15/10/2015
Peran Kolegium dalam Pengembangan Program Spesialis Keperawatan Intensif Oleh: Tien gartinah, gartinah, MN Kolegium Keperawatan Kritis
VâÜ|ÜvâÄâÅ i|àtx Nama Tanggal Lahir Pendidikan E-mail Pekerjaan Riwayat Organisasi
: Tien Gartinah, Gartinah, M.N : 25 Mei 1949 : Master of Nursing, Philippines :
[email protected] : BPRSI (Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia) Kolegium Keperawatan Intensif/Kritis : Kolegium Keperawatan Kritis Intensif Pengurus YKI Pengurus PPNI
1
15/10/2015
Oleh : Tien Gartinah
Disampaikan pada Simposium Nasional Keperawatan Kritis dalam rangka Dies Natalis ke – 21 FIK UNPAD
Oktober 2015 di Bandung
Latar Belakang Pengembangan Sistem Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia 1985 PSIK-FK UI, PSIK-FK UNPAD dst
Pengembangan Keperawatan Sbg Profesi Pembentukan 14 Kolegium Di Konsersium Ilmu Kesehatan Indonesia (Alm. Prof. Marifin Husin)
2
15/10/2015
Kolegium Keperawatan Kritikal/ Kolegium Keperawatan Kritis
HIPERCCI
HIPGABI
Keperawatan Intensif
Gawat Darurat Disaster
KOLEGIUM KEPERAWATAN INTENSIF
Peran : A. Utama 1. Merumuskan pengertian pelayanan asuhan Spesialis Keperawatan Intensif serta batas-batas lingkup. 2. Merumuskan Kompetensi yang harus dimiliki/dikuasai oleh Ners Spesialis Keperawatan Intensif dalam Semua ranah perilaku.
3
15/10/2015
Next.. 3. Menyusun Garis Besar Kurikulum Pendidikan yang akan dibahas bersama dengan pusat pendidikan bertolak dari kompetensi yang disepakati dan ditetapkan. 4. Mengidentifikasi tempat dilaksanakan pelayanan/asuhan Spesialis Keperawatan Intensif
Next.. 5. Mengidentifikasi struktur ketenagaan keperawatan yang diperlukan dalam pelaksanaan pelayanan-asuhan Spesialis Keperawatan Intensif. 6. Menyusun Garis besar persyaratan Pusat Pendidikan Program Pendidikan Ners Spesialis Keperawatan Intensif Mutu berbagai luaran.
4
15/10/2015
Next.. 7. Mengorganisasikan diri dan menyusun program kerja serta membangun dan membina hubungan kerja dengan pihak yang berkepentingan bukan kekuasaan
B. Proses Pemutihan ( Hanya Satu Kali ) Mengidentifikasi dan mendaftar perawat Profesional (Ns) yang saat ini secara umum dapat diakui sebagai Kelompok Ners Spesialis Keperawatan Intensif Seluruh Indonesia 2. Menetapkan Persyaratan/Kompetensi minimal perawat profesional (Ns) yang akan disertakan dalam proses pemutihan hanya satu kali. 1.
5
15/10/2015
Next.. 3. Mengidentifikasi dan mendaftar perawat profesional (Ns) yang akan diikut sertakan dalam program pendidikan/pelatihan tambahan dalam proses Pemutihan. 4. Menetapkan isi dan proses pendidikan/pelatihan bagi perawat profesional (Ns) yang disertakan untuk proses pemutihan bertolak dari kompetensi rata-rata calon.
Next.. 5. Menetapkan cara pelaksanaan pendidikan/ pelatihan tambahan termasuk FIK atau PSIK yang akan ditugasi melaksanakan proses pemutihan Perhatikan tingkat kemampuan institusi pendidikan. 6. Menetapkan cara evaluasi hasil pendidikan/pelatihan tambahan Penanggung jawab evaluasi
6
15/10/2015
Ilmu Keperawatan Intensif Ilmu yang mempelajari berbagai permasalahan aktual maupun potensial (bio-psiko-sosio-spiritual) pada pasien kritis yang memerlukan observasi ketat dan pengamatan yang terus menerus (Continuous).
Pelayanan-Asuhan Keperawatan Intensif Pelayanan/Asuhan keperawatan yang ditujukan kepada pasien kritis yang memerlukan observasi ketat dan pengamatan yang terus-menerus selama 24 jam (tingkat ketergantungan pasien total).
7
15/10/2015
Nurse Spesialist (ICN) The nurse specialist is a nurse prepared beyond the level of a generalist nurse and authorised to practice as a specialist with advanced expertise in a branch of the nursing field. Spesialist practice includes clinical, teaching, administration, research and Consultant roles.
Ners Spesialis Keperawatan Intensif Adalah seorang Ners spesialis yang berlisensi dan mempunyai tanggung jawab terhadap pasien/klien dengan kondisi kritis (termasuk keluarganya) yang memastikan memperoleh asuhan keperawatan secara optimal serta mencakup praktik klinis, pendidikan kes, administrasi , riset dan peran sebagai konsultan
8
15/10/2015
Tanggung Jawab Ners Spesialis Keperawatan Intensif (NSKI) NSKI bersama-sama dengan dokter intensivist bertanggung jawab terhadap pasien/klien kritis antara lain menetapkan/memilih tindakan atau prosedur diagnostik serta menginterprestasikan berbagai hasil pemeriksaan 2. NSKI memberikan informasi yang diperlukan pasien/klien maupun keluarga tentang berbagai rencana tindakan berdasarkan keputusan tim dokter-perawat. 1.
Next.. 3. NSKI mengidentifikasi kebutuhan pasien/klien secara sistematis dan akurat. 4. NSKI merencanakan berbagai intervensi yang diperlukan untuk setiap individu pasien/klien. 5. NSKI mengorganisasikan dan berinteraksi serta mengarahkan perawat praktisi dalam mengimplentasikan rencana keperawatan
9
15/10/2015
Next.. 6. NSKI memsupervisi tenaga keperawatan yang berada dibawah ruang lingkup tanggung jawab. 7. NSKI melaksanakan asuhan keperawatan pada kasus tertentu secara independent. 8. NSKI melakukan observasi secara cermat terhadap kebutuhan pasien/klien dan mengevaluasi berbagai kebutuhan untuk pelayanan keperawatan
Next.. 9. NSKI mengkoordinasikan berbagai prosedur pemeriksaan serta kebutuhan tenaga dalam lingkup tanggung jawabnya. 10. NSKI menerjemahkan hasil riset kedalam praktik keperawatan aktual dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. 11. NSKI berperan menjadi role model sebagai seorang yang expert dalam keperawatan kritis..
10
15/10/2015
Kerangka Kurikulum Terkait dengan pengembangan kompetensi mengacu pada “ International Council of Nurses” (ICN) Yang Mencakup : 1. Profesional, ethical and legal practice. 2. Care Provision and Management. 3. Profesional, personal and quality development.
ICN FRAMEWORK OF COMPETENCES PROFESSONAL, ETHCAL, LEGAL PRACTICE accountability
Ethical practice
Legal Practice CARE PROVISION AND MANAGEMENT Key Principles of care ASSESSMENT
HEALTH PROMOTION PLANNING EVALUATIION
IMPLEMENTATION THERAPEUTIC COMMUNICATION & RELATIONSHIP
Leadership and Management Inter-professional health care
Delegation & supervision
IMPLEMENTATION
safe environtment Enhancement of the Profession
PROFESSIONAL, PERSONAL & QUALITY DEVELOPEMENT
Quality Improvement
Continuing Education
11
15/10/2015
Penutup Pembentukan kolegium diperlukan karena adanya pengembangan ilmu dari suatu profesi. 2. Kolegium perlu dikelola dan ditekuni secara terusmenerus sebagaimana ilmu dan profesi yang selalu digali dan dikembangkan. 3. Kolegium keperawatan perlu didukung berbagai pihak khususnya oleh profesi keperawatan 1.
12