PENGADILAN MILITER III-12 SURABAYA
PUTUSAN NOMOR : 77-K/PM.III-12/AD/VI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Kewarganegaraan Jenis kelamin Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
SABAR Kapten Cba / 593287 Pasi Jasa Denbekang V-44-02 Bekangdam V/Brawijaya Nganjuk, 6 November 1961 Indonesia Laki-laki Islam Dsn. Gambirejo Rt. 01 Rw. 04 Kel. Warujayeng Kec. Tanjunganom Kab. Nganjuk.
Terdakwa tidak ditahan. PENGADILAN MILITER III-12 tersebut diatas : Membaca
: Berkas Perkara atas nama Terdakwa dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dari Denpom V/2 Mojokerto Nomor : BP-09/A-09/II/2016 tanggal 16 Pebruari 2016.
Memperhatikan
: 1.
Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam V/Brawijaya selaku Papera Nomor : Kep/138/V/2016 tanggal 18 Mei 2016.
2.
Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/63/K/AD/III12/V/2016 tanggal 31 Mei 2016.
3.
Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor : TAPKIM/77K/PM.III-12/AD/VI/2016 tanggal 17 Juni 2016 tentang Penunjukan Hakim.
4.
Penetapan Hakim Ketua Nomor : TAPSID/77-K/PM.III12/AD/VI/2016 tanggal 20 Juni 2016 tentang Penetapan Hari Sidang.
5.
Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
: 1.
Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/63/K/AD/III-12/V/2016 tanggal 31 Mei 2016 dalam perkara Terdakwa.
2.
Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa serta keterangan para saksi di bawah sumpah dipersidangan.
Mendengar
2 Memperhatikan
:
1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa : a. Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindakan pidana : “ Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan kendaraan dan/atau barang “ sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 310 ayat (2) jo Pasal 229 ayat (3) UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi : Pidana penjara selama 3 (tiga) bulan. c.
Menetapkan agar barang bukti berupa : Barang-barang : -
1 (satu) unit Sepeda motor Honda Vario Nopol AG 5554 XW. 1 (satu) unit sepeda motor Honda Supra X Nopol S 4632 TC.
Dikembalikan kepada pemiliknya masing-masing. Surat-surat : -
2 (dua) lembar Visum Et Repertum dari RS Reksa Waluya Nomor 1050 / VER-054184/II/2016 tanggal 20 Februari 2016. 1 (satu) lembar STNK sepeda motor Honda Vario Nopol AG 5554 XW atas nama Sabar. 1 (satu) lembar STNK Spm Honda Supra X Nopol S 4632 TC atas nama Agus Susanto. 1 (satu) lembar SIM C atas nama Sabar. 1 (satu) lembar SIM C atas nama Suhermanto.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. d. Membebankan Terdakwa Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
membayar
biaya
perkara
ini
sebesar
2. Bahwa atas Tuntutan Hukuman dari Oditur Militer tersebut, Terdakwa menyatakan tidak mengajukan pembelaan melainkan Terdakwa hanya mengajukan permohonan yang pada pokoknya Terdakwa menyatakan merasa bersalah dan menyesali perbuatannya serta berjanji dikemudian hari akan lebih berhati-hati lagi dalam berkendara di jalan raya dan oleh karenanya Terdakwa mohon dapatnya dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya. Menimbang, bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal Dua Puluh Delapan bulan Januari tahun 2000 Enam Belas sekira pukul 16.00 WIB di Simpang Tiga Jl. Mojopahit Mojokerto, atau setidak-tidaknya pada tahun 2000 Enam Belas atau setidak-tidaknya di tempat-tempat yang termasuk wewenang hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana :
3 " Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan kendaraan dan/atau barang ". Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 1981 melalui pendidikan Secata Wamil di Rindam X/Lambung Mangkurat (sekarang Rindam VI/Mulawarman), tahun 1982 dilanjutkan Sejurta Bekang Ta Minint di Pusdik Bekang Cimahi Jawa Barat setelah selesai ditempatkan di Kodam XVII/Cendrawasih sampai dengan tahun 2002, dan pada tahun 1989 mengikuti Secaba serta pada tahun 2002 mengikuti Secapa Bekang di Pusdik Bekang Cimahi Jawa Barat, selesai Secapa di tugaskan di Bekang V/Brawijaya dengan jabatan sebagai Pasi Denbekang V-44-02 Mojokerto sampai dengan terjadinya perkara ini dengan pangkat Kapten Cba NRP 593287. b. Bahwa pada hari Kamis tanggal 28 Januari 2016 sekira pukul 16.00 Wib pada saat Terdakwa pulang kerja dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario Nopol AG-5554-XW dengan membawa karung sak yang berisikan rumput yang disimpan dibelakang jok sepeda motor, pada saat Terdakwa datang dari arah timur melintas simpang tiga Jl. Mojopahit Mojokerto Terdakwa melihat sepeda motor Honda Supra X Nopol S-4632-TC datang dari arah yang sama dengan Terdakwa dan berjalan digaris putih, melihat hal itu Terdakwa berniat untuk mendahului sepeda motor Honda Supra X yang dikendarai oleh Sdr Suhermanto (Saksi-1) tersebut melalui arah samping kiri namun tepat didepan Swalayan Bentar karung sak yang berisi rumput telah menyenggol stang sepeda motor Honda Supra X yang dikendarai oleh Saksi-1 namun saat itu Terdakwa tidak merasakan kalau karung yang berisi rumput menyenggol sepeda motor Saksi-1 dan baru mengetahui setelah ada orang yang berteriak untuk menyuruh Terdakwa menghentikan sepeda motornya dengan mengatakan “ pak … pak… berhenti ” lalu Terdakwa menghentikan sepeda motor, saat sepeda motor Terdakwa dihentikan datang Saksi-1 dan menyampaikan kalau karung yang berisi rumput telah menyenggol stang sepeda motor Supra X yang dikemudikan Saksi-1 sehingga Saksi-4 (Sdri Asti lisfia Hasana) terjatuh. c. Bahwa setelah kejadian kecelakaan tersebut Saksi-1 membawa Saksi-4 ke rumah sakit Reksa Waluya Mojokerto untuk mendapatkan pertolongan namun saat sampai di rumah sakit Reksa Waluya pihak rumah sakit tidak sanggup untuk melakukan operasi terhadap Saksi-4 karena ada bahu yang bergeser sehingga dari Rumah Sakit Reksa Waluya Mojokerto dirujuk ke Rumah Sakit Hasana dan Saksi-4 dirawat di rumah Sakit Hasana selama 6 (enam) hari. d. Bahwa pada saat terjadinya kecelakaan keadaan jalan tidak padat, terjadi sore hari cuaca cerah tidak sedang hujan jalan beraspal dan tidak bergelombang maupun berlubang. e. Bahwa pada saat Terdakwa mengendarai sepeda motor Honda Vario Nopol AG 5554 XW dilengkapi dengan surat-surat seperti SIM C dan STNK. f. Bahwa akibat kecelakaan tersebut Saksi-4 mengalami luka pada bagian persendian bahu tangan kanan lepas sehingga harus dioperasi, kaki kiri mengalami luka sobek diatas lutut, dan Saksi-1 mengalami luka lecet pada bagian siku kanan dan kiri sedangkan sepeda motor milik Saksi-1 mengalami kerusakan pada bagian kaca spion kiri pecah dan bodi sebelah kiri lecet, namun sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : 1050/VER-054184/II/2016 tanggal 20 Februari 2016 Saksi-4 mengalami luka lecet di dagu dan luka lebam di bahu kanan kerusakan tersebut disebabkan oleh persentuhan dengan benda tumpul dan mengakibatkan Saksi-4 tidak dapat melakukan pekerjaan selama kurang
4 lebih 2 (dua) minggu sedangkan Saksi-1 mengalami luka lecet pada bagian siku kanan dan kiri sedangkan kendaraan rusak bagian spion. g. Bahwa selama Saksi-4 di rawat di Rumah Sakit Hasana selama 6 (enam) hari biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 11.490.055,- (sebelas juta empat ratus sembilan puluh ribu lima puluh lima rupiah) dan itu dibayar oleh Asuransi Jasa Raharja sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sisanya dibayar dengan BPJS milik Saksi-1 sedangkan untuk biaya perawatan ditanggung oleh Terdakwa sebesar Rp. 1.328.168,- (satu juta tiga ratus dua puluh delapan ribu seratus enam puluh delapan rupiah). h. Bahwa pada saat Saksi-4 di rawat di Rumah Sakit Hasana Mojokerto Terdakwa beserta istri dan keluarganya datang ke Rumah Sakit Hasana Mojokerto untuk menengok Saksi-4 dan menanyakan tentang keadaannya serta Terdakwa dan keluarganya meminta maaf atas terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut kepada Saksi-1, Saksi-4 dan keluarganya selain Terdakwa dan keluarganya pernah datang ke rumah Saksi-1 dan Saksi-4 di Lingkungan Sinoman I/24 Rt. 002 Rw. 004 Kel. Miji Kec. Prajurit Kulon Kota Mojokerto untuk menengok kondisi Saksi-1 dan Saksi-4. Berpendapat, bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 310 ayat (2) UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Menimbang, bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia sudah benar-benar mengerti atas surat Dakwaan yang di dakwakan kepadanya dan membenarkan semua isi dakwaan yang didakwakan kepadanya, sehingga Terdakwa tidak mengajukan keberatan/eksepsi. Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum melainkan menghadapi sendiri persidangan perkaranya. Menimbang, bahwa para Saksi menerangkan dibawah sumpah yaitu :
yang
telah
dihadapkan
dipersidangan
Saksi-1 : Nama lengkap : Suhermanto; Pekerjaan : Swasta; Tempat, tanggal lahir : Mojokerto, 29 Juli 1977; Kewarganegaraan : Indonesia; Jenis Kelamin : Laki-laki; Agama : Islam; Tempat tinggal : Lingkungan Sinoman 1/24 Rt. 002 Rw. 004 Kel. Miji Kec. Prajurit Kulon Kota Mojokerto. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Saksi adalah korban yang mengalami kecelakaan lalu lintas dengan Terdakwa.
2. Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal 28 Januari 2016 ketika terjadi kecelakaan lalu lintas dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 3. Kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 28 Januari 2016 sekira pukul 15.45 WIB, pada saat Saksi sedang berboncengan dengan istri Saksi yang bernama Sdri. Asti Listia Hasana dengan mengendarai sepeda motor milik Saksi merk Honda Supra X Nopol S 4632 TC dari Lingkungan Kota Mojokerto menuju ke rumah Saksi di Lingkungan Sinoman Kota Mojokerto dan ketika sepeda motor Saksi melintasi Simpang Empat Jl. Mojopahit tepatnya di depan Swalayan Bentar Kota Mojokerto tiba-tiba datang sepeda motor merk Honda Vario warna biru dari arah
5 belakang yang di kendarai oleh Terdakwa tiba-tiba menyalip dari sebelah kiri sepeda motor yang di kemudikan Saksi, namun secara bersamaan sepeda motor Terdakwa yang sedang membawa karung telah menyenggol stang sebelah kiri sepeda motor milik Saksi, sehingga sepeda motor yang di kendarai Saksi terjatuh dan Saksi terpental kurang lebih 2 (dua) meter dari sepeda motor, sedangkan istri Saksi yang berboncengan dengan Saksi juga ikut terjatuh dengan posisi tengkurap di sebelah kiri sepeda motor milik Saksi. 4. Setelah terjadinya kecelakaan tersebut lalu Saksi membawa istri Saksi ke Rumah Sakit Reksa Waluya Mojokerto untuk mendapatkan pertolongan pertama namun pihak Rumah Sakit Reksa Waluya Mojokerto tidak sanggup sehingga istri Saksi lalu di rujuk ke Rumah Sakit Hasana Mojokerto, lalu istri Saksi di rawat di Rumah Sakit Hasana Mojokerto selama 6 (enam) hari. 5. Selama istri Saksi di rawat di Rumah Sakit Hasana semua biaya yang dikeluarkan berjumlah sebesar Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah) semuanya di tanggung oleh Terdakwa. 6. Kondisi saat terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi pada sore hari, cuaca cerah kondisi jalan beraspal, jalan lurus dan mulus tidak ada lubang serta kondisi kendaraan Saksi dan Terdakwa juga dalam keadaan baik. 7. Saat terjadi kecelakaan Saksi mengendarai sepeda motor Honda Supra X Nopol S 4632 TC milik Saksi sendiri dan Saksi juga menggunakan Helm termasuk istri Saksi serta Saksi juga membawa surat-surat kendaraan seperti SIM C dan STNK dan tidak dalam keadaan mengantuk. 8. Akibat dari kecelakaan tersebut Saksi mengalami luka lecet pada bagian siku kanan dan kiri sedangkan istri Saksi mengalami luka pada persendian bahu tangan kanan lepas sehingga harus di operasi, kaki kiri mengalami luka sobek diatas lutut sedangkan kendaraan sepeda motor Saksi mengalami kerusakan pada bagian spion sebelah kiri pecah dan bodi sebelah kiri lecet. 9. Setelah istri Saksi mendapatkan perawatan di rumah sakit dan pulang ke rumah, Terdakwa bersama dengan keluarganya pernah datang untuk menengok Saksi dan istri Saksi sambil meminta maaf atas terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut dan Saksi dan keluarga Saksi juga sudah memaafkan Terdakwa dan tidak akan menuntut atas terjadinya kecelakaan yang menimpa Saksi dan istri Saksi tersebut. 10. Saat terjadi kecelakaan Terdakwa menggunakan pakaian dinas ditutupi jaket dan Terdakwa juga sempat mengantarkan istri Saksi berobat ke rumah sakit. 11. Saksi mendapat bantuan dari Terdakwa sebesar Rp.1500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) untuk berobat dan selain itu bantuan untuk biaya tranportasi dan perawatan sebesar Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah). 12. Kondisi istri Saksi sekarang sudah berangsur-angsur baik dan sudah sembuh, namun tidak bisa hadir ke persidangan ini. 13. Saksi memperbaiki sepeda motor saksi mengeluarkan biaya sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) untuk perbaikan spion dan kap lampu sepeda motor Saksi. 14. Saksi dan keluarga Saksi sudah menganggap kecelakaan ini musibah dan tidak akan menuntut lagi pertanggungan jawab dari Terdakwa serta Saksi sejak awal sudah membuat kesepakatan damai dengan Terdakwa.
6 15. Kecelakaaan lalu lintas yang Saksi alami lebih karena disebabkan Terdakwa telah menyalip kendaraan Saksi dari sebelah kiri dan itulah yang menjadi penyebab utamanya. 16. Pada saat terjadi kecelakaan lalu lintas dengan Terdakwa kondisi Saksi masih sadar dan Saksi masih sempat berteriak untuk memanggil dan menghentikan sepeda motor yang dikendarai oleh Terdakwa. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-2 : Nama lengkap : Setya Subiantoro; Pangkat/NRP : Serka/31960128960575; Jabatan : Baurwat; Kesatuan : Denpom V/2 Mojokerto; Tempat, tanggal lahir : Bandung, 23 Mei 1975; Jenis Kelamin : Laki-laki; Kewarganegaraan : Indonesia; Agama : Islam; Tempat tinggal : Jl. Empu Darmojo No.25 Ds. Sooko Kec. Sooko Kab. Mojokerto. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Saksi sudah kenal dengan Terdakwa sebelum terjadinya kecelakaan lalu lintas, namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Kecelakaan lalu lintas terjadi pada hari Kamis tanggal 28 Januari 2016 sekira pukul 15.45 WIB di Jl. Mojopahit tepatnya di depan Swalayan Bentar. 3. Saksi mengetahui kejadiannya karena pada saat Saksi sedang melintas di Jl. Mojopahit tepatnya di depan Swalayan Bentar, Saksi mendengar suara kendaraan terjatuh lalu Saksi melihat ke belakang ternyata ada kendaraan sepeda motor jenis Supra X Nopol S 4632 TC yang terjatuh yang saat itu di kendarai oleh Saksi-1 (Sdr. Suhermanto) bersama dengan istrinya. 4. Setelah Saksi-1 terjatuh lalu bangun dengan berlari sambil berteriak memanggilmanggil Terdakwa dengan mengatakan “Pak …pak berhenti” dan akhirnya Terdakwa berhenti dan setelah sepeda motor Terdakwa berhenti lalu terjadi adu mulut (cek-cok) sehingga Saksi langsung berbalik arah untuk menolong korban dan melerai Saksi-1 dan Terdakwa yang sedang adu mulut (cek-cok) setelah itu Saksi mengamankan barang bukti 2 (dua) unit sepeda motor beserta identitas Saksi-1 dan Terdakwa. 5. Kemudian Saksi melihat Saksi-1 dan Terdakwa membawa istri Saksi-1 yang terjatuh ke Rumah Sakit Rekso Waluyo dengan menggunakan becak untuk mendapatkan pertolongan. 6. Setelah itu Saksi langsung menghubungi Piket Denpom V/2 Mojokerto yang bernama Serma Mokh. Suud untuk menindaklanjutinya dan tidak lama kemudian Petugas UP3M Denpom V/2 Mojokerto yang di pimpin oleh Serda Joko Wiyono datang. 7. Saksi tidak mengetahui penyebab jatuhnya sepeda motor yang di kendarai oleh Saksi-1 dan Saksi hanya diberitahu oleh Saksi-1 kalau sepeda motor yang membawa karung yang di kendarai oleh Terdakwa telah menyenggol stang sepeda motor milik Saksi-1 sehingga sepeda motor Saksi-2 terjatuh. 8. Saat terjadinya kecelakaan keadaan lalu lintas ramai dan lancar kondisi jalan agak berbelok dan terbuat dari aspal seperti cuaca mendung. 9. Akibat kecelakaan tersebut Saksi melihat Saksi-1 mengalami luka lecet pada siku kiri sedangkan istri Saksi-1 mengalami kesakitan pada bagian bahu dan lutut sebelah kanan sedangkan Terdakwa tidak mengalami luka-luka sedangkan kendaraan milik Saksi-1 mengalami kerusakan posteb sebelah kiri bengkok sedangkan sepeda motor Terdakwa tidak mengalami kerusakan.
7 10. Setahu Saksi lokasi tempat kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut cukup rawan terjadi kecelakaan karena merupakan persimpangan jalan raya. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang, bahwa Saksi yang tidak hadir di persidangan walaupun sudah dipanggil secara sah dan patut oleh Oditur Militer, namun tetap tidak dapat hadir ke persidangan, maka keterangan Saksi yang tidak hadir tersebut dengan persetujuan Terdakwa keterangan para Saksi yang sudah diberikan dibawah sumpah saat penyidikan dibacakan dan hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 155 UU No. 31 tahun 1997, yaitu : Saksi-3 : Nama lengkap : Joko Wiyono; Pekerjaan : Swasta (juru parkir Swalayan Bentar); Tempat, tanggal lahir : Bojonegoro, 2 April 1983; Kewarganegaraan : Indonesia; Jenis Kelamin : Laki-laki; Agama : Islam; Tempat tinggal : Jl. Bentar Kel. Keranggan Kec. Prajurit Kulon Kab. Mojokerto. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Saksi kenal dengan Terdakwa saat terjadinya kecelakaan yaitu pada tanggal 28 Januari 2016 dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Pada hari Kamis tanggal 28 Januari 2016 sekira pukul 16.00 WIB, saat Saksi sedang kerja sebagai juru parkir di Swalayan Bentar, tiba- tiba Saksi mendengar suara “ brak ” sehingga Saksi menoleh ke belakang dan melihat Sdri. Asti Listia Hasana sudah terjatuh di jalan raya sambil mengatakan “ aduh...aduh…” sambil memegangi tangan kanannya, lalu Saksi berlari menuju Sdri. Asti Listia Hasan untuk memberikan pertolongan dan mengangkat tubuh Sdri. Asti Listia Hasana ke pinggir jalan sedangkan Saksi melihat Sdr. Suhermanto (Saksi-1) saat itu sedang bertengkar dengan Terdakwa dan tidak lama kemudian datang seorang anggota TNI AD melerainya dan setelah keduanya di lerai lalu istri Saksi-1 yang bernama Sdri. Asti Listia Hasana langsung di bawa oleh Saksi-1 menggunakan becak untuk di bawa ke Rumah Sakit. 3. Kondisi jalan saat itu lancar, kondisi jalan agak berbelok dan terbuat dari aspal, cuaca cerah sedangkan penyebab kecelakaan Saksi tidak mengetahuinya, namun menurut orang yang membantu korban, sepeda motor yang di kendarai oleh Saksi-1 telah tersenggol oleh sepeda motor Terdakwa yang saat itu membawa karung di belakang sepeda motor. 4. Saksi tidak mengetahui berapa kecepatan sepeda motor yang di kendarai oleh Terdakwa sehingga dapat menyenggol kendaraan sepeda motor milik Saksi-1. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi- 4 : Nama lengkap : Asti Listia Hasana; Pekerjaan : Swasta; Tempat, tanggal lahir : Mojokerto, 24 Mei 1979; Kewarganegaraan : Indonesia; Jenis Kelamin : Perempuan; Agama : Islam; Tempat tinggal : Lingkungan Sinoman I/24 Rt. 002 Rw. 004 Kel. Miji Kec. Prajurit Kulon Kota Mojokerto. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Saksi kenal dengan Terdakwa saat terjadinya kecelakaan yaitu pada tanggal 28 Januari 2016 dan tidak ada hubungan keluarga.
8 2. Pada hari Kamis tanggal 28 Januari 2016 sekira pukul 15.30 WIB, pada saat suami Saksi yang bernama Suhermanto (Saksi-1) menjemput Saksi di Lingkungan Meri Kota Mojokerto dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Supra X Nopol S 6432 TC dan pada saat berada di persimpangan menuju rumah Saksi di Lingkungan Sinoman Kota Mojokerto tiba-tiba dari arah Jalan Negara (dari Timur) menuju Jalan Mojopahit (ke Barat) melintas sepeda motor yang membawa karung sak berisi rumput menuju Jalan Mojopahit namun pada saat sepeda motor yang di kendarai Terdakwa melintas di depan sepeda motor yang di kendarai oleh Saksi-1, karung yang berisi rumput menyenggol stang sepeda motor Saksi-1 sehingga Saksi-1 menjadi kaget dan sepeda motor yang di kendarai Saksi-1 terjatuh hingga Saksi-1 terpental 2 (dua) meter sedangkan Saksi jatuh tengkurap di sebelah sepeda motor. 3. Setelah Saksi dan Saksi-1 terjatuh suami Saksi yang bernama Sdr. Suhermanto (Saksi-1) bangun dan berlari sambil berteriak “ Pak …. Pak …. Berhenti ”, setelah Terdakwa menghentikan sepeda motornya lalu terjadi adu mulut, namun apa yang di bicarakan Saksi tidak mendengar. 4. Bahwa pada saat terjadinya kecelakaan keadaan jalan tidak padat, terjadi sore hari cuaca cerah tidak sedang hujan jalan beraspal dan tidak bergelombang maupun berlubang. 5. Pada saat Saksi-1 mengendarai sepeda motor Honda Supra X Nopol S 6432 TC sudah dilengkapi dengan surat-surat seperti SIM C dan STNK. 6. Bahwa akibat kecelakaan tersebut Saksi mengalami luka pada bagian persendian bahu tangan kanan lepas sehingga harus di operasi, kaki kiri mengalami luka sobek diatas lutut, dan Saksi-1 mengalami luka lecet pada bagian siku kanan dan kiri sedangkan sepeda motor milik Saksi-1 mengalami kerusakan pada bagian kaca spion kiri pecah dan bodi sebelah kiri lecet. 7. Setelah kejadian kecelakaan tersebut Saksi di bawa ke Rumah Sakit Reksa Waluya untuk mendapatkan pertolongan namun Rumah Sakit Reksa Waluya tidak sanggup untuk melakukan operasi sehingga Saksi di rujuk ke Rumah Sakit Hasana dan Saksi di rawat selama 6 (enam) hari dengan biaya sebanyak Rp. 11.490.055,- (sebelas juta empat ratus sembilan puluh ribu lima puluh lima rupiah) dan itu dibayar oleh asuransi Jasa Raharja sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sisanya dibayar dengan BPJS milik Saksi sedangkan untuk biaya perawatan di tanggung oleh Terdakwa sebesar Rp. 1.328.168,- (satu juta tiga ratus dua puluh delapan ribu seratus enam puluh delapan rupiah). 8. Saksi dan Saksi-1 sangat berterima kasih kepada Terdakwa karena Terdakwa ada niat untuk membantu biaya perawatan Saksi selama di rawat di Rumah Sakit Hasana, Terdakwa bersama dengan keluarganya juga sudah datang untuk menengok Saksi dan Saksi-1 untuk meminta maaf atas kecelakaan tersebut serta Saksi, Saksi-1 dan keluarga Saksi tidak akan menuntut atas terjadinya kecelakaan yang menimpa Saksi dan Saksi-1 tersebut. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang, bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 1981 melalui pendidikan Secata Wamil di Rindam X/Lambung Mangkurat (sekarang Rindam VI/Mulawarman), tahun 1982 dan setelah lulus dilantik Prada lalu dilanjutkan Sejurta Bekang Ta Minint di Pusdik Bekang Cimahi Jawa Barat setelah selesai lalu ditempatkan di Kodam
9 XVII/Cendrawasih sampai dengan tahun 2002, kemudian pada tahun 1989 Terdakwa mengikuti Secaba dan pada tahun 2002 Terdakwa mengikuti Secapa Bekang di Pusdik Bekang Cimahi Jawa Barat, setelah selesai Secapa dilantik pangkat Letda Cba lalu di tugaskan di Bekang V/Brawijaya dengan jabatan sebagai Pasi Denbekang V-44-02 Mojokerto sampai dengan saat terjadinya perkara ini hingga sekarang dengan pangkat Kapten Cba NRP 593287. 2. Pada hari Kamis tanggal 28 Januari 2016 sekira pukul 15.45 WIB Terdakwa pulang dari tempat kerja dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario Nopol AG 5554 XW dengan membawa karung sak yang berisikan rumput yang disimpan di belakang jok sepeda motor Terdakwa dengan tujuan hendak pulang ke rumah Terdakwa. 3. Kemudian pada saat Terdakwa melintasi Simpang Tiga Jl. Mojopahit Mojokerto, Terdakwa melihat didepan sepeda motor Terdakwa terdapat sepeda motor Honda Supra X dengan arah yang sama dengan Terdakwa dan berjalan melintasi di garis putih marka jalan, melihat hal itu Terdakwa berniat untuk mendahului sepeda motor Honda Supra X yang dikendarai oleh Sdr. Suhermanto (Saksi-1) tersebut melalui arah samping kiri, namun tepat di depan Swalayan Bentar tanpa Terdakwa sadari ternyata karung sak yang berisi rumput yang Terdakwa bawa telah menyenggol stang sepeda motor Honda Supra X yang di kendarai oleh Saksi-1 dan Terdakwa baru mengetahuinya setelah ada orang yang berteriak-teriak menyuruh Terdakwa menghentikan sepeda motornya lalu Terdakwa menghentikan sepeda motor dan Saksi-1 menyampaikan kalau karung yang berisi rumput tersebut telah menyenggol stang sepeda motor Supra X yang dikemudikan oleh Saksi-1 sehingga Saksi-1 dan istrinya terjatuh. 4. Setelah Terdakwa mengetahui Saksi-1 dan istrinya luka terjatuh dari sepeda motor Honda Supra X lalu Terdakwa membawa Saksi-1 dan istrinya ke Rumah Sakit Reksa Waluya Mojokerto untuk mendapatkan pertolongan pertama dan Terdakwa sudah langsung meminta maaf karena tidak sengaja telah terjadi kecelakaan lalu lintas sehingga Saksi-1 dan Saksi-4 mengalami luka. 5. Pada saat istri Saksi-1 di rawat di Rumah Sakit Hasana Mojokerto Terdakwa pernah datang untuk menengok istri Saksi-1 dan menanyakan tentang keadaan istri Saksi-1 dan Terdakwa juga mengetahui kalau istri Saksi-1 telah di operasi karena bahu tangan kanan istri Saksi-1 tergeser akibat kecelakaan tersebut selain itu Terdakwa dan keluarga Terdakwa juga pernah datang ke rumah Saksi-1 untuk menengok dan meminta maaf atas terjadinya kecelakaan tersebut serta Terdakwa telah membantu biaya selama istri Saksi-1 di rawat di Rumah Sakit Hasana Mojokerto sebesar Rp. 1.328.000,- (satu juta tiga ratus dua puluh delapan ribu rupiah). 6. Terdakwa mengetahui biaya perawatan dan operasi selama Saksi-4 di rawat di Rumah Sakit Hasana Mojokerto sebesar Rp. 11.000.000,- (sebelas juta rupiah) dengan pembayaran sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dibayar oleh Asuransi Jasa Raharja dan sisanya dibayar oleh BPJS milik Saksi-1. 7. Pada saat mengendarai sepeda motor Honda Vario Nopol AG 5554 XW Terdakwa sudah membawa surat-surat seperti SIM C dan STNK. 8. Pada saat terjadinya kecelakaan keadaan cuaca cerah terjadi sore hari jalan beraspal lurus. 9. Terdakwa mengerti kesalahan Terdakwa karena telah menyalip sepeda motor yang dikendarai oleh Saksi-1 dan istrinya dari sebelah kiri sehingga hal itu menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
10 10. Terdakwa merasa bersalah dan menyesali semua perbuatan Terdakwa yang telah menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas dan ke depan Terdakwa akan lebih berhati-hati dalam berkendara di jalan raya. 11. Terdakwa dan keluarga Terdakwa sudah langsung meminta maaf kepada korban yaitu Saksi-1 dan istrinya dan Saksi-1 dan istrinya juga sudah memaafkan Terdakwa. 12. Terdakwa sebelumnya belum pernah terlibat tindak pidana dan Terdakwa tinggal 2 (dua) tahun lagi sudah pensiun dari dinas TNI AD.
Menimbang, bahwa dipersidangan Oditur Militer mengajukan barang bukti dalam perkara Terdakwa yaitu berupa : Barang-barang : -
1 (satu) unit Sepeda motor Honda Vario Nopol AG 5554 XW. 1 (satu) unit sepeda motor Honda Supra X Nopol S 4632 TC.
Surat-surat : 2 (dua) lembar Visum Et Repertum dari RS Reksa Waluya Nomor 1050 / VER-054184 / II / 2016 tanggal 20 Februari 2016. 1 (satu) lembar STNK sepeda motor Honda Vario Nopol AG 5554 XW atas nama Sabar. 1 (satu) lembar STNK Spm Honda Supra X Nopol S 4632 TC atas nama Agus Susanto. 1 (satu) lembar SIM C atas nama Sabar. 1 (satu) lembar SIM C atas nama Suhermanto. Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan ke persidangan oleh Oditur Militer tersebut diatas, Majelis Hakim perlu untuk memberikan penilaian dan mempertimbangan satu persatu sebagai berikut : Barang-barang : 1 (satu) unit Sepeda motor Honda Vario Nopol AG 5554 XW ; adalah benar merupakan 1 (satu) unit sepeda motor jenis Honda Vario Nopol AG 5554 XW yang dikendarai oleh Terdakwa saat terjadinya kecelakaan lalu lintas sebagaimana dalam perkara ini. 1 (satu) unit sepeda motor Honda Supra X Nopol S 4632 TC ; adalah benar merupakan 1 (satu) unit sepeda motor jenis Honda Supra X Nopol S 4632 TC yang dikendarai korban Sdr. Suhermanto (Saksi-1) dan istrinya ketika terjadi kecelakaan lalu lintas dengan Terdakwa dalam perkara ini. Surat-surat : 2 (dua) lembar Visum Et Repertum dari RS Reksa Waluya Nomor 1050 / VER-054184 / II / 2016 tanggal 20 Februari 2016 ; adalah benar merupakan hasil pemeriksaan dokter akibat dari terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dilakukan Terdakwa yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Reksa Waluyo Mojokerto terhadap korban Sdri. Asti Listia Hasanah (istri Saksi-1) dengan kesimpulan diagnose bahwa terdapat luka lecet pada dagu, luka lebam pada bahu kanan dimana kerusakan tersebut disebabkan oleh persentuhan dengan benda tumpul, sehingga mengakibatkan korban
11 mendapatkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian selama kurang lebih 2 (dua) minggu. 1 (satu) lembar fotocopy STNK sepeda motor Honda Vario Nopol AG 5554 XW atas nama Sabar ; adalah benar merupakan fotocopy surat tanda nomor kendaraan (STNK) sepeda motor Honda Vario Nopol AG 5554 XW atas nama Sabar yang dikendarai Terdakwa saat terjadinya kecelakaan lalu lintas dalam perkara ini. 1 (satu) lembar fotocoy STNK Spm Honda Supra X Nopol S 4632 TC atas nama Agus Susanto ; adalah benar merupakan fotocopy surat tanda nomor kendaraan (STNK) sepeda motor Honda Supra X Nopol S 4632 TC atas nama Agus Susanto yang dikendarai oleh korban an. Sdr. Suhermanto (Saksi-1) dan isrinya ketika terjadi kecelakaan lalu lintas dengan Terdakwa dalam perkara ini. -
1 (satu) lembar fotocopy SIM C atas nama Sabar ;
adalah benar merupakan fotocopy surat ijin mengemudi (SIM) sepeda motor roda dua atas nama Sabar yang dikendarai Terdakwa saat terjadinya kecelakaan lalu lintas dalam perkara ini. -
1 (satu) lembar fotocopy SIM C atas nama Suhermanto ;
adalah benar merupakan fotocopy surat ijin mengemudi (SIM) sepeda motor roda dua atas nama Suhermanto yang dikendarai oleh korban an. Sdr. Suhermanto (Saksi-1) dan isrinya ketika terjadi kecelakaan lalu lintas dengan Terdakwa dalam perkara ini. Menimbang, bahwa seluruh barang bukti tersebut di atas telah diperlihatkan/dibacakan serta diterangkan kaitannya satu persatu sebagai barang bukti dalam perkara Terdakwa dimana keseluruhannya dibenarkan oleh Terdakwa dan para Saksi sehingga dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa. Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti lainnya serta dari barang bukti yang diajukan dipersidangan dan setelah menghubungkan antara yang satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa adalah seorang prajurit TNI AD sejak tahun 1981 yang masuk melalui pendidikan Secata Wamil di Rindam X/Lambung Mangkurat, kemudian setelah melalui beberapa kali mutasi tugas dan kenaikan pangkat sejak tahun 2002 Terdakwa di tugaskan di Bekang V/Brawijaya dengan Jabatan sebagai Pasi Denbekang V-44-02 Mojokerto sampai dengan terjadinya perkara ini hingga sekarang dengan pangkat Kapten Cba NRP 593287. 2. Bahwa benar selaku prajurit TNI AD Terdakwa sehat jasmani rohani dan mampu mempertanggungjawabkan atas semua perbuatannya serta sebagai warga negara RI Terdakwa juga tunduk dengan segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah NKRI. 3. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 28 Januari 2016 sekira pukul 15.45 Wib setelah pulang dari berdinas Terdakwa mengendarai sepeda motor Honda Vario Nopol AG-5554-XW miliknya dengan membawa karung sak yang berisikan rumput yang diletakkan dibelakang jok sepeda motor yang dikendarai Terdakwa dengan tujuan hendak pulang ke rumah Terdakwa.
12 4. Bahwa benar kemudian ketika Terdakwa melintas di jalan raya simpang tiga Jl. Mojopahit Mojokerto, Terdakwa melihat didepan sepeda motor yang dikendarai Terdakwa terdapat sepeda motor Honda Supra X Nopol S-4632-TC yang dikendarai oleh Sdr. Suhermanto (Saksi-1) yang berboncengan dengan istrinya yang bernama Sdri. Asti Lisfia Hasana (Saksi-4). 5. Bahwa benar karena ingin buru-buru sampai di rumahnya kemudian Terdakwa berniat untuk mendahului sepeda motor Honda Supra X yang dikendarai oleh Sdr. Suhermanto (Saksi-1) dan istrinya tersebut dengan melalui jalur jalan samping kiri sepeda motor yang dikendarai Saksi-1 dan tanpa diduga oleh Terdakwa ternyata karung sak berisi rumput yang dibawa diatas sepeda motor Terdakwa telah menyenggol stang sebelah kiri sepeda motor yang dikendarai oleh Saksi-1 sehingga kemudian menyebabkan sepeda motor Supra X yang dikemudikan oleh Saksi-1 dan Saksi-4 terjatuh. 6. Bahwa benar kemudian sepeda motor yang dikendarai oleh Terdakwa lalu dihentikan oleh Sdr. Suhermanto (Saksi-1) lalu terjadilah cekcok mulut antara Terdakwa dan Saksi-1 yang kemudian ditengahi oleh Serka Setya Subiantoro (Saksi-2) anggota Denpom V/2 Mojokerta yang kebetulan lewat di lokasi terjadinya kecelakaan lalu lintas. 7. Bahwa benar kemudian setelah Terdakwa menyadari akan kesalahannya kemudian Saksi-1 membawa istrinya yang bernama Sdri. Asti Lisfia Hasana (Saksi-4) ke rumah sakit terdekat yaitu RS Reksa Waluya Mojokerto untuk mendapatkan pertolongan pertama, namun oleh karena pihak rumah sakit tidak sanggup untuk melakukan operasi terhadap kondisi Saksi-4 yang telah bergeser bahunya sehingga kemudian pihak RS Reksa Waluya Mojokerto merujuk Saksi-4 untuk dilakukan perawatan ke RS Hasana dan selanjutnya Saksi-4 dirawat di rumah RS Hasana selama 6 (enam) hari dan saat persidangan ini berlangsung kondisi Saksi-4 sudah membaik. 8. Bahwa benar setelah dilakukan perawatan terhadap Saksi-4 sesuai hasil kesimpulan diagnose pemeriksaan dokter akibat dari terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dilakukan Terdakwa yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Reksa Waluyo Mojokerto sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : 1050/VER-054184/II/2016 tanggal 20 Februari 2016 terhadap korban Sdri. Asti Listia Hasanah (Saksi-4) terdapat luka lecet pada dagu, luka lebam pada bahu kanan dimana kerusakan tersebut disebabkan oleh persentuhan dengan benda tumpul, sehingga mengakibatkan korban mendapatkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian selama kurang lebih 2 (dua) minggu dan Saksi-1 mengalami luka lecet pada bagian siku kanan dan kiri. 9. Bahwa benar akibat dari terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut kondisi Sdr. Suhermanto (Saksi-1) maupun Terdakwa sendiri tidak mengalami sakit apa-apa. 10. Bahwa benar selain adanya korban luka dalam kecelakaan lalu lintas tersebut juga terdapat kerusakan barang yaitu kondisi kendaraan sepeda motor yang dikendarai Sdr. Suhermanto (Saksi-1) dan istrinya telah mengalami kerusakan pada bagian kaca spion sepeda motor sebelah kiri pecah dan bodi sebelah kiri lecet. 11. Bahwa benar dengan adanya kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut kemudian Terdakwa dan keluarga Terdakwa sudah meminta maaf kepada pihak keluarga korban dan Terdakwa juga telah ikut membantu membiayai perawatan terhadap korban sebesar Rp. 1.328.000,- (satu juta tiga ratus dua puluh delapan ribu rupiah), sehingga kemudian pihak korban sudah memaafkan dan tidak ingin menuntut Terdakwa lagi. 12. Bahwa benar pada saat terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dialami Terdakwa dan Saksi-1 keadaan jalan raya kondisinya tidak padat, terjadi pada sore hari dalam cuaca cerah, jalan beraspal dan tidak bergelombang maupun berlubang serta baik
13 Terdakwa maupun Saksi-1 semuanya sudah dilengkapi dengan surat-surat seperti SIM C dan STNK serta memakai helm pengaman yang berlaku bagi pengendara. 13. Bahwa benar Terdakwa merasa bersalah dan menyesali perbuatannya karena telah ceoboh dan tidak hati-hati dalam mengemudikan sepeda motornya dengan menyalip sepeda motor yang dikendarai oleh Saksi-1 dari jalur sebelah kiri dengan kecepatan kurang lebih 50 km/jam sehingga telah menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas dalam perkara ini. 14. Bahwa benar Terdakwa telah berdinas selama 35 (tiga puluh lima) tahun belum pernah terlibat masalah pidana dan dalam waktu 2 (dua) tahun lagi sudah pensiun dari dinas TNI AD. Menimbang, bahwa selanjutnya terlebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat bahwa mengenai terbukti atau tidaknya Terdakwa bersalah dalam perkara ini maupun mengenai berat ringannya pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa, Majelis Hakim akan membuktikan dan mengemukakan sendiri pendapatnya berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan serta hal-hal lain yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut sebagaimana dalam putusan ini lebih lanjut. Menimbang, bahwa terhadap permohonan Terdakwa yang disampaikan di persidangan bahwasannya Terdakwa sudah merasa bersalah dan menyesali semua perbuatannya dan kedepan akan lebih berhati-hati berkendara di jalan raya serta Terdakwa sudah bertanggung jawab atas semua kerugian pihak korban sehingga karenanya Terdakwa mohon dijatuhi pidana yang seringan-ringannya, Majelis Hakim juga akan mempertimbangkan secara bersamaan dengan penjatuhan hukuman lebih lanjut terhadap diri Terdakwa. Menimbang, bahwa tindak pidana yang di dakwakan kepada Terdakwa oleh Oditur Militer disusun dalam bentuk Dakwaan Tunggal Pasal 310 ayat (2) UU No. 22 Tahun 2009 yaitu : “ Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan kendaraan dan/atau barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (3) “, sehingga dengan demikian mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur kesatu Unsur kedua
: :
Unsur ketiga
:
Setiap orang; Yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas; Dengan korban luka ringan dan kerusakan kendaraan dan/atau barang.
Menimbang, bahwa mengenai unsur-unsur dari Dakwaan tersebut, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Unsur kesatu
:
Setiap orang;
Yang dimaksud dengan setiap orang adalah siapa saja seseorang selaku subyek hukum yang tunduk terhadap peraturan perundang-undangan di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mampu untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, baik orang pribadi, badan hukum maupun juga badan usaha yang melakukan suatu tindak pidana dan kepadanya dapat diterapkan ketentuan pidana. Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti lainya di persidangan, terungkap fakta sebagai berikut :
14 1. Bahwa benar yang dihadapkan ke persidangan dalam perkara ini adalah seorang Terdakwa yang identitasnya mengaku bernama : SABAR, berstatus sebagai seorang prajurit TNI AD aktif berpangkat Kapten Cba NRP 593287 yang berdinas di Denbekang V-44-02 Bekangdam V/Brawijaya. 2. Bahwa benar Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani sehingga tergolong orang yang mampu untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. 3. Bahwa benar sesuai Surat Dakwaan Oditur Militer, Terdakwa diajukan kepersidangan karena didakwa melakukan tindak pidana : “ Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan kendaraan dan/atau barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (3) “. Dengan demikian dari rangkaian fakta diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Setiap orang” telah terpenuhi. Unsur kedua :
Yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas;
Yang dimaksud dengan mengemudikan kendaraan bermotor adalah suatu perbuatan seseorang untuk mengendalikan kendaraan mesin bermotor dalam hal ini mobil truck, sehingga jika mobil truck tersebut tidak digerakkan atau dikendalikan oleh seseorang maka mobil tersebut akan diam ditempat, mengemudikan disini dimulai dari menaiki mobil, mengontak dan mesin hidup sampai mobil bergerak di jalan. Sedangkan yang dimaksud dengan kelalaiannya adalah suatu kealpaan yaitu adanya akibat yang timbul karena merupakan perwujudan atau hasil dari tindakan yang dilakukan oleh si pelaku disebabkan pelaku (pengemudi) kurang hati-hati, kurang waspada dan ceroboh dalam bertindak, dalam hal ini dapat dilihat dari kurangnya pemikiran, pengetahuan atau kurang bijaksananya pelaku pada saat mengemudikan kendaraan bermotor kemudian terjadi kecelakaan lalu lintas, sehingga kecelakaan lalu lintas itu terjadi adalah akibat dari kurang hati-hati/lalai akhirnya terjadi benturan dengan benda lain atau terjatuh di jalan raya. Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti lainnya di persidangan, terungkap fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar dari rangkaian peristiwa kejadian pada hari Kamis tanggal 28 Januari 2016 sekira pukul 15.45 Wib setelah pulang dari berdinas Terdakwa mengendarai sepeda motor Honda Vario Nopol AG-5554-XW miliknya dengan membawa karung sak yang berisikan rumput yang diletakkan dibelakang jok sepeda motor yang dikendarai Terdakwa dengan tujuan hendak pulang ke rumah Terdakwa. 2. Bahwa benar kemudian ketika Terdakwa melintas di jalan raya simpang tiga Jl. Mojopahit Mojokerto, Terdakwa melihat didepan sepeda motor yang dikendarai Terdakwa terdapat sepeda motor Honda Supra X Nopol S-4632-TC yang dikendarai oleh Sdr. Suhermanto (Saksi-1) yang berboncengan dengan istrinya yang bernama Sdri. Asti Lisfia Hasana (Saksi-4). 3. Bahwa benar karena ingin buru-buru sampai di rumahnya kemudian Terdakwa berniat untuk mendahului sepeda motor Honda Supra X yang dikendarai oleh Sdr. Suhermanto (Saksi-1) dan istrinya tersebut dengan melalui jalur jalan samping kiri sepeda motor yang dikendarai Saksi-1 dan tanpa diduga oleh Terdakwa ternyata karung sak berisi rumput yang dibawa diatas sepeda motor Terdakwa telah menyenggol stang sebelah kiri sepeda motor yang dikendarai oleh Saksi-1 sehingga
15 kemudian menyebabkan sepeda motor Supra X yang dikemudikan oleh Saksi-1 dan Saksi-4 terjatuh. 4. Bahwa benar kemudian sepeda motor yang dikendarai oleh Terdakwa lalu dihentikan oleh Sdr. Suhermanto (Saksi-1) lalu terjadilah cekcok mulut antara Terdakwa dan Saksi-1 yang kemudian ditengahi oleh Serka Setya Subiantoro (Saksi-2) anggota Denpom V/2 Mojokerta yang kebetulan lewat di lokasi terjadinya kecelakaan lalu lintas. 5. Bahwa benar kemudian setelah Terdakwa menyadari akan kesalahannya kemudian Saksi-1 membawa istrinya yang bernama Sdri. Asti Lisfia Hasana (Saksi-4) ke rumah sakit terdekat yaitu RS Reksa Waluya Mojokerto untuk mendapatkan pertolongan pertama, namun oleh karena pihak rumah sakit tidak sanggup untuk melakukan operasi terhadap kondisi Saksi-4 yang telah bergeser bahunya sehingga kemudian pihak RS Reksa Waluya Mojokerto merujuk Saksi-4 untuk dilakukan perawatan ke RS Hasana dan selanjutnya Saksi-4 dirawat di rumah RS Hasana selama 6 (enam) hari dan saat persidangan ini berlangsung kondisi Saksi-4 sudah membaik. 6. Bahwa benar setelah dilakukan perawatan terhadap Saksi-4 sesuai hasil kesimpulan diagnose pemeriksaan dokter akibat dari terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dilakukan Terdakwa yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Reksa Waluyo Mojokerto sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : 1050/VER-054184/II/2016 tanggal 20 Februari 2016 terhadap korban Sdri. Asti Listia Hasanah (Saksi-4) terdapat luka lecet pada dagu, luka lebam pada bahu kanan dimana kerusakan tersebut disebabkan oleh persentuhan dengan benda tumpul, sehingga mengakibatkan korban mendapatkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian selama kurang lebih 2 (dua) minggu dan Saksi-1 mengalami luka lecet pada bagian siku kanan dan kiri. 7. Bahwa benar akibat dari terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut kondisi Sdr. Suhermanto (Saksi-1) maupun Terdakwa sendiri tidak mengalami sakit apa-apa. 8. Bahwa benar selain adanya korban luka dalam kecelakaan lalu lintas tersebut juga terdapat kerusakan barang yaitu kondisi kendaraan sepeda motor yang dikendarai Sdr. Suhermanto (Saksi-1) dan istrinya telah mengalami kerusakan pada bagian kaca spion sepeda motor sebelah kiri pecah dan bodi sebelah kiri lecet. 9. Bahwa benar dengan adanya kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut kemudian Terdakwa dan keluarga Terdakwa sudah meminta maaf kepada pihak keluarga korban dan Terdakwa juga telah ikut membantu membiayai perawatan terhadap korban sebesar Rp. 1.328.000,- (satu juta tiga ratus dua puluh delapan ribu rupiah), sehingga kemudian pihak korban sudah memaafkan dan tidak ingin menuntut Terdakwa lagi. 10. Bahwa benar pada saat terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dialami Terdakwa dan Saksi-1 keadaan jalan raya kondisinya tidak padat, terjadi pada sore hari dalam cuaca cerah, jalan beraspal dan tidak bergelombang maupun berlubang serta baik Terdakwa maupun Saksi-1 semuanya sudah dilengkapi dengan surat-surat seperti SIM C dan STNK serta memakai helm pengaman yang berlaku bagi pengendara. 11. Bahwa benar Terdakwa merasa bersalah dan menyesali perbuatannya karena telah ceroboh dan tidak hati-hati dalam mengemudikan sepeda motornya dengan menyalip sepeda motor di depannya yang dikendarai oleh Saksi-1 dari jalur sebelah kiri dengan kecepatan kurang lebih 50 km/jam sehingga terjadilah kecelakaan lalu lintas. Dengan demikian dari rangkaian fakta diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas” telah terpenuhi.
16 Unsur ketiga :
Dengan korban luka ringan dan kerusakan kendaraan dan/atau barang.
Yang dimaksud korban dalam delik ini adalah orang yang terkena akibat dari suatu kejadian, adapun yang dimaksud dengan luka ringan adalah luka yang tidak mengakibatkan : jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali atau yang menimbulkan bahaya maut, tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan atau pekerjaan pencaharian, kehilangan salah satu panca indra, mendapat cacat berat atau lumpuh, terganggunya daya piker selama empat minggu lebih, gugur atau matinya kandungan seorang perempuan dan luka yang membutuhkan perawatan di rumah sakit lebih dari 30 (tiga puluh) hari, sedangkan yang diartikan “kerusakan kendaraan dan/atas barang ” adalah terdapat kerusakan akibat dari suatu kejadian dalam hal ini bisa berupa orang dan bisa juga barang (kendaraan) atau bisa juga keduanya baik orang dan barang sekaligus. Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan dari keterangan para saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan barang bukti surat-surat dapat diungkapkan hal-hal sebagai berikut : Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti lainnya di persidangan, terungkap fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar sesuai hasil kesimpulan diagnose pemeriksaan dokter akibat dari terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dilakukan Terdakwa yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Reksa Waluyo Mojokerto sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : 1050/VER-054184/II/2016 tanggal 20 Februari 2016 terhadap korban Sdri. Asti Listia Hasanah (Saksi-4) terdapat luka lecet pada dagu, luka lebam pada bahu kanan dimana kerusakan tersebut disebabkan oleh persentuhan dengan benda tumpul, sehingga mengakibatkan korban mendapatkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian selama kurang lebih 2 (dua) minggu dan Saksi-1 mengalami luka lecet pada bagian siku kanan dan kiri. 2. Bahwa benar selain adanya korban luka dalam kecelakaan lalu lintas tersebut juga terdapat kerusakan barang yaitu kondisi kendaraan sepeda motor yang dikendarai Sdr. Suhermanto (Saksi-1) dan istrinya mengalami kerusakan pada bagian kaca spion kiri pecah dan bodi sebelah kiri lecet. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “Dengan korban luka ringan dan kerusakan kendaraan” telah terpenuhi. Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dipersidangan, maka Majelis Hakim berpendapat telah terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana : “Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan kendaraan ”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 310 ayat (2) UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Menimbang, bahwa di dalam persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar yang dapat menghapuskan kesalahan Terdakwa dalam perkara ini sehingga untuk itu Terdakwa harus dipidana setimpal dengan perbuatannya. Menimbang, bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim juga ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :
17 1. Bahwa latar belakang terjadinya tindak pidana ini dikarenakan kecerobohan Terdakwa dalam mengemudikan sepeda motor merk Vario Nopol AG 5554 XW miliknya dimana dalam kondisi jalan raya yang cukup ramai Terdakwa tidak menjaga jarak aman dalam berkendara di jalan raya serta ditambah lagi ketika Terdakwa pada saat akan mendahului kendaraan yang tepat berada didepannya, Terdakwa dengan seenaknya sendiri berusaha mendahuluinya dari sebelah kiri jalan, sehingga kemudian terjadilah kecelakaan lalu lintas. 2. Bahwa pada hakekatnya perbuatan Terdakwa tersebut sudah ceroboh dan tidak hati-hati dalam berkendara di jalan raya, dimana seharusnya peristiwa tersebut dapat dihindari apabila Terdakwa mau bersabar dan tidak perlu menyalip/mendahului kendaraan yang berada didepannya dari sebelah kiri jalan, walaupun memang kejadian kecelakaan ini tak dapat dipungkiri bahwasannya tidak ada seorangpun yang menginginkan peristiwa ini akan terjadi. 3. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa yang ceroboh dan tidak hati-hati dalam mengemudikan sepeda motor merk Vario Nopol AG 5554 XW miliknya telah menyebabkan ada korban luka yang menderita luka ringan serta telah mengakibatkan kerusakan kendaraan milik korban (Saksi-1) yaitu sepeda motor Honda Supra X Nopol S 4632 TC maupun sepeda motor milik Terdakwa sendiri. 4. Bahwa walaupun setelah kejadian kecelakaan lalu lintas yang dialami tersebut, Terdakwa dan pihak pengendara sepeda motor Honda Supra X Nopol S 4632 TC (Saksi-1) telah berdamai serta Terdakwa juga sudah mengganti seluruh kerugian korban sebesar Rp. 1.328.168,- (satu juta tiga ratus dua puluh delapan ribu seratus enam puluh delapan rupiah) kepada Sdr. Suhermanto selaku pemilik kendaraan sepeda motor Honda Supra X Nopol S 4632 TC, namun hal itu tidaklah menghilangkan akan adanya kesalahan Terdakwa dalam perkara ini, untuk itu Terdakwa harus diberikan hukuman yang setimpal atas perbuatannya. Menimbang, bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf dan kembali pada jalan yang benar menjadi warga Negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal- hal yang meringankan : 1. Terdakwa belum pernah dihukum. 2. Korban dan Terdakwa sejak awal sudah berdamai dan Terdakwa juga sudah mengganti seluruh biaya kerugian korban. 3. Terdakwa 2 (dua) tahun lagi sudah memasuki usia pensiun dari dinas TNI AD dan sudah 2 (dua) kali pernah ikut operasi militer di Papua. Hal-hal yang memberatkan : 1. Terdakwa mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan menyalip dari sebelah kiri jalan. 2. Perbuatan Terdakwa membahayakan keselamatan jiwa orang lain maupun diri Terdakwa sendiri. Menimbang, bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan juga kepentingan Militer, dimana menjaga kepentingan hukum adalah dalam arti menjaga tetap menjaga tegaknya hukum dan
18 keadilan dalam masyarakat, menjaga kepentingan umum artinya melindungi masyarakat, harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenangwenang dan menjaga kepentingan Militer dalam arti dapat menjaga serta mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dengan harus tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku. Menimbang, bahwa walaupun dalam perkara ini sejak awal setelah terjadinya kecelakaan lalu diantara Terdakwa dan pihak korban Sdr. Suhermanto (Saksi-1) sudah sepakat melakukan perdamaian secara kekeluargaan sesuai Surat Pernyataan tertanggal 3 Pebruari 2016 selaku pemilik kendaraan sepeda motor Honda Supra X Nopol S 4632 TC yang disaksikan langsung oleh pihak kesatuan Terdakwa yaitu Kapten Cba Syamsul Arifin, Lettu Cba K. Junaedi dan Sri Muharti yang berisi bahwa Terdakwa dan Sdr. Suhermanto (Saksi-1) sepakat untuk menyelesaikan masalah kejadian laka lalin secara kekeluargaan, Terdakwa memberikan bantuan biaya pengobatan terhadap korban Sdri. Asti Listia Hasanah (istri Saksi-1) sebesar Rp. 1.328.168,- (satu juta tiga ratus dua puluh delapan ribu seratus enam puluh delapan rupiah) kepada Sdr. Suhermanto selaku pemilik kendaraan sepeda motor Honda Supra X Nopol S 4632 TC dan masalah ini agar diselesaikan secara kekeluargaan karena kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut adalah musibah dan tidak ada unsur kesengajaan, maka untuk itu selanjutnya dengan tanpa menghilangkan akan adanya kesalahan Terdakwa serta dengan mempertimbangkan bahwasannya tujuan pemidanaan bagi Terdakwa bukanlah hanya demi tercapainya rasa keadilan ataupun kepastian hukum semata-mata, namun juga diharapkan pemidanaan yang akan dijatuhkan nantinya haruslah pula dapat memberikan manfaat yang positif bagi Terdakwa maupun korban, maka untuk Majelis Hakim menilai perlu memberikan putusan yang lebih tepat kepada diri Terdakwa. Menimbang, bahwa setelah mempertimbangkan sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi diatas, Majelis Hakim menilai Tuntutan Hukuman Oditur Militer terhadap diri Terdakwa haruslah lebih diperingan dengan perlu memberikan kesempatan kepada Terdakwa untuk memperbaiki diri serta merenungkan segala akibat dari perbuatannya dengan tidak lagi melakukan tindak pidana atau pelanggaran disiplin lainnya serta tenaga Terdakwa masih bisa dipergunakan oleh satuannya Bekangdam V/Brawijaya dan hal ini dinilai tidak bertentangan dengan kepentingan militer, maka oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana bersyarat dipandang lebih bermanfaat dijatuhkan kepada Terdakwa ketimbang Terdakwa harus menjalani pidananya di Lembaga Pemasyarakatan Militer. Menimbang, bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat pidana sebagaimana tercantum pada dictum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa. Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara. Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan Oditur Militer dalam perkara ini yaitu : Barang-barang : -
1 (satu) unit Sepeda motor Honda Vario Nopol AG 5554 XW;
Oleh karena 1 (satu) unit Sepeda motor Honda Vario Nopol AG 5554 XW tersebut sudah tidak diperlukan lagi untuk proses persidangan dalam perkara ini serta sejak dalam penyidikan sudah dipinjam pakai oleh pemiliknya untuk
19 keperluan sehari-hari, maka untuk itu Majelis Hakim perlu menentukan statusnya agar dikembalikan kepada pemiliknya yang berhak yaitu Terdakwa. -
1 (satu) unit sepeda motor Honda Supra X Nopol S 4632 TC;
Oleh karena 1 (satu) unit sepeda motor Honda Supra X Nopol S 4632 TC tersebut juga sudah tidak diperlukan lagi untuk proses persidangan dalam perkara ini serta sejak dalam penyidikan sudah dipinjam pakai oleh pemiliknya untuk keperluan sehari-hari, maka untuk itu Majelis Hakim perlu menentukan statusnya agar dikembalikan kepada pemiliknya yang berhak yaitu Sdr. Suhermanto. Surat-surat : 2 (dua) lembar Visum Et Repertum dari RS Reksa Waluya Nomor 1050/ VER-054184/II/2016 tanggal 20 Februari 2016. 1 (satu) lembar STNK sepeda motor Honda Vario Nopol AG 5554 XW atas nama Sabar. 1 (satu) lembar STNK Spm Honda Supra X Nopol S 4632 TC atas nama Agus Susanto. 1 (satu) lembar SIM C atas nama Sabar. 1 (satu) lembar SIM C atas nama Suhermanto. Oleh karena seluruh barang bukti berupa surat-surat tersebut di atas hanya berupa foto-foto surat-surat STNK dan SIM dan surat-surat lain yaitu berupa hasil Visum Et Repertum dari RS Reksa Waluya terhadap korban akibat dari terjadinya peristiwa kecelakaan lalu lintas dalam perkara ini , dimana surat-surat tersebut sudah sejak awal melekat satu kesatuan sebagai kelengkapan dari berkas perkara Terdakwa, maka untuk selanjutnya Majelis Hakim perlu menentukan statusnya agar surat-surat tersebut diatas tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mengingat, Pasal 310 ayat (2) UU RI No. 22 Tahun 2009 jo Pasal 14 a KUHP jo Pasal 15 KUHPM dan ketentuan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini. M E N G A D I L I 1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : SABAR, Kapten Cba NRP 593287, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “ Karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan kendaraan ”. 2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana
: Penjara selama 3 (tiga) bulan. Dengan perintah supaya pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali apabila dikemudian hari ada putusan Hakim yang menentukan lain disebabkan karena Terpidana melakukan suatu perbuatan pidana atau pelanggaran disiplin prajurit sebagaimana tercantum dalam Pasal 8 Undang-undang R.I. Nomor 25 tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer sebelum masa percobaan selama 5 (lima) bulan habis.
3.
Menetapkan barang bukti berupa :
20 Barang-barang : 1 (satu) unit Sepeda motor Honda Vario Nopol AG 5554 XW, dikembalikan kepada Terdakwa. 1 (satu) unit sepeda motor Honda Supra X Nopol S 4632 TC, dikembalikan kepada Sdr. Suhermanto (Saksi-1). Surat-surat : 2 (dua) lembar Visum Et Repertum dari RS Reksa Waluya Nomor 1050/ VER-054184/II/2016 tanggal 20 Februari 2016. 1 (satu) lembar fotocopi STNK sepeda motor Honda Vario Nopol AG 5554 XW atas nama Sabar. 1 (satu) lembar fotocopi STNK Sepeda motor Honda Supra X Nopol S 4632 TC atas nama Agus Susanto. 1 (satu) lembar fotocopi SIM C atas nama Sabar. 1 (satu) lembar fotocopi SIM C atas nama Suhermanto. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.15.000,- (lima belas ribu rupiah). Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 27 Juli 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Hari Aji Sugianto, SH. Letnan Kolonel Laut (KH) NRP 11813/P sebagai Hakim Ketua, serta Wahyupi, SH. MH Mayor Sus NRP 524404 dan Rizki Gunturida, S.H. Mayor Chk NRP 11000000640270, masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Mochamad Mulyono, SH. Mayor Chk NRP 2920012290470 dan Panitera Rudianto, Pelda NRP 21960347440875, serta dihadapan umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua,
Cap/ttd Hari Aji Sugianto, S.H. Letnan Kolonel Laut (KH) NRP 11813/P Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II,
Ttd Wahyupi, SH. MH. Mayor Sus NRP 524404
ttd Rizki Gunturida, S.H. Mayor Chk NRP 11000000640270 Panitera,
ttd Rudianto Pelda NRP 21960347440875
21