PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A
P U T U S A N Nomor : 89-K / PM.III-12 / AU / VI / 2015 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Kewarganegaraan Jenis kelamin Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
ANGGER YUDO PRASETYO Praka / 535505. Tabak-5 Ru-2 Ton-3 Kipan-B. Yonko-464 Wing-II Paskhas TNI AU. Palembang, 19 Pebruari 1987. Indonesia. Laki-laki. Islam. Komplek Jatayu IV No.16 Rt.006 Abdulrachman Saleh Malang.
Rw.006
Lanud
Terdakwa ditahan oleh Danwing II Paskhas TNI AU selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 29 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 17 September 2014 berdasarkan Keputusan Danwing II Paskhas selaku Ankum Nomor: Kep/12/VIII/2014 tanggal 28 Agustus 2014 tentang Penahanan sementara, dan dibebaskan dari penahanan sementara pada tanggal 18 September 2014 berdasarkan Keputusan Danwing II Paskhas selaku Ankum Nomor: Kep/14/IX/2014 tanggal 17 September 2014 tentang Pembebasan dari penahanan sementara. Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut di atas : Membaca
: Berkas perkara dari Satpom Lanud Abdulrachman Saleh Malang Nomor: POM-401/A/IDIK-04/X/2014/ABD tanggal 27 Oktober 2014 atas nama Angger Yugo Prasetyo, Praka NRP.535505.
Memperhatikan : 1. Keputusan Danwing II Paskhas selaku Papera Nomor: Kep/11/IV/2015 tanggal 20 April 2015 tentang Penyerahan Perkara. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/84/K/AU/V/2015 tanggal 21 Mei 2015. 3. Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor: Tapkim/96-K/PM.III12/AU/VI/2015 tanggal 03 Juni 2015 tentang Penunjukan Hakim. 4. Penetapan Hakim Ketua Nomor: Tapsid/96-K/PM.III12/AU/VI/2015 tanggal 04 Juni 2015 tentang Hari Sidang. 5. Surat-surat Kaotmil III-12 Surabaya tentang Panggilan untuk menghadap persidangan kepada Terdakwa dan para Saksi. 6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III12 Surabaya Nomor Sdak/84/K/AU/V/2015 tanggal 21 Mei 2015 di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para Saksi di bawah sumpah.
Memperhatikan : 1. Tuntutan (Requisitoir) Oditur Militer Nomor: TUT/101/IX/2015 tanggal 01 September 2015 yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa :
2 a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Barangsiapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum”, Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 362 KUHP. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi hukuman berupa pidana penjara selama 12 (dua belas) bulan, dikurangi selama Terdakwa menjalani penahanan sementara. c. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,-(lima ribu rupiah). d. Menetapkan barang bukti berupa : 1) Barang-barang : a) 1 (satu) buah HP Merk Samsung Galaxy Core GT 18262, dikembalikan kepada Saksi-3 (Puji Rahayu Hariyani, SE); b) 1 (satu) buah HP merk Nokia 5800, dikembalikan kepada Saksi-2 Sdri. Alifah Indra Setiawati; dan c) 1 (satu) buah merk Samsung Galaxy Fame; d) 1 (satu) buah HP merk Oppo; tersebut c) dan d) mohon ditentukan statusnya. 2) Surat-surat : a) 2 (dua) lembar surat perintah penyitaan Nomor: Sprin/01/IX/ 2014 tanggal 25 September 2014; b) 2 (dua) lembar Berita Acara Penyitaan tertanggal 25 September 2014; c) 1 (satu) lembar foto Terdakwa dan 4 (empat) buah HP; Mohon tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 2. Pembelaan (Pledoi) yang disampaikan secara tertulis oleh Penasehat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya Penasehat Hukum Terdakwa memohon agar Majelis Hakim memutus perkara ini dengan hukuman yang seringan-ringannya. Menimbang
: Bahwa di persidangan Terdakwa didampingi oleh Tim Penasehat Hukum dari Kumlanud Abdulrachman Saleh atas nama 1. Kapten Sus Betarum S., S.H. NRP.507366; 2. Peltu Harry Poernomo, S.H. NRP.508740; dan 3. Serka Sudianto, S.H. NRP.514380; berdasarkan Surat Perintah Danlanud Abdulrachman Saleh Malang Nomor: Sprin/419/VI/2015 tanggal 15 Juni 2015, dan Surat Kuasa Khusus dari Terdakwa kepada Tim Penasehat Hukum tanggal 15 Juni 2015.
Menimbang
: Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal dua puluh dua bulan Juli tahun 2000 empat belas tanggal sepuluh bulan Agustus tahun 2000 empat belas dan tanggal empat belas bulan Agustus tahun 2000 empat belas atau setidak-tidaknya dalam bulan Juli tahun 2000 empat belas dan bulan Agustus tahun 2000 empat belas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 empat belas bertempat di Villa Songgoriti Batu Malang dan Musholla Pom Bensin Karangploso Malang serta di Hotel Tirto Jl. Panji Suroso Malang, atau setidaktidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana "Barangsiapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum"
3 Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AU pada tahun 2007 melalui pendidikan Semata PK angkatan Llll di Lanud Adi Sumarmo, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan dengan Sejurlata Paskhas angkatan XXXIV di Bandung, kemudian mengikuti Separadas angkatan 159 di Bandung setelah itu mengikuti Komando angkatan XXX di Bandung dan ditempatkan di Yonko 464 Wing II Paskhas Lanud Abd. Saleh Malang sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Praka NRP 535505. 2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 (Sdri. Fuji Rahayu Hariani, SE) sekira bulan Mei 2014 lewat media sosial account beetalk yang mengaku bernama Satria Kenzue anggota Polres Malang karena dijejaring sosial Terdakwa berpakaian Polisi namun tidak ada hubungan keluarga. 3. Bahwa dari perkenalan tersebut Terdakwa dengan Saksi-1 berkomunikasi melalui account beetalk dan BBM, kemudian pada hari Kamis tanggal 14 Agustus 2014 sekira 13.00 Wib Terdakwa dengan Saksi-1 melakukan pertemuan di Mall Araya Malang. 4. Bahwa setelah bertemu, Terdakwa dengan Saksi-1 awalnya hanya ngobrol kemudian Terdakwa mengajak Saksi-1 jalan-jalan dengan menggunakan sepeda motor Kawasaki Ninja warna merah milik Terdakwa keliling di Perumahan Araya Malang, setelah itu Terdakwa menuju ke hotel Tirto di Jl. Panji Suroso dan Saksi-1 bertanya kepada Terdakwa Iho kenapa berhenti disini" dijawab oleh Terdakwa "ya nggak apa- apa mbak", selanjutnya Terdakwa cek in kamar hotel. 5. Bahwa setelah cek in, Terdakwa dengan Saksi-1 masuk ke kamar hotel lantai 2, kemudian Terdakwa dengan Saksi-1 ngobrol sambil minum teh hangat dan kopi, hingga akhirnya Terdakwa dengan Saksi-1 melakukan persetubuhan. 6. Bahwa setelah melakukan persetubuhan, Terdakwa mandi terlebih dahulu bergantian dengan Saksi-1 dan pada saat Saksi-1 mandi, Terdakwa berkata kepada Saksi-1 untuk keluar membeli makan, sehingga Terdakwa menggunakan kesempatan tersebut untuk pergi meninggalkan Saksi-1 sambil mengambil tas milik Saksi-1 yang berisi 2 (dua) buah cincin mas seberat 9.650 gr, Sim A dan Sim C, paspor, ATM Bank Mandiri atas nama Puji Rahayu Hariyani, SE, STNK mobil Honda Jazz Nopol N 1039 BO warna abu-abu muda, HP merk Samsung Galaxy Core, kartu kesehatan Abienza Trihartono, dan Akira Saskara Hartono, kartu pengenal berobat Vico Indonesia an. Puji Rahayu Hariyani, SE serta uang sebesar Rp. 600.000,(enam ratus ribu rupiah) dengan total kerugian sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah). 7. Bahwa barang milik Saksi-1 berupa 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy Core masih disimpan oleh Terdakwa, 2 (dua) buah cincin seberat 9.650 gr Terdakwa jual dengan harga Rp. 600.000,(enam ratus ribu rupiah) dan uangnya Terdakwa kirimkan kepada orangtua Terdakwa di Palembang, sedangkan uang tunai Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) Terdakwa gunakan untuk keperluan hidup sehari-hari. 8. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-2 (Sdri. Ita Sugiarti) sekira bulan Juli 2014 lewat media sosial account beetalk yang mengaku bemama Satria Kenzue anggota Polres Malang karena dijejaring sosial Terdakwa berpakaian Polisi namun tidak ada hubungan keluarga.
4 9. Bahwa dari perkenalan tersebut Terdakwa dengan Saksi-2 berkomunikasi melalui account beetalk dan BBM, kemudian pada hari Selasa tanggal 22 Juli 2014 sekira 11.00 Wib Saksi-2 dengan Terdakwa melakukan pertemuan di depan Matos Malang. 10. Bahwa setelah bertemu, Terdakwa mengajak makan Saksi-2 dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat warna merah milik Terdakwa ke daerah Payung Batu, setelah makan Terdakwa mengajak Saksi-2 mencari villa untuk istirahat dan Terdakwa menuju ke villa Songgoriti Batu, setelah berada di villa Terdakwa mengajak Saksi-2 untuk melakukan persetubuhan. 11. Bahwa setelah melakukan persetubuhan, Terdakwa mandi untuk membersihkan badan setelah selesai bergantian dengan Saksi-2 mandi dan pada saat Saksi-2 mandi, Terdakwa mengambil barang Saksi-2 berupa Laptop merk Acer 14 inc, 2 (dua) buah HP merk Samsung Galaxy S3 mini dan HP Nokia, perhiasan gelang seberat 2 gr dan dompet warna hijau beserta isinya yartu STNK sepeda motor Honda Scopy Nopol AG 3389 IA, KTP an. Ita Sugiarti, kartu mahasiswa, ATM Bank Mandiri dengan total kerugian sebesar Rp.6.000.000,-(enam juta rupiah) selanjutnya Terdakwa pergi meninggalkan Saksi-2. 12. Bahwa barang milik Saksi-2 berupa 1 (satu) buah Laptop merk Acer 14 inc Terdakwa jual dengan harga Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah) di pasar Roma/pasar maling Malang, 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy S3 mini Terdakwa jual dengan harga Rp. 370.000,- (tiga ratus tujuh puluh ribu rupiah) di pasar Roma/pasar maling Malang, 1 (satu) buah HP merk Nokia Terdakwa jual kepada Praka Choirul Anwar dengan harga Rp. 130.00 (seratus tiga puluh ribu rupiah) sedangkan 1 (satu) buah gelang seberat 2 gr tidaklaku dijual sehingga dibuang oleh Terdakwa dan uang hasil penjualan barang-barang tersebut Terdakw agunakan untuk membeli tiket pulang ke Palembang. 13. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-3 Sdri. Alifah Indra Setiawati sekira bulan Juli 2014 lewat media sosial account beetalk yang mengaku bernama Satria Kenzue anggota Polres Malang karena dijejaring sosial Terdakwa berpakaian Polisi namun tidak ada hubungan keluarga. 14. Bahwa dari perkenalan tersebut Terdakwa dengan Saksi-3 berkomunikasi melalui account beetalk dan BBM, kemudian pada hari Minggu tanggal 10 Agustus 2014 sekira 13.00 Wib Saksi-3 dengan Terdakwa melakukan pertemuan di terminal Arjosari Malang tepatnya di depan Indomaret. 15. Bahwa setelah bertemu, Terdakwa dengan Saksi-3 pergi untuk makan siang di rumah makan Padang di sekitar terminal Arjosari Malang, setelah itu Terdakwa dengan Saksi-3 bermaksud untuk pergi ke Jatim Park, sesampainya di Pom bensin Karangploso Terdakwa mengajak Saksi-3 untuk melaksanakan sholat Ashar di Musholla Pom bensin Karangploso, saat itu Terdakwa melaksanakan sholat Ashar dulu sedangkan Saksi-3 disuruh menunggu barang/tas ransel milik Terdakwa. 16. Bahwa kemudian bergantian Saksi-3 melaksanakan sholat Ashar dan Terdakwa berkata kepada Saksi-3 "sholat tidak boleh memakai perhiasan, HP dan uang" setelah itu Saksi-3 melepas perhiasan berupa kalung beserta liontin dan cincin yang ditaruh Saksi-3 di dalam tas beserta HP dan uang yang Saksi-3 titipkan kepada Terdakwa, selanjutnya pada saat Saksi-3 melaksanakan sholat Ashar Terdakwa meninggalkan Saksi-3 sambil membawa tas dan barang yang dititipkan oleh Saksi-3 kepada Terdakwa berupa 1 (satu) buah
5 kalung liontin, 1 (satu) buah cincin, 1 (satu) buah HP merk Nokia, 1 (satu) buah HP merk Blackberry Bold 9870. 17. Bahwa barang milik Saksi-3 berupa 1 (satu) buah kalung liontin Terdakwa jual dengan harga Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) di pasar Roma/pasar maling Malang, 1 (satu) buah HP merk Nokia Terdakwa gunakan sendiri, kemudian 1 (satu) buah HP merk Blackberry Bold 9870 ditambah dengan hasil penjualan kalung liontin sebesar Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) tersebut Terdakwa tukar dengan HP merk Samsung Galaxy Frame seharga Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah) di pasar Roma/pasar maling Malang. 18. Bahwa pada tanggal 17 Agustus 2014 sekira pukul 13.00 Wib Saksi-4 (Brigadir M. Qosim Ahadi, S.H.) menerima laporan secara lisan dari Saksi-3 jika barang-barang dari Saksi-3 berupa kalung beserta liontin dan 2 (dua) buah HP dicuri oleh anggota Polisi di Musholla dekat Pom bensin Karangploso, setelah Saksi-4 mengecek di kantor Polres Malang ternyata tidak ada Polisi yang dimaksud oleh Saksi-3. 19. Bahwa pada tanggal 28 Agustus 2014 sekira pukul 15.30 Wib Saksi-4 bersama Bripka Lukman janjian untuk bertemu dengan Terdakwa di dekat Mall Giant Sawojajar Malang tepatnya di dalam warung, saat itu Saksi-4 bertanya kepada Terdakwa apakah saudara Satria", dijawab oleh Terdakwa "bukan, saya angger , setelah itu Saksi-4 menunjukkan foto yang ada di HP kepada Terdakwa dan Terdakwa mengakui semuanya yaitu telah melakukan pencurian terhadap 4 (empat) korban yaitu Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Sdri. Mozi, selanjutnya Saksi-4 lapor ke Kanit dan Saksi-4 diperintahkan untuk membawa Terdakwa ke kantor Polres Malang dan Saksi-4 dijemput oleh Aiptu Madak. 20. Bahwa setelah Saksi-4 membawa Terdakwa ke kantor Polres Malang, kemudian Terdakwa di interogasi dan diproses serta memanggil para korban untuk diperiksa dan membuat laporan secara resmi. 21. Bahwa maksud dan tujuan Terdakwa melakukan pertemanan tersebut untuk mempermudah dan memperlancar melakukan pencurian/mengambil barang korban tanpa sepengetahuan pemiliknya serta mengajak korban untuk melakukan persetubuhan. 22. Bahwa selain Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3, masih ada korban yang lain yaitu Sdri. Fani dari Malang, Sdri. Merin dari Tumpang Malang, Sdri. Mozi dari Batu, Sdri. Revi dari Dampit Malang, Sdri. Lala dari Pasuruan Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsurunsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 362 KUHP. Menimbang
: Bahwa terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas Terdakwa menyatakan mengerti dan membenarkan telah melakukan perbuatan yang didakwakan Oditur Militer atas dirinya.
Menimbang
: Bahwa terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, Terdakwa maupun Tim Penasehat Hukumnya tidak mengajukan keberatan (Eksepsi).
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
Saksi - I
: Nama lengkap: MUHAMMAD QOSIM AHADI, S.H.; Pangkat/NRP: Brigadir/85121585; Jabatan: Anggota Sat Reskrim; Kesatuan: Polres Malang; Tempat, tanggal lahir: Malang, 15 Desember 1985;
6 Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Laki-laki; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jl. Monumen Polri RT.04 Rw.02 Tlogowaru, Kec. Kedungkandang, Kota Malang. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa sebelumnya Saksi tidak kenal dengan Terdakwa. Saksi baru kenal dengan Terdakwa ketika Saksi melakukan penangkapan terhadap Terdakwa pada hari Kamis tanggal 28 Agustus 2014 sekira pukul 15.30 Wib , dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa Saksi melakukan penangkapan terhadap Terdakwa, karena pada hari Minggu tanggal 17 Agustus 2014 sekira pukul 13.00 Wib Saksi menerima laporan secara lisan dari Sdri. Alifah yang melaporkan bahwa ketika Sdri. Alifah sedang sholat di Musholla dekat Pom bensin Karangploso, barang-barang milik Sdri. Alifah yang berupa kalung beserta liontin dan 2 (dua buah HP telah dicuri oleh seseorang yang dalam media sosial mengaku sebagai anggota Polisi bernama Satria. Atas laporan tersebut Saksi lalu mengecek nama tersebut di kantor Polres Malang, namun ternyata Polisi yang bernama Satria seperti yang dimaksud oleh Sdri. Alifah tersebut tidak ada di Polres Malang. 3. Bahwa kemudian Saksi menyuruh seorang wanita lain teman Saksi untuk memancing orang yang mengaku Polisi bernama Satria tersebut dengan cara berkomuniksai melalui media social dan mengajak ‘Satria’ tersebut untuk bertemu di Mall Giant Sawojajar Malang. 4. Bahwa setelah wanita teman Saksi tersebut berhasil berkomunikasi melalui media sosial dengan seseorang yang mengaku bernama Satria dan memancingnya untuk bisa bertemu di Mall Giant Sawojajar Malang, pada hari Kamis tanggal 28 Agustus 2014 sekira pukul 15.30 Wib, Saksi bersama dengan Bripka Lukman bertemu dengan seorang laki-laki yang wajahnya mirip dengan seseorang yang di media social mengaku bernama Satria sedang duduk di sebuah warung dekat Mall Giant Sawojajar Malang. 5. Bahwa kemudian Saksi bertanya kepada laki-laki tersebut yang kemudian diketahui sebagai Terdakwa sekarang ini: “Apakah saudara Satria", yang dijawab oleh Terdakwa: "Bukan, saya Angger". Kemudian Saksi menunjukkan kepada Terdakwa foto yang ada di HP Saksi yang wajahnya mirip Terdakwa, hingga kemudian pada waktu itu juga Terdakwa mengakui perbuatan pencurian yang telah dilakukannya terhadap Sdri. Alifah, dan juga perbuatan pencurian yang telah dilakukannya terhadap korban-korban yang lain, yaitu atas nama: Ibu Yayuk, Sdri. Lia, dan Sdri. Mozi. Atas pengakuan Terdakwa tersebut, Saksi lalu melapor ke Kanit, dan kemudian Saksi diperintahkan untuk membawa Terdakwa ke kantor Polres Malang, dan beberapa saat kemudian Saksi dijemput oleh Aiptu Madak. 6. Bahwa setelah Saksi membawa Terdakwa ke kantor Polres Malang, kemudian Terdakwa ditangani, diproses, dan diinterogasi oleh bagian Penyidikan, lalu bagian penyidikan memanggil para korban untuk diperiksa dan membuat laporan resmi. 7. Bahwa tugas Saksi di Reskrim adalah menyelidiki dan menangkap pelaku tindak pidana atas laporan masyarakat berikut barang buktinya. Setelah pelakunya berhasil ditangkap, selanjutnya pelakunya diserahkan ke bagian penyidikan, sehingga Saksi selaku yang menangkap pelaku tidak mengetahui laki perkembangan berikutnya.
7 8. Bahwa pada waktu Saksi menangkap dan menggeledah Terdakwa, di dalam tas yang dibawa Terdakwa sudah ada sekira 4 buah HP hasil curian, dan barang-barang yang telah dicuri oleh Terdakwa adalah 1 (satu) buah tas beserta isinya milik Ibu Yayuk, kalung beserta liontin dan 2 (dua) buah HP merk Nokia 5800 dan Blackberry 9780 milik Sdri. Alifah. Barang yang dicuri oleh Terdakwa yang berupa kalung dan liontin sudah dijual oleh Terdakwa, sedangkan HP merk Samsung milik Ibu Yayuk masih berada di kantor Polres Malang. Atas keterangan Saksi-I membenarkan seluruhnya. Saksi - II
tersebut
di
atas,
Terdakwa
: Nama lengkap: ALIFAH INDRA SETIAWATI; Pekerjaan: Swasta; Tempat, tanggal lahir: Malang, 20 September 1994; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Perempuan; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jl. Letjen Sutoyo 3/68 A Rt.005 Rw.003 Desa Lowokwaru, Kec. Lowokwaru, Kota Malang. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada sekira bulan Juli 2014 lewat media social account beetalk yang di jejaring sosial Terdakwa berpakaian seragam polisi dan mengaku bernama Satria Kenzue anggota Polres Malang, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa setelah perkenalan Saksi dan Terdakwa sering berkomunikasi melalui account beetalk dan BBM, hingga kemudian Saksi dan Terdakwa janjian bertemu pada hari Minggu tanggal 10 Agutus 2014 sekira 13.00 Wib di depan Terminal Arjosari, Malang. 3. Bahwa pada hari Minggu tanggal 10 Agutus 2014 sekira 13.00 Wib Saksi dan Terdakwa bertemu di depan Swalayan Indomaret, dekat Terminal Arjosari, Malang. Setelah bertemu, kemudian Saksi dan Terdakwa pergi makan siang di Rumah Makan Padang di sekitar Terminal Arjosari Malang. Setelah selesai makan, Saksi dan Terdakwa berangkat pergi menuju ke Jatim Park, Batu, berboncengan menggunakan sepeda motor Terdakwa, sedangkan sepeda motor Saksi dititipkan di tempat parkir sepeda motor Terminal Arjosari Malang. 4. Bahwa setelah sampai di daerah Batu, Saksi dan Terdakwa tidak jadi ke Jatim Park, melainkan Terdakwa berhenti di Pom Bensin (SPBU) Karangploso, lalu Terdakwa mengajak Saksi untuk melaksanakan sholat Ashar terlebih dahulu di Musholla SPBU Karangploso. Pada waktu itu Terdakwa melaksanakan sholat Ashar duluan, sedangkan Saksi disuruh menunggu barang/tas ransel milik Terdakwa. Setelah Terdakwa selesai melaksanakan sholat Ashar, kemudian gantian Saksi yang melaksanakan sholat Ashar dan Terdakwa yang menunggu barang-barang milik Terdakwa dan Saksi. 5. Bahwa ketika Saksi akan melaksanakan sholat Ashar, Terdakwa mengatakan kepada Saksi: "Sholat tidak boleh memakai perhiasan, HP, dan uang", sehingga Saksi lalu melepas perhiasan Saksi berupa kalung beserta liontin dan cincin, dan kemudian Saksi menaruh perhiasan, HP, dan uang milik Saksi ke dalam tas, dan selanjutnya Saksi menitipkan tas miliknya tersebut kepada Terdakwa, lalu Saksi melaksanakan sholat Ashar di Musholla SPBU tersebut. 6. Bahwa setelah Saksi selesai melaksanakan sholat Ashar dan kemudian keluar dari Musholla, ternyata Terdakwa sudah tidak ada di Musholla tersebut, lalu Saksi melihat isi tas milik Saksi yang ditinggal Terdakwa, ternyata HP dan perhiasan milik Saksi yang ditaruh dalam tas sudah tidak ada, dan yang tersisa di dalam tas tinggal dompet
8 yang berisi STNK, KTP, dan uang Rp.50.000,-(lima puluh ribu rupiah) sehingga Saksi bingung dan kemudian Saksi bertanya kepada penjual es campur di sekitar tempat itu dan kepada petugas SPBU apakah melihat Terdakwa, akan tetapi orang-orang tersebut tidak mengetahui. 7. Bahwa kemudian Saksi naik angkot pergi menuju ke Terminal Arjosari Malang. Setelah sampai di Terminal Arjosari, Saksi lalu mengambil sepeda motor milik Saksi di tempat parkir Terminal Arjosari Malang, dan selanjutnya Saksi pulang. Beberapa hari kemudian Saksi menceritakan kejadian yang Saksi alami tersebut kepada teman Saksi yang jadi anggota Polisi, hingga Saksi diarahkan untuk melaporkan kejadian yang menimpa Saksi tersebut ke Polres Malang. 8. Bahwa barang-barang milik Saksi yang diambil Terdakwa adalah berupa: - 1 (satu) buah HP Black Berry 9780 seharga Rp.1.700.000,-(satu juta tujuh ratus ribu rupiah); - 1 (satu) buah HP Nokia 5800 seharga Rp.400.000,-(empat ratus ribu rupiah); - Perhiasan emas yang terdiri dari: kalung emas seberat 2,5 gram; liontin emas seberat 1,5 gram; dan cincin emas seberat 1 gram; yang seluruhnya seharga sekira Rp.3.400.000,-(tiga juta empat ratus ribu rupiah); Sehingga akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi mengalami kerugian senilai Rp.5.500.000,-(lima juta lima ratus ribu rupiah). 9. Bahwa Saksi memaafkan perbuatan Terdakwa, namun Saksi ingin agar Terdakwa mengembalikan barang-barang milik Saksi yang telah dicuri oleh Terdakwa. Atas keterangan Saksi-II tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya dan Terdakwa berjanji akan mengganti kerugian yang dialami Saksi sebesar Rp.5.500.000,-(lima juta lima ratus ribu rupiah) pada hari sidang berikutnya. Menimbang
: Bahwa para Saksi yang lain telah dipanggil secara sah sesuai ketentuan yang berlaku, namun para Saksi yang lain tidak hadir dengan alasan selain jauh tempat tinggalnya, juga karena malu dan takut akan berpengaruh pada keutuhan rumah tangganya, sehingga berdasarkan ketentuan pasal 155 UU Nomor 31 Tahun 1997 dibacakan keterangan para Saksi di depan penyidik yang telah dikuatkan dengan berita acara penyumpahan sesuai agamanya, yaitu:
Saksi - III
: Nama lengkap: PUJI RAHAYU HARIANI, S.E.; Pekerjaan: Ibu rumah tangga; Tempat, tanggal lahir: Malang, 11 Nopember 1973; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Perempuan; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jl. Sawojajar IX No.75 Rt.003 Rw.002 Kel. Sawojajar, Kec. Kedungkandang, Kota Malang. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada sekira bulan Mei 2014 lewat media social account beetalk yang di jejaring sosial Terdakwa berpakaian seragam polisi dan mengaku bernama Satria Kenzue anggota Polres Malang, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa setelah perkenalan Saksi dan Terdakwa sering berkomunikasi melalui account beetalk dan BBM, hingga kemudian Saksi dan Terdakwa janjian bertemu pada hari Kamis tanggal 14 Agutus 2014 sekira pukul 13.00 Wib di Mall Araya, Malang.
9 3. Bahwa kemudian pada hari Kamis tanggal 14 Agutus 2014 sekira pukul 13.00 Wib Saksi dan Terdakwa bertemu di Mall Araya, Malang. Setelah bertemu, Saksi dan Terdakwa awalnya hanya ngobrol saja, kemudian Terdakwa mengajak Saksi jalan-jalan berboncengan menggunakan sepeda motor Ninja warna merah milik Terdakwa keliling di Perumahan Araya Malang, lalu Terdakwa membonceng Saksi menuju ke hotel di Jl. Panji Suroso, Malang, yang Saksi lupa nama hotelnya, sehingga Saksi bertanya kepada Terdakwa: “Lho kenapa berhenti disini", yang dijawab Terdakwa: "Ya nggak apa-apa mbak", dan selanjutnya Terdakwa cek in kamar hotel. 4. Bahwa kemudian Saksi dan Terdakwa masuk ke dalam kamar hotel yang ada di lantai 2, lalu Saksi dan Terdakwa ngobrol sambil minum teh hangat dan kopi. Kemudian Terdakwa masuk ke kamar mandi lalu keluar lagi, dan selanjutnya Saksi duduk di kursi main HP sambil nonton TV bersama dengan Terdakwa. Kemudian Terdakwa mencium Saksi hingga kemaluan Terdakwa tegang, dan kemudian Terdakwa memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluan Saksi, lalu Terdakwa menggoyang-goyangkan kemaluannya di dalam kemaluan Saksi hingga beberapa menit kemudian Terdakwa mengeluarkan air maninya di luar kemaluan Saksi. 5. Bahwa setelah selesai bersetubuh Terdakwa masuk ke kamar mandi untuk mandi. Setelah selesai mandi, Terdakwa keluar dari kamar mandi sudah berpakaian rapi, lalu Terdakwa menyuruh Saksi gantian mandi, sehingga Saksi lalu masuk ke kamar mandi untuk mandi. Sebelum Saksi menutup pintu kamar mandi, Terdakwa mengatakan kepada Saksi: "Tutup pintu, Saya akan membeli makan diluar", sehingga Saksi lalu menutup pintu kamar mandi dan mandi, sedangkan tas tangan Saksi yang berisi: 2 (dua) cincin emas seberat 9.650 gram; SIM A dan C; Paspor; ATM Mandiri atas nama Saksi; STNK mobil Honda Jazz No.pol. N-1039-BO; HP merk Samsung Galaxy Core; Kartu Kesehatan Abieza Trihartono dan Abira Saskara Hartono; Kartu Pengenal berobat Vico Indonesia atas nama Saksi; dan uang tunai sebesar Rp.600.000,-(enam ratus ribu rupiah) yang nilai seluruhnya sekira Rp.8.000.000,-(delapan juta rupiah), dan tas tersebut Saksi taruh di atas meja dalam kamar. . 6. Bahwa setelah Saksi selesai mandi dan keluar dari kamar mandi, Saksi terkejut melihat tas milik Saksi dan juga Terdakwa tidak ada lagi di dalam kamar, sehingga Saksi lalu berpikir jika Terdakwa telah mengambil atau mencuri tas milik Saksi. 7. Bahwa kemudian Saksi pergi ke tempat parkir hotel di lantai 1 dan Saksi melihat sepeda motor milik Terdakwa ternyata sudah tidak ada lagi di tempatnya, sehingga Saksi berkesimpulan bahwa benar jika Terdakwa telah mengambil/mencuri tas tangan milik Saksi. Kemudian Saksi lalu duduk di pinggir jalan depan hotel Jl. Panji Suroso, Malang, dan selanjutnya Saksi naik taxi menuju ke Mall Araya Malang. Namun di tengah jalan Saksi berubah pikiran tidak jadi ke Mall Araya, melainkan Saksi pinjam HP milik sopir taxi untuk menelepon suami Saksi agar menjemput Saksi di Jl. Gotong Royong Kota Malang. 8. Bahwa setelah bertemu dengan suami Saksi, Saksi lalu bercerita kepada suami Saksi mengenai peristiwa pencurian yang dialami Saksi, dan ternyata suami Saksi langsung meminta tolong kepada anggota Polres Kepanjen untuk mencari identitas Terdakwa yang mengaku bernama Satria Kenzoe anggota Polres Malang tersebut, namun setelah dicari ternyata orang yang mengaku bernama Satria Kenzoe tersebut tidak ada di Polres Malang di Kepanjen. 9. Bahwa beberapa waktu kemudian masih pada tanggal 14 Agustus 2014 itu juga Terdakwa yang mengaku Satria Kenzoe
10 tersebut menelepon Saksi untuk memeras Saksi dengan cara Terdakwa menawarkan akan mengembalikan barang-barang Saksi yang telah dicuri Terdakwa jika Saksi mau memberikan uang tebusan sebesar Rp.10.000.000,-(sepuluh juta rupiah), namun Saksi tidak menanggapi. 10. Bahwa beberapa hari kemudian Saksi mengetahui Terdakwa minta pertemanan dengan keponakan Saksi melalui jejaring social, sehingga Saksi lalu meminta anggota Buser Polres Malang di Kepanjen untuk menyelidiki siapa sebenarnya orang yang mengaku Satria Kenzoe tersebut. 11. Bahwa kemudian pada tanggal 28 Agustus 2014 Saksi mendengar Terdakwa yang mengaku bernama Satria Kenzoe anggota Polres Malang ditangkap oleh anggota Polres Malang di Kepanjen, hingga kemudian Saksi melaporkan perbuatan Terdakwa yang mengaku bernama Satria Kenzoe tersebut ke Polres Malang di Kepanjen. Namun oleh karena ternyata Terdakwa adalah anggota TNI AU, maka Saksi lalu melaporkan perbuatan Terdakwa tersebut ke Polisi Militer Lanud Abdulrahman Saleh. Atas keterangan Saksi-III yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa menyangkal sebagian, yaitu: - Terdakwa dan Saksi bersama-sama chek in di hotel, bukan hanya Terdakwa saja yang chek in. - Nilai barang yang dicuri Terdakwa tidak sampai Rp.10.000.000,(sepuluh juta rupiah) tetapi hanya sekira Rp.5.000.000,-(lima juta rupiah), dan itupun Terdakwa meminjam, bukan meminta tebusan. Saksi - IV
: Nama lengkap: ITA SUGIARTI; Pekerjaan: Swasta; Tempat, tanggal lahir: Blitar, 09 Desember 1977; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Perempuan; Agama: Islam; Tempat tinggal: Dsn. Pangru Rt.02 Rw.03 Desa Bendo Wulung, Kec. Sanan Kulon, Kab. Blitar. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada sekira bulan Juli 2014 lewat media social account beetalk yang di jejaring sosial Terdakwa berpakaian seragam polisi dan mengaku bernama Satria Kenzue anggota Polres Malang, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa setelah perkenalan Saksi dan Terdakwa sering berkomunikasi melalui account beetalk dan BBM, hingga kemudian Saksi dan Terdakwa janjian bertemu pada hari Selasa tanggal 22 Juli 2014 sekira pukul 11.00 Wib di Matos, Malang. 3. Bahwa kemudian pada hari Selasa tanggal 22 Juli 2014 sekira pukul 11.00 Wib Saksi dan Terdakwa bertemu di depan Matos Malang. 4. Bahwa setelah bertemu, Saksi dan Terdakwa lalu pergi ke daerah Payung di Kota Batu dengan berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Vario warna merah milik Terdakwa dengan tujuan mencari makan siang. Setelah selesai makan siang, Saksi dan Terdakwa pergi menuju ke sebuah penginapan di Songgoriti Batu yang Saksi lupa nama penginapannya. 5. Bahwa setelah berada di penginapan, Terdakwa mengajak Saksi untuk melakukan persetubuhan dengan cara Terdakwa membuka celana jeans dan celana dalam Saksi, lalu Terdakwa membuka celana jeans dan celana dalamnya sendiri, kemudian Terdakwa menciumi payudara Saksi hingga Saksi hanya bisa diam saja mengikuti kemauan Terdakwa, dan selanjutnya Terdakwa memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluan Saksi, hingga sekira
11 10 menit Terdakwa mengeluarkan air maninya di luar kemaluan Saksi. 6. Bahwa setelah selesai bersetubuh, Terdakwa masuk ke kamar mandi berganti pakaian. Setelah Terdakwa keluar dari kamar mandi, gantian Saksi yang masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badan. Namun setelah Saksi selesai mandi, Saksi terkejut melihat barang-barang milik Saksi yang ditaruh di atas meja dan di atas tempat tidur tidak berada di tempatnya, dan Terdakwa juga sudah meninggalkan penginapan Songgoriti, sehingga dengan rasa sangat sedih dan menyesal, pada sekira pukul 14.00 Wib Saksi lalu keluar dari penginapan mencari tukang ojek minta diantar ke Pasar Batu dengan tujuan ke toko mas guna menjual cincin yang Saksi pakai untuk biaya Saksi pulang ke rumah Saksi di Blitar. Namun sebelum Saksi pulang ke rumah, terlebih dahulu Saksi melaporkan kejadian yang Saksi alami tersebut ke Polsek DAU Kab. Malang, dan setelah selesai melapor ke Polsek DAU sekira pukul 18.00 Wib, Saksi langsung pulang ke rumah Saksi di Blitar. 7. Bahwa barang-barang milik Saksi yang hilang dibawa oleh Terdakwa antara lain adalah: Laptop merk Acer 14 inc; 2 (dua) buah HP merk Samsung Galaxy S3 mini dan HP Nokia; perhiasan gelang seberat 2 gram; dan dompet warna hijau beserta isinya yaitu STNK sepeda motor Honda Scopy Nopol AG-3389-IA, KTP an. Ita Sugiarti, kartu mahasiswa, ATM Bank Mandiri, yang nilai seluruhnya sebesar sekira Rp.6.000.000,-(enam juta rupiah). Atas keterangan Saksi-IV yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
: Bahwa di dalam persidangan menerangkan sebagai berikut :
Terdakwa
pada
pokoknya
1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AU pada tahun 2007 melalui pendidikan Semata PK angkatan LIII di Lanud Adi Sumarmo, Solo. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP.535505, dilanjutkan dengan Sejurlata Paskhas angkatan XXXIV, Separadas angkatan 159, dan Komando angkatan XXX di Bandung, selanjutnya Terdakwa berdinas di Yonko 464 Wing II Paskhas Lanud Abdulrahman Saleh, Malang. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa dengan pangkat Praka masih berdinas di Yonko 464 Wing II Paskhas Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, hingga sekarang. 2. Bahwa pada bulan Nopember 2012 Terdakwa menikah dengan Sdri. Endang Sulami, namun hingga sekarang Terdakwa belum dikaruniai anak. 3. Bahwa oleh karena isteri Terdakwa sering sakit dan sering berobat ke Rumah Sakit Swasta sehingga memerlukan beaya berobat yang banyak, maka Terdakwa memerlukan lebih banyak beaya untuk kehidupan rumah tangga Terdakwa. 4. Bahwa pada sekira pertengahan bulan Juli 2014 Terdakwa berkenalan dengan Sdri. Ita sugiarti melalui jejaring sosial Account Beetalk. Dalam account tersebut Terdakwa menggunakan pakaian seragam polisi dan memperkenalkan diri bernama Satria Kenzhu, pekerjaan polisi yang berdinas di Polres Malang, dengan menggunakan HP Oppo Smart phone Nomor 081332507623. 5. Bahwa setelah berkenalan, Terdakwa dan Sdri. Ita Sugiarti sering berkomunikasi melalui account beetalk dan BBM, hingga kemudian Terdakwa dan Sdri. Ita Sugiarti janjian bertemu pada hari Selasa tanggal 22 Juli 2014 sekira pukul 11.00 Wib di Matoz, Malang.
12 6. Bahwa pada hari Selasa tanggal 22 Juli 2014 sekira pukul 11.00 Wib, setelah Terdakwa turun jaga/piket satuan, Terdakwa lalu pergi ke Matoz Malang untuk bertemu dengan Sdri. Ita Sugiarti. Setelah bertemu bertemu dengan Sdri. Ita Sugiarti di Matoz, Malang, Terdakwa lalu mengajak Sdri. Ita Sugiarti pergi makan siang di daerah Payung, Kota Batu, dengan berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Beat warna merah milik Terdakwa. 7. Bahwa setelah selesai makan siang, Terdakwa lalu mengajak Sdri. Ita Sugiarti untuk beristirahat di Villa Songgoriti, Batu. Setelah berada di Villa Songgoriti, Terdakwa lalu mengajak Sdri. Ita Sugiarti untuk melakukan persetubuhan dengan cara Terdakwa mencium bibir Sdri. Ita Sugiarti sambil tangan kanan Terdakwa meremasremas payudara Sdri. Ita Sugiarti, kemudian Terdakwa merebahkan badan Sdri. Ita Sugiarti di tempat tidur, lalu Terdakwa membuka semua pakaian Sdri. Ita Sugiarti dan kemudian Terdakwa juga membuka semua pakaian Terdakwa sendiri hingga Terdakwa dan Sdri. Ita Sugiarti telanjang, selanjutnya Terdakwa memasukkan kemaluannya yang sudah tegang ke lubang kemaluan Sdri. Ita Sugiarti, lalu Terdakwa menggoyang-goyangkan kemaluannya naik turun selama kurang lebih 10 menit hingga Terdakwa mengeluarkan air maninya di luar kemaluan Sdri. Ita Sugiarti. 8. Bahwa setelah selesai bersetubuh, Terdakwa langsung mandi terlebih dahulu untuk membersihkan badan. Setelah Terdakwa selesai mandi, terdakwa lalu menyuruh Sdri. Ita Sugiarti bergantian mandi. Kemudian pada waktu Sdri. Ita Sugiarti sedang mandi, Terdakwa lalu mengambil barang-barang milik Sdri. Ita Sugiarti yang ditaruh di atas meja dan di atas tempat tidur yang berupa: 1 (satu) buah Laptop merk Acer 14 inc.; 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy S3 mini; 1 (satu) buah HP merk Nokia; 1 (satu) buah gelang seberat 2 gram; dan selanjutnya Terdakwa pergi meninggalkan Sdri. Ita Sugiarti. 9. Bahwa barang milik Sdri. Ita Sugiarti tersebut kemudian oleh Terdakwa dijual dengan harga sebagai berikut : - 1 (satu) buah Laptop merk Acer 14 inc, dijual ke Pasar Roma (Pasar Maling) Malang dengan harga Rp.800.000,-(delapan ratus ribu rupiah); - 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy S3 mini, dijual ke Pasar Roma (Pasar Maling) Malang dengan harga Rp.370.000,-(tiga ratus tujuh puluh ribu rupiah); - 1 (satu) buah HP merk Nokia dijual kepada Praka Choirul Anwar dengan harga Rp.130.000,-(seratus tiga puluh ribu rupiah); - 1 (satu) buah gelang seberat 2 gram tidak laku dijual karena emas muda, sehingga dibuang oleh Terdakwa. Uang hasil penjualan barang-barang tersebut kemudian oleh Terdakwa digunakan untuk membeli tiket pulang ke Palembang. 10. Bahwa pada awal bulan Agustus 2014 Terdakwa juga berkenalan dengan Sdri. Alifah Indra Setiawati melalui jejaring sosial Account Beetalk. Dalam account tersebut Terdakwa menggunakan pakaian seragam polisi dan memperkenalkan diri bernama Satria Kenzhu, pekerjaan polisi yang berdinas di Polres Malang, dengan menggunakan HP Oppo Smart phone Nomor 081332507623. 11. Bahwa setelah berkenalan, Terdakwa dan Sdri. Aliifah Indra Setiawati sering berkomunikasi melalui account beetalk dan BBM, hingga seminggu kemudian Terdakwa dan Sdri. Alifah Indra Setiawati janjian bertemu pada hari Minggu tanggal 10 Agustus 2014 sekira pukul 13.00 Wib di Terminal Arjosari, Malang. 12. Bahwa setelah bertemu di Terminal Arjosari, Terdakwa mengajak Sdri. Alifah Indra Setiawati makan siang di rumah makan Padang di
13 sekitar terminal Arjosari Malang. Setelah selesai makan, Terdakwa lalu mengajak Sdri. Alifah Indra Setiawati jalan-jalan ke Jatim Park Batu dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat warna merah milik Terdakwa. Namun sebelum sampai di Jatim Park, Terdakwa membatalkan niatnya pergi ke Jatim Park, dan kemudian Terdakwa berhenti di SPBU Karangploso, lalu Terdakwa mengajak Sdri. Alifah Indra Setiawati untuk melaksanakan sholat Ashar di Musholla SPBU Karangploso terlebih dahulu. 13. Bahwa kemudian Terdakwa melaksanakan sholat Ashar lebih dulu, sedangkan Sdri. Alifah Indra Setiawati menunggu barang/tas ransel milik Terdakwa. Setelah Terdakwa selesai sholat Ashar, Terdakwa lalu menyuruh Sdri. Alifah Indra Setiawati gentian melaksanakan sholat Ashar dan Terdakwa yang akan menunggu barang-barangnya. 14. Bahwa ketika Sdri. Alifah Indra Setiawati akan melaksanakan sholat Ashar, Terdakwa mengingatkan Sdri. Alifah Indra Setiawati untuk melepaskan perhiasan yang dikenakan, dengan alasan karena sholat tidak boleh menggunakan perhiasan, sehingga Sdri. Alifah Indra Setiawati lalu melepas perhiasannya yang berupa kalung liontin dan cincin emas serta HP yang dimasukkan di dalam tas milik Sdri. Alifah Indra Setiawati, dan kemudian tas tersebut dititipkan kepada Terdakwa untuk menjaganya. 15. Bahwa ketika Sdri. Alifah Indra Setiawati sedang melaksanakan sholat Ashar, Terdakwa lalu meninggalkan Sdri. Alifah Indra Setiawati sambil Terdakwa membawa tas milik Sdri. Alifah Indra Setiawati yang berisi: 1 (satu) untai kalung liontin, 1 (satu) buah cincin, 1 (satu) buah HP merk Nokia, dan 1 (satu) buah HP merk Blackberry Bold 9870, yang dititipkan pada Terdakwa tanpa sepengetahuan dan seijin Sdri. Alifah Indra Setiawati selaku pemiliknya. 16. Bahwa barang-barang milik Sdri. Alifah Indra Setiawati tersebut oleh Terdakwa lalu dijual ke Pasar Roma (Pasar Maling) Malang dengan harga sebagai berikut: - 1 (satu) buah kalung liontin dijual dengan harga Rp. 400.000,(empat ratus ribu rupiah); - 1 (satu) buah HP merk Nokia Terdakwa gunakan sendiri; - Hasil penjualan 1 (satu) buah HP Blackberry Bold 9870 ditambah dengan hasil penjualan kalung liontin sebesar Rp.400.000,-(empat ratus ribu rupiah) tersebut Terdakwa tukar dengan HP merk Samsung Galaxy Frame seharga Rp.1.300.000,-(satu juta tiga ratus ribu rupiah) di Pasar Roma (Pasar Maling) Malang. 17. Bahwa sejak bulan Mei 2014 Terdakwa juga kenal dengan Sdri. Puji Rahayu Hariyani melalui jejaring sosial Account Beetalk. Dalam account tersebut Terdakwa menggunakan pakaian seragam polisi dan memperkenalkan diri bernama Satria Kenzhu, pekerjaan polisi yang berdinas di Polres Malang, dengan menggunakan HP Oppo Smart phone Nomor 081332507623. 18. Bahwa setelah berkenalan, Terdakwa dan Sdri. Puji Rahayu Hariyani sering berkomunikasi melalui account beetalk dan BBM, hingga kemudian pada hari Kamis tanggal 14 Agustus 2014 Terdakwa dan Sdri. Puji Rahayu Hariyani janjian bertemu di Mall Araya, Malang. 19. Bahwa kemudian dengan alasan minta izin untuk mengurus Kartu BPJS, pada hari Kamis tanggal 14 Agustus 2014 sekira pukul 13.00 Wib Terdakwa bertemu dengan Sdri. Puji Rahayu Hariyani di Mall Araya Malang. Setelah bertemu dan kemudian mengobrol sekitar 2 (dua) menit, Terdakwa lalu mengajak Sdri. Puji Rahayu Hariyani meneruskan ngobrol di Hotel Tirto di Jl. Panji Suroso Malang dengan
14 berboncengan menggunakan sepeda motor Kawasaki Ninja milik Terdakwa. 20. Bahwa setelah sampai di Hotel Tirto, Terdakwa check in dan kemmudian masuk ke dalam kamar berdua dengan Sdri. Puji Rahayu Hariyani. Setelah berada di dalam kamar, Terdakwa dan Sdri. Puji Rahayu Hariyani berbincang-bincang, lalu saling berciuman di tempat tidur. Kemudian Sdri. Puji Rahayu Hariyani melepas pakaian atas dan BHnya, lalu Sdri. Puji Rahayu Hariyani berada di atas tubuh Terdakwa langsung membuka celana Terdakwa dan mengulum kemaluan Terdakwa dengan mulutnya selama kurang lebih 3 (tiga) menit, selanjutnya berubah posisi, yaitu Terdakwa berada di atas tubuh Sdri. Puji Rahayu Hariyani, lalu Terdakwa menciumi kedua payudara dan kemaluan Sdri. Puji Rahayu Hariyani hingga Terdakwa dan Sdri. Puji Rahayu Hariyani sama-sama terangsang, dan kemudian saling membuka pakaian masing-masing hingga masingmasing telanjang bulat, dan selanjutnya Terdakwa memasukkan kemaluan Terdakwa yang sudah tegang ke lubang vagina Sdri. Puji Rahayu Hariyani, lalu Terdakwa menggoyang-goyangkan kemaluannya naik turun selama kurang lebih 25 (dua puluh lima) menit, hingga kemudian Terdakwa mengeluarkan air maninya di luar kemaluan Sdri. Puji Rahayu Hariyani. 21. Bahwa setelah selesai melakukan persetubuhan, Terdakwa lalu mandi di kamar mandi terlebih dahulu. Setelah Terdakwa selesai mandi, gantian Sdri. Puji Rahayu Hariyani yang mandi. Ketika Sdri. Puji Rahayu Hariyani mandi, Terdakwa berkata kepada Sdri. Puji Rahayu Hariyani bahwa ia akan keluar membeli makan, namun Terdakwa bukan keluar membeli makan, tetapi Terdakwa pergi keluar kamar meninggalkan Sdri. Puji Rahayu Hariyani dengan membawa tas milik Sdri. Puji Rahayu Hariyani yang berisi: - 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy Core; - 2 (dua) buah cincin seberat 9.650 gram; dan - Uang tunai sebesar Rp.600.000,-(enam ratus ribu rupiah) 22. Bahwa barang-barang milik Sdri. Puji Rahayu Hariyani yang berupa: 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy Core masih disimpan oleh Terdakwa; 2 (dua) buah cincin seberat 9.650 gram Terdakwa jual di Pasar Roma (Pasar Maling) Malang dengan harga Rp.600.000,-(enam ratus ribu rupiah) yang uangnya Terdakwa kirimkan kepada orangtua Terdakwa di Palembang; dan Uang tunai sebesar Rp.600.000,-(enam ratus ribu rupiah) sudah habis Terdakwa gunakan untuk keperluan hidup sehari-hari. 23. Bahwa sejak awal maksud dan tujuan Terdakwa melakukan pertemanan dengan beberapa wanita melalui account beetalk adalah untuk mempermudah dan memperlancar niat Terdakwa untuk melakukan pencurian barang-barang milik korban dengan modus memanfaatkan kelengahan korban dengan mengajak berpacaran dan hubungan sex terlebih dahulu. 24. Bahwa selain Sdri. Ita Sugiarti, Sdri. Alifah Indra Setiawati, dan Sdri. Puji Rahayu Hariyani, masih ada wanita lain yang menjadi korban perbuatan Terdakwa, yaitu: Sdri. Fani dari Malang, Sdri. Merin dari Tumpang Malang, Sdri. Mozi dari Batu, Sdri. Revi dari Dampit Malang, dan Sdri. Lala dari Pasuruan. 25. Bahwa Terdakwa tidak menyetubuhi Sdri. Alifah Indra Setiawati, karena Sdri. Alifah orang baik; sedangkan Terdakwa menyetubuhi Sdri. Puji Rahayu Hariyani karena dia yang mengajak ke hotel dan mengatakan kurang perhatian dari suami, dan Terdakwa menyetubuhi Sdri. Ita Sugiarti karena dia janda yang kesepian, sehingga Terdakwa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk
15 menyetubuhi mereka, namun tujuan utama Terdakwa adalah untuk mencuri barang-barang mereka. 26. Bahwa pada tanggal 19 Agustus 2015 Terdakwa telah mengganti kerugian yang dialami Sdri. Alifah Indra Setiawati dengan uang tunai sebesar Rp.5.500.000,-(lima juta lima ratus ribu rupiah), sedangkan kerugian korban yang lain belum dikembalikan oleh Terdakwa. Menimbang
: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dalam persidangan berupa : 1. Barang-barang : a. 1 (satu) buah HP Merk Samsung Galaxy Core GT 18262, yang diambil Terdakwa dari tas milik Saksi Puji Rahayu Hariyani; b. 1 (satu) buah HP merk Nokia 5800, yang diambil Terdakwa dari tas milik Saksi Alifah Indra Setiawati; c. 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy Frame yang dibeli Terdakwa seharga Rp.1.300.000,-(satu juta tiga ratus ribu rupiah) yang uangnya berasal dari hasil penjualan HP merk Black Berry Bold 9870 dan kalung liontin emas yang diambil Terdakwa dari tas milik Saksi Alifah Indra setiawati; d. 1 (satu) buah HP merk Oppo Smart Phone milik Terdakwa yang telah digunakan Terdakwa untuk berkomuniikasi lewat account beetalk dengan para korban;
Menimbang
Menimbang
2. Surat-surat : a. 2 (dua) lembar surat perintah penyitaan Nomor: Sprin/01/IX/2014 tanggal 25 September 2014; b. 2 (dua) lembar Berita Acara Penyitaan tertanggal 25 September 2014; c. 1 (satu) lembar foto Terdakwa yang berpakaian dinas polisi yang terpampang di account beetalk di HP Oppo Smart Phone milik Terdakwa; dan d. 1 (satu) lembar fotom 4 (empat) buah HP yang berhasil disita petugas Pomau dari tangan Terdakwa; masing-masing telah diperlihatkan/dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi yang hadir, serta telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana yang dilakukan Terdakwa dalam perkara ini, selain barang-bukti surat-surat tersebut dalam huruf a dan b, ternyata semuanya berhubungan dan bersesuaian dengan buktibukti lain, sehingga oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa. Sedangkan barang bukti berupa surat-surat tersebut dalam huruf a dan b, surat tersebut merupakan kelengkapan formal tindakan penyitaan yang dilakukan oleh penyidik, dan tidak termasuk sebagai barang bukti, sehingga oleh karenanya surat-surat tersebut huruf a dan b perlu dikeluarkan dari daftar barang bukti. : Bahwa pada waktu di persidangan Terdakwa menunjukkan Surat Pernyataan yang dibuat oleh Sdri. Alifah Indra Setiawati tanggal 19 Agustus 2015, yang menyatakan bahwa pada tanggal tersebut Sdri. Alifah Indra Setiawati telah menerima uang penggantian barangbarang milik Sdri. Alifah yang telah diambil oleh Tedakwa sebesar Rp.5.500.000,-(lima juta lima ratus ribu rupiah). Atas persetujuan para pihak, surat pernyataan tersebut dimasukkan sebagai salah satu barang bukti surat dalam perkara ini. : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi di bawah sumpah, dan bukti-bukti lain di persidangan, serta setelah dihubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta hukum yang melingkupi perbuatan Terdakwa sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AU pada tahun 2007 melalui pendidikan Semata PK angkatan LIII di Lanud Adi
16 Sumarmo, Solo. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP.535505, dilanjutkan dengan Sejurlata Paskhas angkatan XXXIV, Separadas angkatan 159, dan Komando angkatan XXX di Bandung, selanjutnya Terdakwa berdinas di Yonko 464 Wing II Paskhas Lanud Abdulrahman Saleh, Malang. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa dengan pangkat Praka masih berdinas di Yonko 464 Wing II Paskhas Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, hingga sekarang. 2. Bahwa benar pada bulan Nopember 2012 Terdakwa menikah dengan Sdri. Endang Sulami, namun hingga sekarang Terdakwa belum dikaruniai anak. Oleh karena isteri Terdakwa sering sakit dan sering berobat ke Rumah Sakit Swasta sehingga memerlukan beaya berobat yang banyak, maka Terdakwa memerlukan lebih banyak beaya untuk kehidupan rumah tangga Terdakwa. 3. Bahwa benar pada sekira pertengahan bulan Juli 2014 Terdakwa berkenalan dengan Sdri. Ita Sugiarti (Saksi-IV) melalui jejaring sosial Account Beetalk. Dalam account tersebut Terdakwa menggunakan pakaian seragam polisi dan memperkenalkan diri bernama Satria Kenzhu, pekerjaan polisi yang berdinas di Polres Malang, dengan menggunakan HP Oppo Smart phone Nomor 081332507623. 4. Bahwa benar setelah berkenalan, Terdakwa dan Saksi Ita Sugiarti sering berkomunikasi melalui account beetalk dan BBM, hingga kemudian Terdakwa dan Saksi Ita Sugiarti sepakat bertemu pada hari Selasa tanggal 22 Juli 2014 sekira pukul 11.00 Wib di Matoz, Malang. 5. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 22 Juli 2014 sekira pukul 11.00 Wib, setelah Terdakwa turun jaga/piket satuan, Terdakwa lalu pergi ke Matoz Malang untuk bertemu dengan Saksi Ita Sugiarti. Setelah bertemu dengan Saksi Ita Sugiarti di Matoz, Malang, Terdakwa lalu mengajak Saksi Ita Sugiarti pergi makan siang di daerah Payung, Kota Batu, dengan berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Beat warna merah milik Terdakwa. 6. Bahwa benar setelah selesai makan siang, Terdakwa lalu mengajak Saksi Ita Sugiarti untuk beristirahat di Villa Songgoriti, Batu. Setelah berada di Villa Songgoriti, Terdakwa lalu mengajak Saksi Ita Sugiarti untuk melakukan persetubuhan dengan cara Terdakwa mencium bibir Saksi Ita Sugiarti sambil tangan kanan Terdakwa meremas-remas payudara Saksi Ita Sugiarti, kemudian Terdakwa merebahkan badan Saksi Ita Sugiarti di tempat tidur, lalu Terdakwa membuka semua pakaian Saksi Ita Sugiarti dan kemudian Terdakwa juga membuka semua pakaian Terdakwa sendiri hingga Terdakwa dan Saksi Ita Sugiarti telanjang, selanjutnya Terdakwa memasukkan kemaluannya yang sudah tegang ke lubang kemaluan Saksi Ita Sugiarti, lalu Terdakwa menggoyang-goyangkan kemaluannya naik turun selama kurang lebih 10 menit hingga Terdakwa mengeluarkan air maninya di luar kemaluan Saksi Ita Sugiarti. 7. Bahwa benar setelah selesai bersetubuh, Terdakwa langsung mandi terlebih dahulu untuk membersihkan badan. Setelah Terdakwa selesai mandi, Terdakwa lalu menyuruh Saksi Ita Sugiarti bergantian mandi. Kemudian pada waktu Saksi Ita Sugiarti sedang mandi, Terdakwa lalu mengambil barang-barang milik Saksi Ita Sugiarti yang ditaruh di atas meja dan di atas tempat tidur yang berupa: 1 (satu) buah Laptop merk Acer 14 inc.; 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy S3 mini; 1 (satu) buah HP merk Nokia; 1 (satu) buah gelang seberat 2 gram; yang nilai seluruhnya sebesar
17 sekira Rp.6.000.000,-(enam juta rupiah), dan selanjutnya Terdakwa pergi meninggalkan Saksi Ita Sugiarti. 8. Bahwa benar barang-barang milik Saksi Ita Sugiarti yang nilai seluruhnya sebesar sekira Rp.6.000.000,-(enam juta rupiah) tersebut kemudian oleh Terdakwa dijual dengan harga sebagai berikut : - 1 (satu) buah Laptop merk Acer 14 inc, dijual ke Pasar Roma (Pasar Maling) Malang dengan harga Rp.800.000,-(delapan ratus ribu rupiah); - 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy S3 mini, dijual ke Pasar Roma (Pasar Maling) Malang dengan harga Rp.370.000,-(tiga ratus tujuh puluh ribu rupiah); - 1 (satu) buah HP merk Nokia dijual kepada Praka Choirul Anwar dengan harga Rp.130.000,-(seratus tiga puluh ribu rupiah); - 1 (satu) buah gelang seberat 2 gram tidak laku dijual karena emas muda, sehingga dibuang oleh Terdakwa. Uang hasil penjualan barang-barang tersebut kemudian oleh Terdakwa digunakan untuk membeli tiket pulang ke Palembang. 9. Bahwa benar pada awal bulan Agustus 2014 Terdakwa juga berkenalan dengan Sdri. Alifah Indra Setiawati (Saksi-II) melalui jejaring sosial Account Beetalk. Dalam account tersebut Terdakwa menggunakan pakaian seragam polisi dan memperkenalkan diri bernama Satria Kenzhu, pekerjaan polisi yang berdinas di Polres Malang, dengan menggunakan HP Oppo Smart phone Nomor 081332507623. 10. Bahwa benar setelah berkenalan, Terdakwa dan Saksi Aliifah Indra Setiawati sering berkomunikasi melalui account beetalk dan BBM, hingga seminggu kemudian Terdakwa dan Saksi Alifah Indra Setiawati sepakat bertemu pada hari Minggu tanggal 10 Agustus 2014 sekira pukul 13.00 Wib di Terminal Arjosari, Malang. 11. Bahwa benar setelah bertemu di Terminal Arjosari, Terdakwa mengajak Saksi Alifah Indra Setiawati makan siang di rumah makan Padang di sekitar terminal Arjosari Malang. Setelah selesai makan, Terdakwa lalu mengajak Saksi Alifah Indra Setiawati jalan-jalan ke Jatim Park Batu dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat warna merah milik Terdakwa. Namun sebelum sampai di Jatim Park, Terdakwa membatalkan niatnya pergi ke Jatim Park, dan kemudian Terdakwa berhenti di SPBU Karangploso, lalu Terdakwa mengajak Saksi Alifah Indra Setiawati untuk melaksanakan sholat Ashar di Musholla SPBU Karangploso terlebih dahulu. 12. Bahwa benar kemudian Terdakwa melaksanakan sholat Ashar lebih dulu, sedangkan Saksi Alifah Indra Setiawati menunggu barang/tas ransel milik Terdakwa. Setelah Terdakwa selesai sholat Ashar, Terdakwa lalu menyuruh Saksi Alifah Indra Setiawati gantian melaksanakan sholat Ashar dan Terdakwa yang menunggu barangbarang milik Saksi Alifah Indra Setiawati. 13. Bahwa benar ketika Saksi Alifah Indra Setiawati akan melaksanakan sholat Ashar, Terdakwa menyuruh Saksi Alifah Indra Setiawati untuk melepaskan perhiasan yang dikenakan, dengan alasan karena sholat tidak boleh menggunakan perhiasan, sehingga Saksi Alifah Indra Setiawati lalu melepas perhiasannya yang berupa kalung liontin dan cincin emas, serta HP yang dimasukkan di dalam tas milik Saksi Alifah Indra Setiawati, dan kemudian tas tersebut dititipkan kepada Terdakwa untuk menjaganya. 14. Bahwa benar ketika Saksi Alifah Indra Setiawati sedang melaksanakan sholat Ashar, Terdakwa lalu meninggalkan Saksi Alifah Indra Setiawati sambil Terdakwa membawa tas milik Saksi Alifah Indra Setiawati tanpa izin pemiliknya yang berisi: 1 (satu) untai
18 kalung emas seberat 2,5 gram, 1 (satu) liontin emas seberat 1,5 gram; 1 (satu) buah cincin emas seberat 1 gram; 1 (satu) buah HP merk Nokia 5800; dan 1 (satu) buah HP merk Blackberry Bold 9870, yang nilai seluruhnya sebesar sekira Rp.5.500.000,-(lima juta lima ratus ribu rupiah). 15. Bahwa benar barang-barang milik Saksi Alifah Indra Setiawati yang nilai seluruhnya sebesar sekira Rp.5.500.000,-(lima juta lima ratus ribu rupiah) tersebut oleh Terdakwa lalu dijual ke Pasar Roma (Pasar Maling) Malang dengan harga sebagai berikut: - 1 (satu) buah kalung, liontin, dan cincin emas dijual dengan harga Rp.400.000,- (empat ratus ribu rupiah); - 1 (satu) buah HP merk Nokia 5800 Terdakwa gunakan sendiri; - 1 (satu) buah HP Blackberry Bold 9870 ditambah dengan hasil penjualan kalung liontin sebesar Rp.400.000,-(empat ratus ribu rupiah) Terdakwa tukar dengan HP merk Samsung Galaxy Frame seharga Rp.1.300.000,-(satu juta tiga ratus ribu rupiah) di Pasar Roma (Pasar Maling) Malang. 16. Bahwa benar sejak bulan Mei 2014 Terdakwa juga kenal dengan Sdri. Puji Rahayu Hariyani (Saksi-III) melalui jejaring sosial Account Beetalk. Dalam account tersebut Terdakwa menggunakan pakaian seragam polisi dan memperkenalkan diri bernama Satria Kenzhu, pekerjaan polisi yang berdinas di Polres Malang, dengan menggunakan HP Oppo Smart phone Nomor 081332507623. 17. Bahwa benar setelah berkenalan, Terdakwa dan Saksi Puji Rahayu Hariyani sering berkomunikasi melalui account beetalk dan BBM, hingga kemudian pada hari Kamis tanggal 14 Agustus 2014 Terdakwa dan Sdri. Puji Rahayu Hariyani sepakat bertemu di Mall Araya, Malang. 18. Bahwa benar kemudian dengan alasan minta izin untuk mengurus Kartu BPJS, pada hari Kamis tanggal 14 Agustus 2014 sekira pukul 13.00 Wib Terdakwa bertemu dengan Saksi Puji Rahayu Hariyani di Mall Araya Malang. Setelah bertemu dan kemudian mengobrol sekitar 2 (dua) menit, Terdakwa lalu mengajak Saksi Puji Rahayu Hariyani meneruskan ngobrol di Hotel Tirto di Jl. Panji Suroso Malang dengan berboncengan menggunakan sepeda motor Kawasaki Ninja milik Terdakwa. 19. Bahwa benar setelah sampai di Hotel Tirto, Terdakwa check in dan kemudian masuk ke dalam kamar berdua dengan Saksi Puji Rahayu Hariyani. Setelah berada di dalam kamar, Terdakwa dan Saksi Puji Rahayu Hariyani berbincang-bincang, lalu saling berciuman di tempat tidur. Kemudian Saksi Puji Rahayu Hariyani melepas pakaian atas dan BHnya, lalu Saksi Puji Rahayu Hariyani berada di atas tubuh Terdakwa langsung membuka celana Terdakwa dan mengulum kemaluan Terdakwa dengan mulutnya selama kurang lebih 3 (tiga) menit, selanjutnya berubah posisi, yaitu Terdakwa berada di atas tubuh Saksi Puji Rahayu Hariyani, lalu Terdakwa menciumi kedua payudara dan kemaluan Saksi Puji Rahayu Hariyani hingga Terdakwa dan Saksi Puji Rahayu Hariyani sama-sama terangsang, dan kemudian saling membuka pakaian masing-masing hingga masing-masing telanjang bulat, dan selanjutnya Terdakwa memasukkan kemaluan Terdakwa yang sudah tegang ke lubang vagina Saksi Puji Rahayu Hariyani, lalu Terdakwa menggoyanggoyangkan kemaluannya naik turun selama kurang lebih 25 (dua puluh lima) menit, hingga kemudian Terdakwa mengeluarkan air maninya di luar kemaluan Saksi Puji Rahayu Hariyani. 20. Bahwa benar setelah selesai melakukan persetubuhan, Terdakwa lalu mandi di kamar mandi terlebih dahulu. Setelah Terdakwa selesai mandi, gantian Saksi Puji Rahayu Hariyani yang mandi. Ketika Saksi
19 Puji Rahayu Hariyani mandi, Terdakwa berkata kepada Saksi Puji Rahayu Hariyani bahwa ia akan keluar membeli makanan, namun Terdakwa bukan keluar untuk membeli makan, melainkan Terdakwa pergi keluar kamar meninggalkan Saksi Puji Rahayu Hariyani dengan membawa tas milik Saksi Puji Rahayu Hariyani yang antara lain berisi: - 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy Core; - 2 (dua) buah cincin emas seberat 9.650 gram; dan - Uang tunai sebesar Rp.600.000,-(enam ratus ribu rupiah); Yang nilai seluruhnya sebesar sekira Rp.8.000.000,-(delapan juta rupiah). 21. Bahwa benar barang-barang milik Saksi Puji Rahayu Hariyani yang berupa: 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy Core masih disimpan oleh Terdakwa; 2 (dua) buah cincin seberat 9.650 gram Terdakwa jual di Pasar Roma (Pasar Maling) Malang dengan harga Rp.600.000,-(enam ratus ribu rupiah) yang uangnya Terdakwa kirimkan kepada orangtua Terdakwa di Palembang; dan Uang tunai sebesar Rp.600.000,-(enam ratus ribu rupiah) sudah habis Terdakwa gunakan untuk keperluan hidup sehari-hari. 22. Bahwa benar sejak awal maksud dan tujuan Terdakwa melakukan pertemanan dengan beberapa wanita melalui account beetalk adalah untuk mempermudah dan memperlancar niat Terdakwa untuk melakukan pencurian barang-barang milik korban dengan modus memanfaatkan kelengahan korban dengan mengajak berpacaran dan berhubungan sex terlebih dahulu. 23. Bahwa benar selain Saksi Ita Sugiarti, Saksi Alifah Indra Setiawati, dan Saksi Puji Rahayu Hariyani, masih ada wanita lain yang menjadi korban perbuatan Terdakwa, yaitu: Sdri. Fani dari Malang, Sdri. Merin dari Tumpang Malang, Sdri. Mozi dari Batu, Sdri. Revi dari Dampit Malang, dan Sdri. Lala dari Pasuruan. 24. Bahwa benar Terdakwa tidak menyetubuhi Saksi Alifah Indra Setiawati, karena Saksi Alifah orang baik; sedangkan Terdakwa menyetubuhi Saksi Puji Rahayu Hariyani karena dia yang mengajak ke hotel dan mengatakan kurang perhatian dari suami, dan Terdakwa menyetubuhi Saksi Ita Sugiarti karena dia janda yang kesepian, sehingga Terdakwa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyetubuhi mereka, namun tujuan utama Terdakwa adalah untuk mencuri barang-barang mereka. 25. Bahwa benar pada tanggal 19 Agustus 2015 Terdakwa telah mengganti kerugian yang dialami Saksi Alifah Indra Setiawati dengan uang tunai sebesar Rp.5.500.000,-(lima juta lima ratus ribu rupiah), sedangkan kerugian korban yang lain belum dikembalikan/diganti oleh Terdakwa. Menimbang
: Bahwa terhadap Tuntutan Oditur Militer tersebut di atas, Tim Penasehat Hukum Terdakwa mengajukan Pembelaan (Pledoi) yang berisi klemensi yang pada pokoknya menyampaikan hal-hal yang melingkupi perbuatan Terdakwa sebagai beikut : 1. Bahwa Terdakwa mengaku bersalah telah melakukan tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer; 2. Bahwa dalam permasalahan ini Terdakwa telah berusaha menmyampaikan secara terbuka dan jujur duduk permasalahan yang sebenarnya dan telah menyesali perbuatannya; 3. Bahwa Dan Wing II Paskhas selaku Papera Terdakwa telah mengirimkan surat permohonan keringanan hukuman kepada Kadilmil III-12 Surabaya dan Kaotmil III-12 Surabaya;
20 4. Bahwa Terdakwa masih muda dan masih dapat dibina di kesatuannya; 5. Bahwa Terdakwa adalah tulang punggung keluarga, dan isteri Terdakwa selama ini sakit-sakitan sehingga masih memerlukan perhatian dan kasih sayang Terdakwa untuk menyembuhkanm sakitnya; 6. Bahwa Terdakwa telah mengembalikan atau mengganti kerugian yang dialami Sdri. Alifah Indra Setiawati dengan memberikan uang ganti rugi sebesar Rp.5.500.000,-(lima juta lima ratus ribu rupiah); Pada akhir pembelaannya Tim Penasehat Hukum Terdakwa memohon agar Tedakwa dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya. Menimbang
: Bahwa oleh karena Pembelaan Tim Penasehat Hukum Terdakwa hanya bersifat memohon keringanan hukuman, Oditur Militer tidak menanggapi pembelaan Tim Penasehat Hukum Terdakwa tersebut.
Menimbang
: Bahwa oleh karena isi Pembelaan (Pledoi) Tim Penasehat Hukum Terdakwa pada dasarnya hanya bersifat memohon keringanan hukuman dengan mengemukakan beberapa alasan, Majelis Hakim tidak akan menanggapi secara khusus, melainkan Majelis Hakim akan mempertimbangkan sekaligus dalam pertimbanganpertimbangan putusan lebih lanjut.
Menimbang
: Bahwa terhadap Tuntutan Oditur Militer yang menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Tunggal, pada prinsipnya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa sebagaimana yang diuraikan Oditur Militer dalam tuntutannya. Namun demikian Majelis Hakim akan membuktikannya sendiri, dan mengenai pemidanaannya Majelis Hakim juga akan mempertimbangkan sendiri sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini.
Menimbang
: Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut : 1. Barang siapa; 2. Mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain; 3. Dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum.
Menimbang
: Bahwa mengenai Dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1. Unsur Kesatu : “Barang siapa“ - Bahwa yang dimaksud dengan “barang siapa” dalam KUHP adalah ‘siapa saja’, yaitu setiap orang yang tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia dan merupakan subyek hukum Indonesia. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan terungkap fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AU pada tahun 2007 melalui pendidikan Semata PK angkatan LIII di Lanud Adi Sumarmo, Solo. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP.535505, dilanjutkan dengan Sejurlata Paskhas angkatan XXXIV, Separadas angkatan 159, dan Komando angkatan XXX di Bandung, selanjutnya Terdakwa berdinas di Yonko 464 Wing II Paskhas Lanud Abdulrahman Saleh, Malang. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa dengan pangkat Praka masih berdinas
21 di Yonko 464 Wing II Paskhas Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, hingga sekarang. b. Bahwa benar sebagai prajurit TNI AU, Terdakwa adalah juga sebagai warga negara Republik Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, dengan sendirinya Terdakwa tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia, termasuk diantaranya KUHP, dan sekaligus Terdakwa juga merupakan subyek hukum Indonesia. c. Bahwa benar sesuai Keputusan Danwing II Paskhas selaku Papera Nomor: Kep/11/IV/2015 tanggal 20 April 2015 tentang Penyerahan Perkara, yang diajukan sebagai Terdakwa dalam perkara ini adalah Praka Angger Yudo Prasetyo NRP.535505, dan Terdakwalah orangnya. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa Unsur Kesatu: “Barang siapa” telah terpenuhi. 2. Unsur Kedua :
“Mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain”
- Bahwa yang dimaksud dengan ‘mengambil barang sesuatu’ adalah memindahkan penguasaan nyata suatu barang ke dalam penguasaan nyata sendiri dari penguasaan nyata orang lain. Sedang yang dimaksud dengan ‘barang’ disini adalah benda bergerak yang mempunyai nilai ekonomi, termasuk diantaranya HP maupun perhiasan emas.. - Unsur ini mengandung pengertian bahwa Pelaku, dalam hal ini Terdakwa, telah memindahkan penguasaan nyata suatu barang yang bernilai ekonomi (HP, perhiasan emas, dan uang) milik orang lain ke dalam penguasaan nyata sendiri dari penguasaan nyata orang lain, dan kemudian memperlakukan barang tersebut seperti halnya seorang pemilik. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan terungkap fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa benar pada sekira pertengahan bulan Juli 2014 Terdakwa berkenalan dengan Sdri. Ita Sugiarti (Saksi-IV) melalui jejaring sosial Account Beetalk. Dalam account tersebut Terdakwa menggunakan pakaian seragam polisi dan memperkenalkan diri bernama Satria Kenzhu, pekerjaan polisi yang berdinas di Polres Malang, dengan menggunakan HP Oppo Smart phone Nomor 081332507623. b. Bahwa benar setelah berkenalan, Terdakwa dan Saksi Ita Sugiarti sering berkomunikasi melalui account beetalk dan BBM, hingga kemudian Terdakwa dan Saksi Ita Sugiarti sepakat bertemu pada hari Selasa tanggal 22 Juli 2014 sekira pukul 11.00 Wib di Matoz, Malang. c. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 22 Juli 2014 sekira pukul 11.00 Wib, setelah Terdakwa turun jaga/piket satuan, Terdakwa lalu pergi ke Matoz Malang untuk bertemu dengan Saksi Ita Sugiarti. Setelah bertemu dengan Saksi Ita Sugiarti di Matoz, Malang, Terdakwa lalu mengajak Saksi Ita Sugiarti pergi makan siang di daerah Payung, Kota Batu, dengan berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Beat warna merah milik Terdakwa. d. Bahwa benar setelah selesai makan siang, Terdakwa lalu mengajak Saksi Ita Sugiarti untuk beristirahat di Villa Songgoriti, Batu. Setelah berada di Villa Songgoriti, Terdakwa lalu mengajak Saksi Ita Sugiarti untuk melakukan persetubuhan dengan cara Terdakwa mencium bibir Saksi Ita Sugiarti sambil tangan kanan Terdakwa meremas-remas payudara Saksi Ita Sugiarti, kemudian
22 Terdakwa merebahkan badan Saksi Ita Sugiarti di tempat tidur, lalu Terdakwa membuka semua pakaian Saksi Ita Sugiarti dan kemudian Terdakwa juga membuka semua pakaian Terdakwa sendiri hingga Terdakwa dan Saksi Ita Sugiarti telanjang, selanjutnya Terdakwa memasukkan kemaluannya yang sudah tegang ke lubang kemaluan Saksi Ita Sugiarti, lalu Terdakwa menggoyang-goyangkan kemaluannya naik turun selama kurang lebih 10 menit hingga Terdakwa mengeluarkan air maninya di luar kemaluan Saksi Ita Sugiarti. e. Bahwa benar setelah selesai bersetubuh, Terdakwa langsung mandi terlebih dahulu untuk membersihkan badan. Setelah Terdakwa selesai mandi, Terdakwa lalu menyuruh Saksi Ita Sugiarti bergantian mandi. Kemudian pada waktu Saksi Ita Sugiarti sedang mandi, Terdakwa lalu mengambil barang-barang milik Saksi Ita Sugiarti yang ditaruh di atas meja dan di atas tempat tidur yang berupa: 1 (satu) buah Laptop merk Acer 14 inc.; 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy S3 mini; 1 (satu) buah HP merk Nokia; 1 (satu) buah gelang seberat 2 gram; yang nilai seluruhnya sebesar sekira Rp.6.000.000,-(enam juta rupiah), dan selanjutnya Terdakwa pergi meninggalkan Saksi Ita Sugiarti. f. Bahwa benar barang-barang milik Saksi Ita Sugiarti yang nilai seluruhnya sebesar sekira Rp.6.000.000,-(enam juta rupiah) tersebut kemudian oleh Terdakwa dijual dengan harga sebagai berikut : - 1 (satu) buah Laptop merk Acer 14 inc, dijual ke Pasar Roma (Pasar Maling) Malang dengan harga Rp.800.000,-(delapan ratus ribu rupiah); - 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy S3 mini, dijual ke Pasar Roma (Pasar Maling) Malang dengan harga Rp.370.000,-(tiga ratus tujuh puluh ribu rupiah); - 1 (satu) buah HP merk Nokia dijual kepada Praka Choirul Anwar dengan harga Rp.130.000,-(seratus tiga puluh ribu rupiah); - 1 (satu) buah gelang seberat 2 gram tidak laku dijual karena emas muda, sehingga dibuang oleh Terdakwa. Uang hasil penjualan barang-barang tersebut kemudian oleh Terdakwa digunakan untuk membeli tiket pulang ke Palembang. g. Bahwa benar setelah berhasil mengambil barang-barang Saksi Ita Sugiarti, Terdakwa mengulangi lagi perbuatan serupa terhadap wanita yang lain, yaitu sebagai berikut : - Pada hari Minggu tanggal 10 Agustus 2014 sore, Terdakwa mengambil tas milik Saksi Alifah Indra Setiawati tanpa izin pemiliknya yang berisi: 1 (satu) untai kalung emas seberat 2,5 gram, 1 (satu) liontin emas seberat 1,5 gram; 1 (satu) buah cincin emas seberat 1 gram; 1 (satu) buah HP merk Nokia 5800; dan 1 (satu) buah HP merk Blackberry Bold 9870, yang nilai seluruhnya sebesar sekira Rp.5.500.000,-(lima juta lima ratus ribu rupiah). Barang-barang milik Saksi Alifah Indra Setiawati tersebut oleh Terdakwa lalu dijual ke Pasar Roma (Pasar Maling) Malang dengan harga: 1 (satu) buah kalung, liontin, dan cincin emas dijual dengan harga Rp.400.000,(empat ratus ribu rupiah); 1 (satu) buah HP merk Nokia 5800 Terdakwa gunakan sendiri; 1 (satu) buah HP Blackberry Bold 9870 ditambah dengan hasil penjualan kalung liontin sebesar Rp.400.000,(empat ratus ribu rupiah) Terdakwa tukar dengan HP merk Samsung Galaxy Frame seharga Rp.1.300.000,-(satu juta tiga ratus ribu rupiah) di Pasar Roma (Pasar Maling) Malang. - Pada hari Kamis tanggal 14 Agustus 2014 Terdakwa mengambil tas milik Saksi Puji Rahayu Hariyani yang antara lain berisi: 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy Core; 2 (dua) buah cincin emas seberat 9.650 gram; dan uang tunai sebesar Rp.600.000,-(enam
23 ratus ribu rupiah); yang nilai seluruhnya sebesar sekira Rp.8.000.000,-(delapan juta rupiah). Barang-barang milik Saksi Puji Rahayu Hariyani yang berupa: 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy Core masih disimpan oleh Terdakwa; 2 (dua) buah cincin seberat 9.650 gram Terdakwa jual di Pasar Roma (Pasar Maling) Malang dengan harga Rp.600.000,-(enam ratus ribu rupiah) yang uangnya Terdakwa kirimkan kepada orangtua Terdakwa di Palembang; dan Uang tunai sebesar Rp.600.000,-(enam ratus ribu rupiah) sudah habis Terdakwa gunakan untuk keperluan hidup sehari-hari. h. Bahwa benar selain Saksi Ita Sugiarti, Saksi Alifah Indra Setiawati, dan Saksi Puji Rahayu Hariyani, masih ada wanita lain yang menjadi korban perbuatan Terdakwa, yaitu: Sdri. Fani dari Malang, Sdri. Merin dari Tumpang Malang, Sdri. Mozi dari Batu, Sdri. Revi dari Dampit Malang, dan Sdri. Lala dari Pasuruan. i. Bahwa HP, perhiasan emas, dan uang adalah termasuk benda bergerak yang mempunyai nilai ekonomi. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kedua: “Mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain”, telah terpenuhi. 3. Unsur Ketiga : “Dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum” - Bahwa kata “Dengan maksud“ dalam unsur ini dapat juga diartikan dengan sengaja. Sedangkan yang dimaksud “dengan sengaja” menurut Memori Van Toelichting ( MVT ) adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. - Bahwa yang dimaksud dengan ‘dimiliki secara melawan hukum’ adalah melakukan perbuatan apa saja terhadap barang itu seperti halnya seorang pemilik, yaitu apakah barang itu akan dijual, dirobah bentuknya, dipotong, diberikan kepada orang lain sebagai hadiah, atau dibuang sekalipun, semata-mata tergantung pada kemauannya. Sedangkan cara memperoleh barang tersebut tanpa melalui prosedur yang berlaku sebagaimana yang ditentukan dalam undang-undang seperti hibah, jual beli, tukar-menukar, dan sebagainya. Padahal dengan tindakannya tersebut, orang lain sebagai pemilik sebenarnya dari barang tersebut telah dirugikan/dirusak haknya. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan terungkap fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam pembuktian unsurunsur terdahulu yang merupakan bagian dari pembuktian unsur ini, bahwa benar sejak awal maksud dan tujuan Terdakwa melakukan pertemanan dengan beberapa wanita melalui account beetalk adalah untuk mempermudah dan memperlancar niat Terdakwa untuk melakukan pencurian barang-barang milik korban dengan modus memanfaatkan kelengahan korban dengan mengajak berpacaran dan berhubungan sex terlebih dahulu. b. Bahwa benar setelah selesai bersetubuh dengan Saksi Ita Sugiarti di Villa Songgoriti, Batu, tanggal 22 Juli 2014, Terdakwa langsung mandi terlebih dahulu untuk membersihkan badan. Setelah Terdakwa selesai mandi, Terdakwa lalu menyuruh Saksi Ita Sugiarti bergantian mandi. Kemudian pada waktu Saksi Ita Sugiarti sedang mandi, Terdakwa lalu mengambil barang-barang milik Saksi Ita Sugiarti yang ditaruh di atas meja dan di atas tempat tidur yang berupa: 1 (satu) buah Laptop merk Acer 14 inc.; 1 (satu) buah HP
24 merk Samsung Galaxy S3 mini; 1 (satu) buah HP merk Nokia; 1 (satu) buah gelang seberat 2 gram; yang nilai seluruhnya sebesar sekira Rp.6.000.000,-(enam juta rupiah), dan selanjutnya Terdakwa pergi meninggalkan Saksi Ita Sugiarti. c. Bahwa benar barang-barang milik Saksi Ita Sugiarti yang nilai seluruhnya sebesar sekira Rp.6.000.000,-(enam juta rupiah) tersebut kemudian oleh Terdakwa dijual dengan harga sebagai berikut : - 1 (satu) buah Laptop merk Acer 14 inc, dijual ke Pasar Roma (Pasar Maling) Malang dengan harga Rp.800.000,-(delapan ratus ribu rupiah); - 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy S3 mini, dijual ke Pasar Roma (Pasar Maling) Malang dengan harga Rp.370.000,-(tiga ratus tujuh puluh ribu rupiah); - 1 (satu) buah HP merk Nokia dijual kepada Praka Choirul Anwar dengan harga Rp.130.000,-(seratus tiga puluh ribu rupiah); - 1 (satu) buah gelang seberat 2 gram tidak laku dijual karena emas muda, sehingga dibuang oleh Terdakwa. Uang hasil penjualan barang-barang tersebut kemudian oleh Terdakwa digunakan untuk membeli tiket pulang ke Palembang. c. Bahwa benar setelah berhasil mengambil barang-barang Saksi Ita Sugiarti, Terdakwa mengulangi lagi perbuatan serupa terhadap wanita yang lain, yaitu sebagai berikut : - Pada hari Minggu tanggal 10 Agustus 2014 sore, Terdakwa mengambil tas milik Saksi Alifah Indra Setiawati tanpa izin pemiliknya yang berisi: 1 (satu) untai kalung emas seberat 2,5 gram, 1 (satu) liontin emas seberat 1,5 gram; 1 (satu) buah cincin emas seberat 1 gram; 1 (satu) buah HP merk Nokia 5800; dan 1 (satu) buah HP merk Blackberry Bold 9870, yang nilai seluruhnya sebesar sekira Rp.5.500.000,-(lima juta lima ratus ribu rupiah). Barang-barang milik Saksi Alifah Indra Setiawati tersebut oleh Terdakwa lalu dijual ke Pasar Roma (Pasar Maling) Malang dengan harga: 1 (satu) buah kalung, liontin, dan cincin emas dijual dengan harga Rp.400.000,(empat ratus ribu rupiah); 1 (satu) buah HP merk Nokia 5800 Terdakwa gunakan sendiri; 1 (satu) buah HP Blackberry Bold 9870 ditambah dengan hasil penjualan kalung liontin sebesar Rp.400.000,(empat ratus ribu rupiah) Terdakwa tukar dengan HP merk Samsung Galaxy Frame seharga Rp.1.300.000,-(satu juta tiga ratus ribu rupiah) di Pasar Roma (Pasar Maling) Malang. - Pada hari Kamis tanggal 14 Agustus 2014 Terdakwa mengambil tas milik Saksi Puji Rahayu Hariyani yang antara lain berisi: 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy Core; 2 (dua) buah cincin emas seberat 9.650 gram; dan uang tunai sebesar Rp.600.000,-(enam ratus ribu rupiah); yang nilai seluruhnya sebesar sekira Rp.8.000.000,-(delapan juta rupiah). Barang-barang milik Saksi Puji Rahayu Hariyani yang berupa: 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy Core masih disimpan oleh Terdakwa; 2 (dua) buah cincin seberat 9.650 gram Terdakwa jual di Pasar Roma (Pasar Maling) Malang dengan harga Rp.600.000,-(enam ratus ribu rupiah) yang uangnya Terdakwa kirimkan kepada orangtua Terdakwa di Palembang; dan Uang tunai sebesar Rp.600.000,-(enam ratus ribu rupiah) sudah habis Terdakwa gunakan untuk keperluan hidup sehari-hari. d. Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi Ita Sugiarti menderita kerugian senilai sekira Rp.6.000.000,-(enam juta rupiah), Saksi Alifah Indra Setiawati menderita kerugian senilai sekira Rp.5.500.000,-(lima juta lima ratus ribu rupiah), dan Saksi Puji Rahayu Hariyani menderita kerugian senilai sekira Rp.8.000.000,(delapan juta rupiah). Sedangkan nilai kerugian wanita lain yang
25 menjadi korban perbuatan Terdakwa, yaitu: Sdri. Fani dari Malang, Sdri. Merin dari Tumpang Malang, Sdri. Mozi dari Batu, Sdri. Revi dari Dampit Malang, dan Sdri. Lala dari Pasuruan, tidak diketahui nilai kerugiannya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Ketiga: “Dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum”, telah terpenuhi. Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan pembuktian yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “Barangsiapa mengambil barang sesuatu yang seluruhnya adalah kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum”, Sebagaimana yang diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 362 KUHP.
Menimbang
: Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum, dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat. Menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat, harkat dan martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang. Menjaga kepentingan militer dalam arti menjaga agar kepentingan militer tidak dirugikan dan sekaligus mendorong agar prajurit tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku.
Menimbang
: Bahwa di dalam persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya hal-hal yang dapat dijadikan sebagai alasan pemaaf atau pembenar pada diri Terdakwa, sehingga oleh karenanya Terdakwa harus dipidana.
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : - Bahwa perbuatan Terdakwa pada hakekatnya merupakan pencerminan dari sikap dan perilaku Terdakwa yang mau memperoleh uang yang banyak dengan cara yang mudah dan enak tanpa menghiraukan kesulitan orang lain. - Bahwa dengan memanfaatkan kondisi kejiwaan wanita yang sedang kesepian dan membutuhkan teman laki-laki, Terdakwa yang mengaku sebagai anggota Polisi yang masih bujang menawarkan diri sebagai teman berkencan wanita tersebut. Setelah berkenalan melalui media sosial account beetalk, dan kemudian bertemu secara langsung di suatu tempat yang disepakati, Terdakwa lalu memanfaatkan kelebihan fisik dan statusnya tersebut untuk merayu wanita calon korbannya. Setelah wanita calon korbannya tergiur rayuannya dan kemudian berhasil diajak pergi berkencan dan bahkan disetubuhi Terdakwa di sebuah hotel, maka Terdakwa lalu memanfaatkan kepercayaan dan kelengahan wanita korbannya tersebut dengan mengambil barang-barang milik wanita tersebut dan kemudian Terdakwa meninggalkan begitu saja wanita korbannya tersebut ketika wanita tersebut sedang mandi/membersihkan badan setelah selesai bersetubuh dengan Terdakwa. Perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan secara berulang terhadap sekira 9 orang wanita yang selain diambil barangnya, sebagian juga disetubuhi oleh Terdakwa. Setelah berhasil mengambil barang-barang milik para
26 wanita korbannya, Terdakwa lalu menjual barang-barang hasil curiannya tersebut ke Pasar Roma (Pasar Maling) Malang dengan harga murah, dan kemudian uangnya digunakan untuk kepentingan pribadi Terdakwa. - Oleh karena para wanita yang menjadi korban perbuatan Terdakwa merasa malu dengan kejadian yang mereka alami, maka walaupun mereka menderita kerugian yang cukup banyak, para wanita korban perbuatan Terdakwa tersebut malu untuk mengadu kepada penyiidik dan bahkan malu untuk hadir sebagai Saksi di persidangan. - Dapat diyakini bahwa akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa, selain telah merugikan secara moril dan materiil bagi para korbannya, perbuatan Terdakwa juga telah sangat mencemarkan citra TNI di mata masyarakat. Menimbang
: Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Saptamarga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan halhal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : -
Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan; Terdakwa telah mengganti kerugian yang dialami Sdri. Alifah Indra Setiawati dengan memberikan uang sebesar Rp.5.500.000,(lima juta lima ratus ribu rupiah) kepada Sdri. Alifah Indra Setiawati;
Hal-hal yang memberatkan : -
-
-
Pada waktu melakukan tindak pidana, Terdakwa memalsukan identitas dan mengaku sebagai anggota Polri; Sebelum melakukan tindak pidana, Terdakwa mengelabuhi korban dengan cara terlebih dahulu menyetubuhi beberapa wanita yang menjadi korbannya; Perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan secara berulang terhadap sekira 9 (sembilan) orang wanita korbannya; Terdakwa hanya mengganti kerugian yang dialami Sdri. Alifah Indra Setiawati, dan tidak mengganti kerugian yang dialami korban-korban yang lain; Perbuatan Terdakwa telah sangat mencemarkan citra TNI di mata masyarakat.
Menimbang
: Bahwa setelah melihat kesalahan Terdakwa, kemudian menilai sifat, hakekat, serta akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa, dan selanjutnya memperhatikan tujuan pemidanaan, serta hal-hal yang meringankan maupun yang memberatkan sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
Menimbang
: Bahwa waktu selama Terdakwa berada dalam penahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan kepadanya.
27 Menimbang
: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer dalam perkara ini yang berupa : 1. Barang-barang : a. 1 (satu) buah HP Merk Samsung Galaxy Core GT 18262, yang diambil Terdakwa dari tas milik Saksi Puji Rahayu Hariyani, perlu dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Sdri. Puji Rahayu Hariyani; b. 1 (satu) buah HP merk Nokia 5800, yang diambil Terdakwa dari tas milik Saksi Alifah Indra Setiawati; c. 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy Frame yang dibeli Terdakwa seharga Rp.1.300.000,-(satu juta tiga ratus ribu rupiah) yang uangnya berasal dari hasil penjualan HP merk Black Berry Bold 9870 dan kalung liontin emas yang diambil Terdakwa dari tas milik Saksi Alifah Indra setiawati; Tersebut huruf b dan c, oleh karena barang-barang tersebut oleh Terdakwa telah diganti dengan uang yang pada tanggal 19 Agustus 2015 telah diserahkan Terdakwa kepada Sdri. Alifah Indra Setiawati, yang berarti telah menjadi milik Terdakwa, maka barang tersebut perlu dikembalikan kepada pemiliiknya, yaitu Terdakwa; d. 1 (satu) buah HP merk Oppo Smart Phone milik Terdakwa yang telah digunakan Terdakwa untuk berkomuniikasi lewat account beetalk dengan para korban, perlu dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Terdakwa; 2. Surat-surat : a. 2 (dua) lembar surat perintah penyitaan Nomor: Sprin/01/IX/2014 tanggal 25 September 2014; dan 2 (dua) lembar Berita Acara Penyitaan tertanggal 25 September 2014, surat tersebut merupakan kelengkapan formal tindakan penyitaan yang dilakukan oleh penyidik, dan tidak termasuk sebagai barang bukti, sehingga oleh karenanya surat-surat tersebut perlu dikeluarkan dari daftar barang bukti; b. 1 (satu) lembar foto Terdakwa yang berpakaian dinas polisi yang terpampang di account beetalk di HP Oppo Smart Phone milik Terdakwa; c. 1 (satu) lembar foto 4 (empat) buah HP; d. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan yang dibuat oleh Sdri. Alifah Indra Setiawati tanggal 19 Agustus 2015, yang menyatakan bahwa pada tanggal tersebut Sdri. Alifah Indra Setiawati telah menerima uang penggantian barang-barang milik Sdri. Alifah yang telah diambil oleh Tedakwa sebesar Rp.5.500.000,-(lima juta lima ratus ribu rupiah); Surat-surat tersebut huruf b, c, dan d ternyata berkaitan erat dengan perkara ini dan telah melekat atau berada dalam berkas perkara ini, sehingga oleh karenanya perlu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Mengingat
: Pasal 362 KUHP dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini. MENGADILI
1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu ANGGER YUDO PRASETYO, Praka NRP.535505 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Pencurian”. 2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 9 (sembilan) bulan. Menetapkan lama waktu Terdakwa berada dalam penahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
28 3.
Menetapkan barang bukti berupa : a. Barang-barang : 1) 1 (satu) buah HP Merk Samsung Galaxy Core GT 18262, dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Sdri. Puji Rahayu Hariyani. 2) 1 (satu) buah HP merk Nokia 5800, 1 (satu) buah HP merk Samsung Galaxy Frame, dan 1 (satu) buah HP merk Oppo Smart Phone, dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Terdakwa. b. 1) 2) 3)
Surat-surat : 1 (satu) lembar foto Terdakwa yang berpakaian dinas polisi; 1 (satu) lembar foto 4 (empat) buah HP; 1 (satu) lembar Surat Pernyataan yang dibuat oleh Sdri. Alifah Indra Setiawati tanggal 19 Agustus 2015; Masing-masing tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.5000,-(lima ribu rupiah). Demikian diputuskan pada hari Senin tanggal 14 Agustus 2015 di dalam Musyawarah Majelis Hakim oleh Muhammad Djundan, S.H., M.H. Letkol Chk NRP.556536 sebagai Hakim Ketua, serta Mulyono, S.H., Mayor Chk NRP.522672 dan Moch. Rahmat Jaelani, S.H., Mayor Chk NRP.522360, masing-masing sebagai Hakim Anggota-I dan Hakim Anggota-II, dan diucapkan pada hari yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Eman Jaya, S.H., Mayor Sus NRP.524422, Anggota Tim Penasehat Hukum Terdakwa atas nama Serka Sudianto, S.H. NRP.514380, dan Panitera Djoko Pranowo, Pelda NRP.516654, serta di hadapan umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua
Cap/ttd Muhammad Djundan, S.H., M.H. Letkol Chk NRP.556536 Hakim Anggota-I
Hakim Anggota-II
Ttd
ttd
Mulyono, S.H. Mayor Chk NRP.522672
Moch. Rahmat Jaelani, S.H. Mayor Chk NRP.522360 Panitera
ttd Djoko Pranowo Pelda NRP.516654