PENGADILAN MILITER I-04 PALEMBANG PUTUSAN NOMOR : 21-K/PM I-04/AD/I/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer I-04 Palembang yang bersidang di Palembang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat/Nrp Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
EDI CANDRA Sertu / 31950389340275 Babinsa Rami 0402-06 / Tanjung Batu Kodim 0402 / OKI Sukaraja (OKI) / 04 Pebruari 1975 Laki-laki Indonesia Islam Asmara Koramil 0402-06 Tanjung Batu Kab. OKI Sumatera Selatan.
Terdakwa tidak ditahan. Pengadilan Militer I-04 Palembang, tersebut diatas : Membaca
: Berkas Perkara dari Dandenpom XVI/I Ternate Nomor : BP09-/A09/V/2015 tanggal 20 Mei 2015.
Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 044/Gapo selaku Papera Nomor : Kep/57/VIII/2015 tanggal 10 Agustus 2015. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/152/XII/2015 tanggal 10 Desember 2015. 3. Penetapan Penunjukkan Hakim Nomor : Tap/21/PM.I-04/AD/I/2016 tanggal 22 Januari 2016. 4. Penetapan Hari Sidang Nomor : Tap/21/PM.I-04/AD/I/2016 tanggal 22 Januari 2016. 5. Surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : 152/XII/2015 tanggal 10 Desember 2015 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa di persidangan.
Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Setiap orang yang melantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, pemeliharaan kepada orang tersebut”.
Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 49 huruf a UU No. 23 tahun 2004. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi : Pidana penjara selama 6 (enam) bulan. c.
Menetapkan agar barang bukti berupa surat-surat : a. 1 (satu) lembar foto copy Surat Kutipan Akta nikah a.n Terdakwa Sertu Edi Candra dan Saksi-1 Andi Nurhasanah Nomor : 55/15/V/2002 tanggal 29 April 2002, b. 1 (satu) lembar foto copy Kartu Penunjukan Isteri (KPI) Nomor Reg : 1130/XI/Terdakwa-KS/2002 tanggal 26 November 2002 a.n Praka Edi Chandra dan Saksi-1 Andi Nurhasanah. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
e. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah). 2. Bahwa atas Tuntutan Oditur Militer Pembelaan secara tertulis, sebagai berikut :
Terdakwa
mengajukan
Bahwa pada intinya nota pembelaan yang disampaikan Terdakwa tidak berisikan tentang penyangkalan atas pembuktian dari pasal dan unsur-unsur tindak pidana yang telah didakwakan terhadap dirinya, namun dalam pembelaan tersebut Terdakwa hanya menyampaikan permohonan yang intinya mohon dapat dijatuhi hukuman yang seringanringannya dengan alasan : a) Saya salah tidak mengulangi lagi, b) Anak sekarang bersama saya karena masih sekolah dan butuh biaya, c) Gaji sudah dipotong Bank untuk membayar utang isteri dan d) Agar Hakim Ketua untuk meringankan saya dalam hukuman. Menimbang
: Bahwa Terdakwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/152/XII/2015 tanggal 10 Desember 2015 didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada tahun dua ribu dua belas sampai dengan tahun dua ribu lima belas , atau setidak-tidaknya dalam tahun 2012 sampai dengan tahun 2015, bertempat di Kelurahan Akehuda, Kec. Tenate Utara, Kota Tarnate, Prop. Maluku utara, atau setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-18 Ambon, dan berdasarkan Putusan Pengadilan Militer III-18 Ambon Nomor : 87-K/PM III-18/AD/IX/2015 tanggal 20 Oktober 2015, perkara Terdakwa dilimpahkan ke Pengadilan Militer I-04 Palembang, guna diperiksa dan diadili perkaranya, telah melakukan tindak pidana: “Setiap orang yang melantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, pemeliharaan kepada orang tersebut”. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara dan keadaan-keadaan sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa menjadi Prajurit TNI-AD pada tahun 1995 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Rindam II/Swj, puntang, Lahat pada tahun 1995, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, NRP.31950389340275, dilanjutkan pendidikan Kejuruan Armed di Pusdik Armed Cimahi Jawa Barat selama 3 bulan, setelah itu di tugaskan di Yonarmed 9/2/1 Kostrad, Purwarkarta, Jawa Barat, kemudian pada tahun 2008 mengikuti pendidikan Secaba reg. di pusdik Armed, Cimahi, Jawa barat selama 4 bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan kembali ditugaskan di Yonarmed 9/2/1 Kostrad, pada tahun 2012 dimutasikan ke Kodim 0402/OKI hingga sekarang dengan pangkat Sertu.
Hal 2 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
b. Bahwa pada tahun 2001 berkenalan dengan Saksi-1 (Sdri. Andi Nurhasanah) di Pulau Gebe Halmahera tengah (Halteng), pada saat Serda Sapta Hadi Taruna bersama kesatuannya Yonarmed 9/2/1/Kostrad melaksanakan Satgas Pamrahwan, dan menjalin hubungan pacaran, selanjutnya pada tanggal 28 Kec. Patani Pulau Gebe Kab. halteng. c. Bahwa setelah menikah Terdakwa membawa Saksi-1 ke Purwakarta dan tinggal di Asmil Yon Armed-9/4.1/Kostrad, dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak perempuan masing-masing bernama Masayu Siti Nurhaliza Chandra Putri (11 tahun), dan Gusti Ayu Siti Chandra (6 tahun). d. Bahwa pada awalnya rumah tangga Terdakwa dan Saksi-1 berjalan harmonis, hingga tahun 2004 Terdakwa melaksanakan Satgas di Ambon dan pada saat itu mendapat informasi dari Wadanyon Armed 9/2/1 Kostrad a.n Mayor Arm Damanik bahwa Saksi-1 telah menjual semua perabotan rumah tangga miliknya dan mencuri Handphone milik seorang ibu Persit a.n Ibu Subianto di Asmil Yonarmed 9/2/1 Kostrad Puswakarta. e. Bahwa Terdakwa pada tahun 2005 selesai melaksanakan Satgas di Ambon dan kembali ke Markas Yonarmed 9/2/1 Kostrad di Purwakarta melihat perabot rumah tanggal Terdakwa telah habis dijual, kemudian Terdakwa bertanya kepada Saksi-1 dan Saksi menjawab hal tersebut dilakukan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari (biaya makan). f. Bahwa pada tahun 2009 Saksi-1 dibawa ke RS DKT Purwarkarta untuk berobat karena sering ribut dengan Terdakwa dan pada tahun 2010 Terdakwa diperintahkan Danyon Armed 9/2/1 Kostrad a.n Letkol Arm Deni Rijaidi untuk membawa Saksi-1 berobat ke bagian kejiwaan RSPAD Gatot Subroto Jakarta. g. Bahwa pada bulan Desember 2011 Saksi dan Terdakwa pulang ke Ternate, Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-2 (Hindun Bassalim) bahwa Saksi-1 menderita sakit jiwa serta menyerahkan saksi untuk dibina dan kedua anaknya dibawa Terdakwa ke rumah orang tua Terdakwa ke Palembang sedangkan Terdakwa kembali ke Purwakarta. h. Bahwa semenjak Terdakwa kembali ke Purwakarta, Terdakwa tidak pernah menghubungi Saksi-1 baik melalui surat maupun telepon, juga tidak pernah memberikan uang kepada Saksi sebagai biaya hidup selama berada di kota Ternate, sehingga Saksi harus bekerja sebagai pelayan di salah satu rumah makan di kota Ternate untuk membiayai keperluan sehari-hari. i. Bahwa pada tanggal 20 Agustus 2014, Saksi dan Saksi-3 (Nuraini) datang ke Sumatera Selatan mencari Terdakwalwa di Kodim 0402/OKI, karena berdasarkan informasi dari temen Terrdakwa A.n Serda Puji bahwa Terdakwa sudah pindah ke Kodim 0402/OKI namun Terdakwa tidak mau menerima karena Saksi-1 telah meninggalkan keluarga dan telah menikah lagi dengan laki-laki lain, sehingga Saksi-1 kecewa dengan sikap Terdakwa dan kembali ke kota Ternate untuk melaporkan perbuatan Terdakwa ke Denpom XVI/1 Ternate, untuk diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Berpendapat : Bahwa perbuatan Terdakwa telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam pidana yang tercantum dalam Pasal 49 huruf a UU No. 23 tahun 2004. Menimbang
: Bahwa atas dakwaan Oditur Militer, Terdakwa menerangkan telah mengerti dan membenarkan akan isi surat dakwaan tersebut dan selanjutnya Terdakwa menyatakan tidak mengajukan eksepsi atau keberatan.
Menimbang
: Bahwa di persidangan Terdakwa tidak ingin didampingi oleh Penasihat Hukum dan akan menghadapi sendiri persidangannya.
Hal 3 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang tidak hadir di persidangan ini yaitu Saksi-1 Sdri. Andi Nurhasanah, Saksi-2 Ny. Hidun Baasalim dan Saksi-3 Sdri. Nurani telah dipanggil secara sah dan patut sesuai ketentuan Pasal 139 UU No. 31 tahun 1997, tetapi para Saksi tidak dapat hadir dipersidangan berdasarkan Surat Keterangan dari Kelapa Lurah tempat para Saksi tinggal tertanggal 29 Pebruari 2016, yang menjelaskan bila para Saksi tidak dapat menghadiri persidangan dengan alasan biaya perjalanan dan pekerjaan yang tidak dapat ditinggalkan, atas permohonan Oditur Militer dan atas persetujuan Terdakwa serta berdasarkan ketentuan Pasal 155 ayat (2) UU No. 31 tahun 1997 maka keterangan para Saksi tersebut dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pendahuluan yang telah diberikan dibawah sumpah dibacakan di dalam persidangan, maka keterangan para Saksi yang tidak hadir tersebut nilainya sama apabila para Saksi tersebut hadir dan diucapkan di persidangan, keterangan para Saksi yang dibacakan adalah sebagai berikut : Saksi-1 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Andi Nurhasanah. Ibu Rumah Tangga. Menado, 11 Oktober 1981. Perempuan. Indonesia. Islam. Kelurahan Akehuda, Kec Terrnate Utara Kota Ternate, Prop. Maluku Utara.
Pada pokoknya Saksi menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2001 di Halmahera Tengah Maluku Utara, lalu menjalin hubungan pacaran sampai kemudian pada tanggal 28 April 2002 Saksi dan Terdakwa menikah di Kec. Patani Kab. Halteng Prov. Maluku Utara. 2. Bahwa pernikahan Saksi dan Terdakwa telah tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Petani, Kab. Halmahera Tengah dengan bukti buku Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kec Patani, Kab. Halmahera Tengah-Maluku Utara dengan Nomor : 55/15/V/2002 tanggal 29 April 2002 dan dari pernikahan Saksi dengan Terdakwa sekarang telah dikaruniai dua orang anak perempuan yang pertama diberi nama Masayu Siti Nurhaliza Candra Putri umur 11 tahun dan yang kedua Gusti Ayu Siti Nurhaliza Candra Putri 6 tahun. 3. Bahwa pada awalnya rumah tangga Saksi dan Terdakwa berjalan harmonis namun pada bulan Desember 2011 Saksi mendapat Surat Telegram dari Koramil Kota Ternate yang memuat berita orang tua Saksi sakit di Ternate sehingga Saksi dan Terdakwa serta didampingi oleh Letda Arm Komang Danton Yon Armed-9 Kostrad berangkat ke kota Ternete untuk menengok orang tua Saksi . 4. Bahwa selanjutnya pada saat tiba di Kota Ternate orang tua Saksi a.n ibu Hindun Baasalim dalam keaaan sehat walafiat tidak seperti yang dikabarkan lewat surat telegram dari Koramil kota Ternate sehingga Saksi merasa kecewa namun karena Saksi merasa kangen dengan orang tua Saksi sehingga Saksi tidak memperdulikan apa yang dibicarakan Terdakwa dengan orang tua Saksi . 5. Bahwa dalam pembicaraan tersebut ternyata Terdakwa telah mempersiapkan surat pernyataan yang intinya orang tua Saksi menerima Saksi untuk di bina karena Saksi dituduh menderita sakit jiwa mempunyai banyak hutang kepada orang lain sebesar Rp.200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah), melantarkan anak dan telah menikah lagi dengan laki-laki lain selanjutnya Terdakwa kembali ke Purwakarta dan Terdakwa hanya memberikan uang sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah), kepada Hal 4 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
Saksi serat berjanji akan kembali lagi ke Ternate untuk mengantar kedua anak Saksi namun ternyata apa yang dijadikan oleh Terdakwa tidak ditepati malah kedua anak Saksi dibawa oleh Terdakwa ke Palembang rumah orang tua Terdakwa . 6. Bahwa semenjak Terdakwa kembali ke Purwakarta, Terdakwa tidak pernah menghubungi Saksi baik melalui surat ataupun telepon juga Terdakwa tidak pernah memberikan uang kepda Saksi sebagai biaya hidup selama berada di Kota Ternate sehingga Saksi harus bekerja sebagai pelayan di salah satu rumah makan di Kota Ternate untuk membiayai keperluan sehari-harinya dan sekarang Saksi sudah berhenti bekerja karena diminta oleh sepupu Saksi untuk merawat anaknya. 7. Bahwa pada tahun 2012 Saksi menghubungi Kesatuan Terdakwa Yon Armed-9 Kostrad untuk menanyakan permasalahnnya tetapi tidak ada tanggapan dan pada tahun 2014 Saksi kembali menghubungi salah seorang teman Terdakwa yang berdinas di Yon Armed-9 Kostrad a.n Serda Puji namun penjelasan Serda Puji bahwa Terdakwa telah pindah Satuan ke Kodim 0402/OKI, Palembang. 8. Bahwa pada tanggal 20 Agustus 2014, Saksi dan Saksi3 (Sdri. Nurani) ke Palembang mencari Terdakwa di Kodim 0402/OKI, namun Terdakwa tidak mau menerima Saksi dengan alasan, Saksi telah meninggalkan keluarga dan telah menikah lagi dengan laki-laki lain sehingga Saksi kecewa dengan sikap Terdakwa dan kembali ke Kota Ternate untuk melaporkan perbuatan Terdakwa yang telah melantarkan Saksi untuk proses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa membantah sebagian yaitu Terdakwa tidak pernah menuduh Saksi-1 sudah menikah. Saksi-2 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Hidun Baasalim. Ibu rumah tangga. Patani (Halteng), 12 Juli 1961. Perempuan. Indonesia. Islam. RT.005/RW.002 Kel. Akehuda, Kec. Ternate Utara, Kota Ternate, Prop. Maluku Utara
Pada pokoknya Saksi menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal Terdakwa (Sertu Edi candra Bin Akmal) pada tahun 2002 Saksi-1(Sdri. Andi Nurhasanah) yang merupakan anak kandung Saksi menikah dengan Terdakwa di Patani Halmahera Tengah-Maluku Utara, sebagai pasangan suami istri yang sah sampai dengan sekarang. 2. Bahwa pernikahan Saksi dan Terdakwa telah tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Petani, Kab. Halmahera Tengah dengan bukti buku Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kec Patani, Kab. Halmahera Tengah-Maluku Utara dengan Nomor : 55/15/V/2002 tanggal 29 April 2002 dan dari pernikahan Saksi dengan Terdakwa sekarang telah dikaruniai dua orang anak perempuan yang pertama diberi nama Masayu Siti Nurhaliza Candra Putri umur 11 tahun dan yang kedua Gusti Ayu Siti Nurhaliza Candra Putri 6 tahun. 3. Bahwa pada awalnya rumah tangga Saksi dan Terdakwa berjalan harmonis namun pada bulan Desember 2011,Terdakwa bersama Saksi-1 datang ke Ternate untuk menengok Saksi dan pada kesempatan tersebut Terdakwa menyerahkan Saksi-1 dan menyampaikan bahwa Saksi-1 harus dibina karena Saksi-1 mempunyai banyak hutang kepda tetangga sebesar Rp.200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah), Saksi-1 menderita sakit jiwa dan suka mencuri barang milik orang lain serta telah menelantarkan anaknya.
Hal 5 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
4. Bahwa mendengar pernyataan Terdakwa tersebut, Saksi langsung menanyakan hal itu kepada Saksi-1 namun Saksi-1 tidak mengakui semua tuduhan Terdakwa tersebut karena menurut pengakuan Saksi-1 hutang yang dituduhkan sebesar Rp.200.000.000.- (dua ratus juta rupiah), itu tidak benar yang benar hutangnya hanya sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) . 5. Bahwa setelah menyampaikan hal tersebut kepada Saksi, Terdakwa langsung kembali ke Purwakarta dan berjanji akan kembali lagi ke Ternate mengantar kedua anak Saksi-1 namun ternyata apa yang dijanjikan oleh Terdakwa tidak pernah ditepati bahkan menghubungi Saksi-1 saja tidak pernah baik melalui surat maupun telepon. 6. Bahwa semenjak Terdakwa kembali ke Purwakarta, Terdakwa pernah memberikan uang kepada Saksi-1 sebagai biaya hidup selama berada di Kota Ternate sehingga Saksi-1 harus bekerja sebagai pelayan di salah satu rumah makan di Kota Ternate untuk membiayai keperluannya sehari-hari tetapi sekarang Saksi-1 sudah berhenti bekerja sebagai pelayan di rumah makan tersebut karena diminta oleh kakaknya untuk merawat anak-anaknya. 7. Bahwa pada tanggal 20 Agustus 2014, Saksi dan Saksi-3 (Sdri. Nurani) ke Palembang mencari Terdakwa di Kodim 0402/OKI, namun Terdakwa tidak mau menerima Saksi-1 dengan alasan, Saksi-1 telah meninggalkan keluarga dan telah menikah lagi dengan laki-laki lain sehingga Saksi kecewa dengan sikap Terdakwa dan kembali ke Kota Ternate untuk melaporkan perbuatan Terdakwa yang telah melantarkan Saksi untuk proses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa membantah sebagian yaitu hutang Saksi-1 isteri Terdakwa adalah benar lebih dari Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) bukan Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan Terdakwa tidak pernah menuduh Saksi-1 sudah menikah. Saksi-3 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Nurani. Dosen kebidanan. Sorong, 10 Maret 1977. Perempuan. Indonesia. Islam. Kelurahan Akehuda, Kec. Ternate Utara, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.
Pada pokoknya Saksi menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi keanl dengan Terdakwa (Sertu Edi Candra Bin Akmal) sejak tahun 2002 pada saat Saksi-1 (Sdri. Andi Nurhasanah) menikah dengan Terdakwa di Patani Halmahera Tengah (Halteng) sebagai pasangan suami istri yang sah sampai dengan sekarang namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa setelah melaksanakan pernikahan, Saksi-1 dan Terdakwa langsung kembali ke tempat tugas Terdakwa yakni Yon Armed-9 Kostrad Purwakarta-Jawa Barat sehingga Saksi tidak mengetahui secara pasti perjalanan rumah tangga Saksi-1 dan Terdakwa . 3. Bahwa pada bulan Desember 2011, Terdakwa bersama Saksi-1 datang ke Ternate dan pada kesempatan tersebut Terdakwa menyerahkan Saksi-1 kepada Saksi-2 agar Saksi-1 dibina karena Saksi-1 mengalami gangguan jiwa (gila), mempunyai banyak hutang kepada orang lain sebesar Rp.200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah), dan Saksi-1 telah menelantarkan kedua anaknya karena telah menikah lagi dengan laki-laki lain. 4. Bahwa pada tanggal 20 Agustus 2014, Saksi-1 mengajak Saksi ke Palembang menemui Terdakwa untuk menyelesaikan persoalan rumah tangganya, karena menurut Terdakwa telah pindah Satuan dari Yon Hal 6 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
Armed-9/2/1 Kostrad Purwakarta ke Kodim 0402/OKI Sumatera Selatan namun Terdakwa tidak mau menerima Saksi-1 dengan alasan, Saksi-1 telah meninggalkan keluarga dan telah lari dengan laki-laki lain padahal keadaan yang sebenarnya tidaklah demikian sebagaimana yang dituduhkan Terdakwa kepada Saksi-1. 5. Bahwa selain Terdakwa menyerahkan Saksi-1 kepada Saksi-2, Terdakwa juga membawa anak-anak Saksi-1 a.n Sdri. Masayu siti Nurhaliza candra Putri (11 tahun) dan Sdri Gusti ayu Nurzazizah candra Putri (6 tahun) untuk tinggal bersama orang tua kandung Terdakwa di Ogan Kemering ilir Palembang Sumatera Selatan dan selama hidup terpisah dari Terdakwa , Saksi-1 tidak pernah diberikan nafkah lahir batin oleh Terdakwa sampai dengan saat ini sehingga untuk biaya hidup sehari-hari, Saksi-1 sangat bergantung kepada Saksi-2 yang tinggal di Ternate Maluku Utara. 6. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa yang telah melantarkan Saksi-1 dengan tidak memberikan nafkah lahir batin kepada Saksi-1 sehingga Saksi-1 kecewa dan kembali ke Kota Ternate untuk melaporkan perbuatan Terdakwa agar diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya. Menimbang
yang
dibacakan
tersebut,
Terdakwa
: Bahwa di persidangan Terdakwa memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD pada tahun 1995 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Secata Ridam II/Sriwijaya Puntang Lahat Sumatera Selatan selama 4 (empat) bulan setelah lulus, dilantik dengan pangkat Prada kemudian dilanjutkan dengan pendidikan kejuruan Armed, selanjutnya ditempatkan di Yonarmed 9/2/1 Kostrad Purwakarta Jawa Barat kemudian pada tahun 2006 mengikuti pendidikan Secaba Reg di Pusdik Armed selanjutnya pada tahun 2012 dimutasikan ke Kodim 0402/OKI sampai melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini berpangkat Sertu NRP.31950389340275, Jabatan Babinsa Ramil 0402-06/Tanjung Batu Ogan Kemering ilir (Sumsel). 2. Bahwa pada tahun 2001 ketika Terdakwa melaksanakan Satgas Yon Armed 9/2/1/Kostrad di Pulau Gabe Halmahera Tengah (Halteng) Terdakwa berkenalan dengan Saksi-1 Sdri. Andi Nurhasanah, selanjutnya Terdakwa dan Saksi-1 menjalin hubungan pacaran dan dilanjutkan sampai dengan jenjang pernikahan. 3. Bahwa pada tanggal 28 April 2002 Terdakwa dan Saksi-1 menikah secara resmi dengan atas ijin kesatuan dan tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Petani, Kab. Halmahera Tengah sesuai Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kec Patani, Kab. Halmahera Tengah-Maluku Utara dengan nomor : 55/15/V/2002 tanggal 29 April 2002, 4. Bahwa setelah menikah Saksi-1 ikut Terdakwa ketempat tugas di Yonarmed 9/2/1 Kostrad Purwakarta dan pada bulan Januari 2003 dikarunia seorang anak perempuan, saat itu rumah tangga Terdakwa berjalan cukup harmonis. 5. Bahwa pada tahun 2004 Terdakwa melaksanakan Satgas di Ambon sedangkan Saksi-1 dan anak Terdakwa tetap tinggal di asrama Yonarmed Purwakarta, dan pada saat itu Terdakwa mendapat informasi dari Wadanyon Armed 9/2/1 Kostrad a.n Mayor Arm Damanik bahwa Saksi-1 telah menjual semua perabotan rumah tangga miliknya dan juga mencuri Hanphone milik seorang ibu Persit a.n ibu Subianto di Asmil Yonarmed 9/2/1 Kostrad Purwakarta, hal tersebut membuat Terdakwa menjadi sangat malu dan kecewa terhadap Saksi-1 6. Bahwa setelah melaksanakan Satgas di Ambon pada tahun 2005 dan kembali ke Markas Yonarmed 9/2/1 Kostrad di Purwakarta, saat Hal 7 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
pulang kerumah Terdakwa mendapati perabot rumah tangga telah habis terjual dan alasan Saksi-1 menjual prabot tersebut karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (biaya makan) padahal Terdakwa meninggalkan gaji yang cukup untuk kehidupan Saksi-1 dan anak Terdakwa, selain itu ada beberapa orang ibu-ibu Persit datang ke rumah Terdakwa untuk menagih hutang yang dipinjam oleh Saksi-1, sehingga Terdakwa harus membayar hutang-hutang tersebut dengan cara mencicil. 7. Bahwa pada bulan Mei 2008 Saksi-1 melahirkan anak kedua dari Terdakwa, dan pada tahun yang sama Terdakwa juga mengikuti pendidikan secaba reguler di Pusdik Armed Cimahi jawa Barat, pada saat sedang melaksanakan pendidikan tersebut Terdakwa mendapat laporan dari anak Terdakwa yang sulung, yang mengatakan bila Saksi-1 telah mendekap mulut anak Terdakwa yang bungsu dengan bantal dan juga menjambak rambut anak yang sulung hingga rambutnya terlepas, selain itu Terdakwa juga mendapat laporan dari ibu Julianto bahwa Saksi-1 telah mencuri Hand phone di Asmil Yon Armed 9/2/1 Kostrad Purwakarta dan juga Saksi-1 mempunyai banyak hutang. 8. Bahwa pada tahun 2009 Saksi-1 mengalami sakit yang berkaitan dengan kejiwaaan lalu Terdakwa membawanya berobat ke ke RS DKT Purwakarta namun tidak ada perobahan, selain itu juga mencoba pengobatan alternatif tetapi Saksi-1 tidak kunjung sembuh, malah ia sering berteriak-teriak dan mengajak ribut atau bertengkar dengan ibuibu di Asmil Yon Armed 9/2/1/Kostrad Purwakarta. 9. Bahwa penyakit yang diderita Saksi-1 sepertinya suatu penyakit yang kambuhan dimana kadang Saksi-1 berperilaku normal tetapi seketika bisa berprilaku kasar hingga sering berteriak-teriak melawan Terdakwa dan siapa saja yang tidak berkenan dihatinya hingga sekira pada tahun 2010 Terdakwa dan Saksi-1 di panggil untuk menghadap Danyon Armed 9/2/1/Kostrad a.n Letkol Arm Deni Rijaldi dan Terdakwa diperintahkan untuk membawa Saksi-1 berobat ke bagian kejiwaan RSPAD Gatot Subroto Jakarta. 10. Bahwa selain mengurus sakit yang diderita Saksi-1 Terdakwa juga dikejar-kejar oleh hutang Saksi-1 dimana pada saat Terdakwa melaksanakan tugas atau dinas luar dengan tanpa sepengetahuan Terdakwa Saksi-1 sering berhutang uang kepada ibu-ibu Persit atau kepada orang umum di sekitar asrama Yonarmed 9/2/1 Kostrad, dan mulai bulan Januari 2010 Terdakwa mulai mengangsur melunasi hutanghutang Saksi-1 yang totalnya mencapai Rp. 225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta) 11. Bahwa oleh karena secara emosional dan kejiwaan Saksi-1 semakin tidak terkontrol akhirnya pada awal bulan Nopember 2011 Terdakwa membawa Saksi-1 berobat ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta, dan hasil dari pemeriksaan pada Poliklinik Kesehatan Jiwa menyatakan Saksi-1 Positif mengalami gangguan kejiwaan sesuai dengan Surat Keterangan dari RSPAD Gatoto Soebroto tertanggal 7 Nopember 2011. 12. Bahwa setelah melalui proses pemeriksaan di Kesatuan akhirnya pihak Kesatuan Yonarmed 9/2/1 Kostrad memberikan ijin kepada Terdakwa untuk mengembalikan Saksi-1 kepada orang tuanya di Ternate Maluku Utara dengan pertimbangan Terdakwa sudah tidap bisa lagi membina Saksi-1, demi masa depan dan perkembangan anak-anak Terdakwa dan demi kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Terdakwa di satuan. 13. Bahwa selanjutnya Terdakwa membawa Saksi-1 ke Ternate Maluku Utara dengan diantar oleh Danton Terdakwa Letda Arm I Komang sedangkan anak-anak tetap tinggal bersama Terdakwa di Purwakarta, pada saat Terdakwa menyerahkan Saksi-1 keorang tuanya dan diterima dengan baik oleh orang tuanya (Saksi-2 Ny. Hindun Baasalim) yang kemudian membuatkan Surat Pernyataan tertanggal 2 Desember 2011
Hal 8 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
dengan disaksikan oleh adik kandung Saksi-1 a.n Ani Asrafi juga anggota Babinsa setempat. 14. Bahwa awal tahun 2012 Terdakwa mengajukan ijin perceraiannya dengan Saksi-1 ke Kesatuan dan Kesatuan Yoarmed 9/2/1 Kostrad sudah mengupayakan dengan meminta bantuan kepada Kodim 1501/Ternate untuk mengkoordinasikannya dengan keluarga Saksi-1, dan pada saat proses tersebut sedang berjalan Terdakwa di pindah tugaskan ke Kodam II/Swj. 15. Bahwa benar sejak saat Terdakwa mengembalikan Saksi-1 kepada orang tuanya di Ternate Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah lahir dan bhatin, Terdakwa beranggapan itu bukan lagi menjadi tanggungjawabnya selain itu Terdakwa juga tidak mempunyai cukup uang lagi untuk memberikannya kepada Saksi-1 karena gaji Terdakwa sebagian besar habis untuk mebayar hutang-hutang Saksi-1 dan Terdakwa harus menghidupi kedua anaknya yang sudah sekolah. 16. Bahwa pada bulan Juli 2013 Terdakwa dipindah tugaskan ke Kodim 0402/OKI, kemudian Atasan pernah menanyakan tentang keberadan keluarga isteri Terdakwa selanjutnya Terdakwa menceritan semua keadaan tentang rumah tangga Terdakwa, selanjutnya sekira di bulan Nopember 2013 atas sepengetahuan Dandim 0402/OKI Terdakwa mengajukan Surat Permohonan Ijin Cerai, pada saat Terdakwa mengajukan permohonan terjadilah laporan mengenai perkara ini oleh Saksi-1, dan saat ini proses cerai Terdakwa sudah berada di Kodam II/Swj. 17. Bahwa pada tanggal 22 Agustus 2014 sekira pukul 13.00 Wib Saksi-1 dan saudaranya yakni Saksi-3 Sdri. Nurani datang ke Makodim 0402/OKI untuk bertemu dengan Terdakwa selanjutnya Terdakwa datang bersama dengan kedua anak-anak dengan didampingi oleh ibu kandung Terdakwa a.n Sdr. Alawiyah bertemu dengan Saksi-1 di ruang kerja Pasi Intel Kodim 0402/OKI a.n Lettu Inf Hatta. 18. Bahwa tujuan Saksi-1 datang menemui Terdakwa adalah untuk kembali membina rumah tangga dengan Terdakwa tetapi Terdakwa sudah tidak mau lagi karena takut kejadian sebelumnya terulang kembali, lalu Saksi-1 meminta agar anak-anak ikut dengannya ke Ternate dan Terdakwa juga tidak mengijinkan karena Saksi-1 pernah memperlakukan anak-anak dengan kasar selain itu anak-anak juga tidak mau ikut dengan Saksi-1 ke Ternate, setelah dari Kodim 0402/OKI Saksi-1 sempat mampir kerumah orang tua Terdakwa dan keesokan harinya ia dan saudaranya kembali pulang ke Ternate. 19. Bahwa pada tanggal 06 Pebruari 2015 sekira pukul 16.00 wib Terdakwa diberitahukan oleh Pasi Intel Kodim 0402/OKI a.n Lettu Inf Hatta bila Terdakwa mendapat surat panggilan dari Denpom II/4 Palembang dalam perkara penyidikan tentang dugaan tindak pidana penelataran dalam rumah tangga (KDRT) yang Terdakwa lakukan terhadap Saksi-1. 20. Bahwa pada tanggal 11 Pebruari 2015 Terdakwa menjalani pemeriksaan di Denpom II/4 Palembang dan baru Terdakwa ketahui bila Saksi-1 sudah melaporkan Terdakwa tidak lama setelah ia pulang dari Palembang. 21. Bahwa Terdakwa menyadari sampai saat ini Terdakwa masih terikat dalam hubungan suami isteri yang sah dengan Saksi-1 karena belum pernah bercerai secara hukum, dan sejak Terdakwa mengembalikan Saksi-1 pada orang tuanya bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Agustus 2015 Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah lahir bathin kepada Saksi-1, namun pada bulan September 2015 Terdakwa pernah mengirim uang sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) kepada Saksi-1, tetapi sejak bulan Oktober 2015 sampai dengan perkara Terdakwa diproses dipersidangan Pengadilan Militer I-04 Palembang Terdakwa tidak pernah memberikan nafah lahir dan bhatin pada Saksi-1.
Hal 9 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
22. Bahwa pada tanggal tanggal 27 Januari 2016 Terdakwa pernah berkomunikasi dengan Saksi-1 dan Saksi-2 selaku ibu mertua Terdakwa melalui hand phone, saat itu Saksi-2 menjelaskan bila ia dan Saksi-1 tidak dapat hadir dipersidangan perkara Terdakwa di Palembang, selanjutnya Saksi-2 mengatakan bahwa ia bersama dengan Saksi-1 sekeluarga tidak akan mengingat masa lalu dan menggangu kehidupan Terdakwa selanjutnya karena sejak tanggal 20 Marert 2015 Saksi-1 sudah mempunyai kehidupan dengan pria lain yaitu Sdr. Sunaryo di Ternate Utara dan berharap agar Terdakwa dapat mengurus dan membesarkan anak-anak dengan baik. 23. Bahwa Terdakwa menyadari kesalahanya dan berjanji akan memperbaiki dirinya, Terdakwa mohon dapat dijatuhi hukuman yang seringan mungkin karena Terdakwa sebagai tulang punggung keluarga senantiasa harus mengurus anak-anaknya. Menimbang
: Bahwa barang bukti yang diajukan Oditur Militer ke persidangan berupa surat-surat : 1. 1 (satu) lembar foto copy Surat Kutipan Akta nikah a.n Terdakwa Sertu Edi Candra dan Saksi-1 Andi Nurhasanah Nomor : 55/15/V/2002 tanggal 29 April 2002, 2. 1 (satu) lembar foto copy Kartu Penunjukan Istri (KPI) Nomor Reg : 1130/XI/Terdakwa-KS/2002 tanggal 26 November 2002 a.n Praka Edi Chandra dan Saksi-1 Andi Nurhasanah.
Menimbang
: Bahwa terhadap barang bukti berupa surat-surat tersebut di atas, Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa terhadap barang bukti foto copy surat dalam point 1 tersebut diatas adalah sebagai bukti administrasi yang sah dan otentik dari pernikahan yang dilangsungkan oleh Terdakwa dan Saksi-1 Sdri. Andi Nurhasanah di Kantor Urusan Agama Kec. Patani Kab. Halmahera Tengah, Maluku Utara, dan bukti foto copy surat dalam point 2 diatas merupakan bukti administrasi tentang status Sdr. Andi Nurhasanah sebagai isteri dari Prajurit TNI-AD dalam hal ini sebagai isteri Terdakwa, bukti surat tersebut diatas telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya Majelis berpendapat dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa
Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan barang bukti setelah menghubungkan yang satu dengan lainnya maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD pada tahun 1995 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Secata Ridam II/Sriwijaya Puntang Lahat Sumatera Selatan selama 4 (empat) bulan setelah lulus, dilantik dengan pangkat Prada kemudian dilanjutkan dengan pendidikan kejuruan Armed, selanjutnya ditempatkan di Yonarmed 9/2/1 Kostrad Purwakarta Jawa Barat kemudian pada tahun 2006 mengikuti pendidikan Secaba Reg di Pusdik Armed selanjutnya pada tahun 2012 dimutasikan ke Kodam II/Swj selanjutnya pada tahun 2013 ditempatkan di Kodim 0402/OKI sampai melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini berpangkat Sertu NRP.31950389340275, Jabatan Babinsa Ramil 040206/Tanjung Batu Ogan Kemering ilir (Sumsel). 2. Bahwa benar pada tahun 2001 ketika Terdakwa melaksanakan Satgas Yon Armed 9/2/1/Kostrad di Pulau Gabe Halmahera Tengah (Halteng) Terdakwa berkenalan dengan Saksi-1 Sdri. Andi Nurhasanah, selanjutnya Terdakwa dan Saksi-1 menjalin hubungan pacaran dan dilanjutkan sampai dengan jenjang pernikahan. 3. Bahwa benar pada tanggal 28 April 2002 Terdakwa dan Saksi-1 menikah secara resmi dengan atas ijin kesatuan dan tercatat di Kantor Hal 10 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
Urusan Agama (KUA) Kec. Petani, Kab. Halmahera Tengah sesuai Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kec Patani, Kab. Halmahera Tengah-Maluku Utara dengan Nomor : 55/15/V/2002 tanggal 29 April 2002, setelah menikah Saksi-1 ikut Terdakwa ketempat tugas di Yonarmed 9/2/1 Kostrad Purwakarta dan pada bulan Januari 2003 dikarunia seorang anak perempuan, saat itu rumah tangga Terdakwa berjalan cukup harmonis. 4. Bahwa benar pada tahun 2004 Terdakwa melaksanakan Satgas di Ambon sedangkan Saksi-1 dan anak Terdakwa tetap tinggal di asrama Yonarmed Purwakarta, dan pada saat itu Terdakwa mendapat informasi dari Wadanyon Armed 9/2/1 Kostrad a.n Mayor Arm Damanik bahwa Saksi-1 telah menjual semua perabotan rumah tangga miliknya dan juga mencuri Hanphone milik seorang ibu Persit a.n ibu Subianto di Asmil Yonarmed 9/2/1 Kostrad Purwakarta, hal tersebut membuat Terdakwa menjadi sangat malu dan kecewa terhadap Saksi-1 5. Bahwa benar setelah melaksanakan Satgas di Ambon pada tahun 2005 Terdakwa kembali ke Markas Yonarmed 9/2/1 Kostrad di Purwakarta, saat pulang kerumah Terdakwa mendapati perabot rumah tangga telah habis terjual dan alasan Saksi-1 menjual perabot tersebut karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (biaya makan) padahal Terdakwa meninggalkan gaji yang cukup untuk kehidupan Saksi-1 dan anak Terdakwa, selain itu ada beberapa orang ibu-ibu Persit datang ke rumah Terdakwa untuk menagih hutang yang dipinjam oleh Saksi-1, sehingga Terdakwa harus membayar hutang-hutang tersebut dengan cara mencicil. 6. Bahwa benar pada bulan Mei 2008 Saksi-1 melahirkan anak kedua dari Terdakwa, dan pada tahun yang sama Terdakwa juga mengikuti pendidikan secaba reguler di Pusdik Armed Cimahi jawa Barat, pada saat sedang melaksanakan pendidikan tersebut Terdakwa mendapat laporan dari anak Terdakwa yang sulung, yang mengatakan bila Saksi-1 telah mendekap mulut anak Terdakwa yang bungsu dengan bantal dan juga menjambak rambut anak yang sulung hingga rambutnya terlepas, selain itu Terdakwa juga mendapat laporan dari ibu Julianto bahwa Saksi-1 telah mencuri Hand phone di Asmil Yon Armed 9/2/1 Kostrad Purwakarta dan juga Saksi-1 mempunyai banyak hutang. 7. Bahwa benar pada tahun 2009 Saksi-1 mengalami sakit yang berkaitan dengan kejiwaaan lalu Terdakwa membawanya berobat ke ke RS DKT Purwakarta namun tidak ada perobahan, selain itu juga mencoba pengobatan alternatif tetapi Saksi-1 tidak kunjung sembuh, malah ia sering berteriak-teriak dan mengajak ribut atau bertengkar dengan ibu-ibu di Asmil Yon Armed 9/2/1/Kostrad Purwakarta, oleh karena penyakit yang diderita Saksi-1 sepertinya suatu penyakit yang kambuhan dimana kadang Saksi-1 berperilaku normal tetapi seketika bisa berperilaku kasar hingga sering berteriak-teriak melawan Terdakwa dan siapa saja yang tidak berkenan dihatinya hingga sekira pada tahun 2010 Terdakwa dan Saksi-1 di panggil untuk menghadap Danyon Armed 9/2/1/Kostrad a.n Letkol Arm Deni Rijaldi dan Terdakwa diperintahkan untuk membawa Saksi-1 berobat ke bagian kejiwaan RSPAD Gatot Subroto Jakarta. 8. Bahwa benar selain mengurus sakit yang diderita Saksi-1 Terdakwa juga dikejar-kejar oleh hutang Saksi-1 dimana pada saat Terdakwa melaksanakan tugas atau dinas luar dengan tanpa sepengetahuan Terdakwa Saksi-1 sering berhutang uang kepada ibu-ibu Persit atau kepada orang umum di sekitar asrama Yonarmed 9/2/1 Kostrad, dan mulai bulan Januari 2010 Terdakwa mengangsur melunasi hutanghutang Saksi-1 yang totalnya mencapai Rp. 225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta) 9. Bahwa benar oleh karena secara emosional dan kejiwaan Saksi-1 semakin tidak terkontrol akhirnya pada awal bulan Nopember 2011 Terdakwa membawa Saksi-1 berobat ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta, dan hasil dari pemeriksaan pada Poliklinik Kesehatan Jiwa menyatakan Hal 11 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
Saksi-1 Positif mengalami gangguan kejiwaan sesuai dengan Surat Keterangan dari RSPAD Gatoto Soebroto tertanggal 7 Nopember 2011. 10. Bahwa benar setelah melalui proses pemeriksaan di Kesatuan akhirnya pihak Kesatuan Yonarmed 9/2/1 Kostrad memberikan ijin kepada Terdakwa untuk mengembalikan Saksi-1 kepada orang tuanya di Ternate Maluku Utara dengan pertimbangan Terdakwa sudah tida bisa lagi membina Saksi-1, demi masa depan dan perkembangan anak-anak Terdakwa dan demi kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Terdakwa di satuan, selanjutnya Terdakwa membawa Saksi-1 ke Ternate Maluku Utara dengan diantar oleh Danton Terdakwa Letda Arm I Komang sedangkan anak-anak tetap tinggal di Purwakarta, lalu Terdakwa menyerahkan Saksi-1 keorang tuanya dan diterima dengan baik oleh orang tuanya (Saksi-2 Ny. Hindun Baasalim) yang kemudian membuatkan Surat Pernyataan tertanggal 2 Desember 2011 dengan disaksikan oleh adik kandung Saksi-1 a.n Ani Asrafi juga anggota Babinsa setempat. 11. Bahwa benar setelah Terdakwa kembali ke Kesatuannya di Purwakarta, Terdakwa tidak pernah menghubungi Saksi-1 baik melalui surat ataupun telepon juga Terdakwa tidak pernah memberikan uang kepada Saksi-1 sebagai biaya hidup selama berada di Kota Ternate sehingga Saksi-1 harus bekerja sebagai pelayan di salah satu rumah makan di Kota Ternate untuk membiayai keperluan sehari-harinya dan sekarang Saksi-1 sudah berhenti bekerja karena diminta oleh sepupu Saksi-1 untuk merawat anaknya. 12. Bahwa benar awal tahun 2012 Terdakwa mengajukan ijin perceraiannya dengan Saksi-1 ke Kesatuan dan Kesatuan Yonarmed 9/2/1 Kostrad sudah mengupayakan dengan meminta bantuan kepada Kodim 1501/Ternate untuk mengkoordinasikannya dengan keluarga Saksi-1, dan pada saat proses tersebut sedang berjalan Terdakwa di pindah tugaskan ke Kodam II/Swj. 13. Bahwa benar sejak saat Terdakwa mengembalikan Saksi-1 kepada orang tuanya di Ternate Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah lahir dan bhatin, Terdakwa beranggapan itu bukan lagi menjadi tanggungjawabnya selain itu Terdakwa juga tidak mempunyai cukup uang lagi untuk memberikannya kepada Saksi-1 karena gaji Terdakwa sebagian besar habis untuk membayar hutang-hutang Saksi-1 dan Terdakwa harus menghidupi kedua anaknya yang sudah sekolah. 14. Bahwa benar pada bulan Juli 2013 Terdakwa dipindah tugaskan ke Kodim 0402/OKI, kemudian Atasan pernah menanyakan tentang keberadan keluarga isteri Terdakwa selanjutnya Terdakwa menceritan semua keadaan tentang rumah tangga Terdakwa, selanjutnya sekira di bulan Nopember 2013 atas sepengetahuan Dandim 0402/OKI Terdakwa mengajukan Surat Permohonan Ijin Cerai, pada saat Terdakwa mengajukan permohonan terjadilah laporan mengenai perkara ini oleh Saksi-1, dan saat ini proses cerai Terdakwa sudah berada di Kodam II/Swj. 15. Bahwa benar pada tanggal 22 Agustus 2014 sekira pukul 13.00 Wib Saksi-1 dan saudaranya yakni Saksi-3 Sdri. Nurani datang ke Makodim 0402/OKI untuk bertemu dengan Terdakwa selanjutnya Terdakwa datang bersama dengan kedua anak-anak dengan didampingi oleh ibu kandung Terdakwa a.n Sdr. Alawiyah bertemu dengan Saksi-1 di ruang kerja Pasi Intel Kodim 0402/OKI a.n Lettu Inf Hatta, adapun tujuan Saksi-1 datang menemui Terdakwa adalah untuk kembali membina rumah tangga dengan Terdakwa tetapi Terdakwa sudah tidak mau lagi karena takut kejadian sebelumnya terulang kembali, lalu Saksi-1 meminta agar anakanak ikut dengannya ke Ternate dan Terdakwa juga tidak mengijinkan karena Saksi-1 pernah memperlakukan anak-anak dengan kasar selain itu anak-anak juga tidak mau ikut dengan Saksi-1 ke Ternate, setelah dari Kodim 0402/OKI Saksi-1 sempat mampir kerumah orang tua Terdakwa dan keesokan harinya Saksi-1 dan saudaranya kembali pulang ke Ternate. Hal 12 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
16. Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa yang telah melantarkan Saksi-1 dengan tidak memberikan nafkah lahir batin sehingga membuat Saksi-1 kecewa, dan setelah Saksi-1 kembali ke Kota Ternate selanjutnya pada tanggal 11 Nopember 2014 Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa tersebut ke Denpom XVI/1 Ternate agar diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku 17. Bahwa benar Terdakwa menyadari sampai saat ini Terdakwa masih terikat dalam hubungan suami isteri yang sah Saksi-1 karena belum pernah bercerai secara hukum, dan sejak Terdakwa mengembalikan Saksi-1 pada orang tuanya bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Agustus 2015 Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah lahir bathin kepada Saksi-1, namun pada bulan September 2015 Terdakwa pernah mengirim uang sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) kepada Saksi-1, tetapi sejak bulan Oktober 2015 sampai dengan perkara Terdakwa diproses dipersidangan Pengadilan Militer I-04 Palembang Terdakwa tidak pernah memberikan nafah lahir dan bhatin pada Saksi-1. 18. Bahwa benar pada tanggal tanggal 27 Januari 2016 Terdakwa pernah berkomunikasi dengan Saksi-1 dan Saksi-1 selaku ibu mertua Terdakwa melalui hand phone, saat itu Saksi-2 menjelaskan bila ia dan Saksi-1 tidak dapat hadir dipersidangan perkara Terdakwa di Palembang, selanjutnya Saksi-2 mengatakan bahwa ia bersama dengan Saksi-1 sekeluarga tidak akan mengingat masa lalu dan menggangu kehidupan Terdakwa selanjutnya karena sejak tanggal 20 Marert 2015 Saksi-1 sudah mempunyai kehidupan dengan pria lain yaitu Sdr. Sunaryo di Ternate Utara dan berharap agar Terdakwa dapat mengurus dan membesarkan anak-anak dengan baik. Menimbang
: Bahwa sekarang Majelis akan mempertimbangkan dan meneliti apakah dari fakta-fakta tersebut apa yang dilakukan Terdakwa merupakan tindak pidana ataukah bukan sebagaimana dakwaan Oditur Militer.
Menimbang
: Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Terhadap keterbuktian unsur-unsur dalam pasal yang didakwakan oleh Oditur Militer, Majelis akan mempertimbangkannya sendiri sesuai dengan fakta-fakta yang ditemukan dipersidangan, demikian pula terhadap lamanya pidana yang akan dijatuhkan terhadap diri Terdakwa Majelis juga akan mempertimbangkan sendiri lebih lanjut dalam putusannya.
Menimbang
: Bahwa terhadap pembelaan Terdakwa yang pada intinya Terdakwa menyatakan tidak menyangkal pembuktian dari pasal dan unsur-unsur tindak pidana yang telah didakwakan Oditur Militer terhadap dirinya, namun Terdakwa hanya menyampaikan penyesalan dan keadaankeadaan dirinya agar dapat dijadikan pertimbangan dalam meringankan hukuman yang akan dijatuhkan terhadapnya. Terhadap pembelaan tersebut Majleis tidak akan menanggapinya secara khusus namun akan menilainya kemudian dan akan mempertimbangkan bersamaan dengan hal-hal yang meringankan dan memberatkan pemidanaannya.
Menimbang
: Bahwa tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer dalam dakwaan tunggal Pasal 49 huruf a UU Nomor 23 tahun 2004 mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur kesatu : Unsur kedua : Unsur ketiga
:
Setiap orang. Dilarang menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya. Padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuannya atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada orang tersebut.
Hal 13 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
Menimbang
: Bahwa mengenai unsur-unsur dakwaan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
tersebut
Majelis
Unsur kesatu : Setiap orang. Bahwa yang dimaksud dengan “Setiap orang” menurut ketentuan undang-undang menunjukkan kepada siapa orangnya yang harus bertanggung-jawab atas perbuatan/kejadian yang didakwakan itu atau setidak-tidaknya mengenai siapa orangnya yang harus dijadikan Terdakwa/dader atau setiap orang sebagai subyek hukum (pendukung hak dan kewajiban) yang dapat dimintai pertanggungjawaban di segala tindakannya dalam perkara ini. Bahwa unsur setiap orang ini menunjukkan subjek hukum yang menurut Mulyadi dan Barda N. Arief dalam bukunya “Teori-teori Kebijakan Pidana” menjelaskan bahwa pengertian subjek tindak pidana meliputi dua hal yaitu siapa yang melakukan tindak pidana (si pembuat) dan siapa yang dapat dipertangggungjawabkan. - Bahwa Terdakwa yang diajukan dipersidangan oleh Oditur Militer haruslah memenuhi kriteria sebagai subjek hukum yang secara hukum harus mempunyai kemampuan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD pada tahun 1995 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Secata Ridam II/Sriwijaya Puntang Lahat Sumatera Selatan selama 4 (empat) bulan setelah lulus, dilantik dengan pangkat Prada kemudian dilanjutkan dengan pendidikan kejuruan Armed, selanjutnya ditempatkan di Yonarmed 9/2/1 Kostrad Purwakarta Jawa Barat kemudian pada tahun 2006 mengikuti pendidikan Secaba Reg di Pusdik Armed selanjutnya pada tahun 2012 dimutasikan ke Kodam II/Swj lalu tahun 2013 ditempatkan di Kodim 0402/OKI sampai melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini berpangkat Sertu NRP.31950389340275, Jabatan Babinsa Ramil 0402-06/Tanjung Batu Ogan Kemering ilir (Sumsel). 2. Bahwa benar selama dipersidangan Terdakwa selalu menyatakan dirinya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan dapat mempertanggungjawabkan segala perbuatannya dimuka hukum. 3. Bahwa dipersidangan Terdakwa telah membenarkan identitasnya sebagaimana yang tercantum dalam Surat Dakwaan Oditur Militer dan sesuai dengan Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 044/Gapo selaku Papera Terdakwa Nomor : Kep/57/VIII/2015 tanggal 10 Agustus 2015. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Setiap orang”, telah terpenuhi. Unsur kedua : Dilarang menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya. Yang dimaksud dilarang adalah tidak diperkenankan dalam hal ini pelaku atau Terdakwa dilarang atau tidak diperkenankan untuk menelantarkan anak dan isterinya. Yang dimaksud menelantarkan adalah membiarkan seseorang tidak terpenuhinya kebutuhannya secara wajar, baik fisik, mental, spiritual maupun sosial. Yang dimaksud orang lain dalam lingkup rumah tangganya adalah sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2 UU No. 23 tahun 2004 tentang “Penghapusan dalam rumah tangga” yaitu : a.
Suami, istri dan anak.
Hal 14 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
b. Orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan orang sebagaimana dimaksud pada huruf a karena hubungan c. darah, perkawinan, persusuhan, pengasuhan dan perwalian yang menatap dalam rumah tangga dan membantu atau. d. Orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menatap dalam rumah tangga tersebut. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada tanggal 28 April 2002 Terdakwa dan Saksi-1 menikah secara resmi dengan atas ijin Kesatuan dan tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Petani, Kab. Halmahera Tengah sesuai Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kec Patani, Kab. Halmahera Tengah-Maluku Utara dengan nomor : 55/15/V/2002 tanggal 29 April 2002, setelah menikah Saksi-1 ikut Terdakwa ketempat tugas di Yonarmed 9/2/1 Kostrad Purwakarta dan pada bulan Januari 2003 dikarunia seorang anak perempuan, saat itu rumah tangga Terdakwa berjalan cukup harmonis. 2. Bahwa benar pada tahun 2004 Terdakwa melaksanakan Satgas di Ambon sedangkan Saksi-1 dan anak Terdakwa tetap tinggal di asrama Yonarmed Purwakarta, dan pada saat itu Terdakwa mendapat informasi dari Wadanyon Armed 9/2/1 Kostrad a.n Mayor Arm Damanik bahwa Saksi-1 telah menjual semua perabotan rumah tangga miliknya dan juga mencuri Hanphone milik seorang ibu Persit a.n ibu Subianto di Asmil Yonarmed 9/2/1 Kostrad Purwakarta, hal tersebut membuat Terdakwa menjadi sangat malu dan kecewa terhadap Saksi-1 3. Bahwa benar setelah melaksanakan Satgas di Ambon pada tahun 2005 Terdakwa kembali ke Markas Yonarmed 9/2/1 Kostrad di Purwakarta, saat pulang kerumah Terdakwa mendapati perabot rumah tangga telah habis terjual dan alasan Saksi-1 menjual perabot tersebut karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (biaya makan) padahal Terdakwa meninggalkan gaji yang cukup untuk kehidupan Saksi-1 dan anak Terdakwa, selain itu ada beberapa orang ibu-ibu Persit datang ke rumah Terdakwa untuk menagih hutang yang dipinjam oleh Saksi-1, sehingga Terdakwa harus membayar hutang-hutang tersebut dengan cara mencicil. 4. Bahwa benar pada bulan Mei 2008 Saksi-1 melahirkan anak kedua dari Terdakwa, dan pada tahun yang sama Terdakwa juga mengikuti pendidikan secaba reguler di Pusdik Armed Cimahi jawa Barat, pada saat sedang melaksanakan pendidikan tersebut Terdakwa mendapat laporan dari anak Terdakwa yang sulung, yang mengatakan bila Saksi-1 telah mendekap mulut anak Terdakwa yang bungsu dengan bantal dan juga menjambak rambut anak yang sulung hingga rambutnya terlepas, selain itu Terdakwa juga mendapat laporan dari ibu Julianto bahwa Saksi-1 telah mencuri Hand phone di Asmil Yon Armed 9/2/1 Kostrad Purwakarta dan juga Saksi-1 mempunyai banyak hutang. 5. Bahwa benar pada tahun 2009 Saksi-1 mengalami sakit yang berkaitan dengan kejiwaan lalu Terdakwa membawanya berobat ke ke RS DKT Purwakarta namun tidak ada perobahan, selain itu juga mencoba pengobatan alternatif tetapi Saksi-1 tidak kunjung sembuh, malah ia sering berteriak-teriak dan mengajak ribut atau bertengkar dengan ibu-ibu di Asmil Yon Armed 9/2/1/Kostrad Purwakarta, oleh karena penyakit yang diderita Saksi-1 sepertinya suatu penyakit yang kambuhan dimana kadang Saksi-1 berperilaku normal tetapi seketika bisa berperilaku kasar hingga sering berteriak-teriak melawan Terdakwa dan siapa saja yang tidak berkenan dihatinya hingga sekira pada tahun 2010 Terdakwa dan Saksi-1 di panggil untuk menghadap Danyon Armed 9/2/1/Kostrad a.n Letkol Arm Deni Rijaldi dan Terdakwa diperintahkan untuk membawa Saksi-1 berobat ke bagian kejiwaan RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Hal 15 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
6. Bahwa benar selain mengurus sakit yang diderita Saksi-1 Terdakwa juga dikejar-kejar oleh hutang Saksi-1 dimana pada saat Terdakwa melaksanakan tugas atau dinas luar dengan tanpa sepengetahuan Terdakwa Saksi-1 sering berhutang uang kepada ibu-ibu Persit atau kepada orang umum di sekitar asrama Yonarmed 9/2/1 Kostrad, dan mulai bulan Januari 2010 Terdakwa mengangsur melunasi hutanghutang Saksi-1 yang totalnya mencapai Rp. 225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta) 7. Bahwa benar oleh karena secara emosional dan kejiwaan Saksi-1 semakin tidak terkontrol akhirnya pada awal bulan Nopember 2011 Terdakwa membawa Saksi-1 berobat ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta, dan hasil dari pemeriksaan pada Poliklinik Kesehatan Jiwa menyatakan Saksi-1 Positif mengalami gangguan kejiwaan sesuai dengan Surat Keterangan dari RSPAD Gatoto Soebroto tertanggal 7 Nopember 2011. 8. Bahwa setelah melalui proses pemeriksaan di Kesatuan akhirnya pihak Kesatuan Yonarmed 9/2/1 Kostrad memberikan ijin kepada Terdakwa untuk mengembalikan Saksi-1 kepada orang tuanya di Ternate Maluku Utara dengan pertimbangan Terdakwa sudah tidak bisa lagi membina Saksi-1, demi masa depan dan perkembangan anak-anak Terdakwa dan demi kelancaran pelaaksanaan tugas-tugas Terdakwa di Satuan, selanjutnya Terdakwa membawa Saksi-1 ke Ternate Maluku Utara dengan diantar oleh Danton Terdakwa Letda Arm I Komang sedangkan anak-anak tetap tinggal di Purwakarta, lalu Terdakwa menyerahkan Saksi-1 keorang tuanya dan diterima dengan baik oleh orang tuanya (Saksi-2 Ny. Hindun Baasalim) yang kemudian membuatkan Surat Pernyataan tertanggal 2 Desember 2011 dengan disaksikan oleh adik kandung Saksi-1 a.n Ani Asrafi juga anggota Babinsa setempat. 9. Bahwa benar sejak saat Terdakwa mengembalikan Saksi-1 kepada orang tuanya di Ternate Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah lahir dan bhatin, Terdakwa beranggapan itu bukan lagi menjadi tanggungjawabnya selain itu Terdakwa juga tidak mempunyai cukup uang lagi untuk memberikannya kepada Saksi-1 karena gaji Terdakwa sebagian besar habis untuk membayar hutang-hutang Saksi-1 dan Terdakwa harus menghidupi kedua anaknya yang sudah sekolah. 10. Bahwa benar pada bulan Juli 2013 Terdakwa dipindah tugaskan ke Kodim 0402/OKI, kemudian Atasan pernah menanyakan tentang keberadan isteri Terdakwa selanjutnya Terdakwa menceritan semua keadan tentang rumah tangga Terdakwa, selanjutnya sekira di bulan Nopember 2013 atas sepengetahuan Dandim 0402/OKI Terdakwa mengajukan Surat Permohonan Ijin Cerai, pada saat Terdakwa mengajukan permohonan terjadilah laporan mengenai perkara ini oleh Saksi-1, dan saat ini proses cerai Terdakwa sudah berada di Kodam II/Swj. 11. Bahwa benar pada tanggal 22 Agustus 2014 sekira pukul 13.00 Wib Saksi-1 dan saudaranya yakni Saksi-3 Sdri. Nurani datang ke Makodim 0402/OKI untuk bertemu dengan Terdakwa selanjutnya Terdakwa datang bersama dengan kedua anak-anak dengan didampingi oleh ibu kandung Terdakwa a.n Sdr. Alawiyah lalu bertemu dengan Saksi-1 di ruang kerja Pasi Intel Kodim 0402/OKI a.n Lettu Inf Hatta, adapun tujuan Saksi-1 datang menemui Terdakwa adalah untuk kembali membina rumah tangga dengan Terdakwa tetapi Terdakwa sudah tidak mau lagi karena takut kejadian sebelumnya terulang kembali, lalu Saksi-1 meminta agar anak-anak ikut dengannya ke Ternate dan Terdakwa juga tidak mengijinkan karena Saksi-1 pernah memperlakukan anak-anak dengan kasar selain itu anak-anak juga tidak mau ikut dengan Saksi-1 ke Ternate, setelah dari Kodim 0402/OKI Saksi-1 sempat mampir kerumah orang tua Terdakwa dan keesokan harinya Saksi-1 dan saudaranya kembali pulang ke Ternate. 12. Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa yang telah melantarkan Saksi-1 dengan tidak memberikan nafkah lahir batin sehingga membuat Hal 16 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
Saksi-1 kecewa, dan setelah Saksi-1 kembali ke Kota Ternate selanjutnya pada tanggal 11 Nopember 2014 Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa tersebut ke Denpom XVI/1 Ternate agar diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 13. Bahwa benar Terdakwa menyadari sampai saat ini Terdakwa masih terikat dalam hubungan suami isteri yang sah Saksi-1 karena belum pernah bercerai secara hukum, dan sejak Terdakwa mengembalikan Saksi-1 pada orang tuanya bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Agustus 2015 Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah lahir bathin kepada Saksi-1, namun pada bulan September 2015 Terdakwa pernah mengirim uang sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) kepada Saksi-1, tetapi sejak bulan Oktober 2015 sampai dengan perkara Terdakwa diproses dipersidangan Pengadilan Militer I-04 Palembang Terdakwa tidak pernah memberikan nafah lahir dan bhatin pada Saksi-1. 14. Bahwa Terdakwa menyadari kesalahanya dan berjanji akan memperbaiki dirinya, Terdakwa mohon dapat dijatuhi hukuman yang seringan mungkin karena Terdakwa sebagai tulang punggung keluarga senantiasa harus mengurus anak-anaknya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur kedua “Dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya”, telah terpenuhi. Unsur ketiga
:
Padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuannya atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada orang tersebut.
Menimbang, unsur ini terdiri dari beberapa alternatif, Majelis akan membuktikan unsur yang sesuai dengan fakta yang terungkap di persidangan “Padahal menurut hukum yang berlaku baginya ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, pemeliharaan pada orang tersebut”. Yang dimaksud menurut hukum yang berlaku baginya, bahwa suami wajib memberikan nafkah lahir dan batin kepada istrinya disamping itu juga berkewajiban memelihara, merawat, memberikan kehidupan seseorang tertentu dalam hubungan keluarga, seperti istri, anak seperti yang tercantum dalam Pasal 34 dan Pasal 45 UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Bahwa dengan adanya pernikahan antara Terdakwa dengan Saksi1 Sdri. Andi Nurhasanah yang dilakukan secara kedinasan, dan hukum negara, maka sejak itulah menurut hukum Terdakwa wajib memberikan kehidupan, perawatan dan memeliharaan terhadap Saksi-1 selaku isterinya dan anaknya dan apabila Terdakwa tidak memenuhi kewajiban tersebut merupakan perbuatan melawan hukum. Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada tanggal 28 April 2002 Terdakwa dan Saksi-1 menikah secara resmi dengan atas ijin kesatuan dan tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Petani, Kab. Halmahera Tengah sesuai Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kec Patani, Kab. Halmahera Tengah-Maluku Utara dengan nomor : 55/15/V/2002 tanggal 29 April 2002, 2. Bahwa benar setelah menikah Saksi-1 ikut Terdakwa ketempat tugas di Yonarmed 9/2/1 Kostrad Purwakarta dan pada bulan Januari 2003 dikarunia seorang anak perempuan, saat itu rumah tangga Terdakwa berjalan cukup harmonis, namun sejak tahun 2005 setelah Terdakwa pulang dari tugas operasi di Ambon permasalahan sering muncul dimana Saksi-1 berisikap aneh dan kasar terutama terhadap anak-anak kemudian Saksi-1 mempunyai banyak hutang bahkan sampai melakukan pencurian hand phone di asrama Yonarmed 9/2/1 Kostrad
Hal 17 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
selain itu Saksi-1 suka menjual barang-barang perabot rumah tangga dengan alasan untuk biaya hidup. 3. Bahwa benar pada bulan Mei 2008 Saksi-1 melahirkan anak kedua dari Terdakwa, dan pada tahun yang sama Terdakwa juga mengikuti pendidikan secaba reguler di Pusdik Armed Cimahi jawa Barat, pada saat sedang melaksanakan pendidikan tersebut Terdakwa mendapat laporan dari anak Terdakwa yang sulung, yang mengatakan bila Saksi-1 telah mendekap mulut anak Terdakwa yang bungsu dengan bantal dan juga menjambak rambut anak yang sulung hingga rambutnya terlepas, selain itu Terdakwa juga mendapat laporan dari ibu Julianto bahwa Saksi-1 telah mencuri Hand phone di Asmil Yon Armed 9/2/1 Kostrad Purwakarta dan juga Saksi-1 mempunyai banyak hutang. 4. Bahwa benar pada tahun 2009 Saksi-1 mengalami sakit yang berkaitan dengan kejiwaan lalu Terdakwa membawanya berobat ke ke RS DKT Purwakarta namun tidak ada perobahan, selain itu juga mencoba pengobatan alternatif tetapi Saksi-1 tidak kunjung sembuh, malah ia sering berteriak-teriak dan mengajak ribut atau bertengkar dengan ibu-ibu di Asmil Yon Armed 9/2/1/Kostrad Purwakarta. 5. Bahwa benar penyakit yang diderita Saksi-1 sepertinya suatu penyakit yang kambuhan dimana kadang Saksi-1 berperilaku normal tetapi seketika bisa berperilaku kasar hingga sering berteriak-teriak melawan Terdakwa dan siapa saja yang tidak berkenan dihatinya hingga sekira pada tahun 2010 Terdakwa dan Saksi-1 di panggil untuk menghadap Danyon Armed 9/2/1/Kostrad a.n Letkol Arm Deni Rijaldi dan Terdakwa diperintahkan untuk membawa Saksi-1 berobat ke bagian kejiwaan RSPAD Gatot Subroto Jakarta. 6. Bahwa benar oleh karena secara emosional dan kejiwaan Saksi-1 semakin tidak terkontrol akhirnya pada awal bulan Nopember 2011 Terdakwa membawa Saksi-1 berobat ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta, dan hasil dari pemeriksaan pada Poliklinik Kesehatan Jiwa menyatakan Saksi-1 Positif mengalami gangguan kejiwaan sesuai dengan Surat Keterangan dari RSPAD Gatoto Soebroto tertanggal 7 Nopember 2011. 7. Bahwa benar setelah melalui proses pemeriksaan di Kesatuan akhirnya pihak Kesatuan Yonarmed 9/2/1 Kostrad memberikan ijin kepada Terdakwa untuk mengembalikan Saksi-1 kepada orang tuanya di Ternate Maluku Utara dengan pertimbangan Terdakwa sudah tidak bisa lagi membina Saksi-1, demi masa depan dan perkembangan anak-anak Terdakwa dan demi kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Terdakwa di satuan. 8. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa membawa Saksi-1 ke Ternate Maluku Utara dengan diantar oleh Danton Terdakwa Letda Arm I Komang sedangkan anak-anak tetap tinggal di Purwakarta, lalu Terdakwa menyerahkan Saksi-1 keorang tuanya dan diterima dengan baik oleh orang tuanya (Saksi-2 Ny. Hindun Baasalim) yang kemudian membuatkan Surat Pernyataan tertanggal 2 Desember 2011 dengan disaksikan oleh adik kandung Saksi-1 a.n Ani Asrafi juga anggota Babinsa setempat. 9. Bahwa benar setelah Terdakwa kembali ke Kesatuannya di Purwakarta, Terdakwa tidak pernah menghubungi Saksi-1 baik melalui surat ataupun telepon juga Terdakwa tidak pernah memberikan uang kepada Saksi-1 sebagai biaya hidup selama berada di Kota Ternate sehingga Saksi-1 harus bekerja sebagai pelayan di salah satu rumah makan di Kota Ternate untuk membiayai keperluan sehari-harinya dan sekarang Saksi-1 sudah berhenti bekerja karena diminta oleh sepupu Saksi-1 untuk merawat anaknya. 10. Bahwa benar Terdakwa menyadari sampai saat ini Terdakwa masih terikat dalam hubungan suami isteri yang sah Saksi-1 karena belum pernah bercerai secara hukum, dan sejak Terdakwa mengembalikan Saksi-1 pada orang tuanya bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Agustus 2015 Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah lahir bathin Hal 18 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
kepada Saksi-1, namun pada bulan September 2015 Terdakwa pernah mengirim uang sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) kepada Saksi-1, tetapi sejak bulan Oktober 2015 sampai dengan perkara Terdakwa diproses dipersidangan Pengadilan Militer I-04 Palembang Terdakwa tidak pernah memberikan nafah lahir dan bhatin pada Saksi-1. 11. Bahwa benar Terdakwa menyadari kesalahanya dan berjanji akan memperbaiki dirinya, Terdakwa mohon dapat dijatuhi hukuman yang seringan mungkin karena Terdakwa sebagai tulang punggung keluarga senantiasa harus mengurus anak-anaknya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur ketiga “Padahal menurut hukum yang berlaku baginya ia wajib memberikan kehidupan, perawatan dan pemiliharaan bagi orang tersebut”, telah terpenuhi. Menimbang
: Bahwa dikarenakan seluruh unsur dalam dakwaan Oditur Militer telah terpenuhi maka dakwaan Oditur terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “Menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya“ sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 49 huruf a UU Nomor 23 Tahun 2004.
Menimbang
: Bahwa oleh karena tidak terdapat alasan-alasan yang dapat menghapuskan pidana bagi Terdakwa baik itu alasan pemaaf maupun alasan pembenar, maka Terdakwa harus dinyatakan bersalah dan kepada Terdakwa patut dijatuhi pidana yang lamanya sebagaimana ditetapkan dalam amar putusan ini.
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini Majelis ingin menilai sifat dan hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa mencerminkan suatu sikap dan perilaku yang tidak bijaksana dan terkesan mengabaikan tanggungjawabnya sebagai seorang suami, Terdakwa tidak dapat membina isterinya Saksi-1 Sdri. Andi Nurhasanah dengan baik sehingga kerap kali menimbulkan masalah terutama masalah keuangan atau ekonomi keluarga dan maslah keharmonisan dalam rumah tangga. 2. Pada hakekatnya perbuatan Terdakwa yang telah menelantarkan Saksi-1 menunjukkan bahwa Terdakwa sebagai suami dan kepala keluarga tidak bisa mengayomi keluarganya dan kurang mentaati ketentuan hukum yang berlaku khususnya tentang Undang-Undang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dan aturan-aturan dalam agama terhadap kewajiban-kewajiban sebagai seorang suami, dimana seharusnya ia wajib memberikan penghidupan, perawatan dan pemeliharaan kepada isterinya tersebut. Bahwa meskipun Saksi-1 mempunyai tabiat yang tidak baik dan tidak mempunyai seimbangan dalam kejiwaannya, hal tersebut tidak menghapuskan kewajiban Terdakwa untuk selalu memenuhi tanggugjawabnya sebagai seorang suami yang harus selalu menafkahi isterinya lahir dan bhatin selama masih terikat dalam perkawian yang sah. 3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut telah membuat Saksi-1 Sdri. Andi Nurhasanah menjadi terlantarkan karena tidak mendapat nafkah lahir sejak bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Agustus 2015, kemudian dari bulan Oktober 2015 sampai dengan Maret 2016 saat perkara Terdakwa diproses dipersidangan Pengadilan Militer I-04 Palembang, selain itu Saksi-1 tidak mendapatkan nafkah bhatin sejak Desember 2011 sampai dengan persidangan perkara Terdakwa, Saksi-1 juga tidak mendapatkan kasih sayang, perhatian, perawatan dan penghidupan yang semestinya ia dapat dari Terdakwa.
Hal 19 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
Menimbang
: Bahwa tujuan Majelis Hakim menjatuhkan pidana tidaklah sematamata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai dengan Falsafah Pancasila dan Sapta Marga, maka sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1. Bahwa Terdakwa bersikap sopan dan berterus terang dipersidangan. 2. Bahwa selama Terdakwa menjadi prajuti TNI belum pernah dihukum baik pidana maupun disiplin. 3. Bahwa Terdakwa menyesali perbuatannya dan mengakui kesalahnnya tersebut. 4. Saat ini Terdakwa mengurus dan menghidupi kedua orang anaknya secara sendiri. Hal-hal yang memberatkan : 1. Perbutan Terdakwa telah mengakibatkan Saksi-1 Sdri. Andi Nurhasanah kehilangan haknya untuk mendapatkan nafkah lahir-bhatin dan kehilangan kasih sayang, perawatan dan penghidupan dari Terdakwa sebagai suami dan kepala keluarga dalam rumah tangganya. 2. Perbuatan Terdakwa mencerminkan suatu sikap yang kurang menghormati dan terkesan menyepelekan kehidupan Saksi-1 selaku isterinya.
Menimbang
: Bahwa didalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat, menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi dalam harkat dan martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang, menjaga kepentingan militer dalam arti disatu pihak secara maksimal mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan mendorong kemajuan profesionalisme prajurit TNI dengan menjaga semangat mentalitas dan kejuangan prajurit agar tetap mematuhi dan menjunjung tinggi sendi-sendi disiplin prajurit dan setiap ketentuanketentuan hukum yang berlaku dan tidak memanfaatkan kedudukan dan kewenanganya maupun kesempatan untuk suatu kepentingan pribadi atau golongan tertentu.
Menimbang
: Bahwa setelah Majelis memperhatikan sifat hakekat dan akibat serta hal-hal yang bersifat meringankan dan memberatkan yang ada pada diri Terdakwa dengan mempertimbangkan akan adanya fakta-fakta yang terungkap dipersidangan, dimana berdasarkan surat pernyataan yang dibuat oleh Saksi-2 Sdri. Hindun Baasalim selaku orang tua Saksi-1 Sdr. Andi Nurhasanah tertanggal 2 Desember 2011 yang menerangkan bila ia menerima Saksi-1 dikembalikan oleh Terdakwa, lalu menyatakan kebenaran bila Saksi-1 sejak remaja mengidap penyakit kejiwaan, hal mana juga diterangkan oleh dr. Fitriningsih, SpKJ.MARS dari Poliklinik Kesahatan Jiwa RSPAD Gatot Subroto tertanggal 7 Nopember 2011 yang menerangkan bila Sdr. Andi Nurhasanah dinyatakan Positif mengalami gangguan kejiwaan, dan dalam perilakunya Saksi-1 sering tidak dapat mengontrol emosinya dimana pada tahun 2008 pernah menarik rambut anak pertamanya hingga terlepas lalu pernah mendekap mulut anak keduanya dengan bantal, selain itu Saksi-1 pernah juga mencuri hand phone di Asrama Yonarmed 9/2/1 Kostrad Purwakarta dan Saksi-1 gemar berhutang dengan tanpa sepengetahuan Terdakwa hingga totalnya mencapai sebesar Rp. 225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta rupiah) hal tersebut sangatlah memberatkan beban Hal 20 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
Terdakwa yang harus harus mencicil hutang tersebut hingga sampai sekarang. Menimbang
: Bahwa Terdakwa sudah berupaya menyelesaikan permasalah rumah tangganya melalui kedinasan, tetapi karena Terdakwa merasa sudah tidak dapat lagi membina Saksi-1 ditambah dengan kekhawatiran perilaku Saksi-1 dapat membahayakan kehidupan kedua anak mereka dan perilaku konsumtif Saksi-1 yang tidak dapat terkontrol, maka Terdakwa mengembalikan Saksi-1 kepada orang tuanya di Ternate Utara dengan sepengetahuan dan seijin dari Kesatuan Yonarmed 9/2/1 Kostrad pada tanggal 2 Desember 2011, akan tetapi sejak saat itu Terdakwa melepaskan tanggungjawabnya dengan tidak pernah memberikan nafkah lahir bathin kepada Saksi-1 padahal secara hukum dan administrasi Saksi-1 masih berstatus sebagai isteri sah Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa saat ini Terdakwa bersama kedua anaknya tinggal di Palembang karena sejak Desember 2012 Terdakwa dipindah tugaskan ke Kodam II/Swj dan saat ini berdinas di Kodim 0402/OKI, Terdakwa bertanggungjawab penuh mengurus kedua anaknya, sedangkan menurut keterangan Terdakwa berdasarkan pengakuan dari Saksi-1 selaku isteri Terdakwa dan Saksi-2 selaku ibu mertua Terdakwa melalui kabar telepon pada tanggal 27 Januari 2016 yang menyatakan tidak akan mengingat masa lalu dan menggangu kehidupan Terdakwa selanjutnya karena sejak tanggal 20 Maret 2015 Saksi-1 sudah mempunyai kehidupan dengan pria lain yaitu Sdr. Sunaryo di Ternate Utara, namun demikian secara hukum Saksi-1 sebenarnya masih terikat dalam pernikahan yang sah dengan Terdakwa, saat ini berdasarkan Surat Permohonan Ijin Cerai dari Terdakwa yang diketahui oleh Dandim 0402/OKI selaku Ankum Terdakwa tertanggal 18 Nopember 2013 dimana permohonan ijin cerai tersebut sedang diproses pada tingkat Kodam.
Menibang
: Bahwa sebagai seorang suami seharusnya dalam keadaan bagaimanapun Terdakwa tidak melepaskan tanggungjawabnya terhadap Saksi-1 dan perbuatan Terdakwa yang menelantarkan Saksi-1 telah memenuhi semua unsur-unsur kesalahan yang telah ditentukan dalam Pasal 49 huruf a UU Nomor 23 Tahun 2004 maka terhadap Terdakwa sudah sepatutnya mempertangungjawabkan perbuatannya tersebut secara hukum, namun demikian Majelis berpendapat dengan tanpa menghilangkan akan adanya kesalahan Terdakwa dalam perkara ini bahwasannya tujuan pemidanaan terhadap Terdakwa bukanlah hanya demi tercapainya suatu kepastian hukum dan keadilan semata, namun juga pemidanaan diharapkan akan memberikan manfaat yang positif bagi semua pihak, baik bagi Terdakwa, Saksi-1 selaku isteri dan anakanaknya dan terhadap kepentingan militer dalam hal ini Kesatuan Terdakwa, maka setelah Majelis Hakim menilai dan mempertimbangkan hal tersebut perlu memberikan putusan yang tepat dan dirasa adil bagi semua pihak.
Menimbang
: Bahwa mengenai pidana yang akan dijatuhkan terhadap Terdakwa, Majelis Hakim berpendapat adalah lebih bijak dan bermanfaat baik bagi Saksi-1 dan Terdakwa terlebih lagi bagi kedua orang anak Terdakwa yang masih kecil-kecil dan bersekolah dan juga terhadap Kesatuan Terdakwa, dan dengan mengingat akan tujuan serta kemanfaatan dari Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 adalah layak apabila Terdakwa dijatuhi pidana bersyarat, pidana tersebut tidaklah bertentangan dengan kepentingan militer dan pembinaan disiplin Prajurit di Satuan, karena pidana bersyarat adalah juga jenis hukuman dan sama sekali bukan suatu pembebasan atau pengampunan, sedangkan terhadap masa percobaan selama waktu tertentu dimaksudkan untuk mendidik agar Terdakwa lebih memperbaiki diri dan berhati-hati dalam kehidupannya serta memberikan kesempatan kepada Terdakwa agar dapat mengurus dan mengasuh kedua orang anaknya dan menyelesaikan permasalahannya dengan Saksi-1, dilain sisi dari kepentingan militer baik
Hal 21 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
Atasan maupun Kesatuan Terdakwa akan lebih dapat mengawasi dan membina perilaku Terdakwa selama dalam masa percobaan tersebut, sehingga penjatuhan pidana bersyarat terhadap Terdakwa dianggap lebih bermanfaat dan tepat untuk dijatuhkan terhadap Terdakwa. Menimbang
: Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berpendapat pidana sebagaimana tercantum pada dictum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa .
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa surat-surat :
1. 1 (satu) lembar foto copy Surat Kutipan Akta nikah a.n Terdakwa Sertu Edi Candra dan Saksi-1 Sdri. Andi Nurhasanah Nomor : 55/15/V/2002 tanggal 29 April 2002, 1. 1 (satu) lembar foto copy Kartu Penunjukan Istri (KPI) Nomor Reg : 1130/XI/Terdakwa-KS/2002 tanggal 26 November 2002 a.n Praka Edi Chandra dan Saksi-1 Sdri. Andi Nurhasanah. Bahwa bukti surat-surat diatas merupakan foto copy tentang adanya pernikahan antara Terdakwa dan Sdri. Andi Nurhasanah dan bukti status Sdri. Andi Nurhasanah sebagai isteri seorang prajurit TNI-AD, bukti surat tersebut sangat berkaitan erat dengan tindak pidana dalam perkara Terdakwa dan sejak awal merupakan satu kesatuan dalam berkas perkaranya, selanjutnya Majelis akan menentukan status bukti surat tersebut untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkaranya. Mengingat
: Pasal 49 huruf a UU Nomor : 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga jo Pasal 14 a KUHP jo Pasal 16 KUHPM serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini. MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu EDI CANDRA, SERTU NRP. 31950389340275, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “ Menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya ”.
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 6 (enam) bulan dengan masa percobaan selama 8 (delapan) bulan. Dengan perintah supaya pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali apabila dikemudian hari ada putusan Hakim yang menentukan lain disebabkan karena Terpidana melakukan suatu perbuatan pidana atau pelanggaran hukum disiplin militer sebagaimana tercantum dalam Pasal 8 UU Nomor 25 Tahun 2014 sebelum masa percobaan selama 8 (delapan) bulan habis.
3.
Menetapkan barang bukti berupa surat-surat : a. 1 (satu) lembar foto copy Surat Kutipan Akta nikah a.n Terdakwa Sertu Edi Candra dan Saksi-1 Sdri. Andi Nurhasanah Nomor : 55/15/V/2002 tanggal 29 April 2002, b. 1 (satu) lembar foto copy Kartu Penunjukan Isteri (KPI) Nomor Reg : 1130/XI/Terdakwa-KS/2002 tanggal 26 November 2002 a.n Praka Edi Chandra dan Saksi-1 Sdri. Andi Nurhasanah. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
Hal 22 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016
Demikian di putuskan pada hari ini Senin tanggal 14 Maret 2016 dalam Musyawarah Majelis Hakim oleh Surono, S.H., M.H. Letkol Chk NRP 539833 sebagai Hakim Ketua, serta Adeng, S.Ag, S.H. Mayor Chk NRP 11980005390269 dan Jonarku, S.H.,M.H. Mayor Sus NRP 528375 masing-masing sebagai Hakim Anggota-I dan Hakim Anggota-II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Nurmalis, S.H. Mayor Chk (K) NRP 11030015560377, Panitera Ziky Suryadi, S.H.,M.H. Kapten Sus NRP 533176 serta di hadapan umum dan Terdakwa. Hakim Ketua
Surono, S.H., M.H. Letkol Chk NRP 539833 Hakim Anggota-I
Hakim Anggota-II
Adeng, S.Ag, S.H. Mayor Chk NRP 11980005390269
Jonarku, S.H.,M.H. Mayor Sus NRP 528375 Panitera
Ziky Suryadi, S.H.,M.H. Kapten Sus NRP 533176
Hal 23 dari 23 Hal Putusan Nomor : 21-K / PM I-04 /AD/I/2016