun 1948 No. 8 tentang Pendaftaran dan Pemberian Ijin Pemakaian Senjata Api, yang dimaksud dengan senjata api ialah : Senjata api dan bagian-bagiannya ; Alat penyembur api dan bagian-bagiannya ; Mesiu dan bagian-bagiannya seperti, patroonhulsan, slaghoodjes dll ; Bahan peledak, termasuk juga benda-benda yang mengandung peledak seperti granat tangan, bom dll. Yang dimaksud senjata api menurut peraturan senjata Api pasal 1 ayat 1 Staatblad 1937 Nomor 170 yang diubah dengan Ordonantie tanggal 30 Mei 1939, Staatblad Nomor 278 adalah senjata api dan bagian-bagiannya dan pengertian amunisi adalah bahan pengisi senjata api (seperti mesiu, peluru) atau bahan peledak yang ditembakkan kepada musuh (seperti bom, granat dan roket). Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh faktafakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada tanggal 25 Juni 2016 sekira pukul 16.00 Wib sewaktu Terdakwa berada di pinggir sungai di daerah Sungsang Kab. Banyuasin yang sedang mencari umpan pancing berupa cacing untuk keperluan memancing memijak sesuatu benda keras di rerumputan, karena merasakan sakit sehingga Terdakwa mengambil benda tersebut yang ternyata adalah senjata api jenis Pistol berwarna hitam.
Hal 24 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
2. Bahwa benar setelah menemukan senjata api tersebut lalu Terdakwa memeriksa magazen berisikan 5 (lima) butir amunisi tajam caliber 9 MM, sedangkan bagian pegas/per senjata api tersebut rusak/lemah, selanjutnya senjata api pistol tersebut Terdakwa simpan dipinggang sebelah kiri dan Terdakwa bawa pulang kerumah, setibanya di rumah lalu Terdakwa bungkus dengan plastik disimpan dilemari ruang tempat perabotan/ alat memasak yang tidak dipakai lagi. 3. Bahwa benar pada tanggal 28 Juni 2016 sekira pukul 10.00 Wib senjata api rakitan jenis pistol tersebut Terdakwa perbaiki bagian pegas/ pernya dengan diganti menggunakan per rem sepeda motor, sedangkan bagian larasnya dibersihkan dengan amplas sehingga yang semula bagian laras berwarna hitam berubah menjadi putih lalu senjata api tersebut Terdakwa simpan di dalam lemari ruang tempat perabotan/alat memasak yang tidak dipakai lagi. 4. Bahwa benar pada tanggal 05 Juli 2016 sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa mengendarai sepeda motor menuju kerumah Sdr. Efri dengan maksud mengajak keluar untuk membeli Narkotika jenis shabu pada Sdr. Robi yang beralamat di Jalan Segaran Lorong Kebangkan Kel. 9 Ilir Palembang, dengan harga Rp. 140.000,- (seratus empat puluh ribu rupiah) namun maksud untuk membeli Narkotika jenis shabu tersebut tidak Terdakwa sampaikan kepada Sdr. Efri, sewaktu dalam perjalanan bertemu dengan Sdr. Robi Terdakwa menyampaikan mau membeli Narkotika jenis shabu kepada Sdr. Robi dan Sdr. Robi menyanggupi dan menyuruh Terdakwa untuk menunggu. 5. Bahwa benar pada saat Terdakwa dan Saksi-1 sedang menunggu kedatangan Sdr. Robi kemudian datang Sdr. Yadi menghampiri Terdakwa langsung memukul Terdakwa sebanyak 1 (satu) kali mengenai rahang sebelah kiri, sewaktu Sdr. Yadi mengambil senjata tajam jenis pisau dari pinggang krii lalu diarahkan kepada Terdakwa sambil berkata" Kamu cepu polisi" mendapat adanya ancaman tersebut Terdakwa mengambil senjata rakitan jenis pistol yang Terdakwa selipkan dipinggang sebelah kiri, lalu Terdakwa arahkan kepada Sdr. Yadi, pada saat terjadinya pertengaran mulut dan saling mengancam lalu Sdr. Yadi disuruh oleh beberapa orang/warga yang ada ditempat kejadian untuk meninggalkan tempat, selanjutnya Sdr. Yadi pergi sedangkan Terdakwa masih menuggu kedatangan Sdr. Robi. 6. Bahwa benar setelah 10 (sepuluh) menit kemudian Sdr. Yadi datang bersama massa/warga dengan membawa senjata tajam jenis pisau, pedang dan tombak yang saat itu Sdr. Yadi menunjuk kearah Terdakwa sambil berteriak " itu orangnya " mendengar teriakan dan adanya ancaman tersebut Terdakwa melarikan diri melalui lorong mengarah ke Jalan Dempo sambil berteriak “saya anggota” tetapi Sdr Yadi dan kawan-kawan meneriaki maling sambil melakukan pengejaran terhadap Terdakwa, karena merasa terancam lalu Terdakwa melepaskan tembakan sebanyak 1 (satu) kali kearah atas dengan maksud untuk menakuti, tetapi Sdr. Yadi dan kawan-kawan masih melakukan pengejaran dan membacok bagian belakang sebanyak 1(satu) kali. 7. Bahwa benar setibanya Terdakwa di JI. Dempo Palembang tepatnya di dekat hotel Selatan lndah, Terdakwa terjatuh akibat lemparan batu yang mengenai kepala bagian belakang, yang mengakibatkan Terdakwa tidak sadarkan diri dan saat terbangun dari sadar ternyata sudah berada di Polsekta Kamboja, setelah itu Terdakwa di Interogasi oleh Petugas dan Polsekta Kamboja lalu datang petugas Polisi Militer membawa Terdakwa ke Denpom II/4 Palembang.
Hal 25 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
8. Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Teknis Paldam lI/Swj Nomor : BA/0/VII/2016/Jat tanggal 19 Juli 2016 diajukan Bahwa Barang Bukti berupa 1 (satu) pucuk senjata api pistol Pistol Rakitan Type FN tanpa nomor dan 3 (tiga) butir amunisi tajam kaliber 9 mm jenis senjata adalah senjata rakitan Type FN (bukan standar TNI) dan kondisi senjata bisa ditembakkan. 9. Bahwa benar Terdakwa tidak ada ijin untuk membawa dan menggunakan senjata api dan munisi dari pihak yang berwenang dan Terdakwa mengetahui untuk dapat memiliki atau membawa senjata api dan munisi haruslah ada ijin dari pihak yang berwenang. 10. Bahwa benar dari uraian fakta-fakta tersebut di atas dapat disimpulkan ternyata sejak semula Terdakwa tidak mempunyai ijin dari pihak yang berwenang untuk menyimpan senjata api dan munisi dan oleh karena Terdakwa tidak mempunyai ijin dan hak dari pihak yang berwenang, maka secara hukum Terdakwa tidak berhak dan tidak berwenang untuk menyimpan senjata api dan munisi. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua ”Tanpa hak membawa dan menggunakan senjata api dan munisi” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa oleh karena semua unsur dakwaan kesatu Oditur Militer telah terpenuhi, Majelis Hakim berpendapat dakwaan kesatu Oditur Militer telah terbukti secara sah dan meyakinkan.
Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan membuktikan dakwaan kedua Oditur Militer Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur kesatu : “Setiap Penyalah Guna”. Unsur kedua : ”Narkotika Golongan I”. Unsur ketiga : ”Bagi diri sendiri”.
Menimbang
:
Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Unsur kesatu : “Setiap Penyalah Guna”. Bahwa yang dimaksud dengan “Setiap” dalam pasal ini adalah “Siapa saja” yang pada dasarnya sama dengan pengertian “barang siapa”, yaitu setiap orang yang tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia dan merupakan subyek hukum Indonesia. Sesuai ketentuan Pasal 2 KUHP, setiap orang yang melakukan tindak pidana di Indonesia adalah subjek hukum Indonesia dan tunduk pada perundang-undangan pidana Indonesia. Bahwa yang dimaksud dengan “Penyalah guna” sesuai dengan Pasal 1 ke-15 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak atau melawan hukum. Bahwa yang dimaksud dengan ‘hak’ menurut pengertian bahasa adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kewenangan, milik, kepunyaan atas sesuatu. Jadi yang dimaksud dengan ‘tanpa hak’ dalam unsur ini adalah bahwa terhadap diri seseorang pelaku, dalam hal ini Terdakwa, tidak terdapat kekuasaan atau kewenangan untuk menggunakan sesuatu barang, dalam hal ini adalah Narkotika Golongan I. Sedangkan yang dimaksud dengan “melawan hukum”, menurut Yurisprudensi (Arrest Hooge Raad tanggal 31 Desember 1919) adalah : Hal 26 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
Melanggar undang-undang ; atau Merusak hak subjektif seseorang menurut undang-undang ; atau Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku menurut undang-undang; atau Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kepatutan dalam masyarakat. Bahwa dalam Pasal 7 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, ditentukan bahwa narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian dalam Pasal 8 UU Nomor 35 Tahun 2009 ditentukan bahwa dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri Kesehatan atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Kemudian dalam Pasal 41 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ditentukan bahwa Narkotika Golongan I hanya dapat disalurkan oleh pedagang besar farmasi tertentu kepada lembaga ilmu pengetahuan tertentu untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari ketentuan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa perbuatan menggunakan narkotika golongan I selain untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan untuk reagenesia diagnostik serta reagensia laboratorium tanpa ijin/persetujuan Menteri Kesehatan atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan adalah perbuatan tanpa hak dan melawan hukum. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh faktafakta sebagai berikut : 1. Benar benar Terdakwa Mahdi Alamsyah adalah prajurit TNI-AD, yang masuk militer melalui pendidikan Secata PK 2 di Puntang Lahat pada tahun 1994. setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, NRP 31940776510775 kemudian pada tahun 1994 mengikuti Kejuruan Perhubungan di Pusdikhub Surabaya, kemudian ditugaskan di Hubdam II/Swj pada tahun 1994/1996 dan terakhir Terdakwa berdinas di Kodim 0401/Muba, dengan Pangkat Koptu. 2. Bahwa benar sebagai prajurit TNI AD, Terdakwa adalah juga sebagai warga negara RI dan Terdakwa adalah subjek hukum Indonesia dan tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia. 3. Bahwa sesuai Keppera dari Danrem 044/Gapo selaku Papera Nomor : Kep/53/X/2016 tanggal 5 Oktober 2016 dan Surat Dakwaan Oditur Militer I-04 Palembang Nomor : Sdak/163/X/2016 tanggal 18 Oktober 2016, yang diajukan sebagai Terdakwa dalam perkara ini adalah Koptu Mahdi Alamsyah NRP 3194776510775 dan Terdakwalah orangnya. 4. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Sdr. Efri pada bulan April 2016 di daerah Tangga Buntung Kota Palembang saat sama-sama belajar ilmu Tauhid, namun tidak memiliki hubungan famili/keluarga melainkan hanya sebatas teman, kemudian Terdakwa kenal dengan Sdr. Robi sejak tahun 2011 di Lorong Kebangkan Kel. 9 Ilir Kota Palembang hubungan sebatas teman. 5. Bahwa benar pada tanggal 29 Juni 2016 sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa mengendarai sepeda motor berangkat dari rumah menuju ke Jalan Segaran Lorong Kebangkan Kel. 9 llir Palembang dengan maksud mau menemui Sdr. Robi karena sudah lama tidak ketemu, setibanya Hal 27 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
dipertengahan Lorong Kebangkan tersebut Terdakwa bertemu dengan Sdr. Robi dari pertemuan tersebut Terdakwa mengutarakan maksud Terdakwa untuk membeli Narkotika jenis shabu, karena Sdr. Robi sanggup untuk mencarikannya, kemudian Terdakwa memberikan uang sebesar Rp.100.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada Sdr. Robi, setelah Terdakwamenunggu 10 (sepuluh) menit Sdr. Robi datang dan menyerahkan plastik kecil yang berisikan butiran kristal warna putih. 6. Bahwa benar selanjutnya Narkotika jenis shabu tersebut Terdakwa bawa menuju kerumah Sdr. Efri yang beralamat di Jalan Talang Jambi didekat Bandara SMB II Kota Palembang, setibanya di rumah Sdr. Efri lalu Terdakwa mengajak Sdr. Efri untuk mengkonsumsi Narkotika jenis Shabu, kemudian Terdakwa menyuruh Sdr. Efri membeli minuman teh botol karena pipetnya akan digunakan sebagai alat hisap/bong dari botol plastik minuman mineral jenis Aqua yang ada didalam rumahnya sedangkan pirek kaca dipasang diujung pipet bagian luar dengan menggunakan pipa kaca dari obat tetes telinga, selanjutnya narkotika tersebut Terdakwa konsumsi secara bergantian dengan Sdr. Efri. 7. Bahwa benar cara Terdakwa mengkonsumsi Narkotika jenis shabu tersebut yaitu tangan kiri memegang alat hisap/bong yang terbuat dari botol plastik minuman mineral jenis Aqua, sedangkan tangan kanan Terdakwa memegang korek api gas membakar bagian bawah pirek kaca yang didalam telah berisikan butiran kristal yang diduga Narkotika jenis shabu yang terpasang dibagian ujung luar pipet, pada saat terjadinya pembakaran tersebut Terdakwa menghisap asap yang ada didalam botol dengan menggunakan mulut melalui salah satu ujung pipet bagian luar, kemudian Terdakwa menghisapnya sebanyak 4 (empat) kali hisapan, dan Terdakwa lakukan secara bergantian dengan Sdr. Efri, sedangkan yang dirasakan setelah mengkonsumsi Narkortika jenis shabu tersebut Terdakwa merasa badan enak dan tidak ada beban. 8. Bahwa benar bentuk Narkotika jenis shabu yang Terdakwa konsumsi bersama Sdr Efri adalah seperti gula batu sebanyak 1 (satu) paket kecil seharga Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah), kemudian Narkotika jenis shabu tersebut Terdakwa yang menyediakan, sedangkan cara mendapatkannya yaitu membeli dari Sdr. Robi. 9. Bahwa benar pada saat Terdakwa mengkonsumsi Narkotika jenis shabu bersama Sdr. Efri bertempat dirumah Sdr. Efni tidak ada orang lain yang ada didalam rumah tersebut, kemudian setelah mengkonsumsi Narkotika jenis shabu tersebut alat hisap/bong dibawa keluar/dibuang oleh Sdr. Efri, kemudian Terdakwa tidak memiliki ijin dari pihak manapun untuk mengkonsumsi Narkotika jenis shabu. 10. Bahwa benar yang membuat alat hisap/bong untuk mengkonsumsi Narkotika jenis shabu adalah Sdr.Efri, sedangkan bentuk alat hisap/bong tersebut terbuat dari botol plastik minuman mineral jenis Aqua dan dalam botol plastik tersebut berisikan air sebanyak ¾ (tiga perempat) botol, pada bagian tutup botol terdapat 2 (dua) buah lubang dan tiap lubang terpasang 1 (satu) buah pipet dengan posisi salah satu ujung pipet dimasukkan kedalam air dalam botol dan ujung pipet bagian luar terpasang pirek kaca dari pipa kaca obat tetes telinga, sedangkan pipet yang satunya terpasang namun bagian ujung pipet tidak masuk ke air dalam botol yang berfungsi untuk menghisap asap yang ada dalam botol. 11. Bahwa benar Terdakwa sebelumnya sudah pernah mengkonsumsi Shabu-shabu sebanyak 3 (tiga) kali pada tahun 2008. 12. Bahwa benar Terdakwa sudah mengetahui tentang perintah larangan prajurit TNI AD untuk tidak melibatkan diri dalam masalah Hal 28 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
Narkoba, hal itu Terdakwa ketahui dari pengarahan atasan, baik pada jam komandan, Upacara maupun saat apel pagi maupun apel siang, namun Terdakwa tetap melakukannya. 13. Bahwa benar Terdakwa tidak ketergantungan dengan shabu-shabu dan bila tidak menggunakanan shabu-shabu perasaan Terdakwa biasabiasa saja dan Terdakwa juga bukanlah seseorang yang sedang menjalani rehabilitasi medis karena ketergantungan terhadap Narkotika. 14. Bahwa benar Terdakwa menyadari, menyesali serta berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke satu “Setiap penyalah guna” telah terpenuhi. Unsur kedua
:
”Narkotika Golongan I”.
Bahwa sesuai Pasal 1 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang dimaksud dengan Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis atau semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana yang terlampir dalam Lampiran I UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yaitu: Narkotika Golongan I, Narkotika Golongan II, dan Narkotika golongan III. Bahwa sesuai dengan Lampiran I UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, salah satu zat yang termasuk dalam jenis Narkotika Golongan-I adalah Methamphetamine yang tercantum dalam daftar Narkotika Golongan I Nomor urut 61 Lampiran UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh faktafakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada tanggal 29 Juni 2016 sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa mengendarai sepeda motor berangkat dari rumah menuju ke Jalan Segaran Lorong Kebangkan Kel. 9 llir Palembang dengan maksud mau menemui Sdr. Robi karena sudah lama tidak ketemu, setibanya dipertengahan Lorong Kebangkan tersebut Terdakwa bertemu dengan Sdr. Robi dari pertemuan tersebut Terdakwa mengutarakan maksud Terdakwa untuk membeli Narkotika jenis shabu, karena Sdr. Robi sanggup untuk mencarikannya, kemudian Terdakwa memberikan uang sebesar Rp.100.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada Sdr. Robi, setelah Terdakwamenunggu 10 (sepuluh) menit Sdr. Robi datang dan menyerahkan plastik kecil yang berisikan butiran kristal warna putih. 2. Bahwa benar selanjutnya Narkotika jenis shabu tersebut Terdakwa bawa menuju kerumah Sdr. Efri yang beralamat di Jalan Talang Jambi didekat Bandara SMB II Kota Palembang, setibanya di rumah Sdr. Efri lalu Terdakwa mengajak Sdr. Efri untuk mengkonsumsi Narkotika jenis Shabu, kemudian Terdakwa menyuruh Sdr. Efri membeli minuman teh botol karena pipetnya akan digunakan sebagai alat hisap/bong dari botol plastik minuman mineral jenis Aqua yang ada didalam rumahnya sedangkan pirek kaca dipasang diujung pipet bagian luar dengan menggunakan pipa kaca dari obat tetes telinga, selanjutnya narkotika tersebut Terdakwa konsumsi secara bergantian dengan Sdr. Efri. Hal 29 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
3. Bahwa benar cara Terdakwa mengkonsumsi Narkotika jenis shabu tersebut yaitu tangan kiri memegang alat hisap/bong yang terbuat dari botol plastik minuman mineral jenis Aqua, sedangkan tangan kanan Terdakwa memegang korek api gas membakar bagian bawah pirek kaca yang didalam telah berisikan butiran kristal yang diduga Narkotika jenis shabu yang terpasang dibagian ujung luar pipet, pada saat terjadinya pembakaran tersebut Terdakwa menghisap asap yang ada didalam botol dengan menggunakan mulut melalui salah satu ujung pipet bagian luar, kemudian Terdakwa menghisapnya sebanyak 4 (empat) kali hisapan, dan Terdakwa lakukan secara bergantian dengan Sdr. Efri, sedangkan yang dirasakan setelah mengkonsumsi Narkortika jenis shabu tersebut Terdakwa merasa badan enak dan tidak ada beban. 4. Bahwa berdasarkan hasil Berita Acara Pemeriksaan Labonatoris Kriminalistik Polda Sumsel No. LAB. : 1900/NNF/2016 tanggal 12 Juli 2016 dari Puslabfor Polri Laboratonium Forensik Cabang Palembang disimpulkan bahwa barang bukti berupa Urine pada tabel 01 dan Darah pada tabel 02 milik Terdakwa positif mengandung Narkotika jenis Metamfetamine yang tendaftar sebagai golongan I (satu) Nomor Urut 61 Lampiran Undang-undang Republik Indonesia No.35 tahun 2009 tentang Narkotika. Dengan demikian maka Majelis Hakim berpendapat bahwa, unsur kedua “Narkotika golongan I” telah terpenuhi. Unsur ketiga
:
“Bagi diri sendiri”.
Bahwa yang dimaksud ”bagi diri sendiri” dalam unsur ini adalah bahwa Terdakwa menggunakan Narkotika tersebut hanya untuk dirinya sendiri, tidak membagikan kepada orang lain, baik dengan diberikan secara cuma-cuma, maupun dengan cara jual beli, dan cara menggunakannya bisa dengan memakan, meminum, menyuntikan, menghisap dan sebagainya. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh faktafakta sebagai berikut : Bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam pembuktian unsurunsur terdahulu yang merupakan bagian dari pembuktian unsur ini bahwa yang dilakukan oleh Terdakwa adalah mengkonsumsi shabushabu untuk digunakan sendiri oleh Terdakwa pada tanggal 29 Juni 2016 sekira pukul 17.00 Wib di rumah Sdr. Efri yang beralamat di Jalan Talang Jambi di dekat Bandara SMB II Kota Palembang, kesemuanya ini dipandang sebagai perbuatan Terdakwa menggunakan Narkotika jenis shabu-shabu untuk diri Terdakwa sendiri. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “Bagi diri sendiri” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa oleh karena semua unsur dakwaan kedua Oditur Militer telah terpenuhi, Majelis Hakim berpendapat dakwaan kedua Oditur Militer telah terbukti secara sah dan meyakinkan.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti secara sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana :
Hal 30 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
Kesatu : “Barang siapa tanpa hak membawa dan mempergunakan senjata api dan munisi”, sebagaimana di atur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 1 ayat (1) UU RI Drt Nomor 12 tahun 1951 tentang Senjata Api. Kedua : “Setiap penyalahgunaan Narkotika Golonga I bagi diri sendiri”, sebagaimana di atur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Menimbang
Menimbang
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana “Setiap penyalah guna Narkotika golongan I bagi diri sendiri” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika maka berdasarkan ketentuan Pasal 127 ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009 menentukan bahwa dalam memutus perkara sebagaimana dimaksud Pasal 127 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 Hakim wajib memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Pasal 55 dan Pasal 103 UU RI No. 35 Tahun 2009. Sehingga apabila ketentuan Pasal 127 ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009 tersebut dihubungkan dengan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan ternyata Terdakwa telah mengkonsumsi shabu-shabu hanya sebanyak 4 (empat) kali hisapan dan Terdakwa merasa biasa saja apabila tidak mengkonsumsi shabu-shabu, lagi pula sampai dengan perkara Terdakwa disidangkan di Pengadilan Militer I-04 Palembang ternyata Terdakwa tidak mempunyai surat keterangan dari lembaga rehabilitasi medis yang ditunjuk oleh pemerintah dalam hal ini Menteri Kesehatan. Oleh karenanya dari keadaan-keadaan yang diuraikan di atas menunjukkan bahwa Terdakwa bukanlah orang yang mengalami ketergantungan terhadap Narkotika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 13 dan angka 14 UU No. 35 Tahun 2009, sehingga Majelis Hakim berpendapat Terdakwa tidak perlu menjalani rehabilitasi medis ataupun rehabilitasi sosial sebagaimana ditentukan dalam Pasal 127 ayat (2) jo Pasal 54 jo Pasal 103 UU RI No. 35 Tahun 2009. :
Bahwa selama pemeriksaan di persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya hal-hal yang dapat dijadikan sebagai alasan pemaaf atau pembenar pada diri Terdakwa, sehingga oleh karenanya Terdakwa harus dipidana. :
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini Majelis Hakim ingin melihat sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa motif Terdakwa melakukan tindak pidana yaitu memiliki senpi tanpa dilengkapi surat-surat dari yang berwajib karena tidak mengindahkan aturan yang melarang seseorang untuk memiliki atau menguasai senpi dan munisi, namun Terdakwa tetap melakukannya apalagi senpi tersebut disalahgunakan yaitu ditembakkan sebanyak 2 (dua) kali saat dikejar dan dikeroyok massa di Jalan Dempo dekat Hotel Selatan Indah Palembang, sedangkan motif Terdakwa menyalahgunakan Narkotika pada tanggal 29 Juni 2016 dengan cara menghisap shabu-shabu bersama Sdr Efri di Jalan Talang Jambi dekat Bandara Palembang karena ingin mencoba merasakan nikmatnya shabu, padahal sejak tahun 2014 Terdakwa sudah berhenti mengkonsumsi shabu. 2. Bahwa sejak semula Terdakwa sebagai seorang Prajurit yang berdinas selama 22 tahun berpangkat Koptu sudah mengerti betul larangan, baik Undang-Undang maupun intruksi pimpinan TNI bahkan Hal 31 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
Pemerintah Republik Indonesia melarang seseorang untuk memiliki senpi maupun menyalahgunakan Narkotika tanpa ijin yang berwajib, namun Terdakwa tetap melakukannya. 3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut dapat membahayakan dan berpengaruh negatif terhadap prajurit TNI termasuk masyarakat serta mencemarkan nama baik TNI di mata masyarakat. Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orangorang yang bersalah melakukan Tindak Pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga Negara yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila, oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1.
Terdakwa belum pernah di pidana.
2.
Terdakwa berterusterang di persidangan.
Hal-hal yang memberatkan : 1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI. 2. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan upaya pimpinan TNI dan Pemerintah RI dalam memberantas Penyalahgunaan Narkotika. 3. Perbuatan Terdakwa dapat merusak citra TNI AD khususnya kesatuan Terdakwa di mata masyarakat. 4. Perbuatan Terdakwa dapat berpengaruh negatif terhadap prajurit lainnya. 5. Terdakwa tidak mendukung program pemerintah yang sedang giatgiatnya memberantas peredaran Narkotika. Menimbang
:
Bahwa oleh karena Oditur Militer dalam tuntutannya mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana tambahan berupa pemecatan dari dinas Militer, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah Terdakwa tersebut masih layak untuk dipertahankan dalam dinas Militer, sebagai berikut : 1. Bahwa norma hukum penjatuhan pidana tambahan pemecatan dari dinas militer diatur dan didasarkan pada pasal 26 KUHPM yang menyatakan “pemecatan dari dinas militer dengan atau tanpa pencabutan hak untuk memasuki Angkatan Bersenjata. Pidana tambahan tersebut dapat dijatuhkan oleh Hakim berbarengan dengan putusan penjatuhan pidana pokok kepada seorang militer yang berdasarkan kejahatan yang dilakukan dipandangnya tidak layak lagi tetap dalam kalangan militer”. Hal ini memberikan pengertian bahwa pidana tambahan pemecatan dari dinas militer dapat dijatuhkan kepada setiap prajurit yang telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan dijatuhi hukuman berupa “pidana mati atau pidana penjara”. Pengertian berikutnya ialah bahwa berdasarkan perbuatan yang dilakukannya, yang bersangkutan dipandang tidak layak lagi untuk tetap berada dalam kalangan militer. Hal 32 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
2. Bahwa untuk mengukur ketidaklayakan haruslah dilihat dari kwalitas kejahatan yang dilakukan Terdakwa dan pengaruhnya bagi Kesatuan dalam pembinaan disiplin Parajurit di Kesatuan, dan bagi masyarakat. Bahwa selain ukuran ketidaklayakan Majelis Hakim berpendapat Pemecatan juga harus memperhatikan tujuan dari pemidanaan, maka dalam menjatuhkan pemidanaan harus diperhatikan keadaan yang obyektif dari tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa sehingga tujuan pemidanaan yang freventif dan edukatif yang memenuhi rasa keadilan dapat tercapai. Bahwa dalam kasus posisi dari tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini dikorelasikan dengan parameter sebagaimana disebutkan di atas, maka Majelis Hakim dapat mengemukakan hal-hal sebagai berikut : a. Bahwa dilihat dari latar belakang Terdakwa melakukan tindak pidana yaitu memiliki senpi dan munisi tanpa dilengkapi surat-surat dari yang berwenang, namun hal tersebut Terdakwa tetap melakukannya, apalagi senpi tersebut disalahgunakan untuk menembak 2 (dua) kali saat di kejar atau di keroyok massa di Jalan Dempo dekat Hotel Selatan Indah Palembang dan Terdakwa telah menggunakan Narkotika jenis shabu-shabu bersama temannya Sdr Efri di Jalan Talang Jambi dekat Bandara Palembang karena ingin mencoba merasakan nikmatnya shabu, padahal sebelumnya pada tahun 2014 Terdakwa sudah berhenti mengkonsumsi shabu-shabu, hal ini menunjukkan Terdakwa sudah tidak perduli lagi dengan aturan-aturan hukum yang berlaku. b. Bahwa dihadapkan dengan tugas Terdakwa sebagai seorang prajurit TNI yang salah satu tugas pokoknya adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara seharusnya Terdakwa ikut berperan aktif dalam membantu pemerintah memberantas peredaran Narkotika dan senjata api secara ilegal, yang merupakan ancaman bagi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia atau setidak-tidaknya Terdakwa berusaha menjauh mungkin dari keterlibatan dalam kejahatan penyalahgunaan Narkotika dan senjata api secara ilegal, dari fakta tersebut di atas menunjukkan perbuatan yang dilakukan Terdakwa tersebut sangat bertentangan dengan tugas dan kewajiban Terdakwa selaku prajurit TNI. c. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa yang paling berbahaya adalah apabila prajurit dan masyarakat di lingkungan Terdakwa terpengaruh dan perbuatan Terdakwa ikut menyalahgunakan Narkotika dan menyalahgunakan senjata api seperti Terdakwa, tentunya dapat merusak sumber daya manusia sebagai salah satu modal pembangunan nasional, oleh karena itu agar tidak di contoh oleh prajurit dan masyarakat perlu diambil tindakan yang tegas terhadap Terdakwa. 3. Bahwa mendasari uraian-uraian tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa bukanlah prajurit yang baik dan bertanggung jawab serta bukanlah prajurit yang diharapkan sehingga prajurit seperti Terdakwa sudah tidak layak lagi untuk dipertahankan dalam dinas militer, sehingga harus dipisahkan dari lingkungan kehidupan militer dan harus dipecat dari dinas militer. Menimbang
:
Bahwa setelah melihat sifat hakekat dan akibat perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang meringankan maupun yang memberatkan Terdakwa, Majelis Hakim berpendapat pidana pokok sebagaimana yang dimohonkan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya perlu diperingan dengan alasan Terdakwa telah berdinas sebagai anggota TNI AD tanpa Hal 33 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
cacat, Terdakwa telah menyesali atas perbuatannya dan tidak akan mengulangi perbuatannya, Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman pidana ataupun dijatuhi hukuman disiplin sebelum perkara pidana ini terjadi, Terdakwa di dalam persidangan telah bersikap sopan dan berterus terang sehingga tidak menyulitkan jalannya persidangan. Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa saat ini Terdakwa berada dalam Penahanan dan oleh karena dikawatirkan Terdakwa akan melarikan diri, dan mengulangi perbuatannya lagi, maka Majelis Hakim berpendapat Terdakwa tetap berada dalam tahanan.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti yang diajukan dalam perkara ini berupa : a.
Barang-barang: 1. 2.
1 (satu) alat test pack Merk Monotes Test Dipstick, 1 (satu) alat test peck Merk Doa Test,
Adalah alat yang digunakan untuk mengetes sampel urine Terdakwa dan berkaitan erat dalam perkara ini perlu ditentukan statusnya yaitu perlu dirampas dan dimusnahkan. 3. 1 (satu) pucuk senjata api pistol rakitan jenis FN berikut magazen, 4. 3 (tiga) butir munisi, 5. 2 (dua) butir Klongsong. Adalah barang bukti yang dibawa dan dipergunakan oleh Terdakwa sehingga Majelis Hakim akan menentukan statusnya yaitu dirampas untuk dirusak sampai tidak dapat dipergunakan lagi. b.
Surat-surat : a. 3 (tiga) lembar Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dan Laboratorium Forensik Polri Cabang Palembang No.LAB : 1900/NNF/2016 tanggal 12 Juli 2016, dan b. 2 (dua) lembar Berita Acara Pemeriksaan Teknis dari Paldam II/Swj Nomor : BA/01/-/2016/Jat tanggal 19 Juli 2016. Adalah barang bukti yang sangat berkaitan erat dengan perkara Terdakwa dan telah melekat dalam berkas perkara serta tidak dipergunakan sebagai barang bukti dalam perkara lain, maka Majelis Hakim akan menentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Mengingat
:
Pasal 1 ayat (1) UU RI Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dan Pasal 127 ayat (1) huruf a UURI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Pasal 26 KUHPM, Pasal 190 ayat (3) UU RI tahun 1997 serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. Hal 34 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
MENGADILI 1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : Mahdi Alamsyah, Koptu, NRP. 31940776510775, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Kesatu : “Tanpa hak membawa dan mempergunakan senjata api dan munisi”. Dan Kedua : “Penyalahgunaan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri”. 2.
3.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : -
Pidana Pokok
: Penjara selama 1 (satu) tahun dan 1 (satu) bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam penahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang di jatuhkan.
-
Pidana Tambahan: Dipecat dari dinas militer.
Menetapkan barang bukti berupa : a.
Barang-barang: 1. 1 (satu) alat test pack Merk Monotes Test Dipstick, 2. 1 (satu) alat test peck Merk Doa Test, Dirampas untuk dimusnahkan. 3. 1 (satu) pucuk senjata api pistol rakitan jenis FN berikut magazen, 4. 3 (tiga) butir munisi, 5. 2 (dua) butir Klongsong Dirampas untuk dirusak sampai tidak dapat dipergunakan lagi.
b.
Surat-surat : 1. 3 (tiga) lembar Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dan Laboratorium Forensik Polri Cabang Palembang No.LAB : 1900/NNF/2016 tanggal 12 Juli 2016, dan 2. 2 (dua) lembar Berita Acara Pemeriksaan Teknis dari Paldam II/Swj Nomor : BA/01/-/2016/Jat tanggal 19 Juli 2016. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah). 5.
Memerintahkan Terdakwa untuk tetap ditahan.
Hal 35 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016
Demikian diputuskan pada hari ini Kamis tanggal 24 Nopember 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Surono, S.H., M.H. Letkol Chk NRP 539833 sebagai Hakim Ketua, Syaiful Ma’arif, S.H. Letkol Chk NRP 547972 dan Agus Husin, S.H.,M.H, Mayor Chk NRP 636562 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Darwin Butar Butar, S.H., Mayor Chk NRP 11040007970379, Penasihat Hukum Serka Ade Chandra, S.H. NRP 21020021730182 dan Panitera Pengganti Hendra Arihta, S.H. Lettu Sus NRP 541691 serta dihadapan umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua
Surono, S.H., M.H. Letkol Chk NRP 539833 Hakim Anggota-I
Hakim Anggota-II
Syaiful Ma’arif, S.H. Letkol Chk NRP 547972
Agus Husin, S.H.,M.H. Mayor Chk NRP. 636562 Panitera Pengganti
Hendra Arihta, S.H. Lettu Sus NRP 541691
Hal 36 dari 36 hal Putusan Nomor : 189-K/PM I-04/AD/X/2016