PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN NOMOR : 15-K / PM.II-10 / AD / III / 2015
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Jepara dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tgl.lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Udik Nurgianto Sertu / 21080691921088 Ba Inteltim 2/E BKIE Deninteldam V/Brawijaya Rembang, 10 Oktober 1988 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Militer Deninteldam V/Brawijaya Menanggal Timur Surabaya Jawa Timur.
Jalan
Dukuh
Terdakwa ditahan oleh Dandeninteldam V/Brawijaya selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 6 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2014 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Skep/05/VIII/2014 tanggal 7 Agustus 2014, dan telah dibebaskan dari Penahanan Sementara pada tanggal 27 Agustus 2014 berdasarkan Surat Keputusan Pembebasan Dari Penahanan Sementara Nomor : Kep/06/VIII/2014 tanggal 26 Agustus 2014 dari Dandeninteldam V/Brawijaya selaku Ankum. Pengadilan Militer II-10 Semarang ; Membaca
: Berkas Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.
Memperhatikan
: 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam V/Brawijaya selaku Perwira Penyerah Perkara Nomor Kep/33/II/2015 tanggal 20 Februari 2015. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/ 12 /III/2015 tanggal 12 Maret 2015. 3.
Surat penetapan dari : a. Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor : TAPKIM/15/PM.II-10/AD/III/2015 tanggal 27 Maret 2015. b. Hakim Ketua sidang tentang hari sidang Nomor : TAPSID/ 15/PM.II-10/AD/III/2015 tanggal 30 Maret 2015.
4. Surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
2
5. Relas Penerimaan Surat Panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 6. Mendengar
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
: 1. Pembacaan Surat dakwaan Oditur Militer Nomor: Sdak/12 /III/2015 tanggal 12 Maret 2015 di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para Saksi dibawah sumpah di persidangan.
Menimbang
:
1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majeleis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan” sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 352 ayat (1) KUHP dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut : a.
Pidana penjara selama 3 (tiga) bulan.
b.
Menetapkan barang bukti berupa : 1)
Barang 1 (satu) buah senjata tajam jenis clurit berukuran panjang 30 cm. Dirampas untuk dimusnahkan
2)
Surat 1 (satu) lembar Visum Et Revertum Nomor : 63/VIII/2014 tanggal 16 Agustus 2014 an. Sdr. Ghafur Suhartomo. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
c.
Membayar biaya perkara sebesar Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah).
2. Permohonan Terdakwa yang sampaikan secara lisan kepada Majelis Hakim yang menyatakan bahwa ia : a. Mohon keringanan hukuman untuk dapat dilaksanakan satuan dengan baik memperbaiki kesalahan yang dilakukan.
Menimbang
:
b.
Berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.
c.
Menyesali perbuatannya.
Bahwa menurut Surat dakwaan Oditur di atas Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Primair :
3
Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Selasa tanggal lima bulan Agustus tahun dua ribu empat belas, setidak-tidaknya dalam bulan Agustus tahun dua ribu empat belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu empat belas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kec. Tasik Agung Kab. Rembang Propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana ” Penganiayaan“ ,dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2008 melalui pendidikan Secaba PK di Rindam IV/Diponegoro, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Sersan Dua ditugaskan di Yon Zipur 5/Arati Malang selanjutnya pada tahun 2010 mengikuti Kursus kejuruan Intelpur di Rindam V/Brawijaya kemudian pada tahun 2012 dipindah tugaskan di Deninteldam Kodam V/Brawijaya sampai terjadinya perkara ini masih berdinas di Deninteldam V/Brawijaya yang menjabat sebagai Ba Inteltim 2/E BKIE dengan pangkat Sersan Satu NRP 21080691921088. b. Bahwa Terdakwa melaksanakan cuti Hari Raya Idul Fitri mulai tanggal 2 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 7 Agustus 2104 dengan tujuan pulang kerumahnya di Kabupaten Rembang Jawa Tengah, sesuai dengan Surat Ijin Cuti Nomor : SIC/383/VII/2014 tanggal 25 Juli 2014. c. Bahwa pada hari Selasa tanggal 5 Agustus 2014 sekira pukul 12.00 Wib Sdr. Ghafur Suhartomo (Saksi-1) dan Sdr. Kasupri (Saksi2) bersama-sama mengantri bongkar muatan es balokan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kec. Tasik Agung Kab. Rembang selanjutnya pada saat Saksi-2 mendapat giliran akan membongkar muatan es tiba-tiba Saksi-1 langsung membongkar muatan es tanpa mengikuti antrian, karena merasa didahului maka Saksi-2 menegur Saksi-1 agar mengikuti antrian bongkar muat es namun Saksi-1 tidak terima sehingga antara Saksi-1 dengan Saksi-2 terjadi pertengkaran/cek cok mulut. d. Bahwa selanjutnya Saksi-2 menelpon Terdakwa menyampaikan kalau Saksi-2 baru saja terlibat pertengkaran dengan Saksi-1 setelah mendengar berita telpon dari Saksi-2 tersebut selanjutnya Terdakwa langsung mengambil motor dan membawa tas cangklong (tas ransel) yang berisi clurit menuju ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tasik Agung yang berjarak tidak jauh dari rumahnya. e. Bahwa setelah sampai di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kec. Tasik Agung Kab. Rembang selanjutnya Terdakwa langsung mencari Saksi-1 dengan menanyakan kepada para sopir yang sedang berada diparkiran Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tidak lama kemudian Terdakwa bertemu dengan Saksi-1 dan langsung menyekap Saksi-1 dengan tangan kanannya dengan mengatakan “Koe Yo Sing nantang bapakku?” (Kamu ya yang nantang Bapakku?”) kemudian Saksi-1 jawab “Ora Mas” (tidak Mas) selanjutnya Terdakwa langsung membenturkan kepalanya ke dahi Saksi-1 sebanyak 2 (dua) kali selanjutnya Terdakwa dengan tangan kanan mengepal memukul Saksi-1 sebanyak 1 (satu) kali mengenai mulut Saksi-1 dan dengan menggunakan kaki kanannya Terdakwa menendang Saksi-1 mengenai perut sampai terjatuh serta dengan menggunakan clurit
4
yang dikalungkan dileher Saksi-1 mengancam dan menyuruh Saksi-1 untuk meminta maaf Kepada Saksi-2. f. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi-1 mengalami luka dibagian hidung, luka pada bibir bagian atas dan bawah, gigi goyang dan perut Saksi-1 merasakan sakit sesuai dengan hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh RSUD Dr. R. Soetrasno Kab. Rembang Nomor : 63/VIII/2014 tanggal 16 Agustus 2014 dan ditandatangani oleh Dr. Deltatania Indira. g. Bahwa setelah kejadian tersebut pada keesokan harinya tanggal 6 Agustus 2014, Terdakwa telah meminta maaf kepada Saksi-1 dan memberikan uang kepada Saksi-1 untuk biaya pengobatan sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) serta antara Terdakwa dengan Saksi-1 telah sepakat untuk berdamai sesuai dengan Surat Pernyatan Damai Bersama yang dibuat antara Terdakwa dengan Saksi-1 yang disaksikan oleh Kepala Desa Sumberejo dan Komandan BKI Deninteldam V/Brawijaya Lettu Inf Budiarjo. h. Bahwa Saksi-1 tidak terima atas perbuatan yang telah Terdakwa lakukan terhadap Saksi-1 sehingga pada tanggal 6 Agustus 2014 Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa ke Subdenpom IV/3-1 Blora untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Subsidair : Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Selasa tanggal lima bulan Agustus tahun dua ribu empat belas, setidak-tidaknya dalam bulan Agustus tahun dua ribu empat belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu empat belas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kec. Tasik Agung Kab. Rembang Propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana ”Penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian“, dengan cara -cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2008 melalui pendidikan Secaba PK di Rindam IV/Diponegoro, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Sersan Dua ditugaskan di Yon Zipur 5/Arati Malang selanjutnya pada tahun 2010 mengikuti Kursus kejuruan Intelpur di Rindam V/Brawijaya kemudian pada tahun 2012 dipindah tugaskan di Deninteldam Kodam V/Brawijaya sampai terjadinya perkara ini masih berdinas di Deninteldam V/Brawijaya yang menjabat sebagai Ba Inteltim 2/E BKIE dengan pangkat Sersan Satu NRP 21080691921088. b. Bahwa Terdakwa melaksanakan cuti Hari Raya Idul Fitri mulai tanggal 2 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 7 Agustus 2104 dengan tujuan pulang kerumahnya di Kabupaten Rembang Jawa Tengah, sesuai dengan Surat Ijin Cuti Nomor : SIC/383/VII/2014 tanggal 25 Juli 2014.
5
c. Bahwa pada hari Selasa tanggal 5 Agustus 2014 sekira pukul 12.00 Wib. Sdr. Ghafur Suhartomo (Saksi-1) dan Sdr. Kasupri (Saksi-2) bersama-sama mengantri bongkar muatan es balokan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kec. Tasik Agung Kab. Rembang selanjutnya pada saat Saksi-2 mendapat giliran akan membongkar muatan es tiba-tiba Saksi-1 langsung membongkar muatan es tanpa mengikuti antrian, karena merasa didahului maka Saksi-2 menegur Saksi-1 agar mengikuti antrian bongkar muat es namun Saksi-1 tidak terima sehingga antara Saksi-1 dengan Saksi-2 terjadi pertengkaran/cek cok mulut. d. Bahwa selanjutnya Saksi-2 menelpon Terdakwa menyampaikan kalau Saksi-2 baru saja terlibat pertengkaran dengan Saksi-1 setelah mendengar berita telpon dari Saksi-2 tersebut selanjutnya Terdakwa langsung mengambil motor dan membawa tas cangklong (tas ransel) yang berisi clurit menuju ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tasik Agung yang berjarak tidak jauh dari rumahnya. e. Bahwa setelah sampai di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kec. Tasik Agung Kab. Rembang selanjutnya Terdakwa langsung mencari Saksi-1 dengan menanyakan kepada para sopir yang sedang berada diparkiran Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tidak lama kemudian Terdakwa bertemu dengan Saksi-1 dan langsung menyekap Saksi-1 dengan tangan kanannya dengan mengatakan “Koe Yo Sing nantang bapakku?” (Kamu ya yang nantang Bapakku?”) kemudian Saksi-1 jawab “Ora Mas” (tidak Mas) selanjutnya Terdakwa langsung membenturkan kepalanya ke dahi Saksi-1 sebanyak 2 (dua) kali selanjutnya Terdakwa dengan tangan kanan mengepal memukul Saksi-1 sebanyak 1 (satu) kali mengenai mulut Saksi-1 dan dengan menggunakan kaki kanannya Terdakwa menendang Saksi-1 mengenai perut sampai terjatuh serta dengan menggunakan clurit yang dikalungkan dileher Saksi-1 mengancam dan menyuruh Saksi-1 untuk meminta maaf Kepada Saksi-2. f. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi-1 mengalami luka dibagian hidung, luka pada bibir bagian atas dan bawah, gigi goyang dan perut Saksi-1 merasakan sakit sesuai dengan hasil Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh RSUD Dr. R. Soetrasno Kab. Rembang Nomor : 63/VIII/2014 tanggal 16 Agustus 2014 dan ditandatangani oleh Dr. Deltatania Indira, namun Saksi-1 masih bisa menjalankan aktifitas kerja sehari-hari seperti biasa dan oleh pihak RSUD dr. Soetrasno Rembang Saksi-1 dilakukan pengobatan rawat jalan. g. Bahwa setelah kejadian tersebut pada keesokan harinya tanggal 6 Agustus 2014, Terdakwa telah meminta maaf kepada Saksi-1 dan memberikan uang kepada Saksi-1 untuk biaya pengobatan sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) serta antara Terdakwa dengan Saksi-1 telah sepakat untuk berdamai sesuai dengan Surat Pernyatan Damai Bersama yang dibuat antara Terdakwa dengan Saksi-1 yang disaksikan oleh Kepala Desa Sumberejo dan Komandan BKI Deninteldam V/Brawijaya Lettu Inf Budiarjo. h. Bahwa Saksi-1 tidak terima atas perbuatan yang telah Terdakwa lakukan terhadap Saksi-1 sehingga pada tanggal 6 Agustus 2014 Saksi-1melaporkan perbuatan Terdakwa ke
6
Subdenpom IV/3-1 Blora untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Berpendapat bahwa perbuatan terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana sebagai berikut : Primair
: Pasal 351 ayat (1) KUHP.
Subsidair
: Pasal 352 ayat (1) KUHP.
Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menyatakan telah mengerti isi dakwaannya dan tidak mengajukan keberatan.
Menimbang
:
Bahwa dalam Penasihat Hukum.
Menimbang
:
Bahwa Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut :
persidangan
Terdakwa
tidak
didampingi
Saksi- 1 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Ghafur Suhartomo Pengemudi Rembang, 20 Juni 1980 Laki-laki Indonesia Islam Desa Sumberejo Rt. 02/08 Kec. Rembang Kab. Rembang.
Dalam persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga atau famili. 2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 5 Agustus 2014 sekira pukul 12.00 Wib Saksi dan Ayah Terdakwa Sdr. Kasupri (Saksi-2) samasama mengantri bongkar muatan Es di Tempat Pelelangan Ikan Kec. Tasik Agung Kab. Rembang. Pada saat itu Saksi sudah datang mengantri sejak sekira pukul 06.00 Wib lebih dulu dari Saksi-2 yang datang mengantri sekira pukul 07.00 Wib. Kemudian setelah waktunya Saksi bongkar ternyata Saksi-2 ingin mendahului bongkar sehingga Saksi menegor Saksi-2 dengan kata-kata “Kerja sing apik Dhe, sing antri dhisik yo bongkar dhisik sing teko keri yo bongkar keri” (Kerja yang baik Bang, yang antri duluan ya bongkar duluan yang datangnya belakangan ya bongkar belakangan), namun Saksi-2 tetap ingin membongkar duluan. 3. Bahwa setelah Saksi menegur Saksi-2 dan Saksi-2 tetap ingin membongkar muatan Es duluan, tidak lama kemudian Terdakwa datang mencari Saksi dan Terdakwa langsung menyekap Saksi dengan tangan kanan Terdakwa dengan bicara “Koe Yo Sing nantang bapakku?” (Kamu ya yang nantang Bapakku?”) kemudian Saksi jawab “Ora Mas” (tidak Mas), tetapi Terdakwa langsung membenturkan kepala Terdakwa ke dahi Saksi sebanyak 2 (dua) kali, Terdakwa memukul Saksi dengan tangan kanan mengepal sebanyak
7
sekali mengenai mulut Saksi dan Terdakwa menendang Saksi mengenai perut Saksi sampai Saksi terjatuh, serta Terdakwa mengancam dan mengacungkan dengan menggunakan clurit yang dikalungkan dileher Saksi sambil Terdakwa menyuruh Saksi untuk meminta maaf kepada Saksi-2 dalam waktu 1 x 24 jam dan apabila Saksi tidak meminta maaf kepada Saksi-2 maka Terdakwa akan mencari Saksi. 4. Bahwa setelah Saksi mengalami perbuatan Terdakwa , dengan membenturkan kepala Saksi dan menendang Saksi, sehingga Saksi langsung melaporkan perbuatan Terdakwa ke Polsek Rembang dan selanjutnya, Saksi menuju rumah sakit RSUD Sutrasno untuk melakukan pemeriksaan dilakukan Visum dan selanjutnya Saksi melaporkan Terdakwa ke Denpom Rembang. 5. Bahwa setelah Saksi selesai melaksanakan pemeriksaan Saksi kembali ke tempat Saksi bekerja untuk melanjutkan pekerjaan Saksi bongkar muat Es di TPI. 6. Bahwa setelah kejadian tersebut pada keesokan harinya tanggal 6 Agustus 2014, Terdakwa meminta maaf kepada Saksi, saat itu Terdakwa memberikan uang kepada Saksi sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk biaya pengobatan. Pada waktu itu antara Terdakwa dengan Saksi sepakat untuk berdamai, sesuai dengan Surat Pernyatan Damai Bersama yang dibuat antara Terdakwa dengan Saksi tertanggal 6 Agustus 2014 yang disaksikan oleh Kepala Desa Sumberejo dan Komadan BKI Deninteldam V/Brw Lettu Inf Budiarjo. Atas keterangan seluruhnya.
Saksi
tersebut
Terdakwa
membenarkan
Saksi-2 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Kasupri Sopir Rembang, 12 Desember 1960 Laki-laki Indonesia Islam Desa Sendang Agung Jeruk Rt. 05/01 Kec. Kaliori Kab. Rembang.
Dalam persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena Terdakwa adalah anak Saksi. 2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 5 Agustus 2014 sekira pukul 01.00 Wib Saksi berada di Tempat Pelelangan Ikan Kec. Tasik Agung Kab. Rembang untuk mengantri bongkar Es Balokan kedalam kapal untuk keperluan mencari ikan di laut. Kemudian pada sekira pukul 11.00 Wib Sdr. Ghafur Suhatomo (Saksi-1) langsung membongkar muatan es balokan tanpa mengantri duluan, karena merasa disalip selanjutnya Saksi menegur Saksi-1 tetapi Saksi-1 tidak terima sehinga antara Saksi dengan saksi-1 terjadi pertengkaran/cek cok mulut.
8
3. Bahwa kemudian Saksi menelpon Terdakwa untuk datang ke Tempat Pelelangan Ikan Tasik Agung Kab. Rembang dengan maksud untuk melindungi Saksi karena Saksi merasa ketakutan. Pada sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa datang ke Tempat Pelelangan Ikan dengan mengunakan sepeda motor Honda Vario dan berpakaian preman selanjutnya Terdakwa menanyakan kepada sopir sopir yang sedang parkir tentang keberadaan Saksi-1. 4. Bahwa setelah Terdakwa bertemu dengan Saksi-1, Terdakwa berkata kepada Saksi-1 “Kalau mau menantang berkelahi jangan sama orang tua saya sama anaknya saja” sambil Terdakwa membenturkan kepada Terdakwa mengenai kepala Saksi-1. Saksi mengetahui hal tersebut dari Saksi-1 karena pada saat kejadian posisi Saksi jauh yaitu sekitar 600 meter dari tempat kejadian. 5. Bahwa setahu Saksi akibat perbuatan Terdakwa yang membenturkan kepala Terdakwa ke kepala Saksi-1 tersebut, tidak mengakibatkan Saksi-1 mengalami luka dan Saksi juga tidak mengetahui Saksi-1 berobat kemana. 6. Bahwa yang menyebabkan Terdakwa melakukan permbenturan kepala Terdakwa ke kepala Saksi-1 karena Terdakwa membela Saksi yang dihina oleh Saksi-1. 7. Bahwa atas kejadian tersebut Terdakwa dan Saksi telah meminta maaf kepada Saksi-1 dan telah memberikan uang kepada Saksi-1 sebesar Rp 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) sebagai uang perdamaian dan antara Saksi-1 serta Terdakwa telah saling memaafkan dan saat ini telah terjalin silaturrahmi dengan baik. Atas keterangan Saksi seluruhnya.
tersebut Terdakwa membenarkan
Saksi-3 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Senawi Pengemudi Rembang, 7 Agustus 1958 Laki-laki Indonesia Islam Ds. Sumberejo Rt. 04/06, Kec. Rembang, Kab. Rembang.
Dalam persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa sebelumnya Saksi tidak kenal dengan Terdakwa, Saksi baru bertemu dan mengenal Terdakwa setelah terjadinya perkara Penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Terdakwa, dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga/famili. 2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 5 Agustus 2014 sekira pukul 11.30 Wib pada saat Saksi mengantri bongkar muatan Es bersama dengan Sdr. Kasupri (Saksi-2), tiba-tiba Saksi melihat Saksi-2 menghubungi Terdakwa. Saksi-2 menelpon Terdakwa untuk memberi tahu kalau Saksi-2 telah ribut sama Sdr. Ghafur Suhartomo (Saksi-1).
9
Selang beberapa menit kemudian Terdakwa datang ke Tempat Pelelangan Ikan dengan mengendari sepeda motor dan membawa tas hitam. 3. Bahwa setelah Terdakwa sampai di tempat parkir Tempat Pelelangan Ikan Kec. Tasik Agung Kab. Rembang, Terdakwa langsung mencari Saksi-1, setelah bertemu dengan Saksi-1 Terdakwa langsung memegangi pinggul Saksi-1 dan mengajak Saksi-1 untuk menemui Saksi-2 agar meminta maaf kepada Saksi-2, tetapi karena Terdakwa emosi sehingga Terdakwa membenturbenturkan kepala Terdakwa mengenai jidat Saksi-1, selanjutnya Terdakwa mengeluarkan clurit dari dalam tas Terdakwa dan Terdakwa langsung mengalungkan clurit ke leher Saksi-1 setelah itu Terdakwa menendang Saksi-1 yang mengenai dada Saksi-1 hingga Saksi-1 jatuh ke tanah. 4. Bahwa pada saat Terdakwa mengalungkan clurit keleher Saksi1, clurit tersebut direbut oleh Saksi-2 dan setelah Saksi-2 merebut clurit dari Terdakwa kemudian saksi-2 mengamankan clurit. Kemudian Terdakwa langsung pergi meniggalkan Tempat Pelelangan Ikan dengan mengendarai sepeda motor sedangkan Saksi-1 pergi keluar Tempat Pelelangan Ikan dengan mengendarai kendaraan Truknya. 5. Bahwa Saksi mengetahui kalau Saksi-1 memang berobat di RSU Rembang dengan tindakan rawat jalan, namun Saksi tidak mengetahui apakah Saksi-1 mengalami luka atau tidak. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa di dalam Persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2008 melalui pendidikan Secaba PK di Rindam IV/Diponegoro, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Sersan Dua Terdakwa ditugaskan di Yon Zipur 5/Arati Malang. Kemudian pada tahun 2010 Terdakwa mengikuti Kursus kejuruan Intelpur di Rindam V/Brawijaya, selanjutnya pada tahun 2012 Terdakwa dipindah tugaskan di Denintel Kodam /Brawijaya. Hingga saat melakukan perbuatan yang manjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas di Deninteldam V/Brawijaya menjabat sebagai Ba Inteltim 2/E, BKIE Deninteldam V/Brawijaya dengan pangkat Sersan Satu NRP 21080691921088. 2. Bahwa Terdakwa melaksanakan cuti Hari Raya Idul Fitri mulai tanggal 2 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 7 Agustus 2104 dengan tujuan pulang kerumah Terdakwa di Kabupaten Rembang Jawa Tengah, sesuai dengan Surat Ijin Cuti Nomor SIC/383/VII/2014 tanggal 25 Juli 2014. 3. Bahwa pada pada hari Selasa tanggal 5 Agustus 2014 sekira pukul 12.30 Wib saat Terdakwa sedang berada dirumah, Terdakwa ditelpon oleh Ayah Terdakwa yaitu (Saksi-2) yang menyampaikan kalau Saksi-2 telah terlibat permasalahan dengan di Tempat Pelelangan Ikan Tasik Agung Kec. Rembang Kab. Rembang.
10
4. Bahwa setelah mendengar berita telpon dari Saksi-2 tersebut selanjutnya Terdakwa langsung mengambil motor sambil membawa tas cangklong/tas ransel yang berisi clurit untuk jaga-jaga takut terjadi hal yang tidak diinginkan menuju ke Tempat Pelelangan Ikan Tasik Agung yang jaraknya tidak jauh dari rumah Terdakwa. 5. Bahwa setelah Terdakwa sampai di Tempat Pelelangan Ikan Tasik Agung Kab Rembang, selanjutnya Terdakwa mencari Saksi-1 dengan bertanya kepada sopir truk yang parkir ditempat tersebut, kebetulan pada saat itu Saksi-1 lewat dan cerita kalau telah memarahi Saksi-2. 6. Bahwa setelah Terdakwa menemui Saksi-1 selanjutnya Terdakwa bertanya kepada Saksi-1 “ Masalahnya apa kok Pak Supri dimarahi ?” selanjutnya Terdakwa mendorong Saksi-1 untuk mengajak Saksi-1 menemui Saksi-2 yang masih berada duduk diatas mobil truk, namun Saksi-1 tidak mau dan berhubung Saksi-1 ngomong tidak enak kepada Terdakwa sehingga Terdakwa membenturkan kepala Terdakwa sebanyak 2 (dua) kali yang mengenai dahi Saksi-1. Selanjutnya Saksi-1 mau melawan dan membalas Terdakwa sehingga Terdakwa mengeluarkan clurit dan Terdakwa mengalungkan clurit tersebut di leher Saksi-1, namun Saksi-1 merebut clurit yang ada ditangan Terdakwa maka terjadi rebutan antara Terdakwa dengan Saksi-1. Pada saat Terdakwa berebut clurit dengan Saksi-1, dalam kesempatan tersebut Saksi-1 mau memukul Terdakwa tetapi, Terdakwa lebih dulu menendang menggunakan kaki kanan Terdakwa yang mengenai dada sebelah kiri Saksi-1 hingga menyebabkan Saksi-1 terjatuh. 7. Bahwa setelah Saksi-1 terjatuh kemudian Terdakwa langsung pergi meninggalkan Saksi-1 karena pada saat itu Terdakwa mencium bau alkohol dari mulut Saksi-1, setahu Terdakwa Saksi-1 tidak mengalami luka sama sekali. 8. Bahwa keesokan harinya Terdakwa dan Saksi-2 menemui Saksi-1 untuk meminta maaf dan antara Terdakwa dengan Saksi-1 telah saling memaafkan sehingga Terdakwa memberikan uang kepada Saksi-1 sebesar Rp 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) sebagai uang perdamaian dan sejak saat itu antara Terdakwa dan Daksi telah terjalin silaturahmi dengan baik. 9. Bahwa Terdakwa merasa bersalah dan menyesal atas perbuatan Terdakwa yang telah membenturkan kepala dan menendang Saksi-1, Terdakwa melakukan hal tersebut karena emosi dan mengira orang tua Terdakwa/Saksi-2 telah dipukuli dahulu oleh Saksi-1. Terdakwa berjanji tidak akan mengulangi perbuatan Tersebut. Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke Persidangan berupa : 1. Barang 1 (satu) buah senjata tajam jenis clurit berukuran panjang 30 cm. Terhadap barang bukti berupa clurit, merupakan alat yang digukanan oleh Terdakwa untuk mengancam Saksi-1 , selaku korban, dimana Terdakwa sempat mengacungkan celurit
11
tersebut kepada Saksi-1 , namun celurit tersebut tidak sempat melukai korbannya, oleh karenanya celurit tersebut merupakan alat yang dipergunakan oeh Terdakwa sehingga celuurit tersebut dapat menjadi barang bukti dalam perkara Terdakwa. 2. Surat 1 (satu) lembar Visum Et Revertum nomor : 63/VIII/2014 tanggal 16 Agustus 2014 an. Sdr. Ghafur Suhartomo. Terhadap barang bukti berupa VER yang dikeluarka oleh pejabat yang berwenang, merupakan hasil pemeriksaan dari korban atas perbuatan Terdakwa yang telah melakukan membenturkan kepala sebanyak 2 (dua) kali dan menendang pada bagian perut sebanyak 1 (satu) kali sehingga dari hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan adanya cedera / luka korban akibat dari perbuatan Terdakwa,namun tidak sampai menghalangi Korban untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dan petunjuk tentang adanya suatu tindak pidana yang berhubungan dengan bukti-bukti lain sehingga memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para Saksi dibawah sumpah di persidangan serta alat bukti lain, setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh faktafakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2008 melalui pendidikan Secaba PK di Rindam IV/Diponegoro, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Sersan Dua Terdakwa ditugaskan di Yon Zipur 5/Arati Malang. Kemudian pada tahun 2010 Terdakwa mengikuti Kursus kejuruan Intelpur di Rindam V/Brawijaya, selanjutnya pada tahun 2012 Terdakwa dipindah tugaskan di Denintel Kodam /Brawijaya. Hingga saat melakukan perbuatan yang manjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas di Deninteldam V/Brawijaya menjabat sebagai Ba Inteltim 2/E, BKIE Deninteldam V/Brawijaya dengan pangkat Sersan Satu NRP 21080691921088. 2. Bahwa benar Terdakwa melaksanakan cuti Hari Raya Idul Fitri mulai tanggal 2 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 7 Agustus 2104 dengan tujuan pulang kerumah Terdakwa di Kabupaten Rembang Jawa Tengah, sesuai dengan Surat Ijin Cuti Nomor SIC/383/VII/2014 tanggal 25 Juli 2014. 3. Bahwa benar pada pada hari Selasa tanggal 5 Agustus 2014 sekira pukul 12.30 Wib saat Terdakwa sedang berada dirumah, Terdakwa ditelpon oleh Ayah Terdakwa yaitu (Saksi-2) yang menyampaikan kalau Saksi-2 telah terlibat permasalahan dengan (Saksi-1) di Tempat Pelelangan Ikan Tasik Agung Kec. Rembang Kab. Rembang. 4. Bahwa benar setelah mendengar berita telpon dari Saksi-2 tersebut selanjutnya Terdakwa langsung mengambil motor sambil membawa tas cangklong/tas ransel yang berisi clurit menuju ke
12
Tempat Pelelangan Ikan Tasik Agung yang jaraknya tidak jauh dari rumah Terdakwa. 5. Bahwa benar setelah Terdakwa sampai di Tempat Pelelangan Ikan Tasik Agung Kab Rembang, selanjutnya Terdakwa mencari Saksi-1 dengan bertanya kepada sopir truk yang parkir ditempat tersebut, kebetulan pada saat itu Saksi-1 lewat dan cerita kalau telah memarahi Saksi-2. 6. Bahwa benar setelah Terdakwa menemui Saksi-1 selanjutnya Terdakwa bertanya kepada Saksi-1 “ Masalahnya apa kok Pak Supri dimarahi ?” selanjutnya Terdakwa mendorong Saksi-1 untuk mengajak Saksi-1 menemui Saksi-2 yang masih berada duduk diatas mobil truk, namun Saksi-1 tidak mau dan berhubung Saksi-1 ngomong tidak enak kepada Terdakwa sehingga Terdakwa membenturkan kepala Terdakwa sebanyak 2 (dua) kali yang mengenai dahi Saksi-1. Selanjutnya Saksi-1 mau melawan dan membalas Terdakwa sehingga Terdakwa mengeluarkan clurit dan Terdakwa mengalungkan clurit tersebut di leher Saksi-1, namun Saksi-1 merebut clurit yang ada ditangan Terdakwa maka terjadi rebutan antara Terdakwa dengan Saksi-1. Pada saat Terdakwa berebut clurit dengan Saksi-2, dalam kesempatan tersebut Saksi-1 mau memukul Terdakwa tetapi, Terdakwa lebih dulu menendang menggunakan kaki kanan Terdakwa yang mengenai dada sebelah kiri Saksi-1 hingga menyebabkan Saksi-1 terjatuh. 7. Bahwa benar setelah Saksi-1 terjatuh kemudian Terdakwa langsung pergi meninggalkan Saksi-1 karena pada saat itu Terdakwa mencium bau alkohol dari mulut Saksi-1, setahu Terdakwa Saksi-1 tidak mengalami luka sama sekali. 8. Bahwa keesokan harinya Terdakwa dan Saksi-2 menemui Saksi-1 untuk meminta maaf dan antara Terdakwa dengan Saksi-1 telah saling memaafkan sehingga Terdakwa memberikan uang kepada Saksi-1 sebesar Rp 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) sebagai uang perdamaian dan sejak saat itu antara Terdakwa dan Daksi telah terjalin silaturahmi dengan baik. 9. Bahwa benar Terdakwa merasa bersalah dan menyesal atas perbuatan Terdakwa yang telah membenturkan kepala dan menendang Saksi-1, Terdakwa melakukan hal tersebut karena emosi dan mengira orang tua Terdakwa/Saksi-2 telah dipukuli dahulu oleh Saksi-1. Terdakwa berjanji tidak akan mengulangi perbuatan Tersebut. 10. Bahwa setelah Saksi mengalami perbuatan Terdakwa , dengan membenturkan kepala Saksi dan menendang Saksi, sehingga Saksi langsung melaporkan perbuatan Terdakwa ke Polsek Rembang dan selanjutnya, Saksi menuju rumah sakit RSUD Sutrasno untuk melakukan pemeriksaan dilakukan Visum dan selanjutnya Saksi melaporkan Terdakwa ke Denpom Rembang. 11. Bahwa setelah Saksi selesai melaksanakan pemeriksaan Saksi kembali ke tempat Saksi bekerja untuk melanjutkan pekerjaan Saksi bongkar muat Es di TPI.
13
12. Bahwa benar Terdakwa merasa bersalah dan menyesal atas perbuatan Terdakwa yang telah membenturkan kepala dan menendang Saksi-1, Terdakwa melakukan hal tersebut karena emosi dan mengira orang tua Terdakwa/Saksi-2 telah dipukuli dahulu oleh Saksi-1. Terdakwa berjanji tidak akan mengulangi perbuatan Tersebut. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Oditur yang dalam tuntutannya yang telah menyatakan dakwaan kedua telah terbukti dan Majelis akan menguraiakan lebih lanjut di dalam Putusan ini. 2. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam putusannya.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer dihadapkan kedepan persidangan dengan dakwaan yang disusun secara Subsidaritas yang terdiri dari Primair : Pasal 351 ayat (1) KUHP dan Subsidair : Pasal 352 ayat (1) KUHP yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Primair : Unsur Ke 1 Unsur ke-2 Unsur ke-3
: “Barang siapa” : “Dengan sengaja” : “Tanpa hak melakukan perbuatan mengakibatkan rasa sakit pada orang lain”
yang
Subsidair : Unsur Ke 1 Unsur ke-2 Unsur ke-3
: “Barang siapa” : “Dengan sengaja” : “Tanpa hak melakukan perbuatan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian”
Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka kepada orang lain yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian. Menimbang
:
Bahwa sebagaimana Dakwaan Oditur Militer yang disusun secara Subsidaritas, oleh karena itu Majelis Hakim akan terlebih dahulu membuktikan Dakwaan Primair dengan Unsur sebagai berikut : Unsur Primair : “Barang siapa”. Yang dimaksud dengan barang siapa menurut UU adalah siapa saja, selaku subyek hukum warga negara Indonesia atau Warga negara Asing yang melakukan tindak pidana di Indonesia yang sehat jasmani dan rohaninya. Yang tunduk pada perundang-undangan RI (dalam hal ini pasal 2,5,7 dan 8 KUHP) termasuk pula anggota Angkatan Perang (Anggota TNI).
14
Bahwa untuk dapat menjatuhkan hukuman (pidana) kepada pelaku atau subyek, maka ia harus mampu bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya itu. Dengan kata lain bahwa pelaku sebagai subjek hukum pada waktu melakukan tindak pidana tidaklah diliputi oleh keadaan-keadaan sebagaimana diatur dalam pasal 44 KUHP yakni jiwanya cacat dalam pertumbuhannya atau jiwanya terganggu karena penyakit. Bahwa dari keterangan Terdakwa dan para Saksi dibawah sumpah yang hadir di persidangan serta alat bukti yang diajukan ke persidangan yang telah bersesuaian satu dengan yang lain maka telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2008 melalui pendidikan Secaba PK di Rindam IV/Diponegoro, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Sersan Dua ditugaskan di Yon Zipur 5/Arati Malang selanjutnya pada tahun 2010 mengikuti Kursus kejuruan Intelpur di Rindam V/Brawijaya kemudian pada tahun 2012 dipindah tugaskan di Deninteldam Kodam V/Brawijaya sampai terjadinya perkara ini masih berdinas di Deninteldam V/Brawijaya yang menjabat sebagai Ba Inteltim 2/E BKIE dengan pangkat Sersan Satu NRP 21080691921088. 2. Bahwa benar, Terdakwa pada saat melakukan tindak pidana ini dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani dan tidak ada gangguan atau tanda-tanda gangguan jiwa/jiwanya cacat seperti yang terdapat dalam Pasal 44 KUHAP sehingga Terdakwa merupakan subyek hukum yang mampu bertanggung jawab. 3. Bahwa benar, Terdakwa hingga saat disidangkan masih dinas aktif sebagai anggota Militer dan belum pernah dipecat maupun berhenti sebagai anggota Militer, demikian pula keterangan para Saksi kenal dan mengetahui Terdakwa sebagai anggota militer TNI AD dengan pangkat Sersan Satu yang berdinas sebagai Ba Inteltim 2/E BKIE Deninteldam V/Brawijaya. 4. Bahwa benar, Terdakwa sebagai anggota Militer yang masih aktif menjadi kewenangan pengadilan Militer untuk mengadili Terdakwa. Berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Barangsiapa”, telah terpenuhi. Unsur ke dua : “Dengan sengaja”. Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja” menurut Memori Van Toelichting adalah si pelaku menyadari dan menghendaki terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya, bahwa dengan ditempatkannya unsur sengaja pada awal perumusan delik, maka semua unsur delik berikutnya dipengaruhi unsur sengaja.
15
Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada pada hari Selasa tanggal 5 Agustus 2014 sekira pukul 12.30 Wib saat Terdakwa sedang berada dirumah, Terdakwa ditelpon oleh Ayah Terdakwa Sdr. Kasupri (Saksi-2) yang menyampaikan kalau Saksi-2 telah terlibat permasalahan dengan Sdr. Ghafur Suhartomo (Saksi-1) di Tempat Pelelangan Ikan Tasik Agung Kec. Rembang Kab. Rembang. Mendengar berita telpon dari Saksi-2 tersebut selanjutnya Terdakwa langsung mengambil motor sambil membawa tas cangklong/tas ransel yang berisi clurit menuju ke Tempat Pelelangan Ikan Tasik Agung yang jaraknya tidak jauh dari rumah Terdakwa. 2. Bahwa benar setelah Terdakwa sampai di Tempat Pelelangan Ikan Tasik Agung Kab Rembang, selanjutnya Terdakwa mencari Saksi-1 dengan bertanya kepada sopir truk yang parkir ditempat tersebut, kebetulan pada saat itu Saksi-1 lewat dan cerita kalau telah memarahi Saksi-2, selanjutnya Terdakwa bertanya kepada Saksi-1 “ Masalahnya apa kok Pak Supri dimarahi ?” selanjutnya Terdakwa mendorong Saksi-1 untuk mengajak Saksi-1 menemui Saksi-2 yang masih berada duduk diatas mobil truk, namun Saksi-1 tidak mau dan berhubung Saksi-1 ngomong tidak enak kepada Terdakwa sehingga Terdakwa membenturkan kepala Terdakwa sebanyak 2 (dua) kali yang mengenai dahi Saksi-1. Selanjutnya Saksi-1 mau melawan dan membalas Terdakwa sehingga Terdakwa mengeluarkan clurit dan Terdakwa mengalungkan clurit tersebut di leher Saksi-1, namun Saksi-1 merebut clurit yang ada ditangan Terdakwa maka terjadi rebutan antara Terdakwa dengan Saksi-1 Pada saat Terdakwa berebut clurit dengan Saksi-1, dalam kesempatan tersebut Saksi-1 mau memukul Terdakwa tetapi, Terdakwa lebih dulu menendang menggunakan kaki kanan Terdakwa yang mengenai dada sebelah kiri Saksi-1 hingga menyebabkan Saksi-1 terjatuh. 3. Bahwa benar setelah Saksi-1 terjatuh kemudian Terdakwa langsung pergi meninggalkan Saksi-1 karena pada saat itu Terdakwa mencium bau alkohol dari mulut Saksi-1, setahu Terdakwa Saksi-1 tidak mengalami luka sama sekali. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke dua “Dengan sengaja” telah terpenuhi. Unsur ke tiga : “Melakukan perbuatan yang menimbulkan rasa sakit pada orang lain”. Bahwa yang dimaksud “menimbulkan rasa sakit” atau luka kepada orang lain yaitu merupakan tujuan atau kehendak dari sipelaku (Terdakwa). Kehendak atau tujuan itu harus disimpulkan dari sifat perbuatan yang dapat menimbulkan rasa sakit atau perasaan tidak enak kepada orang lain/diri orang lain. Bahwa mengenai caranya yang dilakukan dapat bermacammacam antara lain, dengan adanya sentuhan pada badan orang lain
16
yang dengan sendirinya dapat berupa : memukul, menendang, menampar, menusuk, menginjak dan sebagainya. Bahwa yang dimaksud dengan “Luka” adalah robek atau rusaknya jaringan tubuh manusia, baik pada permukaan kulit maupun dibawah permukaan, sedangkan yang dimaksud dengan “Sakit” (ziekte) berarti adanya gangguan atas fungsi dari alat dalam badan manusia. Bahwa yang dimaksud dengan “orang lain” adalah orang lain selain pelaku / Terdakwa. Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada pada hari Selasa tanggal 5 Agustus 2014 sekira pukul 12.30 Wib saat Terdakwa sedang berada dirumah, Terdakwa ditelpon oleh Ayah Terdakwa Sdr. Kasupri (Saksi-2) yang menyampaikan kalau Saksi-2 telah terlibat permasalahan dengan Sdr. Ghafur Suhartomo (Saksi-1) di Tempat Pelelangan Ikan Tasik Agung Kec. Rembang Kab. Rembang. Mendengar berita telpon dari Saksi-2 tersebut selanjutnya Terdakwa langsung mengambil motor sambil membawa tas cangklong/tas ransel yang berisi clurit menuju ke Tempat Pelelangan Ikan Tasik Agung yang jaraknya tidak jauh dari rumah Terdakwa. 2. Bahwa benar setelah Terdakwa sampai di Tempat Pelelangan Ikan Tasik Agung Kab Rembang, selanjutnya Terdakwa mencari Saksi-1 dengan bertanya kepada sopir truk yang parkir ditempat tersebut, kebetulan pada saat itu Saksi-1 lewat dan cerita kalau telah memarahi Saksi-2, selanjutnya Terdakwa bertanya kepada Saksi-1 “ Masalahnya apa kok Pak Supri dimarahi ?” selanjutnya Terdakwa mendorong Saksi-1 untuk mengajak Saksi-1 menemui Saksi-2 yang masih berada duduk diatas mobil truk, namun Saksi-1 tidak mau dan berhubung Saksi-1 ngomong tidak enak kepada Terdakwa sehingga Terdakwa membenturkan kepala Terdakwa sebanyak 2 (dua) kali yang mengenai dahi Saksi-1. Selanjutnya Saksi-1 mau melawan dan membalas Terdakwa sehingga Terdakwa mengeluarkan clurit dan Terdakwa mengalungkan clurit tersebut di leher Saksi-1, namun Saksi-1 merebut clurit yang ada ditangan Terdakwa maka terjadi rebutan antara Terdakwa dengan Saksi-1 Pada saat Terdakwa berebut clurit dengan Saksi-1, dalam kesempatan tersebut Saksi-1 mau memukul Terdakwa tetapi, Terdakwa lebih dulu menendang menggunakan kaki kanan Terdakwa yang mengenai dada sebelah kiri Saksi-1 hingga menyebabkan Saksi-1 terjatuh. 3. Bahwa setelah Saksi-1 mengalami perbuatan Terdakwa , dengan membenturkan kepala Saksi-1 dan menendang Saksi-1, sehingga Saksi-1 langsung melaporkan perbuatan Terdakwa ke Polsek Rembang dan selanjutnya, Saksi-1 menuju rumah sakit RSUD Sutrasno untuk melakukan pemeriksaan dilakukan Visum dan selanjutnya Saksi melaporkan Terdakwa ke Denpom Rembang.
17
4. Bahwa setelah Saksi-1 selesai melaksanakan pemeriksaan Saksi-1 kembali ke tempat Saksi-1 bekerja untuk melanjutkan pekerjaan Saksi-1 bongkar muat Es di TPI. 5. Bahwa benar setelah Saksi-1 terjatuh kemudian Terdakwa langsung pergi meninggalkan Saksi-1 karena pada saat itu Terdakwa mencium bau alkohol dari mulut Saksi-1, setahu Terdakwa Saksi-1 tidak mengalami luka sama sekali. Dengan demikian Mejelis Hakim berpendapat bahwa unsur tiga “Menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain”, tidak terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa sebagaimana Dakwaan Oditur Militer yang disusun secara Subsidaritas dan Unsur ke-3 dalam Dakwaan Primer tidak terpenuhi, oleh karena itu, Majelis Hakim selanjutnya membuktikan Dakwaan Subsidair.
Menimbang
:
Bahwa unsur Dakwaan Primer pada unsur kesatu dan unsur kedua adalah sama dengan unsur Dakwaan Subsider oleh karena itu, Majelis Hakim akan lebih lanjut menguraikan pembuktian unsur ketiga Dakwaan Subsider sebagai berikut : Unsur kedua : tanpa hak melakukan perbuatan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian. Menurut M.V.T. yang dimaksudkan “tanpa hak” bahwa tidak ada kewenangan dan hak untuk melakukan suatu perbuatan maupun suatu tindakan dan akibat yang merupakan tujuannya tersebut. Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar setelah Terdakwa menemui Saksi-1 selanjutnya Terdakwa bertanya kepada Saksi-1 “ Masalahnya apa kok Pak Supri dimarahi ?” selanjutnya Terdakwa mendorong Saksi-1 untuk mengajak Saksi-1 menemui Saksi-2 yang masih berada duduk diatas mobil truk, namun Saksi-1 tidak mau dan berhubung Saksi-1 ngomong tidak enak kepada Terdakwa sehingga Terdakwa membenturkan kepala Terdakwa sebanyak 2 (dua) kali yang mengenai dahi Saksi-1. Selanjutnya Saksi-1 mau melawan dan membalas Terdakwa sehingga Terdakwa mengeluarkan clurit dan Terdakwa mengalungkan clurit tersebut di leher Saksi-1, namun Saksi-1 merebut clurit yang ada ditangan Terdakwa maka terjadi rebutan antara Terdakwa dengan Saksi-1. Pada saat Terdakwa berebut clurit dengan Saksi-1, dalam kesempatan tersebut Saksi-1 mau memukul Terdakwa tetapi, Terdakwa lebih dulu menendang menggunakan kaki kanan Terdakwa yang mengenai dada sebelah kiri Saksi-1 hingga menyebabkan Saksi-1 terjatuh. 2. Bahwa setelah Saksi-1 mengalami perbuatan Terdakwa , dengan membenturkan kepala Saksi-1 dan menendang Saksi-1, sehingga Saksi-1 langsung melaporkan perbuatan Terdakwa
18
ke Polsek Rembang dan selanjutnya, Saksi menuju rumah sakit RSUD Sutrasno untuk melakukan pemeriksaan dilakukan Visum dan selanjutnya Saksi melaporkan Terdakwa ke Denpom Rembang. 3. Bahwa setelah Saksi selesai melaksanakan pemeriksaan Saksi kembali ke tempat Saksi bekerja untuk melanjutkan pekerjaan Saksi bongkar muat Es di TPI. Dengan demikian Mejelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke tiga “Tanpa hak melakukan perbuatan yang tidak menimbulkan halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian”, telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana : “Barangsiapa dengan sengaja tanpa hak melakukan perbuatan yang tidak menimbulkan halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian”.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab atas perbuatannya dan dalam persidangan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, maka Terdakwa harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa didalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat, menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang dan tercela, menjaga kepentingan militer dalam arti disatu pihak secara maksimal diharapkan dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dilain pihak diharapkan tidak menghambat pelaksanaan tugas para Prajurit di lapangan, melainkan justru diharapkan akan mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para Prajurit dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya, tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Perbuatan Terdakwa dilakukan karena ingin membela orang tua Terdakwa yaitu Saksi-2 yang merasa dilecehkan oleh Korban yaitu Saksi-1. 2. Bahwa setelah Terdakwa mendapat informasi sari Saksi-2 atas perbuatan Saksi, sehingga Terdakwa secara spontan timbul emosi
19
untuk membela Saksi-2 dengan mendatangi tempat Saksi-1 dimana Saksi-1 berada yaitu di tempat pelelangan ikan (TPI) Kec. Tasik Agung Kab. Rembang. 3. Bahwa sebelum Terdakwa mendatangi tempat tersebut Terdakwa telah menyiapkan alat berupa celurit, untuk jaga-jaga apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 4. Bahwa perbuatan tersebut terjadi karena Terdakwa tidak bisa mengontrol emosi dengan main hakim sendiri tanpa melakukan kekerasan atas laporan dari Saksi-2. 5. Bahwa setelah Terdakwa bertemu dengan Saksi-1 ( Korban) sehingga Terdakwa langsung mempiting Saksi-1 sehingga Saksi-1 tidak bisa melakukan perlawanan karena Saksi-1 sedang dalam pengaruh alkohol. 6. Bahwa perbuatan Terdakwa kepada Saksi-1 berupa mempiting, menendang membenturkan kepala Terdakwa ke batang hidung Saksi mengakibatkan Saksi menjadi merasa kesakitan sehingga atas perbuatan Terdakwa tersebut Saksi melaporkan perbuatan Terdakwa ke pihak yang berwenang. 7. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut mengalami sakit sesuai hasil VER, namun tidak sampai menghalangi Saksi untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang melakukan tindak pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat kembali insaf pada jalan yang benar menjadi Warga Negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini, terlebih dahulu Majelis akan memperhatikan hal-hal yang dapat menjadikan bahan peringan atau pemberat pidananya yaitu : 1.
2.
Hal-hal yang meringankan : a.
Terdakwa telah memberi kompensasi kepada Saksi1 sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah).
b.
Antara Terdakwa dengan Saksi-1 terjadi perdamaian dan atas kejadian tersebut telah menjadi lebih akrab dan terjalin komunikasi dengan baik karena telah saling memaafkan.
Hal-hal yang memberatkan : a.
Bahwa perbuatan tersebut terjadi pada saat Terdakwa sedang melaksananakan cuti untuk mengunjungi Saksi-2 selaku orang tua Terdakwa.
b.
Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan 8 Wajib TNI yaitu tidak sekali-kali menakuti dan menyakiti
20
hati rakyat, karena seharusnya dapat menyelesaikan permasalahan dalam masyarakat. Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan memberikan pendapatnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penjatuhan pidana pada diri Terdakwa sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini karena Terdakwa tidak bisa mengendalikan emosi atas informasi orang tua Terdakwa yang merasa dilecehkan oleh Saksi selaku korban sehingga terjadi cek-cok mulut antara Saksi-1 dan Saksi-2. 2. Bahwa setelah Terdakwa tiba di tempat cek-cok Saksi-1 dan Saksi-2 selanjutnya Terdakwa langsung mencari kebaradaan Saksi-1 dan setelah Terdakwa berhasil menemukan Saksi-1 selanjutnya Terdakwa langsung mempiting Saksi-1 dan melakukan perbuatan menendang membenturkan kepala ke batang hidung Saksi-1 sehingga Saksi-1 mengalami kesakitan sebagaimana hasil VER. 3. Bahwa perbuatan Terdakwa telah memenuhi unsur sebagaimana Dakwaan Oditur Militer pada Dakwaan Susidair melakukan penganiayaan ringan. 4. Bahwa atas kejadian yang menjadi perkara ini telah terjalin silaturrahmi yang baik sehingga telah saling memaafkan dengan mmberikan kompensasi Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah). 5. Bahwa perbuatan tersebut dalam kaitannya dengan penjatuhan pidana, oleh karena itu Majelis berpendapat bahwa untuk pengawasan lebih lanjut Terdakwa diserahkan sepenuhnya kepada Komandan satuan Terdakwa atas perbuatan yang dilakukan Terdakwa. 6. Atas pertimbangan tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana percobaan lebih tepat diterapkan pada diri Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa menurut Majelis Hakim pidana bersyarat lebih tepat bagi diri Terdakwa dari pada Terdakwa harus menjalani pidana penjara.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa dinyatakan bersalah dan mampu bertanggung jawab serta tidak ada alasan pemaaf maupun pembenar bagi Terdakwa oleh karena itu maka Terdakwa harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat, bahwa pidana sebagaimana yang tercantum dalam diktum dibawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa :
21
1.
Berupa barang 1 (satu) buah senjata tajam jenis clurit berukuran panjang 30 cm.
2.
Berupa surat 1 (satu) lembar Visum Et Revertum nomor : 63/VIII/2014 tanggal 16 Agustus 2014 an. Sdr. Ghafur Suhartomo.
Karena merupakan barang bukti dan sangat berkaitan dengan perbuatan Terdakwa maka perlu ditentukan setatusnya. Mengingat
: 1. 2.
Pasal 352 ayat (1) KUHP. Pasal 14 huruf (a) KUHP dan Ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa Udik Nurgianto, Sertu NRP 21080691921088, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Penganiayaan ringan”.
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana penjara selama 2 (dua) bulan. Dengan perintah supaya pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali apabila di kemudian hari ada putusan hakim yang menentukan lain disebabkan karena Terpidana melakukan tindak pidana lain atau pelanggaran disiplin Militer yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 sebelum masa percobaan selama 4 (empat) bulan tersebut habis.
3.
Menetapkan barang bukti berupa : a.
Barang 1 (satu) buah senjata tajam jenis clurit berukuran panjang 30 cm.
Dirampas untuk dimusnahkan. b.
Surat 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari RSUD dr. R. Soetrasno Rembang Nomor : 63/VIII/2014 tanggal 16 Agustus 2014 an. Sdr. Ghofur Suharto yang ditandatangani oleh dr. Deltatania Indira.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah).
Demikian ............
22
Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 15 April 2015 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Kolonel Chk Surjadi Sjamsir, S.H., M.H. NRP 14930064880269 sebagai Hakim Ketua, serta Letnan Kolonel Chk Esron Sinambela, S.S., S.H. NRP 11950006980270 dan Mayor Sus M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. NRP 524420 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Letnan Kolonel Laut (KH) Suhaji, S.H., M.M. NRP 12373/P dan Panitera Kapten Laut (KH) Sukadar, S.H. NRP 17609/P, di hadapan umum dan dihadiri oleh Terdakwa. -
Hakim Ketua
CAP / TTD Surjadi Sjamsir, S.H., M.H. Kolonel Chk NRP 14930064880269 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
TTD
TTD
Esron Sinambela, S.S., S.H. Letnan Kolonel Chk NRP 11950006980270
M. Arif Zaki Ibrahim, S.H Mayor Sus NRP 524420
Panitera
TTD Sukadar, S.H. Kapten Laut (KH) NRP 17609/P Disalin sesuai dengan aslinya oleh Panitera
Sukadar, S.H. Kapten Laut (KH) NRP 17609/P