PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN
P U T U S A N Nomor : 37 - K /PM I-07/AD/ III / 2015
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang bersidang di Balikpapan dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan Putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat /NRP Jabatan Kesatuan Tempat tanggal Lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: Hendro Wahyu Jatmiko : Sertu / 21050186890783 : Baurmin Kakum : Kumdam VI/Mlw : Probolinggo, 16 Juli 1983 : Laki-laki : Indonesia : Islam : Asrama Kumdam VI/Mlw Jl. Sudirman K No. 05 Balikpapan
Terdakwa ditahan oleh : Kakumdam VI/Mlw selaku Ankum selama 20 (dua puluh hari) sejak tanggal 11 Januari 2015 sampai dengan 30 Januari 2015 di ruang Tahanan Staltahmil Pomdam VI/Mlw berdasarkan Surat Keputusan Nomor : Kep/01/I/2015 tanggal 10 Januari 2015, kemudian dibebaskan dari penahanan sementara sejak tanggal 31 Januari 2015 Berdasarkan surat Keputusan pembebasan dari penahanan sementara dari Kakumdam VI/Mlw Nomor : Kep/02/I/2015 tanggal 30 Januari 2015. PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN tersebut di atas : Membaca
:
Berkas Perkara dari Pomdam VI/Mlw 01/A.01/I/2015 tanggal 30 Januari 2015.
Nomor : BP-
Memperhatikan
: 1. Surat Keputusan tentang Penyerahan Perkara dari Pangdam VI/Mlw selaku Papera Nomor : Kep/58/II/2015 Tanggal 27 Februari 2015. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer I-07 Nomor : Sdak/21/K/AD/I-07/III/2015 tanggal 10 Maret 2015. 3. Penetapan Kadilmil I-07 Balikpapan Nomor : Tapkim/37/PM.I-07/AD/III/2015 tanggal 13 Maret 2015 tentang Penunjukan Hakim. 4. Penetapan Hakim Ketua Nomor : Tapsid/37/PM.I-07 /AD/III/2015 tanggal 19 Maret 2015 tentang Hari Sidang. 5.
Mendengar
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/21/K/AD/I-07/III/2015 tanggal 10 Maret 2015., di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.
2 Memperhatikan
: 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim pada tanggal 11 Mei 2015 yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Militer dengan sengaja melakukan ketidakgadiran tanpa ijin dalam waktu damai minimal satu hari dan ttidak lebih lama dari tiga puluh hari” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 86 ke-1 KUHPM, oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana: Pidana : Penjara selama 3 (tiga) bulan dikurangi selama menjalani penahanan sementara Menetapkan barang bukti : Surat-surat : -
19 (sembilan belas) lembar Daftar Absensi Militer Anggota Kumdam VI/Mlw dari tanggal 11 Desember 2014 sampai dengan tanggal 9 Januari 2015.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mohon agar Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) 2. Pembelaan (pleidoi) yang diajukan oleh Terdakwa melalui Penasihat Hukumnya kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya bersifat permohonan keringanan dengan alasan sebagai berikut, Terdakwa menyesali perbuatannya dan meminta maaf serta berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya. 3. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia sangat menyesal, mengaku bersalah dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya, oleh karena itu Terdakwa mohon kepada Majelis Hakim agar dijatuhi pidana yang seringan-ringannya. Menimbang
:
Bahwa menurut surat Dakwaan tersebut di atas Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat tersebut dibawah ini yaitu pada tanggal 11 Desember 2014 sampai dengan tanggal 9 Januari 2015 atau setidak-tidaknya dalam bulan Desember 2014 sampai Januari 2015 bertempat di Kumdam VI/Mlw atau setidak-tidaknya ditempat-tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer I-07 Balikpapan telah melakukan tindak pidana : ”Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari” Dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa menjadi Prajurit TNI AD melalui pendidikan Secaba PK di Pusdikkum Jakarta Tahun 2005 setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian ditugaskan untuk berdinas di Kumdam VI/Mlw, sampai dengan sekarang dengan pangkat Sertu dengan jabatan sebagai Baurmin Kakum.
3 b. Bahwa pada bulan Oktober 2014 Terdakwa mengikuti latihan BTP di daerah Sepaku dimana pada saat itu isteri Terdakwa yang bernama Ny. Estri Tiar Herlina sedang hamil tua dan meminta ijin Terdakwa untuk dapat melahirkan di rumah orang tuanya di Jl. Kampung Baru No. 06 Buleleng Singaraja Bali. c. Bahwa setelah Terdakwa selesai melaksanakan latihan BTP, kemudian Terdakwa diperintahkan untuk mengikuti penataran Navigasi Darat di Rindam Banjarmasin dan pada saat itu isteri Terdakwa sedangh melahirkan anak pertamanya. d. Bahwa setelah Terdakwa selesai melaksanakan penataran Navrat, kemudian Terdakwa menghubungi istrinya yang berada di Bali, namun Terdakwa tidak dapat berhubungan melalui telepon, karena Hp isteri Terdakwa selalu dipegang dan dibawa oleh orang tuanya, sehingga Terdakwa hanya berkomunikasi dengan ibunya yang telah memberitahukan kalu isteri Terdakwa sudah bekerja di Bali, hal iti membuat Terdakwa menjadi terkejut, karena isteri Terdakwa tidak pernah memberitahukan dan meminta ijin terlebih dahulu kepada Terdakwa. e. Bahwa keadaan ini menjadi awal timbulnya permasalahan dalam rumah tangga Terdakwa, dimana orang tua isteri Terdakwa selalu ikut campur dalam permasalahan rumah tangga Terdakwa, kemudian Terdakwa pernah mengatakan kepada Ibu dari isteri Terdakwa dengan kata-kata “ kalau suami-isteri jauh-jauhan lebih baik cerai saja “ dan perkataan Terdakwa tersebut disampaikan oleh ibu dari isteri Terdakwa kepada isteri Terdaka, sehingga hal tersebut mengakibatkan ayah dari isteri Terdakwa bersama isteri Terdakwa pergi ke Pengadilan Agama Bali untuk mengajukan permohonan cerai. f. Bahwa kemudian Terdakwa mengacukan permohonan untuk melaksanakan cuti pada tanggal 17 November 2014 sampai dengan tanggal 24 November 2014 dengan tujuan cuti ke Probolinggo untuk menyelesaikan masalah hubungan rumah tangga dengan isterinya yang bernama Ny. Esti Tiara Herlina yang tinggal bersama orang tuanya di Bali. g. Bahwa Terdakwa berangkat pada tanggal 15 November 2014 dengan menggunakan Pesawat Terbang menuju ke Surabaya dan langsung menuju kerumah orang tuanya di Ds. Kebon Sariwetan, Kec. Mayang Kab. Probolinggo. h. Bahwa kemudian pada tanggal 18 November 2014 Terdakwa bersama dengan ayahnya yang bernama Misnarto berangkat menuju ke Bali dengan didampingi oleh PNS Agus sebagai penasehat Hukum Terdakwa untuk menemui isterinya guna menyelesaikan permasalahan dengan isterinya, namun pada saat itu juga PNS Agus di perintahkan untuk kembali ke Balikpapan sehingga Terdakwa tidak dapat menghadiri sidang pertama yang dilaksanakan pada tanggal 20 November 2014. i. Bahwa karena masa cutinya sudah habis, namun permasalahan dengan isterinya belum terselesaikan, sehingga Terdakwa melaporkan kepada Kakumdam VI/Mlw untuk meminta waktu tambahan cuti, kemudian Kakumdam VI/Mlw memberikan toleransi tambahan waktu selama 1 (satu) minggu.
4 j. Bahwa setelah tambahan waktu yang diberikan oleh Kakumdam VI/Mlw selama 1(satu) minggu telah habis, namun permasalahan dengan isterinya belum terselesaikan, akhirnya Terdakwa melapor kembali kepada Kakumdam VI/Mlw dan memohon untuk meminta tambahan waktu cutinya untuk yang ke dua kalinya. k. Bahwa atas laporan dan permohonan Terdakwa tersebut, Kakumdam VI/Mlw memberikan toleransi tambahan waktu selama 1(satu) Minggu untuk yang kedua kalinya yang akan berakhir pada tanggal 10 Desember 2014. l. Bahwa Terdakwa baru bisa menghadiri sidang berikutnya yang dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2014 dengan hasil isteri Terdakwa mau diajak rujuk kembali dengan Terdakwa. m. Bahwa setelah tambahan yang diberikan oleh KakumdamVI/Mlw akan berakhir, namun Terdakwa tidak Pernah menghubungi ke kesatuan karena hp milik Terdakwa rusak sehingga HP Terdakwa tidak dapat menghubungi dan/atau dihubungi, namun Terdakwa pernah melaporkan kepada Kapten Chk Helmi Kalau Hp Terdakwa rusak dan apa bila sewaktu-waktu akan menghubungi Terdakwa agar menghubungi Hp milik isteri Terdakwa akan tetapi Hp isteri Terdakwa selalu dibawa oleh orang tuanya sehingga apa bila ada informasi tidak pernah disampaikan kepada Terdakwa sehingga pada tanggal 11 Desember 2014 Terdakwa belum kembali dan melapor ke Kesatuan untuk melaksanakan Dinas. n. Bahwa pada tanggal 8 Januari 2015 Terdakwa mendapat SMS dari kapten Chk Fajar yang isterinya memerintahkan Terdakwa untuk cepat ke Balikpapan, kemudian Terdakwa langsung telpon Kapten Chk Fajar dan memberitahukan kalau urusan Terdakwa dengan isterinya sudah selesai dan Terdakwa akan kembali ke Balikpapan. o. Bahwa pada hari Jumat tanggal 9 Januari 2015 Terdakwa langsung ke Balikpapan danj sampai di Balikpapan Terdakwa langsung dijemput oleh Sertu Iwan dan langsung dibawa ke kantor Kumdam VI/Mlw oleh Kapten Chk Fajar dan Letnan Adi, kemudian pada sekitar pukul 02.30 wita Terdakwa dihadapkan kepada Kakumdam VI/Mlw dan diperintahkan untuk dilakukan pemeriksaan oleh Paurpam Kumdam VI/Mlw dan selanjutnya perkaranya diserahkan ke Pomdam VI/Mlw guna diselesaikan menurut ketentuan hukum yang berlaku. p. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas, keadaan atau kondisi Negara RI dalam keadaan aman dan damai, dan pada saat itu Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas operasi. q. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin dari Komandan Kesatuan sejak tanggal 11 Desember 2014 sampai dengan tanggal 9 januari 2015 secara berturut-turut atau selama 29 (dua puluh sembilan) hari. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana dalam pasal : Pasal 86 Ke -1 KUHPM.
5 Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
:
Bahwa di persidangan Terdakwa didampingi oleh Tim Penasihat Hukum Helmy Zunan W, S.H Kapten Chk NRP 11080099191085 dan Agus Makna, T.U, S.H PNS III-C NIP 196311061987031001 berdasarkan Surat Perintah Kakumdam VI/Mlw Nomor Sprin/54/IV/2015 tanggal 29 April 2019 dan Surat Kuasa dari Terdakwa tanggal 28 April 2015.
Menimbang
:
Bahwa atas Dakwaan Oditur Militer Penasehat Hukum Terdakwa tidak mengajukan eksepsi atau keberatan.
Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
Saksi - 1
: Nama lengkap Pangkat /NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat
: Suharto : Pelda,21950303131074 : Baurpam Sie Tuud : KumdamVI/Mlw : Enrekang, 29 Oktober 1974 : Laki-laki : Indonesia. : Islam : Perum RSS Jl. Kutilang I Blok H No. 39 RT.22 Kel Gn Bahagia kec. Balikpapan selatan.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2005 sejak Terdakwa berdinas di Kumdam VI/Mlw, namun tidak ada hubungan keluarga hanya sebatas hubungan atasan dan bawahan. 2. Bahwa Saksi mengetahui kalau Terdakwa melaksanakan cuti pada tanggal 17 November 2014 sampai dengan tanggal 24 November 2014 dengan tujuan cuti ke Probolinggo untuk menyelesaikan masalah rumah tangga dengan istrinya yang bernama Ny. Esti Tiar Herlina yang tinggal bersama orng tuannya di Bali. 3. Bahwa Terdakwa berangkat pada tanggal 15 November 2014 dengan menggunakan Pesawat Terbang menuju ke Surabaya dan langsung menuju ke rumah orang tuannya di Ds. Kebon Sariweta, Kec. Mayang Kab. Probolinggo. 4. Bahwa kemudian pada tanggal 17 November 2014 Terdakwa bersama dengan ayahnya yang bernama Misnarto berangkat menuju ke Bali untuk menemui istrinya guna menyelesaikan permasalahan dengan istrinya. 5. Bahwa oleh karena masa cutinya sudah habis, namun permasalahan dengan istrinya belum terselesaikan, sehingga Terdakwa melaporkan kepada Kakumdam VI/Mlw untuk meminta waktu tambahan cuti, kemudian Kakumdam VI/Mlw memberikan toleransi tambahan waktu selama 1 (satu) minggu.
6 6. Bahwa setelah tambahan waktu yang di berikan oleh Kakumdam VI/Mlw selama 1 (satu) minggu telah habis, namun permasalahan dengan istrinya juga belum terselesaikan, akhirnya Terdakwa melapor kembali kepada Kakumdam VI/Mlw dan memohon untuk meminta tambahan waktu cuti untuk ke duakalinya. 7. Bahwa atas laporan dan permohonana Terdakwa tersebut, Kakumdam Vi/Mlw memberikan toleransi tambahan waktu selama 1 (satu) minggu untuk ke dua kalinya yang akan berakhir pada tanggal 10 Desember 2014. 8. Bahwa setelah tambahan waktu selama 1 (satu) minggu untuk yang kedua kalinya berakhir, kemudian pada tanggal 11 Desember 2014 Terdakwa belum kembali dan melapor ke kesatuan untuk melaksanakan dinas dan kesatuan Kumdam VI/Mlw telah berupaya untuk menghubungkan Terdakwa melalui Handphone milik Terdakwa tidak di aktifkan, sehingga Kakumdam memerintahkan kepada stafnya untuk memproses Terdakwa menurut ketentuan hukum yang berlaku. 9. Bahwa pada hari Jum‟at pada tanggal 9 Januari 2015 Terdakwa akan kembali ke kesatuan untuk menyerahkan diri dan pada saat Terdakwa tiba di Bandara Spinggan Balikpapan Terdakwa sudah di tunggu untuk dijemput oleh Sertu Iwan Budiawan, kemudian dibawa ke kesatuan Kumdam VI/Mlw untuk dilakukan pemeriksaan dan selanjutnya perkaranya diserahkan ke Pomdam VI/Mlw guna diselesaikan menurut ketentuan hukum yang berlaku. 10. Bahwa Saksi mengetahui kalau Terdakwa mempunyai prilaku yang biasa-biasa tidak pernah mengada-ada dan dalam melaksanakan tugas selalu di siplin, kemudian Terdakwa tidak pernah melakukan pelanggaran di siplin. 11. Bahwa Terdakwa meninggalkan dinas, keadaan atau kondisi Negara RI dalam keadaan aman dan damai dan pada saat itu Terdakwa tidak sedang diperiksa untuk melaksanakan tugas operasi. Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya. Saksi - 2
: Nama lengkap Pangkat /NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat
: : : : : : : :
tersebut
di
atas,
Terdakwa
Iwan Budiawan Serka / 21050109180385 Baurmin Bankum Sie Bankum Kumdam VI/Mlw ciamis, 25 Maret 1985 Laki-laki. Indonesia. Islam : Asrama Rusunawa Ruhui Rahayu Gg Perdamaian II Rusun Mulawarman, Balikpapan.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2005 sejak Terdakwa sama-sama berdinas di Kumdam VI/Mlw, namun tidak ada hubungan keluarga hanya sebatas hubungan teman satu angkatan.
7 2. Bahwa Saksi mengetahui kalau Terdakwa melaksanakan cuti pada tanggal 17 November 2014 sampai dengan tanggal 24 November 2014 dengan tujuan cuti ke Probolinggo untuk menyelesaikan masalah rumah tangga dengan istrinya yang bernama Ny. Esti Tiar Herlina yang tinggal bersama orng tuannya di Bali. 3. Bahwa Terdakwa berangkat pada tanggal 15 November 2014 dengan menggunakan Pesawat Terbang menuju ke Surabaya dan langsung menuju ke rumah orang tuannya di Ds. Kebon Sariweta, Kec. Mayang Kab. Probolinggo. 4. Bahwa kemudian pada tanggal 17 November 2014 Terdakwa bersama dengan ayahnya yang bernama Misnarto berangkat menuju ke Bali untuk menemui istrinya guna menyelesaikan permasalahan dengan istrinya 5. Bahwa oleh karena masa cutinya sudah habis, namun permasalahan dengan istrinya belum terselesaikan, sehingga Terdakwa melaporkan kepada Kakumdam VI/Mlw untuk meminta waktu tambahan cuti, kemudian Kakumdam VI/Mlw memberikan toleransi tambahan waktu selama 1 (satu) minggu. 6. Bahwa setelah tambahan waktu yang di berikan oleh Kakumdam VI/Mlw selama 1 (satu) minggu telah habis, namun permasalahan dengan istrinya juga belum terselesaikan, akhirnya Terdakwa melapor kembali kepada Kakumdam VI/Mlw dan memohon untuk meminta tambahan waktu cuti untuk ke dua kalinya. 7. Bahwa atas laporan dan permohonana Terdakwa tersebut, Kakumdam VI/Mlw memberikan toleransi tambahan waktu selama 1 (satu) minggu untuk ke dua kalinya yang akan berakhir pada tanggal 10 Desember 2014. 8. Bahwa setelah tambahan waktu selama 1 (satu) minggu untuk yang kedua kalinya berakhir, kemudian pada tanggal 11 Desember 2014 Terdakwa belum kembali dan melapor ke kesatuan untuk melaksanakan dinas dan kesatuan Kumdam VI/Mlw telah berupaya untuk menghubungkan Terdakwa melalui Handphone milik Terdakwa tidak di aktifkan, sehingga Kakumdam memerintahkan kepada stafnya untuk memproses Terdakwa menurut ketentuan hukum yang berlaku. 9. Bahwa pada hari Jum‟at pada tanggal 9 Januari 2015 Terdakwa akan kembali ke kesatuan untuk menyerahkan diri dan pada saat Terdakwa tiba di Bandara Spinggan Balikpapan Terdakwa sudah di tunggu untuk dijemput oleh Sertu Iwan Budiawan, kemudian dibawa ke kesatuan Kumdam VI/Mlw untuk dilakukan pemeriksaan dan selanjutnya perkaranya diserahkan ke Pomdam VI/Mlw guna diselesaikan menurut ketentuan hukum yang berlaku. 10. Bahwa Saksi mengetahui kalau Terdakwa mempunyai prilaku yang biasa-biasa tidak pernah mengada-ada dan dalam melaksanakan tugas selalu di siplin, kemudian Terdakwa tidak pernah melakukan pelanggaran di siplin.
8 11. Bahwa Terdakwa meninggalkan dinas, keadaan atau kondisi Negara RI dalam keadaan aman dan damai dan pada saat itu Terdakwa tidak sedang diperiksa untuk melaksanakan tugas operasi. Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
tersebut
di
atas,
Terdakwa
Bahwa dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1 Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba PK di Pusdikkum Jakarta tahun 2005 setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, kemudian ditugaskan untuk berdinas di Kumdam VI/Mlw sampai dengan sekarang dengan pangkat Sertu dengan jabatan sebagai Baurmin Kakum. 2 Bahwa pada bulan Oktober 2014 Terdakwa mengikuti latihan BTP di Daerah Sepaku dimana pada saat itu Isteri Terdakwa sedang hamil tua dan meminta ijin Terdakwa untuk dapat melahirkan di rumah orang tuanya di Jl. Kampung Baru No. 06 Buleleng Singaraja Bali. 3 Bahwa setelah Terdakwa selesai melaksanakan penataran Navrat, kemudian Terdakwa dihubungi isterinya yang berada di Bali namun Terdakwa tidak dapat menghubungi isteri Terdakwa karena Hp isteri Terdakwa dibawa oleh orang tuanya, sehingga Terdakwa hanya bisa berkomunikasi dengan ibunya yang memberitahukan kalau isteri Terdakwa sudah bekerja di Bali, hal itu membuat Terdakwa menjadi terkejut, karena isteri Terdakwa tidak pernah memberitahukan dan meminta ijin terlebih dahulu kepada Terdakwa. 4. Bahwa awal timbulnya permasalahan dalam rumah tangga Terdakwa dimana orang tua isteri Terdakwa selalu ikut campur dalam permasalahan rumah tangga Terdakwa. 5. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari komandan kesatuan. Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada kesatuan baik melalui telepon maupun surat. 6. Bahwa kembalinya Terdakwa ke Kesatuan karena Terdakwa telah menyerahkan diri ke Kesatuannya Kumdam VI/Mlw pada tanggal 9 Januari 2015. 7. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin dari Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan Kesatuan Terdakwa maupun Terdakwa tidak sedang di persiapkan untuk tugas operasi/Militer perang.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim berupa : Surat-surat : -
19 (sembilan belas) lembar Daftar Absensi Militer Anggota Kumdam VI/Mlw dari tanggal 11 Desember 2014 sampai dengan tanggal 9 Januari 2015.
9 Masing-masing telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi, serta telah diterangkan sebagai alat bukti yang terkait dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan buktibukti lainnya, sehingga dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dan Terdakwa serta alat bukti lain dan setelah dihubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba PK di Pusdikkum Jakarta tahun 2005 setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, kemudian ditugaskan untuk berdinas di Kumdam VI/Mlw sampai dengan sekarang dengan pangkat Sertu dengan jabatan sebagai Baurmin Kakum. 2. Bahwa benar pada tanggal 18 November 2014 Terdakwa bersama dengan ayahnya yang bernama Misnarto berangkat menuju ke Bali dengan didampingi oleh PNS Agus sebagai Penasehat Hukum Terdakwa untuk menemui isterinya guna menyelesaikan permasalahan dengan isterinya, namun pada saat itu juga PNS Agus diperintahkan untuk kembali ke Balikpapan sehingga Terdakwa tidak dapat menghadiri sidang pertama yang dilaksanakan pada tanggal 20 November 2014. 3. Bahwa benar setelah masa cutinya sudah habis, namun permasalahan dengan isterinya belum terselesaikan, sehingga Terdakwa melaporkan kepada Kakumdam VI/Mlw untuk meminta waktu tambahan cuti, kemudian Kakumdam VI/Mlw memberikan toleransi tambahan waktu selama 1 (satu) minggu. 4. Bahwa benar setelah tambahan waktu yang diberikan oleh Kakumdam VI/Mlw selama 1 (satu) minggu telah habis, namun permasalahan dengan isterinya juga belum terselesaikan, akhirnya Terdakwa melaporkan kembali kepada Kakumdam VI/Mlw dan memohon untuk meminta tambahan waktu cutinya untuk yang kedua kalinya. 5. Bahwa atas laporan dan permohonan Terdakwa tersebut, Kakumdam VI/Mlw memberikan toleransi tambahan waktu selama 1 (satu) minggu untuk yang kedua kalinya yang akan berakhir pada tanggal 10 Desember 2014. 6. Bahwa benar Terdakwa baru bisa menghadiri sidang berikutnya yang dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2014 dengan hasil isteri Terdakwa mau diajak rujuk kembali dengan Terdakwa. 7. Bahwa benar setelah tambahan waktu yang diberikan oleh Kakumdam VI/Mlw akan berakhir, namun Terdakwa tidak pernah menghubungi ke kesatuannya karena Hp milik Terdakwa rusak sehingga HP Terdakwa tidak dapat menghubungi dan/atau dihubungi, namun Terdakwa pernah melaporkan kepada Kapten Chk Helmi kalau Hp Terdakwa rusak dan apabila sewaktu-waktu akan menghubungi Terdakwa agar menghubungi Hp milik isteri Terdakwa,
10 akan tetapi karena HP isteri Terdakwa selalu dibawa oleh orang tuanya sehingga apabila ada informasi tidak pernah disampaikan kepada Terdakwa, sehingga pada tanggal 11 Desember 2014 Terdakwa belum kembali dan melapor ke kesatuan untuk melaksanakan dinas. 8. Bahwa benar pada tanggal 8 Januari 2015 Terdakwa mendapat SMS dari Kapten Chk Fajar yang isinya memerintahkan Terdakwa untuk cepat kembali ke Balikpapan, kemudian Terdakwa langsung telpon Kapten Chk Fajar dan memberitahukan kalau urusan Terdakwa dengan isterinya sudah selesai dan Terdakwa akan kembali ke Balikpapan. 9. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 9 Januari 2015 Terdakwa langsung kembali ke Balikpapan dan sampai di Balikpapan Terdakwa langsung dijemput oleh Sertu Iwan dan langsung dibawa ke kantor Kumdam VI/Mlw oleh Kapten Chk Fajar dan Letnan Adi, kemudian pada sekira pukul 02.30 wita Terdakwa dihadapkan kepada Kakumdam VI/Mlw dan oleh Kakumdam VI/Mlw diperintahkan untuk dilakukan pemeriksaan oleh Paurpam Kumdam VI/Mlw dan selanjutnya perkaranya diserahkan ke Pomdam VI/Mlw guna diselesaikan menurut ketentuan hukum yang berlaku. 10. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa seijin Komandan Kesatuan sejak tanggal 11 Desember 2014 sampai dengan tanggal 9 Januari 2015. 11. Bahwa benar alasan Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa seijin Komandan Kesatuan karena Terdakwa ingin menyelesaikan permasalahan dengan isteri Terdakwa yang berada di Bali. 12. Bahwa benar karena permasalahan dengan isteri Terdakwa belum selesai sehingga Terdakwa masih berada di Bali sampai batas cuti Terdakwa habis Terdakwa belum juga kembali ke Kesatuan. 13. Bahwa benar selama Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan tanpa seijin Komandan Satuan Terdakwa berada di Probolinggo setelah itu berangkat menuju ke Bali dan pada hari Jum‟at tanggal 9 Januari 2015 Terdakwa kembali ke Balikpapan. 14. Bahwa benar kembalinya Terdakwa ke Kesatuan karena Terdakwa telah menyerahkan diri ke Kesatuannya Kumdam VI/Mlw sejak tanggal 9 Januari 2015. 15. Bahwa benar Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin dari Kesatuan sejak tanggal 11 Desember 2014 sampai dengan tanggal 9 Januari 2015 atau selama 29 (dua puluh sembilan) hari secara berturut-turut . 16. Bahwa benar waktu selama 29 (dua puluh sembilan) hari berturut-turut dan waktu tersebut tidak lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari. 17. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin dari Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan Kesatuan Terdakwa maupun Terdakwa tidak sedang di persiapkan untuk tugas operasi/Militer perang.
11 Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa pada pokoknya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya tindak pidana yang telah dilakukan oleh Terdakwa sebagaimana telah diuraikan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya, namun demikian mengenai pidananya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri dalam Putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa Tindak Pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer disusun secara tunggal yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur ke satu Unsur ke dua Unsur ke tiga Unsur ke empat
Menimbang
:
: Militer. : Yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa izin. : Dalam waktu damai : Minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari.
Bahwa mengenai unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Unsur Kesatu : “ Militer “ Yang dimaksud dengan “ Militer “ menurut ketentuan Pasal 46 ayat (1) ke-1 KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada Angkatan Perang yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut. Yang dimaksud Angkatan Perang adalah terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan mereka dalam waktu perang dipanggil menurut Undang-undang untuk turut serta melaksanakan pertahanan atau pemeliharaan ketertiban. Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti yang diajukan dipersidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba PK di Pusdikkum Jakarta tahun 2005 setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, kemudian ditugaskan untuk berdinas di Kumdam VI/Mlw sampai dengan sekranag dengan pangkat Sertu dengan jabatan sebagai Baurmin Kakum. 2. Bahwa benar berdasarkan Skeppera dari Pangdam VI/Mlw selaku Papera Nomor : Kep/58/II/2015, tanggal 27 Februari 2015 dalam perkara ini adalah Sertu Haendro Wahyu Jatmiko yang masih berdinas aktif sebagai militer hingga perbuatannya yang menjadikan perkara ini. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur pertama “Militer” telah terpenuhi. Unsur Kedua : “ Yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin „‟.
12 Menimbang
:
Bahwa karena unsur ini merupakan alternatif, Maka Majelis akan membuktikan unsur yang bersesuaian dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa yaitu : Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin. Bahwa oleh karena unsur ini disusun secara alternative maka Majelis akan langsung membuktikan salah satu perbuatan yang sesuai dengan fakta yang diperoleh dipersidangan yaitu unsur “ Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin. Bahwa yang dimaksud dengan “sengaja” adalah pelaku tindak pidana mengetahui, menyadari dan menginsyafi terjadinya suatu tidak pidana beserta akibatnya yang timbul atau mungkin timbul dari perbuatan. Bahwa yang dimaksud dengan tidak hadir adalah sipelaku melakukan perbuatan atau tindakan meninggalkan atau menjauhkan diri, atau tidak berada ditempat yang telah ditentukan baginya untuk melaksanakan kewajiban tugasnya disuatu tempat yaitu Kesatuan pelaku. Yang dimaksud di suatu tempat adalah di Kesatuan atau tempat kerja/tempat berdinas sipelaku sedangkan yang dimaksud tanpa ijin artinya pelaku tidak berada di kesatuan tanpa sepengetahuan Komandan/Atasan yang berwenang baik secara lisan atau tertulis sebagaimana lazimnya sebagai prajurit yang akan meninggalkan Kesatuan untuk kepentingan dinas maupun pribadi diwajibkan melalui prosedur perijinan. Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada tanggal 18 November 2014 Terdakwa bersama dengan ayahnya yang bernama Misnarto berangkat menuju ke Bali dengan didampingi oleh PNS Agus sebagai Penasehat Hukum Terdakwa untuk menemui isterinya guna menyelesaikan permasalahan dengan isterinya, namun pada saat itu juga PNS Agus diperintahkan untuk kembali ke Balikpapan sehingga Terdakwa tidak dapat menghadiri sidang pertama yang dilaksanakan pada tanggal 20 November 2014. 2. Bahwa benar setelah masa cutinya sudah habis, namun permasalahan dengan isterinya belum terselesaikan, sehingga Terdakwa melaporkan kepada Kakumdam VI/Mlw untuk meminta waktu tambahan cuti, kemudian Kakumdam VI/Mlw memberikan toleransi tambahan waktu selama 1 (satu) minggu. 3. Bahwa benar setelah tambahan waktu yang diberikan oleh Kakumdam VI/Mlw selama 1 (satu) minggu telah habis, namun permasalahan dengan isterinya juga belum terselesaikan, akhirnya Terdakwa melaporkan kembali kepada Kakumdam VI/Mlw dan memohon untuk meminta tambahan waktu cutinya untuk yang kedua kalinya. 4. Bahwa atas laporan dan permohonan Terdakwa tersebut, Kakumdam VI/Mlw memberikan toleransi tambahan waktu selama 1 (satu) minggu untuk yang kedua kalinya yang akan berakhir pada tanggal 10 Desember 2014.
13 5. Bahwa benar Terdakwa baru bisa menghadiri sidang berikutnya yang dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2014 dengan hasil isteri Terdakwa mau diajak rujuk kembali dengan Terdakwa. 6. Bahwa benar setelah tambahan waktu yang diberikan oleh Kakumdam VI/Mlw akan berakhir, namun Terdakwa tidak pernah menghubungi ke kesatuannya karena Hp milik Terdakwa rusak sehingga HP Terdakwa tidak dapat menghubungi dan/atau dihubungi, namun Terdakwa pernah melaporkan kepada Kapten Chk Helmi kalau Hp Terdakwa rusak dan apabila sewaktu-waktu akan menghubungi Terdakwa agar menghubungi Hp milik isteri Terdakwa, akan tetapi karena HP isteri Terdakwa selalu dibawa oleh orang tuanya sehingga apabila ada informasi tidak pernah disampaikan kepada Terdakwa, sehingga pada tanggal 11 Desember 2014 Terdakwa belum kembali dan melapor ke kesatuan untuk melaksanakan dinas. 7. Bahwa benar pada tanggal 8 Januari 2015 Terdakwa mendapat SMS dari Kapten Chk Fajar yang isinya memerintahkan Terdakwa untuk cepat kembali ke Balikpapan, kemudian Terdakwa langsung telpon Kapten Chk Fajar dan memberitahukan kalau urusan Terdakwa dengan isterinya sudah selesai dan Terdakwa akan kembali ke Balikpapan. 8. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 9 Januari 2015 Terdakwa langsung kembali ke Balikpapan dan sampai di Balikpapan Terdakwa langsung dijemput oleh Sertu Iwan dan langsung dibawa ke kantor Kumdam VI/Mlw oleh Kapten Chk Fajar dan Letnan Adi, kemudian pada sekira pukul 02.30 wita Terdakwa dihadapkan kepada Kakumdam VI/Mlw dan oleh Kakumdam VI/Mlw diperintahkan untuk dilakukan pemeriksaan oleh Paurpam Kumdam VI/Mlw dan selanjutnya perkaranya diserahkan ke Pomdam VI/Mlw guna diselesaikan menurut ketentuan hukum yang berlaku. 9. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa seijin Komandan Kesatuan sejak tanggal 11 Desember 2014 sampai dengan tanggal 9 Januari 2015. 10. Bahwa benar alasan Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa seijin Komandan Kesatuan karena Terdakwa ingin menyelesaikan permasalahan dengan isteri Terdakwa yang berada di Bali. 11. Bahwa benar karena permasalahan dengan isteri Terdakwa belum selesai sehingga Terdakwa masih berada di Bali sampai batas cuti Terdakwa habis Terdakwa belum juga kembali ke Kesatuan. 12. Bahwa benar selama Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan tanpa seijin Komandan Satuan Terdakwa berada di Probolinggo setelah itu berangkat menuju ke Bali dan pada hari Jum‟at tanggal 9 Januari 2015 Terdakwa kembali ke Balikpapan. 13. Bahwa benar kembalinya Terdakwa ke Kesatuan karena Terdakwa telah menyerahkan diri ke Kesatuannya Kumdam VI/Mlw sejak tanggal 9 Januari 2015.
14 Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Dengan Sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin” telah terpenuhi. Unsur ketiga
: “ Dalam waktu Damai ”.
Yang dimaksud dengan dalam waktu damai adalah pada waktu Terdakwa melakukan tindak pidana ini keadaan Negara R.I dalam waktu damai dan tidak dinyatakan sedang dalam keadaan darurat perang oleh pejabat yang berwenang dengan diberlakukannya Undang-undang tertentu atau Terdakwa sendiri maupun kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas operasi militer oleh penguasa Militer yang berwenang. Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa seijin Komandan Kesatuan sejak tanggal 11 Desember 2014 sampai dengan tanggal 9 Januari 2015. 2. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin dari Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan Kesatuan Terdakwa maupun Terdakwa tidak sedang di persiapkan untuk tugas operasi/Militer perang. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “dalam waktu damai.” telah terpenuhi. Unsur keempat : “ Minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari”. Bahwa yang dimaksud satu hari adalah dua puluh empat jam (ps. 97 KUHP) dan yang dimaksud dengan tidak lebih lama dari tiga puluh hari dalam unsur ini adalah merupakan batasan waktu ketidak hadiran Terdakwa di Kesatuannya kurang dari 30 (tiga puluh) hari secara berturut-turut. Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin dari Kesatuan sejak tanggal 11 Desember 2014 sampai dengan tanggal 9 Januari 2015 atau selama 29 (dua puluh sembilan) hari secara berturut-turut . 2. Bahwa benar waktu selama 29 (dua puluh sembilan) hari berturut-turut dan waktu tersebut tidak lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur keempat “minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi.
15 Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta yang terungkap dipersidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “ Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari Tiga puluh hari “ Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 86 ke-1 KUHPM.
Menimbang
:
Bahwa didalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan Hukum, kepentingan Umum dan kepentingan Militer.
Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan-alasan pemaaf atau pembenar pada diri Terdakwa, sehingga oleh karenanya Terdakwa adalah orang yang mampu bertanggung jawab dan harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa adalah faktor ketidak disiplinan Terdakwa yang pada awalnya Terdakwa dalam melakukan tindak pidana ini beralasan bahwa Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa seijin komandan kesatuan karena ingin menyelesaikan permasalahan dengan isteri Terdakwa. 2. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa menyebabkan terbengkalainya tugas dan tanggung jawab yang diembankan kepada Terdakwa yang pada akhirnya mempengaruhi kesiapan satuan dalam pencapaian tugas pokok serta merusak sendi-sendi disiplin keprajuritan. 3. Bahwa hal-hal yang mempengaruhi sehingga terjadinya tindak pidana ini karena Terdakwa mempunyai kadar disiplin yang sangat rendah.
Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan Tindak Pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali kejalan yang benar menjadi warga Negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : a. b.
Terdakwa mengaku berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan. Terdakwa kembali ke kesatuan karena menyerahkan diri.
16 c. d.
Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya. Pada awalnya Terdakwa mengurus masalah rumah tangganya namun Terdakwa sudah diberi kesempatan oleh Kakumdam Terdakwa tidak memanfaatkan waktunya dengan baik.
Hal-hal yang memberatkan : a. b.
Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga ke5 dan Sumpah Prajurit ke-3. Perbuatan Terdakwa dapat merusak sendi-sendi disiplin keprajuritan di kesatuannya.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat pidana sebagaimana tercantum pada diktum dibawah ini, adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara, dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus di bebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti dalam perkara ini yang berupa : Surat-surat : -
19 (sembilan belas) lembar Daftar Absensi Militer Anggota Kumdam VI/Mlw dari tanggal 11 Desember 2014 sampai dengan tanggal 9 Januari 2015.
Bahwa terhadap barang bukti tersebut di atas yang merupakan bukti yang terkait dengan perbuatan yang di dakwakan kepada Terdakwa, maka Majelis Hakim berpendapat perlu ditentukan statusnya yaitu dilekatkan dalam berkas perkara.
Mengingat
:
Pasal 86 ke-1 KUHPM.dan ketentuan hukum yang berlaku dan Undang-undang lain yang bersangkutan dengan perkara ini.
17 M E N G A D I L I:
1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas, yaitu Hendro Wahyu Jatmiko Sertu NRP 21050186890783, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : ” melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari “ 2.
Memidana terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana
3.
: Penjara selama 1 (satu) bulan dan 20 (dua puluh) hari Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : -
19 (sembilan belas) lembar Daftar Absensi Militer Anggota Kumdam VI/Mlw dari tanggal 11 Desember 2014 sampai dengan tanggal 9 Januari 2015.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam perkara ini sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)
18
Demikian diputuskan pada hari ini Senin tanggal 11 Mei 2015 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Ibnu Sudjihad, S.H Letnan Kolonel Chk NRP 573973, sebagai Hakim Ketua dan Nurdin Raham, S.H Mayor Chk NRP 522551 serta Rizki Gunturida, S.H Mayor Chk NRP 11000000640270, masing-masing sebagai Hakim Anggota-I dan sebagai Hakim Anggota-II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Purwanto, S.H Mayor Chk NRP 636726, Penasihat Helmy Zunan W, S.H Kapten Chk NRP 11080099191085 dan Agus Makna, T.U, S.H PNS III-C NIP 19631106198703100, Panitera Andi Dala Uleng, S.H Kapten Sus NRP 535949, serta dihadapan Umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua . Cap/Ttd Ibnu Sudjihad, S.H Letnan Kolonel Chk NRP 573973
Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
.Ttd
Ttd
Nurdin Raham, S.H Mayor Chk NRP 522551
Rizki Gunturida, S.H Mayor Chk NRP 11000000640270
Panitera Ttd Andi Dala Uleng, S.H Kapten Sus NRP 535949
Salinan sesuai aslinya Panitera
Andi Dala Uleng, S.H Kapten Sus NRP 535949
