PENGADILAN MILITER I-04 PALEMBANG
PUTUSAN Nomor : 22-K/PM I-04/AD/II/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer I-04 Palembang yang bersidang di Palembang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat/Nrp Jabatan Kesatuan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Banua Hutagaol. Kapten Cba/636483. Pama Bekangdam II/Swj. Bekangdam II/Swj. Simalungun/13 Oktober 1969. Laki-laki. Indonesia. Kristen Protestan. Perumahan Sasana Luwes Jln. Sunarna Kel. Sukomulyo Kec. Sematang Borang Palembang.
Terdakwa ditahan oleh Kabekangdam II/Swj selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 8 September 2015 sampai dengan tanggal 27 September 2015 di Rumah Tahanan Militer Bekangdam II/Swj berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/22/IX/2015 tanggal 8 September 2015 dan dibebaskan pada tanggal 27 September 2015 berdasarkan Skep Nomor : Skep/30/IX/2015 tanggal 25 September 2015 dari Kabekangdam II/Swj selaku Ankum. Pengadilan Militer I-04 Palembang tersebut di atas. Membaca
:
Memperhatikan :
Mendengar
:
Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini. 1.
Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam II/Swj selaku Papera Nomor : Kep/148/XII/2015 tanggal 31 Desember 2015.
2.
Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/06/I/2016 tanggal 22 Januari 2016.
3.
Penetapan tentang Penunjukan Hakim Nomor : TAP/22/PM I04/AD/II/2016 tanggal 4 Februari 2016.
4.
Penetapan tentang Hari Sidang Nomor : TAP/22/PM I04/AD/II/2016 tanggal 10 Februari 2016.
5.
Surat panggilan untuk menghadap ke persidangan kepada Terdakwa dan para Saksi.
6.
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
1.
Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/06/I/2016 tanggal 22 Januari 2016 di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
2.
Keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa di persidangan.
Hal 1 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Memperhatikan :
1.
Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa : a.
Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindakan pidana : Kesatu : “Penipuan yang dilakukan secara bersamasama”. Kedua : “Penggelapan”. Dan, Ketiga : “Memaksa seseorang dengan ancaman kekerasan untuk menyerahkan barang sesuatu”. Sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal : Kesatu : Pasal 378 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, Kedua : Pasal 372 KUHP Dan Ketiga : 368 ayat (1) KUHP.
b.
Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi : - Pidana pokok : Penjara selama 2 (dua) tahun, dikurangkan selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara. - Pidana tambahan : Dipecat dari dinas militer TNI AD.
c.
Menetapkan agar barang bukti berupa : -
surat-surat : 1) 1 (satu) buah sertifikat No.6484 A.n. Kornariah yang diduga palsu. 2) 1 (satu) lembar kwitansi pembayaran tanah tahap 3 dari Sdr.Baswin senilai Rp. 477.885.000. 3) 1 (satu) lembar foto copy sertifikat hak milik No.3677 A.n. Sdr. Baswin dkk. 4) 1 (satu) lembar surat kuasa dari Sdri.Komariah kepada Terdakwa. 5) 1 (satu) keterangan pembayaran pembelian tanah dari Sdr.Baswin. 6) 1 (satu) buah aktejual beli No.212 tanggal 18 September 2013. 7) 14 (empat belas) buah sertifikat perumahan yang dikuasai Terdakwa. 8) Kwitansi uang muka pembelian rumah di perumahan CV.Sasana Luwes oleh Isteri Terdakwa. 9) 1 (satu) buah CV.Sasana Luwes.
buku
pengeluaran
uang
10) 1 (satu) lembar surat dari Kepala kantor BPN kota Palembang Nomor: 1220/16.7/IX/2015 tanggal 1 Hal 2 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
September 2015 tentang keterangan sertifikat Nomor: 6484 A.n. Komariah diduga palsu. Dikembalikan kepada yang berhak, yaitu CV. Sasana Luwes Cq. Sdri. Komariah. e.
Memohon kepada Majelis Hakim agar Terdakwa ditahan.
f.
Membebani kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah).
2. Pledooi Penasihat Hukum Terdakwa persidangan pada pokoknya sebagai berikut : a.
yang
diajukan
di
Anilisa Fakta 1) Bahwa awal mula kerjasama ini adalah permohonan Saksi-1 dan Saksi-2 kepada Terdakwa untuk membantu Saksi-1 dan Saksi-2 menyelesaikan masalah pembelian tanah kepada Sdr. Darto yang bermasalah sehingga tanah tersebut tidak bisa dibangun perumahan karena bukan milik Sdr. Darto tapi milik Saksi-7 berdasarkan bukti sertifikat yang dimilikinya. 2) Bahwa Terdakwa berniat membantu Saksi-1 dan Saksi-2 dalam penyelesaian pembuatan sertifikat tanah yang dibeli dari Sdr. Darto dengan biaya Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) dan Terdakwa hanya menghubungkan Saksi-1 dan Saksi-2 dengan Sdr. Edi Furkon, namun sertifikat yang dibuat Edi Furkon ternyata palsu, kemudian guna penyelesaiannya Terdakwa mengajak Saksi-1 dan Saksi-2 untuk melaporkan Edi Furkon ke polisi namun Saksi-1 dan Saksi-2 tidak setuju dengan pertimbangan Perumahan Sasana Luwes nanti sepi peminat. 3) Bahwa jelas antara Saksi-1, Saksi-2 dan Terdakwa terjalin kerjasama hal ini dibuktikan nama Terdakwa termasuk dalam akte jual beli tanah yang disahkan oleh Notaris Sri Wahyuni dengan bukti Akte Perjanjian Jual Beli Nomor : 213 tanggal 18 September 2013, sehingga setiap kerugian maupun keuntungan usaha CV. Sasana Lues juga menjadi tanggungjawab Terdakwa sebagai pemilik lahan seluas 11,7 Ha yang dijadikan perumahan oleh CV. Sasana Lues. 4) Bahwa tidak adanya penjelasan oleh Saksi-1 dan Saksi-2 tentang pembukuan tentang penjualan rumah yang sudah terjual maupun yang masih belum terjual sehingga mempertanyakan hal tersebut kepada Saksi-1 dan Saksi-2, namun Saksi-1 dan Saksi-2 selalu menghindar tidak mau bertemu dengan Terdakwa sehingga Terdakwa berinisiatif untuk menunda/menyetop penjualan sisa rumah yang masih belum terjual. 5) Bahwa akibat dari penyetopan penjualan rumah tersebut pembayaran pembelian tanah kepada Saksi-7 belum bisa dilunasi sehingga timbul permasalahan ini dan Terdakwa tidak pernah mengambil sertifkat kepada Saksi-1 dan Saksi-2 bahkan Saksi-1 dan Saksi-2 yang memberikan sendiri sertifikat tersebut kepada Terdakwa. 6) Bahwa Terdakwa tidak pernah melakukan pengancaman sebagaimana diterangkan oleh Saksi-1 dan Hal 3 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Saksi-2, Terdakwa hanya meminta haknya guna membayar sisa pembelian tanah yang belum dibayarkan kepada Saksi-7 sampai sekarang. 7) Bahwa Terdakwa menggunakan uang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) yang digunakan untuk pulang ke Medan karena orang tuanya meninggal dengan seijin Saksi-7 dan akan di kembalikan jika pembagian hasil penjualan rumah antara Terdakwa dengan Saksi-1. b.
Analisa Yuridis Pasal 378 KUHP Unsur ke 1 Barang Siapa, dalam pembuktian unsur ini kami sependapat dengan Sdr. Oditur Militer. Unsur ke 2 dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, pembuktian ini perlu kami kaji lebih mendalam dengan dikaitkan keteranganketerangan para Saksi dipersidangan dan alat bukti yang dihadirkan dipersidangan menurut kami Terdakwa tidak bermaksud untuk menguntungkan diri secara melawan hukum karena fakta dipersidangan Terdakwa turut menanggung kerugian dengan dihentikannya pembangunan di perumahan CV. Sasana Lues dan Terdakwa sampai saat ini masih mempunyai kewajiban membayarkan sisa pembelian tanah kepada Saksi-7, sehingga Terdakwa masih mengalami kerugian bukan untung maka pembuktian ini tidak dapat dibuktikan. Unsur ke 3 dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberikan hutang ataupun menghapuskan piutang. Pembuktian unsur ini pun menurut kami tidak dapat dibuktikan, karena berdasarkan fakta dipersidangan Terdakwa tidak memalsukan nama maupun martabatnya dan tidak menggunakan tipu muslihat sebagaimana didakwakan Sdr. Oditur Militer, hal ini dibuktikan saat kenal denga Saksi-1 maupun Saksi-2 Terdakwa mengenalkan nama Terdakwa Kapten Cba Banua Hutagaol, pekerjaan jelas dan alamat jelas di sekitaran CV. Sasana Lues dan Terdakwa tidak pernah memberikan hutang ataupun menghapuskan piutang karena sampai saat ini Terdakwa masih berhutang dengan Saksi-7 dan tidak terhapus bila belum terbayar sehingga unsur ini tidak dapat terbukti. Unsur ke 4 yang dilakukan secara bersama-sama, berdasarkan fakta persidangan Terdakwa berusaha dengan Saksi-1 dan Saksi-2 seharusnya Saksi-1 dan Saksi-2 turut serta dalam tindak pidana yang dilakukan secara bersamasama karena berdasarkan fakta dipersidangan Terdakwa bekerja sama denga Saksi-1 dan Saksi-2, sehingga pembuktian ini bukan hanya Terdakwa yang harus dijadikan Terdakwa. Pasal 372 KUHP Unsur ke 1 Barang Siapa, dalam pembuktian unsur ini kami sependapat dengan Sdr. Oditur Militer. Hal 4 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Unsur ke 2 dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain. Dalam pembuktian ini apakah memang benar Terdakwa dengan sengaja dan melawan hukum sebagaimana tuntutan Oditur, berdasarkan fakta persidangan Terdakwa menanyakan pembukuan/administrasi penjualan yang dilakukan Saksi-1 dan Saksi-2 karena selama kerjasama Saksi-1 dan Saksi-2 tidak pernah memberitahukan hasil penjualan perumahan kepada Terdakwa dan Saksi-1 lah yang menyerahkan sertifikat kepada Terdakwa bukannya Terdakwa yang memaksa/mengambil dengan paksa sertifikat tersebut dari tangan Saksi-1 menurut kami pembuktian ini tidak dapat dibuktikan. Unsur ke 3 tetapi yang ada dalam kekuasannya bukan karena kejahatan. Jelas sertifikat yang dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan Saksi-1 yang menyerahkan sertifikat tersebut kepada Terdakwa dan Terdakwa tidak pernah mengancam Saksi-1 sebagaimana keterangannya dipersidangan, sehingga pembuktian ini pun tidak dapat dibuktikan. Pasal 368 KUHP Unsur ke 1 Barang Siapa, dalam pembuktian unsur ini kami sependapat dengan Sdr. Oditur Militer. Unsur ke 2 dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum. Pembuktian ini telah kami uraikan di atas bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dipsersidangan dan alat bukti yang dihadirkan dipersidangan menurut kami Terdakwa tidak bermaksud untuk menguntungkan diri secara melawan hukum karena fakta dipersidangan Terdakwa turut menanggung kerugian dengan dihentikannya pembangunan di perumahan CV. Sasana Lues dan Terdakwa sampai saat ini masih mempunyai kewajiban membayarkan sisa pembelian tanah kepada Saksi-7, sehingga Terdakwa masih mengalami kerugian bukan untung maka pembuktian ini tidak dapat dibuktikan. Unsur ke 3 memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, Majelis Hakim yang mulia, Sdr. Oditur yang kami hormati, dalam pembuktian unsur-unsur yang telah kami uraikan di atas, telah tergambar bahwa Terdakwa tidak pernah berkehendak menguasai seluruh aset CV. Sasana Lues, menghapuskan hutang ataupun piutang, yang Terdakwa inginkan keterbukaan administrasi tentang penjualan dan pembagian dari hasil penjualan, hal ini dikarenakan Terdakwa adalah salah satu penanggungjawab tentang kelangsungan pembangunan perumahan CV. Sasana Lues karena perumahan Sasana Lues masih mempunyai tanggungan hutang kepada Saksi-7 dan Terdakwa yang menjadi menjadi penanggung jawab hutang tersebut, bila hutang tersebut tidak terbayar maka Terdakwa lah yang menjadi korbannya, maka dari itu Penasihat Hukum meminta Saksi-1 dan Saksi-2 memberikan bagian Terdakwa guna dijual dan untuk membayar hutang pembelian tanah dengan Hal 5 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Saksi-7 yang belum terbayar, sehingga menurut kami pembuktikan ini tidak dapta dibuktikan.
c.
Permohonan Penasihat Hukum Terdakwa sebagai berikut : 1) Membebaskan Terdakwa dari segala tuntutan maupun dakwaan Oditur Militer. 2)
Mengembalikan nama baik Terdakwa dan
3) Mengembalikan hak-hak Terdakwa sebagaimana semula, namun apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya. 3. Bahwa atas Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa tersebut Oditur Militer tidak mengajukan Replik dan Oditur Militer menyatakan secara lisan tetap pada tuntutannya. 4. Bahwa karena Oditur Militer tidak mengajukan Replik secara tertulis maka Penasihat Hukum tidak mengajukan Duplik. Menimbang
:
Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Kesatu : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Jumat tanggal dua puluh bulan Juli tahun dua ribu dua belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2012, bertempat di Hotel Rajawali Jalan Rajawali Palembang atau setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer I-04 telah melakukan tidak pidana : “Barang siapa secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan menggenakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang”. Perbuatan tersebut dilakukan dalam keadaan dan cara-cara sebagai berikut : a . Bahwa Terdakwa masuk Secaba Milsuk tahun 1989, setelah lulus dilantik dengan pangkat Sersan Dua NRP 636483, kemudian melanjutkan pendidikan di Pusdik Arhahud Malang, kemudian tahun 1989 s.d. 2000 ditugaskan di Yon Arhanudse 11 Medan Kodam l/BB setelah mengalami beberapa kali perubahan kenaikan dan penugasan, tahun 2000 mengikuti pendidikan Secapa AD di Bandung, melanjutkan pendidikan Sarcab Perbekalan tamat tahun 2001 di Pusdik, Bekang, lalu mengikuti Susbangpers,tahun 2006 Suspa Kaporlap di Pusdik Bekang Bandung, sampai dengan tenjadinya tindak pidana yang menjadi penkara ini Terdakwa berdinas aktif di Bekangdam Il/Swj dengan pangkat Kapten. b. Bahwa pada bulan April 2012 Terdakwa bersama istrinya datang ke lokasi perumahan PT. Sasana Luwes milik Saksi-1 Hal 6 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Bahrinsyah di Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sematang Borang, Palembang untuk membeli rumah dan bertemu dengan Saksi-1 sehingga terjadi kesepakatan dengan Terdakwa untuk membeli 1 (satu) buah rumah di blok C No. 24 dan menyerahkan DP sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah). c. Bahwa pada hari Jumat tanggal 20 Juli 2012, sekira pukul 10.00 Wib datang Terdakwa ke Perumahan Sasana Luwes, di Jln Sunarna Rt 16 Rw 03 Kel. Suka Mulya Kec. Sematang Borang Palembang, lalu Saksi-1 menceritakan kejadian yang dialaminya bahwa tanah yang dibelinya dari Sdr. Darto pada tahun 2011 dan sekarang telah dibangun perumahan oleh PT Sasana Luwes bermasalah, sehingga tidak dapat dibuat sertifikat hak milik tanah karena diklaim oleh pemiliknya a.n Sdr.Baswin (Saksi-7). Kemudian Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 bahwa Terdakwa sanggup untuk menyelesaikan masalah Saksi-1 dengan cara akan membuatkan sertifikat untuk tanah yang bermasalah tersebut dan meminta Saksi-1 agar menyiapkan uang sebesar Rp. 105.000.000,- (seratus lima juta rupiah) dengan mengatakan "Sini SPH yang dari Darto, nanti saya buatkan sertifikat, Pak Bahrain siapkan uangnya" kemudian Saksi-1 menyanggupi, karena yakin dengan Terdakwa sebagai seorang anggota TNI. d. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 21 Juli 2012, sekira pukul 16.00 Wib, di rumah Terdakwa di Perumahan PT. Sasana Luwes Jln Sunarna Rt 16 Rw 03 Kel. Suka Mulya Kec. Sematang Borang Palembang, Saksi-1 menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) beserta 1 (satu) lembar surat tanah berupa SPH (Surat Pengakuan Hak) atas nama Sdr. Darto yang diminta oleh Terdakwa sebagai persyaratan dalam pengurusan sertifikat, kemudian Saksi-1 mengatakan kepada Terdakwa akan melunasi kekurangannya sebesar Rp 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah), apabila sertifikatnya selesai/terbit. e. Bahwa kemudian Terdakwa menghubungi Saksi-10 Sdr. Muhammad Ali Usman bersama Sdr. Edi Furkon untuk datang ke rumah Terdakwa di Jln Sunarna Kel. Srimulya Kec. Sematang Borang Palembang dan minta dicarikan orang yang dapat menguruskan sertifikat tanah, setelah bertemu terjadilah pembicaraan tentang pengurusan sertifikat dan diadakan kesepakatan kemudian Terdakwa menyerahkan 1 (satu) lembar kertas berupa surat atas Hak Tanah milik Sdr. Darto kepada Sdr. Edi Furkon. f. Bahwa setelah 3 (tiga) hari, Sdr. Edi Furkon meminta ijin kepada Saksi-10 untuk datang ke rumah Terdakwa untuk mengambil dan mengurus sertifikat tanah a.n. Saksi-2 dan 1 (satu) bulan kemudian sertifikat tanah tersebut selesai. g. Bahwa pada tanggal 1 Agustus 2012 Terdakwa menelpon Saksi-1 dan menyampaikan agar menemui Terdakwa di Hotel Rajawali Palembang untuk mengambil sertifikat yang sudah selesai dibuat, sambil membawa uang kekurangan biaya pembuatan sertifikat sebesar Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah), kemudian Saksi-1 bersama Saksi-2 Komariah, Saksi-3 Juwita, Saksi4 Feriansyah dan Saksi-5 Sudarman menemui Terdakwa di Hotel Rajawali dan menyerahkan uang kekurangan biaya pembuatan sertifikat sebesar Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) di Lobby Hotel Rajawali dan kemudian Saksi-1 menerima sebuah Sertifikat Hak Milik nomor 6484 atas nama Komariah. Hal 7 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
h. Bahwa pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2012 sekira pukul 08.00 Wib Saksi-1 datang ke Bank BTN di Jln Sudirman Palembang untuk melakukan Akad Kredit di Bank dengan jaminan Sertifikat tanah a.n. Komariah, Kemudian pukul 16.00 Wib, pihak Bank BTN menghubungi Saksi-1 menyampaikan bahwa Sertifikat yang Saksi-1 serahkan kepada pihak Bank BTN adalah Palsu, sehingga Saksi-1 tidak bisa akad kredit, kemudian pukul 18.00 Wib, Saksi-1 memberitahukan hal tersebut kepada Terdakwa dan Terdakwa telah mengatakan "Waduh, Saya ditipu oleh teman Saya !" setelah mendengar jawaban tersebut kemudian Saksi-1 langsung pulang. i. Bahwa karena sertifikat yang dibuat oleh Terdakwa adalah tidak benar dan palsu sehingga Saksi-1 tidak dapat melakukan Akad Kredit di bank BTN maka Saksi-1 meminta kembali uang yang telah diserahkan sebesar Rp. 105.000.000,- (seratus lima juta rupiah) namun sampai dengan perkara ini dilaporkan ke Pomdam II/Swj, Terdakwa belum mengembalikan uang tersebut. Kedua : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini, yaitu pada tanggal dua puluh tiga bulan Mei tahun dua ribu empat belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun tahun 2014, bertempat Bekangdam II/Swj di Jalan Sekanak 17 Ilir Palembang atau setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer 1-04 telah melakukan tidak pidana: “Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri, barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan” Perbuatan tersebut dilakukan dalam keadaan dan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk Secaba Milsuk tahun 1989, setelah lulus dilantik dengan pangkat Sersan Dua NRP 636483, kemudian melanjutkan pendidikan di Pusdik Arhahud Malang, kemudian tahun 1989 s.d. 2000 ditugaskan di Yon Arhanudse 11 Medan Kodam I/BB setelah mengalami beberapa kali perubahan kenaikan clan penugasan, tahun 2000 mengikuti pendidikan Secapa AD di Bandung, melanjutkan pendidikan Sarcab Perbekalan tamat tahun 2001 di Pusdik Bekang, lalu mengikuti Susbangpers,tahun 2006 Suspa Kaporlap di Pusdik Bekang Bandung, sampai dengan terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif di Bekangdam lI/Swj dengan pangkat Kapten. b. Bahwa pada bulan April 2012 Terdakwa bersama istrinya datang ke lokasi perumahan PT. Sasana Luwes milik Saksi-1 Bahrinsyah di Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Sematang Borang, Palembang, untuk membeli rumah dan bertemu dengan Saksi-1 sehingga terjadi kesepakatan dengan Terdakwa untuk membeli sebuah rumah di blok C No. 24 dan menyerahkan DP sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah). C. Bahwa pada tanggal 4 Desember 2013, Saksi-1 membeli sebidang tanah untuk dibangun perumahan dari Saksi-7 Sdr. Baswin Indra Budi seluas 11,7 Ha dengan harga Rp. 7.600.000.000,- (tujuh Milyar enam ratus juta rupiah) dan cara pembayarannya dilakukan secara bertahap dengan menggunakan Billyet Giro atas nama Hal 8 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Saksi-2 dan penjanjian jual beli tersebut dibuat di notaris Saksi-8 dengan alamat kantor di jalan Letnan Simanjuntak No.855 Palembang. d. Bahwa dalam jual bell tanah tersebut Saksi-1 meminjam nama Terdakwa untuk dimasukkan kedalam akte jual beli di Notaris sebagal pembeli, karena Saksi-1 takut apabila terjadi permasalahan dikemudian hari dan Saksi-1 yakin dengan Terdakwa sebagal anggota TNI dapat menyelesaikan setiap permasalahan, kemudian Saksi-1 menyetujuinya namun pembayarannya adalah uang Terdakwa. e. Bahwa pada tanggal 23 Mei 2014, Saksi-1 membeli lagi tanah tahap 3 seluas 10,429 M2 dengan harga Rp. 677.885.000,- (enam ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima rupiah), dibayar dengan cara bertahap, yaitu pertama , dengan menitipkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) disaksikan oleh Saksi-2 dan Saksi-3, dan pembayaran kedua sebesar Rp. 477.885.000,- (empat ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) dibayar oleh Saksi-1. f. Bahwa pada hari Jumat tanggal 1 Mei 2015 sekira pukul 15.00 Wib, Saksi-7 memberitahukan kepada Saksi-1 melalui handphone bahwa pembayaran tanah ditahap 3 (tiga) masih ada kekurangan sebesar Rp 200.000000,- (dua ratus juta rupiah), kemudian Saksi-1 menyampaikan kepada Saksi-7 bahwa uang tersebut sudah dibayarkan lunas melalui Terdakwa, namun ternyata uang sebesar Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak dibayarkan oleh Terdakwa. g. Bahwa setelah beberapa waktu uang sebesar Rp.200.000.000,(dua ratus juta rupiah) yang dititipkan Saksi-1 belum juga dilunasi oleh Terdakwa, sehingga Saksi-7 mendesak Terdakwa agar segera membayar kekurangan pembelian tanah tersebut, kemudian Terdakwa meminta kepada Saksi-1 untuk membayar pelunasan pembelian tanah Saksi-7 tersebut, tetapi permintaan Terdakwa tidak dipenuhi oleh Saksi-1 sehingga Terdakwa mengancam Saksi-1 melalul Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 dengan kata-kata "Kasih tau Bahrain, akan aku habisi Bahrain kalau tidak menyelesaikan masalah ni, dan sejak saat itu juga Terdakwa juga melarang penjualan rumah diperumahan PT Sasana Luwes milik Saksi-1 yang belum laku serta meminta 13 (tiga belas) sertifikat rumah yang belum laku terjual yang ada ditangan Saksi-1. h. Bahwa karena Saksi-1 merasa takut dan diancam oleh Terdakwa kemudian Saksi-1 menyerahkan 13 (tiga belas) buah sertifikat rumah kepada Terdakwa dirumahnya melalui Saksi-7. i. Bahwa pada hari Senin, tanggal 4 Mei 2015 sekira pukul 09.00 Wib, Terdakwa melalui Sdr. Tomi, Saksi-4 dan Saksi-5 melarang untuk menjual perumahan tahap 3 (tiga), selain itu Terdakwa juga memblokir dan melarang Notaris M. Zaini untuk Akad Kredit dan mengambil 8 (delapan) buah Sertifikat milik Saksi-1 yang masih ada di Notanis M. Zaini dengan perincian : 1). Sertifikat an. Saksi-1, Perumahan tahap 1 sebanyak 3 (tiga) buah, 2). Sertifikat an. Terdakwa, Perumahan tahap 3 sebanyak 5 (lima) buah. Sedangkan 14 (empat) belas buku sertifikat tanah tahap 1 atas nama Saksi-1 diserahkan kepada Terdakwa karena Saksi-1 diancam akan dihabisi. Hal 9 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
j. Bahwa Saksi-1 tidak pernah memberikan rumah kepada Terdakwa namun ada rumah Saksi-1 yang diambil dan ditempati oleh Terdakwa berupa rumah type 38 sebanyak 3 (tiga) unit yang saat ini ditinggali oleh Terdakwa dan teman-temannya dan Terdakwa tidak pernah membeli rumah di PT. Sasana Luwes karena DP (Down Payment) sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) yang pernah dibayarkan oleh Terdakwa kepada CV Sasana Luwes sudah diambil kembali oleh Terdakwa serta belum ada penjanjian jual bell. k. Bahwa antara Saksi-1 dan Tendakwa tidak ada perjanjian apapun bentuknya dalam bisnis perumahan yang telah dibangun oleh Saksi-1, namun Terdakwa telah banyak memakai uang Saksi-1 yang diperoleh dengan ancaman yang dilakukan oleh Terdakwa sehingga membuat Saksi-1 merasa cemas. l. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa, Saksi-1 mengalami kerugian sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dari total keseluruhan senilai Rp. 1.300.000.000,- (satu miliyar tiga ratus juta rupiah). Dan Ketiga : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini, yaitu pada hari senin tanggal empat bulan Mei tahun dua ribu lima belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2015, bertempat di perumahan PT. Sasana Luwes Kelurahan Sukamulya Kecamatan Sematang Borang Palembang atau setidak-tidaknya di tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer 1-04 telah melakukan tidak pidana : “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang itu atau orang lain, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang” Perbuatan tersebut dilakukan dalam keadaan dan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk Secaba Milsuk tahun 1989, setelah lulus dilantik dengan pangkat Sersan Dua NRP 636483, kemudian melanjutkan pendidikan di Pusdik Arhahud Malang, kemudian tahun 1989 s.d. 2000 ditugaskan di Yon Arhanudse 11 Medan Kodam I/BB setelah mengalami beberapa kali perubahan kenaikan clan penugasan, tahun 2000 mengikuti pendidikan Secapa AD di Bandung, melanjutkan pendidikan Sarcab Perbekalan tamat tahun 2001 di Pusdik Bekang, lalu mengikuti Susbangpers,tahun 2006 Suspa Kaporlap di Pusdik Bekang Bandung, sampai dengan terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif di Bekangdam lI/Swj dengan pangkat Kapten. b. Bahwa pada bulan April 2012 Terdakwa bersama istrinya datang ke lokasi perumahan PT. Sasana Luwes milik Saksi-1 Bahrinsyah di Kelurahan Sukamulya Kecamatan Sematang Borang Palembang untuk membeli rumah dan bertemu dengan Saksi-1 sehingga terjadi kesepakatan dengan Terdakwa untuk membeli 1 (satu) buah rumah di blok C No. 24 dan menyerahkan DP sebesar Rp. 20.000.000,(dua puluh juta rupiah). Hal 10 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
C. Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Agustus 2012 sekira pukul 10.00 Wib Saksi-1 bersama Terdakwa dan Sdri. Rahmawati kuasa hukum dari Sdr. Baswin mengadakan pertemuan untuk membahas tanah yang sudah Saksi-1 bangun perumahan tersebut, kemudian ada kesepakatan bahwa Saksi-7 Sdr. Baswin bersedia tanah tersebut dibeli oleh Saksi-1 dengan harga Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), kemudian pada hari Selasa tanggal 29 Januari 2013 sekira pukul 10.00 Wib, di Kantor Notaris Anwar Junaidi yang berada di Jalan Veteran Palembang, dibuatkan akte jual beli oleh Notaris kemudian dibuatkan sertifikat dan sertifikat induk atas nama Saksi-7 kepada nama pembeli yaitu Saksi-1, kemudian baru proses akad kredit di Bank BTN dapat berjalan. d. Bahwa pada tanggal 4 Desember 2013, Saksi-1 membeli lagi sebidang tanah untuk dibangun perumahan dari Saksi-7 Sdr. Baswin Indra Budi seluas 11,7 Ha dengan harga Rp. 7.600.000.000,- (tujuh Milyar enam ratus juta rupiah) dan cara pembayarannya dilakukan secara bertahap dengan menggunakan Billyet Giro atas nama Saksi2 dan perjanjian jual beli tersebut dibuat di notaris Saksi-8 dengan alamat kantor di jalan Letnan Simanjuntak No. 855 Palembang. e. Bahwa dalam jual beli tanah tersebut Saksi-1 meminjam nama Terdakwa untuk dimasukkan ke dalam akte jual beli di Notaris sebagai pembeli karena Saksi-2 takut apabila terjadi permasalahan dikemudian hari dan Saksi-1 yakin dengan Terdakwa sebagai anggota TNI dapat menyelesaikan setiap permasalahan dan Terdakwa menyetujuinya. f. Bahwa pada tanggat 23 Mei 2014, Saksi-1 membeli lagi tanah tahap 3 seluas 10,429 M2 dengan harga Rp. 677.885.000,- (enam ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima rupiah), dibayar dengan cara bertahap, yaitu Pertama dengan cara menitipkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) disaksikan oleh Saksi-2 dan Saksi-3, dan pembayaran kedua sebesar Rp. 477.885.000,- (empat ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) yang dibayar oleh Saksi-1. g. Bahwa pada hari Jumat tanggal 1 Mei 2015 sekira pukul 15.00 Wib, Saksi-7 memberitahukan kepada Saksi-1 melalui handphone bahwa pembayaran tanah ditahap 3 (tiga) masih ada kekurangan sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), kemudian Saksi-1 menyampaikan kepada Saksi-7 bahwa uang tersebut sudah dibayarkan lunas melalui Terdakwa, namun ternyata uang sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak dibayarkan dan habis dipakai oleh Terdakwa. h. Bahwa kemudian Saksi-7 meminta Terdakwa untuk membayar kekurangan pembelian tanah tersebut, namun Terdakwa meminta kepada Saksi-1 untuk membayar pelunasan pembelian tanah Saksi-7 tersebut, tetapi permintaan Terdakwa tidak dipenuhi oleh Saksi-1 karena uangnya sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sudah diberikan kepada Terdakwa sehingga Terdakwa mengancam Saksi-1 melalui Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 dengan kata-kata "Kasih tau Bahrain, akan aku habisi Bahrain kalau tidak menyelesaikan masa!ah ini", dan sejak saat itu juga Terdakwa juga melarang penjualan rumah diperumahan PT Sasana Luwes milik Saksi-1 yang belum laku serta meminta 13 (tiga belas) sertifikat rumah yang belum laku terjual yang ada ditangan Saksi-1. Hal 11 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
i. Bahwa Terdakwa juga mengancam akan menghabisi keluarga Saksi-1 apabila tidak membayar kekurangan uang tersebut sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sehingga Saksi-1 merasa takut dan menyerahkan 13 (tiga belas) buah sertifikat rumah kepada Terdakwa dirumahnya di perumahan Sasana Luwes di jalan Sunama Rt.16 Rw.03 Kel. Suka Mulya Kec.Sematang Borang Palembang. j. Bahwa pada hari Senin tanggal 4 Mei 2015 sekira pukul 09.00 Wib, Terdakwa melalui Sdr. Tomi, Saksi-4 dan Saksi-5 melarang untuk menjual perumahan tahap 3 (tiga), selain itu Terdakwa juga memblokir dan melarang Notaris M. Zaini untuk Akad Kredit dan mengambil 8 (delapan) buah Sertifikat milik Saksi-1 yang masih ada di Notanis M. Zaini dengan penincian : 1). Sertifikat an. Saksi-1, Perumahan tahap 1 sebanyak 3 (tiga) buah, 2). Sertifikat an. Terdakwa, Perumahan tahap 3 sebanyak 5 (lima) buah. Sedangkan 14 (empat) belas buku sertifikat tanah tahap 1 atas nama Saksi-1 diserahkan kepada Tendakwa karena Saksi-1 diancam akan dihabisi. k. Bahwa Saksi-1 tidak pernah memberikan rumah sebagai hadiah kepada Terdakwa namun ada rumah Saksi-1 yang diambil dan ditempati oleh Tendakwa berupa rumah type 38 sebanyak 3 (tiga) unit yang saat ini ditinggali oleh Terdakwa dan temantemannya dan Terdakwa tidak pernah membeli perumahan di PT. Sasana Luwes karena DP (Down Payment) sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) yang pernah dibayarkan oleh Terdakwa kepada CV Sasana Luwes sudah diambil kembali oleh Terdakwa dan Saksi-1 tidak berani memintanya. I. Bahwa antara Saksi-1 dan Tendakwa tidak ada penjanjian apapun bentuknya dalam bisnis perumahan yang telah dibangun oleh Saksi-1, namun Tendakwa telah banyak memakai uang Saksi-1 dan membuat Saksi-1 cemas dengan ancaman yang dilakukan oleh Terdakwa. M. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa, Saksi-1 mengalami kerugian sebesar Rp. 1.300.000.000,- (satu miliyar tiga ratus juta rupiah). Berpendapat
:
Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Kesatu
: Pasal 378 KUHP yo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Kedua
: Pasal 372 KUHP.
Dan Ketiga
: Pasal 368 ayat (1) KUHP.
Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut, Terdakwa menerangkan telah mengerti atas isi dakwaan Oditur Militer atas dirinya, sedangkan atas Surat Dakwaan tersebut Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan eksepsi atau keberatan.
Menimbang
:
Bahwa di persidangan Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum Mayor Chk Budi Santoso, S.H. NRP. 11020002511272, Kapten Chk Hal 12 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Wiharto Aris, S.H. dan PNS Wagito, S.H. berdasarkan Surat Perintah dari Kakumdam II/Swj Nomor : Sprin/142/III/2016 tanggal 7 Maret 2016 dan Surat Kuasa Khusus dari Terdakwa tanggal 7 Maret 2016. Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
Saksi-1 : Nama lengkap Pekerjaan
: Bahrinsyah. : Wiraswasta (Wakil Direktur CV Sasana Luwes). Tempat/tanggal lahir : Palembang/24 Januari 1970. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Jalan Padat Karya Sukajaya Rt. 045 Rw. 002 Kel. Sukajaya Kec. Sukarame Palembang. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal 20 April 2012 di lokasi perumahan CV. Luwes yang berada di Jln Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sumatang Borang Kota Palembang dan tidak ada hubungan keluarga atau famili. 2 Bahwa pada tanggal 20 April 2012 sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa datang bersama isterinya ke lokasi perumahan Saksi untuk membeli 1 (satu) unit rumah dengan menyerahkan DP sebesar Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) dimana rencananya Terdakwa mau membeli rumah Saksi secara cast setelah rumah dan sertifikatnya selesai. 3. Bahwa harga jual rumah tersebut seharga Rp. 97.000.000,00 (sembilan puluh tujuh juta rupiah). 4. Bahwa pada hari Rabu tanggal 1 Agustus 2011 Saksi membeli sebidang tanah kepada Sdr. Darto dengan luas 10.000 M2 (sepuluh ribu meter persegi) yang berlokasi di Jln. Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang dengan harga Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) namun baru Saksi beri DP (Down Poyment) sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) kemudian Sdr. Darto memberikan surat tanah berupa SPH (Surat Pengakuan Hak). 5. Bahwa setelah DP Saksi berikan dan pembelian tanah kepada Sdr. Darto kemudian tanah tersebut langsung Saksi bangun perumahan dengan type 36 dan type 45 dengan menggunakan nama CV. Sasana Luwes milik Saksi pada saat sudah terbangun 25 (dua puluh lima) unit datang pemilik tanah yang sebenarnya yaitu Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) dengan memberitahukan sertifikat tanah tersebut, sehingga antara Saksi dengan Saksi-7 sempat ada perdebatan tentang tanah tersebut, Saksi menggunakan dasar SPH (Surat Pengakuan Hak) yang dari Sdr. Darto sedangkan Saksi-7 menggunakan dasar sertifikat yang dimilikinya, namun pada saat diadakan mediasi antara Saksi dan Saksi-7 dan Sdr. Darto di panggil Hal 13 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
untuk hadir namun tidak datang karena Sdr. Darto sudah melarikan diri. 6. Bahwa kemudian pada hari Jumat tanggal 20 Juli 2012 sekira pukul 10.00 Wib, Terdakwa datang ke perumahan Sasana Luwes di Jln. Suwarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Suka Mulya Kec. Sematang Borang Palembang, kemudian Saksi bercerita dengan Terdakwa tentang permasalahan surat tanah yang Saksi alami dengan Saksi-7. 7. Bahwa kemudian Terdakwa mengatakan kepada Saksi sini SPH yang dari Sdr. Darto akan Terdakwa uruskan sertifikat dan Terdakwa mengatakan, pak Bahrain Siapkan uang sebesar Rp. 105.000.000,00 (seratus lima juta rupiah) untuk biaya pengurusannya. 8. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 21 Juli 2012 sekira pukul 16.00 Wib di perumahan Sasana Luwes Jln Sunarna menyerahkan uang sebesar Rp. 30.000.000,0 (tiga puluh juta rupiah) beserta 1 (satu) lembar surat tanah berupa SPH (Surat Pengakuan Hak) dengan alasan surat tersebut untuk persyaratan di dalam pengurusan sertifikat kemudian Saksi berjanji kepada Terdakwa akan melunasi kekurangannya sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) pada saat sertifikat selesari/terbit. 9. Bahwa kemudian pada hari Rabu tanggal 1 Agustus 2012 sekirap pukul 16.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi melalui handphone dan mengatakan bahwa sertifikat sudah selesai, kemudian Saksi disuruh mengambil sertifikat yang sudah selesai, sekalian disuruh membawa sisa uang pengurusan sertifikat sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) ke hotel Rajawali Palembang. 10. Bahwa kemudian masih tanggal 1 Agustus 2012 sekira pukul 21.00 Wib, Saksi bersama Saksi-4 (Sdr. Feriansyah), Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) dan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) datang ke hotel Rajawali menemui Terdakwa, pada saat bertemu Terdakwa langsung memberikan sertifikat tersebut kemudian Saksi menyerahkan uang sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) bersama Saksi-2 sedang yang lain berada di dalam mobil, setelah itu Saksi bersama Saksi-4, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-5 kembali ke rumah dengan menggunakan kendaraan Saksi yang berjenis Daihatsu Xenia warna silver Nopol B 2243 U. 11. Bahwa pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2012 sekira pukul 08.00 Wib, Saksi ke Bank BTN yang berada di Jln. Sudirman Palembang untuk melakukan angkat kredit di Bank tersebut dengan menyerahkan sertifikat tanah yang diurus oleh Terdakwa tersebut. 12. Bahwa kemudian pada pukul 16.00 Wib, pihak bank BTN menghubungi Saksi dan memberitahukan bahwa sertifikat yang Saksi serahkan kepada pihak bank BTN adalah palsu, sehingga Saksi tidak bisa angkat kredit, kemudian pada tanggal 18.00 Wib, Saksi memberitahukan hal tersebut, kepada Terdakwa kemudian Terdakwa hanya mengatakan “Waduh saya ditipu oleh teman saya” setelah mendengar jawaban tersebut kemudian Saksi langsung pulang. 13. Bahwa kemudian pada hari Jumat tanggal 10 Agustus 2012 sekira pukul 10.00 Wib Saksi bersama Terdakwa dan Saksi-14 (Sdri. Elisa Rachmawati Hatta, S.H.) Kuasa Hukum dari Saksi-7 Hal 14 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
mengadakan pertemuan untuk membahas tanah yang sudah Saksi bangun perumahan tersebut. 14. Bahwa kemudian dalam pertemuan tersebut ada kesepakatan bahwa Saksi-7 bersedia tanah tersebut Saksi beli dengan harga Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 15. Bahwa kemudian pada hari Selasa tanggal 29 Januari 2013 sekira pukul 10.00 Wib, di kantor Notaris Anwar Junaidi yang berada di Jln. Veteran Palembang, setelah itu dibuatkan akta jual beli oleh Notaris tersebut kemudian baru dilakukan pemecahan dari sertifikat induk an Saksi-7 kepada nama Saksi kemudian baru diproses akat kredit di bank BTN dan dapat berjalan tidak ada masalah. 16. Bahwa pada tahap ke II tidak ada permasalahan dan berjalan lancar. 17. Bahwa sampai sekarang uang sebesar Rp. 105.000.000,00 (seratus lima juta rupiah) untuk mengurus sertifikat belum dikembalikan oleh Terdakwa kepada Saksi. 18. Bahwa sekarang sertifikat sudah terbit dari BPN yang Saksi urus sendiri. 19. Bahwa pada tahap III Saksi membeli tanah lagi kepada Sdr. Baswin seluas 10.429 M2 dengan harga Rp. 677.885.000,00 (enam ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) dengan cara pembayarannya dibayar dengan cara bertahap yaitu pertama sebesar Rp. 200.000.000,0 (dua ratus juta rupiah) dan pembayaran ke dua Rp. 447.885.000,0 (empat ratus empat puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah). 20. Bahwa pada waktu Saksi membayar pada tahap pertama sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) yang dititipkan kepada Terdakwa untuk diserahkan kepada Saksi-7, namun uang tersebut oleh Terdakwa tidak diserahkan kepada Saksi-7. 21. Bahwa Saksi mengetahui kalau Terdakwa tidak menyerahkan uang sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tersebut, ketika Saksi menyerahkan cicilan yang kedua sebesar Rp. 477.885.000,00 (empat ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) dan Saksi-7 menanyakan kepada Saksi perihal uang cicilan pertama sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) belum Saksi-7 terima lalu dijawab oleh Saksi bahwa uang tersebut sudah Saksi titipkan kepada Terdakwa kemudian Saksi tanyakan kepada Terdakwa perihal uang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dengan berkata “Bang saya tidak mau tahu uang saya harus diserahkan kepada Sdr. Baswin” Terdakwa jawab “Gampang itu”. 22. Bahwa uang sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tersebut Saksi serahkan kepada Terdakwa di Pos Provost Bekangdam II/Swj dan yang menyaksikan adalah Saksi-2 dan Saksi-3. 23. Bahwa kemudian setelah beberapa minggu kemudian setelah uang yang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) oleh Saksi-7 sehingga Terdakwa mengancam Saksi yang pertama melalui Saksi-4 dan kepala tukang Saksi-5 dengan mengatakan “Jika Bahrain tidak melunasi saya habisi dia” adik Saksi jawab “Jika bunuh saya bunuh isteri dan anak saya sekalian” yang kedua Terdakwa Hal 15 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
mengancam Saksi melalui adik Saksi lagi dengan meminta 14 (empat belas) sertifikat rumah pada tahap I yang belum terjual melalui adik Saksi, yang ketiga juga mengancam Saksi meminta 13 (tiga belas) sertifikat pada tahap III tapi tidak Saksi berikan, yang keempat Terdakwa mengancam Saksi dan notaris tidak boleh menjual rumah diperumahan. 24. Bahwa ada 3 (tiga) rumah tipe 36, 1 (satu) rumah tipe 45 dan 14 (empat belas) sertifikat dan rumah yang tipe 45 adalah rumah anak Saksi yang diberikan sebagai hadiah pernikahannya namun sekarang rumah tersebut telah dijual Terdakwa dan sedang di bongkar atau di renovasi oleh pembelinya. 25. Bahwa tahap ke dua berlangsung 14 Desember 2013 sampai dengan bulan Mei 2014 dan tahap ketiga berlangsung pada bulan Mei 2014. 26. Bahwa tahap III Saksi masih memakai nama Terdakwa dalam perjanjian jual beli (PJB) padahal sudah ada permasalahan karena barangkali Terdakwa masih bisa berubah. 27. Bahwa total jumlah uang yang Saksi berikan kepada Terdakwa sebesar Rp. 1.300.000.000,00 (satu milyar tiga ratus juta rupiah) namun uang tersebut Saksi berikan dengan iklas. 28. Bahwa Saksi melaporkan Terdakwa kepada penyidik POM karena ada ancaman dari Terdakwa dan sertifikat perumahan Saksi diminta dan dipegang oleh Terdakwa selain itu Terdakwa memiliki senjata api jenis revolver merek belgium lengkap dengan pelurunya dan senjata tersebut pernah dititipkan di rumah Saksi selama 1 (satu) minggu. 29. Bahwa yang belum dikembalikan Terdakwa kepada Saksi yaitu : a. 3 (tiga) buah rumah tipe 36 yang ditempati Terdakwa dan kawan-kawannya. b. 1 (satu) unit rumah tipe 45 yang telah dijual Terdakwa kepada orang lain. c. 14 (empat belas) sertifikat tanah perumahan Saksi yang telah diminta oleh Terdakwa. 30.
Bahwa berupa harapan Saksi terhadap perkara ini : a. Agar Terdakwa mengembalikan 1 (satu) unit rumah yang tidak jadi dibeli oleh Terdakwa dan 2 (dua) unit rumah yang Saksi pinjamkan kepada Terdakwa atau jika Terdakwa mau melunasi untuk ke 3 (tiga) unit rumah tersebut sebesar Rp. 270.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh juta rupiah). b. Agar Terdakwa mau mengembalikan 1 (satu) unit rumah tipe 45 milik anak Saksi yang telah dijual Terdakwa karena rumah tersebut tidak untuk Saksi jual tapi merupakan hadiah pernikahan anak Saksi. c. Agar Terdakwa mengembalikan 14 (empat belas) sertifikat perumahan tahap I yang telah diminta oleh Terdakwa. Hal 16 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
d. Agar Saksi dan notaris tidak dilarang untuk menjual dan akad kredit perumahan dengan konsumen.
31. Bahwa Saksi mengetahui rumah tipe 45 punya anak Saksi yang dijual oleh Terdakwa Saksi mengetahui dari pembeli rumah tersebut. 32. Bahwa Saksi tidak mengenai usaha proferti.
ada
kerjasama
dengan
Terdakwa
Atas keterangan Saksi-1 tersebut, ada yang disangkal oleh Terdakwa yaitu : 1. Bahwa yang meminta mengurus sertifikat adalah isteri Saksi-1 selaku direktur CV. Sasana Luwes. 2. Bahwa ada kontrak kerjasama antara Terdakwa dengan isteri Saksi-1 selaku direktur CV. Sasana Luwes. 3. Bahwa pemilik tanah yang sah tidak mau melakukan perjanjian jual beli dengan Saksi-1 dan Sdri. Komariah selaku direktur CV. Sasana Luwes maunya dengan Terdakwa.
4. Bahwa pembelian tanah yang 11 (sebelas) hektar tersebut tidak secara bertahap tapi dalam 1 (satu) tahun sudah harus lunas dengan nilai-nilai yang harus dibayar selama 1 (satu) tahun sudah disebutkan. 5. Bahwa Saksi-1 tidak pernah dikejar-kejar atau ditagih Sdr. Baswin Indra Budi sebagai Kuasa sertifikat tanah tersebut. 6. Bahwa Terdakwa tidak pernah mengancam memintah sertifikat tapi sertifikat rumah yang tidak terjual tersebut adalah pembagian Terdakwa. 7.
Bahwa Terdakwa ada kontrak kerjasama bagi hasil.
8. Bahwa sisa rumah sebesar Rp. 77.000.000,00 (tujuh puluh tujuh juta rupiah) Terdakwa anggap sudah lunas dari pembagian hasil kerjasama. 9. Bahwa 2 (dua) unit rumah tipe 36 Terdakwa anggap sudah menjadi bagian hasil buat Terdakwa dari kerjasama. 10. Bahwa rumah tipe 45 milik anak Saksi masih milik bersama antara Terdakwa dan Saksi-1 dan rumah tersebut belum dijual. 11. beli.
Bahwa Terdakwa tidak melarang notaris melakukan akad jual
12.
Bahwa tidak benar Terdakwa mengancam Saksi-1.
13. Bahwa tidak benar Terdakwa meminta 13 (tiga belas) sertifikat ditahap 3. 14.
Bahwa Terdakwa tidak pernah membuntuti Saksi-1.
15. Bahwa Terdakwa tidak pernah Terdakwa menitipkan senjata kepada Saksi-1. Hal 17 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Atas sangkalan keterangannya. Saksi-2 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
Terdakwa
: : : : : : :
tersebut
Saksi-1
tetap
pada
Komariah Ibu rumah tangga. Tulungagung/17 Maret 1967. Perempuan. Indonesia. Islam. Jl. Padat Karya Sukajaya Rt. 045/Rw. 002 Kel. Sukajaya Kec. Sukarame Palembang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2012 di perumahan Sasana Luwes di Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang, saat Terdakwa mendatangi lokasi perumahan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) yang berniat membeli rumah di perumahan Saksi-1 dan Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga/family. 2. Bahwa jabatan Saksi di CV. Sasana Luwes milik Saksi-1 sebagai Direktur yang bergerak dalam bidang perumahan. 3. Bahwa awalnya hubungan Saksi-1 dan Terdakwa hanya sebagai konsumen dan pembeli dalam hal kerjasama sepengetahuan Saksi, Saksi-1 memakai nama atau pinjam nama Terdakwa untuk membeli tanah dan mengurus akta jual beli tanah yang akan dijadikan perumahan. 4. Bahwa pada tahun 2012 saat Saksi berada dilokasi perumahan Sasana Luwes Sukamulya datang Terdakwa bersama isterinya dengan maksud membeli rumah dan Terdakwa memberi DP sebesar Rp. 20.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sisanya nanti kalau rumah sudah jadi beserta sertifikatnya dan terjadi kesepakatan antara Saksi dan Terdakwa untuk membeli 1 (satu) unit rumah di CV. Sasana Luwes milik Saksi-1 tetapi ternyata perumahan yang dibuat suami Saksi tanahnya bermasalah yaitu tanahnya digugat oleh pihak Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi). 5. Bahwa kemudian pada bulan Juli 2012 ketika Terdakwa datang diperumahan Sasana Luwes milik Saksi-1 kemudian Saksi menceritakan kepada Terdakwa kemudian Terdakwa menyanggupi akan mengurus menerbitkan sertifikat dengan meminta uang sebesar Rp. 105.000.000,- (seratus lima juta rupiah) kepada saksi-1 dengan meminta uang DP sebesar Rp. 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) dan sisannya setelah sertifikat jadi sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) sambil mengatakan “Sini SPH dari Darto saya buatkan Sertifikat, pak Bahrain siapkan uangnya". 6. Bahwa keesokan harinya masih pada bulan Juli 2012 Saksi bersama saksi-1 dan anak Saksi mendatangi rumah Terdakwa diperumahan dan Saksi melihat Saksi-1 memberikan uang sebesar Rp. 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) beserta 1 lembar SPH kepada Terdakwa tanpa diberi tanda bukti kwitansi. c
Hal 18 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
7. Bahwa setelah 1 (satu) minggu Terdakwa menelpon Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan menyampaikan supaya menemui Terdakwa di hotel Rajawali untuk mengambil sertifikat. 8. Bahwa selanjutnya masih hari itu juga pada pukul 21.00 Wib Saksi, Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) dan Saksi-1 mengajak Sdr. Sudarman pergi ke hotel Rajawali Palembang, sesampainya di hotel Saksi, Saksi-3 dan Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) menunggu di mobil dan Saksi-1 bertemu dengan Terdakwa di loby hotel, kemudian Saksi melihat Saks-1 membawa uang sejumlah Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) dan masuk ke loby hotel untuk menemui Terdakwa setelah itu Saksi masuk ke loby hotel dan Saksi melihat Saksi-1 membawa 1 (satu) buah sertifikat atas nama Saksi sendiri kemudian setelah itu Saksi beserta Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5 (Sdr. Sudarman) dan Saks-1 pulang ke rumah. 9. Bahwa keesokan harinya masih pada bulan juli 2012, Saksi, Saksi-3 dan Saksi-1 pergi ke Bank BTN di jalan Sudirman untuk akad Kredit, dengan menyerahkan sertifikat atas nama Saksi dengan menandatangani bukti penyerahan sertifikat untuk proses KPR. 10. Bahwa kemudian setelah selesai sampai di rumah sekira pukul 16.00 Wib Saksi-1 mendapat telpon dari pihak Bank BTN yang menyampaikan bahwa Sertifikat yang diserahkan ke Bank BTN sebagai jaminan ternyata Palsu dan tidak bisa diproses. 11. Bahwa usaha Saksi setelah mengetahui hal tersebut Saksi-1 pergi menemui Terdakwa menanyakan kenapa sertifikat tersebut palsu, dijawab oleh Terdakwa “Waduh saya ditipu oleh teman saya”. 12. Bahwa selanjutnya Saksi, Saksi-1, Terrdakwa dan Saksi-14 (Sdri. Elisa Rachmawati Hatta, S.H.) kuasa hukum pihak yang mengakui tanah yang Saksi buat perumahan, mengadakan pertemuan membahas masalah tanah dan disepakati akan dibeli lagi oleh Saksi-1 dengan harga Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) untuk 1 (satu) hektar dan sertifikat di pecah dan dibuat akad kredit perumahan yang dibuat Saksi-1, tahap I membuat 60 (enam puluh) unit rumah terdiri dari tipe 36, 38 dan 45 dan 14 unit belum terjual sertifikat an. Saksi-1 dan yang sudah sertifikat an. Konsumen. 13. Bahwa uang sebesar Rp. 105.000.000,00 (seratus lima juta rupiah) untuk biaya pengurusan sertifikat yang palsu tersebut belum dikembalikan oleh Terdakwa. 14. Bahwa uang biaya pengurusan sertifikat palsu tersebut oleh Terdakwa tidak dikembalikan kepada Saksi. 15. Bahwa yang diuntungkan dalam pengurusan sertifikat palsu tersebut adalah Terdakwa dan yang dirugikan adalah Saksi. 16. Bahwa pada pembangunan tahap ke II dan III Saksi membeli tanah kepada Saksi-7 seluas ± 2 (dua) Hektar seharga Rp. 1.232.790.000,00 (satu milyar dua ratus tiga puluh dua juta tujuh ratus sembilan puluh ribu rupiah), saat pembelian tanah tersebut Saksi-1 meminjam nama Terdakwa untuk proses akta jual belinya sedangkan yang membayar seluruhnya adalah uang Saksi-1 dan untuk tahap II seluruhnya sudah di bayar secara bertahap yang jumlah totalnya sebesar Rp. 554.905.000,00 (lima ratus lima puluh empat juta sembilan ratus lima ribu rupiah) melalui Terdakwa dan tidak ada masalah. Hal 19 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
17. Bahwa terjadinya penggelapan pada waktu pembayaran tahap tahap Ill yang dibayar 2 (dua) kali yaitu yang pertama sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) yang dititipkan melalui Terdakwa untuk diberikan kepada Saksi-7 yang diserahkan di belakang Pos Provost Bekangdam II/Swj oleh Saksi-1 disaksikan oleh Saksi, Saksi-3 dan Saksi-4. 18. Bahwa kemudian pembayaran tahap kedua oleh Saksi-1 sebesar Rp. 477.885.000,00 (empat ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) juga diserahkan kepada Terdakwa di kantor perumahan CV. Sasana Luwes yang menyaksikan Saksi, Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5 untuk waktunya Saksi lupa dan semua pembayarannya tidak dibuatkan kwitansi. 19. Bahwa Saksi mengetahui kalau pembayaran tanahnya kurang Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) karena ada tagihan dari Sdr. Baswin yang menyatakan bahwa ada kekurangan pembayaran tanah sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
20. Bahwa saat Saksi-7 meminta uang kekurangan tanah sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) kepada Terdakwa, namun Terdakwa menyuruh Saksi-1 untuk membayarnya lagi tetapi Saksi-1 tidak bersedia untuk membayar lagi. 21. Bahwa sehingga Saksi dan Saksi-1 diancam supaya menyerahkan sertifikat tahap lII kepada Terdakwa dan kalau tidak diberikan akan dihabisi dan ancaman tersebut disampaikan melalui Saksi-4, Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) dan Saksi-5. 22. Bahwa karena ancaman dari Terdakwa tersebut sehingga Saksi-1 menjadi ketakutan dan meminta Saksi mencarikan sertifikat rumah yang belum laku 14 (empat belas) buah sertifikat untuk diserahkan kepada Terdakwa. 23. Bahwa Saksi juga mengetahui dari Saksi-1, Terdakwa juga akan mengambil sertifikat di Notaris dan PPAT M. Zaini sebanyak 8 (delapan) buah sertifikat. 24. Bahwa selain sertifikat masih ada barang yang dikuasai oleh Terdakwa yaitu : 3 (tiga) buah rumah yang salah satunya ditempati oleh Terdakwa seharga kurang lebih Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah), 1 (satu) unit mobil Jimny warna merah seharga Rp. 45.000.000,00 (empat puluh lima juta rupiah) dan 1 (satu) unit mobil Xenia warna putih seharga Rp. 137.000.000,00 (seratus tiga puluh tujuh juta rupiah). 25. Bahwa harapan Saksi atas kejadian ini Saksi berharap hakhak Saksi dikembalikan kepada Saksi dan tidak usah timbul masalah lagi. Atas keterangan Saksi-2 disangkal oleh Terdakwa yaitu :
tersebut
ada sebagian
yang
1. Bahwa yang menyerahkan uang di loby hotel Rajawali adalah Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan Saksi-2. 2. Bahwa Terdakwa tidak ada mengancam Saksi-1 melalui Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali). 3. Bahwa 14 (empat belas) sertifikat diberikan bukan karena ancaman Terdakwa. Hal 20 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
4. Bahwa penyerahan uang sebesar Rp. 477.885.000,00 (empat ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) sebagai cicilan diserahkan kepada Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) secara bersama-sama dengan Saksi-1 dengan mengambil uang di Bank BNI. 5. Bahwa uang yang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) diserahkan di rumah Terdakwa. Atas sangkalan keterangannya. Saksi-3 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
Terdakwa
: : : : : : :
tersebut
Saksi-2
tetap
pada
Juwita Oktarina. Wiraswasta. Palembang/29 Oktober 1993. Perempuan. Indonesia. Islam. Padat Karya Sukajaya Rt. 045 Rw. 002 Kel. Suka Jaya Kec. Sukarami Palembang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan April 2012 dilokasi perumahan CV. Sasana Luwes milik orang tua Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) Jl. Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Suka Mulya Kec. Sematang Borang Palembang dan antara Saksi dan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa jabatan Saksi di CV. Sasana Luwes dibagian administrasi. 3. Bahwa pada saat Saksi bekerja di CV. Sasana Luwes sudah ada dibangun 25 (dua puluh lima) unit rumah. 4. Bahwa pada tanggal 20 April 2012 sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa datang ke perumahan CV. Sasana Luwes bersama isterinya dalam rangka untuk membeli rumah dan setelah disepakati Terdakwa memberikan DP sebesar Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) dan sisa Rp. 77.000.000,00 (tujuh puluh tujuh juta rupiah) akan dilunasi setelah rumahnya selesai. 5. Bahwa yang melakukan tindak pidana penipuan, penggelapan dan Pengancaman adalah Terdakwa dan dilakukan terhadap Saksi-1 di perumahan Sasana Luwes milik Saksi-1 pada tahun 2012 adapun bentuk penipuannya adalah Terdakwa memberikan Sertifikat tanah palsu dan menggelapkan uang Saksi-1 sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) serta melakukan pengancaman dengan memaksa meminta beberapa sertifikat rumah. 6. Bahwa Saksi menerangkan awal hubungan Saksi-1 dengan Terdakwa hanya sebagai konsumen dan pembeli terus kerja sama selanjutnya yang Saksi-2 (Sdr. Komariah) tahu adalah Saksi-1 memakai nama atau pinjam nama Terdakwa untuk membeli tanah dan mengurus akta jual beli tanah yang akan dijadikan perumahan. 7. Bahwa pada hari Rabu tanggal 1 Agustus 2011 saat orang tua Saksi membeli sebidang tanah kepada Sdr. Darto dengan luas 10.000 M2 (sepuluh ribu meter persegi) yang berlokasi di JIn Sunarna Rt 16 Rw 03 Kel. Suka Mulya Kec. Sematang Borang Hal 21 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Palembang dengan harga Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) namun baru diberi DP (Down payment) sebesar Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), kemudian Sdr. Darto memberikan surat tanah tersebut berupa SPH (Surat Pengakuan Hak) atas tanah tersebut, penjanjian antara orang tua Saksi dengan Sdr. Darto pelunasanya setelah Sertifikat atas tanah tersebut terbit. 8. Bahwa setelah DP diberikan dan pembelian tanah kepada Sdr. Darto terjadi, kemudian tanah tersebut langsung dibangun perumahan dengan tipe 36 dan tipe 45 dengan menggunakan nama CV Sasana Luwes milik Saksi-1 pada saat sudah terbangun 25 (dua puluh lima) unit datang pemilik tanah yang sebenarnya yaitu Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) dengan memberitahukan sertifikat tanah tersebut, sehingga antara Saksi-1 dengan Saksi-7 sempat ada perdebatan tentang tanah tersebut, orang tua Saksi menggunakan dasar SPH yang dari Sdr. Darto sedangkan Saksi-7 menggunakan dasar sertifikat yang dimilikinya, namun pada saat diadakan mediasi dan Sdr. Darto dipanggil untuk hadir namun tidak datang tennyata Sdr. Darto sudah melarikan diri.
9. Bahwa kemudian pada hari Jumat tanggal 20 Juli 2012 sekira pukul 10.00 Wib, Terdakwa datang ke Perumahan Sasana Luwes di Jln Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Suka Mulya Kec. Sematang Borang Palembang, pada saat itu bertemu dengan orang tua Saksi dan menceritakan tentang permasalahan yang dialami oleh orang tua Saksi, setelah menyampaikan permasalahan tersebut kepada Terdakwa. 10. Bahwa kemudian Terdakwa menyanggupi bisa membantu membuatkan sertifikat kemudian orang tua Saksi menuruti ajakan dari Terdakwa tersebut dan menanyakan tentang biaya yang dibutuhkan kemudian Terdakwa menyampaikan bahwa dana yang dibutuhkan Rp. 105.000.000,00 (seratus lima juta rupiah). 11. Pada hari Sabtu tanggal 21 Juli 2012 sekira pukul 16.00 Wib, di rumah Terdakwa di Perumahan Sasana Luwes di JIn Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Suka Mulya Kec. Sematang Borang Palembang, orang tua Saksi menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) beserta 1 (satu) lembar surat tanah berupa SPH (Surat Pengakuan Hak) atas nama Sdr. Darto yang diminta oleh Terdakwa dengan alasan surat tersebut untuk persyaratan di dalam pengurusan sertifikat, sedangkan kekurangannya sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) akan dilunasi pada saat sertifikatnya selesai/terbit, karena pada saat dana tersebut diserahkan kepada Terdakwa dana tersebut Saksi yang memegangnya kemudian diserahkan kepada orang tua Saksi. 12. Bahwa kemudian pada hari Rabu tanggal 1 Agustus 2012 sekira pukul 21.00 Wib, Saksi diajak oleh orang tua Saksi bersarna Saksi-2, Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) dan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) datang ke Hotel Rajawali yang berada di Jalan Rajawali Palembang, menemui Terdakwa, pada saat bertemu Terdakwa langsung memberikan Sertifikat tersebut kemudian orang tua Saksi menyerahkan uang sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) yang menyerahkan uang Saksi-1 dan Saksi-2. 13. Bahwa pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2012 sekira pukul 08.00 Wib, Saksi bersama kedua orang tua Saksi ke Bank BTN yang berada JIn Sudirman Palembang untuk melakukan akat Kredit di Hal 22 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Bank tersebut dengan menyerahkan Sertifikat tanah yang diurus oleh Terdakwa tersebut, kemudian pada pukul 16.00 Wib, mendapat kabar dari pihak Bank BTN bahwa Sertifikat yang di serahkan kepada pihak Bank BTN adalah palsu, sehingga tidak bisa akat kredit. 14. Bahwa pada saat orang tua Saksi menyerahkan uang sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) tersebut, diserahkannya di ruang Loby Hotel Rajawali dan pada saat itu Terdakwa bersama temannya yang Saksi tidak mengetahui namanya, sedangkan Saksi pada saat itu bersama Saksi-2, Saksi-4 dan Saksi-5, sedangkan sebelumnya uang yang sebesar Rp. 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) yang menyerahkan adalah Saksi-1 kepada Terdakwa di perumahan CV Sasana Luwes. 15. Bahwa sampai sekarang Terdakwa tidak mengembalikan uang maupun SPH dari Sdr. Darto tersebut kepada orang tua Saksi, kemudian sertifikat atas nama Saksi-2 dengan hak milik no 6484 yang diserahkan oleh Terdakwa kepada Saksi-1 dan dinyatakan palsu oleh pihak Bank BTN. 16. Bahwe pada tanggal 23 Mei 2014 membayar tanah tahap III (tiga) kepada Saksi-7 dengan harga Rp. 677.885.000,00 (enam ratus tujuh puluh tujuh delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) dengan luas 10.429 M2 (sepuluh ribu empat ratus dua puluh sembilan meter persegi), sedangkan cara pembeyarannya yaitu pada tanggal tersebut yaitu sekira pukul 10.00 Wib, orang tua Saksi meminta tolong kepada Terdakwa untuk membayarkan tanah kepada Saksi-7 yang pertama Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) yang diserahkannya di Belakang Pos Provost Bekangdam ll/Swj, pada saat orang tua Saksi menyerahkan uang tersebut mengajak Saksi, Saksi-2, dan Saksi-4 namun pada saat memberikan uang tersebut kepada Terdakwa tidak dilampiri bukti penyerahan uang. 17. Bahwa kemudian pada hari Sabtu tanggal 30 Mei 2014 sekira pukul 11.00 Wib, orang tua Saksi kembali membayar yang ke-2 (dua) sebeser Rp. 477.885.000,00 (empat ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) dan pada saat menyerahkan uang tersebut di perumahan CV. Sasana Luwes dan disaksikan oleh Saksi-2, Saksi-4 dan Saksi-5 sedangkan pada saat itu Terdakwa datang sendirian dan tidak disertai bukti pemberian/penerimaan. 18. Bahwa kemudian pada hari Jumat tanggal 1 Mei 2015 sekira pukul 15.00 Wib Saksi-7 memberitahukan kepada Saksi-1 melalui handphone bahwa pembayaran tanah tahap III (tiga) kurang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan Saksi-7 juga sudah mengetahui bahwa uang tersebut dipakai oleh Terdakwa. 19. Bahwa pada hari Senin tanggal 4 Mei 2015 sekira pukul 09.00 Wib, Terdakwa melalui Saksi-4 dan Saksi-5 melarang untuk menjual perumahan tahap III (tiga) sedangkan untuk pembelian tanah dari Saksi-7 untuk tahap I Saksi-1 lakukan sendirian namun untuk tahap II dan tahap III pembeliannya Saksi-1 mengajak Terdakwa serta Saksi-1 menyerahkan uang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) kepada Terdakwa karena pada saat itu Saksi-1 masih percaya dengan Terdakwa. 20. Bahwa Saksi tidak mengetahui antara Saksi-1 dengan Terdakwa ada perjanjian tentang Fi atau Komisi didalam pembelian Hal 23 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
tanah dari Saksi-7 dan Saksi-1 tidak ada menjanjikan berupa Fl atau Komisi kepada Terdakwa dalam masalah pinjam nama Terdakwa, namun Saksi-1 ada niatan akan memberi tanda terimakasih kepada Terdakwa namun belum semuanya tuntas sudah ada permasalahan seperti di atas. 21. Bahwa pada hari Senin tanggal 4 Mei 2015 sekira pukul 09.00 Wib Terdakwa melalui Saksi-4 dan Saksi-5 melarang untuk menjual perumahan tahap III (tiga) dan Terdakwa memblokir/melarang Notaris Saksi-9 (Sdr. Muhammad Zaini, S.H.) untuk angkat kredit dan mengambil 8 (delapan) sertifikat milik orang tua Saksi yang masih berada di Notaris Saksi-9 dengan perincian tahap I (satu) sebanyak 3 (tiga) buah sertifikat an. orang tua Saksi, 5 (lima) sertifikat tanah tahap III (tiga) an. Terdakwa. 22. Bahwa sertifikat yang diserahkan Saksi-1 kepada Terdakwa sebanyak 14 (empat belas) sertifikat karena Saksi-1 diancam oleh Terdakwa melalui Saksi-13 (Sdr. Muhamad Ali).
23. Bahwa Saksi dan keluarga Saksi takut ancaman dari Terdakwa karena Terdakwa mempunyai senjata api dan senjata tersebut pernah dititipkan kepada orang tua Saksi serta temanteman Terdakwa banyak orang-orang preman. 24. Bahwa tidak ada dana milik Terdakwa yang turut digunakan untuk pembelian tanah dan membangun perumahan milik CV Sasana Luwes, kemudian Saksi-1 tidak pernah memberi perumahan kepada Terdakwa namun ada perumahan milik Saksi-1 yang diambil dan ditempati oleh Terdakwa berupa rumah type 38 sebanyak 3 (tiga) unit yang saat ini ditinggali oleh Terdakwa dan temantemannya dan Terdakwa pernah membeli maupun memberi DP (Down Poiment) kepada CV Sasana Luwes Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) untuk DP rumah Terdakwa, namun uang tersebut sudah diambil kembali oleh Terdakwa dan Terdakwa tetap menempati rumah tersebut. 25. Bahwa hingga saat ini masih banyak rumah yang belum terjual dikarenakan sebagian surat atau sertifikat masih berada ditangan Terdakwa kemudian apabila ada konsumen yang akan membeli rumah tersebut dihalang-halangi oleh Terdakwa bahkan ada beberapa konsumen yang diusir untuk tidak membeli perumahan Saksi-1 tersebut. 26. Bahwa Saksi sering disuruh oleh Saksi-1 untuk memberikan uang maupun barang kepada Terdakwa yang baik cash maupun transfer jumlahnya ± Rp. 1,3 M (satu milyar tiga ratus juta rupiah) namun semuanya tanpa disertai tanda terima hanya dicatat dalarn pembukuan CV. Sasana Luwes adapun alasan Saksi-1 memberikan uang maupun barang karena ada niat Saksi-1 untuk memberi kepada Terdakwa yang sudah membantu menjadi keamanan. Atas keterangan Saksi-3 tersebut Terdakwa menyangkal sebagian yaitu : 1. Bahwa tidak ada bukti penyerahan uang sebesar Rp. 1.300.000.000,00 (satu milyar tiga ratus juta rupiah). 2. Bahwa Terdakwa tidak pernah mengancam kepada Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah). Hal 24 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
3. Bahwa Terdakwa tidak pernah menitipkan senjata api kepada Saksi-1. Atas sangkalan keterangannya. Saksi-4 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
Terdakwa
: : : : : : :
tersebut
Saksi-3
tetap
pada
Feriansyah. Swasta (Sales CV. Sasana Luwes). Palembang/24 Februari 1976. Laki-laki. Indonesia. Islam. Jl. Sunarna No. 2 Blok C Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Saksi sebelum kejadian sudah kenal dengan Terdakwa, yaitu pada tahun 2012 saat Saksi masih bekerja di PT Sasana Luwes di Kel. Sukamulya, dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga/family, sedangkan dengan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) kenal sejak kecil karena Saksi adalah adik kandung Saksi-1. 2. Bahwa CV. Sasana Luwes bergerak dibidang perumahan dan luas tanah yang dibangun sekitar 11,7 hektar. 3. Bahwa pada tanggal 2012 dibangun 25 (dua puluh lima) unit rumah. 4.
Bahwa nama Terdakwa tidak ada dalam akte tersebut.
5. Bahwa pada hari dan tanggalnya lupa tahun 2012 saat Saksi berada di kantor perumahan Sasana Luwes mendengar Saksi-1 sedang mengobrol dengan Saksi-2 (Sdr. Komariah) kemudian saat mengobrol tersebut Saksi-1 menyampaikan bahwa telah ditipu oleh Sdr. Darto saat membeli tanah yang dipakai untuk perumahan tersebut ternyata bukan tanah Sdr. Darto yang hanya memiliki SPH (surat Pengakuan Hak) tetapi milik pihak lain dan sudah ada sertifikatnya. 6. Bahwa setelah mendengar cerita tersebut kemudian Saksi-2 menanyakan bagaimana solusinya dan dijawab Saksi-1 Bahwa Terdakwa menyanggupi akan membantu mengurus menerbitkan sertifikat dengan meminta uang Rp. 105.000.000,00 (seratus lima juta rupiah) kepada Saksi-1 dengan perincian DP sebesar Rp. 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) sisahnya setelah sertifikat jadi sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah). 7. Bahwa pada hari dan tanggalnya lupa sekira pukul 19.00 Wib Saksi dan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) mendatangi rumah Saksi-1 untuk urusan masalah perumahan, saat itu mendengar bahwa Terdakwa menelpon Saksi-1 dan intinya meminta agar Saksi-1 menemui Terdakwa di Hotel Rajawali untuk mengambil sertifikat tanah yang dijanjikan sambil membawa kekurangan uangnya sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puIuh lima juta rupiah). Hal 25 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
8. Bahwa setelah menerima telpon tersebut selanjutnya Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) mengajak Saksi dan Sakksi-5 untuk ikut mengambil Sertifikat di Hotel Rajawali Palembang. 9. Bahwa Sekira pukul 21.00 Wib tiba di hotel Rajawali, kemudian Saksi-1 turun dari mobil sedangkan Saksi dan Saksi-5 di dalam mobil, selanjutnya Saksi melihat Saksi-1 masuk ke dalam loby hotel dan bertemu dengan Terdakwa, kemudian Saksi melihat Saksi-1 memberikan uang kekurangan biaya pengurusan sertifikat sebesar Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) dan setelah diterima Terdakwa menyerahkan 1 (satu) buah sertifikat kepada Saksi-1 selanjutnya Saksi-1 masuk ke mobil dan pulang ke rumah. 10. Bahwa keesokan harinya sekira pukul 15.00 Wib Saksi-1 menelpon Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni) yang menanyakan bagaimana proses akad kredit di Bank BTN dengan sertifikat tersebut sudah selesai apa belum tetapi mendapat jawaban dari Saksi-11 bahwa proses akad kreditnya tidak bisa karena sertifikat yang diberi Terdakwa ternyata Palsu. 11. Bahwa Terdakwa sering mengancam Saksi-1 melalui Saksi yaitu : a. Pada tanggal 2 Mei 2015 Terdakwa bilang “Bilang Bahrin jangan main-main sama saya, saya bisa lebih jahat”. b. Pada tanggal 4 Mei 2015 di Jalan Sunarna Saksi berpapasan dengan Terdakwa dan Saksi diajak oleh Terdakwa kerumahnya tapi Saksi tidak mau, waktu itu Terdakwa memegang senjata jenis pistol, Terdakwa bilang “Kenapa pak Bahrin takut sama saya, bilang sama pak Bahrin selesaikan pembayaran tanah itu jika tidak saya habisi” saat itu Terdakwa juga bilang “Kamu tidak usah jual rumah lagi semuanya milik saya dan bilang sampa pak Bahrin bawa sini sertifikat yang belum laku semua ini milik saya, hari ini juga jangan tidak disampaikan”. c. Pada tanggal 3 Juli 2015 Terdakwa bilang “Pak Bahrin ngapain takut sama saya, ngapain pak Bahrin minta bantuan PM, PM itu anjing-anjing semua, seharusnya pak Bahrin minta bantuan saya karena saya ini badan hukum Kodam (sambil menepuk dada) lihat pak Bahrin setelah habis diplorotin PM itu, saya habisi pak Bahrin saya tahu posisinya pagi dimana siang dimana dan malam dimana, setelah pak Bahrin saya habisin kamu saya usir keluar, kamu tihu tidak kenapa saya tidak dekati orang-orang PM karena kalau saya dekatin kacirkacir mereka. 12. Bahwa penyebab Terdakwa mengancam Saksi-1 karena Terdakwa minta sertifikat seluruh perumahan tahap III dan meminta uang sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) namun Saksi-1 tidak memberi. 13. Bahwa Saksi mengetahui kenapa Saksi-1 tidak mau mengasih uang sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) kepada Terdakwa karena pada waktu Saksi-1 membayar uang angsuran sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) kepada Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) yang dititipkan kepada Terdakwa namun uang tersebut tidak diberikan kepada Saksi-7 melainkan dipakai oleh Terdakwa sendiri. Hal 26 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
14. Bahwa akibat dari pengancaman Terdakwa tersebut akhirnya Saksi-1 menyerahkan 14 (empat belas) sertifikat perumahan tahap I yang tidak laku. 15. Bahwa Saksi mengetahui uang untuk biaya pengurusan sertifikat sampai sekarang belum dikembalikan oleh Terdakwa tapi Saksi tidak tahu apakah Saksi-1 pernah meminta pengembalian uang pembuatan sertifikat tersebut atau belum. 16. Bahwa Saksi mengetahui Saksi-1 pernah memberikan uang kepada Terdakwa karena pernah diajak Saksi-1 yang saat itu bersama Saksi-2 dan Saksi-3 dengan mengendarai mobil xenia nopol lupa warna silver mengantarkan cicilan uang pembayaran tanah tahap Ill sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) kepada Terdakwa di belakang pos Provost Bekandarn II/Swj, dan uang tersebut untuk pembelian tanah tahap Ill, tetapi menurut keterangan Saksi-1 uang tersebut tidak dibayarkan kepada pemilik tanah dan dipakai untuk kepentingan pribadi Terdakwa. 17. Bahwa akibat kejadian tersebut Saksi pindah ke Lampung karena anak Saksi takut jika melihat Terdakwa langsung masuk ke rumah. 18. Bahwa harapan Saksi atas kejadian ini ingin agar Terdakwa mengembalikan seluruh aset CV. Sasana Luwes kepada Saksi-1 dan untuk persoalan hukum Terdakwa Saksi serahkan permasalahan hukumnya kepada Majelis. Atas keterangan Saksi-4 disangkal oleh Terdakwa yaitu :
tersebut
ada sebagian
yang
1. Bahwa tidak benar Terdakwa menerima uang sebesar Rp. 105.000.000,00 (seratus lima juta rupiah) untuk mengurus sertifikat. 2. Bahwa sertifikat tahap I diserahkan kepada Terdakwa bukan karena ancaman. 3. Bahwa Terdakwa belum pernah mengancam siapa pun terlebih melalui Saksi-4. 4. Bahwa Terdakwa tidak pernah punya senjata api dan menitipkannya kepada Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) tapi Terdakwa pernah membawa senapan angin. Atas sangkalan Terdakwa tersebut Saksi-4 tetap pada keterangannya. Saksi-5 : Nama lengkap Pekerjaan
: Sudarman. : Karyawan (Pengawas Lapangan di CV Sasana Luwes). Tempat/tanggal lahir : Palembang/12 Juni 1960. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Jalan Sunarna Rt. 016 Rw. 003 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Hal 27 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa yaitu pada hari dan tanggalnya lupa pada bulan April 2012 sekira pukul 11.00 Wib, di lokasi perumahan CV Sasana Luwes milik Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) yang berada di Jln Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Suka Mulya Kec. Sematang Borang Palembang dan antara Saksi dan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi kenal dengan Saksi-1 pada bulan Juni 2011 karena Saksi ikut bekerja di perumahan tersebut hingga sekarang. 3. Bahwa Saksi di CV. Sasana Luwes milik Saksi-1 sebagai kepala tukang yang beralamat di Jln. Sunarna Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang dan Saksi sudah 2 (dua) tahun kerja ikut Saksi-1 dan rumah yang Saksi bangun ada 5 unit. 4. Bahwa pada tanggal 20 April 2012 sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa dan isteri datang ke lokasi perumahan CV. Sasana Luwes milik Saksi-1, dengan tujuan untuk membeli rumah setelah ada kesepakatan antara Saksi-1 dan Terdakwa maka Terdakwa memberikan DP sebesar Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah). 5. Bahwa terjadinya penipuan terhadap Saksi-1 yang diduga dilakukan oleh Terdakwa yaitu pada hari Sabtu tanggal 1 Desember 2012 sekira pukul 15.00 Wib di kantor pemasaran perumahan CV Sasana Luwes yang beralamat di JIn Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Suka Mulya Kec. Sematang Borang Palembang. 6. Bahwa pada hari dan tanggalnya tidak ingat pada bulan Agustus 2011 pada saat Saksi-1 membeli sebidang tanah kepada Sdr. Darto dengan luas 10.000 M2 (sepuluh ribu meter persegi) yang berlokasi di Jln. Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Suka Mulya Kec. Sematang Borang Palembang dengan harga Rp. 500.000.000,00 (Iima ratus juta rupiah) namun baru diberi DP (Down Payment) sebesar Rp. 50.000.000,00 (Iima puluh juta rupiah) dan pada saat itu Sdr. Darto hanya memiliki surat tanah tersebut berupa SPH (Surat Pengakuan Hak), kemudian pelunasannya setelah sertifikat atas tanah tersebut terbit. 7. Bahwa setelah Saksi-1 memberikan uang DP kepada Sdr. Darto atas pembelian tanah tersebut, oleh Saksi-1 tanah tersebut langsung dibangun perumahan dengan tipe 36 dan tipe 45 dengan menggunakan nama CV Sasana Luwes, pada saat sudah terbangun ± 25 (dua puluh lima) unit datang pemilik tanah yang sehenarnya yaitu Saksi-7 dengan memberitahukan sertifikat tanah tersebut, sehingga antara Saksi-1 dengan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) sempat ada permasalahan tentang tanah tersebut, karena Saksi-1 menggunakan dasar SPH yang dari Sdr. Darto sedangkan Saksi-7 memiliki sertifikat, pada saat ada permasalahan antara Saksi-1 dengan Saksi-7, kemudian memanggil Sdr. Darto namun Sdr. Darto sudah melarikan diri/tidak tinggal ditempat tersebut. 8. Bahwa pada bulan Agustus 2012 pekerjaan pembuatan rumah terhenti karena sertifikat yang diurus oleh Terdakwa dinyatakan palsu oleh pihak Bank BTN dan tidak bisa untuk akat kredit dan Saksi mendapat keterangan tersebut dari Saksi-1 pada saat menyuruh berhenti para pekerja diperumahan tersebut karena pada saat diajak oleh Saksi-1 mengambil sertifikat dari Terdakwa di Hotel Rajawali Palembang Saksi dan Saksi-1 tidak mengetahui bahwasannya sertifikat tersebut adalah sertifikat palsu. 9. Bahwa Saksi mengetahui Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) di loby hotel karena Hal 28 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
waktu itu Saksi ikut Saksi-1 ke hotel Rajawali dan di dalam perjalanan Saksi-1 telah memberitahukan tentang pengurusan sertifikat. 10. Bahwa Saksi pernah mengetahui bahwa Saksi-1 melakukan pembayaran tanah tahap-III yang dibeli dari Saksi-7 yang pembayarannya melalui Terdakwa yaitu pada hari Sabtu tanggal 30 Mei 2014 sekira pukul 11.00 Wib, di perumahan CV Sasana Luwes dan pada saat itu disaksikan oleh Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) sebesar Rp. 477.885.000,00 (empat ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah). 11. Bahwa Terdakwa menempati 3 (tiga) buah unit rumah type 38 diperumahan CV Sasana Luwes milik Saksi-1 namun Saksi tidak mengetahui bagaimana caranya Terdakwa mendapatkan rumahrumah tersebut, sedangkan banyak rumah yang belum terjual dan menurut keterangan dari Saksi-1, Saksi-3 dan Saksi-4 disebabkan sebagian surat atau sertifikat masih berada di tangan Terdakwa serta apabila ada konsumen yang akan membeli rumah tersebut dihalang-halangi oleh Terdakwa bahkan ada beberapa konsumen yang diusir untuk tidak membeli perumahan tersebut. 12. Bahwa Saksi tidak mengetahui secara Iangsung penggelapan yang dilakukan Terdakwa namun yang mendengar dari Saksi-1 dan karyawan CV Sasana Luwes yang lain bahwa Terdakwa telah menggelapkan dana milik Saksi-1 ± sebesar Rp. 1.300.000.000,00 (satu milyar tiga ratus juta rupiah). 13. Bahwa Terdakwa pernah mengancam Saksi-1 melalui Saksi dengan mengatakan “Nanti saya bikin enggak ada itu Bahrain" bahkan pernah mengatakan dengan kalimat “Akan saya habisi itu Bahrain" bahkan pengancaman tersebut disampaikan tidak melalui Saksi saja karena pada saat itu ada Saksi-4 dan pengancaman tersebut dilakukan oleh Terdakwa yaitu pada hari Senin tanggal 4 Mei 2015 sekira pukul 09.00 Wib, di depan rumah Terdakwa di JIn Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Suka Mulya Kec. Sematang Borang Palembang dan selain itu Terdakwa juga sering mengancam Saksi-1. 14. Bahwa Terdakwa didalam usaha perumahan CV Sasana Luwes milik Saksi-1 hanya sebagai pengamanan untuk kegiatan yang lainnya Saksi tidak mengetahui. 15.
Bahwa Saksi pernah melihat Terdakwa membawa senjata.
Atas keterangan Saksi-5 tersebut Terdakwa ada yang disangkal yaitu : 1. Bahwa Saksi tidak pernah datang ke rumah Terdakwa bersama Saksi-4 dan Terdakwa tidak pernah mengancam Saksi-1. 2.
Bahwa Terdakwa tidak pernah membawa senjata.
Atas sangkalan keterangannya. Saksi-6 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin
Terdakwa
: : : :
tersebut
Saksi-5
tetap
pada
Rosita Boru Sinaga, S.H. Direktur CV. Dendi dan Dwi. Sibontar/17 Agustus 1971. Perempuan. Hal 29 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: Indonesia. : Kristen Protestan. : Jln. Danau Tempe No. 46 A LK IX Kel. Sumber Karya Kec. Binjai Timur Kota Binjai Sumut.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan Saksi-2 (Sdri. Komariah) pada har dan tanggal serta bulannya tidak ingat pada tahun 2012 di perumahan Sasana Luwes di Jln Sunarna Kel. Sukomulyo Kec. Sematang Borang Palembang pada saat itu Saksi tidak ada yang mengenalkannya karena pada saat itu Saksi datang ke lokasi tersebut bersama Terdakwa dengan maksud akan membeli rumah yang berada di perumahan Sasana Luwes, dan hubungan dengan Terdakwa adalah hubungan suami isteri. 2. Bahwa Saksi menikah dengan Terdakwa pada tahun 1994 dan Saksi tinggal di Binjai Timur Medan dan sejak tahun 2000 Terdakwa tinggal di Palembang namun Terdakwa sering pulang ke Medan 2 (dua) kali seminggu. 3. Bahwa Saksi kenal dengan Saksi-1 dan Saks-2 pada saat Saksi datang di perumahan CV. Sasana Luwes JIn Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Suka Mulya Kec. Sematang Borang Palembang. 4. Bahwa Saksi bersama Terdakwa pada tanggal 28 Mei 2012 datang ke perumahan CV. Sasana Luwes milik Saksi-1 dengan tujuan untuk membeli 1 (satu) unit rumah tipe 36 dengan harga Rp. 97.000.000,00 (sembilan puluh tujuh juta rupiah) setelah ada kesepakatan Saksi memberi uang DP sebesar Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) dan dibuatkan kwitansinya dan sisanya Saksi lunasi setelah rumah selesai dibangun dan sertifikatnya ada. 5.
Bahwa pada saat itu belum ada rumah yang dibangun.
6. Bahwa pada tahun 2013 rumah yang Saksi pesan sudah selesai dibangun dan sudah ditempati oleh Terdakwa. 7. Bahwa Saksi tidak mengetahui Terdakwa membeli rumah yang ke-2 dan yang ke-3 dan Saksi tidak merasa membeli dan rumah tersebut katanya dari kerjasama dengan CV. Sasana Luwes dan Saksi pernah melihat surat perjanjian tersebut sekitar tahun 2012/2013 dan surat perjanjian tersebut Saksi simpan di Medan. 8. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa ada kerjasama dengan CV. Sasana Luwes dan Saksi tidak mengetahui apakah Terdakwa ada modal atau tidak di CV. Sasana Luwes. 9. Bahwa setahu Saksi Terdakwa mempunyai aset 1 (satu) unit rumah yang Saksi dan Terdakwa beli bersama, 2 (dua) unit rumah dan 1 (satu) ruko yang diperoleh dari kerjasama dengan CV. Sasana Luwes dan mobil Jimny Katana serta mobil Xenia. 10. Bahwa Saksi pernah menerima 14 (empat belas) buah sertifikat atas nama Baswin beserta 7 (tujuh) orang. 11. Bahwa sertifikat tersebut diserahkan Terdakwa kepada Saksi hari dan tanggal lupa bulan Mei 2015 di perumahan Sasana Luwes Jl. Sunarna Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang untuk disimpan di rumah Saksi di Jln. Danau Tempe No. 46 A Lk. IX Kel. Sumber Jaya Kec. Binjai Timur Kota Binjai Sumut agar sertifikat tersebut aman. Hal 30 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
12. Bahwa harapan Saksi dalam perkara ini bisa baik-baik antara Terdakwa dan Saksi-1 karena sebelumnya hubungan mereka baikbaik. 13. Bahwa sewaktu diperiksa di Pomdam II/Swj Saksi tidak membaca lagi hasil pemeriksaan dan langsung tanda tangan. Atas keterangan Saksi-6 tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. (Bahwa atas perbedaan keterangan Saksi yang diberikan di persidangan dengan keterangan Saksi yang pernah diberikan waktu dpenyidikan Polisi Militer selanjutnya Oditur Militer mohon dapat menghadirkan Saksi perbalisem dari penyidik POM). Saksi-7 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Baswin Indra Budi. Wiraswasta. Palembang/8 Mei 1965. Laki-laki. Indonesia. Islam. Sekip Bendung No. 983 Rt. 012 Rw. 005 Kel. 20 Ilir II Kec. Kemuning Palembang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada hari dan tanggal lupa pada bulan Juli 2012 sekira pukul 17.00 Wib di Jln. Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang dan antara Saksi dan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi kenal dengan Saksi-1 (Sdri. Bahrinsyah) pada bulan Mei 2012 di jalan Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang pada saat Saksi-1 membeli tanah milik Saksi dan tidak ada hubungan keluarga/famili. 3. Bahwa Saksi memiliki tanah seluas 13,7 (tiga belas koma tujuh) hektar dan tanah tersebut ada sertifikat hak milik atas nama Sdr. Arbain (orang tua Saksi). 4. Bahwa pada pembelian tanah tahap I tanggal 19 Januari 2013 sekira pukl 10.00 Wib di kantor Notaris Anwar Junaidi yang berada di di jalan Veteran Palembang Saksi menjual tanah kepada Saksi-1 seluas kurang lebih 1 hektar dengan harga Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 5.
Bahwa tanah tahap I di bayar 3 (tiga) kali pembayaran : a.
Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).
b.
Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).
c.
Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
6. Bahwa Saksi menjual tanah kepada Saksi-1 belum ada yang dibangun rumah dan masih berupa patok-patok. 7. Bahwa perjanjian jual beli tanah tahap I antara Saksi dan Saksi-1 tidak ada masalah pembayaran. 8. Bahwa pada tahap III tanggal 4 Desember 2013 Saksi-1 membeli lagi tanah kepada Saksi dengan harga Rp. 677.885.000,00 Hal 31 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
(enam ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) dengan luas 8.537 M2 (delapan ribu lima ratus tiga puluh tujuh meter persegi) dalam pembelian tanah tersebut menggunakan Notaris dan PPAT Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni, S.H.) yang beralamat di Jl. Simanjuntak Palembang. 9. Bahwa perjanjian akta jual beli tanah tersebut menggunakan nama Terdakwa dan pada saat pembuatan perjanjian akta jual beli tanah tersebut di Notaris dan PPAT Saksi-11 waktu itu Saksi-1 ada hadir disana. 10. Bahwa untuk pembelian tanah tahap II juga tidak ada masalah pembayarannya melalui Terdakwa dengan cara tunai dan billyet giro an. Rekening Saksi-2 (Sdri. Komariah) isteri Saksi-1. 11. Bahwa pembayaran tanah tahap III ada kekurangan sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). 12.
Bahwa yang membayar tanah tahap III pun adalah Saksi-1.
13. Bahwa pembelian tanah tahap III sudah tidak berlanjut karena pembayaran tahap III masih ada kekurangan dan belum dibayar. 14. Bahwa Saksi tidak mengetahui kenapa pembelian tanah tahap II dan tahap III memakai nama Terdakwa. 15. Bahwa Saksi ketemu dengan Saksi-1 terakhir kalinya pada saat diperiksa di Pomdam II/Swj. 16. Bahwa kekurangan uang pembayaran tanah Saksi sebesar Rp. 227.150.000,00 (dua ratus dua puluh tujuh juta seratus lima puluh ribu rupiah) selama 1 (satu) tahun. 17. Bahwa terakhir kali Saksi menagih uang kekurangan pembelian tanah sebesar Rp. 227.150.000,00 (dua ratus dua puluh tujuh juta seratus lima puluh ribu rupiah) kepada Terdakwa sebelum Saksi dipanggil Pom dan Terdakwa berjanji akan melunasi setelah masalahnya dengan Saksi-1 selesai. Atas keterangan Saksi-7 tersebut Terdakwa ada yang disangkal yaitu : 1. Bahwa perjanjian jual beli hanya 2 tahap bukan 3 tahap seperti yang disampaikan oleh Saksi-7. 2. Bahwa pembayaran kepada Saksi-7 selalu dibayar secara cast bukan dengan Billyet Giro. Atas sangkalan keterangannya. Saksi-8 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
Terdakwa
: : : : : : :
tersebut
Saksi-7
tetap
pada
Kaharudin MS.S.H. PNS Gol III/C BPN Kodya Palembang. Lahat/24 Desember 1958. Laki-laki. Indonesia. Islam. Jln. Sapta Marga Lorong Karya No. 032 Rt. 051 Rw. 010 Kel. Bukit Sangkal Kec. Kalidoni Palembang. Hal 32 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2015 saat itu dikenalkan oleh kepala BPN di kantor BPN kota Palembang dan tidak ada hubungan keluarga/famili. 2. Bahwa Saksi sebagai pegawai BPN sejak tahun 1982 sedangkan jabatan Saksi Kasubsi Pendaftaran Tanah dan jabatan Saksi ada kaitannya dengan permasalahan tanah dan surat berupa sertifikat yang dikeluarkan oleh BPN. 3. Bahwa Kec. Sematang Borang masuk kewenangan BPN kota Palembang. 4. Bahwa yang Saksi ketahui dalam perkara ini yaitu Saksi dimintakan oleh penyidik Pom untuk memeriksa apakah sertifikat yang dari Terdakwa ini asli atau palsu. 5. Bahwa kemudian Saksi minta foto copy sertifikat tersebut dan Saksi pelajari di kantor BPN dan Kepala BPN membuat surat yang menyatakan bahwa sertifikat yang diperoleh dari Terdakwa tersebut tidak terdaftar di kantor BPN. 6. Bahwa sertifikat yang diduga palsu tersebut Saksi lupa atas nama siapa. 7. Bahwa setelah Saksi periksa sertifikat tersebut blangko sertifikat asli tapi data-data yang ada di kolom tersebut palsu. 8. Bahwa menurut keahlian Saksi yang memiliki sertifikat tersebut tidak syah dan tidak dikeluarkan oleh BPN dengan keterangan sebagai berikut : -
Blanko sertifikat tersebut benar milik BPN.
Pada halaman pertama cara penulisannya benar tetapi diragukan keabsahannya. Pada halam ke 2 (dua) pada kolom d angka 2 (dua) penulisannya tidak benar seharusnya yang mengisi surat keputusan adalah : a. Kepala kantor BPN kota Palembang kalau Surat Keputusan Pemberian haknya dikeluarkan oleh PBN Palembang. b. Kepala wilayah BPN Sumatera Selatan kalau Surat Keputusan Pemberian haknya diterbitkan oleh kantor wilayah BPN Sumatera Selatan. c. Kepala BPN Republik Indonesia apabila Surat Keputusan Pemberian haknya dikeluarkan oleh BPN RI atau pusat. d. Bahwa pada halaman ke 2 (dua) pada kolom h terdapat tanda tangan Drs. H.M. Himad, MH pada tahun 2011 masih menjabat di kantor pertahanan Palembang, namun untuk tanda tangannya di ragukan atau tidak benar atau dipalsukan. Hal 33 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
e. Bahwa ada kejanggalan pada hal 5 (lima) kejanggalannya adalah bahwa pada tahun 2010 Sdr. Amrozi sudah tidak menjadi petugas ukur dan pada tahun 2012 yang bersangkutan sudah meninggal dunia. f. Bahwa pada halaman 6 (enam) gambar atau hasil ukur meragukan kemudian pada halaman 8 (delapan) pada hal lain-lain harus diisi dengan katakata “Surat ukur ini adlaah kutipan dari peta bidang No. Berupa” namun dalam sertifikat tersebut masih kosong atau tidak diisi kemudian tanda tangan di surat ukur atas nama Dr. H.M. Hikmad MH meragukan atau tidak benar. 9. Bahwa syarat-syarat pembuatan sertifikat adalah ada surat persyaratan hak, akta jual beli dan blangko dari BPN. 10. Bahwa biaya pembuatan sertifikat tergantung berdasarkan luas tanah yang akan disertifikatkan sebagai contoh tenah pekarangan yang tidak lebih dari 300 M2 biaya pembuatan sertifikatnya Rp. 2.700.000,00 (dua juta tujuh ratus ribu rupiah) di luar pajak. 11. Bahwa biaya pengurusan sertifikat yang terbaru berdasarkan peraturan Mentri Agraria dan Pertanahan adalah sebesar Rp. 3.700.000,00 (tiga juta tujuh ratus ribu rupiah) dimana yang masuk ke dalam kas Negara sebesar Rp. 2.700.000,00 (dua juta tujuh ratus ribu rupiah) sisanya untuk biaya operasional dan lama pembuatan 70 (tujuh puluh) hari. 12. Bahwa yang Saksi tindak lanjuti setelah mengetahui kejadian seperti ini kalau Saksi sebagai Kepala Saksi laporkan ke pihak yang berwenang. Atas keterangan seluruhnya. Saksi-9 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
Saksi-8
: : : : : : :
tersebut
Terdakwa
membenarkan
Muhammad Zaini, S.H. Notaris dan PPAT. Palembang/21 April 1962. Laki-laki. Indonesia. Islam. Jalan Sambu No. 1 A Rt. 01 Rw. 01 Kel. 26 Ilir I Kec. Ilir Barat I Palembang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan Mei 2014 sedangkan yang mengenalkannya adalah Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) karena pada saat itu Terdakwa bersama Saksi-1 datang ke kantor Saksi untuk mengurus proses balik nama sertifikat tanah di kantor Saksi yang beralamat Jln Masjid Lama No. 166 Rt. 02 Rw. 01 Kel. 17 llir Kec. llir Timur I Palembang dan tidak ada hubungan keluarga/famili. 2. Bahwa Saksi kenal dengan Saksi-1 dikenalkan oleh kepala cabang BNI Air Mancur an. Sdr. Setiawan. 3. Bahwa Saksi menjadi Notaris sejak tahun 1994, kemudian Saksi-1 pernah meminta bantuan untuk mengurus akta jual beli dan Hal 34 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
balik nama, di kantor Saksi-1 dan pernah mengurus Akte Jual Beli dan balik nama sertifikat kepada Saksi ± 50 (lima puluh kali) akte Jual beli berikut mengurus balik nama sertifikat dari nama Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) kepada nama konsumen. 4. Bahwa Saksi tidak pernah menyerahkan sertifikat asli kepada Terdakwa dan tidak pernah menyerahkan kepada Saksi-1 atas sertifikat yang sudah selesai di urus dan proses balik nama atas nama pembeli kemudian setelah selesai diserahkan kepada pembeli sesuai data yang diberikan oleh Saksi-1 kemudian Sertifikat Induk atas nama Saksi-7 beserta 7 (tujuh) orang Iainnya, sedangkan tanah tersebut berlokasi di Kel. Suka Mulya Kec. Sematang Borang Palembang. 5. Bahwa Saksi tidak mengetahui adanya kerjasama antara Saksi-1 dengan Terdakwa karena pada saat keduanya datang ke kantor Saksi tersebut, Saksi-1 mengatakan agar yang menandatangani akte jual beli adalah Terdakwa karena Terdakwa mendapat kuasa jual dari Saksi-7, kemudian pada bulan Mei 2015 untuk hari dan tanggalnya Saksi tidak ingat Saksi-1 menyampaikan kepada Saksi dengan kalimat “Pak ini Sdr. Hutagaol yang diberi kuasa jual", dan sebelumnya tidak ada permasalahan karena sudah banyak sertifikat yang telah Saksi selesaikan namun pada bulan Mei 2015 antara Saksi-1 dengan Terdakwa mulai ada perselisihan. 6. Bahwa pada bulan Juli 2015 Saksi dilarang oleh Terdakwa untuk memproses baliknamakan sertifikat perumahan milik konsumen CV. Sasana Luwes karena Terdakwa merasa tidak pernah mendapat laporan mengenai rumah yang telah dijual oleh Saksi-1. 7. Bahwa sertifikat yang masih di Saksi ada 4 (empat) buah dan datanya sudah di Saksi namun Terdakwa tidak bersedia menandatangani akte jual beli sehingga Saksi tidak bisa memproses 4 (empat) sertifikat tersebut, Saksi tidak dapat memproses sertifikat tersebut karena didalam akta Kuasa Jual yang diberi kuasa adalah Terdakwa sedangkan yang memberi kuasa adalah Saksi-7. Atas keterangan Saksi-9 tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa Saksi perbalisem yang diajukan Oditur Militer di persidangan yaitu : Saksi-10 Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan
: Marjono. : Kapten Pom/21930093680171. : Kaurtuud (sekarang)/Dansatlakidik (sebelum nya). Kesatuan : Denpom II/3 Lampung (sekarang)/Pomdam II/Swj (sebelumnya) Tempat/tanggal lahir : Lampung/15 Januari 1971. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Asrama Denpom II/3 Lampung. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi memeriksa Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga S.H.) pada tanggal 15 September 2015. Hal 35 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
2. Bahwa sewaktu Saksi memeriksa di Pom Saksi-6 menyatakan dalam keadaan sehat dan Saksi-6 bersedia diperiksa. 3. Bahwa sewaktu Saksi memeriksa Saksi-6 tidak pernah mengeluh tentang penyakitnya dan tidak pernah menunjukkan obat. 4. Bahwa sewaktu Saksi memeriksa Saksi-6 dan diajukan pertanyaan-pertanyaan yang menjawab adalah Saksi-6 dan setelah selesai di ketik hasil pemeriksaan tersebut, sebelum ditanda tangani oleh Saksi-6 sudah disuruh Saksi untuk dibaca dulu dan setelah itu diparaf dan ditanda tangani. 5. Bahwa Saksi sewaktu melakukan pemeriksaan kepada Saksi-6 Saksi tidak ada memaksa dan mengarahkan. 6. Bahwa Saksi-6 sebelumnya ada disumpah oleh Saksi dan Saksi memeriksa Saksi-6 sampai dengan pukul 16.00 Wib. 7. Bahwa sewaktu Saksi memeriksa di Pom Saksi-6 didampingi oleh Terdakwa. 8. Bahwa sewaktu Saksi memeriksa di Pom Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) sebanyak 2 (dua) kali dan dalam pemeriksaan Saksi-7 yang sampai malam waktu pemeriksaan konfrontir. 9. Bahwa mengenai keterangan waktu, tempat dan besaran uang tidak mengikuti keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan sesuai keterangan Saksi masing-masing. 10. Bahwa proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Saksi adalah saling berhadapan antara Saksi dan penyidik kemudian langsung di ketik keterangan Saksi oleh penyidik. 11. Bahwa agama Saksi-6 adalah kristen protestan sedangkan di Berita Acara Penyumpahan agama Saksi-6 adalah agama Islam Saksi menjelaskan itu hanya salah ketik. 12. Bahwa Saksi menyatakan bahwa pemeriksaan terhadap Saksi-6 di POM sudah benar semua. Atas keterangan Saksi-10 tersebut ada yang disangkal oleh Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga S.H.) yaitu : 1.
Bahwa Terdakwa dan Saksi-2 ada membuat perjanjian.
2.
Bahwa Saksi-6 tidak disumpah oleh penyidik.
Atas sangkalan Saksi-6 tersebut Saksi-10 tetap pada keterangannya. Dan atas keterangan Saksi-10 ada yang disangkal oleh Terdakwa yaitu : Bahwa Terdakwa tidak pernah mendampingi Saksi-6 pada saat diperiksa di Pom. Atas sangkalan Terdakwa tersebut Saksi-10 hanya meluruskan bahwa yang dimaksudkan mendampingi disini adalah Terdakwa mengetahui isterinya diperiksa dan Terdakwa ada di Pom saat itu. Saksi-11 : Hal 36 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Sri Wahyuni S.H.,M.Kn. Notaris. Palembang/9 Januari 1980. Perempuan. Indonesia. Islam. Jl. Letnan Simanjuntak No. 867 Pahlawan Kec. Kemuning Palembang.
Kel.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2014 di kantor Saksi di Jl. Letnan Simanjuntak No. 855 Kel. Pahlawan Kec. Kemuning Palembang saat Terdakwa datang ke kantor Saksi dan antara Saksi dan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga.
2. Bahwa Saksi menjadi Notaris sejak tahun 2008 dan Saksi pernah memiliki hubungan kerjasama dengan CV. Sasana Luwes milik Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi sebagai Notaris pengajuan kredit CV. Sasana Luwes ke Bank BTN. 3. Bahwa Saksi mulai kerjasama dengan CV. Sasana Luwes pada tahap II tahun 2013 dimana Saksi membuatkan perikatan jual beli CV. Sasana Luwes dan perikatan tersebut menggunakan nama Terdakwa dan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi). 4. Bahwa terjadinya pengancaman disertai pemerasan dan penipuan yang dilakukan oleh Terdakwa yaitu yang Saksi tahu adalah pada tahun 2013 Saksi selaku Notaris dan merupakan mitra bank BTN di minta oleh pihak untuk mengecek sertifikat yang dijadikan anggunan untuk akad kredit oleh Saksi-1. 5. Bahwa kemudian setelah Saksi cek ke BPN mendapatkan keterangan dari BPN bahwa sertifikat yang Saksi bawa tidak terdaftar di BPN dan dinyatakan palsu oleh BPN kemudian dari keterangan pihak BPN tersebut Saksi sampaikan kepada pihak bank BTN bahwa sertifikat tersebut palsu dan tidak terdaftar di BPN sehingga akad kredit yang diajukan oleh Saksi-1 di tolak oleh bank BTN. 6. Bahwa setelah mengetahui bahwa pengajuan kredit ditolak, Saksi-1 mendatangi Saksi dan menanyakan apa benar sertifikat tersebut palsu dan tidak terdaftar, selang beberapa hari kemudian Saksi-1 datang lagi bersama Terdakwa dan saat itu Saksi-1 dan Terdakwa menyampaikan bahwa sudah keluar banyak uang untuk mengurus sertifikat, kemudian Saksi menyampaikan agar dilaporkan saja kepada pihak berwajib setelah itu kedua orang tersebut keluar dari kantor Saksi. 7. Bahwa BPN tidak mengeluarkan surat atau keterangan karena Saksi hanya meminta tolong untuk di cek kan oleh orang yang Saksi kenal, seharusnya kalau Saksi mengecekkan melalui loket, sertifikat yang dinyatakan palsu pasti akan ditahan oleh BPN dan sertifikat tersebut atas nama Komariah dengan hak milik No. 6484 yang diberikan oleh bank BTN, Saksi cek kan di BPN dan dinyatakan palsu. 8. Bahwa menurut keterangan Saksi-1 untuk biaya pengurusan sertifikat palsu tersebut Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan Saksi mengatakan kepada Saksi-1 itu terlalu mahal. Hal 37 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
9. Bahwa setelah itu Terdakwa dan Saksi-1 sering menghadap Saksi karena Saksi-1 meminta untuk dukungan pengajuan KPR ke bank BTN perumahan milik Saksi-1 dan harus melalui Notaris serta Saksi-1 menunjuk Saksi selaku Notarisnya, sedangkan untuk Terdakwa yaitu untuk pembelian lahan sisanya dari Saksi-7 dalam hal pengikatan jual belinya melalui Saksi. 10. Bahwa antara Saksi-1 dengan Terdakwa masih ada hubungan bisnis atau kerjasama tetapi bagaimana bentuk kerjasamanya Saksi tidak mengetahui pasti, sedangkan antara Saksi-7 selaku penjual dengan Terdakwa selaku pembeli melalui kantor Notaris Saksi. 11. Bahwa sebelum dibuatkan PJB antara Saksi-7 dengan Terdakwa, Saksi pernah menyampaikan kepada Saksi-1 “Pak Bahrin pembelian tahap I kan sudah berjalan baik, mengapa harus pakai nama Terdakwa ?” dan saat itu Saksi-1 menjawab “Saya ini siapa mbak, saya tidak punya BG (kedudukan atau pangkat dan bukan pegawai) siapa yang percaya sama saya ini, saya cuma swasta siapa yang percaya membeli lahan seluas 11,7 Hektar”. 12. Bahwa kemudian Saksi membuatkan akta perjanjian jual beli (PJB) Nomor 213 tanggal 18 September 2013 dari Saksi-7 kepada Terdakwa, namun Saksi mengetahui yang membayarkan kepada Saksi-7 adalah Saksi-1 dengan menggunakan Billyet Giro atas nama Saksi-2. 13. Bahwa pada saat terjadi kesepakatan jual beli tersebut yang hadir di kantor Saksi saat itu adalah Saksi-7, Terdakwa, Saksi-1, Saksi-2 dan 1 orang yang Saksi tidak tahu namanya dan mengaku saudara kandung Saksi-7 kemudian saat pembayaran uang muka atau tanda jadi uang sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dibawa oleh Saksi-1 dan diletakkan di meja kemudian diserahkan kepada Saksi-7 dihadapan Saksi. 14. Bahwa kesepakatan yang ada dalam akta pengikatan jual beli pada saat pendatanganan sudah dilaksanakan sepenuhnya namun dalam pelaksanaan pembayaran juga tidak seluruhnya dilaksanakan oleh Terdakwa karena pada tahun 2014 Saksi-7 datang ke kantor Saksi dan menyampaikan bahwa akan membatalkan pengikatan akte jual beli tanah dan kuasa menjual karena pembayarannya Teradkwa tidak selesai. Atas keterangan Saksi-11 tersebut Terdakwa ada yang diluruskan dan ada yang disangkal yaitu : 1. Bahwa Terdakwa hanya meluruskan bahwa untuk pengurusan sertifikat hanya Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah). 2. Dan yang disangkal yaitu bahwa pembayaran kepada Saksi tidak melalui Billyet Giro. Atas sangkalan Terdakwa tersebut Saksi-11 tetap pada keterangannya. Saksi-12 : Nama lengkap : Muhammad Ali Usman. Pekerjaan : Wiraswasta (Properti Perumahan). Tempat/tanggal lahir : Palembang/22 Oktober 1978. Hal 38 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : :
Laki-laki. Indonesia. Islam. Jalan Tansatrisna Rt. 12 Rw. 03 Kel. Srimulya Kec. Sematang Borang Palembang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Juni tahun 2012 di Jl. Sunarna Kec. Srimulya Kec. Sematang Borang Palembang, yang mengenalkan adalah Sdr. Mail dan Sdr. Nasir dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi tidak mengetahui kapan terjadinya penipuan, penggelapan dan pengancaman terhadap Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) yang dilakukan oleh Terdakwa. 3. Bahwa Saksi kenal dengan Sdr. Edy Furkon pada bulan April 2012 dan yang mengenalkan adalah Sdr. April yang beralamat di Babat Toman Kab. Musi Banyuasin. 4. Bahwa sebelumnya Terdakwa menghubungi Saksi untuk mencarikan orang yang bisa menguruskan sertifikat tanah. 5. Bahwa pada bulan Mei 2012 sekira pukul 18.30 Wib, Saksi bersama Sdr. Edy Furkon mendatangi rumah Terdakwa di Jln. Sunarna Kec. Srimulya Kec. Sematang Borang Palembang. 6. Bahwa setelah bertemu dengan Terdakwa dirumahnya, Sdr. Edy Furkon membicarakan tentang pengurusan sertifikat setelah terjadi kesepakatan kemudian Terdakwa menyerahkan 1 (satu) lembar kertas berupa surat atas hak tanah milik Sdr. Darto yang dibungkus dengan map warna merah. 7. Bahwa setelah surat tersebut diterima oleh Sdr. Edy Furkon kemudian Saksi pergi meninggalkan rumah Terdakwa karena ada keperluan mendadak sedangkan Sdr. Edy Furkon masih berada di rumah Terdakwa. 8. Bahwa setelah 3 (tiga) hari, Sdr. Edy Furkon datang ke rumah Saksi sekira pukul 09.30 Wib dan meminta ijin kepada Saksi untuk menemui Terdakwa dirumahnya dengan keperluan mengambil dana atau biaya pengurusan sertifikat tanah atas nama Saksi-2 (Sdr. Komariah), setelah selesai menemui Terdakwa Sdr. Edy Furkon tidak kembali ke rumah Saksi. 9. Bahwa Saksi tidak mengetahui berapa biaya pengurusan sertifikat yang diberikan oleh Terdakwa kepada Sdr. Edy Furkon karena waktu itu Saksi tidak mengetahui dan tidak diberitahukan oleh Terdakwa tentang biaya tersebut. 10. Bahwa Saksi tidak melihat Terdakwa mengambil uang biaya pengurusan sertifikat dari Saksi-1. 11. Bahwa pada tanggal 1 Agustus 2012 sekira pukul 17.30 Wib Terdakwa menghubungi Saksi melalui HP dan mengajak Saksi untuk berkumpul di hotel Rajawali Jl. Rajawali Palembang. 12. Bahwa kemudian masih tanggal yang sama sekira pukul 19.00 Wib, Saksi berangkat menuju hotel Rajawali tersebut sendirian Hal 39 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
setelah berada di hotel Saksi-1, Sdr. Edy Furkon langsung berpamitan meninggalkan hotel tersebut. 13. Bahwa tidak lama kemudian Terdakwa menyerahkan sertifikat tersebut kepada Saksi-1 setelah Saksi-1 dan Saksi meninggalkan hotel. 14. Bahwa duluan Saksi mendapatkan job dari Terdakwa untuk membuatkan sertifikat tetapi Saksi mendapat informasi bahwa Sdr. Edy Furkon yang membuatkan sertifikat. 15. Bahwa Saksi tidak menerima uang dari pembuatan sertifikat dan Saksi membantu Terdakwa untuk mencari orang yang bisa membuat sertifikat. 16. Bahwa Saksi tidak mengetahui kalau sertifikat tersebut ternyata palsu. Atas keterangan Saksi-12 tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-13 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Muhamad Ali. Swasta. Palembang/22 Januari 1971. Laki-laki. Indonesia. Islam. Jl. Iswahyudi No. 31 Rt. 18 Rw. 19 Kel. Srimulya Kec. Sematang Borang Palembang. Bahwa Saksi-13 Muhamad Ali telah memberikan keterangannya di bawah sumpah dalam berita acara pemeriksaan dan yang bersangkutan telah dipanggil secara sah dan patut sesuai dengan ketentuan, namun Saksi tersebut tidak dapat dihadirkan oleh Oditur Militer di persidangan, untuk itu dengan mendasari pasal 155 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer Oditur Militer mohon agar keterangan Saksi-13 Muhamad Ali yang ada di dalam berkas acara pemeriksaan dibacakan, atas persetujuan dari Terdakwa dan Penasihat Hukum maka keterangan Saksi-13 Muhamad Ali dalam berkas acara pemeriksaan tersebut dibacakan yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi sebelum kejadian sudah kenal dengan Terdakwa yaitu pada tahun 2012 saat Saksi datang ke rumah Terdakwa di perumahan Sasana Luwes dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubunga keluarga/famili, sedangkan dengan Saksi-1 (Sdr. Bahriansyah) Saksi kenal sejak tahun 2012 juga diperumahan Sasana Luwes dan antara Saksi dengan Saksi-1 ada hubungan famili yaitu nenek saya dengan nenek Saksi-1 kakak beradik. 2. Bahwa terjadinya pemerasan dan pengancaman yang dilakukan oleh Terdakwa yaitu pada bulan Mei tahun 2015 di lokasi perumahan Sasana Luwes yang diancam adalah Saksi-1 selaku pemilik perumahan Sasana Luwes. 3. Bahwa penyebab terjadinya pemerasan dan pengancaman terhadap Saksi-1 setahu Saksi adalah masalah perumahan antara Saksi-1 dan Terdakwa yang mana Terdakwa meminta sertifikat seluruh perumahan tahap III kepada Saksi-1 tetapi tidak diberikan oleh Saksi-1 dan Terdakwa juga meminta uang kepada Saksi-1 sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tetapi tidak diberi Hal 40 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
oleh Saksi-1 sehingga Terdakwa merasa tidak senang dan mengancam Saksi-1 melalui Saksi. 4. Bahwa bentuk pengancaman yang dilakukan Terdakwa yaitu Terdakwa mengatakan kepada Saksi bahwa Saksi-1 telah menggelapkan uang Terdakwa sebesar Rp. 2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah) dan meminta kepada Saksi agar menyampaikan kepada Saksi-1 kalau tidak dibayar maka Saksi-1 akan dibunuh, adapun kata-kata yang disampaikan yaitu “Bahrain telah menggelapkan uang saya dua milyar, kalau dia tidak bayar akan aku habisi dia” dan meminta Saksi menyampaikan ancaman tersebut kepada Saksi-1. 5. Bahwa setelah Saksi mengetahui bahwa Terdakwa menyuruh Saksi menyampaikan ancamannya tersebut Saksi langsung mendatangi Saksi-1 dirumahnya dan menyampaikan ancaman Terdakwa tersebut kepada Saksi-1. 6. Bahwa kronologis pemerasan dan pengancaman yang dilakukan Terdakwa yang pertama yaitu pada bulan Mei 2014 saat Saksi sedang berada di rumah Terdakwa diperumahan Sasana Luwes Sukamulya untuk mengobrol, Terdakwa mengatakan kepada Saksi dengan kata-kata “Bahrain telah menggelapkan uang saya dua milyar sampaikan sama Bahrain kalau tidak diselesaikan akan kuhabisi dari jauh” selanjutnya setelah selesai mengobrol Saksi pergi menuju rumah Saksi-1 dan menyampaikan pesan Terdakwa tersebut kepada Saksi-1, setelah menyampaikan pesan Terdakwa tersebut Saksi-1 bercerita bahwa sebenarnya Saksi-1 tidak pernah menggelapkan uang Terdakwa karena Terdakwa tidak pernah memberikan modal di perumahan tersebut dan hanya dipinjam nama saja oleh Saksi-1, setelah mendengar penjelasan Saksi-1 tersebut selanjutnya Saksi pulang ke rumah Saksi. 7. Bahwa awalnya Saksi tidak tahu tetapi belakangan Saksi ketahui maksudnya adalah agar Saksi-1 merasa ketakutan dan menyerahkan sertifikat perumahan kepada Terdakwa. 8. Bahwa setahu Saksi tidak ada kerjasama antara Terdakwa dengan Sdr. Bahrain di dalam perumahan Sasana Luwes tetapi Terdakwa hanya dipinjam nama dan diminta sebagai keamanan oleh Saksi-1. 9. Bahwa Saksi tidak tahu kenapa Terdakwa mengancam Saksi-1 dengan menuduh telah menggelapkan uang Terdakwa sebesar Rp. 2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah) kepada Saksi, karena setahu Saksi perumahan tersebut milik Saksi-1. 10. Bahwa Saksi tidak mengetahui penipuan yang dilakukan oleh Terdakwa tetapi Saksi pernah mendengar dari Sdr. Ali dan Sdr. Nasir yang mengatakan kepada Saksi bahwa pernah disuruh oleh Terdakwa untuk membuat sertifikat dan dibuat oleh Sdr. Ali di perumnas Sako namun kapan waktunya mereka lupa. 11. Bahwa alamat Sdr. Ali ada di daerah Purwo Mata Merah sedangkan Sdr. Nasir ada di kecamatan Sematang Borang tetapi Saksi tidak tahu pasti alamat rumahnya dan Saksi juga tidak tahu dimana keberadaannya sekarang. 12. Bahwa Saksi tidak mengetahui secara pasti hanya mendengar dari cerita Saksi-1 bahwa ternyata yang menggelapkan uang adalah Terdakwa dan jumlahnya Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) bukan Saksi-1. Hal 41 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Atas keterangan Saksi-13 yang dibacakan tersebut Terdakwa ada yang disangkal yaitu : 1. Bahwa Terdakwa tidak pernah mengobrol pengancaman Sdr. Bahrinsyah dengan Saksi-13.
masalah
2. Bahwa Terdakwa tidak pernah memaksa meminta sertifikat kepada Sdr. Bahrinsyah. 3. Bahwa Terdakwa tidak pernah menyuruh Saksi-13 untuk menyampaikan masalah Terdakwa dengan Sdr. Bahrinsyah karena Saksi-13 tidak ada hubungan. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi-13 tetap pada ketarangannya. Menimbang
:
Bahwa dalam pemeriksaan para Saksi selanjutnya Terdakwa dan Penasihat Hukumnya telah mengajukan Saksi tambahan yaitu : Saksi-14 Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Elisa Rachmawati Hatta, S.H. Advokad/Pengacara. Palembang/15 Februari 1967. Perempuan. Indonesia. Islam. Jl. Mayor Ruslan Lrg. Kenanga No. 115 Rt. 02 Kel. Sekip Jaya kota Palembang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira tahun 2014 di lokasi perumahan CV. Sasana Luwes karena Saksi sebagai Kuasa Jual dari pemilik tanah Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) yang dibangun perumahan CV. Sasana Luwes dan Saksi juga kenal dengan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah), Saksi-2 (Sdri. Komariah) sebagai pemilik CV. Sasana Luwes karena dikenalkan oleh Terdakwa. 2. Bahwa Saksi mengetahui Akta Perjanjian Jual Beli yang dibuatkan oleh Notaris Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni, S.H.,M.Kn) di Jl. Letnan Simanjuntak No. 855 Kel. Pahlawan Kec. Kemuning Palembang antara Saksi-7 dengan Terdakwa yang juga dihadiri oleh Saksi-1 dan Saksi-2 untuk lahan seluas 11,7 Ha adalah untuk dibangun perumahan CV. Sasana Luwes dan pembayaran dilakukan secara bertahap dengan menggunakan Cek an. Saksi-2 dengan pembayaran DP Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan untuk pembayaran lebih lanjut pertahap sudah dibuatkan Stunding Instruction oleh Notaris an. Terdakwa dan disetujui oleh Saksi-1. 3. Bahwa pada saat pembelian lahan seluas kurang lebih 10.700 M2 (1,7 Ha) dengan nilai sebesar Rp. 677.885.000,00 (enam ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) sehingga ada kekurangan pembayaran sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sehingga oleh pihak Saksi-7 menghentikan perjanjian jual beli tanah karena terjadinya wan prestasi, salah satu pihak tidak menepati dan Saksi-7 merasa dirugikan. Atas keterangan Saksi-14 tersebut Terdakwa ada yang disangkal yaitu : Hal 42 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
1.
Bahwa jual beli tanah tidak dihentikan.
2. Bahwa kekurangan pembelian tanah sebesar Rp. 6,6 Milyar bukan Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Atas sangkalan ketarangannya. Menimbang
:
Terdakwa
tersebut,
Saksi-14
Bahwa di persidangan pada pokoknya Terdakwa sebagai berikut :
tetap
pada
menerangkan
1. Bahwa Terdakwa prajurit TNI AD melalui pendidikan Secaba Milsuk 1989 di Pusdik Arhanud Karang Ploso Malang setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan dilanjutkan dengan kejuruan di Pusdik Arhanud Karang Ploso Malang, setelah lulus ditugaskan di Yon Arhanudse II Kodam I/BB pada thaun 1996 di pindah ke Kodim 0201/BS Medan pada tahun 2000 mengikuti pendidikan Secapa AD di Bandung setelah lulus dilantik dengan pangkat Letda Cba setelah itu mengikuti Susarcab pada tahun 2001 di Pusdik Bekang di Bandung, setelah lulus ditempatkan Denbekang 0422 Jambi kemudian mengikuti Suspabangpers, pada tahun 2006 mengikuti Suspa Kaporlap di Pusdik Bekang Bandung, pada tahun 2009 dipindah tugaskan di Bekangdam II/Swj sampai dengan tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Kapten Cba. 2. Bahwa sebelum perkara ini Terdakwa pernah melakukan dua kali tindak pidana yaitu tindak pidana Penadahan dan perkaranya sudah diputus oleh Pengadilan Militer I-04 Palembang pada tanggal 21 Maret 2012 dan dijatuhi pidana penjara selama 2 (dua) bulan dan yang kedua tindak pidana THTI dan perkaranya sudah diputus Pengadilan Militer I-04 Palembang pada tahun 2016 di jatuhi pidana penjara selama 2 (dua) bulan dan masih dalam upaya hukum Banding. 3. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan Saksi-2 (Sdri. Komariah) pada tahun 2012 di perumahan Sasana Luwes di Jln. Sunarna Kel. Sukamulyo Kec. Sematang Borang pada saat itu Terdakwa tidak ada yang mengenalkannya, saat itu Terdakwa datang ke lokasi tersebut bersama Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga, S.H.) dengan maksud akan membeli rumah yang berada di perumahan Sasana Luwes, Terdakwa pada saat itu membeli 1 (satu) unit rumah type 36 dengan menyerahkan DP sebesar Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) dan untuk sisanya Terdakwa tidak mengetahuinya karena yang membeli adalah isteri Terdakwa dan Terdakwa kenal dengan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) pada tahun 2013 sedangkan yang mengenalkan adalah Sdr. Ali Purwo terjadinya perkenalan tersebut dikediaman Saksi-7 yang beralamat di Kel. 20 Ilir Sekip Bendung No. 983 Kec. 8 Ilir Palembang. 4. Bahwa pada tanggal 30 Juli 2012 sekira pukul 19.00 Wib Saksi-1 dan Saksi-2 datang ke rumah Terdakwa diperumahan Sasana Luwes di Jln. Sunarna Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang, untuk menyampaikan tentang permasalahan tanah yang dialami mengenai tanah yang dibelinya tersebut pada saat di cek ada pemiliknya dan sudah bersertifikat hal tersebut disampaikan kepada Terdakwa, kemudian Saksi-1 dan Saksi-2 meminta tolong kepada Terdakwa untuk mengurus tanah tersebut dan mengurus membuat sertifikat dan Terdakwa sanggup mengurus sertifikat tanah tersebut namun Terdakwa minta dibuatkan Surat Kuasa pengurusan tanah dari Saksi-2, sehingga Saksi-2 membuat Hal 43 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Surat Kuasa untuk mengurus sertifikat kepada Terdakwa yang Terdakwa tandatangani pada tanggal 4 Agustus 2012 yang isinya menguasakan Terdakwa untuk mengurus sertifikat, kemudian Terdakwa meminta surat berupa alas hak (SPH) an. Sdr. Darto dari Saksi-1, setelah alas hak ditangan Terdakwa kemudian Terdakwa serahkan kepada Sdr. Edi Furkon untuk menguruskan sertifikat tersebut. 5. Bahwa Terdakwa sudah bertanya kepada Saksi-2 dan dijawab tidak yakin dengan surat tanah tersebut dan Terdakwa mau membantu membuatkan sertifikat karena Terdakwa belum melihat langsung sertifikat yang dimiliki oleh Sdr. Arbain dan Terdakwa mengetahui lokasi tanah tersebut yaitu diperumahan Sasana Luwes yang dibangun oleh Saksi-1 yaitu di Jln. Sunarna Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang. 6. Bahwa untuk mengurus sertifikat tersebut Terdakwa meminta tolong kepada Sdr. Edi Furkon yang menurut Sdr. Ali, Sdr. Edi Furkon adalah pegawai BPN Palembang, sehingga Terdakwa tidak perlu lagi datang ke kantor BPN Palembang, sertifikat tersebut selesai kurang lebih 2 (dua) bulan dan biaya pengurusan sertifikat sebesar Rp. 70.000.000,00 (tujuh puluh juta rupiah) sedangkan uang tersebut berasal dari Saksi-2, sedangkan pembayaran tersebut dilakukan secara bertahap yang pertama Rp. 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) dan Rp. 40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah), selanjutnya uang tersebut Terdakwa serahkan kepada Sdr. Edi Furkon di rumah Terdakwa secara bertahap juga yang disaksikan oleh Sdr. Ali. 7. Bahwa sekira bulan Agustus 2012 Terdakwa dihubungi oleh Sdr. Edi Furkon, bahwa sertifikat yang diurus sudah selesai dan meminta Terdakwa untuk mengambil, kemudian Terdakwa menyampaikan untuk bertemu di hotel Rajawali, Jl. Rajawali Palembang dan menghubungi Saksi-1 untuk mengambil sertifikat sekaligus pelunasan kekurangannya dan Terdakwa menerima sertifikat tersebut dari Sdr. Edi Furkon pada tanggal dan bulannya Terdakwa tidak ingat yaitu pada tahun 2012 sekira pukul 19.00 Wib di hotel Rajawali Palembang tepatnya di tanggal hotel menuju lantai atas, kemudian sertifikat tersebut Terdakwa serahkan Saksi-2 yang pada saat itu berada di lobi hotel bersama Saksi-1. 8. Bahwa satu minggu kemudian Terdakwa dihubungi oleh Saksi-1 dan Saksi-2 dan memberitahukan sertifikat yang telah Terdakwa urus adalah palsu, setelah mendapat berita tersebut Terdakwa tidak mempunyai reaksi apa-apa. 9. Bahwa Terdakwa mengenalinya bahwa sertifikat tanah nomo BI 298231 an. Saksi-2 tersebut adalah sertifikat yang Terdakwa serahkan kepada Saksi-1 dan Saksi-2 yang bercirikan : berwarna hijau berlambang Garuda warna kuning an. Saksi-2 ada peta hasil ukur dan Terdakwa mendapatkan sertifikat tersebut dari Sdr. Edi Furkon dan Sdr. Wawan yang mengaku sebagai pegawai BPN kota Palembang, kemudian Terdakwa tidak mengetahui bagaimana cara atau prosedur yang sebenarnya di dalam mengurus sertifikat tanah, kemudian Terdakwa serahkan kepada Sdr. Edi Furkon pada saat itu adalah atas hak tanah tersebut dengan atas nama Sdr. Darto, kemudian foto copy KTP an. Saksi-2. 10. Bahwa setelah Terdakwa mendapat Surat Kuasa untuk mengurus sertifikat an. Saksi-2 dan meminta uang pengurusan sebesar Rp. 70.000.000,00 (tujuh puluh juta rupiah) Terdakwa tidak pernah sekalipun datang ke kantor BPN kota Palembang untuk Hal 44 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
mengurus sertifikat milik Saksi-2 padahal Terdakwa sudah menerima uang untuk biaya pengurusan sertifikat tersebut. 11. Bahwa pada tanggal 18 September 2013 di kantor Notaris Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni, S.H.,M.Kn) di Jl. Letnan Simanjuntak No. 855 Kel. Pahlawan Kec. Kemuning Palembang, telah dibuatkan Akta Pengikatan Jual Beli tanah Nomor. 212 antara pemilik tanah Saksi-7 sebagai Kuasa Jual dengan Terdakwa selaku Kuasa Pembeli terhadap lahan seluas 11,7 Ha yang akan dibangun perumahan CV. Sasana Luwes milik Saksi-1 dan Saksi-2 senilai Rp.7,6 Milyar dengan sistem pembayarannya secara bertahap selama 1 (satu) tahun, dengan pembangunan perumahan Sasana Luwes dilakukan per Hektare dan yang melakukan pembayaran setiap tahapnya adalah Saksi-1 dengan menggunakan Billyet Giro an. Saksi-2. 12. Bahwa setelah terjadi kesepakatan tersebut Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-7 dan pada bulan September 2013 Terdakwa, Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-7 mendatangi notaris Saksi11 dan membuat akta jual beli antara Terdakwa dengan Saksi-7 kemudian Saksi-1 memberikan uang tunai Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) kepada Saksi-7 dan sisanya dibayar menggunakan Billyet Giro an. Saksi-2 sebanyak 12 (dua belas) lembar. 13. Bahwa pembelian tanah dari Saksi-7 belum selesai dan belum seluruhnya dibayar karena baru berjalan 2 tahap dengan perincian tahap pertama seluas 8537 M2 dan tehap kedua seluas 10.492 M2 seharga Rp. 1.232.790.000,00 (satu milyar dua ratus tiga puluh dua juta tujuh ratus sembilan puluh ribu rupiah) sudah dibayar dengan cara Terdakwa diberi uang oleh Saksi-1 pertama sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), kedua sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), ketiga Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), keempat sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah, kelima Rp. 477.885.000,00 (empat ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) sehingga total seluruhnya uang yang Terdakwa terima adalah Rp. 1.277.885.000,00 (satu milyar dua ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) dan yang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai sekarang belum Terdakwa bayarkan karena Terdakwa pakai untuk keperluan saat orang tua Terdakwa meniggal dunia di Medan. 14. Bahwa uang yang dipakai untuk membayar tanah Saksi-7 adalah uang dari penjualan perumahan yang dibangun dan diambil Saksi-1 dan diserahkan kepada Terdakwa dan pada saat Terdakwa menerima uang dari Saksi-1 tidak ada tanda terima/kwitansi tetapi saat Terdakwa membayar kepada Saksi-7 ada kwitansinya dan kwitansi tersebut Terdakwa serahkan kepada Saksi-1 namun untuk pembelian tahap III seharga Rp. 677.885.000,00 (enam ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) Terdakwa belum diberi kwitansi oleh Saksi-7 karena menunggu pelunasan terlebih dahulu. 15. Bawa bukti kwitansi tersebut Terdakwa serahkan kepada Saksi-1 karena Saksi-1 yang memegang menejemennya sedangkan dananya berasal dari Saksi-2 kemudian untuk waktunya Terdakwa lupa tetapi untuk tempatnya pada saat Terdakwa menerima uang dari Saksi-1 di bank BNI 16 Ilir. 16. Bahwa uang sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai sekarang belum Terdakwa kembalikan kepada Hal 45 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Saksi-1 dan belum juga Terdakwa bayarkan kepada Saksi-7, sedangkan rumah yang Terdakwa kuasai ada 3 (tiga) buah rumah semuanya tipe 36 alasannya Terdakwa menguasai rumah tersebut karena merupakan pembagian untuk Terdakwa sesuai keuntungan CV. Sasana Luwes dan mengamankan modal Terdakwa sebesar Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) yang semula untuk pembayaran DP pembelian rumah di perumahan CV Sasana Luwes, sedangkan sertifikat rumah dari perumahan yang dibangun CV. Sasana Luwes ada ditangan Terdakwa sejumlah 14 (empat belas) buah sertifikat seluruhnya atas nama Saksi-7 dan ahli waris lainnya namun nomor sertifikatnya Terdakwa tidak ingat, dan sertifikat tersebut Terdakwa titipkan di isteri Terdakwa di Medan. 17. Bahwa Terdakwa sering menerima uang dari CV. Sasana Luwes namun untuk jumlah rincinya Terdakwa tidak tahu pasti, sedangkan barang diantaranya adalah mobil Xenia warna putih nopol lupa namun sudah Terdakwa jual, mobil Jimny nopol lupa warna merah hati masih digunakan oleh Terdakwa. Menimbang
:
Bahwa dari barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa surat-surat : 1. 1 (satu) buah sertifikat No.6484 A.n. Komariah yang diduga palsu. 2. 1 (satu) lembar kwitansi pembayaran tanah tahap III dari Sdr.Baswin senilai Rp.477.885.000. 3. 1 (satu) lembar surat kuasa dari Sdri.Komariah kepada Terdakwa. 4. 1 (satu) keterangan pembayaran pembelian tanah dari Sdr.Baswin. 5. 1 (satu) buah akte jual beli No.212 tanggal 18 September 2013. 6. 14 (empat belas) buah sertifikat perumahan yang dikuasai Terdakwa. 7. Kwitansi uang muka pembelian CV.Sasana Luwes oleh Isteri Terdakwa. 8.
rumah
di
perumahan
1 (satu) buah buku pengeluaran uang CV.Sasana Luwes.
9. 1 (satu) lembar surat dari Kepala kantor BPN kota Palembang Nomor: 1220/16.7/IX/2015 tanggal 1 September 2015 tentang keterangan sertifikat Nomor: 6484 A.n. Komariah diduga palsu. 10.
Satu bundel foto copy barang bukti yang terdiri dari :
-. Foto copy sertifikat, kwitansi, akte jual beli, surat kuasa dan buku catatan pengeluaran CV Sasana Luwes yang sangat berkaitan erat dengan perkara ini untuk itu Majelis Hakim berpendapat perlu menentukan statusnya tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Menimbang
:
Bahwa terhadap barang bukti berupa surat-surat yang diajukan oleh Oditur Militer dipersidangan, Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Hal 46 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
1. Mengenai 1 (satu) buah sertifikat No.6484 A.n. Komariah yang palsu adalah sertifikat palsu yang dibuat oleh Terdakwa dan Sdr. Edi Furkon, bahwa setelah Majelis Hakim memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Terdakwa, Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5, Saksi-8 dan Saksi-11 serta Oditur militer tarnyata dibenarkan Terdakwa bahwa 1 (satu) sertifikat No.6484 A.n. Komariah adalah palsu oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti surat tersebut di atas berkaitan erat dengan perkara ini dan dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini. 2. Mengenai 1 (satu) lembar kwitansi pembayaran tanah tahap III dari Sdr. Baswin senilai Rp. 477.885.000,00 (empat ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) bahwa setelah Majelis Hakim memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Terdakwa, Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5, Saksi-7 dan Saksi-11 serta Oditur Militer ternyata dibenarkan Terdakwa bahwa 1 (satu) lembar kwitansi pembayaran tanah tahap III dari Sdr. Baswin senilai Rp. 477.885.000,00 (empat ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) adalah bukti pembayaran tanah yang dilakukan oleh Saksi-1 kepada Saksi-7 oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti surat tersebut di atas berkaitan erat dengan perkara ini dan dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini. 3. Mengenai 1 (satu) lembar surat kuasa dari Sdri. Komariah kepada Terdakwa, bahwa setelah Majelis Hakim memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Terdakwa Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-11 serta Oditur Militer ternyata dibenarkan oleh Terdakwa bahwa 1 (satu) lembar surat kuasa dari Sdri. Komariah kepada Terdakwa adalah surat kuasa yang dibuat oleh Saksi-2 (Sdri. Komariah) kepada Terdakwa oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti surat tersebut di atas berkaitan erat dengan perkara ini dan dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini. 4. Mengenai 1 (satu) keterangan pembayaran pembelian tanah dari Sdr.Baswin, bahwa setelah Majelis Hakim memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Terdakwa, Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-7, Saksi-11 dan Saksi-14 serta Oditur Militer ternyata dibenarkan oleh Terdakwa bahwa 1 (satu) keterangan pembayaran pembelian tanah dari Sdr.Baswin adalah surat keterangan yang dibuat oleh Saksi-7 yang menerangkan bahwa pembayaran tahap I, II dan III dilakukan oleh Saksi-1, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti surat tersebut di atas berkiatan erat dengan perkara ini dan dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini. 5. Mengenai 1 (satu) buah akte jual beli No.212 tanggal 18 September 2013, bahwa setelah Majelis Hakim memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Terdakwa, Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-7, Saksi-11 dan Saksi-14 serta Oditur Militer ternyata dibenarkan oleh Terdakwa bahwa 1 (satu) buah akte jual beli No.212 tanggal 18 September 2013 adalah akte jual beli tanah antara Saksi-7 sebagai pihak pertama pemilik tanah dan Terdakwa sebagai pihak kedua sebagai pembeli tanah sehingga, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti surat tersebut di atas berkiatan erat dengan perkara ini dan dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini. 6. Mengenai 14 (empat belas) buah sertifikat perumahan yang dikuasai Terdakwa, bahwa setelah Majelis Hakim memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Terdakwa, Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 serta Oditur Militer ternyata dibenarkan oleh Terdakwa bahwa 14 (empat belas) buah sertifikat perumahan yang Hal 47 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
dikuasai Terdakwa adalah sertifikat milik CV Sasana Luwes yang berada ditangan Terdakwa, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti surat tersebut di atas berkiatan erat dengan perkara ini dan dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini. 7. Mengenai Kwitansi uang muka pembelian rumah di perumahan CV. Sasana Luwes oleh Isteri Terdakwa, bahwa setelah Majelis Hakim memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Terdakwa, Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-6 serta Oditur Militer ternyata dibenarkan oleh Terdakwa bahwa Kwitansi uang muka pembelian rumah di perumahan CV. Sasana Luwes oleh Isteri Terdakwa adalah bukti pembayaran uang muka pembelian rumah CV. Sasana Luwes oleh isteri Terdakwa, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti surat tersebut di atas berkiatan erat dengan perkara ini dan dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini. 8. Mengenai 1 (satu) buah buku pengeluaran uang CV.Sasana Luwes, bahwa setelah Majelis Hakim memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Terdakwa, Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 serta Oditur Militer ternyata dibenarkan oleh Terdakwa bahwa buku pengeluaran tersebut merupakan cacatan pengeluaran uang CV. Sasana Luwes, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti surat tersebut di atas berkiatan erat dengan perkara ini dan dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini. 9. Mengenai 1 (satu) lembar surat dari Kepala kantor BPN kota Palembang Nomor: 1220/16.7/IX/2015 tanggal 1 September 2015 tentang keterangan sertifikat Nomor: 6484 A.n. Komariah diduga palsu, bahwa setelah Majelis Hakim memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Terdakwa, Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-8 serta Oditur Militer ternyata dibenarkan oleh Terdakwa bahwa 1 (satu) lembar surat dari Kepala kantor BPN kota Palembang Nomor: 1220/16.7/IX/2015 tanggal 1 September 2015 tentang keterangan sertifikat Nomor: 6484 A.n. Komariah diduga palsu adalah surat yang dibuat kantor BPN kota Palembang tersebut menerangkan bahwa sertifikat Nomor : 6484 A.n. Komariah yang diurus Terdakwa dan Sdr. Edi Furkon adalah paslu, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti surat tersebut di atas berkiatan erat dengan perkara ini dan dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini. 10. Mengenai satu bundel foto copy barang bukti yang terdiri dari foto copy sertifikat, kwitansi, akte jual beli, surat kuasa dan buku catatan pengeluaran CV Sasana Luwes, bahwa setelah Majelis Hakim memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Terdakwa, Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5, Saksi-6, Saksi-7, Saksi-8, Saksi-9, Saksi-11, dan Saksi-14 serta Oditur Militer ternyata dibenarkan oleh Terdakwa bahwa satu bundel foto copy barang bukti yang terdiri dari foto copy sertifikat, kwitansi, akte jual beli, surat kuasa dan buku catatan pengeluaran CV Sasana Luwes yang berkiatan erat dengan perkara ini dan dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini. Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi terlebih dahulu sangkalan Terdakwa terhadap keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) di bawah sumpah yang telah diberikan di dalam persidangan sebagai berikut : 1. Bahwa terhadap keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) Terdakwa menyangkal bahwa yang meminta mengurus sertifikat adalah Saksi-2 (Sdri. Komariah) sebagai isteri Saksi-1 selaku Direktur CV. Sasana Luwes. Hal 48 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) yang menyatakan bahwa Terdakwa lah yang meminta kepada Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) untuk mengurus sertifikat, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 2. Bahwa terhadap keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa ada kontrak kerjasama antara Terdakwa dengan Saksi-2. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) yang menyatakan bahwa antara Terdakwa dan Saksi-2 (Sdri. Komariah) tidak ada kerjasama di CV. Sasana Luwes dan Terdakwa dipakai di CV. Sasana Luwes milik Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) hanya sebagai keamanan karena di daerah perumahan CV. Sasana Luwes daerahnya tidak aman, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 3. Bahwa terhadap keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) Terdakwa menyangkal bahwa pemilik tanah yang sah tidak mau melakukan jual beli dengan Saksi-1 dan Saksi-2, selaku Direktur CV. Sasana Luwes maunya dengan Terdakwa. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina), Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) sebagai pemilik tanah dan Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni, S.H.,M.Kn) sebagai Notaris yang ditunjuk oleh Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) yang mana Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni S.H.,M.Kn) menanyakan kepada Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) kenapa perikatan jual beli tanah tahap II menggunakan nama Terdakwa dan dijawab oleh Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) karena Saksi1 (Sdr. Bahrinsyah) tidak punya BG artinya Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) hanya seorang swasta yang tidak mempunyai kepercayaan dan kemudian Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) meminta tolong kepada Terdakwa untuk memakai nama Terdakwa, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian Hal 49 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 4. Bahwa terhadap keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) Terdakwa menyangkal bahwa membeli tanah yang 11 hektar tidak secara bertahap tapi dalam 1 (satu) tahun sudah harus lunas dengan nilai-nilai yang harus dibayar selama 1 (satu) tahun sudah harus lunas dengan nilai-nilai yang harus dibayar selama setahun. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) yang menyatakan bahwa pembelian tanah 11 (sebelas) hektar pembayarannya dilakukan secara bertahap, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 5. Bahwa terhadap keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) Terdakwa menyangkal bahwa Saksi-1 tidak pernah dikejar-kejar atau ditagih oleh Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) sebagai Kuasa sertifikat tanah tersebut. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) bahwa pertama Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) menagih uang kekurangan pembayaran sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) kepada Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) kemudian Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) mengatakan bahwa uang angsuran pembayaran tanah tahap III sudah dibayar melalui Terdakwa, akhirnya Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) menanyakan terus kepada Terdakwa, meskipun Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar namun keterangan tersebut bersesuaian dengan keterangan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) sehingga sangkalan Terdakwa dapat diterima. 6. Bahwa terhadap keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa tidak pernah mengancam meminta sertifikat tapi sertifikat rumah yang tidak terjual tersebut adalah pembagian Terdakwa. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah), Saksi-5 (Sdr. Sudarman) dan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) yang menerangkan bahwa Terdakwa yang mengancam meminta sertifikat karena Terdakwa di kejar-kejar atau ditagih oleh Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) mengenai kekurangan uang sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) untuk pembayaran cicilan tanah padahal uang tersebut telah dititipkan oleh Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) kepada Terdakwa untuk dibayar kepada Hal 50 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi), namun oleh Terdakwa tidak dibayarkan, sehingga Terdakwa mintak uang lagi kepada Saksi-1 untuk dibayarkan kepada Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) uang sebesar Rp. 200.000.000,0 (dua ratus juta rupiah) dan permintaan uang tersebut tidak diberi oleh Saksi-1 Sdr. Bahrinsyah) sehingga Terdakwa mengancam dan meminta sertifikat Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah), bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 7. Bahwa terhadap keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa ada kontrak kerjasama bagi hasil. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) menerangkan bahwa CV. Sasana Luwes milik Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) tidak ada kerjasama pembagian hasil, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 8. Bahwa terhadap keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) Terdakwa menyangkal bahwa sisa rumah sebesar Rp. 77.000.000,00 (tujuh puluh tujuh juta rupiah) Terdakwa anggap sudah lunas dari pembagian hasil kerjasama. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) yang menerangkan bahwa CV. Sasana Luwes milik Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) tidak pernah ada kerjasama dan bagi hasil, dalam keterangan di persidangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) berharap dalam perkara ini meminta sisa pembelian rumah yang dibeli Terdakwa sebesar Rp. 77.000.000,00 (tujuh puluh tujuh juta rupiah) supaya dikembalikan kepada Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) karena sesuai perjanjian keterangan pembelian rumah setelah rumahnya sudah jadi dan sekarang rumah tersebut, sudah diterima oleh Terdakwa, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan.
Hal 51 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
9. Bahwa terhadap keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) Terdakwa menyangkal bahwa 2 (dua) unit rumah tipe 36 Terdakwa anggap sudah menjadi bagian hasil buat Terdakwa dari kerjasama. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) yang menerangkan bahwa CV. Sasana Luwes milik Saksi-1 tidak pernah ada kerjasama dan bagi hasil, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 10. Bahwa terhadap keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) Terdakwa menyangkal bahwa rumah tipe 45 milik anak Saksi masih milik bersama antara Terdakwa dan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan rumah tersebut belum dijual. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) yang menerangkan bahwa rumah tipe 45 milik anak Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) yang diberikan sebagai hadiah pernikahan Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) telah dijual oleh Terdakwa, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 11. Bahwa terhadap keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa tidak melarang notaris melakukan akad jual beli. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) dan Saksi-9 (Sdr. Muhammad Zaini, S.H.) yang mana Saksi-9 (Sdr. Muhammad Zaini, S.H.) dilarang oleh Terdakwa memproses balik namakan sertifikat perumahan milik konsumen CV. Sasana Luwes milik Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) karena Terdakwa merasa tidak pernah dapat laporan rumah-rumah yang telah dijual oleh Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah), bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. Hal 52 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
12. Bahwa terhadap keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) Terdakwa menyangkal bahwa tidak benar Terdakwa mengancam Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah). Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah), Saksi-5 (Sdr. Sudarman) dan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) yang menerangkan sebagai berikut : a. Pada tanggal 2 Mei 2015 Terdakwa mengatakan “Bilang Bahrin jangan main-main sama saya, saya bisa lebih jahat”. b. Pada tanggal 4 Mei 2015 Terdakwa mengatakan “Kenapa pak Bahrin takut sama saya, bilang pak Bahrin selesaikan pembayaran tanah itu jika tidak saya habisi dia, jangan jual rumah, semua sudah di blokir”. c. Pada tanggal 3 Juli 2015 Terdakwa mengatakan”Pak Bahrin ngapain takut sama saya, ngapain pak Bahrin minta bantuan PM, PM itu anjing-anjing semua, seharusnya pak Bahrin minta bantuan sama saya karena saya ini badan hukum Kodam (sambil menepuk dada), lihat pak Bahrin setelah sudah habis diplorotin PM itu, saya habisi pak Bahrin saya tahu posisinya pagi dimana, siang dimana dan malam dimana, setelah pak Bahrin saya habisin kamu saya usir sekelurga, kamu tahu tidak kenapa saya tidak dekati orang PM karena kalau saya dekatin kocar-kacir mereka semua. Bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 13. Bahwa terhadap keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) Terdakwa menyangkal bahwa tidak benar Terdakwa meminta 13 (tiga belas) sertifikat ditahap III. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah), Saksi-5 (Sdr. Sudarman) dan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) yang menerangkan bahwa Terdakwa didesak oleh Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) untuk mengembalikan kekurangan uang pembayaran cicilan tanah sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) kemudian Terdakwa meminta uang kepada Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) untuk melunasi cicilan tanah sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) namun oleh Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) tidak diberikan sehingga Terdakwa memaksa Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) untuk menyerahkan 13 (tiga belas) sertifikat tahap III, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada Hal 53 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 14. Bahwa terhadap keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa tidak pernah membuntuti Saksi-1. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah), Saksi-5 (Sdr. Sudarman) dan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) dimana waktu Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) naik mobil bersama Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah), Saksi-5 (Sdr. Sudarman) dan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) kemudian diberhentikan disuatu jalan kemudian Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) dipanggil oleh Terdakwa dan mengatakan “Kalau Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) tidak mau melunasi uang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) mau dibuntuti oleh Terdakwa, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 15. Bahwa terhadap keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa tidak pernah menitipkan senjata kepada Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah). Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) yang mengetahui bahwa Terdakwa pernah menitipkan senjata api jenis revolver merek belgium lengkap dengan pelurunya dan senjata tersebut pernah dititipkan di rumah Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) selama 1 (satu) minggu, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi terlebih dahulu sangkalan Terdakwa terhadap keterangan Saksi-2 (Sdr. Komariah) di bawah sumpah yang telah diberikan di dalam persidangan sebagai berikut : 1. Bahwa terhadap keterangan Saksi-2 (Sdr. Komariah) Terdakwa menyangkal bahwa yang menyerahkan uang di loby hotel Rajawali adalah Saksi-2 (Sdr. Komariah) dan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah). Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Hal 54 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Bahwa keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) dan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) yang menyatakan bahwa yang menyerahkan uang adalah Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) karena waktu itu Saksi-2 (Sdri. Komariah) ada di dalam mobil, Saksi-2 (Sdri. Komariah) hanya melihat Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) membawa uang sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) setelah Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) masuk lobi, Saksi-2 (Sdri. Komariah) menyusul Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan melihat Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) membawa sertifkat, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 2. Bahwa terhadap keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah) Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa tidak ada mengancam Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) melalui Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali). Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) yang menyatakan bahwa pengancaman yang dilakukan Terdakwa yaitu Terdakwa mengatakan kepada Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) bahwa Sdr. Bahrain telah menggelapkan uang Terdakwa sebesar Rp. 2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah) dan meminta kepada Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) agar menyampaikan kepada Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) kalau tidak dibayar maka Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) akan dibunuh, adapun kata-kata yang disampaikan yaitu “Bahrain telah menggelapkan uang saya dua milyar, kalau dia tidak bayar akan aku habisi dia”, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 3. Bahwa terhadap keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah) Terdakwa menyangkal bahwa 14 (empat belas) sertifikat diberikan bukan karena ancaman Terdakwa. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah), Saksi-5 (Sdr. Sudarman) dan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) yang menyatakan bahwa saat Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) meminta uang kekurangan tanah sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) kepada Terdakwa, namun Terdakwa menyuruh Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) untuk membayarnya lagi tetapi Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) tidak bersedia untuk membayar lagi, sehingga Saksi-2 (Sdri. Komariah) dan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) diancam supaya menyerahkan sertifikat tahap lII kepada Terdakwa dan kalau tidak diberikan akan dihabisi karena ancaman dari Terdakwa tersebut Hal 55 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
sehingga Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) menjadi ketakutan dan meminta Saksi-2 (Sdri. Komariah) mencarikan sertifikat rumah yang belum laku 14 (empat belas) buah sertifikat untuk diserahkan kepada Terdakwa, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 4. Bahwa terhadap keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah) Terdakwa menyangkal bahwa penyerahan uang sebesar Rp. 477.885.000,00 (empat ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) sebagai cicilan diserahkan kepada Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) secara bersama-sama dengan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dengan mengambil uang di Bank BNI. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) dan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) yang menyatakan bahwa pembayaran tahap ketiga dibyar oleh Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) sebesar Rp. 477.885.000,00 (empat ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) diserahkan kepada Terdakwa di kantor perumahan CV. Sasana Luwes yang disaksikan oleh Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) dan Saksi-5 (Sdr. Sudarman), bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 5. Bahwa terhadap keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah) Terdakwa menyangkal bahwa uang yang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) diserahkan di rumah Terdakwa. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) dan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) yang menyatakan bahwa pembayaran tahap Ill yang dibayar 2 (dua) kali yaitu yang pertama sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) yang dititipkan melalui Terdakwa untuk diberikan kepada Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) yang diserahkan di belakang Pos Provost Bekangdam II/Swj, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-2 (Sdri. Komariah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan.
Hal 56 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi terlebih dahulu sangkalan Terdakwa terhadap keterangan Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) di bawah sumpah yang telah diberikan di dalam persidangan sebagai berikut : 1. Bahwa terhadap keterangan Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) Terdakwa menyangkal bahwa tidak ada bukti penyerahan uang sebesar Rp. 1.300.000.000,00 (satu milyar tiga ratus juta rupiah). Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah), Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) dan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) yang menyatakan bahwa dalam memberikan uang maupun barang kepada Terdakwa yang baik cash maupun transfer jumlahnya ± Rp. 1,3 M (satu milyar tiga ratus juta rupiah) namun semuanya tanpa disertai tanda terima hanya dicatat dalam pembukuan CV. Sasana Luwes dan cacatan tersebut dijadikan barang bukti dalam perkara ini, meskipun Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar namun keterangan tersebut bersesuaian dengan keterangan Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) sehingga sangkalan Terdakwa dapat diterima. 2. Bahwa terhadap keterangan Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa tidak pernah mengancam kepada Saksi-1. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah), Saksi-5 (Sdr. Sudarman) dan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) yang menerangkan sebagai berikut : a. Pada tanggal 2 Mei 2015 Terdakwa mengatakan “Bilang Bahrin jangan main-main sama saya, saya bisa lebih jahat”. b. Pada tanggal 4 Mei 2015 di Jalan Sunarna Saksi berpapasan dengan Terdakwa dan Saksi diajak oleh Terdakwa kerumahnya tapi Saksi tidak mau, waktu itu Terdakwa memegang senjata jenis pistol, Terdakwa bilang “Kenapa pak Bahrin takut sama saya, bilang sama pak Bahrin selesaikan pembayaran tanah itu jika tidak saya habisi” saat itu Terdakwa juga bilang “Kamu tidak usah jual rumah lagi semuanya milik saya dan bilang sampa pak Bahrin bawa sini sertifikat yang belum laku semua ini milik saya, hari ini juga jangan tidak disampaikan”. c. Pada tanggal 3 Juli 2015 ada orang datang menyampaikan agar Saksi-4 ke rumah Terdakwa, kemudian Saksi-4 mendatangi rumah Terdakwa dengan mengajak Saksi-5 disana Terdakwa bilang “Pak Bahrin ngapain takut sama saya, ngapain pak Bahrin minta bantuan PM, PM itu anjing-anjing semua, seharusnya pak Bahrin minta bantuan saya karena saya ini badan hukum Kodam (sambil menepuk dada) lihat pak Bahrin setelah habis diplorotin PM itu, saya habisi pak Bahrin saya tahu posisinya pagi dimana siang Hal 57 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
dimana dan malam dimana, setelah pak Bahrin saya habisin kamu saya usir keluar, kamu tahu tidak kenapa saya tidak dekati orang-orang PM karena kalau saya dekatin kacir-kacir mereka. Bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 3. Bahwa terhadap keterangan Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa tidak pernah menitipkan senjata api kepada Saksi-1. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan Saksi-2 (Sdri. Komariah) yang menyatakan bahwa Terdakwa memiliki senjata api jenis revolver merek belgium lengkap dengan pelurunya dan senjata tersebut pernah dititipkan di rumah Saksi selama 1 (satu) minggu dan diketahui oleh Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina), bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi terlebih dahulu sangkalan Terdakwa terhadap keterangan Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) di bawah sumpah yang telah diberikan di dalam persidangan sebagai berikut : 1. Bahwa terhadap keterangan Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) Terdakwa menyangkal bahwa tidak benar Terdakwa menerima uang sebesar Rp. 105.000.000,00 (seratus lima juta rupiah) untuk mengurus sertifikat. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 (Sdr. Feriansyah), Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) dan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) yang menyatakan bahwa Terdakwa menyanggupi akan membantu mengurus menerbitkan sertifikat dengan meminta uang Rp. 105.000.000,- (seratus lima juta rupiah) kepada Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dengan perincian DP sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) sisahnya setelah sertifikat jadi sebesar Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) kemudian tanggal 1 Agustus 2012 sekira pukul 21.00 Wib, Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) bersama Saksi-2 (Sdri. Komariyah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) dan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) datang ke hotel Rajawali menemui Terdakwa, dan Saksi-2 (Sdri. Komariyah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) dan Hal 58 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Saksi-5 (Sdr. Sudarman) mengetahui Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) memberikan uang kekurangan biaya pengurusan sertifikat sebesar Rp. 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) dan setelah diterima Terdakwa menyerahkan 1 (satu) buah sertifikat kepada Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) selanjutnya Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) masuk ke mobil dan pulang ke rumah, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 2. Bahwa terhadap keterangan Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) Terdakwa menyangkal bahwa sertifikat tahap I diserahkan kepada Terdakwa bukan karena ancaman. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan Saksi-2 (Sdr. Komariah) yang menyatakan bahwa akibat dari pengancaman Terdakwa akhirnya Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) menyerahkan 14 (empat belas) sertifikat perumahan tahap I yang tidak laku, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 3. Bahwa terhadap keterangan Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa belum pernah mengancam siapa pun terlebih melalui Saksi-4 (Sdr. Feriansyah). Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah), Saksi-2 (Sdr. Komariah), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) dan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) yang menyatakan bahwa Terdakwa sering mengancam Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) melalui Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) yaitu : a Pada tanggal 2 Mei 2015 Terdakwa bilang “Bilang Bahrin jangan main-main sama saya, saya bisa lebih jahat”. b. Pada tanggal 4 Mei 2015 di Jalan Sunarna Saksi berpapasan dengan Terdakwa dan Saksi diajak oleh Terdakwa kerumahnya tapi Saksi tidak mau, waktu itu Terdakwa memegang senjata jenis pistol, Terdakwa bilang “Kenapa pak Bahrin takut sama saya, bilang sama pak Bahrin selesaikan pembayaran tanah itu jika tidak saya habisi” saat itu Terdakwa juga bilang “Kamu tidak usah jual rumah lagi semuanya milik saya dan bilang sampa pak Bahrin bawa sini sertifikat yang belum laku semua ini milik saya, hari ini juga jangan tidak disampaikan”. c. Pada tanggal 3 Juli 2015 ada orang datang menyampaikan agar Saksi-4 ke rumah Terdakwa, kemudian Hal 59 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Saksi-4 mendatangi rumah Terdakwa dengan mengajak Saksi-5 disana Terdakwa bilang “Pak Bahrin ngapain takut sama saya, ngapain pak Bahrin minta bantuan PM, PM itu anjing-anjing semua, seharusnya pak Bahrin minta bantuan saya karena saya ini badan hukum Kodam (sambil menepuk dada) lihat pak Bahrin setelah habis diplorotin PM itu, saya habisi pak Bahrin saya tahu posisinya pagi dimana siang dimana dan malam dimana, setelah pak Bahrin saya habisin kamu saya usir keluar, kamu tihu tidak kenapa saya tidak dekati orang-orang PM karena kalau saya dekatin kacir-kacir mereka. Bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 4. Bahwa terhadap keterangan Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa tidak pernah punya senjata api dan menitipkannya kepada Saksi-1 tapi Terdakwa pernah membawa senapan angin. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah), Saksi-2 (Sdri. Komariah) dan Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) yang menyatakan bahwa pada tanggal 4 Mei 2015 di Jalan Sunarna Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) berpapasan dengan Terdakwa dan Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) diajak oleh Terdakwa kerumahnya tapi Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) tidak mau, waktu itu Terdakwa memegang senjata jenis pistol, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi terlebih dahulu sangkalan Terdakwa terhadap keterangan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) di bawah sumpah yang telah diberikan di dalam persidangan sebagai berikut : 1. Bahwa terhadap keterangan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) Terdakwa menyangkal bahwa Saksi tidak pernah datang ke rumah Terdakwa bersama Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) dan Terdakwa tidak pernah mengancam Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah). Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) bersesuaian dengan keterangan Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) yang menyatakan bahwa pada tanggal 3 Juli 2015 ada orang datang menyampaikan agar Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) ke rumah Terdakwa, kemudian Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) mendatangi rumah Terdakwa dengan mengajak Saksi-5 Hal 60 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
(Sdr. Sudarman) disana Terdakwa bilang “Pak Bahrin ngapain takut sama saya, ngapain pak Bahrin minta bantuan PM, PM itu anjinganjing semua, seharusnya pak Bahrin minta bantuan saya karena saya ini badan hukum Kodam (sambil menepuk dada) lihat pak Bahrin setelah habis diplorotin PM itu, saya habisi pak Bahrin saya tahu posisinya pagi dimana siang dimana dan malam dimana, setelah pak Bahrin saya habisin kamu saya usir keluar, kamu tahu tidak kenapa saya tidak dekati orang-orang PM karena kalau saya dekatin kacir-kacir mereka, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 2. Bahwa terhadap keterangan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa tidak pernah membawa senjata. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah), Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) dan Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) yang menyatakan Terdakwa pernah menitipkan senjata api revolver jenis pistol belgium selama 1 (satu) minggu dan Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) pernah melihat Terdakwa memegang senjata api jenis pistol, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi terlebih dahulu sangkalan Terdakwa terhadap keterangan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) di bawah sumpah yang telah diberikan di dalam persidangan sebagai berikut : 1. Bahwa terhadap keterangan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) Terdakwa menyangkal bahwa perjanjian jual beli hanya 2 tahap bukan 3 tahap seperti yang disampaikan oleh Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi). Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni, S.H.,M.Kn) yang menyatakan bahwa pembelian tanah tersebut dilakukan secara bertahap dari tahap I, II dan III, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. Hal 61 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
2. Bahwa terhadap keterangan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) Terdakwa menyangkal bahwa pembayaran kepada Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) selalu dibayar secara cast bukan dengan Billyet Giro. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni, S.H.,M.Kn) yang menyatakan bahwa pembelian tanah tahap II juga tidak ada masalah pembayarannya melalui Terdakwa dengan cara tunai dan Billyet Giro an. Rekening Saksi-2 (Sdri. Komariah) isteri Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan yang membayarkan kepada Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) adalah Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dengan menggunakan Billyet Giro atas nama Saksi-2 (Sdri. Komariah), bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi terlebih dahulu sangkalan Terdakwa terhadap keterangan Saksi-10 (Sdr. Marjono) di bawah sumpah yang telah diberikan di dalam persidangan sebagai berikut : 1. Bahwa terhadap keterangan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa tidak pernah mendampingi Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga, S.H.) pada saat diperiksa di Pom. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa atas sangkalan Terdakwa tersebut Saksi-10 (Kapten Cpm Marjono) hanya meluruskan bahwa yang dimaksudkan mendampingi disini adalah Terdakwa mengetahui isterinya diperiksa dan Terdakwa ada di Pom saat itu, atas sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim tidak perlu menanggapi. 2. Bahwa terhadap keterangan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) Terdakwa menyangkal bahwa atas keterangan Saksi-10 (Kapten Cpm Marjono), ada yang disangkal oleh Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga, S.H.) yaitu :
a. Bahwa Terdakwa dan Saksi-2 (Sdri. Komariah) ada membuat perjanjian. Bahwa atas sangkalan Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga, S.H.) tersebut Saksi-10 (Kapten Cpm Marjono) tetap pada keterangannya sesuai dengan keterangan di BAP POM Saksi-6 yang menyatakan bahwa Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga S.H.) tidak mengetahui adanya perjanjian kerjasama antara Terdakwa dan Saksi-2 (Sdri. Komariah) dan keterangan ini bersesuaian dengan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah), Saksi-2 (Sdri. Komariah) dan Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) karena sebelum ditandatangani oleh Saksi-6 Sdri. Rosita Boru Sinaga, S.H.) hasil pemeriksaan tersebut terlebih duhulu dibaca oleh Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga, S.H.), oleh Hal 62 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
karena itu Majelis Hakim berpendapat sangkalan Saksi-6 tersebut tidak dapat diterima dan harus dikesampingkan. b. Bahwa Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga, S.H.) tidak disumpah oleh penyidik. Bahwa atas sangkalan Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga, S.H.) terhadap Saksi-10 (Kapten Cpm Marjono) yang menyatakan bahwa Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga, S.H.) tidak disumpah oleh penyidik, Majelis Hakim menanggapi bahwa sangkalan Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga, S.H.) tersebut bahwa dalam pemeriksaan Saksi-10 (Kapten Cpm Marjono) menyatakan bahwa setiap penyidikan di POM sudah sesuai dengan prosedur, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat sangkalan Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga, S.H.) tersebut tidak dapat diterima dan harus dikesampingkan. Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi terlebih dahulu sangkalan Terdakwa terhadap keterangan Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni S.H.,M.Kn) di bawah sumpah yang telah diberikan di dalam persidangan sebagai berikut : 1. Bahwa terhadap keterangan Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni S.H.,M.Kn) Terdakwa tidak menyangkal Terdakwa hanya meluruskan bahwa untuk pengurusan sertifikat hanya Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah). Bahwa oleh karena Terdakwa hanya meluruskan saja maka Majelis Hakim tidak akan menanggapi. 2. Bahwa terhadap keterangan Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni S.H.,M.Kn) Terdakwa menyangkal bahwa pembayaran kepada Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni S.H.,M.Kn) tidak melalui Billyet Giro. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni S.H.,M.Kn) bersesuaian dengan keterangan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) yang menyatakan bahwa yang membayarkan kepada Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) adalah Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dengan menggunakan Billyet Giro atas nama Saksi-2 (Sdri. Komariah), bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni S.H.,M.Kn) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan.
Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi terlebih dahulu sangkalan Terdakwa terhadap keterangan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) di bawah sumpah yang telah diberikan di dalam persidangan sebagai berikut : 1. Bahwa terhadap keterangan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa tidak pernah mengobrol masalah pengancaman Sdr. Bahrinsyah dengan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali). Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Hal 63 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Bahwa keterangan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) yang menyatakan bahwa pada bulan Mei 2014 saat Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) sedang berada di rumah Terdakwa diperumahan Sasana Luwes Sukamulya untuk mengobrol, Terdakwa mengatakan kepada Saksi13 (Sdr. Muhammad Ali) dengan kata-kata “Bahrain telah menggelapkan uang saya dua milyar sampaikan sama Bahrain kalau tidak diselesaikan akan kuhabisi dari jauh” dan Saksi-13 pernah menyampaikan tentang ancaman Terdakwa yang ditujukan kepada Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah), bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 2. Bahwa terhadap keterangan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa tidak pernah memaksa meminta sertifikat kepada Sdr. Bahrinsyah. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah), Saksi-2 (Sdri. Komariah) dan Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) yang menyatakan bahwa awalnya Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) tidak tahu tetapi belakangan Saksi-13 ketahui maksudnya adalah agar Sdr. Bahrain merasa ketakutan dan menyerahkan sertifikat perumahan kepada Terdakwa setelah Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) menyampaikan pesan Terdakwa kepada Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) telah menyerahkan sertifikat kepada Terdakwa karena ancaman Terdakwa, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 3. Bahwa terhadap keterangan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa tidak pernah menyuruh Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) untuk menyampaikan masalah Terdakwa dengan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) karena Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) tidak ada hubungan. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah), Saksi-2 (Sdr. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) dan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) yang menyatakan bahwa pada bulan Mei 2014 saat Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) sedang berada di rumah Terdakwa diperumahan Sasana Luwes Sukamulya untuk mengobrol, Terdakwa mengatakan kepada Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) dengan kata-kata “Bahrain telah menggelapkan uang saya dua milyar sampaikan sama Bahrain kalau tidak diselesaikan akan kuhabisi dari jauh” selanjutnya setelah selesai Hal 64 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
mengobrol Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) pergi menuju rumah Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan menyampaikan pesan Terdakwa tersebut kepada Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah), bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi terlebih dahulu sangkalan Terdakwa terhadap keterangan Saksi-14 (Sdri. Elisa Rachmawati Hatta, S.H.) di bawah sumpah yang telah diberikan di dalam persidangan sebagai berikut : 1. Bahwa terhadap keterangan Saksi-14 (Sdri. Elisa Rachmawati Hatta, S.H.) Terdakwa menyangkal bahwa jual beli tanah tidak dihentikan. Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-14 (Sdri. Elisa Rachmawati Hatta, S.H.) bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) yang menyatakan bahwa pada saat pembelian lahan seluas kurang lebih 10.700 M2 (1,7 Ha) dengan nilai sebesar Rp. 677.885.000,00 (enam ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) sehingga ada kekurangan pembayaran sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupia) sehingga oleh pihak Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) menghentikan perjanjian jual beli tanah karena terjadinya wan prestasi, salah satu pihak tidak menepati dan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) merasa dirugikan, bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-14 (Sdri. Elisa Rachmawati Hatta, S.H.) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada bukti-bukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. 2. Bahwa terhadap keterangan Saksi-14 (Sdri. Elisa Rachmawati Hatta, S.H.) Terdakwa menyangkal bahwa kekurangan pembelian tanah sebesar Rp. 6,6 Milyar bukan Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Bahwa terhadap sangkalan Terdakwa tersebut Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa keterangan Saksi-14 (Sdri. Elisa Rachmawati Hatta, S.H.) bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah), Saksi-2 (Sdri. Komariah), Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina) dan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) yang menyatakan bahwa pada saat pembelian lahan seluas kurang lebih 10.700 M2 (1,7 Ha) dengan nilai sebesar Rp. 677.885.000,00 (enam ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) sehingga ada kekurangan pembayaran sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan kekurangan pembelian tanah kurang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) telah dititipkan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) kepada Terdakwa namun Terdakwa tidak menyerahkan kekurangan pembelian tanah tersebut kepada Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi), Hal 65 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak disumpah dan Terdakwa mempunyai hak ingkar jadi wajar saja Terdakwa menyangkal keterangan Saksi-14 (Sdri. Elisa Rachmawati Hatta, S.H.) sebagai bagian dari pembelaannya dan juga tidak ada buktibukti yang dapat mendukung sangkalan Terdakwa, bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa haruslah ditolak dan dikesampingkan. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lain di persidangan dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa prajurit TNI AD melalui pendidikan Secaba Milsuk 1989 di Pusdik Arhanud Karang Ploso Malang setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan dilanjutkan dengan kejuruan di Pusdik Arhanud Karang Ploso Malang, setelah lulus ditugaskan di Yon Arhanudse II Kodam I/BB pada thaun 1996 di pindah ke Kodim 0201/BS Medan pada tahun 2000 mengikuti pendidikan Secapa AD di Bandung setelah lulus dilantik dengan pangkat Letda Cba setelah itu mengikuti Susarcab pada tahun 2001 di Pusdik Bekang di Bandung, setelah lulus ditempatkan Denbekang 0422 Jambi kemudian mengikuti Suspabangpers, pada tahun 2006 mengikuti Suspa Kaporlap di Pusdik Bekang Bandung, pada tahun 2009 dipindah tugaskan di Bekangdam II/Swj sampai dengan tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Kapten Cba. 2. Bahwa benar sebelum perkara ini Terdakwa pernah melakukan dua kali tindak pidana yaitu tindak pidana Penadahan dan perkaranya sudah diputus oleh Pengadilan Militer I-04 Palembang pada tanggal 21 Maret 2012 dan dijatuhi pidana penjara selama 2 (dua) bulan dan yang kedua tindak pidana THTI dan perkaranya sudah diputus Pengadilan Militer I-04 Palembang pada tahun 2016 di jatuhi pidana penjara selama 2 (dua) bulan dan Terdakwa upaya hukum Banding. 3. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan Saksi-2 (Sdri. Komariah) pada tahun 2012 di perumahan Sasana Luwes di Jln. Sunarna Kel. Sukamulyo Kec. Sematang Borang pada saat itu Terdakwa tidak ada yang mengenalkannya, saat itu Terdakwa datang ke lokasi tersebut bersama Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga, S.H.) dengan maksud akan membeli rumah yang berada di perumahan Sasana Luwes, Terdakwa pada saat itu membeli 1 (satu) unit rumah type 36 dengan menyerahkan DP sebesar Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) dan untuk sisanya akan dilunasi setelah rumah selesai dan Terdakwa kenal dengan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) pada tahun 2013 sedangkan yang mengenalkan adalah Sdr. Ali Purwo terjadinya perkenalan tersebut dikediaman Saksi-7 yang beralamat di Kel. 20 Ilir Sekip Bendung No. 983 Kec. 8 Ilir Palembang. 4. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 1 Agustus 2011 pada waktu Saksi-1 membeli sebidang tanah kepada Sdr. Darto dengan luas 10.000 M2 (sepuluh ribu meter persegi) yang berlokasi di Jln. Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang dengan harga Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) namun baru Saksi-1 beri DP sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) kemudian Sdr. Darto memberikan surat tanah tersebut berupa SPH atas tanah tersebut dan perjanjian Saksi-1 dengan Sdr. Darto pelunasannya setelah sertifikat tanah tersebut terbit, karena pada saat itu Sdr. Darto sedang butuh dana untuk menikahkan anaknya. Hal 66 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
5. Bahwa benar setelah Saksi-1 memberikan DP pembelian tanah kepada Sdr. Darto kemudian di atas tanah tersebut langsung Saksi-1 bangun perumahan dengan tipe 36 dan tipe 45 dengan menggunakan nama CV. Sasana Luwes milik Saksi-1 pada saat sudah terbangun 25 (dua puluh lima) unit datang pemilik tanah yang sebenarnya yaitu Saksi-7 dengan memberitahukan sertifikat tanah tersebut, sehingga antara Saksi-1 dengan Saksi-7 sempat ada perdebatan tentang tanah tersebut, Saksi-1 menggunakan dasar SPH yang dari Sdr. Darto sedangkan Saksi-7 menggunakan dasar sertifikat yang dimilikinya, namun pada saat diadakan mediasi dan Sdr. Darto dipanggil untuk hadir namun tidak datang ternyata Sdr. Darto sudah melarikan diri. 6. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 20 Juli 2012 sekira pukul 10.00 Wib datang Terdakwa ke perumahan CV. Sasana Luwes di Jln. Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang pada saat bertemu Saksi-1 bercerita dengan Terdakwa tentang permasalahan yang Saksi-1 alami dengan Saksi-7 setelah Saksi-1 menyampaikan permasalahan tersebut kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa mengatakan “Sini SPH yang dari Darto akan saya terbitkan sertifikat, Pak Bahrain siapkan uang” kemudian karena Saksi-1 percaya sehingga Saksi-1 menuruti ajakan dari Terdakwa tersebut dan menanyakan tentang biaya yang dibutuhkan kemudian Terdakwa menyampaikan bahwa dana yang dibutuhkan Rp. 105.000.000,00 (seratus lima juta rupiah). 7. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 21 Juli 2012 sekira pukul 16.00 Wib di rumah Terdakwa di perumahan Sasana Luwes di Jln. Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang Saksi menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) beserta 1 (satu) lembar surat tanah berupa SPH atas nama Sdr. Darto yang diminta oleh Terdakwa dengan alasan surat tersebut untuk persyaratan didalam pengurusan sertifikat, kemudian Saksi berjanji kepada Terdakwa akan melunasi kekurangannya sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) pada saat sertifikatnya selesai/terbit. 8. Bahwa benar kemudian pada hari Rabu tanggal 1 Agustus 2012 sekira pukul 16.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-1 melalui handphone dan mengatakan bahwa sertifikat sudah selesai kemudian Saksi-1 disuruh mengambil sertifikat tersebut dan sekalian membawa sisa uang/pelunasan pengurusan sertifikat sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) ke hotel Rajawali yang berada di Jl. Rajawali Palembang kemudian sekira pukul 21.00 Wib Saksi-1 bersama Saksi-2, Saksi-3 (Sdri. Juwita Oktarina), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) dan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) datang ke jalan Rajawali Palembang, tepatnya di hotel Rajawali Palembang tepatnya di hotel Rajawali untuk menemui Terdakwa, pada saat bertemu Terdakwa langsung menyerahkan Sertifikat Tanah Hak Milik Nomor 6484 kepada Saksi-1, selanjutnya Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) setelah itu Saksi-1, bersama Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 kembali ke rumah. 9. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2012 sekira pukul 08.00 Wib, Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 pergi ke Bank BTN yang berada di Jln. Sudirman Palembang untuk melakukan akad kredit di bank tersebut dengan menyerahkan Sertifikat Tanah Hak Milik Nomor 6484 yang diurus oleh Terdakwa kepada pihak bank BTN Palembang. Hal 67 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
10. Bahwa benar pada tahun 2012 Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni, S.H.,M.Kn) selaku Notaris dan merupakan mitra bank BTN Palembang diminta oleh pihak bank BTN untuk mengecek Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6484 yang dijadikan agunan untuk akad kredit oleh Saksi-1 kepada pihak bank BTN Palembang kemudian Saksi-11 melakukan pengecekan ke kantor BPN Palembang mendapatkan keterangan dari pihak BPN bahwa sertifikat yang Saksi-1 jadikan aguna tersebut tidak terdaftar di BPN dan dinyatakan palsu oleh BPN kemudian dari keterangan pihak BPN tersebut Saksi-11 sampaikan kepada pihak bank BTN bahwa sertifikat tersebut palsu dan tidak terdaftar di BPN sehingga akad kredit yang diajukan oleh Saksi-1 ditolak oleh bank BTN. 11. Bahwa benar berdasarkan keterangan Saksi-8 (Sdr. Khairudin, M.S.S.H.) dalam persidangan menyatakan bahwa Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6484 yang diterbitkan oleh pihak kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) kota Palembang tidak sesuai ketentuan dari kantor BPN Palembang antara lain : a. Bahwa surat keputusan notaris tidak dibenarkan untuk diisi di kolom tersebut yang dibenarkan hanya surat keputusan dari Kepala kantor BPN kota Palembang, Kepala wilayah BPN Sumatera Selatan dan Kepala BPN Republik Indonesia sesuai PP No. 24 tentang pendaftaran tanah, pada saat itu Drs. H.M. Hikmad, M.H. pada tahun 2011 masih menjabat Kepala kantor Pertahanan Palembang, namun untuk tanda tangannya diragukan atau tidak benar atau dipalsukan. b. Bahwa ada kejanggalan pada halaman 5 (lima) kejanggalannya adalah bahwa pada tahun 2010 Sdr. Amrozi, S.H. sudah tidak menjadi petugas ukur dan pada tahun 2012 yang bersangkutan sudah meninggal dunia dan pada halaman 6 (enam) gambar atau hasil ukur meragukan, kemudian pada halaman 8 (delapan) pada hal lain-lain harus diisi dengan kata-kata “Surat ukur ini adalah kutipan dari peta bidang nomor berapa” namun dalam sertifikat tersebut masih kosong atau tidak diisi, kemudian tandatangan disurat ukur atas nama Drs. H.H. Hikmad, M.H. meragukan atau tidak benar dan kesimpulan Saksi-8 sebagai ahli bahwa sertifikat tersebut adalah meragukan dan tidak benar dan akan Saksi-8 keluarkan Surat Keterangan tentang sertifikat tersebut dan keterangan pemilik atas tanah yang ada dalam sertifikat tersebut. c. Bahwa cara membuat sertifikat adalah datang ke kantor BPN untuk mengambil blanko yang terdiri dari blanko permohonan pengukuran dengna disertai surat blanko Sporadik, surat keterangan tidak bersengketa, blangko pemasangan tanda batas dan semua blanko diisi oleh pemilik dan ditandatangani Saksi-Saksi yang berbatasan serta diketahui oleh Rt dan Lurah setelah itu didaftarkan di BPN Palembang, setelah keluar surat tugas untuk pengukuran pemilik tanah menjemput petugas ukur untuk melaksanakan pengukuran tersebut setelah selesai diukur dipetakan maka keluarlah peta bidang, kemudian pemohon wajib mendaftarkan hak untuk mendaftarkan surat pemberian hak, setelah pemberian hak keluar pemilik tanah wajib membayar pajak PBHTB di bank Sumsel Babel setelah itu pemilik tanah wajib menyerahkan surat asli dan tanda lunas PBHTB untuk Hal 68 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
didaftarkan dan untuk mendapatkan sertifikat dan semua proses tersebut paling cepat 70 (tujuh puluh) hari dengan biaya kurang lebih Rp. 3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah) di luar pajak dan sesuai zona letak tanah. 12. Bahwa benar kemudian pada pukul 16.00 Wib, pihak bank BTN Palembang menghubungi Saksi-1 dan memberitahukan bahwa Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6484 an. Saksi-2 yang Saksi-1 serahkan kepada pihak bank BTN adalah palsu, sehingga Saksi-1 tidak bisa melakukan akad kredit, kemudian pukul 18.00 Wib Saksi-1 memberitahukan hal tersebut kepada Terdakwa kemudian Terdakwa hanya mengatakan “Waduh kita ditipu oleh teman saya” kemudian setelah Saksi-1 mendengar jawaban Terdakwa tersebut, Saksi-1 tetap meminta pertanggungjawaban Terdakwa dengan mengatakan kepada Terdakwa “Saya tidak mau tahu itu tanggung jawab abang” bahwa Saksi-1 mau menguruskan sertifikat tanah an. Saksi-2 karena Terdakwa menyanggupi untuk menguruskan sertifikat yang asli, namun setelah 6 (enam) bulan barulah diketahui bahwa tanah Saksi-1 tersebut tidak bisa disertifikatkan oleh Terdakwa karena sudah ada sertifikat atas nama Arbain dan ahli warisnya adalah Saksi-7 sehingga Saksi-1 berinisiatif untuk membeli ulang kepada Saksi-7 dan Saksi-1 maupun Saksi-2 sudah banyak dirugikan oleh Terdakwa. 13. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 10 Agustus 2012 sekira pukul 10.00 Wib Saksi-1 bersama Terdakwa dan Saksi-14 (Sdri. Elisa Rachmawati Hatta, S.H.) kuasa hukum dari Saksi-7 mengadakan pertemuan untuk membahas tanah yang sudah Saksi-1 bangun perumahan CV. Sasana Luwes, kemudian terjadi kesepakatan bahwa Saksi-7 bersedia tanah yang sudah dibangun perumahan CV Sasana Luwes dibayar oleh Saksi-1 dengan harga Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) kemudian pada hari Selasa tanggal 29 Januari 2013 sekira pukul 10.00 Wib di kantor Notaris Anwar Junaidi yang berada di Jl. Veteran Palembang dibuatkan akte jual beli oleh Notaris tersebut kemudian baru bisa pemecahan dari sertifikat induk atas nama Saksi-7 kepada nama pembeli yaitu Saksi-2 kemudian baru proses akat kredit di bank BTN dapat berjalan. 14. Bahwa benar sejak Saksi-2 membuat Surat Kuasa Pengurusan Sertifikat tanah kepada Terdakwa dengan biaya Rp. 105.000.000,00 (seratus lima juta rupiah) Terdakwa tidak pernah datang ke kantor Badan Pertanahan Nasional kota Palembang untuk pengurusan sertifikat tanah milik Saksi-2 tersebut, sedangkan biaya pengurusan sertifikat yang diserahkan oleh Terdakwa kepada Sdr. Edi Furkon dan Saksi-12 (Sdr. Muhammad Ali Usman) hanya sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) sehingga Saksi-1 dan Saksi-2 telah dirugikan dan ditipu oleh Terdakwa. 15. Bahwa benar tanggal 23 Mei 2014 Saksi-1 membeli tanah tahap III (tiga) kepada Saksi-7 seluar 10.429 M2 (sepuluh ribu empat ratus dua puluh sembilan meter persegi) dalam pembelian tanah ini Saksi-1 minta tolong dibuatkan Akta Perjanjian Jual Beli oleh Saksi-11 di kantor Notaris Saksi-11 Jl. Letnan Simanjuntak No. 885 Kel. Pahlawan Kec. Kemuning Palembang namun dalam Akta tersebut Saksi-1 meminjam nama Terdakwa sebagai pihak pembeli karena Saksi-1 khawatir di lokasi perumahan CV. Sasana Luwes sering terjadi masalah keamanan, sedangkan pembayaran dilakukan oleh Saksi-1 dengan menggunakan Billyet Giro an. Saksi-2 atau uang kontan dari Saksi-1 dengan cara meminta tolong kepada Terdakwa untuk membayarkannya kepada Saksi-8, yang pertama Hal 69 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) uang tersebut diserahkan oleh Saksi-2 kepada Terdakwa di belakang Pos Provost Bekangdam II/Swj pada saat menyerahkan uang tersebut Saksi-1 bersama Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 sedangkan pada saat itu Terdakwa sendirian namun pada saat Saksi-1 memberikan uang tersebut kepada Terdakwa tidak dilampiri bukti penyerahan uang atau kwitansi tanda terima. 16. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 30 Mei 2014 sekira pukul 11.00 Wib Saksi-1 kembali melakukan pembayaran tanah sebesar Rp. 477.885.000,00 (empat ratus tujuh puluh tujuh delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) kepada Saksi-7, namun untuk pembayaran kepada Saksi-7 tersebut, Saksi-1 meminta tolong kepada Terdakwa untuk menyerahkan uang tersebut kepada Saksi-7, dan Saksi-1 menyerahkan uang Rp. 477.885.000,00 (empat ratus tujuh puluh tujuh delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) kepada Terdakwa di kantor pemasaran CV. Sasana Luwes dan pada saat itu disaksikan oleh Saksi-3, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Sdr. Tomi sedangkan pada saat itu Terdakwa datang sendirian, kemudian pada saat Saksi menyerahkan uang tersebut tidak disertai bukti penerimaan uang. 17. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 1 Mei 2015 sekira pukul 09.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-1 melalui handphone dan menyuruh Saksi-1 untuk datang ke rumah Terdakwa di Sematang Borang Palembang lalu Saksi-1 menemui Terdakwa dirumahnya, setelah bertemu Terdakwa meminta uang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) namun ditolak oleh Saksi-1 karena Saksi-1 tanggal 23 Mei 2014 sudah menyerahkan uang kepada Terdakwa Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) untuk pelunasan pembayaran tanah tahap III kepada Saksi-7, namun uang tersebut sudah habis terpakai oleh Terdakwa setelah itu Saksi-1 pulang, sekira pukul 15.00 Wib, Saksi-7 memberitahukan kepada Saksi-1 melalui handphone bahwa pembayaran tanah ditahap III kurang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) kemudian Saksi-1 menjelaskan kepada Saksi-7 bahwa sebenarnya uang tersebut sudah Saksi-1 bayarkan semuanya, namun oleh Terdakwa uang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) telah dipakai oleh Terdakwa untuk keperluan orangtuanya meninggal di Medan namun penggunaan uang tersebut tanpa seijin dari Saksi-1 maupun Saksi-2. 18. Bahwa benar pada tanggal 4 Mei 2015 di Jalan Sunarna Saksi berpapasan dengan Terdakwa dan Saksi diajak oleh Terdakwa kerumahnya tapi Saksi tidak mau, waktu itu Terdakwa memegang senjata jenis pistol, Terdakwa bilang “Kenapa pak Bahrin takut sama saya, bilang sama pak Bahrin selesaikan pembayaran tanah itu jika tidak saya habisi” saat itu Terdakwa juga bilang “Kamu tidak usah jual rumah lagi semuanya milik saya dan bilang sampa pak Bahrin bawa sini sertifikat yang belum laku semua ini milik saya, hari ini juga jangan tidak disampaikan”.
19. Bahwa benar pada saat Saksi-1 berada di rumah didatangi oleh Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) dan menyampaikan pesan dari Terdakwa kepada Saksi-1 “Bahwa Saksi-1 sudah menggelapkan uang milik Terdakwa sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)” dan menurut keterangan dari Saksi-13 bahwa Terdakwa “Akan menghabisi dan membunuh Saksi-1” mendengar keterangan pengancaman tersebut maka sekira pukul 13.00 Wib Saksi-1 mendatangi Terdakwa dirumahnya stelah bertemu Saksi-1 langsung mengatakan “Bang, abang gak usah ngancam, gak usah fitnah saya Hal 70 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
menggelapkan uang abang dua milyar, karena abang tidak ada modal, kalau abang tidak puas ambillah semua sertifikat ini”. 20. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 4 Mei 2015 sekira pukul 09.00 Wib, Terdakwa melalui Sdr. Tomi, Saksi-4, Saksi-5 melarang Saksi-1 untuk menjual perumahan tahap III (tiga), selain itu Terdakwa memblokir/melarang Notaris Saksi-9 (Sdr. M. Zaini, S.H.) untuk akat kredit dan mengambil 8 (delapan) sertifikat milik Saksi-1 yang masih berada di Notaris Saksi-9 dengan perincian tahap I (satu) sebanyak 3 (tiga) buah sertifikat atas nama Saksi-1 dan 5 (lima) sertifikat tanah tahap III (tiga) atas nama Saksi-7. 21. Bahwa benar uang milik Saksi-1 sebagai pelunasan pembayaran tanah sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) seharusnya dibayarkan kepada Saksi-7, namun uang tersebut tidak dibayarkan, tetapi dipakai oleh Terdakwa untuk keperluan pribadi tanpa seijin Saksi-1 maupun Saksi-2 sehingga Saksi-1 selalu ditelpon oleh Saksi-7 untuk meminta kekurangan uang pembayaran tanah, dan Saksi-1 sangat dirugikan. 22. Bahwa benar setelah adanya kekurangan pembayaran tanah seluas 10.429 M2 (sepuluh ribu empat ratus dua puluh sembilan meter persegi) dengan kesepakatan harga sebesar Rp. 677.885.000,00 (enam ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) Saksi-1 dan Saksi-7 pernah meminta kepada Saksi-11 untuk membatalkan perjanjian jual beli tanah tersebut namun oleh Saksi-11 perjanjian tidak bisa dibatalkan secara sepihak dan harus kedua belah pihak datang untuk membatalkan, kecuali salah satu pihak tidak mau hadir maka diberikan somasi terlebih dahulu baru bisa dibatalkan secara sepihak, namun karena Terdakwa tidak mau hadir di kantor notaris Saksi-11 maka pembatalan PJB tersebut belum bisa dilakukan. 23. Bahwa benar setelah Saksi-1 tidak memenuhi permintaan Terdakwa untuk membayar kekurangan pembelian tanah sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) Terdakwa selalu mengancam Saksi-1 melalui telpon dan sms, atau melalui pesan kepada Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-13 dengan mengatakan “Akan menghabisi Bahrin” dan meminta sertifikat-sertifikat rumah yang belum laku terjual, sehingga Saksi-1 merasa terancam jiwanya dan menyerahkan sebanyak 14 (empat belas) buku sertifikat tanah tahap I (satu) atas nama Saksi-1 dan an. Ahli waris Sdr. Arbain yang dikuasakan kepada Saksi-7. 24. Bahwa bemar Saksi-1 tidak pernah memberi perumahan kepada Terdakwa namun ada perumahan Saksi-1 yang diambil dan ditempati oleh Terdakwa berupa rumah tipe 38 sebanyak 3 (tiga) unit yang saat ini ditinggali oleh Terdakwa dan teman-temannya dan Terdakwa juga tidak pernah membeli rumah di perumahan CV. Sasana Luwes, karena DP sebesar Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) yang diserahkan kepada CV. Sasana Luwes uang tersebut sudah diambil kembali oleh Terdakwa namun Terdakwa tetap menempati rumah tersebut sehingga Saksi tidak berani memintanya. 25. Bahwa benar hingga saat ini perumahan yang Saksi-1 bangun masih banyak yang belum terjual karena sebagian surat atau sertifikat masih berada di tangan Terdakwa kemudian apabila ada konsumen yang akan membeli rumah tersebut dihalang-halangi oleh Terdakwa bahkan ada beberapa konsumen yang diusir untuk tidak membeli perumahan Saksi-1 tersebut. Hal 71 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
26. Bahwa benar selama Saksi-1 kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 Saksi-1 sering dimintai uang oleh Terdakwa dan sudah mencapai kurang lebih sebesar Rp. 1.300.000.000,00 (satu milyar tiga ratus juta rupiah) dan Terdakwa juga menggunakan 1 (satu) unit kendaraan Daihatsu Xenia yang dibeli oleh Saksi-1 sebagai kendaraan operasional CV. Sasana Luwes namun telah dijual oleh Terdakwa tanpa seijin Saksi-1, disamping itu keluarga Saksi-1 merasa cemas dan tidak nyaman dengan ancaman yang dilakukan oleh Terdakwa “Akan menghabisi keluarga Saksi-1” sehingga mengakibatkan Saksi-2 mengalami trauma atau depresi akibat ancaman dari Terdakwa. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa terhadap keterbuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan terhadap Terdakwa, Majelis akan membuktikannya sendiri sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan. Terhadap ringannya pemidanaan yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa, Majelis akan mempertimbangkannya sendiri. Demikian pula terhadap status barang bukti Majelis juga akan mempertimbangkan lebih lanjut sebagaimana yang tertuang dalam putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa selanjutya Majelis Hakim akan menanggapi pembelaan yang dikemukakan oleh Penasihat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa terhadap keterangan para Saksi di Analisa Fakta poin 1) sampai dengan poin 7) dan fakta-fakta dipersidangan Majelis Hakim akan mengemukakan pendapatnya sendiri berdasarkan segala fakta yang telah ditemukan selama proses persidangan. 2. Bahwa terhadap pembuktian unsur-unsur di Analisa Yuridis Pasal 378 KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, 372 KUHP dan 368 ayat (1) KUHP sebagaimana dakwaan Oditur Militer, Majelis Hakim akan membuktikannya sendiri berdasarkan fakta-fakta dipersidangan. 3. Permohonan Penasihat Hukum kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini : membebaskan Terdakwa dari segala tuntutan maupun dakwaan Oditur Militer, mengembalikan nama baik Terdakwa dan mengembalikan hak-hak Terdakwa sebagaimana semula, namun apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya, terhadap permohonan Majelis Hakim tidak akan menanggapinya secara khusus dan akan disampaikan bersamaan dengan pembuktian unsur dan akan tertuang dalam amar putusannya lebih lanjut.
Menimbang
:
Bahwa Replik yang diajukan oleh Oditur Militer pada pokoknya tetap pada pendirian semula sebagaimana dalam tuntutannya, maka Majelis Hakim tidak perlu menanggapi lagi.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Oditur Militer tidak mengajukan Replik maka Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan Duplik.
Hal 72 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Menimbang
:
Bahwa tindak pidana yang di dakwakan oleh Oditur Militer dalam surat dakwaan bentuk komulatif mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Dakwaan kesatu Pasal 378 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur kesatu
: “Barang siapa”.
Unsur kedua
: “Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri”.
Unsur ketiga
: “Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum”.
Unsur keempat : “Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang”. Dakwaan kedua Pasal 372 KUHP mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur kesatu
: “Barang siapa”.
Unsur kedua
: “Dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu”.
Unsur ketiga
: “Yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain tetapi yang ada dalam kekuasaanya bukan karena kejahatan”.
Dakwaan ketiga Pasal 368 ayat (1) KUHP mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur pertama : “Barang siapa”.
Menimbang
:
Unsur kedua
: “Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum”.
Unsur ketiga
: “Memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk memberikan barangsesuatu,yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, atau supaya memeberi hutang maupun menghapuskan piutang”.
Bahwa oleh karena dakwaan Oditur Militer disusun dalam bentuk komulatif maka Majelis Hakim akan membuktikan satu persatu dengan terlebih dahulu membuktikan dakwaan kesatu Pasal 378 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur kesatu
: “Barang siapa”.
Unsur kedua
: “Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri”.
Unsur ketiga
: “Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum”.
Unsur keempat : Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk Hal 73 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur-unsur tersebut, mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
Majelis
Hakim
Unsur kesatu : “Barang siapa”. Yang dimaksud dengan Barangsiapa menurut Undangundang adalah setiap orang atau siapa saja yang mampu bertanggung jawab yang tunduk kepada Hukum pidana Indonesia dan setiap orang yang tunduk pada kekuasaan Badan Peradilan Militer. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta di persidangan dari keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan adanya alat bukti yang diajukan dipersidangan dapat diuangkapkan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa prajurit TNI AD melalui pendidikan Secaba Milsuk 1989 di Pusdik Arhanud Karang Ploso Malang setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan dilanjutkan dengan kejuruan di Pusdik Arhanud Karang Ploso Malang, setelah lulus ditugaskan di Yon Arhanudse II Kodam I/BB pada tahun 1996 di pindah ke Kodim 0201/BS Medan pada tahun 2000 mengikuti pendidikan Secapa AD di Bandung setelah lulus dilantik dengan pangkat Letda Cba setelah itu mengikuti Susarcab pada tahun 2001 di Pusdik Bekang di Bandung, setelah lulus ditempatkan Denbekang 0422 Jambi kemudian mengikuti Suspabangpers, pada tahun 2006 mengikuti Suspa Kaporlap di Pusdik Bekang Bandung, pada tahun 2009 dipindah tugaskan di Bekangdam II/Swj sampai dengan tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Kapten Cba. 2. Bahwa benar Terdakwa sebagai anggota TNI-AD dan sebagai warga negara RI yang tunduk kepada perundang-undangan yang berlaku di negara RI. 3. Bahwa benar sesuai Keppera dari Pangdam II/Swj selaku Papera Nomor : Kep/148/XII/2015 tanggal 31 Desember 2015 dan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/06/I/2016 tanggal 22 Januari 2016 yang diajukan sebagai Terdakwa dalam perkara ini adalah Kapten Cba Banua Hutagaol NRP. 636483 dan Terdakwa lah orangnya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa, unsur kesatu “Barang siapa” telah terpenuhi. Unsur Kedua : “Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri”. Bahwa yang dimaksud dengan bersama-sama adalah pelaku tindak pidana lebih dari satu dan diantara para pelaku terdapat kerja sama secara sadar dan langsung, sedangkan diantara para pelaku terdapat saling pengertian dan saling mengetahui perbuatan pelaku lain, begitu pula secara langsung yaitu sesuatu tindak pidana yang terjadi adalah perwujudan langsung yaitu sesuatu tindak pidana yang terjadi adalah perwujudan langsung dari perbuatan pelaku. Bahwa yang dimaksud dengan secara sendiri-sendiri adalah pelaku dari suatu tindak pidana lebih dari satu orang dan diantara para pelaku terdapat kerja sama secar sadar tetapi bukan Hal 74 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
merupakan perwujudan dari perbuatan langsung dari perbuatan para pelaku. Bahwa dalam unsur penyertaan atau turut serta melakukan tindak pidana sebagaimana diatur pada Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP haruslah memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut : a) Adanya 2 orang atau lebih yang melakukan suatu tindak pidana secara bersama-sama atau sendiri-sendiri. b) Kesemua orang-orang tersebut adalah orang-orang yang mampu bertanggung jawab secara hukum atas perbuatan mereka. c) Adanya kerja sama yang nyata dalam suatu perbuatan tersebut. d) kerjasama yang dilakukan tersebut adalah kerjasama secara jasmaniah dalam mewujudkan suatu tindak apidana. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta di persidangan dari keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan adanya alat bukti yang diajukan dipersidangan dapat diuangkapkan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 20 Juli 2012 sekira pukul 10.00 Wib datang Terdakwa ke perumahan CV. Sasana Luwes di Jln. Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang pada saat bertemu Saksi-1 bercerita dengan Terdakwa tentang permasalahan yang Saksi-1 alami dengan Saksi-7 setelah Saksi-1 menyampaikan permasalahan tersebut kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa mengatakan “Sini SPH yang dari Darto akan saya terbitkan sertifikat, Pak Bahrain siapkan uang” kemudian karena Saksi-1 percaya sehingga Saksi-1 menuruti ajakan dari Terdakwa tersebut dan menanyakan tentang biaya yang dibutuhkan kemudian Terdakwa menyampaikan bahwa dana yang dibutuhkan Rp. 105.000.000,00 (seratus lima juta rupiah). 2. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 21 Juli 2012 sekira pukul 16.00 Wib di rumah Terdakwa di perumahan Sasana Luwes di Jln. Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang Saksi menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) beserta 1 (satu) lembar surat tanah berupa SPH atas nama Sdr. Darto yang diminta oleh Terdakwa dengan alasan surat tersebut untuk persyaratan didalam pengurusan sertifikat, kemudian Saksi berjanji kepada Terdakwa akan melunasi kekurangannya sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) pada saat sertifikatnya selesai/terbit. 3. Bahwa benar kemudian pada hari Rabu tanggal 1 Agustus 2012 sekira pukul 16.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-1 melalui handphone dan mengatakan bahwa sertifikat sudah selesai kemudian Saksi-1 disuruh mengambil sertifikat tersebut dan sekalian membawa sisa uang/pelunasan pengurusan sertifikat sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) ke hotel Rajawali yang berada di Jl. Rajawali Palembang kemudian sekira pukul 21.00 Wib Saksi-1 bersama Saksi-2, Saksi-3 (Sdri. Juwita), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) dan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) datang ke jalan Rajawali Palembang, tepatnya di hotel Rajawali Palembang tepatnya di hotel Rajawali untuk menemui Terdakwa, pada saat bertemu Terdakwa langsung menyerahkan Sertifikat Tanah Hak Milik Nomor 6484 kepada Saksi-1, selanjutnya Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) setelah itu Saksi-1, bersama Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 kembali ke rumah. Hal 75 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
4. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2012 sekira pukul 08.00 Wib, Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 pergi ke Bank BTN yang berada di Jln. Sudirman Palembang untuk melakukan akad kredit di bank tersebut dengan menyerahkan Sertifikat Tanah Hak Milik Nomor 6484 yang diurus oleh Terdakwa kepada pihak bank BTN Palembang. 5. Bahwa benar pada tahun 2012 Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni, S.H.,M.Kn) selaku Notaris dan merupakan mitra bank BTN Palembang diminta oleh pihak bank BTN untuk mengecek Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6484 yang dijadikan agunan untuk akad kredit oleh Saksi-1 kepada pihak bank BTN Palembang kemudian Saksi-11 melakukan pengecekan ke kantor BPN Palembang mendapatkan keterangan dari pihak BPN bahwa sertifikat yang Saksi-1 jadikan aguna tersebut tidak terdaftar di BPN dan dinyatakan palsu oleh BPN kemudian dari keterangan pihak BPN tersebut Saksi-11 sampaikan kepada pihak bank BTN bahwa sertifikat tersebut palsu dan tidak terdaftar di BPN sehingga akad kredit yang diajukan oleh Saksi-1 ditolak oleh bank BTN. 6. Bahwa benar Terdakwa membuat Sertifikat Hak Milik Nomor : 6484 an. Saksi-1 bersama-sama dengan Sdr. Edi Furqon dan Saksi-12 yang dikeluarkan oleh kantor Badan Pertanahan Nasional kota Palembang dan setelah diteliti oleh Saksi-8 serta berdasarkan surat keterangan dari Kepala kantor BPN kota Palembang Nomor : 1220/-16.7/IX/2015 tanggal 1 September 2015 tentang keterangan sertifikat Nomor : 6484 an. Saksi-1 adalah palsu. Dengan demikian maka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri” telah terpenuhi secara sah dan meyakinkan. Unsur ketiga :
“Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum”.
Kata dengan maksud berupa pengganti kata dengan sengaja yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan dari si pelaku. Yang dimaksud dengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Bahwa seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaja itu harus menghendaki serta menginsyafi tindakan tersebut dan/atau akibatnya. Bahwa dengan maksud disini memperlihatkan adanya kehendak dari si pelaku/Terdakwa untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dan di lain pihak memperlihatkan kesadaran si pelaku/Terdakwa. Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan Saksi-2 (Sdri. Komariah) pada tahun 2012 di perumahan Sasana Luwes di Jln. Sunarna Kel. Sukamulyo Kec. Sematang Borang pada saat itu Terdakwa tidak ada yang mengenalkannya, saat itu Terdakwa datang ke lokasi tersebut bersama Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga, S.H.) dengan maksud akan membeli rumah yang berada di perumahan Sasana Luwes, Terdakwa pada saat itu membeli 1 (satu) unit rumah type 36 dengan menyerahkan DP sebesar Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) dan untuk sisanya Terdakwa tidak mengetahuinya karena yang membeli adalah isteri Terdakwa dan Terdakwa kenal dengan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) pada tahun 2013 sedangkan yang Hal 76 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
mengenalkan adalah Sdr. Ali Purwo terjadinya perkenalan tersebut dikediaman Saksi-7 yang beralamat di Kel. 20 Ilir Sekip Bendung No. 983 Kec. 8 Ilir Palembang. 2. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 1 Agustus 2011 pada waktu Saksi-1 membeli sebidang tanah kepada Sdr. Darto dengan luas 10.000 M2 (sepuluh ribu meter persegi) yang berlokasi di Jln. Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang dengan harga Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) namun baru Saksi-1 beri DP sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) kemudian Sdr. Darto memberikan surat tanah tersebut berupa SPH atas tanah tersebut dan perjanjian Saksi-1 dengan Sdr. Darto pelunasannya setelah sertifikat tanah tersebut terbit, karena pada saat itu Sdr. Darto sedang butuh dana untuk menikahkan anaknya. 3. Bahwa benar setelah Saksi-1 memberikan DP pembelian tanah kepada Sdr. Darto kemudian di atas tanah tersebut langsung Saksi-1 bangun perumahan dengan tipe 36 dan tipe 45 dengan menggunakan nama CV. Sasana Luwes milik Saksi-1 pada saat sudah terbangun 25 (dua puluh lima) unit datang pemilik tanah yang sebenarnya yaitu Saksi-7 dengan memberitahukan sertifikat tanah tersebut, sehingga antara Saksi-1 dengan Saksi-7 sempat ada perdebatan tentang tanah tersebut, Saksi-1 menggunakan dasar SPH yang dari Sdr. Darto sedangkan Saksi-7 menggunakan dasar sertifikat yang dimilikinya, namun pada saat diadakan mediasi dan Sdr. Darto dipanggil untuk hadir namun tidak datang ternyata Sdr. Darto sudah melarikan diri. 4. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 20 Juli 2012 sekira pukul 10.00 Wib datang Terdakwa ke perumahan CV. Sasana Luwes di Jln. Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang pada saat bertemu Saksi-1 bercerita dengan Terdakwa tentang permasalahan yang Saksi-1 alami dengan Saksi-7 setelah Saksi-1 menyampaikan permasalahan tersebut kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa mengatakan “Sini SPH yang dari Darto akan saya terbitkan sertifikat, Pak Bahrain siapkan uang” kemudian karena Saksi-1 percaya sehingga Saksi-1 menuruti ajakan dari Terdakwa tersebut dan menanyakan tentang biaya yang dibutuhkan kemudian Terdakwa menyampaikan bahwa dana yang dibutuhkan Rp. 105.000.000,00 (seratus lima juta rupiah). 5. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 21 Juli 2012 sekira pukul 16.00 Wib di rumah Terdakwa di perumahan Sasana Luwes di Jln. Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang Saksi menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) beserta 1 (satu) lembar surat tanah berupa SPH atas nama Sdr. Darto yang diminta oleh Terdakwa dengan alasan surat tersebut untuk persyaratan didalam pengurusan sertifikat, kemudian Saksi berjanji kepada Terdakwa akan melunasi kekurangannya sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) pada saat sertifikatnya selesai/terbit. 6. Bahwa benar kemudian pada hari Rabu tanggal 1 Agustus 2012 sekira pukul 16.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-1 melalui handphone dan mengatakan bahwa sertifikat sudah selesai kemudian Saksi-1 disuruh mengambil sertifikat tersebut dan sekalian membawa sisa uang/pelunasan pengurusan sertifikat sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) ke hotel Rajawali yang berada di Jl. Rajawali Palembang kemudian sekira pukul 21.00 Wib Saksi-1 bersama Saksi-2, Saksi-3 (Sdri. Juwita), Saksi-4 (Sdr. Hal 77 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Feriansyah) dan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) datang ke jalan Rajawali Palembang, tepatnya di hotel Rajawali Palembang tepatnya di hotel Rajawali untuk menemui Terdakwa, pada saat bertemu Terdakwa langsung menyerahkan Sertifikat Tanah Hak Milik Nomor 6484 kepada Saksi-1, selanjutnya Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) setelah itu Saksi-1, bersama Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 kembali ke rumah. 7. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2012 sekira pukul 08.00 Wib, Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 pergi ke Bank BTN yang berada di Jln. Sudirman Palembang untuk melakukan akad kredit di bank tersebut dengan menyerahkan Sertifikat Tanah Hak Milik Nomor 6484 yang diurus oleh Terdakwa kepada pihak bank BTN Palembang. 8. Bahwa benar pada tahun 2012 Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni, S.H.,M.Kn) selaku Notaris dan merupakan mitra bank BTN Palembang diminta oleh pihak bank BTN untuk mengecek Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6484 yang dijadikan agunan untuk akad kredit oleh Saksi-1 kepada pihak bank BTN Palembang kemudian Saksi-11 melakukan pengecekan ke kantor BPN Palembang mendapatkan keterangan dari pihak BPN bahwa sertifikat yang Saksi-1 jadikan aguna tersebut tidak terdaftar di BPN dan dinyatakan palsu oleh BPN kemudian dari keterangan pihak BPN tersebut Saksi-11 sampaikan kepada pihak bank BTN bahwa sertifikat tersebut palsu dan tidak terdaftar di BPN sehingga akad kredit yang diajukan oleh Saksi-1 ditolak oleh bank BTN. 9. Bahwa benar berdasarkan keterangan Saksi-8 (Sdr. Khairudin, M.S.S.H.) dalam persidangan menyatakan bahwa Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6484 yang diterbitkan oleh pihak kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) kota Palembang tidak sesuai ketentuan dari kantor BPN Palembang antara lain : a. Bahwa surat keputusan notaris tidak dibenarkan untuk diisi di kolom tersebut yang dibenarkan hanya surat keputusan dari Kepala kantor BPN kota Palembang, Kepala wilayah BPN Sumatera Selatan dan Kepala BPN Republik Indonesia sesuai PP No. 24 tentang pendaftaran tanah, pada saat itu Drs. H.M. Hikmad, MH pada tahun 2011 masih menjabat Kepala kantor Pertahanan Palembang, namun untuk tanda tangannya diragukan atau tidak benar atau dipalsukan. b. Bahwa ada kejanggalan pada halaman 5 (lima) kejanggalannya adalah bahwa pada tahun 2010 Sdr. Amrozi, S.H. sudah tidak menjadi petugas ukur dan pada tahun 2012 yang bersangkutan sudah meninggal dunia dan pada halaman 6 (enam) gambar atau hasil ukur meragukan, kemudian pada halaman 8 (delapan) pada hal lain-lain harus diisi dengan kata-kata “Surat ukur ini adalah kutipan dari peta bidang nomor berapa” namun dalam sertifikat tersebut masih kosong atau tidak diisi, kemudian tandatangan disurat ukur atas nama Drs. H.H. Hikmad, MH meragukan atau tidak benar dan kesimpulan Saksi-8 sebagai ahli bahwa sertifikat tersebut adalah meragukan dan tidak benar dan akan Saksi-8 keluarkan Surat Keterangan tentang sertifikat tersebut dan keterangan pemilik atas tanah yang ada dalam sertifikat tersebut. c. Bahwa cara membuat sertifikat adalah datang ke kantor BPN untuk mengambil blanko yang terdiri dari blanko Hal 78 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
permohonan pengukuran dengna disertai surat blanko Sporadik, surat keterangan tidak bersengketa, blangko pemasangan tanda batas dan semua blanko diisi oleh pemilik dan ditandatangani Saksi-Saksi yang berbatasan serta diketahui oleh Rt dan Lurah setelah itu didaftarkan di BPN Palembang, setelah keluar surat tugas untuk pengukuran pemilik tanah menjemput petugas ukur untuk melaksanakan pengukuran tersebut setelah selesai diukur dipetakan maka keluarlah peta bidang, kemudian pemohon wajib mendaftarkan hak untuk mendaftarkan surat pemberian hak, setelah pemberian hak keluar pemilik tanah wajib membayar pajak PBHTB di bank Sumsel Babel setelah itu pemilik tanah wajib menyerahkan surat asli dan tanda lunas PBHTB untuk didaftarkan dan untuk mendapatkan sertifikat dan semua proses tersebut paling cepat 70 (tujuh puluh) hari dengan biaya kurang lebih Rp. 3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah) diluar pajak dan sesuai zona letak tanah. 10. Bahwa benar kemudian pada pukul 16.00 Wib, pihak bank BTN Palembang menghubungi Saksi-1 dan memberitahukan bahwa Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6484 an. Saksi-2 yang Saksi-1 serahkan kepada pihak bank BTN adalah palsu, sehingga Saksi-1 tidak bisa melakukan akad kredit, kemudian pukul 18.00 Wib Saksi-1 memberitahukan hal tersebut kepada Terdakwa kemudian Terdakwa hanya mengatakan “Waduh kita ditipu oleh teman saya” kemudian setelah Saksi-1 mendengar jawaban Terdakwa tersebut, Saksi-1 tetap meminta pertanggungjawaban Terdakwa dengan mengatakan kepada Terdakwa “Saya tidak mau tahu itu tanggung jawab abang” bahwa Saksi-1 mau menguruskan sertifikat tanah an. Saksi-2 karena Terdakwa menyanggupi untuk menguruskan sertifikat yang asli, namun setelah 6 (enam) bulan barulah diketahui bahwa tanah Saksi-1 tersebut tidak bisa disertifikatkan oleh Terdakwa karena sudah ada sertifikat atas nama Arbain dan ahli warisnya adalah Saksi-7 sehingga Saksi-1 berinisiatif untuk membeli ulang kepada Saksi-7 dan Saksi-1 maupun Saksi-2 sudah banyak dirugikan oleh Terdakwa. 11. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 10 Agustus 2012 sekira pukul 10.00 Wib Saksi-1 bersama Terdakwa dan Saksi-14 (Sdri. Elisa Rachmawati Hatta, S.H.) kuasa hukum dari Saksi-7 mengadakan pertemuan untuk membahas tanah yang sudah Saksi-1 bangun perumahan CV. Sasana Luwes, kemudian terjadi kesepakatan bahwa Saksi-7 bersedia tanah yang sudah dibangun perumahan CV Sasana Luwes dibayar oleh Saksi-1 dengan harga Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) kemudian pada hari Selasa tanggal 29 Januari 2013 sekira pukul 10.00 Wib di kantor Notaris Anwar Junaidi yang berada di Jl. Veteran Palembang dibuatkan akte jual beli oleh Notaris tersebut kemudian baru bisa pemecahan dari sertifikat induk atas nama Saksi-7 kepada nama pembeli yaitu Saksi-2 kemudian baru proses akat kredit di bank BTN dapat berjalan. 12. Bahwa benar sejak Saksi-2 membuat Surat Kuasa Pengurusan Sertifikat tanah kepada Terdakwa dengan biaya Rp. 105.000.000,00 (seratus lima juta rupiah) Terdakwa tidak pernah datang ke kantor Badan Pertanahan Nasional kota Palembang untuk pengurusan sertifikat tanah milik Saksi-2 tersebut, sedangkan biaya pengurusan sertifikat yang diserahkan oleh Terdakwa kepada Sdr. Edi Furkon dan Saksi-12 (Sdr. Muhammad Ali Usman) hanya sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) sehingga Saksi-1 dan Saksi-2 telah dirugikan dan ditipu oleh Terdakwa. Hal 79 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur ketiga “Dengan maksud menguntungkan orang lain secara melawan hukum” telah terpenuhi. Unsur keempat
: “Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang”.
Yang dimaksud dengan nama palsu adalah suatu tindakan yang menggunakan nama lain di luar nama sebenarnya dari pelaku. Sedangkan martabat palsu maksudnya jabatan atau kedudukan yang lain di luar jabatan atau kedudukan si pelaku. Yang dimaksud dengan tipu muslihat adalah suatu tindakan yang dapat disaksikan oleh orang lain baik disertai maupun tidak disertai dengan suatu ucapan yang nyata dengan tindakan itu si pelaku menimbulkan suatu kepercayaan akan sesuatu atau penghargaan bagi orang lain padahal ia sadari bahwa itu tidak ada. Yang dimaksud dengan rangkaian kebohongan adalah beberapa keterangan yang saling mengisi seakan-akan benar isi keterangan itu, padahal tidak lain dari pada kebohongan tetap orang akan berkesimpulan dari keterkaitan satu sama lainnya sebagai suatu yang benar. Yang dimaksud dengan menggerakkan (Bewegen) adalah bergeraknya hati nurani si korban yang mau me-lakukan suatu tindakan perbuatan dalam hal ini tiada permintaan dengan tekanan kendati menghadapi suatu sikap ragu-ragu atau penolakan dari si korban, bahkan dalam prakteknya mungkin lebih cenderung merupakan suatu rayuan dengan demikian si korban melakukan suatu perbuatan yang sebenarnya justru merugikan diri sendiri tanpa paksaan. Yang dimaksud dengan menyerahkan barang sesuatu kepadanya adalah bahwa penyerahan itu terjadi secara langsung atau tidak langsung, yang dimaksud dengan barang di sini adalah barang pada umumnya yaitu barang yang mempunyai nilai ekonomis (dalam hal ini uang). Menimbang
:
Bahwa unsur ini mengandung alternatif maka cukup salah satu unsur yang terbukti, maka unsur tersebut telah terbukti, namun hal ini tergantung pada kasusistis (kasus perkasus) dalam satu kasus hanya satu alternatif yang terbukti tapi tidak kemungkinan dalam kasus yang lain lebih dari satu alternatif yang terbukti. Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 20 Juli 2012 sekira pukul 10.00 Wib datang Terdakwa ke perumahan CV. Sasana Luwes di Jln. Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang pada saat bertemu Saksi-1 bercerita dengan Terdakwa tentang permasalahan yang Saksi-1 alami dengan Saksi-7 setelah Saksi-1 menyampaikan permasalahan tersebut kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa mengatakan “Sini SPH yang dari Darto akan saya terbitkan sertifikat, Pak Bahrain siapkan uang” kemudian karena Saksi-1 percaya sehingga Saksi-1 menuruti ajakan Hal 80 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
dari Terdakwa tersebut dan menanyakan tentang biaya yang dibutuhkan kemudian Terdakwa menyampaikan bahwa dana yang dibutuhkan Rp. 105.000.000,00 (seratus lima juta rupiah). 2. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 21 Juli 2012 sekira pukul 16.00 Wib di rumah Terdakwa di perumahan Sasana Luwes di Jln. Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang Saksi menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) beserta 1 (satu) lembar surat tanah berupa SPH atas nama Sdr. Darto yang diminta oleh Terdakwa dengan alasan surat tersebut untuk persyaratan didalam pengurusan sertifikat, kemudian Saksi berjanji kepada Terdakwa akan melunasi kekurangannya sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) pada saat sertifikatnya selesai/terbit. 3. Bahwa benar kemudian pada hari Rabu tanggal 1 Agustus 2012 sekira pukul 16.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-1 melalui handphone dan mengatakan bahwa sertifikat sudah selesai kemudian Saksi-1 disuruh mengambil sertifikat tersebut dan sekalian membawa sisa uang/pelunasan pengurusan sertifikat sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) ke hotel Rajawali yang berada di Jl. Rajawali Palembang kemudian sekira pukul 21.00 Wib Saksi-1 bersama Saksi-2, Saksi-3 (Sdri. Juwita), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) dan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) datang ke jalan Rajawali Palembang, tepatnya di hotel Rajawali Palembang tepatnya di hotel Rajawali untuk menemui Terdakwa, pada saat bertemu Terdakwa langsung menyerahkan Sertifikat Tanah Hak Milik Nomor 6484 kepada Saksi-1, selanjutnya Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) setelah itu Saksi-1, bersama Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 kembali ke rumah. 4. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2012 sekira pukul 08.00 Wib, Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 pergi ke Bank BTN yang berada di Jln. Sudirman Palembang untuk melakukan akad kredit di bank tersebut dengan menyerahkan Sertifikat Tanah Hak Milik Nomor 6484 yang diurus oleh Terdakwa kepada pihak bank BTN Palembang. 5. Bahwa benar pada tahun 2012 Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni, S.H.,M.Kn) selaku Notaris dan merupakan mitra bank BTN Palembang diminta oleh pihak bank BTN untuk mengecek Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6484 yang dijadikan agunan untuk akad kredit oleh Saksi-1 kepada pihak bank BTN Palembang kemudian Saksi-11 melakukan pengecekan ke kantor BPN Palembang mendapatkan keterangan dari pihak BPN bahwa sertifikat yang Saksi-1 jadikan aguna tersebut tidak terdaftar di BPN dan dinyatakan palsu oleh BPN kemudian dari keterangan pihak BPN tersebut Saksi-11 sampaikan kepada pihak bank BTN bahwa sertifikat tersebut palsu dan tidak terdaftar di BPN sehingga akad kredit yang diajukan oleh Saksi-1 ditolak oleh bank BTN. 6. Bahwa benar berdasarkan keterangan Saksi-8 (Sdr. Khairudin, M.S.S.H.) dalam persidangan menyatakan bahwa Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6484 yang diterbitkan oleh pihak kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) kota Palembang tidak sesuai ketentuan dari kantor BPN Palembang antara lain : a. Bahwa surat keputusan notaris tidak dibenarkan untuk diisi di kolom tersebut yang dibenarkan hanya surat keputusan dari Kepala kantor BPN kota Palembang, Kepala wilayah BPN Sumatera Selatan dan Kepala BPN Republik Hal 81 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Indonesia sesuai PP No. 24 tentang pendaftaran tanah, pada saat itu Drs. H.M. Hikmad, MH pada tahun 2011 masih menjabat Kepala kantor Pertahanan Palembang, namun untuk tanda tangannya diragukan atau tidak benar atau dipalsukan. b. Bahwa ada kejanggalan pada halaman 5 (lima) kejanggalannya adalah bahwa pada tahun 2010 Sdr. Amrozi, S.H. sudah tidak menjadi petugas ukur dan pada tahun 2012 yang bersangkutan sudah meninggal dunia dan pada halaman 6 (enam) gambar atau hasil ukur meragukan, kemudian pada halaman 8 (delapan) pada hal lain-lain harus diisi dengan kata-kata “Surat ukur ini adalah kutipan dari peta bidang nomor berapa” namun dalam sertifikat tersebut masih kosong atau tidak diisi, kemudian tandatangan disurat ukur atas nama Drs. H.H. Hikmad, MH meragukan atau tidak benar dan kesimpulan Saksi-8 sebagai ahli bahwa sertifikat tersebut adalah meragukan dan tidak benar dan akan Saksi-8 keluarkan Surat Keterangan tentang sertifikat tersebut dan keterangan pemilik atas tanah yang ada dalam sertifikat tersebut. c. Bahwa cara membuat sertifikat adalah datang ke kantor BPN untuk mengambil blanko yang terdiri dari blanko permohonan pengukuran dengna disertai surat blanko Sporadik, surat keterangan tidak bersengketa, blangko pemasangan tanda batas dan semua blanko diisi oleh pemilik dan ditandatangani Saksi-Saksi yang berbatasan serta diketahui oleh Rt dan Lurah setelah itu didaftarkan di BPN Palembang, setelah keluar surat tugas untuk pengukuran pemilik tanah menjemput petugas ukur untuk melaksanakan pengukuran tersebut setelah selesai diukur dipetakan maka keluarlah peta bidang, kemudian pemohon wajib mendaftarkan hak untuk mendaftarkan surat pemberian hak, setelah pemberian hak keluar pemilik tanah wajib membayar pajak PBHTB di bank Sumsel Babel setelah itu pemilik tanah wajib menyerahkan surat asli dan tanda lunas PBHTB untuk didaftarkan dan untuk mendapatkan sertifikat dan semua proses tersebut paling cepat 70 (tujuh puluh) hari dengan biaya kurang lebih Rp. 3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah) diluar pajak dan sesuai zona letak tanah. 7. Bahwa benar kemudian pada pukul 16.00 Wib, pihak bank BTN Palembang menghubungi Saksi-1 dan memberitahukan bahwa Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6484 an. Saksi-2 yang Saksi-1 serahkan kepada pihak bank BTN adalah palsu, sehingga Saksi-1 tidak bisa melakukan akad kredit, kemudian pukul 18.00 Wib Saksi-1 memberitahukan hal tersebut kepada Terdakwa kemudian Terdakwa hanya mengatakan “Waduh kita ditipu oleh teman saya” kemudian setelah Saksi-1 mendengar jawaban Terdakwa tersebut, Saksi-1 tetap meminta pertanggungjawaban Terdakwa dengan mengatakan kepada Terdakwa “Saya tidak mau tahu itu tanggung jawab abang” bahwa Saksi-1 mau menguruskan sertifikat tanah an. Saksi-2 karena Terdakwa menyanggupi untuk menguruskan sertifikat yang asli, namun setelah 6 (enam) bulan barulah diketahui bahwa tanah Saksi-1 tersebut tidak bisa disertifikatkan oleh Terdakwa karena sudah ada sertifikat atas nama Arbain dan ahli warisnya adalah Saksi-7 sehingga Saksi-1 berinisiatif untuk membeli ulang kepada Saksi-7 dan Saksi-1 maupun Saksi-2 sudah banyak dirugikan oleh Terdakwa. Hal 82 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
8. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 10 Agustus 2012 sekira pukul 10.00 Wib Saksi-1 bersama Terdakwa dan Saksi-14 (Sdri. Elisa Rachmawati Hatta, S.H.) kuasa hukum dari Saksi-7 mengadakan pertemuan untuk membahas tanah yang sudah Saksi-1 bangun perumahan CV. Sasana Luwes, kemudian terjadi kesepakatan bahwa Saksi-7 bersedia tanah yang sudah dibangun perumahan CV Sasana Luwes dibayar oleh Saksi-1 dengan harga Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) kemudian pada hari Selasa tanggal 29 Januari 2013 sekira pukul 10.00 Wib di kantor Notaris Anwar Junaidi yang berada di Jl. Veteran Palembang dibuatkan akte jual beli oleh Notaris tersebut kemudian baru bisa pemecahan dari sertifikat induk atas nama Saksi-7 kepada nama pembeli yaitu Saksi-2 kemudian baru proses akat kredit di bank BTN dapat berjalan. 9. Bahwa benar sejak Saksi-2 membuat Surat Kuasa Pengurusan Sertifikat tanah kepada Terdakwa dengan biaya Rp. 105.000.000,00 (seratus lima juta rupiah) Terdakwa tidak pernah datang ke kantor Badan Pertanahan Nasional kota Palembang untuk pengurusan sertifikat tanah milik Saksi-2 tersebut, sedangkan biaya pengurusan sertifikat yang diserahkan oleh Terdakwa kepada Sdr. Edi Furkon dan Saksi-12 (Sdr. Muhammad Ali Usman) hanya sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) sehingga Saksi-1 dan Saksi-2 telah dirugikan dan ditipu oleh Terdakwa. 10. Bahwa benar Saksi-1 dan Saksi-2 percaya sama Terdakwa untuk menguruskan sertifikat karena dijanjikan oleh Terdakwa yang sanggup menguruskan sertifikat tanah tersebut dan Saksi-1 dan Saksi-2 percaya kepada Terdakwa karena Terdakwa seorang anggota TNI yang berpangkat perwira. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur keempat “Dengan rangkaian kehohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya”, telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa oleh karena semua unsur dakwaan kesatu Oditur Militer telah terpenuhi, Majelis Hakim berpendapat dakwaan kesatu Oditur Militer telah terbukti secara sah dan menyakinkan.
Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan membuktikan dakwaan kedua Oditur Militer Pasal 372 KUHP, mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
Menimbang
:
Unsur kesatu
: “Barang siapa”.
Unsur kedua
: “Dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu”.
Unsur ketiga
: “Yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain tetapi yang ada dalam kekuasaanya bukan karena kejahatan”.
Bahwa mengenai unsur-unsur tersebut, mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
Majelis
Hakim
Unsur kesatu : “Barang siapa”. Yang dimaksud dengan barang siapa yaitu setiap orang (warga) negara RI yang tunduk kepada undang-undang dan hukum negara RI dan dapat bertanggung jawab atas perbuatannya secara Hukum sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2-5, 7 dan 8 KUHP Hal 83 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
sedangkan menurut pasal 52 KUHPM yang dimaksud barang siapa adalah Setiap orang yang termasuk Yustiabel Peradilan Militer. Berdasarkan keterangan para Saksi dan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa prajurit TNI AD melalui pendidikan Secaba Milsuk 1989 di Pusdik Arhanud Karang Ploso Malang setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan dilanjutkan dengan kejuruan di Pusdik Arhanud Karang Ploso Malang, setelah lulus ditugaskan di Yon Arhanudse II Kodam I/BB pada thaun 1996 di pindah ke Kodim 0201/BS Medan pada tahun 2000 mengikuti pendidikan Secapa AD di Bandung setelah lulus dilantik dengan pangkat Letda Cba setelah itu mengikuti Susarcab pada tahun 2001 di Pusdik Bekang di Bandung, setelah lulus ditempatkan Denbekang 0422 Jambi kemudian mengikuti Suspabangpers, pada tahun 2006 mengikuti Suspa Kaporlap di Pusdik Bekang Bandung, pada tahun 2009 dipindah tugaskan di Bekangdam II/Swj sampai dengan tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Kapten Cba. 2. Bahwa benar Terdakwa sebagai anggota TNI-AD dan sebagai warga negara RI yang tunduk kepada perundang-undangan yang berlaku di negara RI. 3. Bahwa benar sesuai Keppera dari Pangdam II/Swj selaku Papera Nomor : Kep/148/XII/2015 tanggal 31 Desember 2015 dan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/06/I/2016 tanggal 22 Januari 2016 yang diajukan sebagai Terdakwa dalam perkara ini adalah Kapten Cba Banua Hutagaol NRP. 636483 dan Terdakwa lah orangnya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa, unsur kesatu “barang siapa” telah terpenuhi. Unsur kedua
: “Dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu”.
Kata-kata “Dengan sengaja” adalah merupakan bentuk dan (tindakan) si pelaku/Terdakwa dan yang dimaksud dengan “Sengaja” atau “Kesengajaan” adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan berserta akibatnya. Gradasi kesengajaan terdiri dari tiga diantaranya adalah kesengajaan sebagai maksud (Oogmark) yang berarti terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu itu betulbetul sebagai hasil dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari si pelaku /Terdakwa. Yang dimaksud dengan “Melawan hukum”, berarti si petindak telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan kewajiban hukumnya, menyerang kepentingan subjektif seseorang yang dilindungi oleh Undang-undang (dalam hal ini hukum positif Indonesia). Yang dimaksud dengan “Mengaku sebagai milik sendiri” adalah setiap perbuatan penguasaan atas barang atau setiap tindakan yang diwujudkan suatu kehendak untuk melakukan kekuasaan yang nyata atau mutlak atas barang itu sehingga tindakan itu pada umumnya merupakan perbuatan sebagai memiliki barang itu, sedangkan pengertian “Barang“ adalah sesuatu yang mempunyai nilai didalam kehidupan ekonomi dan barang itu seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain.
Hal 84 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Berdasarkan keterangan para Saksi dan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta- fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan Saksi-2 (Sdri. Komariah) pada tahun 2012 di perumahan Sasana Luwes di Jln. Sunarna Kel. Sukamulyo Kec. Sematang Borang pada saat itu Terdakwa tidak ada yang mengenalkannya, saat itu Terdakwa datang ke lokasi tersebut bersama Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga, S.H.) dengan maksud akan membeli rumah yang berada di perumahan Sasana Luwes, Terdakwa pada saat itu membeli 1 (satu) unit rumah type 36 dengan menyerahkan DP sebesar Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) dan untuk sisanya Terdakwa tidak mengetahuinya karena yang membeli adalah isteri Terdakwa dan Terdakwa kenal dengan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) pada tahun 2013 sedangkan yang mengenalkan adalah Sdr. Ali Purwo terjadinya perkenalan tersebut dikediaman Saksi-7 yang beralamat di Kel. 20 Ilir Sekip Bendung No. 983 Kec. 8 Ilir Palembang. 2. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 1 Agustus 2011 pada waktu Saksi-1 membeli sebidang tanah kepada Sdr. Darto dengan luas 10.000 M2 (sepuluh ribu meter persegi) yang berlokasi di Jln. Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang dengan harga Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) namun baru Saksi-1 beri DP sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) kemudian Sdr. Darto memberikan surat tanah tersebut berupa SPH atas tanah tersebut dan perjanjian Saksi-1 dengan Sdr. Darto pelunasannya setelah sertifikat tanah tersebut terbit, karena pada saat itu Sdr. Darto sedang butuh dana untuk menikahkan anaknya. 3. Bahwa benar setelah Saksi-1 memberikan DP pembelian tanah kepada Sdr. Darto kemudian di atas tanah tersebut langsung Saksi-1 bangun perumahan dengan tipe 36 dan tipe 45 dengan menggunakan nama CV. Sasana Luwes milik Saksi-1 pada saat sudah terbangun 25 (dua puluh lima) unit datang pemilik tanah yang sebenarnya yaitu Saksi-7 dengan memberitahukan sertifikat tanah tersebut, sehingga antara Saksi-1 dengan Saksi-7 sempat ada perdebatan tentang tanah tersebut, Saksi-1 menggunakan dasar SPH yang dari Sdr. Darto sedangkan Saksi-7 menggunakan dasar sertifikat yang dimilikinya, namun pada saat diadakan mediasi dan Sdr. Darto dipanggil untuk hadir namun tidak datang ternyata Sdr. Darto sudah melarikan diri. 4. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 10 Agustus 2012 sekira pukul 10.00 Wib Saksi-1 bersama Terdakwa dan Saksi-14 (Sdri. Elisa Rachmawati Hatta, S.H.) kuasa hukum dari Saksi-7 mengadakan pertemuan untuk membahas tanah yang sudah Saksi-1 bangun perumahan CV. Sasana Luwes, kemudian terjadi kesepakatan bahwa Saksi-7 bersedia tanah yang sudah dibangun perumahan CV Sasana Luwes dibayar oleh Saksi-1 dengan harga Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) kemudian pada hari Selasa tanggal 29 Januari 2013 sekira pukul 10.00 Wib di kantor Notaris Anwar Junaidi yang berada di Jl. Veteran Palembang dibuatkan akte jual beli oleh Notaris tersebut kemudian baru bisa pemecahan dari sertifikat induk atas nama Saksi-7 kepada nama pembeli yaitu Saksi-2 kemudian baru proses akat kredit di bank BTN dapat berjalan. 5. Bahwa benar tanggal 23 Mei 2014 Saksi-1 membeli tanah tahap III (tiga) kepada Saksi-7 seluar 10.429 M2 (sepuluh ribu empat Hal 85 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
ratus dua puluh sembilan meter persegi) dalam pembelian tanah ini Saksi-1 minta tolong dibuatkan Akta Perjanjian Jual Beli oleh Saksi-11 di kantor Notaris Saksi-11 Jl. Letnan Simanjuntak No. 885 Kel. Pahlawan Kec. Kemuning Palembang namun dalam Akta tersebut Saksi-1 meminjam nama Terdakwa sebagai pihak pembeli karena Saksi-1 khawatir di lokasi perumahan CV. Sasana Luwes sering terjadi masalah keamanan, sedangkan pembayaran dilakukan oleh Saksi-1 dengan menggunakan Billyet Giro an. Saksi-2 atau uang kontan dari Saksi-1 dengan cara meminta tolong kepada Terdakwa untuk membayarkannya kepada Saksi-7, yang pertama Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) uang tersebut diserahkan oleh Saksi-2 kepada Terdakwa di belakang Pos Provost Bekangdam II/Swj pada saat menyerahkan uang tersebut Saksi-1 bersama Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 sedangkan pada saat itu Terdakwa sendirian namun pada saat Saksi-1 memberikan uang tersebut kepada Terdakwa tidak dilampiri bukti penyerahan uang atau kwitansi tanda terima. 6. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 30 Mei 2014 sekira pukul 11.00 Wib Saksi-1 kembali melakukan pembayaran tanah sebesar Rp. 477.885.000,00 (empat ratus tujuh puluh tujuh delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) kepada Saksi-7, namun untuk pembayaran kepada Saksi-7 tersebut, Saksi-1 meminta tolong kepada Terdakwa untuk menyerahkan uang tersebut kepada Saksi-7, dan Saksi-1 menyerahkan uang Rp. 477.885.000,00 (empat ratus tujuh puluh tujuh delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) kepada Terdakwa di kantor pemasaran CV. Sasana Luwes dan pada saat itu disaksikan oleh Saksi-3, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Sdr. Tomi sedangkan pada saat itu Terdakwa datang sendirian, kemudian pada saat Saksi menyerahkan uang tersebut tidak disertai bukti penerimaan uang. 7. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 1 Mei 2015 sekira pukul 09.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-1 melalui handphone dan menyuruh Saksi-1 untuk datang ke rumah Terdakwa di Sematang Borang Palembang lalu Saksi-1 menemui Terdakwa dirumahnya, setelah bertemu Terdakwa meminta uang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) namun ditolak oleh Saksi-1 karena Saksi-1 tanggal 23 Mei 2014 sudah menyerahkan uang kepada Terdakwa Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) untuk pelunasan pembayaran tanah tahap III kepada Saksi-7, namun uang tersebut sudah habis terpakai oleh Terdakwa setelah itu Saksi-1 pulang, sekira pukul 15.00 Wib, Saksi-7 memberitahukan kepada Saksi-1 melalui handphone bahwa pembayaran tanah ditahap III kurang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) kemudian Saksi-1 menjelaskan kepada Saksi-7 bahwa sebenarnya uang tersebut sudah Saksi-1 bayarkan semuanya, namun oleh Terdakwa uang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) telah dipakai oleh Terdakwa untuk keperluan orangtuanya meninggal di Medan namun penggunaan uang tersebut tanpa seijin dari Saksi-1 maupun Saksi-2. 8. Bahwa benar uang milik Saksi-1 sebagai pelunasan pembayaran tanah sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) seharusnya dibayarkan kepada Saksi-7, namun uang tersebut tidak dibayarkan, tetapi dipakai oleh Terdakwa untuk keperluan pribadi tanpa seijin Saksi-1 maupun Saksi-2 sehingga Saksi-1 selalu ditelpon oleh Saksi-7 untuk meminta kekurangan uang pembayaran tanah, dan Saksi-1 sangat dirugikan.
Hal 86 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa, unsur kedua “Dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu” telah terpenuhi. Unsur ketiga
: “Yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan”. Yang dimaksud dengan pengertian kepunyaan orang lain adalah menyangkut keperdataan dimana sipelaku tidak berhak atas barang tersebut sedangkan arti dalam kekuasaannya yang bukan karena kejahatan atau melakukan yang ada pada pelaku (Terdakwa) secara sah seperti : dititipkan, dipinjamkan, dibeli, ditukar dan lainlain bukan karena perbuatan yang melawan hukum seperti pencurian, penipuan, pemerasan, pengembalian paksa maupun penadahan. Berdasarkan keterangan para Saksi dan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta- fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar tanggal 23 Mei 2014 Saksi-1 membeli tanah tahap III (tiga) kepada Saksi-7 seluar 10.429 M2 (sepuluh ribu empat ratus dua puluh sembilan meter persegi) dalam pembelian tanah ini Saksi-1 minta tolong dibuatkan Akta Perjanjian Jual Beli oleh Saksi-11 di kantor Notaris Saksi-11 Jl. Letnan Simanjuntak No. 885 Kel. Pahlawan Kec. Kemuning Palembang namun dalam Akta tersebut Saksi-1 meminjam nama Terdakwa sebagai pihak pembeli karena Saksi-1 khawatir di lokasi perumahan CV. Sasana Luwes sering terjadi masalah keamanan, sedangkan pembayaran dilakukan oleh Saksi-1 dengan menggunakan Billyet Giro an. Saksi-2 atau uang kontan dari Saksi-1. 2. Bahwa benar Saksi-1 menyerahkan uang kepada Terdakwa yang pertama sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) diserahkan oleh Saksi-1 kepada Terdakwa di belakang Pos Provost Bekangdam II/Swj, yang disaksikan oleh Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 untuk pembayaran tanah kepada Saksi-7. 3. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 30 Mei 2014 sekira pukul 11.00 Wib Saksi-1 kembali melakukan pembayaran tanah sebesar Rp. 477.885.000,00 (empat ratus tujuh puluh tujuh delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) kepada Saksi-7, namun untuk pembayaran kepada Saksi-7 tersebut, Saksi-1 meminta tolong kepada Terdakwa untuk menyerahkan uang tersebut kepada Saksi-7, dan Saksi-1 menyerahkan uang Rp. 477.885.000,00 (empat ratus tujuh puluh tujuh delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) kepada Terdakwa di kantor pemasaran CV. Sasana Luwes dan pada saat itu disaksikan oleh Saksi-3, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Sdr. Tomi sedangkan pada saat itu Terdakwa datang sendirian, kemudian pada saat Saksi menyerahkan uang tersebut tidak disertai bukti penerimaan uang. 4. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 1 Mei 2015 sekira pukul 09.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-1 melalui handphone dan menyuruh Saksi-1 untuk datang ke rumah Terdakwa di Sematang Borang Palembang lalu Saksi-1 menemui Terdakwa dirumahnya, setelah bertemu Terdakwa meminta uang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) namun ditolak oleh Saksi-1 karena Saksi-1 tanggal 23 Mei 2014 sudah menyerahkan uang kepada Terdakwa Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) untuk pelunasan pembayaran tanah tahap III kepada Saksi-7, namun uang tersebut sudah habis terpakai oleh Terdakwa setelah itu Saksi-1 Hal 87 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
pulang, sekira pukul 15.00 Wib, Saksi-7 memberitahukan kepada Saksi-1 melalui handphone bahwa pembayaran tanah ditahap III kurang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) kemudian Saksi-1 menjelaskan kepada Saksi-7 bahwa sebenarnya uang tersebut sudah Saksi-1 bayarkan semuanya, namun oleh Terdakwa uang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) telah dipakai oleh Terdakwa untuk keperluan orangtuanya meninggal di Medan namun penggunaan uang tersebut tanpa seijin dari Saksi-1 maupun Saksi-2. 5. Bahwa benar uang yang ada dalam kekuasaan Terdakwa sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) bukan karena hasil kejahatan. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa, unsur ketiga “Yang sebagian adalah kepunyaan orang lain tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa oleh karena semua unsur dakwaan kedua Oditur Militer telah terpenuhi, Majelis Hakim berpendapat dakwaan kedua Oditur Militer telah terbukti secara sah dan menyakinkan.
Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan membuktikan dakwaan ketiga Oditur Militer Pasal 368 ayat (1) KUHP, mengandung unsurunsur sebagai berikut :
Menimbang
:
Unsur pertama :
“Barang siapa”.
Unsur kedua
:
“Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum”.
Unsur ketiga
:
“Memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk memberikan barangsesuatu,yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, atau supaya memeberi hutang maupun menghapuskan piutang”.
Bahwa mengenai unsur-unsur tersebut, mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
Majelis
Hakim
Unsur pertama : “Barang siapa”.
Yang di maksud dengan “barang siapa “ yaitu setiap orang warga negara Republik Indonesia yang tunduk kepada undangundang dan hukum negara Republik Indonesia dan dapat bertanggungjawab (dalam hal ini pasal 2-5, pasal 7 dan 8 KUHP) termasuk juga atas diri Terdakwa sebagai anggota TNI. Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para saksi di bawah sumpah serta alat bukti yang di hubungkan satu dengan lainnya terungkap fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa prajurit TNI AD melalui pendidikan Secaba Milsuk 1989 di Pusdik Arhanud Karang Ploso Malang setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan dilanjutkan dengan kejuruan di Pusdik Arhanud Karang Ploso Malang, setelah lulus ditugaskan di Yon Arhanudse II Kodam I/BB pada thaun 1996 di pindah ke Kodim 0201/BS Medan pada tahun 2000 mengikuti pendidikan Secapa AD di Bandung setelah lulus dilantik dengan Hal 88 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
pangkat Letda Cba setelah itu mengikuti Susarcab pada tahun 2001 di Pusdik Bekang di Bandung, setelah lulus ditempatkan Denbekang 0422 Jambi kemudian mengikuti Suspabangpers, pada tahun 2006 mengikuti Suspa Kaporlap di Pusdik Bekang Bandung, pada tahun 2009 dipindah tugaskan di Bekangdam II/Swj sampai dengan tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Kapten Cba. 2. Bahwa benar Terdakwa sebagai anggota TNI-AD dan sebagai warga negara RI yang tunduk kepada perundang-undangan yang berlaku di negara RI. 3. Bahwa benar sesuai Keppera dari Pangdam II/Swj selaku Papera Nomor : Kep/148/XII/2015 tanggal 31 Desember 2015 dan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/06/I/2016 tanggal 22 Januari 2016 yang diajukan sebagai Terdakwa dalam perkara ini adalah Kapten Cba Banua Hutagaol NRP. 636483 dan Terdakwa lah orangnya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur pertama “Barang siapa” telah terpenuhi. Unsur kedua
: “Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum”.
Unsur ini merupakan unsur alternatif, namun berdasarkkan fakta dipersidangan Majelis akan membuktikan unsur yang ada yaitu unsur dengan maksud menguntungkan diri sendiri dan orang lain secara melawan hukum. Dengan maksud merupakan kata pengganti dengan sengaja yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan dari pelaku, menurut MvT yang dimaksud dengan kesengajaan adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya, sehinga kata maksud di sini memperlihatkan adanya kehendak dari sipelaku (Terdakwa) untuk menguntungkan diri sendiri. Yang dimaksud dengan secara melawan hukum menurut pasal 1365 BW adalah suatu tindakan yang tidak sesuai dengan hukum, yaitu : Merusak hak subyek seseorang. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban hukum pelaku. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kesusilaan. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kepatutan. Yang dimaksud menguntungkan diri sendiri dan orang lain, adalah suatu perbuatan yang dilakukan Terdakwa akan memberikan keuntungan yang bernilai ekonomis baik kepada Terdakwa itu sendiri maupun pihak lain. Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para saksi di bawah sumpah serta alat bukti yang di hubungkan satu dengan lainnya terungkap fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan Saksi-2 (Sdri. Komariah) pada tahun 2012 di perumahan Sasana Luwes di Jln. Sunarna Kel. Sukamulyo Kec. Sematang Borang pada saat itu Terdakwa tidak ada yang mengenalkannya, saat itu Terdakwa datang ke lokasi tersebut bersama Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga, S.H.) dengan maksud Hal 89 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
akan membeli rumah yang berada di perumahan Sasana Luwes, Terdakwa pada saat itu membeli 1 (satu) unit rumah type 36 dengan menyerahkan DP sebesar Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) dan untuk sisanya Terdakwa tidak mengetahuinya karena yang membeli adalah isteri Terdakwa dan Terdakwa kenal dengan Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) pada tahun 2013 sedangkan yang mengenalkan adalah Sdr. Ali Purwo terjadinya perkenalan tersebut dikediaman Saksi-7 yang beralamat di Kel. 20 Ilir Sekip Bendung No. 983 Kec. 8 Ilir Palembang. 2. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 1 Agustus 2011 pada waktu Saksi-1 membeli sebidang tanah kepada Sdr. Darto dengan luas 10.000 M2 (sepuluh ribu meter persegi) yang berlokasi di Jln. Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang dengan harga Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) namun baru Saksi-1 beri DP sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) kemudian Sdr. Darto memberikan surat tanah tersebut berupa SPH atas tanah tersebut dan perjanjian Saksi-1 dengan Sdr. Darto pelunasannya setelah sertifikat tanah tersebut terbit, karena pada saat itu Sdr. Darto sedang butuh dana untuk menikahkan anaknya. 3. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 20 Juli 2012 sekira pukul 10.00 Wib datang Terdakwa ke perumahan CV. Sasana Luwes di Jln. Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang pada saat bertemu Saksi-1 bercerita dengan Terdakwa tentang permasalahan yang Saksi-1 alami dengan Saksi-7 setelah Saksi-1 menyampaikan permasalahan tersebut kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa mengatakan “Sini SPH yang dari Darto akan saya terbitkan sertifikat, Pak Bahrain siapkan uang” kemudian karena Saksi-1 percaya sehingga Saksi-1 menuruti ajakan dari Terdakwa tersebut dan menanyakan tentang biaya yang dibutuhkan kemudian Terdakwa menyampaikan bahwa dana yang dibutuhkan Rp. 105.000.000,00 (seratus lima juta rupiah). 4. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 21 Juli 2012 sekira pukul 16.00 Wib di rumah Terdakwa di perumahan Sasana Luwes di Jln. Sunarna Rt. 16 Rw. 03 Kel. Sukamulya Kec. Sematang Borang Palembang Saksi menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) beserta 1 (satu) lembar surat tanah berupa SPH atas nama Sdr. Darto yang diminta oleh Terdakwa dengan alasan surat tersebut untuk persyaratan didalam pengurusan sertifikat, kemudian Saksi berjanji kepada Terdakwa akan melunasi kekurangannya sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) pada saat sertifikatnya selesai/terbit. 5. Bahwa benar kemudian pada hari Rabu tanggal 1 Agustus 2012 sekira pukul 16.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-1 melalui handphone dan mengatakan bahwa sertifikat sudah selesai kemudian Saksi-1 disuruh mengambil sertifikat tersebut dan sekalian membawa sisa uang/pelunasan pengurusan sertifikat sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) ke hotel Rajawali yang berada di Jl. Rajawali Palembang kemudian sekira pukul 21.00 Wib Saksi-1 bersama Saksi-2, Saksi-3 (Sdri. Juwita), Saksi-4 (Sdr. Feriansyah) dan Saksi-5 (Sdr. Sudarman) datang ke jalan Rajawali Palembang, tepatnya di hotel Rajawali Palembang tepatnya di hotel Rajawali untuk menemui Terdakwa, pada saat bertemu Terdakwa langsung menyerahkan Sertifikat Tanah Hak Milik Nomor 6484 kepada Saksi-1, selanjutnya Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) setelah itu Saksi-1, bersama Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 kembali ke rumah. Hal 90 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
6. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2012 sekira pukul 08.00 Wib, Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 pergi ke Bank BTN yang berada di Jln. Sudirman Palembang untuk melakukan akad kredit di bank tersebut dengan menyerahkan Sertifikat Tanah Hak Milik Nomor 6484 yang diurus oleh Terdakwa kepada pihak bank BTN Palembang.
7. Bahwa benar pada tahun 2012 Saksi-11 (Sdri. Sri Wahyuni, S.H.,M.Kn) selaku Notaris dan merupakan mitra bank BTN Palembang diminta oleh pihak bank BTN untuk mengecek Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6484 yang dijadikan agunan untuk akad kredit oleh Saksi-1 kepada pihak bank BTN Palembang kemudian Saksi-11 melakukan pengecekan ke kantor BPN Palembang mendapatkan keterangan dari pihak BPN bahwa sertifikat yang Saksi-1 jadikan aguna tersebut tidak terdaftar di BPN dan dinyatakan palsu oleh BPN kemudian dari keterangan pihak BPN tersebut Saksi-11 sampaikan kepada pihak bank BTN bahwa sertifikat tersebut palsu dan tidak terdaftar di BPN sehingga akad kredit yang diajukan oleh Saksi-1 ditolak oleh bank BTN. 8. Bahwa benar berdasarkan keterangan Saksi-8 (Sdr. Khairudin, M.S.S.H.) dalam persidangan menyatakan bahwa Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6484 yang diterbitkan oleh pihak kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) kota Palembang tidak sesuai ketentuan dari kantor BPN Palembang antara lain : a. Bahwa surat keputusan notaris tidak dibenarkan untuk diisi di kolom tersebut yang dibenarkan hanya surat keputusan dari Kepala kantor BPN kota Palembang, Kepala wilayah BPN Sumatera Selatan dan Kepala BPN Republik Indonesia sesuai PP No. 24 tentang pendaftaran tanah, pada saat itu Drs. H.M. Hikmad, MH pada tahun 2011 masih menjabat Kepala kantor Pertahanan Palembang, namun untuk tanda tangannya diragukan atau tidak benar atau dipalsukan. b. Bahwa ada kejanggalan pada halaman 5 (lima) kejanggalannya adalah bahwa pada tahun 2010 Sdr. Amrozi, S.H. sudah tidak menjadi petugas ukur dan pada tahun 2012 yang bersangkutan sudah meninggal dunia dan pada halaman 6 (enam) gambar atau hasil ukur meragukan, kemudian pada halaman 8 (delapan) pada hal lain-lain harus diisi dengan kata-kata “Surat ukur ini adalah kutipan dari peta bidang nomor berapa” namun dalam sertifikat tersebut masih kosong atau tidak diisi, kemudian tandatangan disurat ukur atas nama Drs. H.H. Hikmad, MH meragukan atau tidak benar dan kesimpulan Saksi-8 sebagai ahli bahwa sertifikat tersebut adalah meragukan dan tidak benar dan akan Saksi-8 keluarkan Surat Keterangan tentang sertifikat tersebut dan keterangan pemilik atas tanah yang ada dalam sertifikat tersebut. c. Bahwa cara membuat sertifikat adalah datang ke kantor BPN untuk mengambil blanko yang terdiri dari blanko permohonan pengukuran dengna disertai surat blanko Sporadik, surat keterangan tidak bersengketa, blangko pemasangan tanda batas dan semua blanko diisi oleh pemilik dan ditandatangani Saksi-Saksi yang berbatasan serta diketahui oleh Rt dan Lurah setelah itu didaftarkan di BPN Palembang, setelah keluar surat tugas untuk pengukuran pemilik tanah menjemput petugas ukur untuk melaksanakan Hal 91 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
pengukuran tersebut setelah selesai diukur dipetakan maka keluarlah peta bidang, kemudian pemohon wajib mendaftarkan hak untuk mendaftarkan surat pemberian hak, setelah pemberian hak keluar pemilik tanah wajib membayar pajak PBHTB di bank Sumsel Babel setelah itu pemilik tanah wajib menyerahkan surat asli dan tanda lunas PBHTB untuk didaftarkan dan untuk mendapatkan sertifikat dan semua proses tersebut paling cepat 70 (tujuh puluh) hari dengan biaya kurang lebih Rp. 3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah) diluar pajak dan sesuai zona letak tanah. 9. Bahwa benar kemudian pada pukul 16.00 Wib, pihak bank BTN Palembang menghubungi Saksi-1 dan memberitahukan bahwa Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 6484 an. Saksi-2 yang Saksi-1 serahkan kepada pihak bank BTN adalah palsu, sehingga Saksi-1 tidak bisa melakukan akad kredit, kemudian pukul 18.00 Wib Saksi-1 memberitahukan hal tersebut kepada Terdakwa kemudian Terdakwa hanya mengatakan “Waduh kita ditipu oleh teman saya” kemudian setelah Saksi-1 mendengar jawaban Terdakwa tersebut, Saksi-1 tetap meminta pertanggungjawaban Terdakwa dengan mengatakan kepada Terdakwa “Saya tidak mau tahu itu tanggung jawab abang” bahwa Saksi-1 mau menguruskan sertifikat tanah an. Saksi-2 karena Terdakwa menyanggupi untuk menguruskan sertifikat yang asli, namun setelah 6 (enam) bulan barulah diketahui bahwa tanah Saksi-1 tersebut tidak bisa disertifikatkan oleh Terdakwa karena sudah ada sertifikat atas nama Arbain dan ahli warisnya adalah Saksi-7 sehingga Saksi-1 berinisiatif untuk membeli ulang kepada Saksi-7 dan Saksi-1 maupun Saksi-2 sudah banyak dirugikan oleh Terdakwa. 10. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 10 Agustus 2012 sekira pukul 10.00 Wib Saksi-1 bersama Terdakwa dan Saksi-14 (Sdri. Elisa Rachmawati Hatta, S.H.) kuasa hukum dari Saksi-7 mengadakan pertemuan untuk membahas tanah yang sudah Saksi-1 bangun perumahan CV. Sasana Luwes, kemudian terjadi kesepakatan bahwa Saksi-7 bersedia tanah yang sudah dibangun perumahan CV Sasana Luwes dibayar oleh Saksi-1 dengan harga Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) kemudian pada hari Selasa tanggal 29 Januari 2013 sekira pukul 10.00 Wib di kantor Notaris Anwar Junaidi yang berada di Jl. Veteran Palembang dibuatkan akte jual beli oleh Notaris tersebut kemudian baru bisa pemecahan dari sertifikat induk atas nama Saksi-7 kepada nama pembeli yaitu Saksi-2 kemudian baru proses akat kredit di bank BTN dapat berjalan. 11. Bahwa benar sejak Saksi-2 membuat Surat Kuasa Pengurusan Sertifikat tanah kepada Terdakwa dengan biaya Rp. 105.000.000,00 (seratus lima juta rupiah) Terdakwa tidak pernah datang ke kantor Badan Pertanahan Nasional kota Palembang untuk pengurusan sertifikat tanah milik Saksi-2 tersebut, sedangkan biaya pengurusan sertifikat yang diserahkan oleh Terdakwa kepada Sdr. Edi Furkon dan Saksi-12 (Sdr. Muhammad Ali Usman) hanya sebesar Rp. 75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) sehingga Saksi-1 dan Saksi-2 telah dirugikan dan ditipu oleh Terdakwa. 12. Bahwa benar tanggal 23 Mei 2014 Saksi-1 membeli tanah tahap III (tiga) kepada Saksi-7 seluar 10.429 M2 (sepuluh ribu empat ratus dua puluh sembilan meter persegi) dalam pembelian tanah ini Saksi-1 minta tolong dibuatkan Akta Perjanjian Jual Beli oleh Saksi-11 di kantor Notaris Saksi-11 Jl. Letnan Simanjuntak No. 885 Kel. Pahlawan Kec. Kemuning Palembang namun dalam Akta tersebut Saksi-1 meminjam nama Terdakwa sebagai pihak pembeli karena Saksi-1 khawatir di lokasi perumahan CV. Sasana Luwes Hal 92 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
sering terjadi masalah keamanan, sedangkan pembayaran dilakukan oleh Saksi-1 dengan menggunakan Billyet Giro an. Saksi-2 atau uang kontan dari Saksi-1 dengan cara meminta tolong kepada Terdakwa untuk membayarkannya kepada Saksi-8, yang pertama Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) uang tersebut diserahkan oleh Saksi-2 kepada Terdakwa di belakang Pos Provost Bekangdam II/Swj pada saat menyerahkan uang tersebut Saksi-1 bersama Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 sedangkan pada saat itu Terdakwa sendirian namun pada saat Saksi-1 memberikan uang tersebut kepada Terdakwa tidak dilampiri bukti penyerahan uang atau kwitansi tanda terima. 13. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 30 Mei 2014 sekira pukul 11.00 Wib Saksi-1 kembali melakukan pembayaran tanah sebesar Rp. 477.885.000,00 (empat ratus tujuh puluh tujuh delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) kepada Saksi-7, namun untuk pembayaran kepada Saksi-7 tersebut, Saksi-1 meminta tolong kepada Terdakwa untuk menyerahkan uang tersebut kepada Saksi-7, dan Saksi-1 menyerahkan uang Rp. 477.885.000,00 (empat ratus tujuh puluh tujuh delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) kepada Terdakwa di kantor pemasaran CV. Sasana Luwes dan pada saat itu disaksikan oleh Saksi-3, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Sdr. Tomi sedangkan pada saat itu Terdakwa datang sendirian, kemudian pada saat Saksi menyerahkan uang tersebut tidak disertai bukti penerimaan uang. 14. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 1 Mei 2015 sekira pukul 09.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-1 melalui handphone dan menyuruh Saksi-1 untuk datang ke rumah Terdakwa di Sematang Borang Palembang lalu Saksi-1 menemui Terdakwa dirumahnya, setelah bertemu Terdakwa meminta uang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) namun ditolak oleh Saksi-1 karena Saksi-1 tanggal 23 Mei 2014 sudah menyerahkan uang kepada Terdakwa Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) untuk pelunasan pembayaran tanah tahap III kepada Saksi-7, namun uang tersebut sudah habis terpakai oleh Terdakwa setelah itu Saksi-1 pulang, sekira pukul 15.00 Wib, Saksi-7 memberitahukan kepada Saksi-1 melalui handphone bahwa pembayaran tanah ditahap III kurang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) kemudian Saksi-1 menjelaskan kepada Saksi-7 bahwa sebenarnya uang tersebut sudah Saksi-1 bayarkan semuanya, namun oleh Terdakwa uang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) telah dipakai oleh Terdakwa untuk keperluan orangtuanya meninggal di Medan namun penggunaan uang tersebut tanpa seijin dari Saksi-1 maupun Saksi-2. 15. Bahwa benar pada saat Saksi-1 berada di rumah didatangi oleh Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) dan menyampaikan pesan dari Terdakwa kepada Saksi-1 “Bahwa Saksi-1 sudah menggelapkan uang milik Terdakwa sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)” dan menurut keterangan dari Saksi-13 bahwa Terdakwa “Akan menghabisi dan membunuh Saksi-1” mendengar keterangan pengancaman tersebut maka sekira pukul 13.00 Wib Saksi-1 mendatangi Terdakwa dirumahnya stelah bertemu Saksi-1 langsung mengatakan “Bang, abang gak usah ngancam, gak usah fitnah saya menggelapkan uang abang dua milyar, karena abang tidak ada modal, kalau abang tidak puas ambillah semua sertifikat ini”. 16. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 4 Mei 2015 sekira pukul 09.00 Wib, Terdakwa melalui Sdr. Tomi, Saksi-4, Saksi-5 melarang Saksi-1 untuk menjual perumahan tahap III (tiga), selain itu Terdakwa memblokir/melarang Notaris Saksi-9 (Sdr. M. Zaini, S.H.) Hal 93 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
untuk akat kredit dan mengambil 8 (delapan) sertifikat milik Saksi-1 yang masih berada di Notaris Saksi-9 dengan perincian tahap I (satu) sebanyak 3 (tiga) buah sertifikat atas nama Saksi-1 dan 5 (lima) sertifikat tanah tahap III (tiga) atas nama Saksi-7. 17. Bahwa benar dalam perkara ini Saksi-1 merasa dirugikan sedangkan Terdakwa yang diuntungkan. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua yaitu “Dengan maksud menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum” telah terpenuhi. Unsur ketiga : “Memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk memberikan barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang itu atau orang lain, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang ”. Bahwa yang dimaksud dengan memaksa seseorang yang dimaksud dengan memaksa orang lain adalah bergeraknya hati nurani si korban dan mau melakukan suatu tindakan atau perbuatan yang dalam hal ini ada permintaan dengan tekanandan ketakutan kendati yang sebenarnya adanya paksaan. Yang dimaksud dengan menyerahkan barang sesuatu kepadanya adalah bahwa penyerahan itu terjadi secara langsung atau tidak langsung, sedangkan yang dimaksud dengan barang di sini adalah sesuatu barang yang mempunyai nilai ekonomis (uang). Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para saksi di bawah sumpah serta alat bukti yang di hubungkan satu dengan lainnya terungkap fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 1 Mei 2015 sekira pukul 09.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-1 melalui handphone dan menyuruh Saksi-1 untuk datang ke rumah Terdakwa di Sematang Borang Palembang lalu Saksi-1 menemui Terdakwa dirumahnya, setelah bertemu Terdakwa meminta uang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) namun ditolak oleh Saksi-1 karena Saksi-1 tanggal 23 Mei 2014 sudah menyerahkan uang kepada Terdakwa Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) untuk pelunasan pembayaran tanah tahap III kepada Saksi-7, namun uang tersebut sudah habis terpakai oleh Terdakwa setelah itu Saksi-1 pulang, sekira pukul 15.00 Wib, Saksi-7 memberitahukan kepada Saksi-1 melalui handphone bahwa pembayaran tanah ditahap III kurang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) kemudian Saksi-1 menjelaskan kepada Saksi-7 bahwa sebenarnya uang tersebut sudah Saksi-1 bayarkan semuanya, namun oleh Terdakwa uang Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) telah dipakai oleh Terdakwa untuk keperluan orangtuanya meninggal di Medan namun penggunaan uang tersebut tanpa seijin dari Saksi-1 maupun Saksi-2. 2. Bahwa benar pada tanggal 4 Mei 2015 di Jalan Sunarna Saksi berpapasan dengan Terdakwa dan Saksi diajak oleh Terdakwa kerumahnya tapi Saksi tidak mau, waktu itu Terdakwa memegang senjata jenis pistol, Terdakwa bilang “Kenapa pak Bahrin takut sama saya, bilang sama pak Bahrin selesaikan pembayaran tanah itu jika tidak saya habisi” saat itu Terdakwa juga bilang “Kamu tidak usah jual rumah lagi semuanya milik saya dan bilang sampa pak Bahrin bawa sini sertifikat yang belum laku semua ini milik saya, hari ini juga jangan tidak disampaikan”. Hal 94 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
3. Bahwa benar pada saat Saksi-1 berada di rumah didatangi oleh Saksi-13 (Sdr. Muhammad Ali) dan menyampaikan pesan dari Terdakwa kepada Saksi-1 “Bahwa Saksi-1 sudah menggelapkan uang milik Terdakwa sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)” dan menurut keterangan dari Saksi-13 bahwa Terdakwa “Akan menghabisi dan membunuh Saksi-1” mendengar keterangan pengancaman tersebut maka sekira pukul 13.00 Wib Saksi-1 mendatangi Terdakwa dirumahnya stelah bertemu Saksi-1 langsung mengatakan “Bang, abang gak usah ngancam, gak usah fitnah saya menggelapkan uang abang dua milyar, karena abang tidak ada modal, kalau abang tidak puas ambillah semua sertifikat ini”. 4. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 4 Mei 2015 sekira pukul 09.00 Wib, Terdakwa melalui Sdr. Tomi, Saksi-4, Saksi-5 melarang Saksi-1 untuk menjual perumahan tahap III (tiga), selain itu Terdakwa memblokir/melarang Notaris Saksi-9 (Sdr. M. Zaini, S.H.) untuk akat kredit dan mengambil 8 (delapan) sertifikat milik Saksi-1 yang masih berada di Notaris Saksi-9 dengan perincian tahap I (satu) sebanyak 3 (tiga) buah sertifikat atas nama Saksi-1 dan 5 (lima) sertifikat tanah tahap III (tiga) atas nama Saksi-7. 5. Bahwa benar setelah adanya kekurangan pembayaran tanah seluas 10.429 M2 (sepuluh ribu empat ratus dua puluh sembilan persegi) dengan kesepakatan harga sebesar Rp. 677.885.000,00 (enam ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) Saksi-1 dan Saksi-7 pernah meminta kepada Saksi-11 untuk membatalkan perjanjian jual beli tanah tersebut namun oleh Saksi-11 perjanjian tidak bisa dibatalkan secara sepihak dan harus kedua belah pihak datang untuk membatalkan, kecuali salah satu pihak tidak mau hadir maka diberikan somasi terlebih dahulu baru bisa dibatalkan secara sepihak, namun karena Terdakwa tidak mau hadir di kantor notaris Saksi-11 maka pembatalan PJB tersebut belum bisa dilakukan. 6. Bahwa benar setelah Saksi-1 tidak memenuhi permintaan Terdakwa untuk membayar kekurangan pembelian tanah sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) Terdakwa selalu mengancam Saksi-1 melalui telpon dan sms, atau melalui pesan kepada Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-13 dengan mengatakan “Akan menghabisi Bahrin” dan meminta sertifikat-sertifikat rumah yang belum laku terjual, sehingga Saksi-1 merasa terancam jiwanya dan menyerahkan sebanyak 14 (empat belas) buku sertifikat tanah tahap I (satu) atas nama Saksi-1 dan an. Ahli waris Sdr. Arbain yang dikuasakan kepada Saksi-7. 7. Bahwa benar hingga saat ini perumahan yang Saksi-1 bangun masih banyak yang belum terjual karena sebagian surat atau sertifikat masih berada di tangan Terdakwa kemudian apabila ada konsumen yang akan membeli rumah tersebut dihalang-halangi oleh Terdakwa bahkan ada beberapa konsumen yang diusir untuk tidak membeli perumahan Saksi-1 tersebut. 8. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi-1 dan keluarganya meninggalkan lokasi perumahan Sasana Luwes dan mengunggsi ke kampung karena Saksi-1 dan keluarganya merasa trauma dan ketakutan. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur ketiga “Memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk memberikan barang sesuatu,yang seluruhnya adalah kepunyaan orang lain” telah terpenuhi. Hal 95 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Menimbang
:
Bahwa oleh karena semua unsur dakwaan ketiga Oditur Militer telah terpenuhi, Majelis Hakim berpendapat dakwaan ketiga Oditur Militer telah terbukti secara sah dan menyakinkan.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas merupakan faktafakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti secara sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : Kesatu
: “Barang siapa secara bersama-sama dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 378 KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Kedua
: “Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri, barang sesuatu yang seluruhnya adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 372 KUHP.
Ketiga
: “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum, dengan ancaman kekerasan, untuk memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya adalah kepunyaan orang lain”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 368 ayat (1) KUHP.
Menimbang
:
Bahwa tidak terdapat alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa dalam melakukan perbuatannya sehingga Terdakwa tidak dapat lepas dari tuntutan Oditur Militer dan oleh karenanya Terdakwa harus dinyatakan bersalah.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah maka Terdakwa harus dijatuhi pidana.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini Majelis ingin menilai sifat dan hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa perbuatan Terdakwa dalam perkara ini menunjukkan suatu sifat pada diri Terdakwa yang tidak taat pada aturan dan ketentuan hukum maupun disiplin yang mengikat dirinya selaku prajurit TNI, dimana perbuatan Terdakwa menunjukkan suatu perbuatan seorang prajurit TNI yang berorientasi pada suatu bisnis, dalam hal ini Terdakwa telah memanfaatkan kelemahan dan ketakutan pihak korban dalam hubungan bisnisnya untuk mencari keuntungan materi bagi dirinya sendiri dengan menghalalkan segala cara. 2. Bahwa pada awalnya tindak pidana yang dilakukan Terdakwa dalam perkara ini bermula dari adanya kerjasama antara Sdr. Bahrinsyah dan isterinya Sdri. Komariah dengan Terdakwa dalam usaha mengembangkan usaha property milik Sdr. Bahrinsyah dan istrinya atas nama CV. Sasana Luwes, dimana Terdakwa terlibat dalam hal pembelian sebidang tanah milik Sdr. Baswin. Hal 96 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
Tindak pidana penipuan yang dilakukan oleh Terdakwa bermula pada saat Sdr. Bahrinsyah mengalami kesulitan dalam membuat sertifikat tanah miliknya, dimana selanjutnya Terdakwa menyatakan kesanggupannya untuk membantu mengurus pembuatan sertifikat tanah tersebut bersama rekannya Sdr. Edi Furkon dengan ketentuan Sdr. Bahrinsyah memberi sejumlah uang dan kemudian terbitlah sebuah sertifikat tanah atas nama Sdri. Komariah yag pada akhirnya setelah diteliti oleh pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Palembang ternyata sertifikat tersebut dinyatakan palsu adanya. Selanjutnya tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa adalah penggelapan atas sejumlah uang sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dimana uang tersebut telah diberikan oleh Sdr. Bahrinsyah kepada Terdakwa untuk keperluan membayar cicilan pembelian tanah milik Sdr. Baswin yang kan digunakan untuk pengembangan property CV. Sasana Luwes, namun uang tersebut seluruhnya telah dipergunakan oleh Terdakwa untuk keperluan pribadinya hingga membuat pembelian tanah tersebut menjadi bermasalah. Selain itu Terdakwa juga telah melakukan tindak pidana pemerasan terhadap Sdr. Bahriansyah hingga mengakibatkan sebagian besar aset-aset CV. Sasana Luwes milik Sdr. Bahrinsyah dan isterinya beralih dan dikuasai oleh Terdakwa. Dari perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut diatas pada hakekatnya menunjukkan suatu perilaku Terdakwa sebagai prajurit TNI yang telah merugikan orang lain dengan cara melawan hukum. 3. Bahwa sebagai akibat dari tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa, dimana Sdr. Bahriansyah dan isterinya Sdri. Komariah selaku pemilik CV. Sasana Luwes menderita kerugian materil yang sangat besar dan oleh karena sebagaian besar aset-aset CV. Sasana Luwes kini berada dalam penguasaan Terdakwa mengakibatkan CV. Sasana Luwes tidak dapat beroperasi lagi dan sebagai akibat lain dari perbuatan Terdakwa dimana Sdr. Bahriansyah dan keluarga besarnya merasa terintimidasi oleh Terdakwa hingga akhirnya keluarga besar Sdr. Bahrinsyah meninggalkan usahanya dan pergi kekampungnya, selain itu sebagai akibat dari perbuatan Terdakwa membuat nama baik TNI-AD secara umum dan khususnya kesatuan Terdakwa Bekangdam II/Sriwijaya menjadi buruk dimata para korban. Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis Hakim tidak semata-mata hanya menghukum orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai dengan Falsafah Pancasila, maka sebelum menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : Nihil. Hal-hal yang memberatkan : 1. Perbuatan Terdakwa sangat bertentangan dengan delapan wajib TNI terutama butir ke enam “Tidak sekali-kali merugikan rakyat” dan butir ketujuh “Tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti rakyat”. Hal 97 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
2. Perbuatan Terdakwa telah membuat kerugian materil yang sangat besar bagi Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) dan keluarganya. 3. Perbuatan Terdakwa membuat kehidupan keluarga besar Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) menjadi tertekan dan ketakutan. 4. Sampai saat ini Terdakwa tidak bersedia mengembalikan barang-barang milik Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) yang telah dikuasainya. 5. Terdakwa berbelit-belit dalam memberikan keterangan dipersidangan dan tidak menunjukkan rasa bersalah dan penyesalannya. 6. Sebelumnya Terdakwa pernah melakukan tindak pidana Penadahan dan perkaranya sudah diputus oleh Pengadilan Militer I-04 Palembang pada tanggal 21 Maret 2012 dan dijatuhi pidana penjara selama 2 (dua) bulan dan perkaranya sudah inkrah, kedua Terdakwa melakukan tindak pidana THTI dan perkaranya sudah diputus Pengadilan Militer I-04 Palembang pada tanggal 11 Mei 2016 di jatuhi pidana penjara selama 2 (dua) bulan (saat ini perkara THTI tersebut masih dalam proses upaya hukum Banding). Menimbang
:
Bahwa oleh karena Oditur Militer dalam tuntutannya mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana tambahan berupa pemecatan dari dinas Militer, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah Terdakwa tersebut masih layak untuk dipertahankan dalam dinas Militer, sebagai berikut : 1. Bahwa norma hukum penjatuhan pidana tambahan pemecatan dari dinas militer diatur dan didasarkan pada pasal 26 KUHPM yang menyatakan “Pemecatan dari dinas militer dengan atau tanpa pencabutan hak untuk memasuki Angkatan Bersenjata. Pidana tambahan tersebut dijatuhkan oleh Hakim berbarengan dengan putusan penjatuhan pidana pokok kepada seorang militer yang berdasarkan kejahatan yang dilakukan dipandangnya tidak layak lagi tetap dalam kalangan militer”. Hal ini memberikan pengertian bahwa pidana tambahan pemecatan dari dinas militer dapat dijatuhkan kepada setiap prajurit yang telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan dijatuhi hukuman berupa “Pidana mati atau pidana penjara”. Pengertian berikutnya ialah bahwa berdasarkan perbuatan yang dilakukannya, yang bersangkutan dipandang tidak layak lagi untuk tetap dalam kalangan militer. 2. Bahwa untuk mengukur ketidaklayakan haruslah dilihat dari kwalitas kejahatan yang dilakukan Terdakwa dan pengaruhnya bagi Kesatuan dalam pembinaan disiplin Prajurit di Kesatuan dan bagi masyarakat. Bahwa dalam kasus posisi dari tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini dikorelasikan dengan parameter sebagaimana disebutkan di atas, maka Majelis Hakim dapat mengemukakan hal-hal sebagai berikut : a. Bahwa latar belakang Terdakwa melakukan tindak pidana ini awalnya Terdakwa dan isterinya hendak membeli perumahan CV Sasana Luwes milik Saksi-1 (Sdr. Bahrisnyah) dan Saksi-2 (Sdr. Komariah) sehingga Terdakwa menjadi akrab dengan Saksi-1 sehingga Terdakwa dipercaya oleh Saksi-1. Hal 98 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
b. Bahwa atas kepercayaan Saksi-1 tersebut Terdakwa telah disalahgunakan Terdakwa untuk melakukan penipuan, penggelapan dan pengancaman terhadap Saksi-1 sehingga atas perbuatan tersebut saksi 1 dirugikan berupa : 3 (tiga) unit rumah tipe 36 yang ditempati oleh Terdakwa oleh Terdakwa dan kawan-kawan. 1 (satu) unit rumah tipe 45 yang telah dijual Terdakwa kepada orang lain. 14 (empat belas) sertifikat tanah perumahan Saksi-1 yang diminta oleh Terdakwa. Sisa pembayaran rumah Terdakwa kepada Saksi-1 sebesar Rp. 77.000.0000,00 (tujuh puluh tujuh juta rupiah). Uang pembayaran tanah tahap III yang dipakai oleh Terdakwa sebesar Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). c. Bahwa dalam persidangan Terdakwa menyatakan tidak mau mengembalikan barang-barang Saksi-1 yang telah dikuasai Terdakwa. d. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut sangatlah tidak pantas dilakukan oleh Terdakwa sebagai seorang anggota TNI yang berpangkat perwira yang seharusnya Terdakwa melindungi, tidak menakuti dan tidak menyakiti terhadap Saksi-1 selaku masyarakat sipil namun Terdakwa malah sebaliknya melakukan penipuan dan pemerasan terhadap Saksi-1 sehingga Saksi-1 dan keluarga menjadi ketakutan dan trauma atas perbuatan Terdakwa tersebut Saksi-1 dan keluarga tidak dapat melanjutkan usahanya sehingga mengungsi ke kampungnya di Lampung karena semua aset yang ada di kuasai oleh Terdakwa. e. Bahwa dari perbuatan Terdakwa terhadap Saksi-1 dan keluarganya tersebut merusak citra TNI di mata masyarakat khususnya kesatuan Terdakwa Bekangdam II/Swj. f. Bahwa sebelumnya Terdakwa pernah melakukan tindak pidana Penadahan dan perkaranya sudah diputus oleh Pengadilan Militer I-04 Palembang pada tanggal 21 Maret 2012 dan dijatuhi pidana penjara selama 2 (dua) bulan dan perkaranya sudah inkrah, kedua Terdakwa melakukan tindak pidana THTI dan perkaranya sudah diputus Pengadilan Militer I-04 Palembang pada tanggal 11 Mei 2016 di jatuhi pidana penjara selama 2 (dua) bulan (saat ini perkara THTI tersebut masih dalam proses upaya hukum Banding). 3.
Menimbang
:
Bahwa mendasari uraian-uraian tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa bukanlah prajurit yang baik dan bertanggung jawab serta bukanlah prajurit seperti yang diharapkan, sehingga prajurit seperti Terdakwa sudah tidak layak lagi untuk dipertahankan dalam dinas Militer, sehingga harus dipisahkan dari lingkungan kehidupan Militer, dan harus dipecat dari dinas Militer.
Bahwa setelah melihat kesalahan Terdakwa, kemudian menilai sifathakekat dan akibat perbuatan Terdakwa dan selanjutnya Hal 99 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
memperhatikan tujuan pemidanaan serta hal-hal yang meringankan maupun hal-hal yang memberatkan pidananya sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana pada diktum di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa. Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa lama waktu Terdakwa berada dalam penahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhkan pidana tambahan dan dikhawatirkan Terdakwa melarikan diri, mengulangi lagi perbuatannya dan menghilangkan barang bukti maka perlu ditahan.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa surat-surat : 1. 1 (satu) sertifikat No.6484 A.n. Komariah adalah palsu adalah sertifikat palsu yang dibuat oleh Terdakwa dan Sdr. Edi Furkon daan menurut Saksi-8 (Sdr. Kaharudin MS.S.H.) yang diperlukan oleh BPN kodya Palembang untuk penyelidikan lebih lanjut terhadap perkara pemalsuan sertifikat tersebut hingga Majelis Hakim menentukan statusnya dikembalikan kepada BPN kodya Palembang. 2. 1 (satu) lembar kwitansi pembayaran tanah tahap 3 dari Sdr. Baswin senilai Rp.477.885.000 (Empat rayus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah) adalah bukti pembayaran tanah tahap 3 yang dilakukan oleh Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) kepada Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) sehingga Majelis Hakim menentukan statusnya dikembalikan kepada Saksi-1. 3. 1 (satu) lembar surat kuasa dari Sdri.Komariah kepada Terdakwa adalah surat kuasa yang dibuat oleh Saksi-2 (Sdri. Komariah) kepada Terdakwa yang berkaitan dengan pembuatan sertifikat sehingga Majelis Hakim berpendapat dikembalikan kepada Saksi-2. 4. 1 (satu) keterangan pembayaran pembelian tanah dari Sdr. Baswin adalah surat keterangan yang dibuat oleh Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) yang menerangkan bahwa pembayaran tahap I, II dan III dilakukan oleh Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah) sehingga Majelis Hakim menentukan statusnya dikembalikan kepada Saksi-1. 5. Akte jual beli No.212 tanggal 18 September 2013 adalah akte jual beli tanah antara Saksi-7 (Sdr. Baswin Indra Budi) sebagai pihak pertama pemilik tanah dan Terdakwa sebagai pihak kedua sebagai pembeli tanah sehingga Majelis Hakim berpendapat dikembalikan kepada Terdakwa. 6. 14 (empat belas) sertifikat perumahan yang dikuasai Terdakwa adalah sertifikat milik CV Sasana Luwes yang berada ditangan Terdakwa oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat dikembalikan kepada CV Sasana Luwes. 7. Kwitansi uang muka pembelian rumah di perumahan CV Sasana Luwes oleh Isteri Terdakwa adalah bukti pembayaran uang muka pembelian rumah CV Sasana Luwes oleh isteri Terdakwa untuk itu Majelis Hakim berpendapat dikembalikan kepada Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga S.H.).
Hal 100 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
8. 1 (satu) buah buku pengeluaran uang CV Sasana Luwes adalah merupakan catatan pengeluaran uang CV Sasana Luwes Majelis Hakim berpendapat dikembalikan kepada CV Sasana Luwes. 9. 1 (satu) lembar surat dari Kepala kantor BPN kota Palembang Nomor: 1220/16.7/IX/2015 tanggal 1 September 2015 tentang keterangan sertifikat Nomor: 6484 A.n. Komariah adalah palsu, surat yang dibuat kantor BPN kota Palembang tersebut menerangkan bahwa sertifikat Nomor: 6484 A.n. Komariah yang diurus Terdakwa dan Sdr. Edi Furkon adalah palsu oleh karena melekat dalam berkas perkara Majelis Hakim berpendapat tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 10.
Satu bundel foto copy barang bukti yang terdiri dari : -. Foto copy sertifikat, kwitansi, akte jual beli, surat kuasa dan buku catatan pengeluaran CV Sasana Luwes yang sangat berkaitan erat dengan perkara ini untuk itu Majelis Hakim berpendapat perlu menentukan statusnya tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Mengingat
:
Pasal 378 KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, Pasal 372 KUHP dan Pasal 368 ayat (1) KUHP Jo Pasal 26 KUHPM Jo Pasal 190 ayat (2) UU RI 1997 serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : Banua Hutagaol, Kapten Cba, NRP 636483, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Kesatu : “Penipuan yang dilakukan secara bersama-sama”. Kedua : “Penggelapan”. Ketiga : “Pemerasan”.
2.
3.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana : a.
Pidana pokok
b.
Pidana tambahan
: Penjara selama 1 (satu) tahun dan 4 (empat) bulan. Menetapkan selama Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. : Dipecat dari dinas Militer.
Menetapkan barang bukti berupa surat-surat : a.
1 (satu) sertifikat No.6484 A.n. Komariah adalah palsu, dikembalikan kepada BPN kodya Palembang.
b.
1 (satu) lembar kwitansi pembayaran tanah tahap 3 dari Sdr. Baswin senilai Rp. 477.885.000, dikembalikan kepada Saksi-1 (Sdr. Bahrinsyah).
c.
1 (satu) lembar surat kuasa dari Sdri.Komariah kepada Terdakwa, dikembalikan kepada Saksi-2 (Sdri. Komariah).
d.
1 (satu) keterangan pembayaran pembelian tanah dari Sdr. Baswin, dikembalikan kepada Saksi-1 (Sdri. Bahrinsyah).
e.
Akte jual beli No.212 tanggal 18 September 2013, dikembalikan kepada Terdakwa.
f.
14 (empat belas) sertifikat perumahan dikembalikan kepada CV Sasana Luwes.
yang
dikuasai
Terdakwa,
Hal 101 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016
g.
Kwitansi uang muka pembelian rumah di perumahan CV Sasana Luwes oleh Isteri Terdakwa dikembalikan kepada Saksi-6 (Sdri. Rosita Boru Sinaga S.H.).
h.
1 (satu) buah buku pengeluaran uang CV Sasana Luwes, dikembalikan kepada CV Sasana Luwes.
i.
1 (satu) lembar surat dari Kepala kantor BPN kota Palembang Nomor: 1220/16.7/IX/2015 tanggal 1 September 2015 tentang keterangan sertifikat Nomor: 6484 A.n. Komariah adalah palsu, tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
j.
Satu bundel foto copy barang bukti yang terdiri dari : sertifikat, kwitansi, akte jual beli, surat kuasa dan buku catatan pengeluaran CV Sasana Luwes, tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 15.000,00 (lima belas ribu rupiah).
5.
Memerintahkan Terdakwa untuk ditahan.
Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 22 Juni 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Syaiful Ma’arif, S.H. Letkol Chk NRP 547972 sebagai Hakim Ketua serta Jonarku, S.H.,M.H. Mayor Sus NRP 528375 dan Abdul Halim S.H. Mayor Chk NRP 11020014330876 masing-masing sebagai Hakim Anggota-I dan sebagai Hakim AnggotaII yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Kapten Chk Zul Fadli, S.H.,M.H. NRP 11050025520180, Penasihat Hukum PNS III/A Wagito, S.H. NIP 1111740319971002 dan Panitera Ziky Suryadi, S.H.,M.H. Kapten Sus NRP 533176 serta dihadapan umum dan Terdakwa. Hakim Ketua Cap/ttd Syaiful Ma’arif, S.H. Letkol Chk NRP 547972 Hakim Anggota–I
Hakim Anggota–II
ttd
ttd
Jonarku, S.H.,M.H. Mayor Sus NRP 528375
Abdul Halim S.H. Mayor Chk Nrp 11020014330876 Panitera ttd Ziky Suryadi, S.H.,M.H. Kapten Sus NRP 533176 Salinan sesuai aslinya Panitera
Ziky Suryadi, S.H.,M.H. Kapten Sus NRP 533176
Hal 102 dari 101 hal PUT : 22-K/PM I-04/AD/II/2016