PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN NOMOR: 29-K / PM.II-10 / AD / IV / 2016 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara para Terdakwa : Terdakwa I Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Trisna Prihantanto Sertu/21070419600187 (Dahulu) Ba Intel Tim 2.3.B (Sekarang) Baintel Deninteldam IV/Diponegoro Bantul-Yogyakarta, 10 Januari 1987 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Deninteldam IV/Diponegoro JI. Perintis Kemerdekaan No. 52 Kel. Pudak Payung Kec. Banyumanik Kota Semarang
Terdakwa-I ditahan oleh : 1. Komandan Deninteldam IV/Diponegoro selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 2 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 21 Oktober 2015 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/04/X/2015 tanggal 5 Oktober 2015. 2.
Kemudian diperpanjang sesuai : a. Perpanjangan Penahanan ke-1 dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 22 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 20 november 2015 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan Ke I Nomor : Kep/291/X/2015 tanggal 30 Oktober 2015. b. Perpanjangan Penahanan ke-2 dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 21 November 2015 sampai dengan tanggal 20 Desember 2015 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan Ke II Nomor : Kep/325/XII/2015 tanggal 10 Desember 2015. c. Perpanjangan Penahanan ke-3 dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan tanggal 19 Januari 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan Ke III Nomor : Kep/36/I/2016 tanggal 4 januari 2016. d. Perpanjangan Penahanan ke-4 dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 20 Januari 2016 sampai dengan tanggal 18 Februari 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan Ke IV Nomor : Kep/75/II/2016 tanggal 29 Februari 2016.
2
e. Perpanjangan Penahanan ke-5 dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 19 Februari 2016 sampai dengan tanggal 19 Maret 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan Ke IV Nomor : Kep/77/II/2016 tanggal 29 Februari 2016. f. Perpanjangan Penahanan ke-6 dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 20 Maret 2016 sampai dengan tanggal 18 April 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan Ke VI Nomor : Kep/114/III/2016 tanggal 29 Maret 2016. 3. Perpanjangan dari Hakim Ketua selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 14 April 2016 sampai dengan tanggal 13 Mei 2016 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : TAPHAN/29/IV/2016 tanggal 14 April 2016. 4. Perpanjangan penahanan oleh Kepala Pengadilan Militer II-10 Semarang selama 60 (enam puluh ) hari terhitung mulai tanggal 14 Mei 2016 sampai dengan tanggal 13 Juli 2016 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : TAPHAN / 29 / PM.II10/AD/III/2016 tanggal 13 Mei 2016. Terdakwa-II Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Frans Isack Corputty Serda, 31010760691079 (Dahulu) Batimsus II, (Sekarang) Baintel Deninteldam IV/Diponegoro Seram-Ambon, 8 Oktober 1979 Laki-laki Indonesia Kristen Protestan Asrama Deninteldam IV/Diponegoro Jl. Perintis Kemerdekaan No. 52 Kel. Pudak Payung Kec. Banyumanik Kota Semarang
Terdakwa-II ditahan oleh : 1. Komandan Deninteldam IV/Diponegoro selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 2 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 21 Oktober 2015 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/05/X/2015 tanggal 5 Oktober 2015. 2.
Kemudian diperpanjang sesuai : a. Perpanjangan Penahanan ke-1 dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 22 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 20 november 2015 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan Ke I Nomor : Kep/290/X/2015 tanggal 30 Oktober 2015. b. Perpanjangan Penahanan ke-2 dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 21 November 2015 sampai dengan tanggal 20 Desember 2015 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan Ke II Nomor : Kep/324/XII/2015 tanggal 10 Desember 2015. c. Perpanjangan Penahanan ke-3 dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan tanggal 19 Januari 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan Ke III Nomor : Kep/39/I/2016 tanggal 4 januari 2016.
3
d. Perpanjangan Penahanan ke-4 dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 20 Januari 2016 sampai dengan tanggal 18 Februari 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan Ke IV Nomor : Kep/79/II/2016 tanggal 29 Februari 2016. e. Perpanjangan Penahanan ke-5 dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 19 Februari 2016 sampai dengan tanggal 19 Maret 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan Ke IV Nomor : Kep/76/II/2016 tanggal 29 Februari 2016. f. Perpanjangan Penahanan ke-6 dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 20 Maret 2016 sampai dengan tanggal 18 April 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Waktu Penahanan Ke VI Nomor : Kep/116/III/2016 tanggal 29 Maret 2016. 3. Perpanjangan dari Hakim Ketua selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 14 April 2016 sampai dengan tanggal 13 Mei 2016 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : TAPHAN/29/IV/2016 tanggal 14 April 2016. 4. Perpanjangan penahanan oleh Kepala Pengadilan Militer II-10 Semarang selama 60 (enam puluh ) hari terhitung mulai tanggal 14 Mei 2016 sampai dengan tanggal 13 Juli 2016 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : TAPHAN / 29 / PM.II10/AD/III/2016 tanggal 13 Mei 2016. . Pengadilan Militer II-10 Semarang Membaca
: Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.
Memperhatikan
: 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Perwira Penyerah Perkara Nomor Kep/55/II/2016 tanggal 19 Februari 2016. . 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/20/III/2016 tanggal 14 Maret 2016. 3.
Surat Penetapan dari : a. Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor TAPKIM/29/PM.II-10/AD/2016, tanggal 14 April 2016. b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor TAPSID/29/PM.II-10/AD/2016, tanggal 15 April 2016.
4. Relas penerimaan surat panggilan untuk menghariap sidang kepada para Terdakwa dan para Saksi. Mendengar
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/ 40/ VIII/ 2015 tanggal 24 Agustus 2015 di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Keterangan para Terdakwa di persidangan serta keterangan para Saksi di bawah sumpah maupun yang dibacakan dari BAP Pendahuluan.
Memperhatikan
:
Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa para Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana:
4
“Pencurian yang didahului, disertai dengan ancaman kekerasan, terhadap orang dengan untuk mempermudah pencurian untuk memungkinkan melarikan diri sendiri untuk tetap menguasai barang yang dicurinya yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu". sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 365 ayat (1) Jo ayat (2) ke-2 KUHP. a. Oditur Militer mohon agar para Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut: Terdakwa-I Pidana Pokok : Penjara selama 24 (dua puluh empat) bulan. Dikurangi selama Terdakwa menjalani penahanan sementara. Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer. Terdakwa-II Pidana Pokok : Penjara selama 24 (dua puluh empat) bulan. Dikurangi selama Terdakwa menjalani penahanan sementara. Pidana Tambahan :
Dipecat dari dinas Militer.
Membebani membayar biaya perkara kepada para Terdakwa masing-masing sebesar : Terdakwa-I Terdakwa-II
: Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah). : Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah).
b.
Menetapkan barang bukti berupa :
1)
Barang-barang: a) 1 (satu ) unit kendaraan Daihatsu Xenia warna putih Nopol H-8472-ZC Noka MHKV1BA2JK031638 Nosin DL67407 beserta kunci kontak. Dikembalikan kepada yang paling berhak sdr Syailendra Kurnawati. b) Uang tunai sebesar Rp 420.000.000,- (empat ratus duapuluh juta rupiah) pecahan Rp.100.000,- (seratus duapuluh juta rupiah) c) 1 (satu) unit Air Cooler (AC) merk Munters seri LG03-12 warna dasar putih d) 1 (satu) buah kasur lipat warna hitam Traveling Mattress Colour merk LUXE Dikembalikan kepada pemiliknya yang sah PT Advantage Semarang.
5
2)
Surat-surat: a) (satu) lembar STNK Ran Daihatsu Xenia warna putih Nopol H-8472-ZC Noka MHKV1BA2JK031638 Nosin DL67407 a.n. Syailendra Kurnawati Jl. Terbayan Selatan No.1 RT 2/6 Unngaran Barat Kab. Semarang. Dikembalikan kepada yang paling berhak sdr Syailendra Kurnawati. b) 1 (satu) buah buku BPKB Kawasaki Ninja Nopol H5153-Q warna puti NO. M00581321 An. Nikita Putri Pertiwi Alamat Jl. Sri Kuncoro Raya 83-B Rt 09/03 Kalibanteng Kulon Kec. Semarang Dikembalikan kepada pemiliknya yang sah PT Advantage Semarang
Menimbang
:
Bahwa Pledoi yang disampaikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan bahwa pada prinsipnya Penasihat Hukum Terdakwa dalam Pledoinya tidak menanggapi unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya akan tetapi Penasihat Hukum hanya menguraikan tentang pertimbangan untuk yang meringankan pidana para Terdakwa sebagaimana yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa pada halaman 6 sampai dengan halaman 7 pada pokoknya Penasihat Hukum mohon agar para Terdakwa dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa-1 menyampaikan permohonan bahwa Terdakwa menyatakan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada TNI AD karena Terdakwa mengaku khilaf dan ingin tetap berdinas di TNI AD dan Terdakwa memohon dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa-2 menyampaikan permohonan sebagai berikut: 1. Bahwa atas perbuatan Terdakwa, Terdakwa menyampaikan permintaan maaf yang telah mencemarkan nama baik TNI AD khususnya Kodam IV/Diponegoro secara pribadi dan keluarga momohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Pangdam IV/Diponegoro dan staff Kodam IV/Diponegoro. 2. Terdakwa memohon hukuman yang seringan-ringannya karena Terdakwa mempunyai tanggungan anak yang masih kecil yang membutuhkan figur sosok sebagai seorang bapak untuk dapat mencari nafkah. 3. Bahwa perlu untuk dipertimbangkan dengan masa menjalani pidana dari Saksi-4 yang telah di pidana selama 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan dan akan berakhir menjalani pidananya akan bebas bersyarat pada bulan Agustus 2016. 4. Terdakwa berjanji membawa nama baik Kodam IV/Diponegoro dalam olah raga tinju, oleh karena itu agar Terdakwa diberi kesempatan untuk tetap berdinas di TNI AD.
Menimbang
:
Bahwa terhadap Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa dan permohonan Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 tersebut, karena hal yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa dan permohonan
6
Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 hanya bersifat keringanan hukum oleh karena itu Oditur Militer menyatakan tetap pada tuntutannya. Menimbang
:
Bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur diatas para Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut: Bahwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempattempat) yaitu pada tanggal Dua Puluh Delapan bulan September tahun Dua Ribu Lima Belas, setidak-tidaknya dalam bulan September tahun Dua Ribu Lima Belas atau setidak-tidaknya dalam tahun Dua Ribu Lima Belas di Dsn. Kwagean RT 31 RW 07 Ds. Sugihan Kec. Tengaran Kab. Semarang atau setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II10 Semarang telah melakukan tindak pidana "Pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang dengan maksud untuk mempersiap atau mempermudah pencurian atau dalam hal tertangkap tangan untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicurinya yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu" dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa-1 masuk menjadi prajurit TNI AD melalui pendidikan Secaba PK tahun 2007 di Rindam IV/Diponegoro, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda kemudian setelah mengikuti kursus kejuruan infanteri di Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro Klaten, selanjutnya ditugaskan di Yonif 410/Alugoro, kemudian pada tahun 2012 dipindah tugaskan ke Deninteldam IV/Diponegoro sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Sertu NRP. 21070419600187. b. Bahwa Terdakwa-2 masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 2001 melalui pendidikan Secata di Rindam XVI/Patimura Ambon setelah lulus di lantik dengan pangkat Prada ditugaskan di Yonif 400/Raider kemudian pada tahun 2015 mengikuti pendidikan Secaba Reg di Rindam IV/Diponegoro setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda ditugaskan di Batimus II Deninteldam IV/Diponegoro sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serda NRP 31010760691079. c. Bahwa sejak bulan Oktober 2014 Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-3 (Brigadir Supriyanto) sudah saling mengenal kemudian pada bulan Mei 2015 mereka mengadakan pertemuan di depan Mini Market Atfamart depan asrama Denintel Kodam IV/Diponegoro Jalan Perintis Kemerdekaan Semarang dan dalam pertemuan tersebut Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-3 merencanakan untuk melakukan pencurian uang milik PT Advantage yang beralamat di JI. Karanganyar Gunung 208 Semarang, dan untuk pelaksanaannya menunggu kabar dari Saksi-3. d. Bahwa pada hari Minggu tanggal 13 September 2015 sekira jam 17.30 WIB Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-3 mengadakan pertemuan bertempat dirumah Terdakwa-2 di Asrama Denintel Kodam IV/Diponegoro untuk merencanakan pencurian uang milik PT. Anvantage Cabang Semarang dan pada pertemuan tersebut
7
Saksi-3 menyampaikan/memberitahu kepada Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 akan mengawal uang milik PT Advantage dari tanggal 28 September 2015 sampai dengan tanggal 30 September 2015 dengan jadwal pengawalan ke Surakarta (Solo) kembali lagi ke Semarang, dan dalam pertemuan tersebut mereka bersepakat sebagai berikut : 1) Saksi-3 memberi ancer-ancer (tanda-tanda) kepada Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 menunggu di Pos Polisi Pasar Ampel masuk kemudian ada pompa bensin (SPBU) masuk kanan, ada sawah, hal ini terkait dengan Saksi-1 (Sdr.Frendy Agus Irawan) karyawan PT Advantage yang meminta bantuan Saksi-3 menagihkan uang di seorang dukun bemama Sdr.Ngatimin; 2) Bila Saksi-3 tertangkap agar Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 mengamankan aset hasil rampokkan untuk diserahkan kepada isteri dan anak Saksi-3; Kemudian Terdakwa-2 juga menyampaikan kepada Terdakwa-1 dan Saksi-3 sebagai berikut : 1) Hasil rampokkan dibagi 3 (tiga); 2) Safe House dirumah mertua Terdakwa-2 (Sdri.Naryuni d/a Desa Garen RT-004/RW-003, Kel. Pandeyan, Kec. Ngempiak, Kab.Boyolali); e. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 26 September 2015 Terdakwa-2 menyewa/rental kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H8472-ZC di Banano Rental milik Saksi-16 (Sdr. Octavianus Kosmus Hukom) selama 4 (empat) hari mulai hari Sabtu tanggal 26 September 2015 sampai dengan hari Selasa tanggal 29 September 2015; f. Bahwa hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 07.00 Wib Saksi-4 (Sdr. Mahpud Hidayatullah) sebagai Tim Leader PT Advantage Semarang yang membawahi Ops control, sedangkan Ops control mempunyai tugas menginput data dari order untuk membuat jadwal kegiatan berikutnya memerintahkan menugaskan Saksi-1 (Sdr Frendy Agus Iriawan) dan Saksi-2 (Sdr Tri Ifan Sulistyo) berangkat ke Surakarta-Solo mengambil dan mengantar uang/barang berharga sesuai instruksi yaitu sebagai Custody (petugas yang menerima mandat) bisa bertugas sebagai pengemudi dan kasir dan untuk mendukung pelaksanakan tugas tersebut, PT Advantage menyiapkan 1 (satu) unit kendaraan Daihatsu Grand Max Nopol G 9141 HC dan Saksi-3 sebagai pengawal dengan membawa 1 (satu) pucuk senjata api jenis AK01, adapun barang/benda yang dibawa adalah : 1) Tas kaset ATM (didalamnya berisikan uang dan kaset yang siap digantikan ke Mesin ATM yang dituju) yaitu tas kaset ATM Permata Bank di Surakarta (Solo) masing-masing di Jln.Urip Sumoharjo, Pasar Klewer dan di Jln. Slamet Riadi, namun Saksi-4 tidak mengetahui jumlahnya karena yang mengetahui isi tas tersebut hanya Divisi ATM Semarang yaitu Bpk Dedi Agung Kiswanto (Supervisor PT Advantage SCM);
8
2) Tas berisikan uang untuk penukaran ke Sari Coffee Solo sebesar Rp.6.000.000,- (enam juta rupiah); 3) Beberapa peralatan kerja seperti tas kosong, segel dokumen-dokumen kosong yang mungkin diperlukan untuk pengambilan atau penyerahan; g. Bahwa sekira jam 07.30 WIB Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Grand Max Nopol G 9141 HC berangkat dari PT Advantage Cabang Semarang Jln. Karanganyar Gunung 208 Semarang menuju ke Surakarta (Solo), dan dalam perjalanan sekira pukul 08.00 WIB Saksi-3 mengirim SMS ke nomor Handphone (HP) Terdakwa-2 dengan pesan "OTW" (perjalanan dari Semarang ke Solo) dan sekira pukul 10.00 WIB telah sampai di Surakarta kemudian Saksi-1 mengambil uang setoran dan mengisi ATM ketempat-tempat sebagai berikut : 1) Time Zone Solo 2) Lotte Mart 3) Tozzy Sentosa 4) Sari Coffe 5) PT Tri Hammas 6) Toko Surya Motor 7) Permata Bank Cab Urip Sumoharjo 8) ATM Permata Bank Cab Slamet Riyadi 9) ATM Permata Bank Cab Pasar Klewer 10) ATM Permata Bank Cab Urip Sumohajo Jumlah
Rp. 33.537.000, Rp. 1.442.290.000, Rp. 159.146.300, Rp. 61.210.600, Rp. 52.515.000, Rp. 210.000.000, Rp. 3.550.000.000, Rp. 115.150.000, Rp. 61.050.000, Rp. 81.300.000, Rp. 5.766.198.900,
Terbilang : (Lima milyar tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah); h. Bahwa Saksi-5 (Sdr.Azamui Hanif) sebagai Ops Kontrol Devisi ATM sejak tanggal 1 Januari 2013, dengan tugas membuat Request Catride, membuat Run Shett ATM, memantau Saldo ATM dan mencatat semua problem ATM serta bertanggung atas kelancaran Divisi ATM PT Advantage Cabang Semarang, mengetahui jumlah Catrigade atau kaset yang dibawa oleh Saksi-1 untuk pengisian ATM Permata Bank di wilayah Surakarta (Solo) pada hari Senin tanggal 28 September 2015 berjumlah 6 (enam) buah Catrigade atau kaset jumlah uang sebesar Rp.660.000.000,(enam ratus enam puluh juta rupiah) yang terdiri dari uang pecahan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah); i. Bahwa setelah pengisian ATM Permata Bank di wilayah Surakarta oleh Saksi-1 Catrigade atau kaset yang berjumlah 6 (enam) buah masih ada sisa uang didalamnya dengan rincian sebagai berikut : 1) ATM Permata Bank Cab Slamet Riyadi : Rp. 115.150.000, 2) ATM Permata Bank Cab Klewer : Rp. 61.050.000, 3) ATM Permata Bank Cab U. Sumoharjo : Rp. 81.300.000, Jumlah Rp. 257.500.000, Terbilang (dua ratus lima puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah);
9
j. Bahwa Saksi-5 mengetahui sisa uang yang ada didalam Catrigde atau kaset yang berjumlah 6 (enam) buah setelah pengisian ATM Permata Bank di wilayah Surakarta oleh Saksi-1 dari Brill Counters masing-masing Cabang ATM, karena dari situ Saksi-5 dapat mengetahui berapa jumlah uang yang di ambil Nasabah melalui ATM sehingga Saksi-5 mengetahui berapa sisa didalam Catrigade atau kaset pengisian ulang; k. Bahwa dengan demikian Saksi-1 dan Saksi-2 sebagai Custody (petugas yang menerima mandat) adri PT Advantage Cabang Semarang selesai melaksanakan tugasnya di wilayah Surakarta (Solo) dalam perjalanan kembali menuju kantor PT Advantage Cabang Semarang JIn. Karanganyar No-208 Semarang pada hari Senin tanggal 28 September 2015 membawa uang sebesar Rp. 5.766.198.900,- (lima milyar tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah) yang disimpan di dalam brankas kendaraan Daihatsu Grand Max Nopol G 9141 HC dengan petugas pengawal Saksi-3. I. Bahwa hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira jam 13.00 WIB Terdakwa-2 bersama Saksi-15 Sdri.Titik Wiryawan dan ketiga anaknya serta Terdakwa-1 dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H8472 ZC berangkat dari asrama Denintel Kodam IV/Diponegoro Semarang menuju rumah mertua Terdakwa-2 (Sdri. Naryuni d/a Desa Garen RT-004/RW003, Kel. Pandeyan, Kec. Ngemp/ak, Kab.Boyolali), sebelum berangkat Terdakwa-2 mengganti plat nomor kendaraan tersebut dengan plat nomor palsu dan Terdakwa-2 juga membawa lakban wama hitam, sekira jam 14.30 WIB setelah sampai dirumah mertua Terdakwa-2, kemudian Saksi-15 dan ketiga anaknya turun sedangkan Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 duduk di teras depan rumah; m. Bahwa sekira jam 15.30 WIB Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 dengan kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H8472 ZC yang dikemudikan Terdakwa-2 menuju ke lokasi yang tanda-tandanya pernah diberitahukan oleh Saksi-3 pada waktu melaksanakan pertemuan pada hari Minggu tanggal 13 September 2015 saat merencanakan pelaksanaan pencurian dan sekira pukul 16.00 WIB Terdakwa-2 mengirim pesan singkat (SMS) ke nomor Handphone Saksi-3 "Sampai mana..? dijawab Saksi-3 dengan SMS "Aku masih makan di Solo" kemudian Terdakwa-2 memjawab "OK", selanjutnya Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 sekira pukul 17.45 WIB menemukan lokasi penggilingan padi "Hendra Setia" dengan alamat Kwagean RT 31 RW 07 Sugihan Kec. Tengaran Kab. Semarang yang dipilih Terdakwa-1 dan Terdakwa2 karena tempatnya jauh dari jalan raya dan sepi, selanjutnya sambil menunggu kabar dari Saksi-3 kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC oleh Terdakwa-2 diparkir dibelakang gudang penggilingan padi Hendra Setia dengan maksud agar tidak terlihat dari depan; n. Bahwa sekira pukul 18.00 WIB perjalanan Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 dari Surakarta menuju ke Semarang, dengan kendaraan Daihatsu Grand Max Nopol G 9141 HC sampai di daerah Ampel Boyolali kemudian menuju rumah Sdr. Ngatimin dengan keperluan Saksi-3 menagihkan uang milik Saksi-1 sebesar
10
Rp. 3.500.000,-(tiga juta lima ratus ribu rupiah) lalu Saksi-3 menghubungi Terdakwa-2 melalui Handphone tetapi yang menerima adalah Terdakwa-1 memberitahu sedang menurunkan Saksi-2 dirumah seorang dukun bemama Sdr. Ngatimin yang menipu Saksi-1, dan setelah sampai dirumah Sdr.Ngatimin, Saksi1 dan Saksi-3 turun dari kendaraan Daihatsu Grand Max Nopol G 9141 HC, namun mendapati rumah Sdr.Ngatimin dalam keadaan tertutup, selanjutnya Saksi-3 menghubungi "Joko" (keterangan Saksi-3 kepada Saksi-1 bahwa Joko adalah lettingnya) namun sebenarnya "Joko" adalah Terdakwa-1 yang menggunakan Handphone Terdakwa-2 berkomunikasi dengan Saksi-3, dalam melakukan pembicaraan sengaja Handphone di Lood Speker oleh Saksi-3 agar didengar Saksi-1 yang mana Saksi-3 menyampaikan kepada Joko "Rumah Ngatimin tutup dan Bambang tidak ada" kemudian dalam pembicaraan selanjutnya yang didengar Saksi-1, Joko minta Saksi-3 menemui di penggilingan padi Hendra Setia dengan alamat Kwagean RT 31 RW 07 Sugihan Kec. Tengaran Kab. Semarang dengan alasan karena Sdr. Ngatimin sudah ditangkap; selanjutnya Saksi-3 mengajak Saksi-1 menjemput "Joko" karena Joko tidak membawa sepeda motor, maka Saksi-1 dan Saksi- 3 dengan kendaraan Daihatsu Grand Max Nopol G9141-HC menuju Penggilingan Padi "Hendra Setia" sedangkan Saksi-2 diperintahkan Saksi-3 turun menunggu Sdr. Bambang (anggota Polres Manahan) dirumah Sdr. Ngatimin (hal ini dilakukan Saksi-3 untuk mengelabui Saksi-1 dan Saksi-2). o. Bahwa sekira pukul 18.20 WIB Saksi-3 dan Saksi-1 dengan kendaraan Daihatsu Grand Max Nopol G 9141 HC sampai didepan penggilingan padi Hendra Setia dengan alamat Dsn. Kwagean RT 31 RW 07 Ds. Sugihan Kec. Tengaran Kab. Semarang, Saksi-3 melakukan pembicaraan dengan Terdakwa-1 selanjutnya Saksi-3 meminta Saksi-1 pindah duduk dibelakang, namun ketika akan membuka pintu kanan kendaraan dilarang Saksi-3, maka Saksi-1 pindah ke kursi belakang dengan cara melompati tempat duduk (jok) depan, selanjutnya Saksi-3 menyuruh Saksi-1 membuka pintu brankas dengan alasan untuk memasukkan Sdr. Ngatimin dibawa ke Polsek Ampel dan setelah pintu brankas dibuka Saksi-1 kemudian Terdakwa-2 masuk mengambil alih kemudi kendaraan Daihatsu Grand Max Nopol G 9141 HC dan dibawa menuju kebelakang gudang Penggilingan Padi Hendra Setia (Terdakwa-1 mengikuti dengan jalan kaki) kemudian diparkir berdekatan dengan kendaraan Daihatsu Xenia wama putih Nopol H 8472 ZC; p. Bahwa Terdakwa-2 dan Saksi-3 turun dari kendaraan Daihatsu Grand Max Nopol G-9141-HC kemudian Terdakwa-2 membuka pintu tengah sebelah kiri kendaraan Daihatsu Grand Max tersebut dan Saksi-3 berbicara kepada Saksi-1 "Uangnya Saya pinjam" dijawab Saksi-1 "Dipinjam gimana Pak...?" dijawab lagi oleh Saksi-3 "Sudah kamu diam saja", selanjutnya Terdakwa-2 mengambil tas warna hijau dan tas kaset/box ATM warna silver berisi uang milik PT Advantage Cabang Semarang dari brankas yang ada didalam kendaraan Daihatsu Grand Max Nopol G-9141HC diturunkan kemudian Terdakwa-1 memasukkan tas wama hijau dan tas kaset/box ATM wama silver tersebut dari kaca pintu sebelah kiri kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC, sedangkan Saksi-3 menodongkan senjata kearah Saksi-1 dan dengan menggunakan lampu Handphone (HP) Terdakwa-1
11
menerangi selama Terdakwa-2 melakukan pengambilan uang adri dalam brankas tersebut; q. Bahwa setelah seluruh tas wama hijau dan tas kaset/box ATM wama silver yang berisi uang dipindahkan Terdakwa-2 dan Terdakwa-1 kedalam kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC, kemudian Terdakwa-2 menyuruh Terdakwa-1 mengikat kedua tangan dan kaki Saksi-1 dengan lakban wama hitam, untuk memperlambat gerakan Saksi-1 agar tidak segera melaporkan kejadian tersebut, setelah itu Terdakwa-2 berkata kepada Saksi-3 "Senjatanya ditinggal saja dan magazennya dibawa", lalu Saksi-3 meletakkan senjata yang dibawanya didekat Saksi-1 sambil berkata "Ni titip kasihkan kantor", setelah itu Terdakwa-2 berkata kepada Saksi-1 "Ne kuncinya saya taruh diatas kap mobil" selanjutnya Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-3 dengan kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC yang dikemudikan Terdakwa-2 menuju kerumah mertua Terdakwa-2 (Sdri. Naryuni d/a Desa Garen RT-004/RW-003, Kel. Pandeyan, Kec. Ngemplak, Kab.Boyolali), sedangkan Saksi-1 ditinggalkan sendirian berada di penggilingan padi Hendra Setia dengan alamat Kwagean RT 31 RW 07 Sugihan Kec. Tengaran Kab. Semarang. r. Bahwa Saksi-1 berusaha membuka ikatan lakban yang mengikat kedua tangan dan kakinya, setelah ikatan lakban terlepas, Saksi-1 mencari kunci kontak yang ada di atas atap kendaraan dan setelah menemukan kunci kontak Saksi-1 mengemudikan kendaraan Daihatsu Grand Max Nopol G 9141 HC menghampiri kembali Saksi-2 yang menunggu di rumah Sdr.Ngatimin dan setelah bertemu dengan Saksi-2 dirumah Sdr. Ngatimin Saksi-1 meminjam HP kemudian menghubungi Saksi-4 melaporkan, tentang kasus perampokkan yang dilakukan Saksi-3 bersama 2 (dua) orang temannya, kemudian Saksi-4 memerintahkan Saksi-1 ke Mako Brimob Srondol. Selanjutnya sekira jam 20.00 WIB Saksi-1 dan Saksi-2 sampai di Mako Brimob, kemudian 1(satu) pucuk senjata yang dititipkan Saksi-3 diamankan anggota Brimobda Jateng untuk Saksi-1 dan Saksi-2 dimintai keterangan, setelah selesai Saksi-1 dan Saksi-2 diarahkan melaporkan ke Polda Jateng. s. Bahwa setelah sampai dirumah mertua Terdakwa-2 (Sdri.Naryuni d/a Desa Garen RT-004/RW-003, Kel. Pandeyan, Kec. Ngemplak, Kab.Boyolali), kendaraan Daihatsu Nopol H 8472 ZC diparkir disebelah kiri rumah dekat gudang beras, kemudian seluruh tas wama hijau dan tas/box ATM wama silver yang berisi uang milik PT Advantage diturunkan Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 dibawa masuk kekamar belakang rumah mertua Terdakwa-2 selanjutnya Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 membuka isi tas warna hijau dan tas/box ATM wama silver dengan menggunakan obeng dan sangkur, setelah terbuka uang sejumlah Rp. 5.766.198.900,(lima milyar tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah) dipindahkan sementara waktu dikardus, Terdakwa-2 kemudian keluar rumah membeli bensin, setelah kembali Terdakwa-2 berdiri di luar dekat jendela kamar tempat menyimpan uang, selanjutnya Terdakwa-1 dan Saksi-3 dari dalam kamar mengeluarkan tas wama hijau dan tas /box ATM warna silver melalui jendela kamar diterima oleh Terdakwa-2 yang berada diluar jendela selanjutnya dibawa
12
Terdakwa-2 ditempat sampah depan sebelah kanan rumah kemudian dengan menggunakan bensin barang-barang tersebut dibakar bertujuan untuk menghilangkan barang bukti, kemudian Terdakwa-1 keluar dari dalam kamar menuju ketempat Terdakwa2 membakar tas wama hijau dan tas/box ATM warna silver ditempat sampah, sedangkan Saksi-3 tetap berada didalam kamar tempat uang hasif pencurian disimpan, t. Bahwa sekira pukul 21.00 WIB, Terdakwa-2 masuk kamar mengambil sejumlah uang hasil pencurian yang tidak dihitung jumlahnya, kemudian dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC Terdakwa-2 pergi ke Paragon Mall Solo membeli barang-barang yang menghabiskan uang sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah) dan tujuan Terdakwa-2 membeli barang-barang tersebut untuk digunakan oleh Saksi-3 selama bersembunyi dirumah mertua Terdakwa-2, untuk Handphone merk Nokia sebanyak 3 (tiga) buah dan 3 (tiga) buah buah koper warna hitam merk Luggo dibagi untuk Terdakwa-1, Saksi-3 dan Terdakwa-2 untuk komunikasi dan menyimpan uang bagian masing-masing, adapun barang-barang yang dibeli adalah : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
1 (satu) buah AC air cooler merk Munters seri LG03-12. 2 (dua) buah baju merk Nelvaro. 2 (dua) buah celana merk Nelvaro. 2 (dua) buah celana pendek. 3 (tiga) buah HP Nokia kartu duo. 1 (satu) buah kasur lipat merk Travelling Muttress Colour. 3 (tiga) buah koper warna hitam merk Luggo
u. Bahwa Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-3 sepakat membagi uang hasil pencurian milik PT Advantage Cabang Semarang sebesar Rp. 5.766.198.900,- (lima milyar tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah) menjadi 3 (tiga) bagian sama rata, namun demikian baik Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-3 tidak menghitung jumlah uang bagian masing-masing, dengan demikian baik Terdakwa-1 maupun Terdakwa-2 dan Saksi-3 mendapat bagian per orang kurang lebih masing-masing Rp. 1.922.066.300,(satu milyar sembilan ratus dua puluh dua juta enam puluh enam ribu tiga ratus rupiah), selanjutnya atas kesepakatan Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-3 memberikan uang operasional kepada Terdakwa-2 sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) yang diambil dari uang bagian Terdakwa-1, sehingga Terdakwa-2 mendapatkan bagian sebesar Rp. 2.072.066.300,(dua milyar tujuh puluh dua juta enam puluh enam ribu tiga ratus rupiah) dan setelah itu uang dimasukkan kedalam koper masingmasing dan dikunci, kemudian Terdakwa-2 membawa kopernya keluar dari kamar belakang, sedangkan Terdakwa-1 dan Saksi-3 tetap berada di dalam kamar belakang dengan koper masingmasing; v. Bahwa pada hari Selasa tanggal 29 September 2015 sekira jam 03.00 WIB Terdakwa-2 bersama isteri (Saksi-15 Sdri.Titik Wiryawan) dan ketiga anaknya serta Terdakwa-1 kembali ke asrama Denintel Kodam IV/Diponegoro Semarang menggunakan kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC yang dikemudikan Terdakwa-2 berikut dengan membawa 1 (satu) buah koper wama
13
hitam yang berisi uang hasil pencurian yang menjadi bagian Terdakwa-2, sedangkan Terdakwa-1 juga mengambil dan membawa uang hasil pencurian yang menjadi bagiannya kurang lebih sebesar Rp.60.000.000,- (enam puluh juta rupiah), sedangkan Saksi-3 tetap tinggal dikamar belakang rumah mertua Terdakwa-2 (Sdri. Naryuni d/a Desa Garen RT 04/RW 003, Kel. Pandeyan, Kec. Ngemplak, Kab.Boyolali). w. Bahwa setelah tiba di Semarang Terdakwa-2 dan Saksi-15 serta ketiga anaknya dengan kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC membawa 1(satu) buah koper warna hitam berisi uang bagian Terdakwa-2 dari rumah asrama Denintel Kodam IV/Diponegoro menuju ke Guest House An. Setiabudi Srondol Semarang, kemudian Terdakwa-2 menyewa 1(satu) kamar No-203 dengan harga sewa per bulan sebesar Rp. 2.700.000,(dua juta tujuh ratus ribu rupiah) yang digunakan Terdakwa-2 untuk menyimpan koper tersebut dan sebagian uang disimpan dilaci meja, jika dijumlah seluruhnya uang yang disimpan Terdakwa-2 dikamar No-203 Guest House sebesar Rp.1.347.843.000,- (satu milyar tiga ratus empat puluh tujuh juta delapan ratus empat puluh tiga ribu rupiah), selanjutnya sekira pukul 13.00 WIB kendaraan Daihatsu Xenia wama putih Nopol H 8472 ZC diambii adik Saksi16 (Sdr.Octavianus Kosmus Hukom) bemama Sdr.Riki di Asrama Deninteldam IV/Diponegoro dan Terdakwa-2 membayar biaya rental dengan menggunakan uang hasii pencurian sebesar Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah). x. Bahwa Terdakwa-1 sekira pukul 18.00 WIB membeli 1(satu) unit sepeda motor Kawasaki Ninja warna biru Nopol H 5153 Q Noka : JKAEX250LDDA36263, Nosin : EX250LEA39139 dari Saksi-14 (Sdr.Djoko Waluyo) seharga Rp.59.000.000,- (lima puluh sembilan juta rupiah) dalam transaksi tersebut Saksi-14 juga menyerahkan 1 (satu) buah BPKB Nomor M-00581321 tanggal 31 Agustus 2015 dan 1(satu) lembar STNK sepeda motor Kawasaki Ninja atas nama Nikita Putri Pertiwi M JIn.Sri Kuncoro Raya 83-B RT 09/RW 03, Kalibanteng Kulon, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang kepada Terdakwa-1. y. Bahwa pada hari Rabu tanggal 30 September 2015 sekira pukul 11.00 WIB Terdakwa-1 dari asrama Denintel Kodam IV/Diponegoro Semarang mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja Nopol H 5153 Q menuju rumah mertua Terdakwa-2 di Boyolali, sampai di Salatiga Terdakwa-1 membeli 2 (dua) tas punggung merk Eiger wama hitam seharga Rp. 1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah), sekira pukul 14.00 WIB Terdakwa-1 sampai dirumah mertua Terdakwa-2 di Boyolali Terdakwa-1 langsung menemui Saksi-3 dikamar belakang dan memberi 1 (satu) tas punggung merk Eiger. Selanjutnya Terdakwa-1 membuka koper berisi uang bagiannya dan diambil tanpa dihitung lebih dari Rp.1.017.000.000,- (satu milyar tujuh belas juta rupiah) kemudian dimasukkan ke tas punggung merk Eiger, begitu juga Saksi-3 membuka koper yang berisi uang bagiannya dan diambil tanpa dihitung sebesar Rp.688.900.000,- (enam ratus delapan puluh delapan juta sembilan ratus ribu rupiah), dan uang yang masih ada didalam koper bagian Terdakwa-1 sebesar Rp. 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah) dibungkus karung plastik wama putih, juga uang yang masih ada didalam koper bagian
14
Saksi-3 sebesar Rp. 1.233.000.000,- (satu milyar dua ratus tiga puluh tiga juta rupiah) dibungkus karung plastik wama putih. Selanjutnya Terdakwa-1 dan Saksi-3 menyimpan koper masing-masing ditumpuk jadi satu dengan karung padi yang ada gudang beras rumah mertua Terdakwa-2, setelah itu Terdakwa-1 dan Saksi-3 mengambil tas punggung merk Eiger masing-masing dan pergi meninggalkan rumah mertua Terdakwa-2 menuju Yogyakarta dengan mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja Nopol H 5153 Q dan sesampainya di Yogyakarta Terdakwa-1 dan mencari tempat kost di The Paragon seharga Rp. 3.300.000,- (tiga juta tiga ratus ribu rupiah) per bulan yang langsung Terdakwa-1 bayar tunai menggunakan uang bagian Terdakwa-1, kemudian Terdakwa-1 keluar membeli peralatan mandi, makanan dan minuman, kemudian Terdakwa-1 mendapat SMS dari Saksi-15 memberitahu bahwa "Semuanya sudah ketahuan"; z. Bahwa pada hari Rabu tanggal 30 September 2015 sekira pukul 15.00 WIB Terdakwa-2 dipanggil oleh Dandenintel Kodam IV/Diponegoro terkait keterlibatannya dengan kasus pencurian uang milik PT Advantage Cabang Semarang, awalnya Terdakwa-2 tidak mengakui, tetapi setelah Dandenintel Kodam IV/Diponegoro menunjukan printout percakapan Terdakwa-2 dengan Saksi-3 maka Terdakwa-2 tidak bisa mengelak lagi dan mengakuinya, dan sekira pukul 23.00 WIB Terdakwa-1 dengan mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja Nopol H 5153 Q dengan membawa tas punggung merk Eiger yang berisi uang bagian Terdakwa-1 sebesar Rp. 1.017.000.000,(satu milyar tujuh belas juta rupiah) kembali ke Semarang, sampai di Bandungan (Kab.Semarang) Terdakwa-1 singgah di Panti Pijat "Esri Rejeki" menemui Saksi-13 (Sdr. Catur Supriyono) pada kesempatan tersebut Terdakwa-1 menyampaikan kepada Saksi-13 menitipkan uang yang didapat dari bonus Bos Batubara untuk dibelikan rumah dan kendaraan, selanjutnya Terdakwa-1 mengambil sendiri tas rajut motif kotakkotak bergaris biru milik Saksi-13 yang saat itu ada di ruang tamu dan memindahkan uangnya yang ada di dalam tas punggung wama hitam merk Eiger ke dalam tas rajut tersebut, kemudian disimpan dikamar kosong dekat kamar mandi dengan pesan "tidak boleh disentuh"; aa. Bahwa pada hari Kamis sekira jam 03.20 WIB Terdakwa-1 meminta tolong Saksi13 mengantarkan pulang keasrama Denintel Kodam IV/Diponegoro, selanjutnya Terdakwa-1 dengan mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja Nopol H 5153 Q membocengkan Saksi-13 berangkat menuju keasrama Denintel Kodam IV/Diponegoro, dalam perjalanan Saksi-13 minta diturunkan dan meminta Terdakwa-1 mengambil uangnya lagi karena Saksi-13 mencurigai Terdakwa-1 yang memiliki uang banyak dan sepeda motor bagus, karena terus menerus Saksi-13 minta diturunkan maka sampai di daerah Lemah Abang Bergas Kab. Semarang Terdakwa-1 menghentikan laju sepeda motomya untuk menurunkan Saksi-13, bersamaan itu datang Petugas Denintel Kodam IV/Diponegoro yang dipimpin Pasi Ops Kapten Inf Subowo menangkap Terdakwa-1, selanjutnya Terdakwa-1 menyampaikan kepada Kapten Inf Subowo bahwa Saksi-13 tidak tahu apa-apa, mengenai barang bukti uang Terdakwa-1 menyampaikan kepada Kapten inf Subowo dititipkan ditempatnya Saksi-1 3, kemudian Saksi-13 berkata "Ya Pak saya antar tak
15
tunjukan tempatnya", maka Saksi-13 dan Terdakwa-1 dibawa Kapten Inf Subowo dan anggotanya kembaii, ke Panti Pijat Esri Rejeki, sesampainya di Panti Pijat Esri Rejeki Saksi-13 menunjukkan kepada Kapten Inf Subowo tas motif kotak-kotak berisi uang yang:disimpan Terdakwa-1 dikamar kosong dekat kamar mandi, setelah barang bukti diamankan selanjutnya Terdakwa-1 berikut barang bukti yang ditemukan dibawa Kapten Inf Subowo ke kantor Denintel Kodam IV/Diponegoro; bb. Bahwa pada hari Kamis tanggal 1 Oktober 2015 sekira pukul 07.30 WIB Saksi-3 ditangkap Tim Ditreskrimum Polda Jateng ditempat kost Saksi-3 The Paragon Yogyakarta berikut dengan barang bukti sebagian uang hasil pencurian bagian Saksi-3 yang dibawa Saksi-3 didalam tas ransel warna hitam merk Eiger sebesar Rp.688.900.000,- (enam ratus delapan puluh delapan juta sembilan ratus ribu rupiah); cc. Bahwa setelah Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-3 diketahui, maka Penyidik Ditreskrimum Polda Jateng bekerja sama dengan Deninteldam IV/Diponegoro dan Penyidik Pomdam IV/Diponegoro berhasii melakukan penyitaan uang tunai yaitu yang disita oleh Penyidik Ditreskrimum Polda Jateng seluruhnya sebesar Rp. 4.888.143.000,(empat milyar delapan ratus delapan puluh delapan juta seratus empat puluh tiga ribu rupiah) dan dari Penyidik Pomdam IV/Diponegoro sebesar Rp. 420.000.000,sehingga jumlah seluruhnya Rp. 5.308.143.000,- (lima milyar tiga ratus delapan juta seratus empat puluh tiga ribu rupiah) dengan perincian disita dari : 1) Terdakwa-1 sebesar Rp. 1.627.000.000,- (satu milyar enam ratus dua puluh tujuh juta rupiah), 2) Terdakwa-2 sebesar Rp. 1.759.243.000,- (satu milyar tujuh ratus lima puluh sembilan juta dua ratus empat puluh tiga ribu rupiah), 3) Saksi-3 sebesar Rp. 1.921.900.000,- (satu milyar sembilan ratus dua puluh satu juta sembilan ratus ribu rupiah). dd. Bahwa alasan Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 melakukan pencurian karena membantu Saksi-3 untuk meringankan beban ekonominya, karena setiap Terdakwa-2 bertemu dengan Saksi-3 selalu mengeluh masalah ekonomi, kemudian Saksi-3 menginformasikan kepada Terdakwa-2 seandainya bisa mencuri uang milik PT Advantage Cabang Semarang maka akan mendapat uang yang cukup banyak, karena uang yang dibawa minimal Rp.3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) sehingga bagian masingmasing orang (Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-3) minimal Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), akhirnya dengan keterangan dari Saksi-3 tersebut Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 tergiur sehingga mau melakukan pencurian uang milik PT. Advantage Cabang Semarang tersebut. Berpendapat bahwa perbuatan para Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 365 ayat(1) jo ayat (2) ke-2 KUHP.
16
Menimbang
:
Bahwa atas Dakwaan tersebut, para Terdakwa mengerti dan mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya, serta para Terdakwa Serta Penasihat Hukum para Terdakwa tidak mengajukan Eksepsi atas dakwaan tersebut.
Menimbang
:
Bahwa dipersidangan Terdakwa didampingi oleh Tim Penasihat Hukum dari Kumdam IV/Diponegoro yaitu: Kapten Chk Tarmizi, SH,,MH Nrp 11980003640868, Lettu Chk Henlius Waruwu, S.H. NRP 11090011960786, Letda Chk Randy Rufiano,SH Nrp 11130026930388, Serka Kokoi Bangun, SH Nrp 21050308410384, berdasarkan Surat Perintah Kakumdam IV/Diponegoro Nomor : Sprin/174/X/2015 tanggal 26 Oktober 2015 dan surat kuasa dari para Terdakwa tanggal 02 November 2015.
Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
dipersidangan
Saksi-1 : Nama tengkap Pekerjaan
: Frendy Agus Irawan : (Dahulu) Pengemudi PT. Advantage SCM (Sekarang) Karyawan PT Bina Busana Internusa Tempat, tanggal lahir : Semarang, 6 Agustus 1990 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : JI. Candi Pawon Timur XIII RT.09 RW.07 Kel. Manyaran Kec. Semarang Barat Kota Semarang
Di dalam persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa-1 dan Terdakwa2 dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi bekerja di PT. Advantage sejak Desember 2011, sebagai pengemudi dan bagian logistik ATM untuk wilayah Solo dan Semarang dan atas kejadian perampokan yang dialami oleh Saksi sehingga sejak kejadian tersebut Saksi berpindah kerja karena rasa ketakutan dan trauma yang Saksi alami. 3. Bahwa Saksi kenal dengan Saksi-4 sdr. Brigadir Polisi Supriyanto anggota Brimob Polda Jateng sejak akhir tahun 2014 di PT. Advantage alamat JI. Karanganyar Gunung 208 Semarang pada saat Saksi-4 diperintahkan sebagai petugas pengamanan untuk mengawal uang milik PT. Advantage. 4. Bahwa pada tanggal 28 September 2015 sekira pukul 07.30 Wib Sdr. Mahpud Hidayatullah, S.E., Karyawan PT. Advantage alamat JI. SMP Negeri 1 No. 18 RT. 03 RW. 06 Kel. Cipanas Kec. Cipanas Kab. Cianjur Jawa Barat, memerintahkan Saksi sebagai pengemudi sekaligus merangkap sebagai kasir PT. Advantage bersama-sama dengan Saksi-2 yaitu Sdr. Tri Ivan Sulistyo yang juga sebagai karyawan PT. Advantage sedangkan Saksi-4 sdr.
17
Brigadir Supriyanto (anggota Brimob Polda Jateng selaku Pengawal) untuk melakukan pekerjaan ke daerah Solo berdasarkan Surat Tugas Harian CIT hari Senin tanggal 28 September 2015 dengan Custody Frandi/Ivan, Panel G 9141 HC dengan Pengawal Brig Succan yaitu Saksi-4. 5. Bahwa selanjutnya Saksi dan Saksi-2 menyiapkan kendaraan Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC milik PT. Advantage dan kebutuhan logistik selanjutnya memasukkan 6 (enam) bag ke dalam kendaraan Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC 5 (lima) bag berisi 9 (sembilan) box yang di dalamnya berisi uang yang akan diisikan di ATM di wilayah Solo, 1 (satu) bag berisi uang cash to cash milik Sari Kopi Paragon Solo dan 14 (empat belas) bag kosong. 6. Bahwa selanjutnya Saksi, Saksi-2 dan Saks-4 sdr Brigadir Supriyanto dengan berpakaian dinas Polri dilengkapi dengan bersenjata laras panjang jenis AK-47 dengan mengendarai kendaraan Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC yang dikemudikan Saksi berangkat menuju Solo. 7. Bahwa sekira pukul 10.00 Wib Saksi, Saksi-2 dan Saks-4 tiba didaerah Solo dan langsung melaksanakan sesuai dengan tugas dan prosedur dan ketentuan yang berlaku selanjutnya Saksi langsung menuju Time Zone Solo Grand Mall untuk mengambil uang setoran sebesar Rp. 33.537.000,- (tiga puluh tiga juta lima ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah), selanjutnya menuju Lotte Mart Solo, saat itu Saksi-2 turun untuk menghitung uang setoran dari Lotte Mart Solo, selanjutnya Saksi dan dan Saksi-4 menuju Tozzy Paragon Solo untuk mengambil uang setoran sebesar Rp. 159.146.300,-(seratus lima puluh sembilan juta seratus empat puluh enam ribu tiga ratus rupiah), kemudian mengambil uang setoran di Sari Kopi Paragon Solo sebesar Rp. 55.210.600,- (lima puluh lima juts dua ratus sepuluh ribu enam ratus rupiah) saat itu Sari Kopi Paragon Solo menukar uang cash sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) selanjutnya mengambil uang setoran di Tri Hammas Adi Sucipto Solo sebesar Rp. 52.515.000,(lima puluh dua juta lima ratus lima belas juta rupiah), menemui Sdr. Hariyanto di depan Bank CIMB Niaga Solo untuk mengambil uang setoran Surya Motor sebesar Rp. 210.000.000,- (dua ratus sepuluh juta rupiah) kemudian kembali ke Lotte Mart Solo menjemput Saksi-2 yang mengambil setoran uang sebesar Rp. 1.442.290.000,- (satu milyar empat ratus empat puluh dua ribu dua ratus sembilan puluh ribu rupiah). 8. Bahwa sekira pukul 14.00 Wib Saksi, Saksi-2 dan Saksi-4 menuju Pasar Klewer untuk mengisi uang ATM Bank Permata, kemudian ke Bank Permata Solo Baru untuk mengantar Slip Bukti Setoran uang dari para nasabah, kemudian menuju Bank Permata di JI. Urip Sumoharjo Solo mengambil uang setoran sebesar Rp 3.550.000.000,- (tiga milyar lima ratus lima puluh juta rupiah), kemudian ke Bank Permata Jl. Slamet Riyadi untuk mengisi ATM selanjutnya ke PT. Advantage cabang Solo mengambil logistik. 9. Bahwa selanjutnya setelah seluruh tugas sudah selesai di daerah Solo selanjutnya Saksi, Saksi-2 dan Saksi-4 langsung
18
kembali menuju ke Semarang dengan kendaraan yang sama dan membawa seluruh uang yang telah diambil di daerah Solo. 10. Bahwa sekira pukul 18.00 Wib Saksi, Saksi-2 dan Saksi-4 tiba di daerah Ampel Kab. Boyolali, selanjutnya Saksi menyampaikan kepada Saksi-2 dan Saksi-4 akan singgah terlebih dahulu ke rumah Sdr. Ngatimin alamat Ampel Boyolali untuk menagih uang Saksi sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah), karena sebelumnya Saksi dan Saksi-4 telah mendatangi rumah Sdr. Ngatimin namun tidak bertemu Sdr. Ngatimin. 11. Bahwa karena Saksi, Saksi-2 dan Saksi-4 tidak berhasil bertemu dengan sdr Ngatimin sehingga Saksi, Saksi-2 dan Saksi-4 menuju rumah teman sdr Ngatimin yang pernah dikenalkan oleh sdr Ngatimin yaitu Sdr. Bambang yang mengaku anggota Polres Manahan, selanjutnya Saksi, Saksi-2 dan Saksi-4 menuju rumah Sdr Bambang namun Saksi, Saksi-2 dan Saksi-4 tidak bertemu dengan sdr Bambang, sehingga pada saat itu Saksi-4 meminjam handphone milik Saksi untuk menghubungi teman Saksi-4 yang diakui Saksi-4 satu letting Saksi-4 yang dengan nama panggilan Joko yang dikemudian hari setelah terungkapnya perkara ini sdr Joko tersebut adalah Terdakwa-2, dalam pembicaraan Saksi-4 dengan Terdakwa-2 tersebut saat itu Handphone Saksi di load speaker sehingga pembicaraan tersebut didengar oleh Saksi, dalam pembicaraan tersebut Saksi memanggil Terdakwa-2 dengan sebutan "Joko", dan selanjutnya dalam pembicaraan antara Saksi-4 dengan Terdakwa-2 tersebut sehingga Saksi-4 menyampaikan kepada Saksi-2 agar Saksi-2 menunggu sdr Bambang di rumah sdr Bambang. 12. Bahwa selanjutnya Saksi dan Saksi-4 dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC yang dikemudikan Saksi, kami berdua meninggalkan rumah sdr Bambang untuk menemui Terdakwa-2 di dekat sawah, sehingga Saksi dan Saksi-4 menuju tempat yang dimaksud. 13. Bahwa dalam perjalanan menuju tempat yang dimaksud Terdakwa-2, Saksi-4 menghubungi Terdakwa-2 untuk memastikan posisi Terdakwa-2 selanjutnya Terdakwa-2 menyampaikan agar menemuinya di penggilingan padi Hendra Setia yang beralamat Kwagean RT 31 RW 07 Sugihan Kec. Tengaran Kab. Semarang, kemudian Saksi-4 mengajak Saksi menjemput Terdakwa-2 karena menurut Saksi-4 bahwa Terdakwa-2 tidak membawa sepeda motor. 14. Bahwa sekira pukul 18.30 Wib Saksi dan Saksi-4 tiba di penggilingan padi Hendra Setia, selanjutnya Saksi-4 meminta Saksi untuk berhenti di depan penggilingan padi Hendra Setia, Saksi melihat Terdakwa-2 berdiri di depan penggilingan padi Hendra Setia dengan jarak kira-kira 5 (lima) meter. 15. Bahwa selanjutnya Saksi-4 meminta Saksi untuk pindah ke belakang bagian tengah mobil Grand Max tersebut dan Saksi-4 menyuruh Saksi untuk membuka pintu brankas yang ada didalam mobil Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC, selanjutnya Saksi pindah ke kursi belakang dengan cara melompat dari tengah
19
antara jok depan dengan jok tengah, kemudian Saksi diminta membuka pintu brankas dengan alasan Saksi-4 akan memasukkan Sdr. Ngatimin karena akan dibawa ke Polsek Ampel. 16. Bahwa setelah Saksi berpindah kebelakang dan membuka pintu brankas seketika itu juga ternyata Terdakwa-2 masuk ke kemudi/stir dan langsung mengambil alih kemudi kendaraan Daihatsu Grand Max wama Silver Nopol G 9141 HC kemudian membawa kendaraan Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC tersebut ke belakang penggilingan padi Hendra Setia dan berhenti sejajar di sebelah kanan kendaraan Daihatsu Xenia warna putih dengan posisi berlawanan arah dengan jarak sekira 1 (satu) meter. 17. Bahwa selanjutnya setelah Terdakwa-2 menghentikan kendaraan Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC langsung turun dan disusul oleh Saksi-4 dan berdiri disamping pintu depan sebelah kiri dan saat itu Saksi-4 berkata kepada Saksi "Uangnya saya pinjam" dijawab Saksi "Dipinjam gimana pak" lalu dijawab Saksi-4" sudah kamu diam saja", sehinga Saksi sejak itu mulai merasa curiga dan ketakutan, melihat situasi tersebut ada hal yang tidak beres, selanjutnya Terdakwa-2 membuka kaca samping kiri bagian tengah kendaraan Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC lalu memindahkan uang dari brankas ke Daihatsu Xenia warna putih melalui pintu kiri yang hanya dibuka kacanya saja diterima oleh Terdakwa-1. 18. Bahwa pada saat Terdakwa-2 memindahkan uang dari brankas kendaraan Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC ke ke Daihatsu Xenia warna putih, Terdakwa-2 mengatakan kepada Saksi dengan berkata “Kamu sudah berkeluarga, dijawab oleh Saksi “Sudah pak”, sehingga dengan perkataan Terdakwa-2 Saksi semakin bertambah ketakutan karena Saksi takut dibunuh oleh para Terdakwa dan Saksi-4, karena Saksi-4 membawa senjata api jenis AK-47 yang Saksi ketahui bahwa senjata tersebut dilengkapi dengan amunisi/peluru ditambah lagi suasana yang gelap dan tidak ada penerangan. 19. Bahwa setelah Terdakwa-2 dan Terdakwa-1 memindahkan semua bag/tas yang berjumlah 18 (delapan belas) bag berisi uang tersebut berpindah ke kendaraan Daihatsu Xenia warna putih, selanjutnya Terdakwa-2 berkata kepada Saksi-4 "Kalo lu, ‘dah sukses jangan lupain kita-kita" selanjutnya Terdakwa-2 meminta Terdakwa-1 mengambil lakban warna hitam di dalam kendaraan Daihatsu Xenia warna putih tersebut, dan setelah Terdakwa-1 menagmbil lakban tersebut selanjutnya Terdakwa-2 mengikat tangan dan kaki Saksi menggunakan lakban warna hitam kemudian mendorong Saksi dengan kedua tangannya sehingga Saksi jatuh dan terlentang di jok tengah kendaraan Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC, saat itu Saksi mendengar Terdakwa-2 berkata kepada Saksi-4 "Senjatanya ditinggal saja dan magazennya dibawa" selanjutnya tidak lama kemudian Saksi-4 meletakkan senjata api jenis AK-47 yang dibawa Saksi-4 di dekat Saksi sambil berkata "Ni, titip kasihkan kantor", selanjutnya mereka bertiga pergi ke arah jalan raya, sebelum pergi Terdakwa-2 melemparkan kunci kontak mobil
20
tersebut yang telah dibawanya ke atas namun jatuh di atas atap kendaraan Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC. 20. Bahwa ciri-ciri orang yang dipanggil oleh Saksi-4 dengan sebutan Joko adalah tinggi lebih kurang 165 Cm, Jaket warna biru, Celana Jeans, Masker warna hijau, menggunakan topi warna hitam dan berlogat seperti orang luar Jawa yang Saksi ketahui yang disebut Joko oleh Saksi-4 adalah Terdakwa-2, yang mengambil lakban Saksi tidak melihatnya karena terhalang brankas. 21. Bahwa dari 18 (delapan belas) bag yang berisi 9 (sembiIan) Box kosong/sisa ATM dan uang yang dipindah dari kendaraan Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC ke Daihatsu Xenia warna putih jumlah totalnya sebesar Rp. 5.766.198.900,(lima milyar tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah). 22. Bahwa karena lokasi penggilingan padi Hendra Setia yang berada jauh dari perkampungan, Saksi-4 yang juga menyandang senjatanya menyebabkan Saksi merasa ketakutan sehingga tidak berani berteriak, Saksi-4 juga telah mengambil Handphone merk Nokia, merk Smartfren dan merk Axus milik Saksi, sehingga setelah para Terdakwa dan Saksi-4 meninggalkan Saksi, Saksi tidak langsung bisa menghubungi kantor saksi untuk melaporkan kejadian yang dialami oleh Saksi.
23. Bahwa setelah Saksi ditinggal dengan tangan dari kaki di ikat lakban, Saksi berusaha membuka ikatan, setelah terbuka Saksi kemudian mencari kunci kendaraan yang berada di atas atap kendaraan Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC, selanjutnya Saksi menjemput Saksi-2 yang berada di rumah Bambang. 24. Bahwa selanjutnya Saksi melaporkan kejadian tersebut kepada Saksi-5 sdr. Mahpud Hidayatulah, S.E selaku pengawas operasional PT Advantage Semarang dengan menggunakan Handphone milik Saksi-2 dan meminta petunjuk, selanjutnya Saksi-5 menyarankan agar merapat ke kantor namun dalam perjalanan Sdr. Mahpud Hidayatullah, S.E. menghubungi kembali, menyarankan agar langsung ke Mako Brimob Srondol, setibanya di Mako Brimob Srondol senjata AK 47 segera diamankan, Saksi dan Saksi-2 dimintai keterangan oleh anggota Brimob Polda Jateng dan diarahkan agar melapor ke Polda Jateng. 25. Bahwa uang milik PT. Advantage yang telah di ambil para Terdakwa dan Saksi-4 sudah diketemukan di daerah Kaliurang Yogyakarta, namun saat dihitung jumlahnya hanya sebesar Rp. 4.886.743.000,- (empat milyar delapan ratus delapan puluh enam juta tujuh ratus empat puluh tiga ribu rupiah) sehingga uang milik PT Advantage Semarang yang diambil par Terdakwa dan Saksi-4 masih kekurangan Rp. 879.455.900,- (delapan ratus tujuh putuh sembilan juta empat ratus lima puluh lima ribu sembilan ratus rupiah).
21
Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa-1 menyangkal bahwa pada saat Terdakwa-1 mengikat dengan lakban kaki dan lakban tangan tidak terkait tetapi terputus antara lakban dari tangan dan lakban yang mengikat kaki, dan Terdakwa-1 berhenti mengikat dengan lakban karena lakban habis. Atas sangkalan Terdakwa-1 tersebut Saksi menyatakan tetap pada keterangannya karena saat Saksi membuka labkan tersebut menyambung dari tangan sampai dengan ke kaki sehingga untuk melepaskan lakban tersebut dengan cara memutar gulungan di kaki menjadi tumpuan untuk memutas gulungan lakban gulungan lakban di tangan Saksi. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa-2 menyangkal sebagai berikut: 1, Bahwa pada saat Terdakwa-2 memindahkan uang dari Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC ke Daihatsu Xenia warna putih, Saksi mengatakan “Saya tidak diapa-apakan kan Pak, saat itu Terdakwa berkata kepada Saksi “sampean punya anak istri, saya juga punya anak istri, uang ini hanya dipinjam, apabila sudah sukses kita akan ketemu lagi”. 2. Bahwa Terdakwa-2 tidak mengatakan atau menyuruh Terdakwa-1 untuk melakban Saksi, tetapi Terdakwa-2 hanya berkata kepada Terdakwa-1 “Cepat Beb”. Atas sangkalan Terdakwa-2 tersebut, Saksi menyatakan Saksi mengatakan “Saya tidak diapa-apakan kan pak” bertujuan untuk memohon agar tidak terjadi apa yang dikhawatirkan oleh Saksi karena Saksi takut dibunuh sehingga tubuh Saksi gemetar ketakutan dan badan terasa dingin. Bahwa maksud dari Saksi memohon agar Saksi tidak diapaapakan ‘kan pak, karena Terdakwa-2 mengatakan kamu sudah berkeluarga atau belum sehingga Saksi bertambah takut dan khawatir akan keselamatan Saksi. Saksi-2 Nama lengkap Pekerjaan
: Tri Ivan Sulistyo : (Dahulu) Karyawan PT. Advantage SCM (sekarang) Pengemudi PT Panji Tempat, tanggal lahir : Semarang, 30 Nopember 1991 Jenis kelamin : Laki-Laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Jl.Gedong Songo Barat RT.01 RW.02 Kel. Manyaran Kec. Semarang Barat
Dipersidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa-1 dari Terdakwa2 dan mengenal Saksi-4 sejak awal bulan September 2015 namun tidak ada hubungan keluarga.
22
2. Bahwa Saksi bekerja di PT. Advantage sejak Mei 2015, sebagai penemudi dan bagian logistik ATM untuk wilayah Solo dan Semarang dan atas kejadian perampokan yang dialami oleh Saksi1 sehingga sejak kejadian tersebut Saksi sejak November 2015 berpindah kerja sebagai pengemudi PT Panji karena rasa ketakutan dan trauma yang dialami oleh Saksi dan Saksi-1. 3. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 September 2015 Saksi bersama Saksi-1 dan Saksi-4 yaitu sdr Brigadir Supriyanto selaku pengawal mendapat tugas Delivery/Pengiriman dan Penarikan Dana di Sari Kopi Paragon Mall Solo dan ATM di Permata Bank Pasar Klewer, Permata Bank JI. Urip Sumoharjo dan Permata Bank JI. Slamet Riyadi menggunakan kendaraan operasional PT. Advantage berupa kendaraan Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC. 4. Bahwa selanjutnya sekira pukul 07.30 Wib Saksi, Saksi-1 dan Saksi-4 dengan berpakaian dinas Polri dilengkapi dengan senjata AK-47 berangkat menuju Solo langsung menuju Time Zone Solo Grand Mall untuk mengambil uang setoran sebesar Rp. 33.537.000,- (tiga puluh tiga juta lima ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah), selanjutnya menuju Lotte Mart JI. Bhayangkara Solo mengambil uang setoran sebesar Rp. 1.442.290.000,- (satu milyar empat ratus empat puluh dua ribu dua ratus sembilan puluh ribu rupiah) dalam proses tersebut Saksi sendiri yang melakukan transaksi sedangkan Saksi-1 dan Saksi-4 melanjutkan perjalanan menuju Swalayan Centro Paragon Mall di Jl. Yosodipuro No. 133 Solo untuk mengambil uang setoran sebesar Rp. 159.146.300, (seratus lima puluh sembilan juta seratus empat puluh enam ribu tiga ratus rupiah), kemudian Saksi-1 dan Saksi-4 mengambil uang setoran di Sari Kopi Paragon Solo sebesar Rp. 55.210.600,- (lima puluh lima juta dua ratus sepuluh ribu enam ratus rupiah) dan penukaran uang sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) selanjutnya mengambil uang setoran di Tri Hamas JI. Adi Sucipto No. 120 C Solo sebesar Rp. 52.515.000,- (lima puluh dua juta lima ratus lima belas juta rupiah), kemudian ada penyerahan dari PT. Andi Yudistira Motor melalui Advantage Solo, transaksi di lakukan di Bank CIMB Niaga JI. Slamet Riyadi kepada Saksi-1 sebesar Rp. 210.000.000,- (dua ratus sepuluh juta rupiah), sekira pukul 13.00 Wib Saksi-1 dan Saksi-4 menjemput Saksi di Lotte Mart JI. Bhayangkara Solo dan makan siang sampai pukul 13.30 Wib, selanjutnya Saksi, Saksi-1 dan Saksi-4 melanjutkan perjalanan ke Bank Permata di Pasar Klewer dan mengisi ATM dari uang yang Saksi bawa dari Semarang, kemudian menuju Bank Permata Solo Baru mengantar Slip Setoran, menuju ke Bank Permata JI. Urip Sumoharjo untuk pengisian ATM dan mengambil uang setoran sebesar Rp. 3.550.000.000,- (tiga milyar lima ratus lima puluh lima juta rupiah), menuju Bank Permata Jl. Slamet Riyadi untuk pengisian ATM, kemudian transit ke Advantage Solo mengambil logistic (segel/seal), sekira pukul 16.30 Wib kami bertiga kembali menuju ke Semarang. 5. Bahwa dalam perjalanan dari Solo menuju Semarang Saksi ketiduran namun setelah melewati Pasar Ampel Saksi terbangun, mobil belok ke kanan menuju ke rumah Sdr. Ngatimin, setelah tiba dirumah Sdr. Ngatimin, Saksi-1 dan Saksi-4 turun dari kendaraan sedang Saksi tetap berada di dalam mobil, selang 5 (lima) menit
23
Saksi-1 dan Saksi-4 kembali ke dalam mobil, saat itu Saksi-4 menyuruh Saksi untuk turun dari mobil sambil berkata "Ivan, kamu turun di sini menunggu orang", Saksi kemudian turun dan berdiri di depan rumah Sdr. Ngatimin, sedangkan Saksi-1 dan Saksi-4 pergi dan Saksi tidak mengetahuinya. 6. Bahwa selanjutnya 30 (tiga puluh) menit Saksi-1 datang sendirian mengendarai kendaraan Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC dengan rasa kebingungan dan tergesagesa dan wajah yang tegang karena ketakutan kemudian Saksi-1 berkata kepada Saksi "Ivan, kamu cepet telepon kantor karena uangnya diambil pak Supriyanto dan teman-temannya". 7. Bahwa selanjutnya Saksi menyampaikan kepada Saksi-1 agar berupaya agar tenang dulu untuk dapat menjelaskan kejadian yang dialami oleh Saksi-1, sehingga setelah Saksi-1 tenang dan Sakis memahami kejadian yang dialami oleh Saksi-1, selanjutnya Saksi kemudian menghubungi Saksi-5 selaku Leader di bagian CIT (Cash In Transit) kemudian rnenyerahkan Handphone Saksi kepada Saksi-1, selanjutnya antara Saksi-1 dan Saksi-5 berkomunikasi, atas keterangan Saksi-1 kami disuruh menuju ke Mako Brimob Jateng di Srondol, setibanya di Mako Brimob dan bertemu dengan Sdr. Yudi AP. (karyawan PT. Advantage) di arahkan ke Sat Brimob, sekira pukul 23.45 Wib Saksi di antar anggota Brimob menuju Polda Jawa Tengah untuk dimintai keterangan, sekira pukul 00.30 Wib Saksi di antar ke Brimob Srondol dan disuruh untuk beristirahat. 8. Bahwa kondisi brankas mobil saat Saksi-1 menemui Saksi di rumah Sdr. Ngatimin keadaan kosong yang ada hanya senjata milik Saksi-4, sisa Lakban warna hitam dari gembok brankas, total jumlah brankas yang diambil dari kendaraan Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC sebanyak 18 (delapan belas) bag dengan jumlah uang yang berada di dalamnya sekira sebesar Rp. 5.766.198.900,- (lima milyar tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah). 9. Bahwa pada hari Selasa, tanggal 29 September 2015 sekira pukul 11.45 Wib Saksi dibawa ke Polda Jateng dan diarahkan ke SPKT (Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu) untuk dimintai keterangan, sekira pukul 16.30 wb Saksi dari Saksi-1 di bawa ke TKP di wilayah Tengaran selanjutnya sekira pukul 22.00 Wib kami kembali ke Polda Jateng untuk memberi keterangan sampai dengan pukul 01.00 Wib selanjutnya Saksi disuruh bermalam di Polda Jateng. 10. Bahwa pada hari Rabu, tanggal 30 September 2015 Saksi melaksanakan sidik jari di Inafis Polda Jateng kemudian menunggu untuk dimintai keterangan namun karena terjadi kebakaran di Polda Jateng, Saksi di jemput oleh Sdr. Yudi dan Sdr. Agus untuk diajak keluar untuk makan dan bermalam di Hotel @ Home Semarang. 11. Bahwa pada hari Kamis, tanggal 1 Oktober 2015 sekira pukul 09.00 Wib Saksi dari Saksi-1 berangkat ke Polda Jateng setibanya di Polda Jateng ternyata pelaku pencurian uang milik PT. Advantage sudah tertangkap oleh Polda Jateng sedang
24
melaksanakan gelar perkara, dengan jumlah uang yang ditemukan sebesar Rp. 4.886.743.000,- (empat milyar delapan ratus delapan puluh enam juta tujuh ratus empat puluh tiga ribu rupiah). Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 membenarkan seluruhnya. Saksi-3 Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat Tinggal
: : : : : : :
Azamul Hanif Minitoring ATM PT. Advantage SCM Pekalongan, 30 September 1989 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Bahagia Gg. Rukun Karya No. 11 RT.05 RW.01 Kel. Keraton Kidul Kec. Pekalongan Barat Kab. Kota Pekalongan
Di dalam persidangan memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa-1 dan Terdakwa2 serta tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi bekerja di PT. Advantage sejak Januari 2013 menjabat Ops Kontrol Devisi ATM di PT. Advantage SCM J1. Karanganyar Gunung 208 Semarang yang bertugas membuat Request Catride, membuat Run Shett ATM, memantau Saldo ATM, mencatat semua problem ATM serta bertanggung atas kelancaran Divisi ATM PT. Advantage SCM cabang Semarang. 3. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 18.30 Wib Saksi mendapat informasi bahwa telah terjadi pencurian uang milik PT. Advantage SCM sebesar Rp. 5.766.198.900,- (lima milyar tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan sembilan ratus rupiah) di penggilingan padi Hendra Setia alamat Kwagean RT. 31 RW. 07 Sugihan Kec. Tengaran Kab. Semarang yang dilakukan Terdakwa1, Terdakwa-2 dan Saks-4 sdr Brigadir Supriyanto (anggota Brimob Polda Jateng). 4. Bahwa jumlah Catrigade atau Kaset yang dibawa oleh Sdr. Saksi-1 untuk pengisian ATM Permata Bank di Wilayah Solo berjumlah 6 (enam) buah dengan jumlah uang sebesar Rp. 660.000.000,- (enam ratus enam puluh juta rupiah) yang terdiri dari uang pecahan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah). 5. Bahwa dari Brill Counters dari masing cabang ATM, Saksi dapat mengetahui berapa jumlah uang yang di ambil nasabah melalui ATM dan berapa sisa uang di dalam Catrigade atau Kaset Pengisian Ulang. 6. Bahwa setelah pengisian ATM Permata Bank di Wilayah Solo, Catrigade atau Kaset yang berjumlah 6 (enam) buah masih ada sisa uang di dalamnya sebesar Rp. 257.500.000,- (dua ratus lima puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dengan rincian : ATM
25
Permata Bank Cabang Slamet Riyadi sebesar Rp. 115.150.000,(seratus lima belas juta seratus lima puluh ribu rupiah), ATM Permata Bank Cabang Pasar Klewer sebesar Rp. 61.050.000,(enam puluh satu juta lima puluh ribu rupiah) dan ATM Permata Bank Cabang Urip Sumoharjo sebesar Rp. 81.300.000,- (delapan puluh satu juta tiga ratus ribu rupiah). Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 membenarkan seluruhnya. Saksi-4 Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Supriyanto Brigadir Polisi NRP 73090508 Basubden I A Pelopor Sat Brimob Polda Jateng Pemalang, 11 September 1973 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Brimob Srondol Wetan RT.10 RW.02 Kel. Srondol Wetan Kec. Banyumanik Kota Semarang
Di dalam persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-1 sekira bulan Maret 2015 saat Saksi berkunjung ke rumah Terdakwa-2 dan Saksi kenal dengan Terdakwa-2 sekira tahun 2010 di daerah Mranggen dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi saat ini sebagai narapidana di Lembaga pemasyarakatan Kelas I Kedung Pane Semarang selama 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan oleh Pengadilan Negeri Semarang atas perbuatan Saksi dengan para Terdakwa yang telah mengambil uang milik PT. Advantage pada tanggal 28 September 2015. 3. Bahwa Saksi bertugas sebagai petugas di pengawal di PT. Advantage berlangsung selama 1 (satu) bulan sejak 1 September 2015 sampai dengan 30 September 2015 yang bertugas melakukan pengawalan pengiriman dan pengambilan uang milik PT Advantage untuk wilayah Solo dan Semarang yang dilakukan secara bergilir sesuai dengan jadwal dan penunjukkan dari pihak PT Advantage. 4. Bahwa hari Minggu tanggal 13 September 2015 sekira pukul 17.00 Wib Saksi datang ke rumah Terdakwa-2 di Asrama Deninteldam IV/Diponegoro, sewaktu Saksi sedang mengobrol, Terdakwa-2 memanggil Terdakwa-1 untuk bergabung, dalam perbincangan tersebut Saksi menceritakan tentang keadaan ekonomi keluarga Saksi yang kekurangan, banyak hutang dan belum punya apa-apa untuk modal pensiun, selanjutnya Saksi, Terdakwa-1 dari Terdakwa-2 membuat suatu rencana dengan merampok uang uang milik PT. Advantage yang dikawal oleh Saksi tanpa seijin pemiliknya sebelum masa tugas Saksi sebagai
26
pengawal mobil uang milik PT. Advantage berakhir pada tanggal 30 September 2015. 5. Bahwa pad hari Minggu tanggal 27 September 2015 sekira pukul 19.00 wib Saksi menyampaikan kepada Terdakwa-2 saat Saksi berkunjung ke rumah Terdakwa-2 dan tidak lama kemudian Terdakwa-1 juga datang ke rumah Terdakwa-2, dalam pembicaraan pada saat itu Saksi menyampaikan kepada para Terdakwa bahwa pada tanggal 28 September 2015, Saksi ada rencana mengantar uang milik PT. Advantage ke daerah Solo. 6. Bahwa selanjutnya dalam pembicaraan tersebut Saksi menyampaikan kepada para Terdakwa untuk mengambil uang milik PT. Advantage dilaksanakan setelah Saksi kembali dari Solo Saksi dan para Terdakwa bisa bertemu di daerah Boyolali dan memberi ancer-ancer Terdakwa-1 dari Terdakwa-2 agar menunggu dipertigaan Pos Polisi Pasar Ampel, karena Saksi-1 akan singgah daerah tersebut untuk menagih uangnya di sdr Ngatimin seorang dukun yang telah menipu Saksi-1. 7. Bahwa dalam pembicaraan tersebut Saksi juga menyampaikan kepada para Terdakwa bahwa apabila perbuatan Saksi dan para Terdakwa untuk megambil uang milik PT. Advantage tertangkap agar mengamankan aset hasil rampokan untuk diserahkan kepada anak dan istri Saksi dan pada saat itu Terdakwa-2 menyampaikan hasil rampokan akan dibagi 3 (tiga) dan Safe house berada di rumah mertua Terdakwa-2 di Dsn. Nggaren RT. 03 RW. 04 Kec. Ngemplak Kab. Boyolali. 8. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 07.30 wib Saksi, Saksi-1 dan Saksi-2 dengan kendaraan Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC melaksanakan tugas Delivery/Pengiriman dan Penarikan Dana ke daerah Solo, selanjutnya pukul 08.00 Wib kendaraan Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC Saksi mengirim Short Message Service (SMS) kepada Terdakwa-2 yang berisi sudah OTW yang berarti bahwa Saksi telah dalam perjalanan dari Semarang ke Solo dijawab Terdakwa-2 dengan membalas SMS tersebut "Hidup ini tanpa uang tidak bisa hidup". 9. Bahwa setelah Saksi selesai melaksanakan pengawalan di daerah Solo, selanjutnya sekira pukul 16.00 Wib Terdakwa-2 mengirim SMS ke Handphone Saksi menanyakan keberadaan Saksi dengan mengirim SMS yang isinya “Sudah sampai mana” dan dibalas Saksi "Aku masih makan di Solo", kemudian Terdakwa-2 membalas "Ok”. 10. Bahwa setelah selesai makan di daerah Solo selanjutnya Saksi melanjutkan perjalanan menuju Semarang dan sekira pukul 18.00 Wib Saksi, Saksi-1 dan Saksi-2 tiba di daerah Boyolali dan langsung menuju rumah Sdr. Ngatimin untuk menagih uang milik Saksi-1 sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah), namun sdr Ngatimin tidak berhasil ditemui karena tidak berada dirumanya, sehingga Saksi menyuruh Saksi-2 untuk mengecek keberadaan sdr Ngatimin kepada sdr Bambang yang berada di sebelah rumah sdr Ngatimin, namun sdr Bambang juga tidak berada dirumahnya, sehingga Saksi menyuruh Saksi-2 untuk turun
27
dari mobil dan menunggu sdr Ngatimin atau sdr Bambang di rumah sdr Ngatimin. 11. Bahwa setelah Saksi-2 turun dari kendaraan yang dikendarai oleh Saksi dan Saksi-1 yaitu untuk menunggu sdr Bambang dan sdr Ngatimin selanjutnya Saksi dan Saksi-1 ingin menemui para Terdakwa dan tidak lama kemudian Terdakwa-2 menghubungi Saksi dengan menggunakan Handphone Terdakwa-1, saat itu Handphone Saksi di load speaker sehingga didengar oleh Saksi-1, dalam pembicaraan tersebut pada intinya untuk memastikan posisi para Terdakwa yang mengatakan didekat sawah dan dalam pembicaraan tersebut Saksi memanggil Terdakwa-2 dengan nama "Joko" dimana sdr Joko tersebut yang Saksi akui kepada Saksi-1 adalah letting Saksi yang bertugas di Polres Solo. 12. Bahwa Saksi dan Saksi-1 selanjutnya kembali ke kendaraan Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 Hc untuk menemui para Terdakwa sebagaimana yang disampaikan oleh Terdakwa-2 dalam perjalanan menuju tempat tersebut, Terdakwa2 kembali menghubungi Saksi menyampaikan agar kembali lagi dan mengarahkan hingga menuju depan penggilingan padi Hendra Setia. 13. Bahwa setelah Saksi dan Saksi-1 tiba di depan penggilingan padi Hendra Setia, Saksi melihat Terdakwa 2 sudah menunggu di depan penggilingan padi Hendra Setia, selanjutnya Terdakwa-2 mendekati kendaraan Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC dengan posisi saling berlawanan arah dengan jarak sekira 1 (satu) meter dan Terdakwa-2 langsung masuk untuk mengambil alih kemudi kendaraan Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC yang dikemudikan Saksi-1 sedangkan Terdakwa-1 berjalan ke belakang penggilingan padi Hendra Setia tempat kendaraan Daihatsu Xenia warna putih diparkir, selanjutnya Terdakwa-2 mengambil alih kendaraan Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC dan meminta Saksi-1 pindah ke belakang lewat tengah, selanjutnya Saksi menyuruh Saksi-1 agar membuka brankas untuk memasukkan Sdr. Ngatimin kedalam brankas sehingga Saksi-1 pindah ke belakang dan langsung membuka brankas tersebut. 14. Bahwa selanjutnya setelah Terdakwa-2 menghentikan kendaraan Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC langsung turun dan disusul oleh Saksi dan berdiri disamping pintu depan sebelah kiri dan saat itu Saksi berkata kepada Saksi-1 "Uangnya saya pinjam" dijawab Saksi-1 "Dipinjam gimana pak" lalu dijawab Saksi "Sudah kamu diam saja", sambil memperhatikan Saksi-1 sudah mulai katakutan, selanjutnya Terdakwa-2 membuka pintu tengah samping kiri kendaraan Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC. 15. Bahwa selanjutnya setelah pintu tengah kiri kendaraan Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC terbuka selanjutnya Terdakwa-2 langsung masuk ke dalam kendaraan Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC dan memindahkan uang dari brankas ke Daihatsu Xenia Daihatsu Nopol H 8472 ZC warna putih yang dikendarai oleh para Terdakwa melalui kaca pintu kiri kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC
28
warna putih diterima oleh Terdakwa-1 sedangkan Saksi berdiri di samping kiri depan mobil Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC sambil menyalakan senter HP milik Saksi sebagai lampu penerangan pemindahan uang tersebut. 16. Bahwa pada saat Terdakwa-2 memindahkan uang dari brankas kendaraan Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC ke Daihatsu Xenia warna putih, Saksi mendengarkan Terdakwa-2 mengatakan kepada Saksi-1 dengan berkata “Kamu sudah berkeluarga, dijawab oleh Saksi-1 “Sudah pak”, sambil duduk terdiam melihat Terdakwa-2 sampai seluruh uang yang ada di brankas dalam mobil Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC semuanya dipindahkan ke mobil Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC warna putih milik para Terdakwa. 17. Bahwa setelah Terdakwa-2 dan Terdakwa-1 selesai memindahkan semua bag/tas yang berjumlah 18 (delapan belas) bag berisi uang tersebut berpindah ke kendaraan Daihatsu Xenia warna Putih, selanjutnya Terdakwa-2 berkata kepada Saksi "Kalo lu, dah sukses jangan lupain kita-kita" selanjutnya Terdakwa-2 meminta kepada Terdakwa-1 untuk mengambil lakban warna hitam di dalam kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC warna putih, selanjutnya Terdakwa-2 mengikat tangan dan kaki Saksi-1 menggunakan lakban warna hitam kemudian mendorong Saksi-1 hingga terlentang di jok tengah kendaraan Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC. 18. Bahwa selanjutnya Terdakwa-2 berkata kepada Saksi "senjatanya ditinggal saja dan magazennya dibawa", tidak lama kemudian Saksi meletakkan senjata yang dibawanya di dekat Saksi-1 sambil berkata "Ni, titip, kasihkan kantor", selanjutnya para Terdakwa dan Saksi masuk ke dalam mobil Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC warna putih milik para Terdakwa yang berisi uang yang telah diambil dari kendaraan Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC pergi ke arah jalan raya pergi menuju rumah mertua Terdakwa-2 dan meninggalkan Saksi-1 dan sebelum pergi Terdakwa-2 melemparkan kunci yang telah dibawanya ke atas namun jatuh di atas atap kendaraan Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC. 19. Bahwa sekira pukul 19.30 Wib Saksi, Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 tiba di rumah mertua Terdakwa-2 dan langsung parkir di belakang dekat kamar belakang yang akan ditempati oleh Saksi dan para Terdakwa, selanjutnya Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 menurunkan bag/tas bursak yang berisi uang kemudian membawanya ke kamar adik ipar Terdakwa-2, Saksi kemudian diminta masuk kamar selanjutnya Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 membuka bag/tas bursak dan mengeluarkan uang tersebut selanjutnya uang ditaruh di kardus, kemudian bag/tas bursak dan box yang telah kosong dikeluarkan Terdakwa-1 melalui jendela kamar dan diterima Terdakwa-2, kemudian bag/tas bursak dan box tersebut dibakar ditempat sampah di depan sebelah kanan rumah mertua Terdakwa-2. 20. Bahwa selanjutnya Saksi dan para Terdakwa menyusun uang tersebut di kolong tempat tidur dalam kamar belakang milik mertua Terdakwa-2, sehingga Saksi melihat uang tersebut berupa
29
uang yang sudah di ikat berbundel-bundel dengan pecahan Rp 100.000,- (seratus ribu rupah). Rp 50.000,- ( lima puuh ribu rupiah) dan pecahan Rp 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) dan sedikit ada uang recehan berupa coin, namun jumlahnya tidak Saksi ketahui jumlahnya. 21. Bahwa selanjutnya Terdakwa-2 mengambil uang sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan pergi keluar untuk membeli barang yang dibutuhkan saat itu yaitu 1 (satu) buah AC duduk warna putih, 5 (lima) buah baju merk Nelvaro, 2 (dua) buah celana merk Nelvaro, 2 (dua) celana pendek, 3 (tiga) buah Hp merk Nokia kartu duo warna putih, 1 (satu) buah Spring Bad Single, dan 3 (tiga) tas koper hitam. 22. Bahwa setelah Terdakwa-2 selesai membeli barang barang tersebut, selanjutnya Terdakwa-2 kembali ke rumah mertua Terdakwa-2 dan bertemu kembali dengan Saksi dan Terdakwa-1, selanjutnya Saksi dan para Terdakwa sepakat untuk membagi tiga uang tersebut sesuai dengan bundel menjadi tiga bagian yang merupakan masing-masing bagian, namun pada saat itu Saksi tidak mengetahui berapa jumlah bagian masing-masing namun pada saat itu Saksi-15 istri Terdakwa-2 sempat melihat-lihat melalui pintu kamar dan duduk di belakang Terdakwa-2, atas kesepakatan bersama uang operasional kegiatan sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang diambilkan dari uang pembagian Terdakwa-1 dan diterimakan kepada Terdakwa-2, saat itu Terdakwa-2 berkata "Ini bunda Alle juga ikut mikir makanya, ya dikasih Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) juta atau Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) juta", Terdakwa-1 menjawab "ya sudah ambil punya saya saja" sambil mengambil uang Rp. 100.000.000, (seratus juta rupiah) yang kemudian diserahkan kepada Terdakwa-2, uang pembagian selanjutnya dimasukkan ke dalam koper masing-masing, Saksi dan Terdakwa-1 juga diberi Hp masing-masing 1 (satu) unitoleh Terdakwa-2. 23. Bahwa dari pembagian uang hasil kejahatan milik PT Advantage tersebut berdasarkan jumlah bundel gepokan/ tumpukan uang tersebut sehingga Saksi mendapat bagian sebesar Rp. 1.900.000.000,- (satu milyar sembilan ratus juta rupiah), Terdakwa-1 mendapat bagian sebesar Rp. 2.050.000.000,- (dua milyar lima puluh juta rupiah) sedangkan Terdakwa-2 mendapat bagian sebesar Rp. 1.900.000.000,- (satu milyar sembilan ratus juta rupiah). 24. Bahwa pada hari Selasa tanggal 29 September 2015 sekira pukul 03.00 Wib Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 bersama anak istri Terdakwa-2 kembali ke Semarang sedangkan Saksi masih tinggal di rumah mertua Terdakwa-2, sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa-2 bersama anak istrinya datang menjenguk Saksi, selesai makan bersama Saksi mendengar Terdakwa-2 di telepon seseorang yang meminta agar pada pukul 21.00 Wib kembali ke Deninteldam IV/Diponegoro, tidak lama kemudian Terdakwa-2 di telepon kembali oleh seseorang dari Deninteldam IV/Diponegoro agar segera kembali, selanjutnya Terdakwa-2 dan istrinya kemaskemas untuk kembali ke Semarang.
30
25. Bahwa pada tanggal 30 September 2015 istri Terdakwa-2 mengirim Short Message Service (SMS) kepada Saksi menyampaikan Terdakwa-2 sudah ditahan dan yang bisa mengamankan Saksi dan barang bukti hanya Terdakwa-1, sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa-1 datang menemui Saksi sambil membawa 2 (dua) tas ransel merk Eiger, selanjutnya Saksi dan Terdakwa-1 memindahkan uang dari koper ke tas ransel, sedangkan koper yang masih ada uangnya kemudian di bungkus karung dan di tumpuk dengan karung padi di gudang beras, selanjutnya Saksi dan Terdakwa-1 pergi ke Yogyakarta sambil membawa tas ransel masing-masing. 26. Bahwa setibanya di Yogyakarta Saksi dan Terdakwa-1 kost di The Paragon dengan harga Rp. 3.300.000,- (tiga juta tiga ratus ribu rupiah) perbulan, selanjutnya Istri Terdakwa-2 menghubungi Terdakwa-1 agar kembali ke Semarang, serta SMS yang isinya Terdakwa-2 dalam pemeriksaan di Deninteldam IV/Diponegoro tidak melibatkan Terdakwa-1, hanya melibatkan Saksi. karena uangnya yang membawa lari Saksi, sekira pukul 23.00 Wib Terdakwa-1 kembali ke Semarang. 27. Bahwa Terdakwa-2 yang menyediakan kendaraan Daihatsu Xenia warna putih Nopol H 8472 ZC yang saat dipergunakan untuk melakukan pencurian telah diganti Nopolnya serta logo Avanza. 28. Bahwa pada hari Kamis, tanggal 1 Oktober 2015 sekira pukul 07.30 Wib Saksi ditangkap oleh Tim Gabungan Polda Jateng, dalam penangkapan tersebut ditemukan barang bukti berupa uang sebesar Rp. 688.900.000,- (enam ratus delapan puluh delapan juta sembilan ratus ribu rupiah) yang merupakan uang pembagian untuk Saksi, namun saat gelar perkara di Polda Jateng, Saksi juga mengakui 2 (dua) koper berisi uang sebesar Rp. 1.233.000.000,- (satu milyar dua ratus tiga puluh tiga juta rupiah) adalah uang pembagian untuk Saksi sehingga barang bukti yang ditemukan sebesar Rp. 1.921.900.000,(satu milyar sembilan ratus dua puluh satu juta sembilan ratus ribu rupiah). Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa-1 membenarkan sebagian dan menyangkal sebagaian dan hal yang disangkal Terdakwa-1 bahwa pada tanggal 27 September 2015 pada saat Saksi datang ke rumah Terdakwa-2, Saksi menyampaikan bahwa saksi ingin meminjam uang sebesar Rp 1.000.000,-(satu juta rupiah) untuk biaya uang sekolah anak Saksi , namun karena Terdakwa-1 tidak mempunyai uang sehingga Terdakwa-1 menyampaikan kepada Saksi agar meminjam uang kepada Terdakwa-2. Atas sangkalan Terdakwa tersebut Saksi tetap pada keterangannya. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa-2 membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian dan hal yang disangkal Terdakwa-2 bahwa pada tanggal 19 September 2015, Saksi datang ke rumah Terdakwa-2 dan dalam pembicaraan tersebut menyampaikan bahwa Saksi akan melakukan pengawalan uang PT Advantage ke daerah Solo berakhir pada akhir bulan September 2015.
31
Atas hal yang diluruskan oleh Terdakwa-2 tersebut, Saksi membenarkan karena memang benar ada pertemuan antara Saksi dan para Terdakwa pada tanggal 19 September 2005 dirumah Terdakwa-2 untuk membicakan hal yang menjadi perkara ini. Saksi-5 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Mahpud Hidayatullah, S. E. Karyawan PT. Advantage SCM Magetan, 6 Juli 1976 Laki-laki Indonesia Islam (Dahulu) JI. Perum Pesona Alam f'ringsari Blok H 33 RT. 11 RW. 04 Desa Pringsari Kec. Pring Apus Kab. Semarang (Sekarang) Jl. Persatuan Guru Tanah Abang Jakarta Pusat
Di dalam persidangan memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 (anggota Brimob Polda Jateng) serta tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada saat ini Saksi telah mutasi di kantor pusat di Jakarta di perusahaan yang sama sejak 27 Desember 2015 namun pada saat terjadinya perkara ini Saksi menjabat Tim Leader atau pengawas operasional di PT. Advantage SCM yang bertugas membawahi Opscontrol, sedangkan opscontrol sendiri mempunyai tugas menginput data dari order untuk membuat jadwal kegiatan berikutnya. 3. Bahwa PT. Advantage SCM PT Advantage SCM bergerak dalam bidang jasa pengawalan uang dan barang berharga dari pihak ketiga. 4. Bahwa Saksi pada hari Senin, tanggal 28 September 2015 memerintahkan Custody (petugas yang menerima mandate) bisa bertugas sebagai sopir dan kasir yaitu Saksi-1 dan Saksi-2 melalui Opscontrol (Sdr. Michael K dan Sdr. Yuddie Arya Perdana) berangkat ke Surakarta (Solo) untuk mengambil dan mengantar uang/barang berharga sesuai intruksi dari perusahaan. 5. Bahwa hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 07.00 Wib dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC Saksi-1 dan Saksi-2 dengan pengawalan anggota Brimob Polda Jateng yaitu Saksi-4 berangkat dari kantor PT. Advantage SCM menuju Solo dengan membawa : a. Tas Kaset ATM, yang didalamnya berisikan uang dan kaset yang siap digantikan ke Mesin ATM Permata Bank di JI. Urip Sumoharjo Solo, di Pasar Klewer Solo dan di JI. Slamet Riyadi Solo. b. Tas berisikan uang untuk penukaran ke Sari Coffee Solo sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah).
32
c. Peralatan kerja seperti Tas Kosong, Segel dokumendokumen kosong yang mungkin diperlukan untuk pengambilan atau penyerahan. 6. Bahwa pada tanggal 28 September 2015 sekira pukul 18.40 Wib Saksi mendapat telpone dari Saksi-1 menggunakan Handphone milik Saksi-2 memberitahukan bahwa uang yang diambil dari seluruh nasabah Bank Permata untuk dibawa ke PT. Advantage SCM telah habis diambil dan dicuri oleh Saksi-4 dan temannya, selanjutnya Saksi melaporkan ke pimpinan PT Advantage dan koordinasi dengan Satbrimob Polda Jateng meminta petunjuk, karena senjata AK-47 milik saksi-4 dibawa Saksi-1, selanjutnya Saksi menyarankan agar Saksi-1 dari Saksi-2 langsung menuju Satbrimob Polda Jateng karena sudah ditunggu oleh Sdr. Agus Priyoatmojo pimpinan PT. Advantage, sedang Saksi stanby dan menunggu Sdr. Agus Priyoatmojo selaku pimpinan cabang Semarang di Polda Jateng. 7. Bahwa sepengetahuan Saksi bahwa hasil perjalanan dinas dari Solo kembali ke Semarang seharusnya dibawa Saksi-1 dan Saksi-2 dari Solo menuju PT. Advantage SCM Semarang namun telah diambil oleh para Terdakwa dan Saksi-4 adalah: a. Uang dari Tri Hammas Solo (Nasabah Bank Permata) sebesar Rp. 52.515.000,(lima puluh dua juta lima ratus lima belas ribu rupiah). b. Uang dari Tozzy Solo (Nasabah Bank Permata) sebesar Rp. 159.146.300,(seratus lima puluh sembilan juta seratus empat puluh enam ribu tiga ratus rupiah). c. Uang dari Lotte Mart Solo (Nasabah Bank Permata) sebesar Rp. 1.442.290.000,- (satu milyar empat ratus empat puluh dua juta dua ratus sembilan puluh ribu rupiah). d. Uang dari Time Zone Solo (Nasabah Bank Permata) sebesar Rp. 33.537.000,(tiga puluh tiga juta lima ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah). e. Uang dari Surya Motor Solo (Nasabah Bank Permata) sebesar Rp. 210.000.000,- (dua ratus sepuluh juta rupiah). f. Uang dari Permata Urip Solo (Cabang Bank Permata) sebesar Rp. 3.550.000.000,- (tiga milyard lima ratus lima puluh juta rupiah). g. Uang dad Tas ATM Permata Bank Urip Sumoharjo Solo sebesar Rp. 81.300.000,- (delapan puluh satu juta tiga ratus ribu rupiah). h. Uang dad Tas ATM Permata Bank Pasar Klewer Solo sebesar Rp. 61.050.000,(enam puluh satu juta lima puluh ribu rupiah). i. Uang dad Tas ATM Permata Bank Slamet Riyadi Solo sebesar Rp. 115.150.000,- (seratus lima belas juta seratus lima puluh ribu rupiah). j. Uang dari Sari Cofee Solo (CPU) (Nasabah Bank Permata) sebesar Rp. 55.210.600,- (lima puluh lima juta dua ratus sepuluh ribu enam ratus rupiah). k. Uang dari Sari Coffee Solo (CTC) (Nasabah Bank Permata) sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah).
33
8. Bahwa setelah adanya press rillis di media, Saksi baru mengetahui Saksi-4 melakukan perampokan uang milik PT. Advantage SCM dibantu Terdakwa-1 dan Terdakwa-2, saat itu uang yang sudah diketemukan sebesar Rp. 4.886.743.000,(empat milyar delapan ratus delapan puluh enam juta tujuh ratus empat puluh tiga ribu rupiah) dan pada saat itu langsung disimpan di BRI Patimura Semarang. 9. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi4 sehingga PT. Advantage SCM merasa dirugikan karena harus mempertanggungjawabkan uang tersebut, uang yang hilang kurang lebih sebesar Rp. 5.766.198.900,- (lima milyar tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah), uang yang telah ditemukan sebesar Rp. 4. 886.743.000,- (empat milyar delapan ratus delapan puluh enam juta tujuh ratus empat puluh tiga ribu rupiah) sehingga uang yang belum ditemukan sebesar Rp 879.455.900,- (delapan ratus tujuh puluh sembilan juta empat ratus lima puluh lima ribu sembilan ratus rupiah), namun karena uang tersebut adalah milik dari PT Bank Permata sehingga PT. Advantage SCM telah mengganti uang tersebut ke PT Bank Permata dengan menggunakan uang persediaaan dari PT. Advantage SCM dengan cara meminjam dari stock opname pada bagian-bagian yang masih di pinjam. 10. Bahwa pada saat pemeriksaan Saksi di persidanagn Saksi-4 di Pengadilan Negeri Semarang Saksi mengetahui bahwa kekurangan uang milik PT. Advantage SCM telah dikembalikan kepada PT. Advantage SCM, namun masih tetap ada kekurangan karena kekurangan tersebut masih sebagai barang bukti dalam perkara para Terdakwa yaitu sekira Rp. 420.000.000 (empat ratus dua puluh juta rupiah) termasuk barang-barang yang dibeli oleh para Terdakwa dan Saksi-4 dari uang milik PT. Advantage SCM sehingga uang dan barang tersebut merupakan milik PT. Advantage SCM. Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya.
tersebut
para
Terdakwa
Saksi-6 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Djoko Waluyo Karyawan Swasta Semarang, 4 Juli 1975 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Kuwonan Raya No. 9 Ds. Tambakaji RT.001 RW.007 Kel Tambak Aji Kec. Ngaliyan Kota Semarang
Di dalam persidangan memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi sebelumnya tidak kenal dengan Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 namun pada tanggal 29 September 2015 teman Saksi yang bernama Danu Ismiarto membawa Terdakwa-1 ke
34
rumah Saksi sewaktu Saksi akan menjual sepeda motor Kawasaki Ninja Nopool H 5153 Q dan antara Saksi dan para Terdakwa tidak ada hubungan keluarga/family. 2. Bahwa pada bulan Juli 2015 Saksi akan menjual Sepeda motor Kawasaki Ninja nopol H 5153 Q No. Rangka JKAEX250LDDA36263, No.Mesin EX250LEA39139 dengan cara menawarkan kepada teman maupun rekanan serta pada tanggal 12 September 2015 Saksi menawarkan melalui media/iklan OLX dengan harga Rp 70. 000. 000,- (Tujuh Puluh Juta Rupiah). 3. Bahwa kemudian pada hari Selasa tanggal 29 September 2015 sekira pukul 17.15 Wib Sdr. Danu Ismiarto anggota Deninteldam IV/Diponegoro menghubungi Saksi melalui telpone memberitahukan bahwa temannya yaitu Terdakwa-1 akan membeli sepeda motor sebagaimana yang diiklankan oleh Saksi tersebut, selanjutnya sekira pukul 18.00 Wib Sdr. Danu Ismiarto bersama Terdakwa-1 datang kerumah Saksi untuk membeli Sepeda motor Kawasaki Ninja nopol H 5153 Q milik Saksi. 4. Bahwa setelah tiba dirumah Saksi sepeda motor Kawasaki Ninja Nopol H-5153-Q milik Saksi dicek oleh Terdakwa-1 dan selanjutnya tercapai kesepakatan harga antara Saksi dengan Terdakwa-1 dengan harga Rp 59.000.000,- (Lima puluh Sembilan Juta Rupiah). 5. Bahwa pada saat Terdakwa-1 membayar Spm Kawasaki Ninja nopol H 5153 Q kepada Saksi menggunakan uang pecahan Rp 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah) dan Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah). 6. Bahwa Saksi tidak mengetahui Terdakwa-1 membeli Spm Kawasaki Ninja nopol H 5153 Q Nomor Rangka JKAEX250LDDA36263, Nomor Mesin EX250LEA39139 menggunakan uang dari kejahatan Terdakwa-1 yang melakukan pencurian dengan kekerasan bersama Terdakwa 2 dan Saksi-4 sedangkan Saksi mengetahui Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi4 melakukan pencurian dengan kekerasan tersebut, pada tanggal 10 November 2015 sewaktu Saksi diperiksa oleh Penyidik Pomdam IV/Diponegoro. 7. Bahwa Spm Kawasaki Ninja Nopol H 5153 Q No, Rangka JKAEX250LDDA36263, No.Mesin EX250LEA39139 telah disita Penyidik Ditreskrimum Poida Jateng sebagai barang bukti perkara Saksi-4 sebagai dalam kasus pencurian dengan kekerasan yang dilakukan bersama-sama dengan Terdakwa-1 dan Terdakwa-2. Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
tersebut
para
Terdakwa
Bahwa para Saksi telah dipangil secara patut dan sah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, namun para Saksi tidak dapat hadir dipersidangan sebagaimana keterangan Oditur Militer bahwa Saksi-7 atas nama Erwinda Forantin Norita telah pindah kerja di luar kota sejak bulan April sehingga tidak dapat menghadiri persidangan tanggal 15 Juni 2016, bahwa Saksi-8 atas nama Sukarni sedang dalam keadaan sakit sehingga tidak bisa hadir
35
dipesidangan tanggal 15 Juni 2016, bahwa Saksi-9 atas nama Rika Aprilliana sudah tidak bekerja lagi di PT Advantage sejak Maret 2016, sebagaimana surat dari PT Advantage yang ditanda tangani oleh Branch Manager Pt. Advantage SCM Semarang sdr Teguh Sugondo, sedangkan Saksi-10 atas nama Gigih Priyambodo, Saksi-11 atas nama Nuning Setyo Utami, Saksi-12 atas nama Erna Hargiyanti, Saksi-13 atas nama Sri Rahayu Istiningsih, Saksi-14 atas nama Catur Supriyono, Saksi-16 atas nama Octavianus Kosmus Hukom, tidak pernah ada jawaban atas pangilan untuk hadir dipersidangan dan caraka Oditurat Militer II10 Semarang telah berupaya untuk mengirimkan surat panggilan ke alamat masing-masing Saksi, sedangkan Saksi-15 atas nama Titik Wiryawan adalah istri dari Terdakwa-2 bahwa menurut Terdakwa-2 dipersidangan bahwa pada saat ini sedang memilik bayi berusia 3 (tiga) bulan sehingga Terdakwa-2 memohon agar Saksi-15 tidak perlu dihadirkan dipersidangan dan Terdakwa-2 meyatakan tidak tega apabila Saksi-15 hadir dipersidangan, dengan demikian sebagaimana keterangan tersebut Oditur Militer menyatakan agar keterangan para Saksi tersebut dibacakan sebagaimana ketentuan Pasal 155 Undang-Undang RI nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, dan atas persetujuan para Terdakwa maupun Penasihat hukum para Terdakwa, agar keterangan yang telah diberikan Saksi di atas sumpah pada saat penyidikan dibacakan yang pada pokoknya sebagai berikut: Saksi-7 Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Erwinda Forantin Norita Karyawan Time Zone Blora, 23 Nopember 1987 Perempuan Indonesia Islam Karangboyo RT. 06 RW. 03 Karangboyo Kec. Cepu Kab. Blora
Di dalam persidangan keterangan yang dibacakan yang pokoknya sebagai berikut:
Kel.
pada
1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa sejak bulan April 2015 Saksi bekerja sebagai Superviser Time Zone (bergerak dalam bidang penyediaan fasilitas permainan anak-anak). Tugas dan tanggung jawab Saksi selaku Superviser yaitu melayani apebila ada customer yang complain dan melakukan penyetoran uang hasil penjualan saldo permainan anak-anak kepada Permata Bank dengan nomor rekening tujuan PT. Time Zone. 3. Bahwa Saksi melakukan penyetoran uang ke nomor rekening Permata Bank milik PT. Time Zone dengan cara menitipkan uang setoran tersebut kepada PT Advantage cabang Semarang dan diambil oleh karyawan PT. Advantage cabang Semarang, yang pengambilannya dilakukan di Time Zone Grand Mall Solo lantai 3.
36
4. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 11.40 Wib, Saksi selaku superviser Time Zone telah melakukan penyetoran uang kepada Permata Bank dengan cara menitipkan kepada karyawan PT. Advantage cabang Semarang sejumlah Rp 33.537.000,- (tiga puluh tiga juta lima ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah) dalam bentuk pecahan seratus ribuan sebanyak 167 (seratus: enam puluh tujuh) lembar, lima puluh ribuan sejumlah 320 (tiga ratus dua puluh) lembar, dua puluh ribuan sejumlah 15 (lima belas) lembar, sepuluh ribuan sejumlah 22 (dua puluh dua) lembar, lima ribuan sejumlah 47 (empat puluh tujuh) lembar, dua ribuan sejumlah 38 (tiga puiuh delapan) lembar, uang koin pecahan seribuan sejumlah 6 (enam) keping. 5. Bahwa bukti penitipan setoran uang dari Saksi selaku Superviser Time Zone kepada karyawan PT. Advantage cabang Semarang yaitu berupa Dokumen Angkutan warna merah dengan No.seri : El 20985, tanggal 28 September 2015 senilai Rp 33.537.000,- (tiga puluh tiga juta lima ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah), dan yang menandatangani dokumen angkutan tersebut yaitu Saksi dan Saksi-1, selain itu Saksi juga menitipkan 1(satu) lembar bukti setoran Tunai Permata Bank dengan No.Reff : 052727, tanggal 28 September 2015 senilai Rp 33.537.000,- (tiga puluh tiga juta lima ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah), untuk disaldokan dalam rekening milik HSBC di Permata Bank. 6. Bahwa setelah Saksi menitipkan setoran uang milik Time Zone kepada Saksi-1, kemudian Saksi melaporkan kepada HSBC tentang transaksi penyetoran uang ke rekening HSBC. Selanjutnya pada tanggal 30 September 2015 Saksi mendapatkan informasi dari Time Zone pusat bahwa pada tanggal 28 September 2015 uang yang Saksi setorkan melalui PT.Advantage cabang Semarang sudah masuk dalam rekening HSBC. 7. Bahwa sesuai dengan Dokumen Angkutan No seri : El 20985, tanggal 28 September 2015 karyawan PT. Advantage cabang Semarang yang ditunjuk untuk mengambil titipan uang setoran Permata Bank milik PT. Time Zone yaitu Saksi-1 dengan nomor ID 8150201155 8. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 September 2015, yang datang dan masuk ke kantor Time Zone Grand Mall Solo untuk mengambil dan menerima uang setoran milik Time Zone adalah Saksi-1 Sdr. Frendy Agus Irawan. selaku karyawan PT. Advantage cabang Semarang mengambil dan menerima uang setoran milik Time Zone menggunakan sarana mobil namun, jenis mobilnya Saksi tidak mengetahuinya. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-8 Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan
: : : : :
Sukarni Karyawan Lotte Mart Solo Surakarta, 6 April 1981 Perempuan Indonesia
37
Agama Tempat tinggal
: Islam : Kel. Tipes RT.02 RW.13 Kec. Serengan Kota Surakarta
Di dalam persidangan keterangan yang dibacakan yang pokoknya sebagai berikut:
pada
1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi bekerja menjadi karyawati Lotte Mart sejak tahun 2008 sebagai kasir/pengawas di Lotte Mart Solo, yang mempunyai tugas dari tanggung jawab mengawasi dan mengumpulkan seluruh uang yang berada di area kasir Lotte Mart pada saat bekerja. 3. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 11. 00 Wib, Saksi-1 datang menemui Saksi di kantor Lotte Mart Solo. Kemudian Saksi menyetorkan uang dari Lotte mart Solo ke PT Avantage melalaui Saksi-1 sebesar Rp 1.442.290.000,(Satu Milyar empat ratus empat puluh dua juta dua ratus Sembilan puluh ribu rupiah) dengan bukti 1(satu) lembar bukti Dokumen Angkutan dari PT Advantage. 4. Bahwa pada saat Saksi menyerahkan uang setroran sebesar Rp. 1.442.290.000,(satu milyar empat ratus empat puluh dua juta dua ratus sembilan puluh ribu rupiah) kepada Saksi-1 tersebut, terdiri dari uang pecahan masing-masing antara lain : a. Pecahan uang kertas seratus ribu sebanyak 7.780 (tujuh ribu tujuh ratus delapan puluh) lembar senilai Rp.778.000.000,-(Tujuh ratus tujuh puluh delapan juta rupiah). b. Pecahan uang kertas lima puluh ribu sebanyak 12.542 (dua belas rlbu lima ratus empat puluh dua)lembar senilai Rp.627.000.000,-(enam ratus da puluh juta rupiah). c. Pecahan uang kertas dua puluh ribu sebanyak 935 (Sembilan ratus tiga puluh lima) lembar senilai Rp.18.700:000,-(Delapa belas juta tujuh ratus ribu rupiah). c. Pecahan uang kertas Sepuluh ribu sebanyak 650 (enam ratus lima puluh) lembar senilai Rp.6.500.000,- (enam juta lima ratus ribu rupiah). d. Pecahan uangg kertas lima ribu sebanyak 1.478 (Seribu empat ratus tujuh puluh delapan) senilai Rp.7.390.000,(Tujuh juta Tiga ratus Sembilan puluh ribu rupiah). e. Pecahan uang kertas dua ribu sebanyak 1.621(seribu enam ratus dua puluh satu) senilai Rp.3.242.000,- (Tiga juta dua ratus empat puluh dua ribu rupiah). f. Pecahan uang kertas seribu sebanyak 105 (seratus lima) senilai Rp.105.000 (Seratus lima ribu rupiah). g. Pecahan uang koin seribu sebanyak 2 (Dua) senilai Rp.2.000,- (Dua ribu rupiah). f. Pecahan uang koin lima ratus sebanyak 2.501 (Dua ribu lima ratus satu) senilai Rp.1.250.500,- (Satu juta dua ratus lima puluh ribu lima ratus rupiah).
38
g. Pecahan uang koin dua ratus sebanyak 1(satu) senilai Rp.200,- (dua ratus rupiah). h. Pecahan uang koin seratus sebanyak 3 (tiga) senilai Rp.300,- (tiga ratus rupiah). 5. Bahwa setelah Saksi menyerahkan uang setoran sebesar Rp 1.442.290.000,- (Satu milyar empat ratus empat puluh dua juta dua ratus Sembilan puluh ribu rupiah) kepada Saksi-1 kemudian Saksi-1 menghitung uang tersebut dengan diketahui oleh Saksi, kemudian Saksi-1 memasukkan uang tersebut kedalam tas/bag warna hijau sebanyak 3(tiga) buah-selanjutnya Saksi-1 pergi meninggalkan lotte mart Solo dengan membawa uang tersebut. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut para Terdakwa membenarkan membenarkan seluruhnya. Saksi-9 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Rika Apritiana Karyawan Tozy Sentosa Surakarta, 9 April 1995 Perempuan Indonesia Islam Nayu Barat RT 04 RW 13 Kel. Nusukan Kec. Banjarnegara Kota Surakarta
Di dalam persidangan keterangan yang dibacakan yang pokoknya sebagai berikut:
pada
1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa sejak tanggal 20 Mei 2013 Saksi bekerja di Santoso yang bertempat di Paragon Mall Solo lantai 4 beralamat di Jln. Yoso Dipuro No. 133 Kec. Banjarsari Surakarta. Tozy Santoso bergerak dalam bidang penjualan sepatu dan perlengkapan rumah tangga.
Tozy yang Kota baju,
3. Bahwa Saksi sebagai karyawan Tozy Santoso ditempatkan pada bagian Finance/Administrasi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu melakukan penghitungan uang hasil penjualan, melakukan penghitungan uang modal dan kas, melakukan penghitungan uang yang berada dalam brangkas, melakukan penyetoran uang kepada Permata Bank dengan nomor rekening tujuan PT. Tozy Santoso. 4. Bahwa Saksi melakukan penyetoran uang kepada Permata Bank, dengan cara menitipkan uang setoran tersebut kepada PT. Advantage cabang Semarang dan diambil oleh karyawan PT. Advantage cabang Semarang, dan pengambilannya dilakukan di Tozy Santoso Paragon Mall Solo. 5. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 11.30 Wib, Saksi selaku Finance/Administrasi Tozy Santoso telah melakukan penyetoran uang kepada Permata Bank dengan cara menitipkan kepada karyawan PT. Advantage cabang
39
Semarang sejumlah Rp 159.146.300,- (seratus lima puluh sembilan juta seratus empat puluh enam ribu tiga ratus rupiah) dalam bentuk pecahan seratus ribuan sebanyak 1.078 (seribu tujuh puluh delapan) lembar, lima puluh ribuan sejumlah 1.024 (seribu dua puluh empat) lembar, dua puluh ribuan sejumlah 4 (empat) lembar, sepuluh ribuan sejumlah 5 (lima) lembar, lima ribuan sejumlah 2 (dua) lembar, seribuan sejumlah 5 (lima) lembar, uang koin pecahan lima ratusan sejumlah 1 (satu) keping, dua ratusan sejumlah 4 (empat) keping. 6. Bahwa bukti penitipan setoran uang dari Saksi selaku karyawan Tozy Santoso kepada karyawan PT. Advantage cabang Semarang ada yaitu berupa Dokumen Angkutan wama merah dengan No.seri : El 20990, tanggal 28 September 2015 senilai Rp 159.146.300,- (seratus lima puluh Sembilan juta seratus empat puluh enam ribu tiga ratus rupiah), dan yang menandatangani dokumen angkutan tersebut yaitu Sdr. Yohanes S.B dan Saksi-1, selain itu Saksi juga menitipkan 4 (empat) lembar bukti setoran Tunai Permata Bank dengan No.Reff : 855831, tanggal 28 September 2015 senilai Rp 156.193.300,- (seratus lima puluh enam juta seratus Sembilan puluh tiga ribu tiga ratus rupiah), bukti setoran Tunai Permata Bank dengan Na Reff : 855832 tanggal 28 September 2015, senilai Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah), bukti setoran Tunai Permata Bank dengan No.Reff : 855834 tanggal 28 September 2015, senilai Rp 2.700.000,- (dua juta tujuh ratus ribu rupiah), bukti setoran Tunai Permata Bank dengan No.Reff : 855883 tanggal 28 September 2015, senilai Rp 203.000,- (dua ratus tiga ribu rupiah) yang keempatnya dengan tujuan nomor rekening milik PT. Tozy Santoso untuk disaldokan dalam rekening milik PT. Tozy Santoso di Permata Bank. : 7. Bahwa setelah Saksi menitipkan setoran uang milik PT. Tozy Santoso kepada Saksi-1, kemudian Saksi melaporkan kepada PT Tozy Santoso tentang transaksi penyetoran uang ke rekening PT. Tozy Santoso, kemudian dari PT. Tozy Santoso melakukan pengecekan. Selanjutnya pada tanggal 29 September 2015 Saksi mendapatkan informasi dari PT. Tozy Santoso kalau pada tanggal 28 September 2015 uang yang Saksi setorkan melalui PT. Advantage cabang Semarang sudah masuk dalam rekening PT. Tozy Santoso. 8. Bahwa sesuai dengan Dokumen Angkutan No seri : El 20990, tanggal 28 September 2015 karyawan PT. Advantage cabang Semarang yang ditunjuk untuk mengambil titipan uang setoran Permata Bank milik PT. Tozy Santoso yaitu Saksi-1 dengan nomor ID 8150201155. 9. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 September 2015, yang datang dari masuk ke kantor Tozy Santoso Paragon Mall Solo untuk mengambil dan menerima uang setoran milik Tozy Santoso adalah Saksi-1 selaku karyawan PT. Advantage cabang Semarang mengambil dari menerima uang setoran milik PT. Tozy Santoso menggunakan sarana mobil namun jenis mobilnya Saksi tidak mengetahuinya. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut para Terdakwa membenarkannya.
40
Saksi-10 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Gigih Priyambodo Karyawan Sari Coffee Malang, 21 Juni 1991 Laki-laki Indonesia Islam Garit RT.02 RW.01 Kel. Tulakan Kec. Sine Kab. Ngawi
Di dalam persidangan keterangan yang dibacakan yang pokoknya sebagai berikut:
pada
1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa sejak tanggal 28 Februari 2014 Saksi bekerja di Sari Coffe yang bertempat di Paragon Mall Solo lantai 1 yang beralamat di Jin. Yoso Dipuro No. 133 Kec. Banjarsari Kota Surakarta. PT. Sari Coffe bergerak dalam bidang penjualan makanan dari minuman. 3. Bahwa Saksi sebagai karyawan Sari Coffe ditempatkan pada bagian Superviser yang mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu mengatur jadwal karyawan, memonitoring karyawan dari melakukan penyetoran uang hasil penjualan makanan dari minuman kepada Permata Bank dengan nomor rekening tujuan PT. Sari Coffee Indonesia. 4. Bahwa Saksi melakukan penyetoran uang kepada Permata Bank, dengan cara menitipkan uang setoran tersebut kepada PT. Advantage cabang Semarang dan diambil langsung oleh karyawan PT. Advantage cabang Semarang, dan pengambilannya dilakukan di Sari Coffe Grand Mall Solo lantai 1. 5. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 12.10 Wib, Saksi selaku Superviser Sari Coffe telah melakukan penyetoran uang kepada Permata Bank dengan cara menitipkan kepada Saksi-1 selaku karyawan PT. Advantage cabang Semarang sejumlah Rp 55.210.600,- (lima puluh lima juta dua ratus sepuluh ribu enam ratus rupiah), dalam bentuk pecahan seratus ribuan sebanyak 348 (tiga ratus empat puluh delapan) lembar, lima puluh ribuan sejumlah 397 (tiga ratus Sembilan puluh tujuh) lembar, dua puluh ribuan sejumlah 10 (sepuluh) lembar, sepuluh ribuan sejumlah 24 (dua puluh empat) lembar, lima ribuan sejumlah 15 (lima belas) lembar, dua ribuan sejumlah 16 (enam belas) lembar, uang koin pecahan seribuan sejumlah 1(satu) keping, pecahan lima ratusan sejumlah 25 (dua puluh lima) keping, pecahan seratusan sejumlah 1(satu) keping. 6. Bahwa bukti penitipan setoran uang dari Saksi selaku karyawan Sari Coffe kepada karyawan PT. Advantage cabang Semarang yaitu berupa Dokumen Angkutan warna merah dengan No.seri : El 20988, tanggal 28 September 2015 senilai Rp 55.210.600,- (lima puluh lima juta dua ratus sepuluh ribu enam
41
ratus rupiah), dan yang menandatangani dokumen angkutan tersebut yaitu Saksi-1, selain itu Saksi juga menitipkan 4 (empat) lembar bukti setoran Tunai Permata Bank dengan No. Reff : 568450, tanggal 28 September 2015 senilai Rp 12.594.600,- (dua belas juta lima ratus sembilan puluh empat ribu enam ratus rupiah), bukti setoran Tunai Permata Bank dengan No. Reff : 568451, tanggal 28-09-2015 senilai Rp 13.247.500,- (tiga belas juta dua ratus empat puluh tujuh ribu lima ratus rupiah), bukti setoran Tunai Permata Bank dengan No. Reff : 568452, tanggal 28-09-2015 senilai Rp 17.028.000,- (tujuh belas juta dua puluh delapan ribu rupiah), bukti setoran Tunai Permata Bank dengan No. Reff : 568453, tanggal 28-09-2015 senilai Rp 12.340.500, (dua belas juta tiga ratus empat puluh ribu lima ratus rupiah), untuk disaldokan dalam rekening permata bank milik PT. Sari Coffe indonesia. 7. Bahwa setelah Saksi menitipkan setoran uang milik PT. Sari Coffe Indonesia kepada Saksi-1 (karyawan PT.Advantage cabang Semarang), kemudian Saksi melaporkan kepada PT Sari Coffe Indonesia tentang transaksi penyetoran uang ke rekening PT. Sari Coffe indonesia, kemudian dari PT. Sari Coffe Indonesia melakukan pengecekan. Selanjutnya pada tanggal 29 September 2015 Saksi mendapatkan informasi dari PT Sari Coffe Indonesia kalau pada tanggat 28 September 2015 uang yang Saksi setorkan melalui PT. Advantage cabang Semarang sudah masuk dalarn rekening Permata Bank PT. Coffe Indonesia. 8. Bahwa, sesuai dengan Dokumen Angkutan No seri : El 20988, tanggal 28 September 2015 karyawan PT.Advantage cabang semarang yang ditunjuk untuk mengambil titipan uang setoran permata bank milik PT. Sari Coffe yaitu Saksi-1 dengan nomor ID 8150201155. 9. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 September 2015, yang datang dan masuk ke kantor Sari Coffe Grand Mall Solo untuk mengambil dan menerima uang setoran milik PT. Sari Coffe Indonesia adalah Saksi-1. Saksi-1 selaku karyawan PT. Advantage cabang Semarang mengambil dan menerima uang setoran milik Sari Coffe menggunakan sarana mobil namun, jenis mobilnya Saksi tidak mengetahuinya Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-11: Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Nuning Setyo Utami Karyawan PT. Tri Hamas Sragen, 22 Agustus 1981 Perempuan Indonesia Islam Ds. Dedegan RT. 05 RW. 02 Kel. Mojosongo Kec. Jebres Surakarta
Di dalam persidangan keterangan yang dibacakan yang pokoknya sebagai berikut:
pada
42
1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa sejak tanggal 20 Maret 2007 Saksi bekerja di PT. Tri Hamas Finance Cabang Solo yang beralamat di Jl. Adi Sucipto No. 120 C Surakarta. PT. Tri Hamas Finance bergerak dalam bidang pembiayaan pembelian mobil baru maupun bekas. 3. Bahwa Saksi sebagai karyawan Tri Hamas Finance ditempatkan pada bagian Head Admin yang mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu melakukan pencatatan dan mengkompulir uang yang ditarik dari nasabah PT. Tri Hamas Finance cabang Solo, kemudian disetorkan ke Permata Bank dengan nomor rekening tujuan PT. Tri Hamas Finance Cabang Solo. 4. Bahwa Saksi melakukan penyetoran uang kepada Permata Bank, dengan cara menitipkan uang setoran tersebut kepada PT. Advantage cabang Semarang dan diambil oleh karyawan PT. Advantage cabang Semarang yang ditunjuk di kantor PT. Tri Hamas Finance Cabang Solo. 5. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 15.00 Wib, Saksi selaku Head Admin PT. Tri Hamas Finance cabang Solo telah melakukan penyetoran uang kepada Permata Bank dengan cara menitipkan kepada karyawan PT. Advantage cabang Semarang sejumlah Rp. 52.515.000,- (lima puluh dua juta lima ratus lima belas ribu rupiah) dalam bentuk pecahan seratus ribuan sebanyak 338 (tiga ratus tiga puluh delapan) lembar, lima puluh ribuan sejumlah 374 (tiga ratus tujuh puluh empat) lembar, sepuluh ribuan sejumlah 1(satu) lembar, dua ribuan sejumlah 2(dua) lembar, uang fogam pecahan lima ratusan sejumlah 1(satu) keping, dua ratusan sejumlah 1(satu) keping, seratusan sejumlah 3 (tiga) keping. 6. Bahwa bukti penitipan setoran uang dari Saksi selaku karyawan PT. Tri Hamas Finance cabang Solo kepada karyawan PT. Advantage cabang Semarang yaitu berupa Dokumen Angkutan dengan No.seri : EJ 11893, tanggal 28-09-2015, selain itu Saksi juga menitipkan 2 (dua) lembar bukti setoran Tunai Permata Bank dengan No.Reff : 0005466 senilai Rp. 35.125.000,(tiga puluh lima juta seratus dua puluh lima ribu rupiah) dan bukti setoran Tunai Permata Bank dengan No.Reff : 0005467 seniiai Rp 17.390.000,- (tujuh belas juta tiga ratus Sembilan puluh ribu rupiah) yang keduanya dengan tujuan nomor rekening milik PT.Tri Hamas Finance cabang solo untuk disatdokan dalam rekening milik PT.Tri Hamas Finance cabang Solo di permata bank. 7. Bahwa setelah Saksi menitipkan setoran uang milik PT. Tri Hamas Finance Cabang Solo kepada Saksi-1 (karyawan PT.Advantage cabang Semarang), kemudian Saksi melaporkan kepada PT. Tri Hamas Finance Pusat di Jakarta tentang transaksi penyetoran uang ke rekening PT. Tri Hamas Finance Cabang Solo, kemudian dari PT. Tri Hamas Finance pusat melakukan pengecekan. Selanjutnya pada tanggal 30 September 2015 Saksi mendapatkan informasi dari PT. Tri Hams Pusat kalau pada tanggal 28 September 2015 uang yang Saksi setorkan melalui PT.
43
Advantage cabang Semarang sudah masuk dalam rekening PT. Tri Hamas Finance. 8. Bahwa sesuai dengan Dokumen Angkutan No seri : EJ 11893, tanggal 28 September 2015 karyawan PT. Advantage cabang Semarang yang ditunjuk untuk mengambil titipan uang setoran Permata Bank milik PT. Tri Hamas Finance cabang Solo yaitu Saksi-1 Sdr. Frendy Agus Irawan dengan nomor ID 8150201155. 9. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 September 2015, yang datang dan masuk ke kantor PT. Tri Hamas Finance cabang Solo untuk mengambil dan menerima uang setoran milik PT. Tri: Hamas Cabang Solo adalah Saksi-1 Sdr. Frendy Agus Irawan. Saksi-1 selaku karyawan PT. Advantage cabang Semarang mengambil dan menerima uang setoran milik PT. Tri. Hamas Finance cabang Solo menggunakan sarana mobil namun, jenis mobilnya Saksi tidak mengetahuinya. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-12 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Erna Hargiyanti Karyawan Toko Surya Motor Sragen, 26 September 1984 Perempuan Indonesia Islam Ds. Ngringin RT.003 RW.002 Kel. Anggrasmanis Kec. Jenawi Karanganyar
Di dalam persidangan keterangan yang dibacakan yang pokoknya sebagai berikut:
pada
1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga/famify. 2. Bahwa Saksi bekeja sebagai karyawan Toko Surya Motor sekira bulan Juli 2015 dan ditempatkan pada bagian Finance/Administrasi dengan tugas dan tanggung jawab melakukan penghitungan uang hasil penjualan, melakukan penghitungan uang modal dan kas, melakukan penghitungan uang yang berada dalam brangkas, melakukan penyetoran uang kepada Permata Bank dengan nomor rekening tujuan Toko Surya Motor. 3. Bahwa pada hari Senin, tanggal 28 September 2015, sekira pukul 09.55 Wib sesuai perintah pimpinan Saksi selaku Finance/Administrasi Toko Surya Motor telah melakukan penyetoran uang kepada Permata Bank dengan cara Saksi titipkan kepada karyawan PT.Advantage cabang Surakarta. 4. Bahwa jumlah uang yang Saksi setorkan kepada Permata Bank melalui karyawan PT. Advantage cabang Semarang sejumlah Rp 210.000.000,- (dua ratus sepuluh juta rupiah).
44
5. Bahwa untuk bukti penitipan setoran uang dari Saksi selaku karyawan Toko Surya Motor kepada karyawan PT. Advantage cabang Semarang ada yaitu berupa Dokumen Angkutan wama merah dengan No.seri : El 42851, tanggal 28 September 2015 senilai Rp 210.000.000,- (dua ratus sepuluh juta rupiah), dan yang melakukan tanda tangan pada dokumen angkutan tersebut adalah Sdr. Haryanto, dengan tujuan nomor rekening milik Toko Surya Motor untuk disaldokan dalam rekening milik Toko Surya Motor di Permata Bank. Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya.
tersebut
para
Terdakwa
Saksi-13 : Nama lengkap Pekerjaan
: Sri Rahayu IStiningsih : Karyawan Permata Bank Cabang Urip Sumoharjo Tempat, tanggal lahir : Boyolali, 18 Desember 1974 Jenis kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Gombang Sait RT. 04 RW. 02 Kel. Gombang Kec. Gombang Sawit Kab. Boyolali Di dalam persidangan memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut: 1 Bahwa Saksi tidak kenal dengan Para Terdakwa dan tidak ada hubungan kefuarga/family. 2. Bahwa Saksi bekerja sebagai karyawan Permata Bank Cabang Urip Sumoharjo Surakarta sejak tanggal 10 Maret 1997 dan ditempatkan pada bagian Brandh service manager dengan tugas dan tanggung jawab membawahi CS Teller dan mengawasi operasional berjalannya perbankan supaya lancar, melakukan penyetoran uang kepada Permata Bank pusat yang berada di Semarang dengan cara dititipkan kepada PT. Advantage cabang Semarang. 3. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 September 2015, sekitar jam 15.22 Wib, sesuai perintah pimpinan, Saksi selaku Brand servis manager di Permata Bank Cabang Urip Sumoharjo telah melakukan penyetoran uang kepada permata Bank pusat yang berada di Semarang dengan cara dititipkan kepada karyawan PT.Advantage cabang Semarang. 4. Bahwa jumlah uang yang Saksi setorkan kepada Permata bank pusat yang berada di Semarang melalui karyawan PT. Advantage cabang Semarang sejumlah Rp 3.550.000.000,(tiga milyar lima ratus lima puluh juta rupiah) dalam bentuk pecahan seratus ribuan sejumlah 24.000 (dua puluh empat ribu) lembar, lima puluh ribuan sejumlah 22.000 (dua puluh dua ribu) lembar, dua puluh ribuan sejumlah 1.000 (seribu) lembar, sepuluh ribuan sejumlah 2.000 (dua ribu) lembar, lima ribuan sejumlah 2.000 (dua ribu) lembar.
45
5. Bahwa untuk bukti penitipan uang perbankan dari Saksi selaku karyawan Permata Bank cabang Urip Sumoharjo pada Brand servis manager kepada karyawan PT.Advantage cabang semarang ada yaitu berupa Dokumen Angkutan wama putih dengan No.seri : EK 25988, tanggal 28-09-2015 senilai Rp 3.550.000.000,- (tiga milyar lima ratus lima puluh juta) 6. Bahwa Saksi menyerahkan uang milik Permata Bank cabang Urip Sumoharjo kepada karyawan PT. Advantage cabang Semarang dan sudah ada bukti tanda terima dari PT. Advantage kepada Saksi, kemudian Saksi melaporkannya kepada Permata Bank Pusat. 7. Bahwa setahu Saksi karyawan PT.Advantage cabang Semarang yang masuk ke kantor permata bank cabang Urip Sumoharjo adalah Saksi-1 dan Saksi-2. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-14 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Catur Supriyono Wiraswasta Demak, 18 April 1979 Laki-laki Indonesia Islam Pudak payung Rt.005 RW.003 Kel. Pudak Payung Kec. Banyumanik Kota Semarang
Di dalam persidangan keterangan yang dibacakan yang pokoknya sebagai berikut:
pada
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-1 pada tahun 2014 di Panti Pijat Esri Rejeki Bandungan Kabupaten Semarang dari tidak ada hubungan kekeluargaan/family, sedangkan dengan Terdakwa2 Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga/family. 2. Bahwa hari Rabu tanggal 30 September 2015 sekira pukul 23.00 WIB Terdakwa-1 datang ke Panti Pijat Esri Rejeki di Bandungan milik Saksi langsung duduk di ruang tamu, karena waktu itu Saksi sedang beraktifitas kerja maka Saksi tidak dapat menemani atau menunggui berbincang-bincang dengan Terdakwa-1, kemudian hari Kamis tanggal 1 Oktober 2015 sekira pukul 01.30 WIB Saksi menemani Terdakwa-1 diruang tamu, pada waktu mengobrol Terdakwa-1 menyampaikan kepada Saksi jika mau bercerai dengan istrinya dan Terdakwa-1 mendapat bonus dari bos batubara jika ada rumah yang mau dijual akan dibeli Terdakwa-1, kemudian Saksi jawab jika rumah di daerah Saksi mahal, namun Terdakwa mengatakan tidak apa-apa tetap akan membelinya dengan harga mahal. 3. Bahwa Selanjutnya Terdakwa-1 hendak menitipkan tas ransel warna hitam kepada Saksi, tetapi Saksi tolak sambil berkata "Jangan Mas, nanti saja kalau ada rumah yang dijual baru saya
46
kabari dan saya minta nomor HP nya saja"; tetapi Terdakwa-1 tidak memberi nomor HP nya kepada Saksi, kemudian Terdakwa-1 mengambil sendiri tas rajut motif kotak-kotak yang ada diruang tamu, lalu Saksi melihat Terdakwa-1 membuka tas ransel warna hitam dari memindahkan sendiri uang yang ada di dalam tas ransel ke tas rajut motif kotakkotak milik Saksi sambil berkata kepada Saksi “Mas jangan disentuh-sentuh uang itu", dani Saksi jawab "Ya Mas", lalu Terdakwa-1 menaruh tas motif kotak-kotak tersebut di dalam kamar kosong dekat kamar mandi. 4. Bahwa pada hari kamis tanggal 1 Oktober 2015 sekira pukul 03.20 Wib Saksi melihat Terdakwa-1 terburu-buru hendak pulang ke asrama Deninteldam IV/Diponegoro dan berkata kepada Saksi “Mas tolong saya diantar keasrama naik motor saya", Saksi jawab "Saya ngak bisa naik motor bagus Mas, lalu Terdakwa-1 berkata lagi "Sudah naik saja, sehingga Saksi naik motor Kawasaki Ninja diboncengkan oleh Terdakwa-1. 5. Bahwa dalam perjalanan menuju keasrama Deninteldam IV/Diponegoro Terdakwa-1 menyampaikan kepada Saksi dengan berkata “Mas nanti motor saya titipkan kamu saja" Saksi jawab "Tidak Mas, saya tak naik angkot saja", karena Saksi mempunyai firasat yang kurang baik terhadap Terdakwa-1 maka Saksi minta turun dan minta agar uangnya diambil saja, kemudian Terdakwa-1 berkata "Kok kamu curiga sama saya, itu uang saya, nanti siang tak ambil saja", tetapi Saksi terus minta diturunkan dari ketika perjalanan sampai di daerah Lemah Abang Bergas Kabupaten Semarang, Terdakwa-1 menghentikan sepeda motornya karena Saksi terus menerus minta turun dari ketika Saksi turun dari sepeda motor tiba-tiba Terdakwa-1 ditangkap oleh Petugas Deninteldam IV/Diponegoro. 6. Bahwa sewaktu ditangkap Terdakwa-1 berkata kepada salah satu petugas (yang saksi tidak kenal nama dari satuannya) "Pasi itu Mas Catur tidak tahu apa-apa, lepaskan" kemudian Petugas yang dipanggil Pasi oleh Terdakwa-1 berkata "Sekarang uangnya kamu taruh dimana....?." dijawab Terdakwa-1 "Saya titipkan ditempatnya Mas Catur", lalu Saksi berkata "Ya Pak saya antar tak tunjukan tempatnya, selanjutnya Saksi bersama dengan Terdakwa-1 diperintahkan masuk ke dalam kendaraan menuju ke tempat Panti Pijat Esri Rejeki" milik Saksi. 7. Bahwa sesampainya di tempat Panti Pijat "Esri Rejeki" Saksi turun dengan dikawal kurang lebih 4 (empat) orang Petugas (Terdakwa-1 tetap didalam mobil), kemudian Saksi tunjukkan tas motif kotak kotak berisi uang yang disimpan Terdakwa-1 dikamar kosong dekat kamar mandi, kemudian Petugas mengambil dari membawa tas motif kotak-kotak berisi uang tersebut lalu pergi meninggalkan tempat Panti Pijat "Esri Rejeki" Bandungan milik Saksi. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut para Terdakwa membenarkan seluruhnya, sedangkan Terdakwa-2 mengatakan tidak mengetahuinya.
47
Saksi-15 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Titik Wiryawan Ibu Rumah Tangga Boyolali, 17 Maret 1982 Laki-laki Indonesia Kristen Protestan Asrama Deninteldam IV/Diponegoro JI. Perintis Kemerdekaan No.52 Kel. Pudak Payung Kec. Banyumanik Kota Semarang
Di dalam persidangan keterangan yang dibacakan yang pokoknya sebagai berikut:
pada
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-1 sejak Terdakwa-2 masuk menjadi anggota Deninteldam IV/Diponegoro pada tahun 2014, namun tidak ada hubungan keluarga/family. 2. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-2 sejak tahun 2003 di Semarang dan sampai saat ini Terdakwa-2 menjadi suami Saksi . 3. Bahwa pada tanggal 28 September 2015 sekira pukul 11.30 Wib Terdakwa mengajak Saksi dan anak-anak pergi ke rumah orang tua Saksi alamat Dsn. Nggaren Rt 03 RW 04 Kec. Ngemplak Kab. Boyolali, sekira pukul 13.00 Wib berangkat dengan kendaraan Toyota Avanza warna putih Nopol H 8472 ZC tiba-tiba Terdakwa-1 menyusul dan langsung duduk dikursi depan kiri memangku anak Saksi yang kedua lalu Terdakwa-2 mengatakan "Om Trina ikut jalan-jalan ke rumah mbah Uti ". 4. Bahwa Saksi mengetahui kendaraan Toyota Avanza warna putih nopol H 8472 ZC sebelum dipakai pergi ke rumah orang tua Saksi sudah ada sejak tanggal 25 September 2015 yang diparkir di depan rumah Saksi namun Saksi tidak menanyakan kendaraan tersebut milik siapa dan akan digunakan untuk apa . 5. Bahwa sekira pukul 14.30 Wib setiba di rumah orang tua Saksi, Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 duduk-duduk di kursi teras depan rumah sedangkan Saksi langsung masuk rumah, sekira pukul 15.30 Wib Terdakwa-2 minta ijin kepada Saksi "Ayah pergi sebentar ya bun " lalu Saksi menjawab " Ya hati-hati " kemudian Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 pergi, selanjutnya sekira pukul 19.30 Wib sewaktu Saksi sedang menonton TV bersama anak-anak di ruang tengah Terdakwa-2 datang bersama Terdakwa-1 dan Saksi-4 dengan membawa bag/karung bursak langsung dibawa ke kamar belakang lalu Saksi bertanya "Apa itu Yah " dan Terdakwa2 menjawab "Titipan teman". 6. Bahwa Sekira pukul 20.00 Wib Saksi pergi dengan adik Saksi jalan-jalan untuk membeli makan dan kembali sekira pukul 21.30 Wib, sesampai dirumah Saksi masih penasaran apa yang telah diperbuat oleh Terdakwa-1, Terdakwa-2, dan Saksi-4 selanjutnya Saksi membuka pintu kamar belakang tempat Terdakwa-2 membawa bag/karung bursak dan pada saat pintu kamar terbuka Saksi melihat tumpukan uang diatas spring bad lipat dan beberapa beberapa koper wama hitam, kemudian Saksi bertanya kepada
48
Terdakwa-2 "Yah itu uang dari mana?”, lalu Terdakwa 2 menjawab "Sudah bunda tidak perlu tahu biar Ayah saja" selanjutnya Saksi keluar karena anak menangis lalu menidurkannya. 7. Bahwa pada hari Selasa tanggal 29 September 2015 sekira pukul 02.00 Wib Saksi bangun tidur lalu mengetuk pintu kamar belakang sambil mengatakan " Yah kapan kembali ke Semarang " lalu dijawab Terdakwa-2 " Ya sebentar " kemudian sekira pukul 03.00 Wib Terdakwa-2 keluar kamar dengan membawa 1 (satu) koper yang perkiraan Saksi berisi uang lalu Terdakwa-1 menyusul keluar dan langsung masuk kendaraan Toyota Avanza wama putih Nopol H 8472 ZC sedangkan Saksi dan anak-anak sudah berada didalam kendaraan lalu pulang ke Semarang, namun Saksi-4 masih di dalam kamar rumah orang tua Saksi dan keluamya kapan Saksi tidak tahu. 8. Bahwa sekira pukul 05.30 Wib. Saksi sampai di rumah Terdakwa-2 menurunkan 1 (satu) tas jinjing warna pink sedangkan koper yang dibawa Terdakwa 2 masih di dalam kendaraan, selanjutnya Saksi langsung menyiapkan keperluan anak sekolah dan Terdakwa-2 mengantar sekolah anak-anak, setelah Terdakwa-2 mengantar sekolah langsung apel seperti biasa menggunakan pakaian safari, kemudian sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa-2 menjemput anak-anak dengan menggunakan kendaraan Toyota Avanza dan kembali sekira pukul 12.30 Wib selanjutnya Terdakwa-2 kembali ke Deninteldam IV/Dip. 9. Bahwa sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa-2 pulang ke rumah lalu pergi bersama Saksi dan anak-anak ke Gues House jalan. Setia Budi Banyumanik sesampai di Gues House Saksi dan anakanak tetap di dalam kendaraan sedangkan Terdakwa-2 menurunkan koper, sekira 15 (lima belas) menit kemudian Terdakwa-2 kembali dan langsung pulang ke rumah, setelah sampai dirumah Saksi dan anak-anak langsung masuk rumah sedangkan Terdakwa-2 kembali ke Deninteldam IV/Diponegoro untuk korve, kemudian sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa-2 pulang ke rumah dan tidak kemana-mana dan keesokan harinya Saksi melihat kendaraan Toyota Avanza putih Nopol H 8472 ZC sudah tidak berada di depan rumah dan Saksi tidak tahu kapan kendaraan Toyota Avanza tersebut dikembalikan dan siapa yang mengembalikan. 10. Bahwa selama diperjalanan kerumah ke rumah orang tua Saksi di Boyolali Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 hanya membicarakan masalah Asrama dari seputar keluarga saja tidak membicarakan rencana apapun. 11. Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah koper warna hitam yang menurut perkiraan Saksi berisi uang sudah diambil dari Gues House jalan Setia Budi namun pada hari Kamis tanggal 1 Oktober 2015 sekira pukul 03.00 Wib sewaktu Saksi menghubungi Dandeninteldam IV/Diponegoro melalui handphone Saksi menyampaikan bahwa dirumah ada kunci kamar Gues House mungkin ada kaitannya dengan permasalahan, tidak lama kemudian ajudan Dandeninteldam IV/Diponegoro mengambil kunci kamar tersebut untuk diserahkan ke Dandeninteldam IV/Diponegoro.
49
12. Bahwa pada tanggal 1 Oktober 2015 sekira pukul 11.00 Wib rumah Saksi di Asrama Deninteldam IV/Dip digeledahan oleh anggota Deninteldam IV/Diponegoro tetapi tidak ditemukan yang dicari, kemudian pada hari Minggu tanggal 4 Oktober 2015 sekira pukul 13.00 Wib rumah Saksi diadakan penggeledahan lagi oleh anggota Deninteldam IV/Diponegoro tetapi juga tidak ditemukan barang yang cari. 13. Bahwa pada tanggal 6 Oktober 2015 sekira pukul 18.00 Wib sewaktu Saksi sedang membakar sampah dibelakang rumah sambil duduk menunggu berpikir uang yang dibawa Terdakwa-2 waktu ditemukan jumlahnya mash kurang, kemudian Saksi berpikir bahwa kemungkinan uang tersebut, terbawa ditempat sampah pempes selanjutnya Saksi memilah-milah sampah pempes yang jaraknya sekira 1,5 meter dari tempat pembakaran sampah dengan menggunakan bilah kayu dan Saksi melihat kantong plastik warna putih berbentuk kotak tersebut lalu diambil dari disimpan karena Saksi meyakini bungkusan yang ditemukan tersebut berisi uang. 14. Bahwa kemudian pada tanggal 7 Oktober 2015 sekira pukul 08.00 Wib Saksi menitipkan kantong plastik berbentuk kotak tersebut sewaktu Sdr. Sigid Sutejo (adik Saksi) datang kerumah Saksi untuk disimpan di kos Sdr. Sigit Sutejo agar menghindari Saksi untuk melihat, sekira pukul 15.30 Wib Terdakwa-2 dengan dikawal petugas dari Pomdam IV/Diponegoro mencari bungkusan kotak tersebut di sampah pempes selanjutnya Terdakwa-2 bertanya dengan Saksi " Bun lihat bungkusan di sini gak, bunda angkat ngga?”, lalu Saksi menjawab " sudah saya angkat dari saya titipkan di tempat kos adik " kemudian Saksi dan Sdr. Sigid Sutejo yang saat itu sedang berada di rumah Saksi diajak petugas Pomdam IV/Diponegoro ke kos Sdr. Sigit Sutejo di daerah Srondol Wetan Kec. Banyumanik untuk mengambil bungkusan plastik tersebut yang dititipkan oleh Saksi. 15. Bahwa sebelum kejadian pencurian dengan kekerasan pada tanggal 28 September 2015 teman Terdakwa-2 Deninteldam IV/Diponegoro dan Saksi-3 pemah berkunjung 3 (tiga) kali, namun waktu itu Saksi tidak mengetahui namanya serta tidak mendengar/mengetahui apa yang dibicarakan Terdakwa-2 dengan temannya yang pernah berkunjung 3 (tiga) kali tersebut. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-16 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Octavianus Kosmus Hukom Karyawan PT. Nasmoco Majapahit Palu, 22 Oktober 1982 Laki-laki Indonesia Katolik JI. Manggis IV No.21 B RT.03 RW.03 Kel. Lemper Lor Kec. Semarang Selatan
50
Di dalam persidangan keterangan yang dibacakan yang pokoknya sebagai berikut:
pada
1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa-1 dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-2 sejak tahun 2009 di Asrama Batalyon 400/Raider namun tidak ada hubungan keluarga, hanya sebatas teman satu daerah dari Ambon. 3. Bahwa selain menjadi Karyawan PT. Nasmoco Majapahit, Saksi juga berprofesi sebagai pengusaha rental mobil untuk disewakan dari nama Rental yang Saksi kerjakan adalah Banano Rental . 4. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 26 September 2015 Terdakwa 2 menyewa mobil Daihatsu All New Xenia warna putih Nopol H-8472-ZC selama 4 (empat) hari mulai 26 September sampai dengan 29 September 2015 di Rental Banano milik Saksi untuk keperluan temannya, yang menyerahkan mobil tersebut adalah Saksi sendiri. 5. Bahwa pada tanggal 1 Oktober 2015 sekira pukul 23.00 wib Saksi telah mengetahui baca dari Internet bahwa mobil yang disewa oleh Terdakwa-2 digunakan untuk melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang terjadi pada hari Senin tanggal 28 september 2015 sekira pukul 18.00 Wib di penggilingan padi Hendra Setia di wilayah Ungaran Kab. Semarang. 6. Bahwa pada hari Jumat tanggal 2 Oktober 2015 Saksi dihubungi oleh AKBP Tofan dari Polda untuk konfirmasi tentang kepemilikan mobil Daihatsu All New Xenia warna putih Nopol H 8472 ZC selanjutnya Saksi menmberi Informasi kepada AKBP Tofan bahwa mobil tersebut benar milik Saksi yang disewa Oleh Terdakwa-2, Kemudian AKBP Tofan menyampaikan bahwa mobil Daihatsu All New Xenia warna putih Nopol H 8472 ZC milik Saksi telah digunakan untuk melakukan tindakan pencurian dengan kekerasan pada hari Senin tanggal 28 september 2015 sekira pukul 18.00 Wib di penggilingan padi Hendra Setia di wilayah Ungaran Kab. Semarang yang diduga telah dilakukan oleh Terdakwa-2 dan Terdakwa-1. 7. Bahwa kemudian AKBP Tofan menyampaikan agar mobil tersebut segera dihadirkan ke Polda untuk di jadikan barang bukti, berhubung mobil tersebut di sewa oleh konsumen maka Saksi tidak bisa menyerahkan mobil tersebut, selanjutnya Saksi berjanji kepada AKBP Tofan setelah mobil Saksi kembali akan diserahkan untuk dijadikan barang bukti, namun mobil Daihatsu All New Xenia wama putih Nopol H 8472 ZC milik Saksi sampai Saksi dimintai keterangan oleh penyidik dari Pomdam IV/Diponegoro mobil tersebut belum kembali dan tindakan Saksi menghubungi rekanan yang menyewakan mobil Saksi agar mobil Saksi segera dikembalikan dan tidak di perpanjang sewanya. 8. Bahwa kemudian konsumen (yang menyewa mobil) Saksi sanggup menyerahkan kepada Penyidik Pomdam IV/Diponegoro untuk di jadikan barang bukti dalam melengkapi berkas dalam proses persidangan.
51
9. Bahwa Saksi menerangkan bahwa mobil Saksi yang sebenarnya adalah mobil Jenis Daihatsu All New Xenia warna putih Nopol H 8472 ZG, namun pada saat di sewa oleh konsumen dirubah Emblem Xenia di lepas dari di ganti oleh Toyota Avansa, hal tersebut terjadi sekira sudah 1( satu ) tahun yang lalu dari dalam proses penggantian tersebut konsumen yang melepas emblem Xenia tidak konfirmasi, kemudian setelah mobil di kembalikan Saksi tidak sempat membuka Emblem Avansa tersebut karena setelah mobil dikembalikan langsung di sewa oleh Konsumen lain hingga sampai mobil tersebut di sewa oleh Terdakwa-2 untuk melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang terjadi pada hari Senin tanggal 28 september 2015 sekira pukul 18.00 Wib di penggilingan padi Hendra Setia di wilayah Tengaran Kab. Semarang Saksi tidak sempat membuka Logo Emblem Toyota Avansa yang menempel di mobil tersebut . 10. Saksi mengetahui bahwa yang menjadi korban dalam tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang terjadi pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 18.00 Wib di penggilingan padi Hendra Setia di wilayah Tengaran Kab. Semarang yang dilakukan oleh Terdakwa-2 adalah PT. Advantage Semarang, selanjutnya kaitannya dengan jumlah yang dicuri maupun yang diketemukan Saksi tidak mengetahuinya. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa untuk memperkuat pembuktian dalam kepemilikan 1 (satu) unit kendaraan mobil Jenis Daihatsu All New Xenia warna putih Nopol H 8472 ZG yang disewa oleh Terdakwa-2 dari Saksi16 yang dipergunakan oleh para Terdakwa dan Saksi-4 dalam melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, oleh karena Oditur Militer menganggap perlu untuk menghadirkan pemilik kendaraan mobil Jenis Daihatsu All New Xenia warna putih Nopol H 8472 ZG tersebut sebagaimana nama pemilik yang tertera dalam STNK kendraan tersebut sehingga pemilik kendaraan tersebut perlu dihadirkan dipersidangan sebagai Saksi tambahan, oleh karena itu Majelis Hakim menilai perlu untuk menghadirkan Saksi tambahan tersebut adalah: Saksi Tambahan Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Syailendra Kurnawati Pensiunan PNS Pemda Kab. Semarang Ungaran, 10 April 1957 Perempuan Indonesia Kristen Protestan JI. Ahmad Yani Perum Villa Krista Blok A Nomor 4 Ungaran.
Di dalam persidangan memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi tidak mengenal para Terdakwa dan tidak mempunyai hubungan keluarga/famili. 2. Bahwa sekira akhir September 2015 yang Saksi mengetahui perkara para Terdakwa adalah perkara perampokan setelah
52
mendengar berita dari media massa bahwa para Terdakwa telah melakukan perampokan di daerah Boyolali. 3. Bahwa dari berita di media massa tersebut dikemudian hari Saksi mengetahui bahwa 1 (satu) unit kendaraan mobil Jenis Daihatsu All New Xenia warna putih Nopol H 8472 ZG yang dipergunakan oleh para Terdakwa dalam melakukan perampokan adalah kendaraan milik Saksi, sehingga Saksi merasa heran bagaimana 1 (satu) unit kendaraan mobil Jenis Daihatsu All New Xenia warna putih Nopol H 8472 ZG milik Saksi bisa dipergunakan oleh para Terdakwa dalam melakukan perampokan tersebut. 4. Bahwa setelah mengetahui bahwa 1 (satu) unit kendaraan mobil Jenis Daihatsu All New Xenia warna putih Nopol H 8472 ZG milik yang dipergunakan para Terdakwa sehingga Saksi menyuruh anak Saksi yang bernama Bayu Kumawati untuk mengecek kebenaran berita tersebut ke Pomdam IV/Diponegoro, dan setelah dilakukan koordinasi dengan Pomdam IV/Diponegoro, membenarkan bahwa kendaraan 1 (satu) unit kendaraan mobil Jenis Daihatsu All New Xenia warna putih Nopol H 8472 ZG tersebut setalah dilakukan pengecekan surat-surat dan ciri-ciri baik nomor mesin dan nomor rangkanya serta ciri-ciri fisik kendaraan tersebut, sehingga bersesuai dengan bukti kepemilikan kendaraan 1 (satu) unit kendaraan mobil Jenis Daihatsu All New Xenia warna putih Nopol H 8472 ZG adalah milik Saksi dan 1 (satu) unit kendaraan mobil Jenis Daihatsu All New Xenia warna putih Nopol H 8472 ZG tersebut adalah kendaraan yang dipergunakan oleh para Terdakwa dalam melakukan perampokan tersebut. 5. Bahwa sejak tahun 2014 karena Saksi tidak sanggup untuk merawat kendaraan tersebut sehingga 1 (satu) unit kendaraan mobil Jenis Daihatsu All New Xenia warna putih Nopol H8472 ZG Saksi menitipkannya kepada Saksi-16 untuk dijaga dan dirawat karena sebelumnya kendaraan tersebut dipakai oleh anak Saksi, dan setelah anak Saksi pindah bekerja di Bali, karena tidak ada yang memakai kendaraan tersebut sehingga anak Saksi menyampaikan agar mobil tersebut dirawat oleh Saksi-16 karena Saksi-16 adalah teman lama dari anak Saksi yaitu Bayu Andriani. 6. Bahwa saksi tidak pernah menyuruh Saksi-16 untuk menyewakan 1 (satu) unit kendaraan mobil Jenis Daihatsu All New Xenia warna putih Nopol H 8472 ZG milik Saksi kepada pihak lain, dan sepengetahuan Saksi bahwa Saksi-16 hanya mempergunakan kendaraan milik Saksi untuk keperluan pribadi Saksi-16 dan hanya untuk merawatnya. 7. Bahwa Saksi memiliki 1 (satu) unit kendaraan mobil Jenis Daihatsu All New Xenia warna putih Nopol H 8472 ZG tersebut sejak September 2012 dengan cara membeli melalui leasing PT.Astra Sedaya Finance di Jl. Tamrin Semarang sekira harga Rp.130.000.000,- (seratus tiga puluh juta rupiah) dengan cara kredit selama 4 (empat) tahun sehingga Saksi membayar cicilan setiap bulan sebesar Rp.3.301.000,- (tiga juta tiga ratus satu ribu rupiah) melalui PT. Zirang Jl. Dr. Cipto Semarang. 8. Bahwa harapan Saksi, agar 1 (satu) unit kendaraan mobil Jenis Daihatsu All New Xenia warna putih Nopol H 8472 ZG milik
53
Saksi dapat segera untuk dikembalikan kepada Saksi, untuk dapat dipergunakan oleh oleh Saksi. Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
tersebut
para
Terdakwa
Bahwa di dalam persidangan para Terdakwa menerangkan sebagai berikut: : Terdakwa-I : Sertu Trisna Prihantanto NRP 21070419600187 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba PK tahun 2007 di Rindam IV/Diponegoro selama 5 (lima) bulan, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda dilanjutkan mengikuti pendidikan kejuruan Infanteri di Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro Klaten selama 5 (lima) bulan, setelah lulus Terdakwa ditugaskan di Yonif 410/Alugoro, kemudian pada tahun 2012 Terdakwa dipindahtugaskan ke Deninteldam IV/Diponegoro sampai dengan terjadinya perkara ini masih berdinas aktif dengan pangkat Sertu NRP. 21070419600187. 2. Bahwa Terdakwa saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini adalah sehat jasmani dan rohani demikian juga pada saat pemeriksaan dipersidangan ini adalah sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa adalah mampu bertanggung jawab atas hal yang dilakukan Terdakwa. 3. Bahwa Terdakwa kenal dengan Terdakwa-2 sejak bulan Oktober 2014 dalam hubungan rekan kerja dan tidak ada hubungan keluarga, sedangkan Terdakwa kenal dengan Saksi-4 sekira bulan Maret 2015 sewaktu Saksi-4 berkunjung ke rumah Terdakwa-2 dan tidak ada hubungan keluarga hanya hubungan teman biasa. 4. Bahwa seiring rutinitas pertemuaan antara Terdakwa, Terdakwa-2 dan Saksi-4 sehingga pada bulan Mei 2015 di depan Alfamart depan Asrama Deninteldam IV/Diponegoro antara Terdakwa, Terdakwa-2 serta Saksi-4 sedang berbincang-bincang masalah keadaan perekonomian keluarga masing-masing, dan pada saat pembicaraan tersebut kami bertiga sampai membicarakan tentang solusi untuk mengatasi kesulitan perekonomian keluarga masing-masing dan akhirnya sampai pada merencanakan untuk mengambil uang yang dikawal oleh Saksi-4 karena Saksi-4 adalah bertugas sebagai pengawal uang dari PT Advantage Semarang. 5. Bahwa untuk menindaklanjuti pembicaraan untuk mengambil uang milik dari PT Advantage yang dikawal Saksi-4 tersebut sehinga sekira 1 (satu) minggu kemudian Terdakwa, Terdakwa-2, dan Saksi-4 bertemu di rumah Terdakwa-2 Asrama Deninteldam IV/Diponegoro untuk merencanakan pelaksanaan untuk mengambil uang milik PT Advantage dan pada saat itu Saksi-4 mengatakan bahwa pada bulan September 2015 nanti Saksi-4 akan melaksanakan tugas untuk mengawal uang milik PT Advantage, dan sebelum berakhir pengawalan uang milik PT Advantage tersebut kapan sebaiknya untuk mengambil uang tersebut, sehingga pada saat itu kami bertiga sepakat untuk menunggu informasi dari Saksi-4.
54
6. Bahwa pada hari Minggu tanggal 13 September 2015 sekira pukul 17.00 WIB Saksi-4 datang ke rumah Terdakwa-2 di Asrama Deninteldam IV/Diponegoro dari berbincang-bincang dengan Terdakwa-2, kemudian Terdakwa dipanggil untuk bergabung mengobrol dari pada saat mengobrol Saksi-4 menceritakan keadaan ekonomi keluarganya yang kekurangan, banyak hutang dari belum punya apa-apa untuk modal pensiun, lalu Saksi-4 mempunyai rencana merampok uang milik PT Advantage sebelum masa tugas Saksi-4 sebagai pengawal uang berakhir pada tanggal 30 September 2015. 7. Bahwa dalam perencanaan selanjutnya Saksi-4 menyampaikan rencana bahwa pada tanggal 28 September 2015 akan mengawal uang ke daerah Surakarta (Solo) selanjutnya Saksi-4 memberi tahu kepada Terdakwa dan Terdakwa-2 untuk menunggu di pertigaan Pos Polisi Pasar Sruwen Ampel, kemudian ada SPBU masuk kanan ada sawah karena salah satu karyawan PT Advantage yang akan bersama dengan Saksi-4 akan meminta bantuan menagihkan uangnya di salah satu dukun, lalu Saksi-4 meminta bila tertangkap agar mengamankan aset hasil rampokan untuk diserahkan kepada anak dari istrinya. 8. Bahwa selanjutnya Terdakwa-2 menyampaikan hasil rampokan akan dibagi 3 (tiga) dan Safe house berada dirumah mertua Terdakwa-2 alamat Dsn. Nggaren Rt 03 RW 04 Kec. Ngemplak Kab. Boyolali. 9. Bahwa pada tanggal 19 September 2015 Terdakwa bersama Terdakwa-2 dan Saksi-4 membuat perencanaan perampokan uang yang akan dibawa mobil PT. Advantage Semarang dari Solo ke Semarang, pada waktu merencanakan Saksi-4 bertugas mengarahkan mobil PT. Advantage yang membawa uang ke penggilingan padi Hendra Setia di daerah Kwagean RT 31 RW 07 Sugihan Kec. Tengaran Kab. Semarang, sedangkan Terdakwa dari Terdakwa-2 membantu menguasai mobil PT. Advantage yang membawa uang setelah sampai di penggilingan padi Hendra Setia, setelah mendapat peran tugas masing-masing Terdakwa dan Saksi-4 pulang ke rumah masing-masing. 10. Bahwa pada tanggal 27 September 2015 sekira pukul 19.00 wib pada saat Terdakwa-2 datang ke rumah Terdakwa-2, Terdakwa bertemu dengan Saksi-4, pada saat itu Saksi-4 menyampaikan kepada Terdakwa dan Terdakwa-1 bahwa pada tanggal 28 September 2015, Saksi ada rencana mengawal uang milik PT. Advantage ke daerah Solo, dan diceleh-celah pembicaraan tersebut Saksi-4 menyampaikan akan meminjam uang Terdakwa sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah) untuk biaya uang sekolah anak Saksi-4. 11. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 08.00 WIB Terdakwa menerima SMS dari Saksi-4 yang isinya bahwa Saksi-4 OTW atau perjalanan dari Semarang ke Surakarta (Solo), kemudian SMS tersebut Terdakwa sampaikan ke Terdakwa-2 dengan mengirim kembali SMS dari Saksi-4 yang isinya sudah OTW atau perjalanan dari Semarang ke Surakarta (Solo), selanjutnya Terdakwa menemui Terdakwa-2 kerumahnya untuk memastikan perjalanan menuju Boyolali.
55
12. Bakwa sekira pukul 10.30 WIB Terdakwa kembali ke rumah Terdakwa untuk mempersiapkan diri mengikuti Terdakwa-2 menuju Solo dan menunggu di depan rumah Terdakwa selanjutnya sekira pukul 11.00 wib Terdakwa bersama Terdakwa-2 beserta anak Istri Terdakwa-2 dengan kendaraan rental Daihatsu Xenia warna putih nopol H 8472 ZC berangkat menuju rumah mertua Terdakwa-2 alamat Dsn. Nggaren Rt 03 RW 04 Kec. Ngemplak Kab. Boyolali dan tiba dirumah mertua Terdakwa-2 sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa dari Terdakwa-2 istirahat sejenak. 13. Bahwa sekira pukul 16.00 WIB Terdakwa dan Terdakwa-2 dengan kendaraan Daihatsu Xenia yang dikemudikan Terdakwa-2 menuju tempat penggilingan padi Hendra Setia di daerah Kwagean RT 31 RW 07 Sugihan Kec. Tengaran Kab. Semarang namun belum bertemu dengan Saksi-4 sehingga Terdakwa dan Terdakwa-2 memutar-mutar lagi di daerah sekitar penggilingan padi Hendra Setia untuk menunggu informasi lebih lanjut dari Saksi-4 sehingga Terdakwa dan Terdakwa-2 menunggu Saksi-4 di belakang penggilingan padi Hendra Setia agar tidak kelihatan dan tidak mencurigakan. 14. Bahwa sekira pukul 18.00 wib selanjutnya setelah kendaraan Daihatsu Xenia diparkir dibelakang penggilingan padi Hendra Setia selanjutnya Terdakwa-2 pergi menuju ke depan penggilingan padi Hendra Setia untuk menunggu dan menemui Saksi-4, namun sekira 5 (lima) menit kemudian, Terdakwa menyusul Terdakwa-2 ke depan penggilingan padi Hendra Setia. 15. Bahwa setelah Terdakwa tiba di depan penggilingan padi Hendra Setia selanjutnya Terdakwa melihat kendaraan Daihatsu Grand Max dan Terdakwa-2 sedang berbincang-bincang dengan Saksi-4 sehingga Terdakwa menyampaikan agar kendaraan Daihatsu Grand Max tersebut dibawah ke belakang penggilingan padi Hendra Setia, selanjutnya Terdakwa-2 mengemudikan kendaraan Daihatsu Grand max menuju belakang penggilingan padi Hendra Setia sedangkan Terdakwa dengan berjalan kaki mengikutinya yang berjarak sekira 25 m (dua puluh lima) meter dan berhenti dengan posisi berlawanan arah dengan jarak sekira 1m (satu) meter. 16. Bahwa sekira pukul 18.30 wib selanjutnya Saksi-4 dan Terdakwa-2 turun dari mobil Grand Max selanjutnya Saksi-4 menyampaikan kepada Saksi-1 dengan berkata "Uangnya saya pinjam" dijawab oleh Saksi-1 "Ya, pak yang penting saya jangan di apa-apakan" setelah itu Terdakwa-2 meminta Saksi-1 membuka pintu tengah kiri kendaraan Grand Max, selanjutnya Terdakwa-2 turun dan membuka pintu tengah kendaraan Daihatsu Grand Max dan langsung masuk ke dalam kendaraan Daihatsu Grand Max untuk mengambil uang dari brankas yang ada dalam kendaraan Daihatsu Grand Max dan memindahkan uang tersebut ke kendaraan Daihatsu Xenia dengan cara memindahkannya secara estapet yang diterima oleh Terdakwa melalui jendela dan dimasukkan ke kendaraan Daihatsu Xenia melalui kaca jendela pintu tengah sedangkan Saksi-4 berdiri diluar sambil menerangi brankas dengan menggunakan senter dari Handphone milik Saksi4.
56
17. Bahwa pada saat Terdakwa-2 memindahkan uang dari bankas tersebut, Terdakwa mendengarkan Terdakwa-2 menyampaikan kepada Saksi-1 dengan berkata ”Kamu sudah berkeluarga” dijawab oleh Saksi-1 “Sudah Pak”, sambil menujukkan sikap ketakutan sehingga uang yang ada dalam brankas tersebut selesai dipindahkan ke kendaraan Daihatsu Xenia sekira 18 (delapan belas) bag. 18. Bahwa setelah Terdakwa-2 selesai memindahkan ke delapan belas bag yang berisi uang dari brankas yang ada di kendaraan Daihatsu grand Max tersebut ke kendaraan Daihatsu Xenia, Terdakwa-2 menyampaikan kepada Terdakwa untuk mengambil lakban warna hitam yang ada dalam kendaraan Daihatsu Xenia, dan setelah Terdakwa mengambil lakban hitam tersebut, Terdakwa-2 mengatakan kepada Saksi-1 " Beb, nanti aku sudah sukses aku tidak akan lupakan kamu, selanjutnya Terdakwa-2 meminta Terdakwa mengikat kaki dan tangan Saksi-1 dengan lakban warna hitam dengan maksud untuk memperlambat gerakannya agar Saksi-1 tidak segera melaporkan kejadian tersebut sehingga Terdakwa dan Terdakwa-2 mengikat tangan dan kaki Saksi-1 dengan lakban tersebut dan selanjutnya mendorong Saksi-1 mendorong Saksi-1 ke arah dalam sehingga Saksi-1 jatuh terlentang di jok tengah sambil berkata ”Saya tidak diapa-apakan, kan, Pak”. 19. Bahwa selanjutnya Terdakwa-2 menyampaikan kepada Saksi-4 “Senjatanya ditinggal saja dan magazennya dibawa", selanjutnya Saksi-4 meletakkan senjata yang dibawanya didekat Saksi-1 sambil berkata " Nih, titip kasihkan kantor" sambil meletakkan senjata api jenis AK-47 yang dibawah Saksi-4 kepada Saksi-4, setelah itu Terdakwa-2 menyampaikan kepada Saksi-1 "Ni kuncinya saya taruh di atas kap mobil". 20. Bahwa sekira pukul 19.00 wib Terdakwa, Terdakwa-2 dan Saksi-4 meninggalkan Penggilingan padi Hendra Setia menuju ke rumah mertua Terdakwa-2 di Desa Garen RT-004/RW-003, Kel. Pandeyan, Kec. Ngemplak, Kab.Boyolali dan langsung memarkir kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC tersebut di belakang kamar belakang yang akan ditempati oleh para Terdakwa dan Saksi-4 didepan gudang penyimpanan beras samping belakang sebelah kiri rumah lalu uang tersebut dimasukkan kedalam kamar belakang rumah mertua Terdakwa-2, namun Terdakwa tidak mengetahui jumlah uang PT Advantage yang diambil tersebut karena pada waktu memindahkan uang tersebut terburu-buru dan tidak sempat menghitung. 21. Bahwa setibanya di rumah mertua Terdakwa-2 di Dsn. Nggaren Rt 03 RW 04 Kec. Ngemplak Kab. Boyolali sekira pukul 19.30 Wib, kemudian Terdakwa dari Terdakwa-2 menurunkan bag/tas bursak berisi uang dari membawanya ke kamar adik ipar Terdakwa-2 yang berada dibagian belakang, setelah bag/tas bursak dimasukkan semua ke dalam kamar selanjutnya Terdakwa, Terdakwa-2 dari Saksi-4 membuka bag/tas bursak dan memindahkan uang ke dalam kardus, setelah itu Terdakwa mengeluarkan bag/tas bursak dari dalam kamar melalui jendela untuk dibakar ditempat sampah yang terletak didepan kanan rumah, pada saat membakar bag/tas bursak belum selesai Terdakwa-2 pergi belanja untuk keperluan Saksi-4, sekembalinya
57
Terdakwa-2 dari belanja Terdakwa membantu menurunkan dari membawa barang belanjaan antara lain berupa : a.
1(satu) buah AC duduk warna putih.
b.
5((ima) buah baju merk Nelvaro.
c.
2 (dua) buah celana merk Nelvaro,
d.
2 (dua) celana pendek.
e.
3 (tiga) buah Hp merk Nokia kartu duo.
f.
1(satu) buah Spring Bad single.
g.
3 (tiga) tas koper hitam.
21. Bahwa setelah barang-barang keperluan Saksi-4 tersebut dibawa masuk kedalam kamar, selanjutnya Terdakwa, Terdakwa-2 dan Saksi-4 membagi uang hasil rampokan menjadi 3 (tiga) bagian sama rata dengan cara mengambil per bundel sesuai jumlahnya, setelah uang di bagi menjadi 3 (tiga) bagian Terdakwa, Terdakwa2 dan Saksi-4 sepakat mengambil uang sebesar Rp. 50.000.000,(lima puluh juta rupiah) untuk keperluan operasional kegiatan, saat itu uang operasional diambilkan dari bagian Terdakwa, kemudian Terdakwa-2 menyampaikan "Ini bunda Alle juga ikut mikir makanya ya dikasih 50 juta atau 100 juta ", lalu Terdakwa mengatakan "Ya sudah ambil punya saya saja", selanjutnya Terdakwa mengambil uang bagian Terdakwa sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dari diberikan kepada Terdakwa-2, setelah mendapat bagian uang masing-masing dimasukkan ke dalam koper dan dikunci, kemudian Terdakwa dan Saksi-4 diberi Hp masing-masing satu oleh Terdakwa-2, setelah itu Terdakwa, Terdakwa-2 dan Saksi-4 memasukan uang bagian masing-masing ke dalam koper masing-masing, setelah selesai Terdakwa, Terdakwa-2 dari saksi-4 istirahat. 22. Bahwa pada hari Selasa tanggal 29 September 2015 sekira pukul 03.00 WIB Terdakwa dan Terdakwa-2 beserta anak dan istrinya kembali ke Semarang dengan kendaraan Daihatsu Xenia nopol H 8472 ZC untuk mengikuti kegiatan satuan seperti biasa, sedangkan Saksi-4 masih tinggal dirumah mertua Terdakwa-2, kemudian sekira pukul 22.00 Wib Terdakwa membeli sepeda motor Kawasaki Ninja warna biru putih nopol H 5153 Q seharga Rp. 59.000.000,- (lima puluh sembilan juta rupiah) yang Terdakwa bayar dengan uang bagian hasil rampokan Terdakwa dan Sepeda motor tersebut Terdakwa gunakan untuk transportasi pulang ke Asrama Deninteldam IV/Diponegoro. 23. Bahwa pada hari Rabu 30 September 2015 sekira pukul 08.00 WIB Saksi-4 mengirim SMS ke Terdakwa yang isinya meminta Terdakwa untuk menemui Saksi-4 di rumah mertua Terdakwa-2 di Boyolali karena situasinya sudah tidak aman, kemudian pada pukul 11.00 WIB Terdakwa dengan mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja warna biru putih nopol H 5153 Q berangkat ke Boyolali (rumah mertua Terdakwa-2), setibanya di kota Salatiga Terdakwa berhenti membeli 2 (dua) buah tas ransel merk Eiger warna hitam seharga Rp. 1.200.000,-, (satu juta dua ratus ribu rupiah), lalu Terdakwa melanjutkan perjalanannya ke rumah mertua Terdakwa-2 di daerah Boyolali.
58
24. Bahwa sekira pukul 14.00 WIB Terdakwa tiba di rumah mertua Terdakwa-2 dan langsung menemui Saksi-4, setelah bertemu dengan Saksi-4 kemudian Terdakwa memberikan satu tas merk eiger yang dibeli Terdakwa kepada Saksi-4, selanjutnya Terdakwa dan Saksi-4 memindahkan sebagaian uang masingmasing yang ada didalam koper ke tas ransel masing-masing dan sisa uang masih tetap ada didalam koper, setelah itu koper yang masih ada sisa uangnya tersebut Terdakwa dan Saksi-4 bungkus karung plastik beras warna putih lalu disimpan dan ditumpuk jadi satu dengan karung padi yang`ada gudang beras, setelah itu Terdakwa dan Saksi-4 mengambil tas ransel masing-masing dan pergi meninggalkan rumah mertua Terdakwa-2 menuju Yogyakarta dengan mengendarai sepeda motor Kawasaski Ninja nopol H 5153 Q. 25. Bahwa setibanya di Yogyakarta Terdakwa dan Saksi-4 mencari tempat kos dari mendapat tempat kos di The Paragon seharga Rp. 3.300.000,-(tiga juta tiga ratus ribu rupiah) perbulan yang langsung Terdakwa bayar, kemudian Terdakwa untuk keluar membeli peralatan mandi, makanan dan minuman, setelah kembali ke tempat kost Terdakwa mandi, setelah selesai mandi Terdakwa mendapat SMS dari Saksi-15 yaitu istri dari Terdakwa-2 yang memberitahu bahwa perbuatan Terakwa dan suaminya serta Saksi-4 semuanya sudah ketahuan. 26. Bahwa setelah membaca SMS dari Saksi-15 tersebut sekira pukul 23.00 Wib Terdakwa dengan mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja nopol H 5153 Q dan membawa tas ransel merk Eiger yang berisi uang bagian Terdakwa kembali ke Semarang, sesampainya di daerah Bandungan (wilayah Kab.Semarang) Terdakwa menemui Saksi-14 untuk menitipkan uang bagian Terdakwa tersebut yang jumlahnya kurang lebih sebesar Rp. 1.000.000.000,-(satu milyar rupiah), kemudian uang tersebut Terdakwa simpan di dalam tas rajut motif kotak-kotak bergaris biru milik Saksi-13 dari Terdakwa taruh didalam kamar kosong, dekat kamar mandi. 27. Bahwa pada hari Kamis tanggal 1 Oktober 2015 sekira 03.00 wib Terdakwa minta tolong kepada Saksi-14 untuk mengantar Terdakwa ke Asrama Deninteldam IV/Diponegoro dengan mengendarai sepeda motor Kawasaski Ninja nopol H 5153 Q sewaktu melintas di jalan pertigaan lemah abang Terdakwa di tangkap oleh Kapten Inf Subowo Pasiops Deninteldam IV/Diponegoro bersama beberapa anggota Deninteldam IV/Diponegoro, selanjutnya Terdakwa dibawa ke kantor Deninteldam IV/Diponegoro untuk dilakukan pemeriksaan dan diserahkan ke Pomdam IV/Diponegoro untuk diproses sesuai jalur hukum. 28. Bahwa Terdakwa mengetahui jumlah uang yang dibawa mobil milik PT. Advantege Semarang yang Terdakwa rampok bersama Terdakwa-2 dari Saksi-4 sebanyak Rp. 5.766.198.900,(lima milyard tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah) setelah diperiksa di Pomdam IV/Diponegoro dari dari jumlah tersebut bagian Terdakwa sebesar Rp. 1.841.200.000.-(satu milyar delapan ratus empat puluh satu juta dua ratus ribu rupiah) yang tefah Terdakwa
59
gunakan sebesar Rp. 224.200.000,-(dua ratus dua puluh empat juta dua ratus ribu rupiah) dengan perincian sebagai berikut : a. Terdakwa berikan kepada Terdakwa-2 untuk dikasihkan kepada Saksi-15 sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah). b. Terdakwa serahkan kepada Terdakwa-2 sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk membayar pinjaman Terdakwa c. Membeli 1 (satu)unit sepeda motor Kawasaki Ninja nopol H 5153 Q sebesar Rp. 59.000.000,- (lima puluh sembilan juta rupiah). d. Membayar tempat kost untuk Saksi-3 di Yogyakarta sebesar Rp 3.300.000,(tiga juta tiga ratus ribu rupiah). e. Membeli bensin dari makan sebesar Rp 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah). f. Membeli 2 (dua) buah ransel merk eiger sebesar Rp.1.200.000,-(satu juta dua ratus ribu rupiah). Sehingga sisa uang yang ada pada Terdakwa sebesar Rp.1.617.000.000,- (satu milyar enam ratus tujuh belas juta rupiah). 29. Bahwa uang sisa yang ada pada diri Terdakwa telah disita oleh penyidik dari Polrestabes Semarang pada saat pemeriksaan Saksi-4 sehingga yang dijadikan barang bukti dalam perkara Terdakwa saat ini dalah uang sebesar Rp.10.000.000.- (sepuluh juta rupiah), sedang uang sebesar Rp.10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) adalah uang untuk membayar utang Terdakwa kepada Terdakwa-2 yang Terdakwa ambil dari uang hasil perbuatan para Terdakwa dan Saksi-4 yang sempat Terdakwa ambil sekira Rp.70.000.000.- (tujuh puluh juta rupiah). 30. Bahwa sepeda motor Kawasaki Ninja nopol H 5153 Q yang Terdakwa beli dari Saksi-6 sdr Djoko Waluyo tersebut, saat ini telah menjadi barang bukti dalam perkara Saksi-4 di Pengadilan Negeri Semarang, sehingga Terdakwa tidak mengetahui lagi keberadaan barang bukti sepeda Kawasaki Ninja nopol H 5153 Q tersebut. 31. Bahwa Terdakwa sangat menyesal telah melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, dan berjanji akan berbuat baik dengan menghindari diri dari pelanggaran hukum, serta Terdakwa belum pernah di pidana dan belum pernah di jatuhi hukuman disiplin, serta Terdakwa belum pernah melaksanakan tugas operasi militer. 32. Bahwa atas kejadian yang menjadi Perkara ini, Terdakwa sangat menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi lagi pmelakukan perbuatan yang melanggar hukum dan akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sehingga Terdakwa akan lebih hati-hati lagi dengan tidak mudah percaya kepada orang lain dengan iming-iming untuk mendapatkan uang dengan cara yang gampang dan mudah. Terdakwa-II : Serda Frans Isack Corputty NRP. 31010760691079.
60
1. Bahwa Terdakwa-2 masuk merjadi Prajurit TNI-AD sejak tahun 2001 melalui pendidikan Secata di Rindam XVI/Patimura Ambon setelah lulus diIantik dengan pangkat Prada ditugaskan di Yonif 401/BR yang saat ini menjadi 400/Raider kemudian pada tahun 2015 Terdakwa mengikuti pendidikan Secaba Reg di Rindam IV/Diponegoro setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda ditugaskan di Batimus II Deninteldam-IV/Diponegoro sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serda NRP 31010760691079. 2. Bahwa Terdakwa saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini adalah sehat jasmani dan rohani demikian juga pada saat pemeriksaan dipersidangan ini adalah sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa adalah mampu bertanggung jawab atas hal yang dilakukan Terdakwa. 3. Bahwa Terdakwa kenal dengan Terdakwa-1 sejak bulan Oktober 2014 dalam hubungan rekan kerja dan tidak ada hubungan keluarga, sedangkan dengan Saksi-4 sekira bulan Maret 2015 sewaktu Saksi-4 berkunjung ke rumah Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga hanya hubungan teman biasa, sehingga dari perkenalan tersebut antara Terdakwa, Terdakwa-1 serta Saksi-4 menjadi akrab dan sering bertemu. 4. Bahwa seiring rutinitas pertemuaan antara Terdakwa, Terdakwa-1 dan Saksi-4 sehingga pada bulan Mei 2015 di depan Alfamart depan Asrama Deninteldam IV/Diponegoro antara Terdakwa, Terdakwa-1 serta Saksi-4 sedang berbincang-bincang masalah keadaan perekonomian keluarga masing-masing, dan pada saat pembicaraan tersebut kami bertiga sampai membicarakan tentang solusi untuk mengatasi kesulitan perekonomian keluarga masing-masing dan akhirnya sampai pada merencanakan untuk mengambil uang yang dikawal oleh Saksi-4 karena Saksi-4 adalah bertugas sebagai pengawal uang dari PT Advantage Semarang. 5. Bahwa untuk menindak lanjuti pembicaraan untuk mengambil uang dari PT Advantage yang dikawal Saksi-4 tersebut sehinga sekira 1 (satu) minggu kemudian Terdakwa-1, Terdakwa, dan Saksi-4 bertemu di rumah Terdakwa Asrama Deninteldam IV/Diponegoro untuk merencanakan pelaksanaan untuk mengambil uang milik PT Advantage dan pada saat itu Saksi-4 mengatakan bahwa pada bulan September 2015 nanti Saksi-4 akan melaksanakan tugas untuk mengawal uang milik PT Advantage, dan sebelum berakhir pengawalan uang milik PT Advantage tersebut kapan sebaiknya untuk mengambil uang tersebut, sehingga pada saat itu kami bertiga sepakat untuk menunggu informasi dari Saksi-4. 6. Bahwa pada hari Minggu tanggal 13 September 2015 sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa, Terdakwa-1 dan Saksi-4 melakukan pertemuan yang bertempat dirumah Terdakwa di Asrama Denintel Kodam IV/Diponegoro untuk menyusun dan merencanakan cara untuk mengambil uang milik PT. Anvantage Cabang Semarang dan pada pertemuan tersebut Saksi-4 menyampaikan kepada Terdakwa-1 dan Terdakwa bahwa Saksi-4 akan mengawal uang milik PT Advantage dari tanggal 28 September 2015 sampai
61
dengan tanggal 30 September 2015 dengan jadwal pengawalan ke Surakarta (Solo) kembali lagi ke Semarang. 7. Bahwa dalam pertemuan tersebut Terdakwa, Terdakwa-1 dan Saksi-4 kesepakatan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Bahwa Saksi-4 adalah menyampaikan berikut:
sebagai
1) Bahwa Saksi-4 memberi ancer-ancer sebagai tanda-tanda untuk bertemu dengan Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 yaitu untuk menunggu di Pos Polisi Pasar Ampel masuk kemudian ada pompa bensin (SPBU) masuk kanan, ada sawah karena kesempatan tersebut akan dipergunakan pada saat Saksi-1 yang meminta bantuan Saksi-4 menagihkan uang di seorang dukun bernama Sdr.Ngatimin. 2) Bahwa apabila Saksi-4 tertangkap atau pelaksanaan pengambilan uang PT Advantage bersama Terdakwa dan Terdakwa-1, agar Terdakwa dan Terdakwa-1 mengamankan aset agar uang yang diambil milik PT Advantage agar diserahkan kepada isteri dan anak Saksi-4. b. Bahwa kesepakatan dari Terdakwa adalah bahwa uang hasil rampokkan dibagi menjadi 3 (tiga) antara Terdakwa, Terdakwa-1 dan Saksi-4 secara merata dan yang menjadi Safe House adalah dirumah mertua Terdakwa yaitu Sdri. Naryuni yang beralamat Desa Garen RT-004/RW-003, Kel. Pandeyan, Kec. Ngempiak, Kab.Boyolali. c. Bahwa pada saat pembicaran tersebut Terdakwa-1 tidak memberikan masukan namun hanya menyetujui hal-hal yang disampaikan oleh Terdakwa dan Saksi-4. 8. Bahwa pada tanggal 19 September 2015 pada sekira pukul 20.00 wib, Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 bertemu kembali dirumah Terdakwa-2, dalam pertemuan tersebut membicarakan yang berkaitan dengan upaya dan stategi untuk mengambil uang PT Advantage yang akan dikawal oleh Saksi-4, sehingga Saksi-4 menyampaikan tentang kepastian Saksi mengawal uang milik PT Advantage yang akan berakhir pada akhir bulan September 2015. 9. Bahwa pada hari Minggu tanggal 27 September 2015 sekira pukul 19.00 wib Saksi-4 menyampaikan kepada Terdakwa pada saat Saksi-4 berkunjung ke rumah Terdakwa dan tidak lama kemudian Terdakwa-1 juga datang ke rumah Terdakwa, dalam pembicaraan pada saat itu Saksi-4 menyampaikan kepada Terdakwa dan Terdakwa-1 bahwa pada tanggal 28 September 2015, Saksi-4 ada rencana mengawal uang milik PT. Advantage ke daerah Solo. 10. Bahwa selanjutnya dalam pembicaraan tersebut Saksi-4 menyampaikan kepada para Terdakwa untuk memuluskan rencana untuk mengambil uang milik PT. Advantage dilaksanakan setelah Saksi-4 kembali dari Solo Saksi-4 dan para Terdakwa bisa bertemu di daerah Boyolali dan memberi ancer-ancer Terdakwa-1 dan Terdakwa agar menunggu dipertigaan Pos Polisi Pasar Ampel, karena Saksi-1 akan singgah daerah tersebut untuk menagih uangn Saksi-1 kepada sdr Ngatimin seorang dukun yang
62
telah menipu Saksi-1 sebagaimana direncanakan sebelumnya.
yang
dibicarakan dan
11. Bahwa pada hari Senin tanggal, 28 September 2015 sekira pukul 07.00 WIB pada saat Terdakwa setelah selesai mengikuti kegiatan apel pagi di Deninteldarn IV/Diponegoro selanjutnya Terdakwa pulang ke rumah Terdakwa di asrama untuk melaksanakan kegiatan bersih-bersih rumah, selanjutnya sekira pukul 08.00 WIB Terdakwa-1 mendatangi Terdakwa dan menyampaikan bahwa Saksi-4 sudah berangkat ke Surakarta (Solo) mengawal uang milik PT. Advantage. 12. Bahwa setelah Terdakwa mendapat informasi dari Terdakwa-1, selanjutnya sekira pukul 11.00 WIB Terdakwa mempersiapkan diri dan mengajak keluarga Terdakwa berangkat menuju rumah mertua Terdakwa di Desa Garen RT-004/RW-003, Kel. Pandeyan, Kec. Ngemplak, Kab.Boyolali dan sebelun menuju rumah mertua Terdakwa, terlebih dahulu menjemput Terdakwa-1 yang sudah menunggu Terdakwa di depan rumah Terdakwa-1. 13. Bahwa Terdakwa dengan menggunakan berangkat menuju rumah mertua Terdakwa bersama keluarga beserta Terdakwa-1 dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Xenia warna putih Nopol H 8472 ZC namun sebelum berangkat Terdakwa mengganti plat kendaraan Daihatsu Xenia, warna putih Nopol H 8472 ZC dengan Nopol yang palsu (lupa) yang Terdakwa sewa/rental dari "Rental Banano" milik Saksi-16 selama 5 (lima) hari sejak tanggal 26 September 2015 sampai dengan 30 September 2015 dengan harga Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) per hari dan sekira pukul 13.30 WIB Terdakwa dan rombngan tiba di rumah mertua Terdakwa di Boyolali. 14. Bahwa sekira pukul 14.00 WIB setelah Terdakwa mendapat informasi dari Terdakwa-1 bahwa Saksi-4 sudah berangkat dari Solo dan akan kembali menuju Semarang selanjutnya Terdakwa dan Terdakwa-1 dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC menuju ketempat yang direncakan sebagaimana pembicaraan sebelumnya di rumah Terdakwa di penggilingan padi Hendra Setia di Kwagean Rt.31/07 Sugihan Tengaran Semarang dan sekira pukul 17.00 WIB sampai di penggilingan padi Hendra Setia, karena cuaca masih terang Terdakwa-1 dari Terdakwa tidak langsung ke penggilingan padi Hendra Setia tetapi Terdakwa dan Terdakwa-1 memutar lagi ke arah Kec.Sirno Boyolali. 15. Bahwa sekira pukul 16.00 WIB Terdakwa mengirim SMS kepada Saksi-4 untuk menanyakan keberadaan dan posisi Saksi-4 dan dibalas oleh Saksi-4 bahwa Saksi-4 sedang makan di Solo, sehingga Terdakwa hanya membalas dengan “Ok”, selanjutnya sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa dan Terdakwa-1 kembali menuju ke tempat penggilingan padi Hendra Setia untuk menunggu kedatangan Saksi-4 dan Terdakwa kembali menghubungi Saksi-4 dengan menelpone Saksi-4 dan pada saat pembicaraann tersebut Saksi-4 memanggil Terdakwa dengan nama Joko. 16. Bahwa sekira pukul 17.45 WIB Terdakwa dan Terdakwa-1 tiba di tempat penggilingan padi Hendra Setia kemudian kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 6472 ZC diparkir dibelakang
63
gudang penggilingan padi tersebut dengan maksud agar tidak terlihat dari depan, selanjutnya Terdakwa dan Terdakwa-1 menunggu kabar dari Saksi-4 dan Saksi-4 sempat menelpone Terdakwa dengan mengatakan “Jok, ini Ngatimin tidak ada, apa Bambang sudah ada di situ”, sehingga Terdakwa menjawab “Sudah Bang, kesini saja”, dalam pembicaraan tersebut termasuk untuk menentukan rute titik temu di penggilingan padi Hendra Setia tersebut. 17. Bahwa tidak lama kemudian Saksi-4 menghubungi Terdakwa bertanya keberadaan Terdakwa dan Terdakwa-1 selanjutnya Terdakwa menyampaikan bahwa Terdakwa-1 dan Terdakwa sudah berada di penggilingan padi Hendra Setia, selanjutnya Terdakwa menuju ke arah depan penggilingan padi untuk menunggu kedatangan Saksi-4 sedangkan Terdakwa-1 tetap berada di belakang penggiligan padi dan kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 6472 ZC diparkir dibelakang gudang penggilingan padi tersebut. 18. Bahwa sekira pukul 18.30 WIB Terdakwa memperhatikan datang 1 (satu) unit kendaraan Daihatsu Grand Max, warna silver Nopol G 9141 HC, dan setelah mendekat ke arah Terdakwa, selanjutnya Terdakwa memastikan bahwa 1 (satu) unit kendaraan Daihatsu Grand Max, warna silver Nopol G 9141 HC tersebut adalah kendaraan yang ditumpangi oleh Saksi-4 yang dikemudikan oleh Saksi-1 karyawan dari PT Advantage. 19. Bahwa setelah kendaraan tersebut berhenti di pinggir jalan depan penggilingan padi Hendra Setia, selanjutnya Terdakwa mendekati kendaraan Grand Max Nopol G 9141 HC dan bertemu dengan Saksi-4, selanjutnya Saksi-4 menyuruh Saksi-1 sambil berkata “Pindah ke belakang, buka brankas, mau masukkan Ngatimin sehingga Saksi-1 pindah ke belakang melewati celah jok antara pengemudi dengan tengah menuju ke belakang bagian tengan kendaraan Daihatsu Grand Max dan langsung membuka brankas, selanjutnya Terdakwa masuk ke kendaraan Daihatsu Grand Max dan mengambil alih kemudi kendaraan tersebut. 20. Bahwa selanjutnya Terdakwa membawa kendaraan Daihatsu Grand Max tersebut menuju belakang penggilingan padi Hendra Setia yang berjarak sekira 25 M (dua puluh lima) meter, pada saat itu Terdakwa mendengar Saksi-4 menyampaikan kepada Saksi-1 dengan berkata “Uangnya saya pinjam, selanjutnya di jawab oleh Saksi-1 “ Dipinjam gimana Pak”, sambil memperhatikan Saksi-1 sudah mulai menunjukkan rasa ketakutan dan duduk di sudut jok bagian tengah . 21. Bahwa setelah kendaraan Daihatsu Grand Max tiba di belakang penggilingan padi Hendra Setia, selanjutnya Terdakwa turun dan membuka pintu tengah kendaraan Daihatsu Grand Max dan langsung masuk ke dalam kendaraan Daihatsu Grand Max untuk mengambil uang dari brankas yang ada dalam kendaraan Daihatsu Grand Max dan memindahkan uang tersebut ke kendaraan Daihatsu Xenia dengan cara memindahkannya secara estapet yang diterima oleh Terdakwa-1 dan dimasukkan ke kendaraan Daihatsu Xenia melalui kaca jendela pintu tengah sedangkan Saksi-4 berdiri diluar sambil menerangi brankas dengan menggunakan senter dari Handphone milik Saksi-4.
64
22. Bahwa pada saat Terdakwa memindahkan uang dari bankas tersebut, Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 dengan berkata ”Kamu sudah berkeluarga” dijawab oleh Saksi-1 “Sudah Pak”, sambil menujukkan sikap ketakutan hingga sampai semua uang yang ada dalam brankas tersebut selesai dipindahkan ke kendaraan Daihatsu Xenia sekira 18 (delapan belas) bag. 23. Bahwa setelah Terdakwa selesai memindahkan ke delapan belas bag yang berisi uang dari brankas yang ada di kendaraan Daihatsu grand Max tersebut ke kendaraan Daihatsu Xenia, Terdakwa menyampaikan kepada Terdakwa-1 untuk mengambil lakban warna hitam yang ada dalam kendaraan Daihatsu Xenia, dan setelah Terdakwa-1 mengambil lakban hitam tersebut, selanjutnya Terdakwa-1 dan Terdakwa mengikat tangan dan kaki Saksi-1 dengan lakban tersebut dan selanjutnya mendorong Saksi-1 mendorong Saksi-1 ke arah dalam sehingga Saksi-1 jatuh terlentang di jok tengah sambil berkata ”Saya tidak diapa-apakan, kan, Pak”. 24. Bahwa selanjutnya Terdakwa kembali ke depan kendaraan Daihatsu grand Max untuk mengambil kunci kontak dan menyampaikan kepada Saksi-1 ”Kunci mobil di atas kap mobil”, sambil melemparkar kunci kontak mobil kendaraan Daihatsu Grand Max tersebut, dan Saksi-4 menyampaikan “Nih, senjata titip, kasihkan kantor”, sambil meletakkan senja api jenis AK-47 yang dibawah Saksi-4 dan Terdakwa sempat menyampaikan kepada Saksi-4 dengan berkata “Ntar kalau udah sukses jangan lupa dengan kita, ya”, namun Saksi-4 tidak memberikan jawaban selanjutnya kendaraan Daihatsu Xenia yang berisi uang milik PT Advantage pergi meninggalkan Saksi-1. 25. Bahwa sekira pukul 19.00 wib Terdakwa, Terdakwa-1 dan Saksi-4 meninggalkan penggilingan padi Hendra Setia menuju ke rumah mertua Terdakwa di Desa Garen RT-004/RW-003, Kel. Pandeyan, Kec. Ngemplak, Kab.Boyolali dan langsung memarkir kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC tersebut di belakang kamar belakang yang akan ditempati oleh para Terdakwa dan Saksi-4 didepan gudang penyimpanan beras samping belakang sebelah kiri rumah lalu uang tersebut dimasukkan kedalam kamar belakang rumah mertua Terdakwa, namun Terdakwa tidak mengetahui jumlah uang PT Advantage yang diambil tersebut karena pada waktu memindahkan uang tersebut terburu-buru dan tidak sempat menghitung. 26. Bahwa kemudian Terdakwa dan Terdakwa-1 membuka bag dengan obeng dan tas warna hijau/bursak Terdakwa buka dengan menggunakan sangkur milik Saksi-4 setelah itu uang tersebut dimasukkan di dalam kardus dan ditaruh dibawah tempat tidur dan membaginya sesuai dengan tumpukan jumlah uang tersebut tanpa menghitung uang tersebut terlebih dahulu menjadi tiga bagian atau tiga tumpukan sama rata dengan cara mengambil per bundel sesuai jumlahnya pecahan Rp. 100.000,- (seratus riobu rupiah), pecahan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) dan pecahan Rp.20.000,- (dua puluh ribu) sedangkan uang pecahan Rp. 1.000,(seribu rupiah) dan koin di tinggal di dalam kamar sebelah lemari kamar tersebut.
65
27. Bahwa selanjutnya Terdakwa mengeluarkan bag/tas warna hijau dan box yang sudah kosong diletakkan di tempat pembuangan sampah dan Terdakwa bakar untuk menghilangkan jejak ataupun bukti yang ada dan setelah Terdakwa masuk ke dalam rumah mengambil uang (jumlahnya tidak ingat) digunakan untuk belanja di paragon Mall Surakarta membeli 1(satu) buah AC duduk dengan harga sekira Rp. 1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah), 5 (lima) buah kaos merk Nelvaro masing-masing dengan harga sekira Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah), 2(dua) buah celana jean merk Nelvaro dengan harga sekira Rp. 300.000,(tiga ratus ribu rupiah), 2 (dua) buah celana pendek dengan harga sekira Rp. 1.020.000,- (satu juta dua puluh ribu rupiah), 2 (dua) buah HP Nokia kartu duo dengan harga sekira Rp. 1.000.000,(satu juta rupiah), 1(satu) buah kasur lipat dengan harga sekira Rp. 700.000,- ( tujuh ratus ribu rupiah), dan 3 (tiga) buah tas koper warna hitam dengan harga sekira Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah). 28. Bahwa selanjutnya pada hari Selasa tanggal 29 September 2015 sekira pukul 03.00 Wib Terdakwa dan Terdakwa-1 beserta keluarga Terdakwa (istri dan ketiga anak Terdakwa) kembali ke Semarang menggunakan kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC untuk melaksanakan dinas sambil membawa uang bagian milik Terdakwa yang tidak tahu jumlahnya, sedangkan Saksi-4 ditinggal di rumah mertua Terdakwa beserta bagian uang milik Terdakwa-1 dan uang milik Saksi-4, selanjutnya Terdakwa bersama dengan istri dan ketiga anak Terdakwa pergi menyewa Guest Hause No. 203 Jln. Setiabudi Srondol Semarang untuk menyimpan tas koper isi uang bagian Terdakwa yang diletakkan dibawah meja. 29. Bahwa pada hari Selasa tanggal 29 september 2015 Sekira 12.00 WIB Terdakwa kembali ke ke rumah mertua Terdakwa dengan keluarga Terdakwa (istri dan ketiga anak) menggunakan kendaraan pribadi jenis Ford Escape Nopol B 8282 K untuk memastikan keberadaan Saksi-4 apakah masih berada di rumah mertua atau tidak dan ternyata Saksi-4 masih berada di rumah mertua Terdakwa. 30. Bahwa hari Rabu tanggal 30 September 2015 sekira pukul 15.00 wib, Terdakwa dipanggil oleh Dandeninteldam IV/Diponegoro untuk di mintai keterangan tentang kasus pencurian uang milk PT.Advantage, pada awalnya Terdakwa tidak mengakui namun setelah Dandeninteldam IV/Diponegoro menunjukkan Printout percakapan antara Terdakwa dengan Saksi-4 sehingga Terdakwa mengakui bahwa Terdakwa ikut terlibat dalam kasus tersebut selanjutnya Terdakwa di interogasi oleh petugas Deninteldam IV/Diponegoro. 31. Bahwa Terdakwa menyembunyikan uang hasil pencurian tersebut di Guest House JIn.Setia Budi samping Hotel Serata Semarang Terdakwa tidak mengetahui jumlahnya yang pasti karena tidak Terdakwa hitung di rumah Terdakwa asrama Deninteldam IV/Diponegoro diletakkan di tempat sampah belakang rumah sebesar Rp.400.000.000,- (empat ratus juta rupiah). 32. Bahwa Terdakwa tidak mengetahui pasti jumlah kerugian PT Advantage Semarang yang yang diambil Terdakwa, Terdakwa-1, dan Saksi-4, namun setelah Terdakwa diperiksa oleh petugas
66
polisi sebagai Saksi terhadap Saksi-4 diberitahu bahwa kerugian PT Advantage sebesar Rp. 5.766.198.900,- (lima milyard tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah). 33. Bahwa uang hasil pencurian milik PT Advantage sebesar Rp. 5.766.198.900,- (lima milyard tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah) dibagi rata Terdakwa, Terdakwa-1 dari Saksi-4 mendapat bagian per orang kurang lebih sekira sebesar Rp: 1.900.000.000,- (satu milyard sembilan ratus juta rupiah), namun Terdakwa tidak mengetahui jumlah secara pasti uang bagian tersebut karena Terdakwa tidak mengetahui secara pasti .berapa jumlah kerugian PT Advantage dalam kasus ini. 34. Bahwa bagian uang hasil pencurian Terdakwa sebesar Rp. 1.900.000.000,- (satu milyard sembilan ratus juta rupiah) ditambah oleh Terdakwa-1 sebesar Rp. 100.000.000,(seratus juta rupiah) semula akan saya berikan untuk istri Terdakwa namun tidak jadi Terdakwa berikan dari uang tersebut Terdakwa masukkan ke datam koper milik Terdakwa, selanjutnya uang operasional sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) saya pergunakan sebagai berikut: a. Membayar sewa/rental kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H-8472-ZC sebesar Rp.800.000.,- (delapan ratus ribu rupiah). b. Bayar sewa guest House sebesar Rp.2.700.000,-(dua juta tujuh ratus ribu rupiah). c. Uang makan dari bell bensin sebesar Rp.3.000:000,-(tiga juta rupiah). Sedangkan sisanya sebesar Rp.43.500.000,- (empat puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) Terdakwa masukkan ke dalam koper bagian milik Terdakwa. 35. Bahwa barang bukti uang yang disita Penyidik dari Terdakwa seluruhnya sebesar Rp 1.749.243.000,- (satu milyar tujuh ratus empat puluh sembilan juta dua ratus empat puluh tiga ribu rupiah) sudah tidak ada pada Terdakwa, sehingga masih ada selisih Rp. 294.257.000,- (dua ratus sembilan puluh empat juta dua ratus lima puluh tujuh ribu rupiah) namun Terdakwa tidak menggunakannya. 36. Bahwa uang yang dijadikan barang bukti dalam perkara para Terdakwa yang disita dari Terdakwa adalah sejumlah Rp.400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) yang sempat Terdakwa simpan di Guest House Jin. Setia Budi samping Hotel Serata Semarang, sedangkan uang yang lainnya sudah menjadi barang bukti dalam perkara Saksi-4 di Pengadilan Negeri Semarang, sedangkan uang sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dengan rincian yaitu uang sebesar Rp.10.000.000,- (se puluh juta rupuiah) adalah disita dari Terdakwa-1 sedangkan uang uang sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) adalah uang untuk membayar hutang Terdakwa-1 kepada Terdakwa yang menurut Terdakwa-1 adalah uang yang didapat dari hasil mencuri uang PT Advantage Semarang.
67
37. Bahwa sebelum perkara ini Terdakwa belum pernah dipidana dan Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman disiplin oleh komandan satuan Terdakwa serta Terdakwa telah pernah melaksanakan tugas operasi militer ke Nangru Aceh Darusalam pada tahun 2003/2005 selama 18 (delapan belas) bulan. 38. Bahwa atas kejadian yang menjadi Perkara ini, Terdakwa sangat menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi lagi pmelakukan perbuatan yang melanggar hukum dan akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sehingga Terdakwa akan lebih hati-hati lagi dengan tidak mudah percaya kepada orang lain dengan iming-iming untuk mendapatkan uang dengan cara yang gampang dan mudah. Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa: 1.
Barang-barang: a. 1 (satu) unit kendaraan Daihatsu Xenia warna putih Nopol H 8472 ZC Noka MHKV1BA2JK031638 Nosin DL67407 beserta kunci kontak b. Uang tunai sebesar Rp 420.000.000,- (empat ratus duapuluh juta rupiah) c. 1 (satu) unit Air Cooler (AC) merk Munters seri LG03-12 warna dasar putih d. 1 (satu) buah kasur lipat warna hitam Traveling Mattress Colour merk LUXE
2.
Surat-surat: a. 1 (satu) lembar STNK Ran Daihatsu Xenia warna putih Nopol H 8472 ZC Noka MHKV1BA2JK031638 Nosin DL67407 a.n. Syailendra Kurnawati Jl. Terbayan Selatan No.1 RT 2/6 Unngaran Barat Kab. Semarang b. 1 (satu) buah buku BPKB Kawasaki Ninja Nopol H 5153 Q warna puti NO. M00581321 An. Nikita Putri Pertiwi Alamat Jl. Sri Kuncoro Raya 83-B Rt 09/03 Kalibanteng Kulon Kec. Semarang
Menimbang
:
Bahwa terhadap barang bukti 1 (satu) unit kendaraan Daihatsu Xenia warna putih Nopol H 8472 ZC Noka MHKV1BA2JK031638 Nosin DL67407 beserta kunci kontak, sebagaimana keterangan Terdakwa-2, merupakan kendaraan yang disewa oleh Terdakwa-2 dari Saksi-16, yang dipergunakan oleh para Terdakwa dan Saksi-4 untuk melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, dimana 1 (satu ) unit kendaraan Daihatsu Xenia warna putih Nopol H 8472 ZC Noka MHKV1BA2JK031638 Nosin DL67407 beserta kunci kontak merupakan milik dari Saksi tambahan sdr Syailendra Kurnawati yang diserahkan Saksi tambahan sdr Syailendra Kurnawati untuk dirawat oleh Saksi-16, namun tanpa sepengetahuan pemiliknya 1 (satu ) unit kendaraan Daihatsu Xenia warna putih Nopol H 8472 ZC Noka MHKV1BA2JK031638 Nosin DL67407 beserta kunci kontak tersebut telah disewakan oleh Saksi-16 kepada Terdakwa-2.
68
Menimbang
:
Bahwa barang bukti uang tunai sebesar Rp 420.000.000,(empat ratus duapuluh juta rupiah) merupakan uang dari hasil perbuatan para Terdakwa dimana uang tunai sebesar Rp 420.000.000,- (empat ratus duapuluh juta rupiah) yang terdiri dari uang pencahan Rp 100.000.000,- (seratus ribu rupiah) dimana uang pecahan Rp 100.000.000,- (seratus ribu rupiah) tersebut masing-masing 4 (empat) brigk yaitu dalam bentuk 1 (satu) brigk adalah sejumlah Rp. 100.000.000,- (seratus ribu rupiah) dan 2 (dua) bundel sejumlah sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dimana setiap bundel terdiri dari Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), dimana sebagaimana keterangan Saksi-5 dipersidangan yang bahwa barang bukti uang sejumlah Rp 420.000.000,- (empat ratus duapuluh juta rupiah) tersebut dibenarkan merupakan kekurangan uang dari milik PT Advantage Semarang yang diambil oleh para Terdakwa karena uang yang lainnya telah dikembalikan ke PT Advantage dalam perkara Saksi4 di Pengadilan Negari Semarang.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti 1 (satu) unit Air Cooler (AC) merk Munters seri LG03-12 warna dasar putih dan 1 (satu) buah kasur lipat warna hitam Traveling Mattress Colour merk LUXE, merupakan sebagian barang-barang yang dibeli oleh Terdakwa-2 dari uang yang diambil oleh para Terdakwa dan Saksi-4 yang direncanakan diperuntukkan bagi Saksi-4 setelah melakukan pencurian uang milik PT Advantage Semarang, sedangkan barang-barang lainnya sebagian sudah ditentukan statusnya dalam perkara Saksi-4 di Pengadilan Negeri Semarang sebagaiamana petikan putusan Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 640/Pid.B/2015/PN.Smg tanggal 25 Februari 2016 dalam perkara Terdakwa Supriyanto alias Sucen Bin Tarjani (Alm) yaitu Saksi-4, dengan demikian barang barang tersebut merupakan milik dari PT Advantage karena barang-barang tersebut dibeli dengan menggunakan uang milik PT Advantage Semarang yang telah dicuri oleh para Terdakwa dan Saksi-4.
Menimbang
:
Bahwa bukti berupa surat-surat 1 (satu) lembar STNK Ran Daihatsu Xenia warna putih Nopol H 8472 ZC Noka MHKV1BA2JK031638 Nosin DL67407 a.n. Syailendra Kurnawati Jl. Terbayan Selatan No.1 RT 2/6 Ungaran Barat Kab. Semarang merupakan bukti surat kepemilikan kendaranaan tersebut sebagaimana fakta yang terungkap di persidangan dari keterangan Saksi tambahan Syailendra Kurnawati dan ketarangan Saksi-16, bahwa kendaraan tersebut adalah milik dari Saksi Tambahan Syailendra Kurnawati.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti 1 (satu) buah buku BPKB Kawasaki Ninja Nopol H 5153 Q warna putih NO. M00581321 An. Nikita Putri Pertiwi Alamat Jl. Sri Kuncoro Raya 83-B Rt 09/03 Kalibanteng Kulon Kec. Semarang, sebagaimana keterangan Saksi-6 dan keterangan Terdakwa-1 bahwa Terdakwa-1 telah membeli Kawasaki Ninja Nopol H 5153 Q warna putih NO. M00581321 pada hari Selasa tanggal 29 September 2015 dilengkapi dengan STNK dan BPKP, oleh karena itu buku BPKB Kawasaki Ninja Nopol H 5153 Q warna putih NO. M00581321 tersebut adalah sebagai bukti adanya transaksi yang dilakukan oleh Terdakwa-1 dengan Saksi-6, oleh karena itu 1 (satu) buah buku BPKB
69
Kawasaki Ninja Nopol H 5153 Q warna putih NO. M00581321 tersebut adalah menunjukkan kepemilikan yang menyertai 1 (satu) unit Kawasaki Ninja Nopol H 5153 Q warna putih NO. M00581321 yang merupakan milik dari PT advantage Semarang. Menimbang
:
Bahwa terhadap sangkalan para Terdakwa atas keterangan para Saksi, Majelis hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut: Terhadap sangkalan keterangan Saksi-1 Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa-1 menyangkal bahwa pada saat Terdakwa-1 mengikat dengan lakban kaki dan lakban tangan tidak terkait tetapi terputus antara lakban dari tangan dan lakban yang mengikat kaki, dan Terdakwa-1 berhenti mengikat dengan lakban karena lakban habis. Atas sangkalan Terdakwa-1 tersebut Saksi menyatakan tetap pada keterangannya karena saat Saksi membuka labkan tersebut menyambung dari tangan sampai dengan ke kaki sehingga untuk melepaskan lakban tersebut dengan cara memutar gulungan di kaki menjadi tumpuan untuk memutus gulungan lakban di tangan Saksi. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa-2 menyangkal sebagai berikut: 1, Bahwa pada saat Terdakwa-2 memindahkan uang dari Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC ke Daihatsu Xenia warna putih, Saksi mengatakan “Saya tidak diapa-apakan, kan, Pak, saat itu Terdakwa berkata kepada Saksi “Sampean punya anak istri, saya juga punya anak istri, uang ini hanya dipinjam, apabila sudah sukses kita akan ketemu lagi”. 2. Bahwa Terdakwa-2 tidak mengatakan atau menyuruh Terdakwa-1 untuk melakban Saksi, tetapi Terdakwa-2 hanya berkata kepada Terdakwa-1 “Cepat Beb”. Atas sangkalan Terdakwa-2 tersebut, Saksi menyatakan Saksi mengatakan “Saya tidak diapa-apakan kan, Pak” bertujuan untuk memohon agar tidak terjadi apa yang dikhawatirkan oleh Saksi karena Saksi takut dibunuh sehingga tubuh gemetar ketakutan dan badan terasa dingin. Bahwa maksud dari Saksi memohon agar Saksi tidak diapaapakan, kan, Pak, karena Terdakwa-2 mengatakan kamu sudah berkelurga atau belum sehingga Saksi bertambah takut dan khawatir akan keselamatan Saksi.
Menimbang
:
Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa-1 tersebut diatas, Majelis Hakim mengemukakan pendapat bahwa hal yang disangkal oleh Terdakwa-1 tersebut berkaitan dengan apakah lakban tersebut pada saat mengikat Saksi menjadi satu dari tangan sampai dengan kaki, hal tersebut merupakan perbedaan persepsi, namun karena yang merasakan perbuatan para Terdakwa adalah Saksi, sehingga Majelis Hakim akan lebih membenarkan keterangan Saksi karena Saksi menerangkan
70
bahwa pasa saat Saksi membuka gulungan lakban dari tangan sampai dengan kaki adalah menjadi satu dan tidak terputus sedangkan hal yang disangkal Terdakwa cenderung untuk membenarkan telah melakukan perbuatan mengikat kaki dan tangan Saksi sebagai upaya untuk memperlambat Saksi untuk dapat meninggalkan tempat kejadian sehingga para Terdakwa dan saksi-4 mempunyai kesempatan untuk melakukan tindakan lebih lanjut setelah mengambil uang milik PT Advantage Semarang yang dikawal oleh Saksi-4, oleh karena itu sangkalan Terdakwa-1 tersebut haruslah dikesampingkan. Menimbang
:
Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa-2 tersebut diatas, Majelis Hakim mengemukakan pendapat bahwa hal yang diluruskan oleh Terdakwa-2 hanya berkaitan dengan isi kata-kata yang disampaikan oleh Terdakwa-2, namun kenyataannya bahwa Saksi setelah mendengar perkataan dari Terdakwa-2 tersebut sehingga Saksi semakin menghkawatirkan akan keselamatan Saksi dikaitkan dengan perbuatan para Terdakwa dikaitkan dengan keberadaan Saksi-4 sebagai pengawal dari Saksi-1 dan Saksi-2 yang dilengakapi dengan senjata api jenis AK-47 yang disandang Saksi-4, oleh karena itu sangkalan Terdakwa-2 tersebut akan menjadi pertimbangan dalam fakta yang memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada diri para Terdakwa. Terhadap sangkalan keterangan Saksi-4 Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa-1 membenarkan sebagaian dan menyangkal sebagaian dan hal yang disangkal Terdakwa-1 bahwa pada tanggal 27 September 2015 pada saat Saksi datang ke rumah Terdakwa-2, Saksi menyampaikan bahwa Saksi ingin meminjam uang sebesar Rp 1.000.000,-(satu juta rupiah) untuk biaya uang sekolah anak Saksi, namun karena Terdakwa-1 tidak mempunyai uang sehingga Terdakwa-1 menyampaikan kepada Saksi agar meminjam uang kepada Terdakwa-2. Atas sangkalan Terdakwa tersebut Saksi tetap pada keterangannya. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa-2 membenarkan sebagian dan meluruskan sebagian dan hal yang disangkal Terdakwa-2 bahwa pada tanggal 19 September 2015, saksi datang ke rumah Terdakwa-2 dan dalam pembicaraan tersebut menyampaikan bahwa saksi bahwa Saksi akan melakukan pengawalan uang PT Advantage ke daerah Solo berakhir pada akhir bulan September 2015. Atas hal yang diluruskan oleh Terdakwa-2 tersebut, Saksi membenarkan karena memang benar ada pertemuan antara Saksi dan para Terdakwa pada tanggal 19 September 2015 dirumah Terdakwa-2 untuk membicarakan hal yang menjadi perkara ini.
Menimbang
:
Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa-1 tersebut diatas, Majelis hakim mengemukakan pendapat bahwa hal yang disankal oleh Terdakwa tidak berkaitan dengan pokok perkara, namun hanya merupakan bagian dari pertemuan antara para Terdakwa
71
dan Saksi, oleh karena itu hal yang berkaitan dengan perkara Terdakwa adalah berkaitan dengan pertemuan para Terdakwa dan Saksi-4 berkaitan dengan pertemuannya untuk membicarakan rencana tentang waktu dan cara untuk mengambil uang milik PT Advantage Semarang yang akan dikawal oleh Saksi-4, oleh karena itu sangkalan Terdakwa tersebut akan memperkuat pembuktian perbuatan para Terdakwa sebagaimana yang didakwakan kepada diri para Terdakwa. Menimbang
:
Bahwa terhadap yang diluruskan oleh Terdakwa-2 tersebut diatas, telah dibenarkan oleh Saksi, sehingga Majelis Hakim tidak perlu untuk menanggapi lebih lanjut.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan para Terdakwa dan keterangan para Saksi di bawah sumpah maupun yang dibacakan di persidangan serta bukti bukti dan petunjuk lain dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh faktafakta hukum sebagai berikut: 1. Bahwa benar Terdakwa-1 masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba PK tahun 2007 di Rindam IV/Diponegoro selama 5 (lima) bulan, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda dilanjutkan mengikuti pendidikan kejuruan Infanteri di Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro Klaten selama 5 (lima) bulan, setelah lulus Terdakwa ditugaskan di Yonif 410/Alugoro, kemudian pada tahun 2012 Terdakwa dipindahtugaskan ke Deninteldam IV/Diponegoro sampai dengan terjadinya perkara ini masih berdinas aktif dengan pangkat Sertu NRP. 21070419600187. 2. Bahwa benar Terdakwa-2 masuk merjadi Prajurit TNI-AD sejak tahun 2001 melalui pendidikan Secata di Rindam XVI/Patimura Ambon setelah lulus diIantik dengan pangkat Prada ditugaskan di Yonif 401/BR yang saat ini menjadi 400/Raider kemudian pada tahun 2015 Terdakwa mengikuti pendidikan Secaba Reg di Rindam IV/Diponegoro setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda ditugaskan di Batimus II DeninteldamIV/Diponegoro sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serda NRP 31010760691079. 3. Bahwa benar Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini adalah sehat jasmani dan rohani demikian juga pada saat pemeriksaan dipersidangan ini adalah sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 adalah mampu bertanggung jawab atas hal yang dilakukan para Terdakwa. 4. Bahwa benar Terdakwa-1 kenal dengan Terdakwa-2 sejak bulan Oktober 2014 dalam hubungan rekan kerja dan tidak ada hubungan keluarga, sedangkan Terdakwa-1 kenal dengan Saksi-4 sekira bulan Maret 2015 sewaktu Saksi-4 berkunjung ke rumah Terdakwa-2 sedangkan Terdakwa-2 kenal dengan Saksi-4 sejak tahun 2010 di daerah Mranggen Semarang dan tidak ada hubungan keluarga hanya hubungan teman biasa, sehingga dari perkenalan tersebut antara Terdakwa-1, Terdakwa-2 serta Saksi-4 menjadi akrab dan sering bertemu.
72
5. Bahwa benar seiring rutinitas pertemuaan antara Terdakwa1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 sehingga pada bulan Mei 2015 di depan Alfamart depan Asrama Deninteldam IV/Diponegoro antara Terdakwa-1, Terdakwa-2 serta Saksi-4 sedang berbincangbincang masalah keadaan perekonomian keluarga masingmasing, dan pada saat pembicaraan tersebut para Terdakwa dan Saksi-4 berbincang bertiga dan pembicaraan tersebut sampai membicarakan tentang solusi untuk mengatasi kesulitan perekonomian keluarga masing-masing dan akhirnya sampai pada merencanakan untuk mengambil uang yang dikawal oleh Saksi-4 karena Saksi-4 adalah bertugas sebagai pengawal uang dari PT Advantage Semarang. 6. Bahwa benar untuk menindak lanjuti pembicaraan untuk mengambil uang dari PT Advantage yang dikawal Saksi-4 tersebut sehingga sekira 1 (satu) minggu kemudian Terdakwa-1, Terdakwa2, dan Saksi-4 bertemu di rumah Terdakwa-2 Asrama Deninteldam IV/Diponegoro untuk merencanakan pelaksanaan untuk mengambil uang milik PT Advantage dan pada saat itu Saksi-4 mengatakan bahwa pada bulan September 2015 nanti Saksi-4 akan melaksanakan tugas untuk mengawal uang milik PT Advantage, dan sebelum berakhir tugas pengawalan uang milik PT Advantage tersebut kapan sebaiknya untuk mengambil uang tersebut, sehingga pada saat itu Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 sepakat untuk menunggu informasi dari Saksi-4. 7. Bahwa benar Saksi-4 bertugas sebagai petugas di pengawal di PT. Advantage berlangsung selama 1 (satu) sejak 1 September 2015 sampai dengan 30 September 2015 yang bertugas melakukan pengawalan pengiriman dan pengambilan uang milik PT Advantage untuk wilayah Solo dan Semarang yang dilakukan secara bergilir sesuai dengan jadwal dan penunjukkan dari pihak PT Advantage. 8. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 13 September 2015 sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 melakukan pertemuan yang bertempat dirumah Terdakwa-2 di Asrama Denintel Kodam IV/Diponegoro untuk menyusun dan merencanakan cara untuk mengambil uang milik PT. Anvantage Cabang Semarang dan pada pertemuan tersebut Saksi-4 menyampaikan kepada Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 bahwa Saksi4 akan mengawal uang milik PT Advantage dari tanggal 1 September 2015 sampai dengan tanggal 30 September 2015 dengan jadwal pengawalan ke Surakarta (Solo) kembali lagi ke Semarang. 9. Bahwa benar dalam pertemuan tersebut Terdakwa-1 Terdakwa-2 dan Saksi-4 kesepakatan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Bahwa Saksi-4 adalah menyampaikan sebagai berikut: 1) Bahwa Saksi-4 memberi ancer-ancer sebagai tanda-tanda untuk bertemu dengan Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 yaitu untuk menunggu di Pos Polisi Pasar Ampel masuk kemudian ada pompa bensin (SPBU) masuk kanan, ada sawah karena kesempatan tersebut akan dipergunakan pada saat Saksi-1 yang meminta bantuan Saksi-4 menagihkan uang di seorang dukun bernama Sdr.Ngatimin.
73
2) Bahwa apabila Saksi-4 tertangkap atau pelaksanaan pengambilan uang PT Advantage bersama Terdakwa dan Terdakwa-1, agar Terdakwa dan Terdakwa-1 mengamankan aset agar uang yang diambil milik PT Advantage agar diserahkan kepada isteri dan anak Saksi-4. b. Bahwa kesepakatan dari Terdakwa adalah bahwa uang hasil rampokkan dibagi menjadi 3 (tiga) antara Terdakwa, Terdakwa-1 dan Saksi-4 secara merata dan yang menjadi Safe House adalah dirumah mertua Terdakwa yaitu Sdri. Naryuni yang beralamat Desa Garen RT-004/RW-003, Kel. Pandeyan, Kec. Ngempiak, Kab.Boyolali. c. Bahwa pada saat pembicaran tersebut Terdakwa-1 tidak memberikan masukan namun hanya menyetujui hal-hal yang disampaikan oleh Terdakwa dan Saksi-4. 10. Bahwa benar pada tanggal 19 September 2015 pada sekira pukul 20.00 wib, Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 bertemu kembali dirumah Terdakwa-2, dalam pertemuan tersebut membicarakan yang berakitan dengan upaya untuk mengambil uang PT Advantage yang akan dikawal oleh Saksi-4, sehingga Saksi-4 menyampaikan tentang kepastian Saksi mengawal uang milik PT Advantage yang akan berakhir pada aakhir bulan September 2015. 11. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal tanggal 27 September 2015 sekira pukul 19.00 wib Saksi-4 datang berkunjung ke rumah Terdakwa-2, pada saat Saksi-4 berkunjung ke rumah Terdakwa-2 tersebut tidak lama kemudian Terdakwa-1 juga datang ke rumah Terdakwa-2, dalam pembicaraan pada saat itu Saksi-4 menyampaikan kepada Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 bahwa pada tanggal 28 September 2015, Saksi-4 ada rencana mengawal uang milik PT. Advantage ke daerah Solo dan dicelah-celah pembicaraan tersebut Saksi-4 menyampaikan akan meminjam uang Terdakwa-1 sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah) untuk biaya uang sekolah anak Saksi-4. 12. Bahwa benar selanjutnya dalam pembicaraan tersebut Saksi-4 menyampaikan kepada para Terdakwa untuk memuluskan rencana untuk mengambil uang milik PT. Advantage dilaksanakan setelah Saksi-4 kembali dari Solo Saksi-4 dan para Terdakwa bisa bertemu di daerah Boyolali dan memberi ancer-ancer Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 agar menunggu dipertigaan Pos Polisi Pasar Ampel, karena Saksi-1 akan singgah daerah tersebut untuk menagih uang Saksi-1 kepada sdr Ngatimin seorang dukun yang telah menipu Saksi-1 sebagaimana yang dibicarakan dan direncanakan sebelumnya. 13. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 07.00 WIB pada saat Terdakwa-2 setelah selesai mengikuti kegiatan apel pagi di Deninteldam IV/Diponegoro selanjutnya Terdakwa-2 pulang ke rumah Terdakwa-2 di asrama untuk melaksanakan kegiatan bersih-bersih rumah. 14. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 07.30 wib Saksi-4 dilengkapi dengan bersenjata laras
74
panjang jenis AK-47 bersama Saksi-1 dan Saksi-2 dengan kendaraan Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC melaksanakan tugas Delivery/ Pengiriman dan Penarikan Dana ke daerah Solo, selanjutnya pukul 08.00 Wib kendaraan Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC Saksi-4 mengirim Short Message Service (SMS) kepada Terdakwa-2 yang berisi sudah OTW yang berarti bahwa Saksi telah dalam perjalanan dari Semarang ke Solo selanjutnya dibalas Terdakwa-2 "Hidup ini tanpa uang tidak bisa hidup". 15. Bahwa benar setelah Terdakwa-2 menerima SMS dari Saksi4 yang isinya bahwa Saksi-4 OTW atau perjalanan dari Semarang ke Surakarta (Solo), kemudian Terdakwa-2 menyampaikan isi SMS tersebut kepada Terdakwa-1 dengan mengirim kembali SMS dari Saksi-4 tersebut yang isinya bahwa Saksi-4 sudah OTW atau perjalanan dari Semarang ke Surakarta (Solo) mengawal uang milik PT. Advantage, tidak lama kemudian Terdakwa-1 menemui Terdakwa-2 kerumah Terdakwa-2 untuk memastikan perjalanan menuju Boyolali. 16. Bahwa benar setelah Terdakwa-1 mendapat informasi dari Terdakwa-2, selanjutnya sekira pukul 11.00 WIB Terdakwa-2 mempersiapkan diri dan mengajak keluarga Terdakwa-2 berangkat menuju rumah mertua Terdakwa-2 di Desa Garen RT-004/RW003, Kel. Pandeyan, Kec. Ngemplak, Kab.Boyolali dan sebelum menuju rumah mertua Terdakwa-2, terlebih dahulu menjemput Terdakwa-1 yang sudah menunggu Terdakwa-2 di depan rumah Terdakwa-1. 17. Bahwa benar Terdakwa-2 berangkat menuju rumah mertua Terdakwa-2 bersama keluarga beserta Terdakwa-1 dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Xenia warna putih Nopol H 8472 ZC namun sebelum berangkat Terdakwa mengganti plat kendaraan Daihatsu Xenia, warna putih Nopol H 8472 ZC dengan Nopol yang palsu (lupa) yang Terdakwa sewa/rental dari "Rental Banano" milik Saksi-16 selama 5 (lima) hari sejak tanggal 26 September 2015 sampai dengan 30 September 2015 dengan harga sewa per hari sebesar Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) dan sekira pukul 13.30 WIB para Terdakwa dan rombongan tiba di rumah mertua Terdakwa-2 di Boyolali. 18. Bahwa benar sekira pukul 14.00 WIB Terdakwa-1 mendapat informasi dari Saksi-4 dan selanjutnya informasi dari Saksi-4 disampaikan Terdakwa-1 kepada Terdakwa-2 bahwa Saksi-4 sudah berangkat dari Solo dan akan kembali menuju Semarang selanjutnya Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC menuju ketempat yang direncakan sebagaimana pembicaraan sebelumnya di rumah Terdakwa-2 untuk bertemu di di penggilingan padi Hendra Setia di Kwagean Rt.31/07 Sugihan Tengaran Semarang dan sekira pukul 17.00 WIB sampai di penggilingan padi Hendra Setia, karena cuaca masih terang Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 tidak langsung ke penggilingan padi Hendra Setia tetapi Terdakwa-1 dari Terdakwa-2 memutar lagi ke arah Kec.Sirno Boyolali. 19. Bahwa benar sekira pukul 16.00 WIB Terdakwa-2 mengirim SMS kepada Saksi-4 untuk menanyakan keberadaan dan posisi Saksi-4 dan dibalas oleh Saksi-4 bahwa Saksi-4 sedang makan di
75
Solo, sehingga Terdakwa hanya membalas dengan “Ok”, selanjutnya sekira pukul 17.30 WIB Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 kembali menuju ke tempat penggilingan padi Hendra Setia untuk menunggu kedatangan Saksi-4 dan Terdakwa-2 kembali menghubungi Saksi-4 dengan menelpone Saksi-4 dan pada saat pembicaraann tersebut Saksi-4 memanggil Terdakwa-2 dengan nama Joko. 20. Bahwa benar sekira pukul 17.45 WIB Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 tiba di tempat penggilingan padi Hendra Setia kemudian kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 6472 ZC diparkir dibelakang gudang penggilingan padi tersebut dengan maksud agar tidak terlihat dari depan, selanjutnya Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 menunggu kabar dari Saksi-4 dan Saksi-4 sempat menelpone Terdakwa-1 dengan mengatakan “ Jok, ini Ngatimin tidak ada, apa Bambang sudah ada di situ”, sehingga Terdakwa-2 menjawab “ Sudah Bang, kesini saja”, dalam pembicaraan tersebut termasuk untuk menentukan rute titik temu di penggilingan padi Hendra Setia tersebut. 21. Bahwa benar sekira pukul 18.00 Wib Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-4 tiba di daerah Ampel Kab. Boyolali, selanjutnya Saksi-1 menyampaikan kepada Saksi-2 dan Saksi-4 akan singgah terlebih dahulu ke rumah Sdr. Ngatimin alamat Ampel Boyolali untuk menagih uang Saksi sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah), karena sebelumnya Saksi dan Saksi-4 telah mendatangi rumah Sdr. Ngatimin namun tidak bertemu Sdr. Ngatimin. 22. Bahwa benar karena Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-4 tidak berhasil bertemu dengan sdr Ngatimin sehingga Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-4 menuju rumah teman sdr Ngatimin yang pernah dikenalkan oleh sdr Ngatimin yaitu Sdr. Bambang yang mengaku anggota Polres Manahan, selanjutnya Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi4 namun Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-4 tidak bertemu dengan sdr Bambang, selanjutnya saksi-4 menyuruh Saksi-2 untuk turun di rumah sdr Bambang untuk menunggu sdr Ngatimin di rumah sdr Bambang, sehingga Saksi-2 turun dan menunggu sdr Ngatimin sebagiamana yang disampaikan oleh Saksi-4, selanjutnya Saksi-4 meminjam handphone milik Saksi-1 untuk menghubungi teman Saksi-4 yang diakui Saksi-4 satu letting Saksi-4 yang dengan nama panggilan Joko yang dikemudian hari setelah terungkapnya perkara ini sdr Joko tersebut adalah Terdakwa-2, dalam pembicaraan Saksi-4 dengan Terdakwa-2 tersebut saat itu Hand Phone Saksi-1 di load speaker sehingga pembicaraan Saksi-4 dengan Terdakwa-2 tersebut didengar oleh Saksi-1, dalam pembicaraan tersebut Saksi-1 memanggil Terdakwa-2 dengan sebutan "Joko". 23. Bahwa benar selanjutnya Saksi-1 dan Saksi-4 dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC yang dikemudikan Saksi-1, meninggalkan rumah sdr Bambang untuk menemui Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 di dekat sawah, sehingga Saksi-1 dan Saksi-4 menuju tempat yang dimaksud yang beralamat Kwagean RT 31 RW 07 Sugihan Kec. Tengaran Kab. Semarang, kemudian Saksi-4 mengajak Saksi-1 menjemput Terdakwa-2 karena menurut Saksi-4 bahwa Terdakwa2 tidak membawa sepeda motor.
76
24. Bahwa benar sekira pukul 18.30 Wib Saksi-1 dan Saksi-4 tiba di penggilingan padi Hendra Setia, selanjutnya Saksi-4 meminta Saksi-1 untuk berhenti di depan penggilingan padi Hendra Setia, Saksi-1 melihat Terdakwa-2 berdiri di depan penggilingan padi Hendra Setia dengan jarak kira-kira 5 (lima) meter. 24. Bahwa benar setelah kendaraan yang dikemudikan Saksi-1 tersebut berhenti di pinggir jalan depan penggilingan padi Hendra Setia, selanjutnya Terdakwa-2 mendekati kendaraan Grand Max Nopol G 9141 HC dan bertemu dengan Saksi-4, selanjutnya Saksi4 menyuruh Saksi-1 sambil berkata “Pindah ke belakang, buka brankas, mau masukkan Ngatimin karena akan di bawah ke Polsek Ampel sehingga Saksi-1 pindah ke belakang melewati celah jok antara pengemudi dengan tengah menuju ke belakang bagian tengan kendaraan Daihatsu Grand Max dan langsung membuka brankas, selanjutnya Terdakwa-2 masuk ke kendaraan Daihatsu Grand Max dan mengambil alih kemudi/stir kendaraan Daihatsu Grand Max tersebut. 25. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa-2 membawa kendaraan Daihatsu Grand Max tersebut menuju belakang penggilingan padi Hendra Setia yang berjarak sekira 25 M (dua puluh lima) meter dengan diikuti oleh Terdakwa-1 dengan berjaln kaki, pada saat itu Terdakwa-2 mendengar Saksi-4 menyampaikan kepada Saksi-1 dengan berkata “Uangnya saya pinjam, selanjutnya di jawab oleh Saksi-1 “Dipinjam gimana Pak”, sambil memperhatikan Saksi-1 sudah mulai menunjukkan rasa ketakutan dan duduk di sudut jok bagian tengah. 26. Bahwa benar setelah kendaraan Daihatsu Grand Max tiba di belakang penggilingan padi Hendra Setia, selanjutnya Terdakwa-2 turun dan membuka pintu tengah kendaraan Daihatsu Grand Max dan langsung masuk ke dalam kendaraan Daihatsu Grand Max untuk mengambil uang dari brankas yang ada dalam kendaraan Daihatsu Grand Max dan memindahkan uang tersebut ke kendaraan Daihatsu Xenia dengan cara memindahkannya secara estapet yang diterima oleh Terdakwa-1 melalui pintu tengah yang dibuka oleh Terdakwa-2 dan dimasukkan ke kendaraan Daihatsu Xenia melalui kaca jendela pintu tengah yang diterima oleh Terdakwa-1 sedangkan Saksi-4 berdiri diluar sambil menerangi brankas dengan menggunakan senter dari Handphone milik Saksi4. 27. Bahwa benar pada saat Terdakwa-2 memindahkan uang dari bankas tersebut, Terdakwa-2 menyampaikan kepada Saksi-1 dengan berkata ”Kamu sudah berkeluarga” dijawab oleh Saksi-1 “Sudah Pak”, sambil menujukkan sikap ketakutan sehingga uang yang ada dalam brankas tersebut selesai dipindahkan ke kendaraan Daihatsu Xenia sekira 18 (delapan belas) bag. 28. Bahwa benar setelah Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 selesai memindahkan ke delapan belas bag yang berisi uang dari brankas yang ada di kendaraan Daihatsu Grand Max tersebut ke kendaraan Daihatsu Xenia, Terdakwa-2 menyampaikan kepada Terdakwa-1 untuk mengambil lakban warna hitam yang ada dalam kendaraan Daihatsu Xenia, dan setelah Terdakwa-1 mengambil lakban hitam tersebut, selanjutnya Terdakwa-1 dan Terdakwa-2
77
mengikat tangan kaki Saksi-1 dengan lakban tersebut dan selanjutnya Terdakwa-2 mendorong Saksi-1 ke arah dalam sehingga Saksi-1 jatuh terlentang di jok tengah sambil berkata ”Saya tidak diapa-apakan, kan, Pak”. 29. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa-2 kembali ke depan kendaraan Daihatsu Grand Max untuk mengambil kunci kontak dan menyampaikan kepada Saksi-1 ”Kunci mobil di atas kap mobil”, sambil melemparkan kunci kontak mobil kendaraan Daihatsu Grand Max tersebut, dan Saksi-4 menyampaikan “Nih, titip, kasihkan kantor” sambil meletakkan senjata api jenis AK-47 tersebut didekat Saksi-1, dan Terdakwa-2 sempat menyampaikan kepada Saksi-4 dengan berkata “Ntar, kalau udah sukses jangan lupa dengan kita, ya”, namun Saksi-4 tidak memberikan jawaban selanjutnya kendaraan Daihatsu Xenia yang dikemudikan Terdakwa-2 yang berisi uang milik PT Advantage pergi meninggalkan Saksi-1. 30. Bahwa benar sekira pukul 19.00 wib Terdakwa-1, Terdakwa2 dan Saksi-4 meninggalkan penggilingan padi Hendra Setia menuju ke rumah mertua Terdakwa-2 di Desa Garen RT-004/RW003, Kel. Pandeyan, Kec. Ngemplak, Kab.Boyolali dan langsung memarkir kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC tersebut di belakang kamar belakang yang akan ditempati oleh para Terdakwa dan Saksi-4 di depan gudang penyimpanan beras samping belakang sebelah kiri rumah mertua Terdakwa-2, selanjutnya uang tersebut dimasukkan kedalam kamar belakang rumah mertua Terdakwa-2, namun pada saat itu para Terdakwa dan Saksi-4 tidak mengetahui jumlah uang PT Advantage yang diambil tersebut karena pada waktu memindahkan uang tersebut terburu-buru dan tidak sempat menghitung. 31. Bahwa benar kemudian Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 membuka bag dengan obeng dan tas warna hijau/bursak dengan menggunakan sangkur milik Saksi-4 setelah itu uang tersebut dimasukkan di dalam kardus dan ditaruh dibawah tempat tidur dan membaginya sesuai dengan tumpukan jumlah uang tersebut tanpa menghitung jumlah uang tersebut terlebih dahulu menjadi tiga bagian atau tiga tumpukan sama rata dengan cara mengambil per bundel sesuai jumlahnya pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah), pecahan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) dan pecahan Rp.20.000,- (dua puluh ribu) sedangkan uang pecahan Rp. 1.000,- (seribu rupiah) dan koin di tinggal di dalam kamar sebelah lemari yang ada dalam kamar. 32. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa-2 mengeluarkan bag/tas warna hijau dan box yang sudah kosong diletakkan di tempat pembuangan sampah dan Terdakwa-2 bakar untuk menghilangkan jejak ataupun bukti yang ada dan setelah Terdakwa-2 masuk ke dalam rumah mengambil uang (jumlahnya tidak ingat) digunakan untuk belanja di Paragon Mall Surakarta membeli 1(satu) buah AC duduk dengan harga sekira Rp. 1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah) , 5 (lima) buah kaos merk Nelvaro masing-masing dengan harga sekira Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah), 2(dua) buah celana jean merk Nelvaro dengan harga sekira Rp. 300.000,(tiga ratus ribu rupiah), 2 (dua) buah celana pendek dengan harga sekira Rp. 1.020.000,- (satu juta dua puluh ribu rupiah) , 2 (dua) buah HP Nokia kartu duo dengan harga sekira Rp. 1.000.000,-
78
(satu juta rupiah), 1(satu) buah kasur lipat dengan harga sekira Rp. 700.000,- ( tujuh ratus ribu rupiah), dan 3 (tiga) buah tas koper warna hitam dengan harga sekira Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah). 33. Bahwa benar setelah barang-barang keperluan Saksi-4 tersebut dibawa masuk kedalam kamar, selanjutnya Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 membagi uang hasil rampokan menjadi 3 (tiga) bagian sama rata dengan cara mengambil per bundel sesuai jumlahnya, setelah uang di bagi menjadi 3 (tiga) bagian Terdakwa1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 sepakat mengambil uang sebesar Rp. 50.000.000,-(lima puluh juta rupiah) untuk keperluan operasional kegiatan, saat itu uang operasional diambilkan dari bagian Terdakwa-1, kemudian Terdakwa-2 menyampaikan "Ini bunda Alle juga ikut mikir makanya ya dikasih 50 juta atau 100 juta ", lalu Terdakwa-1 mengatakan "Ya sudah ambil punya saya saja", selanjutnya Terdakwa-1 mengambil uang bagian Terdakwa-1 sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dari diberikan kepada Terdakwa-2 untuk diserahkan kepada Saksi-15, setelah mendapat bagian uang masing-masing dimasukkan ke dalam koper dan dikunci, kemudian Terdakwa-1 dan Saksi-4 diberi Hendphone masing-masing 1 (satu) unit oleh Terdakwa-2, setelah itu Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 memasukan uang bagian masing-masing ke dalam koper masing-masing, setelah selesai Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan saksi-4 istirahat. 34. Bahwa benar dari pembagian uang hasil kejahatan milik PT Advantage tersebut berdasarkan jumlah bundel gepokan/ tumpukan uang tersebut sehingga Saksi-4 mendapat bagian sebesar Rp. 1.900.000.000,- (satu milyar sembilan ratus juta rupiah), Terdakwa-1 mendapat bagian sebesar Rp.1.900.000.000,(satu milyar sembilan ratus juta rupiah), sedangkan Terdakwa-2 mendapat bagian sebesar Rp. 1.900.000.000,- (satu milyar sembilan ratus juta rupiah). 35. Bahwa benar selanjutnya pada hari Selasa tanggal 29 September 2015 sekira pukul 03.00 Wib Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 beserta keluarga Terdakwa-2 (istri dan ketiga anak Terdakwa-2) kembali ke Semarang menggunakan kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC untuk melaksanakan dinas sambil membawa uang bagian milik Terdakwa-2 yang tidak tahu jumlahnya, sedangkan Saksi-4 ditinggal di rumah mertua Terdakwa-2 beserta bagian uang milik Terdakwa-1 dan uang milik Saksi-4, selanjutnya Terdakwa-2 bersama dengan istri dan ketiga anak Terdakwa-2 pergi menyewa Guest Hause No. 203 Jln. Setiabudi Srondol Semarang untuk menyimpan tas koper isi uang bagian Terdakwa-2 yang diletakkan dibawah meja. 36. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 29 September 2015 sekira 12.00 WIB Terdakwa-2 kembali ke ke rumah mertua Terdakwa-2 dengan keluarga Terdakwa-2 (istri dan ketiga anak) menggunakan kendaraan pribadi jenis Ford Escape Nopol B 8282 K untuk memastikan keberadaan Saksi-4 apakah masih berada di rumah mertua Terdakwa-2 atau tidak dan ternyata Saksi-4 masih berada di rumah mertua Terdakwa-2. 37. Bahwa benar pada hari Rabu 30 September 2015 sekira pukul 08.00 WIB Saksi-4 mengirim SMS ke Terdakwa-1 yang
79
isinya meminta Terdakwa-1 untuk menemui Saksi-4 di rumah mertua Terdakwa-2 di Boyolali karena situasinya sudah tidak aman, kemudian pada pukul 11.00 WIB Terdakwa-1 dengan mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja warna biru putih nopol H 5153 Q berangkat ke Boyolali (rumah mertua Terdakwa-2), setibanya di kota Salatiga Terdakwa-1 berhenti membeli 2 (dua) buah tas ransel merk Eiger warna hitam seharga Rp. 1.200.000,-, (satu juta dua ratus ribu rupiah), selanjutnya Terdakwa-1 melanjutkan perjalanannya ke rumah mertua Terdakwa-2 di daerah Boyolali. 38. Bahwa benar sekira pukul 14.00 WIB Terdakwa-1 setibanya di rumah mertua Terdakwa-2 dan langsung menemui Saksi-4, setelah bertemu dengan Saksi-4 kemudian Terdakwa-1 memberikan satu tas merk eiger yang dibeli Terdakwa-1 kepada Saksi-4, selanjutnya Terdakwa-1 dari Saki-4 memindahkan sebagian uang masing-masing yang ada didalam koper ke tas ransel masing-masing dan sisa uang masih tetap ada didalam koper, setelah itu koper yang masih ada sisa uangnya tersebut Terdakwa-1 dari Saksi-4 bungkus karung plastik beras warna putih lalu disimpan dan ditumpuk menjadi satu dengan karung padi yang`ada gudang beras, setelah itu Terdakwa-1 dan Saksi-4 mengambil tas ransel masing-masing dan pergi meninggalkan rumah mertua Terdakwa-2 menuju Yogyakarta dengan mengendarai sepeda motor Kawasaski Ninja nopol H 5153 Q. 39. Bahwa benar setibanya di Yogyakarta Terdakwa-1 dan Saksi-4 mencari tempat kost dan mendapat tempat kost di The Paragon seharga Rp. 3.300.000,-(tiga juta tiga ratus ribu rupiah) perbulan yang langsung Terdakwa-1 bayar, kemudian Terdakwa-1 untuk keluar membeli peralatan mandi, makanan dan minuman, setelah kembali ke tempat kost Terdakwa-1 langsung mandi, setelah selesai mandi Terdakwa-1 mendapat SMS dari Saksi-15 yaitu istri Terdakwa-2 yang memberitahu bahwa perbuatan Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 serta Saksi-4 semuanya sudah ketahuan. 40. Bahwa benar hari Rabu tanggal 30 September 2015 sekira pukul 15.00 wib, Terdakwa-2 dipanggil oleh Dandeninteldam IV/Diponegoro untuk dimintai keterangan tentang kasus pencurian uang milik PT.Advantage, pada awalnya Terdakwa-2 tidak mengaku namun setelah Dandeninteldam IV/Diponegoro menunjukkan Printout percakapan antara Terdakwa-2 dengan Saksi-4 sehingga Terdakwa-2 mengakui bahwa Terdakwa-2 ikut terlibat dalam kasus tersebut selanjutnya Terdakwa-2 diinterogasi oleh petugas Deninteldam IV/Diponegoro. 41. Bahwa benar setelah membaca SMS dari Saksi-15 tersebut sekira pukul 23.00 Wib Terdakwa-1 dengan mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja nopol H 5153 Q dan membawa tas ransel merk Eiger yang berisi uang bagian Terdakwa-1 kembali ke Semarang, setibanya di daerah Bandungan (wilayah Kab. Semarang) Terdakwa-1 menemui Saksi-14 untuk menitipkan uang bagian Terdakwa-1 tersebut yang jumlahnya kurang lebih sebesar Rp. 1.000.000.000,-(satu milyar rupiah), kemudian uang tersebut Terdakwa-1 simpan di dalam tas rajut motif kotak-kotak bergaris biru milik Saksi-14 dan Terdakwa-1 taruh di dalam kamar kosong, dekat kamar mandi.
80
42. Bahwa benar Terdakwa-2 menyembunyikan uang hasil pencurian tersebut di Guest House JIn.Setia Budi samping Hotel Serata Semarang namun Terdakwa-2 tidak mengetahui jumlahnya secara pasti karena tidak Terdakwa-2 hitung di rumah Terdakwa-2 asrama Deninteldam IV/Diponegoro dan diletakkan di tempat sampah belakang rumah sebesar Rp.400.000.000,- (empat ratus juta rupiah). 43. Bahwa benar Terdakwa-2 tidak mengetahui pasti jumlah kerugian PT Advantage Semarang yang yang diambil Terdakwa-1, Terdakwa-2, dan Saksi-4, namun setelah Terdakwa-2 diperiksa oleh petugas polisi sebagai Saksi terhadap Saksi-4 diberitahu bahwa kerugian PT Advantage sebesar Rp. 5.766.198.900,- (lima milyard tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah). 44. Bahwa benar uang hasil pencurian milik PT Advantage sebesar Rp. 5.766.198.900,- (lima milyard tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah) dibagi rata Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 mendapat bagian per orang kurang lebih sekira sebesar Rp: 1.900.000.000,(satu milyard sembilan ratus juta rupiah), namun Terdakwa-2 tidak mengetahui jumlah secara pasti uang bagian tersebut karena Terdakwa-2 tidak mengetahui secara pasti .berapa jumlah kerugian PT Advantage dalam kasus ini. 45. Bahwa benar bagian uang hasil pencurian Terdakwa-2 sebesar Rp. 1.900.000.000,- (satu milyard sembilan ratus juta rupiah) ditambah oleh Terdakwa-1 sebesar Rp. 100.000.000,(seratus juta rupiah) semula akan Terdakwa-2 berikan untuk istri Terdakwa-2 namun tidak jadi Terdakwa-2 berikan dari uang tersebut namun Terdakwa-2 masukkan ke dalam koper milik Terdakwa-2, selanjutnya uang operasional sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) Terdakwa-2 pergunakan sebagai berikut: a. Membayar sewa/rental kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H-8472-ZC sebesar Rp.800.000,- (delapan ratus ribu rupiah). b. Bayar sewa guest House sebesar Rp.2.700.000,-(dua juta tujuh ratus ribu rupiah). c. Uang makan dan beli bensin sebesar Rp.3.000:000,(tiga juta rupiah). Sedangkan sisanya sebesar Rp.43.500.000,- (empat puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) Terdakwa-2 masukkan ke dalam koper bagian milik Terdakwa-2. 46. Bahwa benar barang bukti uang yang disita Penyidik dari Terdakwa-2 seluruhnya sebesar Rp 1.749.243.000,- (satu milyar tujuh ratus empat puluh sembilan juta dua ratus empat puluh tiga ribu rupiah) sudah tidak ada pada Terdakwa-2, sehingga masih ada selisih Rp. 294.257.000,- (dua ratus sembilan puluh empat juta dua ratus lima puluh tujuh ribu rupiah) namun Terdakwa-2 tidak menggunakannya.
81
47. Bahwa benar Terdakwa-1 mengetahui jumlah uang yang dibawa mobil milik PT. Advantege Semarang yang Terdakwa rampok bersama Terdakwa-2 dan Saksi-4 sebanyak Rp. 5.766.198.900,- (lima milyard tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah) setelah diperiksa di Pomdam IV/Diponegoro dan dari jumlah tersebut bagian Terdakwa-1 sebesar Rp. 1.841.200.000.-(satu milyar delapan ratus empat puluh satu juta dua ratus ribu rupiah) yang telah Terdakwa-1 pergunakan sebesar Rp. 224.200.000,-(dua ratus dua puluh empat juta dua ratus ribu rupiah) dengan perincian sebagai berikut : a. Terdakwa-1 memberikan kepada Terdakwa-2 untuk dikasihkan kepada Saksi-15 sebesar Rp 100.000.000,(seratus juta rupiah). b. Terdakwa-1 menyerahkan kepada Terdakwa-2 sebesar Rp 10.000.000,- seratus lima puluh juta rupiah) untuk membayar pinjaman Terdakwa c. Membeli 1 (satu)unit sepeda motor Kawasaki Ninja nopol H 5153 Q sebesar Rp. 59.000.000,- (lima puluh sembilan juta rupiah). d. Membayar tempat kost untuk Saksi-4 di Yogyakarta sebesar Rp 3.300.000,(tiga juta tiga ratus ribu rupiah). e. Membeli bensin dari makan sebesar Rp 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah). f. Membeli 2 (dua) buah ransel merk eiger sebesar Rp.1.200.000,-(satu juta dua ratus ribu rupiah). Sehingga sisa uang yang ada pada Terdakwa-1 sebesar Rp.1.617.000.000,- (satu milyar enam ratus tujuh belas juta rupiah). 48. Bahwa benar uang sisa yang ada pada diri Terdakwa-1 telah disita oleh penyidik dari Polrestabes Semarang pada saat pemeriksaan Saksi-4 sehingga yang dijadikan barang bukti dalam perkara Terdakwa-1 saat ini adalah uang sebesar Rp.10.000.000.(sepuluh juta rupiah), sedang uang sebesar Rp.10.000.000.(sepuluh juta rupiah) adalah uang untuk membayar utang Terdakwa-1 kepada Terdakwa-2 yang Terdakwa-1 ambil dari uang hasil perbuatan para Terdakwa dan Saksi-4 yang sempat Terdakwa-1 ambil sekira Rp.70.000.000.- (tujuh puluh juta rupiah). 49. Bahwa benar sepeda motor Kawasaki Ninja nopol H 5153 Q yang Terdakwa-1 beli dari Saksi-6 sdr Djoko Waluyo tersebut, saat ini telah menjadi barang bukti dalam perkara Saksi-4 di Pengadilan Negeri Semarang, sehingga Terdakwa-1 tidak mengetahui lagi keberadaan barang bukti sepeda motor Kawasaki Ninja nopol H 5153 Q tersebut. 50. Bahwa benar uang yang dijadikan barang bukti dalam perkara para Terdakwa yang disita dari Terdakwa-2 adalah sejumlah Rp.400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) yang sempat Terdakwa-2 simpan di Guest House Jin. Setia Budi samping Hotel Serata Semarang, sedangkan uang yang lainnya sudah menjadi barang bukti dalam perkara Saksi-4 di Pengadilan Negeri Semarang, sedangkan uang sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dengan rincian yaitu uang sebesar Rp.10.000.000,-
82
(sepuluh juta rupuiah) adalah disita dari Terdakwa-1 sedangkan uang uang sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) adalah uang untuk membayar hutang Terdakwa-1 kepada Terdakwa-2 yang menurut Terdakwa-1 adalah uang yang didapat dari hasil mencuri uang PT Advantage Semarang. 51. Bahwa benar 1 (satu ) unit kendaraan Daihatsu Xenia warna putih Nopol H 8472 ZC Noka MHKV1BA2JK031638 Nosin DL67407 beserta kunci kontak, sebagaimana keterangan Terdakwa-2, merupakan kendaraan yang disewa oleh Terdakwa-2 dari Saksi-16, yang dipergunakan oleh para Terdakwa dan Saksi-4 untuk melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, dimana 1 (satu ) unit kendaraan Daihatsu Xenia warna putih Nopol H 8472 ZC Noka MHKV1BA2JK031638 Nosin DL67407 beserta kunci kontak merupakan milik dari Saksi tambahan sdr Syailendra Kurnawati yang diserahkan Saksi tambahan sdr Sailendra Kurnawati untuk dirawat oleh Saksi-16, namun tanpa sepengetahuan pemiliknya 1 (satu ) unit kendaraan Daihatsu Xenia warna putih Nopol H 8472 ZC Noka MHKV1BA2JK031638 Nosin DL67407 beserta kunci kontak tersebut telah disewakan oleh Saksi-16 kepada Terdakwa-2. 52. Bahwa benar sebelum perkara ini Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 belum pernah dipidana dan Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 belum pernah dijatuhi hukuman disiplin oleh komandan satuan para Terdakwa serta Terdakwa-2 telah pernah melaksanakan tugas operasi militer ke Nangru Aceh Darusalam pada tahun 2003/2005 selama 18 (delapan belas) bulan. 53. Bahwa benar atas kejadian yang menjadi perkara ini, Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 sangat menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi lagi melakukan perbuatan yang melanggar hukum dan akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sehingga Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 akan lebih hati-hati lagi dengan tidak mudah percaya kepada orang lain dengan imingiming untuk mendapatkan uang dengan cara yang gampang dan mudah. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa Oditur Militer telah membuktikan para Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan sebagaimana dakwaan Oditur Militer sebagiamana dalam dakwaan tunggal dengan menguraikan hal-hal yang diuraikan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan fakta yuridis yang diuraikan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya halaman 34 sampai dengan halaman 40. 2. Bahwa mengenai pembuktiaan unsur-unsur tindak pidana sebagaimana yang diuraikan oleh Oditur Militer dalam dakwaan tunggal, Majelis Hakim mengemukakan pendapat bahwa hal yang diuraikan oleh Oditur Militer demi kepentingan Oditur Militer dalam rangka penuntutan terhadap para Terdakwa, namun Majelis Hakim akan membuktikan sendiri dan menguraikan sendiri tentang keterbuktian para Terdakwa melakukan tindak pidana sebagaimana yang
83
didakwakan kepada para Terdakwa sesuai dengan fakta hukum yang terungkap di dalam persidangan. 3. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri para Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri dengan memperhatikan segal aspek yang mempengaruhi perbuatan para Terdakwa yang akan dipertimbangkan dalam Putusan ini. Menimbang
:
Bahwa terhahap pledoi Penasihat Hukum para Terdakwa dan permohonan Terdakwa-1 serta permohonan Terdakwa-2 yang pada pokoknya merupakan permohonan penjatuhan pidana yang seringan-ringannya dan para Terdakwa untuk tidak dipecat dari dinas militer, Majelis Hakim mengemukakan pendapat bahwa karena permohonan yang disampaikan oleh penasihat hukum para Terdakwa serta permohonan para Terdakwa yang pada pokoknya merupakan permohonan penjatuhan pidana yang seringanringannya dan para Terdakwa untuk tidak dipecat dari dinas militer, oleh karena itu permohonan tersebut akan menjadi pertimbangan bagi Majelis Hakim dalam memutus perkara para Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa para Terdakwa berdasarkan surat dakwaan tunggal Oditur Militer dihadapkan kedepan persidangan dengan unsurunsur sebagai :
Menimbang
:
1.
Unsur ke-1 :
“Barang siapa.”
2.
Unsur ke-2
: “Mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain
3.
Unsur ke-3
: “Dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum”.
4.
Unsur ke-4
: “Yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang lain yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu”.
Bahwa mengenai unsur ke-1 “Barang siapa”, Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud dengan “Barang Siapa” didalam perundang-undangan pidana adalah setiap orang (manusia) yang menurut hukum mampu bertanggung jawab atau dapat dipertanggungjawabkan atas perbuatannya melakukan tindak pidana di wilayah Indonesia. Dari keterangan para Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah dipersidangan dan alat bukti yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa-1 masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba PK tahun 2007 di Rindam IV/Diponegoro selama 5 (lima) bulan, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda dilanjutkan mengikuti pendidikan kejuruan Infanteri di Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro Klaten selama 5 (lima) bulan, setelah lulus Terdakwa ditugaskan di Yonif
84
410/Alugoro, kemudian pada tahun 2012 Terdakwa dipindahtugaskan ke Deninteldam IV/Diponegoro sampai dengan terjadinya perkara ini masih berdinas aktif dengan pangkat Sertu NRP. 21070419600187. 2. Bahwa benar Terdakwa-2 masuk merjadi Prajurit TNI-AD sejak tahun 2001 melalui pendidikan Secata di Rindam XVI/Patimura Ambon setelah lulus diIantik dengan pangkat Prada ditugaskan di Yonif 401/BR yang saat ini menjadi 400/Raider kemudian pada tahun 2015 Terdakwa mengikuti pendidikan Secaba Reguler di Rindam IV/Diponegoro setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda ditugaskan di Batimus II Deninteldam IV/Diponegoro sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serda NRP 31010760691079. 3. Bahwa benar Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini adalah sehat jasmani dan rohani demikian juga pada saat pemeriksaan dipersidangan ini adalah sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 adalah mampu bertanggung jawab atas hal yang dilakukan para Terdakwa. 4. Bahwa benar para Terdakwa hingga saat disidangkan masih dinas aktif sebagai anggota Militer dan belum pernah dipecat maupun berhenti sebagai anggota Militer, demikian pula keterangan para Saksi kenal dan mengetahui para Terdakwa sebagai anggota militer TNI AD berdinas di Deninteldam IV/Diponegoro 5. Bahwa benar para Terdakwa sebagai anggota Militer yang masih aktif menjadi kewenangan Pengadilan Militer untuk mengadili para Terdakwa. Bahwa berdasarkan uraian fakta-fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat unsur ke-1 “Barang siapa“ telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-2 “Mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain,” Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: : Bahwa yang dimaksud dengan “Mengambil” adalah mengambil untuk menguasainya dengan memindahkan penguasaan nyata terhardap suatu barang kedalam penguasaan nyata sendiri dari penguasaan nyata orang lain, sedangkan yang dimaksud “Sesuatu Barang” adalah segala sesuatu yang berwujud semua benda bergerak yang mempunyai nilai ekonomi. Dari keterangan para Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah dipersidangan dan alat bukti yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 0730 wib Saksi-4 dilengkapi dengan bersenjata laras panjang jenis AK-47 bersama Saksi-1 dan Saksi-2 dengan kendaraan Daihatsu Grand Max warna silver Nopol G 9141 HC melaksanakan tugas Delivery/Pengiriman dan Penarikan Dana ke daerah Solo, selanjutnya pukul 08.00 Wib kendaraan Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC Saksi-4 mengirim Short
85
Message Service (SMS) kepada Terdakwa-2 yang berisi sudah OTW yang berarti bahwa Saksi-4 telah dalam perjalanan dari Semarang ke Solo dibalas oleh Terdakwa-2 "Hidup ini tanpa uang tidak bisa hidup". 2. Bahwa benar setelah Terdakwa-2 menerima SMS dari Saksi4 yang isinya bahwa Saksi-4 OTW atau perjalanan dari Semarang ke Surakarta (Solo), kemudian Terdakwa-2 menyampaikan isi SMS tersebut kepada Terdakwa-1 dengan mengirim kembali SMS dari Saksi-4 tersebut yang isinya bahwa Saksi-4 sudah OTW atau perjalanan dari Semarang ke Surakarta (Solo) mengawal uang milik PT. Advantage, tidak lama kemudian Terdakwa-1 menemui Terdakwa-2 dirumah Terdakwa-2 untuk memastikan perjalanan menuju Boyolali. 3. Bahwa benar pukul 18.30 wib setelah kendaraan Daihatsu Grand Max yang dikemudikan oleh Terdakwa-2 tiba di belakang penggilingan padi Hendra Setia, selanjutnya Terdakwa-2 turun dan membuka pintu tengah kendaraan Daihatsu Grand Max dan langsung masuk ke dalam kendaraan Daihatsu Grand Max untuk mengambil uang dari brankas yang ada dalam kendaraan Daihatsu Grand Max dan memindahkan uang tersebut ke kendaraan Daihatsu Xenia dengan cara memindahkannya secara estapet yang diterima oleh Terdakwa-1 melalui pintu tengah yang dibuka oleh Terdakwa-2 dan dimasukkan ke kendaraan Daihatsu Xenia melalui kaca jendela pintu tengah yang diterima oleh Terdakwa-1 sedangkan Saksi-4 berdiri diluar sambil menerangi brankas dengan menggunakan senter dari Handphone milik Saksi4. 4. Bahwa benar pada saat Terdakwa-2 memindahkan uang dari brankas tersebut, Terdakwa-2 menyampaikan kepada Saksi-1 dengan berkata ”Kamu sudah berkeluarga” dijawab oleh Saksi-1 “Sudah Pak”, sambil menujukkan sikap ketakutan hingga sampai uang yang ada dalam brankas tersebut selesai dipindahkan ke kendaraan Daihatsu Xenia sekira 18 (delapan belas) bag. 5. Bahwa benar setelah kendaraan Daihatsu Grand Max tiba di belakang penggilingan padi Hendra Setia, selanjutnya Terdakwa-2 turun dan membuka pintu tengah kendaraan Daihatsu Grand Max dan langsung masuk ke dalam kendaraan Daihatsu Grand Max untuk mengambil uang dari brankas yang ada dalam kendaraan Daihatsu Grand Max dan memindahkan uang tersebut ke kendaraan Daihatsu Xenia dengan cara memindahkannya secara estapet yang diterima oleh Terdakwa-1 melalui pintu tengah yang dibuka oleh Terdakwa-2 dan dimasukkan ke kendaraan Daihatsu Xenia melalui kaca jendela pintu tengah yang diterima oleh Terdakwa-1 sedangkan Saksi-4 berdiri diluar sambil menerangi brankas dengan menggunakan senter dari Handphone milik Saksi4. 6. Bahwa benar setelah Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 selesai memindahkan ke delapan belas bag yang berisi uang dari brankas yang ada di kendaraan Daihatsu grand Max tersebut ke kendaraan Daihatsu Xenia, Terdakwa-2 menyampaikan kepada Terdakwa-1 untuk mengambil lakban warna hitam yang ada dalam kendaraan Daihatsu Xenia, dan setelah Terdakwa-1 mengambil lakban hitam tersebut, selanjutnya Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 mengikat
86
tangan dan kaki Saksi-1 dengan lakban tersebut dan selanjutnya Terdakwa-2 mendorong Saksi-1 mendorong Saksi-1 ke arah dalam sehingga Saksi-1 jatuh terlentang di jok tengah sambil berkata ”Saya tidak diapa-apakan, kan Pak”. 7. Bahwa benar sekira pukul 19.00 wib Terdakwa-1, Terdakwa2 dan saksi-4 meninggalkan penggilingan padi Hendra Setia menuju ke rumah mertua Terdakwa-2 di Desa Garen RT-004/RW003, Kel. Pandeyan, Kec. Ngemplak, Kab.Boyolali dan langsung memarkir kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC tersebut di belakang kamar belakang yang akan ditempati oleh para Terdakwa dan saksi-4 didepan gudang penyimpanan beras samping belakang sebelah kiri rumah selanjutnya uang tersebut dimasukkan ke dalam kamar belakang rumah mertua Terdakwa-2, namun pada saat itu para Terdakwa dan Saksi-4 tidak mengetahui jumlah uang PT Advantage yang diambil tersebut karena pada waktu memindahkan uang tersebut terburu-buru dan tidak sempat menghitung. 8. Bahwa benar uang hasil pencurian milik PT Advantage sebesar Rp. 5.766.198.900,- (lima milyard tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah) dibagi rata Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 mendapat bagian per orang kurang lebih sekira sebesar Rp: 1.900.000.000,(satu milyard sembilan ratus juta rupiah), namun Terdakwa-2 tidak mengetahui jumlah secara pasti uang bagian tersebut karena Terdakwa-2 tidak mengetahui secara pasti .berapa jumlah kerugian PT Advantage dalam kasus ini. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-2 “Mengambil barang sesuatu yang seluruhnya milik orang lain” telah terpenuhi. Menimbang
:
Mengenai Unsur ke-3 “Dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum“ Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Bahwa Dengan maksud merupakan istilah dalam hukum sebagai salah satu bentuk kesengajaan, yang berarti perbuatan yang dilakukan secara sadar atau kehendak sendiri untuk mewujudkan sesuatu hal yang merupakan niat atau kehendak dari pelakun yaitu dalam hal ini adalah untuk memiliki barang sesuatu. Sedangkan “Untuk dimiliki ” artinya memindahkan sesuatu (benda) kedalam penguasaan untuk diperlakukan sebagai milik atau kepunyaan sendiri. Pengertian dan terminologi “wederrechtelijk” dalam hukum pidana tersebut ada diartikan sebagai bertentangan dengan hukum (in strijd met het recht), atau melanggar hak orang lain (met krenking van eens anders recht) dan ada juga yang mengartikan sebagai tidak berdasarkan hukum (niet steunend op het recht) atau sebagai tanpa hak (zonder bevoegheid). Dalam hukum pidana, telah terjadi pergeseran perspektif dimana perbuatan melawan hukum formal (formele wederrechtelijkheid) menjadi perbuatan melawan hukum materil (materiele wederrechtelijkheid) dalam artian setiap perbuatan yang melanggar norma-norma dalam
87
kepatutan masyarakat atau setiap perbuatan yang dianggap tercela oleh masyarakat. Bahwa hukum pidana mengenai 3 pengertian dasar yaitu sifat melawan hukum (unrechf), kesalahan (schuld), dan pidana (strafe) yang secara dogmatis unsur kesalahan harus ada dalam hukum pidana. Unsur-unsur kesalahan dalam arti yang seluasluasnya dimana antara satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan, yaitu : a. Adanya kemampuan bertanggung jawab pada si pembuat; b. Hubungan batin antara pelaku dengan perbuatannya yang berupa kesengajaan (dolus) atau kealpaan (culpa); c. Tidak ada alasan yang menghapus kesalahan atau tidak ada alasan pemaaf. Bahwa yang dimaksud dengan “secara melawan hukum” berarti si pelaku (Terdakwa) telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan kewajiban hukumnya, menyerang kepentingan yang dilindungi oleh hukum. Inti dari Afferst HR tanggal 31 Desember 1919 tentang pasal 1365 BW, mengenai pengertian-pengertian “tindakan yang tidak sesuai dengan hukum” yang berintikan : a. Merusak hak subyektif seseorang menurut UndangUndang. b. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban (hukum/si Pelaku/Petindak) menurut undangundang. c. Melakukan sesuatu kepatutan masyarakat.
yang
bertentangan
dengan
d. Melakukan kesusilaan.
yang
bertentangan
dengan
sesuatu
Berarti si pelaku telah melakukan tindak perbuatan yang melanggar hak subyektif seseorang yang bertentangan dengan kewajiban hukumnya, bertentangan dengan kepatutan mengenai dimana si pelaku seharusnya bertindak sebagai pelindung, pengayom dan tanda dari masyarakat. Dari keterangan para Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah dipersidangan dan alat bukti yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar seiring rutinitas pertemuaan antara Terdakwa1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 sehingga pada bulan Mei 2015 di depan Alfamart depan Asrama Deninteldam IV/Diponegoro antara Terdakwa-1, Terdakwa-2 serta Saksi-4 sedang berbincangbincang masalah keadaan perekonomian keluarga masing-masing, dan pada saat pembicaraan tersebut para Terdakwa dan Saksi-4 berbincang bertiga dan pembicaraan tersebut sampai membicarakan tentang solusi untuk mengatasi kesulitan perekonomian keluarga masing-masing dan akhirnya sampai pada merencanakan untuk mengambil uang yang dikawal oleh Saksi-4
88
karena Saksi-4 adalah bertugas sebagai pengawal uang dari PT Advantage Semarang. 2. Bahwa benar untuk menindak lanjuti pembicaraan untuk mengambil uang dari PT Advantage yang dikawal Saksi-4 tersebut sehinga sekira 1 (satu) minggu kemudian Terdakwa-1, Terdakwa2, dan Saksi-4 bertemu di rumah Terdakwa-2 Asrama Deninteldam IV/Diponegoro untuk merencanakan pelaksanaan untuk mengambil uang milik PT Advantage dan pada saat itu Saksi-4 mengatakan bahwa pada bulan September 2015 nanti Saksi-4 akan melaksanakan tugas untuk mengawal uang milik PT Advantage, dan sebelum berakhir pengawalan uang milik PT Advantage tersebut kapan sebaiknya untuk mengambil uang tersebut, sehingga pada saat itu Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 sepakat untuk menunggu informasi dari Saksi-4. 3. Bahwa benar pada tanggal 19 September 2015 pada sekira pukul 20.00 wib, Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 bertemu kembali dirumah Terdakwa-2, dalam pertemuan tersebut membicarakan yang berkaitan dengan upaya dan strategi untuk mengambil uang PT Advantage yang akan dikawal oleh Saksi-4, sehingga Saksi-4 menyampaikan tentang kepastian Saksi-4 mengawal uang milik PT Advantage yang akan berakhir pada akhir bulan September 2015. 4. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 27 September 2015 sekira pukul 19.00 wib Saksi-4 menyampaikan kepada Terdakwa-2 pada saat Saksi-4 berkunjung ke rumah Terdakwa-2 dan tidak lama kemudian Terdakwa-1 juga datang ke rumah Terdakwa-2, dalam pembicaraan pada saat itu Saksi-4 menyampaikan kepada Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 bahwa pada tanggal 28 September 2015, Saksi-4 ada rencana mengawal uang milik PT. Advantage ke daerah Solo. 5. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 18.30 wib setelah kendaraan Daihatsu Grand Max tiba di belakang penggilingan padi Hendra Setia, selanjutnya Terdakwa-2 turun dan membuka pintu tengah kendaraan Daihatsu Grand Max dan langsung masuk ke dalam kendaraan Daihatsu Grand Max untuk mengambil uang dari brankas yang ada dalam kendaraan Daihatsu Grand Max dan memindahkan uang tersebut ke kendaraan Daihatsu Xenia dengan cara memindahkannya secara estapet yang diterima oleh Terdakwa-1 melalui pintu tengah yang dibuka oleh Terdakwa-2 dan dimasukkan ke kendaraan Daihatsu Xenia melalui kaca jendela pintu tengah yang diterima oleh Terdakwa-1 sedangkan Saksi-4 berdiri diluar sambil menerangi brankas dengan menggunakan senter dari Handphone milik Saksi-4. 6. Bahwa benar sekira pukul 19.00 wib Terdakwa-1, Terdakwa2 dan saksi-4 meninggalkan penggilingan padi Hendra Setia menuju ke rumah mertua Terdakwa-2 di Desa Garen RT-004/RW003, Kel. Pandeyan, Kec. Ngemplak, Kab.Boyolali dan langsung memarkir kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC tersebut di belakang kamar belakang yang akan ditempati oleh para Terdakwa dan saksi-4 didepan gudang penyimpanan beras samping belakang sebelah kiri rumah lalu uang tersebut dimasukkan kedalam kamar belakang rumah mertua Terdakwa-2,
89
namun pada saat itu para Terdakwa dan Saksi-4 tidak mengetahui jumlah uang PT Advantage yang diambil tersebut karena pada waktu memindahkan uang tersebut terburu-buru dan tidak sempat menghitung. 7. Bahwa benar kemudian Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 membuka bag dengan obeng dan tas warna hijau/bursak dengan menggunakan sangkur milik Saksi-4 setelah itu uang tersebut dimasukkan di dalam kardus dan ditaruh dibawah tempat tidur dan membaginya sesuai dengan tumpukan jumlah uang tersebut tanpa menghitung uang tersebut terlebih dahulu menjadi tiga bagian atau tiga tumpukan sama rata dengan cara mengambil per bundel sesuai jumlahnya pecahan Rp. 100.000,- (seratus riobu rupiah), pecahan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) dan pecahan Rp.20.000,- (dua puluh ribu) sedangkan uang pecahan Rp. 1.000,(seribu rupiah) dan koin di tinggal di dalam kamar sebelah lemari. 8. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa-2 mengeluarkan bag/tas warna hijau dan box yang sudah kosong diletakkan di tempat pembuangan sampah dan Terdakwa-2 bakar untuk menghilangkan jejak ataupun bukti yang ada dan setelah Terdakwa-2 masuk ke dalam rumah mengambil uang (jumlahnya tidak ingat) digunakan untuk belanja di paragon Mall Surakarta membeli 1(satu) buah AC duduk dengan harga sekira Rp. 1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah), 5 (lima) buah kaos merk Nelvaro masing-masing dengan harga sekira Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah), 2 (dua) buah celana jeans merk Nelvaro dengan harga sekira Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), 2 (dua) buah celana pendek dengan harga sekira Rp. 1.020.000,- (satu juta dua puluh ribu rupiah), 2 (dua) buah handpone Nokia kartu duo dengan harga sekira Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), 1(satu) buah kasur lipat dengan harga sekira Rp. 700.000,- ( tujuh ratus ribu rupiah), dan 3 (tiga) buah tas koper warna hitam dengan harga sekira Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah). 9. Bahwa benar setelah barang-barang keperluan Saksi-4 tersebut dibawah masuk kedalam kamar, selanjutnya Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 membagi uang hasil rampokan menjadi 3 (tiga) bagian sama rata dengan cara mengambil per bundel sesuai jumlahnya, setelah uang di bagi menjadi 3 (tiga) bagian Terdakwa1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 sepakat mengambil uang sebesar Rp. 50.000.000,-(lima puluh juta rupiah) untuk keperluan operasional kegiatan, saat itu uang operasional diambilkan dari bagian Terdakwa-1, kemudian Terdakwa-2 menyampaikan "Ini bunda Alle juga ikut mikir makanya ya dikasih lima puluh juta atau seratus juta", lalu Terdakwa-1 mengatakan "Ya sudah ambil punya saya saja", selanjutnya Terdakwa mengambil uang bagian Terdakwa-1 sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan diberikan kepada Terdakwa-2 untuk diserahkan kepada Saksi-15, setelah mendapat bagian uang masing-masing dimasukkan ke dalam koper dan dikunci, kemudian Terdakwa-1 dan Saksi-4 diberi handphone masing-masing 1 (satu) oleh Terdakwa-2, setelah itu Terdakwa-1, Terdakwa-2 dari Saksi-4 memasukan uang bagian masing-masing ke dalam koper masing-masing, setelah selesai Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 istirahat.
90
10. Bahwa benar dari pembagian uang hasil kejahatan milik PT Advantage tersebut berdasarkan jumlah bundel gepokan/ tumpukan uang tersebut sehingga Saksi-4 mendapat bagian sebesar Rp. 1.900.000.000,- (satu milyar sembilan ratus juta rupiah), Terdakwa-1 mendapat bagian sebesar Rp.1.900.000.000,(satu milyar sembilan ratus juta rupiah), sedangkan Terdakwa-2 mendapat bagian sebesar Rp. 1.900.000.000,- (satu milyar sembilan ratus juta rupiah). 11. Bahwa benar uang hasil pencurian milik PT Advantage sebesar Rp. 5.766.198.900,- (lima milyard tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah) dibagi rata Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 mendapat bagian per orang kurang lebih sekira sebesar Rp: 1.900.000.000,(satu milyard sembilan ratus juta rupiah), namun Terdakwa-2 tidak mengetahui jumlah secara pasti uang bagian tersebut karena Terdakwa-2 tidak mengetahui secara pasti .berapa jumlah kerugian PT Advantage dalam kasus ini. 12. Bahwa benar bagian uang hasil pencurian Terdakwa-2 sebesar Rp. 1.900.000.000,- (satu milyard sembilan ratus juta rupiah) ditambah oleh Terdakwa-1 sebesar Rp. 100.000.000,(seratus juta rupiah) semula akan Terdakwa-2 berikan untuk istri Terdakwa-2 namun tidak jadi Terdakwa-2 berikan dari uang tersebut namun Terdakwa-2 masukkan ke dalam koper milik Terdakwa-2, selanjutnya uang operasional sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) Terdakwa-2 pergunakan sebagai berikut: a. Membayar sewa/rental kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC sebesar Rp.800.000,- (delapan ratus ribu rupiah). b. Bayar sewa guest House sebesar Rp.2.700.000,-(dua juta tujuh ratus ribu rupiah). c. Uang makan dan beli bensin sebesar Rp.3.000:000,-(tiga juta rupiah). Sedangkan sisanya sebesar Rp.43.500.000,- (empat puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) Terdakwa-2 masukkan ke dalam koper bagian milik Terdakwa-2. 13. Bahwa benar Terdakwa-1 mengetahui jumlah uang yang dibawa mobil milik PT. Advantege Semarang yang Terdakwa-1 rampok bersama Terdakwa-2 dan Saksi-4 sebanyak Rp. 5.766.198.900,- (lima milyard tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah) setelah diperiksa di Pomdam IV/Diponegoro dari dari jumlah tersebut bagian Terdakwa-1 sebesar Rp. 1.841.200.000.-(satu milyar delapan ratus empat puluh satu juta dua ratus ribu rupiah) yang telah Terdakwa-1 pergunakan sebesar Rp. 224.200.000,-(dua ratus dua puluh empat juta dua ratus ribu rupiah) dengan perincian sebagai berikut : a. Terdakwa-1 memberikan kepada Terdakwa-2 untuk dikasihkan kepada Saksi-15 sebesar Rp 100.000.000,(seratus juta rupiah).
91
b. Terdakwa-1 menyerahkan kepada Terdakwa-2 sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk membayar pinjaman Terdakwa c. Membeli 1 (satu)unit sepeda motor Kawasaki Ninja nopol H 5153 Q sebesar Rp. 59.000.000,- (lima puluh sembilan juta rupiah). d. Membayar tempat kost untuk Saksi-4 di Yogyakarta sebesar Rp 3.300.000,(tiga juta tiga ratus ribu rupiah). e. Membeli bensin dari makan sebesar Rp 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah). f. Membeli 2 (dua) buah ransel merk eiger sebesar Rp.1.200.000,-(satu juta dua ratus ribu rupiah). Sehingga sisa uang yang ada pada Terdakwa-1 sebesar Rp.1.617.000.000,- (satu milyar enam ratus tujuh belas juta rupiah). Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-3 “Dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum“ telah terpenuhi. Menimbang
:
Mengenai Unsur ke-4 “Yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang lain yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu“ Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Bahwa yang dimaksud dengan kekerasan atau tindakan kekerasan pada dasarnya adalah melakukan suatau tindakan badaniah yang cukup berat sehingga menjadikan orang yang dikerasi itu kesakitan atau tidak berdaya. kekerasan adalah Bahwa yang dimaksud dengan didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, bahwa pengertian diatas adalah merupakan alternatif sesuai dengan fakta yang terungkap dipersidangan. Bahwa kekerasan atau ancaman kekerasan itu harus dilakukan pada orang, bukan kepada barang, dan dapat dilakukan sebelumnya, bersama-sama, atau setelah pencurian itu dilakukan, dan asal maksudnya untuk menyiapkan atau mempermudah pencurian itu, dan jika tertangkap tangan supaya ada kesempatan bagi dirinya atau kawannya yang turut melakukan akan melarikan diri atau supaya barang yang dicuri itu tetap ada pada tangannya. Bahwa yang dimaksud dengan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu adalah bahwa perbuatan tersebut tidak dipersyaratkan harus telah ada persekutuan atau pembicaraan diantara mereka jauh sebelum tindakan tersebut. Yang penting disini adalah bahwa pada saat tindakan itu dilakukan ada saling pengertian diantara kendati pengertian itu tidak harus terperinci, lalu terjadi kerjasama. Dari keterangan para Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah dipersidangan dan alat bukti yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :
92
1. Bahwa benar dalam pertemuan tanggal 13 September 2015 Terdakwa-1 Terdakwa-2 dan Saksi-4 kesepakatan dengan ketentuan sebagai berikut: a.
Bahwa Saksi-4 adalah menyampaikan sebagai berikut: 1) Bahwa Saksi-4 memberi ancer-ancer sebagai tanda-tanda untuk bertemu dengan Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 yaitu untuk menunggu di Pos Polisi Pasar Ampel masuk kemudian ada pompa bensin (SPBU) masuk kanan, ada sawah karena kesempatan tersebut akan dipergunakan pada saat Saksi-1 yang meminta bantuan Saksi-4 menagihkan uang di seorang dukun bernama Sdr.Ngatimin. 2). Bahwa apabila Saksi-4 tertangkap atau pelaksanaan pengambilan uang PT Advantage bersama Terdakwa dan Terdakwa-1, agar Terdakwa dan Terdakwa-1 mengamankan aset agar uang yang diambil milik PT Advantage agar diserahkan kepada isteri dan anak Saksi-4.
b. Bahwa kesepakatan dari Terdakwa-2 adalah bahwa uang hasil rampokkan dibagi menjadi 3 (tiga) antara Terdakwa, Terdakwa-1 dan Saksi-4 secara merata dan yang menjadi Safe House adalah dirumah mertua Terdakwa yaitu Sdri.Naryuni yang beralamat Desa Garen RT-004/RW-003, Kel. Pandeyan, Kec. Ngempiak, Kab.Boyoiali. c. Bahwa pada saat pembicaran tersebut Terdakwa-1 tidak memberikan masukan namun hanya menyetujui hal-hal yang disampaikan oleh Terdakwa-2 dan Saksi-4. 2. Bahwa benar pada tanggal 19 September 2015 pada sekira pukul 20.00 wib, Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Saksi-4 bertemu kembali dirumah Terdakwa-2, dalam pertemuan tersebut membicarakan yang berakitan dengan upaya untuk mengambil uang PT Advantage yang akan dikawal oleh Saksi-4, sehingga Saksi-4 menyampaikan tentang kepastian Saksi-4 mengawal uang milik PT Advantage yang akan berakhir pada akhir bulan September 2015. 3. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal tanggal 27 September 2015 sekira pukul 19.00 wib Saksi-4 datang berkunjung ke rumah Terdakwa-2, pada saat Saksi-4 berkunjung ke rumah Terdakwa-2 tersebut tidak lama kemudian Terdakwa-1 juga datang ke rumah Terdakwa-2, dalam pembicaraan pada saat itu Saksi-4 menyampaikan kepada Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 bahwa pada tanggal 28 September 2015, Saksi-4 ada rencana mengawal uang milik PT. Advantage ke daerah Solo dan dicelah-celah pembicaraan tersebut Saksi-4 menyampaikan akan meminjam uang Terdakwa-1 sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah) untuk biaya uang sekolah anak Saksi-4. 4. Bahwa benar selanjutnya dalam pembicaraan tersebut Saksi-4 menyampaikan kepada para Terdakwa untuk memuluskan rencana untuk mengambil uang milik PT. Advantage dilaksanakan setelah Saksi-4 kembali dari Solo Saksi-4 dan para Terdakwa bisa
93
bertemu di daerah Boyolali dan memberi ancer-ancer Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 agar menunggu dipertigaan Pos Polisi Pasar Ampel, karena Saksi-1 akan singgah daerah tersebut untuk menagih uangnya kepada sdr Ngatimin seorang dukun yang telah menipu Saksi-1 sebagaimana yang dibicarakan dan direncanakan sebelumnya. 5. Bahwa benar hari Senin tanggal tanggal 28 September 2015 sekira pukul 17.45 WIB Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 tiba di tempat penggilingan padi Hendra Setia kemudian kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 6472 ZC diparkir dibelakang gudang penggilingan padi tersebut dengan maksud agar tidak terlihat dari depan, selanjutnya Terdakwa-1 dari Terdakwa-2 menunggu kabar dari Saksi-4 dan Saksi-4 sempat menelpone Terdakwa-1 dengan mengatakan “Jok, ini Ngatimin tidak ada, apa Bambang sudah ada di situ”, sehingga Terdakwa-2 menjawab “ Sudah Bang, kesini saja”, dalam pembicaraan tersebut termasuk untuk menentukan rute titik temu di penggilingan padi Hendra Setia tersebut. 6. Bahwa benar sekira pukul 18.00 Wib Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-4 tiba di daerah Ampel Kab. Boyolali, selanjutnya Saksi-1 menyampaikan kepada Saksi-2 dan Saksi-4 akan singgah terlebih dahulu ke rumah Sdr. Ngatimin alamat Ampel Boyolali untuk menagih uang Saksi sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah), karena sebelumnya Saksi-1 dan Saksi-4 telah mendatangi rumah Sdr. Ngatimin namun tidak bertemu Sdr. Ngatimin. 7. Bahwa benar karena Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-4 tidak berhasil bertemu dengan sdr Ngatimin sehingga Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-4 menuju rumah teman sdr Ngatimin yang pernah dikenalkan oleh sdr Ngatimin yaitu Sdr. Bambang yang mengaku anggota Polres Manahan, selanjutnya Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi4 namun Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-4 tidak bertemu dengan sdr Bambang, selanjutnya saksi-4 menyuruh Saksi-2 untuk turun di rumah sdr Bambang untuk menunggu sdr Ngatimin di rumah sdr bambang, sehingga Saksi-2 turun dan menunggu sdr Ngatimin sebagiamana yang disampaikan oleh Saksi-4, selanjutnya Saksi-4 meminjam handphone milik Saksi-1 untuk menghubungi teman Saksi-4 yang diakui Saksi-4 satu letting Saksi-4 yang dengan nama panggilan Joko yang dikemudian hari setelah terungkapnya perkara ini sdr Joko tersebut adalah Terdakwa-2, dalam pembicaraan Saksi-4 dengan Terdakwa-2 tersebut saat itu Handphone Saksi di load speaker sehingga pembicaraan Saksi-4 dengan Terdakwa-2 tersebut didengar oleh Saksi-1, dalam pembicaraan tersebut Saksi-4 memanggil Terdakwa-2 dengan sebutan "Joko". 8. Bahwa benar selanjutnya Saksi-1 dan Saksi-4 dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Grand Max warna Silver Nopol G 9141 HC yang dikemudikan Saksi-1, kami berdua meninggalkan rumah sdr Bambang untuk menemui Terdakwa-2 di dekat sawah, sehingga Saksi dan Saksi-4 menuju tempat yang dimaksud yang beralamat Kwagean RT 31 RW 07 Sugihan Kec. Tengaran Kab. Semarang, kemudian Saksi-4 mengajak Saksi-1 menjemput Terdakwa-2 karena menurut Saksi-4 bahwa Terdakwa-2 tidak membawa sepeda motor.
94
9. Bahwa benar sekira pukul 18.30 Wib Saksi dan Saksi-4 tiba di penggilingan padi Hendra Setia, selanjutnya Saksi-4 meminta Saksi-1 untuk berhenti di depan penggilingan padi Hendra Setia, Saksi-1 melihat Terdakwa-2 berdiri di depan penggilingan padi Hendra Setia dengan jarak kira-kira 5 (lima) meter. 10. Bahwa benar setelah kendaraan tersebut berhenti di pinggir jalan depan penggilingan padi Hendra Setia, selanjutnya Terdakwa-2 mendekati kendaraan Grand Max Nopol G-9141-HC dan bertemu dengan Saksi-4, selanjutnya Saksi-4 menyuruh Saksi-1 sambil berkata “Pindah ke belakang, buka brankas, mau masukkan Ngatimin karena akan di bawah ke Polsek Ampel sehingga Saksi-1 pindah ke belakang melewati celah jok antara pengemudi dengan tengah menuju ke belakang bagian tengan kendaraan Daihatsu Grand Max dan langsung membuka brankas, selanjutnya Terdakwa-2 masuk ke kendaraan Daihatsu Grand Max dan mengambil alih kemudi kendaraan tersebut. 11. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa-2 membawa kendaraan Daihatsu Grand Max tersebut menuju belakang penggilingan padi Hendra Setia yang berjarak sekira 25 M (dua puluh lima) meter dengan dikiuti oleh Terdakwa-1 dengan berjaln kaki, pada saat itu Terdakwa-2 mendengar Saksi-4 menyampaikan kepada Saksi-1 dengan berkata “Uangnya saya pinjam, selanjutnya di jawab oleh Saksi-1 “ Dipinjam gimana Pak”, sambil memperhatikan Saksi-1 sudah mulai menunjukkan rasa ketakutan dan duduk di sudut jok bagian tengah. 12. Bahwa benar setelah kendaraan Daihatsu Grand Max tiba di belakang penggilingan padi Hendra Setia, selanjutnya Terdakwa-2 turun dan membuka pintu tengah kendaraan Daihatsu Grand Max dan langsung masuk ke dalam kendaraan Daihatsu Grand Max untuk mengambil uang dari brankas yang ada dalam kendaraan Daihatsu Grand Max dan memindahkan uang tersebut ke kendaraan Daihatsu Xenia dengan cara memindahkannya secara estapet yang diterima oleh Terdakwa-1 melalui pintu tengah yang dibuka oleh Terdakwa-2 dan dimasukkan ke kendaraan Daihatsu Xenia melalui kaca jendela pintu tengah yang diterima oleh Terdakwa-1 sedangkan Saksi-4 berdiri diluar sambil menerangi brankas dengan menggunakan senter dari Handphone milik Saksi4. 13. Bahwa benar pada saat Terdakwa-2 memindahkan uang dari bankas tersebut, Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 dengan berkata ”Kamu sudah berkeluarga” dijawab oleh Saksi-1 “Sudah Pak”, sambil menujukkan sikap ketakutan hingga sampai uang yang ada dalam brankas tersebut selesai dipindahkan ke kendaraan Daihatsu Xenia sekira 18 (delapan belas) bag. 14. Bahwa benar setelah Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 selesai memindahkan kedelapan belas bag yang berisi uang dari brankas yang ada di kendaraan Daihatsu grand Max tersebut ke kendaraan Daihatsu Xenia, Terdakwa-2 menyampaikan kepada Terdakwa-1 untuk mengambil lakban warna hitam yang ada dalam kendaraan Daihatsu Xenia, dan setelah Terdakwa-1 mengambil lakban hitam tersebut, selanjutnya Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 mengikat tangan dan kaki Saksi-1 dengan lakban tersebut dan selanjutnya Terdakwa-2 mendorong Saksi-1 mendorong Saksi-1 ke arah
95
dalam sehingga Saksi-1 jatuh terlentang di jok tengah sambil berkata ”Saya tidak diapa-apakan, kan, Pak”. 15. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa-2 kembali ke depan kendaraan Daihatsu grand Max untuk mengambil kunci kontak dan menyampaikan kepada Saksi-1 ”Kunci mobil di atas kap mobil”, sambil melemparkar kunci kontak mobil kendaraan Daihatsu Grand Max tersebut, dan Saksi-4 menyampaikan “Nih, titip, kasihkan kantor”, dan Terdakwa-2 sempat menyampaikan kepada Saksi-4 dengan berkata “Ntar, kalau udah sukses jangan lupa dengan kita, ya”, namun Saksi-4 tidak memberikan jawaban selanjutnya kendaraan Daihatsu Xenia yang berisi uang milik PT Advantage pergi meninggalkan Saksi-1. 16. Bahwa benar bagian uang hasil pencurian Terdakwa-2 sebesar Rp. 1.900.000.000,- (satu milyard sembilan ratus juta rupiah) ditambah oleh Terdakwa-1 sebesar Rp. 100.000.000,(seratus juta rupiah) semula akan Terdakwa-2 berikan untuk istri Terdakwa-2 namun tidak jadi Terdakwa-2 berikan dari uang tersebut namun Terdakwa-2 masukkan ke dalam koper milik Terdakwa-2, selanjutnya uang operasional sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) Terdakwa-2 pergunakan sebagai berikut: a. Membayar sewa/rental kendaraan Daihatsu Xenia Nopol H 8472 ZC sebesar Rp.800.000,- (delapan ratus ribu rupiah). b. Bayar sewa guest House sebesar Rp.2.700.000,-(dua juta tujuh ratus ribu rupiah). c. Uang makan dari beli bensin sebesar Rp.3.000:000,-(tiga juta rupiah). Sedangkan sisanya sebesar Rp.43.500.000,- (empat puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) Terdakwa-2 masukkan ke dalam koper bagian milik Terdakwa-2. 17. Bahwa benar Terdakwa-1 mengetahui jumlah uang yang dibawa mobil milik PT. Advantege Semarang yang Terdakwa-1 rampok bersama Terdakwa-2 dan Saksi-4 sebanyak Rp. 5.766.198.900,- (lima milyard tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah) setelah diperiksa di Pomdam IV/Diponegoro dari dari jumlah tersebut bagian Terdakwa-1 sebesar Rp. 1.841.200.000.-(satu milyar delapan ratus empat puluh satu juta dua ratus ribu rupiah) yang telah Terdakwa-1 pergunakan sebesar Rp. 224.200.000,-(dua ratus dua puluh empat juta dua ratus ribu rupiah) dengan perincian sebagai berikut : a. Terdakwa-1 memberikan kepada Terdakwa-2 untuk dikasihkan kepada Saksi-15 sebesar Rp 100.000.000,(seratus juta rupiah). b. Terdakwa-1 menyerahkan kepada Terdakwa-2 sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk membayar pinjaman Terdakwa c. Membeli 1 (satu) unit sepeda motor Kawasaki Ninja nopol H 5153 Q sebesar Rp. 59.000.000,- (lima puluh sembilan juta rupiah). d. Membayar tempat kost untuk Saksi-4 di Yogyakarta sebesar Rp 3.300.000,-(tiga juta tiga ratus ribu rupiah).
96
e. Membeli bensin dari makan sebesar Rp 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah). f. Membeli 2 (dua) buah ransel merk eiger sebesar Rp.1.200.000,-(satu juta dua ratus ribu rupiah). Sehingga sisa uang yang ada pada Terdakwa-1 sebesar Rp.1.617.000.000,- (satu milyar enam ratus tujuh belas juta rupiah). Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-4 “Yang didahului dan diikuti dengan kekerasan terhadap orang lain yang dilakukan oleh dua orang lebih dengan bersekutu“ telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa para Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana: “Barang siapa mengambil barang sesuatu yang seluruhnya milik orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum yang didahului dan disertai dengan kekerasan terhadap orang lain yang dilakukan oleh dua orang lebih dengan bersekutu”. sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 365 ayat (1) Jo ayat (2) ke-2 KUHP.
Menimbang
:
Bahwa para Terdakwa mampu bertanggung jawab dan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri para Terdakwa, oleh karena para Terdakwa dinyatakan bersalah maka para Terdakwa harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara para Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat, menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenangwenang, menjaga kepentingan militer dalam arti disatu pihak secara maksimal diharapkan dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dilain pihak diharapkan tidak menghambat pelaksanaan tugas para Prajurit di lapangan, melainkan justru diharapkan akan mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para Prajurit dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya, tetap mematuhi dan menjunjung tinggi serta tunduk terhariap ketentuan hukum yang berlaku.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan para Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :
97
1. Bahwa para Terdakwa melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini didorong oleh keinginan para Terdakwa untuk mendapatkan uang dengan cara yang mudah dan instan tanpa memperdulikan aturan hukum yang berlaku. 2. Bahwa sejak awal dari pertemuan antara Terdakwa-2 dengan Saksi-4 yang melibatkan Terdakwa-1, yang membicarakan tentang perekonomian keluar para Terdakwa dan Saksi-4 yang merasa selalu dihantui rasa kekurangan dan tidak berkecukupan. 3. Bahwa dengan situasi perekonomian keluarga para Terdakwa dan Saksi-4 yang selalu kekurangan tersebut sehingga Para Terdakwa dan Saksi-4 mengambil jalan keluar dengan merencanakan perampokan terhadap uang yang dikawal oleh Saksi-4, sehingga para Terdakwa dan Saksi-4 merencanakan perbuatan para Terdakwa sebagaimana dalam perkara ini. 4. Bahwa perbuatan Terdakwa seharusnya tidak perlu terjadi apabila pada diri para Terdakwa mampu untuk menjaga diri dengan hidup seseuai dengan aturan dan tata hidup militer pola hidup yang mengutamakan kesederhaan sehingga dengan penghasilan yang ada dari satuan dapat mencukupi kebutuhn hidup sehari-hari. 5. Bahwa dengan perbuatan para Terdakwa yang telah mengambil uang milik dari PT Advantage, dimana perbuatan para Terdakwa dan Saksi-4 disaksikan langsung oleh Saksi-1 sehingga Saksi-1 menjadi trauma dan ketakutan sehingga atas kejadian tersebut Saksi-1 menjadi berpindah pekerjaandan, dengan perbuatan para Terdakwa dan Saksi-4 sangat berdampak buruk bagi Saksi-1, karena telah menimbulkan rasa trauma dan ketakutan akan keselamatan jiwanya. 6. Bahwa akibat dari pebuatan para Terdakwa dan Saksi-4 yang telah melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini telah berdampak kerugian bagi PT Advantage dimana Pt Advantage harus menanggung kerugian sekira Rp. 5.766.198.900,- (lima milyard tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah) karena uang tersebut telah diambil oleh para Terdakwa dan Saksi-4. Menimbang
:
Bahwa oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri para Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu: Hal-hal yang meringankan : a.
Bahwa para Terdakwa belum pernah dihukum.
b. Bahwa para Terdakwa berterus terang mengakui perbuatannya dan menyesali perbuatannya serta berjanji tidak mengulangi perbuatan yang melanggar hukum. Hal-hal yang memberatkan: a. Bahwa perbuatan para Terdakwa telah berdampak buruk bagi pembinaan disiplin disatuan Deninteldam IV/Diponegoro karena perbuatan para Terdakwa sangat mencederai dan merusak nama baik Deninteldam IV/Diponegoro. b. Bahwa perbuatan para Terdakwa sangat bertentangan dengan Delapan Wajib TNI ketujuh yaitu tidak sekali-kali menakuti
98
rakyat karena perbuatan para Terdakwa dilihat oleh Saksi-1 sehingga Saksi-1 sangat trauma dan ketakutan serta perbuatan para Terdakwa bertentangan dengan Sumpah Prajurit kedua yaitu tunduk kepada hukum dan memegang teguh disiplin keprajuritan, karena perbuatan para Terdakwa bertentangan dengan hukum karena para Terdakwa seharusnya dapat mencegah kemauan Saksi-4 untuk mencuri uang yang dikawal Saksi-4, namun para Terdakwa mengikuti dan merencanakan untuk mengambil uang milik PT Advantage yang dikawal oleh Saksi-4. Menimbang
:
Bahwa mengenai layak atau tidaknya Para Terdakwa dipertahankan dalam dinas Militer sebagaimana dalam tuntutan Oditur Militer, dikaitkan dengan hal yang meringankan dan memberatkan terebut di atas, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa perbuatan Para Terdakwa seharusnya tidak perlu terjadi apabila pada diri para Terdakwa mampu untuk menjaga diri dengan hidup sesuai dengan aturan dan tatahidup militer dan pola hidup yang mengutamakan kesederhaan sehingga dengan penghasilan yang ada dari satuan dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. 2. Bahwa dengan perbuatan para Terdakwa yang telah mengambil uang milik dari PT Advantage, dimana perbuatan para Terdakwa dan Saksi-4 disaksikan langsung oleh Saksi-1 sehingga Saksi-1 menjadi trauma dan ketakutan sehingga atas kejadian tersebut Saksi-1 menjadi berpindah pekerjaan, dengan bahwa perbuatan para Terdakwa dan Saksi-4 sangat berdampak buruk bagi Saksi-1, karena telah menimbuklan rasa trauma dan ketakutan akan keselamatan jiwanya. 3. Bahwa setelah terungkapnya perkara ini telah membawa dampak preseden buruk bagi satuan Terdakwa, terutama Kodam IV/Diponegoro, karena perbuatan para Terdakwa yang telah melakukan peruncurian dengan kekerasan yang dikenal oleh masyarakat umum dengan pemahaman perampokan dengan kekekasan dimana dalam perampokan tersebut telah ramai dibicarakan dan diberitakan oleh media massa baik elektronik maupun media surat kabar di daerah Jawa Tengah. 4. Bahwa perbuatan Para Terdakwa yang telah melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan cara menggunakan kendaraan yang disewa oleh Terdakwa-2 dari Saksi-16, dimana kendaraan Daihatsu Xenia tersebut adalah milik dari Saksitambahan sdr Syailendra Kurnawati dimana tanpa sepengatahuan dan seijin pemiliknya telah melakukan kejahatan sehingga kendaraan Daihatsu Xenia tersebut akan menjadi terkendala dengan dijadikannya menjadi barang bukti dalam perkara ini karena harus berurusan dengan proses hukum hal ini menunjukkan bagian dan cara Terdakwa untuk menyamarkan perbuatan Para Terdakwa. 5. Bahwa perbuatan para Terdakwa dan Saksi-4 yang telah melakukan pencurian dengan kekerasan milik dari PT Advantage yang dikawal oleh Saksi-4 sehingga dengan mudah para Terdakwa dan Saksi-4 dapat dengan mudah melakukan perbuatannya karena Saksi-4 dan para Terdakwa telah terlebih
99
dahulu menyusun rencana waktu, tempat yang tepat menurut para Terdakwa dan Saksi-4. 6. Bahwa dampak dari pebuatan para Terdakwa dan Saksi-4 yang telah melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini telah berdampak kerugian bagi PT Advantage dimana Pt Advantage harus menanggung kerugian sekira Rp. 5.766.198.900,- (lima milyard tujuh ratus enam puluh enam juta seratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah) karena uang tersebut telah diambil oleh para Terdakwa dan Saksi-4, dimana uang tersebut para Terdakwa dan Saksi-4 telah dibagi rata menjadi tiga bagian yang sehingga menurut para Terdakwa masing-masing mendapat bagian per orang kurang lebih sekira sebesar Rp: 1.900.000.000,(satu milyard sembilan ratus juta rupiah). 7. Bahwa sebagaimana fakta yang terungkap dipersidangan, apabila dikaitkan dengan barang bukti berupa uang dan barangbarang yang dibeli oleh para Terdakwa dari uang hasil yang diambil oleh para Terdakwa dan dikaitkan dengan barang bukti dengan perkara Saksi-4 di Pengadilan Negeri Semarang sehinga PT Advantage selaku pemilik uang tersebut akan berdampak kerugian karena uang tersebut tidak dapat kembali sama dengan jumlah uang milik PT Advantage yang diambil oleh para Terdakwa dan Saksi-4 karena PT Advantage harus mengganti uang milik pihak ke tiga yang dikawal Saksi-4, namun para Terdakwa dan Saksi-4 melakukan pencurian dengan kekerasan terhadap uang milik PT Advantage tersebut. 8. Bahwa para Terdakwa setelah mendapatkan uang dari PT Advantage tersebut, para Terdakwa telah sempat mempergunakan sebagaian dari uang tersebut dengan cara membeli barang-barang yang menurut para Terdakwa sebagai kebutuhan hidup para Terdakwa dan Saksi-4 sehingga dari segi tata kelola pemanfaatan uang tersebut sehingga para Terdakwa menunjukkan kecenderungan pola hidup para Terdakwa adalah hidup boros dan befoya-foya. 9. Bahwa dalam diri Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 tidak mempunyai pendirian yang kokoh dalam hal mengalahkan godaan dari Saksi-4 yang telah menawarkan untuk mengambil uang milik PT Advantage yang dikawal oleh Saksi-4, namun Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 mengikuti penyampaian dari Saksi-4 untuk mengambil uang liki PT Advantage yang dikawal Saksi-4 tersebut karena pada diri para Terdakwa tidak tertanam rasa yang tahan godaan. 10. Bahwa perbuatan para Terdakwa yang telah melakukan kejahatan bersama dengan aparat penegak hukum lainnya dalam hal ini Saksi-4 dari satuan Brimob Polda Jateng yang nota bene bahwa Saksi-4 adalah yang bertugas untuk melakukan pengawalan uang milik pihak ke tiga yang bekerja sama dengan PT Advantage, malah dimafaatkan para Terdakwa untuk bekerjasama dengan Saksi-4 untuk melakukan kejahatan, sehingga akan berdampak buruk bagi kepercayaan masyarakat terhadap pengamanan dan perlindungan yang seharusnya didapatkan oleh masyarakat dari para Terdakwa maupun Saksi-4. Menimbang
:
Bahwa dari pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa para Terdakwa mempunyai sifat dan tingkah
100
laku yang sangat buruk sehingga mencemarkan prajurit TNI AD, dengan demikian para Terdakwa tidak layak lagi dipertahankan dalam kehidupan Prajurit dan oleh karena itu para Terdakwa harus dipisahkan dari kehidupan Militer. Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagai tercantum dalam diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan para Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa saat ini para Terdakwa berada dalam tahanan, Majelis mempertimbangkan karena dikahwatirkan para Terdakwa akan melarikan diri, mengulangi melakukan tindak pidana, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa para Terdakwa perlu untuk tetap ditahan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena para Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum dalam diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan para Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena para Terdakwa dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa selama waktu para Terdakwa berada dalam tahanan, perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
: Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa: 1.
Barang-barang: a. 1 (satu ) unit kendaraan Daihatsu Xenia warna putih Nopol H-8472-ZC Noka MHKV1BA2JK031638 Nosin DL67407 beserta kunci kontak, merupakan kendaraan yang dipergunakan oleh para Terdakwa dan Saksi-4 pada saat melakukan yang menjadi perkara ini dimana kendaraan tersebut adalah milik Saksi tambahan sdr Syailendra Kurnawati yang diberikan kepada Saksi-16 untuk dirawat, namun pada tanggal 26 September 2016 telah di sewa oleh Terdakwa-2 dari Saksi-16, dengan demikian barang bukti kendraan tersebut perlu ditentukan statusnya sesuai dengan kepemilikan yang atas kendaraan tersebut. b. Uang tunai sebesar Rp 420.000.000,- (empat ratus duapuluh juta rupiah) pecahan Rp.100.000,- (seratus duapuluh juta rupiah), merupakan sebagian uang yang telah diambil oleh para Terdakwa milik PT Advantage dan sebagaimana keterangan Saksi-5 telah membenarkan uang sejumlah Rp 420.000.000,- (empat ratus duapuluh juta rupiah) tersebut adalah kekurangan uang milik PT Advantage yang diambil oleh para Terdakwa karena uang yang lainya telah dikembalikan kepada PT Advantage dalam perkara Saksi-4 di Pengadilan Negeri Semarang. Bahwa uang yang disita dari Terdakwa-1 sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) ddari Terdakwa-2
101
sebesar Rp 410.000.000,- (empat ratus sepuluh juta rupiah), dengan demikian uang tersebut adalah bagian milik dari PT advantage yang telah diambil oleh para Terdakwa oleh karena itu karena uang tersebut merupakan hasil perbuatan kejahatan yang dilakukan oleh para Terdakwa sehingga harus ditentukan statusnya untuk dikembalikan kepada pemilik yang sah. c. 1 (satu) unit Air Cooler (AC) merk Munters seri LG03-12 warna dasar putih. d. 1 (satu) buah kasur lipat warna hitam Traveling Mattress Colour merk LUXE kedua barang tersebut adalah barang yang dibeli dengan menggunakan uang hasil kejahatan para Terdakwa dengan demikian kedua banrang bukti tersebut harus dikembalikan kepada pemilik uang untuk membeli kedua barang bukti tersebut. 2.
Surat-surat: a. 1 (satu) lembar STNK Ran Daihatsu Xenia warna putih Nopol H-8472-ZC Noka MHKV1BA2JK031638 Nosin DL67407 a.n. Syailendra Kurnawati Jl. Terbayan Selatan No.1 RT 2/6 Ungaran Barat Kab. Semarang. Merupakan bukti kepemilikan yang sah yang menyertai kendaraan Daihatsu Xenia warna putih Nopol H-8472-ZC Noka MHKV1BA2JK031638 Nosin DL67407 a.n. Syailendra Kurnawati, oleh karena itu barang bukti tersebut harslah dikembalikan kepada pemiliknya yang sah. b. 1 (satu) buah buku BPKB Kawasaki Ninja Nopol H5153-Q warna putih NO. M00581321 An. Nikita Putri Pertiwi Alamat Jl. Sri Kuncoro Raya 83-B Rt 09/03 Kalibanteng Kulon Kec. Semarang. Merupakan BPKB Kawasaki Ninja Nopol H-5153-Q warna putih NO. M00581321 yang telah dibeli oleh Terdakwa-1 dengan menggunakan uang hasil kejahatan yang dilakukan oleh para Terdakwa, dengan demikian BPKB Kawasaki Ninja Nopol H-5153-Q warna putih NO. M00581321 tersebut harus dikembalikan kepada pemilik uang yang telah diambil oleh para Terdakwa.
oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti berupa barang dan barang bukti berupa surat perlu untuk ditentukan statusnya. Mengingat
: Pasal 365 ayat (1) Jo ayat (2) ke-2 KUHP Jo. Pasal 190 Ayat (1), Ayat (4) Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI
1.
Menyatakan
:
Terdakwa I : Trisna Prihantanto, Pangkat Sertu NRP 21070419600187 Terdakwa II : Frans Isack Corputty, Pangkat Serda NRP 31010760691079
102
Terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Pencurian dengan pemberatan”. 2.
Memidana para Terdakwa oleh karena itu masing-masing dengan ; Terdakwa I a.
Pidana Pokok
: Penjara selama 1 (satu) tahun 8 (delapan) bulan
Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. b.
Pidana Tambahan
: Dipecat dari Dinas Militer.
Terdakwa II a.
Pidana Pokok
: Penjara selama 1 (satu) tahun 8 (delapan) bulan
Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. b. 3.
Pidana Tambahan
: Dipecat dari Dinas Militer.
Menetapkan barang-barang bukti berupa barang-barang : a.
Barang-barang: 1) 1 (satu ) unit kendaraan Daihatsu Xenia warna putih Nopol H-8472-ZC Noka MHKV1BA2JK031638 Nosin DL67407 beserta kunci kontak. Dikembalikan kepada yang paling berhak sdr Syailendra Kurnawati. 2) Uang tunai sebesar Rp 420.000.000,- (empat ratus duapuluh juta rupiah) pecahan Rp.100.000,- (seratus duapuluh juta rupiah) 3) 1 (satu) unit Air Cooler (AC) merk Munters seri LG03-12 warna dasar putih 4) 1 (satu) buah kasur lipat warna hitam Traveling Mattress Colour merk LUXE Dikembalikan kepada pemiliknya yang sah PT Advantage Semarang.
b.
Surat-surat: 1) (satu) lembar STNK Ran Daihatsu Xenia warna putih Nopol H-8472-ZC Noka MHKV1BA2JK031638 Nosin DL67407 a.n. Syailendra Kurnawati Jl. Terbayan Selatan No.1 RT 2/6 Unngaran Barat Kab. Semarang. Dikembalikan kepada yang paling berhak sdr Syailendra Kurnawati. 2) 1 (satu) buah buku BPKB Kawasaki Ninja Nopol H-5153-Q warna puti NO. M00581321 An. Nikita Putri Pertiwi Alamat Jl. Sri Kuncoro Raya 83-B Rt 09/03 Kalibanteng Kulon Kec. Semarang Dikembalikan kepada pemiliknya yang sah PT Advantage Semarang
4.
Membebankan biaya perkara kepada para Terdakwa masing-masing sebesar Terdakwa-I : Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) Terdakwa-II : Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)
5.
Memerintahkan para Terdakwa tetap ditahan.
103
Demikian diputuskan pada hari ini Kamis tanggal 30 Juni 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Letnan Kolonel Chk Esron Sinambela,S.S., S.H., M.H. NRP 11950006980270 sebagai Hakim Ketua, serta Letnan Kolonel Chk Arwin Makal, S.H. NRP 11980011310570 dan Letnan Kolonel Chk (K) Detty Suhardatinah, S.H. NRP 561645 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Mayor Chk Kemis, SH. NRP 548855, Tim Penasihat Hukum Para Terdakwa Letda Chk Randy Rufiano,SH Nrp 11130026930388 dan Serka Kokoi Bangun, SH Nrp 21050308410384, dan Panitera Pengganti Kapten Chk Tedy Markopolo, S.H. NRP 21940030630373 di hadapan umum dan dihadiri oleh para Terdakwa. Hakim Ketua
CAP / TTD Esron Sinambela,S.S., S.H., M.H. Letnan Kolonel Chk NRP 11950006980270 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
TTD
TTD
Arwin Makal, S.H. Letnan Kolonel Chk NRP 11980011310570
Detty Suhardatinah, S.H. Letnan Kolonel Chk (K) NRP 561645
Panitera Pengganti
TTD Tedy Markopolo, S.H. Kapten Chk NRP 21940030630373 Disalin sesuai dengan aslinya oleh Panitera
Tedy Markopolo, S.H. Kapten Chk NRP 21940030630373