PENGADILAN MILITER III-12 SURABAYA P U T U S A N Nomor : 11– K / PM.III-12 / AD / I / 2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama secara biasa telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
EKO CAHYONO Serma / 21970097371176 Batijas Korem 084 / BJ Korem 084 / BJ Malang, 11 November 1976 Laki-laki. Indonesia. Islam. Jl. Perwira No 12 A Surabaya
Terdakwa dalam perkara ini ditahan oleh : 1. Danrem 084/BJ selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 12 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 01 November 2015 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/34/X/2015 tanggal 12 Oktober 2015. 2
Kemudian diperpanjang sesuai : a. Perpanjangan penahanan dari Danrem 084/Bhaskara Jaya selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 02 November 2015 sampai dengan tanggal 01 Desember 2015 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan ke-1 Nomor : Kep/37/X/2015 tanggal 03 Oktober 2015. b. Perpanjangan penahanan dari Danrem 084/Bhaskara Jaya selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 02 Desember 2015 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan ke-2 Nomor : Kep/45/XII/2015 tanggal 18 Desember 2015. c. Perpanjangan penahanan dari Danrem 084/Bhaskara Jaya selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 01 Januari 2016 sampai dengan tanggal 30 Januari 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan ke-3 Nomor : Kep/47/XII/2015 tanggal 31 Desember 2015. d. Perpanjangan penahanan dari Hakim Ketua selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 12 Januari 2016 sampai dengan tanggal 10 Pebruari 2016 berdasarkan Keputusan Penetapan Hakim Ketua Nomor : TAP/01/PM.III-12/AD/I/2016 tanggal 12 Januari 2015. Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut diatas :
Membaca
: Berkas Acara Pemeriksaan pendahuluan dalam perkara ini.
Memperhatikan
: 1. Surat Keputusan tentang Penyerahan perkara dari Danrem 084/Bj selaku Papera Nomor :Kep / 46 / I / 2015 tanggal 29 Desember 2015.
2 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/01/K/AD/I/2016 tanggal tanggal 4 Januari 2016. 3.
Surat penetapan dari: a. Kadilmil III-12 Surabaya tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tapkim/ 11/PM III-12/AD/2016 tanggal 12 Januari 2016. b. Hakim Ketua Sidang tentang hari sidang Nomor : Tapsid/ 11/PM III-12/AD/I/2016 tanggal 13 Januari 2016.
4. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi, serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar
:
1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/01/K/AD/I/2016 tanggal tanggal 4 Januari 2016 didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.
Memperhatikan
di
sidang
serta
: 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Desersi dimasa damai“. sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo ayat (2) KUHPM. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut : a.
Pidanan Pokok Pidana Tambahan
b.
: 12 bulan. Potong Tahanan. : Dipecat dari dinas militer.
Menetapkan alat bukti berupa : Surat-surat
:
72 (tujuh puluh dua) lembar daftar absensi anggota Jasmani Militer Korem 084/BJ atas nama Terdakwa Serma Eko Cahyono NRP. 21970097371172. Dilekatkan dalam berkas perkara. c. Membebani biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000 ,- (Sepuluh Ribu Rupiah). 2. Permohonan Terdakwa yang disampaikan secara lisan, yang pada pokoknya menyatakan bahwa ia menyesali dan menyadari akan kesalahannya, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya oleh karena itu Terdakwa mohon agar tidak dijatuhi pidana tambahan pemecatan dari Dinas Militer.
3 Menimbang
:
Bahwa Terdakwa berdasarkan Surat dakwaan Oditur di atas Terdakwa pada Pokoknya di dakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat tersebut dibawah ini, secara berturut-turut sejak tanggal Enam belas bulan juni tahun 2000 Empat belas sampai dengan tanggal Sepuluh bulan Oktober tahun 2000 Lima belas secara berturut-turut atau setidak-tidaknya dalam bulan Juni tahun 2000 Empat belas sampai dengan bulan Oktober tahun 2000 Lima belas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 Empat belas sampai tahun 2000 Lima belas bertempat di Korem 084/Bj atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana: “Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari “. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1996/1997 melalui pendidikan Secaba PK IV di Rindam V/Brawijaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, kemudian mengikuti kejuruan Infanteri di Kodam V/Brw Situbondo, selanjutnya Terdakwa ditugaskan di Jasdam V/Brw, Kemudian bulan Pebruari tahun 2014 Terdakwa ditempatkan ke Korem 084/Bj sebagai Bati jasrem 084/BJ sampai dengan terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serma NRP 21970097371176. b. Bahwa Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan Korem 084/BJ sejak tanggal 16 Juni 2014 sampai dengan tanggal 10 Oktober 2015 secara berturut-turut. c. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa seijin Komandan Satuannya atau pejaat yang sah, Terdakwa tanggal 16 Juni 2014 berada di rumah bapak Yanto dan ibu Sri yang kerjanya sebagai dukun di daerah Wlingi Blitar untuk melakukan ritual kekayaan, selanjutnya Terdakwa pergi kerumah Pak de yang kerjanya sebagai dukun di Trenggalek untuk melakukan ritual kekayaan, kemudian Terdakwa pergi ke Malang mencari dukun kekayaan dan bertemu dengan Sdr Anwar di Metro Kepanjen Malang, selanjutnya Terdakwa diajak Sdr Anwar keliling untuk mencari pring petuk dan barang anti silet, namun Sdr Anwar menghindar ketika mengetahui Terdakwa sebagai TNI AD. Pada hari Selasa tanggal 22 September 2015 sekira pukul 22.30 Wib Sdr. Edy alamat Perum Saxophon Malang mengatakan Sdr Anwar mengaku sebagai anggota Bin bagian perdukunan, selanjutnya hari Rabu tanggal 23 September 2015 pukul 09.00 Wib Sdr Edy menjemput Terdakwa untuk mencari Sdr Anwar dirumahnya Jl. Prapen Kepanjen Malang dan dirumah istrinya Sdr Anwar di Ngantang Pujon Malang tetapi tidak bertemu. d. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin Komandan Satuannya atau pejabat yang sah, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya baik melalui surat maupun telepon ke Kesatuan. e. Bahwa penyebab Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa seijin tersebut, karena Terdakwa mempunyai banyak hutang dan juga dikejarkejar orang untuk mengembalikan hutang.
4 f. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh anggota Denpom V/3 Malang hari Sabtu tanggal 10 Oktober 2015 sekira pukul 22.00 Wib saat Terdakwa mengantar Sdr. Edy bersama istrinya membeli jagung bakar di Jalan Raya Pasar Klojen Malang, kemudian Terdakwa diserahkan ke Korem 084/BJ, selanjutnya Terdakwa diserahkan ke Denpom V/4 Surabaya. g. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran tanpa seijin dari Danrem 084/BJ sejak tanggal 16 Juni 2014 sampai dengan tanggal 10 Oktober 2015 atau selama 482 (empat ratus delapan puluh dua) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari. h. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dansatnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya wilayah Surabaya dan sekitarnya dalam keadaan aman dan Terdakwa maupun Kesatuan Korem 084/BJ tidak sedang disiapkan melaksanakan tugas operasi militer atau expedisi militer. Berpendapat, bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo ayat (2) KUHPM. Menimbang
:
Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benarbenar mengerti atas surat dakwaan yang didakwakan kepadanya dan atas dakwaan tersebut Terdakwa tidak mengajukan eksepsi (keberatan).
Menimbang
:
Bahwa didalam persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum.
Menimbang
Saksi-1
:
Bahwa para Saksi yang diperiksa di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : :
Nama Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat,tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat
: : : : : : : : :
Andjar Basuki Serma / 21010129750279 Batikuatra Spersrem 084/BJ Korem 084/BJ Blitar, 21 Pebruari 1979 Laki-laki. Indonesia. Islam. Perumdam V/Brw Ds Pager Kec. Gedangan Sidoarjo.
Keterangan Saksi-1 yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2014 di Korem 084/BJ dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 16 Juni 2014 sampai dengan tanggal 10 Oktober 2015 dari daftar absensi yang tertulis TK dan tidak ada pada saat apel pagi dan apel sore.
5 3. Bahwa Saksi tidak mengetahui penyebab dan kegiatan serta keberadaan Terdakwa selama meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan tersebut. 4. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan tersebut, Terdakwa tidak pernah menghubungi ke Kesatuan baik melalui surat maupun telepon. 5. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut pihak Kesatuan berdasarkan surat perintah dari Danrem tentang perintah pencarian Terdakwa, dan telah dilakukan pencarian dirumah Terdakwa di Jl. Perwira No 12 A Surabaya namun Terdakwa belum diketemukan. 6. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan pada hari Sabtu tanggal 10 Oktober 2015 sekira pukul 22.00 Wib dengan cara ditangkap oleh anggota Denpom V/3 Malang. 7. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan tersebut , Negara dalam keadaan damai dan kesatuan Korem 084/BJ maupun Terdakwa tidak sedang dipersiapkan atau sedang melaksanakan tugas operasi militer. Atas keterangan Saksi-1 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi – 2
:
Nama Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat,tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Derita Sertu / 31960733440875 Ba Jasrem 084/BJ Korem 084/BJ Buton, 18 Agustus 1975 Laki-laki. Indonesia. Islam. Jl. Ahmad Yani No 1 Surabaya
Keterangan Saksi-2 yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tanggal 7 Maret 2014 di Korem 084/BJ sebagai atasan dan bawahan serta tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 16 Juni 2014 sampai dengan tanggal 10 Oktober 2015. 3. Bahwa Saksi tidak mengetahui penyebab dan kegiatan serta keberadaan Terdakwa selama meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan tersebut. 4. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan tersebut, Terdakwa tidak pernah menghubungi ke Kesatuan baik melalui surat maupun telepon. 5. Bahwa selama Terdakwa meningalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut pihak Kesatuan pernah melakukan pencarian dirumah
6 Terdakwa di Jl. Perwira No 12 A Surabaya, namun Terdakwa belum diketemukan. 6. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan pada hari Sabtu tanggal 10 Oktober 2015 sekira pukul 22.00 Wib dengan cara ditangkap oleh Denpom V/3 Malang. 7. Bahwa selama Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang, pekerjaan Terdakwa sehari-hari di kerjakan oleh Saksi. 8. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan tersebut, Negara dalam keadaan damai dan Kesatuan Korem 084/BJ maupun Terdakwa tidak sedang melaksanakan tugas operasi militer. amerdakwa meningg Atas keterangan Saksi-2 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. an kesatuan tanp ijitasan tersebut, dari pihak kesatuan pern Menimbang : Bahwa di persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut: a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1996/1997 melalui pendidikan Secaba PK IV di Rindam V/Brawijaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, kemudian mengikuti kejuruan Infanteri di Kodam V/Brw Situbondo, selanjutnya Terdakwa ditugaskan di Jasdam V/Brw, Kemudian bulan Pebruari tahun 2014 Terdakwa ditempatkan ke Korem 084/Bj sebagai Bati jasrem 084/BJ sampai dengan terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serma NRP 21970097371176. b. Bahwa Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan Korem 084/BJ sejak tanggal 16 Juni 2014 sampai dengan tanggal 10 Oktober 2015 secara berturut-turut. c. Bahwa Terdakwa mengikuti program MLM (Multi Level Marketing), uang para pengikut telah terkumpul dan di pegang oleh Terdakwa lalu Terdakwa menyetorkan uang-uang tersebut kepada pemegang uang diatasnya. Selanjutnya setelah uang tersebut terkumpul sebesar Rp 1,5 M (Satu setengah Milyard), uang tersebut dibawa lari oleh orang tersebut, sehingga Terdakwa harus menanggung uang para penyetor. d. Bahwa karena tidak bias membayarnya dan takut di keroyok para penyetor Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan tanpa seijin Komandan Satuannya yang sah, Terdakwa berada di rumah bapak Yanto dan ibu Sri yang kerjanya sebagai dukun di daerah Wlingi Blitar untuk melakukan ritual kekayaan, selanjutnya Terdakwa pergi kerumah Pak de yang kerjanya sebagai dukun di Trenggalek untuk melakukan ritual kekayaan, kemudian Terdakwa pergi ke Malang mencari dukun kekayaan dan bertemu dengan Sdr Anwar di Metro Kepanjen Malang. e. Bahwa selanjutnya Terdakwa diajak Sdr. Anwar keliling untuk mencari pring petuk dan barang anti silet, namun Sdr. Anwar menghindar ketika mengetahui Terdakwa sebagai TNI AD. Pada hari Selasa tanggal 22 September 2015 sekira pukul 22.30 Wib Sdr. Edy alamat Perum Saxophon Malang mengatakan Sdr. Anwar mengaku sebagai anggota Bin bagian perdukunan, selanjutnya hari Rabu tanggal 23 September 2015 pukul 09.00 Wib Sdr. Edy menjemput Terdakwa untuk mencari Sdr. Anwar dirumahnya Jl. Prapen Kepanjen Malang dan dirumah istrinya Sdr. Anwar di Ngantang Pujon Malang tetapi tidak bertemu.
7 d. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin Komandan Satuannya atau pejabat yang sah, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya baik melalui surat maupun telepon ke Kesatuan. e. Bahwa penyebab Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa seijin Komandan Satuannya tersebut, karena Terdakwa mempunyai banyak hutang dan juga dikejar-kejar orang untuk mengembalikan hutang. f. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh anggota Denpom V/3 Malang hari Sabtu tanggal 10 Oktober 2015 sekira pukul 22.00 Wib saat Terdakwa mengantar Sdr. Edy bersama istrinya membeli jagung bakar di Jalan Raya Pasar Klojen Malang, kemudian Terdakwa diserahkan ke Korem 084/BJ, selanjutnya Terdakwa diserahkan ke Denpom V/4 Surabaya. g. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran tanpa seijin dari Danrem 084/BJ sejak tanggal 16 Juni 2014 sampai dengan tanggal 10 Oktober 2015 atau selama 482 (empat ratus delapan puluh dua) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari. h. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dansatnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya wilayah Surabaya dan sekitarnya dalam keadaan aman dan Terdakwa maupun Kesatuan Korem 084/BJ tidak sedang disiapkan melaksanakan tugas operasi militer atau expedisi militer. Menimbang
:
Bahwa dari alat bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa : Surat-surat
:
72 (tujuh puluh dua) lembar daftar absensi anggota Jasmani Militer Korem 084/BJ atas nama Terdakwa Serma Eko Cahyono NRP. 21970097371172.
Menimbang
:
Adalah bukti yang menunjukan ketidak hadiran Terdakwa ditempat yang diwajibkan baginya sehingga menjadi perkara ini, barang bukti berupa surat tersebut kesemuanya ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwaan kepada Terdakwa. Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah serta alat bukti yang diajukan di persidangan maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1996/1997 melalui pendidikan Secaba PK IV di Rindam V/Brawijaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, kemudian mengikuti kejuruan Infanteri di Kodam V/Brw Situbondo, selanjutnya Terdakwa ditugaskan di Jasdam V/Brw. b. Bahwa benar, kemudian bulan Pebruari tahun 2014 Terdakwa ditempatkan ke Korem 084/Bj sebagai Bati Jasrem 084/BJ sampai dengan terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serma NRP. 21970097371176.
8 c. Bahwa benar, pada tanggal 16 Juni 2014 Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan Korem 084/BJ. d. Bahwa benar, alasan Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin Komandan satuan yang berwenang, adalah karena Terdakwa ditagih hutang oleh orang-orang, yang uangnya dibawa oleh Terdakwa karena bisnis MLM (Multi Level Marketing), yang besarnya kurang lebih 1,5 M (Satu koma lima Milyard). e. Bahwa benar, Terdakwa mengetahui adanya prosedur perijinan apabila hendak ijin atau meninggalkan Satuan meskipun demikian Terdakwa tidak melaksanakan proses perijinan tersebut karena Terdakwa takut dikeroyok dan ditagih maka Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan tanpa seijin Komandan Satuannya, pada tanggal 16 Juni 2014 ke rumah bapak Yanto dan ibu Sri yang kerjanya sebagai dukun di daerah Wlingi Blitar untuk melakukan ritual kekayaan, selanjutnya Terdakwa pergi kerumah Pak de yang kerjanya sebagai dukun di Trenggalek untuk melakukan ritual kekayaan. f. Bahwa benar, kemudian Terdakwa pergi ke Malang mencari dukun kekayaan dan bertemu dengan Sdr. Anwar di Metro Kepanjen Malang, selanjutnya Terdakwa diajak Sdr. Anwar keliling untuk mencari pring petuk dan barang anti silet, namun Sdr. Anwar menghindar ketika mengetahui Terdakwa sebagai TNI AD. Pada hari Selasa tanggal 22 September 2015 sekira pukul 22.30 Wib Sdr. Edy alamat Perum Saxophon Malang mengatakan Sdr. Anwar mengaku sebagai anggota Bin bagian perdukunan, selanjutnya hari Rabu tanggal 23 September 2015 pukul 09.00 Wib Sdr. Edy menjemput Terdakwa untuk mencari Sdr. Anwar dirumahnya Jl. Prapen Kepanjen Malang dan dirumah istrinya Sdr. Anwar di Ngantang Pujon Malang tetapi tidak bertemu. g. Bahwa benar, selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin Komandan Satuannya atau pejabat yang sah, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya baik melalui surat maupun telepon ke Kesatuan. h. Bahwa benar, Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh anggota Denpom V/3 Malang hari Sabtu tanggal 10 Oktober 2015 sekira pukul 22.00 Wib saat Terdakwa mengantar Sdr. Edy bersama istrinya membeli jagung bakar di Jalan Raya Pasar Klojen Malang, kemudian Terdakwa diserahkan ke Korem 084/BJ, selanjutnya Terdakwa diserahkan ke Denpom V/4 Surabaya. i. Bahwa benar, dengan demikian Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran tanpa seijin dari Danrem 084/BJ sejak tanggal 16 Juni 2014 sampai dengan tanggal 10 Oktober 2015 atau selama 482 (empat ratus delapan puluh dua) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari. j. Bahwa benar, pada saat Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dansatnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya wilayah Surabaya dan sekitarnya dalam keadaan aman dan Terdakwa maupun Kesatuan Korem 084/BJ tidak sedang disiapkan melaksanakan tugas operasi militer atau expedisi militer.
9 Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1. Bahwa Majelis mengenai terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang telah dibuktikan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya, Majelis akan membuktikannya sendiri dalam putusan ini sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan. 2. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis akan mempertimbangkannya sendiri dalam Putusannya.
Menimbang
Menimbang
:
:
Bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer dihadapkan kedepan persidangan dengan dakwaan yang disusun secara Tunggal, yaitu pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM yang unsurunsurnya terdiri dari: 1.
Unsur ke-1
: Militer.
2.
Unsur ke-2
: Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin.
3.
Unsur ke-3
: Dalam waktu damai.
4.
Unsur ke-4
: Lebih lama dari tiga puluh hari.
Bahwa mengenai Unsur ke-1 “Militer” tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud dengan Militer menurut Pasal 46 KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada Angkatan Perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut, sedangkan yang dimaksud dengan Angkatan Perang menurut Pasal 45 KUHPM adalah : Angkatan Darat dan Militer Wajib yang lingkungannya terhitung juga personil cadangan.
termasuk
dalam
Angkatan Laut dan Militer Wajib yang lingkungannya terhitung juga personil cadangan.
termasuk
dalam
Angkatan Udara dan Militer Wajib yang termasuk dalam lingkungannya terhitung juga personil cadangan. Dalam waktu perang mereka yang dipanggil menurut UU untuk turut serta melaksanakan pertahanan dan pemeliharaan keamanan dan ketertiban. Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1996/1997 melalui pendidikan Secaba PK IV di Rindam V/Brawijaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, kemudian mengikuti kejuruan Infanteri di Kodim V/Brw Situbondo, selanjutnya Terdakwa ditugaskan di Jasdam V/Brw.
10 2. Bahwa benar, kemudian bulan Pebruari tahun 2014 Terdakwa ditempatkan ke Korem 084/Bj sebagai Bati Jasrem 084/BJ sampai dengan terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serma NRP. 21970097371176. 3. Bahwa benar, dengan pangkat dan jabatan yang disandang oleh Terdakwa pada saat melakukan tindak pidana yang didakwakan dan sampai perkara Terdakwa disidangkan, berarti Tedakwa masih berdinas aktif sebagai anggota TNI AD yang merupakan salah satu unsur dari Militer. Dengan demikian Majelis Hakim berpandapat bahwa unsur ke-1 “Militer” telah dipenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-2 yaitu Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin. Majelis akan mengemukakan sebagai berikut : Bahwa unsur ini mengandung dua alternatif kesalahan yaitu “Dengan Sengaja” dan “Karena Salahnya” maka dibenarkan bagi Majelis untuk memilih unsur mana bersesuaian dengan fakta yang terungkap di persidangan, dan Majelis cenderung untuk membuktikan “dengan sengaja” . Bahwa menurut memori penjelasan (Memori Van Toelichting ) atau MVT yang dimaksud dengan kesengajaan adalah “ menghendaki dan menginsyafi” (Willens en Wetens) terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Artinya seseorang yang melakukan suatu tindakan “dengan sengaja” harus menghendaki dan menginsyafi tindakan tersebut beserta akibatnya. Bahwa apakah yang dimaksud “ketidakhadiran” adalah bahwa si pelaku melakukan perbuatan atau tindakan meninggalkan, menjauhkan diri, tidak berada di suatu tempat yang telah ditentukan untuk melaksanakan tugas dalam hal ini kesatuan Terdakwa, dimana seharusnya si pelaku dapat melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Yang dimaksud “tanpa ijin” berarti ketidakhadiran itu dilakukan si pelaku tanpa seijin atau sepengetahuan dari pimpinan atau Komandannya, sebagaimana lazimnya anggota TNI yang bermaksud akan meninggalkan kesatuan, baik untuk kepentingan dinas maupun kepentingan pribadi diwajibkan menempuh prosedur perijinan yang berlaku di kesatuan, yang berarti perbuatan atau tindakan ketidakhadiran tanpa ijin adalah sangat dilarang terjadi di lingkungan Militer. Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar, pada tanggal 16 Juni 2014 Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan Korem 084/BJ. 2. Bahwa benar, alasan Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin Komandan satuan yang berwenang, adalah karena Terdakwa ditagih hutang oleh orang-orang, yang uangnya dibawa oleh Terdakwa karena bisnis MLM (Multi Level Marketing), yang besarnya kurang lebih 1,5 M (Satu koma lima Milyard).
11 3. Bahwa benar, Terdakwa mengetahui adanya prosedur perijinan apabila hendak ijin atau meninggalkan Satuan meskipun demikian Terdakwa tidak melaksanakan proses perijinan tersebut karena Terdakwa takut dikeroyok dan ditagih maka Terdakwa pergi meninggalkan kesatuan tanpa seijin Komandan Satuannya, pada tanggal 16 Juni 2014 ke rumah bapak Yanto dan ibu Sri yang kerjanya sebagai dukun di daerah Wlingi Blitar untuk melakukan ritual kekayaan. 4. Bahwa benar, selanjutnya Terdakwa pergi kerumah Pak de yang kerjanya sebagai dukun di Trenggalek untuk melakukan ritual kekayaan. 5. Bahwa benar, kemudian Terdakwa pergi ke Malang mencari dukun kekayaan dan bertemu dengan Sdr. Anwar di Metro Kepanjen Malang, selanjutnya Terdakwa diajak Sdr. Anwar keliling untuk mencari pring petuk dan barang anti silet, namun Sdr. Anwar menghindar ketika mengetahui Terdakwa sebagai TNI AD. Pada hari Selasa tanggal 22 September 2015 sekira pukul 22.30 Wib Sdr. Edy alamat Perum Saxophon Malang mengatakan Sdr. Anwar mengaku sebagai anggota Bin bagian perdukunan, selanjutnya hari Rabu tanggal 23 September 2015 pukul 09.00 Wib Sdr. Edy menjemput Terdakwa untuk mencari Sdr. Anwar dirumahnya Jl. Prapen Kepanjen Malang dan dirumah istrinya Sdr. Anwar di Ngantang Pujon Malang tetapi tidak bertemu. 6. Bahwa benar, selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin Komandan Satuannya atau pejabat yang sah, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya baik melalui surat maupun telepon ke Kesatuan. Dengan demikian Majelis Hakim berpandapat bahwa unsur ke-2 “Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-3 “Dalam waktu damai“, Majelis akan mengemukakan sebagai berikut : Bahwa apa yang dimaksud waktu damai adalah saat atau waktu si pelaku melakukan kegiatan meninggalkan kesatuan tersebut Negara RI tidak dalam keadaam darurat perang sebagaimana yang telah ditentukan oelh Undang-undang atau kesatuan dimana Terdakwa pada saat ia melakukan perbuatan itu tidak sedang dipersiapkan untuk tugas Operasi Militer yang ditentukan penguasa Militer berwenang untuk itu. Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar, pada saat Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dansatnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya wilayah Surabaya dan sekitarnya dalam keadaan aman. 2. Bahwa benar, pada saat Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dansatnya, baik Terdakwa maupun Kesatuan Korem 084/BJ tidak sedang disiapkan untuk melaksanakan tugas operasi militer atau expedisi militer. Dengan demikian unsur ke-3, yaitu terpenuhi.
“Dalam waktu damai”, telah
12 Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-4 “Lebih lama dari tiga puluh hari“ Majelis akan mengemukakan sebagai berikut : Bahwa unsur ini merupakan batasan jangka waktu ketidakhadiran yang dilakukan oleh sipelaku/Terdakwa. Bahwa melakukan ketidakhadiran lebih lama dari tiga puluh hari berarti Terdakwa tidak hadir tanpa ijin secara berturut-turut lebih dari waktu tiga puluh hari. Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar, Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh anggota Denpom V/3 Malang hari Sabtu tanggal 10 Oktober 2015 sekira pukul 22.00 Wib saat Terdakwa mengantar Sdr. Edy bersama istrinya membeli jagung bakar di Jalan Raya Pasar Klojen Malang, kemudian Terdakwa diserahkan ke Korem 084/BJ, selanjutnya Terdakwa diserahkan ke Denpom V/4 Surabaya. 2. Bahwa benar, dengan demikian Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran tanpa seijin dari Danrem 084/BJ sejak tanggal 16 Juni 2014 sampai dengan tanggal 10 Oktober 2015 atau selama 482 (empat ratus delapan puluh dua) hari secara berturut-turut. 3. Bahwa benar waktu selama 482 (empat ratus delapan puluh dua) hari adalah lebih lama dari 30 hari. Dengan demikian Majelis Hakim berpandapat bahwa unsur ke-4 “Lebih lama dari tiga puluh hari”, telah terpenuhi.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan faktafakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari “.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa mampu bertanggung jawab dan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah maka ia harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari atasan yang berwenang pada hakekatnya merupakan cara bagi Terdakwa untuk melarikan diri dari pelaksanaan tugas baik untuk selamanya maupun untuk sementara waktu. Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa merupakan perbuatan yang tidak boleh terjadi di dalam kehidupan seorang prajurit TNI karena dapat merusak sendi-sendi disiplin di lingkungan prajurit. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut dapat menyebabkan terbengkalainya tugas yang harus dilakukan Terdakwa yang pada akhirnya dapat mengakibatkan gagalnya pencapaian tugas pokok satuan.
13 Menimbang
:
Bahwa mengenai layak atau tidaknya seorang Terdakwa berada dalam dinas Militer, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1. Perbuatan Terdakwa yang tidak masuk dinas tanpa ijin atau meninggalkan Kesatuan tanpa ijin menunjukkan bahwa sikap Terdakwa nyata-nyata telah bertentangan dengan kepatutan, keharusan dan kelayakan sikap sebagai seorang prajurit yang disiplin dan berkewajiban untuk patuh dan taat pada peraturan Dinas di Kesatuan serta menjunjung tinggi sikap tanggung jawab dan kehormatan prajurit. 2. Bahwa adanya fakta sebelum Terdakwa melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa pernah dijatuhi Hukuman Disiplin berdasarkan surat Keputusan Kajasdam V/Brawijaya nomor Skep/64/XI/2007 tanggal 28 November 2007 berupa Tegoran karena melakukan perbuatan pelanggaran membantu dalam penerimaan/seleksi Cata PK TNI AD Gel. I tahun 2006 dan Caba PK TNI AD Tahun 2006. Dan Hukuman Disiplin berdasarkan Surat Keputusan dari Dandenmadam V/Brawijaya No. Skep/07/V/2011 tanggal 18 Mei 2011 berupa penahanan berat selama 21 (dua puluh satu) hari karena THTI. Namun hal tersebut tidak membuat Terdakwa menyadari kesalahannya dan menjadi jera, justru Terdakwa melakukan perbuatan pidana lagi. Ini menunjukan bahwa Terdakwa adalah sosok pribadi yang tidak mengindahkan hukum serta terkesan pula menganggap remeh Atasan/Komandan. Seharusnya sebagai seorang prajurit, Terdakwa dapat menjadi contoh, panutan dan dapat menjaga nama baik Kesatuan, namun sebaliknya Terdakwa melakukan perbuatan yang justru merendahkan citra dan wibawa kesatuan Korem 084/BJ sebagai tempat Terdakwa mengabdi. Oleh karenanya Majelis berpendapat bahwa Terdakwa adalah sosok prajurit yang tidak bisa menjaga nama baik Kesatuan/Komando. 3. Bahwa dari hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan faktafakta yang melekat pada diri Terdakwa dari perbuatannya dihadapkan dengan ukuran-ukuran tata kehidupan atau sistem nilai yang berlaku di lingkungan TNI termasuk pula jika dilihat dari segi edukatif preventif, korektif maupun represif, Majelis berpendapat bahwa Terdakwa telah ternyata tidak cukup layak untuk dipertahankan sebagai prajurit TNI. Satu dan lain hal seandainya Terdakwa tetap dipertahankan, dikhawatirkan akan mengganggu dan menggoyahkan tatanan kehidupan prajurit TNI.
Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bermasalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf kembali kejalan yang benar, menjadi warga negara yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal – hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1. Terdakwa mengakui dan menyesalinya perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
14 Tidak ada Hal-hal yang memberatkan : 1. Perbuatan Terdakwa tidak sesuai dengan terkandung dalam Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
nilai-nilai
yang
2. Perbuatan Terdakwa merusak sendi-sendi kehidupan disiplin prajurit khususnya Kesatuannya. 3.
Terdakwa sampai dengan sekarang belum kembali kekesatuan.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka Majelis berpendapat bahwa pidana sebagai tercantum dalam diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahannya Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa selama waktu Terdakwa berada dalam dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa saat ini berada dalam tahanan dan dikhawatirkan Terdakwa akan mengulangi perbuatannya atau menghilangkan barang bukti, maka Majelis berpendapat Terdakwa perlu untuk tetap ditahan.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat-surat
tahanan
perlu
:
72 (tujuh puluh dua) lembar daftar absensi anggota Jasmani Militer Korem 084/BJ atas nama Terdakwa Serma Eko Cahyono NRP. 21970097371172.
Mengingat
:
Majelis berpendapat bahwa karena barang bukti ini dari semula merupakan kelengkapan administratif berkas perkara Terdakwa sehingga perlu untuk tetap dilekatkan pada berkas perkaranya. nrR Pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo ayat (2) KUHPM Jo pasal 26 KUHPM Jo pasal 190 ayat (1) Jo ayat (3) Jo ayat (4) serta ketentuan perundangundangan lain yang bersangkutan.
M E N G A D I L I 1.
Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : Eko Cahyono, pangkat Serma NRP 21970097371176 ; telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “ Desersi dalam waktu damai “.
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana Pokok
: Penjara selama 10 (sepuluh) bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa menjalani penahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer.
15 3.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat
:
- 72 (tujuh puluh dua) lembar daftar absensi anggota Jasmani Militer Korem 084/BJ atas nama Terdakwa Serma Eko Cahyono NRP. 21970097371172. Dilekatkan dalam berkas perkara. 4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah).
5.
Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan.
/Demikian . . . . .
16 Demikian diputuskan pada hari ini
Rabu
tanggal
27
Januari
2016
dalam
musyawarah Majelis Hakim oleh Koerniawaty Syarif, S.H.,M.H. Mayor Laut (KH/W) NRP 13712/P sebagai Hakim Ketua, Moch. Rachmat Jaelani, S.H. Mayor Chk NRP 522360 dan Rizki Gunturida, S.H. Mayor Chk NRP 11000000640270 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota
tersebut di atas, Oditur Militer Sahroni Hidayat, S.H. Mayor Chk NRP
2910035491170, Panitera Rudianto Pelda NRP 21960347440875, serta dihadapan umum dan Terdakwa. Hakim Ketua,
Cap/ttd Koerniawaty Syarif, S.H.,M.H. Mayor Laut (KH/W) NRP 13712/P
Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II,
Ttd
ttd
Moch. Rachmat Jaelani, S.H. Mayor Chk NRP 522360
Rizki Gunturida, S.H. Mayor Chk NRP 11000000640270
Panitera, ttd Rudianto Pelda NRP 21960347440875