PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A
P U T U S A N Nomor : 121-K / PM.III-12 / AD / IX / 2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
CAHYO PURNOMO. Serka / 21990109231278. Babinsa (sekarang Bati Wanwil) Ramil 0832/02 Genteng. Kodim 0832 / Surabaya Selatan. Jombang, 16 Desember 1978. Laki-laki. Indonesia Islam. Asrama Koramil 0832/02 JI. Embong Blimbing No.42 Surabaya.
Terdakwa dalam perkara ini ditahan sejak tanggal 29 Maret 2016 sampai dengan sekarang berdasarkan : 1. Surat Keputusan Dandim 0832/SS selaku Ankum Nomor: Skep/100/III/2016 tanggal 29 Maret 2016 tentang Penahanan Sementara, yang menahan Terdakwa selama 20 hari terhitung mulai tanggal 29 Maret 2016 sampai dengan tanggal 17 April 2016, bertempat di Sel Denpom-V/4 Surabaya. 2. Kemudian diperpanjang penahanannya secara berturut-turut oleh Danrem 084/ Bhaskara Jaya selaku Papera, berdasarkan: a. Keputusan Danrem 084/BJ selaku Papera Nomor: Kep/62/IV/2016 tanggal 22 April 2016 tentang Perpanjangan Penahanan I, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 18 April 2016 sampai dengan tanggal 17 Mei 2016, bertempat di Ruang Tahanan Denpom-V/4 Surabaya; b. Keputusan Danrem 084/BJ selaku Papera Nomor: Kep/75/VI/2016 tanggal 03 Juni 2016 tentang Perpanjangan Penahanan II, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 18 Mei 2016 sampai dengan tanggal 16 Juni 2016, bertempat di Ruang Tahanan Denpom-V/4 Surabaya; c. Keputusan Danrem 084/BJ selaku Papera Nomor: Kep/84/VI/2016 tanggal 27 Juni 2016 tentang Perpanjangan Penahanan III, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 17 Juni 2016 sampai dengan tanggal 16 Juli 2016, bertempat di Ruang Tahanan Denpom-V/4 Surabaya; d. Keputusan Danrem 084/BJ selaku Papera Nomor: Kep/93/VII/2016 tanggal 22 Juli 2016 tentang Perpanjangan Penahanan IV, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 17 Juli 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016, bertempat di Ruang Tahanan Denpom-V/4 Surabaya; e. Keputusan Danrem 084/BJ selaku Papera Nomor: Kep/102/VIII/2016 tanggal 16 Agustus 2016 tentang Perpanjangan Penahanan V, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 16 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 14 September 2016, bertempat di Ruang Tahanan DenpomV/4 Surabaya;
2 f. Keputusan Danrem 084/BJ selaku Papera Nomor: Kep/114/IX/2016 tanggal 16 September 2016 tentang Perpanjangan Penahanan VI, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 15 September 2016 sampai dengan tanggal 14 Oktober 2016, bertempat di Ruang Tahanan Denpom-V/4 Surabaya; 3. Kemudian dilanjutkan penahanannya oleh Hakim Ketua berdasarkan Penetapan Hakim Ketua pada Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor: Taphan/121-K/PM.III12/AD/IX/2016 tanggal 23 September 2016 tentang Penahanan, yang melanjutkan penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 23 September 2016 sampai dengan tanggal 22 Oktober 2016. 4. Kemudian diperpanjang Penahanannya oleh Kadilmil III-12 Surabaya Nomor: Tap/121-K/PM.III-12/AD/X/2016 tanggal 21 Oktober 2016 tentang Perpanjangan Penahanan, yang memperpanjang masa penahanan Terdakwa selama 60 hari terhitung mulai tanggal 23 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 21 Desember 2016. Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut di atas : Membaca
: Berkas Perkara dari Denpom V/4 Surabaya Nomor: BP-09/A-07/V/2016 tanggal 23 Mei 2016 atas nama Cahyo Purnomo, Serka NRP.21990109231278.
Memperhatikan : 1. Keputusan Danrem 084/BJ selaku Papera Nomor: Kep/112/IX/2016 tanggal 13 September 2016 tentang Penyerahan Perkara. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/108/K/AD/IX/2016 tanggal 22 September 2016. 3. Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor: Tapkim/121-K/PM.III12/AD/IX/2016 tanggal 23 September 2016 tentang Penunjukan Hakim. 4. Penetapan Hakim Ketua Nomor: Tapsid/121-K/PM.III12/AD/IX/2016 tanggal 26 Sptember 2016 tentang Hari Sidang. 5. Surat Kaotmil III-12 Surabaya tentang Panggilan untuk menghadap persidangan kepada Terdakwa dan para Saksi. 6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/108/K/AD/IX/2016 tanggal 22 September 2016 di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para Saksi di bawah sumpah.
Memperhatikan : 1. Tuntutan (Requisitoir) Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: TUT/93/XI/2016 tanggal 03 Nopember 2016 yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana: “Setiap penyalah-guna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi hukuman berupa: Pidana Pokok : Penjara selama 1(satu) tahun dan 6 (enam) bulan. Potong tahanan selama penahanan sementara. Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas militer. c.
Memohon agar barang bukti berupa surat-surat :
1) 1 (satu) lembar surat keterangan hasil tes Urine Narkoba Nomor Sket/112/III/Ka/rh.00/2016/BNNK Surabaya tanggal 21 Maret 2016 dan
3 BNN Kota Surabaya atas nama Terdakwa Serka Cahyo Purnomo NRP 21990109231278 Batiwanmil Kodim 0832 dan Kopka Akhmad Rifal NRP 3900229030870 positif mengandung methaphetamin; 2) 3 (tiga) lembar foto proses kegiatan tes urine anggota kodim 0832 Surabaya Selatan tanggal 21 Maret 2016 beserta hasinya foto test pec sensor hasil urine Terdakwa dan Kopka Akhmad Rifai positif mengandung Methamphetamin. 3) 2 (dua) Iembar foto rumah yang digunakan Terdakwa untuk mengkonsumsi sabu-sabu; Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. d. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah). e. Mohon agar Terdakwa tetap ditahan. 2. Nota Pembelaan (Pledoi) yang diajukan oleh Tim Penasihat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya Tim Penasehat Hukum sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Tunggal. Namun Tim Penasehat Hukum tidak sependapat dengan Tuntutan hukuman yang diajukan Oditur Militer yang dirasakan Tim Penasehat Hukum sebagai terlalu tinggi, khususnya terhadap pidana tambahan pemecatan dari dinas militer. Oleh karena itu Tim Penasehat Hukum memohon kepada Majelis Hakim agar hukuman Terdakwa diringankan dan Terdakwa tidak dijatuhi pidana tambahan pemecatan dari dinas militer. 3. Terhadap Pembelaan Tim Penasihat Hukum tersebut, Oditur Militer tidak mengajukan Replik, dan Oditur Militer menyatakan secara lisan bahwa Oditur Militer menyatakan tetap pada tuntutannya. 4. Jawaban (Duplik) Tim Penasihat Hukum atas Replik Oditur Militer yang disampaikan secara lisan, yang pada pokoknya Tim Penasihat Hukum tetap pada Pledoi/Pembelaannya. Menimbang
: Bahwa di persidangan Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum dari Kumrem 084/BJ atas nama Mayor Chk Heru Suwarno, S.H., M.H. NRP.11000005770572, dan Kapten Chk Sugiyanto, S.H., NRP.2920121430669, berdasarkan Surat Perintah Danrem 084/BJ Nomor: Sprin/282/IV/2016 tanggal 08 April 2016 dan Surat Kuasa Khusus tanggal 10 April 2016.
Menimbang
: Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada bulan Oktober tahun 2000 Lima belas dan tanggal Sembilan belas bulan Maret tahun 2000 Enam belas bertempat di rumah Sdr. Abah di Dsn Parseh Ds. Rabasan Kec. Socah Kab. Bangkalan atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 lima belas dan tahun 2000 Enam belas. atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : “Setiap Penyalah Guna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri" Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
4 a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 1999 melalui pendidikan Secaba di Rindam V/Brw, setetah lulus dilantik dengan pangkat Serda, kemudian ditempatkan di Denma Kopassus Cijantung, setelah Terdakwa mengalami mutasi dan kenaikan pangkat, kemudian Terdakwa ditempatkan ke Kodim 0832 Surabaya Selatan dengan jabatan Batiwanmil Ramil 0832/02 Genteng sampai dengan terjadinya perbuatan yaig menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Serka NRP 21990109231278. b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Abah tahun 2007 di Dsn Parseh Os. Rabasan Kec Socah Kab. Bangkalan saat itu Terdakwa berdinas di Kodim 0828 Sampang dan Terdakwa kerumah Sdr Abah diantar oleh mantan anggota Kodim 0828 Sampang Serma Irawan (dipecat perkara pidana desersi) untuk membeli burung perkutut karena Sdr. Abah peternak bunung perkutut, setelah perkenalan tersebut Terdakwa membeli dua pasang burung perkutut di Sdr. Abah dengan harga sebesar Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah). c Bahwa Terdakwa pada bulan Oktober 2015 sekira pukul 12.00 Wib datang kerumah Sdr. Abah di Dsn Parseh Ds. Rabasan Kec. Socah Kab. Bangkalan untuk membeli burung perkutut sesampai ditempat tersebut burung perkutut masih berbentuk telur dan belum menetas, kemudian Sdr. Abah mengajak Terdakwa ke kamarnya untuk mengkonsumsi sabu-sabu dan sabu-sabu tersebut sebelumnya sudah disiapkan oleh Sdr. Abah, selanjutnya Terdakwa bersama Sdr. Abah mengkonsumsi sabu-sabu secara bergantian dan Terdakwa mengisab sabu-sabu sebanyak 6 (enam) kali hisapan, setelah sabu-sabu habis di konsumsi kemudian Terdakwa pergi kembali ke Koramil Genteng. d. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 19 Maret 2016 sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa datang kerumah Sd. Abah di Bangkalan untuk melihat burung perkutut yang akan dibeli, sesampai ditempat tersebut Sdr. Abah menjelaskan burung perkutut tidak jadi menetas dan Terdakwa minta untuk memperlihatkan burung perkutut lain untuk di beli, namun Sdr. Abah tidak mengijinkan dengan mengatakan burung perkutut tidak dijual, selanjutnya Sdr. Abah mengajak Terdakwa mengkonsumsi sabusabu didalam kamar rumah Sdr. Abah, selanjutnya Terdakwa dengan Sdr. Abah mengkonsumsi sabu-sabu dan Terdakwa menghisab sabusabu tersebut sebanyak tujuh kali hisapan, setelah mengkonsumsi sabu-sabu Terdakwa memberikan uang sebesar Rp 200.000,- (dua ratus nibu rupiah) untuk Dp burung perkutut, selanjutnya sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa kembali ke Makoramil 0832/02 Genteng. e. Bahwa pada tanggal 17 Maret 2016 Dandim 0832 Surabaya Selatan mengirimkan surat permintaan dukungan testor dari BNNK Kota Surabaya dalam rangka mendukung tes urine personil Kodim 0832 Surabaya Selatan. f. Bahwa pada hari Senin tanggal 21 Maret 2016 sekira pukul 08.00 Wib dihalaman, Makodim 0832 Surabaya Selatan dilakukan pemeriksaan urine anggota Kodim 0832 Surabaya Selatan dan jajarannya, kemudian petugas BNNK Kota Surabaya sebanyak tiga orang yang melakukan pemeriksaan urine yaitu Saksi-5 (dr. Singgih Widi Pratomo, S.H.), Sdr. Sunarto S.Sos dan Sdr. Agus K Huda berdasarkan surat perintah Ka BNN Kota Surabaya Nomor Sprin/69/III/Ka/rh.02/2016 BNNK Surabaya dan dalam pemeriksaan tersebut dengan dibantu oleh Staf Intel Kodim 0832 Surabaya Selatan sebagai pelaksana. Adapun pemeriksaan dilakukan setiap anggota dipanggil dan diabsensi, selanjutnya satu persatu anggota diberi tabung
5 untuk mengambli urine dan dimasukkan dalam tabung botol kecil tersebut dan urine Terdakwa bernomor 19 , kemudian botol yang telah dinomeni sesuai nama dan absensi masing-masing dan sample urine Saksi-5 periksa satu persatu dengan cara memasukkan test peck kedalam urine tersebut dihadapan anggota pemilik urine dengan disaksikan anggota Intel Kodim 0832 dalam pemeriksaan urine Terdakwa dan Kopka Akhmad Rifail dimana dalam alat tersebut menunjukkan garis satu tegas di ruruf C dan tidak ada ada ganis tambahan samar-samar hat tersebut pertanda urine terkandung zat Methaphetamin dan hasil temuan tersebut Saksi-5 buatkan laporan secara resmi hasil pemeriksaan dan dikirimkan ke Kodim 0832 sebagaimana tercantum dalam surat keterangan hasil tes urine narkoba Nomor: Sket/112/llI/Ka/rh.00/2016/BNNK Surabaya tanggal 21 Maret 2016. g. Bahwa setetah hasil urine Terdakwa positif mengandung methaphetamin, selanjutnya sekira pukut 10.30 Wib Saksi-2 (Pelda Budi Amanto) diperintahkan Pasi Intel Lettu lnf Suparno untuk memeriksa Terdakwa diruang Unit Intel Kodim 0832 dan hasil pemeriksaan tersebut Terdakwa mengakui telah mengonsumsi sabu-sabu pada bulan Oktober 2015 dan hari Sabtu tanggal 19 Maret 2016 sekira pukul 11.00 Wib di rumah Sdr. Aba yang beralamat di Dsn. Parseh Ds. Rabasan Kec. Socah Kab. Bangkalan. h. Bahwa pada tanggal 22 Maret 2016 sekira pukul 09.00 Wib Kesatuan Kodim 0832 Surabaya Selatan dipimpin Dan Unit Intel Kodim 0832 Saksi-4 (Letda Inf. Ahmad Maksum) beserta anggotanya yaitu Serka Andik Yulian Raharjo, Sertu Koirul, Koptu Saiful dan Danru Provost Kodim 0832 Saksi-3 (Serda Susanto) melakukan pengeledahan di Kantor Koramil 0832/02 Genteng JI. Embong Blimbing No. 42 Surabaya, selanjutnya di Ianjutkan pengeledahan di tempat kost Terdakwa di JI. Jarak Surabaya dan hasilnya tidak ditemukan barang bukti yang berkaitan dengan narkotika, kemudian Dandim 0832 Surabaya Selatan melimpahkan perkara Terdakwa ke Denpom V/4 guna proses hukum lebih lanjut. i. Bahwa pada hari Rabu tanggal 27 April 2016 sekira pukul 09.00 Wib Terdakwa diantar petugas dari Denpom V/4 menuju Bangkalan untuk menunjukkan tempat Terdakwa mengkonsumsi sabu-sabu dirumah Sdr. Abah di Dsn Parseh Ds. Rabasan Kec. Socah Kab. Bangkalan, sesampainya ditempat tersebut Terdakwa baru mengetahul jika tempat yang digunakan mengkonsumsi sabu-sabu rumah Sdr. Fahrul, namun ditempat tersebut tidak menjumpai atau ditemukan Sdr. Abah. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 127 Ayat (1) huruf a UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Menimbang
: Bahwa terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas Terdakwa menyatakan mengerti, dan membenarkan telah melakukan perbuatan sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya.
Menimbang
: Bahwa terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, Terdakwa maupun Penasehat Hukumnya tidak mengajukan keberatan (Eksepsi).
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
6 Saksi – I
: Nama lengkap: dr. Singgih Widi Pratomo, S.H., M.H.; Pangkat/NIP: Penata Muda TK.I/III B/1984012 62015021001; Jabatan: Dokter Rehabilitasi; Kesatuan: BNN Kota Surabaya; Tempat, tanggal lahir: Gresik, 26 Januari 1984; Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan: Indonesia; Agama: Islam; Tempat tinggal: JI. Banjar Baru VI No.11 Gresik Kota Baru, Desa Sukomulyo, Kec. Manyar, Kab. Gresik. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa pada tanggal 17 Maret 2016 BNN Kota Surabaya menerima surat permintaan dukungan testor pemeriksaan urine dari Kodim 0832/ Surabaya Selatan dalam rangka mendukung pelaksanaan tes urine personil Kodim 0832/Surabaya Selatan. 3. Bahwa dengan adanya Surat Dandim 0832 tersebut, sesuai surat perintah Ka BNN Kota Surabaya Nomor: Sprin/69/III/Ka/rh.02/2016 BNNK-Sby, pada hari Senin tanggal 21 Maret 2016 sekira pukul 08.00 Wib Saksi bersama dengan dua orang petugas testor dari BNN Kota Surabaya yaitu Sdr. Sunarto S.Sos dan Sdr. Agus K Huda sampai di Makodim 0832/Surabaya Selatan dan kemudian melaksanakan pemeriksaan urine personil Kodim 0832/Surabaya Selatan dengan cara: - Setelah selesai upacara hari Senin, semua personil Kodim 0832 dan jajarannya yang ikut upacara diperintahkan oleh Dandim 0832 agar tetap tinggal di lapangan upacara di halaman Makodim 0832; - Oleh karena jumlah alat testernya (test peck) hanya tersedia 50 (lima puluh) biji, maka setiap anggota dipanggil dan diabsensi, lalu satu persatu anggota dipanggil secara acak hingga berjumlah 50 orang dan diberi tabung untuk mengambil dan memasukkan sampel urinenya ke dalam tabung masing-masing, dan kemudian botol yang telah berisi sampel urine diberi nomor sesuai nama dan absensi masing-masing, dan selanjutnya sample urine Saksi periksa satu persatu dengan cara memasukkan test peck kedalam sampel urine tersebut di hadapan anggota pemilik urine dengan disaksikan anggota Intel Kodim 0832; 4. Bahwa dari 50 (lima puluh) tabung sampel urine yang Saksi periksa, ada dua tabung sampel urine yang terindikasi Positif mengandung Metamphetamine atau sabu-sabu, yaitu sampel urine Serka Cahyo Purnomo (Terdakwa) dan sampel urine Kopka Akhmad Rifa‟I, yang mana dalam alat tersebut menunjukkan garis satu tegas di huruf C dan tidak ada garis tambahan atau samar-samar, dan hal tersebut menandakan urine terkandung zat methaphetamin. 5. Bahwa dari hasil temuan tersebut, Saksi lalu berkoordinasi dengan Pasi Intel Kodim 0832/Surabaya Selatan dan Saksi menyarankan kepada Pasi Intel Kodim 0832 agar hasil test dikonfirmasikan lagi ke Labfor Polri Cabang Surabaya, sedangkan untuk rehabilitasinya ke BNN Kota Surabaya. Selanjutnya Saksi membuatkan laporan resmi hasil pemeriksaan urine personil Kodim 0832/Surabaya Selatan yang positif mengandung Metamphetamine, sebagaimana tercantum dalam Surat Keterangan Hasil Tes Urine Narkoba Nomor: S.Ket/112/III/Ka/rh.00/ 2016/BNNK-Sby tanggal 21 Maret 2016. 6. Bahwa sesuai ilmu dan pengetahuan yang Saksi miliki, lama kandungan narkotika yang ada dalam urine seseorang pengguna narkotika akan dapat terdeteksi kandungannya dalam tenggang waktu lima hari setelah pemakaian. Sehingga dari hasil pemeriksaan terhadap
7 sampel urine Terdakwa tersebut, Saksi memperkirakan Terdakwa telah mengkonsumsi sabu-sabu dalam tenggang waktu lima hari sebelum diambil sampel urinenya tanggal 21 Maret 2016. 7. Bahwa pada awal bulan April 2016 BNN Kota Surabaya menerima surat dari Dandenpom V/4 Surabaya Nomor: R/75/IV/2016 tanggal 05 April 2016 perihal permohonan bantuan asesmen hasil pemeriksaan urine milik Terdakwa. Dengan adanya surat tersebut, pada tanggal 08 April 2016, Saksi selaku Tim Asesmen Dokter pada BNN Kota Surabaya bersama dengan anggota Tim Asesmen yang tergabung dalam Tim Asesmen Terpadu BNN Kota Surabaya lalu melakukan asesmen medis dan asesmen hukum terhadap Terdakwa bertempat di BNN Kota Surabaya. 8. Bahwa dalam pemeriksaan oleh Tim Asesmen Terpadu BNN Kota Surabaya, Terdakwa mengakui telah menggunakan sabu-sabu sejak tahun 2003, dan Terdakwa menggunakan sabu-sabu dalam sebulan 1 s/d 2 kali. Dari hasil pemeriksaan Tim Asesmen Terpadu tersebut, Tim Asesmen berkesimpulan antara lain bahwa Terdakwa termasuk pengguna dengan kategori coba pakai sabu yang termasuk kategori ringan, dan oleh karenanya Tim Asesmen merekomendasikan agar Terdakwa direhabilitasi selama 3 (tiga) bulan rawat inap di RS Jiwa Menur Surabaya. 9. Bahwa ada tiga kategori yang membedakan cara penanganan dan lamanya rehabilitasi terhadap para pengguna narkotika, yaitu sebagai berikut : a. Pengguna yang masih coba-coba pakai Narkotika yang mengarah ke teratur pakai, termasuk pengguna kategori ringan, biasanya perlu direhabilitasi selama 3 (tiga) bulan; b. Pengguna yang teratur pakai Narkotika mengarah ke pecandu, termasuk kategori sedang, biasanya perlu direhabilitasi selama 6 (enam) bulan; dan c. Pecandu Narkotika, yaitu pengguna yang sudah mengalami ketergantungan pada Narkotika, baik secara fisik maupun psikis, termasuk pengguna kategori berat, akan direhabilitasi lebih dari 6 (enam) bulan. 10. Bahwa Saksi yakin semua sampel urine yang Saksi periksa, termasuk sampel urine Terdakwa tidak akan tertukar dengan sampel urine personil Kodim 0832 yang lain, karena setiap botol sampel urine diberi nomor sesuai nomor urut absensi masing-masing, dan dipegang oleh masing-masing personil. Terhadap keterangan Saksi-I tersebut di atas, Terdakwa menyangkal sebagian, yaitu sebagai berikut : - Pada waktu diperiksa oleh Tim Asesmen di BNN Kota Surabaya, Terdakwa mengatakan kepada Saksi bahwa Terdakwa hanya satu kali mengkonsumsi sabu-sabu. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi menjelaskan bahwa pada waktu Asesmen Saksi bertanya kepada Terdakwa bahwa dalam sebulan terakhir berapa kali Terdakwa mengkonsumsi sabu-sabu, yang dijawab satu sampai dengan dua kali. Saksi – II
: Nama lengkap: HARIES YULI SANTOSO; Pangkat/NRP: Pelda/ 21960137220777; Jabatan: Bati Intel; Kesatuan: Kodim 0832/Surabaya Selatan; Tempat, tanggal lahir: Sumenep, 30 Juli 1977; Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan: Indonesia; Agama: Islam; Tempat tinggal:
8 Perum Puri Sejahtera II Blok N 18 Desa Sidokepung, Kec. Buduran, Kab. Sidoarjo. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak Terdakwa mulai berdinas di Kodim 0832/Surabaya Selatan tahun 2011 dalam hubungan sebagai atasan-bawahan, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa sesuai rencana program kerja Kodim 0832/Surabaya Selatan dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan Narkotika bagi personil Kodim 0832/SS, pada tanggal 17 Maret 2016 Dandim 0832/SS mengirim surat ke Ka BNN Kota Surabaya Nomor: B/25/III/2016 tanggal 17 Maret 2016 perihal Permohonan dukungan petugas testor dalam rangka mendukung pelaksanaan tes urine personil Kodim 0832/SS yang rencananya akan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 21 Maret 2016 pukul 07.30 Wib (selesai upacara bendera) bertempat di Makodim 0832/SS. 3. Bahwa kemudian pada hari Senin tanggal 21 Maret 2016, setelah selesai upacara bendera di halaman Makodim 0832/SS sekira pukul 08.00 Wib, Dandim 0832/SS memerintahkan semua personil Kodim 0832/SS tetap tinggal di halaman Makodim 0832 Surabaya Selatan, kemudian diabsen, lalu satu persatu dipanggil secara acak untuk dilakukan pemeriksaan urinenya, dengan cara tiga orang petugas BNN Kota Surabaya yang dipimpin dr. Singgih dengan dibantu oleh Staf Intel Kodim 0832/SS mengambil sampel urine 50 (lima puluh) orang personil Kodim 0832/SS, kemudian sampel urine dimasukkan ke tabung/botol kecil, selanjutnya botol diberi nomor, lalu petugas dari BNN Kota Surabaya memasukkan test peck ke dalam urine tersebut. 4. Bahwa dari sekira 50 tabung sampel urine yang diperiksa petugas dari BNN Kota Surabaya, 2 (dua) tabung sampel urine diantaranya, yaitu tabung sampel urine milik Terdakwa dan tabung sampel urine milik Kopka Akhmad Rifa‟I ternyata hasilnya positif mengandung metamphetamin sebagaimana tercantum dalam Surat Keterangan Hasil Tes Urine Narkoba Nomor: S Ket/112/III/Ka/rh.00/2016/BNNK Surabaya tanggal 21 Maret 2016. Terhadap hasil pemeriksaan dua sampel urine yang positif mengandung metamphetamine tersebut, pada waktu itu dr. Singgih menyarankan kepada Pasi Intel Kodim 0832/SS agar sampel urine yang positif mengandung metamphetamine tersebut dilakukan tes konfirmasi ke Labfor Polri Cabang Surabaya, sedangkan pemeriksaan asesmennya dilakukan di BNN Kota Surabaya. 5. Bahwa setelah sampel urine dua orang anggota Kodim 0832/SS tersebut dinyatakan positif mengandung metamphetamine, selanjutnya Pasi Intel Kodim 0832/SS melaporkan hasil pemeriksaan sampel urine anggota Kodim 0832/SS tersebut kepada Dandim 0832/SS, dan selanjutnya Dandim 0832/SS melaporkan ke Komando atas dan juga memberikan petunjuk agar sampel urine dua orang anggota yang positif mengandung metamphetamine tersebut dibawa ke BNN Kota Surabaya. Bersamaan dengan itu, pada hari itu juga sekira pukul 14.00 Wib kedua orang anggota yang sampel urinenya positif mengandung metamphetamine lalu diperiksa oleh anggota Unit Intel Kodim 0832/SS atas nama Pelda Budi Amanto bertempat di ruang Unit Intel Kodim 0832. Sedangkan sampel urine Terdakwa dan Kopka Akhmad Rifa‟I untuk sementara disimpan di Staf Intel Kodim 0832/SS.
9 6. Bahwa pada besok paginya tanggal 22 Maret 2016 Pasi Intel Kodim 0832/SS memerintahkan anggota Unit Intel dan Provost Kodim 0832/SS yang dipimpin Letda Inf. A Maksum untuk melakukan penggeledahan di Makoramil 0832/02 Genteng (tempat tugas Terdakwa dan Kopka Akhmad Rifa‟i), Mess Dinas Koramil Genteng, dan tempat kost Terdakwa di JI. Jarak Surabaya. Sedangkan Saksi diperintahkan oleh Pasi Intel Kodim 0832/SS untuk mengantar sampel urine Terdakwa dan Kopka Akhmad Rifa‟i ke BNN Kota Surabaya untuk diserahkan kepada dr. Singgih Widi Pratomo. Namun oleh karena saat itu dr. Singgih sedang tidak berada di tempat, maka Saksi lalu menitipkan sampel urine kedua orang anggota Kodim 0832/SS tersebut kepada salah seorang Staf Rehabilitasi BNN Kota Surabaya atas nama Khoirudin. 7. Bahwa beberapa hari kemudian setelah berkoordinasi dengan Penyidik Denpom V/4 Surabaya terhadap permasalahan sampel urine yang positip mengandung Metamphetamine tersebut, oleh karena Penyidik Denpom V/4 meminta agar sampel urine yang positip mengandung metamphetamine tersebut diserahkan ke Denpom V/4 Surabaya, maka Saksi lalu pergi ke BNN Kota Surabaya untuk meminta kembali sampel urine yang pernah Saksi titipkan pada Sdr. Khoiruddin untuk diserahkan pada dr. Singgih. Namun pada waktu Saksi meminta kembali sampel urine yang pernah Saksi titipkan tersebnut, ternyata sampel urine yang dimaksud sudah tidak dapat ditemukan lagi alias „ketelisut‟, sehingga sampel urine Terdakwa dan Kopka Akhmad Rifa‟I tidak dapat diserahkan kepada penyidik Denpom V/4 Surabaya. 8. Bahwa Saksi tidak menyimpan/menangani sampel urine Terdakwa dan Kopka Akhmad Rifa‟i yang positif mengandung metamphetamine secara baik dan benar, karena Saksi mengira perkara tersebut tidak akan dilimpahkan ke Denpom V/4 Surabaya. 9. Bahwa pada waktu upacara hari Senin tanggal 21 Maret 2016 diikuti oleh sekira 100 orang anggota Makodim 0832/SS dan anggota KoramilKoramil di jajaran Kodim 0832/SS. Oleh karena saat itu jumlah alat tester Narkotikanya hanya tersedia 50 (lima puluh) biji, maka jumlah anggota yang diperiksa urinenya hanya berjumlah 50 orang anggota yang diambil secara acak. Atas keterangan Saksi-II tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi – III
: Nama lengkap: BUDI AMANTO; Pangkat/NRP: Pelda/21950036820574; Jabatan: Dansub II Unit Intel; Kesatuan: Kodim 0832/Surabaya Selatan; Tempat, tanggal lahir: Banyumas, 14 Mei 1974; Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan: Indonesia; Agama: Islam; Tempat tinggal: JI. Perum Denintel Nomor 11 Rt.001 Rw.003 Desa Tambak Sawah, Kec. Waru, Kab. Sidoarjo. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi mulai kenal dengan Terdakwa sejak bulan Mei 2014 di Makodim 0832/SS dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa pada hari Senin tanggal 21 Maret 2016 sekira pukul 07.30 Wib setelah selesai upacara bendera Pasi Intel Kodim 0832/SS menyampaikan bahwa di Makodim 0832/SS akan dilaksanakan program P4GN dari BNN Kota Surabaya yang akan dilaksanakan pada sekira
10 pukul 08.00 Wib, oleh karena itu seluruh anggota tidak boleh meninggalkan lapangan upacara. 3. Bahwa beberapa saat kemudian datang 3 (tiga) orang petugas dari BNN Kota Surabaya yang dipimpin dr. Singgih, dan kemudian dr. Singgih bersama anggotanya dengan dibantu anggota Staf Intel Kodim 0832/SS lalu mengambil sampel urine sekira 50 (lima puluh) orang anggota Kodim 0832/SS dengan cara 50 (lima puluh) orang anggota yang dipanggil secara acak mengambil sampel urine masing-masing, lalu sampel urine dimasukkan ke tabung/botol kecil, kemudian botol diberi nomor sesuai nomor absen, selanjutnya petugas dari BNN Kota Surabaya memasukkan test peck ke dalam sampel urine. 4. Bahwa dari sekira 50 (lima puluh) orang anggota Kodim 0832/SS yang sampel urinenya diperiksa, ternyata ada dua sampel urine, yaitu sampel urine milik Terdakwa dan sampel urine milik Kopka Akhmad Rifai yang hasilnya positif mengandung metamphetamine alias sabusabu, sebagaimana tercantum dalam Surat Keterangan Hasil Tes Urine Narkoba Nomor: S.Ket/112/llI/Ka/rh.00/2016/BNNK-Surabaya tanggal 21 Maret 2016. 5. Bahwa dengan adanya hasil tes urine yang demikian, selanjutnya pada hari itu juga tanggal 21 Maret 2016 pukul 10.30 Wib Saksi diperintahkan oleh Pasi Intel Kodim 0832/SS Lettu Inf Suparno untuk melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa di ruang Unit Intel Kodim 0832/SS. 6. Bahwa pada waktu diperiksa oleh Saksi di Ruang Unit Intel Kodim 0832/SS, Terdakwa mengaku telah beberapa kali mengonsumsi sabusabu, yaitu : a. Pada waktu Terdakwa masih berdinas di Kodim Sampang bersama dengan Serma Irawan yang sekarang sudah desersi, bertempat di rumah Sdr. Abah di Dsn. Parseh Ds. Rabasan Kec. Socah Kab. Bangkalan; b. Pada bulan Oktober 2015 bertempat di rumah Sdr. Abah di Bangkalan; c. Pada hari Sabtu tanggal 19 Maret 2016 sekira pukul 11.00 Wib sampai dengan pukul 14.00 Wib Terdakwa sengaja membeli satu paket sabu-sabu seharga Rp.200.000,-(dua ratus ribu rupiah) yang kemudian dikonsumsi sebanyak 7 kali hisapan bertempat di rumah Sdr. Abah di Bangkalan. 7. Bahwa pada tanggal 29 Maret 2016 sekira pukul 16.00 Wib Terdakwa diserahkan ke Denpom V/4 Surabaya untuk diproses menurut hukum yang berlaku. 8. Bahwa di Makodim 0832/SS sering diadakan penyuluhan terhadap seluruh personil di jajaran Kodim 0832/SS mengenai bahaya penyalahgunaan Narkotika, dan Saksi melihat Terdakwa pernah mengikuti penyuluhan tersebut. Atas keterangan Saksi-III tersebut di atas, Terdakwa menyangkal sebagian, yaitu : - Pada waktu berdinas di Kodim Sampang Terdakwa tidak pernah mengkonsumsi sabu-sabu. Terdakwa hanya pernah diajak Serma Irawan ke rumah Sdr. Abah untuk membeli burung perkutut. - Terdakwa hanya dua kali menkonsumsi sabu-sabu, yaitu pada bulan Oktober 2015 dan terakhir pada tanggal 19 Agustus 2016 bertempat di rumah Sdr. Abah di Bangkalan.
11 Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi-III menyatakan tetap pada keterangannya. Saksi – IV
: Nama lengkap: SUSANTO; Pangkat/NRP: Serda/638782; Jabatan: Danru Provost Kodim 0832/SS; Kesatuan: Kodim 0832/SS; Tempat, tanggal lahir: Demak, 26 Mei 1971; Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan: Indonesia; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jl. Karangan Gg.IV No.7 RT.06, Rw.01 kel. Sawunggaling, Kec. Wonokromo, Surabaya. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak Saksi mulai berdinas di Makodim 0832/Surabaya Selatan pada sekira bulan Juni 2012 dalam hubungan sebagal atasan dan bawahan, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa pada hari Senin tanggal 21 Maret 2016 sekira pukul 07.30 Wib, setelah upacara selesai seluruh personil Kodim 0832/SS dikumpulkan oleh Dandim 0832/SS di lapangan apel Makodim 0832, lalu Dandim 0832/SS memberitahukan bahwa sebentar lagi akan dilaksanakan pemeriksaan terhadap urine seluruh anggota Kodim 0832/SS, beberapa saat kemudian Dandim 0832/SS memerintahkan seluruh anggota agar masuk ke aula. 3. Bahwa pada sekira pukul 08.00 Wib, tiga orang anggota BNN Kota Surabaya yang dipimpin dr. Singgih datang ke Kodim 0832/SS, kemudian ketiga orang anggota BNN Kota Surabaya tersebut dengan dibantu oleh Staf Intel Kodim 0832/SS sebagai pelaksana lalu mengambil sampel urine sekitar 50 (lima puluh) orang anggota Kodim 0832/SS, kemudian sampel urine tersebut dimasukkan ke tabung/botol kecil, lalu botol diberi nomor, dan selanjutnya petugas dari BNNK memasukkan test peck ke dalam sampel urine tersebut. 4. Bahwa dari sekira 50 (lima puluh) orang anggota Kodim 0832/SS yang sampel urinenya diperiksa, ternyata ada dua sampel urine, yaitu sampel urine milik Terdakwa dan sampel urine milik Kopka Akhmad Rifai yang hasilnya positif mengandung metamphetamine alias sabusabu, sebagaimana tercantum dalam Surat Keterangan Hasil Tes Urine Narkoba Nomor: S.Ket/112/llI/Ka/rh.00/2016/BNNK-Surabaya tanggal 21 Maret 2016. 5. Setelah diketahui sampel urinenya ternyata positif mengandung metamphetamine, selanjutnya pada hari itu juga sekira pukul 10.30 Wib Terdakwa dan Kopka Akhmad Rifai diperiksa di Staf Intel Kodim 0832/SS dan selanjutnya Terdakwa ditahan di Makodim 0832/SS. 6. Bahwa pada keesokan harinya tanggal 22 Maret 2016 sékira pukul 09.00 Wib, Pasi Intel Kodim 0832/SS memerintahkan beberapa anggota Kodim 0832/SS yang terdiri Letda Inf. Ahmad Maksum, Serka Andik, Serka Koirul, Saksi, dan Kopka Saipul untuk melakukan penggeledahan di Kantor Koramil 0832/02 Genteng JI. Embong Blimbing No. 42 Surabaya (tempat Terdakwa dan Kopka Akhmad Rifa‟I bertugas) namun tidak ditemukan sabu-sabu sebagai barang bukti, kemudian diIanjutkan menggeledah tempat kost Terdakwa di JI. Jarak Surabaya, namun tidak juga menemukan barang bukti yang berkaitan dengan narkotika.
12 7. Bahwa beberapa hari kemudian Dandim 0832/SS melimpahkan perkara Terdakwa ke Denpom V/4 Surabaya guna diproses hukum Iebih lanjut, dan selanjutnya penahanan Terdakwa dialihkan ke Denpom V/4 Surabaya. Atas keterangan Saksi-IV tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi – V
: Nama lengkap: ACHMAD MAKSUM; Pangkat/NRP: Letda Inf /21990097430777; Jabatan: Dan Unit Intel; Kesatuan: Kodim 0832/ Surabaya Selatan; Tempat, tanggal lahir: Bangkalan, 05 Juli 1977; Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan: Indonesia; Agama: Islam: Tempat tinggal: JI. Kaliwaru I No.26 Rungkut, Surabaya. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak pendidikan Secaba tahun 1999 dalam hubungan teman satu angkatan, dan sekarang dalam hubungan sebagai atasan-bawahan, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa pada tanggal 17 Maret 2016 Dandim 0832/SS mengirim surat permintaan dukungan tenaga testor urine ke BNN Kota Surabaya dalam rangka mendukung pemeriksaan urine personil Kodim 0832/SS. 3. Bahwa pada hari Senin tanggal 21 Maret 2016, ketika Saksi sedang izin ke Ambon untuk mengantar isteri berobat di Ambon, Saksi mendengar informasi bahwa pada hari itu sekira pukul 08.00 Wib setelah selesai melaksanakan upacara bendera di halaman Makodim 0832/SS dilakukan pemeriksaan terhadap sampel urine personil Kodim 0832/SS dan jajarannya yang dilaksanakan oleh 3 (tiga) orang petugas dari BNN Kota Surabaya dipimpin dr. Singgih Widi Pratomo dibantu anggota Intel Kodim 0832/SS, dan hasilnya sampel urine Terdakwa dan sampel urine Kopka Akhmad Rifa‟I anggota Koramil 0832/02 Genteng ternyata positif mengandung metamphetamine atau sabu-sabu. 4. Bahwa pada hari Selasa tanggal 22 Maret 2016, setelah Saksi pulang dari Ambon, Saksi diperintah Dandim 0832/SS untuk melakukan penggeledahan di tempat tugas dan tempat tinggal Terdakwa dan Kopka Akhmad Rifa‟I di Koramil 0832/02 Genteng, Suarabaya. 5. Bahwa dengan adanya perintah Dandim 0832/SS tersebut, pada hari itu juga Selasa tanggal 22 Maret 2016 sesuai surat perintah Dandim 0832/SS Nomor: Sprin/103/III/2016 tanggal 22 Maret 2016, Saksi bersama-sama dengan 2 (dua) orang anggota Unit Intel Kodim 0832/SS yaitu: Serka Andik Yulian Raharjo, dan Sertu Choirul, serta Provost Serda Susanto dan Koptu Saiful lalu melakukan penggeledahan di Makoramil 0832/02 Genteng, Mess Dinas Koramil, dan tempat kost Terdakwa di JI. Jarak Surabaya untuk mencari bukti-bukti penyalahgunaan Narkotika yang diduga dilakukan oleh Terdakwa dan Kopka Akhmad Rifa‟i. 6. Bahwa dari pelaksanaan penggeledahan di Makoramil 0832/02 Genteng, di Mess Dinas Koramil, dan di tempat kost Terdakwa, Saksi beserta Tim Saksi tidak berhasil menemukan barang bukti yang terkait dengan penyalah-gunaan Narkotika yang diduga dilakukan oleh Terdakwa maupun Kopka Akhmad Rifa‟i.
13 Atas keterangan Saksi-V tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:: Bahwa di dalam persidangan Terdakwa pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 1999 melalui pendidikan Secaba di Rindam V/Brw Jember. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda NRP.21990109231278 dan kemudian dilanjutkan kejuruan Infanteri di tempat yang sama, selanjutnya Terdakwa berdinas di Denma Kopassus Cijantung. Oleh karena Terdakwa mengalami cacat fisik, yaitu tulang iga Terdakwa retak akibat kecelakaan dalam terjun payung, pada tahun 2003 Terdakwa dipindahkan ke Kodam-V/Brawijaya dan kemudian Terdakwa berdinas di Kodim 0828 Sampang. Pada awal tahun 2011 Terdakwa pindah dinas ke Kodim 0832/Surabaya Selatan. Pada saat kejadian yang menjadi perkara ini, Terdakwa dengan pangkat Serka masih berdinas di lingkungan Kodim 0832/SS menjabat sebagai Batiwanmil Ramil 0832/02 Genteng, Surabaya Selatan sampai dengan sekarang. 2. Bahwa ketika bertugas di Kodim 0828 Sampang, Terdakwa kenal dengan Serma Irawan (anggota Kodim 0828 Sampang yang sudah dipecat karena desersi). Oleh karena Terdakwa senang memelihara burung perkutut, maka pada tahun 2007 Terdakwa dikenalkan oleh Serma Irawan pada seorang peternak burung perkutut yang dipanggil Sdr. Abah yang tinggal di Dusun Rabasan Timur, Desa Parseh, Kec. Socah, Kab. Bangkalan, untuk membeli burung perkutut. Setelah perkenalan tersebut, pada waktu itu Terdakwa langsung membeli dua pasang burung perkutut pada Sdr. Abah dengan harga sebesar Rp.400.000,-(empat ratus ribu rupiah). 3. Bahwa pada bulan Oktober 2015 sekira pukul 12.00 Wib, ketika Terdakwa sudah berdinas di Koramil 0832/02 Genteng, Surabaya, Terdakwa datang lagi ke rumah Sdr. Abah di Desa Parseh, Kec. Socah, Kab. Bangkalan, untuk membeli lagi burung perkutut. Namun setelah sampai di rumah Sdr. Abah, burung perkutut yang akan Terdakwa beli ternyata masih berbentuk telur dan belum menetas. Setelah ngobrolngobrol beberapa saat, kemudian Sdr. Abah mengajak Terdakwa masuk ke kamarnya, dan setelah di dalam kamar, ternyata Sdr. Abah sudah menyiapkan sabu-sabu beserta alat penghisap sabu yang sudah siap pakai, dan selanjutnya Terdakwa bersama dengan Sdr. Abah mengkonsumsi sabu-sabu secara bergantian, dan saat itu Terdakwa menghisab sabu-sabu sebanyak 6 (enam) kali hisapan. Setelah sabusabunya habis dikonsumsi, selanjutnya Terdakwa pulang kembali ke Koramil 0832/02 Genteng. 4. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 19 Maret 2016 sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa datang lagi ke rumah Sdr. Abah di Bangkalan, Madura, untuk melihat burung perkutut yang akañ dibeli yang beberapa bulan sebelumnya masih berbentuk telur dan belum menetas. Namun setelah sampal di rumah Sdr. Abah, Sdr. Abah mengatakan bahwa burung perkututnya tidak jadi menetas, lalu Terdakwa minta untuk melihat burung perkutut yang lain untuk dibeli Terdakwa, akan tetapi Sdr. Abah tidak mengijinkan dengan alasan burung perkututnya tidak dijual, dan selanjutnya Sdr. Abah mengajak Terdakwa mengkonsumsi sabu-sabu yang sudah disiapkan di dalam kamar Sdr. Abah, hingga kemudian Terdakwa dan Sdr. Abah bersama-sama mengkonsumsi sabu-sabu di dalam kamar Sdr. Abah, dengan menggunakan alat yang sudah disiapkan oleh Sdr. Abah berupa pipa kaca kecil yang terhubung
14 dengan botol kecil berisi air dan pada sisi yang lain terdapat sedotan plastik.. Kemudian setelah sabu-sabu dimasukkan oleh Sdr. Abah ke dalam pipa kaca kecil, Sdr. Abah lalu membakarnya hingga keluar asap, kemudian Sdr. Abah menghisab duluan dan selanjutnya bergantian dengan Terdakwa hingga asapnya habis. Pada waktu itu Terdakwa menghisab sabu-sabu sebanyak tujuh kali hisapan. 5. Bahwa setelah selesai mengkonsumsi sabu-sabu, Terdakwa memberikan uang kepada Sdr. Abah sebesar Rp.200.000,-(dua ratus ribu rupiah) untuk uang muka pembelian burung perkutut. Setelah memberikan uang muka, sebenarnya Terdakwa berharap akan diberi burung perkutut oleh Sdr. Abah. Namun ternyata Sdr. Abah tidak juga memberi burung perkutut, dan Sdr. Abah hanya menjanjikan burung perkututnya empat bulan lagi, sehingga pada sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa lalu pulang kembali ke Makoramil 0832/02 Genteng, Surabaya. 6. Bahwa pada hari Senin tanggal 21 Maret 2016 pagi Terdakwa bersama seluruh personil Makodim 0832/SS dan Koramil-koramil dijajarannya yang berjumlah sekira 100 (seratus) orang personil melaksanakan Upacara Bendera di halaman Makodim 0832/SS yang dipimpin oleh Dandim 0832/SS 7. Bahwa setelah Upacara Bendera selesai pada sekira pukul 08.00 Wib, Dandim 0832/SS memerintahkan seluruh peserta upacara tetap tinggal di tempat, kemudian dipanggil satu persatu secara acak hingga mencapai sekira 50 (lima puluh) orang anggota untuk dilakukan pemeriksaan urinenya yang akan dilaksanakan oleh petugas dari BNN Kota Surabaya dibantu anggota Staf Intel Kodim 0832/SS. Kemudian sekira 50 (lima puluh) orang anggota yang dipanggil tersebut dikumpulkan dan diabsen, dan saat itu Terdakwa mendapat nomor urut absen 19. Selanjutnya Terdakwa diberi tabung yang telah diberi nomor oleh petugas BNNK untuk mengambil sampel urine, lalu Terdakwa memasukkan sampel urine Terdakwa ke dalam tabung kecil yang telah diberi nomor 19 dan kemudian tabung yang berisi sampel urine Terdakwa serahkan kepada petugas BNN Kota Surabaya. 8. Bahwa beberapa saat setelah Terdakwa dan personil yang lain duduk di kursi yang telah disediakan menunggu hasil pemeriksaan, Terdakwa diberitahu oleh anggota Intel Kodim 0832/SS atas nama Pelda Budi Atmanto yang memberitahukan hasil pemeriksaan urine oleh petugas BNN Kota Surabaya bahwa sampel urine Terdakwa dan sampel urine Kopka Akhmad Rifa‟I dinyatakan positif mengandung Metamphetamine, dan selanjutnya Terdakwa dan Kopka Akhmad Rifa‟I diperintahkan tetap tinggal di tempat, sedangkan personil yang lain boleh bubar meninggalkan tempat. 9. Bahwa kemudian pada hari itu juga Senin tanggal 21 Maret 2016 sekira pukul 13.00 Wib, Terdakwa dan Kopka Akhmad Rifa‟i dibawa ke ruang Unit Intel Kodim 0832/SS dan kemudian diperiksa/diinterogasi oleh Pelda Budi Atmanto anggota Unit Intel Kodim 0832/SS. Kemudian pada sekira pukul 19.00 Wib, Terdakwa dan Kopka Akhmad Rifa‟i dipanggil menghadap Dandim 0832/SS untuk diberi arahan mengenai urine Terdakwa yang positif, dan selanjutnya Terdakwa dan Kopka Akhmadd Rifa‟i diperintahkan pulang ke Koramil masing-masing. 10. Bahwa pada keesokan harinya Selasa tanggal 22 Maret 2016 sekira pukul 08.00 Wib anggota Unit Intel dan Provost Kodim 0832/SS melakukan penggeledahan di Kantor Koramil 0832/02 Genteng, di
15 kamar yang ditempati Terdakwa di Koramil 0832/02 Genteng, dan juga di kamar kost yang ditempati calon isteri Terdakwa di daerah Putat Jaya untuk mencari barang bukti yang bterkait dengan penyalah-gunaan Narkotika yang diduga dilakukan Terdakwa. Namun penggeledahan tersebut tidak berhasil menemukan barang bukti terkait perkara penyalah-gunaan Narkotika yang dituduhkan kepada Terdakwa. 11. Bahwa pada hari Rabu tanggal 23 Maret 2016 Terdakwa dipanggil menghadap ke Staf Intel Kodim 0832/SS, lalu Terdakwa diperiksa oleh Staf Intel, dan selanjutnya Terdakwa ditahan di Makodim 0832/SS bersama dengan Kopka Akhmad Rifa‟i. Selanjutnya pada hari Rabu tanggal 27 Maret 2016 Terdakwa dan perkaranya dilimpahkan ke Denpom V/4 Surabaya untuk diproses hukum. 12. Bahwa Terdakwa sudah pernah menerima sosialisasi mengenai Narkotika dan bahayanya bagi yang menyalah-gunakan Narkotika. Namun walaupun sudah mengetahui bahayanya, Terdakwa masih juga mau mengkonsumsi Narkotika, karena pada waktu itu Terdakwa tidak mampu menolak ajakan Sdr. Abah untuk bersama-sama mengkonsumsi sabu-sabu. 13. Bahwa tujuan Terdakwa menghisap atau mengkonsumsi sabusabu tersebut adalah untuk kenikmatan diri Terdakwa sendiri, dan setelah menghisap sabu-sabu Terdakwa merasakan bulu kuduk Terdakwa berdiri. Menimbang
: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dalam persidangan berupa surat-surat : 1. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Hasil Tes Urine Narkoba dari BNN Kota Surabaya Nomor: S.Ket/112/III/Ka/rh.00/2016/BNNK-Sby tanggal 21 Maret 2016 atas nama Serka Cahyo Purnomo NRP.21990109231278 dan Kopda Akhmad Rifai NRP.3900229030870, yang menerangkan antara lain bahwa setelah dilakukan pemeriksaan urine terhadap 49 (empat puluh sembilan) personil Kodim 0832/SS, hasilnya adalah bahwa urine kedua orang anggota Kodim 0832/SS tersebut di atas ternyata positif mengandung metamphetamin; 2. 2 (dua) lembar foto proses kegiatan tes urine anggota Kodim 0832/SS tanggal 21 Maret 2016 dan 1 (satu) lembar foto hasil tes urine milik Serka Cahyo Purnomo (Terdakwa) dan milik Kopka Akhmad Rifai yang positif mengandung Methamphetamin; 3. 2 (dua) Iembar foto rumah dan kamar yang digunakan Terdakwa untuk mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu; Masing-masing telah diperlihatkan / dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana yang dilakukan Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, sehingga oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa sesuai Surat Dandenpom V/4 Surabaya yang ditujukan kepada Ka BNN Kota Surabaya Nomor: R/75/IV/2016 tanggal 05 April 2016 perihal Permohonan bantuan Assesment hasil pemeriksaan urine milik Serka Cahyo Purnomo (Terdakwa), pada tanggal 08 April 2016 Tim Asesmen Terpadu (TAT) BNN Kota Surabaya telah melaksanakan asesmen dalam proses hukum, yang hasilnya sebagaimana telah
16 dituangkan dalam Rekomendasi TAT BNN Kota Surabaya Nomor: REKOM/87/IV/TAT/BRTS/2016/BNNK-Sby tanggal 08 April 2016 dan Lampirannya, yang intinya TAT BNN Kota Surabaya menyatakan bahwa Serka Cahyo Purnomo (Terdakwa) adalah termasuk pengguna Narkotika kategori coba pakai shabu, dan Terdakwa mengkonsumsi shabu sejak tahun 2003, pemakaian 2 s/d 3 kali setahun. Oleh karena itu TAT BNN Kota Surabaya merekomendasikan agar Terdakwa direhabilitasi selama 3 (tiga) bulan rawat inap di RSJ Menur Surabaya untuk program detoksifikasi dan evaluasi psikologis. Menimbang
: Bahwa dengan adanya rekomendasi dari TAT BNN Kota Surabaya yang menyatakan bahwa Terdakwa adalah pengguna Narkotika kategori coba pakai sabu dan karenanya Terdakwa perlu direhabilitasi, menunjukkan bahwa Terdakwa Serka Cahyo Purnomo adalah benar telah mengkonsumsi sabu-sabu.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi di bawah sumpah, dan bukti-bukti lain di persidangan, serta setelah dihubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta hukum yang melingkupi perbuatan Terdakwa sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 1999 melalui pendidikan Secaba di Rindam V/Brw Jember. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda NRP.21990109231278 dan kemudian dilanjutkan kejuruan Infanteri di tempat yang sama, selanjutnya Terdakwa berdinas di Denma Kopassus Cijantung. Oleh karena Terdakwa mengalami cacat fisik, yaitu tulang iga Terdakwa retak akibat kecelakaan dalam terjun payung, pada tahun 2003 Terdakwa dipindahkan ke Kodam-V/Brawijaya dan kemudian Terdakwa berdinas di Kodim 0828 Sampang. Pada awal tahun 2011 Terdakwa pindah dinas ke Kodim 0832/Surabaya Selatan. Pada saat kejadian yang menjadi perkara ini, Terdakwa dengan pangkat Serka masih berdinas di lingkungan Kodim 0832/SS menjabat sebagai Batiwanmil Ramil 0832/02 Genteng, Surabaya Selatan sampai dengan sekarang. 2. Bahwa benar ketika bertugas di Kodim 0828 Sampang, Terdakwa kenal dengan Serma Irawan (anggota Kodim 0828 Sampang yang sudah dipecat karena desersi). Oleh karena Terdakwa senang memelihara burung perkutut, maka pada tahun 2007 Terdakwa dikenalkan oleh Serma Irawan pada seorang peternak burung perkutut yang dipanggil Sdr. Abah yang tinggal di Dusun Rabasan Timur, Desa Parseh, Kec. Socah, Kab. Bangkalan, untuk membeli burung perkutut. Setelah perkenalan tersebut, pada waktu itu Terdakwa langsung membeli dua pasang burung perkutut pada Sdr. Abah dengan harga sebesar Rp.400.000,-(empat ratus ribu rupiah). 3. Bahwa benar pada bulan Oktober 2015 sekira pukul 12.00 Wib, ketika Terdakwa sudah berdinas di Koramil 0832/02 Genteng, Surabaya, Terdakwa datang lagi ke rumah Sdr. Abah di Desa Parseh, Kec. Socah, Kab. Bangkalan, untuk membeli lagi burung perkutut. Namun setelah sampai di rumah Sdr. Abah, burung perkutut yang akan Terdakwa beli ternyata masih berbentuk telur dan belum menetas. Setelah ngobrol-ngobrol beberapa saat, kemudian Sdr. Abah mengajak Terdakwa masuk ke kamarnya, dan setelah di dalam kamar, ternyata Sdr. Abah sudah menyiapkan sabu-sabu beserta alat penghisap sabu yang sudah siap pakai, dan selanjutnya Terdakwa bersama dengan Sdr. Abah mengkonsumsi sabu-sabu secara bergantian, dan saat itu Terdakwa menghisab sabu-sabu sebanyak 6 (enam) kali hisapan.
17 Setelah sabu-sabunya habis dikonsumsi, selanjutnya Terdakwa pulang kembali ke Koramil 0832/02 Genteng, Surabaya. 4. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 19 Maret 2016 sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa datang lagi ke rumah Sdr. Abah di Bangkalan, Madura, untuk melihat burung perkutut yang akañ dibeli yang beberapa bulan sebelumnya masih berbentuk telur dan belum menetas. Namun setelah sampal di rumah Sdr. Abah, Sdr. Abah mengatakan bahwa burung perkututnya tidak jadi menetas, lalu Terdakwa minta untuk melihat burung perkutut yang lain untuk dibeli Terdakwa, akan tetapi Sdr. Abah tidak mengijinkan dengan alasan burung perkututnya tidak dijual. Selanjutnya Sdr. Abah mengajak Terdakwa mengkonsumsi sabu-sabu yang sudah disiapkan di dalam kamar Sdr. Abah, hingga kemudian Terdakwa dan Sdr. Abah bersama-sama mengkonsumsi sabu-sabu di dalam kamar Sdr. Abah, dengan menggunakan alat yang sudah disiapkan oleh Sdr. Abah berupa pipa kaca kecil yang terhubung dengan botol kecil berisi air dan pada sisi yang lain terdapat sedotan plastik.. Kemudian setelah sabu-sabu dimasukkan oleh Sdr. Abah ke dalam pipa kaca kecil, Sdr. Abah lalu membakar sabu-sabu dalam pipa kaca kecil tersebut hingga keluar asapnya, kemudian Sdr. Abah duluan menghisab asab sabu-sabu tersebut dan selanjutnya bergantian dengan Terdakwa hingga asap sabu-sabunya habis. Pada waktu itu Terdakwa menghisab sabu-sabu sebanyak tujuh kali hisapan. 5. Bahwa benar setelah selesai mengkonsumsi sabu-sabu, Terdakwa memberikan uang kepada Sdr. Abah sebesar Rp.200.000,-(dua ratus ribu rupiah) untuk uang muka pembelian burung perkutut. Setelah memberikan uang muka, sebenarnya Terdakwa berharap akan diberi burung perkutut oleh Sdr. Abah. Namun ternyata Sdr. Abah tidak juga memberi Terdakwa burung perkutut, dan Sdr. Abah hanya menjanjikan burung perkututnya empat bulan lagi, sehingga pada sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa lalu pulang kembali ke Makoramil 0832/02 Genteng, Surabaya. 6. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 21 Maret 2016 pagi Terdakwa bersama seluruh personil Makodim 0832/SS dan KoramilKoramil di jajaran Kodim 0832/SS yang berjumlah sekira 100 (seratus) orang personil melaksanakan Upacara Bendera di halaman Makodim 0832/SS yang dipimpin oleh Dandim 0832/SS 7. Bahwa benar setelah Upacara Bendera selesai pada sekira pukul 08.00 Wib, sesuai rencana program kerja Kodim 0832/SS dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyalah-gunaan Narkotika bagi personil Kodim 0832/SS, Dandim 0832/SS memerintahkan seluruh peserta upacara agar tetap tinggal di tempat untuk dilakukan pemeriksaan urinenya yang akan dilaksanakan oleh petugas dari BNN Kota Surabaya yang dipimpin oleh dr. Singgih Widi Pratomo (Saksi-I) dibantu anggota Staf Intel Kodim 0832/SS. 8. Bahwa benar oleh karena pada waktu itu alat tester (Test Peck) yang tersedia hanya ada 50 (lima puluh) biji, maka personil yang ikut upacara tersebut dipanggil satu persatu secara acak hingga mencapai sekira 50 (lima puluh) orang anggota. Kemudian sekira 50 (lima puluh) orang anggota yang dipanggil tersebut dikumpulkan di aula dan diabsen, dan saat itu Terdakwa mendapat nomor urut absen 19. Selanjutnya Terdakwa diberi tabung yang telah diberi nomor 19 oleh petugas BNN Kota Surabaya untuk mengambil sampel urine, lalu Terdakwa memasukkan sampel urine Terdakwa ke dalam tabung kecil bernomor 19, kemudian tabung yang berisi sampel urine Terdakwa
18 tersebut Terdakwa serahkan pada petugas BNN Kota Surabaya, lalu petugas BNN Kota Surabaya memasukkan alat test peck ke dalam sampel urine Terdakwa di hadapan Terdakwa dengan disaksikan anggota Intel Kodim 0832. 9. Bahwa benar dari sekira 50 tabung sampel urine yang diperiksa petugas dari BNN Kota Surabaya, 2 (dua) tabung sampel urine diantaranya, yaitu tabung sampel urine milik Terdakwa dan tabung sampel urine milik Kopka Akhmad Rifa‟i ternyata hasilnya positif mengandung Metamphetamine sebagaimana yang diterangkan dalam Surat Keterangan Hasil Tes Urine Narkoba dari BNN Kota Surabaya Nomor: S.Ket/112/III/Ka/rh.00/2016/BNNK-Sby tanggal 21 Maret 2016 atas nama Serka Cahyo Purnomo NRP.21990109231278 dan Kopda Akhmad Rifal NRP.3900229030870, yang menerangkan antara lain bahwa setelah dilakukan pemeriksaan urine terhadap 49 (empat puluh sembilan) personil Kodim 0832/SS, hasilnya adalah bahwa urine kedua orang anggota Kodim 0832/SS tersebut di atas ternyata positif mengandung metamphetamin. 10. Bahwa benar dengan adanya hasil pemeriksaan urine yang positif mengandung metamphetamnie tersebut, kemudian Terdakwa dan Kopka Akhmad Rifa‟i diperintahkan untuk tetap tinggal di tempat, sedangkan personil yang lain dipersillahkan meninggalkan tempat. Selanjutnya pada hari itu juga Senin tanggal 21 Maret 2016 sekira pukul 13.00 Wib, Terdakwa dan Kopka Akhmad Rifa‟i dibawa ke ruang Unit Intel Kodim 0832/SS untuk dilakukan pemeriksaan (diinterogasi) oleh anggota Unit Intel Kodim 0832/SS atas nama Pelda Budi Atmanto (Saksi-II). Setelah pemeriksaan selesai, pada sekira pukul 19.00 Wib, Terdakwa dan Kopka Akhmad Rifa‟i dipanggil menghadap Dandim 0832/SS untuk diberi arahan mengenai urine Terdakwa yang positif, dan selanjutnya Terdakwa dan Kopka Akhmadd Rifa‟i diperintahkan pulang ke Koramil masing-masing. 11. Bahwa benar pada keesokan harinya Selasa tanggal 22 Maret 2016 sekira pukul 08.00 Wib, sesuai surat perintah Dandim 0832/SS Nomor: Sprin/103/III/2016 tanggal 22 Maret 2016, Dan Unit Intel Kodim 0832/SS atas nama Letda Inf Achmad Maksum (Saksi-V) bersamasama dengan 2 (dua) orang anggota Unit Intel Kodim 0832/SS yaitu: Serka Andik Yulian Raharjo, dan Sertu Choirul, serta Provost Serda Susanto (Saksi-IV) dan Koptu Saiful lalu melakukan penggeledahan di Kantor Koramil 0832/02 Genteng, di kamar yang ditempati Terdakwa di Koramil 0832/02 Genteng, dan di tempat kost Terdakwa di JI. Jarak Surabaya untuk mencari dan menemukan bukti-bukti penyalah-gunaan Narkotika yang diduga dilakukan oleh Terdakwa dan Kopda Akhmad Rifa‟i. Namun penggeledahan tersebut tidak berhasil menemukan barang bukti terkait perkara penyalah-gunaan Narkotika yang diduga dilakukan Terdakwa. 12. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 23 Maret 2016 Terdakwa dipanggil menghadap ke Staf Intel Kodim 0832/SS, lalu Terdakwa diperiksa lebih lanjut oleh Staf Intel, dan selanjutnya Terdakwa ditahan di Makodim 0832/SS bersama dengan Kopka Akhmad Rifa‟i. Selanjutnya pada tanggal 29 Maret 2016 sekira pukul 16.00 Wib Terdakwa dan perkaranya dilimpahkan ke Denpom V/4 Surabaya untuk diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. 13. Bahwa benar Terdakwa sudah pernah menerima sosialisasi mengenai Narkotika dan bahayanya bagi yang menyalah-gunakan Narkotika. Namun walaupun sudah mengetahui bahayanya, Terdakwa
19 masih juga mau mengkonsumsi Narkotika, karena pada waktu itu Terdakwa tidak mampu menolak ajakan Sdr. Abah untuk bersama-sama mengkonsumsi sabu-sabu. 14. Bahwa benar tujuan Terdakwa menghisap atau mengkonsumsi sabu-sabu tersebut adalah untuk kenikmatan diri Terdakwa sendiri, dan setelah menghisap sabu-sabu Terdakwa merasakan bulu kuduk Terdakwa berdiri. Menimbang
: Bahwa terhadap Tuntutan Oditur Militer tersebut di atas, Penasehat Hukum Terdakwa mengajukan Nota Pembelaan (Pledooi) yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Penasehat Hukum sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Tunggal. 2. Namun dengan alasan Terdakwa berterus terang, belum pernah dihukum, Terdakwa hanya dua kali mengkonsumsi sabu-sabu dan hanya sebagai pengguna dengan kategori ringan (coba pakai sabu), Penasehat Hukum menilai bahwa Tuntutan hukum yang diajukan Oditur Militer dirasakan sebagai terlalu tinggi, khususnya terhadap pidana tambahan pemecatan dari dinas militer. Oleh karena itu Tim Penasehat Hukum memohon kepada Majelis Hakim agar hukuman Terdakwa diringankan dan Terdakwa tidak dijatuhi pidana tambahan pemecatan dari dinas militer.
Menimbang
: Bahwa terhadap Nota Pembelaan Tim Penasehat Hukum Terdakwa tersebut di atas, oleh karena hanya bersifat memohon keringanan hukuman, Oditur Militer tidak mengajukan Replik, akan tetapi Oditur Militer menyatakan secara lisan bahwa Oditur Militer tetap pada Tuntutannya.
Menimbang
: Bahwa terhadap Tuntutan Oditur Militer dan Nota Pembelaan Penasehat Hukum Terdakwa tersebut di atas, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa setelah menelaah dengan seksama terhadap Tuntutan Oditur Militer yang menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana sebagaimana yang diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, pada dasarnya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer. Namun demikian Majelis Hakim akan membuktikannya sendiri sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini. 2. Sedangkan terhadap hukuman yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa dalam perkara ini, dan juga permohonan Penasehat Hukum Terdakwa agar hukuman Terdakwa diringankan dan tidak dipecat dari dinas militer, Majelis Hakim mempunyai pertimbangan sendiri sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini.
Menimbang
: Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut : 1. 2.
Setiap penyalah-guna Narkotika Golongan I. Bagi diri sendiri.
20 Menimbang
: Bahwa mengenai Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1.
Unsur kesatu : ”Setiap penyalah guna Narkotika Golongan I”.
Bahwa sesuai Pasal 1 angka 15 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang dimaksud dengan „Penyalah Guna‟ adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak atau melawan hukum. Yang dimaksud dengan „hak‟ menurut pengertian bahasa adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kewenangan, milik, kepunyaan atas sesuatu. Yang dimaksud dengan „tanpa hak‟ dalam unsur ini adalah bahwa terhadap diri seseorang pelaku, dalam hal ini Terdakwa, tidak terdapat kekuasaan ataupun kewenangan untuk menggunakan Narkotika Golongan-I. Yang dimaksud dengan “melawan hukum”, menurut Yurisprudensi (Arrest Hooge Raad tanggal 31 Desember 1919) adalah : - Melanggar undang-undang; atau - Merusak hak subjektif seseorang menurut undang-undang; atau - Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku menurut undang-undang; atau - Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kepatutan dalam masyarakat Bahwa sesuai Pasal 1 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang dimaksud dengan Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis atau semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana yang terlampir dalam Lampiran I UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yaitu: Narkotika Golongan I, Narkotika Golongan II, dan Narkotika golongan III. Dalam Pasal 7 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, ditentukan bahwa narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian dalam Pasal 8 UU Nomor 35 Tahun 2009 ditentukan bahwa dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri Kesehatan atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Dari ketentuan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa perbuatan menggunakan narkotika golongan I selain untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, atau untuk reagensia diagnostik maupun untuk reagensia laboratorium tanpa seizin Menteri Kesehatan atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan adalah termasuk perbuatan tanpa hak dan melawan hukum, atau perbuatan menyalah-gunakan Narkotika golongan I. Bahwa sesuai UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, zatzat yang termasuk dalam jenis Narkotika Golongan-I antara lain adalah
21 Metamphetamina yang terdaftar sebagai Narkotika Golongan I nomor urut 61 Lampiran I UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, terungkap fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa benar ketika masih bertugas di Kodim 0828 Sampang, Terdakwa kenal dengan Serma Irawan (anggota Kodim 0828 Sampang yang sudah dipecat karena desersi). Oleh karena Terdakwa senang memelihara burung perkutut, maka pada tahun 2007 Terdakwa dikenalkan oleh Serma Irawan pada seorang peternak burung perkutut yang dipanggil Sdr. Abah yang tinggal di Dusun Rabasan Timur, Desa Parseh, Kec. Socah, Kab. Bangkalan, untuk membeli burung perkutut. Setelah perkenalan tersebut, pada waktu itu Terdakwa langsung membeli dua pasang burung perkutut pada Sdr. Abah dengan harga sebesar Rp.400.000,-(empat ratus ribu rupiah). b. Bahwa benar pada bulan Oktober 2015 sekira pukul 12.00 Wib, ketika Terdakwa sudah berdinas di Koramil 0832/02 Genteng, Surabaya, Terdakwa datang lagi ke rumah Sdr. Abah di Desa Parseh, Kec. Socah, Kab. Bangkalan, untuk membeli lagi burung perkutut. Namun setelah sampai di rumah Sdr. Abah, burung perkutut yang akan Terdakwa beli ternyata masih berbentuk telur dan belum menetas. Setelah ngobrol-ngobrol beberapa saat, kemudian Sdr. Abah mengajak Terdakwa masuk ke kamarnya, dan setelah di dalam kamar, ternyata Sdr. Abah sudah menyiapkan sabu-sabu beserta alat penghisap sabu yang sudah siap pakai, dan selanjutnya Terdakwa bersama dengan Sdr. Abah mengkonsumsi sabu-sabu secara bergantian, dan saat itu Terdakwa menghisab sabu-sabu sebanyak 6 (enam) kali hisapan. Setelah sabu-sabunya habis dikonsumsi, selanjutnya Terdakwa pulang kembali ke Koramil 0832/02 Genteng, Surabaya. c. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 19 Maret 2016 sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa datang lagi ke rumah Sdr. Abah di Bangkalan, Madura, untuk melihat burung perkutut yang akañ dibeli yang beberapa bulan sebelumnya masih berbentuk telur dan belum menetas. Namun setelah sampal di rumah Sdr. Abah, Sdr. Abah mengatakan bahwa burung perkututnya tidak jadi menetas, lalu Terdakwa minta untuk melihat burung perkutut yang lain untuk dibeli Terdakwa, akan tetapi Sdr. Abah tidak mengijinkan dengan alasan burung perkututnya tidak dijual. Selanjutnya Sdr. Abah mengajak Terdakwa mengkonsumsi sabu-sabu yang sudah disiapkan di dalam kamar Sdr. Abah, hingga kemudian Terdakwa dan Sdr. Abah bersama-sama mengkonsumsi sabu-sabu di dalam kamar Sdr. Abah, dengan menggunakan alat yang sudah disiapkan oleh Sdr. Abah berupa pipa kaca kecil yang terhubung dengan botol kecil berisi air dan pada sisi yang lain terdapat sedotan plastik.. Kemudian setelah sabu-sabu dimasukkan oleh Sdr. Abah ke dalam pipa kaca kecil, Sdr. Abah lalu membakar sabu-sabu dalam pipa kaca kecil tersebut hingga keluar asapnya, kemudian Sdr. Abah duluan menghisab asab sabu-sabu tersebut dan selanjutnya bergantian dengan Terdakwa hingga asap sabu-sabunya habis. Pada waktu itu Terdakwa menghisab sabu-sabu sebanyak tujuh kali hisapan. d. Bahwa benar setelah selesai mengkonsumsi sabu-sabu, Terdakwa memberikan uang kepada Sdr. Abah sebesar Rp.200.000,-(dua ratus ribu rupiah) untuk uang muka pembelian burung perkutut. Setelah memberikan uang muka, sebenarnya Terdakwa berharap akan diberi burung perkutut oleh Sdr. Abah. Namun ternyata Sdr. Abah tidak juga
22 memberi Terdakwa burung perkutut, dan Sdr. Abah hanya menjanjikan burung perkututnya empat bulan lagi, sehingga pada sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa lalu pulang kembali ke Makoramil 0832/02 Genteng, Surabaya. e. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 21 Maret 2016 pagi Terdakwa bersama seluruh personil Makodim 0832/SS dan KoramilKoramil di jajaran Kodim 0832/SS yang berjumlah sekira 100 (seratus) orang personil melaksanakan Upacara Bendera di halaman Makodim 0832/SS yang dipimpin oleh Dandim 0832/SS. f. Bahwa benar setelah Upacara Bendera selesai pada sekira pukul 08.00 Wib, sesuai rencana program kerja Kodim 0832/SS dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyalah-gunaan Narkotika bagi personil Kodim 0832/SS, Dandim 0832/SS memerintahkan seluruh peserta upacara agar tetap tinggal di tempat untuk dilakukan pemeriksaan urinenya yang akan dilaksanakan oleh petugas dari BNN Kota Surabaya yang dipimpin oleh dr. Singgih Widi Pratomo (Saksi-I) dibantu anggota Staf Intel Kodim 0832/SS. g. Bahwa benar oleh karena pada waktu itu alat tester (Test Peck) yang tersedia hanya ada 50 (lima puluh) biji, maka personil yang ikut upacara tersebut dipanggil satu persatu secara acak hingga mencapai sekira 50 (lima puluh) orang anggota. Kemudian sekira 50 (lima puluh) orang anggota yang dipanggil tersebut dikumpulkan di aula dan diabsen, dan saat itu Terdakwa mendapat nomor urut absen 19. Selanjutnya Terdakwa diberi tabung yang telah diberi nomor 19 oleh petugas BNN Kota Surabaya untuk mengambil sampel urine, lalu Terdakwa memasukkan sampel urine Terdakwa ke dalam tabung kecil bernomor 19, kemudian tabung yang berisi sampel urine Terdakwa tersebut Terdakwa serahkan pada petugas BNN Kota Surabaya, lalu petugas BNN Kota Surabaya memasukkan alat test peck ke dalam sampel urine Terdakwa di hadapan Terdakwa dengan disaksikan anggota Intel Kodim 0832. h. Bahwa benar dari sekira 50 tabung sampel urine yang diperiksa petugas dari BNN Kota Surabaya, 2 (dua) tabung sampel urine diantaranya, yaitu tabung sampel urine milik Terdakwa dan tabung sampel urine milik Kopka Akhmad Rifa‟i ternyata hasilnya positif mengandung Metamphetamine sebagaimana yang diterangkan dalam Surat Keterangan Hasil Tes Urine Narkoba dari BNN Kota Surabaya Nomor: S.Ket/112/III/Ka/rh.00/2016/BNNK-Sby tanggal 21 Maret 2016 atas nama Serka Cahyo Purnomo NRP.21990109231278 dan Kopda Akhmad Rifal NRP.3900229030870, yang menerangkan antara lain bahwa setelah dilakukan pemeriksaan urine terhadap 49 (empat puluh sembilan) personil Kodim 0832/SS, hasilnya adalah bahwa urine kedua orang anggota Kodim 0832/SS tersebut di atas ternyata positif mengandung metamphetamin. i. Bahwa benar sesuai UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, Metamphetamina adalah termasuk Narkotika yang terdaftar dalam Golongan I nomor urut 61 Lampiran I UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Kemudian sesuai Pasal 7 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian dalam Pasal 8 UU Nomor 35 Tahun 2009 ditentukan bahwa dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta
23 reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri Kesehatan atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Dengan demikian perbuatan Terdakwa yang mengkonsumsi sabusabu bersama-sama dengan Sdr. Abah di dalam kamar rumah Sdr. Abah di Desa Parseh, Kec. Socah, Kab. Bangkalan, adalah termasuk perbuatan menggunakan Narkotika Golongan I selain untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, atau untuk reagensia diagnostik maupun untuk reagensia laboratorium tanpa izin Menkes RI, sehingga perbuatan Terdakwa tersebut termasuk perbuatan tanpa hak dan melawan hukum, atau perbuatan menyalahgunakan narkotika golongan I. j. Bahwa benar sesuai Surat Dandenpom V/4 Surabaya yang ditujukan kepada Ka BNN Kota Surabaya Nomor: R/75/IV/2016 tanggal 05 April 2016 perihal Permohonan bantuan Assesment hasil pemeriksaan urine milik Serka Cahyo Purnomo (Terdakwa), pada tanggal 08 April 2016 Tim Asesmen Terpadu (TAT) BNN Kota Surabaya telah melaksanakan asesmen dalam proses hukum, yang hasilnya sebagaimana telah dituangkan dalam Rekomendasi TAT BNN Kota Surabaya Nomor: REKOM/87/IV/TAT/BRTS/2016/BNNK-Sby tanggal 08 April 2016 dan Lampirannya, yang intinya TAT BNN Kota Surabaya menyatakan bahwa Serka Cahyo Purnomo (Terdakwa) adalah termasuk pengguna Narkotika kategori coba pakai shabu, dan Terdakwa mengkonsumsi shabu sejak tahun 2003, pemakaian 2 s/d 3 kali setahun. Oleh karena itu TAT BNN Kota Surabaya merekomendasikan agar Terdakwa direhabilitasi selama 3 (tiga) bulan rawat inap di RSJ Menur Surabaya untuk program detoksifikasi dan evaluasi psikologis. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu: ”Setiap penyalah guna Narkotika Golongan I” telah terpenuhi. 2.
Unsur kedua : ”Bagi diri sendiri”.
Bahwa yang dimaksud dengan „bagi diri sendiri‟ dalam unsur ini adalah bahwa Terdakwa menggunakan atau mengkonsumsi Narkotika Golongan I tersebut adalah untuk kepentingan dan kenikmatan dirinya sendiri, dan bukan untuk tujuan yang lain. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, terungkap fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa benar sebagaimana yang telah diuraikan dalam pembuktian unsur terdahulu yang merupakan bagian dari pembuktian unsur ini, bahwa benar b. Bahwa benar perbuatan Terdakwa mengkonsumsi sabu-sabu bersama dengan Sdr. Abah tersebut dilakukan oleh Terdakwa secara sadar, tanpa ada bujukan, rayuan, ataupun paksaan dari orang lain, dan itu dilakukan Terdakwa karena Terdakwa merasa „tidak enak‟ dengan Sdr. Abah jika ajakan Sdr. Abah tidak diikuti. c. Bahwa benar tujuan Terdakwa menghisap atau mengkonsumsi sabu-sabu tersebut adalah untuk kenikmatan diri Terdakwa sendiri, dan setelah menghisap sabu-sabu Terdakwa merasakan bulu kuduk Terdakwa berdiri.
24 Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua: ”Bagi diri sendiri” telah terpenuhi. Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan pembuktian yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : ”Setiap penyalah-guna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Menimbang
: Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum, dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat. Menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat, harkat dan martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang. Menjaga kepentingan militer dalam arti menjaga agar kepentingan militer tidak dirugikan dan sekaligus mendorong agar prajurit tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku dalam keadaan yang bagaimanapun.
Menimbang
: Bahwa selama pemeriksaan di persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya hal-hal yang dapat dijadikan sebagai alasan pemaaf atau pembenar pada diri Terdakwa, sehingga oleh karenanya Terdakwa harus dipidana.
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat, dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa, serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut : Bahwa perbuatan Terdakwa yang mengkonsumsi sabu-sabu bersama dengan Sdr. Abah di Bangkalan, Madura, pada tanggal 19 Maret 2016 siang sekira pukul 11.00 Wib pada hakekatnya merupakan pengabaian terhadap berbagai aturan mengenai sangat dilarangnya penyalah-gunaan Narkotika oleh siapapun. Bahwa dari tayangan yang ada di televisi maupun dari media yang lain, Terdakwa telah mengetahui dan memahami bahwa sabu-sabu adalah termasuk jenis Narkotika golongan I yang sangat dilarang penggunaannya untuk kepentingan apapun, kecuali hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Karena penyalah-gunaan narkotika dapat merusak mental dan kejiwaan serta daya juang pecandunya, yang umumnya generasi muda harapan bangsa, sehingga penyalahgunaan Narkotika sangat merugikan perorangan maupun masyarakat, terutama generasi muda harapan bangsa, yang pada gilirannya akan merugikan masa depan bangsa dan negara Indonesia. Apalagi jika hal itu dilakukan oleh generasi muda yang berprofesi sebagai prajurit TNI. Bahwa selaku prajurit TNI, Terdakwa telah sering menerima pengarahan ataupun penekanan dari pimpinan TNI melalui pimpinan di kesatuannya tentang sangat dilarang dan sangat berbahayanya prajurit TNI terlibat dalam masalah penyalah-gunaan narkotika, termasuk diantaranya mengkonsumsi sabu-sabu, dan juga ancaman pemecatan dari dinas militer bagi prajurit yang terlibat dalam masalah narkotika.
25 Bahwa dengan adanya efek yang merusak mental dan kejiwaan pemakainya, ditambah lagi dengan ancaman pemecatan dari dinas militer bagi prajurit TNI yang terlibat dalam masalah penyalah-gunaan narkotika, maka seharusnya Terdakwa menghilangkan jauh-jauh keinginannya untuk mengkonsumsi narkotika, walaupun diiming-imingi dengan kenikmatan semu yang menggiurkan. Namun hanya karena Terdakw merasa tidak enak menolak ajakan Sdr. Abah untuk mengkonsumsi sabu-sabu di dalam kamar Sdr. Abah di Bangkalan Madura, Terdakwa yang sudah mengetahui tentang bahaya dan larangan keras bagi prajurit TNI mengkonsumsi sabu-sabu, ternyata Terdakwa mengikuti saja ajakan Sdr. Abah mengonsumsi sabu-sabu, dan perbuatan tersebut setidak-tidaknya sudah dua kali dilakukan Terdakwa bersama dengan Sdr. Abah, yaitu pada bulan Oktober 2015 dan tanggal 19 Maret 2016. Hal itu menunjukkan bahwa Terdakwa sudah tidak peduli lagi dengan berbagai aturan yang melarang keras prajurit TNI menyalah-gunakan Narkotika. - Dapat diyakini bahwa akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa, selain dapat merusak mental, kejiwaan, dan daya juang Terdakwa selaku prajurit TNI, perbuatan Terdakwa juga berpengaruh negatif terhadap pembinaan disiplin dan moral prajurit TNI di kesatuannya. Menimbang
: Bahwa tujuan Mejelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : - Terdakwa berterus terang, sehingga memperlancar jalannya persidangan. - Terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya; - Terdakwa belum pernah dihukum; Hal-hal yang memberatkan : - Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan program pemerintah RI yang sedang gencar-gencarnya memberantas kejahatan penyalahgunaan Narkotika. - Terdakwa sudah sering, setidak-tidaknya sudah dua kali mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu bersama dengan Sdr. Abah.
Menimbang
: Bahwa terhadap Tuntutan Oditur Militer yang menuntut Terdakwa agar dijatuhi pidana tambahan pemecatan dari dinas militer, Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut : Bahwa sesuai ketentuan Pasal 26 KUHPM, „pemecatan dari dinas militer‟ dapat dijatuhkan oleh Hakim Militer berbarengan dengan setiap putusan penjatuhan pidana mati atau pidana penjara kepada seseorang militer yang berdasarkan kejahatan yang dilakukan dipandangnya tidak layak lagi tetap berada dalam kalangan militer. Seseorang militer dianggap „tidak layak‟ lagi berada dalam kalangan militer, ukurannya adalah seberapa jauh perbuatan tersebut berpengaruh pada disiplin dan ketertiban militer, sehingga kehadiran kembali prajurit terpidana nantinya dalam masyarakat militer, setelah ia selesai menjalani
26 pidananya, akan menggoncangkan sendi-sendi disiplin dan ketertiban dalam masyarakat militer. Dengan demikian penjatuhan pidana tambahan pemecatan dari dinas militer mengandung makna bahwa kehadiran kembali Terpidana dalam masyarakat militer (setelah selesai menjalani pidananya) akan dapat menggoncangkan sendi-sendi disiplin dan ketertiban serta keadilan dalam masyarakat militer. Berkaitan dengan perbuatan Terdakwa yang mengetahui bahaya dan larangan keras bagi prajurit TNI mengkonsumsi sabu-sabu, namun ternyata Terdakwa mengabaikan begitu saja larangan tersebut dan tetap mengkonsumsi sabu-sabu bersama dengan Sdr. Abah setidaktidaknya sudah dua kali, yaitu pada bulan Oktober 2015 dan pada tanggal 19 Maret 2016 bertempat di sebuah kamar rumah Sdr. Abah di Bangkalan Madura, hingga kemudian pada tanggal 21 Maret 2016 ketika urine Terdakwa diperiksa secara mendadak atas perintah Dandim 0832/SS ternyata urine Terdakwa Positif mengandung Narkotika Golongan-I, hal itu menunjukkan bahwa Terdakwa sudah tidak peduli lagi dengan aturan kedinasan militernya. Prajurit yang demikian jika tetap dipertahankan dalam kedinasan militer akan dapat mengguncangkan sendi-sendi disiplin dalam kehidupan prajurit. Menimbang
: Bahwa walaupun Tim Asesmen Terpadu BNN Kota Surabaya dalam Surat Rekomendasi Nomor: REKOM/87/IV/TAT/BRTS/2016/BNNK-Sby tanggal 08 April 2016 beserta Lampirannya menyatakan bahwa Serka Cahyo Purnomo (Terdakwa) adalah termasuk pengguna Narkotika kategori coba pakai shabu, dan Terdakwa mengkonsumsi shabu sejak tahun 2003, pemakaian 2 s/d 3 kali setahun, sehingga TAT BNN Kota Surabaya merekomendasikan agar Terdakwa direhabilitasi selama 3 (tiga) bulan rawat inap di RSJ Menur Surabaya untuk program detoksifikasi dan evaluasi psikologis, namun oleh karena Terdakwa adalah prajurit TNI yang masih termasuk pengguna Narkotika dengan kategori coba-coba, Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa belum perlu direhabilitasi di Rumah Sakit Jiwa.
Menimbang
: Bahwa setelah melihat kesalahan Terdakwa, kemudian menilai sifat, hakekat, serta akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa, dan selanjutnya memperhatikan tujuan pemidanaan, serta hal-hal yang meringankan maupun yang memberatkan pidananya sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa tidak layak lagi dipertahankan dalam kedinasan militer, dan oleh karenanya perlu dipecat dari dinas militer. Dengan demikian permohonan Tim Penasehat Hukum Terdakwa yang memohon agar Terdakwa tidak dipecat dari dinas militer, ditolak.
Menimbang
: Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa lama waktu Terdakwa berada dalam penahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan kepadanya.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa perlu dipecat dari dinas militer, sehingga dikhawatirkan Terdakwa akan melarikan diri, dan sekarang Terdakwa masih berada dalam penahanan sementara, maka Terdakwa perlu tetap ditahan.
27 Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
Menimbang
: Bahwa barang bukti dalam perkara ini yang berupa surat-surat : 1. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Hasil Tes Urine Narkoba dari BNN Kota Surabaya Nomor: S.Ket/112/III/Ka/rh.00/2016/BNNK-Sby tanggal 21 Maret 2016 atas nama Serka Cahyo Purnomo NRP.21990109231278 dan Kopda Akhmad Rifal NRP.3900229030870; 2. 2 (dua) lembar foto proses kegiatan tes urine anggota Kodim 0832/SS tanggal 21 Maret 2016 dan 1 (satu) lembar foto hasil tes urine milik Serka Cahyo Purnomo (Terdakwa) dan milik Kopka Akhmad Rifai yang positif mengandung Methamphetamin; 3. 2 (dua) Iembar foto rumah dan kamar yang digunakan Terdakwa untuk mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu; ternyata berkaitan erat dengan perkara ini dan telah melekat dalam berkas perkara, sehingga oleh karenanya perlu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Mengingat
: Pasal 127 Ayat (1) huruf a UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Pasal 26 KUHPM, dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI
1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas, yaitu: CAHYO PURNOMO, Serka NRP.21990109231278, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana: “Menyalah-gunakan Narkotika Golongan-I bagi diri sendiri” 2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana Pokok : Pidana penjara selama 1 (satu) tahun. Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas militer.
3. Menetapkan lama masa penahanan sementara yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan kepadanya. 4.
Menetapkan barang bukti berupa surat-surat : a. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Hasil Tes Urine Narkoba dari BNN Kota Surabaya Nomor: S.Ket/112/III/Ka/rh.00/2016/BNNK-Sby tanggal 21 Maret 2016 atas nama Serka Cahyo Purnomo NRP.21990109231278 dan Kopda Akhmad Rifal NRP.3900229030870; b. 2 (dua) lembar foto proses kegiatan tes urine anggota Kodim 0832/SS tanggal 21 Maret 2016 dan 1 (satu) lembar foto hasil tes urine milik Serka Cahyo Purnomo (Terdakwa) dan milik Kopka Akhmad Rifai yang positif mengandung Methamphetamin; c. 2 (dua) Iembar foto rumah dan kamar yang digunakan Terdakwa untuk mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu; Masing-masing tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
5. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah). 6.
Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan.
28
Demikian diputuskan pada hari Kamis tanggal 17 Nopember 2016 di dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Muhammad Djundan, S.H, M.H., Letkol Chk NRP.556536 sebagai Hakim Ketua serta Moch. Rachmat Jaelani, S.H., Mayor Chk NRP.522360 dan A. Junaedi, S.H., Kapten Laut (KH) NRP.17425/P, masing-masing sebagai Hakim Anggota-I dan Hakim Anggota-II, dan diucapkan pada hari yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Vinor Orvansyah, S.H., Letkol Laut (KH) NRP.12291/P, Penasehat Hukum Kapten Chk Sugiyanto, S.H., NRP.2920121430669, Panitera Rudianto, Pelda NRP.21960347440875, serta di hadapan umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua
Cap/ttd
Muhammad Djundan, S.H, M.H Letkol Chk NRP 556536
Hakim Anggota-I
Hakim Anggota-II
ttd Moch. Rachmat Jaelani, S.H. Mayor Chk NRP.522360
ttd A. Junaedi, S.H. Kapten Laut (KH) NRP.17425/P
Panitera
ttd Rudianto Pelda NRP.21960347440875