PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN NOMOR : 60-K / PM.II-10 / AL / IX / 2016 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam perkara Terdakwa: Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Didi Nofianto Serda APM/116267 Bintara Kesehatan Denma Pasmar 2 Pasmar 2 Cilandak Jakarta Brebes, 30 November 1988 Laki-laki Indonesia Islam Mess Tidur Dalam Bintara Pasmar 2 Jl. Kweni No.6 Jakarta Pusat dan (Orang tua) Desa Kelapa Sawit RT. 06 RW. 03 Ds. Padasugih Kab. Brebes.
Terdakwa ditahan oleh Hakim Ketua Pengadilan Militer II-10 Semarang selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 24 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 22 November 2016 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : TAPHAN/60/PM.II-10/AL/X/2016 tanggal 24 Oktober 2016. Pengadilan Militer II-10 Semarang Membaca
: Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.
Memperhatikan
: 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danpasmar-2 selaku Papera Nomor : Kep/14/VII/2016 tanggal 19 Juli 2016. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/64/VIII/2016 tanggal 08 Agustus 2016. 3.
Surat Penetapan dari : a. Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tapkim/60/PM.II-10/AD/IX/2015 tanggal 2 September 2015 b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor : Tapsid/60/PM.II-10/AD/IX/2015 tanggal 5 September 2015
4. Relas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 5. Mendengar
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor: Sdak/64/VIII/2016 tanggal 08 Agustus 2016 didepan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
2
2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa serta keterangan para Saksi dibawah sumpah di persidangan. Memperhatikan
: 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana: ”Barangsiapa dengan kekerasan memaksa bersetubuh dengan dia di luar perkawinan”.
seorang
wanita
Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 285 KUHP dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut : a.
Pidana Pokok Pidana Tambahan
: Penjara selama 3 (tiga) Tahun : Dipecat dari Dinas Militer dalam hal ini TNI Angkatan Laut Mohon agar Terdakwa ditahan.
b.
Menetapkan barang bukti berupa. Barang-barang : 1) 2)
1(satu) buah sarung kasur busa. 1 (satu) buah celana dalam warna merah.
Dikembalikan kepada Saksi-2. Surat-surat : 1(satu) lembar Visum Et Repertum dari Rumah Sakit Umum daerah Brebes Nomor : RM/09/II/2016 tanggal 05 Februari 2016 atas nama Diana Aprilia, yang ditandatangani oleh Dr. Vira Patriasanti NIP.198311162011012006. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. c. Membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah). 2. Atas tuntutan Oditur Militer Penasihat Hukum Terdakwa mengajukan Pledoi yang pada pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa dakwaan Oditur Militer pada unsur kedua dengan kekerasan atau ancaman kekerasan dan unsur ke tiga memaksa seorang wanita tidak terbukti secara sah dan meyakinkan karena persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa dengan Saksi-2 adalah dilakukan atas dasar sukasama suka. b. Atas pledoi tersebut diatas memohon Majelis Hakim memutus perkara Terdakwa sebagai berikut: 1) Menyatakan Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana perkosaan.
3
2) Membebaskan Terdakwa dari segala tuntutan dan lepas dari segala tuntutan. 3) Atau setidak-tidaknya mohon Terdakwa dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya. 3. Atas Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa tersebut, Oditur Militer mengajukan Replik yang pada pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa unsur kedua dengan kekerasan atau ancaman kekerasan dan unsur ke tiga memaksa seorang wanita adalah terbukti secara sah dan meyakinkan. b. Oleh karena itu Oditur Militer memohon agar perkara Terdakwa diputus sebagai berikut” 1)
Menolak nota Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa.
2) Menerima seluruh uraian dalam surat dakwaan dan Tuntutan Oditur Militer . 3) Menyatakan Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana dakwaan alternatif ke satu Pasal 285 KUHP. 4. Atas Replik yang disampaikan oleh Oditur Militer, Penasihat Hukum Terdakwa mengajukan Duplik yang pada pokoknya sebagai berikut : a. Bahwa Penasihat Hukum menyampaikan apa yang menjadi fakta dalam persidangan adalah berdasarkan keterangan-keterangan yang disampaikan dalam persidangan, dan Saksi-1 telah disumpah tentunya Saksi-1 tidak akan memberikan keterangan yang tidak sebenarnya apalagi mengingat sanksi yang akan diterima oleh Saksi-1 apabila berbohong. b. Bahwa Oditur dalam menjadikan sebuah fakta dalam persidangan hanya melihat dari keterangan yang disampaikan Saksi-2 selaku pelapor dengan tidak melihat persesuaianpersesuaian antara para Saksi di persidangan. c. Bahwa Saksi-1 saat berada di ruang tamu menyatakan tidak mendengar teriakan atau kegaduhan di lantai atas dan saat itu sedang menerima telepon tidak beralasan jika Saksi-1 tidak mendengar teriakan, karena melihat dari kondisi rumah Saksi-1 yang lantainya dari kayu, rumah yang berhimpitan antara sebelah kanan dan kiri serta ruangan yang tidak begitu luas. d. Bahwa terhadap Visum Penasihat Hukum menyatakan adanya ketidakpersesuaian dengan keterangan Saksi-2 yang menyatakan mulut Saksi-2 dibekap dan pergelangan tangan Saksi-2 dipegang Terdakwa dimana seharusnya terdapat luka/trauma pada bagian tubuh yang mengalami pemaksaan tersebut. e. Bahwa Penasihat Hukum meragukan adanya paksaan terhadap Saksi-2 oleh Terdakwa dimana keterangan Saksi-2 menyatakan dibekap mulutnya dengan menggunakan tangan dan kedua pergelangan tangan Saksi-2 juga dipegang oleh Terdakwa sehingga dengan kondisi tersebut bagaimana mungkin Terdakwa dapat membuka kancing dan melepaskan celana Saksi-2 mengingat celana Saksi-2 tidak mengalami kerusakan.
4
f. Bahwa terhadap kasus perkosaan sangat diperlukan ketelitian dalam hal pemeriksaan, karena dalam kasus pemerkosaan sangat dimungkinkan adanya penyimpangan terkait motif pelapor yang cenderung merugikan terlapor. Menimbang
:
Bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Aternatif Kesatu : Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada Bulan Januari tahun dua ribu enam belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu enam belas di Desa Saditan Indah Rt.09 Rw.02 Kel. Brebes Propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana “Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia di luar pernikahan” yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2010 melalui pendidikan Secaba PK XXX TNI AL di Kobangdikal Surabaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Sersan Dua Apm, kemudian Terdakwa ditugaskan pertama kali di Yonkes 2 Marinir Cilandak. Pada Tahun 2014 Terdakwa diperbantukan/DPB di Denma Pasmar 2 Cilandak, sampai dengan terjadinya perkara ini berpangkat Serda Apm, NRP. 116267. b. Bahwa pada hari Senin tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 12.15 Wib Saksi-1 sdri Ika Diana Aprilia dan Saksi-2 sdri. Diah Ayu Retnoningsih datang kerumah Saksi-3 Sdr.Wahyu Ari Susanto di Ds Saditan Indah Rt.09 Rw.02 Kel.Brebes Kab.Brebes bermaksud untuk mengembalikan helm milik Saksi-3 yang sebelumnya dipinjam saksi1. c. Bahwa setelah Saksi-1 Sdri.Ika Diana Aprilia dan Saksi-2 Sdri.Dyah Ayu Retnoningsih masuk kedalam rumah Saksi-3 Sdr. Wahyu Ari Susanto alias Marto, ternyata didalam rumah sudah ada Terdakwa. Kemuadian Terdakwa, Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 saling mengobrol. Sewaktu mengobrol Terdakwa menanyakan kepada Saksi-1 kalau memesan Honda Jazz dengan uang muka Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) untuk masa kredit 3 (tiga) tahun besarnya angsuran tiap bulan berapa, sehingga Saksi-1 menelpon temannya di Leasing untuk menanyakan besarnya angsuran tiap bulannya. Selanjutnya pada sekitar pukul 13.00 Wib Saksi-2 pamit pulang karena akan melaksanaan interview melamar pekerjaan di Kab.Tegal sedangkan Saksi-1 tetap tinggal dirumah Saksi-3. d. Bahwa kemudian pada sekira pukul 13.30 Wib Terdakwa dan Saksi-3 sdr. Wahyu Tri Susanto alias Marto keluar rumah untuk membeli tiket Kereta Api dan Saksi-1 ditinggal sendiri, kemudian pada sekira pukul 13.45 Wib Terdakwa dan Saksi-3 kembali dari membeli tiket kereta api. Selanjutnya pada sekira pukul 14.30 Wib. Saksi-1 meminta ijin kepada Saksi-3 melalui sms yang saat itu sedang berada diluar rumah “mas saya tak nonton televisi ya diats sambil nunggu hitungan tersebut”, setelah Saksi-3 mengijinkan kemudian Saksi-1 naik ke lantai atas yang merupakan ruangan
5
terbuka yang digunakan sebagai kamar tidur untuk menonton televisi, kemudian Terdakwa mengikuti Saksi-1 naik ke lantai atas, sedangkan Saksi-3 menyalakan saluran listrik dari bawah kemudian Saksi-3 naik kelantai atas membawakan kipas angin kemudian Saksi-3 turun lagi ke lantai bawah. e. Bahwa ketika Saksi-1 sdri. Ika Diana Aprilia dan Terdakwa dilantai atas, Terdakwa duduk di kasur lantai disamping Saksi-1, kemudian Terdakwa langsung memegang tangan Saksi-1 tetapi pegangan tangan Terdakwa ditepis oleh Saksi-1 dengan mengatakan, Tolong hormati saya karena saya lebih tua dari kamu” dan Terdakwa menjawab “kita kan Cuma berdua” sambil tangan Terdakwa memegang paha saksi-1. Kemudian Saksi-1 mengatakan”Saya bukan orang murahan” sambil Saksi-1 berdiri untuk menghubungi/SMS Saksi-3 Sdr.Wahyu Ari Susanto Alias Marto yang isinya “Mas kesini ke lantai atas temenmu reseh”, tetapi Terdakwa langsung merebut Hand phone Saksi-1 dan melemparkannya ke lantai. Selanjutnya Terdakwa menarik pergelangan tangan kanan Saksi-1 hingga menyebabkan Saksi-1 terjatuh, Terdakwa melompat naik ke atas tubuh Saksi-1 sambil tangan kiri Terdakwa membekap mulut Saksi-1 dan membenturbenturkan kepala Saksi-1 kelantai. f. Bahwa Saksi-1 Sdri.Ika Diana Aprilia berusaha melepaskan diri Terdakwa tetapi pada saat Saksi-1 berhasil berdiri dan akan lari Terdakwa menarik rambut Saksi-1 dari belakang hingga menyebabkan Saksi-1 terjatuh, kemudian Terdakwa kembali naik dan menduduki di atas tubuh Saksi-1 dan mengancam Saksi-1, “kalu kamu melawan kamu tambah sakit”. Pada saat itu Saksi-1 berteriak meminta pertolongan dan Saksi-1 melakukan perlawanan kurang lebih 30 (tiga puluh) menit, tetapi teriakan Saksi-1 tersebut tidak didengar Saksi-3 Sdr. Wahyu Ari Susanto alias Marto. g. Bahwa Saksi-1 Sdri Ika Diana Aprilia tetap berusaha berontak dan melawan Terdakwa, tetapi karena Saksi-1 sudah kehabisan tenaga dan Terdakwa tetap membekap mulut Saksi-1, serta kedua tangan Saksi-1 ditekan dengan menggunakan dua lutut Terdakwa. Kemudian Terdakwa melepaskan celana dalam dan celana jean Saksi-1 sebelak kanan sebatas lutut sedangkan celana dalam dan celana jeans Saksi-1 yang kaki sebelah kiri dilepas sampai terlepas seluruhnya, kemudian Terdakwa hanya menurunkan/melorotkan celananya selanjutnya Terdakwa memasukkan alat kelamin Terdakwa yang sudah tegang ke dalam vagina Saksi-1 sambil Terdakwa menggerakkan pinggulnya dengan gerakan naik turun sementara Saksi-1 hanya menangis. Dan pada saat Terdakwa menggerakkan badannya naik turun sebanyak 3 (tiga) kali tiba-tiba Saksi-3 Sdr. Wahyu Ari Susanto alias Marto datang masuk dari kamar samping kanan Terdakwa kemudian Saksi-3 langsung memegang payudara Saksi-1 kemudian Saksi-1 langsung menempeleng dan memarahi saksi-3, sehingga Terdakwa kaget dan alat kelain Terdakwa mengeluarkan sperma diatas sprei kasur lantai, Selanjutnya Terdakwa langsung berdiri sambil menutup reseliting celananya dan Terdakwa turun kebawah keluar kamar untuk pulang. h. Bahwa setelah itu Saksi-1 Sdri. Ika Diana Aprilia bangun sambil kembali memakai celana, kemudian Saksi-1 mencari hand phone Saksi-1 yang dilempar Terdakwa tetapi HAND PHONE Saksi-1 ditemukan oleh Saksi-3 Sdr. Wahyu Ari Susanto alias Marto, namun Saksi-3 tidak memberikan hand phone Saksi-1 kepada saksi-1.
6
Kemudian Saksi-1 turun kebawah sambil memarahi Saksi-3, kenapa ditelpon tidak diangkat dan di SMS tidak dibalas tetapi Saksi-3 beralasan sedang telepon pacarnya. Kemudian Saksi-1 pergi keluar rumah dengan berjalan kaki kemudian Saksi-3 menyusul dan memboncengkan Saksi-1 untuk diantar kerumah Sdr Kisworo setelah sampai Saksi-3 beru mengembalikan hand phone milik saksi-1. Selanjutnya Saksi-1 menceritakan kejadian pemerkosaan yang dialami Saksi-1 tersebut kepada Sdri. Kisworo dan saran Sdr Kisworo agar Saksi-1 melakukan Visum. i. Bahwa selanjutnya masih pada hari Senin tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 19.30 Wib Saksi-1, Sdri. Ika Diana Aprilia pergi ke RSUD Brebes untuk melakukan Visum. Setelah dilakukan pemeriksaan Visum terhadap Saksi-1 didapat hasil yaitu, bahu Saksi1 sebelah kiri terdapat luka memar, punggung tangan kanan luka lecet, punggung tangan kiri memar, dan paha kiri mengalami luka lecet serta terdapat sisa sperma pada vagina saksi-1. Sesuai dengan hasil visum Et Repertum dari RSUD Brebes Nomor : RM/09/II/2016 tanggal 5 Februari 2016 yang ditandatangani oleh dr. Vira Patriasanti NIP 198311162011012006 . j. Bahwa Saksi-1 Sdri. Ika Diana Aprilia tidak terima atas perbuatan Terdakwa yang telah melakukan pemerkosaan terhadap Saksi-1, sehingga Saksi-1 menuntut agar perbuatan Terdakwa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, dengan melaporkan perbuatan Terdakwa tersebut ke Denpomal Lanal Tegal sesuai dengan Laporan Polisi Nomor LP/02/A-13/I/2016 tanggal 27 Januari 2016. Atau Alternatif Kedua : Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada Bulan Januari tahun dua ribu enam belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu enam belas di Desa Saditan Indah Rt.09 Rw.02 Kel. Brebes Propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana “Barangsiapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan” yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2010 melalui pendidikan Secaba PK XXX TNI AL di Kobangdikal Surabaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Sersan Dua Apm, kemudian Terdakwa ditugaskan pertama kali di Yonkes 2 Marinir Cilandak. Pada Tahun 2014 Terdakwa diperbantukan/DPB di Denma Pasmar 2 Cilandak, sampai dengan terjadinya perkara ini berpangkat Serda Apm, NRP 116267. b. Bahwa pada hari Senin tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 12.15 Wib Saksi-1 sdri Ika Diana Aprilia dan Saksi-2 sdri. Diah Ayu Retnoningsih datang kerumah Saksi-3 Sdr.Wahyu Ari Susanto di Ds Saditan Indah Rt.09 Rw.02 Kel.Brebes Kab.Brebes bermaksud untuk mengembalikan helm milik Saksi-3 yang sebelumnya dipinjam saksi1. c. Bahwa setelah Saksi-1 Sdri.Ika Diana Aprilia dan Saksi-2 Sdri.Dyah Ayu Retnoningsih masuk kedalam rumah Saksi-3 Sdr. Wahyu Ari Susanto alias Marto, ternyata didalam rumah sudah ada
7
Terdakwa. Kemuadian Terdakwa, Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 saling mengobrol. Sewaktu mengobrol Terdakwa menanyakan kepada Saksi-1 kalau memesan Honda Jazz dengan uang muka Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) untuk masa kredit 3 (tiga) tahun besarnya angsuran tiap bulan berapa, sehingga Saksi-1 menelpon temannya di Leasing untuk menanyakan besarnya angsuran tiap bulannya. Selanjutnya pada sekitar pukul 13.00 Wib Saksi-2 pamit pulang karena akan melaksanaan interview melamar pekerjaan di Kab.Tegal sedangkan Saksi-1 tetap tinggal dirumah Saksi-3. d. Bahwa kemudian pada sekira pukul 13.30 Wib Terdakwa dan Saksi-3 sdr. Wahyu Tri Susanto alias Marto keluar rumah untuk membeli tiket Kereta Api dan Saksi-1 ditinggal sendiri, kemudian pada sekira pukul 13.45 Wib Terdakwa dan Saksi-3 kembali dari membeli tiket kereta api. Selanjutnya pada sekira pukul 14.30 Wib. Saksi-1 meminta ijin kepada Saksi-3 melalui sms yang saat itu sedang berada diluar rumah “mas saya tak nonton televisi ya diats sambil nunggu hitungan tersebut”, setelah Saksi-3 mengijinkan kemudian Saksi-1 naik ke lantai atas yang merupakan ruangan terbuka yang digunakan sebagai kamar tidur untuk menonton televisi, kemudian Terdakwa mengikuti Saksi-1 naik ke lantai atas, sedangkan Saksi-3 menyalakan saluran listrik dari bawah kemudian Saksi-3 naik kelantai atas membawakan kipas angin kemudian Saksi-3 turun lagi ke lantai bawah. e. Bahwa ketika Saksi-1 sdri. Ika Diana Aprilia dan Terdakwa dilantai atas, Terdakwa duduk di kasur lantai disamping Saksi-1, kemudian Terdakwa langsung memegang tangan Saksi-1 tetapi pegangan tangan Terdakwa ditepis oleh Saksi-1 dengan mengatakan, Tolong hormati saya karena saya lebih tua dari kamu” dan Terdakwa menjawab “kita kan Cuma berdua” sambil tangan Terdakwa memegang paha saksi-1. Kemudian Saksi-1 mengatakan”Saya bukan orang murahan” sambil Saksi-1 berdiri untuk menghubungi/SMS Saksi-3 Sdr.Wahyu Ari Susanto Alias Marto yang isinya “Mas kesini ke lantai atas temenmu reseh”, tetapi Terdakwa langsung merebut Hand phone Saksi-1 dan melemparkannya ke lantai. Selanjutnya Terdakwa menarik pergelangan tangan kanan Saksi-1 hingga menyebabkan Saksi-1 terjatuh, Terdakwa melompat naik ke atas tubuh Saksi-1 sambil tangan kiri Terdakwa membekap mulut Saksi-1 dan membenturbenturkan kepala Saksi-1 kelantai. f. Bahwa Saksi-1 Sdri.Ika Diana Aprilia berusaha melepaskan diri Terdakwa tetapi pada saat Saksi-1 berhasil berdiri dan akan lari Terdakwa menarik rambut Saksi-1 dari belakang hingga menyebabkan Saksi-1 terjatuh, kemudian Terdakwa kembali naik dan menduduki di atas tubuh Saksi-1 dan mengancam Saksi-1, “kalu kamu melawan kamu tambah sakit”. Pada saat itu Saksi-1 berteriak meminta pertolongan dan Saksi-1 melakukan perlawanan kurang lebih 30 (tiga puluh) menit, tetapi teriakan Saksi-1 tersebut tidak didengar Saksi-3 Sdr. Wahyu Ari Susanto alias Marto. g. Bahwa Saksi-1 Sdri Ika Diana Aprilia tetap berusaha berontak dan melawan Terdakwa, tetapi karena Saksi-1 sudah kehabisan tenaga dan Terdakwa tetap membekap mulut Saksi-1, serta kedua tangan Saksi-1 ditekan dengan menggunakan dua lutut Terdakwa. Kemudian Terdakwa melepaskan celana dalam dan celana jean Saksi-1 sebelak kanan sebatas lutut sedangkan celana dalam dan
8
celana jeans Saksi-1 yang kaki sebelah kiri dilepas sampai terlepas seluruhnya, kemudian Terdakwa hanya menurunkan/melorotkan celananya selanjutnya Terdakwa memasukkan alat kelamin Terdakwa yang sudah tegang ke dalam vagina Saksi-1 sambil Terdakwa menggerakkan pinggulnya dengan gerakan naik turun sementara Saksi-1 hanya menangis. Dan pada saat Terdakwa menggerakkan badannya naik turun sebanyak 3 (tiga) kali tiba-tiba Saksi-3 Sdr. Wahyu Ari Susanto alias Marto datang masuk dari kamar samping kanan Terdakwa kemudian Saksi-3 langsung memegang payudara Saksi-1 kemudian Saksi-1 langsung menempeleng dan memarahi saksi-3, sehingga Terdakwa kaget dan alat kelain Terdakwa mengeluarkan sperma diatas sprei kasur lantai, Selanjutnya Terdakwa langsung berdiri sambil menutup reseliting celananya dan Terdakwa turun kebawah keluar kamar untuk pulang. h. Bahwa setelah itu Saksi-1 Sdri. Ika Diana Aprilia bangun sambil kembali memakai celana, kemudian Saksi-1 mencari hand phone Saksi-1 yang dilempar Terdakwa tetapi hand phone Saksi-1 ditemukan oleh Saksi-3 Sdr. Wahyu Ari Susanto alias Marto, namun Saksi-3 tidak memberikan hand phone Saksi-1 kepada saksi-1. Kemudian Saksi-1 turun kebawah sambil memarahi Saksi-3, kenapa ditelpon tidak diangkat dan di SMS tidak dibalas tetapi Saksi-3 beralasan sedang telepon pacarnya. Kemudian Saksi-1 pergi keluar rumah dengan berjalan kaki kemudian Saksi-3 menyusul dan memboncengkan Saksi-1 untuk diantar kerumah Sdr Kisworo setelah sampai Saksi-3 beru mengembalikan hand phone milik saksi-1. Selanjutnya Saksi-1 menceritakan kejadian pemerkosaan yang dialami Saksi-1 tersebut kepada Sdri. Kisworo dan saran Sdr Kisworo agar Saksi-1 melakukan Visum. i. Bahwa selanjutnya masih pada hari Senin tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 19.30 Wib Saksi-1, Sdri. Ika Diana Aprilia pergi ke RSUD Brebes untuk melakukan Visum. Setelah dilakukan pemeriksaan Visum terhadap Saksi-1 didapat hasil yaitu, bahu Saksi1 sebelah kiri terdapat luka memar, punggung tangan kanan luka lecet, punggung tangan kiri memar, dan paha kiri mengalami luka lecet serta terdapat sisa sperma pada vagina saksi-1. Sesuai dengan hasil visum Et Repertum dari RSUD Brebes Nomor : RM/09/II/2016 tanggal 5 Februari 2016 yang ditandatangani oleh dr. Vira Patriasanti NIP 198311162011012006 . j. Bahwa Saksi-1 Sdri. Ika Diana Aprilia tidak terima atas perbuatan Terdakwa yang telah melakukan pemerkosaan terhadap Saksi-1, sehingga Saksi-1 menuntut agar perbuatan Terdakwa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, dengan melaporkan perbuatan Terdakwa tersebut ke Denpomal Lanal Tegal sesuai dengan Laporan Polisi Nomor LP/02/A-13/I/2016 tanggal 27 Januari 2016. k. Bahwa Terdakwa malekukan pemerkosaan terhadap Saksi-1 Sdri. Ika Diana Aprilia bertempat di lantai atas rumah Saksi-3 Sdr.Wahyu Ari Susanto alias Marto alamat Desa Saditan Indah Rt.09 Rw.02 yang merupakan tempat terbuka karena ruangan dilantai atas tidak ada/tidak terpasang pintu kamar dan jendela kamar dalam keadaan terbuka sehingga apabila ada orang yang naik ke lantai atas bisa melihat langsung perbuatan Terdakwa. Serta pada saat Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Saksi-1 tersebut dilihat oleh Saksi-3 sdr.Wahyu Ari Susantio alias Marto bahkan Saksi-3
9
sempat merekam menggunakan video di hand phone Saksi-3 namun hasil rekaman video tersebut oleh Saksi-3 sudah dihapus. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Alternatif Kesatu : Pasal 285 KUHP. Atau Alternatif Kedua : Pasal 281 ke-1 KUHP. Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut, Penasihat Hukum maupun Terdakwa mengatakan mengerti akan Dakwaan Oditur Militer tidak mengajukan eksepsi atau keberatan.
Menimbang
:
Bahwa dalam menghadapi pemeriksaan di persidangan ini, Terdakwa didampingi oleh team Penasihat Hukum yaitu Letkol Laut (KH) Aris Abdullah,SH.MH NRP 12355/P jabatan Pabankum Pasmar2 Jakarta dan kawan-kawan 1 orang berdasarkan surat perintah Danpasmar-2 Jakarta Nomor Sprin : 717/IX/2016 tanggal 19 September 2016 Surat Kuasa dari Terdakwa tanggal 19 September 2016.
Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1 Nama lengkap Pekerjaan Tempat,tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
Keterangan Saksi berikut :
: : : : : : :
dipersidangan
Wahyu Ari Susanto alias Marto Wiraswasta Brebes, 12 Januari 1985 Laki-laki Indonesia Islam Jl.MT.Haryono Saditan Indah Rw.02 Kel.Brebes Kab.Brebes.
Rt.09
dalam persidangan pada pokoknya sebagai
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada sekira tahun 2006 sejak Saksi dan Terdakwa sekolah di SMA 3 Brebes, sedangkan Saksi kenal dengan Saksi-2 sejak tahun 2015 karena bekerja samasama sebagai teman sebagai leasing kendaraan. 2. Bahwa sejak Saksi kenal dengan Terdakwa dan masuk menjadi TNI, apabila Terdakwa berkunjung ke Brebes ke rumah orang tua Terdakwa, Terdakwa selalu singgah dirumah Saksi untuk bersilaturahmi, sehingga Saksi dan Terdakwa semakin akrab. 3. Bahwa kondisi rumah Saksi adalah terdiri dari dua lantai dimana pada lantai dasar terdapat ruang tamu yang terdapat sofa dan kamar mandi sedangkan di lantai dua terdapat ruang terbuka tanpa daun pintu dari tangga menuju lantai 2 dan terdapat satu jendela jendela dan kasur yang terletak dilantai dan Televisi. 4. Bahwa sehari-hari yang tingal dirumah Saksi adalah orang tua Saksi istri dan anak Saksi.
10
5. Bahwa pada hari Senin tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 08.000 Wib Saksi menelpon Saksi-2 Sdri. Ika Diana Aprilia menyampaikan agar datang kerumah Saksi untuk mengembalikan helm milik Saksi yang telah dipinjam Saksi-2 dan pada saat itu Saksi-2 menyampaikan akan mengembalikan helm Saksi tersebut ke rumah Saksi sehingga Saksi menunggu di rumah Saksi. 6. Bahwa sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa datang sendirian untuk main kerumah Saksi di Desa Saditan Indah Rt.09 Rw.02 Kel Brebes Kab Brebes saat Saksi sedang berada di rumah Saksi untuk menunggu kadatangan Saksi-2, dan Saksi mempersilahkan Terdakwa untuk masuk kerumah Saksi dan berbincang di ruang tamu. 7. Bahwa pada sekira pukul 11.30 Wib. Saksi-2 datang kerumah Saksi dan Saksi-2 datang ke rumah Saksi bersama dengan Saksi-3 Sdri.Diah Ayu Retnoningsih, dan selanjutnya Saksi mempersilahkan Saksi-2 dan Saksi-3 untuk masuk ke ruang tamu dan pada saat itu Saksi memperkenalkan Terdakwa kepada Saksi-2 dan Saksi-3 bahwa Terdakwa adalah teman Saksi yang sedang berkunjung ke rumah Saksi sehingga kami berempat sama-sama berbincang di ruang tamu rumah Saksi. 8. Bahwa pada saat sedang berbincang di ruang tamu tersebut selanjutnya sekira pukul 12.30 Wib. Saksi-3 pulang meninggalkan Saksi-2 , Saksi dan Terdakwa dirumah Saksi karena menurut Saksi2 bahwa Saksi-2 akan melaksanakan interview melamar pekerjaan. 9. Bahwa dicelah-celah pembicaraan tersebut, Saksi-2 menyampaikan bahwa Saksi-2 sedang menghadapi masalah dimana Saksi-2 mempunyai piutang di teman Saksi-2 namun Saksi-2 tidak pernah berhasil untuk menagih hutang tersebut, sehingga pada saat itu Saksi menyampaikan dan menawarkan bahwa Terdakwa bersedia untuk membantu Saksi-2 untuk menagih piutang Saksi-2 tersebut. 10. Bahwa pada sekira pukul 12.45 Wib saat masih sedang asik dengan pembicaraan antara Saksi, Saksi-2 dan Terdakwa, Terdakwa mengajak Saksi untuk keluar sebentar dari rumah Saksi untuk membeli tiket kereta api untuk Terdakwa karena sore harinya harus kembali ke Jakarta sehingga Saksi keluar rumah untuk membeli tiket kereta api sehingga Saksi meninggalkan Saksi-2, Saksi-3 dan Terdakwa di rumah Saksi. 11. Bahwa sekira pukul 13.05 Wib. Saksi pulang kembali setelah membeli tiket kereta api, kemudian saat Saksi bertemu Terdakwa di ruang tamu dan melanjutnya perbincangan dan pada saat itu Saksi masih melanjutkan perbincangan tentang piutang Saksi-2 dan di sela-sela pembicaraan tersebut Terdakwa bertanya kepada Saksi-1 tentang pembayaran anguran kredit kalau Terdakwa mau kembali membeli mobil Honda Jazz dengan uang muka Rp.100.000.000,(seratus juta rupiah). 12. Bahwa selanjutnya Saksi-2 menghubungi teman Saksi-2 untuk membuat rincian sebagaimana yang disampaikan oleh Terdakwa kepada Saksi-2 apabila membeli mobil Honda Jazz dengan uang muka Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan berapa cicilan setiap bulannya. 13. Bahwa sambil menunggu informasi dari teman Saksi-2 tersebut selanjutnya Saksi-2 menyampaikan agar Saksi-2 menunggu diruang lantai atas saja sambil menonton televisi sehingga Saksi
11
mempersilahkan Saksi-2 untuk naik ke lantai atas rumah Saksi, namun sebelum Saksi-2 naik kelantai atas Saksi-2 menyampaikan ingin buang air kecil kamar mandi sehingga Saksi menyuruh Terdakwa untuk menemani Saksi-2 menuju kamar mandi yang berada di dalam rumah Saksi. 14. Bahwa pada saat Saksi-2 naik kelantai dua rumah Saksi selanjutnya Terdakwa mengikuti Saksi-2 ke lantai dua tersebut dan pada saat akan menonton televisi ternyata listrik untuk lantai dua tersebut tidak menyala dan Terdakwa turun kembali keruang tamu bawah dan tidak lama kemudian Saksi ikut naik ke lantai dua sambi membawa kipas angin kemudian Saksi turun kembali ke bawah untuk menyalakan saluran listrik, selanjutnya Terdakwa menyusul Saksi-2 naik kelantai atas sambil membawakan minuman yang sebelumnya telah Saksi sediakan pada saat berada di ruang tamu bawah. 15. Bahwa setelah Saksi turun dari lantai dua dan meninggalkan Terdakwa dan Saksi-2 berada di lantai dua tersebut dan selanjutnya setelah Saksi berada di ruang tamu Saksi menelpon konsumen yang mau menggajukan kredit kendaraan dan beberapa menit kemudian saat Saksi sedang menelpon, Saksi mengetahui ada SMS masuk di hand phone tetapi Saksi tetap melanjutkan telepon dan tidak membuka SMS yang masuk tersebut, setelah Saksi selesai telepon Saksi baru membuka SMS tersebut dan ternyata SMS tersebut dari Saksi-2 yang isinya “Mas Marto kamu keatas teman kamu reseh”. 16. Bahwa setelah Saksi mengetahui SMS dari Saksi-2 tersebut, kemudian Saksi naik ke lantai atas dan Saksi melihat Terdakwa sedang bersetubuh dengan Saksi-2 dengan posisi dimana Terdakwa menduduki tubuh Saksi-2 sambil Terdakwa menggerakkan pinggulnya, saat itu Saksi melihat posisi Saksi-2 terlentang dibawah Terdakwa dengan baju tersingkap keatas, celana dalam warna merah dan celana Jeans Saksi-2 yang sebelah kaki kiri terlepas sedangkan sebalah kaki kanan turun sebatas lutut. 17. Bahwa setelah melihat kejadian tersebut saat Saksi masih sedang berada ditangga hendak menuju kamar atas kemudian Saksi mengambil gambar/memotret sebanyak 1 (satu) kali dan Saksi merekam dengan durasi kurang lebih 32 (tiga puluh dua) detik dengan menggunakan hand phone milik Saksi. 18. Bahwa setelah Saksi mengambil gambar dan merekam menggunakan hand phone milik Saksi tersebut, kemudian Saksi mendekat kepada Saksi-2 dan Terdakwa dimana pada saat itu Saksi melihat bahwa Saksi-2 sedang tidak sadarkan diri yang menurut Saksi pada saat itu Saksi-2 menutup mata karena Saksi-2 sedang menikmati persetubuhan Saksi-2 dan Terdakwa sehingga Saksi langsung duduk dengan posisi bersila di samping tubuh sebelah kanan Saksi-2 yang sedang terlentang sambil memegang dan meremas-remas payudara Saksi-2 dimana tangan kanan Saksi meremas payudara sebelah kanan Saksi-2 sebanyak 2 (dua) kali dan tangan kiri Saksi memegang pundak sebelah kiri Saksi-2 selanjutnya secara bergantian tangan kiri Saksi meremas payudara kiri Saksi-2 sebanyak 2 (dua) kali dan tangan kanan memegang pundak Saksi-2 sedangkan Terdakwa masih berada diatas tubuh Saksi-2 dan mengoyang-goyangkan pantat Terdakwa.
12
19. Bahwa pada saat Saksi sedang meremas-remas memegang dan meremas payudara Saksi-2, Saksi melihat Terdakwa kaget dan Terdakwa langsung berdiri pergi meninggalkan Saksi dan kamar di lantai atas sedangkan Saksi-1 setelah sadar dan melihat Saksi dan langsung menampar Saksi sambil menangis dan bangun mencari hand phone milik Saksi-2. 20. Bahwa setelah Saksi mencari dan menemukan hand phone milik Saksi-2 tidak memberikannya kepada Saksi-2 karena merasa takut kalau Saksi-2 akan melaporkan. Selanjutnya Saksi-2 turun ke ruang tamu dibawah dan ternyata Terdakwa sudah pergi meninggalkan rumah Saksi dengan menggunakan sepeda motor Terdakwa. 21. Bahwa setelah Saksi-2 turun dari kamar atas dan mencari Terdakwa dan setelah Saksi menyampaikan kepada Saksi-2 bahwa Terdakwa telah pergi meninggalkan rumah Saksi selanjutnya Saksi-2 pergi meninggalkan rumah Saksi. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian yaitu: 1. Bahwa pada saat Terdakwa dan Saksi-2 setelah berada dikamar atas dan mengetahui lampu diatas mati sehingga Terdakwa berteriak kepada Saksi untuk memberitahu bahwa lampu diatas mati sehingga Saksi menjawab “Oh, ya, tak nyalain dulu” namun Saksi tidak naik ke lantai atas. 2. Bahwa pada saat Saksi mendatangi Saksi-2 dan Terdakwa dikamar atas Terdakwa masih sempat melihat Saksi memegang payudara dan bahu Saksi-2 dan Terdakwa masih sempat merapikan pakaian Terdakwa yaitu menaikkan celana dan celana dalam Terdakwa. Atas sangkalan Terdakwa tersebut pada point 1 tersebut diatas adalah membenarkan sangkalan Terdakwa sedangkan untuk sangkalan kedua Saksi menyatakan tetap pada keterangannya karena Saksi tidak melihat Terdakwa setelah mencabut kemaluannya dari vagina Saksi-2 karena Saksi membelakangi Terdakwa sehingga Saksi tidak melihat Terdakwa.
Saksi-2 Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
Keterangan Saksi berikut :
: : : : : : :
Ika Diana Aprilia Ibu rumah tangga Brebes, 03 April 1982. Perempuan Indonesia Islam Desa Wanatawang Rt.05 Rw.03 Kec. Songgom Kab.Brebes
dalam persidangan pada pokoknya sebagai
1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan antara Saksi dan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga, sedangkan dengan Saksi-1 Sdr. Wahyu Ari Susanto Saksi telah mengenal sejak sekira bulan Juni 2015 dalam hubungan rekan kerja di Leassing kendaraan
13
dimana Saksi sebagi marketing kendraan Mitsubishi sedangkan Saksi-1 adalah marketing kendraan Suzuki. 2. Bahwa pada hari Senin tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 08.00 Wib Saksi mendapat telephone dari Saksi-1, pada saat pembicaraan dalam telepon tersebut Saksi-1 menyampaikan untuk mengembalikan helm milik Saksi-1 yang sebelumnya dipinjam Saksi, kemudian setelah mendapatkan telepon dari Saksi-1 kemudian Saksi menuju rumah Saksi-1 dengan mengendarai sepeda motor bersama kakak sepupu Saksi yaitu Saksi-3. 3. Bahwa selanjutnya sekira pukul 12.15 Wib Saksi dan Saksi-3 tiba di rumah Saksi-1 di Desa Saditan Indah Rt.09 Rw.02 Kel.Brebes, kemudian Saksi menelpon Saksi-1 menyampaikan bahwa Saksi sudah sampai di depan rumah Saksi-1 dan bermaksud mengembalikan helm Saksi-1, tetapi Saksi-1 tidak mau keluar kedepan rumah karena sedang ada tamu dan kemudian menyuruh Saksi untuk masuk ke dalam rumah Saksi-1. 4. Bahwa setelah Saksi dam Saksi-3 masuk kedalam rumah Saksi-1, ternyata didalam rumah Saksi-1 sudah ada Terdakwa. Kemudian Saksi-1 mempersilahkan Saksi dan Saksi-3 untuk masuk kerumah Saksi-1 dan duduk diruang tamu dan saat itu Saksi-1 memperkenalkan Terdakwa adalah teman Saksi-1 selanjutnya kami berempat berbincang di ruang tamu rumah Saksi-1. 5. Bahwa saat Saksi dan Terdakwa sedang berbincang, Saksi melihat dimeja tamu tersebut terletak belati yang ada sarungnya dan sesekali Terdakwa memegang belati tersebut sehingga Saksi beranggapan bahwa belati tersebut adalah milik Terdakwa. 6. Bahwa pada sekitar pukul 13.00 Wib saat Saksi sedang berbincang dengan Saksi-3 dan Terdakwa diruang tamu Saksi-1, selanjutnya Saksi-3 pamit pulang karena akan melaksanaan interview melamar pekerjaan di Kab. Tegal sedangkan Saksi mengatakan kepada Saksi-3 bahwa Saksi akan diantar oleh Saksi-1. 7. Bahwa pada saat perbincangan diruang tamu tersebut Terdakwa bertanya kepada Saksi apabila ingin membeli kendaraan jenis Honda Jazz dengan uang muka Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) untuk masa kredit 3 (tiga) tahun besarnya angsuran tiap bulan berapa, sehingga untuk menindak lanjuti permintaan Terdakwa tersebut sehingga Saksi menjanjikan akan bertanya terlebih dahulu kepada teman Saksi tentang rincian sebagaimana yang dimaksud oleh Terdakwa sehingga Saksi menelpon teman Saksi di leasing untuk menanyakan besarnya angsuran tiap bulannya. 8. Bahwa kemudian pada sekira pukul 13.30 Wib Terdakwa dan Saksi-1 keluar dari rumah Saksi-1 dengan alasan untuk membeli tiket kereta api sehingga Saksi ditinggal sendiri dirumah Saksi-1, kemudian pada sekira pukul 13.45 Wib Terdakwa dan Saksi-1 kembali dari membeli tiket kereta api. 9. Bahwa selanjutnya pada sekira pukul 14.30 Wib. Saksi meminta ijin kepada Saksi-1 yang saat itu berada di luar rumah melalui SMS “Mas saya tak nonton televisi ya diatas sambil nunggu hitungan mobil yang dipesan”, setelah Saksi-1 mengijinkan kemudian Saksi naik ke lantai atas yang merupakan ruangan terbuka yang digunakan sebagai kamar tidur untuk menonton televisi, kemudian Terdakwa mengikuti Saksi naik ke lantai atas sambil membawa minuman yang tadi berada di ruang tamu bawah, sedangkan Saksi-1 menyalakan saluran listrik dari bawah kemudian Saksi-1 naik lagi
14
kelantai atas membawakan kipas angin kemudian Saksi-1 turun lagi ke lantai bawah. 10. Bahwa benar Saksi tetap berusaha berontak dan melawan Terdakwa, tetapi karena Saksi sudah kehabisan tenaga dan Terdakwa tetap membekap mulut Saksi, serta kedua tangan Saksi ditekan dengan menggunakan kedua lutut Terdakwa sehingga Saksi membrontak dengan menendang-nendangkan kaki Saksi selanjutnya Terdakwa dengan menggunakan kaki Saksi-2 membuka dan melepaskan celana Saksi dengan cara mendorong celana jean panjang dan celana dalam Saksi hingga ke bawah sebelah kanan sebatas lutut sedangkan celana dalam dan celana jeans Saksi yang kaki sebelah kiri dilepas sampai terlepas seluruhnya. 11. Bahwa ketika Saksi dan Terdakwa dilantai atas, Terdakwa duduk di kasur lantai disamping Saksi dengan jarak sekira 1 (satu) meter, kemudian tiba-tiba Terdakwa langsung memegang tangan Saksi tetapi pegangan tangan Terdakwa ditepis oleh Saksi dengan mengatakan, “Tolong hormati saya karena saya lebih tua dari kamu” dan Terdakwa menjawab “kita kan cuma berdua” sambil tangan Terdakwa memegang paha Saksi. Kemudian Saksi mengatakan ”Saya bukan orang murahan” sambil Saksi berdiri untuk menghubungi Saksi-1 melalui SMS yang isinya “Mas kesini ke lantai atas temanmu reseh”, tetapi Terdakwa langsung merebut hand phone Saksi dan melemparkannya ke lantai. Selanjutnya Terdakwa menarik pergelangan tangan kanan Saksi hingga menyebabkan Saksi terjatuh, Terdakwa melompat naik ke atas tubuh Saksi sambil tangan kiri Terdakwa membekap mulut Saksi dan membenturbenturkan kepala Saksi kelantai sehingga Saksi sempat beterteriak sebanyak 2 (dua) kali memanggil Saksi-1 dengan mengatakan “Mas Marto tolong!”, namun Saksi-1 tidak menjawab. . 12. Bahwa Saksi berusaha melepaskan diri, tetapi pada saat Saksi berdiri dan akan lari Terdakwa menarik rambut Saksi dari belakang hingga menyebabkan Saksi terjatuh, kemudian Terdakwa kembali naik dan menduduki di atas tubuh Saksi dan mengancam Saksi dengan mengatakan “kalau kamu melawan kamu tambah sakit”. Pada saat itu Saksi hendak berteriak meminta pertolongan dan Saksi melakukan perlawanan kurang lebih 30 (tiga puluh) menit, tetapi teriakan Saksi tersebut tidak didengar Saksi-1. 13. Bahwa Saksi tetap berusaha berontak dan melawan Terdakwa, tetapi karena Saksi sudah kehabisan tenaga dan Terdakwa tetap membekap mulut Saksi, serta kedua tangan Saksi ditekan dengan menggunakan kedua lutut Terdakwa sehingga Saksi membrontak dengan menendang-nendangkan kaki Saksi selanjutnya Terdakwa dengan menggunakan kaki Saksi membuka dan melepaskan celana Saksi dengan cara mendorong celana jean panjang dan celana dalam Saksi hingga ke bawah sebelah kanan sebatas lutut sedangkan celana dalam dan celana jeans Saksi yang kaki sebelah kiri dilepas sampai terlepas seluruhnya. Bahwa selanjutnya Terdakwa hanya menurunkan/melorotkan celananya selanjutnya Terdakwa memasukkan penis Terdakwa yang sudah tegang ke dalam vagina Saksi sambil Terdakwa menggerakkan pinggulnya dengan gerakan naik turun sementara Saksi hanya menangis dan mengeluarkan air mata sambil menutup mata. 14. Bahwa pada saat Terdakwa menggerakkan pantatnya sambil memasukkan penis Terdakwa di vagina Saksi adannya naik turun sebanyak 3 (tiga) kali tiba-tiba Saksi-1 datang dan lagsung berada di
15
samping kanan Terdakwa kemudian Saksi-1 langsung memegang payudara Saksi kemudian Saksi langsung tersadar dan melihat Saksi-1 yang sedang meremas-remas payudara Saksi sehingga Saksi lansung menampeleng dan memarahi Saksi-1 sehingga Terdakwa kaget dan alat kelamin Terdakwa mengeluarkan sperma diatas sprei kasur lantai. 15. Bahwa selanjutnya Terdakwa langsung berdiri sambil menutup reseliting celananya dan Terdakwa turun kebawah keluar rumah Saksi-1 untuk pulang. 16. Bahwa setelah itu Saksi bangun sambil kembali memakai celana, kemudian Saksi mencari hand phone Saksi yang dilempar Terdakwa tetapi hand phone Saksi ditemukan oleh Saksi-1 namun Saksi-1 tidak memberikan hand phone milik Saksi kepada Saksi. Kemudian Saksi turun kebawah sambil memarahi Saksi-1, kenapa ditelpon tidak diangkat dan di SMS tidak dibalas tetapi Saksi-1 beralasan sedang telepon pacarnya, namun pada saat Saksi dan Saksi-1 turun dari lantai atas, Terdakwa sudah tidak ada dirumah Saksi-1, dan pintu rumah sudah dalam keadaan terkunci dan pada saat Saksi-1 membuka pintu tersebut Saksi melihat kunci pintu tersebut diambil oleh Saksi-1 dari lobang angin yang ada di atas jendela tersebut sehingga Saksi menganggap bahwa Terdakwa keluar dari rumah Saksi-1 melewati jendela. 17. Bahwa selanjutnya Saksi pergi keluar rumah dengan berjalan kaki kemudian Saksi-1 menyusul dan memboncengkan Saksi untuk diantar kerumah Saksi Tambahan yaitu sdr Kisworo setelah sampai Saksi-1 baru mengembalikan hand phone milik Saksi. 18. Bahwa selanjutnya Saksi menceritakan kejadian pemerkosaan yang dialami Saksi tersebut kepada Saksi Tambahan dan atas saran Saksi Tambahan selanjutnya Saksi pergi ke RSUD Brebes untuk melakukan Visum. 19. Bahwa dari hasil pemeriksaan di RSUD Brebes sebagaiaman yang tertuang dalam Visum tersebut karena Terdakwa memaksa Saksi untuk melakukan persetubuhan sehingga Saksi merasa kesakitan sampai lemas dan kehabisan tenaga dan Saksi mengalami luka dan memar pada paha kiri bagian atas, kuku jari telunjuk kiri patah, dada terasa sakit akibat di cekik, bagian bahu sebelah kanan terasa sakit dan perih, dan pada paha Saksi terdapat bekas sperma. 20. Bahwa Saksi tidak terima atas perbuatan Terdakwa yang telah melakukan pemerkosaan terhadap Saksi, sehingga Saksi menuntut agar perbuatan Terdakwa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, dengan melaporkan perbuatan Terdakwa tersebut ke Denpomal Lanal Tegal sesuai dengan Laporan Polisi Nomor LP/02/A13/I/2016 tanggal 27 Januari 2016. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian yaitu: 1. Bahwa pada saat Terdakwa datang ke rumah Saksi-1, Terdakwa tidak membawa blati. 2. Bahwa pada saat Terdakwa dengan Saksi duduk berdua di lantai atas tidak ada jarak 1 (satu) meter tetapi menempel antara Saksi dengan Terdakwa. 3. Bahwa pada saat naik ke lantai atas Terdakwa dan Saksi naik bersamaan dan bergandengan tangan.
16
4. Bahwa pada saat Terdakwa melepaskan celana dalam dan celana panjang jeans yang diapaki Saksi adalah sampai melepaskannya seluruhnya dari badan Saksi. 5. Bahwa saat duduk dilantai atas, Saksi tentang keluarga Saksi kepada Terdakwa.
melanjutkan curhat
6. Bahwa pada saat melakukan persetubuhan dengan Saksi, persetubuhan tersebut tidak ada kekerasan memukul, membanting, menjambak rambut, membekap mulut, menindih kedua tangan Saksi dengan lutut Terdakwa, merebut hand phone milik Saksi, tetapi persetubuhan tersebut dilakukan dengan suka-sama suka. 7. Bahwa pada saat keluar dari rumah untuk meninggalkan rumah Saksi-1, Terdakwa tidak melewati jendela rumah tetapi melalui pintu. Atas sangkalan Terdakwa tersebut Saksi pada keterangnnya.
menyatakan tetap
Saksi 3 Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
Keterangan Saksi berikut:
: : : : : : :
Diah Ayu Retnoningsih Karyawan BRI syariahTegal Brebes, 22 September 1982 Perempuan Indonesia Islam Desa Karangsembung Rt.02 Kec.Songgom Kab.Brebes.
Rt.03
dalam persidangan pada pokoknya sebagai
1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan antara Saksi dan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Senin tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 09.00 Wib Saksi menelpon Saksi-2 bermaksud untuk mengajak Saksi-2 pergi ke Kab. Tegal, kemudian sekira pukul 11.00 Wib Saksi2 datang menjemput Saksi di rumah untuk bersama-sama menuju Kab.Tegal, dalam perjalanan menuju Kab.Tegal tepatnya di desa Terlangu Kab. Brebes Saksi-2 menelpon Saksi-1 untuk menemui Saksi-2 di dekat SMA 3 Brebes bermaksud mengembalikan helm milik Saksi-1 yang sebelumnya dipinjam Saksi-2, tetapi Saksi-1 tidak bisa menemui karena sedang ada tamu dan Saksi-1 meminta Saksi-2 untuk datang ke rumah Saksi-1. Selanjutnya Saksi bersama Saksi-2 berangkat menuju rumah Saksi-1 di Desa Saditan Indah Rt.09 Rw.02 Kel. Brebes, bermaksud mengembalikan helm milik Saksi-1 tersebut. 3. Bahwa pada sekira pukul 12.15 Wib Saksi dan Saksi-2 tiba di rumah Saksi-1 kemudian Saksi-1 mempersilahkan Saksi dan Saksi-2 untuk masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu yang ada sofanya. Pada saat Saksi masuk ke adalam rumah Saksi-1 tersebut ternyata ada Terdakwa yang sedang bertamu dan pada saat itu Saksi mengingat bahwa Terdakwa memakai kaos oblong dan memakai celana jeans dan pada saat berbincang Saksi-1 menghidangkan minuman dan pisau belati yang terbungkus dalam sarungnya. Selanjutnya Terdakwa, Saksi-1 dan Saksi-2 mengobrol namun Saksi yang sempat dengar adalah masalah Terdakwa mau beli mobil dan pembicaraan lain Saksi tidak mengetahui apa yang dibicarakan
17
karena Saksi tidak memperhatikan karena Saksi sesekali bermain hand phone milik Saksi. 4. Bahwa sekitar pukul 13.30 Wib Saksi meninggalkan Saksi-2 dan Terdakwa dan Saksi-1 di rumah Saksi-1 dan melanjutkan pembicaraan mereka dan pada saat Saksi meninggalkan rumah Saksi-1 dengan menggunakan sepeda motor milik Saksi-2 untuk melaksanakan psikotes di Tegal dan Saksi meninggalkan Saksi-2 karena Saksi-2 akan pergi ke Tegal bersama dengan Saksi-1. 5. Bahwa setelah Saksi selesai melaksanakan interfiew dan test psikologi, Saksi sempat menghubungi Saksi-2 melalui hand phone nya, namun Saksi tidak berhasil menghubungi sehingga Saksi langsung pulang ke ruamah Saksi. 6. Bahwa sekira pukul 20.00 wib saat Saksi sedang berada di rumah Saksi, Saksi mendapat telephone dari Polsek Brebes dan menyampaikan agar Saksi datang ke kantor Polsek Brebes, selanjutnya atas penjelasan dari petugas dari Polsek tersebut selanjutnya Saksi menghubungi Saksi-2 dan pada saat itu Saksi-2 menjelaskan akan kejadian yang dialami oleh Saksi-2 dengan Terdakwa sehingga Saksi memahami bahwa dari pembicaraan dalam telephone tersebut Saksi-2 menjadi sok. 7. Bahwa selanjutnya Saksi berangkat menuju Polsek Brebes dan setelah Saksi tiba, selanjutnya dari petugas Polsek menjelaskan tentang kejadian yang dialami Saksi-2 sehingga pihak Polsek Brebes menunjukkan beberapa foto untuk mengetahui pelaku yang melakukan perbuatan yang dialami oleh Saksi-2. 8. Bahwa dari foto yang ditujukkan tersebut Saksi mengetahui bahwa Terdakwa adalah orang yang bersama Saksi, Saksi-2 berada di rumah Saksi-1 selanjutnya petugas Polsek membenarkan bahwa Saksi-2 menyampaikan bahwa pelaku atas kejadian yang dialaminya adalah Terdakwa dengan ciri-ciri orang bertemu di rumah Saksi-1 yaitu memakai kaos oblong dan memakai celana jeans dan pada saat berbincang Saksi-1 menghidangkan minuman dan diatas meja tamu ada pisau belati yang terbungkus dalam sarungnya. 9. Bahwa pada hari Selasa tanggal 26 Januari 2016 setelah mengetahui informasi yang dialami oleh Saksi-2, Saksi bertemu dengan Saksi-2 dan pada saat Saksi bertemu, Saksi memperhatikan bahwa Saksi-2 kelihatan lusuh dan kusut seperrti kurang tidur dan tidak melihat luka yang dialami oleh Saksi-2. 10. Bahwa pada saat Saksi dan Saksi-2 bertemu Saksi-2 menjelaskan kejadian pemerkosaan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menceritakan kepada Saksi tentang terjadinya pemerkosaan tersebut yaitu mulai dari Saksi-2 menonton televisi di lantai atas kemudian datang Terdakwa sambil membawa minuman kemudian Terdakwa mencoba memegang tangan Saksi-2 tetapi pegangan tangan Terdakwa ditepis oleh Saksi2 dengan mengatakan, “Mas jangan begitu, tolong hormati saya” tetapi Terdakwa tidak berhenti malah tangan Terdakwa memegang paha Saksi-2. Kemudian Terdakwa menarik Saksi-2 ke matras di depan televisi dengan posisi kepala Saksi-2 dibawah menyentuh lantai keramik sedangkan posisi tubuh Saksi-2 berada diatas matras, selanjutnya Terdakwa membekap mulut Saksi-2 dengan tangan Terdakwa sedangkan Saksi-2 tetap memberontak melakukan perlawanan sampai sekitar 20 (dua puluh) menit sampai keadaan Saksi-2 lemas dan tidak berdaya kemudian Terdakwa melepaskan
18
celana yang dipakai Saksi-2 dan kemudian Terdakwa memasukkan penis Terdakwa ke vagina Saksi-2 setelah itu datang Saksi-1 datang kemudian Terdakwa keluar melalui jendela. Atas keterangan Saksi menyangkal sebagian yaitu:
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
1. Bahwa tidak menyentuh atau memperlihatkan belati yang ada diatas meja tamu rumah Saksi-1 karena diatas meja tersebut tidak ada belati. 2. Bahwa pembicaraan diruang tamu bukan saja masalah Terdakwa mau beli mobil, tetapi diruang tamu juga membicarakan curhat rumah tangga Saksi-2. Atas sangkalan Terdakwa , Saksi keterangannya. Menimbang
:
menyatakan tetap pada
Bahwa dari keterangan Saksi-2 dipersidangan setelah kejadian persetubuhan yang dilakaukan oleh Saksi-2 dengan Terdakwa dilakukan secara paksaan oleh Terdakwa, dan setelah Saksi-2 meninggalkan rumah Saksi-2, selanjutnya Saksi-2 menuju rumah Kisworo untuk memberitahu kejadian yang dialaminya, oleh karena itu Penasihat Hukum Terdakwa mengajukan permohonan kepada Hakim Ketua untuk menghadirkan Sdr. Kisworo sebagai Saksi Tambahan untuk memberikan keterangan berkaitan dengan kondisi Saksi-2 setelah kejadian persetubuhan yang dilakukan oleh Saksi-2 dengan Terdakwa. Saksi Tambahan Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
Keterangan Saksi berikut :
: : : : : : : : :
Kisworo Serka/3920729710773 Babinsa Ramil 01/Brebes Kodim 0713/Brebes Pati, 7 Juli 1997 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Militer Koramil 01/Brebes Jl. Setya Budi Desa Kembang Baru Kelurahan Brebes Brebes Jawa Tengah
dalam persidangan pada pokoknya sebagai
1. Bahwa Saksi sebelum perkara ini tidak kenal dengan Terdakwa, dan Saksi kenal dengan Saksi-2 sekira 2 (dua) bulan selemun terjadinya perkara ini dan tidak ada hubungan famili atau keluarga. 2. Bahwa pada hari Senin tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 16.30. wib, saat Saksi sedang tidur, Saksi dibangunkan oleh istri Saksi yang mengatakan bahwa Saksi-2 datang ke rumuh Saksi dengan kondisi sedang menangis dan sedang menunggu diteras rumah Saksi. 3. Bahwa setelah Saksi menemui Saksi-2 di teras rumah Saksi, Saksi melihat Saksi-2 sedang menagis sehingga Saksi bertanya kepada Saksi tentang penyebab Saksi datang kerumah Saksi dengan keadaan menangis.
19
4. Bahwa pada saat itu Saksi-2 menyampaikan bahwa tujuan Saksi-2 datang ke rumah Saksi adalah untuk memberitahukan kejadian yang dialami oleh Saksi-2 yaitu bahwa Saksi-2 telah terjadi perjinahan oleh Terdakwa, sehingga pada saat itu Saksi menyampaikan kepada Saksi-2 agar segera dilakukan pemeriksaan ke rumah sakit, namun pada saat itu Saksi-2 menyampaikan bahwa Saksi-2 tidak mempunyai uang untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit guna dilakukan visum. 5. Bahwa selanjutnya Saksi menyampaikan kepada Saksi-2, bahwa apabila untuk melakukan visum tidak dipungut biaya sehingga Saksi-2 lansung menuju rumah sakit yang berada di dekat rumah Saksi. 6. Bahwa saat Saksi dan Saksi-2 sedang berbincang tentang kejadian yang dialami oleh Saksi-2, Saksi melihat bahwa kondisi Saksi-2 dalam kedaan sehat, namun Saksi tidak melihat kondisi fisik Saksi-2 karena Saksi-2 pada saat bertemu Saksi-2 memakai jaket/switer lengan panjang, kaos warna coklat, dan celana panjang sehingga Saksi tidak melihat luka pada tubuh Saksi-2. 7. Bahwa setelah selesai pembicaraan di rumah Saksi, Saksi-2 menghubungi Saksi-1 untuk berjanji bertemu di dekat Taman Makam dan setelah bertemu Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi, selanjutnya Saksi menghubungi Terdakwa tetapi tidak diangkat oleh Terdakwa selanjutnya Saksi menghubungi Terdakwa dengan menggunakan hand phone Saksi-2 dan pada saat itu Terdakwa dan Saksi dapat berkomunikasi sehingga pada saat itu Saksi menyampaikan agar dapat bertemu pada saat itu juga namun pada saat itu Terdakwa menyampaikan bahwa Terdakwa sedang dalam perjalanan menuju Jakata sehingga bisa bertemu dengan Saksi minggu depan selanjutnya Saksi menyerahkan hand phone Saksi-2 untuk selanjutnya berbicara dengan Terdakwa. 8. Bahwa hal yang Saksi sempat dengar pembicaraan antara Saksi-2 dengan Terdakwa bahwa Saksi-2 meminta pertangungjawaban dari Terdakwa sehingga Saksi-2 meminta uang sebagai pertanggungjawaban kejadian yang dialami oleh Saksi-2 yang dilakaukan oleh Terdakwa. 9. Bahwa selanjutnya sekira pukul 20.00 wib setelah selesai pembicaraan di dekat Taman Makam Pahlawan tersebut, tidak lama kemudian Saksi melihat sdr Rudi datang untuk menjeput Saksi-2 untuk menuju ke RSUD untuk melakukan visum, sedangkan Saksi hanya berada di dekat parkiran RSUD Brebes, dan setelah tiba di RSUD Brebes Saksi melihat percekcokan antara sdr Rudi dengan sdr Rohisun, namun Saksi tidak mengetahui penyebab percekcokan antara sdr Rudi dan sdr Rohisun, namun dikemudian hari Saksi mengetahui bahwa percekcokan atar sdr Rudi dan Rohisun adalah karena sdr Rohisun cemburu kehadihan Saksi-2 di RSUD Brebes karena diantar oleh sdr Rudi. 10. Bahwa pada hari Rabu tanggal 27 Januari 2016, Saksi-2 menghubungi Saksi, bahwa Saksi-2 akan menemui Saksi di rumah Saksi, namun pada saat yang dijanjikan oleh Saksi-2 tersebut, Saksi2 tidak jadi datang ke rumah Saksi, namun Saksi-2 menginformasikan bahwa pada saat yang dijanjikan tersebut Saksi-2 sedang berada di Pomal Brebes, untuk melaporkan perbuatan Terdakwa agar Terdakwa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
20
11. Bahwa atas laporan Saksi-2 di Pomal Lanal Brebes tersebut, sehingga untuk menindak lanjuti laporan Saksi-2 tersebut sehingga keluarga Terdakwa menawarkan agar laporan dari Saksi-2 untuk tidak ditindaklanjuti di Pomal Lanal Brebes sehingga keluarga Terdakwa menawarkan tali asih uang sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), namun Saksi-2 menolak dan dan meminta uang sebesar sebesar Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah), sehingga karena menurut Saksi bahwa uang sebesar Rp.100.000.000,(seratus juta rupiah) tersebut terlalu berat terhadap Terdakwa sehingga sering terjadi negosiasi dengan keluarga Saksi-2 dan keluarga Terdakwa sampai dengan lebih dari 12 (dua belas kali) sehingga dalam komunikasi tersebut karena tidak ada kesepakatan sehingga Saksi tidak mau lagi berkomunikasi dengan Saksi-2 dan Saksi-2 menyampaikan bahwa hal ini akan diselesaikan bersama dengan pengacara Saksi-2. 12. Bahwa sepengetahuan Saksi bahwa Saksi-2 dan suaminya telah bercerai pada di Pengadilan Agama Tegal dan pengajuan penceraian tersebut diajukan oleh Saksi-2 karena perbedaan prinsip dengan suaminya. Atas keterangan Saksi seluruhnya. Menimbang
:
tersebut, Terdakwa membenarkan
Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2010 melalui pendidikan Secaba PK XXX TNI AL di Kobangdikal Surabaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Sersan Dua Apm, kemudian Terdakwa ditugaskan pertama kali di Yonkes 2 Marinir Cilandak. Pada Tahun 2014 Terdakwa diperbantukan/DPB di Denma Pasmar 2 Cilandak dalam rangka mengikuti pendidikan Akademi Keperawatan, sampai dengan terjadinya perkara ini berpangkat Serda Apm, NRP. 116267. 2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 pada sekira tahun 2006 sejak Terdakwa sekolah di SMA 3 Brebes, sedangkan Terdakwa sebelum perkara ini tidak mengenal Saksi-2 saat di rumah Saksi-1 di Ds Saditan Indah Rt.09 Rw.02 Kel.Brebes Kab.Brebes. 3. Bahwa sejak Terdakwa mengenal Saksi-1 dan masuk menjadi TNI, apabila Terdakwa berkunjung ke Brebes ke rumah orang tua Terdakwa, Terdakwa selalu singgah dirumah Saksi-1 untuk bersilaturahmi, sehingga Saksi-1 dan Terdakwa semakin akrab. 4. Bahwa pada hari Senin tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 11.45 Wib Terdakwa mendatangi rumah Saksi-1 di Ds Saditan Indah Rt.09 Rw.02 Kel.Brebes Kab.Brebes, dan setelah Terdakwa dan Saksi-1 sedang berbincang di ruang tamu rumah Saksi-1, selanjutnya sekira pukul 11.50 Wib, Saksi-2 datang bersama dengan Saksi-3 dan selanjutnya Saksi-1 memperkenalkan Saksi-2 selaku teman Saksi-1 yang bekerja sebagai marketing kendraan Misubishi selanjutnya Terdakwa, Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 saling mengobrol di ruang tamu rumah Saksi-1. 5. Bahwa pada saat perbincangan tersebut, Saksi-1 memperkenalkan Saksi-2 adalah sebagai marketing kendaraan Mitsibishi sehingga Terdakwa menanyakan kepada Saksi-2 apakah mengetahui apabila Terdakwa ingin membeli mobil jenis Honda Jazz
21
dengan uang muka Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) untuk masa kredit 3 (tiga) tahun besarnya angsuran tiap bulan berapa, dan pada saat itu Saksi-2 menyampaikan akan mencari informasi terlebih dahulu kepada teman Saksi-2 tentang permintaan Terdakwa tersebut. 6. Bahwa sekira pukul 12.15 Wib pada saat semuanya sedang asik berbincang, tiba-tiba Saksi-3 pamit pulang karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan dan bersamaan dengan Saksi-3 berpamitan Terdakwa kemudian menyuruh Saksi-1 untuk membeli tiket kereta api untuk Terdakwa dan saudara Terdakwa yang hendak pulang ke Jakarta sehingga yang tinggal di rumah Saksi-1 adalah Terdakwa dan Saksi-2. 7. Bahwa pada saat Terdakwa dan Saksi-2 sedang berdua dirumah Saksi-1 tersebut, selanjutnya Saksi-2 menceritakan tentang keadaan rumah tangga Saksi-2 dimana keluarga Saksi-2 sedang ada masalah dengan suaminya dan sedang pisah ranjang karena suami Saksi-2 bekerja di Korea dan sudah lama tidak kembali ke rumah Saksi-2, sedangkan Saksi-2 harus membiayai kedua anak Saksi-2. 8. Bahwa pada sekira pukul 12.30 Wib Saksi-1 kembali dari memebeli tiket kereta api sesuai permintaan Terdakwa, selanjutnya kembali untuk berbincang di ruang tamu rumah Saksi-1. 9. Bahwa tidak lama kemudian Saksi-2 menyampaikan sambil menunggu informasi dari teman Saksi-2 tentang hitungan untuk permintaan Terdakwa membeli mobil jenis Honda Jazz dengan uang muka Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) untuk masa kredit 3 (tiga) tahun besarnya angsuran tiap bulan sehingga Saksi-2 menyampaikan kepada Saksi-1 agar Saksi-2 menunggu di ruang lantai atas rumah Saksi-1 sambil menonton televisi. 10. Bahwa selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi-2 bersama-sama untuk naik ke lantai atas dengan sambil tangan Terdakwa menggandeng tangan Saksi-2 sambil berjalan ditangga menuju lantai atas. 11. Bahwa kondisi lantai atas rumah Saksi-1 adalah berupa satu ruang terbuka yang mempunyai satu jendela ke arah timur dan lantai papan yang dilapisi karpet platik dan terdapat meja yang diatasnya ada televisi serta terdapat kasur yang terletak dilantai karena tidak memakai ranjang. 12. Bahwa setelah sampai di lantai atas Terdakwa menyuruh Saksi-2 untuk duduk di kasur lantai depan televisi dimana Terdakwa dan Saksi-2 duduk berdekatan menghadap televisi, kemudian Terdakwa duduk menempel di samping Saksi-2 sambil menaroh tangan kiri Terdakwa di pundak Saksi-2, kemudian Saksi-2 melanjutkan curhat tentang keluarga Saksi-2 kepada Terdakwa. Kemudian Terdakwa memegang tangan Saksi-1 sambil menyalakan televisi, namun karena televisi tidak dapat menyala kemudian Terdakwa SMS kepada Saksi-1 kalau televisi tidak menyala kemudian Saksi-1 menyalakan televisi dari lantai bawah, setelah televisi menyala, Terdakwa turun ke ruang tamu sambil menyampaikan kepada Saksi-1 dengan mengatakan “ To, sebentar ya”, yang maksudnya bahwa Terdakwa akan bersetubuh dengan Saksi-2 namun Saksi-1 mengerti yang Terdakwa maksudkan sehingga Saksi-1 menjawab “Ya” selanjutnya Terdakwa kembali ke lantai atas untuk menemui Saksi-2 sambil membawa minuman Saksi2 dan Terdakwa yang masih berada di bawah diruang tamu
22
bersamaan dengan itu Saksi-1 naik ke atas sambil membawakan kipas angin dan kemudian turun kembali ke lantai bawah. 13. Bahwa setelah Saksi-1 turun kelantai bawah, kemudian sambil menonton televisi Terdakwa memeluk Saksi-2 Terdakwa terangsang dan Terdakwa menidurkan Saksi-2 diatas kasur lantai selanjutnya Saksi-2 mengatakan “Kita kan baru kenal, memang mas mau dengan saya, saya kan lebih tua dari kamu, karena Terdakwa sudah nafsu kemudian Terdakwa merayu lagi kepada Saksi-2 dengan mengatakan “Kalau saya mau memangnya kenapa” kemudian Terdakwa memegang vagina Saksi-2 dari luar celana Saksi-2 dan Saksi-2 memegang penis Terdakwa dengan memaksukkan tangan Saksi-2 kedalan celana dalam Terdakwa sambil mengatakan “Nanti kalo ada mas Marto gimana” kemudian Terdakwa turun ke lantai bawah dan bilang kepada Saksi-1 agar jangan naik keatas dulu selanjutnya Terdakwa kembali naik ke atas. 14. Bahwa pada saat Terdakwa kembali naik ke lantai atas Terdakwa melihat Saksi-2 sudah tidur terlentang diatas kasur yang ada dilantai atas tersebut sambil memainkan hand phone miliknya, kemudian Terdakwa langsung meniduri tubuh Saksi-1 dengan posisi kedua kaki Terdakwa terbuka dengan posisi berlutut diatas perut Saksi-2 sambil membungkuk Terdakwa membuka keatas/menyikap baju Saksi-2 sambil Terdakwa menjilati payudara Saksi-2 dan meremas-remas payudara Saksi-2 sehingga Saksi-2 sambil menikmatinya memejamkan mata Saksi-2. 15. Bahwa selanjutnya Terdakwa membuka celana jeans dan celana dalam Saksi-2 kemudian Terdakwa hanya membuka sabuk/ikat pinggang dan lesliting celana Terdakwa selanjutnya Terdakwa menggesek-gesekkan penis Terdakwa vagina Saksi-2 sambil mendesah Saksi-2 menutupi vagina Saksi-2 dengan tangan Saksi-2, setelah itu Terdakwa memegang tangan Saksi-2 kemudian Terdakwa memasukkan penis Terdakwa kedalam lubang vagina Saksi-2 sambil menggerakkan pinggul Terdakwa . 16. Bahwa dengan gerakan pinggul Terdakwa dimana penis Terdakwa masuk kedalam lubang vagina Saksi-2 sehingga Terdakwa melihat bahwa Saksi-2 sangat menikmati persetubuhan tersebut sehingga Saksi-2 sampai dengan mendesah dan memejamkan matanya dan tanpa sepengetahuan Terdakwa tiba-tiba Saksi-1 datang dan sudah berada disamping Terdakwa dan ikut memegang payudara Saksi-2 sehingga Terdakwa kaget dan sperma Terdakwa keluar dan tercecer di kasur lantai. 17. Bahwa masih dalam keadaan kaget tersebut selanjutnya Terdakwa berdiri dan memakai celana sambil menutup resliting, pada saat itu Terdakwa melihat Saksi-1 ikut memeluk dan ciuman bibir dengan Saksi-2 samil meremas-remas payudara Saksi-2 setelah itu Terdakwa turun kelantai bawah dan selanjutnya sekira 5 (lima) menit kemudian pergi meninggalkan rumah Saksi-1 dengan menggunakan sepeda motor Terdakwa. 18. Bahwa Terdakwa hanya satu kali melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 dan kemaluan Terdakwa masuk ke lobang vagina Saksi-2 dan pada saat Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 pintu dan jendela lantai bawah dalam keadaan terbuka. 19. Bahwa sebelum Terdakwa bertemu dengan Saksi-2 dirumah Saksi-1, Saksi-1 telah terlebih dahulu menjelaskan kepada Terdakwa bahwa Saksi-1 sedang menunggu kehadiran Saksi-2 dan pada saat
23
itu Saksi-1 telah menjelaskan bahwa Saksi-2 adalah seorang sales mobil sehingga Saksi-1 sering mengantar Saksi-2 ke hotel dan bisa untuk diajak, namun perkataan Saksi-1 tersebut Terdakwa memahami bahwa Saksi-2 bisa untuk diajak bersetubuh. 20. Bahwa Terdakwa mau melakukan persetubuhan dengan Saksi2 karena Terdakwa untuk memenuhi hasrat sex Terdakwa sehingga Terdakwa merayu Saksi-2 dan Saksi-2 mau mengikuti ajakan Terdakwa untuk melakukan persetubuhan dirumah Saksi-1. 21. Bahwa keinginan Terdakwa bersetubuh didorong oleh sensasi dari Terdakwa yang telah sering menonton video porno sejak tahun 2013 sehingga dengan pengalaman dari menonton video porno tersebut sehingga Terdakwa ingin melampiaskan hasrat sex Terdakwa kepada Saksi-2. 22. Bahwa setelah terjadinya persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa dengan Saksi-2 di rumah Saksi-1 tersebut, dan setelah Saksi-2 melaporkan persetubuhan Terdakwa dengan Saksi-2 di Pomal Brebes, sehingga Terdakwa dan keluarga Terdakwa ingin mencari jalan keluar untuk menyelesaikan persetubuhan tersebut dengan cara kekeluargaan dengan yang dimediasi oleh Saksi Tambahan sdr Serka Kisworo dengan cara keluarga Terdakwa menawarkan tali asih kepada Saksi-2 berupa uang sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), namun Saksi-2 tidak mau menerima tawaran tali asih dari Terdakwa dan keluarga Terdakwa tersebut, tetapi Saksi-2 meminta kepada Terdakwa uang sebesar Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah), namun karena Terdakwa tidak sanggup sehingga Terdakwa tidak mau untuk memenuhi permintaan Saksi-2 tersebut. 23. Bahwa Terdakwa tidak ada alasan untuk melakukan perbuatan persetubuhan dengan Saksi-2 tanpa ada ikatan pernikahan yang sah antara Terdakwa dengan Saksi-2 karena perbuatan yang sangat tidak selayaknya terjadi dan perbuatan Terdakwa adalah perbuatan yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai serta norma dalam masyarakat Indonesia serta perbuatan tersebut sangatlah bertentangan dengan hukum yang berlaku. Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa Surat-surat : 1.
Barang-barang : a. b.
1(satu) buah sarung kasur busa. 1 (satu) buah celana dalam warna merah.
2. Surat-surat yaitu 1(satu) lembar Visum Et Repertum dari Rumah Sakit Umum daerah Brebes Nomor : RM/09/II/2016 tanggal 05 Februari 2016 atas nama Diana Aprilia, yang ditandatangani oleh Dr. Vira Patriasanti NIP.198311162011012006. Menimbang
: Bahwa terhadap barang bukti 1(satu) buah sarung kasur busa merupakan sarung kasur busa milik Saksi-1 yang dipergunakan Terdakwa dan Saksi-2 saat terjadinya perbuatan persetubuhan dimana dalam sarung kasur busa tersebut terdapat ceceran sperma dimana dari hasil pemeriksaan Terdakwa dan Saksi-2 adalah ceceran sperma Terdakwa yang keluar dari penis Terdakwa pada saat melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 yang tercecer karena
24
Terdakwa kaget karena Saksi-1 datang pada saat persetubuhan Terdakwa dengan Saksi-2. Menimbang
: Bahwa terhadap barang bukti 1 (satu) buah celana dalam warna merah adalah celana dalam milik Saksi-2 yang pakai Saksi-2 saat melakukan persetubuhan dengan Terdakwa di rumah Saksi-1.
Menimbang
: Bahwa terhadap barang bukti 1(satu) lembar Visum Et Repertum dari Rumah Sakit Umum daerah Brebes Nomor : RM/09/II/2016 tanggal 05 Februari 2016 atas nama Diana Aprilia, yang ditandatangani oleh Dr. Vira Patriasanti NIP.198311162011012006 merupakan hasil pemeriksaan terhadap Saksi-2 setelah Terdakwa melakukan persetubuhan denganSaksi-2 demna dari hasil pemeriksaan tersebut sebagai berikut: Keadaan kepala : dalam batas normal, Keadaan wajaha : dalam batas normal, Keadaan mata : dalam batas normal, Keadaan leher : bahu sebelah kiri terdapat luka memar, Keadaan dada : dalam batas normal, Keadaan perut : dalam batas normal, Anggota gerak atas : punggung tangan kanan luka lecet dan punggung tangan kiri memar, Anggota gerak bawah : paha kiri luka lecet, Alat kelamin : tampak sisi sperma. Pada bagian kesimpulan sebagai berikut: Luka-luka tersebut disebabkan oleh benda tumpul dan tampak sisi sperma pada alat kelamin korban dan celana dalam korban. Dengan demikian dari hasil pemeriksaan tersebut bahwa pada diri Saksi-2 setelah melakukan persetubuhan dengan Terdakwa ditemukan adanya luka-luka yang dialami oleh Saksi-2 sehingga dimungkinkan persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa dengan Saksi-2 adalah adanya penolakan dari salah satu pihak dalam hal ini karena luka-luka tersebut terjadi pada diri Saksi-2 sehingga persetubuhan tersebut tidak diinginkan oleh kedua belah pihak yang melakukan persetubuhan sebagaimana keterangan Saksi-2 bahwa persetubuhan tersebut tidak diinginkan oleh saksi-2. Bahwa barang bukti tersebut diatas telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenanya dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara Terdakwa oleh karenanya menurut pendapat Majelis, merupakan barang bukti yang memperkuat adanya Tindak Pidana yang dilakukan oleh Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa atas keterangan Saksi-1, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa terhadap keterangan Saksi-1 yang membenarkan sangkalan kesatu atas sangkalan Terdakwa Majelis Hakim tidak perlu untuk menanggapi lebih lanjut sedangkan terhadap sangkalan ke dua Terdakwa menyangkal bahwa pada saat Saksi-1 mendatangi Saksi2 dan Terdakwa dikamar atas Terdakwa masih sempat melihat Saksi1 memegang payudara dan bahu Saksi-2 dan Terdakwa masih sempat merapikan pakaian Terdakwa yaitu menaikkan celana dan celana dalam Terdakwa, sedangkan Saksi-1 menerangkan Saksi-1 tidak melihat Tedakwa setelah Terdakwa mencabut penisnya dari
25
vagina Saksi-2 karena Saksi-1 membelakangi Tedakwa, oleh karena itu hal yang disangkal oleh Tedakwa hanyalah diketahui oleh Terdakwa sendiri karena Saksi-1 maupun Saksi-2 tidak mengetahui hal yang dialkukan oleh Terdakwa setelah Saksi ikut untuk memegang payudara dan bahu Saksi-2, oleh karena itu sangkalan Terdakwa haruslah diksampingkan. Bahwa sebagaimana keterangan Saksi-2 maupun Saksi-3 bahwa Terdakwa melihat belati diatas meja tamu rumah Saksi-1, namun karena keberadaan belati tersebut tidak berkaitan erat dengan tindak pidana yang didakwakan pada diri Terdakwa, oleh karena itu sangkalan tersebut akan menjadi pertimbangan dalam perkara Terdakwa, berkaitan dengan sangkalan Terdakwa bahwa pada saat Terdakwa dengan Saksi-2 duduk berdua di lantai atas tidak ada jarak 1 (satu) meter tetapi menempel antara Saksi-2 dengan Terdakwa dan pada saat naik ke lantai atas Terdakwa dan Saksi naik bersamaan dan bergandengan tangan, hal tersebut tidaklah sepatutnya Terdakwa melakukan hal tersebut, karena Terdakwa dengan Saksi baru berkenalan di rumah Saksi-1 pada saat Terdakwa dan Saksi bertamu di rumah Saksi-1, sedangkan keadaan pada saat Terdakwa melepaskan celana dalam dan celana panjang jeans yang dipakai Saksi adalah sampai melepaskannya seluruhnya dari badan Saksi, apabila di hubungkan dengan keterangan Saksi-1 bahwa pada saat Saksi-1 naik dan melihat persetubuhan Terdakwa dengan Saksi-2 tersebut, membenarkan sangkalan Terdakwa, oleh karena itu sangkalan tersebut dapat diterima sedangkan berkaian dengan sangkalan Terdakwa setelah Terdakwa dan Saksi berada di lantai atas bahwa pembicaraan diatas sebagai alibi dari Terdakwa untuk memulai perbuatan Terdakwa untuk melakukan perswetubuhan dengan Saksi, berkaitan dengan perbuatan Terdakwa yang tidak melakukan ada kekerasan memukul, membanting, menjambak rambut, membekap mulut, menindih kedua tangan Saksi dengan lutut Terdakwa, merebut hand phone milik Saksi, apabila dihubungkan dengan hasil pemeriksaan dari petugas medis terhadap Saksi-2 sebagaimana yang tertuang dari visum pada bagian kesimpulan menerangkan bahwa telah ditemukan luka-luka akibat kekerasan tumpul, sedangkan apabila persetubuhan dilakukan atas dasarsuka-sama suka sehingga tidak perlu adanya luka yang dialami oleh Saksi, oleh karena itu sangkalan Terdakwa haruslah dikesampingkan, sedangkan perbuatan Terdakwa meninggalkan rumah Saksi-1 karena tidak ada fakta yang mendukung sangkalan Terdakwa oleh karena itu sangklan Terdakwa akan menjadi pertimbangan dalam perkara Terdakwa. 2. Bahwa terhadap keterangan Saksi-3 yang disangkal Terdakwa telah sama dengan hal yang disangkal oleh Terdakwa pada saat menyangkal keterangan Saksi-2 oleh karena itu Majelis Hakim tidak perlu untuk menanggapi lebih lanjut. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah di persidangan serta bukti-bukti dan petunjuk lain yang telah bersesuaian dan telah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut: 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2010 melalui pendidikan Secaba PK XXX TNI AL di
26
Kobangdikal Surabaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Sersan Dua Apm, kemudian Terdakwa ditugaskan pertama kali di Yonkes 2 Marinir Cilandak. Pada Tahun 2014 Terdakwa diperbantukan/DPB di Denma Pasmar 2 Cilandak dalam rangka mengikuti pendidikan Akademi Keperawatan, sampai dengan terjadinya perkara ini berpangkat Serda Apm, NRP. 116267. 2. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 pada sekira tahun 2006 sejak Terdakwa sekolah di SMA 3 Brebes, sedangkan Terdakwa sebelum perkara ini tidak mengenal Saksi-2 saat di rumah Saksi-1 di Ds Saditan Indah Rt.09 Rw.02 Kel.Brebes Kab.Brebes. 3. Bahwa benar sejak Terdakwa mengenal Saksi-1 dan masuk menjadi TNI, apabila Terdakwa berkunjung ke Brebes ke rumah orang tua Terdakwa, Terdakwa selalu singgah dirumah Saksi-1 untuk bersilaturahmi, sehingga Saksi-1 dan Terdakwa semakin akrab. 4. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 11.45 Wib Terdakwa mendatangi rumah Saksi-1 di Ds Saditan Indah Rt.09 Rw.02 Kel.Brebes Kab.Brebes, dan setelah Terdakwa dan Saksi sedang berbincang di ruang tamu rumah Saksi-1, selanjutnya sekira pukul 11.50 Wib, Saksi-2 datang bersama dengan Saksi-3 dan selanjutnya Saksi-1 memperkenalkan Saksi-2 selaku teman Saksi-1 yang bekerja sebagai marketing kendraan Misubishi selanjutnya Terdakwa, Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 saling mengobrol di ruang tamu rumah Saksi-1. 5. Bahwa benar pada saat perbincangan di ruang tamu tersebut, Saksi-1 memperkenalkan Saksi-2 adalah sebagai marketing kendaraan Mitsubishi sehingga Terdakwa menanyakan kepada Saksi-2 apakah mengetahui apabila Terdakwa ingin membeli mobil jenis Honda Jazz dengan uang muka Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) untuk masa kredit 3 (tiga) tahun besarnya angsuran tiap bulan berapa, dan pada saat itu Saksi-2 menyampaikan akan mencari informasi terlebih dahulu kepada teman Saksi-12 tentang permintaan Terdakwa tersebut. 6. Bahwa benar dicelah-celah pembicaraan tersebut, Saksi-2 menyampaikan bahwa Saksi-2 sedang menghadapi masalah dimana Saksi-2 mempunyai piutang di teman Saksi-2 namun Saksi-2 tidak pernah berhasil untuk menagih hutang tersebut, sehingga pada saat itu Saksi-1 menyampaikan dan menawarkan bahwa Terdakwa bersedia untuk membantu Saksi-2 untuk menagih piutang Saksi-2 tersebut. 7. Bahwa benar sekira pukul 12.15 Wib pada saat semuanya sedang asik berbincang, tiba-tiba Saksi-3 pamit pulang karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan dan bersamaan dengan Saksi-3 berpamitan Terdakwa kemudian menyuruh Saksi-1 untuk membeli tiket kereta api untuk Terdakwa dan saudara Terdakwa yang hendak pulang ke Jakarta sehingga yang tinggal di rumah Saksi-1 adalah Terdakwa dan Saksi-2. 8. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 menghubungi teman Saksi-2 untuk membuat rincian sebagaimana yang disampaikan oleh Terdakwa kepada Saksi-2 apabila membeli mobil Honda Jazz dengan uang muka Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan berapa cicilan setiap bulannya. 9. Bahwa benar sambil menunggu informasi dari teman Saksi-2 tersebut selanjutnya Saksi-2 menyampaikan kepada Saksi-1 agar Saksi-2 menunggu diruang lantai atas saja sambil menonton televisi
27
sehingga Saksi-1 mempersilahkan Saksi-2 untuk naik ke lantai atas rumah Saksi-1. 10. Bahwa benar pada saat Saksi-2 naik kelantai dua rumah Saksi1 selanjutnya Terdakwa mengikuti Saksi-2 ke lantai dua tersebut dan pada saat akan menonton televisi ternyata listrik untuk lantai dua tersebut tidak menyala dan Terdakwa turun kembali keruang tamu bawah untuk memberi tahu bahwa listrik dilantai ats tidak menyala idan tidak lama kemudian Saksi-1 ikut naik ke lantai dua sambi membawa kipas angin kemudian Saksi-1 turun kembali ke bawah untuk menyalakan saluran listrik, selanjutnya Terdakwa menyusul Saksi-2 naik kelantai atas sambil membawakan minuman yang sebelumnya telah Saksi-1 sediakan pada saat berada di ruang tamu bawah. 11. Bahwa benar ketika Saksi-2 dan Terdakwa dilantai atas, Terdakwa duduk di kasur lantai disamping Saksi-2 dengan jarak sekira 1 (satu) meter, kemudian tiba-tiba Terdakwa langsung memegang tangan Saksi-2 tetapi pegangan tangan Terdakwa ditepis oleh Saksi-2 dengan mengatakan, “Tolong hormati saya karena saya lebih tua dari kamu” dan Terdakwa menjawab “kita kan cuma berdua” sambil tangan Terdakwa memegang paha Saksi-2. Kemudian Saksi2 mengatakan ”Saya bukan orang murahan” sambil Saksi-2 berdiri untuk menghubungi Saksi-1 melalui SMS yang isinya “Mas kesini ke lantai atas temanmu reseh”, tetapi Terdakwa langsung merebut hand phone Saksi dan melemparkannya ke lantai. Selanjutnya Terdakwa menarik pergelangan tangan kanan Saksi-2 hingga menyebabkan Saksi-2 terjatuh, Terdakwa melompat naik ke atas tubuh Saksi-2 sambil tangan kiri Terdakwa membekap mulut Saksi-2 dan membentur-benturkan kepala Saksi-2 kelantai sehingga Saksi-2 sempat beterteriak sebanyak 2 (dua) kali memanggil Saksi-1 dengan mengatakan “Mas marto tolong!”, namun Saksi-1 tidak menjawab. . 12. Bahwa benar Saksi-2 berusaha melepaskan diri, tetapi pada saat Saksi-2 berdiri dan akan lari Terdakwa menarik rambut Saksi-2 dari belakang hingga menyebabkan Saksi-2 terjatuh, kemudian Terdakwa kembali naik dan menduduki di atas tubuh Saksi-2 dan mengancam Saksi-2 dengan mengatakan “kalau kamu melawan kamu tambah sakit”. Pada saat itu Saksi-2 hendak berteriak meminta pertolongan dan Saksi-2 melakukan perlawanan kurang lebih 30 (tiga puluh) menit, tetapi teriakan Saksi-2 tersebut tidak didengar Saksi-1. 13. Bahwa benar Saksi-2 tetap berusaha berontak dan melawan Terdakwa, tetapi karena Saksi-2 sudah kehabisan tenaga dan Terdakwa tetap membekap mulut Saksi-2, serta kedua tangan Saksi2 ditekan dengan menggunakan kedua lutut Terdakwa sehingga Saksi-2 membrontak dengan menendang-nendangkan kaki Saksi-2 selanjutnya Terdakwa dengan menggunakan kaki Saksi-2 membuka dan melepaskan celana Saksi-2 dengan cara mendorong celana jean panjang dan celana dalam Saksi-2 hingga ke bawah sebelah kanan sebatas lutut sedangkan celana dalam dan celana jeans Saksi-2 yang kaki sebelah kiri dilepas sampai terlepas seluruhnya. 14. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa hanya menurunkan /melorotkan celananya selanjutnya Terdakwa memasukkan penis Terdakwa yang sudah tegang ke dalam vagina Saksi-2 sambil Terdakwa menggerakkan pinggulnya dengan gerakan naik turun sementara Saksi-2 hanya menangis dan mengeluarkan air mata sambil menutup mata.
28
15. Bahwa benar pada saat Terdakwa menggerakkan pantatnya sambil memasukkan penis Terdakwa di vagina Saksi-2 adannya naik turun sebanyak 3 (tiga) kali saat itu Saksi-1 melihat posisi Saksi-2 terlentang dibawah Terdakwa dengan baju tersingkap keatas, celana dalam warna merah dan celana Jeans Saksi-2 yang sebelah kaki kiri terlepas sedangkan sebalah kaki kanan turun sebatas lutut. 16. Bahwa benar setelah melihat kejadian tersebut saat Saksi-1 masih sedang berada ditangga hendak menuju kamar atas kemudian Saksi-1 mengambil gambar/memotret sebanyak 1 (satu) kali dan Saksi merekam dengan durasi kurang lebih 32 (tiga puluh dua) detik dengan menggunakan hand phone milik Saksi-1. 17. Bahwa benar setelah Saksi-1 mengambil gambar dan merekam menggunakan Hand phone milik Saksi-1 tersebut, kemudian Saksi-1 mendekat kepada Saksi-2 dan Terdakwa dimana pada saat itu Saksi1 melihat bahwa Saksi-2 sedang tidak sadarkan diri yang menurut Saksi-1 pada saat itu Saksi-2 menutup mata karena Saksi-2 sedang menikmati persetubuhan Saksi-2 dan Terdakwa sehingga Saksi-1 langsung duduk dengan posisi bersila di samping tubuh sebelah kanan Saksi-2 yang sedang terlentang sambil memegang dan meremas-remas payudara Saksi-2 dimana tangan kanan Saksi-1 meremas payudara sebelah kanan Saksi-2 sebanyak 2 (dua) kali dan tangan kiri Saksi-1 memegang pundak sebelah kiri Saksi-2 selanjutnya secara bergantian tangan kiri Saksi-1 meremas payudara kiri Saksi-2 sebanyak 2 (dua) kali dan tangan kanan memegang pundak Saksi-2 sedangkan Terdakwa masih berada diatas tubuh Saksi-2 dan mengoyang-goyangkan pantat Terdakwa. 18. Bahwa benar setelah itu Saksi bangun sambil kembali memakai celana, kemudian Saksi mencari hand phone Saksi yang dilempar Terdakwa tetapi hand phone Saksi-2 ditemukan oleh Saksi1 namun Saksi-1 tidak memberikan hand phone milik Saksi-2 kepada Saksi-1. Kemudian Saksi-2 turun kebawah sambil memarahi Saksi-1, kenapa ditelpon tidak diangkat dan di SMS tidak dibalas tetapi Saksi1 beralasan sedang telepon pacarnya. 19. Bahwa benar masih dalam keadaan kaget tersebut selanjutnya Terdakwa berdiri dan memakai celana sabuk sambil menutup resliting, pada saat itu Terdakwa melihat Saksi-1 ikut memeluk dan ciuman bibir dengan Saksi-2 samil meremas-remas payudara Saksi-2 setelah itu Terdakwa turun kelantai bawah dan selanjutnya sekira 5 (lima) menit kemudian pergi meninggalkan rumah Saksi-1 dengan menggunakan sepeda motor Terdakwa. 20. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 pergi keluar rumah dengan berjalan kaki kemudian Saksi-1 menyusul dan memboncengkan Saksi-2 untuk diantar kerumah Saksi Tambahan yaitu sdr Kisworo setelah sampai Saksi-1 baru mengembalikan hand phone milik Saksi2. 21. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 menceritakan kejadian pemerkosaan yang dialami Saksi-2 tersebut kepada Saksi Tambahan. 22. Bahwa setelah Saksi Tambahan menemui Saksi-2 di teras rumah Saksi Tambahan, Saksi Tambahan melihat Saksi-2 sedang menangis sehingga Saksi Tambahan bertanya kepada Saksi Tambahan tentang penyebab Saksi-2 datang kerumah Saksi Tambahan dengan keadaan menangis.
29
23. Bahwa benar pada saat itu Saksi-2 menyampaikan bahwa tujuan Saksi-2 datang ke rumah Saksi adalah untuk memberitahukan kejadian yang dialami oleh Saksi-2 yaitu bahwa Saksi-2 telah terjadi perjinahan oleh Terdakwa, sehingga pada saat itu Saksi Tambahan menyampaikan kepada Saksi-2 agar segera dilakukan pemeriksaan ke rumah sakit,namun pada saat itu Saksi-2 menyampaikan bahwa Saksi-2 tidak mempunyai uang untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit guna dilakukan visum. 24. Bahwa benar selanjutnya Saksi Tambahan menyampaikan kepada Saksi-2, bahwa apabila untuk melakukan visum tidak dipungut biaya sehingga Saksi-2 lansung menuju rumah sakit yang berada di dekat rumah Saksi Tambahan. 25. Bahwa benar saat Saksi Tambahan dan Saksi-2 sedang berbincang tentang kejadian yang dialami oleh Saksi-2, Saksi Tambahan melihat bahwa kondisi Saksi-2 dalam kedaan sehat, namun Saksi Tamabahan tidak melihat kondisi fisik Saksi-2 karena Saksi-2 pada saat bertemu Saksi-2 memakai jaket/switer lengan panjang, kaos warna coklat, dan celana panjang sehingga Saksi Tambahan tidak melihat luka pada tubuh Saksi-2. 26. Bahwa benar dari hasil pemeriksaan di RSUD Brebes sebagaiaman yang tertuang dalam Visum tersebut karena Terdakwa memaksa Saksi untuk melakukan persetubuhan sehingga Saksi-2 merasa kesakitan sampai lemas dan kehabisan tenaga dan Saksi-2 mengalami luka dan memar pada paha kiri bagian atas, kuku jari telunjuk kiripatah, dada terasa sakait akibat di cekik, bagian bahu sebelah kanan terasa sakit dan perih, dan pada paha Saksi-2 terdapat bekas sperma. 27. Bahwa benar dari hasil pemeriksaan tersebut bahwa pada diri Saksi-2 setelah melakukan persetubuhan dengan Terdakwa ditemukan adanya luka-luka yang dialami oleh Saksi-2 sehingga dimungkinkan persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa dengan Saksi-2 adalah adanya penolakan dari salah satu pihak dalam hal ini karena luka-luka tersebut terjadi pada diri Saksi-2 sehingga persetubuhan tersebut tidak diinginkan oleh kedua belah pihak yang melakukan persetubuhan sebagaimana keterangan Saksi-2 bahwa persetubuhan tersebut tidak diinginkan oleh Saksi-2. 28. Bahwa benar Terdakwa hanya satu kali melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 dan kemaluan Terdakwa masuk ke lobang vagina Saksi-2 dan pada saat Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 pintu dan jendela lantai bawah dalam keadaan terbuka. 29. Bahwa benar sebelum Terdakwa bertemu dengan Saksi-2 dirumah Saksi-1, Saksi-1 telah terlebih dahulu menjelaskan kepada Terdakwa bahwa Saksi-1 sedang menunggu kehadiran Saksi-2 dan pada saaat itu Saksi-1 telah menjelaskan bahwa Saksi-2 adalah seorang sales mobil sehingga Saksi-1 sering mengantar Saksi-2 ke hotel dan bisa untuk diajak, namun perkataan Saksi-1 tersebut Terdakwa memahami bahwa Saksi-2 bisa untuk diajak bersetubuh. 30. Bahwa benar Terdakwa mau melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 karena Terdakwa untuk memenuhi hasrat sex Terdakwa sehingga Terdakwa merayu Saksi-2 dan Saksi-2 mau mengikuti ajakan Terdakwa untuk melakukan persetubuhan dirumah Saksi-1. 31. Bahwa benar keinginan Terdakwa bersetubuh didorong oleh sensasi dari Terdakwa yang telah sering menonton video porno sejak
30
tahun 2013 sehingga dengan pengalaman dari menonton video porno tersebut sehingga Terdakwa ingin melampiaskan hasrat sex Terdakwa kepada Saksi-2. 32. Bahwa benar kondisi rumah Saksi adalah terdiri dari dua lantai dimana pada lantai dasar terdapat ruang tamu yang terdapat sofa dan kamar mandi sedangkan di lantai dua terdapat ruang terbuka tanpa daun pintu dari tangga menuju lantai 2 dan terdapat satu jendela jendela dan kasur yang terletak dilantai dan televisi. 33. Bahwa benar sehari-hari yang tingal dirumah Saksi adalah orang tua Saksi istri dan anak Saksi, dan kondisi lantai atas rumah Saksi-1 adalah berupa satu ruang terbuka yang mempunyai satu jendela ke arah timur dan lantai papan yang dilapisi karpet platik dan terdapat meja yang diatasnya ada televisi serta terdapat kasur yang terletak dilantai karena tidak memakai ranjang. 34. Bahwa benar setelah terjadinya persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa dengan Saksi-2 di rumah Saksi-1 tersebut, dan setelah Saksi-2 melaporkan persetubuhan Terdakwa dengan Saksi-2 di Pomal Brebes, sehingga Terdakwa dan keluarga Terdakwa ingin mencari jalan keluar untuk menyelesaikan persetubuhan tersebut dengan cara kekeluargaan dengan yang dimediasi oleh Saksi Tambahan Sdr Serka Kisworo dengan cara keluarga Terdakwa menawarkan tali asih kepada Saksi-2 berupa uang sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), namun Saksi-2 tidak mau menerima tawaran tali asih dari Terdakwa dan keluarga Terdakwa tersebut, tetapi Saksi-2 meminta kepada Terdakwa uang sebesar Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah), namun karena Terdakwa tidak sanggup sehingga Terdakwa tidak mau untuk memenuhi permintaan Saksi-2 tersebut. 35. Bahwa benar Saksi-1 tidak terima atas perbuatan Terdakwa yang telah melakukan pemerkosaan terhadap Saksi-1, sehingga Saksi-1 menuntut agar perbuatan Terdakwa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, dengan melaporkan perbuatan Terdakwa tersebut ke Denpomal Lanal Tegal sesuai dengan Laporan Polisi Nomor LP/02/A-13/I/2016 tanggal 27 Januari 2016. 36. Bahwa benar Terdakwa tidak ada alasan untuk melakukan perbuatan persetubuhan dengan Saksi-2 tanpa ada ikatan pernikahan yang sah antara Terdakwa dengan Saksi-2 karena perbuatan yang sangat tidak selayaknya terjadi dan perbuatan Terdakwa adalah perbuatan yang sangat bertentangan dengan nilainilai serta norma dalam masyarakat Indonesia serta perbuatan tersebut sangatlah bertentangan dengan hukum yang berlaku. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut: Pada prinsipnya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer yang telah menguraikan terbuktinya Terdakwa melakukan tindak pidana sebagiamana yang diuraikan Oditur Militer dalam tuntutannya, namun Majelis Hakim akan menguraikan sendiri tentang terbuktinya Dakwaan Oditur Militer sebagaimana yang akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini. Bahwa mengenai penjatuhan pidana pada diri Terdakwa Majels Hakim akan mempertimbangan seluruh aspek yang mempengaruhi Terdakwa baik yang memberatkan maupun yang meringankan serta kesalahan Terdakwa itu sendiri.
31
Menimbang
:
Bahwa atas Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut: 1. Bahwa dalam mendukung objektifitas Majelis Hakim dalam menggali fakta dipersidangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa dalam standar pembuktian yang sah menurut hukum Majelis Hakim mengemukakan pendapat bahwa dalam mencermati proses pembuktian dipersidangan dan sifat aktif hakim dalam upaya mencari keterangan sebanyak mungkin, maka erat kaitan dengan upaya untuk mencari dan menemukan kebenaran berdasarkan kepada “standar beyond the reasonable doubt” yaitu keterbuktian berdasarkan buktibukti yang sah dan sempurna dan meyakinkan. Suatu putusan yang dihasilkan seorang hakim dalam suatu persidangan baik menghukum maupun membebaskan Terdakwa harus didasarkan pada bukti-bukti yang sah dan meyakinkan, tidak boleh mengandung keragu-raguan, oleh karena itu dalam hal-hal yang terungkap dipersidangan yang saling berkaitan dan saling mendukung yang dijadikan fakta dalam pembuktian Dakwaan Oditur Militer. 2. Bahwa Penasihat Hukum Terdakwa telah menguraikan faktafakta yang sesuai dengan keterangan para Saksi dan keterangan Terdakwa di persidangan dengan versi Penasihat Hukum Terdakwa dalam rangka kepentingan pembelaannya, namun Majelis Hakim berpendapat bahwa fakta-fakta yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa tersebut adalah dibuat secara subjektif demi kepentingan pembelaan Terdakwa, akan tetapi Majelis Hakim akan menguraikan fakta-fakta yang terungkap dari periksaan dari keterangan para Saksi dan keterangan Terdakwa secara objektif sebagaimana yang telah dicacat oleh penitera yang bersidang dalam rangka mencapai objetifitas fakta yang terungkap di persidangan. 3. Bahwa mengenai pembuktian unsur-unsur tindak pidana sebagaimana yang didakwaan oleh Oditur Militer atas diri Terdakwa, bahwa dalam unsur kedua dengan kerasan atau ancaman kekerasan , menurut Penasihat Hukum Terdakwa yang mengatakan bahwa unsur dengan kerasan atau ancaman kekerasan tidak terbukti sebagaimana fakta yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa pada halaman 3 sampai dengan halaman 6 dalam pledoinya, Majelis Hakim mengemukakan pendapat bahwa sebagaimana yang diterangkan oleh Saksi-2 dipersidangan dan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dr Vira Patriasanti selaku dokter RSUD Pemerintah Kab. Brebes yang melakukan pemeriksaan terhadap Saksi-2 dan hasil pemeriksaan tersebut telah dituangkan dalam bentuk Visum Et Revertum pada bagian kesimpulan bahwa terdapat luka-luka dan luka-luka tersebut disebabkan oleh benda tumpul dan tampak sisa sperma pada alat kelamin korban dan celana dalam korban oleh karena itu luka yang dialami oleh Saksi-2 tersebut sebagaimana yang dimaksud dalam pasal Dakwaan Oditur Militer, sehingga persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa dengan Saksi2 tersebut bukan dilakukan atas dasar suka-sama suka tanpa adanya paksaan dari orang lain sebagaimana yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa dalam Pledoinya. 4. Bahwa mengenai pembuktian unsur-unsur tindak pidana sebagaimana yang didakwaan oleh Oditur Militer atas diri Terdakwa, bahwa dalam unsur ketiga mengenai unsur memaksa seorang wanita, menurut Penasihat Hukum Terdakwa yang mengatakan
32
bahwa unsur memaksa seorang wanita tidak terbukti sebagaimana fakta yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa pada halaman 6 dalam pledoinya, Majelis Hakim mengemukakan pendapat bahwa sebagaimana fakta yang terungkap dipersidangan bahwa pesetubuhan tersebut tidak dikehendaki oleh Saksi-2 sehingga Saksi2 mengalami luka sebagaimana yang tertuang dalam Visum Et Revertum dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dr Vira Patriasanti selaku dokter RSUD Pemerintah Kab. Brebes, dengan demikian bahwa hal yang berkaitan oleh Penasihat Hukum Terdakwa berkaitan dengan ketidakterbuktian unsur tindak pidana yang didakwakan kepada diiri Terdakwa, haruslah dikesampingkan. 5. Bahwa pada halaman 7 sampai dengan halaman 8 merupakan hal-hal lain yang dikemukakan oleh Penasihat Hukum Terdakwa dalam pledoinya berkaitan dengan hal yang akan menjadi pertimbangan dalam penjatuhan pidana bagi diri Terdakwa, oleh karena itu hal tersebut akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi Majelis Hakim dalam memutus perkara Terdakwa. Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa pokok-pokok yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Repliknya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: 1. Bahwa Oditur Militer telah menguraikan ketidaksependapatan Oditur Militer atas Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa dengan menguraikan fakta sebagaimana yang diuraikan oleh Oditur Militer dalam Repliknya halaman 1 sampai dengan halaman 2, Majelis hakim mengemukakan pendapat bahwa sebagaimana yang diuraikan oleh Majelis Makim dalam menanggapi Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa sebagaiaman yang diuraikan tersebut diatas, oleh karena itu Majelis Hakim tidak menanggapinya lebih lanjut. 2. Bahwa sebagaimana yang diuraikan oleh Oditur Milter pada halaman 3 merupakan hal yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya dalam putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa pokok-pokok yang dikemukakan oleh Penasihat Hukum Terdakwa dalam Dupliknya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: 1. Bahwa fakta hukum yang diuraikan oleh Penasihat Hukum memang benar sesuai dengan fakta dipersidangan sesuai dengan kepentingan pembelaan Penasihat Hukum oleh Karena itu keterangan Saksi yang disumpah yang diberikan dipersidangan yang akan di jadikan sebagai fakta hukum dan pembuktian pekara yang diperiksa. 2. Bahwa walaupun ada perbincangan antara Terdakwa dengan Saksi-2 tidaklah sepatutnya Terdakwa menginginkan untuk melakukan persetubuhan dengan Saksi-2, karena Terdakwa mengetahui tentang keberadaan hubungan Saksi-2 dengan suaminya yang ditinggal jauh di Korea untuk melaksanakan perkerjaannya, namun Terdakwa malah menyalah gunakan kesempatan tersebut untuk melampiaskan nafsu birahinya kepada Saksi-2 sedangkan keberadaan Saksi-2 di lantai atas rumah Saksi-1 adalah atas persetujuan dari Saksi-1 apalagi hal tersebut adalah berkaitan dengan pribadi antara Saksi-1 dengan Saksi-2 dan tidak perlu dipersoalkan dalam perkara Terdakwa.
33
3. Bahwa berkaitan dengan kondisi rumah Saksi-1, yang dimungkinkan akan mendengar teriakan atau kegaaduahan di lantai atas rumah Saksi-1, tidak menjadi persyaratan utama dalam perbuatan sebagaimana Dakwaan Oditu Militer yang di tuntut kepada Terdakwa karena sebagaimana pernyataan Sumitro dalam bukunya KUHP serta komentar-komentarnya lengkap pasal demi pasal penerbit Politea Bogor halaman 210-211 menjelaskan. “yang diancam dalam pasal perkosaan ialah kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa perempuan yang bukan istrinya untuk bersetubuh dengan dia Seorang perempun yang dipaksa sedemikain rupa, sehingga akhirnya tak dapat melakukan lagi dan terpaksa mau melakukan perbuatan itu“. 4. Bahwa berkaitan dengan hasil VER karena dilakukan oleh pejabat yang berwenang dengan ira-ira “Projusticia “ oleh karena itu hasil VER tersebut berdiri sendiri sebagai alat bukti yang sah sesuai dengan ketentuan pasal 172 ayat (1) huruf d UU RI No 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer, oleh karena itu Duplik Penasihat Hukum tersebut haruslah dikesampingkan, sedangkan berkaitan dengan halhal lain berkaitan permohonan keringan hukuman yang akan dijatuhkan pada diri Terdakwa akan menjdi pertimbangn sendiri dalam putusan ini. Menimbang
:
Bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer dihadapkan kepersidangan dengan dakwaan yang disusun secara Alternatif yaitu Dakwaan Alternatif Kesatu Pasal 285 KUHP atau Dakwaan Alternatif Kedua Pasal 281 ke-1 KUHP.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa dihadapkan kedepan persidangan dengan dakwaan yang disusun secara Alternatif maka sesuai dengan tertib hukum acara Majelis Hakim akan memilih salah satu dakwaan yang sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan yaitu Majelis Hakim akan menguraikan sesuai dengan Dakwaan Alternatif Kesatu Pasal 285 KUHP.
Menimbang
:
Bahwa unsur-unsur dalam dakwaan alternatif kesatu Pasal 285 KUHP terdiri dari : Unsur ke-1 : “Barang siapa”. Unsur ke-2 : “Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan Unsur ke-3 :
Menimbang
:
“Memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia diuar pernikahan”.
Bahwa mengenai kesatu unsur ke-1 “Barang siapa”, Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud dengan “Barangsiapa” dalam pengertian KUHP adalah orang atau badan hukum. Sedangkan yang dimaksud dengan orang yaitu seperti dimaksud dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, dalam hal ini adalah semua orang Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang termasuk dalam syaratsyarat dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, termasuk pula anggota Angkatan Perang (Anggota TNI). Bahwa unsur “Barang siapa” adalah untuk mengetahui siapa atau siapa saja orangnya yang didakwa atau akan dipertanggungjawabkan karena perbuatannya yang telah dilakukan
34
sebagaimana dirumuskan dalam surat dakwaan. Mampu bertanggung jawab yang tunduk kepada Hukum Pidana Indonesia dan setiap orang yang tunduk pada kekuasaan Badan Peradilan Militer. Bahwa dari keterangan Terdakwa dan para Saksi dibawah sumpah serta barang bukti yang diajukan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2010 melalui pendidikan Secaba PK XXX TNI AL di Kobangdikal Surabaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Sersan Dua Apm, kemudian Terdakwa ditugaskan pertama kali di Yonkes 2 Marinir Cilandak. Pada Tahun 2014 Terdakwa diperbantukan/DPB di Denma Pasmar 2 Cilandak, sampai dengan terjadinya perkara ini berpangkat Serda Apm, NRP. 116267. 2. Bahwa benar Terdakwa adalah seorang manusia yang dewasa sehat akalnya sehingga dapat dipertanggungjawabkan terhadap perbuatannya, khusunya perbuatan yang menjadi perkara ini. 3. Bahwa benar Terdakwa adalah subyek hukum (pelaku) tindak pidana sebagaimana yang didakwakan kepada Terdakwa. Dan perkaranya telah dilimpahkan oleh Papera sesuai dengan Skeppera Nomor : Kep/14/VII/2016 tanggal 19 Juli 2016 serta tidak ada orang lain selain diri Terdakwa. 4. Bahwa benar, Terdakwa adalah orang yang didakwakan sebagai pelaku tindak pidana dan tidak ada orang lain lagi yang diajukan sebagai Terdakwa. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-1 “Barangsiapa” telah terpenuhi. Mengenai Unsur ke-2 “Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan“ . Bahwa yang dimaksud dengan kekerasan adalah setiap tindakan dengan menggunakan tenaga/secara fisik terhadap orang atau barang yang dapat mendatangkan kerugian bagi si terancam atau mengagetkan yang dikerasi hingga orang tersebut mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Apabila kekerasan yang dilakukan pelaku dapat mematahkan perlawanan wanita tersebut sehingga menjadi lemas dan tidak berdaya karena kehabisan tenaga padahal dia sebenarnya ingin menolak kemudian terjadi persentuhan kedua jenis kelamin padahal perbuatan tersebut tidak diinginkannya. Sedangkan yang dimaksud dengan suatu “ancaman kekerasan” adalah perbuatan atau tindakan yang membuat seseorang yang diancam itu menjadi ketakutan karena ada sesuatu yang akan merugikan dirinya apabila keinginan itu ditolak. Bahwa dari Keterangan Terdakwa dan para Saksi yang diberikan di bawah sumpah serta dihubungkan dengan barang bukti yang telah bersesuaian antara satu dengan yang lainnya telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut :
35
1. Bahwa benar ketika Saksi-2 dan Terdakwa dilantai atas dirumah Saksi-1, Terdakwa duduk di kasur lantai disamping Saksi-2 dengan jarak sekira 1 (satu) meter, kemudian tiba-tiba Terdakwa langsung memegang tangan Saksi-2 tetapi pegangan tangan Terdakwa ditepis oleh Saksi-2 dengan mengatakan, “Tolong hormati saya karena saya lebih tua dari kamu” dan Terdakwa menjawab “kita kan cuma berdua” sambil tangan Terdakwa memegang paha Saksi-2. Kemudian Saksi-2 mengatakan ”Saya bukan orang murahan” sambil Saksi-2 berdiri untuk menghubungi Saksi-1 melalui SMS yang isinya “Mas kesini ke lantai atas temanmu reseh”, tetapi Terdakwa langsung merebut Hand phone Saksi dan melemparkannya ke lantai. Selanjutnya Terdakwa menarik pergelangan tangan kanan Saksi-2 hingga menyebabkan Saksi-2 terjatuh, Terdakwa melompat naik ke atas tubuh Saksi-2 sambil tangan kiri Terdakwa membekap mulut Saksi-2 dan membentur-benturkan kepala Saksi-2 kelantai sehingga Saksi-2 sempat beterteriak sebanyak 2 (dua) kali memanggil Saksi-1 dengan mengatakan “Mas Marto tolong!”, namun Saksi-1 tidak menjawab. . 2. Bahwa benar Saksi-2 berusaha melepaskan diri, tetapi pada saat Saksi-2 berdiri dan akan lari Terdakwa menarik rambut Saksi-2 dari belakang hingga menyebabkan Saksi-2 terjatuh, kemudian Terdakwa kembali naik dan menduduki di atas tubuh Saksi-2 dan mengancam Saksi-2 dengan mengatakan “kalau kamu melawan kamu tambah sakit”. Pada saat itu Saksi-2 hendak berteriak meminta pertolongan dan Saksi-2 melakukan perlawanan kurang lebih 30 (tiga puluh) menit, tetapi teriakan Saksi-2 tersebut tidak didengar Saksi-1. 3. Bahwa benar Saksi-2 tetap berusaha berontak dan melawan Terdakwa, tetapi karena Saksi-2 sudah kehabisan tenaga dan Terdakwa tetap membekap mulut Saksi-2, serta kedua tangan Saksi2 ditekan dengan menggunakan kedua lutut Terdakwa sehingga Saksi-2 membrontak dengan menendang-nendangkan kaki Saksi-2 selanjutnya Terdakwa dengan menggunakan kaki Saksi-2 membuka dan melepaskan celana Saksi-2 dengan cara mendorong celana jean panjang dan celana dalam Saksi-2 hingga ke bawah sebelah kanan sebatas lutut sedangkan celana dalam dan celana jeans Saksi-2 yang kaki sebelah kiri dilepas sampai terlepas seluruhnya. 4. Bahwa benar hari Senin tanggal 25 Januari 2016 sekira pukul 16.30 wib saat Saksi Tambahan dan Saksi-2 sedang berbincang tentang kejadian yang dialami oleh Saksi-2, Saksi Tambahan melihat bahwa kondisi Saksi-2 dalam kedaan sehat, namun Saksi Tamabahan tidak melihat kondisi fisik Saksi-2 karena Saksi-2 pada saat bertemu Saksi-2 memakai jaket/switer lengan panjang, kaos warna coklat, dan celana panjang sehingga Saksi Tambahan tidak melihat luka pada tubuh Saksi-2. 5. Bahwa benar dari hasil pemeriksaan di RSUD Brebes sebagaiaman yang tertuang dalam Visum tersebut karena Terdakwa memaksa Saksi-2 untuk melakukan persetubuhan sehingga Saksi-2 merasa kesakitan sampai lemas dan kehabisan tenaga dan Saksi-2 mengalami luka dan memar pada paha kiri bagian atas, kuku jari telunjuk kiri patah, dada terasa sakit akibat di cekik, bagian bahu sebelah kanan terasa sakit dan perih, dan pada paha Saksi-2 terdapat bekas sperma. 6. Bahwa benar dari hasil pemeriksaan tersebut bahwa pada diri Saksi-2 setelah melakukan persetubuhan dengan Terdakwa ditemukan adanya luka-luka yang dialami oleh Saksi-2 sehingga
36
dimungkinkan persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa dengan Saksi-2 adalah adanya penolakan dari salah satu pihak dalam hal ini karena luka-luka tersebut terjadi pada diri Saksi-2 sehingga persetubuhan tersebut tidak diinginkan oleh salah satu pihak yang melakukan persetubuhan sebagaimana keterangan Saksi-2 bahwa persetubuhan tersebut tidak diinginkan oleh Saksi-2. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-2 : “dengan kekerasan“ telah terpenuhi” Mengenai Unsur ke-3 “memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia diuar pernikahan”. Bahwa yang dimaksud dengan memaksa adalah melakukan sesuatu tindakan dengan menggunakan suatu alat melakukan tekanan pada orang sehingga orang itu melakukan sesuatu yang berlawanan dengan kehendak sendiri. Bahwa yang dimaksud dengan memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia diuar pernikahan adalah si pelaku tidak ada hak atau kewenangan untuk memaksa orang lain melakukan sesuatu sesuai keinginannya. Menurut S.R Sianturi, SH dalam Bukunya Tindak Pidana di KUHP berikut Uraiannya pada halaman 550, bahwa caranya memaksa ada 2 macam Yaitu : a. Dengan kekerasan atau tindakan lainnya atau perlakuan yang tidak menyenangkan. b. Dengan ancaman kekerasan atau tindakan nyata lainnya atau perlakuan yang tidak menyenangkan. Kejahatan ini sudah sempurna terjadi apabila obyek sudah merasa terpaksa melakukan sesuatu seperti yang dipaksakan oleh si pelaku. Bahwa dari Keterangan Terdakwa dan para Saksi yang diberikan di bawah sumpah serta dihubungkan dengan barang bukti yang satu dengan lainnya yang telah bersesuaian telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada saat Terdakwa dan Saksi-2 sedang melakukan persetubuhan Saksi-2 tetap berusaha berontak dan melawan Terdakwa, tetapi karena Saksi-2 sudah kehabisan tenaga dan Terdakwa tetap membekap mulut Saksi-2, serta kedua tangan Saksi-2 ditekan dengan menggunakan kedua lutut Terdakwa sehingga Saksi-2 membrontak dengan menendang-nendangkan kaki Saksi-2 selanjutnya Terdakwa dengan menggunakan kaki Saksi-2 membuka dan melepaskan celana Saksi-2 dengan cara mendorong celana jean panjang dan celana dalam Saksi-2 hingga ke bawah sebelah kanan sebatas lutut sedangkan celana dalam dan celana jeans Saksi-2 yang kaki sebelah kiri dilepas sampai terlepas seluruhnya. 2. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa hanya menurunkan /melorotkan celananya selanjutnya Terdakwa memasukkan penis Terdakwa yang sudah tegang ke dalam vagina Saksi-2 sambil Terdakwa menggerakkan pinggulnya dengan gerakan naik turun sementara Saksi-2 hanya menangis dan mengeluarkan air mata sambil menutup mata.
37
3. Bahwa benar pada saat Terdakwa menggerakkan pantatnya sambil memasukkan penis Terdakwa di vagina Saksi-2 adannya naik turun sebanyak 3 (tiga) kali saat itu Saksi-1 melihat posisi Saksi-2 terlentang dibawah Terdakwa dengan baju tersingkap keatas, celana dalam warna merah dan celana Jeans Saksi-2 yang sebelah kaki kiri terlepas sedangkan sebalah kaki kanan turun sebatas lutut. 4. Bahwa benar Terdakwa hanya satu kali melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 dan kemaluan Terdakwa masuk ke lobang vagina Saksi-2 dan pada saat Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 pintu dan jendela lantai bawah dalam keadaan terbuka. 5. Bahwa benar sebelum Terdakwa bertemu dengan Saksi-2 dirumah Saksi-1, Saksi-1 telah terlebih dahulu menjelaskan kepada Terdakwa bahwa Saksi-1 sedang menunggu kehadiran Saksi-2 dan pada saaat itu Saksi-1 telah menjelaskan bahwa Saksi-2 adalah seorang sales mobil sehingga Saksi-1 sering mengantar Saksi-2 ke hotel dan bisa untuk diajak, namun perkataan Saksi-1 tersebut Terdakwa memahami bahwa Saksi-2 bisa untuk diajak bersetubuh. 6. Bahwa persetubuhan Terdakwa dan Saksi-2 bukanlah hubungan yang Terikat sebagai suami istri karena Terdakwa dan Saksi-2 baru pertama berkenalan di rumah Saksi-1 yang mana Saksi-2 berstatus terikat perkawinan dengan suaminya sedangkan Terdakwa bujangan. Menimbang
:
Dengan demikian majelis berpendapat bahwa unsur ketiga “memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia di luar pernikahan” telah terpenuhi“.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas, maka Majelis berpendapat bahwa Terdakwa dinyatakan telah terbukti melakukan tindak pidana Dakwaan Alternatif kesatu “Barang siapa dengan kekerasan memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia diluar pernikahan ,” sebagaimana diatur dan diancam sesuai dalam Pasal 285 KUHP.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa mampu bertanggung jawab dan tidak ada alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa sehingga apabila Terdakwa bersalah maka ia harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat, menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang, menjaga kepentingan militer dalam arti disatu pihak secara maksimal diharapkan dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dilain pihak diharapkan tidak menghambat pelaksanaan tugas para Prajurit di lapangan, melainkan justru diharapkan akan mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para Prajurit dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya, tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku.
38
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada saat pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis akan menilai sifat dan hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi, sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa Prajurit TNI yang bertugas di Pasmar 2 Jakarta seharusnya memberi contoh perilaku yang baik selaku aparat pada masyarakat ditempat ia bertugas namun Terdakwa justru telah melakukan perbuatan persetubuhan secara paksa terhadap wanita yang seharusnya dilindungi. 2. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut hanya mengumbar nafsu biologis semata tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi. 3. Bahwa perbuatan Terdakwa sebagai seorang Prajurit TNI seharusnya mampu melindungi dan menjaga kehormatan wanita. 4. Bahwa akibat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa telah mengakibatkan penderitaan bagi Saksi-2 karena harus menanggung malu dengan keluarganya sehingga Saksi-2 menjadi bercerai dengan suaminya serta perbuatan mencemarkan nama baik TNI AL di mata masyarakat pada umumnya dan kesatuan Pasmar 2 Cilandak Jakarta, serta menunjukkan bahwa pada diri Terdakwa tidak ada kepedulian untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat seorang wanita.
Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila. Oleh karena itu sebelum majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan halhal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1.
Bahwa Terdakwa selama persidangan bersikap sopan.
2.
Bahwa Terdakwa belum pernah dijatuhi pidana.
3.
Bahwa Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya perbuatan persetubuhan dengan wanita tanpa ada ikatan perkawiannyang sah.
Hal-hal yang memberatkan : 1.
Bahwa perbuatan Terdakwa sebagai aparat TNI AL telah melakukan tindakan asusila yang dapat mencemarkan citra yang kurang baik sebagai aparat Pasmar 2 Cilandak Jakarta.
2.
Bahwa perbutan Terdakwa bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Sapta Marga khususnya Sapta Marga ketiga yaitu Terdakwa tidak dapat menjunjung tinggi kehormatan wanita.
3.
Bahwa perbuatan Terdakwa juga bertentangan dengan norma kesusilaan dan norma agama yang seharusnya dijunjung tinggi oleh Terdakwa.
39
4.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa tidak mengakui persetubuhan yang dilakukan dengan Saksi-2 adalah atas dasar paksaan, pada hal apabila dihubungkan dengan luka yang dialami oleh Saksi-2 adalah akibat dari penolakan dari Saksi-2 atas permintaan Terdakwa untuk melakukan persetubuhan dengan Saksi-2.
Bahwa mengenai layak tidaknya Terdakwa dipertahankan dalam dinas Militer Majelis Hakim sebagaimana dalam tuntutan Oditur Militer diberpendapat sebagai berikut: 1. Bahwa sebelum Terdakwa bertemu dengan Saksi-2 dirumah Saksi-1, Saksi-1 telah terlebih dahulu menjelaskan kepada Terdakwa bahwa Saksi-1 sedang menunggu kehadiran Saksi-2 dan pada saaat itu Saksi-1 telah menjelaskan bahwa Saksi-2 adalah seorang sales mobil sehingga Saksi-1 sering mengantar Saksi-2 ke hotel dan bisa untuk diajak, namun perkataan Saksi-1 tersebut Terdakwa memahami bahwa Saksi-2 bisa untuk diajak bersetubuh. 2. Bahwa Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 yang masih bersetatus istri orang lain karena untuk memenuhi hasrat sex Terdakwa yang mana Terdakwa tidak dapat mengendalikan lagi hasrat sexnya untuk melakukan persetubuhan dirumah Saksi-1. 3. Bahwa keinginan Terdakwa bersetubuh didorong oleh sensasi dari Terdakwa yang telah sering menonton video porno sejak tahun 2013 sehingga dengan pengalaman dari menonton video porno tersebut sehingga Terdakwa ingin melampiaskan hasrat sex Terdakwa kepada Saksi-2. 4. Bahwa dari hasil pemeriksaan di RSUD Brebes sebagaiaman yang tertuang dalam Visum tersebut karena Terdakwa memaksa Saksi-2 untuk melakukan persetubuhan sehingga Saksi-2 merasa kesakitan sampai lemas dan kehabisan tenaga dan Saksi-2 mengalami luka dan memar pada paha kiri bagian atas, kuku jari telunjuk kiripatah, dada terasa sakit akibat di cekik, bagian bahu sebelah kanan terasa sakit dan perih, dan pada paha Saksi-2 terdapat bekas sperma. 5. Bahwa dari hasil pemeriksaan tersebut bahwa pada diri Saksi-2 setelah melakukan persetubuhan dengan Terdakwa ditemukan adanya luka-luka yang dialami oleh Saksi-2 sehingga dimungkinkan persetubuhan yang dilakukan oleh Terdakwa dengan Saksi-2 adalah adanya penolakan dari salah satu pihak dalam hal ini karena lukaluka tersebut terjadi pada diri Saksi-2 sehingga persetubuhan tersebut tidak diinginkan oleh kedua belah pihak yang melakukan persetubuhan sebagaimana keterangan Saksi-2 bahwa persetubuhan tersebut tidak diinginkan oleh Saksi-2. 6. Bahwa Terdakwa hanya satu kali melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 dan kemaluan Terdakwa masuk ke lobang vagina Saksi-2 dan pada saat Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 pintu dan jendela lantai bawah dalam keadaan terbuka. 7. Bahwa sebagaimana awal dari perkenalan Terdakwa dengan Saksi-2 sampai dengan adanya upaya dari Terdakwa untuk memenuhi hasrat sex Terdakwa untuk melampiaskan nafsu birahinya dengan Saksi-2 serta cara Terdakwa untuk dapat melakukan persetubuhan tersebut walaupun Saksi-2 sudah menolak dan berupaya untuk tidak terjadi persetubuhan tersebut, sehingga perbuatan tersebut adalah perbuatan yang sangat keji dan bejat yang
40
seharusnya tidak perlu terjadi apabila pada diri Terdakwa tertanam jiwa yang taat pada hukum. 8. Bahwa keberadaan Terdakwa dirumah Saksi-1 adalah untuk bertamu dan berkunjung layaknya sebagai teman lama, namun karena informasi dari Saksi-1 yang menurut pemahaman Terdakwa bahwa Saksi-2 yang sering diantar oleh Saksi-1 ke hotel telah dimanfaatkan oleh Terdakwa untuk berupaya untuk memenuhi hasrat sexnya kepada Saksi-2 sehingga perbuatan persetubuhan tersebut dilakukan di rumah Saksi-1 yang notabene bahwa rumah Saksi-1 adalah tempat tinggalbagi keluarganya yaitu anak dan istri serta orang tua Saksi-1. 9. Bahwa pada saat Terdakwa dan Saksi-2 sedang berdua dirumah Saksi-1 tersebut, selanjutnya Saksi-2 menceritakan tentang keadaan rumah tangga Saksi-2 dimana keluarga Saksi-2 sedang ada masalah dengan suaminya dan sedang pisah ranjang karena suami Saksi-2 bekerja di Korea dan sudah lama tidak kembali ke rumah Saksi-2, sedangkan Saksi-2 harus membiayai kedua anak Saksi-2, hal tersebut malah disalahgunakan dan dimanfaatkan Terdakwa untuk mewujudkan keinginannya untuk melakukan persetubuhan dengan Saksi-2. 10. Bahwa dengan hal yang diuraikan tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa mempunyai tabiat yang tidak baik dan cenderung untuk mengutamakan nafsu birahi tanpa memperdulikan kehidupan serta norma yang berlaku serta tidak memperdulikan tata aturan hukum yang berlaku, sehingga Terdakwa harus dipisahkan dari kehidupan militer. Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat, bahwa pidana sebagaimana yang tercantum dalam diktum dibawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab atas perbuatannya dan dalam persidangan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, maka Terdakwa harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa dikhawatirkan Terdakwa akan melarikan diri, mengulangi melakukan tindak pidana lagi karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa perlu tetap ditahan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa bersalah dan dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : 1.
Barang-barang : a.
1 (satu) buah sarung kasur busa,
Merupakan barang bukti milik Saksi-1 sebagai sarung kasur busa yang dipergunakan oleh Terdakwa dan Saksi pada saat terjadinya tindak pidana ini, sehinga barang bukti tersebut harus ditentukan statusnya.
41
b.
1 (satu) buah celana dalam warna merah.
Merupakan celana dalam milik Saksi-2 yang dipegunakn pada Saksi-2 saat terjadinya perkara ini, oleh karena itu perlu untuk ditentukan satusnya. 2. Surat yaitu ; 1(satu) lembar Visum Et Repertum dari Rumah Sakit Umum daerah Brebes Nomor : RM/09/II/2016 tanggal 05 Februari 2016 atas nama Diana Aprilia, yang ditandatangani oleh Dr. Vira Patriasanti NIP.198311162011012006, merupakan hasil pemeriksaan dari petugas medis yang memeriksa Saksi-2 dan dari hasil pemeriksaan yang tertuang dalam visum tersebut, oleh karena itu perlu untuk ditentukan statusnya. Mengingat
:
Pasal 285 KUHP Jo Pasal 190 Ayat (1) Jo ayat (3) Jo Ayat (4) Undang RI Nomor 31 Tahun 1997 Tentang Peradilan Militer serta Pasal 26 KUHPM dan ketentuan perundang- undangan lain yang bersangkutan.
MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa tersebut atas nama Didi Nofianto, Serda APM NRP 116267 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Pemerkosaan”.
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : a.
Pidana pokok
:
Penjara selama 1 (satu) tahun.
Menetapkan masa penahanan sementara yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan. b. 3.
Pidana tambahan :
Dipecat dari dinas militer.
Menetapkan barang bukti berupa : a.
Barang-barang : 1)
1 (satu) buah sarung kasur busa.
Dikembalikan kepada yang berhak yaitu Saksi-1. 2)
1 (satu) buah celana dalam warna merah.
Dikembalikan kepada yang berhak yaitu Saksi-2. b.
Surat berupa 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari Rumah Sakit Umum daerah Brebes Nomor : RM/09/II/2016 tanggal 5 Februari 2016 atas nama Diana Aprilia, yang ditandatangani oleh Dr. Vira Patriasanti NIP 198311162011012006. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
5.
Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan.
42
Demikian diputuskan pada hari ini Senin tanggal 31 Oktober 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Letnan Kolonel Chk Esron Sinambela S.S., S.H., M.H. NRP 11950006980270 sebagai Hakim Ketua, serta Letnan Kolonel Sus Niarti, S.H. NRP 522941 dan Mayor Sus M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. NRP 524420 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Letkol Laut (Kh/W) Estiningsih, S.H., M.H. NRP 12189/P, Penasihat Hukum Mayor Laut (KH) Yudhi Widayat P, S.H. NRP 16753/P dan Serka Mar Fitri Awaludin, S.H. NRP 102823 serta Panitera Pengganti Kapten Chk Tedy Markopolo, S.H. NRP 21940030630373 di hadapan umum dan dihadiri oleh Terdakwa.
Hakim Ketua
CAP / TTD Esron Sinambela S.S., S.H., M.H. Letnan Kolonel Chk NRP 11950006980270. Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
TTD
TTD
Niarti, S.H. Letnan Kolonel Sus NRP 522941
M. Arif Zaki Ibrahim, S.H Mayor Sus NRP 524420 Panitera
TTD Teddy Markopolo, S.H. Kapten Chk NRP 21940030630373 Disalin sesuai dengan aslinya oleh Panitera
Teddy Markopolo, S.H. Kapten Chk NRP 21940030630373