PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN
P U T U S A N Nomor : 31-K/PM.I-07/AD/III/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang bersidang di Balikpapan dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan Putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal Lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Halim Umasugi Praka/31020800860682 Tayanrad Koramil 0912-02/Long Pahangai Kodim 0912/Kbr Kepulauan Sula, 28 Juni 1982 Laki-laki Indonesia Islam Kp. Giri Mukti Rt. 04 Ds. Giri Mukti Kec. Penajam Kab. Penajam Paser Utara.
Terdakwa ditahan oleh : 1. Dandim 0912/Kbr selaku Ankum selama 20 (dua puluh hari) sejak tanggal 24 November 2014 sampai dengan 13 Desember 2014 di ruang tahanan Kodim 0912/Kbr berdasarkan Surat Keputusan Nomor : Skep/05/XI/2014 tanggal 27 November 2014. 2.
Kemudian diperpanjang sesuai : a. Perpanjangan Penahanan ke-I dari Danrem 091/Asn selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 14 Desember 2014 sampai dengan tanggal 12 Januari 2015 berdasarkan Keputusan Nomor: Kep/67/XII/2014, tanggal 29 Desember 2014. b. Perpanjangan Penahanan ke-II dari Danrem 091/Asn selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 13 Januari 2015 sampai dengan tanggal 11 Februari 2015 berdasarkan Keputusan Nomor: Kep/06/I/2015 tanggal 9 Januari 2015.
3. Hakim Ketua pada Pengadilan Militer I-07 Balikpapan selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 20 Februari 2015 sampai dengan tanggal 21 Maret 2015, berdasarakan Penetapan Nomor : Tap/05/ PM.I-07/AD/II/2015 tanggal 20 Februari 2015. 4. Kepala Pengadilan Militer I-07 Balikpapan selama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal 22 Maret 2015 sampai dengan tanggal 20 Mei 2015 berdasarkan Penetapan Nomor : TAP/12/PM.I-07/AD/III/2015 tanggal 19 Maret 2015. PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN tersebut di atas : Membaca
:
Berita Acara Pemeriksaan Permulaan dari Denpom VI/1 Samarinda Nomor : BP-05/A.05/I/2015 bulan Januari 2015..
2 Memperhatikan
: 1. Surat Keputusan tentang Penyerahan Perkara dari Danrem 091/Asn selaku Papera Nomor : Kep/13/II/2015, tanggal 13 Februari 2015. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer I-07 Nomor : Sdak/2/K/AD/I-07/II/2015 tanggal 20 Februari 2015. 3. Penetapan Kadilmil I-07 Balikpapan Nomor : Tapkim/29/PM.I-07/AD/II/2015, tanggal 23 Februari 2015 tentang Penunjukan Hakim. 4. Penetapan Hakim Ketua Nomor : Tapsid/29/PM. I-07/AD/II/2015, tanggal 27 Februari 2015 tentang Hari Sidang. 5.
Mendengar
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/2/K/AD/I-07/II/2015 tanggal 20 Februari 2015, di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.
Memperhatikan
: 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim pada tanggal 26 Maret 2015 yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Setiap penyalah guna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI Nomor 35 tahun 2009. Selanjutnya kami mohon agar Terdakwa dijatuhi : Pidana Pokok
: Penjara selama 18 (delapan belas) bulan potong tahanan sementara.
Pidana Tambahan
: Dipecat dari dinas TNI Cq TNI AD
Menetapkan barang bukti : Surat-surat : -
1 (satu) lembar Hasil Pemeriksaan Laboratorium RSUD Harapan Insan Sendawar Instalasi L:aboratorium An. Terdakwa Praka Halim Umasugi bin Ali Umasugi tanggal 24 November 2014.
Tetap melekat dalam berkas perkara. Mohon agar Terdakwa ditahan dan dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah). 2. a. Pembelaan (pleidoi) yang diajukan oleh Terdakwa melalui Penasihat Hukumnya kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya sebagai berikut :
3 1. Bahwa Penasehat Hukum keberatan ternyata Terdakwa tidak terdapat bukti bukti yang sah dan meyakinkan untuk menyatakan unsur-unsur yang didakwakan Oditur bahwa Terdakwa telah melakukan tindak pidana, karena bukti yang dihadirkan Oditur hanya berupa Surat keterangan dari Labkes RSUD Harapan Insan Sendawar tanggal 24 November 2014. 2. Bahwa Penasehat Hukum keberatan karena keterangan para Saksi tidak ada satupun yang menyaksikan Terdakwa mengkonsumsi Narkotika. 3. Sejak awal Terdakwa tidak tahu apakah Dauble LL termasuk Narkotika atau bukan sehingga Penasehat Hukum keberatan. 4. Perlu ada keterangan ahli yang menyatakan bahwa obat Dauble LL itu termasuk Narkotika. 5. Penasehat Hukum keberatan karena Terdakwa tidak ikut pergi ke Rumah sakit sehingga tidak di tes urinenya. b. Permohonan Penasehat Hukum pada pokoknya sebagai berikut : 1. Pengadilan agar memutuskan menyatakan bahwa Terdakwa dalam Surat Dakwaan Oditur Militer No : Sdak/2/K/AD/I-07/II/2015 tanggal 20 Februari 2015 tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan Oditur Militer. 2. Membebaskan dakwaan.
Terdakwa
dari
segala
3. Membebankan Negara.
ongkos
perkara
kepada
c. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia sangat menyesal, mengaku bersalah dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya, oleh karena itu Terdakwa mohon kepada Majelis Hakim agar dijatuhi pidana yang seringan-ringannya. 3. Jawaban atas pembelaan (pledoi) Penasehat Hukum yang diajukan oleh oditur Militer yang pada pokoknya : 1. Bahwa oditur tidak sependapat dengan Penasehat Hukum dan menurut Oditur bahwa Terdakwa sudah sering menggunakan Double L, karena obat tersebut tidak dijual bebas dan harus ada resep dokter dalam penggunaannya dan Terdakwa menggunakan sejak September 2013 sampai November 2014. Bahwa sangkalan Penasehat Hukum bahwa Terdakwa tidak ada kesengajaan dalam mengkonsumsi, oleh karena itu keberatan Penasehat Hukum Terdakwa tersebut harus diabaikan.
4 2. Bahwa Oditur tidak sependapat dengan keberatan Penasehat hukum bahwa tidak ada Saksi yang melihat Terdakwa mengkonsumsi Double L. Bahwa menurut Oditur hasil pemeriksaan urine Terdakwa Positif mengandung Amphetamine dan Metamphetamine sesuai hasil pemeriksaan RSUD Harapan Insan Sendawar Instalasi Laboratorium An. Terdakwa Halim Umasugi tanggal 24 November 2014 oleh karena itu keberatan Penasehat Hukum harus diabaikan. 3. Bahwa Kodim 0903/Kbr juga dapat melakukan test urine sebagai perwakilan Rumah Sakit Tentara sehingga hasil test urine tersebut sebagai petunjuk terhadap seorang yang di duga telah mengkonsumsi shabu-shabu maupun ekstasi, sehingga dalam perkara ini telah ada 2 alat bukti, karenanya alasan Penasehat Hukum harus diabaikan. 4. Bahwa menurut Penasehat Hukum Terdakwa tidak ikut saat pemeriksaan urine, Oditur tidak sependapat, bahwa proses pengambilan urine Terdakwa, cara penyimpanan urine, cara membawa urine tersebut ke RSUD Harapan Insan Sendawar telah sesuai dengan prosedur sehingga tidak ada alasan Penasehat Hukum menyangkalnya. 5. Bahwa menurut Penasehat Hukum Saksi Ahli dihadirkan Oditur tidak sependapat karena begitu keterangan dokter yang menyatakan produksi farmasi ada lagi yang menggunakan Zat narkotika kecuali yang benar-benar digunakan untuk kepentingan Pengetahuan.
tidak jelas tidak obat Ilmu
6. Bahwa mengenai penyampaian Panglima TNI melalui Elektronik liputan 6 tertanggal 23 Januari 2014 tidak harus di ikuti oleh Majelis Hakim maupun Oditur Militer. 4. Duplik Penasihat Hukum yang disampaikan secara lisan di depan Majelis Hakim yang pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa pada pokoknya Penasehat Hukum masih tetap pada pembelaan (Pledoi) semula. Menimbang
:
Bahwa menurut surat Dakwaan tersebut di atas Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat tersebut dibawah ini yaitu hari Jum‟at tanggal 21 Nopember 2014 sekira pukul 18.00 Wita di rumah kakak ipar yang bernama Koptu Gufron di Desa Bigong Kec. Barong Kab. Kukar, atau setidaktidaknya dalam bulan November tahun 2014atau setidak-tidaknya pada tahun dua ribu empat belas atau setidak-tidaknya ditempattempat yang termasuk wewenang hukum Pengadilan Militer I-07 Balikpapan telah melakukan tindak pidana : “Setiap penyalahgunaan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri ;” Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa Praka Halim Umasugi masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK di Rindam XVI/Ptm setelah lulus pada bulan Juni 2002 dilanjutkan Susjurtaif di Rindam XVI/Ptm lulus pada bulan September 2002,
5 kemudian di tempatkan di Yonif 612/Modang Kodam VI/Tanjungpura (sekarang Mulawarman) di Kompi markas dengan jabatan Tayanrad, dan Terdakwa berdinas di Yonif 612/Modang (sekarang 600/Raider) sampai dengan bulan Oktober 2012, selanjutnya Terdakwa pindah dinas di Kodim 0906/Tgr dengan jabatan Tamudi Ramil 0906-12/Kembang Janggut sampai dengan bulan Oktober 2014, kemudian Terdakwa pindah ke Kodim 0912/Kbr dengan jabatan Tayanrad Kodim 0912/Kbr sampai dengan terjadinya perkara ini dengan pangkat Praka NRP 31020800860682. b. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 15 Nopember 2015 sekira pukul 16.00 Wita pada saat Terdakwa sedang berada dilokasi pengelolaan pasir bersama dengan Pakde (nama aslinya Terdakwa tidak mengetahui) didekat rumah Koptu Gufron di Ds Bigong Kec. BarongKab. Kubar bertemu dengan Sdr. Suryadi, lalu mengobrol masalah pengelolaan Pasir dan dalam obrolan tersebut Sdr. Suryadi lalu menawarkan kepada Terdakwa obat Double L, setelah Sdr Suryadi menawarkan obat “Double L” lalu Terdakwa meminta kepada Sdr Suryadi obat “Double L” tersebut dan Sdr. Suryadi memberikan obat “Double L” kepada Terdakwa sebanyak 5 (lima) butir. c. Bahwa kemudian pada hari jum‟at tanggal 21 November 2014 sekira pukul 18.00 Wita Terdakwa telah menggunakan obat “Double L” sebanyak 5 (lima) butir pada saat Terdakwa sedang bersilahturahmi di rumah kakak ipar Terdakwa yang bernama Koptu Gufron (anggota Kodim 0912/Kbr) di Ds. Bigong Kec. Barong Kab. Kubar. d. Bahwa Terdakwa mengetahui bentuk obat “Double L” tersebut berbentuk bulat kecil berwarna Putih dan dibungkus menggunakan aluminium foil dan alasan Terdakwa meminta obat Double L kepada Sdr. Suryadi supaya supaya Terdakwa dalam bekerja tidak cepat lelah dan tambah semangat. e. Bahwa cara menggunakan obat “Double L” tersebut sama seperti minum obat biasa dimana obat Double L dimasukkan ke dalam mulut Terdakwa sebanyak 3 (tiga) butir dengan dibantu oleh air putih sebanyak 1 (satu) gelas setelah lima menit Terdakwa kembali meminum 2 (dua) butir obat “Double L” namun pada saat Terdakwa meminum obat “Double L” tersebut tidak ada yang mengetahuinya kemudian setelah setelah Terdakwa meminum obat Double L perasaan Terdakwa menjadi enak dan dalam bekerja tidak cepat lelah dan tambah semangat. f. Bahwa pertama kali Terdakwa menggunakan obat “Double L” sekitar bulanm September 2013 sekira pukul 20.00 Wita di parkiran Hotel Bumi Sinyur bersama Sdra. Pendi (sopir anggota DPRD kab. Kukar) pada saat Terdakwa menjadi sopir Anggota DPRD Kab. Kukar (H. Salehudin) pada saat itu Terdakwa mengkonsumsi 5 (lima) butir kemudian pada saat akan kembali dari Hotel Bumi Sinyur Samarinda menuju ke Tenggarong sekira pukul 23.00 Wita Terdakwa diberi obat “Double L” oleh Sdra. Pendi sebanyak 5 (lima) butir dan Terdakwa langsung mengkonsumsinya.
6 g. Bahwa kemudian pada tanggal 24 November 2014 sekira pukul 08.00 WITA sampai pukul 12.00 Wita di Makodim 0912/Kbr dilaksanakan pemeriksaan urine terhadap 40 orang anggota Kodim 0912/Kbr termasuk Terdakwa dan yang melakukan pemeriksaan urine adalah Sertu Sudono (Saksi I) jabatan Baposkes atas surat perintah Dandim 0912/Kbr Nomor : Sprin/638/XI/2014 tanggal 24 Nopember 2014 dan dibantu oleh Lettu Inf Rokhim (Dan Unit Intel) , Sertu Afroyin (Danru Provoost) Dan Koptu Sholeh (anggota Provoost) h. Bahwa setelah Saksi I mendapat perintah dari Dandim 0912/Kbr untuk melakukan pengecekan atau pemeriksaan urine terhadat 40 orang anggota Kodim 0912/Kbr untuk mengisi daftar hadir pemeriksaan urine, salanjutnya oleh Saksi I ke 40 orang anggota Kodim 0912/Kbr diberi gelas pelastik kecil yang sudah disiapkan oleh Saksi I untuk menampung air kecil, kemudian satupersatu anggota dipanggil untuk kasuk ke dalam wc untuk mengambil sampel urine masing-masing setelah selesai mengambil urine lalu para anggota kodim 0912/Kbr termasuk Terdakwa menyerahkan sampel urine kepada Saksi I setelah itu Saksi I menyiapkan alat untuk pengecekan urine lalu Saksi I membuka alat pengecekan berupa Tespek jenis DIMA serta memberi nomor pada alat tersebut sesuai dengan gelas pelastik yang urinnya akan dilakukan pemeriksaan kemudian Saksi I menggambil sedikit Sampel urine kemudian meneteskan urine yang bersangkutan ke alat Tespak (alat untuk pengetesan Narkotika Positif/Negatif) i. Bahwa pada saat para anggota kodim0912/Kbr di periksa urine nya dengan menggunakan alat Tespek jenis DIMA para anggota Kodim 0912/Kbr langsung menyaksikan pemeriksaan urinenya , dengan disaksikan oleh anggota Provoost maupun Dan Unit Intel kodim 0912/Kbr (Lettu Inf Rokhim) j. Bahwa setelah dilakukan pengecekan urine terhadap para anggota kodim 0912/Kbr selama 5 menit sampai dengan 15 menit dapat diperoleh 4 anggota Kodim0912/Kbr yang urine nya positif mengandung Zat Amphetamine dan Metamhetamine setelah itu Saksi I melihat nama yang tertulis di gelas pelastik tempat pengambilan urine ke-4 anggota Kodim0912/Kbr tersebut termasuk Terdakwa dan ternyata yang positif urinenya mengandung Zat Amphetamine dan Metamphitamine adalah atas nama Terdakwa (Praka Halim Umasugi) , Serda Sefri Bustiawan , Koptu Irham , dan Kopda Trisno Wibowo. k. Bahwa setelah Saksi I mengetahui urine Terdakwa positif mengandung Zat Amphetamine dan Metamphitamine lalu Saksi I menyampaikan menyampaikan kepada Lettu Inf Rokhim (Dan Unit Intel) bahwa menurut alat Tespek yang digunakan untuk pengecekan urine Terdakwa menunjukkan satu garis berwarna merah yang berarti urine tersebut positif mengandung Zat Amphetamine dan Metamphitameine kemudian untuk meyakinkan urine Terdakwa positif mengandung Zat Amphetamine dan Metamphitamine maka urine milik Terdakwa dan 3 orang anggota lainnya Saksi serahkan Ke Laboratorium “RSUD Harapan Insan Sendawar” kutai barat untuk melakukan pengecekan ulang dengan surat permohonan pemeriksaan urine terhadap Terdakwa dan ke 3 orang lainnya dari Dandim 0912/Kbr dengan nomor surat B/791/XI/2014 tanggal 24 Nopember 2014 serta surat tersebut diterima oleh Sdr.Indarlin ,AM.d.AM (petugas laboratorium RSUD Harapan Insan Sendawar).
7 l. Bahwa setelah Saksi I menyereahkan Sampel urine Terdakwa dan ke 3 orang anggota Kodim 0912 /Kbr kepada Sdr.Indarlin,AM.d.AM (petugas laboratoriumRSUD Harapan Insan Sendawar) melakukan pemeriksaan urine Terhadap ke 3 anggota Kodim0912/Kbr , setelah dilakukan pemeriksaan ulang terhadap urine Terdakwa dan ke 3 orang anggota Kodim 0912/Kbr , urine Terdakwa dan ke 3 orang anggota lainnya tetap urinenya positif mengandung Zat Amphetamine dan Metamphitamine. m. Bahwa kemudian dari laboratorium RSUD Harapan Insan Sendawar membuat surat hasil pemeriksaan laboratorium yang ditandatangani oleh pemeriksa atas nama Indarlin AM.d.AM serta diketahui oleh DR.Yayuk Subekti ,Msc,Sp.PK tanggal 24 Nopember 2014 serta surat dari laboratorium RSUD Harapan Insan Sendawar tersebut di serarkan kepada Saksi I surat pemeriksaan urine Terdakwa dan 3 orang anggota KJOdim 0912/Kbrdiserahkan kembali ke pada Lettu Inf Rokhim (Dan Unit Intel). Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana dalam pasal : Pasal 127 ayat (1) huruf a UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
:
Bahwa di persidangan Terdakwa didampingi oleh Tim Penasihat Hukum Iga Kalaringga Jambose, S.H Mayor Chk NRP 11970050911175 dan Andi Asfar Badaruddin, S.H, M.H Mayor Chk. NRP 11020004010373 serta Suparli, S.H Serma NRP 21000082630878 berdasarkan Surat Perintah Danrem 091/Asn Nomor : Sprin/976/Xii/2014 tanggal 19 Desember 2014 dan Surat Kuasa dari Terdakwa tanggal 19 Desember 2014.
Menimbang
:
Bahwa atas Dakwaan Oditur Militer Terdakwa / Penasihat Hukum tidak mengajukan eksepsi atau keberatan.
Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
Saksi - 1
: Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
di
sidang
: Sudono : Sertu / 31960654150876 : Baposkes : Kodim 0912/Kbr : Lamongan, 17 Agustus 1976 : Laki-laki : Indonesia : Islam : Jl. Pandai Rt. 20 No. 97 Desa Loa Janan Kec. Loa Janan Kab. Kutai Kartanegara.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Oktober Tahum 2014 dalam hubungan kedinasan antara atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan keluarga.
8 2. Bahwa pada tanggal 24 Nopember 2014 sekira pukul 08.00 Wita sampai pukul 12.00 Wita di Makodim 0912/Kbr telah dilaksanakan pemeriksaan urine terhadap anggota Kodim0912/Kbr sebanyak 40 orang termasuk Terdakwa dan yang melakukan pemeriksaan urine adalah Saksi I serta dibantu Lettu Inf Rokhim (Dan Unit Intel), Sertu Afroyin (Danru Provoost) dan Koptu Sholeh (Anggota Provoost). 3. Bahwa anggota Kodim 0912/Kbr sebanyak 40 orang dipanggil satu persatu untuk mengisi daftar hadir pemeriksaan urine selanjutnya diberi gelas plastik kecil yang sudah disiapkan oleh Saksi untuk menampung air kecil kemudian anggota masuk ke wc untuk buang air kecil dan mengisi sampel urine masingmasing kedalam tabung gelas dan menyerahkan sample ke pada Saksi dan Saksi menyiapkan alat yang digunakan pengecekan urine lalu Saksi membuka alat pengecekan berupa Tespeck jenis DIMA serta memberikan nomor pada alat tersebut sesuai dengan gelas plastik yang urinenya akan dilakukan pengecekan kemudian Saksi mengambil sedikit sampel urine kemudian meneteskannya ke alat Tespek. 4. Bahwa pada saat para anggota Kodim 0912/kbr di periksa uriennya dengan menggunakan alat Tespek jenis DIMA para anggota Kodim 0912/Kbr langsung menyaksikan proses pemeriksaaan urinenya, dengan disaksikan oleh anggota Provoost maupun dan unit Intel Kodim 0912/Kbr (Lettu inf Rokhim). 5. Bahwa hasil dari pemeriksaan urine tersebut ada 4 (empat) anggota yang urinenya positif mengandung Zat Amphetamine dan Metamphetamine antara lain Terdakwa Praka Halim Umasugi, Serda Sepri Bustiawan, Koptu Irham, Kopda Trisno Wibowo. 6. Bahwa setelah Saksi mengetahui Urin Terdakwa positif mengandung Zat Amphetamine dan Metamphetamine lalu Saksi menyampaikan kepada lettu inf Rokhim (dan unit Intel) kemudian untuk meyakinkan urine Terdakwa positif Zat Amphetamine dan Metamphetamine maka urine milik Terdakwa dan 3 orang lainnya Saksi serahkan ke laboratorium “RSUD Harapan Insan Sendawar” kutai barat untuk melakukan pengecekan ulang dengan surat permohonan pemeriksaan urine dari Dandim 0912/Kbr Nomor surat B/791/XI/2014 tanggal 24 Nopember 2014 dan berita acara penyerahan sampel urine tanggal 24 Nopember 2014 serta surat tersebut diterima oleh Sdr.Indarlin, AM.d.AM (petugas laboratorium RSUD Harapan Intan Sendawar) 7. Bahwa setelah Saksi menyerahkan sampel urine Terdakwa dan ke 3 orang anggota lainnya kemudian sdr.Indarlin AM.d.AM melakukan pemeriksaan urine tersebut, setelah dilakukan pemeriksaan ulang terhadap urine Terdakwa dan 3 orang lainnya maka hasilnya dari Terdakwa dan 3 orang lainnya tetap urine positif mengandung Zat Amphetamine dan Metamphetamine. 8. Bahwa surat dari laboratorium yang di tanda tangani oleh pemeriksa atas nama Indarlin AM,d,AM serta diketahui DR.Yayuk Subekti ,Msc,Sp,Pk tanggal 24 Nopember 2014 serta surat dari laboratorium RSUD Harapan Insan Sendawar tersebut diserahkan ke pada Saksi lalu oleh Saksi diserahkan kembali kepada Lettu Inf Rokhim (Dan Unit INtel).
9 Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya. Saksi - 2
: Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
tersebut
di
atas,
Terdakwa
: Afroyin : Sertu/31960577680674 : Danru Provost : Kodim 0912/Kbr : Rembang, 6 Juni 1974 : Laki-laki : Indonesia : Islam : Jl. A. Yani No. 12 Kec. Barong Tongkok Kab. Kutai Barat.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Oktober 2013dalam hubungan kedinasan antara atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi mengetahui pada tanggal 24 Nopember 2014 sekira pukul 07.30 Wita telah dilaksanakan pemeriksaan urine terhadap para anggota sebanyal 40 orang termasuk Terdakwa Praka Halim Umasugi, Saksi yang memeriksa sedangkan Saksi-2 mengawasi pada saat Terdakwa melakukan pengambilan sempel air seni di WC untuk memastikan air seni yang diambil adalah air seni Terdakwa, selanjutnya Saksi mengikuti dan mengawasi air seni yang dibawa Terdakwa agar tidak di tukar dengan air seni orang lain sampai ke depan meja pemeriksaan urine. 3. Bahwa setelah sample urine Terdakwa di taruh di meja pemeriksaan kemudian Saksi-1 melakukan pemeriksaan urine dengan cara meneteskan air seni milik Terdakwa ke alat tespack berbentuk kotak berwarna putih yang Saksi tidak ketahui mereknya pada Saat itu Terdakwa menyaksikan sendiri pemeriksaan urine tersebut. 4. Bahwa pada saat pelaksanaan pemeriksaan urine tersebut Saksi mendapat perintah dari Lettu Inf Rokhim untuk melaksanakan pengawasan terhadap anggota yang akan melaksanakan pengambilan urine, Saksi di bekali dengan surat perintah dari Dandim 0912/Kbr.Nomor Sprin/638/XI/2014 tanggal 24 Nopember 2014 yang di tandatangani oleh Dandim 0912/Kbr atas nama Letkol Inf Deni Rejeki,Se. 5. Bahwa Saksi mengetahui Hasil pemeriksaan tes urine Terdakwa positif setelah di jelaskan oleh Saksi-1 apabila tes Pack menunjukkan garis 2 berwarna merah terang berarti Negatif, jika garis 1 berwarna Merah berarti Positif. 6. Bahwa setelah mengetahui urine Terdakwa positif Saksi diperintahkan oleh Lettu Inf Rokhim untuk membawa Terdakwa dari barisan lapangan apel ke kantor unit Staf Intel Kodim0912/Kbr, kemudian diambil lagi urine yang kedua kalinya dan diperiksa ternyata Positif selanjutnya urine tersebut dibawa ke laboratorium.
10 7. Bahwa Saksi mengetahui penyerahan urine Terdakwa ke laboratorium RSUD Harapan Insan Sendawar kutai barat karna Saksi II yang membawa dan menyerahkan kepada petugas laboratorium RSUD Harapan Insan Sendawar dengan disertai berita acara penyerahan yang ditandatangani oleh Saksi dan dikawal oleh Koptu Gufron sekaligus sebagai sopirnya. Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Saksi - 3
: Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
tersebut
di
atas,
Terdakwa
Bahwa Saksi-3 (Kapten Cpl Ahmad Fathoni) telah dipanggil secara sah sesuai ketentuan Hukum yang berlaku, tetapi tidak dapat hadir di persidangan karena sedang ada kegiatan Satuan yang tidak dapat ditinggalkan, namun keterangan Saksi tersebut kepada Penyidik Polisi Militer telah diberikan di atas sumpah, menurut Pasal 155 Undang-undang Nomor 31 tahun 1997 keterangan tersebut dibenarkan untuk dibacakan dalam sidang, yaitu : : Ahmad Fathoni : Kapten Cpl / 2910063931271 : Pasi Intel : Kodim 0912/Kbr : Cirebon, 25 Desember 1971 : Laki-laki : Indonesia : Islam : Asrama Militer Kodim 0912/Kbr Kl. Gajah Mada no. 11 Kec. Barong Tongkok Kab. Kutai Barat Kaltim.
Keterangan Saksi tersebut dibacakan oleh Oditur Militer, yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal Dengan Terdakwa sejak bulan Oktober 2014 Dalam hubungan dinas antara atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada tanggal 24 Nopember 2014 sekira pukul 07.30 Wita sampai pukul 10.00 Wita di makodim0912/Kbr telah dilaksanakan pemeriksaan urine terhadap anggota kodim0912/Kbr sebanyak 40 orang termasuk Terdakwa berdasarkan Sprin /638/XI/2014 tanggal 24 Nopember 2014 yang ditandatangani oleh Dandim 0912/Kbr atas nama Letkol Inf Deni Rejeki untuk melaksanakan program kerja Kodim 0912/Kbr bidang intelejen khususnya Bin Intelpam. 3. Bahwa pada saat pengambilan urine Terdakwa dan anggota Kodim 0912/Kbr Saksi hanya sebagai penanggung jawab teknis pada pelaksanaan pengambilan urine anggota oleh anggota Saksi yaitu Lettu Inf Rokhim , Sertu Dono 0912/Kbr , Sertu Afroyin dan Koptu A.R Sholeh. 4. Bahwa Saksi mengetahui hasil tes urine Terdakwa dan 3 orang anggota Kodim0912/Kbr positif dan sisanya negatif setelah mendapat laporan dari pelaksana di lapangan kemudian Saksi melapor kepada Dandim 0912/Kbr dan menyarankan kepada Dandim untuk menindak lanjuti pemeriksaan di RSUD harapan Insan Sendawar .
11 5. Bahwa surat dari hasil pemeriksaan laboratorium Nomor 13 oleh petugas pemeriksa Sdri.Indralin AM.d.AM dan diketahui oleh Dr.Yayuk Subekti ,MSC,SP,Pk menerangkan bahwa Terdakwa Praka Halim Umasugi dinyatakan positif mengandung Zat Amphetamine dan Metamphetamine Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.
Menimbang
:
Bahwa dalam sebagai berikut :
persidangan
Terdakwa
menerangkan
1. Bahwa Terdakwa Praka Halim Umasugi masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK di Rindam XVI/Ptm setelah dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan Susjurtaif di Rindam XVI/Ptm kemudian di tempatkan di Yonif 612/Modang sekarang menjadi Yonif 600/Raider, selanjutnya tahun 2012 Terdakwa pindah dinas di Kodim 0906/Tgr dengan jabatan Tamudi Ramil 0906-12/Kembang Janggut n bulan Oktober 2014 Terdakwa pindah ke Kodim 0912/Kbr dengan jabatan Tayanrad Kodim 0912/Kbr sampai dengan sekarang dengan pangkat Praka NRP 31020800860682. 2. Bahwa pada hari Jum‟at tanggal 21 November 2014 sekira pukul 18.00 Wita Terdakwa menggunakan obat “Double L” sebanyak 5 (lima) butir pada saat Terdakwa sedang berada di rumah kakak ipar Terdakwa yang bernama Koptu Gufron di Ds. Bigong Kec. Barong Tongkok Kab. Kubar. 3. Bahwa Terdakwa mendapatkan obat “Double L” dari Sdr. Suryadi pada tanggal 15 November 2014 saat Terdakwa sedang mengobrol dengan Sdr. Suryadi di lokasi pengolahan pasir didekat rumah kakak ipar Terdakwa, pada saat itu Sdr. Suryadi bercerita tentang obat “Double L” kepada Terdakwa dan menawarkan kepada Terdakwa lalu Terdakwa tertarik dan meminta kepada Sdr. Suryadi obat tersebut. Kemudian Sdr. Suryadi memberikan obat “Double L” itu sebanyak 5 (lima) butir kepada Terdakwa. 4. Bahwa bentuk obat “Double L” tersebut bulat kecil berwarna Putih dan dibungkus menggunakan aluminium foil dan cara menggunakan obat tersebut sama seperti minum obat biasa dimana pertama kali Terdakwa langsung meminum obat “Double L” sebanyak 3 (tiga) butir dengan dibantu air putih sebanyak 1 (satu) gelas dan setelah 5 (lima) menit, kemudian Terdakwa meminum lagi 2 (dua) butir, Terdakwa mengkonsumsi obat “Double L” tersebut agar tidak cepat lelah pada saat bekerja di kantor. 5. Bahwa pada hari Senin tanggal 24 November 2014 sekira pukul 09.00 Wita di Aula Makodim 0912/Kbr telah dilakukan pemeriksaan urine oleh petugas Kesehatan Kodim 0912/Kbr terhadap kurang lebih 30 (tiga puluh) anggota Kodim 0912/Kbr.
12 6. Bahwa Terdakwa ikut mengisi daftar hadir yang telah disediakan petugas Kesehatan Kodim 0912/Kbr, selanjutnya Terdakwa diberikan sebuah gelas plastik kecil sekaligus diberikan nomor pada gelas tersebut oleh petugasProvost Kodim 0912/Kbr atas nama Sertu Afroyin sesuai daftar pada saat itu Terdakwa nomor 13, Kemudian Terdakwa masuk ke kamar mandi untuk mengambil sample urine dan dimasukkan kedalam gelas plastik kemudian gelas tersebutdiserahkan dan diletakkan di meja yang telah disiapkan oleh oleh petugas dan pada saat pengambilan sample urine Terdakwa disaksikan oleh 3 (tiga) orang petugas yaitu atas nama Sertu Afroyin, Koptu Sholeh, dan Koptu Gufron. 7. Bahwa setelah urine Terdakwa diperiksa diketahui bahwa urine Terdakwa positif mengandung Zat Amphetamine dan Metamphetamine. 8. Bahwa sebelum perkara ini Terdakwa pernah menggunakan obat “Double L” sekitar bulan September 2013 sekira pukul 20.00 Wita di parkiran Hotel Bumi Sinyur bersama Sdra. Pendi (sopir anggota DPRD Kab. Kukar) pada saat Terdakwa menjadi sopir Anggota DPRD Kab. Kukar (H. Salehudin), pada saat itu terdakwa mengkonsumsi sebanyak 5 (lima) butir dan pernah juga bulan Januari 2014 pada saat menuju ke Balikpapan Terdakwa diberi lagi obat “Double L” oleh Sdr. Pendi sebanyak 5 (lima) butir dan Terdakwa langsung mengkonsumsinya, kemudian bulan Oktober 2014 pada saat di pelabuhan Semayang 5 (lima) butir. Menimbang
:
Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim berupa : Surat-surat : -
1 (satu) lembar Hasil Pemeriksaan Laboratorium RSUD Harapan Insan Sendawar Instalasi L:aboratorium An. Terdakwa Praka Halim Umasugi bin Ali Umasugi tanggal 24 November 2014.
Masing-masing telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi, serta telah diterangkan sebagai alat bukti yang terkait dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan buktibukti lainnya, sehingga dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dan Terdakwa serta alat bukti lain dan setelah dihubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa Praka Halim Umasugi masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK di Rindam XVI/Ptm setelah dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan Susjurtaif di Rindam XVI/Ptm kemudian di tempatkan di Yonif 612/Modang sekarang menjadi Yonif 600/Raider,
13 selanjutnya tahun 2012 Terdakwa pindah dinas di Kodim 0906/Tgr dengan jabatan Tamudi Ramil 0906-12/Kembang Janggut n bulan Oktober 2014 Terdakwa pindah ke Kodim 0912/Kbr dengan jabatan Tayanrad Kodim 0912/Kbr sampai dengan sekarang dengan pangkat Praka NRP 31020800860682. 2. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 15 November 2014 pada saat Terdakwa sedang berada di lokasi pengelolaan pasir di dekat rumah kakak ipar Terdakwa yang bernama Koptu Gufron di Ds. Bigong Kec. barong Kab. Kubar bertemu dengan Sdr. Suryadi lalu mengobrol dengan masalah pengelolaan pasir dan dalam obrolan tersebut Sdr. Suryadi menawarkan kepada Terdakwa obat “Double L” lalu Terdakwa tertarik dan Terdakwa meminta kepada Sdr. Suryadi obat tersebut lalu Sdr. Suryadi memberikan obat “Double L” sebanyak 5 (lima) butir kepada Terdakwa.. 3. Bahwa benar pada tanggal 21 Nopember 2014 Terdakwa di rumah Kakak Ipar Terdakwa yang bernama Koptu Gufron di Ds. Bigong Kec. Barong Kab. Kubar Terdakwa meminum obat “Double L” tersebut 3 (tiga) butir dengan dibantu dengan segelas air putih lalu 5 (lima) menit kemudian Terdakwa meminum lagi 2 (dua) butir setelah Terdakwa meminum obat “Double L” perasaan Terdakwa menjadi enak dan dalam bekerja tidak cepat lelah dan menambah semangat. 4. Bahwa benar Terdakwa dalam mengkonsumsi obat „Double L”, untuk diri sendiri dan tidak diberikan kepada orang lain. 5. Bahwa benar pertama kali Terdakwa menggunakan obat “Double L” sekitar bulan September 2013 sekira pukul 20.00 Wita di parkiran Hotel Bumi Sinyur bersama Sdra. Pendi (sopir anggota DPRD Kab. Kukar) pada saat Terdakwa menjadi sopir Anggota DPRD Kab. Kukar (H. Salehudin) pada saat itu terdakwa mengkonsumsi sebanyak 5 (lima) butir dan pernah juga bulan Januari 2014 pada saat menuju ke Balikpapan Terdakwa diberi obat “Double L” oleh Sdr. Pendi sebanyak 5 (lima) butir dan Terdakwa langsung mengkonsumsi nya, kemudian Oktober 2014 dari Pendi pada saat di pelabuhan Semayang Balikpapan sebanyak 5 (lima) butir dan terakhir dari Suryadi tanggal 15 Nopember 2014 yang menjadi perkara ini. 6. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 24 November 2014 sekira pukul 09.00 Wita di Aula Makodim 0912/Kbr telah dilakukan pemeriksaan urine oleh petugas Kesehatan Kodim 0912/Kbr terhadap kurang lebih 30 (tiga puluh) anggota Kodim 0912/Kbr. 7. Bahwa benar Terdakwa ikut mengisi daftar hadir yang telah disediakan petugas Kesehatan Kodim 0912/Kbr, selanjutnya Terdakwa diberikan sebuah gelas plastik kecil sekaligus diberikan nomor pada gelas tersebut oleh petugasProvost Kodim 0912/Kbr atas nama Sertu Afroyin sesuai daftar pada saat itu Terdakwa nomor 13, Kemudian Terdakwa masuk ke kamar mandi untuk mengambil sample urine dan dimasukkan kedalam gelas plastik kemudian gelas tersebutdiserahkan dan diletakkan di meja yang telah disiapkan oleh oleh petugas dan pada saat pengambilan sample urine Terdakwa disaksikan oleh 3 (tiga) orang petugas yaitu atas nama Sertu Afroyin, Koptu Sholeh, dan Koptu Gufron.
14 8. Bahwa benar setelah dilakukan pengecekan urine terhadap para anggota Kodim 0912/Kbr di peroleh 4 (empat) anggota Kodim 0912/Kbr yang urinenye Positif mengandung Zat Amphetamine dan Metamphetamine atas nama Terdakwa (Praka Halim Umasugi), Serda Sefri Bustiawan, Koptu Irham dan Kopda Trisno Wibowo. 9. Bahwa setelah Saksi-1 mengetahui urine Terdakwa Positif mengandung Zat Amphetamine dan Methamphetamine lalu Saksi-1 melaporkan kepada Lettu Inf Rokhim (Dan Unit Intel), kemudian untuk meyakinkan urine Terdakwa Positif mengandung Zat Amphetamine dan Metamphetamine maka urine milik Terdakwa dan 3 (tiga) orang anggota lainnya Saksi-1 serahkan ke Laboratorium “RSUD Harapan Insan Sendawar” Kutai Barat untuk dilakukan pengecekan ulang dengan surat permohonan pemeriksaan urine terhadap urine Terdakwa beserta 3 (tiga) orang anggota lainnya dan surat tersebut diterima oleh Sdr. Indarlin, AM.d.AM (petugas Laboratorium RSUD Harapan Insan Sendawar). 10. Bahwa benar selanjutnya Saksi Indarlin, AM.d. melakukan pemeriksaan ulang terhadap urine Terdakwa beserta 3 (tiga) anggota lainnya, setelah dilakukan pemeriksaan ulang terhadap urine Terdakwa dan 3 (tiga) orang anggota Kodim 0912/Kbr lainnya tetap menunjukkan bahwa urine Terdakwa beserta ke 3 (tiga) anggota Kodim 0912/Kbr lainnya Positif mengandung Zat Amphetamine dan Metamphetamine. 11. Bahwa benar dari Laboratorium RSUD Harapan Insan Sendawar membuat surat hasil pemeriksaan Laboratorium yang ditandatangani oleh Pemeriksa atas nama Indarlin, AM.d.AM serta diketahui oleh Dr. Yayuk Subekti, Msc,Sp.PK (spesialis Patologi Klinik) tanggal 24 November 2014. 12. Bahwa benar Zat Amphetamine dan Methamphetamine adalah Narkotika Golongan I sebagaimana dalam angka 53 dan 61 Daftar Narkotika Golongan I, dalam daftar Lampiran I UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Bahwa pada pokoknya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya tindak pidana yang telah dilakukan oleh Terdakwa sebagaimana telah diuraikan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya, namun demikian mengenai pidananya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri dalam Putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Penasihat Hukum dalam Pembelaan/ Pleidoinya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :
15 1. Bahwa keberatan 1 dan 2 tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapat, bahwa bukti surat Labkes RSUD Harapan Insan Sendawar tanggal 24 November 2014 adalah merupakan salah satu alat bukti dan adanya pengakuan Terdakwa yang dilakukan secara berulang-ulang dan dengan bukti petunjuk lain, sehingga walaupun tidak ada Saksi yang melihat, namun hasil pemeriksaan Laboratorium menyatakan Positif, maka dalam diri Terdakwa telah ada Zat Amphetamine dan Metamphetamine berarti Terdakwa telah mengkonsumsi Narkotika dalam hal ini Double L, dengan demikian keberatan Penasehat Hukum tidak dapat diterima. 2. Bahwa terhadap keberatan 3 dan 4 tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut. Bahwa Terdakwa tidak tahu apakah Double L termasuk Narkotika atau bukan, bahwa alasan tersebut bukanlah alasan pemaaf atau alasan pembenar. Bahwa harus ada keterangan ahli yang menyatakan Double L adalah Narkotika Majelis berpendapat bahwa perkara ini sudah jelas bahwa Zat yang terkandung dalam obat Double L adalah Amphetamine dan Metamphetamine masuk dalam Daftar Narkotika Golongan I dan Terdakwa sebelumnya juga pernah minum obat Double L dari Pendi, oleh karenanya keberatan 3 dan 4 tersebut tidak dapat diterima. 3. Bahwa keberatan 5 Penasehat Hukum karena Terdakwa tidak ikut ke rumah sakit, sehingga tidak di test urinenya, Bahwa hasil test urine dari RSUD Harapan Insan Sendawar menunjukkan bahwa Terdakwa di test urinenya tidak harus Terdakwa ikut ke RSUD, dalam hal ini urine yang diambil dari Terdakwa dilengkapi Berita Acara dan diperiksa atas permohonan surat, dengan demikian keberatan Penasehat hukum tidak dapat diterima. Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi Replik Oditur atas Pledoi Penasehat Hukum Terdakwa dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa terhadap jawaban (replik) Point 1, Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer karena Terdakwa sering mengkonsumsi Double L dan obat tersebut tidak dijual bebas harus dengan resep dokter, tetapi didapat dari Pendi dan Suryadi. 2. Bahwa jawaban Replik Oditur Point 2 tersebut Majelis Hakim sependapat, dengan adanya alat bukti hasil Laboratorium merupakan alat bukti surat yang yang sah yang dikeluarkan seorang ahli dibidangnya. 3. Bahwa terhadap jawaban Replik Oditur pada Point 3 Majelis Hakim sependapat telah ada alat bukti surat dari Laboratorium RSUD Harapan Insan Sendawar dengan demikian surat keterangan tersebut adalah alat bukti surat. 4. Bahwa terhadap jawaban Replik Oditur Point 4 Majelis Hakim sependapat bahwa Terdakwa tidak harus ikut kerumah sakit namun cukup urine Terdakwa yang di periksa dan pengambilan yang dilengkapi Berita Acara.
16 5. Bahwa terhadap jawaban Replik Point 5 keterangan dokter yang menyatakan Farmasi tidak lagi menggunakan Zat Amphetamine dan Metamphetamine, tidak dapat di jadikan dasar. 6. Bahwa terhadap Jawaban Replik Point 6 mengenai pernyataan pimpinan Majelis Hakim berpendapat hal tersebut tidak perlu ditanggapi. Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi Duplik Penasehat Hukum atas Replik Oditur Militer dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Karena Penasehat Hukum tetap pada pembelaannya semula, maka Majelis Hakim tidak perlu menanggapi lagi karena telah ditanggapi dalam pembelaannya (Pledoi).
Menimbang
:
Bahwa Tindak Pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer disusun secara tunggal yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut : 1. Unsur Pertama 2. Unsur Kedua
Menimbang
:
: “ Setiap penyalah guna ” : “ Narkotika golongan I bagi diri sendiri ”
Bahwa mengenai unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1.
Unsur Kesatu
:
Setiap penyalah guna.
Yang dimaksud dengan setiap adalah siapa saja atau semua orang yang melakukan penyalahgunaan dan tunduk pada perundang-undangan Indonesia dan merupakan subyek hukum sebagaimana tersebut dalam pasal 2 sampai dengan 5 ayat (1) KUHP, dan dalam hal ini termasuk diri Terdakwa sekalipun ia sebagai Prajurit TNI. Yang dimaksud penyalahguna Narkotika sesuai dengan pasal 1 poin 15 tentang ketentuan umum Undang–Undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika menyebutkan bahwa pengertian penyalah guna adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau melawan hukum. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa Praka Halim Umasugi masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK di Rindam XVI/Ptm setelah dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan Susjurtaif di Rindam XVI/Ptm kemudian di tempatkan di Yonif 612/Modang sekarang menjadi Yonif 600/Raider, selanjutnya tahun 2012 Terdakwa pindah dinas di Kodim 0906/Tgr dengan jabatan Tamudi Ramil 0906-12/Kembang Janggut n bulan Oktober 2014 Terdakwa pindah ke Kodim 0912/Kbr dengan jabatan Tayanrad Kodim 0912/Kbr sampai dengan sekarang dengan pangkat Praka NRP 31020800860682.
17 2. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 15 November 2014 pada saat Terdakwa sedang berada di lokasi pengelolaan pasir di Ds. Bigong Kec. barong Kab. Kubar bertemu dengan Suryadi kemudian Suryadi menawarkan kepada Terdakwa obat “Double L” lalu Terdakwa tertarik dan Terdakwa meminta kepada Sdr. Suryadi obat tersebut lalu Sdr. Suryadi memberikan obat “Double L” sebanyak 5 (lima) butir kepada Terdakwa.. 3. Bahwa benar pada tanggal 21 Nopember 2014 Terdakwa beradadi rumah Kakak Ipar Terdakwa yang bernama Koptu Gufron di Ds. Bigong Kec. Barong Kab. Kubar Terdakwa meminum 3 (tiga) butir obat “Double L” dengan dibantu dengan segelas air putih lalu 5 (lima) menit kemudian Terdakwa meminum lagi 2 (dua) butir obat “Double L” setelah Terdakwa meminum obat “Double L” perasaan Terdakwa menjadi enak dan dalam bekerja tidak cepat lelah dan menambah semangat. 4. Bahwa benar Terdakwa dalam mengkonsumsi obat „Double L”, untuk diri sendiri dan tidak diberikan kepada orang lain. 5. Bahwa benar pertama kali Terdakwa menggunakan obat “Double L” sekitar bulan September 2013 sekira pukul 20.00 Wita di parkiran Hotel Bumi Sinyur bersama Sdra. Pendi pada saat itu Terdakwa mengkonsumsi sebanyak 5 (lima) butir dan bulan Januari 2014 pada saat menuju ke Balikpapan Terdakwa diberi obat “Double L” oleh Sdr. Pendi sebanyak 5 (lima) butir dan Terdakwa langsung mengkonsumsi nya, kemudian bulan Oktober 2014 saat berada di pelabuhan Semayang Balikpapan dan yang terakhir tanggal 15 Nopember 2014 dari Suryadi yang menjadi perkara ini. 6. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 24 November 2014 sekira pukul 09.00 Wita di Aula Makodim 0912/Kbr telah dilakukan pemeriksaan urine oleh petugas Kesehatan Kodim 0912/Kbr terhadap kurang lebih 30 (tiga puluh) anggota Kodim 0912/Kbr. 7. Bahwa benar kemudian Terdakwa ikut mengisi daftar hadir yang telah disediakan petugas Kesehatan Kodim 0912/Kbr, selanjutnya Terdakwa diberikan sebuah gelas plastik kecil sekaligus diberikan nomor pada gelas tersebut oleh petugasProvost Kodim 0912/Kbr atas nama Sertu Afroin sesuai daftar pada saat itu Terdakwa nomor 13, Kemudian Terdakwa masuk ke kamar mandi untuk mengambil sample urine dan dimasukkan kedalam gelas plastik kemudian gelas tersebutdiserahkan dan diletakkan di meja yang telah disiapkan oleh oleh petugas dan pada saat pengambilan sample urine Terdakwa disaksikan oleh 3 (tiga) orang petugas yaitu atas nama Sertu Afroin, Koptu Sholeh, dan Koptu Gufron. 8. Bahwa benar setelah dilakukan pengecekan urine terhadap para anggota Kodim 0912/Kbr di peroleh 4 (empat) anggota Kodim 0912/Kbr yang urinenye Positif mengandung Zat Amphetamine dan Metamphetamine atas nama Terdakwa (Praka Halim Umasugi), Serda Sefri Bustiawan, Koptu Irham dan Kopda Trisno Wibowo.
18 9. Bahwa setelah Saksi-1 mengetahui urine Terdakwa Positif mengandung Zat Amphetamine dan Methamphetamine lalu Saksi-1 melaporkan kepada Lettu Inf Rokhim (Dan Unit Intel), kemudian untuk meyakinkan urine Terdakwa Positif mengandung Zat Amphetamine dan Metamphetamine maka urine milik Terdakwa dan 3 (tiga) orang anggota lainnya Saksi-1 serahkan ke Laboratorium “RSUD Harapan Insan Sendawar” Kutai Barat untuk dilakukan pengecekan ulang dengan surat permohonan pemeriksaan urine terhadap urine Terdakwa beserta 3 (tiga) orang anggota lainnya dan surat tersebut diterima oleh Sdr. Indarlin, AM.d.AM (petugas Laboratorium RSUD Harapan Insan Sendawar). 10. Bahwa benar selanjutnya Sdr. Indarlin, AM.d.AM (petugas Laboratorium RSUD Harapan Insan Sendawar) melakukan pemeriksaan ulang terhadap urine Terdakwa beserta 3 (tiga) anggota lainnya, setelah dilakukan pemeriksaan ulang terhadap urine Terdakwa dan 3 (tiga) orang anggota Kodim 0912/Kbr lainnya tetap menunjukkan bahwa urine Terdakwa beserta ke 3 (tiga) anggota Kodim 0912/Kbr lainnya Positif mengandung Zat Amphetamine dan Metamphetamine. 11. Bahwa benar dari Laboratorium RSUD Harapan Insan Sendawar membuat surat hasil pemeriksaan Laboratorium yang ditandatangani oleh Pemeriksa atas nama Indarlin, AM.d.AM serta diketahui oleh Dr. Yayuk Subekti, Msc,Sp.PK (spesialis Patologi Klinik) tanggal 24 November 2014. 12. Bahwa benar Terdakwa meminum obat Double L tanpa ada ijin dari yang berwenang dan tanpa menggunakan resep dokter serta mendapatkan obat tersebut dari kawan-kawannya Pendi dan Suryadi. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur kesatu “Setiap penyalah guna” telah terpenuhi. 2.
bahwa
Unsur Kedua : “Narkotika golongan I bagi diri sendiri”
Bahwa Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan yang dibedakan dalam beberapa golongan sebagaimana dalam lampiran Undangundang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Yang dimaksud dengan ”Narkotika Golongan I” adalah Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Narkotika golongan I sebagaimana dalam lampiran Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 termasuk di dalamnya Amfetamina dalam daftar Narkotika golongan I nomor urut 53 atau dalam masyarakat umum ataupun nama jalanan biasa dikenal dengan Sabu-sabu atau ubas SS atau Ecin berbentuk seperti kristal putih dan ada juga berwarna keabuan, sebesar batu kerikil yang berbentuk serbuk, tidak berbau, pahit dan dapat larut dalam air atau alkohol.
19 Bahwa Amfetamina dalam UU Nomor 35 tahun 2009 termasuk Narkotika golongan I pada nomor urut ke-53, dan penggunaanya tidak untuk pengobatan namun digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Menurut pasal 6 ayat (1) UU No.35 tahun 1999 bahwa narkotika sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 undang-undang No.35 tahun 1999 digolongkan kedalam : a. b. c.
Narkotika Golongan I Narkotika Golongan II Narkotika Golongan III
Menurut pasal 7 UU No,35/1999, Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Menurut pasal 8 ayat (1) UU No.35/1999, Narkotika Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan dalam ayat (2) dalam jumlah terbatas Narkotika Golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi dan untuk Regenerasi diagnostik serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas Rekomendasi kepala Badan Pengawas Obat dan makanan. Bahwa bagi diri sendiri berarti pelaku mengkomsumsi narkotika untuk diri sendiri atau menyalagunakan pemakaian narkotika untuk diri sendiri bukan penyalahgunaan ditujukan pada orang lain. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada tanggal 21 Nopember 2014 Terdakwa di rumah Kakak Ipar Terdakwa yang bernama Koptu Gufron di Ds. Bigong Kec. Barong Kab. Kubar Terdakwa meminum obat “Double L” tersebut 3 (tiga) butir dengan dibantu dengan segelas air putih lalu 5 (lima) menit kemudian Terdakwa 2 (dua) butir setelah Terdakwa meminum obat “Double L” perasaan Terdakwa menjadi enak dan dalam bekerja tidak cepat lelah dan menambah semangat. 2. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 24 November 2014 sekira pukul 09.00 Wita di Aula Makodim 0912/Kbr telah dilakukan pemeriksaan urine oleh petugas Kesehatan Kodim 0912/Kbr terhadap kurang lebih 30 (tiga puluh) anggota Kodim 0912/Kbr. 3. Bahwa setelah Saksi-1 mengetahui urine Terdakwa Positif mengandung Zat Amphetamine dan Methamphetamine lalu Saksi-1 melaporkan kepada Lettu Inf Rokhim (Dan Unit Intel), kemudian untuk meyakinkan urine Terdakwa Positif mengandung Zat Amphetamine dan Metamphetamine maka urine milik Terdakwa dan 3 (tiga) orang anggota lainnya
20 Saksi-1 serahkan ke Laboratorium “RSUD Harapan Insan Sendawar” Kutai Barat untuk dilakukan pengecekan ulang dengan surat permohonan pemeriksaan urine terhadap urine Terdakwa beserta 3 (tiga) orang anggota lainnya dan surat tersebut diterima oleh Sdr. Indarlin, AM.d.AM (petugas Laboratorium RSUD Harapan Insan Sendawar). 4. Bahwa benar selanjutnya Saksi Indarlin, AM.d. melakukan pemeriksaan ulang terhadap urine Terdakwa beserta 3 (tiga) anggota lainnya, setelah dilakukan pemeriksaan ulang terhadap urine Terdakwa dan 3 (tiga) orang anggota Kodim 0912/Kbr lainnya tetap menunjukkan bahwa urine Terdakwa beserta ke 3 (tiga) anggota Kodim 0912/Kbr lainnya Positif mengandung Zat Amphetamine dan Metamphetamine. 5. Bahwa benar Zat Amphetamine dan Methamphetamine adalah Narkotika Golongan I sebagaimana dalam angka 53 dan 61 Daftar Narkotika Golongan I dalam Lampiran I UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua : “Narkotika golongan I bagi diri sendiri “ telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta yang terungkap dipersidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “Setiap penyalah guna narkotika golongan I bagi diri sendiri ” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI Nomor 35 tahun 2009.
Menimbang
:
Bahwa didalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan Hukum, kepentingan Umum dan kepentingan Militer.
Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan-alasan pemaaf atau pembenar pada diri Terdakwa, sehingga oleh karenanya Terdakwa adalah orang yang mampu bertanggung jawab dan harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa perbuatan Terdakwa merupakan cerminan dari sikap dan perilaku Terdakwa yang tidak peduli dan tidak patuh dengan ketentuan hukum yang berlaku maupun perintah dari Komandan yang sering memberikan arahan pada saat jam Komandan untuk menjauhi Narkotika . 2. Bahwa pada Hakikatnya Terdakwa mengetahui bahwa Narkotika adalah barang yang dilarang dan penggunaannya harus mendapatkan ijin dari pihak yang berwenang, malah justru Terdakwa sebagai anggota TNI melakukan Tindak Pidana tersebut. yang semestinya menjadi contoh yang baik kepada masyarakat maupun anggota TNI yang lainnya.
21 3. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut yang telah penyalahgunakan Narkotika Golongan I, berakibat rusaknya Terdakwa, selain dapat merusak kesehatan dan mental diri Terdakwa sendiri sebagai anggota TNI AD serta dapat merusak disiplin Prajurit di Kesatuan, mencemarkan nama baik TNI AD khususnya Kesatuan Terdakwa (Kodim 0912/Kbr) Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan Tindak Pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali kejalan yang benar menjadi warga Negara yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila . Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya. Merasa menyesal danTerdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. Hal-hal yang memberatkan : a. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga pada butir ke 5 dan Sumpah Prajurit pada butir ke 2 serta Doktrindoktrin TNI. b Akibat perbuatan Terdakwa dapat merusak nama baik TNI khususnya Kesatuan Terdakwa di mata masyarakat. c. Terdakwa sebagai anggota TNI justru melanggar hukum dan seharusnya mendukung upaya pemerintah dalam pemberantasan tindak pidana Narkotika.
Menimbang
:
Bahwa dari hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta-fakta yang melekat pada diri Terdakwa dari perbuatannya dihadapkan dengan ukuran-ukuran tata kehidupan atau sistem nilai yang berlaku di lingkungan TNI, Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa ternyata tidak cukup layak untuk tetap dipertahankan lagi sebagai prajurit TNI. Dan apabila Terdakwa tetap dipertahankan sebagai Prajurit, maka dikhawatirkan akan mengganggu dan menggoyahkan sendi-sendi disiplin dan tata tertib kehidupan prajurit TNI khususnya di Kesatuan Terdakwa, oleh karena itu Terdakwa harus dipisahkan dari TNI AD dan harus di pecat.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat pidana sebagaimana tercantum pada diktum dibawah ini, adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara, dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa sampai dengan sekarang Terdakwa masih dalam tahanan maka Majelis Hakim berpendapat Terdakwa tetap ditahan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus di bebani membayar biaya perkara.
22 Menimbang
:
Bahwa barang bukti dalam perkara ini yang berupa : Surat-surat : 1 (satu) lembar Hasil Pemeriksaan Laboratorium RSUD Harapan Insan Sendawar Instalasi Laboratorium An. Terdakwa Praka Halim Umasugi bin Ali Umasugi tanggal 24 November 2014. Bahwa terhadap barang bukti tersebut di atas yang merupakan bukti yang terkait dengan perbuatan yang di dakwakan kepada Terdakwa, maka Majelis Hakim berpendapat perlu ditentukan statusnya.
Mengingat
:
Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI Nomor 35 tahun 2009 dan Pasal 26 KUHPM serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
M E N G A D I L I:
1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas, yaitu Halim Umasugi Praka NRP 31020800860682, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “ Penyalahguna narkotika golongan I bagi diri sendiri “ 2.
Memidana terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana Pokok
: Penjara selama 11 (sebelas) bulan Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas militer. 3.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : -
1 (satu) lembar Hasil Pemeriksaan Laboratorium RSUD Harapan Insan Sendawar Instalasi Laboratorium An. Terdakwa Praka Halim Umasugi bin Ali Umasugi tanggal 24 November 2014.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam perkara ini sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah). 5.
Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan.
23 Demikian diputuskan pada hari Senin tanggal 11 Mei 2015 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Ibnu Sudjihad, S.H Letnan Kolonel Chk NRP 573973 sebagai Hakim Ketua, serta Nurdin Raham, S.H Mayor Chk NRP 522551 dan Rizki Gunturida, S.H Mayor Chk NRP 11000000640270 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Gagan Hertawan, S.H Mayor Chk NRP 11010002381171, Penasihat Hukum Iga Kalaringga Jambose, S.H Mayor Chk NRP 11970050911175, Panitera Andi Dala Uleng, S.H Kapten Sus NRP 535949 serta dihadapan umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua Cap/Ttd Ibnu Sudjihad, SH Letnan Kolonel Chk NRP 573973
Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
Ttd
Ttd
Nurdin Raham, SH Mayor Chk NRP 522551
Rizki Gunturida, SH Mayor Chk NRP 11000000640270
Panitera Ttd
Andi Dala Uleng, SH Kapten Sus NRP 535949
Salinan sesuai aslinya Panitera
Andi Dala Uleng, S.H Kapten Sus NRP 535949