PENGADILAN MILITER III-12 SURABAYA
PUTUSAN Nomor : 103-K / PM.III-12 / AL / VIII / 2016 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Kewarganegaraan Jenis kelamin Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
DADANG JULIANTONI Kopka Mpu / 76934 Ta Ron 800 Wing Udara 1 Puspenerbal Surabaya, 01 Juli 1972 Indonesia Laki-laki Islam Perum Surya Asri II Blok E8 Nomor 29 Desa Jumputrejo, Kec. Sukodono, Kab. Sidoarjo.
Terdakwa dalam perkara ini ditahan sejak tanggal 22 April 2015 sampai dengan tanggal 10 Juli 2015, dan kemudian ditahan lagi sejak tanggal 04 Oktober 2016 sampai dengan sekarang, berdasarkan : 1. Keputusan Danron 200 Wing Udara I selaku Ankum Nomor: Kep/02/IV/2015 tanggal 22 April 2015 tentang Penahanan Sementara, yang menahan Terdakwa selama 20 hari terhitung mulai tanggal 22 April 2015 sampai dengan tanggal 11 Mei 2015, bertempat di BilkumDenpomal Lanudal Juanda Sidoarjo. 2. Kemudian diperpanjang penahanannya secara berturut-turut oleh Danpuspenerbal selaku Papera, berdasarkan : a. Keputusan Danpuspenerbal selaku Papera Nomor: Kep/9N/2015 tanggal 11 Mei 2015 tentang Perpanjangan Penahanan I, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai 12 Mei 2015 sampai dengan 10 Juni 2015, bertempat di Bilkum Denpomal Lanudal Juanda Sidoarjo. b. Keputusan Danpuspenerbal selaku Papera Nomor : Kep/11/VIl/2015 tanggal 10 Juni 2015 tentang Perpanjangan Penahanan II, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 11 Juni 2015 sampai dengan tanggal 10 Juli 2015, bertempat di Bilkum Denpomal Lanudal Juanda Sidoarjo. 3. Kemudian Terdakwa dibebaskan dari penahanan sementara terhitung mulai tanggal tanggal 11 Juli 2015 berdasarkan Keputusan Danpuspenerbal selaku Papera Nomor: Kep/13/VII/2015 tanggal 10 JuIi 2015 tentangPembebasan dari Penahanan. 4. Selanjutnya Terdakwa ditahan lagi oleh Hakim Ketua berdasarkan Penetapan Hakim Ketua Nomor: TAP/103/PM.III-12/AL/X/2016 tanggal 04 Oktober 2016, yang menahan Terdakwa tersebut di atas selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 04 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 03 Nopember 2016. 5. Kemudian diperpanjang Penahanannya oleh Kadilmil III-12 Surabaya berdasarkan Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor: Tap/103/PM.III-12/AL/XI/2016 tanggal 03 Nopember 2016 tentang Perpanjangan Penahanan, yang memperpanjang masa penahanan Terdakwa selama 60 hari terhitung mulai tanggal 04 Nopember 2016 sampai dengan tanggal 02 Januari 2017.
2 Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut di atas : Membaca
: Berkas Perkara dari Pomal Lantamal V Surabaya nomor: BPP-20/A13/III/2016 tanggal 29 Maret 2016 atas nama Xxxx NRP.
Memperhatikan : 1. Keputusan Danpuspenerbal selaku Papera Nomor: Kep/7/VI/2016 tanggal 30 Juni 2016 tentang Penyerahan Perkara. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/82/K/AL/VII/2016 tanggal 25 Juli 2016. 3. Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor: TAPKIM/103K/PM.III-12/AL/VIII/2016 tanggal 18 Agustus 2016 tentang Penunjukan Hakim. 4. Penetapan Hakim Ketua Nomor: TAPSID/103-K/PM.III12/AL/VIII/2016 tanggal 19 Agustus 2016 tentang Hari Sidang. 5. Surat Kaotmil III-12 Surabaya perihal panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III12 Surabaya Nomor: Sdak/82/K/AL/VII/2016 tanggal 25 Juli 2016 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan para Saksi di bawah sumpah.
Memperhatikan : 1. Tuntutan (Requisitoir) Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: TUT/94/XI/2016 tanggal 03 Nopember 2016 yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa : a. Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana : “Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan dan Seorang pria turut serta melakukan zina, padahal diketahui bahwa yang turut bersalah telah menikah” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 281 ke-1 KUHP dan Pasal 284 ayat (1) ke-2a KUHP. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi hukuman berupa : Pidana Pokok : Pidana penjara selama 12 (dua belas) bulan dipotong selama dalam penahanan. Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas militer Cq. TNI-AL. c. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,-(lima ribu rupiah). d. Menetapkan barang-barang bukti berupa : 1)
Surat-surat : a) 1 (satu) lembar fotocopi Kartu Tanda Prajurit No. D/1955/KTP/Xll/13/Mabesal, atas nama Kopka Mpu Xxxx NRP 76934 Ta Ron 800 Wing Udara 1. b) 1 (satu) lembar fotocopi kutipan Akta Nikah Nomor: 285/67N1l1/1 999 tanggal 23 Agustus 1999 atas nama Xxxx dengan Xxxx. c) 1 (Satu) lembar fotocopi Kartu Keluarga 3515141603110003 atas nama kepala keluarga Xxxx.
No.
d) 1 (satu) lembar fotocopi Kartu Keluarga Dinas Nomor : KK/49/112014 an. Kopka Xxxx NRP.76934 Ta Ron 800 Wing Udara 1.
3 e) 1 (satu) lembar fotocopi KPI Nomor: 374/Xl/1999/KPI/MINPERS tanggal 15 Nopember 1999 atas nama Xxxx dan Xxxx. f) 1 (satu) lembar fotocopi Tanda Anggota Jalasenastri Nomor: 61048 tanggal 26 Oktober 2009 atas nama xxxx. g) 1 (satu) lembar fotocopi Kartu Tanda Penduduk NIK: 3515146408750003 atas nama Xxxx. h) 1 (satu) lembar fotocopi Kartu Tanda Penduduk NIK : 3515155511820007 atas nama Xxxx. i) 1 (satu) lembar fotocopi Kutipan Akta Nikah Nomor: 226/58/Vl/2014 tanggal 26 Juni 2014 atas nama Xxxx dan Xxxx. j) 1 (satu) lembar fotokopi Kartu Keluarga Dinas atas nama Kopda Mmi Xxxx NRP.94548. k) 1 (satu) lembar fotocopi Kartu Keluarga Sipil Nomor: 12.1412/08/28441 atas nama Xxxx. I) 1 (satu) lembar fotocopi KTA 896/Ta/Xl/10/ARTI atas nama Kopda Mmi Xxxx.
Nomor:
m) 1 (satu) lembar fotocopi Surat Pernyataan Praka Mar XxxxNRP.111025 dan Xxxx disaksikan oleh Kopka Mpu Dadang Julantoni NRP 76934 dibuat pada tanggal 1 Agustus 2013. n) 1 (satu) lembar Surat Pernyataan Menuntut tertanggal 17 Maret 2015 dibuat oleh xxx. o) 1 (satu) lembar Surat Pengaduan tertanggal 17 Maret 2015 dibuat oleh Kopda Mmi Xxxx NRP 94548 anggota KRI TCW-533. p) 1 (satu) lembar surat pernyataan tidak menuntut tertanggal 30 April 2015 dibuat oleh Xxxx. q) 7 (tujuh) lembar Surat Labfor Mabes Polri cabang Surabaya Nomor R/7348/X/2015/Labfor tanggal 19 Oktober 2015 tentang B.A. Hasil cloning HP Terdakwa. 2.
Berupa Barang : 1 (satu) buah HP merk Oppo warna hitam model R 1001 lengkap dengan simcard Indosat, dikembalikan kepada Terdakwa.
2. Pembelaan (Pledoi) Tim Penasehat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer dalam Dakwaan Pertama maupun Dakwaan Kedua, dan oleh karenanya Tim Penasehat Hukum Terdakwa memohon agar Terdakwa dibebaskan dari segala Tuntutan Hukum. 3. Replik Oditur Militer yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan tetap pada Tuntutannya. 4. Duplik Tim Penasehat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya Tim Penasehat Hukum menyatakan tetap pada pembelaannya.
4 Menimbang
: Bahwa di persidangan Terdakwa didampingi oleh Tim Penasehat Hukum dari Diskum Lantamal-V Surabaya atas nama: 1. Mayor Laut (KH) H.M.P. Sianturi, S.H., M.H. NRP.13071/P; 2. Lettu Laut (KH) Edy Kuspangat, S.H. NRP.19461/P; 3. Lettu Laut (KH) Aditya Samudra K, S.H. NRP.20479/P; 4. Serka Mes Agus Budi Utomo, S.H. NRP.72124; dan 5. Serda Bek Syamsul Bahri, S.H. NRP.83142; berdasarkan Surat Perintah Danlantamal-V Surabaya Nomor: Sprin/1167/X/2016 tanggal 03 Oktober 2016 dan Surat Kuasa Khusus tanggal 03 Oktober 2016.
Menimbang
: Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Kesatu: Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tensebut di bawah ini, yaltu pada bulan Nopember tahun 2000 Tiga belas, pada bulan Januani, bulan Maret, bulan April, bulan Mel, bulan Agustus, bulan Oktober, bulan Nopember tahun 2000 Empat belas dan pada bulan Januani tahun 2000 Lima belas atau setidak-tidaknya pada tahun 2000 Tiga belas, tahun 2000 Empat belas dan pada tahun 2000 Lima belas bertempat di Perum Surya Asri II Blok E8 No. 27 Dsn. Keling Jumputrejo Kec. Sukodono Kab. Sidoarjo atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militen III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana "Barangsiapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan" Perbuatan tersebut dilakukan dengan cana-cara sebagai berikut: a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AL melalui Dikcatam Milsuk XI/1 tahun 1992/1993 di Kobangdikal Surabaya, setelah lulus dan dilantik dengan Pangkat Kelasi Dua kemudian ditempatkan di Skuadron 800 Wing Udana 1 Puspenerbal sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi penkara ini dengan pangkat xxxxxx. b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdri. Xxxx (Saksi-2) isteni dari Kopda Mmi Xxxx (Saksi-1) yang bendinas aktif di KRI TCW-533 Satfib Koarmatirn pada tahun 2008 karena sesama tetangga di sebelah numahnya dan Terdakwa mengetahui jika rumah tangga Saksi-2 dengan Saksi-1 kurang harmonis karena hampir setiap hari Terdakwa mendengar Saksi-2 dengan Saksi-1 sering bertengkar. c. Bahwa status Terdakwa telah menikah dengan Sdri. Xxxx (Saksi-3) pada tanggal 22 Agustus 1999 di KUA Kec. Singojuruh Kab. Banyuwangi sesuai dengan Akta Nikah Nomor: 285/67/VIII/1999 tanggal 22 Agustus 1999 dan dari pernikahan tersebut Terdakwa telah dikarunial 1 (satu) orang anak yang bersama Sdri. Xxxx sedangkan status Saksi-2 telah menikah dengan Kopda Mmi Parjiarito (Saksi-I) anggota KRI TCW-533 Satfibarmatim pada tanggal 26 Juni 2004 dan tercatat di KUA Jambe Sidoarjo sesuai dengan Akta Nikah Nomor: 226158N112004 tanggal 26 Juni 2004 dan dan pernikahan tersebut Saksi-2 telah dikaruniai 1 (satu) orang anak yang bernama Sdr. Eric Sofyan Chandra. d. Bahwa pada tanggal 31 Juli 2013 sekira pukul 23.00 Wib, saat Terdakwa sedang duduk-duduk diperempatan ujung gang rumahnya melihat Praka Mar Xxxx(Saksi-4) bertamu ke rumah Saksi-2 di Perum Surya Asri 2 E8/27 Jumputrejo Sukodono Sidoarjo, kemudian sekira puku) 23.30 Wib, Terdakwa pulang ke rumah dan sekira pukth 00.00 Wib saat Terdakwa kembali nongkrong dan curiga dengan Saksi-4 yang sudah tidak terlihat diruang tamu sedangkan motornya masih berada di depan rumahnya kemudian Terdakwa menghampiri rumah
5 Saksi-2 dan setelah sampai di depan pintu Terdakwa melihat ada lutut kaki di belakang pintu dan pintunya bergerak maju mundur, setelah Terdakwa cek dan melihat Saksi-2 sedang berhubungan suami istri dengan Saksi-4 dengan posisi Saksi-2 setengah telanjang hanya melepas celana training dan celana dalamnya sebatas lutut sedangkan Saksi-4 hanya membuka resleting celananya dengan posisi Saksi-2 berada di bawah dan Saksi-4 berada di atas, setelah melihat kejadian tersebut Terdakwa langsung menendang daun pintu rumahnya kemudian Saksi-2 dan Saksi-4 kaget melihat kedatangan Terdakwa dan meminta maaf serta meminta ampun kepada Terdakwa, seanjutnya Terdakwa meminta idenditas Saksi-4 dan mengatakan agar tidak mengulangi perbuatannya serta menyuruh Saksi-4 pulang. e. Bahwa pada tanggal 01 Agustus 2013 sekira pukul 09.00 Wib, Terdakwa mempertemukan Saksi-2 dengan Saksi-4 di Pompa Bensin Sedati Juanda dan ditempat tersebut Terdakwa membuat Surat Pejanjian yang benisikan Saksi-2 dan Saksi-4 tidak akan mengulangi perbutannya dan tidak akan berhubungan lagi walaupun melalul telepon, kemudian sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa menyuruh Saksi-2 dan Saksi-4 pulang, lalu Saksi-4 pulang namun Saksi-2 tidak mau pulang karena kepalanya masih pening sehingga istirahat ditempat tersebut dan setelah kejadian tersebut Terdakwa dengan Saksi-2 sering berkomunikasi baik melalui SMS maupun telepon dan sering berternu secara langsung. f. Bahwa pada tanggal 01 Agustus 2013 sekira pukul 19.00 Wib, saat Saksi-2 dihubungi Terdakwa melalui telepon dan mengatakan rnenyuruh Saksi-2 menemui Terdakwa di Pom bensin di daerah Sedati dengan alasan Terdakwa akan mengantar istrinya ke Banyuwangi dan sekira pukul 19.30 Wib, Saksi-2 bertemu dengan Terdakwa di Pom bensin Sedati kemudian Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-2 untuk menyuruh mengikuti permainannya lalu Terdakwa dan Saksi-2 mencan Hotel dengan menggunakan SPM Honda Supra X 125 wama merah milik Saksi-2 menuju ke Hotel Permata di daerah Pabean Juanda, setelah sarnpai di Hotel Permata Terdakwa Iangsung pesan satu buah kamar atas nama Terdakwa dengan harga sebesar Rp. 190.000,- (seratus Sembilan puluh ribu rupiah) kemudian Saksi-2 diajak masuk ke -dalam kamar, setelah dr dalam kamar Terdakwa Iangsung mengajak Saksi-2 bersetubuh dan Saksi-2 menuruti permintaan Terdakwa karena jika tidak mau melakukan persetubuhan maka perbuatan Saksi-2 dengan Saksi-4 akan dilaporkan kepada Saksi-1. h. Bahwa pada tanggal tidak ingat bulan Nopember 2013 sekira pukul 14.00 Wib, saat Terdakwa berada di Kantor dan Terdakwa dihubungi oleh Saksi-2 melalui telepon dan berkata agar nanti malam datang ke rumah Saksi-2 dan Saksi-2 juga mengatakan jika pintu rurnah tidak dikunci serta pagarnya dibuka selebar badan, kemudian sekira pukul 01.00 Wib, Terdakwa datang kerumah Saksi-2 dan masuk ke dalam rumahnya yang saat itu pintu rumahnya tidak terkunci dan hanya diganjal dengan sepatu, setetah Terdakwa masuk ke dalam rumahnya dan Terdakwa melihat Saksi-2 sudah berada di depan kamar dengan mengenakan baju tidur tipis warna pink tanpa menggunakan BH dan CD, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 berciuman sebentar di depan kamar, kemudian Terdakwa dan Saks12 masuk ke dalam kamar depan namun Terdakwa tidak mau karena tempat tidurnya bunyi jika ditempati, lalu Terdakwa dan Saksi-2 pindah ke dalam kamar yang berada di belakang yang kasurnya berada di bawah, setelah itu Saksi-2 langsung membuka celana Terdakwa dan membuka baju tidurnya, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 melakukan persetubuhan selanjutnya Terdakwa pamit pulang
6 dan Terdakwa diantar Saksi-2 sampai di depan pintu lalu Saksi-2 mencium pipi Terdakwa. i. Bahwa pada tanggal tidak ingat bulan Agustus 2014 sekira pukul 02.00 Wib, Terdakwa masuk ke dalam rumah Saksi-2 dan membangunkan Saksi-2 dan mengajak Saksi-2 ke ruang tamu kemudian Terdakwa dengan Saksi-2 melakukan persetubuhan, selanjutnya Terdakwa pamit pulang. j. Bahwa pada tanggal tidak ingat bulan Januari 2015 sekira pukul 02.30 Wib, saat Saks1-1 sedang dinas jaga dan saat itu pintu rumah Saksi-2 tidak dikunci sehingga Terdakwa langsung masuk ke rumah Saksi-2 dan masuk ke dalam kamar serta langsung memeluk Saksi-2 yang saat itu sedang tidur, kemudian Saksi-2 terbangun dan Terdakwa langsung melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 selanjutnya Terdakwa pulang. k. Bahwa selain persetubuhan yang Terdakwa lakukan dengan Saksi-2 tersebut Terdakwa juga pernah melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 sebanyak 6 (enam) kali yang diantaranya 1) Sekira bulan Januari 2014 di rumah Saksi-2 di (kamar belakang) sebanyak 2 (dua) kali. 2) Sekira bulan Maret 2014 di rumah Saksi-2 di (kamar depan) sebanyak 1 (satu) kali, dalam keadaan pintu dan jendela tertutup namun tidak terkunci. 3) Sekira bulan April 2014 sekira pukul 01.00 Wib di rumah Saksi-2 di (ruang tamu) sebanyak 1 (satu) kali, dalam keadaan pintu dan jendela tertutup namun tidak terkunci. 4) Sekira bulan Mei 2014 di rumah Saksi-2 di (kamar depan) sebanyak 1 (satu) kali, dalam keadaan pintu dan jendela tertutup namun tidak terkunci. 5) Sekira bulan Oktober 2014 di rumah Saksi-2 di (kamar depan) sebanyak 1 (satu) kali, dalam keadaan pintu dan jendela tertutup namun tidak terkunci. 6) Sekira bulan Nopember 2014 di rumah Saksi-2 di (kamar depan) sebanyak 1 (satu) kali. dalam keadaan pintu dan jendela tertutup namun tidak terkunci. I. Bahwa selain persetubuhan Saksi-2 dengan Terdakwa tersebut, Saksi-2 juga pernah mengirimkan fotonya dalam keadaan telanjang bulat (tidak memakai BH dan celana dalam) serta pernah mengirimkan videonya yang sedang mandi kepada Terdakwa melalui Whatsapp. karena Saksi-2 takut diancam oleh Terdakwa jika tidak mau mengirimkan foto dan videonya akan dilaporkan persetubuhan Saksi-2 dengan Saksi-4 kepada Saksi-1 selaku suami Saksi-2. m. Bahwa pada hari Minggu tanggal 8 Maret 2015 sekira pukul 08.00 Wib, ketika Saksi-1 sedang melaksanakan pembersihan di dalam rumah dan Saksi-1 menemukan sebuah SIM card Indosat lalu Saksi-1 simpan dan pada hari Selasa tanggal 10 Maret 2015 Saksi-1 mengecek SIM card tersebut dan Saksi-1 menemukan nomor Terdakwa, sekira pukul 20.00 Wib Saksi-1 menanyakan kepada Saksi-2 kemudian Saksi-2 menangis sambil menjelaskan jika Saksi-2 telah sering melakukan persetubuhan dengan Terdakwa semenjak tertangkap tangan oleh Terdakwa dan apabila tidak mau melayani Terdakwa, maka Saksi-2 akan dilaporkan kepada Saksi-1 jika telah berhubungan dengan Saksi-4 dan Saksi-2 pertama kali melakukan persetubuhan dengan Terdakwa di sebuah Hotel di daerah Juanda Sidoarjo dan di rumah Saksi-1 di Perum Surya Asri II Blok E8 No. 27 Dsn. Keling Jumputrejo Kec. Sukodono Kab. Sidoarjo pada saat
7 Saksi-1 sedang melaksanakan tugas operasi di KRI TCW-533 atau Saksi-1 sedang tugas jaga di KRI TCW-533. n. Bahwa pada saat Terdakwa dan Saksi-2 melakukan perbuatan asusila tersebut pintu dan jendela rumah dalam keadaan tertutup namun tidak terkunci sehingga sewaktu-waktu orang lain bisa masuk dan melihat perbuatan Terdakwa dan Saksi-2 akan merasa jijik dan terangsang. Dan Kedua : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut dibawah ini, yaitu pada tanggal Satu bulan Agustus, bulan Nopember tahun 2000 Tiga belas, pada bulan Januari, bulan Maret, bulan April, bulan Mei, bulan Agustus, bulan Oktober, bulan Nopember tahun 2000 Empat belas, dan pada bulan Januari tahun 2000 Lima Belas, atau setidak-tidaknya pada tahun 2000 Tiga Belas, tahun 2000 Empat belas, dan pada tahun 2000 Lima Belas, bertempat di sebuah Hotel di daerah Juanda Sidoarjo dan Perum Surya Asri II blok E8 No. 27 Dsn. Keling Jumputrejo, Kec. Sukodono atau setidaknya-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : “Seorang pria turut serta melakukan zina, padahal diketahui bahwa yang turut bersalah telah menikah”. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AL melalui Dikcatam Mitsuk X1/1 tahun 1992/1993 di Kobangdikal Surabaya, setelah lulus dan dilantik dengan Pangkat Kelasi Dua kemudian ditempatkan di Skuadron 800 Wing Udara 1 Puspenerbal sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat xxxxx. b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdri. Xxxx (Saksi-2) isteri dari Kopda Mmi Xxxx (Saksi-1) yang berdinas aktif di KRI TCW-533 Satfib Koarmatim pada tahun 2008 karena sesama tetangga di sebelah rumahnya dan Terdakwa mengetahui jika rumah tangga Saksi-2 dengan Saksi-1 kurang harmonis karena hampir setiap hari Terdakwa mendengar Saksi-2 dengan Saksi-1 sering bertengkar. c. Bahwa status Terdakwa telah menikah dengan Sdri. Xxxx (Saksi-3) pada tanggal 22 Agustus 1999 di KUA Kec. Singojuruh Kab. Banyuwangi sesuai dengan Akta Nikah Nomor : 285/67/VIII/1999 tanggal 22 Agustus 1999 dan dari pernikahan tersebut Terdakwa telah dikaruniai 1 (satu) orang anak yang bernama Sdri. Xxxx sedangkan status Saksi-2 telah menikah dengan Kopda Mmi Xxxx (Saksi-1) anggota KRI TCW-533 Sathbarmatim pada tanggal 26 Juni 2004 dan tercatat di KUA Jambe Sidoarjo sesuai dengan Akta Nikah Nomor: 226/58N1/2004 tanggal 26 Juni 2004 dan dan pernikahan tersebut Saksi-2 telah dikaruniai 1 (satu) orang anak yang bernama Sdr. Eric Sofyan Chandra. d. Bahwa pada tanggal 31 Juli 2013 sekira pukul 23.00 Wib, saat Terdakwa sedang duduk-duduk diperempatan ujung gang rumahnya melihat Praka Mar Xxxx(Saksi-4) bertamu ke rumah Saksi-2 di Perum Surya Asri 2 E8/27 Jumputrejo Sukodono Sidoarjo, kemudian sekira pukul 23.30 Wib, Terdakwa pulang ke rumah dan sekira pukul 00.00 Wib saat Terdakwa kembali nongkrong dan curiga dengan Saksi-4 yang sudah tidak terlihat diruang tamu sedangkan motornya masih berada di depan rumahnya kemudian Terdakwa menghampiri rumah Saksi-2 dan setelah sampai di depan pintu Terdakwa melihat ada
8 lutut kaki di belakang pintu dan pintunya bergerak maju mundur, setelah Terdakwa cek dan melihat Saksi-2 sedang berhubungan suami istri dengan Saksi-4 dengan posisi Saksi-2 setengah telanjang hanya melepas celana training dan celana dalamnya sebatas lutut sedangkan Saksi-4 hanya membuka resleting celananya dengan posisi Saksi-2 berada di bawah dan Saksi-4 berada di atas, setelah melihat kejadian tersebut Terdakwa Iangsung menendang daun pintu rumahnya kemudian Saksi-2 dan Saksi-4 kaget melihat kedatangan Terdakwa dan meminta maaf serta meminta ampun kepada Terdakwa, selanjutnya Terdakwa meminta idenditas Saksi-4 dan mengatakan agar tidak mengulangi perbuatannya serta menyuruh Saksi-4 pulang. e. Bahwa pada tanggal 01 Agustus 2013 sekira pukul 09.00 Wib, Terdakwa mempertemukan Saksi-2 dengan Saksi-4 di Pompa Bensin Sedati Juanda dan ditempat tersebut Terdakwa membuat Surat Perjanjian yang berisikan Saksi-2 dan Saksi-4 tidak akan mengulangi perbuatannya dan tidak akan berhubungan lagi walaupun melalui telepon, kemudian sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa menyuruh Saksi-2 dan Saksi-4 pulang, lalu Saksi-4 pulang namun Saksi-2 tidak mau pulang karena kepalanya masih peri sehingga istirahat ditempat tersebut dan setelah kejadian tersebut Terdakwa dengan Saksi-2 sering berkomunikasi baik melalui SMS maupun telepon dan sering bertemu secara Iangsung. f. Bahwa pada tanggal 01 Agustus 2013 sekira pukul 19.00 Wib, saat Saksi-2 dihubungi Terdakwa melalui telepon dan mengatakan menyuruh Saksi-2 menemui Terdakwa di Pom bensin di daerah Sedati dengan alasan Terdakwa akan mengantar istrinya ke Banyuwangi dan sekira pukul 19.30 Wib, Saksi-2 bertemu dengan Terdakwa di Porn bensin Sedati kemudian Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-2 untuk rnenyuruh mengikuti permainannya lalu Terdakwa dan Saksi-2 mencari Hotel dengan menggunakan SPM Honda Supra X 125 warna merah milik Saksi-2 menuju ke Hotel Permata di daerah Pabean Juanda, setelah sampai di Hotel Permata Terdakwa langsung pesan satu buah kamar atas nama Terdakwa dengan harga sebesar Rp. 190.000,- (seratus Sembilan puluh ribu rupiah) kemudian Saksi-2 diajak masuk ke dalarn kamar, setelah di dalam kamar Terdakwa langsung mengajak Saksi-2 bersetubuh dan Saksi-2 menuruti permintaan Terdakwa karena jika tidak mau melakukan persetubuhan maka perbuatan Saksi-2 dengan Saksi-4 akan dilaporkan kepada Saksi-1. g. Bahwa kemudian Terdakwa langsung rnelepas baju dan celana Saksi-2 namun Saksi-2 masih memakai CD dan BH, kemudian Saksi2 meminta ijin ke kamar mandi kemudian di dalam kamar mandi Saksi-2 rnerenung "apakah ini cara dan jalan terbaik untuk menyelamatkan rumah tangga saya" setelah itu Saksi-2 keluar dari kamar mandi dan Saksi-2 melihat Terdakwa tidur di atas kasur hanya memakai celana dalam yang di .tutupi dengan selimut, lalu Saksi-2 duduk di samping Terdakwa kemudian Terdakwa langsung mencumbui Saksi-2 dan merebahkan badan Saksi-2 di atas kasur selanjutnya Terdakwa membuka celana dalam dan BH Saksi-2, setelah itu Terdakwa mencium dan menjilati payudara serta vagina Saksi-2 kurang lebih selarna 10 (sepuluh) menit setelah itu Terdakwa melepaskan celana dalamnya dan menindih badan Saksi-2 dari atas dengan posisi Saksi-2 di bawah terlentang, lalu Terdakwa rnemasukkan penisnya yang sudah tegang ke dalarn vagina Saksi-2 dengan rnenggerakan maju mundur kurang lebih selarna 10 (sepuluh) menit dan berganti posisi Terdakwa di bawah dan Saksi-2 di atas kurang lebih selarna 3 (tiga) menit dan berganti posisi lagi Terdakwa berada di atas dan Saksi-2 berada di bawah dan
9 menggerakkan pantatnya maju mundur kurang lebih selarna 15 (lima belas) menit dan Terdakwa mengeluarkan sperrnanya di dalam vagina Saksi-2, kemudian Terdakwa mengatakan jika Saksi-2 harus menuruti kemauan Terdakwa jika tidak mau maka persetubuhan Saksi-2 dengan Saksi-4 akan dilaporkan kepada Saksi-1. h. Bahwa pada tanggal tidak ingat bulan Nopember 2013 sekira pukul 14.00 Wib, saat Terdakwa berada di Kantor dan Terdakwa dihubungi oleh Saksi-2 melalui telepon dan berkata agar nanti malam datang ke rumah Saksi-2 dan Saksi-2 juga mengatakan jika pintu rumah tidak dikunci serta pagarnya dibuka selebar badan, kemudian sekira pukul 01.00 Wib, Terdakwa datang kerumah Saksi-2 dan masuk ke dalam rumahnya yang saat itu pintu rumahnya tidak terkunci dan hanya diganjal dengan sepatu, setelah Terdakwa masuk ke dalam rumahnya dan Terdakwa melihat Saksi-2 sudah berada di depan kamar dengan mengenakan baju tidur tipis warna pink tanpa menggunakan BH dan CD. kemudian Terdakwa dan Saksi-2 berciuman sebentar di depan kamar. kemudian Terdakwa dan Saksi2 masuk ke dalam kamar depan namun Terdakwa tidak mau karena tempat tidurnya bunyi jika ditempati, lalu Tendakwa dan Saksi-2 pindah ke dalam kamar yang berada di betakang yang kasunnya berada di bawah, setetah itu Saksi-2 Iangsung membuka celana Terdakwa dan membuka baju tidurnya kemudian Terdakwa dan Saksi-2 melakukan persetubuhan dengan posisi Terdakwa di atas dan Saksi-2 berada di bawah, sekira satu sampal dua menit Terdakwa dan Saksi-2 berganti posisi Saksi-2 benada di atas dan Terdakwa berada di bawah dan Saksi-2 menggerakkan badannya naik turun kurang lebih selama 15 (lima belas) menit lalu Terdakwa mengalami klimaks dan mengeluarkan spermanya di dalam vagina Saksi-2, selanjutnya Terdakwa membersihkan diri dan pamit puIang IaIu Tendakwa diantar Saksi-2 sampai di depan pintu dan Saksi-2 mencium pipi Terdakwa. I. Bahwa pada tanggal tidak ingat bulan Agustus 2014 sekira pukul 02.00 Wib, Terdakwa masuk ke dalam rumah Saksi-2 lalu membangunkan Saksi-2 dan mengajak Saksi-2 ke ruang tamu kemudian Terdakwa Iangsung melepas pakaian Saksi-2 hingga telanjang bulat dan Terdakwa metepaskan celana serta celana dalamnya dan mengambil kondom dari saku celananya setelah itu Terdakwa merebahkan tubuh Saksi-2 di Iantai dan menindih tubuh Saksi-2 kemudian Terdakwa memasang kondom ke dalam penisnya dan memasukan penisnya yang sudah tegang ke dalam vagina Saksi-2 dengan menggerakan maju mundur kurang lebih selama 15 (lima belas) menit dan Terdakwa mengeluarkan spermanya ke dalam vagina Saksi-2, lalu Terdakwa mengeluarkan penisnya dan melepas kondomnya, setelah itu Terdakwa dan Saksi-2 sama-sama membersihkan diri lalu Terdakwa pulang. j. Bahwa pada tanggal tidak ingat bulan Januari 2015 sekira pukul 02.30 Wib, saat Saksi-1 sedang dinas jaga dan saat itu pintu rumah Saksi-2 tidak dikunci sehingga Terdakwa Iangsung masuk ke rumah dan masuk ke dalam kamar serta langsung memeluk Saksi-2 yang saat itu sedang tidur, kemudian Saksi-2 terbangun dan Terdakwa langsung membuka pakaian Saksi-2 hingga telanjang bulat lalu Terdakwa menciumi dan meremas payudara Saksi-2 serta menciumi dan menjilati vagina Saksi-2, kemudian Terdakwa membuka celana dan celana dalamnya lalu Terdakwa merebahkan badan Saksi-2 dan menindih tubuh Saksi-2 kemudian Terdakwa memasukan penisnya yang sudah tegang ke dalam vagina Saksi-2 dengan menggerakan maju mundur kurang Iebih selama 10 (sepuluh) menit dan Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam vagina Saksi-2, lalu Terdakwa pulang.
10 k. Bahwa selain persetubuhan yang Terdakwa lakukan dengan Saksi-2 tersebut Terdakwa juga pernah melakukan persetubuhan dengan Saksi-2 sebanyak 6 (enam) kali yang diantaranya 1) Sekira bulan Januari 2014 di rumah Saksi-2 di (kamar belakang) sebanyak 2 (dua) kali. 2) Sekira bulan Maret 2014 di rumah Saksi-2 di (kamar depan) sebanyak 1 (satu) kali, dalam keadaan pintu dan jendela tertutup namun tidak terkunci. 3) Sekira bulan April 2014 sekira pukul 01.00 Wib di rumah Saksi-2 di (ruang tamu) sebanyak 1 (satu) kali, dalam keadaan pintu dan jendela tertutup namun tidak terkunci. 4) Sekira bulan Mei 2014 di rumah Saksi-2 di (kamar depan) sebanyak 1 (satu) kali, dalam keadaan pintu dan jendela tertutup namun tidak terkunci. 5) Sekira bulan Oktober 2014 di rumah Saksi-2 di (kamar depan) sebanyak 1 (satu) kali, dalam keadaan pintu dan jendela tertutup namun tidak terkunci. 6) Sekira bulan Nopember 2014 di rumah Saksi-2 di (kamar depan) sebanyak 1 (satu) kali, dalam keadaan pintu dan jendela tertutup namun tidak terkunci. I. Bahwa selain persetubuhan Saksi-2 dengan Terdakwa tersebut, Saksi-2 juga pernah mengirimkan fotonya dalam keadaan telanjang bulat (tidak memakai BH dan celana dalam serta pernah mengirimkan videonya yang sedang mandi kepada Terdakwa melalui Whatsapp, karena Saksi-2 takut diancam oleh Terdakwa jika tidak mau mengirimkan foto dan videonya akan dilaporkan persetubuhan Saksi-2 dengan Saksi-4 kepada Saksi-1 selaku suami Saksi-2. m. Bahwa pada hari Minggu tanggal 8 Maret 2015 sekira pukul 08.00 Wib, ketika Saksi-1 sedang melaksanakan pembersihan di dalam rumah dan Saksi-1 menemukan sebuah SIM card Indosat lalu Saksi-1 simpan dan pada hari Selasa tanggal 10 Maret 2015 Saksi-1 mengecek SIM card tersebut dan Saksi-1 menemukan nomor Terdakwa, sekira pukul 20.00 Wib Saksi-1 menanyakan kepada Saksi-2 kemudian Saksi-2 menangis sambil menjelaskan jika Saksi-2 telah sering melakukan persetubuhan dengan Terdakwa semenjak tertangkap tangan oleh Terdakwa dan apabila tidak mau melayani Terdakwa, maka Saksi-2 akan dilaporkan kepada Saksi-1 jika telah berhubungan dengan Saksi-4 dan Saksi-2 pertama kali melakukan persetubuhan dengan Terdakwa di sebuah Hotel di daerah Juanda Sidoarjo dan di rumah Saksi-1 di Perum Surya Asri II Blok E8 No. 27 Dsn. Keling Jumputrejo Kec. Sukodono Kab. Sidoarjo pada saat Saksi-1 sedang melaksanakan tugas operasi di KRI TCW-533 atau Saksi-1 sedang tugas jaga di KRI TCW-533. n. Bahwa kemudian Saksi-1 mengadukan perzinahan yang dilakukan Terdakwa ke Pomal Lantamal V pada tanggal 17 Maret 2015 untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Kesatu : Pasal 281 ke-1 KUHP. Dan Kedua : Pasal 284 ayat (1) ke 2a KUHP.
11 Menimbang
: Bahwa terhadap Surat Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, Terdakwa menyatakan mengerti, namun Terdakwa menyangkal sebagian uraian dakwaan Oditur Militer, yaitu sebagai berikut : Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Sdri. Xxxx yang pertama kali di Hotel Permata di daerah Pabean bukan tanggal 01 Agustus 2013, tetapi pada tanggal 27 Agustus 2013, yaitu pada malam lebaran Idhul Fitri Tahun 2013. Terdakwa tidak pernah mengancam Sdri. Xxxx jika Sdri. Xxxx tak mau bersetubuh dengan Terdakwa akan dilaporkan ke suaminya, akan tetapi sejak persetubuhan yang pertama justru Sdri. Xxxx yang selalu mengajak lebih dahulu dengan cara mengirim SMS ke Terdakwa agar Terdakwa datang ke rumah Sdri. Xxxx dan pintunya tidak dikunci. Terdakwa tidak pernah memaksa Sdri. Xxxx untuk mengirim gambar-gambar porno ke HP Sdri. Xxxx, melainkan justru Sdri. Xxxx sendiri yang meminta dikirimi gambar-gambar porno.
Menimbang
: Bahwa terhadap Surat Dakwaan Oditur Militer tersebut Terdakwa dan Tim Penasehat Hukumnya menyatakan keberatan, oleh karenanya Tim Penasehat Hukum mengajukan keberatan (Eksepsi) terhadap Surat Dakwaan Oditur Militer III-12 Surabaya dengan pertimbangan atau alasan yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Memperhatikan Surat Dakwaan Oditur Militer yang menggunakan kata-kata Pertama, Kedua, Penasihat Hukum berpendapat bahwa materi atau perkara yang disampaikan oleh Oditur Militer yang dituangkan dalam Surat Dakwaan tersebut disusun secara Kumulatif (gabungan beberapa perbuatan yang berbeda kwalifikasinya), demikian juga dengan Surat Dakwaan Oditur Militer yang menggunakan kata Dan telah menunjukkan bahwa dakwaan tersebut disusun secara Alternatif (dakwaan pilihan). Dengan adanya dakwaan yang campur aduk yaitu antara Kumulatif dan Alternatif (Pertama dan Kedua), akan sulit untuk dimengerti dan atau dipahami tentang perbuatan apa yang sebenarnya dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini, sehingga Penasihat Hukum berpendapat bahwa surat dakwaan yang demikian tidak memenuhi syarat materiil sebagaimana yang di tentukan menurut ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP dan dapat berakibat Van Rechtwege Nietige atau batal demi hukum. (Vide Putusan Mahkamah Agung RI No.1289.K/Pid/1984 tanggal 26 Juni 1987. 2. Bahwa kwalifikasi tindak pidana yang telah diterapkan oleh Penyidik yang selanjutnya dijadikan bahan oleh Oditur Militer dalam dakwaan dengan menerapkan sebagaimana dalam surat dakwaan, sedangkan dalam fakta hukum Terdakwa dan Saksi Korban samasama masih terikat tali perkawinan. Padahal bagi suami-istri yang berlaku pasal 27 BW yang menentukan bahwa dalam waktu yang sama seorang laki hanya diperbolehkan mempunyai satu orang perempuan sebagai isterinya, dan seorang perempuan hanya satu orang laki sebagai suaminya, pengaduan tidak diindahkan selama perkawinan mereka belum diputuskan karena perceraian, atau sebelum putusan yang menyatakan pisah meja dan tempat tidur menjadi tetap. Sedangkan Saksi/korban dalam perkara ini masih terikat perkawinan. Terhadap Pengaduan perzinahan yang dilakukan Terdakwa ke Pomal Lantamal V pada tanggal 17 Maret 2015 untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, padahal ketentuan pasal 284 ayat (2) KUHP mengatur bahwa “tidak dilakukan penuntutan melainkan atas pengaduan suami/istri yang tercemar, dan bilamana bagi mereka berlaku Pasal 27 BW, dalam tenggang waktu tiga bulan diikuti dengan permintaan bercerai atau pisah meja
12 dan ranjang karena alasan itu juga. Dalam perkara ini sejak adanya pengaduan sampai saat ini masih terikat perkawinan. Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penasehat Hukum Terdakwa memohon agar Majelis Hakim memberikan keputusan dengan menyatakan sebagai berikut : a. Menerima Eksepsi/keberatan yang diajukan oleh Tim Penasihat hukum, dan/atau Terdakwa; b. Menyatakan batal demi hukum atau setidak tidaknya menyatakan bahwa dakwaan tersebut tidak dapat diterima; c. Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya. Menimbang
: Bahwa terhadap Keberatan (Eksepsi) yang diajukan oleh Penasehat Hukum Terdakwa tersebut di atas, Oditur Militer memberikan tanggapan yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan sebagai berikut : 1. Bahwa Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor: Sdak/82/K/AL/VII /2016 tanggal 25 Juli 2016 yang menurut Penasehat Hukum Terdakwa tidak memenuhi syarat materiil dan dikatakan campur aduk antara kumulatif dan alternative (Pertama dan Kedua) sehingga sulit untuk dimengerti dan/atau dipahami, menunjukkan bahwa Penasehat Hukum Terdakwa kurang mengerti, memahami, dan mencermati suatu perkara di dalam berkas perkara atas nama Terdakwa Kopka MPU Xxxx NRP 76934 yang kami sidangkan yang sebenarnya sudah cukup lengkap dan jelas serta telah memenuhi syarat formil maupun materiil, sehingga pembuatan Surat Dakwaan pun sudah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam Pasal 130 Ayat (2) a dan b Undang-Undang Nomor 31 tahun 1997. 2. Bahwa kualifikasi tindak pidana yang telah diterapkan oleh Penyidik dan untuk selanjutnya dijadikan bahan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan dengan menerapkan sebagaimana dalam Surat Dakwaan, Oditur Militer menanggapi bahwa di dalam menerapkan Pasal dalam membuat Surat Dakwaan, Oditur Militer mengacu kepada penerapan Pasal yang telah disangkakan oleh Penyidik Pomal Lantamal V dan Oditur Militer tidak asal-asalan dalam menerapkan Pasal yang disangkakan tersebut. 3. Bahwa mencermati terhadap perkara ini, yang menjadi permasalahan jika bagi Suami-Isteri berlaku Pasal 27 BW yaitu (dalam waktu yang sama seorang laki hanya diperbolehkan mempunyai satu orang perempuan sebagai Isterinya, dan seorang Perempuan hanya satu orang Laki sebagai Suaminya). Pengaduan tidak di indahkan selama perkawinan belum diputuskan karena perceraian atau sebelum putusan yang menyatakan pisah meja dan tempat tidur menjadi tetap, sedangkan Saksi/Korban dalam perkara ini masih terikat perkawinan, menurut Oditur Militer perbuatan/ tindakan yang dilakukan Terdakwa kepada Sdri. Xxxx (Saksi2/korban) seharusnya tidak boleh terjadi karena dilarang dan diancam oleh Undang-Undang apalagi perbuatan tersebut dilakukan kepada sesama Keluarga Besar TNI (KBT), maka dalam hal seorang suami berzinah dengan seorang wanita yang kawin seperti halnya kasus dalam putusan Mahkamah Agung tersebut, ia dapat dipersalahkan sebagai pelaku perzinahan sebagai dimaksudkan oleh Pasal 284 Ayat (1) Ke- 2 a KUHP.
13 4. Bahwa mengenai perkara ini bisa dituntut secara hukum pidana apabila ada pengaduan tertulis dari istri Terdakwa, perlu diketahui oleh Penasehat Hukum Terdakwa bahwa pengaduan yang dilakukan oleh Kopda Mmi Xxxx NRP 94548 sudah benar dan syah menurut Hukum, karena kami telah mendasari pada Yurisprudensi dalam putusan Mahkamah Agung tanggal 26 Desember 1980 Nomor: 349 K/KR/1980 mengenai perkara Pasal 284 Ayat (1) Ke-2 a KUHP yaitu : - Bahwa Kopda Mmi Xxxx (Saksi-1) NRP 94548 walaupun berhak mengadukan istrinya sebagai pelaku zinah ke pihak Kepolisian, tentunya tidak akan mungkin dilakukan oleh Saksi-1 selaku suaminya, karena kehidupan rumah tangganya sudah berantakan dan nama baiknya sudah tercemar serta tidak mungkin akan menambah penderitaan yang lebih mendalam, oleh karena itu pihak Penuntut Umum dalam hal ini Oditur Militer tidak melakukan penuntutan terhadap Sdri. Xxxx mengingat adanya azas Opportunitas. - Bahwa sampai saat ini Istri Terdakwa tidak pernah mengadukan Terdakwa ke pihak POM, memang betul Istri Terdakwa tidak mengadukan permasalahan ini ke POM, karena secara logika tidak mungkin seorang Istri akan mau menjerumuskan suaminya ke lembah hitam. -. Oleh karena itu seorang suami yang berzinah, baik hal tersebut dilakukan dengan seorang wanita yang telah maupun yang tidak kawin melakukan perzinahan ini sebagai “pelaku” (dader). - Maka dalam hal seorang suami berzinah dengan seorang wanita yang kawin seperti halnya kasus dalam putusan Mahkamah Agung tersebut, ia dapat dipersalahkan sebagai pelaku perzinahan sebagai dimaksudkan oleh Pasal 284 Ayat (1) Ke- 2 a KUHP. Berdasarkan uraian tersebut di atas, pada akhir Tanggapan Eksepsinya, Oditur Militer berkesimpulan bahwa Eksepsi yang diajukan Terdakwa melalui Penasehat Hukum Terdakwa terlalu berlebihan dan tidak mendasari aturan-aturan Hukum yang berlaku, oleh karena itu Oditur Militer memohon agar : a. Majelis Hakim yang bersidang pada hari ini menyatakan untuk menolak dengan tegas Eksepsi/Keberatan Terdakwa yang disampaikan melalui Penasehat Hukum Terdakwa; b. Surat Dakwaan Oditur Militer dinyatakan syah dan sesuai ketentuan dengan Perundang-undangan yang berlaku; c. Majelis Hakim Pengadilan Militer III-12 Surabaya berwenang mengadili dan memeriksa perkara Terdakwa. Menimbang
: Bahwa setelah memperhatikan Surat Dakwaan Oditur Militer, Eksepsi (keberatan) Tim Penasehat Hukum Terdakwa, Tanggapan Oditur Militer atas Eksepsi Tim Hukum tersebut di atas, dan juga setelah memperhatikan segala ketentuan hukum yang berhubungan dengan Surat Dakwaan, Majelis Hakim memberikan Putusan Sela Nomor: 103–K/PM.III-12/AL/VIII/2016 tanggal 12 Oktober 2016 yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa isi Tanggpan atas Eksepsi Penasehat Hukum yang disusun oleh Oditur Militer menurut Majelis Hakim belum menjawab permasalahan yang disampaikan oleh Penasehat Hukum dalam Eksepsinya. Oleh karena itu Majelis Hakim akan menanggapi sendiri Eksepsi Penasehat Hukum yang diajukan ke persidangan.
14 2. Bahwa dalam UU Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer maupun dalam KUHAP, mengenai definisi „eksepsi‟ tidak dirumuskan secara jelas. Dalam kedua undang-undang tersebut digunakan istilah “keberatan”, dan kepada Terdakwa atau Penasehat Hukumnya diberi hak untuk mengajukan „keberatan‟ atas dakwaan yang telah dibacakan, karena perkara yang diajukan atau didakwakan kepada Terdakwa mengandung tertib acara yang tidak tepat atau tidak sah. Menurut doktrin, yang dimaksud dengan „eksepsi‟ atau exceptions adalah tangkisan atau pembelaan yang tidak mengenai atau tidak ditujukan terhadap “materi pokok” surat dakwaan, akan tetapi keberatan atau pembelaan tersebut ditujukan terhadap cacat “formal” yang melekat pada surat dakwaan. 3. Berkaitan dengan angka 1 di atas, menanggapi keberatan Tim Penasehat Hukum yang menyatakan bahwa Surat Dakwaan Oditur Militer yang menggunakan kata-kata Pertama, Kedua menunjukkan bahwa Surat Dakwaan tersebut disusun secara Kumulatif, sedangkan penggunaan kata Dan menunjukkan bahwa dakwaan tersebut disusun secara Alternatif, hal tersebut menunjukkan adanya dakwaan yang campur aduk yaitu antara Kumulatif dan Alternatif (Pertama dan Kedua) sehingga sulit untuk dimengerti atau dipahami, Majelis Hakim menilai bahwa Penasehat Hukum kurang memahami pengertian dakwaan alternatif maupun kumulatif. Dalam Undang-undang tidak diatur mengenai bentuk ataupun susunan surat dakwaan. Mengenai bentuk surat dakwaan lahir dari ilmu pengetahuan hukum yang kemudian berkembang dalam praktek. Dalam buku Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan yang disusun oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia, dalam praktek dikenal 5 (lima) bentuk surat dakwaan, yaitu: Dakwaan Tunggal, Dakwaan Kumulatif, Dakwaan Subsidair, Dakwaan Alternatif, dan Dakwaan Kombinasi. Perbedaan utama antara dakwaan kumulatif dengan dakwaan alternatif adalah pada kata penghubung antara dakwaan kesatu atau pertama dengan dakwaan berikutnya. Dakwaan Kumulatif ditandai dengan penggunaan kata penghubung DAN, sedangkan Dakwaan Alternatif ditandai dengan kata penghubung ATAU antara dakwaan kesatu dengan dakwaan berikutnya. Setelah mencermati surat Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, yang menggunakan kata penghubung DAN diantara dakwaan kesatu dengan dakwaan berikutnya, Majelis Hakim berpendapat bahwa Oditur Militer telah secara jelas menyusun dakwaannya secara kumulatif. Kemudian Penasehat Hukum yang menggunakan ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP untuk menilai surat dakwaan Oditur Militer menunjukkan bahwa Penasehat Hukum juga tidak memahami Hukum Acara yang berlaku di Lingkungan Peradilan Militer yang menggunakan UU Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer. Bahwa dalam Pasal 130 ayat (2) UU Nomor 31 Tahun 1997 ditentukan bahwa Surat Dakwaan Oditur Militer harus diberi tanggal dan ditanda-tangani, serta berisi: a. tentang uraian identitas Terdakwa, dan b. mengenai uraian fakta secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan. Surat
15 Dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf b, adalah batal demi hukum. Walaupun konsekuensi dari dakwaan yang uraian faktanya tidak cermat, jelas, dan lengkap adalah batal demi hukum, namun ternyata undang-undang tidak memberikan penjelasan mengenai pengertian “uraian fakta secara cermat, jelas dan lengkap” dalam surat dakwaan. Oleh karena itu pengertian secara cermat, jelas, dan lengkap tersebut harus dicari dengan menafsirkan pengertian kata tersebut sesuai tata cara penafsiran yang sistematis, yaitu setelah dicari dalam penjelasan undang-undang tersebut tidak ada, maka dicari dalam yurisprudensi-yurisprudensi maupun dalam doktrin yang ditulis para ahli berkaitan dengan hal tersebut. - Menurut Harun M. Husein dalam bukunya: SURAT DAKWAAN, Tehnik Penyusunan, Fungsi dan Permasalahannya”, yang telah dikutip dalam buku: PEDOMAN PEMBUATAN DAKWAAN yang dikeluarkan Kejaksaan Agung RI, dan dipedomani oleh Oditurat Jenderal TNI, yang dimaksud dengan “cermat” adalah ketelitian Jaksa (Oditur) dalam mempersiapkan Surat Dakwaan yang didasarkan kepada UU yang berlaku bagi Terdakwa, serta tidak terdapat kekurangan dan/atau kekeliruan yang dapat mengakibatkan batalnya Surat Dakwaan atau Surat Dakwaan tidak dapat dibuktikan, yaitu antara lain: a. Apakah penerapan hukum / ketentuan pidananya sudah tepat; b. Apakah Terdakwa dapat dipertanggungjawabkan; c. Apakah tindak pidana tersebut belum atau sudah kadaluwarsa; d. Apakah tindak pidana yang didakwakan itu tidak nebis in idem. - Sedang yang dimaksud “jelas” adalah penuntut umum harus mampu merumuskan unsur-unsur delik yang didakwakan sekaligus memadukan dengan uraian perbuatan materiel (fakta yang dilakukan Terdakwa). Yang dimaksud “lengkap” adalah uraian surat dakwaan harus mencakup semua unsur yang ditentukan undang-undang secara lengkap. - Menurut Yahya Harahap dalam buku “Pembahasan Permasalahan dan penerapan KUHAP” hlm.132 s/d 133, dikatakan bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum harus cermat, jelas, dan lengkap menguraikan mengenai tindak pidana yang didakwakan. Artinya, Penuntut Umum harus menguraikan secara lengkap dan jelas, yaitu : - Semua unsur delik yang dirumuskan dalam pasal pidana yang didakwakan harus cermat disebut satu persatu; - Menyebut dengan cermat, lengkap, dan jelas “cara” tindak pidana dilakukan, karena surat dakwaan yang tidak menyebut bagaimana cara Terdakwa melakukan tindak pidana, dianggap sangat merugikan kepentingan Terdakwa untuk membela diri. Idealnya dijelaskan secara keseluruhan cara tindak pidana dilakukan, tetapi yang dituntut cukup garis besarnya, asal dari uraian itu terang dan jelas mengungkapkan bagaimana cara tindak pidana dilakukan secara utuh. 4. Kemudian menanggapi keberatan Penasehat Hukum yang berpendapat bahwa bagi suami-istri yang berlaku pasal 27 BW selama perkawinan mereka belum diputuskan karena perceraian, maka pengaduan tidak dapat diindahkan, Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut :
16 - Bunyi Pasal 27 BW adalah “Dalam waktu yang sama seorang laki hanya diperbolehkan mempunyai satu orang perempuan sebagai isterinya, dan seorang perempuan hanya satu orang laki sebagai suaminya”. - Pada dasarnya isi ketentuan Pasal 27 BW tersebut sama dengan ketentuan Pasal 2 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang berbunyi “Pada asasnya dalam perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang isteri, dan seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami”. - Dalam Pasal 66 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ditentukan bahwa “Untuk perkawinan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan perkawinan berdasarkan atas Undang-undang ini, maka dengan berlakunya Undang-undang ini ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek), Ordonansi Perkawinan Indonesia Kristen (Huwelijks Ordonantie Christen Indonesiers S.1933 No. 74), Peraturan Perkawinan Campuran (Regeling op de gemengde Huwelijken S. 1898 No.158), dan peraturan-peraturan lain yang mengatur tentang perkawinan sejauh telah diatur dalam Undang-undang ini, dinyatakan tidak berlaku”. - Oleh karena UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia, dan Pasal 2 UU Perkawinan tersebut telah mencakup ketentuan Pasal 27 BW, maka berdasarkan ketentuan Pasal 66 UU Nomor 1 Tahun 1974 tersebut, Pasal 284 KUHP harus dibaca tanpa penyebutan Pasal 27 BW lagi. Dengan demikian tidak relevan lagi mengkaitkan ketidakberlakuan ketentuan Pasal 27 BW sebagai syarat dapat diterimanya pengaduan, atau dengan kata lain pengaduan tetap dapat diterima walaupun pengadu belum bercerai dengan pelaku yang diadukannya. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, pada akhirnya Majelis Hakim memberikan putusan sela yang amarnya sebagai berikut : a. Menolak keberatan (eksepsi) yang diajukan oleh Tim Penasehat Hukum Terdakwa. b. Menyatakan Pengaduan yang diajukan oleh Kopda Mmi Xxxx dapat diterima, dan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor: Sdak/82/K/AL/VII/2016 tanggal 25 Juli 2016 adalah sah dan memenuhi syarat yang ditentukan undang-undang. c. Oleh karenanya Pengadilan Militer III-12 Surabaya melanjutkan persidangan perkara Terdakwa Xxxx, Kopka Mpu NRP.76934. Menimbang
: Bahwa Oditur Militer mendakwa Terdakwa dengan Dakwaan Kumulatif, yang salah satu dakwaannya adalah Pasal 284 ayat (1) ke-2a KUHP. Sesuai ketentuan Pasal 284 ayat (2) KUHP, tindak pidana yang didakwakan adalah termasuk tindak pidana (delik) aduan mutlak, yaitu tidak dilakukan penuntutan kecuali atas pengaduan dari suami/isteri yang tercemar. Sedang dalam ayat (4) Pasal 284 KUHP ditentukan bahwa pengaduan dapat ditarik kembali selama pemeriksaan dalam sidang pengadilan belum dimulai.
Menimbang
: Bahwa Saksi Kopda (sekarang Koptu) Mmi Xxxx selaku suami Saksi Xxxx mengetahui adanya perbuatan zina yang dilakukan oleh Saksi
17 Xxxx dan Terdakwa adalah pada tanggal 10 Maret 2015 setelah Saksi Koptu Mmi Xxxx menemukan nomor HP Terdakwa dan gambar-gambar porno di HP Saksi Xxxx hingga kemudian Saksi Xxxx mengakui telah sering bersetubuh dengan Terdakwa sejak Saksi Xxxx ditangkap oleh Terdakwa pada sekira tanggal 01 Agustus 2013 ketika Saksi Xxxx hendak bersetubuh dengan Saksi Praka Viki Fendi di dalam rumah Saksi. Setelah mengetahui perbuatan yang dilakukan isterinya dengan Tedakwa tersebut, kemudian pada tanggal 17 Maret 2015 Kopda Mmi Xxxx lalu mengadukan perbuatan isterinya dengan Terdakwa tersebut ke Danpomal Lantamal-V Surabaya sesuai Surat Pengaduan yang dibuat Kopda Mmi Xxxx tanggal 17 Maret 2015 yang menuntut agar perbuatan Terdakwa diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Menimbang
: Bahwa sesuai ketentuan Pasal 284 ayat (2) KUHP, pengaduan hanya dapat dilakukan oleh suami/isteri yang tercemar atas perbuatan zina yang telah dilakukan oleh isteri/suami yang telah mengingkari janji perkawinan. Sedang teman berzina si isteri/suami yang telah mengingkari janji perkawinan tersebut bertindak sebagai pelaku peserta zina.
Menimbang
: Bahwa sampai saat pemeriksaan di persidangan mulai dilaksanakan, Saksi Kopda (sekarang Koptu) Mmi Xxxx selaku pengadu tidak mencabut pengaduannya, dan tetap pada tuntutannya agar perbuatan Terdakwa diproses sesuai hukum yang berlaku bagi prajurit TNI. Dengan demikian pengaduan sebagai syarat penuntutan dalam tindak pidana zina telah diajukan dalam tenggang waktu yang diperkenankan sesuai ketentuan Pasal 74 KUHP, dan diajukan oleh orang yang berhak mengadu, dalam hal ini suami yang tercemar (Koptu Mmi Xxxx) terhadap Isterinya, sedang Terdakwa dalam perkara ini adalah sebagai Pelaku Peserta.
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
Saksi – I
: Nama lengkap: XXXX; Pangkat/NRP: Kopda (sekarang Koptu) xx; Jabatan: xxxx; Kesatuan: xxxx; Tempat, tanggal lahir: Karanganyar, 20 Juni 1979; Kewanganeganaan: Indonesia; Jenis kelamin: Laki-laki; Agama: Islam; Tempat tinggal: Desa Sukorejo RT.09 RW.03 Kec. Buduran, Kab. Sidoarjo (sekarang Jambe RT.04 RW.02 Banjar Kemanten, Buduran, Sidoarjo). Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi mulai kenal dengan Terdakwa pada tahun 2009 ketika Terdakwa dan isterinya mulai tinggal di rumah sebelah Saksi saat itu di Perum Surya Asri II Desa Jumputrejo, Kec. Sukodono, Kab. Sidoarjo dalam hubungan sebagai tetangga dan sama-sama sebagai prajurit TNI AL, tetapi Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa Saksi menikah secara agama Islam dan secara dinas dengan Sdri. Xxxx pada tanggal 26 Juni 2004. Dari pernikahan tersebut Saksi dan Sdri. Xxxx dikaruniai seorang anak laki-laki yang lahir pada ….2005 dan diberi nama….. 3. Bahwa setelah menikah Saksi dan Sdri. Xxxx tinggal di rumah kontrakan di daerah Sepanjang, kemudian pada tahun 2009 Saksi membeli dan kemudian menempati rumah KPR baru di Perumahan Surya Asri II Desa Jumputrejo, Kec. Sukodono, Sidoarjo. Beberapa
18 bulan kemudian Terdakwa dan isterinya juga menempati rumah baru di sebelah kanan rumah Saksi di Perumahan Surya Asri II. 4. Bahwa selama menjadi tetangga, hubungan Saksi dan Terdakwa sangat baik, karena Saksi merasa Terdakwa adalah senior Saksi di TNI AL, Terdakwa sebagai Kepala Lorong dan Koordinator Keamanan di Perumahan Surya Asri II, dan jika tidak berlayar ataupun dinas dalam hampir setiap malam Saksi nongkrong/ngobrolngobrol bersama Terdakwa dan warga yang lain di Pos Ronda Perumahan Surya Asri II. 5. Bahwa selama tinggal di Perumahan Surya Asri II, Saksi sering meninggalkan isteri Saksi (Sdri. Xxxx) untuk berlayar yang lamanya dua sampai dengan tiga bulan. Walaupun demikian kehidupan rumah tangga Saksi dan Sdri. Xxxx berjalan normal dan harmonis. 6. Bahwa pada sekira tahun 2014 isteri Saksi mulai merasa tidak nyaman tinggal di Perumahan Surya Asri II, dan isteri Saksi sering mengajak Saksi untuk pindah dari perumahan tersebut dengan alasan para tetangga di perumahan tersebut dirasakan kurang bersahabat. Oleh karena menurut Saksi tinggal di perumahan tersebut nyaman-nyaman saja, maka Saksi tidak mau mengikuti ajakan isteri Saksi, sehingga Saksi dan isteri Saksi menjadi sering bertengkar. 7. Bahwa pada hari Rabu tanggal 11 Februani 2015 sekira pukul 18.00 Wib, ketika Saksi dan isteri Saksi berada di rumah mertua Saksi di Dusun Jambe RT.04 RW.02 Desa Banjar Kemantren, Kec. Buduran, Sidoarjo, pada waktu Saksi mencari cas HP di dalam tas lstri Saksi (Sdri. Xxxx), Saksi melihat ada HP milik Sdri. Xxxx di dalam tas, hingga kemudian Saksi membuka HP Sdri. Xxxx, dan Saksi terkejut karena dalam HP Sdri. Xxxx ada foto/gambar Sdri. Xxxx telanjang dan ada gambar kelamin seorang laki-laki, lalu tibatiba Sdri. Xxxx merebut HP miliknya dari tangan Saksi, dan kemudian Sdri. Xxxx berusaha menghapus foto-foto porno tersebut, sehingga Saksi lalu bertanya kepada Sdri. Xxxx itu foto kelamin siapa, namun Sdri. Xxxx malah melempar HP nya ke lantai dan terbentur tembok hingga HP tersebut menjadi rusak. 8. Bahwa kemudian sambil menangis di pangkuan Sdri. Xxxx, Saksi bertanya kepada Sdri. Xxxx dengan siapa Sdri. Xxxx melakukan perbuatan tersebut. Atas pertanyaan Saksi tersebut pada awalnya Sdri. Xxxx tidak mau mengaku, namun pada akhirnya Sdri. Xxxx mengakui jika Sdri Xxxx pernah bersetubuh sebanyak 2 (dua) kali dengan laki-laki tersebut, dan Sdri. Xxxx berjanji akan mempertemukan Saksi dengan laki-laki tersebut. 9. Bahwa besok harinya Kamis tanggal 12 Pebruari 2015 sekira pukul 08.30 Wib, Saksi diajak Sdri. Xxxx pergi menuju ke SPBU di Jalan Juanda Sidoarjo dengan mengendarai sepeda motor dengan maksud Saksi akan dipertemukan dengan laki-laki teman bersetubuh Sdri. Xxxx. Namun setelah sampai di SPBU Jl. Juanda dan kemudian laki-laki tersebut ditelepon oleh Sdri. Xxxx, ternyata laki-laki tersebut tidak mau datang, sehingga Saksi dan Sdri. Xxxx berniat pulang kembali ke rumah Saksi. Kemudian ketika Saksi dan Sdri. Xxxx keluar dari SPBU untuk pulang, tiba-tiba Sdri. Xxxx menyuruh Saksi berhenti, karena Sdri. Xxxx melihat Terdakwa yang sedang berdiri di sebelah selatan SPBU di Jalan Juanda Sidoarjo, kemudian Saksi dan Sdri. Xxxx menghampiri Terdakwa. Setelah Saksi dan Sdri. Xxxx mendekat, Terdakwa Iangsung menunjukkan surat
19 pernyataan yang dibuat oleh Sdri. Xxxx dan Praka Mar Xxxxpada tanggal 01 Agustus 2013, yang isinya menyatakan bahwa Sdri. Xxxx telah melakukan perzinahan dengan Praka Xxxxdi rumah Saksi di Perum Surya Asri II Blok E8 No. 27 Dsn. Keling Jumputrejo, Kec. Sukodono, Kab. Sidoarjo pada tanggal 31 Juli 2013. Setelah mengetahui isi surat pernyataan tersebut, kemudian Saksi dan Sdri. Xxxx diajak oleh Terdakwa ke warung makan di daerah Jalan Juanda, lalu Terdakwa menasehati Saksi agar tidak bercerai dengan Sdri. Xxxx. 10. Bahwa pada hari Kamis tanggal 19 Pebruari 2015 sekira pukul 07.30 Wib, Saksi dan Sdri. Xxxx pergi ke rumah Praka Viki Fendi di Desa Dayurejo Dsn. Klataan RT.01 RW.01 Prigen, Pasuruan, dengan maksud Saksi akan membuka rahasia Praka Viki Fendi yang telah bersetubuh dengan Sdri. Xxxx di hadapan keluarganya. Setelah sampai di rumah Praka Viki Fendi sekira pukul 09.30 Wib dengan diantar oleh Ketua RT setempat, ternyata Praka Viki Vendi sedang tidak ada di rumahnya, sehingga Saksi dan Sdri. Xxxx lalu pergi meninggalkan rumah Praka Viki Fendi. Kemudian pada sekira pukul 18.30 Wib Saksi dan Sdri. Xxxx datang lagi ke rumah Praka Viki Fendi, namun oleh isteri Praka Viki Fendi saat itu Saksi diarahkan ke rumah Ketua RT setempat. Setelah Saksi dan Sdri. Xxxx datang ke rumah Ketua RT, ternyata di rumah Ketua RT tersebut sudah ada Praka Viki Fendi dan 2 (dua) orang laki-laki yang mengaku senior Praka Viki Fendi atas nama Sdr. Hanung dan Sdr. Priyono. 11. Bahwa kemudian Saksi menanyakan kepada Praka Viki Fendi mengapa sampai melakukan persetubuhan dengan Sdri. Xxxx. Atas pertanyaan Saksi tersebut Praka Viki Fendi meminta maaf karena khilaf, kemudian Sdr. Hanung memberikan saran agar Saksi tidak usah meneruskan laporan perkara tersebut, dan sebagai imbalannya Praka Viki Fendi akan memberikan sejumlah uang kepada Saksi sebagai ganti rugi, namun Saksi tidak menerima saran Sdr. Hanung tersebut. 12. Bahwa pada hari Minggu tanggal 8 Maret 2015 sekira pukul 08.00 Wib, ketika Saksi sedang melaksanakan pembersihan di dalam rumah Saksi, Saksi menemukan sebuah SIM card Indosat, lalu Saksi menyimpan SIM Card tersebut, dan pada hari Selasa tanggal 10 Maret 2015 Saksi mengecek SIM card tersebut, dan Saksi menemukan nomor Terdakwa. Atas penemuan nomor HP Terdakwa dalam SIM Card tersebut, pada sekira pukul 20.00 Wib Saksi lalu menanyakan kepada Sdri. Xxxx mengenai keberadaan nomor HP Terdakwa dalam SIM Card tersebut, hingga Sdri. Xxxx menangis sambil menjelaskan bahwa Sdri. Xxxx telah sering melakukan persetubuhan dengan Terdakwa semenjak tertangkap tangan oleh Terdakwa, dan apabila tidak mau melayani Terdakwa, maka Sdri. Xxxx akan dilaporkan kepada Saksi bahwa Sdri. Xxxx telah berhubungan badan dengan Praka Viki Fendi. Pada waktu itu Sdri. Xxxx mengakui pertama kali melakukan persetubuhan dengan Terdakwa di sebuah Hotel di daerah Juanda Sidoarjo, dan persetubuhan berikutnya dilakukan di rumah Saksi di Perum Surya Asri II Blok E8 No. 27 Dsn. Keling Jumputrejo Kec. Sukodono Kab. Sidoarjo, dan persetubuhan tersebut dilakukan ketika Saksi sedang melaksanakan tugas operasi di KRI TCW-533 atau ketika Saksi sedang tugas jaga di KRI TCW-533. 13. Bahwa atas pengakuan Sdri. Xxxx tersebut, pada malam itu juga Selasa tanggal 10 Maret 2015 sekira pukul 20.45 Wib, Saksi mendatangi rumah Terdakwa dan mengajak Terdakwa keluar ke Pos
20 Ronda yang berada di lorong Gang perumahan tersebut, kemudian Saksi bertanya kepada Terdakwa sudah berapa kali bersetubuh dengan Sdri. Xxxx, lalu Terdakwa menjawab sudah 7 (tujuh) sampai 8 (delapan) kali. Atas pengakuan Terdakwa tersebut Saksi marah, namun Saksi masih bisa menahan diri, lalu Saksi melaporkan kejadian tersebut ke atasan Saksi di KRI TCW-533, dan Saksi diarahkan agar melaporkan kejadian tersebut ke Pomal Lantamal V Surabaya. 14. Bahwa atas arahan atasan Saksi di KRI TCW-533 tersebut, pada tanggal 17 Maret 2015 Saksi mengadukan secara tertulis perbuatan Terdakwa dan Sdri. Xxxx tersebut kepada Danpomal Lantamal V Surabaya dan menuntut agar perbuatan Terdakwa diproses sesuai ketentuan hujkum yang berlaku. 15. Bahwa sesuai pengakuan Sdri. Xxxx kepada Saksi, Sdri. Xxxx dan Terdakwa telah melakukan persetubuhan layaknya suami isteri sejak bulan Agustus 2013 sampai dengan bulan Januari 2015 sudah tidak terhitung banyaknya yang dilakukan ketika Saksi sedang berlayar ataupun sedang melaksanakan dinas jaga ksatrian, dan Sdri. Xxxx mau melakukan persetubuhan dengan Terdakwa karena Sdri. Xxxx merasa takut jika kemauan Terdakwa tidak dilayani, Terdakwa mengancam akan memberitahukan perbuatan Sdri. Xxxx dengan Praka Viki Fendi tahun 2013 kepada suaminya (Saksi). 16. Bahwa akibat dari persetubuhan yang dilakukan Sdri. Xxxx dan Terdakwa tersebut, Saksi merasa sedih dan terguncang, serta rumah tangga Saksi berantakan, karena sejak Saksi mengetahui perbuatan Sdri. Xxxx, Saksi tidak pernah lagi melakukan hubungan suami isteri dengan Sdri. Xxxx, karena sampai dengan sekarang jika Saksi melihat isterinya Saksi masih terbayang wajah Terdakwa yang sekarang sangat Saksi benci. Oleh karena itu setelah perkara ini selesai, Saksi berencana akan menceraikan Sdri. Xxxx. Atas keterangan Saksi-I tersebut di atas, Terdakwa menyangkal sebagian, yaitu : - Terdakwa merasa tidak pernah memaksa Sdri. Xxxx, dan perbuatan tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka, dan bahkan Sdri. Xxxx yang selalu menghubungi Terdakwa lebih dahulu dan memberitahu kalau suaminya tak ada di rumah dan pintunya tak dikunci. - Tidak setiap Kopda Xxxx jaga atau berlayar Terdakwa datang ke rumah Sdri. Xxxx, melainkan hanya kalau Kopda Xxxx jaga hari Jum‟at saja Terdakwa datang ke rumah Sdri. Xxxx, dan itupun atas kesepakatan bersama. - Terdakwa tidak pernah mengirim SMS duluan meminta jatah ke Sdri. Xxxx, melainkan Sdri. Xxxxlah yang mengirim SMS ke HP Terdakwa dan meminta agar Terdakwa datang ke rumah Sdri. Xxxx. - Terdakwa tidak pernah mengirim gambar-gambar porno ke HP Sdri. Xxxx, tetapi Sdri. Xxxx yang meminjam SIM Card Terdakwa dan kemudian Sdri. Xxxx yang mengambil sendiri gambar-gambar porno dari SIM Card Terdakwa. SIM Card Terdakwa dipinjam Sdri. Xxxx sejak bulan Nopember 2014. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi-I tidak tahu secara pasti, karena Saksi-I hanya mendengar pengakuan dari Sdri. Xxxx. Saksi – II
: Nama lengkap: XXXX; Pekerjaan: Guru TK Islam Desa Sono, Buduran, Sidoarjo; Tempat, tanggal lahir: Surabaya, 15 Nopember 1982; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Perempuan;
21 Agama: Islam; Tempat tinggal: Dusun Jambe RT.004 RW.002 Desa/Kec. Buduran, Kab. Sidoarjo. Pada pokoknya menerangkan sebagal berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak Saksi dan suami Saksi atas nama Kopda Xxxx pindah rumah ke Perumahan Surya Asri 2 BIok E 8/27 Sukodono Sidoarjo dalam hubungan sebagai tetangga sejak tahun 2009, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa Saksi menikah dengan Kopda Mmi Xxxx anggota KRI TCW-533 Satfibarmatirn pada tanggal 26 Juni 2004 di Desa Jambe, Kec. Buduran, Sidoarjo, sesuai Kutipan Akta Nikah dari KUA Kec. Buduran, Kab. Sidoarjo Nomor: 226/58/VI/2004 tanggal 26 Juni 2004. Dari pernikahan tersebut Saksi dan Kopda Mmi Xxxx telah dikaruniai I (satu) orang anak laki-laki yang diberi nama Eric Sofyan Chandra yang lahir pada tanggal 21 April 2005. 3. Bahwa Saksi mengetahui kalau Terdakwa juga sudah menikah dengan Sdri. Xxxx, dan sepengetahuan Saksi Terdakwa dan Sdri. Xxxx sudah mempunyai I (satu) orang anak. Namun Saksi tidak mengetahui kapan mereka menikah dan kapan Sdri. Xxxx melahirkan anaknya tersebut. 4. Bahwa sebelumnya pada sekira bulan Juni 2013 Saksi berkenalan dan kemudian berpacaran dengan Praka Mar Viki Fendi anggota Denma Kobangdikal Surabaya, dan selama berpacaran Saksi sudah pernah melakukan persetubuhan dengan Praka Mar Viki Fendi sebanyak satu kali bertempat di sebuah losmen di Tretes. 5. Bahwa pada tanggal 31 Juli 2013 malam sekira pukul 21.00 Wib, ketika suami Saksi (Kopda Mmi Xxxx) sedang berlayar, Praka Mar Viki Fendi datang ke rumah Saksi di Perum Surya Asri 2 Blok E 8/27 Sukodono, Sidoarjo. Kemudian pada sekira pukul 23.30 Wib, ketika Praka Mar Xxxxmau pulang, Saksi dan Praka Mar Xxxxberciuman di balik pintu ruang tamu hingga sama-sama terangsang dan kemudian hendak bersetubuh di balik pintu ruang tamu dengan cara Saksi dipelorotkan celana training dan celana dalamnya dan Praka Mar Viki Fendi membuka retsluiting celana panjangnya. 6. Bahwa ketika Praka Mar Xxxxsedang berusaha memasukkan kemaluannya ke lobang kemaluan Saksi, tiba-tiba Terdakwa masuk ke dalam ruang tamu rumah Saksi yang pintunya tidak dikunci, sehingga Saksi dan Praka Mar Xxxxterkejut dan kemudian segera membetulkan pakaiannya, namun Terdakwa sempat melihat perbuatan yang dilakukan Saksi dan Praka Mar Xxxx. 7. Bahwa kemudian Terdakwa memarahi Saksi dan Praka Xxxx, namun Terdakwa berjanji tidak akan memberitahukan kejadian tersebut kepada suami Saksi (Kopda Mmi Xxxx) dengan syarat Saksi dan Praka Mar Xxxxbersedia membuat surat pernyataan yang isinya Saksi dan Praka Mar Xxxxtidak akan mengulangi lagi perbuatannya, dan saat itu Terdakwa berjanji akan membuatkan konsep surat pernyataannya. Atas tawaran Terdakwa tersebut, Saksi dan Praka Mar Xxxxmenyatakan bersedia membuat surat pernyataan. 8. Bahwa pada besok harinya tanggal 01 Agustus 2013 siang, Saksi ditelepon Terdakwa agar datang ke SPBU Jl. Juanda Sedati.
22 Setelah Saksi datang ke SPBU Jl. Juanda Sedati ternyata di asana sudah ada Praka Mar xxx, dan kemudian Saksi dan Praka Mar Xxxxdisuruh Terdakwa untuk menanda-tangani surat pernyataan yang sudah disiapkan oleh Terdakwa. Setelah Saksi dan Praka Xxxxmenanda-tangani surat pernyataan, selanjutnya Saksi dan Praka Mar Xxxxpulang, sedangkan Surat Pernyataan dibawa oleh Terdakwa. 9. Bahwa pada malam harinya sekira pukul 19.00 Wib, Saksi diSMS dan kemudian ditelepon oleh Terdakwa yang meminta Saksi agar menemui Terdakwa di SPBU di Jalan Juanda Sedati, Sidoarjo, dengan alasan Terdakwa waktu itu habis mengantar istrinya pulang ke Banyuwangi. Atas permintaan Terdakwa tersebut, pada sekira pukul 19.30 Wib Saksi menuju ke SPBU Jl. Juanda Sedati untuk bertemu dengan Terdakwa. Setelah Saksi bertemu dengan Terdakwa di SPBU Sedati, Sidoarjo, kemudian Terdakwa mengatakan kepada Saksi: “Ikuti aturan main Saya, kita main cantik saja”. Oleh karena Saksi merasa telah berzina dengan Praka Mar Xxxx, dan Saksi takut perbuatan Saksi akan diberitahukan kepada Kopda Mmi Xxxx, sedangkan Surat Pernyataan Saksi sebagai bukti bahwa Saksi telah bersetubuh dengan Praka Mar Xxxxdibawa oleh Terdakwa, maka Saksi mengikuti saja permainan Terdakwa, lalu Saksi dibonceng Terdakwa naik sepeda motor Honda Supra X warna hitam milik Saksi menuju ke sebuah hotel di daerah Pabean Juanda, kemudian Terdakwa mengajak Saksi masuk ke sebuah kamar di hotel tersebut yang sudah dipesan sebelumnya oleh Terdakwa dengan menggunakan nama Terdakwa. Setelah Saksi dan Terdakwa berada di dalam kamar, Terdakwa Iangsung mengajak Saksi bersetubuh, dan pada waktu itu Saksi menuruti saja ajakan Terdakwa, karena jika Saksi tidak mau menuruti kemauan Terdakwa untuk bersetubuh dengan Terdakwa, Saksi takut perbuatan Saksi dan Praka Mar Xxxxakan dilaporkan Terdakwa kepada suami Saksi. 10. Bahwa kemudian Terdakwa langsung melepas baju dan celana Saksi, narnun Saksi masih rnernakai celana dalam dan BH, kemudian Saksi meminta ijin ke kamar rnandi dan di dalarn kamar mandi Saksi rnerenung dan bertanya pada diri sendiri apakah ini cara dan jalan terbaik untuk rnenyelarnatkan rumah tangga saksi. Selanjutnya Saksi keluar dari kamar rnandi, dan Saksi melihat Terdakwa tidur di atas kasur hanya rnernakai celana dalarn yang ditutupi dengan selirnut, lalu Saksi duduk di samping Terdakwa, kemudian Terdakwa langsung rnencurnbui Saksi dan merebahkan badan Saksi di atas kasur, lalu Terdakwa membuka celana dalam dan BH Saksi, lalu Terdakwa rnencium dan rnenjilati payudara serta vagina Saksi kurang Iebih selarna 10 (sepuluh) rnenit, lalu Terdakwa melepas celana dalarnnya dan rnenindih badan Saksi dari atas dengan posisi Saksi di bawah terlentang, kemudian Terdakwa rnernasukkan kemaluannya yang sudah tegang ke dalarn vagina Saksi dengan gerakan maju rnundur kurang lebih selarna 10 (sepuluh) menit, lalu berganti posisi Terdakwa di bawah dan Saksi di atas kurang lebih selama 3 (tiga) menit dan berganti posisi lagi Terdakwa berada di atas dan Saksi berada di bawah dengan rnenggerakkan pantatnya rnaju rnundur kurang lebih selarna 15 (lirna belas) menit, lalu Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam vagina Saksi. Selanjutnya Saksi dan Terdakwa mengobrol, lalu Terdakwa mengatakan kepada Saksi bahwa Saksi harus menuruti kernauan Terdakwa, jika Saksi tidak mau, maka persetubuhan Saksi dengan Praka Mar Xxxxakan dilaporkan kepada suami Saksi (Kopda Mmi Xxxx).
23 11. Bahwa setelah persetubuhan yang pertama pada tanggal 01 Agustus 2013 tersebut, sekira seminggu kemudian ketika suami Saksi tidak berada di rumah, pada malam hari Terdakwa datang ke rumah Saksi dan kemudian melakukan persetubuhan dengan Saksi layaknya suami isteri di kamar depan rumah Saksi. Pada hari hari berikutnya setiap kali Kopda Mmi Xxxx (suami Saksi) tidak berada di rumah karena berlayar ataupun karena dinas jaga ksatriaan, Terdakwa selalu meminta jatah untuk bersetubuh dengan Saksi dengan mengancam jika Saksi tidak mau menuruti keinginan Terdakwa, perbuatan zina Saksi dengan Praka Mar Xxxxakan dilaporkan kepada suami Saksi. Persetubuhan Saksi dengan Terdakwa tersebut biasanya dilakukan pada dinihari sekira pukul 24.00 Wib s/d 02.30 Wib, bertempat di kamar depan atau kamar belakang rumah Saksi di Perumahan Surya Asri 2 Blok E 8/27 Sukodono, Sidoarjo. 12. Bahwa pada tanggal tidak ingat lagi bulan Agustus 2014 sekira pukul 02.00 Wib, Terdakwa masuk ke dalarn rumah Saksi yang memang tidak dikunci, lalu Terdakwa rnembangunkan Saksi dan rnengajak Saksi ke ruang tamu, lalu Terdakwa langsung rnelepas pakaian Saksi hingga telanjang bulat dan Terdakwa melepas celana serta celana dalamnya Lalu mengambil kondom dari saku celananya, selanjutnya Terdakwa merebahkan tubuh Saksi di lantai, kemudian Terdakwa menindih tubuh Saksi sambil Terdakwa memasang kondom ke penisnya, dan kemudian Terdakwa memasukan penisnya yang sudah tegang ke dalam vagina Saksi, lalu Terdakwa menggerakkan pantatnya maju mundur, hingga sekira 15 (lima belas) menit kemudian Terdakwa mengeluarkan spermanya ke dalam vagina Saksi. Selanjutnya Terdakwa mengeluarkan penisnya dan melepas kondom yang berisi sperma dari penisnya, dan selanjutnya Terdakwa dan Saksi sama-sama membersihkan diri di kamar mandi, dan setelah itu Terdakwa pulang. 13. Bahwa Saksi dan Terdakwa terakhir kali melakukan persetubuhan pada tanggal tidak ingat lagi bulan Januari 2015 sekira pukul 02.30 Wib, yaitu ketika suami Saksi (Kopda Xxxx) sedang melaksanakan dinas jaga ksatriaan di KRI TCW-533 dengan cara: saat itu pintu rumah tidak Saksi kunci, kemudian Terdakwa langsung masuk ke rumah, lalu masuk ke dalam kamar Saksi dan Iangsung memeluk Saksi yang saat itu sedang tidur hingga Saksi terbangun, kemudian Terdakwa langsung membuka pakaian hingga Saksi telanjang bulat, kemudian Terdakwa menciumi dan meremas payudara Saksi serta menciumi dan menjilati vagina Saksi, kemudian Terdakwa membuka celana dan celana dalamnya lalu Terdakwa merebahkan badan Saksi dan menindih tubuh Saksi, kemudian Terdakwa memasukkan penisnya yang sudah tegang ke dalam vagina Saksi dengan cara menggerakkan pantatnya maju mundur hingga sekira 10 (sepuluh) menit kemudian Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam vagina Saksi, dan setelah itu Terdakwa pulang. 14. Bahwa kalau di rumah Saksi tidak pernah mengunci pintu depan rumah maupun pintu kamar Saksi, karena kunci pintu rumah maupun pintu kamar Saksi sudah rusak, pernah diperbaiki oleh suami Saksi namun rusak kembali, sehingga Saksi hanya menutupkan pintunya dan kemudian mengganjalnya dengan sepatu. Saksi tidak mengunci pintu, karena selain di komplek perumahan tersebut ramai dan aman, di dalam rumah Saksi juga tidak ada barang-barang yang sangat berharga.
24 15. Bahwa sejak pertama kali melakukan persetubuhan dengan Terdakwa di Hotel Pabean tanggal 01 Agustus 2013 sampai dengan yang terakhir bulan Januari 2015, Saksi dan Terdakwa sudah sangat sering dan tidak terhitung lagi melakukan persetubuhan layaknya suami isteri, karena setiap suami Saksi berlayar, dalam seminggu Terdakwa bisa dua kali meminta jatah bersetubuh dengan Saksi, dan selain yang di hotel di daerah Pabean, persetubuhan tersebut semuanya dilakukan di dalam rumah Saksi di Perumahan Surya Asri 2 Blok E 8/27 Sukodono, Sidoarjo, tepatnya di ruang tamu dan di dalam kamar depan atau kamar belakang dalam keadaan pintu dan jendela tertutup namun tidak terkunci. 16. Bahwa Suami Saksi (Kopda Xxxx) mulai mengetahui Saksi telah berselingkuh dengan Terdakwa adalah pada sekira bulan Februari 2015 ketika Kopda Xxxx membuka-buka HP Saksi dan kemudian menemukan di HP Saksi ada foto kemaluan laki-laki dan foto Saksi sedang telanjang bulat (tidak memakai BH dan celana dalam), serta ada catatan Saksi pernah mengirimkan videonya yang sedang mandi kepada Terdakwa melalui Whatsapp, sehingga Saksi tidak bisa mengelak lagi dan kemudian menceritakan semua kejadiannya kepada Kopda Xxxx. 17. Bahwa sejak suami Saksi mengetahui perbuatan Saksi dan Terdakwa, saksi dan suami Saksi tidak pernah lagi melakukan hubungan suami isteri, karena katanya suami Saksi masih terbayang wajah Terdakwa. Atas keterangan Saksi-II tersebut di atas, Terdakwa menyangkal sebagian, yaitu sebagai berikut : Persetubuhan Terdakwa dan Saksi yang pertama di Hotel Permata Pabean Sidoarjo bukan dilakukan pada tanggal 01 Agustus 2013, melainkan sekira tanggal 10 Agustus 2013 (malam lebaran Idhul Fitri 2913) setelah Terdakwa selesai mengantar isteri Terdakwa pulang ke kampungnya di Banyuwangi, dan pada waktu itu yang mengajak adalah Saksi setelah Saksi mengetahui isteri Terdakwa pulang ke Banyuwangi. Terdakwa tidak pernah meminta jatah bersetubuh dengan Saksi, tetapi Saksi sendiri yang mencegat Terdakwa untuk berpesan agar nanti malam Terdakwa datang ke rumah Saksi dan memberitahu bahwa pintu rumah Saksi tidak dikunci. Terdakwa tidak pernah mengancam Saksi, bahkan Saksi yang mengajak Terdakwa untuk bersetubuh, dan setiap Terdakwa masuk ke rumah Saksi, Saksi selalu sudah menunggu di depan kamar dengan baju tidur yang merangsang. Pada waktu di ruang tamu, persetubuhan tidak dilakukan di lantai, tetapi dilakukan di atas sofa ruang tamu, dan pintu rumah Saksi tidak rusak, tetapi memang sengaja tidak dikunci untuk memberi kesempatan Terdakwa masuk ke dalam rumah Saksi. Atas sangkalan Terdakwa tersebut di atas, Saksi-II menyatakan bahwa Terdakwa berbohong, dan Saksi-II tetap pada keterangannya. Saksi – III
: Nama lengkap: XXXX; Pekerjaan: Ibu rumah tangga; Tempat, tanggal Iahir: Banyuwangi, 24 Agustus 1975; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Perempuan; Agama: Islam; Tempat tinggal: Perum Surya Asri II BJok E.8 No.29 RT.037 RW.012 Desa Jumputrejo, Kec. Sukodono, Kab. Sidoarjo. Pada pokoknya rnenerangkan sebagai berikut :
25 1. Bahwa Saksi mulai kenal dengan Terdakwa pada tahun 1997 di Surabaya ketika Saksi masih bekerja di Pabrik sepatu, dan sekarang adalah sebagai suami Saksi. 2. Bahwa Saksi menikah dengan Terdakwa pada hari Minggu tanggal 22 Agustus 1999 di rumah orangtua Saksi di Desa Gumirih, Kec. Singojuruh, Kab. Banyuwangi, sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor: 285/67/VIII/1999 tanggal 23 Agustus 1999, dan dari pernikahan teçsebut Saksi dan Terdakwa dikaruniai 1 (satu) orang anak perempuan yang lahir pada tanggal 20 September 2006 dan diberi nama Xxxx. 3. Bahwa selama Saksi rnenikah dengan Terdakwa, rumah tangga Saksi harmonis dan Terdakwa adalah sosok suami dan bapak yang sangat baik terhadap Saksi dan anaknya. 4. Bahwa pada tahun 2009 Saksi dan Terdakwa pindah menempati rumah sendiri di Perum Surya Asri II BJok E.8 No.29 RT.037 RW.012 Desa Jumputrejo, Kec. Sukodono, Kab. Sidoarjo, bersebelahan dengan rumah yang ditempati oleh Kopda Xxxx, sehingga Saksi menjadi kenal dengan isteri Kopda Xxxx yang bernama Xxxx. 5. Bahwa sebagai tetangga, hubungan Saksi dengan Sdri. Xxxx biasa-biasa saja dan jarang berkomunikasi, karena Sdri. Xxxx tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga di perumahan tersebut. 6. Bahwa selama bertetangga dengan Sdri. Xxxx, Saksi tidak pernah melihat ada hal yang aneh antara Terdakwa dengan Sdri. Xxxx. Namun sekira 3 minggu sebelum Kopda Xxxx (suami Xxxx) melapor ke Pomal, Saksi memperhatikan kalau Sdri. Xxxx mau keluar rumah untuk berangkat kerja, ia selalu melihat-lihat dulu ke arah rumah Saksi seperti ada yang dicari, dan Saksi juga melihat kalau Terdakwa mau keluar rumah, Terdakwa selalu menengok ke arah rumah Sdri. Xxxx. Saksi pernah menanyakan kepada Terdakwa mengenai keanehan tersebut, namun Terdakwa hanya mengatakan tidak ada apa-apa dengan Sdr. Xxxx, sehingga Saksi percaya saja pada Terdakwa. 7. Bahwa Saksi tidak rnengetahui kapan dan dirnana serta berapa kali Terdakwa telah melakukan persetubuhan dengan Sdri. Xxxx. 8. Bahwa setelah Saksi mengetahui Terdakwa telah diadukan Kopda Xxxx karena dituduh telah rnelakukan persetubuhan dengan Sdri. Xxxx, Saksi selaku isteri Terdakwa hanya bisa pasrah, dan Saksi telah rnemaafkan Terdakwa dan Saksi tidak akan mengadukan Terdakwa. Atas keterangan Saksi-III membenarkan seluruhnya. Saksi – IV
tersebut
di
atas,
Terdakwa
: Nama Iengkap: XXXX; Pangkat/NRP: Praka Mar/111025; Jabatan: Anggota Satang Denmako: Kesatuan: Denmako Kobangdikal; Tempat/tanggal Iahir: Jepara, 28 Pebruari 1985; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Laki-laki; Agama: Islam; Tempat tinggal: Desa Dayurejo, Dusun Klataan RT.01 RW.01 Prigen, Pasuruan. Bahwa Saksi-IV telah dipanggil secara sah sesuai ketentuan Pasal 139 UU No. 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer, namun Saksi tidak hadir di sidang karena Saksi sudah dipecat dari dinas
26 militer dan tidak diketahui lagi tempat tinggalnya. Selanjutnya atas permintaan Oditur Militer, dengan mendasari ketentuan Pasal 155 UU No.31 Th.1997, dan atas persetujuan Terdakwa, dibacakan keterangan Saksi-IV di depan Penyidik yang telah dikuatkan dengan Berita Acara Penyumpahan sesuai agamanya, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa sebelumnya Saksi tidak kenal dengan Terdakwa. Saksi baru mengenal Terdakwa pada tanggal 01 Agustus 2013, ketika Saksi ditangkap oleh Terdakwa yang tiba-tiba masuk ke dalam rumah Sdri. Xxxx ketika Saksi sedang berciuman dengan Sdri. Xxxx di balik pintu ruang tamu rumah Sdri. Xxxx di Sukorejo RT.09 RW.03 Kec. Buduran, Sidoarjo. Sedangkan Saksi kenal dengan Sdri. Xxxx pada bulan Juni 2013 di Jalan Raya Buduran ketika Saksi dalam perjalanan pulang ke Prigen, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa maupun dengan Sdri. Xxxx, namun Saksi menjalin hubungan pacaran dengan Sdri. Xxxx. 2. Bahwa pada tanggal 01 Agustus 2013 sekira pukul 21.00 Wib, Saksi ditelepon oleh Sdri. Xxxx yang meminta Saksi agar main ke rumahnya, karena di rumah Sdri. Xxxx ada orang kerja mengecat rumahnya, namun waktu itu Saksi mengatakan jika Saksi tidak tahu alamat rumah Sdri. Xxxx, sehingga Sdri. Xxxx lalu menjemput Saksi di perempatan Gedangan Sidoarjo, dan kemudian Saksi dan Sdri. Xxxx jalan bareng beriringan mengendarai sepeda motor masingmasing menuju ke rumah Sdri. Xxxx. 3. Bahwa setelah Saksi sampai di rumah Sdri. Xxxx, Saksi kaget melihat ada foto anggota TNI-AL di dinding rumah Sdri. Xxxx, yang ternyata adalah suami Sdri. Xxxx, namun saat itu Sdri. Xxxx hanya senyum-senyum, sehingga Saksi merasa takut dan ingin pamit pulang, namun tidak diijinkan oleh Sdri. Xxxx dengan mengatakan pulangnya nanti saja kalau tukang catnya sudah pulang. 4. Bahwa pada sekira pukul 22.30 Wib, setelah tukang catnya pulang, Saksi juga pamit akan pulang, namun dicegah oleh Sdri. Xxxx sambil mengatakan bahwa nanti kalau ditanya orang, Sdri. Xxxx akan berkata jika Saksi adalah saudara suaminya dari Jawa Tengah, dan bahkan saat itu Saksi disuruh tidur di dalam kamar Sdri. Xxxx, namun Saksi tidak mau dan Saksi tetap ingin pulang. 5. Bahwa kemudian ketika Saksi berdiri mau pulang, tiba-tiba Sdri. Xxxx mengajak Saksi berciuman di belakang pintu ruang tamu yang terbuka sedikit sambil Sdri. Xxxx menurunkan celana training dan celana dalamnya sebatas lutut. Oleh karena Saksi tidak tahan dengan godaan Sdri. Xxxx, maka Saksi juga membuka resleting celananya dan kemudian mengeluarkan kemaluan Saksi yang sudah tegang untuk dimasukkan ke lubang kemaluan Sdri. Xxxx. 6. Bahwa pada waktu itu sebenarnya Saksi mengetahui ada orang yang mondar-mandir di depan pagar rumah Sdri. Xxxx, namun Saksi tidak terlalu mempedulikan dan Saksi tetap berusaha memasukkan kemaluannya yang sudah tegang ke dalam lobang kemaluan Sdri. Xxxx. Namun sebelum Saksi berhasil memasukkan kemaluannya ke lobang kemaluan Sdri. Xxxx, tiba-tiba orang yang mondar-mandir di depan rumah Sdri. Xxxx tersebut yang kemudian diketahui sebagai Terdakwa dalam perkara ini masuk ke dalam rumah dan mendapati Saksi dan Sdri. Xxxx dalam kondisi Sdri. Xxxx sedang memelorotkan training dan celana dalamnya sampai batas lutut dan Saksi resleting celananya dalam keadaan terbuka, sehingga Terdakwa langsung
27 menempeleng muka Saksi, lalu Saksi meminta maaf, dan selanjutnya KTP dan KTA Saksi diminta oleh Terdakwa. 7. Bahwa pada besok siangnya Saksi ditelepon oleh Terdakwa yang meminta Saksi agar menghadap Terdakwa di SPBU di Jl. Juanda Sedati. Setelah Saksi bertemu dengan Terdakwa di SPBU Sedati, Terdakwa menyuruh Saksi dan Sdri. Xxxx agar menandatangani surat pernyataan yang isinya menyatakan bahwa Saksi dan Sdri. Xxxx tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. Setelah Saksi menanda-tangani surat pernyataan tersebut, kemudian Saksi pulang, dan selanjutnya Saksi tidak mau berhubungan lagi dengan Sdri. Xxxx. 8. Bahwa sekira seminggu kemudian, Sdri. Xxxx menelepon Saksi dan mengatakan jika surat pernyataan yang pernah ditanda-tangani Saksi dan Sdri. Xxxx tersebut ternyata oleh Terdakwa digunakan untuk mengancam Sdri. Xxxx, yaitu jika Sdri. Xxxx tidak mau bersetubuh dengan Terdakwa maka perbuatan Sdri. Xxxx dan Saksi akan dilaporkan kepada suami Sdri. Xxxx (Kopda Mmi Xxxx) atau ke Provost kesatuan. Atas keluhan Sdri. Xxxx tersebut, Saksi mengatakan agar Sdri. Xxxx sabar, lalu dijawab oleh Sdri. Xxxx: “Biarlah Saya yang menanggung semua ini". 9. Bahwa setelah lama tidak ada komunikasi, tiba-tiba pada sekira bulan Februan 2015 Sdri. Xxxx dan suaminya (Kopda Mmi Xxxx) datang ke rumah Saksi di Prigen untuk menyelesaikan permasalahan Saksi dengan Sdri. Xxxx pada bulan Agustus 2013 secara kekeluargaan. Namun dalam perkembangannya permasalahan Saksi dan Sdri. Xxxx tersebut dilakukan proses hukum, hingga Saksi menjadi Terdakwa di perkara yang lain. Atas keterangan Saksi-IV membenarkan seluruhnya. Menimbang
: Bahwa di dalam persidangan menerangkan sebagai berikut :
tersebut
di
Terdakwa
atas,
Terdakwa
pada
pokoknya
1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AL melalui Dikcatam Milsuk XI/1 T.A. 1992/1993 di Kobangdikal Surabaya. Setelah lulus dan dilantik dengan Pangkat Kelasi Dua Mpu NRP.76934, Terdakwa berdinas di Satuan Udara Koarmatim (sekarang namanya Skadron 800 Wing Udara 1 Puspenerbal) sebagai mekanik pesawat. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa dengan pangkat Kopka masih berdinas di Skadron 800 Wing Udara 1 Puspenerbal sampai dengan sekarang. 2. Bahwa Terdakwa telah menikah dengan Sdri. Xxxx pada tanggal 22 Agustus 1999 di KUA Kec. Singojuruh, Kab. Banyuwangi sesuai Kutipan Akta Nikah dari KUA Kec. Singojuruh, Banyuwangi, Nomor: 285/67/VIII/1999 tanggal 23 Agustus 1999. Dari pernikahan tersebut Terdakwa dan Sdri. Xxxx dikarunial 1 (satu) orang anak perempuan yang lahir pada tanggal 20 September 2006 yang diberi nama Xxxx. 3. Bahwa pada tahun 2009 Terdakwa bersama isteri dan anak mulai menempati rumah sendiri di Perumahan Surya Asri 2 Blok E8 Nomor 29 Desa Jumputrejo, Kec. Sukodono, Sidoarjo. Pada waktu tinggal di Perumahan tersebut, Terdakwa menjabat sebagai Kepala
28 Lorong merangkap sebagai Kepala Seksi Keamanan di Perumahan tersebut. 4. Bahwa setelah tinggal di Perumahan Surya Asri 2, Terdakwa mulai kenal dengan Kopda Mmi Xxxx dan isterinya yang bernama Sdri. Xxxx yang tinggal bersebelahan (bertetangga) dengan rumah Terdakwa, yaitu Kopda Xxxx tinggal di Blok E8 Nomor 27 di sebelah kiri rumah Terdakwa. 5. Bahwa selama tinggal dan bertetangga dengan Kopda Mmi Xxxx di Perumahan Surya Asri 2 Desa Jumputrejo, Sukodono, Sidoarjo, Terdakwa sering mengobrol dan akrab dengan Kopda Mmi Xxxx, dan Terdakwa mengetahui bahwa Kopda Mmi Xxxx sering berlayar hingga berbulan-bulan meninggalkan isteri dan anaknya di Perumahan tersebut. 6. Bahwa pada tanggal 31 Juli 2013 sekira pukul 23.00 Wib, ketika Terdakwa sedang duduk-duduk di Poskamling Perumahan Surya Asri 2 yang terletak di perempatan ujung gang rumahnya, Terdakwa melihat ada seorang laki-laki yang belum Terdakwa kenal bertamu ke rumah Kopda Mmi Xxxx, padahal Terdakwa mengetahui bahwa pada waktu itu Kopda Mmi Xxxx sedang tidak berada di rumah karena sedang berlayar, sehingga Terdakwa curiga dan kemudian mengawasi dari kejauhan keadaan di rumah Kopda Mmi Xxxx. 7. Bahwa pada sekira pukul 23.30 Wib, Terdakwa pulang ke rumah Terdakwa yang terletak di samping rumah Kopda Mmi Xxxx, dan Terdakwa melihat tamu laki-laki di rumah Kopda Xxxx belum juga pulang dan masih berada di ruang tamu rumah Kopda Xxxx bersama dengan isteri Kopda Mmi Xxxx yang bernama Sdri. Xxxx. 8. Bahwa oleh karena Terdakwa merasa curiga dengan gerakgerik tamu laki-laki yang datang bertamu tengah malam ketika Kopda Mmi Xxxx sedang tidak berada di rumah, maka pada sekira pukul 00.00 Wib Terdakwa keluar rumah lagi untuk kembali ke Poskamling sambal mengawasi keadaan rumah Kopda Mmi Xxxx. Namun pada waktu Terdakwa keluar rumah, Terdakwa melihat sepeda motor tamu laki-laki tersebut masih ada di depan rumah Kopda Mmi Xxxx, tetapi orangnya sudah tidak terlihat lagi di ruang tamu, sehinggga Terdakwa semakin curiga dan kemudian Terdakwa rnenghampiri rurnah Kopda Mmi Xxxx untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh isteri Kopda Mmi Xxxx dengan tamu laki-laki tersebut. 9. Bahwa setelah Terdakwa sarnpai di depan pintu rumah Kopda Mmi Xxxx yang setengah terbuka, Terdakwa melihat ada lutut kaki di belakang pintu dan pintunya bergerak maju mundur, kemudian Terdakwa mendekat dan membuka pintu rumah Kopda Mmi Xxxx yang sedang bergerak-gerak tersebut, hingga kemudian Terdakwa melihat Sdri. Xxxx dan tamu laki-laki tersebut sedang bersetubuh di balik pintu ruang tamu dengan posisi Sdri. Xxxx setengah telanjang (hanya menurunkan celana training dan celana dalamnya sebatas lutut), sedangkan tamu laki-laki tersebut hanya membuka retsleting celananya, dengan posisi Sdri. Xxxx berada di bawah dan tamu lakilakinya berada di atas, lalu Terdakwa langsung menendang daun pintu rurnah Sdri. Xxxx, hingga Sdri. Xxxx dan tamu laki-laki tersebut kaget, lalu mereka segera merapihkan pakaiannya, dan kemudian meminta maaf dan meminta ampun kepada Terdakwa. 10. Bahwa kemudian Terdakwa meminta idenditas tamu laki-laki tersebut yang ternyata bernama Praka Mar Xxxxanggota Denma
29 Kobangdikal, lalu Terdakwa menempeleng Praka Mar Xxxx, lalu Praka Mar Xxxxmaupun Sdri. Xxxx memohon kepada Terdakwa agar tidak mengadukan kejadian tersebut kepada suami Sdri. Xxxx (Kopda Mmi Xxxx), lalu Terdakwa mengatakan kepada mereka agar tidak mengulangi lagi perbuatannya, kemudian Terdakwa meminta nomor HP Praka Mar Xxxxdan Sdri. Xxxx, dan selanjutnya Terdakwa rnenyuruh Praka Mar Xxxxpulang. 11. Bahwa pada besok harinya sekira pukul 09.00 Wib, Terdakwa menelepon Praka Mar Xxxxdan Sdri. Xxxx dan selanjutnya mempertemukan Sdri. Xxxx dengan Praka Mar Xxxxdi SPBU Jl. Juanda, Sedati. Setelah Praka Mar Xxxxdan Sdri. Xxxx sampai di SPBU Sedati, Terdakwa lalu membuatkan Surat Pernyataan yang isinya menyatakan bahwa Praka Mar Xxxxdan Sdri. Xxxx tidak akan lagi melakukan persetubuhan dan akan memutuskan hubungan walaupun melalui telepon. Setelah Sdri. Xxxx, Praka Mar Xxxxdan Terdakwa selaku Saksi menanda-tangani Surat Pernyataan tersebut, kemudian Terdakwa menyuruh Sdri. Xxxx dan Praka Mar Xxxxuntuk pulang ke rumah masing-masing, sehingga Praka Mar Xxxxlalu meninggalkan SPBU untuk pulang ke rumahnya, narnun Sdri. Xxxx tidak mau pulang karena katanya kepalanya masih pening, sehingga Sdri. Xxxx lalu istirahat di tempat tersebut dan baru pulang pada sekira pukul 11.00 Wib. Selanjutnya Surat Pernyataan dibawa Terdakwa dan kemudian disimpan di laci meja Terdakwa di Puspenerbal. 12. Bahwa setelah kejadian tersebut, pada hari-hari berikutnya Terdakwa menjadi sering berkomunikasi dengan Sdri. Sofi Novita, baik rnelalui SMS maupun telepon, dan Terdakwa juga sering bertemu secara langsung dengan Sdri. Xxxx. 13. Bahwa pada pertengahan bulan Agustus 2013 atau dua minggu setelah penanda-tanganan surat pernyataan, pada sekira pukul 20.30 Wib (malam lebaran Idhul Fitri 2013), Sdri. Xxxx menelepon Terdakwa dengan menanyakan posisi Terdakwa, lalu Terdakwa menjawab: “Lagi antar isteri ke tempat Travel di daerah Pasar Wisata Sedati”. Kemudian pada sekira pukul 21.00 Wib, Sdri. Xxxx menelepon lagi Terdakwa dan mengatakan jika ia akan ke tempat Terdakwa berada, lalu Terdakwa jawab: “Jangan, karena sudah malam”. Kemudian pada sekira pukul 21.30 Wib, Sdri. Xxxx menelepon lagi Terdakwa dengan mengatakan bahwa ia (Sdri. Xxxx) sudah berada di SPBU Sedati, lalu Terdakwa mendatangi Sdri. Xxxx di SPBU Sedati. 14. Bahwa setelah Terdakwa menemui Sdri. Xxxx di SPBU Sedati, selanjutnya Sdri. Xxxx rnengajak Terdakwa mencari kamar hotel, hingga kemudian Terdakwa dan Sdri. Xxxx rnencari kamar Hotel dengan rnenggunakan sepeda motor Honda Supra X 125 warna merah rnilik Sdri. Xxxx menuju ke Hotel Permata di daerah Pabean Juanda. Setelah sarnpai di Hotel Permata, Terdakwa langsung pesan satu kamar atas narna Terdakwa dengan harga sebesar Rp.190.000,-(seratus Sembilan puluh ribu rupiah), lalu Sdri. Xxxx mernberi uang Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) dan Terdakwa rnenambahi Rp.90.000,-(sembilan puluh ribu rupiah), dan selanjutnya Terdakwa dan Sdri. Xxxx masuk ke dalam sebuah kamar yang nomornya lupa di Hotel Permata di daerah Pabean Juanda. 15. Bahwa setelah di dalam kamar, Terdakwa dan Sdri. Xxxx langsung berciuman bibir, kemudian Sdri. Xxxx berkata: "Sebentar dulu", lalu Sdri. Xxxx membawa tasnya masuk ke dalam kamar
30 mandi, sedangkan Terdakwa berbaring di tempat tidur. Beberapa saat kemudian Sdri. Xxxx keluar dari kamar mandi dengan mengenakan pakaian yang kainnya transparan, sehingga Terdakwa dapat melihat jika Sdri. Xxxx tidak memakal BH dan CD, lalu Sdri. Xxxx mendatangi Terdakwa di tempat tidur, kemudian Terdakwa dan Sdri. Xxxx berciuman bibir, lalu Sdri. Xxxx melepas celana panjang jean warna abu-abu yang dipakainya dan juga celana dalam Terdakwa, kemudian Sdri. Xxxx meraba-raba dan memegang kemaluan Terdakwa yang sudah tegang, lalu Terdakwa juga memegang vagina Sdri. Xxxx, lalu Sdri. Xxxx melepas baju dan kaos yang dipakai Terdakwa hingga Terdakwa dan Sdri. Xxxx sama-sama telanjang bulat, kemudian Terdakwa dan Sdri. Xxxx berciuman lagi sambil tangan Terdakwa meremas-remas payudara Sdri. Xxxx, sedangkan Sdri. Xxxx memegang dan mengkulum penis Terdakwa, lalu Terdakwa merebahkan badan Sdri. Xxxx dan menindihnya, lalu Terdakwa memasukkan penisnya yang sudah tegang ke dalam vagina Sdri. Xxxx. Beberapa saat kemudian Terdakwa dan Sdri. Xxxx berubah posisi, yaitu Sdri. Xxxx di atas dan Terdakwa di bawah, hingga sekira 2 (dua) menit kemudian Sdri. Xxxx mengalami klimaks, lalu Terdakwa dan Sdri. Xxxx merubah posisi lagi, yaitu Sdri. Xxxx berada di bawah dan Terdakwa berada di atas, hingga sekira 2 (dua) menit kemudian Terdakwa mengalami klimaks dan mengeluarkan spermanya di atas perut Sdri. Xxxx. 16. Bahwa setelah selesai bersetubuh di sebuah kamar hotel Permata Sedati, kemudian Terdakwa dan Sdri. Xxxx sama-sama membersihkan diri, dan selanjutnya Terdakwa dan Sdri. Xxxx berbncengan sepeda motor bersama-sama meninggalkan hotel menuju ke SPBU Jl. Juanda Sedati tempat mobil Terdakwa diparkir. Setelah sampai di pertigaan Sedati (Pos Pomal/seberang SPBU) Terdakwa turun dari sepeda motor Sdri. Xxxx dan selanjutnya Terdakwa pulang dengan menggunakan mobil, sedangkan Sdri. Xxxx pulang dengan menggunakan sepeda motor Honda Supra X 125 milik Sdri. Xxxx. 17. Bahwa pada tanggal lupa bulan Nopember 2013 sekira pukul 14.00 Wib, ketika Terdakwa berada di Kantor, Terdakwa ditelepon oleh Sdri. Xxxx yang mengatakan agar nanti malam Terdakwa datang ke rumah Sdri. Xxxx, dan Sdri. Xxxx juga mengatakan jika pintu rumah tidak di kunci dan pagarnya di buka selebar badan. Atas permintaan Sdri. Xxxx tersebut, pada sekira pukul 01.00 Wib, Terdakwa datang dan langsung masuk ke dalam rumah Sdri. Xxxx yang saat itu pintunya tidak dikunci hanya diganjal sepatu saja. 18. Bahwa setelah Terdakwa masuk ke dalam rumah, Terdakwa melihat Sdri. Xxxx sudah menunggu di depan kamar dengan mengenakan baju tidur tipis warna pink tanpa menggunakan BH dan CD, kemudian Terdakwa dan Sdri. Xxxx berciuman sebentar di depan kamar, lalu Sdri. Xxxx mengajak Terdakwa masuk ke dalam kamar depan, namun Terdakwa tidak mau karena tempat tidurnya dari besi yang bunyi jika ditempati, hingga kemudian Terdakwa dan Sdri. Xxxx pindah ke dalam kamar yang berada di belakang yang kasurnya berada di bawah. Kemudian Sdri. Xxxx langsung membuka celana Terdakwa, lalu Sdri. Xxxx membuka baju tidurnya sendiri, dan selanjutnya Terdakwa dan Sdri. Xxxx melakukan persetubuhan dengan posisi Terdakwa di atas dan Sdri. Xxxx berada di bawah. Sekira I (satu) sampai 2 (dua) menit kemudian Terdakwa dan Sdri. Xxxx lalu berganti posisi, yaitu Sdri. Xxxx berada di atas dan Terdakwa berada di bawah, lalu Sdri. Xxxx menggerakkan badannya naik turun hingga sekira 15 (lima belas) menit Terdakwa mengalami
31 klimaks dan mengeluarkan spèrmanya di dalam vagina Sdri. Xxxx. Setelah selesai bersetubuh, Terdakwa membersihkan diri dan kemudian pamit pulang, dan saat itu Terdakwa diantar sampai di depan pintu, lalu Sdri. Xxxx mencium pipi Terdakwa. 19. Bahwa pada hari-hari berikutnya Terdakwa dan Sdri. Xxxx menjadi sering bersetubuh, seluruhnya sebanyak 9 (sembilan) kali, yaitu sebagai berikut : a. Pada pertengahan bulan Agustus 2013 bersetubuh di Hotel Permata di daerah Pabean Sedati sebanyak 1 (satu) kali; b. Pada bulan Nopember 2013 bersetubuh di kamar belakang rumah Sdri. Xxxx; c. Pada sekira bulan Januari 2014 bersetubuh di rumah Sdri. Xxxx di kamar belakang sebanyak 2 (dua) kali; d. Pada sekira bulan Maret 2014 bersetubuh di rumah Sdri. Xxxx di kamar depan sebanyak 1 (satu) kali; e. Pada sekira bulan April 2014 sekira pukul 01.00 Wib bersetubuh di rumah Sdri. Xxxx di ruang tamu sebanyak 1 (satu) kali; f. Pada sekira bulan Mei 2014 bersetubuh di rumah Sdri. Xxxx di kamar depan sebanyak 1 (satu) kali; g. Pada sekira bulan Oktober 2014 bersetubuh di rumah Sdri. Xxxx di kamar depan sebanyak 1 (satu) kali; h. Pada sekira butan Nopember 2014 bersetubuh di rumah Sdri. Xxxx di kamar depan sebanyak 1 (satu) kaIi; i. Pada akhir bulan Januari 2015 sekira pukut 01.30 Wib, bersetubuh di rumah Sdri. Xxxx di kamar depan sebanyak 1 (satu) kali. 20. Bahwa persetubuhan Terdakwa dengan Sdri. Xxxx yang dilakukan pada bulan April 2014 sekira pukul 01.00 Wib di ruang tamu rumah Sdri. Xxxx dilakukan dengan cara sebagai berikut : Pada sekira pukul 01.00 Wib, seperti biasa Terdakwa masuk ke dalam rumah Sdri. Xxxx melalui pintu depan yang tidak dikunci tetapi hanya diganjal dengan sepatu. Kemudian Terdakwa duduk di kursi ruang tamu diikuti oleh Sdri. Xxxx yang duduk di sebelah Terdakwa, lalu Sdri. Xxxx melepas baju yang dipakainya, sedangkan Terdakwa hanya melepas celananya saja. Selanjutnya Terdakwa dan Sdri. Xxxx bercumbu dan berciuman hingga Terdakwa dan Sdri. Xxxx merasa terangsang, lalu Terdakwa dan Sdri. Xxxx bersetubuh dengan cara Terdakwa duduk di kursi dan Sdri. Xxxx duduk dipangkuan Terdakwa dengan posisi saling berhadapan, lalu Terdakwa mengambil kondom dari saku celananya dan memakaikan ke penisnya, kemudian Sdri. Xxxx memasukkan kemaluan Terdakwa yang sudah tegang ke lobang kemaluannya hingga sekira 2 (dua) menit kemudian Sdri. Xxxx mengatakan tidak enak, lalu Sdri. Xxxx mengeluarkan kemaluan Terdakwa dari kemaluannya untuk membuka kondom dari kemaluan Terdakwa, dan selanjutnya Sdri. Xxxx memasukkan lagi kemaluan Terdakwa ke lobang kemaluan Sdri. Xxxx. Sekira 10 (sepuluh) menit kemudian Sdri. Xxxx mencamai klimaks dan mengeluarkan cairan, namun Terdakwa belum mencapai klimaks (orgasme), sehingga Sdri. Xxxx lalu mengulum/mengoral kemaluan Terdakwa hingga Terdakwa mengeluarkan spermanya di mulut Sdri. Xxxx. Setelah selesai bersetubuh Terdakwa membersihkan diri, memakai celana, dan kemudian pamit pulang. 21. Bahwa persetubuhan yang dilakukan Terdakwa dan Sdri. Xxxx semuanya dilakukan atas dasar suka sama suka, dan bahkan sering
32 didahului dengan cerita-cerita mengenai rumah tangga Sdri. Xxxx yang kurang harmonis. Menimbang
: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan yang berupa : 1.
Surat-surat : a. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Tanda Prajurit No. D/1955/KTP/Xll/13/Mabesal tanggal 23 Desember 2013 atas nama Kopka Mpu Xxxx NRP.76934, Ta Ron 800 Wing Udara 1; b. 1 (satu) lembar fotocopy Kutipan Akta Nikah dari KUA Kec. Singojuruh, Kab. Banyuwangi, Nomor: 285/67/VIII/1999 tanggal 23 Agustus 1999 atas nama Xxxx dan Xxxx; c. 1 (Satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga No. 3515141603110003 tanggal 20 Maret 2011 atas nama Xxxx; d. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga Dinas Nomor: KK/49/II/2014 an. Kopka Xxxx NRP.76934 Ta Ron 800 Wing Udara 1; e. 1 (satu) lembar fotocopy KPI Nomor: 374/Xl/1999/KPI/ MINPERS tanggal 15 Nopember 1999 atas nama Xxxx dan Xxxx; f. 1 (satu) lembar fotocopy Tanda Anggota Jalasenastri Nomor: 61048 tanggal 26 Oktober 2009 atas nama Siti Mijalta; g. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Tanda Penduduk NIK: 3515146408750003 atas nama Xxxx; h. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Tanda Penduduk NIK: 3515155511820007 atas nama Xxxx; i. 1 (satu) lembar fotocopy Kutipan Akta Nikah dari KUA Kec. Buduran, Kab. Sidoarjo, Nomor: 226/58/Vl/2004 tanggal 26 Juni 2004 atas nama Xxxx dan Xxxx; j. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga Dinas atas nama Kls Mmi Xxxx NRP.94548; k. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga Kel./Desa Banjar Kemantren Nomor: 12.1412/08/28441 tanggal 10 Maret 2008 atas nama Xxxx; I. 1 (satu) lembar fotocopy KTA Nomor: 896/Ta/Xl/10/Arti tanggal 12 Nopember 2010 atas nama Kopda Mmi Xxxx; m. 1 (satu) lembar fotocopy Surat Pernyataan tertanggal 01 Agustus 2013 atas nama Pihak I Praka Mar XxxxNRP.111025 dan pihak II Xxxx disaksikan oleh Kopka Mpu Dadang NRP 76934, yang intinya menyatakan bahwa “pihak I telah melakukan perzinahan dengan pihak II pada tanggal 31 Juli 2013 pukul 24.00 Wib di rumah pihak II. Setelah mengetahui bahwa pihak II telah bersuami, pihak I sadar dan menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi serta tidak akan berhubungan kembali”. n. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan tertanggal 17 Maret 2015 yang dibuat oleh Kopda Mmi Panjianto NRP 94548 anggota KRI TCW-533, yang intinya Kopda Mmi Xxxx memohon kepada Danpomal Lantamal V untuk memproses secara hukum perbuatan Kopka Mpu Dadang Yuliantoni; o. 1 (satu) lembar Surat Pengaduan tertanggal 17 Maret 2015 yang dibuat oleh Kopda Mmi Xxxx NRP 94548 anggota KRI TCW-533, yang menuntut agar perbuatan Kopka Dadang Yuliantoni diproses secara hokum; p. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan tertanggal 30 April 2015 yang dibuat oleh Xxxx, yang menyatakan bahwa Sdri. Xxxx telah memaafkan dan tidak menuntut perbuatan suaminya (Kopka Dadang Yuliantoni) yang telah bersetubuh dengan Sdri. Xxxx;
33 Surat-surat tersebut angka 1 huruf n, o, dan p tersebut di atas merupakan surat-surat yang berkaitan dengan syarat penuntutan dan tidak berkaitan dengan pembuktian kesalahan yang dilakukan Terdakwa, sehingga surat-surat tersebut harus dikeluarkan dari daftar barang bukti. q. 7 (tujuh) lembar Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Barang Bukti 1 (satu) unit Mobile Phone dan 1 (satu) unit Simcard Indosat yang dibuat Labfor Polri Cabang Surabaya Nomor Lab. 6740/FKF/2015 tanggal 05 Oktober 2015; 2. Barang : 1 (satu) unit HP merk Oppo warna hitam model R 1001 lengkap dengan Simcard Indosat milik Terdakwa yang di dalamnya tersimpan gambar-gambar porno; Kecuali barang bukti tersebut angka 1 huruf n, o, dan p yang merupakan syarat penuntutan sehingga harus dikeluarkan dari daftar barang bukti, masing-masing telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi, serta telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana yang dilakukan Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, sehingga oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa. Menimbang
: Bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa keterangan Saksi-II dan keterangan Terdakwa yang tidak bersesuaian dihubungkan dengan barang bukti yang ada, dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi-II Sdri. Xxxx menerangkan antara lain bahwa setelah Saksi-II tertangkap „basah‟ oleh Terdakwa ketika akan bersetubuh dengan Praka Mar Xxxxpada tanggal 31 Juli 2013 sekira pukul 23.30 Wib, pada besok harinya tanggal 01 Agustus 2013 siang, Saksi-II ditelepon oleh Terdakwa agar datang ke SPBU Jl. Juanda Sedati. Setelah Saksi-II datang ke SPBU Jl. Juanda Sedati ternyata di sana sudah ada Praka Mar Xxxx, dan kemudian Saksi-II dan Praka Mar Xxxxdisuruh Terdakwa untuk menanda-tangani surat pernyataan yang sudah disiapkan oleh Terdakwa yang intinya Saksi-II mengakui telah bersetubuh dengan Praka Mar Xxxxdan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Setelah Saksi-II dan Praka Xxxxmenandatangani surat pernyataan, selanjutnya Saksi-II dan Praka Mar Xxxxdisuruh pulang, sedangkan Surat Pernyataan dibawa oleh Terdakwa. Pada malam harinya sekira pukul 19.00 Wib, Saksi-II di-SMS dan kemudian ditelepon oleh Terdakwa yang meminta agar Saksi-II menemui Terdakwa di SPBU di Jalan Juanda Sedati, Sidoarjo, dengan alasan Terdakwa waktu itu habis mengantar istrinya pulang ke Banyuwangi. Atas permintaan Terdakwa tersebut, pada sekira pukul 19.30 Wib Saksi-II menuju ke SPBU Jl. Juanda Sedati untuk bertemu dengan Terdakwa. Setelah Saksi-II bertemu dengan Terdakwa di SPBU Sedati, Sidoarjo, kemudian Terdakwa mengatakan kepada Saksi-II: “Ikuti aturan main Saya, kita main cantik saja”. Oleh karena Saksi-II merasa telah berzina dengan Praka Mar Xxxx, dan Saksi-II takut perbuatan Saksi-II akan diberitahukan kepada suaminya (Kopda Mmi Xxxx), sedangkan Surat Pernyataan Saksi-II sebagai bukti bahwa Saksi-II telah bersetubuh dengan Praka Mar Xxxxdibawa oleh Terdakwa, maka Saksi-II mengikuti saja permainan Terdakwa, lalu Saksi-II dibonceng Terdakwa naik sepeda motor Honda Supra X warna hitam milik
34 Saksi-II menuju ke sebuah hotel di daerah Pabean Juanda, kemudian Terdakwa mengajak Saksi-II masuk ke sebuah kamar di hotel tersebut yang sudah dipesan sebelumnya oleh Terdakwa dengan menggunakan nama Terdakwa. Setelah Saksi-II dan Terdakwa berada di dalam kamar, Terdakwa Iangsung mengajak Saksi-II bersetubuh, dan pada waktu itu Saksi-II menuruti saja ajakan Terdakwa, karena jika Saksi-II tidak mau menuruti kemauan Terdakwa untuk bersetubuh dengan Terdakwa, Saksi-II takut perbuatan Saksi-II dan Praka Mar Xxxxakan dilaporkan Terdakwa kepada suami Saksi-II (Kopda Mmi Xxxx). Bahwa sejak pertama kali melakukan persetubuhan dengan Terdakwa di Hotel Pabean tanggal 01 Agustus 2013 sampai dengan yang terakhir bulan Januari 2015, Saksi-II dan Terdakwa sudah sangat sering dan tidak terhitung lagi melakukan persetubuhan layaknya suami isteri, karena setiap suami Saksi-II berlayar, dalam seminggu Terdakwa bisa dua kali meminta jatah bersetubuh dengan Saksi-II, dan selain yang di hotel di daerah Pabean, persetubuhan tersebut semuanya dilakukan di dalam rumah Saksi-II di Perumahan Surya Asri 2 Blok E 8/27 Sukodono, Sidoarjo, tepatnya di ruang tamu dan di dalam kamar depan atau kamar belakang dalam keadaan pintu dan jendela tertutup namun tidak terkunci. 2. Bahwa keterangan Saksi-II tersebut sebagian disangkal oleh Terdakwa, yang intinya Terdakwa mengatakan bahwa yang aktif mengajak bersetubuh adalah Saksi-II, bukan Terdakwa. Kemudian ketika Terdakwa diperiksa di persidangan, Terdakwa menerangkan antara lain bahwa setelah Terdakwa menangkap „basah‟ Saksi-II yang sedang bersetubuh dengan Praka Mar Xxxxdi ruang tamu rumah Saksi-II pada tanggal 31 Juli 2013 sekira pukul 24.00 Wib, pada besok harinya sekira pukul 09.00 Wib, Terdakwa menelepon Praka Mar Xxxxdan Saksi-II dan selanjutnya mempertemukan SaksiII dengan Praka Mar Xxxxdi SPBU Jl. Juanda, Sedati. Setelah Praka Mar Xxxxdan Saksi-II sampai di SPBU Sedati, Terdakwa lalu membuatkan Surat Pernyataan yang isinya menyatakan bahwa Praka Mar Xxxxdan Saksi-II tidak akan lagi melakukan persetubuhan dan akan memutuskan hubungan walaupun melalui telepon. Setelah Saksi-II, Praka Mar Xxxx, dan Terdakwa selaku Saksi menandatangani Surat Pernyataan tersebut, kemudian Terdakwa menyuruh Saksi-II dan Praka Mar Xxxxuntuk pulang ke rumah masing-masing, sehingga Praka Mar Xxxxlalu meninggalkan SPBU untuk pulang ke rumahnya, narnun Saksi-II tidak mau pulang karena katanya kepalanya masih pening, sehingga Saksi-II lalu istirahat di tempat tersebut dan baru pulang pada sekira pukul 11.00 Wib. Selanjutnya Surat Pernyataan dibawa Terdakwa dan kemudian disimpan di laci meja Terdakwa di Puspenerbal. Selanjutnya pada sekira tanggal 10 Agustus 2013 pukul 20.30 Wib (malam lebaran Idhul Fitri 2013), atau sekira dua minggu setelah penanda-tanganan surat pernyataan, Saksi-II menelepon Terdakwa dengan menanyakan posisi Terdakwa, lalu Terdakwa menjawab: “Lagi antar isteri ke tempat Travel di daerah Pasar Wisata Sedati”. Kemudian pada sekira pukul 21.00 Wib, Saksi-II menelepon lagi Terdakwa dan mengatakan jika ia akan ke tempat Terdakwa berada, lalu Terdakwa jawab: “Jangan, karena sudah malam”. Kemudian pada sekira pukul 21.30 Wib, Saksi-II menelepon lagi Terdakwa dengan mengatakan bahwa ia (Saksi-II) sudah berada di SPBU Sedati, lalu Terdakwa mendatangi Saksi-II di SPBU Sedati. Setelah Terdakwa menemui Saksi-II di SPBU Sedati, selanjutnya Saksi-II mengajak Terdakwa mencari kamar hotel, hingga kemudian
35 Terdakwa dan Saksi-II rnencari kamar Hotel dengan rnenggunakan sepeda motor Honda Supra X 125 warna merah rnilik Saksi-II menuju ke Hotel Permata di daerah Pabean Juanda. Setelah sarnpai di Hotel Permata, Terdakwa langsung pesan satu kamar atas narna Terdakwa dengan harga sebesar Rp.190.000,-(seratus sembilan puluh ribu rupiah), lalu Saksi-II mernberi uang Rp.100.000,-(seratus ribu rupiah) dan Terdakwa rnenambahi Rp.90.000,-(sembilan puluh ribu rupiah), dan selanjutnya Terdakwa dan Saksi-II masuk ke dalam sebuah kamar yang nomornya lupa di Hotel Permata di daerah Pabean Juanda. Setelah di dalam kamar dan kemudian saling berciuman dan saling merangsang, selanjutnya Terdakwa dan SaksiII melakukan persetubuhan layaknya suami-isteri yang pertama kali atas dasar suka sama suka. -. Bahwa pada hari-hari berikutnya Terdakwa dan Saksi-II menjadi sering bersetubuh, seluruhnya sebanyak 9 (sembilan) kali, yaitu sebagai berikut : a. Pada pertengahan bulan Agustus 2013 bersetubuh di Hotel Permata di daerah Pabean Sedati sebanyak 1 (satu) kali; b. Pada bulan Nopember 2013 bersetubuh di kamar belakang rumah Saksi-II; c. Pada sekira bulan Januari 2014 bersetubuh di rumah SaksiII di kamar belakang sebanyak 2 (dua) kali; d. Pada sekira bulan Maret 2014 bersetubuh di rumah Saksi-II di kamar depan sebanyak 1 (satu) kali; e. Pada sekira bulan April 2014 sekira pukul 01.00 Wib bersetubuh di rumah Saksi-II di ruang tamu sebanyak 1 (satu) kali; f. Pada sekira bulan Mei 2014 bersetubuh di rumah Saksi-II di kamar depan sebanyak 1 (satu) kali; g. Pada sekira bulan Oktober 2014 bersetubuh di rumah Saksi-II di kamar depan sebanyak 1 (satu) kali; h. Pada sekira butan Nopember 2014 bersetubuh di rumah Saksi-II di kamar depan sebanyak 1 (satu) kaIi; i. Pada akhir bulan Januari 2015 sekira pukut 01.30 Wib, bersetubuh di rumah Saksi-II di kamar depan sebanyak 1 (satu) kali. 3. Bahwa sesuai barang bukti 1 (satu) lembar fotocopy Surat Pernyataan tertanggal 01 Agustus 2013 atas nama Pihak I Praka Mar XxxxNRP.111025 dan pihak II Xxxx yang dibuat oleh Kopka Mpu Dadang NRP.76934 (Terdakwa) yang sekaligus juga sebagai Saksi, dinyatakan bahwa “Pihak I telah melakukan perzinahan dengan Pihak II pada tanggal 31 Juli 2013 pukul 24.00 Wib di rumah Pihak II. Setelah mengetahui bahwa Pihak II telah bersuami, Pihak I sadar dan menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi serta tidak akan berhubungan kembali”. Surat pernyataan tersebut kemudian disimpan/dibawa oleh Terdakwa. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis Hakim memberikan penilaian sebagai berikut : Bahwa perbuatan Terdakwa yang memanggil dan mempertemukan Saksi-II dan Praka Xxxxdi SPBU Jl. Juanda Sedati, Sidoarjo, pada tanggal 01 Agustus 2013 sekira pukul 09.00 Wib, kemudian Terdakwa menyodorkan surat pernyataan yang telah disiapkan Terdakwa untuk ditanda-tangani Saksi-II dan Praka Mar Xxxx, dan selanjutnya Terdakwa menyimpan surat pernyataan tersebut di meja kerjanya, perbuatan tersebut tidak lazim dilakukan oleh Terdakwa yang tidak mempunyai kewenangan untuk itu dan
36 juga tidak ada „kepentingannya‟ bagi Terdakwa. Kalaupun niat dan tujuan Terdakwa agar Saksi-II dan Praka Mar Xxxxtidak mengulangi lagi perbuatannya, seharusnya Terdakwa selaku Kepala Keamanan di Perumahan tersebut menyelesaikan permasalahan tersebut bersama dengan pengurus perkumpulan warga (RT/RW) di perumahan tersebut. Sedangkan jika maksud Terdakwa agar perbuatan zina Saksi-II dan Praka Mar Xxxxtidak dilaporkan atau diketahui oleh suaminya (Kopda Mmi Xxxx), maka perbuatan Terdakwa yang „menyembunyikan kesalahan‟ Saksi-II tersebut adalah bertentangan dengan tugas Terdakwa selaku Kepala Lorong merangkap sebagai Kepala Keamanan di Perumahan tersebut, yang sekaligus juga sebagai teman dan senior Kopda Mmi Xxxx di TNI AL yang seharusnya ikut menjaga keamanan dan kedamaian keluarga Kopda Mmi Xxxx yang sedang melaksanakan tugas operasi berlayar menjaga kedaulatan negara. Dengan membawa dan menyimpan surat pernyataan pengakuan zina Saksi-II dengan Praka Mar Xxxx, hal itu telah membuat Saksi-II merasa „tersandera‟ oleh surat pernyataan yang telah ditanda-tanganinya, sehingga Saksi-II merasa harus mengikuti apa yang diinginkan oleh si pemegang surat pernyataan tersebut, dalam hal ini Terdakwa. Karena jika Saksi-II tidak mau mengikuti apa yang diinginkan oleh si pemegang surat pernyataan (Terdakwa), maka ada rasa takut pada diri Saksi-II jika surat pernyataan pengakuan zinanya tersebut akan diberitahukan kepada suami SaksiII (Kopda Mmi Xxxx) yang pasti akan marah pada Saksi-II. Berdasarkan penilaian tersebut berkeyakinan sebagai berikut :
di
atas,
Majelis
Hakim
a. Bahwa yang aktif mengajak persetubuhan yang pertama di Hotel Permata Pabean dan persetubuhan-persetubuhan pada harihari berikutnya adalah Terdakwa selaku orang yang „menyandera‟ (memegang rahasia) Saksi-II. Sedangkan Saksi-II mau melakukan persetubuhan yang pertama di hotel Permata maupun persetubuhanpersetubuhan di hari-hari berikutnya di rumah Saksi-II adalah karena Saksi-II merasa „tersandera‟ oleh surat pernyataan pengakuan zina yang dipegang oleh Terdakwa. b. Bahwa persetubuhan yang pertama yyang dilakukan di Hotel Permata Pabean, waktunya tidak dapat ditentukan secara pasti, namun yang pasti persetubuhan tersebut dilakukan pada bulan Agustus 2013. c. Bahwa oleh karena persetubuhan dilakukan sejak bulan Agustus 2013 sampai dengan yang terakhir pada akhir bulan Januari 2015, persetubuhan dilakukan setiap suami Saksi-II sedang melaksanakan tugas berlayar atau tugas jaga ksatrian, Majelis Hakim berkeyakinan bahwa Saksi-II dan Terdakwa sudah sangat sering bersetubuh dan lebih dari Sembilan kali. Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi di bawah sumpah, dan alat bukti lain di persidangan, maka setelah dihubungkan yang satu dengan yang lainnya diperoleh fakta hukum yang melingkupi perbuatan Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AL melalui Dikcatam Milsuk XI/1 T.A. 1992/1993 di Kobangdikal Surabaya. Setelah lulus dan dilantik dengan Pangkat Kelasi Dua Mpu
37 NRP.76934, Terdakwa berdinas di Satuan Udara Koarmatim (sekarang namanya Skadron 800 Wing Udara 1 Puspenerbal) sebagai mekanik pesawat. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa dengan pangkat Kopka masih berdinas di Skadron 800 Wing Udara 1 Puspenerbal sampai dengan sekarang. 2. Bahwa benar Terdakwa telah menikah dengan Sdri. Xxxx (SaksiIII) pada tanggal 22 Agustus 1999 di KUA Kec. Singojuruh, Kab. Banyuwangi sesuai Kutipan Akta Nikah dari KUA Kec. Singojuruh, Kab. Banyuwangi, Nomor: 285/67/VIII/1999 tanggal 23 Agustus 1999. Dari pernikahan tersebut Terdakwa dan Sdri. Xxxx dikarunial 1 (satu) orang anak perempuan yang lahir pada tanggal 20 September 2006 yang diberi nama Xxxx. 3. Bahwa benar pada tahun 2009 Terdakwa bersama isteri (Saksi Xxxx) dan anak mulai menempati rumah sendiri di Perumahan Surya Asri II Blok E8 Nomor 29 Desa Jumputrejo, Kec. Sukodono, Kab. Sidoarjo. Pada waktu tinggal di Perumahan tersebut, Terdakwa menjabat sebagai Kepala Lorong merangkap sebagai Kepala Seksi Keamanan di Perumahan Surya Asri II tersebut. 4. Bahwa benar setelah tinggal di Perumahan Surya Asri II, Terdakwa mulai kenal dengan Kopda Mmi Xxxx (Saksi-I) dan isterinya yang bernama Sdri. Xxxx (Saksi-II) yang tinggal bersebelahan (bertetangga) dengan rumah Terdakwa, yaitu Saksi Kopda Xxxx tinggal di Blok E8 Nomor 27 di sebelah kiri rumah Terdakwa yang tinggal di Blok E8 Nomor 29. 5. Bahwa benar selama tinggal dan bertetangga dengan Saksi Kopda Mmi Xxxx di Perumahan Surya Asri II Desa Jumputrejo, Sukodono, Sidoarjo, Terdakwa sering mengobrol dan akrab dengan Saksi Kopda Mmi Xxxx, dan Terdakwa mengetahui bahwa Saksi Kopda Mmi Xxxx berdinas di KRI TCW-533 yang sering berlayar hingga berbulan-bulan meninggalkan isteri dan anaknya di Perumahan Surya Asri II tersebut. 6. Bahwa benar pada tanggal 31 Juli 2013 sekira pukul 23.00 Wib, ketika Terdakwa sedang duduk-duduk di Poskamling Perumahan Surya Asri II yang terletak di perempatan ujung gang rumahnya, Terdakwa melihat ada seorang laki-laki yang belum Terdakwa kenal bertamu ke rumah Kopda Mmi Xxxx, padahal Terdakwa mengetahui bahwa pada waktu itu Kopda Mmi Xxxx sedang tidak berada di rumah karena sedang berlayar, sehingga Terdakwa curiga dan kemudian mengawasi dari kejauhan gerak-gerik tamu di rumah Kopda Mmi Xxxx tersebut. 7. Bahwa benar pada sekira pukul 23.30 Wib, Terdakwa pulang ke rumah Terdakwa yang terletak di samping rumah Kopda Mmi Xxxx sambal mengawasi tamu di rumah Kopda Mmi Xxxx, dan pada waktu itu Terdakwa melihat tamu laki-laki di rumah Kopda Mmi Xxxx tersebut belum juga pulang dan masih berada di ruang tamu rumah Kopda Mmi Xxxx bersama dengan isteri Kopda Mmi Xxxx yang bernama Sdri. Xxxx (Saksi-II). 8. Bahwa benar oleh karena Terdakwa merasa curiga dengan gerak-gerik tamu laki-laki yang datang bertamu tengah malam ketika Kopda Mmi Xxxx sedang tidak berada di rumah, maka pada sekira pukul 00.00 Wib Terdakwa lalu keluar rumah lagi untuk kembali ke Poskamling sambil mengawasi gerak-gerik tamu di rumah Kopda
38 Mmi Xxxx. Pada waktu Terdakwa keluar rumah, Terdakwa melihat sepeda motor tamu laki-laki tersebut masih ada di depan rumah Kopda Mmi Xxxx, namun orangnya sudah tidak terlihat lagi di ruang tamu, sehinggga Terdakwa semakin curiga dan kemudian Terdakwa rnenghampiri rurnah Kopda Mmi Xxxx untuk melihat dari dekat apa yang sedang dilakukan oleh isteri Kopda Mmi Xxxx (Saksi Xxxx) dengan tamu laki-laki tersebut. 9. Bahwa benar setelah Terdakwa sarnpai di depan pintu rumah Kopda Mmi Xxxx yang setengah terbuka, Terdakwa melihat ada lutut kaki di belakang pintu dan daun pintunya bergerak maju mundur, kemudian Terdakwa mendekat dan membuka pintu rumah Kopda Mmi Xxxx yang sedang bergerak-gerak tersebut, hingga kemudian Terdakwa melihat Saksi Xxxx dan tamu laki-laki tersebut sedang bersetubuh di balik pintu ruang tamu dengan posisi Saksi Xxxx setengah telanjang (hanya menurunkan celana training dan celana dalamnya sebatas lutut), sedangkan tamu laki-laki tersebut hanya membuka retsleting celananya, dengan posisi Saksi Xxxx berada di bawah dan tamu laki-lakinya berada di atas. 10. Bahwa benar melihat perilaku Saksi Xxxx yang bersetubuh dengan laki-laki yang bukan suaminya tersebut Terdakwa marah, lalu Terdakwa langsung menendang daun pintu rurnah Saksi Xxxx, hingga Saksi Xxxx dan tamu laki-laki tersebut terkejut, lalu mereka segera merapihkan pakaiannya dan meminta maaf serta meminta ampun kepada Terdakwa. Kemudian Terdakwa meminta idenditas tamu laki-laki tersebut yang ternyata bernama Praka Mar Xxxx(SaksiIV) anggota Denma Kobangdikal, lalu Terdakwa menempeleng Saksi Praka Mar Xxxx, kemudian Saksi Praka Mar Xxxxmaupun Saksi Xxxx memohon kepada Terdakwa agar tidak mengadukan kejadian tersebut kepada suami Saksi Xxxx (Saksi Kopda Mmi Xxxx), lalu Terdakwa memarahi Saksi Xxxx dan Saksi Praka Xxxx, namun Terdakwa berjanji tidak akan memberitahukan kejadian tersebut kepada suami Saksi Xxxx (Saksi Kopda Mmi Xxxx) dengan syarat Saksi Xxxx dan Saksi Praka Mar Xxxxbersedia membuat surat pernyataan yang isinya Saksi Xxxx dan Saksi Praka Mar Xxxxtidak akan mengulangi lagi perbuatannya, dan saat itu Terdakwa berjanji akan membuatkan konsep surat pernyataannya. Atas tawaran Terdakwa tersebut, Saksi xxxx dan Saksi Praka Mar Xxxxmenyatakan bersedia membuat surat pernyataan. Kemudian Terdakwa meminta nomor HP Saksi Praka Mar Xxxxdan Saksi Xxxx, dan selanjutnya Terdakwa rnenyuruh Saksi Praka Mar Xxxxpulang. 11. Bahwa benar pada besok harinya sekira pukul 09.00 Wib, Terdakwa menelepon Saksi Praka Mar Xxxxdan Saksi Xxxx, dan selanjutnya mempertemukan Saksi Xxxx dengan Saksi Praka Mar Xxxxdi SPBU Jl. Juanda, Sedati. Setelah Saksi Praka Mar Xxxxdan Saksi Xxxx sampai di SPBU Sedati, Terdakwa lalu membuatkan Surat Pernyataan yang isinya menyatakan bahwa Saksi Praka Mar Xxxxdan Saksi Xxxx tidak akan melakukan persetubuhan lagi dan akan memutuskan hubungan walaupun melalui telepon. Setelah Saksi Xxxx, Saksi Praka Mar Xxxx, dan Terdakwa selaku Saksi menanda-tangani Surat Pernyataan tersebut, kemudian Terdakwa menyuruh Saksi Xxxx dan Saksi Praka Mar Xxxxuntuk pulang ke rumah masing-masing, sehingga Saksi Praka Mar Xxxxlalu meninggalkan SPBU untuk pulang ke rumahnya. Sedangkan Saksi Xxxx saat itu tidak langsung pulang karena katanya kepalanya masih pening, sehingga Saksi Xxxx istirahat dulu di tempat tersebut, dan Saksi Xxxx baru pulang pada sekira pukul 11.00 Wib. Setelah Saksi Praka Mar Vicki Fendi dan Saksi Xxxx pulang, selanjutnya Surat
39 Pernyataan dibawa Terdakwa dan kemudian disimpan di laci meja Terdakwa di Puspenerbal. 12. Bahwa benar beberapa waktu kemudian yang tidak dapat diingat secara pasti, pada malam hari sekira pukul 19.00 Wib, Terdakwa mengirim SMS dan kemudian menelepon Saksi Xxxx dan meminta agar Saksi Xxxx menemui Terdakwa di SPBU di Jalan Juanda, Sedati, Sidoarjo, dengan alasan Terdakwa waktu itu habis mengantar istrinya pulang ke Banyuwangi. Atas permintaan Terdakwa tersebut, pada sekira pukul 19.30 Wib Saksi Xxxx menuju ke SPBU Jl. Juanda Sedati untuk bertemu dengan Terdakwa. Setelah Saksi Xxxx bertemu dengan Terdakwa di SPBU Jl. Juanda Sedati, Sidoarjo, kemudian Terdakwa mengatakan kepada Saksi: “Ikuti aturan main Saya, kita main cantik saja”. Oleh karena Saksi Xxxx merasa telah berzina dengan Saksi Praka Mar Xxxx, dan Saksi Xxxx takut perbuatannya akan diberitahukan kepada Saksi Kopda Mmi Xxxx, padahal Surat Pernyataan Saksi Xxxx sebagai bukti bahwa Saksi Xxxx telah bersetubuh dengan Saksi Praka Mar Xxxxdibawa oleh Terdakwa, hal itu membuat Saksi Xxxx lalu mengikuti saja permainan Terdakwa. 13. Bahwa benar kemudian Saksi Xxxx dibonceng Terdakwa naik sepeda motor Honda Supra X warna hitam milik Saksi Xxxx menuju ke Hotel Permata di daerah Pabean Juanda. Setelah sampai di Hotel Permata Pabean, Terdakwa lalu mengajak Saksi Xxxx masuk ke sebuah kamar di hotel tersebut yang sudah dipesan sebelumnya oleh Terdakwa dengan menggunakan nama Terdakwa. Setelah Saksi Xxxx dan Terdakwa berada di dalam kamar, Terdakwa Ialu mengajak Saksi Xxxx bersetubuh dengan cara Terdakwa melepas baju dan celana panjang Saksi Xxxx, lalu Saksi Xxxx yang masih rnernakai celana dalam dan BH meminta ijin dulu ke kamar rnandi dan di dalarn kamar mandi Saksi Xxxx rnerenung dan bertanya pada diri sendiri mungkiin ini cara dan jalan terbaik untuk rnenyelarnatkan rumah tangga Saksi Xxxx. Selanjutnya Saksi Xxxx keluar dari kamar rnandi, lalu Saksi duduk di samping Terdakwa yang sedang tidur-tiduran di atas kasur hanya rnernakai celana dalarn yang ditutupi dengan selirnut, kemudian Terdakwa langsung rnencurnbui dan merebahkan badan Saksi Xxxx di atas kasur, lalu Terdakwa membuka celana dalam dan BH Saksi Xxxx. Kemudian Terdakwa rnencium dan rnenjilati payudara serta vagina Saksi Xxxx kurang Iebih selarna 10 (sepuluh) rnenit, lalu Terdakwa melepas celana dalarnnya dan rnenindih badan Saksi Xxxx dari atas dengan posisi Saksi Xxxx di bawah terlentang, kemudian Terdakwa rnernasukkan kemaluannya yang sudah tegang ke dalarn vagina Saksi Xxxx dengan gerakan maju rnundur kurang lebih selarna 10 (sepuluh) menit, lalu berganti posisi Terdakwa di bawah dan Saksi Xxxx di atas kurang lebih selama 3 (tiga) menit, dan berganti posisi lagi Terdakwa berada di atas dan Saksi Xxxx berada di bawah dengan rnenggerakkan pantatnya rnaju rnundur kurang lebih selarna 15 (lirna belas) menit, lalu Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam vagina Saksi Xxxx. 14. Bahwa benar setrelah selesai bersetubuh, selanjutnya Saksi Xxxx dan Terdakwa mengobrol, lalu Terdakwa mengatakan kepada Saksi Xxxx bahwa Saksi Xxxx harus menuruti kernauan Terdakwa, jika Saksi Xxxx tidak mau menuruti kemauan Terdakwa, maka persetubuhan Saksi Xxxx dengan Saksi Praka Mar Xxxxakan dilaporkan kepada suami Saksi Xxxx (Saksi Kopda Mmi Xxxx). 15. Bahwa benar setelah kejadian tersebut, pada hari-hari berikutnya Terdakwa menjadi sering berkomunikasi dengan Saksi Sofi Novita,
40 baik rnelalui SMS maupun telepon, dan Terdakwa juga sering bertemu secara langsung dengan Saksi Xxxx. 16. Bahwa benar setelah persetubuhan yang pertama tersebut, sekira seminggu kemudian ketika Saksi Kopda Mmi Xxxx sedang tidak berada di rumah karena berlayar, pada malam hari Terdakwa datang ke rumah Saksi Xxxx dan kemudian melakukan persetubuhan dengan Saksi Xxxx di kamar depan rumah Saksi Xxxx. Pada hari hari berikutnya setiap kali Saksi Kopda Mmi Xxxx tidak berada di rumah karena berlayar ataupun karena dinas jaga ksatriaan, Terdakwa selalu meminta jatah untuk bersetubuh dengan Saksi Xxxx. Persetubuhan Saksi Xxxx dengan Terdakwa tersebut biasanya dilakukan pada dinihari sekira pukul 24.00 Wib s/d 02.30 Wib, bertempat di kamar depan atau kamar belakang rumah Saksi Xxxx di Perumahan Surya Asri II Blok E 8 No.27 Sukodono, Sidoarjo. 17. Bahwa benar pada tanggal yang tidak ingat lagi di bulan April 2014 sekira pukul 01.00 Wib, Terdakwa dan Saksi Xxxx melakukan lagi persetubuhan layaknya suami-isteri bertempat di ruang tamu dengan cara-cara sebagai berikut : - Pada sekira pukul 01.00 Wib, seperti biasa Terdakwa masuk ke dalam rumah Saksi Xxxx melalui pintu depan yang tidak dikunci tetapi hanya diganjal dengan sepatu. - Kemudian Terdakwa duduk di kursi ruang tamu diikuti oleh Saksi Xxxx yang duduk di sebelah Terdakwa, lalu Saksi Xxxx melepas baju yang dipakainya, sedangkan Terdakwa hanya melepas celananya saja. - Selanjutnya Terdakwa dan Saksi Xxxx bercumbu dan berciuman hingga Terdakwa dan Saksi Xxxx merasa terangsang, lalu Terdakwa dan Saksi Xxxx bersetubuh dengan cara Terdakwa duduk di kursi dan Saksi Xxxx duduk dipangkuan Terdakwa dengan posisi saling berhadapan, lalu Terdakwa mengambil kondom dari saku celananya dan memakaikan ke penisnya, kemudian Saksi Xxxx memasukkan kemaluan Terdakwa yang sudah tegang ke lobang kemaluannya hingga sekira 2 (dua) menit kemudian Saksi Xxxx mengatakan tidak enak, lalu Saksi Xxxx mengeluarkan kemaluan Terdakwa dari kemaluannya untuk membuka kondom dari kemaluan Terdakwa, dan selanjutnya Saksi Xxxx memasukkan lagi kemaluan Terdakwa ke lobang kemaluan Saksi Xxxx. Sekira 10 (sepuluh) menit kemudian Saksi Xxxx mencamai klimaks dan mengeluarkan cairan, namun Terdakwa belum mencapai klimaks (orgasme), sehingga Saksi Xxxx lalu mengoral kemaluan Terdakwa hingga Terdakwa mengeluarkan spermanya di mulut Saksi Xxxx. - Setelah selesai bersetubuh Terdakwa membersihkan diri, memakai celana, dan kemudian pamit pulang. 18. Bahwa benar pada tanggal yang tidak ingat lagi pada akhir bulan Januari 2015 sekira pukul 02.30 Wib, ketika Saksi Kopda Mmi Xxxx sedang melaksanakan dinas jaga ksatriaan di KRI TCW-533, Terdakwa datang ke rumah Saksi Xxxx dan kemudian melakukan persetubuhan dengan cara: saat itu pintu rumah Saksi Xxxx tidak kunci, kemudian Terdakwa langsung masuk ke rumah, lalu Terdakwa masuk ke dalam kamar Saksi Xxxx dan Iangsung memeluk Saksi Xxxx yang saat itu sedang tidur hingga Saksi Xxxx terbangun, kemudian Terdakwa langsung membuka pakaian hingga Saksi Xxxx telanjang bulat, kemudian Terdakwa menciumi dan meremas payudara Saksi Xxxx serta menciumi dan menjilati vagina Saksi Xxxx, kemudian Terdakwa membuka celana dan celana dalamnya sendiri lalu Terdakwa merebahkan badan Saksi Xxxx dan menindih tubuh Saksi Xxxx, lalu Terdakwa memasukkan penisnya yang sudah
41 tegang ke dalam vagina Saksi Xxxx dengan cara menggerakkan pantatnya maju mundur hingga sekira 10 (sepuluh) menit kemudian Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam vagina Saksi Xxxx, dan setelah itu Terdakwa pulang. 19. Bahwa benar kalau ada di rumah Saksi Xxxx tidak pernah mengunci pintu depan rumah maupun pintu kamar, karena kunci pintu rumah maupun pintu kamar Saksi Xxxx sudah rusak, dan pernah diperbaiki oleh Saksi Kopda Mmi Xxxx namun rusak kembali, sehingga Saksi Xxxx hanya menutupkan pintunya dan kemudian mengganjalnya dengan sepatu. Saksi Xxxx tidak mengunci pintu, karena selain di komplek perumahan tersebut ramai dan aman, di dalam rumah Saksi Xxxx juga tidak ada barang-barang yang sangat berharga. 20. Bahwa benar sejak pertama kali melakukan persetubuhan dengan Terdakwa di Hotel Permata Pabean pada bulan Agustus 2013 sampai dengan yang terakhir pada akhir bulan Januari 2015, Terdakwa dan Saksi Xxxx sudah sering dan tidak terhitung lagi melakukan persetubuhan layaknya suami isteri, karena setiap suami Saksi Xxxx (Saksi Kopda Mmi Xxxx) berlayar, dalam seminggu Terdakwa bisa dua kali meminta jatah bersetubuh dengan Saksi Xxxx. Selain persetubuhan yang pertama di Hotel Permata, Pabean, persetubuhan-persetubuhan berikutnya semuanya dilakukan di dalam rumah Saksi Xxxx di Perumahan Surya Asri II Blok E 8 No.27 Sukodono, Sidoarjo, tepatnya di ruang tamu dan di dalam kamar depan atau kamar belakang dalam keadaan pintu dan jendela tertutup namun tidak terkunci. 21. Bahwa benar pada sekira bulan Februari 2015 Saksi Kopda Mmi Xxxx mulai mengetahui bahwa selama ditinggal dinas berlayar ataupun dinas jaga ksatriaan, Saksi Xxxx telah berselingkuh dengan laki-laki lain (Saksi Praka Mar Vicki Fendi), sehingga Saksi Kopda Mmi Xxxx lalu mengadukan perbuatan Saksi Xxxx dan Saksi Praka Mar Vicki Fendi tersebut ke Pomal Lantamal-V Surabaya. 22. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 8 Maret 2015 sekira pukul 08.00 Wib, ketika Saksi Kopda Mmi Xxxx sedang melaksanakan pembersihan di dalam rumahnya, Saksi Kopda Mmi Xxxx menemukan sebuah SIM card Indosat, lalu Saksi Kopda Mmi Xxxx menyimpan SIM Card tersebut, dan pada hari Selasa tanggal 10 Maret 2015 Saksi Kopda Mmi Xxxx mengecek SIM card tersebut, dan Saksi Kopda Mmi Xxxx menemukan nomor HP Terdakwa. Atas penemuan nomor HP Terdakwa dalam SIM Card tersebut, pada sekira pukul 20.00 Wib Saksi Kopda Mmi Xxxx lalu menanyakan kepada Saksi Xxxx mengenai keberadaan nomor HP Terdakwa dalam SIM Card tersebut, hingga Saksi Xxxx menangis sambil menjelaskan bahwa Saksi Xxxx telah sering melakukan persetubuhan dengan Terdakwa semenjak tertangkap tangan oleh Terdakwa saat mau bersetubuh dengan Saksi Praka Mar Vicki Fendi, dan Saksi Xxxx mau melakukan persetubuhan dengan Terdakwa karena Saksi Xxxx merasa takut jika persetubuhan Saksi Xxxx dengan Saksi Praka Mar Vicki Fendi diberitahukan Terdakwa kepada Saksi Kopda Mmi Xxxx. 23. Bahwa benar atas pengakuan Saksi Xxxx tersebut, pada malam itu juga Selasa tanggal 10 Maret 2015 sekira pukul 20.45 Wib, Saksi Kopda Mmi Xxxx mendatangi rumah Terdakwa dan mengajak Terdakwa keluar ke Pos Ronda yang berada di lorong Gang perumahan tersebut. Setelah sampai di Pos bRonda Saksi Kopda
42 Mmi Xxxx bertanya kepada Terdakwa sudah berapa kali bersetubuh dengan Saksi Xxxx, lalu Terdakwa menjawab sudah 7 (tujuh) sampai 8 (delapan) kali. Atas pengakuan Terdakwa tersebut Saksi Kopda Mmi Xxxx marah, namun Saksi Kopda Mmi Xxxx masih bisa menahan diri, lalu Saksi Kopda mmi Xxxx melaporkan kejadian tersebut ke atasan Saksi Kopda Mmi Xxxx di KRI TCW-533, dan Saksi Kopda Mmi Xxxx diarahkan agar melaporkan kejadian tersebut ke Pomal Lantamal V Surabaya. 24. Bahwa benar atas arahan atasan Saksi Kopda Mmi Xxxx di KRI TCW-533 tersebut, pada tanggal 17 Maret 2015 Saksi Kopda Mmi Xxxx lalu mengadukan secara tertulis perbuatan Terdakwa dan Saksi Xxxx tersebut kepada Danpomal Lantamal V Surabaya dan menuntut agar perbuatan Terdakwa diproses sesuai ketentuan hujkum yang berlaku. 25. Bahwa benar persetubuhan yang dilakukan Terdakwa dan Saksi Xxxx walaupun pada awalnya dilakukan karena terpaksa, yaitu Saksi Xxxx takut persetubuhan Saksi Xxxx dengan Saksi Praka Mar Vicki Fendi yang dilihat Terdakwa akan diberitahukan Terdakwa kepada suami Saksi Xxxx (Saksi Kopda Mmi Xxxx), namun pada persetubuhan-persetubuhan berikutnya dilakukan atas dasar suka sama suka. Menimbang
: Bahwa terhadap Tuntutan Oditur Militer tersebut di atas, Tim Penasehat Hukum Terdakwa mengajukan Nota Pembelaan (Pledoi) yang pada pokoknya Tim Penasehat Hukum menyatakan sebagai berikut : Bahwa setelah memperhatikan pemeriksaan dalam persidangan dengan mendengarkan Keterangan Saksi, Keterangan Terdakwa, Surat-surat, dan segala dokumen yang berhubungan erat dengan perkara ini, Penasihat Hukum menyatakan tidak sependapat dengan pembuktian yang dilakukan oleh Oditur Militer, dengan alasan sebagai berikut : 1. Susunan Dakwaan dan Tuntutan Oditur Militer, yang menggunakan istilah Pertama dan Kedua, sangat memperlihatkan bahwa Oditur dalam hal ini juga memiliki keraguan dalam menerapkan hukum terhadap perkara ini, apa yang sebenarnya telah dilakukan oleh pelaku / tindak pidana hal ini tidak mengherankan mengingat dalam perkara ini bukan, kasus ini muncul karena adanya aduan tidak didasarkan adanya kasus Tertangkap tangan, dan sedangkan menurut ketentuan pasal 184 KUHAP, diisyaratkan bahwa alat bukti yang sah meliputi: Keterangan Saksi, Keterangan Ahli, Surat, Petunjuk, dan keterangan Terdakwa. 2. Fakta hukum dalam persidangan tidak seorangpun Saksi yang dihadirkan dalam persidangan mengetahui perkara ini, dan atau mengetahui/melihat perbuatan yang dilakukan oleh Saksi-1 dan Terdakwa, sehingga Penasihat hukum berpendapat bahwa Saksi yang demikian haruslah dikesampingkan dan tidak memenuhi kapasitas sebagai SAKSI menurut ketentuan Pasal 1 angka ke-26 Undang-undang RI Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undangundang Hukum Acara Pidana dan telah dicatatkan dalam Lembaran Negara 1981/76 TLN No.3209, yang menyebutkan bahwa SAKSI adalah Orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan Penyidikan, Penuntutan, dan Peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri. Erat dengan perihal tersebut yang terjadi dalam fakta persidangan bahwa
43 keterangan Saksi, terkesan menyimpulkan sendiri dan diperoleh berdasarkan buah pemikiran saja, oleh karenanya sudah sepantasnya keterangan Saksi tersebut, haruslah dikesampingkan demi hukum. 3. Fakta hukum terhadap keterangan Saksi-2 sudah jelas-jelas bahwa keterangan berbelit-belit bahkan mengingkari BAP yang pernah memberikan keterangan kepada Penyidik Pomal Lantamal V banyak tidak mengakui atas perbuatan Saksi-2 padahal setiap akan melakukan persetubuhan Saksi-2 selalu menghubungi Terdakwa untuk mengajak janjian sehingga memberi peluang untuk melakukan perbuatan jadi sudah jelas memang tabiat Saksi-2 tidak baik karena yang menjadi korban bukan Terdakwa saja tapi juga Saksi-4 (Praka Mar Xxxx). 4. Bahwa Fakta hukum, yang dikemukan oleh Oditur Militer untuk mengungkap sejauh mana kebenaran dan persesuaian antara keterangan saksi-saksi, barang bukti dan alat bukti lainnya yang terungkap dalam persidangan red. Surat tuntutan Oditur Militer pada keterangan Saksi-1 (Koptu Xxxx )……..Saksi mengetahui bahwa Terdakwa telah melakukan persetubuhan dengan Istrinya, karena pengakuan Istrinya (Saksi-2) dalam perkara ini……mendasari hal tersebut jelas tidak dapat dijadikan dasar untuk membuktikan bahwa perbuatan tersebut pernah terjadi, hanya memberikan keterangan bukan didasarkan kepada fakta hukum, akan tetapi hanya didasari atas pemikirannya saja. 5. Bahwa Tuntutan hukum yang diajukan oleh Oditur Militer dengan memohon kepada Majelis Hakim dan menuntut agar Terdakwa dituntut pidana penjara selama 12 (dua belas) bulan, pidana tambahan berupa Pemecatan dari Dinas Keprajuritan TNI AL, sangatlah memberatkan dan tidak memenuhi rasa keadilan, hal ini dikarenakan, tujuan pemeriksaan persidangan tidaklah semata-mata ditujukan untuk menghukum orang yang bersalah melakukan tindak pidana, melainkan juga ditujukan untuk mendidik agar pelaku tindak pidana dapat insyaf dan kembali kejalan yang benar, menjadi Prajurit yang baik sesuai dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta Falsafah Pancasila. 6. Bahwa erat dengan perkara ini, Istri Terdakwa yang juga merupakan korban atas perbuatan yang dilakukan oleh Saksi-2, pernah akan melaporkan dan atau membuat aduan ke penyidik POLRI dalam perkara ini, kalau hanya mendasari atas kasus Terdakwa yang saat ini sedang diproses di Pengadilan Militer III-12 Surabaya, dari fakta tersebut sangat jelas bahwa kasus ini merupakan delik Absolut dan seharusnya tidak dapat dibelah untuk proses penuntutannya. Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, pada akhir Pembelaannya Tim Penasihat Hukum Terdakwa memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa menyatakan sependapat dengan Penasihat hukum dan berkenan memutuskan : a. Menerima segala keberatan dari Penasihat Hukum untuk seluruhnya. b. Membebaskan Terdakwa dari segala tuntutan hokum. c. Membebankan biaya yang timbul kepada Negara. d. Merehabilitasi harkat dan martabat serta kedudukan Terdakwa dalam hukum.
44 Menimbang
: Bahwa terhadap Nota Pembelaan Penasehat Hukum Terdakwa tersebut, Oditur Militer mengajukan Replik yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut : 1. Terhadap susunan dakwaan dan Tuntutan Oditur Militer, yang menggunakan istilah Pertama dan Kedua, memperlihatkan bahwa Oditur Militer dalam hal ini juga memiliki keraguan dalam menerapkan hukum terhadap perkara ini, apa yang sebenarnya telah dilakukan oleh pelaku / tindak pidana hal ini tidak mengherankan mengingat dalam perkara ini bukan kasus ini muncul karena adanya aduan tidak didasarkan adanya kasus Tertangkap tangan, dan sedangkan menurut ketentuan pasal 184 KUHAP, di isyaratkan bahwa alat bukti yang sah meliputi: Keterangan Saksi, Keterangan Ahli, Surat, Petunjuk, dan keterangan Terdakwa. a. Bahwa kami selaku Oditur Militer menanggapi tentang susunan dakwaan dan Tuntutan secara Komulatif Pertama dan kedua mengenai unsur “Barangsiapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan dan seorang Pria yang turut serta melakukan zina, padahal diketahui bahwa yang turut bersalah telah nikah” dan Menurut Oditur Militer mengenai dakwaan dan tuntutan yang di susun secara komulatif pertama dan kedua sudah sangat tepat dan jelas sesuai dengan fakta hukum yang telah terungkap dipersidangan yang dikaitkan dengan keterangan para Saksi, keterangan Terdakwa serta alat bukti yang diajukan dipersidangan sudah terbukti secara sah dan meyakinkan serta tidak ada keraguan di dalam menerapkan unsurunsurnya. Dalam hal obyek pembuktian, mengenai perbuatan dan kesalahan kesengajaan dan turut serta malkukan zina padahal diketahui, bahwa yang turut bersalah telah nikah, adapun obyek pembuktian menurut pandangan kami dalam perkara ini dipersidangan telah di dapatkan fakta bahwa keterangan Saksi (Pasal 172 ayat (1) huruf a Undang undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer bersesuaian dengan alat bukti petunjuk ayat (1) huruf e Undang undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, alat bukti surat ayat (1) huruf d Undang undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer dan berdasarkan pasal 177 Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer dapat di tarik kesimpulan adanya petunjuk antara kejadian atau keadaan dan perbuatan Terdakwa saling berhubungan yaitu bahwa Terdakwa melakukan persetubuhan layaknya hubungan suami Isteri dengan Saksi-2 yang pertama kali pada tanggal 01 Agustus 2013 yang dilakukan di Hotel Permata Sedati Juanda Sidoarjo dan persetubuhan yang kedua kalinya sampai dengan ke Sembilan kalinya antara tahun 2014 sampai dengan awal bulan Januari tahun 2015, bertempat di rumah Saksi-2 di Perum Asri 2 Blok E8 No.27 Dsn. Keling Jumputrejo Kec. Sukodono Kab. Sidoarjo diataranya : di ruang tamu sebanyak 1 (satu) kali, di kamar depan sebanyak 6 (enam) kali dan dikamar belakang sebanyak 2 (dua) kali. b. Bahwa pada tanggal tidak di ingat bulan Agustus 2014 sekira pukul 02.00 Wib, Terdakwa masuk ke dalam rumah Sdri. Xxxx (Saksi-2) lalu membangunkan Saksi-2 dan mengajak Saksi-2 ke ruang tamu lalu Terdakwa langsung melepas pakaian Saksi-2 hingga telanjang bulat dan Terdakwa melepas celana dan celana dalamnya lalu mengambil kondom dari saku celanya setelah itu Terdakwa merebahkan tubuh Saksi-2 di lantai dan menindih tubuh Saksi-2 kemudian Terdakwa memasang kondom ke dalam penisnya dan memasukan penisnya yang sudah tegang ke dalam vagina Saksi-2 dengan cara menggerakan pantatnya maju mundur kurang lebih
45 selama 15 (lima belas) menit lalu Terdakwa mengeluarkan spermanya ke dalam vagina Saksi-2 lalu Terdakwa mengeluarkan penisnya dan melepas kondomnya selanjutnya Terdakwa dan Saksi2 sama-sama membersihkan diri setelah itu Terdakwa pulang ke rumahnya. Terdakwa dengan sengaja dan terbuka melakukan Persetubuhan layaknya suami isteri. Persetubuhan layaknya hubungan suami isteri tersebut semuanya itu dilakukan oleh Terdakwa dengan Saksi-2 dalam keadaan pintu dan jendela tertutup namun tidak terkunci dan penerangan lampu dalam keadaan gelap/ mati sehingga orang lain yang akan memasuki rumah Saksi-2 maka akan dapat dengan mudah untuk memasuki rumah Saksi-2 karena pintu pagar dan pintu rumah Saksi-2 tidak terkunci sehingga dapat mengetahui dan terlihat dengan jelas perbuatan yang Terdakwa lakukan dengan Saksi-2 tersebut. c. Bahwa berdasarkan uraian fakta tersebut di atas kami berpendapat bahwa unsur "Barangsiapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan dan seorang Pria yang turut serta melakukan perbuatan zina padahal diketahui, bahwa yang turut bersalah telah menikah” telah terbukti secara sah dan meyakinkan. 2. Fakta hukum, dalam persidangan tidak seorangpun Saksi yang dihadirkan dalam persidangan mengetahui perkara ini, dan atau mengetahui/melihat perbuatan yang dilakukan oleh Saksi-1 dan Terdakwa, sehingga Penasihat hukum berpendapat bahwa Saksi yang demikian haruslah dikesampingkan dan tidak memenuhi kapasitas sebagai Saksi menurut ketentuan Pasal langka ke-26 Undang-undang RI Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undangundang Hukum Acara Pidana dan telah dicatatkan dalam Lembaran Negara 1981/76 TLN No.3209, yang menyebutkan bahwa Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan Penyidikan, Penuntutan dan Peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri. Erat dengan perihal tersebut yang terjadi dalam fakta persidangan bahwa keterangan Saksi, terkesan menyimpulkan sendiri dan diperoleh berdasarkan buah pemikiran saja, oleh karenanya sudah sepantasnya keterangan Saksi tersebut, haruslah dikesampingkan demi hukum. a. Bahwa sesuai dengan keterangan para Saksi dipersidangan tidak seorangpun yang mengetahui atau melihat secara persis perbuatan yang dilakukan Terdakwa dengan Saksi-2 tersebut, bagaimana orang lain dapat mengetahui tentang perbuatan tindak pidana yang Terdakawa lakukan dengan Saksi-2 karena setiap Terdakwa melakukan perbuatannya selalu menjelang pagi dini hari sekira pukul 01.00 Wib s/d 02.00 Wib, dimana pada saat itu isteri Terdakwa sudah dalam keadaan tertidur pulas dan para tetangga yang berdekatan tentunya juga sudah pada tertidur dengan pulas juga sehingga apa yang dilakukan Terdakwa untuk memasuki rumah Saksi-2 apalagi rumah Saksi-2 yang jaraknya berdekatan di sebelah rumah Terdakwa yang mana Terdakwa tinggal masuk ke dalam rumah Saksi-2 sehingga orang lainpun tidak akan curiga dan mengetahui apa yang dilakukan Terdakwa tersebut. b. Bahwa sesuai dengan keterangan para Saksi dipersidangan yang dapat mengetahui atau melihat dan merasakan sendiri saat terjadinya tindak pidana yaitu tentunya Saksi korban Sdri. Xxxx (Saksi-2) sendiri dan diperkuat dengan keterangan para Saksi lainnya yaitu Koptu Mmi Xxxx NRP 94548 (Saksi-1/ Suami Saksi-2) dan Praka Mar Xxxx(Saksi-4) dimana diantara kedua Saksi tersebut merupakan
46 orang dekat Saksi-2 untuk tempat curhat/ mengadu sehingga apa yang dirasakan dan yang dialami oleh Saksi-2 tentunya disampaikan kepada kedua Saksi tersebut sehingga keberadaan kedua Saksi tersebut sangat membantu dan mendukung untuk memperkuat unsur-unsur perbuatan Terdakwa tersebut. 3. Fakta hukum, terhadap keterangan Saksi-2 sudah jelas-jelas bahwa keterangan berbelit-belit bahkan mengingkari BAP yang pernah memberikan keterangan kepada Penyidik Pomal Lantamal V banyak tidak mengakui atas perbuatan Saksi-2 padahal setiap akan melakukan persetubuhan Saksi-2 selalu menghubungi Terdakwa untuk mengajak janjian sehingga memberi peluang untuk melakukan perbuatan jadi sudah jelas memang tabiat Saksi-2 tidak baik karena yang menjadi korban bukan Terdakwa saja tapi juga Saksi-4 (Praka Mar Xxxx). a. Bahwa sesuai fakta yang terungkap dipersidangan atas keterangan Sdri. Xxxx (Saksi-2) dipersidangan sudah sangat jelas karena setiap Terdakwa meminta jatah untuk melakukan persetubuhan layaknya hubungan suami isteri dengan Saksi-2 dan Saksi-2 mau menuruti keinginan Terdakwa tersebut dikarenakan Saksi-2 dalam keadaan ketakutan dan dibawah tekanan moril karena Terdakwa selalu mengancam kepada Saksi-2, apabila Saksi-2 tidak mau menuruti keinginan Terdakwa maka perbuatan Saksi-2 dengan Praka Mar Xxxx(Saksi-4) akan dilaporkan kepada Koptu Mmi Xxxx (Suami Saksi-1) sehingga Saksi-2 mau menuruti kemauan/ keinginan Terdakwa. b. Bahwa pada awalnya Sdri. Xxxx (Saksi-2) memang tertangkap tangan saat melakukan persetubuhan dengan Praka Mar Xxxx(Saksi4) oleh Terdakwa, sebetulnya tujuan Terdakwa tersebut sangat mulia karena sebagai tetangga di sebelah rumahnya dan apalagi sesama keluarga besar TNI dimana Terdakwa turut ikut menjaga kehormatan dan keamanan keluarga besar TNI (Jalasenastri) namun dibalik itu justru Terdakwa memanfaatkan kesempatan di dalam kesempitan setiap ada waktu dimanfaatkan untuk meminta jatah kepada Saksi-2 dengan menunjukan senjata pamungkasnya berupa surat pernyataan yang dibuat Terdakwa sehingga Saksi-2 sudah pasrah dan menyerah apa yang di inginkan oleh Terdakwa. 4. Bahwa Fakta hukum, yang dikemukan oleh Oditur Militer untuk mengungkap sejauh mana kebenaran dan persesuaian antara keterangan para Saksi, barang bukti dan alat bukti lainnya yang terungkap dalam persidangan red. Surat tuntutan Oditur Militer pada keterangan Saksi-1 (Koptu Xxxx )... Saksi mengetahui bahwa Terdakwa telah melakukan persetubuhan dengan Istrinya, karena pengakuan Istrinya (Saksi-2) dalam perkara ini mendasari hal tersebut jelas tidak dapat dijadikan dasar untuk membuktikan bahwa perbuatan tersebut pernah terjadi, hanya memberikan keterangan bukan didasarkan kepada fakta hukum, akan tetapi hanya didasari atas pemikirannya saja. a. Bahwa Penasehat Hukum Terdakwa dalam Pledoinya mendasarkan untuk mengungkap sejauh mana kebenaran dan persesuaian antara keterangan para Saksi, barang bukti dan alat bukti lainnya yang terungkap dalam persidangan yang telah diuraikan dalam Pledoinya dan itu semuanya menurut hemat kami adalah sesuatu hal yang lumrah dan sangat wajar bila mana ditinjau dari aspek kepentingan dan tujuan Penasehat Hukum yang dalam posisi perkara ini mengemban misi untuk kepentingan Terdakwa, sehingga
47 hal-hal yang diuraikan dalam nota pembelaanya adalah merupakan hal-hal yang menguntungkan bagi kepentingan Terdakwa dan penilaian inipun juga merupakan hal yang wajar dan lumrah karena ditinjau dari sudut kepentingan Oditur Militer. b. Namun demikian berbagai fakta yang telah terungkap dalam persidangan telah sama-sama kita dengar dan saksikan bersama dan itupun jelas telah dicatat oleh Panitera, untuk itu kami serahkan kepada Majelis Hakim untuk menyikapi adanya perbedaan tersebut. Bahwa keterangan Koptu Mmi Xxxx (Saksi-1) yang mana kecurigaan sebelumnya telah melihat HP Saksi-2 ada foto gambar Saksi-2 dalam keadaan telanjang dan foto kemaluan laki-laki lalu Saksi-1 menangis'di pangkuan Saksi-2 untuk mengakui siapa laki-laki tersebut kemudian Saksi-2 menyampaikan dan terungkap faktanya bahwa Saksi-2 sebelumnya telah melakukan persetubuhan dengan Saksi-4 dan tertangkap Terdakwa setelah kejadian tersebut selanjutnya Terdakwa meminta jatah Saksi-2 untuk melakuakan persetubuhan dengan Saksi-2 dan telah terungkap dengan jelas sesuai dengan pengakuan Saksi-2 tersebut. 5. Bahwa Tuntutan hukum yang diajukan oleh, Oditur Militer dengan memohon kepada Majelis Hakim dan menuntut agar Terdakwa dituntut pidana penjara selama 12 (Dua belas) bulan, pidana tambahan berupa Pemecatan dari Dinas Keprajuritan TNI-AL, sangatlah memberatkan dan tidak memenuhi rasa keadilan, hal ini dikarenakan, tujuan pemeriksaan persidangan tidaklah semata-mata ditujukan untuk menghukum orang yang bersalah melakukan tindak pidana, melainkan juga ditujukan untuk mendidik agar pelaku tindak pidana dapat insyaf dan kembali kejalan yang benar, menjadi Prajurit yang baik sesuai dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta Falsafah Pancasila. Bahwa mengenai hal yang menyatakan bahwa Tuntutan Oditur Militer 111-12 Surabaya terhadap Terdakwa dengan Pidana Pokok : Penjara selama 12 (dua belas) bulan, Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer TNI-AL sudah sangat tepat, benar dan relevan serta dengan mempertimbangkan fakta yang terungkap di dalam Persidangan Pengadilan Militer 111-12 Surabaya dengan menjunjung tinggi azas Praduga Tak Bersalah serta menegakan kebenaran dan keadilan sebagaimana di dalam Tuntutan Oditur Militer "UNTUK KEADILAN”. Bahwa Tuntutan Oditur Militer tidak semata-mata asal menuntut Terdakwa namun Oditur Militer melihat fakta yang terungkap di persidangan dengan menimbang rasa kebenaran dan keadilan serta menegakan proses hukum dengan menjunjung tinggi supremasi hukum yang tumbuh dan berkembang di tubuh TNI dengan mengacu ST Panglima TNI Nomor : STR/198/IV/2005 tanggal 01 April 2005 yang melakukan pelanggaran Asusila yang melibatkan sesama Prajurit, Isteri/ Suami/ Anak Prajurit atau melibatkan PNS, Isteri/ Suami/ Anak PNS dilingkungan TNI. 6. Bahwa erat dengan perkara ini, Isteri Terdakwa yang juga merupakan korban atas perbuatan yang dilakukan oleh Saksi-2, pernah akan melaporkan dan atau membuat aduan ke penyidik POLRI dalam perkara ini, kalau hanya mendasari atas kasus Terdakwa yang saat ini sedang di proses di Pengadilan Militer 111-12 Surabaya, dari fakta tersebut sangat jelas bahwa kasus ini merupakan delik Absolut dan seharusnya tidak dapat dibelah untuk proses penuntutannya. Bahwa Sdri. Xxxx (Saksi-3/ Isteri Terdakwa) yang juga merupakan korban atas perbuatan yang dilakukan Saksi-2 terhadap
48 Terdakwa, seharusnya Saksi-3 mempunyai sikap yang tegas di dalam menyikapi perkara yang menimpa terhadap Terdakwa untuk menempuh jalur hukum dan melaporkan perbuatan Saksi-2 kepada Polri yang merupakan turut serta zinah dengan Terdakwa, sehingga sama- sama mendapat sanksi hukum yang adil dan seimbang. Berdasarkan fakta-fakta di Persidangan yang diperoleh dari keterangan para Saksi di bawah sumpah, alat-alat bukti lainnya termasuk keterangan Terdakwa, Oditur Militer menyimpulkan perbuatan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana menurut Pasal 281 ke-1 KUHP dan Pasal 284 ayat (1) ke 2a KUHP. Pada akhir Repliknya, Oditur Militer menyatakan yang pada intinya Oditur Militer tetap pada Tuntutannya. Menimbang
: Bahwa terhadap Replik Oditur Militer tersebut, Tim Penasehat Hukum Terdakwa mengajukan Duplik yang pada pokoknya Tim Penasehat Hukum tetap pada Pembelaannya.
Menimbang
: Bahwa terhadap Nota Pembelaan (Pledoi) Tim Penasehat Hukum Terdakwa, Replik Oditur Militer, dan Duplik Tim Penasehat Hukum Terdakwa tersebut di atas, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1. Bahwa terhadap alasan yang dikemukakan Tim Penasehat Hukum Terdakwa dalam Nota Pembelaan butir 1 dan 6 tersebut di atas sudah disampaikan dalam Eksepsi Tim Penasehat Hukum dan sudah ditanggapi dalam Putusan Sela, sehingga Majelis Hakim tidak perlu menanggapi lagi. 2. Bahwa terhadap alasan yang dikemukakan Tim Penasehat Hukum Terdakwa dalam Nota Pembelaan butir 2, 3, dan 4, oleh karena bersifat pembuktian terhadap unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer, Majelis Hakim akan menanggapi sekaligus dalam pertimbangan pembuktian unsur-unsur tindak pidana sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini. 3. Bahwa terhadap alasan yang dikemukakan Tim Penasehat Hukum Terdakwa dalam Nota Pembelaan butir 5 mengenai beratringannya hukuman yang dijatuhkan kepada Terdakwa, terutama penjatuhan pidana pemecatan dari dinas militer, Majelis Hakim juga akan mempertimbangkan sendiri dalam pertimbangan putusan lebih lanjut.
Menimbang
: Bahwa terhadap Tuntutan Oditur Militer tersebut di atas, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : - Bahwa Oditur Militer mendakwa Terdakwa dengan Dakwaan Kumulatif, yaitu Dakwaan Kesatu Pasal 281 ke-1 KUHP dan Dakwaan Kedua Pasal 284 ayat (1) ke-2a KUHP. Untuk membuktikan dakwaannya tersebut, Oditur Militer membuktikan Dakwaan Kesatu terlebih dahulu. Padahal sesuai fakta yang terungkap di persidangan, yang lebih dahulu terjadi adalah perbuatan yang didakwakan dalam Dakwaan Kedua. Hal demikian kurang lazim, karena seharusnya Oditur Militer mendakwakan dan membuktikan dakwaan sesuai urutan perbuatan yang dilakukan Terdakwa, yang berarti seharusnya Oditur Militer menyusun dakwaannya adalah Dakwaan Kesatu Pasal 284 ayat (1) ke-2a KUHP dan Dakwaan Kedua Pasal 281 ke-1 KUHP.
49 - Oleh karena itu Majelis Hakim akan membuktikan sendiri sesuai urutan perbuatan yang dilakukan Terdakwa dengan membuktikan terlebih dahulu Dakwaan Kedua Pasal 284 ayat (1) ke-2a KUHP sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini. Menimbang
: Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Kumulatif mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Dakwaan Pertama : 1. Barang Siapa; 2. Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan. Dan Dakwaan Kedua : 1. Seorang pria; 2. Yang turut serta melakukan zina; 3. Padahal diketahuinya bahwa yang turut bersalah telah kawin.
Menimbang
: Bahwa oleh karena dakwaan Oditur Militer disusun secara Kumulatif, Majelis Hakim akan membuktikan semua dakwaan Oditur Militer secara satu persatu. Oleh karena Dakwaan Oditur Militer tidak disusun sesuai urutan perbuatan yang dilakukan Terdakwa, maka Majelis Hakim akan membuktikan dakwaan sesuai urutan perbuatan yang dilakukan Terdakwa dengan membuktikan Dakwaan Kedua terlebih dahulu.
Menimbang
: Bahwa mengenai Dakwaan Kedua tersebut di atas, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1. Unsur Kesatu : “Seorang pria“. - Bahwa yang dimaksud dengan “seorang pria” dalam unsur ini adalah seorang manusia yang berjenis kelamin laki-laki, yang masih mampu menunjukkan kejantanannya, dalam arti tidak impotent. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi di bawah sumpah, dan alat bukti lain di persidangan diperoleh fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AL melalui Dikcatam Milsuk XI/1 T.A. 1992/1993 di Kobangdikal Surabaya. Setelah lulus dan dilantik dengan Pangkat Kelasi Dua Mpu NRP.76934, Terdakwa berdinas di Satuan Udara Koarmatim (sekarang namanya Skadron 800 Wing Udara 1 Puspenerbal) sebagai mekanik pesawat. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa dengan pangkat Kopka masih berdinas di Skadron 800 Wing Udara 1 Puspenerbal sampai dengan sekarang. b. Bahwa benar Terdakwa telah menikah dengan Saksi Xxxx pada tanggal 22 Agustus 1999 di KUA Kec. Singojuruh, Kab. Banyuwangi sesuai Kutipan Akta Nikah dari KUA Kec. Singojuruh, Kab. Banyuwangi, Nomor: 285/67/VIII/1999 tanggal 23 Agustus 1999. Dari pernikahan tersebut Terdakwa dan Sdri. Xxxx dikarunial 1 (satu) orang anak perempuan yang lahir pada tanggal 20 September 2006 yang diberi nama Xxxx. c. Bahwa benar dengan telah menikah dan telah dikaruniai seorang anak dari hasil pernikahannya dengan Saksi Xxxx, menunjukkan
50 bahwa Terdakwa adalah seorang pria yang masih menunjukkan kejantanannya, dalam arti tidak impotent.
mampu
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kesatu: “Seorang pria”, telah terpenuhi. 2. Unsur Kedua : “Yang turut serta melakukan perbuatan zina“ - Bahwa menurut Ilmu Hukum, yang dimaksud dengan “zina” adalah persetubuhan yang dilakukan oleh seorang pria dengan seorang wanita yang bukan isterinya, atau persetubuhan yang dilakukan oleh seorang wanita dengan seorang pria yang bukan suaminya. - Sedang yang dimaksud dengan “persetubuhan” adalah jika kemaluan si pria masuk ke kemaluan si wanita. Berapa dalam atau berapa persen yang harus masuk, tidaklah terlalu menjadi persoalan. Yang penting ialah dengan masuknya kemaluan si pria itu dapat terjadi kenikmatan bagi keduanya atau salah seorang dari mereka. - Dalam kaitannya dengan penerapan Pasal 284 KUHP, hanya pria/wanita yang telah kawin (menikah) saja yang dikatakan sebagai Pelaku tindak pidana „zina‟ atas pengaduan wanita/pria pasangannya yang merasa dikhianati janji perkawinannya. Sedang pria/wanita teman berzinanya bertindak sebagai „Pelaku Peserta Zina‟. Namun demikian, baik „Pelaku‟ maupun „Pelaku Peserta‟ sama-sama dipidana sebagai „Petindak‟. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi, dan alat bukti lain di persidangan terungkap fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa benar pada tahun 2009 Terdakwa bersama isteri (Saksi Xxxx) dan anak mulai menempati rumah sendiri di Perumahan Surya Asri II Blok E8 Nomor 29 Desa Jumputrejo, Kec. Sukodono, Kab. Sidoarjo. Pada waktu tinggal di Perumahan tersebut, Terdakwa menjabat sebagai Kepala Lorong merangkap sebagai Kepala Seksi Keamanan di Perumahan Surya Asri II tersebut. b. Bahwa benar setelah tinggal di Perumahan Surya Asri II, Terdakwa mulai kenal dengan Saksdi Kopda Mmi Xxxx dan isterinya yaitu Saksi Xxxx yang tinggal bersebelahan (bertetangga) dengan rumah Terdakwa, yaitu Saksi Kopda Xxxx tinggal di Blok E8 Nomor 27 di sebelah kiri rumah Terdakwa yang tinggal di Blok E8 Nomor 29. c. Bahwa benar selama tinggal dan bertetangga dengan Saksi Kopda Mmi Xxxx di Perumahan Surya Asri II Desa Jumputrejo, Sukodono, Sidoarjo, Terdakwa sering mengobrol dan akrab dengan Saksi Kopda Mmi Xxxx, dan Terdakwa mengetahui bahwa Saksi Kopda Mmi Xxxx berdinas di KRI TCW-533 yang sering berlayar hingga berbulan-bulan meninggalkan isteri dan anaknya di Perumahan Surya Asri II tersebut. d. Bahwa benar pada tanggal 31 Juli 2013 sekira pukul 23.00 Wib, ketika Terdakwa sedang duduk-duduk di Poskamling Perumahan Surya Asri II yang terletak di perempatan ujung gang rumahnya, Terdakwa melihat ada seorang laki-laki yang belum Terdakwa kenal bertamu ke rumah Saksi Kopda Mmi Xxxx, padahal Terdakwa mengetahui bahwa pada waktu itu Kopda Mmi Xxxx sedang tidak berada di rumah karena sedang berlayar, sehingga Terdakwa curiga
51 dan kemudian mengawasi dari kejauhan gerak-gerik tamu di rumah Saksi Kopda Mmi Xxxx tersebut. e. Bahwa benar pada sekira pukul 23.30 Wib, Terdakwa pulang ke rumah Terdakwa yang terletak di samping rumah Saksi Kopda Mmi Xxxx sambil mengawasi tamu di rumah Kopda Mmi Xxxx, dan pada waktu itu Terdakwa melihat tamu laki-laki di rumah Kopda Mmi Xxxx tersebut belum juga pulang dan masih berada di ruang tamu rumah Kopda Mmi Xxxx bersama dengan isteri Kopda Mmi Xxxx (Saksi Xxxx). f. Bahwa benar oleh karena Terdakwa merasa curiga dengan gerak-gerik tamu laki-laki yang datang bertamu tengah malam ketika Kopda Mmi Xxxx sedang tidak berada di rumah, maka pada sekira pukul 00.00 Wib Terdakwa lalu keluar rumah lagi untuk kembali ke Poskamling sambil mengawasi gerak-gerik tamu di rumah Kopda Mmi Xxxx. Pada waktu Terdakwa keluar rumah, Terdakwa melihat sepeda motor tamu laki-laki tersebut masih ada di depan rumah Kopda Mmi Xxxx, namun orangnya sudah tidak terlihat lagi di ruang tamu, sehinggga Terdakwa semakin curiga dan kemudian Terdakwa rnenghampiri rurnah Kopda Mmi Xxxx untuk melihat dari dekat apa yang sedang dilakukan oleh isteri Kopda Mmi Xxxx (Saksi Xxxx) dengan tamu laki-laki tersebut. g. Bahwa benar setelah Terdakwa sarnpai di depan pintu rumah Kopda Mmi Xxxx yang setengah terbuka, Terdakwa melihat ada lutut kaki di belakang pintu dan daun pintunya bergerak maju mundur, kemudian Terdakwa mendekat dan membuka pintu rumah Kopda Mmi Xxxx yang sedang bergerak-gerak tersebut, hingga kemudian Terdakwa melihat Saksi Xxxx dan tamu laki-laki tersebut sedang bersetubuh di balik pintu ruang tamu dengan posisi Saksi Xxxx setengah telanjang (hanya menurunkan celana training dan celana dalamnya sebatas lutut), sedangkan tamu laki-laki tersebut hanya membuka retsleting celananya, dengan posisi Saksi Xxxx berada di bawah dan tamu laki-lakinya berada di atas. h. Bahwa benar melihat perilaku Saksi Xxxx yang bersetubuh dengan laki-laki yang bukan suaminya tersebut Terdakwa marah, lalu Terdakwa langsung menendang daun pintu rurnah Saksi Xxxx, hingga Saksi Xxxx dan tamu laki-laki tersebut terkejut, lalu mereka segera merapihkan pakaiannya dan meminta maaf serta meminta ampun kepada Terdakwa. Kemudian Terdakwa meminta idenditas tamu laki-laki tersebut yang ternyata bernama Praka Mar Xxxx(SaksiIV) anggota Denma Kobangdikal, lalu Terdakwa menempeleng Saksi Praka Mar Xxxx, kemudian Saksi Praka Mar Xxxxmaupun Saksi Xxxx memohon kepada Terdakwa agar tidak mengadukan kejadian tersebut kepada suami Saksi Xxxx (Saksi Kopda Mmi Xxxx), lalu Terdakwa memarahi Saksi Xxxx dan Saksi Praka Xxxx, namun Terdakwa berjanji tidak akan memberitahukan kejadian tersebut kepada suami Saksi Xxxx (Saksi Kopda Mmi Xxxx) dengan syarat Saksi Xxxx dan Saksi Praka Mar Xxxxbersedia membuat surat pernyataan yang isinya Saksi Xxxx dan Saksi Praka Mar Xxxxtidak akan mengulangi lagi perbuatannya, dan saat itu Terdakwa berjanji akan membuatkan konsep surat pernyataannya. Atas tawaran Terdakwa tersebut, Saksi xxxx dan Saksi Praka Mar Xxxxmenyatakan bersedia membuat surat pernyataan. Kemudian Terdakwa meminta nomor HP Saksi Praka Mar Xxxxdan Saksi Xxxx, dan selanjutnya Terdakwa rnenyuruh Saksi Praka Mar Xxxxpulang.
52 i. Bahwa benar pada besok harinya sekira pukul 09.00 Wib, Terdakwa menelepon Saksi Praka Mar Xxxxdan Saksi Xxxx, dan selanjutnya mempertemukan Saksi Xxxx dengan Saksi Praka Mar Xxxxdi SPBU Jl. Juanda, Sedati. Setelah Saksi Praka Mar Xxxxdan Saksi Xxxx sampai di SPBU Sedati, Terdakwa lalu membuatkan Surat Pernyataan yang isinya menyatakan bahwa Saksi Praka Mar Xxxxdan Saksi Xxxx tidak akan melakukan persetubuhan lagi dan akan memutuskan hubungan walaupun melalui telepon. Setelah Saksi Xxxx, Saksi Praka Mar Xxxx, dan Terdakwa selaku Saksi menanda-tangani Surat Pernyataan tersebut, kemudian Terdakwa menyuruh Saksi Xxxx dan Saksi Praka Mar Xxxxuntuk pulang ke rumah masing-masing, sehingga Saksi Praka Mar Xxxxlalu meninggalkan SPBU untuk pulang ke rumahnya. Sedangkan Saksi Xxxx saat itu tidak langsung pulang karena katanya kepalanya masih pening, sehingga Saksi Xxxx istirahat dulu di tempat tersebut, dan Saksi Xxxx baru pulang pada sekira pukul 11.00 Wib. Setelah Saksi Praka Mar Vicki Fendi dan Saksi Xxxx pulang, selanjutnya Surat Pernyataan dibawa Terdakwa dan kemudian disimpan di laci meja Terdakwa di Puspenerbal. j. Bahwa benar beberapa waktu kemudian yang harinya tidak dapat diingat secara pasti tetapi masih dalam bulan Agustus 2013, pada malam hari sekira pukul 19.00 Wib, Terdakwa mengirim SMS dan kemudian menelepon Saksi Xxxx dan meminta agar Saksi Xxxx menemui Terdakwa di SPBU di Jalan Juanda, Sedati, Sidoarjo, dengan alasan Terdakwa waktu itu habis mengantar istrinya pulang ke Banyuwangi. Atas permintaan Terdakwa tersebut, pada sekira pukul 19.30 Wib Saksi Xxxx menuju ke SPBU Jl. Juanda Sedati untuk bertemu dengan Terdakwa. Setelah Saksi Xxxx bertemu dengan Terdakwa di SPBU Jl. Juanda Sedati, Sidoarjo, kemudian Terdakwa mengatakan kepada Saksi: “Ikuti aturan main Saya, kita main cantik saja”. Oleh karena Saksi Xxxx merasa telah berzina dengan Saksi Praka Mar Xxxx, dan Saksi Xxxx takut perbuatannya akan diberitahukan kepada Saksi Kopda Mmi Xxxx, padahal Surat Pernyataan Saksi Xxxx sebagai bukti bahwa Saksi Xxxx telah bersetubuh dengan Saksi Praka Mar Xxxxdibawa oleh Terdakwa, hal itu membuat Saksi Xxxx lalu mengikuti saja permainan Terdakwa. k. Bahwa benar kemudian Saksi Xxxx dibonceng Terdakwa naik sepeda motor Honda Supra X warna hitam milik Saksi Xxxx menuju ke Hotel Permata di daerah Pabean Juanda. Setelah sampai di Hotel Permata Pabean, Terdakwa lalu mengajak Saksi Xxxx masuk ke sebuah kamar di hotel tersebut yang sudah dipesan sebelumnya oleh Terdakwa dengan menggunakan nama Terdakwa. Setelah Saksi Xxxx dan Terdakwa berada di dalam kamar, Terdakwa Ialu mengajak Saksi Xxxx bersetubuh dengan cara Terdakwa melepas baju dan celana panjang Saksi Xxxx, lalu Saksi Xxxx yang masih rnernakai celana dalam dan BH meminta ijin dulu ke kamar rnandi dan di dalarn kamar mandi Saksi Xxxx rnerenung dan bertanya pada diri sendiri mungkiin ini cara dan jalan terbaik untuk rnenyelarnatkan rumah tangga Saksi Xxxx. Selanjutnya Saksi Xxxx keluar dari kamar rnandi, lalu Saksi duduk di samping Terdakwa yang sedang tidur-tiduran di atas kasur hanya rnernakai celana dalarn yang ditutupi dengan selirnut, kemudian Terdakwa langsung rnencurnbui dan merebahkan badan Saksi Xxxx di atas kasur, lalu Terdakwa membuka celana dalam dan BH Saksi Xxxx. Kemudian Terdakwa rnencium dan rnenjilati payudara serta vagina Saksi Xxxx kurang Iebih selarna 10 (sepuluh) rnenit, lalu Terdakwa melepas celana dalarnnya dan rnenindih badan Saksi Xxxx dari atas dengan posisi Saksi Xxxx di bawah terlentang, kemudian Terdakwa rnernasukkan kemaluannya
53 yang sudah tegang ke dalarn vagina Saksi Xxxx dengan gerakan maju rnundur kurang lebih selarna 10 (sepuluh) menit, lalu berganti posisi Terdakwa di bawah dan Saksi Xxxx di atas kurang lebih selama 3 (tiga) menit, dan berganti posisi lagi Terdakwa berada di atas dan Saksi Xxxx berada di bawah dengan rnenggerakkan pantatnya rnaju rnundur kurang lebih selarna 15 (lirna belas) menit, lalu Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam vagina Saksi Xxxx. l. Bahwa benar setrelah selesai bersetubuh, selanjutnya Saksi Xxxx dan Terdakwa mengobrol, lalu Terdakwa mengatakan kepada Saksi Xxxx bahwa Saksi Xxxx harus menuruti kernauan Terdakwa, jika Saksi Xxxx tidak mau menuruti kemauan Terdakwa, maka persetubuhan Saksi Xxxx dengan Saksi Praka Mar Xxxxakan dilaporkan kepada suami Saksi Xxxx (Saksi Kopda Mmi Xxxx). m. Bahwa benar setelah persetubuhan yang pertama tersebut, sekira seminggu kemudian ketika Saksi Kopda Mmi Xxxx sedang tidak berada di rumah karena berlayar, pada malam hari Terdakwa datang ke rumah Saksi Xxxx dan kemudian melakukan persetubuhan dengan Saksi Xxxx di kamar depan rumah Saksi Xxxx. Pada hari hari berikutnya setiap kali Saksi Kopda Mmi Xxxx tidak berada di rumah karena berlayar ataupun karena dinas jaga ksatriaan, Terdakwa selalu meminta jatah untuk bersetubuh dengan Saksi Xxxx. Persetubuhan Saksi Xxxx dengan Terdakwa tersebut biasanya dilakukan pada dinihari sekira pukul 24.00 Wib s/d 02.30 Wib, bertempat di kamar depan atau kamar belakang rumah Saksi Xxxx di Perumahan Surya Asri II Blok E 8 No.27 Sukodono, Sidoarjo. n. Bahwa benar persetubuhan yang dilakukan Terdakwa dan Saksi Xxxx walaupun pada awalnya dilakukan karena terpaksa, yaitu Saksi Xxxx takut persetubuhan Saksi Xxxx dengan Saksi Praka Mar Vicki Fendi yang dilihat Terdakwa akan diberitahukan Terdakwa kepada suami Saksi Xxxx (Saksi Kopda Mmi Xxxx), namun pada persetubuhan-persetubuhan berikutnya dilakukan atas dasar suka sama suka, kemaluan Terdakwa masuk penuh ke lobang kemaluan Saksi Xxxx, dan Terdakwa merasakan nikmat hingga Terdakwa yang menggunakan kondom mengeluarkan spermanya di dalam kemaluan Saksi Xxxx. o. Bahwa benar Terdakwa mengetahui kalau Saksi Xxxx adalah isteri sah Saksi Kopda Mmi Xxxx dan mereka telah dikaruniai seorang anak laki-laki. p. Bahwa benar sesuai ketentuan Pasal 284 ayat (2) KUHP, Pengaduan Tertulis Kopda Mmi Xxxx kepada Danpomal Lantamal V Surabaya tanggal 17 Maret 2015 tersebut hakekatnya ditujukan kepada Saksi Xxxx selaku isteri (sebagai pelaku utama) yang telah mengkhianati janji perkawinannya dengan Saksi Kopda Mmi Xxxx (pengadu), sedangkan Terdakwa sebagai teman berzina pelaku utama adalah bertindak sebagai pelaku peserta. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua: “Yang turut serta melakukan zina” telah terpenuhi. 3. Unsur Ketiga : “Padahal diketahuinya bahwa yang turut bersalah telah kawin“ - Unsur ini mengandung pengertian bahwa subjek, dalam hal ini Terdakwa, sebelumnya telah mengetahui bahwa yang turut bersalah, yaitu Saksi Xxxx telah kawin, atau dengan kata lain telah bersuami
54 dan berstatus sebagai isteri orang lain, yaitu isteri Saksi Kopda Mmi Xxxx. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi, dan alat bukti lain di persidangan terungkap fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam pembuktian unsurunsur terdahulu yang merupakan bagian dari pembuktian unsur ini, bahwa benar Terdakwa melakukan persetubuhan dengan Saksi Xxxx, walaupun pada awalnya dilakukan karena terpaksa, yaitu Saksi Xxxx takut persetubuhan Saksi Xxxx dengan Saksi Praka Mar Vicki Fendi yang dilihat Terdakwa akan diberitahukan Terdakwa kepada suami Saksi Xxxx (Saksi Kopda Mmi Xxxx), namun pada persetubuhan-persetubuhan berikutnya dilakukan atas dasar suka sama suka. b. Bahwa benar persetubuhan Terdakwa dengan Saksi Xxxx tersebut dilakukan berulangkali sejak persetubuhan yang pertama pada bulan Agustus 2013 di Hotel Permata Pabean, hingga persetubuhan-persetubuhan berikutnya, dan persetubuhan yang terakhir pada akhir bulan Januari 2015 seluruhnya bertempat di dalam kamar maupun di ruang tamu rumah Saksi Xxxx ketika Saksi Kopda Mmi Xxxx sedang tidak berada di rumah. b. Bahwa benar Saksi Dwi Astuti telah menikah dengan Saksi Sertu Mes Walujo secara dinas dan secara agama Islam pada tanggal 18 Desember 1992 bertempat di rumah orang tua Saksi Dwi Astuti di JI. Lebak Jaya Utara Blok III C No.01 Surabaya, sesuai buku Kutipan Akta Nikah Nomor: 739/56/XII/1992 atas nama Walujo dan Dwi Astuti yang dikeluarkan KUA Kec. Tambaksari, Kota Surabaya, tanggal 18 Desember 1992. Dari pernikahan tersebut Saksi Dwi Astuti dan Saksi Sertu Mes Walujo telah di karuniai 4 (empat) orang anak, yaitu: Angga Yos Mandar Iriawan (Lk,19 tahun); Dewi Puspita Sari (Pr,18 tahun/Saksi-IV); Anggi Nur Annisa (Pr,10 tahun); dan Bintara Navy (Lk, 8 tahun). Hingga sekarang Saksi Dwi Astuti masih berstatus sebagai isteri sah Saksi Sertu Mes Walujo. c. Bahwa benar sebelum melakukan persetubuhan dengan Saksi Xxxx, sejak tahun 2009 Terdakwa tinggal bersebelahan/ bertetangga dengan Kopda Mmi Xxxx di Perumahan Surya Asri II Blok E.8 Desa Jumputrejo, Kec. Sukodono, Kab. Sidoarjo, sehingga Terdakwa sangat mengetahui jika Saksi Xxxx sudah mempunyai suami, dan suaminya adalah Saksi Kopda Mmi Xxxx yang juga anggota TNI AL yang berdinas di KRI TCW-533, namun Terdakwa tidak peduli dengan status Saksi Xxxx yang sudah bersuami tersebut. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Ketiga: “Padahal diketahuinya bahwa yang turut bersalah telah kawin”, telah terpenuhi. Menimbang
: Bahwa dengan telah terpenuhi unsur-unsur pasal yang didakwakan dalam Dakwaan Kedua, Majelis Hakim berpendapat bahwa Dakwaan Kedua telah terbukti secara sah dan meyakinkan.
Menimbang
: Bahwa selanjutnya Majelis Hakim membuktikan Dakwaan Pertama Oditur Militer yang unsur-unsurnya sebagai beikut : 1. Unsur kesatu : ”Barang siapa”.
55 - Bahwa yang dimaksud dengan “barang siapa” dalam KUHP adalah „siapa saja‟, yaitu setiap orang yang tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia dan merupakan subyek hukum Indonesia sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2 sampai dengan Pasal 8 KUHP. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi di bawah sumpah, dan bukti-bukti lain di persidangan, diperoleh fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AL melalui Dikcatam Milsuk XI/1 T.A. 1992/1993 di Kobangdikal Surabaya. Setelah lulus dan dilantik dengan Pangkat Kelasi Dua Mpu NRP.76934, Terdakwa berdinas di Satuan Udara Koarmatim (sekarang namanya Skadron 800 Wing Udara 1 Puspenerbal) sebagai mekanik pesawat. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa dengan pangkat Kopka masih berdinas di Skadron 800 Wing Udara 1 Puspenerbal sampai dengan sekarang. b. Bahwa benar sebagai prajurit TNI AL, Terdakwa adalah juga sebagai warga negara Republik Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, dengan sendirinya Terdakwa tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia, termasuk diantaranya KUHP, dan sekaligus Terdakwa juga merupakan subyek hukum Indonesia. c. Bahwa benar sesuai Keputusan Danpuspenerbal selaku Papera Nomor: Kep/7/VI/2016 tanggal 30 Juni 2016 tentang Penyerahan Perkara, yang diajukan sebagai Terdakwa dalam perkara ini adalah Dadang Yuliantoni, Kopka Mpu NRP.76934, dan Terdakwalah orangnya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “barang siapa” telah terpenuhi. 2. Unsur
kedua:
“Dengan sengaja kesusilaan“.
dan
terbuka
melanggar
- Yang dimaksud “dengan sengaja” adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya, artinya bahwa seseorang melakukan tindakan dengan sengaja itu harus menghendaki serta menginsyafi tindakan tersebut dan/atau akibatnya. - Yang dimaksud “terbuka” adalah melakukan perbuatan ditempat umum, atau sesuatu tempat yang dapat didatangi orang lain, misalnya di pinggir jalan, lorong, pasar, maupun di tempat-tempat yang dapat dilihat dan didatangi oleh orang lain, meskipun dilakukan ditempat yang bukan tempat umum, seperti ruang tamu, ruang keluarga, dan sebagainya yang dapat dilihat dan didatangi oleh orang lain yang ada di rumah itu. - Bahwa yang dimaksud “melanggar kesusilaan” adalah perbuatan yang melanggar perasaan malu yang berhubungan dengan nafsu birahi orang lain. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi di bawah sumpah, dan bukti-bukti lain di persidangan, diperoleh fakta hukum sebagai berikut :
56 a. Bahwa benar setelah persetubuhan yang pertama pada bulan Agustus 2013 di Hotel Permata Pabean, Sedati, Sidoarjo, sekira seminggu kemudian ketika Saksi Kopda Mmi Xxxx sedang tidak berada di rumah karena berlayar, pada malam hari Terdakwa datang ke rumah Saksi Xxxx dan kemudian melakukan persetubuhan dengan Saksi Xxxx di kamar depan rumah Saksi Xxxx. Pada hari hari berikutnya setiap kali Saksi Kopda Mmi Xxxx tidak berada di rumah karena berlayar ataupun karena dinas jaga ksatriaan, Terdakwa selalu meminta jatah untuk bersetubuh dengan Saksi Xxxx. Persetubuhan Saksi Xxxx dengan Terdakwa tersebut biasanya dilakukan pada dinihari sekira pukul 24.00 Wib s/d 02.30 Wib, bertempat di kamar depan atau kamar belakang rumah Saksi Xxxx di Perumahan Surya Asri II Blok E 8 No.27 Sukodono, Sidoarjo. b. Bahwa benar pada tanggal yang tidak ingat lagi di bulan April 2014 sekira pukul 01.00 Wib, Terdakwa dan Saksi Xxxx melakukan lagi persetubuhan layaknya suami-isteri bertempat di ruang tamu dengan cara-cara sebagai berikut : - Pada sekira pukul 01.00 Wib, seperti biasa Terdakwa masuk ke dalam rumah Saksi Xxxx melalui pintu depan yang tidak dikunci tetapi hanya diganjal dengan sepatu. - Kemudian Terdakwa duduk di kursi ruang tamu diikuti oleh Saksi Xxxx yang duduk di sebelah Terdakwa, lalu Saksi Xxxx melepas baju yang dipakainya, sedangkan Terdakwa hanya melepas celananya saja. - Selanjutnya Terdakwa dan Saksi Xxxx bercumbu dan berciuman hingga Terdakwa dan Saksi Xxxx merasa terangsang, lalu Terdakwa dan Saksi Xxxx bersetubuh dengan cara Terdakwa duduk di kursi dan Saksi Xxxx duduk dipangkuan Terdakwa dengan posisi saling berhadapan, lalu Terdakwa mengambil kondom dari saku celananya dan memakaikan ke penisnya, kemudian Saksi Xxxx memasukkan kemaluan Terdakwa yang sudah tegang ke lobang kemaluannya hingga sekira 2 (dua) menit kemudian Saksi Xxxx mengatakan tidak enak, lalu Saksi Xxxx mengeluarkan kemaluan Terdakwa dari kemaluannya untuk membuka kondom dari kemaluan Terdakwa, dan selanjutnya Saksi Xxxx memasukkan lagi kemaluan Terdakwa ke lobang kemaluan Saksi Xxxx. Sekira 10 (sepuluh) menit kemudian Saksi Xxxx mencamai klimaks dan mengeluarkan cairan, namun Terdakwa belum mencapai klimaks (orgasme), sehingga Saksi Xxxx lalu mengoral kemaluan Terdakwa hingga Terdakwa mengeluarkan spermanya di mulut Saksi Xxxx. - Setelah selesai bersetubuh Terdakwa membersihkan diri, memakai celana, dan kemudian pamit pulang. c. Bahwa benar perbuatan Terdakwa dan Saksi Xxxx yang bersetubuh di kursi ruang tamu rumah Saksi Xxxx di Perumahan Surya Asri II Blok E 8 No.27 Sukodono, Sidoarjo tersebut adalah termasuk perbuatan yang melanggar rasa kesusilaan masyarakat, yang jika dilihat oleh orang lain yang sewaktu-waktu melewati atau masuk di ruang tamu tersebut, mereka pun pasti akan malu atau terangsang nafsu birahinya, dan hal itu diketahui dan disadari oleh Terdakwa. Walaupun Terdakwa mengetahui bahwa perbuatannya tersebut melanggar rasa kesusilaan masyarakat, ternyata Terdakwa tetap melakukannya, karena Terdakwa tidak mampu mengendalikan nafsu birahinya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan”, telah terpenuhi.
57 Menimbang
: Bahwa dengan telah terpenuhinya unsur-unsur pasal yang didakwakan dalam Dakwaan Pertama, Majelis Hakim berpendapat bahwa Dakwaan Pertama telah terbukti secara sah dan meyakinkan.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan pembuktian yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana sebagaimana yang telah didakwakan Oditur Militer dalam Dakwaan Kumulatif : Dakwaan Pertama : “Barang siapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan”, Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 281 ke-1 KUHP. Dan Dakwaan Kedua : “Seorang pria yang turut serta melakukan zina, padahal diketahuinya bahwa yang turut bersalah telah kawin”, Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 284 ayat (1) ke-2a KUHP.
Menimbang
: Bahwa di dalam persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya hal-hal yang dapat dijadikan sebagai alasan pemaaf atau pembenar pada diri Terdakwa, sehingga oleh karenanya Terdakwa harus dipidana.
Menimbang
: Bahwa didalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat. Menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenangwenang. Menjaga kepentingan militer dalam arti menjaga agar kepentingan militer tidak dirugikan dan sekaligus mendorong agar prajurit tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku.
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat, hakekat, dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa, serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : - Bahwa perbuatan Terdakwa pada hakekatnya merupakan pelampiasan nafsu sexual Terdakwa kepada wanita yang bukan isterinya, tanpa menghiraukan norma-norma yang berlaku, baik sebagai prajurit TNI, sebagai warga negara Indonesia, dan juga sebagai orang yang menganut agama Islam. - Bahwa sebagai sesama prajurit TNI AL yang rumahnya bersebelahan dengan Kopda Mmi Xxxx, Terdakwa mengetahui bahwa Kopda Mmi Xxxx sering meninggalkan isterinya hingga berbulan-bulan karena harus melaksanakan tugas berlayar. Dengan pengetahuannya tersebut, sebagai senior yang juga sebagai tetangga dan sekaligus sebagai Kepala Keamanan di Komplek Perumahan Surya Asri 2, seharusnya Terdakwa ikut menjaga, mengawasi, dan melindungi isteri dan anak Kopda Mmi Xxxx dari hal-
58 hal yang dapat merugikan Kopda Mmi Xxxx dan keluarganya, manakala Kopda Mmi Parjianti sedang pergi berlayar. - Namun yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu setelah berhasil memergoki isteri Kopda Mmi Xxxx yang bernama Sdri. Xxxx sedang „berselingkuh‟ dengan Praka Mar Xxxx, dan kemudian Terdakwa membuatkan surat pernyataan yang isinya tentang “pengakuan Sdri. Xxxx telah berzina dengan Praka Fiqi Fendi”, selanjutnya Terdakwa menggunakan surat pernyataan Sdri. Xxxx yang dipegangnya tersebut untuk „menyandera‟ Sdri. Xxxx agar selalu menuruti kemauan Terdakwa untuk bersetubuh dengannya. - Bahwa ditinjau dari sudut hukum yang berlaku di lingkungan TNI, perbuatan Terdakwa yang bersetubuh dengan sesama keluarga besar TNI, apalagi yang disetubuhi tersebut adalah isteri bawahan Terdakwa dalam kedinasan TNI AL yang tinggalnya bertetangga di Perumahan Surya Asri II, dan perbuatan tersebut dilakukan ketika si prajurit tersebut sedang melaksanakan tugas operasi militer berlayar menjaga kedaulatan NKRI, perbuatan tersebut adalah sangat dilarang dan merupakan pelanggaran berat dalam kehidupan disiplin prajurit. - Bahwa ditinjau dari sudut hukum agama Islam yang dianut oleh Terdakwa, perbuatan Terdakwa yang telah beristeri, dan isterinya ada di „depan matanya‟, sehingga setiap saat Terdakwa dapat menyalurkan nafsu sexualnya kepada isterinya tersebut, namun ternyata Terdakwa masih juga mencari penyaluran nafsu sexualnya kepada wanita lain yang bukan isterinya, perbuatan tersebut merupakan pelanggaran norma agama yang sangat berat, yang pelakunya harus dihukum berat. - Dapat diyakini bahwa akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa, selain telah merusak ketenteraman rumah tangga Saksi Kopda Mmi Xxxx yang terpaksa akan menceraikan isterinya, perbuatan Terdakwa juga telah merusak nilai-nilai moral, disiplin, dan jiwa korsa prajurit, yang pada gilirannya juga akan dapat berdampak pada timbulnya permusuhan yang lebih besar diantara sesama prajurit TNI. - Dari uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa Terdakwa bukanlah prajurit yang baik dan bertanggung-jawab, melainkan seorang prajurit yang hanya mengikuti nafsu sexualnya saja tanpa mempedulikan berbagai aturan dan etika yang berlaku baginya, baik sebagai seorang prajurit TNI, sebagai warga negara Indonesia, maupun sebagai seseorang yang beragama Islam. Menimbang
: Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali kejalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai falsafah Pancasila. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini, perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : a. Hal-hal yang meringankan : - Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan; - Terdakwa merasa bersalah, menyesal, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya;
59 b. Hal-hal yang memberatkan : - Perbuatan Terdakwa dilakukan terhadap isteri bawahannya dalam kedinasan TNI AL yang kebetulan juga tetangganya; - Perbuatan Terdakwa dilakukan ketika suami teman berzinanya sedang melaksanakan tugas operasi militer berlayar; - Perbuatan Terdakwa dan Sdri. Xxxx telah terjadi berulangkali sejak bulan Agustus 2013 sampai dengan akhir Januari 2015; - Pada waktu melakukan perbuatan ini Terdakwa menjabat sebagai Kepala Keamanan di lingkungan perumahan tersebut; - Perbuatan Terdakwa telah merusak ketenteraman rumah tangga Kopda Mmi Xxxx dan Sdri. Xxxx; - Perbuatan Terdakwa telah mencemarkan citra TNI di mata masyarakat; - Perbuatan Terdakwa dapat menimbulkan permusuhan diantara sesama prajurit TNI. Menimbang
: Bahwa terhadap Tuntutan Oditur Militer yang menuntut Terdakwa agar dijatuhi pidana tambahan pemecatan dari dinas militer, Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut : - Bahwa sesuai ketentuan Pasal 26 KUHPM, „pemecatan dari dinas militer‟ dapat dijatuhkan oleh Hakim Militer berbarengan dengan setiap putusan penjatuhan pidana mati atau pidana penjara kepada seseorang militer yang berdasarkan kejahatan yang dilakukan dipandangnya tidak layak lagi tetap berada dalam kalangan militer. Seseorang militer dianggap „tidak layak‟ lagi berada dalam kalangan militer, ukurannya adalah seberapa jauh perbuatan tersebut berpengaruh pada disiplin dan ketertiban militer, sehingga kehadiran kembali prajurit terpidana nantinya dalam masyarakat militer, setelah ia selesai menjalani pidananya, akan menggoncangkan sendi-sendi disiplin dan ketertiban dalam masyarakat militer. - Dengan demikian penjatuhan pidana tambahan pemecatan dari dinas militer mengandung makna bahwa kehadiran kembali Terpidana dalam masyarakat militer (setelah ia selesai menjalani pidananya) akan dapat menggoncangkan sendi-sendi disiplin dan ketertiban serta keadilan dalam masyarakat militer. - Berkaitan dengan perbuatan Terdakwa yang menjabat sebagai Kepala Lorong merangkap Kepala Keamanan di lingkungan Perumahan Surya Asri II yang seharusnya menjaga keamanan dan ketertiban serta ketenteraman warganya, tetapi malah memanfaatkan posisi dan pengettahuannya tentang kesalahan Sdri. Xxxx yang telah bersetubuh dengan laki-laki lain untuk kemudian disetubuhinya sendiri berulangkali dalam waktu yang cukup lama, apalagi suami Sdri. Xxxx adalah sesama prajurit TNI AL yang sering melaksanakan tugas berlayar berlatar menjaga kedaulatan NKRI di laut, perbuatan tersebut sangat „menyakitkan hati‟ suami Sdri. Xxxx dan sangat tidak layak dilakukan oleh prajurit TNI. Prajurit yang demikian jika tetap dipertahankan dalam kedinasan militer akan dapat mengguncangkan sendi-sendi disiplin dan ketertiban dalam kehidupan prajurit.
Menimbang
: Bahwa setelah melihat kesalahan Terdakwa, kemudian menilai sifat, hakekat, serta akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa, dan selanjutnya memperhatikan tujuan pemidanaan, serta hal-hal yang meringankan maupun yang memberatkan sebagaimana tersebut di atas, dan dengan mempertimbangan kepentingan pembinaan disiplin dan moral di kesatuan, Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa perlu dipecat dari dinas militer, yang berarti permohonan Terdakwa dan Penasehat Hukumnya ditolak.
60 Menimbang
: Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
Menimbang
: Bahwa waktu selama Terdakwa berada dalam penahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan kepadanya.
Menimbang
: Bahwa barang bukti dalam perkara ini yang berupa : 1. Barang : 1 (satu) unit HP merk Oppo warna hitam model R 1001 lengkap dengan Simcard Indosat milik Terdakwa yang di dalamnya tersimpan gambar-gambar porno; perlu dikembalikan kepada Terdakwa. 2.
Surat-surat : a. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Tanda Prajurit No. D/1955/KTP/Xll/13/Mabesal tanggal 23 Desember 2013 atas nama Kopka Mpu Xxxx NRP.76934, Ta Ron 800 Wing Udara 1; b. 1 (satu) lembar fotocopy Kutipan Akta Nikah dari KUA Kec. Singojuruh, Kab. Banyuwangi, Nomor: 285/67/VIII/1999 tanggal 23 Agustus 1999 atas nama Xxxx dan Xxxx; c. 1 (Satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga No. 3515141603110003 tanggal 20 Maret 2011 atas nama Xxxx; d. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga Dinas Nomor: KK/49/II/2014 an. Kopka Xxxx NRP.76934 Ta Ron 800 Wing Udara 1; e. 1 (satu) lembar fotocopy KPI Nomor: 374/Xl/1999/KPI/ MINPERS tanggal 15 Nopember 1999 atas nama Xxxx dan Xxxx; f. 1 (satu) lembar fotocopy Tanda Anggota Jalasenastri Nomor: 61048 tanggal 26 Oktober 2009 atas nama Siti Mijalta; g. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Tanda Penduduk NIK: 3515146408750003 atas nama Xxxx; h. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Tanda Penduduk NIK: 3515155511820007 atas nama Xxxx; i. 1 (satu) lembar fotocopy Kutipan Akta Nikah dari KUA Kec. Buduran, Kab. Sidoarjo, Nomor: 226/58/Vl/2004 tanggal 26 Juni 2004 atas nama Xxxx dan Xxxx; j. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga Dinas atas nama Kls Mmi Xxxx NRP.94548; k. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga Kel./Desa Banjar Kemantren Nomor: 12.1412/08/28441 tanggal 10 Maret 2008 atas nama Xxxx; I. 1 (satu) lembar fotocopy KTA Nomor: 896/Ta/Xl/10/Arti tanggal 12 Nopember 2010 atas nama Kopda Mmi Xxxx; m. 1 (satu) lembar fotocopy Surat Pernyataan tertanggal 01 Agustus 2013 atas nama Pihak I Praka Mar XxxxNRP.111025 dan pihak II Xxxx disaksikan oleh Kopka Mpu Dadang NRP 76934; n. 7 (tujuh) lembar Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Barang Bukti 1 (satu) unit Mobile Phone dan 1 (satu) unit Simcard Indosat yang dibuat Labfor Polri Cabang Surabaya Nomor Lab. 6740/FKF/2015 tanggal 05 Oktober 2015;
61 Ternyata berkaitan erat dengan perkara ini dan telah melekat dalam perkara ini, sehingga oleh karenanya perlu tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Sedangkan barang bukti berupa surat-surat tersebut : o. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan tertanggal 17 Maret 2015 yang dibuat oleh Kopda Mmi Panjianto NRP 94548 anggota KRI TCW-533, yang intinya Kopda Mmi Xxxx memohon kepada Danpomal Lantamal V untuk memproses secara hukum perbuatan Kopka Mpu Dadang Yuliantoni; p. 1 (satu) lembar Surat Pengaduan tertanggal 17 Maret 2015 yang dibuat oleh Kopda Mmi Xxxx NRP 94548 anggota KRI TCW-533, yang menuntut agar perbuatan Kopka Dadang Yuliantoni diproses secara hukum; q. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan tertanggal 30 April 2015 yang dibuat oleh Xxxx, yang menyatakan bahwa Sdri. Xxxx telah memaafkan dan tidak menuntut perbuatan suaminya (Kopka Dadang Yuliantoni) yang telah bersetubuh dengan Sdri. Xxxx; Oleh karena surat-surat tersebut di atas merupakan surat-surat yang berkaitan dengan syarat penuntutan dan tidak berkaitan dengan pembuktian kesalahan yang dilakukan Terdakwa dalam perkara ini, maka surat-surat tersebut tidak termasuk barang bukti, dan oleh karenanya perlu dikeluarkan dari daftar barang bukti. Menimbang
: Bahwa oleh kjarena Terdakwa dijatuhi pidana tambahan dipecat dari dinas militer, sehingga dikhawatirkan Terdakwa akan melarikan diri, sedangkan saat ini Terdakwa berada dalam penahanan sementara, maka Terdakwa perlu tetap ditahan.
Mengingat
: Pasal 281 ke-1 KUHP dan Pasal 284 ayat (1) ke-2a KUHP, Pasal 26 KUHPM, dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI
1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu: XXXX, Xxxxterbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : Pertama : “Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan” Dan Kedua : “Turut serta melakukan zina”. 2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana Pokok : Pidana Penjara selama 1 (satu) tahun Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas militer.
3. Menetapkan lama masa penahanan sementara yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan kepadanya. 4.
Menetapkan barang bukti berupa : a. Barang : 1 (satu) unit HP merk Oppo warna hitam model R 1001 lengkap dengan Simcard Indosat milik Terdakwa yang di dalamnya tersimpan gambar-gambar porno; dikembalikan kepada Terdakwa. 2.
Surat-surat :
62 a. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Tanda Prajurit No. D/1955/KTP/Xll/13/Mabesal tanggal 23 Desember 2013 atas nama Kopka Mpu Xxxx NRP.76934, Ta Ron 800 Wing Udara 1; b. 1 (satu) lembar fotocopy Kutipan Akta Nikah dari KUA Kec. Singojuruh, Kab. Banyuwangi, Nomor: 285/67/VIII/1999 tanggal 23 Agustus 1999 atas nama Xxxx dan Xxxx; c. 1 (Satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga No. 3515141603110003 tanggal 20 Maret 2011 atas nama Xxxx; d. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga Dinas Nomor: KK/49/II/2014 an. Kopka Xxxx NRP.76934 Ta Ron 800 Wing Udara 1; e. 1 (satu) lembar fotocopy KPI Nomor: 374/Xl/1999/KPI/ MINPERS tanggal 15 Nopember 1999 atas nama Xxxx dan Xxxx; f. 1 (satu) lembar fotocopy Tanda Anggota Jalasenastri Nomor: 61048 tanggal 26 Oktober 2009 atas nama Siti Mijalta; g. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Tanda Penduduk NIK: 3515146408750003 atas nama Xxxx; h. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Tanda Penduduk NIK: 3515155511820007 atas nama Xxxx; i. 1 (satu) lembar fotocopy Kutipan Akta Nikah dari KUA Kec. Buduran, Kab. Sidoarjo, Nomor: 226/58/Vl/2004 tanggal 26 Juni 2004 atas nama Xxxx dan Xxxx; j. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga Dinas atas nama Kls Mmi Xxxx NRP.94548; k. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Keluarga Kel./Desa Banjar Kemantren Nomor: 12.1412/08/28441 tanggal 10 Maret 2008 atas nama Xxxx; I. 1 (satu) lembar fotocopy KTA Nomor: 896/Ta/Xl/10/Arti tanggal 12 Nopember 2010 atas nama Kopda Mmi Xxxx; m. 1 (satu) lembar fotocopy Surat Pernyataan tertanggal 01 Agustus 2013 atas nama Pihak I Praka Mar XxxxNRP.111025 dan pihak II Xxxx disaksikan oleh Kopka Mpu Dadang NRP 76934; n. 7 (tujuh) lembar Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Barang Bukti 1 (satu) unit Mobile Phone dan 1 (satu) unit Simcard Indosat yang dibuat Labfor Polri Cabang Surabaya Nomor Lab. 6740/FKF/2015 tanggal 05 Oktober 2015; Masing-masing tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 5. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah). 6.
Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan.
Demikian diputuskan pada hari Senin tanggal 28 Nopember 2016 di dalam Musyawarah Majelis Hakim oleh Muhammad Djundan, S.H., M.H. Letkol Chk NRP.556536 sebagai Hakim Ketua, serta Rizki Gunturida, S.H., Mayor Chk NRP.11000000640270, dan A. Junaedi, S.H., Kapten Laut (KH) NRP.17425, masingmasing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Mochamad Mulyono, S.H. Mayor Chk NRP.2920012290470, Penasehat Hukum Agus Budi Utomo, S.H., Serka Mes NRP.72124, Panitera Dani Subroto, S.H. Kapten Chk NRP.2920087370171, serta di hadapan umum dan Terdakwa. Hakim Ketua Cap/ttd Muhammad Djundan, S.H., M.H. Letkol Chk NRP.556536 Hakim Anggota - I
Hakim Anggota – II
63 ttd
ttd
Rizki Gunturida, S.H. Mayor Chk NRP.11000000640270
A. Junaedi, S.H. Kapten Laut (KH) NRP.17425 Panitera ttd
Dani Subroto, S.H. Kapten Chk NRP.2920087370171 Foto Copy ini sesuai dengan aslinya Panitera Pengganti Cap/ttd Dani Subroto, S.H. Kapten Chk NRP.2920087370171