PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN
P U T U S A N Nomor : 19 - K / PM I-07 / AD / I / 2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang bersidang di Balikpapan dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan Putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat / tanggal Lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Ahmadi Pratu / 31090203170387 Tadenmadam VI/Mlw (sekarang Ta Kiwal) Denmadam VI/Mlw Samarinda, 05 Maret 1987 Laki-laki Indonesia Islam Jl.Tanjungpura I Blok E No.4 RT. 23 Kel. Telagasari Kec. Balikpapan Selatan Kota Balikpapan (Kediaman Asops Kasdam VI/Mlw)
Terdakwa ditahan oleh : Dandenma VI/Mlw selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 11 September 2014 sampai dengan tanggal 30 September 2014 di rumah tahanan Militer Staltahmil Pomdam VI/Mlw berdasarkan Surat Keputusan Nomor : Skep/29/IX/2014 tanggal 12 September 2014. Dan dibebaskan pada tanggal 1 Oktober 2014 berdasarkan Surat Keputusan dari Dandenmadam VI/Mlw selaku Ankum Nomor : Skep/ 31 /IX/2014 tangal 20 September 2014. PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN tersebut di atas : Membaca
:
Berkas Perkara dari Pomdam VI/Mlw : Nomor : BP-44/A38/X/2014/Denmadam VI/Mlw tanggal 6 Oktober 2014.
Memperhatikan
: 1. Surat Keputusan tentang Penyerahan Perkara dari Pangdam VI/Mlw selaku Papera Nomor : Kep/12/I/2015 tanggal 16 Januari 2015 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer I-07 Nomor : Sdak/105/K/AD/I-07/I/2015 tanggal 28 Januari 2015. 3. Penetapan Kadilmil I-07 Balikpapan Nomor : Tapkim/19-K/ PM I-07/AD/I/2015 tanggal 30 Januari 2015 tentang Penunjukan Hakim. 4. Penetapan Hakim Ketua Nomor : Tapsid/19-K/ PM I-07/AD/I/2015 tanggal 2 Februari 2015 tentang Hari Sidang. 5.
Mendengar
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/105/K/AD/I-07/I/2015 tanggal 28 Januari 2015 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.
2 Memperhatikan :
1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim pada tanggal 10 Februari 2015 yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Barang siapa dengan sengaja melakukan penganiayaan “ Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 351 ayat (1) KUHP. dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi : Pidana Penjara selama 7 (tujuh) bulan, sementara.
dipotong masa tahanan
Menetapkan barang bukti : Surat-surat : 2 (dua) lembar Visum Et Revertum Nomor : Res.1.6/100/IX/2014/Rumkit tanggal 10 September 2014an. Bharada Sigit Kuncoro Jati yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan. Tetap melekat dalam berkas perkara. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 15.000,(lima belas ribu rupiah). 2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia sangat menyesal, mengaku bersalah dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya, oleh karena itu Terdakwa mohon kepada Majelis Hakim agar dijatuhi pidana yang seringan-ringannya. Menimbang
:
Bahwa menurut surat Dakwaan tersebut di atas Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Sabtu tanggal 10 September 2014 sekira pukul 21.25 wita di Bandara Sepinggan tepatnya di Jalan Layang/Fly Over di depan Keberangkatan Internasional atau pada bulan September tahun dua ribu empat belas atau setidak-tidaknya di tempat-tempat yang termasuk wewenang Hukum Pengadilan Militer I-07 Balikpapan telah melakukan tindak pidana : “Barang siapa dengan sengaja melakukan penganiayaan” Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 2008 melalui pendidikan Secata PK Gel II di Ajendam VI/Mlw dan mengikuti Diktuk di Secata A Gunung Kupang Kab. Banjarbaru (Kalsel) setelah selesai dengan pangkat Prada di tempatkan di Yonif 600/Raider dan pada tahun 2012 di mutasikan ke Ajudan Rumah Asop Kasdam VI/Mlw sampai dengan terjadinya perkara ini dengan pangkat Pratu NRP 31090203170387. b. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 10 September 2014 sekira pukul 18.00 wita pada saat Terdakwa sedang berada di rumah dinas kediaman Asops Kasdam VI/Mlw di Jalan Tanjungpura I No. 4 E,
3 Terdakwa telah dihubungi oleh Sdri Nita Oktavian Noor (saksi II) melalui telepon dan menyampaikan “ bisa keluar kedepan rumah (rumah dinas Asops Kasdam VI/Mlw), saya (saksi II) didepan sekalian tolong bawain sendok, dan tidak lama kemudian Terdakwa datang ke depan rumah dinas Asops Kasdam VI/Mlw sambil membawa sendok yang diminta oleh Sdri Nita Oktavian Noor (saksi II), setelah Terdakwa bertemu dengan Sdri. Nita Oktavian Noor (Saksi II), Terdakwa menanyakan untu apa sendok ini di jawab saksi II : “untuk memperbaiki baut helm yang longgar” lalu Terdakwa membantu mengencangkan baut helm yang longgar tersebut c. Bahwa setelah selesai Terdakwa mengencangkan baut helm yang longgar lalu Sdri Nita Oktavian Noor (saksi II) mengajak Terdakwa untuk makan di Kafe Pop Stick yang terletak di Jalan Pierre Tendean Gn. Pasir Kel. Telagasari Kec. Balikpapan Selatan, setelah ada ajakan tersebut Terdakwa bersedia menemani saksi II untuk menemani makan di Kafe Pop Stick, lalu Terdakwa bersama dengan saksi II pergi meninggalkan rumah dinas Asops menuju Kafe Pop Stick di Jalan Pierre Tendean Gn. Pasir Kel. Telagasari Kec. Balikpapan Selatan dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion warna merah KT 4714 YD dengan membonceng Sdri Nita Oktavian Noor (saksi II), sesampainya di Kafe Pop Stick Terdakwa memarkirkan sepeda motor lalu Terdakwa bersama dengan saksi II (Sdri Nita Oktavian Noor) masuk ke dalam kafe tersebut dan memesan 2 (dua) pop Stick, 1 (satu) porsi kentang goreng, 1 (satu) porsi nasi dan 2 (dua) gelas Juice mangga serta 1 m(satu) buah Burger, 1 (satu) porsi salad buah dibungkus untuk Terdakwa bawa pulang. d. Bahwa setelah selesai makan di Pop Stick, Saksi II berpamitan kepada Terdakwa untuk menjemput pacarnya yang bernama Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) yang sedang kuliah di Uniba sambil saksi II mengembalikan sendok yang dipinjam untuk memperbaiki baut helm yang longgar tersebut sekalian saksi II menanyakan kunci sepeda motor Yamaha Vixion KT 4714 YD kepada Terdakwa namun pada saat saksi II menanyakan kunci kepada Terdakwa, Terdakwa menyampaikan kepada saksi II “kalau kuncinya telah di masukkan ke dalam tas saksi II warna coklat” lalu saksi II memeriksa tas milik saksi II setelah saksi II periksa tasnya kunci sepeda motor Yamaha Vixion tidak ada di dalam tas lalu saksi II menanyakan kembali kepada Terdakwa namun Terdakwa tetap mengaku kalau kuncinya telah dimasukkan ke dalam tas milik saksi II dan saat saksi II mau menanyakan kembali kepada Terdakwa, Terdakwa telah pergi meninggalkan saksi II di rumah makan pop Stick. Karena Terdakwa telah pergi meninggalkan Saksi II lalu Saksi II mengirim SMS kepada Terdakwa nemaun tidak ada balasan lalu saksi II menghubungi Terdakwa melalui Hp namun Hpnya tidak aktif. e. Bahwa karena Terdakwa tidak dapat dihubungi oleh saksi II lalu saksi II berangkat menuju rumah dinas Asops Kodam VI/Mlw di Jalan Tanjungpura No E 4 dengan meminta bantuan seorang laki-laki yang sedang berada di depan EF (English First) yang saksi tidak kenal untuk diantarkan ke rumah Dinas Asops di jalan Tanjungpura I No. E 4 un tuk menanyakan kembali kunci sepeda motor Yamaha Vixion KT 4714 YD milik Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) yang dipinjam oleh saksi-II kepada Terdakw, sesampainya saksi-II di rumah Dinas Asops Kasdam VI/Mlw di Tanjungpura I No. E 4,
4 saksi-II melihat Terdakwa sedang berada di luar rumah Dinas Asops lalu Saksi II menanyakan kembali kunci sepeda motor Yamaha Vixion kepada Terdakwa namun Terdakwa mengaku kuncinya sudah dimasukan ke dalam tas milik saksi II, karena kunci sepeda motor tersebut tidak ada di tas saksi II lalu Terdakwa bersama dengan saksi II kembali ke rumah makan Pop Stick untuk mencari kunci sepeda motor tersebut dengan menggunakan sepeda motor milik Terdakwa. f. bahwa sesampainya Terdakwa dan Sdri Nita Oktavian Noor (saksi II) ke rumah makan Pop Stick lalu Terdakwa bersama dengan saksi II mencari kunci sepeda motor tersebut namun setelah dicari tidak diketemukan sehingga saksi II memnanayakan kepada Terdakwa “Lah terus kuncinya dimana?” di jawab Terdakwa “saya juga enggak tahu”, kemudian Terdakwa menawarkan kepada saksi II untuk menggunakan sepeda motor milik Terdakwa dan mengenai sepeda motor Yamaha Vixion KT n4714 YD akan di bawa oleh Terdakwa utnuk dibuatkan kunci duplikatnya namun saksi II menolaknya sehingga Terdakwa pulang ke rumah Dinas Asops di Tanjungpura I No. 4 E dengan meninggalkanb msaksi II di rumah makan Pop Stick, setelah Terdakwa pergi lalu saksi II meng SMS Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) yang isi SMSnya “saya tidak bisa jemput karena kunci motornya hilang dan saya berada di Pop Stick sekarang” lalu sekira pukul 20.30 wita Bharada Sigit Kuncoro Jati (Saksi I) menghubungi saksi II dengan menanyakan “kamu dimana” dijawab saksi II “ di Pop Stick” dan Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi II) menjawab kembali “ kamu tunggu disana jangan kemana-mana 15 (lima belas) menit saya sampai disana” dan tidak lama kemudian sekira pukul 20.45 wita Bharada Sigit Kuncoro Jati (Saksi I) datang ke rumah makan Pop Stick di Jalan Pierre Tendean Gn. Pasir kel. Telagasari Kec. Balikpapan Selatan dan menanyakan kunci sepeda motornya lalu saksi II menjelaskan kepada Bharada Sigit Kuncoro (Saksi I) kalau kuncinya terakhir ada di Terdakwa namun saat saksi II menanyakan kuncinya sepeda motor kepada Terdakwa, Terdakwa mengatakan tidak ada di Terdakwa. g. Bahwa setelah saksi I mendengar penjelasan dari Saksi II kemudian saksi I (Bharada Sigit Kuncoro) mengambil HP Saksi II dan langsung menghubungi Terdakwa dengan nada emosi dan menanyakan kunci sepeda motor milik Bharada Sigit Kuncoro (saksi I) kepada Terdakwa dengan mengatakan “kunci saya dimana “ dan “ kamu dimana, saya kesana ?” setelah itu saksi I (bharada Sigit Kuncoro) dan Saksi II (Sdri Nita Oktavian Noor) berangkat ke Bandara Sepinggan untuk menemui Terdakwa, namun di dalam perjalanan menuju Bandara Sepinggan saksi II melihat saksi I sedang emosi sehingga saksi II mengatakan kepada Bharada Sigit Kuncoro (saksi I) untuk tidak memperpanjang masalah karena mungkin kuncinya memang sudah tidak ada di Terdakwa. h. Bahwa kemudian sekira pukul 21.25 wita saksi I bersama dengan saksi II sampai di Bandara Sepinggan dijalan Layang/Fly Over di depan keberangkatan Internasional lalu saksi I bersama dengan saksi II bertemu dengan Terdakwa dan saksi I bertanya kembali mkepada Terdakwa “Mas kunci saya dimana?” di jawab Terdakwa “nggak ada sama saya” selanjutnya saksi II bilang kepada saksi I “kan saya sudah bilang nggak ada sama diakan kita pulang aja” namun sebelum saksi I dan saksi II mau pulang,
5 saksi II melihat 2 (dua) orang mendekat ke arah saksi I dan saksi II yang ciri cirinya satu memakai kemeja ungu agak gelap dan memakai celana jean serta rambutnya pada cepak dan yang satunya lagi agak kurus memakai kemeja warna merah, celana jeans dan rambutnya cepak juga lalu orang yang berbaju ungu mengatakan kepada saksi “ kamu mengancam teman saya kesini?” namun sebelum dijawab oleh saksi I, orang yang berbaju merah langsung memukul bagian dada dengan menggunakan siku tangan kanannya lalu saksi I (Bharada Sigit Kuncoro) berlari ke arah ujung Flay Over sebelah utara Terminal keberangkatan Internasional untuk menghindari perkelahian namun Terdakwa bersama dengan teman-temannya mengejar saksi I dan saat saksi I menuruni Fly Over Terdakwa berhasil menyusul saksi I dan Terdakwa langsung memukul rahang sebelah kanan Bharada Sigit Kuncoro dengan menggunakan tangan kanan sehingga Bharada Sigit Kuncoro terduduk di sebalah kiri jalan Fly Over sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan bahu kanannya menempel ke dinding jalan Fly Over dan selanjutnya Terdakwa meninjak paha Bharada Sigit Kuncoro dengan menggunakan kaki kanan sebanyak satu kali lalu menendang bagian wajah sebanyak 3 (tiga) kali setelah itu Terdakwa menendang ke bagian punggung Bharada Sigit Kuncoro secara berkali-kali dengan kaki sebelah kanan lalu menginjak bagian pinggang sebelah kiri sebanyak 1 (satu) kali. i. Bahwa cara Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Bharada Sigit Kuncoro dengan cara tangan mengepal diarahkan kemuka dan mengenai rahang bagian kanan Bharada Sigit Kuncoro sehingga hilang keseimbangan dan terduduk di sebelah kiri Fly Over sambil menutupi wajahnya, melihat itu Terdakwa menginjak paha Bharada Sigit Kuncoro dengan kaki kanan sekuat tenaga lalu Terdakwa menendang wajah Bharada Sigit Kuncoro yang ditutup oleh tangannya sebanyak 3 (tiga) kali lalu Terdakwa menendang bagian punggung Bharada Sigit Kuncoro berkali-kali lalu menginjak kembali kebagian pinggang Bharada Sigit Kuncoro dengan kaki sebelah kiri sebanyak 1 (satu) kali dengan menggunakan kaki kanan Terdakwa serta pada saat Terdakwa melakukan penganiayaan Bharada Sigit Kuncoro tidak melakukan perlawanan hanya diam saja. j. Bahwa alasan Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Bharada Sigit Kuncoro (saksi I) karena Terdakwa merasa kesal dan emosi karena dituduh menyembunyikan kunci sepeda motor Yamaha Vixion milik saksi I (Bharada Sigit Kuncoro) yang saat itu sepeda motor Yamaha Vixion dibawa oleh Sdri Nita Oktavian Noor. k. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap saksi I (Bharada Sigit Kuncoro), saksi I (Bharada Sigit Kuncoro) tidak mengalami luka atau tanda tanda perlukaan sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : Res.1.6/100/IX/2014/Rumkit tanggal 10 September 2014 yang ditandatangani oleh Dokter Pemeriksa atas nama Dr. Nurrobbi Kunsantri. Berpendapat bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Pasal 351 ayat (1) KUHP . Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.
6 Menimbang
:
Bahwa di persidangan Terdakwa tidak ingin didampingi Penasihat Hukum.
Menimbang
:
Bahwa para saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
Saksi - 1
: Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Sigit Kuncoro Jati Bharada / 92040193 Ta Siop(sekarang Subden 3 Pelapor) Sat Brimobda Kaltim Balikpapan, 25 April 1992 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Jenderal Sudirman Aspol Brimob Balikpapan
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 10 September 2014 sekira pukul 19.30 wita saat sedang kuliah di Uniba,lalu Sdri Nita Oktavian Noor menghubungi saksi lewat SMS yang isinya “ saya ada dirumah makan “Pop Stick” Jl. Kapten Pierre Tendean gunung pasir, saya ada masalah dengan Sdr Ahmadi karena kunci sepeda motor ada di Sdr Ahmadi”. 3. Bahwa pada pukul 20.30 wita saksi menuju rumah Sdri Nita Oktavian Noor di Jl. Pengak lalu saksi meminjam motor Honda Supra Biru dan berangkat menuju ke rumah makan “Pop Stick” setelah sampai Sdri Nita Oktavian Noor menceritakan bahwa saat Sdri Nita Oktavian Noor sedang makan dengan Terdakwa kunci sepeda motor Yamaha Vixion merah KT 4714 YD yang ditaruh di meja makan telah diambil Terdakwa. 4. Bahwa setelah mendengar cerita Sdri Nita Oktavian Noor tersebut saksi lalu menghubungi Terdakwa melalui HP dan mengatakan “mas motor dimana” dijawab Terdakwa “kunci tidak ada sama saya”, saksi lalu bertanya “posisi dimana mas” dijawab Terdakwa “ada di bandara sekarang”. 5. Bahwa kemudian saksi dan Sdri Nita Oktavian Noor menuju bandara menemui Terdakwa, selanjutnya setelah dibandara saksi menghubungi Terdakwa menanyakan “ada dimana mas” lalu dijawab Terdakwa “ada dipintu masuk keberangkatan” selanjutnya saksi dan Sdri Nita Oktavian Noor menuju tempat keberangkatan. 6. Bahwa sesampai ditempat keberangkatan Terdakwa menghampiri saksi lalu saksi bertanya kepada Terdakwa “kunci motor saya dimana mas” dijawab Terdakwa “tidak tahu” lalu ditanya lagi oleh saksi “kunci motor saya dimana mas” sebanyak 3 kali dan sebelum Terdakwa menjawab lalu datang 2 orang teman Terdakwa karena situasi tidak nyaman lalu Sdri Nita Oktavian Noor menarik tangan saksi dan mengajak meninggalkan pintu keberangkatan.
7 7. Bahwa selanjutnya Terdakwa bertanya kepada saksi “kenapa pulang mas”, dijawab saksi “ saya cuma menanyakan kunci motor saja”, Terdakwa jawab “ tidak tahu” lalu datang lagi 2 orang teman Terdakwa dan saksi merasa takut lalu saksi menuju parkir. 8. Bahwa sesampai dipojok jalan Fly Over saksi melihat Terdakwa sedang mengejar dan setelah bertemu lalu Terdakwa menendang dengan kaki kanan mengenai siku tangan kiri, sedang teman Terdakwa memukui dari belakang mengenai kepala belakang leher dan pinggang saksi. 9. Bahwa setelah Terdakwa melakukan pemukulan lalu saksi menuju parkir dan tepat dijalan keberangkatan saksi mengejar Sdri Nita Oktavian Noor menuju parkir sepeda motor, selanjutnya meninggalkan bandara mengantar Sdri Nita Oktavian Noor pulang kerumah. 10. Bahwa Terdakwa menendang saksi dengan kaki 1 kali dan mengenai siku tangan kiri dan teman-teman Terdakwa memukul dengan tangan kosong mengenai kepala bagian belakang, pinggang, leher, berkali-kali. Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya.
Saksi - 2
:
Nama lengkap Pekerjaan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
tersebut
di
atas,
Terdakwa
Nita Oktavian Noor Swasta Bank BRI Kcp. Balikpapan Baru Balikpapan, 23 Oktober 1991 Perempuan Indonesia Islam Jl. Penegak No.17 Rt. 032 Kel. Damai Kec. Balikpapan selatan Kota Madya Bpp
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan Desember 2010 tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada tanggal 10 September 2014 pukul 18.45 wita saksi akan menjemput Bharada Sigit Kuncoro Jati pacar saksi di Uniba, lalu saksi mampir dirumah dinas Asops Kodam VI/Mlw untuk menemui Terdakwa untuk minta bantuan memperbaiki helm yang longgar bautnya. 3. Bahwa pada sekira pukul 18.45 wita saksi mengajak Terdakwa makan malam di Pop Stick lalu pergi dengan motor Vixion KT 4714 YD warna merah milik Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) yang saksi pinjam. 4. Bahwa setelah makan, saksi pamitan kepada Terdakwa untuk menjemput Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) di Uniba, lalu saksi tanyakan kunci sepeda motor Yamaha Vixion KT 4714 YD dan Terdakwa mengatakan bahwa “ kuncinya telah dimasukkan kedalam tas saksi” namun setelah saksi periksa tasnya, kuncinya tidak ada.
8 5. Bahwa saat saksi akan menanyakan kembali kepada Terdakwa, Terdakwa sudah pergi meninggalkan saksi di rumah makan Pop Stick, kemudian saksi SMS Terdakwa namun tidak dibalas, sehingga saksi menelepon Terdakwa namun HPnya tidak aktif. 6. Bahwa kemudian saksi menuju rumah Dinas Aspol Kodam VI/Mlw Jl Tanjungpura I No. 4 E untuk menanyakan lagi kunci motor Yamaha Vixion KT 4714 YD setelah dirumah dinas ketemu Terdakwa dan menanyakan kunci motor tersebut, namun Terdakwa mengaku kuncinya sudah dimasukkan kedalam tas Saksi, namun kunci tersebut tidak ada lalu saksi dan Terdakwa kembali ke rumah makan Pop Stick mencari kunci tersebut. 7. Bahwa setelah dirumah makan tersebut saksi dan Terdakwa mencari kunci tersebut, dan saksi menanyakan Terdakwa “Lah terus kuncinya dimana?” Terdakwa jawab “saya juga nggak tahu”. Selanjutnya Terdakwa menawarkan kepada saksi menggunakan motor Terdakwa dan motor saksi akan dibawa Terdakwa untuk membuat kunci duplikat dan saksi menolak lalu Terdakwa pulang kerumah Asops Kodam VI/Mlw. 8. Bahwa kemudian saksi tetap dirumah makan Pop Stick selanjutnya SMS kepada Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) “saya tidak bisa jemput karena kunci motornya hilang dan saya di Pop Stick”. 9. Bahwa sekira 30 menit kemudian Terdakwa datang lagi kerumah makan Pop Stick untuk mengantar saksi pulang sekalian Terdakwa akan menjemput Ibu Asops namun saksi menolaknya. Selanjutnya Terdakwa ke Bandara menjemput Ibu Asops. 10. Bahwa saksi kemudian SMS Terdakwa menanyakan kunci motor “dimana kuncinya” jawab Terdakwa “ Tidak tahu”. Selanjutnya sekira pukul 20.30 wita Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) menghubungi saksi dan menanyakan “kamu dimana” dijawab saksi di “Pop Stick” selanjutnya Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) menjawab “ kamu tunggu disana “ 11. Bahwa sekira pukul 20.45 wita Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) datang kerumah makan Pop Stick selanjutnya saksi menjelaskan kalu kuncinya terakhir ada di Terdakwa, namun Terdakwa mengatakan tidak ada pada Terdakwa. 12. Bahwa kemudian Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) mengambil HP saksi langsung menghubungi Terdakwa menanyakan kunci motor tersebut dan dengan emosi Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) mengatakan “kunci saya dimana”, “kamu dimana”, ya saya kesana” selanjutnya saksi bersanma Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) menuju bandara dan diperjalanan saksi mengingatkan untuk tidak memperpanjang masalah karena mungkin kuncinya tidak ada di Terdakwa. 13. Bahwa setelah Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) bertemu dengan Terdakwa lalu menanyakan kembali kepada Terdakwa “mas kunci saya dimana” jawab Terdakwa “nggak ada sama yang saya” lalu saksi jawab” kan saya sudah bilang nggak ada sama dia kan, kita pulang aja”.
9 14. Bahwa ketika mau pulang saksi melihat ada 2 orang mendekati memakai kemeja ungu gelap celana jeans rambut cepak,dan yang satunya berbaju kemeja merah celana jeans rambut cepak, kemudian yang berbaju ungu mengatakan “kamu mengancam teman saya kesini”,namun belum dijawab Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) kemudian berbaju merah memukul Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) dibagian dada dengan siku tangan kanan. 15. Bahwa karena takut dikeroyok Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) lari dan saat saksi bertemu dengan Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) diujung jalan layang dan melihat muka Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) memar bagian kiri, lalu robek bibir bawah pakaiannya kotor. 16. Bahwa pada saat pulang Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) menghubungi seseorang mengatakan “ aku sudah kena pukul” lalu saksi dan Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) menuju rumah saksi. 17. Bahwa saksi melihat orang yang berbaju merah melakukan pemukulan dengan siku tangan kanan 1 kali mengenai dada Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) dan melihat Terdakwa ikut menginjak Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) namun tidak mengetahui apa ikut memukul pengeroyokan atau tidak karena jaraknya jauh kira-kira r 50 meter. 18. Bahwa akibat pemukulan tersebut yang dilakukan orang berbaju merah Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) mengalami luka memar pada wajah sebelah kiri, luka pada bibir bagian bawah. Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya. . Saksi - 3
: Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
tersebut
di
atas,
Terdakwa
Eko Hadi Santoso Pratu / 31080164801187 Tabakpan 1 Ru-1 Ton II Kipan A Yonif 613/Rja Bp Asintel Lumajang, 19 Nopember 1987 Laki-laki Indonesia Islam Kediaman Asintel Kasdam VI/Mlw Jl. Tanjungpura No. F 22 Balikpapan
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2012 saat bertugas sebagai Tamudi Asintel Kodam VI/Mlw, tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 10 September 2014 sekira pukul 2015 wita saksi melihat perempuan yang mengendarai motor metic hitam datang ke kediaman Asops Kasdam VI/Mlw dan adalah pacar Terdakwa, bahwa perempuan tersebut mengatakan pacar mau mengambil kunci motor yang dibawa Terdakwa.
10 3. Bahwa saksi kemudian menghubungi Terdakwa saat sedang menuju bandara lalu saksi sampaikan dicari mantan pacar di kediaman Asops Kasdam VI/Mlw mencari kunci motor dijawab Terdakwa “saya tidak bawa kuncinya bang” lalu saksi jawab “ ini kasian dia menangis disini” jawab Terdakwa “ biar aja bang yang penting saya tidak ngapa-ngapain dia saya tidak hamili dia bang” kemudian mantan pacar Terdakwa menghubunginya dan menanykan kunci motor dijawab Terdakwa “saya tidak membawa kunci kontak sepeda motor”, lalu perempuan tersebut pergi. 4. Bahwa sekira pukul 20.30 wita saksi ke bandara sepinggan dengan Toyota vios Noreg 4357 VI warna hijau untuk menjemput Ibu Asintel dari Jakarta setelah di Bandara saksi melihat mantan pacar Terdakwa datang bersama seorang laki-laki mendekati Terdakwa dan melihat Terdakwa sedang ribut dengan laki-laki tersebut lalu mantan pacarnya tersebut menarik tangan laki-laki tersebut agar tidak berkelahi. 5. Bahwa kemudian saksi melihat dan mendengarkan apa yang dibicarakan oleh Terdakwa dan laki-laki tersebut saksi dengar Terdakwa mengatakan “kamu tidak terima”, dijawab laki-laki tersebut “ya saya tidak terima” kemudian saksi mendekat untuk melerai agar tidak terjadi keributan kemudian saksi menanyakan kepada Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) “maksud kamu apa tadi nelpon dan nantang-nantang adik lehting saya” dijawab Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) sambil mundur “ tidak bang……. Tidak ……..bang sehingga tidak sengaja menyenggol pengemudi Kasdam VI/Mlw Pratu Rachman. 6. Bahwa kemudian Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) lari ke Timur lalu secara spontan Prada Ariansyah (Pengemudi Ibu Danrem 091/Asn), Pratu Rachman (Pengemudi Ibu Kasdam VI/Mlw) langsung Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I). 7. Bahwa kemudian saksi takut terjadi sesuatu lalu saksi ikut mengejar Terdakwa, Prada Araiansyah, Pratu Rachman sesampai di Jl Flay Over menuju pintu keberangkatan bandara saksi melihat Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) sudah tersungkur sambil tangannya menghalangi kepala setelah dipukul dan ditendang Terdakwa secara membabi buta lalu saksi meleri menarik tangan Terdakwa dan berkata “sudah puas kamu dek” kemudian saksi memerintahkan Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) untuk meninggalkan bandara dan saksi serta yang lain kembali ke posisi mobil masing-masing. 8. Bahwa Terdakwa melakukan pemukulan kepada Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) dengan tangan kosong kemuka, lalu menendang ke pinggang dan dinggul berkali-kali dengan kaki kiri dan kanan bergantian yang saat itu sudah berjarak 2 meter dari Terdakwa. 9. Bahwa Terdakwa melakukan pemukulan kepada Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) karena terjadi kesalah pahaman antara Terdakwa dengan mantan pacar dan Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) dimana mantan pacar Terdakwa menuduh Terdakwa memnyembunyikan kunci motor Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I). Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.
11 Menimbang
:
Bahwa Saksi-4, Saksi-5 telah dipanggil secara sah sesuai ketentuan Hukum yang berlaku, tidak dapat hadir di persidangan karena tidak diketahui keberadaannya / tempat tinggalnya jauh, namun keterangan Saksi tersebut kepada Penyidik Polisi Militer telah diberikan di atas sumpah, menurut Pasal 155 Undang-undang Nomor 31 tahun 1997 keterangan tersebut dibenarkan untuk dibacakan dalam sidang, yaitu :
Saksi - 4
: Nama lengkap Pekerjaan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Anggir Riyanto Securiti Angkasapura I Sepinggan Bpp Sleman, 11 Oktober 1982 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Prona I Rt 26 Kel Sepinggan Kec. Balikpapan selatan Kota Balikpapan
Keterangan Saksi tersebut dibacakan oleh Oditur Militer, yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada tanggal 10 Septmber 2014 pukul 19.00 wita saat sedang tugas bersama Sdr. Masnawi di Bandara Sepinggan saksi melihat orang yang sedang dikejar dari pintu 11 keberangkatan menuju Timur flay Over oleh 4 orang yang saksi tidak kenal. Setelah saksi mengikuti pengejar tersebut saksi diperintahkan salah satu orang yang mengejar mengatakan “stop kamu disitu aja” dan melihat salah satu yang mengejar melakukan penganiayaan orang yang dikejar tersebut. 3. Bahwa saksi melihat Terdakwa melakukan penganiayaan dengan cara memukul dan menendang ke badan tangan Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) kemudian selesai Terdakwa dan temantemannya melakukan penganiayaan lalu Terdakwa memerintahkan kepada Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) untuk pulang meninggalkan bandara. 4. Bahwa saksi menanyakan kepada Terdakwa dan temannya “ijin bang ada masalah apa“ dijawab Terdakwa dan temannya “Biasa orang dari Polda resek” setelah itu saksi kembali bertugas dan Terdakwa dan temannya ke mobilnya. 5. Bahwa sekira pukul 22.00 wita datang 1 unit mobil Phanter inas Brimob dan 5 lima unit sepeda motor bersama anggota Brimob pakaian preman dan salah satu mengatakan “mana yang memukuli teman saya tadi” saksi jawab “saya tidak tahu” selanjutnya datang protocol Polda dan memerintahkan anggota Brimob meninggalkan tempat. 6. Bahwa saksi mengetahui Terdakwa dan teman-temanya melakukan penganiayaan terhadap Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) dan menggunakan tangan kosong mengepal ke kepala Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) berulang-ulang.
12 7. Bahwa saksi melihat Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) dengan cara memukul dan menendang mengenai punggung dan pundak. 8. Bahwa saksi melihat jelas karena jarak Terdakwa dan temantemannya dengan saksi hanya 4-5 meter. 9. Bahwa saksi tidak mengetahui akibat pemukulan tersebut dan setelah penganiayaan Terdakwa memerintahkan Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) untuk pulang meninggalkan Bandara. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi - 5
: Nama lengkap Pekerjaan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Kamilludin Securiti Bandara Sepinggan Balikpapan Grobongan, 14 Juni 1994 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Mulawarman Gg Masjid Al Mutaqim RT.11 No.63 Sepinggan Raya Balikpapan Selatan
Keterangan Saksi tersebut dibacakan oleh Oditur Militer, yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada tanggal 10 Septmber 2014 pukul 19.00 wita saat istirahat di areal Smoking bersama Sdr. Anggir Riyanto (saksi 4) saksi melihat 2 orang yang satu laki dan yang satu perempuan keluar dari escalator menuju terminal keberangkatan Internasional. 3. Bahwa sekitar 20 menit kemudian, saksi melihat 3 orang sedang mengejar seseorang, dan saksi sebagai Securiti menuju arah dimana 3 orang tersebut berlari sesampai diujung terminal keberangkatan melihat 3 orang yang mengejar tersebut melakukan penganiayaan terhadap seseorang yang saksi tidak kenal. 4. Bahwa setelah ke 3 orang Tersebut melakukan penganiayaan lalu pergi meninggalkan orang tersebut yang saksi dengar adalah anggota Brimob, kemudian orang yang melakukan penganiayaan tersebut menuju parkir mobil dinas rombongan yang menjemput anggota TNI. 5. Bahwa saksi menanyakan kepada salah seorang yang melakukan penganiayaan “ada opo” dijawab “bukan urusanmu”,lalu saksi menuju terminal keberangkatan, selanjutnya 1 jam kemudian patrol Brimob datang bersama 4 orang berpakaian lengkap bersenjata laras panjang serta datang 4 unit sepeda motor dikendarai anggota Brimob bersenjata lengkap dan tidak lama kemudian anggota tersebut meninggalkan Bandara. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.
13
Menimbang
:
Bahwa dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 2008 melalui pendidikan Secata PK Gel II di Ajendam VI/Mlw dan mengikuti Diktuk di Secata A Gunung Kupang Kab. Banjarbaru (Kalsel) setelah selesai dengan pangkat Prada di tempatkan di Yonif 600/Raider dan pada tahun 2012 di mutasikan ke Ajudan Rumah Asop Kasdam VI/Mlw sampai dengan terjadinya perkara ini dengan pangkat Pratu NRP 31090203170387. 2. Bahwa pada tanggal 10 September 2014 sekira pukul 18.00 wita Terdakwa sedang dirumah Asops Kasdam VI/Mlw lalu ditelepon Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) menyampaikan “bisa keluar kedepan rumah saya didepan sekalian bawakan sendok” 3. Bahwa tak lama kemudian Terdakwa keluar rumah sambil membawa sendok yang diminta Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) setelah bertemu dengan Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) Terdakwa memberikan sendok yang diminta untuk memperbaiki helm yang longgar. 4. Bahwa kemudian Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) mengajak Terdakwa untuk makan di kafe Pop Stick di Jl. Pierre Tendean Gn Pasir Balikpapan. Selanjutnya Terdakwa pergi menggunakan sepeda motor berboncengan dengan Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) dan sesampai di kafe tersebut Terdakwa memarkir sepeda motor dan kunci sepeda motor Terdakwa masukkan kedalam tas coklat milik Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) kemudian Terdakwa dan Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) memesan makanan. 5. Bahwa selesai makan Terdakwa pulang dengan angkot Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) masih di kafe dan ketika Terdakwa di dalam angkot Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) menguhubungi Terdakwa dan menanyakan kunci sepeda motor Yamaha Vixion, lalu Terdakwa jawab “tidak ada” lalu sekira pukul 19.30 wita Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) datang keumah Asops Kasdam VI/Mlw lalu menanyakan kunci sepeda motor tersebut, dan Terdakwa jawab “tidak ad di saya” selanjutnya Terdakwa dan Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) kembali lagi ke Kafe Pop Stick mencari kunci tersebut. 6. Bahwa setelah di Kafe Terdakwa dan Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) mencari kunci tersebut namun tidak ditemukan, kemudian Terdakwa menawarkan kepada Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) untuk menggunakan motor Terdakwa namun ditolak dan mengatakan “ga usah nanti mas saya kesini”, selanjutnya Terdakwa meninggalkan Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) menuju rumah Asops Kasdam VI/Mlw untuk menjemput Ibu Asops 7. Bahwa Terdakwa menuju Bandara menjemput Ibu Asops dan sebelum ke Bandara Terdakwa mampir ke Kafe Pop Stick menemui Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) untuk diantar pulang karena Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) menolak lalu Terdakwa menuju Bandara Sepinggan.
14 8. Bahwa saat berada di Bandara, sekira pukul 20.45 wita Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) menghubungi Terdakwa dan yang berbicara Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) mengatakan “mana kunci saya” dan di jawab “ nggak ada sama saya” lalu Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) mengatakan “kamu jangan macam-macam sama saya” jawab Terdakwa”Loh saya gak macem-macem, tapi saya bisa macemmacam kalau kamu macam-macam dijawab Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) “ kamu dimana: jawab Terdakwa “di Bandara”. 9. Bahwa setelah sekira 20 menit Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) menghubungi Terdakwa menggunakan HP Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) mengatakan “kamu dimana” jawab Terdakwa “ saya di atas, diterminal keberangkatan” 5 menit kemudian Terdakwa melihat Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) dan Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) datang dari Ujung Flay Over Terminal keberangkatan, lalu Terdakwa menghampiri. 10. Bahwa setelah berhadapan lalu Terdakwa menanyakan kepada Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) “ada apa “ jawab Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) “kunci saya mana” jawab Terdakwa “saya nggak tahu” dijawab Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) “terus dimana kuncinya” Terdakwa jawab “ ada ditas Nita” selanjutnya Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) menatap Terdakwa dengan mata melotot akan memukul Terdakwa namun tangan Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) dipegang Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2) sehingga tidak jadi memukul. 11. Bahwa kemudian Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) lari kearah ujung fly over disebelah Utara Terminal keberangkatan Internasional. Kemudian Terdakwa mengejar dan saat menuruni Fly Over Terdakwa langsung memukul rahang kanan Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) dengan menggunakan tangan kosong, lalu Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) terduduk disebelah kiri Jl Fly Over dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya kemudian Terdakwa menginjak paha Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) dengan kaki kanan, lalu menendang ke wajah 3 kali, karena wajah ditutupi tangan, lalu Terdakwa menendang bagian pinggang berkali-kali dengan dengan kaki kanan, menginjak dipinggang satu kali. 12. Bahwa kemudian Terdakwa melihat Securiti Bandara datang lalu Terdakwa mengatakan kepada Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) “kalau kamu ngga mau mati, kamu lari sekarang” selanjutnya Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) lari keatas terminal keberangkatan. Kemudian petugas Bandara bertanya kepada Terdakwa : “ada apa Pak" jawab Terdakwa : “ngga ada apa-apa kembali aja” lalu Terdakwa kembali bergabung dengan anggota Remaja Kodam VI/Mlw. 13. Bahwa Terdakwa melakukan pemukulan kepada Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) dengan tangan mengepal ke rahang kanan, menginjak paha Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) dengan kaki kanan, menendang wajah sebanyak 3 kali menendang bagian pinggang berkali-kali, menginjak punggung 1 kali dengan kaki kanan. 14. Bahwa Terdakwa melakukan penganiayaan kepada Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) karena merasa kesal dan emosi dituduh menyembunyikan kunci motor Yamaha Vixion Bharada Sigit Kuncoro Jati (saksi I) yang dibawa Sdri Nita Oktavian Noor (saksi-2).
15 Menimbang
:
Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim berupa : Surat-surat : 2 (dua) lembar Visum Et Revertum Nomor : Res.1.6/100/IX/2014/Rumkit tanggal 10 September 2014an. Bharada Sigit Kuncoro Jati yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan. Masing-masing telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi, serta telah diterangkan sebagai alat bukti yang terkait dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lainnya, sehingga dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dan Terdakwa serta alat bukti lain dan setelah dihubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 2008 melalui pendidikan Secata PK Gel II di Ajendam VI/Mlw dan mengikuti Diktuk di Secata A Gunung Kupang Kab. Banjarbaru (Kalsel) setelah selesai dengan pangkat Prada di tempatkan di Yonif 600/Raider dan pada tahun 2012 di mutasikan ke Ajudan Rumah Asop Kasdam VI/Mlw sampai dengan terjadinya perkara ini dengan pangkat Pratu NRP 31090203170387. 2. Bahwa benar Terdakwa dalam perkara ini adalah Prajurit Satu Ahmadi yang berdinas di Denmadam VI/Mlw hingga sekarang masih berdinas aktif sesuai Skeppera No. Kep/12/I/2015 tanggal 16 Januari 2015. 3. Bahwa benar pada tanggal 10 September 2014 sekira pukul 18.45 wita Saksi-2 (Nita Oktavian Noor) mendatangi rumah Asops Kodam VI/Mlw untuk minta bantuan perbaikan helm dan setelah memperbaiki helm lalu saksi-2 mengajak Terdakwa makan malam dirumah makan Pop Stick Jl. Pierre Tendean Balikpapan. 4. Bahwa benar Terdakwa dan saksi-2 pergi kerumah makan Pop Stick dengan sepeda motor Yamaha Vixion KT 4714 YD warna merah dan sesampai dirumah makan Pop Stick Terdakwa memarkir motor, lalu kunci sepeda motor Yamaha Vixion tersebut Terdakwa masukkan kedalam tas milik saksi-2. 5. Bahwa benar setelah makan, ketika saksi hendak menjemput saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) kemudian menanyakan kunci motor Yamaha Vixion KT 4714 YD kepada Terdakwa namun Terdakwa mengatakan telah dimasukkan dalam tas. 6. Bahwa benar kemudian Terdakwa pulang dengan angkot ke rumah dinas Asops Kasdam VI/Mlw lalu saksi-2 menghubungi karena tidak dijawab, maka saksi-2 menuju rumah dinas Asops Jl. Tanjungpura I No 4E untuk menanykan kembali kunci motor tersebut, namun saat ditanya Terdakwa menjawab “kuncinya sudah dimasukkan kedalam tas saksi-2.
16 7. Bahwa benar Terdakwa dan saksi-2 kemudian kembali ke rumah makan Pop Stick mencari kunci motor tersebut namun tidak iketemukan, selanjutnya Terdakwa menawarkan kepada saksi-2 agar menggunakan sepeda motor Terdakwa, dan motor Yamaha Vixion KT 4714 E Terdakwa bawa untuk membuatkan kunci duplikat, namun saksi-2 menolak selanjutnya Terdakwa pulang dan saksi-2 tetap berada di rumah makan Pop Stick. 8. Bahwa benar saksi-2 kemudian SMS kepada saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) yang isinya : “saya tidak bisa jemput karena kunci hilang dan saya berada di Pop Stick” dan tidak lama datang lagi Terdakwa hendak menjemput saksi-2 untuk mengantar pulang namun ditolak saksi-2, selanjutnya Terdakwa menuju Bandara. 9. Bahwa benar pada pukul 20.30 wita saksi-2 dihubungi saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) menanyakan “kamu dimana” jawab saksi2 “di Pop Stick” lalu saksi disuruh menunggu “kamu tunggu disana, jangan kemana-mana” 5 menit saya nyampe disana” 10. Bahwa benar pada pukul 20.45 wita saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) datang kerumah makan Pop Stick lalu menanyakan kunci sepeda motornya dan saksi-2 menjelaskan kalau terakhir kunci itu ada pada Terdakwa namun saat ditanya Terdakwa mengatakan tidak ada. 11. Bahwa benar kemudian saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) menghubungi Terdakwa menanyakan “mana kunci saya” lalu Terdakwa jawab “ngga ada sama saya”, kemudian saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) mengatakan kepada Terdakwa “kamu jangan macam-macam sama saya” dijawab Terdakwa “Loh saya ngga macam-macam, tapi saya bisa macam-macam kalau kamu macammacam”. 12. Bahwa benar selanjutnya saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) bertanya kepada Terdakwa “kamu dimana”, dijawab Terdakwa “di Bandara” setelah saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) berada di Bandara lalu saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) menanyakan Terdakwa kamu dimana jawab Terdakwa “saya diatas” selanjutnya setelah saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) berhadapan dengan Terdakwa, lalu Terdakwa Tanya “Ada apa” kemudian saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) bertanya “Kunci saya mana” Jawab Terdakwa “nggak tahu” karena terus ditanya saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) “terus dimana kuncinya” jawab Terdakwa “di tas Nita”. 13. Bahwa benar kemudian saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) menatap wajah Terdakwa dengan melotot dan akan memukul Terdakwa namun tangannya dipegang Saksi-2 (Nita Oktavian Noor) sehingga tidak jadi memukul, kemudian saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) lari kearah ujung Fly Over, lalu Terdakwa mengejar. 14. Bahwa benar saat menuruni jalan fly over Terdakwa langsung memukul rahang sebelah kanan saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) dengan tangan kanan dan saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) terduduk sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, selanjutnya Terdakwa menginjak paha saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) dengan kaki kanan 1 kali,
17 dan menendang ke wajah sebanyak 3 kali karena wajahnya ditutupi dengan tangan, kemudian Terdakwa menendang ke pinggang berkalikali dengan kaki kanan kemudian menginjak pinggang saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) 1 kali. 15. Bahwa benar Bharada Sigit Kuncoro Jati merasa sakit atas perbuatan yang dilakukan Terdakwa berdasarkan Visum Et Revertum Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan Nomor : Res.1.6/100/IX/2014/Rumkit tanggal 10 September 2014 an. Bharada Sigit Kuncoro Jati meneyebutkan tidak didapatkan tanda-tanda perlukaan terhadap diri saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati). 16. Bahwa benar Terdakwa melakukan pemukulan kepada saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) karena merasa kesal dan emosi karena dituduh menyembunyikan kunci motor Yamaha Vixion milik saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati). Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa pada pokoknya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya tindak pidana yang telah dilakukan oleh Terdakwa sebagaimana telah diuraikan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya, namun demikian mengenai pidananya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri dalam Putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa Tindak Pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer disusun secara tunggal yaitu : “Penganiayaan”
Menimbang
Menimbang
:
:
Bahwa menurut Doktrin atau Ilmu Hukum Pidana bahwa penganiayaan adalah “menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain”. Dengan demikian maka unsur-unsur dari dakwaan Oditur Militer adalah sebagai berikut : 1.
Unsur kesatu
: “Barang siapa”
2.
Unsur kedua
: “Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain”
Bahwa mengenai unsur-unsur tersebut mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1. Unsur Kesatu
Majelis
Hakim
: “Barang siapa”
Bahwa yang dimaksud dengan Barangsiapa menurut UndangUndang adalah setiap orang atau siapa saja yang mampu bertanggung jawab yang tunduk kepada Hukum pidana Indonesia dan setiap orang yang tunduk pada kekuasaan Badan Peradilan Militer serta diajukan ke persidangan karena adanya dakwaan dari Penuntut Umum. Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti yang diajukan dipersidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut :
18 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 2008 melalui pendidikan Secata PK Gel II di Ajendam VI/Mlw dan mengikuti Diktuk di Secata A Gunung Kupang Kab. Banjarbaru (Kalsel) setelah selesai dengan pangkat Prada di tempatkan di Yonif 600/Raider dan pada tahun 2012 di mutasikan ke Ajudan Rumah Asop Kasdam VI/Mlw sampai dengan terjadinya perkara ini dengan pangkat Pratu NRP 31090203170387. 2. Bahwa benar Terdakwa dalam perkara ini adalah Prajurit Satu Ahmadi yang berdinas di Denmadam VI/Mlw hingga sekarang masih berdinas aktif sesuai Skeppera No. Kep/12/I/2015 tanggal 16 Januari 2015. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur Kesatu “Barang siapa” telah terpenuhi.
2.
Unsur Kedua
: “Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain”
Bahwa yang dimaksud dengan sengaja menurut Memory Van Toelichting (MvT) adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Bahwa yang dimaksud dengan menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain adalah segala perbuatan yang dapat menimbulkan rasa sakit seperti memukul, menendang, melempar, mencekik dan lain sebagainya. Menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain tersebut itu merupakan tujuan atau kehendak si pelaku (Terdakwa), kehendak atau tujuan ini harus disimpulkan dari sifat perbuatannya yang dapat menimbulkan rasa sakit atau perasaan tidak enak kepada orang lain, sedangkan pengertian orang lain tersebut adalah korban dari perbuatan Terdakwa tersebut. Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada tanggal 10 September 2014 sekira pukul 18.45 wita Saksi-2 (Nita Oktavian Noor) mendatangi rumah Asops Kodam VI/Mlw untuk minta bantuan perbaikan helm dan setelah memperbaiki helm lalu saksi-2 mengajak Terdakwa makan malam dirumah makan Pop Stick Jl. Pierre Tendean Balikpapan. 2. Bahwa benar Terdakwa dan saksi-2 pergi kerumah makan Pop Stick dengan sepeda motor Yamaha Vixion KT 4714 YD warna merah dan sesampai dirumah makan Pop Stick Terdakwa memarkir motor, lalu kunci sepeda motor Yamaha Vixion tersebut Terdakwa masukkan kedalam tas milik saksi-2. 3. Bahwa benar setelah makan, ketika saksi hendak menjemput saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) kemudian menanyakan kunci motor Yamaha Vixion KT 4714 YD kepada Terdakwa namun Terdakwa mengatakan telah dimasukkan dalam tas.
19 4. Bahwa benar kemudian Terdakwa pulang dengan angkot ke rumah dinas Asops Kasdam VI/Mlw lalu saksi-2 menghubungi karena tidak dijawab, maka saksi-2 menuju rumah dinas Asops Jl. Tanjungpura I No 4E untuk menanykan kembali kunci motor tersebut, namun saat ditanya Terdakwa menjawab “kuncinya sudah dimasukkan kedalam tas saksi-2. 5. Bahwa benar Terdakwa dan saksi-2 kemudian kembali ke rumah makan Pop Stick mencari kunci motor tersebut namun tidak iketemukan, selanjutnya Terdakwa menawarkan kepada saksi-2 agar menggunakan sepeda motor Terdakwa, dan motor Yamaha Vixion KT 4714 E Terdakwa bawa untuk membuatkan kunci duplikat, namun saksi-2 menolak selanjutnya Terdakwa pulang dan saksi-2 tetap berada di rumah makan Pop Stick. 6. Bahwa benar saksi-2 kemudian SMS kepada saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) yang isinya : “saya tidak bisa jemput karena kunci hilang dan saya berada di Pop Stick” dan tidak lama datang lagi Terdakwa hendak menjemput saksi-2 untuk mengantar pulang namun ditolak saksi-2, selanjutnya Terdakwa menuju Bandara. 7. Bahwa benar pada pukul 20.30 wita saksi-2 dihubungi saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) menanyakan “kamu dimana” jawab saksi2 “di Pop Stick” lalu saksi disuruh menunggu “kamu tunggu disana, jangan kemana-mana” 5 menit saya nyampe disana” 8. Bahwa benar pada pukul 20.45 wita saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) datang kerumah makan Pop Stick lalu menanyakan kunci sepeda motornya dan saksi-2 menjelaskan kalau terakhir kunci itu ada pada Terdakwa namun saat ditanya Terdakwa mengatakan tidak ada. 9. Bahwa benar kemudian saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) menghubungi Terdakwa menanyakan “mana kunci saya” lalu Terdakwa jawab “ngga ada sama saya”, kemudian saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) mengatakan kepada Terdakwa “kamu jangan macam-macam sama saya” dijawab Terdakwa “Loh saya ngga macam-macam, tapi saya bisa macam-macam kalau kamu macammacam”. 10. Bahwa benar selanjutnya saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) bertanya kepada Terdakwa “kamu dimana”, dijawab Terdakwa “di Bandara” setelah saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) berada di Bandara lalu saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) menanyakan Terdakwa kamu dimana jawab Terdakwa “saya diatas” selanjutnya setelah saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) berhadapan dengan Terdakwa, lalu Terdakwa Tanya “Ada apa” kemudian saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) bertanya “Kunci saya mana” Jawab Terdakwa “nggak tahu” karena terus ditanya saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) “terus dimana kuncinya” jawab Terdakwa “di tas Nita”. 11. Bahwa benar kemudian saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) menatap wajah Terdakwa dengan melotot dan akan memukul Terdakwa namun tangannya dipegang Saksi-2 (Nita Oktavian Noor) sehingga tidak jadi memukul, kemudian saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) lari kearah ujung Fly Over, lalu Terdakwa mengejar.
20 12. Bahwa benar saat menuruni jalan fly over Terdakwa langsung memukul rahang sebelah kanan saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) dengan tangan kanan dan saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) terduduk sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, selanjutnya Terdakwa menginjak paha saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) dengan kaki kanan 1 kali dan menendang ke wajah sebanyak 3 kali karena wajahnya ditutupi dengan tangan, kemudian Terdakwa menendang ke pinggang berkali-kali dengan kaki kanan kemudian menginjak pinggang saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) 1 kali. 15. Bahwa benar Bharada Sigit Kuncoro Jati merasa sakit atas perbuatan yang dilakukan Terdakwa berdasarkan Visum Et Revertum Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan Nomor : Res.1.6/100/IX/2014/Rumkit tanggal 10 September 2014 an. Bharada Sigit Kuncoro Jati meneyebutkan tidak didapatkan tanda-tanda perlukaan terhadap diri saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati). 14. Bahwa benar Terdakwa melakukan pemukulan kepada saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) karena merasa kesal dan emosi karena dituduh menyembunyikan kunci motor Yamaha Vixion milik saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati). Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit pada orang lain” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta yang terungkap dipersidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “ Dengan sengaja dan tanpa hak menimbulkan rasa sakit pada orang lain ” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 351 ayat (1) KUHP
Menimbang
:
Bahwa didalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan Hukum, kepentingan Umum dan kepentingan Militer.
Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan-alasan pemaaf atau pembenar pada diri Terdakwa, sehingga oleh karenanya Terdakwa adalah orang yang mampu bertanggung jawab dan harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut tidak perlu terjadi karena permasalahan Terdakwa dan saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) seharusnya dapat diselesaikan dengan musyawarah. 2. Bahwa hakekat dari perbuatan Terdakwa adalah untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara kekerasan yang melanggar hukum.
21
3. Hal yang mempengaruhi perbuatan karena Terdakwa karena kesal dan emosi dituduh menyembunyikan kunci motornya saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati), akibat perbuatan Terdakwa, saksi-1 (Bharada Sigit Kuncoro Jati) merasa disakiti. Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan Tindak Pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali kejalan yang benar menjadi warga Negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : a. Terdakwa berterus terang dan mengakui perbuatannya. b. Terdakwa telah minta maaf kepada saksi-1 dan saksi-1 telah memaafkan Terdakwa. Hal-hal yang memberatkan : a. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. b. Perbuatan Terdakwa dapat merusak citra TNI dimata masyarakat khususnya Kesatuan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat pidana sebagaimana tercantum pada diktum dibawah ini, adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara, dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus di bebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti dalam perkara ini yang berupa : Surat-surat : 2 (dua) lembar Visum Et Revertum Nomor : Res.1.6/100/IX/2014/Rumkit tanggal 10 September 2014 a.n. Bharada Sigit Kuncoro Jati yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan. Bahwa terhadap barang bukti tersebut di atas yang merupakan bukti yang terkait dengan perbuatan yang di dakwakan kepada Terdakwa, maka Majelis Hakim berpendapat perlu ditentukan statusnya.
Mengingat
:
1. Pasal 351 ayat (1) KUHP dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
22
M E N G A D I L I :
1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu Ahmadi Pratu NRP31090203170387, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Penganiayaan” 2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana : Penjara selama 3 (tiga) bulan dan 20 (dua puluh) hari. Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
3.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : 2 (dua) lembar Visum Et Revertum Nomor : Res.1.6/100/IX/2014/Rumkit tanggal 10 September 2014an. Bharada Sigit Kuncoro Jati yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam perkara ini sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).
23
Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 11 Februari 2015 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Ibnu Sudjihad, S.H Letnan Kolonel Chk NRP 573973 sebagai Hakim Ketua dan Nurdin Raham, S.H Mayor Chk NRP 522551 serta Rizki Gunturida, S.H Mayor Chk NRP 11000000640270 masing-masing sebagai Hakim Anggota-I dan sebagai Hakim Anggota-II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Gagan Hertawan, S.H Mayor Chk NRP 11010002381171, Panitera Andi Dala Uleng, S.H Kapten Sus NRP 535949, serta dihadapan Umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua Cap/Ttd Ibnu Sudjihad, S.H Letnan Kolonel Chk NRP 573973
Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
Ttd
Ttd
Nurdin Raham, S.H Mayor Chk NRP 522551
Rizki Gunturida, S.H Mayor Chk NRP 11000000640270
Panitera Ttd Andi Dala Uleng, S.H Kapten Sus NRP 535949
Salinan sesuai aslinya Panitera
Andi Dala Uleng, S.H Kapten Sus NRP 535949