PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A
PUTUSAN Nomor : 35 - K / PM.III-12 / AD / III / 2016 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Akhadi. Serma/629698. Babinsa Ramil 0820/23. Kodim 0820 Probolinggo. Lumajang, 23 Februari 1968. Laki-laki. Indonesia. Islam. Dsn. Blimbing Rt. 16 Rw. 04 Ds. Sumberejo Kec. Sukodono Kab. Lumajang.
Terdakwa tidak ditahan. Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut di atas : Membaca
:
Berkas Perkara Pidana dari Denpom V/3 Malang Nomor : BPP-48/A45/IX/2015 tanggal 22 September 2015.
Memperhatikan
:
1.
Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 083/Bdj selaku Papera Nomor : Kep/6/III/2016 tanggal 10 Maret 2016.
2.
Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/24/K/AD/III/2016 tanggal 17 Maret 2016.
3.
Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor: TAPKIM/35/PM.III12/AD/IV/2016 tanggal 1 April 2016 tentang Penunjukan Hakim.
4.
Penetapan Hakim Ketua Nomor: TAPSID/35/PM.III-12/AD/IV/2016 tanggal 4 April 2016 tentang Hari Sidang.
5.
Surat Kaotmil III-12 Surabaya perihal panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.
6.
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
1.
Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III12 Surabaya Nomor : Sdak/24/K/AD/III/2016 tanggal 17 Maret 2016 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
2.
Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para Saksi di bawah sumpah.
1.
Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa :
Mendengar
Memperhatikan
:
:
a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Penadahan”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 480 ke-1 KUHP. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : Pidana penjara : selama 7 (tujuh) bulan. c. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.10.000.- (sepuluh ribu rupiah). d.
Menetapkan barang bukti berupa : Barang-barang : - 1 (satu) kendaraan jenis sepeda motor Yamaha Vixion warna putih Nopol N 4115 TY tahun 2013 No. Rangka MH33C105DK137901 dan Nosin 3C1-1137831. Dirampas untuk negara. Surat-surat : a. 1 (satu) lembar Surat Keterangan dari Kepala Desa Blukon Nomor 470/220/427.906.12/2015 tanggal 7 Mei 2015 tentang telah meninggalnya Sdr. Nahrowi. b. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Kematian dari Kepala Desa Blukon Nomor 474/560/427.906.12/2015 tanggal 3 September 2015 atas nama Sdr. Nahrowi. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
2.
Menimbang
Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia menyesali dan menyadari akan kesalahannya, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, oleh karena itu mohon dijatuhi pidana yang seringan-ringannya
: Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Pertama : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada bulan April tahun 2000 Tiga Belas atau setidaktidaknya pada suatu hari dalam tahun 2000 Tiga Belas bertempat di Jalan Lintas Timur Kab. Lumajang, atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : "Barangsiapa membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai, menerima hadiah, atau untuk menarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau
Hal 2 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
menyembunyikan sesuatu benda, yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan". Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1988/1989 melalui Secata Milsuk di Secata Magetan Kodam V/Brawijaya dilanjutkan Susjurtaif di Asembagus Situbondo dan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian ditempatkan di Yonif 527/BY, setelah beberapa mutasi saat ini Terdakwa berdinas di Koramil 0820/23 Gading dan sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serma NRP 629698. b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Nahrowi umur 40 (empat puluh) tahun yang beralamat di Dsn. Krajan Rt. 5 Rw. 2 Ds. Blukon Kec/Kab. Lumajang sejak tahun 2013 di warung kopi Jl. Lintas Timur Lumajang dalam hubungan sebatas kenal biasa, namun tidak ada hubungan keluarga. c. Bahwa pada bulan April 2013 Terdakwa membeli dari Sdr. Nahrowi 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dengan harga sebesar Rp. 6.500.000,- (enam juta lima ratus ribu rupiah) yang dilakukan di Jalan Lintas Timur Kab. Lumajang. d. Bahwa kondisi 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dalam keadaan baik hanya dilengkapi Surat berupa STNK (atas nama Supa’at) tanpa BPKB serta transaksi jual beli sepeda motor tersebut hanya dilakukan berdua saja dengan Sdr. Nahrowi dan menurut pengakuan Sdr. Nahrowi sepeda motor tersebut milik Sdr. Nahrowi sendiri, sepeda motor Vixion akan digunakan sendiri oleh Terdakwa serta tidak akan dijual belikan dan sudah 1 (satu) tahun ini Terdakwa gunakan. e. Bahwa sesuai dengan harga pasaran harga sepeda motor Yamaha Vixion kira-kira Rp. 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah) namun Terdakwa membeli dari Sdr. Nahrowi dengan harga Rp. 6.500.000,- (enam juta lima ratus ribu rupiah) dan patut diduga kalau sepeda motor tersebut adalah hasil dari kejahatan. f. Bahwa pada saat Terdakwa membeli sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dari Sdr. Nahrowi, Terdakwa tidak mengecek secara fisik di Samsat setempat akan tetapi hanya mengecek dengan cara mencocokkan Nomor Rangka dan Nomor Mesin sesuai dengan STNK yaitu Nomor Rangka MH33C105DK137901 dan Nosin 3C1-1137831 dan keuntungan Terdakwa membeli sepeda motor tersebut yaitu membeli sepeda motor dengan harga murah dari harga pasaran. g. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Moch. Yusuf (Saksi-2) sejak tahun 2010 di Dealer sepeda motor Honda tempat Saksi-2 bekerja, namun tidak ada hubungan keluarga. h. Bahwa pada hari Selasa tanggal 10 Maret 2015 sekira pukul 20.00 WIB, di Jalan Raya Lumajang – Senduro Terdakwa diajak mengantar
Hal 3 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
Saksi-2 untuk mengambil 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna putih tahun 2012 dari temannya yang bernama Sdr. Sukarno dan Terdakwa tidak kenal dengan Sdr. Sukarno. i. Bahwa kemudian Terdakwa mengantar Saksi-2 mengambil sepeda motor dari Sdr. Sukarno dengan cara Terdakwa berboncengan dengan Saksi-2 berangkat dari Klojen dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat milik Saksi-2 menuju Jl. Lumajang – Senduro, setelah sampai dan bertemu dengan Sdr. Sukarno selanjutnya Sdr. Sukarno menyerahkan sepeda motor Beat warna putih kepada Saksi-2, kemudian oleh Saksi-2 naiki dan dibawa ke rumahnya di Klojen Lumajang, sedangkan Terdakwa mengendarai sepeda motor milik Saksi-2 mengikuti dari belakang menuju rumah Saksi-2. j. Bahwa kondisi sepeda motor Honda Beat warna putih tersebut tanpa dilengkapi STNK dan BPKB serta Plat Nomor dan Terdakwa tidak merasa curiga sepeda motor tersebut merupakan hasil kejahatan karena Saksi-2 adalah pegawai Dealer yang sudah biasa jual beli kendaraan Honda dan yang Terdakwa ketahui Sdr. Sukarno menitipkan sepeda motor Honda Beat warna putih tersebut kepada Saksi-2 untuk dijual, tetapi sebelum laku, Saksi-2 sudah ditangkap oleh Petugas Reskrim Polres Malang. k. Bahwa Terdakwa tidak mendapatkan keuntungan baik dari Saksi-2 maupun Sdr. Sukarno karena Terdakwa hanya dimintai tolong mengantar mengambil sepeda motor oleh Saksi-2 dari Sdr. Sukarno. l. Bahwa proses perkara penadahan yang Saksi-2 lakukan saat ini telah mendapat Putusan dari Pengadilan Negeri Malang dengan Putusan selam 3 (tiga) bulan 15 (lima belas) hari dipotong masa penahanan sementara 2 (dua) bulan, sehingga tinggal menjalankan sisa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Malang selama 1,5 (satu koma lima) bulan dan saat ini sudah selesai melaksanakan hukuman. Atau Kedua : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada bulan April tahun 2000 Tiga Belas atau setidaktidaknya pada suatu hari dalam tahun 2000 Tiga Belas bertempat di Jalan Lintas Timur Kab. Lumajang, atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : "Barangsiapa menarik keuntungan dari hasil sesuatu benda, yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan". Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1988/1989 melalui Secata Milsuk di Secata Magetan Kodam V/Brawijaya dilanjutkan Susjurtaif di Asembagus Situbondo dan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian ditempatkan di Yonif 527/BY, setelah beberapa mutasi saat ini Terdakwa berdinas di Koramil 0820/23 Gading
Hal 4 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
dan sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serma NRP 629698. b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Moch. Yuduf (Saksi-2) sejak tahun 2010 di Dealer sepeda motor Honda tempat Saki-2 bekerja, namun tidak ada hubungan keluarga. c. Bahwa pada hari Selasa tanggal 10 Maret 2015 sekira pukul 20.00 WIB, di Jalan Raya Lumajang – Senduro Terdakwa diajak mengantar Saksi-2 untuk mengambil 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna putih tahun 2012 dari temannya yang bernama Sdr. Sukarno dan Terdakwa tidak kenal dengan Sdr. Sukarno. d. Bahwa kemudian Terdakwa mengantar Saksi-2 mengambil sepeda motor dari Sdr. Sukarno dengan cara Terdakwa berboncengan dengan Saksi-2 berangkat dari Klojen dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat milik Saksi-2 menuju Jalan Raya Lumajang – Senduro setelah sampai dan bertemu dengan Sdr. Sukarno, selanjutnya Sdr. Sukarno menyerahkan sepeda motor Honda Beat warna putih kepada Saksi-2, kemudian oleh Saksi-2 naiki dan dibawa ke rumahnya di Klojen Lumajang, sedangkan Terdakwa mengendarai sepeda motor milik Saksi-2 mengikuti dari belakang menuju rumah Saksi-2. e. Bahwa kondisi sepeda motor Honda Beat warna putih tersebut tanpa dilengkapi STNK dan BPKB serta Plat Nomor dan Terdakwa tidak merasa curiga sepeda motor tersebut merupakan hasil kejahatan, karena Saksi-2 adalah Pegawai Dealer yang sudah biasa jual beli kendaraan Honda, dan yang Terdakwa ketahui Sdr. Sukarno menitipkan sepeda motor Honda Beat warna putih tersebut kepada Saksi-2 untuk dijual, tetapi sebelum laku, Saksi-2 sudah di tangkap oleh Petugas Reskrim Polres Malang. f. Bahwa Terdakwa tidak mendapatkan keuntungan baik dari Saksi-2 maupun Sdr. Sukarno, karena Terdakwa hanya dimintai tolong mengantar mengambil sepeda motor oleh Saksi-2 dari Sdr. Sukarno. g. Bahwa proses perkara penadahan yang Saksi-2 lakukan saat ini telah mendapat Putusan dari Pengadilan Negeri Malang dengan Putusan selama 3 (tiga) bulan 15 (lima belas) hari dipotong masa penahanan sementara 2 (dua) bulan, sehingga tinggal menjalankan sisa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Malang selama 1,5 (satu koma lima) bulan dan saat ini sudah selesai melaksanakan hukuman. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Pertama : Pasal 480 ke-1 KUHP. Atau Kedua Menimbang
: Pasal 480 ke-2 KUHP.
: Bahwa terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas Terdakwa menyatakan mengerti atas Dakwaan yang didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya.
Hal 5 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
Menimbang
: Bahwa terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, Terdakwa tidak mengajukan keberatan.
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : Saksi – 1 Nama Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Asim. Sertu/31960330741075. Bamin Unit Intel. Kodim 0820. Probolinggo, 5 Oktober 1975. Laki-laki. Indonesia. Islam. Ds. Patokan No. 188 Rt. 04 Rw. 02 Kec. Bantaran Kab. Probolinggo.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan Desember 2014 di Makodim 0820 Probolinggo dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan, dan tidak ada hubungan keluarga.
2.
Bahwa Saksi mengetahui adanya permasalahan ini setelah mendapat surat perintah dari Dan Unit Intel Kodim 0820 Probolinggo untuk melakukan penyitaan terhadap sepeda motor Yamaha Vixion warna putih Nopol N 4115 TY milik anggota. an Terdakwa Serma Akhadi.
3.
Bahwa Saksi bersama Dan Unit Intel Lettu Inf Adang Taufik dan 1 orang anggota Provost melakukan penyitaan 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih Nopol N 4115 TY yang hanya dilengkapi STNK atas nama Supaat yang beralamat di Sukorejo Kab. Pasuruan tanpa BPKB selanjutnya dibawa ke Markas Kodim 0820 Probolinggo.
4.
Bahwa dari wawancara Saksi terhadap Terdakwa, 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dibeli dari Sdr. Nahrowi umur 40 (empat puluh) tahun yang beralamat di Dsn. Krajan Rt. 5 Rw. 2 Ds. Blukon Kec/Kab. Lumajang dengan harga sebesar Rp. 6.500.000,- (enam juta lima ratus ribu rupiah) yang dilakukan di Simpang empat Jalan Lintas Timur Kab. Lumajang.
5.
Bahwa Saksi mengetahui kondisi 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih Nopol N 4115 TY dalam keadaan baik serta menurut pengakuan Terdakwa sepeda motor Yamaha Vixion akan digunakan sendiri oleh Terdakwa.
6.
Bahwa menurut pendapat Saksi sepeda motor Yamaha Vixion dengan harga Rp. 6.500.000,- (enam juta lima ratus ribu rupiah) patut diduga hasil kejahatan yang karena sepeda motor Yamaha Vixion yang dilengkapi surat-surat harga pasaran kira-kira Rp. 17.000.000,(tujuh belas juta rupiah) dan keuntungan Terdakwa membeli sepeda
Hal 6 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
motor tersebut yaitu membeli sepeda motor dengan harga murah yang tidak dilengkapi BPKB serta patut diduga bahwa sepeda motor tersebut adalah hasil kejahatan yang dilakukan Sdr. Nahrowi. 7.
Bahwa Saksi mengetahui saat ini Sdr. Nahrowi sudah meninggal dunia berdasarkan Surat Keterangan Kematian Nomor : 474/560/427.906.12/2014 yang diterbitkan oleh Kepala Desa Blukon Kec/Kab. Lumajang.
8.
Bahwa menurut Saksi perbuatan Terdakwa yang telah membeli kondisi 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih Nopol N 4115 TY yang hanya dilengkapi STNK saja adalah tidak benar karena patut diduga sepeda motor itu adalah hasil dari kejahatan.
Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa para Saksi telah dipanggil secara sah sesuai ketentuan yang berlaku, namun para Saksi tidak hadir karena Moch. Yusuf pada saat ini sudah tidak diketahui lagi alamatnya berdasarkan surat keterangan Kepala Desa Labruk Lor Kec Lumajang nomor 470 / 139 / 427.906.08 / 2016 dan Supa’at pada saat ini bekerja di Kalimantan berdasarkan surat keterangan Kepala Desa Gunting Kec. Sukorejo nomor 140 / 32 / 424.209.201 / 2016 tanggal 13 April 2016, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 155 UU Nomor 31 tahun 1997 dibacakan Oditur Militer keterangan para Saksi di depan Pengadilan yang telah di kuatkan dengan berita acara penyumpahan sesuai dengan agamanya sebagai berikut : Saksi – 2
:
Nama Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Moch. Yusuf. Swasta. Lumajang, 24 April 1982. Laki-laki Indonesia. Islam Dsn. Jurangmangu Rt. 01 Kec. Lumajang Kab. Lumajang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2014 di salah satu warung kopi Pasar Loak Klojen dalam hubungan sebatas kenal biasa, namun tidak ada hubungan keluarga.
2.
Bahwa sebelum diadakan pemeriksaan ini, Saksi pernah ditangkap oleh Petugas Reskrim Polres Malang pada hari Kamis tanggal 12 Maret 2015 sekira pukul 03.00 WIB, di rumah Kontrakan Saksi di Jl. Semeru No. 44 Kel. Citrodewangsan Kec/Kab Lumajang dalam dugaan penadahan 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna putih tahun 2012 tanpa Plat Nomor, tanpa STNK dan tanpa BPKB.
3.
Bahwa pada bulan Februari 2015 sekira pukul 14.00 WIB, Saksi pernah minta tolong kepada Terdakwa untuk mengantar Saksi
Hal 7 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
mengambil 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna putih tahun 2012 dari Sdr. Sukarno di Jalan arah Lumajang – Senduro yang Saksi beli seharga Rp. 2.800.000,- (dua juta delapan ratus ribu rupiah), dan kondisi sepeda motor tersebut tanpa dilengkapi STNK dan BPKB serta Plat Nomor, kemudian oleh Saksi disimpan di rumah Kontrakannya. 4.
Bahwa menurut Saksi sepeda motor tersebut merupakan hasil kejahatan dari Sdr. Sukarno karena tanpa dilengkapi STNK dan BPKB serta Plat Nomor, dan ketika Terdakwa di mintai tolong oleh Saksi, Terdakwa tidak mengetahui kalau sepeda motor tersebut hasil kejahatan, karena setelah mengambil Terdakwa langsung pulang ke rumahnya.
5.
Bahwa keterlibatan Terdakwa dalam perkara Saksi karena pada saat Saksi dimintai keterangan di Polsek Gedangan Polres Malang, Saksi mengatakan kepada Penyidik bahwa pada saat mengambil sepeda motor Honda Beat warna putih dari Sdr. Sukarno, Saksi telah diantar oleh Terdakwa, sehingga Penyidik menduga bahwa Terdakwa terlibat dalam masalah penadahan yang dilakukan oleh Saksi.
6.
Bahwa ketika proses Persidangan Saksi, Terdakwa dijadikan saksi dalam Persidangan di Pengadilan Negeri Malang.
7.
Bahwa proses perkara penadahan yang Saksi lakukan saat ini telah mendapat Putusan dari Pengadilan Negeri Malang dengan Putusan selama 3 (tiga) bulan 15 (lima belas) hari dipotong masa penahanan sementara 2 (dua) bulan, sehingga tinggal menjalankan sisa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Malang selama 1,5 (satu koma lima) bulan dan saat ini sudah selesai melaksanakan hukuman.
8.
Bahwa Saksi mengetahui kalau Sdr. Sukarno tidak dilakukan pemeriksaan karena menurut informasi Penyidik Polres Gedangan Malang, kalau Sdr. Sukarno mati ditembak Petugas Reskrim Polres Malang, karena melarikan diri pada saat akan ditangkap di daerah Kota Malang.
9.
Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah memiliki penadahan 1 (satu) sepeda motor Yamaha Vixion warna putih Nopol N 4115 TY karena sering dipakai oleh Terdakwa, tetapi Saksi tidak mengetahui Terdakwa mendapat sepeda motor tersebut, serta tidak mengetahui apakah Terdakwa sering jual beli sepeda motor tanpa dilengkapi surat-surat dan Saksi tidak kenal dengan orang yang bernama Sdr. Nahrowi.
Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya membenarkan seluruhnya. Saksi - 3
:
Nama Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin
: : : :
Supa’at. Swasta. Pasuruan, 14 Juni 1991. Laki-laki.
Hal 8 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: Indonesia. : Islam. : Dsn. Genitri Rt. 10 Rw. 05 Ds. Gunting Kec. Sukorejo Kab. Pasuruan.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa serta Sdr. Nahrowi beralamat di Dsn. Krajan Rt. 5 Rw. 2 Ds. Blukon Kec/Kab. Lumajang, Sdr. Moch. Yusuf beralamt di Dsn. Jurangmangu Rt. 01 Kec. Lumajang Kab. Lumajang serta Sdr. Sukarno beralamat Lumajang dan antara Saksi dengan Terdakwa serta ketiga orang tersebut tidak ada hubungan keluarga.
2.
Bahwa Saksi tidak mengetahui perkara perkara penadahan 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY yang diduga dilakukan oleh Terdakwa serta tempat dan waktu kejadiaannya, tetapi Saksi mengetahui 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY tersebut adalah milik Saksi yang Saksi beli dari Dealer Yamaha Pasuruan pada tanggal lupa awal bulan Januari 2013 dengan cara kredit selama 30 (tiga puluh) bulan mulai tanggal 21 Januari 2013 sampai dengan tanggal 12 Juni 2015 dan sekarang sudah lunas.
3.
Bahwa 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY milik Saksi sampai sekarang masih Saksi pakai dan belum pernah dipindah tangankan kepada orang lain, sedangkan sepeda motor Yamaha Vixion warna putih Nopol N 4115 TY yang ditadah oleh Terdakwa tersebut bukan milik Saksi.
4.
Bahwa Saksi tidak mengetahui asal mulanya hingga Terdakwa memiliki 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dan STNK atas nama Saksi, namun Saksi pernah kehilangan STNK sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dan kemungkinan ditemukan orang lain dan digunakan STNK sepeda motor yang sama dengan sepeda motor milik Saksi.
5.
Bahwa Saksi kehilangan STNK beserta dompetnya pada tanggal lupa bulan Februari 2013 hilang dijalan antara Malang – Pandaan dan empat hari kemudian Saksi laporan kehilangan kepada Petugas Polsek Pandaan untuk membuat duplikat STNK sepeda motor Yamaha Vixion milik Saksi, setelah diurus ke Samsat Pasuruan maka duplikat sepeda motor Yamahan Vixion milik Saksi sudah terbit atas nama Saksi.
6.
Bahwa Saksi membenarkan STNK adalah milik Saksi yang hilang, namun sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY yang ditunjukkan oleh Penyidik kepada Saksi adalah bukan milik Saksi, hanya sama warna cat dan tahun pembuatannya kecuali warna kombinasi ditangki dan belakang warnanya tidak sama, sepeda motor milik Saksi kombinasinya warna hitam sedangkan
Hal 9 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
sepeda motor milik Terdakwa yang ditunjukkan oleh Penyidik warna kombinasinya warna merah. 7.
Bahwa sampai dengan saat ini Saksi belum pernah membayar pajak kendaraan karena masih baru 1 (satu) bulan, selanjutnya STNKnya hilang, apabila Terdakwa punya bukti pembayaran pajak, bukti yang dimiliki Terdakwa kemungkinan palsu karena tidak ada tanda pengesahan didalam STNK tersebut.
8.
Bahwa menurut pendapat Saksi dalam perkara penadahan sepeda motor tersebut STNK sepeda motor milik Saksi yang hilang telah dicarikan sepeda motor yang sama tahun pembuatannya maupun warna catnya.
Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya membenarkan seluruhnya. Menimbang
: Bahwa di dalam persidangan Terdakwa pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1988/1989 melalui Secata Milsuk di Secata Magetan Kodam V/Brawijaya dilanjutkan Susjurtaif di Asembagus Situbondo dan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian ditempatkan di Yonif 527/BY, setelah beberapa mutasi saat ini Terdakwa berdinas di Koramil 0820/23 Gading dan sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serma NRP 629698.
2.
Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Nahrowi umur 40 tahun yang beralamat di Dsn. Krajan Rt. 5 Rw. 2 Ds. Blukon Kec. Lumajang Kab. Lumajang sejak tahun 2013 di warung kopi Jl. Lintas Timur Lumajang dalam hubungan sebatas kenal biasa, namun tidak ada hubungan keluarga.
3.
Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Yusuf sejak tahun 2010 di Pasar Loak Klojen dan mengetahui Sdr. Yusuf bekerja di Dealer Honda namun tidak ada hubungan keluarga.
4.
Bahwa Terdakwa mengetahui dalam membeli sepeda motor harus dilengkapi dengan surat berupa STNK dan BPKB karena Terdakwa pernah memiliki sepeda motor dengan dilengkapi STNK dan BPKB.
5.
Bahwa 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dibeli dari Sdr. Nahrowi umur 40 tahun yang beralamat di Dsn. Krajan Rt. 5 Rw. 2 Ds. Blukon Kec. Lumajang Kab. Lumajang dengan harga sebesar Rp. 6.500.000,- (enam juta lima ratus ribu rupiah) penyerahan sepeda motor dilakukan di Jl. Lintas Timur Kab. Lumajang.
6.
Bahwa kondisi 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih Nopol N 4115 TY dalam keadaan baik hanya dilengkapi surat berupa STNK (atas nama Supa’at) tanpa BPKB serta transaksi jual beli sepeda motor tersebut hanya dilakukan berdua saja dengan Sdr. Nahrowi dan menurut pengakuan Sdr. Nahrowi sepeda motor
Hal 10 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
tersebut milik Sdr. Nahrowi sendiri, sepeda motor Yamaha Vixion akan digunakan sendiri oleh Terdakwa serta tidak akan dijual belikan dan sudah 1 (satu) tahun ini Terdakwa gunakan. 7.
Bahwa Terdakwa mengetahui apabila melakukan pembelian sepeda motor harus dilengkapi dengan STNK dan BPKB, karena sebelum membeli sepeda motor motor Yamaha Vixion warna putih Nopol N 4115 TY, Terdakwa pernah melakukan pembelian sepeda motor dan selalu dilengkapi dengan STNK dan BPKB.
8.
Bahwa sepeda motor Yamaha Vixion harga pasaran kira-kira Rp. 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah) namun Terdakwa membeli dari Sdr. Nahrowi dengan harga Rp. 6.500.000,- (enam juta lima ratus ribu rupiah) karena sepeda motornya tidak ada BPKB dan Terdakwa sebenarnya sudah curiga terhadap sepeda motor yang dijual Sdr. Nahrowi adalah hasil kejahatan, namun Sdr. Nahrowi mengatakan sepeda motor tersebut adalah kredit macet milik Sdr. Nahrowi akan tetapi tidak disebutkan kantor lisingnya dan bisa dibayar pajaknya sebelum STNK habis masa berlakunya.
9.
Bahwa pada saat Terdakwa membeli sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dari Sdr. Nahrowi, Terdakwa tidak mengecek secara fisik di Samsat setempat, akan tetapi hanya mengecek dengan cara mencocokkan Nomor Rangka dan Nomor Mesin sesuai dengan STNK yaitu Nomor Rangka MH33C1205DK137901 dan Nomor Mesin 3C11137881 dan keuntungan Terdakwa membeli sepeda motor tersebut yaitu membeli sepeda motor dengan harga murah dari harga pasaran.
10. Bahwa pada hari Selasa tanggal 10 Maret 2015 sekira pukul 20.00 WIB, di Jalan Raya Lumajang – Senduro Terdakwa diajak mengantar Sdr. Yusuf untuk mengambil 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna putih tahun 2012 dari temannya yang bernama Sdr. Sukarno dan Terdakwa tidak kenal dengan Sdr. Sukarno. 11. Bahwa Terdakwa mengantar Sdr. Yusuf mengambil sepeda motor dari Sdr. Sukarno dengan cara Terdakwa berboncengan dengan Sdr. Yusuf, selanjutnya Sdr. Sukarno menyerahkan sepeda motor Honda Beat warna putih kepada Sdr. Yusuf kemudian oleh Sdr. Yusuf dinaiki dan dibawa ke rumahnya di Klojen Lumajang, sedangkan Terdakwa mengendarai sepeda motor milik Sdr. Yusuf mengikuti dari belakang menuju rumah Sdr. Yusuf. 12. Bahwa kondisi sepeda motor tersebut tanpa dilengkapi STNK dan BPKB serta Plat Nomor dan Terdakwa tidak merasa curiga sepeda motor tersebut merupakan hasil kejahatan, karena Sdr. Yusuf adalah Pegawai Dealer yang sudah biasa jual beli kendaraan Honda dan yang Terdakwa ketahui Sdr. Sukarno menitipkan sepeda motor Honda Beat warna putih tersebut kepada Sdr. Yusuf untuk dijual, tetapi sebelum laku, Sdr. Yusuf sudah ditangkap oleh Petugas Reskrim Polres Malang.
Hal 11 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
13. Bahwa Terdakwa, saat ini Sdr. Yusuf telah diproses hukum dan sudah selesai menjalani hukuman dan pada saat ini tidak diketahui keberadaannya, sedangkan Sdr. Sukarno informasinya meninggal dunia ketika berurusan dengan Pihak Berwajib. 14. Bahwa Terdakwa pernah melaksanakan tugas operasi pada tahun 1991 Satgas Seroja Timor Timur, pada tahun 1995 Satgas Rjawali di Timor Timur serta memiliki Satya Lencana VIII, XVI, XXIV, dan SL Seroja. 15. Bahwa Terdakwa menyesali dan mengakui kesalahan yang telah membeli 1 unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dengan harga murah yang patut diduga merupakan hasil dari kejahatan. Menimbang
Menimbang
: Bahwa atas keterangan para saksi danTerdakwa di dalam persidangan, Majelis Hakim menganggap perlu mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1.
Bahwa Majelis Hakim berpendapat keterangan yang disampaikan oleh para saksi tersebut setelah diteliti dan dinilai telah bersesuaian antara satu dengan yang lain dan bersesuaian pula dengan suratsurat yang diajukan oleh Oditur Militer sebagai barang bukti, untuk itu Majelis Hakim berpendapat bahwa Keterangan Saksi tersebut di atas dijadikan sebagai Alat Bukti.
2.
Bahwa Majelis Hakim berpendapat keterangan yang disampaikan oleh Terdakwa di dalam persidangan tersebut setelah diteliti dan dinilai telah bersesuaian antara Keterangan Terdakwa dengan keterangan Para Saksi untuk itu Majelis Hakim berpendapat Keterangan Terdakwa di atas dijadikan sebagai Alat Bukti.
: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dalam sidang berupa : Barang-barang : -
1 (satu) kendaraan jenis sepeda motor Yamaha Vixion warna putih Nopol N 4115 TY tahun 2013 No. Rangka MH33C105DK137901 dan Nosin 3C1-1137831.
Surat-surat :
Menimbang
a.
1 (satu) lembar Surat Keterangan dari Kepala Desa Blukon Nomor 470/220/427.906.12/2015 tanggal 7 Mei 2015 tentang telah meninggalnya Sdr. Nahrowi.
b.
1 (satu) lembar Surat Keterangan Kematian dari Kepala Desa Blukon Nomor 474/560/427.906.12/2015 tanggal 3 September 2015 atas nama Sdr. Nahrowi.
: Bahwa barang bukti tersebut diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi, serta telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana yang dilakukan Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan berkaitan dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat barang bukti
Hal 12 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
tersebut dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa. Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi di bawah sumpah, serta alat bukti lain di pesidangan, dan setelah menghubungkan yang satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1.
Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1988/1989 melalui Secata Milsuk di Secata Magetan Kodam V/Brawijaya dilanjutkan Susjurtaif di Asembagus Situbondo dan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian ditempatkan di Yonif 527/BY, setelah beberapa mutasi saat ini Terdakwa berdinas di Koramil 0820/23 Gading dan sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serma NRP 629698.
2.
Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Sdr. Nahrowi umur 40 (empat puluh) tahun yang beralamat di Dsn. Krajan Rt. 5 Rw. 2 Ds. Blukon Kec/Kab. Lumajang sejak tahun 2013 di warung kopi Jl. Lintas Timur Lumajang dalam hubungan sebatas kenal biasa, namun tidak ada hubungan keluarga.
3.
Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Sdr. Yusuf sejak tahun 2010 di Pasar Loak Klojen dan mengetahui Sdr. Yusuf bekerja di Dealer Honda namun tidak ada hubungan keluarga.
4.
Bahwa benar Terdakwa mengetahui dalam membeli sepeda motor harus dilengkapi dengan surat berupa STNK dan BPKB karena Terdakwa pernah memiliki sepeda motor dengan dilengkapi STNK dan BPKB
5.
Bahwa benar pada bulan April 2013 Terdakwa membeli dari Sdr. Nahrowi 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dengan harga sebesar Rp. 6.500.000,- (enam juta lima ratus ribu rupiah) yang dilakukan di Jalan Lintas Timur Kab. Lumajang.
6.
Bahwa benar kondisi 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dalam keadaan baik hanya dilengkapi Surat berupa STNK (atas nama Supa’at) tanpa BPKB serta transaksi jual beli sepeda motor tersebut hanya dilakukan berdua saja dengan Sdr. Nahrowi dan menurut pengakuan Sdr. Nahrowi sepeda motor tersebut milik Sdr. Nahrowi sendiri, sepeda motor Vixion akan digunakan sendiri oleh Terdakwa serta tidak akan dijual belikan dan sudah 1 (satu) tahun ini Terdakwa gunakan.
7.
Bahwa benar sesuai dengan harga pasaran harga sepeda motor Yamaha Vixion kira-kira Rp. 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah) namun Terdakwa membeli dari Sdr. Nahrowi dengan harga Rp. 6.500.000,- (enam juta lima ratus ribu rupiah) dan Terdakwa menyadari bahwa sepeda motor tersebut patut diduga adalah hasil dari kejahatan.
Hal 13 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
8.
Bahwa benar pada saat Terdakwa membeli sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dari Sdr. Nahrowi, Terdakwa tidak mengecek secara fisik di Samsat setempat akan tetapi hanya mengecek dengan cara mencocokkan Nomor Rangka dan Nomor Mesin sesuai dengan STNK yaitu Nomor Rangka MH33C105DK137901 dan Nosin 3C1-1137831 dan keuntungan Terdakwa membeli sepeda motor tersebut yaitu membeli sepeda motor dengan harga murah dari harga pasaran.
9.
Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 10 Maret 2015 sekira pukul 20.00 WIB, di Jalan Raya Lumajang – Senduro Terdakwa diajak mengantar Saksi - 2 untuk mengambil 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna putih tahun 2012 dari temannya yang bernama Sdr. Sukarno dan Terdakwa tidak kenal dengan Sdr. Sukarno.
10. Bahwa benar kemudian Terdakwa mengantar Saksi-2 mengambil sepeda motor dari Sdr. Sukarno dengan cara Terdakwa berboncengan dengan Saksi - 2 berangkat dari Klojen dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat milik Saksi - 2 menuju Jl. Lumajang – Senduro, setelah sampai dan bertemu dengan Sdr. Sukarno selanjutnya Sdr. Sukarno menyerahkan sepeda motor Beat warna putih kepada Saksi - 2, kemudian dikendarai oleh Saksi - 2 dan dibawa ke rumahnya di Klojen Lumajang, sedangkan Terdakwa mengendarai sepeda motor milik Saksi - 2 dan mengikuti dari belakang menuju rumah Saksi - 2. 11. Bahwa benar kondisi sepeda motor Honda Beat warna putih tersebut tanpa dilengkapi STNK dan BPKB serta Plat Nomor dan Terdakwa tidak merasa curiga sepeda motor tersebut merupakan hasil kejahatan karena Saksi-2 adalah pegawai Dealer yang sudah biasa jual beli kendaraan Honda dan yang Terdakwa ketahui Sdr. Sukarno menitipkan sepeda motor Honda Beat warna putih tersebut kepada Saksi - 2 untuk dijual, tetapi sebelum laku, Saksi - 2 sudah ditangkap oleh Petugas Reskrim Polres Malang. 12. Bahwa benar proses perkara penadahan yang Saksi-2 lakukan saat ini telah mendapat Putusan dari Pengadilan Negeri Malang dengan Putusan selam 3 (tiga) bulan 15 (lima belas) hari dipotong masa penahanan sementara 2 (dua) bulan, namun pada saat ini Terdakwa tidak mengetahui keberadaan Saksi - 2. 13. Bahwa Terdakwa pernah melaksanakan tugas operasi pada tahun 1991 Satgas Seroja Timor Timur, pada tahun 1995 Satgas Rjawali di Timor Timur serta memiliki Satya Lencana VIII, XVI, XXIV, dan SL Seroja. 14. Bahwa Terdakwa menyesali dan mengakui kesalahan yang telah membeli 1 unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dengan harga murah yang patut diduga merupakan hasil dari kejahatan.
Hal 14 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
Menimbang
: Bahwa lebih dahulu Majelis akan menanggapi hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim akan membuktikan sendiri tentang terbuktinya tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer sebagaimana yang telah diuraikan dalam tuntutannya. Sedangkan mengenai pidana yang dimohonkan, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri dalam penjatuhan pidananya.
Menimbang
: Bahwa terhadap permohonan yang diajukan oleh Terdakwa, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut, oleh karena permohonan yang diajukan oleh Terdakwa yang sifatnya hanya permohonan keringanan hukuman bagi Terdakwa maka Majelis Hakim tidak perlu menanggapinya lagi namun akan dipertimbangkan secara langsung dalam putusan ini.
Menimbang
: Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan alternatif mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Pertama : Unsur kesatu
:
“ Barangsiapa “
Unsur kedua
:
“Membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai, menerima hadiah atau untuk menarik keuntungan menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan.
Unsur ketiga
: “ Diketahui atau sepatutnya diperoleh dari kejahatan “
harus
diduga
Atau Kedua :
Menimbang
Unsur kesatu
: “Barangsiapa”
Unsur kedua
: “Mengambil keuntungan dari suatu barang”
Unsur ketiga
: “Diketahui atau sepatutnya diperoleh dari kejahatan”
harus
diduga
: Bahwa mengenai Dakwaan Oditur Militer disusun secara Alternatif maka Majelis Hakim akan memilih Alternatif yang paling bersesuaian dengan fakta-fakta dipersidangan yaitu Alternatif Kesatu dan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Unsur Kesatu
: ”Barangsiapa”.
Yang dimaksud dengan “Barang siapa“ dalam pengertian KUHP adalah orang atau badan hukum. Bahwa yang dimaksud dengan orang yaitu seperti termaksud dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, dalam hal ini adalah semua orang yang berwarga negara Indonesia dan warga negara asing yang termasuk dalam syarat-syarat dalam pasal 2 sampai dengan 9 KUHP, termasuk pula anggota Angkatan Perang (Anggota TNI) dalam hal ini Terdakwa.
Hal 15 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
Bahwa untuk dapat menjatuhkan hukuman (pidana) kepada pelaku atau subyek, maka ia harus mampu bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukannya itu. Dengan kata lain bahwa pelaku sebagai subyek hukum pada waktu melakukan tindak pidana tidaklah diliputi oleh keadaankeadaan sebagaimana diatur dalam pasal 44 KUHP yakni jiwa cacat dalam pertumbuhannya atau jiwanya terganggu karena penyakit. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa di hubungkan dengan bukti lain terungkap adanya fakta sebagai berikut : 1.
.Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1988/1989 melalui Secata Milsuk di Secata Magetan Kodam V/Brawijaya dilanjutkan Susjurtaif di Asembagus Situbondo dan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian ditempatkan di Yonif 527/BY, setelah beberapa mutasi saat ini Terdakwa berdinas di Koramil 23 Gading Kodim 0820 Probolinggo dan sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serma NRP 629698
2.
Bahwa benar Terdakwa hadir di depan persidangan dengan berpakaian dinas lengkap bernama Akhadi pangkat Serma NRP 629698 seorang prajurit TNI AD berdinas aktif di di Koramil 23 Gading Kodim 0820 Probolinggo.
3.
Bahwa benar selain anggota TNI Terdakwa juga sebagai warga negara yang tunduk kepada peraturan UU Indonesia dan hukum Negara Indonesia.
4.
Bahwa benar Terdakwa di dalam persidangan menyatakan dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani, dan tidak menunjukkan sedang terganggu jiwanya.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Barangsiapa” telah terpenuhi. Unsur Kedua
Menimbang
: Membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai, menerima hadiah atau untuk menarik keuntungan menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan.
: Bahwa unsur ini terdiri dari banyak alternatif, maka Majelis Hakim akan membuktikan alternatif unsur yang bersesuaian dengan fakta yang terungkap dalam persidangan. Bahwa yang dimaksud “membeli” adalah suatu cara atau perbuatan/ tindakan untuk mendapatkan suatu hak pemilikan atas suatu benda/ barang menurut cara yang lazim berlaku dalam jual beli barang. Dalam perbuatan jual beli, pada umumnya dilengkapi dengan surat-surat sah sebagai bukti dari telah terjadinya jual beli baik itu surat perjanjian jual beli, kwitansi, faktur dan sebagainya. Dalam “jual beli” tidak harus terjadi penyerahan barang yang diperjual-belikan, demikian juga pembayaran
Hal 16 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
harganya, melainkan sudah cukup jika telah terjadi suatu kesepakatan antara para pihak, baik penjual maupun pembeli. Yang dimaksud dengan “Benda” dalam unsur ini adalah barang bergerak yang mempunyai nilai ekonomis. Karena logikanya hanya dari barang bergerak yang mempunyai nilai ekonomis, seseorang dapat melakukan sesuatu untuk mendapatkan suatu keuntungan. Bahwa oleh karena unsur ini mengandung beberapa alternatif perbuatan, Majelis Hakim hanya akan membuktikan salah satu alternatif perbuatan yang paling bersesuaian dengan fakta hukum di persidangan yaitu “Membeli sesuatu benda”. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1.
Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Sdr. Nahrowi umur 40 tahun yang beralamat di Dsn. Krajan Rt. 5 Rw. 2 Ds. Blukon Kec/Kab. Lumajang sejak tahun 2013 di warung kopi Jl. Lintas Timur Lumajang dalam hubungan sebatas kenal biasa, namun tidak ada hubungan keluarga.
2.
Bahwa benar Terdakwa mengetahui dalam membeli sepeda motor harus dilengkapi dengan surat berupa STNK dan BPKB karena Terdakwa pernah memiliki sepeda motor dengan dilengkapi STNK dan BPKB.
3.
Bahwa benar pada bulan April 2013 Terdakwa membeli dari Sdr. Nahrowi 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dengan harga sebesar Rp. 6.500.000,- (enam juta lima ratus ribu rupiah) yang dilakukan di Jalan Lintas Timur Kab. Lumajang.
4.
Bahwa benar kondisi 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dalam keadaan baik hanya dilengkapi Surat berupa STNK (atas nama Supa’at) tanpa BPKB serta transaksi jual beli sepeda motor tersebut hanya dilakukan berdua saja dengan Sdr. Nahrowi dan menurut pengakuan Sdr. Nahrowi sepeda motor tersebut milik Sdr. Nahrowi sendiri, sepeda motor Vixion akan digunakan sendiri oleh Terdakwa serta tidak akan dijual belikan dan sudah 1 (satu) tahun ini Terdakwa gunakan.
5.
Bahwa benar sesuai dengan harga pasaran harga sepeda motor Yamaha Vixion kira-kira Rp. 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah) namun Terdakwa membeli dari Sdr. Nahrowi dengan harga Rp. 6.500.000,- (enam juta lima ratus ribu rupiah) dan patut diduga kalau sepeda motor tersebut adalah hasil dari kejahatan.
6.
Bahwa benar pada saat Terdakwa membeli sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dari Sdr. Nahrowi, Terdakwa tidak mengecek secara fisik di Samsat setempat akan tetapi hanya mengecek dengan cara mencocokkan Nomor Rangka dan Nomor Mesin sesuai dengan STNK yaitu Nomor Rangka
Hal 17 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
MH33C105DK137901 dan Nosin 3C1-1137831 dan keuntungan Terdakwa membeli sepeda motor tersebut yaitu membeli sepeda motor dengan harga murah dari harga pasaran. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur Kedua : “Membeli sesuatu benda” telah terpenuhi. Unsur ketiga
: “Diketahui atau sepatutnya harus diduga diperoleh dari kejahatan “.
Bahwa dalam delik ini tersirat dua pengertian delik dolus (kesengajaan) sebagaimana tersurat dalam kata “diketahui” dan delik culpa yang tersurat dalam kata-kata “sepatutnya harus diduga” yang keduanya disenafaskan. Oleh karenanya ancaman pidananya disamakan. Bahwa kendati unsur kesalahan “Yang diketahui dan sepatutnya harus diduga (culpa)” ditempatkan di akhir perumusan delik, namun hal tersebut telah mencakupi seluruh unsur di depannya. Bahwa yang dimaksud dalam unsur ini adalah bahwa walaupun si pelaku telah mengetahui (dolus) atau sepatutnya harus diduga (culpa) bahwa barang tersebut diperoleh dari kejahatan, namun pada kenyataannya si pelaku tetap saja melakukan tindakan atau perbuatannya membeli, menjual dan sebagainya. Bahwa yang dimaksud dengan “Diperoleh” adalah bahwa benda/barang tersebut tidak mesti harus sudah menjadi atau milik dari orang yang merupakan sumber barang tersebut. Terjadinya kejahatan yang menjadi sumber perolehan itu tidak harus sudah berselang beberapa waktu/lama, tetapi dapat juga terjadi hampir bersamaan. Bahwa yang dimaksud dengan kata-kata “Dari kejahatan” bahwa untuk meperoleh, mendapatkan atau memiliki suatu benda tersebut tidak melalui cara-cara pemindahan hak yang lazim berlaku baik itu jual beli, tukar menukar, hibah dan sebagainya, atau dengan kata lain diperoleh secara melawan hukum. Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan Para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti dan setelah menghubungkan yang satu dengan lainnya terungkap fakta sebagai berikut : 1.
Bahwa benar Terdakwa mengetahui dalam membeli sepeda motor harus dilengkapi dengan surat berupa STNK dan BPKB karena Terdakwa pernah memiliki sepeda motor dengan dilengkapi STNK dan BPKBBahwa benar pada bulan April 2013 Terdakwa membeli dari Sdr. Nahrowi 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dengan harga sebesar Rp. 6.500.000,- (enam juta lima ratus ribu rupiah) yang dilakukan di Jalan Lintas Timur Kab. Lumajang.
2.
Bahwa benar kondisi 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dalam keadaan baik hanya dilengkapi Surat berupa STNK (atas nama Supa’at) tanpa BPKB serta transaksi jual beli sepeda motor tersebut hanya dilakukan berdua saja dengan Sdr. Nahrowi dan menurut pengakuan Sdr.
Hal 18 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
Nahrowi sepeda motor tersebut milik Sdr. Nahrowi sendiri, sepeda motor Vixion akan digunakan sendiri oleh Terdakwa serta tidak akan dijual belikan dan sudah 1 (satu) tahun ini Terdakwa gunakan. 3.
Bahwa benar sesuai dengan harga pasaran harga sepeda motor Yamaha Vixion kira-kira Rp. 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah) namun Terdakwa membeli dari Sdr. Nahrowi dengan harga Rp. 6.500.000,- (enam juta lima ratus ribu rupiah) dan patut diduga kalau sepeda motor tersebut adalah hasil dari kejahatan.
4.
Bahwa benar pada saat Terdakwa membeli sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tahun 2013 Nopol N 4115 TY dari Sdr. Nahrowi, Terdakwa tidak mengecek secara fisik di Samsat setempat akan tetapi hanya mengecek dengan cara mencocokkan Nomor Rangka dan Nomor Mesin sesuai dengan STNK yaitu Nomor Rangka MH33C105DK137901 dan Nosin 3C1-1137831 dan keuntungan Terdakwa membeli sepeda motor tersebut yaitu membeli sepeda motor dengan harga murah dari harga pasaran.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat unsur ketiga “Diketahui atau sepatutnya harus diduga diperoleh dari kejahatan” telah terpenuhi . Menimbang
:
Bahwa oleh karena dakwaan alternatif Kesatu terbukti secara sah dan meyakinkan, maka Majelis Hakim tidak akan membuktikan lagi dakwaan alternatif kedua, dan Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer mengenai pembuktian unsur yang telah didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaannya sebagaimana dalam dakwaan alternatif Kesatu.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan pembuktian dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa terbukti bersalah telah melakukan tindak pidana : “Membeli sesuatu benda yang diketahui atau sepatutnya diduga bahwa diperoleh dari kejahatan”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 480 ke-1 KUHP.
Menimbang
: Bahwa di dalam persidangan Majelis Hakim menilai tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar dalam diri Terdakwa yang dapat menghapuskan kesalahan Terdakwa sehingga Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat, serta akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa, serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1.
Bahwa motif Terdakwa membeli 1 (satu) unit sepeda motor yang sepatutnya diduga bahwa diperoleh dari kejahatan Sdr. Nahrowi sebesar Rp. 6.500.000,- (enam juta lima ratus ribu rupiah) dan Terdakwa menggunakan sepeda motor untuk keperluan sehari-hari tanpa dilengkapi surat-surat yang sah, hal ini menunjukkan bahwa
Hal 19 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
Terdakwa cenderung menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya.
Menimbang
:
2.
Bahwa perbuatan ini dilakukan oleh seorang anggota TNI AD yang seharusnya dalam bertindak dimana dan kapanpun selalu berpegang teguh dan menjunjung tinggi pedoman prilaku TNI, serta menjadi panutan namun justru Terdakwa berbuat yang bertentangan dengan keluhuran dan kesucian jati diri seorang prajurit TNI AD dan perbuatan Terdakwa membeli 1 (satu) unit sepeda motor yang sepatutnya diduga bahwa diperoleh dari kejahatan Sdr. Nahrowi, demikian juga halnya Terdakwa yang menggunakan sepeda motor tanpa dilengkapi surat-surat yang sah adalah perbuatan tercela sehingga dengan perbuatan ini membuktikan bahwa Terdakwa tidak peduli lagi dengan aturan hukum yang berlaku.
3.
Bahwa perbuatan Terdakwa telah membeli 1 (satu) unit sepeda motor yang sepatutnya diduga bahwa diperoleh dari kejahatan Sdr. Nahrowi dan menggunakan 1 (satu) unit sepeda motor tanpa dilengkapi suratsurat yang sah mengakibatkan pemilik sah dari 1 (satu) unit sepeda motor tersebut mengalami kerugian. Selain itu perbuatan Terdakwa dapat mencemarkan nama baik TNI khususnya kesatuan Kodim 0820/Probolinggo dimata masyarakat.
Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi Warga Negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1. Terdakwa persidangan.
berterus
terang
sehingga
memperlancar
jalannya
2. Terdakwa bersikap sopan hal ini menunjukkan masih adanya sikap dan etika seorang Prajurit pada diri Terdakwa. 3. Terdakwa belum pernah dihukum ataupun dipidana. 4. Terdakwa pernah melaksanakan tugas operasi pada tahun 1991 Satgas Seroja Timor Timur, pada tahun 1995 Satgas Rjawali di Timor Timur serta memiliki Satya Lencana VIII, XVI, XXIV, dan SL Seroja Hal-hal yang memberatkan : 1. Perbuatan Terdakwa dapat merusak Citra TNI ditengah masyarakat. 2. Perbuatan Terdakwa telah merugikan pihak yang kehilangan sepeda motor Yamaha Vixion warna putih Nopol N 4115 TY 3. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Delapan Wajib TNI ke – 6 yaitu tidak sekali-sekali merugikan rakyat.
Hal 20 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
Menimbang
: Bahwa terhadap pidana yang dimohonkan Oditur sebagaimana dalam tuntutannya, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut, setelah Majelis Hakim mempertimbangkan serta menilai kualitas perbuatan Terdakwa dan dengan dilandasi rasa keadilan, kepastian hukum serta kemanfaatan dari hukuman tersebut, sehingga dianggap sesuai, selaras dan setimpal untuk dijatuhkan terhadap diri Terdakwa sesuai dengan perbuatan dan kadar kesalahannya. Oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat tuntutan pidana penjara dari Oditur Militer dipandang masih terlalu berat, sehingga patut, layak dan adil apabila dijatuhkan pidana penjara yang lebih ringan dari Tuntutan Oditur Militer.
Menimbang
: Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
: Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa : Barang-barang : - 1 (satu) kendaraan jenis sepeda motor Yamaha Vixion warna putih Nopol N 4115 TY tahun 2013 No. Rangka MH33C105DK137901 dan Nosin 3C1-1137831. Majelis Hakim tidak sependapat dengan Oditur Militer dan akan mempertimbangkan sendiri, Majelis Hakim berpendapat bahwa bukti barang berupa 1 (satu) unit sepeda motor tersebut di atas adalah hasil dari tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan bersesuaian dengan alat bukti lain, namun sampai dengan perkara ini diperiksa dan diputus oleh Pengadilan Militer III-12 Surabaya ternyata 1 (satu) unit sepeda motor tersebut belum diketahui pemiliknya secara pasti maka Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti berupa 1 (satu) unit sepeda motor tersebut di atas ditentukan statusnya yaitu dikembalikan kepada pemiliknya yang berhak. Surat-surat : a.
1 (satu) lembar Surat Keterangan dari Kepala Desa Blukon Nomor 470/220/427.906.12/2015 tanggal 7 Mei 2015 tentang telah meninggalnya Sdr. Nahrowi.
b.
1 (satu) lembar Surat Keterangan Kematian dari Kepala Desa Blukon Nomor 474/560/427.906.12/2015 tanggal 3 September 2015 atas nama Sdr. Nahrowi.
Majelis Hakim berpendapat bahwa terhadap barang bukti surat yang telah diakui kebenarannya oleh Terdakwa sehingga perlu ditentukan statusnya yaitu oleh karena merupakan kelengkapan berkas perkara yang berkaitan erat dengan tindak pidana, sehingga perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Hal 21 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016
Mengingat
: Pasal 480 ke-1 KUHP dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini; MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu Akhadi, Serma NRP 629698 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Penadahan”.
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana
3.
:
Penjara selama 5 (lima) bulan.
Menetapkan barang bukti berupa : Barang : 1 (satu) kendaraan jenis sepeda motor Yamaha Vixion warna putih Nopol N 4115 TY tahun 2013 No. Rangka MH33C105DK137901 dan Nosin 3C1-1137831. Dikembalikan kepada yang berhak. Surat-surat : a. 1 (satu) lembar Surat Keterangan dari Kepala Desa Blukon Nomor 470/220/427.906.12/2015 tanggal 7 Mei 2015 tentang telah meninggalnya Sdr. Nahrowi. b. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Kematian dari Kepala Desa Blukon Nomor 474/560/427.906.12/2015 tanggal 3 September 2015 atas nama Sdr. Nahrowi. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam perkara ini sebesar Rp.10.000.(sepuluh ribu rupiah).
Hal 22 dari 24 hal Put no : 35-K/PM.III-12/AD/IV/2016