PENGADILAN MILITER I – 07 BALIKPAPAN PUTUSAN Nomor : 52 - K/PM.I-07/AD/ V /2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang bersidang di Balikpapan dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / Nrp Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Suparto Kopka NRP 31930508730674 Babinsa Ramil 0909-04/Muara Ancalong. Kodim 0909/Sgt Tuban, 15 Juni1974 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Koramil 0909-04 Muara ancalong Desa Klinjo lir Kec. Muara Ancalong Kab. Kutai Timur Sangatta.
Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan. Pengadilan Militer I-07 Balikpapan tersebut di atas. Membaca
:
Berkas Perkara dari Pomdam VI/Mulawarman Nomor : BP11/A-11/IV/2015 tanggal 20 April 2015.
Memperhatikan
: 1. Surat Keputusan tentang Penyerahan Perkara dari Danrem 09/Asn selaku Papera Nomor : Kep / 36 / V /2015 tanggal 16 Mei 2015. 2. Surat dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/35/K/ADV/2015 tanggal 22 Mei 2015. 3. Penetapan Kadilmil I-07 Balikpapan Nomor : Tapkim/52/PM.I07/AD/V/2015 tanggal 29 Mei 2015 tentang Penunjukkan Hakim. 4. Penetapan Hakim Ketua Nomor : Tapsid/52/PM.I07/AD/VI/2015 tanggal 1 Juni 2015 tentang Hari Sidang. 5.
Mendengar
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/ 35 /K/ADV/2015 tanggal 22 Mei 2015 di depan persidangan yang dijadikan dasar perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dipersidangan serta keterangan para Saksi dibawah sumpah.
Memperhatikan
: 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :
2 “ Tanpa hak menguasai, membawa, menyimpan, sesuatu Senjata api dan munisi ” sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana dalam Pasal : 1 ayat (1) UU Darurat No.12 tahun 1951. Dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi : Pidana
: Penjara selama 11 (sebelas) bulan
Menetapkan barang bukti berupa : 1.
Surat-surat
: Nihil
2.
Barang-barang : -
1 (satu) pucuk Senjata Api Rakitan jenis senapan dengan ukuran panjang keseluruhan kurang lebih 50 Cm, laras terbuat dari baja warna hitam panjang 35 Cm, popornya terbuat dari kayu terdapat rangkain picu dengan panjang 15 Cm.
-
2 (dua) butir munisi senjata Organik jenis M 16 A-1 Cal 5.56 MM di bagian belakang selongsong terdapat tulisan PIN 5,56 cc dan pada bagian Proyektil diganti dengan benda menyerupai timah.
Dirampas untuk dimusnahkan. Membebankan tentang biaya perkara kepadaTerdakwa sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah). 2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia sangat menyesal, mengaku bersalah dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya, oleh karena itu Terdakwa mohon kepada Majelis Hakim agar dijatuhi pidana yang seringan-ringannya. Menimbang
:
Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat tersebut dibawah ini yaitu pada tanggal 16 November 2014 sekira pukul 18.00 Wita di Sangatta Kutim atau setidak-tidaknya pada tahun 2014 di tempat-tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer I07 Balikpapan telah melakukan tindak pidana : “ Barang siapa yang tanpa hak menguasai, membawa, menyimpan, menyembunyikan atau mempergunakan sesuatu Senjata Api atau Munisi ”. Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa Kopka Suparto masuk menjadi prajurit TNI AD melalui Secata “A” pada tahun 1993 di Gunung Kupang Banjarmasin di Kodam VI/Mlw setelah lulus dengan pangkat Prada mengikuti pendidikan kecabangan Zipur di Bogor setelah selesai di tugaskan Yonzipur-8 Makasar pada tahun 2010 dimutasikan di kodam VI/Mlw setelah itu ditugaskan di Kodim 0909/Sgt sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kopka NRP 31930508730674.
3
2. Bahwa pada tanggal 8 Desember 2014 Terdakwa meminta ijin kepada Danramil 0909-04/Mocl Kapten Inf Ari Kuswanto untuk menengok keluarganya oleh Danramil 0909-04 setiap bulannya dan itu berlaku juga kepada seluruh anggota Koramil 0909-04 setiap bulannya (giliran). 3. Bahwa sebelumnya terjadinya kecelakaan meledaknya senjata api rakitan milik Terdakwa yang mengenai paha sebelah kiri Terdakwa, Terdakwa memiliki senjata api tersebut pada bulam November 2014 dimana pada saat itu tanggal 16 November 2014 pada saat Terdakwa ijin menengok keluarganya di Sepaku II kepada Danramil 090904/Macl Kapten Inf Ari Kuswanto, Terdakwa berangkat dari Koramil 0909-04/Macl sekira pukul 07.00 Wita di dalam perjalanan di daerah Benamang Kanan (Sangata-Kutim) sekira pukul 18.00 Wita, Terdakwa melihat 2 orang sedang berboncengan sepeda motor yang tidak ada nomor polisinya, melihat hal tersebut Terdakwa menjadi curiga sehingga terdkawa mengikutinya dari arah belakang dan tidak lama kemudian salah satu yang dibonceng melemparkan bungkusan plastik warna hitam, lalu Terdakwa berhenti dan melihat bungkusan plastik tersebut warna hitam, lalu Terdakwa berhenti dan melihat bungkusan plastik tersebut yang di ikat dengan tali karet berwarna hitam. Setelah dilihat bungkusan plastik tersebut ternyata berisi senjata api rakitan dengan ukuran panjang kurang lebih 50 Cm dengan munisi 3 (tiga) butir yang dibungkus dengan plastik dan diikatkan ke laras senjata kemudian senjata api rakitan dan munisi yang berjumlah 3 (tiga) butir Terdakwa disimpan di Koramil 0909-04/Muara Ancalong. 4. Bahwa pada saat Terdakwa memiliki senjata api dari orang yang membuangnya pada saat di Daerah Benamang kanan (SangataKutim) Terdakwa tidak pernah melaporkan senjata api tersebut kepada Danramil ataupun Komandan Kodim 0909/Sgt malah senjata api rakitan tersebut di simpannya di Koramil 0909-04/Muara Ancalong di dalam tas milik Terdakwa dan disimpan di bawah tempat tidur Terdakwa serta di bawa ke rumah Terdakwa di Daerah Sepaku Jl. A. Yani Rt. 02 No. 06 Desa Sukaraja Kec. Sepaku Kab. Penajam Paser Utara. 5. Bahwa setelah senjata rakitan Terdakwa di bawa ke rumah Terdakwa tidak pernah di perlihatkan atau memberitahukan kepada bisterinya maupun anaknya tentang senjata api rakitan tersebut, kemudian pada hari Kamis tanggal 11 Desember 2014 Terdakwa pamitan kepada isterinya untuk berburu setelah pamitan kepada isterinya kemudian Terdakwa berangkat dengan menggunakan sepeda motor Honda Supra Fit warna abu-abu dengan Nomor Polisi DA 5003 JX dengan tujuan Desa Suka Mulya, setelah sampai di Desa Suka Mulya lalu menuju kea rah hutan Trunen yang jaraknya kurang lebih sekitar 15 Km, setibanya di daerah hutan Trunen Terdakwa menghentikan sepeda motornya lalu Terdakwa mengeluarkan senjata api yang berada di tas yang dibawanya. 6 Bahwa setelah Terdakwa mengeluarkan senjata api rakitannya kemudian Terdakwa merangkai senjata api tersebut terbagi dua bagian yaitu bagian laras dan bagian popor, setelah senjata api terangkai lalu Terdakwa mengambil munisinya untuk dimasukan ke dalam laras selanjutnya laras di sambungkan dengan cara memutar karena ujung laras dan popor ada drat untuk menyambungkannya,
4 setelah tersembung senjata api rakitan di sandang di pundak dengan laras ke bawah, setelah itu Terdakwa berangkat kembali menuju hutan Trunen, lebih berjalan 1 Km sepeda motor yang dikemudikan Terdakwa menabrak batang pohon yang ada di jalan sehingga sepeda motor dan Terdakwa terjatuh dan pada saat sepeda motor dan Terdakwa terjatuh senjata api rakitan meletus dan pelurunya mengenai paha bagian kiri Terdakwa. 7. Bahwa setelah senjata api rakitan yang dibawa Terdakwa meletus, kemudian Terdakwa menghubungi Sdr. Wagianto (Saksi-1) yang rumahnya disepaku-4 dan mengatakan kepada Saksi-1 “Tolong kamu kesini< sya jatuh di daerah Srunen” di jawab Sdr. Wagianto (Saksi-1) “Di mana posisinya” dijawab kembali oleh Terdakwa Disimpang empat belok kanan dan ikuti jalan lurus “ Sambil Terdakwa melepaskan senjata api dari pundaknya dan membukanya menjadi dua bagian lalu senjata api tersebut oleh Terdakwa di masukkan kembali kedalam tas yang dibawa oleh Terdakwa lalu tas tersebut dilemparkan ke pinggir jalan dengan di tandai dengan adanya plastik warna putih. 8. Bahwa sekira pukul 20.45 Wita Sdr. Wagianto (Saksi-1) datang kelokasi Terdakwa jatuh di Daerah Trunen dengan mengemudikan sepada motor jenis Honda, setelah Terdakwa bertemu dengan Sdr Wagianto (Saksi-1) Terdakwa minta untuk dinaikkan ke sepeda motornya namun tidak bisa karena luka yang dialami Terdakwa mengeluarkan banyak darah sehingga Saksi-1 mengatakan kepada Terdakwa “ saya tidak berani menaikkan kamu ke sepeda motor, tunggu ada kendaraan lewat” tidak lama kemudian datang mobil Mitshubisi Pajero warna putih lalu Saksi-1 menghentikannya dan Saksi-1 meminta kepada sopir mobil tersebut untuk mengantarkan Terdakwa ke Puskesmas Sepaku. 9. Bahwa sampai di Puskesmas Sepaku-I Terdakwa, menghubungi keponakannya yang bernama Sdr Dadang dengan mengatakan “ Tolong Dang datang ke Puskesmas Sepaku-1, saya (Terdakwa) kecelakaan” di jawab Sdr Dadang “ Ya Om saya kesana “ sekira 5 (lima) menit Sdr. Dadang datang ke Puskesmas Sepaku-1 menemui Terdakwa, setelah Sdr Dadang bertemu dengan Terdakwa, Terdakwa meminta tolong kepada Sdr Dadang dengan mengatakan “ Tolong ambil tasku di daerah Trunen” di jawab Sdr Dadang “ dimana om…” dijawab kembali oleh Terdakwa “Disimpang empat kamu belok kanan kemudian lurus dan kamu ikuti jalan sebelah kiri sampai bertemu tas warna hitam yang ada tandanya plastik warna hitam, setelah Terdakwa menerangkan lalu Sdr Dadang pergi menuju daerah Trunen untuk mengambil tas milik Trdakwa. 10. Bahwa setelah luka Terdakwa selesai di bersihkan oleh petugas Puskesmas kemudian istri Terdakwa datang ke Puskesmas untuk mempersiapkan surat-surat yang diperlukan di Puskesmas Sepaku-1 dan sekira pukul 22.30 Wita Terdakwa di rujuk dari Puskesmas Sepaku-1 ke RST Dr. R. Hardjanto Kesdam VI?Mlw untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. 11. Bahwa setelah terjadinya kecelakaan tersebut Terdakwa menghubungi Danramil 0909-04/Muara Analong atas nama Kapten Inf Ari Kuswanto untuk memberitahukan tentang kejadian tersebut.
5 12. Bahwa dengan meletusnya senjata api rakitan milik Terdakwa, Terdakwa mengalami luka di bagian paha kiridengan 13 (tiga belas) jahitan, 3 (tiga) jahitan di bagian paha atas dan 10 jahitan dibagian paha bawah 13. Bahwa adapun cirri-ciri senjata api yang ditemukan oleh Terdakwa adalah sebagai berikut panjang kurang lebih 50 cm,laras terbuat dari baja yang panjangnya kurang lebih 35 cm, popornya terbuat dari kayu panjang kurang lebih 15 Cm sedangkan 3 (tiga) munisi adalah munisi M 16 dengan caliber 5,56 MM yang sudah dirubah/modifikasi, ujung peluru dan proyeksi dilepas dan diganti seperti timah serta senjata api rakitan tersebut telah disita 0leh PomdamVI untuk dijadikan sebagai barang bukti. 14. Bahwa maksud Terdakwa memiliki senjata api rakitan tersebut untuk berburu disaat waktu luang saat selesai dan senjata api rakitan tersebut tidak pernah digunakan untuk berbuat kejahatan dan senjata api rakitan tersebut masih aktif dapat ditembakkan serta apabila ditembakkan mengenai orang akan menimbulkan luka atau meninggal dunia. Berpendapat bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 1 ayat (1) UU Darurat No.12 tahun 1951 tentang senjata api. Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan benar telah mengerti atas surat dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
:
Bahwa dalam persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh penasehat hukum tetapi dihadapi sendiri.
Menimbang
:
Bahwa terhadap surat dakwaan tersebut Terdakwa tidak mengajukan eksepsi/keberatan, oleh karena itu Majelis menyatakan siding dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan para Saksi.
Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut :
SAKSI-1
: Nama lengkap Pekerjaan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: Wagianto : Tani : Ngawi, 13 Juli 1975 : Laki-laki : Indonesia : Islam : Jl. Cempaka Rt.004 Kel. Bumi Harapan Kec. Sepaku Kab. Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur.
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak kecil di Kel. Sukaraja Harapan Kec. Sepaku Kab. Penajam Paser Utara namun tidak ada hubungan keluarga.
6 2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 11 Desember 2014 sekira pukul 20.15 Wita pada saat Saksi sedang menonton dengan keluarganya di rumah Saksi, Saksi ditelepon oleh Terdakwa dan Terdakwa mengatakan kepada Saksi “ Gi, tolong aku kecelakaan” mendengar perkataan Terdakwa lalu Saksi menanyakan kepada Terdakwa “ Daerah mana ?, dijawab Terdakwa “ Daerah AJL (jl. Ajl Kel. Bumi Harapan Kec. Sepaku Kab. Penajam Paser Utara)”, lalu Saksi segera berangkat ke tempat alamat tersebut dengan mengendarai sepeda motor menuju Jl. Ajl Kel. Bumi Harapan Kec. Sepaku, Kab. Penajam Paser Utara yang jaraknya kurang lebih 5 (lima) KM dari rumah Saksi. 3. Bahwa kemudian sekira pukul 21.00 Wita Saksi sampai di Jl. Ajl Kel. Bumi Harapan Kec. Sepaku Kab. Penajam Paser Utara langsung menemui Terdakwa dan Saksi mellihat kaki kanan Terdakwa ditekuk dan kaki kiri diluruskan dan Saksi melihat paha Terdakwa sebelah kiri ada luka bekas tertembak dan Saksi juga melihat di samping kiri Terdakwa ada senjata api rakitan milik Terdakwa dengan posisi sejajar dengan kaki kirinya. 4. Bahwa melihat Terdakwa kesakitan lalu Saksi menghentikan sebuah mobil Ford Ranger warna putih meminta bantuan setelah kendaraan Ford Ranger tersebut berhenti lalu Saksi mengatakan kepada sopirnya “Pak, tolong temanku kecelakaan pak, tolong antar ke Puskesmas Sepaku. Selanjutnya sopir Ford Ranger tersebut mengatakan kepada Saksi “iya, aku mau nolong tapi jangan dilibatkan”. Setelah sopir tersebut bersedia untuk mengantarkan Terdakwa dan Saksi ke Puskesmas Sepaku lalu saksi merangkul bahu Terdakwa dengan di bantu sopir tersebut untuk memasukkan Terdakwa ke dalam mobil Ford Ranger tersebut. 5. Bahwa setelah Terdakwa masuk kedalam mobil Ford Ranger, Saksi mengambil barang-barang milik Terdakwa lalu Saksi mengikuti kendaraan Ford Ranger dari arah belakang menuju Puskesmas Sepaku 1 dan pada saat dipertigaan jalan Sepaku Saksi berpisah dengan kendaraan Ford Ranger yang membawa Terdakwa ke Puskesmas Sepakku untuk menghampiri keponakan Saksi yang bernama Sdr Sinto di jalan Cempaka No. 004 kel Bumi Harapan Kec. Sepaku Kab. Penajam Paser Utara untuk sama-sama mengambil sepeda motor Terdakwa di jalan Ajl. 6. Bahwa setelah Saksi dan Sdr Sinto sampai di Jalan Ajl lalu Saksi membawa sepeda motor Terdakwa menuju rumah Kakak ipar Terdakwa yang bernama Safi’i di Kel. Sukarata RT. 02 Kec. Sepaku Kab. Penajam Paser Utara, sesampainya Saksi sampai di rumah Sdr. Safii, Saksi menyerahkan barang-barang milik Terdakwa kepada Sdr Safi’i termasuk sepeda motor milik Terdakwa merk Honda Supra Fit warna hitam selanjutnya Saksi menuju Puskesmas Sepaku 1 untuk melihat Terdakwa dan sekira pukul 23.00 Wita Terdakwa di rujuk ke rumah Sakit Tentara (RST) TK II Dr. Hardjanto Kota Balikpapan untuk mendapatkan perawatan lanjut sedangkan Saksi bersama dengan Sdr. Sinto kembali pulang ke rumah masing-masing. 7. Bahwa Saksi mengetahui luka yang dialami oleh Terdakwa akibat tertambak senjata rakitan milik Terdakwa karena Saksi melihat luka yang dialami oleh Terdakwa berbentuk bulat dengan diameter 2 cm.
7 Apalagi saat luka tersebut dibersihkan oleh petugas Puskesmas luka Terdakwa terlihat lebih jelas lagi selain itu pada saat di tempat kejadian Saksi melihat disamping kiri Terdakwa ada senjata rakitan yang sejajar dengan kaki kiri Terdakwa. 8. Bahwa pada saat Saksi melihat senjata rakitan di tempat kejadian jalan Ajl tersebut Saksi dapat melihat dengan jelas karena saat itu sepeda motor yang Saksi parkirkan berada di belakang Terdakwa dan lampu sepeda motor menyorot ke seluruh tubuh Terdakwa dan jarak sepeda motor Saksi dengan Terdakwa kurang lebih 2 (dua) meter tidak ada penghalang sehingga Saksi dapat melihat dengan begitu jelas apa yang ada di samping Terdakwa. 9. Bahwa ciri-ciri senjata rakitan milik Terdakwa adalah sebagai berikut laras terbuat dari besi berwarna abu-abu kehitam-hitaman (warna besi), rangkaian tempat peluru (rangkaian kas) terbuat dari kayu berwarna coklat muda sedangkan pegangan senjata (pistol grif) berwarna coklat tua (seperti kayu ulin), tali senjata (tali sandang warna hitam terbuat dari kain). 10. Bahwa Saksi tidak mengetahui siapa yang mengamankan senjata rakitan milik Terdakwa saat di tempat kejadian karena saat ditempat kejadian Saksi lamgsung membawa Terdakwa ke Puskesmas Sepaku 1 untuk menolong Terdakwa sehingga Saksi tidak mengetahui siapa yang mengambil atau mengamankan senjata rakitan milik Terdakwa tersebut. 11. Bahwa pada hari Jumat tanggal 12 Desember 2014 sekira pukul 10.00 Wita Saksi di hubungi oleh kakak ipar Terdakwa yang bernama Sdr Safi’i untuk datang ke rumahnya dan setelah Saksi sampai di rumah Sdr Safi’i, Saksi melihat dirumah Sdr Safi’i ada orang yang tidak dikenal Saksi dan memperlihatkan senjata rakitan yang ternyata senjata api yang dilihatnya tersebut benar senjata api milik Terdakwa yang ada di tempat kejadian di Jl. Ajl Kel. Bumi Harapan Kec. Sepaku Kab. Penajam Paser Utara dimana Terdakwa terluka. 12. Bahwa Saksi tidak mengetahui siapa yang melakukan penembakan terhadap Terdakwa dan Saksi pun tidak mengetahui siapa pemilik senjata api tersebut namun akibat penembakan tersebut Terdakwa mengalami luka berbentuk bulat dengan diameter kurang lebih 2 (dua) cm dan dirawat di RST. Tingkat II dr. Hardjanto Kota balikpapan. Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya. SAKSI-2
: Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat, Tgl Lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
tersebut
di
atas,
Terdakwa
Ari Kuswanto Kapten Inf / 572146 Danramil 0909-04/Maci Kodim 0909/Sgt Balikpapan, 15 Agustus 1964 Laki-laki Indonesia Islam: Asarama Koramil 0909-04/Macl Desa Klinjo Ilir Kec. Muara Ancalon Kab. Kutai Timur.
8 Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa seajak tahun 2011 saat Terdakwa pindah ke Koramil 0909-04/Macl sebatas atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada tanggal 9 Desember 2014 Terdakwa telah meminta ijin kepada Saksi untuk menengok keluarganya di Sepaku II dikarenakan anaknya sedang sakit, namun pada tanggal 12 Desember 2014 sekira pukul 02.45 Wita Saksi telah dihubungi oleh Terdakwa bahwa pada tanggal 11 Desember 2014 sekira pukul 20.30 Wita bahwa Terdakwa sedang berburu dengan membawa senjata api rakitan, namun di perjalan sepeda motor yang dikendarai Terdakwa menabrak kayu sehingga senjata api rakitan yang di bawa oleh Terdakwa meledak dan mengenai kaki sebelah kirinya. 3. Bahwa setelah kejadian tersebut Terdakwa di bawa ke Puskesmas Sepaku untuk mendapatkan pertolongan pertama, setelah itu Terdakwa di rujuk ke RST TK. I Dr. R. Hardjanto Balikpapan untuk dilakukan operasi, karena peluru dari senjata api rakitan tersebut mengenai paha sebelah kiri hingga tembus keluar dan menyisakan serpihan munisi. 4. Bahwa setelah Saksi mendapatkan kabar dari Terdakwa lalu Saksi menghubungi Dandim 0909/Sgt untuk melaporkan kejadian yang menimpa Terdakwa. 5. Bahwa Saksi tidak mengetahui dari mana Terdakwa mendapatkan senjata api rakitan tersebut karena selama Terdakwa menjadi anggota Koramil 0909-04/Macl, Terdakwa tidak pernah memberitahukan kalau Terdakwa memiliki senjata api rakitan. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa Saksi-3 Ani Maryani dan Saksi-4 Serka Ahmad Yakub telah dipanggil secara sah sesuai ketentuan Hukum yang berlaku, tetapi tidak dapat hadir di persidangan karena Saksi-3 tempat tinggalnya jauh dan Saksi-4 sedang melaksanakan tugas di kesatuan, namun keterangan Saksi tersebut kepada Penyidik Polisi Militer telah diberikan di atas sumpah, menurut Pasal 155 Undang-undang Nomor 31 tahun 1997 keterangan tersebut dibenarkan untuk dibacakan dalam sidang, yaitu :
SAKSI-3
: Nama lengkap Pekerjaan Tempat, Tgl Lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Ani Maryani Ibu Rumah Tangga Sumedang, 03 April 1985 Perempuan Indonesia Islam Jl. A. Yani Sepaku II Rt. 02 Kel. Sukaraja Kec. Sepaku Penajam Paser Utara.
Keterangan Saksi tersebut dibacakan oleh Oditur Militer, yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena Terdakwa suami dari Saksi.
9 2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 11 Desember 2014 sekira pukul 20.00 Wita pada saat Saksi selesai melaksanakan sholat isya, Terdakwa berpamitan kepada Saksi untuk pergi berburu dengan membawa senapan, serta menggunakan sepeda motor merk Honda Supra Fit warna hitam Nopol KT 3784 MD Milik Terdakwa, namun dimana Terdakwa akan brburu Saksi tidak diberitahu. 3. Bahwa sekira pukul 21.00 Wita Terdakwa menghubungi Saksi dan menyampaikan kalau Terdakwa berada di Puskesmas sepaku I karena terjatuh dari sepeda motor dan meminta tolong kepada Saksi untuk membawakan sarung, celana pendek dan pakaian, setelah Terdakwa menghubungi tersebut lalu Saksi berangkat menuju Puskesmas Sepaku I untuk mengantarkan pakaian, dan celana pendek Terdakwa. 4. Bahwa pada saat Saksi berada di puskesmas Sepaku I, Saksi melihat petugas Puskesmas sedang melakukan perawatan karena Terdakwa mengalami luka pada bagian paha sebelah kiri luka sobek seperti terkena benda tajam dan sekira pukul 22.30 Wita Terdakwa di rujuk ke RST TK. I Dr. R. Hardjanto Balikpapan untuk dilakukan perawatan lanjutan. 5. Bahwa Saksi tidak mengetahui apa penyebab Terdakwa luka di paha sebelah kirinya dan Saksi juga tidak mengetahui di mana Terdakwa terjatuh namun menurut keterangan Terdakwa bahwa Terdakwa terjatuh di Daerah Perusahaan Trumen dan luka yang dialaminya karena luka tembak dari senjata api milik Terdakwa yang di apit diantara kedua pahanya. 6. Bahwa menurut keterangan Kakak Saksi yang bernama Sdri. Marmi bahwa saat Terdakwa mengendarai sepeda motor Terdakwa terjatuh dan senjata api yang dibawanya meledak dan mengenai paha sebelah kiri, lalu Tedakwa menghubungi Saksi-1 Sdr. Wage dan meminta tolong untuk mengantarkannya ke Puskesmas Sepaku I. 7. Bahwa pada saat Saksi-1 Sdr. Wage datang ke Jl. Aji Kel. Bumi Harapan Kec. Sepaku Kab. Penajam Paser Utara, Saksi langsung menghentikan mobil milik perusahaan yang lewat di jalan tersebut untuk meminta tolong mengantarkannya ke Puskesmas Sepaku I, sedangkan sepeda motor yang dipakai Terdakwa di bawa oleh Sdr. Wage ke rumah kakak Saksi yang bernama Sdri. Marmi dan pada hari Jumat nya tanggal 12 Desember 2014 sepeda motor, tas milik Terdakwa serta senjata api yang dibawa Terdakwa di amankan oleh anggota Koramil Sepaku namun siapa anggota tersebut Saksi tidak mengetahuinya. 8. Bahwa Saksi btidak mengetahui jenis dan nama senjata api yang dibawa Terdakwa yang Saksi tau senjata api tersebut didapat oleh Terdakwa pada saat Terdakwa bertugas operasi Militer dan senjata api tersebut berukuran panjang kurang lebih 4 Cm terbuat dari kayu pada pegangannya berwarna coklat, bagian atas atau larasnya terbuat dari besi berwarna hitam dan senjata api tersebut di simpan oleh Terdakwa di sebuah peti kayu yang biasa menyimpan perabotan. 9. Bahwa Saksi mengetahui keberadaan Terdakwa di Sepaku II Rt. 02 Kel. Sukaraja Kec. Sepaku sejak hari Senin Tanggal 8 Desember 2014 sekira pukul 20.30 Wita untuk menengok Saksi
10 dan anak-anaknya dan telah mendapat ijin dari Danramil sampai hari Jumat taggal 12 Desember 2014. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-4
: Nama lengkap Pangkat/Nrp Jabatan Kesatuan Tempat, Tgl Lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Ahmad Yakub Serka / 31940121201273 Turmonjati dan Alkpasus Bengrah 06-41-01 Paldam VI/Mlw Lombok, 31 Desember 1973 Laki-laki Indonesia Islam: Jl. Start VI No. 65 Rt 48 Kal. Gunung Samarinda Kec. Balikpapan Utara.
Keterangan Saksi tersebut dibacakan oleh Oditur Militer, yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi mengetahui yang berhak memiliki senjata api adalah anggota TNI/Polri serta intansi lain yang diberi wewenang oleh negara untuk memiliki, menyimpan dan menggunakan senjata api seperti Bea Cukai, dan Kehakiman namun senjata api yang dimiliki oleh Terdakwa adalah senjata api rakitan bukan milik organik yang di gunakan TNI/Polri. 3. Bahwa Saksi mengetahui bagian-bagian senjata api rakitan yang di miliki oleh Terdakwa adalah sebagai berikut bagian popor terbuat dari kayu bekasa senapan angin, terdapat rangkaian picu, pena pemukul, dan kamar senjata dan bagian-bagian tersebut merupakan rangkaian senjata yang meniru prinsip kerja senjata api, bagian laras terdapat pelindung laras (lade), laras tidak beralur, terdapat pisir senapan angin dan pijera senapan angin, laras buatan manual yang bahannya biasa berasal dari As mobil dibubut menggunakan alat tidak setandar dengan tidak memperhatikan kwalitas dan keamanan senjata, dan munisi yang di miliki oleh Terdakwa tersebut merupakan munisi standar TNI Call 5,56 Mm buatan Pindad, dibagian belakang terdapat penggalak asli standar Pindad yang dimodifikasi disesuaikan dengan senjata pemiliknya. 4. Bahwa Saksi mengetahui sistem perbedaan senjata api di Indonesia telah diatur oleh Undang-undang tentang senjata api dan pada dasarnya setiap orang dapat memilikinya dengan syarat sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku termasuk tentang ijin kepemilikan senjata api. 5. Bahwa Saksi mengetahui perbedaan senjata apai rakitan dengan senjata api Standar/Asli adalah perbedaaan yang paling mendasar pada kontruksi senjata, alat peralatan, pembuatan senjta, Kwalita, akurasi, dan bahan yang digunakan tidak standar seperti keamanan senjata organik TNI/Polri. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.
11 Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa Kopka Suparto masuk menjadi prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata ”A” pada tahun 1993 di Gunung Kupang banjarmasin di Kodam VI/Mlw setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian mengikuti pendidikan kecabangan Zipur di Bogor, setelah selesai ditugaskan di kesatuan Yonzipur-8 Makasar pada tahun 2010 dimutasikan di Kodam VI/Mlw setelah itu ditugaskan di Kodim 0909/Sgt sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kopka NRP 31930508730674. 2. Bahwa pada tanggal 8 Desember 2014 Terdakwa meminta ijin kepada Danramil 0909-04/Mocl Kapten Inf Ari Kuswanto untuk menengok keluarganya oleh Danramil 0909-04 setiap bulannya dan itu berlaku juga kepada seluruh anggota Koramil 0909-04 setiap bulannya (giliran). 3. Bahwa sebelumnya terjadinya kecelakaan meledaknya senjata api rakitan milik Terdakwa yang mengenai paha sebelah kiri Terdakwa, Terdakwa memiliki senjata api tersebut pada bulam November 2014 dimana pada saat itu tanggal 16 November 2014 pada saat Terdakwa ijin menengok keluarganya di Sepaku II kepada Danramil 090904/Macl Kapten Inf Ari Kuswanto, Terdakwa berangkat dari Koramil 0909-04/Macl sekira pukul 07.00 Wita di dalam perjalanan di daerah Benamang Kanan (Sangata-Kutim) sekira pukul 18.00 Wita, Terdakwa melihat 2 orang sedang berboncengan sepeda motor yang tidak ada nomor polisinya, melihat hal tersebut Terdakwa menjadi curiga sehingga terdkawa mengikutinya dari arah belakang dan tidak lama kemudian salah satu yang dibonceng melemparkan bungkusan pelastik warana hitam , lalu Terdakwa berhenti dan melihat bungkusan plastik tersebut warna hitam, lalu Terdakwa berhenti dan melihat bungkusan plastik tersebut yang di ikat dengan tali karet bwarna hitam. Setelah dilihat bungkusan plastik tersebut ternyata berisi senjata api rakitan dengan ukuran panjang kurang lebih 50 Cm dengan munisi 3 (tiga) butir yang dibungkus dengan plastik dan di ikatkan ke laras senjata kemudian senjata api rakitan dan munisi yang berjumlah 3 (tiga) butir Terdakwa disimpan di Koramil 0909-04/Muara Ancalong. 4. Bahwa pada saat Terdakwa memiliki senjata api dari orang yang membuangnya pada saat di Daerah Benamang kanan (SangataKutim) Terdakwa tidak pernah melaporkan senjata api tersebut kepada Danramil ataupun Komandan Kodim 0909/Sgt malah senjata api rakitan tersebut di simpannya di Koramil 0909-04/Muara Ancalong di dalam tas milik Terdakwa dan disimpan di bawah tempat tidur Terdakwa serta di bawa ke rumah Terdakwa di Daerah Sepaku Jl. A. Yani Rt. 02 No. 06 Desa Sukaraja Kec. Sepaku Kab. Penajam Paser Utara. 5. Bahwa setelah senjata rakitan Terdakwa di bawa ke rumah Terdakwa tidak pernah di perlihatkan atau memberitahukan kepada bisterinya maupun anaknya tejntang senja api rakitan tersebut, kemudian pada hari Kamis tanggal 11 Desember 2014 Terdakwa pamitan kepada isterinya untuk berburu setelah pamitan kepada isterinya kemudian Terdakwa berangkat dengan menggunakan sepeda motor Honda Supra Fit warna abu-abu dengan Nomor Polisi DA 5003 JX dengan tujuan Desa Suka Mulya, setelah sampai di Desa Suka Mulya lalu
12 menuju kearah hutan Trunen yang jaraknya kurang lebih sekitar 15 Km, setibanya di daerah hutan Trunen Terdakwa menghentikan sepeda motornya lalu Terdakwa mengeluarkan senjata api yang berda di tas yang dibawanya. 6. Bahwa setelah Terdakwa mengeluarkan senjata api rakitannya kemudian Terdakwa merangkai senjata api tersebut terbagi dua bagian yaitu bagian laras dan bagian popor, setelah senjata api terangkai lalu Terdakwa mengambil munisinya untuk dimasukan ke dalam laras selanjutnya laras di sambungkan dengan cara memutar karena ujung laras dan popor ada drat untuk menyambungkannya, setelah tersembung senjata api rakitan di sandang di pundak dengan laras ke bawah, setelah itu Terdakwa berangkat kembali menuju hutan Trunen, lebih berjalan 1 Km sepeda motor yang dikemudikan Terdakwa menabrak batang pohon yang ada di jalan sehingga sepeda motor dan Terdakwa terjatuh dan pada saat sepeda motor dan Terdakwa terjatuh senjata api rakitan meletus dan pelurunya mengenai paha bagian kiri Terdakwa. 7. Bahwa setelah senjata api rakitan yang dibawa Terdakwa meletus, kemudian Terdakwa menghubungi Sdr. Wagianto (Saksi-1) yang rumahnya disepaku-4 dan mengatakan kepada Saksi-1 “Tolong kamu kesini saya jatuh di daerah Srunen” di jawab Sdr. Wagianto (Saksi-1) “Di mana posisinya” dijawab kembali oleh Terdakwa Disimpang empat belok kanan dan ikuti jalan lurus” setelah itu Terdakwa melepaskan senjata api dari pundaknya dan membukanya menjadi dua bagian lalu senjata api tersebut oleh Terdakwa di masukkan kembali kedalam tas yang dibawa oleh Terdakwa lalu tas tersebut dilemparkan ke pinggir jalan dengan di tandai dengan adanya plastik warna putih. 8. Bahwa sekira pukul 20.45 Wita Sdr. Wagianto (Saksi-1) datang kelokasi Terdakwa jatuh di Daerah Trunen dengan mengemudikan sepada motor jenis Honda, setelah Terdakwa bertemu dengan Sdr Wagianto (Saksi-1) Terdakwa minta untuk dinaikkan ke sepeda motornya namun tidak bisa karena luka yang dialami Terdakwa mengeluarkan banyak darah sehingga Saksi-1 mengatakan kepada Terdakwa “ saya tidak berani menaikkan kamu ke sepeda motor, tunggu ada kendaraan lewat” tidak lama kemudian datang mobil Mitshubisi Pajero warna putih lalu Saksi-1 menghentikannya dan Saksi-1 meminta kepada sopir mobil tersebut untuk mengantarkan Terdakwa ke Puskesmas Sepaku. 9. Bahwa sampai di Puskesmas Sepaku-I Terdakwa, menghubungi keponakannya yang bernama Sdr Dadang dengan mengatakan “ Tolong Dang….. datang ke Puskesmas Sepaku-1, saya (Terdakwa) kecelakaan” di jawab Sdr Dadang “ Ya Om saya kesana “ sekira 5 (lima) menit Sdr. Dadang datang ke Puskesmas Sepaku-1 menemui Terdakwa, setelah Sdr Dadang bertemu dengan Terdakwa, Terdakwa meminta tolong kepada Sdr Dadang dengan mengatakan “ Tolong ambil tasku di daerah Trunen” di jawab Sdr Dadang “ dimana om…” dijawab kembali oleh Terdakwa “Disimpang empat kamu belok kanan kemudian lurus dan kamu ikuti jalan sebelah kiri sampai bertemu tas warna hitam yang ada tandanya plastik warna hitam, setelah Terdakwa menerangkan lalu Sdr Dadang pergi menuju daerah Trunen untuk mengambil tas milik Trdakwa.
13 10. Bahwa setelah luka Terdakwa selesai di bersihkan oleh petugas Puskesmas kemudian istri Terdakwa datang ke Puskesmas untuk mempersiapkan surat-surat yang diperlukan di Puskesmas Sepaku-1 dan sekira pukul 22.30 Wita Terdakwa di rujuk dari Puskesmas Sepaku-1 ke RST Dr. R. Hardjanto Kesdam VI?Mlw untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. 11. Bahwa setelah terjadinya kecelakaan tersebut Terdakwa menghubungi Danramil 0909-04/Muara Analong atas nama Kapten Inf Ari Kuswanto untuk memberitahukan tentang kejadian tersebut. 12. Bahwa dengan meletusnya senjata api rakitan milik Terdakwa, Terdakwa mengalami luka di bagian paha kiridengan 13 (tiga belas) jahitan, 3 (tiga) jahitan di bagian paha atas dan 10 jahitan dibagian paha bawah 13. Bahwa adapun cirri-ciri senjata api yang ditemukan oleh Terdakwa adalah sebagai berikut panjang kurang lebih 50 cm,laras terbuat dari baja yang panjangnya kurang lebih 35 cm, popornya terbuat dari kayu panjang kurang lebih 15 Cm sedangkan 3 (tiga) munisi adalah munisi M 16 dengan caliber 5,56 MM yang sudah dirubah/modifikasi, ujung peluru dan proyeksi dilepas dan diganti seperti timah serta senjata api rakitan tersebut telah disita 0leh PomdamVI untuk dijadikan sebagai barang bukti. 15. Bahwa maksud Terdakwa memiliki senjata api rakitan tersebut untuk berburu disaat waktu luang saat selesai tugas dan senjata api rakitan tersebut tidak pernah digunakan untuk berbuat berbuat kejahatan. Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepersidangan berupa Barang-barang : -
-
1 (satu) pucuk Senjata Api Rakitan jenis senapan dengan ukuran panjang keseluruhan kurang lebih 50 Cm, laras terbuat dari baja warna hitam panjang 35 Cm, popornya terbuat dari kayu terdapat rangkain picu dengan panjang 15 Cm. 2 (dua) butir munisi senjata Organik jenis M 16 A-1 Cal 5.56 MM di bagian belakang selongsong terdapat tulisan PIN 5,56 cc dan pada bagian Proyektil diganti dengan benda menyerupai timah.
Masing-masing telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi, serta telah diterangkan sebagai alat bukti yang terkait dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lainnya, sehingga dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa Kopka Suparto masuk menjadi prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata ”A” pada tahun 1993 di Gunung Kupang banjarmasin di Kodam VI/Mlw setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian mengikuti pendidikan kecabangan Zipur di Bogor,
14 setelah selesai ditugaskan di kesatuan Yonzipur-8 Makasar pada tahun 2010 dimutasikan di Kodam VI/Mlw, setelah itu ditugaskan di Kodim 0909/Sgt sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kopka NRP 31930508730674. 2. Bahwa benar pada tanggal 8 Desember 2014 Terdakwa meminta ijin kepada Danramil 0909-04/Macl Kapten Inf Ari Kuswanto untuk menengok keluarganya oleh Danramil 0909-04 setiap bulannya dan itu berlaku juga kepada seluruh anggota Koramil 0909-04 setiap bulannya (giliran). 3. Bahwa benar sebelumnya terjadinya kecelakaan meledaknya senjata api rakitan milik Terdakwa yang mengenai paha sebelah kiri Terdakwa, Terdakwa memiliki senjata api tersebut pada bulam November 2014 dimana pada saat itu tanggal 16 November 2014 pada saat Terdakwa ijin menengok keluarganya di Sepaku II kepada Danramil 0909-04/Macl Kapten Inf Ari Kuswanto, Terdakwa berangkat dari Koramil 0909-04/Macl sekira pukul 07.00 Wita di dalam perjalanan di daerah Benamang Kanan (Sangata-Kutim) sekira pukul 18.00 Wita, Terdakwa melihat 2 orang sedang berboncengan sepeda motor yang tidak ada nomor polisinya, melihat hal tersebut Terdakwa menjadi curiga sehingga terdkawa mengikutinya dari arah belakang dan tidak lama kemudian salah satu yang dibonceng melemparkan bungkusan pelastik warana hitam , lalu Terdakwa berhenti dan melihat bungkusan plastik tersebut warna hitam, lalu Terdakwa berhenti dan melihat bungkusan plastik tersebut yang di ikat dengan tali karet bwarna hitam. Setelah dilihat bungkusan plastik tersebut ternyata berisi senjata api rakitan dengan ukuran panjang kurang lebih 50 Cm dengan munisi 3 (tiga) butir yang dibungkus dengan plastik dan di ikatkan ke laras senjata kemudian senjata api rakitan dan munisi yang berjumlah 3 (tiga) butir Terdakwa disimpan di Koramil 0909-04/Muara Ancalong. 4. Bahwa benar pada saat Terdakwa memiliki senjata api dari orang yang membuangnya pada saat di Daerah Benamang kanan (Sangata-Kutim) Terdakwa tidak pernah melaporkan senjata api tersebut kepada Danramil ataupun Komandan Kodim 0909/Sgt malah senjata api rakitan tersebut di simpannya di Koramil 0909-04/Muara Ancalong di dalam tas milik Terdakwa dan disimpan di bawah tempat tidur Terdakwa serta di bawa ke rumah Terdakwa di Daerah Sepaku Jl. A. Yani Rt. 02 No. 06 Desa Sukaraja Kec. Sepaku Kab. Penajam Paser Utara. 5. Bahwa benar setelah senjata rakitan Terdakwa di bawa ke rumah Terdakwa tidak pernah di perlihatkan atau memberitahukan kepada bisterinya maupun anaknya tejntang senja api rakitan tersebut, kemudian pada hari Kamis tanggal 11 Desember 2014 Terdakwa pamitan kepada isterinya untuk berburu setelah pamitan kepada isterinya kemudian Terdakwa berangkat dengan menggunakan sepeda motor Honda Supra Fit warna abu-abu dengan Nomor Polisi DA 5003 JX dengan tujuan Desa Suka Mulya, setelah sampai di Desa Suka Mulya lalu menuju kea rah hutan Trunen yang jaraknya kurang lebih sekitar 15 Km, setibanya di daerah hutan Trunen Terdakwa menghentikan sepeda motornya lalu Terdakwa mengeluarkan senjata api yang berda di tas yang dibawanya. 6. Bahwa benar setelah Terdakwa mengeluarkan senjata api rakitannya kemudian Terdakwa merangkai senjata api tersebut terbagi dua bagian yaitu bagian laras dan bagian popor,
15 setelah senjata api terangkai lalu Terdakwa mengambil munisinya untuk dimasukan ke dalam laras selanjutnya laras di sambungkan dengan cara memutar karena ujung laras dan popor ada drat untuk menyambungkannya, setelah tersembung senjata api rakitan di sandang di pundak dengan laras ke bawah, setelah itu Terdakwa berangkat kembali menuju hutan Trunen kurang lebih 1 Km perjalanan, sepeda motor yang dikemudikan Terdakwa menabrak batang pohon yang ada di jalan sehingga sepeda motor dan Terdakwa terjatuh dan pada saat sepeda motor dan Terdakwa terjatuh senjata api rakitan meletus dan pelurunya mengenai paha bagian kiri Terdakwa. 7. Bahwa benar setelah senjata api rakitan yang dibawa Terdakwa meletus, kemudian Terdakwa menghubungi Sdr. Wagianto (Saksi-1) yang rumahnya disepaku-4 dan mengatakan kepada Saksi-1 “Tolong kamu kesini saya jatuh di daerah Srunen” di jawab Sdr. Wagianto (Saksi-1) “Di mana posisinya” dijawab kembali oleh Terdakwa Disimpang empat belok kanan dan ikuti jalan lurus” setelah itu Terdakwa melepaskan senjata api dari pundaknya dan membukanya menjadi dua bagian lalu senjata api tersebut oleh Terdakwa di masukkan kembali kedalam tas yang dibawa oleh Terdakwa lalu tas tersebut dilemparkan ke pinggir jalan dengan di tandai dengan adanya plastik warna putih. 8. Bahwa benar sekira pukul 20.45 Wita Sdr. Wagianto (Saksi-1) datang kelokasi Terdakwa jatuh di Daerah Trunen dengan mengemudikan sepada motor jenis Honda, setelah Terdakwa bertemu dengan Sdr Wagianto (Saksi-1) Terdakwa minta untuk dinaikkan ke sepeda motornya namun tidak bisa karena luka yang dialami Terdakwa mengeluarkan banyak darah sehingga Saksi-1 mengatakan kepada Terdakwa “ saya tidak berani menaikkan kamu ke sepeda motor, tunggu ada kendaraan lewat” tidak lama kemudian datang mobil Mitshubisi Pajero warna putih lalu Saksi-1 menghentikannya dan Saksi-1 meminta kepada sopir mobil tersebut untuk mengantarkan Terdakwa ke Puskesmas Sepaku. 9. Bahwa benar sampai di Puskesmas Sepaku-I Terdakwa, menghubungi keponakannya yang bernama Sdr Dadang dengan mengatakan “ Tolong Dang.. datang ke Puskesmas Sepaku-1, saya (Terdakwa) kecelakaan” di jawab Sdr Dadang “ Ya Om saya kesana “ sekira 5 (lima) menit Sdr. Dadang datang ke Puskesmas Sepaku-1 menemui Terdakwa, setelah Sdr Dadang bertemu dengan Terdakwa, Terdakwa meminta tolong kepada Sdr Dadang dengan mengatakan “ Tolong ambil tasku di daerah Trunen” di jawab Sdr Dadang “ dimana om…” dijawab kembali oleh Terdakwa “Disimpang empat kamu belok kanan kemudian lurus dan kamu ikuti jalan sebelah kiri sampai bertemu tas warna hitam yang ada tandanya plastik warna hitam, setelah Terdakwa menerangkan lalu Sdr Dadang pergi menuju daerah Trunen untuk mengambil tas milik Trdakwa. 10. Bahwa benar setelah luka Terdakwa selesai di bersihkan oleh petugas Puskesmas kemudian istri Terdakwa datang ke Puskesmas untuk mempersiapkan surat-surat yang diperlukan di Puskesmas Sepaku-1 dan sekira pukul 22.30 Wita Terdakwa di rujuk dari Puskesmas Sepaku-1 ke RST Dr. R. Hardjanto Kesdam VI?Mlw untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
16 11. Bahwa benar setelah terjadinya kecelakaan tersebut Terdakwa menghubungi Danramil 0909-04/Muara Analong atas nama Kapten Inf Ari Kuswanto untuk memberitahukan tentang kejadian tersebut. 12. Bahwa dengan meletusnya senjata api rakitan milik Terdakwa, Terdakwa mengalami luka di bagian paha kiri dengan 13 (tiga belas) jahitan, 3 (tiga) jahitan di bagian paha atas dan 10 jahitan dibagian paha bawah 13. Bahwa benar adapun cirri-ciri senjata api yang ditemukan oleh Terdakwa adalah sebagai berikut panjang kurang lebih 50 cm,laras terbuat dari baja yang panjangnya kurang lebih 35 cm, popornya terbuat dari kayu panjang kurang lebih 15 Cm sedangkan 3 (tiga) munisi adalah munisi M 16 dengan caliber 5,56 MM yang sudah dirubah/modifikasi, ujung peluru dan proyeksi dilepas dan diganti seperti timah serta senjata api rakitan tersebut telah disita 0leh PomdamVI untuk dijadikan sebagai barang bukti. 14. Bahwa benar maksud Terdakwa memiliki senjata api rakitan tersebut untuk berburu disaat waktu luang saat selesai tugas dan senjata api rakitan tersebut tidak pernah digunakan untuk berbuat kejahatan. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang di kemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa pada prinsipnya Majelis Hakim sependapat dengan uraian pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang dilakukan sebagaimana yang dituangkan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya namun demikian Majelis hakim akan mempertimbangkan dan membuktikan sendiri dalam putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa walaupun telah cukup ditemukan adanya fakta-fakta sebagaimana telah diuraikan diatas, maka untuk dapatnya dinyatakan Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diuraikan dalam tuntutan Oditur Militer, maka haruslah dibuktikan keseluruhan unsur-unsur pasal yang di dakwakan.
Menimbang
:
Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan yang disusun secara tunggal mengandung unsurunsur sebagai berikut : 1. Unsur kesatu 2. Unsur kedua 3. Unsur ketiga
Menimbang
:
: “ Barang siapa ” : “ Tanpa hak ” : “ Menguasai,membawa menyimpan, sesuatu senjata api dan munisi ”
Bahwa terhadap unsur-unsur dari dakwaan Oditur Militer tersebut, Majelis akan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1.
Unsur kesatu : “Barang siapa”.
Yang dimaksud dengan Barang siapa menurut undang-undang adalah setiap orang warga Negara atau siapa saja yang mampu bertanggung jawab yang tunduk kepada hukum,
17 dan setiap orang yang tunduk pada kekuasaan Badan Peradilan Militer serta diajukan kepersidangan karena adanya dakwaan dari penuntut umum. Pengertian “Barang siapa” dimaksudkan sebagai kalimat yang menyatakan kata ganti orang atau pelaku sebagai subjek hukum dari suatu tindak pidana yang akan secara sadar mempertanggung jawabkan tindak pidana yang dilakukan. Dan unsur dari kalimat “Barang siapa” belum menguraikan perbuatan pidana atau tindak pidana yang dilakukan oleh si pelaku, akan tetapi lebih kepada identitas diri pelaku yang perbuatannya akan terbukti secara sah dan meyakinkan jika didukung oleh keterangan para Saksi dan alat bukti lainnya yang terungkap dipersidangan. Bahwa berdasarkan fakta-fakta dipersidangan dari keterangan Terdakwa dan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain dapat diungkap hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa Kopka Suparto masuk menjadi prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata ”A” pada tahun 1993 di Gunung Kupang banjarmasin di Kodam VI/Mlw setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian mengikuti pendidikan kecabangan Zipur di Bogor, setelah selesai ditugaskan di kesatuan Yonzipur-8 Makasar pada tahun 2010 dimutasikan di Kodam VI/Mlw setelah itu ditugaskan di Kodim 0909/Sgt sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kopka NRP 31930508730674. 2. Bahwa benar Terdakwa pada saat dipersidangan menggunakan seragam lengkap dengan tanda pangkat, lokasi dan atribut lainnya. 3. Bahwa benar yang dimaksudkan Terdakwa dalam perkara ini sesuai dengan yang tercantum dalam surat dakwaan. Dengan demikian, Majelis berpendapat bahwa unsur kesatu : “Barang siapa” telah terpenuhi.
2.
Unsur kedua : “ Tanpa hak ”
Bahwa melihat rumusan kata-kata tanpa hak dalam delik ini tersirat suatu pengertian bahwa tindakan atau perbuatan si pelaku/Terdakwa adalah bersifat melawan hukum, walaupun di dalam delik ini tidak dirumuskan unsur bersifat melawan hukum. Bahwa dari kata-kata tanpa hak dalam perumusan delik ini, sudah dipastikan bahwa seseorang (baik militer maupun non militer) sepanjang menyangkut masalah-masalah senjata api, munisi atau bahan peledak harus ada ijin darinyang berwenang untuk itu. Bahwa yang dimaksud tanpa hak berarti pada diri seseorang (si pelaku/Terdakwa) tidak ada kekuasaan, kewenangan, pemilikan, kepunyaan atas sesuatu (dalam hal ini senjata api, munisi atau bahan peledak). Dengan demikian bahwa kekuasaan, kewenagan, pemilikan, kepunyaan itu baru ada pada diri seseorang (sipelaku/Terdakwa) setelah ada ijin dengan ketentuan untuk itu.
18 Bahwa berdasarkan fakta-fakta dipersdiangan dari keterangan Terdakwa dan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain dapat diungkap hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa benar sebelumnya terjadinya kecelakaan meledaknya senjata api rakitan milik Terdakwa yang mengenai paha sebelah kiri Terdakwa, Terdakwa memiliki senjata api tersebut pada bulan November 2014 dimana pada saat itu tanggal 16 November 2014 pada saat Terdakwa ijin menengok keluarganya di Sepaku II kepada Danramil 0909-04/Macl Kapten Inf Ari Kuswanto, Terdakwa berangkat dari Koramil 0909-04/Macl sekira pukul 07.00 Wita di dalam perjalanan di daerah Benamang Kanan (Sangata-Kutim) sekira pukul 18.00 Wita, Terdakwa melihat 2 orang sedang berboncengan sepeda motor yang tidak ada nomor polisinya, melihat hal tersebut Terdakwa menjadi curiga sehingga terdkawa mengikutinya dari arah belakang dan tidak lama kemudian salah satu yang dibonceng melemparkan bungkusan pelastik warana hitam , lalu Terdakwa berhenti dan melihat bungkusan plastik tersebut warna hitam, lalu Terdakwa berhenti dan melihat bungkusan plastik tersebut yang di ikat dengan tali karet bwarna hitam. Setelah dilihat bungkusan plastik tersebut ternyata berisi senjata api rakitan dengan ukuran panjang kurang lebih 50 Cm dengan munisi 3 (tiga) butir yang dibungkus dengan plastik dan di ikatkan ke laras senjata kemudian senjata api rakitan dan munisi yang berjumlah 3 (tiga) butir Terdakwa disimpan di Koramil 0909-04/Muara Ancalong. 2. Bahwa benar pada saat Terdakwa memiliki senjata api dari orang yang membuangnya pada saat di Daerah Benamang kanan (Sangata-Kutim) Terdakwa tidak pernah melaporkan senjata api tersebut kepada Danramil ataupun Komandan Kodim 0909/Sgt malah senjata api rakitan tersebut di simpannya di Koramil 0909-04/Muara Ancalong di dalam tas milik Terdakwa dan disimpan di bawah tempat tidur Terdakwa serta di bawa ke rumah Terdakwa di Daerah Sepaku Jl. A. Yani Rt. 02 No. 06 Desa Sukaraja Kec. Sepaku Kab. Penajam Paser Utara. 3. Bahwa benar setelah senjata rakitan Terdakwa di bawa ke rumah Terdakwa tidak pernah di perlihatkan atau memberitahukan kepada isterinya maupun anaknya tentang senjata api rakitan tersebut, kemudian pada hari Kamis tanggal 11 Desember 2014 Terdakwa pamitan kepada isterinya untuk berburu setelah pamitan kemudian Terdakwa berangkat dengan menggunakan sepeda motor Honda Supra Fit warna abu-abu dengan Nomor Polisi DA 5003 JX dengan tujuan Desa Suka Mulya, setelah tiba di Desa Suka Mulya lalu menuju kearah hutan Trunen yang jaraknya kurang lebih sekitar 15 Km, setibanya di hutan Terdakwa menghentikan sepeda motornya lalu Terdakwa mengeluarkan senjata api yang berada di dalam tas yang dibawanya. 4. Bahwa benar setelah Terdakwa mengeluarkan senjata api rakitannya kemudian Terdakwa merangkai senjata api tersebut terbagi dua bagian yaitu bagian laras dan bagian popor, setelah senjata api terangkai lalu Terdakwa mengambil munisinya untuk dimasukan ke dalam laras selanjutnya laras di sambungkan dengan cara memutar karena ujung laras dan popor ada alat untuk menyambungkannya, setelah tersembung senjata api rakitan di sandang di pundak dengan laras ke bawah,
19 setelah itu Terdakwa berangkat kembali menuju hutan Trunen, kirakira 1 Km sepeda motor yang dikemudikan Terdakwa menabrak batang pohon yang ada di jalan sehingga sepeda motor Terdakwa terjatuh dan pada saat sepeda motor dan Terdakwa terjatuh senjata api rakitan meletus dan pelurunya mengenai paha bagian kiri Terdakwa. 5. Bahwa benar Terdakwa membawa senjata api dengan munisi karena akan berburu dan juga tidak dilengkapi surat-surat yang sah dari petugas yang berwenang serta tidak punya surat ijin untuk memegang senjata api tersebut. Dengan demikian, Majelis berpendapat bahwa unsur kedua : “Tanpa hak”, telah terpenuhi. 3.
Unsur ketiga : “Menguasai, membawa menyimpan, sesuatu senjata api dan munisi”
Yang dimaksud dengan senjata api adalah senjata api termasuk bagian-bagian senjata api, meriam-meriam dan penyemburpenyembur api dan bagian-bagiannya, senjata-senjata tekanan udara dan senjata-senjata tekanan per, pistol-pistol penyembelih dan pistolpistol pemberi isyarat, pistol-pistol tanda bahaya, pistol-pistol perlombaan, Revolver-revolver perlombaan, pistol-pistol mati suri dan Revolver-revolver mati suri seperti benda-benda lain yang dapat digunakan untuk mengancam atau mengejutkan. Senjata tersebut hanya dapat dipandang sebagai senjata api, apabila dengan nyata tidak dapat dipergunakan sebagai permainan anak-anak, namun tidak termasuk senjata yang secara nyata mempunyai tujuan sebagai barang kuno atau barang yang ajaib dan bukan pula sesuatu senjata yang tetap tidak dapat dipakai atau dibikin sedemikian rupa sehingga tidak dapat dipergunakan. Yang dimaksud dengan “menerima” adalah mendapatkan sesuatu barang dalam hal ini senjata api dengan cara membeli, meminta, meminjam, menemukan, yang kemudian dimiliki, disimpan. Sedangkan yang dimaksud “senjata api” adalah menurut peraturan senjata api pasal 1 ayat 1 Sattatblad 1937 Nomor 170 yang diubah dengan Ordonantie tanggal 30 Mei 1939, Sattatblad Nomor 278 adalah senjata api dan bagian-bagiannya termasuk munisi sebagai kelengkapannya. Yang dimaksud dengan “menguasai” adalah berkuasa atas sesuatu, memegang kekuasaan atas sesuatu, dalam hal ini senjata api atau munisi. Yang dimaksud dengan “menyimpan” adalah menempatkan sesuatu senjata api, munisi atau bahan peledak sedemikian rupa pada suatu tempat tertentu, sesuai maksud pelaku. Bahwa berdasarkan fakta-fakta dipersdiangan dari keterangan Terdakwa dan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain dapat diungkap hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa benar setelah senjata rakitan Terdakwa di bawa ke rumah Terdakwa tidak pernah memperlihatkan atau memberitahukan kepada maupun anaknya tentang senjata api rakitan tersebut,
20 kemudian pada hari Kamis tanggal 11 Desember 2014 Terdakwa pamitan kepada isterinya untuk berburu setelah pamitan kepada isterinya kemudian Terdakwa berangkat dengan menggunakan sepeda motor Honda Supra Fit warna abu-abu dengan Nomor Polisi DA 5003 JX dengan tujuan Desa Suka Mulya, setelah sampai di Desa Suka Mulya lalu menuju kea rah hutan Trunen yang jaraknya kurang lebih sekitar 15 Km, setibanya di daerah hutan Trunen Terdakwa menghentikan sepeda motornya lalu Terdakwa mengeluarkan senjata api yang berda di tas yang dibawanya. 2. Bahwa benar setelah Terdakwa mengeluarkan senjata api rakitannya kemudian Terdakwa merangkai senjata api tersebut terbagi dua bagian yaitu bagian laras dan bagian popor, setelah senjata api terangkai lalu Terdakwa mengambil munisinya untuk dimasukan ke dalam laras selanjutnya laras di sambungkan dengan cara memutar karena ujung laras dan popor ada drat untuk menyambungkannya, setelah tersembung senjata api rakitan di sandang di pundak dengan laras ke bawah, setelah itu Terdakwa berangkat kembali menuju hutan Trunen, lebih berjalan 1 Km sepeda motor yang dikemudikan Terdakwa menabrak batang pohon yang ada di jalan sehingga sepeda 3. Bahwa benar Terdakwa membawa senjata api rakitan dengan munisi karena akan berburu dan juga tidak dilengkapi surat-surat yang Syah dari petugas yang berwenang serta tidak punya surat ijin untuk memegang senjata api tersebut. 4. Bahwa benarTerdakwa selanjutnya diproses oleh Penyidik Pomdam VI/1 Samarinda dan senjata api disita sebagai barang bukti. Dengan demikian, Majelis berpendapat bahwa unsur ketiga “Menguasai, membawa menyimpan, sesuatu senjata api” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan Majelis berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana kejahatan : “ Tanpa hak menguasai, membawa dan menyimpan sesuatu senjata api ”.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa menguasai, membawa dan menyimpan sesuatu senjata api tanpa ijin, hal tersebut menunjukkan bahwa Terdakwa kurang percaya diri dan hanya sebagai gagah - gagahan. 2. Bahwa sifat hakekat perbuatan Terdakwa tersebut yang menguasai, membawa dan menyimpan sesuatu senjata api tanpa ijin/dilengkapi surat-surat, hal tersebut tidak dibenarkan oleh ketentuan Undang-undang. 3. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut memperburuk citra TNI karena sebagai anggota TNI membawa senjata api rakitan dan bukan yang standar hal tersebut menunjukkan Terdakwa kurang disipli dan perbuatan Terdakwa dapat di contoh oleh Prajurit lainnya.
21 Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila. Oleh karena itu sebelum Mejelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu mempertimbangkan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1.
Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya sehingga memperlancar jalannya persidangan.
2.
Terdakwa merasa menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.
3.
Terdakwa belum pernah dihukum.
4.
Terdakwa pernah melaksanakan tugas Pambatas antara NKRI dan Malaysia di wilayah Kaltim.
Hal-hal yang memberatkan : 1.
Terdakwa dapat merusak citra TNI AD dimata masyarakat.
2.
Terdakwa bertentangan dengan makna Sapta Marga, Sumpah Prajurit.
3.
Perbuatan Terdakwa sangat berbahaya bagi ketentraman dan keamanan masyarakat serta dapat meningkatkan kejahatan penyalahgunaan senjata api.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Barang-barang : 1 (satu) pucuk Senjata Api rakitan jenis senapan dengan ukuran panjang keseluruhan kurang lebih 50 Cm, laras terbuat dari baja warna hitam panjang 35 Cm, popornya terbuat dari kayu terdapat rangkain picu dengan panjang 15 Cm. 2 (dua) butir munisi senjata Organik jenis M 16 A-1 Cal 5.56 MM di bagian belakang selongsong terdapat tulisan PIN 5,56 cc dan pada bagian Proyektil diganti dengan benda menyerupai timah.
22 Menimbang
:
Bahwa terhadap barang bukti berupa barang-barang seperti tersebut di atas oleh karena sudah tidak diperlukan lagi dalam persidangan dan apabila disimpan akan lebih membahayakan, maka Majelis perlu menentukan statusnya yaitu dirampas untuk dimusnahkan.
Mengingat
:
Pasal 1 ayat (1) UU No. 12 Drt Tahun 1951 dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : Suparto Kopka NRP. 319305087306674, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “ Tanpa hak menguasai, membawa dan menyimpan sesuatu senjata api dan munisi”
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana
3.
: Penjara selama 6 (enam) bulan
Menetapkan barang bukti berupa : Barang-barang : -
1 (satu) pucuk Senjata Api rakitan jenis senapan dengan ukuran panjang keseluruhan kurang lebih 50 Cm, laras terbuat dari baja warna hitam panjang 35 Cm, popornya terbuat dari kayu terdapat rangkain picu dengan panjang 15 Cm.
-
2 (dua) butir munisi senjata Organik jenis M 16 A-1 Cal 5.56 MM di bagian belakang selongsong terdapat tulisan PIN 5,56 cc dan pada bagian Proyektil diganti dengan benda menyerupai timah. Dirampas untuk dimusnahkan
4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam perkara ini sebesar Rp. 5.000,-(lima ribu rupiah).
23 Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 8 Juli 2015 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Ibnu Sudjihad, SH Letnan Kolonel Chk, NRP 573973 sebagai Hakim Ketua dan Nurdin Raham, SH Mayor Chk NRP. 522551 serta Rizki Gunturida, SH Mayor Chk, NRP. 11000000640270 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Gagan Hertawan, S.H Mayor Chk NRP 11010002381171, Panitera Sunardi, S.H Kapten Chk NRP 548423, serta dihadapan Umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua
Ibnu Sudjihad, SH Letnan Kolonel Chk NRP 573973
Hakim Anggota-1
HakimAnggota -2
Nurdin Raham, SH Mayor Chk NRP 522551
Rizki Gunturida, S.H. Mayor Chk NRP 11000000640270
Panitera
Sunardi, S.H Kapten Chk NRP 548423