PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A P U T U S A N Nomor : 54 – K/PM.III-12/AD/III/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada xxxxxxxxxxxxxgkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agam a Tempat
: : : : : : : :
Xxxxxxxxxxxxx. Sertu / 21050169150785. Ba Kidemlat Dodikjur. Rindam V/Brawijaya. Jember, 11 Juli 1985. Laki-laki. Indonesia Islam.
:
xxxxxxxxxxxxxggal Asrama Dodikjur Rindam V/Brawijaya Malang.
Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan . Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut diatas : Membaca
:
Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.
Memperhatikan
:
1. Keputusan tentang Penyerahan perkara dari Danrindam V/Brawijaya selaku PAPERA Nomor : Kep / 4 / III / 2015 tanggal 3 Maret 2015. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Nomor : Sdak / 50 / K / AD / III / 2015 tanggal 19 Maret 2015. 3. Relas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
Mendengar
:
1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 50 / K / AD / III / 2015 tanggal 19 Maret 2015, didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dipersidangan serta keterangan-keterangan para saksi dibawah sumpah.
Memperhatikan
:
1. Tuntutan pidana ( Requisitoir ) Oditur Militer yang diajukan kepada Pengadilan Militer , yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan xxxxxxxxxxxxxdak pidana kejahatan : Kesatu : “ Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib
2 memberikan kehidupan, kepada orang tersebut”.
perawatan,
atau
pemeliharaan
Sebagaimana diatur dan diancam dengan pida na menurut Pasal 9 ayat (1) Jo Pasal 49 Huruf a UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Kedua : “Setiap orang dilarang melakukan kekeraran fisik dalam rumah tangga yang dilakukan oleh suami terhadap istri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pida na menurut Pasal 5 huruf a Jo Pasal 44 ayat (4) UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : -
Pidana
: Penjara selama 10 (sepuluh) bulan.
c.
barang bukti berupa : - 1 (satu) lembar Surat Danrindam V/Brawijaya Nomor : R / 26 / III / 2014 tanggal 7 Maret 2014 tentang pelimpahan perkara An. Xxxxxxxxxxxxx. - 1 (satu) lembar foto tertanggal 30 Juli 2013.
copy
Surat
Pernyataan
- 1 (satu) lembar foto tertanggal 21 Oktober 2013.
copy
Surat
Pernyataan
d. 1 (satu) lembar Surat Pengaduan tertanggal 9 Juni 2014. - 1 (satu) lembar foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor : 388 / 25 / X / 2011 tanggal 30 Oktober 2011 atas nama Xxxxxxxxxxxxxdengan Xxxxxxxxxxxxx. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. d. Mohon agar Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.10.000.- (sepuluh ribu rupiah). 2 Bahwa atas tuntutan pidana Oditur Militer tersebut di atas, Terdakwa mengajukan permohonan keringan hukuman kepada Majelis dengan pertimbangan : a. Saya menyesal dengan perbuatan yang saya lakukan kepada istri saya. b. Saya masih ingin mengabdi kepada Nusa dan Bangsa melalui TNI AD. c. Saya ingin kembali rujuk dengan istri saya namun istri saya sudah tidak mau lagi. d. Saya akan memberikan nafkah kepada anak saya semampunya.
3
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor : Sdak /19/K/AD/I/2015 tanggal 26 Januari 2015 telah didakwa melakukan xxxxxxxxxxxxxdak pidana sebagai berikut : Kesatu : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat tersebut dibawah ini, yaitu pada bulan Oktober tahun 2000 Tiga Belas sampai dengan bulan Februari tahun 2000 Empat Belas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 Tiga Belas sampai dengan tahun 2000 Empat Belas bertempat di Xxxxxxxxxxxxxatau setidaktidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan xxxxxxxxxxxxxdak pidana : “Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut”. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2005 melalui pendidikan Secaba PK di Dodik Secaba Jember, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dilanjutkan dengan kecabangan Infanteri di Dodik Asembagus Situbondo di tugaskan di Dodiklatpur Asembagus, kemudian pada tahun 2013 pindah ke Demlat Rindam V/Brawijaya Malang sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Xxxxxxxxxxxxx. b. Bahwa Terdakwa menikah dengan Saksi-2 Sdri. Xxxxxxxxxxxxx pada hari Minggu tanggal 30 Oktober 2011 di Probolinggo dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 388 / 25 / X / 2011 dan dari hasil pernikahan tersebut telah dikaruniai 1 (satu) orang anak yang bernama Xxxxxxxxxxxxx. c. Bahwa awalnya pernikahan Terdakwa dengan Saksi-2 berjalan harmonis, namun setelah anak Saksi-2 lahir pada bulan Juli 2012 dan 2 (dua) bulan kemudian Terdakwa mengajak Saksi-2 bersama anaknya xxxxxxxxxxxxxggal di Asrama Dodiklatpur Asembagus Jember dan selama di Asrama tersebut pada malam harinya Terdakwa sering keluar dengan alasan mau ke Kompi sehingga Saksi-2 menaruh curiga kepada Terdakwa. d. Bahwa pada tanggal 06 November 2012 Saksi-2 mencoba membuka HP milik Terdakwa, kemudian Saksi-2 menemukan isi BBM dengan kata-kata mesra yang dikirim oleh Sdri. Xxxxxxxxxxxxx, keesokan harinya Saksi-2 menanyakan kepada Terdakwa “Siapa Sdri. Xxxxxxxxxxxxx”, dan Terdakwa menjawab “Sdri. Xxxxxxxxxxxxx adalah saudara, kenapa kamu kok curiga”, setelah itu Saksi-2 berkata “maaf saya telah membuka HP sampeyan”, lalu Terdakwa membanxxxxxxxxxxxxxg HP nya selanjutnya Saksi-2 berkata “kalau saya dibuat begini terus tidak kerasan di Asrama lebih baik pulang ke rumah orang tua”, dijawab oleh Terdakwa “iyo wis muliho nang wong tuamu”, setelah mendengar perkataan Terdakwa tersebut akhirnya Saksi-2 bersama anaknya pulang ke rumah orang tua Saksi-2 yaitu Saksi-3 Sdr. Xxxxxxxxxxxxx.
4 e. Bahwa sesampainya di rumah Saksi-3 karena Saksi-2 tidak diantar oleh Terdakwa, kemudian Saksi-3 bertanya kepada Saksi-2 “ada masalah apa “ tetapi Saksi-2 menutupi masalahnya dengan menjawab “tidak ada masalah”, beberapa hari kemudian Terdakwa menjemput Saksi-2 bersama anaknya untuk diajak pulang ke Asrama. f. Bahwa pada bulan Juni 2013 sekira pukul 10.00 WIB, Terdakwa bersama Saksi-2 menghadap Komandan PLP atas perintah Komandan dengan harapan penyelesaian masalah keluarga, namun setelah dihadapan Komandan masih terjadi cekcok, sehingga diperintahkan kembali, sesampainya di rumah di Asrama Dodiklatpur Asembagus Jember sekira pukul 16.30 WIB, Terdakwa mengajak bicara Saksi-2 dengan berkata “sudah puas kamu mindah saya”, Saksi-2 menjawab “aku bukannya puas memindah sampeyan namun aku pengen sampeyan berubah”, dijawab oleh Terdakwa “walaupun kamu memindah saya dimanapun aku gak akan berubah”, kemudian Terdakwa memelototi Saksi-2 dan menendang meja kearah Saksi-2 sehingga mengenai Saksi-2 pada bagian bawah lutut, setelah itu Terdakwa menarik Saksi-2 ke kamar dan memukuli Saksi-2 dengan menggunakan sabuk karate warna putih, karena kejadian tersebut berada di Asrama sehingga didengar tetangga dan dilerai, selanjutnya Saksi-2 disuruh masuk kamar sedangkan Terdakwa dinasehati tetangga. g. Bahwa setelah itu besok harinya Saksi-2 bersama anaknya pulang ke rumah Saksi-2 tanpa diantar oleh Terdakwa, sesampainya di rumah Saksi-3 kemudian Saksi-3 bertanya kepada Saksi-2 “ada apa”, selanjutnya Saksi-2 menceritakan jika telah terjadi xxxxxxxxxxxxxdak kekerasan/pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Saksi-2 dengan cara menendang meja kearah Saksi-2 dan Terdakwa memukul dengan menggunakan sabuk karate warna putih. h. Akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut, tidak dilakukan pengobatan dan pengambilan Visum, tetapi Saksi-2 mengalami tulang bawah lutut mengalami memar dan punggung terasa sakit. i. Bahwa pada tanggal 21 Oktober 2013 setelah Terdakwa pindah ke Dodikjur Rindam V/Brawijaya Malang, Terdakwa tidak pernah pulang sehingga Saksi-2 melaporkan Terdakwa ke Danki An. Kapten Suradji dan dari laporan Saksi-2 tersebut, Terdakwa dipanggil oleh Danki serta diberikan pengarahan, kemudian Terdakwa membuat Surat Pernyataan yang inxxxxxxxxxxxxxya tidak akan mengulangi perbuatannya, setelah itu Terdakwa mengantar Saksi-2 pulang ke rumah Saksi-3 dan Terdakwa meminta maaf kepada Saksi-3, selanjutnya sore harinya Terdakwa kembali ke Kesatuan. j. Bahwa pada tanggal 10 Desember 2013 sekira pukul 11.00 WIB, Terdakwa menelepon HP Saksi-2 dengan maksud mengajak Saksi-2 bersama anaknya untuk pergi ke rumah orang tua Terdakwa di Jember, tetapi karena saat itu Saksi-2 bekerja di RSUD Tongas maka Saksi-2 mengatakan “tidak bisa ikut”, dan Terdakwa mengatakan lagi “setelah dari Jember nanti akan menghampiri”, dijawab Saksi-2 “nanti kalau menghampiri saya berada di rumah bulek Xxxxxxxxxxxxx”, sekira pukul 18.15 WIB, Terdakwa menjemput Saksi-2 untuk pulang ke rumah Saksi-3. k. Bahwa sesampainya di rumah Saksi-3 di Xxxxxxxxxxxxx, Saksi-2 mengajak Terdakwa ngobrol dan berkata “bagaimana sih rumah tangga kita ini mas”, dijawab Terdakwa “ya sudah seperti ini
5 mau apa lagi, sampeyan aja memindah saya gak berbicara dulu”, Saksi-2 menjawab “ya mau gimana lagi padahal harapan saya dengan perpindahan sampeyan bisa merubah sikap sampeyan”, dengan adanya perkataan tersebut membuat Terdakwa emosi sehingga Terdakwa mencekik leher Saksi-2, kemudian menendang Saksi-2 mengenai bagian paha sebelah kiri sampai Saksi-2 jatuh membentur almari, selanjutnya Terdakwa meminta maaf, tetapi Saksi-2 berkata “ya udah tak kasih waktu satu minggu kalau sampeyan tidak pulang, kita gak bisa bersatu lagi”, dan akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi-2 tidak berobat tetapi Saksi-2 pijat urut ke tukang pijat di rumah ibu Rusmiati. l. Bahwa setelah menunggu hingga 2 (dua) minggu, ternyata Terdakwa tidak pulang dan tidak ada komunikasi sehingga pada tanggal 15 Januari 2014 Saksi-2 melaporkan Terdakwa ke Pam Rindam V/Brawijaya dan diterima oleh Saksi-1 Serma Wahyu Utomo atas permasalahan rumah tangga Saksi-2 dengan Terdakwa dan Saksi-2 mengajukan permohonan cerai. m. Bahwa kemudian Saksi-1 melakukan pemeriksaan / interogasi di Staf Pam dan didapatkan hasil jika selama 2 (dua) tahun berumah tangga antara Terdakwa dengan Saksi-2 sering terjadi cekcok dan pemukulan sehingga tidak ada kecocokan lagi. n. Bahwa selain xxxxxxxxxxxxxdak kekerasan dalam rumah tangga tersebut, Terdakwa juga telah menelantarkan Saksi-2 bersama anaknya di Xxxxxxxxxxxxxdengan tidak memberikan nafkah lahir berupa gaji sejak bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan Februari 2014, kemudian pada bulan Maret 2014 Terdakwa member nafkah lahir kepada Saksi-2 sebesar Ro. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) dengan cara ditransfer oleh juru bayar PLP melalui ATM merah putih tetapi sore harinya diminta lagi oleh Terdakwa sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah). o. Bahwa satu minggu kemudian Saksi-2 menerima remunerasi bulan Maret sebesar Rp. 1.140.000,- (satu juta seratus empat puluh ribu rupiah) tetapi diminta lagi oleh Terdakwa sebesar Rp. 500.000,(lima ratus ribu rupiah). p. Bahwa pada bulan April 2014 gaji Terdakwa xxxxxxxxxxxxxggal Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) sehingga dipergunakan semua oleh Terdakwa, sedangkan untuk remunerasi sisa sebesar Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah) kemudian oleh Saksi-2 dibagi dua dengan Terdakwa, selanjutnya tiap gaji dan remunerasi dibagi dua. q. Bahwa dengan adanya perbuatan Terdakwa tidak memberikan nafkah lahir berupa gaji sejak bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan Februari 2014 maka pada tanggal 7 Maret 2014 Danrindam V/Brawijaya melimpahkan perkara Terdakwa ke Denpom V/3 untuk diproses hukum lebih lanjut sesuai dengan Surat Danrindam V/Brawijaya Nomor : R / 26 / III / 2014 tanggal 7 Maret 2014 tentang pelimpahan perkara An. Xxxxxxxxxxxxx. Dan Kedua : Bahwa Terdakwa pada waktu –waktu dan ditempat-tempat tersebut dibawah ini, yaitu pada bulan Juni tahun 2000 Tiga Belas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 Tiga Belas bertempat di Asrama Dodiklatpur Asembagus Jember atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III12 Surabaya telah melakukan xxxxxxxxxxxxxdak pidana :
6 “Setiap orang dilarang melakukan kekeraran fisik dalam rumah tangga yang dilakukan oleh suami terhadap istri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan seharihari”. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2005 melalui pendidikan Secaba PK di Dodik Secaba Jember, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dilanjutkan dengan kecabangan Infanteri di Dodik Asembagus Situbondo di tugaskan di Dodiklatpru Asembagus, kemudian pada tahun 2013 pindah ke Demlat Rindam V/Brawijaya Malang sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Sertu RNP 21050169150785. b. Bahwa Terdakwa menikah dengan Saksi-2 Sdri. Xxxxxxxxxxxxx pada hari Minggu tanggal 30 Oktober 2011 di Probolinggo dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 388 / 25 / X / 2011 dan dari hasil pernikahan tersebut telah dikaruniai 1 (satu) orang anak yang bernama Xxxxxxxxxxxxx. c. Bahwa awalnya pernikahan Terdakwa dengan Saksi-2 berjalan harmonis, namun setelah anak Saksi-2 lahir pada bulan Juli 2012 dan 2 (dua) bulan kemudian Terdakwa mengajak Saksi-2 bersama anaknya xxxxxxxxxxxxxggal di Asrama Dodiklatpur Asembagus Jember, dan selama di Asrama tersebut pada malam harinya Terdakwa sering keluar dengan alasan mau ke Kompi sehingga Saksi-2 menaruh curiga kepada Terdakwa. d. Bahwa pada tanggal 06 November 2012 Saksi-2 mencoba membuka HP milik Terdakwa, kemudian Saksi-2 menemukan isi BBM dengan kata-kata mesra yang dikirim oleh Sdri. Xxxxxxxxxxxxx, keesokan harinya Saksi-2 menanyakan kepada Terdakwa “siapa Sdri. Xxxxxxxxxxxxx”, dan Terdakwa menjawab “Sdri. Xxxxxxxxxxxxx adalah saudara, kenapa kamu kok curiga”, setelah itu Saksi-2 berkata “maaf saya telah membuka HP sampeyan”, lalu Terdakwa membanxxxxxxxxxxxxxg HP nya selanjutnya Saksi-2 berkata “kalau saya dibuat begini terus tidak kerasan xxxxxxxxxxxxxggal di Asrama lebih baik pulang ke rumah orang tua”, dijawab oleh Terdakwa “iyo wis muliho nang wong tuamu”, setelah mendengar perkataan Terdakwa tersebut akhirnya Saksi-2 bersama anaknya pulang ke rumah orang tua Saksi-2 yaitu Saksi-3 Sdr. Xxxxxxxxxxxxx. e. Bahwa sesampainya di rumah Saksi-3 karena Saksi-2 tidak diantar oleh Terdakwa kemudian Saksi-3 bertanya kepada Saksi-2 “ada masalah apa”, tetapi Saksi-2 menutupi masalahnya dengan menjawab “tidak ada masalah”, beberapa hari kemudian Terdakwa menjemput Saksi-2 bersama anaknya untuk diajak pulang ke Asrama. f. Bahwa pada bulan Juni 2013 sekira pukul 10.00 WIB, Terdakwa bersama Saksi-2 menghadap Komandan PLP atas perintah Komandan dengan harapan penyelesaian masalah keluarga, namun setelah dihadapkan Komandan masih terjadi cekcok sehingga diperintahkan kembali, sesampainya di rumah di Asrama Dodiklatpur Asembagus Jember sekira pukul 16.30 WIB, Terdakwa mengajak bicara Saksi-2 dengan berkata “sudah puas kamu mindah saya”, Saksi-2 menjawab “akku bukannya puas memindah sampeyan namun aku pingin sampeyan berubah”,
7 dijawab oleh Terdakwa “walaupun kamu memindah saya dimanapun aku gak akan berubah”, kemudian Terdakwa memelototi Saksi-2 dan menendang meja kea rah Saksi-2 sehingga mengenai Saksi-2 pada bagian bawah lutut, setelah itu Terdakwa menarik Saksi-2 ke kamar dan memukuli Saksi-2 dengan menggunakan sabuk karate warna putih, karena kejadian tersebut berada di Asrama sehingga didengar tetangga dan dilerai selanjutnya Saksi-2 disuruh masuk kamar sedangkan Terdakwa dinasehati tetangga. g. Bahwa setelah itu besok harinya Saksi-2 bersama anaknya pulangke rumah Saksi-3 tanpa diantar oleh Terdakwa, sesampainya di rumah Saksi-3 kemudian Saksi-3 bertanya kepada Saksi-2 “ada apa”, selanjutnya Saksi-2 menceritakan jika telah terjadi xxxxxxxxxxxxxdak kekerasan / pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Saksi-2 dengan cara menendang meja kea rah Saksi-2 dan Terdakwa memukul dengan menggunakan sabuk karate warna putih. h. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut, tidak dilakukan pengobatan dan pengambilan Visum, tetapi Saksi-2 mengalami tulang bawah lutut mengalami memar dan punggung terasa sakit. i. Bahwa pada tanggal 21 Oktober 2013 setelah Terdakwa pindah ke Dodikjur Rindam V/Brawijaya Malang, Terdakwa tidak pernah pulang sehingga Saksi-2 melaporkan Terdakwa ke Danki An. Kapten Suradji dan dari laporan Saksi-2 tersebut Terdakwa dipanggil oleh Danki serta diberikan pengarahan kemudian Terdakwa membuat Surat Pernyataan yang inxxxxxxxxxxxxxya tidak akan mengulangi perbuataannya, setelah itu Terdakwa mengantar Saksi-2 pulang ke rumah Saksi-3 dan Terdakwa meminta maaf kepada Saksi-3, selanjutnya sore harinya Terdakwa kembali ke Kesatuan. j. Bahwa pada tanggal 10 Desember 2013 sekira pukul 11.00 WIB, Terdakwa menelepon HP Saksi-2 dengan maksud mengajak Saksi-2 bersama anaknya untuk pergi ke rumah orang tua Terdakwa di Jember, tetapi karena saat itu Saksi-2 bekerja di RSUD Tongas maka Saksi-2 mengatakan “tidak bisa ikut”, dan Terdakwa mengatakan lagi “setelah dari Jember nanti akan menghampiri”, dijawab oleh Saksi-2 “nanti kalau menghampiri saya berada di rumah bulek Xxxxxxxxxxxxx”, sekira pukul 18.15 WIB, Terdakwa menjemput Saksi-2 untuk pulang ke rumah Saksi-3. k. Bahwa sesampainya di rumah Saksi-3 di Xxxxxxxxxxxxx, Saksi-2 mengajak Terdakwa ngobrol dan berkata “bagaimana sih rumah tangga kita ini mas”, dijawab Terdakwa “ya udah seperti ini mau apa lagi, sampeyan aja memindah saya gak berbicara dulu”, Saksi-2 menjawab “yam au gimana lagi padahal harapan saya dengan perpindahan sampeyan bisa merubah sikap sampeyan”, dengan adanya perkataan tersebut membuat Terdakwa emosi sehingga Terdakwa mencekik leher Saksi-2 kemudian menendang Saksi-2 mengenai bagian paha sebelah kiri sampai Saksi-2 jatuh membentur almari selanjutnya Terdakwa meminta maaf, tetapi Saksi-2 berkata “ya udah tak kasih waktu satu minggu kalau sampeyan tidak pulang, kita gak bisa bersatu lagi”, dan akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi-2 tidak berobat tetapi Saksi-2 pijat urut ke tukang pijat di rumah ibu Rusmiati. l. Bahwa setelah menunggu hingga 2 (dua) minggu ternyata Terdakwa tidak pulang dan tidak ada komunikasi sehingga pada
8 tanggal 15 Januari 2014 Saksi-2 melaporkan Terdakwa ke Pam Rindam V/Brawijaya dan diterima oleh Saksi-1 Serma Wahyu Utomo atas permasalahan rumah tangga Saksi-2 dengan Terdakwa dan Saski-2 mengajukan permohonan cerai. m. bahwa kemudian Saksi-1 melakukan pemeriksaan / interogasi di Staf Pam dan didapatkan hasil jika selama 2 (dua) tahun berumah tangga antara Terdakwa dengan Saksi-2 sering terjadi cekcok dan pemukulan sehingga tidak ada kecocokan lagi. n. Bahwa pada tanggal 9 Juni 2014 Saksi-2 membuat Surat Pengaduan ke Dandenpom V/3 Malang tentang masalah penganiayaan, pemukulan dan penelantaran (KDRT) yang dilakukan oleh Terdakwa. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur xxxxxxxxxxxxxdak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Kesatu : Pasal 9 ayat (1) Jo Pasal 49 huruf a UURI Nomor 23 Tahun 2004 Tentang “ Penghapuskan kekerasan dalam rumah tangga”. Kedua : Pasal 5 huruf a Jo Pasal 44 ayat (4) UU RI No. 23 Tahun 2004 Tentang “Penghapuskan kekerasan dalam rumah tangga”. Menimbang
:
Bahwa terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas Terdakwa menyatakan mengerti dan membenarkan telah melakukan perbuatan sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya dan Terdakwa tidak mengajukan keberatan atau eksepsi.
Menimbang
:
Bahwa dalam persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum melainkan akan dihadapi sendiri.
Menimbang
:
Bahwa xxxxxxxxxxxxxdak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer terhadap diri Terdakwa bersifat komulatif dimana dakwaan komulatif kedua adalah merupakan xxxxxxxxxxxxxdak pidana aduan absolut dan berdasarkan ketentuan Pasal 44 ayat (4) UU RI No. 23 Tahun 2004 penuntutan dalam perkara ini agar dapat diperiksa dan diadili harus memenuhi syarat formal yaitu adanya pengaduan dari pihak yang merasa dirugikan, sedangkan dakwaan komulatif kesatu adalah Pasal 49 huruf a UURI Nomor 23 Tahun 2004 yang bukan merupakan delik aduan atau delik biasa yang penuntutannya tidak diperlukan adanya pengaduan dari pihak yang dirugikan.
Menimbang
:
Bahwa terhadap syarat formal yaitu surat pengaduan terlebih dahulu majelis akan menilai apakah surat pengaduan yang ada telah memenuhi syarat tenggang waktu sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 74 KUHP.
Menimbang
:
Bahwa surat pengaduan yang diajukan oleh saksi Xxxxxxxxxxxxx istri dari Terdakwa, tertanggal 9 Juni 2014 yang berisi mengenai adanya pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap istrinya yaitu saksi Xxxxxxxxxxxxx pada tanggal 10 Desember 2013 dirumah saksi Xxxxxxxxxxxxx , oleh karenanya si Pengadu (saksi Xxxxxxxxxxxxx) menuntut agar perkara Terdakwa tersebut diselesaikan menurut ketentuan hukum yang berlaku.
9 Menimbang
:
Bahwa Surat Pengaduan yang diajukan oleh saksi Xxxxxxxxxxxxx tertanggal 9 Juni 2014 bila dihubungkan dengan sejak diketahuinya xxxxxxxxxxxxxdak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa yaitu tanggal 10 Desember 2013, maka dengan memedomani ketentuan yang tercantum dalam pasal 74 KUHP yaitu selama 6 (enam) bulan sejak ia mengetahui adanya xxxxxxxxxxxxxdak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa, Majelis berpendapat bahwa Surat Pengaduan tersebut masih dalam tenggang waktu yang ditentukan dalam Pasal 74 KUHP dan oleh karenanya maka Surat Pengaduan tersebut dapat diterima.
Menimbang
:
Bahwa atas pengaduan yang diajukan tersebut ternyata si pengadu yaitu saksi Xxxxxxxxxxxxx sampai saat pemeriksaan akan dilaksanakan tidak ada kehendak untuk mencabut pengaduannya, maka syarat formal pengaduan untuk perkara ini telah terpenuhi sehingga Majelis berpendapat pemeriksaan atas nama Terdakwa khususnya dalam dakwaan komulkatif kedua tersebut diatas dapat dilanjutkan.
Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
Saksi - 1
:
Nama lengkap : Wahyu Utomo. Pangkat, NRP : Serma / 3900209310669. Jabatan : Ba Tipam Sipam Sebagum. Kesatuan : Rindam V/Brawijaya. Tempat, tanggal lahir : Aceh, 22 Juni 1969. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agam a : Islam. Tempat xxxxxxxxxxxxxggal : Jl. Alumunium Rt.05 Rw.09 No. 30 Kel. Purwantoro Kec. Blimbing Kab. Malang. Bahwa pada pokoknya saksi-1 menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa tahun 2013 sejak Terdakwa pindah ke Rindam V/Brawijaya dan antara saksi dengan Terdakwa tidak mempunyai hubungan keluarga. 2. Bahwa saksi mengetahui masalah rumah Terdakwa karena adanya laporan dari istri Terdakwa An. Saksi Xxxxxxxxxxxxx yang datang ke kantor Rindam V/Brawijaya pada bulan Januari 2014 yang bertujuan untuk mengajukan cerai maka dilakukan pemeriksaan ternyata antara Terdakwa dengan istri Terdakwa sudah tidak ada kecocokan lagi serta istri Terdakwa saat itu juga melaporkan Terdakwa yang pernah melakukan xxxxxxxxxxxxxdak kekerasan dengan cara melakukan pemukulan dan penelantaran terhadap istri dan anaknya. 3. Bahwa saksi mengetahui Terdakwa sejak pindak tugas dari Puslatpur Situbondo ke Rindam V/Brawiajya Malang pada bulan Nopember 2014, Terdakwa tidak pernah pulang dan tidak pernah memberikan nafkah baik lahir maupun bathin kepada istri Terdakwa sehingga istri Terdakwa pulang ke rumah orang tuanya di Xxxxxxxxxxxxx. 4. Bahwa dari laporan saksi Xxxxxxxxxxxxx tersebut, tidak dijelaskan kapan, dimana, dengan cara bagaiamana dan menggunakan apa pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap saksi Xxxxxxxxxxxxx.
10 5. Bahwa Saksi mengetahui dari keterangan saksi Xxxxxxxxxxxxx, jika Terdakwa telah menelantarkan saksi Xxxxxxxxxxxxx dan anaknya yang masih berumur 18 (delapan belas) bulan sejak bulan April 2013 sampai melaporkan ke Kesatuan bulan Januari 2014, disamping itu Terdakwa juga pernah melakukan pemukulan terhadap saksi Xxxxxxxxxxxxx ketika terjadi pertengkaran. 6. Bahwa saksi mengetahui selama Terdakwa pindah ke Kidemlat Rindam V/Brawijaya Terdakwa xxxxxxxxxxxxxggal di barak bujangan dan dari pengakuan saksi Xxxxxxxxxxxxx terhadap Saksi, ternyata Terdakwa tidak pernah pulang menjenguk anak dan istrinya yang berada di mertuanya dan setiap hari libur Terdakwa pulang ke rumah orang tua Terdakwa sendiri. 7. Bahwa sampai saat ini Dan Rindam V/Brawijaya selaku Kesatuan Terdakwa belum memberikan persetujuan perceraian yang diajukan oleh saksi Xxxxxxxxxxxxx. Atas keterangan seluruhnya. Saksi 2
:
Saksi
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Nama lengkap : Xxxxxxxxxxxxx. Pekerjaan : Bidan di RSUD Tongas Probolinggo. Tempat, tanggal lahir : Probolinggo, 22 Mei 1987. Jenis kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia. Agam a : Islam. Tempat xxxxxxxxxxxxxggal : Jl. Kyai Sekar Anom Ds. Mentor Rt. 13 Rw. 02 Kec. Sumber Asih Kab.Probolinggo Bahwa pada pokoknya saksi-2 menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi adalah isteri dari Terdakwa menikah pada hari Minggu tanggal 30 Oktober 2011 di Probolinggo sesuai dengan Surat Nikah Seri EW Nomor : 388 / 25 / X / 2011 dan dari hasil pernikahan tersebut telah dikaruniai 1 (satu) orang anak yang bernama Xxxxxxxxxxxxxdan setelah pernikahan tersebut saksi masih tetap xxxxxxxxxxxxxggal dirumah orang tua saksi di Probolinngo. 2. Bahwa awalnya pernikahan Saksi dengan Terdakwa berjalan harmonis, namun setelah anak Saksi lahir pada bulan Juli 2012 dan 2 (dua) bulan kemudian Saksi dan anak Saksi mengikuti Terdakwa pindah ke Asrama Dodiklatpur di Situbondo dan selama di Asrama Dodiklatpur pada malam harinya Saksi sering dixxxxxxxxxxxxxggal keluar dengan alasan mau ke Kompi sehingga Saksi menaruh curiga kepada Terdakwa. 3. Bahwa pada tanggal 06 November 2012 Saksi mencoba membuka HP milik Terdakwa, kemudian Saksi menemukan isi BBM dengan kata-kata mesra yang dikirim oleh Sdri. Xxxxxxxxxxxxx, keesokan harinya Saksi menanyakan kepada Terdakwa “siapa Sdri. Xxxxxxxxxxxxx”, dan Terdakwa menjawab “Sdri. Xxxxxxxxxxxxx adalah saudara, kenapa kamu kok curiga”, setelah itu Saksi berkata “maaf saya telah membuka HP sampeyan”, lalu Terdakwa membanxxxxxxxxxxxxxg HP nya selanjutnya Saksi berkata “kalau saya dibuat begini terus tidak kerasan xxxxxxxxxxxxxggal di Asrama lebih baik pulang ke rumah orang tua”, dijawab oleh Terdakwa “iyo wis muliho nang wog tuamu”, dengan begitu pagi harinya Saksi bersama anak
11 Saksi pulang ke rumah orang tua Saksi, selang beberapa hari Terdakwa menjemput Saksi. 4. Bahwa pada bulan Juni 2013 sekira pukul 16.30 WIB, setelah Saksi menghadap Komandan PLP dan sesampainya di rumah di Asrama Dodiklatpur Asembagus, Terdakwa mengajak bicara dengan berkata “sudah puas kamu mindah saya”, Saksi jawab “aku bukannya puas memindah sampeyan namun aku pingin sampeyan berubah”, dijawab Terdakwa “walaupun kamu memindah saya dimanapun aku gak akan berubah”. 5. Bahwa setelah berkata demikian selanjutnya Terdakwa memelototi Saksi dan menendang meja ke arah Saksi hingga meja tersebut bergeser mengenai Saksi pada bagian bawah lutut Saksi, setelah itu Terdakwa menarik Saksi ke kamar dan memukuli Saksi dengan menggunakan sabuk karate warna putih. 6. Bahwa pada saat kejadian tersebut didengar oleh tetangga asrama hingga kemudian dilerai selanjutnya Saksi disuruh masuk kamar sedangkan Terdakwa dinasehati tetangga dan besok harinya Saksi pulang ke rumah orang tua Saksi di Probolinggo. 7. Bahwa pada tanggal 20 Oktober 2013 setelah Terdakwa pindah ke Rindam V/Brawijaya Malang, Terdakwa tidak pernah pulang sehingga Saksi melaporkan Terdakwa ke Komandan Kompi An. Kapten Suradji, sehingga Terdakwa dipanggil dan diberi pengarahan serta Terdakwa membuat Surat Pernyataan tertangal 20 Oktober 2013 yang inxxxxxxxxxxxxxya tidak akan mengulangi perbuatannya, kemudian Saksi diantar oleh Terdakwa pulang ke rumah orang tua Saksi dan meminta maaf kepada orang tua Saksi. 8. Bahwa pada tanggal 10 Desember 2013 sekira pukul 11.00 WIB, Terdakwa menelepon Saksi mengajak Saksi dan anak Saksi ke rumah orang tua Terdakwa di Jember, namun karena Saksi saat itu bekerja di RSUD Tongas sehingga Saksi mengatakan tidak bisa ikut Terdakwa dan Terdakwa mengatakan nanti setelah dari Jember mau menghampiri, dan saksi mengatakan kepada Terdakwa nanti kalau mangehampiri atau menjemput, Saksi berada di rumah bulek Xxxxxxxxxxxxx. 9. Bahwa sekira pukul 18.15 WIB, Terdakwa menjemput Saksi dirumah bulik Xxxxxxxxxxxxx dan mengajak pulang ke rumah, sesampainya di rumah orang tua Saksi, Saksi mengajak Terdakwa ngobrol “bagaimana sih rumah tangga kita ini mas”, dijawab Terdakwa “ya udah seperti ini mau apa lagi, sampeyan aja memindah saya gak berbicara dulu”, Saksi jawab “ya mau gimana lagi padahal harapan saya dengan perpindahan sampeyan bisa merubah sikap sampeyan” dan setelah saksi berkata demikian selanjutnya terjadi cekcok mulut sehingga Terdakwa mencekik leher Saksi dan menendang Saksi mengenai bagian paha sebelah kiri hingga Saksi jatuh membentur almari. 10. Bahwa setelah Terdakwa melakukan pemukulan terhadap saksi selanjutnya Terdakwa meminta maaf kepada saksi dan Saksi berkata “ya udah tak kasih waktu satu minggu kalau sampeyan tidak pulang, kita gak bisa bersatu lagi”. 11. Bahwa setelah Saksi menunggu hingga 2 (dua) minggu ternyata Terdakwa tidak pulang dan tidak ada komunikasi sehingga pada tanggal 15 Januari 2014 Saksi melaporkan Terdakwa ke Kasi Pam Rindam V/Brawijaya atas permasalahan rumah tangga Saksi dan Saksi mengajukan permohonan cerai.
12 12. Bahwa sejak bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan Februari 2014 atau selama 6 ( enam) bulan Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah lahir maupun bathin kepada Saksi dan anak Saksi, dan untuk mencukupi kebutuhan Saksi dan anak Saksi, ditanggung oleh orang tua Saksi atas nama saksi Mochammad Rochim tiap bulannya sebesar Rp.1.000.000.- (satu juta rupiah). 13. Bahwa atas perbuatan Terdakwa tersebut, saksi merasa terlantar dan untuknya masih ada orang tua saksi yang mau membantu kehidupan saksi dan anak saksi. 14. Bahwa pada bulan Maret 2014 Saksi baru diberi nafkah lahir sebesar Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) dengan cara ditransfer oleh juru bayar PLP namun sore harinya Terdakwa meminta uang kepada Saksi sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah), satu minggu kemudian setelah Saksi menerima remunerasi bulan Maret 2014 sebesar Rp. 1.140.000,- (satu juta seratus empat puluh ribu rupiah), Terdakwa menghubungi Saksi dan meminta uang sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah). 15. Bahwa pada bulan April 2014 gaji Terdakwa xxxxxxxxxxxxxggal Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) sehingga Saksi kasihkan semua kepada Terdakwa, saat remunerasi bulan April 2014 turun hanya tersisa sebesar Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah) sehingga Saksi bagi 2 (dua) dengan Terdakwa, selanjutnya setiap gaji dan remunerasi dibagi 2 (dua). 16. Bahwa atas permasalahan rumah tangga saksi dengan Terdakwa, saksi dan Terdakwa sudah dipanggil sebanyak 6 (enam) kali oleh Komandan satuan agar tetap rujuk kembali dan Terdakwa telah membuat 2 (dua) kali Surat Pernyataan yang isinya sanggup membina rumah tangganya kembali, namun ternyata Terdakwa tidak mau berubah. 17. Bahwa dengan adanya xxxxxxxxxxxxxdakan Terdakwa tersebut, Saksi tetap mengajukan permohonan cerai dengan alasan sudah tidak ada lagi kecocokan dengan Terdakwa dan selama menikah dengan Terdakwa tidak pernah mendapatkan kebahagiaan lahir bathin serta saksi merasa trauma akan sikap kasar Terdakwa dan saksi tetap meminta agar Terdakwa tetap memberikan biaya hidup anak Saksi hingga kelak dewasa. 18. Bahwa atas perbuatanTerdakwa tersebut Saksi menuntut agar perbuatan Terdakwa diproses sesuai hukum yang berlaku sesuai dengan surat pengaduan yang saksi buat pada tanggal 9 Juni 2014. Atas keterangan seluruhnya. Saksi-3
:
Saksi
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Nama lengkap : Xxxxxxxxxxxxx. Pekerjaan : Pensiunan Dinas Kesehatan. Tempat, tanggal lahir : Ambon, 11 Desember 1955. Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. Agam a : Islam. Tempat xxxxxxxxxxxxxggal : Jl. Kyai Sekar Anom Ds. Mentor Rt. 13 Rw.02 Kec. Sumber Asih Kab.Probolinggo. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2011 saat Terdakwa datang meminang anak Saksi yang bernama saksi.
13 Xxxxxxxxxxxxx dilanjutkan dengan pernikahan pada bulan Oktober 2011 di rumah Saksi dan dari pernikahannya tersebut telah dikaruniai 1 (satu) orang anak yang bernama Xxxxxxxxxxxxx. 2. Bahwa Saksi diberi tahu oleh anak saksi yaitu saksi Xxxxxxxxxxxxx, jika Terdakwa telah melakukan xxxxxxxxxxxxxdak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap saksi Xxxxxxxxxxxxx bulan Juni 2013 dengan cara menendang meja ruang tamu mengenai bawah lutut Sdri. Xxxxxxxxxxxxx dan memukul dengan menggunakan sabuk karate warna putih dan kemudian pada tanggal 10 Desember 2013 di rumah Saksi Terdakwa telah mencekik saksi Xxxxxxxxxxxxx dengan menggunakan jari tangannya sampai saksi Xxxxxxxxxxxxx tidak bisa bernafas selanjutnya menendang menggunakan kaki kanan mengenai bagian paha sebelah kiri saksi Xxxxxxxxxxxxx hingga Sdri. Xxxxxxxxxxxxx terlempar ke almari kamar. 3. Bahwa setelah Terdakwa menikah dengan saksi Xxxxxxxxxxxxx awalnya keluarganya cukup harmonis dan xxxxxxxxxxxxxggal di Asrama Dodiklatpur Asembagus, tetapi menginjak bulan Oktober 2012 Saksi melihat rumah tangganya ada masalah, terbukti pada bulan November 2012 saksi Xxxxxxxxxxxxx bersama anaknya tanpa diantar oleh Terdakwa pulang kerumah saksi, dan setelah Saksi menanyakan kepada saksi Xxxxxxxxxxxxx “ada masalah apa”, tetapi saksi Xxxxxxxxxxxxx menutupinya dengan jawaban “tidak ada masalah”, kemudian selang beberapa hari Terdakwa menjemput saksi Xxxxxxxxxxxxx dan anaknya mengajak untuk pulang. 4. Bahwa pada bulan Juli 2013 saksi Xxxxxxxxxxxxx bersama anaknya pulang lagi ke rumah saksi tanpa diantar oleh Terdakwa, kemudian Saksi bertanya “ada apa”, kemudian saksi Xxxxxxxxxxxxx menceritakan jika telah terjadi xxxxxxxxxxxxxdak kekerasan / pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap saksi Xxxxxxxxxxxxx bertempat di Asrama Dodiklatpur Asembagus dengan cara Terdakwa menendang meja kearah sehinggameja tersebut mengenai mengenai tulang kering kaki kanan saksi Xxxxxxxxxxxxx dan Terdakwa juga memukul saksi Xxxxxxxxxxxxx dengan menggunakan sabuk karate warna putih, sehingga saksi Xxxxxxxxxxxxx memutuskan untuk kembali lagi ke Asrama mengikuti Terdakwa karena Terdakwa sejak bulan Oktober 2013 dipindah ke Rindfam V/Brawijaya Malang. 5. Bahwa saksi mengetahui Terdakwa juga telah menelantarkan saksi Xxxxxxxxxxxxx bersama anaknya karena sejak bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan Pebruari 2014 Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah lahir dan bathin dan untuk mencukupi kebutuhan Xxxxxxxxxxxxx bersama anakanya saksi tiap bulannya memberikan uang sebesar Rp.1.000.000.- (satu juta rupiah). 6. Bahwa pada bulan Maret 2014 Terdakwa memberi nafkah lahir kepada saksi Xxxxxxxxxxxxx sebesar Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) dengan cara ditransfer oleh juru bayar PLP melalui ATM merah putih tetapi sore harinya diminta lagi oleh Terdakwa sebesar Rp. 200.000,- (duas ratus ribu rupiah). 7. Bahwa satu minggu kemudian saksi Xxxxxxxxxxxxx menerima remonerasi bulan Maret sebesar Rp. 1.140.000,- (satu juta seratus empat puluh ribu rupiah) tetapi diminta lagi oleh Terdakwa sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah). 8. Bahwa dari xxxxxxxxxxxxxdakan Terdakwa tersebut, saksi Xxxxxxxxxxxxx pernah melapor ke kesatuan sebanyak 2 (dua) kali,
14 kemudian tanggapan dari kesatuan diberi peringatan dan disuruh kumpul kembali, tetapi Terdakwa mengulangi lagi dengan tidak pernah pulang serta tidak memberi nafkah sehingga saksi Xxxxxxxxxxxxx melaporkan masalah tersebut ke Denpom untuk diproses hukum. Atas keterangan seluruhnya. Menimbang
:
Saksi
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2005 melalui pendidikan Secaba PK di Dodik Secaba Jember, lulus dan dilantik dengan pangkat Serda dilanjutkan dengan mengikuti kecabangan lnfanteri di Dodik Asembagus Situbondo selanjutnya di tugaskan di Dodiklatpur Asembagus, kemudian pada tahun 2013 pindah ke Demlat Rindam V/Brawijaya Malang sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Sertu. 2. Bahwa Terdakwa menikah dengan saksi Xxxxxxxxxxxxx pada hari Minggu tanggal 30 Oktober 2011 di Probolinggo sesauai dengan akta nikah seri EW nomor : 3881251N2011 dan dari hasil pernikahan tersebut telah dikaruniai satu orang anak yang bernama Xxxxxxxxxxxxx. 3. Bahwa pada awalnya rumah tangga Terdakwa dengan Sdri. Xxxxxxxxxxxxx awalnya cukup harmonis walaupun Terdakwa xxxxxxxxxxxxxggal di Situbondo dan saksi Xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxggal bersama orang tuanya di Probolinggo dan setelah saksi Fitria melahirkan anaknya, saksi Xxxxxxxxxxxxx diajak oleh Terdakwa xxxxxxxxxxxxxggal di Asrama Dodiklatpur. 4. Bahwa setelah beberapa bulan saksi Xxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxggal di Asrama, Terdakwa sebagai pelatih sering keluar malam untuk mengawasi pelajar/siswa sehingga saksi Xxxxxxxxxxxxx tidak menaruh curiga kepada Terdakwa yang akibatnya sering timbul cekcok dalam rumah tangga Terdakwa dan juga dari pertengkaran tersebut mengakibatkan Terdakwa menjadi emosional. 4. Bahwa pada bulan Juni 2013 sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa bersama saksi Xxxxxxxxxxxxx menghadap Komandan PLP dan dan diberi pengarahan agar segera menyelesaikan masalah keluarga secara baik-baik, namun setelah mengahadap Komandan Terdakwa dan saksi Xxxxxxxxxxxxx masih terjadi cekcok. 5. Bahwa setelah Terdakwa dan saksi Xxxxxxxxxxxxx menhadap Komanda PLP kemudian Terdakwa dan saksi Xxxxxxxxxxxxx pulang ke asrama dan sesampainya di Asrama Terdakwa mengajak bicara saksi Xxxxxxxxxxxxx dan Terdakwa menyampaikan kepada saksi Xxxxxxxxxxxxx tentang xxxxxxxxxxxxxdakan saksi Xxxxxxxxxxxxx yang melaporkan masalah rumah tangganya ke Komandan tanpa sepengetahuan satuan adalah salah dan Terdakwa juga mengatakan “ Sudah puas kamu mindah saya “, dijawab oleh saksi Xxxxxxxxxxxxx “ Bukannya puas memindah sampeyan namun aku pingin sampeyan berubah “, karena saksi Xxxxxxxxxxxxx bersikeras sehingga Terdakwa menendang meja kearah saksi Xxxxxxxxxxxxx sehingga meja tersebut terpental mengenai bawah lutut kaki kiri saksi Xxxxxxxxxxxxx, selanjutnya Terdakwa menarik saksi
15 Xxxxxxxxxxxxx ke kamar dan setelah didalam kamar Terdakwa mengambil sabuk karate warna putih yang kemudian Terdakwa gunakan untuk memukul agar saksi Xxxxxxxxxxxxx diam dan tidak berteriak-teriak terus karena malu didengar tetangga. 6. Bahwa Pada tanggal 21 Oktober 2013 setelah Terdakwa pindah ke Dodikjur Rindam V/Brawijaya Malang, Terdakwa tidak pernah pulang sehingga saksi Xxxxxxxxxxxxx melaporkan Terdakwa ke Danki An. Kapten Suradji dan dari laporan saksi Xxxxxxxxxxxxx tersebut Terdakwa dipanggil oleh Danki serta diberikan pengarahan kemudian Terdakwa membuat surat pernyataan yang inxxxxxxxxxxxxxya tidak akan mengulangi perbuatan, setelah itu Terdakwa mengantar saksi Xxxxxxxxxxxxx pulang ke rumah orangtuanya di Probolinggo dan Terdakwa meminta maaf kepada orangtua saksi Xxxxxxxxxxxxx yaitu saksi Xxxxxxxxxxxxx dan sore harinya Terdakwa kembali pulang ke Kesatuan Rindam V/Brawijaya Malang. 7. Bahwa pada tanggal 10 Desember 2013 sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa menelpon HP saksi Xxxxxxxxxxxxx dengan maksud mengajak saksi Xxxxxxxxxxxxx bersama anak untuk pergi ke rumah orangtua Terdakwa di Jember, tetapi karena saat itu saksi Xxxxxxxxxxxxx bekerja di RSUD Tonggas maka saksi Xxxxxxxxxxxxx mengatakan tidak bisa ikut dan Terdakwa mengatakan lagi setelah dari Jember nanti akan menghampiri, dijawab oleh Sdri. Xxxxxxxxxxxxx "nanti kalo menghampiri saya berada di rumah bulek Xxxxxxxxxxxxx", dan kemudian sekira pukul 18.15 Wib. Terdakwa menjemput saksi Xxxxxxxxxxxxx untuk pulang ke rumah orangtua saksi Xxxxxxxxxxxxx. 8. Bahwa sesampainya di rumah orangtua saksi Xxxxxxxxxxxxx, saksi Xxxxxxxxxxxxx berkata "bagaimana sih rumah tangga kita ini mas", dijawab Terdakwa "ya udah seperti ini mau apa lagi, sampeyan aja memindah saya gak berbicara dulu", dan saksi Xxxxxxxxxxxxx menjawab " ya mau gimana lagi padahal harapan saya dengan perpindahan sampeyan bisa merubah sikap sampeyan", dijawab oleh Terdakwa "sampean itu salah tidak melaporkan Komandan satuan lebih dulu", karena tetap saja menjawab sehingga Terdakwa emosi dan mendorong saksi Xxxxxxxxxxxxx serta membekap mulutnya menggunakan jari tangan kanan karena malu didengar oleh tetangga, setelah kejadian tersebut Terdakwa tidak pernah pulang dan xxxxxxxxxxxxxggal di barak Asrama Dodikjur Malang. 9. Bahwa selain xxxxxxxxxxxxxdak kekerasan dalam rumah tangga tersebut, Terdakwa juga telah menelantarkan anak dan saksi Xxxxxxxxxxxxx dengan tidak memberikan nafkah berupa gaji sejak bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan Pebruari 2014 atau selama 6 (enam) bulan. 10. Bahwa pada bulan Maret 2014 Terdakwa memberi nafkah lahir kepada saksi Xxxxxxxxxxxxx sebesar Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) dengan cara ditransfer oleh juru bayar PLP melalui ATM merah putih tetapi sore harinya Terdakwa meminta lagi kepada saksi Xxxxxxxxxxxxx sebesar Rp. 200.000,- (duas ratus ribu rupiah). 11. Bahwa satu minggu kemudian saksi Xxxxxxxxxxxxx menerima remonerasi bulan Maret sebesar Rp. 1.140.000,- (satu juta seratus empat puluh ribu rupiah) tetapi diminta lagi oleh Terdakwa sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah). 12. Bahwa pada bulan April 2014 gaji Terdakwa xxxxxxxxxxxxxggal Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) sehingga dipergunakan semua
16 oleh Terdakwa, sedangkan untuk uang remonerasi yang diterima oleh saksi Xxxxxxxxxxxxx tersisa sebesar Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah) kemudian oleh saksi Xxxxxxxxxxxxx dibagi dua dengan Terdakwa, selanjutnya tiap gaji dan remonerasi dibagi dua. 13. Bahwa latar belakang percekcokan dalam rumah tangga Terdakwa tersebut berawal dari adanya BBM dari saudara Terdakwa yang bernama sdri. Xxxxxxxxxxxxx sehingga saksi Xxxxxxxxxxxxx menjadi curiga itu adalah pacar Terdakwa, namun Terdakwa tidak merasa mempunyai pacar atau wanita idaman lain . 14. Bahwa Terdakwa mengetahui saat ini saksi Xxxxxxxxxxxxx telah mengajukan cerai kepada kesatuan yang dikarenakan Terdakwa kurang cukup menafkahi dan adanya xxxxxxxxxxxxxdakan kasar yang pernah Terdakwa lakukan serta apabila terjadi perceraian maka Terdakwa sanggup membiayai hidup anak Terdakwa akan tetapi sesuai dengan kemampuan Terdakwa. Menimbang
:
Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer di persidangan ini berupa Surat-surat : -
1 (satu) lembar Surat Danrindam V/Brawijaya Nomor : R / 26 / III / 2014 tanggal 7 Maret 2014 tentang pelimpahan perkara An. Xxxxxxxxxxxxx.
-
1 (satu) lembar foto copy Surat Pernyataan tertanggal 30 Juli 2013.
-
1 (satu) lembar foto copy Surat Pernyataan tertanggal 21 Oktober 2013.
-
1 (satu) lembar Surat Pengaduan tertanggal 9 Juni 2014.
-
1 (satu) lembar foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor : 388 / 25 / X / 2011 tanggal 30 Oktober 2011 atas nama Xxxxxxxxxxxxxdengan Xxxxxxxxxxxxx.
Menimbang
:
Bahwa kesemua surat-surat tersebut telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2005 melalui pendidikan Secaba PK di Dodik Secaba Jember, lulus dan dilantik dengan pangkat Serda dilanjutkan dengan kecabangan Infanteri di Dodik Asembagus Situbondo di tugaskan di Dodiklatpur Asembagus, kemudian pada tahun 2013 pindah ke Demlat Rindam V/Brawijaya Malang sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Sertu. 2. Bahwa benar Terdakwa telah menikah dengan saksi Xxxxxxxxxxxxx pada hari Minggu tanggal 30 Oktober 2011 di Probolinggo sesuai dengan Surat Nikah Seri EW Nomor : 388 / 25 / X / 2011 dan dari hasil pernikahan tersebut telah dikaruniai 1 (satu) orang anak yang bernama Xxxxxxxxxxxxxdan setelah pernikahan tersebut saksi Xxxxxxxxxxxxx masih tetap xxxxxxxxxxxxxggal
17 dirumah orang tuanya di Probolinngo dan xxxxxxxxxxxxxggal di Asrama Dodiklatpur Situbondo.
Terdakwa
3. Bahwa benar awalnya pernikahan Terdakwa dengan saksi Xxxxxxxxxxxxx berjalan harmonis, namun setelah anak saksi Xxxxxxxxxxxxx lahir pada bulan Juli 2012 dan 2 (dua) bulan kemudian saksi Xxxxxxxxxxxxx dan anaknya mengikuti Terdakwa pindah ke Asrama Dodiklatpur di Situbondo dan selama di Asrama Dodiklatpur setiap malam Terdakwa sering dixxxxxxxxxxxxxggal keluar dengan alasan mau ke Kompi sehingga saksi Xxxxxxxxxxxxx menaruh curiga kepada Terdakwa. 4. Bahwa benar pada tanggal 06 November 2012 saksi Xxxxxxxxxxxxx membuka HP milik Terdakwa, kemudian saksi Xxxxxxxxxxxxx menemukan isi BBM dengan kata-kata mesra yang dikirim oleh Sdri. Xxxxxxxxxxxxx, keesokan harinya saksi Xxxxxxxxxxxxx menanyakan kepada Terdakwa “siapa Sdri. Xxxxxxxxxxxxx”, dan Terdakwa menjawab “Sdri. Xxxxxxxxxxxxx adalah saudara, kenapa kamu kok curiga”, setelah itu saksi Xxxxxxxxxxxxx berkata “maaf saya telah membuka HP sampeyan”, lalu Terdakwa membanxxxxxxxxxxxxxg HP nya selanjutnya saksi Xxxxxxxxxxxxx berkata “kalau saya dibuat begini terus tidak kerasan xxxxxxxxxxxxxggal di Asrama lebih baik pulang ke rumah orang tua”, dijawab oleh Terdakwa “iyo wis muliho nang wog tuamu”, dengan begitu pagi harinya saksi Xxxxxxxxxxxxx bersama anaknya pulang ke rumah orang tuanya yaitu saksi Mochammad Rochim di Probolinggoi, dan selang beberapa hari kemudian Terdakwa menjemput saksi Xxxxxxxxxxxxx untuk dibawa ke asrama Dodiklatpur di Situbondo. 5. Bahwa benar pada bulan Juni 2013 sekira pukul 16.30 WIB, setelah saksi Xxxxxxxxxxxxx menghadap Komandan PLP dan sesampainya di rumah di Asrama Dodiklatpur Asembagus, Terdakwa mengajak bicara dengan berkata “sudah puas kamu mindah saya”, lalu saksi Xxxxxxxxxxxxx menjawab “aku bukannya puas memindah sampeyan namun aku pingin sampeyan berubah”, dijawab Terdakwa “walaupun kamu memindah saya dimanapun aku gak akan berubah”. 6. Bahwa benar setelah berkata demikian selanjutnya Terdakwa memelototi saksi Xxxxxxxxxxxxx dan kemudian Terdakwa menendang meja ke arah saksi Xxxxxxxxxxxxx sehingga meja tersebut bergeser mengenai saksi Xxxxxxxxxxxxx pada bagian bawah lutut , setelah itu Terdakwa menarik saksi Xxxxxxxxxxxxx ke kamar dan lalu memukuli saksi Xxxxxxxxxxxxx dengan menggunakan sabuk karate warna putih. 7. Bahwa benar pada saat kejadian tersebut diengar oleh tetangga asrama hingga kemudian dilerai selanjutnya saksi Xxxxxxxxxxxxx disuruh masuk kamar sedangkan Terdakwa dinasehati tetangga dan besok harinya saksi Xxxxxxxxxxxxx pulang ke rumah orang tuanya di Probolinggo. 8. Bahwa benar pada tanggal 20 Oktober 2013 setelah Terdakwa pindah ke Rindam V/Brawijaya Malang, Terdakwa tidak pernah pulang sehingga saksi Xxxxxxxxxxxxx melaporkan Terdakwa ke Komandan Kompi An. Kapten Suradji, sehingga Terdakwa dipanggil dan diberi pengarahan serta Terdakwa membuat Surat Pernyataan tertangal 20 Oktober 2013 yang inxxxxxxxxxxxxxya tidak akan mengulangi perbuatannya, kemudian saksi Xxxxxxxxxxxxx diantar oleh Terdakwa pulang ke rumah orang tuanya dan Terdakwa
18 meminta maaf kepada orang tua saksi Xxxxxxxxxxxxx yaitu saksi MochamadRochim. 9. Bahwa benar pada tanggal 10 Desember 2013 sekira pukul 11.00 WIB, Terdakwa menelepon saksi Xxxxxxxxxxxxx mengajak saksi Xxxxxxxxxxxxx dan anaknya ke rumah orang tua Terdakwa di Jember, namun karena saksi Xxxxxxxxxxxxx saat itu bekerja di RSUD Tongas sehingga saksi Xxxxxxxxxxxxx mengatakan kepada Terdakwa tidak bisa ikut Terdakwa dan Terdakwa mengatakan nanti setelah dari Jember mau menghampiri, dan saksi Xxxxxxxxxxxxx mengatakan kepada Terdakwa nanti kalau mangehampiri atau menjemput, saksi Xxxxxxxxxxxxx berada di rumah bulek Xxxxxxxxxxxxx. 10. Bahwa benar sekira pukul 18.15 WIB, Terdakwa menjemput saksi Xxxxxxxxxxxxx dirumah bulik Xxxxxxxxxxxxx dan mengajak pulang ke rumah, sesampainya di rumah orang tua saksi Xxxxxxxxxxxxx , saksi Xxxxxxxxxxxxx mengajak Terdakwa ngobrol “bagaimana sih rumah tangga kita ini mas”, dijawab Terdakwa “ya udah seperti ini mau apa lagi, sampeyan aja memindah saya gak berbicara dulu”, saksi Xxxxxxxxxxxxx menjawab “ya mau gimana lagi padahal harapan saya dengan perpindahan sampeyan bisa merubah sikap sampeyan” dan setelah saksi Xxxxxxxxxxxxx berkata demikian selanjutnya terjadi cekcok mulut sehingga Terdakwa mencekik leher saksi Xxxxxxxxxxxxx dan menendang saksi Xxxxxxxxxxxxx mengenai bagian paha sebelah kiri hingga saksi Xxxxxxxxxxxxx jatuh membentur almari. 11. Bahwa benar setelah Terdakwa melakukan pemukulan terhadap saksi Xxxxxxxxxxxxx selanjutnya Terdakwa meminta maaf kepada saksi Xxxxxxxxxxxxx dan saksi Xxxxxxxxxxxxx berkata “ya udah tak kasih waktu satu minggu kalau sampeyan tidak pulang, kita gak bisa bersatu lagi”. 12. Bahwa benar setelah saksi Xxxxxxxxxxxxx menunggu hingga 2 (dua) minggu ternyata Terdakwa tidak pulang dan tidak ada komunikasi sehingga pada tanggal 15 Januari 2014 saksi Xxxxxxxxxxxxx melaporkan Terdakwa ke Kasi Pam Rindam V/Brawijaya atas permasalahan rumah tangganya dan saksi Xxxxxxxxxxxxx mengajukan permohonan cerai kepadasatuan Terdakwa. 13. Bahwa benar sejak bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan Februari 2014 atau selama 6 ( enam) bulan Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah lahir maupun bathin kepada saksi Xxxxxxxxxxxxx dan anaknya, dan untuk mencukupi kebutuhan saksi Xxxxxxxxxxxxx dan anaknya semuanya ditanggung oleh orang tua saksi Xxxxxxxxxxxxx atas nama saksi Mochammad Rochim tiap bulannya sebesar Rp.1.000.000.- (satu juta rupiah). 14. Bahwa benar atas perbuatan Terdakwa tersebut, saksi Xxxxxxxxxxxxx menjadi kesakitan namun saksi Xxxxxxxxxxxxx tidak mamu memeriksakan dirinya ke dokter serta saksi Xxxxxxxxxxxxx merasa terlantar dan untungnya masih ada orang tua saksi Xxxxxxxxxxxxx yang mau membantu kehidupan saksi Xxxxxxxxxxxxx dan anaknya. 15. Bahwa benar pada bulan Maret 2014 saksi Xxxxxxxxxxxxx baru diberi nafkah lahir sebesar Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) dengan cara ditransfer oleh juru bayar PLP namun sore harinya Terdakwa meminta uang kepada saksi Xxxxxxxxxxxxx sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah), satu minggu kemudian setelah saksi Xxxxxxxxxxxxx menerima uang remunerasi
19 bulan Maret 2014 sebesar Rp. 1.140.000,- (satu juta seratus empat puluh ribu rupiah), Terdakwa menghubungi saksi Xxxxxxxxxxxxx dan meminta uang sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah). 16. Bahwa benar pada bulan April 2014 gaji Terdakwa xxxxxxxxxxxxxggal Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) sehingga saksi Xxxxxxxxxxxxx kasihkan semua kepada Terdakwa, saat remunerasi bulan April 2014 turun hanya tersisa sebesar Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah) sehingga saksi Xxxxxxxxxxxxx bagi 2 (dua) dengan Terdakwa, selanjutnya setiap gaji dan remunerasi dibagi 2 (dua). 17. Bahwa benar atas permasalahan rumah tangga saksi Xxxxxxxxxxxxx dengan Terdakwa, saksi Xxxxxxxxxxxxx dan Terdakwa sudah dipanggil sebanyak 6 (enam) kali oleh Komandan satuan agar tetap rujuk kembali dan Terdakwa telah membuat 2 (dua) kali Surat Pernyataan yang isinya sanggup membina rumah tangganya kembali, namun ternyata Terdakwa tidak mau berubah. 18. Bahwa dengan adanya xxxxxxxxxxxxxdakan Terdakwa tersebut, Saksi Xxxxxxxxxxxxx tetap mengajukan permohonan cerai dengan alasan sudah tidak ada lagi kecocokan lagi dengan Terdakwa dan selama menikah dengan Terdakwa Saksi Xxxxxxxxxxxxx tidak pernah mendapatkan kebahagiaan lahir bathin serta Saksi Xxxxxxxxxxxxx merasa trauma akan sikap kasar Terdakwa dan Saksi Xxxxxxxxxxxxx tetap meminta agar Terdakwa tetap memberikan biaya hidup anaknya hingga kelak dewasa. 19. Bahwa benar atas perbuatanTerdakwa tersebut Saksi Xxxxxxxxxxxxx menuntut agar perbuatan Terdakwa diproses sesuai hukum yang berlaku sesuai dengan surat pengaduan yang saksi buat pada tanggal 9 Juni 2014. 20. Bahwa atas perbuatannya ini Terdakwa sangat menyesali dan berjanji akan berusaha membina rumah tangganya dengan baik dan mencukupi kebutuhan anak dan isterinya. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Oditur Militer tentang terbukxxxxxxxxxxxxxya Terdakwa bersalah melakukan xxxxxxxxxxxxxdak pidana yang didakwakan Oditur Militer sebagaimana diuraikan dalam tuntutannya namun demikian Majelis akan membuktikan sendiri keseluruhan unsur sebagaimana yang di dakwakan oleh Oditur Militer, demikian juga mengenai pidana yang dimohonkan, Majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa xxxxxxxxxxxxxdak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan yang disusun secara komulatif mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Dakwaan Komulatif kesatu : Unsur kesatu Unsur kedua
: :
Setiap Orang Dilarang menelantarkan rumah tanggana atau atau perjanjian ia kehidupan, perawatan kepadaorang tersebut.
orang dalam lingkup karena persetujuan wajib memberikan atau pemeliharaan
20 Dakwaan Komulatif Kedua : Unsur kesatu Unsur kedua Unsur ketiga Menimbang
:
: : :
Setiap Orang Yang melakukan perbuatan kekerasan fisik Terhadap orang dalam linkup rumah tangganya Bahwa selanjutnya terlebih dahulu Majelis Hakim akan membuktikan Dakwaan Kesatu dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Unsur Pertama
:
Setiap Orang
Bahwa yang dimaksud dengan Setiap Orang adalah “Setiap orang” dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 adalah ‘setiap manusia’, yaitu siapa saja yang merupakan subyek hukum yang dapat dipertanggung jawabkan menurut hukum yang berlaku di Indonesia Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2005 melalui pendidikan Secaba PK di Dodik Secaba Jember, lulus dan dilantik dengan pangkat Serda dilanjutkan dengan kecabangan Infanteri di Dodik Asembagus Situbondo di tugaskan di Dodiklatpur Asembagus, kemudian pada tahun 2013 pindah ke Demlat Rindam V/Brawijaya Malang sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Sertu 2. Bahwa benar Terdakwa adalah sebagai warga Negara Republik Indonesia (WNI) yang sekaligus sebagai Prajurit TNI tunduk pada hukum dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 3. Bahwa benar Terdakwa pada waktu melakukan perbuatan yang didakwakan ini masih berdinas aktif sebagai anggota Prajurit TNI dan mempunyai jabatan yang harus dipertangung jawabkan kepada Terdakwa, hal tersebut membuktikan Terdakwa sehat jasmani maupun rohani yang berarti pula Terdakwa dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya dan Terdakwa yang juga tunduk pada kekuasaan Peradilan Militer dimana Terdakwa diajukan sebagai pelaku xxxxxxxxxxxxxdak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer yaitu XxxxxxxxxxxxxSertu NRP. 21050169150785. yang saat ini berdiri dipersidangan sebagai Terdakwa. 4. Bahwa benar menurut keterangan Terdakwa dan para Saksi dimana setelah identitas dicocokan dengan identitas yang tertuang dalam Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 50 / K / AD / III / 2015 tanggal 19 Maret 2015 beserta berkas perkara atas nama Terdakwa ternyata cocok antara satu sama lainnya sehingga dalam perkara ini tidak terdapat kesalahan 0rang (Error in Persona) yang diajukan dimuka persidangan. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “ Setiap Orang ” telah terpenuhi. Unsur kedua
:
Dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib
21 memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada orang tersebut. Bahwa yang dimaksud dengan Menelantarkan adalah membuat seseorang menjadi sengsara, yang dalam unsur ini bermaksud bahwa seseorang tadinya tidak sengsara menjadi sengsara oleh karena tidak diberikannya perhatian oleh orang lain yang mempunyai kewajiban untuk hal itu. Menurut pasal 9 ayat (1) UU Nomor 23 Tahun 2004 Penelantaran yang dimaksud adalah penalantaran orang dalam lingkup rumah tangganya, yang merupakan kewajiban baginya berdasarkan ketentuan hukum atau perawatan atau pemeliharaan kepada orang tersebut. Penelantaran dimaksud berlaku mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan cara membatasi dan atau melarang untuk haknya yang layak. Ketergantungan ekonomi lebih menekankan pada kebutuhan materiil terhadap seseorang sehingga ia tidak dapat memenuhi kebutuhn rumah tangganya yang akhirnya dapat mengakibatkan suami/istri/anak tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup yang secara langsung kehidupan keluarga menjadi terlantar. Menurut pasal 2 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004, yang dimaksud “orang dalam lingkup rumah tangga” meliputi: 1. Suami, istri dan anak. 2. Orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dan orang sebagaimana dimaksud pada angka 1 karena hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhari, dan perwalian, yang menetap dalam rumah tangga dan atau 3. Orang yang bekerja sebagaimana dimaksud pada angka 2 dipandang sebagai anggota keluarga dalam jangka waktu selama berada dalam rumah tangga yang bersangkutan. Bahwa oleh karena Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 merupakan Undang-Undang khusus dan mempunyai ciri kekhasan tersendiri dan menurut SR. Sianturi, SH dalam bukunya Xxxxxxxxxxxxxdak Pidana di KUHP halaman 517 menyatakan “Tidak semua perbuatan menelantarkan orang diangkat menjadi suatu kejahatan sehingga apabila pendapat SR. Sianturi ini dihubungkan dengan unsur kedua ini, yang diangkat perbuatan menelantarkan menjadi kejahatan apabila menelantarkan orang orang dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan perawatan, perawatan atau pemeliharaan kepada orang tersebut. Pengertian menurut hukum yang berlaku baginya adalah sesuatu yang bersifat keharusan (imperatif) karena diikuti kalimat ia wajib memberikan yang kemudian diikuti kalimat kehidupan koma perawatan koma atau pemeliharaan arxxxxxxxxxxxxxya ketiga kewajiban itu tergantung dari objek karena ditandai dengan tanda baca koma dan kata atau singkatnya : ia wajib memberikan kehidupan. Bahwa menurut Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Jo Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 yang menyatakan suami wajib melindungi istrinya dan memberikan
22 segala sesuatunya keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa telah menikah dengan saksi Xxxxxxxxxxxxx pada hari Minggu tanggal 30 Oktober 2011 di Probolinggo sesuai dengan Surat Nikah Seri EW Nomor : 388 / 25 / X / 2011 dan dari hasil pernikahan tersebut telah dikaruniai 1 (satu) orang anak yang bernama Xxxxxxxxxxxxxdan setelah pernikahan tersebut saksi Xxxxxxxxxxxxx masih tetap xxxxxxxxxxxxxggal dirumah orang tuanya di Probolinngo dan Terdakwa xxxxxxxxxxxxxggal di Asrama Dodiklatpur Situbondo. 2. Bahwa benar awalnya pernikahan Terdakwa dengan saksi Xxxxxxxxxxxxx berjalan harmonis, namun setelah anak saksi Xxxxxxxxxxxxx lahir pada bulan Juli 2012 dan 2 (dua) bulan kemudian saksi Xxxxxxxxxxxxx dan anaknya mengikuti Terdakwa pindah ke Asrama Dodiklatpur di Situbondo dan selama di Asrama Dodiklatpur setiap malam Terdakwa sering dixxxxxxxxxxxxxggal keluar dengan alasan mau ke Kompi sehingga saksi Xxxxxxxxxxxxx menaruh curiga kepada Terdakwa. 3. Bahwa benar pada tanggal 06 November 2012 saksi Xxxxxxxxxxxxx membuka HP milik Terdakwa, kemudian saksi Xxxxxxxxxxxxx menemukan isi BBM dengan kata-kata mesra yang dikirim oleh Sdri. Xxxxxxxxxxxxx, keesokan harinya saksi Xxxxxxxxxxxxx menanyakan kepada Terdakwa “siapa Sdri. Xxxxxxxxxxxxx”, dan Terdakwa menjawab “Sdri. Xxxxxxxxxxxxx adalah saudara, kenapa kamu kok curiga”, setelah itu saksi Xxxxxxxxxxxxx berkata “maaf saya telah membuka HP sampeyan”, lalu Terdakwa membanxxxxxxxxxxxxxg HP nya selanjutnya saksi Xxxxxxxxxxxxx berkata “kalau saya dibuat begini terus tidak kerasan xxxxxxxxxxxxxggal di Asrama lebih baik pulang ke rumah orang tua”, dijawab oleh Terdakwa “iyo wis muliho nang wog tuamu”, dengan begitu pagi harinya saksi Xxxxxxxxxxxxx bersama anaknya pulang ke rumah orang tuanya yaitu saksi Mochammad Rochim di Probolinggoi, dan selang beberapa hari kemudian Terdakwa menjemput saksi Xxxxxxxxxxxxx untuk dibawa ke asrama Dodiklatpur di Situbondo. 4. Bahwa benar pada bulan Juni 2013 sekira pukul 16.30 WIB, setelah saksi Xxxxxxxxxxxxx menghadap Komandan PLP dan sesampainya di rumah di Asrama Dodiklatpur Asembagus, Terdakwa mengajak bicara dengan berkata “sudah puas kamu mindah saya”, lalu saksi Xxxxxxxxxxxxx menjawab “aku bukannya puas memindah sampeyan namun aku pingin sampeyan berubah”, dijawab Terdakwa “walaupun kamu memindah saya dimanapun aku gak akan berubah”. 5. Bahwa benar setelah berkata demikian selanjutnya Terdakwa memelototi saksi Xxxxxxxxxxxxx dan kemudian Terdakwa menendang meja ke arah saksi Xxxxxxxxxxxxx sehingga meja tersebut bergeser mengenai saksi Xxxxxxxxxxxxx pada bagian bawah lutut , setelah itu Terdakwa menarik saksi Xxxxxxxxxxxxx ke kamar dan lalu memukuli saksi Xxxxxxxxxxxxx dengan menggunakan sabuk karate warna putih. 6. Bahwa benar pada saat kejadian tersebut diengar oleh tetangga asrama hingga kemudian dilerai selanjutnya saksi
23 Xxxxxxxxxxxxx disuruh masuk kamar sedangkan Terdakwa dinasehati tetangga dan besok harinya saksi Xxxxxxxxxxxxx pulang ke rumah orang tuanya di Probolinggo. 7. Bahwa benar pada tanggal 20 Oktober 2013 setelah Terdakwa pindah ke Rindam V/Brawijaya Malang, Terdakwa tidak pernah pulang sehingga saksi Xxxxxxxxxxxxx melaporkan Terdakwa ke Komandan Kompi An. Kapten Suradji, sehingga Terdakwa dipanggil dan diberi pengarahan serta Terdakwa membuat Surat Pernyataan tertangal 20 Oktober 2013 yang inxxxxxxxxxxxxxya tidak akan mengulangi perbuatannya, kemudian saksi Xxxxxxxxxxxxx diantar oleh Terdakwa pulang ke rumah orang tuanya dan Terdakwa meminta maaf kepada orang tua saksi Xxxxxxxxxxxxx yaitu saksi MochamadRochim. 8. Bahwa benar setelah saksi Xxxxxxxxxxxxx menunggu hingga 2 (dua) minggu ternyata Terdakwa tidak pulang dan tidak ada komunikasi sehingga pada tanggal 15 Januari 2014 saksi Xxxxxxxxxxxxx melaporkan Terdakwa ke Kasi Pam Rindam V/Brawijaya atas permasalahan rumah tangganya dan saksi Xxxxxxxxxxxxx mengajukan permohonan cerai kepadasatuan Terdakwa. 9. Bahwa benar sejak bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan Februari 2014 atau selama 6 ( enam) bulan Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah lahir maupun bathin kepada saksi Xxxxxxxxxxxxx dan anaknya, dan untuk mencukupi kebutuhan saksi Xxxxxxxxxxxxx dan anaknya semuanya ditanggung oleh orang tua saksi Xxxxxxxxxxxxx atas nama saksi Mochammad Rochim tiap bulannya sebesar Rp.1.000.000.- (satu juta rupiah). 10. Bahwa benar hingga saat ini Terdakwa dan saksi Xxxxxxxxxxxxx belum pernah bercerai secara resmi melalui Pengadilan Agama, sehingga Terdakwa masih mempunyai tanggungjawab untuk memberikan penghidupan kepada saksi Xxxxxxxxxxxxx dan anaknya. 11. Bahwa benar atas perbuatan Terdakwa tersebut, saksi Xxxxxxxxxxxxx menjadi kesakitan namun saksi Xxxxxxxxxxxxx tidak mamu memeriksakan dirinya ke dokter serta saksi Xxxxxxxxxxxxx merasa terlantar dan untungnya masih ada orang tua saksi Xxxxxxxxxxxxx yang mau membantu kehidupan saksi Xxxxxxxxxxxxx dan anaknya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsure kedua “Dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa oleh karena keseluruhan unsure dalam dakwaan komulatif kesatu telah terbukti secara sah dan meyakinkan, maka Majelis Hakim selanjutnya akan membuktikan dakwaan komulatif kedua dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Unsur Kesatu
Menimbang
:
:
“Setiap Orang”
Bahwa oleh karena unsure kesatu “setiap Orang” dalam telah terprenuhi dan terbukti secara sah dan meyakinkan sebagaimana dalam pembuktian unsure pada dakwaan komulatif kesatu, maka majelis Hakim tidak perlu lagi membuktikannya kembali. Unsur Kedua
:
“Yang melakukan perbuatan kekerasan fisik”
24
Bahwa sesuai ketentuan Pasal 6 Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, yang dimaksud dengan ‘kekerasan fisik’ adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat. Perbuatan yang dilarang dalam unsur ini adalah perbuatan melakukan kekerasan yang ditujukan terhadap orang, dalam hal ini kekerasan tersebut harus benar-benar dilakukan dan perbuatan kekerasan tersebut tidak tergantung pada akibat yang timbul terhadap orang, akan tetapi merupakan tujuan agar orang itu menderita sakit atau luka. Dengan demikian pengertian ”menggunakan kekerasan” adalah menggunakan tenaga atau kekerasan dengan tujuan untuk membuat orang lain sakit atau menderita. Mengenai caranya dapat dilakukan dengan berbagai macam, antara lain memukul, menendang, menggores dan menusuk dengan sangkur, dan sebagainya Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada tanggal 06 November 2012 saksi Xxxxxxxxxxxxx membuka HP milik Terdakwa, kemudian saksi Xxxxxxxxxxxxx menemukan isi BBM dengan kata-kata mesra yang dikirim oleh Sdri. Xxxxxxxxxxxxx, keesokan harinya saksi Xxxxxxxxxxxxx menanyakan kepada Terdakwa “siapa Sdri. Xxxxxxxxxxxxx”, dan Terdakwa menjawab “Sdri. Xxxxxxxxxxxxx adalah saudara, kenapa kamu kok curiga”, setelah itu saksi Xxxxxxxxxxxxx berkata “maaf saya telah membuka HP sampeyan”, lalu Terdakwa membanxxxxxxxxxxxxxg HP nya selanjutnya saksi Xxxxxxxxxxxxx berkata “kalau saya dibuat begini terus tidak kerasan xxxxxxxxxxxxxggal di Asrama lebih baik pulang ke rumah orang tua”, dijawab oleh Terdakwa “iyo wis muliho nang wog tuamu”, dengan begitu pagi harinya saksi Xxxxxxxxxxxxx bersama anaknya pulang ke rumah orang tuanya yaitu saksi Mochammad Rochim di Probolinggoi, dan selang beberapa hari kemudian Terdakwa menjemput saksi Xxxxxxxxxxxxx untuk dibawa ke asrama Dodiklatpur di Situbondo. 2. Bahwa benar sejak saksi Xxxxxxxxxxxxx menemukan BBM dalam HP milik Terdakwa yang terdapat percakapan atau kata mesra dari sdri Xxxxxxxxxxxxx, maka rumah tangga Terdakwa dan saksi Xxxxxxxxxxxxx sudah mulai tidak harmonis dan sering terjadi pertengkaran antara Terdakwa dengan saksi Xxxxxxxxxxxxx. 3. Bahwa benar pada tanggal 20 Oktober 2013 setelah Terdakwa pindah ke Rindam V/Brawijaya Malang, Terdakwa tidak pernah pulang sehingga saksi Xxxxxxxxxxxxx melaporkan Terdakwa ke Komandan Kompi An. Kapten Suradji, sehingga Terdakwa dipanggil dan diberi pengarahan serta Terdakwa membuat Surat Pernyataan tertangal 20 Oktober 2013 yang inxxxxxxxxxxxxxya tidak akan mengulangi perbuatannya, kemudian saksi Xxxxxxxxxxxxx diantar oleh Terdakwa pulang ke rumah orang tuanya dan Terdakwa meminta maaf kepada orang tua saksi Xxxxxxxxxxxxx yaitu saksi MochamadRochim. 4. Bahwa benar pada tanggal 10 Desember 2013 sekira pukul 11.00 WIB, Terdakwa menelepon saksi Xxxxxxxxxxxxx mengajak
25 saksi Xxxxxxxxxxxxx dan anaknya ke rumah orang tua Terdakwa di Jember, namun karena saksi Xxxxxxxxxxxxx saat itu bekerja di RSUD Tongas sehingga saksi Xxxxxxxxxxxxx mengatakan kepada Terdakwa tidak bisa ikut Terdakwa dan Terdakwa mengatakan nanti setelah dari Jember mau menghampiri, dan saksi Xxxxxxxxxxxxx mengatakan kepada Terdakwa nanti kalau mangehampiri atau menjemput, saksi Xxxxxxxxxxxxx berada di rumah bulek Xxxxxxxxxxxxx. 5. Bahwa benar sekira pukul 18.15 WIB, Terdakwa menjemput saksi Xxxxxxxxxxxxx dirumah bulik Xxxxxxxxxxxxx dan mengajak pulang ke rumah, sesampainya di rumah orang tua saksi Xxxxxxxxxxxxx , saksi Xxxxxxxxxxxxx mengajak Terdakwa ngobrol “bagaimana sih rumah tangga kita ini mas”, dijawab Terdakwa “ya udah seperti ini mau apa lagi, sampeyan aja memindah saya gak berbicara dulu”, saksi Xxxxxxxxxxxxx menjawab “ya mau gimana lagi padahal harapan saya dengan perpindahan sampeyan bisa merubah sikap sampeyan” dan setelah saksi Xxxxxxxxxxxxx berkata demikian selanjutnya terjadi cekcok mulut sehingga Terdakwa mencekik leher saksi Xxxxxxxxxxxxx dan menendang saksi Xxxxxxxxxxxxx mengenai bagian paha sebelah kiri hingga saksi Xxxxxxxxxxxxx jatuh membentur almari. 6. Bahwa benar setelah Terdakwa melakukan pemukulan terhadap saksi Xxxxxxxxxxxxx selanjutnya Terdakwa meminta maaf kepada saksi Xxxxxxxxxxxxx dan saksi Xxxxxxxxxxxxx berkata “ya udah tak kasih waktu satu minggu kalau sampeyan tidak pulang, kita gak bisa bersatu lagi”. 7. Bahwa benar atas perbuatan Terdakwa tersebut, saksi Xxxxxxxxxxxxx menjadi kesakitan namun saksi Xxxxxxxxxxxxx tidak mamu memeriksakan dirinya ke dokter serta saksi Xxxxxxxxxxxxx merasa terlantar dan untungnya masih ada orang tua saksi Xxxxxxxxxxxxx yang mau membantu kehidupan saksi Xxxxxxxxxxxxx dan anaknya. 8. Bahwa benar dengan adanya xxxxxxxxxxxxxdakan Terdakwa tersebut, saksi Xxxxxxxxxxxxx tetap mengajukan permohonan cerai dan Saksi menuntut agar perbuatan Terdakwa diproses sesuai hukum yang berlaku sesuai dengan surat pengaduan yang saksi Xxxxxxxxxxxxx buat pada tanggal 9 Juni 2014 dan saksi Xxxxxxxxxxxxx tetap meminta agar Terdakwa tetap memberikan biaya hidup anak Saksi hingga kelak dewasa. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Yang melakukan perbuatan kekerasan fisik” telah terpenuhi. Unsur Ketiga
:
“Terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya”
Bahwa yang dimaksud dengan Terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya adalah Bahwa sesuai ketentuan Pasal 2 UU Nomor 23 Tahun 2004, yang dimaksud dengan “lingkup rumah tangga” adalah meliputi: a.
Suami, isteri, dan anak.
b. Orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan orang (suami, isteri, dan anak) karena hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan, dan perwalian, yang menetap dalam rumah tangga tersebut; dan/atau
26 c. Orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam rumah tangga tersebut. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa telah menikah dengan saksi Xxxxxxxxxxxxx pada hari Minggu tanggal 30 Oktober 2011 di Probolinggo sesuai dengan Surat Nikah Seri EW Nomor : 388 / 25 / X / 2011 dan dari hasil pernikahan tersebut telah dikaruniai 1 (satu) orang anak yang bernama Xxxxxxxxxxxxxdan setelah pernikahan tersebut saksi Xxxxxxxxxxxxx masih tetap xxxxxxxxxxxxxggal dirumah orang tuanya di Probolinngo dan Terdakwa xxxxxxxxxxxxxggal di Asrama Dodiklatpur Situbondo. 2. Bahwa benar hingga saat ini Terdakwa dan saksi Xxxxxxxxxxxxx belum pernah bercerai secara resmi melalui Pengadilan Agama, sehingga ketika Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap saksi Xxxxxxxxxxxxx, setatus saksi Xxxxxxxxxxxxx masih menjadi istri sah Terdakwa. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “Terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya” telah terpenuhi. Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan pembuktian dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa terbukti bersalah telah melakukan xxxxxxxxxxxxxdak pidana : Kesatu
: Dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah Tangganya. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 49 Huruf a Jo Pasal 9 Ayat (1) UU RI No.23 tahun 2004. Kedua
: Melakukan perbuatan kekerasan fisik Terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 44 Ayat (4) Jo Pasal 5 huruf a UU RI No.23 tahun 2004. Menimbang
: Bahwa selama pemeriksaan perkara Terdakwa, Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan pembenar dan alasan pemaaf pada diri Terdakwa yang dapat menghapus kesalahannya oleh karena itu Terdakwa harus dipidana setimpal dengan kesalahannya.
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa ini diawali dengan diketemukannya percakapan dalam BBM milik Terdakwa dengan sdri Xxxxxxxxxxxxx oleh Saksi Fitria Rahmawati, sehingga Saksi Fitria Rahmawati mulai curiga dan tidak percaya lagi dengan Terdakwa apalagi ketika Saksi Fitria Rahmawati xxxxxxxxxxxxxggal bersama Terdakwa di Asrama Dodiklatpur Situbondo, Terdakwa sering keluar malam dengan alasan untuk menengok siswanya sehingga rumah tangga Terdakwa dan Saksi Fitria Rahmawati mulai tidak harmonis apalagi ketika terjadi pertengkaran Terdakwa pernah melakukan pemukulan terhadap Saksi Fitria Rahmawati sebanyak 2 (dua) kali yaitu
27 pada bulan Juni 2013 dan pada tanggal 10 Desember 2013 serta Terdakwa sering tidak pulang kerumah istrinya dan pernah tidak memberikan penghidupan selama 6 (enam) bulan terhitung sejak bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan Maret 2014. Bahwa pada hakekatnya Terdakwa tidak tidak dapat membina rumah tangganya dengan baik dan cenderung Terdakwa mau menang sendiri sehingga sering terjadi pertengkaran diantara keduanya dan Terdakwa cenderung berxxxxxxxxxxxxxdak kasar terhadap istrinya dengan cara memukul dan menendang setiap terjadi pertengkaran. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut, rumah tangga Terdakwa dan Saksi Fitria Rahmawati diambang perceraian karena Saksi Fitria Rahmawati sudah tidak mau lagi untuk tetap hidup bersama dengan Terdakwa dan sudah mengajukan perceraian ke Dan Rindam V/Brawijaya selaku Komandan satuan Terdakwa. Menimbang
: Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan xxxxxxxxxxxxxdak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf kembali kejalan yang benar, menjadi Warga Negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : -
Terdakwa belum pernah dipidana dalam perkara lain. Terdakwa berterus terang dan mengakui kesalahannya. Terdakwa berjanji akan memberikan nafkah kepada anaknya. Terdakwa masih muda dan diharapkan masih dapat dibina oleh Kesatuannya.
Hal-hal yang memberatkan : Terdakwa tidak dapat membina rumah tangganya dengan baik dan cenderung Terdakwa mau menang sendiri sehingga sering terjadi pertengkaran diantara keduanya. Terdakwa pernah tidak memberikan penghidupan kepada anak dan istrinya selama 6 (enam) bulan terhitung sejak bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan Maret 2014. Terdakwa cenderung berxxxxxxxxxxxxxdak kasar terhadap istrinya dengan cara memukul dan menendang setiap terjadi pertengkaran. Saksi Fitria Rahmawati selaku istri Terdakwa telah mengajukan cerai melalui kesatuan dengan alasan selama berumah tangga dengan Terdakwa, Saksi tidak pernah mendapatkan kebahagiaan dan Terdakwa selalu berxxxxxxxxxxxxxdak kasar terhadap Saksi Xxxxxxxxxxxxx, namun sampai saat ini belum disetujui oleh atasan Terdakwa. Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahari Terdakwa.
28 Menimbang :
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
Menimbang :
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : - 1 (satu) lembar Surat Danrindam V/Brawijaya Nomor : R / 26 / III / 2014 tanggal 7 Maret 2014 tentang pelimpahan perkara An. Xxxxxxxxxxxxx.
-
1 (satu) lembar foto copy Surat Pernyataan tertanggal 30 Juli 2013.
- 1 (satu) lembar foto copy Surat Pernyataan tertanggal 21 Oktober 2013. -
1 (satu) lembar Surat Pengaduan tertanggal 9 Juni 2014.
- 1 (satu) lembar foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor : 388 / 25 / X / 2011 tanggal 30 Oktober 2011 atas nama Xxxxxxxxxxxxxdengan Xxxxxxxxxxxxx. Perlu ditentukan setatunya. Menimbang :
Bahwa terhadap barang bukti berupa surat-surat tersebut diatas oleh karena merupakan kelengkapan berkas perkara maka Majelis menentukan statusnya yaitu untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Mengingat
Pasal 49 Huruf a Jo Pasal 9 Ayat (1) dan Pasal 44 Ayat (1) Jo Pasal 5 huruf a Undang-undang RI No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga serta ketentuan perundangundangan lain yang bersangkutan.
:
M E NG A D I LI 1. MenyatakanTerdakwa tersebut di atas yaitu : Xxxxxxxxxxxxx., Xxxxxxxxxxxxx; Telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan xxxxxxxxxxxxxdak pidana : Kesatu
:
Dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah Tangganya.
Kedua
:
Melakukan perbuatan kekerasan fisik Terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana
3.
: Penjara selama 5 (lima) bulan dan 20 (dua puluh) hari
Menetapkan barang-barang bukti berupa Surat-surat : - 1 (satu) lembar Surat Danrindam V/Brawijaya Nomor : R / 26 / III / 2014 tanggal 7 Maret 2014 tentang pelimpahan perkara An. Xxxxxxxxxxxxx. -
1 (satu) lembar foto copy Surat Pernyataan tertanggal 30 Juli 2013.
-
1 (satu) lembar foto copy Surat Pernyataan tertanggal 21 Oktober 2013.
-
1 (satu) lembar Surat Pengaduan tertanggal 9 Juni 2014.
- 1 (satu) lembar foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor : 388 / 25 / X / 2011 tanggal 30 Oktober 2011 atas nama Xxxxxxxxxxxxxdengan Xxxxxxxxxxxxx. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
29
4. Membebankan biaya perkara kepada ribu rupiah).
Terdakwa
sebesar Rp.10.000.- (sepuluh
Demikian diputuskan pada hari ini Senin tanggal 20 April 2015 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Mulyono, SH Mayor Chk NRP 522672 sebagai Hakim Ketua serta Moch. Rachmat Jaelani, SH Mayor Chk NRP 522360 dan Sariffudin Tarigan, SH, MH Mayor Sus NRP 524430 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Siswoko, SH Mayor Chk NRP 636573, Panitera Djoko Pranowo Pelda NRP 516654 serta dihadapan umum dan Terdakwa. Hakim Ketua Cap/ttd Mulyono, SH Mayor Chk NRP 522672 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
Ttd Moch. Rachmat Jaelani, SH Mayor Chk NRP 522360
ttd Sariffudin Tarigan, SH, MH Mayor Sus NRP 524430 Panitera
ttd Djoko Pranowo Pelda NRP 516654