PENGADILAN MILITER II - 10 SEMARANG
PUTUSAN NOMOR 20-K/PM II-10/AD/III/2016 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
M. Syahrir Serka, 3920854371172 (Dahulu) Bajuyar, (Sekarang) Bakima Lanumad Ahmad Yani Puspenerbad Sidrap Sulsel, 28 November 1972 Laki-laki Indonesia Islam Perum Beringin Elok Blok J-13 Ngaliyan Semarang.
Terdakwa ditahan oleh : 1. Komandan Lanumad Ahmad Yani selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 13 Februari 2015 sampai dengan tanggal 4 Maret 2015 berdasarkan Keputusan Penahanan Sementara dari Nomor Kep/05/II/2015 tanggal 18 Februari 2015. 2. Kemudian diperpanjang oleh Danpuspenerbad selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 5 Maret 2015 sampai dengan tanggal 3 April 2015 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan ke-I Nomor Kep/141/III/2015 tanggal 3 Maret 2015, kemudian dibebaskan dari Penahanan sejak tanggal 4 April 2015 berdasarkan Keputusan Pembebasan Tahanan Nomor Kep/223/III/2015 tanggal 31 Maret 2015 dari Danpuspenerbad selaku Papera. Pengadilan Militer II-10 tersebut di atas. Membaca, Berita Acara Pemeriksaan dari Denpom IV/5 Semarang Nomor BP-07/A04/III/2015/IV-5 tanggal 31 Maret 2015 atas nama Terdakwa dalam perkara ini. Memperhatikan : 1. Keputusan Penyerahan perkara dari Komandan Puspenerbad selaku Perwira Penyerah Perkara Nomor Kep/155/II/2016 tanggal 17 Februari 2016. 2.
Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/15/II/2016, tanggal 25 Februari 2016.
3. Penetapan Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor Tapkim /20/PM II-10/AD/III/2016 tanggal 22 Maret 2016. 4. Penetapan Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor Tapsid /20/PM II10/AD/III/2016 tanggal 22 Maret 2016. 5. Penetapan Panitera tentang Penunjukan Panitera Nomor Taptera /20/PM II10/AD/III/2016 tanggal 22 Maret 2016. 6. Surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
2
Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/15/II/2016, tanggal 25 Februari 2016, didepan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para Saksi dibawah sumpah di persidangan maupun yang dibacakan dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan. Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Odiur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : ”Setiap orang yang melakukan usaha penambangan tanpa IUP, IPR atau IUPK”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 158 jo pasal 37 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi : Pidana : a. Penjara selama 10 (sepuluh) bulan dikurangi selama Terdakwa dalam penahana sementara. b. Denda sebesar Rp.25.000.000,00(dua puluh lima juta rupiah) subsidair kurungan pengganti selama 3 (tiga) bulan. Menetapkan barang bukti berupa : a. Barang-barang : 1). 1 (satu) Unit Beegho/Excavator Merk Hitachi 110 ZX warna Orange. 2). 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Hino tahun 2012 Nopol H 1984 CL, warna Hijau, Nosin W04DTRJ57721, Nomor Rangka MJEC1JG43C5055074, bermuatan tanah urug beserta kunci kontaknya. 3). 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Hino tahun 2013 Nopol H 1870 DM, warna Putih, Nosin W04DTRR00281, Nomor Rangka MJEC1JG43D5100210, bermuatan tanah urug beserta kunci kontaknya. 4). 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Isuzu tahun 2013 Nopol H 1846 GR, warna Putih Merah, Nosin B044661, Nomor Rangka MHCNK71LYDJ044661, bermuatan tanah urug beserta kunci kontaknya. 5). 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Hino tahun 2014 Nopol H 1932 CZ, warna Putih Kombinasi, Nosin W04DTRR01550, Nomor Rangka MJEC1JG43E5102377, bermuatan tanah urug beserta kunci kontaknya. Dikembalikan kepada yang berhak. b. Surat-surat : 1). 1 (satu) lembar Fotokopi Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Hino tahun 2012 Nopol H 1984 CL, warna Hijau, Nosin W04DTRJ57721, Nomor Rangka MJEC1JG43C5055074 atas nama Yongca Bayu Yaruca, alamat Jl. Panjaitan Raya No.97 RT.2 RW.2 Susukan Ungaran Timur Kab. Semarang. 2). 1 (satu) lembar Fotokopi Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Hino tahun 2013 Nopol H 1870 DM, warna Putih, Nosin W04DTRR00281, Nomor Rangka MJEC1JG43D5100210 atas nama Jumono, alamat Jl. Banyuurip RT.02 RW.03 Ngampel Kendal.
3
3). 1 (satu) lembar Fotokopi Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Isuzu tahun 2013 Nopol H 1846 GR, warna Putih Merah, Nosin B044661, Nomor Rangka MHCNK71LYDJ044661 atas nama Nurul Huda, alamat Pandean Lamper III No.14 RT.02 RW.08 Semarang Selatan Semarang. 4). 1 (satu) lembar Fotokopi Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Hino tahun 2014 Nopol H 1932 CZ, warna Putih Kombinasi, Nosin W04DTRR01550, Nomor Rangka MJEC1JG43E5102377 atas nama PT. Dayun Aryadhana, alamat Jl. Pandean Lamper III No.14 Semarang Selatan Semarang. 5). 1 (satu) lembar Foto Tanah di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang yang dijadikan Tempat Penambangan Tanah Urug. 6). 1 (satu) lembar Kertas dengan tulisan tangan Sdr. Rudi Salam (Cheker) tentang Catatan Retasi Mobil Yang Datang Membeli Tanah Urug pada tanggal 10 Februari 2015. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 1). 1 (satu) lembar bukti kepemilikan Beegho/Excavator merk Hitachi ZX110M warna Orange, dikembalikan kepada pemiliknya yaitu CV. Tri Karya Jl. Ronggowarsito Pos IV Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah). 2. Pembelaan (pleidooi) Terdakwa secara tertulis yang dibacakan oleh Terdakwa di persidangan, pada pokoknya berisi permohonan keringanan hukuman dengan alasan sebagai berikut : a. Bahwa kegiatan Terdakwa melakukan penambangan di wilayah Dukuh Bambankerep Kelurahan Kedungpane Kec. Mijen tanpa izin pertambangan dari pihak yang berwajib adalah suatu proses pekerjaan yang didukung oleh seluruh warga yang ada di wilayah tersebut dengan adanya persetujuan tertulis oleh warga dan para ketua RT dan ketua RW. b. Bahwa pekerjaan penambangan tersebut membawa dampak yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga, hal ini dibuktikan dengan adanya surat warga yang mengatakan hasil dari pekerjaan tersebut sangat membantu pembangunan wilayahnya dan utamanya adanya sumber mata air yang ditemukan di lokasi pekerjaan sehingga benar-benar membantu kesejahteraan dan kemakmuran wilayahnya. c. Bahwa dalam pekerjaan tersebut Terdakwa tidak menyangkal adanya keuntungan yang didapat namun tidak setiap hari mendapatkan keuntungan sebagaimana yang diuraikan oleh Terdakwa dalam pembelaannya. d. Bahwa apa yang dilakukan oleh Terdakwa adalah membantu masyarakat sesuai salah satu isi dari 8 (delapan) wajib TNI, senantiasa menjadi contoh dan memelopori usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya. e. Bahwa walaupun pekerjaan Terdakwa tersebut dirasa sangat membantu masyarakat di wilayah tersebut, namun Terdakwa tetap mengakui dan menyadari apa yang dilakukan oleh Terdakwa sangat keliru dan salah, Terdakwa sangat menyesal atas perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi serta akibat perbuatan tersebut Terdakwa telah ditahan selama 50 (lima puluh) hari, tidak menerima remonerasi, gaji dipotong 25 %, ditunda kenaikan pangkat selama 3 (tiga) periode dan dimata keluarga dan masyarakat memiliki beban psikologis sebagai orang yang bersalah.
4
3. Tanggapan (replik) dari Oditur Militer terhadap pembelaan Terdakwa yang diajukan secara lisan, pada pokoknya Oditur Militer tidak menanggapi secara kusus terhadap pembelaan Terdakwa karena hanya sebagai permohonan keringanan hukuman dan tidak menyangkut materi tuntutan Oditur Militer dan atas pembelaan Terdakwa tersebut, Oditur Militer menyatakan tetap pada tuntutannya. Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menyatakan akan dihadapi sendiri. Menimbang, bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur Militer di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini yaitu pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada sekira bulan Agustus tahun dua ribu empat belas sampai dengan bulan Februari tahun dua ribu lima belas, atau setidaktidaknya dalam tahun dua ribu empat belas sampai dengan tahun dua ribu lima belas di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Propinsi Jawa Tengah, atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana “Setiap orang yang melakukan usaha penambangan tanpa IUP, IPR atau IUPK”, sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal Pasal 158 Jo Pasal 37 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 1992 melalui pendidikan Secata Gel. II di Malino Kodam VII/WRB selama 4 bulan setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendidikan kejuruan Peralatan di Pusdikpal Cimahi selama 4 bulan, setelah lulus ditugaskan di Penerbad Lanumad Ahmad Yani Semarang, tahun 2000 mengikuti pendidikan Secaba Reg, setelah lulus ditugaskan kembali di Penerbad Lanumad Ahmad Yani Semarang sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Lanumad Ahmad Yani Semarang menjabat Bajuyar dengan pangkat Serka, NRP 3920854371172. b. Bahwa Sdr. Sunaim (Saksi-8) memiliki tanah seluas 1.000 M² (seribu meter persegi) berdasarkan Surat Leter D atas nama Bapak Supari (Bapak/Orang tua Saksi8), Sdr. Basari (Saksi-9) memiliki tanah seluas 4.000 M² (empat ribu meter persegi) berdasarkan Surat Leter D atas nama Ibu Maimunah (Almarhumah) dan Sdr. Basuki (dikuasakan Sdr. Mahyudin) yang terletak di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang. c. Bahwa sekira bulan Desember 2013 Terdakwa berkenalan dengan Bpk. Wardi alias Bambang (Saksi-10), dalam beberapa kali pertemuan Terdakwa dan Saksi-10 sering membicarakan masalah penambangan galian C di beberapa tempat di daerah Semarang dan ternyata di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang dulu juga ada penambangan namun karena pengelola terdahulu sering menipu hasil setoran, maka oleh warga kemudian dihentikan, selanjutnya Saksi-10 berkata “Bagaimana kalau Pak Syahrir saja yang mengelola?” dijawab Terdakwa “Tidak berani kalau tidak ada persetujuan warga dengan pemilik tanah”. d. Bahwa beberapa tokoh warga Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang kemudian mengadakan pertemuan dan disepakati untuk melanjutkan kegiatan penambangan, beberapa hari kemudian Terdakwa dipertemukan dengan pemilik tanah yang ingin tanahnya diratakan yaitu Saksi-8, Saksi-9 dan Sdr. Basuki (dikuasakan Sdr. Mahyudin) serta beberapa warga Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang, disaksikan tokoh masyarakat.
5
e. Bahwa dalam pertemuan tersebut kemudian disepakati hasil dari penjualan tanah urug tiap dumpnya akan dibagi untuk : - Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah) untuk yang punya tanah. - Rp. 19.000,- (sembilan belas ribu rupiah) untuk sumbangan dana lingkungan. - Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) untuk Cheker dan Pembersih Jalan. - Sisanya untuk Operasional Alat dan Terdakwa. f. Bahwa sekira bulan Agustus 2014 Terdakwa membawa 1 (satu) unit Excavator Merk Hitachi 110 ZX warna Orange ke tempat penambangan di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang dan melakukan penambangan, kira-kira berjalan 3 (tiga) minggu datang petugas dari Polda yang bernama Kompol Sapuan yang memerintahkan Terdakwa untuk menghentikan kegiatan penambangan karena tidak memiliki Izin, Terdakwa kemudian menghentikan kegiatan dan mengembalikan alat Excavator. g. Bahwa masih bulan Agustus 2014 Terdakwa datang ke kantor Satpol PP Kota Semarang menemui Bpk. Kadarusman untuk mengurus surat Izin penambangan, saat itu Bpk. Kadarusman menyampaikan surat Izin penambangan sudah tidak ada lagi, hal tersebut dapat dilaksanakan yang penting ada persetujuan dari warga dan pemilik tanah serta tanahnya harus jelas kepemilikannya, Terdakwa juga menemui Kapolsek Mijen Kompol Suratmin, menurut Kompol Suratmin kegiatan penambangan tidak masalah dilaksanakan asalkan tidak menggangu lalu lintas dan tidak merugikan warga. h. Bahwa setelah berhenti kurang lebih selama 1 (satu) bulan, Terdakwa kemudian ke kantor ESDM kota Semarang di Jl. Pamularsih Semarang, di sana Terdakwa ditemui petugas yang Terdakwa lupa namanya, oleh petugas tersebut Terdakwa dijelaskan bahwa Izin untuk penambangan tanah urug sudah tidak keluar lagi namun kalau akan melakukan dalam skala kecil dan tidak menyebabkan tanah longsor tidak masalah dilaksanakan. i. Bahwa sekira akhir bulan Oktober 2014 Terdakwa kembali membawa 1 (satu) unit Excavator Merk Hitachi 110 ZX warna Orange yang Terdakwa sewa dari Sdr. Sugiono melalui Sdr. Rudi ke tempat penambangan di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang dan melakukan penambangan. j. Bahwa selain meratakan tanah sesuai permintaan pemilik tanah, Terdakwa juga menjual tanah urug kepada truck dump yang datang seharga Rp. 90.000,- (sembilan puluh ribu rupiah) sampai dengan Rp. 115.000,- (seratus lima belas ribu rupiah) tergantung besarnya truck dump, dalam sehari rata-rata dapat menjual tanah urug sebanyak 60 sampai 70 dump truck. k. Bahwa pada hari Selasa tanggal 10 Februari 2015 sekira pukul 10.30 Wib Tim Ditreskrimsus Polda Jateng dipimpin Kompol Kusnandar bersama Tim ESDM Propinsi Jateng melaksanakan pengecekan dan penertiban di lokasi penambangan di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang, setelah ditanya perihal Izin Usaha Pertambangan (IUP) ternyata Terdakwa tidak bisa menunjukkannya. l. Bahwa dalam penertiban di lokasi penambangan di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang tersebut, ditemukan kendaraan dump truck yang mengangkut hasil penambangan berupa tanah urug yang dikemudikan Sdr. Arisdiyanto (Saksi-4), Sdr. Ari Prasetyo (Saksi-5), Sdr. Supardi (Saksi-6) dan Sdr. Sugito (Saksi-7) serta Kertas Daftar Nopol Kendaraan Dump Truck yang keluar masuk mengangkut tanah urug yang ditulis Cheker atas nama Sdr. Rudi Salam (Saksi-2) dan Sdr. Budi. m. Bahwa dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, Pasal 34 (1) Usaha Pertambangan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu Pertambangan Mineral dan Pertambangan Batu Bara yang kemudian dijelaskan
6
dalam Pasal (2) bahwa Pertambangan Mineral digolongkan menjadi 4 (empat) antara lain : 1). Pertambangan Mineral Radio Aktif 2). Pertambangan Mineral Logam 3). Pertambangan Mineral Bukan Logam 4). Pertambangan Batuan n. Bahwa sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, diisebutkan secara jelas bahwa komoditas pertambangan dikelompokkan dalam 5 (lima) golongan yaitu : 1). Mineral Radio Aktif antara lain : Radium, Thorium, Uranium. 2). Mineral Logam antara lain : Emas, Tembaga. 3). Mineral Bukan Logam antara lain : Intan, Bentonit. 4). Batuan antara lain : Andesit, Tanah Liat, Tanah Urug, Kerikil Galian dari Bukit, Kerikil Sungai, Pasir Urug, Sirtu. 5). Batubara antara lain Batuan Aspal, Batubara, Gambut. dari hal tersebut di atas jelas bahwa penambangan tanah urug merupakan kegiatan yang dapat digolongkan sebagai kegiatan penambangan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. o. Bahwa berapapun skalanya kegiatan usaha penambangan dan penjualan hasil tambang berupa tanah urug di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang harus dilengkapi dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dikeluarkan Dinas ESDM Propinsi Jawa Tengah. p. Bahwa keuntungan yang didapat Terdakwa dari usaha penambangan dan penjualan hasil tambang berupa tanah urug di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang, sebesar Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) per ritnya sehingga dalam sehari bisa mencapai Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). q. Bahwa akibat dari penambangan tanah yang dilakukan Terdakwa, lingkungan yang ada di sekitarnya menjadi rusak dan mengakibatkan abrasi/longsor serta banjir. Menimbang, bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menyatakan telah mengerti dan membenarkan isi surat dakwaan yang didakwakan kepadanya dan terhadap surat dakwaan Oditur Militer tersebut, Terdakwa tidak mengajukan keberatan (eksepsi). Menimbang, bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1 : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Yogha Yohasta Brigadir, 86030307 Bintara Unit IV Subdit IV Tipidter Ditreskrim Khusus Polda Jateng Sragen, 18 Maret 1986 Laki-laki Indonesia Katolik Jl. Sukun Raya No.46 Banyumanik Semarang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga/ family. 2.
Bahwa pada tanggal 9 Februari 2015 sekira pukul 10.00 Wib, Ditreskrimsus Polda
7
Jateng mendapat laporan dari warga bahwa di Ds. Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Semarang ada kegiatan penambangan liar. 3. Bahwa pada hari Selasa tanggal 10 Februari 2015 sekira pukul 10.30 Wib Tim Ditreskrimsus Polda Jateng dipimpin Kompol Kusnandar bersama Tim ESDM Propinsi Jateng melaksanakan pengecekan dan penertiban, setelah sampai di TPA Jatibarang Kel. Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Semarang, Saksi melihat dan menemukan ada beberapa orang sedang melakukan penambangan/pengerukan tanah dengan menggunakan alat 1 (satu) unit Excavator. 4. Bahwa selanjutnya Tim Ditreskrimsus Polda Jateng dan Tim ESDM Propinsi Jateng menanyakan kepada Terdakwa sebagai yang bertanggungjawab penambangan tersebut yang kebetulan berada di tempat tersebut, setelah ditanya perihal Izin Usaha Pertambangan (IUP) ternyata Terdakwa tidak bisa menunjukkannya, petugas Ditreskrimsus Polda Jateng kemudian melakukan penangkapan dan pemeriksaan Saksi-Saksi serta menyita barang bukti berupa 2 (dua) Unit Excavator Merk Hitachi 110 ZX warna Orange dan 4 (empat) Unit Truck Pengangkut Hasil Tambang, karena Terdakwa anggota TNI maka prosesnya dilimpahkan ke Pomdam IV/Diponegoro. 5. Bahwa Terdakwa sebelum melakukan penambangan tanah seharusnya meminta Izin dulu ke Dinas ESDM Propinsi Jateng. 6. Bahwa menurut pengakuan operator Excavator dan beberapa sopir Dump Truck yang bertanggungjawab terhadap penambangan tanah urug di Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Semarang adalah Terdakwa. 7. Bahwa akibat dari penambangan tanah yang dilakukan Terdakwa dapat memungkinkan kerusakan lingkungan yang ada disekitarnya seperti banjir dan tanah longsor. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-2 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Rudi Salam Swasta dagang sembako Demak, 20 Mei 1984 Laki-laki Indonesia Islam Jln. Untung Suroati Ds. Bambankerep RT.001 RW.004 Kel. Kedungpane Kec. Mijen Semarang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak akhir tahun 2014 dan tidak ada hubungan keluarga/famili. 2. Bahwa sekitar bulan Nopember 2014, Terdakwa melakukan penambangan Tanah Urug di Dusuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat tepatnya di sebelah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Kota Semarang. 3. Bahwa Terdakwa melakukan penambangan tersebut baru berjalan sekitar tiga atau empat bulan dan penambangan tersebut menggunakan 1 (satu) unit alat berat berupa Excavator Merk Hitachi 110 ZX warna Orange yang dipinjam Terdakwa dari rental. 4. Bahwa Saksi diberi tugas oleh Terdakwa sebagai pencatat/cheker Nomor Polisi Kendaraan Dump Truck yang keluar masuk mengangkut hasil tambang berupa Tanah
8
Urug di lokasi Penambangan serta menerima pembayaran pembelian Tanah Urug jika pembelian tidak melalui Terdakwa. 5. Bahwa tanah yang ditambang Terdakwa milik tiga orang warga sekitar yaitu tanah Sdr. Naim, Sdr. Basari dan Sdri. Basuki yang luasnya kurang dari satu hektar. 6. Bahwa Saksi dalam menjalankan pekerjaannya dibantu Sdr. Budi dan setiap hari digaji sebesar Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah), bekerja mulai pukul 08.00 Wib sampai dengan 15.00 Wib setiap harinya kecuali cuaca hujan. 7. Bahwa pencatatan dilakukan di sobekan kertas yang kemudian akan dilaporkan kepada Terdakwa setiap habis kerja bisa di lokasi tambang ataupun di rumah Terdakwa di Asrama Penerbad Sapta Marga Semarang Barat. 8. Bahwa penambangan Tanah Urug yang dilakukan Terdakwa sudah memiliki Izin dari warga sampai setingkat Lurah, sedangkan Izin dari ESDM Terdakwa menyampaikan sudah pernah mengurus namun sudah keluar atau belum Saksi tidak mengetahuinya. 9. Bahwa harga tanah urug setiap satu dump truck ukuran bak/indek 4 sebesar Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah), ukuran bak/indek 7-8 sebesar Rp.110.000,00 (seratus sepuluh ribu rupiah), setiap hari rata-rata dapat menjual tanah urug sebanyak 60 sampai 70 dump truck. 10. Bahwa Saksi baru mengetahui kalau penambangan tanah urug tersebut tidak mempunyai Izin dari pihak yang berwenang sehingga penambangan tersebut sampai saat ini sudah ditutup. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-3 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Sunaim Karyawan Pabrik PT. Sinar Panca Jaya Kendal, 19 September 1975 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Untung Suropati Dusun Bambankerep RT.04 RW.04 Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada akhir tahun 2014 di Dusun Bambankerep, namun tidak ada hubungan keluarga/famili. 2. Bahwa sekira bulan Nopember 2014 saat Saksi berada di lokasi tanah milik Saksi yang berada di dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Dukuh Bambankerep untuk melihat-lihat situasi, Saksi melihat di pinggir jalan ada orang yang melihat ke arah tanah milik Saksi, kemudian Saksi mendatangi orang tersebut dan berkenalan, orang tersebut memperkenalkan diri bernama Bapak Syahrir (Terdakwa), saat itu Saksi mengatakan kepada Terdakwa bahwa tanah milik Saksi mau diratakan untuk dibuat rumah, dan pada waktu itu Terdakwa berkata “Ya mas, saya bisa meratakan, kapan kita bisa bertemu ?” dan Saksi menjawab “Minggu depan”. 3. Bahwa seminggu kemudian Saksi dan Terdakwa bertemu di lokasi tanah milik Saksi, kemudian Saksi menunjukkan batas-batas tanah milik Saksi yang mau dikeruk/diratakan.
9
4. Bahwa Saksi memiliki tanah tersebut berdasarkan Surat Letter D atas nama orangtuanya yaitu Bapak Supari dan luas tanah yang ditambang/diratakan oleh Terdakwa tersebut kurang lebih 2.800 meter persegi. 5. Bahwa selanjutnya Saksi dan warga membuat kesepakatan dengan Terdakwa dalam penambangan tersebut, Terdakwa memberikan konvensasi kepada warga dan kepada Saksi dan untuk Saksi sendiri setiap retnya Saksi mendapat uang sebesar Rp.15.000.00(lima belas ribu rupiah) dan kira-kira 3 hari kemudian Saksi melihat sudah ada 1 (satu) unit alat berat beegho/excavator datang di lokasi tanah milik Saksi, setelah itu alat berat tersebut mulai meratakan tanah milik Saksi sampai dengan bulan Februari 2015. 6. Bahwa selama penambangan berlangsung, Dusun Babankerep merasa terbantu karena dari hasil penambangan sebagian disumbangkan oleh Terdakwa membantu penyelesaian pembangunan fasilitas umum Dusun Babankerep antara lain penyelesaian pembangunan mandrasah 2 lantai, pembangunan musollah, penerangan jalan dan pembangunan sumur bor. 7. Bahwa pada tanggal 10 Februari 2015 sekira pukul 17.30 WIB setelah pulang kerja Saksi pergi ke lokasi tanah milik Saksi yang sedang diratakan dan saat itu Saksi diberitahu oleh Bapak Lagiyo penjaga alat berat bahwa Terdakwa ditangkap oleh petugas Polda Jateng. 8. Bahwa sepengetahuan Saksi, penambangan tanah milik Saksi tersebut menggunakan 1 (satu) unit alat berat atau excavator, kemudian tanah-tanah yang sudah dikeruk itu dimasukkan ke dalam truk dan selanjutnya dibawa keluar lokasi penambangan dan yang bertanggung jawab masalah penambangan tanah tersebut adalah Terdakwa. 9. Bahwa selama 4 (empat) bulan penambangan tanah yang dilakukan oleh Terdakwa Saksi mendapat pembagian hasil Rp.15.000,00(lima belas ribu rupiah) setiap truk, sehingga total uang yang didapat Saksi dalam penambangan tersebut kurang lbih sebesar Rp.15.000.000,00(lima belas juta rupiah) dan uang tersebut Saksi sudah pergunakan dalam keperluan Saksi sehari-hari. 10. Bahwa tujuan Saksi untuk penambangan/meratakan tanah milik Saksi hanya semata-mata agar tanah Saksi dapat dipakai untuk membangun rumah dan penambangan tersebut sudah seIzin Saksi, warga dan petugas Dusun dan Saksi baru mengetahui kalau penambangan tersebut belum mendapat Izin dari pejabat yang berwenang dan kedepannya Saksi tidak akan mengIzinkan lahannya untuk ditambang atau diratakan. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-4 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Basari Buruh Bangunan Semarang, 25 Juni 1974 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Untung Suropati Dusun Bambankerep RT.02 RW.04 Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira bulan Nopember 2014 di lokasi penambangan di dekat Dusun Bambankerep Kedungpane Kec. Mijen, namun tidak ada hubungan keluarga/famili.
10
2. Bahwa sekira akhir bulan Nopember 2014 sekira pukul 17.00 WIB sepulang dari kerja, Saksi melihat tanah milik Sdr. Sunaim (Saksi-3) sedang diratakan, kemudian Saksi mendatangi tanah tersebut dan bertemu dengan Terdakwa, Saksi-3 dan Sdr. Rudi Suseno (Saksi-6), Saksi mengutarakan keinginannya untuk meratakan tanahnya yang berdampingan dengan tanah milik Saksi-3, dan sekira bulan Desember 2014 disepakati Saksi akan menerima bersih sebesar Rp.15.000,00(lima belas ribu rupiah) untuk tiap 1 (satu) dump truck, selang satu minggu kemudian tanah milik Saksi mulai diratakan dengan menggunakan excavator. 3. Bahwa dasar kepemilikan tanah milik Saksi tersebut adalah berupa surat Letter D atas nama Ibu kandung Saksi Ibu Maimunah (almarhumah) seluas kurang lebih 4000 (empat ribu) meter persegi. 4. Bahwa penambangan atau perataan tanah milik Saksi sudah sepengetahuan dan seIzin warga dan petugas Dusun sampai tingkat RT dan RW dan sebagian hasil penambangan tersebut disumbangkan kepada kas Dusun untuk membantu pembangunan fasilitas umum seperti pembangunan madrasah, penerangan jalan dan lain lain dan atas penembangan tersebut masyarakat sangat terbantu dan merasakan ada manfaatnya. 5. Bahwa pada hari Selasa tanggal 10 Februari 2015 sekira pukul 14.00 WIB Saksi diberitahu oleh Saksi-6 bahwa operator excavator ditangkap polisi dan dibawa ke Polda Jateng, dan pada tanggal 11 Februari 2015 sekira pukul 08.30 WIB Saksi diajak Sdr. Hamdin/tokoh masyarakat ke Pomdam IV/Diponegoro untuk dimintai keterangan. 6. Bahwa Saksi tidak mengetahui mengenai perIzinan usaha pertambangan tanah yang dilakukan Terdakwa tersebut dan di lokasi tambang tidak ada papan yang berisi tulisan tentang perIzinan dan kegiatan penambangan tersebut dan setahu Saksi perIzinan hanya dari pemilik tanah termasuk Saksi dan persetujuan warga dan petusa Dusun sampai tingkat RT RW. 7. Bahwa sepengetahuan Saksi yang menjadi penanggung jawab penambangan tersebut adalah Terdakwa dan penambangan tanah tersebut menggunakan 1 (satu) unit alat excavator selanjutnya tanah yang sudah dikeruk tersebut dimasukkan ke dalam dump truck kemudian dibawa keluar lokasi penambangan, tanah milik Saksi yang sudah dikeruk kurang lebih sudah mencapai 60 % dari total luas tanah milik Saksi. 8. Bahwa selama penambangan tanah urug yang dilakukan Terdakwa selama 2 (dua) bulan terakhir, Saksi sudah menerima pembagian hasil kurang lebih sebesar Rp.60.000.000,00(enam puluh juta rupiah) dan uang tersebut Saksi sudah pergunakan untuk keperluan hidup sehari-hari keluarga. 9. Bahwa baru pada saat ini Saksi mengetahui penambangan harus ada Izin dari pihak yang berwenang tidak cukup hanya persetujuan warga dan petugas Dusun dan mulai saat ini Saksi tidak akan mengIzinkan kepada siapapun untuk melakukan penambangan atau meratakan tanah Saksi. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.
Saksi-5 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama
: : : : : :
Wardi alias Bambang Buruh Kendal, 12 April 1952 Laki-laki Indonesia Islam
11
Tempat tinggal
: Jl. Untung Suropati Desa Bambankerep RT.003 RW.002 Kel. Bambankerep Kec. Ngaliyan Kota Semarang Barat.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekitar bulan September 2014 di daerah Desa Bambankerep, namun tidak ada hubungan keluarga/famili. 2. Bahwa sepengetahuan Saksi, Terdakwa melakukan penambangan tanah urug di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat tersebut kurang lebih sejak bulan September 2014 sampai dengan bulan Februari 2015. 3. Bahwa sepengetahuan Saksi Terdakwa sudah melakukan musyawarah dengan tokoh masyarakat dan warga sekitar serta sudah mendapat persetujuan dari warga dan pemilik tanah untuk melakukan penambangan tanah urug, masyarakat di sekitar banyak yang mendapat pekerjaan sebagai pencari batu padas dan sebagian ada yang berjualan di sekitar penambangan. 4. Bahwa masyarakat sekitar Bambankerep mendapat uang kontribusi/sumbangan dana lingkungan sebesar Rp.19.000,00(sembilan belas ribu rupiah) per dump truck dengan hasilnya kadang setiap harinya ada sekitar 8 (delapan) sampai 30 (tiga puluh) dump truck, uang tersebut kemudian disumbangkan untuk membantu pembangunan fasilitas umum yang sudah berjalan antara lain membantu pembangunan TPQ Al Hidayah, membantu pembuatan Sumur Artetis, membantu pembangunan Jalan dan Sarana Prasarana Kampung, membantu program penerangan jalan Kampung, membantu pembuatan Gudang Alat Kematian makam kampung dan untuk kegiatan warga lainnya. 5. Bahwa atas penambangan tersebut masyarakat Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen merasa terbantu namun dalam penambangan tersebut Saksi tidak mengetahui apakah ada Izin dari pihak yang berwenang dalam hal ini dinas pertambangan namun setahu Saksi warga dan pemilik tanah yang ditambang telah setuju termasuk petugas RT RW. 6. Bahwa baru dalam persidangan Saksi mengetahui Terdakwa dalam melakukan penambangan tersebut tidak ada Izin dari pemerintah Kota Semarang dan setelah Saksi mengetahui, Saksi akan melarang apabila masih ada orang yang akan melakukan penambangan di Dusun Babankerep. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-6 : Nama lengkap Pekerjaan
: Rudi Suseno, S.T.,M.T. : Pembina IV/a NIP. 196808091998031006, Dinas ESDM Propinsi Jateng Tempat, tanggal lahir : Blora, 9 Agustus 1968 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Pesona Asri Blete D-4 RT.001 RW.004 Tembalang Semarang. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa, dan tidak ada hubungan keluarga/ famili. 2. Bahwa Saksi bekerja di Dinas ESDM Propinsi Jateng bidang pertambangan keselamatan kerja di wilayah Jateng.
12
3. Bahwa setahu Saksi sampai saat ini di wilayah Kota Semarang belum ada pengaturan tentang tata ruang Kota Semarang dibidang pertambangan sehingga sampai saat ini tidak ada Izin pertambangan yang dikeluarkan oleh pemerintah Kota Semarang. 4. Bahwa Saksi menjelaskan pengertian dari pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan Mineral atau Batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengelolaan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan serta kegiatan pasca tambang. Izin usaha pertambangan yang selanjutnya disebut IUP adalah Izin untuk melaksanakan pertambangan. Penambangan adalah sebagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral dan/atau batubara dan mineral ikutannya. Pengangkutan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan mineral dan/atau batubara dari daerah tambang dan/atau tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat penyerahan dan penjualan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil pertambangan mineral dan batubara. 5. Bahwa sebelum sebelumnya Saksi dan teman-teman yang ada di Kantor Dinas ESDM mendapat informasi dari masyarakat kalau di daerah Bambankerep Kedung Pane Kota Semarang Barat ada kegiatan penambangan tanah urug sehingga untuk mengecek kebenaran informasi tersebut pada tanggal 10 Februari 2015 Tim gabungan dari Ditreskrimsus Polda Jateng dan Dinas ESDM Propinsi Jateng mendatangi tempat penambangan tanah urug di daerah Bambankerep Kedungpane Semarang, Saksi turut tergabung sebagai petugas dalam Tim tersebut. 6. Bahwa yang menjadi temuan Tim Gabungan saat itu adalah kegiatan penambangan tanah urug tersebut tidak dilengkapi dengan IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan setelah ditanya yang bertanggung dalam penambangan tersebut adalah seorang anggota TNI yang berdinas di Penerbad Semarang berpangkat Sersan Kepala atas nama Pak Syahrir (Terdakwa) yang kebetulan saat itu berada di lokasi. 7. Bahwa barang bukti yang berhasil disita oleh petugas Gabungan antara lain 1 (satu) unit excavator, 1 (satu) lembar retase (catatan keluar masuknya kendaraan truck yang sudah mengangkut tanah) dan 4 (empat) unit dump truck yang mengangkut tanah urug dari lokasi tersebut, selanjutnya barang bukti tersebut bersama dengan Terdakwa, para Saksi, pekerja dan sopir truk dibawa ke Polda Jateng untuk pemeriksaan. 8. Bahwa kegiatan penambangan tersebut jelas menyalahi aturan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 158 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. 9. Bahwa dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 pasal 34 (1) usaha pertambangan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu pertambangan Mineral dan pertambangan Batubara yang kemudian dijelaskan dalam pasal (2) bahwa Pertambangan mineral digolongkan menjadi 4 (empat) antara lain pertambangan mineral radioaktif, pertambangan mineral logam, pertambangan mineral bukan logam dan pertambangan batuan. 10. Bahwa sesuai Peraturan Pemerintah (PP) yaitu PP Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara dan dalam PP ini, disebutkan komoditas pertambangan dikelompokkan dalam 5 (lima) golongan yaitu : a. Mineral radio aktif antara lain : radium, thorium, uranium b. Mineral logam antara lain : emas, tembaga c. Mineral bukan logam antara lain : intan, bentonit
13
d. Batuan antara lain : andesit, tanah liat, tanah urug, kerikil galian dari bukit, kerikil sungai, pasir urug, sertu f.
Batubara antara lain batuan aspal, batubara, gambut.
dari hal tersebut di atas jelas bahwa penambangan tanah urug merupakan kegiatan yang dapat digolongkan sebagai kegiatan penambangan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009. 11. Bahwa perbuatan atau kegiatan lain yang melanggar dan telah dilakukan oleh Terdakwa adalah melakukan kegiatan penjualan hasil tambang yang dalam hal ini berupa tanah urug, jadi dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 bukan hanya diatur tentang kegiatan penggalian saja melainkan juga tentang penjualan, pengangkutan dan lain sebagainya, dan dari kenyataan di lapangan saat dilakukan penertiban dimana didapatkan juga barang bukti dump truck yang telah membeli tanah urug di tempat penambangan yang dikelola oleh Terdakwa sudah dapat dibuktikan bahwa Terdakwa selain melakukan penambangan juga telah menjual hasil dari kegiatan tersebut sehingga selain melakukan usaha penggalian tanpa Izin Terdakwa juga telah melakukan penjualan hasil usaha pertambangan tanpa Izin. 12. Bahwa seharusnya Terdakwa mengurus Izin usaha penambangan ke instansi yang berwenang yang dalam hal ini adalah Dinas ESDM Jawa Tengah, jika Izin ini sudah diajukan dan sudah dikeluarkan maka segala usaha yang akan dilakukannya berkaitan dengan usaha pertambangan dari penambangan sampai dengan penjualan hasil usaha pertambangan tidak akan menjadi masalah karena dalam Izin yang dikeluarkan akan memuat semuanya itu dan dalam pengurusan Izin tersebut harus dilengkapi syarat dan ketentuan sesuai perundang-undangan yang berlaku. 13. Bahwa apapun jenis kegiatan maupun berapapun skalanya kegiatan yang dilakukan, apabila hal tersebut sudah termasuk dalam kegiatan pertambangan maka harus mematuhi aturan yang sudah ditentukan sebagaimana diatur dalam perundangundangan sehingga jika itu dilanggar maka perbuatan maupun kegiatan tersebut sudah merupakan tindak pidana. 14. Bahwa di setiap pertambangan jenis apapun harus menempuh proses perIzinan yang berlaku menurut undang-unang, karena selain menimbulkan kerugian Negara karena tidak ada kontribusi/pajak yang masuk ke Negara juga sangat berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan seperti longsor, banjir dan sebagainya. 15. Bahwa Saksi tidak pernah mengetahui apakah Terdakwa pernah mengajukan permohonan Izin terhadap kegiatan pertambangan tersebut kepada pihak yang berwenang karena Saksi hanya mendapat informasi kalau di daerah Bambangkerep ada kegiatan pertambangan tanpa Izin. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-7 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Arisdiyanto Swasta (Sopir truck) Semarang, 8 Februari 1990 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Gasemsari II No. 40 Kel. Tlogomulyo Kec. Pedurungan Semarang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
14
1. Bahwa sebelumnya Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak mempunyai hubungan keluarga. 2. Bahwa sejak tahun 2011 sudah mulai berprofesi sopir truck dan Saksi mempunyai SIM B1 kemudian pada akhir tahun 2014 Saksi mengemudikan kendaraan Dump Truck Izuzu Elep Nopol H 1846 GR tahun 2014 warna Putih Kombinasi, untuk mengangkut hasil tambang berupa tanah urug di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang. 3. Bahwa kendaraan Dump Truck Hino Nopol H 1846 GR warna Putih Kombinasi yang Saksi pakai adalah milik Bapak Huda di perusahaan PT. Dayun Aryadhana alamat Jl. Pandean Lamper III / 14 Semarang Selatan, Saksi diperintah dan dibayar pengurus PT. Dayun Aryadhana yang bernama Sdr. Andi (mandor) untuk mengangkut hasil tambang berupa tanah urug per-ritnya sebesar Rp. 40.000,- (empat puluh ribu rupiah). 4. Bahwa Saksi mengangkut tanah urug per-ritnya kurang lebih sebanyak 8M³ yang digunakan untuk pengurukan area peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas, dalam proses pengangkutan Saksi hanya diberi Nota yang bertuliskan “PT. Dayun Aryadhana”, untuk sistem pelaporannya setiap selesai mengangkut dari lokasi tambang dan saat mengantar ke tempat pengurukan, oleh petugas cheker Nota akan ditandatangani, selanjutnya Nota diserahkan ke pengurus pemilik Dump Truck sebagai laporan. 5. Bahwa Saksi setiap ritnya diberi uang oleh Sdr. Andi sebesar Rp.200.000,00(dua ratus ribu rupiah) dengan rincian untuk membeli tanah urug di lokasi pertambangan di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang seharga Rp.110.000,00(seratus sepuluh ribu rupiah) per rit, untuk gaji Rp.40.000,00(empat puluh ribu rupiah dan untuk bahan baker solar sebesar Rp.50.000,00(lima puluh ribu rupiah). 6. Bahwa cara Saksi membeli tanah urug tersebut, mendatangi tempat galian dengan ikut mengantri, setelah mendapat giliran, truk diisi dengan tanah urug menggunakan alat berat beko, setelah penuh langsung menyerahkan uang sebesar Rp.110.000,00 (seratus sepuluh ribu rupiah) kepada petugas lapangan (ceker) selanjutnya tanah tersebut dibawa ke tempat penimbunan lokasi di daerah pengurukan area petikemas pelabuhan Tanjung Emas. 7. Bahwa terakhir Saksi memuat tanah dari daerah lokasi tambang pada tanggal 10 Februari 2015 karena dihentikan oleh petugas kepolisian dari Polda Jateng karena diketahui bahwa penambangan yang dilakukan oleh Terdakwa tidak mempunyai Izin dari pihak yang berwenang. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-8 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Supardi Swasta (Sopir) Semarang, 8 September 1957 Laki-laki Indonesia Islam Kp. Purnosari RT.001 RW.002 Kel. Kemijen Kec. Semarang Timur Kota Semarang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa sebelumnya Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga/famili.
15
2. Bahwa Saksi bekerja sebagai sopir dump truck merek Hino Nopol H 1870 DN milik Bapak Ichsan yang beralamat di Ngablak Kidul RT 14 RW VIII Kel. Muktiharjo Kidul Kec. Pedurungan Semarang dengan cara menyewa per harinya sebesar Rp.400.000,00(empat ratus ribu rupiah) per hari, Saksi gunakan dalam mengangkut apa saja. 3. Bahwa kemudian pada Februari 2015 Saksi mengetahui dari teman-teman sesama sopir truck di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat ada tempat pembelian tanah urug dilokasi penambangan tanah urug seharga Rp.120.000,00(seratus dua puluh ribu rupiah) yang akan diangkut dan dijual di tempat pengurukan area petikemas pelabuhan Tanjung Emas seharga per ritnya Rp. 380.000,00(tiga ratus delapan puluh ribu rupiah). 4. Bahwa kemudian pada tanggal 9 Februari tahun 2015 Saksi langsung ikut dengan truck-truck yang menuju lokasi di daerah Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang dengan cara Saksi ikut mengantri, setelah mendapat giliran, truck yang dibawa Saksi dimut tanah urug dengan menggunakan alat berat beko/escapator, setelah diisi penuh kemudian Saksi memberikan uang sebesar Rp.120.000,00(seratus dua puluh ribu rupiah) kepada petugas lapangan (ceker) di lokasi penambangan selanjutnya tanah urug tersebut dibawa ke pelabuhan Tanjung Emas dan menerima uang bayaran Saksi kembali dan pada hari pertama Saksi hanya mendapat satu rit sehingga mengalami kerugian. 5. Bahwa pada hari ke dua tanggal 10 Februari 2015, Saksi kembali ke tempat penambangan dan baru diisi satu rit saat keluar dari lokasi, mobil Saksi dihentikan oleh petugas kepolisian Polda Jateng dengan alasan penambangan tersebut tidak mempunyai Izin penambangan dari petugas. 6. Bahwa perkiraan Saksi setiap harinya Saksi bisa mengangkut tanah urug tersebut minimal tiga rit sehingga setiap harinya diperkirakan mendapat untung sebanyak Rp.40.000,00(empat puluh ribu rupiah). 7. Bahwa Saksi mengetahui dari teman-temannya sesama sopir dump truck bahwa yang menjadi pengelola penambangan di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang adalah Terdakwa. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-9 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Sugito Swasta (Sopir truck pribadi) Semarang, 28 Desember 1964 Laki-laki Indonesia Islam Kel. Pakintelan RT.03 RW.02 Semarang.
Kec.
Gunungpati
Kota
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa sebelum terjadi perkara ini, Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga/famili. 2. Bahwa bekerja sebagai sopir dump truck merk Hino Nopol H 1984 CL tahun 2012 warna hijau milik Bapak Daryanto alamat Karanggeneng Kec. Gunungpati Semarang, dengan setoran per harinya sebesar Rp.300.000,00(tiga ratus ribu rupiah).
16
3. Bahwa pada tanggal 10 Februari 2015 Saksi ikut dengan teman-teman pergi mengangkut hasil tambang berupa tanah urug di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat atas kemauan Saksi sendiri dengan cara membeli tanah urug seharga Rp.120.000,00(seratus dua puluh ribu rupiah) per rit kemudian Saksi jual ke proyek pengurukan di area peti kemas pelabuhan Tanjung Emas Semarang seharga Rp.300.000,00(tiga ratus ribu rupiah) per rit. 4. Bahwa baru satu ret keluar dari tempat penambangan, mobil Saksi dihentikan oleh petugas kepolisian dari Polda Jateng karena menurut petugas penambangan tanah urug yang dilakukan di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat tidak memiliki Izin penambangan. 5. Bahwa sepengetahuan Saksi yang menjadi pengelola penambangan di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang adalah Terdakwa, namun Saksi tidak tahu kapan dimulainya penambangan tersebut karena Saksi baru pertama kali membeli tanah urug di lokasi tersebut pada tanggal 10 Februari 2015 saja dan baru dapat 1 rit belum sampai tempat penjualan sudah ditangkap oleh petugas. 6. Bahwa Saksi baru mengetahui saat di tangkap kalau penambangan tersebut tidak mempunyai Izin. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang, bahwa Saksi-10 atas nama Bibim Saputra dan Saksi-11 atas nama Ari Prasetyo telah dipanggil Oditur Militer secara sah dan patut menurut UndangUndang namun sampai persidangan yang ke empat ini para Saksi belum hadir karena berdasarkan penjelasan Oditur Militer di persidangan Saksi-10 tidak berada di tempat dan tidak tahu lagi keberadaannya sedangkan Saksi-11 sedang berada di luar kota. Oditur Militer menyatakan tidak sanggup lagi menghadirkan para Saksi tersebut dan memohon agar keterangan para Saksi yang ada di BAP POM dapat dibacakan karena para Saksi pada saat penyidikan, sudah memberikan keterangan dibawah sumpah, atas penjelasan Oditur Militer, Hakim Ketua menerangkan berdasarkan pasal 155 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer keterangan para Saksi dapat dibacakan, dan atas persetujuan Terdakwa, Keterangan para Saksi tersebut dibacakan Oditur Militer sebagai berikut : Saksi-10 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Bibim Saputra Swasta (Operator Beegho/Excavator) Brebes, 1 April 1989 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Kepatihan RT.02 RW.05 Kel. Jatibarang Lor Kec. Jatibarang Kab. Brebes.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira pertengahan bulan Januari 2015 sejak Saksi bekerja sebagai Operator Beegho/Excavator di dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang tepatnya di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang dan tidak ada hubungan keluarga/famili. 2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 10 Februari 2015 Tim Gabungan Ditreskrimsus Polda Jateng dan Dinas ESDM Propinsi Jateng melakukan pemeriksaan di sekitar TPA Jatibarang Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang.
17
3. Bahwa tugas Saksi sebagai Operator Beegho/Excavator adalah melakukan penggalian/pengerukan tanah urug/tanah padas kemudian menaikkannya ke atas / di dalam bak dump truck yang akan mengangkut tanah urug/tanah padas. 4. Bahwa yang menyuruh Saksi sebagai Operator Beegho/Excavator adalah Sdr. Suwarto pemilik CV. Tri Karya (Persewaan Alat Berat) yang berkantor di Jl. Ronggowarsito Pos IV Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. 5. Bahwa Terdakwa menyewa 1 (satu) unit alat berat berupa Beegho/Excavator Merk Hitachi 110 ZX warna Orange dari CV. Tri Karya, selanjutnya Saksi berangkat ke lokasi penggalian, oleh Terdakwa Saksi diperintahkan melakukan pengepresan bukit tanah urug berupa batu padas dan memasukkannya ke dalam dump truck. 6. Bahwa Saksi bekerja mulai pukul 09.00 Wib sampai dengan 15.00 Wib bila cuaca cerah, rata-rata hasil tambang batu padas yang digali/keruk kemudian dimuat ke dalam dump truck sekitar 20 rit sampai 30 rit per hari. 7. Bahwa Saksi mendapat gaji dari CV. Tri Karya sebesar Rp.10.000,00(sepuluh ribu rupiah) sedangkan dari Terdakwa mendapat gaji sebesar Rp.150.000,00(seratus lima puluh ribu rupiah). 8. Bahwa setahu Saksi yang bertanggungjawab sepenuhnya dalam pelaksanaan penambangan tanah urug di tempat penambangan tersebut adalah Terdakwa dan setiap pelaksanaan penambangan setiap harinya juga Saksi pertanggungjawabkan kepada Terdakwa. 9. Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah dalam pelaksanaan penambangan tersebut mempunyai Izin atau tidak. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-11 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Ari Prasetyo Swasta (Sopir) Semarang, 5 Mei 1990 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Gasemsari RT.008 Pedurungan Semarang.
RW.003
Kel.
Tlogomulyo
Kec.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga/ famili. 2. Bahwa Saksi bekerja sebagai sopir dump truck merek Hino Nopol H 1932 CZ tahun 2014 warna putih kombinasi milik Bapak Huda (pemilik PT Dayun Aryadhana) yang beralamat di Jl. Pandean Lamper III / 14 Semarang Selatan dan sistim kerjanya adalah setiap ritnya Saksi dibayar oleh pemilik mobil sebesar Rp.40.000,00(empat puluh ribu rupiah). 3. Bahwa selanjutnya pada bulan Februari 2015 Saksi diperintah oleh Sdr. Andi sebagai pengurus pemilik mobil membeli tanah urug dari tempat penambangan tanah yang dikelola Terdakwa di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang seharga Rp.110.000,00 (seratus sepuluh ribu rupiah) per rit, menggunakan kendaraan Dump Truck Hino Nopol
18
H 1932 CZ kemudian setelah terisi, rencananya akan diantar ke area peti kemas Pelabuhan Tanjung Emas. 4. Bahwa baru hari ke dua pada hari Selasa tanggal 10 Februari 2015 sekira pukul 10.00 Wib Saksi baru selesai mengisi dan baru keluar dari lokasi, langsung ditangkap oleh Polisi dari Ditreskrimsus Polda Jateng untuk dimintai keterangan. 5. Bahwa Saksi mengangkut tanah urug per-ritnya kurang lebih sebanyak 8M³ sampai 8,3M³ yang digunakan untuk pengurukan area peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas. 6. Bahwa Saksi diperintah Bapak Huda sebagai pemilik Dump Truck dan Sdr. Andi selaku pengurus untuk mengangkut tanah urug ke Pelabuhan Tanjung Emas hanya diberi Nota bertuliskan “PT. Dayun Aryadhana”, untuk sistem pelaporannya setiap selesai mengangkut dari lokasi tambang dan saat mengantar ke tempat pengurukan, selesai dilakukan penimbangan oleh petugas cheker bernama Sdr. Rudi Nota akan ditandatangani, selanjutnya Nota diserahkan ke pengurus pemilik Dump Truck sebagai laporan. 7. Bahwa cara memuat tanah urug di lokasi penambangan tersebut adalah menggunakan alat berat excavator merek Hetachi warna orange kemudian dimasukkan ke dalam dump truck selanjutnya dibawa keluar setelah melakukan pembayaran sebanyak Rp.110.000,00(seratus sepuluh ribu rupiah) kepada petugas ritase (ceker). 8. Bahwa Saksi tidak mengetahui kalau di tempat penambangan tersebut ada Izin penambangan atau tidak dan dilokasi penambangan juga tidak dipasang papan yang bertuliskan tentang Izin kegiatan penambangan. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang, bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 1992 melalui pendidikan Secata Gel. II di Malino Kodam VII/WRB selama 4 bulan setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendidikan kejuruan Peralatan di Pusdikpal Cimahi selama 4 bulan, setelah lulus ditugaskan di Penerbad Lanumad Ahmad Yani Semarang, tahun 2000 mengikuti pendidikan Secaba Reg, setelah lulus ditugaskan kembali di Penerbad Lanumad Ahmad Yani Semarang sampai dengan saat saat ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Lanumad Ahmad Yani Semarang menjabat Bakima dengan pangkat Serka, NRP 3920854371172. 2. Bahwa Terdakwa dalam perkara ini pernah ditahan, belum pernah terlibat dalam perkara lain, belum pernah dihukum baik pidana maupun disiplin, pernah tugas operasi militer pada tahun 1993-1994 di Timor-Timor mendapat Satya Lencana Seroja, tahun 2001 di Papua, tahun 2004 Opsdarmil di Aceh mendapat Satya Lencana Darma Nusa dan Terdakwa sudah berkeluarga. 3. Bahwa sekira bulan Desember 2013 Terdakwa jalan-jalan melewati daerah Babankerep kemudian bertemu dan kenal dengan Bpk. Wardi alias Bambang (Saksi-5) Tokoh Masyarakat di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat, saat itu ramai-ramainya penambangan galian C di beberapa tempat di Semarang, setelah beberapa kali bertemu, Terdakwa dan Saksi-5 sering ngobrol tentang penambangan dan ternyata di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat dulu juga ada penambangan namun karena pengelola terdahulu tidak jujur maka oleh warga kemudian dihentikan, selanjutnya Saksi-5 berkata “Bagaimana kalau Pak Syahrir saja yang mengelola?” dijawab Terdakwa “Tidak berani kalau tidak ada persetujuan warga dengan pemilik tanah”.
19
4. Bahwa karena desa sedang membutuhkan dana untuk membangun jalan, TPQ dan pembuatan sumur artetis, Saksi-5 dan beberapa tokoh warga mengadakan pertemuan dan disepakati untuk melanjutkan kegiatan penambangan, beberapa hari kemudian Terdakwa dipertemukan dengan pemilik tanah serta beberapa warga Dukuh Bambangkerep disaksikan tokoh masyarakat, setelah mendapat Izin dari warga dan pemilik tanah (diberi, fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik, fotokopi Bukti Kepemilikan tanah bentuk letter D serta Akta Jual Beli) Terdakwa kemudian menghimpunnya bersama Surat Persetujuan dari RT, RW dan Kelurahan Kedungpane yang ditandatangani Lurah Kedungpane untuk mengurus Izinnya ke Satpol PP dan Polsek Mijen. 5. Bahwa sekira bulan Agustus 2014 Terdakwa pernah mengurus surat Izin pertambangan, Terdakwa datang ke kantor Satpol PP Kota Semarang menemui Bpk. Kadarusman, saat itu Bpk. Kadarusman menyampaikan surat Izin pertambangan sudah tidak ada lagi, hal tersebut dapat dilaksanakan yang penting ada persetujuan dari warga dan pemilik tanah serta tanahnya harus jelas kepemilikannya, selanjutnya Terdakwa menemui Kapolsek Mijen Kompol Suratmin di Polsek Mijen, menurut Kompol Suratmin tidak masalah dilaksanakan kegiatan penambangan asalkan tidak menggangu lalu lintas dan tidak merugikan warga. 6. Bahwa tanah yang rencana ditambang adalah milik 3 (tiga) orang warga Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang yang bernama Sdr. Sinaim (Saksi-3), Sdr. Basari (Saksi-4) serta Sdr. Basuki (dikuasakan Sdr. Mahyudin) seluas kurang lebih 50 x 100 M² menurut patok yang sudah dibuat oleh pemilik tanah. 7. Bahwa sekira bulan Agustus 2014 Terdakwa membawa 1 (satu) unit Excavator ke tempat penambangan di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat dan melakukan penambangan, kira-kira berjalan 3 (tiga) minggu datang petugas dari Polda yang bernama Kompol Sapuan yang memerintahkan Terdakwa untuk menghentikan kegiatan penambangan karena tidak memiliki Izin, Terdakwa kemudian menghentikan kegiatan dan mengembalikan alat Excavator. 8. Bahwa setelah berhenti kurang lebih selama 1 (satu) bulan, Terdakwa melihat tempat penambangan yang lain tetap berjalan lancar, Terdakwa kemudian ke kantor ESDM kota Semarang di Jl. Pamularsih Semarang, di sana Terdakwa ditemui petugas yang Terdakwa lupa namanya, oleh petugas tersebut Terdakwa dijelaskan bahwa Izin untuk penambangan tanah urug sudah tidak keluar lagi namun kalau akan melakukan penambangan dalam skala kecil dan tidak menyebabkan tanah longsor tidak masalah dilaksanakan. 9. Bahwa sekira akhir bulan Oktober 2014 Terdakwa kembali membawa 1 (satu) unit Excavator yang disewa selama 50 (lima puluh) jam seharga Rp.110.000,00(seratus sepuluh ribu rupiah) per jam dari Sdr. Sugiono melalui Sdr. Rudi ke tempat penambangan di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang dan melakukan penambangan. 10. Bahwa selain meratakan tanah sesuai permintaan pemilik tanah (akan dibuat rumah), Terdakwa juga menjual tanah urug kepada dump truck yang datang seharga Rp.90.000,00(sembilan puluh ribu rupiah) sampai dengan Rp.115.000,00(seratus lima belas ribu rupiah) tergantung besarnya dump truck. 11. Bahwa hasil dari penjualan tanah urug, tiap dump trucknya dibagi Terdakwa untuk yang punya tanah Rp.15.000,00(lima belas ribu rupiah), untuk warga Dusun Bambankerep Rp.19.000,00(sembilan belas ribu rupiah), untuk petugas lapangan (Cheker) dan pembersih jalan Rp.10.000,00(sepuluh ribu rupiah) dan sisanya untuk Operasional Alat dan Terdakwa.
20
12. Bahwa keuntungan yang didapat Terdakwa dari mengurus Penambangan Tanah di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang tidak bisa merinci yang jelas atas kegiatan penambangan tersebut Terdakwa mendapat keuntungan. 13. Bahwa pada hari Selasa tanggal 10 Februari 2015 sekira pukul 10.30 Wib saat Terdakwa sedang berada di Kantor Lanumad Ahmad Yani Semarang menerima telepon dari Sdr. Rudi bahwa ada operasi dari Satpol PP dan ESDM propinsi Jateng ke lokasi penambangan dan ketika Terdakwa datang kendaraan truck sudah tidak berada di tempat, Terdakwa kemudian bertemu dengan Kompol Kusnandar dan petugas dari ESDM propinsi Jateng yang menjelaskan kepada Terdakwa bahwa tempat pengerukan ini tidak mempunyai Surat Izin, selanjutnya Terdakwa meminta dijelaskan UndangUndang yang dilanggar Terdakwa kepada petugas ESDM Propinsi Jateng, setelah dibacakan dan dimengerti sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa kembali ke Kantor Lanumad Ahmad Yani Semarang untuk melaporkan kejadian yang Terdakwa alami kepada Komandan Terdakwa, saran dari Komandan Terdakwa agar permasalahannya diselesaikan secara baik-baik. 14. Bahwa sekira pukul 16.30 Wib Terdakwa ditelepon Sdr. Rudi Salam (Saksi-2) mengatakan Saksi-2 masih dalam proses penyidikan di Polda Jateng, Terdakwa selanjutnya menuju Polda Jateng untuk mengikuti perkembangan, sekira pukul 17.00 Wib Komandan Terdakwa atas nama Kolonel Cpn Sitorus datang ke Polda Jateng bertemu dengan AKBP Catur di ruangannya, selanjutnya memanggil Terdakwa dan berkata kepada Terdakwa “Agar Terdakwa tidak melanjutkan kegiatan menambang tanah tersebut” karena melanggar Undang-Undang dan akan membahayakan Terdakwa bila diteruskan, selanjutnya Terdakwa dan Kolonel Cpn Sitorus masuk ke ruangan AKBP Catur kemudian dijelaskan bahwa kasusnya selesai di Kepolisian dan akan dilimpahkan ke Denpom IV/5 Semarang untuk diproses lebih lanjut. 15. Bahwa alasan Terdakwa melakukan penambangan tanah urug di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat selain untuk mencari tambahan penghasilan juga karena permintaan dan persetujuan dari warga dengan alasan untuk dana melanjutkan pembangunan TPQ dan pembangunan sumur artetis. 16. Bahwa sejak awal penambangan Terdakwa menyadari perbuatannya tersebut salah karena tidak ada Izin dari pihak yang berwenang dan atas kejadian tersebut Terdakwa merasa menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Menimbang, bahwa barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa : 1.
Barang-barang : a. 1 (satu) Unit Beegho/Excavator Merk Hitachi Model ZX 110M warna Orange Nomor Rangka M/N : ATJ-001630 Nomor Mesin : 943734, alat yang disewa oleh Sdr. Rudi Salam (Saksi-2) atas perintah Terdakwa dari Sdr. Suwanto (pemilik CV. Tri Karya) yang beralamat di Jl. Ronggowarsito Pos IV Pelabuhan Tanjung Mas Semarang untuk melakukan kegiatan pertambangan di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat yang dioperasikan oleh Sdr. Bibim Saputra (Saksi-10) tanpa Izin Usaha Pertambangan. b. 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Hino tahun 2012 Nopol H 1984 CL, warna Hijau, Nosin W04DTRJ57721, Nomor Rangka MJEC1JG43C5055074, bermuatan tanah urug beserta kunci kontaknya, mobil yang dikemudikan oleh Sdr. Sugito (Saksi-9) untuk membeli dan mengangkut tanah urug dari tempat penambangan yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini. c. 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Hino tahun 2013 Nopol H 1870 DM, warna Putih, Nosin W04DTRR00281, Nomor Rangka MJEC1JG43D5100210, bermuatan tanah urug beserta kunci kontaknya, mobil yang dikemudikan oleh Sdr. Supardi
21
(Saksi-8) untuk membeli dan mengangkut tanah urug dari tempat penambangan yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini. d. 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Isuzu Elep tahun 2013 Nopol H 1846 GR, warna Putih Merah, Nosin B044661, Nomor Rangka MHCNK71LYDJ044661, bermuatan tanah urug beserta kunci kontaknya, mobil yang dikemudikan oleh Sdr. Arisdiyanto (Saksi-7) untuk membeli dan mengangkut tanah urug dari tempat penambangan yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini. e. 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Hino tahun 2014 Nopol H 1932 CZ, warna Putih Kombinasi, Nosin W04DTRR01550, Nomor Rangka MJEC1JG43E5102377, bermuatan tanah urug beserta kunci kontaknya, mobil yang dikemudikan oleh Sdr. Ari Prasetyo (Saksi-11) untuk membeli dan mengangkut tanah urug dari tempat penambangan yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini. 2.
Sura-surat : a. 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Hino tahun 2012 Nopol H 1984 CL, warna Hijau, Nosin W04DTRJ57721, Nomor Rangka MJEC1JG43C5055074 atas nama Yongca Bayu Yaruca, alamat Jl. Panjaitan Raya No.97 RT.2 RW.2 Susukan Ungaran Timur Kab. Semarang, kelengkapan surat kendaraan dump truck yang dikemudikan oleh Sdr. Sugito (Saksi-9). b. 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Hino tahun 2013 Nopol H 1870 DM, warna Putih, Nosin W04DTRR00281, Nomor Rangka MJEC1JG43D5100210 atas nama Jumono, alamat Jl. Banyuurip RT.02 RW.03 Ngampel Kendal, kelengkapan surat kendaraan dump truck yang dikemudikan oleh Sdr. Supardi (Saksi-8). c. 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Isuzu tahun 2013 Nopol H 1846 GR, warna Putih Merah, Nosin B044661, Nomor Rangka MHCNK71LYDJ044661 atas nama Nurul Huda, alamat Pandean Lamper III No.14 RT.02 RW.08 Semarang Selatan Semarang, kelengkapan surat kendaraan dump truck yang dikemudikan oleh Sdr. Arisdiyanto (Saksi-7). d. 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Hino tahun 2014 Nopol H 1932 CZ, warna Putih Kombinasi, Nosin W04DTRR01550, Nomor Rangka MJEC1JG43E5102377 atas nama PT. Dayun Aryadhana, alamat Jl. Pandean Lamper III No.14 Semarang Selatan Semarang, kelengkapan surat kendaraan dump truck yang dikemudikan oleh Sdr. Ari Prasetyo (Saksi-11). e. 1 (satu) lembar foto lokasi tanah di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang yang dijadikan tempat penambangan tanah urug yang dikelola oleh Terdakwa. f. 1 (satu) lembar Kertas dengan tulisan tangan Sdr. Rudi Salam (Saksi-2) petugas lapangan (Cheker) yang mecatat retasi mobil yang datang membeli tanah urug pada tanggal 10 Februari 2015 di lokasi penambangan di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang yang dikelola oleh Terdakwa.
Menimbang, bahwa di persidangan Oditur Militer mengajukan barang bukti tambahan berupa 1 (satu) lembar INVOICE Nomor : MH160-00135 tanggal 29 Juni 2007, Faktur pajak No. 010.000-07.00012981 dari PT HEXINDO ADIPERKASA tbk terhadap barang alat berat jenis Excavator Merk Hitachi Model ZX 110M warna Orange Nomor Rangka M/N : ATJ-001630 Nomor Mesin : 943734, yang diajukan oleh PT TRI KARYA sebagai bukti surat kelengkapan kepemilikan terhadap barang bukti satu unit Excavator Merk Hitachi Model ZX 110M warna Orange Nomor Rangka M/N : ATJ001630 Nomor Mesin : 943734. Menimbang, bahwa barang bukti 1 (satu) Unit Beegho/Excavator Merk Hitachi Model ZX 110M warna Orange Nomor Rangka M/N : ATJ-001630 Nomor Mesin :
22
943734 tersebut, secara fisik telah diperiksa dimana keberadaan barang bukti tersebut berada di gudang milik PT. Tri Karya yang beralamat di Jl. Ronggowarsito Pos IV Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan dibenarkan oleh Terdakwa bahwa bahwa alat tersebutlah yang dipergunakan dalam penambangan tanpa izin yang dilakukan oleh Terdakwa, barang bukti tersebut juga telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, dan setelah diperiksa dan diteliti dengan cermat, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas dakwakan Oditur Militer dalam perkara ini. Menimbang, bahwa barang bukti berupa 4 (empat) unit kendaraan yaitu 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Hino tahun 2012 Nopol H 1984 CL, warna Hijau, Nosin W04DTRJ57721, Nomor Rangka MJEC1JG43C5055074, 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Hino tahun 2013 Nopol H 1870 DM, warna Putih, Nosin W04DTRR00281, Nomor Rangka MJEC1JG43D5100210, 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Isuzu Elep tahun 2013 Nopol H 1846 GR, warna Putih Merah, Nosin B044661, Nomor Rangka MHCNK71LYDJ044661, 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Hino tahun 2014 Nopol H 1932 CZ, warna Putih Kombinasi, Nosin W04DTRR01550, Nomor Rangka MJEC1JG43E5102377, semuanya telah diperlihatkan dipersidangan kepada para Saksi yang hadir dan Terdakwa semuanya membenarkan serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, dimana ke empat unit kendaraan tersebut dipergunakan untuk mengangkut tanah urug yang digali dengan menggunakan excapator tersebut di atas, setelah diperiksa dengan cermat dan dihubungkan dengan alat bukti lain saling bersesuaian sehingga barang bukti 4 (empat) unit kendaraan tersebut dapat memperkuat pembuktian atas dakwaan Oditur Militer dalam perkara ini Menimbang, bahwa barang bukti 4 (empat) lembar surat-surat kendaraan berupa 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Hino tahun 2012 Nopol H 1984 CL, warna Hijau, Nosin W04DTRJ57721, Nomor Rangka MJEC1JG43C5055074, 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Hino tahun 2013 Nopol H 1870 DM, warna Putih, Nosin W04DTRR00281, Nomor Rangka MJEC1JG43D5100210, 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Isuzu tahun 2013 Nopol H 1846 GR, warna Putih Merah, Nosin B044661, Nomor Rangka MHCNK71LYDJ044661 dan 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Hino tahun 2014 Nopol H 1932 CZ, warna Putih Kombinasi, Nosin W04DTRR01550, Nomor Rangka MJEC1JG43E5102377, telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi di persidangan, masing-masing membenarkan dan telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, setelah diteliti dengan cermat semua barang bukti tersebut telah sesuai dengan fisik ke empat barang bukti kendaraan dump truck sehingga semua surat kelengkapan berkas tersebut juga berkaitan langsung dengan perkara ini sehingga dapat memperkuat pembuktian perkara ini. Menimbang, bahwa 1 (satu) lembar foto lokasi tanah di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat, setelah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi di persidangan semuanya membenarkan bawah lokasi itulah tempat penambangan tanah urug yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini, barang bukti tersebut setelah diperiksa dengan cermat juga saling bersesuaian dengan alat bukti lain sehingga dapat memperkuat permbuktian dalam perkara ini. Menimbang, bahwa barang bukti 1 (satu) lembar Kertas dengan tulisan tangan Sdr. Rudi Salam (Saksi-2) petugas lapangan (Cheker) yang mecatat retasi mobil yang datang membeli tanah urug pada tanggal 10 Februari 2015 di tempat penambangan tersebut, setelah diperlihatkan kepada Saksi-2 maupun Terdakwa semuanya membenarkan dan setelah dihubungkan dengan alat bukti lain saling bersesuaian sehingga barang bukti tersebut dapat memperkuat pembuktian dalam perkara ini. Meimbang, bahwa 1 (satu) lembar INVOICE Nomor : MH160-00135 tanggal 29 Juni 2007, Faktur pajak No. 010.000-07.00012981 dari PT HEXINDO ADIPERKASA tbk
23
terhadap barang alat berat jenis Excavator Merk Hitachi Model ZX 110M warna Orange Nomor Rangka M/N : ATJ-001630 Nomor Mesin : 943734, barang bukti surat tersebut sebagai kelengkapan kepemilikan barang bukti Excavator yang dipergunakan oleh Terdakwa dalam melakukan tindak pidana ini, setelah diteliti dengan cermat saling bersesuaian dengan bukti-bukti lain sehingga barang bukti tersebut juga dapat memperkuat pembuktian dalam perkara ini. Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah dipersidangan maupun yang dibacakan dari Berita Acara Pendahuluan serta barang bukti yang dihadapkan di persidangan dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 1992 melalui pendidikan Secata Gel. II di Malino Kodam VII/WRB selama 4 bulan setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendidikan kejuruan Peralatan di Pusdikpal Cimahi selama 4 bulan, setelah lulus ditugaskan di Penerbad Lanumad Ahmad Yani Semarang, tahun 2000 mengikuti pendidikan Secaba Reg, setelah lulus ditugaskan kembali di Penerbad Lanumad Ahmad Yani Semarang sampai dengan saat saat ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Lanumad Ahmad Yani Semarang menjabat Bakima dengan pangkat Serka, NRP 3920854371172. 2. Bahwa benar Terdakwa dalam perkara ini pernah ditahan, belum pernah terlibat dalam perkara lain, belum pernah dihukum baik pidana maupun disiplin, pernah tugas operasi militer pada tahun 1993-1994 di Timor-Timor dianugrahi Satya Lencana Seroja, tahun 2001 di Papua, tahun 2004 Opsdarmil di Aceh dianugrahi Satya Lencana Darma Nusa dan Terdakwa sudah berkeluarga. 3. Bahwa benar sekira bulan Desember 2013 Terdakwa jalan-jalan melewati daerah Bambankerep kemudian bertemu dan kenal dengan Bpk. Wardi alias Bambang (Saksi5) Tokoh Masyarakat Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat, setelah beberapa kali bertemu, Terdakwa dan Saksi-5 sering ngobrol tentang penambangan dan di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat pernah ada penambangan, selanjutnya Saksi-5 berkata “Bagaimana kalau Pak Syahrir saja yang mengelola?” dijawab Terdakwa “Tidak berani kalau tidak ada persetujuan warga dengan pemilik tanah”. 4. Bahwa benar selanjutnya Saksi-5 dan beberapa tokoh warga Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat mengadakan pertemuan dan disepakati untuk melanjutkan kegiatan penambangan dengan pertimbangan masih banyak pembangunan fasilitas umum Dusun yang belum selesai dibangun, beberapa hari kemudian Terdakwa dipertemukan dengan pemilik tanah serta beberapa warga Dusun Bambangkerep disaksikan tokoh masyarakat, setelah mendapat Izin dari warga dan pemilik tanah (diberi, fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik, fotokopi Bukti Kepemilikan tanah bentuk letter D serta Akta Jual Beli) Terdakwa kemudian menghimpunnya bersama Surat Persetujuan dari RT, RW dan Kelurahan Kedungpane. 5. Bahwa benar sebelum mulai melakukan penambangan, sudah terjadi kesepakatan setiap pengangkutan tanah urug per ritnya, untuk kas warga Rp.19.000,00(sembilan belas ribu rupiah dan untuk pemilik tanah per ritnya Rp.15.000,00(lima belas ribu rupiah). 6. Bahwa benar tanah yang rencana ditambang adalah milik 3 (tiga) orang warga Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang yang bernama Sdr. Sunaim (Saksi-3), Sdr. Basari (Saksi-4) dan Sdr. Basuki (dikuasakan kepada Sdr. Mahyudin) seluas kurang lebih 50x100 M² menurut patok yang sudah dibuat oleh pemilik tanah.
24
7. Bahwa benar kemudian sekira bulan Agustus 2014 Terdakwa membawa 1 (satu) unit Excavator ke tempat penambangan di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat dan melakukan penambangan, kira-kira berjalan 3 (tiga) minggu datang petugas dari Polda Jateng bernama Kompol Sapuan memerintahkan Terdakwa untuk menghentikan kegiatan penambangan karena tidak memiliki Izin Usaha Pertambangan dari pihak yang berwenang sehingga Terdakwa menghentikan kegiatan dan mengembalikan alat Excavator kepada pemiliknya. 8. Bahwa benar setelah berhenti kurang lebih selama 1 (satu) bulan, Terdakwa melihat tempat penambangan yang lain tetap berjalan lancar, Terdakwa kemudian ke kantor ESDM kota Semarang di Jl. Pamularsih Semarang, Terdakwa ditemui petugas yang Terdakwa lupa namanya, dan oleh petugas tersebut Terdakwa dijelaskan bahwa Izin Usaha Pertambangan untuk penambangan di wilayah Kota Semarang sudah tidak keluar lagi sehingga Terdakwa tidak memperoleh Izin Usaha Pertambangan. 9. Bahwa benar walaupun Terdakwa tidak memperoleh Izin Usaha Pertambangan, sekira bulan September 2014 Terdakwa kembali membawa 1 (satu) unit Beegho/ Excavator merek Hitachi Model ZX 110M warna Orange Nomor Rangka M/N : ATJ001630 Nomor Mesin : 943734 yang disewa selama 50 (lima puluh) jam seharga Rp.110.000,00(seratus sepuluh ribu rupiah) per jam dari Sdr. Suwanto pemilik CV Tri Karya yang berkantor di Jl. Ronggowarsito Pos IV Pelabuhan Tanjung Mas Semarang dan sebagai operator alat berat tersebut adalah Sdr. Bibim Saputra (Saksi-10). 10. Bahwa benar selanjutnya satu unit alat berat Beegho/Excavator tersebut sejak bulan September 2014 mulai beroperasi melakukan usaha penambangan tanah urug di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat tanpa Izin Usaha Pertambangan dari pejabat yang berwenang dalam hal ini Walikota Semarang. 11. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa melakukan operasi produksi tanah urug yang berada di lokasi penambangan tersebut dengan menggali, memuat dan menjual tanah urug kepada sopir-sopir dump truck yang datang membeli seharga Rp.90.000,00 (sembilan puluh ribu rupiah) sampai dengan Rp.115.000,00(seratus lima belas ribu rupiah) per dump truck tergantung besarnya dump truck antara lain kepada Sdr. Arisdiyanto (Saksi-7) yang mengemudikan Dump Truck Merk Isuzu tahun 2013 Nopol H 1846 GR warna Putih Merah, kepada Sdr. Supardi (Saksi-8) yang mengemudikan Dump Truck Merk Hino tahun 2013 Nopol H 1870 DM warna Putih, kepada Sdr. Sugito (Saksi-9) yang mengemudikan Dump Truck Merk Hino tahun 2012 Nopol H 1984 CL warna Hijau, kepada Sdr. Ari Prasetyo (Saksi-11) yang mengemudikan Dump Truck Merk Hino tahun 2014 Nopol H 1932 CZ, warna Putih kombinasi dan setiap harinya Terdakwa dapat menjual tanah urug tersebut antara 60 (enam puluh) sampai dengan 70 (tujuh puluh) dump truck. 12. Bahwa benar hasil dari penjualan tanah urug, setiap dump trucknya sesuai dengan kesepakatan dengan warga dan pemilik tanah dibagi Terdakwa untuk yang punya tanah Rp.15.000,00(lima belas ribu rupiah), untuk kas warga Dusun Bambankerep Rp.19.000,00(sembilan belas ribu rupiah), untuk petugas lapangan (Cheker) dan pembersih jalan Rp.10.000,00(sepuluh ribu rupiah) dan sisanya setelah disisihkan untuk pembayaran biaya Operasional alat berat yang dioperasikan di lokasi penambangan termasuk untuk biaya makan dan gaji operator alat berat sisanya untuk Terdakwa. 13. Bahwa benar keuntungan yang didapat Terdakwa dari selama penambangan tanah urug di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Terdakwa tidak bisa merinci secara jelas namun selama kegiatan penambangan tersebut berlangsung Terdakwa mengaku mendapatkan keuntungan. 14. Bahwa benar kegiatan usaha penambangan tanah urug tersebut oleh masyarakat dilaporkan kepada Sdr. Rudi Suseno, S.T., M.T. (Saksi-6) dan teman-temannya yang
25
ada di Kantor Dinas ESDM, di daerah Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kota Semarang Barat ada kegiatan penambangan tanah urug sehingga untuk mengecek kebenaran informasi tersebut pada tanggal 10 Februari 2015 Tim gabungan dari Ditreskrimsus Polda Jateng dan Dinas ESDM Propinsi Jateng mendatangi tempat penambangan tanah urug di daerah Bambankerep Kedungpane Semarang, Saksi-6 turut tergabung sebagai petugas dalam Tim tersebut. 15. Bahwa benar setelah dilakukan pemeriksaan kegiatan penambangan tanah urug tersebut tidak dilengkapi dengan IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan barang bukti yang berhasil disita oleh petugas Gabungan antara lain 1 (satu) unit excavator merek Hitachi Model ZX 110M warna Orange Nomor Rangka M/N : ATJ-001630 Nomor Mesin : 943734, 1 (satu) lembar retase (catatan keluar masuknya kendaraan truck yang sudah mengangkut tanah) dan 4 (empat) unit mobil Dump Truck yaitu Dump Truck Merk Isuzu tahun 2013 Nopol H 1846 GR warna Putih Merah, Dump Truck Merk Hino tahun 2013 Nopol H 1870 DM warna Putih, Dump Truck Merk Hino tahun 2012 Nopol H 1984 CL warna Hijau dan Dump Truck Merk Hino tahun 2014 Nopol H 1932 CZ, warna Putih kombinasi yang mengangkut tanah urug dari lokasi tersebut, selanjutnya barangbarang bukti tersebut bersama dengan Terdakwa dan para Saksi dibawa ke Polda Jateng, selanjutnya Terdakwa dilimpahkan ke Denpom IV-5/Semarang untuk diproses lebih lanjut. 16. Bahwa benar alasan Terdakwa melakukan penambangan tanah urug di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat tanpa Izin Usaha Pertambangan dari instansi yang berwenang selain untuk mencari keuntungan juga karena permintaan dan persetujuan dari warga karena warga membutuhkan bantuan dana dana untuk melanjutkan pembangunan fasilitas umum yang ada di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen. 17. Bahwa benar atas kegiatan penambangan yang dilakukan oleh Terdakwa tersebut masyarakat Dusun Bambankerep Kel. Kedunpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat merasa terbantu dalam melanjutkan pembangunan fasilitas umum yang sudah berjalan antara lain membantu pembangunan TPQ Al Hidayah, membantu pembuatan Sumur Artetis, membantu pembangunan Jalan, membantu program penerangan jalan Kampung dan membantu pembuatan Gudang Alat Kematian makam kampung. 18. Bahwa benar tanah urug yang ditambang oleh Terdakwa di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barang tersebut adalah termasuk mineral jenis batuan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara. 19. Bahwa benar Terdakwa menyadari sejak awal mulai penambangan tanah urug tersebut seharusnya memiliki Izin Usaha Pertambangan dari pejabat dan instansi yang berwenang dalam hal ini Walikota Semarang melalui Dinas ESDM Propinsi Jawa Tengah namun Terdakwa tetap melakukan usaha penambangan tanpa memiliki Izin Usaha Pertambangan karena ingin mendapatkan keuntungan pribadi. Menimbang, bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa setelah memperhatikan fakta hukum yang terungkap di persidangan, Majelis Hakim sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan, namun demikian Majelis Hakim tetap akan membuktikan sendiri dalam putusan ini sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan. 2. Bahwa mengenai lama pidana yang dimohonkan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya yang akan dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis Hakim akan
26
mempertimbangkan sendiri dalam putusan ini berdasarkan fakta hukum yang terungkap di persidangan dihubungkan dengan sifat hakekat, akibat serta hal-hal lain yang memberatkan maupun meringankan perbuatannya. Menimbang, bahwa mengenai pleidoi yang isinya pada dasarnya hanya permohonan keringanan hukuman, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa alasan kegiatan Terdakwa melakukan penambangan di wilayah Dukuh Bambankerep Kelurahan Kedungpane Kec. Mijen adalah suatu proses pekerjaan yang didukung oleh seluruh warga yang ada di wilayah tersebut dengan adanya persetujuan tertulis oleh warga dan para ketua RT dan ketua RW., tidak dapat diterima karena berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku setiap kegiatan penambangan baik perorangan maupun berbadan hukum harus melalui prosedur perizinan yang berlaku, hal tersebut Terdakwa menyadari bahkan Terdakwa pernah mengajukan izin kepada pihak yang berwenang dalam hal ini Dinas ESDM Propinsi Jawa Tengah namun tidak dikeluarkan izin karena di wilayah Kota Semarang belum diatur tata ruang pertambangan namun Terdakwa tetap melanjutkan usaha pertambangan tersebut. 2. Bahwa alasan Terdakwa di dalam pekerjaan penambangan tersebut membawa dampak yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga, hal ini dibuktikan dengan adanya surat warga yang mengatakan hasil dari pekerjaan tersebut sangat membantu pembangunan wilayahnya dan utamanya adanya sumber mata air yang ditemukan di lokasi pekerjaan sehingga benar-benar membantu kesejahteraan dan kemakmuran wilayahnya tidak dapat diterima karena sebelum dilakukan usaha penambangan, berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara harus mengajukan izin usaha pertambangan terlebih dahulu dari pihak yang berwenang. Izin Usaha Pertambangan (IUP) terdiri dari dua tahap yaitu IUP Eksplorasi meliputi kegiatan penyelidikan umum, ekplorasi dan studi kelayakan dan IUP Operasi Produksi meliputi kegiatan Konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta penangkutan dan penjualan. Bahwa dalam IUP Eksplorasi harus memuat ketentuan-ketentuan antara lain lokasi dan luas wilayah, hak dan kewajiban pemegang IUP, jenis usaha yang diberikan, iuran tetap dan iuran eksplorasi dan Analisa dampak lingkungan (Amdal). Bahwa dalam IUP Operasi Produksi harus memuat ketentuan-ketentuan antara lain luas wilayah, lokasi penambangan, pengangkutan dan penjualan, jangka waktu berlakunya IUP, penerimaan Negara bukan pajak yang terdiri atas iuran tetap dan iuran produksi. Berdasarkan fakta di persidangan terungkap fakta dalam kegiatan penambangan tersebut ada manfaat yang dirasakan oleh masyarakat setempat namun tidak dapat dijadikan sebagai alasan pembenar atas perbuatan Terdakwa karena tujuan Negara memberlakukan perizinan setiap usaha pertambangan bukan semata-mata mendatangkan manfaat kepada warga di lokasi penambangan namun juga memperhatikan manfaat dan dampak yang lebih luas antara lain tidak ada pemasukan pendapatan Negara bukan pajak dan juga memperhatikan dampak lingkungan yang terjadi akibat penambangan karena tidak ada hasil analisa dampak lingkungan di tempat penambangan oleh karenanya alasan Terdakwa tersebut tidak dapat diterima dan harus dikesampingkan. 3. Bahwa alasan Terdakwa dalam pekerjaan tersebut Terdakwa tidak menyangkal adanya keuntungan yang didapat namun tidak setiap hari mendapatkan keuntungan sebagaimana yang diuraikan oleh Terdakwa dalam pembelaannya tidak didukung data yang akurat sehingga alasan Terdakwa tersebut tidak dapat diterima.
27
4. Bahwa alasan Terdakwa yang menerangkan apa yang dilakukan oleh Terdakwa adalah membantu masyarakat sesuai salah satu isi dari 8 (delapan) wajib TNI, senantiasa menjadi contoh dan memelopori usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya adalah pemahaman yang keliru tentang penerapan isi delapan wajib TNI dimana kewajiban setiap prajurit dalam poin dimaksud adalah perbuatan setiap prajurit yang dilakukan tanpa melawan hukum atau dengan kata lain perbuatan setiap prajurit yang tidak bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku. 5. Bahwa keterangan Terdakwa walaupun pekerjaan Terdakwa tersebut dirasa sangat membantu masyarakat di wilayah tersebut, namun Terdakwa tetap mengakui dan menyadari apa yang dilakukan oleh Terdakwa sangat keliru dan salah, Terdakwa sangat menyesal atas perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi serta akibat perbuatan tersebut Terdakwa telah ditahan selama 50 (lima puluh) hari, tidak menerima remonerasi, gaji dipotong 25 %, ditunda kenaikan pangkat selama 3 (tiga) periode dan dimata keluarga dan masyarakat memiliki beban psikologis sebagai orang yang bersalah, hal tersebut adalah salah satu konsekwensi atas perbuatan Terdakwa dalam perkara ini. Menimbang, bahwa mengenai tanggapan (replik) Oditur Militer terhadap pleidoi Terdakwa disampaikan secara lisan di persidangan, tidak menerangkan hal-hal yang baru dan hanya menyampaikan bahwa semua isi pleidoi Terdakwa hanya permohonan keringanan hukuman dan tidak menyangkut materi tuntutannya dan menyatakan tetap pada tuntutannya maka Majelis Hakim tidak perlu menanggapinya secara khusus. Menimbang, bahwa surat dakwaan Oditur Militer dalam perkara ini yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsurnya sebagai berikut : Unsur ke satu : Setiap orang. Unsur ke dua : Yang melakukan usaha penambangan tanpa IUP, IPR atau IUPK. Menimbang, bahwa mengenai unsur ke satu “Setiap orang”, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud dengan pengertian "Setiap orang" adalah subyek hukum, sedangkan yang dimaksud subyek hukum dalam KUHP adalah orang atau badan hukum. Bahwa yang dimaksud dengan orang sebagai subyek hukum pidana adalah sebagaimana diatur dalam pasal 2 sampai pasal 9 KUHP, dalam rumusan pasal tersebut adalah semua Warga Negara Indonesia dan termasuk Warga Negara Asing yang memenuhi persyaratan yang diatur dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP tersebut, yang dalam hal ini termasuk pula anggota angkatan perang (anggota Tentara Nasional Indonesia) sebagai Warga Negara Indonesia. Dalam hal subyek hukum adalah seorang prajurit TNI maka pada waktu melakukan tindak pidana harus masih dalam dinas aktif yakni belum mengakhiri atau diakhiri ikatan dinasnya. Menimbang, berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi di bawah sumpah, serta barang bukti yang diajukan di persidangan diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar di persidangan Oditur Militer menghadapkan seorang Terdakwa dalam perkara ini bernama M. Syahrir anggota TNI AD, identitas Terdakwa tersebut sama dengan identitas Terdakwa dalam perkara ini berdasarkan Kepera dan Surat Dakwaan Oditur Militer. 2. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 1992 melalui pendidikan Secata Gel. II di Malino Kodam VII/WRB selama 4 bulan setelah lulus dan
28
dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan mengikuti pendidikan kejuruan Peralatan di Pusdikpal Cimahi selama 4 bulan, setelah lulus ditugaskan di Penerbad Lanumad Ahmad Yani Semarang, tahun 2000 mengikuti pendidikan Secaba Reg, setelah lulus ditugaskan kembali di Penerbad Lanumad Ahmad Yani Semarang sampai dengan saat saat ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Lanumad Ahmad Yani Semarang menjabat Bakima dengan pangkat Serka, NRP 3920854371172. 3. Bahwa benar Sdr. M. Syahrir adalah anggota TNI aktif yang menjadi Terdakwa dalam perkara ini berdasarkan Keppera dan Surat Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas sehingga Terdakwa adalah benar anggota TNI aktif sebagai subjek hukum dalam perkara ini Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur ke satu “Setiap orang“ telah terpenuhi. Menimbang, bahwa mengenai unsur ke dua “Yang melakukan usaha penambangan tanpa IUP, IPR atau IUPK”, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa unsur pasal ini bersifat alternatif dengan konsekuensi yuridis Majelis Hakim hanya akan mempertimbangkan atau membuktikan satu diantara unsur di atas yang paling mendekati atau bersesuaian dengan fakta yuridis dari hasil persidangan dan terhadap unsur yang lainnya tidak perlu dibuktikan lagi apabila salah satu alternatif unsur telah terpenuhi; Bbahwa aktivitas pertambangan memiliki peran strategis dalam memberikan nilai tambah secara nyata terhadap pertumbuhan perekonomian termasuk didalamnya nilai tambah bagi masyarakat sekitar lokasi pertambangan sehingga dibuka kesempatan baik bagi perorangan, kelompok masyarakat maupun koperasi guna melakukan usaha pertambangan. Berdasarkan asumsi di atas, maka guna mengakomodir kepentingan hukum pihakpihak yang berkaitan dengan aktivitas pertambangan diberlakukanlah UU Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara sebagai ketentuan khusus (lex specialist) yang mengatur berbagai ketentuan hukum berkaitan dengan aktivitas pertambangan; Bahwa berdasarkan Pasal 1 UU Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, IUP merupakan singkatan dari Izin Usaha Pertambangan, sedangkan IPR adalah Izin Pertambangan Rakyat dan IUPK adalah Izin Usaha Pertambangan Khusus. Dalam konteks ini, berdasarkan ketentuan Pasal 35 UU Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara gradasi dari perizinan tersebut yang utama adalah IUP; Bahwa berdasarkan pertimbangan hukum di atas maka Majelis Hakim berpendapat unsur yang akan dibuktikan dalam perkara a quo adalah melakukan usaha penambangan tanpa IUP; Bahwa yang dimaksud dengan Usaha Pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pasca tambang. Bahwa Izin Usaha Pertambangan (IUP) terdiri atas IUP Eksplorasi dan IUP operasi produksi yang diberikan oleh menteri, Gubenur, Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya, selanjutnya Izin Pertambangan Rakyat (IPR) diberikan oleh Bupati/ Walikota dan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang terdiri atas IUPK Eksprorasi dan IUPK operasi produksi yang diberikan oleh menteri;
29
Bahwa IUP Eksplorasi meliputi kegiatan penyelidikan umum, ekplorasi dan studi kelayakan dan IUP Operasi Produksi meliputi kegiatan Konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta penangkutan dan penjualan. Bahwa dalam IUP Eksplorasi harus memuat ketentuan-ketentuan antara lain lokasi dan luas wilayah, hak dan kewajiban pemegang IUP, jenis usaha yang diberikan, iuran tetap dan iuran eksplorasi dan Analisa dampak lingkungan (Amdal). Bahwa dalam IUP Operasi Produksi harus memuat ketentuan-ketentuan antara lain luas wilayah, lokasi penambangan, pengangkutan dan penjualan, jangka waktu berlakunya IUP, penerimaan Negara bukan pajak yang terdiri atas iuran tetap dan iuran produksi. Bahwa berdasarkan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2010 tentang kegiatan pertambangan Mineral dan Batubara : (1) Pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara ditujukan untuk melaksanakan kebijakan dalam mengutamakan penggunaan Mineral dan/atau Batubara untuk kepentingan dalam negeri. (2) Pertambangan Mineral dan Batubara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelompokkan ke dalam 5 (lima) golongan komoditas tambang: a. Mineral radioaktif meliputi radium, thorium, uranium, monasit, dan bahan galian radioaktif lainnya; b. Mineral logam meliputi litium, berilium, magnesium, kalium, kalsium, emas, tembaga, perak, timbal, seng, timah, nikel, mangaan, platina, bismuth, molibdenum, bauksit, air raksa, wolfram, titanium, barit, vanadium, kromit, antimoni, kobalt, tantalum, cadmium, galium, indium, yitrium, magnetit, besi, galena, alumina, niobium, zirkonium, ilmenit, khrom, erbium, ytterbium, dysprosium, thorium, cesium, lanthanum, niobium, neodymium, hafnium, scandium, aluminium, palladium, rhodium, osmium, ruthenium, iridium, selenium, telluride, stronium, germanium, dan zenotin; c. mineral bukan logam meliputi intan, korundum, grafit, arsen, pasir kuarsa, fluorspar, kriolit, yodium, brom, klor, belerang, fosfat, halit, asbes, talk, mika, magnesit, yarosit, oker, fluorit, ball clay, fire clay, zeolit, kaolin, feldspar, bentonit, gipsum, dolomit, kalsit, rijang, pirofilit, kuarsit, zirkon, wolastonit, tawas, batu kuarsa, perlit, garam batu, clay, dan batu gamping untuk semen; d. Batuan meliputi pumice, tras, toseki, obsidian, marmer, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers earth), slate, granit, granodiorit, andesit, gabro, peridotit, basalt, trakhit, leusit, tanah liat, tanah urug, batu apung, opal, kalsedon, chert, kristal kuarsa, jasper, krisoprase, kayu terkersikan, gamet, giok, agat, diorit, topas, batu gunung quarry besar, kerikil galian dari bukit, kerikil sungai, batu kali, kerikil sungai ayak tanpa pasir, pasir urug, pasir pasang, kerikil berpasir alami (sirtu), bahan timbunan pilihan (tanah), urukan tanah setempat, tanah merah (laterit), batu gamping, onik, pasir laut, dan pasir yang tidak mengandung unsur mineral logam atau unsure mineral bukan logam dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan; dan e. Batubara meliputi bitumen padat, batuan aspal, batubara, dan gambut. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta barang bukti yang yang diajukan di persidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar sekira bulan Desember 2013 Terdakwa jalan-jalan melewati daerah Bambankerep kemudian bertemu dan kenal dengan Bpk. Wardi alias Bambang (Saksi5) Tokoh Masyarakat Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota
30
Semarang Barat, setelah beberapa kali bertemu, Terdakwa dan Saksi-5 sering ngobrol tentang penambangan dan di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat pernah ada penambangan, selanjutnya Saksi-5 berkata “Bagaimana kalau Pak Syahrir saja yang mengelola?” dijawab Terdakwa “Tidak berani kalau tidak ada persetujuan warga dengan pemilik tanah”. 2. Bahwa benar selanjutnya Saksi-5 dan beberapa tokoh warga Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat mengadakan pertemuan dan disepakati untuk melanjutkan kegiatan penambangan dengan pertimbangan masih banyak pembangunan fasilitas umum Dusun yang belum selesai dibangun, beberapa hari kemudian Terdakwa dipertemukan dengan pemilik tanah serta beberapa warga Dusun Bambangkerep disaksikan tokoh masyarakat, setelah mendapat Izin dari warga dan pemilik tanah (diberi, fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik, fotokopi Bukti Kepemilikan tanah bentuk letter D serta Akta Jual Beli) Terdakwa kemudian menghimpunnya bersama Surat Persetujuan dari RT, RW dan Kelurahan Kedungpane. 3. Bahwa benar sebelum mulai melakukan penambangan, sudah terjadi kesepakatan setiap pengangkutan tanah urug per ritnya, untuk kas warga Rp.19.000,00(sembilan belas ribu rupiah dan untuk pemilik tanah per ritnya Rp.15.000,00(lima belas ribu rupiah). 4. Bahwa benar tanah yang rencana ditambang adalah milik 3 (tiga) orang warga Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang yang bernama Sdr. Sunaim (Saksi-3), Sdr. Basari (Saksi-4) dan Sdr. Basuki (dikuasakan kepada Sdr. Mahyudin) seluas kurang lebih 50x100 M² menurut patok yang sudah dibuat oleh pemilik tanah. 5. Bahwa benar kemudian sekira bulan Agustus 2014 Terdakwa membawa 1 (satu) unit Excavator ke tempat penambangan di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat dan melakukan penambangan, kira-kira berjalan 3 (tiga) minggu datang petugas dari Polda Jateng bernama Kompol Sapuan memerintahkan Terdakwa untuk menghentikan kegiatan penambangan karena tidak memiliki Izin Usaha Pertambangan dari pihak yang berwenang sehingga Terdakwa menghentikan kegiatan dan mengembalikan alat Excavator kepada pemiliknya. 6. Bahwa benar setelah berhenti kurang lebih selama 1 (satu) bulan, Terdakwa melihat tempat penambangan yang lain tetap berjalan lancar, Terdakwa kemudian ke kantor ESDM kota Semarang di Jl. Pamularsih Semarang, Terdakwa ditemui petugas yang Terdakwa lupa namanya, dan oleh petugas tersebut Terdakwa dijelaskan bahwa Izin Usaha Pertambangan untuk penambangan di wilayah Kota Semarang sudah tidak keluar lagi sehingga Terdakwa tidak memperoleh Izin Usaha Pertambangan. 7. Bahwa benar walaupun Terdakwa tidak memperoleh Izin Usaha Pertambangan, sekira bulan September 2014 Terdakwa kembali membawa 1 (satu) unit Beegho/ Excavator merek Hitachi Model ZX 110M warna Orange Nomor Rangka M/N : ATJ001630 Nomor Mesin : 943734 yang disewa selama 50 (lima puluh) jam seharga Rp.110.000,00(seratus sepuluh ribu rupiah) per jam dari Sdr. Suwanto pemilik CV Tri Karya yang berkantor di Jl. Ronggowarsito Pos IV Pelabuhan Tanjung Mas Semarang dan sebagai operator alat berat tersebut adalah Sdr. Bibim Saputra (Saksi-10). 8. Bahwa benar selanjutnya satu unit alat berat Beegho/Excavator tersebut sejak bulan September 2014 mulai beroperasi melakukan usaha penambangan tanah urug di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat tanpa Izin Usaha Pertambangan dari pejabat yang berwenang dalam hal ini Walikota Semarang. 9. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa melakukan operasi produksi tanah urug yang berada di lokasi penambangan tersebut dengan menggali, memuat dan menjual tanah urug kepada sopir-sopir dump truck yang datang membeli seharga Rp.90.000,00
31
(sembilan puluh ribu rupiah) sampai dengan Rp.115.000,00(seratus lima belas ribu rupiah) per dump truck tergantung besarnya dump truck antara lain kepada Sdr. Arisdiyanto (Saksi-7) yang mengemudikan Dump Truck Merk Isuzu tahun 2013 Nopol H 1846 GR warna Putih Merah, kepada Sdr. Supardi (Saksi-8) yang mengemudikan Dump Truck Merk Hino tahun 2013 Nopol H 1870 DM warna Putih, kepada Sdr. Sugito (Saksi-9) yang mengemudikan Dump Truck Merk Hino tahun 2012 Nopol H 1984 CL warna Hijau, kepada Sdr. Ari Prasetyo (Saksi-11) yang mengemudikan Dump Truck Merk Hino tahun 2014 Nopol H 1932 CZ, warna Putih kombinasi dan setiap harinya Terdakwa dapat menjual tanah urug tersebut antara 60 (enam puluh) sampai dengan 70 (tujuh puluh) dump truck. 10. Bahwa benar hasil dari penjualan tanah urug, setiap dump trucknya sesuai dengan kesepakatan dengan warga dan pemilik tanah dibagi Terdakwa untuk yang punya tanah Rp.15.000,00(lima belas ribu rupiah), untuk kas warga Dusun Bambankerep Rp.19.000,00(sembilan belas ribu rupiah), untuk petugas lapangan (Cheker) dan pembersih jalan Rp.10.000,00(sepuluh ribu rupiah) dan sisanya setelah disisihkan untuk pembayaran biaya Operasional alat berat yang dioperasikan di lokasi penambangan termasuk untuk biaya makan dan gaji operator alat berat sisanya untuk Terdakwa. 11. Bahwa benar keuntungan yang didapat Terdakwa dari selama penambangan tanah urug di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Terdakwa tidak bisa merinci secara jelas namun selama kegiatan penambangan tersebut berlangsung Terdakwa mengaku mendapatkan keuntungan. 12. Bahwa benar kegiatan usaha penambangan tanah urug tersebut oleh masyarakat dilaporkan kepada Sdr. Rudi Suseno, S.T., M.T. (Saksi-6) dan teman-temannya yang ada di Kantor Dinas ESDM, di daerah Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kota Semarang Barat ada kegiatan penambangan tanah urug sehingga untuk mengecek kebenaran informasi tersebut pada tanggal 10 Februari 2015 Tim gabungan dari Ditreskrimsus Polda Jateng dan Dinas ESDM Propinsi Jateng mendatangi tempat penambangan tanah urug di daerah Bambankerep Kedungpane Semarang, Saksi-6 turut tergabung sebagai petugas dalam Tim tersebut. 13. Bahwa benar setelah dilakukan pemeriksaan kegiatan penambangan tanah urug tersebut tidak dilengkapi dengan IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan barang bukti yang berhasil disita oleh petugas Gabungan antara lain 1 (satu) unit excavator merek Hitachi Model ZX 110M warna Orange Nomor Rangka M/N : ATJ-001630 Nomor Mesin : 943734, 1 (satu) lembar retase (catatan keluar masuknya kendaraan truck yang sudah mengangkut tanah) dan 4 (empat) unit mobil Dump Truck yaitu Dump Truck Merk Isuzu tahun 2013 Nopol H 1846 GR warna Putih Merah, Dump Truck Merk Hino tahun 2013 Nopol H 1870 DM warna Putih, Dump Truck Merk Hino tahun 2012 Nopol H 1984 CL warna Hijau dan Dump Truck Merk Hino tahun 2014 Nopol H 1932 CZ, warna Putih kombinasi yang mengangkut tanah urug dari lokasi tersebut, selanjutnya barangbarang bukti tersebut bersama dengan Terdakwa dan para Saksi dibawa ke Polda Jateng, selanjutnya Terdakwa dilimpahkan ke Denpom IV-5/Semarang untuk diproses lebih lanjut. 14. Bahwa benar tanah urug yang ditambang oleh Terdakwa di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barang tersebut adalah termasuk mineral jenis batuan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara. 15. Bahwa benar Terdakwa menyadari sejak awal mulai penambangan tanah urug tersebut seharusnya memiliki Izin Usaha Pertambangan dari pejabat dan instansi yang berwenang dalam hal ini Walikota Semarang melalui Dinas ESDM Propinsi Jawa Tengah namun Terdakwa tetap melakukan usaha penambangan tanpa memiliki Izin Usaha Pertambangan karena ingin mendapatkan keuntungan pribadi.
32
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Terdakwa telah melakukan usaha pertambangan Mineral jenis bantuan di Dusun Bambankerep Kel. Kedunpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat tanpa Izin Usaha Pertambangan dari pejabat yang berwenang dalam hal ini Walikota Semarang melalui Dinas ESDM Propinsi Jawa Tengah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke dua “Melakukan penambangan tanpa IUP”, telah terpenuhi. Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan telah terpenuhi, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa dakwaan telah terbukti secara sah dan meyakinkan. Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana ”Setiap orang yang melakukan usaha penambangan tanpa IUP”, sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal 158 jo pasal 37 Undang-Undang RI No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di persidangan, dengan jabatan Terdakwa sebagai Bajuyar Lanumad Ahmad Yani Puspenerbad ketika melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya, Terdakwa dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani, demikian pula atas pertanyaan Majelis Hakim mengenai identitas dirinya bahwa Terdakwa dapat menjawab secara lengkap dan sempurna yang berarti pula bahwa Terdakwa dapat mempertanggung jawabkan atas segala perbuatannya menurut hukum dan oleh karenanya Terdakwa harus dipidana. Menimbang, bahwa tujuan Majelis Hakim dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat, menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dari dampak lingkungan yang diakibatkan penambangan secara ilegal, menjaga kepentingan militer dalam arti setiap prajurit termasuk Terdakwa selalu patuh dan taat terhadap aturan hukum yang berlaku di lingkungan TNI sehingga institusi TNI tidak dirugikan dan dapat melaksanakan tugas pokoknya dengan baik sehingga diharapkan setiap prajurit tetap mematuhi dan menjunjung tinggi serta tunduk terhadap ketentuan hukum yang berlaku. Menimbang, bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat dan akibat serta hal-hal lain yang mempengaruhi perbuatannya, sebagai berikut : 1. Bahwa perbuatan Terdakwa dalam melakukan tindak pidana ini dengan alasan selain mencari keuntungan juga membantu masyarakat dalam melanjutkan program pembangunan di sekitar tempat penambangan walaupun Terdakwa pernah dihentikan oleh petugas Polda Jawa Tengah karena dalam penambangan tanah urug tersebut tidak mempunyai Izin Usaha Penambangan dari pihak yang berwenang namun Terdakwa kembali melakukan usaha penambangan tanah urug tersebut dengan alasan selain tersebut di atas juga membantu pemilik tanah untuk meratakan lahannya sehingga lokasinya dapat dibangun rumah dan penambangan tersebut sudah mendapat izin dari warga dan pejabat Dusun setempat, hal tersebut tidak dapat dibenarkan karena sejak awal Terdakwa sudah mengetahui bahwa di dalam suatu kegiatan usaha penambangan perlu mengurus Izin Usaha Pertambangan terlebih
33
dahulu kepada pejabat dan instansi yang berwenang dalam hal ini kantor Dinas ESDM, hal tersebut sudah pernah Terdakwa lakukan namun tidak mendapat Izin karena di daerah Kota Semarang belum diatur rencana tata ruang wilayah pertambangan akan tetapi Terdakwa tetap melanjutkan usaha penambangan tersebut. 2. Bahwa mengingat mineral dan batubara sebagai kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi merupakan sumber daya alam yang tak terbarukan, pengelolaannya perlu dilakukan seoptimal mungkin, efisien, transparan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta berkeadilan agar memperoleh manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat dan berkelanjutan, nyatanya bahwa perbuatan penambangan tanah urug dan menjual hasil usaha penambangan tanpa izin, hal ini sangat bertentangan dengan penjelasan dalam Undang-Undang sebagaimana yang didakwakan Oditur Militer kepada Terdakwa. 3. Bahwa Pemerintah memberikan kesempatan kepada Badan Usaha yang berbadan hukum Indonesia, Koperasi, Perseorangan maupun masyarakat setempat untuk melakukan usaha penambangan mineral dan batubara berdasarkan izin, artinya dalam hal melakukan usaha penambangan mineral dan batubara harus terlebih dahulu memiliki izin namun usaha penambangan tersebut dilakukan oleh Terdakwa dengan mengharapkan keuntungan pribadi tanpa memperdulikan aturan hukum yang berlaku dan tidak memperdulikan akibat dari perbuatannya. 4. Bahwa pada hakekatnya perbuatan Terdakwa tersebut sangat dilarang, usaha penambangan tanpa izin selain merugikan Negara karena tidak ada penerimaan Negara bukan pajak dalam usaha penambangan tersebut, juga dapat menimbulkan dampak kerusakan lingkungan karena tidak dilakukan analisa dampak lingkungan di tempat penambangan. 5. Bahwa perbuatan Terdakwa melakukan penambangan di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat dapat mengakibatkan bencana alam karena tidak dilakukan analisa dampak lingkungan seperti terjadinya banjir dan longsor juga secara umum sangat mencemarkan nama baik institusi TNI Angkatan Darat dan pada kususnya Kesatuan Lanumad Ahmad Yani Puspenerbad dan juga merugikan keuangan Negara karena tidak ada pemasukan kas Negara atas kegiatan penambangan yang dilakukan oleh Terdakwa tersebut. 6. Bahwa hal lain yang mempengaruhi perbuatan Terdakwa karena Terdakwa mempunyai disiplin yang yang kurang baik, cenderung melanggar aturan hukum yang berlaku, lebih mementingkan dirinya sendiri, mencari keuntungan tanpa bekerja keras dengan tidak mengindahkan aturan hukum yang berlaku. 7. Bahwa Terdakwa selain melakukan kegiatan penambangan tanpa izin, Terdakwa juga melakukan penjualan hasil usaha penambangan tanpa izin. Menimbang, bahwa tujuan Majelis Hakim dalam memutus perkara ini tidaklah semata-mata hanya memidana Terdakwa, tetapi juga mempunyai tujuan agar dapat menimbulkan efek jerah bagi Terdakwa sehingga tidak mengulangi perbuatannya dimanapun Terdakwa berada, menyadari dan mengetahui perbuatannya tersebut sangat membahayakan lingkungan sekitar tempat penambangan khusunya lingkungan sekitar Dusun Bambankerep, disamping itu sebagai contoh bagi prajurit yang lain agar tidak meniru perbuatan Terdakwa. Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan halhal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : 1.
Hal-hal yang meringankan :
34
a. Terdakwa mengaku terus terang perbuatannya, sehingga memperlancar jalannya persidangan. b. Terdakwa mengaku bersalah, menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatnya. c. Terdakwa belum pernah dihukum. 2.
Hal-hal yang memberatkan : a. Perbuatan Terdakwa dapat mencemarkan citra TNI khususnya kesatuan Terdakwa di masyarakat. b. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan nilai-nilai doktrin TNI dimana setiap prajurit berkewajiban selalu menjunjung tinggi sikap dan kehormatan prajurit, tunduk pada hukum dan selalu memegang teguh disiplin keprajuritan sebagaimana dimaksud dalam Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. c. Perbuatan Terdakwa dapat menimbulkan dampak lingkungan seperti longsor dan banjir sehingga membahayakan masyarakat sekitar penambangan.
Menimbang, bahwa di dalam pasal dakwaan Oditur Militer dalam perkara ini sanksi hukumannya adalah kumulatif yaitu selain pidana penjara juga dijatuhi hukuman denda dengan tujuan, untuk pidana penjara agar dapat menimbulkan efek jerah kepada pelaku/Terdakwa sehingga tidak mengulangi perbuatannya dan hukuman denda selain mengembalikan kerugian keuangan Negara akibat usaha penambangan tersebut juga bertujuan untuk menanggulangi akibat dampak lingkungan pasca penambangan. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan, dihubungkan dengan sifat, hakekat dan akibat perbuatan Terdakwa, hal-hal yang meringankan maupun memberatkan perbuatannya serta alasan permohonan Terdakwa dalam pleidoinya, Majelis Hakim berpendapat permohonan pidana penjara maupun pidana denda Oditur Militer dalam tuntutannya dipandang berat sehingga permohonan keringanan hukuman Terdakwa sebagaimana dalam pembelaannya perlu dipertimbangkan. Menimbang, bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum dalam diktum dibawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa. Menimbang, bahwa selama Terdakwa menjalani penahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara. Menimbang, bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa : 1.
Barang-barang : a. 1 (satu) Unit Beegho / Excavator Merk Hitachi Model ZX 110M warna Orange Nomor Rangka M/N : ATJ-001630 Nomor Mesin : 943734, alat yang disewa oleh Sdr. Rudi Salam atas perintah Terdakwa dari Sdr. Suwanto (pemilik CV. Tri Karya) yang beralamat di Jl. Ronggowarsito Pos IV Pelabuhan Tanjung Mas Semarang untuk melakukan kegiatan pertambangan tanpa izin di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat yang dioperasikan oleh Sdr. Bibim Saputra (Saksi-10) tanpa Izin Usaha Pertambangan. b. 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Hino tahun 2012 Nopol H 1984 CL, warna Hijau, Nosin W04DTRJ57721, Nomor Rangka MJEC1JG43C5055074, bermuatan tanah urug beserta kunci kontaknya, mobil yang dikemudikan oleh Sdr. Sugito (Saksi-9)
35
untuk membeli dan mengangkut tanah urug dari tempat penambangan yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini. c. 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Hino tahun 2013 Nopol H 1870 DM, warna Putih, Nosin W04DTRR00281, Nomor Rangka MJEC1JG43D5100210, bermuatan tanah urug beserta kunci kontaknya, mobil yang dikemudikan oleh Sdr. Supardi (Saksi-8) untuk membeli dan mengangkut tanah urug dari tempat penambangan yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini. e. 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Isuzu Elep tahun 2013 Nopol H 1846 GR, warna Putih Merah, Nosin B044661, Nomor Rangka MHCNK71LYDJ044661, bermuatan tanah urug beserta kunci kontaknya, mobil yang dikemudikan oleh Sdr. Arisdiyanto (Saksi-7) untuk membeli dan mengangkut tanah urug dari tempat penambangan yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini. f. 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Hino tahun 2014 Nopol H 1932 CZ, warna Putih Kombinasi, Nosin W04DTRR01550, Nomor Rangka MJEC1JG43E5102377, bermuatan tanah urug beserta kunci kontaknya, mobil yang dikemudikan oleh Sdr. Ari Prasetyo (Saksi-11) untuk membeli dan mengangkut tanah urug dari tempat penambangan yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini. 2.
Sura-surat : a. 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Hino tahun 2012 Nopol H 1984 CL, warna Hijau, Nosin W04DTRJ57721, Nomor Rangka MJEC1JG43C5055074 atas nama Yongca Bayu Yaruca, alamat Jl. Panjaitan Raya No.97 RT.2 RW.2 Susukan Ungaran Timur Kab. Semarang, kelengkapan surat kendaraan dump truck yang dikemudikan oleh Sdr. Sugito (Saksi-9). b. 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Hino tahun 2013 Nopol H 1870 DM, warna Putih, Nosin W04DTRR00281, Nomor Rangka MJEC1JG43D5100210 atas nama Jumono, alamat Jl. Banyuurip RT.02 RW.03 Ngampel Kendal, kelengkapan surat kendaraan dump truck yang dikemudikan oleh Sdr. Supardi (Saksi-8). c. 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Isuzu tahun 2013 Nopol H 1846 GR, warna Putih Merah, Nosin B044661, Nomor Rangka MHCNK71LYDJ044661 atas nama Nurul Huda pemilik PT Dayun Aryadhana, alamat Pandean Lamper III No.14 RT.02 RW.08 Semarang Selatan Semarang, kelengkapan surat kendaraan dump truck yang dikemudikan oleh Sdr. Arisdiyanto (Saksi-7). d. 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Hino tahun 2014 Nopol H 1932 CZ, warna Putih Kombinasi, Nosin W04DTRR01550, Nomor Rangka MJEC1JG43E5102377 atas nama Nurul Huda pemilik PT. Dayun Aryadhana, alamat Jl. Pandean Lamper III No.14 Semarang Selatan Semarang, kelengkapan surat kendaraan dump truck yang dikemudikan oleh Sdr. Ari Prasetyo (Saksi-11). e. 1 (satu) lembar foto lokasi tanah di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang yang dijadikan tempat penambangan tanah urug yang dikelola oleh Terdakwa. f. 1 (satu) lembar Kertas dengan tulisan tangan Sdr. Rudi Salam (Saksi-2) petugas lapangan (Cheker) yang mecatat retasi mobil yang datang membeli tanah urug pada tanggal 10 Februari 2015 di lokasi penambangan di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang yang dikelola oleh Terdakwa. g. 1 (satu) lembar INVOICE Nomor : MH160-00135 tanggal 29 Juni 2007, Faktur pajak No. 010.000-07.00012981 dari PT HEXINDO ADIPERKASA tbk terhadap barang alat berat jenis Excavator Merk Hitachi Model ZX 110M warna Orange Nomor Rangka M/N : ATJ-001630 Nomor Mesin : 943734, yang diajukan oleh PT TRI KARYA sebagai bukti surat kelengkapan kepemilikan terhadap barang bukti
36
satu unit Excavator Merk Hitachi Model ZX 110M warna Orange Nomor Rangka M/N : ATJ-001630 Nomor Mesin : 943734. Menimbang, bahwa barang bukti 1 (satu) Unit Beegho/Excavator Merk Hitachi Model ZX 110M warna Orange Nomor Rangka M/N : ATJ-001630 Nomor Mesin : 943734, setelah diperiksa dan diteliti dengan cermat berdasarkan bukti surat kepemilikan berupa 1 (satu) lembar INVOICE No. : MH160-00135 Faktur Pajak No. : 010.000-07.00012981 tanggal 29 Juni 2007, adalah benar milik CV. Tri Karya yang beralamat di Jl. Ronggowarsito Pos IV Pelabuhan Tanjung Emas oleh karenanya barang bukti tersebut perlu ditetapkan statusnya dikembalikan kepada pemiliknya yang sah yaitu CV. Tri Karya yang beralamat di Jl. Ronggowarsito Pos IV Pelabuhan Tanjung Emas. Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Hino tahun 2012 Nopol H 1984 CL, warna Hijau, Nomor Mesin W04DTRJ57721, Nomor Rangka MJEC1JG43C5055074, setelah diteliti dan diperiksa dengan cermat barang bukti tersebut berdasarkan surat STNK yang melekat dalam kendaraan tersebut atas nama Yongca Bayu Yaruca namun berdasarkan fakta di persidangan dari keterangan Sdr. Sugito (Saksi-9) terungkap bahwa kepemilikan barang bukti tersebut sudah beralih kepemilikan dan juga berdasarkan bukti dokumen yang diajukan di persidangan oleh Sdr. Daryanto berupa foto copy KTP atas nama Yongca Bayu Yaruca, foto copy kwitansi pembelian, foto copy BPKB dan satu lembar Surat permohonan Bon Pinjam barang bukti dari Sdr. Daryanto, setelah meneliti dokumen peralihan kepemilikan barang bukti tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti tersebut adalah sah milik Sdr. Daryanto sehingga ditentukan statusnya dikembalikan kepada pemiliknya yaitu Sdr. Daryanto. Menimbang, bahwa barang bukti 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Hino tahun 2013 Nopol H 1870 DM, warna Putih, Nomor Mesin W04DTRR00281, Nomor Rangka MJEC1JG43D5100210 atas nama Sdr. Jumono, setelah diperiksa dan diteliti dengan cermat berdasarkan keterangan Sdr. Supardi (Saksi-8) yang mengemudikan kendaraan tersebut adalah milik Sdr. Ichsan dan pada saat di persidangan Sdr. Ichsan sebagai pemilik barang bukti tersebut hadir di persidangan walaupun tidak diperiksa sebagai saksi sehingga Majelis Hakim berpendapat kepemilikan mobil tersebut tersebut adalah sah milik Sdr. Ichsan sehingga ditentukan statusnya dikembalikan kepada pemiliknya yaitu Sdr. Ichsan. Menimbang, bahwa barang bukti 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Isuzu Elep tahun 2013 Nopol H 1846 GR, warna Putih Merah, Nomor Mesin B044661, Nomor Rangka MHCNK71LYDJ044661 dan barang bukti 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Hino tahun 2014 Nopol H 1932 CZ, warna Putih Kombinasi, Nomor Mesin W04DTRR01550, Nomor Rangka MJEC1JG43E5102377, setelah diperiksa dan diteliti dengan cermat dihubungkan dengan surat kepemilikan berupa STNK benar bahwa kepemilikan dua unit kendaraan tersebut adalah atas nama Sdr. Nurul Huda oleh karenanya kedua unit kendaraan tersebut ditentukan statusnya dikembalikan kepada pemiliknya yaitu Sdr. Nurul Huda. Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Hino tahun 2012 Nopol H 1984 CL, warna Hijau, Nomor Mesin W04DTRJ57721, Nomor Rangka MJEC1JG43C5055074 adalah surat kelengkapan kendaraan milik Sdr. Daryanto maka ditentukan statusnya dikembalikan kepada pemiliknya yaitu Sdr. Dayanto. Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Hino tahun 2013 Nopol H 1870 DM, warna Putih, Nomor Mesin W04DTRR00281, Nomor Rangka MJEC1JG43D5100210 adalah surat kelengkapan kendaraan milik Sdr. Ichsan maka ditentukan statusnya dikembalikan kepada pemiliknya yaitu Sdr. Ichsan.
37
Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Isuzu tahun 2013 Nopol H 1846 GR, warna Putih Merah, Nomor Mesin B044661, Nomor Rangka MHCNK71LYDJ044661 dan barang bukti berupa 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Hino tahun 2014 Nopol H 1932 CZ, warna Putih kombinasi, Nomor Mesin W04DTRR01550, Nomor Rangka MJEC1JG43E5102377, kedua barang bukti tersebut adalah surat kelengkapan mobil milik Sdr. Nurul Huda maka ditentukan statusnya dikembalikan kepada Sdr. Nurul Huda sebagai pemilik yang sah. Menimbang, bahwa 1 (satu) lembar foto lokasi tanah di Dusun Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang Barat, tempat lokasi penambangan tanpa Izin Usaha Pertambangan, barang bukti tersebut setelah diperiksa dengan cermat berhubungan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini dan sejak semula melekat dalam berkas perkaranya maka ditentukan statusnya tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Menimbang, bahwa barang bukti 1 (satu) lembar kertas dengan tulisan tangan Sdr. Rudi Salam (Saksi-2) petugas lapangan (Cheker) yang mecatat retasi mobil yang datang membeli tanah urug pada tanggal 10 Februari 2015 di tempat penambangan tersebut berhubungan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini dan sejak semula melekat dalam berkas perkaranya maka ditentukan status tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Menimbang, bahwa barang bukti 1 (satu) lembar INVOICE Nomor : MH160-00135 tanggal 29 Juni 2007, Faktur pajak No. 010.000-07.00012981 dari PT HEXINDO ADIPERKASA tbk terhadap barang alat berat jenis Excavator Merk Hitachi Model ZX 110M warna Orange Nomor Rangka M/N : ATJ-001630 Nomor Mesin : 943734, yang diajukan oleh PT Tri Karya sebagai bukti surat kelengkapan kepemilikan terhadap barang bukti satu unit Excavator Merk Hitachi Model ZX 110M warna Orange Nomor Rangka M/N : ATJ-001630 Nomor Mesin : 943734, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap barang bukti tersebut, Nomor Rangka dan Nomor Mesin yang terterah dalam fisik barang bukti Excavator tersebut bersesuaian sehingga barang bukti tersebut dikembalikan kepada pemiliknya yang sah yaitu PT Tri Karya. Mengingat, pasal 158 jo pasal 37 Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI: 1.
Menyatakan Terdakwa atas nama M. Syahrir, pangkat Serka, NRP 3920854371172, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Melakukan usaha penambangan tanpa IUP”
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : a. Pidana Penjara : selama 8 (delapan) bulan, menetapkan selama Terdakwa berada dalam penahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. b. Pidana Denda
3.
: sebesar Rp.15.000.000,00(lima belas juta rupiah), dengan ketentuan apabila pidana denda tidak dibayar, diganti dengan pidana kurungan pengganti selama 4 (empat) bulan.
Menetapkan barang bukti berupa : a.
Surat-surat :
38
1). 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Hino tahun 2012 Nopol H 1984 CL, warna Hijau, Nomor Mesin W04DTRJ57721, Nomor Rangka MJEC1JG43C5055074 atas nama Yongca Bayu Yaruca, alamat Jl. Panjaitan Raya No.97 RT.2 RW.2 Susukan Ungaran Timur Kab. Semarang, dikembalikan kepada Sdr. Daryanto selaku pemilik yang sah. 2). 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Hino tahun 2013 Nopol H 1870 DM, warna Putih, Nomor Mesin W04DTRR00281, Nomor Rangka MJEC1JG43D5100210 atas nama Jumono, alamat Jl. Banyuurip RT.02 RW.03 Ngampel Kendal, dikembalikan kepada Sdr. Ichsan selaku pemilik yang sah. 3). 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Isuzu tahun 2013 Nopol H 1846 GR, warna Putih Merah, Nosin B044661, Nomor Rangka MHCNK71LYDJ044661 atas nama Nurul Huda, alamat Pandean Lamper III No.14 RT.02 RW.08 Semarang Selatan Semarang dan 1 (satu) lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor mobil Dump Truck Merk Hino tahun 2014 Nopol H 1932 CZ, warna Putih Kombinasi, Nosin W04DTRR01550, Nomor Rangka MJEC1JG43E5102377 atas nama PT. Dayun Aryadhana, alamat Jl. Pandean Lamper III No.14 Semarang Selatan Semarang, dikembalikan kepada Sdr. Nurul Huda selaku pemilik yang sah. 4). 1 (satu) lembar Foto Tanah di Dukuh Bambankerep Kel. Kedungpane Kec. Mijen Kota Semarang yang dijadikan Tempat Penambangan Tanah Urug dan 1 (satu) lembar kertas dengan tulisan tangan Saksi-2 Sdr. Rudi Salam (Cheker) tentang catatan retasi mobil yang datang membeli tanah urug pada tanggal 10 Februari 2015, tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 5). 1 (satu) lembar INVOICE Nomor : MH160-00135 tanggal 29 Juni 2007, Faktur pajak No. 010.000-07.00012981 dari PT HEXINDO ADIPERKASA tbk terhadap barang alat berat jenis Excavator Merk Hitachi Model ZX 110M warna Orange Nomor Rangka M/N : ATJ-001630 Nomor Mesin : 943734, dikembalikan kepada PT. Tri Karya yang beralamat di Jl. Ronggowarsito Pos IV Pelabuhan Tanjung Emas selaku pemilik yang sah. b.
Barang-barang : 1). 1 (satu) Unit Beegho/Excavator Merk Hitachi Model ZX 110M warna Orange Nomor Rangka M/N : ATJ-001630 Nomor Mesin : 943734, dikembalikan kepada PT. Tri Karya yang beralamat di Jl. Ronggowarsito Pos IV Pelabuhan Tanjung Emas selaku pemilik yang sah. 2). 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Hino tahun 2012 Nopol H 1984 CL, warna Hijau, Nosin W04DTRJ57721, Nomor Rangka MJEC1JG43C5055074 dan kunci kontaknya dikembalikan kepada Sdr. Daryanto selaku pemilik yang sah. 3). 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Hino tahun 2013 Nopol H 1870 DM, warna Putih, Nosin W04DTRR00281, Nomor Rangka MJEC1JG43D5100210 dan kunci kontaknya dikembalikan kepada Sdr. Ichsan selaku pemilik yang sah. 4). 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Isuzu tahun 2013 Nopol H 1846 GR, warna Putih Merah, Nosin B044661, Nomor Rangka MHCNK71LYDJ044661 dan 1 (satu) Unit Dump Truck Merk Hino tahun 2014 Nopol H 1932 CZ, warna Putih Kombinasi, Nosin W04DTRR01550, Nomor Rangka MJEC1JG43E5102377 serta masing-masing kunci kontaknya dikembalikan kepada Sdr. Nurul Huda selaku pemilik yang sah.
39
4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.10.000,00(sepuluh ribu rupiah). Demikian diputuskan pada hari ini Kamis tanggal 26 Mei 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Letnan Kolonel Chk Esron Sinambela, S.S., S.H., M.H. NRP 11950006980270 sebagai Hakim Ketua, serta Letnan Kolonel Chk Arwin Makal, S.H. NRP 11980011310570 dan Mayor Sus M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. NRP 524420 masingmasing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Letnan Kolonel Chk Azis Suharto, S.H. NRP 33703 dan Panitera Pengganti Kapten Chk Tedy Markopolo, S.H. NRP 21940030630373 di hadapan umum dan dihadiri oleh Terdakwa.
Hakim Ketua
CAP / TTD Esron Sinambela, S.S., S.H., M.H. Letnan Kolonel Chk NRP 11950006980270 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
TTD
TTD
Arwin Makal, S.H. Letkol Chk NRP 11980011310570
M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. Mayor Sus NRP 524420
Panitera Pengganti
TTD Tedy Markopolo, S.H. Kapten Chk NRP 21940030630373
Disalin sesuai dengan aslinya oleh Panitera Pengganti
Tedy Markopolo, S.H. Kapten Chk NRP 21940030630373