PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A
PUTUSAN Nomor : 44-K/PM.III-12/AD/III/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
DEDY IRFAN JAYA. Serda / 31970725920677. Danru 4 LCR. Yonbekang 2/2 Kostrad. Sumbawa, 11 Juni 1977. Laki-laki. Indonesia Islam. Asrama Yonbekang 2/2 Kostrad Jl. Hamid Rusdi No.1 BIok C-5 Rt. 02 Rw. 06 KeI. Kesatrian Kec. Blimbing Kota Malang.
Terdakwa tidak ditahan.
Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut diatas : Membaca
:
Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.
Memperhatikan
:
1.
Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdivif 2 Kostrad selaku Papera Nomor Kep / 01 / I / 2015 tanggal 31 Januari 2015.
2.
Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/39/K/AD/II/2015 tanggal 25 Pebruari 2015.
3.
Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi.
4.
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
Mendengar
Memperhatikan
: 1.
Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/ 39/K/AD/II/2015 tanggal 25 Pebruari 2015, didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
2.
Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.
: 1.
Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Pengedaran uang palsu yang dilakukan secara bersama-sama” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 26 Ayat (3) UU Nomor: 7 Tahun 2011 tentang mata uang Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
2 b.
Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : Pidana : Penjara selama 10 (sepuluh) bulan Dan Pidana Denda : Sebesar Rp.50.000.000.- (lima puluh juta rupiah) atau pidana pengganti selama 3 (tiga) bulang kurungan.
c.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000.- (sepuluh ribu rupiah)
d.
Menetapkan barang-barang bukti berupa : Surat-surat : a.
1 (satu) lembar foto barang bukti uang palsu.
b. 1 (satu) lembar surat Danyonbekang 2/2 Kostrad nomor R/438/XII/2013 tanggah 3 Desember 2013 tentang pelimpahan kasus pelanggaran membawa uang palsu an. Serda Dedi Irfan Jaya NRP 31970725920677. c. 9 (Sembilan) lembar XL Bebas Simcard Nokia 1616 milik Serda Dedi Irfan Jaya NRP 31970725920677. Mohon untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 2.
Pembelaan (Pledooi) yang diajukan oleh Penasihat hukum kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut: a. Terhadap kewenangan pelimpahan perkara. b. Surat Dakwaan Oditur Militer kabur (obscure lible). c. Alat bukti tidak sesuai kaidah hukum pembuktian undang-undang tentang Peradilan Militer dan undangundang tentang Mata Uang. d. Unsur-unsur tindak pidana tidak terpenuhi. Oleh karenanya Penasehat Hukum memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Militer III-12 Surabaya berkenan untuk mengadili dan memutus : a. Primair : 1). Menerima nota Pembelaan atau Pledoi untuk seluruhnya. 2). Menyatakan Perkara Terdakwa an. Serda Dedy Irfan Jaya NRP.31970725920677 jabatan Danru 4 LCR Yonbekkang 2/2 Kostrad Batal Demi Hukum dan 3). Membebaskan Terdakwa Serda Dedy Irfan Jaya NRP.31970725920677 jabatan Danru 4 LCR kesatuan Yonbekkang 2/2 Kostrad dari Tuntutan (Vrijspraak). b. Subsidair : 1). Menyatakan SuratDakwaan Oditur Militer dalam perkara pidana atas nama Serda Dedy Irfan Jaya NRP.31970725920677 jabatan Danru 4 LCR Yonbekkang 2/2 Kostrad tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard) dengan segala akibat hukumnya. 2.) Memulihkan hak-hak Terdakwa Serda Dedy Irfan Jaya NRP.31970725920677 jabatan Danru 4 LCR Yonbekkang 2/2 Kostrad dalam segala kemampuan,kedudukan dan harkat serta martabatnya dengan segala akibat hukumnya, dan
3 3). Membebankan biaya perkara kepadanegara. c. Atau Lebih Alternatif lagi Apabila Ketua Majelis Hakim Pengadilan Militer III-12 Surabaya atau Majelis Hakim Hakim Pengadilan Militer III-12 yang bersidang dalam perkara ini berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aquo Et Bono).
Menimbang
3.
Jawaban atas pembelaan (Replik) sebagaimana yang dibacakan oleh Oditur di depan persidangan, pada pokoknya Oditur menyatakan tetap pada Tuntutannya semula.
4.
Jawaban secara lisan oleh Penasihat Hukum terhadap Oditur (Duplik) di depan persidangan, pada pokoknya Penasehat Hukum menyatakan tetap pada Pembelaannya semula.
: Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Kesatu : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Kamis tanggal delapan bulan Desember 2000 sebelas, atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Desember 2000 Sebelas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2000 Sebelas bertempat di Jalan Mayjen Sungkono sebelah selatan GOR Ken Arok Kec. Kedungkandang Malang atau setidaktidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : "Setiap orang dilarang mengedarkan dan / atau membelanjakan rupiah yang diketahuinya merupakan rupiah palsu yang dilakukan secara bersama-sama" Perbuatan tersebut dilakukan dengan caracara sebagai berikut a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1997 melalui pendidikan Secata PK di Kodam IX/Udy, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan dengan Susta Bekang di Pusdik Bekang Cimahi Bandung kemudian ditempatkan di Yonbekang 2/2 Kostrad Malang, selanjutnya pada tahun 2010 Terdakwa mengikuti Secaba Reg di pusdikbekang Cimahi Bandung, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan kembali berdinas di Yonbekang 2/2 Kostrad Malang sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Serda NRP 31970725920677. b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Sipur (Sdr. Beni) pada tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi oleh Terdakwa, namun pada bulan Agustus 2011 di depan stasiun kereta api kota baru Malang, kemudian pada tanggal lupa, namun bulan September 2011 Sdr. Sipur (Sdr. Beni) mengenalkan Terdakwa dengan Sdr. Edi Makmud (Saksi-2) di depan stasiun kereta api kota baru Malang, namun baik dengan Sdr. Sipur (Sdr. Beni) maupun dengan Saksi-2 hanya dalam hubungan sebagai teman dan tidak ada hubungan keluarga. c. Bahwa Terdakwa selama kenal dengan Sdr. Sipur (Sdr. Beni) pernah melakukan pertemuan sebanyak 5 (lima) kali di warung kopi pojok stasiun kereta api kota baru Malang, awalnya hanya ngobrol sambil minum kopi namun pada pertemuan yang terakhir Sdr. Sipur
4 (Sdr. Beni) meminta kepada Terdakwa untuk dicarikan pembeli uang kertas rupiah palsu, saat itu Terdakwa mengatakan "ya" karena Terdakwa menghargai sebagai teman tetapi Terdakwa tidak pernah mencarikan pembeli. d. Bahwa Kompol Cecep Susatiya, Sik, MSM (Saksi-1) menerima informasi dari masyarakat tentang adanya pencetakan dan atau pembuatan dan atau peredaran uang palsu, kemudian pada tanggal 07 Desember 2011 dua anggota Polri Ditreskrimsus Polda Jatim melakukan penyamaran hingga mengenal Sdr. Ahmad Assegaf (Saksi-3) dan Sdr. Muslimin, selanjutnya akan dilakukan transaksi uang palsu di stadion Kanjuruhan Malang oleh Saksi-3, Sdr. Muslimin dan dua anggota polisi penyamar (Sdr. Azis dan Sdr. Tono), namun karena sesuatu hal transaksi dibatalkan (rencana transaksi : "uang dua ratus juta palsu akan ditukar dengan uang asli seratus juta rupiah asli). e. Bahwa pada hari Kamis tanggal 8 Desember 2011 sekira pukul 14.30 Wib ketika Saksi-2 berada di Kepanjen Malang dihubungi melalui HP oleh Sdr. Sipur (Sdr. Beni) untuk menemui Sdr. Sipur (Sdr. Beni) di terminal lama Gadang Malang karena akan ada pembeli Uang kertas rupiah palsu. f. Bahwa sesampainya di terminal lama Gadang Malang sekira pukul 15.00 Wib Saksi-2 bertemu dengan Sdr. Sipur (Sdr. Beni) setelah bertemu Sdr. Sipur (Sdr. Beni) menunjukkan kepada Saksi-2 sebungkus uang kertas rupiah yang dibungkus kertas warna coklat dimasukkan kantong plastik warna abu-abu (kantong plastik Mall Matahari), setelah itu Saksi-2 melihat isi bungkusan uang kertas rupiah tersebut berupa uang kertas Rp. 50.000,-(Jima puluh ribu rupiah) sebanyak dua bendel tetapi menurut Sdr. Sipur (Sdr. Beni) jika uang yang berada di atasnya adalah uang kertas asli Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) namun dibawahnya adalah tumpukan kertas biasa warna biru. g. Bahwa setelah itu Sdr. Sipur (Sdr. Beni) menyuruh Saksi-2 untuk menemui pembeli atas nama Sdr. Ahmad, Sdr. Tono dan Sdr. Azis di GOR Ken Arok tetapi sebelum Saksi-2 sampai di Gor Ken Arok, Saksi-2 disuruh oleh Sdr. Sipur (Sdr. Beni) untuk menunggu Terdakwa di depan gerbang Perumahan Buring dan Sdr. Sipur (Sdr. Beni) mengatakan uang kertas tersebut akan diantar oleh Terdakwa, kemudian Saksi-2 berangkat dengan naik angkot len TST menuju gerbang Perumahan Buring menunggu untuk dijemput Terdakwa. h. Bahwa masih pada hari Kamis tanggat 8 Desember 2011 sekira pukul 15.30 Wib saat Terdakwa berada di kantor Koperasi Yonbekang 2/2 Kostrad di telepon oleh Sdr. Sipur (Sdr. Beni) yang mengatakan "bang saya minta tolong temui atas nama Ahmad yang menunggu di alun-alun Kota Malang dengan ciri-ciri orangnya tinggi kurus memakai kaca mata seperti orang Arab dan memakai kendaraan Isuzu Panther plat L warna hijau dan tolong nanti ditanya KTPnya, setelah itu abang pergi ke dekat Bank Mandiri di Ji KH. Hasim Ashari, nanti disitu akan ada orang yang mengantarkan abang ke Si Mahmud", kemudian Sdr. Sipur (Sdr. Beni) juga meminta tolong kepada Terdakwa untuk mengantar barang kepada Saksi-2 dan Terdakwa juga bertanya kepada Sdr. Sipur (Sdr. Beni) "mau diantar kemana, lama atau tidak, kalau lama saya tidak mau karena masih banyak pekerjaan", dijawab oleh Sdr. Sipur (Sdr. Beni) "barang tersebut adalah barang yang diceritakan tempo hari (maksudnya uang palsu) dan waktunya hanya sebentar hanya mengantar Sdr. Mahmud serta aman", dengan adanya permintaan Sdr. Sipur (Sdr.
5 Beni) tersebut maka Terdakwa pergi ke alun-alun Kota Malang dengan naik angkot. i. Bahwa sesampainya di alun-aIun Kota Malang, Terdakwa melihat Saksi-3 bersama Sdr. Muslimin, Sdr. Tono dan Sdr. Ajis duduk di bawah pohon beringin dekat pos Polisi, kemudian Terdakwa menghampiri Saksi-3 dan bertanya "pak Ahmad ya", Saksi-3 menjawab "iya", setelah itu Terdakwa meminta KTP Saksi-3 untuk melihat identitasnya, selanjutnya Terdakwa pergi jalan kaki ke arah Bank Mandiri Jl. KH. Hasyim Ashari dan disitu sudah ada orang yang menunggu Terdakwa dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo warna hitam. j. Bahwa kurang lebih 20 (dua puluh) menit kemudian Sdr. Sipur (Sdr. Beni) menghubungi Sdr. Muslimin agar Saksi-2 dan temanteman bergeser ke JI. Mayjen Sungkono dekat GOR Ken Arok Malang, kemudian dengan menggunakan kendaraan Avansa warna biru Saksi-2 bersama Sdr. Muslimin, Sdr. Tono dan Sdr. Azis menuju ke Jl. Sungkono dekat GOR Ken Arok Malang. k. Bahwa sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa datang dengan menggunakan sepeda motor Honda Supra warna hitam, setelah itu Terdakwa mengantar Saksi-2 untuk menemui Saksi-3, Sdr. Tono dan Sdr. Azis di halaman GOR Ken Arok Malang sesuai petunjuk Sdr. Sipur (Sdr. Beni), setelah tiba di halaman GOR Ken Arok Malang, Saksi-2 sudah ditunggu oleh Saksi-3, Sdr. Tono dan Sdr. Azis di dalam mobil warna biru, kemudian Saksi-2 masuk ke dalam mobil sedangkan Terdakwa pergl I. Bahwa setelah berada di dalam mobil, Saksi.2 ditelepon oleh Sdr. Sipur (Sdr. Beni) untuk mengajak Saksi-3, Sdr. Tono dan Sdr. Azis menuju ke arah selatan dan disuruh menunggu di pinggir jalan sebelum terminal Hamid Rusdi Gadang Malang, kemudian Saksi-3 dan Sdr. Muslimin berada di halaman GOR Ken Arok Malang, sedangkan Saksi-2 bersama Sdr. Tono dan Sdr. Azis menuju tempat yang ditentukan oleh Sdr. Sipur (Sdr. Beni) dan berhenti di pinggir jalan sebelah kanan, tidak lama kemudian datang Terdakwa dengan mengendaral sepeda motor Honda Supra, setelah itu Saksi-2 turun dari mobil untuk mengambil bungkusan uang kertas rupiah palsu dari Terdakwa selanjutnya bungkusan uang kertas rupiah palsu tersebut Saksi-2 berikan kepada Sdr. Azis di dalam mobil, setelah bungkusan uang kertas rupiah palsu diterima oleh Sdr. Azis, Saksi-2 ditangkap oleh Sdr. Azis, sedangkan Terdakwa ditangkap oleh Sdr. Tono, karena ternyata Sdr. Azis dan Sdr. Tono adalah anggota Reserse Polda Jatirn m. Bahwa setelah itu datang Lettu Cba Beny Purwanto (Saksi-4) Pasi-1 Intel Yonbekang 2/2 Kostrad yang kebetulan sedang lewat dan saat itu Saksi-4 menjelaskan kepada petugas jika Terdakwa adalah anggotanya tetapi Terdakwa dan Saksi-2 tetap dibawa ke Mapolresta Malang, walaupun pada saat perjalanan Terdakwa juga mengatakan jika Terdakwa anggota Yonbekang 2/2 Kostrad. n. Bahwa sesampainya di Mapolresta Malang, dari kesatuan ada 6 (enam) orang menemui Terdakwa yaitu Kapten Cba Philip, Saksi-4, Letda Cba Puryono, Serda Joko Wibisono, Sertu Lukman dan Pratu Paskalis dengan maksud untuk mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan Terdakwa dalam masalah ini, selanjutnya Terdakwa dijemput oleh petugas dari Denpom V/3 Malang. o. Bahwa latar belakang Terdakwa melakukan perbuatan tersebut, dikarenakan demi membantu teman.
6 Atau Kedua: Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Kamis tanggal delapan bulan Desember 2000 sebelas, atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Desember 2000 Sebelas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2000 Sebelas bertempat di Jalan Mayjen Sungkono sebelah selatan GOR Ken Arok Kec. Kedungkandang Malang atau setidaktidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : "Barangsiapa dengan sengaja mengedarkan serupa mata uang atau uang kertas yang dikeluarkan oleh negara atau Bank sebagai mata uang atau uang kertas asli dan tidak palsu, padahal ditiru atau dipalsukannya sendiri, atau waktu diterimanya diketahuinya bahwa tidak asli atau palsu, ataupun barang siapa menyimpan atau memasukkan ke Indonesia mata uang dan uang kertas yang demikian, dengan maksud untuk mengedarkan atau menyuruh mengedarkan sebagai uang asli dan tidak dipalsu yang dilakukan secara bersama-sama" Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1997 melalui pendidikan Secata PK di Kodam IX/Udy, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan dengan Susta Bekang di Pusdik Bekang Cimahi Bandung kemudian ditempatkan di Yonbekang 2/2 Kostrad Malang, selanjutnya pada tahun 2010 Terdakwa mengikuti Secaba Reg di pusdikbekang Cimahi Bandung, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan kembali berdinas di Yonbekang 2/2 Kostrad Malang sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Serda 31970725920677. b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Sipur (Sdr. Beni) pada tanggal yang sudah tidak dapat diingat tagi oleh Terdakwa, namun pada bulan Agustus 2011 di depan stasiun kereta api kota baru Malang, kemudian pada tanggal lupa namun bulan September 2011 Sdr. Sipur (Sdr. Beni) mengenalkan Terdakwa dengan Sdr. Edi Makmud (Säksi-2) di depan stasiun kereta api kota baru Malang, namun baik dengan Sdr. Sipur (Sdr. Beni) maupun dengan Saksi-2 hanya dalam hubungan sebagai teman dan tidak ada hubungan keluarga. c. Bahwa Terdakwa selama kenal dengan Sdr. Sipur (Sdr. Beni) pernah melakukan pertemuan sebanyak 5 (lima) kali di warung kopi pojok stasiun kereta api kota baru Malang, awalnya hanya ngobrol sambil minum kopi namun pada pertemuan yang terakhir Sdr. Sipur (Sdr. Beni) meminta kepada Terdakwa untuk dicarikan pembeli uang kertas rupiah palsu, saat itu Terdakwa mengatakan "ya" karena Terdakwa menghargai sebagai teman tetapi Térdakwa tidak pernah mencarikan pembeli. d. Bahwa Kompol Cecep Susatiya, SIk, MSM (Saksi-1) menerima informasi dan masyarakat tentang adanya pencetakan dan atau pembuatan dan atau perearan uang palsu, kemudian pada tanggal 07 Desember 2011 dua anggota Polri Ditreskrimsus Polda Jatim melakukan penyamaran hingga mengenal Sdr. Ahmad Assegaf (Saksi-3) dan Sdr. Muslimin, selanjutnya akan dilakukan transaksi uang palsu di stadion Kanjuruhan Malang oleh Saksi-3, Sdr. Muslimin
7 dan dua anggota polisi penyamar (Sdr. Azis dan Sdr. Tono), namun karena sesuatu hal transaksi dibatalkan (rencana transaksi "uang dua ratus juta palsu akan ditukar dengan uang asli saratus juta rupiah asli). e. Bahwa pada hari Kamis tanggal 8 Desember 2011 sekira pukul 14.30 Wib ketika Saksi-2 berada di Kepanjen Malang dihubungi melalui HP oleh Sdr. Sipur (Sdr. Beni) untuk menemui Sdr. Sipur (Sdr. Beni) di terminal lama Gadang Malang karena akan ada pembeli uang kertas rupiah palsu. f. Bahwa sesampainyai di terminal lama Gadang Malang sekira pukul 15.00 Wib Saksi-2 bertemu dengan Sdr. Sipur (Sdr. Beni), setelah bertemu Sdr. Sipur (Sdr. Beni) menunjukkan kepada Saksi-2 sebungkus uang kertas rupiah yang dibungkus kertas warna coklat dimasukkan kantong plastik warna abu-abu (kantong plastik Mall Matahari), setelah itu Saksi-2 melihat isi bungkusan uang kertas rupiah tersebut berupa uang kertas Rp. 50.000,-(lima puluh ribu rupiah) sebanyak dua bendel tetapi menurut Sdr. Sipur (Sdr. Beni) jika uang yang berada di atasnya adalah uang kertas asli Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) namun dibawahnya adalah tumpukan kertas biasa warna biru. g. Bahwa setelah itu Sdr. Sipur (Sdr. Beni) menyuruh Saksi-2 untuk menemui pembeli atas nama Sdr. Ahmad, Sdr. Tono dan Sdr. Azis di GOR Ken Arok tetapi sebelum Saksi-2 sampai di Gor Ken Arok, Saksi-2 disuruh oleh Sdr. Sipur (Sdr. Beni) untuk menunggu Terdakwa di depan gerbang Perumahan Buring dan Sdr. Sipur (Sdr. Beni) mengatakan uang kertas tersebut akan diantar oleh Terdakwa, kemudian Saksi-2 berangkat dengan naik angkot len TST menuju gerbang Perumahan Buring menunggu untuk dijemput Terdakwa. h. Bahwa masih pada hari Kamis tanggal 8 Desember 2011 sekira pukul 15.30 Wib saat Terdakwa berada di kantor Koperasi Yonbekang 2/2 Kostrad di telpon oleh Sdr. Sipur (Sdr. Beni) yang mengatakan "bang saya minta tolong temui atas nama Ahmad yang menunggu di alun-alun Kota Malang dengan ciri-ciri orangnya tinggi kurus memakai kaca mata seperti orang Arab dan memakai kendaraan isuzu Panther plat L warna hijau dan tolong nanti ditanya KTPnya, setelah itu abang pergi ke dekat Bank Mandiri di JI. KH. Hasim Ashari, nanti disitu akan ada orang yang mengantarkan abang ke si Mahmud", kemudian Sdr. Sipur (Sdr. Beni) juga meminta tolong kepada Terdakwa untuk mengantar barang kepada Saksi-2 dan Terdakwa juga bertanya kepada Sdr. Sipur (Sdr. Beni) "mau diantar kemana, lama atau tidak, kalau lama saya tidak mau karena masih banyak pekerjaan", dijawab oleh Sdr. Sipur (Sdr. Beni) "barang tersebut adalah barang yang diceritakan tempo hari (maksudnya uang palsu) dan waktunya hanya sebentar hanya mengantar Sdr. Mahmud serta aman", dengan adanya permintaan Sdr. Sipur (Sdr. Beni) tersebut maka Terdakwa pergi ke alun-alun Kota Malang dengan naik angkot. i. Bahwa sesampainya di alun-alun Kota Malang, Terdakwa melihat Saksi-3 bersama Muslimin, Sdr. Tono dan Sdr. Ajis duduk di bawah pohon beringin dekat pos Polisi, kemudian Terdakwa menghampiri Saksi-3 dan bertanya "pak Ahmad ya", Saksi-3 menjawab "iya", setelah itu Terdakwa meminta KTP Saksi-3 untuk melihat Identitasnya, selanjutnya Terdakwa pergi jalan kaki ke arah Bank Mandiri JL KH. Hasyim Ashan dan disitu sudah ada orang yang menunggu Terdakwa dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo warna hitam.
8 j. Bahwa kurang lebih 20 (dua puluh) menit kemudian Sdr. Sipur (Sdr. Beni) menghubungi Sdr. Muslimin agar Saksi-2 dan temanteman bergeser ke Jl. Mayjen Sungkono dekat GOR Ken Arok Malang, kemudian dengan menggunakan kendaraan Avansa warna biru Saksi-2 bersama Sdr. Muslimin, Sdr. Tono dan Sdr. Azis menuju ke JI. Mayjen Sungkono dekat GOR Ken Arok Malang. k. Bahwa sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa datang dengan menggunakan sepeda motor Honda Supra warna hitam, setelah itu Terdakwa mengantar Saksi-2 untuk menemui Saksi-3, Sdr. Tono dan Sdr. Azis di halaman GOR Ken Arok Malang sesuai petunjuk Sdr. Sipur (Sdr. Beni), setelah tiba di halaman GOR Ken Arok Malang, Saksi-2 sudah ditunggu oleh Saksi-3, Sdr. Tono dan Sdr. Azis di dalam mobil warna biru, kemudian Saksi-2 masuk ke dalam mobil sedangkan Terdakwa pergi. I. Bahwa setelah berada di dalam mobil, Saksi-2 ditelepon oleh Sdr. Sipur (Sdr. Beni) untuk mengajak Saksi-3, Sdr. Tono dan Sdr. Azis menuju ke arah selatan dan disuruh menunggu di pinggir jalan sebelum terminal Hamid Rusdi Gadang Malang, kemudian Saksi3 dan Sdr. Muslimin berada di halaman GOR Ken Arok Malang, sedangkan Saksi-2 bersama Sdr. Tono dan Sdr. Azis menuju tempat yang ditentukan oleh Sdr. Sipur (Sdr. Beni) dan berhenti di pinggir jalan sebelah kanan, tidak lama kemudian datang Terdakwa dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra, setelah itu saksi-2 turun dari mobil untuk mengambil bungkusan uang kertas rupiah palsu dan Terdakva selanjutnya bungkusan uang kertas rupiah palsu tersebut Saksi-2 berikan kepada Sdr. Azis di dalam mobil, setelah bungkusan uang kertas rupiah palsu diterima oleh Sdr. Azis, Saksi-2 ditangkap oleh Sdr. Azis, sedangkan Terdakwa dltangkap oleh Sdr. Tono, karena ternyata Sdr. Azis dan Sdr. Tono adalah anggota Reserse Polda Jatim. m. Bahwa setelah itu datang Lettu Cba Beny Purwanto (Saksi-4) Pasi-1 Intel Yonbekang 2/2 Kostrad yang kebetulan sedang lewat dan saat itu Saksi-4 menjelaskan kepada petugas jika Terdakwa adalah anggotanya tetapi Terdakwa dan Saksi-2 tetap dibawa ke Mapolresta Malang, walaupun pada saat perjalanan Terdakwa juga mengatakan jika Terdakwa anggota Yonbekang 2/2 Kostrad. n. Bahwa sesampainya di Mapolresta Malang, dari kesatuan ada 6 (enam) orang menemui Terdakwa yaitu Kapten Cba Philip, Saksi-4, Letda Cba Puryono, Serda Joko Wibisono, Sertu Lukman dan Pratu Paskalis dengan maksud untuk mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan Terdakwa dalam masalah ini, selanjutnya Terdakwa dijemput oleh petugas dari Denpom V/3 Malang. o. Bahwa latar belakang Terdakwa melakukan perbuatan tersebut, dikarenakan demi membantu teman. Berpendapat, bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan clan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal 26 ayat (3) UU RI No. 7 tahun 2011 tentang Undang-undang mata uang yo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP atau pasal 245 KUHP yo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Menimbang
: Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.
9 Menimbang
: Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya.
Menimbang
: Bahwa hal-hal yang disangkal oleh Terdakwa adalah sebagai berikut: 1. Pada waktu pertemuan Terdakwa tidak pernah berbicara tentang uang palsu (upal). 2. Pada saat dijemput didepan Bank Mandiri, saat itu Terdakwa berniat mau pulang setelah Terdakwa disuruh melihat KTP Pak Ahmad.
Menimbang
: Bahwa atas Dakwaan tersebut baik Terdakwa maupun Penasehat Hukum tidak mengajukan keberatan atau eksepsi.
Menimbang
: Bahwa dalam persidangan Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum, yaitu :Mayor Chk Moh. Arif Muttaqin, S.Ag,SH.MH Nrp.11000019891075 dan kawan-kawan berdasarkan Surat Perintah Panglima Divisi 2 Kostrad Nomor:Sprin/260/III/2015 tanggal 7 Maret 2015 dan Surat Kuasa khusus dari Terdakwa tertanggal 10 Maret 2015.
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal :
: : : : : :
Edi Makmud. Pedagang Buah. Sampang, tahun 1978. Laki-laki. Indonesia. Islam. Ds. Karang Suko Rt. 05 Rw. 03 Kec. Gondang Legi Kab. Malang
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan Oktober 2011 di warung kopi sebelah utara stasiun kereta api kota baru Malang yang dikenalkan oleh Sdr. Beni mengakui berasal dari Lampung tetapi saksi tidak mengetahui alamat lengkapnya, dalam hubungan sebagai teman, namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 8 Desember 2011 sekira pukul 14.30 Wib ketika Saksi berada di Kepanjen Malang dihubungi melalui HP oleh Sdr. Beni untuk menemuinya di Terminal lama Gadang Malang karena katanya akan ada pembeli uang kertas rupiah palsu. 3. Bahwa sesampainya di terminal lama Gadang Malang sekira pukul 15.00 Wib Saksi bertemu dengan Sdr. Beni, setelah bertemu Sdr. Beni menunjukkan kepada Saksi sebungkus uang kertas rupiah yang dibungkus kertas warna coklat dimasukkan kantong plastik warna abu-abu (kantong plastik Mall Matahari) sambil mengatakan “tolong ini berikan kepada Pak Aziz di Terminal Lama Gadang”. 4. Bahwa selanjutnya setelah itu saksi melihat bungkusan uang kertas yang dibungkus kertas warna coklat tersebut sebanyak dua bendel tetapi menurut Sdr. Beni jika bungkusan tersebut adalah uang yang berada di atasnya adalah uang kertas asli Rp. 50.000,- (lima
10 puluh ribu rupiah) namun dibawahnya adalah tumpukan kertas biasa warna biru. 5. Bahwa saksi tidak pernah mengetahui isi bungkusan tersebut ketika bungkusan tersebut diserahkan kepada saksi oleh sdr.Beni yang selanjutnya menyuruh saksi untuk mengantarkan bungkusan tersebut ke Pak Aziz. 7. Bahwa setelah itu Sdr. Beni menyuruh Saksi untuk menemui pembeli atas nama Sdr. Ahmad, Sdr. Tono dan Sdr. Azis di GOR Ken Arok tetapi Saksi sebelum sampai di Gor Ken Arok Saksi disuruh oleh Sdr. Beni untuk menunggu Terdakwa di depan gerbang Perumahan Buring dan Sdr. Beni mengatakan bahwa uang kertas tersebut akan diantar bersama-sama dengan Terdakwa. 8. Bahwa selanjutnya saksi berangkat dengan naik Angkot Len TST menuju gerbang Perumahan Buring dan sesampai didepan Perumahan Buring saksi turun dan menunggu Terdakwa. 9. Bahwa sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa datang dengan menggunakan sepeda motor Honda Supra warna hitam, setelah itu saksi dibonceng oleh Terdakwa diantar menemui Sdr. Ahmad, Sdr. Tono dan Sdr. Azis di halaman GOR Ken Arok Malang sesuai petunjuk Sdr. Beni, setelah tiba di halaman GOR Ken Arok Malang Saksi sudah ditunggu oleh Sdr. Ahmad, Sdr. Tono dan Sdr. Azis di dalam mobil warna biru, kemudian Saksi masuk ke dalam mobil. 10. Bahwa selanjutnya bungkusan uang kertas rupiah palsu tersebut saksi berikan kepeda Sdr. Azis di dalam mobil, tetapi Saksi malah ditangkap oleh Sdr. Azis pada saat Saksi menyerahkan uang kertas rupiah palsu kepada Sdr. Azis, sedangkan Terdakwa juga ditangkap oleh Sdr. Tono, karena ternyata Sdr. Azis dan sdr. Tono adalah anggota reserse Polda Jatim, selanjutnya Saksi dan Terdakwa dibawa ke Polresta Malang. 11. Bahwa pada saat Saksi ditangkap oleh Sdr. Azis, saat itu Saksi melarikan diri menuju ke arah barat dan masuk ke sungai tetapi Saksi dikejar oleh Sdr. Azis hingga Saksi dapat ditangkap kembali, sedangkan Terdakwa menolak ditangkap dan mengamuk kepada petugas saat akan dibawa ke Polresta Malang. 12. Bahwa pada saat Terdakwa ditangkap oleh anggota kepolisian, datang saksi Letnan Beni Purwanto merangkul Terdakwa untuk menenangkan Terdakwa. 13. Bahwa semula saksi tidak mengetahui isi bungkusan yang dibungkus kertas yang di lakban warna coklat tersebut, namun dalam perjalanan ke Polres Malang, bungkusan tersebut dibuka oleh sdr. Aziz dan ternyata bagian bungkusan tersebut berisi uang Rp.50.000.- (lima puluh ribu), 2 (dua) buah dan dibawahnya tumpukan kestas HVS warna biru muda. 14. Bahwa setelah Saksi dilihatkan foto Letnan Beni Purwanto oleh penyidik ternyata saksi Letnan Beni Purwanto bukan sdr. Beni yang saksi kenal karena Sdr. Beni mempunyai ciri-ciri badan gemuk, pendek, kulit putih, rambut hitam lurus potongan tentara dengan logat seperti orang batak. 15. Bahwa dalam persidangan diperlihatkan barang bukti berupa 2 (dua) buah lembar uang pecahan Rp.50.000.- (lima puluh ribu) asli dan dua tumpukan kertas tumpukan kertas HVS warna biru muda dan saksi dijatuhi pidana penjara selama 4 (empat) bulan karena melakukan “Percobaan Penipuan” bukan “Mengedarkan Uang Palsu”.
11 Atas keterangan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-2 : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Benny Purwanto. Kapten Cba / 2920136040671. Danki Bek. Yonbekang 2 Kostrad. Tabanan, 15 Juni 1971. Laki-laki. Indonesia. Islam. Asrama Yonbekang 2 Kostrad Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sejak masuk di Yonbekang 2 Kostrad pada tahun 2008, dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 8 Desembër 2011 sekira pukul 16.15 Wib Saksi pergi dari rumah dengan maksud membeli buah durian dengan mengendarai sepeda motor Suzuki Thender warna abu-abu hitam Nopol N 2503 A. 3. Bahwa sesampainya di daerah Buring sebelum pom bensin, Saksi melihat ada kerumunan orang, sehingga Saksi berhenti dan mendatangi kerumanan orang tersebut, dan sesampainya ditempat tersebut saksi melihat Terdakwa ditangkap oleh anggota Kepolisian, yang kemudian saksi menanyakan dasar penangkapan yang dilakukan oleh petugas Kepolisian terhadap Terdakwa tetapi petugas Kepolisian tersebut tidak ada yang memberikan keterangan kepada Saksi. 4. Bahwa setelah itu Saksi menyampaikan kepada petugas Kepolisian jika Terdakwa adalah anggota Saksi dan Saksi meminta jika Terdakwa terlibat masalah agar diselesaikan di kantor, namun petugas Kepolisian tersebut tidak menghiraukan dan tetap membawa Terdakwa dengan paksa ke Polresta Malang bahkan saat itu petugas Kepolisian tersebut sempat mengeluarkan tembakan sebanyak 2 (dua) kali. 5. Bahwa sesampainya di Polresta Malang, menurut keterangan AKP Antok Kasat Reskrim Malang menyampaikan jika Terdakwa ditangkap karena terlibat perkara uang kertas palsu, dan saksi diperlihatkan barang bukti yang disita dari Terdakwa dan temannya berupa tumpukan kertas warna biru muda yang diatasnya ditempelkan 2 (dua) lembar uang kertas aseli Rp.50.000.- (lima puluh ribuan) yang selanjutnya Saksi melaporkan permasalahan Terdakwa kepada Wadanyon Bekang 2 Kostrad Mayor Cba Herlambang. 6. Bahwa Saksi tidak mengetahui kapan dan dimana serta bersama siapa Terdakwa melakukan pengedaran uang palsu. 7. Bahwa saksi mengetahui atas peristiwa ini pihak kesatuan telah menutup perkara Terdakwa ini dikarenakan kurang cukup bukti, namun ketika ada pemeriksaan dari Irjenad perkara Terdakwa ini diperintahkan untuk diteruskan sampai pengadilan, sehingga kemudian Terdakwa kembali dilaporkan ke Denpom V/IV Malang untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan kemudian Terdakwa dijatuhi hukuman disiplin selama 21 (dua puluh satu) hari dengan Terdakwa sejak sekolah di SMA 1 Atas keterangan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya
12 Menimbang
: Bahwa para Saksi dibawah ini (saksi 3 dan saksi 4) sudah dipanggil secara sah dan patut menurut undang-undang oleh Oditur Militer namun yang bersangkutan sampai saat persidangan yang ketiga ini tidak hadir tanpa memberikan keterangan yang jelas, dan oleh karena dalam berita acara pemeriksaan para saksi tersebut sudah dilakukan penyumpahan, maka Oditur Militer dengan terlebih dahulu meminta persetujuan Terdakwa untuk dibacakan, maka setelah mendapatkan persetujuan dari Terdakwa keterangan saksi dibawah ini dibacakan sebagai berikut: Saksi-3 : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Cecep Susatiya, SIK, MSM. Kompol / 76061044. Kepala Unit II / Udpal Subdit II. Polda Jatim. Jakarta, 15 Juni 1976 Laki-laki. Indonesia. Islam. Jl. A. Yani No. 116 Surabaya.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa pada saat Saksi melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan saksi Edi Makmud di daerah Jl. Mayjen Sungkono Malang (JL Raya samping GOR Ken Arok), namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa saksi menerima informasi dari masyarakat tentang adanya pencetakan dan atau pembuatan dan atau peredaran uang palsu, selanjutnya berdasarkan informasi tersebut kemudian pada tanggal 7 Desember 2011 ada dua orang anggota Polri dari Ditresknimsus Polda Jatim melakukan penyamaran hingga mengenal saksi Achmad Assegaf dan Sdr. Muslimin yang akan dilakukan transaksi uang palsu di stadion Kanjuruhan Malang. 3. Bahwa kemudian dua orang anggota Polri dari Ditresknimsus Polda Jatim yaitu sdr. Ajis dan sdr. Tono beserta rombongan pelaku dari Malang berniat akan melakukan transaksi namun karena sesuatu hal peIaku menbataIkan untuk melakukan transaksi tersebut (rencana transaksi : "uang dua ratus juta palsu/dengan bahasa sandi pelaku merah akan ditukar dengan uang asli seratus juta rupiah asli/dengan bahasa sandi peIaku putih). 4. Bahwa pada tanggal 8 Desember 2011 pelaku melakukan kontak dengan dua anggota penyamar yaitu sdr. Ajis dan sdr. Tono jika pelaku bersedia melakukan transaksi uang palsu dengan syarat dua anggota penyamar sdr. Ajis dan sdr. Tono harus bersedia melakukan cek KTP, kemudian dua anggota penyamar yaitu sdr. Ajis dan sdr. Tono beserta saksi Achmad Assegaf, Sdr. Muslimin datang ke alun-alun Kota Malang dan ditemui oleh Terdakwa, setelah itu Terdakwa mengecek identitas KTP terhadap dua anggota penyamar yaitu sdr. Ajis dan sdr. Tono selanjutnya Terdakwa pergi sedangkan dua anggota penyamar yaitu sdr. Ajis dan sdr. Tono beserta saksi Achmad Assegaf, Sdr. Muslimin pergi menuju ke GOR Ken Arok Malang. 5. Bahwa setelah itu diketahui Terdakwa menurunkan orang yang dibonceng (yang selanjutnya diketahui bernama Edi Makmud) untuk menemui dua anggota penyamar (Azis dan Tono), kernudian Sdr. Edi Makmud mengajak dua anggota penyamar (Ajis dan Tono) bergeser
13 dengan sebuah mobil menuju ke JI. Mayjen Sungkono Malang (samping kiri GOR Ken Arok) sedangkan Sdr. Achmad Assegaf dan Sdr. Muslimin ditinggal di lokasi Gor Ken Arok Malang untuk melakukan transaksi uang palsu. 6. Bahwa sesampainya di JI. Mayjen Sungkono Malang (samping kiri GOR Ken Arok), Sdr Edi Makmud bersama dua anggota penyamar (Ajis dan Tono)berhenti dan selang berapa lama datang Terdakwa dengan rnembawa satu bendel uang palsu tersebut yang diserahkan kepada Sdr. Edi Makmud yang berada di dalam mobil bersama dua anggota polisi penyamar (Ajis dan Tono), setelah itu dilakukan penangkapan bersama barang bukti uang palsu tersebut, selanjutnya Terdakwa dan Sdr. Edi Makmud dibawa ke Polresta Malang dan sesampainya di polresta Malang Terdakwa diambil dan atau dibawa anggota Denpom Malang (sebagai Berta Acara Penyerahan yang ada). 7. Bahwa dari hasil pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan terhadap Sdr. Edi Makmud, barang bukti uang palsu tersebut berupa satu bungkus berlakban warna coklat yang isinya berupa dua tumpukan lembaran bagian atas terdapat dua lembar uang kertas asli lima puluh ribuan dengan nomor seri : wmm474126 dan wmm474160 sedangkan bagian bawahnya berisi potongan kertas kosong berwarna biru (satu bungkus ini diasumsikan uang senilai dua ratus juta rupiah) dan saat ini disimpan di Ditreskrimsus Polda Jatim guna penyidikan lebih lanjut terhadap Terdakwa Sdr. Edi Makmud. 8. Bahwa sesuai aturan yang ada dengan adanya dugaan tindak pidana mengedarkan dan atau melakukan penipuan uang palsu yang diduga dilakukan oleh Terdakwa dan Sdr. Edi Makmud harus dilakukan proses hukum dan sesuai dengan ranah hukumnya masing masing. Atas keterangan , saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa pada pokoknya membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya. Adapun yang disangkal oleh Terdakwa adalah : bahwa Terdakwa tidak pernah membawa bungkusan uang palsu dan memberikannya kepada saksi Edi Makmud, tetapi sejak semula bungkusan tersebut yang membawa saksi Edi Makmud. Saksi-4 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Ahmad Assegaff. Swasta. Sidoarjo, 16 April 1970. Laki-laki. Indonesia. Islam. JI. Yos Sudarso Gg. 3a No. 4 Rt. 3 Rw. 4 Kel. Sidokiumpuk Kec. Sidoarjo Kab. Sidoarjo No. HP. 081332912094
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada hari Kamis tanggal 8 Desember 2011 sekira pukul 16.00 Wib di alun-alun Kota Malang, Saksi juga kenal dengan Sdr. Makmud pada hari Kamis tanggal 8 Desember 2011 sekira pukul 16.30 Wib di JI. Mayjen Sungkono di dekat GOR Ken Arok Kota Malang, sedangkan dengan Sdr. Beni
14 Saksi juga kenal sejak bulan Oktober 2011 di Jl. Ijen Kota Malang dikenalkan oleh Sdr. Usman alamat tidak tahu dan dengan ketiganya tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 8 Desember 2011 Saksi datang ke ajun-alun Kota Malang bersama Sdr. Muslimin alamat Sepanjang Sidoarjo, Sdr. Tono dan Sdr. Ajis yang ternyata anggota Kepolisian dari Polda Jatim untuk menemui Terdakwa atas perintah Sdr. Beni dengan maksud akan membeli uang palsu. 3. Bahwa setelah bertemu dengan Terdakwa, kemudian Terdakwa menanyakan tentang nama Saksi dan Sdr. Muslimin, setelah Saksi jawab jika Saksi adalah Sdr. Ahmad Assegaff yang akan membeli uang palsu selanjutnya Terdakwa meminta kartu pengenal Saksi berupa KTP Saksi, Sdr. Muslimin, Sdr. Tono dan KTP Sdr. Ajis, setelah melihat KTP kami, kemudian Terdakwa pergi ke arah barat dengan berjalan kaki tetapi Saksi tidak mengetahui tujuannya. 4. Bahwa kurang Iebih 20 (dua puluh) menit kemudian Sdr. Beni menghubungi Sdr. Muslimin agar Saksi dan teman-teman Saksi bergeser ke JI. Mayjen Sungkono dekat GOR Ken Arok Malang, kemudian dengan menggunakan kendaraan Avansa warna biru Saksi bersama Sdr. Muslimin, Sdr. Tono dan Sdr. Ajis menuju ke JI. Mayjen Sungkono dekat GOR Ken Arok Malang. 5. Bahwa sesampainya di JI. Mayjen Sungkono dekat GOR Ken Arok Malang, Sdr. Edi Makmud datang menghampiri Saksi sambil bertanya kepada Saksi dengan kata-kata "siapa yang akan membeli" Saksi jawab "ini yang akan membeli" sambil Saksi menunjuk Sdr. Tono dan Sdri. Ajis, setelah itu dengan menggunakan kendaraan Avansa tersebut Sdr. Edi Makrnud, Sdr. Tono dan Sdr. Ajis berangkat ke arah selatan menemui Terdakwa yang menjual uang kertas rupiah palsu sedangkan Saksi dan Sdr. Muslimin tetap berada di dekat GOR Ken Arok Malang. 6. Bahwa setelah menunggu 30 (tiga puluh) menit tidak ada kabar berita, kemudian Saksi dan Sdr. Muslimin naik kendaraan angkot menuju ke alun-alun Kota Malang untuk mengambil sepeda motor Honda TR 125 warna hitam yang diparkir di alun-alun Kota Malang selanjutnya Saksi dan Sdr. Muslimin pulang ke rumah masingmasing, tetapi pada saat diperjalanan tepatnya di Apolo Gempol Pasuruan, Sdr. Muslimin ditilpon oleh Sdr. Beni jika pada saat Sdr. Edi Makmud dan Terdakwa melakukan transaksi jual beli uang kertas rupiah palsu telah ditangkap oleh petugas Kepolisian namun saat itu tidak tahu nama petugas Kepolisian yang menangkap Sdr. Edi Makmud dan Terdakwa. 7. Bahwa uang palsu yang akan dijual oleh Terdakwa dan Makmud kepada Sdr. Tono dan Sdr. Ajis saat itu adalah milik Beni dengan jumlah sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus rupiah) dan dibeli dengan harga Rp. 100.000.000,- (seratus rupiah).
sdr. Sdr. juta juta
8. Bahwa rencananya Saksi dan Sdr. Muslimin setelah transaksi akan diberi imbalan oleh Sdr. Tono dan Sdr. Ajis sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan dari Sdr. Beni juga akan diberi imbalan namun jumlahnya tidak disampaikan, kemudian pada hari Jumat tanggat 9 Desember 2011 sekira pukut 18.30 Wib Saksi ditangkap oleh Sdr. Tono dan Sdr. Ajis di depan rumah Saksi di Jl. Yos Sudarso No. 4 Sidoarjo yang sebelumnya tetah melakukan penangkapan terhadap Sdr. Muslimin. 9. Bahwa sebelumnya Saksi tidak pernah melakukan transaksi jual beli uang palsu baik dengan Terdakwa maupun dengan orang
15 lain dan Saksi juga mengerti jika perbuatan yang Saksi lakukan bersarna Sdr. Muslimin, Sdr. Edi Makmud dan Terdakwa tentang jual beli uang palsu adalah perbuatan salah dan melanggar hukum. Atas keterangan , saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa pada pokoknya membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya. Adapun yang disangkal oleh Terdakwa adalah : bahwa Terdakwa pada saat berada di Gor Ken Arok Malang saksi Edi Makmud tidak menemui Terdakwa tetapi menemui sdr Beni untuk mengambil bungkusan uang palsu. Menimbang
: Bahwa dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1997 melalui penddikan Secata PK di Kodam IX/Udy, lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan dengan mengikuti pendidikan Susta Bekang di Pusdik Bekang Cimahi Bandung kemudian ditempatkan di Yonbekang 2/2 Kostrad Malang, kemudian pada tahun 2010 Terdakwa mengikuti Secaba Reg di pusdikbekang Cimahi Bandung, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan kembali berdinas di Yonbekang 2/2 Kostrad Malang sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Serda. 2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Sipur (Sdr. Beni) pada tanggal lupa bulan Agustus 2011 di depan stasiun kereta api kota baru Malang, kemudian sekira bulan September 2011 Sdr. Sipur mengenalkan Terdakwa dengan saksi Edi Mahmud di depan stasiun kereta api kota baru Malang. 3. Bahwa Terdakwa selama kenal dengan Sdr. Sipur (Beni) pernah melakukan pertemuan sebanyak 5 (lima) kalil di warung kopi pojok stasiun kereta api kota baru Malang, awalnya hanya ngobrol sambil minum kopi namun pada pertemuan yang terakhir Sdr. Sipur (Beni) meminta kepada Terdakwa untuk dicarikan pembeli uang kertas rupiah palsu, saat itu Terdakwa mengatakan "ya" karena menghargai sebagai teman tetapi Terdakwa tidak pernah mencarikan pembeli. 4. Bahwa pada hari Kamis tanggal 8 Desember 2011 sekira pukul 15.30 Wib saat. Terdakwa berada di kantor Koperasi Yonbekang 2/2 Kostrad di tilpon oleh Sdr. Sipur (Beni) yang mengatakan "bang saya minta tolong temui atas nama Ahmad yang menunggu di alun alun Kota Malang dengan ciri-ciri orangnya tinggi kurus memakai kaca mata seperti orang Arab dan memakai kendaraan Isuzu Panther plat L warna hijau dan tolong nanti ditanya KTPnya , setelah itu abang pergi ke dekat Bank Mandiri di JI. KH. Hasim Ashari, nanti disitu akan ada orang yang mengantarkan abang ke si Mahmud", kemudian Sdr. Sipur (Beni) juga meminta tolong kepada Terdakwa untuk mengantar barang (uang palsu) kepada saksi Edi Mahmud lalu Terdakwa juga bertanya kepada Sdr. Sipur (Beni) "mau diantar kemana, lama atau tidak, kalau lama saya tidak mau karena masih banyak pekerjaan", dijawab oleh Sdr. Sipur (Beni) "barang tersebut adalah barang yang diceritakan tempo hari (maksudnya uang palsu) dan waktunya hanya sebentar hanya mengantar Sdr. Mahmud serta aman", dengan adanya permintaan Sdr. Sipur(Beni) tersebut maka Terdakwa pergi ke alun-alun Kota Malang dengan naik angkot. 5. Bahwa sesampainya di alun alun Kota Malang, Terdakwa melihat ciri-ciri orang yang disebutkan oleh Sdr. Sipur (Beni) duduk di
16 bawah pohon beringin dekat pos Polisi bersama 3 (tiga) orang temannya, kemudian Terdakwa menghampirinya dan bertanya "pak Ahmad ya", dia bilang "iya", setelah itu Terdakwa meminta KTP orang tersebut untuk melihat identitasnya dan ternyata betul namanya Ahmad, selanjutnya Terdakwa pergi jalan kaki ke arah Bank Mandiri JI. KH. Hasyim Ashani dan disitu sudah ada orang yang menunggu Terdakwa dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo warna hitam namun Nopolnya tidak tahu. 6. Bahwa setelah itu Terdakwa diantar oleh orang suruhan Sdr. Sipur (Beni) untuk menemui sdr. Beni dan saksi Edi Makmud di JL Mayjen Sungkono sebelah selatan GOR Ken Arok Buring Malang dekat pom bensin. 7. Bahwa sesampainya GOR Ken Arok Buring Malang Terdakwa melihat saksi Edi Makmud sedang duduk di pintu masuk Pom bensin, kemudian saksi Edi Makmud mengajak Terdakwa untuk mengantar barang yang akan dijual dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo yang digunakan mengantar Terdakwa, sedangkan orang yang mengantar Terdakwa disuruh saksi Edi Makmud menunggu di dekat pom bensin. 8. Bahwa selanjutnya saksi Edi Makmud memandu Terdakwa untuk menemui pembeli dan ternyata pembeli yang tadinya berada di alun-alun Kota Malang sudah berpindah tempat dan menunggu di sebelah selatan GOR Ken Arok dekat perumahan Cempaka Putih Buring Malang sehingga Terdakwa dan saksi Edi Makmud bergerak menuju ketempat yang sudah dijanjikan oleh pembeli. 9. Bahwa sesampainya GOR Ken Arok dekat perumahan Cempaka Putih Buring Malang kemudian saksi Edi Makmud turun menuju mobil orang yang akan membeli uang palsu (sdr. Tono dan sdr Aziz) untuk melakukan transaksi sedangkan Terdakwa sendiri menunggu di atas sepeda motor. 10. Bahwa tak lama kemudian saksi Edi Makmud ditangkap oleh sdr Aziz dan sdr Tono karena ternyata sipembeli (Sdr. Aziz dan Sdr. Tono) barang tersebut adalah anggota Serse Polda Jatim dan setelah menangkap saksi Edi Makmud, sdr Aziz dan sdr Tono juga menangkap Terdakwa. 11. Bahwa pada saat Terdakwa ditangkap oleh sdr Aziz dan sdr Tono, Terdakwa melakukan perlawanan hingga kemudian datang saksi Lettu Cba Beni Purwanto Pasi-1 Intel Yonbekang 2/2 Kostrad yang kebetulan sedang lewat menjelaskan kepada petugas jika Terdakwa adalah anggotanya tetapi oleh petugas (sdr Aziz dan sdr Tono) Terdakwa dan saksi Edi Makmud tetap dibawa ke Mapolresta Malang. 12. Bahwa sesampainya di Mapolresta Malang, dari kesatuan ada 6 (enam) orang menemui Terdakwa yaitu Kapten Cba Philip, Lettu Cba Beni, Letda Cba Puryono, Serda Joko Wibisono, Sertu Lukman dan Pratu Paskalis dengan maksud untuk mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan Terdakwa dalam masalah ini, selanjutnya Terdakwa dijemput oleh petugas dari Denporn V/3 Malang. 13. Bahwa pada saat di Mapolresta Malang, Terdakwa melihat barang yang dibawa oleh saksi Edi Makmud berupa bungkusan segi empat dibungkus kertas kado warna kuning ukuran kurang lebih 20 X 30 Cm dan isinya tumpukan kertas ukuran uang kertas yang diatasnya dilapisi uang kertas asli Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sebanyak 2 (dua) lembar pada tiap-tiap bendel.
17 14. Bahwa Terdakwa tidak mengetahui darimana dan siapa yang membuat uang kertas rupiah palsu yang didapat oleh Sdr. Sipur (Sdr Beni) dan Terdakwa mau membantu saksi Edi Makmud atas perintah Sdr. Sipur (Sdr Beni) tersebut demi membantu teman dan tidak ada imbalan yang dijanjikan oleh Sdr. Sipur (Sdr Beni). 15. Bahwa atas perbuatannya ini Terdakwa telah dijatuhi hukuman disiplin berupa penahanan berat selama 21 (dua puluh satu) hari dan oleh kesatuan perkaranya tidak diteruskan ke pengadilan karena tidak cukup bukti, namun ketika ada pemeriksaan dari Irjenad, pihak Irjenad memerintahkan kesatuan Terdakwa untuk memproses perkara Terdakwa ini sesuai dengan hukum yang berlaku. Menimbang
: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dalam sidang berupa surat : a. 1 (satu) lembar foto barang bukti uang palsu. b. 1 (satu) lembar surat Danyonbekang 2/2 Kostrad nomor R/438/XII/2013 tanggah 3 Desember 2013 tentang pelimpahan kasus pelanggaran membawa uang palsu an. Serda Dedi Irfan Jaya NRP 31970725920677. c. 9 (Sembilan) lembar XL Bebas Simcard Nokia 1616 milik Serda Dedi Irfan Jaya NRP 31970725920677.
Menimbang
: Bahwa kesemua barang bukti berupa surat-surat tersebut telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi.
Menimbang
: Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) lembar foto barang bukti uang palsu setelah diperlihatkan kepada saksi Edi Makmud, saksi Edi Makmud menjelaskan bahwa foto barang bukti tersebut sesuai dengan aslinya yang pernah saksi Edi Makmud lihat ketika diperlihatkan di Mapolres Malang dan dipersidangan Pengadilan Negeri atas perkaranya, saksi Edi Makmud menjelaskan barang barang bukti tersebut berisi dua tumpukan kertas HVS warna biru yang diatasnya diletakkan dua lembar uang asli pecahanRp.50.000.(lima puluh ribuaan), sehingga Majelis berpendapat walaupun Oditur tidak dapat menunjukkan barang bukti yang sebenarnya dikarenakan tidak dipinjamkan oleh Kejaksaan Negeri, Majelis meyakini bahwa bungkusan uang yang dibawa oleh saksi Edi Makmud dan Terdakwa untuk dijual bukan merupakan uang palsu sebagaimana yang dikatakan oleh sdr. Beni atau si Pur tetapi merupakan dua lembar uang asli pecahan Rp.50.000.- (lima puluh ribuaan),dan tumpukan kertas HVS warna biru dan Majelis menjadikannya sebagai barang bukti dalam perkara ini..
Menimbang
: Bahwa barang bukti berupa surat 1 (satu) lembar surat Danyonbekang 2/2 Kostrad nomor R/438/XII/2013 tanggah 3 Desember 2013 tentang pelimpahan kasus pelanggaran membawa uang palsu an. Serda Dedi Irfan Jaya NRP 31970725920677 adalah surat kelengkapan administrasi pelimpahan perkaraTerdakwa, Majelis berpendapat surat tersebut dapat dijadikan barang bukti dalam perkara ini.
Menimbang
: Bahwa barang bukti berupa 9 (Sembilan) lembar XL Bebas Simcard Nokia 1616 milik Serda Dedi Irfan Jaya NRP 31970725920677 diakui oleh Terdakwa adalah bukti percakapan telepon Terdakwa dengan rekan-rekannya dan atas barang bukti tersebut Majelis berpendapat barang bukti tersebut kurang mendukung dalam pembuktian perkara ini.
18 Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh faktafakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1997 melalui penddikan Secata PK di Kodam IX/Udy, lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan dengan mengikuti pendidikan Susta Bekang di Pusdik Bekang Cimahi Bandung kemudian ditempatkan di Yonbekang 2/2 Kostrad Malang, kemudian pada tahun 2010 Terdakwa mengikuti Secaba Reg di pusdikbekang Cimahi Bandung, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan kembali berdinas di Yonbekang 2/2 Kostrad Malang sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Serda. 2. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Sdr. Sipur (Sdr. Beni) pada bulan Agustus 2011 pada saat Terdakwa minum di warung kopi di depan stasiun kereta api kota baru Malang kemudian mengobrol dan saling bertukar nomor Hand Phone (HP), dan sebulan kemudian atau sekira bulan September 2011 Sdr. Sipur (Sdr. Beni) mengenalkan Terdakwa dengan saksi Edi Mahmud di depan stasiun kereta api kota baru Malang. 3. Bahwa benar selama kenal dengan Sdr. Sipur (Beni) Terdakwa pernah melakukan pertemuan sebanyak 5 (lima) kali di warung kopi pojok stasiun kereta api kota baru Malang, awalnya hanya ngobrol sambil minum kopi namun pada pertemuan yang terakhir Sdr. Sipur (Beni) meminta kepada Terdakwa untuk dicarikan pembeli uang kertas rupiah palsu, saat itu Terdakwa mengatakan "ya" karena menghargai sebagai teman tetapi Terdakwa tidak pernah mencarikan pembeli. 4. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 8 Desember 2011 sekira pukul 15.30 Wib saat Terdakwa berada di kantor Koperasi Yonbekang 2/2 Kostrad di tilpon oleh Sdr. Sipur (Beni) yang mengatakan "bang saya minta tolong temui orang atas nama Ahmad yang menunggu di alun alun Kota Malang dengan ciri-ciri orangnya tinggi kurus memakai kaca mata seperti orang Arab dan memakai kendaraan Isuzu Panther plat L warna hijau dan tolong nanti ditanyakan KTPnya , setelah itu abang pergi ke dekat Bank Mandiri di JI. KH. Hasim Ashari, nanti disitu akan ada orang yang mengantarkan abang ke si Mahmud", kemudian Sdr. Sipur (Beni) juga meminta tolong kepada Terdakwa untuk mengantar barang (uang palsu) kepada saksi Edi Mahmud lalu Terdakwa juga bertanya kepada Sdr. Sipur (Beni) "mau diantar kemana, lama atau tidak, kalau lama saya tidak mau karena masih banyak pekerjaan", dijawab oleh Sdr. Sipur(Beni) "barang tersebut adalah barang yang diceritakan tempo hari (maksudnya uang palsu) dan waktunya hanya sebentar hanya mengantar Sdr. Mahmud serta aman", dengan adanya permintaan Sdr. Sipur(Beni) tersebut maka Terdakwa pergi ke alun-alun Kota Malang dengan naik angkot. 5. Bahwa benar sesampainya di alun alun Kota Malang, Terdakwa melihat ciri-ciri orang yang disebutkan oleh Sdr. Sipur (Beni) duduk di bawah pohon beringin dekat pos Polisi bersama 3 (tiga) orang temannya, kemudian Terdakwa menghampirinya dan bertanya "pak Ahmad ya", dia bilang "iya", setelah itu Terdakwa meminta KTP orang tersebut untuk meiihat identitasnya dan ternyata betul namanya Ahmad. 6. Bahwa benar setelah Terdakwa mengecek identitas orang yang ditunjukan oleh sdr Sipur (sdr Beni) selanjutnya Terdakwa pergi
19 dengan berjalan kaki ke arah Bank Mandini JI. KH. Hasyim Ashari dan disitu sudah ada orang yang menunggu Terdakwa dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo warna hitam namun Nopolnya tidak tahu. 7. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa diantar oleh orang suruhan Sdr. Sipur (Beni) tersebut untuk menemui sdr Sipur (sdr. Beni) dan saksi Edi Makmud yang sudah menunggu Terdakwa di JL Mayjen Sungkono sebelah selatan GOR Ken Arok Buring Malang dekat pom bensin. 8. Bahwa benar sesampainya GOR Ken Arok Buring Malang Terdakwa melihat saksi Edi Makmud sedang duduk di pintu masuk Pom bensin, kemudian saksi Edi Makmud mengajak Terdakwa untuk mengantar barang yang akan dijual dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo, yang selanjutnya Terdakwa membonceng saksi Edi Makmud untuk menemui pembeli uang palsu yang dibawa oleh saksi Edi Makmud. 9. Bahwa benar selanjutnya saksi Edi Makmud memandu Terdakwa untuk menemui pembeli yang sudah menunggu di mobil Avanza warna biru di sebelah selatan GOR Ken Arok dekat perumahan Cempaka Putih Buring Malang. 10. Bahwa benar sesampainya GOR Ken Arok dekat perumahan Cempaka Putih Buring Malang kemudian saksi Edi Makmud turun menuju mobil orang yang akan membeli uang palsu (sdr. Tono dan sdr Aziz) sambil membawa bungkusan uang palsu yang dibungkus kertas coklat dan dilakban untuk melakukan transaksi sedangkan Terdakwa sendiri menunggu di atas sepeda motor. 11. Bahwa benar setelah saksi Edi Makmud menyerahkan bungkusan uang palsu tersebut, kemudian saksi Edi Makmud ditangkap oleh sdr Aziz dan sdr Tono karena ternyata sipembeli (sdr. Aziz dan sdr. Tono) uang palsu tersebut ternyata adalah anggota Serse Polda Jatim dan bersamaan dengan ditangkapnya saksi Edi Makmud, sdr Aziz dan sdr Tono juga menangkap Terdakwa yang berada diatas sepeda motor. 12. Bahwa benar pada saat Terdakwa ditangkap oleh sdr Aziz dan sdr Tono, Terdakwa melakukan perlawanan hingga kemudian datang saksi Lettu Cba Beni Purwanto Pasi-1 Intel Yonbekang 2/2 Kostrad yang kebetulan sedang lewat menjelaskan kepada petugas jika Terdakwa adalah anggotanya tetapi oleh petugas (sdr Aziz dan sdr Tono) Terdakwa dan saksi Edi Makmud tetap dibawa ke Mapolresta Malang. 13. Bahwa benar pada saat di Mapolresta Malang, Terdakwa melihat barang yang dibawa oleh saksi Edi Makmud berupa bungkusan segi empat dibungkus kertas kado warna kuning ukuran kurang lebih 20 X 30 Cm dan isinya tumpukan kertas ukuran uang kertas yang diatasnya dilapisi uang kertas asli Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sebanyak 2 (dua) lembar pada tiap-tiap bendel. 14. Bahwa benar semula saksi Edi Makmud tidak mengetahui isi bungkusan yang dibungkus kertas yang di lakban warna coklat tersebut, namun dalam perjalanan ke Polres Malang, bungkusan tersebut dibuka oleh sdr. Aziz dan ternyata bagian atas bungkusan tersebut berisi uang asli Rp.50.000.- (lima puluh ribuan) 2 (dua) buah dan dibawahnya tumpukan kertas HVS warna biru muda bukan uang palsu. 15. Bahwa benar dalam persidangan diperlihatkan barang bukti berupa foto 2 (dua) buah lembar uang pecahan Rp.50.000.- (lima
20 puluh ribu) asli dan dua tumpukan kertas HVS warna biru muda bukan uang palsu dan dalam persidangan saksi Edi Makmud dijatuhi pidana penjara selama 4 (empat) bulan karena melakukan “Percobaan Penipuan” bukan karena “Mengedarkan Uang Palsu”. 16. Bahwa atas perbuatannya ini Terdakwa telah dijatuhi hukuman disiplin berupa penahanan berat selama 21 (dua puluh satu) hari dan oleh kesatuan perkaranya tidak diteruskan ke pengadilan karena tidak cukup bukti, namun pada tahun 2014 ketika ada pemeriksaan dari Irjenad, pihak Irjenad memerintahkan kesatuan Terdakwa untuk memproses perkara Terdakwa ini sesuai dengan hukum yang berlaku. 17. Bahwa benar atas perbuatannya ini Terdakwa sangat menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi walaupun ternyata uang yang diedarkan oleh Terdakwa bukan uang palsu tetapi tumpukan kertas warna biru menyerupai uang yang diatasnya ditempeli dilapisi uang kertas asli Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sebanyak 2 (dua) lembar. Menimbang
: Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa terhadap Tuntutan Oditur tersebut, Majelis Hakim akan menanggapinya sekaligus dalam pembuktian unsur-unsur sebagaimana yang akan diuraikan dalam pembuktian pada putusan ini.
Menimbang
: Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal keberatan yang dikemukakan oleh Pensehat Hukum dalam Pembelaannya yang dibacakan didepan persidangan dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1. Bahwa Pensehat Hukum berkeberatan terhadap oditur militer terhadap kewenangan perkara atas diri Terdakwa, , karena dalam tuntutannya oditur menyatakan bahwa dasar pelimpahan perkara dari Pangdam V/Brawijaya bukan dari Pangdivisi-2 Kostrad padahal Terdakwa adalah anggota Yon Bekang 2/2 Kostrad yang seharusnya Keputusan Pelimpahan Perkara dari Pangdivisi-2 Kostrad sesuai dengan Keputusan Kasad Nomor: 433/XI/2006 tanggal 15 Nopember 2006 tentang Bujuknik Penyelenggaraan kepaperaan di lingkungan Angkatan Darat, Majelis Hakim berpendapat bahwa dalam Surat dakwaan Oditur Militer nomor: Sdak/39/K/AD/II/2015 tanggal 25 Pebruari 2015 yang menjadi dasar pelimpahan perkara adalah Keputusan Penyerahan perkara dari Pangdivisi-2 Kostrad Nomor: Kep/01/I/2015 tanggal 31 Januari 2015 bukan Keputusan Penyerahan perkara Pandam V/Brawijaya nomor : Kep/01/I/2015 tanggal 31 Januari 2015 dan sesuai dengan surat Keputusan Penyerahan yang ada didalam berkas atas nama Terdakwa Keputusan Penyerahan dari Pangdivisi-2 Kostrad Nomor: Kep/01/I/2015 tanggal 31 Januari 2015, dengan demikian Oditur telah salah ketik dalam penulisannya di tuntutan sehingga Majelis berpendapat hal tersebut telah diperbaiki karena sesuai dengan surat keputusan penyerahan yang ada dalam berkas perkara adalah Keputusan Penyerahan dari Pangdivisi-2 Kostrad bukan Keputusan Penyerahan dari Pangdam V/Brawijaya, oleh karenanya Majelis tidak sependapat dan menolak pembelaan dari Penasehat Hukum. 2. Bahwa menurut Penasehat Hukum Surat Dakwaan Oditur Militer Obscure lible karena :
21 a. Pasal 26 Ayat (3) UU RI Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang yang didakwakan bukan pasal pemidanaan, b. Surat Dakwaan mengesampingkan asas Lex Specialis Derogate Legi Generali dan Pasal 103 KUHP. c. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP tidak sesuai dengan peranan Terdakwa. Bahwa menurut Majelis Hakim, Oditur sudah tepat menerapkan pasal Pasal 26 Ayat (3) UU RI Nomor 7 Tahun 2011 sebagaimana yang tercantum dalam surat dakwaan nomor: Sdak/39/K/AD/II/2015 tanggal 25 Pebruari 2015 dan tidak menjadi permasalahan walaupun ancaman pidana dalam pelanggaran Pasal 26 Ayat (3) UU RI Nomor 7 Tahun 2011 diatur dalam Pasal 36 Ayat (3) UU RI Nomor 7 Tahun 2011, Majelis Hakim menilai bahwa sesuai asas unifikasi hukum, yaitu adanya satu pasal perundang-undangan sehingga apabila ada pasal perbuatan pidana pastilah melekat pula aturan pemidanaannya oleh karenanya Majelis tidak sependapat dan menolak pembelaan dari Penasehat Hukum. Bahwa menurut Majelis Hakim, Oditur sudah tepat dalam penyusunan surat dakwaan nomor: Sdak/39/K/AD/II/2015 tanggal 25 Pebruari 2015 karena dalam dakwaan alternative kesatu, oditur menempatkan undang-undang yang lebih khusus mengatur tentang tindak pidana tentang mata uang bukan yang lebih umum sebagaimana yang diatur dalam KUHP, oleh karenanya Majelis tidak sependapat dan menolak pembelaan dari Penasehat Hukum. Bahwa menurut Majelis Hakim, Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP sudah sesuai dengan Peranan Terdakwa, karena dalam perkara ini Terdakwa pada hari Kamis tanggal 8 Desember 2011 bersamasama dengan saksi Edi Makmud telah mengedarkan uang yang diduga uang palsu dan ditangkap oleh anggota kepolisian yang menyamar sebagai pembeli yaitu sdr. Azis dan Sdr.Tono di GOR Ken Arok Buring Malang,yang dalam perkara ini pernanan Terdakwa sangat jelas yaitu mengantar saksi Edi Makmud dengan cara membonceng dengan menggunakan sepeda motor menuju tempat yang telah dijanjikan untuk melakukan transaksi jual beli uang palsu tersebut, oleh karenanya Majelis tidak sependapat dan menolak pembelaan dari Penasehat Hukum. 3. Bahwa menurut Penasehat Hukum alat bukti tidak sesuai dengan kaidah hukum pembuktian undang-undang tentang Peradilan Militer dan undang-undang tentang Mata Uang, Majelis berpendapat bahwa alat bukti berupa keterangan para saksi yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan, hal ini jelas dalam keterangan saksi Edi Makmud dan saksi Beni Purwanto tidak ada yang disangkal oleh Terdakwa sehingga keterangan saksi Edi Makmud dan saksi Beni Purwanto tersebut menjadi alat bukti yang sah, sedangkan alat bukti berupa surat, sudah Majelis pertimbangkan tersendiri, sehingga dengan demikian Majelis tidak sependapat dan menolak pembelaan dari Penasehat Hukum. 4. Bahwa menurut Penasehat Hukum Unsur Tindak Pidana dalam Perkara Terdakwa ini tidak terpenuhi, Majelis berpendapat bahwa setelah melakukan pemeriksaan terhadap para saksi dan barang bukti berupa 1 (satu) lembar foto barang bukti uang palsu, Majelis berkeyakinan bahwa Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan secara bersama-sama mengedarkan uang palsu, karena ternyata yang diedarkan oleh Terdakwa dan saksi Edi Makmud adalah tumpukan kertas berukuran uang berwarna biru yang diatasnya diletakkan uang pecahan aseli Rp.50.000.000.-
22 (lima puluh ribuan) bukan uang palsu, untuk hal tersebut Majelis Hakim sependapat dan menerima pembelaan dari Penasehat Hukum. Menimbang
: Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Repliknya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa oleh karena Oditur Militer dalam Repliknya pada pokoknya menyatakan tetap pada tuntutannya semula maka Majelis Hakim tidak perlu menanggapinya kembali.
Menimbang
: Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Penasihat Hukum dalam Duplik dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa oleh karena Penasehat Hukum dalam Dupliknya pada pokoknya menyatakan tetap pada Pembelaannya semula maka Majelis Hakim tidak perlu menanggapinya kembali.
Menimbang
: Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan yang disusun secara alternatif mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Dakwaan Alternatif Kesatu : Unsur Kesatu Unsur Kedua
Unsur Ketiga
: Setiap Orang : Dilarang mengedarkan dan atau membelanjakan rupiah yang diketahuinya merupakan rupiah palsu. : Yang dilakukan secara bersama-sama.
Dakwaan Alternatif Kedua : Unsur Kesatu Unsur Kedua
Unsur Ketiga Menimbang
: Barang Siapa : Dengan sengaja mengedarkan mata uang atau uang kertas yang dikeluarkan oleh Negara atau Bank sebagai mata uang atau uang kertas asli dan tidak ditiru, padahal ditiru atau dipalsukan sendiri atau waktu diterimanya diketahuinya bahwa tidak aseli atau dipalsu ataupun barang siapa menyimpan atau memasukkan ke Indonesia mata uang dan uang kertas yang demikian, dengan maksud untuk mengedarkan atau menyuruh mengedarkan sebagai uang aseli dan tidak dipalsu. : Yang dilakukan secara bersama-sama.
: Bahwa mengenai Dakwaan tersebut Majelis Hakim terlebih dahulu akan membuktikan Dakwaan Alternatif Kesatu dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Unsur Pertama
:
Setiap Orang
Setiap orang adalah perseorangan atau korporasi Bahwa menurut Putusan MARI Nomor: 1398/K/Pid/1994 tanggal 30 Juni 1995 kata “Setiap Orang” adalah sama dengan terminologi kata “Barang Siapa” yang berati siapa saja sesuai dengan pasal 2,3,4,5 dan 7,8 KUHP yang tunduk kepada perundang-undangan RI dan
23 mampu untuk bertanggung jawab atas tindakannya, termasuk Terdakwa sebagai Prajurit TNI juga tunduk kepada peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1997 melalui penddikan Secata PK di Kodam IX/Udy, lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan dengan mengikuti pendidikan Susta Bekang di Pusdik Bekang Cimahi Bandung kemudian ditempatkan di Yonbekang 2/2 Kostrad Malang, kemudian pada tahun 2010 Terdakwa mengikuti Secaba Reg di pusdikbekang Cimahi Bandung, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan kembali berdinas di Yonbekang 2/2 Kostrad Malang sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Serda. 2. Bahwa benar Terdakwa adalah sebagai warga Negara Republik Indonesia (WNI) yang sekaligus sebagai Prajurit TNI tunduk pada hukum dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 3. Bahwa benar Terdakwa pada waktu melakukan perbuatan yang didakwakan ini masih berdinas aktif sebagai anggota Prajurit TNI dan mempunyai jabatan yang harus dipertangung jawabkan kepada Terdakwa, hal tersebut membuktikan Terdakwa sehat jasmani maupun rohani yang berarti pula Terdakwa dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya dan Terdakwa yang juga tunduk pada kekuasaan Peradilan Militer dimana Terdakwa diajukan sebagai pelaku tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer yaitu Dedy Irfan Jaya Serda NRP.310970725920677 yang saat ini berdiri dipersidangan sebagai Terdakwa. 4. Bahwa benar menurut keterangan Terdakwa dan para Saksi dimana setelah identitas dicocokan dengan identitas yang tertuang dalam Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 39 / K / AD / II / 2015 tanggal 25 Pebruari 2015 beserta berkas perkara atas nama Terdakwa ternyata cocok antara satu sama lainnya sehingga dalam perkara ini tidak terdapat kesalahan 0rang (Error in Persona) yang diajukan dimuka persidangan. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Setiap Orang ” telah terpenuhi. Unsur Kedua
: Dilarang mengedarkan dan atau membelanjakan rupiah yang diketahuinya merupakan rupiah palsu.
Bahwa pengertian Dilarang mempunyai pengertian yang sama dengan kesengajaan yang berarti menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Bahwa yang dimaksud dengan Pengedaran adalah suatu rangkaian kegiatan mengedarkan atau mendistribusikan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sedangan pengertian
24 mengedarkan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan mata uang, baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan maupun pemindah tanganan. Bahwa yang dimaksud dengan Rupiah adalah mata uang yang dikeluarkan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai alat pembayaran yang sah. Bahwa yang dimaksud dengan Rupiah Palsu adalah suatu benda yang bahan, ukuran,warna,gambar, dan / atau desainnya menyerupai Rupiah yang dibuat, dibentuk,dicetak,digandakan,diedarkan atau digunakan sebagai alat pembayaran secara melawan hukum. Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Sdr. Sipur (Sdr. Beni) pada bulan Agustus 2011 pada saat Terdakwa minum di warung kopi di depan stasiun kereta api kota baru Malang kemudian mengobrol dan saling bertukar nomor Hand Phone (HP), dan sebulan kemudian atau sekira bulan September 2011 Sdr. Sipur (Sdr. Beni) mengenalkan Terdakwa dengan saksi Edi Mahmud di depan stasiun kereta api kota baru Malang. 2. Bahwa benar selama kenal dengan Sdr. Sipur (Beni) Terdakwa pernah melakukan pertemuan sebanyak 5 (lima) kali di warung kopi pojok stasiun kereta api kota baru Malang, awalnya hanya ngobrol sambil minum kopi namun pada pertemuan yang terakhir Sdr. Sipur (Beni) meminta kepada Terdakwa untuk dicarikan pembeli uang kertas rupiah palsu, saat itu Terdakwa mengatakan "ya" karena menghargai sebagai teman tetapi Terdakwa tidak pernah mencarikan pembeli. 3. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 8 Desember 2011 sekira pukul 15.30 Wib saat Terdakwa berada di kantor Koperasi Yonbekang 2/2 Kostrad di tilpon oleh Sdr. Sipur (Beni) yang mengatakan "bang saya minta tolong temui orang atas nama Ahmad yang menunggu di alun alun Kota Malang dengan ciri-ciri orangnya tinggi kurus memakai kaca mata seperti orang Arab dan memakai kendaraan Isuzu Panther plat L warna hijau dan tolong nanti ditanyakan KTPnya , setelah itu abang pergi ke dekat Bank Mandiri di JI. KH. Hasim Ashari, nanti disitu akan ada orang yang mengantarkan abang ke si Mahmud", kemudian Sdr. Sipur (Beni) juga meminta tolong kepada Terdakwa untuk mengantar barang (uang palsu) kepada saksi Edi Mahmud lalu Terdakwa juga bertanya kepada Sdr. Sipur (Beni) "mau diantar kemana, lama atau tidak, kalau lama saya tidak mau karena masih banyak pekerjaan", dijawab oleh Sdr. Sipur(Beni) "barang tersebut adalah barang yang diceritakan tempo hari (maksudnya uang palsu) dan waktunya hanya sebentar hanya mengantar Sdr. Mahmud serta aman", dengan adanya permintaan Sdr. Sipur(Beni) tersebut maka Terdakwa pergi ke alun-alun Kota Malang dengan naik angkot. 6. Bahwa benar sesampainya di alun alun Kota Malang, Terdakwa melihat ciri-ciri orang yang disebutkan oleh Sdr. Sipur (Beni) duduk di bawah pohon beringin dekat pos Polisi bersama 3 (tiga) orang temannya, kemudian Terdakwa menghampirinya dan bertanya "pak Ahmad ya", dia bilang "iya", setelah itu Terdakwa meminta KTP orang tersebut untuk meiihat identitasnya dan ternyata betul namanya Ahmad.
25 7. Bahwa benar setelah Terdakwa mengecek identitas orang yang ditunjukan oleh sdr Sipur (sdr Beni) selanjutnya Terdakwa pergi dengan berjalan kaki ke arah Bank Mandini JI. KH. Hasyim Ashari dan disitu sudah ada orang yang menunggu Terdakwa dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo warna hitam namun Nopolnya tidak tahu. 8. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa diantar oleh orang suruhan Sdr. Sipur (Beni) tersebut untuk menemui sdr Sipur (sdr. Beni) dan saksi Edi Makmud yang sudah menunggu Terdakwa di JL Mayjen Sungkono sebelah selatan GOR Ken Arok Buring Malang dekat pom bensin. 9. Bahwa benar sesampainya GOR Ken Arok Buring Malang Terdakwa melihat saksi Edi Makmud sedang duduk di pintu masuk Pom bensin, kemudian saksi Edi Makmud mengajak mengajak Terdakwa untuk mengantar barang yang akan dijual dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo, yang selanjutnya Terdakwa membonceng saksi Edi Makmud untuk menemui pembeli uang palsu yang dibawa oleh saksi Edi Makmud. 10. Bahwa benar selanjutnya saksi Edi Makmud memandu Terdakwa untuk menemui pembeli yang sudah menunggu di mobil Avanza warna biru di sebelah selatan GOR Ken Arok dekat perumahan Cempaka Putih Buring Malang. 11. Bahwa benar sesampainya GOR Ken Arok dekat perumahan Cempaka Putih Buring Malang kemudian saksi Edi Makmud turun menuju mobil orang yang akan membeli uang palsu (sdr. Tono dan sdr Aziz) sambil membawa bungkusan uang palsu yang dibungkus kertas coklat dan dilakban untuk melakukan transaksi sedangkan Terdakwa sendiri menunggu di atas sepeda motor. 12. Bahwa benar setelah saksi Edi Makmud menyerahkan bungkusan uang palsu tersebut, kemudian saksi Edi Makmud ditangkap oleh sdr Aziz dan sdr Tono karena ternyata sipembeli (sdr. Aziz dan sdr. Tono) uang palsu tersebut ternyata adalah anggota Serse Polda Jatim dan bersamaan dengan ditangkapnya saksi Edi Makmud, sdr Aziz dan sdr Tono juga menangkap Terdakwa yang berada diatas sepeda motor. 13. Bahwa benar pada saat Terdakwa ditangkap oleh sdr Aziz dan sdr Tono, Terdakwa melakukan perlawanan hingga kemudian datang saksi Lettu Cba Beni Purwanto Pasi-1 Intel Yonbekang 2/2 Kostrad yang kebetulan sedang lewat menjelaskan kepada petugas jika Terdakwa adalah anggotanya tetapi oleh petugas (sdr Aziz dan sdr Tono) Terdakwa dan saksi Edi Makmud tetap dibawa ke Mapolresta Malang. 14. Bahwa benar pada saat di Mapolresta Malang, Terdakwa melihat barang yang dibawa oleh saksi Edi Makmud berupa bungkusan segi empat dibungkus kertas kado warna kuning ukuran kurang lebih 20 X 30 Cm dan isinya tumpukan kertas ukuran uang kertas yang diatasnya dilapisi uang kertas asli Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sebanyak 2 (dua) lembar pada tiap-tiap bendel. 15. Bahwa benar semula saksi Edi Makmud tidak mengetahui isi bungkusan yang dibungkus kertas yang di lakban warna coklat tersebut, namun dalam perjalanan ke Polres Malang, bungkusan tersebut dibuka oleh sdr. Aziz dan ternyata bagian atas bungkusan tersebut berisi uang asli Rp.50.000.- (lima puluh ribuan) 2 (dua) buah dan dibawahnya tumpukan kertas HVS warna biru muda bukan uang palsu.
26 16. Bahwa benar dalam persidangan diperlihatkan barang bukti berupa 2 (dua) buah lembar uang pecahan Rp.50.000.- (lima puluh ribu) asli dan dua tumpukan kertas HVS warna biru muda bukan uang palsu sehingga dalam persidangan saksi Edi Makmud dijatuhi pidana penjara selama 4 (empat) bulan karena melakukan “Percobaan Penipuan” bukan karena “Mengedarkan Uang Palsu”. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur Kedua “Dilarang mengedarkan dan atau membelanjakan rupiah yang diketahuinya merupakan rupiah palsu” tidak terpenuhi. Menimbang
: Bahwa oleh karena unsure kedua dalam dakwaan alternative kesatu tidak terpenuhi dan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan maka Majelis Hakim tidak perlu lagi membuktikan unsure selanjutnya.
Menimbang
: Bahwa oleh karena dakwaan alternative kesatu tidak terbukti secara sah dan meyakinkan maka selanjutnya Majelis Hakim akan membuktikan Dakwaan Alternatif Kedua dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Unsur Kesatu
Menimbang
: Barang Siapa
: Bahwa oleh karena unsure Barang Siapa telah terpenuhi terpenuhi dan terbukti secara sah dan meyakinkan sebagaimana yang diuraikan dalam dakwaan alternate kesatu maka Majelis Hakim tidak perlu membuktikan lagi unsure tersebut. Unsur Kedua
: Dengan sengaja mengedarkan mata uang atau uang kertas yang dikeluarkan oleh Negara atau Bank sebagai mata uang atau uang kertas asli dan tidak ditiru, padahal ditiru atau dipalsukan sendiri atau waktu diterimanya diketahuinya bahwa tidak aseli atau dipalsu ataupun barang siapa menyimpan atau memasukkan ke Indonesia mata uang dan uang kertas yang demikian, dengan maksud untuk mengedarkan atau menyuruh mengedarkan sebagai uang aseli dan tidak dipalsu.
Bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah menurut MVT bahwa pelaku menghendaki dan menyadari dan menginsafi atas tindakannya beserta akibat yang timbul. Bahwa yang dimaksud dengan mengedarkan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan mata uang, baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan maupun pemindah tanganan. Bahwa yang dimaksud dengan Mata Uang adalah uang yang dikeluarkan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Bahwa yang dimaksud dengan Rupiah Palsu adalah suatu benda yang bahan, ukuran,warna,gambar, dan / atau desainnya menyerupai Rupiah yang dibuat, dibentuk,dicetak,digandakan,diedarkan atau digunakan sebagai alat pembayaran secara melawan hukum.
27 Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Sdr. Sipur (Sdr. Beni) pada bulan Agustus 2011 pada saat Terdakwa minum di warung kopi di depan stasiun kereta api kota baru Malang kemudian mengobrol dan saling bertukar nomor Hand Phone (HP), dan sebulan kemudian atau sekira bulan September 2011 Sdr. Sipur (Sdr. Beni) mengenalkan Terdakwa dengan saksi Edi Mahmud di depan stasiun kereta api kota baru Malang. 2. Bahwa benar selama kenal dengan Sdr. Sipur (Beni) Terdakwa pernah melakukan pertemuan sebanyak 5 (lima) kali di warung kopi pojok stasiun kereta api kota baru Malang, awalnya hanya ngobrol sambil minum kopi namun pada pertemuan yang terakhir Sdr. Sipur (Beni) meminta kepada Terdakwa untuk dicarikan pembeli uang kertas rupiah palsu, saat itu Terdakwa mengatakan "ya" karena menghargai sebagai teman tetapi Terdakwa tidak pernah mencarikan pembeli. 3. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 8 Desember 2011 sekira pukul 15.30 Wib saat Terdakwa berada di kantor Koperasi Yonbekang 2/2 Kostrad di tilpon oleh Sdr. Sipur (Beni) yang mengatakan "bang saya minta tolong temui orang atas nama Ahmad yang menunggu di alun alun Kota Malang dengan ciri-ciri orangnya tinggi kurus memakai kaca mata seperti orang Arab dan memakai kendaraan Isuzu Panther plat L warna hijau dan tolong nanti ditanyakan KTPnya , setelah itu abang pergi ke dekat Bank Mandiri di JI. KH. Hasim Ashari, nanti disitu akan ada orang yang mengantarkan abang ke si Mahmud", kemudian Sdr. Sipur (Beni) juga meminta tolong kepada Terdakwa untuk mengantar barang (uang palsu) kepada saksi Edi Mahmud lalu Terdakwa juga bertanya kepada Sdr. Sipur (Beni) "mau diantar kemana, lama atau tidak, kalau lama saya tidak mau karena masih banyak pekerjaan", dijawab oleh Sdr. Sipur(Beni) "barang tersebut adalah barang yang diceritakan tempo hari (maksudnya uang palsu) dan waktunya hanya sebentar hanya mengantar Sdr. Mahmud serta aman", dengan adanya permintaan Sdr. Sipur(Beni) tersebut maka Terdakwa pergi ke alun-alun Kota Malang dengan naik angkot. 6. Bahwa benar sesampainya di alun alun Kota Malang, Terdakwa melihat ciri-ciri orang yang disebutkan oleh Sdr. Sipur (Beni) duduk di bawah pohon beringin dekat pos Polisi bersama 3 (tiga) orang temannya, kemudian Terdakwa menghampirinya dan bertanya "pak Ahmad ya", dia bilang "iya", setelah itu Terdakwa meminta KTP orang tersebut untuk meiihat identitasnya dan ternyata betul namanya Ahmad. 7. Bahwa benar setelah Terdakwa mengecek identitas orang yang ditunjukan oleh sdr Sipur (sdr Beni) selanjutnya Terdakwa pergi dengan berjalan kaki ke arah Bank Mandini JI. KH. Hasyim Ashari dan disitu sudah ada orang yang menunggu Terdakwa dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo warna hitam namun Nopolnya tidak tahu. 8. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa diantar oleh orang suruhan Sdr. Sipur (Beni) tersebut untuk menemui sdr Sipur (sdr. Beni) dan saksi Edi Makmud yang sudah menunggu Terdakwa di JL Mayjen Sungkono sebelah selatan GOR Ken Arok Buring Malang dekat pom bensin.
28 9. Bahwa benar sesampainya GOR Ken Arok Buring Malang Terdakwa melihat saksi Edi Makmud sedang duduk di pintu masuk Pom bensin, kemudian saksi Edi Makmud mengajak mengajak Terdakwa untuk mengantar barang yang akan dijual dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo, yang selanjutnya Terdakwa membonceng saksi Edi Makmud untuk menemui pembeli uang palsu yang dibawa oleh saksi Edi Makmud. 10. Bahwa benar selanjutnya saksi Edi Makmud memandu Terdakwa untuk menemui pembeli yang sudah menunggu di mobil Avanza warna biru di sebelah selatan GOR Ken Arok dekat perumahan Cempaka Putih Buring Malang. 11. Bahwa benar sesampainya GOR Ken Arok dekat perumahan Cempaka Putih Buring Malang kemudian saksi Edi Makmud turun menuju mobil orang yang akan membeli uang palsu (sdr. Tono dan sdr Aziz) sambil membawa bungkusan uang palsu yang dibungkus kertas coklat dan dilakban untuk melakukan transaksi sedangkan Terdakwa sendiri menunggu di atas sepeda motor. 12. Bahwa benar setelah saksi Edi Makmud menyerahkan bungkusan uang palsu tersebut, kemudian saksi Edi Makmud ditangkap oleh sdr Aziz dan sdr Tono karena ternyata sipembeli (sdr. Aziz dan sdr. Tono) uang palsu tersebut ternyata adalah anggota Serse Polda Jatim dan bersamaan dengan ditangkapnya saksi Edi Makmud, sdr Aziz dan sdr Tono juga menangkap Terdakwa yang berada diatas sepeda motor. 13. Bahwa benar pada saat Terdakwa ditangkap oleh sdr Aziz dan sdr Tono, Terdakwa melakukan perlawanan hingga kemudian datang saksi Lettu Cba Beni Purwanto Pasi-1 Intel Yonbekang 2/2 Kostrad yang kebetulan sedang lewat menjelaskan kepada petugas jika Terdakwa adalah anggotanya tetapi oleh petugas (sdr Aziz dan sdr Tono) Terdakwa dan saksi Edi Makmud tetap dibawa ke Mapolresta Malang. 14. Bahwa benar pada saat di Mapolresta Malang, Terdakwa melihat barang yang dibawa oleh saksi Edi Makmud berupa bungkusan segi empat dibungkus kertas kado warna kuning ukuran kurang lebih 20 X 30 Cm dan isinya tumpukan kertas ukuran uang kertas yang diatasnya dilapisi uang kertas asli Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sebanyak 2 (dua) lembar pada tiap-tiap bendel. 15. Bahwa benar semula saksi Edi Makmud tidak mengetahui isi bungkusan yang dibungkus kertas yang di lakban warna coklat tersebut, namun dalam perjalanan ke Polres Malang, bungkusan tersebut dibuka oleh sdr. Aziz dan ternyata bagian atas bungkusan tersebut berisi uang asli Rp.50.000.- (lima puluh ribuan) 2 (dua) buah dan dibawahnya tumpukan kertas HVS warna biru muda bukan uang palsu. 16. Bahwa benar dalam persidangan diperlihatkan barang bukti berupa 2 (dua) buah lembar uang pecahan Rp.50.000.- (lima puluh ribu) asli dan dua tumpukan kertas HVS warna biru muda bukan uang palsu sehingga dalam persidangan saksi Edi Makmud dijatuhi pidana penjara selama 4 (empat) bulan karena melakukan “Percobaan Penipuan” bukan karena “Mengedarkan Uang Palsu”. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur Kedua “Dengan sengaja mengedarkan mata uang atau uang kertas yang dikeluarkan oleh Negara atau Bank sebagai mata uang atau uang kertas asli dan tidak ditiru, padahal ditiru atau dipalsukan sendiri atau waktu diterimanya diketahuinya bahwa tidak aseli atau dipalsu ataupun barang siapa menyimpan atau memasukkan ke Indonesia
29 mata uang dan uang kertas yang demikian, dengan maksud untuk mengedarkan atau menyuruh mengedarkan sebagai uang aseli dan tidak dipalsu” tidak terpenuhi. Menimbang
: Bahwa oleh karena unsure kedua dalam dakwaan alternative kedua tidak terpenuhi dan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan maka Majelis Hakim tidak perlu lagi membuktikan unsure selanjutnya.
Menimbang
: Bahwa setelah menguraikan pembuktian dalam perkara ini ternyata Majelis Hakim tidak sependapat dengan apa yang diuraikan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dan sebaliknya Majelis Hakim sependapat dengan Pembelaan (Pleidoi) yang diajukan oleh Penasehat Hukum terutama pada ponit ke 4 yaitu dalam hal Unsure Pidana Tidak terpenuhi, sehingga dengan demikian Majelis menolak seluruh tuntutan atas diri Terdakwa yang diajukan oleh Oditur dan menerima sebagian pembelaan yang diajukan oleh Penasehat Hukum
Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas merupakan pembuktian yang diperoleh dalam sidang, Majelis Hakim berpendapat bahwa tidak terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana : Kesatu : “Dilarang mengedarkan dan atau membelanjakan rupiah yang diketahuinya merupakan rupiah palsu yang dilakukan secara bersama-sama” sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut Pasal 26 ayat (3) UU RI No. 7 tahun 2011 tentang Undang-undang mata uang yo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Atau Kedua : Dengan sengaja mengedarkan mata uang atau uang kertas yang dikeluarkan oleh Negara atau Bank sebagai mata uang atau uang kertas asli dan tidak ditiru, padahal ditiru atau dipalsukan sendiri atau waktu diterimanya diketahuinya bahwa tidak aseli atau dipalsu ataupun barang siapa menyimpan atau memasukkan ke Indonesia mata uang dan uang kertas yang demikian, dengan maksud untuk mengedarkan atau menyuruh mengedarkan sebagai uang aseli dan tidak dipalsu yang dilakukan secara bersama-sama” sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut Pasal 245 KUHP yo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer, maka Terdakwa harus dibebaskan dari segala dakwaan Oditur Militer.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer, maka Terdakwa harus direhabilitasi nama baiknya.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa dibebaskan dari segala dakwaan Oditur Militer, maka biaya perkara dibebankan kepada Negara.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa surat :
30 a. 1 (satu) lembar foto barang bukti uang palsu. b. 1 (satu) lembar surat Danyonbekang 2/2 Kostrad nomor R/438/XII/2013 tanggah 3 Desember 2013 tentang pelimpahan kasus pelanggaran membawa uang palsu an. Serda Dedi Irfan Jaya NRP 31970725920677. c. 9 (Sembilan) lembar XL Bebas Simcard Nokia 1616 milik Serda Dedi Irfan Jaya NRP 31970725920677. Perlu ditentukan setatusnya. Menimbang
: Bahwa oleh karena barang bukti berupa surat-surat tersebut diatas melekat menjadi satu dalam perkara maka Majelis Hakim menentukan setatusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Mengingat
: Pasal 26 Ayat (3) UU RI No.7 Tahun 2011 tentang Mata Uang Jo.Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP, Pasal 245 KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP dan Pasal 195 Ayat (1) Huruf e UU No.31 Tahun 1997 serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu DEDY IRFAN JAYA, Serda NRP 31970725920677 ; tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Kesatu : “Dilarang mengedarkan dan atau membelanjakan rupiah yang diketahuinya merupakan rupiah palsu yang dilakukan secara bersama-sama” Atau Kedua : “Dengan sengaja mengedarkan mata uang atau uang kertas yang dikeluarkan oleh Negara atau Bank sebagai mata uang atau uang kertas asli dan tidak ditiru, padahal ditiru atau dipalsukan sendiri atau waktu diterimanya diketahuinya bahwa tidak asli atau palsu ataupun barang siapa menyimpan atau memasukkan ke Indonesia mata uang dan uang kertas yang demikian, dengan maksud untuk mengedarkan atau menyuruh mengedarkan sebagai uang asli dan tidak dipalsu yang dilakukan secara bersama-sama”
2.
Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan.
3.
Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan,harkat dan martabatnya
4.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : a. 1 (satu) lembar foto barang bukti uang palsu. b. 1 (satu) lembar surat Danyonbekang 2/2 Kostrad nomor R/438/XII/2013 tanggah 3 Desember 2013 tentang pelimpahan kasus pelanggaran membawa uang palsu an. Serda Dedi Irfan Jaya NRP 31970725920677. c.
9 (Sembilan) lembar XL Bebas Simcard Nokia 1616 milik Serda Dedi Irfan Jaya NRP 31970725920677.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 5.
Membebankan biaya perkara kepada Negara
31 Demikian diputuskan pada hari Selasa tanggal 26 Mei 2015 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Faridah Faisal, S.H., M.H. Letkol Chk (K) NRP 1920011390668 sebagai Hakim Ketua serta Mulyono, S.H. Mayor Chk NRP 522672 dan Syarifuddin Tarigan, SH.,M.H. Mayor Sus NRP 524430 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Sahroni Hidayat, SH Mayor Chk NRP 2910035491170, Penasehat Hukum Moh Arif Muttaqin, S.Ag, SH, MH Mayor Chk NRP 11000019891075, Panitera Djoko Pranowo Pelda NRP 516654 serta dihadapan umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua Cap/Ttd Faridah Faisal, S.H.,M.H Letkol Chk (K) NRP 1920011390668
Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II,
Ttd
Ttd
Mulyono, S.H. Mayor Chk NRP 522672
Syarifuddin Tarigan, SH.,M.H. Mayor Sus NRP 524430
Panitera, Ttd Djoko Pranowo Pelda NRP 516654
Salinan Putusan Ini sesuai dengan aslinya Panitera,
Djoko Pranowo Pelda NRP 516654