PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN NOMOR : 09-K / PM.II-10 / AD / II / 2016 “ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ” Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Tegal dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Bambang Prihantono Serma, 3930172071071 Bamin Wanmil Koramil 08/Bumiayu Kodim 0713/Brebes Banyumas, 11 Oktober 1971 Laki-laki Indonesia Islam Karangklesem RT. 03 RW. 09 Desa Karangklesem Kec. Pekuncen Kab. Banyumas.Jawa Tengah.
Terdakwa tidak ditahan. Pengadilan Militer II-10 Semarang ; Membaca
: Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.
Memperhatikan
: 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 071/Wijayakusuma selaku Papera Nomor Kep/01/I/2016 tanggal 13 Januari 2016. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/6/II/2016 tanggal 4 Februari 2016. 3.
Surat Penetapan dari : a. Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tapkim/09/PM.II-10/AD/II/2016 tanggal 26 Februari 2016. b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor : Tapsid/ 09/PM.II-10/AD/II/2016 tanggal 29 Februari 2016.
4. Relas Penerimaan Surat Panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 5. Mendengar
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/6/II/2016 tanggal 4 Februari 2016 didepan Persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa serta keteranganketerangan para Saksi dibawah sumpah di persidangan.
2
Memperhatikan
: 1. Tuntutan Pidana ( Requisitoir ) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan Bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana “Dengan Maksud Untuk Menguntungkan Diri Sendiri Secara Melawan Hukum Dengan Rangkaian Kebohongan, Menggerakkan Orang Lain Untuk Menyerahkan Barang Sesuatu Kepadanya” sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 378 KUHP. dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut : a.
Pidana penjara selama 12 (Dua Belas) bulan.
b.
Barang bukti : 1)
Berupa barang
: Nihil
2)
Berupa surat-surat
:
a) 6 (enam) lembar Salinan/Grosse Akta Perjanjian Kerjasama No. 34 tanggal 20 Desember 2012 antara Tn. Bambang Prihantono dengan Tn. Nurohman yang dikeluarkan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H. b) 1 (satu) lembar fotokopi Surat Pernyataan tertanggal 26 Juni 2014 yang dibuat dan ditandatangani Bambang Prihantono diatas Materai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah). Tetap dilekakan pada berkas perkara 3) Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 15.000,- (Lima Belas Ribu Rupiah). 2. Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya bahwa Penasihat Hukum Terdakwa sependapat dengan Oditur Militer bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan, oleh karena itu Penasihat Hukum Terdakwa yang mengajukan clementie dan mohon kepada Majelis Hakim agar Terdakwa dijatuhi pidana yang seringanringannya. Menimbang
:
Bahwa Terdakwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer di atas Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Kesatu : Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada tanggal tujuh bulan November tahun dua ribu dua belas, setidaktidaknya pada bulan November tahun dua ribu dua belas atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu dua belas di Kel. Bandungrejo RT.7 RW.6 Kec. Mranggen Kab. Demak propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana “Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat (hoednigheid) palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang”, dengan cara-cara sebagai berikut :
3
a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 1992 melalui pendidikan Secata di Rindam IV/Diponegoro Magelang selama 4 (empat) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti pendidikan Susjurta Minku di Pusdik Keuangan Bandung selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus ditugaskan di Kudam IV/Diponegoro, tahun 2000 mengikuti Secaba Reg di Pusdikku Bandung selama 4 (empat) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, ditugaskan di Kudam IV/Diponegoro, tahun 2014 dipindah tugaskan di Kodim 0713/Brebes sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Kodim 0713/Brebes menjabat Bamin Wanmil Koramil 08/Bumiayu dengan pangkat Serma, NRP 3930172071071. b. Bahwa sekira bulan Oktober 2012 Terdakwa dan Sdr. Nurohman (Saksi-1) berkenalan dan saling tukar menukar nomor Handphone, selanjutnya Terdakwa sering menghubungi Saksi-1 dan berkunjung ke rumah Saksi-1 di Kel. Bandungrejo RT.7 RW.6 Kec. Mranggen Kab. Demak. c. Bahwa sekira bulan Oktober 2012 Terdakwa dengan berpakaian dinas TNI bersama Sdri. Elly Nur Susanti (Saksi-3) alamat Jl. Palapa I No. 14 RT.9 RW.4 Kel. Bandungrejo Kec. Mranggen Kab. Demak datang ke rumah Saksi-1 mengajak kerjasama dalam jual beli kendaraan roda empat seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia atau kendaraan mewah, saat itu Terdakwa menjelaskan mempunyai Showroom sendiri di daerah Semarang, untuk meyakinkan Saksi-1, Terdakwa pernah mengajak Saksi-1 untuk melihat Showroomnya namun Saksi-1 tidak mau. d. Bahwa Terdakwa mengajak Saksi-1 untuk memberikan pinjaman sebagai modal usaha jual beli mobil padahal sejak tahun 2011 Terdakwa sudah tidak lagi mempunyai usaha tersebut. e. Bahwa saat itu Saksi-1 berkata tidak mempunyai uang tunai hanya mempunyai sertifikat rumah yang Saksi-1 tempati, jadi apabila kerjasama tersebut benar dan tidak ada niat menipu, Saksi-1 sanggup meminjam uang di Bank, selanjutnya Terdakwa berkata “tidak apa-apa nanti apabila pinjam di Bank maka Terdakwa yang akan membayar angsurannya setiap bulan serta akan memberikan jasa sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), jangka waktu kerjasama hanya selama 1 (satu) tahun) serta “masa tidak percaya dengan baju yang saya pakai” . f. Bahwa sekira tanggal 4 November 2012 Saksi-1 membawa sertifikat rumah ke Bank Roda Sejahtera alamat Perumahan Tlogosari Kec. Pedurungan untuk pengajuan pinjaman uang sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) serta melengkapi administrasi yang diminta Bank Roda Sejahtera. g. Bahwa sekira tanggal 7 November 2012 Saksi-1 dihubungi pihak Bank Roda Sejahtera karena pengajuan peminjaman uang sudah bisa dicairkan, pengajuan uang akan dipotong biaya administrasi, saat itu Saksi-1 minta agar angsuran pertama sebesar Rp. 3.420.000,- (tiga juta empat ratus dua puluh ribu rupiah) agar sekalian dipotong sehingga Saksi menerima bersih sekira Rp. 93.000.000,- (Sembilan puluh tiga juta rupiah). h. Bahwa pada tanggal 7 November 2012 sekira pukul 18.00 Wib Saksi-1 menghubungi Terdakwa menggunakan Handphone memberitahukan uang sudah ada dan berkata “sampean ke rumah atau ketemu dimana” dijawab Terdakwa “saya akan ke rumah saja
4
pak Nur”, sekira pukul 20.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 diantar Saksi-3, setelah duduk di ruang tamu kemudian membicarakan masalah kerjasama yang sebelumnya sudah ada pembicaraan, Saksi-1 kemudian menyerahkan uang sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) kepada Terdakwa disaksikan Saksi-3 dan Sdri. Aspiyah (Saksi-2), saat itu Terdakwa berkata “moga-moga sukses pak Nur kerjasama kita ini” dijawab Saksi-1 “kalau bisa jangan sampai terlambat angsurannya karena uang ini pinjam dari Bank”, selanjutnya Terdakwa pulang. i. Bahwa saat Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) kepada Terdakwa tidak dibuatkan Tanda Bukti Penerimaan namun Terdakwa menyampaikan akan dibuatkan Perjanjian Kerjasama di Notaris. j. Bahwa Terdakwa kemudian membuat Akta Perjanjian Kerjasama dibuat Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H., alamat Jl. Tri Lomba Juang No. 7 Komplek GOR Mugas Lt. II Kota Semarang namun saat pembuatan Saksi-1 tidak pernah diajak untuk menghadap Notaris dan PPAT Bambang Riyadi, S.H., sekira akhir Desember 2012 Terdakwa menghubungi Saksi-1 menyampaikan Akta Perjanjian Kerjasama sudah jadi, Saksi-1 diminta untuk segera mengambilnya di Notaris dan PPAT Bambang Riyadi, S.H. k. Bahwa isi salinan Akta Perjanjian Kerjasama No. 34 tanggal 20 Desember 2012 antara Tn. Bambang Prihantono dengan Tn. Nurohman yang dikeluarkan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H., tidak memuat mengenai objek kerjasama yang maksud. l. Bahwa sampai berakhirnya Perjanjian Kerjasama yaitu tanggal 7 November 2013 Terdakwa tidak pernah menyelesaikan kewajibannya memberikan uang jasa sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), menyelesaikan kewajiban angsuran di Bank Roda Sejahtera serta uang Saksi-1 sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) belum dikembalikan. m. Bahwa sekira awal tahun 2014 Saksi-1 mendatangi rumah Terdakwa di Kel. Karangklesem RT.3 RW.9 Ds. Karangklesem Kec. Pekuncen Kab. Banyumas hingga 4 (empat) kali, Terdakwa kemudian membuat Surat Pernyataan tertanggal 26 Juni 2014 yang isinya Terdakwa akan mengembalikan uang Saksi-1 sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) serta membayar uang jasa yang terkumpul sebesar Rp. 14.000.000,- (empat belas juta rupiah) pada tanggal 12 Juli 2014, namun hingga tanggal 12 Juli 2014 Terdakwa tidak pernah menepati janjinya. n. Bahwa sekira bulan Januari 2015 Saksi-1 menemui Kapten Inf Tuteng Pasi Intel Kodim 0713/Brebes, selanjutnya Kapten Inf Tuteng menghubungi Terdakwa untuk datang ke Kodim 0713/Brebes namun saat itu Terdakwa tidak bisa datang hanya menyampaikan akan membayar Saksi-1 sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) pada tanggal 12 Februari 2015, namun hingga tanggal 12 Februari 2015 Terdakwa tidak dapat membayar. o. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut pinjaman Saksi-1 di Bank Roda Sejahtera sudah menjadi Rp. 160.080.000,- (seratus enam puluh juta delapan puluh ribu rupiah).serta jika tidak segera diselesaikan rumah Saksi-1 akan disita pihak Bank Roda Sejahtera.
5
p. Bahwa uang Saksi-1 sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) sesungguhnya digunakan Terdakwa untuk usaha jual beli valuta asing secara on line (Trading Forex) bukan untuk usaha jual beli mobil. Atau Kedua : Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada tanggal tujuh bulan November tahun dua ribu dua belas, setidaktidaknya pada bulan November tahun dua ribu dua belas atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu dua belas di Kel. Bandungrejo RT.7 RW.6 Kec. Mranggen Kab. Demak propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana “Barangsiapa dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan”, dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 1992 melalui pendidikan Secata di Rindam IV/Diponegoro Magelang selama 4 (empat) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti pendidikan Susjurta Minku di Pusdik Keuangan Bandung selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus ditugaskan di Kudam IV/Diponegoro, tahun 2000 mengikuti Secaba Reg di Pusdikku Bandung selama 4 (empat) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, ditugaskan di Kudam IV/Diponegoro, tahun 2014 dipindah tugaskan di Kodim 0713/Brebes sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Kodim 0713/Brebes menjabat Bamin Wanmil Koramil 08/Bumiayu dengan pangkat Serma, NRP 3930172071071. b. Bahwa sekira bulan Oktober 2012 Terdakwa dan Sdr. Nurohman (Saksi-1) berkenalan dan saling tukar menukar nomor Handphone, selanjutnya Terdakwa sering menghubungi Saksi-1 dan berkunjung ke rumah Saksi-1 di Kel. Bandungrejo RT.7 RW.6 Kec. Mranggen Kab. Demak. c. Bahwa sekira bulan Oktober 2012 Terdakwa dengan berpakaian dinas TNI bersama Sdri. Elly Nur Susanti (Saksi-3) alamat Jl. Palapa I No. 14 RT.9 RW.4 Kel. Bandungrejo Kec. Mranggen Kab. Demak datang ke rumah Saksi-1 mengajak kerjasama dalam jual beli kendaraan roda empat seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia atau kendaraan mewah, saat itu Terdakwa menjelaskan mempunyai Showroom sendiri di daerah Semarang, untuk meyakinkan Saksi-1, Terdakwa pernah mengajak Saksi-1 untuk melihat Showroomnya namun Saksi-1 tidak mau. d. Bahwa Terdakwa mengajak Saksi-1 untuk memberikan pinjaman sebagai modal usaha jual beli mobil padahal sejak tahun 2011 Terdakwa sudah tidak lagi mempunyai usaha tersebut. e. Bahwa saat itu Saksi-1 berkata tidak mempunyai uang tunai hanya mempunyai sertifikat rumah yang Saksi-1 tempati, jadi apabila kerjasama tersebut benar dan tidak ada niat menipu, Saksi-1 sanggup meminjam uang di Bank, selanjutnya Terdakwa berkata
6
“tidak apa-apa nanti apabila pinjam di Bank maka Terdakwa yang akan membayar angsurannya setiap bulan serta akan memberikan jasa sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), jangka waktu kerjasama hanya selama 1 (satu) tahun) serta “masa tidak percaya dengan baju yang saya pakai” . f. Bahwa sekira tanggal 4 November 2012 Saksi-1 membawa sertifikat rumah ke Bank Roda Sejahtera alamat Perumahan Tlogosari Kec. Pedurungan untuk pengajuan pinjaman uang sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) serta melengkapi administrasi yang diminta Bank Roda Sejahtera. g. Bahwa sekira tanggal 7 November 2012 Saksi-1 dihubungi pihak Bank Roda Sejahtera karena pengajuan peminjaman uang sudah bisa dicairkan, pengajuan uang akan dipotong biaya administrasi, saat itu Saksi-1 minta agar angsuran pertama sebesar Rp. 3.420.000,- (tiga juta empat ratus dua puluh ribu rupiah) agar sekalian dipotong sehingga Saksi menerima bersih sekira Rp. 93.000.000,- (sembilan puluh tiga juta rupiah). h. Bahwa pada tanggal 7 November 2012 sekira pukul 18.00 Wib Saksi-1 menghubungi Terdakwa menggunakan Handphone memberitahukan uang sudah ada dan berkata “sampean ke rumah atau ketemu dimana” dijawab Terdakwa “saya akan ke rumah saja pak Nur”, sekira pukul 20.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 diantar Saksi-3, setelah duduk di ruang tamu kemudian membicarakan masalah kerjasama yang sebelumnya sudah ada pembicaraan, Saksi-1 kemudian menyerahkan uang sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) kepada Terdakwa disaksikan Saksi-3 dan Sdri. Aspiyah (Saksi-2), saat itu Terdakwa berkata “moga-moga sukses pak Nur kerjasama kita ini” dijawab Saksi-1 “kalau bisa jangan sampai terlambat angsurannya karena uang ini pinjam dari Bank”, selanjutnya Terdakwa pulang. i. Bahwa saat Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) kepada Terdakwa tidak dibuatkan Tanda Bukti Penerimaan namun Terdakwa menyampaikan akan dibuatkan Perjanjian Kerjasama di Notaris. j. Bahwa uang Saksi-1 sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) yang diberikan kepada Terdakwa yang diperuntukkan untuk modal usaha jual beli mobil oleh Terdakwa sesungguhnya digunakan untuk usaha jual beli valuta asing secara on line (Trading Forex) tanpa persetujuan / ijin terlebih dahulu dari Saksi-1. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Kesatu : 378 KUHP. Atau Kedua : Pasal 372 KUHP. Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menyatakan mengerti dan mengajukan keberatan/eksepsi dan atas Eksepsi tersebut, Majelis Hakim telah mengeluarkan Putusan Sela yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam perkara Terdakwa.
7
Menimbang
:
Bahwa dalam persidangan Terdakwa didampingi Penasihat Hukum yaitu Mayor Chk Abdul Latif SH NRP 593264 berdasarkan surat perintah Danrem 071/WK Nomor : Sprin/671/VIII/2015 tanggal 11 Agustus 2015 dan surat kuasa khusus dari Terdakwa tanggal 12 Agustus 2015.
Menimbang
:
Bahwa Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Nurohman Swasta Demak, 4 Juni 1969 Laki-laki Indonesia Islam Desa Bandung Kel. Bandungrejo RT.7 RW.6 Kec. Mranggen Kab. Demak
Dalam persidangan pada pokoknya Saksi menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira bulan Oktober 2012 saat Terdakwa masih berdinas di Kudam IV/Diponegoro dan tidak ada hubungan famili / keluarga. 2. Bahwa awal perkenalan Saksi dengan Terdakwa adalah pada saat Saksi bertemu dengan Terdakwa di rumah Saksi-3 karena Saksi adalah sebagai supir untuk antar jemput anak Saksi-3. 3. Bahwa setelah Saksi dan Terdakwa berkenalan dan saling tukar menukar nomor Handphone sehingga Terdakwa sering menghubungi Saksi dan berkunjung ke rumah Saksi, dan seiring dengan berjalannya waktu dalam perkenalan tersebut Terdakwa mengajak Saksi untuk bekerjasama dalam jual beli kendaraan roda empat bekas seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia atau kendaraan mewah. 4. Bahwa pada saat itu Terdakwa menawarkan kerja sama jual beli mobil bekas tersebut menjelaskan bahwa Terdakwa mempunyai Showroom sendiri di daerah Semarang, untuk meyakinkan Saksi, Terdakwa juga pernah mengajak Saksi untuk melihat Showroom Terdakwa yang berada di dekat rumah yang di tempati oleh Terdakwa. 5. Bahwa selain mengajak Saksi untuk melihat showroom Terdakwa, selanjutnya Terdakwa juga akan memberikan fee sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dari setiap unit yang terjual, sehingga Saksi semakin tertarik dengan kerja sama jual beli mobil bekas yang ditawarkan oleh Terdakwa. 6. Bahwa untuk meyakinkan Saksi, Terdakwa juga pernah menyampaikan kepada Saksi agar Saksi percaya dengan Terdakwa dengan mengatakan “Masa tidak percaya dengan baju yang saya pakai” karena setiap Terdakwa datang berkunjung ke rumaah Saksi Terdakwa selalu berpakaian dinas TNI seperti yang dipakai saat ini. 7. Bahwa dengan iming-iming akan mendapatkan fee tersebut sehingga Saksi menjadi tertarik dengan tawaran kerja sama jual beli kendaraan bekas tersebut sehingga Saksi menyampaikan kepada
8
Terdakwa bahwa Saksi tidak mempunyai uang untuk modal kerja sama tersebut, namun Saksi menyampaikan kepada Terdakwa bahwa Saksi tidak mempunyai uang tunai tetapi Saksi hanya mempunyai sertifikat rumah yang Saksi tempati, jadi apabila kerjasama tersebut benar dan tidak ada niat menipu, Saksi sanggup mencarikan uang di Bank, selanjutnya Terdakwa berkata “tidak apaapa nanti apabila pinjam di Bank maka Terdakwa yang akan membayar angsurannya setiap bulan serta akan memberikan jasa/fee sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), jangka waktu kerjasama hanya selama 1 (satu) tahun. 8. Bahwa selanjutnya Terdakwa menyampaikan agar meminjam uang dari bank dengan jaminan sertifikat tanah dan bangunan yang berdiri diatasnya yaitu rumah yang ditempaiti oleh saksi dan keluarga Saksi, sehingga Terdakwa menyampaikan kesanggupannya untuk mengembalikan pinjaman dari bank tersebut secara mencicil selama 1 (satu) tahun. 9. Bahwa selanjutnya Saksi dan istri saksi yaitu Saksi-2 berangkat menuju Bank Roda Sejahtera pada sekira tanggal 4 Nopember 2012 Saksi membawa sertifikat rumah ke Bank Roda Sejahtera alamat Perumahan Tlogosari Kec. Pedurungan untuk pengajuan pinjaman uang sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), setelah melengkapi administrasi yang diminta Bank Roda Sejahtera, Saksi diminta menunggu pemberitahuan dari pihak Bank Roda Sejahtera. 10. Bahwa sekira tanggal 7 Nopember 2012 Saksi dihubungi pihak Bank Roda Sejahtera untuk datang karena pengajuan peminjaman uang sudah bisa dicairkan, pengajuan uang sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) akan dipotong biaya administrasi, saat itu Saksi minta agar angsuran pertama sebesar Rp. 3.420.000,(tiga juta empat ratus dua puluh ribu rupiah) agar sekalian dipotong sehingga Saksi menerima bersih sekira Rp. 93.000.000,- (Sembilan puluh tiga juta rupiah). 11. Bahwa setelah menerima uang pinjaman dari Bank Roda Sejahtera sekira pukul 18.00 Wib Saksi menghubungi Terdakwa menggunakan Handphone memberitahukan uang sudah ada dan berkata “sampean ke rumah atau ketemu dimana” dijawab Terdakwa “saya akan ke rumah saja pak Nur”, sekira pukul 20.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi diantar Saksi-3, setelah duduk di ruang tamu selanjutnya membicarakan masalah kerjasama yang sebelumnya sudah ada pembicaraan. 12. Bahwa selanjutnya Saksi menyerahkan uang sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) kepada Terdakwa, pada saat itu Terdakwa menyampaikan kepada Saksi dengan berkata “Moga-moga sukses pak Nur kerjasama kita ini” dijawab Saksi “Kalau bisa jangan sampai terlambat angsurannya karena uang ini pinjam dari Bank”, kemudian Terdakwa meminta foto kopi KTP Saksi untuk keperluan membuat akte kerja sama di Nataris di Semarang selanjutnya Terdakwa pulang. 13. Bahwa pada saat Saksi menyerahkan uang kepada Terdakwa pada tanggal 7 Nopember 2012 tidak dibuatkan Tanda Bukti Penerimaan namun Terdakwa untuk meyakinkan Saksi, Terdakwa menyampaikan kepada saksi akan dibuatkan Perjanjian Kerjasama di Notaris, sehingga Saksi bertambah yakin dengan kerja sama yang ditawarkan Terdakwa.
9
14. Bahwa Akta Perjanjian Kerjasama dibuat Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H., alamat Jl. Tri Lomba Juang No. 7 Komplek GOR Mugas Lt. II Kota Semarang namun Saksi tidak pernah diajak untuk menghadap Notaris dan PPAT Bambang Riyadi, S.H., namun sekira akhir Desember 2012 Terdakwa menghubungi Saksi menyampaikan Akta Perjanjian Kerjasama sudah jadi, Saksi diminta untuk segera mengambilnya di Notaris dan PPAT Bambang Riyadi, S.H, selanjutnya Saksi mengambil Akta Perjanjian Kerjasama tersebut diantar Sdr. Suprayitno alamat Jl. Palapa I No. 14 RT.9 RW.4 Kel. Bandungrejo Kec. Mranggen Kab. Demak. 15. Bahwa jangka waktu kerja sama antara Saksi dengan Terdakwa yang tertulis dalam Akta Perjanjian Kerjasama No.34 tanggal 20 Desember 2012 yang dibuat Notaris dan PPAT Bambang Riyadi, S.H., terhitung mulai tanggal 7 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 7 Nopember 2013. 16. Bahwa setelah ada Perjanjian Kerja sama Jual Beli Kendaraan Roda Empat tersebut, Saksi tidak pernah menerima uang jasa/fee sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sebagaimana yang dijanjikan Terdakwa dengan alasan Terdakwa tidak mempunyai uang, Terdakwa juga baru membayar angsuran di Bank Roda Sejahtera sebanyak 7 (Tujuh) kali, tetapi setiap Saksi menghubungi Terdakwa untuk penyelesaian uang yang telah diterima oleh Terdakwa dari Saksi, Terdakwa selalu menjawab siap, akan diupayakan membayar secepatnya namun tidak pernah dilaksanakan. 17. Bahwa sampai berakhirnya Perjanjian Kerjasama yaitu tanggal 7 Nopember 2013 Terdakwa tidak pernah menyelesaikan kewajibannya memberikan uang jasa sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), menyelesaikan kewajiban angsuran di Bank Roda Sejahtera serta uang Saksi sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) belum dikembalikan. 18. Bahwa sekira awal tahun 2014 Saksi mendatangi rumah Terdakwa di Kel. Karangklesem RT.3 RW.9 Ds. Karangklesem Kec. Pekuncen Kab. Banyumas hingga 4 (empat) kali untuk mencari solusi pengembalian uang Saksi, sehingga yang terakhir Terdakwa membuat Surat Pernyataan tertanggal 26 Juni 2014 yang isinya Terdakwa akan mengembalikan uang Saksi sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) dan membayar jasa yang terkumpul sebesar Rp. 14.000.000,- (empat belas juta rupiah) pada tanggal 12 Juli 2014, namun hingga tanggal 12 Juli 2014 Terdakwa tidak pernah menepati janjinya sebagaimana isi surat pernyataan yang telah dibuat oleh Terdakwa pada tanggal 26 Juni 2014. 19. Bahwa sekira bulan bulan Desember 2014 Saksi bersama Saksi-3, Sdr. Suprayitno dan Sdr. Yani melaporkan perbuatan Terdakwa ke Kodim 0713/Brebes yang saat itu ditemui Piket Kodim 0713/Brebes yang memberitahukan Pasi Intel tidak berada di tempat. 20. Bahwa sekira bulan bulan Januari 2015 Saksi kembali ke Kodim 0713/Brebes untuk menemui Pasi Intel Kodim 0713/Brebes, setelah bertemu Pasi Intel Kodim 0713/Brebes Kapten Inf Tuteng selanjutnya menghubungi Terdakwa untuk datang ke Kodim 0713/Brebes namun Terdakwa menyampaikan tidak bisa datang dan akan membayar Saksi sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) pada tanggal 12 Februari 2015, namun hingga tanggal yang dijanjikan Terdakwa
10
tidak juga melaksanakan janjinya, bahkan hingga Saksi-3, Sdr. Suprayitno dan Sdr. Yani kembali menemui Pasi Intel Kodim 0713/Brebes Kapten Inf Tuteng tidak juga ada penyelesaian. 21. Bahwa akibat pinjaman Saksi di Bank Roda Sejahtera yang tidak pernah diangsur oleh Terdakwa, pinjaman Saksi di Bank Roda Sejahtera saat ini sudah menjadi Rp. 160.080.000,- (seratus enam puluh juta delapan puluh ribu rupiah) dan apabila tidak segera diselesaikan maka pihak Bank Roda Sejahtera akan menyita rumah yang ditempati Saksi. 22. Bahwa dengan adanya perkara saat ini sehingga perekonomian keluarga Saksi saat ini menjadi terganggu karena harus membayar cicilan pinjaman ke Bank Roda Sejahtera setiap bulan sehingga Saksi harus mencari pinjaman ke tetangga dan Saksi telah menjual 3 (tiga) ekor sapi milik Saksi untuk menutupi hutang di Bank karena rumah Saksi telah 2 (dua) kali didatangi oleh petugas Bank yang akan menyita rumah Saksi dan Saksi sangat malu dengan tetangga yang sering didatangi oleh pihak bank Roda Sejahtera yang akan menyita rumah Saksi. 23. Bahwa setelah perkara ini dilaporkan oleh Saksi untuk diproses sesuai dengan prosedur hukum sampai dengan permeriksaan saat ini dipersidangan, Terdakwa tidak pernah menyampaikan permohonan maaf dan pembicaraan penyelesaian pinjaman Saksi di Bank Roda sejahtera un tuk mencari solusi penyelesaiannya, namun Terdakwa apabila di hubungi oleh saksi, Terdakwa selalu menjawab bahwa Terdakwa sibuk dengan pekerjaan di satuannya. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian sebagai berikut: 1. Bahwa Terdakwa telah pernah memberikan fee kepada Saksi sebesar Rp 3.700.000,- sebanyak 5 (lima) kali yang ditranfer melalui E-Banking melalui rekening Bank BCA Saksi-3. 2. Bahwa Terdakwa tidak pernah menerima uang secara tunai sebesar Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta) dari Saksi pada tanggal 7 November 2012, tetapi Terdakwa menerima uang dari Saksi-3 secara bertahap dari bulan Mei 2012 sampai dengan bulan Januari 2013 melalui tranfer Bank BCA dari Saksi-3. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi menyatakan tetap pada keterangannya karena uang yang diberikan Terdakwa kepada Saksi adalah uang tunai dirumah Saksi karena Saksi yang meminta kepada Terdakwa untuk menutupi cicilan ke Bank Roda Sejahtera sedangkan uang secara tunai sebesar Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta) diserahkan Saksi kepada Terdakwa, dan pada saat Terdakwa akan pulang, selanjutmnya Terdakwa meminta foto kopi KTP Saksi untuk membuat akte kerja sama di Notaris. Saksi-2 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Asfiyah Ibu Rumah Tangga Demak, 7 Agustus 1974 Perempuan Indonesia Islam Desa Bandungrejo Kel. Bandungrejo RT.7 RW.6 Kec. Mranggen Kab. Demak.
11
Dalam persidangan pada pokoknya Saksi menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira bulan Oktober 2012 sekira pukul 20.00 wib pada saat Trdakwa datang bertamu ke rumah Saksi dan tidak ada hubungan famili / keluarga. 2. Bahwa tujuan Terdakwa datang ke rumah Saksi, Saksi medengarkan pembicaraan antara Terdakwa dengan Saksi-1 yang pada pokoknya pembicaraan tersebut adalah untuk mengajak suami Saksi yaitu Saksi-1 untuk kerjasama jual beli kendaraan roda empat. 3. Bahwa sebelum kunjungan tersebut seingat Saksi bahwa Terdakwa sudah pernah datang ke rumah Saksi sekira bulan Oktober 2012 bersama dengan Saksi-3 alamat Jl. Palapa I No. 14 RT.9 RW.4 Kel. Bandungrejo Kec. Mranggen Kab. Demak dan pada saat Terdakwa bersama dengan Saksi-3, Terdakwa yang berpakaian dinas TNI menemui Saksi-1. 4. Bahwa sekira tanggal 4 Nopember 2012 Saksi diajak Saksi-1 ke Bank Roda Sejahtera alamat Perumahan Tlogosari Kec. Pedurungan mengajukan pinjaman uang sebesar Rp. 100.000.000,(seratus juta rupiah) dengan jaminan sertifikat rumah yang Saksi dan Saksi-1 tempati, setelah melengkapi administrasi yang diminta pihak Bank Roda Sejahtera, selanjutnya diminta menunggu pemberitahuan dimana menurut Saksi-1 uang tersebut akan dipergunakan untuk modal kerja sama jual beli mobil. 5. Bahwa sekira tanggal 7 Nopember 2012 pihak Bank Roda Sejahtera meminta Saksi dan Saksi-1 datang karena pengajuan peminjaman uang sudah bisa dicairkan, saat itu pihak Bank menjelaskan pengajuan peminjaman akan dipotong biaya administrasi, Saksi-1 selanjutnya meminta agar sekalian dipotong angsuran pertama sebesar Rp. 3.420.000,- (tiga juta empat ratus dua puluh ribu rupiah) sehingga uang yang diterima sekira Rp. 93.000.000,- (sembilan puluh tiga juta rupiah). 6. Bahwa pada tanggal 7 Nopember 2012 sekira pukul 20.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi dengan diantar Saksi-3 sampai dengan dihalaman rumah Saksi, setelah duduk di ruang tamu, Saksi1 membicarakan tentang kerjasama jual beli mobil dan selanjutnya menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) langsung kepada Terdakwa, saat itu Terdakwa berkata “Moga-moga sukses pak Nur kerjasama kita ini” dijawab Saksi-1 “Kalau bisa jangan sampai terlambat angsurannya karena uang ini pinjam dari Bank”, selanjutnya Terdakwa pulang. 7. Bahwa saat Saksi-1 menyerahkan uang kepada Terdakwa pada tanggal 7 Nopember 2012 tidak dibuatkan Tanda Bukti Penerimaan namun Terdakwa menyampaikan akan dibuatkan Perjanjian Kerjasama di Notaris. 8. Bahwa Akta Perjanjian Kerjasama dibuat Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H., alamat Jl. Tri Lomba Juang No. 7 Komplek GOR Mugas Lt. II Kota Semarang namun dalam proses pembuatannya Saksi-1 tidak pernah diajak untuk menghadap Sdr. Bambang Riyadi, S.H. 9. Bahwa setelah ada Perjanjian Kerjasama Jual Beli Kendaraan Roda Empat, Saksi-1 tidak pernah menerima uang jasa sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) yang dijanjikan Terdakwa dengan
12
alasan Terdakwa tidak mempunyai uang, Terdakwa juga baru membayar angsuran di Bank Roda Sejahtera sebanyak 7 (tujuh) kali, setiap dihubungi Saksi selalu menjawab siap, akan diupayakan membayar secepatnya namun tidak pernah dilaksanakan. 10. Bahwa sampai berakhirnya Perjanjian Kerjasama yaitu pada tanggal 7 Nopember 2013 sesuai Akta Perjanjian Kerjasama Pasal 2, Terdakwa tidak pernah menyelesaikan kewajibannya memberikan uang jasa sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), menyelesaikan kewajiban angsuran di Bank Roda Sejahtera serta uang Saksi-1 sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) tidak juga dikembalikan. 11. Bahwa sekira awal tahun 2014 Saksi-1 mendatangi rumah Terdakwa di Kel. Karangklesem RT.3 RW.9 Ds. Karangklesem Kec. Pekuncen Kab. Banyumas hingga 4 (empat) kali, yang terakhir Terdakwa membuat Surat Pernyataan tertanggal 26 Juni 2014 yang isinya Terdakwa akan mengembalikan uang Saksi-1 sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) dan membayar uang jasa yang terkumpul sebesar Rp. 14.000.000,- (empat belas juta rupiah) pada tanggal 12 Juli 2014, namun hingga tanggal 12 Juli 2014 Terdakwa tidak pernah menepati janjinya. 12. Bahwa sekira bulan bulan Desember 2014 Saksi-1 bersama Saksi-3, Sdr. Suprayitno dan Sdr. Yani melaporkan perbuatan Terdakwa ke Kodim 0713/Brebes namun saat itu tidak bertemu Pasi Intel Kodim 0713/Brebes. 13. Bahwa sekira bulan bulan Januari 2015 Saksi-1 kembali ke Kodim 0713/Brebes untuk menemui Pasi Intel Kodim 0713/Brebes, dalam pertemuan itu disepakati Terdakwa akan membayar sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) pada tanggal 12 Februari 2015, namun hingga tanggal yang dijanjikan Terdakwa tidak juga melaksanakan janjinya, bahkan hingga Saksi-3, Sdr. Suprayitno dan Sdr. Yani kembali datang ke Kodim 0713/Brebes tidak juga ada penyelesaian. 14. Bahwa akibat pinjaman Saksi-1 di Bank Roda Sejahtera yang tidak pernah diangsur oleh Terdakwa, pinjaman Saksi-1 di Bank Roda Sejahtera saat ini sudah menjadi Rp. 160.080.000,- (seratus enam puluh juta delapan puluh ribu rupiah) dan apabila tidak segera diselesaikan maka pihak Bank Roda Sejahtera berencana akan menyita rumah yang ditempati Saksi dan Saksi-1. 15. Bahwa dengan adanya perkara saat ini sehingga perekonomian keluarga Saksi saat ini menjadi terganggu karena harus membayar cicilan pinjaman ke Bank Roda Sejahtera setiap bulan sehingga Saksi harus mencari pinjaman ke tetangga dan Saksi-1 telah menjual 3 (tiga) ekor sapi milik Saksi-1 untuk menutupi hutang di Bank karena rumah Saksi telah 2 (dua) kali didatangi oleh petugas Bank yang akan menyita rumah Saksi dan Saksi sangat malu dengan tetangga yang sering didatangi oleh pihak bank Roda Sejahtera yang akan menyita rumah Saksi. 16. Bahwa setelah perkara ini dilaporkan oleh Saksi untuk diproses sesuai dengan prosedur hukum sampai dengan permeriksaan saat ini dipersidangan, Terdakwa tidak pernah menyampaikan permohonan maaf dan pembicaraan penyelesaian pinjaman Saksi di Bank Roda sejahtera un tuk mencari solusi penyelesaiannya, namun Terdakwa apabila di hubungi oleh saksi-1, Terdakwa selalu menjawab bahwa Terdakwa sibuk dengan pekerjaan di satuannya.
13
Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian yaitu bahwa Terdakwa tidak pernah menerima uang secara tunai sebesar Rp 90.000.000,(sembilan puluh juta) dari Saksi-1 pada tanggal 7 November 2012, tetapi Terdakwa menerima uang dari Saksi-3 secara bertahap dari bulan Mei 2012 sampai dengan bulan Januari 2013 melalui tranfer Bank BCA dari Saksi-3. Atas sangkalan tersebut, Saksi menyatakan tetap pada keterangannya bahwa Saksi mengetahui pada saat Terdakwa kembali dari rumah Saksi, Saksi mengetahui uang sebesar Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta) telah diterima oleh Terdakwa namun tidak di buatkan tanda terimanya karena akan dibuat akte notaris di Semarang. Saksi-3 : Nama lengkap Pangkat/ Golongan Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : :
Elly Nur Susanti Penata Muda/III/b PNS Kudam IV/Diponegoro Brebes, 10 Januari 1972 Perempuan Indonesia Islam Jl. Palapa Kencana I No.14 RT.9 RW.4 Kel. Bandungrejo Kec. Mranggen Kab. Demak.
Dalam persidangan pada pokoknya Saksi menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira tahun 1997 saat Terdakwa masih berdinas di Kudam IV/Diponegoro dan tidak ada hubungan famili / keluarga. 2. Bahwa Saksi kenal dengan Saksi-1 Sdr. Nurohman alamat Kel. Bandungrejo RT.7 RW.6 Kec. Mranggen Kab. Demak sejak tahun 2000 sewaktu Saksi-1 bekerja antar jemput sekolah anak Saksi. 3. Bahwa Terdakwa mempunyai usaha jual beli kendaraan roda empat, saat masih dinas di Kudam IV/Diponegoro, sehingga Terdakwa sering menawarkan kendaraan roda empat ke temanteman di Kudam IV/Diponegoro, memasang iklan jual beli kendaraan di media, dimintai tolong menjualkan kendaraan serta sering berganti kendaraan saat berdinas. 4. Bahwa Terdakwa pernah menyampaikan usaha jual beli kendaraan roda empat yang dilakukan menjanjikan keuntungan yang bagus dan tidak mungkin rugi karena unit tetap dipegangnya, sehingga Saksi juga ikut tertarik untuk ikut bekerja sama jual beli kendaraan roda empat dengan Terdakwa. 5. Bahwa Saksi tidak pernah memberikan informasi kepada Saksi1 maupun kepada Saksi-2 tentang keikutsertaan Saksi dalam kerja sama jual beli kendaraan tersebut,karena hal tersebut menurut Saksi adalah hal urusan pribadi. 6. Bahwa pada sekira bulan Oktober 2012, Saksi pernah memperkenalkan saksi-1 dengan Terdakwa, karena pada saat itu Terdakwa sedang berada di rumah Saksi sedangkan saksi-1 sedang mengantar anak Saksi pulang dari sekolah.
14
7. Bahwa seminggu kemudian Terdakwa meminta tolong untuk mengantar Terdakwa ke rumah Saksi-1, namun Saksi hanya mengantar sampai di halaman rumah Saksi-1 dan Saksi tidak ikut masuk ke rumah Saksi-1 dan Saksi tidak mengetahui keperluan Terdakwa datang ke rumah Saksi-1. 8. Bahwa Saksi tidak pernah menerima uang dari Saksi-1 untuk di kirimkan kepada Terdakwa, karena Saksi tidak mengetahui usaha yang digeluti Terdakwa dengan Saksi-1, karena Saksi baru mengetahui adanya kerjasama antara Terdakwa dan Saksi-1 adalah setelah terungkapnya perkara ini. 9. Bahwa sekira 1 (satu) bulan kemudian sekira awal bulan Novemer 2012, Terdakwa menyampaikan kepada Saksi bahwa Terdakwa mencantumkan nama Saksi di notaris sehingga Saksi mempertehgas kembali maksud dari perkataan Terdakwa, sehingga Terdakwa menyampaikan bahwa nama Saksi dicantumkan sebagai saksi dalam notaris untuk kerja sama antara Terdakwa dengan Saksi-1, sehingga sejak itulah saya mengetahui bahwa Saksi-1 dan Terdakwa ada kerja sama jual beli kendaraan roda empat, namun saksi bertanya kepada Terdakwa bahwa Saksi tida pernah ikut ke notaris sebagai Saksi dalam kerja sama antar Terdakwa dengan saksi-1. 10. Bahwa atas informasi dari Terdakwa tersebut Saksi keberatan atas pemberitahuan dari Terdakwa yang mencantumkan Saksi sebagai saksi di notaris dalam penandatanganan akte kerja sama Terdakwa dengan Saksi-1, pada hal Saksi tidak pernah mendapat konfirmasi untuk dijadikan sebagai Saksi dan tidak pernah menanda tangani akte kerja sama jual beli di notaris sebagaimana yang disaamapakan oleh Terdakwa kepada Saksi. 11. Bahwa sekira pertengahan tahun 2012 saat Terdakwa sudah alih tugas ke Pekas Kodim 0733/BS Semarang, Terdakwa menawarkan/mengajak Saksi untuk menanamkan modal dalam usaha jual beli kendaraan roda empat, Saksi telah menyerahkan uang secara bertahap kepada Terdakwa hingga sebesar Rp. 275.000.000,- (dua ratus tujuh puluh lima juta rupiah). 12. Bahwa Saksi tidak pernah menerima uanga baik secara tunai maupun secasra transfer melalui bank atas nama rekening Saksi yang ditujukan agar diberikan kepada Saksi-1, karena saksi tidak pernah mengetahui adanya kerja sama jual beli kendaraan roda empat. 13. Bahwa Saksi telah lama ikut kerja sama jual beli kendaraan roda empat dengan Terdakwa, namun pada saat Saksi menyerahkan uang secara bertahap kepada Terdakwa untuk kerja sama Terdakwa dengan Saksi, tidak ada yang menyaksikan hanya setiap penyerahan uang dibuatkan tanda bukti kwitansi penerimaan uang berupa Surat Pernyataan Penitipan Uang yang dibuat Terdakwa yang ditandatangani di atas kertas bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) sehingga uang yang ditransfer Terdakwa kepada Saksi adalah untuk uang yang berkaitan dengan kerja sama jual beli kendaraan roda empat antara Saksi dengan Terdakwa sehingga tidak ada kaitannya dengan Saksi-1 ataupun Saksi-2. 14. Bahwa sekira awal tahun 2014 Saksi-1 bersama Saksi, Sdr. Suprayitno (suami Saksi) dan Sdr. Yani beberapa kali mendatangi rumah Terdakwa di Kel. Karangklesem RT.3 RW.9 Ds. Karangklesem Kec. Pekuncen Kab. Banyumas untuk penyelesaian permasalahan
15
anatara Terdakwa dengan Saksi-1 mapun permasdalahan dengan Saksi tetapi tidak ada hasilnya, selanjutnya sekira bulan Desember 2014 Saksi-1, Saksi, Sdr. Suprayitno dan Sdr. Yani melaporkan Terdakwa ke Kodim 0713/Brebes namun saat itu hanya ditemui Piket Kodim 0713/Brebes yang memberitahukan Pasi Intel tidak berada di tempat. 15. Bahwa sekira bulan bulan Januari 2015 kami kembali ke Kodim 0713/Brebes untuk menemui Pasi Intel Kodim 0713/Brebes, setelah bertemu Pasi Intel Kodim 0713/Brebes Kapten Inf Tuteng selanjutnya menghubungi Terdakwa untuk datang ke Kodim 0713/Brebes namun Terdakwa menyampaikan tidak bisa datang dan akan membayar sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) pada tanggal 12 Februari 2015, namun hingga tanggal yang dijanjikan Terdakwa tidak juga melaksanakan janjinya, bahkan hingga Saksi, Sdr. Suprayitno dan Sdr. Yani kembali menemui Pasi Intel Kodim 0713/Brebes Kapten Inf Tuteng tidak juga ada penyelesaian, beberapa hari kemudian Terdakwa menghubungi Saksi mengatakan akan membayar Saksi sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) namun Saksi tidak mau, hingga saat ini belum ada penyelesaian. Atas keterangan Saksi tersebut membenarkan sebagian dan menyangkal sebagaian bahwa Terdakwa telah mentransfer fee untuk Saksi-1 melalaui E-banking rekening milik Saksi sebanyak 5 (lima) kali. Atas sangkalan tersebut, saksi menyatakan tetap pada keterangannya, karena Terdakwa tidak pernah memberikan atau menitipkan uang kepada saksi untuk diberikan sebagai fee kepada Saksi-1 baik secara tunai maupun dengan E-banking rekening milik Saksi, karena Saksi tidak mengetahui kerja sama jual beli antara Terdakwa dengan Saksi-1. Menimbang
:
Bahwa Saksi Bambang Riyadi, S.H. telah dipangil secara patut dan sah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, namun Saksi tidak dapat hadir dipersidangan sebagaimana keterangan Oditur Militer di persidangan bahwa Oditur Militer tidak pernah berhasil untuk menghubungi melalui nomor telepon yang ada dalam alamat notaris tersebut, dengan demikian sebagaimana keterangan tersebut Oditur Militer menyatakan agar keterangan Saksi tersebut dibacakan sebagaimana ketentuan Pasal 155 Undang-Undang RI nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, dan atas persetujuan Terdakwa maupun Penasihat hukum Terdakwa, agar keterangan yang telah diberikan Saksi di atas sumpah pada saat penyidikan dibacakan yang pada pokoknya sebagai berikut: Saksi-4 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Bambang Riyadi, S.H. Notaris dan PPAT Semarang, 2 Juni 1964 Laki-laki Indonesia Islam Perum Sidosari Jl. Ciliwung Ungaran Kab. Semarang.
II
No.5
Dalam persidangan pada pokoknya Saksi menerangkan sebagai berikut :
16
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira tahun 2012 dan tidak ada hubungan famili / keluarga. 2. Bahwa Saksi membuka layanan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) alamat Jl. Tri Lomba Juang No. 7 Komplek GOR Mugas Lt. II Kota Semarang sekira tahun 2002 berdasarkan SK Menkeh dan Ham Republik Indonesia Nomor C-1334.HT.03.01-Th 2002 Tahun 2002 tanggal 21 Oktober 2002 dan SK Kepala BPN Nasional Republik Indonesia Nomor 398-XVII-2006 tanggal 18 Desember 2006. 3. Bahwa bentuk pelayanan dalam praktek Notaris dan PPAT yang Saksi pimpin antara lain : a. b. c. d.
Pengurusan Akta Sertifikat Kepemilikan Tanah. Perjanjian Kerjasama. Perjanjian Hutang Piutang. dan semua Akta yang berkaitan dengan kenotarisan.
4. Bahwa prosedur mendapatkan pelayanan pembuatan Akta di Notaris dan PPAT yang Saksi pimpin antara lain : a. Kedua orang penghadap serta saksi datang ke Kantor Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H. b. Saya (Saksi) menuliskan keinginan kedua pihak ke dalam perjanjian yang dimaksud oleh kedua penghadap. c. Dihadapan kedua penghadap dan saksi, Perjanjian tersebut saya bacakan dan jelaskan.
konsep
d. Bila kedua atau para penghadap mengerti isi Perjanjian dan setuju maka para penghadap membubuhkan tanda tangannya di atas materai Rp. 6.000,- diikuti saksi dalam Akta Perjanjian dan Saya, Notaris. 5. Bahwa Akta Perjanjian Kerjasama No. 34 tanggal 20 Desember 2012 yang dikeluarkan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H., menjelaskan kerjasama antara Terdakwa dengan Sdr. Nurohman (Saksi-1) yang berisi : a. Bahwa dalam kerjasama yang akan diadakan oleh para Pihak, Pihak Pertama (Terdakwa) adalah pemilik usaha. b. Bahwa Pihak Kedua (Saksi-1) adalah penyandang dana atau pemilik modal atau dengan kata lain Pihak Kedua bersedia membantu Pihak Pertama dengan cara memberi modal dalam kerjasama ini. c. Bahwa Pihak Pertama (Terdakwa) dan Pihak Kedua (Saksi-1) sepakat membuat Perjanjian Kerjasama dalam Akta ini, dengan memakai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : 1)
Pasal 1 Dalam kerjasama ini Pihak Kedua (Saksi-1) memasukkan modal sebesar Rp. 90.000.000,(sembilan puluh juta rupiah) kepada Pihak Pertama (Terdakwa).
17
Modal tersebut di atas telah diterima oleh Pihak Pertama (Terdakwa) dari Pihak Kedua (Saksi-1) pada tanggal tujuh Nopember dua ribu dua belas (07-112012). 2)
Pasal 2 Atas usaha yang dijalankan tersebut, maka Pihak Pertama (Terdakwa) wajib mengembalikan modal yang telah diberikan oleh Pihak Kedua (Saksi1) sejumlah Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) pada tanggal tujuh Nopember dua ribu tiga belas (07-11-2013).
3)
Pasal 3 Apabila Pihak Pertama (Terdakwa) terlambat melakukan pembayaran dan atau melunasi pembayaran yang dimaksud dalam Pasal 2 dalam Akta ini, maka keterlambatan pembayaran dan atau tidak melunasi pembayaran, maka Pihak Pertama (Terdakwa) dinyatakan berhutang kepada Pihak Kedua (Saksi-1) dan atas keterlambatan pembayaran tersebut Pihak Pertama (Terdakwa) dikenai denda sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) untuk setiap minggunya dan dibayarkan seketika dengan tenggang waktu 1 (satu) bulan, apabila dalam waktu 1 (satu) bulan tidak bisa melunasi maka perjanjian dianggap batal dan uang Pihak Kedua (Saksi-1) akan dikembalikan penuh.
4)
Pasal 4 Perjanjian Kerjasama ini tidak akan menjadi batal atau berhenti karena meninggalnya salah satu Pihak akan tetapi diteruskan oleh Ahli Warisnya.
5)
Pasal 5 Hal-hal yang belum diatur atau tidak cukup diatur dalam perjanjian ini akan diselesaikan oleh para Pihak atas dasar musyawarah.
6)
Pasal 6 Biaya pembuatan Akta ini dan turunannya dipikul dan harus dibayar oleh Kedua Belah Pihak.
7)
Pasal 7 Untuk segala urusan mengenai Perjanjian Akta ini dengan akibat-akibatnya, para Pihak memilih domisili yang tetap dan umum di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri di Semarang.
6. Bahwa dalam pembuatan Akta Perjanjian Kerjasama No. 34 tanggal 20 Desember 2012 yang dikeluarkan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H., Terdakwa, Saksi-1 dan Sdri. Elly Nur Susanti (Saksi-3) datang bersama-sama ke kantor Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang
18
Riyadi, S.H., alamat Jl. Tri Lomba Juang No. 7 Komplek GOR Mugas Lt. II Kota Semarang, saat itu Saksi menanyakan maksud kedatangannya, setelah dijelaskan ternyata kedua belah pihak mengerti selanjutnya dibuatkan Akta Perjanjian Kerjasama yang kemudian menandatangani Akta Perjanjian Kerjasama tersebut. 7. Bahwa Surat Pernyataan yang dibuat dan ditandatangani di atas materai Rp. 6.000,- tetapi dalam pembuatannya tidak dibuat dihadapan Notaris, secara hukum sah dan dapat digunakan sebagi alat bukti namun pemegang Surat Pernyataan harus dapat membuktikan bahwa yang bertandatangan adalah benar-benar yang membuat pernyataan tersebut. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan sebagaimana dan menyangkal sebagian bahwa Saksi1 dan Saksi-3 tidak datang ke notaris untuk menandatangani akte notaris tersebut, tetapi akte notaris tersebut di buat sendiri oleh saksi atas permintaan Terdakwa. Menimbang
:
Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 1992 melalui pendidikan Secata di Rindam IV/Diponegoro Gombong selama 4 (empat) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada pada tanggal 23 Januari 1993, selanjutnya mengikuti pendidikan Susjurta Minku di Pusdik Keuangan Bandung selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus ditugaskan di Kudam IV/Diponegoro, tahun 2000 mengikuti Secaba Reg di Pusdikku Bandung selama 4 (empat) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, ditugaskan di Kudam IV/Diponegoro, bulan Februari tahun 2014 dipindahtugaskan di Kodim 0713/Brebes sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Kodim 0713/Brebes menjabat Bamin Wanmil Koramil 08/Bumiayu dengan pangkat Serma, NRP 31930172071071. 2. Bahwa Terdakwa saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini adalah sehat jasmani dan rohani demikian juga pada saat pemeriksaan dipersidangan ini adalah sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa adalah mampu bertanggung jawab atas hal yang dilakukan Terdakwa. 3. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 sejak bulan Oktober 2012 di rumah Saksi-3 alamat Jl. Palapa Kencana I No.14 RT.9 RW.4 Kel. Bandungrejo Kec. Mranggen Kab. Demak pada saat Terdakwa sedang berkunjung ke rumah Saksi-3 karena Saksi-1 adalah supir yang mengantar jemput anak Saksi-3. 4. Bahwa setelah perkenalan tersebut, terdakwa dan Saksi-1 saling tukar menukar nomor Handphone sehingga Terdakwa sering menghubungi Saksi-1 dan berkunjung ke rumah Saksi-1, sehingga dengan komunikasi tersebut Terdakwa mengajak Saksi-1 untuk bekerjasama dalam jual beli mobil. 5. Bahwa pada saat Terdakwa menawarkan kerja sama jual beli mobil bekas tersebut Terdakwa menjelaskan bahwa Terdakwa mempunyai Showroom sendiri di daerah Semarang, untuk meyakinkan Saksi-1, Terdakwa juga pernah mengajak Saksi-1 untuk
19
melihat Showroom Terdakwa yang berada di dekat rumah yang di tempati oleh Terdakwa dan pada saat itu Terdakwa menyampaikan ada dua mobil yang di parkir disamping rumah Terdakwa yang pada saat itu Terdakwa mendapat titipan mobil teman Terdakwa untuk disewakan. 6. Bahwa selain mengajak Saksi-1 untuk melihat showroom Terdakwa, dalam kerja sama tersebut Terdakwa juga akan memberikan fee sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dari setiap unit mobil yang terjual sedangkan modal akan kembali secara mencicil selama 1 (satu) tahun. 7. Bahwa untuk meyakinkan Saksi-1, Terdakwa juga pernah menyampaikan kepada Saksi-1 agar Saksi-1 percaya dengan Terdakwa dengan mengatakan “Masa tidak percaya dengan baju yang saya pakai”, karena setiap Terdakwa datang berkunjung ke rumaah Saksi-1 Terdakwa selalu berpakaian dinas TNI seperti yang dipakai saat ini. 8. Bahwa Terdakwa memberikan iming-iming akan mendapatkan fee tersebut namun Saksi-1 menyampaikan kepada Terdakwa bahwa Saksi-1 tidak mempunyai uang untuk modal kerja sama tersebut, tetapi Saksi-1 menyampaikan kepada Terdakwa bahwa Saksi-1 tidak mempunyai uang tunai tetapi Saksi-1 hanya mempunyai sertifikat rumah yang ditempati oleh Saksi-1 dan keluarganya selanjutnya dalam pembicaraan tersebut Saksi-1 menyampaikan bahwa Saksi-1 sanggup mencarikan uang di Bank, selanjutnya Terdakwa berkata “tidak apa-apa nanti apabila pinjam di Bank maka Terdakwa yang akan membayar angsurannya setiap bulan serta akan memberikan jasa atau fee sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), dan mengembalikan modal selama jangka waktu selama 1 (satu) tahun. 9. Bahwa selanjutnya Terdakwa menyarankan kalau mau ikut kerja sama dengan Terdakwa bisa dengan meminjam uang dari bank dengan jaminan sertifikat tanah dan Terdakwa menyampaikan sanggup untuk mengembalikan pinjaman dari bank tersebut secara mencicil selama 1 (satu) tahun. 10. Bahwa pada 7 November 2012, sekira pukul 18.00 wib Saksi-1 menghubungi Terdakwa bahwa uang pinjaman Saksi-1 telah diambil oleh Saksi-1 sehingga Saksi-1 menyampaikan agar mengambil uang untuk modal kerja sama tersebut, selanjutnya sekira pukul 20.00 wib Terdakwa mendatangi Saksi-1 di rumah Saksi-1. 11. Bahwa setelah Terdakwa tiba di rumah Saksi-1, Terdakwa dan Saksi-1 membicarakan uang pinjaman dari bank sebagai modal uang kerja sama dengan Terdakwa, selanjutnya Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah), namun pada saat itu Terdakwa tidak membuat bukti penerimaan uang dari Saksi-1, tetapi pada saat iru Terdakwa meminta foto kopi kantu tanda penduduk (KTP) Saksi-1 untuk dibuatkan akte notaris kerja sama di notaris di Semarang. 12. Bahwa setelah Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) kepada Terdakwa, pada saat itu Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 dengan berkata “Moga-moga sukses pak Nur kerjasama kita ini” selanjutnya dijawab oleh Saksi-1 “Kalau bisa jangan sampai terlambat angsurannya karena uang ini pinjam dari Bank”, kemudian Terdakwa meminta foto kopi KTP Saksi untuk keperluan membuat akte kerja sama di Nataris di Semarang selanjutnya Terdakwa pulang.
20
13. Bahwa tujuan Terdakwa untuk meminta foto kopi KTP Saksi-1 adalah untuk menambah keyakinan saksi-1 akan kerjasama yang akan dilakukan Terdakwa dengan Saksi-1. 14. Bahwa Terdakwa membuat akte notaris tersebut adalah dengan cara meminta tolong kepada notaris untuk membuat Akta Perjanjian Kerjasama antara Terdakwa dengan Saksi-1 di buat di Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H., alamat Jl. Tri Lomba Juang No. 7 Komplek GOR Mugas Lt. II Kota Semarang pada tanggal 20 Desember 2012, namun saat pembuatan Saksi-1 mapun saksi-3 tidak pernah diajak oleh Terdakwa menghadap ke Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H. 15. Bahwa pada saat Terdakwa mengajak Saksi-1 untuk kerja sama jual beli mobil tersebut, Terdakwa sebenarnya tidak lagi menjalankan kerja sama jual beli mobil karena sejak akhir tahun 2011 Terdakwa tidak lagi melakukan usaha jual beli mobil karena sejak bulan Februari 2012 telah beralih ke usaha jual beli valuta asing secara on line (trading forex) karena trading forex. 16. Bahwa usaha jual beli valuta asing secara on line (trading forex) tersebut dilakukan oleh Terdakwa setelah mendapat informasi dari teman-teman sipil Terdakwa yang menjelaskan akan keuntungan dari usaha jual beli valuta asing secara on line (trading forex) sehingga Terdakwa merasa sangat mudah menjalankannya dan lebih menggiurkan. 17. Bahwa sejak bulan Oktober 2012 setelah perkenalan Terdakwa dan Saksi-1 tersebut, Terdakwa mendatangi rumah Saksi-1 untuk mengajak Saksi-1 dalam usaha jual beli mobil, dan Terdakwa selalu menyambaikan bahwa Terdakwa akan memberikan fee kepada saksi-1 sebesar sebesar 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan Rp. 3.740.000,- (tiga juta tujuh ratus ribu rupiah) sebagai cicilan ke bank sebagai pengembalian pinjaman ke Bank yang akan diberikan kepada Saksi-1. 18. Bahwa Terdakwa pernah memberikan uang untuk cicilan Saksi1 ke bank sebesar Rp 3.700.000 ( tiga juta tujuh ratus ribu rupiah) sebanyak 5 (lima) kali pada awal kerja sama tersebt, namun Terdakwa tidak pernah memberikan fee sebagaiman yang disepakati pada awal Terdakwa mengajak Saksi1 untuk kerja sama jual beli mobil tersebut. 19. Bahwa Saksi-1 pernah mendatangi rumah Terdakwa sebanyak 4 (empat) kali, terakhir Terdakwa membuat Surat Pernyataan tertanggal 26 Juni 2014 yang berisi Terdakwa akan mengembalikan uang sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah), serta membayar jasa yang terkumpul sebesar Rp. 14.000.000,- (empat belas juta rupiah) pada tanggal 12 Juli 2014, namun hingga tanggal 12 Juli 2014 sebagaiman dalam pernyataan tersebut Terdakwa tidak dapat mengembalikan uang milik Saksi-1 sampai dengan saat persidangan ini, karena Terdakwa tidak mempunyai uang untuk melaksanakan sesuai dengan isi surat pernyataan tersebut. 20. Bahwa sekira bulan Januari 2015 Saksi-1 menemui Kapten Inf Tuteng Pasi Intel Kodim 0713/Brebes, selanjutnya Kapten Inf Tuteng menghubungi Terdakwa untuk datang ke Kodim 0713/Brebes namun saat itu Terdakwa tidak bisa datang karena sedang naik piket, selanjutnya Terdakwa menyampaikan akan membayar sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) pada tanggal 12 Februari 2015,
21
namun hingga tanggal 12 Februari 2015 Terdakwa tidak dapat membayar karena tidak mempunyai uang. 21. Bahwa uang Saksi-1 sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) sesungguhnya digunakan Terdakwa untuk usaha Trading Forex bukan untuk usaha jual beli mobil. 22. Bahwa Terdakwa belum pernah melaksanakan tugas operasi militer, dan Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman disiplin maupun hukum pidana. Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepersidangan sebagai berikut: 1.
Berupa barang : Nihil
2.
Berupa surat-surat : a. 6 (enam) lembar Salinan/Grosse Akta Perjanjian Kerjasama No. 34 tanggal 20 Desember 2012 antara Tn. Bambang Prihantono dengan Tn. Nurohman yang dikeluarkan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H., b. 1 (satu) lembar fotokopi Surat Pernyataan tertanggal 26 Juni 2014 yang dibuat dan ditandatangani Bambang Prihantono diatas Materai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah).
Menimbang
:
Bahwa terhadap barang bukti surat berupa 6 (enam) lembar Salinan/Grosse Akta Perjanjian Kerjasama No. 34 tanggal 20 Desember 2012 antara Tn. Bambang Prihantono dengan Tn. Nurohman yang dikeluarkan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H., bahwa berdasarkan surat penyitaan barang bukti pada hari Kamis tanggal 26 Maret 2015 telah melakukan penyitaan berupa 1 (satu) bundel salinan/grosse Akta Perjanjian Kerjasama No. 34 tanggal 20 Desember 2012 antara Tn. Bambang Prihantono dengan Tn. Nurohman yang dikeluarkan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H dan 1 (satu) lembar Surat Pernyataan tertanggal 26 Juni 2014 yang dibuat dan ditandatangani Bambang Prihantono diatas Materai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah).
Menimbang
:
Bahwa dalam pemeriksaan barang bukti tersebut di persidangan bahwa barang bukti berupa 1 (satu) bunel Salinan/Grosse Akta Perjanjian Kerjasama No. 34 tanggal 20 Desember 2012 antara Tn. Bambang Prihantono dengan Tn. Nurohman yang dikeluarkan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H. tersebut Oditur Militer menyatakan bahwa dalam daftar barang bukti tersebut adalah tidak diterima oleh Oditur Militer pada saat pelimpahan berkas perkara Terdakwa dari Penyidik Polisi Militer Pomdam IV/Diponegoro.
Menimbang
:
Bahwa dengan demikian sebagaimana barang bukti berupa 1 (satu) bunel Salinan/Grosse Akta Perjanjian Kerjasama No. 34 tanggal 20 Desember 2012 antara Tn. Bambang Prihantono dengan Tn. Nurohman yang dikeluarkan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H. hanya berupa foto kopi
22
salinan/grosse yang dilegalisir oleh Bamin Siidik oleh Sertu Guntur EKG, oleh karena itu dalam penentuan barang bukti tersebut adalah terhadap barang bukti berupa foto kopi berupa berupa 1 (satu) bunel foto kopi Salinan/Grosse Akta Perjanjian Kerjasama No. 34 tanggal 20 Desember 2012 antara Tn. Bambang Prihantono dengan Tn. Nurohman yang dikeluarkan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H. sedangkan terhadap berupa 1 (satu) bunel Salinan/Grosse Akta Perjanjian Kerjasama No. 34 tanggal 20 Desember 2012 antara Tn. Bambang Prihantono dengan Tn. Nurohman yang dikeluarkan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H. sebagaimana dalam Dakswaan Oditur Militer tidak dapat ditentukan statusnya. Menimbang
:
Bahwa terhadap barang bukti berupa berupa 1 (satu) bunel foto kopi Salinan/Grosse Akta Perjanjian Kerjasama No. 34 tanggal 20 Desember 2012 antara Tn. Bambang Prihantono dengan Tn. Nurohman yang dikeluarkan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H. merupakan akte yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh pejabat yang berwenang dimana akte tersebut dibuat atas permintaan Terdakwa kepada Saksi-4 untuk meyakinkan Saksi-1 sebagaiman kerja sama jual beli mobi yang akan dilakukan oleh Terdakwa dengan Saksi-1. Bahwa dengan adanya Akta Perjanjian Kerjasama No. 34 tanggal 20 Desember 2012 antara Tn. Bambang Prihantono dengan Tn. Nurohman yang dikeluarkan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H. tersebut merupakan bagian dari cara Terdakwa untuk meyakinkan dan mempengaruhi Saksi-1 agar Saksi-1 mengikuti keinginan dan kemauan Terdakwa untuk mau memberikan uang kepada Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa terhadap 1 (satu) lembar Surat Pernyataan tertanggal 26 Juni 2014 yang dibuat dan ditandatangani Bambang Prihantono diatas Materai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) sebagaman keterangan Terdakwa dipersidangan bahwa isi surat pernyataan tersebut tidak pernah dilaksanakan oleh Terdakwa karena surat pernyataan tersebut hanya untuk memenuhi permintaan Saksi-1 dan Saksi-3 serta Komandan satuan Terdakwa, namun Terdakwa tidak mempunyai kemampuan untuk melaksanakan isi surat pernyataan tersebut.
Menimbang
:
Bahwa surat pernyataan tersebut merupakan surat pernyataan yang dibuat oleh Terdakwa, hal ini menunjukkan sikap pribadi Terdakwa yang dengan mudah membuat surat pernyataan, namun Terdakwa tidak konsisiten dan tidak pernah mampu untuk melaksanakannya oleh karena itu surat pernyataan tersebut dapat memperkuat Terdakwa sebagaimana yang didakwakan terhadap diri Terdakwa dan kedua barang bukti surat tersebut di atas dapat diteriman sebagai barang bukti dalam perkara Tedakwa. Telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, sehingga oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan.
23
Menimbang
:
Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa atas keterangan Saksi-1 dan Saksi-2, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut: 1. Bahwa Terdakwa telah pernah memberikan fee kepada Saksi sebesar Rp 3.700.000,- sebanyak 5 (lima) kali yang ditranfer melalui E-Banking melalui rekening Bank BCA Saksi-3 merupakan perbedaan jumlah uang yang telah di berikan Terdakwa kepada Saksi-1, namun jumlah uang tersebut bukalah merupakan materi pokok dalam perkara Terdakwa oleh karena sangkalan Terdakwa haruslah dikesampingkan. 2. Bahwa Terdakwa tidak pernah menerima uang secara tunai sebesar Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta) dari Saksi-1 pada tanggal 7 November 2012, tetapi Terdakwa menerima uang dari Saksi-3 secara bertahap dari bulan Mei 2012 sampai dengan bulan Januari 2013 melalui tranfer Bank BCA dari Saksi-3, apabila dihubungkan dengan keterangan Saksi-1 dan keterangan Saksi-2 bahwa uang tersebut diserahkan Saksi-1 kepada Terdakwa pada tanggal 7 November 2012 sebagaimana yang terurai dalam akte notaris kerjasama yang dibuat oleh notaris Bambang Riyadi,SH. Hal tersebut juga disangkal oleh Terdakwa terhadap keterangan Saksi-2, hal ini sangat bertentangan pula dengan keterangan Saksi-3 yang menerangkan ketidaktahuan Saksi-3 dan Saksi-1 tentang kerja sama jual beli mobil Saksi-1 dengan Terdakwa demikian juga Saksi-3 tidak pernah menceritakan atau memberitahukan kerja sama jual beli mobil antara Saksi-3 dengan Terdakwa, sehingga sangkalan Terdakwa hanyalah merupakan alibi Terdakwa untuk mengalihkan bahwa seolah-olah keterlibatan Saksi-3 dalam kerjasama antara Terdakwa dengan Saksi-1, oleh karena itu sangkalan Terdakwa haruslah dikesampingkan.
Menimbang
:
Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa atas keterangan Saksi-3, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa Terdakwa telah mentransfer fee untuk Saksi-1 melalui E-banking rekening milik Saksi-3 sebanyak 5 (lima) kali, hal ini apabila dihubungkan dengan fakta yang terungkap di persidangan bahwa Saksi-1, Saksi-2 tidak saling mengetahui kerja sama jual beli antara Terdakwa dengan Saksi-3, demikian juga kerja sama antara Terdakwa dengan Saksi-3 tidak diketahui oleh Saksi-1 maupun Saksi-2, oleh karena itu sangkalan Terdakwa haruslah dikesampingkan.
Menimbang
:
Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa atas keterangan Saksi-4 yang dibacakan, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa Saksi-1 dan Saksi-3 tidak datang ke notaris untuk menandatangani akte notaris tersebut, tetapi akte notaris tersebut di buat sendiri oleh saksi atas permintaan Terdakwa hal tersebut tidak dapat di konfirmasi kepada Saksi-4, karena Saksi-4 tidak datang kepersidangan, namun sebagaimana fakta yang terungkap dipersidangan bahwa sangkalan Terdakwa dapat diterima berkaitan dengan tujuan Terdakwa untuk mewujudkan keinginan Terdakwa untuk mempengaruhi Sakis-1 untuk mau mengikuti kemauan Terdakwa agar Terdakwa mendapat sejumlah uang dari Saksi-1, oleh karena itu sangkalan Terdakwa haruslah diterima.
24
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah serta bukti-bukti dan petunjuk lain dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 1992 melalui pendidikan Secata di Rindam IV/Diponegoro Gombong selama 4 (empat) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada pada tanggal 23 Januari 1993, selanjutnya mengikuti pendidikan Susjurta Minku di Pusdik Keuangan Bandung selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus ditugaskan di Kudam IV/Diponegoro, tahun 2000 mengikuti Secaba Reg di Pusdikku Bandung selama 4 (empat) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, ditugaskan di Kudam IV/Diponegoro, bulan Februari tahun 2014 dipindahtugaskan di Kodim 0713/Brebes sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Kodim 0713/Brebes menjabat Bamin Wanmil Koramil 08/Bumiayu dengan pangkat Serma, NRP 31930172071071. 2. Bahwa benar Terdakwa saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini adalah sehat jasmani dan rohani demikian juga pada saat pemeriksaan dipersidangan ini adalah sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa adalah mampu bertanggung jawab atas hal yang dilakukan Terdakwa. 3. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 sejak bulan Oktober 2012 di rumah Saksi-3 alamat Jl. Palapa Kencana I No.14 RT.9 RW.4 Kel. Bandungrejo Kec. Mranggen Kab. Demak pada saat Terdakwa sedang berkunjung ke rumah Saksi-3 karena Saksi-1 adalah supir yang mengantar jemput anak Saksi-3. 4. Bahwa benar setelah perkenalan tersebut, Terdakwa dan Saksi1 saling tukar menukar nomor Handphone sehingga Terdakwa sering menghubungi Saksi-1 dan berkunjung ke rumah Saksi-1, sehingga dengan komunikasi tersebut Terdakwa mengajak Saksi-1 untuk bekerjasama dalam jual beli mobil. 5. Bahwa benar pada saat Terdakwa menawarkan kerja sama jual beli mobil bekas tersebut Terdakwa menjelaskan bahwa Terdakwa mempunyai Showroom sendiri di daerah Semarang, untuk meyakinkan Saksi-1, Terdakwa juga pernah mengajak Saksi-1 untuk melihat Showroom Terdakwa yang berada di dekat rumah yang di tempati oleh Terdakwa dan pada saat itu Terdakwa menyampaikan ada dua mobil yang di parkir disamping rumah Terdakwa yang pada saat itu Terdakwa mendapat titipan mobil teman Terdakwa untuk disewakan. 6. Bahwa benar selain mengajak Saksi-1 untuk melihat showroom Terdakwa, dalam kerja sama tersebut Terdakwa juga akan memberikan fee sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dari setiap unit mobil yang terjual sedangkan modal akan kembali secara mencicil selama 1 (satu) tahun. 7. Bahwa benar untuk meyakinkan Saksi-1, Terdakwa juga pernah menyampaikan kepada Saksi-1 agar Saksi-1 percaya dengan Terdakwa dengan mengatakan “Masa tidak percaya dengan baju yang saya pakai”, karena setiap Terdakwa datang berkunjung ke rumaah Saksi-1 Terdakwa selalu berpakaian dinas TNI seperti yang dipakai saat dipersidangan ini.
25
8. Bahwa benar Terdakwa memberikan iming-iming akan mendapatkan fee tersebut namun Saksi-1 menyampaikan kepada Terdakwa bahwa Saksi-1 tidak mempunyai uang untuk modal kerja sama tersebut, tetapi Saksi-1 menyampaikan kepada Terdakwa bahwa Saksi-1 tidak mempunyai uang tunai tetapi Saksi-1 hanya mempunyai sertifikat rumah yang ditempati oleh Saksi-1 dan keluarganya selanjutnya dalam pembicaraan tersebut Saksi-1 menyampaikan bahwa Saksi-1 sanggup meminjam uang di Bank, selanjutnya Terdakwa berkata “tidak apa-apa nanti apabila pinjam di Bank maka Terdakwa yang akan membayar angsurannya setiap bulan serta akan memberikan jasa atau fee sebesar Rp. 1.000.000,(satu juta rupiah), dan mengembalikan modal selama jangka waktu selama 1 (satu) tahun. 9. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa menyarankan kalau mau ikut kerja sama dengan Terdakwa bisa dengan meminjam uang dari bank dengan jaminan sertifikat tanah dan Terdakwa menyampaikan sanggup untuk mengembalikan pinjaman dari bank tersebut secara mencicil selama 1 (satu) tahun. 10. Bahwa pada 7 November 2012, sekira pukul 18.00 wib Saksi-1 menghubungi Terdakwa bahwa uang pinjaman Saksi-1 telah diambil oleh Saksi-1 sehingga Saksi-1 menyampaikan agar mengambil uang untuk modal kerja sama tersebut, selanjutnya sekira pukul 20.00 wib Terdakwa mendatangi Saksi-1 di rumah Saksi-1. 11. Bahwa benar setelah Terdakwa tiba di rumah Saksi-1, Terdakwa dan Saksi-1 membicarakan uang pinjaman dari bank sebagai modal uang kerja sama dengan Terdakwa, selanjutnya Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah), namun pada saat itu Terdakwa tidak membuat bukti penerimaan uang dari Saksi-1, tetapi pada saat itu Terdakwa meminta foto kopi kartu tanda penduduk (KTP) Saksi-1 untuk dibuatkan akte notaris kerja sama di notaris di Semarang. 12. Bahwa setelah Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) kepada Terdakwa, pada saat itu Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 dengan berkata “Moga-moga sukses pak Nur kerjasama kita ini” selanjutnya dijawab oleh Saksi-1 “Kalau bisa, jangan sampai terlambat angsurannya karena uang ini pinjam dari Bank”, kemudian Terdakwa meminta foto kopi KTP Saksi-1 untuk keperluan membuat akte kerja sama di Nataris di Semarang selanjutnya Terdakwa pulang. 13. Bahwa benar sejak bulan Oktober 2012 setelah perkenalan Terdakwa dan Saksi-1 tersebut, Terdakwa mendatangi rumah Saksi1 untuk mengajak Saksi-1 dalam usaha jual beli mobil, dan Terdakwa selalu menyambaikan bahwa Terdakwa akan memberikan fee kepada saksi-1 sebesar sebesar 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan Rp. 3.740.000,- (tiga juta tujuh ratus ribu rupiah) sebagai cicilan ke bank sebagai pengembalian pinjaman ke Bank yang akan diberikan kepada Saksi-1. 14. Bahwa benar tujuan Terdakwa untuk meminta foto kopi KTP Saksi-1 adalah untuk menambah keyakinan saksi-1 akan kerjasama yang akan dilakukan Terdakwa dengan Saksi-1. 15. Bahwa benar Terdakwa membuat akte notaris tersebut adalah dengan cara meminta tolong kepada notaris untuk membuat Akta Perjanjian Kerjasama antara Terdakwa dengan Saksi-1 di buat di Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi,
26
S.H., alamat Jl. Tri Lomba Juang No. 7 Komplek GOR Mugas Lt. II Kota Semarang pada tanggal 20 Desember 2012, namun saat pembuatan Saksi-1 mapun saksi-3 tidak pernah diajak oleh Terdakwa menghadap ke Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H. 16. Bahwa benar pada saat Terdakwa mengajak Saksi-1 untuk kerja sama jual beli mobil tersebut, Terdakwa sebenarnya tidak lagi menjalankan kerja sama jual beli mobil karena sejak akhir tahun 2011 Terdakwa tidak lagi melakukan usaha jual beli mobil karena sejak bulan Februari 2012 telah beralih ke usaha jual beli valuta asing secara on line (trading forex) karena trading forex. 17. Bahwa benar usaha jual beli valuta asing secara on line (trading forex) tersebut dilakukan oleh Terdakwa setelah mendapat informasi dari teman-teman sipil Terdakwa yang menjelaskan akan keuntungan dari usaha jual beli valuta asing secara on line (trading forex) sehingga Terdakwa merasa sangat mudah menjalankannya dan lebih menggiurkan. 18. Bahwa benar Terdakwa pernah memberikan uang untuk cicilan Saksi-1 ke bank sebesar Rp 3.700.000 ( tiga juta tujuh ratus ribu rupiah) sebanyak 5 (lima) kali pada awal kerja sama tersebut, namun Terdakwa tidak pernah memberikan fee sebagaimana yang disepakati pada awal Terdakwa mengajak Saksi-1 untuk kerja sama jual beli mobil tersebut. 19. Bahwa benar Saksi-1 pernah mendatangi rumah Terdakwa sebanyak 4 (empat) kali, terakhir Terdakwa membuat Surat Pernyataan tertanggal 26 Juni 2014 yang berisi Terdakwa akan mengembalikan uang sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah), serta membayar jasa yang terkumpul sebesar Rp. 14.000.000,- (empat belas juta rupiah) pada tanggal 12 Juli 2014, namun hingga tanggal 12 Juli 2014 sebagaiman dalam pernyataan tersebut Terdakwa tidak dapat mengembalikan uang milik Saksi-1 sampai dengan saat persidangan ini, karena Terdakwa tidak mempunyai uang untuk melaksanakan sesuai dengan isi surat pernyataan tersebut. 20. Bahwa benar sekira bulan Januari 2015 Saksi-1 menemui Kapten Inf Tuteng Pasi Intel Kodim 0713/Brebes, selanjutnya Kapten Inf Tuteng menghubungi Terdakwa untuk datang ke Kodim 0713/Brebes namun saat itu Terdakwa tidak bisa datang karena sedang naik piket, selanjutnya Terdakwa menyampaikan akan membayar sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) pada tanggal 12 Februari 2015, namun hingga tanggal 12 Februari 2015 Terdakwa tidak dapat membayar karena tidak mempunyai uang. 21. Bahwa benar uang Saksi-1 sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) sesungguhnya digunakan Terdakwa untuk usaha Trading Forex bukan untuk usaha jual beli mobil. 22. Bahwa benar akibat pinjaman Saksi-1 di Bank Roda Sejahtera yang tidak pernah diangsur oleh Terdakwa, pinjaman Saksi-1 di Bank Roda Sejahtera saat ini sudah menjadi Rp. 160.080.000,- (seratus enam puluh juta delapan puluh ribu rupiah) dan apabila tidak segera diselesaikan maka pihak Bank Roda Sejahtera akan menyita rumah yang ditempati Saksi-1 dan keluarganya. 23. Bahwa benar dengan adanya perkara saat ini sehingga perekonomian keluarga Saksi-1 dan keluarganya saat ini menjadi terganggu karena harus membayar cicilan pinjaman ke Bank Roda
27
Sejahtera setiap bulan sehingga Saksi-1 harus mencari pinjaman ke tetangga dan Saksi-1 telah menjual 3 (tiga) ekor sapi milik Saksi-11 untuk menutupi hutang di Bank karena rumah Saksi telah 2 (dua) kali didatangi oleh petugas Bank yang akan menyita rumah Saksi dan Saksi sangat malu dengan tetangga yang sering didatangi oleh pihak bank Roda Sejahtera yang akan menyita rumah Saksi-1. 24. Bahwa benar setelah perkara ini dilaporkan oleh Saksi-1 untuk diproses sesuai dengan prosedur hukum sampai dengan permeriksaan saat ini dipersidangan, Terdakwa tidak pernah menyampaikan permohonan maaf dan pembicaraan penyelesaian pinjaman Saksi di Bank Roda sejahtera un tuk mencari solusi penyelesaiannya, namun Terdakwa apabila dihubungi oleh saksi-1, Terdakwa selalu menjawab bahwa Terdakwa sibuk dengan pekerjaan di satuannya. 25. Bahwa benar Terdakwa belum pernah melaksanakan tugas operasi militer, dan Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman disiplin maupun hukum pidana. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer, Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer, namun Majelis Hakim akan menguraikan sendiri tentang keterbutikan tersebut sebagaimana dalam putusan. Ini. 2. Bahwa mengenai permohonan Oditur militer tentang penjatuhan pidana terhadap diri Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri dengan melihat aspek secara obyektif maupun Subyektif yang meliputi diri terdakwa dan hal hal yang meringankan dan hal hal yang memberatkan pidanya, sebagaimana tertuang dalam putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa terhadap tanggapan Penasihat Hukum Terdakwa atas tuntutan Oditur Militer sebagaiman yang diuraikan Penasihat Hukum dalam Pledoinya yang pada pokoknya hanya merupakan permohonan keringanan hukuman oleh karena itu akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi Majelis Hakim dalam hal yang mempengaruhi Terdakwa dalam melakukan kejahatan ini, sedangkan yang berkaitan dengan E-banking yang di transfer Terdakwa kepada saksi-3 sebagaiman yang terungkap dipersidangan tidak berkaitan dengan perkara Terdakwa yang sedang diperiksa karena dalam Ebanking tersebut tidak dapat dengan jelas tujuan transfer tersebut dan peruntukannya serta tidak ada penjelasan dengan fee yang di maksud dalam E-banking tersebut oleh karena itu pledoi tersebut akan menjadi pertimbangan tersendiri dalam putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam surat dakwaannya disusun secara alternatif, yaitu Dakwaan ke Satu Pasal 378 atau Dakwaan Kedua Pasal 372 KUHP.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Dakwaan Oditur Militer disusun secara alternatif, maka Majelis Hakim akan menguraikan pembuktian unsurunsur dari dakwaan sebagaimana fakta yang terungkap di
28
persidangan yaitu dakwaan ke satu yang menurut Majelis Hakim bersesuaian dengan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan. Menimbang
Menimbang
:
:
Bahwa dakwaan alternatif kesatu unsur-unsur, sebagai berikut:
Oditur Militer mengandung
1.
Unsur ke-1
: Barang siapa
2.
Unsur ke-2
: Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum
3.
Unsur ke-3
: Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya
Bahwa mengenai unsur-unsur tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Mengenai unsur ke-1 “Barang siapa” Bahwa yang dimaksud dengan “Barang Siapa” dalam pengertian KUHP adalah orang selaku subyek hukum Pidana. Sedangkan yang dimaksud dengan orang yaitu seperti dimaksud dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, dalam hal ini adalah semua orang Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang termasuk dalam syarat-syarat dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, termasuk pula anggota Angkatan Perang. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah, yang telah bersesuaian satu dengan yang lain serta alat bukti yang terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 1992 melalui pendidikan Secata di Rindam IV/Diponegoro Gombong selama 4 (empat) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada pada tanggal 23 Januari 1993, setelah lulus ditugaskan di Kudam IV/Diponegoro, tahun 2000 mengikuti Secaba Reg di Pusdikku Bandung selama 4 (empat) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, ditugaskan di Kudam IV/Diponegoro, bulan Februari tahun 2014 dipindahtugaskan di Kodim 0713/Brebes sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Kodim 0713/Brebes menjabat Bamin Wanmil Koramil 08/Bumiayu dengan pangkat Serma, NRP 31930172071071. 2. Bahwa benar Terdakwa saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini adalah sehat jasmani dan rohani demikian juga pada saat pemeriksaan dipersidangan ini adalah sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa adalah mampu bertanggung jawab atas hal yang dilakukan Terdakwa. 3. Bahwa benar, Terdakwa hingga saat disidangkan masih dinas aktif sebagai anggota Militer dan belum pernah dipecat maupun berhenti sebagai anggota Militer, demikian pula keterangan para Saksi kenal dan mengetahui Terdakwa sebagai anggota militer TNI AD berdinas di Kodim 0713/Brebes menjabat Bamin Wanmil Koramil 08/Bumiayu dengan pangkat Serma, NRP 31930172071071.
29
4. Bahwa benar, Terdakwa sebagai anggota Militer yang masih aktif menjadi kewenangan pengadilan Militer untuk mengadili Terdakwa. Berdasarkan hal tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-1 “Barang Siapa” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-2 Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Bahwa kata-kata dengan maksud adalah merupakan pengganti kata dengan sengaja yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan dari si pelaku. Arti dari dengan sengaja adalah adanya kesadaran dan keinsyafan pada diri sipelaku dalam melakukan suatu tindakan. Pelaku menyadari dan menghendaki tindakan yang dilakukannya itu termasuk akibat yang ditimbulkan dari perbuatan tersebut. Menurut Memori Van Toelihting, yang dimaksud dengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Yang dimaksud dengan menguntungkan adalah memberikan, mendatangkan, menjadikan beruntung. Dengan demikian yang dimaksud dengan menguntungkan diri sendiri atau orang lain dalam unsur ini masih mengandung alternatif atau pilihan bahwa perbuatan Terdakwa tersebut memberikan atau mendatangkan suatu keuntungan terhadap dirinya sendiri atau menguntungkan orang lain. Sedangkan yang dimaksud dengan melawan hukum yaitu bahwa perbuatan si pelaku (Terdakwa) yang dilakukan bertentangan dengan undang-undang (dilarang oleh undang-undang). Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah, serta alat bukti yang lain yang telah bersesuaian satu dengan yang lain telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa pada 7 November 2012, sekira pukul 18.00 wib Saksi-1 menghubungi Terdakwa bahwa uang pinjaman Saksi-1 telah diambil oleh Saksi-1 sehingga Saksi-1 menyampaikan agar mengambil uang untuk modal kerja sama tersebut, selanjutnya sekira pukul 20.00 wib Terdakwa mendatangi Saksi1 di rumah Saksi-1. 2. Bahwa benar setelah Terdakwa tiba di rumah Saksi-1, Terdakwa dan Saksi-1 membicarakan uang pinjaman dari bank sebagai modal uang kerja sama dengan Terdakwa, selanjutnya Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah), namun pada saat itu Terdakwa tidak membuat bukti penerimaan uang dari Saksi-1, tetapi pada saat itu Terdakwa meminta foto kopi kartu tanda penduduk (KTP) Saksi-1 untuk dibuatkan akte notaris kerja sama di notaris di Semarang. 3. Bahwa setelah Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) kepada Terdakwa, pada saat itu Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 dengan berkata “Moga-moga sukses pak Nur kerjasama kita ini” selanjutnya dijawab oleh Saksi-1 “Kalau bisa, jangan sampai terlambat angsurannya karena uang ini pinjam dari Bank”,
30
kemudian Terdakwa meminta foto kopi KTP Saksi-1 untuk keperluan membuat akte kerja sama di Nataris di Semarang selanjutnya Terdakwa pulang. 4. Bahwa benar sejak bulan Oktober 2012 setelah perkenalan Terdakwa dan Saksi-1 tersebut, Terdakwa mendatangi rumah Saksi-1 untuk mengajak Saksi-1 dalam usaha jual beli mobil, dan Terdakwa selalu menyambaikan bahwa Terdakwa akan memberikan fee kepada saksi-1 sebesar sebesar 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan Rp. 3.740.000,- (tiga juta tujuh ratus ribu rupiah) sebagai cicilan ke bank sebagai pengembalian pinjaman ke Bank yang akan diberikan kepada Saksi-1. 5. Bahwa benar tujuan Terdakwa untuk meminta foto kopi KTP Saksi-1 adalah untuk menambah keyakinan saksi-1 akan kerjasama yang akan dilakukan Terdakwa dengan Saksi-1. 6. Bahwa benar Terdakwa membuat akte notaris tersebut adalah dengan cara meminta tolong kepada notaris untuk membuat Akta Perjanjian Kerjasama antara Terdakwa dengan Saksi-1 di buat di Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H., alamat Jl. Tri Lomba Juang No. 7 Komplek GOR Mugas Lt. II Kota Semarang pada tanggal 20 Desember 2012, namun saat pembuatan Saksi-1 mapun saksi3 tidak pernah diajak oleh Terdakwa menghadap ke Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H. 7. Bahwa benar pada saat Terdakwa mengajak Saksi-1 untuk kerja sama jual beli mobil tersebut, Terdakwa sebenarnya tidak lagi menjalankan kerja sama jual beli mobil karena sejak akhir tahun 2011 Terdakwa tidak lagi melakukan usaha jual beli mobil karena sejak bulan Februari 2012 telah beralih ke usaha jual beli valuta asing secara on line (trading forex) karena trading forex. 8. Bahwa benar usaha jual beli valuta asing secara on line (trading forex) tersebut dilakukan oleh Terdakwa setelah mendapat informasi dari teman-teman sipil Terdakwa yang menjelaskan akan keuntungan dari usaha jual beli valuta asing secara on line (trading forex) sehingga Terdakwa merasa sangat mudah menjalankannya dan lebih menggiurkan. Berdasarkan hal tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-2 Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-3 Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Yang dimaksud dengan Tipu Muslihat adalah suatu tindakah yang dapat disaksikan oleh orang lain baik disertai maupun tidak disertai dengan suatu ucapan yang dengan tindakan itu menimbulkan suatu keprcayaan akan sesuatu atau penghargaan bagi orang lain, padahal itu tidak ada. Yang dimaksud dengan Rangkaian Kebohongan adalah beberapa keterangan yang saling mengisi seakan-akan isi
31
keterangan itu benar, padahal tidak lain daripada kebohongan, tetapi orang akan berkesimpulan dari keterkaitan satu sama lainnya sebagai suatu yang benar. Yang dimaksud dengan Menggerakkan (bewegen) adalah tergeraknya hati nurani si korban dan mau melakukan suatu perbuatan. Dalam hal ini “tidak ada permintaan dengan tekanan” kendati mengahadapi suatu sikap ragu-ragu atau penolakan dari si korban. Bahkan dalam prakteknya mungkin lebih cenderung merupakan suatu rayuan. Yang dimaksud dengan Menyerahkan sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu memberikan, menyampaikan atau memberikan dengan penuh kepercayaan. Dalam hal ini penyerahan tersebut bisa secara langsung maupun tidak langsung. Adapun yang dimaksud dengan Barang sesuatu dalam unsur ini yaitu sesuatu barang yang memiliki nilai ekonomis. Oleh karena itu yang dimaksud dalam unsur ini yaitu Pelaku dengan tipu muslihatnya atau dengan rangkaian kebohongannya terhadap orang lain sehingga orang tersebut dengan sukarela menyerahkan uang kepada pelaku tanpa merasa ada paksaan atau tekanan. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah , serta alat bukti yang telah bersesuaian satu dengan yang lain telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 sejak bulan Oktober 2012 dan setelah perkenalan tersebut, Terdakwa dan Saksi-1 saling tukar menukar nomor Handphone sehingga Terdakwa sering menghubungi Saksi-1 dan berkunjung ke rumah Saksi-1, sehingga dengan komunikasi tersebut Terdakwa mengajak Saksi-1 untuk bekerjasama dalam jual beli mobil. 2. Bahwa benar pada saat Terdakwa menawarkan kerja sama jual beli mobil bekas tersebut Terdakwa menjelaskan bahwa Terdakwa mempunyai Showroom sendiri di daerah Semarang, untuk meyakinkan Saksi-1, Terdakwa juga pernah mengajak Saksi-1 untuk melihat Showroom Terdakwa yang berada di dekat rumah yang di tempati oleh Terdakwa dan pada saat itu Terdakwa menyampaikan ada dua mobil yang di parkir disamping rumah Terdakwa yang pada saat itu Terdakwa mendapat titipan mobil teman Terdakwa untuk disewakan. 3. Bahwa benar selain mengajak Saksi-1 untuk melihat showroom Terdakwa, dalam kerja sama tersebut Terdakwa juga akan memberikan fee sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dari setiap unit mobil yang terjual sedangkan modal akan kembali secara mencicil selama 1 (satu) tahun. 4. Bahwa benar untuk meyakinkan Saksi-1, Terdakwa juga pernah menyampaikan kepada Saksi-1 agar Saksi-1 percaya dengan Terdakwa dengan mengatakan “Masa tidak percaya dengan baju yang saya pakai”, karena setiap Terdakwa datang berkunjung ke rumaah Saksi-1 Terdakwa selalu berpakaian dinas TNI seperti yang dipakai saat dipersidangan ini. 5. Bahwa benar Terdakwa memberikan iming-iming akan mendapatkan fee tersebut namun Saksi-1 menyampaikan kepada Terdakwa bahwa Saksi-1 tidak mempunyai uang untuk
32
modal kerja sama tersebut, tetapi Saksi-1 menyampaikan kepada Terdakwa bahwa Saksi-1 tidak mempunyai uang tunai tetapi Saksi-1 hanya mempunyai sertifikat rumah yang ditempati oleh Saksi-1 dan keluarganya selanjutnya dalam pembicaraan tersebut Saksi-1 menyampaikan bahwa Saksi-1 sanggup meminjam uang di Bank, selanjutnya Terdakwa berkata “tidak apa-apa nanti apabila pinjam di Bank maka Terdakwa yang akan membayar angsurannya setiap bulan serta akan memberikan jasa atau fee sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), dan mengembalikan modal selama jangka waktu selama 1 (satu) tahun. 6. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa menyarankan kalau mau ikut kerja sama dengan Terdakwa bisa dengan meminjam uang dari bank dengan jaminan sertifikat tanah dan Terdakwa menyampaikan sanggup untuk mengembalikan pinjaman dari bank tersebut secara mencicil selama 1 (satu) tahun. 7. Bahwa pada 7 November 2012, sekira pukul 18.00 wib Saksi-1 menghubungi Terdakwa bahwa uang pinjaman Saksi-1 telah diambil oleh Saksi-1 sehingga Saksi-1 menyampaikan agar mengambil uang untuk modal kerja sama tersebut, selanjutnya sekira pukul 20.00 wib Terdakwa mendatangi Saksi1 di rumah Saksi-1. 8. Bahwa benar setelah Terdakwa tiba di rumah Saksi-1, Terdakwa dan Saksi-1 membicarakan uang pinjaman dari bank sebagai modal uang kerja sama dengan Terdakwa, selanjutnya Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah), namun pada saat itu Terdakwa tidak membuat bukti penerimaan uang dari Saksi-1, tetapi pada saat itu Terdakwa meminta foto kopi kartu tanda penduduk (KTP) Saksi-1 untuk dibuatkan akte notaris kerja sama di notaris di Semarang. 9. Bahwa setelah Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) kepada Terdakwa, pada saat itu Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 dengan berkata “Moga-moga sukses pak Nur kerjasama kita ini” selanjutnya dijawab oleh Saksi-1 “Kalau bisa, jangan sampai terlambat angsurannya karena uang ini pinjam dari Bank”, kemudian Terdakwa meminta foto kopi KTP Saksi-1 untuk keperluan membuat akte kerja sama di Nataris di Semarang selanjutnya Terdakwa pulang. 10. Bahwa benar sejak bulan Oktober 2012 setelah perkenalan Terdakwa dan Saksi-1 tersebut, Terdakwa mendatangi rumah Saksi-1 untuk mengajak Saksi-1 dalam usaha jual beli mobil, dan Terdakwa selalu menyambaikan bahwa Terdakwa akan memberikan fee kepada saksi-1 sebesar sebesar 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan Rp. 3.740.000,- (tiga juta tujuh ratus ribu rupiah) sebagai cicilan ke bank sebagai pengembalian pinjaman ke Bank yang akan diberikan kepada Saksi-1. 11. Bahwa benar tujuan Terdakwa untuk meminta foto kopi KTP Saksi-1 adalah untuk menambah keyakinan saksi-1 akan kerjasama yang akan dilakukan Terdakwa dengan Saksi-1. 12. Bahwa benar Terdakwa membuat akte notaris tersebut adalah dengan cara meminta tolong kepada notaris untuk
33
membuat Akta Perjanjian Kerjasama antara Terdakwa dengan Saksi-1 di buat di Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H., alamat Jl. Tri Lomba Juang No. 7 Komplek GOR Mugas Lt. II Kota Semarang pada tanggal 20 Desember 2012, namun saat pembuatan Saksi-1 mapun saksi3 tidak pernah diajak oleh Terdakwa menghadap ke Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H. 13. Bahwa benar pada saat Terdakwa mengajak Saksi-1 untuk kerja sama jual beli mobil tersebut, Terdakwa sebenarnya tidak lagi menjalankan kerja sama jual beli mobil karena sejak akhir tahun 2011 Terdakwa tidak lagi melakukan usaha jual beli mobil karena sejak bulan Februari 2012 telah beralih ke usaha jual beli valuta asing secara on line (trading forex) karena trading forex. 14. Bahwa benar usaha jual beli valuta asing secara on line (trading forex) tersebut dilakukan oleh Terdakwa setelah mendapat informasi dari teman-teman sipil Terdakwa yang menjelaskan akan keuntungan dari usaha jual beli valuta asing secara on line (trading forex) sehingga Terdakwa merasa sangat mudah menjalankannya dan lebih menggiurkan. 15. Bahwa benar uang Saksi-1 sebesar Rp. 90.000.000,(sembilan puluh juta rupiah) sesungguhnya digunakan Terdakwa untuk usaha Trading Forex bukan untuk usaha jual beli mobil. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-3 Dengan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas merupakan fakta-fakta yang diperoleh dipersidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana “ Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum dengan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 378 KUHP.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa mampu bertanggung jawab dan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah maka harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat, menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenangwenang, menjaga kepentingan militer dalam arti disatu pihak secara maksimal diharapkan dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dilain pihak diharapkan tidak menghambat pelaksanaan
34
tugas para Prajurit di lapangan, melainkan justru diharapkan akan mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para Prajurit dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya, tetap mematuhi dan menjunjung tinggi serta tunduk terhadap ketentuan hukum yang berlaku. Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada saat pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis akan menilai sifat dan hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi, sebagai berikut : 1. Bahwa pada hakekatnya Terdakwa melakukan peruatan yang menjadi perkara ini didorong oleh karena keinginan Terdakwa untuk mendapatkan uang dengan cara mudah sebagai dana yang akan dipergunakan Terdakwa untuk menjalankan bisnis Terdakwa yaitu Trading Forex. 2. Bahwa Terdakwa sebelum menjalankan bisnis Trading Forex tersebut, Terdakwa telah pernah menjalankan usaha jual beli mobil bekas, namun sejak pertengahan tahun 2011 usaha jual beli mobil bekas tersebut telah dihentikan oleh Terdakwa. 3. Bahwa Terdakwa dalam menjalankan bisnis Treding Forex tersebut memerlukan dana yang cukup besar sebagai modan dengan harapan untung lebih besar sehingga Terdakwa selalu berusaha untuk menjaring kenalan Terdakwa termasuk diantaranya yaitu saksi1 untuk menambahkan modal, namun dalam penyampaikan kepada saksi-1, Terdakwa selalu menyampaikan untuk modal kerjasama jual beli mobil. 4. Bahwa untuk memenuhi permintaan Terdakwa tersebut, sehingga Saksi-1 telah menyerahkan uang sebagai modal kepada Terdakwa sebesar Rp 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) dengan menjaminkan sertifikat rumah yang ditempati Saksi-1 dan keluarganya ke bank dengan harapan Terdakwa akan memberikan fee dan mengembalikan modal tersebut dalam jangka waktu selama 1 (satu) tahun dengan membuat akte kerjasama di notaris. 5. Bahwa Terdakwa tidak pernah memberikan fee maupun cicilan pinjaman ke bank kepada saksi-1 sebagaimana yang di sampaikan Terdakwa kepada saksi-1, sehingga Saksi-1 menjadi dirugikan atas perbuatan Terdakwa sehingga perekonomian Sasi-1 dan keluarganya menjadi terganggu karena rumah yang ditempati oleh Saksi- dan keluarganya akan disita oleh pihak bank. 6. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa sehingga mengakibatkan perekonomian Saksi-1 dan keluarganya menjadi terganggu karena mempunyai bayak hutang ke tetangga untuk menutupi cicilan hutan di bank dan sampai menjual sapi miliknya untuk menutupi pinjaman hutang ke bank dan menutupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat kembali kejalan yang benar menjadi warga Negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga.
35
Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan halhal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu: 1.
Hal-hal yang meringankan : Bahwa Terdakwa telah bedinas selama 23 tahun tanpa cacat sehingga telah mendapat penghargaan berupa satia lencana pengabdian VIII dan XVI dan Terdakwa belum pernah dihukum.
2.
Hal-hal yang memberatkan : Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Delapan wajib TNI yaitu tidak sekali-kali merugikan rakyat karena akibat dari perbuatan Terdakwa telah membawa dampak kerugian kepada Saksi-1 dan keluarganya dan Terdakwa tidak ada upaya untuk mengembalikan uang milik Saksi-1 yang telah dipergunakan Terdakwa untuk usahanya, dan perbuatan Terdakwa mencemarkan nama baik TNI di mata masyarakat.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum dalam pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa suratsurat: 1. 6 (enam) lembar fotokopi Salinan/Grosse Akta Perjanjian Kerjasama No. 34 tanggal 20 Desember 2012 antara Tn. Bambang Prihantono dengan Tn. Nurohman yang dikeluarkan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H. 2. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan tertanggal 26 Juni 2014 yang dibuat dan ditandatangani Bambang Prihantono diatas Materai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah). Majelis Hakim berpendapat oleh karena barang bukti tersebut berkaitan dan berhubungan dengan perkara Terdakwa maka perlu ditentukan statusnya, yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Mengingat
: Pasal 378 KUHP dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa Bambang Prihantono, Serma NRP 31930172071071 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penipuan”.
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana penjara selama 12 (dua belas) bulan.
36
3.
Menetapkan barang bukti berupa surat-surat : a) 6 (enam) lembar fotokopi Salinan/Grosse Akta Perjanjian Kerjasama No. 34 tanggal 20 Desember 2012 antara Tn. Bambang Prihantono dengan Tn. Nurohman yang dikeluarkan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Bambang Riyadi, S.H. b) 1 (satu) lembar Surat Pernyataan tertanggal 26 Juni 2014 yang dibuat dan ditandatangani Bambang Prihantono diatas Materai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah). Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
Demikian diputuskan pada hari ini Kamis tanggal 17 Maret 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Letnan Kolonel Chk Esron Sinambela,S.S., S.H. M.H. NRP 11950006980270 sebagai Hakim Ketua, serta Mayor Chk Arwin Makal, S.H. NRP 11980011310570 dan Mayor Sus M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. NRP 524420 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Mayor Chk Kemis, SH NRP 548855, Penasihat Hukum Mayor Chk Abdul Latif, SH, NRP 593264 dan Panitera Kapten Chk Tedy Markopolo, S.H. NRP 21940030630373, di hadapan umum dan dihadiri oleh Terdakwa. Hakim Ketua
CAP / TTD Esron Sinambela,S.S., S.H. Letnan Kolonel Chk NRP 11950006980270 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
T TTD TD
TTD
Arwin Makal, S.H. Mayor Chk NRP 11980011310570
M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. Mayor Sus NRP 524420 Panitera
T TTD TD Tedy Markopolo, S.H. Kapten Chk NRP 21940030630373
Disalin sesuai dengan aslinya oleh Panitera
Tedy Markopolo, S.H. Kapten Chk NRP 21940030630373