PENGADILAN MILITER III-14 DENPASAR
PUTUSAN Nomor : 14 - K / PM.III-14 / AD / IV / 2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-14 Denpasar yang bersidang di Denpasar dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat/Nrp Jabatan Kesatuan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Adnani. Sertu / 31930561510872. Babinsa Koramil 1008-02/Bolo. Kodim 1608/Bima. Bima, 14 Agustus 1972. Laki-laki. Indonesia. Islam. Asrama Koramil 1008-02/Bolo Bima NTB.
Terdakwa dalam perkara ini ditahan selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 21 Nopember 2015 sampai dengan tanggal 10 Desember 2015 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara dari Komandan Kodim 1608/Bima selaku Ankum Nomor : Skep/872/XI/2015 tanggal 24 Nopember 2015, kemudian dibebaskan dari penahanan sementara pada tanggal 11 Desember 2015 berdasarkan Surat Keputusan Pembebasan dari Penahanan Sementara. PENGADILAN MILITER III-14 DENPASAR tersebut di atas. Membaca
:
Berkas Perkara dari Denpom IX/2 Mataram, Nomor : BP-03 / A20 / II / 2016 tanggal 1 Februari 2016.
Memperhatikan
: 1. Surat Keputusan tentang penyerahan perkara dari Danrem 162/Wira Bhakti selaku Papera Nomor : Kep / 09 / IV / 2016 tanggal 4 April 2016. 2. Surat dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-14 Nomor : Sdak / 13 / IV / 2016 tanggal 19 April 2016. 3.
Surat Penetapan dari : a. Kepala Pengadilan Militer III-14 Denpasar tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tapkim/14/PM.III-14/AD/IV/2016 tanggal 21 April 2016. b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor : Tapsid/14/PM.III-14/AD/IV/2016 tanggal 21 April 2016.
4. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi, serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar
: 1. Pembacaan surat dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/13/IV/2016 tanggal 19 April 2016, di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. /2. Hal-hal…..
2 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah. Memperhatikan
: 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana “Desersi di masa damai”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 87 ayat (1) ke-2 yo ayat (2) KUHPM. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : − Pidana : Penjara selama 6 (enam) bulan dikurangi selama Terdakwa berada dalam penahanan sementara. c. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah). d.
Memohon agar barang bukti berupa : Surat-surat : − 1 (satu) SIJ/82/VII/2015 1608/Bima.
lembar tanggal
Surat Izin Jalan Nomor : 13 Juli 2015 dari Dandim
− 12 (dua belas) lembar daftar absensi anggota Koramil 1608-02/Bolo Kodim 1608/Bima. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 2.
Permohonan Terdakwa : Menjatuhkan hukuman yang seringan-ringannya karena Terdakwa mempunyai istri dan anak serta orang tua yang sudah lanjut usia untuk dirawat. -
Menimbang
:
Terdakwa mohon untuk tidak dipecat.
Bahwa Terdakwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-14 Denpasar Nomor : Sdak / 13 / IV / 2016 tanggal 19 April 2016, telah didakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut: Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu sejak tanggal dua puluh dua bulan Juli tahun 2000 lima belas sampai dengan tanggal delapan belas bulan Nopember tahun 2000 lima belas, atau setidak-tidaknya dalam bulan Juli tahun 2015 sampai dengan bulan Nopember tahun 2015 atau dalam tahun 2015 di Koramil 1608-02/Bolo Bima NTB, atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk wilayah hukum Pengadilan Militer III-14 Denpasar, telah melakukan tindak pidana : “Militer, yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”. Dengan cara-cara dan keadaan-keadaan sebagai berikut : /1. Bahwa.....
3 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata pada tahun 1993 di Secata A Singaraja Bali setelah lulus kemudian pada tanggal 18 September 1993 dilantik dengan pangkat Prada NRP 31930561510072 selanjutnya ditempatkan di Yonif 412/Kostrad Jawa Tengah, setelah beberapa kali mengalami penugasan, pendidikan dan mutasi jabatan dan hingga terjadinya perkara ini Terdakwa menjabat sebagai Babinsa Koramil 1608-02 Bolo Kodim 1608/Bima dengan pangkat Sertu. 2. Bahwa pada tanggal 17 Juli 2015 sampai dengan 21 Juli 2015 Terdakwa mendapat cuti lebaran gelombang dua dan mendapat Surat Ijin Jalan hanya untuk wilayah Bima dengan Nomor : SIJ/82/VII/2015 tanggal 13 Juli 2015, kemudian pada tanggal 19 Juli 2015 sekira pukul 06.30 Wita Terdakwa berpamitan kepada Sdri. Mas’a (Saksi-6) isteri Terdakwa untuk pergi memancing di Pantai Daru, setelah sampai Terdakwa melihat air laut pasang sehingga tidak jadi memancing, selanjutnya Terdakwa pergi menuju Pelabuhan Sape dengan tujuan Kabupaten Manggarai setelah sampai di Sape Terdakwa naik Feri dengan tujuan Labuhan Bajo, sesampainya di Labuhan Bajo kemudian Terdakwa langsung menuju ke rumah keponakan Terdakwa yang bernama Sdri. Halimah untuk menenangkan diri dari permasalahan rumah tangga yang dihadapi Terdakwa karena selama 18 (delapan belas) tahun hidup berumah tangga Terdakwa dan Saksi-6 belum dikaruniai anak dan Saksi-6 tidak mengizinkan Terdakwa untuk menikah lagi dengan perempuan lain. 3. Bahwa pada tanggal 22 Juli 2015 setelah cuti Hari Raya Idul Fitri seluruh anggota jajaran Kodim 1608/Bima harus sudah kembali berdinas tetapi pada saat diadakan apel pengecekan tanggal 22 Juli 2015 ternyata Terdakwa tidak hadir tanpa keterangan yang sah. Kemudian Pelda Mukhtar (Saksi-2) menghubungi Terdakwa namun tidak mendapat jawaban selanjutnya Saksi-2 melaporkan kepada Danramil 1608-02/Bolo Kapten Inf Haerulah dan mendapat petunjuk agar seluruh anggota mencari informasi tentang keberadaan Terdakwa namun tidak ada yang mengetahui tentang keberadaan Terdakwa. Selanjutnya Pasi Intel Kodim 1608/Bima Kapten Inf Junaid (Saksi-1) melaporkan kepada Dandim 1608/Bima Letkol Arh Edy Nugraha, S.Sos atas petunjuk Dandim semua anggota harus mencari informasi tentang keberadaan Terdakwa. 4. Bahwa tindakan yang dilakukan oleh Kesatuan adalah memerintahkan kepada seluruh anggota untuk mencari informasi tentang keberadaan Terdakwa baik kepada keluarga Terdakwa maupun teman dekat Terdakwa dan Saksi-1 juga telah menanyakan keberadaan Terdakwa kepada isteri Terdakwa yaitu Sdri. Mas’a (Saksi-6) dan Saksi-6 menjelaskan bahwa pada tanggal 19 Juli 2015 sekira pukul 06.30 Wita Terdakwa pamit untuk pergi mencari ikan di laut namun hingga sore hari Terdakwa tidak kembali pulang dan Saksi6 sempat menghubungi Terdakwa melalui handphone namun selalu tidak aktif. 5. Bahwa pada hari Rabu tanggal 18 Nopember 2015 sekira pukul 07.30 Wita pada saat Saksi-4 (I Ketut Widiana) sedang duduk disamping piket Kodim 1601/Sumba Timur bersama Pasi Ops Kapten Inf Nurcahyono dan Pasi Intel Kodim Kapten Inf Sambudi, Saksi-4 melihat Saksi-6 (Sdri. Mas’a) yang berada di piket Kodim 1601/Sumba Timur dan memberi tahu jika Terdakwa berada di Asrama Polsek Haharu, selanjutnya Saksi-4 melaporkannya kepada Kasdim 1601/Sumba Timur Mayor Inf Suroto dan Kasdim memerintahkan /Saksi-4.....
4 Saksi-4 untuk berkoordinasi dengan Pasi Intel Kodim 1608/Bima Kapten Inf Junaidi (Saksi-1). 6. Bahwa selanjutnya Saksi-4 menghubungi Pasi Intel Kodim 1608/Bima Kapten Inf Junaidi (Saksi-1) untuk berkoordinasi dan memberitahu Saksi-1 tentang keberadaan Terdakwa yang berada di Asrama Polsek Haharu, selanjutnya Saksi-4 berkoordinasi dengan Dansubdenpom IX/1-2 Waingapu Lettu Cpm Priyanto Hermawan untuk menangkap Terdakwa sekira pukul 08.30 Wita Saksi-4 bersama dengan Serda I Made Ardy dan Sertu Jupriadi bersama dengan 2 (dua) orang anggota Subdenpom IX/1-2 Waingapu berangkat ke Polsek untuk menangkap Terdakwa. 7. Bahwa sekira pukul 10.00 Wita setelah tiba di Polsek Haharu kemudian Saksi-4 berkoordinasi dengan Kapolsek Haharu selanjutnya membagi tugas dan menuju asrama Polsek Haharu ke salah satu rumah yang diduga ditempati Terdakwa setelah sampai di asrama Saksi-3 (Sertu Arsad) langsung masuk ke asrama untuk menangkap Terdakwa, Serda I Made Ardy menjaga pintu keluar, sedangkan Saksi4, Serda Harris Limbong, Kapolsek beserta beberapa anggotanya mengadakan pengamanan disekeliling asrama, setelah Terdakwa ditangkap tanpa melakukan perlawanan kemudian Terdakwa dibawa dengan cara diborgol oleh Saksi-3 selanjutnya Terdakwa dibawa ke Masubdenpom IX/1-2 Waingapu dan diamankan diruang tahanan sel Subdenpom IX/1-2 Waingapu. 8. Bahwa pada tanggal 19 Nopember 2015 sekira pukul 16.00 Wita Saksi-1 bersama Serda Fransisco Maia mendapat perintah untuk menjemput Terdakwa, setelah sampai di kantor Subdenpom IX/1-2 Waingapu dan mengecek serta memastikan bahwa benar Terdakwa adalah anggota Kodim 1608/Bima selanjutnya pada pukul 16.00 Wita Saksi-1 melakukan serah terima tahanan dengan Dansubdenpom IX/102 Waingapu kemudian sekira pukul 21.00 Wita Saksi-1 membawa Terdakwa ke Subdenpom IX/2-2 Bima untuk ditahan dan diproses lebih lanjut. 9. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan sejak tanggal 22 Juli 2015 sampai dengan tanggal 18 Nopember 2015 atau selama 120 (seratus dua puluh) hari secara berturut-turut dan selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa izin yang sah dari Komandan Kesatuan Wilayah Jajaran Kodam IX/Udayana dalam keadaan damai tidak dalam keadaan perang serta Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang disiap siagakan untuk tugas operasi. Berpendapat, bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal 87 ayat (1) ke-2 yo ayat (2) KUHPM. Menimbang
:
Bahwa para Saksi dipersidangan telah dipanggil secara sah dan patut sesuai ketentuan pasal 139 Undang-undang No. 31 tahun 1997, namun para Saksi tersebut tidak dapat hadir dipersidangan dengan alasan sebagaimana dalam Surat Jawaban dari Kesatuan Saksi, maka oleh karena Oditur sudah tidak sanggup lagi untuk menghadirkannya dan dengan mendasari ketentuan pasal 155 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 serta atas persetujuan Terdakwa, selanjutnya keterangan para Saksi yang tidak hadir dipersidangan tersebut dibacakan oleh Oditur Militer dalam berita acara pemeriksaan yang dibuat oleh penyidik. /Bahwa…..
5 Bahwa Oditur Militer menerangkan sesuai jawaban dari Surat Kodim 1608/Bima No : R/110/V/2016 tanggal 9 Mei 2016 tentang Jawaban Panggilan Saksi, bahwa Saksi-1 tidak dapat hadir di persidangan dikarenakan kesibukan tugas pokok Pasi Intel pemantauan wilayah. Selanjutnya keterangan Saksi-1 dibacakan oleh Oditur Militer sebagai berikut : Saksi- 1
:
Nama lengkap : Pangkat/Nrp : Jabatan : Kesatuan : Tempat / Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Kewarganegaraan : Agama : Alamat Tempat tinggal :
Junaid. Kapten Inf/599730. Pasi Intel. Kodim 1608/Bima. Bima, 1 Januari 1965. Laki-Laki. Indonesia. Islam. Asrama Kodim 1608/Bima.
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sekira tahun 2011 di pada saat berdinas di Kodim 1608/Bima dalam hubungan antara atasan dengan bawahan. 2. Bahwa pada tanggal 17 Juli 2015 pada saat cuti bersama hari raya Idul Fitri yang dibagi menjadi 2 (dua) gelombang baik anggota Kodim maupun anggota Koramil mendapat cuti selama 3 (tiga) hari termasuk Terdakwa yang mendapatkan cuti gelombang kedua yang dimulai pada tanggal 19 Juli 2015 sampai dengan 21 Juli 2015 dan pada tanggal 22 Juli 2015 seluruh anggota harus sudah kembali berdinas ketika diadakan apel pengecekan pada tanggal 22 Juli 2015 oleh Komandan masing-masing ternyata Terdakwa tidak hadir, setelah dihubungi dan di cek tentang keberadaan Terdakwa kepada seluruh anggota dan tidak ada yang mengetahuinya selanjutnya Saksi melaporkan kepada Dandim 1608/Bima Letkol Arh Edy Nugraha S.Sos atas petunjuk Dandim semua anggota harus mencari informasi tentang keberadaan Terdakwa. 3. Bahwa tindakan yang dilakukan oleh Kesatuan adalah memerintahkan kepada seluruh anggota untuk mencari informasi tentang keberadaan Terdakwa baik kepada keluarga Terdakwa maupun teman dekat Terdakwa dan Saksi juga telah menanyakan keberadaan Terdakwa kepada Saksi-6 (Sdri. Ma’sa) dan Saksi-6 mengatakan bahwa pada tanggal 19 Juli 2015 sekira pukul 06.30 Wita Terdakwa pamit untuk pergi pukat ikan dilaut namun hingga sore hari Terdakwa tidak kembali pulang dan Saksi-6 sempat menghubungi Terdakwa melalui handphone namun selalu tidak aktif. 4. Bahwa pada tanggal 18 Nopember 2015 pada saat Saksi berada di Kecamatan Wera Kabupaten Bima Saksi mendapat informasi dari Pasi Intel Kodim 1601/Sumba Timur yang memberi tahu Saksi bahwa Terdakwa telah ditangkap dan telah diamankan di Subdenpom IX/2-1 Waingapu selanjutnya Saksi melaporkan informasi tersebut kepada Dandim dan Kasdim setelah mendapat petunjuk dari atasan Saksi kemudian Saksi bersama 1 (satu) orang Danru Provost Serda Fransico Maia diperintahkan untuk menjemput Terdakwa. /5. Bahwa…..
6 5. Bahwa pada tanggal 19 Nopember 2015 sekira pukul 16.00 Wita setelah Saksi mendapat Surat Perintah Nomor Sprin/868/XI/2015 tanggal 19 Nopember 2015 Saksi bersama dengan Serda Fransico Maia berangkat ke Kodim 1601/Sumba Timur dan pada keesokan harinya pada tanggal 20 Nopember 2015 sekira pukul 12.00 Wita setelah ibadah Sholat Jumat Saksi langsung menghadap Kasdim 1601/Sumba Timur kemudian Saksi diperintahkan untuk ke Subdenpom IX/1-2 Waingapu karena Terdakwa telah berada di kantor Subdenpom IX/1-2 Waingapu. 6. Bahwa setelah sampai di kantor Subdenpom IX/1-2 dan bertemu dengan Lettu Cpm Prianto Hermawan dan setelah Saksi melihat ternyata benar Terdakwa sudah ada di ruang sel Subdenpom IX/1-2 Waingapu, selanjutnya pada pukul 16.00 Wita Saksi melakukan serah terima tahanan dengan Dansubdenpom IX/1-2 kemudian sekira pukul 21.00 Wita Saksi membawa Terdakwa ke Subdenpom IX/2-2 Bima untuk ditahan dan diproses lebih lanjut. 7. Bahwa Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan sejak tanggal 22 Juli 2015 sampai dengan tanggal 18 Nopember 2015 atau selama 120 (seratus dua puluh) hari dan selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa izin yan sah dari Komandan Kesatuan Terdakwa tidak membawa barang-barang inventaris Negara dan wilayah jajaran Kodam IX/Udayana dalam keadaan damai tidak dalam keadaan perang serta Terdakwa maupun kesatuan Terdakwa sedang tidak disiap siagakan untuk tugas operasi. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa sesuai jawaban dari Surat Kodim 1608/Bima No : R/110/V/2016 tanggal 9 Mei 2016 tentang Jawaban Panggilan Saksi, bahwa Saksi-2 tidak dapat hadir di persidangan dikarenakan kesibukan tugas pokok Pasi Intel pemantauan wilayah. Selanjutnya keterangan Saksi-2 dibacakan oleh Oditur Militer sebagai berikut : Saksi- 2
:
Nama lengkap : Pangkat/Nrp : Jabatan : Kesatuan : Tempat / Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Kewarganegaraan : Agama : Alamat Tempat tinggal :
Mukhtar. Pelda/606219. Bati Tuud. Koramil 1608-02/Bolo. Bima, 1964. Laki-Laki. Indonesia. Islam. Asrama Koramil 1608-02/Bolo.
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira sejak tahun 2011 karena bersama-sama dberdinas di Koramil 1608-02/Bolo, dalam hubungan kedinasan antara atasan dengan bawahan. 2. Bahwa pada tanggal 17 Juli 2015 pada saat cuti bersama hari raya Idul Fitri selama 3 (tiga) hari yang dibagi menjadi 2 (dua) gelombang Terdakwa mendapat cuti gelombang kedua mulai pada /tanggal…..
7 tanggal 19 Juli 2015 sampai dengan 22 Juli 2015 setelah pelaksanaan hari raya Idul Fitri pada saat apel seluruh angota Koramil 1608-02/Bolo ternyata Terdakwa tidak ada kemudian Saksi menghubungi Terdakwa namun tidak mendapat jawaban selanjutnya Saksi melaporkan kepada Danramil 1608-02/Bolo Kapten Inf. Haerulah dan mendapat petunjuk agar seluruh anggota harus mencari informasi tentang keberadaan Terdakwa. 3. Bahwa selanjutnya Saksi menanyakan keberadaan Terdakwa kepada istri Terdakwa Sdri Ma’sa (Saksi-6) namun Saksi-6 juga tidak mengetahui tentang keberadaan Terdakwa karena setiap Terdakwa dihubungi handphonenya selalu tidak aktif. 4. Bahwa pada tanggal 19 Nopember 2015 Saksi mengetahui bahwa Terdakwa telah ditangkap di Waingapu Sumba Timur oleh anggota Subdenpom IX/1-2 Waingapu dan anggota Intel Kodim 1601/Sumba Timur pada tanggal 18 Nopember 2015. 5. Bahwa Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan sejak tanggal 22 Juli 2015 sampai dengan tanggal 18 Nopember 2015 atau selama 120 (seratus dua puluh) hari dan selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa izin yan sah dari Komandan Kesatuan Terdakwa tidak membawa barang-barang inventaris Negara dan wilayah jajaran Kodam IX/Udayana dalam keadaan damai tidak dalam keadaan perang serta Terdakwa maupun kesatuan Terdakwa sedang tidak disiap siagakan untuk tugas operasi. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa sesuai jawaban dari Surat Subdenpom IX/1-2 Waingapu No : B/33/III/2016 tanggal 9 Mei 2016 tentang Pemberitahuan Tidak Dapat Menghadirkan Saksi Sertu Arsad, NRP. 31960741360774 Ba Hartib Unit 2 Subdenpom IX/1-2 Waingapu, Denpom IX/1 Kupang dalam Persidangan, bahwa Saksi-3 tidak dapat hadir di persidangan dikarenakan jarak yang jauh antara tempat tinggal Saksi dengan tempat persidangan serta tidak adanya biaya transportasi. Selanjutnya keterangan Saksi-3 dibacakan oleh Oditur Militer sebagai berikut : Saksi- 3 : Nama lengkap : Pangkat/Nrp : Jabatan : Kesatuan : Tempat / Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Kewarganegaraan : Agama : Alamat Tempat tinggal :
Arsad. Sertu/31960741360774. Ba Hartib Unit 2. Subdenpom IX/1-2 Waingapu. Tanaraing, 21 Juli 1974. Laki-Laki. Indonesia. Islam. Jl. Hasanudin Kampung Bugis Kamalaputi Kec. Kota Waingapu Sumba Timur.
Kel. Kab.
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa.
2. Bahwa pada tanggal 18 Nopember 2015 Saksi mendapat Surat Perintah Nomor : Sprin/10/XI/2015 tanggal 18 Desember 2015 untuk /melakukan…..
8 melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan sekira pukul 08.30 Wita Saksi informasi dari Dansubdenpom IX/1-2 Waingapu Lettu Cpm Prianto Hermawan yang mengatakan, ”Pak Arsad mendapat informasi dan Dan Unit Intel Kodim 1601/Sumba Timur Lettu Inf. Ketut Widiana bahwa ada anggota Kodim Bima yang sedang desersi dan yang bersangkutan sekarang diduga berada di asrama Polsek Haharu, Pak Arsad dan Sersan Harris sebentar pergi ke Polsek Haharu untuk melakukan penangkapan terhadap Sertu Adnani, sebentar pergi bersama-sama dengan Dan Unit Intel Kodim Letnan Ketut dan anggotanya dengan menggunakan kendaraan dari Kodim, kita tunggu saja nanti sebentar mereka meluncur kesini”, dan Saksi menjawab, ”Siap”, kemudian sekira pukul 08.30 Wita Saksi bersama Dan Unit Intel Lettu Inf I Ketut Widiana, Serda Haris Limbong beserta 2 (dua) orang anggota pergi ke Asrama Polsek Haharu untuk melakukan penangkapan terhadap Tersangka menggunakan kendaraan dinas Kodim 1001/Sumba Timur. 3. Bahwa sekira pukul 09.57 Wita Saksi bernama Dan Unit Intel Lettu Inf I Ketut Widiana, Serda Haris Limbong beserta 2 (dua) orang tiba di Polsek Haharu yang pada saat itu Saksi melihat Kapolsek Haharu beserta anggotanya sudah menunggu di depan kantor Polsek, setelah berkoordinasi dengan Kapolsek dan mengetahui asrama Polsek Haharu yang dijadikan tempat tinggal Terdakwa selanjutnya Lettu Inf I Ketut Widiana, Serda Haris Limbong beserta 2 (dua) orang anggota Unit Intel Kodim 1601/Sumba Timur langsung menuju ke asrama yang diduga dijadikan tempat tinggal Terdakwa dan pada saat Saksi masuk ke asrama tersebut Saksi melihat ada seseorang yang sedang tidur-tiduran sambil menonton televisi di dalam asrama selanjutnya Saksi bertanya kepada orang tersebut, ”Selamat siang, apakah kamu Sertu Adnani?” dan dijawab ”Betul, Pak”, kemudian Saksi memerintahkan ”Kamu kemasi barang-barangmu, sekarang juga kamu ikut saya ke Subdenpom IX/1-2 Waingapu untuk diamankan di ruang sel Subdenpom IX/1-2 Waingapu. 4. Bahwa pada saat melakukan penangkapan Terdakwa hanya sendiri dan tidak bersama orang lain serta pada saat Terdakwa ditangkap Terdakwa tidak melakukan perlawanan maupun berusaha untuk melarikan diri. 5. Bahwa sekira pukul 11.00 Wita setelah melakukan penangkapan terhadap Terdakwa kemudian pihak dari Subdenpom IX/1-2 Waingapu memberitahukan kepada Kesatuannya bahwa Terdakwa telah ditangkap. 6. Bahwa pada hari Jumat tanggal 20 Nopember 2015 sekira pukul 15.00 Wita Terdakwa diserahkan kepada Pasi Intel Kodim 1608/Bima Kapten Inf Junaid (Saksi 1) di Ma Subdenpom IX/1-2 Waingapu dengan disertai Berita Acara Penyerahan Tahanan. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa sesuai jawaban dari Surat Kodim 1601 Waingapu No : B/246/V/2016 tanggal 9 Mei 2016 tentang Pemberitahuan Tidak Dapat Menghadap di Persidangan Pengadilan Militer III-14 Denpasar, bahwa Saksi-4 tidak dapat hadir di persidangan dikarenakan yang bersangkutan sedang melaksanakan tugas terpadu bersama Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Timur dalam rangka pencetakan sawah baru. Selanjutnya keterangan Saksi-3 dibacakan oleh Oditur Militer sebagai berikut : /Saksi-4.....
9 Saksi- 4 : Nama lengkap : Pangkat/Nrp : Jabatan : Kesatuan : Tempat / Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Kewarganegaraan : Agama : Alamat Tempat tinggal :
I Ketut Widiana. Lettu Inf/640339. Dan Unit Intel. Kodim 1601/Sumba Timur. Selong, 12 Nopember 1968. Laki-Laki. Indonesia. Hindu. Asrama Kodim 1601/Sumba Timur.
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa.
2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 18 Nopember 2015 sekira pukul 07.30 Wita pada saat Saksi sedang duduk di samping piket Kodim 1601/Sumba Timur bersama Pasi Ops Kapten Inf Nurcahyono dan Pasi Intel Kodim Kapten Inf Sambudi, Saksi melihat seorang perempuan yang sedang duduk di kursi piketan melihat perempuan tersebut kemudian Saksi bertanya, “Ibu siapa?”, tetapi yang menjawab saat itu adalah Serda Mohdar, “Itu isterinya tentara komandan, anggota Kodim Bima, Suaminya ada desersi”, lalu Saksi bertanya kepada Serda Mohdar, “Desersi bagaimana”, dan Serda Mohdar menjawab “Dia sudah lama Desersi”, kemudian Saksi bertanya kepada Saksi-6 (Sdri Ma’sa), “Ibu, jangan sampai Bapaknya cuti Ibu tidak tahu”, dan dijawab “Tidak Pak, masa cuti lama sekali”, mendengar jawaban Saksi-6 Saksi langsung melaporkannya kepada Kasdim 1601/Sumba Timur Mayor Inf Suroto dan Kasdim memerintahkan Saksi untuk berkoordinasi dengan baik. 3. Bahwa selanjutnya Saksi menghubungi Pasi Intel Kodim 1608/Bima Kapten Inf Junaid (Saksi-1), “Selamat pagi Bang, ijin mau tanya”, dijawab “Dengan siapa ini?”, lalu Saksi menjawab “Ini dengan Da Unit Intel Kodim 1608/Sumba Timur, lalu Saksi-1 menjawab “Oh iya, bagaimana Pak, ada apa ini?”, selanjutnya Saksi menanyakan “Izin Bang saya mau tanya informasi tentang Sersan Adnani” dan dijawab oleh Saksi 1, “Oh iya, dia sudah lama Desersi”, kemudian Saksi menjelaskan “Iya bang, ini isterinya datang ke Kodim 1601/Sumba Timur dan posisi Sertu Adnani sekarang diperkirakan berada di Polsek Haharu, bagaimana bang kita mau tangkap ini”, lalu Saksi-1 menjawab “Oh iya kalau begitu tolong dia ditangkap”. 4. Bahwa setelah mendengar jawaban dari Saksi-1 kemudian Saksi menghubungi Dansubdenpom IX/1-2 Lettu Cpm Priyanto Hermawan dan menyampaikan “Izin bang, saya mau menyampaikan informasi, ini ada anggota Kodim 1608/Bima atas nama Sertu Adnani dan yang bersangkutan sekarang diperkirakan berada di Polsek Haharu”, lalau Dansubdenpom IX/1-2 menjawab “Kalau begitu sebentar lagi kita tangkap pak dianya, sebentar kita pergi sama-sama ke Polsek Haharu dan saya tunggu dikantor”, lalu Saksi menjawab “Siap, bang”, selanjutnya Saksi bersama Serda I Made Ardy dan Sertu Jupriadi berangkat ke Masubdenpom IX/1-2 Waingapu dan setelah berkoordinasi dengan Dansubdenpom IX/1-2 sekira pukul 08.30 Wita Saksi, Serda I Made Ardy dan Sertu Jupriadi bersama 2 (dua) orang anggota Subdenpom IX/1-2 Waingapu berangkat ke Polsek Haharu menggunakan kendaraan dinas Kodim 1601/Sumba Timur guna melakukan penangkapan terhadap Terdakwa. /5. Bahwa…..
10 5. Bahwa sekira pukul 10.00 Wita setelah tiba di Polsek Haharu selanjutnya Saksi berkoordinasi dengan Kapolsek Haharu kemudian setelah mengetahui asrama Polsek Haharu yang ditempati oleh Terdakwa lalu Saksi membagi tugas dan menuju ke asrama setelah sampai di asrama Saksi-3 (Sertu Arsad) langsung masuk ke dalam asrama, Serda I Made Ardy menjaga pintu keluar, sedangkan Saksi, Serda Haris Limbong, Kapolsek beserta beberapa anggotanya mengadakan pengamanan di sekeliling asrama, setelah ditangkap Terdakwa kemudian dibawa dengan cara diborgol oleh Saksi-3 ke mobil dinas Kodim 1601/Sumba Timur yang selanjutnya dibawa ke Masubdenpom IX/1-2 Waingapu dan diamankan di ruang tahanan sel Subdenpom IX/1-2 Waingapu. 6. Bahwa pada proses penangkapan Terdakwa tidak mengadakan perlawanan terhadap petugas dan tidak berusaha melarikan diri dan setelah ditangkap kondisi fisik Terdakwa dalam keadaan baik-baik saja dan tidak menderita cidera akibat proses penangkapan, selanjutnya Saksi melaporkan hasil penangkapan Terdakwa ke Kasdim 1601/Sumba Timur dan Pasi Intel Kodim 1608-Bima Kapten Inf Junaid (Saksi-1) bahwa Terdakwa telah ditangkap. 7. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuannya dengan cara dijemput oleh Saksi-1 dan 1 (satu) orang anggota Provost Kodim 1608/Bima dengan menggunakan kendaraan dinas Kodim 1613/Sumba Barat. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya Menimbang
:
Bahwa sesuai jawaban dari Surat Polres Sumba Timur No : B/852/V/2016/ResST tanggal 9 Mei 2016 tentang Tidak Bisa Mengikuti Persidangan Pengadilan Militer, bahwa Saksi-5 tidak dapat hadir di persidangan dikarenakan sedang melaksanakan tugas Pengamanan Ujian Nasional Tingkat SMP Kab. Sumba Timur. Selanjutnya keterangan Saksi-5 dibacakan oleh Oditur Militer sebagai berikut : Saksi- 5 : Nama lengkap : Pangkat/Nrp : Jabatan : Kesatuan : Tempat / Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Kewarganegaraan : Agama : Alamat Tempat tinggal :
Mahlan. Brigadir Polisi/85010491. Kanit Provost. Polsek Haharu. Gembe, 15 Januari 1985. Laki-Laki. Indonesia. Islam. Asrama Polsek Haharu Desa Rambangaru Kec. Haharu Kab. Sumba Timur.
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena Terdakwa adalah paman Saksi dimana Terdakwa adalah adik dari Bapak (orang tua) Saksi. 2. Bahwa pada hari Jumat pada tanggal 25 September 2015 sekira pukul 23.00 Wita pada saat Saksi sedang duduk-duduk di dalam kamar bersama isteri Saksi dirumah Saksi yang sedang dibangun tibatiba Saksi mendengar suara dari luar rumah mengucapkan ”Assalamualaikum”, dan dijawab oleh isteri Saksi ”Waalaikum Salam”, mendengar hal tersebut isteri Saksi keluar dari rumah dan tidak /beberapa.....
11 beberapa lama kemudian kembali masuk ke dalam rumah dan memberitahukan kepada Saksi, ”Pak, ada Omnya Pak”, lalu Saksi bertanya ”Omnya siapa?” , dan dijawab ”Omnya Pak to”, selanjutnya Saksi keluar dari rumah dan Saksi melihat Terdakwa sedang berdiri di depan pintu rumah Saksi, melihat hal tersebut Saksi langsung berpelukan dengan Terdakwa dan Saksi bertanya ”Om datang cuti”, dan dijawab ”Tidak, saya sudah tidak jadi tentara lagi, saya sudah dipecat”. Saksi bertanya lagi, ”Eh bagaimana bisa dipecat, Om datang darimana?”, dan Terdakwa menjawab ”Eh tanya jangan tanya itu, hati saya menangis kalau kau tanya itu, tidak usah tanya-tanya itu, pokoknya saya datang kesini hanya untuk menenangkan diri, saya datang dari Waikelo”. 3. Bahwa kemudian Saksi mempersilahkan Terdakwa masuk ke dalam rumah Saksi dan duduk di ruang tamu dan karena penasaran Saksi bertanya kepada Terdakwa ”Kenapa Om bisa dipecat?”, dan dijawab ”Saya sudah 3 (tiga) bulan dipecat, saya datang dari Aimere”, lalu Saksi mengatakan ”Eh Om td bilang datang dari Waikelo, kenapa Om omong lagi datang dari Aimere?”, dan dijawab ”Ya sudah saya datang dari Waikelo, kamu jangan banyak tanya lagi, saya datang kesini hanya untuk menenangkan diri”, kemudian Saksi menjawab ”Ya sudah Om kalau begitu Om lebih baik istirahat dulu”, setelah mendengar perkataan Saksi kemudian Terdakwa langsung beristirahat di ruang tengah rumah Saksi. 4. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 26 September 2015 sekira pukul 16.00 Wita Saksi dan isteri Saksi mengantar Terdakwa ke asrama Polsek Haharu untuk tinggal ditempat tinggal Saksi di asrama Polsek Haharu. 5. Bahwa pada saat Terdakwa tinggal di asrama Polsek Haharu Saksi tidak melaporkan kepada Kapolsek, setelah 3 (tiga) minggu kemudian Kapolsek Haharu Ipda I Made Murja memanggil Saksi dan bertanya, ”Pak Mahlan, keluarganya kau ini anggota kah?”, dan Saksi menjawab ”Iya Komandan, tapi sudah dipecat, iya datang kesini hanya untuk menenangkan diri saja”, Kapolsek bertanya lagi ”Ah benar dia sudah dipecat, jangan sampai dia datang kesini karena lari dari Kesatuannya”, lalu Saksi menjawab ”Sebentar saya telpon dulu kakek saya untuk menanyakan apakah benar dia sudah dipecat atau belum”, selanjutnya Kapolsek menjawab ”baik sudah, kau telpon sudah”. 6. Bahwa selanjutnya Saksi menghubungi kakek Saksi atau orang tua Terdakwa yang bernama H. Ismail dan bertanya kepada kakek Saksi, ”Kakek ada paman disini, dia sudah dipecat atau belum?”, dan dijawab ”Dia lari itu, kawan-kawannya bilang dia lari dari kantornya dan sudah dipecat, biar suruh pulang saja dia, kalau mau pulang antar dia sampai ke Bima, bikin malu saja itu anak, kalau sampai disini saya kasi pukul dia sampai mati”, kemudian Saksi melaporkan dan menyampaikan apa yang dikatakan oleh kakek Saksi dan Kapolsek menyarankan agar Terdakwa disuruh pulang kerumahnya di Bima, lalu Saksi menyampaikan hal tersebut kepada Terdakwa dan dijawab oleh Terdakwa ”Oh begitu kamu disini eh, kamu anggap saya sebagai orang lain?”, selanjutnya Terdakwa keluar asrama Polsek Haharu menggunakan sepeda motor miliknya. 7. Bahwa pada saat itu Terdakwa pergi menuju pantai Hambuang dan duduk dipinggir pantai, melihat hal tersebut kemudian Saksi mendekati Terdakwa dan mengatakan “Lagi apa Om?”, dan Terdakwa menjawab “Saya datang kesini untuk menenangkan diri, kau usir lagi saya dari rumah”, dan Saksi menjawab “Saya bukan usir Om, saya /tidak…..
12 tidak enak dengan Kapolsek dan anggota lainnya, Om pulang sudah ke Bima, Om ini masih aktif khan dan belum dipecat?”, lalu Terdakwa menjawab “Tidak anak, saya sudah dipecat”, selanjutnya Saksi mengatakan “Om pulang sudah besok pakai kapal awu”, dan dijawab oleh Terdakwa “Saya tidak ada uang untuk pulang”, dan Saksi mengatakan “Tenang saja Om, kalau hanya pulang ke Bima nanti saya kasi ongkos”, selanjutnya Saksi dan Terdakwa kembali pulang ke asrama Polsek Haharu. 8. Bahwa Saksi pernah menanyakan kepada Terdakwa “Kenapa Om bisa dipecat”, dan dijawab “Saya dipecat gara-gara saya tidak punya keturunan karena isteri saya mandul dan tidak bisa punya anak, apalagi isteri saya meminta agar rumah yang saya tempati dibuatkan sertifikat atas nama dia, sehingga saya ribut dengan isteri dan saya dipecat”, mendengar hal tersebut Saksi tidak banyak berkomentar karena tidak ingin terlalu ikut campur dalam urusan keluarganya. 9. Bahwa pada tanggal 18 Nopember 2015 sekira pukul 10.00 Wita Terdakwa ditangkap tanpa melakukan perlawanan dan tidak berusaha melarikan diri oleh petugas dari Subdenpom IX/1-2 Waingapu dan petugas dari Kodim 1601/Sumba Timur bersama dengan Kapolsek Haharu dan 2 (dua) orang anggota Polsek Haharu di asrama Polsek Haharu tempat Terdakwa tinggal. 10. Bahwa selama Terdakwa tinggal di asrama Polsek Haharu Terdakwa sering pergi ke pantai untuk mencari ikan dan Terdakwa tidak pernah bekerja sedangkan keperluan baik makan maupun minum dan keperluan lainnya selalu disiapkan oleh isteri Saksi. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya Menimbang
:
Bahwa sesuai jawaban dari Surat Kodim 1608/Bima B/09/V/2016 tanggal 9 Mei 2016 tentang Jawaban Panggilan bahwa Saksi-6 tidak dapat hadir di persidangan dikarenakan kondisi sakit. Selanjutnya keterangan Saksi-6 dibacakan oleh Militer sebagai berikut :
No : Saksi, dalam Oditur
Saksi- 6 : Nama lengkap : Pangkat/Nrp : Tempat / Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Kewarganegaraan : Agama : Alamat Tempat tinggal :
Mas’a. Ibu Rumah Tangga. Bima, 4 Pebruari 1975. Perempuan. Indonesia. Islam. Asrama Koramil 1608-02/Bolo.
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sudah sejak lama dan Saksi adalah isteri dari Terdakwa yang menikah pada tanggal 3 September 1997 hingga saat ini belum dikaruniai anak namun Saksi dan Terdakwa sepakat untuk mengambil anak Saudara suami Saksi untuk menjadi anak Saksi dan Terdakwa yang sekarang telah berusia 15 tahun dan tetap tinggal bersama Saksi. 2. Bahwa pada tanggal 17 Juli 2015 sampai dengan tanggal 21 Juli 2015 Terdakwa mendapat cuti hari raya Idul Fitri gelombang dua dan pada tanggal 19 Juli 2015 sekira pukul 06.30 Wita Terdakwa meminta izin kepada Saksi untuk pergi pukat ikan dilaut, namun setelah Saksi /menunggu…..
13 menunggu sampai sore hari Terdakwa belum juga pulang selanjutnya Saksi menghubungi Terdakwa melalui handphone namun tidak hadir hingga keesokan harinya Saksi menghubungi Terdakwa dan diangkat oleh Terdakwa dan mengatakan kepada Saksi ”Saya ingin menenangkan diri”, kemudian handphone Terdakwa dimatikan lagi dan sampai saat itu Saksi tidak mengetahui tentang keberadaan Terdakwa. 3. Bahwa pada bulan September 2015 Saksi mendapat informasi bahwa Terdakwa berada di Sumba Timur dan Saksi teringat akan Saksi-5 (Brigpol Mahlan) keponakan Terdakwa yang bertugas di Polsek Haharu Sumba Timur, selanjutnya Saksi menghubungi Saksi-5 dan menanyakan keberadaan Terdakwa dan dijawab oleh Saksi-5 ”Sertu Adnani tidak ada disini, nanti kalau ada disini saya akan antar pulang ke Bima”, karena penasaran lalu Saksi meminta tolong lagi kepada salah satu anggota Kodim 1601/Sumba Timur yang bernama Sertu Muhdar untuk mengecek ke rumah Saksi-5 dan sekira pada tanggal 16 Nopember 2015 Saksi diberitahu bahwa Terdakwa berada dirumah Saksi-5. 4. Bahwa pada tanggal 17 Nopember 2015 Saksi berangkat bersama anak angkat Saksi ke Sumba Timur dan sampai pada tanggal 18 Nopember sekira pukul 06.00 Wita dan langsung menuju Kodim 1601/Sumba Timur untuk meminta bantuan kepada anggota Kodim akhirnya sekira pukul 09.00 Wita beberapa anggota Kodim dengan 2 (dua) orang anggota Subdenpom IX/1-2 Waingapu berangkat ke asrama Polsek Haharu dan pada pukul 11.00 Wita Saksi mendapat berita telepon bahwa Terdakwa telah ditangkap dan telah berada di kantor Subdenpom IX/1-2 Waingapu, kemudian sekira pukul 15.30 Wita Saksi datang ke kantor Subdenpom IX/1-2 Waingapu dan Terdakwa sudah ada disana sedang duduk pada saat itu Saksi hanya bisa menangis melihat keadaan Terdakwa. 5. Bahwa pada tanggal 20 Nopember 2015 Pasi Intel Kodim 1608/Bima Kapten Inf. Junai (Saksi-1) bersama Provost Serda Fransico Maia datang untuk menjemput Terdakwa dan setelah serah terima dengan Dansubdenpom IX/1-2 Waingapu sekira pukul 14.00 Wita Saksi-1, Serda Fransico Maia, Terdakwa, Saksi, dan anak Saksi sama-sama pulang ke Bima, sesampainya di Bima Saksi dan anak Saksi pulang ke rumah sedangkan Terdakwa dengan Saksi-1 langsung ke kantor Kodim 1608/Bima. 6. Bahwa Terdakwa meninggalkan dinas karena ada permasalahan pribadi banyak tekanan dari keluarga Terdakwa agar menikah lagi agar mendapat keturunan karena telah menikah selama 18 (delapan belas) tahun namun belum dikaruniai anak dan Terdakwa pernah meminta izin kepada Saksi untuk menikah lagi dan Saksi menjawab kalau memang dari keluargamu untuk menikah lagi ceraikan snnaya dulu dengan baik-baik dan sejak itu Terdakwa tidak pernah membahas lagi. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa di persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata pada Tahun 1993 di Secata A Singaraja Bali setelah lulus kemudian dilantik pada tanggal 18 September 1993 dengan pangkat Prada NRP 31930561510872, selanjutnya /ditempatkan…..
14 ditempatkan di Yonif 412/Kostrad Jawa Tengah, setelah beberapa kali mengalami penugasan, pendidikan dan mutasi jabatan dan hingga terjadinya perkara ini Terdakwa menjabat sebagai Babinsa Koramil 1608-02/Bolo Kodim 1608/Bima. 2. Bahwa pada tanggal 17 Juli 2015 sampai dengan 21 Juli 2015 Terdakwa melaksanakan cuti lebaran gelombang dua dan mendapat Surat Ijin Jalan hanya untuk wilayah Bima Nomor : SIJ/82/VII/2015 tanggal 13 Juli 2015 kemudian pada tanggal 19 Juli 2015 sekira pukul 16.30 Wita Terdakwa berpamitan kepada Saksi-6 (Sdri. Mas’a) untuk pergi emmancing dengan menggunakan sepeda motor Honda Vario Techno Nopol EA 2855 Y, setelah sampai di Pantai Daru Terdakwa melihat air laut pasang sehingga tidak jadi memancing selanjutnya Terdakwa langsung menuju pelabuhan Sape dengan tujuan Kabupaten Manggarai setelah sampai di Sape Terdakwa naik Feri dengan tujuan Labuhan Bajo, sesampainya di Labuhan Bajo kemudian Terdakwa langsung menuju ke rumah keponakan Terdakwa yang bernama Sdri. Nhalimah yang beralamat di Desa Lencur, Kecamatan Benteng Jawa, Kabupaten Manggarai Timur. 3. Bahwa Terdakwa tinggal di tempat Sdri. Halimah selama kurang lebih 2 (dua) bulan mulai tanggal 20 Juli 2015 sampai dengan akhir September 2015 dan selama Terdakwa berada di tempat Sdri. Halimah Terdakwa menceritakan kepada Sdri. Halimah bahwa Terdakwa pergi dari rumah ingin emnenangkan diri karena Terdakwa ingin punya anak tetapi tidak bisa dan Terdakwa mau menikah lagi dengan perempuan lain akan tetapi Saksi-6 tidak menyetujuinya selama Terdakwa berada di rumah Sdri. Halimah Terdakwa hanya diam saja tidak pernah melaporkan kepada Kesatuan Terdakwa dan aparat pemerintah setempat karena suami Sdri. Halimah adalah Kepala Desa Lencur dan Sdri. Halimah pernah bertanya kepada Terdakwa, “Paman, kenapa tidak mau kembali ke Bima” dan Terdakwa menjawab “Saya tidak mau kembali, saya masih mau menenangkan diri disini”. 4. Bahwa kemudian pada akhir bulan September 2015 karena Sdri. Halimah akan pergi ke Bima untuk persiapan melahirkan anak pertamanya kemudian Terdakwa pergi ke rumah Saksi-5 (Brigpol Mahlan) dengan menggunakan sepeda motor milik Terdakwa, setelah sampai di rumah Saksi-5 Terdakwa menceritakan bahwa Terdakwa pergi dari rumah dan tidak mau kembali lagi ke Bima dan ingin menenangkan diri dan istri Terdakwa tidak mengizinkan Terdakwa untuk menikah lagi dengan perempuan lain dan Saksi-5 menyarankan agar Terdakwa kembali ke Bima akan tetapi Terdakwa tidak mau kembali dan selama Terdakwa tinggal di tempat Saksi-5 Terdakwa tidak pernah kemana-mana hanya makan, tidur dan nonton TV saja serta tidak pernah memberitahukan keberadaan Terdakwa kepada Kesatuan Terdakwa. 5. Bahwa pada tanggal 18 Nopember 2015 sekira pukul 10.35 Wita Terdakwa ditangkap oleh petugas dari Subdenpom IX/1-2 Waingapu dan anggota Kodim 1601/Sumba Timur pada saat Terdakwa berada di asrama Polsek Haharu ketika Terdakwa sedang menonton televisi dan pada saat Terdakwa berada di asrama Polsek Haharu ketika Terdakwa sedang menonton televisi dan pada saat Terdakwa ditangkap Terdakwa tidak melakukan perlawanan.
/6. Bahwa…..
15 6. Bahwa Terdakwa mengetahui setiap prajurit TNI harus mendapat izin dari Komandan Kesatuan untuk tidak masuk dinas baik berupa izin maupun cuti dan selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa izin yang sah dari Komandan Kesatuan Terdakwa tidak membawa barangbarang inventaris Negara dan wilayah jajaran Kodam IX/Udayana dalam keadaan damai tidak dalam keadaan perang serta Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa sedang tidak disiap-siagakan untuk tugas operasi. 7. Bahwa alasan Terdakwa meninggalkan dinas adalah untuk menenangkan diri karena ada permasalahan keluarga karena Terdakwa belum memiliki keturunan setelah sekian lama menikah dengan Saksi-6 dan keinginan untuk menikah lagi tidak disetujui oleh Saksi-6. 8. Bahwa Terdakwa mengetahui pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh Terdakwa di Satuan menjadi terbengkalai akibat perbuatan meninggalkan dinas tanpa izin yang sah dari Satuan tersebut. 9. Bahwa saat Terdakwa meninggalkan dinas tanpa izin yang sah dari Satuan, Kesatuan tidak sedang disiapkan dalam tugas operasi. 10. Bahwa Terdakwa belum pernah dihukum selama berdinas dan masih sanggup menjadi Prajurit TNI serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatan desersi tersebut lagi. 11. Bahwa Terdakwa memohon hukuman seringan-ringannya dan mohon agar tidak dipecat, karena Terdakwa masih menghidupi keluarga. Menimbang
:
Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer di persidangan ini berupa surat : − 1 (satu) lembar Surat Izin Jalan Nomor : SIJ/82/VII/2015 tanggal 13 Juli 2015 dari Dandim 1608/Bima. − 12 (dua belas) lembar daftar absensi anggota Koramil 160802/Bolo Kodim 1608/Bima. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Adalah bukti yang menunjukkan ketidakhadiran Terdakwa ditempat yang diwajibkan baginya sehingga menjadi perkara ini, barang bukti berupa surat tersebut kesemuanya telah dibacakan dipersidangan serta telah diterangkan sebagai alat bukti dalam perkara ini ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian dan atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah serta alat bukti lainnya di persidangan, setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata pada tahun 1993 di Secata A Singaraja Bali setelah lulus kemudian pada tanggal 18 September 1993 dilantik dengan pangkat Prada NRP 31930561510072 selanjutnya ditempatkan di Yonif 412/Kostrad Jawa Tengah, setelah beberapa kali mengalami penugasan, pendidikan dan mutasi jabatan dan hingga terjadinya /perkara.....
16 perkara ini Terdakwa menjabat sebagai Babinsa Koramil 1608-02 Bolo Kodim 1608/Bima dengan pangkat Sertu. 2. Bahwa benar pada tanggal 17 Juli 2015 sampai dengan 21 Juli 2015 Terdakwa mendapat cuti lebaran gelombang dua dan mendapat Surat Ijin Jalan hanya untuk wilayah Bima dengan Nomor : SIJ/82/VII/2015 tanggal 13 Juli 2015, kemudian pada tanggal 19 Juli 2015 sekira pukul 06.30 Wita Terdakwa berpamitan kepada Sdri. Mas’a (Saksi-6) isteri Terdakwa untuk pergi memancing di Pantai Daru, setelah sampai Terdakwa melihat air laut pasang sehingga tidak jadi memancing, selanjutnya Terdakwa pergi menuju Pelabuhan Sape dengan tujuan Kabupaten Manggarai setelah sampai di Sape Terdakwa naik Feri dengan tujuan Labuhan Bajo, sesampainya di Labuhan Bajo kemudian Terdakwa langsung menuju ke rumah keponakan Terdakwa yang bernama Sdri. Halimah untuk menenagkan diri dari permasalahan rumah tangga yang dihadapi Terdakwa karena selama 18 (delapan belas) tahun hidup berumah tangga Terdakwa dan Saksi-6 belum dikaruniai anak dan Saksi-6 tidak mengizinkan Terdakwa untuk menikah lagi dengan perempuan lain. 3. Bahwa benar pada tanggal 22 Juli 2015 setelah cuti Hari Raya Idul Fitri seluruh anggota jajaran Kodim 1608/Bima harus sudah kembali berdinas tetapi pada saat diadakan apel pengecekan tanggal 22 Juli 2015 ternyata Terdakwa tidak hadir tanpa keterangan yang sah. Kemudian Pelda Mukhtar (Saksi-2) menghubungi Terdakwa namun tidak mendapat jawaban selanjutnya Saksi-2 melaporkan kepada Danramil 1608-02/Bolo Kapten Inf Haerulah dan mendapat petunjuk agar seluruh anggota mencari informasi tentang keberadaan Terdakwa namun tidak ada yang mengetahui tentang keberadaan Terdakwa. Selanjutnya Pasi Intel Kodim 1608/Bima Kapten Inf Junaid (Saksi-1) melaporkan kepada Dandim 1608/Bima Letkol Arh Edy Nugraha, S.Sos atas petunjuk Dandim semua anggota harus mencari informasi tentang keberadaan Terdakwa. 4. Bahwa benar tindakan yang dilakukan oleh Kesatuan adalah memerintahkan kepada seluruh anggota untuk mencari informasi tentang keberadaan Terdakwa baik kepada keluarga Terdakwa maupun teman dekat Terdakwa dan Saksi-1 juga telah menanyakan keberadaan Terdakwa kepada isteri Terdakwa yaitu Sdri. Mas’a (Saksi-6) dan Saksi-6 menjelaskan bahwa pada tanggal 19 Juli 2015 sekira pukul 06.30 Wita Terdakwa pamit untuk pergi mencari ikan di laut namun hingga sore hari Terdakwa tidak kembali pulang dan Saksi6 sempat menghubungi Terdakwa melalui handphone namun selalu tidak aktif. 5. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 18 Nopember 2015 sekira pukul 07.30 Wita pada saat Saksi-4 (I Ketut Widiana) sedang duduk disamping piket Kodim 1601/Sumba Timur bersama Pasi Ops Kapten Inf Nurcahyono dan Pasi Intel Kodim Kapten Inf Sambudi, Saksi-4 melihat Saksi-6 (Sdri. Mas’a) yang berada di piket Kodim 1601/Sumba Timur dan memberi tahu jika Terdakwa berada di Asrama Polsek Haharu, selanjutnya Saksi-4 melaporkannya kepada Kasdim 1601/Sumba Timur Mayor Inf Suroto dan Kasdim memerintahkan Saksi-4 untuk berkoordinasi dengan Pasi Intel Kodim 1608/Bima Kapten Inf Junaidi (Saksi-1). 6. Bahwa benar selanjutnya Saksi-4 menghubungi Pasi Intel Kodim 1608/Bima Kapten Inf Junaidi ( Saksi-1 ) untuk berkoordinasi dan /memberitahu.....
17 memberitahu Saksi-1 tentang keberadaan Terdakwa yang berada di Asrama Polsek Haharu, selanjutnya Saksi-4 berkoordinasi dengan Dansubdenpom IX/1-2 Waingapu Lettu Cpm Priyanto Hermawan untuk menangkap Terdakwa sekira pukul 08.30 Wita Saksi-4 bersama dengan Serda I Made Ardy dan Sertu Jupriadi bersama dengan 2 (dua) orang anggota Subdenpom IX/1-2 Waingapu berangkat ke Polsek untuk menangkap Terdakwa. 7. Bahwa benar sekira pukul 10.00 Wita setelah tiba di Polsek Haharu kemudian Saksi-4 berkoordinasi dengan Kapolsek Haharu selanjutnya membagi tugas dan menuju asrama Polsek Haharu ke salah satu rumah yang diduga ditempati Terdakwa setelah sampai di asrama Saksi-3 (Sertu Arsad) langsung masuk ke asrama untuk menangkap Terdakwa, Serda I Made Ardy menjaga pintu keluar, sedangkan Saksi-4, Serda Harris Limbong, Kapolsek beserta beberapa anggotanya mengadakan pengamanan disekeliling asrama, setelah Terdakwa ditangkap tanpa melakukan perlawanan kemudian Terdakwa dibawa dengan cara diborgol oleh Saksi-3 selanjutnya Terdakwa dibawa ke Masubdenpom IX/1-2 Waingapu dan diamankan diruang tahanan sel Subdenpom IX/1-2 Waingapu. 8. Bahwa benar pada tanggal 19 Nopember 2015 sekira pukul 16.00 Wita Saksi-1 bersama Serda Fransisco Maia mendapat perintah untuk menjemput Terdakwa, setelah sampai di kantor Subdenpom IX/1-2 Waingapu dan mengecek serta memastikan bahwa benar Terdakwa adalah anggota Kodim 1608/Bima selanjutnya pada pukul 16.00 Wita Saksi-1 melakukan serah terima tahanan dengan Dansubdenpom IX/102 Waingapu kemudian sekira pukul 21.00 Wita Saksi-1 membawa Terdakwa ke Subdenpom IX/2-2 Bima untuk ditahan dan diproses lebih lanjut. 9. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan sejak tanggal 22 Juli 2015 sampai dengan tanggal 18 Nopember 2015 atau selama 120 (seratus dua puluh) hari secara berturut-turut dan selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa izin yang sah dari Komandan Kesatuan Wilayah Jajaran Kodam IX/Udayana dalam keadaan damai tidak dalam keadaan perang serta Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang disiap siagakan untuk tugas operasi. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer, Majelis Hakim akan membuktikan sendiri dalam putusannya. 2. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri dalam putusannya.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa dihadapkan ke persidangan oleh Oditur Militer dengan dakwaan yang disusun secara Tunggal, yaitu pasal 87 ayat (1) ke-2 yo ayat (2) KUHPM, yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut : 1.
Unsur kesatu
: Militer. 2. Unsur kedua…..
18 2. 3. 4. Menimbang
:
Unsur kedua
: Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa izin. Unsur ketiga : Dalam waktu damai. Unsur keempat : Lebih lama dari tiga puluh hari.
Bahwa mengenai Unsur ke-1 Militer, Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa kata Militer atau “Miles” berasal dari bahasa Yunani yang berarti seseorang yang dipersenjatai dan dipersiapkan untuk menghadapi tugas-tugas pertempuran atau peperangan terutama dalam rangka pertahanan dan keamanan. Bahwa yang dimaksud dengan Militer menurut pasal 46 KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada Angkatan Perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut, sedangkan yang dimaksud dengan Angkatan Perang menurut pasal 45 KUHPM adalah : a. Angkatan Darat dan Militer Wajib yang termasuk dalam lingkungannya terhitung juga personil cadangan. b. Angkatan Laut dan Militer Wajib yang lingkungannya terhitung juga personil cadangan.
termasuk
dalam
c. Angkatan Udara dan Militer Wajib yang termasuk dalam lingkungannya terhitung juga personil cadangan. d. Dalam waktu perang mereka yang dipanggil menurut UU untuk turut serta melaksanakan pertahanan dan pemeliharaan keamanan dan ketertiban. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat oleh keterangan para Saksi di bawah sumpah yang telah bersesuaian antara satu dengan lainnya dan dengan adanya alat bukti lain dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata pada tahun 1993 di Secata A Singaraja Bali setelah lulus kemudian pada tanggal 18 September 1993 dilantik dengan pangkat Prada NRP 31930561510072 selanjutnya ditempatkan di Yonif 412/Kostrad Jawa Tengah, setelah beberapa kali mengalami penugasan, pendidikan dan mutasi jabatan dan hingga terjadinya perkara ini Terdakwa menjabat sebagai Babinsa Koramil 1608-02 Bolo Kodim 1608/Bima dengan pangkat Sertu. 2. Bahwa benar hal ini dikuatkan dengan adanya Surat Keputusan tentang Penyerahan Perkara dari Danrem 162/Wirabhakti selaku Papera Nomor : Kep / 09 / IV / 2016 tanggal 4 April 2016 yang menyatakan Terdakwa sebagai seorang Prajurit TNI-AD berpangkat Sersan Satu NRP. 31930561510872, Kesatuan Kodim 1608/Bima yang oleh PAPERA diserahkan perkaranya untuk disidangkan di Pengadilan Militer III-14 Denpasar melalui Oditurat Militer III-14 Denpasar. /3. Bahwa.....
19 3. Bahwa benar dengan demikian sampai dengan tanggal 18 Nopember 2015 saat Terdakwa melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih tetap aktif sebagai Prajurit dengan pangkat Sersan Satu. 4. Bahwa benar, para Saksi yang kenal dengan Terdakwa sebagai prajurit TNI-AD dengan pangkat Sersan Satu kesatuan Kodim 1608/Bima dan sampai dengan terjadi perbuatannya yang menjadi perkara ini masih tetap aktif sebagai prajurit TNI-AD dengan pangkat Sersan Satu. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur kesatu Militer, telah terpenuhi.
Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-2 Yang karena salahnya atau dengan segaja melakukan ketidakhadiran tanpa izin, tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa oleh karena unsur ini merupakan alternatif, sehingga Majelis hanya akan menguraikan unsur yang terbukti saja di dalam persidangan. Bahwa “Dengan sengaja” atau “Kesengajaan” adalah merupakan bagian dari kesalahan Terdakwa (sipelaku). Menurut Memori Van Toelichting atau memori penjelasan yang dimaksud “dengan sengaja” atau “kesengajaan” adalah si pelaku menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya artinya seseorang yang melakukan suatu tindak pidana dengan sengaja harus menghendaki dan menginsyafi tindakannya tersebut dan/atau akibatnya. Yang dimaksud dengan “melakukan ketidakhadiran” adalah Terdakwa / si pelaku melakukan perbuatan/tindakan meninggalkan, menjauhkan diri atau tidak berada di suatu tempat yang telah ditentukan baginya untuk melaksanakan sesuai dengan tanggung jawabnya. Yang dimaksud dengan “tanpa ijin” adalah ketidakhadiran atau tidak beradanya si pelaku (Terdakwa) di suatu tempat tersebut (Kesatuannya) itu tanpa sepengetahuan atau seijin Pimpinannya/Komandannya sebagaimana lazimnya setiap Prajurit yang bermaksud meninggalkan Kesatuannya wajib menempuh prosedur perijinan yang berlaku di Kesatuannya. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat oleh keterangan para Saksi di bawah sumpah yang telah bersesuaian antara satu dengan lainnya dan dengan adanya alat bukti lain dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada tanggal 22 Juli 2015, saat apel pagi dilakukan pengecekan personil kesatuan Kodim 1608/Bima, setelah dilakukan pengecekan ternyata Terdakwa tidak hadir tanpa keterangan maupun ijin yang sah dari atasan atau pimpinan yang berwenang. 2. Bahwa benar Terdakwa selama meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari atasan atau pimpinan yang berwenang tersebut, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaan-nya kepada kesatuan baik melalui surat maupun telepon. /3. Bahwa…..
20 3. Bahwa benar atas ketidakhadiran Terdakwa tanpa ijin yang sah dari atasan atau pimpinan yang berwenang tersebut kemudian Kesatuan Kodim 1610/Klungkung berusaha melakukan pencarian terhadap keberadaan Terdakwa. 4. Bahwa benar di Kesatuan Terdakwa apabila ada anggota yang akan meninggalkan Kesatuan harus melalui corps raport terlebih dahulu, tetapi hal ini tidak dilakukan oleh Terdakwa. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur kedua Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa izin, telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-3 Dalam waktu damai, tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud “Dalam waktu damai” berarti bahwa Terdakwa atau seorang Prajurit melakukan ketidakhadiran tanpa ijin itu Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai atau Kesatuan Terdakwa tidak sedang dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 KUHPM yaitu perluasan dari keadaan perang. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat oleh keterangan para Saksi di bawah sumpah yang telah bersesuaian antara satu dengan lainnya dan dengan adanya alat bukti lain dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : a. Bahwa selama waktu Terdakwa tidak hadir di kesatuan tanpa ijin tmt 22 Juli 2015 sampai dengan perkara Terdakwa disidangkan, Negara RI dalam keadaan aman / damai, khususnya wilayah Tegal dalam keadaan aman / damai. b. Bahwa selama waktu-waktu tersebut baik kesatuan Terdakwa maupun para Saksi dan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk perang dengan Negara lain maupun untuk tugas Operasi Militer lainnya. c. Bahwa demikian juga sebagaimana telah diketahui oleh umum bahwa sepanjang tahun 2015 tidak ada pengumuman dari pemerintah RI yang menyatakan bahwa Negara RI sedang berperang dengan Negara lainnya. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-3 Dalam waktu damai, telah terpenuhi.
Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-4 Lebih lama dari tiga puluh hari, tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa melakukan ketidakhadiran lebih lama dari tiga puluh hari berarti Terdakwa tidak hadir tanpa ijin secara berturut-turut lebih lama dari tiga puluh hari. Dari keterangan para Saksi di bawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan di persidangan yang telah bersesuaian satu dengan lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : /a. Bahwa…..
21 a. Bahwa waktu selama Terdakwa tidak hadir di kesatuan tanpa ijin tmt 22 Juli 2015 sampai tanggal 18 Nopember 2015 atau selama kurang lebih 120 (seratus dua puluh) hari. b. Bahwa waktu selama 120 (seratus dua puluh) hari adalah lebih lama dari tiga puluh hari, hal ini juga sudah menjadi pengetahuan umum kalau waktu selama 120 (seratus dua puluh) hari adalah lebih lama dari tiga puluh hari. Dari uraian dan fakta-fakta tersebut di atas maka unsur ke-4 “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi. Menimbang
:
Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas merupakan faktafakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana : Militer yang dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa mampu bertanggungjawab dan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah maka harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa yang meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari atasan yang berwenang pada hakekatnya merupakan cara bagi Terdakwa untuk melarikan diri dari pelaksanaan tugasnya untuk sementara waktu atau selamanya, hal tersebut mencerminkan rendahnya kadar disiplin Terdakwa dan lebih mengutamakan kepentingan pribadi dari pada kewajiban dinasnya. 2. Bahwa perbuatan tersebut tidak sepantasnya dilakukan oleh Terdakwa yang seharusnya memegang teguh disiplin prajurit dalam pelaksanaan tugasnya di satuan. 3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut dapat menyebabkan terbengkalainya tugas yang harus dilakukan oleh Terdakwa yang pada akhirnya dapat mengakibatkan tidak terlaksananya tugas pokok satuan dengan baik.
Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali kepada jalan yang benar menjadi warga Negara yang baik berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Menimbang
:
Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini, perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : Terdakwa berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan desersi dan berdinas lebih baik lagi. Hal-hal yang memberatkan : 1. Perbuatan Terdakwa dapat berpengaruh negatif terhadap anggota yang lain. /2. Perbuatan…..
22 2. Perbuatan Terdakwa dapat merusak sendi-sendi kehidupan disiplin prajurit. 3. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI. 4. Perbuatan Terdakwa dapat menghambat pelaksanaan Tugas Pokok Satuan. 5. Terdakwa kembali ke kesatuan karena ditangkap. 6. Perbuatan Terdakwa dapat merugikan Satuan dan Negara. Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa selama Terdakwa menjalani penahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa surat : − 1 (satu) lembar Surat Izin Jalan Nomor : SIJ/82/VII/2015 tanggal 13 Juli 2015 dari Dandim 1608/Bima. − 12 (dua belas) lembar daftar absensi anggota Koramil 160802/Bolo Kodim 1608/Bima. Majelis berpendapat bahwa karena barang bukti tersebut sejak semula merupakan kelengkapan administratif berkas perkara Terdakwa maka perlu ditentukan statusnya, untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Mengingat
:
Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM jo Pasal 190 ayat (1) jo ayat (4) Undang-undang Republik Indonesia No. 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI 1. Menyatakan Terdakwa Adnani, Sertu NRP 31930561510872, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Desersi dalam waktu damai”. 2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : - Pidana : penjara selama 5 (lima) bulan Menetapkan selama waktu Terdakwa menjalani penahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
3.
Menetapkan barang bukti berupa Surat : - 1 (satu) lembar Surat Izin Jalan Nomor : SIJ/82/VII/2015 tanggal 13 Juli 2015 dari Dandim 1608/Bima. - 12 (dua belas) lembar daftar absensi anggota Koramil 160802/Bolo Kodim 1608/Bima. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
Rp.
/Demikian…..
23 Demikian diputuskan pada hari Kamis tanggal 12 Mei 2016 di dalam musyawarah Majelis Hakim oleh AGUS BUDIMAN SURBAKTI, S.H. LETKOL LAUT (KH) NRP. 12365/P sebagai Hakim Ketua dan UNTUNG HUDIYONO, S.H. MAYOR CHK NRP. 581744, serta BAGUS PARTHA WIJAYA, S.H., M.H. KAPTEN LAUT (KH), NRP. 16762/P, masingmasing sebagai Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer REMAN, S.H., M.H., LETKOL CHK NRP. 11980021130172 dan Panitera Pengganti SUNARDI, S.H. KAPTEN CHK NRP. 548423 dihadapan umum dan Terdakwa.
HAKIM KETUA Cap/ttd AGUS BUDIMAN SURBAKTI, S.H. LETKOL LAUT (KH) NRP. 12365/P
HAKIM ANGGOTA I
HAKIM ANGGOTA II
Ttd
Ttd
UNTUNG HUDIYONO, S.H. MAYOR CHK NRP. 581744
BAGUS PARTHA WIJAYA, S.H., M.H. KAPTEN LAUT (KH) NRP. 16762/P
PANITERA Ttd SUNARDI, S.H. KAPTEN CHK NRP. 548423